Post on 12-Jan-2016
CHAPTER I. APENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU
Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
A00-A09 Penyakit infeksi usus
A15-A19 Tuberculosis
A20-A28 Penyakit bakteri zoonotik tertentu
A30-A49 Penyakit bakteri lainnya
A50-A64 Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual
A65-A69 Penyakit akibat spirochaeta lainnya
A70-A74 Penyakit lain akibat chlamydia
A75-A79 Rickettsioses
Penyakit-penyakit akibat infeksi virus
A80-A89 Infeksi virus sistem syaraf pusat
A90-A99 Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam berdarah akibat virus
B00-B09 Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa
B15-B19 Hepatitis virus
B20-B24 Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
B25-B34 Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu
B35-B49 Mikosis
B50-B64 Penyakit akibat protozoa
B65-B83 Penyakit akibat cacing (helminthiases)
B85-B89 Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit
B90-B94 Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
B95-B97 Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
B99 Penyakit-penyakit menular lainnya
Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09)
A00 Cholera
A00.0 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
Cholera klasik
A00.1 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
Cholera El Tor
A00.9 Cholera, tidak dijelaskan
A01 Demam typhoid and paratyphoid
A01.0 Typhoid fever
Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1 Paratyphoid fever A
A01.2 Paratyphoid fever B
A01.3 Paratyphoid fever C
A01.4 Paratyphoid fever, tak dijelaskan
Infeksi oleh S. paratyphi NOS
A02 Infeksi salmonella lainnya
Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S. typhi dan S. paratyphi
A02.0 Salmonella enteritis
Salmonellosis
A02.1 Salmonella septicaemia
A02.2† Infeksi salmonella terlokalisir
meningitis salmonella (G01*),
pneumonia salmonella (J17.0*),
arthritis salmonella (M01.3*),
osteomyelitis salmonella (M90.2*),
penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8 Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9 Infeksi salmonella, tidak dijelaskan
A03 Shigellosis
A03.0 Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse]
A03.1 Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
A03.2 Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
A03.3 Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
A03.8 Shigellosis lain
A03.9 Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS
A04 Infeksi usus akibat bakteri lainnya
Kecuali: keracunan makanan akibat bakteri (A05.-);
enteritis tuberkulosa (A18.3)
A04.0 Infeksi E. coli enteropathogenik
A04.1 Infeksi E. coli enterotoxigenik
A04.2 Infeksi E. coli enteroinvasif
A04.3 Infeksi E. coli enterohaemorrhagik
A04.4 Infeksi E. coli lain pada usus;
Enteritis Escherichia coli NOS
A04.5 Enteritis Campylobacter
A04.6 Enteritis akibat Yersinia enterocolitica
Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)
A04.7 Enterokolitis akibat Clostridium difficile
Keracunan makanan akibat Clostridium difficile
A04.8 Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan
A04.9 Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;
Enteritis bakteri NOS
A05 Keracunan makanan akibat bakteri lainnya, nec
Kecuali: keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-)
infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);
efek toxik makanan beracun (T61-T62)
A05.0 Keracunan makanan akibat staphylococcus
A05.1 Botulismus
Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinum
A05.2 Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii];
Enteritis necroticans; Pig-bel
A05.3 Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticus
A05.4 Keracunan makanan akibat Bacillus cereus
A05.8 Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskan
A05.9 Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan
A06 Amoebiasis
Termasuk: infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)
A06.0 Disentri amubik akut;
Amubiasis akut,
Amubiasis usus NOS
A06.1 Amubiasis usus kronis
A06.2 Kolitis amuba non-disentri
A06.3 Amuboma usus;
Amuboma NOS
A06.4 Abses hati akibat amuba;
Amubiasis hati
A06.5† Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
Abses paru (dan hati)
A06.6† Abses otak amuba (G07*);
Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7 Amubiasis kulit
A06.8 Infeksi amuba di situs lain;
Appendisitis amuba,
Balanitis amuba † (N51.2*)
Apikes Iris, Padang 2
A06.9 Amubiasis, tak dijelaskan
A07 Penyakit usus akibat protozoa lainnya
A07.0 Balantidiasis
Disentri balantidia
A07.1 Giardiasis [lambliasis]
A07.2 Cryptosporidiosis
A07.3 Isosporiasis
Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
Coccidiosis usus
Isosporosis usus
A07.8 Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
Trichomoniasis usus
Sarkositosis
Sarkosporidiosis
A07.9 Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
Diare flagellata
Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.
A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Kecuali: Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8)
A08.0 Enteritis akibat rotavirus
A08.1 Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2 Enteritis adenovirus
A08.3 Enteritis virus lainnya
A08.4 Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat virus.
A08.5 Infeksi usus lain yang dijelaskan
A09 Diare dan gastroenteritis yang diduga akibat penularan
Catatan: Untuk negara tempat kondisi A09 yang tidak dijelaskan dianggap tidak menular,
kondisi ini harus diklasifikasikan pada K52.9
Catarrh, enterik atau intestinal
Colitis: NOS, perdarahan, septik
Enteritis: NOS, perdarahan, septik
Gastroenteritis: NOS, perdarahan, septik
Diarrhoea: NOS, dysenterik, epidemik
Penyakit diare menular NOS
Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen menular lain yang dijelaskan (A00-A08);
diare non-infektif (K52.9),
diare non-infektif neonatus (P78.3)
Tuberkulosis (A15-A19)
Termasuk: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis
sequel TB (B90.-),
Kecuali: TB kongenital (P37.0)
pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
A15 TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.0 TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur
A15.1 TB paru, dipastikan oleh kultur saja
Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja
A15.2 TB paru, dipastikan secara histologis
Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis
A15.3 TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan
Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis atau histologis
A15.4 TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
Apikes Iris, Padang 3
TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A15.5 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.6 Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)
A15.7 TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.8 TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A16 TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis
A16.0 TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.
Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, secara bakteriologis dan histologis negatif.
A16.1 TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
A16.2 TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.3 TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A16.4 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB bronkus, glottis, larings, trakhea, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.5 Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB pleura, empyema TB, pleuritis TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)
A16.7 TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB pernafasan primer NOS
Kompleks TB primer
A16.8 TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
TB pernafasan NOS
Tuberkulosis NOS
A17† TB sistem syaraf
A17.0† Meningitis TB(G01*)
TB meningen, leptomeningitis TB
A17.1† Tuberkuloma meningen (G07*)
A17.8† TB lain sistem syaraf
Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*),
Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla spinalis (G07*),
Abses TB otak (G07*),
Polyneuropathy TB (G63.0*)
A17.9† TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)
A18 TB organ lain
A18.0† TB tulang dan sendi
TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*),
TB kolom vertebra (M49.0*)
Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)
Mastoiditis TB (H75.0*),
Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang (M90.0*),
A18.1 TB sistem genitourinarius
Apikes Iris, Padang 4
TB ginjal † (N29.1*), TB ureter † (N29.1*),
TB bladder † (N33.0*),
TB organ genital pria † (N51.-*),
TB cervix † (N74.0*),
Pelvic inflammatory disease TB wanita † (N74.1*)
A18.2 Limfadenopati perifer TB,
Adenitis TB
Kecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks (A15.4, A16.3)
TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),
A18.3 TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika
Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum
Peritonitis TB† (K67.3*)
TB anus dan rektum†, TB usus (halus, besar)†, enteritis TB† (K93.0*),
A18.4 TB kulit dan jaringan subkutis
Erythema induratum TB, scrofuloderma
Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
Lupus vulgaris kelopak mata† (H03.1*),
Kecuali: lupus erythematosus (L93.-),
lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5† TB mata
Episcleritis TB † (H19.0*),
Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB † (H19.2*)
Iridocyclitis TB † (H22.0*),
Chorioretinitis TB † (H32.0*),
Kecuali: lupus vulgaris kelopak † (A18.4)
A18.6 TB telinga
Otitis media TB (H67.0*)
Kecuali: TB mastoiditis (A18.0†)
A18.7† TB kelenjar adrenal (E35.1*),
Penyakit Addison pada TB
A18.8 TB organ lain yang dijelaskan:
TB kel. tiroid † (E35.0*),
TB perikardium † (I32.0*),
TB endokardium † (I39.8*),
TB miokardium † (I41.0*),
Arteritis serebri TB† (I68.1*)
TB esofagus † (K23.0*)
A19 TB miliaris
Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0 TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1 TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2 TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8 TB miliaris lainnya
A19.9 TB miliaris, tidak dijelaskan
Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)
Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan ke manusia
A20 Plague
Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0 Bubonic plague
A20.1 Cellulocutaneous plague
A20.2 Pneumonic plague
A20.3 Plague meningitis
A20.7 Septicaemic plague
A20.8 Bentuk-bentuk lain plague
Plague abortif
Plague asimptomatik
Apikes Iris, Padang 5
Pestis minor
A20.9 Plague, tidak dijelaskan
A21 Tularaemia
Termasuk: deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit fever
A21.0 Ulceroglandular tularaemia
A21.1 Oculoglandular tularaemia
Ophthalmic tularaemia
A21.2 Pulmonary tularaemia
A21.3 Gastrointestinal tularaemia
Abdominal tularaemia
A21.7 Generalized tularaemia
A21.8 Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9 Tularaemia, tidak dijelaskan
A22 Anthrax
Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0 Anthrax kulit
Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1 Anthrax pernafasan
Anthrax inhalasi
Penyakit Ragpicker
Penyakit Woolsorter
A22.2 Anthrax gastrointestinum
A22.7 Septikaemia anthrax
A22.8 Bentuk-bentuk lain anthrax
Meningitis anthrax † (G01*)
A22.9 Anthrax, tidak dijelaskan
A23 Brucellosis
Termasuk: Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0 Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1 Brucellosis akibat B. abortus
A23.2 Brucellosis akibat B. suis
A23.3 Brucellosis akibat B. canis
A23.8 Brucellosis lain
A23.9 Brucellosis, tidak dijelaskan
A24 Glanders and melioidosis
A24.0 Glanders
Infeksi akibat Pseudomonas mallei
Malleus
A24.1 Melioidosis akut dan fulminant
Melioidosis: pneumonia, septicaemia
A24.2 Melioidosis subakut dan kronis
A24.3 Melioidosis lain
A24.4 Melioidosis, tidak dijelaskan
Infeksi Pseudomonas pseudomallei NOS;
Penyakit Whitmore
A25 Rat-bite fevers – demam gigitan tikus
A25.0 Spirillosis
Sodoku
A25.1 Streptobacillosis
Erythema arthritik epidemik,
Demam Haverhill,
Streptobacillary rat-bite fever
A25.9 Rat-bite fever, tidak dijelaskan
A26 Erysipeloid
A26.0 Cutaneous erysipeloid; Erythema migrans
Apikes Iris, Padang 6
A26.7 Erysipelothrix septicaemia
A26.8 Bentuk-bentuk lain erysipeloid
A26.9 Erysipeloid, tidak dijelaskan
A27 Leptospirosis
A27.0 Leptospirosis icterohaemorrhagica
Leptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae
A27.8 Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9 Leptospirosis, tidak dijelaskan
A28 Penyakit bakteri zoonotik lain, not elsewhere classified
A28.0 Pasteurellosis
A28.1 Cat-scratch disease
Cat-scratch fever
A28.2 Extraintestinal yersiniosis
Kecuali: enteritis akibat Y. enterocolitica (A04.6)
plague (A20.-)
A28.8 Penyakit bakteri zoonotik lain yang dijelaskan, not elsewhere classified
A28.9 Penyakit bakteri zoonotik, tidak dijelaskan
Penyakit bakteri lainnya (A30-A49)
A30 Leprosy [Hansen's disease]
Termasuk: infeksi akibat Mycobacterium leprae
Kecuali: Sekuel lepra (B92)
A30.0 Indeterminate leprosy
Lepra I
A30.1 Tuberculoid leprosy
Lepra TT
A30.2 Borderline tuberculoid leprosy
Lepra BT
A30.3 Borderline leprosy
Lepra BB
A30.4 Borderline lepromatous leprosy
Lepra BL
A30.5 Lepromatous leprosy
Lepra LL
A30.8 Bentuk lain leprosy
A30.9 Lepra, tidak dijelaskan
A31 Infeksi akibat mikobakteria lain
Kecuali: tuberculosis (A15-A19), leprosy (A30.-)
A31.0 Infeksi mikobakterium pada paru-paru
Infeksi akibat M. avium, M. intracellulare [Battey bacillus], M. kansasii
A31.1 Infeksi mikobakterium pada kulit
Buruli ulcer
Infeksi akibat M. marinum, M. ulcerans
A31.8 Infeksi mikobakterium lainnya
A31.9 Infeksi mikobakterium, tidak dijelaskan
Infeksi mikobakterium tidak khas NOS
Mycobacteriosis NOS
A32 Listeriosis
Termasuk: infeksi listeria melalui makanan
Kecuali: listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0 Listeriosis kulit
A32.1† Meningitis and meningoencephalitis listeria
Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)
A32.7 Septikemia listeria
A32.8 Bentuk lain listeria
Endocarditis listeria † (I39.8*)
Apikes Iris, Padang 7
Arteritis cerebri Listeria † (I68.1*),
Listeriosis okuloglandular
A32.9 Listeriosis, tidak dijelaskan
A33 Tetanus neonatorum
A34 Tetanus obstetri
A35 Tetanus lain, Tetanus NOS
A36 Diphtheria
A36.0 Difteri farings
Angina membranosa difteri
Difteri tonsil
A36.1 Difteri nasofarings
A36.2 Difteri larings,
Laringotrakheitis difteri
A36.3 Difteri kulit
Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8 Difteri lain
Konjungtivitis difteri† (H13.1*); miokarditis difteri† (I41.0*), polyneuritis difteri† (G63.0*)
A36.9 Diphtheria, tidak dijelaskan
A37 Whooping cough (BATUK REJAN)
A37.0 Whooping cough disebabkan Bordetella pertussis
A37.1 Whooping cough disebabkan Bordetella parapertussis
A37.8 Whooping cough disebabkan spesies Bordetella lain
A37.9 Whooping cough, tidak dijelaskan
A38 Scarlet fever
Skarlatina
Kecuali: sore throat akibat streptokokus
A39 Infeksi meningokokus
A39.0† Meningitis meningokokus (G01*)
A39.1† Sindroma Waterhouse-Friderichsen (E35.1*);
Adrenalitis haemoragika meningokokus
Sindroma adrenal meningokokus
A39.2 Acute meningococcaemia
A39.3 Chronic meningococcaemia
A39.4 Meningokokaemia, tidak dijelaskan;
Bakteremia meningokokus NOS
A39.5† Penyakit jantung meningokokus
Pericarditis meningokokus (I32.0*)
Endocarditis meningokokus (I39.8*),
Myocarditis meningokokus (I41.0*),
Karditis meningokokus NOS (I52.0*)
A39.8 Infeksi meningokokus lain
Encephalitis meningokokus meningokokus† (G05.0*)
Konjunctivitis meningokokus† (H13.1*)
Retrobulbar neuritis meningokokus† (H48.1*)
Arthritis meningokokus† (M01.0*)
Artritis pasca-meningokokus† (M03.0*)
A39.9 Infeksi meningokokus , tidak dijelaskan
Penyakit meningokokus NOS
A40 Septikemia streptokokus
Kecuali: setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)
pada neonatus (P36.0-P36.1)
pasca-prosedur (T81.4),
A40.0 Septikemia akibat streptokokus, group A
Apikes Iris, Padang 8
A40.1 Septikemia akibat streptokokus, group B
A40.2 Septikemia akibat streptokokus, group D
A40.3 Septikemia akibat Streptococcus pneumoniae,
Septikemia pneumokokus
A40.8 Septikemia akibat streptokokus lainnya
A40.9 Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan
A41 Septikemia lain
Kecuali: melioidosis septikemik (A24.1), plague septikemik (A20.7)
toxic shock syndrome (A48.3), bacteraemia NOS (A49.9)
setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
selama melahirkan (O75.3)
septikemia (akibat)(pada): tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7), Erysipelothrix (A26.7), yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7), meningokokus (A39.2-A39.4), streptokokus (A40.-), aktinomikotik (A42.7), gonokokus (A54.8), herpesvirus (B00.7), kandida (B37.7), puerperal (O85), neonatal (P36.-), pasca-prosedur (T81.4),
A41.0 Septikemia akibat Staphylococcus aureus
A41.1 Septikemia akibat stafilokokus lain yang disebutkan
Septikemia akibat stafilokokus koagulase-negatif
A41.2 Septikemia akibat stafilokokus yang tidak dijelaskan
A41.3 Septikemia akibat Haemophilus influenzae
A41.4 Septikemia akibat kuman anaerob
Kecuali: gas gangrene (A48.0)
A41.5 Septikemia akibat organisme Gram-negative lain
Septikemia Gram-negative NOS
A41.8 Septikemia lain yang dijelaskan
A41.9 Septicaemia, tidak dijelaskan;
Septic shock
A42 Actinomycosis
Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0 Aktinomikosis pulmonalis
A42.1 Aktinomikosis abdominalis
A42.2 Aktinomikosis servikofasialis
A42.7 Septikemia aktinomikosis
A42.8 Bentuk lain aktinomikosis
A42.9 Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43 Nocardiosis
A43.0 Nokardiosis pulmonalis
A43.1 Nokardiosis kulit
A43.8 Bentuk lain nokardiosis
A43.9 Nokardiosis, tidak dijelaskan
A44 Bartonellosis
A44.0 Bartonellosis sistemik
Demam Oroya
A44.1 Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
Verruga peruana
A44.8 Bentuk lain bartonellosis
A44.9 Bartonellosis, tidak dijelaskan
A46 Erysipelas
Kecuali: erisipelas nifas (O86.8)
A48 Penyakit bakteri lain, not elsewhere classified
Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A48.0 Gas gangrene
Apikes Iris, Padang 9
Clostridial: cellulitis, myonecrosis
A48.1 Penyakit Legionnaires
A48.2 Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]
A48.3 Toxic shock syndrome
Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)
A48.4 Brazilian purpuric fever;
Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius
A48.8 Penyakit bakteri lain yang dijelaskan
A49 Infeksi bakteri, situs tidak dijelaskan
Kecuali: infeksi meningokokus NOS (A39.9),
infeksi spirokhaeta NOS (A69.9)
infeksi chlamydia NOS (A74.9),
infeksi rickettsia NOS (A79.9),
bakteri penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B95-B96),
A49.0 Infeksi stafilokokus, tidak dijelaskan
A49.1 Infeksi streptokokus, tidak dijelaskan
A49.2 Infeksi Haemophilus influenzae, tidak dijelaskan
A49.3 Infeksi Mycoplasma, tidak dijelaskan
A49.8 Infeksi bakteri lain dengan situs tidak dijelaskan
A49.9 Infeksi bakteri, tidak dijelaskan;
Bacteraemia NOS
Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-A64)
Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
penyakit Reiter's (M02.3)
A50 Sifilis kongenital
A50.0 Sifilis kongenital dini, dengan gejala
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan dini atau muncul dalam waktu kurang dari dua tahun sejak lahir
Sifilis kongenital dini: kulit, mukokutan, viseral
Rhinitis, faringitis, laringitis, pneumonia: sifilitika kongenital dini
Okulopati, osteokondrodistrofi: sifilitika kongenital dini
A50.1 Sifilis kongenital dini, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak lahir.
A50.2 Sifilis kongenital dini, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS kurang dari dua tahun sejak lahir
A50.3 Okulopati sifilitika kongenital lanjut
Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut † (H19.2*)
Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC† (H58.8*)
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4 Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
Dementia paralytica juvenilis
Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic neurosyphilis
Meningitis† (G01*), encephalitis† (G05.0*): sifilitika kongenital lanjut
Polyneuropathy† (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5 Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau muncul dua tahun atau lebih sejak lahir
Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]
Gigi atau triad Hutchinson
Clutton's joints† (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
Artropati sifilitika† (M03.1*), osteokhondropati sifilitika† (M90.2*)
Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut† (I98.0*),
Apikes Iris, Padang 10
A50.6 Sifilis kongenital lanjut, latent
Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.7 Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9 Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
A51 Sifilis dini
A51.0 Sifilis genital primer
Syphilitic chancre NOS
A51.1 Sifilis primer anus
A51.2 Sifilis primer di tempat lain
A51.3 Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa
Condyloma latum
alopecia sifilitika† (L99.8*), leukoderma sifilitika† (L99.8*), patch mukosa sifilitika
A51.4 Sifilis sekunder lain
Meningitis sifilitika sekunder † (G01*),
iridosiklitis sifilitika sekunder † (H22.0*), okulopati sifilitika sekunder NEC† (H58.8*)
myositis sifilitika sekunder † (M63.0*), periostitis sifilitika sekunder † (M90.1*)
pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder † (N74.2*),
limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5 Sifilis dini, latent
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak infeksi
A51.9 Sifilis dini, tidak dijelaskan
A52 Sifilis lanjut
A52.0† Cardiovascular syphilis
Sifilis kardiovaskuler NOS (I98.0*)
Inkompetensi aorta (I39.1*), regurgitasi pulmonalis (I39.3*) sifilitika
Perikarditis (I32.0*), endokarditis NOS (I39.8*), myokarditis (I41.0*), sifilitika
Arteritis serebri (I68.1*), aneurisma aorta (I79.0*), aortitis (I79.1*), sifilitika
A52.1 Neurosifilis simptomatik
Syphilitic parkinsonism† (G22*),
Tabes dorsalis
Charcot's arthropathy† (M14.6*)
[sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan pasien]
Meningitis sifilitika lanjut † (G01*), encephalitis sifilitika lanjut † (G05.0*),
Polyneuropathy sifilitika lanjut † (G63.0*),
Optic atrophy sifilitika lanjut † (H48.0*),
Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut † (H48.1*) – radang n. opticus,
Acoustic neuritis sifilitika lanjut † (H94.0*)
A52.2 Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)
A52.3 Neurosifilis, tidak dijelaskan
Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOS
Sifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOS
Syphiloma pada sistem syaraf pusat NOS
A52.7 Sifilis lanjut dengan gejala lainnya
Penyakit glomerulus pada syphilis† (N08.0*)
Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:
semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-A52.3
Episcleritis sifilitika lanjut † (H19.0*), chorioretinitis sifilitika lanjut † (H32.0*),
Okulopathy sifilitika lanjut NEC† (H58.8*), peritonitis sifilitika lanjut † (K67.2*)
Leukoderma sifilitika lanjut † (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut † (M73.1*),
Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut † (N74.2*).
Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
paru-paru† (J99.8*), hati† (K77.0*),
otot† (M63.0*), synovium† (M68.0*), tulang† (M90.2*)
A52.8 Sifilis lanjut, latent
Apikes Iris, Padang 11
Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif fan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir.
A52.9 Sifilis lanjut, tidak dijelaskan
A53 Sifilis lain dan tidak dijelaskan
A53.0 Sifilis, tidak dijelaskan dini atau lanjut
Sifilis laten NOS
Reaksi serologis sifilis positif
A53.9 Sifilis, tidak dijelaskan
Infeksi Treponema pallidum NOS
Sifilis (didapat) NOS
Kecuali: sifilis NOS penyebab kematian pada usia <2 tahun (A50.2)
A54 Infeksi gonokokus
A54.0 Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.
Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOS
Cystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,
A54.1 Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius
Abses gonokokus kelenjar Bartolini
A54.2 Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya
Prostatitis gonokokus † (N51.0*), orchitis atau epididymitis gonokokus † (N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita † (N74.3*)
Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)
A54.3 Infeksi gonokokus pada mata
Konjungtivitis gonokokus† (H13.1*), iridocyclitis gonokokus † (H22.0*)
Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
A54.4† Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonl
Arthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis gonokokus (M68.0*)
Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*) gonokokus
A54.5 Faringitis gonokokus
A54.6 Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8 Infeksi gonokokus lainnya
Meningitis gonokokus † (G01*), abses gonokokus otak† (G07*),
Perikarditis gonokokus † (I32.0*), endokarditis gonokokus † (I39.8*),
Miokarditis gonokokus † (I41.0*), pneumonia gonokokus † (J17.0*),
Peritonitis gonokokus † (K67.1*),
Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9 Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan
A55 Limfogranuloma chlamydia (venereum)
Bubo iklim atau tropis
Penyakit Durand-Nicolas-Favre
Esthiomene
Lymphogranuloma inguinale
A56 Penyakit chlamydia lain yang ditularkan melalui hubungan seksual
Termasuk: infeksi hubungan seksual akibat Chlamydia trachomatis
Kecuali: lymphogranuloma chlamydia (A55), kondisi pada A74.-
pneumonia chlamydia neonatus (P23.1), konjungtivitis chlamydia neonatus (P39.1),
A56.0 Infeksi chlamydia pada saluran genitourinarius bawah
Servisitis chlamydia, vulvovaginitis chlamydia
Cystitis chlamydia, urethritis chlamydia
A56.1 Infeksi chlamydia pada pelviperitoneum dan organ genitourinarius lain
Orchitis atau epididymitis chlamydia † (N51.1*)
Pelvic inflammatory disease [PID] chlamydia wanita † (N74.4*),
A56.2 Infeksi chlamydia saluran genitourinarius, tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 12
A56.3 Infeksi chlamydia anus dan rektum
A56.4 Infeksi chlamydia farings
A56.8 Infeksi chlamydia melalui hubungan seksual pada tempat lain
A57 Chancroid
Ulcus molle
A58 Granuloma inguinale
Donovanosis
A59 Trikhomoniasis
Kecuali: trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0 Trikhomoniasis urogenital;
Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis† (N51.0*) akibat T. vaginalis
A59.8 Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9 Trikhomoniasis, tidak dijelaskan
A60 Infeksi herpesviral [herpes simplex] anogenital
A60.0 Infeksi herpesvirus saluran genitalia dan urogenitalis
Infeksi herpesvirus saluran genital: wanita† (N77.0-N77.1*); pria† (N51.-*)
A60.1 Infeksi herpesvirus kulit perianus dan rektum
A60.9 Infeksi herpesvirus anogenita;, tidak dijelaskan
A63 Penyakit hubungan seksual lain, tidak diklasifikasi di tempat lain
Kecuali: molluscum contagiosum (B08.1), papilloma servix (D26.0)
A63.0 Anogenital (venereal) warts
A63.8 Penyakit hubungan kelamin lain yang dijelaskan
A64 Penyakit hubungan kelamin yang tidak dijelaskan
Penyakit kelamin NOS
Penyakit akibat spirochaeta lainnya (A65-A69)
Kecuali: leptospirosis (A27.-); syphilis (A50-A53)
A65 Sifilis nonvenereal
Bejel; sifilis endemic; Njovera
A66 Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
A66.0 Yaw, lesi awal
Chancre of yaws;
Framboesia, awal atau primer;
Mother yaw
Ulkus framboesia awal
A66.1 Yaw papillomata ganda dan “wet crab”
Framboesioma
Pianoma;
Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2 Lesi awal kulit lain pada yaws
Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis) (papularis) dini
Framboeside pada yaws dini
A66.3 Hiperkeratosis pada yaws
Ghoul hand
Worm-eaten soles
Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat yaws
A66.4 Gummata dan ulkus pada yaws
Framboeside gummatosa
Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5 Gangosa
Rhinopharyngitis mutilans
Apikes Iris, Padang 13
A66.6 Lesi tulang dan kulit pada yaws
Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada yaws (dini) (lanjut)
Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa: pada yaws (lanjut)
A66.7 Manifestasi lain yaws
Nodul yaws juxta-articularis
Yaws mukosa
A66.8 Yaws laten
Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9 Yaws, tidak dijelaskan
A67 Pinta [carate]
A67.0 Lesi primer pinta
Chancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)
A67.1 Lesi intermedia pinta
Plak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids: dari pinta (carate)
A67.2 Lesi lanjut pinta
Lesi kardiovaskuler† (I98.1*) dari pinta (carate)
Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta (carate)
A67.3 Lesi campuran dari pinta
Lesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta (carate)
A67.9 Pinta, tidak dijelaskan
A68 Relapsing fevers – demam berulang
Termasuk: Recurrent fever
Kecuali: Lyme disease (A69.2)
A68.0 Louse-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat Borrelia recurrentis
A68.1 Tick-borne relapsing fever
Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia recurrentis
A68.9 Relapsing fever, tidak dijelaskan
A69 Infeksi spirochaeta lainnya
A69.0 Stomatitis ulseratif nekrotikans [infeksi Vincent]
Cancrum oris
Gangrene fusospirochaeta
Noma
Stomatitis gangrenosa
A69.1 Infeksi Vincent lainnya
Gingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut)
Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench mouth
Faringitis fusospirochaeta
A69.2 Penyakit Lyme
Erythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi
A69.8 Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskan
A69.9 Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan
Penyakit lain yang disebabkan chlamydiae (A70-A74)
A70 Infeksi Chlamydia psittaci
Ornithosis; parrot fever, Psittacosis
A71 Trachoma
Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0 Stadium awal trachoma
Trachoma dubium
A71.1 Stadium aktif trachoma
Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis trachomatosa
Pannus trachomatosa
A71.9 Trachoma, tidak dijelaskan
A74 Penyakit lain akibat chlamydiae
Apikes Iris, Padang 14
Kecuali: penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual (A55-A56)
pneumonia chlamydia (J16.0)
pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)
conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)
A74.0† Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
Paratrachoma
A74.8 Penyakit chlamydia lain
Peritonitis chlamydia† (K67.0*)
A74.9 Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
Chlamydiosis NOS
Rickettsioses (A75-A79)
A75 Typhus fever
Kecuali: rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)
A75.0 Demam tifus ‘louse-borne’ epidemik akibat Rickettsia prowazekii
(Demam) tifus klasik
Tifus (louse-borne) epidemik
A75.1 Recrudescent typhus [penyakit Brill];
Penyakit Brill-Zinsser
A75.2 Demam tifus akibat R. typhi;
Murine (flea-borne) typhus [tifus tikus yang dibawa kutu]
A75.3 Demam tifus akibat R. tsutsugamushi;
Scrub (mite-borne) typhus
A75.9 Demam tifus, tidak dijelaskan;
(Demam) typhus NOS
A77 Spotted fever [tick-borne rickettsioses]
A77.0 Spotted fever akibat R. rickettsii:
Rocky Mountain spotted fever, demam Sao Paulo
A77.1 Spotted fever akibat R. conorii
Tick typhus: Afrika, India, Kenya
Tick fever: Bouton, Marseilles, Mediterran
A77.2 Spotted fever akibat R. siberica
North Asian tick fever, Siberian tick typhus
A77.3 Spotted fever akibat R. australis
Queensland tick typhus
A77.8 Spotted fever lain
A77.9 Spotted fever, tidak dijelaskan
Tick-borne typhus NOS
A78 Q fever
Infeksi akibat Coxiella burnetii,
Nine Mile fever, quadrilateral fever
A79 Rickettsioses lain
A79.0 Trench fever,
Quintan fever, Wolhynian fever
A79.1 Rickettsial pox akibat Rickettsia akari:
Kew Garden fever, rickettsiosis vesikularis
A79.8 Rickettsioses lain yang dijelaskan
: Rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu
A79.9 Rickettsiosis, tidak dijelaskan;
Infeksi Rickettsia NOS
Infeksi virus sistem syaraf pusat (A80-A89)
A80 Poliomielitis akut
A80.0 Poliomyelitis paralitika akut, akibat vaksin
A80.1 Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari luar negeri
A80.2 Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari dalam negeri
Apikes Iris, Padang 15
A80.3 Poliomyelitis paralitika akut, jenis lain dan tidak dijelaskan
A80.4 Poliomyelitis non-paralitika akut
A80.9 Poliomyelitis akut, tidak dijelaskan
A81 Infeksi virus tidak khas pada sistem syaraf pusat
Termasuk: penyakit-penyakit prion pada sistem syaraf pusat
A81.0 Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
Ensefalopati spongiformis subakut
A81.1 Panensefalitis sklerosa aubakut
Dawson's inclusion body encephalitis
Van Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy
A81.2 Leukoensefalopati multifokus progresif
Leukoensefalopati multifokus NOS
A81.8 Infeksi virus tidak khas lain pada SSP
Kuru
A81.9 Infeksi virus tidak khas pada SSP, tidak dijelaskan
Penyakit prion sistem syaraf pusat
A82 Rabies
A82.0 Rabies sylvatika
A82.1 Rabies urban
A82.9 Rabies, tidak dijelaskan
A83 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Termasuk: meningoencephalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Kecuali: Venezuelan equine encephalitis (A92.2)
A83.0 Japanese encephalitis
A83.1 Western equine encephalitis
A83.2 Eastern equine encephalitis
A83.3 St Louis encephalitis
A83.4 Australian encephalitis;
Kunjin virus disease
A83.5 California encephalitis
California meningoencephalitis
La Crosse encephalitis
A83.6 Rocio virus disease
A83.8 Ensefalitis virus lain yang ditularkan melalui nyamuk
A83.9 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk, tidak dijelaskan
A84 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu
Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitis
A84.0 Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian spring-summer encephalitis]
A84.1 Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah
A84.8 Tick-borne ensefalitis virus lain:
Louping ill, Powassan virus disease
A84.9 Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan
A85 Ensefalitis virus lain, not elsewhere classified
Termasuk: dinyatakan: ensefalomielitis virus NEC, meningoensefalitis virus NEC
Kecuali: khoriomeningitis limfositik (A87.2)
ensefalomielitis myalgika ringan (G93.3)
ensefalitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-), herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), zoster (B02.0), virus measles (B05.0), virus mumps (B26.2),
A85.0† Ensefalitis enterovirus (G05.1*);
Ensefalomielitis enterovirus
A85.1† Ensefalitis adenovirus (G05.1*);
Meningoensefalitis adenovirus
A85.2 Ensefalitis virus yang dibawa arthropoda, tidak dijelaskan
A85.8 Ensefalitis virus lain yang dijelaskan
Apikes Iris, Padang 16
A86 Ensefalitis virus, tidak dijelaskan
Ensefalomielitis virus NOS, meningoensefalitis virus NOS
A87 Meningitis virus
Kecuali: meningitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
herpesvirus [herpes simplex] (B00.3), zoster (B02.1)
virus measles (B05.1), virus mumps (B26.1),
A87.0† Meningitis enterovirus (G02.0*):
Meningitis Coxsackievirus,
Meningitis Echovirus
A87.1† Meningitis adenovirus (G02.0*)
A87.2 Khoriomeningitis limfositik,
Meningoensefalitis limfositik
A87.8 Meningitis virus lain
A87.9 Meningitis virus, tidak dijelaskan
A88 Infeksi virus sistem syaraf pusat lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: encephalitis virus NOS (A86),
meningitis virus NOS (A87.9)
A88.0 Demam eksantema enterovirus [Boston exanthem]
A88.1 Epidemic vertigo
A88.8 Infeksi virus sistem syaraf pusat lain yang dijelaskan
A89 Infeksi virus sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)
A90 Demam dengue [dengue klasik]
A91 Demam berdarah dengue
A92 Demam akibat virus yang dibawa nyamuk lainnya
Kecuali: Penyakit Ross River (B33.1)
A92.0 Penyakit virus Chikungunya;
Demam (berdarah) Chikungunya
A92.1 Demam O'nyong-nyong
A92.2 Demam equine Venezuela
Venezuelan equine encephalitis
Venezuelan equine encephalomyelitis virus disease
A92.3 Demam West Nile
A92.4 Demam Rift Valley
A92.8 Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk lainnya
A92.9 Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, tidak dijelaskan
A93 Demam arbovirus lain, not elsewhere classified
A93.0 Demam virus Oropouche,
Demam Oropouche
A93.1 Demam Sandfly
Demam Pappataci
Demam Phlebotomus
A93.2 Colorado tick fever
A93.8 Demam arbovirus lain yang dijelaskan
Penyakit virus Piry
Penyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)
A94 Demam arbovirus, tidak dijelaskan
Demam atau infeksi arbovirus NOS
A95 Yellow fever
A95.0 Sylvatic yellow fever;
Jungle yellow fever
Apikes Iris, Padang 17
A95.1 Urban yellow fever
A95.9 Yellow fever, tidak dijelaskan
A96 Demam berdarah arenavirus
A96.0 Demam berdarah Junin
Demam berdarah Argentina
A96.1 Demam berdarah Machupo
Demam berdarah Bolivia
A96.2 Demam Lassa
A96.8 Demam berdarah arenavirus lain
A96.9 Demam berdarah arenavirus, tidak dijelaskan
A98 Demam berdarah virus lain, not elsewhere classified
Kecuali: Demam berdarah dengue (A91)
Demam berdarah chikungunya (A92.0)
A98.0 Demam berdarah Crimea-Congo:
Demam berdarah Asia tengah
A98.1 Demam berdarah Omsk
A98.2 Penyakit Kyasanur Forest
A98.3 Penyakit virus Marburg
A98.4 Penyakit virus Ebola
A98.5 Demam berdarah dengan gejala ginjal
Demam berdarah epidemik, demam berdarah Korea, demam berdarah Russia
Penyakit virus Hantaan
Nephropathia epidemica
Penyakit hantavirus dengan manisfestasi ginjal
Kecuali: sindroma (kardio)pulomonalis hantavirus
A98.8 Demam berdarah virus lain yang dijelaskan
A99 Demam berdarah akibat virus yang tidak dijelaskan
Infeksi virus dengan lesi kulit dan mukosa (B00-B09)
B00 Infeksi herpesvirus [herpes simplex]
Kecuali: Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-),
Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus (B27.0),
Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)
B00.0 Eczema herpeticum;
Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1 Dermatitis vesikularis herpesvirus
Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human (α) herpesvirus 2
B00.2 Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
Pharyngitis herpesvirus
B00.3† Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4† Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
Meningoencephalitis herpesvirus,
Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5 Penyakit mata herpesvirus:
Dermatitis herpesvirus kelopak mata † (H03.1*),
Konjungtivitis herpesvirus † (H13.1*)
Keratitis herpesvirus † (H19.1*), keratoconjunctivitis herpesvirus † (H19.1*)
Iridocyclitis herpesvirus † (H22.0*), iritis herpesvirus † (H22.0*)
Uveitis anterior herpesvirus † (H22.0*)
B00.7 Penyakit herpesvirus disseminata,
Septikemia herpesvirus
B00.8 Bentuk lain infeksi herpesvirus
hepatitis herpesvirus † (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9 Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
Infeksi herpes simplex NOS
Apikes Iris, Padang 18
B01 Varicella [chickenpox]
B01.0† Meningitis varicella (G02.0*)
B01.1† Ensefalitis varicella (G05.1*)
Ensefalitis postchickenpox; ensefalomyelitis varicella
B01.2† Pneumonia varicella (J17.1*)
B01.8 Varicella dengan komplikasi lain
B01.9 Varicella tanpa komplikasi
Varicella NOS
B02 Zoster [herpes zoster]
B02.0† Ensefalitis zoster (G05.1*);
Meningoensefphalitis zoster
B02.1† Meningitis zoster (G02.0*)
B02.2† Zoster yang melibatkan sistem syaraf lainnya
Ganglionitis genikulata pascaherpes (G53.0*)
Neuralgia trigeminus pascaherpes (G53.0*)
Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)
B02.3 Penyakit mata zoster
Blefaritis zoster † (H03.1*), konjungtivitis zoster † (H13.1*), skleritis zoster † (H19.0*),
Keratitis zoster † (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster † (H19.2*),
Iritis zoster † (H22.0*), dan iridosiklitis zoster † (H22.0*)
B02.7 Zoster disseminata
B02.8 Zoster dengan komplikasi lain
B02.9 Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS
B03 Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.
B04 Monkeypox
B05 Measles
Termasuk: morbilli
Kecuali: subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0† Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
Ensefalitis pasca measles
B05.1† Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
meningitis pasca measles
B05.2† Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
Pneumonia pasca measles
B05.3† Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media (H67.1*),
Otitis media pasca measles
B05.4 Measles dengan komplikasi usus
B05.8 Measles dengan komplikasi lain,
Keratitis dan keratoconjunctivitis measles † (H19.2*)
B05.9 Measles tanpa komplikasi,
Measles NOS
B06 Rubella [German measles]
Kecuali: rubella kongenital (P35.0)
B06.0† Rubella dengan komplikasi neurologis
Meningitis rubella (G02.0*),
Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8 Rubella dengan komplikasi lain
Arthritis rubella † (M01.4*),
Pneumonia rubella † (J17.1*)
B06.9 Rubella tanpa komplikasi
Rubella NOS
B07 Viral warts – jerawat virus
Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali: anogenital (venereal) warts (A63.0)
Apikes Iris, Padang 19
papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau bladder (D41.4)
B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.
Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0 Infeksi orthopoxvirus lain:
Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
Penyakit virus Orf, Vaccinia
Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1 Molluscum contagiosum
B08.2 Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3 Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4 Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5 Faringitis vesikularis enterovirus ,
Herpangina
B08.8 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang dijelaskan
Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak dijelaskan
Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS
Hepatitis virus(B15-B19)
Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus (B94.2)
B15 Hepatitis akut A
B15.0 Hepatitis A dengan koma hepatika
B15.9 Hepatitis A tanpa koma hepatika,
Hepatitis A (akut) (virus) NOS
B16 Hepatitis akut B
B16.0 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma hepatika
B16.1 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma hepatika
B16.2 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
Hepatitis B (akut) (virus) NOS
B17 Hepatitis virus akut lain
B17.0 Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
B17.1 Hepatitis akut C
B17.2 Hepatitis akut E
B17.8 Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,
Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC
B18 Hepatitis virus kronis
B18.0 Hepatitis virus B kronis dengan delta-agent
B18.1 Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,
Hepatitis (virus) kronis B
B18.2 Hepatitis virus C kronis
B18.8 Hepatitis virus kronis lain
B18.9 Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan
B19 Hepatitis virus, tidak dijelaskan
B19.0 Hepatitis virus yang tidak dijelaskan dengan koma
B19.9 Hepatitis virus yang tidak dijelaskan tanpa koma hepatika
Hepatitis virus NOS
Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
Apikes Iris, Padang 20
Kecuali: Status infeksi HIV asimptomatik (Z21)
B20 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
Kecuali: sindroma infeksi akut HIV (B23.0)
B20.0 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi mycobacteria
Penyakit HIV yang menyebabkan tuberkulosis
B20.1 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi bakteri lain
B20.2 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit cytomegalovirus
B20.3 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi virus lain
B20.4 Penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasis
B20.5 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit jamur lain
B20.6 Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonia Pneumocystis carinii
B20.7 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda
B20.8 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit lain
B20.9 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan
Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS
B21 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas
B21.0 Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi
B21.1 Penyakit HIV yang menyebabkan limfoma Burkitt
B21.2 Penyakit HIV yang menyebabkan jenis lain limfoma non-Hodgkin
B21.3 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang terkait
B21.7 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas ganda
B21.8 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain
B21.9 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang tidak dijelaskan
B22 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit lain yang dijelaskan
B22.0 Penyakit HIV yang menyebabkan ensefalopati
Dementia HIV
B22.1 Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonitis interstitialis llimfoid
B22.2 Penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome
Penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh
Penyakit kurus (Slim disease)
B22.7 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda yang diklasifikasi di tempat lain
Catatan: Untuk pemakaian kategori ini, perlu rujukan ke aturan pengkodean morbiditas dan mortalitas di Volume 2.
B23 Penyakit HIV yangmenyebabkan kondisi lain
B23.0 Sindroma infeksi HIV akut
B23.1 Penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent)
B23.2 Penyakit HIV yang menyebabkan kelainan haematologis dan immunologis, n.e.c.
B23.8 Penyakit HIV yang menyebabkan kondisi lain yang dijelaskan
B24 Penyakit HIV, tidak dijelaskan
Acquired immunodeficiency syndrome [AIDS] NOS
AIDS-related complex [ARC] NOS
Penyakit virus lain (B25-B34)
B25 Penyakit Cytomegalovirus (CMV)
Kecuali: infeksi CMV kongenital (P35.1),
mononucleosis CMV (B27.1)
B25.0† Pneumonitis CMV (J17.1*)
B25.1† Hepatitis CMV (K77.0*)
B25.2† Pancreatitis CMV (K87.1*)
B25.8 Penyakit CMV lain
B25.9 Penyakit CMV, tidak dijelaskan
B26 Mumps
B26.0† Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1† Meningitis mumps (G02.0*)
Apikes Iris, Padang 21
B26.2† Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3† Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8 Mumps dengan komplikasi lain:
Polyneuropathy mumps† (G63.0*), myocarditis mumps† (I41.1*)
Arthritis mumps† (M01.5*), nephritis mumps† (N08.0*)
B26.9 Mumps tanpa komplikasi
Mumps NOS, Parotitis NOS
B27 Mononucleosis infeksiosa
Termasuk: glandular fever, monocytic angina, penyakit Pfeiffer'
B27.0 Mononucleosis gammaherpesvirus;
Mononucleosis akibat virus Epstein-Barr
B27.1 Mononucleosis CMV
B27.8 Mononucleosis infeksiosa lain
B27.9 Mononucleosis infeksiosa, tidak dijelaskan
B30 Konjungtivitis virus
Kecuali: penyakit mata herpesvirus [herpes simplex] (B00.5),
penyakit mata zoster (B02.3)
B30.0† Keratoconjunctivitis akibat adenovirus (H19.2*);
Keratoconjunctivitis epidemika,
Shipyard eye
B30.1† Konjungtivitis akibat adenovirus (H13.1*),
Konjungtivitis folikularis adenovirus akut,
Swimming-pool conjunctivitis
B30.2 Faringokonjungtivitis virus
B30.3† Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus) (H13.1*);
Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,
Konjungtivitis akibat enterovirus 70
Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)
B30.8† Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*);
Konjungtivitis Newcastle
B30.9 Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan
B33 Penyakit virus lain, not elsewhere classified
B33.0 Myalgia epidemik
Penyakit Bornholm
B33.1 Penyakit Ross River
Demam Ross River
Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2 Karditis virus
B33.3 Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
Infeksi retrovirus NOS
B33.4† Hantavirus (cardio)-pulmonary syndrome [HPS] [HCPS] (J17.1*)
Hantavirus dengan manifestasi pulmonalis
Penyakit virus Sin Nombre
Gunakan kode tambahan (N17.9) kalau perlu, untuk identifikasi kegagalan ginjal yang berhubungan dengan HPS yang disebabkan oleh etiologi hantavirus Andes, Bayou, dan Black Creek Canal
Kecuali: demam berdarah dengan manifestasi ginjal (A98.5† N08.0*)
B33.8 Penyakit virus lain yang dijelaskan.
B34 Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan
Kecuali: infeksi herpesvirus NOS (B00.9)
penyakit CMV NOS (B25.9)
infeksi retrovirus NOS (B33.3)
virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B97)
B34.0 Infeksi adenovirus, tidak dijelaskan
B34.1 Infeksi enterovirus, tidak dijelaskan
Infeksi coxsackievirus NOS
Infeksi echovirus NOS
Apikes Iris, Padang 22
B34.2 Infeksi coronavirus, tidak dijelaskan
B34.3 Infeksi parvovirus, tidak dijelaskan
B34.4 Infeksi papovavirus, tidak dijelaskan
B34.8 Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskan
B34.9 Infeksi virus, tidak dijelaskan;
Viraemia NOS
Mycoses (B35-B49)
Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)
pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35 Dermatophytosis
Termasuk: favus
infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.-
B35.0 Tinea barbae dan tinea capitis
Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion, sycosis jamur
B35.1 Tinea unguium
Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku, ringworm kuku
B35.2 Tinea manuum
Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3 Tinea pedis
Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4 Tinea corporis
Ringworm badan
B35.5 Tinea imbricata
Tokelau
B35.6 Tinea cruris;
Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8 Dermatophytosis lain
Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa
B35.9 Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
Ringworm NOS
B36 Mikosis permukaaan lainnya
B36.0 Pityriasis versicolor
Tinea flava, tinea versicolor, [panu]
B36.1 Tinea nigra;
Microsporosis nigra, pityriasis nigra
Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2 White piedra
Tinea blanca
B36.3 Black piedra
B36.8 Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9 Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan
B37 Candidiasis
Termasuk: candidosis, miniliasis
Kecuali: kandidiasis neonatus (P37.5)
B37.0 Stomatitis kandida
Oral thrush
B37.1 Kandidiasis pulmonalis
B37.2 Kandidiasis kulit dan kuku;
Onychia kandida, paronychia kandida
Kecuali: dermatitis diaper (L22)
B37.3† Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*);
Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush
B37.4 Kandidiasis urogenital lain;
Balanitis kandida † (N51.2*), urethritis kandida † (N37.0*)
B37.5† Meningitis kandida(G02.1*)
Apikes Iris, Padang 23
B37.6† Endokarditis kandida (I39.8*)
B37.7 Septikemia kandida
B37.8 Kandidiasis pada situs lain;
Cheilitis kandida
Enteritis kandida
B37.9 Kandidiasis, tidak dijelaskan;
Thrush NOS
B38 Coccidioidomycosis
B38.0 Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1 Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2 Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3 Koksidioidomikosis kulit
B38.4† Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7 Koksidioidomikosis disseminata
Koksidioidomikosis generalisata
B38.8 Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9 Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B39 Histoplasmosis
B39.0 Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
B39.1 Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
B39.2 Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
B39.3 Histoplasmosis capsulati disseminata
Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4 Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
Histoplasmosis Amerika
B39.5 Histoplasmosis duboisii
Histoplasmosis Afrika
B39.9 Histoplasmosis, tidak dijelaskan
B40 Blastomycosis
Kecuali: Blastomikosis Brazilia (B41.-)
Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0 Blastomikosis paru-paru akut
B40.1 Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2 Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3 Blastomikosis kulit
B40.7 Blastomikosis disseminata
Blastomikosis generalisata
B40.8 Bentuk lain blastomikosis
B40.9 Blastomikosis, tidak dijelaskan
B41 Parakoksidioidomikosis
Termasuk: Blastomikosis Brazilia
Penyakit Lutz
B41.0 Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7 Parakoksidioidomikosis disseminata
Parakoksidioidomikosis umum
B41.8 Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9 Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan
B42 Sporotrichosis
B42.0† Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1 Sporotrikosis limfokutan
B42.7 Sporotrikosis disseminata
Sporotrikosis umum
B42.8 Bentuk lain sporotrikosis
B42.9 Sporotrikosis, tidak dijelaskan
B43 Chromomycosis and phaeomycotic abscess
Apikes Iris, Padang 24
B43.0 Kromomikosis kulit
Dermatitis verrucosa
B43.1 Abses otak phaeomikotik
Kromomycosis otak
B43.2 Abses dan kista phaeomikotik subkutis
B43.8 Bentuk lain kromomikosis
B43.9 Kromomikosis, tidak dijelaskan
B44 Aspergillosis
Termasuk: Aspergilloma
B44.0 Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1 Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2 Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7 Aspergillosis paru-paru disseminata
Aspergillosis umum
B44.8 Bentuk lain aspergillosis
B44.9 Aspergillosis, tidak dijelaskan
B45 Cryptococcosis
B45.0 Kriptokokosis paru-paru
B45.1 Kriptokokosis cerebralis
Kriptokokosis meningocerebralis
Meningitis cryptococcus † (G02.1*)
B45.2 Kriptokokosis kulit
B45.3 Kriptokokosis tulang
B45.7 Kriptokokosis disseminata
Kriptokokosis umum
B45.8 Bentuk lain kriptokokosis
B45.9 Cryptococcosis, tidak dijelaskan
B46 Zygomycosis
B46.0 Mukormikosis paru-paru
B46.1 Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2 Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3 Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
B46.4 Mukormikosis disseminata;
Mukormikosis umum
B46.5 Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8 Zygomikoses lain;
Entomophthoromycosis
B46.9 Zygomikosis, tidak dijelaskan;
Phycomycosis NOS
B47 Mycetoma
B47.0 Eumycetoma
Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1 Actinomycetoma
B47.9 Mycetoma, tidak dijelaskan;
Madura foot NOS
B48 Mikosis lain, not elsewhere classified
B48.0 Lobomycosis
Penyakit Lobo;
Blastomikosis keloid
B48.1 Rhinosporidiosis
B48.2 Allescheriasis
Infeksi Pseudallescheria boydii
Kecuali: eumycetoma (B47.0)
B48.3 Geotrichosis;
Stomatitis geotrichum
B48.4 Penicillosis
B48.7 Mikoses oportunistik
Apikes Iris, Padang 25
disebabkan oleh jamur dengan keganasan rendah yang hanya menginfeksi sebagai
akibat terdapatnya faktor-faktor seperti penyakit yang melemahkan atau pemberian
obat penekan ketahanan dan obat lainnya, atau terapi penyinaran. Hampir semua
jamur penyebab bersifat saprofit di tanah atau pada vegetasi yang membusuk.
B48.8 Mikoses lain yang dijelaskan
Adiaspiromycosis
B49 Mycosis, tidak dijelaskan
Fungaemia NOS
Penyakit-penyakit akibat protozoa (B50-B64)
Kecuali: amoebiasis (A06.-),
penyakit usus akibat protozoal lain (A07.-)
MALARIA
B50 Malaria Plasmodium falciparum
Termasuk: infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium spp. lain
B50.0 Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak
Malaria otak NOS
B50.8 Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain
Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOS
B50.9 Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan
B51 Malaria Plasmodium vivax
Termasuk: infeksi campuran P. vivax dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
B51.0 Malaria P. vivax dengan ruptur limpa
B51.8 Malaria P. vivax dengan komplikasi lain
B51.9 Malaria P. vivax tanpa komplikasi
Malaria P. vivax NOS
B52 Malaria Plasmodium malariae
Termasuk: infeksi campuran P. malariae dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
B52.0 Malaria P. malariae dengan nephropathy
B52.8 Malaria P. malariae dengan komplikasi lain
B52.9 Malaria P. malariae tanpa komplikasi
Malaria P. malariae NOS
B53 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan
B53.0 Malaria P. ovale
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
B53.1 Malaria akibat plasmodia simian (monyet)
Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
bercampur dengan P. vivax (B51.-)
bercampur dengan P. malariae (B52.-)
bercampur dengan P. ovale (B53.0),
B53.8 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not elsewhere classified;
Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B54 Malaria yang tidak dijelaskan
Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi
B55 Leishmaniasis
B55.0 Leishmaniasis viseral;
Kala-azar;
Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
Apikes Iris, Padang 26
B55.1 Leishmaniasis kulit
B55.2 Leishmaniasis mukokutan
B55.9 Leishmaniasis, tidak dijelaskan
B56 Trypanosomiasis Afrika
B56.0 Trypanosomiasis Gambia; West African sleeping sickness
B56.1 Trypanosomiasis Rhodesia; East African sleeping sickness
B56.9 Trypanosomiasis Afrika, tidak dijelaskan; Sleeping sickness NOS
B57 Penyakit Chagas
Termasuk: American trypanosomiasis;
Infeksi Trypanosoma cruzi
B57.0† Penyakit Chagas akut yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
Penyakit Chagas akut yang melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*)
Penyakit Chagas akut dengan miokarditis (I41.2*)
B57.1 Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung;
Penyakit Chagas akut NOS
B57.2 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung
Trypanosomiasis Amerika NOS
Penyakit Chagas (kronis) NOS
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler NEC † (I98.1*),
Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis † (I41.2*)
Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent
B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem pencernaan
B57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syaraf
B57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain
B58 Toxoplasmosis
Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii
Kecuali: Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0† Okulopati toxoplasma;
chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1† Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2† Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3† Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8 Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
Miokarditis toxoplasma † (I41.2*);
Miositis toxoplasma † (M63.1*)
B58.9 Toxoplasmosis, tidak dijelaskan
B59† Pneumocystosis (J17.3*)
Pneumonia akibat Pneumocystis carinii
B60 Penyakit protozoa lain, not elsewhere classified
Kecuali: Kriptosporidiosis (A07.2);
Isosporiasis (A07.3)
Mikrosporidiosis usus (A07.8)
B60.0 Babesiosis
Piroplasmosis [infeksi intraeritrosit pada hewan]
B60.1 Acanthamoebiasis
Konjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H13.1*)
Keratokonjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H19.2*)
B60.2 Naegleriasis
Meningoensefalitis amuba primer † (G05.2*)
B60.8 Penyakit protozoa lain yang dijelaskan:
Mikrosporidiosis
B64 Penyakit protozoa yang tidak dijelaskan
Helminthiases (B65-B83)
B65 Schistosomiasis [bilharziasis]
Apikes Iris, Padang 27
Termasuk: snail fever
B65.0 Skistosomiasis akibat Schistosoma haematobium [schistosomiasis urine]
B65.1 Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni [schistosomiasis usus]
B65.2 Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:
Skistosomiasis Asia
B65.3 Dermatitis cercaria
Swimmer's itch
B65.8 Skistosomiasis lain:
Infeksi Schistosoma intercalatum, Schistosoma mattheei, Schistosoma mekongi
B65.9 Skistosomiasis, tidak dijelaskan
B66 Infeksi cacing jaringan (fluke) lainnya
B66.0 Opisthorchiasis
Infeksi cacing hati kucing
Opisthorchis (felineus)(viverrini)
B66.1 Clonorchiasis
Penyakit cacing hati Cina,
Penyakit cacing hati oriental;
Infeksi Clonorchis sinensis
B66.2 Dicrocoeliasis
Infeksi Dicrocoelium dendriticum
Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3 Fascioliasis
Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
Penyakit cacing hati domba
B66.4 Paragonimiasis
Infeksi Paragonimus sp;
Penyakit cacing paru-paru
Distomiasis paru-paru
B66.5 Fasciolopsiasis
Infeksi Fasciolopsis buski;
Distomiasis usus
B66.8 Infeksi fluke lain
Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis, Nanophyetiasis, Watsoniasis
B66.9 Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan
B67 Echinococcosis
Termasuk: hydatidosis
B67.0 Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1 Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2 Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3 Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple sites
B67.4 Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5 Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6 Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan ganda
B67.7 Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8 Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9 Echinococcosis, di tempat lain and tidak dijelaskan;Echinococcosis NOS
B68 Taeniasis
Kecuali: cysticercosis (B69.-)
B68.0 Taeniasis Taenia solium
(Infeksi) cacing pita babi
B68.1 Taeniasis Taenia saginata
(Infeksi) cacing pita sapi
Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9 Taeniasis, tidak dijelaskan
B69 Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia solium
Apikes Iris, Padang 28
B69.0 Cysticercosis sistem syaraf pusat
B69.1 Cysticercosis mata
B69.8 Cysticercosis pada situs lain
B69.9 Cysticercosis, tidak dijelaskan
B70 Diphyllobothriasis and sparganosis
B70.0 Diphyllobothriasis:
Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),
(Infeksi) cacing pita ikan
Kecuali: diphyllobothriasis larva (B70.1)
B70.1 Sparganosis
Infeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva Spirometra
Diphyllobothriasis larva; Spirometrosis
B71 Infeksi cestoda lainnya
B71.0 Hymenolepiasis
(Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)
(Infeksi) cacing pita tikus
B71.1 Dipylidiasis
(Infeksi) cacing pita anjing
B71.8 Infeksi cestoda lain yang dijelaskan
Coenurosis
B71.9 Infeksi cestoda, tidak dijelaskan:
(Infeksi) cacing pita NOS
B72 Dracunculiasis
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
B73 Onchocerciasis
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness
B74 Filariasis
Kecuali: Onchocerciasis (B73);
Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0 Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
Elefantiasis bancrofti,
Filariasis bancrofti
B74.1 Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2 Filariasis akibat Brugia timori
B74.3 Loiasis
Infeksi Loa loa
Sembab Calabar
Penyakit cacing mata Afrika
B74.4 Mansonelliasis:
Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8 Filariasis lain
Dirofilariasis
B74.9 Filariasis, tidak dijelaskan
B75 Trichinellosis
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis
B76 Hookworm diseases
Termasuk: Uncinariasis
B76.0 Ancylostomiasis
Infeksi Ancylostoma sp.
B76.1 Necatoriasis
Infeksi Necator americanus
B76.8 Penyakit cacing tambang lain
B76.9 Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
Apikes Iris, Padang 29
Cutaneous larva migrans NOS
B77 Ascariasis
Termasuk: Askaridiasis
Infeksi cacing gelang
B77.0 Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8 Askariasis dengan komplikasi lain
B77.9 Askariasis, tidak dijelaskan
B78 Strongyloidiasis
B78.0 Strongyloidiasis usus
B78.1 Strongyloidiasis kulit
B78.7 Strongyloidiasis disseminata
B78.9 Strongyloidiasis, tidak dijelaskan
B79 Trichuriasis - Trichocephaliasis;: Whipworm (penyakit)(infeksi)
Trichocephaliasis
(Penyakit)(infeksi) whipworm [cacing cambuk]
B80 Enterobiasis - Oxyuriasis; Pinworm infection; infeksi Threadworm
Oxyuriasis
Infeksi pinworm [cacing jarum]
Infeksi threadworm [cacing benang]
B81 Helminthiasis usus lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis (B83.2)
B81.0 Anisakiasis
Infeksi larva Anisakis
B81.1 Capillariasis usus
Capillariasis NOS
Infeksi Capillaria philippinensis,
Kecuali: capillariasis hati (B83.8)
B81.2 Trichostrongyliasis
B81.3 Angiostrongyliasis usus
Infeksi Parastrongylus costaricensis
B81.4 Helminthiasis usus campuran
Helminthiasis campuran NOS
Infeksi cacing usus yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori B65.0-B81.3 dan B81.8.
B81.8 Helminthiasis usus lain yang dijelaskan
Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]
Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]
B82 Parasitisme usus yang tidak dijelaskan
B82.0 Intestinal helminthiasis, tidak dijelaskan
B82.9 Intestinal parasitism, tidak dijelaskan
B83 Helminthiasis lain
Kecuali: Capillariasis NOS (B81.1), capillariasis usus (B81.1)
B83.0 Visceral larva migrans
Toxocariasis
B83.1 Gnathostomiasis:
Wandering swelling – sembab berpindah
B83.2 Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis
Eosinophilic meningoencephalitis† (G05.2*)
Kecuali: angiostrongyliasis usus (B81.3)
B83.3 Syngamiasis
Syngamosis
B83.4 Hirudiniasis internal
Kecuali: Hirudiniasis eksternal (B88.3)
B83.8 Helminthiasis lain yang dijelaskan
Acanthocephaliasis
Gongylonemiasis
Apikes Iris, Padang 30
Hepatic capillariasis
Metastrongyliasis
Thelaziasis
B83.9 Helminthiasis, tidak dijelaskan:
Cacingan NOS
Kecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)
Pediculosis, acariasis and other infestations (B85-B89)
B85 Pediculosis and phthiriasis
B85.0 Pediculosis akibat Pediculus humanus capitis
Infestasi kutu kepala
B85.1 Pediculosis akibat Pediculus humanus corporis
Infestasi kutu badan
B85.2 Pediculosis, tidak dijelaskan
B85.3 Phthiriasis
Infestasi Phthirus pubis, infestasi crab-louse (kutu daerah pubis)
B85.4 Campuran pediculosis and phthiriasis
Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori B85.0-B85.3
B86 Scabies
Sarcoptic itch
B87 Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat
B87.0 Myiasis kulit
Myiasis menjalar
B87.1 Myiasis luka
Myiasis traumatika
B87.2 Myiasis okuler
B87.3 Myiasis nasopharyngs
Myiasis laryngs
B87.4 Myiasis aural
B87.8 Myiasis tempat lain
Myiasis genitourinarius
Myiasis usus
B87.9 Myiasis, tidak dijelaskan
B88 Infestasi lain
B88.0 Acariasis lain:
Dermatitis acarine;
Trombiculosis
Dermatitis akibat: Demodex sp., Dermanyssus gallinae, Liponyssoides sanguineus
Kecuali: scabies (B86)
B88.1 Tungiasis [sandflea infestation]
B88.2 Infestasi artropoda lain:
Scarabiasis
B88.3 Hirudiniasis eksternal:
Infestasi leech (lintah) NOS
Kecuali: hirudiniasis internal (B83.4)
B88.8 Infestasi lain yang dijelaskan
Ichthyoparasitism akibat Vandellia cirrhosa
Linguatulosis
Porocephaliasis
B88.9 Infestasi, tidak dijelaskan
Infestasi (kulit) NOS
Infestasi kutu NOS
Parasit kulit NOS
B89 Penyakit parasit yang tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 31
Sequel penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)
B90 Sekuel tuberkulosis
B90.0 Sekuel TB sistem syaraf pusat
B90.1 Sekuel TB genitourinarius
B90.2 Sekuel TB tulang dan sendi
B90.8 Sekuel TB organ lain
B90.9 Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan
Sekuel TB NOS
B91 Sekuel poliomyelitis
B92 Sekuel leprosy
B94 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak dijelaskan
B94.0 Sekuel trakoma
B94.1 Sekuel ensefalitis virus
B94.2 Sekuel hepatitis virus
B94.8 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
B94.9 Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan
Bakteri, virus dan agen infeksi lain (B95-B97)
B95 Streptococcus and staphylococcus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B95.0 Streptokokus, group A
B95.1 Streptokokus, group B
B95.2 Streptokokus, group D
B95.3 Streptokokus pneumoniae
B95.4 Streptokokus lain
B95.5 Streptokokus yang tidak dijelaskan
B95.6 Stafilokokus aureus
B95.7 Stafilokokus lain
B95.8 Stafilokokus yang tidak dijelaskan
B96 Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain.
B96.0 Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]
Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]
B96.1 Klebsiella pneumoniae
B96.2 Escherichia coli
B96.3 Haemophilus influenzae
B96.4 Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5 Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6 Bacillus fragilis [B. fragilis]
B96.7 Clostridium perfringens [C. perfringens]
B96.8 Agen bakteri lain yang dijelaskan
B97 Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B97.0 Adenovirus
B97.1 Enterovirus: Coxsackievirus, Echovirus
B97.2 Coronavirus
B97.3 Retrovirus: Lentivirus, Oncovirus
B97.4 Respiratory syncytial virus
B97.5 Reovirus
B97.6 Parvovirus
B97.7 Papillomavirus
B97.8 Virus lainnya
Penyakit-penyakit in feksi lain (B99)
B99 Penyakit infeksi lain dan yang tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 32
Apikes Iris, Padang 33
CHAPTER II. NEOPLASMA
Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut:
C00-C75 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada tempat yang dijelaskan, selain neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan.
C00-C14 Bibir, rongga mulut, dan farings
C15-C26 Organ pencernaan
C30-C39 Organ pernafasan dan intratoraks
C40-C41 Tulang dan rawan sendi
C43-C44 Kulit
C45-C49 Jaringan mesotel dan jaringan lunak
C50 Mammae
C51-C58 Organ genitalia wanita
C60-C63 Organ genitalia pria
C64-C68 Saluran kemih
C69-C72 Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat
C73-C75 Thyroid dan kelenjar endokrin lain
C76-C80 Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder dan tidak dijelaskan
C81-C96 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan
C97 Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen (primer)
D00-D09 Neoplasma in situ
D10-D36 Neoplasma jinak
D37-D48 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat catatan]
Neoplasma ganas (C00-C97)
Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)
C00 Neoplasma ganas bibir
Kecuali: kulit bibir (C43.0, C44.0)
C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilion
C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS
C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral
C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, perm. oral
C00.6 Sudut bibir
C00.8 Lesi overlap pada bibir
C00.9 Lip, tidak dijelaskan
C01 Neoplasma ganas basis lidah
Permukaan dorsal basis lidah
Bagian lidah yang tidak bergerak
Sepertiga belakang lidah
C02 Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C02.0 Permukaan dorsal lidah – dua-pertiga depan permukaan bawah lidah
Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)
C02.1 Pinggir lidah – ujung lidah
C02.2 Permukaan ventral lidah – dua pertiga depan permukaan atas lidah
Frenulum linguae
C02.3 Dua-pertiga depan lidah – bagian tidak dijelaskan
Sepertiga tengah lidah NOS – Bagian lidah yang bergerak NOS
C02.4 Tonsilla lingualis
Kecuali: tonsil NOS (C09.9)
C02.8 Lesi overlap pada lidah
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4
C02.9 Lidah, tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 34
C03 Neoplasma ganas gusi
Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva
Kecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)
C03.0 Gusi atas
C03.1 Gusi bawah
C03.9 Gusi, tidak dijelaskan
C04 Neoplasma ganas lantai mulut
C04.0 Lantai anterior mulut – anterior dari pertemuan premolar - caninus
C04.1 Lantai lateral mulut
C04.8 Lesi overlap pada lantai mulut
C04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan
C05 Neoplasma ganas palatum
C05.0 Palatum durum
C05.1 Palatum molle
Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)
C05.2 Uvula
C05.8 Lesi overlap pada palatum
C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut
C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam
C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus labialis (upper)(lower)
C06.2 Area retromolar
C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan
C06.9 Mulut, tidak dijelaskan
Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS
C07 Neoplasma ganas kelenjar parotid
C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi menurut lokasi anatomis
kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)
C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris
C08.1 Kelenjar sublingualis
C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1
C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor) NOS
C09 Neoplasma ganas tonsil
Kecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1)
C09.0 Fossa tonsillaris
C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)
C09.8 Lesi overlap pada tonsil
C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan
Tonsil: NOS, faucialis, palatina
C10 Neoplasma ganas orofarings
Kecuali: tonsil (C09.-)
C10.0 Vallecula
C10.1 Permukaan anterior epiglottis
Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis
Kecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)
C10.2 Dinding lateral orofarings
C10.3 Dinding posterior orofarings
C10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs neoplasma]
C10.8 Lesi overlap pada orofarings
C10.9 Orofarings, tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 35
C11 Neoplasma ganas nasofarings
C11.0 Dinding superior nasofarings; Atap nasofarings
C11.1 Dinding posterior nasofarings; Adenoid; tonsilla farings
C11.2 Dinding lateral nasofarings; Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings
C11.3 Dinding anterior nasofaringsLantai nasofaringsPermukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum mollePinggir posterior: choana, septum hidung
C11.8 Lesi overlap pada nasofarings
C11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS
C12 Neoplasma ganas sinus piriformis
Fossa pyriformis
C13 Neoplasma ganas hipofarings
Kecuali: sinus pyriformis (C12)
C13.0 Regio postcricoidea
C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir
Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)
C13.2 Dinding posterior hipofarings
C13.8 Lesi overlap pada hipofarings
C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS
C14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan yang situsnya kurang jelas
Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)
C14.0 Farings, tidak dijelaskan
C14.2 Cincin Waldeyer
C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings
titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2
Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)
C15 Neoplasma ganas esofagus
Catatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2 secara anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan.
C15.0 Esofagus bagian leher
C15.1 Esofagus bagian toraks
C15.2 Esofagus bagian abdomen
C15.3 Esofagus sepertiga atas
C15.4 Esofagus sepertiga tengah
C15.5 Esofagus sepertiga bawah
C15.8 Lesi overlap pada esofagus
C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan
C16 Neoplasma ganas lambung
C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus dan lambung
C16.1 Fundus lambung
C16.2 Korpus lambung
C16.3 Antrum pilori; antrum lambung
C16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pylori
C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4
C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4
C16.8 Lesi overlap pada lambung
C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS
C17 Neoplasma ganas usus halus
C17.0 Duodenum
C17.1 Jejunum
Apikes Iris, Padang 36
C17.2 Ileum
Kecuali: katup ileocaecum (C18.0)
C17.3 Divertikulum Meckel
C17.8 Lesi overlap pada usus halus
C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan
C18 Neoplasma ganas kolon
C18.0 Caecum; katup ileocaecum
C18.1 Appendix
C18.2 Kolon asendens
C18.3 Fleksura hepatis
C18.4 Kolon transversa
C18.5 Fleksura lienalis/splenika
C18.6 Kolon desendens
C18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea
Kecuali: rectosigmoid junction (C19)
C18.8 Lesi overlap pada kolon
C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS
C19 Neoplasma ganas rectosigmoid junction
C20 Neoplasma ganas rektum
C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal
C21.0 Anus, tidak dijelaskan
Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5)
C21.1 Saluran anus; sphincter ani
C21.2 Zona kloakogenic
C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2
C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik
Kecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder hati (C78.7)
C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma
C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinoma
C22.2 Hepatoblastoma
C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer
C22.4 Sarkoma lain pada hati
C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati
C22.9 Hati, tidak dijelaskan
C23 Neoplasma ganas kantong empedu
C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1)
C24.0 Saluran empedu di luar hati
Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d. hepaticus
C24.1 Ampulla Vateri
C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu
Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-C24.1
C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan
C25 Neoplasma ganas pankreas
C25.0 Caput pancreas
C25.1 Corpus pancreas
C25.2 Cauda pancreas
C25.3 Ductus pancreaticus
C25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans
C25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreas
Apikes Iris, Padang 37
C25.8 Lesi overlap pada pankreas
C25.9 Pankreas, tidak dijelaskan
C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelas
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)
C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS
C26.1 Limpa
Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-C85)
C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1
Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0)
C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan
Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS
Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39)
Termasuk: telinga tengah
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah
C30.0 Rongga hidung
Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum, vestibulum hidung
Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3)tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3), bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),
C30.1 Telinga tengah
Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid
Kecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga (C49.0)liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)
C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius
C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)
C31.1 Sinus ethmoidalis
C31.2 Sinus frontalis
C31.3 Sinus sphenoidalis
C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius
C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan
C32 Neoplasma ganas larings
C32.0 Glottis
Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS
C32.1 Supraglottis
Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu; permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1),
plika aryepiglottis: NOS (C13.1),
permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1)
C32.2 Subglottis
C32.3 Rawan larings
C32.8 Lesi overlap larings
C32.9 Larings, tidak dijelaskan
C33 Neoplasma ganas trachea
C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru
C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)
C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paru
C34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paru
C34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paru
C34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paru
C34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 38
C37 Neoplasma ganas thymus
C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura
Kecuali: mesothelioma (C45.-)
C38.0 Jantung, perikardium
Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3)
C38.1 Mediastinum anterior
C38.2 Mediastinum posterior
C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan
C38.4 Pleura
C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura
C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan tidak jelas
Kecuali: intratoraks NOS (C76.1)
C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan
C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0
C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan
Saluran pernafasan NOS
Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)
Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)
C40 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota
C40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
C40.1 Tulang pendek anggota atas
C40.2 Tulang panjang anggota bawah
C40.3 Tulang pendek anggota bawah
C40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota
C40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan
C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: tulang anggota (C40.-)
rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung (C30.0)
C41.0 Tulang tengkorak dan muka
Maxilla (superior), tulang orbita
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris (C31.0), rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.1 Mandibula
Kecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9), rahang bawah (C03.1) kecuali intraossea atau odontogenik
C41.2 Kolom vertebra
Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4)
C41.3 Iga, sternum dan klavikula
C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx
C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4
C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)
C43 Melanoma maligna kulit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3
Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C43.0 Melanoma maligna bibir
Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)
C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus
C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar
Apikes Iris, Padang 39
C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada muka
C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher
C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu
C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul
C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit
C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan
Melanoma (malignant) NOS
C44 Neoplasma ganas lain pada kulit
Termasuk: Neoplasma ganas: kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali: Sarkoma Kaposi (C46.-)
Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52, C60.-, C63.-)
C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip
Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-)
C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)
C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0)
C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka
C44.4 Kulit kepala dan leher
C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (C21.0)
C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
C44.8 Lesi overlap pada kulit
C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49)
C45 Mesothelioma
Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3
C45.0 Mesothelioma pleura
Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4)
C45.1 Mesothelioma peritoneum
Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)(pelvic)
Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)
C45.2 Mesothelioma perikardium
Kecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)
C45.7 Mesothelioma pada situs lain
C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan
C46 Sarkoma Kaposi
Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3
C46.0 Sarkoma Kaposi skin
C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue
C46.2 Sarkoma Kaposi palatum
C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe
C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain
C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda
C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan
C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis
C47.0 Syaraf perifer head, face and neck
Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)
C47.1 Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu
C47.2 Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul
C47.3 Syaraf perifer toraks
Apikes Iris, Padang 40
C47.4 Syaraf perifer abdomen
C47.5 Syaraf perifer pelvis
C47.6 Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan
C47.8 Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
C47.9 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
C48 Neoplasma ganas retroperitoneum and peritoneum
Kecuali: Sarcoma Kaposi (C46.1); mesothelioma (C45.-)
C48.0 Retroperitoneum
C48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum parietalis dan peritoneum pelvik
C48.2 Peritoneum, tidak dijelaskan
C48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum
C49 Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak lainnya
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, jaringan lemak, ligament (kecuali rahim), pembuluh limfe, otot, sinovia, tendon (pembungkus)
Kecuali: rawan (dari): sendi (C40-C41), larings (C32.3), hidung (C30.0),
jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-); mesothelioma (C45.-); syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-); peritoneum (C48.-); retroperitoneum (C48.0)
C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leher
Jaringan ikat telinga, mata, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (C69.6)
C49.1 Jaringan ikat dan lunak anggota atas, termasuk bahu
C49.2 Jaringan ikat dan lunak anggota bawah, termasuk panggul
C49.3 Jaringan ikat dan lunak thorax
Axilla, diaphragm, pembuluh besar
Kecuali: mammae (C50.-), jantung (C38.0), mediastinum (C38.1-C38.3), thymus (C37)
C49.4 Jaringan ikat dan lunak abdomen: Dinding abdomen, hypochondrium
C49.5 Jaringan ikat dan lunak pelvis: Buttock; groin, perineum
C49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan: Punggung NOS
C49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-C49.6
C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas mammae (C50)
C50 Neoplasma ganas mammae
Termasuk: jaringan ikat mammae
Kecuali: kulit mammae (C43.5, C44.5)
C50.0 Nipple dan areola
C50.1 Bagian sentral mamma
C50.2 Kwadran dalam-atas mamma
C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma
C50.4 Kwadran luar-atas mamma
C50.5 Kwadran luar-bawah mamma
C50.6 Ujung mamma arah aksilla
C50.8 Lesi overlap pada mamma
C50.9 Mamma, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)
Termasuk: kulit organ-organ genital wanita
C51 Neoplasma ganas vulva
C51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]
C51.1 Labium minus
C51.2 Clitoris
C51.8 Lesi overlap pada vulva
Apikes Iris, Padang 41
C51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS; pudendum
C52 Neoplasma ganas vagina
C53 Neoplasma ganas servix uteri
C53.0 Endoservix
C53.1 Exoservix
C53.8 Lesi overlap pada servix uteri
C53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan
C54 Neoplasma ganas korpus uteri
C54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahim
C54.1 Endometrium
C54.2 Myometrium
C54.3 Fundus uteri
C54.8 Lesi overlap pada korpus uteri
C54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan
C55 Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan
C56 Neoplasma ganas ovarium
C57 Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan
C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus
C57.1 Broad ligament (ligamentum latum)
C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum)
C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOS
C57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskan
C57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus Wolffian
C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita
Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7, C58
Tubo-ovarium; utero-ovarium
C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius wanita NOS
C58 Neoplasma ganas plasenta
Choriocarcinoma NOS
Chorionepithelioma NOS
Kecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2)
mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant (D39.2)
Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)
Termasuk: kulit organ genitalia pria
C60 Neoplasma ganas penis
C60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan)
C60.1 Glans penis
C60.2 Batang penis; korpus kavernosum
C60.8 Lesi overlap pada penis
C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS
C61 Neoplasma ganas prostat
C62 Neoplasma ganas testis
C62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs neoplasma]
C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotum
C62.9 Testis, tidak dijelaskan
C63 Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 42
C63.0 Epididymis
C63.1 Spermatic cord
C63.2 Skrotum, Kulit skrotum
C63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis; tunika vaginalis
C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7
C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Traktus genito-urinarius pria NOS
Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)
C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)
C65 Neoplasma ganas pelvis ginjal
Pelviureteric junction; kaliks ginjal
C66 Neoplasma ganas ureter
Kecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6)
C67 Neoplasma ganas kandung kemih
C67.0 Trigonum vesicae
C67.1 Puncak bladder
C67.2 Dinding lateral bladder
C67.3 Dinding anterior bladder
C67.4 Dinding posterior bladder
C67.5 Leher bladder; lobang internal uretra
C67.6 Muara ureter
C67.7 Urachus
C67.8 Lesi overlap pada bladder
C67.9 Bladder, tidak dijelaskan
C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
C68.0 Urethra
Kecuali: lobang internal uretra (C67.5)
C68.1 Kelenjar paraurethra
C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1
C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS
Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)
C69 Neoplasma ganas mata dan adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1, C44.1)
nervus optikus (C72.3)
C69.0 Conjunctiva
C69.1 Cornea
C69.2 Retina
C69.3 Choroid
C69.4 Korpus siliaris; bola mata
C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis
C69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita, jaringan retrobulbar, jaringan retrookuli
Kecuali: tulang orbita (C41.0)
C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa
C69.9 Mata, tidak dijelaskan
C70 Neoplasma ganas meningen
C70.0 Meningen otak
Apikes Iris, Padang 43
C70.1 Meningen spinalis
C70.9 Meningen, tidak dijelaskan
C71 Neoplasma ganas otak
Kecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5)
jaringan retrobulbar (C69.6)
C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel
Corpus callosum; supratentorium NOS
C71.1 Lobus frontalis
C71.2 Lobus temporalis
C71.3 Lobus parietalis
C71.4 Lobus oksipitalis
C71.5 Ventrikel otak
Kecuali: ventrikel IV (C71.7)
C71.6 Serebellum
C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS
C71.8 Lesi overlap pada otak
C71.9 Otak, tidak dijelaskan
C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian lain SSP
Kecuali: meningen (C70.-)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)
C72.0 Medulla spinalis
C72.1 Cauda equina
C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius
C72.3 Nervus optikus
C72.4 Nervus akustikus
C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales NOS
C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP
Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5
C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS
Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)
C73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid3
C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenal
C74.0 Kortex kelenjar adrenal
C74.1 Medulla kelenjar adrenal
C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan
C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait
Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4), ovarium (C56), testis (C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid (C73)
C75.0 Kelenjar paratiroid
C75.1 Kelenjar pituitary
C75.2 Duktus kraniopharyngeus
C75.3 Kelenjar pineal
C75.4 Carotid body
C75.5 Aortic body dan paraganglia lain
C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan
Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara terpisah.
C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak dijelaskan (C76-C80)
C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas
Kecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)
jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81-C96)
Apikes Iris, Padang 44
situs yang tidak dijelaskan (C80)
C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS
C76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS
C76.2 Abdomen
C76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam pelvis, seperti rektovagina (septum) dan rektovesika (septum)
C76.4 Anggota atas
C76.5 Anggota bawah
C76.7 Situs tidak jelas lainnya
C76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas
C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskan
Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-C87, C96.-)
C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe supraklavikula
C77.1 Kelenjar limfe intratoraks
C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis
C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe pektoralis
C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah
C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik
C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat
C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan
C78 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan pencernaan
C78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paru
C78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinum
C78.2 Neoplasma ganas sekunder pleura
C78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan yang tidak dijelaskan
C78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halus
C78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektum
C78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan peritoneum
Malignant ascites NOS
C78.7 Neoplasma ganas sekunder hati
C78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan
C79 Neoplasma ganas sekunder pada other sites
C79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalis
C79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan yang tidak dijelaskan
C79.2 Neoplasma ganas sekunder kulit
C79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otak
C79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan yang tidak dijelaskan
C79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulang
C79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovarium
C79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenal
C79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan
C80 Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs
C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma ganas tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.
C81 Penyakit Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3
C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjol
C81.1 Nodular sclerosis
C81.2 Sel-sel menonjol bercampur
C81.3 Limfosit sangat sedikit
C81.7 Penyakit Hodgkin lain
C81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan
C82 Limfoma follikuler [nodular] non-Hodgkin
Termasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau tanpa area yang diffus
Apikes Iris, Padang 45
Kode morfologi M969 dengan kode sifat /3
C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)
C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler
C82.2 Sel besar, follikuler
C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin
C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan
Limfoma noduler non-Hodgkin NOS
C83 Limfoma diffus non-Hodgkin
Termasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode sifat /3
C83.0 Sel kecil (diffus)
C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)
C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)
C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum
C83.4 Immunoblastik (diffus)
C83.5 Lymphoblastik (diffus)
C83.6 Undifferentiated (diffus)
C83.7 Tumor Burkitt
C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin
C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan
C84 Limfoma sel-T perifer dan kulit
Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3
C84.0 Mycosis fungoides
C84.1 Penyakit Sezary
C84.2 Limfoma T-zone
C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert
C84.4 Limfoma sel-T perifer
C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.
C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode sifat /3
C85.0 Limfosarkoma
C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan
Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.
C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan
Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna, mikroglioma
C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan
Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin NOS
C88 Penyakit immunoproliferatif maligna
Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3
C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom
C88.1 Penyakit alpha heavy chain
C88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit Franklin
C88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit Mediterranean
C88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnya
C88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan
Penyakit immunoproliferatif NOS
C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas
Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3
C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis
C90.1 Leukaemia sel plasma
C90.2 Plasmacytoma, extramedulla
Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma soliter
C91 Leukaemia limfoid
Apikes Iris, Padang 46
Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3
C91.0 Leukaemia limfoblast akut
Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)
C91.1 Leukaemia limfosit kronis
C91.2 Leukaemia limfosit subakut
C91.3 Leukaemia prolimfosit
C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis leukemia
C91.5 Leukaemia sel-T dewasa
C91.7 Leukaemia limfoid lain
C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan
C92 Leukaemia myeloid
Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen
kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3
C92.0 Leukaemia myeloid akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1)
C92.1 Leukaemia myeloid kronis
C92.2 Leukaemia myeloid subakut
C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit
C92.4 Leukaemia promyelosit akut
C92.5 Leukaemia myelomonosit akut
C92.7 Leukaemia myeloid lain
C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan
C93 Leukaemia monosit
Termasuk: leukaemia monositoid
kode morfologi M989 dengan kode sifat /3
C93.0 Leukaemia monosit akut
Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1)
C93.1 Leukaemia monosit kronis
C93.2 Leukaemia monosit subakut
C93.7 Leukaemia monosit lain
C93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan
C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M984, M9850, M9900, M9910, M9931-M9932 dengan kode sifat /3
Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel plasma (C90.1)
C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut
Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo
C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner
C94.2 Leukemia megakaryoblast akut
Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)
C94.3 Leukemia sel mast
C94.4 Panmyelosis akut
C94.5 Myelofibrosis akut
C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma
C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan
Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3
C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan
Leukaemia sel blast, leukemia sel stem
Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan (C95.1)
C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan
C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan
C96 Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan limfoid, haematopoietik dan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3
C96.0 Penyakit Letterer-Siwe
Apikes Iris, Padang 47
retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:
C96.1 Histiositosis maligna
Retikulosis medulla histiosit
C96.2 Tumor maligna sel mast
Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast
Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2)
C96.3 Limfoma histiosit sejati
C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan
C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan, tidak dijelaskan
Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)
C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)
C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen
C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.
Neoplasma in situ (D00-D09)
D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Batas vermillion bibir
Kecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)
epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)
kulit bibir (D03.0, D04.0)
D00.1 Esofagus
D00.2 Lambung
D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D01.0 Colon
Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1)
D01.1 Pertemuan rektosigmoid
D01.2 Rektum
D01.3 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5, D04.5)
kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)
D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: ampulla Vateri (D01.5)
D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla Vateri
D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas
D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D00.0)
D02.1 Trakhea
D02.2 Bronkus dan paru-paru
D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga tengah, rongga hidung
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)
hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3)
D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 48
D03 Melanoma in situ
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2
D03.0 Melanoma in situ bibir
D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus
D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar
D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher
D03.5 Melanoma in situ badan
Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)(jaringan lunak)
D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu
D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul
D03.8 Melanoma in situ tempat lain
D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan
D04 Carcinoma in situ kulit
Kecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in situ (D03.-)
D04.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)
D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D04.4 Kulit kulit kepala dan leher
D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)
D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D04.8 Kulit tempat lain
D04.9 Kulit, tidak dijelaskan
D05 Karsinoma in situ mammae
Kecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)
melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)
D05.0 Karsinoma lobularis in situ
D05.1 Karsinoma intraductus in situ
D05.7 Karsinoma in situ lain mammae
D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan
D06 Karsinoma in situ servix uteri
Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix NOS (N87.2)
D06.0 Endoservix
D06.1 Exoservix
D06.7 Bagian lain servix
D06.9 Servix, tidak dijelaskan
D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.5)
D07.0 Endometrium
D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)
D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat
Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)
D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan
D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS
D07.5 Prostat
D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan
D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: melanoma in situ (D03.-)
Apikes Iris, Padang 49
D09.0 Bladder
D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan
D09.2 Mata
Kecuali: kulit kelopak (D04.1)
D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain
Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis (D07.6)
D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan
D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan
Neoplasma jinak (D10-D36)
Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0
D10 Neoplasma jinak mulut dan farings
D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion)
Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)
D10.1 Lidah, tonsilla lingualis
D10.2 Lantai mulut
D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva minor NOS
Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa bibir (D10.0), permukaan nasofarings palatum molle (D10.6)
D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)
Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6), tonsillar: fossa (D10.5), pillars (D10.5)
D10.5 Bagian lain orofarings
Epiglottis, permukaan anterior
Tonsillar: fossa, pillars
Vallecula
Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)
D10.6 Nasofarings
Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae
D10.7 Hipofarings
D10.9 Farings, tidak dijelaskan
D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor
Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan, yang diklasifikasi menurut lokasi anatomisnya
neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)
D11.0 Kelenjar parotid
D11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis, submandibularis
D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan
D12 Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus
D12.0 Caecum; katup ileocaecum
D12.1 Appendix
D12.2 Kolon asendens
D12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus
D12.4 Kolon desendens
D12.5 Kolon sigmoid
D12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter) kolon
D12.7 Pertemuan rektosigmoid
D12.8 Rektum
D12.9 Anus dan saluran anus
Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5, D23.5)
D13 Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan kurang jelas
D13.0 Esofagus
D13.1 Lambung
D13.2 Duodenum
D13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan
D13.4 Liver; saluran empedu intrahepatik
D13.5 Saluran empedu ekstrahepatik
Apikes Iris, Padang 50
D13.6 Pankreas
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)
D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans
D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan
Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa
D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan
D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan hidung
Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2), tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4),
rawan telinga (D21.0), hidung: NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)
bulbus olfaktorius (D33.3), polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga) (J33.-)
polip telinga (tengah) (H74.4), pinggir posterior dan khoanae (D10.6)
D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)
Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5)
polip pita suara dan larings (J38.1)
D14.2 Trachea
D14.3 Bronkus dan paru-paru
D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan
D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organs
Kecuali: jaringan mesotel (D19.-)
D15.0 Thymus
D15.1 Heart
Kecuali: pembuluh besar (D21.3)
D15.2 Mediastinum
D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan
D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan
D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi
Kecuali: synovia (D21.-)
D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas
D16.1 Tulang pendek anggota atas
D16.2 Tulang panjang anggota bawah
D16.3 Tulang pendek anggota bawah
D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital
Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)
D16.5 Tulang rahang bawah
D16.6 Kolon vertebrae
Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)
D16.7 Iga, sternum dan klavikula
D16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigis
D16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan
D17 Neoplasma lipomatosa jinak
Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0
D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher
D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan
D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota
D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak dijelaskan
D17.4 Organ intratoraks
D17.5 Organ intra-abdomen
Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
D17.6 Spermatic cord
D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum, retroperitoneum
D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS
D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs
Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0
Kecuali: nevus biru atau berpigmen (D22.-)
D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS
Apikes Iris, Padang 51
D18.1 Lymphangioma, semua situs
D19 Neoplasma jinak jaringan mesotel
Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0
D19.0 Jaringan mesotel pleura
D19.1 Jaringan mesotel peritoneum
D19.7 Jaringan mesotel situs lain
D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS
D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan peritoneum
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)
jaringan mesotel (D19.-)
D20.0 Retroperitoneum
D20.1 Peritoneum
D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain
Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen [kecuali pada uterus], saluran limfe, otot, sinovia, tendon (pelapis)
Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)
uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)
jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma (D18.1)
neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24)
peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)
syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)
D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leher
Jaringan ikat: telinga, kelopak mata
Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)
D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk bahu
D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk panggul
D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma, pembuluh besar
Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0)
D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen
D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis
Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)
D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan; punggung NOS
D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan
D22 Naevi melanosit
Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0
naevus: NOS, blue, hairy, pigmented
D22.0 Naevi melanosit bibir
D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus
D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar
D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher
D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu
D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul
D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan
D23 Neoplasma jinak lain pada kulit
Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat
Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi melanosit (D22.-)
D23.0 Kulit bibir
Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)
D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus
D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar
D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan
D23.4 Kulit kulit kepala dan leher
Apikes Iris, Padang 52
D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae
Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29)
D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu
D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul
D23.9 Kulit, tidak dijelaskan
D24 Neoplasma jinak breast
Mammae: jaringan ikat, bagian lunak
Kecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5, D23.5)
D25 Leiomyoma uterus
Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan kode sifat /0
fibromyoma uterus
D25.0 Leiomyoma submukosa uterus
D25.1 Leiomyoma intramural uterus
D25.2 Leiomyoma subserosa uterus
D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan
D26 Neoplasma jinak lain uterus
D26.0 Servix uteri
D26.1 Korpus uteri
D26.7 Bagian lain uterus
D26.9 Uterus, tidak dijelaskan
D27 Neoplasma jinak ovarium
D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan
Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita
D28.0 Vulva
D28.1 Vagina
D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)(rotundum)
D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan
D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D29 Neoplasma jinak organ genitalia pria
Termasuk: kulit organ genitalia pria
D29.0 Penis
D29.1 Prostat
Kecuali: hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40)
prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi (N40)
D29.2 Testis
D29.3 Epididymis
D29.4 Skrotum; kulit skrotum
D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord, tunica vaginalis
D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D30 Neoplasma jinak organ perkemihan
D30.0 Ginjal
Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)
D30.1 Pelvis ginjal
D30.2 Ureter
Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)
D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di bladder
D30.4 Urethra
Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3)
D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra
D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS
D31 Neoplasma jinak eye and adnexa
Kecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0),
Apikes Iris, Padang 53
kulit kelopak (D22.1, D23.1)
N. Optikus (D33.3)
D31.0 Konjunctiva
D31.1 Kornea
D31.2 Retina
D31.3 Khoroid
D31.4 Korpus siliaris; bola mata
D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis
D31.6 Orbita, tidak dijelaskan:
jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,
jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler
Kecuali: tulang orbita (D16.4)
D31.9 Mata, tidak dijelaskan
D32 Neoplasma jinak meningen
D32.0 Meningen otak
D32.1 Meningen spinalis
D32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS
D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat
Kecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6)
D33.0 Supratentorium otak
Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis, temporalis
Kecuali: ventrikel IV (D33.1)
D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV
D33.2 Otak, tidak dijelaskan
D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius
D33.4 Medulla spinalis
D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan
D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D34 Neoplasma jinak kelenjar tiroid
D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2), thymus (D15.0)
D35.0 Kelenjar adrenal
D35.1 Kelenjar parathyroid
D35.2 Kelenjar pituitary
D35.3 Duktus kraniofarings
D35.4 Kelenjar pineal
D35.5 Carotid body
D35.6 Aortic body dan paraganglia lain
D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan
D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda]
D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan
D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan
D36.0 Kelenjar limfe
D36.1 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)
D36.7 Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS
D36.9 Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan
Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48)
Catatan: Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya tidak jelas atau tidak diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah neoplasma ini ganas atau jinak, menurut situs. Neoplasma semacam ini diberi kode sifat /1 dalam klasifikasi morfologi neoplasma
Apikes Iris, Padang 54
D37 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada rongga mulut dan organ pencernaan
D37.0 Bibir, rongga mulut dan farings
Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir
Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir
Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0), epiglottis: NOS atau pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir (D48.5)
D37.1 Lambung
D37.2 Usus halus
D37.3 Appendix
D37.4 Kolon
D37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoid
D37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla Vateri
D37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS, usus NOS
Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5)
D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan
D38 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga tengah dan organ pernafasan dan intratoraks
Kecuali: jantung (D48.7)
D38.0 Larynx
Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea)
Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D37.0)
D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru
D38.2 Pleura
D38.3 Mediastinum
D38.4 Thymus
D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung, telinga tengah
Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit (D48.5)
D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan
D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia wanita
D39.0 Uterus
D39.1 Ovarium
D39.2 Plasenta
Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau maligna
Kecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9)
D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanita
D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan
D40 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia pria
D40.0 Prostat
D40.1 Testis
D40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria
D40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan
D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ perkemihan
D41.0 Ginjal
Kecuali: pelvis ginjal (D41.1)
D41.1 Pelvis ginjal
D41.2 Ureter
D41.3 Urethra
D41.4 Bladder
D41.7 Organ perkemihan lain
D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan
D42 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada meningen
D42.0 Meningen serebri
D42.1 Meningen spinalis
D42.9 Meningen, tidak dijelaskan
Apikes Iris, Padang 55
D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak dan SSP
Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)
D43.0 Supratentorium otak:
Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal, temporal
Kecuali: ventrikel IV (D43.1)
D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV
D43.2 Otak, tidak dijelaskan
D43.3 Nervi kraniales
D43.4 Medulla spinalis
D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat
D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS
D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar endokrin
Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1), thymus (D38.4)
D44.0 Kelenjar tiroid
D44.1 Kelenjar adrenal
D44.2 Kelenjar parathyroid
D44.3 Kelenjar pituitary
D44.4 Duktus kraniofarings
D44.5 Kelenjar pineal
D44.6 Carotid body
D44.7 Aortic body dan paraganglia lain
D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda
D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan
D45 Polycythaemia vera
Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1
D46 Sindroma myelodysplastik
Termasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1
D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan
D46.1 Anemia refrakter dengan sideroblasts
D46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts
D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasi
D46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskan
D46.7 Sindroma myelodysplastik lain
D46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;
Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS
D47 Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode sifat /1
D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui
tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS
Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)
D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis
Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)
Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan
Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid
D47.2 Monoclonal gammopathy
D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia
Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia
D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan
Penyakit limfoproliferatif NOS
D48 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs lain dan yang tidak dijelaskan
Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
Apikes Iris, Padang 56
D48.0 Tulang dan rawan sendi
Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1)
D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga, kelopak mata
Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5)
jaringan ikat mammae (D48.6)
D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom
Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)
D48.3 Retroperitoneum
D48.4 Peritoneum
D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae
Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7)
batas vermilion bibir (D37.0)
D48.6 Mammae
Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes
Kecuali: kulit mammae (D48.5)
D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabita
Kecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5)
D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak dijelaskan
“Pertumbuhan” NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS, tumor NOS
Morfology neoplasma
International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua tahun 1990 berisi nomenklatur untuk kode morfologi neoplasma. .Nomor ini terdiri dari lima digit, jenis histologis pada 4 digit pertama, garis miring, dan sifatnya pada digit ke-5.
Kode sifat tersebut menunjukkan arti sebagai berikut:
/0 Jinak
/1 Tidak jelas jinak atau ganas; perbatasan keganasan, potensi keganasan rendah*
/2 Intraepithel, tidak menginfiltrasi, tidak invasif
/3 Ganas, situs primer
/6 Ganas, situs metastatik; ganas, situs sekunder
/9 Ganas, tidak pasti apakah situs primer atau metastatik
Tabel berikut menunjukkan penyesuaian kode sifat dengan bagian-bagian Bab II:
Behaviour code categories – kategori kode sifat Chapter II
/0 Neoplasma jinak D10-D36
/1 Neoplasma dengan sifat tidak pasti atau tidak diketahui D37-D48
/2 Neoplasma in situ D00-D09
/3 Neoplasma ganas, dinyatakan atau dianggap primer C00-C76; C80-C97
/6 Neoplasma ganas, dinyatakan atau dianggap sekunder C77-C79
Apikes Iris, Padang 57
CHAPTER III. PENYAKIT DARAH DAN ORGAN PEMBUATNYA, SERTA KELAINAN TERTENTU MEKANISME KEKEBALAN (D50 - D89)
Kecuali:Penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9)
Kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)Komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99)Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)Cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal (S00-T98)Neoplasma (C00-D48)Tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, nec (R00-R99)
Blok-blok pada Bab ini:D50-D53 Anemia nutrisiD55-D59 Anemia hemolitikaD60-D64 Anemia aplastika dan anemia lainD65-D69 Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan lainD70-D77 Penyakit darah dan organ pembentuk darah lainD80-D89 Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun
Anemia nutrisi (D50-D53)
D50 Anemia defisiensi besi
Termasuk: Anaemia: asiderotic, hypochromic
D50.0 Anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah (kronis)Anemia pasca perdarahan (kronis)Kecuali: anemia pasca perdarahan akut (D62)
anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)
D50.1 Sideropenic dysphagiaSindroma Kelly-Paterson, sindroma Plummer-Vinson
D50.8 Anemia defisiensi besi lainnya
D50.9 Anemia defisiensi besi, tidak dijelaskan
D51 Anemia akibat defisiensi vitamin B12Kecuali: Defisiensi vitamin B12 (E53.8)
D51.0 Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsikAnaemia: Addison, Biermer, pernicious (congenital)Defisiensi faktor intrinsik kongenital
D51.1 Anemia def. vit. B12 akibat malabsorbsi selektif vit. B12 dengan proteinuriaSindroma Imerslund(-Gräsbeck); anaemia megaloblast herediter
D51.2 Defisiensi transcobalamin II
D51.3 Anemia defisiensi vitamin B12 makananAnaemia Vegan
D51.8 Anemia defisiensi vitamin B12 lain
D51.9 Anemia defisiensi vitamin B12, tidak dijelaskan
D52 Anemia defisiensi asam folat
D52.0 Anemia defisiensi folat makananAnemia megaloblastik gizi
D52.1 Anemia defisiensi folat akibat obat-obatan
D52.8 Anemia defisiensi folat lainnya
D52.9 Anemia defisiensi folat, tidak dijelaskan
D53 Anemia nutrisi lainnya Termasuk: Anemia megaloblastik yang tidak sembuh dengan terapi vitamin B12 atau folat
D53.0 Anemia defisiensi proteinAnemia defisiensi asam amino, anemia orotaciduricKecuali: sindroma Lesch-Nyhan (E79.1)
D53.1 Anemia megaloblastik lain, n.e.c.; Anemia megaloblastik NOSKecuali: penyakit Di Guglielmo (C94.0)
D53.2 Anemia skorbutKecuali: scurvy (E54) – kekurangan vitamin C
D53.8 Anemia nutrisi lain yang dijelaskan
Apikes Iris, Padang 58
Kecuali: defisiensi gizi kalau tidak disebutkan anemia, seperti defisiensi copper (E61.0), molybdenum (E61.5), atau zinc (E60)
D53.9 Anemia gizi, tidak dijelaskanAnemia kronis sederhanaKecuali: anaemia NOS (D64.9)
Anemia hemolitika (D55-D59)
D55 Anemia akibat kelainan enzim Kecuali: Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan (D59.2)
D55.0 Anemia akibat defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase [G6PD]Favism, anemia defisiensi G6PD
D55.1 Anemia akibat kelainan lain metabolisme glutathioneAnemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate (HMP)Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I
D55.2 Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisisAnaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P isomeraseAnemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II
D55.3 Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotida
D55.8 Anemia akibat kelainan enzim lainnya
D55.9 Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskan3
D56 Thalassaemia
D56.0 Thalassaemia alphaKecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)
D56.1 Thalassaemia betaCooley's anaemia Thalassaemia intermedia, thalassemia major
D56.2 Thalassaemia delta-beta
D56.3 Thalassaemia trait
D56.4 Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH] Hb fetus persisten herediter
D56.8 Thalassaemia lain
D56.9 Thalassaemia, tidak dijelaskanMediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain)Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy lain)
D57 Kelainan-kelainan sel sabit [sickle-cell] Kecuali: haemoglobinopathi lain (D58.-)
D57.0 Sickle-cell anaemia dengan krisisPenyakit Hb-SS dengan krisis
D57.1 Sickle-cell anaemia tanpa krisisSickle-cell: anaemia, penyakit, kelainan NOS
D57.2 Kelainan sabit heterozigot gandaPenyakit: Hb-SC, Hb-SD, Hb-SEThalassemia sel sabit
D57.3 Sickle-cell trait (bakat sel sabit)Hb-S trait, heterozygous haemoglobin S [HbAS]
D57.8 Kelainan sickle-cell lain
D58 Anemia hemolitika herediter lain
D58.0 Sferositosis herediterAcholuric (familial) jaundice: congenital (spherocytic) haemolytic icterusSindroma Minkowski-Chauffard
D58.1 Hereditary elliptocytosisElliptocytosis (congenital): ovalocytosis (congenital)(hereditary)
D58.2 Haemoglobinopati lainHaemoglobin abnormal NOS, haemoglobinopathy NOSAnaemia ‘Heinz body’ congenital, penyakit: Hb-C, Hb-D, b-E,Penyakit hemolitik hemoglobin tidak stabilKecuali: HPFH (D56.4), methaemoglobinaemia (D74.-), penyakit Hb-M (D74.0), familial polycythaemia (D75.0), high-altitude polycythaemia (D75.1)
D58.8 Anemia hemolitika herediter yang dijelaskan lainnya: stomatocytosis
D58.9 Anemia hemolitika herediter, tidak dijelaskan
D59 Anemia hemolitika yang didapat
D59.0 Anemia hemolitika autoimmun akibat obat-obatan
Apikes Iris, Padang 59
D59.1 Anemia hemolitika autoimmun lainnyaPenyakit hemolitika autoimun (cold type)(warm type)Penyakit haemagglutinin cold kronis Cold agglutinin: penyakit, haemoglobinuriaAnemia hemolitika: cold type (secondary)(symptomatic)
warm type (secondary)(symptomatic)Kecuali: penyakit hemolitik fetus dan bayi (P55.-),
paroxysmal cold haemoglobinuria (D59.6), sindroma Evans (D69.3)
D59.2 Anemia hemolitika nonautoimmune akibat obat-obatanAnemia defisiensi enzim akibat obat-obatan
D59.3 Haemolytic-uraemic syndrome
D59.4 Anemia hemolitika nonautoimmune lainnyaHaemolytic anaemia: mekanis, mikroangiopati, toksik
D59.5 Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli]Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.6 Haemoglobinuria pada haemolysis akibat faktor eksternal lainnyaHaemoglobinuria: akibat olahraga, gerak jalan, dingin paroksismalGunakan kode tambahan (Chapter XX), untuk identifikasi penyebab.Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)
D59.8 Anemia hemolitika didapat lainnya
D59.9 Anemia hemolitika didapat, tidak dijelaskanAnemia hemolitika idiopatik, kronis
Anemia aplastika dan anemia lainnya (D60-D64)
D60 Aplasia eritrosit murni yang didapat [erythroblastopenia] Termasuk: aplasia eritrosit (acquired)(adult)(with thymoma)
D60.0 Aplasia eritrosit murni yang didapat kronis
D60.1 Aplasia eritrosit murni yang didapat sementara
D60.8 Aplasia eritrosit murni yang didapat lsinnys
D60.9 Aplasia eritrosit murni yang didapat, tidak dijelaskan
D61 Anemia aplastika lainnya Kecuali: agranulocytosis (D70)
D61.0 Anemia aplastika konstitusional aplasia eritrosit (murni) (pada): kongenital, bayi, primer sindroma Blackfan-Diamond, familial hypoplastic anaemia anemia Fanconi, pansitopenia dengan malformasi
D61.1 Anemia aplastika akibat obat-obatan
D61.2 Anemia aplastika akibat agen eksternal
D61.3 Anemia aplastika idiopatik
D61.8 Anemia aplastika lain yang dijelaskan
D61.9 Anemia aplastika, tidak dijelaskan
D62 Anemia pasca perdarahan akut Kecuali: anaemia kongenital dari kehilangan darah janin (P61.3)
D63* Anaemia pada penyakit kronis yang diklasifikasikan di tempat lain
D63.0* Anaemia pada penyakit neoplasia (C00-D48†)
D63.8* Anaemia pada penyakit kronis lain yang diklasifikasikan di tempat lain
D64 Anemia lain
Kecuali: anemia refrakter:
tanpa sideroblasts (D46.0), dengan sideroblast (D46.1);
dengan kelebihan blasts (D46.2), dengan transformasi (D46.3), NOS (D46.4)
D64.0 Anemia sideroblastik herediter
D64.1 Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakit
D64.2 Anemia sideroblastik sekunder akibat obat dan toksin
D64.3 Anemia sideroblastik lain Sideroblastic anaemia: NOS, responsif pada pyridoxine NEC
D64.4 Anemia diseritropoietik kongenitalDishematopoietik anemia (kongenital)Kecuali: sindroma Blackfan-Diamond (D61.0),
peny. Di Guglielmo (C94.0)
D64.8 Anemia lain yang dijelaskan Infantile pseudoleukaemia, anemia leukoerythroblastic
Apikes Iris, Padang 60
D64.9 Anemia, tidak dijelaskan
Cacad koagulasi, purpura, kondisi perdarahan lain (D65-D69)
D65 Disseminated intravascular coagulation [sindroma defibrinasi] Afibrinogenaemia didapat; Koagulopati konsumsi, Koagulasi intravaskuler diffusa atau disseminata (DIC), Perdarahan fibrinolitik didapat, Purpura fibrinolitik, Purpura fulminansKecuali: pada (mempersulit):
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1), bayi baru lahir (P60), hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)
D66 Defisiensi faktor VIII herediter Defisiensi faktor VIII (dengan cacad fungsional)Haemophilia: NOS, A, klasikKecuali: Defisiensi faktor VIII dengan cacad vaskuler (D68.0)
D67 Defisiensi faktor IX herediter Penyakit Christmas, Haemophilia BDefisiensi: faktor IX (dengan cacad fungsional), plasma thromboplastin component [PTC]
D68 Other coagulation defects Kecuali: yang mempersulit:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1)hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)
D68.0 Penyakit Von WillebrandAngiohaemophilia, def. faktor VIII dengan cacad vaskuler, hemofilia vaskulerKecuali: defisiensi faktor VIII:NOS (D66), dengan cacad fungsional (D66)
kerapuhan kapiler (herediter) (D69.8)
D68.1 Defisiensi faktor XI herediterHaemophilia CDefisiensi Plasma thromboplastin antecedent [PTA]
D68.2 Defisiensi herediter faktor pembekuan lainnyaCongenital afibrinogenaemia, Defisiensi: AC globulin, proaccelerinDefisiensi faktor: I , II, V, VII, X, XII, XIII,Dysfibrinogenaemia (kongenital), Hypoproconvertinaemia, Penyakit Owren
D68.3 Kelainan perdarahan akibat antikoagulansia yang beredarPerdarahan sewaktu penggunaanantikoagulan jangka panjangHyperheparinaemiaPeningkatan: antithrombin, anti-VIIIa, anti-IXa, anti-Xa, anti-XIa
D68.4 Defisiensi faktor koagulasi yang didapatDefisiensi faktor koagulasi akibat: liver penyakit, defisiensi vitamin KKecuali: defisiensi vitamin K bayi (P53)
D68.5 Primary ThrombophiliaActivated protein C resistance [factor V Leiden mutation]Deficiency: antithrombin, protein C, protein SProthrombin gene mutation
D68.6 Other ThrombophiliaAnticardiolipin syndromeAntiphospholipid syndromePresence of the lupus anticoagulantKecuali disseminated intravascular coagulation (D65)
hyperhomocysteinemia (E72.1)
D68.8 Cacad koagulasi lain yang dijelaskan
D68.9 Cacad koagulasi, tidak dijelaskan
D69 Purpura dan keadaan perdarahan lainnya Kecuali: trombositemia essensial (haemorrhagic) (D47.3), purpura fulminans (D65), purpura
hipergammaglobulinemia jinak (D89.0), purpura cryoglobulinaemia (D89.1); purpura thrombositopenik thrombotik (M31.1)
D69.0 Purpura alergiPurpura: anaphylactoid, Henoch(-Schönlein), vascularPurpura nonthrombocytopenic: haemorrhagic, idiopathicVasculitis, allergi
D69.1 Qualitative platelet defects – cacad kualitatif plateletThrombocytopathyKecuali: penyakit von Willebrand (D68.0)
D69.2 Purpura nonthrombositopenik lainnyaPurpura: NOS, senile, simplex
D69.3 Idiopathic thrombocytopenic purpuraSindroma Evans
Apikes Iris, Padang 61
D69.4 Trombositopenia primer lainnyaKecuali: trombositopenia neonatus sementara (P61.0),
sindroma Wiskott-Aldrich (D82.0), trombositopenia dengan radius absen (Q87.2)
D69.5 Trombositopenia sekunder
D69.6 Trombositopenia, tidak dijelaskan
D69.8 Kondisi perdarahan lain yang dijelaskanKerapuhan kapiler (herediter); pseudohaemophilia vaskuler
D69.9 Kondisi perdarahan, tidak dijelaskan
Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah (D70-D77)
D70 Agranulocytosis Agranulocytic angina; Infantile genetic agranulocytosis, Neutropenic splenomegalyNeutropenia: NOS, kongenital, akibat obat, periodik, splenic (primer), toksikKecuali: transient neonatal neutropenia (P61.5)
D71 Kelainan fungsi netrofil polimorfonuklir (PMN) Cacad kompleks reseptor [CR3] membran sel, Congenital dysphagocytosisChronic (childhood) granulomatous penyakit, Progressive septic granulomatosis
D72 Kelainan lain sel darah putih Kecuali: preleukaemia (syndrome) (D46.9), basophilia (D75.8), neutropenia (D70), kelainan-kelainan immunitas
(D80-D89)
D72.0 Kelainan genetik lekositAnomaly (granulation)(granulocyte) atau sindroma:
Alder, May-Hegglin, Pelger-HuëtHipersegmentasi lekosit, hiposegmentasi lekosit, leukomelanopathyKecuali: Chediak(-Steinbrinck)-Higashi syndrome (E70.3)
D72.1 EosinophiliaEosinofilia: allergic, hereditary
D72.8 Kelainan sel darah putih lain yang dijelaskanReaksi lekemoid: limfositik, monositik, myelositik; Leukositosis, limfositosis (symptomatic), Limfopenia, monositosis (symptomatic), plasmasitosis
D72.9 Kelainan sel darah putih, tidak dijelaskan
D73 Penyakit-penyakit limpa
D73.0 HiposplenismusAsplenia, pasca-bedah; atrofi of spleenKecuali: asplenia (kongenital) (Q89.0)
D73.1 HypersplenismKecuali: splenomegaly: NOS (R16.1), kongenital (Q89.0)
D73.2 Splenomegali kongestif kronis
D73.3 Abses limpa
D73.4 Kista limpa
D73.5 Infark limpaRuptur non-trauma limpa, limpa terpuntir
D73.8 Penyakit lain pada limpaFibrosis limpa NOS, Perisplenitis, Splenitis NOS
D73.9 Penyakit limpa, tidak dijelaskan
D74 Methaemoglobinaemia
D74.0 Methaemoglobinaemia kongenitalDefisiensi kongenital NADH-methaemoglobin reductasePenyakit haemoglobin-M [Hb-M]; Methaemoglobinaemia, hereditary
D74.8 Methaemoglobinaemia lainMethaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)Methaemoglobinaemia toksik
D74.9 Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan
D75 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah Kecuali: hypergammaglobulinaemia NOS (D89.2), pembesaran kelenjar limfe (R59.-)
lymphadenitis: mesenteric (akut)(kronis) (I88.0), lymphadenitis: kronis (I88.1), NOS (I88.9), akut (L04.-)
D75.0 Familial erythrocytosisPolycythaemia: jinak, keturunanKecuali: hereditary ovalocytosis (D58.1)
Apikes Iris, Padang 62
D75.1 Polycythaemia sekunderEritrositosis NOSPolycythaemia:
acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relativeakibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude, stress
Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)
D75.2 Essential thrombocytosisKecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)
D75.8 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang dijelaskanBasophilia
D75.9 Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak dijelaskan
D76 Penyakit yang melibatkan jar. limforetikulum dan sistem retikulohistiosit Kecuali: penyakit Letterer-Siwe (C96.0)
histiocytosis maligna (C96.1)retikuloendotheliosis atau retikulosis:. histiocytic medullary (C96.1); leukaemic (C91.4). lipomelanotic (I89.8); malignant (C85.7); nonlipid (C96.0)
D76.0 Histiositosis sel Langerhans, not elsewhere classifiedGranuloma eosinophilia, Penyakit Hand-Schüller-Christian, Histiocytosis X (chronic)
D76.1 Limfohistiosytosis hemofagositikRetikulosis hemofagositik keturunan (familial)Histiostoses fagosit mononuklit selain sel-sel Langerhans NOS
D76.2 Sindroma hemofagositik, berhubungan dengan infeksi
D76.3 Sindroma histiositoses lainRetikulohistiositoma (giant-cell), histiositosis sinus dengan limfadenopati luasXanthogranuloma
D77* Kelainan lain darah dan pembentuknya pada penyakit yang diuraikan di tempat lain Fibrosis limpa pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-†)
Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun (D80-D89)Termasuk: cacad sistem komplemen, sarkoidosis,
kelainan imunodefisiensi, kecuali penyakit [HIV]Kecuali: penyakit auto imun (sistemik) NOS (M35.9), kelainan fungsi netrofil polimorfonuklir (D71), penyakit
[HIV] (B20-B24)
D80 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi menonjol
D80.0 Hipogammaglobulinaemia herediterAgammaglobulinaemia autosom resessif (Swiss type)Agammaglobulinaemia X-link [Bruton] (dg defisiensi growth hormon)
D80.1 Hipogammaglobulinaemia nonfamilialAgammaglobulinaemia dengan limfosit B pembawa immunoglobulinAgammaglobulinaemia (common variable) [CVAgamma]Hipogammaglobulinaemia NOS
D80.2 Defisiensi selektif immunoglobulin A [IgA]
D80.3 Defisiensi selektif sub-subklas immunoglobulin G [IgG]
D80.4 Defisiensi selektif immunoglobulin M [IgM]
D80.5 Immunodefisiensi dengan peningkatan immunoglobulin M [IgM]
D80.6 Defisiensi antobodi dengan immunoglobulin mendekati normal atau dengan hiperimmunoglobulinaemia
D80.7 Hipogammaglobulinaemia sementara pada bayi baru lahir
D80.8 Immunodefisiensi lain dengan cacad antibodi menonjolDefisiensi rantai ringan Kappa (Kappa light chain)
D80.9 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi, tidak dijelaskan
D81 Immunodefisiensi gabungan Kecuali: agammaglobulinaemia autosom resesif (Swiss type) (D80.0)
D81.0 Kelainan immunodefisiensi gabungan berat (Severe combined immuno-deficiency [SCID]) dengan gangguan pembentukan retikulum
D81.1 SCID dengan jumlah sel T dan B rendah
D81.2 SCID dengan jumlah sel B rendah atau normal
D81.3 Defisiensi adenosine deaminase [ADA]
D81.4 Sindroma Nezelof
D81.5 Defisiensi Purine nucleoside phosphorylase [PNP]
D81.6 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas IBare lymphocyte syndrome
Apikes Iris, Padang 63
D81.7 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas II
D81.8 Immunodefisiensi gabungan lainnyaDefisiensi karboksilase yang tergantung Biotin
D81.9 Immunodefisiensi gabungan, tidak dijelaskanSevere combined immunodeficiency kelainan [SCID] NOS
D82 Immunodefisiensi yang berhubungan dengan cacad mayor lainnya Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
D82.0 Sindroma Wiskott-AldrichImmunodefisiensi dengan trombositopenia dan eczema
D82.1 Di George's syndromePharyngeal pouch syndrome – sindroma saccus pharyngeusThymic: alymphoplasia, aplasia atau hypoplasia dengan immunodefisiensi
D82.2 Immunodefisiensi dengan anggota tubuh yang pendek
D82.3 Immunodefisiensi setelah respons cacad herediter terhadapVirus Epstein-Barr, penyakit limfoproliferatif X-link
D82.4 Sindroma hiperimmunoglobulin E [IgE]
D82.8 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor lain yang dijelaskan
D82.9 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor, tidak dijelaskan
D83 Imunodefisiensi variabel bersama (common variable)
D83.0 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama jumlah dan fungsi sel B
D83.1 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama immunoregulatory T-cell
D83.2 Imunodefisiensi var. bersama: autoantibodi terhadap sel B atau T
D83.8 Imunodefisiensi variabel bersama lain
D83.9 Imunodefisiensi variabel bersama, tidak dijelaskan
D84 Imunodefisiensi lainnya
D84.0 Cacad lymphocyte function antigen-1 [LFA-1]
D84.1 Cacad-cacad pada sistem komplementDefisiensi C1 esterase inhibitor [C1-INH]
D84.8 Imunodefisiensi lain yang dijelaskan
D84.9 Imunodefisiensi, tidak dijelaskan
D86 Sarkoidosis
D86.0 Sarkoidosis paru-paru
D86.1 Sarkoidosis kelenjar limfe
D86.2 Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfe
D86.3 Sarkoidosis kulit
D86.8 Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabunganIridocyclitis pada sarkoidosis† (H22.1*)Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis† (G53.2*)Sarcoid: artropati† (M14.8*), miokarditis† (I41.8*), miositis† (M63.3*)Demam uveoparotid [Heerfordt]
D86.9 Sarkoidosis, tidak dijelaskan
D89 Kelainan lain yang melibatkan mekanisme imun, n.e.c. Kecuali: hyperglobulinaemia NOS (R77.1)
monoclonal gammopathy (D47.2)kegagalan dan penolakan transplantasi (T86.-)
D89.0 Polyclonal hypergammaglobulinaemiaBenign hypergammaglobulinaemic purpuraPolyclonal gammopathy NOS
D89.1 CryoglobulinaemiaCryoglobulinaemia: essensial, idiopatik, campuran, primer, sekunderCryoglobulinaemic: purpura, vaskulitis
D89.2 Hypergammaglobulinaemia, tidak dijelaskan
D89.8 Kelainan lain yang dijelaskan yang melibatkan mekanisme imun, n.e.c.
D89.9 Kelainan yang melibatkan mekanisme, tidak dijelaskanPenyakit imun NOS
Apikes Iris, Padang 64
CHAPTER IV. PENYAKIT-PENYAKITENDOKRIN, NUTRISI DAN METABOLIK (E00-E90)Catatan:
Semua neoplasma, baik secara fungsional aktif atau tidak, diklasifikasi pada Bab II. Kode pada Bab ini (mis. E05.8, E07.0, E16-E31, E34.-) bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional neoplasma dan jaringan endokrin ektopik atau hipofungsi kelenjar endokrin akibat neoplasma, dan keadaan lain yang diklasifikasi di tempat lain.
Kecuali: Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)Gejala, tanda, dan kelainan klinis dan laboratorium, n.e.c. (R00-R99)Kelainan endokrin-metabolik sementara yang khas pada janin dan neonatus (P70-P74)
Chapter ini berisi blok-blok berikut:E00-E07Gangguan pada kelenjar thyroidE10-E14Diabetes mellitusE15-E16Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi internal pankreasE20-E35Gangguan pada kelenjar endokrin lainE40-E46MalnutrisiE50-E64Defisiensi nutrisi lainE65-E68Obesitas dan hiperalimentasi lainE70-E90Gangguan metabolik
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:E35* Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lainE90* Kelainan nutrisi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
Gangguan pada kelenjar tiroid (E00-E07)
E00 Sindroma defisiensi iodin kongenital Termasuk:: Defisiensi iodin yang langsung menyerang pasien atau melalui ibu sewaktu hamil. Beberapa
pasien kadar T3/T4-nya normal, tapi penderitaannya adalah akibat defisiensi pada masa janin. Goitrogen lingkungan bisa menyebabkan keadaan ini. Gunakan kode tambahan(F70-F79) untuk retardasi mental yang berhubungan.
Kecuali: Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E00.0 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe neurologisKretin endemik, tipe neurologis
E00.1 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe mixedemaKretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa
E00.2 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe campuranKretin endemik, tipe campuan
E00.9 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tidak dinyatakanHipotiroidisme defisiensi iodin kongenital NOS, kretin endemik NOS
E01 Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin Kecuali: Sindroma defisiensi iodin kongenital (E00.-)
Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)
E01.0 Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodin
E01.1 Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodinGoiter nodular akibat defisiensi iodin
E01.2 Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak dijelaskanGoiter endemik NOS
E01.8 Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin lainnya Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat.
E02 Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis
E03 Hipotiroidisme lain
Kecuali:Hipotiroidisme: defisiensi iodin (E00-E02), pasca-prosedur (E89.0)
E03.0 Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difusGoiter (nontoksik) kongenital: NOS, parenkimatosaKecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)
E03.1 Hipotiroidisme kongenital tanpa goiterAplasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenital, hipotiroid kongenital NOS
E03.2 Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari luar lainnya
E03.3 Hipotiroidisme pasca-infeksi
E03.4 Atrofi tiroid (didapat)Kecuali: atrofi tiroid kongenital (E03.1)
E03.5 Koma miksedema
E03.8 Hipotiroidisme lain yang dijelaskan
E03.9 Hipotiroidisme yang tidak dijelaskanMyxedema NOS
E04 Goiter nontoksik lain Kecuali: Goiter kongenital: NOS, diffus, parenkimatosa (E03.0)
Hipotiroidisme akibat defisiensi iodin (E00-E02)
E04.0 Goiter nontoksik difusGoiter nontoxic: diffus (koloid), tunggal
E04.1 Nodul tunggal tiroid nontoksikNodul koloid (kistik) (tiroid); goiter uninoduler nontoksik, nodul (kistik) tiroid
E04.2 Goiter nodul-ganda nontoksikGoiter kistik, goiter (kistik) multinodularis
E04.8 Goiter nontoksik lain yang dijelaskan
E04.9 Goiter nontoksik yang tidak dijelaskanGoiter NOS, goiter noduler (nontoksik) NOS3
E05 Thyrotoxicosis [hyperthyroidism] Kecuali: Tiroiditis kronis dengan tirotoksikosis sementara (E06.2)
Tirotoksikosis neonatus (P72.1)
E05.0 Tirotoksikosis dengan goiter diffusPenyakit Graves, goiter eksoftalmus NOSGoiter diffusa toksik, goiter toksik NOS
E05.1 Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal toksik Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninodular
E05.2 Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid toksikGoiter noduler toksik
E05.3 Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopik
E05.4 Tirotoksikosis factitia
E05.5 Krisis/ badai tiroid
E05.8 Tirotoksikosis lainKelebihan TSH (thyroid stimulating hormone)
E05.9 Tirotoksikosis, tak dijelaskanHipertiroidisme NOS, penyakit jantung tirotoksikosis† (I43.8*)
E06 Tiroiditis Kecuali:Tiroiditis pasca-persalinan (O90.5)
E06.0 Tiroiditis akutAbses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratif
E06.1 Tiroiditis subakutTiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-suppuratifKecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
2
E06.2 Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)
E06.3 Tiroiditis auto-imunTiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara)Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik,
E06.4 Tiroiditis yang disebabkan obat
E06.5 Tiroiditis kronis lainTiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa, tiroiditis: kronis NOS
E06.9 Tiroiditis, tidak dijelaskan
E07 Gangguan lain pada tiroid
E07.0 Hipersekresi kalsitoninHiperplasia sel C tiroid; hipersekresi thyrocalcitonin
E07.1 Goiter akibat ketidakseimbangan hormon (dyshormogenetic)Goiter dishormogenetik keturunan, sindroma PendredKecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)
E07.8 Kelainan lain pada tiroid yang dijelaskanKelainan thyroid-binding globulin (TBG) Perdarahan tiroid, infark tiroidSick-euthyroid syndrome
E07.9 Kelainan tiroid, tidak dijelaskan
Diabetes mellitus (E10-E14)
Karakter-keempat berikut digunakan bersama kategori E10-E14:
.0 Dengan komaKoma diabetes: dengan atau tanpa ketoasidosis, hiperosmolar, hipoglisemiaKoma hiperglisemia NOS
.1 Dengan ketoasidosisDiabetes asidosis atau ketoasidosis tanpa disebutkan koma
.2† Dengan komplikasi ginjalNefropati diabetes (N08.3*), glomerulonefrosis intrakapiler (N08.3*)Sindroma Kimmerstiel-Wilson (N08.3)
.3† Dengan komplikasi mataKatarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)
.4† Dengan komplikasi neurologisDibabetic: mononeuropati (G59.0*), polineuropati (G63.2*), amiotrofi (G73.0*)Neuropati otonom diabetes (G99.0*), polineuropati otonom diabetes (G99.0*)
.5 Dengan komplikasi sirkulasi periferGangren diabetes, ulkus diabetes, angiopati perifer diabetes† (I79.2*)
.6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakanArthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*)
.7 Dengan komplikasi ganda
.8 Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan
.9 Tanpa komplikasi
E10. Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) Termasuk: Diabetes (mellitus): brittle, juvenile-onset, ketosis-prone, type IKecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), malnutrisi (E12.-),
Glycosuria:: renal (E74.8), NOS (R81)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah (E89.1)
E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) Termasuk: Diabetes (mellitus)(nonobese)(obese): adult-onset, nonketotic, stable, type II
Diabetes non-insulin-dependent pada remaja
3
Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), malnutrisi (E12.-), Glikosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah (E89.1)
E12 Diabetes mellitus akibat malnutrisi Termasuk: Diabetes mellitus akibat malnutrisi: insulin-dependent, non-insulin-dependentKecuali: Diabetes mellitus: (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2)
Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah (E89.1)
E13 Diabetes mellitus lain yang dijelaskan Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), Type I (E10.-), Type II (E11.-),
akibat malnutrisi (E12.-)Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah (E89.1)
E14 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan Termasuk:Diabetes NOSKecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus(P70.2), Type I (E10.-), Type II (E11.-),
akibat malnutrisi (E12.-)Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-bedah (E89.1)
Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi pankreas (E15-E16)
E15 Koma hipoglikemik non-diabetik Koma insulin akibat obat pada non-diabetik, koma hipoglikemik NOSHiperinsulinisme dengan koma hipoglikemia
E16 Kelainan lain sekresi internal pankreas
E16.0 Hipoglikemia akibat obat tanpa koma
E16.1 Hipoglikemia lainHipoglikemia nonhiperinsulinemik fungsional, hiperplasia sel beta pankreas NOSHiperinsulinisme: NOS, fungsional; Ensefalopati pasca koma hipoglikemik
E16.2 Hipoglikemia yang tidak dijelaskan
E16.3 Peningkatan sekresi glukagonHiperplasia sel endokrin pankreas dengan kelebihan glukagon
E16.4 Sekresi abnormal gastrinHipergastrinemia, sindroma Zollinger-Ellison
E16.8 Gangguan lain sekresi internal pankreas yang dijelaskanPeningkatan sekresi dari endokrin pankreas:
growth hormone-releasing hormone (GHRH), somatostatin, polipeptida pankreas (PP), vasoactive-intestinal polypeptide (VIP)
E16.9 Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak dijelaskanHiperplasia: sel-sel pulau pankreas NOS, sel-sel endokrin pankreas NOS
Gangguan kelenjar endokrin lain (E20-E35)Kecuali: galactorrhoea (N64.3): gynaecomastia (N62)
E20 Hipoparatiroidisme Kecuali: Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme pascaproseur (E89.2)
Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS (R29.0 )
E20.0 Hipoparatiroidisme idiopatik
E20.1 Pseudohipoparatiroidisme
E20.8 Hipoparatiroidisme lain
4
E20.9 Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskanTetani paratiroid
E21 Hiperparatiroidisme dan kelainan lain kelenjar paratiroid Kecuali: osteomalacia: dewasa (M83.-), bayi dan remaja (E55.0)
E21.0 Hiperparatiroidisme primerHiperplasia parathyroidOsteitis fibrosa cystica generalisata [penyakit tulang von Recklinghausen]
E21.1 Hiperparatiroidisme sekunder, not elsewhere classifiedKecuali: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjal (N25.8)
E21.2 Hiperparatiroidisme lainKecuali: hiperkalsemia hipokalsiurik familial (E83.5)
E21.3 Hiperparatiroidisme yang tidak dijelaskan
E21.4 Kelainan lain kelenjar paratiroid yang dijelaskan
E21.5 Kelainan kelenjar paratiroid yang tidak dijelaskan
E22 Hiperfungsi kelenjar pituitary Kecuali: Sindroma Cushing (E24.-), sindroma Nelson (E24.1)
Overproduksi: ACTH, tidak berhubungan dengan penyakit Cushing (E27.0), pituitary ACTH (E24.0), thyroid-stimulating hormone (E05.8)
E22.0 Akromegali dan gigantisme pituitariArtropati sehubungan dengan akromegali† (M14.5*), overproduksi growth hormoneKecuali: constitutional gigantism (E34.4), peningkatan GHRH pankreas (E16.8)
E22.1 Hiperprolaktinaemia
E22.2 Sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya
E22.8 Hiperfungsi lain kelenjar pituitariPubertas precox sentral – pubertas dini akibat pengaruh otak
E22.9 Hiperfungsi kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E23 Hipofungsi dan gangguan lain kelenjar pituitary Termasuk: keadaan berikut, baik kelainannya di pituitari atau hipotalamusKecuali: hipopituitarisme pasca-bedah (E89.3)
E23.0 HipopituitarismeDefisiensi tersendiri pada: gonadotropin, growth hormone, hormon pituitary Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi NOSDefisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short statureHipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma ‘fertile eunuch’ [kebiri-subur]Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan), panhipopituitarismeSindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds
E23.1 Hipopituitarisme akibat obat
E23.2 Diabetes insipidusKecuali: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)
E23.3 Gangguan fungsi hipothalamus, not elsewhere classifiedKecuali: Sindroma Prader-Willi (Q87.1), sindroma Russell-Silver (Q87.1)3
E23.6 Gangguan lain kelenjar pituitaryAbsess pituitari, distrofi adiposogenital
E23.7 Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan
E24 Sindroma Cushing
Kelebihan kortikosteroid adrenal akibat tumor korteks adrenal, atau kelebihan ACTH dari pituitary, tumor paru-paru (small cell carcinoma), dan pemberian ACTH dari luar. Terapi adrenalektomi menyebabkan kelenjar pituitary membesar, ACTH dan β-MSH (melanocyte-stimulating hormone) meningkat, sehingga timbul hiperpigmentasi. sindroma Nelson
5
E24.0 Penyakit Cushing yang tergantung pituitariOverproduksi ACTH pituitari, hiperadrenokortisisme yang tergantung pituitari
E24.1 Sindroma Nelson
E24.2 Sindroma Cushing akibat obat
E24.3 Sindroma ACTH ektopik
E24.4 Sindroma pseudo-Cushing akibat alkohol
E24.8 Sindroma Cushing lainnya
E24.9 Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan
E25 Kelainan-kelainan adrenogenital Termasuk: Sindroma adreno-genital penyebab virilisasi atau femininasi, baik didapat atau sejak lahir karena
cacad enzim yang menyebabkan hiperplasia adrenal.Wanita: Pseudohermaphroditisme adrenal, pseudopubertas praecox heterosexual, virilisasiPria: Sexual precocity dengan hiperplasia adrenal, pseudopubertas praecox isosexual,
macrogenitosomia praecox
E25.0 Kelainan adrenogenital kongenital akibat deficiensi enzymeHiperplasia adrenal kongenital, defisiensi enzim 21-hydroxylaseHiperplasia adrenal kongenital dengan kehilangan garam (salt-losing)
E25.8 Kelainan adrenogenital lainKelainan adrenogenital idiopatik
E25.9 Kelainan adrenogenital yang tidak dijelaskanSindroma adrenogenital NOS
E26 Hiperaldosteronism
E26.0 Hiperaldosteronisme primerSindroma Conn, aldosteronisme primer akibat hiperplasia adrenal (bilateral)
E26.1 Hiperaldosteronisme sekunder
E26.8 Hiperaldosteronisme lainSindroma Bartter
E26.9 Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan
E27 Gangguan lain kelenjar adrenal
E27.0 Overaktifitas lain korteks adrenalOverproduksi ACTH, tak terkait dengan penyakit Cushing, adrenarche prematurKecuali: sindroma Cushing (E24.-)
E27.1 Insufisiensi primer korteks adrenalPenyakit Addison, adrenalitis autoimmuneKecuali: amyloidosis (E85.-), penyakit Addison tuberkulosis (A18.7)
sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
E27.2 Krisis AddisonKrisis adrenal, krisis korteks adrenal
E27.3 Insufisiensi korteks adrenal akibat induksi obat
E27.4 Insufisiensi lain dan tidak dijelaskan pada korteks adrenalHypoaldosteronism, insufisiensi korteks adrenal NOS, perdarahan/infark adrenalKecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)
sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)
E27.5 Hiperfungsi medula adrenalHiperplasia medula adrenal, hipersekresi katekholamin
E27.8 Kelainan lain kelenjar adrenal yang dijelaskanKelainan cortisol-binding globulin
E27.9 Kelainan kelenjar adrenal yang tidak dijelaskan
E28 Gangguan fungsi ovarium Kecuali: Defisiensi gonadotropin tersendiri (E23.0), gagal ovarium pasca-prosedur (E89.4)
6
E28.0 Kelebihan estrogen
E28.1 Kelebihan androgenHipersekresi androgen ovarium
E28.2 Polycystic ovarian syndrome Sindroma sclerocystic ovary, sindroma Stein-Leventhal
[menstruasi tidak teratur, sedikit gemuk, hirsutisme (rambut berlebihan)]
E28.3 Kegagalan primer ovariumPenurunan estrogen, menopause prematur NOS, resistant ovary syndromeKecuali: keadaan menopause dan climacteric wanita (N95.1)
disgenesis murni gonad (Q99.1), sindroma Turner (Q96.-)
E28.8 Gangguan lain fungsi ovariumHiperfungsi ovarium NOS
E28.9 Gangguan fungsi ovarium, tidak dijelaskan
E29 Kelainan fungsi testis Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5), (sindroma) femininasi testis (E34.5),
defisiensi gonadotropin terpisah (E23.0), hipofungsi testis pascaprosedur (E89.5)zoo-/oligospermia NOS (N46), sindroma Klinefelter (Q98.0-Q98.2, Q98.4)
E29.0 Hiperfungsi testis
E29.1 Hipofungsi testisDefisiensi 5-alpha-reductase (dengan pseudohermaphroditisme pria)Defektif biosintesis androgen testis NOS, hipogonadisme testis NOS
E29.8 Gangguan lain fungsi testis
E29.9 Gangguan fungsi testis, tidak dijelaskan
E30 Gangguan pubertas, not elsewhere classified
E30.0 Pubertas terlambatPubertas terlambat konstitusional, perkembangan seksual terlambat
E30.1 Pubertas precox (terlalu cepat)Menstruasi precox Kecuali: pubertas precox sentral (E22.8), hiperplasia adrenal kongenital (E25.0),
pseudopubertas precox heteroseksual wanita (E25.-), pseudopubertas precox isoseksual pria (E25.-), sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg) (Q78.1)
E30.8 Kelainan lain pubertasThelarche prematur
E30.9 Gangguan pubertas, tidak dijelaskan
E31 Disfungsi poliglandular Fungsi subnormal beberapa kelenjar endokrin yang datang serentak.Kecuali: Pseudohipoparatiroidisme (E20.1), ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
Dystrophia myotonica [Steinert] (G71.1)
E31.0 Kegagalan poliglandular autoimmunSindroma Schmidt
E31.1 Hiperfungsi poliglandularKecuali: multiple endocrine adenomatosis (D44.8)
E31.8 Disfungsi poliglandular lain
E31. 9 Disfungsi poliglandular, tidak dijelaskan
E32 Penyakit-penyakit thymus Kecuali: A/hipoplasia thymus dengan defisiensi immun (D82.1), myasthenia gravis (G70.0)
E32.0 Hiperplasia persisten thymusHipertrofi thymus
E32.1 Abses thymus
7
E32.8 Penyakit lain thymus
E32.9 Penyakit thymus, tidak dijelaskan
E34 Gangguan lain endokrin Kecuali:Pseudohypoparathyroidism (E20.1)
E34.0 Sindroma karsinoidTumor sel-sel neuroendokrin saluran pencernaan (90%), pankreas, dan bronkus. Kode ini bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional tumor karsinoid
E34.1 Hipersekresi lain hormon usus
E34.2 Sekresi hormon ektopik, not elsewhere classified
E34.3 Short stature (pendek), not elsewhere classifiedPendek: NOS, konstitusional, tipe Laron, psikososialKecuali: pendek: pituitary (E23.0), nutrisi (E45), renal (N25.0),
a/hipokondroplastik (Q77.4), pada sindroma dismorfik khusus –- Vol. 3progeria (E34.8), sindroma Russell-Silver (Q87.1)anggota tubuh pendek dengan defisiensi imun (D82.2)
E34.4 Constitutional tall statureGigantisme konstitusi
E34.5 Sindroma resistensi androgenPseudohermafroditisme pria dengan resistensi androgenKelainan reseptor hormon perifer, sindroma Reifenstein, (sindroma) femininasi testis
E34.8 Kelainan lain endokrin yang dijelaskanDisfungsi kelenjar pineal, progeria
E34.9 Kelainan endokrin, tidak dijelaskanKekacauan: endokrin NOS, hormon NOS
E35* Kelainan kel. endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
E35.0* Gangguan kelenjar tiroid pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lainTuberkulosis kelenjar tiroid (A18.8†)
E35.1* Gangguan kelenjar adrenal pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lainPenyakit Addison tuberkulosis (A18.7†)Sindroma Waterhouse-Friderichsen (meningokokus) (A39.1†)
E35.8* Gangguan kelenjar endokrin lain pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
Malnutrisi (E40-E46)Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard deviasi (SD) dari berat badan rata-rata populasi yang relevan. Kalau ada hasil pengukuran sebelumnya, maka tidak naiknya berat badan anak, atau turunnya berat badan anak dan dewasa merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya berat badan saat itu yang tersedia, diagnosis didasarkan pada probabilitas (perkiraan statistik) dan tidak bersifat definitif tanpa uji klinis lain atau laboratorium lainnya. Kalau hasil pengukuran berat badan tidak ada, bukti klinis harus menjadi sandaran utama.
Malnutrisi berat adalah kalau berat badan ≥3 SD, malnutrisi sedang kalau antara 2 SD - <3 SD, malnutrisi ringan kalau 1 SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi.
Kecuali: anemia gizi (D50-D53), sekuel malnutrisi protein-enerji (E64.0)penyakit kurus (B22.2), gangguan penyerapan usus (K90.-), kelaparan (T73.0)
E40 Kwashiorkor Malnutrisi berat dengan edema dan dispigmentasi kulit dan rambut. Defisiensi protein lebih menonjol daripada defisiensi enerjiKecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
E41 Nutritional marasmus (defisiensi protein-energi) Malnutrisi berat dengan marasmus, disebut juga bentuk ‘kering’ atau kurusDefisiensi protein dan makanan nonproteinKecuali:marasmic kwashiorkor (E42)
8
E42 Marasmic kwashiorkor Protein-energy malnutrition berat [seperti pada E43]:
bentuk intermediate (pertengahan), dengan tanda-tanda kwashiorkor dan marasmus
E43 Protein-energy malnutrition (PEM) berat yang tidak dijelaskan Berat badan berada pada ≥3 SD di bawah rata-rata. Edema kelaparan (busung lapar)
E44 Protein-energy malnutrition sedang dan ringan
E44.0 PEM sedangBerat badan 2 SD - <3 SD di bawah rata-rata populasi referensi.
E44.1 PEM ringanBerat badan 1 SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi referensi.
E45 Retardasi perkembangan setelah PEM Nutritional: short stature (pendek),stunting (terhalang waktu bertumbuh)Retardasi fisik akibat malnutrisi
E46 PEM yang tidak dijelaskan Malnutrisi NOS, protein-energy imbalance NOS
Defisiensi gizi lainnya (E50-E64)Kecuali: anemia akibat gizi (D50-D53)
E50 Defisiensi vitamin A Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin A (E64.
E50.0Defisiensi vitamin A dengan xerosis konjungtiva
E50.1 Defisiensi vitamin A dengan Bitot's spot dan xerosis konjungtivaBitot’s spot pada anak kecil
E50.2 Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea
E50.3 Defisiensi vitamin A dengan ulkus dan xerosis kornea
E50.4 Defisiensi vitamin A dengan keratomalasia
E50.5 Defisiensi vitamin A dengan rabun senja
E50.6 Defisiensi vitamin A dengan parut xerophthalmia kornea
E50.7 Manifestasi defisiensi vitamin A lainnya pada mataXerophthalmia NOS
E50.8 Manifestasi lain defisiensi vitamin AKeratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A (L86*)
E50.9 Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskanHipovitaminosis A NOS
E51 Defisiensi thiamine (Vitamin B1) Kecuali: Sekuela deficiensi thiamine (E64.8)
E51.1 BeriberiBeri-beri kering, beri-beri basah† (I98.8*)
E51.2 Wernicke's encephalopathy
E51.8 Manifestasi lain defisiensi thiamin
E51.9 Defisiensi tiamin, tidak dijelaskan
E52 Defisiensi Niacin [pellagra] Defisiensi niasin (-tryptophan), defisiensi nikotinamida, Pellagra (alkoholik)Kecuali: Sekuela defisiensi niacin (E64.8)
E53 Defisiensi kelompok vitamin B lainnya
9
Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin B (E64.8), anemia karena defisiensi vitamin B12 (D51.-)
E53.0 Defisiensi riboflavin (vitamin B2)Ariboflavinosis
E53.1 Defisiensi pyridoxine (vitamin B6)
E53.8 Defisiensi kelompok vitamin B lainnya Defisiensi: biotin, sianokobalamin (B12), folic acid, panthotenic acid
E53.9 Defisiensi vitamin B, tak dijelaskan
E54 Defisiensi ascorbic acid Defisiensi vitamin C, scurvyKecuali: anemia skorbut (D53.2), sekuela defisiensi vitamin C (E64.2)
E55 Defisiensi vitamin D Kecuali: sekuela rickets (E64.3), osteoporosis (M80-M81), osteomalacia dewasa(M83.-)
E55.0 Rickets, aktifOsteomalasia: bayi, remaja (juvenile)Kecuali: rickets: inaktif (E64.3), resisten terhadap vitamin D (E83.3),
Crohn’s (K50.-), coeliaca (K90.0), renal (N25.0),
E55.9 Defisiensi vitamin D, tidak dijelaskanAvitaminosis D
E56 Other vitamin deficiencies Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin lain (E64.8)
E56.0 Defisiensi vitamin E
E56.1 Defisiensi vitamin KKecuali: defisiensi faktor pembekuan karena defisiensi. vitamin K (D68.4)
defisiensi vitamin K bayi (P53)
E56.8 Defisiensi vitamin lain
E56.9 Defisiensi vitamin, tidak dijelaskan
E58 Defisiensi kalsium (Ca) makanan Kecuali: kelainan metabolisme kalsium (E83.5),
sequelae defisiensi kalsium deficiency (E64.8)
E59 Defisiensi selenium (Se) makanan Penyakit KeshanKecuali: sequelae defisiensi selenium (E64.8)
E60 Defisiensi seng (Zn) diet
E61 Defisiensi elemen diet lainnya Gunakan kode penyebab eksternal kapan perluKecuali: kelainan tiroid akibat deifisiensi iodin (E00-E02),
sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), kelainan metabolisme mineral (E83.-)
E61.0 Defisiensi Copper (Cu)
E61.1 Defisiensi Iron (Fe)Kecuali: anemia deifisiensi besi (D50.-)
E61.2 Defisiensi Magnesium (Mg)
E61.3 Defisiensi Manganese (Mn)
E61.4 Defisiensi Chromium (Cr)
E61.5 Defisiensi Molybdenum (Mo)
E61.6 Defisiensi Vanadium
10
E61.7 Defisiensi ganda elemen makanan
E61.8 Defisiensi elemen makanan lain yang dijelaskan
E61.9 Defisiensi elemen makanan, tidak dijelaskan
E63 Defisiensi gizi lainnya Kecuali: sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), dehidrasi (E86)
masalah pemberian makanan bayi baru lahir (P92.-), gagal bertumbuh (R62.8)
E63.0 Defisiensi asam lemak esensial (essential fatty acid [EFA])
E63.1 Ketidakseimbangan konstituen makanan
E63.8 Defisiensi gizi lain yang dinyatakan
E63.9 Defisiensi gizi, tidak dijelaskanKardiomiopati gizi NOS † (I43.2*)
E64 Sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya
E64.0 Sequelae malnutrisi protein-energyKecuali: perkembangan terhalang setelah PEM (E45)
E64.1 Sequelae defisiensi vitamin A
E64.2 Sequelae defisiensi vitamin C
E64.3 Sequelae ricketsGunakan kode (M40.1, M40.5) kalau perlu, untuk identifikasi deformitas vertebra
E64.8 Sequelae defisiensi gizi lain
E64.9 Sequelae defisiensi gizi, tidak dijelaskan
Obesitas dan makan berlebihan (hyperalimentasi) lainnya (E65-E68)
E65 Localized adiposity Fat pad – penebalan lemak
E66 Obesity Kecuali: adiposogenital dystrophy (E23.6), sindroma Prader-Willi (Q87.1)
lipomatosis: NOS (E88.2), dolorosa [Dercum] (E88.2)
E66.0 Obesitas akibat kelebihan kalori
E66.1 Obesitas akibat obat
E66.2 Obesitas ekstrim dengan hipoventilasi alveoli
E66.8 Obesitas lain
E66.9 Obesity, tidak dijelaskan
E67 Hiperalimentasi lain Kecuali:sekuel hiperalimentasi (E68), hiperalimentasi NOS (R63.2)
E67.0 Hipervitaminosis A
E67.1 Hipercarotenaemia
E67.2 Megavitamin-B6 syndrome
E67.3 Hipervitaminosis D
E67.8 Other specified hyperalimentation
E68 Sekuel hiperalimentasi
Kelainan Metabolik (E70-E90)Kecuali: Anaemia haemolitika kelainan enzim (D55.-), defisiensi 5-α-reductase (E29.1)
Hiperplasia adrenal kongenital (E25.0), sindroma resistensi androgen (E34.5)Sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6), sindroma Marfan (Q87.4).
11
E70 Kelainan metabolisme asam amino aromatik
E70.0 Phenylketonuria klasik
E70.1 Hiperphenilalaninaemias lain
E70.2 Kelainan metabolisme tirosinAlkaptonuria, hipertirosinemia, ochronosis, tirosinemia, tirosinosis
E70.3 AlbinismAlbinisme okuler, okulo-kutaneusSindroma: Chediaki (-Steinbrinck)-Higashi; Cross; Hermansky-Pudlak
E70.8 Kelainan lain metabolisme asam amino aromatikKelainan metabolisme histidin, triptophan
E70.9 Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak dijelaskan
E71 Kelainan metabolisme asam amino bercabang dan asam lemak
E71.0 Penyakit maple-syrup-urine
E71.1 Kelainan lain metabolisme asam amino bercabangHiperleusin-isoleusinemia, hipervalinemia; Asidemia: isovalerat, metilmalonat, propionat
E71.2 Kelainan metabolisme asam amino, tidak dijelaskan
E71.3 Kelainan metabolisme asam lemakAdrenoleukodistrofi (Addison-Schilder), defisiensi carnitine palmityltransferase ototKecuali: penyakit Schilder (G37.0)
E72 Kelainan lain metabolisme asam amino Kecuali: Gout (M10.-), penemuan abnormal tanpa manifestasi penyakit (R70-R89)
Kelainan metabolisme: asam amino aromatik (E70.-), asam amino bercabang (E71.0-E71.2), asam lemak (E71.3), purin dan pirimidin (E79.-)
E72.0 Kelainan transport asam aminoCystonosis, cystinuria, Sindroma Fanconi (-de Toni) (-Debrē), sindroma Lowe, penyakit HartnupKecuali: kelainan metabolisme triptophan (E70.8)
E72.1 Kelainan metabolisme asam amino yang mengandung sulfurCystathioninuria, homocystinuria, methioninemia, defisiensi sulfite oxidaseKecuali: defisiensi transkobalamin II (D51.2)
E72.2 Kelainan metabolisme siklus ureaArgininemia, citrullinemia, hiperammonemia, asiduria arginosuksinatKecuali: kelainan metabolisme ornitin (E72.4)
E72.3 Kelainan metabolisme lysine dan hydroxylysineAsiduria glutarat, hidroksilisinemia, hiperlisinemiaKecuali: penyakit Refsum (G60.1), penyakit Zelwegger (Q87.8)
E72.4 Kelainan metabolisme ornithineOrnithinemia (type I, type II)
E72.5 Kelainan metabolisme glycine Hiperhidroksiprolinemia, hiperprolinemia (type-type I, II)Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia
E72.8 Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskanKelainan metabolisme: asam amino β, siklus γ-glutamyl
E72.9 Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan
E73 Intoleransi laktosa
E73.0 Defisiensi laktase kongenital
E73.1 Defisiensi laktase sekunder
E73.8 Intoleransi laktosa lainnya
E73.9 Intoleransi laktosa, tidak dijelaskan
12
E74 Kelainan lain metabolisme karbohidrat Kecuali: Peningkatan sekresi glukagon (E16.3), diabetes mellitus (E10-E14)
Hipoglikemia NOS (E16.2), mucopolisakharidosis (E76.0-E76.3)
E74.0 Glycogen storage diseaseGlikogenosis jantung, defisiensi fosforilasi hatiPenyakit: Andersen, Cori, Forbes, Hers, McArdle, Pompe, Tarui, Tauri, von Gierke
E74.1 Kelainan metabolisme fruktosaFruktosuria esensial, defisiensi fruktosa 1,6 difosfatase, intoleransi fruktosa herediter
E74.2 Kelainan metabolisme galaktosaDefisiensi galaktokinase, galaktosemia
E74.3 Kelainan lain penyerapan karbohidrat di ususMalabsorbsi glukosa-galaktosa, defisiensi sukrosaKecuali: intoleransi laktosa (E73.-)
E74.4 Kelainan metabolisme piruvate dan glukoneogenesisDefisiensi: phosphoenolpyruvate carboxykinase, pyruvate carboxylase, pyruvate dehydrogenaseKecuali: dengan anemia (D55.-)
E74.8 Kelainan lain metabolisme karbohidrat yang dijelaskanPentosuria essensial, oxalosis, oxaluria, glikosuria ginjal
E74.9 Kelainan metabolisme karbohidrat, tidak dijelaskan
E75 Kelainan metabolisme sphingolipid dan penyimpanan lipid lainnya Kecuali: Mucolipidosis, type-type I-III (E77.0-E77.1), penyakit Refsum (G60.1)
E75.0 GM2 gangliosidosisPenyakit: Sandhoff, Tay-SachsGM2 gangliosidosis: NOS, dewasa, remaja (juvenile)
E75.1 Gangliosidosis lainMukolipidosis IVGangliosidosis: NOS, GM1, GM3;
E75.2 Sphingolipidosis lainPenyakit: Fabry (-Anderson), Gaucher, Krabbe, Niemann-PickSindroma Farber, leukodistrofi metakromatik, defisiensi sulfataseKecuali: adrenoleukodistrofi [Addison-Schilder] (E71.3)
E75.3 Sphingolipidosis, tidak dijelaskan
E75.4 Ceroid lipofusinosis neuronalPenyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-Vogt
E75.5 Kelainan lain penyimpanan lipidKholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein], penyakit Wolman
E75.6 Lipid storage disorder, tidak dijelaskan
E76 Kelainan metabolisme glycosaminoglycan
E76.0 Mukopolisakharidosis, type ISindroma Hurler, Hurler-Scheie, Scheie
E76.1 Mukopolisakharidosis, type IISindroma Hunter
E76.2 Mukopolisakharidosis lainDefisiensi β-glukoronidaseMukopolisakharidosis type III, IV, V, VISindroma: Maroteaux-Lamy (ringan)(berat), Morquio (mirip-)(klasik),
Sanfilipo (type B) (type C) (type D)
E76.3 Mukopolisakharidosis, tidak dijelaskan
E76.8 Kelainan lain metabolisme glucosaminoglycan
E76.9 Kelainan metabolisme glucosaminoglycan, tidak dijelaskan
E77 Kelainan metabolisme glycoprotein
13
E77.0 Cacad dalam modifikasi enzim lisosom pasca-translasiMukolipidosis II (penyakit I-cell), mokulipidosis III (polidistrofi pseudo-Hurler)
E77.1 Cacad dalam degradasi glycoproteinAspartylglukosaminuria, fukosisdosis, mannosidosis, sialidosis (mokulipidosis I)
E77.8 Kelainan lain metabolisme glycoprotein
E77.9 Kelainan of glycoprotein metabolism, tidak dijelaskan
E78 Kelainan metabolisme lipoprotein dan lipidaemia lainnya Kecuali: Sphingolipidosis (E75.0-E75.3)
E78.0 Hiperkholesterolaemia murniHiperkholesterolemia keturunan, hiperlipidemia group A, hiperbetalipoproteinemiaHiperlipoproteinemia: Frederickson IIa, jenis low-density-lipoprotein [LDL]
E78.1 Hipergliseridaemia murniHipergliseridaemia endogen, hiperlipidemia group B, hiperprebetalipoproteinemiaHiperlipoproteinemia: Frederickson IV, jenis very-low-density-lipoprotein [VLDL]
E78.2 Hiperlipidaemia campuranBroad- atau floating betalipoproteinemia, hiperlipidemia group CHiperbetalipoproteinemia dengan prebetalipoproteinemiaHiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau IIIXanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosumKecuali: kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein] (E75.5)
E78.3 HiperchylomicronaemiaHiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia group DHipergliseridemia campuran
E78.4 Hiperlipidaemia lainHiperlipidemia gabungan keturunan
E78.5 Hiperlipidaemia, tidak dijelaskan
E78.6 Defisiensi lipoproteinAbetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL]Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan)Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier
E78.8 Kelainan lain metabolisme lipoprotein
E78.9 Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan
E79 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine Kecuali: Orotaciduric anaemia (D53.0), kelainan imunodefisiensi gabungan (D81.-)
Gout (M10.-), batu ginjal (N20.0), xeroderma pigmentosum (Q82.1)
E79.0 Hyperuricaemia tanpa tanda-tanda radang arthritis dan penyakit tophiHiperurikemia asimptomatik
E79.1 Lesch-Nyhan syndrome
E79.8 Kelainan lain metabolisme purine dan pyrimidine Xanthinuria herediter
E79.9 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine, tidak dijelaskan
E80 Kelainan metabolisme porphyrin dan bilirubin Termasuk: Cacad katalase dan peroxidase
E80.0 Porphyria eritropoietik herediterPorphyria eritropoietik kongenital, protoporphyria eritropoietik
E80.1 Porphyria cutanea tarda
E80.2 Porphyria lainCoproporphyria herediter; porphyria: NOS, intermitten akut (hepatika)
E80.3 Cacad katalase dan peroxidaseAcatalasia [Takahara]
14
E80.4 Sindroma Gilbert
E80.5 Sindroma Crigler-Najjar
E80.6 Kelainan lain metabolisme bilirubinSindroma Dublin-Johnson, sindroma Rotor
E80.7 Kelainan metabolisme bilirubin, tidak dijelaskan
E83 Kelainan metabolisme mineral Kecuali: Kelainan parathyroid (E20-E21), defisiensi mineral makanan (E58-E61)
Deficiensi vitamin D (E55.-)
E83.0 Kelainan metabolisme tembaga [copper]Penyakit: Menkes (rambut patah) (rambut kaku seperti baja – steely), Wilson
E83.1 Kelainan metabolisme besi [iron]HemokromatosisKecuali: anemia defisiensi besi (D50.-), anemia siderosis (D64.0-D64.3)
E83.2 Kelainan metabolisme seng [zinc]Acrodermatitis enteropatika
E83.3 Kelainan metabolisme phosphor dan phosphataseDefisiensi acid phosphatase, hipofosfatemia keturunan, hipofosfatasiaOsteomalasia atau rickets akibat resistensi vitamin DKecuali: osteoporosis (M80-M81), osteomalasia dewasa (M83.-)
E83.4 Kelainan metabolisme magnesiumHipermagenemia, hipomagnesemia
E83.5 Kelainan metabolisme calciumHiperkalsemia hipokalsiuria keturunan, hiperkalsiuria idiopatikKecuali: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), chondrocalcinosis (M11.1-M11.2)
E83.8 Kelainan lainmetabolisme mineral
E83.9 Kelainan metabolisme mineral, tidak dijelaskan
E84 Cystic fibrosis Termasuk: mucoviscidosis
E84.0 Cystic fibrosis dengan manifestasi paru-paru
E84.1 Cystic fibrosis dengan manifestasi ususIleus mekonium† (P75*)Kecuali: obstruksi mekonium pada kasus tempat cystic fibrosis tidak terjadi (P76.0)
E84.8 Cystic fibrosis dengan manifestasi lainCystic fibrosis dengan manifestasi gabungan
E84.9 Cystic fibrosis, tak dijelaskan
E85 Amyloidosis Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)
E85.0 Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathicDemam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunan
E85.1 Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathicPolineuropati amiloid (Portuguese)
E85.2 Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskan
E85.3 Systemic amyloidosis sekunderAmiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisis
E85.4 Organ-limited amyloidosisAmiloidosis lokal
E85.8 Amyloidosis lainnya
E85.9 Amyloidosis, tidak dijelaskan
E86 Volume depletion – kehabisan cairan Dehidrasi, kehabisan cairan plasma atau ekstraseluler, hipovolemia
15
Kecuali: dehidrasi pada bayi baru lahir (P74)syok hipovolemia: NOS (R57.1), trauma (T79.4), pascabedah (T81.1)
E87 Kelainan lain keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa
E87.0 Hyperosmolality dan hypernatraemiaPeningkatan atau kelebihan sodium [Na]
E87.1 Hypo-osmolality dan hyponatraemiaDefisiensi sodium [Na]Kecuali: sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya (E22.2)
E87.2 AsidosisAsidosis: NOS, laktat, metabolik, respiratorikKecuali: DM (E10-E14 dengan karakter keempat .1)
E87.3 AlkalosisAlkalosis: NOS, metabolik, respiratorik
E87.4 Kelainan campuran keseimbangan asam-basa
E87.5 HyperkalaemiaKelebihan kadar potassium [K]
E87.6 HypokalaemiaKekurangan kadar potassium [K]
E87.7 Fluid overloadKecuali: edema (R80.-)
E87.8 Kelainan lain keseimbangan elektrolit dan cairan, not elsewhere classifiedKetidak seimbangan elektrolit, hiperkhloremia, hipokhloremia
E88 Kelainan metabolik lain Kecuali: Histiositosis X (chronic) (D76.0)
E88.0 Kelainan metabolisme protein plasma, not elsewhere classifiedDefisiensi α-1-antitripsin, bisalbuminemiaKecuali: kelainan metabolisme lipoprotein (E78.-), gammopati monoklonal (D47.2)
hipergammaglonbulinemia (D89.0), makroglobulinemia Waldenström (C88)
E88.1 Lipodystrophy, not elsewhere classifiedLipodistrofi NOSKecuali: penyakit Whipple (K90.8)
E88.2 Lipomatosis, not elsewhere classifiedLipomatosis: NOS, dolorosa
E88.8 Kelainan metabolisme lain yang dijelaskanAdenolipomatosis Launois-Bensaude, trimethylaminuria
E88.9 Kelainan metabolisme, tidak dijelaskan
E89 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, not elsewhere classified
E89.0 Hipotiroidisme pasca-prosedurHipotiroidisem pasca-radiasi, hipotiroidisme pasca-bedah
E89.1 Hipoinsulinaemia pasca-prosedurHiperglikemia pasca-pankreatektomi, hipoinsulinesmia pasca-bedah
E89.2 Hipoparatiroidisme pasca-prosedurTetani paratiroprival
E89.3 Hipopituitarisme pasca-prosedurHipopituitarisme pasca-radiasi
E89.4 Kegagalan ovarium pasca-prosedur
E89.5 Hipofungsi testis pasca-prosedur
E89.6 Hipofungsi korteks (-medulla) adrenal pasca-prosedur
E89.8 Kelainan lain endokrin dan metabolik pasca-prosedur
16
E89.9 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, tidak dijelaskan
E90* Kelainan-kelainan gizi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
17
CHAPTER V. KELAINAN-KELAINAN JIWA DAN TINGKAH LAKU (F00-F99)
Blok-blok di dalam bab ini:F00-F09 Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa gejala F10-F19 Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif F20-F29 Schizophrenia, schizotype dan waham (delusion)F30-F39 Kelainan alam perasaan (mood/affective] F40-F48 Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress-dan somatoformis.F50-F59 Sindroma tingkah laku akibat kekacauan fisiologis dan faktor fisik F60-F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku pada orang dewasa.F70-F79 Retardasi mental F80-F89 Kelainan perkembangan psikologisF90-F98 Kelainan tingkah laku dan emosi dengan onset biasanya pada masa anak dan remaja F99 Kelainan mental yang tidak dijelaskan
Kategori asterisk untuk bab ini:F00* Dementia yang timbul pada penyakit AlzheimerF02* Dementia yang timbul pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain
Kelainan jiwa organik, termasuk hanya gejala (F00-F09)
F00* Dementia pada penyakit Alzheimer (G30.-†)
F00.0* Dementia pada penyakit Alzaheimer dengan awal dini (G30.0†)Dementia pada penyakit Alzaheimer dengan awal sebelum usia 65 tahun, dengan pemberatan yang relatif cepat dan dengan berbagai kelainan nyata pada fungsi korteks yang lebih tinggi.Penyakit Alzheimer, type 2Dementia presenilis, type AlzheimerDementia progresif primer dari jenis alzheimer, awal dini
F00.1* Dementia pada penyakit Alzheimer dengan awal lanjut (G30.1†)Dementia pada penyakit Alzheimer dengan awal setelah usia 65 tahun, biasanya dalam usia 70-an akhir atau sesudahnya, dengan pemberatan yang lambat, dan dengan gangguan daya ingat sebagai bentuk utamaPenyakit Alzheimer, type 1Dementia degeneratif primer dari jenis Alzheimer, awal waktu tuaDementia senilis, type Alzheimer
F00.2* Dementia pada penyakit Alzaheimer, type tidak khas atau campuran (G30.8†)Dementia tidak khas, type Alzheimer
F00.9* Dementia pada penyakit Alzaheimer, tidak dijelaskan (G30.9†)
F01 Dementia vaskuler Termasuk: dementia arteriosklerotik
F01.0 Dementia vaskuler dengan awal yang akutBiasanya berkembang dengan cepat setelah stroke berturut-turut akibat trombosis, embolisme atau perdarahan serebrovaskuler. Kadang-kadang penyebabnya bisa infark tunggal yang besar.
F01.1 Dementia dengan banyak infarkAwal perlahan-lahan, menyusul sejumlah episode iskemik sementara yang menghasilkan akumulasi infark di parenkim otakDementia korteks predominan
F01.2 Dementia vaskuler pada subkorteksMencakup kasus dengan riwayat hipertensi dan fokus-fokus kerusakan iskemik pada subtansia grisea dalam di hemisfer otak. Korteks serebri biasanya aman, dan ini berlawanan dengan gambaran klinis yang bisa mirip sekali dengan dementia pada penyakit Alzheimer.
F01.3 Dementia vaskuler campuran korteks dan subkorteks
F01.8 Dementia vaskuler lain
18
F01.9 Dementia vaskuler ,tidak dijelaskan
F02* Dementia pada penyakit yang klasifikasinya di bagian lain
F02.0* Dementia pada penyakit Pick (G31.0†)Dementia progresif, dimulai pada usia pertengahan, khas dengan perubahan dini yang berlangsung lambat pada karakter dan pemburukan hubungan sosial, diikuti dengan kerusakan fungsi-fungsi intelek, ingatan, dan bahasa, dengan apati, euphoria, dan kadang-kadang fenomena ekstrapiramid..
F02.1* Dementia pada penyakit Creutzfeldt-Jakob (A81.0†)Dementia progresif dengan tanda-tanda neurologis yang luas, disebabkan oleh perubahan neuropatologis yang diduga akibat agen yang ditularkan. Awal biasanya pada usia pertengahan atau tua, tapi bisa pada usia dewasa. Perjalanannya subakut, membawa ke kematian dalam satu sampai dua tahun.
F02.2* Dementia pada penyakit Huntington (G10†)Dementia yang terjadi sebagai bagian dari degenerasi luas tak. Kelainan ini dibawa oleh sebuah gen autosom dominan tunggal. Gejala biasanya muncul pada usia dekade ketiga atau keempat. Perjalanan penyakit lambat, membawa ke kematian dalam 10-15 tahun.Dementia pada khorea Huntington.
F02.3* Dementia pada penyakit Parkinson (G20†)Dementia yang berkembang dalam perjalanan penyakit Parkinson yang telah berkembang. Belum ada gambaran klinis tertentu yang menonjol ditentukanDementia pada
paralysis agitansparkinsonisme
F02.4* Dementia pada penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B22.0†)Dementia yang berkembang dalam perjalanan penyakit HIV, tanpa adanya penyakit atau kondisi yang bersamaan selain infeksi HIV yang bisa menjelaskan bentuk klinisnya.
F02.8* Dementia pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain Dementia pada: · neurosyphilis ( A52.1† ) · trypanosomiasis ( B56.- † , B57.- † ) · hypothyroidism, acquired ( E01.- † , E03.- † ) · niacin deficiency [pellagra] ( E52† ), vitamin B 12 deficiency ( E53.8† )· cerebral lipidosis ( E75.- † ) · hepatolenticular degeneration ( E83.0† ), hypercalcaemia ( E83.5† ) · multiple sclerosis ( G35† ), epilepsy ( G40.- † ) · polyarteritis nodosa ( M30.0† ), systemic lupus erythematosus ( M32.- † ) · intoxications ( T36-T65† )
F03 Dementia yang tidak dijelaskan Dementia presenilis NOS, psikosis presenilis NOS, dementia degeneratif primer NOSDementia senilis: NOS, jenis depresi atau paranoid Psikosis senilis NOSKecuali: dementia senilis dengan delirium atau kebingungan akut (F05.1)
senilitas NOS (R54)
F04 Amnesia organik, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain Termasuk: Psikosis atau sindroma Korsakov, non-alkoholikKecuali: amnesia:
anterograde (R41.1), retrograde (R41.2), NOS (R41.3), disosiatif (F44.0) sindroma Korsakov: akibat alkohol atau tidak dijelaskan ( F10.6 ) akibat zat psikoaktif lain (F11-F19 dengan karakter keempat .6)
F05 Delirium, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain Termasuk: keadaan akut atau subakut dari:
sindroma otak, keadaan bingung (nonalkoholik), psikosis infektifreaksi organik, sindroma psiko-organik
Kecuali: delirium tremens, akibat alkohol atau tidak dijelaskan (F10.4)
19
F05.0 Delirium yang tidak terjadi pada dementia
F05.1 Delirium yang terjadi pada dementiaKondisi yang memenuhi kriteria di atas tapi berkembang dalam perjalanan dementia
F05.8 Delirium jenis lainDelirium yang asal-usulnya campuran
F05.9 Delirium, tidak dijelaskan
F06 Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan Kecuali: berhubungan dengan:
delirium (F05.-), dementia seperti yang diklasifikasikan pada F00-F03 disebabkan penggunaan alkohol atau zat psikoaktif lain (F10-F19)
F06.0 Halusinosis organik – diikuti banyak halusinasiKelainan berupa halusinasi persisten atau berulang, biasanya visual atau auditorius, yang terjadi ketika sadar penuh dan bisa diketahui atau tidak diketahui subjek sebagai halusinasi. Pengolahan waham terhadap halusinasi dapat terjadi, tapi waham tidak mendominasi gambaran klinis; pemikiran ke dalam (insight) bisa utuh.Keadaan halusinasi organik (nonalkoholik)Kecuali: halusinosis alkoholik (F10.5), skizofrenia (F20.-)
F06.1 Kelainan katatonik organik – aktifitas psikomotor tergangguKelainan aktifitas psikomotor berupa penurunan (stupor) atau peningkatan (eksitasi) yang berhubungan dengan gejala katatonik. Kedua ujung ekstrim kekacauan psikomotor ini bisa timbul bergantian.Kecuali: catatonic schizophrenia (F20.2)
stupor: NOS (R40.1), dissosiatif (F44.2)
F06.2 Kelainan waham organik [mirip skizofrenia]Kelainan dengan waham persisten atau berulang mendominasi gambaran klinis. Waham bisa diikuti oleh halusinasi. Beberapa gambaran yang menunjuk pada skizofrenia, seperti halusinasi aneh atau kelainan pikiran, bisa terdapat.Keadaan paranoid dan halusinasi paranoid organikPsikosis mirip-skizofrenia pada epilepsiKecuali:
kelainan: psikotik akkiibat obat (F11-F19) dengan karakter keempat .5) waham persisten (F22.-), psikotik akut dan sementara (F23.-)
schizophrenia (F20.-)
F06.3 Kelainan alam perasaan [afektif] organikKelainan yang khas dengan perubahan alam perasaan atau afek, biasanya diikuti oleh perubahan dalam tingkat aktifitas menyeluruh, depresif, hipomanik, manik, atau bipolar (lihat F30-F38), tapi muncul sebagai akibat kelainan organikKecuali: kelainan alam perasaan, non-organik atau tidak dijelaskan (F30-F39)
F06.4 Kelainan anxietas [cemas] organikKelainan yang khas dengan bentuk kelainan cemas umum (F41.1), kelainan panik (F41.0), atau kombinasi keduanya, tapi muncul sebagai akibat kelainan organikKecuali: kelainan anxietas, non-organik atau tidak dijelaskan (F41.-)
F06.5 Kelainan disosiatif organikKhas dengan kehilangan sebagianatau keseluruhan integrasi normal antara daya ingat masa lalu, kesadaran identitas dan indera saat ini, dan kontrol gerakan tubuh [lihat F44.-], tapi muncul akibat kelainan organikKecuali: kelainan disosiatif [konversi], non-organik atau tidak dijelaskan (F44)
F06.6 Kelainan emosi labil [asthenic] organikKhas dengan emosi tidak stabil, mudah lelah, dan berbagai indera fisik yang tidak menyenangkan (misalnya pusing) dan nyeri, tapi muncul akibat kelainan organikKecuali: kelainan somatformis, nonorgani atau tidak dijelaskan (F45.-_
F06.7 Kelainan kognitif ringan
20
Khas dengan kegagalan daya ingat, kesulitan belajar, dan penurunan kemampuan berkonsentrasi pada suatu tugas selama lebih dari perode-periode singkat.
F06.8 Kelainan jiwa lain yang dijelaskan akibat kerusakan dan gangguan fungsi otak dan penyakit fisik Psikosis epileptik NOS
F06.9 Kelainan jiwa yang tidak dijelaskan akibat kerusakan dan gangguan fungsi otak atau penyakit badanSindroma otak organik NOS, kelainan jiwa organik NOS
F07 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak
F07.0 Kelainan kepribadian organik
F07.1 Sindroma pasca ensefalitis
F07.2 Sindroma pasca-konkusio
F07.8 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak lainnya
F07.9 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak, tidak dijelaskan.
F09 Kelainan jiwa organik atau simptomatik, tidak dijelaskan.
Blok F10-F19: Kelainan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktif
.0 Intoksikasi akut
Kondisi setelah pemberian zat psikoaktif yang menyebabkan kekacauan tingkat kesadaran, kognisi, persepsi, alam perasaan atau tingkah-laku, atau fungsi dan respons psiko-fisiologis lain. Kekacauan berbanding lurus dengan efek farmakologis dan berkurang menurut waktu. Kesembuhan sempurna, kecuali kalau kerusakan jaringan atau komplikasi lain telah terjadi. Komplikasi bisa berupa trauma, inhalasi vomitus, delirium, koma, kejang, dan lain-lain. Sifat komplikasi tergantung pada jenis farmakologis dan cara pemberian zat tersebut. Contohnya adalah mabuk alkohol akut, "bad trips" (drugs), mabuk NOS, intoksikasi patologis, ‘kesurupan' dan ‘kemasukan’ pada waktu intoksikasi zat psikoaktif
.1 Penggunaan yang berbahaya
Sebuah pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan. Kerusakan bisa berupa fisik (seperti hepatitis akibat penyuntikan zat psikoaktif) atau mental (misalnya episode depresi setelah meminum alkohol dalam jumlah besar).
.2 Sindroma ketergantungan
Campuran fenomena tingkah-laku, kognitif, dan fisiologis yang muncul setelah pemakaian berulang, Sindroma ini khas dengan adanya dorongan untuk menggunakan zat tersebut, sulit mengontrol penggunaannya, tetap menggunakan walau mengetahui akibat yang berbahaya, prioritas untuk menggunakan zat lebih besar dibandingkan dengan kegiatan dan kewajiban lain, naiknya toleransi terhadap zat, dan kadang-kadang gejala fisik akibat putus zat. Sindroma ini bisa terjadi pada zat psikoaktif tertentu (tembakau, alkohol, atau diazepam), satu kelompok obat (opioid), atau berbagai jenis zat psikoaktif yang secara farmakologis berbeda.
.3 Keadaan putus obat
Kelompok gejala yang terjadi akibat penarikan zat psikoaktif setelah penggunaan yang menetap. Onset dan arah perjalanan gejala ini terbatas dan tergantung pada zat psikoaktif dan dosis yang digunakan sebelum penggunaannya dihentikan atau dikurangi. Keadaan ini bisa diperberat oleh kejang-kejang.
.4 Keadaan putus obat dengan delirium
Keadaan putus obat yang diikuti oleh delirium (F05.-). Kejang juga bisa timbul. Kalau penyebabnya diduga faktor organik, maka harus diklasifikasikan pada F05.8. Contohnya delirium tremens (diinduksi alkohol)
.5 Kelainan psikosis
Sekelompok fenomena psikosis yang terjadi selama atau sesudah penggunaan zat psikoaktif tapi tidak bisa dijelaskan berdasarkan intoksikasi akut saja dan tidak merupakan bentuk keadaan putus obat. Kelainan ini khas dengan halusinasi (biasanya auditorius, tapi sering lebih dari satu jenis sensoris), distorsi persepsi, waham (sering bersifat paranoid atau curiga), kekacauan psikomotor (excitement atau stupor), dan alam perasaan abnormal yang bisa berkisar dari sangat takut atau sangat senang. Sensoris biasanya jernih, namun bisa terjadi penurunan kesadaran walau pun tidak berat.
Contohnya adalah halusinosis, cemburu, paranoia dan psikosis akibat alkohol
21
.6 Sindroma amnesia
Sebuah gejala dengan kerusakan pada ingatan baru dan lama. Ingatan terbaru masih utuh, sedangkan ingatan baru lebih terganggu daripada ingatan lama. Kekacauan sensasi waktu dan urutan kejadian biasanya terdapat, di samping kesulitan mempelajari hal baru. Konfabulasi bisa sangat menonjol walaupun tidak selalu ada. Fungsi kognitif lain biasanya baik dan kerusakan amnesia tidak berimbang dengan kekacauan lain. Misalnya kelainan amnesia akibat alkohol atau obat, dan psikosis/sindroma Korsakov akibat alkohol atau zat psikoaktif lain, atau tidak dijelaskan
.7 Kelainan psikotik sisa (residual) dan mulainya terlambat (late-onset)
Perubahan kognisi, alam perasaan, kepribadian, atau tingkah laku akibat alkohol atau zat psikoaktif berlangsung lebih lama daripada mestinya. Awal terjadinya kelainan harus sesuai dengan penggunaan zat psikoaktif. Kalau kelainan terjadi setelah episode penggunaan zat, kelainan tersebut dikode kalau jelas merupakan efek sisa zat tersebut.
.8 Kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
.9 Kelainan jiwa dan tingkah laku yang tidak dijelaskan
F10.- Kelainan jiwa akibat penggunaan alkohol
F11.- Kelainan jiwa akibat penggunaan opioids
F12.- Kelainan jiwa akibat penggunaan kannabinoids
F13.- Kelainan jiwa akibat penggunaan sedatif atau hipnotik
F14.- Kelainan jiwa akibat penggunaan kokain
F15.- Kelainan jiwa akibat penggunaan stimulants lain, termasuk caffeine
F16.- Kelainan jiwa akibat penggunaan hallusinogens
F17.- Kelainan jiwa akibat penggunaan tembakau
F18.- Kelainan jiwa akibat penggunaan pelarut mudah menguap
F19.- Kelainan jiwa akibat penggunaan banyak obat dan zat psikoaktif lain Includes: penggunaan obat secara salah NOS
Blok F20-F29: Schizophrenia, schizotype dand Waham
F20 Schizophrenia
F20.0 Skizofrenia paranoid - curiga
F20.1 Skizofrenia hebefrenik – alam perasaan
F20.2 Skizofrenia katatonik – psikomotor: hiperkinensis atau stupor
F20.3 Skizofrenia ‘undifferentiated’ – gejala di atas tidak tegas
F20.4 Depresi pasca skizofrenia – tekanan perasaan
F20.5 Skizofrenia residual – kronis, gejala sisa
F20.6 Skizofrenia simplex – ringan tapi progresif
F20.8 Skizofrenia lain
F20.9 Skizofrenia, tidak dijelaskan
F21 Kelainan schizotype
F22 Kelainan waham persisten
F22.0 Kelainan waham – waham tunggal atau kelompok waham yang berhubungan
F22.8 Kelainan waham persisten lainnya
22
F22.9 Kelainan waham persisten, tidak dijelaskan
F23 Kelainan psikotik akut dan sementara
F23.0 Kelainan psikotis polimorf akut tanpa gejala skizofrenia
F23.1 Kelainan psikotik polimorf akut dengan gejala skizofrenia
F23.2 Kelainan psikotik akut mirip-skizofrenia.
F23.3 Kelainan psikotik akut lain dengan waham sebagai gejala utama.
F23.8 Kelainan psikotik akut dan sementara lain
F23.9 Kelainan psikotik akut dan sementara lain, tidak dijelaskan
F24 Kelainan waham induksi
F25 Kelainan skizo-afektif
F25.0 Kelainan skizoafektif, tipe manik
F25.1 Kelainan skizoafektif, tipe depresif
F25.2 Kelainan skizoafektif, tipe campuran
F25.8 Kelainan skizoafektif lain
F25.9 Kelainan skizoafektif, tidak dijelaskan
F28 Kelainan psikotik non-organik lain
F29 Psikosis non-organik yang tidak dijelaskan
Blok F30-F39: Kelainan alam perasaan (afektif/Mood)
F30 Episode mania Includes: kelainan bipolar, episode manik tunggal
F30.0 Hypomania
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
F30.8 Episode mania lain
F30.9 Episode mania, tidak dijelaskan
F31 Kelainan afektif bipolar
Disini termasuk penyakit, psikosis, atau reaksi “manik-depresi”
F31.0 episode sekarang hipomania
F31.1 episode sekarang mania tanpa gejala psikotik
F31.2 episode sekarang mania dengan gejala psikotik
F31.3 episode sekarang depresi ringan atau sedang
F31.4 episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotik
F31.5 episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotik
F31.6 episode sekarang campuran
F31.7 sekarang dalam remisi
F31.8 kelainan afektif bipolar lain
F31.9 kelainan afektif bipolar, tidak dijelaskan
F32 Episode depresi
F32.0 Episode depresi ringan
23
F32.1 Episode depresi sedang
F32.2 Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
F32.3 Episode depresi berat dengan gejala psikotik
F32.8 Episode depresi lain
F32.9 Episode depresi, tidak dijelaskan
F33 Depresi berulang
F33.0 Depresi berulang, episode sekarang ringan
F33.1 Depresi berulang, episode sekarang sedang
F33.2 Depresi berulang, episode sekarang berat tanpa gejala psikotik
F33.3 Depresi berulang, episode sekarang berat dengan gejala psikotik
F33.4 Depresi berulang, sedang dalam remisi
F33.8 Depresi berulang lainnya
F33.9 Depresi berulang, tidak dijelaskan
F34 Kelainan afektif persisten
F34.0 Cyclothymia – mood tidak stabil; depresi dan perasaan senang ringan
F34.1 Dysthymia - depresi mood kronis, berlangsung sekurangnya beberapa tahun
F34.8 Kelainan afektif persisten lainnya
F34.9 Kelainan afektif persisten, tidak dijelaskan
F38 Kelainan afektif lainnya
Kelainan mood yang tidak cukup berat atau berlangsung tidak cukup lama.
F38.0 Kelainan afektif tunggal lainnya
F38.1 Kelainan afektif berulang lainnya
F38.8 Kelainan afektif lainnya
F39 Kelainan afektif yang tidak dijelaskan
Blok F40-F49: Neurosis, DENGAN STRESS DAN SOMATOFORMIS
F40 Cemas fobia (phobic anxiety)
F40.0 Agoraphobia – takut berada di tempat terbuka
F40.1 Fobia-fobia sosial - anthropophobia atau neurosis sosial
F40.2 Fobia spesifik (isolated) - acrophobia (takut ketinggian), claustrophobia (takut tempat tertutup), fobia binatang, fobia sederhana
F40.8 Cemas fobia lainnya
F40.9 Cemas fobia, tidak dijelaskan
F41 Kelainan cemas lainnya
F41.0 Panik [cemas paroksismal secara episodik]
F41.1 Kecemasan umum
F41.2 Cemas campur depresi
F41.3 Cemas campur lainnya
F41.8 Cemas lain yang dijelaskan
F41.9 Cemas, tidak dijelaskan
F42 Kelainan obsesi-kompulsi
(neurosis anankastik atau neurosis obsesif-kompulsif )
24
F42.0 Pikiran dengan obsesi yang menonjol
F42.1 Tindakan kompulsi yang menonjol
F42.2 Pikiran dan tindakan obsesi campuran
F42.8 Kelainan obsesi-kompulsi lainnya
F42.9 Kelainan obsesi-kompulsi, tidak dijelaskan
F43 Reaksi terhadap stress berat, dan gangguan penyesuaian
F43.0 Reaksi stress akut - reaksi sementara terhadap stress fisik dan mental
F43.1 Stress pasca trauma - respons lama terhadap stress fisik dan mental
F43.2 Gangguan penyesuaian
F43.8 Reaksi lain terhadap stress berat
F43.9 Reaksi yang tidak dijelaskan terhadap stress berat
F44 Kelainan-kelainan dissosiasi (konversi)
F44.0 Amnesia disosiasiGejala utama adalah hilangnya ingatan tentang kejadian penting yang baru terjadi, bukan sekedar lupa atau lelah. Amnesia terpusat pada kejadian yang menyakitkan, seperti kecelakaan atau duka-cita, dan biasanya bersifat partial (sebagian) dan selektif.
F44.1 Fugue disosiasiFugue disosiasi (kehilangan ingatan dan meninggalkan rumah) memiliki semua gejala amnesia disosiasi, tambah berkelana melebihi aktifitas harian biasa..
F44.2 Stupor disosiasiStupor disosiasi (keadaan setengah sadar) adalah penurunan atau kehilangan gerakan sadar dan respons terhadap rangsangan luar seperti cahaya, suara, dan rabaan.
F44.3 Trance and possession disordersTrance (keadaan seperti dalam mimpi, tapi tidak tidur) adalah kehilangan sementara identitas pribadi dan kesadaran akan sekitar. Disini termasuk hanya trance yang tidak disadari atau tidak diinginkan, di luar situasi keagamaan atau kebudayaan yang dianutnya.
F44.4 Gangguan motorik disosiasiKemampuan untuk menggerakkan semua atau sebagian anggota hilang. Bisa mirip sekali dengan berbagai variasi ataxia (gerak tak terkontrol), apraxia (tak mampu bergerak dengan pantas), akinesia (gerakan sadar berkurang), aphonia (tak bisa bersuara), dysarthria (susah mengeluarkan kata-kata dengan jelas), dyskinesia (tidak sanggup mengontrol gerakan sadar), seizures, atau paralysis.
F44.5 Konvulsi disosiasiMirip dengan epilepsi, tapi jarang disertai lidah tergigit, lecet jatuh, atau inkontinensia urin, kesadaran bisa dipertahankan atau diganti oleh stupor atau trance.
F44.6 Anestesia disosiasi dan kehilangan sensorisHilangnya rasa di kulit memiliki batas sesuai dengan pendapat pasien mengenai fungsi tubuh, bukan pendapat medis. Kehilangan sensasi bisa diikuti keluhan paresthesi (kesemutan). Jarang diikuti oleh kehilangan total penglihatan atau pendengaran.
F44.7 Kelainan disosiasi (konversi) campuran - gabungan kelainan F44.0-F44.6
F44.8 Kelainan disosiasi (konversi) lainnya
F44.9 Kelainan disosiasi (konversi), tidak dijelaskan
F45 Kelainan somatoformis Bentuk utama adalah berulang-ulang menyatakan keluhan fisik bersama permintaan untuk pemeriksaan medis, walau pun hasilnya selalu negatif dan dokter mengatakan bahwa gejalanya tidak memiliki basis fisik. Kalau pun ada, kelainan fisik tidak berhubungan dengan gejala dan keyakinan pasien mengenai penyakitnya.
F45.0 Kelainan somatisasiGejala fisik yang banyak, berulang, dan sering berubah selama paling kurang dua tahun. Kalau gejala jelas dan berlangsung <2 tahun, klasifikasikan pada F45.1.Kelainan Briquet
25
F45.1 Gangguan somatoformis tidak khasKeluhan somatoformis banyak, bervariasi, dan terus menerus, namun tidak terdapat bentuk klinis kelainan somatisasi yang jelas.
F45.2 Kelainan hipokondriakBentuk utama adalah keyakinan persisten adanya kelainan fisik serius dan progresif. Perhatian biasanya terfokus pada satu atau dua organ atau sistem tubuh.
F45.3 Gangguan fungsi otonom somatoformisKeluhan pasien seolah-olah disebabkan penyakit sistem atau organ yang dikontrol oleh syaraf otonom, seperti kardiovaskuler, pencernaan, pernafasan, dan urogenital. Gejala biasanya dua jenis, tanpa kelainan pada sistem atau organ tersebut. Pertama, keluhan berdasarkan tanda-tanda objektif rangsangan otonom seperti berdebar-debar, keringat, panas-panas, tremor, dan takut akan kemungkinan kelainan fisik. Kedua, keluhan subjektif dan berubah-ubah mengenai sakit dan nyeri, rasa terbakar, rasa beban berat, rasa terjepit, dan perasaan desakan dari dalam, yang dikatakan oleh pasien akibat organ atau sistem tertentu.
F45.4 Nyeri somatoformis persistenKeluhan utama adalah nyeri persisten, berat, dan menekan perasaan, tapi tidak berdasarkan kelainan fisiologis atau fisik, namun berhubungan dengan konflik emosi atau masalah psikososial yang cukup besar.
F45.8 Gangguan somatoformis lainKelainan sensasi, fungsi, dan tingkah-laku yang tidak disebabkan kelainan fisik, tidak melalui syaraf otonom, terbatas pada sistem atau bagian spesifik tubuh.
F45.9 Gangguan somatoformis yang tidak dijelaskan – kelainan psikosomatik NOS
F48 Neurosis lainnya
F48.0 NeurastheniaKelelahan mudah terjadi setelah usaha mental atau setelah usaha fisik minimal. Sering terdapat perasaan fisik umum yang tidak menyenangkan seperti pusing, sakit kepala, dan rasa tidak stabil. Nama lain penyakit ini adalah sindroma kelelahan (Fatigue syndrome)
F48.1 Sindroma depersonalisasi - derealisasiPasien mengeluhkan perubahan mutu aktifitas mental, tubuh, dan lingkungan, sehingga terasa seperti tidak nyata, jauh, dan serba otomatis di luar kontrol. Pasien sering mengeluh tentang hilangnya emosi dan merasa terasing dari pikiran, tubuh, atau dunia nyata..
F48.8 Gangguan neurosis lain
F48.9 Gangguan neurosis, tidak dijelaskan - Neurosis NOS
Blok F50-F59: Sindroma akibat gangguan faal dan fisik
F50 Kelainan makan
F50.0 Anorexia nervosa
F50.1 Anorexia nervosa tidak khas
F50.2 Bulimia nervosa
F50.3 Bulimia nervosa tidak khas
F50.4 Makan berlebihan akibat kekacauan psikologis lain
(Psychogenic overeating)
F50.5 Muntah akibat kekacauan psikologis lain
(Psychogenic vomiting)
F50.8 Kelainan makan lainnya
Pica (keinginan makan yang bukan makanan seperti kayu atau kertas) pada dewasa; nama lain adalah Psychogenic loss of appetite.
Kecuali: pica pada bayi dan anak kecil (F98.3)
F50.9 Kelainan makan, tidak dijelaskan
26
F51 Kelainan tidur non-organik
F51.0 Insomnia non-organik
F51.1 Hypersomnia non-organik
F51.2 Nonorganic disorder of the sleep-wake schedule
F51.3 Sleepwalking [somnambulism]
F51.4 Sleep terrors [night terrors]
F51.5 Nightmares – mimpi buruk
F51.8 Kelainan tidur nonorganik lainnya
F51.9 Kelainan tidur nonorganik, tidak dijelaskan
F52 Gangguan fungsi seksual tanpa kelainan atau penyakit organik
F52.0 Kurang atau hilangnya keinginan seksual – frigiditas, nafsu sex hipoaktif
F52.1 Penghindaran sex dan kurangnya kenikmatan seksual – anhedonia (sexual)
F52.2 Kegagalan respons genital – gangguan ereksi atau kekeringan vagina
F52.3 Gangguan fungsi orgasme - orgasme tidak terjadi atau tercapai sangat lama
F52.4 Ejakulasi prematur
F52.5 Vaginismus nonorganic – kejang otot sekitar sehingga vagina tertutup
F52.6 Dyspareunia nonorganik - nyeri selama hubungan seksual
F52.7 Nafsu seksual berlebihan – nymphomania (perempuan), satyriasis (laki-laki)
F52.8 Disfungsi seksual nonorganik lain
F52.9 Disfungsi seksual nonorganik, tidak dijelaskan
F53 Kelainan jiwa dan tingkah-laku pada puerperium, not elsewhere classified
F53.0 Kelainan ringan – depresi postpartum
F53.1 Kelainan berat – psikosis puerperium NOS
F53.8 Kelainan lain
F53.9 Kelainan yang tidak dijelaskan
F54 Kelainan psikologis pada kelainan yang klasifikasinya di tempat lain
F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan
F59 Sindroma tingkah-laku akibat faktor fisiologis dan fisik yang tidak dijelaskan
Blok F60-F69: Kelainan kepribadian dan tingkah-laku dewasa
F60 Kelainan kepribadian spesifik
F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
F60.1 Gangguan kepribadian skizoid
F60.2 Gangguan kepribadian antisosial
F60.3 Kepribadian emosi labil
F60.4 Kepribadian histrionik
F60.5 Kepribadian anankastik
F60.6 Kepribadian hindaran atau cemas
F60.7 Kepribadian tergantung
F60.8 Kelainan kepribadian lainnya
F60.9 Kelainan kepribadian, tidak dijelaskan
F61 Kelainan kepribadian campuran dan lainnya
27
F62 Perubahan kepribadian menetap, bukan karena kelainan otak
F62.0 Perubahan kepribadian menetap setelah stress berat
F62.1 Perubahan kepribadian menetap setelah sakit jiwa
F62.8 Perubahan kepribadian menetap lainnya
F62.9 Perubahan kepribadian menetap, tidak dijelaskan
F63 Kelainan kebiasaan dan dorongan
F63.0 Judi yang patologis
F63.1 Pembakaran yang patologis [pyromania]
F63.2 Mencuri yang patologis [kleptomania]
F63.3 Menarik rambut yang patologis (trichotillomania)
F63.8 Kelainan kebiasaan dan dorongan lainnya
F63.9 Kelainan kebiasaan dan dorongan, tidak dijelaskan
F64 Kelainan identitas kelamin
F64.0 Transsexualisme
F64.1 Transvestisme peran-ganda
F64.2 Kelainan identitas kelamin kanak-kanak
F64.8 Kelainan identitas kelamin lainnya
F64.9 Kelainan identitas kelamin, tidak dijelaskan
F65 Kelainan nafsu seksual
F65.0 Fetishisme
Mengandalkan benda mati (fetish) untuk rangsangan dan kepuasan seksual. Fetish sering merupakan bagian tambahan tubuh, misalnya pakaian atau sepatu. Contoh umum lainnya khas dengan ‘texture’ tertentu seperti karet, plastik atau kulit. Objek-objek fetish bisa hanya digunakan untuk meningkatkan rangsangan seksual (misalnya dengan partner yang mengenakan pakaian tertentu).
F65.1 Transvestisme fetish
Pemakaian pakaian jenis seks yang berlawanan untuk rangsangan seksual dan menciptakan penampilan jenis seks berbeda. Berbeda dari transvestisme trans-seksual, transvestisme fetish memiliki hubungan yang jelas dengan rangsangan seksual dan keinginan kuat untuk menanggalkan pakaian tersebut ketika orgasme telah dicapai. Keadaan ini bisa terjadi pada fase awal perkembangan trans-seksualisme.
F65.2 Exhibitionisme
Tendensi untuk memperlihatkan genitalia kepada jenis seks yang berbeda atau ke orang banyak di tempat umum, tanpa bermaksud mengadakan kontak seksual. Biasanya, tapi tidak selalu, rangsangan seksual pada waktu itu diikuti oleh masturbasi.
F65.3 Voyeurisme
Tendensi untuk mengintip orang yang sedang berhubungan seksual atau membuka baju. Dilakukan tanpa setahu objek, dan diikuti oleh rangsangan seksual dan masturbasi.
F65.4 Paedophilia
Nafsu seks pada anak lelaki dan/atau perempuan sebelum atau awal pubertas.
F65.5 Sadomasochisme
Aktifitas seksual yang melibatkan pemberian rasa nyeri, hinaan, atau ikatan. Keinginan sebagai penerima disebut masochisme; sebagai pemberi disebut sadisme.
F65.6 Kelainan ganda nafsu seksual
Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang lebih menonjol. Kombinasi yang sering adalah fetishisme, transvestisme, dan sadomasochisme.
F65.8 Kelainan nafsu seksual lainnya
Melakukan telpon cabul, menggeserkan badan pada orang lain untuk rangsangan seks di tempat ramai; aktifitas seksual dengan binatang (zoophilia), mayat (necrophilia), dan penggunaan cekikan atau anoksia untuk meningkatkan rangsangan seksual.
28
F65.9 Kelainan nafsu seksual, tidak dijelaskan
F66 Kelainan yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual Note: Orientasi seksual saja tidak dianggap sebagai kelainan.
F66.0 Gangguan pematangan seksual
Pasien tidak yakin akan identitas gender atau orientasi seksualnya. Sering pada remaja yang tidak pasti apakah ia homo-, hetero- atau bi-seksual, atau pada orang dewasa yang setelah orientasi seksualnya terlihat stabil, mendapatkan bahwa orientasi seksualnya itu berubah.
F66.1 Orientasi seksual egodystonik
Identitas gender atau preferensi seksual (heterosexual, homosexual, bisexual, atau prepubertal) tidak diragukan, tapi ia berharap hal ini berbeda, dan mungkin mencari pengobatan untuk mengubahnya.
F66.2 Gangguan hubungan seksual
Identitas gender atau orientasi seksual (hetero-, homo-, atau bi-sexual) menyebabkan kesulitan dalam membentuk atau mempertahankan hubungan dengan pasangan seksualnya.
F66.8 Kelainan perkembangan psikoseksual lainnya
F66.9 Kelainan perkembangan psikoseksual, tidak dijelaskan
F68 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya
F68.0 Penonjolan gejala fisik untuk alasan psikologis
F68.1 Menciptakan gejala atau cacad fisik atau psikologis
F68.8 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya yang dijelaskan
F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa , tidak dijelaskan
Blok F70-F79: Retardasi Mental
Subdivisi berikut digunakan untuk menunjukkan luasnya kerusakan tingkah laku.
.0 Kerusakan tingkah laku tidak ada atau minimal
.1 Kerusakan tingkah laku nyata dan memerlukan perhatian dan pengobatan.
.8 Kerusakan tingkah laku lain
.9 Kerusakan tingkah laku tidak disebutkan
F70 Retardasi mental ringan
IQ 50–69 (pada dewasa, usia mental 9–12 tahun). Cenderung menyebabkan kesulitan belajar di sekolah. Banyak dewasa dengan IQ ini masih mampu bekerja dan mempertahankan hubungan sosial yang baik dan berguna untuk masyarakat.
F71 Retardasi mental sedang
IQ 35–49 (pada dewasa, usia mental 6-9 tahun). Perkembangan terlambat di masa kanak-kanak, tapi umumnya bisa mengurus diri sendiri dengan komunikasi dan akademis yang memadai. Orang akan memerlukan berbagai sokongan untuk hidup dan bekerja di masyarakat.
F72 Retardasi mental berat
IQ 20-34 (pada dewasa, usia mental 3-6 tahun), cenderung membutuhkan sokongan terus menerus.
F73 Retardasi mental sangat berat
IQ di bawah 20 (pada dewasa, usia mental di bawah 3 tahun). Menyebabkan sulit merawat diri sendiri, buang air besar dan kecil, komunikasi dan gerakan.
F78 Retardasi mental lain
29
F79 Retardasi mental tidak dijelaskan
Blok F80-F89: Kelainan perkembangan psikologis
F80 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa
F80.0 Gangguan artikulasi (membuat kata) waktu bicara
F80.1 Gangguan bahasa ekspresif
F80.2 Gangguan bahasa reseptif
F80.3 Aphasia didapat dengan epilepsy [Landau-Kleffner]
F80.8 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa lainnya
F80.9 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa, tidak dijelaskan
F81 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah
F81.0 Kelainan khusus membaca - dyslexia perkembangan
F81.1 Kelainan khusus mengeja
F81.2 Kelainan khusus keterampilan berhitung
F81.3 Kelainan keterampilan sekolah campuran
F81.8 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah lainnya
F81.9 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah, tidak dijelaskan
F82 Kelainan perkembangan fungsi gerak
F83 Kelainan perkembangan campuran
F84 Kelainan perkembangan ‘pervasif’
F84.0 Autisma kanak-kanak
Ditentukan oleh adanya perkembangan abnormal sebelum usia tiga tahun, dan ciri-ciri khas fungsi abnormal pada ketiga area psikopatologi (interaksi sosial timbal-balik, komunikasi, dan tingkah laku yang terbatas, khas dan berulang).
F84.1 Autisma tidak khas
Berbeda dari autisma kanak-kanak dalam usia onset atau tidak terpenuhinya ketiga set kriteria diagnosa.
F84.2 Sindroma Rett
Pada anak perempuan, perkembangan awal normal lalu diikuti penurunan kemampuan bicara, keterampilan gerakan dan penggunaan tangan, bersama dengan perlambatan pertumbuhan kepala, biasanya dengan onset antara usia 7-24 bulan.
F84.3 Kelainan disintegrasi kanak-kanak lainnya
Periode perkembangan yang normal sebelum onset kelainan, diikuti oleh hilangnya keterampilan yang telah diperoleh dalam waktu beberapa bulan saja.
F84.4 Kelainan overaktif sehubungan dengan retardasi mental dan gerakan stereotype
Kategori ini melibatkan anak-anak dengan retardasi mental berat (IQ <34) dengan masalah utama pada hiperaktifitas dan perhatian, di samping tingkah laku stereotype.
F84.5 Sindroma Asperger
Interaksi sosial seperti autisma, minat dan aktifitas terbatas, stereotype, dan berulang. Tidak terdapat retardasi perkembangan bahasa atau kognitif. Kelainan ini sering berhubungan dengan gerakan yang kacau.
F84.8 Kelainan perkembangan ‘pervasif’ lainnya
F84.9 Kelainan perkembangan ‘pervasif’, tidak dijelaskan
F88 Gangguan perkembangan psikologis lainnya - agnosia perkembangan
F89 Gangguan perkembangan psikologis yang tidak dijelaskan
30
Kelainan tingkah-laku dan emosi dengan onset biasanya pada masa kanak-kanak dan remaja (F90-98)
F90 Kelainan hiperkinetik
F90.0 Kekacauan aktifitas dan perhatian
F90.1 Kelainan hiperkinetik disertai kelainan perangai
F90.8 Kelainan hiperkinetik lain
F90.9 Kelainan hiperkinetik, tidak dijelaskan
F91 Kelainan perangai (conduct disorders)
F91.0 Kelainan perangai yang hanya di dalam keluarga
Agresif (juga melawan, bandel dan disruptif [menghambat kegiatan]) yang hampir selalu terjadi di rumah dan dengan anggota keluarga inti atau anggota di rumah tangga.
F91.1 Kelainan perangai tanpa sosialisasi
Khas dengan kombinasi tingkah laku dissosial atau agresif dengan pervasif yang nyata dalam hubungannya dengan anak-anak lain.
F91.2 Kelainan perangai sosialisasi
Mencakup tingkah laku dissosial atau agresif pada orang-orang yang umumnya menyatu dengan baik dengan teman sebayanya.
F91.3 Kelainan bandel oposisional
Kelainan perangai khas dengan tingkah laku melawan, tidak patuh atau disruptif tapi tidak melibatkan tindakan yang lebih ekstrim.
F91.8 Kelainan perangai lainnya
F91.9 Kelainan perangai, tidak dijelaskan
F92 Kelainan campuran perangai dan emosi
F92.0 Kelainan perangai depresif
Kombinasi kelainan perangai (F91.-) dengan depresi (F32.-), kehilangan minat akan aktifitas, menyalahkan diri, dan putus asa. Bisa terdapat gangguan tidur atau selera makan.
F92.8 Kelainan perangai dan emosi campuran lainnya
F92.9 Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan
F93 Kelainan emosi dengan onset pada masa kanak-kanak
F93.0 Kelainan cemas perpisahan pada anak
F93.1 Kelainan cemas fobia pada anak
F93.2 Kelainan cemas sosial anak
F93.3 Kelainan persaingan pada saudara
F93.8 Kelainan emosi kanak-kanak lainnya
F93.9 Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan
F94 Kelainan fungsi sosial yang dimulai di masa kanak-kanak atau remaja
F94.0 Mutisme elektif
F94.1 Kelainan tambahan bersifat reaktif pada anak
F94.2 Kelainan tambahan anak-anak bersifat disinhibisi (tanpa hambatan)
F94.8 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak lainnya
F94.9 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak, tidak dijelaskan
F95 Kelainan Tic
F95.0 Kelainan tic sementara
F95.1 Kelainan tic motor atau vocal kronis
31
F95.2 Kelainan tic motor atau vocal gabungan [de la Tourette]
F95.8 Kelainan tic lainnya
F95.9 Kelainan tic, tidak dijelaskan
F98 Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak atau remaja
F98.0 Enuresis non-organik
Khas dengan kencing di luar kesadaran baik siang atau malam, tidak sesuai dengan usia mentalnya, dan tidak karena kurangnya kontrol ‘bladder’ akibat kelainan neurologis, serangan epilepsi, atau kelainan struktur saluran kencing.
F98.1 Enkopresis nonorganis
Berak berulang baik sadar atau tidak, dengan kepadatan normal atau mendekati normal, pada tempat yang tidak sesuai dengan setting sosiokultural.
F98.2 Feeding disorder of infancy and childhood
Kelainan pemberian makanan pada masa bayi atau kanak-kanak kecil.
F98.3 Pica pada bayi dan anak
Memakan zat-zat bukan makanan (seperti tanah, cat, pecahan kayu, dsb.) secara persisten. Ini bisa merupakan bagian dari kelainan psikiatrik yang lebih luas (misalnya autisma), atau tingkah laku psikopatologis terpisah seperti pada klasifikasi ini.
F98.4 Kelainan gerakan stereotypical
Gerakan sadar, berulang, stereotype, tanpa fungsi (dan sering berirama) yang bukan bagian dari keadaan psikiatrik atau neurologis yang dikenal. Gerakan yang tidak membahayakan diri sendiri antara lain ‘body-rocking’, ‘head rocking’, mencabut rambut, memutar rambut, ‘finger-flicking’, dan ‘hand-flapping’.
F98.5 Stuttering [stammering] - gagap
Bicara khas dengan pengulangan atau pemanjangan suara suku kata atau kata, atau oleh seringnya keraguan atau penghentian yang mengganggu alur irama bicara.
F98.6 Cluttering
Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak disertai pengulangan atau keraguan, yang beratnya sampai menyebabkan pembicaraan tidak bisa dimengerti. Bicara sering salah dan tidak berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya menunjukkan pola kalimat yang tidak benar.
F98.8 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan remaja
F98.9 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan remaja
Kelainan tingkah laku dan emosional yang tidak dijelaskan, dengan onset biasanya di masa kanak-kanak dan remaja
Kelainan mental yang tidak dijelaskan (F99)
F99 Kelainan mental, tidak dijelaskan
PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM PERSYARAFAN (G00-G99)
Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa disebabkan oleh efek obat atau penyebab eksternal. Kode dari Bab XX bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Blok-blok di dalam Bab ini adalah:G00-G09 Penyakit peradangan CNSG10-G13 Atrofi sistemik yang terutama mengganggu CNS G20-G26 Kelainan extrapyramid dan gerakan G30-G32 Penyakit degeneratif lain sistem syarafG35-G37 Penyakit-penyakit demielinasi CNS G40-G47 Kelainan bersifat episode dan paroxysmalG50-G59 Kelainan syaraf, urat syaraf, dan pleksus G60-G64 Polineuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer
32
G70-G73 Penyakit-penyakit myoneural junction dan ototG80-G83 Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan lainnyaG90-G99 Kelainan lain sistem syaraf
Kategori asterisk untuk Bab ini adalah sbb.:G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e. G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.G05* Encephalitis, myelitis dan encephalomyelitis pada penyakit c.e.G07* Abses dan granuloma intrakranial dan intraspinal pada penyakit y c.e.G13* Atrofi sistemik yang terutama ,mengganggu CNS pada penyakit c.e.G22* Parkinsonism pada peny. c.e.G26* Kelainan extrapyramid dan gerakan pada penyakit c.e.G32* Kelainan degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.G46* Sindroma otak vaskuler pada CVD (cerebrovascular diseases)G53* Kelainan syaraf otak (nervus craniales) pada penyakit c.e.G55* Penekanan akar syaraf dan pleksus pada penyakit c.e.G59* Mononeuropati pada peny. c.e.G63* Polyneuropati pada peny. c.e.G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.G94* Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e.G99* Kelainan sistem syaraf lainnya pada penyakit c.e.
(c.e. = classified elsewhere; yang klasifikasinya di tempat lain).
Penyakit-penyakit peradangan sistem syaraf pusat (G00-G09)
G00 Meningitis bakteri, not elsewhere classified Termasuk: bacterial: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis, pachymeningitisKecuali: bacterial:: meningoencephalitis (G04.2), meningomyelitis (G04.2)
G00.0 Meningitis haemophilusMeningitis akibat Haemophilus influenzae
G00.1 Meningitis pneumokokus
G00.2 Meningitis streptokokus
G00.3 Meningitis stafilokokus
G00.8 Meningitis bakteri lainMeningitis akibat Escherichia koli, basil Friedländer, Klebsiella
G00.9 Meningitis bakteri, tak dijelaskanMeningitis: purulenta NOS, piogenik NOS, supuratif NOS
G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e. Meningitis (pada):
demam tifus (A01.0†), infeksi salmonella (A02.2†), tuberkulosa (A17.0†)anthrax (A22.8†), leptospirosis (A27.- †), listeria (A32.1†), meningococcus (A39.0†)sifilis: kongenital (A50.4†), sekunder (A51.4†)neurosifilis (A52.1†), gonokokus (A54.8†), penyakit Lyme (A69.2†)
Kecuali: meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit bakteri c.e. (G05.0*)
G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e. Kecuali: meningoensefalitis/meningomielitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. (G05.1-G05.2*)
G02.0* Meningitis pada penyakit virus c. e. Meningitis (akibat):
enterovirus (A87.0†), adenovirus (A87.1†), herpesvirus [herpes simplex] (B00.3†),varicella [chickenpox] (B01.0†), zoster (B02.1†), measles (B05.1†),rubella (B06.0†), mumps (B26.1†), mononukleosis infesiosa (B27.- †)
G02.1* Meningitis pada mikosisMeningitis (pada):
kandida (B37.5†), koksidioidomikosis (B38.4†), kriptokokus (B45.1†)
33
G02.8* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.Meningitis akibat: tripanosomiasis Afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†)
G03 Meningitis akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan Termasuk: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis dan pachymeningitis,
akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskanKecuali: meningoensefalitis (G04.-), meningomyelitis (G04.-)
G03.0 Meningitis nonpyogenikMeningitis nonbakteri
G03.1 Meningitis kronis
G03.2 Meningitis berulang jinak [Mollaret]
G03.8 Meningitis akibat penyebab lain yang dijelaskan
G03.9 Meningitis, tidak dijelaskanArachnoiditis (spinal) NOS
G04 Ensefalitis, myelitis dan ensefalomyelitis Termasuk: myelitis asendens akut, meningoensefalitis, meningomyelitisKecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toksik (G92), NOS (G93.4)
mielitis transversa akut (G37.3), mielitis nekrotikans subakut (G37.4)multiple sclerosis (G35), ensefalomielitis mialgika jinak (G93.3)
G04.0 Ensefalitis disseminata akutEnsefalitis dan ensefalomielitis pasca-immunisasiGunakan kode eksternal Bab XX untuk identifikasi vaksin
G04.1 Paraplegia spastik tropis
G04.2 Meningoensefalitis dan meningomielitis bakteri, NEC
G04.8 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis lainnyaEnsefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS
G04.9 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis, tidak dijelaskanVentrikulitis (serebri) NOS
G05* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit c. e. Termasuk Meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit c.e.
G05.0* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit bakteri c.e.Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
TB (A17.8†), listeria (A32.1†), meningococcus (A39.8†), sifilis kongenital (A50.4†), sifilis lanjut (A52.1†)
G05.1* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit virus c.e.Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
enterovirus (A85.0†), adenovirus (A85.1†), herpesvirus [herpes simplex] (B00.4†), postchickenpox (B01.1†), zoster (B02.0†), measles (B05.0†), rubella (B06.0†), cytomegalovirus (B25.8†), mumps (B26.2†), influenza (J09†, J10.8†, J11.8†)
G05.2* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada):
tripanosomiasis afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†), toxoplasmosis (B58.2†), naegleriasis (B60.2†)
Meningoensefalitis eosinophilia (B83.2†)
G05.8* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit lain c.e.Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1†)
G06 Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal
G06.0 Abses dan granuloma intrakraniumAbses (embolik)(dari): otak [bagian mana pun], serebellum, serebrum, otogenikAbses atau granuloma intrakranium: epidura, extradura, subdura
G06.1 Abses dan granuloma intraspinal
34
Abses (embolik) dari medulla spinalis [bagian mana pun]Abses atau granuloma intraspinal: epidura, extradura, subdura
G06.2 Abses ekstradura dan subdura, tidak dijelaskan
G07* Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal pada penyakit c.e. Abses otak: amoebik (A06.6†), gonokokus (A54.8†), TB (A17.8†)Granuloma skistosomiasis di otak (B65.-†)Tuberkuloma: otak (A17.8†), meninges (A17.1†)
G08 Phlebitis dan thrombophlebitis intrakranium dan intraspinal Embolisme, endoflebitis, flebitis, thromboflebitis, atau thrombosis dengan sepsis
pada sinus venosa dan vena-vena intrakranium atau intraspinalKecuali: flebitis dan thromboflebitis intrakranium:
sebagai komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7); hamil, melahirkan dan nifas (O22.5, O87.3)yang asalnya nonpyogenik (I67.6)flebitis dan thromboflebitis intraspinal nonpyogenik (G95.1)
G09 Sequelae penyakit peradangan sistem syaraf pusat (SSP)
Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP (G10-G13)
G10 Penyakit Huntington Khorea Huntington, khorea herediter progresif[chorea = gerakan cepat yang tampaknya teratur tapi di luar kesadaran]
G11 Ataxia herediter [ataxia = kegagalan koordinasi otot, tidak teraturnya kerja otot]Kecuali: kelainan metabolik (E70-E90),
neuropati herediter dan idiopatik (G60.-), cerebral palsy (G80.-),
G11.0 Ataxia nonprogresif kongenital
G11.1 Ataxia serebellum onset-diniNote: onset biasanya sebelum usia 20 thAtaxia serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus (ataxia Hunt), dan refleks tendon masih baikAtaxia Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif X-linked
G11.2 Ataxia serebellum onset-lanjutNote: onset biasanya setelah usia 20 th
G11.3 Ataxia serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan tidak sempurnaAtaxia telangiectasia (Louis-Bar)Kecuali: sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum (Q82.1)
G11.4 Paraplegia spastik herediter
G11.8 Ataxia herediter lain
G11.9 Ataxia herediter, tidak dijelaskanAtaxia NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum herediter
G12 Atrofi otot spinalis dan sindroma terkait
G12.0 Atrofi otot spinalis infantil, type I [Werdnig-Hoffman]
G12.1 Atrofi otot spinalis keturunan lainnyaProgressive bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe]Atrofi otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III [Kugelberg-Welander] , bentuk kanak-kanak type II, bentuk skapuloperoneus, distal
G12.2 Penyakit neuron motorisPenyakit neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis, primary lateral sclerosisBulbar palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif
35
G12.8 Atrofi otot spinalis lain dan sindroma yang terkait
G12.9 Atrofi otot spinalis, tidak dijelaskan
G13* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit c.e.
G13.0* Neuromiopati dan neuropati paraneoplastikNeuromiopati karsinomatosa (C00-C97†)Neuropati paraneoplastik sensoris [Denny Brown] (C00-D48†)
G13.1* Atrofi sistemik lain yang terutama mengganggu SSP pada penyakit neoplasmaEnsefalopati limbik paraneoplastik (C00-D48†)
G13.2* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada myxoedema (E00.1†, E03.- †)
G13.8* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit lain c.e.
Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26)
G20 Penyakit Parkinson Hemiparkinsonisme, paralysis agitansParkinsonisme atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primer
G21 Parkinsonisme sekunder
G21.0 Sindroma neuroleptik berat [neuroleptik = obat antipsikosis]
G21.1 Parkinsonisme sekunder akibat obat lainnya
G21.2 Parkinsonisme sekunder akibat agen eksternal lain
G21.3 Parkinsonisme pasca-ensefalitis
G21.4 Parkinsonisme vaskuler
G21.8 Parkinsonisme sekunder lain
G21.9 Parkinsonisme sekunder, tidak dijelaskan
G22* Parkinsonisme pada penyakit c.e. Parkinsonisme sifilitika (A52.1†)
G23 Penyakit degeneratif basal ganglia lain Kecuali: degenerasi multi-sistem (G90.3)
G23.0 Penyakit Hallervorden-SpatzDegenerasi pigmentosa korpus pallidum
G23.1 Ophthalmoplegia supranuklir progresif [Steele-Richardson-Olszewski]
G23.2 Degenerasi striato-nigra
G23.8 Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang dijelaskanKalsifikasi ganglion basalis
G23.9 Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak dijelaskan
G24 Dystonia [tonus otot tidak teratur sehingga timbul kontraksi bawah sadar] Termasuk: dyskinesiaKecuali athetoid cerebral palsy (G80.3)
G24.0 Dystonia akibat obat
G24.1 Idiopathic familial dystoniaIdiopathic dystonia NOS
G24.2 Idiopathic nonfamilial dystonia
G24.3 Spasmodic torticollis – leher kaku dan posisi kepala tak normalKecuali: torticollis NOS (M43.6)
G24.4 Idiopathic orofacial dystoniaOrofacial dyskinesia
G24.5 Blepharospasm
36
G24.8 Dystonia lain
G24.9 Dystonia, tidak dijelaskanDyskinesia NOS
G25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lainnya
G25.0 Essential tremorFamilial tremor – [getaran otot berirama]Kecuali: tremor NOS (R25.1)
G25.1 Tremor akibat obat
G25.2 Bentuk tremor lain yang dijelaskanIntention tremor
G25.3 Myoclonus – [kontraksi sangat cepat satu atau sekelompok otot]Myoclonus akibat obatKecuali: myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4)
G25.4 Chorea akibat obat
G25.5 ChoreaChorea NOSKecuali: chorea Huntington (G10), chorea NOS dengan keterlibatan jantung (I02.0)
chorea rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-)
G25.6 Tic akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu dan muka]Kecuali: sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS (F95.9)
G25.8 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lain yang dijelaskanRestless legs syndrome, stiff-man syndrome
G25.9 Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak dijelaskan
G26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada penyakit c.e.
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32)
G30 Penyakit Alzheimer Termasuk: : bentuk senilis dan presenilisKecuali : dementia NOS (F03), degenerasi senilis otak NEC (G31.1), senilitas NOS (R54)
G30.0 Penyakit Alzheimer dengan onset dini – onset biasanya sebelum usia 65
G30.1 Penyakit Alzheimer dengan onset lanjut – onset biasanya sesudah usia 65
G30.8 Penyakit Alzheimer lainnya
G30.9 Penyakit Alzheimer, tidak dijelaskan
G31 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf, NEC Kecuali: Sindroma Reye (G93.7)
G31.0 Atrofi otak dengan batas tegasPenyakit Pick, progressive isolated aphasia
G31.1 Degenerasi senilis otak, not elsewhere classifiedKecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54)
G31.2 Degenerasi sistem syaraf akibat alkoholAtaksia atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi alkoholik serebrum, ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol
G31.8 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskanDegenerasi grey-matter [Alpers], Lewy body(ies)(dementia)(disease)Ensefalopati nekrotikans subakut [Leigh]
G31.9 Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak dijelaskan
G32* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
37
G32.0* Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada penyakit c.e.Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada defisiensi vitamin B12 (E53.8†)
G32.8* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e.
Penyakit demielinasi SSP (G35-G37)
G35 Multiple sclerosis Multiple sclerosis (pada): batang otak, medulla spinalis, disseminata, generalisata, NOS
G36 Demielinasi luas akut lainnya Kecuali: Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS (G04.8)
G36.0 Neuromyelitis optikus [Devic]Demielinasi pada neuritis optikusKecuali: neuritis optikus NOS (H46)
G36.1 Leukoensefalitis hemoragika akut dan subakut [Hurst]
G36.8 Demielinasi luas akut lainnya yang dijelaskan
G36.9 Demielinasi luas akut, tidak dijelaskan
G37 Penyakit-penyakit demielinasi lain pada SSP
G37.0 Diffuse sclerosisEnsefalits periaksial, penyakit SchilderKecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)
G37.1 Demielinasi sentral pada corpus callosum
G37.2 Mielinolisis sentral pada pons
G37.3 Mielitis transversa akut pada penyakit demielinasi SSPMielitis transversa akut NOSKecuali: multiple sclerosis (G35), neuromielitis optikus [Devic] (G36.0)
G37.4 Mielitis nekrotikans subakut
G37.5 Sklerosis konsentrik [Balό]
G37.8 Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskan
G37.9 Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan
Kelainan-kelainan episodik dan paroxysmal (G40-G47)
G40 Epilepsy Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis Todd (G83.8),
status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif) NOS (R56.8)
G40.0 Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasidan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokalEpilepsi kanak-kanak ringan dengan spikes EEG sentro-temporalisEpilepsi kanak-kanak dengan paroksisme EEG oksipitalis
G40.1 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhanaSerangan epilepsi tanpa perubahan kesadaranKejang parsial sederhana yang berkembang menjadi kejang umum sekunder
G40.2 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleksSerangan epilepsi dengan perubahan kesadaran, sering dengan otomatisme Kejang parsial kompleks yang berkembang menjadi kejang umum sekunder
G40.3 Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsiEpilepsi mioklonik bayi dan kejang neonatus (familial) yang ringanEpilepsi ‘absen’ (pyknolepsy] kanak-kanakEpilepsi ‘absen’ dan epilepsi mioklonik [petit mal impulsif] remajaKejang epilepsi nonspesifik: atonik, klonik, mioklonik, tonik, tonik-klonik
38
G40.4 Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya Epilepsi dengan: absen mioklonik, kejang mioklonik-astatikSindroma Lennox-Gastaut, serangan Salaam, sndroma WestEnsefalopatimioklonik dini simptomatik
G40.5 Sindroma epilepsi khususEpilepsia partialis continua [Kozhevnikof]Epilepsi sehubungan dengan: alkohol, obat, perubahan hormon, kurang tidur, stress
G40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa petit mal)
G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal
G40.8 Epilepsi lainEpilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau umum
G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskanEpileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS
G41 Status epilepticus
G41.0 Status epileptik grand malStatus epileptik tonic-clonicKecuali: epilepsia partialis continua [Kozhevnikof] (G40.5)
G41.1 Status epileptik petit malStatus absen epileptik
G41.2 Status epileptik parsial kompleks
G41.8 Status epileptik lainnya
G41.9 Status epileptik, tidak dijelaskan
G43 Migraine Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine]
G43.1 Migrain dengan aura [classical migraine]Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik familialMigrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas
G43.2 Status migrain
G43.3 Migrain dengan komplikasi
G43.8 Migrain lainMigrain ophthalmoplegik, migrain retina
G43.9 Migraine, tidak dijelaskan
G44 Sindroma sakit kepala lainnya Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tak khas (G50.1), sakit kepala NOS (R51)
G44.0 Cluster syndrome – pada tempat tertentuHemikrania paroksismal kronik, cluster headache kronik, cluster headache episodik
G44.1 Sakit kepala vaskuler, not elsewhere classifiedSakit kepala vaskuler NOS
G44.2 Sakit kepala jenis tensionSakit kepala tension kronik, sakit kepala tension episodik, sakit kepala tension NOS
G44.3 Sakit kepala kronis pasca trauma
G44.4 Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classified
G44.8 Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskan
G45 Transient cerebral ischaemic attacks (TIAs) dan sindroma yang terkait Kecuali: iskemia serebri neonatus (P91.0)
G45.0 Sindroma arteri Vertebro-basilaris
G45.1 Sindroma arteri Carotid (hemisferik)
G45.2 Sindroma arteri preserebralis ganda dan bilateral
39
G45.3 Amaurosis fugax [buta sementara pada satu mata, akibat gangguan sirkulasi]
G45.4 Amnesia global sementaraKecuali: amnesia NOS (R41.3)
G45.8 Serangan iskemia serebri sementara dan sindroma terkait lainnya
G45.9 Serangan iskemia serebri sementara, tidak dijelaskanSpasme arteri serebralis, iskemia serebri sementara NOS
G46* Sindroma vaskuler otak pada penyakit serebrovaskuler (I60-I67†)
G46.0* Sindroma arteri serebralis media (I66.0†)
G46.1* Sindroma arteri serebralis anterior (I66.1†)
G46.2* Sindroma arteri serebralis posterior (I66.2†)
G46.3* Sindroma stroke batang otak (I60-I67†)Sindroma: Benedikt, Claude, Foville, Millard-Gubler, Wallenberg, Weber
G46.4* Sindroma satroke serebellum (I60-I67†)
G46.5* Sindroma lakunaris motorik murni (I60-I67†)
G46.6* Sindroma lakunaris sensorik murni (I60-I67†)
G46.7* Sindroma lakunaris lainnya (I60-I67†)
G46.8* Sindroma vaskuler otak dalam penyakit serebrovaskuler lainnya (I60-I67†)
G47 Kelainan-kelainan tidur Kecuali: kelainan tidur nonorganik (F51.-), sleepwalking (F51.3),
sleep terrors (F51.4), nightmares (F51.5)
G47.0 Kelainan memulai dan mempertahankan tidur [insomnia]
G47.1 Kelainan mengantuk berlebihan [hypersomnia]
G47.2 Kelainan jadwal tidur-bangun Sindroma fase tidur tertunda, pola tidur-bangun tak beraturan
G47.3 Sleep apnoea – apnoea waktu tidurApnoea tidur: sentral, obstruktifKecuali: sindroma pickwick (E66.2), apnoea tidur pada bayi baru lahir (P28.3)
G47.4 Narcolepsy dan cataplexy – lumpuh sementara ketika tidur
G47.8 Kelainan tidur lainnyaSindroma Kleine-Levin
G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan
Kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf (G50-G59)Kecuali: kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf
menurut regio tubuhradiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V) Termasuk: kelainan nervus kranialis V
G50.0 Trigeminal neuralgiaSindroma nyeri muka paroksismal, tic doloreux
G50.1 Nyeri muka tidak khas
G50.8 Kelainan lain nervus trigeminus
G50.9 Kelainan nervus trigeminus, tidak dijelaskan
G51 Kelainan nervus Fasialis Termasuk: kelainan NC VII
G51.0 Bell's palsyFacial palsy
40
G51.1 Ganglionitis genikulatumKecuali: ganglionitis genikulatum pasca-herpes (B02.2)
G51.2 Melkersson's syndromeSindroma Melkersson-Rosenthal
G51.3 Spasme klonik hemifasialis
G51.4 Myokymia fasialis [myokymia = twitching pada otot tertentu]
G51.8 Kelainan lain n. Fasialis
G51.9 Kelainan n. Fasialis, tidak dijelaskan
G52 Kelainan nervi kraniales lainnya Kecuali: kelainan n. akustikus [NC VIII] (H93.3) dan n. optikus [NC II] (H46, H47.0):
strabismus paralytic akibat kelumpuhan syaraf (H49.0-H49.2)
G52.0 Kelainan n. olfaktoriusKelainan NC I
G52.1 Kelainan n. glossofaringeusKelainan NC IX, neuralgia glossofaringeus
G52.2 Kelainan n. vagus nerve – NC XKelainan n.pneumogastrikus (NC X)
G52.3 Kelainan n. hypoglossal nerve – NC XIIKelainan NC XII
G52.7 Kelainan nn.kraniales gandaPolyneuritis kranialis
G52.8 Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskan
G52.9 Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskan
G53* Kelainan n. kranialis pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain
G53.0* Neuralgia pasca-zoster (B02.2†)Ganglionitis genikulatum atau neuralgia trigeminus pasca-herpes
G53.1* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit infeksi dan parasit c.e. (A00-B99†)
G53.2* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada sarcoidosis (D86.8†)
G53.3* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit neoplasma (C00-D48†)
G53.8* Kelainan nn. kraniales lain pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain
G54 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
spondylosis (M47.-), kelainan diskus intervertebralis (M50-M51)neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)neuritis atau radikulitis NOS: brakhialis, lumbais, lumbosacral, torakalis (M54.1)radiculitis NOS, radiculopathy NOS (M54.1)
G54.0 Kelainan pleksus brakhialisThoracic outlet syndrome
G54.1 Kelainan pleksus lumbosakralis
G54.2 Kelainan urat servikalis, not elsewhere classified
G54.3 Kelainan urat torakalis, not elsewhere classified
G54.4 Kelainan urat lumbosakralis, not elsewhere classified
G54.5 Amyotrophy neuralgikSidroma Parsonage-Aldren-Turner, neuritis gelang bahu
G54.6 Phantom limb syndrome dengan nyeri
G54.7 Phantom limb syndrome tanpa nyeriPhantom limb syndrome NOS
G54.8 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf lainnya
41
G54.9 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf, tidak dijelaskan
G55* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G55.0* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada neoplasma (C00-D48†)
G55.1* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada kelainan diskus intervertebral (M50-M51†)
G55.2* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada spondylosis (M47.-†)
G55.3* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada dorsopati lain (M45-M46†, M48.-†, M53-M54†)
G55.8* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G56 Mononeuropati anggota atas. Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
G56.0 Carpal tunnel syndrome
G56.1 Lesi lain n. medianus
G56.2 Lesi n. ulnarisTardy ulnar nerve palsy
G56.3 Lesi n. radialis
G56.4 Causalgia–nyeri lengan bawah karena kerusakan syaraf di atasnya
G56.8 Other mononeuropathies of upper limbNeuroma interdigitalis anggota atas
G56.9 Mononeuropati anggota atas, tidak dijelaskan
G57 Mononeuropati anggota bawah Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
G57.0 Lesi n. iskhiadikusKecuali: sciatica NOS (M54.3)
akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
G57.1 Meralgia paraestheticaSindroma n. cutaneous lateralis paha
G57.2 Lesi n. femoralis
G57.3 Lesi. n. popliteus lateralisKelumpuhan n. peroneus
G57.4 Lesi. n. popliteus medialis
G57.5 Tarsal tunnel syndrome
G57.6 Lesi n. plantarisMetatarsalgia Morton
G57.8 Mononeuropati anggota bawah lainnyaNeuroma interdigitalis anggota bawah
G57.9 Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskan
G58 Mononeuropati lainnya
G58.0 Neuropati interkostalis
G58.7 Mononeuritis multiplex
G58.8 Mononeuropati lain yang dijelaskan
G58.9 Mononeuropati, tidak dijelaskan
G59* Mononeuropati pada penyakit c.e.
G59.0* Mononeuropati diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4)
G59.8* Mononeuropati lain pada penyakit c.e.
Polyneuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer (G60-G64)
G60 Neuropati herediter dan idiopatik
42
Kecuali: radiculitis NOS (M54.1), neuralgia NOS (M79.2), neuritis NOS (M79.2)neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)
G60.0 Neuropati motorik dan sensorik herediterNeuropati motorik dan sensorik herediter, tipe-tipe I-IVNeuropati hipertrofi bayi, atrofi muskulus Peroneus (tipe axon)(tiper hipertrofi)Penyakit: Charcot-Marie-Tooth, Déjerine-SottasSindroma Roussy-Lévy
G60.1 Penyakit Refsum
G60.2 Neuropati yang berhubungan dengan ataxia herediter
G60.3 Neuropati progresif idiopatik
G60.8 Neuropati herediter dan idiopatik lainnyaPenyakit Morvan, sindroma Nelaton, Neuropati sensoris:yang diwarisi secara dominan atau resesif
G60.9 Neuropati herediter dan idiopatik, tidak dijelaskan
G61 Polineuropati peradangan
G61.0 Guillain-Barré syndromePolineuritis (pasca-)infektif akut
G61.1 Neuropati serum
G61.8 Polineuropati peradangan lainnya
G61.9 Polineuropati peradangan, tidak dijelaskan
G62 Polineuropati lainnya
G62.0 Polineuropati akibat obat
G62.1 Polineuropati alkoholik
G62.2 Polineuropati akibat zat toksik lainnya
G62.8 Polineuropati lain yang dijelaskanPolineuropati akibat radiasi
G62.9 Polineuropati, tidak dijelaskanNeuropati NOS
G63* Polineuropati pada penyakit c.e.
G63.0* Polineuropati pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.Polineuropati (pada):
TB (A17.8†), lepra (A30.-†), difteria (A36.8†), penyakit Lyme (A69.2†)sifilis: lanjut (A52.1†), kongenital (A50.4†)pscaherpes (B02.2†), mumps (B26.8†), mononukleosis infeksiosa (B27.-†)
G63.1* Polineuropati pada penyakit neoplastik (C00-D48†)
G63.2* Polineuropati diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4)
G63.3* Polineuropati pada penyakit endokrin dan metabolik lain (E00-E07†, E15-E16†, E20-E34†, E70-E89†)
G63.4* Polineuropati pada defisiensi gizi (E40-E64†)
G63.5* Polineuropati pada kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M35†)
G63.6* Polineuropati pada kelainan muskuloskeleton lain (M00-M25†, M40-M96†)
G63.8* Polineuropati pada penyakit lain classified elsewherePolineuropati uremik (N18.8†)
G64 Kelainan lain sistem syaraf perifer Kelainan sistem syaraf perifer NOS
Penyakit myoneural junction dan otot (G70-G73)
G70 Myasthenia gravis dan kelainan mioneural lainnya
43
Kecuali: botulismus (A05.1), myasthenia gravis neonatus sementara (P94.0)
G70.0 Myasthenia gravis
G70.1 Kelainan mioneural toksik
G70.2 Myasthenia kongenital dan masa perkembangan
G70.8 Kelainan mioneural lain yang dijelaskan
G70.9 Kelainan mioneural, tidak dijelaskan
G71 Kelainan primer pada otot Kecuali: metabolic Kelainan-kelainan (E70-E90), myositis (M60.-)
arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)
G71.0 Muscular dystrophyMuscular dystrophy:
ringan [Becker], berat [Duchenne], mirip Duchenne atau Becker, autosom resesif, tipe kanak-kanak, ocular, oculopharyngeal, skapuloperoneus, skapuloperoneus ringan dengan kontraktur dini [Emery-Dreifuss], fasioskapulohumerus, distal, limb-girdle
Kecuali: muscular dystrophy kongenital: dengan kelainan morfologis spesifik serat otot (G71.2), NOS (G71.2)
G71.1 Myotonic Kelainan-kelainanDystrophia myotonica [Steinert]Myotonia: khondrodistrofik, akibat obat, simtomatikMyotonia congenita: NOS, dominant [Thomsen], recessive [Becker]Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia kongenital, pseudomyotonia
G71.2 Miopati kongenitalMuscular dystrophy kongenital: NOS, dengan kelainan morfologis spesifik serat ototMyopathy: myotubular (centronuclear), nemalinePenyakit: central core, minicore, multicoreDsisproporsi jenis serat [Fibre-type disproportion]
G71.3 Mitochondrial myopathy, not elsewhere classified
G71.8 Kelainan primer lainnya pada otot
G71.9 Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskanMiopati herediter NOS
G72 Miopati lainnya Kecuali: dermatopolymyositis (M33.-), polymyositis (M33.2), myositis (M60.-),
infark iskemik pada otot (M62.2), arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)
G72.0 Miopati akibat obat
G72.1 Miopati alkoholik
G72.2 Miopati akibat agen toksik lain
G72.3 Periodic paralysisPeriodic paralysis (familial): miotonik, hipokalemik, normokalemik, hiperkalemik
G72.4 Miopati peradangan, not elsewhere classified
G72.8 Miopati lain yang dijelaskan
G72.9 Miopati, tidak dijelaskan
G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.
G73.0* Sindroma miastenik pada penyakit endokrinSindroma miastenik pada:
amiotrofi diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4)tirotoxikosis [hyperthyroidism] (E05.-†)
G73.1* Sindroma Eaton-Lambert (C80†) – [akibat keganasan]
44
G73.2* Sindroma miastenik lain pada penyakit neoplasma (C00-D48†)
G73.3* Sindroma miastenik pada penyakit lain c.e.
G73.4* Myopathy pada penyakit infeksi dan parasit c.e.
G73.5* Miopati pada penyakit endokrinMiopati pada:
hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3†), hipoparatioidisme (E20.-†)thyrotoxic myopathy (E05.-†)
G73.6* Miopati pada penyakit metabolikMiopati pada:
glycogen storage disease (E74.0†), kelainan-kelainan lipid storage (E75.-†)
G73.7* Miopati pada penyakit lain c.e.Miopati pada:
rheumatoid arthritis (M05-M06†), systemic lupus erythematosus (M32.1†)scleroderma (M34.8†), sicca syndrome [Sjogren] (M35.0†)
Cerebral palsy dan sindroma lumpuh lainnya (G80-G83)
G80 Cerebral palsy Kecuali: paraplegia spastik herediter (G11.4)
G80.0 Serebral palsi quadriplegik spastikSpastic paralysis (cerebral) kongenitalSpastic tetraplegic cerebral palsy
G80.1 Diplegia spastikSpastic cerebral palsy NOS
G80.2 Spastic hemiplegic cerebral palsy
G80.3 Dyskinetic cerebral palsyAthetoid cerebral palsyDystonic cerebral palsy
G80.4 Ataxic cerebral palsy
G80.8 Infantile cerebral palsy lainnyaSindroma cerebral palsy campuran
G80.9 Cerebral palsy, tidak dijelaskanCerebral palsy NOS
G81 Hemiplegia Kecuali: cerebral palsy kongenital (G80.-)
G81.0 Flaccid hemiplegia – [layu]
G81.1 Spastic hemiplegia – [kaku]
G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskan
G82 Paraplegia dan tetraplegia Kecuali: Cerebral palsy kongenital (G80.-)
G82.0 Flaccid paraplegia [layu]
G82.1 Spastic paraplegia [kaku]
G82.2 Paraplegia, tidak dijelaskanParalysis kedua anggota bawah NOS, paraplegia (bawah) NOS
G82.3 Flaccid tetraplegia [layu]
G82.4 Spastic tetraplegia [kaku]
G82.5 Tetraplegia, tidak dijelaskanQuadriplegia NOS
G83 Sindroma paralitik lainnya
45
Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali seperti pada G80-G82
G83.0 Diplegia anggota atasDiplegia (atas)Paralisis kedua anggota atas
G83.1 Monoplegia anggota bawahParalisis anggota bawah
G83.2 Monoplegia anggota atasParalisis anggota atas
G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskan
G83.4 Sindroma cauda equinaNeurogenic bladder akibat sindroma cauda equinaKecuali cord bladder NOS (G95.8)
G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskanParalisis Todd (pasca epilepsi)
G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan
Kelainan lain pada sistem syaraf (G90-G99)
G90 Kelainan sistem syaraf otonom Kecuali: disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol (G31.2)
G90.0 Idiopathic peripheral autonomic neuropathyCarotid sinus syncope [syncope – tidak sadar sebentar akibat penurunan aliran ke otak]
G90.1 Familial dysautonomia [Riley-Day]
G90.2 Sindroma HornerSindroma Bernard(-Horner)
G90.3 Multi-system degenerationHipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager]Kecuali: hipotensi ortostatik NOS (I95.1)
G90.4 Dysrefleksia otonom
G90.8 Kelainan lain sistem syaraf otonom
G90.9 Kelainan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan
G91 Hydrocephalus Termasuk hidrosefalus didapatKecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1)
G91.0 Hidrosefalus komunikans
G91.1 Hidrosefalus obstruktif
G91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normal
G91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan
G91.8 Hidrosefalus lain
G91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskan
G92 Toxic encephalopathy Gunakan kode (Chapter XX) untuk identifikasi agen toksik.
G93 Kelainan-kelainan lain pada otak
G93.0 Kista serebriKista arakhnoid, kista porensefalik didapatKecuali: kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista serebri kongenital (Q04.6)
46
G93.1 Anoxic brain damage, not elsewhere classifiedKecuali anoksia neonatus (P21.9)
sebagai komplikasi pada:. abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.8). kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3, O89.2). asuhan bedah dan medis (T80-T88)
G93.2 Hipertensi intrakranium ringanKecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4)
G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virusEnsefalomielitis mialgika ringan
G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskanKecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)
G93.5 Kompresi otakKompresi atau herniasi (batang) otakKecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus (S06.3)
G93.6 Edema serebriKecuali edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0), traumatika (S06.1)
G93.7 Sindroma Reye
G93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otakEnsefalopati pasca-radiasi
G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan
G94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e.
G94.0* Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.(A00-B99†)
G94.1* Hidrosefalus pada penyakit neoplasma (C00-D48†)
G94.2* Hidrosefalus pada penyakit lain c.e.
G94.8* Kelainan lain otak yang dijelaskan pada penyakit c.e.
G95 Other Penyakit-penyakit spinal cord Kecuali: mielitis (G04.-)
G95.0 Syringomyelia dan syringobulbia[rongga neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia) atau batang otak (syringobulbia)]
G95.1 Mielopati vaskulerInfark akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik)Trombosis arteri pada medulla spinalisHaematomieliaFlebitis dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenikEdema medulla spinalisMielopati nekrotikan subakutKecuali: flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain non-piogenic (G08)
G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan
G95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalisCord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasiKecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma cauda equina (G83.4)
disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi medulla spinalis (N31.-)
G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskanMielopati NOS
G96 Kelainan lain sistem syaraf pusat
G96.0 Cerebrospinal fluid leak [kebocoran cairan otak]Kecuali akibat pungsi spinalis (G97.0)
G96.1 Kelainan meningen, not elsewhere classifiedAdhesi meningen (serebral)(spinal)
G96.8 Kelainan lain yang dijelakan pada sistem syaraf pusat
47
G96.9 Kelainan sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
G97 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, NEC
G97.0 Kebocoran cairan serebrospinalis akibat pungsi spinalis
G97.1 Reaksi lain terhadap pungsi spinalis dan lumbalis
G97.2 Hipotensi intrakranium menyusul ‘shunting’ ventrikel
G97.8 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur lain
G97.9 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, tidak dijelaskan
G98 Kelainan lain pada sistem syaraf, not elsewhere classified Kelainan sistem syaraf NOS
G99* Kelainan lain sistem syaraf pada penyakit c.e.
G99.0* Neuropati otonom pada penyakit endokrin dan metabolikNeuropati otonom amyloid (E85.-†)Neuropati otonom diabetik (E10-E14†, karakter keempat .4)
G99.1* Kelainan lain sistem syaraf otonom pada penyakit lain c.e.
G99.2* Mielopati pada penyakit c.e. Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis (M47.0†)Mielopati pada: penyakit neoplasia (C00-D48†), spondilosis (M47.-†)
kelainan diskus intervertebralis (M50.0†, M51.0†)
G99.8* Kelainan lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e.
48
CHAPTER VI. PENYAKIT-PENYAKIT MATA DAN ADNEXA (H00-H59)
Kecuali:Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)Neoplasma (C00-D48)Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O00-O99)Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, nec (R00-R99)Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external (S00-T98)
Bab ini mengandung blok-blok berikut:H00-H06 Kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita H10-H13 Kelainan konjunctivaH15-H22 Kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliarisH25-H28 Kelainan lensaH30-H36 Kelainan khoroid dan retinaH40-H42 GlaukomaH43-H45 Kelainan korpus vitreous dan bola mataH46-H48 Kelainan n. optikus dan jaras penglihatanH49-H52 Kelainan otot bola mata. gerakan binokuler, akomodasi dan refraksi H53-H54 Gangguan penglihatan dan kebutaan H55-H59 Kelainan lain pada mata dan adnexa
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:H03* Kelainan kelopak pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e.H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.H19* Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e.H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e.H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e.H32* Kelainan khorioretina pada penyakit c.e.H36* Kelainan retina pada penyakit c.e.H42* Glaukoma pada penyakit c.e.H45* Kelainan korpus vitreus dan bola mata pada penyakit c.e.H48* Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.H58* Kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.
Kelainan-kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita (H00-H06)
H00 Hordeolum dan chalazion
H00.0 Hordeolum dan peradangan-dalam lain di kelopak Abses, furuncle, atau stye pada kelopak
[hordeolum = infeksi bernanah kelenjar kelopak]
H00.1 Chalazion [pembesaran kelenjar meibomi akibat saluran tersumbat]
H01 Peradangan lain pada kelopak
H01.0 Blepharitis – radang pinggir kelopakKecuali: blepharokonjungtivitis (H10.5)
H01.1 Dermatosis [penyakit kulit] non-infeksi kelopakLupus erythematosus diskoid, xeroderma pada kelopakDermatitis: allergi, kontak, eksimatosa pada kelopak
H01.8 Peradangan lain kelopak yang dijelaskan
H01.9 Peradangan kelopak, tidak dijelaskan
H02 Kelainan lain kelopak Kecuali: malformasi kongenital malformations kelopak (Q10.0-Q10.3)
H02.0 Entropion dan trichiasis kelopak [Entropion - melipat ke dalam) [Trichiasis - bulu mata tumbuh ke dalam dan menggores mata]
H02.1 Ectropion kelopak
H02.2 Lagophthalmos [penutupan kelopak tidak sempurna]
H02.3 Blepharochalasis [kelopak kaku]
H02.4 Ptosis kelopak [kelopak atas lumpuh/jatuh]
H02.5 Kelainan lain yang mengganggu fungsi kelopakAnkyloblepharon, blepharophimosis, retraksi kelopakKecuali: blepharospasm (G24.5), tic organic (G25.6), tic psychogenic (F95.-)
H02.6 Xanthelasma kelopak [tumor sel-sel busa berisi lemak]
H02.7 Kelainan degeneratif lain kelopak dan daerah periokuliChloasma [bintik coklat], madarosis, vitiligo pada kelopak
H02.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kelopakHypertrichosis (rambut berlebihan) kelopak, benda asing tertahan di kelopak
H02.9 Kelainan kelopak, tidak dijelaskan
H03* Kelainan kelopak pada penyakit c.e.
H03.0*Infestasi parasit di kelopak pada penyakit c.e.Dermatitis kelopak akibat Demodex species (B88.0†)Infestasi parasit di kelopak pada: leishmaniasis (B55.-†), onchocerciasis (B73†)
loiasis (B74.3†), phthiriasis (B85.3†)
H03.1* Keterlibatan kelopak pada penyakit infeksi lain c.e. Keterlibatan kelopak pada:
TB (A18.4†), lepra (A30.-†), yaws (A66.-†), zoster (B02.3†)infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5†), molluscum contagiosum (B08.1†)
H03.8* Keterlibatan kelopak pada penyakit lain c.e Keterlibatan kelopak pada impetigo (L01.0†)
H04 Kelainan sistem lakrimalis Kecuali: malformasi kongenital sistem lakrimalis (Q10.4-Q10.6)
H04.0 DacryoadenitisPembesaran kronis kelenjar lakrimalis
H04.1 Kelainan lain kelenjar lakrimalisDacryops, sindroma mata kering, kista atau atrofi kelenjar lakrimalis
H04.2 Epiphora [air mata mengalir terus]
H04.3 Radang akut dan tidak dijelaskan pada saluran lakrimalisDacryocystitis (phlegmonosa), dacryopericystitis, canaliculitis lakrimalis
akut, subakut, atau tak dijelaskanKecuali: dacryocystitis neonatus (P39.1)
H04.4 Radang kronis pada saluran lakrimalisDacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel lakrimalis kronis
H04.5 Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalisDacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum lakrimalisStenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis
H04.6 Perubahan lain pada saluran lakrimalis
2
Fistula lakrimalis
H04.8 Kelainan lain sistem lakrimalis
H04.9 Kelainan sistem lakrimalis, tidak dijelaskan
H05 Kelainan orbita Kecuali: malformasi kongenital orbita (Q10.7)
H05.0 Radang akut orbita Abses, sellulitis, osteomielitis, periostitis, atau tenositis orbita
H05.1 Kelainan peradangan kronis orbitaGranuloma orbita
H05.2 Kondisi-kondisi eksophthalmikPergeseran letak bola mata NOS, perdarahan orbita, edema orbita
H05.3 Deformitas orbitaAtrofi atau eksostosis orbita
H05.4 Enophthalmos
H05.5 Retensi benda asing (lama) menyusul luka tembus orbita Benda asing retrobulbar
H05.8 Kelainan lain orbitaKista orbita
H05.9 Kelainan orbita, tidak dijelaskan
H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e.
H06.0*Kelainan sistem lakrimalis pada penyakit c.e.
H06.1* Infestasi parasit di orbita pada penyakit c.e. Infeksi Echinococcus di orbita (B67.-†), myiasis orbita (B87.2†)
H06.2*Dysthyroid exophthalmos (E05.-†)
H06.3*Kelainan lain orbita pada penyakit c.e.
Kelainan-kelainan konjungtiva (H10-H13)
H10 Konjungtivitis Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H10.0 Konjungtivitis mukopurulenta
H10.1 Konjungtivitis atopika akut
H10.2 Konjungtivitis akut lainnya
H10.3 Konjungtivitis akut, tidak dijelaskanKecuali: ophthalmia neonatorum NOS (P39.1)
H10.4 Konjungtivitis kronis
H10.5 Blepharokonjungtivitis
H10.8 Konjungtivitis lain
H10.9 Konjungtivitis, tidak dijelaskan
H11 Kelainan lain pada konjungtiva Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2)
H11.0 PterygiumKecuali: pseudopterygium (H11.8)
H11.1 Degenerasi dan deposit pada konjungtivaArgyrosis [argyria], concretions [pemekatan], pigmentasi, xerosis NOS di konjungtiva
H11.2 Parut konjungtivaSymblepharon
H11.3 Perdarahan konjungtivaPerdarahan subkonjungtiva
3
H11.4 Kelainan dan kista pembuluh darah konjungtiva lainnyaAneurisma, hiperemia, edema pada konjungtiva
H11.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada konjungtivaPseudopterygium
H11.9 Kelainan konjungtiva, tidak dijelaskan
H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e.
H13.0* Infeksi filaria pada konjungtiva (B74.-†)
H13.1* Konjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Konjungtivitis (akibat):
difteri (A36.8†), meningokokus (A39.8†), gonokokus (A54.3†), chlamydia (A74.0†)herpesvirus [herpes simplex] (B00.5†), zoster (B02.3†), adenovirus follikularis (akut) (B30.1†), perdarahan (akut)(epidemik) (B30.3†), Newcastle (B30.8†), Acanthamoeba (B60.1†)
H13.2* Konjungtivitis pada penyakit lain c.e.
H13.3* Pemphigoid okuler (L12.-†)
H13.8* Kelainan lain konjungtiva pada penyakit c.e.
Kelainan-kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris (H15-H22)
H15 Kelainan sklera
H15.0 Scleritis
H15.1 Episcleritis
H15.8 Kelainan lain skleraStaphyloma equator, ektasia skleraKecuali: myopia degeneratif (H44.2)
H15.9 Kelainan sklera, tidak dijelaskan
H16 Keratitis
H16.0 Ulkus korneaUlkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan hypopyonUlkus Mooren
H16.1 Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis Keratitis: areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata, punktata superficialisPhotokeratitis, snow blindness
H16.2 Keratoconjunctivitis – radang kornea dan konjungtivaKeratoconjunctivitis: NOS, exposure, neurotrofika, phlyctenularisKeratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia nodosa,
H16.3 Keratitis interstitialis dan profunda
H16.4 Neovascularisasi korneaGhost vessels (kornea), pannus (kornea)
H16.8 Keratitis lain
H16.9 Keratitis, tidak dijelaskan
H17 Corneal scars dan opacities – Parut dan keopakan kornea
H17.0 Adherent leukoma
H17.1 Keopakan kornea sentral lain
H17.8 Parut dan keopakan kornea lain
H17.9 Parut dan keopakan kornea, tidak dijelaskan
H18 Kelainan lain pada kornea
H18.0 Pigmentasi dan deposit di kornea
4
Haematokornea, cincin Kayser-Fleischer, spindel Krukenberg, garis Staehli
H18.1 Keratopati bullosa
H18.2 Edema kornea lainnya
H18.3 Perubahan pada membran korneaLipatan atau robekan pada membran Descemet
H18.4 Degenerasi korneaArcus senilis, band keratopathyKecuali: ulkus Mooren (H16.0)
H18.5 Hereditary corneal dystrophiesDistrofi Fuchs, Distrofi: kornea, epitel, granularis, lattice, makularis
H18.6 Keratokonus
H18.7 Deformitas kornea lainnyaEkatasia kornea, staophyloma kornea, DescemetoceleKecuali: malformasi kongenital kornea (Q13.3-Q13.4)
H18.8 Kelainan lain kornea yang dijelaskanAnaesthesia, hypaesthesia, atau erosi rekurens pada kornea
H18.9 Kelainan kornea, tidak dijelaskan
H19 Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e.
H19.0* Skleritis dan episkleritis pada penyakit c.e.Episkleritis TB (A18.5†), episkleritis sifilitika (A52.7†), skleritis Zoster (B02.3†)
H19.1* Keratitis dan keratokonjungtivitis Herpesvirus (B00.5†)Keratitis dendritic dan diskiformis
H19.2* Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.Keratokonjungtivitis epidemika (B30.0†)Keratitis dan keratoconjunctivitis (interstitialis) pada: TB (A18.5†), syphilis (A50.3†), zoster (B02.3†), measles (B05.8†), acanthamoebiasis (B60.1†)
H19.3* Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit lain c.e.Keratokonjungtivitis sicca (M35.0†)
H19.8* Kelainan lain sklera dan kornea pada penyakit c.e.Keratokonus pada sindroma Down (Q90.-†)
H20 Iridosiklitis
H20.0 Iridosiklitis akut dan subakutUveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau subakut
H20.1 Iridosiklitis kronis
H20.2 Iridosiklitis akibat lensa
H20.8 Iridosiklitis lain
H20.9 Iridosiklitis, tidak dijelaskan
H21 Kelainan lain pada iris dan korpus siliaris Kecuali uveitis simpatis (H44.1)
H21.0 Hyphaema [perdarahan rongga depan (aqueous humour)]Kecuali hyphaema traumatika (S05.1)
H21.1 Kelainan pembuluh darah lain pada iris dan korpus siliarisNeovaskularizasasi of iris atau korpus siliaris, rubeosis iris
H21.2 Degenerasi iris dan korpus siliarisDegenerasi: iris (pigment), pinggir pupil; iridoskisis, atrofi iris (essensial)(progresif), miotic pupillary cyst, translusensi iris [iris tembus pandang]
H21.3 Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamberKista iris, korpus siliaris dan anterior chamber: NOS, eksudatif, implaantasi, parasitik
5
Kecuali miotic pupillary cyst (H21.2)
H21.4 Pupillary membranes [selaput pada pupil]Iris bombé, penyempitan pupil, penutupan pupil
H21.5 Adhesi dan disrupsi lain pada iris dan korpus siliarisGoniosynechiae, iridodialysis, resesi sudut chamberSynechiae (iris): NOS, anterior, posteriorKecuali: corectopia (Q13.2) [ektopia pupil]
H21.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada iris dan korpus siliaris
H21.9 Kelainan pada iris dan korpus siliaris, tidak dijelaskan
H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e.
H22.0*Iridosiklitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e.Iridosiklitis pada: TB (A18.5†), sifilis (sekunder) (A51.4†), infeksi gonokokus (A54.3†) infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5†), zoster (B02.3†)
H22.1* Iridosiklitis padap enyakit lain c.e.Iridosiklitis pada: sarkoidosis (D86.8†), ankylosing spondylitis (M45†)
H22.8*Kelainan lain iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e
Kelainan-kelainan lensa (H25-H28)
H25 Katarak senilisKecuali: glaukoma kapsularis dengan pseudoexfoliation lensa (H40.1)
H25.0 Katarak senilis insipiens (incipient = sedang terjadi)Katarak senilis: koroner, korikalis, punktataKatarak senilis polaris subkapsularis (anterior)(posterior), water clefts
H25.1 Katarak neuklearis senilisCataracta brunescens, katarak sklerosis nuklearis
H25.2 Katarak senilis, tipe morgagniKatarak hipermatur senilis
H25.8 Katarak senilis lainnyaBentuk-bentuk gabungan katarak senilis
H25.9 Katarak senilis, tidak dijelaskan
H26 Katarak lain Kecuali katarak kongenital (Q12.0)
H26.0 Katarak infantil, juvenile [remaja] dan presenilis
H26.1 Katarak traumatika
H26.2 Katarak komplikasi Katarak: pada iridosiklitis kronis, akibat kelainan mataGlaucomatous flecks (subcapsular)
H26.3 Katarak akibat obat
H26.4 After-cataractKatarak sekunder, cincin Soemmerring
H26.8 Katarak lain yang dijelaskan
H26.9 Katarak, tidak dijelaskan
H27 Kelainan lain pada lensa Kecuali: malformasi kongenital lensa (Q12.-), pseudophakia (Z96.1), komplikasi mekanis dari lensa
intraokuli (T85.2)
H27.0 Aphakia [tanpa lensa]
H27.1 Dislokasi lensa
H27.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada lensa
H27.9 Kelainan lensa, tidak dijelaskan
6
H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
H28.0*Katarak diabetes (E10-E14†, karakter keempat .3)
H28.1* Katarak pada penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya Katarak pada hipoparatiroidisme (E20.-†), katarak malnutrisi-dehidrasi (E40-E46†)
H28.2*Katarak pada penyakit lain c.e.Katarak myotonik (G71.1†)
H28.8*Kelainan lain lensa pada penyakit c.e.
Kelainan-kelainan khoroid dan retina (H30-H36)
H30 Peradangan khorioretina
H30.0 Peradangan khorioretina terfokusKhorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis terfokus
H30.1 Peradangan khorioretina disseminataKhorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis disseminata Kecuali retinopati exudatif (H35.0)
H30.2 Siklitis posteriorPars planitis
H30.8 Peradangan khorioretina lainnyaPenyakit Harada
H30.9 Peradangan khorioretina, tidak dijelaskanKhorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis NOS
H31 Kelainan-kelainan lain khoroid
H31.0 Parut khorioretinaParut makula di kutub posterior (pasca-radang)(pasca-trauma), retinopati solaris
H31.1 Degenerasi khoroidAtrofi atau sklerosis khoroidKecuali: angioid streaks (H35.3)
H31.2 Distrofi khoroid herediterChoroideremia, gyrate atrophy pada choroidDystrophy, choroidal (central areolar)(umum)(peripapillaris)Kecuali: ornithinaemia (E72.4)
H31.3 Perdarahan dan ruptur khoroidPerdarahan khoroid: NOS, expulsif
H31.4 Pelepasan khoroid
H31.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada choroid
H31.9 Kelainan choroid, tidak dijelaskan
H32* Kelainan-kelainan khorioretina pada penyakit c.e.
H32.0*Radang khorio-retina pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Chorioretinitis: TB (A18.5†), sifilis lanjut (A52.7†), toxoplasma (B58.0†)
H32.8*Kelainan lain khorio-retina pada penyakit c.e.
H33 Pelepasan dan robekan retina
Kecuali pelepasan epitel pigment retina (H35.7)
H33.0 Pelepasan retina dengan robekan retinaPelepasan retina rhegmatogenosa
H33.1 Retinoschisis kista retinaKista ora serrata, psudokista retina, kista parasit retina NOSKecuali: retinoskisis kongenital (Q14.1), degenerasi microkistoid retina (H35.4)
H33.2 Pelepasan retina serosaPelepasan retina: NOS, tanpa robekan retinaKecuali: khorioretinopati serosa sentralis (H35.7)
7
H33.3 Robekan retina tanpa pelepasanRobekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round hole tanpa pelepasanKecuali: parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina (H59.8)
degenerasi retina perifer tanpa robekan (H35.4)
H33.4 Pelepasan retina akibat tarikan (traksi)Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina
H33.5 Pelepasan retina lainnya
H34 Sumbatan pembuluh darah retina Kecuali amaurosis fugax (G45.3)
H34.0 Sumbatan a. retina sementara
H34.1 Sumbatan a. retina sentralis
H34.2 Sumbatan a. retina lainnyaSumbatan a. retina pada cabang, sebagian, dengan mikroembolismePlaque Hollenhorst
H34.8 Sumbatan pembuluh darah retina lainnyaSumbatan v. retina: sentralis, insipient, sebagian, cabang-cabang
H34.9 Sumbatan pembuluh darah retina, tidak dijelaskan
H35 Kelainan lain pada retina
H35.0 Background retinopathy dan perubahan pembuluh darah retinaPerubahan bentuk pembuluh darah retinaMikroaneurisma, neovaskularisasi, perivaskulitis, varises, vascular sheathing, atau vasculitis pada retinaRetinopathy: NOS, background NOS, Coats, exudatif, hipertensif
H35.1 Retinopathy pada prematuritasFibroplasia retrolentis [belakang lensa]
H35.2 Retinopati proliferatif lainnyaVitreo-retinopati proliferatifKecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina (H33.4)
H35.3 Degenerasi makula dan kutub posteriorAngioid streaks, cyst, Drusen (degeneratif), hole, atau puckering pada maculaDegenerasi Kuhnt-Junius, makulopati toksikDegenerasi makula senilis (atrophic)(exudative)
H35.4 Degeneration retina periferDegeneration, retina: NOS, lattice, microcystoid, palisade, paving stone, reticularKecuali: dengan robekan retina (H33.3)
H35.5 Hereditary retinal dystrophyDystrophy: tapetoretinal, vitreoretinal, retinal (albipunctate)(pigmentary)(vitelliform)Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt
H35.6 Perdarahan retina
H35.7 Pemisahan lapisan-lapisan retina Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment retina
H35.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada retina
H35.9 Kelainan retina, tidak dijelaskan
H36* Kelainan-kelainan pada penyakit c.e.
H36.0*Retinopati diabetikum (E10-E14† , angka keempat .3)
H36.8*Kelainan lain retina pada penyakit c.e. Retinopati sickle-cell proliferatif (D57.- †), retinopati aterosklerotik (I70.8†)Distrofi retina pada kelainan penyimpanan lipid (E75.- †),
8
Glaukoma (H40-H42)
H40 Glaukoma Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir (P15.3), kongenital (Q15.0)
H40.0 Glaukoma suspect [tersangka glaukoma]Hipertensi okuli
H40.1 Primary open-angle glaukomaGlaukoma (primer)(residual stage): kapsularis dengan pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan rendah
H40.2 Primary angle-closure glaukomaAngle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis, intermittent
H40.3 Glaukoma akibat trauma mata
H40.4 Glaukoma akibat peradangan mata
H40.5 Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya
H40.6 Glaukoma akibat obat-obatan
H40.8 Glaukoma lainnya
H40.9 Glaukoma, tidak dijelaskan
H42* Glaukoma pada penyakit c.e.
H42.0*Glaukoma pada penyakit endokrin, gizi, dan metabolikGlaukoma pada: sindroma Lowe (E72.0†), amyloidosis (E85.-†)
H42.8*Glaukoma pada penyakit lain c.e.Glaukoma in onchocerciasis (B73†)
Kelainan-kelainan korpus vitreous dan bola mata (H43-H45)
H43 Kelainan-kelainan korpus vitreous
H43.0 Prolaps vitreousKecuali: Sindroma vitreous menyusul operasi katarak (H59.0)
H43.1 Perdarahan vitreous
H43.2 Deposit kristal pada korpus vitreous
H43.3 Keopakan vitreous lainnyaSelaput dan benang-benang vitreous
H43.8 Kelainan-kelainan lain korpus vitreousDegenerasi atau pelepasan vitreousKecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina (H33.4)
H43.9 Kelainan korpus vitreous, tidak dijelaskan
H44 Kelainan bola mata Termasuk kelainan-kelainan lain yang mengganggu berbagai struktur mata
H44.0 Endophthalmitis purulentaPanophthalmitis, abses vitreous
H44.1 Endophthalmitis lainnyaEndophthalmitis parasit NOS, uveitis simpatis
H44.2 Myopia degeneratif
H44.3 Kelainan degeneratif lain bola mata Chalcosis, siderosis mata
H44.4 Hipotonia mata
H44.5 Kondisi-kondisi degenerasi bola mataGlaukoma absolut, atrofi bola mata, phthisis [TB] bulbi
H44.6 Retensi benda asing (lama) intraokuli, magnetikRetensi benda asing magnetik (lama) (pada): anterior chamber, kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous
9
H44.7 Retensi benda asing intraokuli, nonmagnetikRetensi benda asing (lama) (nonmagnetik) (pada): anterior chamber, kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous
H44.8 Kelainan-kelainan lain bola mataHaemophthalmos, luxasio bola mata
H44.9 Kelainan bola mata, tidak dijelaskan
H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e.
H45.0*Perdarahan vitreous pada penyakit c.e.
H45.1* Endophthalmitis pada penyakit c.e.Endophthalmitis pada:
cysticercosis (B69.1†), onchocerciasis (B73†), toxocariasis (B83.0†)
H45.8* Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e
Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan (H46-H48)
H46 Neuritis optikus Neuropati optik, kecuali jenis ischaemic; papillitis optik, neuritis retrobulbar NOSKecuali: neuropati optik iskemik (H47.0), neuromyelitis optik [Devic] (G36.0)
H47 Kelainan-kelainan lain n. optikus (NC II) dan jaras penglihatan
H47.0 Kelainan-kelainan n. optikus, not elsewhere classifiedKompresi n. optikus, perdarahan pada pelapis optic nerve, neuropati optik iskemik
H47.1 Papilloedema, tidak dijelaskan
H47.2 Atrofi optikTemporal pallor [pucat sementara] pada diskus optikus
H47.3 Kelainan-kelainan lain diskus optikusDrusen diskus optikus, pseudopapilloedema
H47.4 Kelainan chiasma opticum
H47.5 Kelainan lain jaras penglihatan Kelainan traktus optikus, nc.geniculatum dan radiatio opticum
H47.6 Kelainan-kelainan visual cortex
H47.7 Kelainan jaras penglihatan, tidak dijelaskan
H48 Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.
H48.0*Atrofi optik pada penyakit c.e.Atrofi optik pada sifilis lanjut (A52.1†)
H48.1* Neuritis retrobulbar pada penyakit c.e.Neuritis retrobulbar pada:
infeksi meningokokus (A39.8†), sifilis lanjut (A52.1†), multiple sclerosis (G35†)
H48.8*Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.
Kelainan otot mata, gerak binokuler, akomodasi, refraksi (H49-H52)
Kecuali nystagmus dan gerakan irregular mata lainnya (H55)
H49 Strabismus paralitik Kecuali: ophthalmoplegia: supranuklearis progresif (G23.1),
ophthalmoplegia internuklearis (H51.2), ophthalmoplegia internal (H52.5)
H49.0 Kelumpuhan NC III [n. oculomotorius]
H49.1 Kelumpuhan NC IV [n. trochlearis]
H49.2 Kelumpuhan NC VI [n. abducent]
H49.3 Ophthalmoplegia (external) total
10
H49.4 Ophthalmoplegia external progressif
H49.8 Strabismus paralitik lainnyaOphthalmoplegia external NOS, sindroma Kearns-Sayre
H49.9 Strabismus paralitik, tidak dijelaskan
H50 Strabismus lainnya
H50.0 Strabismus konvergens konkomitant [serentak]Esotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.1 Strabismus divergens konkomitant strabismus - serentakExotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent
H50.2 Strabismus vertikalHypertropia, hypotropia
H50.3 Intermittent heterotropiaIntermittent esotropia atau exotropia (bergantian) (monocular)
H50.4 Heterotropia lainnya dan yang tidak dijelaskan Strabismus konkomitant NOS, cyclotropia, microtropia, sindroma monofixasi
H50.5 Heterophoria (phoria = strabismus laten)Hyperphoria alternans, esophoria, exophoria
H50.6 Strabismus mekanisSindroma Brown's sheath, strabismus akibat adhesi, Hambatan gerak otot mata akibat trauma
H50.8 Other specified strabismusSindroma Duane
H50.9 Strabismus, tidak dijelaskan
H51 Kelainan-kelainan lain gerakan binokuler (dua mata)
H51.0 Kelumpuhan conjugate gaze
H51.1 Insufisiensi dan berlebihannya konvergensi
H51.2 Ophthalmoplegia internuklearis
H51.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada gerakan binokuler
H51.9 Kelainan gerakan binokuler, tidak dijelaskan
H52 Kelainan refraksi dan akomodasi
H52.0 Hypermetropia [titik fokus di belakang retina]
H52.1 Myopia [titik fokus di depan retina]Kecuali myopia degeneratif (H44.2)
H52.2 Astigmatism [titik fokus tidak menyatu]
H52.3 Anisometropia [fokus tidak seimbang] dan aniseikonia [ukuran bayangan berbeda]
H52.4 Presbyopia [hypermetropia untuk pandangan dekat]
H52.5 Kelainan-kelainan akomodasiOphthalmoplegia internal (complete)(total)Paresis atau spasme akomodasi
H52.6 Kelainan-kelainan refraksi lainnya
H52.7 Kelainan refraksi, tidak dijelaskan
Gangguan visus dan kebutaan (H53-H54)
H53 Gangguan visus
H53.0 Amblyopia (penurunan daya penglihatan) ex anopsiaAmblyopia: anisometropia, deprivasi, strabismik
H53.1 Gangguan penglihatan subjektif
11
Metamorphopsia [objek terlihat distorsi], Scintillating scotoma [bintik buta berpindah-pindah], Asthenopia [kelelahan mata], Day blindness, hemeralopia [lebih mudah melihat pada cahaya yang kurang], Photophobia [tak menyukai cahaya], Visual halos [area kosong penglihatan], sudden visual loss [visus hilang mendadak], Kecuali halusinasi visual (R44.1)
H53.2 DiplopiaDouble vision [penglihatan kembar]
H53.3 Kelainan lain penglihatan binokuler Korespondensi abnormal retina, suppresi penglihatan binokulerFusi dengan stereopsis cacad, persepsi visual simultan tanpa fusi,
H53.4 Defek lapangan pandangPembesaran bintik butaPenyempitan umum lapangan pandang Hemianop(s)ia (heteronymous)(homonymous)Quadrant anop(s)iaScotoma:. arkuata, Bjerrum, sentral, cincin
H53.5 Defisiensi penglihatan warnaAchromatopsia, defisiensi penglihatan warna didapat, buta warnaDeuteranomaly, deuteranopia [ buta hijau], Protanomaly, protanopia [buta merah], Tritanomaly, tritanopia [buta biru]Kecuali day blindness (H53.1)
H53.6 Night blindness [rabun senja]Kecuali akibat defisiensi vitamin A (E50.5)
H53.8 Gangguan penglihatan lainnya
H53.9 Gangguan penglihatan, tidak dijelaskan
H54 Gangguan penglihatan termausk kebutaan (binokuler atau monokuler) Note: Untuk definisi kategori gangguan penglihatan lihat tabel di halam terakhir bab ini.Kecuali: amaurosis fugax (G45.3)Catatan khusus dari Volume 2:
Kode ini tidak digunakan sebagai kode untuk keadaan utama kalau penyebabnya tercatat, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk kebutaan itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, H54.- bisa digunakan sebagai kode tambahan.
H54.0 Buta, binokulerGangguan penglihatan kategori 5.
H54.1 Gangguan penglihatan berat, binokulerGangguan penglihatan kategori 2.
H54.2 Gangguan penglihatan sedang, binokulerGangguan penglihatan kategori 1.
H54.3 Gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat, binokulerGangguan penglihatan kategori 0.
H54.4 Kebutaan, monokulerGangguan penglihatan kategori 3, 4, 5 pada satu mata, kategori 0, 1, 2, atau 9 pada mata lain.
H54.5 Gangguan penglihatan berat, monokulerGangguan penglihatan kategori 2 pada satu mata, kategori 0, 1 atau 9 pada mata lain.
H54.6 Gangguan penglihatan sedang, monokulerGangguan penglihatan kategori 1 pada satu mata, kategori 0 atau 9 pada mata lain.
H54.9 Gangguan penglihatan tidak dijelaskan (binokuler)Gangguan penglihatan kategori 9.
12
Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa (H55-H59)
H55 Nystagmus dan gerakan irregulaer lain pada mata Nystagmus: NOS, kongenital, deprivasition, dissosiasi, latent
H57 Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa
H57.0 Kelainan fungsi pupil
H57.1 Nyeri mata
H57.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa
H57.9 Kelainan mata dan adnexa, tidak dijelaskan
H58* Kelainan-kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.
H58.0*Kelainan fungsi pupil pada penyakit c.e.Fenomena atau pupil Argyll Robertson, sifilis (A52.1†)
H58.1* Gangguan penglihatan pada penyakit c.e.
H58.8*Kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa pada penyakit c.e.Okulopati sifilitika NEC:
kongenital dini (A50.0†), kongenital lanjut (A50.3†)dini (sekunder) (A51.4†), lanjut (A52.7†)
H59 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, NEC Kecuali: komplikasi mekanis dari:
lensa intraokuli (T85.2), alat prostetik, implant, dan graft mata lainnya (T85.3)pseudophakia (Z96.1)
H59.0 Keratopati (aphakia bullosa) menyusul operasi katarakSindroma vitreus (Touch)Sindroma kornea vitreus
H59.8 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur lainnya Parut khorioretina menyusul operasi terhadap pelepasan retina
H59.9 Kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, tidak dijelaskan
13
CHAPTER VII. PENYAKIT-PENYAKITTELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS (H60-H95)
Kecuali:Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)Neoplasma (C00-D48)Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik (E00-E90)Komplikasi hamil, melahirkan, dan puerperium (O00-O99)Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, NEC (R00-R99)Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab eksterna (S00-T98)
Chapter ini berisi blok-blok berikut:H60-H62 Penyakit-penyakit external earH65-H75 Penyakit-penyakit middle ear dan mastoidH80-H83 Penyakit-penyakit inner earH90-H95 Other Kelainan-kelainan of ear
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:H62* Gangguan telinga luar pada penyakit c.eH67* Otitis media pada penyakit c.eH75* Gangguan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.eH82* Sindorma vertiginosa pada penyakit c.eH94* Gangguan lain telinga pada penyakit c.e
Penyakit-penyakit telinga luar (H60-H62)
H60 Otitis externa
H60.0 Abses telinga luarVesikel, karbunkel, furunkel pada aurikula atau liang telinga luar
H60.1 Sellulitis telinga luarSellulitis: aurikula, liang telinga luar
H60.2 Otitis externa maligna
H60.3 Otitis externa infektif lainnyaOtitis externa diffusa, otitis externa haemorrhagika, Swimmer's ear
H60.4 Cholesteatoma telinga luarKeratosis obturans (saluran) telinga luar
H60.5 Otitis externa akut, noninfektifOtitis externa akut: NOS, aktinik, kimiawi, kontak, eksematoid, reaktif
H60.8 Otitis externa lainnyaOtitis externa kronis NOS
H60.9 Otitis externa, tidak dijelaskan
H61 Kelainan-kelainan lain telinga luar
H61.0 Perikhondritis telinga luarChondrodermatitis nodularis chronica helicisPerichondritis pada: aurikula, pinna
H61.1 Kelainan daun telinga non-infektifDeformitas didapatpada: aurikula, pinnaKecuali: cauliflower ear (M95.1)
H61.2 Impacted cerumenLilin dalam telinga
H61.3 Stenosis didapat pada liang telinga luarKollapse liang telinga luar
H61.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada telinga luar
Exostosis liang telinga luar
H61.9 Kelainan telinga luar, tidak dijelaskan
H62* Kelainan telinga luar pada penyakit c.e.
H62.0*Otitis externa pada penyakit bakteri c.e Otitis externa pada erysipelas (A46†)
H62.1* Otitis externa pada penyakit virus c.e Otitis externa pada infeksi herpesviral [herpes simplex] (B00.1†), zoster (B02.8†)
H62.2*Otitis externa pada mikosisOtitis externa pada aspergillosis (B44.8†), candidiasis (B37.2†)Otomycosis NOS (B36.9†)
H62.3*Otitis externa pada penyakit infeksi dan parasit lainnya c.e.
H62.4*Otitis externa pada penyakit lainnya c.e.Otitis externa pada impetigo (L01.-†)
H62.8*Kelainan-kelainan lain telinga luar pada penyakit c.e.
Penyakit-penyakit telinga tengah dan mastoid (H65-H75)
H65 Otitis media non-suppuratif Termasuk: dengan myringitis (radang membran tympani)Gunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran timpani (H72.-)
H65.0 Otitis media serosa akutOtitis media sekretori akut dan subakut
H65.1 Otitis media akut nonsuppuratif lainnya Otitis media, akut dan subakut: allergika (mukoid)(sanguinosa)(serosa), mukoid, nonsuppuratif NOS, sanguinosa, seromusinosaKecuali: otitis media (akut) NOS (H66.9), otitik barotrauma (T70.0)
H65.2 Otitis media serosa kronis Chronic tubotympanal catarrh
H65.3 Otitis media mukoid kronis Otitis media, kronis: musinosa, sekretoris, transudatif; glue earKecuali: penyakit telinga tengah adhesif (H74.1)
H65.4 Otitis media nonsuppuratif kronis lainnya Otitis media, kronis: allergika, nonsuppuratif NOS, dengan effusi (nonpurulenta), eksudatif, seromusinosa
H65.9 Otitis media nonsuppuratif, tidak dijelaskanOtitis media: allergika, dengan effusi (nonpurulenta), katarrhalis, eksudatif, mukoid, sekretoris, seromusinosa, serosa, transudatif
H66 Otitis media suppuratif dan tidak dijelaskan Termasuk: dengan myringitisGunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran timpani (H72.-)
H66.0 Otitis media suppuratif akut
H66.1 Otitis media suppuratif tubotimpani kronis Otitis media suppuratif kronis ringanPenyakit tubotimpani kronis
H66.2 Otitis media suppuratif attico-antral kronisPenyakit attico-antral kronis
H66.3 Otitis media suppuratif kronis lainnyaOtitis media suppuratif kronis NOS
H66.4 Otitis media suppuratif, tidak dijelaskanOtitis media purulenta NOS
H66.9 Otitis media, tidak dijelaskanOtitis media NOS, akut NOS, kronik NOS
2
H67* Otitis media pada penyakit c.e.
H67.0*Otitis media pada penyakit bakteri c.eOtitis media pada: TB (A18.6†), scarlet fever (A38†)
H67.1* Otitis media pada penyakit virus c.eOtitis media pada: measles (B05.3†), influenza (J09-J11†)
H67.8*Otitis media pada penyakit lain c.e
H68 Eustachian salpingitis dan obstruction
H68.0 Eustachian salpingitis – peradangan tuba Eustachius
H68.1 Obstruksi tuba EustachiusKompresi, stenosis, striktura tuba Eustachius
H69 Gangguan lain Eustachian tube
H69.0 Patulous Eustachian tube [terbuka karena regangan]
H69.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada tuba Eustachius
H69.9 Kelainan tuba Eustachius, tidak dijelaskan
H70 Mastoiditis dan kondisi terkait
H70.0 Mastoiditis akutAbses atau empyem masoid
H70.1 Mastoiditis kronisKaries atau fistula mastoid
H70.2 PetrositisPeradangan os. Petrosus (acute)(chronic)
H70.8 Mastoiditis dan kondisi terkait lainnya
H70.9 Mastoiditis, tidak dijelaskan
H71 Cholesteatoma telinga tengah Cholesteatoma tympaniKecuali: cholesteatoma telinga luar (H60.4)
cholesteatoma rekurens pada rongga pasca-mastoidektomi (H95.0)
H72 Perforasi membrana timpani Termasuk: perforasi gendang telinga: persisten pasca trauma, pasca peradanganKecuali: ruptur traumatika gendang telinga (S09.2)
H72.0 Perforasi membran tympani bagian sentral
H72.1 Perforasi membran tympani bagian attic (atas)Perforasi pars flaccida
H72.2 Perforasi pinggir lainnya pada membran tympani
H72.8 Perforasi lainnya pada membran tympaniPerforasi membran tympani: ganda atau total
H72.9 Perforasi membran tympani, tidak dijelaskan
H73 Kelainan-kelainan lain membran timpani
H73.0 Acute myringitis / Acute tympanitisTimpanutis akut, miringitis bullosaKecuali: dengan otitis media (H65-H66)
H73.1 Myringitis kronisTympanitis kronisKecuali: dengan otitis media (H65-H66)
H73.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada membran timpani
H73.9 Kelainan membran timpani, tidak dijelaskan
3
H74 Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid
H74.0 Tympanosclerosis
H74.1 Penyakit telinga tengah adhesifOtitis adhesifKecuali: glue ear (H65.3)
H74.2 Diskontinuitas dan dislokasi tulang-tulang pendengaran
H74.3 Kelainan tulang-tulang pendengaran didapat lainnyaAnkylosis atau kehilangan sebagian tulang-tulang pendengaran
H74.4 Polyp telinga tengah
H74.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga tengah dan mastoid
H74.9 Kelainan telinga tengah dan mastoid, tidak dijelaskan
H75* Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e.
H75.0*Mastoiditis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Mastoiditis TB (A18.0†)
H75.8*Kelainan lain telinga tengah dan mastoid yang dijelaskan pada penyakit c.e.
Penyakit-penyakit telinga dalam (H80-H83)
H80 Otosklerosis Termasuk: otospongiosis
H80.0 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, nonobliteratif
H80.1 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, obliteratif
H80.2 Otosklerosis kokhlearisOtosklerosis yangmelibatkan: kapsul otik, foramen ovale
H80.8 Otosklerosis lainnya
H80.9 Otosklerosis, tidak dijelaskan
H81 Kelainan-kelainan fungsi vestibulum Kecuali: vertigo: NOS (R42), epidemik (A88.1)
H81.0 Penyakit MéniereHidrops labirinth, sindroma atau vertigo Meniere
H81.1 Vertigo paroksismal ringan
H81.2 Neuronitis vestibularis
H81.3 Vertigo perifer lainnyaSindroma LermoyezVertigo: aura, otogenik, perifer NOS
H81.4 Vertigo yang berasal dari sentralNystagmus posisional sentralis
H81.8 Kelainan-kelainan lain fungsi vestibulum
H81.9 Kelainan fungsi vestibulum, tidak dijelaskanSindroma vertiginosa NOS
H82* Sindroma vertiginosa pada penyakit c.e.
H83 Penyakit-penyakit telinga dalam lainnya
H83.0 Labyrinthitis
H83.1 Fistula labirinth
H83.2 Disfungsi labirinthHipersensitivitas, hipofungsi, hilangnya fungsi labirinth
H83.3 Efek-efek bising terhadap telinga dalamTrauma akustik, penurunan pendengaran akibat bising
4
H83.8 Penyakit-penyakit lain yang dijelaskan pada telinga dalam
H83.9 Penyakit-penyakit telinga dalam, tidak dijelaskan
Kelainan-kelainan lain pada telinga (H90-H95)
H90 Tuli konduktif dan sensorineural Termasuk: tuli kongenitalKecuali: deaf mutism [bisu-tuli] NEC (H91.3), tuli NOS (H91.9)
tuli: akibat bising (H83.3), ototoksik (H91.0)mendadak (idiopathic) (H91.2), NOS (H91.9)
H90.0 Tuli konduktif, bilateral
H90.1 Tuli konduktif unilateral; sisi kontralateral baik
H90.2 Tuli konduktif, tidak dijelaskanTuli konduktif NOS
H90.3 Tuli sensorineural, bilateral
H90.4 Tuli sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.5 Tuli sensorineural, tidak dijelaskanTuli sensorineural NOS, tuli kongenital NOSTuli: sentral, neural, perseptif, atau sensoris NOS
H90.6 Tuli campur konduktif dan sensorineural, bilateral
H90.7 Tuli campur konduktif dan sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik
H90.8 Tuli campur konduktif dan sensorineural, tidak dijelaskan
H91 Tuli lainnya Kecuali: tuli psikogenik (F44.6), impacted cerumen (H61.2), tuli akibat bising (H83.3)
tuli menurut klasifikasi pada H90.-,tuli iskemik sementara (H93.0), persepsi pendengaran abnormal (H93.2)
H91.0 Tuli ototoksik
H91.1 Presbycusis [tuli sensorineural pada penuaan]Presbyacusia
H91.2 Tuli idiopatik mendadakTuli mendadak NOS
H91.3 Bisu-tuli, not elsewhere classified
H91.8 Tuli lain yang dijelaskan
H91.9 Tuli, tidak dijelaskanDeafness: NOS, frekuensi tinggi, frekuensi rendah
H92 Otalgia dan effusi telinga
H92.0 Otalgia
H92.1 OtorrhoeaKecuali: bocoran cerebrospinal fluid melalui telinga (G96.0)
H92.2 Otorrhagia [perdarahan melalui telinga luar]Kecuali: otorrhagia traumatika.
H93 Kelainan-kelainan lain telinga, not elsewhere classified
H93.0 Kelainan-kelainan degeneratif dan vaskular pada telingaTuli iskemik sementaraKecuali: presbycusis (H91.1)
H93.1 Tinnitus
H93.2 Persepsi pendengaran abnormal lainnyaAuditory recruitment [pendengaran berlebih dari yang ada]Diplacusis [pendengaran beda antara kedua telinga, pendengaran ganda]Hyperacusis [sangat sensitif terhadap suara]Perubahan ambang pendengaran sementara
5
Kecuali: hallusinasi auditorius (R44.0)
H93.3 Kelainan-kelainan n. akustikusKelainan NC VIII
H93.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga
H93.9 Kelainan telinga, tidak dijelaskan
H94* Kelainan-kelainan lain telinga pada penyakit c.e.
H94.0*Neuritis akustikus pada penyakit infeksi dan parasit c.e.Neuritis akustikus pada sifilis (A52.1†)
H94.8*Gangguan lain telinga yang dijelaskan pada penyakit c.e.
H95 Kelainan pasca-prosedur telinga dan prosesus mastoideus, NEC
H95.0 Kholesteatoma rekuren pada rongga pasca-mastoidectomi
H95.1 Kelainan lain menyusul mastoidectomiPeradangan kronis, granulasi, kista mukosa: pada rongga pasca-mastoidectomi
H95.8 Kelainan-kelainan pasca prosedur lain pada telinga dan prosesus mastoideus
H95.9 Kelainan pasca prosedur pada telinga dan prosesus mastoideus, tidak dijelaskan
6
CHAPTER VIII. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM SIRKULASI (I00-I99)
Kecuali:Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
neoplasma (C00-D48)menyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90)serangan iskemik otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-)kelainan jaringan penyambung sistemik (M30-M36)komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)tanda, gejala, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, n.e.c. (R00-R99)cedera, keracunan dan konsekwensi lain tertentu dari penyebab luar (S00-T98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:I00-I02 Demam rematik akutI05-I09 Penyakit jantung rematik kronikI10-I15 Penyakit hipertensi I20-I25 Penyakit jantung iskemikI26-I28 Penyakit jantung paru dan penyakit sirkulasi paru-paruI30-I52 Bentuk-bentuk lain penyakit jantungI60-I69 Penyakit serebrovaskulerI70-I79 Penyakit arteri, arteriol, dan kapilerI80-I89 Penyakit vena, pembuluh limfe, dan kelenjar limfe, n.e.c.I95-I99 Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan
Kategori asterisk untuk bab ini tersedia sebagai berikut:I32* Perikarditis pada penyakit c. e.I39* Endokarditis dan kelainan katup jantung pada penyakit c. e. I41* Miokarditis pada penyakit c. e.I43* Kardiomiopati pada penyakit c. e.I52* Kelainan jantung lainnya pada penyakit c. e.I68* Kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e.I79* Kelainan arteri, arteriol dan kapiler pada penyakit c. e.I98* Kelainan sistem sirkulasi lain pada penyakit c. e.
Demam rematik akut (I00-I02)
I00 Demam rematik tanpa disebutkan keterlibatan jantung. Arthritis rematik, akut atau subakut
I01 Demam rematik dengan keterlibatan jantung Kecuali: penyakit-penyakit kronik yang asal-usulnya rematik (I05-I09), kecuali kalau demam rematik
terdapat pula atau kalau ada bukti munculnya kembali atau adanya aktifitas proses rematik. Pada kasus dengan keraguan tentang aktifitas rematik pada waktu kematian, rujuk aturan pengkodean mortalitas pada Volume 2.
I01.0 Perikarditis rematik akutSetiap kondisi pada I00 dengan perikarditisPerikarditis rematik (akut)Kecuali: kalau tidak dinyatakan rematik (I30.-)
I01.1 Endokarditis rematik akutSetiap kondisi pada I00 dengan endokarditis or valvulitisValvulitis rematik akut
I01.2 Miokarditis rematik akut Setiap kondisi pada I00 dengan miokarditis
I01.8 Penyakit jantung rematik akut lainnya (termasuk keterlibatan ganda)
ICD 10 2nded Apikes Iris
Setiap kondisi pada I00 dengan jenis keterlibatan jantung lain atau ganda.Pankarditis rematik akut
I01.9 Penyakit jantung rematik akut, tak dijelaskanSetiap kondisi pada I00 dengan jenis keterlibatan jantung tak dijelaskanKarditis rematik, akutPenyakit jantung rematik, aktif atau akut
I02 Khorea rematik Termasuk: khorea SydenhamKecuali: khorea Huntington (G10), khorea NOS (G25.5)
I02.0 Khorea rematik yang keterlibatan jantungKhorea NOS yang melibatkan jantungKhorea rematik dengan semua keterlibatan jantung yang bisa diklasifikasi pada I01.-
I02.9 Khorea rematik tanpa keterlibatan jantung Khorea rematik NOS
Penyakit jantung rematik kronik (I05-I09)
I05 Penyakit katup mitral rematik Termasuk: kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I05.0 atau I05.2-I05.9, baik dinyatakan rematik atau
tidak Kecuali: kalau dinyatakan bukan-rematik (I34.-)
I05.0 Stenosis mitral Obstruksi (katup) mitral (rematik)
I05.1 Insuffisiensi mitral rematik Inkompetensi mitral rematikRegurgitasi mitral rematik
I05.2 Stenosis mitral dengan insufisiensiStenosis mitral dengan inkompetensi atau regurgitasi
I05.8 Penyakit katup mitral lainnyaKegagalan (katup) mitral
I05.9 Penyakit katup mitral, tak dijelaskanKelainan (katup) mitral (kronik) NOS
I06 Penyakit katup aorta rematik Kecuali: kalau tidak dinyatakan rematik (I35.-)
I06.0 Stenosis aorta rematik Obstruksi (katup) aorta rematik
I06.1 Insuffisiensi aorta rematik Inkompetensi aorta rematikRegurgitasi aorta rematik
I06.2 Stenosis aorta rematik dengan insufisiensiStenosis aorta rematik dengan inkompetensi atau regurgitasi
I06.8 Penyakit katup aorta rematik lainnya
I06.9 Penyakit katup aorta rematik, tak dijelaskanPenyakit (katup) aorta rematik NOS
I07 Penyakit katup trikuspid rematik Termasuk: baik dinyatakan rematik atau tidakKecuali: kalau dinyatakan bukan-rematik (I36.-)
I07.0 Stenosis trikuspidStenosis (katup) trikuspid (rematik)
I07.1 Insufisiensi trikuspidInsufisiensi (katup) trikuspid (rematik)
I07.2 Stenosis trikuspid dengan insufisiensi
2
ICD 10 2nded Apikes Iris
I07.8 Penyakit katup trikuspid lainnya
I07.9 Penyakit katup trikuspid, tak dijelaskanPenyakit katup trikuspid NOS
I08 Penyakit katup ganda Termasuk: baik dinyatakan rematik atau tidak Kecuali: endokarditis, katup tak dijelaskan(I38)
penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskan (I09.1)
I08.0 Penyakit katup-katup mitral dan aorta Keterlibatan katup-katup mitral dengan aorta baik dinyatakan rematik atau tidak
I08.1 Penyakit katup-katup mitral dengan trikuspid
I08.2 Penyakit katup-katup aorta dengan trikuspid
I08.3 Kelainan gabungan katup-katup mitral, aorta dan trikuspid
I08.8 Penyakit katup ganda lainnya
I08.9 Penyakit katup ganda, tak dijelaskan
I09 Penyakit jantung rematik lainnya
I09.0 Miokarditis rematik Kecuali: miokarditis tidak dinyatakan sebagai rematik (I51.4)
I09.1 Penyakit rematik endokardium, katup tak dijelaskanEndokarditis rematik (kronik)Valvulitis rematik (kronik)Kecuali: endokarditis, katup tak dijelaskan (I38)
I09.2 Perikarditis rematik kronik Perikardium adherent rematikMediastinoperikarditis rematik kronikMioperikarditis rematik kronikKecuali: kalau tidak dinyatakan sebagai rematik (I31.-)
I09.8 Penyakit jantung rematik lain yang dijelaskanPenyakit rematik pada katup pulmonalis
I09.9 Penyakit jantung rematik, tak dijelaskanKarditis rematikGagal jantung rematikKecuali: karditis rematoid (M05.3)
Penyakit-penyakit hipertensi (I10-I15)Kecuali: melibatkan pembuluh darah koroner (I20-I25)
hipertensi pulmonalis (I27.0)mempersulit kehamilan, melahirkan dan nifas (O10-O11, O13-O16)hipertensi neonatus (P29.2)
I10 Hipertensi essensial (primer) Tekanan darah tinggiHipertensi (arteri)(esensial)(primer)(sistemik)(ringan)(berat)Kecuali: melibatkan pembuluh darah pada: mata (H35.0), otak (I60-I69),
I11 Penyakit jantung hipertensif Termasuk: semua keadaan pada I50.-, I51.4-I51.9 akibat hipertensi
I11.0 Penyakit jantung hipertensif dengan gagal jantung (kongestif)Gagal jantung hipertensif
I11.9 Penyakit jantung hipertensif tanpa kegagalan jantung (kongestif)Penyakit jantung hipertensif NOS
I12 Penyakit ginjal hipertensi Termasuk: semua keadaan pada N00-N07, N18.-, N19 atau N26 bersama kondisi I10
3
ICD 10 2nded Apikes Iris
arteriosklerosis ginjal, nefritis arteriosklerotik (kronik) (intersitialis)nefropati hipertensif, nefrosklerosis
Kecuali: hipertensi sekunder (I15.-)
I12.0 Penyakit ginjal hipertensif dengan gagal ginjalGagal ginjal hipertensif
I12.9 Penyakit ginjal hipertensif tanpa gagal ginjalPenyakit ginjal hipertensi NOS
I13 Penyakit jantung dan ginjal hipertensi Termasuk: semua kondisi pada I11.- bersama semua kondisi pada I12.-
penyakit: kardiorenal, penyakit ginjal kardiovaskular
I13.0 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung (kongestif)
I13.1 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal ginjal
I13.2 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung (kongestif) serta gagal ginjal
I13.9 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif, tak dijelaskan
I15 Hipertensi sekunder Kecuali: melibatkan pembuluh darah: mata (H35.0)
melibatkan pembuluh darah: otak (I60-I69)
I15.0 Hipertensi renovaskuler
I15.1 Hipertensi akibat kelainan ginjal lainnya
I15.2 Hipertensi akibat kelainan endokrin
I15.8 Hipertensi sekunder lain
I15.9 Hipertensi sekunder, tak dijelaskan
Penyakit jantung iskemia (I20-I25)Catatan: Untuk morbiditas, durasi pada kategori I21-I25 adalah interval antara awal episode iskemia dan
admisi. Untuk mortalitas, durasi adalah interval antara awal episode iskemia dan kematian.
Termasuk: Kalau disebutkan hipertensi (I10-I15)
I20 Angina pektoris
I20.0 Unstable anginaAngina: crescendo, de novo effort, makin berat waktu bekerjaSindroma: koroner intermediate, preinfark
I20.1 Angina pektoris dengan spasme terdokumentasiAngina: angiospastik, Prinzmetal, akibat spasme, variant
I20.8 Bentuk lain angina pektorisAngina ketika bekerjaStenokardia
I20.9 Angina pektoris, tak dijelaskanAngona: NOS, kardiakSindroma anginaNyeri dada iskemik
I21 Infark miokardium akut – acute myocardial infarction (MCI) Termasuk: MCI yang dinyatakan akut, atau lamanya ≤4 mg (28 hari) sejak onset. Kecuali: komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut (I23.-)
MCI: lama (I25.2), susulan (I22.-)sindroma pasca MCI (I24.1), MCI dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset (I25.8)
I21.0 MCI transmural akut dinding anterior jantung Infark transmural (akut)(pada): - (dinding) depan NOS, anteroapikal, anterolateral, anteroseptum
4
ICD 10 2nded Apikes Iris
I21.1 MCI transmural akut dinding inferior jantung Infark transmural (akut)(pada): - (dinding) inferior NOS, dinding diafragmatika, inferolateral, inferoposterior
I21.2 MCI transmural akut pada bagian lain jantungInfark transmural (akut)(pada): - (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi- posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal, septal NOS
I21.3 MCI transmural akut pada bagian jantung yang tak dijelaskanMCI transmural NOS
I21.4 MCI subendokardium akut, MCI non-transmural NOS
I21.9 MCI akut, tak dijelaskanMCI (akut) NOS
I22 MCI susulan Termasuk: MCI rekurentKecuali: dinyatakan kronik atau durasi >4 minggu (28 hari) sejak onset (I25.8)
I22.0 MCI susulan dinding jantung bagian anteriorInfark susulan (akut)(pada): - (dinding) anterior NOS, anteroapikal, anterolateral, anteroseptal
I22.1 MCI susulan dinding jantung bagian inferiorInfark susulan (akut)(pada): - (dinding) inferior NOS, dinding diafragma, inferolateral, inferoposterior
I22.8 MCI susulan pada bagian lainInfark susulan (akut)(pada): - (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi- posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal, septal NOS
I22.9 MCI susulan pada bagian yang tak dijelaskan
I23 Komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut Kecuali: kondisi berikut ini, kalau:
- muncul bersama MCI akut (I21-I22)- tidak dinyatakan sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut (I31.-, I51.-)
I23.0 Hemoperikardium sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.1 Atrial septal defect (ASD) sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.2 Ventricular septal defect (VSD) sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.3 Ruptur dinding jantung tanpa hemoperikardium sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akutKecuali: dengan hemoperikardium (I23.0)
I23.4 Ruptura khordae tendineae sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.5 Ruptur m. papillaris sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.6 Trombosis atrium, apendix aurikula, dan ventrikel sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut
I23.8 Komplikasi sekarang lainnya menyusul MCI akut
I24 Penyakit jantung iskemik akut lainnya Kecuali: angina pectoris (I20.-),
iskemia miokadium sementara pada bayi baru lahir (P29.4)
I24.0 Trombosis koroner yang tidak menyebabkan MCI Embolisme, oklusi, tromboembolisme (arteri)(vena) koronaria:
yang tidak menyebabkan MCIKecuali: dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset (I25.8)
I24.1 Sindroma DresslerSindorma pasca MCI
5
ICD 10 2nded Apikes Iris
I24.8 Bentuk lain penyakit jantung iskemik akut: Kegagalan koronerInsufisiensi koroner
I24.9 Penyakit jantung iskemik akut, tak dijelaskanKecuali: penyakit jantung iskemik (kronik) NOS (I25.9)
I25 Penyakit jantung iskemik kronik Kecuali: penyakit kardiovaskuler NOS (I51.6)
I25.0 Penyakit kardiovaskuler atherosklerotik, dinyatakan demikian
I25.1 Penyakit jantung atherosklerotik koronerPenyakit, sklerosis, ateroma, aterosklerosis:
pada (arteri) koronaria
I25.2 MCI lamaMCI sembuhMCI sebelumnya didiagnosa dengan ECG atau pemeriksaan khusus lain, tapi saat ini tidak menunjukkan gejala
I25.3 Aneurisma jantungAneurisma: mural, ventrikel
I25.4 Aneurisma arteri koronariaFistula arterio-vena koronaria, didapatKecuali: aneurisma (arteri) koronaria kongenital (Q24.5)
I25.5 Kardiomiopati iskemik
I25.6 Iskemia miokardium tenang (silent)
I25.8 Bentuk-bentuk lain penyakit jantung iskemik kronikSetiap kondisi pada I21-I22 dan I24.- yang dinyatakan sebagai kronik atau dengan durasi >4 mg (28 hari) sejak onset
I25.9 Penyakit jantung iskemik kronik, tak dijelaskanPenyakit jantung iskemik (kronik) NOS
Penyakit jantung-paru dan penyakit sirkulasi pulmonalis (I26-I28)
I26 Emboli pulmonalis Termasuk: (arteri)(vena) pulmonalis dengan:
- infark- - tromboembolisme
- trombosis:Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)- kehamilan, melahirkan dan nifas (O88.-)
I26.0 Emboli pulmonalis dengan disebutkan cor pulmonale akutCor pulmonale akut NOS
I26.9 Emboli pulmonalis tanpa disebutkan cor pulmonale akutEmboli pulmonalis NOS
I27 Penyakit jantung-paru lainnya
I27.0 Hipertensi pulmonalis primer
I27.1 Penyakit jantung kifo-skoliotik
I27.2 Hipertensi pulmonalis sekunder lainGunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi penyakit dasar.
I27.8 Penyakit jantung-paru lain yang dijelaskanKecuali: Cacad Eisenmenger (Q21.8).
I27.9 Penyakit jantung-paru, tak dijelaskanPenyakit kardiopulmonalis kronikKor pulmonale (kronik) NOS
6
ICD 10 2nded Apikes Iris
I28 Penyakit pembuluh pulmonalis lain
I28.0 Fistula arteriovena pembuluh pulmonalis
I28.1 Aneurisma arteri pulmonalis
I28.8 Penyakit pembuluh pulmonalis lain yang dijelaskan: Ruptur, stenosis, striktura:
pada pembuluh pulmonalis
I28.9 Penyakit pembuluh pulmonalis, tak dijelaskan
Bentuk-bentuk lain penyakit jantung (I30-I52)
I30 Perikarditis akut Termasuk: effusi perikardium akutKecuali: perikarditis rematik (akut) (I01.0)
I30.0 Perikarditis idiopatik nonspesifik akut
I30.1 Perikarditis infeksiPericarditis: pneumokokus, stafilokokus, streptokokus, purulenta, virusPioperikarditisGunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi.
I30.8 Bentuk-bentuk lain perikarditis akut
I30.9 Perikarditis akut, tak dijelaskan
I31 Penyakit lain pada perikardium Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.2), komplikasi sekarang menyusul MCI akut (I23.-),
sindroma pasca-kardiotomi (I97.0), trauma (S26.-)
I31.0 Perikarditis adhesif kronik Accretio cordisPerikardium adherentMediastinoperikarditis adhesif
I31.1 Perikarditis konstriktif kronikConcretio cordisKalsifikasi perikardium
I31.2 Hemoperikardium, n.e.c.
I31.3 Effusi perikardium (bukan radang)Chylopericardium
I31.8 Penyakit lain perikardium yang dijelaskan Plaque epikardiumAdhesi perikardium pada fokus tertentu
I31.9 Penyakit perikardium, tak dijelaskanCardiac tamponadePerikarditis (kronik) NOS
I32* Perikarditis pada penyakit c. e.
I32.0* Perikarditis pada penyakit bakteri c. e. Pericarditis: TB (A18.8†), meningokokus (A39.5†), sifilis (A52.0†), gonokokus (A54.8†)
I32.1* Perikarditis pada penyakit infeksi atau parasit lain c. e.
I32.8* Perikarditis pada penyakit lain c. e.Perikarditis (pada ):- rematoid (M05.3†), systemic lupus erythematosus (M32.1†), uremik (N18.8†)
I33 Endokarditis akut dan subakut Kecuali: endokarditis rematik akut (I01.1)
endokarditis NOS (I38)
I33.0 Endokarditis infeksi akut dan subakutEndokarditis (akut)(subakut):
7
ICD 10 2nded Apikes Iris
- bakteri, infektif NOS- lenta, ulseratif, malignant, septik
I33.9 Endokarditis akut, tak dijelaskanEndokarditis, mioendokarditis, periendokarditis:
akut atau subakut
I34 Kelainan katup mitral non-rematik Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I05.-)
katup mitral dengan: stenosis (I05.0), kegagalan (I05.8), penyakit (I05.9)kalau penyebab tidak jelas, tapi disebutkan: - stenosis atau obstruksi mitral (I05.0)- penyakit katup aorta (I08.0)kalau dinyatakan kongenital (Q23.2, Q23.3)
I34.0 Insufisiensi (katup) mitralInkompetensi atau regurgitasi (katup) mitral:
NOS atau penyebab dijelaskan selain rematik
I34.1 Prolapsus (katup) mitral Sindroma katup mitral lembek [floppy]Kecuali: sindroma Marfan (Q87.4)
I34.2 Stenosis (katup) mitral non-rematik
I34.8 Kelainan katup mitral non-rematik lain
I34.9 Kelainan lain katup mitral non-rematik, tak dijelaskan
I35 Kelainan katup aorta non-rematik Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I06.-)
kalau sebab tak dijelaskan tapi disebutkan penyakit katup mitral (I08.0)stenosis subaorta hipertrofik (I42.1)kalau dinyatakan kongenital (Q23.0, Q23.1)
I35.0 Stenosis (katup) aorta
I35.1 Insufisiensi (katup) aortaInkompetensi atau regurgitasi (katup) aorta:
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
I35.2 Stenosis (katup) aorta dengan insufisiensi
I35.8 Kelainan katup aorta lain
I35.9 Kelainan katup aorta, tak dijelaskan
I36 Kelainan katup trikuspid non-rematik Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I07.-), kalau penyebab tak dijelaskan (I07.-)
kalau dinyatakan kongenital (Q22.4, Q22.8, Q22.9)
I36.0 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik
I36.1 Insufisiensi (katup) trikuspid non-rematikInkompetensi atau regurgitasi (katup) trikuspid:
penyebab dijelaskan, selain rematik
I36.2 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik dengan insufisiensi
I36.8 Kelainan katup trikuspid non-rematik lainnya
I36.9 Kelainan katup trikuspid non-rematik, tak dijelaskan
I37 Kelainan katup pulmonalis Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.8)
kalau dinyatakan kongenital (Q22.1, Q22.2, Q22.3)
I37.0 Stenosis katup pulmonalis
I37.1 Insufisiensi katup pulmonalisInkompetensi atau regurgitasi (katup) pulmonalis:
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik
I37.2 Stenosis katup pulmonalis dengan insufisiensi
8
ICD 10 2nded Apikes Iris
I37.8 Kelainan katup pulmonalis lain
I37.9 Kelainan katup pulmonalis, tak dijelaskan
I38 Endokarditis, katup tak dijelaskan Endokarditis (kronik) NOSKatup yang inkompeten, insufisien, regurgitasi, atau stenosis:
jenis katup tidak disebutkanNOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik atau kongenital
Valvulitis (kronik), katup tidak disebutkan;
NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik atau kongenitalKecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.1)
insufisiensi katup jantung kongenital NOS (Q24.8)stenosis kongenital katup jantung NOS (Q24.8) fibroelastosis endokardium (I42.4)
I39* Endokarditis dan kelainan katup pada penyakit c. e. Termasuk: keterlibatan endokardium pada:
- demam tifoid (A01.0†), TB (A38.8†), infeksi meningokokus (A39.5†)- sifilis (A52.0†), infeksi gonokokus (A54.8†), infeksi kandida (B37.6†),- arthritis rematoid (M05.3†), penyakit Libman Sacks (M32.1†)
I39.0* Kelainan katup mitral pada penyakit c. e.
I39.1* Kelainan katup aorta pada penyakit c. e.
I39.2* Kelainan katup trikuspid pada penyakit c. e.
I39.3* Kelainan katup pulmonalis pada penyakit c. e.
I39.4* Kelainan katup ganda pada penyakit c. e.
I39.8* Endokarditis, katup tidak jelas, pada peny. c. e.
I40 Miokarditis akut
I40.0 Miokarditis infeksiMiokarditis septikGunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi.
I40.1 Miokarditis tersendiri (isolated)
I40.8 Miokarditis akut lain
I40.9 Miokarditis akut, tak dijelaskan
I41* Miokarditis pada penyakit c. e.
I41.0* Miokarditis pada penyakit bakteri c. e.Miokarditis: - TB (A18.8†), difteria (A36.8†), meningokokus (A39.5†), - sifilis (A52.0†), gonokokus (A54.8†)
I41.1* Miokarditis pada penyakit virus c. e.. Miokarditis influenza (akut):- virus flu burung teridentifikasi (J09†)- virus lain teridentifikasi (J10.8†)- virus tak teridentifikasi (J11.8†)Miocarditis mumps (B26.8†)
I41.2* Miokarditis pada peny. infeksi dan parasit c. e.Miokarditis pada:- penyakit Chagas: akut (B57.0†), (kronik) (B57.2†)- toxoplasmosis (B58.8†)
I41.8* Miokarditis pada penyakit lain c. e. Miokarditis sarkoid (D86.8†)Miokarditis rematoid (M05.3†)
I42 Kardiomiopati
9
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: kardiomiopati yang mempersulit: nifas (O90.3), kehamilan (O99.4)kardiomiopati iskemik (I25.5)
I42.0 Kardiomiopati dilatasi Kardiomiopati kongestif
I42.1 Kardiomiopati hipertrofik obstruktifStenosis subaorta hipertrofik
I42.2 Kardiomiopati hipertrofik lainnyaKardiomiopati hipertrofik non-obstruktif
I42.3 Penyakit endomiokardium (eosinofilik)Fibrosis endomiokardium (tropik)Endokarditis Löffler
I42.4 Fibroelastosis endokardiumKardiomiopati kongenital
I42.5 Kardiomiopati restriktif lainnya Kardiomiopati konstriktif NOS
I42.6 Kardiomiopati alkoholik
I42.7 Kardiomiopati akibat drugs dan agen luar lainnyaGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi penyebab.
I42.8 Kardiomiopati lain
I42.9 Kardiomiopati, tak dijelaskanKardiomiopati (primer) (sekunder) NOS
I43* Kardiomiopati pada penyakit c. e.
I43.0* Kardiomiopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.Kardiomiopati pada difteria (A36.8†)
I43.1* Kardiomiopati pada penyakit metabolikAmiloidosis jantung (E85.-†)
I43.2* Kardiomiopati pada penyakit giziKardiomiopati nutrisi NOS (E63.9†)
I43.8* Kardiomiopati pada penyakit lain c. e.Penyakit jantung tirotoksikosis (E05.9†),Tofi gout pada jantung (M10.0†)
I44 Blok atrioventrikel dan cabang bundel kiri
I44.0 Blok atrioventrikel, tingkat pertama
I44.1 Blok atrioventrikel, tingkat keduaBlok atrioventrikel tipe I dan IIBlok tingkat kedua, tipe I dan IIBlok Möbitz tipe I dan IIBlok Wenckebach
I44.2 Blok atrioventrikel komplitBlok jantung komplit NOSBlok tingkat ketiga
I44.3 Blok atrioventrikel lain dan tak dijelaskan Blok atrioventrikel NOS
I44.4 Blok fasikulus anterior kiri
I44.5 Blok fasikulus posterior kiri
I44.6 Blok fasikulus lain dan tak dijelaskanHemiblok cabang bundel kiri NOS
I44.7 Blok cabang bundel kiri, tak dijelaskan
I45 Kelainan konduksi lain
I45.0 Blok fasikulus kanan
I45.1 Blok cabang bundel kanan lain dan tak dijelaskan
10
ICD 10 2nded Apikes Iris
Blok cabang bundel kanan NOS
I45.2 Blok bifasikulus
I45.3 Blok trifasikulus
I45.4 Blok intraventrikel non-spesifikBlok cabang bundel NOS
I45.5 Blok jantung lain yang dijelaskanBlok sinoatrium, blok sinoaurikulumKecuali: blok jantung NOS (I45.9)
I45.6 Sindroma pre-eksitasiEksitasi atrioventrikel anomaliKonduksi atrioventrikel: dipercepat, tambahan. pre-eksitasi Sindroma Lown-Ganong-LevineSindroma Wolff-Parkinson-White
I45.8 Kelainan konduksi lain yang dijelaskanDisosiasi atrioventrikel [AV]Disosiasi interferensi Sindroma long QTKecuali: pemanjangan interval QT (R94.3)
I45.9 Kelainan konduksi, tak dijelaskanBlok jantung NOSSindroma Stokes-Adams
I46 Cardiac arrest Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)syok kardiogenik (R57.0)
I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil
I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskanKecuali: mati mendadak NOS (R96.-)
mati mendadak dengan: - infark miokardium (I21-I22), kelainan konduksi (I44-I45)
I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan
I47 Takikardia paroxismal Kecuali: mempersulit:
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)takikardia: NOS (R00.0), sinoaurikuler (R00.0), sinus NOS (R00.0)
I47.0 Aritmia ventrikel re-entri
I47.1 Takikardia supraventrikelTakikardia paroksismal: - atrium- atrioventrikel (AV)- junction [bundel His dan fasikulus]- nodus
I47.2 Takikardia ventrikel
I47.9 Takikardia paroksismal, tak dijelaskanSindroma Bouveret(-Hoffmann)
I48 Fibrillasi dan flutter atrium
I49 Aritmia jantung lainnya Kecuali: disritmia neonatus (P29.1)
bradikardia: NOS (R00.1), sinoatrium (R00.1), sinus (R00.1), vagus (R00.1)mempersulit:
11
ICD 10 2nded Apikes Iris
- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)
I49.0 Fibrillasi dan flutter ventrikel
I49.1 Depolarisasi prematur atriumDenyut prematur atrium
I49.2 Depolarisasi prematur junction
I49.3 Depolarisasi prematur ventrikel
I49.4 Depolarisasi prematur lain dan tak dijelaskan:Ekstrasistole, aritmia ekstrasistolikDenyut ektopik, denyut prematur NOS, kontraksi prematur
I49.5 Sick sinus syndromeSindroma takikardia-bradikardia
I49.8 Aritmia jantung lainnya yang dijelaskanGangguan irama:- nodus, sinus koronaria, ektopik,
I49.9 Aritmia jantung, tak dijelaskanAritmia (jantung) NOS
I50 Heart failure Kecuali: akibat hipertensi (I11.0), akibat hipertensi dengan penyakit ginjal (I13.-)
setelah bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung (I97.1)mempersulit:- abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8)- bedah dan prosedur obstetri (O75.4)kegagalan jantung neonatus (P29.0)
I50.0 Payah jantung kongestifPenyakit jantung kongestifPayah ventrikel kanan (akibat payah jantung kiri)
I50.1 Payah ventrikel kiriEdema paru-paru dengan disebutkan:
penyakit jantung NOS atau payah jantungAsma jantungPayah jantung kiri
I50.9 Payah jantung, tak dijelaskanPayah jantung atau miokardium NOS
I51 Komplikasi penyakit jantung dan penyakit jantung yang deskripsinya kabur Kecuali: setiap kondisi pada I51.4-I51.9 akibat hipertensi (I11.-),
- dengan penyakit ginjal (I13.-)kalau dinyatakan rematik (I00-I09)komplikasi yang timbul menyusul MCI akut (I23.-);
I51.0 Cacad septum jantung, didapatCacad septum didapat (lama): atrium, aurikuler, ventrikel
I51.1 Ruptur chordae tendineae, not elsewhere classified
I51.2 Ruptur m. papillaris, not elsewhere classified
I51.3 Rhrombosis intracardiak, not elsewhere classifiedThrombosis (lama): apex, atrium, aurikuler, ventrikel
I51.4 Miokarditis, tak dijelaskanFibrosis miokardiumMiokarditis: NOS, kronik (interstitium)
I51.5 Degenerasi miokardiumDegenerasi lemak pada jantung atau miokardiumDegenerasi senilis pada jantung atau miokardiumPenyakit miokardium
I51.6 Penyakit kardiovaskuler, tak dijelaskan
12
ICD 10 2nded Apikes Iris
Cardiovascular accident NOSKecuali: penyakit kardiovaskuler aterosklerotik, begitu dituliskan (I25.0)
I51.7 KardiomegaliDilatasi jantung, Hipertrofi jantung, Dilatasi ventrikel
I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas Karditis (akut)(kronik)Pankarditis (akut)(kronik)
I51.9 Penyakit jantung, tak dijelaskan
I52* Kelainan jantung lain pada penyakit c. e. Kecuali: Kelainan kardiovascular NOS pada penyakit c. e. (I98.-*)
I52.0* Kelainan jantung lain pada penyakit bakteri c. e.Karditis meningokokus NEC (A39.5†)
I52.1* Kelainan jantung lain pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e.Penyakit jantung-paru pada skhistosomiasis (B65.-†)
I52.8* Kelainan jantung lain pada penyakit lain c. e.Karditis rematoid (M05.3†)
Penyakit-penyakit serebrovaskuler (I60-I69)Termasuk: dengan disebutkan hipertensi (konditsi pada I10 dan I15.-)Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi adanya hipertensiKecuali: dementia vaskuler (F01.-)
serangan iskemia otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-)perdarahan intrakranium akibat trauma (S06.-)
I60 Perdarahan subarakhnoid Termasuk: ruptur aneurisma serebriKecuali: sequelae perdarahan subarakhnoid (I69.0)
I60.0 Perdarahan subarakhnoid dari aliran dan percabangan karotid
I60.1 Perdarahan subarakhnoid dari a. serebri media
I60.2 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans anterior
I60.3 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans posterior
I60.4 Perdarahan subarakhnoid dari a. basilaris
I60.5 Perdarahan subarakhnoid dari a. vertebralis
I60.6 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium lainKeterlibatan ganda arteri-arteri intrakranium
I60.7 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium, tak dijelaskanRuptura aneurisma berry (kongenital) NOSPerdarahan subarakhnoid dari:- arteri serebri NOS, arteri komunikans NOS
I60.8 Perdarahan subarakhnoid lainPerdarahan meningenRuptur malformasi arteriovena serebri
I60.9 Perdarahan subarakhnoid, tak dijelaskanRuptura aneurisma serebri (kongenital) NOS
I61 Perdarahan intraserebri Kecuali: sequelae perdarahan intraserebri (I69.1)
I61.0 Perdarahan intraserebri di hemisfer, subkorteksPerdarahan intraserebri profunda
I61.1 Perdarahan intraserebri di hemisfer, korteks
13
ICD 10 2nded Apikes Iris
Perdarahan lobus serebriPerdarahan intraserebri superfisialis
I61.2 Perdarahan intraserebri di hemisfer, tak dijelaskan
I61.3 Perdarahan intraserebri di batang otak
I61.4 Perdarahan intraserebri di serebellum
I61.5 Perdarahan intraserebri, intraventrikel
I61.6 Perdarahan intraserebri, lokalisasi ganda
I61.8 Perdarahan intraserebri lain
I61.9 Perdarahan intraserebri, tak dijelaskan
I62 Perdarahan intrakranium non-traumatika lainnya Kecuali: sequelae perdarahan intrakranium (I69.2)
I62.0 Perdarahan subdura (akut) (non-traumatika)
I62.1 Perdarahan extradura non-traumatikaPerdarahan epidura non-traumatika
I62.9 Perdarahan intrakranium (non-traumatika), tak dijelaskan
I63 Infark serebri Termasuk: oklusi dan stenosis arteri-arteri serebri dan preserebri, menyebabkan infark serebriKecuali: sequelae infark serebri (I69.3)
I63.0 Infark serebri akibat trombosis arteri preserebralis
I63.1 Infark serebri akibat embolisme arteri preserebralis
I63.2 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri preserebralis
I63.3 Infark serebri akibat trombosis arteri serebralis
I63.4 Infark serebri akibat embolism arteri serebralis
I63.5 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri serebralis
I63.6 Infark serebri akibat trombosis vena serebralis, nonpyogenic
I63.8 Infark serebri lain
I63.9 Infark serebri, tak dijelaskan
I64 Stroke, tak dijelaskan sebagai perdarahan atau infark Cerebrovascular accident NOSKecuali: sequelae stroke (I69.4)
I65 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis, tidak menyebabkan infark serebri Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau trombosis,
pada aa. basilaris, karotis, atau vertebralis, yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I65.0 Oklusi dan stenosis a. vertebralis
I65.1 Oklusi dan stenosis a. basilaris
I65.2 Oklusi dan stenosis a. karotid
I65.3 Oklusi dan stenosis arteri-arteri preserebralis ganda dan bilateral
I65.8 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis lain
I65.9 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis yang tak dijelaskanOklusi dan stenosis arteri preserebralis NOS
I66 Oklusi dan stenosis arteri serebralis, tidak menyebabkan infark serebri Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau trombosis,
pada aa. serebrales media, anterior, dan posterior, serta aa. serebellares,yang tidak menyebabkan infark serebri
Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-)
I66.0 Oklusi dan stenosis a. serebralis media
14
ICD 10 2nded Apikes Iris
I66.1 Oklusi dan stenosis a. serebralis anterior
I66.2 Oklusi dan stenosis a. serebralis posterior
I66.3 Oklusi dan stenosis aa. serebellares
I66.4 Oklusi dan stenosis arteri otak ganda dan bilateral
I66.8 Oklusi dan stenosis arteri otak lainOklusi dan stenosis arteriae perforans
I66.9 Oklusi dan stenosis arteri otak yang tak dijelaskan
I67 Penyakit-penyakit serebrovaskuler lain Kecuali: sequelae dari kondisi pada daftar berikut (I69.8)
I67.0 Disseksi arteri-arteri serebri, tidak rupturKecuali: ruptur arteri-arteri serebri (I60.7)
I67.1 Aneurisma otak, tidak rupturAneurisma otak NOSFistula arteriovena serebri, didapatKecuali: aneurisma serebri kongenital, tidak ruptur (Q28.-)
ruptur aneurisma serebri (I60.-)
I67.2 Aterosklerosis serebriAteroma arteri serebralis
I67.3 Leukoensefalopati vaskuler progresifPenyakit BinswangerKecuali: dementia vaskuler subkorteks (F01.2)
I67.4 Ensefalopati hipertensif
I67.5 Penyakit Moyamoya
I67.6 Trombosis non-piogenik pada sistem vena intrakraniumTrombosis non-piogenik pada:- vena otak, sinus vena intrakranium Kecuali: kalau meimbulkan infark (I63.6)
I67.7 Arteritis serebri, not elsewhere classified
I67.8 Penyakit serebrovaskuler lain yang dijelaskanInsufisiensi serebrovaskuler akut NOSIskemia serebri (kronik)
I67.9 Penyakit serebrovaskuler, tak dijelaskan
I68* Kelainan-kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e.
I68.0* Angiopathy amyloid otak(E85.-†)
I68.1* Arteritis serebri pada penyakit infeksi dan parasit c. e.Arteritis serebri pada:- TB (A18.8†), listeria (A32.8†), sifilis (A52.0†)
I68.2* Arteritis serebri pada penyakit lain c. e. Arteritis serebri pada systemic lupus erythematosus (M32.1†)
I68.8* Kelainan serebrovaskuler lain pada penyakit c. e..
I69 Sequelae penyakit serebrovaskuler Catatan: Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi-kondisi pada I60-I67 sebagai penyebab
sekuel, yang mereka sendiri diklasifikasikan di bagian lain. Sekuel mencakup kondisi yang disebut demikian atau efek jangka panjang, atau terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab.
I69.0 Sekuel perdarahan subarakhnoid
I69.1 Sekuel perdarahan intraserebri
I69.2 Sekuel perdarahan intrakranium non-traumatika lain
I69.3 Sekuel infark serebri
I69.4 Sekuel stroke, yang tidak dinyatakan sebagai perdarahan atau infark
15
ICD 10 2nded Apikes Iris
I69.8 Sekuel penyakit serebrovaskuler lain dan tak dijelaskan
Penyakit-penyakit arteri, arteriol dan kapiler (I70-I79)
I70 Aterosklerosis Termasuk: arteriolosklerosis, arteriosklerosis, penyakit vaskuler arteriosklerotik
ateroma, endarteritis deformans atau obliteransarteritis senilis, endarteritis senilisdegenerasi: arteri, arteriovaskuler, vaskuler
Kecuali: koronaria (I25.1), pulmonalis (I27.0), serebralis (I67.2), mesenterika (K55.1)
I70.0 Aterosklerosis aorta
I70.1 Aterosklerosis a. renalisGinjal GoldblattKecuali: aterosklerosis arteriol ginjal (I12.-)
I70.2 Aterosklerosis arteri anggotaGangren aterosklerosisSklerosis (medial) Mönckeberg's
I70.8 Aterosklerosis arteri lainnya
I70.9 Aterosklerosis generalisata dan tak dijelaskan
I71 Aneurisma dan disseksi aorta
I71.0 Disseksi aorta (semua bagian)Aneurisma dissekans aorta (ruptur)[semua bagian]
I71.1 Aneurisma aorta torakalis, ruptur
I71.2 Aneurisma aorta torakalis, tanpa disebutkan ruptur
I71.3 Aneurisma aorta abdominalis, ruptur
I71.4 Aneurisma aorta abdominalis, tanpa disebutkan ruptur
I71.5 Aneurisma aorta torako-abdominalis, ruptur
I71.6 Aneurisma aorta torako-abdominals, tanpa disebutkan ruptur
I71.8 Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, ruptur; Ruptur aorta NOS
I71.9 Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, tanpa disebutkan rupturAneurisma aorta, dilatasi aorta, nekrosis hialin aorta
I72 Aneurisma lain Termasuk: aneurisma (cirsoid)(palsu)(ruptur)Kecuali: aneurisma (pada):
- retina (H35.0)- jantung (I25.3), koronaria (I25.4), a. pulmonalis (I28.1)- serebri ruptur (I60.-), serebri (nonruptur) (I67.1)- aorta (I71.-), varicose (I77.0)- arteriovena: NOS (Q27.3), didapat (I77.0)
I72.0 Aneurisma a. karotid
I72.1 Aneurisma a. anggota atas
I72.2 Aneurisma a. renalis
I72.3 Aneurisma a. iliaka
I72.4 Aneurisma arteri anggota bawah
I72.8 Aneurisma arteri lain yang dijelaskan
I72.9 Aneurisma pada situs yang tak dijelaskan
I73 Penyakit pembuluh darah perifer lainnya Kecuali: spasma arteri otak (G45.9),
frostbite (T33-T35), immersi tangan atau kaki (T69.0)
16
ICD 10 2nded Apikes Iris
chilblains (T69.1) [merah, bengkak, gatal pada jari, hidung, telinga karena dingin]
I73.0 Sindroma RaynaudPenyakit, gangren, atau fenomenon (sekunder): Raynaud
I73.1 Thromboangiitis obliterans [Buerger]
I73.8 Penyakit pembuluh darah perifer lain yang dijelaskanAcrocyanosisAcroparaesthesia: simple [tipe Schultze], vasomotor [tipe Nothnagel]Erythrocyanosis [garis-garis merah ungu di paha, sering bersama chilblain]Erythromelalgia [pelebaran nyeri pada pembuluh darah anggota]
I73.9 Penyakit pembuluh darah perifer, tak dijelaskanClaudicatio intermittentSpasme arteri
I74 Embolisme dan trombosis arteri Termasuk: infark: embolik, trombotik
oklusi: embolik, trombotikKecuali: embolisme dan trombosis:
- retina (H34.-), koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-), - mesenterika (K55.0), renalis (N28.0)- vertebralis (I63.0-I63.2, I65.0), basilaris (I63.0-I63.2, I65.1), - karotid (I63.0-I63.2, I65.2), preserebri (I63.0-I63.2, I65.9)- serebri (I63.3-I63.5, I66.9), - mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
I74.0 Embolisme dan trombosis aorta abdominalisSindroma bifurkatio aortaSindroma Leriche
I74.1 Embolisme dan trombosis bagian aorta lain dan tak dijelaskan
I74.2 Embolisme dan trombosis arteri anggota atas
I74.3 Embolisme dan trombosis arteri anggota bawah
I74.4 Embolisme dan trombosis arteri anggota, tak dijelaskanEmbolisme arteri perifer
I74.5 Embolisme dan trombosis arteri iliaka
I74.8 Embolisme dan trombosis arteri lain
I74.9 Embolisme dan trombosis arteri yang tak dijelaskan
I77 Kelainan lain arteri dan arteriol Kecuali: a. pulmonalis (I28.-)
angiitis hipersensitivitas (M31.0), penyakit kolagen (vaskuler) (M30-M36)
I77.0 Fistula arterio-vena, didapatVarix dengan aneurismaAneurisma arterio-vena, didapatKecuali: koronaria (I25.4), serebri (I67.1)
aneurisma arteriovena NOS (Q27.3)traumatika - lihat cedera pembuluh darah menurut regio tubuh.
I77.1 Striktura arteri
I77.2 Ruptura arteriFistula pada arteriKecuali: ruptur trauma arteri; lihat cedera pembuluh darah menurut regio tubuh
I77.3 Displasia fibromuskuler arteri
I77.4 Sindroma kompresi arteri seliaka [Coeliac artery]
I77.5 Nekrosis arteri
I77.6 Arteritis, tak dijelaskanAortitis NOSEndarteritis NOS
17
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: arteritis or endarteritis:- koroner (I25.8), serebri NEC (I67.7)- senilis (I70.-), deformans (I70.-), obliterans (I70.-)- arkus aorta [Takayasu] (M31.4), giant cell (M31.5-M31.6)
I77.8 Kelainan arteri dan arteriol lain yang dijelaskanErosi arteri, ulkus arteri
I77.9 Kelainan arteri dan arteriol, tak dijelaskan
I78 Penyakit-penyakit kapiler
I78.0 Telangiektasi hemoragika herediterPenyakit Rendu-Osler-Weber
I78.1 Naevus, non-neoplasticNaevus: araneus, spider, stellarKecuali: naevus: NOS, biru, melanositik, berambut, berpigmen (D22.-)
naevus:- flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrucosa (Q82.5)- vascular NOS (Q82.5)
I78.8 Penyakit-penyakit kapiler lain
I78.9 Penyakit-penyakit kapiler, tak dijelaskan
I79* Kelainan arteri, arteriol, dan kapiler pada penyakit c. e..
I79.0* Aneurisma aorta pada penyakit c. e..Aneurisma aorta sifilitika (A52.0†)
I79.1* Aortitis pada penyakit c. e.Aortitis sifilitika (A52.0†)
I79.2* Angiopati perifer pada penyakit c. e..Angiopati perifer diabetetika (E10-E14† dengan karakter keempat .5)
I79.8* Kelainan arteri, arteriol dan kapiler lain pada penyakit c. e.
Penyakit vena, pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, NEC (I80-I89)
I80 Flebitis dan tromboflebitis Termasuk: endoflebitis, periflebitis, flebitis supuratif, radang venaKecuali: tromboflebitis migrans (I82.1), sindroma postflebitik (I87.0)
flebitis and tromboflebitis (pada):intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08), (vena) porta (K75.1)intraspinal, nonpiogenik (G95.1), intrakranium, nonpiogenik (I67.6)
mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7)mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-)
I80.0 Flebitis dan tromboflebitis vena superfisialis anggota bawah
I80.1 Flebitis dan tromboflebitis vena femoralis
I80.2 Flebitis dan tromboflebitis vena profunda lain anggota bawahDeep vein thrombosis NOS
I80.3 Flebitis dan tromboflebitis anggota bawah, tak dijelaskanEmbolisme dan trombosis anggota bawah NOS
I80.8 Flebitis dan tromboflebitis pada situs lain
I80.9 Flebitis dan tromboflebitis pada situs yang tak dijelaskansite
I81 Trombosis vena porta Obstruksi (vena) portaKecuali: flebitis vena porta (K75.1)
I82 Embolisme dan trombosis vena lainnya Kecuali: embolisme dan trombosis vena (pada):
18
ICD 10 2nded Apikes Iris
- intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08), - intraspinal, nonpiogenik (G95.1), - intrakranium, nonpiogenik (I67.6)- koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-), otak (I63.6, I67.6)- anggota bawah (I80.-), porta (I81), mesenterika (K55.0)- mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7)- mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-)
I82.0 Sindroma Budd-Chiari
I82.1 Thromboflebitis migrans
I82.2 Embolisme dan thrombosis vena cava
I82.3 Embolisme dan thrombosis v. renalis
I82.8 Embolisme dan thrombosis vena lain yang dijelaskan
I82.9 Embolisme dan thrombosis pada vena, tak dijelaskanEmbolisme vena NOSThrombosis (vena) NOS
I83 Varises vena anggota bawah Kecuali: komplikasi:
- kehamilan (O22.0)- nifas (O87.8)
I83.0 Varises vena anggota bawah dengan ulkusSetiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus atau dinyatakan bertukakVaricose ulcer (anggota bawah, semua bagian)
I83.1 Varises vena anggota bawah dengan peradanganSetiap kondisi pada I83.9 dengan peradangan atau dinyatakan meradangStasis dermatitis NOS
I83.2 Varises vena anggota bawah dengan ulkus serta peradanganSetiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus dan peradangan
I83.9 Varises vena anggota bawah tanpa ulkus atau peradanganFlebektasia pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskanVarises vena pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskanVarix pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan
I84 Haemoroid Termasuk: piles
varises vena anus dan rektumKecuali: mempersulit: kehamilan (O22.4), melahirkan dan nifas (O87.2)
I84.0 Haemoroid internal dengan trombosis
I84.1 Haemoroid internal dengan komplikasi lainHaemoroid internal dengan:- perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi
I84.2 Haemoroid internal tanpa komplikasiHaemoroid internal NOS
I84.3 Haemoroid external dengan trombosisTrombosis perianusHematoma perianus (nontraumatika)
I84.4 Haemoroid external dengan komplikasi lainHaemoroid external dengan:- perdarahan. prolaps, strangulata, ulserasi
I84.5 Haemoroid external tanpa komplikasi Haemoroid external NOS
I84.6 Tonjolan kulit (skin tags) sisa haemoroidSkin tags pada anus atau rektum
I84.7 Haemoroid dengan trombosis yang tak dijelaskan Haemoroid dengan trombosis, tak dijelaskan internal atau external
19
ICD 10 2nded Apikes Iris
I84.8 Haemoroid yang tak dijelaskan dengan komplikasi lainHaemoroid yang tak dijelaskan internal atau external dengan:- perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi
I84.9 Haemoroid yang tak dijelaskan tanpa komplikasiHaemoroid NOS
I85 Varises esofagus
I85.0 Varises esofagus dengan perdarahan
I85.9 Varises esofagus tanpa perdarahanVarises esofagus NOS
I86 Varises vena pada situs lain Kecuali: varises retina (H35.0)
varises vena pada situs yang tak dijelaskan (I83.9)
I86.0 Varices sublingualis
I86.1 Varices skrotumVaricocele
I86.2 Varices pelvis
I86.3 Varices vulvaKecuali: mempersulit hamil (O22.1)
mempersulit melahirkan dan nifas (O87.8)
I86.4 Varises lambung
I86.8 Varises vena pada situs lain yang dijelaskanVarises vena pada septum hidung
I87 Kelainan vena lain
I87.0 Sindroma pasca-flebitis
I87.1 Kompresi venaStriktura venaSindroma vena kava (inferior) (superior)Kecuali: pulmonalis (I28.8)
I87.2 Insuffisiensi vena (kronik) (periferal)
I87.8 Kelainan vena lain yang dijelaskan
I87.9 Kelainan vena, tak dijelaskan
I88 Limfadenitis nonspesifik Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1)
limfadenitis akut, selain mesenterika (L04.-)pembesaran nodus limfe NOS (R59.-)
I88.0 Limfadenitis mesenterika nonspesifik Limfadenitis mesenterika (akut)(kronik)
I88.1 Limfadenitis kronik, selain mesenterikaAdenitis kronik pada semua nodus limfe selain mesenterikaLimfadenitis kronik, pada semua nodus limfe selain mesenterika
I88.8 Limfadenitis nonspesifik lain
I88.9 Limfadenitis nonspesifik, tak dijelaskanLimfadenitis NOS
I89 Kelainan non-infektif lain pembuluh limfatik dan nodus limfe Kecuali: chylocele: filaria (B74.-), tunica vaginalis (non-filaria) NOS (N50.8)
limfoedema pasca-mastektomi (I97.2)limfoedema herediter (Q82.0)pembesaran kelenjar limfe NOS (R59.-)
I89.0 Limfoedema, not elsewhere classifiedLimfangiektasis
20
ICD 10 2nded Apikes Iris
I89.1 LimfangitisLimfangitis: NOS, kronik, subakutKecuali: limfangitis akut(L03.-)
I89.8 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe lain yang dijelaskanChylocele (nonfilaria), retikulosis lipomelanotik
I89.9 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, tak dijelaskanPenyakit pembuluh limfatik NOS
Kelainan lain dan tak dijelaskan pada sistem sirkulasi (I95-I99)
I95 Hipotensi Kecuali: sindroma hipotensi maternal (O26.5)
kolaps kardiovaskuler (R57.9)pembacaan tekanan darah rendah non-spesifik NOS (R03.1)
I95.0 Hipotensi idiopatik
I95.1 Hipotensi ortostatikHipotensi, posturalKecuali: hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager] (G90.3)
I95.2 Hipotensi akibat obat
I95.8 Hipotensi lain Hipotensi kronik
I95.9 Hipotensi, tak dijelaskan
I97 Kelainan sistem sirkulasi pasca-prosedur, not elsewhere classified Kecuali: syok pasca-bedah (T81.1)
I97.0 Sindroma pasca-kardiotomi
I97.1 Kekacauan fungsional lain menyusul operasi jantungInsufisiensi jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantungPayah jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung
I97.2 Sindroma limfoedema pasca-mastektomiElefantiasis akibat mastektomiObliterasi pembuluh limfatik akibat mastektomi
I97.8 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi lain, not elsewhere classified
I97.9 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi, tak dijelaskan
I98* Kelainan lain sistem sirkulasi pada penyakit c. e. Kecuali: kelainan yang diklasifikasikan pada kategori asterisk lain di dalam bab ini
I98.0* Sifilis kardiovaskulerSifilis kardiovaskuler:- kongenital, lanjut (A50.5†)- NOS (A52.0†)
I98.1* Kelainan kardiovaskuler pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e.. Keterlibatan kardiovaskuler pada penyakit Chagas (kronik) NEC (B57.2†)Lesi kardiovaskuler pada pinta [carate] (A67.2†),
I98.2* Varises oesofagus tanp perdarahan pada penyakit c. e.Varises oesofagus pada: - skistosomiasis (B65.-†), - kelainan hati (K70-K71†, K74.-†)
I98.2* Varises oesofagus dengan perdarahan pada penyakit c. e.Varises oesofagus pada: - skistosomiasis (B65.-†), - kelainan hati (K70-K71†, K74.-†)
I98.8* Kelainan sistem sirkulasi lain yang dijelaskan pada penyakit c. e.
I99 Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan
21
ICD 10 2nded Apikes Iris
22
CHAPTER IX. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN (J00-J99)
Kecuali:Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)Neoplasma (C00-D48)Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme (E00-E90)Komplikasi kehamilan, melahirkan dan puerperium (O00-O99)Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)Kelainan kongenital dan kromosom (Q00-Q99)Gejala, tanda, dan penemuan klinis/lab abnormal (R00-R99)Cedera, keracunan dan akibat faktor luar lainnya (S00-T98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:J00-J06 Infeksi pernafasan atas akut J09-J18 Influenza dan pneumoniaJ20-J22 Infeksi pernafasan bawah akut lain J30-J39 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas J40-J47 Penyakit saluran pernafasan bawah kronis J60-J70 Penyakit paru akibat agen luar J80-J84 Penyakit pernafasan lain yang terutama pada interstitium J85-J86 Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan bawah J90-J94 Penyakit-penyakit lain pleura J95-J99 Penyakit-penyakit lain sistem pernafasan
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sbb.:J17* Pneumonia pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain J91* Effusi pleura pada keadaan yang diklasifikasi di tempat lain J99* Kelainan pernafasan pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
Infeksi saluran pernafasan atas (J00-J06)Kecuali: Penyakit paru-paru obstruksi kronik (PPOK) dengan eksaserbasi akut (J44.1)
J00 Nasofaringitis akut [common cold] Coryza (akut); nasal catarrh [rhinitis katarrhalis], akut; rhinitis akut, rhinitis infektifNasofaringitis: NOS, infektif NOSKecuali: rhinitis: vasomotor (J30.0), allergika (J30.1-J30.4), kronik (J31.0), NOS (J31.0)
faringitis dan sore throat: NOS (J02.9), akut (J02.-), kronik (J31.2)nasofaringitis, kronik (J31.1)
J01 Sinusitis akut Termasuk: abses, empyema, infeksi, radang, suppurasi
yang dinyatakan akut pada sinus (aksesorius)(nasalis):Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksiKecuali: sinusitis, kronik atau NOS (J32.-)
J01.0 Sinusitis maksillaris akutAntritis akut
J01.1 Sinusitis frontalis akut
J01.2 Sinusitis ethmoidalis akut
J01.3 Sinusitis sfenoidalis akut
J01.4 Pansinusitis akut
J01.8 Sinusitis akut lainnyaSinusitis akut yang melibatkan lebih dari satu sinus, tapi bukan pansinusitis
J01.9 Sinusitis akut, tidak dijelaskan
ICD 10 2nded Apikes Iris
J02 Faringitis akut Termasuk: sore throat akutKecuali: abses: retrofarings (J06.0), peritonsil (J36), farings (J39.1)
laringofaringitis akut (J06.0), faringitis kronis (J31.2)
J02.0 Faringitis streptokokusSore throat streptokokusKecuali: scarlet fever (A38)
J02.8 Faringitis akut akibat organisme lain yang dijelaskanGunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksiKecuali: faringitis (akibat):
herpesvirus [herpes simplex] (B00.2), vesikularis enterovirus (B08.5), mononukleosis infeksiosa (B27.-)virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J02.9 Faringitis akut, tidak dijelaskan; Faringitis (akut) NOS, gangrenosa, infektif NOS, supuratif, ulseratifSore throat (akut) NOS
J03 Tonsillitis akut Kecuali: abses peritonsil (J36)
sore throat: akut (J02.-), streptokokus (J02.0), NOS (J02.9)
J03.0 Tonsillitis streptokokus
J03.8 Tonsillitis akut karena organisme lain yang dijelaskanGunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksiKecuali: faringotonsillitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.2)
J03.9 Tonsillitis akut, tidak dijelaskanTonsillitis (akut) NOS, folikuler, gangrenosa, infektif, ulseratif
J04 Laryngitis dand trakheitis akut Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksiKecuali: laringitis obstruktif akut [croup] dan epiglottitis (J05.-)
laringismus (stridulus) (J38.5)
J04.0 Laryngitis akutLaringitis (akut): NOS, edematosa, subglottis, supuratif, ulseratifKecuali: laringitis kronik (J37.0)
laringitis influenza, virus: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J04.1 Trakheitis akutTrakheitis (akut): NOS, kataralisKecuali: trakheitis kronik (J42)
J04.2 Laryngotrakheitis akutLaryngotrakheitis NOS; Trakheitis (akut) dengan laringitis (akut)Kecuali: laringotrakheitis kronik (J37.1)
J05 Laryngitis obstruksi akut [croup] dan epiglottitis akut Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
J05.0 Laryngitis obstruktif akut [croup]Laryngitis obstruktif NOS
J05.1 Epiglottitis akutEpiglottitis NOS
J06 Infeksi saluran pernafasan atas akut ganda dan tempat tidak dijelaskan Kecuali: infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22)
virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1)
J06.0 Laryngopharyngitis akut
J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya dengan situs ganda
J06.9 Infeksi saluran pernafasan atas akut, tidak dijelaskan
2
ICD 10 2nded Apikes Iris
Penyakit saluran pernafasan atas, akutInfeksi saluran pernafasan atas NOS
Influenza dan pneumonia (J09-J18)
J09 Influenza akibat virus influenza burung yang diidentifikasi Influenza akibat virus-virus influenza yang normalnya hanya menginfeksi burung, dan kadang-kadang binatang lain.
J10 Influenza karena virus influenza lain yang diidentifikasi Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab:
infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14)
J10.0 Influenza dengan pneumonia, virus influenza lain diidentifikasi(Broncho) pneumonia influenza, virus influenza lain diidentifikasi
J10.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus influenza lain diidentifikasiVirus influenza lain diidentifikasi pada:
InfluenzaInfeksi saluran pernafasan atas akut, faringitis, laringitis, effusi pleura: influenza,
J10.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus influenza lain diidentifikasiVirus influenza lain diidentifikasi pada:
ensefalopati akibat influenza, miokarditis (akut) influenza, gastroenteritis influenza:
J11 Influenza, virus tidak teridentifikasi Termasuk: influenza, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal
influenza virus, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenalKecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab
infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14)
J11.0 Influenza dengan pneumonia, virus tidak diidentifikasi(Bronkho) pneumonia influenza, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal
J11.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus tidak diidentifikasiInfluenza NOSInfeksi saluran pernafasan atas akut influenza, faringitis influenza, laringitis influenza, effusi pleura influenza, tidak dijelaskan atas virus spesifik tidak diidentifikasi
J11.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus tidak diidentifikasiEnsefalopati akibat influenza, miokarditis influenza, gastroenteritis influenza, tidak dijelaskan atas virus spesifik tidak diidentifikasi
J12 Pneumonia virus, not elsewhere classified Termasuk: bronkhopneumonia akibat virus selain virus influenzaKecuali: pneumonia pada influenza (J09, J10.0, J11.0)
pneumonia: benda padat dan cairan (J69.-), lipoid (J69.1), interstitialis NOS (J84.9)pneumonia aspirasi (akibat): NOS (J69.0)anaesthesia sewaktu: hamil (O29.0), melahirkan (O74.0), nifas (O89.0)
pneumonia: kongenital (P23.0), neonatus (P24.9), pneumonitis rubella kongenital (P35.0)severe acute respiratory syndrome [SARS] (U04.9)
J12.0 Pneumonia adenovirus
J12.1 Pneumonia virus sinsitium pernafasan (respiratory syncytial virus)
J12.2 Pneumonia virus parainfluenza
J12.8 Pneumonia virus lainnya
J12.9 Pneumonia virus, tidak dijelaskan
J13 Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae
3
ICD 10 2nded Apikes Iris
Bronchopneumonia akibat S. pneumoniaeKecuali: pneumonia kongenital akibat S. pneumoniae (P23.6)
pneumonia akibat streptokokus lain (J15.3-J15.4)
J14 Pneumonia akibat Haemophilus influenzae Bronchopneumonia akibat H. influenzaeKecuali: pneumonia kongenital akibat H. influenzae
J15 Pneumonia bakteri, not elsewhere classified Termasuk: bronkhopneumonia akibat bakteri selain S. pneumoniae and H. influenzaeKecuali: penyakit Legionnaires (A48.1),
pneumonia khlamidia (J16.0), pneumonia kongenital (P23.-)
J15.0 Pneumonia akibat Klebsiella pneumoniae
J15.1 Pneumonia akibat Pseudomonas
J15.2 Pneumonia akibat stafilokokus
J15.3 Pneumonia akibat streptokokus, group B
J15.4 Pneumonia akibat streptokoki lainKecuali pneumonia akibat: streptokokus, group B (J15.3), S pneumoniae (J13)
J15.5 Pneumonia akibat Escherichia coli
J15.6 Pneumonia akibat bakteri Gram negatif aerobik lain: Pneumonia akibat Serratia marcescens
J15.7 Pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae
J15.8 Penumonia bakteri lainnya
J15.9 Penumonia bakteri, tidak dijelaskan
J16 Penumonia akibat organisme menular lainnya, n e c. Kecuali: ornithosis (A70), pneumocystosis (B59)
pneumonia: NOS (J18.9), kongenital (P23.-)
J16.0 Pneumonia khlamidia
J16.8 Penumonia akibat organisme menular lainnya yang dijelaskan
J17* Pneumonia pada penyakit yan diklasifikasi di tempat lain
J17.0* Pneumonia pada penyakit bakteri c.e.Pneumonia (akibat)(dalam):
demam tifoid (A01.0†), infeksi salmonella (A02.2†), tularaemia (A21.2†), anthrax (A22.1†), whooping cough [batuk rejan] (A37.-†), aktinomikosis (A42.0†),nokardiosis (A43.0†), gonorrhoea (A54.8†)
J17.1* Pneumonia pada penyakit virus c.e.Pneumonia pada: varisella (B01.2†), measles (B05.2†), rubella (B06.8†), penyakit cytomegalovirus (B25.0†)
J17.2* Pneumonia pada penyakit jamur (mycoses)Pneumonia dalam: kandidiasis (B37.1†), kokidioidomikosis (B38.0-B38.2†), histoplasmosis (B39.-†), aspergillosis (B44.0-B44.1†)
J17.3* Pneumonia pada penyakit parasitPneumonia dalam: toxoplasmosis (B58.3†), skistosomiasis (B65.-†), askariasis (B77.8†)
J17.8* Pneumonia pada penyakit lain c.e.Pneumonia (dalam): spirochaeta, not elsewhere classified (A69.8†), ornithosis (A70†), Q fever (A78†), demam rematik (I00†)
J18 Pneumonia, organisme tidak dijelaskan Kecuali: pneumonia aspirasi (akibat):
NOS (J69.0), anaesthesia waktu: hamil (O29.0), melahirkan (O74.0), nifas (O89.0)
pneumonia: solids and liquids (J69.-), lipoid (J69.1)pneumonia: interstitialis biasa (J84.1), interstitialis NOS (J84.9)pneumonia: kongenital (P23.9), neonatus (P24.9)
4
ICD 10 2nded Apikes Iris
pneumonitis, akibat agen eksternal (J67-J70)kelainan interstitium paru-paru akibat obat (J70.2-J70.4)abses paru-paru dengan pneumonia (J85.1)
J18.0 Bronchopneumonia, tidak dijelaskanKecuali: bronkhiolitis (J21.-)
J18.1 Pneumonia lobus, tidak dijelaskan
J18.2 Pneumonia hipostatik, tidak dijelaskan
J18.8 Pneumonia lain, organism tidak dijelaskan
J18.9 Pneumonia, tidak dijelaskan
Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya (J20-J22)Kecuali: penyakit paru-paru obstruktif kronik dengan:
infeksi saluran pernafasan bawah akut (J44.0), exaserbasi akut NOS (J44.1)
J20 Bronkhitis akut Termasuk: bronkhitis NOS, pada orang yang berusia di bawah 15 tahun
bronkhitis akut dan subakut (dengan):bronkhospasme, tracheitis, septik, fibrinosa, membranosa, purulentatracheobronkhitis, akut
Kecuali: bronkhitis NOS, pada orang yang berusia 15 tahun atau lebih (J40)trakheobronkhitis: NOS (J40), kronik (J42), kronik obstruktif (J44.-)bronkhitis allergika NOS (J45.0)bronkhitis kronik:simpel (J41.0), mukopurulenta (J41.1), NOS (J42), obstruktif (J44.-)
J20.0 Bronkhitis akut akibat Mycoplasma pneumoniae
J20.1 Bronkhitis akut akibat Haemophilus influenzae
J20.2 Bronkhitis akut akibat streptococcus
J20.3 Bronkhitis akut akibat coxsackievirus
J20.4 Bronkhitis akut akibat virus parainfluenza
J20.5 Bronkhitis akut akibat respiratory syncytial virus
J20.6 Bronkhitis akut akibat rhinovirus
J20.7 Bronkhitis akut akibat echovirus
J20.8 Bronkhitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
J20.9 Bronkhitis akut, tidak dijelaskan
J21 Bronkhiolitis akut Termasuk: dengan bronkhospasme
J21.0 Bronkhiolitis akut akibat respiratory syncytial virus
J21.8 Bronkhiolitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan
J21.9 Bronkhiolitis akut, tidak dijelaskanBronkhiolitis (akut)
J22 Infeksi pernafasan bawah akut yang tidak dijelaskan Infeksi (saluran) pernafasan (bawah) akut NOSKecuali: infeksi saluran pernafasan atas (akut) (J06.9)
Penyakit lain pada saluran pernafasan atas (J30-J39)
J30 Rhinits vasomotor dan allergi Termasuk: rhinorrhoea spasmodikKecuali: rhinitis NOS (J31.0), rhinitis allergi denganasthma (J45.0)
J30.0 Rhinitis vasomotor
5
ICD 10 2nded Apikes Iris
J30.1 Rhinitis allergi akibat pollenAllergi NOS akibat pollen; hay fever; pollinosis
J30.2 Rhinitis allergi musiman lainnya
J30.3 Rhinitis allergi lainRhinitis allergi perennial [berulang]
J30.4 Rhinitis allergi, tidak dijelaskan
J31 Rhinitis, nasofaringitis, dan faringitis kronis
J31.0 Rhinitis kronis Rhinitis (kronik):
NOS, atrofika, hipertrofika, granulomatosa, obstruktif, purulenta, ulseratifOzenaKecuali: rhinitis allergi (J30.1-J30.4), rhinitis vasomotor (J30.0)
J31.1 Nasofaringitis kronisKecuali: nasofaringitis, akut atau NOS (J00)
J31.2 Faringitis kronisSore throat kronikPharyngitis (kronik): atrofi, hipertrofi, granularisKecuali: faringitis, akut atau NOS (J02.9)
J32 Sinusitis kronis Gunakan kode (B95-B97), kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi agen infeksiTermasuk: abses, empiema, infeksi, suppurasi (kronik) dari sinus (aksesorius) (nasalis)Kecuali: sinusitis akut (J01.-)
J32.0 Sinusitis maksillaris kronis, antritis kronisAntritis (kronik), sinusitis maxillaris NOS
J32.1 Sinusitis frontalis kronikSinusitis frontalis NOS
J32.2 Sinusitis ethmoidalis kronikSinusitis ethmoidalis NOS
J32.3 Sinusitis sfenoidalis kronikSinusitis sfenoidalis NOS
J32.4 Sinusitis kronik; pansinusitis NOSPansinusitis NOS
J32.8 Sinusitis kronis lainnyaSinusitis (kronik) yang melibatkan lebih dari satu sinus tapi bukan pansinusitis
J32.9 Sinusitis kronis, tidak dijelaskanSinusitis (kronik) NOS
J33 Polip nasi Kecuali: polip adenomatosa (D14.0)
J33.0 Polip rongga hidungPolip: khoanae, nasofarings
J33.1 Degenerasi sinus polipoidSindroma atau ethmoiditis Woakes
J33.8 Polip sinus lainnya: accessory, ethmoid. maxilla, sphenoidPolip sinus: aksesorius, athmoidalis, maksillaris, sfenoidalis
J33.9 Polip nasi, tidak dijelaskan
J34 Kelainan lain pada hidung dan sinus hidung Kecuali: ulkus varikose pada septum nasi (I86.8)
J34.0 Abses, furunkel dan karbunkel hidungCellulitis, nekrosis, dan ulserasi dari: hidung (septum)
J34.1 Kista dan mukokel hidung dan sinus hidung
J34.2 Deviasi septum hidung
6
ICD 10 2nded Apikes Iris
Defleksi atau deviasi septum (nasi)(didapat)
J34.3 Hipertrofi turbin [conchae] hidung
J34.8 Kelainan hidung dan sinus hidung lain yang dijelaskan Perforasi septum nasi NOS, rhinolith
J35 Penyakit kronis tonsil dan adenoid
J35.0 Tonsillitis kronisKecuali: tonsillitis NOS (J03.9), tonsilltis akut (J03.-)
J35.1 Hipertrofi tonsil Pembesaran tonsil
J35.2 Hipertrofi adenoidPembesaran adenoid
J35.3 Hipertrofi tonsil dengan hipertrofi adenoid
J35.8 Penyakit kronis lain tonsil dan adenoidUlkus tonsil, vegetasi adenoid, amigdalolith, tag tonsil, sikatrix tonsil (and adenoid)
J35.9 Penyakit kronis tonsil dan adenoid, tidak dijelaskanPenyakit (kronik) pada tonsils dan adenoid NOS
J36 Abses peritonsil Abses tonsil, selulitis peritonsil, quincyGunakan kode tambahan (B95-B97), kalau diinginkan, untuk identifikasi agen infeksi.Kecuali: abses retrofarings (J39.0),
tonsillitis: NOS (J03.9), akut (J03.-), kronik (J35.0)
J37 Laringitis dan laringotrakheitis kronis Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau diinginkan, untuk identifikasi agen infeksi.
J37.0 Laringitis kronis; kataralis, hipertrofi, sicca (kering)Laringitis: katarrhalis, hipertrofika, sikkaKecuali: laryngitis: NOS (J04.0), akut (J04.0), obstruktif (acute) (J05.0)
J37.1 Laringotrakheitis kronisLaringitis, kronik, dengan tracheitis (chronic)Tracheitis, kronik, dengan laringitisKecuali: laringotrakheitis: NOS (J04.2), akut (J04.2)
trakheitis: NOS (J04.1), akut (J04.1), kronik (J42)
J38 Penyakit pita suara dan larings, n.e.c. Kecuali: laringitis: ulseratif (J04.0), obstruktif (akut) (J05.0)
stenosis subglottik pasca-prosedur (J95.5)stridor larings kongenital NOS (P28.8), stridor NOS (R06.1)
J38.0 Paralisis pita suara dan larings: laryngoplegia, paralisis glottisLaringoplegia, paralisis glottis
J38.1 Polip pita suara dan laringsKecuali: polip adenomatosa (D14.1)
J38.2 Nodul pita suara, Chorditis (fibrinous)(nodosa)(tuberosa), Khorditis (fibrinosa)(nodosa)(tuberosa), nodus singer, nodus guru [teacher]
J38.3 Penyakit lain pita suaraAbses, sellulitis, granuloma, leukokeratosis, leukoplakia: pada pita suara
J38.4 Edema larings: glottis, subglottis, supraglottisEdema (dari): glottis, subglottik, supraglottikKecuali: laringitis obstruktif akut [croup] (J05.0), laringitis edematosa (J04.0)
J38.5 Spasme larings, laryngismus (stridulus)Laringismus (stridulus)
J38.6 Stenosis larings
J38.7 Penyakit lain pada laringsAbses, sellulitis, penyakit, nekrosi, pachyderma, perikhondiritis, ulkus: pada larings
7
ICD 10 2nded Apikes Iris
J39 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas Kecuali: infeksi saluran pernafasan atas akut (J06.9)
infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22)radang saluran pernafasan atas akibat zat kimawi, gas, asap, atau uap (J68.2)
J39.0 Abses retrofarings dan parafarings; abses perifaringsAbses perifaringsKecuali: abses peritonsil (J36)
J39.1 Abses lain pada farings; selulitis farings, abses nasofaringsSellulitis farings, abses nasofarings
J39.2 Penyakit lain pada farings; kista dan edemaKista dan edema pada farigns atau nasofaringsKecuali: faringitis: ulseratif (J02.9), kronik (J31.2)
J39.3 Reaksi hipersensitif saluran pernafasan atas, situs tidak dijelaskan
J39.8 Penyakit lain saluran pernafasan atas yang dijelaskan
J39.9 Penyakit saluran pernafasan atas, tidak dijelaskan
Penyakit saluran pernafasan bawah kronis (J40-J47)
J40 Bronkhitis, tidak disebutkan akut atau kronis Bronkhitis yang tidak disebutkan akut atau kronis pada usia di bawah 15 tahun dapat dianggap akut sehingga
diklasifikasikan pada J20.Termasuk: bronkhitis: NOS, kataralis, dengan trakeitis NOS
trakheobronkhitis NOSKecuali: bronkhitis: allergi NOS (J45.0). asmatika NOS (J45.9). kimiawi (akut) (J68.0)
J41 Bronkitis kronik sederhana dan mukopurulenta Kecuali: bronkhitis kronis: NOS (J42). obstruktif (J44.-)
J41.0 Bronkhitis kronik sederhana
J41.1 Bronkhitis kronik purulenta
J41.8 Bronkhitis kronik sederhana dan purulenta bercampur
J42 Bronkitis kronis yang tidak dijelaskan Bronkhitis kronis NOS, trakeitis kronis, trakeobronkitis kronisKecuali: bronkhitis kronik simpel dan mucopurulent (J41.-)
bronkhitis asthmatika kronik, bronkhitis emfisematosa kronik (J44.-)bronkhitis kronik. dengan obstruksi jalan udara (J44.-)penyakit paru-paru obstruktif kronik NOS (J44.9)
J43 Emfisema Kecuali: emfisema dengan bronkhitis kronik (obstruktif) (J44.-)
bronkhitis emfisematosa (obstruktif) (J44.-)emfisema akibat inhalasi zat kimia, gas, asap atau uap (J68.4)emfisema: interstitialis (J98.2), mediastinum (J98.2), kompensasi (J98.3)emfisema subkutis traumatika (T79.7), surgical (subkutis) (T81.8)emfisema interstitialis neonatus (P25.0)
J43.0 Sindroma MacLeodEmfisema unilateral, transparensi paru-paru unilateral
J43.1 Emfisema panlobularEmfisema panasinus
J43.2 Emfisema sentrilobularis
J43.8 Emfisema lain
J43.9 Emfisema, tidak dijelaskanEmphysema (paru-paru): NOS, bullosa, vesicularisEmphysematous bleb
8
ICD 10 2nded Apikes Iris
J44 Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) lainnya Termasuk: bronkitis asmatika kronik:, asma obstruktif kronis
bronkitis kronik dengan: sumbatan jalan udarabronkitis emfisematosa kronik:, bronkitis kronik dengan emfisemabronkhitis obstruktif kronis, trakeobronkitis obstruktif kronis
Kecuali: bronkitis kronis simpel dan mukopurulenta (J41.-)bronkitis kronis NOS , trakheitis kronis , trakheobronkitis kronis (J42)emfisema (J43.-), asma (J45.-), bronkitis asmatika NOS (J45.9), bronkiektasia (J47)penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70)
J44.0 PPOK dengan infeksi saluran pernafasan bawah akutKecuali: dengan influenza (J09-J11)
J44.1 PPOK dengan eksaserbasi akut, tidak dijelaskan
J44.8 PPOK lain yang dijelaskan: Bronkitis kronis: asmatika (obstruktif) NOS, emfisematosa NOS,. obstruktif NOSExcludes: dengan infeksi saluran pernafasan bawah (J44.0)
dengan eksaserbasi akut (J44.1)
J44.9 PPOK yang tidak dijelaskan: Obstruksi kronis saluran udara NOS, PPOK NOS
J45 Asthma Kecuali: bronkitis asmatika (obstruktif) kronis (J44.-), asma obstruktif kronis (J44.-)
asma berat akut (J46), status asmatikus (J46)penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70), asma eosinifilika (J82)
J45.0 Asma dengan alergi menonjolBronkitis alergika NOS, rhinitis alergika dengan asmaAsma atopik, asma alergika ekstrinsik, hay fever dengan asma
J45.1 Asma non-allergiAsma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergika
J45.8 Asma campuranKombinasi kondisi-kondisi pada J45.0 dan J45.1
J45.9 Asma, tidak dijelaskanBronkitis asmatika NOS, ‘late onset’ asthma
J46 Status asthmaticus Asma berat akut
J47 Bronchiectasis BronchiolectasisKecuali: bronkiektasia dengan TB (saat ini) (A15-A16), bronkiektasia kongenital (Q33.4)
Penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70)Kecuali: asma yang diklasifikasikan pada J45.-
J60 Coalworker's pneumoconiosis Anthrakosilikosis, anthrakosis, Coalworker’s lung (paru-paru pekerja batubara)Kecuali: dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J61 Pneumokoniosis akibat asbes dan serat mineral lainnya AsbestosisKecuali: plak pleura dengan asbestosis (J92.0),
dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J62 Pneumokoniosis akibat debu yang mengandung silika Termasuk: Fibrosis silikotik (massif) paru-paru Kecuali: Pneumokoniosis dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J62.0 Pneumokoniosis akibat debu talkum
9
ICD 10 2nded Apikes Iris
J62.8 Pneumokoniosis akibat debu lain yang mengandung silika: silikosis NOSSilikosis NOS
J63 Pneumokoniosis akibat debu inorganik lainnya Kecuali: dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J63.0 Aluminosis (paru-paru)
J63.1 Fibrosis bauksit (paru-paru)
J63.2 Berylliosis
J63.3 Fibrosis grafit (paru-paru)
J63.4 Siderosis
J63.5 Stannosis
J63.8 Pneumokoniosis akibat debu inorganik lain yang dijelaskan
J64 Pneumokoniosis yang tidak dijelaskan Kecuali: dengan tuberkulosis pada A15-A16 (J65)
J65 Pneumokoniosis yang berhubungan dengan tuberkulosis Setiap kondisi pada J60-J64 dengan semua jenis tuberkulosis (A15-A16)
J66 Penyakit saluran udara akibat debu organik spesifik Kecuali: pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
farmer’s lung (J67.0); bagassosis (J67.1)sindroma disfungsi jalan nafas reaktif (J68.3)
J66.0 ByssinosisPenyakit saluran udara akibat debu kapas
J66.1 Flax-dresser's disease [penyakit penenun]
J66.2 Cannabinosis
J66.8 Penyakit saluran udara akibat debu organik spesifik lainnya
J67 Pneumonitis hipersensitifitas akibat debu organik Termasuk: alveolitis and pneumonitis allergi akibat menghirup debu organik dan partikel dari jamur,
aktinomises dan sumber lainnyaKecuali: pneumonitis akibat menghirup zat kimia, gas, asap atau uap (J68.0)
J67.0 Farmer's lungHarvester's lung, haymaker's lung, penyakit mouldy hay
J67.1 BagassosisPenyakit bagasse, pneumonitis bagasse
J67.2 Penyakit atau paru-paru pecinta burung [bird fancier]Penyakit atau paru-paru pecinta burung: budgerigar, pigeon [merpati]
J67.3 SuberosisPenyakit atau paru-paru: corkhandler, corkworker [pekerja ‘cork’ (sumbat botol)]
J67.4 Maltworker's lungAlveolitis akibat Aspergillus clavatus
J67.5 Mushroom-worker's lung [paru-paru pekerja ragi]
J67.6 Maple-bark-stripper's lung [paru-paru pengelupas kulit pohon maple]Alveolitis akibat Cryptostroma corticale, cryptostromosis
J67.7 Air-conditioner and humidifier lung [paru-paru AC dan pelembab]Alveolitis allergi akibat jamur, aktinomiseta termofilik dan organisme lain yang hidup di dalam sistem-sistem ventilasi (AC)
J67.8 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik lainnyaParu-paru: cheese-washer, coffee-worker, fishmeal-worker, furrierSequoiosis
J67.9 Pneumonitis hipersensitif akibat debu organik yang tidak dijelaskanAlveolitis alergi (ekstrinsik) NOS, pneumonitis hipersensitif NOS.
10
ICD 10 2nded Apikes Iris
J68 Kondisi pernafasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan uap Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk penyebab
J68.0 Bronkitis and pneumonitis akibat zat kimia, gas, asap dan uapBronkitis kimiawi (akut)
J68.1 Edema paru-paru akibat zat kimia, gas, asap dan uapEdema paru-paru kimiawi (akut)
J68.2 Radang saluran pernafasan atas akibat zat kimia, gas, asap dan uap, n.e.c.
J68.3 Kondisi pernafasan akut dan subakut lain akibat zat kimia, gas, asap dan uapSindroma disfungsi saluran udara reaktif
J68.4 Kondisi pernafasan kronis akibat zat kimia, gas, asap dan uap Emfisema (diffusa) (kronik) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap dan uapBronkiolitis obliteratif (kronik) (subakut) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap dan uap Ffibrosis paru-paru (kronik) akibat inhalasi zat kimia, gas, asap dan uap
J68.8 Kondisi pernafasan lain akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J68.9 Kondisi pernafasan yang tidak dijelaskan akibat zat kimia, gas, asap dan uap
J69 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau diinginkan, untuk identifikasi penyebabKecuali: sindroma aspirasi neonatus (P24.-)
J69.0 Pneumonitis akibat makanan dan muntahanPneumonia aspirasi (akibat):
NOS, susu, sekresi lambung, (regurgitasi) makanan, muntahanKecuali: sindroma Mendelson (J95.4)
J69.1 Pneumonitis akibat minyak-minyak [oils and essences]Pneumonia lipid
J69.8 Pneumonitis akibat benda padat dan cairan lainnyaPneumonitis akibat aspirasi darah
J70 Kondisi Pernafasan akibat agen eksternal Lainnya Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab XX), kalau diinginkan, untuk penyebab
J70.0 Manifestasi akut pada paru-paru akibat radiasiPenumonitis radiasi
J70.1 Manifestasi kronis dan lainnya pada paru-paru akibat radiasiFibrosis paru-paru setelah radiasi
J70.2 Penyakit intersititium paru-paru akut akibat obat
J70.3 Penyakit intersititium paru-paru kronik akibat obat
J70.4 Penyakit intersititium paru-paru yang tidak dijelaskan, akibat obat
J70.8 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lain yang dijelaskan
J70.9 Kondisi pernafasan akibat agen eksternal lain yang tidak dijelaskan
Penyakit pernafasan lain yang terutama pada interstitium (J80-J84)
J80 Adult respiratory distress syndrome [ARDS] Adult hyaline membrane disease [penyakit membran hialin dewasa]
J81 Edema paru-paru Edema akut paru-paruKongesti (pasif) paru-paruKecuali: pneumonia hipostatik (J18.2)
edema paru-paru:dengan disebutkan sakit jantung NOS atau gagal jantung (I50.1)akibat zat eksternal (J60-J70), kimiawi (akut) (J68.1)
11
ICD 10 2nded Apikes Iris
J82 Pulmonary eosinophilia, not elsewhere classified Asma eosinophiliaPneumonia LöfflerEosinophilia (paru-paru) tropis NOSKecuali: akibat:
aspergillosis (B44.-), infeksi parasit yang dijelaskan (B50-B83)obat-obatan (J70.2-J70.4), kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
J84 Penyakit interstitium paru-paru lainnya Kecuali: penyakit paru-paru akibat benda asing (J60-J70)
kelainan insterstitium paru-paru akibat obat-obatan (J70.2-J70.4)emfisema intersitium (J98.2)pneumonitis limfoid interstitium akibat penyakit HIV (B22.1)
J84.0 Kondisi alveolus dan parieto-alveolusProteinosis alveolaris, mikrolithiasis alveoli paru-paru
J84.1 Penyakit interstitium lain paru-paru dengan fibrosis Fibrosis paru-paru idiopatik, alveolitis fibrosa (kriptogenik), fibrosis diffusa paru-paruSindroma Hamman-RichPneumonia interstitialis biasaKecuali: fibrosis paru (kronis) akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan uap (J68.4)
fibrosis paru (kronis) setelah radiasi (J70.1)
J84.8 Penyakit interstitium paru-paru lain yang dijelaskan
J84.9 Penyakit interstitium paru-paru, tidak dijelaskanPneumonia interstitium NOS
Kondisi pernanahan dan nekrosis saluran pernafasan bawah (J85-J86)
J85 Abses paru-paru dan mediastinum
J85.0 Gangren dan nekrosis paru-paru
J85.1 Abses paru-paru dengan pneumoniaKecuali: dengan pneumonia akibat organisme yang dijelaskan (J09-J16)
J85.2 Abses paru-paru tanpa pneumoniaAbses paru-paru NOS
J85.3 Abses mediastinum
J86 Pyothorax Termasuk: abses pleura, abses thoraks, empyema, pyopneumothoraks:Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksiKecuali: akibat tuberkulosis (A15-A16)
J86.0 Pyothorax dengan fistula
J86.9 Pyothorax tanpa fistula
Penyakit-penyakit lain pleura (J90-J94)
J90 Effusi pleura, not elsewhere classified Pleurisi dengan effusiKecuali: pada tuberkulosa (A15-A16),
effusi (pleura) limfe (J94.0); pleurisy NOS (R09.1),
J91* Effusi pleura pada kondisi yang diklasifikasikan di tempat lain
J92 Pleural plaque Termasuk: penebalan pleura
J92.0 Plak pleura dengan terdapatnya asbestos
12
ICD 10 2nded Apikes Iris
J92.9 Plak pleura tanpa asbestosPlak pleura NOS
J93 Pneumothorax Kecuali: pyopneumothorax (J86.-)
pneumotoraks: TB (penyakit saat ini) (A15-A16)kongenital atau perinatal (P25.1), traumatika (S27.0)
J93.0 Tension pneumothorax spontan
J93.1 Pneumothorax spontan lainnya
J93.8 Pneumothorax lain
J93.9 Pneumothorax, tidak dijelaskan
J94 Kondisi lain pada pleura Kecuali: pleurisy NOS (R09.1), TB (A15-A16)
haemopneumothorax traumatika (S27.2), haemothorax trauma traumatika (S27.1)
J94.0 Chylous effusion – effusi limfeEffusi chyliformis [berisi cairan limfe]
J94.1 Fibrothorax
J94.2 HaemothoraxHaemopneumothorax
J94.8 Kondisi lain pleura yang dijelaskanHydrothorax
J94.9 Kondisi pleura, tidak dijelaskan
Penyakit lain sistem respirasi (J95-J99)
J95 Kelainan respirasi pasca-prosedur, not elsewhere classified Kecuali: manifestasi akibat radiasi pada paru-paru (J70.0-J70.1)
emfisema (subkutis) akibat prosedur (T81.8)
J95.0 Malfungsi trakheostomiPerdarahan dari stoma trakheostomySepsis pada stoma trakheostomiObstruksi jalan udara pada tracheostomyFistula trakheo-oesophagus pasca trakheostomy
J95.1 Insuffisiensi pulmonalis akut pasca bedah thoraks
J95.2 Insuffisiensi pulmonalis akut pasca bedah non-thoras
J95.3 Insuffisiensi pulmonalis kronik setelah operasi
J95.4 Sindroma Mendelson [pneumonitis asam setelah aspirasi asam lambung]Kecuali: komplikasi melahirkan (O74.0), kehamilan (O29.0), nifas (O89.0)
J95.5 Stenosis subglottis pasca-prosedur
J95.8 Kelainan pernafasan pasca-prosedur lainnya
J95.9 Kelainan pernafasan pasca-prosedur, tidak dijelaskan
J96 Kegagalan pernafasan, not elsewhere classified Kecuali: kegagalan pernafasan pasca prosedur (J95.-)
respiratory distress: sindroma dewasa (J80), pada bayi baru lahir (P22.-)
kegagalan kardio-respirasi (R09.2), respiratory arrest (R09.2)
J96.0 Kegagalan pernafasan akut
J96.1 Kegagalan pernafasan kronis
J96.9 Kegagalan pernafasan, tidak dijelaskan
13
ICD 10 2nded Apikes Iris
J98 Kelainan pernafasan lainnya Kecuali: apnea tidur (G47.3)
apnea NOS (R06.8)apnea tidur pada bayi baru lahir (P28.3), apnea bayi baru lahir (P28.4)
J98.0 Penyakit bronkus, not elsewhere classifiedKalsifikasi, stenosis, atau ulkus bronkhusBronkholithiasisKolaps trakheobronchus, diskinesia trakheobronchus
J98.1 Kolaps pulmonalisAtelektasis, kolaps paru-paruKecuali: atelectasis (pada): neonatus (P28.0-P28.1), TB (penyakit saat ini) (A15-A16)
J98.2 Emfisema interstitiumEmfisema mediastinumKecuali: emfisema:
NOS (J43.9)pada janin dan neonatus (P25.0)emfisema subkutis traumatika (T79.7)emfisema bedah (subkutis) (T81.8)
J98.3 Emfisema kompensasi
J98.4 Kelainan paru-paru lainnyaPenyakit paru-paru NOSKalsifikasi paru-paru, penyakit kistika paru-paru (didapat), pulmolithiasis
J98.5 Penyakit mediastinum, not elsewhere classifiedFibrosis, hernia, atau retraksi mediastinumMediastinitisKecuali: abses mediastinum (J85.3)
J98.6 Kelainan diaphragmaDiafragmatitis, paralisis diafragma, relaksasi diafragmaKecuali: malformasi kongenital diafragma NEC (Q79.1)
hernia diafragmatika (K44.-)hernia diafragmatika kongenital (Q79.0)
J98.8 Kelainan pernafasan lain yang dijelaskan
J98.9 Kelainan pernafasan, tidak dijelaskanPenyakit pernafasan (kronik) NOS
J99* Kelainan pernafasan pada penyakit c.e.
J99.0* Penyakit paru-paru rheumatoid (M05.1†)
J99.1* Kelainan pernafasan pada kelainan diffus jaringan ikat lainnyaKelainan pernafasan pada
granulomatosis Wegener (M31.3†), systemic: lupus erythematosus (M32.1†)dermatomiositis (M33.0-M33.1†), polimiositis (M33.2†), sklerosis sistemik (M34.8†), sindroma sikka [Sjögren] (M35.0†)
J99.8* Kelainan pernafasan pada penyakit lain yang diklasifikasikan di tempat lainKelainan pernafasan pada:
amoebiasis (A06.5†), sifilis (A52.7†), sporotrikhosis (B42.0†)cryoglobulinaemia (D89.1†), ankylosing spondylitis (M45†)
There is a new Australian code (J93.2) for Iatrogenic pneurnothorax.
14
ICD 10 2nded Apikes Iris
15
CHAPTER X. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN (K00-K93)Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik (E00-E90)Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas (O00-O99)Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC (R00-R99)Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu (S00-T98)
Blok-blok di dalam bab ini adalah:K00-K14 Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahangK20-K31 Penyakit esofagus, lambung dan duodenumK35-K38 Penyakit appendixK40-K46 HerniaK50-K52 Enteritis dan kolitis non-infektifK55-K63 Penyakit-penyakit usus lainnyaK65-K67 Penyakit-penyakit peritoneumK70-K77 Penyakit-penyakit hatiK80-K87 Kelainan kandung empedu, saluran empedu, dan pankreas.K90-K93 Penyakit lain pada sistem pencernaan
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut:K23* Kelainan esofagus pada penyakit c. e.K67* Kelainan peritoneum pada penyakit infeksi c. e.K77* Kelainan hati pada penyakit c. e.K87* Kelainan kandung empedu, saluran empedu, dan pankreas pada penyakit c. e..K93* Kelainan lain organ pencernaan pada penyakit c. e.[c. e. = classified elsewhere, yang diklasifikasikan di bagian lain]
Penyakit rongga mulut, kelenjar saliva dan rahang (K00-K14)
K00 Kelainan perkembangan dan erupsi gigi Kecuali: Gigi embedded dan impacted (K01.-)
K00.0 AnodontiaHipodontia, oligodontia
K00.1 Supernumerary teethDistomolar, paramolar, molar IV, Mesiodens, gigi tambahan
K00.2 Kelainan ukuran dan bentuk gigiConcrescence [penebalan], fusi, dan geminasi [kembaran] gigi Dens: evaginatus, invaginatus, in dente [dalam gigi]Enamel pearls, gigi berbentuk runcing, taurodontism, Makrodontia, mikrodontiaTuberkulum paramolareKecuali: tuberculum Carabelli dianggap variasi normal dan tidak dikode
K00.3 Mottled teeth [gigi berbercak atau berbintik]Fluorosis gigi, bercak enamel, keopakan enamel non-fluorida
[akibat minum air dengan fluorida >1 ppm, enamel opak putih sampai coklat, dan gigi amat tahan terhadap karies]Kecuali: deposits [accretions] pada gigi (K03.6)
K00.4 Kekacauan dalam pembentukan gigiAplasia dan hipoplasia sementum, Dilaserasi gigi, odontoplasia regional, gigi TurnerHipoplasia enamel (prenatal) (postnatal) (neonatal)
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: mottled teeth (K00.3)gigi Hutchinson dan molar mulberry pada sifilis kongenital (A50.5)[gigi Hutchinson: insisor 1/3 tengah mengecil sehingga ujungnya cekung][molar mulberry: pengecilan dan bentuk dengan lobulus pada molar]
K00.5 Kekacauan herediter struktur gigi, NECDisplasia dentin, shell teethAmelogenesis, dentinogenesis, dan odontogenesis: imperfecta[penyakit autosom dominan yang menyebabkan hipoplasia berat enamel]
K00.6 Kekacauan erupsi gigiDentia praecoxErupsi prematur gigi, gigi (desidua) lepas prematurNatal dan neonatal tooth [gigi pada waktu lahir dan neonatus]Gigi primer persisten [retained, tidak lepas]
K00.7 Teething syndrome
K00.8 Kelainan lain perkembangan gigiPerubahan warna sewaktu pembentukan gigi, Staining [penodaan] intrinsik gigi NOS[gigi gelap akibat tetrasiklin diakhir kehamilan atau pada usia sampai 9 tahun]
K00.9 Kelainan perkembangan gigi, tidak dijelaskanKelainan odontogenesis NOS
K01 Gigi embedded dan impacted Kecuali: Gigi embedded dan impacted, posisinya atau gigi di dekatnya abnormal (K07.3)
K01.0 Gigi embedded[gigi yang erupsinya gagal tanpa dihalangi oleh gigi lain]
K01.1 Gigi impacted[gigi yang erupsinya gagal karena dihalangi oleh gigi lain]
K02 Dental caries
K02.0 Karies terbatas pada enamelLesi bintik putih (karies awal)
K02.1 Karies pada dentin
K02.2 Karies pada sementum
K02.3 Karies gigi terhenti
K02.4 OdontoklasiaMelanodontia infantil; melanodontoklasia
K02.8 Karies gigi lainnya
K02.9 Karies gigi, tidak dijelaskan
K03 Penyakit lain pada jaringan keras gigi Kecuali: Bruxism (F45.8), teeth-grinding NOS (F45.8); karies gigi (K02.-)
K03.0 Attrisi gigi berlebihanKerusakan akibat pemakaian pada bagian approximal atau oklusal [gigitan] gigi[bisa akibat diet abrasif, penuaan, atau bruxisme (menggesekkan gigi)]
K03.1 Abrasio gigiAbrasi gigi karena dentifrice (pasta atau bubuk pembersih gigi), Abrasi gigi karena: kebiasaan, pekerjaan, agama, tradisiCacad baji (wedge) pada gigi
K03.2 Erosi gigiErosi gigi: NOS, idopatik, pekerjaanErosi gigi akibat: diet, drugs dan obat medis, muntah persisten
K03.3 Resorpsi patologis gigiResorpsi gigi (eksternal), granuloma internal pada pulpa
K03.4 HipersementosisHiperplasia sementum
2
ICD 10 2nded Apikes Iris
K03.5 Ankilosis gigi
K03.6 Deposits [accretions] pada gigiDeposit pada gigi: betel (pinang) , tembakau, hitam, hijau, materia alba, orangeStaining gigi: NOS, ekstrinsik NOSKalkulus [karang] gigi pada subgingiva atau supragingiva
[kalkulus: plak kalsifikasi dekat muara kelenjar saliva di permukaan buccal molar atas, permukaan lingual gigi anterior bawah]
K03.7 Perubahan warna pasca-erupsi pada jaringan keras gigi[penuaan, merokok, nekrosis pulpa, deposit hemosiderin di pulpa pasca-trauma]Kecuali: deposit gigi (K03.6)
K03.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada jaringan keras gigi Radiasi enamel, dentin sensitif
K03.9 Penyakit jaringan keras gigi, tidak dijelaskan
K04 Penyakit pulpa dan jaringan periapex
K04.0 PulpitisAbses atau polip pulpaPulpitis: akut, suppuratif, kronik (hiperplastik) (ulseratif)
[pulpitis dan sekuel lokalnya terjadi ketika karies menyebar ke dalam dentin]
K04.1 Nekrosis pulpaGangren pulpa
K04.2 Degenerasi pulpaDentikel; Kalsifikasi atau batu pulpa
K04.3 Pembentukan jaringan keras abnormal di dalam pulpaDentin sekunder atau irreguler
K04.4 Periodontitis apex akut yang berasal dari pulpaPeriodontitis apeks akut NOS
K04.5 Periodontitis apex kronikGranuloma apex atau periapex, periodontitis apex NOS
K04.6 Abses periapex dengan sinusAbses gigi atau alveolus gigi dengan sinus
K04.7 Abses periapex tanpa sinusAbses NOS pada: gigi, alveolus gigi, periapex
K04.8 Kista radiks [akar gigi]Kista: apex (periodontium), periapex, sisa akarKecuali: kista periodontium lateral (K09.0)
K04.9 Penyakit lain dan tidak dijelaskan pada jaringan pulpa dan periapex
K05 Gingivitis dan penyakit periodontium
K05.0 Gingivitis akutKecuali: gingivitis ulseratif nekrotikans akut (A69.1)
gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2)
K05.1 Gingivitis kronikGingivitis (kronik): NOS, deskuamasi, hiperplastik, simple marginal, ulseratif
K05.2 Periodontitis akutPerikoronitis akut, abses parodontium, abses periodontiumKecuali: periodontitis apex akut (K04.7)
abses periapex (K04.7), abses periapex dengan sinus (K04.6)
K05.3 Periodontitis kronikPerikoronitis kronik, periodontitis: NOS, kompleks, simplex
K05.4 PeriodontosisPeriodontosis juvenile [remaja]
K05.5 Penyakit periodontium lain
3
ICD 10 2nded Apikes Iris
K05.6 Penyakit periodontium, tidak dijelaskan[periodontium mencakup ligamen periodontium, gingiva, sementum, tulang alveolaris]
K06 Kelainan lain pada gingiva dan puncak alveolus tanpa gigi (edentulous) Kecuali: Atrofi puncak alveolus edentulous (K08.2) [gusi edentulous]
Gingivitis: akut (K05.0), NOS (K05.1), kronik (K05.1)
K06.0 Resesi gingivaResesi gingiva (umum) (lokal) (pasca infeksi) (pasca bedah)
K06.1 Pembesaran gingivaFibromatosis gingiva
K06.2 Lesi gingiva dan edentulous alveolar ridge akibat traumaHiperplasia iritatif puncak edentulus (hiperplasia karena gigi palsu)Gunakan kode bab dari XX untuk identifikasi penyebab eksternal.
K06.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada gingiva dan edentulous alveolar ridgeEpulis fibrosa, epulis giant cells, flabby ridge [epulis = bengkak kecil pada rahang]Granuloma sel raksasa perifer, granuloma piogenik gusi
K06.9 Kelainan pada gingiva dan gusi edentulus, tidak dijelaskan
K07 Anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi]
Maloklusi adalah penyimpangan kontak normal gigi maksila dan gigi mandibula. Keadaan ini bisa akibat rahang terlalu kecil atau gigi terlalu besar. Crrossbite adalah posisi pinggir buccal gigi bawah lebih eksternal daripada gigi di atasnya.
Kecuali: Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral (K10.8), Atrofi atau hipertrofi hemifasial (Q67.4)
K07.0 Anomali mayor ukuran rahangHiperplasia atau hipoplasia mandibula atau maksillaMakrognathism atau micrognathism (mandibula) (maxilla) [gnath = rahang]Kecuali: akromegali (E22.0), sindroma Robin (Q87.0)
K07.1 Anomali hubungan rahang dengan dasar tengkorakAsimetri rahang, Prognathism (mandibula) (maxilla)Retrognathism (mandibula) (maxilla)
K07.2 Anomali hubungan arkus dentis (lengkung susunan gigi)Crossbite (anterior) (posterior), openbite (anterior) (posterior); Overbite (berlebihan): dalam, horizontal, vertikalDisto-oklusi, mesio-oklusi, Oklusi lingualis posterior pada gigi mandibulaDeviasi garis tengah arkus dentin, overjet
K07.3 Anomali posisi gigiGigi: bertumpuk, diastema, pergeseran, rotasi, jarak abnormal, transposisiGigi embedded dan impacted, posisi gigi tersebut atau gigi di dekatnya abnormalGigi impacted atau embedded, posisi gigi tersebut atau di dekatnya abnormalKecuali: gigi embedded dan impacted tanpa posisi abnormal (K01.-)
K07.4 Maloklusi, tidak dijelaskan
K07.5 Kelainan fungsional dentofasialisPenutupan rahang abnormalMaloklusi karena: menelan abnormal; bernafas di mulut; kebiasaan lidah, bibir atau jariKecuali: bruxism (F45.8); teeth-grinding NOS (F45.8)
K07.6 Kelainan sendi temporomandibularisKompleks atau sindroma Costen, kerusakan sendi temporo-mandibularisSnapping jaw, Sindroma sendi-nyeri-disfungsi temporomandibulaKecuali: sendi temporomandibula saat ini: dislokasi (S03.0), terkilir (S03.4)
K07.8 Anomali dentofasialis lainnya
K07.9 Anomali dentofasialis, tidak dijelaskan
4
ICD 10 2nded Apikes Iris
K08 Kelainan lain pada gigi dan jaringan penyokongnya
K08.0 Exfoliasi gigi (lapisan terkelupas) akibat penyebab sistemik
K08.1 Kehilangan gigi akibat kecelakaan, pencabutan atau penyakit periodontal lokal
K08.2 Atrofi puncak alveolaris edentulus
K08.3 Akar gigi tertinggal
K08.8 Kelainan lain pada gigi dan struktur penyokong yang dijelaskanPembesaran puncak alveolaris NOS, prosesus alveolaris irregular, Sakit gigi NOS
K08.9 Kelainan pada gigi dan struktur penyokong, tidak dijelaskan
K09 Kista daerah mulut, not elsewhere classified Termasuk: Lesi dengan gambaran histologis kista aneurisma dan lesi fibro-ossea lain Kecuali: Kista akar gigi (K04.8)
K09.0 Kista odontegik perkembanganKista: dentigerosa, erupsi, folikuler, gusi, periodontium lateralis, primordialKeratokista
K09.1 Kista perkembangan (non-odontogenik) daerah mulutKista: globulomaksilla, incisive canal, palatum median, nasopalatina, papilla palatina
K09.2 Kista rahang lainnyaKista rahang: NOS, aneurisma, perdarahan, traumatikaKecuali: kista tulang laten pada rahang(K10.0), kista Stafne (K10.0)
K09.8 Kista lain daerah mulut, not elsewhere classifiedKista dermoid, kista epidermoid, atau kista limfoepitel pada mulutKista nasoalveolaris, kista nasolabialis, Epstein’s pearl,
K09.9 Kista daerah mulut, tidak dijelaskan
K10 Penyakit rahang lainnya
K10.0 Kelainan perkembangan rahangKista tulang laten pada rahang, kista Stafne, Torus mandibularis, torus palatinus
K10.1 Granuloma sel raksasa, sentralGranuloma sel raksasa NOSKecuali: granuloma sel raksasa perifer (K06.8)
K10.2 Kondisi peradangan rahangOsteitis, osteomielitis (neonatus), osteoradionekrosis, periostitis
pada rahang (akut) (kronik) (supuratif)Sequestrum tulang rahangGunakan kode bab dari XX untuk identifikasi radiasi, kalau akibat radiasi.
K10.3 Alveolitis rahangOsteitis alveolaris, dry socket
K10.8 Penyakit lain rahang yang dijelaskanCherubismus Rahang dengan: exostosis, displasia fibrosa: Hiperplasia atau hipoplasia kondilus unilateral
K10.9 Penyakit rahang, tidak dijelaskan
K11 Penyakit kelenjar saliva
K11.0 Atrofi kelenjar saliva
K11.1 Hipertrofi kelenjar saliva
K11.2 SialoadenitisKecuali: parotitis epidemika (B26.-), demam uveoparotid [Heerfordt] (D86.8)
K11.3 Abses kelenjar saliva
K11.4 Fistula kelenjar salivaKecuali: fistula kongenital (Q38.4)
5
ICD 10 2nded Apikes Iris
K11.5 SialolithiasisKalkulus atau batu pada kelenjar atau saluran saliva
K11.6 Mucocele kelenjar salivaKista ekstravasasi mukus atau kista retensi mukus pada kelenjar saliva, Ranula
K11.7 Kekacauan sekresi salivaHipoptyalism, ptyalism, xerostomia (mulut kering)Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
K11.8 Penyakit lain kelenjar salivaLesi limfoepitel jinak kelenjar salivaSialometaplasia nekrotikans, sialektasia, penyakit MikuliczStenosis atau striktura saluran salivaKecuali: sindroma sicca (Sjögren) (M35.0)
[Sindroma Sjogren adalah radang sistemik kronik yang penyebabnya tidak diketahui, khas dengan keringnya mulut, mata dan membran mukosa lain.]
K11.9 Penyakit kelenjar saliva, tidak dijelaskanSialoadenopati NOS
K12 Stomatitis dan lesi yang terkait Kecuali: Cancrum oris, stomatitis gangrenosa, noma (A69.0)
Gingivostomatitis herpesvirus (herpes simplex) (B00.2), cheilitis (K13.0)
K12.0 Recurrent oral aphthae [ulkus mulut berulang]Stomatitis aphtosa (mayor) (minor), aphthae Bednar, ulkus aphthosa rekurensPeriadenitis mukosa nekrotikans rekurens, stomatitis herpetiformis
[Stomatitis aphthosa rekurens (‘sariawan’) biasanya aphthae minor dengandiameter <1 cm, tunggal atau dalam kelompok kecil, sembuh tanpa bekas.]
K12.1 Bentuk lain stomatitisStomatitis: NOS, gigi palsu, ulseratif, vesikuler
K12.2 Sellulitis dan abses mulutSelulitis (lantai) mulut, Abses submandibulaKecuali: abses: periapex (K04.6-K04.7), periodontium (K05.2)
abses: kelenjar saliva (K11.3), lidah (K14.0), peritonsil (J36)
K13 Penyakit lain bibir dan mukosa mulut Termasuk: Kekacauan epitel lidahKecuali: Penyakit tertentu pada gusi dan gusi edentulus (K05-K06),
Kista mulut (K09.-), stomatitis dan lesi terkait (K12.-), Penyakit lidah (K14.-)
K13.0 Penyakit bibirCheilitis:NOS, angularis, exfoliatif, glandularisCheilodynia, cheilosis, perlēche NECKecuali: ariboflavinosis, perlēche defisiensi riboflavin (E53.0)
perlēche akibat kandidiasis (B37.8), cheilitis akibat kelainan radiasi (L55-L59)
K13.1 Menggigit pipi dan bibir
K13.2 Leukoplakia dan kerusakan lain epitel mulut, Termasuk lidahErythroplakia atau leukoedema pada epitel mulut, Termasuk lidahLeukokeratosis nikotina palati, palatum perokok (smoker's palate)Kecuali: leukoplakia berambut (K13.3)
K13.3 Hairy leukoplakia (berambut)
K13.4 Granuloma dan lesi mirip granuloma pada mukosa mulutGranuloma eosinofilia mukosa mulut, granuloma piogenik mukosa mulut, Xanthoma verrukosa mukosa mulut
K13.5 Fibrosis submukosa mulut Fibrosis submukosa lidah
K13.6 Hiperplasia iritatif mukosa mulut
6
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: hiperplasia iritatif gusi edentulous [hiperplasia gigi palsu] (K06.2)
K13.7 Lesi lain dan tidak dijelaskan pada mukosa mulutMusinosis mulut terfokus
K14 Penyakit lidah Kecuali: Eritroplakia, leukoplakia, leukoedema, hiperplasia epitel terfokus: lidah (K13.2)
Leukoplakia berambut (K13.3), fibrosis submukosa lidah (K13.5), Makroglosia (kongenital) (Q38.2)
K14.0 GlossitisAbses lidah, ulserasi (traumatika) pada lidahKecuali: glositis atrofi (K14.4)
K14.1 Geographic tongue – lidah terkelupasGlositis migrasi jinak, glositis areata exfoliativa
K14.2 Median rhomboid glossitis (radang lidah dengan nodul di tengah lidah
K14.3 Hipertrofi papilla lidahLidah hitam berambut, lingua villosa nigra, lidah berselaput, hipertrofi papilla foliata
K14.4 Atrofi papilla lidahGlossitis atrofika
K14.5 Plicated tongue (lidah dengan lipatan-lipatan paralelLidah: retak, berlekuk, berkantongKecuali: lidah retak kongenita (Q38.3)
K14.6 GlossodiniaGlossopirosis, lidah nyeri
K14.8 Penyakit lain lidahLidah dengan: atrofi, pembesaran atau hipertrofi lidah
K14.9 Penyakit lidah, tidak dijelaskan: Glossopati NOS
Penyakit esofagus, lambung dan duodenum (K20-K31)
Kecuali: hiatus hernia (K44.-)
K20 Esofagitis Abses esofagus; esofagitis: NOS, zat kimia, peptikKecuali: esofagitis reflux (K21.0), dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) (K21.0)
erosi esofagus (K22.1),
K21 Gastroesophageal reflux disease (GERD)
K21.0 Penyakit reflux gastro-esofagus dengan esofagitis: Esofagitis reflux
K21.9 Penyakit reflux gastro-esofagus tanpa esofagitis: Reflux esofagus NOS
K22 Penyakit lain esofagus Kecuali: varises esofagus(I85.-)
K22.0 Akhalasia kardia: Akhalasia NOS [akibat peristalsis esofagus gagal, sfingter esofagus kurang relaksasi]Kardiospasme [spasme singter esofagus dekat lambung]Kecuali: kardiospasme kongenital (Q39.5)
K22.1 Ulkus esofagus: Erosi esofagusUlkus esofagus: NOS, akibat jamur, peptik, makan zat kimia atau obat-obatan
7
ICD 10 2nded Apikes Iris
Esofagitis ulseratifGunakan kode tambahan (Champter XX) untuk identifikasi penyebab
K22.2 Obstruksi esofagusEsofagus dengan: kompresi, konstriksi, stenosis, atau strikturaKecuali: stenosis atau striktura esofagus kongenital (Q39.3)
K22.3 Perforasi esofagusRuptur esofagusKecuali: perforasi traumatika esofagus (torakalis) (S27.8)
K22.4 Diskinesia esofagusEsofagus corkscrew (‘pembuka sumbat botol’), spasme (diffus) esofagusKecuali: kardiospasme (K22.0)
K22.5 Divertikulum esofagus, didapatEsophageal pouch [kantong esofagus]Kecuali: divertikulum esofagus (kongenital) (Q39.6)
K22.6 Sindroma laserasi-perdarahan gastro-esofagus: Sindroma Mallory-Weiss
K22.7 Esophagus Barrett Penyakit Barrett, sindroma Barrett
Kecuali: Ulkus Barrett (K22.1)
K22.8 Penyakit esofagus lain yang dijelaskan:Perdarahan esofagus NOS
K22.9 Penyakit esofagus, tidak dijelaskan
K23* Kelainan esofagus pada penyakit c. e.
K23.0* Esofagitis tuberkolusa (A18.8†)
K23.1* Megaesofagus pada penyakit Chagas (B57.3†)
K23.8* Kelainan esofagus penyakit lain c. e..
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan untuk kategori K25-K28:.0 Akut dengan perdarahan.1 Akut dengan perforasi.2 Akut dengan perdarahan dan perforasi.3 Akut tanpa perdarahan atau perforasi.4 Kronik atau tidak dijelaskan dengan perdarahan.5 Kronik atau tidak dijelaskan dengan perforasi.6 Kronik atau tidak dijelaskan dengan perdarahan dan perforasi.7 Kronik tanpa perdarahan atau perforasi.9 Tidak jelas akut atau kronik, tanpa perdarahan atau perforasi
K25 Gastric ulcer - tukak lambung Termasuk: Erosi (akut) lambung, ulkus (peptik) pilorus, ulkus (peptik) lambungKecuali: Gastritis erosif hemoragika akut (K29.0), ulkus peptikum NOS (K27.-)
K26 Duodenal ulcer – tukak duodenum Termasuk: Erosi (akut) duodenum; ulkus (peptik): duodenum, postpilorikaKecuali: Ulkus peptikum NOS (K27.-)
K27 Peptic ulcer, situs tidak dijelaskan Termasuk: Ulkus gastroduodenum NOS, ulkus peptikum NOSKecuali: Ulkus peptikum neonatus (P78.8)
K28 Gastrojejunal ulcer – tukak gastrojejunum Termasuk: Ulkus (peptik) atau erosi: gastrokolika, gastrointestinum, gastrojejunum, jejunum, anastomotik,
marginal, stomaKecuali: Ulkus primer usus halus (K63.3)
K29 Gastritis dan duodenitis
8
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: Gastritis atau gastroenteritis eosinophilika (K52.8)Sindroma Zollinger-Ellison (E16.4)
K29.0 Gastritis hemoragika akutGastritis akut (erosif) dengan perdarahanKecuali: erosi (akut) lambung (K25.-)
K29.1 Gastritis akut lain
K29.2 Gastritis alkoholik
K29.3 Gastritis kronik superfisialis
K29.4 Gastritis atrofika kronik Atrofi lambung
K29.5 Gastritis kronik, tidak dijelaskanGastritis kronik: antrum, fundus
K29.6 Gastritis lainGastritis hiperrofi raksasa, gastritis granulomatosa, penyakit Ménétrier
K29.7 Gastritis, tidak dijelaskan
K29.8 Duodenitis
K29.9 Gastroduodenitis, tidak dijelaskan
K30 Dyspepsia IndigestionKecuali: Dispepsia nervosa, neurotik atau psikogenik (F45.3); heartburn (R12)
K31 Penyakit lain lambung dan duodenum Termasuk: Kelainan fungsional lambungKecuali: Divertikulum duodenum (K57.0-K57.1),
Perdarahan lambung (K92.0-K92.2)
K31.0 Dilatasi akut lambungDistensi akut lambung
K31.1 Stenosis pilorus hipertrofik dewasaStenosis pilorus NOSKecuali: stenosis pilorus kongenital atau infantil (Q40.0)
K31.2 Penyempitan gelas-pasir (hourglass stricture) dan stenosis lambungKecuali: kontraksi hourglass lambung (K31.8), lambung hourglass kongenital (Q40.2);
K31.3 Pylorospasm, not elsewhere classifiedKecuali: pylorospasm: neurotik atau psikogenik (F45.3), kongenital/infantile (Q40.0)
K31.4 Divertikulum lambungKecuali: divertikulum lambung kongenital(Q40.2)
K31.5 Obstruksi duodenumDuodenum dengan: penyempitan, stenosis, atau striktura; Ileus duodenum (kronik)Kecuali: stenosis kongenital duodenum (Q41.0)
K31.6 Fistula lambung dan duodenumFistula gastrokolika; fistula gastrojejunokolika
K31.7 Polip lambung dan duodenumKecuali: polip adenomatosa lambung (D13.1)
K31.8 Penyakit lambung dan duodenum lain yang dijelaskanAchlorhydria, gastroptosis, kontraksi pasir-waktu (hourglass) lambung
K31.9 Penyakit lambung dan duodenum, tidak dijelaskan
Penyakit appendiks (K35-K38)
K35 Appendisitis akut
K35.0 Appendisitis akut dengan peritonitis umum
9
ICD 10 2nded Apikes Iris
Appendisitis (akut) dengan: perforasi, ruptureperitonitis (umum)(lokal) menyusul ruptur atau perforasi,
K35.1 Appendisitis akut dengan abses peritoneumAbses appendiks
K35.9 Appendisitis akut, tidak dijelaskanAppendisitis akut dengan peritonitis, lokal atau NOSAppendisitis akut tanpa: perforasi, abses peritoneum, peritonitis umum, ruptur
K36 Appendisitis lain Appendisitis: kronik, rekurens (berulang)
K37 Appendisitis yang tidak dijelaskan
K38 Penyakit lain appendiks
K38.0 Hyperplasia appendiks
K38.1 Concretions (massa padat) appendiksFaekalith atau sterkolith appendiks
K38.2 Divertikulum (kantong kecil yang terbentuk di dinding) appendiks
K38.3 Fistula appendiks
K38.8 Penyakit lain appendiks yang dijelaskanIntussusception (dinding memasuki dinding lain –seperti teleskop-) appendix
K38.9 Penyakit appendiks, tidak dijelaskan
Hernia (K40-K46)Note: Hernia obstruksi dengan gangren yang diklasifikasikan pada hernia dengan gangren.Termasuk: Hernia: didapat, rekurens, kongenital (kecuali hernia diafragma atau hiatus)
K40 Hernia inguinalis Termasuk: Bubonokel, hernia skrotalis,
Hernia inguinalis: NOS, direct, indirect, double, oblique
K40.0 Hernia inguinalis bilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren
K40.1 Hernia inguinalis bilateral, dengan gangren
K40.2 Hernia inguinalis bilateral, tanpa obstruksi atau gangrenHernia inguinalis bilateral NOS
K40.3 Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, dengan obstruksi, tanpa gangrenHernia inguinalis (unilateral), tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K40.4 Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, dengan gangrenHernia inguinalis NOS dengan gangren
K40.9 Hernia inguinalis unilateral atau tidak jelas, tanpa obstruksi atau gangrenHernia inguinalis (unilateral) NOS
K41 Hernia femoralis
K41.0 Hernia femoralis bilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren
K41.1 Hernia femoralis bilateral, dengan gangren
K41.2 Hernia femoralis bilateral, tanpa obstruksi atau gangrenHernia femoralis bilateral NOS
K41.3 Hernia femoralis unilateral or tidak jelas, dengan obstruksi, tanpa gangrenHernia femoralis (unilateral), tanpa gangren: inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K41.4 Hernia femoralis unilateral atau tidak jelas, dengan gangren
10
ICD 10 2nded Apikes Iris
K41.9 Hernia femoralis unilateral atau tidak jelas, tanpa obstruksi atau gangrenHernia femoralis (unilateral) NOS
K42 Hernia umbilikalis Termasuk: Hernia paraumbilikalisKecuali: Omphalocele (Q79.2)
K42.0 Hernia umbilikalis dengan obstruksi, tanpa gangrenHernia umbilikalis, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K42.1 Hernia umbilikalis dengan gangrenHernia umbilikalis gangrenosa
K42.9 Hernia umbilikalis tanpa obstruksi atau gangrenHernia umbilikalis NOS
K43 Hernia ventralis Termasuk: Hernia: epigastrika atau insisional [tempat sayatan]
K43.0 Hernia ventralis dengan obstruksi, tanpa gangrenHernia ventralis, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K43.1 Hernia ventralis dengan gangrenHernia ventralis gangrenosa
K43.9 Hernia ventralis tanpa obstruksi atau gangrenHernia ventralis NOS
K44 Hernia diafragmatika Termasuk: Hiatus hernia (esofagus)(sliding); hernia paraesofagus Kecuali: Hernia kongenital: hiatus (Q40.1), diaphragmatika: (Q79.0)
K44.0 Hernia diafragmatika dengan obstruksi, tanpa gangrenHernia diafragmatika, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K44.1 Hernia diafragmatika dengan gangrenHernia diafragmatika gangrenosa
K44.9 Hernia diafragmatika tanpa obstruksi atau gangrenHernia diafragmatika NOS
K45 Hernia abdominalis lainnya Termasuk: Hernia: abdominalis dengan situs dijelaskan NEC
Hernia: lumbalis, obturator, pudendum, retroperitoneum, siatika
K45.0 Hernia abdominalis lain yang dijelaskan dengan obstruksi, tanpa gangren.Kondisi pada K45, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K45.1 Hernia abdominalis lain yang dijelaskan dengan gangrenKondisi pada K45 yang dinyatakan gangrenosa
K45.8 Hernia abdominalis lain yang dijelaskan tanpa obstruksi atau gangren
K46 Hernia abdominalis yang tidak dijelaskan Termasuk: Enterokel, epiplokel, hernia: NOS, interstitialis, intestinum, intra-abdomenKecuali: Enterokel vaginalis (N81.5)
K46.0 Hernia abdominalis dengan obstruksi yang tidak jelas, tanpa gangrenKondisi pada K46, tanpa gangren:
inkarserasi, strangulasi, irreducible, menyebabkan obstruksi
K46.1 Hernia abdominalis yang tidak jelas, dengan gangreneKondisi pada K46 yang dinyatakan gangrenosa
K46.9 Hernia abdominalis yang tidak jelas, tanpa obstruksi atau gangrenHernia abdominalis NOS
11
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kolitis dan enteritis non-infektif (K50-K52)Termasuk: Penyakit usus dengan radang non-infeksiKecuali: Irritable bowel syndrome (K58.-), megakolon (K59.3)
K50 Penyakit Crohn [enteritis regionalis] Termasuk: enteritis granulomatosaKecuali: kolitis ulseratif (K51.-)
K50.0 Penyakit Crohn pada usus halus: Penyakit Crohn [regional enteritis] pada: duodenum, ileum, jejunumIleitis: regionalis, terminalisKecuali: kalau bersamaan dengan penyakit Crohn pada usus besar (K50.8)
K50.1 Penyakit Crohn pada usus besarKolitis: granulomatosa, regionalisPenyakit Crohn [enteritis regionalis] pada: kolon, usus besar, rektumKecuali: penyakit Crohn pada usus halus dan usus besar (K50.8)
K50.8 Penyakit Crohn lainnyaPenyakit Crohn pada usus halus dan usus besar
K50.9 Penyakit Crohn, tidak dijelaskanRegional enteritis NOS
K51 Kolitis ulseratif
K51.0 Pankolitis ulseratif (kronik)Termasuk: ileitis ’backwash’
K51.2 Proktitis ulseratif (kronik)
K51.3 Rektosigmoiditis ulseratif (kronik)
K51.4 Polip radang
K51.5 Kolitis sisi kiriTermasuk: hemikolitis kiri
K51.8 Kolitis ulseratif lainnya
K51.9 Kolitis ulseratif, tidak dijelaskan
K52 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif lainnya
K52.0 Gastroenteritis dan kolitis akibat radiasi
K52.1 Gastroenteritis dan kolitis toksik
K52.2 Gastroenteritis dan kolitis alergi dan dietetikGastrokolitis atau kolitis hipersensitifitas makanan
K52.3 Kolitis indeterminata
K52.8 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif lain yang dijelaskanGastritis atau gastroenteritis eosinofilik
K52.9 Gastroenteritis dan kolitis non-infektif, tidak dijelaskanDiare, enteritis, ileitis, jejunitis, atau sigmoiditis: dinyatakan tidak menular.Kecuali: kolitis, diare, enteritis, atau gastroenteritis:
infeksiosa (A09)asal-usul tidak dijelaskan (A09)diare psikogenik (F45.3), diare fungsional (K59.1), diare neonatus (non-infektif) (P78.3)
Penyakit-penyakit lain usus (K55-K63)
K55 Kelainan vaskular usus Kecuali: Enterokolitis nekrotikans fetus atau neonatus (P77)
K55.0 Kelainan vaskular akut pada ususKolitis iskemi fulminant, infark usus, iskemi usus halus: yang dinyatakan akut(Arteri)(vena) mesenterika dengan: emboli, infark, atau thrombosisKolitis iskemik subakut
12
ICD 10 2nded Apikes Iris
K55.1 Kelainan vaskular kronik pada ususKolitis, enteritis, enterokolitis: yang dinyatakan iskemia kronikStriktura iskemik usus, aterosklerosis mesenterium, insuffisiensi vaskuler mesenterium
K55.2 Angiodisplasia kolon
K55.8 Kelainan vaskular lain pada usus
K55.9 Kelainan vaskular usus, tidak dijelaskanKolitis iskemik NOS, enteritis iskemik NOS, enterokolitis iskemik NOS
K56 Ileus paralitika dan obstruksi usus tanpa hernia Kecuali: Obstruksi duodenum (K31.5), striktura iskemik usus (K55.1),
Stenosis anus atau rektum (K62.4), obstruksi usus pascabedah (K91.3), Ileus mekonium (E84.1), striktura atau stenosis kongenital usus (Q41-Q42)
K56.0 Ileus paralitikaParalisis: usus, kolon, usus besarKecuali: ileus batu empedu (K56.3), ileus obstruktif NOS (K56.6), ileus NOS (K56.7)
K56.1 IntussusceptionIntususepsi atau invaginasi: usus, usus besar, kolon, rektumKecuali: intususepsi appendix (K38.8)
K56.2 VolvulusKolon atau usus yang: terjepit (strangulasi), bengkok (torsio), atau terpuntir
K56.3 Ileus batu empeduObstruksi usus oleh batu empedu
K56.4 Hambatan [impaction] lain pada usus:Enterolith, hambatan feses, hambatan pada kolon
K56.5 Adhesi [bands] usus dengan obstruksiAdhesi [bands] peritoneum dengan obstruksi usus
K56.6 Obstruksi usus lainnya dan tidak dijelaskanEnterostenosis, ileus obstruksi NOS Usus atau kolon dengan: oklusi, stenosis atau striktura Kecuali: obstruksi usus neonatus lain atau tidak dijelaskan yang bisadiklasifikasikan pada P76.8, P76.9
K56.7 Ileus, tidak dijelaskan
K57 Penyakit divertikulum usus Termasuk: Usus (halus) (besar) dengan: divertikulitis, divertikulosis, atau divertikulumKecuali: Divertikulum: appendix (K38.2), Meckel (Q43.0), kongenital usus (Q43.8)
K57.0 Penyakit divertikulum usus halus dengan perforasi dan absesPenyakit divertikulum usus halus dengan peritonitisKecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar dengan perforasi dan abses ((57.4)
K57.1 Penyakit divertikulum usus halus tanpa perforasi atau absesPenyakit divertikulum usus halus NOSKecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa perforasi atau abses ((57.5)
K57.2 Penyakit divertikulum usus besar dengan perforasi dan absesPenyakit divertikulum kolon dengan peritonitisKecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar dengan perforasi dan abses ((57.4)
K57.3 Penyakit divertikulum usus besar tanpa perforasi atau absesPenyakit divertikulum kolon NOS Kecuali: penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa perforasi atau abses ((57.5)
K57.4 Penyakit divertikulum usus halus dan kolon dengan perforasi dan absesPenyakit divertikulum usus halus dan besar dengan peritonitis
K57.5 Penyakit divertikulum usus halus dan besar tanpa perforasi atau absesPenyakit divertikulum usus halus dan besar NOS
K57.8 Penyakit divertikulum usus, bagiannya tidak jelas, dengan perforasi dan abses Penyakit divertikulum usus NOS dengan peritonitis
13
ICD 10 2nded Apikes Iris
K57.9 Penyakit divertikulum usus, bagiannya tidak jelas, tanpa perforasi atau absesPenyakit divertikulum usus NOS
K58 Irritable bowel syndrome [sindroma usus irritabel] Termasuk: Irritable colon
K58.0 Irritable bowel syndrome dengan diare
K58.9 Irritable bowel syndrome tanpa diareIrritable bowel syndrome NOS
K59 Kelainan fungsional usus lainnya Kecuali: Kelainan fungsional lambung (K31.-), malabsorbsi usus (K90.-)
Kelainan usus psikogenik (F45.3), perubahan kebiasaan usus NOS (R19.4)
K59.0 Konstipasi
K59.1 Diare fungsional
K59.2 Usus neurogenik (gangguan fungsi syaraf usus), not elsewhere classified
K59.3 Megakolon, not elsewhere classifiedDilatasi kolon, megakolon toksikKecuali: megakolon: kongenital (aganglionik), pada penyakit Hirschsprung (Q43.1)
megakolon pada penyakit Chagas (B57.3),
K59.4 Spasme anusProktalgia fugax
K59.8 Kelainan fungsional usus lainnya yang dijelaskanAtonia kolon
K59.9 Kelainan fungsional usus, tidak dijelaskan
K60 Fissure dan fistula daerah anus dan rektum Kecuali: Dengan abses atau selulitis (K61.-)
K60.0 Fissura anus akut
K60.1 Fissura anus kronik
K60.2 Fissura anus, tidak dijelaskan
K60.3 Fistula anus
K60.4 Fistula rektumFistula rektum ke kulitKecuali: fistula: vesikorektum (N32.1), rektovaginalis (N82.3).
K60.5 Fistula anorektum
K61 Abses daerah anus dan rektum Termasuk: Abses atau selulitis dengan atau tanpa fistula di daerah anus dan rektum
K61.0 Abses anusAbses perianusKecuali: abses intrasfingter (K61.4)
K61.1 Abses rektumAbses perirektumKecuali: abses iskiorektum (K61.3)
K61.2 Abses anorektum
K61.3 Abses iskiorektumAbses fossa iskiorektum
K61.4 Abses intrasfingter
K62 Penyakit lain pada anus dan rektum Termasuk: Anal canalKecuali: Hemoroid (I84.-), proktitis ulseratif (K51.2),
Malfungsi kolostomi dan enterostomi (K91.4), inkontinensia feses (R15)
14
ICD 10 2nded Apikes Iris
K62.0 Polip anus
K62.1 Polip rektumKecuali: polip adenomatosa (D12.8)
K62.2 Prolapsus aniProlapsus anal canal
K62.3 Prolapsus rektum Prolapsus mukosa rektum
K62.4 Stenosis anus dan rektumStriktura anus (sfingter)
K62.5 Perdarahan anus dan rektumKecuali: perdarahan rektum neonatus (P54.2)
K62.6 Ulkus anus dan rektumUlkus soliter, ulkus sterkoralisKecuali: fissura dan fistula anus dan rektum (K60.-), pada kolitis ulseratif (K51.-)
K62.7 Proktitis radiasi
K62.8 Penyakit anus dan rektum lainnya yang dijelaskan
K62.9 Penyakit anus dan rektum, tidak dijelaskan
K63 Penyakit-penyakit usus lainnya
K63.0 Abses ususKecuali: abses appendiks (K35.1), abses daerah anus dan rektum (K61.-)
dengan penyakit divertikulum (K57.-)
K63.1 Perforasi usus (non-traumatika) Kecuali: perforasi (non-traumatika) pada: duodenum (K26.-), appendiks (K35.0)
dengan penyakit divertikulum (K57.-)
K63.2 Fistula ususKecuali: fistula (dari):
duodenum (K31.6), appendiks (K38.3), daerah anus dan rektum (K60.-)vesiko-intestinum (N32.1), usus-genital perempuan (N82.2-N82.4)
K63.3 Ulkus ususUlkus primer usus halusKecuali: ulkus (dari):
duodenum (K26.-), peptik, situs tak disebutkan (K27.-)gastrointestinum, gastrojejunum, jejunum (K28.-), anus dan rektum (K62.6), kolitis ulseratif (K51.-)
K63.4 Enteroptosis
K63.5 Polip kolonKecuali: polip kolon adenomatosa (D12.6), poliposis kolon (D12.6)
K63.8 Penyakit usus lainnya yang dijelaskan
K63.9 Penyakit usus, tidak dijelaskan
Penyakit peritoneum (K65-K67)
K65 Peritonitis Kecuali: Peritonitis:
paroksismal ringan (E85.0),, periodic familial (E85.0), dengan: appendisitis (K35.-), penyakit divetikulum usus (K57.-)menyusul abortus atau hamil ektopik atau hamil mola (O00-O07, O08.0)pelvis:, wanita (N73.3-N73.5), nifas (O85), neonatus (P78.0-P78.1)aseptik, kimiawi, akibat talkum atau zat asing lain (T81.6)
K65.0 Peritonitis akutPeritonitis (akut): generalisata, pelvis laki-laki, subfrenika, suppuratifAbses: peritoneum, mesenterium, omentum, subhepatika, subdiaphragmatika,
15
ICD 10 2nded Apikes Iris
subfrenika, retroperitoneum, retrokaekum, abdominopelvis
K65.8 Peritonitis lainPeritonitis proliferatif kronik, nekrosis lemak atau saponifikasi mesenteriumPeritonitis akibat: empedu, urine
K65.9 Peritonitis, tidak dijelaskan
K66 Kelainan lain pada peritoneum Kecuali: asites (R18)
K66.0 Adhesi peritoneumAdhesi: usus, lambung, mesenterium, omentum, dinding perut, diafragma, pelvis priaAdhesive bandsKecuali: adhesi [bands] (pada): dengan obstruksi usus (K56.5) , pelvis wanita (N73.6)
K66.1 HaemoperitoneumKecuali: haemoperitoneum traumatika (S36.8)
K66.8 Kelainan peritoneum lainnya yang dijelaskan
K66.9 Kelainan peritoneum, tidak dijelaskan
K67* Kelainan peritoneum pada penyakit infeksi c. e.
K67.0* Peritonitis khlamidia (A74.8†)
K67.1* Peritonitis gonokokus (A54.8†)
K67.2* Peritonitis sifilitika (A52.7†)
K67.3* Peritonitis tuberkulosa (A18.3†)
K67.8* Kelainan lain peritoneum pada penyakit infeksi c. e.
Penyakit-penyakit liver (K70-K77)Kecuali: Hepatitis virus (B15-B19), sindroma Reye (G93.7), jaundice NOS (R17)
Penyakit Wilson (E83.0), haemochromatosis (E83.1)
K70 Penyakit hati alkoholik [alcoholic liver disease]
K70.0 Hati berlemak alkoholik [alcoholic fatty liver]
K70.1 Hepatitis alkoholik [alcoholic hepatitis]
K70.2 Fibrosis dan sklerosis alkoholik pada hati
K70.3 Sirosis hepatis alkoholik [alcoholic cirrhosis of liver]Sirosis alkoholik NOS [alcoholic cirrhosis NOS]
K70.4 Gagal hati alkoholik [alcoholic hepatic failure]Gagal hati alkoholik: NOS, akut, subakut, kronik, dengan atau tanpa koma hepatika
K70.9 Penyakit hati alkoholik, tidak dijelaskan
K71 Toxic liver disease – penyakit hati toksik Termasuk: Penyakit hati akibat obat: idosinkratik (tak terduga), toksik (bisa diduga)Kecuali: Penyakit hati alkoholik (K70.-), sindroma Budd-Chiari (I82.0)
K71.0 Penyakit hati toksik dengan kholestasisKholestasis dengan kerusakan hepatosit; cholestasis ‘murni’.
K71.1 Penyakit hati toksik dengan nekrosis hatiGagal hati (akut)(kronik) akibat obat-obatan
K71.2 Penyakit hati toksik dengan hepatitis akut
K71.3 Penyakit hati toksik dengan hepatitis kronik persisten
K71.4 Penyakit hati toksik dengan hepatitis lobularis kronik
K71.5 Penyakit hati toksik dengan hepatitis aktif kronikPenyakit hati toksik dengan hepatitis lupoid
K71.6 Penyakit hati toksik dengan hepatitis, not elsewhere classified
K71.7 Penyakit hati toksik dengan fibrosis dan sirrhosis hati
16
ICD 10 2nded Apikes Iris
K71.8 Penyakit hati toksik dengan kelainan hati lainnya:Penyakit hati toksik dengan:
hiperplasia nodul terfokus, granuloma hepatika, peliosis hepatis, penyakit hati veno-oklusif.
K71.9 Penyakit hati toksik, tidak dijelaskan
K72 Hepatic failure, not elsewhere classified Termasuk: Koma hepatika NOS, ensefalopati hepatika NOS,
Nekrosis (sel) hati dengan kegagalan hatiAtrofi atau distrofi hati kuning (yellow liver atrophy or dystrophy)Hepatitis dengan kegagalan hati: akut, fulminant atau ganas
Kecuali: Gagal hati alkoholik (K70.4), dengan penyakit hati toksik (K71.1)Ikterus pada janin dan bayi (P55-P59), hepatitis virus (B15-B19)Gagal hati pada:abortus, hamil ektopik atau hamil mola (O00-O07, O08.8)pada hamil, melahirkan dan nifas (O26.6)
K72.0 Gagal hati akut dan subakut
K72.1 Gagal hati kronik
K72.9 Gagal hati, tidak dijelaskan
K73 Hepatitis kronik, not elsewhere classified Kecuali: Hepatitis (kronik):
virus (B15-B19), alkoholik (K70.1), akibat obat (K71.-), reaktif nonspesifik (K75.2), granulomatosa NEC (K75.3)
K73.0 Hepatitis persisten kronik, not elsewhere classified
K73.1 Hepatitis lobularis kronik, not elsewhere classified
K73.2 Hepatitis aktif kronik, not elsewhere classifiedHepatitis lupoid NEC
K73.8 Hepatitis kronik lain, not elsewhere classified
K73.9 Hepatitis kronik, tidak dijelaskan
K74 Fibrosis dan sirosis hati Kecuali: Fibrosis hati alkoholik (K70.2), dengan penyakit hati toksik (K71.7)
Sklerosis hati kardiaka (K76.1)Sirosis (hati): alkoholik (K70.3), kongenital (P78.8)
K74.0 Fibrosis hati
K74.1 Sklerosis hati
K74.2 Fibrosis hati dengan sklerosis hati
K74.3 Sirosis biliaris primerKholangitis destruktif non-suppuratif kronik
K74.4 Sirosis biliaris sekunder
K74.5 Sirosis biliaris, tidak dijelaskan
K74.6 Sirosis hati yang lain dan tidak dijelaskanSirrhosis (hati): NOS, makronoduler, mikronoduler, jenis campuran
kriptogenik, portal, postnekrotik
K75 Penyakit radang hati lainnya Kecuali: Penyakit hati toksik (K71.-), hepatitis kronik NEC (K73.-)
Hepatitis: virus (B15-B19), akut atau subakut (K72.0)
K75.0 Abses hatiAbses hati: NOS, kholangitika, hematogenik, limfogenik, pileflebitikKecuali: abses hati oleh amuba (A06.4)
pileflebitis tanpa abses hati (K75.1), kholangitis tanpa abses hati (K83.0)
K75.1 Flebitis vena portaPileflebitis
17
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: abses hati pileflebitis (K75.0)
K75.2 Hepatitis reaktif non-spesifik
K75.3 Hepatitis granulomatosa, not elsewhere classified
K75.4 Hepatitis autoimmun
K75.8 Penyakit hati meradang lainnya yang dijelaskan
K75.9 Penyakit hati meradang, tidak dijelaskanHepatitis NOS
K76 Penyakit-penyakit hati lainnya Kecuali: Degenerasi amiloid hati (E85.-),
Trombosis vena porta (I81), trombosis vena hepatika (I82.0)Penyakit hati alkoholik (K70.-), penyakit hati toksik (K71.-)Penyakit kista hati (kongenital) (Q44.6), hepatomegali NOS (R16.0),
K76.0 Hati (berubah menjadi) berlemak, not elsewhere classified
K76.1 Bendungan pasif kronik terhadap hatiSirosis hepatis (begitu disebutkan) kardiaka, sklerosis hepatis kardiaka
K76.2 Nekrosis hemoragika sentralis hatiKecuali: nekrosis hepatis dengan gagal hati (K72.-)
K76.3 Infark hepatis
K76.4 Peliosis hepatisAngiomatosis hepatis
K76.5 Penyakit oklusi vena hepatikaKecuali: sindroma Budd-Chiari (I82.0)
K76.6 Hipertensi portal
K76.7 Sindroma hepatorenalKecuali: setelah bersalin dan melahirkan (O90.4)
K76.8 Penyakit hati lainnya yang dijelaskanHiperplasia nodul hati terfokus, hepatoptosis
K76.9 Penyakit hati, tidak dijelaskan
K77* Kelainan hati pada penyakit c. e.
K77.0* Kelainan hati pada penyakit infeksi dan parasit c. e.Penyakit hati sifilitika (A52.7†)Hepatitis: herpesvirus [herpes simplex] (B00.8†), cytomegalovirus (B25.1†)
toxoplasma (B58.1†)Skistosomiasis hepatosplenika (B65.- †), hipertensi portal pada skistosomiasis (B65.- †)
K77.8* Kelainan hati pada penyakit lain c. e.Granuloma hepatika pada: sarcoidosis (D86.8†), berylliosis (J63.2†)
Kelainan gallbladder, saluran empedu dan pankreas (K80-K87)
K80 Kholelithiasis – batu empedu
K80.0 Batu gallbladder dengan kholesistitis akutSetiap kondisi pada K80.2 dengan kholesistitis akut
K80.1 Batu gallbladder dengan kholesistitis lainSetiap kondisi pada K80.2 dengan kholesistitis (kronik)Kholesistitis dengan kholelithiasis NOS
K80.2 Batu gallbladder tanpa kholesistitisBatu empedu (tertahan) di saluran atau gallbladder: NOS atau tanpa kholesistitisKholelitiasis, kholesistolitiasis, kolik (rekuren) gallbladder: NOS atau tanpa kholesistitis
K80.3 Batu saluran empedu dengan kholangitisSetiap kondisi pada K80.5 dengan kholangitis
18
ICD 10 2nded Apikes Iris
K80.4 Batu saluran empedu dengan kholesistitisSetiap kondisi pada K80.5 dengan kholesistitis (dengan kholangitis)
K80.5 Batu saluran empedu tanpa kholangitis or kholesistitisBatu empedu (tertahan) di duktus komunis, duktus hepatika, atau duktus biliaris NOS,
yang tidak dijelaskan, atau tanpa kholangitis atau kholesistitisKholedokholitiasis, kholelitiasis hepatika, kolik (rekuren) hepatika:
yang tidak dijelaskan, atau tanpa kholangitis atau kholesistitis
K80.8 Kholelitiasis lain
K81 Kholesistitis Kecuali: Dengan kholelitiasis (K80.-)
K81.0 Kholesistitis akutAngiokholesistitis, gallbladder dengan: abses, empyema, atau gangren: tanpa batuKholesistitis: emfisematosa (akut), gangrenosa, supuratif: tanpa batu
K81.1 Kholesistitis kronik
K81.8 Kholesistitis lain
K81.9 Kholesistitis, tidak dijelaskan
K82 Penyakit lain gallbladder Kecuali: Sindroma pasca-kholesistektomi (K91.5)
Nonvisualisasi gallbladder [pada pencitraan] (R93.2)
K82.0 Obstruksi gallbladderOklusi, stenosis, atau striktura: pada ductus cysticus atau gallbladder tanpa kalkulusKecuali: dengan kholelithiasis (K80.-)
K82.1 Hidrops gallbladderMukokel gallbladder
K82.2 Perforasi gallbladderRuptura ductus cysticus atau gallbladder
K82.3 Fistula gallbladderFistula kholesistokolika, fistula kholesistoduodenalis
K82.4 Kholesterolosis gallbladderGallbladder strawberri
K82.8 Penyakit gallbladder lainnya yang dijelaskanDuctus cysticus atau gallbladder dengan:
adhesi, atrofi, kista, diskinesia, hipertrofi, tak berfungsi, ulkus
K82.9 Penyakit gallbladder, tidak dijelaskan
K83 Penyakit-penyakit lain saluran empedu Kecuali: Sindroma pasca-kholesistektomi (K91.5)
Kondisi berikut yang melibatkan: d. sistikus (K81-K82), gallbladder (K81-K82)
K83.0 CholangitisCholangitis: NOS, asendens, primer, sekunder, rekuren, Cholangitis (yang membentuk): sklerosis, stenosis, suppuratifKecuali: kholangitis destruktif nonsuppuratif kronik (K74.3)
abses hati kholangitik (K75.0) kholangitis dengan kholedokholitiasis (K80.3-K80.4)
K83.1 Obstruksi saluran empeduOklusi, stenosis, atau striktura: pada saluran empedu tanpa batuKecuali: dengan kholelithiasis (K80.-)
K83.2 Perforasi saluran empeduRuptura saluran empedu
K83.3 Fistula saluran empeduFistula kholedokhoduodenalis
K83.4 Spasme sfingter Oddi
19
ICD 10 2nded Apikes Iris
K83.5 Kista biliaris
K83.8 Penyakit saluran empedu lainnya yang dijelaskanSaluran empedu dengan: adhesi, atrofi, hipertrofi, atau ulkus
K83.9 Penyakit saluran empedu, tidak dijelaskan
K85 Pankreatitis akut Abses pankreasNekrosis akut pankreas, nekrosis infektif pankreasPancreatitis: NOS, akut (rekuren), subakut, haemoragika, suppuratif
K85.0 Pankreatitis akut idiopatik
K85.1 Pankreatitis biliaris akutPankreatitis batu empedu
K85.2 Pankreatitis akut akaibat alkohol
K85.3 Pankreatitis akut akibat obatGunakan kode tambahan (Chapter XX), kalau perlu untuk identifikasi obat
K85.8 Pankreatitis akut lainnya
K85.9 Pankreatitis akut, tak dijelaskan
K86 Penyakit lain pankreas Kecuali: Tumor sel islet (pankreas) (D13.7), penyakit fibrokistik pankreas (E84.-),
Steatorea pankreatika (K90.3)
K86.0 Pankreatitis kronik akibat alkohol
K86.1 Pankreatitis kronik lainnyaPankreatitis kronik: NOS, infeksiosa, rekuren, relapsing
K86.2 Kista pancreas
K86.3 Pseudokista pancreas
K86.8 Penyakit pankreas lainnya yang dijelaskanPankreas dengan: atrofi, batu, sirosis, fibrosisNekrosis pankreas: NOS, aseptik, lemakInfantilisme pankreatika
K86.9 Penyakit pankreas, tidak dijelaskan
K87* Kelainan gallbladder, saluran empedu dan pankreas pada penyakit c. e.
K87.0* Kelainan gallbladder dan saluran empedu pada penyakit c. e.
K87.1* Kelainan pankreas pada penyakit c. e.Pankreatitis sitomegalovirus (B25.2†), pankreatitis mumps (B26.3†)
Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan (K90-K93)
K90 Malabsorpsi usus Kecuali: Menyusul bedah gastrointestinum (K91.2)
K90.0 Coeliac diseaseGluten-sensitive enteropathy, steatorea idiopatik, sprue nontropis
K90.1 Sprue tropisSprue NOS, steatorrhoea tropis
K90.2 Blind loop syndrome, not elsewhere classifiedBlind loop syndrome NOSKecuali: blind loop syndrome: pascabedah (K91.2), kongenital (Q43.8)
K90.3 Steatorea pankreatika
K90.4 Malabsorpsi akibat intoleransi, not elsewhere classified
20
ICD 10 2nded Apikes Iris
Malabsorpsi akibat intoleransi terhadap: karbohidrat, lemak, protein, starchKecuali: intoleransi laktosa (E73.-), gluten-sensitive enteropathy (K90.0)
K90.8 Malabsorpsi usus lainnyaPenyakit Whipple† (M14.8*)
K90.9 Malabsorpsi usus, tidak dijelaskan
K91 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur, not elsewhere classified Kecuali: Ulkus gastrojejunum (K28.-)
Kolitis radiasi (K52.0), gastroenteritis radiasi (K52.0), proktitis radiasi (K62.7)
K91.0 Muntah menyusul bedah gastrointestinum
K91.1 Sindroma pasca-bedah lambungSindroma: dumping, pasca-gastrektomi, pasca-vagotomi
K91.2 Malabsorbsi pascabedah, not elsewhere classifiedBlind loop syndrome pasca-bedahKecuali: osteoporosis malabsorbsi pascabedah (M81.3)
osteomalasia malabsorbsi dewasa (M83.2)
K91.3 Obstruksi usus pasca-bedah
K91.4 Malfungsi kolostomi dan enterostomi
K91.5 Sindroma pasca-kholesistektomi
K91.8 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur lainnya, not elsewhere classified
K91.9 Kelainan sistem pencernaan pasca-prosedur, tidak dijelaskan
K92 Penyakit-penyakit lain sistem pencernaan Kecuali: Perdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
K92.0 Haematemesis
K92.1 MelaenaKecuali: darah samar dalam feses (R19.5)
K92.2 Perdarahan gastrointestinum, tidak dijelaskanPerdarahan: lambung NOS, usus NOSKecuali: dengan ulkus peptikum (K25-K28), gastritis hemoragika akut (K29.0)
perdarahan anus dan rectum (K62.5)
K92.8 Penyakit sistem pencernaan lainnya yang dijelaskan
K92.9 Penyakit sistem pencernaan, tidak dijelaskan
K93* Kelainan lain organ pencernaan pada penyakit c. e.
K93.0* Kelainan usus, peritoneum dan kelenjar mesenterika karena tuberkulosis (A18.3†)Kecuali: peritonitis tuberkulosa (K67.3*)
K93.1* Megakolon pada penyakit Chagas (B57.3†)
K93.8* Kelainan organ pencernaan lainnya yang dijelaskan, pada penyakit c. e.
21
CHAPTER XI. PENYAKIT-PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTIS (L00–L99)Kecuali:
Penyakit infeksi dan parasit tertentu ( A00-B99 ) Neoplasma ( C00-D48 ) Penyakit endokrin, gizi, dan metabolik ( E00-E90 ) Retikulosis lipomelanotik ( I89.8 ) Kelainan jaringan ikat sistemik ( M30-M36 ) Komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas ( O00-O99 ) Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal ( P00-P96 ) Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital ( Q00-Q99 ) Tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC ( R00-R99 ) Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu ( S00-T98 )
Blok-blok di dalam bab ini adalah: L00-L08 Infeksi kulit dan jaringan subkutis L10-L14 Kelainan bullosa L20-L30 Dermatitis dan eczema L40-L45 Kelainan papulosquamosaL50-L54 Urtikaria and eritema L55-L59 Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasiL60-L75 Kelainan pelengkap kulit (skin appendages)L80-L99 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain
Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut: L14* Kelainan bullosa pada penyakit c.e. L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.eL54* Erythema pada penyakit c.eL62* Kelainan kuku pada penyakit c.eL86* Keratoderma pada penyakit c.eL99* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain pada penyakit c.e[c. e. = classified elsewhere, yang diklasifikasikan di bagian lain]
Infeksi kulit dan jaringan subkutis (L00-L08)
L00 Sindroma kulit melepuh akibat staphylococcus Pemphigus neonatorumPenyakit RitterKecuali: toxic epidermal necrolysis [Lyell] (L51.2)
L01 Impetigo Kecuali: pemphigus neonatorum (L00)
impetigo herpetiformis (L40.1)
L01.0 Impetigo [any organism] [any site]Impetigo Bockhart
L01.1 Impetiginisasi pada dermatosis lain
L02 Abses, furunkel dan karbunkel kulit Termasuk: boil, furunkulosisKecuali: daerah anus dan rektum (K61.-)
organ genital (eksternal) pria (N48.2, N49.-)organ genital (eksternal) wanita (N76.4)
L02.0 Abses, furunkel dan karbunkel kulit mukaKecuali: kelopak (H00.0),
kelenjar lakrimalis (H04.0)saluran lakrimalis (H04.3)orbita (H05.0)telinga, external (H60.0)
ICD 10 2nded Apikes Iris
hidung (J34.0)mulut (K12.2)submandibula (K12.2)kepala [semua bagian, kecuali muka] (L02.8)
L02.1 Abses, furunkel dan karbunkel kulit leher
L02.2 Abses, furunkel dan karbunkel kulit badanDinding abdomenPunggung [semua bagian, selain panggul]Dinding thoraksGroin [lipat paha dengan perut bawah, inguinal]Perineum [daerah antara urethra dan anus]UmbilikusKecuali: panggul (L02.4), mammae (N61), omphalitis pada neonatus (P38)
L02.3 Abses, furunkel dan karbunkel kulit bokongRegio gluteusKecuali: kista pilonida dengan abses (L05.0)
L02.4 Abses, furunkel dan karbunkel kulit anggotaAxilla, panggul, bahu
L02.8 Abses, furunkel dan karbunkel kulit di tempat lainKepala [semua bagian selain muka]Kulit kepala [scalp]
L02.9 Abses, furunkel dan karbunkel kulit, tak dijelaskanFurunkulosis NOS
L03 Sellulitis Termasuk: limfangitis akutKecuali: sellulitis pada:
- kelopak (H00.0)- apparatus lakrimalis (H04.3), - liang telinga luar (H60.1)- hidung (J34.0)- mulut (K12.2), - anus dan rektum (K61.-)- organ genital eksternal pria (N48.2, N49.-)- organ genital eksternal wanita (N76.4)limfangitis (kronik)(subakut) (I89.1)dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] (L98.2)selulitis eosinofilik [Wells] (L98.3)
L03.0 Sellulitis jari tangan dan kakiInfeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia
L03.1 Sellulitis bagian lain anggotaAxilla, panggul, bahu
L03.2 Sellulitis muka
L03.3 Sellulitis badanDinding abdomen, punggung [semua bagian, selain panggul], dinding thoraksUmbilikus, groin [lipat paha, inguinal], perineum [daerah antara urethra dan anus]Kecuali: omphalitis neonatus (P38)
L03.8 Sellulitis tempat lainKepala [semua bagian selain muka]Kulit kepala [scalp]
L03.9 Cellulitis, tak dijelaskan
L04 Limfadenitis akut Termasuk: abses (akut) } pada kelenjar limfe apa saja, selain mesenterika
limfadenitis akut }Kecuali: penyakit HIVyang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1)
pembesaran kelenjar limfe (R59.-)
2
ICD 10 2nded Apikes Iris
limfadenitis:- mesenterika, nonspesifik (I88.0)- kronik or subakut, selain mesenterika (I88.1)- NOS (I88.9)
L04.0 Limfadenitis akut muka, kepala dan leher
L04.1 Limfadenitis akut badan
L04.2 Limfadenitis akut anggota atasAxilla, bahu
L04.3 Limfadenitis akut anggota bawahPanggul
L04.8 Limfadenitis akut di tempat lain
L04.9 Limfadenitis akut, tak dijelaskan
L05 Kista pilonida [kista berisi rambut di ujung medulla spinalis dekat bokong]Termasuk: fistula } koksigis atau pilonida
sinus }
L05.0 Kista pilonida dengan abses
L05.9 Kista pilonida tanpa absesKista pilonida NOS
L08 Infeksi lokal lain pada kulit dan jaringan subkutis
L08.0 PyodermaDermatitis: purulenta, septik, suppuratifKecuali: pioderma gangrenosum (L88)
L08.1 Erythrasma [kondisi radang kronis bakteri di lipatan kulit]
L08.8 Infeksi lokal lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis
L08.9 Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
Kelainan-kelainan bullosa (L10-L14) [bulla = blister (kantong kulit berisi cairan) besar]Kecuali: sindroma kulit melepuh akibat stafilokokus (L00)
nekrolisis epidermis toksik [Lyell] (L51.2), pemfigus familial jinak [Hailey-Hailey] (Q82.8)
L10 Pemfigus [blister-blister besar timbul di dalam kulit] Kecuali: pemfigus neonatorum (L00)
L10.0 Pemfigus vulgaris
L10.1 Pemfigus vegetans
L10.2 Pemfigus foliaseus
L10.3 Pemfigus Brazil [fogo selvagem]
L10.4 Pemfigus erythematosusSenear-Usher syndrome
L10.5 Pemfigus akibat obatGunakan kode tambahan (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L10.8 Pemfigus lain
L10.9 Pemfigus, tak dijelaskan
L11 Kelainan acantholytic (jaringan tanduk) lainnya
L11.0 Keratosis follikularis yang didapatKecuali: keratosis follikularis (kongenital) [Darier-White] (Q82.8)
L11.1 Dermatosis akantolitik sementara [Grover]
L11.8 Kelainan akantolitik lain yang dijelaskan
3
ICD 10 2nded Apikes Iris
L11.9 Kelainan akantolitik, tak dijelaskan
L12 Pemfigoid Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1), herpes gestationis (O26.4)
L12.0 Pemfigoid bullosa
L12.1 Pemfigoid sikatriksPemfigoid jinak membran mukosa
L12.2 Penyakit bulla kronis kanak-kanakSermatitis herpetiformis remaja
L12.3 Epidermolisis bullosa didapatKecuali: epidermolisis bullosa (kongenital) (Q81.-)
L12.8 Pemfigoid lain
L12.9 Pemfigoid, tak dijelaskan
L13 Kelainan bullosa lainnya
L13.0 Dermatitis herpetiformisPenyakit Duhring
L13.1 Dermatitis pustularis subkorneaPenyakit Sneddon-Wilkinson
L13.8 Kelainan bullosa lain yang dijelaskan
L13.9 Kelainan bullosa, tak dijelaskan
L14* Kelainan bullosa pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain
Dermatitis dan eczema (L20-L30)
Jenis-jenis umum dermatitis pada blok ini adalah:
• atopik: kronik, gatal, pada muka, leher, badan atas, lipat siku dan lutut; akibat alergi herediter• seborrhoeik: kronik, biasanya gatal, sisik kering dengan eritema, sering pada kulit kepala• diaper:• kontak allergi: akibat paparan zat pada kulit yang sensitif atau allergi terhadapnya• kontak irritan: akibat paparan zat non-allergi yang merusak kulit • exfoliatif: merah dan bersisik di atas seluruh permukaan kulit• lichen complex kronik dan prurigo: kronik, gatal, dengan plak lichen yang tebal• pruritus: kulit gatal tanpa warna merah.Kecuali: Penyakit granulomatosa kronik (kanak-kanak) (D71)
Dermatitis:- stasis (I83.1-I83.2)- herpetiformis (L13.0), perioral (L71.0)- kulit kering (L85.3), gangrenosa (L88), faktisia (L98.1)Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L20 Dermatitis atopik Kecuali: neurodermatitis berbatas tegas [sirkumskripta] (L28.0)
L20.0 Prurigo Besnier
L20.8 Dermatitis atopik lainnyaEczema: flexural NEC, infantil (akut)(kronik), intrinsik (allergik)Neurodermatitis: atopik, diffus
L20.9 Dermatitis atopik, tak dijelaskan
L21 Dermatitis seborrhoeika Kecuali: dermatitis infektif (L30.3)
L21.0 Seborrhoea capitisCradle cap
4
ICD 10 2nded Apikes Iris
L21.1 Dermatitis seborrhoeik infantil
L21.8 Dermatitis seborrhoeika lainnya
L21.9 Dermatitis seborrhoeika, tak dijelaskan
L22 Dermatitis diaper [popok] Eritema atau rash akibat diaperRash popok psoriasiformis
L23 Dermatitis kontak allergi Termasuk: eksim kontak allergikaKecuali: eksim telinga luar (H60.5)
dermatitis (pada):- kelopak mata (H01.1)- diaper [napkin] (L22)- kontak irritan (L24.-)- kontak NOS (L25.9)- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)- NOS (L30.9)- perioral (L71.0)kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)alergi NOS (T78.4)
L23.0 Dermatitis kontak alergi akibat logamKhrom, nikel
L23.1 Dermatitis kontak alergi akibat zat adhesif
L23.2 Dermatitis kontak alergi akibat kosmetika
L23.3 Dermatitis kontak alergi akibat obat yang berkontak dengan kulitGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obatKecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7),
dermatitis akibat obat-obatan yang ditelan (L27.0-L27.1)
L23.4 Dermatitis kontak alergi akibat zat pewarna
L23.5 Dermatitis kontak alergi akibat produk kimia lainnyaSemen, insektisida, plastik, karet
L23.6 Dermatitis kontak alergi akibat kontak makanan dengan kulitKecuali: dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L23.7 Dermatitis kontak alergi akibat tanaman, selain makanan
L23.8 Dermatitis kontak alergi akibat agen lain
L23.9 Dermatitis kontak alergi, penyebab tak dijelaskanEksim kontak alergi NOS
L24 Dermatitis kontak irritan Termasuk: eksim kontak irritanKecuali: eksim telinga luar (H60.5)
dermatitis (pada):- kelopak (H01.1), diaper [popok] (L22), kontak alergi (L23.-)- contact NOS (L25.9), akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)- NOS (L30.9), perioral (L71.0)kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)alergi NOS (T78.4),
L24.0 Dermatitis kontak irritan akibat detergents
L24.1 Dermatitis kontak irritan akibat minyak dan gemuk [greases]
L24.2 Dermatitis kontak irritan akibat pelarutPelarut: chlorocompound, siklohexane, ester, glikol, hydrocarbon, keton
L24.3 Dermatitis kontak irritan akibat kosmetika
L24.4 Dermatitis kontak irritan akibat obat yang berkontak dengan kulitKecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7)
dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1)
5
ICD 10 2nded Apikes Iris
L24.5 Dermatitis kontak irritan akibat produk kimia lainnyaSemen, insektisida
L24.6 Dermatitis kontak irritan akibat makanan yang berkontak dengan kulitKecuali: dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L24.7 Dermatitis kontak irritan akibat tanaman selain makanan
L24.8 Dermatitis kontak irritan akibat agen lainZat pewarna
L24.9 Dermatitis kontak irritan, penyebab tak dijelaskanEksim kontak irritan NOS
L25 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan Termasuk: eksim kontak yang tak dijelaskanKecuali eksim telinga luar (H60.5)
alergi NOS (T78.4)dermatitis (pada): - kelopak (H01.1)- kontak alergi (L23.-)- kontak irritan (L24.-)- akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-)- NOS (L30.9)- perioral (L71.0)kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L25.0 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat kosmetika
L25.1 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat obat yangberkontak dengan kulitKecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7)
dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1)
L25.2 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat zat pewarna
L25.3 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat produk kimia lainnyaSemen, insektisida
L25.4 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat makanan yang berkontak dengan kulitKecuali: dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2)
L25.5 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat tanaman selain makanan
L25.8 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat agen lain
L25.9 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan, penyebab tak dijelaskanDermatitis kontak (pekerjaan) NOSEksim kontak (pekerjaan) NOS
L26 Dermatitis eksfoliativa Pityriasis HebraKecuali: penyakit Ritter (L00)
L27 Dermatitis akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan Kecuali: contact dermatitis (L23-L25)
urticaria (L50.-)respons fototoksik dari obat (L56.0)respons fotoalergi dari obat (L56.1) reaksi makanan yang tidak diinginkan, selain dermatitis (T78.0-T78.1)allergy NOS (T78.4)efek yang tidak diinginkan NOS dari obat (T88.7),
L27.0 Erupsi umum kulit akibat obat-obatanGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L27.1 Erupsi lokal kulit akibat obat-obatanGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L27.2 Dermatitis akibat makanan yang dimakanKecuali: akibat kontak makanan dengan kulit (L23.6, L24.6, L25.4)
L27.8 Dermatitis akibat zat lain yang dimasukkan ke dalam badan
6
ICD 10 2nded Apikes Iris
L27.9 Dermatitis akibat zat yang tak dijelaskan yang dimasukkan ke dalam badan
L28 Lichen simplex kronis dan prurigo
L28.0 Lichen simplex kronik [lesi kecil-kecil pada kulit yang menebal]Neurodermatitis berbatas tegasLichen NOS
L28.1 Prurigo nodularis
L28.2 Prurigo lainPrurigo: NOS, Hebra, mitisUrtikaria papulosa
L29 Pruritus Kecuali: exkoriasi neurotik (L98.1), pruritus psikogenik (F45.8)
L29.0 Pruritus ani
L29.1 Pruritus scroti
L29.2 Pruritus vulvae
L29.3 Pruritus anogenitalis, tak dijelaskan
L29.8 Pruritus lain
L29.9 Pruritus, tak dijelaskan Gatal NOS
L30 Dermatitis lain Kecuali: dermatitis: kontak (L23-L25), kulit kering (L85.3)
parapsoriasis plak kecil (L41.3)stasis dermatitis (I83.1-I83.2)
L30.0 Dermatitis nummularis
L30.1 Dyshidrosis [pompholyx]
L30.2 Autosensitisasi kulitKandidid [levurid], dermatofitid, eksimatid
L30.3 Dermatitis infektifDermatitis eksimatoid infeksiosa
L30.4 Eritema intertrigo
L30.5 Pityriasis alba
L30.8 Dermatitis lain yang dijelaskan
L30.9 Dermatitis, tak dijelaskanEksim NOS
Kelainan-kelainan papuloskuamosa (L40-L45)
L40 Psoriasis [patch merah dilapisi sisik keputihan]
L40.0 Psoriasis vulgarisPsoriasis nummularis, plak psoriasis
L40.1 Psoriasis pustularis generalisataImpetigo herpetiformis, penyakit Von Zumbusch
L40.2 Acrodermatitis kontinua
L40.3 Pustulosis palmaris et plantaris
L40.4 Psoriasis guttata
L40.5† Psoriasis arthropatik (M07.0-M07.3*, M09.0*)
L40.8 Psoriasis lainPsoriasis flexura
L40.9 Psoriasis, tak dijelaskan
7
ICD 10 2nded Apikes Iris
L41 Parapsoriasis Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5)
L41.0 Pityriasis lichenoides et varioliformis acutaPpenyakit Mucha-Habermann
L41.1 Pityriasis lichenoides kronik
L41.2 Limfomatoid papulosis
L41.3 Parapsoriasis plak kecil
L41.4 Parapsoriasis plak besar
L41.5 Parapsoriasis retiformis
L41.8 Parapsoriasis lain
L41.9 Parapsoriasis, tak dijelaskan
L42 Pityriasis rosea [radang ringan kulit dengan lesi bersisik, idiopatik]
L43 Liken planus [papul dengan plak keunguan poligonal] Kecuali: liken planopilaris (L66.1)
L43.0 Liken planus hipertrofik
L43.1 Liken planus bullosa
L43.2 Reaksi obat likenoidGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L43.3 Liken planus subakut (aktif)Liken planus tropikus
L43.8 Liken planus lainnya
L43.9 Liken planus, tak dijelaskan
L44 Kelainan papulosquamosa lainnya
L44.0 Pityriasis rubra pilaris
L44.1 Liken nitidus
L44.2 Liken striatus
L44.3 Liken ruber moniliformis
L44.4 Akrodermatitis papularis infantil [Giannotti-Crosti]
L44.8 Kelainan papulosquamosa lain yang dijelaskan
L44.9 Kelainan papulosquamosa, tak dijelaskan
L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e.
Urtikaria dan eritema (L50-L54)Kecuali: penyakit Lyme (A69.2), rosasea (L71.-)
L50 Urtikaria Kecuali: angio-edema herediter (E84.1)
dermatitis kontak allergika (L23.-)urtikaria:- papulosa (L28.2)- solaris (L56.3)- neonatorum (P83.8), - pigmentosa (Q82.2) - giant (T78.3)- serum (T80.6)edema angioneurotik (T78.3)edema Quincke (T78.3)
L50.0 Urtikaria allergika
8
ICD 10 2nded Apikes Iris
L50.1 Urtikaria idiopatik
L50.2 Urtikaria akibat dingin dan panas
L50.3 Urtikaria dermatografik
L50.4 Urtikaria getaran [vibratory]
L50.5 Urtikaria kolinergik
L50.6 Urtikaria kontak
L50.8 Urtikaria lainUrtikaria:- kronik- periodik rekuren
L50.9 Urtikaria, tak dijelaskan
L51 Eritema multiforme [erupsi radang dengan eritem, edema, dan bulla simetris]
L51.0 Eritema multiforme non-bullosa
L51.1 Eritema multiforme bullosaSindroma Stevens-Johnson
L51.2 Nekrolisis epidermis toksik [Lyell]
L51.8 Eritema multiforme lainnya
L51.9 Eritema multiforme, tak dijelaskan
L52 Erythema nodosum
L53 Kondisi eritematosa lain Kecuali: erythema:
- ab igne (L59.0),- akibat kontak kulit dengan agen eksternal (L23-L25)- intertrigo (L30.4)
L53.0 Eritema toksikGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi agen eksternalKecuali: eritema toksik neonatus (P83.1)
L53.1 Eritema annulare centrifugum
L53.2 Eritema marginatum
L53.3 Eritema figuratum kronis lain
L53.8 Kondisi eritema lain yang dijelaskan
L53.9 Kondisi eritema, tak dijelaskanEritema NOSEritroderma NOS
L54* Eritema pada penyakit c.e.
L54.0* Eritema marginatum pada demam rematik akut (I00†)
L54.8* Eritema pada penyakit lain c.e.
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
L55 Sunburn
L55.0 Sunburn tingkat satu
L55.1 Sunburn tingkat dua
L55.2 Sunburn tingkat tiga
L55.8 Sunburn lainnya
L55.9 Sunburn, tak dijelaskan
L56 Perubahan akut lain pada kulit akibat radiasi ultraviolet
9
ICD 10 2nded Apikes Iris
L56.0 Respons fototoksik obatGunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L56.1 Respons photoallergik obatGunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
L56.2 Dermatitis fotokontak [berloque dermatitis]
L56.3 Urtikaria solaris
L56.4 Erupsi polimorfik akibat cahaya
L56.8 Perubahan akut kulit lain yang dijelaskan akibat radiasi ultraviolet
L56.9 Perubahan akut kulit akibat radiasi ultraviolet, tak dijelaskan
L57 Perubahan kulit akibat terpapar radiasi non-ionisasi kronis
L57.0 Keratosis aktinik[lesi keratotik pra-kanker, diduga karena sinar matahari bertahun-tahunKeratosis: NOS, senile, solar
L57.1 Retikuloid aktinik
L57.2 Nuchae rhomboidalis kulit
L57.3 Poikiloderma Civatte
L57.4 Cutis laxa senilis[kulit longgar berlipat-lipat]Elastosis senilis
L57.5 Granuloma aktinik
L57.8 Perubahan lain kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronisKulit petaniKulit pelautDermatitis solaris
L57.9 Perubahan kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis, tak dijelaskan
L58 Radiodermatitis
L58.0 Radiodermatitis akut
L58.1 Radiodermatitis kronis
L58.9 Radiodermatitis, tak dijelaskan
L59 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain akibat radiasi
L59.0 Eritema ab igne [dermatitis ab igne]
L59.8 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan akibat radiasi
L59.9 Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi, tak dijelaskan
Kelainan-kelainan pelengkap kulit (skin appendages) (L60-L75)Kecuali: malformasi integumen kongenital (Q84.-)
L60 Kelainan kuku Kecuali: onychia and paronychia (L03.0)
clubbing of nails (R68.3)
L60.0 Ingrowing nail [ kuku tumbuh ke dalam]
L60.1 Onycholysis [kuku terpisah dari dasar, tapi tidak lepas]
L60.2 Onychogryphosis [kuku mengikuti bengkokan ujung jari]
L60.3 Nail dystrophy
L60.4 Beau's lines
L60.5 Yellow nail syndrome
L60.8 Kelainan kuku lainnya
L60.9 Kelainan kuku, tak dijelaskan
10
ICD 10 2nded Apikes Iris
L62* Kelainan kuku pada penyakit c.e.
L62.0* Pachydermoperiostosis dengan ‘clubbed nail’ (M89.4†)[kulit dan tulang menebal]
L62.8* Kelainan kuku pada penyakit lain c.e.
L63 Alopesia areata
L63.0 Alopesia (capitis) totalis [rambut lepas, tanpa penyakit kulit atau sistemik]
L63.1 Alopesia universalis [rambut lepas dari seluruh tubuh]
L63.2 Ophiasis
L63.8 Alopesia areata lainnya
L63.9 Alopesia areata, tak dijelaskan
L64 Alopesia androgenik Termasuk: botak pada pria
L64.0 Alopesia androgenik akibat obatGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L64.8 Alopesia androgenik lainnya
L64.9 Alopesia androgenik, tak dijelaskan
L65 Rambut lepas tanpa-parut lainnya Kecuali: trikhotillomania (F63.3)
L65.0 Telogen effluvium
L65.1 Anagen effluvium
L65.2 Alopesia musinosa
L65.8 Rambut lepas tanpa parut lain
L65.9 Rambut lepas tanpa parut, tak dijelaskanAlopecia NOS
L66 Alopesia sikatriks [rambut hilang dengan parut]
L66.0 Pseudopelade
L66.1 Liken planopilarisLiken planus follikularis
L66.2 Follikulitis decalvans
L66.3 Perifollikulitis kapitis abscedens
L66.4 Follikulitis uleritematosa retikulata
L66.8 Alopesia sikatriks lainnya
L66.9 Alopesia sikatriks, tak dijelaskan
L67 Kelainan warna rambut dan batang rambut Kecuali: telogen effluvium (L65.0)
monilethrix (Q84.1)pili annulati (Q84.1)
L67.0 Trichorrhexis nodosa
L67.1 Variasi warna rambutUbanan (premature); Canities [pigmen hilang sehingga jadi putih]Heterokhromia rambut [warna rambut berbeda-beda]Poliosis: - NOS- circumscripta didapat
L67.8 Kelainan lain warna rambut dan batang rambutFragilitas crinium [retak rambut di batas dahi]
L67.9 Kelainan warna rambut dan batang rambut, tak dijelaskan
11
ICD 10 2nded Apikes Iris
L68 Hipertrikosis Termasuk: rambut berlebihanKecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2)
lanugo persistent (Q84.2)
L68.0 Hirsutism[rambut berlebihan, terutama di badan wanita mirip pria]Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L68.1 Hipertrikosis lanuginosa didapat[rambut halus berlebihan]Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L68.2 Hipertrikosis lokal[rambut berlebihan di lokasi tertentu]
L68.3 Politrikia
L68.8 Hipertrikosis lain
L68.9 Hipertrikosis, tak dijelaskan
L70 Akne [radang kelenjar sebasea, jerawat Kecuali: akne keloid (L73.0)
L70.0 Akne vulgaris
L70.1 Akne konglobata
L70.2 Akne varioliformisAkne nekrotika miliaris
L70.3 Akne tropika
L70.4 Infantile akne
L70.5 Acnè excorièe des jeunes filles
L70.8 Akne lainnya
L70.9 Akne, tak dijelaskan
L71 Rosasea [radang kronis pada muka]
L71.0 Dermatitis perioralGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L71.1 Rhinophyma
L71.8 Rosacea lainnya
L71.9 Rosacea, tak dijelaskan
L72 Kista folikel kulit dan jaringan subkutis
L72.0 Kista epidermis
L72.1 Kista trikilemmaKista pilar, kista sebasea
L72.2 Steatokistoma multiplex
L72.8 Kista folikel lain pada kulit dan jaringan subkutis
L72.9 Kista folikel kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
L73 Kelainan folikel lainnya
L73.0 Akne keloid
L73.1 Pseudofollikulitis barbae
L73.2 Hidradenitis suppurativa
L73.8 Kelainan folikel lain yang dijelaskanSycosis barbae
L73.9 Kelainan folikel, tak dijelaskan
12
ICD 10 2nded Apikes Iris
L74 Kelainan keringat ekrin Kecuali: hiperhidrosis (R61.-)
L74.0 Miliaria rubra[bintik-bintik gatal merah, kelenjar keringat tersumbat]
L74.1 Miliaria crystallina
L74.2 Miliaria profundaMiliaria tropikalis
L74.3 Miliaria, tak dijelaskan
L74.4 AnhidrosisHipohidrosis
L74.8 Kelainan keringat eccrine lainnya
L74.9 Kelainan keringat ekrin, tak dijelaskanKelainan kelenjar keringat NOS
L75 Kelainan keringat apokrin [pada kelenjar axilla, perineum, anus]Kecuali: dyshidrosis [pompholyx] (L30.1),
hidradenitis suppurativa (L73.2)
L75.0 Bromhidrosis
L75.1 Chromhidrosis
L75.2 Apocrine miliariaPenyakit Fox-Fordyce
L75.8 Kelainan keringat apokrin lainnya
L75.9 Kelainan keringat apokrin, tak dijelaskan
Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis (L80-L99)
L80 Vitiligo
L81 Kelainan pigmentasi lainnya Kecuali: birthmark NOS (Q82.5), sindroma Peutz-Jeghers (Q85.8),
naevus - lihat Vol.3.
L81.0 Hiperpigmentasi pasca peradangan
L81.1 Chloasma [bintik-bintik coklat gelap di kulit]
L81.2 Freckles [spot coklat]
L81.3 Cafè au lait spots [coklat muda, spserti freckle]
L81.4 Hiperpigmentasi melanin lainnyaLentigo
L81.5 Leukoderma, not elsewhere classified
L81.6 Kelainan pengurangan pembentukan melanin lainnya
L81.7 Dermatosis purpurik berpigmenAngioma serpiginosum
L81.8 Kelainan pigmentasi lain yang dijelaskanPigmentasi besiPigmentasi tattoo
L81.9 Kelainan pigmentasi, tak dijelaskan
L82 Keratosis seborrhoeika Dermatosis papulosa nigraPenyakit Leser-Trèlat
L83 Akantosis nigrikans
13
ICD 10 2nded Apikes Iris
Papillomatosis yang menyatu dan membentuk jaring-jaring
L84 Corns and callosities Callus [penebalan karena tekanan beban]Clavus [penebalan karena tekanan sepatu yang tidak pas]
L85 Penebalan epidermis lainnya Kecuali: kelainan hipertrofik kulit (L91.-)
L85.0 Ikhtiosis didapat[kulit kering dan bersisik]Kecuali: ikhtiosis kongenital (Q80.-)
L85.1 Keratosis didapat [keratoderma] palmaris et plantarisKecuali: keratosis palmaris et plantaris yang diwarisi (Q82.8)
L85.2 Keratosis punktata (palmaris et plantaris)
L85.3 Xerosis kutisDermatitis kulit kering
L85.8 Penebalan epidermis lain yang dijelaskanCutaneous horn [‘mata ikan’]
L85.9 Penebalan epidermis, tak dijelaskan
L86* Keratoderma pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain Keratosis follikularis, xeroderma: akibat defisiensi vitamin A (E50.8†)
L87 Kelainan dengan eliminasi transepidermis Kecuali: granuloma annulare (perforans) (L92.0)
L87.0 Keratosis follikularis et parafollikularis in cutem penetrans [Kyrle]Hiperkeratosis follikularis penetrans
L87.1 Kolagenosis reaktif perforans
L87.2 Elastosis perforans serpiginosa
L87.8 Kelainan dengan eliminasi transepidermis lain
L87.9 Kelainan dengan eliminasi transepidermis, tak dijelaskan
L88 Pyoderma gangrenosum Dermatitis gangrenosaPhagedenic pyoderma
L89 Ulkus dekubitus dan area tekanan BedsorePlaster ulcerKecuali: ulkus dekubitus (trofik) servix (uteri) (N86)
L89.0 Ulkus dekubitus stadium I dan area tekananUlkus dekubitus [tekanan] terbatas pada eritema sajaCatatan: ulkus terliha sebagai area tegas dengan kemerahan persisten (eritema) pada kulit yang
berpigmentasi rendah, sedangkan pada kulit yang lebih gelap ulkus bisa terlihat dengan nada warna merah, biru atau ungu, tanpa kehilangan kulit
L89.1 Ulkus dekubitus stadium IIUlkus dekubitus [tekanan] dengan:
abrasi, blister, ketebalan kulit hilang sebagianmelibatkan epidermis dan/atau dermis, skin loss NOS
L89.2 Ulkus dekubitus stadium IIIUlkus dekubitus [tekanan] dengan kehilangan ketebalan kulit seluruhnya termasuk kerusakan atau
nekrosis jaringan subkutis yang meluas ke fasia di bawahnya
L89.3 Ulkus dekubitus stadium IVUlkus dekubitus [tekanan] dengan nekrosis otot, tulang atau struktur penyokong (misalnya tendon
atau kapsul sendi)
L89.9 Ulkus dekubitus dan area tekanan, tidak dijelaskan
14
ICD 10 2nded Apikes Iris
Ulkus dekubitus [tekanan] tanpa disebutkan stadiumnya
L90 Kelainan atrofik kulit
L90.0 Lichen sclerosus et atrophicusKecuali: lichen sclerosis pada organ genitalia eksterna
- pria (N48.0)- wanita (90.4)
L90.1 Anetoderma Schweninger-Buzzi
L90.2 Anetoderma of Jadassohn-Pellizzari
L90.3 Atrophoderma Pasini and Pierini
L90.4 Acrodermatitis chronica atrophicans
L90.5 Kondisi parut dan fibrosis kulitAdherent scar [parut lengket] (kulit)CicatrixKerusakan bentuk akibat parutScar NOSKecuali: parut hipertrofik (L91.0)
parut keloid (L91.0)
L90.6 Striae atrophicae
L90.8 Kelainan atrofik lain pada kulit
L90.9 Kelainan atrofik kulit, tak dijelaskan
L91 Kelainan hipertrofik kulit
L91.0 Parut keloidParut hipertrofik, keloidKecuali: keloid acne (L73.0)
scar NOS (L90.5)
L91.8 Kelainan hipertrofik lain pada kulit
L91.9 Kelainan hipertrofik pada kulit, tak dijelaskan
L92 Kelainan granulomatosa kulit dan jaringan bwah kulit Kecuali: granuloma aktinik (L57.5)
L92.0 Granuloma annularegranuloma annulare perforans
L92.1 Neckrobiosis lipoidika, not elsewhere classifiedKecuali: disebabkan diabetes mellitus (E10-E14)
L92.2 Granuloma fasiale [granuloma eosinofilik kulit]
L92.3 Granuloma benda asing pada kulit dan jaringan subkutis
L92.8 Kelainan granulomatosa lain padakulit dan jaringan subkutis
L92.9 Kelainan granulomatosa pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
L93 Lupus eritematosus [radang kronis jaringan ikat sendi, ginjal, permukaan serosa, dan dinding pembuluh darah; terutama pada wanita]Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.Kecuali: lupus: exedens (A18.4), vulgaris (A18.4)
systemic lupus erythematosus (M32.-), skleroderma (M34.-)
L93.0 Lupus eritematosus diskoidLupus eritematosus NOS
L93.1 Lupus eritematosus kulit subakut
L93.2 Lupus eritematosus lokal lainnyaLupus:- eritematosus profundus- panniculitis
15
ICD 10 2nded Apikes Iris
L94 Kelainan jaringan penyambung lokal lainnya Kecuali: kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)
L94.0 Skleroderma lokal [morphea] – Circumscribed scleroderma [berbatas tegas]
L94.1 Linear sclerodermaEn coup de sabre lesion
L94.2 Kalsinosis kutis
L94.3 Sklerodaktyly
L94.4 Papula Gottron
L94.5 Poikiloderma vasculare atrophicans
L94.6 Ainhum
L94.8 Kelainan jaringan ikat lokal lain yang dijelaskan
L94.9 Kelainan jaringan ikat lokal, tak dijelaskan
L95 Vaskulitis yang terbatas pada kulit, not elsewhere classified Kecuali: purpura Henoch(-Schönlein) (D69.0)
urtikaria (L50.-), angioma serpiginosum (L81.7)vaskulitis rematoid (M05.2)polyarteritis nodosa (M30.0), angiitis hipersensitif (M31.0)granulomatosis Wegener (M31.3)pannikulitis (pada):
- lupus (L93.2)- relapsing [Weber-Christian] (M35.6), - neck and back (M54.0)- NOS (M79.3),serum sickness (T80.6)
L95.0 Livedoid vasculitisAtrophie blanche (en plaque)
L95.1 Erythema elevatum diutinum
L95.8 Vaskulitis kulit lainnya
L95.9 Vaskulitis kulit, tak dijelaskan
L97 Ulkus anggota bawah, not elsewhere classified Kecuali: ulkus dekubitus [tekanan] dan area tekanan (L89.-)
infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99varicose ulcer (I83.0, I83.2)skin infections (L00-L08), gangrene (R02)
L98 Kelainan lain kulit dan jaringan subkutis, not elsewhere classified
L98.0 Granuloma piogenik
L98.1 Dermatitis faktisiaExkoriasi neurotik
L98.2 Dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet]
L98.3 Sellulitis eosinofilik [Wells]
L98.4 Ulkus kronis kulit, not elsewhere classifiedUlkus kulit NOSUlkus kronis kulit NOSUlkus tropis NOSKecuali: infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99
varicose ulcer (I83.0, I83.2)infeksi kulit (L00-L08)ulkus dekubitus [tekanan] dan area tekanan (L89.-)
16
ICD 10 2nded Apikes Iris
ulkus anggota bawah NEC (L97)gangrene (R02)
L98.5 Musinosis kulitMusinosis terfokusLichen myxoedematosusKecuali: musinosis terfokus pada oral (K13.7)
myxoedema (E03.9)
L98.6 Kelainan infiltratif lain pada kulit dan jaringan subkutisKecuali: hyalinosis cutis et mucosae (E78.8)
L98.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis
L98.9 Kelainan kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan
L99* Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis pada penyakit c.e. lain
L99.0* Amyloidosis kulit (E85.-†)Lichen amiloidosisMacular amiloid
L99.8* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan pada penyakit c.e.Alopecia sifilitika (A51.3†)Lukoderma sifilitika (A51.3†, A52.7†)
17
CHAPTER XII. PENYAKIT-PENYAKIT MUSKULOSKELETON DAN JARINGAN PENYAMBUNG (M00 – M99)Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit trertentu (A00-B99)
Neoplasma (C00-D48)Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)Kondisi tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96)Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99)Gejala, tanda, dan penemuan abnormal klinis dan laboratoris NEC (R00-R99)Cedera, keracunan, dan akibat lain penyebab eksternal (S00-T98)Sindroma kompartemen (T79.6)
Blok-blok di dalam bab ini adalah:M00-M25. Arthropati (penyakit-penyakit sendi anggota)
M00-M03. Arthropati infeksiM05-M14. Poliarthropati radangM15-M19. ArthrosisM20-M25. Penyakit sendi lain
M30-M36. Kelainan jaringan ikat sistemik (penyakit autoimmun dan kolagen)M40-M54. Dorsopati (penyakit pada vertebra)
M40-M43. Dorsopati yang merusak bentukM45-M49. SpondilopatiM50-M54. Dorsopati lain
M60-M79. Kelainan jaringan lunak (penyakit otot, synovium dan tendon)M60-M63. Kelainan ototM65-M68. Kelainan sinovium dan tendonM70-M79. Kelainan jaringan lunak lain
M80-M94. Osteopati dan kondropati (penyakit tulang dan rawan)M80-M85. Kelainan kepadatan dan struktur tulangM86-M90. Osteopati lainM91-M94. Kondropati
M95-M99. Kelainan lain pada sistem musculoskeletal dan jaringan ikat
Kategori asterisk pada bab ini adalah sebagai berikut:M01* Infeksi langsung terhadap sendi pada penyakit infeksi dan parasit c.e.M03* Arthropati pasca infeksi dan reaktif pada penyakit c.e. M07* Arthropati psoriatik dan enteropatikM09* Arthritis remaja pada penyakit c.e.M14* Arthropati pada penyakit lain c.e.M36* Kelainan sistemik jaringan ikat pada penyakit c.e. M49* Spondilopati pada penyakit c.e. M63* Kelainan otot pada penyakit c.e.M68* Kelainan sinovium dan tendon pada penyakit c.e.M73* Kelainan jaringan lunak pada penyakit c.e.M82* Osteoporosis pada penyakit c.e.M90* Osteopathies pada penyakit c.e.
Tempat keterlibatan muskuloskeleton
Subklasifikasi lain untuk kerusakan lutut, dorsopati, dan lesi biomekanis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, masing-masing disediakan pada M23, sebelum M40, dan pada M99.
0. Situs ganda1. Daerah bahu:
klavikulaskapulasendi akromio-klavikularissendi gleno-humerussendi sterno-klavikularis
2. Lengan atas:
ICD 10 2nded Apikes Iris
humerussendi siku
3. Lengan bawahradius, ulnasendi pergelangan
4. Tangan:karpus, metakarpusjari tangansendi-sendi di antara tulang-tulang ini
5. Pelvik dan paha:bokongpelvisfemur(sendi) panggulsendi sakroiliaka
6. Tungkai bawah:tibia, fibulasendi lutut
7. Tumit dan kaki:tarsus, metatarsusjari kakisendi tumitsendi-sendi lain di kaki
8. Lain-lain:kepalatengkorakleherbatang tubuhigakolom vertebra
9. Situs tak dijelaskan
Arthropathy (M00-M25)Kelainan yang terutama mengganggu sendi-sendi perifer (anggota).
Arthropati infeksi (M00-M03)Catatan : Blok ini berisi arthropati akibat agen mikrobiologis.
Perbedaan yang dibuat antara jenis-jenis hubungan etiologis berikut adalah:- Infeksi langsung pada sendi, dengan terdapatnya organisme yang menyerang jaringan synovium dan antigen mikroba di dalam sendi- Infeksi tidak langsung terbagi atas a. arthropati reaktif, dengan terbukti adanya infeksi mikroba di dalam tubuh, tapi organisme atau antigennya tidak terdapat di dalam sendi b. arthropati pascainfeksi, dengan terdapatnya antigen mikroba tapi penemuan organisme tidak konstan dan tidak ada bukti perbanyakan lokal.
M00 Arthritis piogenik [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M00.0 Arthritis dan poliarthritis stafilokokus
M00.1 Arthritis dan poliarthritis pneumokokus
M00.2 Arthritis dan poliarthritis streptokokus lain
M00.8 Arthritis dan poliarthritis akibat bakteri lain yang dijelaskanGunakan kode tambahan (B95-B96), kalau perlu, untuk identifikasi agen bakteri.
M00.9 Arthritis piogenik, tak dijelaskanArthritis infektif NOS
M01* Infeksi sendi langsung pada penyakit infeksi dan parasit c.e. [Lihat kode situs pada awal bab ini]
2
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: arthropati pada sarkoidosis (M14.8*)arthropati pascainfeksi dan reaktif (M03.-*)
M01.0*Arthritis meningokokus (A39.8†)Kecuali: arthritis postmeningokokus (M03.0*)
M01.1* Arthritis TB (A18.0†)Kecuali: pada vertebra (M49.0*)
M01.2*Arthritis pada penyakit Lyme (A69.2†)
M01.3*Arthritis pada penyakit bakteri lain c.e. Arthritis pada:- demam tifoid atau paratifoid (A01.-†), - infeksi lokal salmonella (A02.2†)- lepra [penyakit Hansen] (A30.-†), Arthritis gonokokus (A54.4†)
M01.4*Arthritis rubella (B06.8†)
M01.5*Arthritis pada penyakit virus lain c.e. arthritis pada:- mumps (B26.8†)- demam O'nyong-nyong (A92.1†)
M01.6*Arthritis pada mikosis (B35-B49†)
M01.8*Arthritis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.
M02 Arthropati reaktif [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: demam rematik (I00)
penyakit Behçet (M35.2)
M02.0 Arthropati menyusul operasi bypass usus
M02.1 Arthropati pascadisenteri
M02.2 Arthropati pascaimunisasi
M02.3 Penyakit Reiter
M02.8 Arthropati reaktif lainnya
M02.9 Arthropati reaktif, tak dijelaskan
M03* Arthropati pascainfeksi dan reaktif pada penyakit c.e. [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali:: infeksi langsung sendi dari penyakit infeksi dan parasit c.e. (M01.-*)
M03.0*Arthritis postmeningokokus (A39.8†)Kecuali: arhritis meningokokus (M01.0*)
M03.1*Arthropati pascainfeksi pada sifilisSendi Clutton (A50.5†)Kecuali: arthropati Charcot atau tabetik (M14.6*)
M03.2*Arthropati pascainfeksi lain pada penyakit c.e. Arthropati pascainfeksi pada: - enteritis akibat Yersinia enterocolitica (A04.6†)- hepatitis virus (B15-B19†)Kecuali: arthropati virus (M01.4-M01.5*)
M03.6*Arthropati reaktif pada penyakit lain c.e. Arthropati pada endokarditis infektif (I33.0†)
Poliarthropati inflamasi (M05-M14)
M05 Rematoid arthritis seropositif [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: demam rematik (I00),
arthritis rematoid (pada):
3
ICD 10 2nded Apikes Iris
- remaja (M08.-)- spina (M45)
M05.0 Sindroma Felty Arthritis rematoid dengan splenoadenomegali dan leukopenia
M05.1† Penyakit paru-paru rematoid (J99.0*)
M05.2 Vaskulitis rematoid
M05.3†Arthritis rematoid dengan keterlibatan organ dan sistem lainPolineuropati rematoid (G63.6*)Miopati rematoid (G73.7*)Pericarditis rematoid (I32.8*)Endokarditis rematoid (I39.-*)Miokarditis rematoid (I41.8*)Karditis rematoid (I52.8*)
M05.8 Arthritis rematoid seropositif lain
M05.9 Arthritis rematoid seropositif, tak dijelaskan
M06 Rematoid arthritis lain [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M06.0 Arthritis rematoid seronegatif
M06.1 Penyakit Still yang muncul pada usia dewasaKecuali: penyakit Still NOS (M08.2)
M06.2 Bursitis rematoid
M06.3 Nodul rematoid
M06.4 Poliarthropati radang Kecuali: poliarthritis NOS (M13.0)
M06.8 Arthritis rematoid lain yang dijelaskan
M06.9 Arthritis rematoid, tak dijelaskan
M07* Arthropati psoriatik dan enteropatik [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik remaja (M09.-*)
M07.0*Arthropati psoriatik interphalanx distal (L40.5†)
M07.1*Arthritis mutilans (L40.5†)
M07.2*Spondilitis psoriatik (L40.5†)
M07.3*Arthropati psoriatik lain(L40.5†)
M07.4*Arthropati pada penyakit Crohn [regional enteritis] (K50.-†)
M07.5*Arthropati pada kolitis ulseratif (K51.-†)
M07.6*Arthropati entropati lain
M08 Arthritis remaja [juvenile arthritis] [Lihat kode situs pada awal bab ini]Termasuk: arthritis anak, dimulai pada usia <16 tahun, berlangsung lebih dari 3 bulanKecuali: sindroma Felty (M05.0)
dermatomyositis remaja (M33.0)
M08.0 Arthritis rematoid remajaArthritis rematoid dengan atau tanpa faktor rheumatoid
M08.1 Ankylosing spondylitis pada remajaKecuali: ankylosing spondylitis pada dewasa (M45)
M08.2 Arthritis remaja dengan yang onsetnya sistemikPenyakit Still NOSKecuali: penyakit Still yang dimulai pada dewasa (M06.1)
M08.3 Poliarthritis remaja (seronegatif)Poliarthritis remaja kronis
4
ICD 10 2nded Apikes Iris
M08.4 Arthritis remaja pauciarticularis
M08.8 Arthritis remaja lainnya
M08.9 Arthritis remaja, tak dijelaskan
M09* Arthritis remaja pada penyakit c.e. [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: arthropati pada penyakit Whipple (M14.8*)
M09.0*Arthritis remaja pada psoriasis (L40.5†)
M09.1*Arthritis remaja pada penyakit Crohn [enteritis regionalis] (K50.-†)
M09.2*Arthritis remaja pada kolitis ulseratif (K51.-†)
M09.8*Arthritis remaja pada penyakit lain c.e.
M10 Gout [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M10.0 Gout idiopatikBursitis goutGout primerTophus garam urat pada jantung† (I43.8*)
M10.1 Gout akibat timah hitam (Pb, lead)
M10.2 Gout akibat obatGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
M10.3 Gout akibat kerusakan fungsi ginjal
M10.4 Gout sekunder lainnya
M10.9 Gout, tak dijelaskan
M11 Arthropati kristal lainnya [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M11.0 Penyakit deposisi hydroxyapatite
M11.1 Chondrocalcinosis keturunan
M11.2 Chondrocalcinosis lainnya Chondrocalcinosis NOS
M11.8 Arthropati kristal lain yang dijelaskan
M11.9 Arthropati kristal, tak dijelaskan
M12 Arthropati spesifik lainnya [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: arthropati NOS (M13.9)
arthrosis (M15-M19)arthropati cricoarytenoid (J38.7)
M12.0 Arthropati kronis pasca-rematik [Jaccoud]
M12.1 Penyakit Kaschin-Beck
M12.2 Sinovitis villonodular (berpigment)
M12.3 Palindromic rheumatism
M12.4 Intermittent hydrarthrosis
M12.5 Arthropati traumatika Kecuali: arthrosis post-traumatika (dari):
- panggul (M16.4-M16.5)- lutut (M17.2-M17.3), - sendi carpometacarpal pertama (M18.2-M18.3), - sendi tunggal lain (M19.1), - NOS (M19.1)
M12.8 Arthropati spesifik lainnya, not elsewhere classifiedArthropati transient (sementara)
5
ICD 10 2nded Apikes Iris
M13 Arthritis lain [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: arthrosis (M15-M19)
M13.0 Poliarthritis, tak dijelaskan
M13.1 Monoarthritis, not elsewhere classified
M13.8 Arthritis lain yang dijelaskanArthritis alergika
M13.9 Arthritis, tak dijelaskanArthropati NOS
M14* Arthropati pada penyakit lain c.e. Kecuali: arthropati pada:
- penyakit neoplasma (M36.1*), - kelainan darah (M36.2-M36.3*)- reaksi hipersensitif (M36.4*), spondilopati neuropatik (M49.4*)arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*)arthropati psoriatik dan enteropatik remaja (M09.-*)
M14.0* Arthropati gout akibat cacad enzim dan kelainan keturunan lainnyaArthropati gout pada:- sindroma Lesch-Nyhan (E79.1†), - kelainan sickle-cell (D57.-†)
M14.1* Crystal arthropati in other metabolic disordersArthropati kristal pada hiperparatiroidisme (E21.-†)
M14.2* Arthropati diabetik (E10-E14† dengan karakter keempat .6)Kecuali: arthropati neuropatik diabetik (M14.6*)
M14.3* Dermatoarthritis lipoid (E78.8†)
M14.4* Arthropati pada amiloidosis (E85.-†)
M14.5* Arthropati pada kelainan lain endokrin, gizi dan metabolikArthropati pada: - hipotiroid (E00-E03†)- tirotoksikosis [hipertiroid] (E05.-†)- akromegali dan gigantisme pituitary (E22.0†)- hemokromatosis (E83.1†),
M14.6* Arthropati neuropatikArthropati Charcot atau tabetik (A52.1†)Arthropati neuropatik diabetis (E10-E14† dengan karakter keempat .6)
M14.8* Arthropati pada penyakit yang dijelaskan yang c.e. Arthropati pada:- sarkoidosis (D86.8†), eritema: multiforme (L51.-†), - eritema nodosum (L52†), penyakit Whipple (K90.8†)
Arthrosis (M15-M19)Catatan: Pada blok ini istilah osteoarthritis digunakan sebagai sinonim arthrosis atau osteoarthrosis.
Istilah primer digunakan sesuai dengan arti klinis yaitu tidak ditemukan kondisi dasar yang menyebabkan timbulnya penyakit ini
Kecuali: osteoarthritis vertebra (M47.-)
M15 Poliarthrosis Termasuk: arthrosis dengan disebutkan lebih dari satu situsKecuali: keterlibatan sendi tunggal yang bilateral (M16-M19)
M15.0 (Osteo)arthrosis generalisata primer
M15.1 Nodus Heberden (dengan arthropati)
M15.2 Nodus Bouchard (dengan arthropati)
M15.3 Arthrosis multipel sekunder
6
ICD 10 2nded Apikes Iris
Poliarthrosis pasca-trauma
M15.4 (Osteo)arthrosis erosif
M15.8 Poliarthrosis lain
M15.9 Poliarthrosis, tak dijelaskanOsteoarthritis generalisata NOS
M16 Koksarthrosis [arthrosis panggul]
M16.0 Koksarthrosis primer, bilateral
M16.1 Koksarthrosis primer lainnyaKoksarthrosis primer: NOS, unilateral
M16.2 Koksarthrosis akibat displasia, bilateral
M16.3 Koksarthrosis displasia lainnyaKoksarthrosis displasia: NOS, unilateral
M16.4 Koksarthrosis pasca-trauma, bilateral
M16.5 Koksarthrosis pasca-trauma lainnyaKoksarthrosis pasca-trauma: NOS, unilateral
M16.6 Koksarthrosis sekunder lainnya, bilateral
M16.7 Koksarthrosis sekunder lainnya: Koksarthrosis sekunder: NOS, unilateral
M16.9 Koksarthrosis, tak dijelaskan
M17 Gonarthrosis [arthrosis lutut]
M17.0 Gonarthrosis primer, bilateral
M17.1 Gonarthrosis primer lainnyaGonarthrosis primer: NOS, unilateral
M17.2 Gonarthrosis pasca-trauma, bilateral
M17.3 Gonarthrosis pasca-trauma lainnyaGonarthrosis pasca-trauma: NOS, unilateral
M17.4 Gonarthrosis sekunder lainnya, bilateral
M17.5 Gonarthrosis sekunder lainnyaGonarthrosis sekunder: NOS, unilateral
M17.9 Gonarthrosis, tak dijelaskan
M18 Arthrosis sendi carpometacarpal I
M18.0 Arthrosis primer sendi carpometacarpal I, bilateral
M18.1 Arthrosis primer sendi carpometacarpal I lainnyaArthrosis primer sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.2 Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I, bilateral
M18.3 Arthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I lainnyaArthrosis pasca-trauma sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.4 Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I lainnya, bilateral
M18.5 Arthrosis sekunder sendi carpometacarpal I lainnyaArthrosis sekunder sendi carpometacarpal I: NOS, unilateral
M18.9 Arthrosis sendi carpometacarpal I, tak dijelaskan
M19 Arthrosis lainnya [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: arthrosis spina (M47.-)
hallux rigidus (M20.2)polyarthrosis (M15.-)
M19.0 Arthrosis primer sendi lainArthrosis primer NOS
M19.1 Arthrosis pasca-trauma sendi lain
7
ICD 10 2nded Apikes Iris
Arthrosis pasca-trauma, NOS
M19.2 Arthrosis sekunder lainArthrosis sekunder, NOS
M19.8 Arthrosis lain yang dijelaskan
M19.9 Arthrosis, tak dijelaskan
Kelainan sendi lainnya (M20-M25)Kecuali: sendi-sendi vertebra (M40-M54)
M20 Deformitas didapat pada jari tangan dan kaki Kecuali: absen kongenital pada jari tangan dan kaki (Q71.3, Q72.3)
deformitas dan malformasi kongenital jari tangan dan kaki (Q66.-, Q68-Q70, Q74.-)absen didapat pada jari tangan dan kaki (Z89.-),
M20.0 Deformitas jari tanganDeformitas Boutonniêre dan swan-neck (“leher angsa”)Kecuali: trigger finger (M65.3)
fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren] (M72.0), clubbing of fingers (R68.3)
M20.1 Hallux valgus (didapat): Bunion
M20.2 Hallux rigidus
M20.3 Deformitas lain hallux (didapat): Hallux varus
M20.4 Jari kaki gada [hammertoes] lainnya (didapat)
M20.5 Deformitas lain jari kaki (didapat)
M20.6 Deformitas didapat jari kaki, tak dijelaskan
M21 Deformitas didapat lainnya pada anggota [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: deformitas didapat jari tangan atau kaki (M20.-)
coxa plana (M91.2)deformitas dan malformasi kongenital angota (Q65-Q66, Q68-Q74)absen kongenital anggota (Q71-Q73)abses didapat anggota (Z89.-)
M21.0 Deformitas valgus, not elsewhere classifiedKecuali: talipes calcaneovalgus (Q66.4), metatarsus valgus (Q66.6)
M21.1 Deformitas varus, not elsewhere classifiedKecuali: tibia vara (M92.5)
metatarsus varus (Q66.2)
M21.2 Deformitas flexi
M21.3 Wrist or foot drop (didapat) – [pergelangan atau kaki jatuh]
M21.4 Flat foot [pes planus] (didapat)Kecuali: congenital pes planus (Q66.5)
M21.5 Claw hand, clubhand, clawfoot dan clubfoot didapatKecuali: clubfoot, tidak dinyatakan sebagai didapat (Q66.8)
M21.6 Deformitas didapat lain pada tumit dan kakiKecuali: deformitas jari kaki (didapat) (M20.1-M20.6)
M21.7 Panjang anggota tidak sama (didapat)
M21.8 Deformitas didapat lain yang dijelaskan pada anggota
M21.9 Deformitas didapat pada anggota, tak dijelaskan
M22 Kelainan patella Kecuali: dislokasi patella (S83.0)
M22.0 Dislokasi rekuren pada patella
8
ICD 10 2nded Apikes Iris
M22.1 Subluksasio rekuren pada patella
M22.2 Kelainan patellofemoralis
M22.3 Kelainan bentuk lain pada patella
M22.4 Kondromalacia patellae
M22.8 Kelainan lain pada patella
M22.9 Kelainan patella, tak dijelaskan
M23 Kerusakan internal lutut Subklasifikasi tambahan untuk tempat keterlibatan berikut disediakan untuk pemakaian tambahan pada subkategori yang sesuai pada M23.-, lihat juga note pada awal bab ini.
0. Banyak tempat
1. Ligamen cruciata anterior atau Cornu anterior meniskus medialis,
2. Ligamen cruciata posterior atau Cornu posterior meniskus medialis,
3. Ligamen collateral medial atau Meniskus medialis yang lain atau tak dijelaskan
4. Ligamen collateral lateral atau Cornu anterior meniskus lateralis,
5. Cornu posterior meniskus lateralis,
6. Meniskus lateralis yang lain atau tak dijelaskan
7. Ligamen kapsularis
9. Ligamen tak dijelaskan atau Meniskus yang tak dijelaskanKecuali: deformitas lutut (M21.-)
kelainan patella (M22.-)dislokasi atau subluksasi rekurens patella (M22.0-M22.1)dislokasi atau subluksasi rekurens (M24.4)ankylosis (M24.6)osteochondritis dissecans (M93.2)cedera saat ini - lihat cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89)
M23.0 Meniskus sistikus
M23.1 Meniskus diskoid (congenital)
M23.2 Kerusakan meniskus akibat robek atau cedera lamaRobekan lama pada ‘bucket-handle’
M23.3 Kerusakan lain pada meniskusDegenerasi }Detachment [lepas] } meniskusRetensi [tertahan] }
M23.4 Benda-benda lepas [loose body] di lutut
M23.5 Ketidakstabilan lutut kronis
M23.6 Kerusakan spontan lain pada ligamen lutut
M23.8 Kerusakan internal lain pada lututKelonggaran [laxity] ligamen lutut Snapping knee [retak, pecah]
M23.9 Kerusakan internal lutut, tak dijelaskan
M24 Kerusakan sendi spesifik lainnya Kecuali: cedera saat ini - lihat cedera sendi menurut bagian tubuh
kelainan sendi temporomandibularis (K07.6)snapping knee (M23.8), ganglion (M67.4)
M24.0 Benda-benda lepas pada sendiKecuali: benda-benda lepas di lutut (M23.4)
M24.1 Kelainan rawan sendi lainnyaKecuali: ochronosis (E70.2)
kalsifikasi metastatik (E83.5)chondrocalcinosis (M11.1-M11.2), kerusakan internal lutut (M23.-)
9
ICD 10 2nded Apikes Iris
M24.2 Kelainan ligamenKetidakstabilan akibat cedera lama pada ligamenKelonggaran [laxity] ligamen NOSKecuali: kelonggaran ligamen keturunan (M35.7)
lutut (M23.5-M23.8)
M24.3 Dislokasi dan subluksasi patologis sendi, not elsewhere classifiedKecuali: rekuren (M24.4)
dislokasi atau pergeseran sendi kongenital - lihat malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeleton (Q65-Q79)dislokasi atau pergeseran sendi pada cedera sekarang - lihat cedera sendi dan ligamen menurut regio tubuh
M24.4 Dislokasi dan subluksasi rekurens sendiKecuali: patella (M22.0-M22.1)
subluksasi vertebral (M43.3-M43.5)
M24.5 Kontraktur sendiKecuali: deformitas didapat pada anggota (M20-M21)
kontraktur (pelapis) tendon tanpa kontraktur sendi (M67.1)kontraktur Dupuytren (M72.0)
M24.6 Ankylosis sendiKecuali: kekakuan sendi tanpa ankylosis (M25.6)
ankylosis spina (M43.2)
M24.7 Protrusio acetabuli
M24.8 Kerusakan sendi spesifik lain, not elsewhere classifiedIrritable hipKecuali: yang melibatkan sindroma band iliotibialis (M76.3)
M24.9 Kerusakan sendi, tak dijelaskan
M25 Kelainan lain pada sendi, not elsewhere classified [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: deformitas yang diklasifikasikan pada M20-M21,
kalsifikasi: bursa (M71.4), (sendi) bahu (M75.3), tendon (M65.2)kelainan lenggang [gait] dan mobilitas (R26.-)kesulitan berjalan (R26.2)
M25.0 HaemarthrosisKecuali: cedera sekarang - lihat cedera sendi menurut regio tubuh
M25.1 Fistula sendi
M25.2 Flail joint – sendi tidak stabil
M25.3 Ketidakstabilan lain sendiKecuali: ketidakstabilan sendi akibat:
- cedera lama ligamen (M24.2)- pengangkatan prosthesis sendi (M96.8)
M25.4 Effusi sendiKecuali: hydrarthrosis rahang (A66.6)
M25.5 Nyeri pada sendi
M25.6 Kekakuan sendi, not elsewhere classified
M25.7 Osteophyte – [pertumbuhan tulang]
M25.8 Kelainan lain sendi yang dijelaskan
M25.9 Kelainan sendi, tak dijelaskan
Kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36)Termasuk: penyakit autoimmun: NOS, sistemik
penyakit kolagen (vaskuler): NOS, sistemikKecuali: sindroma antifosfolipid (D68.6)
10
ICD 10 2nded Apikes Iris
penyakit autoimmun, jenis organ tunggal atau sel tunggal (kode ke kategori kondisi yang relevant)
M30 Poliarteritis nodosa dan kondisi yang berhubungan
M30.0 Poliarteritis nodosa[radang arteri di berbagai tempat, menyebabkan asma, hipertensi dan kegagalan ginjal]
M30.1 Poliarteritis dengan keterlibatan paru-paru [Churg-Strauss]Angiitis granulomatosa allergika
M30.2 Juvenile polyarteritis
M30.3 Sindroma kelenjar limfe mukokutan [Kawasaki]
M30.8 Kondisi lain yang berhubungan dengan poliarteritis nodosaSindroma poliangiitis overlap
M31 Vaskulopati nekrotikans lain
M31.0 Angiitis hipersensitivitasSindroma Goodpasture
M31.1 Mikroangiopati trombotikThrombotic thrombocytopenic purpura
M31.2 Lethal midline granuloma
M31.3 Granulomatosis Wegener Necrotizing respiratory granulomatosis
M31.4 Sindroma arkus aorta [Takayasu]
M31.5 Giant cell arteritis dengan polymyalgia rheumatica
M31.6 Giant cell arteritis lainnya
M31.7 Microscopic polyangiitisMicroscopic polyarteritisExcludes: polyarteritis nodosa (M30.0)
M31.8 Vaskulopati nekrotikans lain yang dijelaskanVaskulitis hipokomplementemia
M31.9 Vaskulopati nekrotikans, tak dijelaskan
M32 Systemic lupus erythematosus [SLE] Kecuali: lupus eritematosus (diskoid) (NOS) (L93.0)
M32.0 Systemic lupus erythematosus akibat obatGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
M32.1†Systemic lupus erythematosus dengan keterlibatan organ atau sistemPenyakit Libman-Sacks (I39.-*)Perikarditis lupus (I32.8*)Systemic lupus erythematosus dengan:- keterlibatan ginjal (N08.5*, N16.4*), keterlibatan paru-paru (J99.1*)
M32.8 Bentuk lain systemic lupus erythematosus
M32.9 Systemic lupus erythematosus, tak dijelaskan
M33 Dermatopolimiositis
M33.0 Dermatomyositis remaja
M33.1 Dermatomiositis lainnya
M33.2 Polimiositis
M33.9 Dermatopolimiositis, tak dijelaskan
M34 Sklerosis sistemik Termasuk: sklerodermaKecuali: skleroderma sirkumskripta (L94.0), skleroderma neonatus (P83.8)
M34.0 Sklerosis sistemik progresif
11
ICD 10 2nded Apikes Iris
M34.1 Sindroma CR(E)STKombinasi calcinosis, fenomena Raynaud, disfungsi esofagus, sklerodaktili, telangiectasia.
M34.2 Sklerosis sistemik akibat obat dan zat kimiaGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi penyebab
M34.8 Bentuk lain sklerosis sistemikSklerosis sistemik dengan: myopati† (G73.7*), melibatkan paru-paru† (J99.1*)
M34.9 Sklerosis sistemik, tak dijelaskan
M35 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lainnya Kecuali: kolagenosis perforata reaktif (L87.1)
M35.0 Sindroma Sicca [Sjögren]Sindroma Sjögren dengan: - miopati† (G73.7*), keratokonjungtivitis† (H19.3*), - keterlibatan paru-paru† (J99.1*), kelainan tubulo-interstitial ginjal† (N16.4*)
M35.1 Sindorma overlap lainPenyakit jaringan ikat campuranKecuali: polyangiitis overlap syndrome (M30.8)
M35.2 Penyakit Behçet[ulkus mulut, radang mata, dan poliarthritis]
M35.3 Polimialgia rematikaKecuali: polimialgia reumatika dengan giant cell arteritis (M31.5)
M35.4 Fasiitis diffusa (eosinophilic)
M35.5 Fibrosklerosis multifokus
M35.6 Relapsing panniculitis [Weber-Christian]Kecuali: panniculitis: lupus (L93.2), NOS (M79.3)
M35.7 Sindroma hipermobilitasFamilial ligamentous laxity [kelonggaran ligamen keturunan]Kecuali: kelonggaran ligamen NOS (M24.2)
sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6)
M35.8 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lain yang dijelaskan
M35.9 Ketelibatan jaringan ikat sistemik lain, tak dijelaskanPenyakit autoimmun (sistemik) NOSPenyakit kolagen (vaskular) NOS
M36* Kelainan jaringan ikat sistemik pada penyakit c.e. Kecuali: arthropati pada penyakit c.e. (M14.-*)
M36.0* Dermato(poli)miositis in penyakit neoplastik (C00-D48†)
M36.1* Arthropati pada penyakit neoplastik (C00-D48†)Arthropati pada: - multiple myeloma (C90.0†)- leukaemia (C91-C95†)- histiositosis maligna (C96.1†),
M36.2* Arthropati hemofilik (D66-D68†)
M36.3* Arthropati pada kelainan darah lain (D50-D76†)Kecuali: arthropati pada purpura Henoch(-Schönlein) (M36.4*)
M36.4* Arthropati pada reaksi hipersensitif c.e. Arthropati pada purpura Henoch(-Schönlein) (D69.0†)
M36.8* Kelainan sistemik jaringan ikat pada penyakit lain c.e. Kelainan sistemik jaringan ikat pada: - hypogammaglobulinaemia (D80.-†)- ochronosis (E70.2†)[ochronosis – rawan, ligamen, jaringan fibrosa lain menghitam akibat kelainan metabolik, urin menghitam ketika terkena udara]
12
ICD 10 2nded Apikes Iris
Dorsopati (M40-M54)
Dorsopati deformans (M40-M43)
M40 Kiposis dan lordosis [kiposis: kurvatura vertebra atas terlalu ke belakang][lordosis: kurvatura vertebra bawah terlalu ke depan][Lihat kode situs sebelum M40]Kecuali: kiposkoliosis (M41.-)
kiposis dan lordosis:- kongenital (Q76.4) - pasca-prosedur (M96.-)
M40.0 Kiposis posturalKecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M40.1 Kiposis sekunder lain
M40.2 Kiposis lain dan tak dijelaskan
M40.3 Flatback syndrome [sindroma punggung datar]
M40.4 Lordosis lainLordosis:- didapat- postural
M40.5 Lordosis, tak dijelaskan
M41 Scoliosis [Skoliosis: kurvatura vertebra mengarah ke samping][Lihat kode situs sebelum M40]Termasuk: kiposkoliosisKecuali: skoliosis kongenital:
- NOS (Q67.5),- postural (Q67.5),- akibat malformasi tulang (Q76.3)penyakit jantung kiposkoliosis (I27.1)pasca-prosedur (M96.-)
M41.0 Skoliosis idiopatik infantil
M41.1 Skoliosis idiopatik remajaSkoliosis remaja
M41.2 Skoliosis idiopatik lain
M41.3 Skoliosis torakogenik
M41.4 Skoliosis neuromuskulerSkoliosis akibat cerebral palsy, ataxia Friedreich, poliomyelitis, dan kelainan neuromuskuler lain.
M41.5 Skoliosis sekunder lain
M41.8 Bentuk-bentuk lain skoliosis
M41.9 Skoliosis, tak dijelaskan
M42 Osteokondrosis vertebra [Lihat kode situs sebelum M40]Kecuali: kiposis postural (M40.0)
M42.0 Osteokondrosis vertebra remaja: Penyakit CalvēPenyakit Scheuermann Kecuali: kiposis postural (M40.0)
M42.1 Osteokondrosis vertebra dewasa
M42.9 Osteokondrosis vertebra, tak dijelaskan
M43 Dorsopati deformans lainnya [Lihat kode situs sebelum M40]
13
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: spina bifida occulta (Q76.0), sindroma Klippel-Feil (Q76.1)spondilolisis dan spondilolistesis kongenital (Q76.2)hemivertebra (Q76.3-Q76.4)lumbarisasi dan sakralisasi (Q76.4), platispondilisis (Q76.4)kurvatura spina pada:- osteoporosis (M80-M81), - penyakit Paget tulang [osteitis deformans] (M88.-)
M43.0 Spondilolisis
M43.1 Spondilolistesis[satu vertebra lumbalis lebih maju ke depan dari yang di bawahnya]
M43.2 Fusi lain pada spina; ankilosis sendi spinaKecuali: ankylosing spondylitis (M45)
pseudoarthrosis setelah fusi atau arthrodesis (M96.0)status arthrodesis (Z98.1)
M43.3 Subluksasio atlantoaxial rekuren dengan myelopati
M43.4 Subluksasio atlantoaxial rekuren lain
M43.5 Subluksasio vertebra rekuren lainKecuali: lesi biomekanik NEC (M99.-)
M43.6 Tortikollis [leher tertarik ke satu sisi oleh m. sternocleidomastoideus]Kecuali: tortikollis:- cedera sekarang – lihat cedera vertebra menurut regio tubuh- psikogenik (F45.8)- spasmodik (G24.3)- akibat cedera lahir (P15.2)- kongenital (sternomastoid) (Q68.0)
M43.8 Dorsopati deformans lain yang dijelaskanKecuali: kyphosis dan lordosis (M40.-)
skoliosis (M41.-)
M43.9 Dorsopati deformans, tak dijelaskanKurvature spina NOS
Spondilopathi (M45-M49)
M45 Ankylosing spondylitis [Lihat kode situs sebelum M40]Arthritis rheumatoid vertebraKecuali: arthropati pada penyakit Reiter (M02.3)
spondylitis (ankylosing) remaja (M08.1)penyakit Behçet (M35.2)
M46 Spondylopati radang lain [Lihat kode situs sebelum M40]
M46.0 Entesopati spinaKelainan perlekatan ligamen atau otot ke vertebra
M46.1 Sakroiliitis, not elsewhere classified
M46.2 Osteomielitis vertebra
M46.3 Infeksi diskus intervertebralis (pyogenic)Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
M46.4 Diskitis, tak dijelaskan
M46.5 Spondilopati infektif lainnya
M46.8 Spondilopati radang lain yang dijelaskan
M46.9 Spondilopati radang, tak dijelaskan
M47 Spondylosis [Lihat kode situs sebelum M40]
14
ICD 10 2nded Apikes Iris
[Kaku spina dan degenerasi diskus intevertebra, dengan osteoarthritis (sering pada orang tua)]Termasuk: arthrosis atau osteoarthritis spina
degenerasi pertemuan sendi
M47.0† Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis (G99.2*)
M47.1 Spondylosis lain dengan myelopati Kompresi spondilogenik medulla spinalis† (G99.2*)Kecuali: subluksasio vertebralis (M43.3-M43.5)
M47.2 Spondylosis lain dengan radiculopati
M47.8 Spondylosis lainSpondylosis servikal }Spondylosis lumbosakral } tanpa myelopati atau radikulopatiSpondylosis thorakal }
M47.9 Spondylosis, tak dijelaskan
M48 Spondilopati lainnya [Lihat kode situs sebelum M40]
M48.0 Spinal stenosisStenosis kaudalis
M48.1 Hiperostosis ankilosis [Forestier]Diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH]
M48.2 Kissing spine
M48.3 Spondilopati traumatika
M48.4 Fatigue fracture of vertebraFraktur stress pada vertebra
M48.5 Kolaps vertebra, NEC; Kolaps vertebra NOSVertebra membentuk baji NOSKecuali: kolaps vertebra pada osteoporosis (M80.-)
cedera sekarang – lihat cedera vertebra menurut regio tubuh
M48.8 Spondilopati lain yang dijelaskanOsifikasi ligamen longitudinalis posterior
M48.9 Spondilopati, tak dijelaskan
M49* Spondilopati pada penyakit c.e. [[Lihat kode situs sebelum M40]Kecuali: arthropati psoriatik dan enteropatik (M07.-*, M09.-*)
M49.0* Tuberkulosis spina (A18.0†)Kurvatura Pott
M49.1* Spondilitis brusella (A23.-†)
M49.2* Spondilitis enterobakterium (A01-A04†)
M49.3* Spondilopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e.Kecuali: spondilopati neuropatik pada tabes dorsalis (M49.4*)
M49.4* Spondilopati neuropatik Spondylopati neuropatik pada:- syringomyelia dan syringobulbia (G95.0†), - spondylopati pada tabes dorsalis (A52.1†)
M49.5* Kolaps vertebra pada penyakit c.e.Fraktur metastatik vertebra (C79.5†)
M49.8* Spondilopati pada penyakit lainc.e.
Dorsopati lain (M50-M54)Kecuali: cedera sekarang – lihat cedera menurut regio tubuh
diskitis NOS (M46.4)
15
ICD 10 2nded Apikes Iris
M50 Kelainan diskus servikalis Termasuk: kelainan diskus servikalis dengan servikalgia,
kelainan diskus servikotorakalis
M50.0† Kelainan diskus servikalis dengan myelopati (G99.2*)
M50.1 Kelainan diskus servikalis dengan radiculopatiKecuali: radikulitis brachialis NOS (M54.1)
M50.2 Pergeseran letak lain diskus servikalis
M50.3 Degenerasi lain diskus servikalis
M50.8 Kelainan diskus servikalis lainnya
M50.9 Kelainan diskus servikalis, tak dijelaskan
M51 Kelainan diskus intervertebralis lain Termasuk: kelainan diskus torakalis, torakolumbalis dan lumbosakralis
M51.0† Kelainan diskus lumbalis dan intervetebralis lain dengan myelopati (G99.2*)
M51.1† Kelainan diskus lumbalis dan intervetebralis lain dengan radikulopati (G55.1*)Sciatica akibat kelainan diskus intervertebralisKecuali: radikulitis lumbalis NOS (M54.1)
M51.2 Pergeseran letak [displacement] diskus intervertebralis lain yang dijelaskanLumbago akibat pergeseran letak diskus intervertebralis
M51.3 Degenerasi diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
M51.4 Nodus Schmorl
M51.8 Kelainan diskus intervertebralis lain yang dijelaskan
M51.9 Kelainan diskus intervertebralis, tak dijelaskan
M53 Dorsopati lain, not elsewhere classified
M53.0 Sindroma servikokranialis; Sindroma simpatis servikalis posterior
M53.1 Sindroma servikobrakhialisKecuali: kelainan diskus servikalis (M50.-)
thoracic outlet syndrome (G54.0)
M53.2 Spinal instabilities [ketidakstabilan vertebra]
M53.3 Kelainan sakrokoksigeus, not elsewhere classified; Coccygodynia
M53.8 Dorsopati lain yang dijelaskan
M53.9 Dorsopati, tak dijelaskan
M54 Dorsalgia Kecuali: dorsalgia psikogenik (F45.4)
M54.0 Panniculitis yang mengganggu regio leher dan punggungKecuali: panniculitis: lupus (L93.2)
relapsing (M35.6)NOS (M79.3)
M54.1 RadikulopatiNeuritis atau radiculitis: - brakialis NOS, lumbalis NOS- lumbosakralis NOS, torakalis NOSRadikulitis NOSKecuali: neuralgia dan neuritis NOS (M79.2)
radikulopati dengan: - spondylosis (M47.2)- kelainan diskus servikalis (M50.1)- kelainan diskus lumbalis dan intervertebralis lain (M51.1)
M54.2 ServikalgiaKecuali: servikalgia akibat kelainan diskus servikalis intervertebralis (M50.-)
16
ICD 10 2nded Apikes Iris
M54.3 SciaticaKecuali: lesi sciatic nerve (G57.0)
sciatica akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)sciatica dengan lumbago (M54.4)
M54.4 Lumbago dengan sciaticaKecuali: akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)
M54.5 Low back painLoin painLow back strainLumbago NOSKecuali: lumbago akibat pergeseran diskus intervetebralis (M51.2),
lumbago dengan sciatica (M54.4)
M54.6 Nyeri vertebra torakalisKecuali: nyeri akibat kelainan diskus intervetebralis (M51.-)
M54.8 Dorsalgia lainnya
M54.9 Dorsalgia, tak dijelaskanBackache [sakit punggung] NOS
Kelainan Jaringan Junak (M60-M79)
Kelainan otot (M60-M63)Kecuali: distrofi otot dan miopati (G71-G72)
dermatopolimiositis (M33.-)miopati pada: - amyloidosis (E85.-),- arthritis rheumatoid (M05.3)- polyarteritis nodosa (M30.0), systemic lupus erythematosus (M32.-), - scleroderma (M34.-), sindroma Sjögren's (M35.0)
M60 Miositis [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M60.0 Miositis infektifPiomiositis tropisGunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
M60.1 Miositis interstitialis
M60.2 Granuloma benda asing jaringan lunak, not elsewhere classifiedKecuali: granuloma benda asing di kulit dan jaringan subkutis (L92.3)
M60.8 Miositis lain
M60.9 Miositis, tak dijelaskan
M61 Kalsifikasi dan ossifikasi otot [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M61.0 Miositis ossifikans akibat trauma
M61.1 Miositis ossifikans progresifFibrodisplasia ossifikans progressif
M61.2 Kalsifikasi dan ossifikasi otot akibat paralisisMiositis ossifikans akibat quadriplegia atau paraplegia
M61.3 Kalsifikasi dan ossifikasi otot akibat luka bakarMiositis ossifikans akibat luka bakar
M61.4 Kalsifikasi lainnya pada ototKecuali: calcific tendinitis (M65.2)
calcific tendinitis pada bahu (M75.3)
M61.5 Ossifikasi lain pada otot
17
ICD 10 2nded Apikes Iris
M61.9 Kalsifikasi dan ossifikasi pada otot, tak dijelaskan
M62 Kelainan lain otot [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: sindroma stiff-man [orang kaku] (G25.8)
miopati alkoholik (G72.1)miopati akibat obat (G72.0)mialgia (M79.1)kramp dan spasme (R25.2)
M62.0 Diastasis otot [pemisahan otot atas bagian-bagiannya]
M62.1 Ruptura lain pada otot (nontraumatika)Kecuali: ruptur tendon (M66.-)
ruptur otot karena trauma - lihat cedera otot menurut regio tubuh
M62.2 Infark iskemik ototSindroma kompartemen, non-traumatikaKecuali: sindroma kompartemen, traumatika (T79.6)
iskemia traumatika otot (T79.6)kontraktur iskemik Volkmann (T79.6)
M62.3 Sindroma immobilitas (paraplegia)
M62.4 Kontraktur ototKecuali: kontraktur sendi (M24.5)
M62.5 Penipisan (wasting) dan atrofi otot, not elsewhere classifiedDisuse atrophy NEC
M62.6 Muscle strainKecuali: cedera sekarang - lihat cedera otot menurut regio tubuh
M62.8 Kelainan otot lainnya yang dijelaskanHernia (pembungkus [sheath]) otot
M62.9 Kelainan otot, tak dijelaskan
M63* Kelainan otot pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain [c.e. ] Kecuali: miopati pada:
- penyakit endokrin (G73.5*)- penyakit metabolik (G73.6*)
M63.0* Miositis pada penyakit bakteri c.e. Miositis pada:- leprosy [penyakit Hansen] (A30.-†)- syphilis (A51.4†, A52.7†)
M63.1* Miositis pada infeksi protozoa dan parasit c.e. Miositis pada: - toxoplasmosis (B58.8†)- schistosomiasis (B65.-†), - cysticercosis (B69.8†)- trichinellosis (B75†)
M63.2* Miositis pada penyakit infeksi lain c.e.; Miositis pada mikosis (B35-B49†)
M63.3* Miositis pada sarkoidosis (D86.8†)
M63.8* Kelainan lain otot pada penyakit c.e.
Kelainan synovium dan tendon (M65-M68)
M65 Sinovitis dan tenosinovitis [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: sinovitis krepitan kronik pada tangan dan pergelangan (M70.0)
kelainan jaringan lunak akibat penggunaan, penggunaan berlebihan dan tekanan (M70.-)cedera sekarang - lihat cedera ligamen atau tendon menurut regio tubuh
18
ICD 10 2nded Apikes Iris
M65.0 Abses pembungkus tendonGunakan kode tambahan (B95-B96), kalau perlu, untuk identifikasi agen bakteri
M65.1 (Teno)sinovitis infektif lain
M65.2 Tendinitis kalsifikKecuali: pada bahu (M75.3)
tendinitis yang dijelaskan (M75-M77)
M65.3 Trigger fingerPenyakit tendinosa nodularis
M65.4 Tenosinovitis stiloideus os. radialis [de Quervain]
M65.8 Sinovitis dan tenosinovitis lain
M65.9 Sinovitis dan tenosinovitis, tak dijelaskan
M66 Ruptur spontan sinovium dan tendon [Lihat kode situs pada awal bab ini]Termasuk: ruptur yang terjadi ketika tekanan normal diberikan pada jaringan yang kekuatannya dianggap di
bawah normalKecuali: rotator cuff syndrome (M75.1)
ruptur di tempat tekanan normal diberikan pada jaringan normal – lihat cedera tendon menurut regio tubuh
M66.0 Ruptur kista poplitea
M66.1 Ruptur sinoviumRuptur kista synoviumKecuali: ruptur kista poplitea (M66.0)
M66.2 Ruptur spontan tendon extensor
M66.3 Ruptur spontan tendon flexor
M66.4 Ruptur spontan tendon lainnya
M66.5 Ruptur spontan tendon yang tak dijelaskanRuptur pada pertemuan musculotendinosa, nontraumatika
M67 Kelainan synovium dan tendon lain Kecuali: fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren] (M72.0)
tendinitis NOS (M77.9), xanthomatosis lokal pada tendon (E78.2)
M67.0 Tendon Achilles pendek (didapat)
M67.1 Kontraktur (pembungkus) tendon lainKecuali: dengan kontractur sendi (M24.5)
M67.2 Hipertrofi sinovium, not elsewhere classifiedKecuali: sinovitis villonodularis (berpigment) (M12.2)
M67.3 Synovitis sementara; synovitis toxikKecuali: rheumatisme palindromik [berulang] (M12.3)
M67.4 Ganglion; ganglion sendi atau (pembungkus) tendon Kecuali: kista:
- bursa (M71.2-M71.3)- synovium (M71.2-M71.3)ganglion pada yaws (A66.6)
M67.8 Kelainan lain synovium dan tendon yang dijelaskan
M67.9 Kelainan synovium dan tendon, tak dijelaskan
M68* Kelainan synovium dan tendon pada penyakit c.e.
M68.0* Synovitis dan tenosynovitis pada penyakit bakteri c.e. Synovitis dan tenosynovitis pada:- tuberculosis (A18.0†)- syphilis (A52.7†)- gonorrhoea (A54.4†)
M68.8* Kelainan lain sinovium dan tendon pada penyakit c.e.
19
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kelainan lain jaringan lunak (M70-M79)
M70 Kelainan jaringan lunak akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan [Lihat kode situs pada awal bab ini]Termasuk: kelainan jaringan lunak akibat pekerjaanKecuali: bursitis (pada):
- NOS (M71.9)- bahu (M75.5)entesopati (M76-M77)
M70.0 Sinovitis krepitan kronik pada tangan dan pergelangan
M70.1 Bursitis tangan
M70.2 Bursitis olekranon
M70.3 Bursitis lain pada siku
M70.4 Bursitis prepatella
M70.5 Bursitis lain pada lutut
M70.6 Bursitis trokanterTendinitis trokanterik
M70.7 Bursitis lain pada panggul, Bursitis iskium
M70.8 Kelainan jaringan lunak lain akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan
M70.9 Kelainan jaringan lunak akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan, tak dijelaskan
M71 Bursopati lain [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: bunion (M20.1)
bursitis akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)enthesopathies (M76-M77)
M71.0 Abses bursa
M71.1 Bursitis infektif lain
M71.2 Kista sinovium rongga poplitea [Baker]Kecuali: dengan ruptur (M66.0)
M71.3 Kista lain pada bursaKista sinovium NOSKecuali: kista sinovium dengan ruptur (M66.1)
M71.4 Penumpukan kalsium di bursaKecuali: pada bahu (M75.3)
M71.5 Bursitis lain, not elsewhere classifiedKecuali: bursitis (pada):
- NOS (M71.9), - bahu (M75.5)- kolateral tibia [Pellegrini-Stieda] (M76.4)
M71.8 Bursopati lain yang dijelaskan
M71.9 Bursopati yang tak dijelaskanBursitis NOS
M72 Kelainan-kelainan fibroblastik [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: fibromatosis retroperitoneum (D48.3)
M72.0 Fibromatosis fasia palmaris [Dupuytren]
M72.1 Knuckle pads [tonjolan pada sendi tinju]
M72.2 Fibromatosis fasia plantaris
20
ICD 10 2nded Apikes Iris
Fasiitis plantaris
M72.4 Fibromatosis pseudosarkomatosaFasiitis nodularis
M72.6 Fasiitis nekrotikansGunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi
M72.8 Kelainan fibroblastik lainAbses fasia }Kecuali: fasiitis: }
- diffusa (eosinofilik) (M35.4) }- nekrotikans (M72.6) }- nodularis (M72.4) }- perirenal: } - NOS (N13.5) } - dengan infeksi (N13.6) }- plantaris (M72.2) }
M72.9 Kelainan fibroblastik, tak dijelaskanFasiitis NOS, Fibromatosis NOS
M73* Kelainan jaringan lunak pada penyakit c.e. [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M73.0* Bursitis gonococcus (A54.4†)
M73.1* Bursitis sifilitika (A52.7†)
M73.8* Kelainan jaringan lunak lain pada penyakit c.e.
M75 Lesi bahu Kecuali: shoulder-hand syndrome (M89.0)
M75.0 Kapsulitis adhesif bahuFrozen shoulderPeriarthritis bahu
M75.1 Rotator cuff syndrome[rotator cuff = otot-otot yang memegang pangkal humerus]Robek atau ruptur (komplit)(inkomplit) rotator cuff atau supraspinatus, tidak dinyatakan akibat traumaSindroma supraspinatus
M75.2 Tendinitis biseps
M75.3 Tendinitis kalsifik bahuKalsifikasi bursa bahu
M75.4 Impingement syndrome of shoulder[Sindroma bahu akibat regangan atau geseran kuat]
M75.5 Bursitis bahu
M75.8 Lesi lain pada bahu
M75.9 Lesi bahu, tak dijelaskan
M76 Enthesopati anggota bawah, kecuali kaki [Lihat kode situs pada awal bab ini]Note: Istilah yang kelihatannya spesifik seperti bursitis, kapsulitis dan tendinitis cenderung digunakan
seenaknya pada berbagai kelainan ligamen atau perlekatan otot perifer; hampir semua keadaan ini telah digabungkan sebagai enthesopati yang merupakan istilah umum untuk lesi di tempat-tempat ini.
Kecuali: bursitis akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)
M76.0 Tendinitis gluteus
M76.1 Tendinitis psoas
M76.2 Spur krista iliaka
M76.3 Sindroma band iliotibialis
M76.4 Bursitis kolateral tibia [Pellegrini-Stieda]
21
ICD 10 2nded Apikes Iris
M76.5 Tendinitis patella
M76.6 Tendinitis AchillesBursitis Achilles
M76.7 Tendinitis peroneus
M76.8 Enthesopati lain anggota bawah, kecuali kakiSindroma tibialis anteriorTensinitis tibialis posterior
M76.9 Enthesopati anggota bawah, tak dijelaskan
M77 Enthesopati lain [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: bursitis:
- akibat penggunaan (berlebihan) dan tekanan (M70.-)- NOS (M71.9),osteophyte (M25.7),enthesopati spinal (M46.0)
M77.0 Epikondilitis medialis
M77.1 Epikondilitis lateralisTennis elbow
M77.2 Periarthritis pergelangan
M77.3 Spur kalkaneus
M77.4 MetatarsalgiaKecuali: metatarsalgia Morton (G57.6)
M77.5 Enthesopati lain pada kaki
M77.8 Enthesopati lain, not elsewhere classified
M77.9 Enthesopati, tak dijelaskanSpur tulang NOS, Kapsulitis NOS, Periarthritis NOS, Tendinitis NOS
M79 Kelainan jaringan lunak lain, not elsewhere classified [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: nyeri jaringan lunak, psikogenik (F45.4)
M79.0 Rheumatism, tak dijelaskanKecuali: palindromic rheumatism (M12.3), fibromialgia (M79.7)
M79.1 MialgiaKecuali: miositis (M60.-)
M79.2 Neuralgia dan neuritis, tak dijelaskanKecuali: radikulitis: }
- NOS }- brakialis NOS } NOS (M54.1)- lumbosakralis } mononeuropathies (G56-G58)sciatica (M54.3-M54.4)
M79.3 Pannikulitis, tak dijelaskanKecuali: panniculitis:
- lupus (L93.2)- leher dan punggung (M54.0)- relapsing [Weber-Christian] (M35.6)
M79.4 Hipertrofi fat pad (infrapatella)
M79.5 Sisa benda asing di jaringan lunakKecuali: granuloma benda asing di:
- kulit dan subkutis (L92.3)- jaringan lunak (M60.2)
M79.6 Nyeri di anggota
M79.7 FibromialgiaFibromiositis, fibrositis, miofibrositis:
22
ICD 10 2nded Apikes Iris
M79.8 Kelainan lain jaringan lunak yang dijelaskan
M79.9 Kelainan jaringan lunak, tak dijelaskan
Osteopati dan Khondropati (M80-M94)
Kelainan kepadatan dan struktur tulang (M80-M85)
M80 Osteoporosis dengan fraktur patologis [Lihat kode situs pada awal bab ini]Termasuk: kolaps dan pembentukan baji pada vertebra osteoporosisKecuali: kolaps vertebra NOS (M48.5)
pembentukan baji vertebra NOS (M48.5)fraktur patologis NOS (M84.4),
M80.0 Osteoporosis post-menopause dengan fraktur patologis
M80.1 Osteoporosis post-oophorectomy dengan fraktur patologis
M80.2 Osteoporosis disuse (tak digunakan) dengan fraktur patologis
M80.3 Osteoporosis malabsorpsi pascabedah dengan fraktur patologis
M80.4 Osteoporosis akibat obat dengan fraktur patologisGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
M80.5 Osteoporosis idiopathic dengan fraktur patologis
M80.8 Osteoporosis lain dengan fraktur patologis
M80.9 Osteoporosis dengan fraktur patologis, tak dijelaskan
M81 Osteoporosis tanpa fraktur patologis [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: osteoporosis dengan fraktur patologis (M80.-)
M81.0 Osteoporosis postmenopause
M81.1 Osteoporosis postoophorectomy
M81.2 Osteoporosis disuse (tak digunakan)Kecuali: atrofi Sudeck (M89.0)
M81.3 Osteoporosis malabsorpsi pascabedah
M81.4 Osteoporosis akibat obatGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
M81.5 Osteoporosis idiopatik
M81.6 Osteoporosis terlokalisir [Lequesne]Kecuali: atrofi Sudeck (M89.0)
M81.8 Osteoporosis lainOsteoporosis senilis
M81.9 Osteoporosis, tak dijelaskan
M82* Osteoporosis in penyakit c.e. [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M82.0* Osteoporosis pada multiple myelomatosis (C90.0†)
M82.1* Osteoporosis pada kelainan endokrin (E00-E34†)
M82.8* Osteoporosis pada penyakit lain c.e.
M83 Osteomalasia dewasa [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: osteomalasia:
- bayi dan remaja (E55.0)- vitamin-D-resistant (E83.3)rickets (active) (E55.0)- sequel (E64.3)
23
ICD 10 2nded Apikes Iris
- vitamin-D-resistant (E83.3)osteodistrofi ginjal (N25.0)
M83.0 Osteomalasia nifas
M83.1 Osteomalasia senilis
M83.2 Osteomalasia dewasa akibat malabsorpsiOsteomalasia malabsorpsi pascabedah pada dewasa
M83.3 Osteomalasia dewasa akibat malnutrisi
M83.4 Penyakit tulang akibat aluminium
M83.5 Osteomalasia lain akibat obat pada dewasaGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
M83.8 Osteomalasia dewasa lainnya
M83.9 Osteomalasia dewasa, tak dijelaskan
M84 Kelainan kontinuitas tulang [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M84.0 Malunion of fracture [penyatuan fraktur tidak benar]
M84.1 Nonunion of fracture [pseudarthrosis] [penyatuan fraktur tidak terjadi]Kecuali: pseudarthrosis setelah fusi atau arthrodesis (M96.0)
M84.2 Delayed union of fracture [penyatuan fraktur terlambat]
M84.3 Fraktur stress, not elsewhere classifiedFraktur stress NOSKecuali: fraktur stress pada vertebra (M48.4)
M84.4 Fraktur patologis, not elsewhere classified; Fraktur patologis NOSKecuali: kolaps vertebra NEC (M48.5)
fraktur patologis pada osteoporosis (M80.-)
M84.8 Kelainan lain kontinuitas tulang
M84.9 Kelainan kontinuitas tulang, tak dijelaskan
M85 Kelainan kepadatan dan struktur tulang [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: osteogenesis imperfecta (Q78.0)
polyostotic fibrous dysplasia (Q78.1)osteopetrosis (Q78.2)osteopoikilosis (Q78.8)
M85.0 Displasia fibrosa (monostotik)Kecuali: displasia fibrosa pada rahang (K10.8)
M85.1 Fluorosis tulang
M85.2 Hiperostosis tengkorak
M85.3 Osteitis kondensans
M85.4 Kista soliter tulangKecuali: kista soliter rahang (K09.1-K09.2)
M85.5 Kista aneurisma tulangKecuali: kista aneurisma rahang (K09.2)
M85.6 Kista lain pada tulangKecuali: kista rahang NEC (K09.1-K09.2)
osteitis fibrosa kistika generalisata [penyakit tulang von Recklinghausen] (E21.0)
M85.8 Kelainan lain kepadatan dan struktur tulang yang dijelaskanHiperostosis tulang, selain tengkorakOsteosklerosis, didapatKecuali: diffuse idiopathic skeletal hyperostosis [DISH] (M48.1)
Osteosklerosis: kongenita (Q77.4), myelofibrosis (D75.8)
M85.9 Kelainan kepadatan dan struktur tulang, tak dijelaskan
24
ICD 10 2nded Apikes Iris
Osteopati lain (M86-M90)Kecuali: osteopati pascaprosedur (M96.-)
M86 Osteomielitis [Lihat kode situs pada awal bab ini]Kecuali: osteomielitis (pada):
- akibat salmonella (A01-A02)- rahang (K10.2)- vertebra (M46.2)
M86.0 Osteomielitis hematogen akut
M86.1 Osteomielitis akut lainnya
M86.2 Osteomielitis subakut
M86.3 Osteomielitis multifokus kronik
M86.4 Osteomielitis kronik dengan draining sinus
M86.5 Osteomielitis hematogen kronik lainnya
M86.6 Osteomielitis kronik lainnya
M86.8 Osteomielitis lainAbses Brodie
M86.9 Osteomielitis, tak dijelaskanInfeksi tulang NOSPeriostitis tanpa disebutkan osteomyelitis
M87 Osteonekrosis [Lihat kode situs pada awal bab ini]Termasuk: nekrosis avaskuler tulangKecuali: osteokondropati (M91-M93)
M87.0 Nekrosis aseptik idiopatik tulang
M87.1 Osteonekrosis akibat obatGunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat
M87.2 Osteonekrosis akibat trauma sebelumnya
M87.3 Osteonekrosis sekunder lain
M87.8 Osteonekrosis lain
M87.9 Osteonekrosis, tak dijelaskan
M88 Penyakit Paget pada tulang [osteitis deformans] [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M88.0 Penyakit Paget tengkorak
M88.8 Penyakit Paget tulang lain
M88.9 Penyakit Paget tulang, tak dijelaskan
M89 Kelainan tulang lain [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M89.0 AlgoneurodystrophyShoulder-hand syndromeAtrofi SudeckDistrofi reflex simpatis
M89.1 Epiphyseal arrest [pertumbuhan tulang di epifisis terhenti]
M89.2 Kelainan perkembangan dan pertumbuhan tulang lain
M89.3 Hipertrofi tulang
M89.4 Osteoarthropati hipertrofik lainnyaPenyakit Marie-BambergerPachydermoperiostosis
25
ICD 10 2nded Apikes Iris
M89.5 Osteolisis
M89.6 Osteopati setelah poliomielitis
M89.8 Kelainan tulang lain yang dijelaskanHiperostosis korteks infantilOssifikasi subperiosteum pascatrauma
M89.9 Kelainan tulang, tak dijelaskan
M90* Osteopathies in penyakit c.e. [Lihat kode situs pada awal bab ini]
M90.0* Tuberkulosis tulang (A18.0†)Kecuali: tuberkulosis vertebra (M49.0*)
M90.1* Periostitis pada penyakit infeksi lain c.e. Periostitis sifilitika sekunder (A51.4†)
M90.2* Osteopati pada penyakt infeksi lain c.e. Osteomielitis:- salmonella (A02.2†)- gonokokus (A54.4†)- ekhinokokus (B67.2†)Osteopati atau osteokondropati sifilitika (A50.5†, A52.7†)
M90.3* Osteonekrosis pada penyakit caisson (T70.3 †)
M90.4* Osteonekrosis akibat haemoglobinopati (D50-D64†)
M90.5* Osteonekrosis pada penyakit lain c.e.
M90.6* Osteitis deformans pada penyakit neoplasma (C00-D48†)Osteitis deformans pada neoplasma ganas tulang (C40-C41†)
M90.7* Fraktur tulang pada penyakit neoplasma (C00-D48†)Kecuali: kolaps vertebra pada penyakit neoplasma (M49.5*)
M90.8* Osteopati padapenyakit lain c.e. Osteopati pada osteodystrophy ginjal (N25.0†)
Kondropati (M91-M94)Kecuali: Kondropati pasca-prosedur (M96.-)
M91 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja Kecuali: Epifisis femoralis atas bergeser (nontrauma) (M93.0)
M91.0 Osteokondrosis pelvis remajaOsteokondrosis (remaja) pada:- acetabulum- krista iliaka [Buchanan]- sinkondrosis iskiopubika [van Neck]- simfisis pubis [Pierson]
M91.1 Osteokondrosis kaput femoris remaja [Legg-Calv,-Perthes]
M91.2 Koxa planaDeformitas panggul akibat osteokondrosis remaja sebelumnya
M91.3 Pseudokoxalgia
M91.8 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja lainOsteokondrosis remaja setelah reduksi terhadap dislokasi kongenital panggul
M91.9 Osteokondrosis panggul dan pelvis remaja, tak dijelaskan
M92 Osteokondrosis remaja lain
M92.0 Osteokondrosis remaja pada humerusOsteokondrosis (remaja) pada:- kapitulum humeri [Panner]- kaput humeri[Haas]
M92.1 Osteokondrosis remaja pada radius dan ulna
26
ICD 10 2nded Apikes Iris
Osteokondrosis (remaja) pada:- ulna bawah [Burns]- kaput radii [Brailsford]
M92.2 Osteokondrosis remaja pada tanganOsteokondrosis (remaja) pada:- lunatum karpal [Kienböck]- kaput metakarpal [Mauclaire]
M92.3 Osteokondrosis remaja lain pada anggota atas
M92.4 Osteokondrosis remaja pada patellaOsteokondrosis (remaja) pada:- pusat primer patella [Köhler]- pusat sekunder patella [Sinding-Larsen]
M92.5 Osteokondrosis remaja pada tibia dan fibulaOsteokondrosis (remaja) pada:- tibia proximal [Blount]- tuberkulum tibiae [Osgood-Schlatter]- tibia vara
M92.6 Osteokondrosis remaja pada tarsusOsteokondrosis (remaja) pada:- os tibia externa [Haglund]- kalkaneus [Sever]- talus [Diaz]- navikularis tarsus [Köhler]
M92.7 Osteokondrosis remaja pada metatarsusOsteokondrosis (remaja) pada:- metatarsus II [Freiberg]- metatarsus V [Iselin]
M92.8 Osteokondrosis remaja lain yang dijelaskanApofisitis kalkaneus
M92.9 Osteokondrosis remaja, tak dijelaskanApofisitis }Epifisitis} dinyatakan remaja, Osteokondritis } situs tak dijelaskanOsteokondrosis }
M93 Osteokondropati lainnya Kecuali: osteokondrosis vertebra (M42.-)
M93.0 Pergeseran epifisis femoralis atas (nontraumatika)
M93.1 Penyakit Kienböck dewasaOsteokondrosis lunatum karpal dewasa
M93.2 Osteokondritis dissekans
M93.8 Osteokondropati lain yang dijelaskan
M93.9 Osteokondropati, tak dijelaskanApofisitis }Epifisitis} tidak dinyatakan dewasa atau remaja, Osteokondritis } situs tak dijelaskanOsteokondrosis }
M94 Kelainan tulang rawan lain
M94.0 Chondrocostal junction syndrome [Tietze]Costochindritis
M94.1 Relapsing polychondritis
M94.2 KondromalasiaKecuali: kondromalasia patellae (M22.4)
M94.3 Kondrolisis
27
ICD 10 2nded Apikes Iris
M94.8 Kelainan tulang rawan lain yang dijelaskan
M94.9 Kelainan tulang rawan, tak dijelaskan
Kelainan muskuloskeleton dan jaringan ikat lain (M95-M99)
M95 Deformitas didapat sistem muskuloskeleton system dan jaringan ikat lain Kecuali: kelainan dentofasialis [termasuk maloklusi] (K07.-)
deformitas anggota, didapat (M20-M21)dorsopati deformans (M40-M43)kelainan muskuloskeleton pascaprosedur (M96.-)malformasi dan deformasi kongenital sistem musculoskeleton (Q65-Q79)absen anggota dan organ, didapat (Z89-Z90)
M95.0 Deformitas hidung didapatKecuali: deviasi septum hidung (J34.2)
M95.1 Cauliflower earKecuali: deformitas telinga didapat lain (H61.1)
M95.2 Deformitas kepala didapat lain
M95.3 Deformitas leher didapat
M95.4 Deformitas dada dan rusuk didapat
M95.5 Deformitas pelvis didapatKecuali: asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)
M95.8 Deformitas sistem muskuloskeleton didapat lain yang dijelaskan
M95.9 Deformitas sistem muskuloskeleton didapat, tak dijelaskan
M96 Kelainan muskuloskeleton pascaprosedur, not elsewhere classified Kecuali: arthropati setelah bypass usus (M02.0)
kelainan akibat osteoporosis (M80-M81)kehadiran implant fungsional dan peralatan lain (Z95-Z97)
M96.0 Pseudarthrosis setelah fusi atau arthrodesis
M96.1 Sindroma pasca-laminectomi, not elsewhere classified
M96.2 Kifosis pasca-radiation
M96.3 Kifosis pasca-laminektomi
M96.4 Lordosis pasca-bedah
M96.5 Skoliosis pasca-radiasi
M96.6 Fraktur tulang setelah pemasangan implant ortopedi, prosethesis sendi,atau plat tulangKecuali: komplikasi peralatan, implant, atau graft ortopedik internal (T84.-)
M96.8 Kelainan muskuloskeleton pasca-prosedur lainnyaKetidakstabilan sendi akibat pembuangan prosthesis sendi
M96.9 Kelainan muskuloskeleton pasca-prosedur, tak dijelaskan
M99 Lesi biomekanis, not elsewhere classified Note: Kategori ini jangan dipakai kalau kondisi dapat diklasifikasikan di tempat lain.
Subklasifikasi tambahan yang menunjukkan situs lesi berikut disediakan untuk penggunaan pilihan dengan subkategori yang sesuai pada M99
0 Daerah kepala oksipitoservikalis
1 Daerah leher servikotorakalis
2 Daerah toraks torakolumbalis
3 Daerah lumbalis lumbosakralis
4 Daerah sakrum sakrokoksigis, sakroiliaka
5 Daerah pelvik panggul, pubis
28
ICD 10 2nded Apikes Iris
6 Anggota bawah
7 Anggota atas acromioklavikularis, sternoklavikularis
8 Dada kostokondralis, kostovertebralis, sternokondralis
9 Abdomen dan lainnya
M99.0 Disfungsi segmen dan somatik
M99.1 Kompleks subluksasio (vertebra)
M99.2 Stenosis subluksasio pada neural canal
M99.3 Stenosis osseosa pada neural canal
M99.4 Stenosis jaringan ikat pada neural canal
M99.5 Stenosis diskus intervertebralis pada neural canal
M99.6 Stenosis osseosa dan subluksasio pada foramina intervertebralis
M99.7 Stenosis jaringan ikat dan diskus pada foramina intervertebralis
M99.8 Lesi biomekanis lain
M99.9 Lesi biomekanis, tak dijelaskan
29
ICD 10 2nded Apikes Iris
CHAPTER XIII. HAMIL, MELAHIRKAN, DAN NIFAS (O00-O99)Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
cedera, keracunan dan akibat lain tertentu dari penyebab luar (S00-T98)
kelainan jiwa dan tingkah laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-)
tetanus obstetris (A34)
nekrosis kelenjar pituitary postpartum (E23.0)
osteomalasia nifas (M83.0)
supervisi: kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan normal (Z34.-)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
O00-O08 Hamil dengan akhir abortus
O10-O16 Edema, proteinuria dan hipertensi pada hamil, melahirkan dan nifas
O20-O29 Kelainan maternal lain yang umumnya berhubungan dengan kehamilan
O30-O48 Asuhan ibu yang berhubungan dengan fetus dan cairan amnion, dan kemungkinan timbulnya masalah melahirkan
O60-O75 Komplikasi labour dan delivery
O80-O84 Delivery
O85-O92 Komplikasi yang terutama berhubungan dengan nifas
O95-O99 Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified
Kehamilan yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
Kecuali: penerusan hamil gestasi ganda yang satu janin atau lebih telah abortus (O31.1)
O00. Ectopic pregnancy
Termasuk: ruptured ectopic pregnancy – kehamilan ektopik terganggu (KET)
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
O00.0 Kehamilan abdomen
Kecuali: lahir hidup pada kehamilan abdomen (O83.3)
asuhan ibu untuk janin hidup pada hamil abdomen (O36.7)
O00.1 Kehamilan tuba
Kehamilan Fallopii, ruptur tuba akibat hamil, abortus tuba
O00.2 Kehamilan ovarium
O00.8 Kehamilan ektopik lain
Kehamilan pada servix, kornu (instersititalis), interligamen, mural (dinding).
O00.9 Kehamilan ektopik, tidak dijelaskan
30
ICD 10 2nded Apikes Iris
O01 Hydatidiform mole
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
Kecuali: malignant hydatidiform mole (D39.2)
O01.0 Hydatidiform mole klasik
Hhydatidiform mole komplit
O01.1 Hydatidiform mole tidak komplit dan parsial
O01.9 Hydatidiform mole, tidak dijelaskan
Penyakit trofoblast NOS, mola vesicularis NOS
O02 Produk abnormal lain dari pembuahan
Gunakan kode tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
Kecuali: Papyraceous fetus (O31.0)
O02.0 Blighted ovum dan mola non-hydatidiformis
Mole: carneous, fleshy, intrauterine NOS,
Ovum patologis
O02.1 Missed abortion
Kematian janin dini dengan retensi janin mati
Kecuali: missed abortion dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.8 Produk abnormal lain pembuahan yang disebutkan
Kecuali: dengan:
blighted ovum (O02.0)
mola: hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.9 Produk abnormal pembuahan, tidak dijelaskan
31
ICD 10 2nded Apikes Iris
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori O03-O06:
Note: Abortus inkomplit melibatkan hasil konsepsi yang tertinggal setelah abortus
.0. Inkomplit, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan kondisi pada O08.0
.1. Inkomplit, dengan komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
.2. Inkomplit, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
.3. Inkomplit, dengan komplikasi lain dan tidak dijelaskan
dengan kondisi pada O08.3 – O08.9
.4. Inkomplit, tanpa komplikasi
.5. Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan kondisi pada O08.0
.6. Komplit atau tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan kondisi pada O08.1
.7. Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi embolisme
dengan kondisi pada O08.2
.8. Komplit atau tidak jelas, dengan komplikasi lain dan tidak jelas
dengan kondisi pada O08.3 – O08.9
.9. Komplit atau tidak jelas, tanpa komplikasi
O03 Abortus spontan
Termasuk: keguguran:
O04 Abortus medis
Termasuk: pengakhiran kehamilan secara legal atau untuk terapi:
O05 Abortus lain
O06 Abortus yang tidak dijelaskan
Termasuk: abortus induksi NOS
O07 Usaha abortus yang gagal
Termasuk: usaha induksi abortus yang gagal
Kecuali: abortus inkomplit (O03-O06)
O07.0 Abortus medis gagal, komplikasi infeksi saluran genital dan pelvis
O07.1 Abortus medis gagal, komplikasi perdarahan terlambat atau berlebihan
O07.2 Abortus medis gagal, komplikasi embolisme
O07.3 Abortus medis gagal, komplikasi lain dan tidak dijelaskan
O07.4 Abortus medis gagal, tanpa komplikasi, NOS
O07.5 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi infeksi saluran genital dan pelvis.
O07.6 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat atau berlebihan
O07.7 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi embolism
O07.8 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi tidak jelas
O07.9 Usaha abortus gagal lain dan tidak jelas, tanpa komplikasi.
Usaha abortus yang gagal NOS
O08 Komplikasi abortus dan hamil ektopik atau mola
Catatan: Kode ini disediakan terutama untuk pengkodean morbiditas
32
ICD 10 2nded Apikes Iris
O08.0 Infeksi saluran genital dan pelvik setelah abortus, hamil ektopik dan mola.
Endometritis, parametritis, salpingitis, salpingo-oophoritis, oophoritis,
Pelvic peritonitis, sepsis, septicaemia, septic shock;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: embolisme septik atau septikopyemik (O08.2)
infeksi saluran kemih (O08.8)
O08.1 Perdarahan terlambat atau berlebihan setelah abortus, hamil ektopik dan mola.
Afibrinogenaemia, defibrination syndrome, intravascular coagulation;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.2 Embolisme setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola.
Embolism: NOS, udara, bekuan darah, pulmonary,
septic or septicopyaemic, amniotic fluid, pyaemic, soap;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.3 Shock setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Circulatory collapse, shock (postoperative), )
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: septic shock (O08.0)
O08.4 Gagal ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Oliguria, uraemia,
Gagal ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
O08.5 Kelainan metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Gangguan keseimbangan elektrolit
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.6 Kerusakan pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti kondisi pada O00-O07
Lacserasi, perforasi, tear atau kerusakan kimiawi pada
bladder, bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue, uterus;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.7 Komplikasi lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
O08.8 Komplikasi lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Cardiac arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.9 Komplikasi setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak dijelaskan
Komplikasi tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07
Edema, proteinuria dan kelainan hipertensi pada kehamilan, melahirkan dan nifas (“KMN”) (O10-O16)
O10 Hipertensi yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut dengan proteinuria yang telah ada sebelumnya
Kecuali: yang terjadi dengan proteinuria yang meningkat atau yang timbul kemudian (O11)
O10.0 Hipertensi esensial yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.1 Penyakit jantung hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I11.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.2 Penyakit ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.3 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I13.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
33
ICD 10 2nded Apikes Iris
O10.4 Hipertensi sekunder yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.9 Hipertensi yang tidak jelas yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah ada diperberat oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)
O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan [gestational] tanpa hipertensi
O12.0 Edema akibat kehamilan (gestational oedema)
O12.1 Proteinuria akibat kehamilan (gestational proteinuria)
O12.2 Edema akibat kehamilan dengan proteinuria
O13 Hipertensi akibat kehamilan tanpa proteinuria yang nyata
Hipertensi akibat kehamilan (gestational hypertension) NOS;
Pre-eklampsia ringan
O14 Hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria yang nyata
Kecuali: pre-eklampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia) (O11)
O14.0 Pre-eklampsia sedang
O14.1 Pre-eklampsia berat
O14.9 Pre-eklampsia, tidak dijelaskan
O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan O16
O15.0 Eklampsia pada kehamilan
O15.1 Eklampsia pada waktu melahirkan
O15.2 Eklampsia pada nifas
O15.9 Eklampsia: tidak dijelaskan waktunya, NOS
O16 Hipertensi maternal yang tidak dijelaskan
Hipertensi sementara pada kehamilan
Kelainan maternal lain pada kehamilan (O20-O29)
Catatan: Kategori-kategori O24.- dan O25 melibatkan kondisi berikut walau pun terjadinya bisa pada waktu melahirkan atau nifas..
Kecuali: Asuhan ibu untuk masalah janin, amnion, dan mungkin melahirkan (O30-O48)
Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit KMN (O98-O99)
O20 Perdarahan pada kehamilan dini
Kecuali: hamil yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
O20.0 Threatened abortion (ancaman abortus:, abortus imminens)
Perdarahan yang dinyatakan sebagai akibat ancaman abortus
O20.8 Perdarahan lain pada kehamilan dini
O20.9 Perdarahan pada kehamilan dini, tidak dijelaskan
O21 Muntah berlebihan pada kehamilan
O21.0 Hyperemesis gravidarum ringan
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir minggu ke-22 kehamilan
34
ICD 10 2nded Apikes Iris
O21.1 Hyperemesis gravidarum dengan kekacauan metabolik
Hyperemesis gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir minggu ke-22 kehamilan, dengan kekacauan metabolik seperti: kehabisan karbohidrat, dehidrasi, atau gangguan keseimbangan elektrolit
O21.2 Late vomiting of pregnancy
Muntah berlebihan yang dimulai setelah 22 minggu kehamilan
O21.8 Muntah lain yang mempersulit kehamilan
Muntah akibat penyakit c.e.; mempersulit kehamilan
Gunakan kode tambahan, kalau diinginkan, untuk identifikasi penyebab
O21.9 Muntah pada kehamilan, tidak dijelaskan
O22 Komplikasi vena pada kehamilan
Kecuali: embolisme pulmonalis pada obstetri (O88.-),
sebagai komplikasi dari:
abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7),
melahirkan dan nifas (O87.-)
O22.0 Pelebaran vena (varicose vein) anggota bawah pada kehamilan
Pelebaran vena NOS pada kehamilan
O22.1 Varises genitalia pada kehamilan
Varises perineum, vagina, atau vulva pada kehamilan
O22.2 Thrombophlebitis superfisial pada kehamilan
Thrombophlebitis tungkai pada kehamilan
O22.3 Phlebothrombosis profunda pada kehamilan
Thrombosis vena profundus, antepartum
O22.4 Haemorrhoids pada kehamilan
O22.5 Thrombosis vena serebrealis pada kehamilan
Thrombosis sinus serebro-venosa pada kehamilan
O22.8 Komplikasi vena lainnya pada kehamilan
O22.9 Komplikasi vena pada kehamilan, tidak dijelaskan
Gestational: phlebitis NOS, phlebopati NOS, thrombosis NOS
O23 Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan
O23.0 Infeksi ginjal pada kehamilan
O23.1 Infeksi kandung kemih pada kehamilan
O23.2 Infeksi urethra pada kehamilan
O23.3 Infeksi bagian lain saluran urinarius pada kehamilan
O23.4 Infeksi saluran urinarius yang tidak dijelaskan pada kehamilan
O23.5 Infeksi saluran genital pada kehamilan
O23.9 Infeksi saluran genitourinarius lain dan tidak dijelaskan pada kehamilan
Infeksi saluran genitourinarius pada kehamilan NOS
O24 Diabetes mellitus pada kehamilan
Termasuk: pada kelahiran dan nifas
O24.0 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, insulin-dependent
O24.1 Diabetes mellitus yang sebelumnya telah ada, non-insulin-dependent
O24.2 Diabetes mellitus akibat malnutrisi yang sebelumnya telah ada
O24.3 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskan yang sebelumnya telah ada
O24.4 Diabetes mellitus yang muncul sewaktu hamil
35
ICD 10 2nded Apikes Iris
Gestational diabetes mellitus (diabetes mellitus akibat kehamilan) NOS
O24.9 Diabetes mellitus pada kehamilan, tidak dijelaskan
O25 Malnutrisi pada kehamilan
Malnutrisi pada kelahiran dan nifas
O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang banyak berhubungan dengan kehamilan
O26.0 Peningkatan berat badan berlebihan pada kehamilan
Kecuali: gestational oedema (edema akibat kehamilan) (O12.0, O12.2)
O26.1 Peningkatan berat badan kurang pada kehamilan
O26.2 Perawatan kehamilan untuk abortus habitualis
Kecuali: orang dengan abortus habitualis:
yang sekarang abortus (O03-O06),
yang sekarang tidak hamil (N96)
O26.3 Intrauterine contraceptive device (IUD – ‘spiral’) tertahan pada kehamilan
O26.4 Herpes gestationis – herpes akibat kehamilan
O26.5 Sindroma hipotensi ibu
Sindroma hipotensi pada posisi telentang
O26.6 Kelainan hati pada KMN
Kecuali: sindroma hepatorenal setelah melahirkan (O90.4)
O26.7 Subluxasio symphysis (pubis) in KMN
Kecuali: pemisahan traumatika symphysis (pubis) waktu melahirkan (O71.6)
O26.8 Kondisi lain yang dijelaskan akibat kehamilan
Lemah dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat kehamilan
O26.9 Kondisi akibat kehamilan, tidak dijelaskan
O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
Kecuali: penemuan diagnostik c.e. – see Alphabetical Index
perawatan ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan (O30-O48)
O28.0 Penemuan hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.1 Penemuan biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.2 Penemuan sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.3 Penemuan ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.4 Penemuan radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.5 Penemuan kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.8 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.9 Penemuan abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak dijelaskan
O29 Komplikasi anaesthesia selama kehamilan
Termasuk: komplikasi ibu akibat pemberian anestetik umum atau lokal, analgesik atau penenang lain selama kehamilan.
Kecuali: komplikasi anestesia sewaktu:
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O08),
melahirkan (O74.-)
nifas (O89.-)
O29.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru selama kehamilan
Akibat anestesia selama kehamilan
pneumonitis aspirasi,
inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
36
ICD 10 2nded Apikes Iris
sindroma Mendelson (pneumonitis setelah aspirasi asam lambung),
atau kolaps paru-paru akibat tekanan,
O29.1 Komplikasi anestesia pada jantung selama kehamilan
Gagal jantung, cardiac arrest atau failure akibat anestesia selama kehamilan
O29.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat selama kehamilan
Anoksia serebri akibat anestesia selama kehamilan
O29.3 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama kehamilan
O29.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.5 Komplikasi lain akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.6 Intubasi (pemasukan tabung/selang) yang gagal atau sulit selama kehamilan
O29.8 Komplikasi lain anestesia selama kehamilan
O29.9 Komplikasi anestesia selama kehamilan, tidak dijelaskan
Asuhan ibu sehubungan dengan masalah janin, amnion dan mungkin melahirkan (O30-O48)
O30 Multiple gestation (kehamilan ganda)
Kecuali: komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda (O31.-)
O30.0 Twin pregnancy – hamil kembar dua
O30.1 Triplet pregnancy – hamil kembar tiga
O30.2 Quadruplet pregnancy – hamil kembar empat
O30.8 Kehamilan ganda lainnya
O30.9 Kehamilan ganda, tidak dijelaskan,
Kehamilan ganda NOS
O31 Komplikasi yang khusus pada kehamilan ganda
Kecuali:
malpresentasi dari satu atau lebih janin (O32.5),
kembar siam penyebab disproporsi (O33.7),
kelahiran tertunda kembaran kedua dari kehamilan ganda. (O63.2),
dengan obstructed labour – kelahiran terhalang (O64-O66)
O31.0 Papyraceous fetus,
Fetus compressus
O31.1 Penerusan kehamilan setelah satu janin atau lebih abortus.
O31.2 Penerusan kehamilan setelah kematian intrarahim satu janin atau lebih
O31.8 Komplikasi lain khusus untuk kehamilan ganda
O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus yang diketahui atau dicurigai.
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan obstruksi persalinan (O64.-)
O32.0 Asuhan ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil
O32.1 Asuhan ibu untuk presentasi sungsang
O32.2 Asuhan ibu untuk letak transversa dan oblique (‘lintang’)
Presentasi: transversa, oblique
37
ICD 10 2nded Apikes Iris
O32.3 Asuhan ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu
O32.4 Asuhan ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup bulan)
Kegagalan kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)
O32.5 Asuhan ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin atau lebih
O32.6 Asuhan ibu untuk presentasi campuran (‘compound’)
O32.8 Asuhan ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9 Asuhan ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan
O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65-O66)
O33.0 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformasi tulang pelvik ibu
Deformitas pelvik menyebabkan disproporsi NOS
O33.1 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan panggul secara umum
Penyempitan pelvis NOS menyebabkan disproporsi
O33.2 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan inlet panggul
Penyempitan pintu atas (inlet) panggul menyebabkan disproporsi
O33.3 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat penyempitan outlet panggul
Penyempitan rongga tengah panggul menyebabkan disproporsi
Penyempitan pintu bawah panggul (outlet) menyebabkan disproporsi
O33.4 Asuhan ibu untuk disproporsi campuran yang berasal dari ibu dan janin
O33.5 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin yang besar dari biasanya
Disproporsi akibat janin dengan janin yang terbentuk normal, disproporsi janin NOS
O33.6 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat janin hydrocephalus
O33.7 Asuhan ibu untuk disproporsi akibat deformitas janin lainnya
Disproporsi akibat: kembar siam
janin dengan: asites, hidrops, meningomyelocele, teratoma sakrum, tumor
O33.8 Asuhan ibu untuk disproporsi dengan penyebab lain
O33.9 Asuhan ibu untuk disproporsi, tidak dijelaskan
Disproporsi: sefalopelvik NOS, fetopelvik NOS
O34 Asuhan ibu untuk known or suspected abnormality of pelvic organs
Termasuk: kondisi berikut sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan dengan obstruksi persalinan (O65.5)
O34.0 Asuhan ibu untuk malformasi kongenital uterus
Asuhan ibu untuk: double uterus, uterus bicornis
O34.1 Asuhan ibu untuk tumor korpus uteri
Asuhan ibu untuk: polip korpus uteri, fibroid uterus
Kecuali: asuhan ibu untuk tumor servix (O34.4)
O34.2 Asuhan ibu akibat jaringan parut dari pembedahan sebelumnya
Asuhan ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya
Kecuali: kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya NOS (O75.7)
O34.3 Asuhan ibu untuk inkompetensi servix
Asuhan ibu untuk cerclage (penjahitan servix) atau sutura Shirodkar
dengan or tanpa disebutkan inkompetensi servix
38
ICD 10 2nded Apikes Iris
O34.4 Asuhan ibu untuk kelainan lain servix
Asuhan ibu untuk: polyp, tumor, operasi sebelumnya, striktura atau stenosis servix
O34.5 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada uterus hamil
Asuhan ibu untuk: inkarserasi (terjepit), prolaps, atau retroversi uterus hamil
O34.6 Asuhan ibu untuk kelainan vagina
Asuhan ibu untuk: stenosis vagina (didapat)(kongenital), septate vagina (berseptum)
striktura, tumor, operasi sebelumnya pada vagina,
Kecuali: asuhan untuk varises vagina pada kehamilan (O22.1)
O34.7 Asuhan ibu untuk kelainan vulva dan perineum
Asuhan ibu untuk: fibrosis perineum, perineum kaku, tumor vulva,
operasi sebelumnya pada perineum atau vulva,
Kecuali: asuhan untuk varises perineum dan vulva pada kehamilan (O22.1)
O34.8 Asuhan ibu untuk kelainan lain pada organ pelvik
Asuhan ibu untuk: cystocele, rectocele, lantai pelvik kaku,
perbaikan lantai pelvik (sebelumnya), pendulous abdomen (berayun)
O34.9 Asuhan ibu untuk kelainan organ pelvik yang tidak dijelaskan
O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan janin yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk:
observasi, perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: asuhan ibu untuk disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)
O35.0 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.1 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin
O35.2 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin (O35.1)
O35.3 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit virus ibu
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
infeksi cytomegalovirus atau rubella pada ibu
O35.4 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol
O35.5 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obat-obatan
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat
Kecuali: fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat (O68.-)
O35.6 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi
O35.7 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur medis lain
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:
amniocentesis, biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intra-uterus
O35.8 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada janin
Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis atau toxoplasmosis ibu
O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan janin yang tidak dijelaskan
O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang diketahui atau dicurigai pada janin
Termasuk: kondisi berikut pada janin sebagai alasan untuk: observasi, perawatan atau asuhan obstetri lain, atau untuk pengakhiran kehamilan.
Kecuali: kelahiran yang dipersulit oleh stress [distress] janin (O68.-)
sindroma transfusi plasenta (O43.0)
O36.0 Asuhan ibu untuk isoimunisasi rhesus
39
ICD 10 2nded Apikes Iris
Antibodi Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)
O36.1 Asuhan ibu untuk other isoimunisasi
Isoimunisasi ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)
O36.2 Asuhan ibu untuk hydrops fetalis
Hydrops fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi
O36.3 Asuhan ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin
O36.4 Asuhan ibu untuk kematian intrauterus
Kecuali: missed abortion (O02.1)
O36.5 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat
Asuhan ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran badan kecil (small-for-dates), atau insufisiensi plasenta, yang diketahui atau dicurigai
O36.6 Asuhan ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan
Asuhan ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai
O36.7 Asuhan ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen
O36.8 Asuhan ibu untuk masalah lain janin yang diketahui
O36.9 Asuhan ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput ketuban
Kecuali: ketuban pecah dini – premature rupture of membranes (O42.-)
O41.0 Oligohydramnios
Oligohydramnios tanpa disebutkan ketuban pecah
O41.1 Infeksi kantong dan selaput ketuban (amnion)
Amnionitis, chorioamnionitis, membranitis, placentitis
O41.8 Kelainan lain cairan dan selaput ketuban yang dijelaskan
O41.9 Kelainan cairan dan selaput ketuban yang tidak dijelaskan
O42 Premature rupture of membranes - ketuban pecah dini
O42.0 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai dalam 24 jam
O42.1 Premature rupture of membranes, persalinan dimulai setelah 24 jam
Kecuali: dengan persalinan diperlambat oleh terapi (O42.2)
O42.2 Premature rupture of membranes, persalinan diperlambat oleh terapi
O42.9 Premature rupture of membranes, tidak dijelaskan
O43 Kelainan plasenta
Kecuali: asuhan ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat akibat insufisiensi plasenta (O36.5),
placenta praevia (O44.-),
pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae] (O45.-)
O43.0 Placental transfusion syndromes
Transfusi: fetomaternal, maternofetal, twin-to-twin
O43.1 Malformasi plasenta
Plasenta abnormal NOS, plasenta circumvallata
O43.8 Kelainan lain plasenta: disfungsi plasenta, infark plasenta
O43.9 Kelainan plasenta, tidak dijelaskan
O44 Placenta praevia
O44.0 Placenta praevia yang dinyatakan tanpa perdarahan
Implantasi rendah plasenta yang dinyatakan tanpa perdarahan
40
ICD 10 2nded Apikes Iris
O44.1 Placenta praevia dengan perdarahan
Implantasi rendah plasenta, NOS atau dengan perdarahan,
Placenta praevia: marginal, partial atau total, NOS atau dengan perdarahan
Kecuali: persalinan yang dipersulit oleh perdarahan dari vasa praevia (O69.4)
O45 Pemisahan prematur plasenta [abruptio placentae]
O45.0 Pemisahan prematur plasenta dengan cacad koagulasi
Abruptio placentae dengan perdarahan (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O45.8 Pemisahan prematur lainnya pada plasenta
O45.9 Pemisahan prematur plasenta, tidak dijelaskan
Abruptio placentae NOS
O46 Perdarahan antepartum, not elsewhere classified
Kecuali: perdarahan pada kehamilan dini (O20), perdarahan intrapartum NEC (O67)
placenta praevia (O44.-), pemisahan prematur [abruptio] plasenta (O45)
O46.0 Perdarahan antepartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan antepartum (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia, DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O46.8 Perdarahan antepartum lainnya
O46.9 Perdarahan antepartum, tidak dijelaskan
O47 False labour – persalinan palsu
O47.0 False labour sebelum 37 minggu kehamilan
O47.1 False labour pada atau setelah 37 minggu kehamilan
O47.9 False labour, tidak dijelaskan
O48 Prolonged pregnancy
Post-dates, post-term
Komplikasi persalinan dan kelahiran (O60-O75)
O60. Kelahiran preterm
Awal persalinan (spontan) sebelum lengkap 37 minggu kehamilan
O61. Kegagalan induksi persalinan
O61.0 Kegagalan induksi persalinan medis
Kegagalan induksi (persalinan) medis dengan: oxytocin, prostaglandins
O61.1 Kegagalan induksi persalinan dengan instrumen
Kegagalan induksi (persalinan) medis secara: mekanis, bedah
O61.8 Kegagalan induksi persalinan lainnya.
O61.9 Kegagalan induksi persalinan, tidak dijelaskan
O62. Kelainan tenaga persalinan
O62.0 Kontraksi inadekuat primer
Kegagalan dilatasi servix
Disfungsi hipotonik primer uterus
O62.1 Inersia uterus sekunder
41
ICD 10 2nded Apikes Iris
Fase aktif persalinan terhenti
Disfungsi hipotonik sekunder uterus
O62.2 Inersi lain uterus
Atonia uterus, persalinan irreguler, persalinan desultory (kontraksi tak teratur)kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik uterus NOS
O62.3 Precipitate labour – persalinan yang cepat [partus presipitatus]
O62.4 Kontraksi hipertonik uterus, tidak teratur dan waktunya memanjang
Distosia uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia = susah melalui jalan lahir]
Kontraksi tetanik, kontraksi hour-glass uterus, disfungsi hipertonik uterus
Partus tidak teratur, kerja uterus tak teratur
Kecuali: distosia (janin)(maternal) NOS (O66.9)
O62.8 Kelainan lain tenaga persalinan
O62.9 Kelainan tenaga persalinan, tidak dijelaskan
O63. Long labour – partus memanjang
O63.0 Kala I (persalinan) memanjang – sejak kontraksi dimulai
O63.1 Kala II (persalinan) memanjang – sejak pembukaan lengkap sampai lahir
O63.2 Kelahiran bayi kedua.pada twin, triplet, dst. tertunda
O63.9 Partus memanjang (long labour): tidak dijelaskan, NOS
[Partus lama sering berarti “partus terlantar” yang kodenya bukan disini]
O64. Persalinan terhambat (obstructed labour) akibat malposisi dan malpresentasi fetus
O64.0 Persalinan terhambat akibat rotasi kepala janin tidak sempurna
Deep transverse arrest
Persalinan terhambat akibat (posisi) persisten:
oksipito-iliaka, oksipito-posterior, oksipito-sakrum, oksipito-transversa
O64.1 Persalinan terhambat akibat presentasi sungsang
O64.2 Persalinan terhambat akibat presentasi muka
Persalinan terhambat akibat presentasi dagu
O64.3 Persalinan terhambat akibat presentasi dahi
O64.4 Persalinan terhambat akibat presentasi bahu
Prolapsed arm (lengan ‘menumbung’)
Kecuali: bahu terhambat atau distosia bahu (O66.0)
O64.5 Persalinan terhambat akibat presentasi campuran
O64.8 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi lain
O64.9 Persalinan terhambat akibat malposisi dan malpresentasi yang tidak dijelaskan
O65. Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu
O65.0 Persalinan terhambat akibat deformasi pelvis
O65.1 Persalinan terhambat akibat panggul secara umum sempit
O65.2 Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu atas panggul
O65.3 Persalinan terhambat akibat penyempitan pintu bawah dan rongga panggul
O65.4 Persalinan terhambat akibat disproporsi feto-pelvik, tidak dijelaskan
Kecuali: distosia akibat kelainan janin (O66.2-O66.3)
O65.5 Persalinan terhambat akibat kelainan organ pelvik ibu
Persalinan terhambat akibat kondisi yang tercantum pada O34.-
O65.8 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pelvik ibu
O65.9 Persalinan terhambat akibat kelainan pelvik ibu yang tidak dijelaskan
42
ICD 10 2nded Apikes Iris
O66. Persalinan terhambat lainnya
O66.0 Persalinan terhambat akibat distosia bahu
Impacted shoulders
O66.1 Persalinan terhambat akibat locked twins – si kembar saling mengunci
O66.2 Persalinan terhambat akibat janin sangat besar
O66.3 Persalinan terhambat akibat kelainan lain pada janin
Distosia akibat: kembar siam, janin hidrosefalus,
asites, hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau tumor pada janin
O66.4 Kegagalan percobaan persalinan, tidak dijelaskan
Kegagalan percobaan persalinan dengan kelahiran kemudian secara seksio sesar
O66.5 Kegagalan penggunaan ekstraksi vakum dan forseps, tidak dijelaskan
Kegagalan ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan forseps,
atau kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio sesar
O66.8 Persalinan terhambat lain yang dijelaskan
O66.9 Persalinan terhambat, tidak dijelaskan
Dystocia: NOS, fetal NOS, maternal NOS
O67. Persalinan dipersulit oleh perdarahan intrapartum, n.e.c.
Kecuali: placenta praevia (O44.-), abruptio placentae (O45.-),
perdarahan antepartum NEC (O46.-), perdarahan postpartum (O72.-)
O67.0 Perdarahan intrapartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan (berlebihan) intrapartum akibat:
DIC, afibrinogenaemia, hypofibrinogenaemia, hyperfibrinolysis
O67.8 Perdarahan intrapartum lainnya -
Perdarahan intrapartum berlebihan
O67.9 Perdarahan intrapartum, tidak dijelaskan
O68. Persalinan dipersulit oleh fetal stress [distress]
Termasuk: “fetal distress” pada persalinan dan kelahiran akibat pemberian obat
O68.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh kelainan fetal heart rate (FHR)
Fetal: bradycardia, tachycardia, irama jantung tidak teratur
Kecuali: dengan meconium di dalam cairan amnion (O68.2)
O68.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh meconium di dalam cairan amnion
Kecuali: dengan kelainan FHR (O68.2)
O68.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit kelainan FHR dengan meconium di cairan amnion
O68.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti biokimiawi fetal stress
Asidemia atau gangguan keseimbangan asam basa pada janin
O68.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh bukti lain fetal stress
Bukti fetal distress pada: EKG, USG
O68.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh fetal stress, tidak dijelaskan
O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi tali pusat
O69.0 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh prolaps umbilikus
O69.1 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus melilit leher, dengan penekanan
O69.2 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus tersangkut lainnya
Umbilikus tersangkut kusut pada kembar dengan kantong amnion tunggal
Simpul pada umbilikus
O69.3 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh umbilikus pendek
O69.4 Persalinan dan kelahiran dipersulit vasa praevia [perdarahan dari vasa praevia]
43
ICD 10 2nded Apikes Iris
O69.5 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh lesi pembuluh darah umbilikus
Lecet atau haematoma umbilikus, thrombosis pembuluh darah umbilikus
O69.8 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus lainnya
O69.9 Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh komplikasi umbilikus, tidak dijelaskan
O70. Laserasi perineum sewaktu melahirkan
Termasuk: episiotomy yang diperlebar oleh laserasi
Kecuali: laserasi obstetrik tinggi tersendiri di vagina (O71.4)
O70.0 Luka perineum tingkat satu sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan (melibatkan)
fourchette (lipatan kulit di balik vulva), vulva, vagina, labia, kulit
O70.1 Luka perineum tingkat dua sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robek ketika melahirkan seperti O70.0, yang melibatkan:
lantai pelvik, otot perineum, otot vagina
Kecuali: melibatkan sphincter anus (O70.2)
O70.2 Luka perineum tingkat tiga sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.1, yang melibatkan:
septum rektovaginalis, sphincter anus, sphincter NOS,
Kecuali: yang melibatkan mukosa anus atau rektum (O70.3)
O70.3 Luka perineum tingkat empat sewaktu melahirkan
Luka, ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.2, yang melibatkan:
mukosa anus atau mukosa rektum,
O70.9 Luka perineum sewaktu melahirkan, tidak dijelaskan
O71. Trauma obstetrik lainnya
Termasuk: kerusakan oleh instrumen
O71.0 Ruptur uterus sebelum awal persalinan
O71.1 Ruptur uterus selama persalinan
Ruptur uterus yang tidak dinyatakan terjadi sebelum awal persalinan
O71.2 Inversi uterus postpartum
O71.3 Luka obstetrik pada serviks
Annular detachment of cervix - lepasnya serviks seperti cincin
O71.4 Luka obstetrik tinggi tersendiri di vagina
Luka dinding vagina tanpa disebutkan luka perineum
Kecuali: dengan luka perineum (O70.-)
O71.5 Cedera obstetrik lain pada organ pelvik
Cedera obstetrik pada bladder atau urethra
O71.6 Kerusakan obstetrik terhadap sendi dan ligamen pelvik
Avulsi (lepas) obstetrik rawan bagian dalam simfisis,
Pemisahan traumatika obstetrik simfisis (pubis), kerusakan obstetrik koksigis
O71.7 Haematoma obstetrik pada pelvis
Haematoma obstetrik: pada perineum, vagina, vulva
O71.8 Trauma obstetrik lain yang dijelaskan
O71.9 Trauma obstetrik, tidak dijelaskan
O72. Postpartum haemorrhage
Termasuk: perdarahan setelah kelahiran janin atau bayi
O72.0 Perdarahan kala III
Perdarahan akibat plasenta tertinggal, terperangkap, atau melekat
44
ICD 10 2nded Apikes Iris
Plasenta tertinggal [retained placenta] NOS
O72.1 Perdarahan postpartum segera lainnya
Perdarahan setelah kelahiran plasenta, perdarahan postpartum (atonik) NOS
O72.2 Perdarahan postpartum terlambat dan sekunder
Perdarahan akibat tertahannya bagian plasenta atau membran
Tertahannya produk konsepsi NOS, setelah kelahiran
O72.3 Cacad koagulasi postpartum
Afibrinogenaemia atau fibrinolysis postpartum:
O73. Tertahannya plasenta dan selaput ketuban, tanpa perdrahan
O73.0 Plasenta terahan tanpa perdarahan
Placenta accreta (melekat erat) tanpa perdarahan
O73.1 Bagian plasenta dan membran tertahan, tanpa perdarahan
Produk konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa perdarahan
O74. Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran
Termasuk: komplikasi maternal akibat pemberian anestetik umum atau lokal, analgesia atau sedasi lain sewaktu persalinan dan melahirkan
O74.0 Pneumonitis aspirasi akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
Inhalasi isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan dan kelahiran
Sindroma Mendelson akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.1 Kompilasi paru-paru lainnya selama persalinan dan kelahiran
Kolaps tekanan pada paru-paru akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.2 Komplikasi anestesia terhadap jantung selama persalinan dan kelahiran
Gagal jantung akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.3 Komplikasi anestesia terhadap sistem syaraf pusat selama persalinan dan kelahiran
Anoksia otak akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.4 Reaksi toksik terhadap anestesia lokal selama persalinan dan kelahiran
O74.5 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran
O74.6 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran
O74.7 Intubasi gagal atau sulit selama persalinan dan kelahiran
O74.8 Komplikasi lain anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.9 Komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran, tidak dijelaskan
O75. Komplikasi lain persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
Kecuali: sepsis nifas(O85), infeksi nifas (O86.-)
O75.0 Maternal distress selama persalinan dan kelahiran
O75.1 Shock selama atau sesudah persalinan dan kelahiran
Obstetric shock
O75.2 Pyrexia selama persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
O75.3 Infeksi lain selama persalinan
Septikemia selama persalinan
O75.4 Komplikasi lain dari operasi dan prosedur obstetrik
Gagal jantung atau anoksia serebri setelah operasi sesar atau operasi dan prosedur obstetrik lainnya, Termasuk kelahiran NOS
Kecuali: komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran (O74.-)
pada luka (bedah) obstetri dengan:
infeksi (O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1), hematoma (O90.2)
O75.5 Kelahiran terlambat setelah membran dipecahkan secara artifisial
45
ICD 10 2nded Apikes Iris
O75.6 Kelahiran terlambat setelah membran pecah spontan atau tidak dijelaskan
Kecuali: ketuban pecah dini spontan (O42.-)
O75.7 Kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya
O75.8 Komplikasi lain persalinan yang dijelaskan
O75.9 Komplikasi persalinan, tidak dijelaskan
Kelahiran (O80-O84)
Note: Kode O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean morbiditas. Kode-kode dari blok ini digunakan untuk pengkodean morbiditas primer hanya kalau tidak tercatat adanya kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada Chapter XV. Untuk penggunaan kategori ini rujukan hendaknya diarahkan pada aturan dan pedomen pengkodean morbiditas pada Volume 2.
O80. Kelahiran spontan tunggal
Termasuk: kasus dengan bantuan tidak ada atau minimal, dengan or tanpa episiotomy
kelahiran pada kasus yang sama sekali normal
O80.0 Kelahiran verteks spontan
O80.1 Kelahiran sungsang spontan
O80.8 Kelahiran spontan tunggal lainnya
O80.9 Kelahiran spontan tunggal, tidak dijelaskan
Lahir spontan NOS
O81. Kelahiran tunggal dengan forsep dan ekstraktor vakum
Kecuali: kegagalan penggunaan ekstraktor vakum atau forseps (O66.5)
O81.0 Kelahiran forseps rendah
O81.1 Kelahiran forseps rongga tengah
O81.2 Forseps rongga tengah dengan rotasi
O81.3 Kelahiran forseps lain dan tidak dijelaskan
O81.4 Kelahiran dengan ekstraksi vakum
Ventouse delivery
O81.5 Kelahiran dengan kombinasi forseps dan ekstraktor vakum
Forceps and ventouse delivery
O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar
O82.0 Kelahiran dengan seksio sesar elektif
Seksio sesar berulang NOS
O82.1 Kelahiran dengan seksio sesar darurat
O82.2 Kelahiran dengan histerektomi sesar
O82.8 Kelahiran tunggal lainnya dengan seksio sesar
O82.9 Kelahiran dengan seksio sesar, tidak dijelaskan
O83. Kelahiran tunggal lain yang terbantu
O83.0 Ekstraksi sungsang
O83.1 Kelahiran sungsang lain yang dibantu
Kelahiran sungsang NOS
46
ICD 10 2nded Apikes Iris
O83.2 Kelahiran yang dibantu oleh manipulasi lainnya
Version dengan extraction
O83.3 Kelahiran janin hidup pada kehamilan abdomen
O83.4 Operasi destruktif untuk kelahiran
Cleidotomy, craniotomy, embryotomy untuk memudahkan kelahiran
O83.8 Kelahiran tunggal terbantu lain yang dijelaskan
O83.9 Kelahiran tunggal terbantu, tidak dijelaskan
Kelahiran terbantu NOS
O84 Kelahiran ganda
Gunakan kode tambahan (O80-O83), kalau perlu,
untuk menunjukkan cara kelahiran masing-masing janin atau bayi. .
O84.0 Kelahiran ganda, semua spontan
O84.1 Kelahiran ganda, semua dengan forseps dan ekstraktor vakum
O84.2 Kelahiran ganda, semua dengan seksio sesar
O84.8 Kelahiran ganda lainnya
Kelahiran ganda dengan kombinasi metode
O84.9 Kelahiran ganda, tidak dijelaskan
Komplikasi yang berhubungan dengan nifas (O85-O92)
Note: Kategori O88.-, O91.- and O92.- melibatkan kondisi yang tercantum walau pun kalau ini terjadi di waktu hamil dan melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-), tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)
O85. Puerperal sepsis
Endometritis, demam, peritonitis, atau septikemia pada masa nifas
Gunakan kode tambahan dari (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen menular.
Kecuali: septikaemia selama persalinan (O75.3), emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)
O86. Infeksi nifas lainnya
Kecuali: infeksi selama persalinan (O75.3)
O86.0 Infeksi luka bedah obstetrik
Infeksi setelah kelahiran pada: luka seksio sesar, perbaikan perineum
O86.1 Infeksi lain saluran genital setelah kelahiran
Servisitis atau vaginitis setelah kelahiran
O86.2 Infeksi saluran kemih setelah kelahiran
Kondisi pada N10-N12, N15.-, N30.-, N34.-, N39.0 setelah kelahiran
O86.3 Infeksi genitourinarius setelah setelah kelahiran
Infeksi genitourinarius nifas NOS
O86.4 Pyrexia setelah kelahiran dengan penyebab tidak diketahui
Infeksi atau pireksia nifas:
Kecuali: pyrexia selama persalinan (O75.2), demam nifas (O85)
O86.8 Infeksi nifas lain yang dijelaskan
O87. Komplikasi vena di saat nifas
Termasuk: pada saat persalinan, melahirkan dan nifas
Kecuali: komplikasi vena pada kehamilan (O22.-), embolisme obstetrik (O88.-)
47
ICD 10 2nded Apikes Iris
O87.0 Thrombophlebitis superfisialis pada waktu nifas
O87.1 Phlebothrombosis profunda pada waktu nifas
Thrombosis vena dalam, postpartum;
Thrombophlebitis pelvik, postpartum
O87.2 Haemorrhoids pada waktu nifas
O87.3 Thrombosis vena cerebralis pada waktu nifas
Thrombosis sinus cerebrovenosa pada waktu nifas
O87.8 Komplikasi lain pada vena pada waktu nifas
Varises genitalia pada waktu nifas
O87.9 Komplikasi vena pada waktu nifas, tidak dijelaskan
Phlebitis nifas NOS, phlebopati nifas NOS, thrombosis nifas NOS
O88 Obstetric embolism
Termasuk: emboli paru-paru pada kehamilan, melahirkan dan nifas
Kecuali: embolisme pada abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
O88.0 Embolisme udara obstetrik
O88.1 Embolisme cairan amnion
O88.2 Embolisme bekuan darah obstetrik
Embolisme (pulmonalis): obstetrik NOS, nifas NOS
O88.3 Embolisme pyaemik and septik obstetrik
O88.8 Embolisme obstetrik lain
Embolisme lemak obstetrik
O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas
Termasuk: Komplikasi maternal akibat anestetik umum atau lokal, analgesik atau sedasi lain yang diberikan pada waktu nifas
089.0 Komplikasi anestesia pada paru-paru pada waktu nifas
Akibat anestesia pada waktu nifas:
sindroma Mendelson, inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
pneumonitis aspirasi,kolaps tekanan pada paru-paru
O89.1 Komplikasi anestesia pada jantung pada waktu nifas
Gagal jantung akibat anestesia pada waktu nifas
O89.2 Komplikasi anestesia pada sistem syaraf pusat pada waktu nifas
Anoksia otak akibat anestesia pada waktu nifas
O89.3 Reaksi toksik anestesia lokal pada waktu nifas
O89.4 Sakit kepala akibat anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.5 Komplikasi lain anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.6 Intubasi sulit atau gagal pada waktu nifas
O89.8 Komplikasi lain dari anestesia pada waktu nifas
O89.9 Komplikasi anestesia pada waktu nifas, tidak dijelaskan
O90 Komplikasi nifas, not elsewhere classified
O90.0 Disrupsi luka seksio sesar
O90.1 Disrupsi luka obstetrik pada perineum
Disrupsi luka: episiotomi, laserasi perineum,
Robekan sekunder perineum
O90.2 Haematoma luka obstetrik
48
ICD 10 2nded Apikes Iris
O90.3 Kardiomiopati dalam nifas
Kondisi pada I42.-
O90.4 Gagal ginjal akut postpartum
Sindroma hepatorenal setelah persalinan dan melahirkan
O90.5 Tiroiditis postpartum
O90.8 Komplikasi lain nifas, not elsewhere classified
Polip plasenta
O90.9 Komplikasi nifas, tidak dijelaskan
O91 Infeksi mammae sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi berikut ini sewaktu kehamilan, nifas, atau laktasi
O91.0 Infeksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Abses papilla mammae pada: hamil, nifas
O91.1 Abses mammae sehubungan dengan melahirkan
Aabses mammae, mastitis purulenta, abses subareola: akibat hamil atau nifas
O91.2 Mastitis nonpurulenta sehubungan dengan melahirkan
Limfangitis mammae pada hamil atau nifas
Mastitis: NOS, interstitialis, atau parenkimatosa pada hamil atau nifas
O92 Kelainan lain mammae dan laktasi sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi yang tercantum selama kehamilan, nifas, atau laktasi
O92.0 Retraksi papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.1 Retak papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Fissura papilla mammae pada hamil atau nifas
O92.2 Kelainan lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.3 Agalactia – [tidak mampu memproduksi ASI]
Agalactia primer
O92.4 Hypogalactia – [produksi ASI kurang]
O92.5 Suppressed lactation – [penekanan laktasi]
Agalactia: elektif, sekunder, terapeutika
O92.6 Galactorrhoea – produksi ASI berlebihan
Kecuali: galactorrhoea yang tidak berhubungan dengan melahirkan (N64.3)
O92.7 Kelainan laktasi lainnya dan tidak dijelaskan
Galactocele nifas – tumor mammae berisi ASI
Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified (O95-O99)
Note: Untuk penggunaan kategori O95-O97, rujukan perlu dibuat pada aturan dan pedoman pengkodean mortalitas pada Volume 2.
O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak dijelaskan
Kematian ibu akibat penyebab yang tidak dijelaskan sewaktu KMN (Kondisi Melahirkan Normal)
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi >42 hari tapi <1 tahun setelah melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk identifikasi penyebab kematian obstetrik.
O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab obstetrik langsung
Kematian akibat obstetrik langsung yang terjadi 1 tahun atau lebih setelah melahirkan.
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e. tapi mempersulit KMN
49
ICD 10 2nded Apikes Iris
Termasuk: kondisi berikut kalau mempersulit kehamilan, dipersulit oleh kehamilan, atau menjadi alasan untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter I), untuk identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui atau dicurigai telah mengganggu janin (O35-O36)
penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0 Tuberkulosis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A15-A19
O98.1 Sifilis yang mempersulit KMN
Kondisi pada A50-A53
O98.2 Gonorrhoea yang mempersulit KMN
Kondisi pada A54.-
O98.3 Infeksi lain dengan transmisi utama secara seksual yang mempersulit KMN
Kondisi pada A55-A64
O98.4 Hepatitis virus yang mempersulit KMN
Kondisi pada B15-B19
O98.5 Penyakit virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi pada A80-B09, B25-B34
O98.6 Penyakit protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi pada B50-B64
O98.8 Penyakit infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN
O98.9 Penyakit infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang mempersulit KMN
O99 Penyakit maternal lainnya c.e. tapi mempersulit KMN
Note: Kategori ini mencakup kondisi yang mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau menjadi alasan utama asuhan obstetri, namun Indeks Alfabet tidak menunjuk rubrik spesifik di Chapter XV.
Gunakan kode tambahan, kalau diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit (O98.-);
cedera, keracunan dan konsekwensi tertentu lain dari penyebab luar (S00-T98)
kalau alasan asuhan ibu adalah kondisi ini diketahui atau dicurigai telah mengganggu janin (O35-O36).
O99.0 Anemia yang mempersulit KMN
Kondisi pada D50-D64
O99.1 Penyakit lain pada darah dan organ pembentuk darah serta kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun yang mempersulit KMN
Kondisi pada D65-D89
Kecuali: perdarahan dengan cacad koagulasi (O46.0, O67.0, O72.3)
O99.2 Penyakit endokrin, gizi dan metabolik yang mempersulit KMN
Kondisi pada E00-E90
Kecuali: diabetes mellitus (O24.-), malnutrisi (O25), tiroiditis postpartum (O90.5)
O99.3 Kelainan jiwa dan penyakit sistem syaraf yang mempersulit KMN
Kondisi pada F00-F99 and G00-G99
Kecuali: depresi postnatal (F53.0), psikosis nifas (F53.1)
neuritis perifer akibat kehamilan (O26.8),
O99.4 Penyakit sistem sirkulasi yang mempersulit KMN
50
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kondisi pada I00-I99
Kecuali: kelainan hipertensif (O10-O16), embolisme obstetrik (O88.-),
komplikasi vena dan trombosis sinus serebrovenosa pada:
kehamilan (O22.-), persalinan, kelahiran dan nifas (O87.-),
kardiomyopati pada nifas (O90.3),
O99.5 Penyakit sistem pernafasan yang mempersulit KMN
Kondisi pada J00-J99
O99.6 Penyakit sistem pencernaan yang mempersulit KMN
Kondisi pada K00-K93
Kecuali: kelainan hati pada KMN (O26.6)
O99.7 Penyakit kulit dan jaringan subkutis yang mempersulit KMN
Kondisi pada L00-L99
Kecuali: herpes gestationis (O26.4)
O99.8 Penyakit dan kondisi lain yang dijelaskan yang mempersulit KMN
Kombinasi dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O99.0-O99.7
Kondisi pada C00-D48, H00-H95, M00-M99, N00-N99, dan Q00-Q99
Kecuali: infeksi genitourinarius pada kehamilan (O23.-),
infeksi genitourinarius setelah melahirkan (O86.0-O86.3),
asuhan ibu untuk kelainan organ pelvis yang diketahui atau dicurigai (O34.-),
gagal ginjal akut postpartum (O90.4)
51
ICD 10 2nded Apikes Iris
CHAPTER XIV. KONDISI TERTENTU YANG DIMULAI PADA PERIODE PERINATAL (P00-P96)Note: [labour=persalinan; delivery=kelahiran, partus [labour†delivery]=melahirkan]
Termasuk: kondisi yang awalnya pada masa perinatal dan morbiditas terjadi kemudian.
Kecuali: tetanus neonatorum (A33), neoplasma (C00-D48),
penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90),
malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99),
cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain penyebab eksternal (S00-T98)
Blok-blok pada Bab ini adalah sebagai berikut:
P00-P04 Janin dan neonatus terganggu oleh faktor-faktor maternal dan komplikasi kehamilan, persalinan dan kelahiran.
P05-P08 Kelainan yang berhubungan dengan lama kehamilan dan pertumbuhan janin.
P10-P15 Trauma lahir.
P20-P29 Kelainan pernafasan dan kardiovaskuler khusus pada masa perinatal.
P35-P39 Infeksi yang khusus pada masa perinatal.
P50-P61 Kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan neonatus.
P70-P74 Kelainan endokrin dan metabolik sementara khusus pada janin dan neonatus.
P75-P78 Kelainan sistem pencernaan janin dan neonatus.
P80-P83 Kondisi yang melibatkan integumen dan pengaturan suhu janin dan neonatus.
P90-P96 Kelainan lain yang berawal pada masa perinatal.
Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:
P75* Meconium ileus
Janin dan neonatus terganggu oleh faktor maternal dan komplikasi kehamilan, persalinan dan kelahiran (P00-P04)
Termasuk: kondisi maternal berikut kalau dinyatakan sebagai penyebab kematian atau kesakitan pada janin atau neonatus.
P00. Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal yang mungkin tidak berhubungan dengan kehamilan sekarang.
Kecuali: Janin dan neonatus terganggu oleh: komplikasi maternal kehamilan (P01.-);
pengaruh merusak yang dikirimkan melalui plasenta atau ASI (P04.-);
kelainan endokrin dan metabolik ibu (P70-P74)
P00.0 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan hipertensif maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi O10-O11, O13-O16 maternal
P00.1 Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit ginjal dan saluran kemih maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi N00-N39 maternal
P00.2 Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi dan parasit maternal.
Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit infeksi A00-B99 and J10-J11 maternal
Kecuali: infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-P39)
infeksi saluran genital dan infeksi lokal lain pada ibu (P00.8)
P00.3 Janin dan neonatus terganggu oleh penyakit sirkulasi dan respirasi maternal lain.
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi I00-I99, J00-J99, Q20-Q34 maternal dan tidak Termasuk dalam P00.0, P00.2
P00.4 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan gizi ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh:
52
ICD 10 2nded Apikes Iris
kelainan E40-E64 maternal; manutrisi maternal NOS
P00.5 Janin dan neonatus terganggu oleh cedera maternal
Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi S00-T79 maternal
P00.6 Janin dan neonatus terganggu oleh prosedur bedah maternal
Kecuali: krusakan plasenta akibat amniocentesis, seksio/induksi bedah (P02.1)
seksio sesar untuk kelahiran sekarang (P03.4)
bedah sebelumnya pada uterus atau organ pelvis (P03.8)
pengakhiran kehamilan, janin (P96.4)
P00.7 Janin dan neonatus terganggu oleh prosedur medis maternal lain, n.e.c.
Janin dan neonatus terganggu oleh pemeriksaan radiologis maternal
Kecuali: krusakan plasenta akibat amniocentesis, seksio/induksi bedah (P02.1)
janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain persalinan (P03.-)
P00.8 Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh:
kondisi pada T80-T88; systemic lupus erythematosus ibu
infeksi saluran genital ibu dan infeksi lokal lainnya ;
Kecuali: kelainan endokrin dan metabolik neonatus sementara (P70-P74)
P00.9 Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi maternal yang tidak dijelaskan
P01 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi kehamilan maternal
P01.0 Janin dan neonatus terganggu oleh serviks inkompeten
P01.1 Janin dan neonatus terganggu oleh ketuban pecah dini
P01.2 Janin dan neonatus terganggu oleh oligohydramnios
Kecuali: kalau disebabkan oleh ketuban pecah dini (P01.1)
P01.3 Janin dan neonatus terganggu oleh polyhydramnios
Janin dan neonatus terganggu oleh hydramnios
P01.4 Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan ektopik
Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan abdomen
P01.5 Janin dan neonatus terganggu oleh kehamilan ganda
Janin dan neonatus terganggu oleh: triplet (kehamilan) triplet, (kehamilan) kembar dua
P01.6 Janin dan neonatus terganggu oleh kematian ibu
P01.7 Janin dan neonatus terganggu oleh malpresentasi sebelum persalinan
Janin dan neonatus terganggu sebelum lahir oleh:
presentasi muka, presentasi sungsang, letak lintang, letak tak stabil, versi eksternal
P01.8 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi kehamilan lain pada ibu
Janin dan neonatus terganggu oleh abortus spontan
P01.9 Janin dan neonatus terganggu komplikasi kehamilan pada ibu, tidak dijelaskan
P02 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi plasenta, umbilikus, dan membran
P02.0 Janin dan neonatus terganggu oleh plasenta praevia
P02.1 Janin dan neonatus terganggu oleh pemisahan dan perdarahan lain plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh:
abruptio placentae, pemisahan prematur plasenta
prdarahan tak sengaja, haemorrhagia antepartum, khilangan darah ibu
krusakan plasenta akibat amniosentesis, seksio / induksi bedah
P02.2 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan bentuk dan fungsi lain dan yang tidak dijelaskan pada plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh: gangguan fungsi, insuffisiensi, atau infark plasenta
53
ICD 10 2nded Apikes Iris
P02.3 Janin dan neonatus terganggu oleh sindroma transfusi plasenta
Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan plasenta dan umbilikus yang menyebabkan transfusi twin-to-twin atau transplasenta lainnya
Gunakan kode tambahan untuk kondisi akibatnya pada janin atau neonatus.
P02.4 Janin dan neonatus terganggu oleh umbilikus yang turun (prolapsed cord)
P02.5 Janin dan neonatus terganggu oleh penekanan lain umbilikus
Janin dan neonatus terganggu oleh umbilikus: (melilit ketat) di leher, kusut, bersimpul
P02.6 Janin dan neonatus terganggu oleh kondisi umbilikus lain dan tidak dijelaskan
Janin dan neonatus terganggu oleh: umbilikus pendek, vasa previa
Kecuali: arteri umbilikalis tunggal (Q27.0)
P02.7 Janin dan neonatus terganggu oleh chorioamnionitis
Janin dan neonatus terganggu oleh amnionitis, membranitis, plasentitis
P02.8 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan lain pada membran
P02.9 Janin dan neonatus terganggu oleh kelainan membran yang tidak dijelaskan
P03 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain persalinan dan kelahiran
P03.0 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran dan ekstraksi sungsang
P03.1 Janin dan neonatus terganggu oleh malpresentasi, malposisi dan disproporsi lain selama persalinan dan kelahiran
Janin atau neonatus terganggu oleh :
kondisi pada O64-O66, pelvis sempit, oksipito-posterior persisten, letak lintang
P03.2 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran forseps
P03.3 Janin dan neonatus terganggu kelahiran dengan ekstraksi vakum [ventouse]
P03.4 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran sesar
P03.5 Janin dan neonatus terganggu oleh kelahiran presipitatus
Janin dan neonatus terganggu oleh kala II yang berlangsung cepat
P03.6 Janin dan neonatus terganggu oleh kontraksi abnormal rahim
Janin atau neonatus terganggu oleh:
persalinan hipertonik, inersia uterus, kondisi pada O62.- selain O62.3
P03.8 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi lain melahirkan yang dijelaskan
Janin dan neonatus terganggu oleh: kelainan jaringan lunak ibu, induksi persalinan
operasi destruktif untuk memudahkan kelahiran, kondisi pada O60-O75
prosedur partus yang tidak tercakup oleh P02.- and P03.0-P03.6
P03.9 Janin dan neonatus terganggu oleh komplikasi partus yang tidak dijelaskan
P04 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh buruk yang masuk melalui plasenta atau ASI
Termasuk: efek non-teratogenik dari zat-zat yang dikirim melalui plasenta
Kecuali: malformasi kongenital (Q00-Q99); neonatal jaundice pada hemolisis berlebihan lain akibat obat atau toksin yang dikirimkan dari ibu (P58.4)
P04.0 Janin dan neonatus terganggu oleh anestesia dan analgesia ibu pada hamil dan partus
Janin dan neonatus terganggu oleh reaksi dan intoksikasi opiat dan penenang maternal yang diberikan sewaktu partus
P04.1 Janin dan neonatus terganggu oleh obat-obatan maternal lain
Janin dan neonatus terganggu oleh kemoterapi kanker, obat-obat sitotoksik
Kecuali: penggunaan obat-obatan addiksi oleh ibu (P04.4),
sindroma hidantoin janin (Q86.1), dismorfisme akibat warfarin (Q86.2)
P04.2 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan tembakau oleh ibu
P04.3 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan alkohol oleh ibu
54
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: fetal alcohol syndrome (Q86.0)
P04.4 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan obat-obatan addiksi oleh ibu
Kecuali: anestesia dan analgesia maternal (P04.0),
gejala putus obat akibat penggunaan obat-obat addiksi oleh ibu (P96.1)
P04.5 Janin dan neonatus terganggu oleh penggunaan zat-zat kimia nutrisi oleh ibu
P04.6 Janin dan neonatus terganggu oleh pendedahan ibu pada zat-zat kimiawi lingkungan
P04.8 Janin dan neonatus terganggu oleh pengaruh merusak lain terhadap ibu
P04.9 Janin dan neonatus terganggu pengaruh merusak terhadap ibu, tidak dijelaskan
Kelainan yang berhubungan dengan lama kehamilan dan pertumbuhan janin (P05-P08)
P05. Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin
P05.0 Light for gestational age
Biasanya berat <10 persentil, tapi panjang >10 persentil untuk usia kehamilan.
Light-for-dates – ringan untuk usia kehamilan
P05.1 Small for gestational age
Biasanya berat dan panjang <10 persentil untuk usia kehamilan.
Small-for-dates; small-and-light-for-dates – kecil untuk usia kehamilan
P05.2 Malnutrisi janin tanpa disebutkan ringan atau kecil untuk usia kehamilan
Neonatus, untuk usia kehamilan tidak ringan atau kecil, tapi dengan tanda-tanda malnutrisi seperti kulit kering, mengelupas, dan hilangnya jaringan subkutis.
P05.9 Pertumbuhan lambat janin, tidak dijelaskan
Retardasi pertumbuhan janin NOS
P07. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan singkat dan berat lahir rendah, n.e.c.
Note: Kalau berat lahir dan usia kehamilan keduanya ada, prioritas harus pada berat lahir.
Termasuk: kondisi berikut, tanpa spesifikasi lebih lanjut, sebagai penyebab kematian, kesakitan, atau asuhan tambahan pada neonatus.
Kecuali: berat lahir rendah akibat pertumbuhan lambat janin dan malnutrisi janin(P05.-)
P07.0 Berat lahir sangat rendah
Berat lahir 999 gram atau kurang
P07.1 Berat lahir rendah lainnya
Berat lahir antara 1000-2499 g.
P07.2 Immaturitas ekstrim
Kehamilan kurang dari 28 minggu lengkap (<196 hari lengkap)
P07.3 Neonatus preterm lainnya
Kehamilan 28 sampai <37 minggu lengkap (196 sampai <259 hari lengkap).
Prematuritas NOS
P08. Kelainan yang berhubungan dengan kehamilan lama dan berat lahir tinggi
Note: Kalau berat lahir dan usia kehamilan keduanya ada, prioritas harus pada berat lahir.
Termasuk: kondisi berikut, tanpa spesifikasi lebih lanjut, sebagai penyebab kematian, kesakitan, atau asuhan tambahan pada janin atau neonatus.
P08.0 Bayi sangat besar
Biasanya berarti berat lahir 4500 g atau lebih
Kecuali: sindroma: bayi dari ibu diabetes (P70.1), bayi dari ibu diabetes gestasi (P70.0)
P08.1 Bayi berat untuk usia kehamilan lainnya
Janin atau bayi berat atau besar lainnya tanpa memperhatikan usia kehamilannya.
55
ICD 10 2nded Apikes Iris
P08.2 Bayi post-term, tapi tidak berat untuk usia kehamilannya
Janin atau bayi dengan kehamilan 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih), tidak berat atau besar untuk usia kehamilan.
Postmaturitas NOS
Trauma lahir (P10-P15)
P10. Luka dan perdarahan intrakranium akibat cedera lahir
Kecuali: perdarahan intrakranial janin atau neonatus:
NOS (P52.9), akibat anoxia atau hypoxia (P52.-)
P10.0 Perdarahan subdura akibat trauma lahir
Haematoma subdura (terlokalisir) akibat trauma lahir
Kecuali: perdarahan subdura yang menyertai robekan tentorium (P10.4)
P10.1 Perdarahan otak akibat trauma lahir
P10.2 Perdarahan intraventrikel akibat trauma lahir
P10.3 Perdarahan subarakhnoid akibat trauma lahir
P10.4 Robekan tentorium akibat trauma lahir
[tentorium: bagian subdura yang memisahkan serebellum dari hemisfer serebri]
P10.8 Luka dan perdarahan intrakranium lain akibat trauma lahir
P10.9 Luka dan perdarahan intrakranium yang tidak dijelaskan akibat trauma lahir
P11. Cedera lahir lainnya terhadap sistem syaraf pusat
P11.0 Edema serebri akibat trauma lahir
P11.1 Kerusakan lain yang dijelaskan pada otak akibat trauma lahir
P11.2 Kerusakan yang tidak dijelaskan pada otak akibat trauma lahir
P11.3 Cedera lahir terhadap n. facialis
Facial palsy (kelumpuhan otot muka) akibat trauma lahir
P11.4 Cedera lahir terhadap n. craniales lainnya
P11.5 Cedera lahir terhadap vertebra dan medulla spinalis
Fraktur vertebra akibat trauma lahir
P11.9 Cedera lahir terhadap sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
P12 Cedera lahir terhadap kepala
P12.0 Cephalhaematoma akibat trauma lahir
P12.1 Chignon akibat trauma lahir
P12.2 Perdarahan sub-aponeurosis epikranium akibat trauma lahir
P12.3 Lecet pada kepala akibat trauma lahir
P12.4 Cedera pengamatan pada kepala neonatus
Insisi untuk pengambilan sampel, cedera klip (elektroda) pada kepala
P12.8 Cedera lahir lainnya terhadap kepala
P12.9 Cedera lahir terhadap kepala, tidak dijelaskan
P13 Cedera lahir terhadap skeleton
Kecuali: cedera lahir terhadap vertebra (P11.5)
P13.0 Fraktur tengkorak akibat trauma lahir
P13.1 Cedera lahir lain terhadap tengkorak
Kecuali: cephalhaematoma (P12.0)
P13.2 Cedera lahir terhadap femur
P13.3 Cedera lahir terhadap tulang panjang lainnya
56
ICD 10 2nded Apikes Iris
P13.4 Fraktur klavikula akibat trauma lahir
P13.8 Cedera lahir terhadap skeleton lain
P13.9 Cedera lahir terhadap skeleton, tidak dijelaskan
P14 Cedera lahir terhadap sistem syaraf tepi
P14.0 Paralysis Erb akibat cedera lahir – [paralisis lengan pleksus brakhialis]
P14.1 Paralysis Klumpke akibat cedera lahir – [paralisis lengan bawah dan tangan]
P14.2 Paralysis n. phrenicus akibat cedera lahir
P14.3 Cedera lahir lain terhadap pleksus brakhialis
P14.8 Cedera lahir terhadap bagian sistem syaraf perifer
P14.9 Cedera lahir terhadap sistem syaraf perifer, tidak dijelaskan
P15. Cedera lahir lainnya
P15.0 Cedera lahir terhadap hati
Ruptur hati akibat cedera lahir
P15.1 Cedera lahir terhadap limpa
Ruptur limpa akibat cedera lahir
P15.2 Cedera sternomastoid akibat cedera lahir
P15.3 Cedera lahir terhadap mata
Cedera lahir menyebabkan: perdarahan subkonjungtiva, glaukoma traumatika
P15.4 Cedera lahir terhadap muka
Kongesti muka (sembab karena aliran darah terhambat) akibat trauma lahir
P15.5 Cedera lahir terhadap genitalia externa
P15.6 Nekrosis lemak subkutis akibat cedera lahir
P15.8 Cedera lahir lain yang dijelaskan
P15.9 Cedera lahir, tidak dijelaskan
Kelainan pernafasan dan kardiovaskuler khusus perinatal (P20-P29)
P20. Hipoksia intrauterus
Termasuk: bunyi jantung anak (BJA) abnormal, meconium dalam liquor (amnion)
asidosis, anoxia, asphyxia, distress, hypoxia: pada janin atau intrauterus
pengeluaran mekonium (feses pertama hijau gelap pada neonatus)
Kecuali: perdarahan intrakranium akibat anoxia atau hypoxia (P52.-)
P20.0 Hipoksia intrauterus pertama diketahui sebelum awal persalinan
P20.1 Hipoksia intrauterus pertama diketahui sewaktu persalinan dan kelahiran
P20.9 Hipoksia intrauterus, tidak dijelaskan
P21. Asphyxia lahir
Note: Kategori ini jangan digunakan pada nilai Apgar rendah yang tidak menyebutkan asphyxia atau masalah pernafasan lain.
Kecuali: hypoxia atau asphyxia intrauterus (P20.-)
P21.0 Asphyxia lahir berat
Nadi <100/menit ketika lahir dan menurun atau tetap, pernafasan tidak ada atau megap-megap, warna kulit pucat, tonus tidak ada.
Asphyxia dengan nilai Apgar 1-menit 0-3;
Asphyxia putih
P21.1 Asphyxia lahir ringan dan sedang
57
ICD 10 2nded Apikes Iris
Pernafasan normal tidak muncul dalam 1 menit, tapi nadi 100/>, terdapat beberapa tonus otot, dan beberapa respons terhadap rangsangan.
Asphyxia dengan nilai Apgar 1-menit 4-7;
Asphyxia biru
P21.9 Asphyxia lahir, tidak dijelaskan
Anoxia, asphyxia, hypoxia: NOS
P22. Respiratory distress of newborn – kesulitan bernafas neonatus
Kecuali: kegagalan pernafasan neonatus (P28.5)
P22.0 Respiratory distress syndrome [RDS] pada neonatus
Hyaline membrane disease [HMD]
P22.1 Transient tachypnoea pada neonatus
P22.8 Distress pernafasan lain pada neonatus
P22.9 Distress pernafasan pada neonatus, tidak dijelaskan
P23. Pneumonia kongenital
Termasuk: pneumonia infektif yang didapatkan dalam rahim atau sewaktu lahir
Kecuali: pneumonia neonatus akibat aspirasi (P24.-)
P23.0 Pneumonia kongenital akibat virus
Kecuali: pneumonitis rubella kongenital (P35.0)
P23.1 Pneumonia kongenital akibat Chlamydia
P23.2 Pneumonia kongenital akibat staphylococcus
P23.3 Pneumonia kongenital akibat streptococcus, group B
P23.4 Pneumonia kongenital akibat Escherichia coli
P23.5 Pneumonia kongenital akibat Pseudomonas
P23.6 Pneumonia kongenital akibat agen bakteri lainnya
Pneumonia kongenital akibat:
Haemophilus influenzae, Klebsiella pneumoniae, Mycoplasma
Streptococcus, Kecuali group B
P23.8 Pneumonia kongenital akibat organisme lain
P23.9 Pneumonia kongenital, tidak dijelaskan
P24. Sindroma aspirasi neonatus
Termasuk: pneumonia neonatus akibat aspirasi
P24.0 Aspirasi mekonium oleh neonatus
P24.1 Aspirasi cairan amnion dan mukus oleh neonatus
Aspirasi liquor (ketuban)
P24.2 Aspirasi darah oleh neonatus
P24.3 Aspirasi susu dan makanan yang dimuntahkan oleh neonatus
P24.8 Sindroma aspirasi oleh neonatus lainnya
P24.9 Sindroma aspirasi oleh neonatus, tidak dijelaskan
Pneumonia aspirasi pada neonatus NOS
P25. Emfisema interstitialis dan kondisi terkait yang dimulai pada masa perinatal
P25.0 Emfisema interstitialis yang dimulai pada masa perinatal
P25.1 Pneumothorax yang dimulai pada masa perinatal
P25.2 Pneumomediastinum yang dimulai pada masa perinatal
P25.3 Pneumoperikardium yang dimulai pada masa perinatal
P25.8 Kondisi lain yang terkait emfisema interstitialis yang dimulai pada masa perinatal
58
ICD 10 2nded Apikes Iris
P26. Perdarahan paru-paru yang dimulai pada masa perinatal
P26.0 Perdarahan trakheobronkhialis yang dimulai pada masa perinatal
P26.1 Perdarahan paru-paru masif yang dimulai pada masa perinatal
P26.8 Perdarahan paru-paru lainnya yang dimulai pada masa perinatal
P26.9 Perdarahan paru-paru, tidak dijelaskan, yang dimulai pada masa perinatal
P27. Penyakit pernafasan kronis yang dimulai pada masa perinatal
P27.0 Sindroma Wilson-Mikity
Dismaturitas paru-paru
P27.1 Displasia bronkhopulmonalis yang dimulai pada masa perinatal
P27.8 Penyakit pernafasan kronis lain yang dimulai pada masa perinatal
Fibrosis kongenital paru-paru, paru-paru ventilator pada neonatus
P27.9 Penyakit pernafasan kronis, tidak dijelaskan, yang dimulai pada masa perinatal
P28. Kondisi pernafasan lain yang dimulai pada masa perinatal
Kecuali: malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34)
P28.0 Atelektasis primer neonatus
Kegagalan primer melebarkan unit-unit terminal pernafasan
Hipoplasia paru-paru yang berhubungan dengan kehamilan singkat
Immaturitas paru-paru NOS
P28.1 Atelektasis neonatus lainnya dan yang tidak dijelaskan
Atelektasis: NOS, partial, sekunder
Atelektasis resorpsi tanpa respiratory distress syndrome [RDS]
P28.2 Serangan sianotik pada neonatus
Kecuali: apnoea neonatus (P28.3-P28.4)
P28.3 Apnoea tidur primer pada neonatus
Apnoea tidur pada neonatus NOS
P28.4 Apnoea lain pada neonatus
P28.5 Kegagalan pernafasan pada neonatus
P28.8 Kondisi pernafasan lain yang dijelaskan pada neonatus
Snuffles pada neonatus (nafas ribut melalui hidung penuh mukus)
Kecuali: rhinitis sifilis kongenital dini (A50.0)
P28.9 Kondisi pernafasan pada neonatus, tidak dijelaskan
P29. Kelainan kardiovaskuler yang dimulai pada masa perinatal
Kecuali: malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28)
P29.0 Gagal jantung neonatus
P29.1 Disritmia jantung neonatus
P29.2 Hipertensi neonatus
P29.3 Sirkulasi janin persisten
Penutupan duktus arteriosus terlambat
P29.4 Iskemia miokardium sementara pada neonatus
P29.8 Kelainan kardiovaskuler lain yang dimulai pada masa perinatal
P29.9 Kelainan kardiovaskuler yang dimulai pada masa perinatal, tidak dijelaskan
59
ICD 10 2nded Apikes Iris
Infeksi yang khusus pada masa perinatal (P35-P39)
Termasuk: infeksi yang diperoleh dalam rahim atau sewaktu lahir
Kecuali: sifilis (A50.-), infeksi gonokokus (A54.-), pneumonia (P23.-): kongenital
penyakit menular usus (A00-A09), tetanus neonatorum (A33),
penyakit menular yang diperoleh setelah lahir (A00-B99, J10-J11)
penyakit menular ibu sebagai penyebab kematian atau kesakitan janin atau neonatus yang tidak menunjukkan gejala penyakit tersebut (P00.2)
penyakit HIV (B20-B24),
bukti laboratorium HIV (R75), status infeksi HIV asymptomatik (Z21)
P35. Penyakit viral kongenital
P35.0 Sindroma rubella kongenital
Pneumonitis rubella kongenital
P35.1 Infeksi cytomegalovirus kongenital
P35.2 Infeksi herpesvirus [herpes simplex] kongenital
P35.3 Hepatitis virus kongenital
P35.8 Penyakit virus kongenital lainnya
Varicella [chickenpox] kongenital
P35.9 Penyakit virus kongenital, tidak dijelaskan
P36. Sepsis bakteri pada neonatus
Termasuk: septikemia kongenital
P36.0 Sepsis neonatus akibat streptokokus, group B
P36.1 Sepsis neonatus akibat streptokoki lain dan tidak dijelaskan
P36.2 Sepsis neonatus akibat Staphylococcus aureus
P36.3 Sepsis neonatus akibat stafilokoki lain dan tidak dijelaskan
P36.4 Sepsis neonatus akibat Escherichia coli
P36.5 Sepsis neonatus akibat kuman anaerob
P36.8 Sepsis bakteri lain pada neonatus
P36.9 Sepsis bakteri pada neonatus, tidak dijelaskan
P37. Penyakit infeksi dan parasit kongenital lainnya
Kecuali: sifilis kongenital (A50.-), ophthalmia neonatorum akibat gonokokus (A54.3)
tetanus neonatorum (A33), enterokolitis nekrotikans janin dan neonatus (P77)
diare neonatus: menular (A00-A09), tidak menular (P78.3)
P37.0 Tuberkulosis kongenital
P37.1 Toxoplasmosis kongenital
Hydrocephalus akibat toxoplasmosis kongenital
P37.2 Listeriosis neonatus (disseminata)
P37.3 Malaria falsiparum kongenital
P37.4 Malaria kongenital lainnya
P37.5 Kandidiasis neonatus
P37.8 Penyakit infeksi dan parasit kongenital lain yang dijelaskan
P37.9 Penyakit infeksi dan parasit kongenital, tidak dijelaskan
P38. Omphalitis neonatus dengan atau tanpa perdarahan ringan
P39. Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal
P39.0 Mastitis infektif neonatus
Kecuali: pembesaran saluran mammae neonatus, mastitis noninfektif neonatus (P83.4)
60
ICD 10 2nded Apikes Iris
P39.1 Konjungtivitis and dakriosistitis neonatus
Konjungtivitis chlamydia neonatus, ophthalmia neonatorum NOS
Kecuali: konjungtivitis gonokokus (A54.3)
P39.2 Infeksi janin intra-amnion, not elsewhere classified
P39.3 Infeksi saluran kemih neonatus
P39.4 Infeksi kulit neonatus
Pioderma neonatus
Kecuali: pemphigus neonatorum (L00), sindroma kulit melepuh stafilokokus (L00)
P39.8 Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal, yang dijelaskan
P39.9 Infeksi lain yang khusus pada masa perinatal, tidak dijelaskan
Kelainan perdarahan dan hematologis janin dan neonatus (P50-P61)
Kecuali: anemia hemolitika herediter (D55-D58)
sindroma Gilbert's (E80.4) – gangguan penangkapan bilirubin plasma oleh hati
sindroma Crigler-Najjar (E80.5) – defisiensi glukoronil transferase
sindroma Dubin-Johnson (E80.6) – gangguan ekskresi bilirubin
stenosis dan striktura kongenital saluran empedu (Q44.3)
P50. Kehilangan darah janin – fetal blood loss
Kecuali: anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)
P50.0 Kehilangan darah janin dari vasa praevia
P50.1 Kehilangan darah janin dari ruptur umbilikus
P50.2 Kehilangan darah janin dari plasenta
P50.3 Perdarahan ke dalam saudara kembar
P50.4 Perdarahan ke dalam sirkulasi ibu
P50.5 Kehilangan darah janin dari ujung terpotong umbilikus saudara kembarnya
P50.8 Kehilangan darah janin lainnya
P50.9 Kehilangan darah janin dari, tidak dijelaskan
Perdarahan janin NOS
P51. Perdarahan dari umbilikus neonatus
Kecuali: omphalitis dengan perdarahan ringan (P38)
P51.0 Perdarahan massif dari umbilikus neonatus
P51.8 Perdarahan dari umbilikus neonatus lainnya
Kebocoran ligatur (pengikat) umbilikus NOS
P51.9 Perdarahan dari umbilikus neonatus, tidak dijelaskan
P52. Perdarahan non-traumatika intrakranium janin dan neonatus
Termasuk: Perdarahan intrakranium akibat anoxia atau hypoxia
Kecuali: Perdarahan intrakranium akibat cedera: lahir (P10.-), maternal (P00.5), lain (S06.-)
P52.0 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 1, janin dan neonatus
Perdarahan subependyma (tanpa perluasan ke intraventrikel)
[ependima: selaput pelapis ventrikel otak dan kanalis sentralis medulla spinalis]
P52.1 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 2, janin dan neonatus
Perdarahan subependyma dengan perluasan ke intraventrikel
P52.2 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika), tingkat 3, janin dan neonatus
Perdarahan subependyma dengan perluasan ke intraventrikel dan intraserebri
P52.3 Perdarahan intraventrikel (nontraumatika) janin dan neonatus, tidak dijelaskan
P52.4 Perdarahan intraserebri (nontraumatika) janin dan neonatus
61
ICD 10 2nded Apikes Iris
P52.5 Perdarahan subarakhnoid (nontraumatika) janin dan neonatus
P52.6 Perdarahan serebellum (nontraumatika) dan fossa posterior janin dan neonatus
P52.8 Perdarahan intrakranium (nontraumatika) lain janin dan neonatus
P52.9 Perdarahan intrakranium (nontraumatika) janin dan neonatus, tidak dijelaskan
P53. Penyakit perdarahan janin dan neonatus
Defisiensi vitamin K neonatus
P54. Perdarahan neonatus lainnya
Kecuali: kehilangan darah janin (P50), perdarahan paru yang dimulai pada perinatal (P26)
P54.0 Haematemesis neonatus
Kecuali: disebabkan darah ibu yang tertelan (P78.2)
P54.1 Melaena neonatus
Kecuali: disebabkan darah ibu yang tertelan (P78.2)
P54.2 Perdarahan rektum neonatus
P54.3 Perdarahan gastrointestinal neonatus lainnya
P54.4 Perdarahan adrenal neonatus
P54.5 Perdarahan kulit neonatus
Lecet, ecchymoses, petechiae, hematomata superfisial: janin dan neonatus
Kecuali: cephalhematoma (P12.0), lecet pada kepala(P12.3): akibat cedera lahir
P54.6 Perdarahan vagina neonatus
Pseudomenses
P54.8 Perdarahan neonatus lain yang dijelaskan
P54.9 Perdarahan neonatus, tidak dijelaskan
P55. Penyakit haemolitika janin dan neonatus
P55.0 Isoimmunisasi Rh janin dan neonatus
P55.1 Isoimmunisasi ABO janin dan neonatus
P55.8 Penyakit hemolitika lain janin dan neonatus
P55.9 Penyakit hemolitika janin dan neonatus, tidak dijelaskan
P56. Hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika
Kecuali: hidrops fetalis: NOS (P83.2), bukan kaibat penyakit hemolitika (P83.2)
P56.0 Hidrops fetalis akibat isoimmunization
P56.9 Hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika lain dan tidak dijelaskan
P57. Kernikterus
[pigmentasi kuning ganglion basalis dan sel syaraf lain di otak dan medulla spinalis]
P57.0 Kernikterus akibat isoimunisasi
P57.8 Kernikterus lain yang dijelaskan
Kecuali: Crigler-Najjar syndrome (E80.5)
P57.9 Kernikterus, tidak dijelaskan
P58. Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan lainnya
Kecuali: jaundice akibat isoimunisasi (P55-P57)
P58.0 Jaundice neonatus akibat lecet
P58.1 Jaundice neonatus akibat perdarahan
P58.2 Jaundice neonatus akibat infeksi
P58.3 Jaundice neonatus akibat polisitemia
62
ICD 10 2nded Apikes Iris
P58.4 Jaundice neonatus akibat obat atau toksin dari ibu atau yang diberi pada neonatus
Gunakan kode tambahan untuk penyebab luar (Chapter XX) atau obat
P58.5 Jaundice neonatus akibat darah maternal
P58.8 Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan lain yang dijelaskan
P58.9 Jaundice neonatus akibat hemolisis berlebihan, tidak dijelaskan
P59. Jaundice neonatus akibat penyebab lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: akibat kesalahan metabolisme sejak lahir (E70-E90), kernikterus (P57.-)
P59.0 Jaundice neonatus yang terkait dengan kelahiran preterm
Hiperbilirubinaemia pada prematuritas
Jaundice akibat konjugasi terlambat yang terkait dengan kelahiran preterm
P59.1 Inspissated bile syndrome – [sindroma pemekatan empedu]
P59.2 Jaundice neonatus akibat kerusakan lain dan tidak dijelaskan pada sel-sel hati
Kecuali: hepatitis virus kongenital (P35.3)
P59.3 Jaundice neonatus akibat inhibitor ASI
P59.8 Jaundice neonatus akibat penyebab lain yang dijelaskan
P59.9 Jaundice neonatus, tidak dijelaskan
Jaundice fisiologis (berat)(berlangsung lama) NOS
P60. Disseminated intravascular coagulation [DIC] pada janin dan neonatus
Sindroma defibrinasi janin dan neonatus
P61. Kelainan hematologis perinatal lain
Kecuali: hipogammaglobulinaemia sementara bayi (D80.7)
P61.0 Trombositopenia neonatus sementara
Trombositopenia neonatus akibat: idiopathic maternal thrombocytopenia
isoimmunisasi, exchange transfusion – [penukaran darah]
P61.1 Polycythaemia neonatorum
P61.2 Anaemia pada prematuritas
P61.3 Anemia kongenital akibat kehilangan darah janin
P61.4 Anemia kongenital lain, not elsewhere classified
Anemia kongenital NOS
P61.5 Neutropenia neonatus sementara
P61.6 Kelainan koagulasi neonatus sementara lainnya
P61.8 Kelainan hematologis perinatal lain yang dijelaskan
P61.9 Kelainan hematologis perinatal, tidak dijelaskan
Kelainan endokrin dan metabolik sementara khusus pada janin dan neonatus (P70-P74)
Termasuk: kekacauan endokrin dan metabolik sementara akibat respons bayi terhadap faktor
endokrin dan metabolik ibu, atau penyesuaiannya pada kehidupan luar rahim.
P70 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat khusus pada janin dan neonatus
P70.0 Sindroma bayi dari ibu dengan diabetes gestasional
P70.1 Sindroma bayi dari ibu dengan diabetes
Diabetes mellitus maternal (ada sebelumnya) mengganggu janin atau neonatus (dengan hipoglikemia)
P70.2 Diabetes mellitus neonatus
P70.3 Hipoglikemia neonatus iatrogenik
P70.4 Hipoglikemia neonatus lainnya
Hipoglikemia neonatus sementara
63
ICD 10 2nded Apikes Iris
P70.8 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat janin dan neonatus lainnya
P70.9 Kelainan sementara metabolisme karbohidrat janin dan neonatus, tidak dijelaskan
P71 Kelainan sementara metabolisme kalsium dan magnesium pada neonatus
P71.0 Hipokalsemia susu sapi pada neonatus
P71.1 Hipokalsemia neonatus lainnya
Kecuali: hipoparatiroidisme neonatus (P71.4)
P71.2 Hipomagnesaemia neonatus
P71.3 Tetani neonatus tanpa defisiensi kalsium atau magnesium
Tetani neonatus NOS
P71.4 Hipoparatiroidism neonatus sementara
P71.8 Kelainan metabolisme Ca dan Mg neonatus sementara lainnya
P71.9 Kelainan metabolisme Ca dan Mg sementara pada neonatus, tidak dijelaskan
P72 Kelainan sementara endokrin neonatus lainnya
Kecuali: hipotiroidisme kongenital dengan atau tanpa goitre (E03.0-E03.1)
dyshormogenetic goitre (E07.1), sindroma Pendred (E07.1)
P72.0 Goiter neonatus, not elsewhere classified
Goiter kongenital sementara dengan fungsi normal
P72.1 Hyperthyroidisme neonatus sementara
Tirotoksikosis neonatus
P72.2 Kelainan fungsi tiroid neonatus sementara lainnya , not elsewhere classified
Hipotiroidism neonatus sementara
P72.8 Kelainan endokrin neonatus sementara lainnya yang dijelaskan
P72.9 Kelainan endokrin pada neonatus neonatus, tidak dijelaskan
P74 Kekacauan sementara elektrolit dan metabolik neonatus lainnya
P74.0 Asidosis metabolik terlambat pada neonatus
P74.1 Dehidrasi neonatus
P74.2 Kekacauan keseimbangan sodium neonatus
P74.3 Kekacauan keseimbangan potassium neonatus
P74.4 Kekacauan elektrolit neonatus sementara lainnya
P74.5 Tirosinaemia neonatus sementara
P74.8 Kekacauan metabolik neonatus sementara lainnya
P74.9 Kekacauan metabolik neonatus sementara, tidak dijelaskan
Kelainan sistem pencernaan janin dan neonatus (P75-P78)
P75* Ileus mekonium (E84.1†)
P76. Obstruksi usus lain pada neonatus
Kecuali: obstruksi usus yang bisa diklasifikasikan pada K56.-
P76.0 Meconium plug syndrome – [sindroma sumbatan mekonium]
P76.1 Ileus neonatus sementara
Kecuali: penyakit Hirschsprung (Q43.1)
P76.2 Obstruksi usus akibat susu yang merembes
P76.8 Obstruksi usus neonatus lain yang dijelaskan
P76.9 Obstruksi usus neonatus, tidak dijelaskan
64
ICD 10 2nded Apikes Iris
P77. Enterokolitis nekrotikans janin dan neonatus
P78. Kelainan sistem pencernaan perinatal lainnya
Kecuali: perdarahan gastrointestinum neonatus (P54.0-P54.3)
P78.0 Perforasi usus perinatal
Peritonitis mekonium
P78.1 Peritonitis neonatus lainnya
Peritonitis neonatus NOS
P78.2 Hematemesis dan melena neonatus akibat darah ibu tertelan
P78.3 Diare neonatus non-infektif
Diare neonatus NOS
Kecuali: di negara tempat kondisi ini dianggap menular (A09)
P78.8 Kelainan sistem pencernaan perinatal lain yang dijelaskan
Sirosis (hepatis) kongenital, ulkus peptikum neonatus
P78.9 Kelainan sistem pencernaan perinatal, tidak dijelaskan
Kondisi yang melibatkan integumen dan pengaturan suhu janin dan neonatus (P80-P83)
P80. Hipotermia neonatus
P80.0 Cold injury syndrome – sindroma cedera dingin
Hipotermia berat dan biasanya kronis, dengan kulit pink (pink flushed appearance), edema, serta kelainan neurologis dan biokimiawi.
Kecuali: hipotermia ringan neonatus (P80.8)
P80.8 Hipotermia neonatus lainnya
Hipotermia ringan neonatus
P80.9 Hipotermia neonatus, tidak dijelaskan
P81. Kekacauan pengaturan suhu neonatus lainnya
P81.0 Hipertermia lingkungan pada neonatus
P81.8 Kekacauan pengaturan suhu neonatus lainnya yang dijelaskan
P81.9 Kekacauan pengaturan suhu neonatus, tidak dijelaskan
Demam neonatus NOS
P83. Kondisi integumen lain yang khusus pada janin dan neonatus
Kecuali: sindroma kulit melepuh (scalded skin) akibat staphylococcus (L00)
cradle cap (L21.0) – deposit kuning pada scalp bayi, akibat seborrhoea
dermatitis diaper [napkin] (L22), infeksi kulit neonatus (P39.4),
hidrops fetalis akibat penyakit hemolitika (P56.-)
malformasi kongenital kulit dan integumen (Q80-Q84)
P83.0 Sclerema neonatorum
P83.1 Erythema toxicum neonatorum
P83.2 Hidrops fetalis yang bukan akibat penyakit hemolitika
Hidrops fetalis NOS
P83.3 Edema lain dan tidak dijelaskan khusus pada janin dan neonatus
P83.4 Breast engorgement of newborn – pembesaran mammae neonatus
Mastitis noninfektif neonatus
P83.5 Hidrokel kongenital
P83.6 Polip umbilikus neonatus
P83.8 Kondisi integumen lain yang dijelaskan yang khusus pada janin dan neonatus
Bronze baby syndrome, skleroderma neonatus, urtikaria neonatorum
65
ICD 10 2nded Apikes Iris
P83.9 Kondisi integumen yang khusus pada janin dan neonatus, tidak dijelaskan
Kelainan lain yang berawal pada masa perinatal (P90-P96)
P90. Konvulsi neonatus
Kecuali: konvulsi ringan neonatus - benign neonatal convulsions (familial) (G40.3)
P91. Kekacauan status serebri lain pada neonatus
P91.0 Iskemia serebri neonatus
P91.1 Kista periventrikel neonatus yang didapat
P91.2 Leukomalasia serebri neonatus
P91.3 Irritabilitas serebri neonatus
P91.4 Depresi serebri neonatus
P91.5 Koma neonatus
P91.8 Kekacauan status serebri lain yang dijelaskan pada neonatus
P91.9 Kekacauan status serebri lain neonatus, tidak dijelaskan
P92. Masalah pemberian makanan neonatus - Feeding problems of newborn
P92.0 Muntah pada neonatus
P92.1 Regurgitasi dan ruminasi pada neonatus
P92.2 Pemberian makanan lambat pada neonatus
P92.3 Pemberian makanan sedikit pada neonatus
P92.4 Pemberian makanan berlebihan pada neonatus
P92.5 Kesulitan pemberian ASI pada neonatus
P92.8 Masalah pemberian makanan neonatus lainnya
P92.9 Masalah pemberian makanan neonatus, tidak dijelaskan
P93. Reaksi dan intoksikasi akibat obat yang diberikan kepada janin dan neonatus
Grey syndrome akibat pemberian chloramphenicol kepada neonatus
Kecuali: gejala putus obat dari penggunaan obat terapi pada neonatus (P96.2)
jaundice akibat obat atau toksin dari ibu atau diberikan kepada neonatus (P58.4)
reaksi dan intoksikasi akibat opiat, penenang, dan pengobatan lain pada ibu (P04.0-P04.1, P04.4)
P94. Kelainan tonus otot neonatus
P94.0 Myasthenia gravis neonatus sementara
Kecuali: myasthenia gravis (G70.0)
P94.1 Hipertonia kongenital
P94.2 Hipotonia kongenital
Nonspecific floppy baby syndrome
P94.8 Kelainan lain tonus otot neonatus
P94.9 Kelainan tonus otot neonatus, tidak dijelaskan
P95. Kematian janin dengan penyebab yang tidak dijelaskan
Deadborn fetus NOS, stillbirth NOS
P96. Kondisi lain yang berawal dari masa perinatal
P96.0 Kegagalan ginjal kongenital
Uremia neonatus
66
ICD 10 2nded Apikes Iris
P96.1 Gejala putus obat neonatus akibat penggunaan obat addiksi oleh ibu
Sindroma putus obat pada janin dari ibu yang tergantung obat tersebut
Kecuali: reaksi dan intoksikasi akibat opiat dan penenang waktu melahirkan (P04.0)
P96.2 Gejala putus obat dari penggunaan obat untuk terapi neonatus
P96.3 Sutura kranialis lebar pada neonatus
Kraniotabes neonatus
P96.4 Pengakhiran kehamilan, janin dan neonatus
Kecuali: pengakhiran kehamilan (ibu) (O04.-)
P96.5 Komplikasi prosedur intrauterus, not elsewhere classified
P96.8 Kondisi lain yang dijelaskan yang dimulai pada masa perinatal
P96.9 Kondisi yang dimulai pada masa perinatal, tidak dijelaskan
Debilitas kongenital NOS
67
ICD 10 2nded Apikes Iris
CHAPTER XV. MALFORMASI, DEFORMASI DAN KELAINAN KROMOSOM KONGENITAL (Q00-Q99)Kecuali: kesalahan metabolisme sejah lahir (E70-E90)
Blok-blok pada bab ini adalah sebagai berikut:
Q00-Q07 Malformasi kongenital sistem syaraf
Q10-Q18 Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher
Q20-Q28 Malformasi kongenital sistem sirkulasi
Q30-Q34 Malformasi kongenital sistem pernafasan
Q35-Q37 Cleft lip dan cleft palate
Q38-Q45 Malformasi kongenital sistem pencernaan lain
Q50-Q56 Malformasi kongenital organ-organ genital
Q60-Q64 Malformasi kongenital sistem perkemihan
Q65-Q79 Malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeleton
Q80-Q89 Malformasi kongenital lainnya
Q90-Q99 Kelainan kromosom, not elsewhere classified
Malformasi kongenital sistem syaraf (Q00-Q07)
Q00. Anencephaly dan malformasi yang mirip dengannya
Q00.0 Anensefali
Acephaly, hemianencephaly, hemicephaly, amyelencephaly, acrania
Q00.1 Kraniorakhiskhisis – (kepala terbuka penuh, cacad penutupan kepala)
Q00.2 Iniensefali – (pembesaran foramen magnum, otak dan medulla spinalis menyatu)
Q01. Ensefalokel
Termasuk: meningokel serebri; hidromeningokel kranialis
meningoensefalokel, ensefalomielokel; hidroensefalokel;
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q01.0 Ensefalokel frontalis
Q01.1 Ensefalokel nasofrontalis
Q01.2 Ensefalokel oksipitalis
Q01.8 Ensefalokel pada situs lain
Q01.9 Ensefalokel, tidak dijelaskan
Q02. Microcephaly
Hidromikrosefali, mikrensefalon
Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9)
Q03. Hidrosefalus kongenital
Termasuk: hidrosefalus neonatus
Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0),
hidrosefalus:
didapat (G91.-),
akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1),
dengan spina bifida (Q05.0-Q05.4)
Q03.0 Malformasi aquaeduktus Sylvii
Anomali; obstruksi kongenital, stenosis: aqueductus Sylvii
Q03.1 Atresia foramen Magendie dan foramen Luschka
68
ICD 10 2nded Apikes Iris
Sindroma Dandy-Walker
Q03.8 Hidrosefalus kongenital lainnya
Q03.9 Hidrosefalus kongenital, tidak dijelaskan
Q04. Malformasi otak kongenital lainnya
Kecuali: siklopia (Q87.0), makrosefali (Q75.3)
Q04.0 Malformasi kongenital korpus kallosum
Agenesis korpus kallosum
Q04.1 Arhinensefali
Q04.2 Holoprosensefali – kegagalan forebrain membelah dengan benar
Q04.3 Deformitas reduksi lain pada otak
Suatu bagian otak: absen, agenesis, aplasia, hipoplasia
Agyria, mikrogyria, pachygyria
Hidranensefali, lissensefali,
Kecuali: malformasi kongenital korpus kallosum (Q04.0)
Q04.4 Septo-optic displasia
Q04.5 Megalensefali
Q04.6 Kista serebri kongenital
Porensefali, skizensefali
Kecuali: acquired porencephalic cyst (G93.0)
Q04.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada otak
Makrogyria
Q04.9 Malformasi kongenital otak, tidak dijelaskan
Anomali, anomali ganda, deformasi, penyakit atau lesi: kongenital otak NOS
Q05 Spina bifida
Termasuk: hidromeningokel (spinal), meningokel (spinal)
mielokel, meningomielokel, mielomeningokel, siringomielokel
rachischisis, spina bifida (aperta)(cystica)
Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0), spina bifida occulta (Q76.0)
Q05.0 Spina bifida servikalis dengan hidrosefalus
Q05.1 Spina bifida torakalis dengan hidrosefalus
Spina bifida dorsalis atau torakolumbalis dengan hidrosefalus
Q05.2 Spina bifida lumbalis dengan hidrosefalus
Spina bifida lumbosakralis dengan hidrosefalus
Q05.3 Spina bifida sakralis dengan hidrosefalus
Q05.4 Spina bifida tidak dijelaskan dengan hidrosefalus
Q05.5 Spina bifida servikalis tanpa hidrosefalus
Q05.6 Spina bifida torakalis tanpa hidrosefalus
Spina bifida: dorsalis NOS, torakolumbalis NOS
Q05.7 Spina bifida lumbalis tanpa hidrosefalus
Spina bifida lumbosakralis NOS
Q05.8 Spina bifida sakralis tanpa hidrosefalus
Q05.9 Spina bifida, tidak dijelaskan
Q06 Malformasi medulla spinalis kongenital lainnya
Q06.0 Amyelia
Q06.1 Hypoplasia and dysplasia of spinal cord
Atelomyelia, myelatelia, myelodysplasia medulla spinalis
69
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q06.2 Diastematomyelia
Q06.3 Malformasi kauda equina kongenital lainnya
Q06.4 Hydromyelia
Hydrorachis
Q06.8 Malformasi medulla spinalis kongenital lain yang dijelaskan
Q06.9 Malformasi medulla spinalis kongenital, tidak dijelaskan
Medulla spinalis atau meningen:
anomali, deformitas, penyakit atau lesi kongenital: NOS
Q07 Malformasi sistem syaraf kongenital lainnya
Kecuali: familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1)
neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)
Q07.0 Sindroma Arnold-Chiari– [malformasi basis tengkorak sehingga bagian serebellum masuk ke kanalis spinalis]
Q07.8 Malformasi sistem syaraf kongenital lain yang dijelaskan
Agenesis syaraf, pergeseran posisi pleksus brakhialis
Sindroma jaw-winking, sindroma Marcus Gunn
Q07.9 Malformasi sistem syaraf kongenital, tidak dijelaskan
Sistem syaraf dengan: anomali, deformitas, penyakit atau lesi: kongenital NOS
Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher (Q10-Q18)
Kecuali: cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)
malformasi kongenital pada: parathyroid gland (Q89.2), thyroid gland (Q89.2)
vertebra servikalis (Q05.0, Q05.5, Q67.5, Q76.0-Q76.4)
hidung (Q30.-), larynx (Q31.-), lip NEC (Q38.0)
Q10 Malformasi kongenital pada kelopak, aparatus lakrimalis, dan orbita
Kecuali: cryptophthalmos: NOS (Q11.2), syndrome (Q87.0) [crypto- = tersembunyi]
Q10.0 Ptosis kongenital
Q10.1 Ektropion kongenital
Q10.2 Entropion kongenital
Q10.3 Malformasi kongenital lain pada kelopak mata
Absen atau agenesis: cilia (bulu mata), kelopak mata
Kelopak mata atau otot mata tambahan (accessory)
Ablepharon, blepharophimosis kongenital, koloboma kelopak mata
Malformasi kongenital kelopak mata NOS
Q10.4 Absen dan agenesis apparatus lakrimalis
Absen punctum lacrimale
Q10.5 Stenosis dan striktur kongenital duktus lakrimalis
Q10.6 Malformasi kongenital lain apparatus lakrimalis
Malformasi kongenital apparatus lakrimalis NOS
Q10.7 Malformasi kongenital orbita
Q11 Anophthalmos, microphthalmos dan macrophthalmos
Q11.0 Cystic eyeball
Q11.1 Anophthalmos lain: agenesis atau aplasia mata
Q11.2 Microphthalmos
Dysplasia, hipoplasia: mata
Cryptophthalmos NOS, mata rudimenter
70
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: Sindroma cryptophthalmos (Q87.0)
Q11.3 Macrophthalmos
Kecuali: macrophthalmos pada glaukoma kongenital (Q15.0)
Q12 Malformasi kongenital lensa
Q12.0 Katarak kongenital
Q12.1 Displasia lensa kongenital
Q12.2 Koloboma (fissura) lensa
Q12.3 Aphakia kongenital
Q12.4 Spherophakia
Q12.8 Malformasi kongenital lensa lainnya
Q12.9 Malformasi kongenital lensa, tidak dijelaskan
Q13 Malformasi kongenital segmen anterior mata
Q13.0 Koloboma iris
Koloboma NOS
Q13.1 Absen iris - aniridia
Q13.2 Malformasi kongenital lain pada iris
Anisokoria kongenital, atresia pupil, corectopia (ektopia pupil)
Malformasi kongenital of iris NOS
Q13.3 Congenital corneal opacity
Q13.4 Malformasi kongenital lain pada kornea
Malformasi kongenital kornea NOS, microcornea, anomali Peter
Q13.5 Blue sclera
Q13.8 Malformasi kongenital lain pada segmen anterior mata
Anomali Rieger
Q13.9 Malformasi kongenital segmen anterior mata, tidak dijelaskan
Q14 Malformasi kongenital segmen posterior mata
Q14.0 Malformasi kongenital vitreous humour
Vitreous opak kongenital
Q14.1 Malformasi kongenital retina
Aneurysma retina kongenital
Q14.2 Malformasi kongenital optic disc
Koloboma diskus optikus
Q14.3 Malformasi kongenital khoroid
Q14.8 Malformasi kongenital lain segmen posterior mata
Koloboma fundus
Q14.9 Malformasi kongenital segmen posterior mata, tidak dijelaskan
Q15 Malformasi kongenital lain pada mata
Kecuali: ocular albinism (E70.3), nystagmus kongenital (H55), retinitis pigmentosa (H35.5)
Q15.0 Glaukoma kongenital
Buphthalmos, hydrophthalmos, glaukoma neonatus
Macrophthalmos pada glaukoma kongenital
Keratoglobus kongenital, megalokornea
Q15.8 Malformasi kongenital lain pada mata yang dijelaskan
Q15.9 Malformasi kongenital mata, tidak dijelaskan
71
ICD 10 2nded Apikes Iris
Anomali atau deformitas kongenital pada mata:
Q16 Malformasi kongenital telinga sehingga mengganggu pendengaran
Kecuali: congenital deafness (H90.-)
Q16.0 Absen kongenital aurikula (telinga)
Q16.1 Absen kongenital, atresia dan striktura kanalis auditorius (external)
Atresia atau striktura osseous meatus (saluran tulang)
Q16.2 Absen tuba eustachia
Q16.3 Malformasi kongenital tulang-tulang pendengaran
Fusi tulang-tulang pendengaran
Q16.4 Malformasi kongenital lain telinga tengah
Malformasi kongenital telinga tengah NOS
Q16.5 Malformasi kongenital telinga dalam
Anomaly: labirinth membranosa, organ Corti
Q16.9 Malformasi kongenital telinga yang mengganggu pendengaran, tidak dijelaskan
Absen telinga kongenital NOS
Q17 Malformasi kongenital lain ear
Kecuali: sinus preauricular (Q18.1)
Q17.0 Accessory auricle [daun telingan berlebih]
Tragus (rawan di depan liang telinga luar) tambahan; polyotia,
Preauricular appendage or tag; telinga atau lobulus berjumlah banyak
Q17.1 Makrotia
Q17.2 Mikrotia
Q17.3 Other misshapen ear:
Pointed ear (telinga runcing)
Q17.4 Misplaced ear [telinga salah letak]
Low-set ears
Kecuali: cervical auricle (Q18.2)
Q17.5 Prominent ear [telinga menonjol,
Bat ear
Q17.8 Malformasi kongenital lain pada telinga yang dijelaskan
Absen kongenital lobus telinga
Q17.9 Malformasi kongenital telinga, tidak dijelaskan
Congenital anomaly of ear NOS
Q18 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher
Kecuali: kelainan dentofasial [Termasuk maloklusi] (K07.-)
cleft lip and cleft palate (Q35-Q37), kondisi pada Q67.0-Q67.4,
malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka (Q75.-)
cyclopia (Q87.0), sindroma malformasi yang mengganggu tampilan muka (Q87.0)
duktus tiroglosus persisten (Q89.2)
Q18.0 Sinus, fistula dan kista pada branchial cleft
Branchial vestige
Q18.1 Preauricular sinus and cyst
Fistula (pada): aurikula (kongenital), cervicoaura
Q18.2 Malformasi lain branchial cleft
72
ICD 10 2nded Apikes Iris
Malformasi branchial cleft NOS, cervical auricle, otocephaly
Q18.3 Webbing of neck –
Pterygium colli
Q18.4 Macrostomia
Q18.5 Microstomia
Q18.6 Macrocheilia [hipertrofi bibir kongenital]
Q18.7 Microcheilia
Q18.8 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, dijelaskan
Kista, fistula atau sinus mdialis pada muka dan leher:
Q18.9 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, tidak dijelaskan
Kelainan kongenital NOS pada muka dan leher
Malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28)
Q20 Malformasi kongenital rongga dan koneksi jantung
Kecuali: dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus (Q89.3)
Q20.0 Common arterial trunk
Truncus arteriosus persistent
Q20.1 Double outlet right ventricle [ lobang keluar kembar pada ventrikel kanan]
Sindroma Taussig-Bing
Q20.2 Double outlet left ventricle [lobang keluar kembar pada ventrikel kiri]
Q20.3 Discordant ventriculoarterial connection
Dextrotransposisi aorta, transposisi pembuluh besar (komplit)
Q20.4 Double inlet ventricle [lobang masuk kembar pada ventrikel]
Common ventricle, cor triloculare biatriatum, ventrikel tunggal
Q20.5 Koneksi atrioventricular tidak semestinya
Transposisi terkoreksi, laevotransposition, inversi ventrikel
Q20.6 Isomerisme pada atrial appendages
Isomerisme pada atrial appendages dengan asplenia atau polysplenia
Q20.8 Malformasi kongenital lain rongga jantung dan konneksinya
Q20.9 Malformasi kongenital rongga jantung dan koneksinya, tidak dijelaskan
Q21 Malformasi kongenital septum jantung
Kecuali: Cacat katup jantung didapat (I51.0)
Q21.0 Ventricular septal defect – cacad septum ventrikel
Q21.1 Atrial septal defect – cacad septum atrium
Cacat sinus koronarius, cacad sinus venosus
Foramen ovale patent atau persisten
Ostium secundum defect (type II) patent atau persisten
Q21.2 Atrioventricular septal defect – cacad septum AV
Common atrioventricular canal – ventrikel menyatu
Endocardial cushion defect – cacad lapisan endokardium
Ostium primum atrial septal defect (type I)
Q21.3 Tetralogy Fallot
Cacad septum ventrikel dengan
stenosis atau atresia pulmonalis, dextroposisi aorta dan hipertrofi ventrikel kanan.
Q21.4 Aortopulmonary septal defect – cacad batas aorta dan a. Pulmonalis
73
ICD 10 2nded Apikes Iris
Aortic septal defect
Aortopulmonary window
Q21.8 Malformasi septum jantung kongenital lain
Eisenmenger's syndrome
Pentalogy of Fallot
Q21.9 Malformasi kongenital septum jantung, tidak dijelaskan
Septal (heart) defect NOS
Q22 Malformasi kongenital katup pulmonalis dan trikuspid
Q22.0 Atresia katup pulmonalis
Q22.1 Stenosis kongenital katup pulmonalis
Q22.2 Insufisiensi kongenital katup pulmonalis
Regurgitasi kongenital katup pulmonalis
Q22.3 Malformasi kongenital lain katup pulmonalis
Malformasi kongenital katup pulmonalis NOS
Q22.4 Stenosis kongenital trikuspid
Atresia trikuspid
Q22.5 Anomaly Ebstein
Q22.6 Sindroma jantung kanan hipoplastik
Q22.8 Malformasi kongenital lain katup trikuspid
Q22.9 Malformasi kongenital katup trikuspid, tidak dijelaskan
Q23 Malformasi kongenital katup aorta and mitral
Q23.0 Stenosis kongenital katup aorta
Atresia atau stenosis kongenital katup aorta:
Kecuali: stenosis kongenital subaorta (Q24.4)
pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4)
Q23.1 Insufisiensi kongenital katup aorta
Katup aorta bikuspid
Insufisiensi kongenital aorta
Q23.2 Stenosis kongenital katup mitral
Atresia kongenital katup mitral
Q23.3 Insufisiensi kongenital katup mitral
Q23.4 Sindroma jantung kiri hipoplastik
Atresia atau hipoplasia nyata pada lobang atau katup aorta,
dengan hipoplasia aorta asendens dan
cacad perkembangan ventrikel kiri (dengan stenosis atau atresia katup mitral).
Q23.8 Malformasi kongenital lain katup aorta and mitral
Q23.9 Malformasi kongenital katup aorta and mitral, tidak dijelaskan
Q24 Malformasi kongenital lain pada jantung
Kecuali: endocardial fibroelastosis (I42.4)
Q24.0 Dextrocardia
Kecuali: isomerisme pada atrial appendages (Q20.6)
dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3)
susunan mirror-image atrium dengan situs inversus (Q89.3)
Q24.1 Laevocardia
Q24.2 Cor triatriatum – jantung dengan tiga atrium
Q24.3 Stenosis infundibularis pulmonalis
74
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q24.4 Stenosis kongenital subaorta
Q24.5 Malformasi pembuluh koroner
Aneurisma kongenital (arteri) koronaria
Q24.6 Congenital heart block
Q24.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada jantung
Diverticulum kongenital ventrikel kiri
Malformasi kongenital: miokardium, perikardium
Malposisi jantung, penyakit Uhl
Q24.9 Malformasi kongenital jantung, tidak dijelaskan
Anomali atau penyakit kongenital NOS pada jantung
Q25 Malformasi kongenital arteri besar
Q25.0 Patent duktus arteriosus
Patent ductus Botallo
Persistent ductus arteriosus
Q25.1 Coarctatio aorta – penyempitan aorta
Coarctatio aorta (preductal)(postductal) – sebelum/sesudah duktus arterosus
Q25.2 Atresia aorta
Q25.3 Stenosis aorta
Supravalvular aortic stenosis
Kecuali: stenosis kongenital aorta (Q23.0)
Q25.4 Malformasi kongenital lain aorta
Aorta: absen, aplasia, aneurisma kongenital, dilatasi kongenital
Hipoplasia aorta
Konvolusi arkus aorta atau arkus aorta kanan yang menetap (persistent)
Double aortic arch [cincin vaskuler aorta]
Aneurisma sinus Valsalva (mengalami ruptur)
Kecuali: hipoplasia aorta pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4)
Q25.5 Atresia arteri pulmonalis
Q25.6 Stenosis arteri pulmonalis
Q25.7 Malformasi kongenital lain arteri pulmonalis
Arteri pulmonalis: agenesis, aneurisma, anomali, hipoplasia
Arteri pulmonalis aberrant (salah letak),
Aneurisma arteriovena pulmonalis
Q25.8 Malformasi kongenital lain arteri besar
Q25.9 Malformasi kongenital arteri besar, tidak dijelaskan
Q26 Malformasi kongenital vena besar
Q26.0 Stenosis kongenital vena cava
Stenosis kongenital vena cava (inferior)(superior)
Q26.1 Superior vena cava kiri menetap (persistent)
Q26.2 Anomali total koneksi vena pulmonalis
Q26.3 Anomali partial koneksi vena pulmonalis
Q26.4 Anomali koneksi vena pulmonalis, tidak dijelaskan
Q26.5 Anomali koneksi vena porta
Q26.6 Fistula vena porta – arteri hepatika
Q26.8 Malformasi kongenital lain vena besar
Absen v. cava (inferior)(superior),
Penerusan vena cava inferior ke v. Azygos,
75
ICD 10 2nded Apikes Iris
Vena kardinalis sinistro-posterior persistent,
Sindroma scimitar (seperti golok)
Q26.9 Malformasi kongenital vena besar, tidak dijelaskan
Anomali vena cava (inferior)(superior) NOS
Q27 Malformasi kongenital lain sistem pembuluh darah perifer
Kecuali: aneurisma retina kongenital (Q14.1), anomali av coronaria (Q24.5),
anomali arteri pulmonalis (Q25.5-Q25.7)
anomali av cerebralis dan precerebralis (Q28.0-Q28.3)
haemangioma dan lymphangioma (D18.-)
Q27.0 Absen dan hipoplasia kongenital arteri umbilikalis
Single umbilical artery – a. umbilikalis tunggal
Q27.1 Stenosis kongenital arteri renalis
Q27.2 Malformasi kongenital lain arteri renalis
Malformasi kongenital arteri renalis NOS,
Arteri renalis ganda
Q27.3 Malformasi arteriovena perifer
Aneurisma arteriovena
Kecuali: aneurisma arteriovena didapat (I77.0)
Q27.4 Phlebektasia kongenital
Q27.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem vaskuler perifer
A. subclavia aberrant,
Absen arteri atau vena NEC, atresia arteri atau vena NEC
Striktura arteri kongenital
Aneurisma (perifer) kongenital
Varix kongenital:
Q27.9 Malformasi kongenital sistem vaskuler perifer, tidak dijelaskan
Anomali arteri atau vena NOS
Q28 Malformasi kongenital lain sistem sirkulasi
Kecuali: aneurisma kongenital:
NOS (Q27.8), perifer (Q27.8)
retina (Q14.1), koroner (Q24.5), pulmonalis (Q25.7),
ruptur pada:
malformasi arteriovena serebralis (I60.8)
malformasi pembuluh preserebralis (I72.-)
Q28.0 Malformasi arteriovena pembuluh preserebralis
Aneurisma arteriovena preserebralis kongenital (nonruptured)
Q28.1 Malformasi lain pembuluh preserebralis
Malformasi kongenital av. preserebralis NOS
Aneurisma kongenital preserebralis (nonruptured)
Q28.2 Malformasi arteriovena pembuluh cerebralis
Malformasi arteriovena otak NOS,
Aneurisma kongenital av serebralis (nonruptured)
Q28.3 Malformasi lain pembuluh serebralis
Malformasi kongenital av serebralis NOS
Aneurisma serebralis kongenital (nonruptured)
Q28.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi
Aneurisma kongenital, situs dijelaskan NEC
76
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q28.9 Malformasi kongenital sistem sirkulasi, tidak dijelaskan
Malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34)
Q30 Malformasi kongenital hidung
Kecuali: deviasi kongenital septum hidung(Q67.4)
Q30.0 Atresia choanae
Atresia nares (anterior)(posterior)
Stenosis kongenital nares (anterior)(posterior)
Q30.1 Hidung agenesis dan kurang berkembang
Absen kongenital hidung
Q30.2 Hidung retak, cekung dan belah
Q30.3 Perforasi kongenital septum nasalis
Q30.8 Malformasi kongenital lain hidung
Accessory nose – hidung tambahan
Anomali kongenital dinding sinus hidung
Q30.9 Malformasi kongenital hidung, tidak dijelaskan
Q31 Malformasi kongenital larynx
Q31.0 Web pada larynx
Web pada: larynx: NOS, glottis, subglottis
Q31.1 Stenosis kongenital subglottis
Q31.2 Hipoplasia larynx
Q31.3 Laryngokel
Q31.4 Stridor larynx kongenital
Stridor kongenital (larynx) NOS
Q31.8 Malformasi kongenital lain pada larynx
rawan cricoid, thyroid, epiglottis, glottis, larynx::
absen, agenesis, atau atresia
cleft thyroid cartilage – rawan tiroid belah
posterior cleft of cricoid cartilage – rawan cricoid belah di belakang
fissura epiglottis
stenosis kongenital larynx NEC,
Q31.9 Malformasi kongenital larynx, tidak dijelaskan
Q32 Malformasi kongenital trachea dan bronchus
Kecuali: bronkhiektasis kongenital (Q33.4)
Q32.0 Tracheomalasia kongenital
Q32.1 Malformasi kongenital lain pada trachea
Anomali rawan trakhea
Atresia trakhea
Trakheokel kongenital
Trakhea dengan dilatasi, malformasi, dan stenosis kongenital
Q32.2 Bronchomalasia kongenital
Q32.3 Stenosis kongenital bronkhus
Q32.4 Malformasi kongenital lain bronkhus
Bronkhus: absen, agenesis, atresia, divertikulum, malformasi kongenital NOS
Q33 Malformasi kongenital paru-paru
77
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q33.0 Congenital cystic lung - paru-paru berisi kista kongential
Congenital honeycomb lung
Congenital cystic atau polycystic lung disease
Kecuali: cystic lung disease, didapat atau tidak dijelaskan (J98.4)
Q33.1 Accessory lobe pada paru-paru – lobus tambahan
Q33.2 Sequestrasi paru-paru - pemisahan
Q33.3 Agenesis paru-paru
Absen (lobus) paru-paru
Q33.4 Bronkhiektasia kongenital
Q33.5 Jaringan ektopik dalam paru-paru
Q33.6 Hipoplasia dan displasia paru-paru
Kecuali: hipoplasia paru-paru yang terkait dengan kehamilan singkat (P28.0)
Q33.8 Malformasi kongenital lain pada paru-paru
Q33.9 Malformasi kongenital paru-paru, tidak dijelaskan
Q34 Malformasi kongenital lain pada sistem pernafasan
Q34.0 Anomali pleura
Q34.1 Kista kongenital mediastinum
Q34.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem pernafasan
Atresia nasopharynx
Q34.9 Malformasi kongenital sistem pernafasan, tidak dijelaskan
Absen kongenital organ pernafasan
Anomali kongenital NOS organ pernafasan
Cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)
Kecuali: Sindroma Robin (Q87.0)
Q35 Cleft palate
Termasuk: fissura palatum, palatoskhisis
Kecuali: cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)
Q35.0 Cleft hard palate, bilateral
Q35.1 Cleft hard palate, unilateral, NOS
Q35.2 Cleft soft palate, bilateral
Q35.3 Cleft soft palate, unilateral, NOS
Q35.4 Cleft hard palate dengan cleft soft palate, bilateral
Q35.5 Cleft hard palate dengan cleft soft palate, unilateral; NOS
Q35.6 Cleft palate, medial
Q35.7 Cleft uvula
Q35.8 Cleft palate, tidak dijelaskan, bilateral
Q35.9 Cleft palate, tidak dijelaskan, unilateral, NOS
Q36 Cleft lip
Termasuk: cheiloschisis, labioskhisis, fissura kongenital bibir, harelip, labium leporinum
Kecuali: cleft lip dengan cleft palate (Q37.-)
Q36.0 Cleft lip, bilateral
Q36.1 Cleft lip, medial
Q36.9 Cleft lip, unilateral, NOS
Q37 Cleft palate dengan cleft lip
78
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q37.0 Cleft hard palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.1 Cleft hard palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
Q37.2 Cleft soft palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.3 Cleft soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
Q37.4 Cleft hard and soft palate dengan cleft lip, bilateral
Q37.5 Cleft hard and soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS
Q37.8 Cleft palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, bilateral
Q37.9 Cleft palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, unilateral, NOS
Malformasi kongenital sistem pencernaan lain (Q38-Q45)
Q38 Malformasi kongenital lain tongue, mouth and pharynx
Kecuali: macrostomia (Q18.4), microstomia (Q18.5)
Q38.0 Malformasi kongenital bibir, not elsewhere classified
Fistula kongenital bibir, malformasi kongenital bibir NOS
Sindroma Van der Woude
Kecuali: cleft lip (Q36.-), cleft lip dengan cleft palate (Q37.-)
macrocheilia (Q18.6), microcheilia (Q18.7)
Q38.1 Ankiloglossia
Tongue tie [lidah kaku, seperti dasi]
Q38.2 Makroglossia
Q38.3 Malformasi kongenital lidah lainnya
Aglossia, hipoglossia, mikroglossia
Hipoplasia lidah, lidah bifida [belah seperti bercabang]
Adhesi kongenital lidah, fissura kongenital lidah
Malformasi kongenital lidah NOS
Q38.4 Malformasi kongenital kelenjar dan saluran saliva
Kelenjar atau saluran saliva: absen, atresia, tambahan
Fistula kongenital kelenjar saliva
Q38.5 Malformasi palatum kongenital, n.e.c.
Absen uvula, high arched palate [palatum melengkung tinggi]
Malformasi kongenital palatum NOS,
Kecuali: cleft palate (Q35.-), cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)
Q38.6 Malformasi kongenital mulut lainnya
Malformasi kongenital mulut NOS
Q38.7 Pharyngeal pouch
Divertikulum pharynx
Kecuali: pharyngeal pouch syndrome (D82.1)
Q38.8 Malformasi kongenital pharynx lainnya, NOS
Q39 Malformasi kongenital oesophagus
Q39.0 Atresia esophagus tanpa fistula
Atresia esophagus NOS
Q39.1 Atresia esophagus dengan fistula trakheo-esophagus
Atresia esophagus dengan fistula bronkho-oesophagus
Q39.2 Fistula kongenital trakheo-oesophagus tanpa atresia
Fistula kongenital trakheo-oesophagus NOS
79
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q39.3 Stenosis dan striktura kongenital esophagus
Q39.4 Web esophagus
Q39.5 Dilatasi kongenital esophagus
Q39.6 Divertikulum esophagus
Esophageal pouch
Q39.8 Malformasi kongenital oesophagus lainnya
Esophagus: absen, tergeser secara kongenital, atau duplikasi
Q39.9 Malformasi kongenital esophagus, tidak dijelaskan
Q40 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas
Q40.0 Stenosis pilorus hipertrofika kongenital
Pilorus dengan kelainan kongenital atau infantil beurpa:
hipertrofi, stenosis, konstriksi, spasme, atau striktura
Q40.1 Hiatus hernia kongenital
Masuknya cardia [bagian lambung] melalui hiatus esophagus
Kecuali: hernia diaphragma kongenital (Q79.0)
Q40.2 Malformasi kongenital laimbung lainnya
Duplikasi lambung
Megalogastria, mikrogastria
Kardiospasme kongenital lambung
Bentuk ‘hourglass’ kongenital lambung
Pergeseran atau divertikulum kongenital lambung
Q40.3 Malformasi kongenital lambung, tidak dijelaskan
Q40.8 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas
Q40.9 Malformasi kongenital saluran pencernaan atas, tidak dijelaskan
anomali atau deformitas kongenital saluran pencernaan atas NOS
Q41 Absen, atresia and stenosis kongenital usus halus
Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital pada usus halus atau usus NOS
Kecuali: ileus mekonium (E84.1)
Q41.0 Absen, atresia dan stenosis kongenital duodenum
Q41.1 Absen, atresia dan stenosis kongenital jejunum
Jejunum imperforata, apple peel syndrome,
Q41.2 Absen, atresia dan stenosis kongenital ileum
Q41.8 Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus halus
Q41.9 Absen, atresia dan stenosis kongenital usus halus, tidak dijelaskan, NOS
Q42 Absen, atresia and stenosis kongenital usus besar
Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital usus besar
Q42.0 Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum dengan fistula
Q42.1 Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum tanpa fistula,
Rektum imperforata
Q42.2 Absen, atresia dan stenosis kongenital anus dengan fistula
Q42.3 Absen, atresia dan stenosis kongenital anus tanpa fistula,
Anus imperforata
Q42.8 Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus besar
Q42.9 Absen, atresia dan stenosis kongenital usus besar, tidak dijelaskan
80
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q43 Malformasi kongenital lain usus
Q43.0 Diverticulum Meckel
Duktus omphalomesenterika atau duktus vitelline persisten
Q43.1 Penyakit Hirschsprung
Aganglionosis
Megakolon (aganglionik) kongenital
Q43.2 Kelainan fungsional kongenital lain kolon
Dilatasi kongenital kolon
Q43.3 Malformasi kongenital fiksasi usus
Adhesi [band] kongenital: anomali omentum, peritoneum
Membran Jackson, malrotasi kolon, mesenterium universal
Rotasi caecum dan kolon yang gagal, inkomplit, tidak memadai
Q43.4 Duplikasi usus
Q43.5 Anus ektopik
Q43.6 Fistula kongenital rektum dan anus
Kecuali: fistula kongenital: rectovagina (Q52.2), urethrorektum (Q64.7)
fistula atau sinus pilonida (L05.-)
disertai oleh absen, atresia dan stenosis (Q42.0, Q42.2)
Q43.7 Kloaka persisten
Kloaka NOS
Q43.8 Malformasi kongenital lain usus
Dolichocolon [kolon panjang], microcolon, megaloappendix, megaloduodenum
Transposisi: appendix, usus halus, kolon
Blind loop syndrome kongenital
Divertikulitis kongenital kolon, divertikulum kongenital usus:
Q43.9 Malformasi kongenital usus, tidak dijelaskan
Q44 Malformasi kongenital kantong empedu, saluran empedu dan hati
Q44.0 Agenesis, aplasia dan hypoplasia kantong empedu
Absen kongenital kantong empedu
Q44.1 Malformasi kongenital lain kantong empedu
Malformasi kongenital kantong empedu NOS
Kantong empedu intrahepatik
Q44.2 Atresia saluran empedu
Q44.3 Stenosis dan striktura kongenital saluran empedu
Q44.4 Choledochal cyst [kista saluran empedu]
Q44.5 Malformasi kongenital lain saluran empedu
Duktus hepatikus tambahan
Duplikasi duktus biliaris atau duktus kistikus
Malformasi kongenital saluran empedu NOS
Q44.6 Penyakit kista hati
Penyakit fibrokista hati
Q44.7 Malformasi kongenital lain hati
Hati tambahan
Sindroma Alagille
Absen kongenital hati, hepatomegali kongenital
Malformasi kongenital hati NOS
Q45 Malformasi kongenital lain sistem pencernaan
81
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kecuali: hernia diafragmatika kongenital (Q79.0), hiatus hernia kongenital (Q40.1)
Q45.0 Agenesis, aplasia dan hypoplasia pankreas
Absen kongenital pankreas
Q45.1 Pankreas annularis[pankreas seperti cincin]
Q45.2 Kista kongenital pankreas
Q45.3 Malformasi kongenital lain pankreas and duktus pankreatikus
Pankreas tambahan
Malformasi kongenital pankreas atau duktus pankreatikus NOS
Kecuali: diabetes mellitus kongenital (E10.-) atau neonatus (P70.2)
penyakit fibrokista pankreas (E84.-)
Q45.8 Malformasi kongenital sistem pencernaan lainnya
Absen (komplit)(parsial) saluran pencernaan NOS
Duplikasi atau malposisi kongenital organ pencernaan NOS
Q45.9 Malformasi kongenital sistem pencernaan, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem pencernaan NOS
Malformasi kongenital organ-organ genital (Q50-Q56)
Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5); sindroma femininasi testis (E34.5)
sindroma yang terkait dengan anomali jumlah dan bentuk kromosom (Q90-Q99)
Q50 Malformasi kongenital ovarium, tuba fallopii dan ligamentum latum
Q50.0 Absen kongenital ovarium
Kecuali: sindroma Turner (Q96.-)
Q50.1 Developmental ovarian cyst [ kista ovarium masa perkembangan]
Q50.2 Torsi kongenital ovarium
Q50.3 Malformasi kongenital lain ovarium
Ovarium tambahan, ovarian streak (berbentuk khas),
Malformasi kongenital ovarium NOS
Q50.4 Kista embronik tuba fallopii
Kista fimbria
Q50.5 Kista embronik ligamentum latum
Kista epoophoron, kista parovarium, kista saluran Gartner
Q50.6 Malformasi kongenital lain tuba fallopii dan ligamentum latum
Absen, atresia atautambahan tuba fallopii dan ligamentum latum
Malformasi kongenital tuba fallopii dan ligamentum latum NOS
Q51 Malformasi kongenital uterus dan cervix
Q51.0 Agenesis dan aplasia uterus
Absen kongenital uterus
Q51.1 Uterus kembar dengan cervix dan vagina kembar
Q51.2 Uterus kembar lainnya
Uterus kembar NOS
Q51.3 Bicornate uterus – bercabang dua
Q51.4 Unicornate uterus – seperti bertanduk satu
Q51.5 Agenesis dan aplasia cervix
Absen kongenital cervix
Q51.6 Kista embrionik cervix
82
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q51.7 Fistula kongenital antara uterus dengan saluran pencernaan dan saluran urin
Q51.8 Malformasi kongenital lain uterus dan cervix:
Hipoplasia uterus dan cervix
Q51.9 Malformasi kongenital uterus dan cervix, tidak dijelaskan
Q52 Malformasi kongenital lain genitalia wanita
Q52.0 Absen kongenital vagina
Q52.1 Vagina kembar
Septate vagina [vagina berseptum]
Kecuali: vagina kembar dengan uterus dan cervix kembar (Q51.1)
Q52.2 Fistula rektovaginalis kongenital
Kecuali: kloaka (Q43.7)
Q52.3 Hymen imperforata
Q52.4 Malformasi kongenital vagina lainnya
Malformasi kongenital vagina NOS
Kista kongenital kanalis Nucki atau kista vagina embrionik
Q52.5 Fusi labia
Q52.6 Malformasi kongenital clitoris
Q52.7 Malformasi kongenital vulva lainnya
Absen kongenital, kista kongenital, atau malformasi kongenital NOS pada vulva
Q52.8 Malformasi kongenital genitalia wanita lainnya
Q52.9 Malformasi kongenital genitalia wanita, tidak dijelaskan
Q53 Undescended testicle
Q53.0 Testis ektopik
Testes ektopik unilateral atau bilateral
Q53.1 Undescended testicle, unilateral
Q53.2 Undescended testicle, bilateral
Q53.9 Undescended testicle, tidak dijelaskan
Cryptorchism NOS
Q54 Hypospadias [muara uretra di permukaan bawah penis]
Kecuali: epispadias (Q64.0) [muara uretra di permukaan atas penis]
Q54.0 Hipospadias, balanic [muara di glans penis bagian bawah]
Hipospadias: koronalis, glandularis
Q54.1 Hipospadias, penis
Q54.2 Hipospadias, penoskrotum[muara di bawah di dekat skrotum]
Q54.3 Hipospadias, perineum [muara di bawah di dekat perineum]
Q54.4 Congenital chordee [penis ereksi membengkok dan nyeri]
Q54.8 Hipospadias lain
Q54.9 Hipospadias, tidak dijelaskan
Q55 Malformasi kongenital lain organ genitalia pria
Kecuali: hidrokel kongenital (P83.5); hipospadias (Q54.-)
Q55.0 Absen dan aplasia testis
Monorkhism
Q55.1 Hipoplasia testis dan skrotum
Fusi testes
Q55.2 Malformasi kongenital testis dan skrotum lainnya
83
ICD 10 2nded Apikes Iris
Malformasi kongenital testis atau skrotum NOS
Poliorkhismus, testis retraktil, testis migrans
Q55.3 Atresia vas deferens
Q55.4 Malformasi kongenital lain vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, dan prostat
Malformasi kongenital NOS vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, dan prostat
Absen atau aplasia prostat atau spermatic cord
Q55.5 Absen and aplasia kongenital penis
Q55.6 Malformasi kongenital penis lainnya
Malformasi kongenital penis NOS
Kurvatura penis (lateral), hipoplasia penis
Q55.8 Malformasi kongenital organ genitalia pria lainnya
Q55.9 Malformasi kongenital organ genitalia pria, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital NOS organ genitalia pria
Q56 Indeterminate sex dan pseudohermafroditism
Kecuali: pseudohermafroditism dengan anomali kromosom yang dijelaskan (Q96-Q99)
pseudohermafroditism wanita, dengan kelainan korteks adrenal (E25.-)
pseudohermafroditism pria, dengan resistensi androgen (E34.5)
Q56.0 Hermafroditism, n.e.c [memiliki ciri-ciri pria dan wanita]
Ovotestis
Q56.1 Pseudohermafhroditism pria, n.e.c
Pseudohermafroditism pria NOS
Q56.2 Pseudohermafroditism wanita, n.e.c
Pseudohermafroditism wanita NOS
Q56.3 Pseudohermafroditism, tidak dijelaskan
Q56.4 Indeterminate sex, tidak dijelaskan
Ambiguous genitalia
Malformasi kongenital sistem perkemihan (Q60-Q64)
Q60 Agenesis ginjal dan defek reduksi ginjal lainnya
Termasuk: atrofi kongenital atau infantil ginjal
absen kongenital ginjal
Q60.0 Agenesis ginjal, unilateral
Q60.1 Agenesis ginjal, bilateral
Q60.2 Agenesis ginjal, tidak dijelaskan
Q60.3 Hipoplasia ginjal, unilateral
Q60.4 Hipoplasia ginjal, bilateral
Q60.5 Hipoplasia ginjal, tidak dijelaskan
Q60.6 Potter's syndrome [kedua ginjal absen]
Q61 Cystic kidney disease
Kecuali: kista ginjal didapat (N28.1), sindroma Potter (Q60.6)
Q61.0 Kista tunggal kongenital ginjal
Kista ginjal (kongenital) (tunggal)
Q61.1 Ginjal polikista, jenis infantil
Q61.2 Ginjal polikista, jenis dewasa
Q61.3 Ginjal polikista, tidak dijelaskan
84
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q61.4 Displasia ginjal
Q61.5 Medullary cystic kidney [kista medulla ginjal]
Sponge kidney NOS
Q61.8 Penyakit kista ginjal lainnya
Ginjal fibrokista, degenerasi atau penyakit ginjal fibrokista
Q61.9 Penyakit kista ginjal, tidak dijelaskan
Sindroma Meckel-Gruber
Q62 Cacad obstruktif kongenital pelvis ginjal dan malformasi kongenital ureter
Q62.0 Hidronefrosis kongenital
Q62.1 Atresia dan stenosis ureter
Oklusi kongenital ureter, ureteropelvic junction dan muara ureterovesikalis
Impervious ureter [ureter tak bisa dilalui cairan]
Q62.2 Megaloureter kongenital
Dilatasi kongenital ureter
Q62.3 Cacad obstruktif pelvis ginjal dan ureter lainnya
Ureterokel kongenital
Q62.4 Agenesis ureter
Ureter absen
Q62.5 Ureter kembar
Ureter tambahan atau kembar
Q62.6 Malposisi ureter
Ureter atau muara ureter deviasi, bergeser, ektopik, kelainan implantasi
Q62.7 Reflux kongenital vesiko-uretero-renal
Q62.8 Malformasi kongenital ureter lainnya
Anomali ureter NOS
Q63 Malformasi kongenital lain ginjal
Kecuali: sindroma nefrotik kongenital (N04.-)
Q63.0 Accessory kidney [ginjal tambahan]
Q63.1 Lobulated, fused and horseshoe kidney – [berlobus, menyatu, ‘sepatu kuda’]
Q63.2 Ectopic kidney
Ginjal salah letak kongenital, malrotasi ginjal
Q63.3 Ginjal hyperplastik dan raksasa
Q63.8 Malformasi kongenital ginjal lainnya
Batu ginjal kongenital
Q63.9 Malformasi kongenital ginjal, tidak dijelaskan
Q64 Malformasi kongenital lain sistem perkemihan
Q64.0 Epispadias [muara uretra di permukaan atas penis]
Kecuali: hypospadias (Q54.-)
Q64.1 Exstrophy kandung kemih
Ektopia vesikae; extroversi kandung kemih
Q64.2 Congenital posterior urethral valves [katup uretra posterior kongenital]
Q64.3 Atresia dan stenosis urethra dan leher bladder lainnya
Obstruksi kongenital leher bladder
Striktura kongenital urethra, meatus urinarius, dan orifisium vesikourethrae
Impervious urethra [urethra tak bisa dilewati cairan]
Q64.4 Malformasi urachus
85
ICD 10 2nded Apikes Iris
Kista urachus, urachus paten, prolaps urachus
Q64.5 Absen kongenital bladder dan urethra
Q64.6 Divertikulum kongenital bladder
Q64.7 Malformasi kongenital lain bladder dan urethra
Bladder dan urethra tambahan
Urethra atau meatus urinarius kembar
Hernia kongenital bladder
Malformasi kongenital bladder atau urethra NOS
Prolaps kongenital bladder (mukosa), urethra, dan meatus urinarius
Fistula kongenital urethrorektum
Q64.8 Malformasi kongenital sistem perkemihan lainnya
Q64.9 Malformasi kongenital sistem perkemihan, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas kongenital sistem perkemihan NOS
Malformasi dan deformasi kongenital muskuloskeleton (Q65-Q79)
Q65 Deformitas kongenital panggul
[dislokasi = terlepas dari sendi; subluksasio = dislokasi parsial]
Kecuali: clicking hip (R29.4)
Q65.0 Dislokasi kongenital panggul, unilateral
Q65.1 Dislokasi kongenital panggul, bilateral
Q65.2 Dislokasi kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q65.3 Subluksasio kongenital panggul, unilateral
Q65.4 Subluksasio kongenital panggul, bilateral
Q65.5 Subluksasio kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q65.6 Unstable hip
Dislocatable or subluxatable hip [mudah dislokasi atau subluksasi]
Q65.8 Deformitas kongenital panggul lainnya
Anteversi leher femur, displasia kongenital acetabulum
Koxa valga kongenital [koksa saling mendekat, kaki jadi menjauhi sumbu tubuh]
Koxa vara kongenital [koksa saling menjauh, kaki jadi mendekati sumbu tubuh]
Q65.9 Deformitas kongenital panggul, tidak dijelaskan
Q66 Congenital deformities of feet
Kecuali: cacad reduksi kaki (Q72.-), deformitas (didapat) valgus (M21.0) atau varus (M21.1)
Q66.0 Talipes equinovarus [berjalan di jari, kaki bengkok permanen ke depan]
Q66.1 Talipes calcaneovarus [berjalan pada tumit, kaki bengkok ke atas]
Q66.2 Metatarsus varus [kaki menghadap ke dalam]
Q66.3 Deformitas varus kongenital kaki lainnya
Hallux varus, kongenital [ibu jari kaki membengkok ke garis tengah]
Q66.4 Talipes calcaneovalgus [kaki menghadap ke luar, berjalan pada tumit]
Q66.5 Pes planus kongenital [kaki datar]
Flat foot kongenital, rigid, atau spastic (eversi)
Q66.6 Deformitas valgus kongenital kaki lainnya
Metatarsus valgus [kaki menghadap ke luar]
Q66.7 Pes cavus – [kaki sangat cekung, (claw foot)]
Q66.8 Deformitas kongenital kaki lainnya
Talipes NOS, talipes asimetris (talipes = tak bisa berjalan pada telapak kaki):
Clubfoot NOS, hammer toe kongenital [jari seperti palu]
86
ICD 10 2nded Apikes Iris
Koalisi tarsus, talus vertikal
Q66.9 Deformitas kongenital kaki, tidak dijelaskan
Q67 Deformitas muskuloskeleton kongenital pada kepala, muka, spina dan dada
Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.-
Potter's syndrome (Q60.6) – bilateral renal agenesis
Q67.0 Facial asymmetry [muka tidak simetris]
Q67.1 Compression facies [muka seperti terjepit]
Q67.2 Dolichocephaly [kepala lebih lonjong daripada normal]
Q67.3 Plagiocephaly [bentuk kepala kacau (‘distorted’)]
Q67.4 Deformitas kongenital tengkorak, muka dan rahang lainnya
Depresi [cekungan] pada tengkorak
Deviasi kongenital septum nasalis,
Squash or bent nose, congenital [hidung tergencet atau bengkok kongenital]
Atrofi atau hipertrofi hemifasial (separo muka)
Kecuali: dentofasial anomalies [Termasuk maloklusi] (K07.-)
syphilitic saddle nose (A50.5)
Q67.5 Deformitas kongenital tulang punggung
Skoliosis kongenital: postural atau NOS
Kecuali: skoliosis idopatik infantil (M41.0 )
skoliosis akibat malformasi kongenital tulang (Q76.3)
Q67.6 Pectus excavatum
Congenital funnel chest (dada seperti cerocok)
Q67.7 Pectus carinatum
Congenital pigeon chest (dada seperti merpati)
Q67.8 Deformaitas kongenital dada lainnya
Deformitas kongenital dinding dada NOS
Q68 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya
Kecuali: cacad reduksi anggota (Q71-Q73)
Q68.0 Deformitas kongenital m. sternocleidomastoideus
Torticollis (sternomastoid) kongenital –kepala tertarik ke satu sisi
Kontraktur (m.) sternocleidomastoid, tumor (kongenital) sternomastoid
Q68.1 Deformitas kongenital tangan
Congenital clubfinger – jari seperti gada
Spade-like hand (congenital) – tangan seperti ‘spade’
Q68.2 Deformitas kongenital lutut
Dislokasi kongenital lutut, genu recurvatum kongenital:
Q68.3 Congenital bowing pada femur [femur seperti busur]
Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8)
Q68.4 Congenital bowing pada tibia dan fibula
Q68.5 Bengkok kongenital tulang panjang tungkai, tidak dijelaskan
Q68.8 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya
Deformitas kongenital klavikula, siku, lengan bawah, dan skapula
Dislokasi kongenital siku dan bahu
Q69 Polidaktili
Q69.0 Accessory finger(s) – jari tangan tambahan
Q69.1 Accessory thumb(s) – ibu jari tangan tambahan
87
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q69.2 Accessory toe(s) [jari kaki tambahan]
Accessory hallux [ibu jari kaki tambahan]
Q69.9 Polidaktili, tidak dijelaskan
Supernumerary digit(s) NOS [jari banyak]
Q70 Sindactili
Q70.0 Fused fingers [jari bersatu]
Sindaktili kompleks jari tangan dengan sinostosis
Q70.1 Webbed fingers [jari seperti jaring]
Sindakctili simpleks jari tangan tanpa sinostosis
Q70.2 Fused toes [jari kaki bersatu]
Sindaktili kompleks jari kaki dengan sinostosis
Q70.3 Webbed toes [jari kaki seperti jaring]
Sindaktili simpleks jari kaki tanpa sinostosis
Q70.4 Polisindaktili
Q70.9 Sindaktili, tidak dijelaskan
Symphalangy NOS
Q71 Cacad reduksi anggota atas
Q71.0 Absen kongenital komplit anggota (-anggota) atas
Q71.1 Absen kongenital lengan atas dan bawah, tangan ada [INGAT: DAN = DAN/ATAU]
Q71.2 Absen kongenital lengan bawah dan tangan keduanya
Q71.3 Absen kongenital tangan dan jari (-jari)
Q71.4 Cacad reduksi longitudinal radius
Clubhand (congenital), radial clubhand
Q71.5 Cacad reduksi longitudinal ulna
Q71.6 Lobster-claw hand
Q71.8 Cacad reduksi lain anggota (-anggota) atas
Pemendekan kongenital anggota (-anggota) atas
Q71.9 Cacad reduksi lain anggota atas, tidak dijelaskan
Q72 Cacad reduksi anggota bawah
Q72.0 Absen kongenital komplit anggota (-anggota) bawah
Q72.1 Absen kongenital paha dan tungkai bawah, kaki ada
Q72.2 Absen kongenital tungkai bawah dan kaki keduanya
Q72.3 Absen kongenital kaki dan jari (-jari) kaki
Q72.4 Cacad reduksi longitudinal femur
Defisiensi fokal femur proksimal
Q72.5 Cacad reduksi longitudinal tibia
Q72.6 Cacad reduksi longitudinal fibula
Q72.7 Split foot [kaki belah]
Q72.8 Cacad reduksi lain anggota (-anggota) bawah
Pemendekan kongenital anggota (-anggota) bawah
Q72.9 Cacad reduksi lain anggota bawah, tidak dijelaskan
Q73 Cacad reduksi pada anggota yang tidak dijelaskan
Q73.0 Absen kongenital anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan
Amelia NOS [absen kongenital anggota, atau anggota sangat pendek]
88
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q73.1 Phocomelia, anggota tidak dijelaskan limb(s)
Phocomelia NOS [anggota proksimal tidak berkembang, tangan atau kaki melekat ke badan; proksimal absen atau kurang berkembang, distal normal]
Q73.8 Cacad reduksi lain pada anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan
Cacad reduksi longitudinal pada anggota yang tidak dijelaskan
Ectromelia anggota NOS (absen satu anggota atau lebih)
Hemimelia anggota NOS (lengan dan tungkai sangat pendek)
Cacad reduksi anggota NOS
Q74 Malformasi kongenital anggota lainnya
Kecuali: polidaktili (Q69.-), sindaktili (Q70.-), cacad reduksi anggota (Q71-Q73)
Q74.0 Malformasi kongenital anggota atas lainnya, Termasuk gelang bahu
Disostosis kleidocranialis, pseudarthrosis kongenital klavikula
Sinostosis radioulnaris, tulang karpal tambahan
Makrodaktilia (fingers), triphalangeal thumb [ibu jari dengan tiga phalanks]
Deformitas Madelung, deformitas Sprengel
Q74.1 Malformasi kongenital lutut
Absen kongenital patella, patella rudimenter
Dislokasi kongenital patella
Genu valgum kongenital, genu varum kongenital
Kecuali: dislokasi kongenital lutut (Q68.2),
genu recurvatum kongenital (Q68.2)
nail patella syndrome (Q87.2)
Q74.2 Malformasi kongenital anggota bawah lainnya), Termasuk lingkaran panggul
Fusi kongenital sendi sacroiliaca
Malformasi kongenital (sendi) tumit dan sakroiliaka
Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8)
Q74.3 Arthrogryposis multiplex congenita [sendi terfiksir dalam fleksi (kontraktur)]
Q74.8 Malformasi kongenital anggota lainnya
Q74.9 Malformasi kongenital anggota, tidak dijelaskan
Anomali kongenital anggota NOS
Q75 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya
Kecuali: anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi] (K07.-)
cacad tengkorak yang terkait dengan anomali kongenital otak seperti
anensefali (Q00.0), ensefalokel (Q01.-),
mikrosefali (Q02), hidrosefalus (Q03.-)
malformasi kongenital muka NOS (Q18.-)
deformitas muskuloskeleton kepala dan muka (Q67.0-Q67.4)
sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.-
Q75.0 Kraniosinostosis
Fusi tidak sempurna tengkorak
Akrosefali, trigonosefali, oxysefali,
Q75.1 Disostosis kraniofasialis
Penyakit Crouzon
Q75.2 Hypertelorism [jarak orbita jauh, akibat pertumbuhan berlebihan]
Q75.3 Makrosefali
Q75.4 Disostosis mandibulofasialis
89
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q75.5 Disostosis okulomandibularis
Q75.8 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya
Absen kongenital tulang tengkorak
Deformitas kongenital dahi, platybasia [lesi basis meningen oksipitalis]
Q75.9 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka, tidak dijelaskan
Anomali kongenital: tulang muka NOS, tulang tengkorak NOS
Q76 Malformasi kongenital spina dan tulang rongga dada
Kecuali: deformitas kongenital muskuloskeleton spina dan dada (Q67.5-Q67.8)
Q76.0 Spina bifida occulta – [tersembunyi]
Kecuali: meningokel (spinal) (Q05), spina bifida (aperta)(cystica) (Q05.-)
Q76.1 Klippel-Feil syndrome
Sindroma fusi vertebra servikalis
Q76.2 Spondilolisthesis kongenital
Spondilolisis kongenital
Kecuali: spondilolisis (acquired) (M43.0),
spondilolisthesis (acquired) (M43.1)
Q76.3 Skoliosis kongenital akibat malformasi kongenital tulang
Fusi hemivertebra atau kegagalan segmentasi dengan skoliosis
Q76.4 Malformasi kongenital spina lainnya, tidak terkait dengan skoliosis
Kelainan yang tidak dijelaskan atau tidak terrkait dengan skoliosis pada:
absen kongenital vertebra, fusi kongenital spina
kyphosis kongenital, lordosis kongenital
malformasi kongenital (sendi) (regio) lumbosakral
hemivertebra, malformasi vertebra, platispondylisis, supernumerary vertebra
Q76.5 Cervical rib
Iga berlebih pada regio cervicalis
Q76.6 Malformasi kongenital iga lainnya
Iga tambahan, absen kongenital iga, fusi kongenital iga
Malformasi kongenital iga NOS
Kecuali: short rib syndrome (Q77.2)
Q76.7 Malformasi kongenital sternum
Absen kongenital sternum, sternum bifidum
Q76.8 Malformasi kongenital lain tulang rongga dada
Q76.9 Malformasi kongenital tulang rongga dada, tidak dijelaskan
Q77 Osteochondrodysplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra
Kecuali: mucopolysaccharidosis (E76.0-E76.3)
Q77.0 Akhondrogenesis [anggota sangat pendek]
Hipokhondrogenesis [ossifikasi vertebra dan pelvis terlambat]
Q77.1 Thanatophoric short stature [vertebra seperti H, femur seperti telepon]
Q77.2 Short rib syndrome
Asphyxiating thoracic dysplasia [Jeune] [toraks atas sangat sempit]
Q77.3 Khondrodisplasia punktata [pemendekan anggota proksimal]
Q77.4 Achondroplasia [dahi menonjol, saddle nose, lordosis lumbal, bowlegs]
Hipokhondroplasia [agak ringan]
Q77.5 Diastrophic dysplasia [cebol, ibu jari pendek, talipes equinovarus terfiksir]
Q77.6 Displasi khondroektodermal
Ellis-van Creveld syndrome [pemendekan anggota distal]
90
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q77.7 Spondyloepiphyseal dysplasia – kyphoskoliosis, muka datar. myopia
Q77.8 Osteokhondrodisplasia lain dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra
Q77.9 Osteokhondrodisplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra, tidak dijelaskan
Q78 Osteokhondrodisplasia lainnya
Q78.0 Osteogenesis imperfecta [pembentukan tulang tidak sempurna]
Fragilitas ossium, osteopsathyrosis
Q78.1 Displasia fibrosa poliostotik
Sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg)
Q78.2 Osteopetrosis
Sindroma Albers-Schönberg
Q78.3 Progressive diaphyseal dysplasia [displasia diafisis progresif]
Sindroma Camurati-Engelmann
Q78.4 Enkhondromatosis
Sindroma Maffucci, penyakit Ollier
Q78.5 Metaphyseal dysplasia
Sindroma Pyle
Q78.6 Multiple congenital exostoses
Diaphyseal aclasis
Q78.8 Osteokhondrodisplasia lainnya
Osteopoikilosis
Q78.9 Osteokhondrodisplasia, tidak dijelaskan
Khondrodistrofi NOS, osteodistrofi NOS
Q79 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, not elsewhere classified
Kecuali: tortikollis (sternomastoid) kongenital (Q68.0)
Q79.0 Hernia diafragmatika kongenital
Kecuali: hiatus hernia kongenital (Q40.1)
Q79.1 Malformasi kongenital diafragma lainnya
Absen diafragma, eventrasi diafragma,
Malformasi kongenital diafragma NOS
Q79.2 Exomphalos
Omphalocele
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.3 Gastroskhisis [lambung belah]
Q79.4 Prune belly syndrome [lapisan otot abdomen absen]
Q79.5 Malformasi kongenital dinding abdomen lainnya
Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-)
Q79.6 Sindrome Ehlers-Danlos [kelainan jaringan ikat, semua jaringan melemah]
Q79.8 Malformasi kongenital lain sistem muskuloskeleton
Absen otot atau tendon, amyotrophia congenita
Pemendekan tendon kongenital, band konstriksi kongenital
Otot tambahan (aksesoris),
Sindroma Poland [kelainan ukuran dan bentuk tangan kongenital]
Q79.9 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, tidak dijelaskan
Anomali atau deformitas NOS sistem muskuloskeleton kongenital
91
ICD 10 2nded Apikes Iris
Malformasi kongenital lainnya (Q80-Q89)
Q80 Congenital ichthyosis
[ichthyosis: kulit kering bersisik]
Kecuali: penyakit Refsum (G60.1)
Q80.0 Ichthyosis vulgaris
Q80.1 X-linked ichthyosis
Q80.2 Lamellar ichthyosis
Collodion baby
Q80.3 Congenital bullous ichthyosiform erythroderma
Q80.4 Harlequin fetus [Harlequin ichthyosis]
Q80.8 Ichthyosis kongenital lainnya
Q80.9 Ichthyosis kongenital, tidak dijelaskan
Q81 Epidermolysis bullosa
Q81.0 Epidermolysis bullosa simplex
Kecuali: Cockayne's syndrome (Q87.1)
Q81.1 Epidermolysis bullosa letalis
Sindroma Herlitz
Q81.2 Epidermolysis bullosa dystrophica
Q81.8 Epidermolysis bullosa lainnya
Q81.9 Epidermolysis bullosa, tidak dijelaskan
Q82 Malformasi kongenital kulit lainnya
Kecuali: congenital erythropoietic porphyria (E80.0)
acrodermatitis enteropathica (E83.2)
pilonidal cyst or sinus (L05.-)
Sturge-Weber(-Dimitri) syndrome (Q85.8)
Q82.0 Hereditary lymphoedema
Q82.1 Xeroderma pigmentosum
Q82.2 Mastocytosis
Urticaria pigmentosa
Kecuali: malignant mastocytosis (C96.2)
Q82.3 Incontinentia pigmenti [pigment tidak merata]
Q82.4 Ectodermal dysplasia (anhidrotic)
Kecuali: Ellis-van Creveld syndrome (Q77.6)
Q82.5 Naevus non-neoplastik kongenital
Birthmark NOS [tanda lahir]
Naevus: flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrukosa
Naevus vascular NOS
Kecuali: café au lait spots (L81.3), lentigo (L81.4)
naevus: NOS (D22.-), melanocytic (D22.-), pigmented (D22.-)
naevus: araneus (I78.1), spider (I78.1), stellar (I78.1)
Q82.8 Malformasi kongenital kulit lainnya
Garis tangan abnormal, tonjolan aksesoris kulit, anomali dermatografia
Keratosis palmaris et plantaris yang diwariskan, cutis laxa (hyperelastica)
Benign familial pemphigus [Hailey-Hailey]
Keratosis follicularis [Darier-White]
Kecuali: sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6)
92
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q82.9 Malformasi kongenital kulit, tidak dijelaskan
Q83 Malformasi kongenital mammae
Kecuali: absen m. pectoralis (Q79.8)
Q83.0 Absen kongenital mammae dengan absen papilla mammae
Q83.1 Mammae tambahan
Supernumerary breast
Q83.2 Absent papilla mammae
Q83.3 Papilla mammae tambahan
Supernumerary nipple
Q83.8 Malformasi kongenital mammae lainnya
Hipoplasia mammae
Q83.9 Malformasi kongenital mammae, tidak dijelaskan
Q84 Malformasi kongenital lain integumen
Q84.0 Alopesia kongenital
Atrikhosis kongenital
Q84.1 Kekacauan morfologis rambut kongenital, n.e.c.
Rambut berbutir (beaded hair), monilethrix, pili annulati
Kecuali: Menkes' kinky hair syndrome (E83.0)
Q84.2 Malformasi kongenital lain rambut
Hipertrichosis kongenital, lanugo persisten
Malformasi kongenital rambut NOS
Q84.3 Anonikhia – kuku absen
Kecuali: nail patella syndrome (Q87.2)
Q84.4 Leukonikhia kongenital – kuku putih
Q84.5 Enlarged and hypertrophic nails – kuku besar dan hipertrofi
Onikhauxis kongenital, pakhionikhia
Q84.6 Malformasi kongenital kuku lainnya
Clubnail, koilonychia (retak dan cekung),
Malformasi kongenital kuku NOS
Q84.8 Malformasi kongenital integumen lain yang dijelaskan
Aplasia kutis kongenita
Q84.9 Malformasi kongenital integumen, tidak dijelaskan
Anomaly atau deformitas kongenital integumen NOS
Q85 Phakomatoses, not elsewhere classified – bercak-bercak kulit
Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)
familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1)
Q85.0 Neurofibromatosis (nonmalignant)
Penyakit Von Recklinghausen [neurofibroma dengan bintik coklat pucat]
Q85.1 Tuberous sclerosis
Penyakit Bourneville, epiloia
Q85.8 Phakomatoses lainnya, n.e.c.
Sindroma: Peutz-Jeghers – bintik melanin hitam kecoklatan, dengan poliposis GI tract
Sturge-Weber(-Dimitri) – lesi merah, pink atau ungu di daerah trigeminus
von Hippel-Lindau – kista berupa tumor jinak yang isinya organ apa saja
Kecuali: Meckel-Gruber syndrome (Q61.9)
Q85.9 Phakomatosis, tidak dijelaskan;
93
ICD 10 2nded Apikes Iris
Hamartosis NOS
Q86 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui, n.e.c.
Kecuali: hipotiroidism yang terkait dengan defisiensi iodin (E00-E02)
efek nonteratogenik zat yang masuk melalui plasenta atau ASI (P04.-)
Q86.0 Fetal alcohol syndrome (dysmorphic)
Q86.1 Fetal hydantoin syndrome
Meadow's syndrome
Q86.2 Dismorfisme akibat warfarin
Q86.8 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui lainnya
Q87 Sindroma malformasi kongenital lain yang mengganggu berbagai sistem
Q87.0 Sindroma malformasi kongenital yang terutama mengganggu bentuk muka
Akroefalopolisindaktili, akroefalosindaktili [Apert]
Sindroma kriptoftalmos, cyclopia, whistling face [wajah bersiul]
Sindroma: oro-facial-digital,
Sindroma: Goldenhar, Moebius, Robin, Treacher Collins
Q87.1 Sindroma malformasi kongenital yang terutama berhubungan dengan tubuh pendek
Sindroma: Aarskog, Cockayne, De Lange, Dubowitz, Noonan, Prader-Willi,
Sindroma: Robinow-Silverman-Smith, Russell-Silver, Seckel, Smith-Lemli-Opitz
Kecuali: sindroma Ellis-van Creveld (Q77.6)
Q87.2 Sindroma malformasi kongenital yangterutama mengenai anggota
Sindroma: nail patella, sirenomelia
Sindroma: Holt-Oram, Klippel-Trénaunay-Weber, Rubinstein-Taybi
Sindroma: Trombositopenia dengan Absent Radius [TAR]
Sindroma VATER (cacad Vertebra, Anus imperforata, fistula TrakheoEsophagus, dan displasia Radius and Renal)
Q87.3 Sindroma malformasi kongenital yang mencakup pertumbuhan awal berlebihan
Sindroma: Beckwith-Wiedemann, Sotos, Weaver
Q87.4 Sindroma Marfan
Q87.5 Sindroma malformasi kongenital dengan perubahan lain pada tulang lainnya
Q87.8 Sindroma malformasi kongenital lain yang dijelaskan, n.e.c.
Sindroma: Alport, Laurence-Moon(-Bardet)-Biedl, Zellweger
Q89 Malformasi kongenital lain, n.e.c.
Q89.0 Malformasi kongenital limpa
Asplenia (kongenital),
Splenomegaly kongenital
Kecuali: isomerisme atrial appendages (dengan asplenia atau polysplenia) (Q20.6)
Q89.1 Malformasi kongenital kelenjar adrenal
Kecuali: hiperplasia kongenital adrenal (E25.0)
Q89.2 Malformasi kongenital kelenjar endokrin lain
Malformasi kongenital kelenjar parathyroid atau thyroid
Duktus thyroglossus persisten; kista thyroglossus
Q89.3 Situs inversus
Dextrocardia dengan situs inversus
Mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus
Situs inversus: abdominalis, thoracis
Situs transversus: abdominalis, thoracis
94
ICD 10 2nded Apikes Iris
Transposisi visera: abdomen, thoraks
Kecuali: dextrocardia NOS (Q24.0)
Q89.4 Conjoined twins – kembar siam
Kraniopagus, disefali, double monster, pigopagus, torakopagus
Q89.7 Malformasi kongenital ganda, n.e.c.
Monster NOS
Anomali atau deformitas kongenital ganda NOS
Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang mengganggu banyak sistem (Q87.-)
Q89.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan
Q89.9 Malformasi kongenital, tidak dijelaskan
Anomali kongenital NOS, deformitas kongenital NOS
Kelainan kromosom, not elsewhere classified (Q90-Q99)
Q90 Sindroma Down
Q90.0 Trisomi 21, nondisjunction meiosis
Q90.1 Trisomi 21, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q90.2 Trisomi 21, translokasi
Q90.9 c Down, tidak dijelaskan
Trisomi 21 NOS [pada posisi 21 terdapat 3 kromosom, bukan sepasang]
Q91 Sindroma Edwards and Sindroma Patau
Q91.0 Trisomi 18, nondisjunction meiosis
Q91.1 Trisomi 18, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q91.2 Trisomi 18, translokasi
Q91.3 Sindroma Edwards, tidak dijelaskan
Q91.4 Trisomi 13, nondisjunction meiosis
Q91.5 Trisomi 13, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q91.6 Trisomi 13, translokasi
Q91.7 Sindroma Patau, tidak dijelaskan
Q92 Trisomi dand trisomi parsial pada autosome, not elsewhere classified
Termasuk: translokasi dan insersi yang tidak berimbang
Kecuali: trisomi kromosom 13, 18, 21 (Q90-Q91)
Q92.0 Trisomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
Q92.1 Trisomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q92.2 Trisomi parsial mayor
Duplikasi whole arm atau lebih.
Q92.3 Trisomi parsial minor
Duplikasi kurang dari whole arm
Q92.4 Duplikasi hanya terlihat pada prometafase
Q92.5 Duplikasi dengan complex rearrangements lainnya
Q92.6 Kromosom extra marker
Q92.7 Triploidi dan poliploidi [sel atau organ dengan kromosom 3N atau lebih]
Q92.8 Trisomi dan trisomi parsial lain pada autosome yang dijelaskan
Q92.9 Trisomi dan trisomi parsial pada autosom, tidak dijelaskan
Q93 Monosomi dan penghapusan dari autosom, n.e.c.
Q93.0 Monosomi whole chromosome, nondisjunction meiosis
95
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q93.1 Monosomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis)
Q93.2 Kromosome diganti dengan ring or disentrik
Q93.3 Penghapusan short arm of chromosome 4
Sindroma Wolff-Hirschorn
Q93.4 Penghapusan of short arm of chromosome 5
Cri-du-chat syndrome
Q93.5 Penghapusan lain dari bagian chromosome
Q93.6 Penghapusan hanya terlihat pada prometafase
Q93.7 Penghapusan dengan complex rearrangements lainnya
Q93.8 Penghapusan dari autosom lainnya
Q93.9 Penghapusan dari autosom, tidak dijelaskan
Q95 Balanced rearrangements dan structural markers, n.e.c.
Termasuk: Translokasi dan insersi timbal balik berimbang dan Robertson
Q95.0 Translokasi dan insersi berimbang pada individu normal
Q95.1 Inversi kromosom pada individu normal
Q95.2 Balanced autosomal rearrangement pada individu abnormal
Q95.3 Balanced sex/autosomal rearrangement pada individu abnormal
Q95.4 Individu dengan marker heterokromatin
Q95.5 Individu dengan autosomal fragile site
Q95.8 Balanced rearrangements dan structural markers lainnya
Q95.9 Balanced rearrangement dan structural marker, tidak dijelaskan
Q96 Turner's syndrome
[Perkembangan seksual wanita terhalang, ovarium tidak berkembang]
Kecuali: sindroma Noonan (Q87.1)
Q96.0 Karyotype 45,X
Q96.1 Karyotype 46,X iso (Xq)
Q96.2 Karyotype 46,X dengan kromosom sex abnormal, Kecuali iso (Xq)
Q96.3 Mosaicism, 45,X/46,XX or XY
Q96.4 Mosaicism, 45,X/baris sel lain dengan kromoom sex abnormal
Q96.8 Varian lain sindroma Turner
Q96.9 Sindroma Turner, tidak dijelaskan
Q97 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe wanita, n.e.c.
Kecuali: Sindroma Turner (Q96.-)
Q97.0 Karyotype 47,XXX
Q97.1 Female dengan lebih dari 3 chromosomes X
Q97.2 Mosaicism, barisan dengan berbagai jumlah chromosomes X
Q97.3 Female dengan karitipe 46,XY
Q97.8 Kelainan kromosom sex lainnya yang dijelaskan, fenotipe wanita,
Q97.9 Kelainan kromosom sex, fenotipe wanita, tidak dijelaskan
Q98 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe pria, n.e.c.
[Sindroma Klinefelter: pria dengan kromosom X ektra, steril, berciri wanita]
Q98.0 Sindroma Klinefelter kariotipe 47,XXY
Q98.1 Sindroma Klinefelter, pria dengan lebih dari 2 kromosom X
Q98.2 Sindroma Klinefelter, pria dengan kariotipe 46,XX
Q98.3 Pria dengan kariotipe 46,XX lainnya
96
ICD 10 2nded Apikes Iris
Q98.4 Sindroma Klinefelter, tidak dijelaskan
Q98.5 Kariotipe 47,XYY
Q98.6 Pria dengan kromosom sex berstruktur abnormal
Q98.7 Pria dengan mosaicism kromosom sex
Q98.8 Kelainan kromosom sex lain yang dijelaskan, male phenotype
Q98.9 Kelainan kromosom sex, male phenotype, tidak dijelaskan
Q99 Kelainan kromosom lain, n.e.c.
Q99.0 Chimera 46,XX/46,XY
Chimera 46,XX/46,XY true hermaphrodite
Q99.1 46,XX true hermaphrodite
46,XX dengan streak gonads
46,XY dengan streak gonads
Disgenesis gonad murni
Q99.2 Fragile X chromosome
Sindroma fragilitas X
Q99.8 Kelainan kromosom lain yang dijelaskan
Q99.9 Kelainan kromosom, tidak dijelaskan
97
CHAPTER XVI. GEJALA, TANDA, DAN HASIL ABNORMAL KLINIS DAN LABORATORIUM, NOT ELSEWHERE CLASSIFIED (R00-R99)
Kondisi dan tanda atau gejala yang termasuk dalam kategori R00-R99 terdiri dari:
a. kasus yang tidak bisa diberi diagnosis yang lebih spesifik walau pun semua fakta yang berhubungan dengan kasus ini diperiksa,
b. tanda atau gejala yang ditemukan pada encounter awal ternyata bersifat sementara dan penyebabnya tidak bisa ditentukan,
c. diagnosis sementara pada pasien yang tidak kembali untuk pemeriksaan atau asuhan lebih lanjut,d. kasus yang dirujuk ke tempat lain sebelum diagnosis ditegakkan,e. kasus yang karena suatu alasan tidak bisa diberi diagnosis yang lebih tepat,f. gejala tertentu, dengan informasi tambahan tersedia, yang merupakan masalah penting tersendiri
dalam asuhan medis
Kecuali: penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)
Blok-blok dalam bab ini adalah sebagai berikut:
R00-R09 Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan
R10-R19 Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen
R20-R23 Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis
R25-R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeleton
R30-R39 Tanda dan gejala pada sistem perkemihan
R40-R46 Tanda dan gejala pada kognisi, persepsi, emosi dan tingkah laku
R47-R49 Tanda dan gejala pada bicara dan suara
R50-R69 Tanda dan gejala umum
R70-R79 Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis
R80-R82 Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis
R83-R89 Hasil abnormal pada pemeriksaan cairan tubuh, zat dan jaringan, tanpa diagnosis
R90-R94 Hasil abnormal pada citra diagnostik dan pemeriksaan fungsi, tanpa diagnosis
R95-R99 Penyebab kematian yang tidak jelas dan tidak diketahui
Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan (R00-R09)
R00 Kelainan denyut jantung
Kecuali: kelainan yang dimulai pada masa perinatal (P29.1)
aritmia yang dijelaskan (I47-I49)
R00.0 Tachycardia [denyut jantung cepat], tidak dijelaskan
Tachycardia: sinoauricular NOS, sinus (sinusal) NOS
R00.1 Bradycardia [denyut jantung lambat], tidak dijelaskan
Bradycardia: sinoatrial, sinus, vagal
R00.2 Palpitasi
Sadar akan denyut jantungt
R00.8 Kelainan denyut jantung lain dan tidak dijelaskan
R01 Bising jantung (cardiac murmurs) dan suara jantung lainnya
Kecuali: yang dimulai pada masa perinatal (P29.8)
R01.0 Bising jantung ringan dan tidak berbahaya
Bising jantung fungsional
R01.1 Bising jantung, tidak dijelaskan
Cardiac bruit NOS
R01.2 Suara jantung lainnya
Cardiac dullness [pekak jantung] meningkat atau menurun; friksi prekordial
R02 Gangrene, not elsewhere classified
Kecuali: gas gangrene (A48.0), pyoderma gangrenosum (L88)
gangrene pada: situs tertentu yang dijelaskan - see Alphabetical Index
gangrene pada: diabetes mellitus (E10-E14 dengan karakter keempat .5)
gangrene pada: aterosklerosis (I70.2),. penyakit pembuluh darah perifer lain (I73.-)
R03 Pembacaan tekanan darah abnormal, tanpa diagnosis
R03.0 Tekanan darah terbaca meningkat, tanpa diagnosis hipertensi
Note: kategori ini untuk episode peningkatan tekanan darah pada pasien tanpa diagnosis resmi hipertensi, atau sebagai penemuan insidentil terpisah.
R03.1 Tekanan darah terbaca rendah yang tidak spesifik
Kecuali: hipotensi (I95.-), hipotensi neurogenik orthostatik (G90.3)
sindroma hipotensi maternal (O26.5)
R04 Perdarahan dari saluran pernafasan
R04.0 Epistaxis
Perdarahan dari hidung, mimisan
R04.1 Perdarahan dari tenggorokan
Kecuali: haemoptysis (R04.2)
R04.2 Haemoptysis
Sputum bercampur darah, batuk dengan perdarahan
R04.8 Perdarahan dari situs lain pada saluran pernafasan
Perdarahan paru-paru NOS
Kecuali: perdarahan paru-paru perinatal (P26.-)
R04.9 Perdarahan dari saluran pernafasan, tidak dijelaskan
R05 Batuk
Kecuali: batuk psikogenik (F45.3), batuk dengan perdarahan (R04.2)
R06 Kelainan pernafasan
Kecuali: respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5), arrest (R09.2),
R06.0 Dyspnoea
Orthopnoea, shortness of breath [sesak nafas]
Kecuali: transient tachypnoea of newborn (P22.1)
R06.1 Stridor – nafas berbunyi seperti air menggelegak]
Kecuali: laryngismus (stridulus) (J38.5), stridor larynx kongenital (P28.8)
R06.2 Wheezing – [nafas menciok]
R06.3 Periodic breathing
Pernafasan Cheyne-Stokes, pernafasan periodik
R06.4 Hyperventilation – [nafas dalam]
Kecuali: hiperventilasi psikogenik (F45.3)
R06.5 Mouth breathing
Snoring [bunyi mendengkur, nafas melalui mulut]
Kecuali: mulut kering NOS (R68.2)
R06.6 Hiccough
2
Kecuali: hiccough psikogenik (F45.3)
R06.7 Sneezing – [bersin]
R06.8 Kelainan bernafas lain dan tidak dijelaskan
Apnoea NOS [nafas berhenti], breath-holding (spells) [menahan nafas]
Choking sensation [rasa tercekik], sighing [nafas bunyi mengeluh]
Kecuali: apnoea (pada): tidur (G47.3), newborn (primary) (P28.3), newborn (P28.4),
R07 Nyeri di tenggorokan dan dada
Kecuali: mialgia epidemik (B33.0), sore throat (acute) NOS (J02.9), disfagia (R13)
nyeri pada: leher (M54.2), mammae (N64.4)
R07.0 Nyeri di tenggorokan
R07.1 Nyeri dada ketika bernafas
Painful respiration
R07.2 Nyeri precordial
R07.3 Nyeri dada lainnya
Nyeri dada depan NOS
R07.4 Nyeri dada, tidak dijelaskan
R09 Tanda dan gejala lain pada sistem sirkulasi dan pernafasan
Kecuali: respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn (P22.-)
respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5)
R09.0 Asphyxia – [tercekik]
Kecuali: asphyxia intrauterine (P20.-), asphyxia lahir (P21.-)
asphyxia (akibat): benda asing (T17.-), trauma (T71), karbon monoxida (T58)
R09.1 Pleurisy – [pleuritis]
Kecuali: pleurisy dengan effusi (J90)
R09.2 Respiratory arrest
Cardiorespiratory failure [gagal kardiorespirasi]
R09.3 Sputum abnormal
Jumlah, warna, atau bau sputum abnormal; sputum berlebihan
Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2)
R09.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi dan pernafasan
Perkusi abnormal, suara friksi, suara timpani pada dada
Rales [rhonchi], bruit (arterial), weak pulse [nadi lemah]
Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen (R10-R19)
Kecuali: pylorospasm (K31.3), obstruksi usus (K56.-), obstruksi usus pada bayi (P76.-)
perdarahan gastrointestinum (K92.0-K92.2), pada bayi (P54.0-P54.3),
gejala yg dapat dirujuk ke organ genital: pria (N48-N50), wanita (N94.-)
pylorospasme kongenital atau infantil (Q40.0)
tanda dan gejala pada sistem perkemihan (R30-R39)
R10 Nyeri abdomen dan pelvis
Kecuali: dorsalgia (M54.-), kolik ginjal (N23),
kembung dan kondisi terkait (R14)
R10.0 Acute abdomen
Nyeri hebat abdomen (umum)(lokal)(dengan kejang abdomen)
R10.1 Nyeri lokal di abdomen atas
Nyeri epigastrium
3
R10.2 Nyeri pelvis dan perineum
R10.3 Nyeri lokal di bagian lain abdomen bawah
R10.4 Nyeri abdomen lain dan tidak dijelaskan
Abdominal tenderness [nyeri tekan] NOS, kolik NOS, kolik infantil
R11 Mual dan muntah
Kecuali: muntah (pada): psikogenik (F50.5), setelah operasi gastrointestinum (K91.0)
haematemesis (K92.0), haematemesis neonatus (P54.0)
muntah berlebihan: pada kehamilan (O21.-), muntah pada bayi (P92.0)
R12 Heartburn
Kecuali: dyspepsia (K30)
R13 Dysphagia
Sulit menelan
R14 Flatulence [kembung] dan kondisi terkait
Distensi perut (berisi gas), bloating, eructation, gas pain, tympanites (perut)(usus)
Kecuali: aerophagy psikogenik (F45.3)
R15 Faecal incontinence
Encopresis NOS
Kecuali: yang penyebabnya nonorganik (F98.1)
R16 Hepatomegali dan splenomegali, not elsewhere classified
R16.0 Hepatomegaly, not elsewhere classified
R16.1 Splenomegaly, not elsewhere classified
R16.2 Hepatomegaly dengan splenomegaly, not elsewhere classified
Hepatosplenomegaly NOS
R17 Jaundice yang tidak dijelaskan
Kecuali: jaundice neonatus (P55, P57-P59)
R18 Ascites
Cairan dalam rongga peritoneum
R19 Tanda dan gejala lain pada sistem pencernaan dan abdomen
Kecuali: acute abdomen (R10.0)
R19.0 Sembab, massa atau bengkak intraabdomen dan pelvik
Sembab atau bengkak difus atau umum: intra-abdomen NOS, pelvik NOS, umbilikus
Kecuali: distensi abdomen (gas) (R14), ascites (R18)
R19.1 Abnormal bowel sounds – [bising usus abnormal]
Bisng usus: absen, hiperaktif
R19.2 Visible peristalsis – [peristalsis terlihat]
Hyperperistalsis
R19.3 Abdominal rigidity – [kejang abdomen]
Kecuali: yang disertai nyeri hebat abdomen (R10.0)
R19.4 Change in bowel habit – [perubahan kebiasaan usus]
Kecuali: konstipasi (K59.0), diare fungsional (K59.1)
R19.5 Kelainan feses lainnya
Warna feses abnormal, feses banyak sekali, mukus pada feses
Kecuali: melaena (K92.1), melaena pada neonatus (P54.1)
4
R19.6 Halitosis – [bau nafas tidak menyenangkan]
R19.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem pencernaan dan abdomen
Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis (R20-R23)
R20 Kekacauan sensasi kulit
Kecuali: anestesia dan kehilangan sensasi disosiatif (F44.6),
kekacauan psikogenik (F45.8)
R20.0 Anaesthesia kulit
R20.1 Hypoaesthesia kulit
R20.2 Paraesthesia kulit
Formikasi, ‘pins and needles’, tingling skin, kesemutan
Kecuali: acroparaesthesia (I73.8)
R20.3 Hyperaesthesia
R20.8 Kekacauan sensasi kulit lain dan tidak dijelaskan
R21 Rash dan erupsi kulit nonspesifik lainnya
R22 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kulit dan jaringan subkutis
Termasuk: nodul subkutis (lokal)(superficial)
Kecuali: adipositas lokal (E65), pembesaran kelenjar limfe (R59), oedema (R60.-)
massa dan bengkak pada: breast (N63), intra-abdomen atau pelvik (R19.0)
sembab (pada): sendi (M25.4), intra-abdomen atau pelvik (R19.0)
hasil abnormal pada citra diagnostik (R90-R93).
R22.0 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kepala
R22.1 Sembab, massa dan bengkak lokal pada leher
R22.2 Sembab, massa dan bengkak lokal pada badan
R22.3 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota atas
R22.4 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota bawah
R22.7 Sembab, massa dan bengkak lokal pada situs ganda
R22.9 Sembab, massa dan bengkak lokal, tidak dijelaskan
R23 Perubahan kulit lainnya
R23.0 Cyanosis
Kecuali: acrocyanosis (I73.8), serangan sianosis pada bayi (P28.2)
R23.1 Pallor – [pucat]
Clammy skin
R23.2 Flushing – [kemerahan]
Blushing berlebihan
Kecuali: keadaan menopause dan klimakterik wanita (N95.1)
R23.3 Ecchymoses spontan
Petechiae
Kecuali: purpura (D69.-), ecchymoses pada janin dan bayi (P54.5),
R23.4 Perubahan texture kulit
Desquamasi, indurasi, persisikan pada kulit
Kecuali: penebalan epidermis NOS (L85.9)
R23.8 Perubahan kulit lainnya dan tidak dijelaskan
5
Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeleton (R25-R29)
R25 Pergerakan bawah sadar abnormal
Kecuali: kelainan tic (F95.-), kelainan pergerakan stereotype (F98.4)
kelainan pergerakan spesifik (G20-G26)
R25.0 Pergerakan abnormal kepala
R25.1 Tremor, tidak dijelaskan
Kecuali: chorea NOS (G25.5)
tremor: hysterical (F44.4), essential (G25.0), intention (G25.2)
R25.2 Cramp and spasm
Kecuali: spasme karpopedal (R29.0), spasme infantil (G40.4)
R25.3 Fasciculation
Twitching NOS
R25.8 Pergerakan bawah sadar abnormal lain dan yang tidak dijelaskan
R26 Kelainan gait dan mobilitas
Kecuali: ataxia: lokomotor (sifilitika) (A52.1), herediter (G11.-), NOS (R27.0)
sindroma immobilitas (paraplegia) (M62.3)
R26.0 Ataxic gait
Staggering gait
R26.1 Paralytic gait
Spastic gait
R26.2 Kesulitan berjalan, not elsewhere classified
R26.8 Kelainan gait dan mobilitas lain dan tidak dijelaskan
Unsteadiness on feet NOS
R27 Kehilangan koordinasi lainnya
Kecuali: hereditary ataxia (G11.-), ataxic gait (R26.0), vertigo NOS (R42)
R27.0 Ataxia, tidak dijelaskan
R27.8 Kehilangan koordinasi lainnya dan tidak dijelaskan
R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeletal lainnya
R29.0 Tetany
Spasme karpopedal
Kecuali: tetani: histeria (F44.5), neonatus (P71.3),
tetani: parathyroid (E20.9), post-thyroidectomy (E89.2)
R29.1 Meningismus
R29.2 Reflex abnormal
Kecuali: reflex pupil abnormal (H57.0), reflex gag [‘muntah’] hiperaktif (J39.2)
reaksi vasovagus atau syncope (R55)
R29.3 Postur abnormal
R29.4 Clicking hip
Kecuali: deformitas kongenital panggul (Q65.-)
R29.6 Tendensi jatuh, NEC
Tendensi jatuh karena usia tua atau masalah kesehatan lain yang tidak jelas
Kecuali: kecelakaan NOS (X59)
kesulitan berjalan (R26.2)
pusing dan sulit berdiri (R42)
jatuh karena cedera (W00-W19)
jatuh karena penyakit yang diklasifikasi di tempat lain
6
pingsan dan kolaps (R55)
R29.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sistem syaraf dan muskuloskeletal
Tanda dan gejala pada sistem perkemihan (R30-R39)
R30 Nyeri yang berhubungan dengan berkemih
Kecuali: nyeri psikogenik (F45.3)
R30.0 Dysuria
Strangury
R30.1 Vesical tenesmus [nyeri vesika urinaria]
R30.9 Painful micturition, tidak dijelaskan
Painful urination NOS
R31 Haematuria yang tidak dijelaskan
Kecuali: haematuria rekurent atau persistent (N02.-)
R32 Inkontinensia urin yang tidak dijelaskan
Enuresis NOS
Kecuali: enuresis nonorganik (F98.0)
inkontinensia stress dan inkontinensia urin lain yang dijelaskan (N39.3-N39.4)
R33 Retentio urin
R34 Anuria dan oliguria
Kecuali: yang merupakan komplikasi:
abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.4)
hamil, melahirkan dan nifas (O26.8, O90.4)
R35 Polyuria
Sering berkemih, nocturia [berkemih malam]
Kecuali: polyuria psikogenik(F45.3)
R36 Urethral discharge
Penile discharge, urethrorrhoea
R39 Tanda dan gejala lain pada sistem perkemihan
R39.0 Extravasation of urine [lewat di luar pembuluhnya]
R39.1 Kesulitan berkemih lainnya
Enggan berkemih, aliran kemih kurang, aliran kemih bercabang
R39.2 Uraemia extrarenal
Uraemia prerenal
R39.8 Tanda dan gejala lain tidak dijelaskan pada sistem perkemihan
Tanda dan gejala kognisi, persepsi, emosi, dan tingkah laku (R40-R46)
Kecuali: yangmerupakan bagian dari poa kelainan jiwa (F00-F99)
R40 Somnolens, stupor dan koma
Kecuali: koma: diabetik (E10-E14, karakter keempat .0), hipoglikemik (nondiabetik) (E15)
koma: hepatik (K72.-), uraemik (N19), neonatus (P91.5)
R40.0 Somnolens
Drowsiness [mengantuk]
7
R40.1 Stupor
Semicoma
Kecuali: stupor: katatonik (F20.2), manik (F30.2), depresif (F31-F33), disosiatif (F44.2)
R40.2 Koma, tidak dijelaskan
Tidak sadar NOS – [pingsan NOS]
R41 Tanda dan gejala lain pada fungsi kognitif dan kesadaran
Kecuali: kelainan disosiatif [conversion] (F44.-)
R41.0 Disorientasi, tidak dijelaskan
Confusion [bingung] NOS
Kecuali: disorientasi psikogenik (F44.8)
R41.1 Amnesia anterograde
R41.2 Amnesia retrograde
R41.3 Amnesia lain
Amnesia NOS
Kecuali: transient global amnesia (G45.4), sindroma amnesia organik (F04)
sindroma amnesia akibat zat psikoaktif (F10-F19, karakter keempat .6)
R41.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada fungsi kognitif dan kesadaran
R42 Dizziness and giddiness
Light-headedness, vertigo NOS
Kecuali: sindroma vertiginosa (H81.-)
R43 Kekacauan bau dan rasa
R43.0 Anosmia
R43.1 Parosmia
R43.2 Parageusia [kelainan sensasi rasa]
R43.8 Kekacauan bau dan rasa lain dan tidak dijelaskan
Kekacauan campuran bau dan rasa
R44 Tanda dan gejala lain pada sensasi dan persepsi umum
Kecuali: kekacauan sensasi kulit (R20.-)
R44.0 Halusinasi auditorius
R44.1 Halusinasi visual
R44.2 Halusinasi lain
R44.3 Halusinasi, tidak dijelaskan
R44.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sensasi dan persepsi umum
R45 Tanda dan gejala pada keadan emosi
R45.0 Nervousness
Nervous tension
R45.1 Restlessness and agitation – [gelisah dan ingin ribut]
R45.2 Unhappiness
Worries [khawatir] NOS
R45.3 Demoralization and apathy [kehilangan semangat dan apati]
R45.4 Irritability and anger [tegang dan marah]
R45.5 Hostility [sikap bermusuhan]
R45.6 Physical violence [kekerasan fisik]
R45.7 Keadaan syok dan stress emosi, tidak dijelaskan
R45.8 Tanda dan gejala lain yang melibatkan keadaan emosi
Muncul keinginan (tendensi) bunuh diri
8
Kecuali: keinginan bunuh diri sebagai bagian dari kelainan jiwa (F00-F99)
R46 Tanda dan gejala pada penampilan dan tingkah laku
R46.0 Very low level of personal hygiene – [‘kotor’]
R46.1 Bizarre personal appearance – [penampilan pribadi aneh]
R46.2 Strange and inexplicable behaviour – [sikap aneh dan tak bisa dijelaskan]
R46.3 Overactivity
R46.4 Slowness and poor responsiveness – [lamban dan kurang respons]
Kecuali: stupor (R40.1)
R46.5 Curiga dan jelas menghindar
R46.6 Perhatian berlebihan dan selalu memikirkan event yang menyebabkan stress
R46.7 Terlalu banyak bicara detil kejadian sekitar mengaburkan alasan kontak
R46.8 Tanda dan gejala lain pada penampilan dan tingkah laku
Tanda dan gejala pada bicara dan suara (R47-R49)
R47 Kekacauan bicara, not elsewhere classified
Kecuali: gangguan perkembangan spesifik pada bicaradan bahasa (F80.-)
autisma (F84.0-F84.1), stuttering [stammering] (F98.5), cluttering (F98.6)
R47.0 Dysphasia and aphasia
Kecuali: progressive isolated aphasia (G31.0)
R47.1 Dysarthria dan anarthria
R47.8 Kekacauan bicara lainnya dan tidak dijelaskan
R48 Dyslexia dan gangguan fungsi simbolik lain, not elsewhere classified
Kecuali: specific developmental disorders of scholastic skills (F81.-)
R48.0 Dyslexia [huruf terbalik-balik] and alexia [tak mengerti kata yang tertulis]
R48.1 Agnosia – [tak bisa mengenali tempat, person, rasa, atau bau yang pernah dikenalnya]
R48.2 Apraxia – [tak bisa membuat gerakan yang biasa]
R48.8 Gangguan fungsi simbolik lain dan tidak dijelaskan
Acalculia – [tak bisa berhitung], agraphia – [tak bisa menulis]
R49 Kekacauan suara
Kecuali: kekacauan suara psikogenik (F44.4)
R49.0 Dysphonia
Hoarseness – [suara kasar]
R49.1 Aphonia
Loss of voice – [suara hilang]
R49.2 Hypernasality and hyponasality
R49.8 Kekacauan suara lainnya dan tidak dijelaskan
Perubahan suara NOS
Tanda dan gejala umum (R50-R69)
R50 Demam dengan asal-usul tidak diketahui
Kecuali: demam dengan asal-usul tidak diketahui (ketika)(pada):
persalinan (O75.2), newborn (P81.9)
demam nifas NOS (O86.4)
R50.2 Demam akibat obat
9
[gunakan kode tambahan (Bab XX), bila perlu, untuk identifikasi obat]
R50.8 Demam lain yang dijelaskan
Demam dengan menggigil, demam dengan kaku, atau demam persisten
R50.9 Demam, tidak dijelaskan
Hyperpyrexia NOS, pyrexia NOS
Kecuali: hyperthermia maligna akibat anaesthesia (T88.3)
R51 Headache
Nyeri muka NOS
Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tidak khas (G50.1)
migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)
R52 Pain, not elsewhere classified
Termasuk: nyeri yang tidak bisa dirujuk pada organ atau regio tubuh mana pun
Kecuali: chronic pain personality syndrome (F62.8), kolik ginjal (N23), headache (R51)
nyeri (pada):
psikogenik (F45.4), mata (H57.1), telinga (H92.0), gigi (K08.8), lidah (K14.6)
sendi (M25.5), anggota (M79.6), pinggang (M54.5), punggung (M54.9)
bahu (M75.8), spina (M54.-), breast (N64.4), tenggorokan (R07.0)
rongga dada (R07.1-R07.4), abdomen (R10), pelvik and perineum (R10.2)
R52.0 Nyeri akut
R52.1 Nyeri kronis ‘intractable’ – [tak bisa hilang]
R52.2 Nyeri kronis lain
R52.9 Nyeri, tidak dijelaskan
Nyeri umum NOS
R53 Malaise and fatigue
Asthenia NOS, lethargy, tiredness, penurunan fisik umum
Debilitas: NOS, kronis, nervosa
Kecuali: fatigue syndrome (F48.0), fatigue syndrome pascavirus (G93.3)
debilitas: kongenital (P96.9), senilis (R54)
exhaustion and fatigue (akibat)(pada): pertempuran (F43.0), neurasthenia (F48.0), kehamilan (O26.8), asthenia senilis(R54), exposure (T73.2), olahraga berlebihan (T73.3), panas (T67.-)
R54 Senilitas
Tua, usia senja – tanpa disebutkan psikosis, asthenia atau debilitas senilis
Kecuali: senile psychosis (F03)
R55 Syncope and collapse
Blackout, fainting [tidak sadar tiba-tiba, sebentar, karena penurunan aliran darah ke otak]
Kecuali: astenia neurosirkulasi (F45.3), pingsan NOS (R40.2)
hipotensi ortostatik (I95.1), hipotensi ortostatik neurogenic (G90.3)
syok: kardiogenik (R57.0), NOS (R57.9), pascabedah (T81.1)
syok yang mempersulit atau menyertai: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3), persalinan dan melahirkan (O75.1)
Stokes-Adams attack (I45.9) – [akibat asistole atau fibrillasi jantung]
syncope: psikogenik (F48.8), sinus karotid (G90.0), jantung (T67.1)
10
R56 Konvulsi, not elsewhere classified
Kecuali: konvulsi [kontraksi dan relaksasi cepat berulang] dan kejang (pada):
disosiatif (F44.5), epilepsi (G40-G41), bayi (P90)
R56.0 Kejang demam
R56.8 Kejang lain dan tidak dijelaskan
Fit NOS, seizure (convulsive) NOS
R57 Shock, not elsewhere classified
Kecuali: toxic shock syndrome (A48.3)
syok (akibat): septik (A41.9), psikis (F43.0), obstetrik (O75.1), komplikasi atau pasca abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3), petir (T75.0), listrik (T75.4), trauma (T79.4), pascabedah (T81.1), anaestesia (T88.2)
syok anafilaktik (akibat): reaksi makanan (T78.0), NOS (T78.2), serum (T80.5)
R57.0 Syok kardiogenik
R57.1 Syok hipovolemik
R57.8 Syok lain
Syok endotoksik
R57.9 Syok, tidak dijelaskan
Kegagalan sirkulasi perifer NOS
R58 Haemorrhage, not elsewhere classified
Perdarahan NOS
R59 Pembesaran kelenjar limfe
Termasuk: pembesaran kelenjar
Kecuali: limfadenitis: mesenterika (akut)(kronik) (I88.0), kronik (I88.1), NOS (I88.9)
limfadenitis akut (L04.-)
R59.0 Pembesaran kelenjar limfe lokal
R59.1 Pembesaran kelenjar limfe umum
Lymphadenopathy NOS
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent) (B23.1)
R59.9 Pembesaran kelenjar limfe, tidak dijelaskan
R60 Oedema, not elsewhere classified
Kecuali: hydrothorax (J94.8), hydrops fetalis NOS (P83.2), ascites (R18)
oedema (pada): malnutrisi (E40-E46), serebri (G93.6), larynx (J38.4), pharynx (J39.2), nasopharynx (J39.2), paru-paru (J81), hamil (O12.0), serebri akibat cedera lahir (P11.0), bayi (P83.3), herediter (Q82.0), angioneurotic (T78.3)
R60.0 Oedema lokal
R60.1 Oedema umum
R60.9 Oedema, tidak dijelaskan
Retensi cairan NOS
R61 Hiperhidrosis
R61.0 Hiperhidrosis lokal
R61.1 Hiperhidrosis umum
R61.9 Hiperhidrosis, tidak dijelaskan
Keringat berlebihan, keringat malam
R62 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan
Kecuali: pubertas terlambat (E30.0)
R62.0 Delayed milestone
11
Pencapaian tingkat perkembangan fisiologis yang diharapkan terlambat
Terlambatnya: berbicara, berjalan
R62.8 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan lainnya
Kegagalan: pertambahan berat bada, bertumbuh
Infantilisme NOS, pertumbuhan tidak ada, retardasi fisik
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh (B22.2)
retardasi fisik akibat malnutrisi (E45)
R62.9 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan, tidak dijelaskan
R63 Tanda dan gejala sehubungan dengan makan dan minum
Kecuali: malnutrisi (E40-E46),
kelainan makan dengan penyebab non-organik (F50.-), bulimia NOS (F50.2)
R63.0 Anorexia
Hilang selera makan
Kecuali: anorexia nervosa (F50.0), hilang selera dengan penyebab non-organik (F50.8)
R63.1 Polydipsia
Minum berlebihan
R63.2 Polyphagia
Makan berlebihan, hiperalimentasi NOS
R63.3 Kesulitan dan kesalahan pengaturan makan
Masalah pemberian makanan NOS
Kecuali: masalah pemberian makanan pada bayi(P92.-)
kelainan pemberian makanan bayi dengan penyebab non-organik (F98.2)
R63.4 Penurunan abnormal berat badan
R63.5 Peningkatan abnormal berat badan
Kecuali: obesitas (E66.-), berat badan naik berlebihan pada kehamilan (O26.0)
R63.8 Tanda dan gejala lain sehubungan dengan makan dan minum
R64 Cachexia
Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome (B22.2)
malignant cachexia (C80), marasmus gizi (E41)
R68 Gejala dan tanda umum lainnya
R68.0 Hypothermia, tidak ada hubungannya dengan suhu lingkungan yang dingin
Kecuali: hipotermia (akibat)(pada):
suhu lingkungan rendah (T68), NOS (accidental) (T68)
newborn (P80.-), anaesthesia (T88.5)
R68.1 Gejala non-spesifik yang khas pada bayi
Tangis bayi berlebihan, bayi irritable
Kecuali: teething syndrome (K00.7), iritabilitas serebral neonatus neonatal (P91.3)
R68.2 Mulut kering, tidak dijelaskan
Kecuali: mulut kering akibat: dehidrasi (E86), sicca syndrome [Sjögren] (M35.0)
hiposekresi kelenjar saliva (K11.7)
R68.3 Clubbing of fingers
Clubbing of nails
Kecuali: club finger kongenital (Q68.1)
R68.8 Gejala dan tanda umum lainnya yang dijelaskan
R69 Penyebab sakit yang tidak diketahui dan tidak dijelaskan
Sakit NOS
12
Penyakit yang tidak terdiagnosa, tidak dijelaskan situs atau sistem yang terlibat
Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis (R70-R79)
Kecuali: kelainan (dari)(pada): koagulasi (D65-D68), platelets dan trombosit (D69.-), lekosit yang diklasifikasikan di tempat lain (D70-D72), lipids (E78.-), pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan bayi (P50-P61)
diagnostic abnormal findings classified elsewhere - see Alphabetical Index
R70 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate dan kelainan kepekatan plasma
R70.0 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate
R70.1 Kelainan kepekatan plasma
R71 Kelainan red blood cells
Kelainan morfologi eritrosit NOS, kelainan volume eritrosit NOS
Anisocytosis, poikilocytosis
Kecuali: polycythaemia vera (D45), anaemias (D50-D64)
polycythaemia: jinak (familial) (D75.0), sekunder (D75.1), neonatorum (P61.1)
R72 Kelainan white blood cells, not elsewhere classified
Hitung jenis lekosit abnormal NOS
Kecuali: leukocytosis (D72.8)
R73 Peningkatan kadar gula darah
Kecuali: diabetes mellitus (E10-E14), DM pada hamil, melahirkan dan nifas (O24.-)
hypoinsulinaemia pascabedah (E89.1), kelainan neonatus (P70.0-P70.2)
R73.0 Glucose tolerance test abnormal
Diabetes: kimiawi, laten, kerusajan toleransi glukosa, prediabetes
R73.9 Hyperglycaemia, tidak dijelaskan
R74 Kadar abnormal enzim serum
R74.0 Peningkatan kadar transaminase dan lactic acid dehydrogenase [LDH]
R74.8 Kadar abnormal enzim serum lainnya
Kada abnormal: acid/alkaline phosphatase, amylase, lipase [triacylglycerol lipase]
R74.9 Kadar abnormal enzim serum yang tidak dijelaskan
R75 Laboratory evidence of human immunodeficiency virus [HIV]
Hasil uji HIV bayi yang tidak memberikan kesimpulan
Kecuali: status infeksi human immunodeficiency virus [HIV] asymptomatik (Z21)
penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
R76 Hasil immunologis serum abnormal lainnya
R76.0 Peningkatan titer antibodi
Kecuali: isoimmunisasi, pada kehamilan (O36.0-O36.1)
isoimmunisasi, pada kehamilan yang mengganggu janin atau bayi (P55.-)
R76.1 Reaksi abnormal terhadap test tuberkulin
Hasil abnormal test Mantoux
R76.2 Hasil serological test for syphilis (STS) positif palsu
Reaksi Wassermann positif palsu
R76.8 Hasil immunologis serum abnormal lain yang dijelaskan
13
Peningkatan kadar immunoglobulins NOS
R76.9 Hasil immunologis serum abnormal, tidak dijelaskan
R77 Kelainan protein plasma lainnya
Kecuali: kelainan disorders metabolisme protein plasma (E88.0)
R77.0 Kelainan albumin
R77.1 Kelainan globulin, hiperglobulinaemia NOS
R77.2 Kelainan alphafetoprotein
R77.8 Kelainan protein plasma lain yang dijelaskan
R77.9 Kelainan protein plasma, tidak dijelaskan
R78 Findings of drugs and other substances, not normally found in blood
Kecuali: Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
R78.0 Penemuan alkohol di dalam darah
R78.1 Penemuan obat opiat di dalam darah
R78.2 Penemuan kokain di dalam darah
R78.3 Penemuan hallusinogen di dalam darah
R78.4 Penemuan obat lain yang berpotensi adiktif di dalam darah
R78.5 Penemuan obat psikotropika di dalam darah
R78.6 Penemuan zat steroid di dalam darah
R78.7 Penemuan kadar logam berat abnormal di dalam darah
R78.8 Penemuan zat lain yang dijelaskan, yang biasanya tidak ada di dalam darah
Penemuan kadar abnormal lithium di dalam darah
R78.9 Penemuan zat yang tidak dijelaskan, yang biasanya tidak ada di dalam darah
R79 Hasil abnormal lain pada kimia darah
Kecuali: hipoglikemia NOS (E16.2), hiperurikemia asimtomatik (E79.0),
kelainan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa (E86-E87)
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme:
asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74), lipid (E75.-)
hipoglikemia neonatus (P70.3-P70.4), hiperglikemia NOS (R73.9)
R79.0 Kadar abnormal mineral darah
Kadar abnormal: cobalt, copper, iron, magnesium, mineral NEC, zinc
Kecuali: defisiensi gizi mineral (E58-E61), kelainan metabolisme mineral (E83)
hypomagnesaemia neonatus (P71.2), kadar abnormal lithium (R78.8)
R79.8 Hasil abnormal lain yang dijelaskan pada kimia darah
Kadar abnormal gas darah
R79.9 Hasil abnormal kimia darah, tidak dijelaskan.
Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis (R80-R82)
Kecuali: hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil abnormal pemeriksaan diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain
hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme::
asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74)
R80 Isolated proteinuria
Albuminuria NOS, proteinuria Bence Jones, proteinuria NOS
Kecuali: proteinuria: persistent (N39.1), orthostatik (N39.2), gestasi (O12.1)
proteinuria terpisah, dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N06.-)
14
R81 Glycosuria
Kecuali: glycosuria ginjal (E74.8)
R82 Hail abnormal lainnya pada urin
Kecuali: haematuria (R31)
R82.0 Chyluria
Kecuali: chyluria filaria (B74.-)
R82.1 Myoglobinuria
R82.2 Biliuria
R82.3 Haemoglobinuria
Kecuali: haemoglobinuria pada hemolisis akibat faktor eksternal NEC (D59.6)
paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli] (D59.5)
R82.4 Acetonuria, ketonuria
R82.5 Peningkatan kadar obat dan zat biologis pada urin
Peningkatan kadar di urin: katekolamin, indoleacetic acid, 17-ketosteroids, steroids
R82.6 Kadar abnormal di urin untuk zat umumnya bukan obat-obatan
Kadar abnormal logam berat di urin
R82.7 Hasil abnormal pada pemeriksaan mikrobiologi urin
Hasil kultur positif
R82.8 Hasil abnormal pada pemeriksaan sitologis dan histologis urin
R82.9 Hasil abnormal lain dan tidak dijelaskan pada urine
Cells and casts pada urine, crystalluria, melanuria
Hasil abnormal pemeriksaan cairan tubuh, zat dan jaringan, tanpa diagnosis (R83-R89)
Kecuali: hasil abnormal pada: pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil pemeriksaan tanpa diagnosis: darah (R70-R79), urine (R80-R82)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain – see Vol. 2
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan dengan kategori R83-R89:
.0 Kadar abnormal enzym
.1 Kadar abnormal hormon
.2 Kadar abnormal obat dan zat biologis lain
.3 Kadar abnormal zat yang bukan obat-obatan
.4 Hasil abnormal immunologis
.5 Hasil abnormal mikrobiologis: hasil kultur positif
.6 Hasil abnormal sitologis: apusan abnormal Papanicolaou
.7 Hasil abnormal histologis
.8 Hasil abnormal lainnya: hasil abnormal chromosom
.9 Hasil abnormal yang tidak dijelaskan
R83 Hasil abnormal pada cerebrospinal fluid
R84 Hasil abnormal pada specimens dari organ respirasidan thorax
Hasil abnormal: apusan bronkus, sekresi hidung, cairan pleura, sputum, apusan tenggorokan
Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2)
R85 Hasil abnormal pada specimens dari organ pencernaan dan rongga abdomen
Hasil abnormal pada: cairan peritoneum, saliva
Kecuali: kelainan feses (R19.5)
R86 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia pria
15
Hasil abnormal pada: sekresi prostat, semen, cairan seminalis; spermatozoa abnormal
Kecuali: azoospermia (N46), oligospermia (N46)
R87 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia wanita
Hasil abnormal pada sekresi dan apusan dari: cervix uteri, vagina, vulva
Kecuali: carcinoma in situ (D05-D07.3)
displasia: cervix uteri (N87.), vagina (N89.0-N89.3), vulva (N90.0-N90.3)
R89 Hasil abnormal pada specimens dari organ, sistem dan jaringan lain
Hasil abnormal pada: cairan nipple, cairan synovium, sekresi luka
Hasil abnormal citra diagnostik dan function studies, tanpa diagnosis (R90-R94)
Termasuk: hasil abnormal nonspecifik pada citra diagnostik menggunakan:
computerized axial tomography [CAT scan], ultrasound [echogram]
magnetic resonance imaging [MRI][NMR], thermography
positron emission tomography [PET scan], pemeriksaan X-ray
Kecuali: hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-)
hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain
R90 Hasil abnormal pada citra diagnostik sistem syaraf pusat
R90.0 Lesi intrakranium yang memakan tempat
R90.8 Hasil abnormal lain pada citra diagnostik sistem syaraf pusat
Echoencephalogram abnormal
R91 Hasil abnormal pada citra diagnostik paru-paru
Coin lesion NOS, lung mass NOS
R92 Hasil abnormal pada citra diagnostik dada
R93 Hasil abnormal pada citra diagnostik struktur tubuh lainnya
R93.0 Hasil abnormal pada citra diagnostik tengkorak dan kepala, not elsewhere classified
Kecuali: lesi intrakranium yang memakan tempat (R90.0)
R93.1 Hasil abnormal pada citra diagnostik jantung dan sirkulasi koroner
Abnormal: echocardiogram NOS, bayangan jantung
R93.2 Hasil abnormal pada citra diagnostik hati dan saluran empedu
Nonvisualisasi gallbladder
R93.3 Hasil abnormal pada citra diagnostik bagian lain saluran pencernaan
R93.4 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada organ perkemihan
Cacad pengisian pada: bladder, kidney, ureter
Kecuali: hypertrophy of kidney (N28.8)
R93.5 Hasil abnormal pada citra diagnostik daerah abdomen, Termasuk retroperitoneum
R93.6 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada anggota
Kecuali: hasil abnormal pada kulit dan jaring sybkutis (R93.8)
R93.7 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada bagian lain sistem musculoskeleton
Kecuali: Hasil abnormal pada citra diagnostik pada tengkorakl (R93.0)
R93.8 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada struktur tubuh lain yang dijelaskan
Hasil radiologis kulit dan jaringan subkutis
Shift mediastinum
R94 Hasil abnormal pada function studies [penelitian fungsi]
16
Termasuk: hasil abnormal pada: radionuclide [radioisotope] uptake studies, scintigraphy
R94.0 Hasil abnormal pada function studies sistem syaraf pusat
Electroencephalogram [EEG] abnormal
R94.1 Hasil abnormal pada function studies sistem syaraf perifer dan sensasi khusus
Abnormal: electromyogram [EMG], electro-oculogram [EOG], electroretinogram [ERG], response to nerve stimulation, visually evoked potential [VEP]
R94.2 Hasil abnormal pada pulmonary function studies
Penurunan: kapasitas ventilasi, kapasitas vital
R94.3 Hasil abnormal pada function studies kardiovascular
Abnormal: electrocardiogram [ECG][EKG], electrophysiological intracardiac studies, phonocardiogram, vectorcardiogram
R94.4 Hasil abnormal pada function studies ginjal
Abnormal renal function test
R94.5 Hasil abnormal pada function studies hati
R94.6 Hasil abnormal pada function studies tiroid
R94.7 Hasil abnormal pada function studies endokrin lainnya
Kecuali: abnormal glucose tolerance test (R73.0)
R94.8 Hasil abnormal pada function studies organ dan sistem lain
Abnormal: basal metabolic rate [BMR], bladder function test, splenic function test
Penyebab kematian yang tidak jelas dan tidak diketahui (R95-R99)
Kecuali: fetal death dengan penyebab tidak dijelaskan (P95), kematian obstetri NOS (O95)
R95 Sudden infant death syndrome
R96 Mati mendadak lainnya, penyebab tidak diketahui
Kecuali: sudden cardiac death, begitu tertulis (I46.1), sudden infant death syndrome (R95)
R96.0 Instantaneous death – [mati mendadak]
R96.1 Kematian terjadi kurang dari 24 jam sejak awal gejala, tanpa penjelasan lain
Kematian yang tidak ‘violent’ atau mendadak tapi penyebabnya tidak diketahui
Kematian tanpa tanda-tanda penyakit
R98 Unattended death – kematian yang tidak dihadiri
Kematian dengan ditemukan mayat dan tidak ditemukan penyebabnya
Found dead
R99 Penyebab kematian yang kabur dan tidak dijelaskan
Kematian NOS
Penyebab kematian tidak diketahui
17
CHAPTER XVII. CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT LAIN TERTENTU DARI PENYEBAB EKSTERNAL (S00-T98)Kecuali: trauma obstetrik (O70-O71)
trauma lahir (P10-P15)
Bab ini berisi blok-blok berikut:S00-S09 Cedera kepalaS10-S19 Cedera leherS20-S29 Cedera torakS30-S39 Cedera abdomen, punggung bawah, vertebra lumbalis, dan pelvisS40-S49 Cedera bahu dan lengan atasS50-S59 Cedera siku dan lengan bawahS60-S69 Cedera pergelangan dan tanganS70-S79 Cedera panggul dan pahaS80-S89 Cedera lutut dan tungkai bawahS90-S99 Cedera tumit dan kakiT00-T07 Cedera yang melibatkan regio ganda pada tubuhT08-T14 Cedera bagian badan, anggota atau regio tubuh yang tidak dijelaskanT15-T19 Efek dari benda asing yang masuk melalu lobang alamiahT20-T32 Luka bakar dan korosiT33-T35 Frostbite [cedera dingin]T36-T50 Keracunan drugs, obat medis dan zat-zat biologisT51-T65 Efek toksik zat yang peran utamanya bukan obat medisT66-T78 Efek penyebab eksternal lain dan yang tidak dijelaskanT79 Komplikasi dini tertentu dari traumaT80-T88 Komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classifiedT90-T98 Sequelae dari cedera, keracunan dan konsekuensi lain penyebab eksternal
Cedera kepala (S00-S09)Termasuk : cedera pada:
telinga, mata, periokuler, muka (semua bagian), kulit kepala (scalp), rahang, rongga mulut, gusi, gigi, palatum, lidah, area temporomandibula
Kecuali: efek benda asing pada: mulut (T18.0) farings (T17.2), larings (T17.3), telinga (T16)mata bagian luar (T15.-), hidung (T17.0-T17.1),luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S00 Cedera permukaan kepala
Kecuali: cedera mata dan orbita (S05.-),
kontusio serebri: (diffus) (S06.2), terfokus (S06.3)
S00.0 Cedera permukaan kulit kepala
S00.1 Kontusio kelopak dan area periokuler
Black eye
Kecuali: kontusio bola mata dan jaringan orbita (S05.1)
S00.2 Cedera permukaan lain pada kelopak dan area periokuler
Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0)
S00.3 Cedera permukaan hidung
S00.4 Cedera permukaan telinga
S00.5 Cedera permukaan bibir dan rongga mulut
S00.7 Cedera permukaan ganda pada kepala
S00.8 Cedera permukaan bagian lain kepala
18
S00.9 Cedera permukaan kepala, bagian tidak dijelaskan
S01 Luka terbuka kepala
Kecuali: cedera mata dan orbita (S05.-),
amputasi traumatika bagian kepala (S08.-)
dekapitasi (S18)
S01.0 Luka terbuka kulit kepala
Kecuali: avulsi kulit kepala (S08.0)
S01.1 Luka terbuka kelopak dan area periokuler
Luka terbuka kelopak dan area periokuler dengan atau tanpa duktus lakrimalis
S01.2 Luka terbuka hidung
S01.3 Luka terbuka telinga
S01.4 Luka terbuka pipi dan area temporomandibularis
S01.5 Luka terbuka bibir dan rongga mulut
Kecuali: fraktur gigi (S02.5), dislokasi gigi (S03.2)
S01.7 Luka terbuka ganda pada kepala
S01.8 Luka terbuka bagian kepala lainnya
S01.9 Luka terbuka kepala, bagian tidak dijelaskan
S02 Fraktur tengkorak dan tulang muka
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup.
0 closed 1 open
S02.0 Fraktur atap tengkorak
Fraktur: os. frontalis, os. parietal
S02.1 Fraktur basis tengkorak
Fraktur occiput, os. temporalis, sphenoid, atap orbita
Fraktur fossa: anterior, media, posterior
Fraktur sinus: ethmoid, frontal
Kecuali: lantai orbita (S02.3), orbita NOS (S02.8)
S02.2 Fraktur os. nasalis
S02.3 Fraktur lantai orbita
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), orbita NOS (S02.8)
S02.4 Fraktur os. malaris dan maxilla
Fraktur maxilla superior, (tulang) rahang atas, zygoma
S02.5 Fraktur gigi
Gigi patah
S02.6 Fraktur mandibula
Fraktur (os.) rahang bawah
S02.7 Fraktur ganda yang melibatkan tengkorak dan tulang muka
S02.8 Fraktur tengkorak dan tulang muka lainnya
Fraktur alveolus, palatum, orbita NOS
Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), lantai orbita (S02.3)
S02.9 Fraktur tengkorak dan tulang muka, bagiannya tidak dijelaskan
S03 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen kepala
S03.0 Dislokasi rahang
Dislokasi rahang (rawan)(meniskus), dislokasi mandibula,
S03.1 Dislokasi rawan septum hidung
S03.2 Dislokasi gigi
19
S03.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S03.4 Sprain dan strain rahang
Sprain dan strain (sendi)(ligamen) temporomandibula
S03.5 Sprain dan strain sendi dan ligamen bagian kepala lainnya dan yang tidak dijelaskan
S04 Cedera nervi kraniales
S04.0 Cedera n. optikus dan jaras optik
Cedera NC II, khiasma optikum, korteks visual
S04.1 Cedera n. okulomotorius [NC III]
S04.2 Cedera n. trokhlearis [NC IV]
S04.3 Cedera n. trigeminus [NC V]
S04.4 Cedera n. abdusens [NC VI]
S04.5 Cedera n. fasialis [NC VII]
S04.6 Cedera n. akustikus [NC VIII]
Cedera n. auditorius
S04.7 Cedera n. aksessorius [NC XI]
S04.8 Cedera nervi kraniales lainnya
Cedera nn. olfaktorius [I], vagus [X], glossofaringeus [IX], hipoglossus [XII]
S04.9 Cedera tidak dijelaskan pada syaraf kepala
S05 Cedera mata dan orbita
Kecuali: cedera permukaan kelopak (S00.1-S00.2),
luka terbuka kelopak dan area periokuler (S01.1),
fraktur tulang orbita (S02.1, S02.3, S02.8),
cedera pada n. optikus (S04.0), n. okulomotorius (S04.1)
S05.0 Cedera konjungtiva dan abrasi kornea tanpa disebutkan benda asing
Kecuali: benda asing dalam: sakus konjungtiva (T15.1), kornea (T15.0)
S05.1 Kontusio bola mata dan jaringan orbita
Hifema traumatika [hifema = perdarahan ke dalam ruang anterior mata]
Kecuali: black eye (S00.1), kontusio kelopak dan area periokuler (S00.1)
S05.2 Laserasi dan ruptur okuler dengan prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli
S05.3 Laserasi okuler tanpa prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli
Laserasi mata NOS
S05.4 Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing
Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus orbita (H05.5)
S05.5 Luka tembus bola mata dengan benda asing
Kecuali: benda asing intraokuli (lama) yang tertahan (H44.6-H44.7)
S05.6 Luka tembus bola mata tanpa benda asing
Penetrasi okuli NOS
S05.7 Avulsi mata
Enukleasi traumatika
S05.8 Cedera lainnya pada mata dan orbita
Cedera duktus lakrimalis
S05.9 Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan
Cedera mata NOS
S06 Cedera intrakranium
0 tanpa luka terbuka intrakranium 1 dengan luka terbuka intrakranium
S06.0 Konkusio
20
Commotio cerebri
S06.1 Edema traumatika otak
S06.2 Cedera diffus otak
Kontusio otak NOS, laserasi otak NOS, kompresi traumatika otak NOS
S06.3 Cedera otak pada fokus
Kontusio dan laserasi serebri, perdarahan intraserebri traumatika: pada fokus
S06.4 Perdarahan epidura
Perdarahan extradura (traumatika)
S06.5 Perdarahan traumatika subdura
S06.6 Perdarahan traumatika subarakhnoid
S06.7 Cedera intrakranium dengan koma berlangsung lama
S06.8 Cedera intrakranium lainnya
Perdarahan traumatika: serebellum, intrakranium NOS
S06.9 Cedera intrakranium, tidak dijelaskan
Cedera otak NOS
Kecuali: cedera kepala NOS (S09.9)
S07 Cedera remuk kepala
S07.0 Cedera remuk muka
S07.1 Cedera remuk tengkorak
S07.8 Cedera remuk bagian kepala lainnya
S07.9 Cedera remuk kepala, bagian tidak dijelaskan
S08 Amputasi trauma bagian kepala
S08.0 Avulsi kulit kepala
S08.1 Amputasi trauma telinga
S08.8 Amputasi trauma bagian kepala lainnya
S08.9 Amputasi trauma bagian kepala yang tidak dijelaskan
Kecuali: dekapitasi (S18)
S09 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada kepala
S09.0 Cedera pembuluh darah kepala, n.e.c.
Kecuali: cedera: pembuluh darah: otak (S06.-), pra-otak (S15.-)
S09.1 Cedera otot dan tendon kepala
S09.2 Ruptur traumatika gendang telinga
S09.7 Cedera ganda pada kepala
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S00-S09.2
S09.8 Cedera kepala lainnya
S09.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada kepala
Cedera: muka NOS, telinga NOS, nose NOS
Cedera leher (S10-S19)
Termasuk: Cedera: tengkuk, supraklavikula, tenggorok
Kecuali: Fraktur vertebra NOS (T08),
Cedera badan NOS (T09.-), cedera medulla spinalis NOS (T09.3),
Efek benda asing pada:
farings (T17.2), larings (T17.3), trakhea (T17.4), esofagus (T18.1)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite [cedera dingin] (T33-T35)
21
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S10 Cedera permukaan leher
S10.0 Kontusio tenggorokan
Kontusio esofagus bagian leher, larings, farings, trakhea
S10.1 Cedera permukaan tenggorokan lainnya dan tidak dijelaskan
S10.7 Cedera permukaan ganda pada leher
S10.8 Cedera permukaan bagian leher lainnya
S10.9 Cedera permukaan leher, bagian tidak dijelaskan
S11 Luka terbuka leher
Kecuali: dekapitasi (S18)
S11.0 Luka terbuka melibatkan larings dan trakhea
Luka terbuka trakhea: NOS, servikalis
Kecuali: trakhea torakalis (S27.5)
S11.1 Luka terbuka melibatkan kelenjar tiroid
S11.2 Luka terbuka melibatkan farings dan esofagus servikalis
Kecuali: luka terbuka esofagus NOS (S27.8)
S11.7 Luka terbuka ganda pada leher
S11.8 Luka terbuka bagian leher lainnya
S11.9 Luka terbuka leher, bagian tidak dijelaskan
S12 Fraktur leher
Termasuk: fraktur leher pada: vertebra, spina, prosesus spinosus, prosesus transversus
fraktur leher pada: arkus vertebra, arkus neuralis
S12.0 Fraktur vertebra servikalis I
Fraktur atlas
S12.1 Fraktur vertebra servikalis II
Fraktur axis
S12.2 Fraktur vertebra servikalis lainnya
Kecuali: fraktur ganda vertebra servikalis (S12.7)
S12.7 Fraktur ganda vertebra servikalis
S12.8 Fraktur bagian leher lainnya
Fraktur: os. hyoid, kartilago tiroid, larings, trakhea
S12.9 Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan
Fraktur: spina servikalis NOS, vertebra servikalis NOS:
S13 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen setinggi leher
Kecuali: ruptur atau pergeseran diskus intervertebralis (nontraumatika) servikalis (M50.-)
S13.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis servikalis
S13.1 Dislokasi vertebra servikalis
Dislokasi spina servikalis NOS
S13.2 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher
S13.3 Dislokasi ganda pada leher
S13.4 Sprain dan strain spina servikalis
Sprain dan strain: (ligamen) longitudinalis anterior, servikalis
Sprain dan strain: (sendi) atlantooksipitalis servikalis, (sendi) atlanto-axialis
Cedera whiplash [leher bergerak seperti lecutan cambuk]
S13.5 Sprain dan strain daerah tiroid
Sprain dan strain: (sendi)(ligamen) krikoaritenoid, (sendi)(ligamen) krikotiroid
22
Sprain dan strain: kartilago tiroid
S13.6 Sprain dan strain sendi dan ligamen di bagian leher lainnya dan tidak dijelaskan
S14 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi leher
S14.0 Konkusio dan edema of medulla spinalis servikalis
S14.1 Cedera medulla spinalis servikalis lainnya dan tidak dijelaskan
Cedera medulla spinalis servikalis NOS
S14.2 Cedera radiks syaraf spina servikali
S14.3 Cedera pleksus brakhialis
S14.4 Cedera syaraf perifer leher
S14.5 Cedera syaraf simpatis servikalis
S14.6 Cedera syaraf leher lainnya dan tidak dijelaskan
S15 Cedera pembuluh darah setinggi leher
S15.0 Cedera a. carotid
Cedera a. carotid (common) (external) (internal)
S15.1 Cedera a. vertebralis
S15.2 Cedera v. jugularis externa
S15.3 Cedera v. jugularis interna
S15.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi leher
S15.8 Cedera pembuluh darah setinggi leher lainnya
S15.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi leher
S16 Cedera otot dan tendon setinggi leher
S17 Cedera remuk leher
S17.0 Cedera remuk larings dan trakhea
S17.8 Cedera remuk bagian lain leher
S17.9 Cedera remuk leher, bagian tidak dijelaskan
S18 Amputasi trauma setinggi leher
Dekapitasi
S19 Cedera leher lainnya dan tidak dijelaskan
S19.7 Cedera ganda pada leher
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S10-S18
S19.8 Cedera lain yang dijelaskan pada leher
S19.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada leher
Cedera toraks (S20-S29)
Termasuk: Cedera: mammae, (dinding) dada, area interskapula
Kecuali: Cedera: axilla, klavikula, daerah skapula, bahu (S40-S49),
Fraktur spina NOS (T08)
Cedera: badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3)
Efek benda asing di: trakhea (T17.4), bronkus (T17.5), paru-paru (T17.8), esofagus (T18.1)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, beracun (T63.4)
S20 Cedera permukaan toraks
S20.0 Kontusio mammae
S20.1 Cedera permukaan mammae lainnya dan tidak dijelaskan
23
S20.2 Kontusio toraks
S20.3 Cedera permukaan dinding depan toraks lainnya
S20.4 Cedera permukaan dinding belakang toraks lainnya
S20.7 Cedera permukaan ganda pada toraks
S20.8 Cedera permukaan bagian lain dan tidak dijelaskan pada toraks
Cedera permukaan dinding dada NOS
S21 Luka terbuka toraks
Kecuali: pneumotoraks traumatika (S27.0),
haemotorak traumatika (S27.1)
hemopneumotoraks traumatika (S27.2):
S21.0 Luka terbuka mammae
S21.1 Luka terbuka dinding depan toraks
S21.2 Luka terbuka dinding belakang toraks
S21.7 Luka terbuka ganda pada dinding toraks
S21.8 Luka terbuka bagian toraks lainnya
S21.9 Luka terbuka toraks, bagian tidak dijelaskan
Luka terbuka dinding toraks NOS
S22 Fraktur iga, sternum dan spina torakalis
Termasuk: fraktur toraks pada: vertebra, spina, prosesus spinosus, prosesus transversus
fraktur toraks pada: arkus vertebra, arkus neuralis
Kecuali: fraktur: klavikula (S42.0), skapula (S42.1)
S22.0 Fraktur vertebra torakalis
Fraktur spina torakalis NOS
S22.1 Fraktur ganda spina torakalis
S22.2 Fraktur sternum
S22.3 Fraktur iga
S22.4 Fraktur ganda pada iga
S22.5 Flail chest [dada tak stabil, mudah goyang]
S22.8 Fraktur bagian tulang toraks lainnya
S22.9 Fraktur tulang toraks, bagian tidak dijelaskan
S23 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen toraks
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi sterno-klavikulais(S43.2, S43.6)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis toraks (M51.-)
S23.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis toraks
S23.1 Dislokasi vertebra torakalis
Dislokasi spina torakalis NOS
S23.2 Dislokasi bagian toraks lainnya dan tidak dijelaskan
S23.3 Sprain dan strain spina torakalis
S23.4 Sprain dan strain iga dan sternum
S23.5 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada toraks
S24 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi toraks
Kecuali: cedera pleksus brakhialis (S14.3)
S24.0 Konkusio dan edema pada medulla spinalis toraks
S24.1 Cedera medulla spinalis toraks lainnya dan tidak dijelaskan
S24.2 Cedera radiks syaraf spina torakalis
S24.3 Cedera syaraf perifer toraks
24
S24.4 Cedera syaraf simpatis toraks
Cedera plexus: kardiaka, esophagus, pulmonalis;
Cedera ganglion: stellata, simpatis torakalis
S24.5 Cedera syaraf lain toraks
S24.6 Cedera syaraf toraks yang tidak dijelaskan
S25 Cedera pembuluh darah toraks
S25.0 Cedera aorta torakalis
Cedera aorta NOS
S25.1 Cedera a. innominata atau a. subclavia
S25.2 Cedera vena kava superior
Cedera vena kava NOS
S25.3 Cedera v. innominata atau v. subklavia
S25.4 Cedera pembuluh darah pulmonalis
S25.5 Cedera pembuluh darah interkostalis
S25.7 Cedera pembuluh darah ganda pada toraks
S25.8 Cedera pembuluh darah toraks lainnya
Cedera: v. azygos, av. mammaria
S25.9 Cedera pembuluh darah toraks yang tidak dijelaskan
S26 Cedera jantung
Termasuk: kontusio, laserasi , tusukan, ruptur traumatika pada jantung
0. tanpa luka terbuka ke rongga toraks 1. dengan luka terbuka ke rongga toraks
S26.0 Cedera jantung dengan haemoperikardium
S26.8 Cedera lain pada jantung
S26.9 Cedera jantung, tidak dijelaskan
S27 Cedera organ intratoraks yang lain dan tidak dijelaskan
0. tanpa luka terbuka ke rongga toraks 1. dengan luka terbuka ke rongga toraks
Kecuali: cedera: esofagus servikalis (S10-S19), trakhea (servikalis) (S10-S19)
S27.0 Pneumotoraks traumatika
S27.1 Haemotoraks traumatika
S27.2 Haemopneumotoraks traumatika
S27.3 Cedera paru-paru lainnya
S27.4 Cedera bronchus
S27.5 Cedera trakhea torakalis
S27.6 Cedera pleura
S27.7 Cedera ganda pada organ intratoraks
S27.8 Cedera organ intratoraks lainnya
Cedera: diafragma, duktus limfatikus toraks, esofagus (torakalis), kelenjar timus
S27.9 Cedera organ intratoraks yang tidak dijelaskan
S28 Cedera remuk toraks dan amputasi trauma bagian toraks
S28.0 Dada remuk
Kecuali: flail chest (S22.5)
S28.1 Amputasi traumatika bagian toraks
Kecuali: transeksi toraks (T05.8)
S29 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada toraks
25
S29.0 Cedera otot dan tendon setinggi toraks
S29.7 Cedera ganda pada toraks
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S20-S29.0
S29.8 Cedera toraks lainnya
S29.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada toraks
Cedera abdomen, punggung bawah, spina lumbalis dan pelvis (S30-S39)
Termasuk: Dinding abdomen, anus, bokong, genitalia external, rusuk, sela paha
Kecuali: Fraktur spina NOS (T08),
Cedera: punggung atau badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3)
Efek benda asing pada: lambung, usus halus dan kolon (T18.2-T18.4),
Efek benda asing pada: anus dan rektum (T18.5), traktus genitourinarius (T19.-)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S30 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Kecuali: cedera permukaan panggul (S70.-)
S30.0 Kontusio punggung bawah dan pelvis
Kontusio bokong
S30.1 Kontusio dinding abdomen
Kontusio rusuk, sela paha
S30.2 Kontusio organ genital external
Kontusio: labium (majus)(minus), vagina, vulva; penis, skrotum, testis, perineum
S30.7 Cedera permukaan ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S30.8 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya
S30.9 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis, bagian tidak dijelaskan
S31 Luka terbuka abdomen, punggung bawah dan pelvis
Kecuali: Amputasi trauma bagian abdomen, punggung bawah, pelvis (S38.2-S38.3),
Luka terbuka panggul (S71.0)
S31.0 Luka terbuka punggung bawah dan pelvis
Luka terbuka bokong
S31.1 Luka terbuka dindingabdomen
Luka terbuka: rusuk, sela paha
S31.2 Luka terbuka penis
S31.3 Luka terbuka skrotum dan testes
S31.4 Luka terbuka vagina dan vulva
S31.5 Luka terbuka organ genitalia external lainnya dan tidak dijelaskan
Kecuali: amputasi traumatika organ genitalia external (S38.2)
S31.7 Luka terbuka ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S31.8 Luka terbuka bagian abdomen lainnya dan tidak dijelaskan
S32 Fraktur spina lumbal dan pelvis
Termasuk: fraktur lumbosakralis pada: vertebra, prosesus spinosus, prosesus transversus
fraktur lumbosakralis pada: arkus vertebra, arkus neuralis
Kecuali: fraktur panggul NOS (S72.0)
S32.0 Fraktur vertebra lumbalis
26
Fraktur spina lumbalis
S32.1 Fraktur sacrum
S32.2 Fraktur koksigis
S32.3 Fraktur ilium
S32.4 Fraktur asetabulum
S32.5 Fraktur pubis
S32.7 Fraktur ganda spina lumbalis dan pelvis
S32.8 Fraktur bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan
Fraktur: iskium, spina lumbosakral NOS, pelvis NOS
S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina lumbalis dan pelvis
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul (S73.-)
ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis lumbalis (M51.-)
kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6),
S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis
S33.1 Dislokasi vertebra lumbalis
Dislokasi spina lumbalis NOS
S33.2 Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus
S33.3 Dislokasi bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan
S33.4 Ruptur traumatika simfisis pubis
S33.5 Sprain dan strain spina lumbalis
S33.6 Sprain dan strain sendi sakroiliaka
S33.7 Sprain dan strain bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan
S34 Cedera syaraf dan medulla spinalis lumbalis setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
S34.0 Konkusio dan edema medulla spinalis lumbalis
S34.1 Cedera lain pada medulla spinalis lumbalis
S34.2 Cedera radiks syaraf spina lumbarlis dan sakralis
S34.3 Cedera kauda equina
S34.4 Cedera pleksus lumbosakralis
S34.5 Cedera syaraf simpatis lumbalis, sakralis dan pelvik
Cedera: ganglion atau plexus seliaka, plexus hypogastrika
Cedera: plexus mesenterika (inferior)(superior), n. splanchnikus
S34.6 Cedera peripheral nerve(s) of abdomen, punggung bawah dan pelvis
S34.8 Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
S35 Cedera pembuluh darah setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
S35.0 Cedera aorta abdominalis
Kecuali: cedera aorta NOS (S25.0)
S35.1 Cedera vena kava inferior
Cedera v. hepatika
Kecuali: cedera vena kava NOS (S25.2)
S35.2 Cedera a. seliaka atau mesenterika
Cedera: aa. gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika, lienalis
S35.3 Cedera v. porta atau v. lienalis
Cedera v. mesenterika (inferior)(superior)
S35.4 Cedera pembuluh darah ginjal
Cedera av. renalis
S35.5 Cedera pembuluh darah iliaka
Cedera av. hipogastrika, av. iliaka, av. uterina
27
S35.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
S35.8 Cedera pembuluh darah lain setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera a. ovarika
S35.9 Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis
S36 Cedera organ intra-abdomen
S36.0 Cedera limpa
S36.1 Cedera hati atau kandung empedu
Cedera saluran empedu
S36.2 Cedera pankreas
S36.3 Cedera lambung
S36.4 Cedera usus halus
S36.5 Cedera kolon
S36.6 Cedera rektum
S36.7 Cedera organ ganda intra-abdomen
S36.8 Cedera organ intra-abdomen lainnya
Cedera: peritoneum, retroperitoneum
S36.9 Cedera organ intra-abdomen yang tidak dijelaskan
S37 Cedera organ-organ pelvik
0. tanpa luka terbuka ke dalam rongga 1. dengan luka terbuka ke dalam rongga
Kecuali: Cedera peritoneum dan retroperitoneum (S36.8)
S37.0 Cedera ginjal
S37.1 Cedera ureter
S37.2 Cedera kandung kemih
S37.3 Cedera uretra
S37.4 Cedera ovarium
S37.5 Cedera tuba fallopii
S37.6 Cedera uterus
S37.7 Cedera organ pelvik ganda
S37.8 Cedera organ pelvik lainnya
Cedera: kelenjar adrenal, prostat, vesikula seminalis, vas deferens
S37.9 Cedera organ pelvik yang tidak dijelaskan
S38 Cedera remuk dan amputasi traumatika abdomen, punggung bawah dan pelvis
S38.0 Cedera remuk organ genital external
S38.1 Cedera remuk bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah, pelvis
S38.2 Amputasi trauma organ genital external
Amputasi trauma: labium (majus)(minus), vulva,
Amputasi trauma: penis, skrotum, testis
S38.3 Amputasi trauma bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah, pelvis
Kecuali: transeksi abdomen (T05.8)
S39 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S39.0 Cedera otot dan tendon pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
S39.6 Cedera organ(-organ) intra-abdominal dengan organ(-organ) pelvik
S39.7 Cedera ganda lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S30-S39.6
Kecuali: cedera pada S36.- dengan cedera pada S37.- (S39.6)
S39.8 Cedera abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya
28
S39.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera bahu dan lengan atas (S40-S49)
Termasuk: Cedera axilla atau regio skapula
Kecuali: Cedera: siku (S50-S59),
Cedera bahu dan lengan atas bilateral (T00-T07)
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11),
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S40 Cedera permukaan bahu dan lengan atas
S40.0 Kontusio bahu dan lengan atas
S40.7 Cedera permukaan ganda pada bahu dan lengan atas
S40.8 Cedera permukaan lainnya pada bahu dan lengan atas
S40.9 Cedera permukaan bahu dan lengan atas, tidak dijelaskan
S41 Luka terbuka bahu dan lengan atas
Kecuali: Amputasi trauma bahu dan lengan atas (S48.-)
S41.0 Luka terbuka bahu
S41.1 Luka terbuka lengan atas
S41.7 Luka terbuka ganda pada bahu dan lengan atas
S41.8 Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu
S42 Fraktur bahu dan lengan atas
S42.0 Fraktur klavikula
Fraktur ujung akromion atau batang klavikula, fraktur tulang leher
S42.1 Fraktur skapula
Fraktur: processus acromialis, (processus) akromion,
Fraktur: (korpus)(leher) skapula; shoulder blade
S42.2 Fraktur ujung atas humerus
Fraktur: ujung proximal, tuberositas mayor, leher anatomis, leher surgical, epifisis atas
S42.3 Fraktur batang humerus
Fraktur: humerus NOS, lengan atas NOS
S42.4 Fraktur ujung bawah humerus
Fraktur: ujung distal, epifisis bawah, prosessus artikularis
Fraktur: kondilus external, epikondilus internal, interkondilus, suprakondilus
Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0)
S42.7 Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus
S42.8 Fraktur bagian bahu dan lengan atas lainnya
S42.9 Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan
Fraktur bahu NOS
S43 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang bahu
S43.0 Dislokasi sendi bahu
S43.1 Dislokasi sendi akromioklavikula
S43.2 Dislokasi sendi sternoklavikula
S43.3 Dislokasi bagian gelang bahu lainnya dan tidak dijelaskan
Dislokasi gelang bahu NOS
S43.4 Sprain dan strain sendi bahu
29
(Ligamen) korakohumerus, (kapsul) rotator cuff
S43.5 Sprain dan strain sendi acromioklavikula
Sprain dan strain ligamen akromioklavikula
S43.6 Sprain dan strain sendi sternoklavikula
S43.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu
Sprain dan strain gelang bahu NOS
S44 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera plexus brakhialis (S14.3)
S44.0 Cedera n. ulnaris pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. ulnaris NOS (S54.0)
S44.1 Cedera n. medianus pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. medianus NOS (S54.1)
S44.2 Cedera n. radialis pada level lengan atas
Kecuali: cedera n. radialis NOS (S54.2)
S44.3 Cedera n. axillaris
S44.4 Cedera n. musculocutaneous
S44.5 Cedera syaraf sensoris kulit pada level bahu dan lengan atas
S44.7 Cedera syaraf ganda pada level bahu dan lengan atas
S44.8 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas lainnya
S44.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas
S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3)
S45.0 Cedera a. aksillaris
S45.1 Cedera a. brakhialis
S45.2 Cedera v. aksillaris atau v. brakhialis
S45.3 Cedera vena superfisialis pada level bahu dan lengan atas
S45.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan lengan atas
S45.8 Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan atas
S45.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas
S46 Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-)
S46.0 Cedera tendon rotator cuff pada bahu
S46.1 Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps
S46.2 Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps
S46.3 Cedera otot dan tendon pada triceps
S46.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan lengan atas
S46.8 Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan atas
S46.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas
S47 Cedera remuk bahu dan lengan atas
Kecuali: cedera remuk siku (S57.0)
S48 Amputasi trauma bahu dan lengan atas
Kecuali: Amputasi traumatika: siku (S58.0), lengan atas, level tak jelas (T11.6)
S48.0 Amputasi traumatika sendi bahu
S48.1 Amputasi traumatika level antara bahu dan siku
S48.9 Amputasi traumatika bahu dan lengan atas, level tak jelas
30
S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S40-S48
S49.8 Cedera bahu dan lengan atas lainnya
S49.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas
Cedera siku dan lengan bawah (S50-S59)
Kecuali: Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69)
Cedera siku dan lengan bawah bilateral (T00-T07)
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S50 Cedera permukaan lengan bawah
Kecuali: cedera permukaan pergelangan dan tangan (S60.-)
S50.0 Kontusio siku
S50.1 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah
S50.7 Cedera permukaan ganda pada lengan bawah
S50.8 Cedera permukaan lengan bawah lainnya
S50.9 Cedera permukaan lengan bawah, tidak dijelaskan
Cedera permukaan siku NOS
S51 Luka terbuka lengan bawah
Kecuali: luka terbuka pergelangan dan tangan (S61.-),
amputasi traumatika lengan bawah (S58.-)
S51.0 Luka terbuka siku
S51.7 Luka ganda terbuka pada lengan bawah
S51.8 Luka terbuka bagian lengan bawah lainnya
S51.9 Luka terbuka lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S52 Fraktur lengan bawah
Kecuali: fraktur pada level pergelangan dan tangan (S62.-)
S52.0 Fraktur ujung atas ulna
Fraktur: siku NOS, processus coronoideus, processus olecranon, ujung proximal
Fraktur-dislokasi Monteggia
S52.1 Fraktur ujung atas radius
Fraktur: kepala, leher, atau ujung proximal radius
S52.2 Fraktur batang ulna
S52.3 Fraktur batang radius
S52.4 Fraktur batang ulna dan radius
S52.5 Fraktur ujung bawah radius
Fraktur Colles, fraktur Smith
S52.6 Fraktur ujung bawah ulna dan radius
S52.7 Fraktur ganda pada lengan bawah
Kecuali: fraktur kedua ulna dan radius: batang (S52.4), ujung bawah (S52.6)
S52.8 Fraktur bagian lengan bawah lainnya
Kepala ulna, ujung bawah ulna
S52.9 Fraktur lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
S53 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen of siku
31
S53.0 Dislokasi kaput radius
Dislokasi sendi radiohumerus
Kecuali: fraktur-dislokasi Monteggia (S52.0)
S53.1 Dislokasi siku, tidak dijelaskan
Dislokasi sendi ulnohumerus
Kecuali: dislokasi kepala radius tersendiri (S53.0)
S53.2 Ruptur traumatika ligamen kolateral radius
S53.3 Ruptur traumatika ligamen kolateral ulna
S53.4 Sprain dan strain siku
S54 Cedera syaraf pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera syaraf di pergelangan dan tangan (S64.-)
S54.0 Cedera n. ulnaris pada level lengan bawah
Cedera n. ulnaris NOS
S54.1 Cedera n. medianus pada level lengan bawah
Cedera n. medianus NOS
S54.2 Cedera n. radialis pada level lengan bawah
Cedera n. radialis NOS
S54.3 Cedera n. sensoris kulit pada level lengan bawah
S54.7 Cedera syaraf ganda pada level lengan bawah
S54.8 Cedera syaraf pada level lengan bawah lainnya
S54.9 Cedera syaraf pada level lengan bawah, tidak dijelaskan
S55 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera pembuluh darah brakhialis (S45.1-S45.2),
Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan (S65.-)
S55.0 Cedera a. ulnaris pada level lengan bawah
S55.1 Cedera a. radialis pada level lengan bawah
S55.2 Cedera vena pada level lengan bawah
S55.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level lengan bawah
S55.8 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah lainnya
S55.9 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah, tidak dijelaskan
S56 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah
Kecuali: Cedera otot dan tendon pada atau di bawah pergelangan (S66.-)
S56.0 Cedera otot dan tendon flexor ibu jari pada level lengan bawah
S56.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V pada level lengan bawah
S56.2 Cedera otot dan tendon flexor pada level lengan bawah lainnya
S56.3 Cedera otot dan tendon extensor atau abduktor ibu jari pada level lengan bawah
S56.4 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V pada level lengan bawah
S56.5 Cedera otot dan tendon extensor pada level lengan bawah lainnya
S56.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level lengan bawah
S56.8 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah lainnya dan tidak dijelaskan
S57 Cedera remuk lengan bawah
Kecuali: Cedera remuk pergelangan dan tangan (S67.-)
S57.0 Cedera remuk siku
S57.8 Cedera remuk bagian lain lengan bawah
S57.9 Cedera remuk lengan bawah, bagian tidak dijelaskan
32
S58 Amputasi trauma lengan bawah
Kecuali: Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-)
S58.0 Amputasi trauma level siku
S58.1 Amputasi trauma level antara siku dan pergelangan
S58.9 Amputasi trauma lengan bawah, level tak jelas
S59 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah
Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan (S69.-)
S59.7 Cedera ganda pada lengan bawah
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S50-S58
S59.8 Cedera pada lengan bawah lainnya
S59.9 Cedera pada lengan bawah, tidak dijelaskan
Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69)
Kecuali: Cedera bilateral pergelangan dan tangan (T00-T07),
Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11),
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S60 Cedera permukaan pergelangan dan tangan
S60.0 Kontusio jari tanpa kerusakan kuku
Kontusio jari NOS
Kecuali: kontusio yang melibatkan kuku (matrix) (S60.1)
S60.1 Kontusio jari dengan kerusakan pada kuku
S60.2 Kontusio bagian pergelangan dan tangan lainnya
S60.7 Cedera permukaan ganda pada pergelangan dan tangan
S60.8 Cedera permukaan lain pada pergelangan dan tangan
S60.9 Cedera permukaan pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan
S61 Luka terbuka pergelangan dan tangan
Kecuali: Amputasi traumatika pergelangan dan tangan (S68.-)
S61.0 Luka terbuka jari tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari NOS
Kecuali: luka terbuka melibatkan kuku (matrix) (S61.1)
S61.1 Luka terbuka jari dengan kerusakan kuku
S61.7 Luka terbuka ganda pada pergelangan dan tangan
S61.8 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan lainnya
S61.9 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan
S62 Fraktur pada level pergelangan dan tangan
Kecuali: Fraktur bagian distal ulna dan radius (S52.-)
S62.0 Fraktur os. navikularis [skafoid] tangan
S62.1 Fraktur tulang karpal lainnya
Fraktur os.: kapitatum [magnum], hamatum [unsiformis], lunatum [semilunaris]
Fraktur os.: pisiformis, triquetrum [cuneiformis karpus],
Fraktur os.: trapezium [multangularis mayor], trapezoid [multangularis minor],
S62.2 Fraktur os. metakarpal I
Fraktur Bennett
33
S62.3 Fraktur os. metakarpal lainnya
S62.4 Fraktur ganda pada tulang metakarpal
S62.5 Fraktur ibu jari
S62.6 Fraktur jari II, III, IV atau V
S62.7 Fraktur ganda pada jari-jari
S62.8 Fraktur bagian pergelangan dan tangan lainnya dan tidak dijelaskan
S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level pergelangan dan tangan
S63.0 Dislokasi pergelangan
Dislokasi:
ujung distal radius dan ulna, (tulang) karpal,
ujung proximal (tulang) metakarpal,
(sendi) distal radioulnaris, (sendi) radiokarpal
(sendi) midkarpal, (sendi) karpometakarpal
S63.1 Dislokasi jari
Dislokasi:
ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx tangan,
(sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu jari
S63.2 Dislokasi ganda jari-jari
S63.3 Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus
Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen) radiokarpal, ulnokarpal (palmaris)
S63.4 Ruptur traumatika ligamen jari pada sendi metakarpo-phalanx dan interphalanx
Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar
S63.5 Sprain dan strain pergelangan
Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal
S63.6 Sprain dan strain jari-jari
Sprain dan strain: (sendi) metakarpophalanx,
Sprain dan strain: (sendi) interphalanx tangan, phalanx tangan, ibu jari
S63.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada tangan
S64 Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan
S64.0 Cedera n. ulnaris pada level pergelangan dan tangan
S64.1 Cedera n. medianus pada level pergelangan dan tangan
S64.2 Cedera n. radialis pada level pergelangan dan tangan
S64.3 Cedera n. digitalis ibu jari
S64.4 Cedera n. digitalis jari II, III, IV atau V
S64.7 Cedera syaraf ganda pada level pergelangan dan tangan
S64.8 Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan lainnya
S64.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level pergelangan dan tangan
S65 Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan
S65.0 Cedera a. ulnaris pada level pergelangan dan tangan
S65.1 Cedera a. radialis pada level pergelangan dan tangan
S65.2 Cedera arkus palmaris superfisialis
S65.3 Cedera arkus palmaris profunda
S65.4 Cedera pembuluh darah ibu jari
S65.5 Cedera pembuluh darah jari II, III, IV atau V
S65.7 Cedera pembuluh darah ganda di level pergelangan dan tangan
S65.8 Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan lainnya
34
S65.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di level pergelangan dan tangan
S66 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan
S66.0 Cedera otot dan tendon flexor longus ibu jari di level pergelangan dan tangan
S66.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan
S66.2 Cedera otot dan tendon extensor ibu jari di level pergelangan dan tangan
S66.3 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan
S66.4 Cedera otot dan tendon intrinsik ibu jari di level pergelangan dan tangan
S66.5 Cedera otot dan tendon intrinsik jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan
S66.6 Cedera otot dan tendon flexor ganda pada level pergelangan dan tangan
S66.7 Cedera otot dan tendon extensor ganda pada level pergelangan dan tangan
S66.8 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan lainnya
S66.9 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan
S67 Cedera remuk pergelangan dan tangan
S67.0 Cedera remuk ibu jari dan jari-jari lainnya
S67.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
S68 Amputasi trauma pergelangan dan tangan
S68.0 Amputasi trauma ibu jari (komplit)(parsial)
S68.1 Amputasi trauma jari II, III, IV atau V (komplit)(parsial)
S68.2 Amputasi trauma dua atau lebih, jari saja (komplit)(parsial)
S68.3 Amputasi trauma gabungan (bagian) jari dengan bagian lain pergelangan dan tangan
S68.4 Amputasi trauma tangan pada level pergelangan
S68.8 Amputasi trauma bagian pergelangan dan tangan lainnya
S68.9 Amputasi trauma pergelangan dan tangan, level tak jelas
S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
S69.7 Cedera ganda pada pergelangan dan tangan
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S60-S68
S69.8 Cedera pada pergelangan dan tangan lainnya
S69.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
Cedera panggul dan paha (S70-S79)
Kecuali: Cedera bilateral panggul dan paha (T00-T07),
Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S70 Cedera permukaan panggul dan paha
S70.0 Kontusio panggul
S70.1 Kontusio paha
S70.7 Cedera permukaan ganda pada panggul dan paha
S70.8 Cedera permukaan pada panggul dan paha lainnya
S70.9 Cedera permukaan panggul dan paha, tidak dijelaskan
S71 Luka terbuka panggul dan paha
Kecuali: Amputasi trauma panggul dan paha (S78.-)
S71.0 Luka terbuka panggul
S71.1 Luka terbuka paha
35
S71.7 Luka terbuka ganda pada panggul dan paha
S71.8 Luka terbuka bagian lingkaran panggul lainnya dan tidak dijelaskan
S72 Fraktur femur
S72.0 Fraktur leher femur
Fraktur panggul NOS
S72.1 Fraktur pertrokanter
Fraktur intertrokanter, fraktur trokanter
S72.2 Fraktur subtrokanter
S72.3 Fraktur batang femur
S72.4 Fraktur ujung bawah femur
S72.7 Fraktur ganda pada femur
S72.8 Fraktur pada bagian femur lainnya
S72.9 Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan
S73 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen panggul
S73.0 Dislokasi panggul
S73.1 Sprain dan strain panggul
S74 Cedera syaraf pada level panggul dan paha
S74.0 Cedera sciatic nerve [n. iskiadikus] pada level panggul dan paha
S74.1 Cedera n. femoralis pada level panggul dan paha
S74.2 Cedera syaraf sensoris kulit pada level panggul dan paha
S74.7 Cedera syaraf ganda pada level panggul dan paha
S74.8 Cedera syaraf pada level panggul dan paha lainnya
S74.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha
S75 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha
Kecuali: Cedera a. poplitea (S85.0)
S75.0 Cedera a. femoralis
S75.1 Cedera v. femoralis pada level panggul dan paha
S75.2 Cedera v. saphena magna pada level panggul dan paha
Kecuali: cedera v. saphena magna NOS (S85.3)
S75.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level panggul dan paha
S75.8 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha lainnya
S75.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha
S76 Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha
S76.0 Cedera otot dan tendon pada panggul
S76.1 Cedera m. quadriseps dan tendon
S76.2 Cedera otot dan tendon adduktor pada paha
S76.3 Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level paha
S76.4 Cedera otot dan tendon pada level paha lainnya dan tidak dijelaskan
S76.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan paha
S77 Cedera remuk panggul dan paha
S77.0 Cedera remuk panggul
S77.1 Cedera remuk paha
S77.2 Cedera remuk panggul dengan paha
S78 Amputasi trauma panggul dan paha
36
Kecuali: Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas (T13.6)
S78.0 Amputasi trauma panggul sendi
S78.1 Amputasi trauma level antara panggul dan lutut
S78.9 Amputasi trauma panggul dan paha, level tak jelas
S79 Cedera lain dan dijelaskan pada panggul dan paha
S79.7 Cedera ganda pada panggul dan paha
Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S70-S78
S79.8 Cedera pada panggul dan paha lainnya
S79.9 Cedera panggul dan paha yang tidak dijelaskan
Cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89)
Termasuk: Fraktur tumit dan malleolus
Kecuali: Cedera tumit dan kaki (S90-S99)
Cedera bilateral lutut dan tungkai bawah (T00-T07)
Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S80 Cedera permukaan tungkai bawah
Kecuali: Cedera permukaan tumit dan kaki (S90.-)
S80.0 Kontusio lutut
S80.1 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
S80.7 Cedera permukaan ganda pada tungkai bawah
S80.8 Cedera permukaan pada tungkai bawah lainnya
S80.9 Cedera permukaan tungkai bawah, tidak dijelaskan
S81 Luka terbuka tungkai bawah
Kecuali: Amputasi trauma tungkai bawah (S88.-), luka terbuka tumit dan kaki (S91.-)
S81.0 Luka terbuka lutut
S81.7 Luka ganda terbuka pada tungkai bawah
S81.8 Luka terbuka bagian tungkai bawah lainnya
S81.9 Luka terbuka tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan
S82 Fraktur tungkai bawah, Termasuk tumit
Termasuk: malleolus
Kecuali: Fraktur kaki, selain tumit (S92.-)
S82.0 Fraktur patella
Fraktur tempurung lutut
S82.1 Fraktur ujung atas tibia
Fraktur tibia bagian:kepala, kondilus,ujung proximal,atau tuberositas
dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.2 Fraktur batang tibia
Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
S82.3 Fraktur ujung bawah tibia
Fraktur ujung bawah tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula
Kecuali: fraktur malleolus medialis (S82.5)
S82.4 Fraktur fibula saja
Kecuali: fraktur malleolus lateralis (S82.6)
S82.5 Fraktur malleolus medialis
37
Fraktur tibia yang melibatkan tumit dan malleolus
S82.6 Fraktur malleolus lateralis
Fraktur fibula yang melibatkan tumit dan malleolus
S82.7 Fraktur ganda pada tungkai bawah
Kecuali: fraktur tibia dan fibula pada:
ujung atas (S82.1), batang (S82.2), atau ujung bawah (S82.3):
S82.8 Fraktur bagian tungkai bawah lainnya
Fraktur (pada): tumit NOS, bimalleolaris, trimalleolaris
S82.9 Fraktur tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan
S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut
Kecuali: Kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-)
Dislokasi lutut: lama (M24.3), patologis (M24.3), rekuren (M24.4)
S83.0 Dislokasi patella
S83.1 Dislokasi lutut
Dislokasi (sendi) tibiofibula
S83.2 Robekan meniskus, sekarang
Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus medialis
Kecuali: bucket-handle tear lama (M23.2)
S83.3 Robekan rawan sendi lutut, sekarang
S83.4 Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral (fibularis)(tibialis) lutut
S83.5 Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)(posterior) lutut
S83.6 Sprain dan strain bagian lutut lainnya dan tidak dijaskan
Sprain dan strain: ligamen patella, sendi dan ligamen tibiofibularis superior
S83.7 Cedera pada struktur ganda lutut
Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen (collateral)(cruciate)
S84 Cedera syaraf pada level tungkai bawah
Kecuali: cedera syaraf pada level tumit dan kaki (S94.-)
S84.0 Cedera n. tibialis pada level tungkai bawah
S84.1 Cedera n. peroneus pada level tungkai bawah
S84.2 Cedera syaraf sensoris kulit pada level tungkai bawah
S84.7 Cedera syaraf ganda pada level tungkai bawah
S84.8 Cedera syaraf pada level tungkai bawah lainnya
S84.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah
S85 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah
Kecuali: Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki (S95.-)
S85.0 Cedera a. poplitea
S85.1 Cedera a tibialis (anterior)(posterior)
S85.2 Cedera a. peronealis
S85.3 Cedera v. saphena magna pada level tungkai bawah
Cedera v. saphena magna NOS
S85.4 Cedera v. saphena parva pada level tungkai bawah
S85.5 Cedera v. poplitea
S85.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level tungkai bawah
S85.8 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah lainnya
S85.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah
S86 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah
38
Kecuali: cedera otot dan tendon pada di bawah tumit (S96.-)
S86.0 Cedera tendon Achilles
S86.1 Cedera otot dan tendon lain group otot posterior pada level tungkai bawah
S86.2 Cedera otot dan tendon group otot anterior pada level tungkai bawah
S86.3 Cedera otot dan tendon group otot peroneus pada level tungkai bawah level
S86.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tungkai bawah
S86.8 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah lainnya
S86.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah
S87 Cedera remuk tungkai bawah
Kecuali: Cedera remuk tumit dan kaki (S97.-)
S87.0 Cedera remuk lutut
S87.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
S88 Amputasi traumatika tungkai bawah
Kecuali: Amputasi traumatika: tumit dan kaki (S98.-), tungkai, level tak jelas (T13.6)
S88.0 Amputasi traumatika level lutut
S88.1 Amputasi traumatika level antara lutut dan tumit
S88.9 Amputasi traumatika tungkai bawah, level tak jelas
S89 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah
Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki (S99.-)
S89.7 Cedera ganda pada tungkai bawah
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S80-S88
S89.8 Cedera tungkai bawah lainnya
S89.9 Cedera tungkai bawah yang tidak dijelaskan
Cedera tumit dan kaki (S90-S99)
Kecuali: Fraktur tumit dan malleolus (S82.-),
Cedera bilateral tumit dan kaki (T00-T07),
Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
S90 Cedera permukaan tumit dan kaki
S90.0 Kontusio tumit
S90.1 Kontusio jari kaki tanpa kerusakan kuku
Kontusio jari kaki NOS
S90.2 Kontusio jari kaki dengan kerusakan kuku
S90.3 Kontusio bagian kaki lainnya dan tidak dijelaskan
S90.7 Cedera permukaan ganda pada tumit dan kaki
S90.8 Cedera permukaan pada tumit dan kaki lainnya
S90.9 Cedera permukaan tumit dan kaki, tidak dijelaskan
S91 Luka terbuka tumit dan kaki
Kecuali: Amputasi trauma tumit dan kaki (S98.-)
S91.0 Luka terbuka tumit
S91.1 Luka terbuka jari kaki tanpa kerusakan kuku
Luka terbuka jari kaki NOS
S91.2 Luka terbuka jari kaki dengan kerusakan pada kuku
39
S91.3 Luka terbuka bagian lain kaki
Luka terbuka kaki NOS
S91.7 Luka ganda terbuka pada tumit dan kaki
S92 Fraktur kaki, selain tumit
Kecuali: tumit (S82.-), malleolus (S82.-)
S92.0 Fraktur kalkaneus
Fraktur tulang tumit, fraktur os kalsis
S92.1 Fraktur talus
Fraktur astragalus
S92.2 Fraktur tulang(-tulang ) tarsal lainnya
Fraktur: kuboid, kuneiformis kaki (intermedia)(lateral)(medial), navikulare kaki
S92.3 Fraktur metatarsal tulang
S92.4 Fraktur jempol kaki
S92.5 Fraktur jari II, III, IV atau V kaki
S92.7 Fraktur ganda pada kaki
S92.9 Fraktur kaki, tidak dijelaskan
S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level tumit dan kaki
S93.0 Dislokasi tumit sendi
Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah tibia
S93.1 Dislokasi jari kaki
Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx
S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki
S93.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki
Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi) tarsometatarsus
S93.4 Sprain dan strain tumit
Sprain dan strain (ligamen): kalkaneofibularis, kolateral internal, deltoideus,
Sprain dan strain (ligamen): talofibularis, tibiofibularis distal
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S93.5 Sprain dan strain jari kaki
Sprain dan strain: (sendi) metatarsophalanx, (sendi) interphalanx
S93.6 Sprain dan strain bagian kaki lainnya dan tidak dijelaskan
Sprain dan strain (ligamen): tarsus, tarsometatarsus
S94 Cedera syaraf pada level tumit dan kaki
S94.0 Cedera n. plantar lateralis
S94.1 Cedera n. plantar medialis
S94.2 Cedera n. peroneus profunda pada level tumit dan kaki
Cedera cabang lateralis terminal dari n. peroneus profunda
S94.3 Cedera syaraf sensoris kulit pada level tumit dan kaki
S94.7 Cedera syaraf ganda pada level tumit dan kaki
S94.8 Cedera syaraf pada level tumit dan kaki lainnya
S94.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S95 Cedera pembuluh darah pada tumit dan kaki level
Kecuali: Cedera av. tibialis posterior (S85.-)
S95.0 Cedera a. dorsalis pedis
S95.1 Cedera a. plantaris pedis
S95.2 Cedera v. dorsalis pedis
40
S95.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level tumit dan kaki
S95.8 Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki lainnya
S95.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S96 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki
Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0)
S96.0 Cedera otot dan tendon pada m. flexor longus jari kaki pada level tumit dan kaki
S96.1 Cedera otot dan tendon pada m. extensor longus jari kaki pada level tumit dan kaki
S96.2 Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan kaki
S96.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki
S96.8 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki lainnya
S96.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki
S97 Cedera remuk tumit dan kaki
S97.0 Cedera remuk tumit
S97.1 Cedera remuk jari kaki
S97.8 Cedera remuk bagian lain tumit dan kaki
Cedera remuk kaki NOS
S98 Amputasi traumatika tumit dan kaki
S98.0 Amputasi traumatika kaki pada level tumit
S98.1 Amputasi traumatika satu jari kaki
S98.2 Amputasi traumatika dua atau lebih jari kaki
S98.3 Amputasi traumatika bagian lain kaki
Amputasi traumatika gabugan jari kaki dan bagian lain kaki
S98.4 Amputasi traumatika kaki, level tak jelas
S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki
Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S90-S98
S99.8 Cedera pada tumit dan kaki lainnya
S99.9 Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan
Cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T00-T07)
Termasuk: Cedera bilateral anggota pada daerah tubuh yang sama
Cedera menurut jenis pada dua atau lebih daerah tubuh yang bisa diklasifikasikan pada S00-S99
Kecuali: Cedera ganda yg hanya melibatkan satu daerah tubuh – lihat bagian-S
Sunburn (L55.-), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35)
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
T00 Cedera permukaan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T00.0 Cedera permukaan kepala dengan leher
Cedera permukaan pada situs-situs S00.- dan S10.-
Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8)
T00.1 Cedera permukaan toraks dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera permukaan pada situs-situs dengan klasifikasi S20.-, S30.- dan T09.0
Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8)
T00.2 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas
Cedera permukaan pada situs-situs S40.-, S50.-, S60.- dan T11.0
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T00.6)
melibatkan: toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8)
41
T00.3 Cedera permukaan daerah ganda anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs S70.-, S80.-, S90.- dan T13.0
Kecuali: melibatkan anggota atas (T00.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8)
T00.6 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas dan anggota bawah
Cedera permukaan pada situs-situs T00.2 dan T00.3
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8)
T00.8 Cedera permukaan pada kombinasi daerah tubuh lainnya
T00.9 Cedera permukaan ganda, tidak dijelaskan
Abrasi, blisters (nonthermal), bruises, kontusio, atau haematoma ganda NOS
Gigitan serangga (tak berbisa): ganda NOS
T01 Luka terbuka yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Kecuali: Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T05.-)
T01.0 Luka terbuka kepala dengan leher
Luka terbuka pada situs-situs S01.- dan S11.-
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)
T01.1 Luka terbuka toraks dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Luka terbuka pada situs-situs S21.-, S31.- dan T09.1
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)
T01.2 Luka terbuka daerah ganda pada anggota atas
Luka terbuka pada situs-situs S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
Kecuali: melibatkan anggota bawah (T01.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8)
T01.3 Luka terbuka daerah ganda pada anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
Kecuali: melibatkan anggota atas (T01.6)
melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8)
T01.6 Luka terbuka daerah ganda anggota atas dan anggota bawah
Luka terbuka pada situs-situs T01.2 dan T01.3
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8)
T01.8 Luka terbuka kombinasi daerah tubuh lainnya
T01.9 Luka ganda terbuka, tidak dijelaskan
Gigitan serangga, sayatan, laserasi, dan luka tusuk: ganda, NOS
T02 Fraktur yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T02.0 Fraktur kepala dengan leher
Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.-
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.1 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis
Fraktur pada situs-situs S22.-, S32.- dan T08
Kecuali: bersama fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh lainnya (T02.8)
T02.2 Fraktur daerah ganda satu anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 dari satu anggota atas
Kecuali: bersama fraktur: anggota atas yang lain (T02.4), anggota bawah (T02.6)
bersama fraktur fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.3 Fraktur daerah ganda satu anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 dari satu anggota bawah
Kecuali: bersama fraktur anggota bawah yang lain (T02.5), anggota atas (T02.6)
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
42
T02.4 Fraktur daerah ganda kedua anggota atas
Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 yang dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota bawah (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.5 Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah
Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang dinyatakan bilateral
Kecuali: bersama fraktur anggota atas (T02.6),
bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.6 Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama fraktur: toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7)
T02.7 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan dengan anggota
T02.8 Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T02.9 Fraktur ganda, tidak dijelaskan
T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T03.0 Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.-
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8)
T03.1 Dislokasi, sprain dan strain toraks dengan punggung bawah dan pelvis
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.-, S33.- dan T09.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8)
T03.2 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota bawah (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.3 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota bawah
Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada:
anggota atas (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.4 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada
thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8)
T03.8 Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh lainnya
T03.9 Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan
T04 Cedera remuk melibatkan daerah ganda pada tubuh
T04.0 Cedera remuk kepala dengan leher
Cedera remuk pada situs-situs S07.- dan S17.-
Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.1 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis
Cedera remuk: pada situs-situs S28.- dan S38.-, badan NOS
Kecuali: bersama: anggota (T04.7), daerah tubuh lainnya (T04.8)
T04.2 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas
Cedera remuk: anggota atas NOS, pada situs-situs S47.-, S57.- dan S67.-
Kecuali: bersama anggota bawah (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7)
T04.3 Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah
Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.-, S87.- dan S97.-
Kecuali: bersama anggota atas (T04.4)
bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7)
43
T04.4 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah
Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7)
T04.7 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis dengan anggota
T04.8 Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
T04.9 Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan
T05 Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Termasuk: Avulsi yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Kecuali: Dekapitasi (S18), luka trbuka mlibatkan daerah ganda pada tubuh (T01)
Amputasi traumatika: badan NOS (T09.6),
Amputasi traumatika: lengan atas NOS (T11.6), tungkai NOS (T13.6)
T05.0 Amputasi trauma kedua tangan
T05.1 Amputasi trauma satu tangan dan lengan atas yang lain [semua level, selain tangan]
T05.2 Amputasi trauma kedua lengan [semua level]
T05.3 Amputasi trauma kedua kaki
T05.4 Amputasi trauma satu kaki dan tungkai yang lain [semua level, selain kaki]
T05.5 Amputasi trauma kedua tungkai [semua level]
T05.6 Amputasi trauma anggota atas dan bawah, semua kombinasi [semua level]
T05.8 Amputasi trauma yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya
Transeksi: abdomen, toraks
T05.9 Amputasi trauma ganda, tidak dijelaskan
T06 Cedera lain pada daerah ganda tubuh, not elsewhere classified
T06.0 Cedera otak dan syaraf kepala dengan cedera syaraf dan medulla spinalis pada leher
Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.-
T06.1 Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan daerah tubuh lainnya
T06.2 Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Cedera ganda pada syaraf NOS
Kecuali: melibatkan medulla spinalis (T06.0-T06.1)
T06.3 Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T06.4 Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T06.5 Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan organ pelvik
T06.8 Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
T07 Cedera ganda yang tidak dijelaskan
Kecuali: Cedera NOS (T14.9)
Cedera bagian badan, anggota atau daerah yang tidak jelas (T08-T14)
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07)
Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35),
Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)
T08 Fraktur spina, level tak jelas
Kecuali: fraktur ganda pada spina, level tak jelas (T02.1)
T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8),
Cedera ganda pada badan (T00-T06)
44
T09.0 Cedera permukaan badan, level tak jelas
T09.1 Luka terbuka badan, level tak jelas
T09.2 Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi dan ligamen badan
T09.3 Cedera medulla spinalis, level tak jelas
T09.4 Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan plexus badan
T09.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan
T09.6 Amputasi trauma badan, level tak jelas
T09.8 Cedera pada badan lainnya, level tak jelas
T09.9 Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas
T10 Fraktur anggota atas, level tak jelas
Patah lengan atas NOS, fraktur lengan atas NOS
Kecuali: Fraktur ganda lengan atas, level tak jelas (T02.-)
T11 Cedera lain pada anggota atas, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk: anggota atas NOS (T04.2), daerah ganda tubuh (T00-T06)
Fraktur anggota atas, level tak jelas (T10)
T11.0 Cedera permukaan anggota atas, level tak jelas
T11.1 Luka terbuka anggota atas, level tak jelas
T11.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota atas, level tak jelas
T11.3 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas
T11.4 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas
T11.5 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas
T11.6 Amputasi trauma anggota atas, level tak jelas
Amputasi trauma lengan NOS
T11.8 Cedera anggota atas lainnya, level tak jelas
T11.9 Cedera anggota atas yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera lengan NOS
T12 Fraktur anggota bawah, level tak jelas
Patah tungkai NOS, fraktur tungkai NOS
Kecuali: Fraktur ganda pada tungkai, level tak jelas (T02.-)
T13 Cedera lain pada anggota bawah, level tak jelas
Kecuali: Cedera remuk anggota bawah NOS (T04.3),
Cedera ganda daerah tubuh (T00-T06),
Fraktur anggota bawah, level tak jelas (T12)
T13.0 Cedera permukaan anggota bawah, level tak jelas
T13.1 Luka terbuka anggota bawah, level tak jelas
T13.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota bawah, level tak jelas
T13.3 Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level tak jelas
T13.4 Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota bawah, level tak jelas
T13.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota bawah, level tak jelas
T13.6 Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas
Amputasi trauma tungkai NOS
T13.8 Cedera anggota bawah lainyan, level tak jelas
T13.9 Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak jelas
Cedera tungkai NOS
T14 Cedera di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07)
45
T14.0 Cedera permukaan di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), kontusio, memar, haematoma: NOS
Cedera akbat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar terbuka NOS
Gigitan serangga (tak berbisa), atau cedera permukaan: NOS
Kecuali: cedera permukaan ganda NOS (T00.9)
T14.1 Luka terbuka di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sayatan, laserasi , luka terbuka, gigitan binatang, NOS
Luka tembus dengan benda asing (menembus) NOS
Kecuali: luka terbuka ganda NOS (T01.9)
amputasi trauma ganda NOS (T05.9), amputasi trauma NOS (T14.7)
T14.2 Fraktur di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Fraktur: NOS, tertutup NOS, dislokasi NOS, displaced NOS, terbuka NOS
Kecuali: fraktur ganda NOS (T02.9)
T14.3 Dislokasi, sprain dan strain tidak dijelaskan daerah tubuh
Avulsi, laserasi, sprain, atau strain pada (kapsul)(ligamen) sendi NOS
Hemarthrosis, ruptur, subluxatio, robekan: traumatika (kapsul)(ligamen) sendi NOS
Kecuali: dislokasi, sprain dan strain ganda NOS (T03.9)
T14.4 Cedera syaraf di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Cedera syaraf NOS; Putus syaraf, hematomielia, paralisis (sementara): traumatika NOS
Kecuali: cedera ganda pada syaraf NOS (T06.2)
T14.5 Cedera pembuluh darah di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS
Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada pembuluh darah NOS
Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3)
T14.6 Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS dan tendon NOS
Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4)
T14.7 Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS
Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma ganda NOS (T05.9)
T14.8 Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan
T14.9 Cedera, tidak dijelaskan
Kecuali: cedera ganda NOS (T07)
Efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah (T15-T19)
Kecuali: Benda asing tertinggal pada luka operasi (T81.5),
Sisa benda asing di jaringan lunak (M79.5)
Benda asing pada luka tembus - lihat luka terbuka menurut daerah tubuh
Serpihan tanpa luka major terbuka: lihat cedera permukaan menurut daerah tubuh
T15 Benda asing di bagian luar mata
Kecuali: Benda asing pada luka tembus:
orbita dan bola mata (S05.4-S05.5)
orbita dan bola mata tertahan (lama) (H05.5, H44.6-H44.7),
Benda asing tertahan di kelopak (H02.8)
T15.0 Benda asing di kornea
T15.1 Benda asing di sakus konjungtiva
T15.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada bagian luar mata
46
Benda asing di punktum lakrimalis
T15.9 Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan
T16 Benda asing di telinga
Benda asing di kanalis auditorius
T17 Benda asing di saluran pernafasan
Termasuk: Asfiksia akibat benda asing,
Inhalasi cairan atau muntahan NOS
Tercekik oleh: makanan (regurgitasi), phlegma [mukus pernafasan]
T17.0 Benda asing di sinus nasalis
T17.1 Benda asing di cuping hidung
Benda asing di hidung NOS
T17.2 Benda asing di farings
Benda asing di: nasofarings, tenggorokan NOS
T17.3 Benda asing di larings
T17.4 Benda asing di trakhea
T17.5 Benda asing di bronkhus
T17.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pernafasan
Benda asing di bronkhiolus, paru-paru
T17.9 Benda asing di saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T18 Benda asing saluran pencernaan
Kecuali: Benda asing di farings (T17.2)
T18.0 Benda asing di mulut
T18.1 Benda asing di esofagus
T18.2 Benda asing di lambung
T18.3 Benda asing di usus halus
T18.4 Benda asing di kolon
T18.5 Benda asing di anus dan rektum
Benda asing di (pertemuan) rektosigmoid
T18.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pencernaan
T18.9 Benda asing di saluran pencernaan, bagian tidak dijelaskan
Benda asing di sistem pencernaan NOS, tertelan benda asing NOS
T19 Benda asing di saluran genitourinarius
Kecuali: Komplikasi mekanis alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (T83.3),
Kehadiran alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (Z97.5)
T19.0 Benda asing di uretra
T19.1 Benda asing di kandung kemih
T19.2 Benda asing di vulva dan vagina
T19.3 Benda asing di uterus [semua bagian]
T19.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran genitourinarius
T19.9 Benda asing di saluran genitourinarius, bagian tidak dijelaskan
Luka bakar dan korosi (T20-T32)
Termasuk: Scalds [terkena air panas atau uap panas]
Luka bakar (termal) akibat: api, air panas, gas panas, gesekan, objek panas,
Luka bakar (termal) akibat: listrik, petir, radiasi
Luka bakar kimiawi [korosi] (external)(internal)
47
Kecuali: Sunburn (L55.-), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0)
Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)
Luka bakar dan korosi permukaan luar tubuh, menurut situs (T20-T25)
Termasuk: Luka bakar dan korosi:
Tingkat I [erythema], tingkat II [blisters, melepuh] [epidermis lenyap]
Tingkat III [nekrosis dalam pada jaringan di bawahnya] [full-thickness skin loss]
T20 Luka bakar dan korosi kepala dan leher
Termasuk: Kulit kepala [semua bagian], (daerah) dahi, telinga [semua bagian],
Hidung (septum), bibir, mata dengan bagian lain muka, kepala dan leher
Kecuali: Luka bakar dan korosi terbatas pada mata dan adnexa (T26.-),
Luka bakar dan korosi pada mulut dan farings (T28.-)
T20.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T20.1 Luka bakar tingkat I pada kepala dan leher
T20.2 Luka bakar tingkat II pada kepala dan leher
T20.3 Luka bakar tingkat III pada kepala dan leher
T20.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T20.5 Korosi tingkat I pada kepala dan leher
T20.6 Korosi tingkat II pada kepala dan leher
T20.7 Korosi tingkat III pada kepala dan leher
T21 Luka bakar dan korosi badan
Termasuk: Dinding dada, mammae, punggung (semua), daerah interskapula, perut
Dinding, pinggang, perineum, penis, testis, skrotum, vulva, labium (majus)(minus), anus
Kecuali: Luka bakar dan korosi pada: axilla (T22.-), daerah skapula (T22.-)
T21.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.1 Luka bakar tingkat I pada badan
T21.2 Luka bakar tingkat II pada badan
T21.3 Luka bakar tingkat III pada badan
T21.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan
T21.5 Korosi tingkat I pada badan
T21.6 Korosi tingkat II pada badan
T21.7 Korosi tingkat III pada badan
T22 Luka bakar dan korosi bahu dan lengan
Termasuk: Lengan [semua, selain pergelangan dan tangan saja], axilla, daerah skapula
Kecuali: Luka bakar dan korosi: interskapula (T21.-), pergelangan dan tangan saja (T23.-)
T22.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pada bahu dan lengan
T22.1 Luka bakar tingkat I pada bahu dan lengan
T22.2 Luka bakar tingkat II pada bahu dan lengan
T22.3 Luka bakar tingkat III pada bahu dan lengan
T22.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan
T22.5 Korosi tingkat I pada bahu dan lengan
T22.6 Korosi tingkat II pada bahu dan lengan
T22.7 Korosi tingkat III pada bahu dan lengan
T23 Luka bakar dan korosi pergelangan dan tangan
Termasuk: telapak tangan, (kuku) jari, (kuku) ibu jari
T23.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
T23.1 Luka bakar tingkat I pada pergelangan dan tangan
48
T23.2 Luka bakar tingkat II pada pergelangan dan tangan
T23.3 Luka bakar tingkat III pada pergelangan dan tangan
T23.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan
T23.5 Korosi tingkat I pada pergelangan dan tangan
T23.6 Korosi tingkat II pada pergelangan dan tangan
T23.7 Korosi tingkat III pada pergelangan dan tangan
T24 Luka bakar dan korosi panggul dan tungkai
Termasuk: Tungkai [semua bagian, selain tumit dan kaki saja]
Kecuali: Luka bakar dan korosi tumit dan kaki saja (T25.-)
T24.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai
T24.1 Luka bakar tingkat I pada panggul dan tungkai
T24.2 Luka bakar tingkat II pada panggul dan tungkai
T24.3 Luka bakar tingkat III pada panggul dan tungkai
T24.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai
T24.5 Korosi tingkat I pada panggul dan tungkai
T24.6 Korosi tingkat II pada panggul dan tungkai
T24.7 Korosi tingkat III pada panggul dan tungkai
T25 Luka bakar dan korosi tumit dan kaki
Termasuk: Jempol kaki
T25.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
T25.1 Luka bakar tingkat I pada tumit dan kaki
T25.2 Luka bakar tingkat II pada tumit dan kaki
T25.3 Luka bakar tingkat III pada tumit dan kaki
T25.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki
T25.5 Korosi tingkat I pada tumit dan kaki
T25.6 Korosi tingkat II pada tumit dan kaki
T25.7 Korosi tingkat III pada tumit dan kaki
Luka bakar dan korosi pada mata dan organ internal (T26-T28)
T26 Luka bakar dan korosi pada mata dan adnexa
T26.0 Luka bakar pada kelopak dan area periokuler
T26.1 Luka bakar pada kornea dan sakus konjungtiva
T26.2 Luka bakar dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
T26.3 Luka bakar pada bagian lain mata dan adnexa
T26.4 Luka bakar pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
T26.5 Korosi pada kelopak dan area periokuler
T26.6 Korosi pada kornea dan sakus konjungtiva
T26.7 Korosi dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata
T26.8 Korosi pada bagian lain mata dan adnexa
T26.9 Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan
T27 Luka bakar dan korosi saluran pernafasan
T27.0 Luka bakar pada larings dan trakhea
T27.1 Luka bakar yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru
Kecuali: sindroma cedera ledakan (T70.8)
T27.2 Luka bakar pada bagian lain saluran pernafasan
Luka bakar pada rongga thorax
49
T27.3 Luka bakar pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T27.4 Korosi pada larings dan trakhea
T27.5 Korosi yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru
T27.6 Korosi pada bagian lain saluran pernafasan
T27.7 Korosi pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan
T28 Luka bakar dan korosi organ-organ internal lainnya
T28.0 Luka bakar pada mulut dan farings
T28.1 Luka bakar pada esofagus
T28.2 Luka bakar pada bagian lain saluran pencernaan
T28.3 Luka bakar pada organ genitourinarius internal
T28.4 Luka bakar pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan
T28.5 Korosi pada mulut dan farings
T28.6 Korosi pada esofagus
T28.7 Korosi pada bagian lain saluran pencernaan
T28.8 Korosi pada organ genitourinarius internal
T28.9 Korosi pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan
Luka bakar dan korosi daerah tubuh ganda dan tidak jelas (T29-T32)
T29 Luka bakar dan korosi daerah ganda pada tubuh
Termasuk: Luka bakar dan korosi pada lebih dari satu kategori pada T20-T28
T29.0 Luka bakar pada daerah ganda, tingkat tidak dijelaskan
Luka bakar ganda NOS
T29.1 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
T29.2 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II
T29.3 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu tingkat III
T29.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda
Korosi ganda NOS
T29.5 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I
T29.6 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II
T29.7 Korosi pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu tingkat III
T30 Luka bakar dan korosi, daerah tubuh tidak dijelaskan
Kecuali: Luka bakar dan korosi, luas permukaan tubuh yang terlibat dinyatakan (T31-T32)
T30.0 Luka bakar dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan
Luka bakar NOS
T30.1 Luka bakar tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat I NOS
T30.2 Luka bakar tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat II NOS
T30.3 Luka bakar tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan
Luka bakar tingkat III NOS
T30.4 Korosi dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan
Korosi NOS
T30.5 Korosi tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat I NOS
T30.6 Korosi tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan
50
Korosi tingkat I NOS
T30.7 Korosi tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan
Korosi tingkat III NOS
T31 Luka bakar yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang terlibat
Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka bakar tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan.
T31.0 Luka bakar yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
T31.1 Luka bakar yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
T31.2 Luka bakar yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
T31.3 Luka bakar yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
T31.4 Luka bakar yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T31.5 Luka bakar yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T31.6 Luka bakar yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T31.7 Luka bakar yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
T31.8 Luka bakar yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T31.9 Luka bakar yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh
T32 Korosi yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang terlibat
T32.0 Korosi yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh
T32.1 Korosi yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh
T32.2 Korosi yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh
T32.3 Korosi yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh
T32.4 Korosi yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh
T32.5 Korosi yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh
T32.6 Korosi yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh
T32.7 Korosi yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh
T32.8 Korosi yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh
T32.9 Korosi yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh
Frostbite (T33-T35)
Kecuali: Hipotermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69)
T33 Frostbite permukaan
Termasuk: Frostbite dengan kehilangan sebagian ketebalan kulit
Kecuali: Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh (T35.0)
T33.0 Frostbite permukaan kepala
T33.1 Frostbite permukaan leher
T33.2 Frostbite permukaan toraks
T33.3 Frostbite permukaan dinding abdomen, punggung bawah dan pelvis
T33.4 Frostbite permukaan lengan atas
Kecuali: frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan saja (T33.5)
T33.5 Frostbite permukaan pergelangan dan tangan
T33.6 Frostbite permukaan panggul dan paha
T33.7 Frostbite permukaan lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite permukaan pada tumit dan kaki saja (T33.8)
T33.8 Frostbite permukaan tumit dan kaki
T33.9 Frostbite permukaan situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan
Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T34 Frostbite dengan nekrosis jaringan
51
Kecuali: Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh (T35.1)
T34.0 Frostbite dengan nekrosis jaringan kepala
T34.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan leher
T34.2 Frostbite dengan nekrosis jaringan toraks
T34.3 Frostbite dengan nekrosis jaringan dinding perut, punggung bawah dan pelvis
T34.4 Frostbite dengan nekrosis jaringan lengan
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan saja (T34.5)
T34.5 Frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan
T34.6 Frostbite dengan nekrosis jaringan panggul dan paha
T34.7 Frostbite dengan nekrosis jaringan lutut dan tungkai bawah
Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja (T34.8)
T34.8 Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki
T34.9 Frostbite dengan nekrosis jaringan situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan
Frostbite dengan nekrosis jaringan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS
T35 Frostbite pada daerah ganda tubuh dan frostbite yang tidak dijelaskan
T35.0 Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh
Frostbite permukaan ganda NOS
T35.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS
T35.2 Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher
T35.3 Frostbite yang tidak dijelaskan pada toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis
Frostbite badan NOS
T35.4 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas
T35.5 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah
T35.6 Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh
Frostbite ganda NOS
T35.7 Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak dijelaskan
Frostbite NOS
Keracunan obat-obatan dan zat-zat biologis (T36-T50)
Catatan: Obat-obatan adalah ‘drugs and medicaments’
Termasuk: Overdosis zat-zat ini
Zat salah yang diberikan atau termakan karena tidak sengaja.
Kecuali: Ketergantungan obat dan kelainan terkait pada mental dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19)
Keracunan obat yang memberikan efek patologis (F10-F19)
Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55)
Reaksi dan keracunan obat yang mengganggu janin dan neonatus (P00-P96)
Efek samping zat yang diberikan secara benar [hipersensitifitas, reaksi, dsb.], yang diklasifikasikan menurut sifatnya, seperti:
kelainan darah (D50-D76), gastritis aspirin (K29.-), nefropati (N14.0-N14.2)
dermatitis kontak (L23-L25), dermatitis karena zat yang masuk badan (L27.-),
efek samping obat yang tidak dijelaskan (T88.7)
T36 Keracunan antibiotika sistemik
Kecuali: Keracunan: antibiotika antineoplastik (T45.1), antibiotika yang dioleskan secara lokal NEC (T49.0), antibiotika topikal untuk: mata (T49.5), antibiotika topikal untuk THT (T49.6)
T36.0 Keracunan penisillin
T36.1 Keracunan sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
52
T36.2 Keracunan group khloramphenicol
T36.3 Keracunan makrolida
T36.4 Keracunan tetrasiklin
T36.5 Keracunan aminoglikosida
Keracunan streptomisin
T36.6 Keracunan rifamisin
T36.7 Keracunan antibiotika antifungus, digunakan secara sistemik
T36.8 Keracunan antibitika sistemik lainnya
T36.9 Keracunan antibitika sistemik, tidak dijelaskan
T37 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lainnya
Kecuali: Keracunan: anti-infeksi yang dioleskan secara lokal NEC (T49.0), anti-infeksi topikal untuk mata (T49.5), anti-infeksi topikal THT (T49.6)
T37.0 Keracunan sulfonamida
T37.1 Keracunan obat antimikobakteria
Kecuali: streptomisin (T36.5), rifamisin (T36.6)
T37.2 Keracunan obat antimalaria dan obat yang bekerja pada protozoa darah lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinoline (T37.8)
T37.3 Keracunan obat antiprotozoa lainnya
T37.4 Keracunan anthelminthika
T37.5 Keracunan obat antivirus
Kecuali: amantadine (T42.8), cytarabine (T45.1)
T37.8 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lain yang dijelaskan
Keracunan derivat hidroksiquinolin
Kecuali: obat antimalaria (T37.2)
T37.9 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit, tidak dijelaskan
T38 Keracunan hormon, substitusi dan antagonis sintetiknya, n. e. c.
Kecuali: Keracunan: hormon oxitosin (T48.0), mineralokortikoid dan antagonisnya (T50.0), hormon paratiroid dan derivatnya (T50.9)
T38.0 Keracunan glukokortikoid dan analog sintetik
Kecuali: glukokortikoid topikal (T49.-)
T38.1 Keracunan hormon tiroid dan substitusinya
T38.2 Keracunan obat antitiroid
T38.3 Keracunan insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetik] oral
T38.4 Keracunan kontrasepsi oral
Keracunan preparat kontrasepsi oral berbahan tunggal atau ganda
T38.5 Keracunan estrogen dan progestogen lainnya
Keracunan campuran dan substitusi estrogen dan progestogen
T38.6 Keracunan antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, n. e. c.
Keracunan tamoxifen
T38.7 Keracunan androgen dan obat anabolik
T38.8 Keracunan hormon dan substitusi sintetiknya yang lain dan tidak dijelaskan
Keracunan hormon pituitari anterior [adenohipofisis]
T38.9 Keracunan antagonis hormon lain dan tidak dijelaskan
T39 Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid
T39.0 Keracunan salisilat
T39.1 Keracunan derivat 4-aminofenol
T39.2 Keracunan derivat pirazolon
53
T39.3 Keracunan nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
T39.4 Keracunan antirematik, not elsewhere classified
Kecuali: glukokortikoid (T38.0), salisilat (T39.0)
T39.8 Keracunan analgesik dan antipiretik non-opioid lainnya, n.e.c.
T39.9 Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid, tidak dijelaskan
T40 Keracunan narkotika dan psikodisleptika [hallusinogens]
Kecuali: Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Kelainan jiwa dan tingkah laku terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19)
T40.0 Keracunan opium
T40.1 Keracunan heroin
T40.2 Keracunan opioid lainnya
Keracunan kodein, morfin
T40.3 Keracunan methadone
T40.4 Keracunan narkotik sintetik lainnya
Keracunan pethidine
T40.5 Keracunan kokain
T40.6 Keracunan narkotika lain dan tidak dijelaskan
T40.7 Keracunan (derivat) cannabis
T40.8 Keracunan lysergide [LSD]
T40.9 Keracunan psychodysleptics [hallucinogens] lain dan tidak dijelaskan
Keracunan mescaline, psilocin, psilocybine
T41 Keracunan gas-gas anestetik dan terapi
Kecuali: Keracunan: opioid (T40.0-T40.2), kokain (T40.5), benzodiazepin (T42.4)
T41.0 Keracunan anestetik yang dihirup
Kecuali: oksigen (T41.5)
T41.1 Keracunan anestetik intravena
Keracunan thiobarbiturat
T41.2 Keracunan anestetik umum lain dan tidak dijelaskan
T41.3 Keracunan anestetik lokal
T41.4 Keracunan anestetik, tidak dijelaskan
T41.5 Keracunan gas-gas terapi
Keracunan karbon dioxida, oksigen
T42 Keracunan obat antiepilepsi, sedatif-hipnotik dan antiparkinsonisme
Kecuali: Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Kelainan jiwa dan tingkah laku yang terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19)
T42.0 Keracunan derivat hidantoin
T42.1 Keracunan iminostilbenes
Keracunan karbamazepin
T42.2 Keracunan suksinimida dan oxazolidinediones
T42.3 Keracunan barbiturat
Kecuali: thiobarbiturates (T41.1)
T42.4 Keracunan benzodiazepin
T42.5 Keracunan antiepileptik campuran, not elsewhere classified
T42.6 Keracunan obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik lainnya
Keracunan methaqualone, valproic acid
Kecuali: carbamazepine (T42.1)
54
T42.7 Keracunan obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik, tidak dijelaskan
Keracunan sleeping: draught, tablet, drug NOS
T42.8 Keracunan obat antiparkinsonisme dan depresan tonus otot pusat lainnya
Keracunan amantadine
T43 Keracunan obat psikotropika, not elsewhere classified
Kecuali: Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Kelainan jiwa dan tingkah laku yang terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19)
Keracunan: psikodisleptika [hallusinogen] (T40.7-T40.9), barbiturat (T42.3), benzodiazepin (T42.4), methaqualon (T42.6), depresan nafsu makan (T50.5)
T43.0 Keracunan antidepresan tricyclic dan tetracyclic
T43.1 Keracunan antidepresan monoamine-oxidase-inhibitor
T43.2 Keracunan antidepresan lain dan tidak dijelaskan
T43.3 Keracunan antipsikotik dan neuroleptik phenothiazine
T43.4 Keracunan neuroleptik butyrophenone dan thioxanthene
T43.5 Keracunan antipsikotik dan neuroleptik lain dan tidak dijelaskan
Kecuali: rauwolfia (T46.5)
T43.6 Keracunan psikostimulan dengan potential penyalahgunaan
Kecuali: kokain (T40.5)
T43.8 Keracunan obat psikotropika lain, not elsewhere classified
T43.9 Keracunan obat psikotropika, tidak dijelaskan
T44 Keracunan obat-obat sistem syaraf otonom
T44.0 Keracunan agen antikolinesterase
T44.1 Keracunan parasimpatomimetika lain [kolinergics]
T44.2 Keracunan obat penghambat ganglion, not elsewhere classified
T44.3 Keracunan parasimpatolitik [antikolinergik/antimuskarinik] dan spasmolitik lain, n.e.c
Keracunan papaverine
T44.4 Keracunan agonists alpha-adrenoreseptor, n.e.c
Keracunan metaraminol
T44.5 Keracunan agonists beta-adrenoreseptor, n.e.c
Kecuali: salbutamol (T48.6)
T44.6 Keracunan antagonis alfa-adrenoreseptor, n.e.c
Kecuali: alkaloid ergot (T48.0)
T44.7 Keracunan antagonis beta-adrenoreseptor, n.e.c
T44.8 Keracunan agen yang bekerja sentral dan penghambat neuron adrenergika, n.e.c
Kecuali: clonidine (T46.5), guanethidine (T46.5)
T44.9 Keracunan obat sistem syaraf otonom lain dan tidak dijelaskan.
Keracunan obat yang merangsang adrenoreseptor alpha- dan beta-
T45 Keracunan obat-obat sistemik dan hematologis, n. e. c.
T45.0 Keracunan obat antiallergik dan antiemetik
Kecuali: neuroleptik berbasis phenothiazine (T43.3)
T45.1 Keracunan obat antineoplastik dan immunosuppressif
Keracunan antibiotika antineoplastik, cytarabine
Kecuali: tamoxifen (T38.6)
T45.2 Keracunan vitamin, n.e.c.
Kecuali: vitamin K (T45.7), (derivat) nicotinic acid (T46.7)
T45.3 Keracunan enzim, not elsewhere classified
T45.4 Keracunan besi dan komponen yang dibentuknya
55
T45.5 Keracunan antikoagulan
T45.6 Keracunan obat yang mempengaruhi fibrinoliysis
T45.7 Keracunan antagonist antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya
T45.8 Keracunan agen lain yang primernya sistemik dan hematologis
Keracunan: preparat hepar dan agen antianemia lain, darah alami, produk darah, pengganti plasma
Kecuali: besi (T45.4), immunoglobulin (T50.9)
T45.9 Keracunan agen yang primernya sistemik dan hematologis, tidak dijelaskan
T46 Keracunan obat-obat sistem kardiovaskuler
Kecuali: Keracunan metaraminol (T44.4)
T46.0 Keracunan glikoida stimulan jantung dan obat yang kerjanya serupa
T46.1 Keracunan calcium-channel blockers
T46.2 Keracunan obat antidisritmik lain, n.e.c
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (T44.7)
T46.3 Keracunan vasodilator koroner, n.e.c
Keracunan dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreceptor (T44.7), calcium-channel blockers (T46.1)
T46.4 Keracunan inhibitor angiotensin-converting-enzyme
T46.5 Keracunan obat antihipertensi lain, n.e.c.
Keracunan klonidin, guanethidine, rauwolfia
Kecuali: antagonis β-adrenoseptor (T44.7), Ca blocker (T46.1), diuretik (T50.0-T50.2)
T46.6 Keracunan obat antihiperlipidemik dan antiarteriosklerotik
T46.7 Keracunan vasodilator perifer
Keracunan (derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (T44.3)
T46.8 Keracunan obat antivarises, Termasuk obat sklerosis
T46.9 Keracunan obat sistem kardiovaskuler lain dan tidak dijelaskan agents
T47 Keracunan obat-obat sistem gastrointestinal
T47.0 Keracunan antagonists H2-receptor histamin
T47.1 Keracunan obat antasida dan anti sekresi lambung lainnya
T47.2 Keracunan laxatif stimulan
T47.3 Keracunan laxatif salin dan osmotik
T47.4 Keracunan laxatif lain
Keracunan obat atonia usus
T47.5 Keracunan digestan
T47.6 Keracunan obat antidiare
Kecuali: antibiotika dan anti-infeksi sistemik lainnya (T36-T37)
T47.7 Keracunan emetika
T47.8 Keracunan obat sistem gastrointestinal lainnya
T47.9 Keracunan obat sistem gastrointestinal, tidak dijelaskan
T48 Keracunan obat yang primernya pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
T48.0 Keracunan obat oksitosin
Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonisnya (T38.4-T38.6)
T48.1 Keracunan relaksan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
T48.2 Keracunan obat otot lain dan tidak dijelaskan
T48.3 Keracunan antitusif
T48.4 Keracunan expektoran
56
T48.5 Keracunan obat anti-common-cold
T48.6 Keracunan antiasmatika, n.e.c.
Keracunan salbutamol
Kecuali: hormon adenohipofisis (T38.8), agonist beta-adrenoreseptor (T44.5)
T48.7 Keracunan obat sistem pernafasan lain dan tidak dijelaskan
T49 Keracunan obat topikal kulit, membran mukosa, mata, THT dan gigi
Termasuk: Glukokortikoid yang dipakai secara topikal
T49.0 Keracunan obat antifungus, anti-infeksi dan anti-inflammasi lokal, n. e. c.
T49.1 Keracunan antipruritika
T49.2 Keracunan astringen lokal dan detergen lokal
T49.3 Keracunan emollients, demulcents dan protectants
T49.4 Keracunan keratolitik, keratoplastik, serta obat dan preparat obat rambut lainnya
T49.5 Keracunan obat dan preparat ophthalmologis
Keracunan anti-infektif mata
T49.6 Keracunan obat dan preparat otorhinolaringologi
Keracunan anti-infektif telinga, hidung dan tenggorokan
T49.7 Keracunan obat gigi, diberikan secara topikal
T49.8 Keracunan obat topikal lainnya
Keracunan spermisida
T49.9 Keracunan obat topikal, tidak dijelaskan
T50 Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain dan tidak dijelaskan
T50.0 Keracunan mineralocorticoids dan antagonisnya
T50.1 Keracunan loop [high-ceiling] diuretics
T50.2 Keracunan inhibitor carbonic-anhydrase, benzothiadiazides dan diuretika lainnya
Keracunan asetazolamide
T50.3 Keracunan obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air
Keracunan garam rehidrasi oral, oralit
T50.4 Keracunan obat metabolisme asam urat
T50.5 Keracunan depressan nafsu makan
T50.6 Keracunan antidotum dan chelating agents, n. e. c.
Keracunan alkohol deterrents
T50.7 Keracunan analeptika dan antagonists reseptor opioid
T50.8 Keracunan obat diagnostik
T50.9 Keracunan drug, obat medis dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan
Keracunan obat: pengasam, pengalkali, lipotropik, immunoglobulin, immunologis
Keracunan hormon paratiroid dan derivatnya
Efek toksik zat yang dasarnya bukan obat medis (T51-T65)
Kecuali: Efek toksik lokal c.e. (A00-R99),
Keadaan pernafasan akibat agen luar (J60-J70),
Korosi (T20-T32)
T51 Efek toksik alkohol
T51.0 Efek toksik etanol [etil alkohol]
Kecuali: intoksikasi alkohol akut atau efek “hangover” (F10.0)
intoksikasi alkohol patologis (F10.0), mabuk (F10.0)
T51.1 Efek toksik methanol
57
Efek toksik metil alkohol
T51.2 Efek toksik 2-propanol
Efek toksik isopropyl alcohol
T51.3 Efek toksik fusel oil
Efek toksik amyl alkohol, butyl alkohol [1-butanol], propyl alkohol [1-propanol]
T51.8 Efek toksik alkohol lain
T51.9 Efek toksik alkohol, yang tidak dijelaskan
T52 Efek toksik pelarut organik
Kecuali: Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik (T53.-)
T52.0 Efek toksik produk minyak bumi [petroleum]
Efek toksik gasoline [bensin], kerosine [paraffin oil, minyak tanah], lilin paraffin
Efek toksik petroleum: ether, naphtha, spirits
T52.1 Efek toksik benzene
Kecuali: homolog benzene (T52.2),
derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya (T65.3)
T52.2 Efek toksik homolog benzene
Efek toksik toluene [methylbenzene], xylene [dimethylbenzene]
T52.3 Efek toksik glikol
T52.4 Efek toksik keton
T52.8 Efek toksik pelarut organik lainnya
T52.9 Efek toksik pelarut organik yang tidak dijelaskan
T53 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik
T53.0 Efek toksik karbon tetraklorida
Efek toksik tetrakhloromethan
T53.1 Efek toksik khloroform
Efek toksik trikhloromethan
T53.2 Efek toksik trikhloroethylen
Efek toksik trikhloroethen
T53.3 Efek toksik tetrakhloroethylen
Efek toksik perkhloroethylen, tetrachloroethen
T53.4 Efek toksik dikhloromethan
Efek toksik methylene khlorida
T53.5 Efek toksik khlorofluorokarbon
T53.6 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon alifatik
T53.7 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon aromatik
T53.9 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik, tidak dijelaskan
T54 Efek toksik zat-zat yang bersifat korosif
T54.0 Efek toksik fenol dan homolog fenol
T54.1 Efek toksik komponen organik korosif lainnya
T54.2 Efek toksik zat korosif asam dan mirip-asam
Efek toksik acid hydrochloric [HCl], acid sulfuric [[H2SO4]
T54.3 Efek toksik zat korosif alkali dan mirip alkali
Efek toksik: potassium hydroxide [KOH], sodium hydroxide [NaOH]
T54.9 Efek toksik zat korosif yang tidak dijelaskan
T55 Efek toksik sabun dan deterjen
T56 Efek toksik logam
58
Termasuk: Efek toksik: asap dan uap logam, semua logam Kecuali bersifat medis
Kecuali: Efek toksik: arsen [As] (T57.0), mangan [Mn] (T57.2), thallium [Th] (T60.4)
T56.0 Efek toksik lead [Pb] dan komponen yang dibentuknya
T56.1 Efek toksik mercury [Hg] dan komponen yang dibentuknya
T56.2 Efek toksik chromium [Cr] dan komponen yang dibentuknya
T56.3 Efek toksik cadmium [Cd] dan komponen yang dibentuknya
T56.4 Efek toksik copper [Cu] dan komponen yang dibentuknya
T56.5 Efek toksik zinc [Zn] dan komponen yang dibentuknya
T56.6 Efek toksik tin [Sn] dan komponen yang dibentuknya
T56.7 Efek toksik beryllium [Be] dan komponen yang dibentuknya
T56.8 Efek toksik logam lainnya
T56.9 Efek toksik logam, yang tidak dijelaskan
T57 Efek toksik zat inorganik lainnya
T57.0 Efek toksik arsen[As] dan komponen yang dibentuknya
T57.1 Efek toksik phosphorus [P] dan komponen yang dibentuknya
Kecuali: efek toksik insektisida organophosphat (T60.0)
T57.2 Efek toksik manganese [Mn] dan compoundnya
T57.3 Efek toksik hydrogen cyanide [HCN]
T57.8 Efek toksik zat inorganik lain yang dijelaskan
T57.9 Efek toksik zat inorganik, yang tidak dijelaskan
T58 Efek toksik carbon monoxide
Efek toksik carbon monoxide [CO] dari semua sumber
T59 Efek toksik gas, asap, dan uap lainnya
Termasuk: Efek toksik propellant aerosol
Kecuali: Efek toksik chlorofluorocarbons [CFC] (T53.5)
T59.0 Efek toksik nitrogen oxides [NO]
T59.1 Efek toksik sulfur dioxide [SO2]
T59.2 Efek toksik formaldehyde
T59.3 Efek toksik gas lakrimogenik
Efek toksik tear gas [gas air mata]
T59.4 Efek toksik gas chlorine [Cl]
T59.5 Efek toksik gas fluorine dan hydrogen fluoride [HF]
T59.6 Efek toksik hydrogen sulfide [H2S]
T59.7 Efek toksik carbon dioxide [CO2]
T59.8 Efek toksik gas, asap, dan uap lain yang dijelaskan
T59.9 Efek toksik gas, asap, dan uap yang tidak dijelaskan
T60 Efek toksik pestisida
Termasuk: Efek toksik pengawet kayu
T60.0 Efek toksik insektisida organophosphate dan carbamate
T60.1 Efek toksik insektisida halogen
Kecuali: efek toksik chlorinated hydrocarbons (T53.-)
T60.2 Efek toksik insektisida lainnya
T60.3 Efek toksik herbisida dan fungisida
T60.4 Efek toksik rodentisida
Efek toksik thallium
Kecuali: strychnine dan garamnya (T65.1)
59
T60.8 Efek toksik insektisida lain
T60.9 Efek toksik insektisida yang tidak dijelaskan
T61 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan laut
Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
Reaksi alergi makanan, seperti:
gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2),
syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0)
Efek toksik kontaminan makanan, seperti:
mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3),
aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), cyanides (T65.0)
T61.0 Keracunan ikan ciguatera
T61.1 Keracunan ikan scombroid
Histamine-like syndrome
T61.2 Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya
T61.8 Efek toksik seafood lainnya
T61.9 Efek toksik dari yang seafood tidak dijelaskan
T62 Efek toksik zat beracun lain yang termakan sebagai makanan
Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-)
Reaksi alergi makanan, seperti gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0)
Efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), sianida (T65.0)
T62.0 Efek toksik cendawan yang ditelan
T62.1 Efek toksik berry yang ditelan
T62.2 Efek toksik (bagian) tanaman lain yang ditelan
T62.8 Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan, yang dimakan sebagai makanan
T62.9 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan, tidak dijelaskan
T63 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa
T63.0 Efek toksik bisa ular
Efek toksik bisa ular-laut
T63.1 Efek toksik bisa reptil lainnya
Efek toksik bisa kadal
T63.2 Efek toksik bisa kalajengking
T63.3 Efek toksik bisa laba-laba
T63.4 Efek toksik bisa artropoda lainnya
Efek toksik gigitan atau sengatan serangga berbisa
T63.5 Efek toksik kontak dengan ikan
Kecuali: keracunan akibat memakan ikan (T61.0-T61.2)
T63.6 Efek toksik kontak dengan binatang laut lainnya
Efek toksik kontak dengan jellyfish, anemone laut, shellfish, starfish
Kecuali: keracunan akibat memakan shellfish (T61.2), bisa ular-laut (T63.0)
T63.8 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa lainnya
Efek toksik bisa amfibi
T63.9 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa yang tidak dijelaskan
T64 Efek toksik aflatoxin dan kontaminan mikotoksin makanan lainnya
T65 Efek toksik zat lain dan tidak dijelaskan
60
T65.0 Efek toksik sianida
Kecuali: efek toksik hydrogen cyanide [HCN] (T57.3)
T65.1 Efek toksik strychnine dan garamnya
T65.2 Efek toksik tembakau dan nikotin
T65.3 Efek toksik derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya
Efek toksik: aniline [benzenamine], nitrobenzene, trinitrotoluene
T65.4 Efek toksik carbon disulfide
T65.5 Efek toksik nitroglycerin dan asam dan ester nitrit lainnya
Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate
T65.6 Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified
T65.8 Efek toksik zat lain yang dijelaskan
T65.9 Efek toksik zat yang tidak dijelaskan
Keracunan NOS
Efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar (T66-T78)
T66 Efek yang tidak dijelaskan dari radiasi
Radiation sickness
Kecuali: Efek samping radiasi yang dijelaskan, seperti
leukaemia (C91-C95), pneumonitis radiasi (J70.0),
gastroenteritis dan kolitis radiasi (K52.0), sunburn (L55.-),
kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59), luka bakar (T20-T31)
T67 Efek panas dan cahaya
Kecuali: sunburn (L55.-), kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59),
erythema [dermatitis] ab igne (L59.0), kelainan keringat akibat panas (L74-L75)
luka bakar (T20-T31), hipertermia maligna akibat anaestesia (T88.3)
T67.0 Heatstroke dan sunstroke
Heat apoplexy, heat pyrexia, thermoplegia, siriasis
T67.1 Heat syncope
Heat collapse
T67.2 Heat cramp
T67.3 Heat exhaustion, anhydrotic
Heat prostration akibat kehabisan air
Kecuali: heat exhaustion akibat kehabisan garam (T67.4)
T67.4 Heat exhaustion akibat kehabisan garam
Heat prostration akibat kehabisan garam (dan air)
T67.5 Heat exhaustion, tidak dijelaskan
Heat prostration NOS
T67.6 Heat fatigue, sementara
T67.7 Heat edema
T67.8 Efek lain panas dan cahaya
T67.9 Efek panas dan cahaya, tidak dijelaskan
T68 Hypothermia
Hipotermia karena kecelakaan
Kecuali: hipotermia: neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), setelah anestesia (T88.5)
hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan rendah (R68.0)
T69 Efek lain penurunan suhu
61
Kecuali: Frostbite (T33-T35)
T69.0 Immersi tangan dan kaki
Trench foot[kulit kaki merah melepuh akibat dingin dan lembab, hitam pada gangren]
T69.1 Chilblains [kulit jari, hidung, telinga menjadi merah, sembab dan gatal karena dingin]
T69.8 Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu
T69.9 Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan
T70 Efek tekanan udara dan tekanan air
T70.0 Otitic barotrauma
Aero-otitis media, efek perubahan tekanan atmosfir atau tekanan air terhadap telinga
T70.1 Sinus barotrauma
Aerosinusitis, efek perubahan tekanan atmosfir terhadap sinus
T70.2 Efek lain dan tidak dijelaskan dari tempat tinggi
Alpine or mountain sickness, anoxia high altitude, hipobaropati, barotrauma NOS
Kecuali: polycythaemia akibat tempat tinggi (D75.1)
T70.3 Caisson disease [decompression sickness]
Compressed-air disease, palsy or paralysis penyelam [perubahan tekanan mendadak]
T70.4 Efek dari cairan bertekanan tinggi
Traumatic jet injection (industri)
T70.8 Efek lain dari tekanan udara dan air
Sindroma cedera ledakan
T70.9 Efek dari tekanan udara dan air, tidak dijelaskan
T71 Asphyxia
Tercekik (oleh cekikan)
Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen udara rendah, ancaman mekanis pada pernafasan
Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2),
asphyxia akibat: inhalasi makanan atau benda asing ((T17.-), carbon monoxide (T58), gas, asap atau uap lainnya (T59.-)
respiratory distress (syndrome) pada: dewasa (J80), newborn (P22.-)
T73 Efek deprivasi lain
T73.0 Efek kelaparan
Deprivasi makanan, kelaparan
T73.1 Efek haus
Deprivasi air
T73.2 Exhaustion akibat exposure
T73.3 Exhaustion akibat olahraga berlebihan
Overexertion
T73.8 Efek-efek lain deprivasi
T73.9 Efek deprivasi, tidak dijelaskan
T74 Maltreatment syndromes [sindroma salah tindak]
Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk identifikasi cedera yang timbul sekarang.
T74.0 Neglect or abandonment – ditinggalkan atau tidak dipedulikan
T74.1 Pelecehan fisik
Battered [dipukuli]: baby or child syndrome NOS, spouse syndrome NOS
T74.2 Pelecehan sexual
T74.3 Pelecehan psikologis
T74.8 Sindroma salah tindak lainnya
Bentuk-bentuk campuran62
T74.9 Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan
Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS
T75 Efek penyebab luar lainnyay
Kecuali: Efek tidak diharapkan NEC (T78.-),
Luka bakar (listrik) (T20-T31)
T75.0 Efek petir
Syok akibat petir , disambar petir NOS
T75.1 Tenggelam dan perendaman non-fatal
Immersi, kramp perenang
T75.2 Efek getaran
Vertigo akibat infrasound,
Sindroma pneumatic hammer, sindroma vasospastik traumatika
T75.3 Motion sickness
Mabuk udara, mabuk laut, mabuk darat
T75.4 Efek arus listrik
Tersengat listrik (electrocution), syok akibat arus listrik
T75.8 Efek lain yang dijelaskan dari penyebab luar
Efek: daya gravitasi [G] abnormal, keadaan tanpa bobot
T78 Efek yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
Kecuali: Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88)
T78.0 Syok anafilaktik akibat reaksi makanan yang tidak diharapkan
T78.1 Reaksi makanan lainnya yang tidak diharapkan, not elsewhere classified
Kecuali: intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan (A05.-),
dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6, L24.6, L25.4)
dermatitis akibat makanan yang dimakan (L27.2),
T78.2 Syok anafilaksis, tidak dijelaskan
Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS
Kecuali syok anafilaksis akibat:
reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum (T80.5),
efek samping obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T78.3 Edema angioneurotik
Giant urticaria, edema Quincke
Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)
T78.4 Alergi, tidak dijelaskan
Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS
Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan dengan benar (T88.7)
jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti: hay fever (J30.1), gastroenteritis dan kolitis alergi (K52.2), dermatitis (L23-L25, L27.-)
T78.8 Efek samping lainnya, not elsewhere classified
T78.9 Efek samping, tidak dijelaskan
Kecuali: efek samping asuhan bedah dan medis NOS (T88.9)
Komplikasi dini tertentu dari trauma (T79)
T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma, not elsewhere classified
Kecuali: Respiratory distress syndrome pada: dewasa (J80), neonatus (P22.0)
Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88)63
Kalau terjadi sewaktu atau setelah prosedur medis (T80-T88)
T79.0 Embolisme udara (traumatika)
Kecuali: embolisme udara sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil, melahirkan dan nifas (O88.0)
T79.1 Embolisme lemak (traumatika)
Kecuali: embolisme lemak sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil, melahirkan dan nifas (O88.8)
T79.2 Perdarahan sekunder dan rekuren traumatika
T79.3 Infeksi luka pasca-trauma, not elsewhere classified
Kalau perlu gunakan kode dari (B95-B97) untuk identifikasi agen infeksi
T79.4 Syok traumatika
Syok (segera)(tertunda) setelah cedera
Kecuali syok:
sebagai komplikasi abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.3)
obstetric (O75.1), nontraumatika NEC (R57.-)
petir (T75.0), listrik (T75.4), pascabedah (T81.1), anestetik (T88.2),
anafilaktik (akibat): NOS (T78.2), reaksi makanan yang tidak diharapkan (T78.0),
serum (T80.5), obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T79.5 Anuria traumatika
Crush syndrome, gagal ginjal setelah crushing [tabrakan]
T79.6 Iskemia traumatika pada otot
Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann
Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8)
T79.7 Emfisema subkutis traumatika
Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8)
T79.8 Komplikasi dini lain dari trauma
T79.9 Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan
Komplikasi asuhan bedah dan medis, NEC (T80-T88)
Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99, T78.-)
mendapat asuhan medis untuk kondisi pascabedah tanpa komplikasi, seperti:
penutupan stoma eksternal (Z43.-) status lobang buatan (Z93.-),
pemasangan dan penyesuaian alat prostetik eksternal (Z44.-)
komplikasi prosedur bedah selama kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)
luka bakar dan korosi akibat penggunaan lokal dan radiasi (T20-T32)
keracunan dan efek toksik dari obat dan zat kimiawi (T36-T65)
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit (E86-E87)
kebocoran cerebrospinal fluid dari pungsi spinalis (G97.0)
kekacauan fungsi setelah bedah jantung (I97.0-I97.1)
sindroma lymphoedema pasca-mastektomi (I97.2)
sindroma pascabedah lambung (K91.1), malfungsi kolostomi (K91.4)
sindroma blind-loop pascabedah (K91.2)
sindroma pasca-laminektomi NEC (M96.1)
T80 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik
Termasuk: Perfusi
Kecuali: Penolakan transplantasi sumsum-tulang (T86.0)
T80.0 Embolisme udara setelah pemberian infus, transfusion dan injeksi
64
T80.1 Komplikasi vaskular pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Phlebitis, thromboembolism, dan thrombophlebitis setelah infus, transfusi, dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.7), akibat peralatan prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8)
T80.2 Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi
Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.4), akibat peralatan prostetik, implant, graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7)
T80.3 Reaksi inkompatibilitas ABO
Transfusi darah inkompatibel,
Reaksi terhadap inkompatibilitas golongan darah pada infus atau transfusi
T80.4 Reaksi inkompatibilitas Rh
Reaksi akibat faktor Rh pada infus atau transfusi
T80.5 Syok anafilaksis akibat serum
Kecuali: syok: alergi NOS (T78.2), syok anafilaktik NOS (T78.2)
syok anafilaktik akibat obat yang diberikan dengan benar (T88.6)
T80.6 Reaksi serum lainnya
Intoksikasi oleh serum; protein sickness;
Serum: rash, sickness, urticaria
Kecuali: hepatitis serum (B16.-)
T80.8 Komplikasi lain pemberian infus, transfusi, dan injeksi
T80.9 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi, tidak dijelaskan
Reaksi transfusi NOS
T81 Komplikasi prosedur, not elsewhere classified
Kecuali: Komplikasi: infus, transfusi, dan injeksi(T80.-),: immunisasi (T88.0-T88.1),
Efek samping obat NOS (T88.7)
Komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1)
komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65)
T81.0 Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi prosedur, n. e. c.
Perdarahan pada situs mana saja akibat prosedur
Kecuali: haematoma luka obstetrik (O90.2),
perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8)
T81.1 Shock selama atau akibat prosedur, n.e..
Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau setelah prosedur
Syok pasca-bedah NOS
Kecuali: syok:
~ obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3)
~ electric (T75.4), anafilaktik NOS (T78.2), traumatika (T79.4), anestetik (T88.2)
~ anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberi secara benar (T88.6)
T81.2 Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur, not elsewhere classified
Perforasi tak sengaja sewaktu prosedur pada pembuluh darah, syaraf atau organ, oleh:
kateter, endoskop, instrumen, atau probe,
Kecuali:
kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71)
perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang sengaja ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85)
65
komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti sindroma laserasi ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8)
T81.3 Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified
Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi
Kecuali disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik perineum (O90.1)
T81.4 Infeksi setelah prosedur, n.e.c
Abscess pasca-prosedur: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau luka
Septikemia pasca-prosedur
Kecuali: infeksi luka bedah obstetrik (O86.0), infeksi akibat: infus, transfusi dan injeksi (T80.2), alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7)
T81.5 Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka operasi setelah prosedur
Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing yang tertinggal dalam luka operasi atau rongga tubuh
Kecuali: obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant yang tertinggal dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0-T83.4, T84.0-T84.4, T85.0-T85.6)
T81.6 Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal sewaktu prosedur
Peritonitis: aseptik, kimiawi
T81.7 Komplikasi vaskuler setelah prosedur, n.e.c.
Embolisme udara setelah prosedur NEC
Kecuali embolisme:
sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-)
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8)
traumatika (T79.0), setelah infus, transfusi dan injeksi (T80.0)
T81.8 Komplikasi lain dari prosedur, n.e.c.
Komplikasi terapi inhalasi, fistula pasca-bedah persisten
Emfisema (subkutis) akibat prosedur
Kecuali: hiperpyrexia maligna akibat anestesia (T88.3)
hipotermia setelah anestesia (T88.5)
T81.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur
T82 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft pada jantung dan pembuluh darah
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-)
T82.0 Komplikasi mekanis prostesis katup jantung
Prostesis katup menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T82.1 Komplikasi mekanis alat elektronik jantung
Elektroda atau generator denyut (baterai) menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi:
T82.2 Komplikasi mekanis dari bypass a. koronaria dan graft katup
Bypass a. koronaria dan graft katup menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, Obstruksi mekanis, perforasi, protrusi:
T82.3 Komplikasi mekanis dari graft vaskuler lainnya
Graft (penggantian) (bifurkasio) aorta, graft (bypass) arteri (karotid) (femoralis) menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T82.4 Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler
Kateter dialisis vaskuler menyebabkan jantung dan pembuluh:
66
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum (T85.6)
T82.5 Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan pembuluh lainnya
Kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena akibat bedah, alat
umbrella, alat balloon (counterpulsation)
menyebabkan jantung dan pembuluh:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura (T85.6)
T82.6 Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung
T82.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft jantung dan vaskuler lainnya
T82.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler
T82.9 Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler, tidak dijelaskan
T83 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86)
T83.0 Komplikasi mekanis kateter (indwelling) urinarius
Kateter sistostomi dan kateter indwelling [tetap di tempat] uretra menyebabkan:
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.1 Komplikasi mekanis alat dan implant urinarius lainnya
Alat perangsang elektronik, implant sfingter, dan stent urinarius menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.2 Komplikasi mekanis graft organ urinarius
Graft organ urinarius menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.3 Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim
Alat kontrasepsi dalam rahim menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.4 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft lain di traktus genitalis
Prosthesis penis (yang diimplantasi) menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T83.5 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam sistem urinarius
T83.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam traktus genitalis
T83.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
T83.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft genitourinarius
T84 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-)
Fraktur setelah pemasangan implant ortopedik, prostesis sendi atau plat (M96.6)
T84.0 Komplikasi mekanis internal prosthesis sendi
Prosthesis sendi menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.1 Komplikasi mekanis alat fiksasi internal tulang anggota
Alat fiksasi internal tulang anggota menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.2 Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain
Alat fiksasi internal tulang lain menyebabkan
67
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.3 Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft lainnya
Graft tulang, electronic bone stimulator menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.4 Komplikasi mekanis alat ortopedik internal, implants dan grafts lainnya
Graft otot dan tendon menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T84.5 Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi prosthesis
T84.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal [semua tempat]
T84.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal lain
T84.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal
T84.9 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal. tidak dijelaskan
T85 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal
Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-)
T85.0 Komplikasi mekanis shunt (komunickans) ventrikel intrakranium
Shunt (komunikans) ventrikel intrakranium menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.1 Komplikasi mekanis stimulator sistem syaraf elektronik yang diimplantasi
Neurostimulator elektronik (elektroda) otak, syaraf perifer, medulla spinalis
menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.2 Komplikasi mekanis lensa intraokuler
Lensa intraokuler menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.3 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft okuler lainnya
Graft kornea, orbita prostetik mata menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.4 Komplikasi mekanis prostesis dan implant mammae
Prostesis dan implant mammae menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.5 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft gastrointestinum
Prostesis saluran empedu, alat anti-reflux esofagus menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
T85.6 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft internal lain yang dijelaskan
Kateter infus epidura dan subdura, kateter dialisis intraperitoneum, material bedah non-absorbable NOS, jahitan permanen, menyebabkan
rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi
Kecuali: komplikasi mekanis dari sutura [jahitan] permanen (kawat) yang dipakai pada perbaikan tulang (T84.1-T84.2)
T85.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft internal lainnya
T85.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft internal, not elsewhere classified
Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis
akibat alat prostetik, implant dan graft internal NEC
T85.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft internal
Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal NOS
68
T86 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant
T86.0 Penolakan transplant sumsum tulang
Raksi atau penyakit graft-versus-host
T86.1 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant ginjal
T86.2 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung
Kecuali komplikasi dari: jantung buatan (T82.5), transplant jantung-paru(T86.3)
T86.3 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung-paru
T86.4 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant hepar
T86.8 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant lainnya
Kegagalan atau penolakan terhadap transplant:
tulang, usus, paru-paru, pankreas, kulit (allograft) (autograft)
T86.9 Kegagalan dan penolakan yang tidak dijelaskan terhadap organ dan jaringan transplant
T87 Komplikasi yang hanya pada penyambungan kembali dan amputasi
T87.0 Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan kembali
T87.1 Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan kembali
T87.2 Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali
T87.3 Neuroma tunggul amputasi
T87.4 Infeksi tunggul amputasi
T87.5 Nekrosis tunggul amputasi
T87.6 Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul amputasi
Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema, pada tunggul amputasi:
Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)
T88 Komplikasi lain asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
Kecuali: komplikasi setelah: infus, transfusi dan injeksi (T80.-), prosedur NEC (T81.-)
pungsi dan laserasi tak sengaja sewaktu prosedur dilakukan (T81.2)
komplikasi yang dijelaskan yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti:
dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1)
keracunan dan efek toksik obat dan zat kimia (T36-T65)
komplikasi dari
~ anestesia: hamil (O29), persalinan dan melahirkan (O74), nifas (O89)
~ operasi dan prosedur obstetri (O75.4), alat, implant dan graft (T82-T85)
T88.0 Infeksi setelah immunisasi
Sepsis, septikemia setelah immunisasi
T88.1 Komplikasi lain setelah immunisasi, not elsewhere classified
Rash setelah immunisasi
Kecuali: ensefalitis pascaimmunisasi (G04.0), artropati pascaimmunisasi (M02.2)
syok anafilaktik akibat serum (T80.5), reaksi serum lainnya (T80.6)
T88.2 Syok akibat anestesia
Syok akibat anestesia dengan zat yang benar telah diberikan dengan benar
Kecuali: komplikasi anestesia (pada): akibat overdosis zat yang salah (T36-T50),
kehamilan (O29.-), persalinan dan melahirkan (O74.-), nifas (O89.-)
syok pasca-bedah NOS (T81.1)
T88.3 Hiperpyrexia maligna akibat anestesia
T88.4 Intubasi gagal atau sulit
T88.5 Komplikasi lain anestrsia
Hipotermia setelah anestesia
T88.6 Syok anafilaktik akibat efek samping obat yang diberikan dengan benar
69
Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5)
T88.7 Efek samping yang tidak dijelaskan dari obat-obatan
Efek samping, reaksi alergi, hipersensitivitas, atau idiosinkrasi (dari) (terhadap)
obat-obatan yang dibeikan dengan benar
Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS
Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99,T80-T88.6, T88.8)
T88.8 Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
T88.9 Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan
Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9)
Sequela cedera,keracunan dan akibat lain dari penyebab luar (T90-T98)
T90 Sequelae cedera kepala
T90.0 Sequela cedera permukaan kepala
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S00.-
T90.1 Sequela luka terbuka kepala
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S01.-
T90.2 Sequela fraktur tulang tengkorak dan muka
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S02.-
T90.3 Sequela cedera nervi kraniales
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S04.-
T90.4 Sequela cedera mata dan orbita
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S05.-
T90.5 Sequela cedera intrakranium
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S06.-
T90.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada kepala
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S03.-, S07-S08 dan S09.0-S09.8
T90.9 Sequela cedera kepala yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S09.9
T91 Sequela cedera leher dan badan
T91.0 Sequela cedera permukaan dan luka terbuka pada leher dan badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada:
S10-S11, S20-S21, S30-S31 dan T09.0-T09.1
T91.1 Sequela fraktur vertebra
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S12.-, S22.0-S22.1, S32.0, S32.7 dan T08
T91.2 Sequela fraktur thorax dan pelvis lainnya
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S22.2-S22.9, S32.1-S32.5 dan S32.8
T91.3 Sequela cedera medulla spinalis
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S14.0-S14.1, S24.0-S24.1, S34.0-S34.1 dan T09.3
T91.4 Sequela cedera organ intrathorax
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S26-S27
T91.5 Sequela cedera organ intra-abdomen dan pelvik
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S36-S37
T91.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada leher dan badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada:
70
S13.-, S14.2-S14.6, S15-S18, S19.7-S19.8
S23.-, S24.2-S24.6, S25.-, S28.-, S29.0-S29.8
S33.-, S34.2-S34.8, S35.-, S38.-, S39.0-S39.8
T09.2 dan T09.4 -T09.8
T91.9 Sequela cedera leher dan badan yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S19.9, S29.9, S39.9 dan T09.9
T92 Sequela cedera anggota atas
T92.0 Sequela luka terbuka anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1
T92.1 Sequela fraktur lengan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S42.-, S52.- dan T10
T92.2 Sequela fraktur setinggi pergelangan dan tangan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S62.-
T92.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2
T92.4 Sequela cedera syaraf anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S44.-, S54.-, S64.- dan T11.3
T92.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S46.-, S56.-, S66.- dan T11.5
T92.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S47-S48, S57-S58, S67-S68 dan T11.6
T92.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
S40.-, S45.-, S49.7-S49.8, S50.-,S55.-, S59.7-S59.8,
S60.-, S65.-, S69.7-S69.8, T11.0, T11.4 dan T11.8
T92.9 Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S49.9, S59.9, S69.9 dan T11.9
T93 Sequela cedera anggota bawah
T93.0 Sequela luka terbuka anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1
T93.1 Sequela fraktur femur
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S72.-
T93.2 Sequela fraktur lain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S82.-, S92.- dan T12
T93.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2
T93.4 Sequela cedera syaraf anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S74.-, S84.-, S94.- dan T13.3
T93.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S76.-, S86.-, S96.- dan T13.5
T93.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S77-S78, S87-S88, S97-S98 dan T13.6
T93.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S70.-, S75.-, S79.7-S79.8,
S80.-,S85.-, S89.7-S89.8, S90.-, S95.-, S99.7-S99.8, T13.0, T13.4 dan T13.8
T93.9 Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S79.9, S89.9, S99.9 dan T13.9
71
T94 Sequela cedera yang melibatkan daerah tubuh ganda dan tidak dijelaskan
T94.0 Sequela cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T00-T07
T94.1 Sequela cedera pada daerah tubuh yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T14.-
T95 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite
T95.0 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite kepala dan leher
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T20.-, T33.0-T33.1, T34.0-T34.1 dan T35.2
T95.1 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite of badan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T21.-, T33.2-T33.3, T34.2-T34.3 dan T35.3
T95.2 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota atas
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T22-T23, T33.4-T33.5, T34.4-T34.5 dan T35.4
T95.3 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota bawah
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada
T24-T25, T33.6-T33.8, T34.6-T34.8 dan T35.5
T95.4 Sequela luka bakar dan korosi yang hanya bisa diklasifikasikan menurut luas keterlibatan permukaan tubuh
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T31-T32
T95.8 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite lain yang dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T26-T29, T35.0-T35.1 dan T35.6
T95.9 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite yang tidak dijelaskan
Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T30.-, T33.9, T34.9 dan T35.7
T96 Sequela Keracunan drugs, medis dan zat biologis
Sequela keracunan yang bisa diklasifikasikan pada T36-T50
T97 Sequela toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to source
Sequela efek toksik yang bisa diklasifikasikan pada T51-T65
T98 Sequela other dan tidak dijelaskan effects of penyebab luar
T98.0 Sequela efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah
Sequela dari efek yang bisa diklasifikasikan pada T15-T19
T98.1 Sequela efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar
Sequela dari efek yang bisa diklasifikasikan pada T66-T78
T98.2 Sequela komplikasi dini tertentu trauma
Sequela komplikasi yang bisa diklasifikasikan pada T79.-
T98.3 Sequela komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified
Sequela komplikasi yang bisa diklasifikasikan pada T80-T88
72
CHAPTER XVIII. PENYEBAB-PENYEBAB LUAR DARI MORBIDITAS DAN MORTALITAS (V01-Y98)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
V01-X59. Kecelakaan
V01-V99 Kecelakaan transport
V01-V09 Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport
V20-V19 Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport
V20-V29 Penunggang sepeda motor cedera dalam kecelakaan transport
V30-V39 Pengguna MV roda 3 cedera dalam kecelakaan transport
V40-V49 Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport
V50-V59 Pengguna truk atau van pick-up cedera dalam kecelakaan transport
V60-V69 Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam kecelakaan transport
V70-V79 Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport
V80-V89 Kecelakaan transport darat lainnya
V90-V94 Kecelakaan transport air
V95-V97 Kecelakaan transport udara dan angkasa luar
V98-V99 Kecelakaan transport yang lain dan tidak dijelaskan
W00-X59 Penyebab luar lain pada cedera kecelakaan
W00-W19 Jatuh
W20-W49 Terdedah tenaga mekanis bukan makhluk hidup
W50-W64 Terdedah tenaga mekanis makhluk hidup
W65-W74 Kecelakaan tenggelam
W75-W84 Ancaman pernafasan dari kecelakaan lain
W85-W99 Terdedah arus listrik, radiasi, serta suhu dan tekanan ekstrim udara
X00-X09 Terdedah asap dan api
X10-X19 Kontak dengan panas dan benda panas
X20-X29 Kontak dengan hewan dan tanaman beracun
X30-X39 Terdedah kekuatan alam
X40-X49 Keracunan dan terdedah zat-zat beracun
X50-X57 Latihan berlebihan, perjalanan dan kekurangan
X58-X59 Kecelakaan karena terdedah faktor yang lain dan tidak dijelaskan
X60-X84. Sengaja menyakiti diri sendiri
X85-Y09. Assault [serangan]
Y10-Y34. Kejadian yang niatnya tidak diketahui
Y35-Y36. Intervensi hukum dan pelaksanaan perang
Y40-Y84. Komplikasi asuhan medis dan bedah
Y40-Y59 Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek tak diinginkan dalam pengobatan
Y60-Y69 Salah tindak terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan medis
Y70-Y82 Peralatan medis yang berhubungan dengan insiden tak diinginkan dalam penggunaan diagnostik dan terapi
Y83-Y84 Pembedahan dan prosedur medis lainnya sebagai penyebab reaksi abnormal pada pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa dinyatakan adanya kesalahan tindakan pada waktu prosedur dilakukan
Y85-Y89. Sekuel penyebab luar morbiditas dan mortalitas
Y90-Y98. Faktor tambahan yang terkait dengan penyebab morbiditas dan mortalitas c.e.
Pejalan kaki cedera dalam laka-transport (V01-V09)
[Kecelakaan transport = laka-transport]
Kecuali: tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lain (W51.-),
tabrakan pejalan kaki dengan pejalan kaki lain disusul dengan jatuh (W03.-)
Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan pada kategori V01-V06:
.0 Non-TA
.1 TA
.9 Tidak dijelaskan TA atau Non-TA
V01. Tabrakan dengan sepeda
V02. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
V03. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V04. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V05. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V06. Tabrakan dengan non-MVlain
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem
V09. Pejalan kaki cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
Termasuk: pejalan kaki cedera akibat kendaraan khusus
V09.0 Cedera dalam Non-TA akibat MV lain dan tidak jelas
V09.1 Cedera dalam Non-TA yang tidak jelas
V09.2 Cedera dalam TA akibat MV lain dan tidak jelas
V09.3 Cedera dalam TA yang tidak jelas
V09.9 Cedera dalam laka-transport yang tidak jelas
Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport (V10-V19)
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V10-V18:
.0 Pengemudi sepeda cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang sepeda cedera dalam Non-TA
.2 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.3 Seseorang cedera ketika sedang naik atau turun dari sepeda
.4 Pengemudi sepeda cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam TA
V10. Penunggang sepeda tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi (V16.-)
V11. Tabrakan dengan sepeda lain
V12. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
2
V13. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V14. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V15. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V16. Tabrakan dengan non-MVlain
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V17. Tabrakan dengan objek tak bergerak
V18. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: jatuh atau terlempar dari sepeda (tanpa didahului tabrakan)
sepeda rebah: NOS, tanpa tabrakan
V19. Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
V19.0 Pengemudi sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
V19.1 Penumpang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
V19.2 Penunggang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
Tabrakan sepeda NOS, Non-TA
V19.3 Penunggang sepeda Non-TA yang tidak jelas
Kecelakaan sepeda NOS, Non-TA
Penunggang sepeda cedera dalam Non-TA NOS
V19.4 Pengemudi sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
V19.5 Penumpang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
V19.6 Penunggang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Tabrakan sepeda NOS (lalulintas)
V19.8 Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport lain yang jelas
Terjepit oleh bagian sepeda
V19.9 Penunggang sepeda cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan sepeda NOS
Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport (V20-V29)
Termasuk: moped, sepeda motor dengan becak samping, sepeda bermotor, skooter motor
Kecuali: MV roda tiga (V30-V39)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V20-V28:
.0 Pengemudi sepeda motor cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang sepeda motor cedera dalam Non-TA
.2 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda motor
.4 Pengemudi sepeda motor cedera dalam TA
.5 Penumpang sepeda motor cedera dalam TA
.9 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam TA
V20. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi (V26.-)
V21. Tabrakan dengan sepeda
V22. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
3
V23. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V24. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V25. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V26. Tabrakan dengan kendaraan nonmotor lainnya
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem
V27. Tabrakan dengan objek tak bergerak
V28. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: jatuh atau terlempar dari sepeda motor (tanpa didahului tabrakan)
sepeda motor rebah: NOS, tanpa tabrakan
V29. Cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas
V29.0 Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam Non-TA
V29.1 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam Non-TA
V29.2 Penunggang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam Non-TA
Tabrakan sepeda motor NOS, nontraffic
V29.3 Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS, nontraffic
Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA NOS
V29.4 Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V29.5 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V29.6 Penunggang sepeda motor yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan sepeda motor NOS (lalulintas)
V29.8 Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh bagian sepeda motor
V29.9 Penunggang sepeda motor cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan sepeda motor NOS
Penumpang MV roda-tiga cedera dalam laka-transport (V30-V39)
Termasuk: tricycle bermotor
Kecuali: sepeda motor dengan becak samping (V20-V29)
kendaraan yang dirancang terutama untuk penggunaan di luar jalan (V86.-)
Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V30-V38:
.0 Pengemudi MV roda-tiga cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang MV roda-tiga cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar MV roda-tiga cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna yang tidak jelas pada MV roda 3 cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun MV roda-tiga
.5 Pengemudi MV roda-tiga cedera dalam TA
.6 Penumpang MV roda-tiga cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar MV roda-tiga cedera dalam TA
.9 Pengguna yang tidak jelas pada MV roda 3 cedera dalam TA
V30. Tabrakan dengan pejalan kaki or animal
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V36.-)
4
V31. Tabrakan dengan sepeda
V32. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
V33. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V34. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V35. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V36. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem
V37. Tabrakan dengan benda tak bergerak
V38. Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: jatuh atau terlempar dari MV roda 3
MV roda 3 terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V39. Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
V39.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tidak jela,s Non-TA
V39.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
V39.2 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas
V39.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas
Penumpang MV roda 3 cedera dalam Non-TA NOS
V39.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
V39.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
V39.6 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3 (lalulintas)
V39.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain MV roda 3
V39.9 Pengguna cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan MV roda 3
Pengguna mobil cedera dalam laka-transport (V40-V49)
Termasuk: minibus
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V4O-V48:
.0 Pengemudi mobil cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang mobil cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar mobil cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna mobil yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun mobil
.5 Pengemudi mobil cedera dalam TA
.6 Penumpang mobil cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar mobil cedera dalam TA
.9 Pengguna mobil yang tidak jelas cedera dalam TA
V40. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang ditunggangi (V46.-)
5
V41. Tabrakan dengan sepeda
V42. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
V43. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V44. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V45. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V46. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lainnya
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V47. Tabrakan dengan objek tidak bergerak
V48. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: mobil terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V49. Cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
V49.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V49.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V49.2 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan mobil NOS, bukan lalulintas
V49.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan mobil, bukan lalulintas; pengguna mobil cedera, Non-TA NOS
V49.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V49.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V49.6 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan mobil NOS (lalulintas)
V49.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain mobil
V49.9 Pengguna cedera dalam TA yang tak jelas
Kecelakaan mobil NOS
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam laka-transport (V50-V59)
Kecuali: kendaraan transport berat (V60-V69)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V50-V58:
.0 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun truk pick-up atau van
.5 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam TA
.6 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera dalam TA
.9 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera dalam TA
V50. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang ditunggangi (V56.-)
V51. Tabrakan dengan sepeda
6
V52. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
V53. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V54. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V55. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V56. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V57. Tabrakan dengan objek tidak bergerak
V58. Pengguna cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: truk pick-up atau van terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V59. Pengguna cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas
V59.0 Pengemudi abrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V59.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA
V59.2 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tdak jelas, Non-TA
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas
V59.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas
Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA NOS
V59.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V59.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V59.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van (lalulintas)
V59.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain truk pick-up atau van
V59.9 Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam laka-transport (V60-V69)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V60-V68:
.0 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun kendaraan transport berat
.5 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam TA
.6 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera dalam TA
.9 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas cedera dalam TA
V60. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V66.-)
V61. Tabrakan dengan sepeda
V62. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
7
V63. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V64. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V65. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V66. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V67. Tabrakan dengan objek tidak bergerak
V68. Pengguna cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: kendaraan transport berat terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V69. Pengguna cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas
V69.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V69.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V69.2 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan lalulintas
V69.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tidak dijelaskan
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan lalulintas
Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA NOS
V69.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V69.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA
V69.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat (lalulintas)
V69.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain kendaraan transport berat
V69.9 Pengguna cedera dalam laka-transport yang tak jelas
Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat
Pengguna bus cedera dalam laka-transport (V70-V79)
Kecuali: minibus (V40-V49)
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V7O-V78:
.0 Pengemudi bus cedera dalam Non-TA
.1 Penumpang bus cedera dalam Non-TA
.2 Seseorang di bagian luar bus cedera dalam Non-TA
.3 Pengguna bus yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
.4 Seseorang cedera ketika naik atau turun bus
.5 Pengemudi bus cedera dalam TA
.6 Penumpang bus cedera dalam TA
.7 Seseorang di bagian luar bus cedera dalam TA
.9 Pengguna bus yang tidak jelas cedera dalam TA
V70. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V76.-)
V71. Tabrakan dengan sepeda
V72. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3
8
V73. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van
V74. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus
V75. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V76. Tabrakan dengan non-MVlainnya
Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem
V77. Tabrakan dengan objek tak bergerak
V78. Pengguna bus cedera dalam laka-transport bukan tabrakan
Termasuk: bus terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V79. Pengguna bus cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
V79.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V79.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
V79.2 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA
Tabrakan bus: NOS, nontraffic
V79.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas
Kecelakaan bus NOS, non-TA; pengguna bus cedera dalam non-TA NOS
V79.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V79.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
V79.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA
Tabrakan bus NOS (lalulintas)
V79.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan
Terjepit oleh pintu atau bagian lain bus
V79.9 Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan bus NOS
Laka-transport darat lainnya (V80-V89)
V80. Penunggang hewan atau pengguna kendaraan ditarik hewan cedera dalam laka-transport
V80.0 Jatuh atau terlempar dari hewan atau kendaraan dalam kecelakaan bukan tabrakan
Hewan atau kendaraan ditarik hewan terbalik: NOS, tanpa tabrakan
V80.1 Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang ditunggangi (V80.7)
V80.2 Tabrakan dengan sepeda
V80.3 Tabrakan dengan MV roda dua atau 3
V80.4 Tabrakan dengan mobil, truk pick-up, van, kendaraan transport berat atau bus
V80.5 Tabrakan dengan MV lain yang jelas
V80.6 Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel
V80.7 Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain
Tabrakan dengan: binatang yang ditunggangi, kendaraan ditarik hewan, trem
V80.8 Tabrakan dengan objek tak bergerak
V80.9 Penunggang cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas
Kecelakaan kendaraan ditarik hewan NOS,
Kecelakaan penunggang hewan NOS
9
V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam laka-transport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar kereta api
V81.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V81.1 Tabrakan dengan MV dalam TA
V81.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock [kumpulan kendaraan beroda]
V81.3 Tabrakan dengan objek lain
Tabrakan kereta api NOS
V81.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau kendaraan rel
V81.5 Cedera akibat jatuh di dalam kereta api atau kendaraan rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.6 Cedera akibat jatuh dari kereta api atau kendaraan rel
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7)
jatuh ketika naik atau turun (V81.4)
V81.7 Cedera dalam derailment tanpa tabrakan
V81.8 Cedera dalam kecelakaan kereta api lain yang jelas
Ledakan atau api;
Dihantam oleh jatuhan: tanah, batu, pohon
Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]:
didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7)
V81.9 Cedera dalam kecelakaan kereta api yang tidak jelas
Kecelakaan kereta api NOS
V82. Pengguna trem cedera dalam laka-transport
Termasuk: orang yang berada di bagian luar trem
V82.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA
V82.1 Tabrakan dengan MV dalam TA
V82.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock
V82.3 Tabrakan dengan objek lain
Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang ditunggangi (V82.8)
V82.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari trem
V82.5 Cedera akibat jatuh di dalam trem
Kecuali: jatuh: ketika naik atau turun (V82.4), didahului tabrakan (V82.0-V82.3)
V82.6 Cedera akibat jatuh dari trem
Kecuali: jatuh: ketika naik atau turun (V82.4); didahului tabrakan (V82.0-V82.3)
V82.7 Cedera dalam derailment tanpa didahului tabrakan
V82.8 Cedera dalam laka-transport lain yang jelas
Tabrakan dengan kereta api atau non-MVlain
V82.9 Cedera dalam TA yang tidak jelas
Kecelakaan trem NOS
V83. Pengguna kendaraan khusus industri cedera dalam laka-transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-)
V83.0 Pengemudi cedera dalam TA
V83.1 Penumpang cedera dalam TA
V83.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V83.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA
10
V83.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus industri
V83.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V83.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V83.7 Seseorang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V83.9 Pengguna yang tidak jelas pada cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus industri NOS
V84. Pengguna kendaraan khusus pertanian cedera dalam kecelakaan transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W30.-)
V84.0 Cedera dalam TA
V84.1 Penumpang cedera dalam TA
V84.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V84.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA
V84.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus pertanian
V84.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V84.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V84.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V84.9 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus pertanian NOS
V85. Pengguna kendaraan khusus konstruksi cedera dalam laka-transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-)
V85.0 Pengemudi cedera dalam TA
V85.1 Penumpang cedera dalam TA
V85.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V85.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA
V85.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus konstruksi
V85.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V85.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V85.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V85.9 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam Non-TA
Kecelakaan kendaraan khusus konstruksi NOS
V86. Pengguna kendaraan khusus segala medan (all-terrain) atau MV lain yang dirancang terutama untuk penggunaan off-road, cedera dalam cedera dalam laka-transport
Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-)
V86.0 Pengemudi cedera dalam TA
V86.1 Penumpang cedera dalam TA
V86.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA
V86.3 Pengguna yang ridak jelas cedera dalam TA
V86.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari from MV segala medan dan off-road lain
V86.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA
V86.6 Penumpang cedera dalam Non-TA
V86.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA
V86.9 Pengguna yang tidak jelas lain cedera dalam Non-TA
Kecelakaan MV segala medan NOS, kecelakaan MV off-road NOS
V87. TA yang jenisnya jelas tapi bentuk transportasi korban tak diketahui
Kecuali: tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki (V01-V09)
11
V87.0 Tabrakan antara mobil dengan MV roda 2 atau 3 (TA)
V87.1 Tabrakan antara MV lain dengan MV roda 2 atau 3 (TA)
V87.2 Tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van (TA)
V87.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (TA)
V87.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat (TA)
V87.5 Tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus (TA)
V87.6 Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil (TA)
V87.7 Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (TA)
V87.8 Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV (TA)
V87.9 Laka- transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain, melibatkan non-MV (TA)
V88. Non-TA yang jenisnya dijelaskan tapi bentuk transportasi korban tak diketahui
Kecuali: tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki (V01-V09)
V88.0 Tabrakan antara mobil dengan MV roda 2 atau 3 (Non-TA)
V88.1 Tabrakan antara MV lain dengan MV roda 2 atau 3 (Non-TA)
V88.2 Tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van (Non-TA)
V88.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (Non-TA)
V88.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat(Non-TA)
V88.5 Orang cedera dalam tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus (Non-TA)
V88.6 Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil (Non-TA)
V88.7 Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (Non-TA)
V88.8 Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV (Non-TA)
V88.9 Laka-transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain, melibatkan non-MV(Non-TA)
V89. Kecelakaan MV atau non-MV, jenis kendaraan tidak jelas
V89.0 Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas, Non-TA
Kecelakaan MV NOS (Non-TA)
V89.1 Orang cedera dalam kecelakaan non-MV yang tidak jelas (Non-TA)
Kecelakaan non-MVNOS (Non-TA)
V89.2 Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas (TA)
Kecelakaan MV (motor-vehicle accident [MVA]) NOS
Kecelakaan lalulintas jalan raya (Road (traffic) accident [RTA]) NOS
V89.3 Orang cedera dalam kecelakaan non-MVyang tidak jelas (TA)
TA non-MV NOS
V89.9 Orang cedera dalam kecelakaan kendaraan yang tidak jelas
Tabrakan NOS
Laka-transport air (V90-V94)
Termasuk: kecelakaan watercraft dalam rangka aktifitas rekreasi
Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V90-V94:
.0 Kapal dagang
.1 Kapal penumpang; kapal ferry; liner
.2 Kapal ikan
.3 Kendaraan air lain dengan mesin; hovercraft (di perairan terbuka); jet skis
.4 Kapal layar; yacht
.5 Canoe atau kayak
.6 Inflatable craft (tak bermesin)
.7 Water-skis
12
.8 Kendaraan air tanpa mesin lainnya; surf-board; windsurfer
.9 Kendaraan air yang tidak jelas; boat NOS; ship NOS; watercraft NOS
V90. Kecelakaan pada watercraft yang menyebabkan tenggelam
Termasuk: tenggelam (drowning and submersion) akibat:
jatuh atau melompat dari: kapal terbakar, tabrakan watercraft,
kapal terbalik atau tenggelam, kecelakaan lain pada watercraft
Kecuali: tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft (V92.-)
V91. Kecelakaan watercraft yang menyebabkan cedera lainnya
Termasuk: cedera selain tenggelam akibat kecelakaan watercraft:
cedera dalam kecelakaan watercraft yang melibatkan tabrakan,
jatuh akibat tabrakan atau kecelakaan lain terhadap watercraft,
remuk di antara kapal tabrakan, dihantam sekoci setelah meninggalkan kapal,
terbakar ketika kapal terbakar,
dihantam objek yang jatuh akibat kecelakaan watercraft,
dihantam oleh kapal atau bagiannya setelah jatuh atau melompat dari kapal rusak
Kecuali: luka akibat api atau ledakan lokal di atas kapal (V93.-)
V92. Tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft
Termasuk: tenggelam akibat kecelakaan seperti:
jatuh: dari papan penghubung kapal ke dermaga, dari kapal, ke air
terlempar ke air akibat gerakan kapal, diterpa air sehingga jatuh keluar kapal
Kecuali: tenggelamnya perenang atau penyelam yang melompat dari kapal yang tidak mengalami kecelakaan (W69.-, W73.-)
V93. Kecelakaan di atas kapal yang tidak kecelakaan, tidak menyebabkan tenggelam
Termasuk: keracunan gas atau asap di kapal, kerusakan reaktor atom watercraft
panas berlebihan di: kamar boiler, kamar mesin, kamar penguapan, kamar api
ledakan boiler kapal uap, api lokal di atas kapal, kecelakaan mesin watercraft
cedera di watercraft yang disebabkan oleh peralatan mesin di :
deck, kamar mesin, galley (tempat pendayung), laundry, pemuat
jatuh dari satu tingkat ketingkat lain, di tangga atau jenjang pada watercraft
remuk oleh objek yang jatuh di atas kapal
V94. Laka-transport air lain dan tidak jelas
Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna watercraft
dihantam kapal ketika bermain ski air
Laka-transport udara dan angkasa luar (V95-V97)
V95. Kecelakaan pesawat udara bermesin yang mencederai pengguna
Termasuk: kecelakaan pesawat udara (bermesin) yang: tabrakan dengan objek bergerak, tak bergerak, atau bisa digerakkan; jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat
V95.0 Kecelakaan helikopter yang mencederai pengguna
V95.1 Kecelakaan glider ultralight, microlight atau bermesin yang mencederai pengguna
V95.2 Kecelakaan pesawat udara pribadi bersayap tetap lainnya, mencederai pengguna
V95.3 Kecelakaan pesawat udara komersial bersayap tetap, mencederai pengguna
V95.4 Kecelakaan pesawat angkasa luar yang mencederai pengguna
13
V95.8 Kecelakaan pesawat udara lain yang mencederai pengguna
V95.9 Kecelakaan pesawat udara yang tidak jelas mencederai pengguna
Kecelakaan pesawat udara NOS, laka-transport udara NOS
V96. Kecelakaan pada pesawat udara tak bermesin yang mencederai pengguna
Termasuk: kecelakaan pada aircraft tak bermesin yang:
tabrakan dengan objek bergerak, tak bergerak, atau bisa digerakkan
jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat
V96.0 Kecelakaan balon yang yang mencederai pengguna
V96.1 Kecelakaan hang-glider yang mencederai pengguna
V96.2 Kecelakaan glider (tak bermesin) yang mencederai pengguna
V96.8 Kecelakaan pesawat udara tak bermesin lain yang mencederai pengguna
Kecelakaan layang-layang yang membawa orang
V96.9 Kecelakaan pesawat udara tak bermesin yang tidak dijelaskan, mencederai pengguna
Kecelakaan pesawat udara tak bermesin NOS
V97 Laka-transport udara lain yang jelas
Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna pesawat udara
V97.0 Pengguna pesawat udara cedera dalam laka-transport udara lain yang dijelaskan
Jatuh di dalam, ke atas, atau dari pesawat udara pada laka-transport udara
Kecuali: kecelakaan ketika naik atau turun aircraft (V97.1)
V97.1 Orang cedera ketika naik atau turun pesawat udara
V97.2 Penerjun payung cedera dalam laka-transport udara
Kecuali: orang yang terjun setelah kecelakaan pesawat udara (V95-V96)
V97.3 Orang di atas tanah cedera dalam laka-transport udara
Dihantam oleh objek yang jatuh dari pesawat udara
Terhisap oleh mesin jet, cedera karena baling-baling yang sedang berputar
V97.8 Laka-transport udara lainnya, not elsewhere classified
Cedera akibat mesin-mesin pada pesawat udara
Kecuali: kecelakaan pesawat udara NOS (V95.9)
menghadapi perubahan tekanan udara ketika naik atau turun (W94.-)
Laka-transport lain dan tidak jelas (V98-V99)
Kecuali: kecelakaan kendaraan, jenis kendaraan tidak jelas (V89.-)
V98 Laka-transport lain yang dijelaskan
Termasuk: kecelakaan terhadap, pada, atau melibatkan:
ice-yacht, land-yacht, kereta kabel yang tidak sedang di atas rel,
ski chair-lift [kursi gantung], ski-lift dengan gondola
terperangkap atau diseret oleh kereta kabel yang tidak sedang di atas rel
jatuh atau melompat dari kereta kabel yang tidak sedang di atas rel
objek yang dilemparkan dari atau dalam kereta kabel yang tidak sedang di atas rel
V99 Laka-transport yang tidak jelas
14
Penyebab eksternal lain pada cedera kecelakaan (W00-X59)
Jatuh (W00-W19)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: sengaja melukai diri sendiri (X80-X81), serangan fisik [assault] (Y01-Y02)
jatuh (dalam) (dari):
kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-),
mesin (yang bekerja) (W28-W31), ke air (dengan tenggelam) (W65-W74),
bangunan terbakar (X00.-), ke dalam api (X00-X04, X08-X09)
W00. Jatuh pada level sama yang melibatkan es dan salju
Kecuali: jatuh dengan disebutkan: ice-skates and skis (W02.-), jenjang (W10.-)
W01. Jatuh pada level sama akibat tergelincir, tersandung, dan terantuk
Kecuali: jatuh melibatkan es atau salju snow (W00.-)
W02. Jatuh yang melibatkan ice-skates, skis, roller-skates atau skateboards
W03. Jatuh pada level sama yang lainnya akibat tabrakan dengan, atau didorong orang lain
Termasuk: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lain
Kecuali: remuk atau terdorong oleh keramaian atau ‘human stampede’ (W52.-)
jatuh yang melibatkan es atau salju (W00.-)
W04. Jatuh ketika digotong atau dipapah orang lain
Termasuk: tidak sengaja terjatuh ketika sedang digotong
W05. Jatuh yang melibatkan kursi roda
W06. Jatuh yang melibatkan tempat tidur
W07. Jatuh yang melibatkan kursi
W08. Jatuh yang melibatkan furnitur lainnya
W09. Jatuh yang melibatkan peralatan playground
Kecuali: jatuh yang melibatkan mesin-mesin hiburan (W31.-)
W10. Jatuh dari jenjang
Termasuk jatuh (ke) (dari):
eskalator [jenjang berjalan], ramp [jalan mendaki dalam gedung],
incline [belokan yang mengalihkan lintasan dari satu level ke level lain]
melibatkan es atau salju pada jenjang
W11. Jatuh dari ladder (tangga dengan dua sisi tegak)
W12. Jatuh dari scaffold (tempat tukang bekerja lebih tinggi di sekitar gedung)
W13. Jatuh dari, keluar dari, atau melalui bangunan atau suatu struktur
Termasuk: jatuh dari, keluar dari, atau melalui: lantai, dinding, atap, jendela, balkon, railing (pembatas/pagar lantai), bangunan, tiang bendera,
menara, turret (menara kecil), jembatan, viaduct (jembatan lengkung)
Kecuali: kolapsnya suatu bangunan atau struktur (W20.-)
jatuh atau melompat dari bangunan yang terbakar (X00.-)
15
W14. Jatuh dari pohon
W15. Jatuh dari tebing batu
W16. Terjun atau melompat ke air menyebabkan cedera selain tenggelam
Termasuk: menghantam permukaan air atau dasar air yang dangkal
menghantam dinding atau papan loncat di kolam renang
Kecuali: kecelakaan tenggelam (W65-W74), menyelam dengan suplai udara kurang (W81.-),
efek tekanan udara waktu menyelam (W94.-)
W17. Jatuh lainnya dari satu level ke level lain
Termasuk: jatuh dari atau ke dalam:
rongga, lobang, cekungan, sumur, lobang galian terbuka, dock
tumpukan jerami, tiang batang, tanki
W18. Jatuh lainnya pada level yang sama
Termasuk jatuh: akibat menabrak suatu objek, dari toilet, pada level yang sama NOS
W19. Jatuh yang tidak jelas
Termasuk: jatuh NOS
Terdedah daya mekanis benda mati (W20-W49)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: serangan (X85-Y09), sengaja melukai diri sendiri (X60-X84)
kontak atau tabrakan dengan binatang atau orang (W50-W64)
W20. Dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau jatuh
Termasuk: terkurung reruntuhan tanpa asfiksia [tercekik] atau tak bisa bernafas
bangunan runtuh, kecuali pada kebakaran
jatuhan: batu, pohon
Kecuali: objek yang berjatuhan pada: laka-transport (V01-V99), bencana alam (X34-X39)
kecelakaan mesin (W24.-, W28-W31),
objek yang digerakkan oleh: ledakan (W35-W40), senjata api (W32-W34)
kolapsnya bangunan yang terbakar (X00.-), peralatan olahraga (W21.-),
W21. Menghantam atau dihantam oleh peralatan olahraga
Termasuk dihantam oleh: bola yang dipukul atau dilemparkan, tongkat hockey
W22. Menghantam atau dihantam oleh objek lain
Termasuk: membentur dinding
W23. Terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di dalam atau di antara objek
Termasuk: terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit
antara objek-objek bergerak, antara objek bergerak dan diam,
di dalam objek
seperti:
antara krat pengepakan dan lantai. akibat pegangan terlepas,
objek melipat (folding), pintu geser dan rangkanya,
lingkar pengering mesin cuci
Kecuali: cedera akibat:
kendaraan transport (V01-V99),
16
alat pengangkat dan transmisi (W24.-),
alat pemotong dan pelobang (W25-W27),
perkakas tangan tanpa mesin (W27.-),
mesin-mesin (W28-W31)
dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau jatuh (W20.-)
W24. Kontak dengan alat pengangkat dan transmisi, not elsewhere classified
Termasuk: winch – silinder horizontal tempat kabel diputarkan
tali besar, kawat, rantai pengangkat, pulley (block) [balok penarik],
drive belt [lantai berjalan], transmission belt or cable – kabel transmisi,
Kecuali: laka-transport (V01-V99)
W25. Kontak dengan kaca tajam
Kecuali: jatuh yang melibatkan kaca (W00-W19)
kaca terbang akibat ledakan atau letusan senjata api (W32-W40)
W26. Kontak dengan pisau, pedang, atau belati
W27. Kontak dengan perkakas tangan tanpa mesin
Termasuk: garpu, obeng, hoe [obeng bengkok tegak lurus], pembuka kaleng NOS
gunting, mesin jahit tanpa mesin, jarum, pemotong kertas,
rake [sapu dengan ujung-ujung baja, untuk mengumpulkan sampah kering],
pitchfork [garpu pengangkat jerami], ice-pick [pengambil es], shovel [sekop]
chisel [pahat], kapak, gergaji tangan,
W28. Kontak dengan pembersih halaman bermesin [lawnmower]
Kecuali: berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W29. Kontak dengan perkakas tangan bermesin dan mesin rumah tangga lainnya
Termasuk: blender, mesin cuci
alat bermesin seperti:
pengering putar, mesin jahit, pembuka kaleng, gergaji, pisau,
perkakas taman, pemangkas tanaman, perkakas pertukangan sendiri
Kecuali: terdedah arus listrik (W86.-)
W30. Kontak dengan mesin-mesin pertanian
Termasuk: mesin pertanian bertenaga hewan, mesin-mesin pertanian NOS
pemanen gabungan, reaper [pembantu panenan],
thresher [alat pemisah padi dari jerami], pengangkat jerami
Kecuali: kontak dengan mesin pertanian bertenaga atau ditarik kendaraan lain (V01-V99),
berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W31. Kontak dengan mesin lain dan tidak jelas
Termasuk: mesin NOS, mesin hiburan
Kecuali: kontak dengan mesin pertanian bertenaga atau ditarik kendaraan lain (V01-V99),
berhadapan dengan arus listrik (W86.-)
W32. Tembakan senjata api genggam
Termasuk: senjata api untuk penggunaan dengan satu tangan: pistol, revolver
Kecuali: very pistol [pistol untuk sinyal cahaya] (W34.-)
W33. Tembakan bedil, shotgun dan senjata api yang lebih besar
17
Termasuk: bedil tentara, bedil berburu, senapan mesin
Kecuali: senapan angin (W34.-)
W34. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas
Termasuk: senapan angin, BB gun, very pistol [flare], luka tembakan NOS, tertembak NOS,
W35. Ledakan dan pecahan boiler
W36. Ledakan dan pecahan silinder gas
Termasuk: kaleng aerosol, tanki udara, tanki gas bertekanan
W37. Ledakan dan pecahan ban, pipa, atau selang bertekanan
W38. Ledakan dan pecahan peralatan bertekanan lain yang jelas
W39. Tembakan kembang api
W40. Ledakan material lain
Termasuk: bahan peledak, gas eksplosif
ledakan (dalam): NOS, tempat pembuangan, pabrik, gudang gandum, amunisi
W41. Dihadapkan pada jet bertekanan tinggi
Termasuk: jet hidraulik, jet pneumatik
W42. Dihadapkan pada kebisingan
Termasuk: gelombang suara, gelombang supersonik
W43. Dihadapkan pada getaran
Termasuk: gelombang suara infra
W44. Benda asing yang mausk melalui mata atau lobang alamiah
Kecuali: cairan korosif (X49.-),
menghirup atau menelan benda asing dengan obstruksi saluran nafas (W78-W80)
W45. Benda atau objek asing yang masuk melalui kulit
Termasuk: pinggir kertas yang kaku, kuku, serpihan, pinggir kaleng
Kecuali: kontak dengan: kaca tajam (W25.-), pisau, pedang, atau belati (W26.-),
perkakas tangan (tanpa listrik)(berlistrik) (W27-W29),
dihantam objek-objek (W20-W22)
W49. Dihadapkan pada daya mekanis lain and tidak jelas dari benda mati
Termasuk: daya gravitasi (G) abnormal
Terdedah daya mekanis makhluk hidup (W50-W64)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: gigitan, berbisa (X20-X29), sengatan (berbisa) (X20-X29)
W50. Dipukul, ditendang, dipuntir, digigit, atau dicakar oleh orang lain
Kecuali: serangan fisik (X85-Y09), dihantam oleh objek-objek (W20-W22)
W51. Diserang atau dihantam badan oleh orang lain
18
Kecuali: tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lainnya (W03.-)
W52. Diremuk, didorong, atau diinjak oleh kerumunan manusia
W53. Digigit tikus
W54. Digigit atau diserang anjing
W55. Digigit atau diserang mamalia lainnya
Kecuali: kontak dengan mamalia laut (W56.-)
W56. Kontak dengan mamalia laut
Digigit atau diserang binatang laut
W57. Digigit atau disengat oleh insekta tak berbisa atau artropoda tak berbisa lainnya
W58. Digigit atau diserang oleh buaya
W59. Digigit atau diremukkan oleh reptil lainnya
Termasuk: lizard, ular yang tak berbisa
W60. Kontak dengan duri dan tonjolan tanaman dan daun tajam
W64. Dihadapkan dengan daya mekanis makhluk hidup lain dan tidak jelas
Tenggelam (W65-W74)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: tenggelam akibat: laka-transport (V01-V99), laka-transport air (V90.-, V92.-),
bencana alam (X34-X39)
W65. Tenggelam ketika di bak mandi
W66. Tenggelam setelah jatuh ke dalam bak mandi
W67. Tenggelam ketika di kolam renang
W68. Tenggelam setelah jatuh ke kolam renang
W69. Tenggelam ketika di perairan alami
Termasuk: danau, sungai, jeram, laut terbuka
W70. Tenggelam setelah jatuh ke perairan alami
W73. Tenggelam lain yang jelas
Termasuk: tanki pemadam kebakaran, reservoir
W74. Tenggelam yang tidak jelas
Termasuk: tenggelam NOS, jatuh ke air NOS
Kecelakaan lain yang mengancam pernafasan (W75-W84)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
W75. Tercekik (suffocation and strangulation) karena kecelakaan di tempat tidur
19
Termasuk: tercekik oleh alas kasur, bantal, badan ibu:
W76. Tercekik dan tergantung karena kecelakaan lainnya
W77. Ancaman pernafasan akibat terkurung, tanah longsor dan benda jatuh lainnya
Termasuk: terkurung reruntuhan (cave-in) NOS
Kecuali: cave-in akibat permukaan tanah berubah – cataclysm (X34-X39)
cave-in tanpa sesak nafas atau tercekik (W20.-)
W78. Inhalasi isi lambung
Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh vomitus, aspirasi dan inhalasi vomitus NOS
penekanan trakhea atau penghentian nafas akibat vomitus di esofagus
obstruksi nafas akibat vomitus di esofagus
Kecuali: cedera selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas, akibat vomitus (W44.-)
obstruksi esofagus oleh vomitus tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-)
W79. Menghirup dan menelan makanan menyebabkan obstruksi saluran pernafasan
Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh makanan (termasuk tulang atau biji-bijian)
aspirasi dan inhalasi makanan (ke dalam saluran nafas) NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat makanan di esofagus
obstruksi farings oleh (bolus) makanan
Kecuali: inhalasi vomitus (W78.-)
cedera akibat makanan, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas (W44.-)
obstruksi esofagus oleh makanan tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-)
W80. Menghirup dan menelan objek lain menyebabkan obstruksi saluran pernafasan
Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh objek selain makanan atau vomitus, yang memasuki mulut atau hidung
aspirasi dan inhalasi benda asing, selain makanan atau vomitus NOS
kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat benda asing di esofagus
benda asing di hidung, obstruksi farings oleh benda asing
Kecuali: inhalasi vomitus atau makanan(W78-W79)
cedera akibat benda asing, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas (W44.-)
obstruksi esofagus oleh benda asing tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-)
W81. Terkurung atau terjebak di dalam lingkungan dengan kadar oksigen rendah
Termasuk: terkurung di dalam refrigerator atau rongga kedap udara lainnya
menyelam dengan suplai udara yang kurang
Kecuali: nafas dihambat oleh kantong plastik (W83.-)
W83. Ancaman lain terhadap pernafasan
Termasuk: nafas dihambat oleh kantong plastik
W84. Ancaman bernafas yang tidak jelas
Termasuk: asfiksia NOS, aspirasi NOS, nafas terhambat (suffocation) NOS
Terdedah listrik, radiasi, suhu dan tekanan udara ekstrim (W85-W99)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: terdedah: panas alami (X30.-), dingin alami (X31.-), radiasi alami NOS (X39.-)
terdedah cahaya matahari (X32.-), korban petir (X33.-)
W85. Terdedah kabel transmisi listrik
20
W86. Terdedah arus listrik lain yang jelas
W87. Terdedah arus listrik yang tidak jelas
Termasuk: luka atau cedera lain akibat arus listrik NOS, syok listrik NOS, elektrokusi NOS
W88. Terdedah radiasi isonisasi
Termasuk: isotop radioaktif, sinar X
W89. Terdedah sinar terlihat dan ultraviolet buatan manusia
Termasuk: cahaya pengelasan
W90. Terdedah radiasi non-ionisasi lainnya
Termasuk: radiasi infrared, laser, frekuensi radio
W91. Terdedah jenis radiasi yang tidak jelas
W92. Terdedah panas berlebihan buatan manusia
W93. Terdedah dingin berlebihan buatan manusia
Termasuk: kontak dengan atau inhalasi:
es kering, udara cair, hidrogen cair atau nitrogen cair,
terdedah unit deep-freeze dalam waktu lama
W94. Terdedah tekanan udara tinggi, rendah dan berubah-ubah
Termasuk: tekanan udara tinggi akibat menyelam terlalu cepat
penurunan tekanan atmosfir waktu naik ke permukaan dari:
menyelam di air dalam, bawah tanah
tinggal atau berkunjung lama di tempat tinggi sebagai penyebab:
anoxia, barodontalgia, barotitis, hypoxia, mountain sickness
perubahan mendadak tekanan udara di dalam aircraft sewaktu naik atau turun
W99. Terdedah faktor lingkungan buatan manusia yang lain dan tidak jelas
Terdedah asap, api dan nyala (X00-X09)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: api akibat petir
Kecuali: laka-transport (V01-V99), api ledakan (W35-W40), arson [pembakaran] (X97.-)
X00. Terdedah api tak terkontrol di dalam bangunan atau struktur
runtuhnya, dihantam objek yang jatuh dari, jatuh dari, atau melompat dari:
bangunan atau struktur yang terbakar
api yang sangat panas dan tak terkontrol (conflagration)
api, lelehan dari, api membara: pada perabot
X01. Terdedah api tak terkontrol, bukan di dalam bangunan atau struktur
Termasuk: api kebakaran hutan
X02. Terdedah api terkontrol di dalam bangunan atau struktur
Termasuk: api di perapian atau tungku
21
X03. Terdedah api terkontrol, bukan di dalam bangunan atau struktur
Termasuk: api perkemahan
X04. Terdedah penyulutan material yang sangat mudah terbakar
Termasuk: pembakanan bensin, minyak tanah, minyak bakar
X05. Terdedah terbakar atau melelehnya pakaian malam
X06. Terdedah terbakar atau melelehnya bahan pakaian lain
Termasuk: penyulutan atau pelelehan perhiasan plastik
X08. Terdedah asap, api dan nyala lain yang jelas
X09. Terdedah asap, api dan nyala yang tidak jelas
Termasuk: kebakaran NOS, insinerasi NOS
Kontak dengan panas dan benda-benda panas (X10-X19)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: terdedah panas alami berlebihan (X30.-), api dan nyala (X00-X09)
X10. Kontak dengan minuman, makanan, lemak dan minyak makan panas
X11. Kontak dengan air kran panas
Termasuk: air panas di bak mandi, ember, wadah perendaman;
air panas yang mengalir dari selang, kran
X12, Kontak dengan cairan panas lainnya
Termasuk: air yang dipanaskan di tungku
Kecuali: logam panas (cair) (X18.-)
X13. Kontak dengan uap air dan uap panas lain (vapour)
X14. Kontak dengan udara dan gas panas
Termasuk: inhalasi udara dan gas panas
X15. Kontak dengan peralatan rumah tangga yang panas
Termasuk: pemasak, plat panas, pemasak air, pan (kaca) (logam), tungku, pemanggang roti
Kecuali: alat pemanas (X16.-)
X16. Kontak dengan alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas
X17. Kontak dengan mesin dan perkakas panas
Kecuali: peralatan rumah tangga (X15.-), alat, radiator, dan pipa pemanas (X16.-)
X18. Kontak dengan logam panas lainnya
Termasuk: logam cair
X19. Kontak dengan panas dan benda panas lain dan tidak jelas
Kecuali: objek yang biasanya tidak panas, misalnya yang dipanaskan api rumah (X00-X09)
Kontak dengan hewan dan tanaman berbisa (X20-X29)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
22
Termasuk: zat kimia yang dilepaskan binatang atau serangga;
gigitan dan sengatan berbisa
pelepasan bisa dari taring, rambut, spina, lengan (tentacles) dan perangkat lainnya
Kecuali: menelan hewan atau tanaman berbisa (X49.-)
X20. Kontak dengan ular dan kadal berbisa
Termasuk: ular (berbisa), ular laut, kobra, rattlesnake, krait (ular berbisa bewarna terang)
viper (ular Eropa), fer de lance (viper besar), Gila monster (kadal besar)
Kecuali: kadal (tak berbisa) (W59.-), ular tak berbisa (W59.-)
X21. Kontak dengan laba-laba berbisa
Termasuk: black widow spider, tarantula
X22. Kontak dengan kalajengking
X23. Kontak dengan wasps [hymenoptera], hornets [wasp besar berbisa] dan lebah
Termasuk: yellow jacket [wasp kecil bertanda kuning berkelompok, bersarang di tanah]
X24. Kontak dengan centipedes [kaki seratus] dan millipedes (tropis) berbisa
X25. Kontak dengan arthropoda berbisa lain yang jelas
Termasuk: semut, caterpillar (ulat)
X26. Kontak dengan binatang dan tanaman laut berbisa
Termasuk: coral, jellyfish, nematocysts
sea: anemone, cucumber, urchin
Kecuali: binatang laut tidak berbisa (W56.-), ular laut (X20.-)
X27. Kontak dengan binatang berbisa lain yang jelas
X28. Kontak dengan tanaman berbisa lain yang jelas
Termasuk: penusukan racun atau toksin ke atau melalui kulit
oleh duri, spina atau cara lain tanaman
Kecuali: menelan tanaman beracun (X49.-),
luka tusuk NOS duri atau spina tanaman (W60.-)
X29. Kontak dengan binatang atau tanaman berbisa yang tidak jelas
Termasuk: sengatan (berbisa) NOS, gigitan berbisa NOS
Terdedah kekuatan alam (X30-X39)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
X30. Dihadapkan pada panas alami berlebihan
Termasuk: panas berlebihan penyebab sunstroke, terdedah panas NOS
Kecuali: panas berlebihan buatan manusia (W92.-)
X31. Dihadapkan pada dingin alami berlebihan
Termasuk: dingin berlebihan sebagai penyebab: chilblains NOS, imersi kaki atau tangan
terdedah: dingin NOS, kondisi cuaca
Kecuali: dingin berlebihan buatan manusia (W93.-)
kontak dengan atau inhalasi: es kering (W93.-), gas cair (W93.-)
23
X32. Terdedah cahaya matahari
X33. Korban petir
Kecuali: api akibat petir (X00-X09),
ditimpa pohon atau objek yang jatuh akibat petir (W20.-)
X34. Korban gempa bumi
X35. Korban letusan gunung berapi
X36. Korban longsor, tanah bergeser dan gerakan bumi lainnya
Termasuk: longsoran lumpur dalam jumlah yang sangat besar
Kecuali: gempa bumi (X34.-), menabrak longsoran tak bergerak (V01-V99)
X37. Korban hujan badai yang menghancurkan
Termasuk: hujan lebat, blizzard [badai salju], tornado [angin putting beliung]
cyclone [angin berputar], hurricane [cyclone dengan hujan dan angin kencang]
gelombang pasang akibat hujan badai
kendaraan transport terdorong ke luar jalan oleh hujan badai
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan tanah bergerak (X36.-)
laka-transport setelah hujan badai (V01-V99)
X38. Korban banjir
Termasuk: banjir akibat hujan badai lokal atau kiriman, banjir hebat akibat salju meleleh
Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan pergerakan tanah (X36.-)
gelombang pasang: NOS (X39.-), akibat hujan badai (X37.-)
X39. Dihadapkan pada kekuatan alam lainnya dan tidak jelas
Termasuk: radiasi alam NOS, gelombang pasang NOS
Kecuali: terdedah NOS (X59.-)
Keracunan dan terdedah zat-zat beracun (X40-X49)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)Untuk daftar obat dan zat lain yang diklasifikasikan pada kategori 3 karakter, lihat “Table of
drugs and chemicals” di Alphabetical Index. Bukti keterlibatan alkohol bersama zat yang disebutkan di bawah bisa diidentifikasi dengan kode tambahan Y90-Y91.
Termasuk: overdosis tak sengaja, salah pemberian obat, dan obat digunakan tidak sengaja
kecelakaan penggunaan obat dan zat biologis lain pada prosedur medis dan bedah
keracunan, kalau tidak jelas kecelakaan atau disengaja
Kecuali: pemberian dengan maksud bunuh diri atau membunuh, atau berniat melukai, atau dalam situasi yang bisa diklasifikasikan pada X60-X69, X85-X90, Y10-Y19;
obat yang benar yang diberikan dengan pantas dalam dosis pengobatan atau pencegahan sebagai penyebab efek tak diinginkan (Y40-Y59)
X40. Keracunan dan terdedah analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolone, salisilat
X41. Keracunan dan terdedah obat antiepileptika, sedatif-hipnotik, antiparkinson, dan psikotropika, not elsewhere classified
24
Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat hidantoin komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion
X42. Keracunan dan terdedah narkotika dan psikodisleptik [hallusinogen], not elsewhere classified
Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
X43. Keracunan dan terdedah obat lain sistem syaraf otonom
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics],
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
X44. Keracunan dan terdedah obat dan zat biologis lain dan tidak jelas
Termasuk: obat sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
agen keseimbangan air, hormon and substitusi sintetiknya,
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
X45. Keracunan dan terdedah alkohol
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]; fusel oil
X46. Keracunan dan terdedah pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
X47. Keracunan dan terdedah gas dan uap lainnya
Termasuk: karbnon dioksida, nitrogen oksida, sulfur diokside, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (X49.-)
X48. Keracunan dan terdedah pestisida
Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
X49. Keracunan dan terdedah zat kimia dan zat beracun lain dan tak jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif,
cat dan pewarna, perekat dan zat adhesif, sabun dan deterjen,
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
logam termasuk asap dan uapnya,
keracunan NOS
Kecuali: kontak dengan binatang dan tanaman berbisa (X20-X29)
Olahraga berlebihan, perjalanan dan keadaan kekurangan (X50-X57)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Kecuali: laka-transport (V01-V99), assault (X85-Y09)
X50. Olahraga berlebihan dan gerakan yang berat dan berulang
25
Termasuk: mengangkat objek berat atau angkat berat, lari maraton, mendayung
X51. Travel dan berpindah
X52. Tinggal terlalu lama di lingkungan tanpa bobot
Termasuk: keadaan tanpa bobot di (simulator) pesawat ruang angkasa
X53. Kehabisan makanan
Termasuk: kehabisan makanan sebagai penyebab: tanpa daya, kelaparan, makan tak cukup
Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-)
X54. Kehabisan air
Termasuk: kehabisan air sebagai penyebab dehidrasi atau tanpa daya
Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-)
X57. Privasi [kekurangan] lain yang tidak jelas
Termasuk: destitution [tanpa teman, uang, atau masa depan]
Terdedah faktor lain dan tidak jelas (X58-X59)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
X58. Terdedah faktor lain yang jelas
X59. Terdedah faktor yang tidak jelas
Termasuk: kecelakaan NOS, terdedah NOS
Menyakiti diri sendiri dengan sengaja (X60-X84)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: sengaja meracuni atau mencederai diri sendiri, (usaha) bunuh diri
X60. Meracuni diri dengan analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
X61. Meracuni diri diri dengan obat antiepilepsi, sedatif hipnotik, antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere classified
Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion
X62. Meracuni diri diri dengan narkotika dan psikodisleptika [hallusinogen], n. e. c.
Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
X63. Meracuni diri diri dengan obat lain yang bekerja pada sistem syaraf otonom
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasympathomimetics [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
X64. Meracuni diri diri dengan obat-obatan dan zat biologis yang lain dan tidak jelas
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
26
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
X65. Meracuni diri diri dengan alcohol
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol]
fusel oil
X66. Meracuni diri diri dengan pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
X67. Meracuni diri diri dengan gas dan uap lainnya
Termasuk: karbon monoxida, nitrogen oxida, sulfur dioxida, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (X49.-)
X68. Meracuni diri diri dengan pesticides
Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
X69. Meracuni diri dengan zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam Termasuk asap dan uapnya
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
X70. Mencederai diri dengan bergantung, mencekik, dan menutup nafas
X71. Mencederai diri dengan tenggelam
X72. Mencederai diri dengan tembakan pistol
X73. Mencederai diri dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata lebih besar
X74. Mencederai diri dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas
X75. Mencederai diri dengan bahan peledak
X76. Mencederai diri dengan asap, api, dan nyala
X77. Mencederai diri dengan uap air, uap panas dan objek panas
X78. Mencederai diri dengan benda tajam
X79. Mencederai diri dengan benda tumpul
X80. Mencederai diri dengan melompat dari tempat tinggi
Termasuk: sengaja jatuh dari satu level ke level lainnya
X81. Mencederai diri dengan melompat atau berbaring di depan objek bergerak
27
X82. Mencederai diri dengan menabrakkan MV
Termasuk: tabrakan yang disengaja terhadap: MV, kereta api, trem
Kecuali: tabrakan pesawat (X83.-)
X83. Mencederai diri dengan cara lain yang jelas
Termasuk: mencederai diri dengan sengatan listrik, menabrakkan pesawat terbang, zat kaustik [zat kimia yang bisa merusak jaringan] selain peracunan
X84. Melukai diri dengan cara yang tidak jelas
Assault [serangan fisik] (X85-Y09)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)
Termasuk: pembunuhan; cedera yang disebabkan orang lain dengan tujuan untuk mencederai atau membunuh, dengan cara apa pun
Kecuali: cedera akibat: intervensi hukum (Y35.-) ,peperangan (Y36.-)
X85. Serangan dengan obat-obatan dan zat biologis
Termasuk: pembunuhan dengan racun menggunakan: zat biologis, obat, dan obat medis
X86. Serangan dengan zat korosif
Kecuali: gas korosif (X88.-)
X87. Serangan dengan pestisida
Termasuk: pengawet kayu
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X89.-)
X88. Serangan dengan gas dan uap
X89. Serangan dengan zat kimia dan beracun lain yang jelas
Termasuk: makanan dan pupuk tanaman
X90. Serangan dengan zat kimia atau beracun yang tidak jelas
Termasuk: pembunuhan dengan racun NOS
X91. Serangan dengan menggantung, mencekik, dan menutup pernafasan
X92. Serangan dengan penenggelaman
X93. Serangan dengan tembakan pistol
X94. Serangan dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata api lebih besar
X95. Serangan dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas
X96. Serangan dengan bahan peledak
Kecuali: alat pembakar (X97.-)
X97. Serangan dengan asap, api dan nyala
Termasuk: pembakaran yang disengaja, rokok, alat pembakar
X98. Serangan dengan uap air, uap panas dan benda panas
28
X99. Serangan dengan benda tajam
Termasuk: ditusuk NOS
Y00. Serangan dengan benda tumpul
Y01. Serangan dengan pendorongan dari tempat tinggi
Y02. Serangan dengan mendorong atau meletakkan korban di depan objek bergerak
Y03. Serangan dengan menabrakkan MV
Termasuk: sengaja menabrak atau melindas dengan MV
Y04. Serangan dengan kekuatan badan
Termasuk: perkelahian tangan kosong
Kecuali: serangan dengan: pencekikan (X91.-), penenggelaman (X92.-),
penggunaan senjata (X93-X95, X99.-, Y00.-),
serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-)
Y05. Serangan seksual dengan kekuatan badan
Termasuk: (usaha) perkosaan, (usaha) sodomi
Y06. Tidak diacuhkan dan ditinggalkan [neglect and abandonment]
Y06.0 Oleh pasangan hidup atau partner
Y06.1 Oleh orang tua
Y06.2 Oleh kenalan atau teman
Y06.8 Oleh orang lain yang dijelaskan
Y06.9 Oleh orang yang tidak dijelaskan
Y07. Sindroma salah perlakuan [maltreatment] lainnya
Termasuk: kekejaman mental, pelecehan fisik, pelecehan seksual, penyiksaan
Kecuali: tidak diacuhkan dan ditinggalkan (Y06.-),
serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-)
Y07.0 Oleh pasangan hidup atau partner
Y07.1 Oleh orang tua
Y07.2 Oleh kenalan atau teman
Y07.3 Oleh penguasa resmi
Y07.8 Oleh orang lain yang dijelaskan
Y07.9 Oleh orang yang tidak dijelaskan
Y08. Serangan dengan cara lain yang jelas
Y09. Serangan dengan cara yang tidak jelas
Termasuk: (usaha) pembunuhan NOS
pembantaian (bukan-kecelekaan)
Kejadian yang maksudnya tidak diketahui (Y10-Y34)
Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19)Bagian ini mencakup kejadian dengan informasi yang tidak memadai bagi petugas medis atau
hukum untuk menentukan perbedaan antara kecelakaan, menyakiti diri sendiri atau serangan fisik. Disini termasuk cedera yang dilakukan terhadap diri sendiri, tapi bukan peracunan, kalau tidak dinyatakan kecelakaan atau dengan maksud menyakiti.
29
Y10. Peracunan oleh dan terdedah analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid, maksud tidak diketahui
Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID]
derivat pirazolon, salisilat
Y11. Peracunan oleh dan terdedah obat antiepilepsi, sedatif hipnotik, antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere classified, maksud tidak diketahui
Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat hidantoin
komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion
Y12. Peracunan oleh dan terdedah narkotika dan psikodisleptika [hallucinogens], not elsewhere classified, maksud tidak diketahui
Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline
methadone, morphine, opium (alkaloids)
Y13. Peracunan oleh dan terdedah obat lain yang bekerja pada sistem syaraf otonom, maksud tidak diketahui
Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik
parasimpatomimetik [cholinergics]
simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik]
Y14. Peracunan oleh dan terdedah obat, medikamen, dan zat biologis lain dan tidak jelas, maksud tidak diketahui
Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum
agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan
obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat
hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air
agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya
vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis
Y15. Peracunan oleh dan terdedah alkohol, maksud tidak diketahui
Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2-propanol],
methyl [methanol], propyl [1-propanol], fusel oil
Y16. Peracunan oleh dan terdedah pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya, maksud tidak diketahui
Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane],
chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum
Y17. Peracunan oleh dan terdedah gas dan uap lainnya, maksud tidak diketahui
Termasuk: carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility gas
gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan)
Kecuali: asap dan uap logam (Y19.-)
Y18. Peracunan oleh dan terdedah pesticides, maksud tidak diketahui
Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu
fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida
Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-)
Y19. Peracunan dan terdedah zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas, maksud tak diketahui
Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna,
sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam termasuk asap dan uapnya
30
makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun
Y20. Penggantungan, pencekikan, dan penutupan jalan nafas, maksud tidak diketahui
Y21. Tenggelam, maksud tidak diketahui
Y22. Tembakan senjata genggam, maksud tidak diketahui
Y23. Tembakan bedil, shotgun, dan senjata api yang lebih besar, maksud tidak diketahui
Y24. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas, maksud tidak diketahui
Y25. Kontak dengan bahan peledak, maksud tidak diketahui
Y26. Dihadapkan pada asap, api, dan nyala, maksud tidak diketahui
Y27. Kontak dengan uap air, uap panas dan objek panas, maksud tidak diketahui
Y28. Kontak dengan benda tajam, maksud tidak diketahui
Y29. Kontak dengan benda tumpul, maksud tidak diketahui
Y30. Jatuh, melompat, atau didorong dari tempat tinggi, maksud tidak diketahui
Termasuk: korban yang jatuh dari satu tingkat ke tingkat lain, maksud tidak diketahui
Y31. Jatuh, berbaring atau lari ke depan atau ke objek bergerak, maksud tidak diketahui
Y32. Menabrakkan MV, maksud tidak diketahui
Y33. Kejadian lain yang jelas, maksud tidak diketahui
Y34. Kejadian yang tidak jelas, maksud tidak diketahui
Intervensi hukum dan pelaksanaan perang (Y35-Y36)
Y35. Intervensi hukum
Y35.0 Intervensi hukum yang melibatkan tembakan senjata api
luka tembakan, tertembak NOS
cedera oleh: senapan mesin, revolver, pelet bedil atau peluru karet
Y35.1 Intervensi hukum yang melibatkan peledak
cedera oleh: dinamit, hulu ledak, granat, bom mortir
Y35.2 Intervensi hukum yang melibatkan gas
asfiksiasi dan peracunan dengan gas, cedera oleh gas air mata
Y35.3 Intervensi hukum yang melibatkan benda tumpul
dipukul dengan: tongkat, kaki kursi, objek tumpul
Y35.4 Intervensi hukum yang melibatkan benda tajam
tersayat, tertusuk, dicederai bayonet
Y35.5 Eksekusi hukum
Eksekusi atas perintah hakim atau pemerintah [permanen atau sementara], seperti: hukuman mati, ditembak, diracun, dicekik dengan gas, dipancung, digantung, disengat dengan listrik
Y35.6 Intervensi hukum yang melibatkan cara lain yang jelas
didorong
Y35.7 Intervensi hukum, cara-cara tidak jelas
Y36. Pelaksanaan perang
31
Cedera akibat perang yang terjadi setelah genjatan senjata diklasifikasikan pada Y36.8.
Termasuk: cedera pada personil militer dan sipil akibat perang dan pemberontakan sipil
Y36.0 Perang yang melibatkan ledakan senjata dari laut
tembakan artilleri dari laut, torpedo,
bom yang meledak pada kedalaman tertentu, ledakan bawah laut,
ranjau laut, ranjau NOS di laut atau pelabuhan
Y36.1 Perang yang melibatkan penghancuran pesawat terbang
pesawat terbang: terbakar, meledak, ditembak jatuh
remuk dihantam pesawat terbang yang jatuh
Y36.2 Perang yang melibatkan ledakan dan pecahan lain
ledakan tak sengaja dari: mesiu yang digunakan dalam perang, senjata sendiri
ledakan (dari): peluru artilleri, blok meriam, bom mortir, NOS
pecahan: peluru artilleri, peluru, granat, bom, ranjau darat, rudal, roket
bom antipersonil (pecahan), ranjau NOS
Y36.3 Perang yang melibatkan api, kebakaran hebat, dan zat panas
asfiksia, luka bakar, cedera lain: akibat api yang timbul dari alat pembuat api atau senjata konvensional
bom minyak
Y36.4 Perang yang melibatkan tembakan senjata api dan bentuk lain perang konvensional
luka pertempuran, cedera bayonet, pellet (shotgun),
tenggelam sewaktu perang NOS
peluru: karaben, senapan mesin, pistol, bedil, (peluru) karet
Y36.5 Perang yang melibatkan senjata nuklir
efek ledakan, efek bola api, panas, terdedah radiasi ionisasi
efek langsung lain dan efek sekunder dari senjata nuklir
Y36.6 Perang yang melibatkan senjata biologis
Y36.7 Perang yang melibatkan senjata kimia dan bentuk lain perang non-konvensional
gas, asap dan zat kimia; laser
Y36.8 Perang yang terjadi setelah genjatan senjata
cedera akibat bom atau ranjau, yang waktu perang, terjadi setelah gencatan senjata
cedera akibat perang [Y36.0-Y36.7 atau Y36.9], terjadi setelah gencatan senjata
Y36.9 Perang, tidak jelas
Komplikasi asuhan medis dan bedah (Y40-Y84)
Catatan: Untuk daftar obat spesifik yang diklasifikasikan pada subdivisi karakter ke 4, lihat “Table of drugs and chemicals” pada Indeks alfabet.
Termasuk: komplikasi peralatan medis
obat yang benar yang diberikan dengan dosis terapi atau pencegahan secara benar sebagai penyebab efek yang tidak diinginkan
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan ada kecelakaan pada saat prosedur
kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis
Kecuali: overdosis obat atau obat yang salah diberikan secara tidak sengaja (X40-X44)
Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek yang tidak diinginkan dalam pengobatan (Y40-Y59)
Note: Untuk daftar obat yang diberikan dalam subdivisi karakter ke-4, lihat “Table of drugs and chemicals” di Alphabetical Index.
Kecuali: Kecelakaan dalam cara pemberian obat-obatan dan zat biologis dalam prosedur bedah dan medis (Y60-Y69)
32
Y40. Antibiotika sistemik
Kecuali: antibiotika antineoplastik (Y43.3), antibiotika topikal (Y56.-)
Y40.0 Penisillin
Y40.1 Sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya
Y40.2 Group khloramphenikol
Y40.3 Makrolida
Y40.4 Tetrasiklin
Y40.5 Aminoglikosida
Streptomisin
Y40.6 Rifamisin
Y40.7 Antibiotika anti-jamur, dipakai secara sistemik
Y40.8 Antibiotika sistemik lainnya
Y40.9 Antibiotika sistemik, tidak jelas
Y41. Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lainnya
Kecuali: anti-infeksi topikal (Y56.-)
Y41.0 Sulfonamida
Y41.1 Obat antimikobakteria
Kecuali: streptomisin (Y40.5), rifamisin (Y40.6)
Y41.2 Antimalaria dan obat yang bekerja pada protozoa darah lainnya
Kecuali: derivat hydroxyquinolin (Y41.8)
Y41.3 Obat antiprotozoa lainnya
Y41.4 Anthelminthika
Y41.5 Obat antivirus
Kecuali: cytarabine (Y43.1), amantadine (Y46.7)
Y41.8 Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lain yang jelas
Derivat hydroxyquinolin
Kecuali: obat antimalaria (Y41.2)
Y41.9 Anti-infeksi dan antiparasit sistemik, tidak jelas
Y42. Hormon dan substitusi sintetik serta antagonisnya, not elsewhere classified
Kecuali: mineralokortikoid dan antagonistnya (Y54.0-Y54.1),
hormon paratiroid dan derivatnya (Y54.7), hormon oksitosin (Y55.0)
Y42.0 Glukokortikoid dan analog sintetiknya
Kecuali: glukokortikoid, dipakai secara topikal (Y56.-)
Y42.1 Hormon tiroid dan substitusinya
Y42.2 Obat antitiroid
Y42.3 Insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetika] oral
Y42.4 Kontrasepsi oral
Preparat berbahan ganda dan tunggal
Y42.5 Estrogen dan progestogen lainnya
Campuran dan substitusinya
Y42.6 Antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, not elsewhere classified
Tamoxifen
Y42.7 Androgen dan zat anabolik lainnya
Y42.8 Hormon dan substitusi sintetik lain dan tidak jelas
Hormon pituitari anterior [adenohypophysis]
Y42.9 Antagonis hormon lainnya dan tidak jelas
33
Y43. Agen-agen yang terutama bersifat sistemik
Kecuali: vitamin NEC (Y57.7)
Y43.0 Obat antiallergi dan antiemetik
Kecuali: neuroleptika berbasis fenotiazin (Y49.3)
Y43.1 Antimetabolit yang bersifat antineoplastik
Cytarabine
Y43.2 Produk alamiah antineoplastik
Y43.3 Obat antineoplastik lainnya
Antibiotika antineoplastik
Kecuali: tamoxifen (Y42.6)
Y43.4 Agen-agen immunosuppressif
Y43.5 Agen-agen pengasaman dan pembasaan
Y43.6 Enzim, not elsewhere classified
Y43.8 Agen lain yang primernya sistemik, not elsewhere classified
Antagonis logam berat (heavy-metal)
Y43.9 Agen yang primernya sistemik, tidak jelas
Y44. Agen-agen yang terutama mempengaruhi konstituen darah
Y44.0 Preparat besi dan preparat anti-anaemia hipokhromik
Y44.1 Vitamin B12, asam folat dan preparat anti-anaemia megaloblastik
Y44.2 Antikoagulan
Y44.3 Antagonis antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya
Y44.4 Obat antitrombotik [inhibitor aggregasi platelet]
Kecuali: acetylsalicylic acid (Y45.1), dipyridamole (Y52.3)
Y44.5 Obat-obat trombolitik
Y44.6 Darah alam dan produk darah
Kecuali: immunoglobulin (Y59.3)
Y44.7 Substitusi plasma
Y44.9 Agen lain dan tidak jelas yang mempengaruhi konstituen darah
Y45. Obat analgesik, antipiretik dan antiperadangan
Y45.0 Opioid dan analgesik yang berhubungan
Y45.1 Salisilat
Y45.2 Derivat propionic acid
Derivat propanoic acid
Y45.3 Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya
Y45.4 Antirematik
Kecuali: chloroquine (Y41.2), glucocorticoids (Y42.0), salicylates (Y45.1)
Y45.5 Derivat 4-aminophenol
Y45.8 Analgesik dan antipyretik lainnya
Y45.9 Analgesik, antipiretik dan anti-radang, tidak jelas
Y46. Obat antiepilepsi dan antiparkinsonisme
Kecuali: barbiturat NEC (Y47.0), benzodiazepin (Y47.1), paraldehida (Y47.3),
asetazolamide (Y54.2)
Y46.0 Suksinimida
Y46.1 Oxazolidinediones
Y46.2 Derivat hidantoin
Y46.3 Deoxibarbiturat
34
Y46.4 Iminostilbenes
Carbamazepine
Y46.5 Valproic acid
Y46.6 Antiepileptik lain dan tidak jelas
Y46.7 Obat antiparkinsonism
Amantadin
Y46.8 Obat antispastik
Kecuali: benzodiazepine (Y47.1)
Y47. Obat sedatif, hipnotik dan anticemass
Y47.0 barbiturat, not elsewhere classified
Kecuali: deoxibarbiturat (Y46.3), tiobarbiturat (Y48.1)
Y47.1 Benzodiazepin
Y47.2 Derivat cloral
Y47.3 Paraldehida
Y47.4 Komponen bromin
Y47.5 Sedatif dan hipnotik campuran, not elsewhere classified
Y47.8 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas lainnyaa
Methaqualone
Y47.9 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas, tidak jelas
Obat tidur NOS
Y48. Gas anestesi dan terapi
Y48.0 Anestetik yang dihirup
Y48.1 Anestetik parenteral
Tiobarbiturat
Y48.2 Anestetik umum lain dan tidak jelas
Y48.3 Anestetik lokal
Y48.4 Anestetik, tidak jelas
Y48.5 Gas-gas terapi
Y49. Obat psikotropika, not elsewhere classified
Kecuali: barbiturat NEC (Y47.0), benzodiazepin (Y47.1), methaqualon (Y47.8)
kokain (Y48.3), kaffein (Y50.2), penekan selera makan [anorektika] (Y57.0)
Y49.0 Antidepressan trisiklik dan tetrasiklik
Y49.1 Antidepressan monoamine-oxidase-inhibitor [MAOI]
Y49.2 Antidepressan lain dan tidak jelas
Y49.3 Antipsikotik dan neuroleptik fenotiazin
Y49.4 Neuroleptika butirofenon dan tioxanthen
Y49.5 Antipsikotik dan neuroleptik lainnya
Kecuali: rauwolfia (Y52.5)
Y49.6 Psikodisleptika [hallucinogens]
Y49.7 Pikostimulan dengan potensi abuse
Y49.8 Obat psikotropika lainnya, not elsewhere classified
Y49.9 Obat psikotropika, tidak jelas
Y50. Perangsang sistem syaraf pusat, not elsewhere classified
Y50.0 Analeptika
Y50.1 Antagonis reseptor opioid
35
Y50.2 Metilxantin, not elsewhere classified
Kafein
Kecuali: aminophylline (Y55.6), theobromine (Y55.6), theophylline (Y55.6)
Y50.8 Perangsang sistem syaraf pusat lainnya
Y50.9 Perangsang sistem syaraf pusat, tidak jelas
Y51. Obat yang primernya mempengaruhi sistem syaraf otonom
Y51.0 Agen antikolinesterase
Y51.1 Parasimpatomimetika [cholinergics] lainnya
Y51.2 Ganglionic blocking drugs, not elsewhere classified
Y51.3 Parasimpatolitika [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitika lain, NEC
Papaverine
Y51.4 Agonis predominan alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Metaraminol
Y51.5 Agonis predominan beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: salbutamol (Y55.6)
Y51.6 Antagonis alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Kecuali: alkaloid ergot (Y55.0)
Y51.7 Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified
Y51.8 Centrally acting and adrenergic-neuron-blocking agents, not elsewhere classified
Kecuali: clonidine (Y52.5), guanethidine (Y52.5)
Y51.9 Obat lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem syaraf otonom
Obat perangsang adrenoreseptor alfa- dan beta-
Y52. Agen-agen yang primernya mempengaruhi sistem kardiovaskuler
Kecuali: metaraminol (Y51.4)
Y52.0 Glikosida perangsang jantung dan obat yang memiliki cara kerja yang sama
Y52.1 Calcium-channel blockers
Y52.2 Obat antidisritmika lainnya, not elsewhere classified
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7)
Y52.3 Vasodilator a. coronaria, not elsewhere classified
Dipyridamole
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), calcium-channel blocker (Y52.1)
Y52.4 Angiotensin-converting-enzyme inhibitors
Y52.5 Obat antihipertensif lainnya, not elsewhere classified
Clonidine, guanethidine, rauwolfia
Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), Ca-channel blocker (Y52.1)
diuretika (Y54.0-Y54.5)
Y52.6 Obat antihiperlipidemika dan antiarteriosklerotika
Y52.7 Vasodilator perifer
(Derivat) nicotinic acid
Kecuali: papaverine (Y51.3)
Y52.8 Obat antivarises, termasuk sclerosing agents
Y52.9 Agen lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem kardiovaskuler
Y53. Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum
Y53.0 Antagonis reseptor H2 histamine
Y53.1 Obat antasid dan antisekresi lambung lainnya
36
Y53.2 Laxatif stimulan
Y53.3 Laxatif salin and osmotik
Y53.4 Laxatif lain
Intestinal atonia drugs
Y53.5 Digestan
Y53.6 Antidiare
Kecuali: antibiotik dan anti-infektif sistemik lainnya(Y40-Y41)
Y53.7 Emetika
Y53.8 Agen lain yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum
Y53.9 Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum, tidak jelas
Y54. Agen yang mempengaruhi keseimbangan air dan metabolisme mineral dan asam urat
Y54.0 Mineralokortikoid
Y54.1 Antagonis mineralokortikoid [antagonis aldosteron]
Y54.2 Inhibitor carbonic-anhydrase
Asetazolamide
Y54.3 Derivat benzotiadiazin
Y54.4 Diuretik loop [high-ceiling]
Y54.5 Diuretik lainnya
Y54.6 Agen keseimbangan elektrolit, kalorik dan air
Garam rehidrasi oral
Y54.7 Agen yang mempengaruhi kalsifikasi
Hormon paratiroid and derivatnya, group vitamin D
Y54.8 Agen yang mempengaruhi metabolisme asam urat
Y54.9 Garam mineral, not elsewhere classified
Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan otot lurik, dan sistem pernafasan
Y55.0 Obat okstosik
Alkaloid ergot
Kecuali: estrogen, progestogen and antagonisnya (Y42.5-Y42.6)
Y55.1 Relaxan otot lurik [neuromuscular blocking agents]
Kecuali: obat antispastik (Y46.8)
Y55.2 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada otot
Y55.3 Antitusif
Y55.4 Expektoran
Y55.5 Obat anti-common-cold
Y55.6 Antiastmatika, not elsewhere classified
Aminophylline, salbutamol, theobromine, theophylline
Kecuali: agonists beta-adrenoreceptor (Y51.5)
hormon pituitary anterior [adenohypophysis] (Y42.8)
Y55.7 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada sistem pernafasan
Y56. Agen-agen topikal yang terutama mempengaruhi kulit dan membran mukosa, obat mata, obat telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dan obat gigi
Termasuk: glukokortikoid, topikal
Y56.0 Obat anti-jamur, anti-infeksi and anti-peradangan lokal, not elsewhere classified
Y56.1 Antipruritika
Y56.2 Astringen lokal dan detergen lokal
Y56.3 Emollien, demulsen dan protektan
37
Y56.4 Keratolitik, keratoplastik serta obat dan preparat pengobatan rambut lainnya
Y56.5 Obat dan preparat oftalmologis
Y56.6 Obat dan preparat otorhinolaryngologi [THT]
Y56.7 Obat gigi, yang dipakai secara topikal
Y56.8 Agen topikal lainnya
Spermisida
Y56.9 Agen topikal, tidak jelas
Y57. Obat-obatan lain dan tidak jelas
Y57.0 Depresan selera makan [anorectics]
Y57.1 Obat lipotropik
Y57.2 Antidotum dan chelating agents, not elsewhere classified
Y57.3 Alcohol deterrents
Y57.4 Pharmaceutical excipients – bahan-bahan pembawa obat
Y57.5 Media kontras X-ray
Y57.6 Agen diagnostik lainnya
Y57.7 Vitamin, not elsewhere classified
Kecuali: vitamin B12 (Y44.1), vitamin K (Y44.3), nicotinic acid (Y52.7), vitamin D (Y54.7)
Y57.8 Obat-obatan lainnya
Y57.9 Obat-obatan, tidak jelas
Y58. Vaksin-vaksin bakteri
Y58.0 Vaksin BCG
Y58.1 Vaksin tifoid and paratifoid
Y58.2 Vaksin kholera
Y58.3 Vaksin plague
Y58.4 Vaksin tetanus
Y58.5 Vaksin difteria
Y58.6 Vaksin pertussis, termasuk kombinasi dengan sebuah komponen pertussis
Y58.8 Vaksin bakteri campuran, kecuali kobinasi dengan sebuah komponen pertussis
Y58.9 Vaksin-vaksin bakteri lain dan tidak jelas
Y59. Vaksin dan zat biologis lain dan tidak jelas
Y59.0 Vaksin virus
Y59.1 Vaksin rickettsia
Y59.2 Vaksin protozoa
Y59.3 Vaksin immunoglobulin
Y59.8 Vaksin dan zat biologis lain yang dijelaskan
Y59.9 Vaksin atau zat biologis, tidak dijelaskan
Kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis (Y60-Y69)
Kecuali: peralatan medis berhubungan dengan insiden yang tidak diharapkan dalam diagnosis dan terapi (Y70-Y82)
prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84)
Y60. Robekan, tusukan, perforasi atau perdarahan yang tidak disengaja sewaktu asuhan bedah dan medis
Y60.0 Sewaktu operasi bedah
Y60.1 Sewaktu infus atau transfusi
38
Y60.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Y60.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y60.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y60.5 Sewaktu kateterisasi jantung
Y60.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y60.7 Sewaktu pemberian enema
Y60.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y60.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas
Y61. Benda asing tertinggal di dalam tubuh sewaktu asuhan bedah dan medis
Y61.0 Sewaktu operasi bedah
Y61.1 Sewaktu infus atau transfusi
Y61.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Y61.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y61.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y61.5 Sewaktu kateterisasi jantung
Y61.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y61.7 Sewaktu pengeluaran kateter atau packing
Y61.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y61.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas
Y62. Kesalahan sterilisasi sewaktu asuhan bedah dan medis
Y62.0 Sewaktu operasi bedah
Y62.1 Sewaktu infus atau transfusi
Y62.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya
Y62.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi
Y62.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik
Y62.5 Sewaktu kateterisasi jantung
Y62.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya
Y62.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya
Y62.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas
Y63. Kesalahan dosis sewaktu asuhan bedah dan medis
Kecuali: kesalahan overdosis dari obat atau obat yang diberikan secara salah (X40-X44)
Y63.0 Darah dan cairan lain diberikan berlebihan sewaktu transfusi atau infusi
Y63.1 Kesalahan pengenceran cairan yang digunakan sewaktu infusi
Y63.2 Overdosis radiasi yang diberikan dalam pengobatan
Y63.3 Tak sengaja menghadapkan pasien pada radiasi sewaktu asuhan medis
Y63.4 Kesalahan dosis dalam terapi electroshock atau insulin-shock
Y63.5 Kesalahan pengaturan suhu pada aplikasi dan packing lokal
Y63.6 Tidak diberikannya obat, medikamen atau zat biologis yang diperlukan
Y63.8 Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis lainnya
Y63.9 Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis yangtidak jelas
Y64. Zat medis atau biologis yang terkontaminasi
Y64.0 Zat medis atau biologis terkontaminasi, ditransfusikan atau diinfuskan
Y64.1 Zat medis atau biologis terkontaminasi, disuntikkan atau digunakan untuk imunisasi
Y64.8 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara lain
Y64.9 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara yang tidak jelas
39
Pemberian zat medis atau biologis terkontaminasi NOS
Y65. Kesalahan lain sewaktu asuhan bedah dan medis
Y65.0 Darah yang tidak cocok dipakai dalam transfusi
Y65.1 Cairan yang salah digunakan dalam infusi
Y65.2 Kesalahan dalam sutura atau ligatur sewaktu operasi bedah
Y65.3 Selang endotrakhea dipasang pada tempat yang salah sewaktu prosedur anestesi
Y65.4 Tidak memasang atau melepas selang atau instrumen lain
Y65.5 Pelaksanaan operasi yang tidak semestinya
Y65.8 Kesalahan lain yang jelas sewaktu asuhan bedah dan medis
Y66. Tidak diberikannya asuhan bedah dan dan medis
Penghentian asuhan bedah dan medis secara prematur
Y69. Kesalahan yang tidak dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan dan medis
Peralatan medis berhubungan dengan insiden tak diinginkan dalam diagnosis dan pengobatan (Y70-Y82)
Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan untuk kategori Y70-Y82:
.0 Peralatan diagnostik dan monitoring
.1 Peralatan terapi (nonbedah) dan rehabilitasi
.2 Peralatan prostetik dan implant, material dan aksesoris lainnya
.3 Instrumen, material dan peralatan bedah (termasuk benang jahitan)
.8 Peralatan lain-lain (miscellaneous), not elsewhere classified
Y70. Peralatan anestesi berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y71. Peralatan kardiovaskuler berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y72. Peralatan THT berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y73. Peralatan gastroenterologi dan urologi berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y74. Peralatan umum rumah sakit dan pemakaian sendiri berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y75. Peralatan neurologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y76. Peralatan obstetrik dan ginekologi berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y77. Peralatan oftalmologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y78. Peralatan radiologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y79. Peralatan ortopedik berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y80. Peralatan pengobatan fisik berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y81. Peralatan bedah umum dan plastik berhubungan dengan insiden tak diinginkan
Y82. Peralatan medis lain dan tidak dijelaskan berhubungan dengan insiden tak diinginkan
40
Pembedahan dan prosedur medis lain sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84)
Y83. Operasi dan prosedur bedah lainnya sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur
Y83.0 Operasi bedah dengan transplantasi organ menyeluruh (whole organ)
Y83.1 Operasi bedah dengan implantasi peralatan internal buatan
Y83.2 Operasi bedah dengan anastomosis, bypass atau graft
Y83.3 Operasi bedah dengan pembuatan stoma external
Y83.4 Bedah rekonstruksi lainnya
Y83.5 Amputasi anggota (anggota)
Y83.6 Pembuangan organ lain (partial) (total)
Y83.8 Prosedur bedah lainnya
Y83.9 Prosedur bedah, tidak dijelaskan
Y84. Prosedur medis lain sebagai penyebab rekasi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur dilakukan
Y84.0 Kateterisasi jantung
Y84.1 Dialisis ginjal
Y84.2 Prosedur radiologis dan radioterapi
Y84.3 Shock therapy
Y84.4 Aspirasi cairan
Y84.5 Memasukkan sonde (saluran) lambung atau duodenum
Y84.6 Kateterisasi urin
Y84.7 Pengambilan contoh darah
Y84.8 Prosedur medis lainnya
Y84.9 Prosedur medis, tidak dijelaskan
Sequelae dari penyebab eksternal morbiditas dan mortalitas (Y85-Y89)
Kategori Y85-Y89 digunakan untuk menunjukkan berbagai hal sebagai penyebab kematian, cacad atau disabilitas akibat sequelae atau “efek terlambat”, yang diklasifikasikan di tempat lain. Sequelae mencakup kondisi yang dinyatakan demikian, atau terjadi sebagai “efek terlambat” satu tahun atau lebih setelah kejadian penyebabnya.
Y85. Sequelae kecelakaan transport
Y85.0 Sequelae kecelakaan MV
Y85.9 Sequelae laka-transport lain dan tidak dijelaskan
Y86. Sequelae kecelakaan lainnya
Y87. Sequelae sengaja menyakiti diri, serangan, dan kejadian yang maksudnya tidak diketahui
Y87.0 Sequelae menyakiti diri sendiri dengan sengaja
Y87.1 Sequelae serangan
Y87.2 Sequelae dari kejadian yang maksudnya tidak diketahui
Y88. Sequelae dengan asuhan bedah dan medis sebagai penyebab eksternal
Y88.0 Sequelae efek tak diinginkan dari obat-obatan dan zat biologis dalam terapi
Y88.1 Sequelae kecelakaan terhadap pasien sewaktu prosedur bedah dan medis
Y88.2 Sequelae insiden tak diinginkan yang berhubungan dengan peralatan medis dalam diagnosis dan terapi
41
Y88.3 Sequelae dari prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan kecelakaan pada waktu prosedur
Y89. Sequelae penyebab eksternal lain
Y89.0 Sequelae intervensi hukum
Y89.1 Sequelae pelaksanaaneperang
Y89.9 Sequelae penyebab eksternal yang tidak dijelaskan
Faktor tambahan yang berhubungan dengan penyebab morbiditas dan mortalitas yang diklasifikasikan di tempat lain (Y90-Y98)
Y90. Bukti keterlibatan alkohol ditentukan oleh kadar alkohol darah
Y90.0 Kadar alkohol darah kurang dari 20 mg/dl
Y90.1 Kadar alkohol darah 20-39 mg/dl
Y90.2 Kadar alkohol darah 40-59 mg/dl
Y90.3 Kadar alkohol darah 60-79 mg/dl
Y90.4 Kadar alkohol darah 80-99 mg/dl
Y90.5 Kadar alkohol darah 100-119 mg/dl
Y90.6 Kadar alkohol darah 120-199 mg/dl
Y90.7 Kadar alkohol darah 200-239 mg/dl
Y90.8 Kadar alkohol darah 240 mg/dl atau lebih
Y90.9 Terdapatnya alkohol dalam darah, kadar tidak dijelaskan
Y91. Bukti keterlibatan alkohol yang ditentukan oleh tingkat intoksikasi
Kecuali: Bukti keterlibatan alkohol yang ditentukan oleh kadar alkohol darah (Y90.-)
Y91.0 Intoksikasi alkohol ringan
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons sedikit kacau, atau koordinasi agak sulit
Y91.1 Intoksikasi alkohol moderat
Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons agak kacau, atau koordinasi agak sulit.
Y91.2 Intoksikasi alkohol berat
Fungsi dan respons sangat kacau, koordinasi sulit, atau kerjasama terganggu
Y91.3 Intoksikasi alkohol sangat berat
Fungsi dan respons kacau hebat, koordinasi sulit sekali, atau kerjasama tidak mampu
Y91.9 Keterlibatan alkohol, not otherwise specified
Kecurigaan akan keterlibatan alkohol NOS
Y95. Kondisi nosokomial
Y96. Kondisi yangberhubungan dengan pekerjaan
Y97. Kondisi yang berhubungan dengan polusi lingkungan
Y98. Kondisi yang berhubungan dengan gaya hidup
42
CHAPTER XIX. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN DAN KONTAK DENGAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN (Z00-Z99)
Blok-blok pada bab ini adalah:
Z00-Z13 Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan dan penyelidikan.
Z20-Z29 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan penyakit menular.
Z30-Z39 Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan reproduksi.
Z40-Z54 Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan kesehatan spesifik.
Z55-Z65 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan sosioekonomik dan psikososial
Z70-Z76 Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan hal-hal lainnya
Z80-Z99 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan riwayat keluarga dan pribadi, dan kondisi tertentu yang mempengaruhi status kesehatan.
Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan dan penyelidikan (Z00-Z13)
Catatan: Penemuan abnormal nonspesifik yang terdapat pada waktu pemeriksaan ini diklasifikasikan pada kategori R70-R94.
Kecuali: Pemeriksaan sehubungan dengan kehamilan dan reproduksi (Z30-Z36, Z39.-)
Z00. Pemeriksaan dan penelitian umum terhadap orang tanpa keluhan atau diagnosis
Kecuali: Untuk tujuan administratif (Z02.-), pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13)
Z00.0 Pemeriksaan medis umum
Health check-up NOS, pemeriksaan berkala (tahunan)(fisik)
Kecuali: general health check-up: bayi atau anak (Z00.1), subpopulasi tertentu (Z10.-)
Z00.1 Pemeriksaan rutin kesehatan anak
Uji perkembangan bayi atau anak
Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat lainnya (Z76.1-Z76.2)
Z00.2 Pemeriksaan untuk periode pertumbuhan cepat kanak-kanak
Z00.3 Pemeriksaan untuk status perkembangan remaja
Status perkembangan remaja
Z00.4 Pemeriksaan psikiatrik umum, not elsewhere classified
Kecuali: pemeriksaan yang diminta untuk alasan medicolegal (Z04.6)
Z00.5 Pemeriksaan calon donor organ atau jaringan
Z00.6 Pemeriksaan untuk kontrol dan perbandingan normal program riset klinis
Z00.8 Pemeriksaan umum lainnya
Pemeriksaan kesehatan dalam survei kependudukan
Z01. Pemeriksaan dan penelitian khusus lain pada orang tanpa keluhan atau laporan diagnosis
Termasuk: Pemeriksaan rutin sistem khusus
Kecuali: Pemeriksaan untuk:
tujuan administratif (Z02.-), kondisi yang dicurigai, tidak terbukti (Z03.-)
Pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13)
Z01.0 Pemeriksaan mata dan penglihatan
Kecuali: pemeriksaan untuk surat izin mengemudi (Z02.4)
Z01.1 Pemeriksaan telinga dan pendengaran
Z01.2 Pemeriksaan gigi
Z01.3 Pemeriksaan tekanan darah
Z01.4 Pemeriksaan ginekologis(umum)(rutin)
Apusan Papanicolaou serviks, pemeriksaan pelvik (tahunan) (periodik)
Kecuali: pemeriksaan atau uji kehamilan (Z32.-)
pemeriksaan rutin pemeliharan kontrasepsi (Z30.4-Z30.5)
Z01.5 Uji kulit untuk diagnostik dan sensitisasi
Uji alergi, uji kulit untuk penyakit bakteri atau hipersensitifitas
Z01.6 Pemeriksaan radiologis, not elsewhere classified
Chest X-ray rutin, mammogram rutin
Z01.7 Pemeriksaan laboratorium
Z01.8 Pemeriksaan khusus lain yang jelass
Z01.9 Pemeriksaan khusus, tidak jelas
Z02. Pemeriksaan kontak dengan SPK untuk tujuan administratif
Z02.0 Pemeriksaan untuk memasuki institusi pendidikan
Pemeriksaan untuk memasuki (pendidikan) prasekolah
Z02.1 Pemeriksaan untuk masuk bekerja
Kecuali: pemeriksaan kesehatan kerja (Z10.0)
Z02.2 Pemeriksaan untuk memasuki institusi residensial
Kecuali: pemeriksaan untuk memasuki penjara (Z02.8)
general health check-up penghuni institusi Z10.1)
Z02.3 Pemeriksaan untuk perekrutan angkatan bersenjata
Kecuali: general health check-up anggota angkatan bersenjata (Z10.2)
Z02.4 Pemeriksaan untuk surat izin mengemudi
Z02.5 Pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga
Kecuali: uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0)
general health check-up anggota tim olahraga (Z10.3)
Z02.6 Pemeriksaan untuk tujuan asuransi
Z02.7 Penerbitan sertifikat medis
Penerbitan sertifikat medis: penyebab kematian, cacad, tidak mampu, kesehatan
Kecuali: pemeriksaan medis umum (Z00-Z01, Z02.0-Z02.6, Z02.8-Z02.9, Z10.-)
Z02.8 Pemeriksaan untuk tujuan administratif lainnya
Pemeriksaan (untuk): masuk penjara, summer camp, adopsi, imigrasi, naturalisasi, sebelum menikah
Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat lainnya (Z76.1-Z76.2)
Z02.9 Pemeriksaan untuk tujuan administratif, tidak jelas
Z03. Observasi dan evaluasi medis untuk dugaan penyakit dan kondisi
Termasuk: Orang dengan gejala atau bukti kondisi abnormal yang memerlukan penelitian, tapi yang setelah pemeriksaan dan pengamatan, ternyata tidak memerlukan pengobatan atau asuhan medis lebih lanjut
Kecuali: Orang dengan keluhan yang ditakutkan tapi tidak ada diagnosis untuknya (Z71.1)
Z03.0 Pengamatan untuk dugaan tuberkulosis
Z03.1 Pengamatan untuk dugaan neoplasma ganas
Z03.2 Pengamatan untuk dugaan kelainan jiwa dan tingkah laku
Pengamatan: tingkah laku dissosial, membakar-bakar, aktifitas gang, atau maling toko, tanpa kelainan psikiatrik yang jelas
Z03.3 Pengamatan untuk dugaan kelainan sistem syaraf
Z03.4 Pengamatan untuk dugaan infark miokardium
Z03.5 Pengamatan untuk dugaan penyakit kardiovaskuler lainnya
2
Z03.6 Pengamatan untuk dugaan efek toksik zat yang ditelan
Pengamatan untuk dugaan: efek yang tidak diinginkan dari obat, keracunan
Z03.8 Pengamatan untuk dugaan penyakit dan kondisi lainnya
Z03.9 Pengamatan untuk dugaan penyakit dan kondisi, tidak jelas
Z04. Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain
Termasuk: Pemeriksaan untuk alasan medikolegal
Z04.0 Uji alkohol darah dan obat di dalam darah
Kecuali: terdapat: alkohol di dalam darah (R78.0), obat di dalam darah (R78.-)
Z04.1 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan transport
Kecuali: setelah kecelakaan kerja (Z04.2)
Z04.2 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan kerja
Z04.3 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan lain
Z04.4 Pemeriksaan dan pengamatan setelah tuduhan perkosaan dan seduction
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah tuduhan perkosaan dan seduction
Z04.5 Pemeriksaan dan pengamatan setelah timbul cedera lain
Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah timbul cedera lain
Z04.6 Pemeriksaan psikiatrik umum, diminta oleh pemerintah
Z04.8 Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain yang jelas
Permintaan untuk pembuktian dari ahli
Z04.9 Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan yang tidak jelas
Observasi NOS
Z08. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas
Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z08.0 Pemeriksaan follow-up pasca pembedahan untuk neoplasma ganas
Z08.1 Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi untuk neoplasma ganas
Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0)
Z08.2 Pemeriksaan follow-up pasca khemoterapi untuk neoplasma ganas
Kecuali: sesi khemoterapi (Z51.1)
Z08.7 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kombinasi untuk neoplasma ganas
Z08.8 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain untuk neoplasma ganas
Z08.9 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas, tidak jelas
Z09. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kondisi selain neoplasma ganas
Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyadaran (Z42-Z51, Z54.-)
Pengawasan medis paca pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)
Pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan alat medis lain (Z44-Z46)
Z09.0 Pemeriksaan follow-up pasca bedah kondisi selain neoplasma ganas
Z09.1 Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi kondisi selain neoplasma ganas
Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0)
Z09.2 Pemeriksaan follow-up pasca kemoterapi kondisi selain neoplasma ganas
Kecuali: khemoterapi ruminasi [maintenance] (Z51.1-Z51.2)
Z09.3 Pemeriksaan follow-up pasca psikoterapi
Z09.4 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan fraktur
Z09.7 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan gabungan untuk kondisi selain neoplasma ganas
Z09.8 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain kondisi selain neoplasma ganas
3
Z09.9 Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan yang tidak jelas untuk kondisi selain neoplasma ganas
Z10. General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu
Kecuali: pemeriksaan medis untuk tujuan administratif (Z02.-)
Z10.0 Pemeriksaan kesehatan kerja
Kecuali: pemeriksaan sebelum kerja (Z02.1)
Z10.1 General health check-up rutin pada penghuni institusi
Kecuali: pemeriksaan admisi (Z02.2)
Z10.2 General health check-up rutin angkatan bersenjata
Kecuali: pemeriksaan waktu rekruitmen (Z02.3)
Z10.3 General health check-up rutin tim olahraga
Kecuali: uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0)
pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga (Z02.5)
Z10.8 General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu lainnya
Anak sekolah, mahasiswa
Z11. Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit
Z11.0 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi usus
Z11.1 Pemeriksaan penyaring khusus tuberkulosis pernafasan
Z11.2 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit bakteri lainnya
Z11.3 Pemeriksaan penyaring khusus infeksi akibat hubungan sexual
Z11.4 Pemeriksaan penyaring khusus human immunodeficiency virus [HIV]
Z11.5 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit virus lainnya
Kecuali: penyakit usus karena virus (Z11.0)
Z11.6 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit protozoa lain dan cacingan
Kecuali: penyakit usus karena protozoa(Z11.0)
Z11.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit lainnya
Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis
Z11.9 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit, tidak jelas
Z12. Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma
Z12.0 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma lambung
Z12.1 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma saluran usus
Z12.2 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma organ pernafasan
Z12.3 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma payudara
Kecuali: mammogram rutin (Z01.6)
Z12.4 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma serviks
Kecuali: pada test rutin atau bagian dari pemeriksaan ginekologis umum(Z01.4)
Z12.5 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma prostat
Z12.6 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma kandung kemih
Z12.8 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma pada situs lainnya
Z12.9 Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma, tidak jelas3
Z13. Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan lainnya
Z13.0 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan yang melibatkan mekanisme imun
Z13.1 Pemeriksaan penyaring khusus diabetes mellitus
Z13.2 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan gizi
4
Z13.3 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan jiwa dan tingkah laku
Alkoholisme, depresi, retardasi mental
Z13.4 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan perkembangan tertentu kanak-kanak
Kecuali: uji perkembangan rutin pada bayi atau anak (Z00.1)
Z13.5 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan mata dan telinga
Z13.6 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan kardiovaskuler
Z13.7 Pemeriksaan penyaring khusus malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital
Z13.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan lain yang jelas
Kelainan gigi, kelainan endokrin dan metabolik
Kecuali: diabetes mellitus (Z13.1)
Z13.9 Pemeriksaan penyaring khusus, tidak jelas
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan penyakit menular (Z20-Z29)
Z20. Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit menular
Z20.0 Kontak dengan dan terdedah penyakit infeksi usus
Z20.1 Kontak dengan dan terdedah tuberkulosis
Z20.2 Kontak dengan dan terdedah infeksi akibat hubungan sexual
Z20.3 Kontak dengan dan terdedah rabies
Z20.4 Kontak dengan dan terdedah rubella
Z20.5 Kontak dengan dan terdedah hepatitis virus
Z20.6 Kontak dengan dan terdedah human immunodeficiency virus [HIV]
Kecuali: status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus [HIV] (Z21)
Z20.7 Kontak dengan dan terdedah pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Z20.8 Kontak dengan dan terdedah penyakit menular lainnya
Z20.9 Kontak dengan dan terdedah penyakit menular yang tidak jelas
Z21. Status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus
HIV positive NOS
Kecuali: Penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium adanya HIV (R75)
Kontak dengan dan dihadapkan pada HIV (Z20.6)
Z22. Carrier penyakit infeksi
Termasuk: Tersangka carrier
Z22.0 Carrier typhoid
Z22.1 Carrier penyakit infeksi usus lainnya
Z22.2 Carrier diphtheria
Z22.3 Carrier penyakit bakteri lain yang jelas
Carrier penyakit bakteri akibat: meningokoki, stafilokoki, streptokoki
Z22.4 Carrier infeksi dengan hubungan sexual sebagai cara penularan utama
Carrier: gonorrhoea, syphilis
Z22.5 Carrier hepatitis virus
Carrier hepatitis B surface antigen [HBsAg]
Z22.6 Carrier infeksi human T-lymphotropic virus type- 1 [HTLV-1]
Z22.8 Carrier penyakit infeksi lainnya
Z22.9 Carrier penyakit infeksi, tidak jelas
Z23. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-),
5
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z23.0 Memerlukan imunisasi terhadap cholera saja
Z23.1 Memerlukan imunisasi terhadap typhoid-paratyphoid [TAB] saja
Z23.2 Memerlukan imunisasi terhadap tuberculosis [BCG]
Z23.3 Memerlukan imunisasi terhadap plague
Z23.4 Memerlukan imunisasi terhadap tularaemia
Z23.5 Memerlukan imunisasi terhadap tetanus saja
Z23.6 Memerlukan imunisasi terhadap diphtheria saja
Z23.7 Memerlukan imunisasi terhadap pertussis saja
Z23.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal lainnya
Z24. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal tertentu
Kecuali: immunisasi terhadap kombinasi penyakit (Z27.-)
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z24.0 Memerlukan imunisasi terhadap poliomyelitis
Z24.1 Memerlukan imunisasi terhadap arthropod-borne viral encephalitis
Z24.2 Memerlukan imunisasi terhadap rabies
Z24.3 Memerlukan imunisasi terhadap yellow fever
Z24.4 Memerlukan imunisasi terhadap measles saja
Z24.5 Memerlukan imunisasi terhadap rubella saja
Z24.6 Memerlukan imunisasi terhadap hepatitis virus
Z25. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lainnya
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-),
immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z25.0 Memerlukan imunisasi terhadap mumps saja
Z25.1 Memerlukan imunisasi terhadap influenza
Z25.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang jelas
Z26. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi tunggal lainnya
Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak dilakukan (Z28.-)
Z26.0 Memerlukan imunisasi terhadap leishmaniasis
Z26.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang jelas
Z26.9 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi yang tidak jelas
Memerlukan imunisasi NOS
Z27. Memerlukan imunisasi terhadap combinations of infectious diseases
Kecuali: immunisasi tidak dilakukan (Z28.-)
Z27.0 Memerlukan imunisasi cholera dengan typhoid-paratyphoid [cholera + TAB]
Z27.1 Memerlukan imunisasi kombinasi diphtheria-tetanus-pertussis [DTP]
Z27.2 Memerlukan imunisasi DTP dengan typhoid-paratyphoid [DTP + TAB]
Z27.3 Memerlukan imunisasi DTP dengan poliomyelitis [DTP + polio]
Z27.4 Memerlukan imunisasi measles-mumps-rubella [MMR]
Z27.8 Memerlukan imunisasi kombinasi penyakit infeksi lainnya
Z27.9 Memerlukan imunisasi kombinasi penyakit infeksi yang tidak jelas
Z28. Imunisasi tidak dilakukan
Z28.0 Imunisasi tidak dilakukan karena kontraindikasi
Z28.1 Imunisasi tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan kelompok pasien
Z28.2 Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari pasien
6
Z28.8 Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain
Z28.9 Imunisasi tidakdilakukan karena alasan yang tidak jelas
Z29. Memerlukan cara-cara pencegahan [profilaksis] lainnya
Kecuali: desensitisasi terhadap allergens (Z51.6), bedah profilaksis (Z40.-)
Z29.0 Isolasi
Admisi untuk melindungi seseorang dari lingkungannya, atau untuk isolasi seseorang setelah kontak dengan penyakit infeksi
Z29.1 Imunoterapi profilaksis
Pemberian immunoglobulin
Z29.2 Khemoterapi profilaksis lainnya
Khemoprofilaksis, terapi antibiotika profilaksis
Z29.8 Tindakan profilaksis lain yang jelas
Z29.9 Tindakan profilaksis, tidak jelas
Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan reproduksi (Z30-Z39)
Z30. Penatalaksanaan kontrasepsi
Z30.0 Konseling dan nasehat umum tentang kontrasepsi
Nasehat keluarga berencana NOS, pemberian awal kontrasepsi
Z30.1 Pemasangan alat kontrasepsi (dalam rahim)
Z30.2 Sterilisasi
Admisi untuk pemotongan tuba fallopia atau vas deferens
Z30.3 Menstrual extraction
Intersepsi kehamilan, menstrual regulation
Z30.4 Pengawasan obat-obat kontrasepsi
Peresepan ulang pil kontrasepsi atau obat kontrasepsi lainnya
Pemeriksaan rutin untuk mempertahankan kontrasepsi
Z30.5 Pengawasan alat kontrasepsi (dalam rahim)
Pemeriksaan, pemasangan kembali, atau pengeluaran alat kontrasepsi (dalam rahim)
Z30.8 Penatalaksanaan kontrasepsi lainnya
Hitung sperma pasca-vasektomi
Z30.9 Penatalaksanaan kontrasepsi, tidak jelas
Z31. Penatalaksanaan prokreatif [usaha memperoleh keturunan]
Kecuali: komplikai yang berhubungan dengan fertilisasi buatan (N98.-)
Z31.0 Tuboplasti atau vasoplasti setelah sterilisasi sebelumnya
Z31.1 Inseminasi buatan
Z31.2 Fertilisasi in vitro
Admisi untuk mengambil atau menanam ova
Z31.3 Metode fertilisasi terbantu lainnya
Z31.4 Penelitian dan pengujian prokreatif
Fallopian insufflation (‘ditiup’), hitung sperma
Kecuali: hitung sperma pasca-vasektomi (Z30.8)
Z31.5 Konseling genetik]
Z31.6 Konseling dan nasehat umum tentang prokreasi
Z31.8 Penatalaksanaan prokreatif lainny
Z31.9 Penatalaksanaan prokreatif, tidak jelas
7
Z32. Pemeriksaan dan uji kehamilan
Z32.0 Hamil, tidak atau belum dipastikan
Z32.1 Hamil, dipastikan
Z33. Keadaan hamil, insidentil
Keadaan hamil NOS
Z34. Pengawasan kehamilan normal
Z34.0 Pengawasan hamil pertama yang normal
Z34.8 Pengawasan hamil lain yang normal
Z34.9 Pengawasan hamil normal, tidak jelas
Z35. Pengawasan hamil resiko tinggi
Z35.0 Pengawasan hamil dengan riwayat infertilitas
Z35.1 Pengawasan hamil dengan riwayat abortus
Pengawasan hamil dengan riwayat mola: hyidatidiformis, vesikularis
Kecuali: habitual aborter: asuhan selama hamil (O26.2), tanpa kehamilan (N96)
Z35.2 Pengawasan hamil dengan riwayat reproduksi atau obstetri lain yang buruk
Pengawasan hamil dengan riwayat:
kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O10-O92, kematian neonatus, lahir mati
Z35.3 Pengawasan hamil dengan riwayat antenatal care tidak memadai
Kehamilan: tersembunyi [concealed, hidden]
Z35.4 Pengawasan hamil dengan grand multiparity (jumlah anak telah banyak)
Kecuali: multiparitas tanpa kehamilan sekarangl (Z64.1)
Z35.5 Pengawasan primigravida tua
Z35.6 Pengawasan primigravida sangat muda
Z35.7 Pengawasan hamil resiko tinggi akibat masalah sosial
Z35.8 Pengawasan hamil resiko tinggi lainnya
Z35.9 Pengawasan hamil resiko tinggi, tidak jelas
Z36. Antenatal screening
Kecuali: penemuan abnormal pada antenatal screening ibu (O28.-),
asuhan prenatal rutin (Z34-Z35)
Z36.0 Antenatal screening untuk kelainan kromosom
Amniosentesis, sampel plasenta (diambil melalui vagina)
Z36.1 Antenatal screening untuk kadar alphafetoprotein yang meningkat
Z36.2 Antenatal screening lain didasarkan pada amniocentesis
Z36.3 Antenatal screening malformasi dengan ultrasound dan cara fisik lainnya
Z36.4 Antenatal screening retardasi pertumbuhan dengan ultrasound dan cara fisik lainnya
Z36.5 Antenatal screening untuk isoimunisasi
Z36.8 Antenatal screening lainnya
Screening terhadap haemoglobinopathy
Z36.9 Antenatal screening, tidak jelas
Z37. Hasil melahirkan [delivery]
Catatan: Kategori ini untuk kode tambahan identifikasi hasil kelahiran pada catatan medis ibu
Z37.0 Tunggal lahir hidup
Z37.1 Tunggal lahir mati
Z37.2 Kembar dua, keduanya lahir hidup
8
Z37.3 Kembar dua, satu lahir hidup dan satu lahir mati
Z37.4 Kembar dua, kedunya lahir mati
Z37.5 Kembar lainnya, semua lahir hidup
Z37.6 Kembar lainnya, beberapa lahir hidup
Z37.7 Kembar lainnya, semua lahir mati
Z37.9 Hasil kehamilan, tidak jelas
Kelahiran kembar NOS, kelahiran tunggal NOS
Z38. Bayi lahir hidup menurut tempat lahir
Z38.0 Tunggal, lahir di rumah sakit
Z38.1 Tunggal, lahir di luar rumah sakit
Z38.2 Tunggal, tempat lahir tidak jelas
Bayi lahir hidup NOS
Z38.3 Kembar dua, lahir di rumah sakit
Z38.4 Kembar dua, lahir di luar rumah sakit
Z38.5 Kembar dua, tempat lahir tidak jelas
Z38.6 Kembar lainnya, lahir di rumah sakit
Z38.7 Kembar lainnya, lahir di luar rumah sakit
Z38.8 Kembar lainnya, tempat lahir tidak jelas
Z39. Asuhan dan pemeriksaan postpartum
Z39.0 Asuhan dan pemeriksaan segera setelah melahirkan
Asuhan dan pengamatan pada kasus tanpa komplikasi
Kecuali: asuhan untuk komplikasi postpartum - see Alphabetical Index
Z39.1 Asuhan dan pemeriksaan ibu menyusui
Pengawasan laktasi
Kecuali: kelainan laktasi (O92.-)
Z39.2 Follow-up rutin postpartum
Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan kesehatan spesifik (Z40-Z54)
Catatan: Kategori Z40-Z54 ditujukan untuk alasan memperoleh asuhan. Mereka bisa untuk pasien yang telah diobati untuk suatu penyakit atau cedera, tapi sedang memperoleh asuhan follow-up atau profilaksis, asuhan penyembuhan, atau asuhan untuk memantapkan pengobatan, untuk menghadapi keadaan sisa, untuk memastikan kondisi tersebut tidak kembali, atau untuk mencegah kembalinya (recurrence) kondisi tersebut.
Kecuali: Pemeriksaan follow-up untuk pengawasan medis setelah pengobatan (Z08-Z09)
Z40. Bedah profilaksis
Z40.0 Bedah profilaksis terhadap faktor resiko yang terkait dengan neoplasma
Admisi untuk pembuangan profilaksis suatu organ
Z40.8 Bedah profilaksis lainnya
Z40.9 Bedah profilaksis, tidak jelas
Z41. Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan
Z41.0 Transplantasi rambut
Z41.1 Bedah plastik lain untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima
Implantasi payudara
Kecuali: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera atau operasi (Z42.-)
Z41.2 Sirkumsisi rutin dan keagamaan
Z41.3 Penusukan daun telinga
9
Z41.8 Prosedur lain untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan
Z41.9 Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan, tidak jelas
Z42. Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik
Termasuk: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera atau operasi
perbaikan jaringan yang menjadi parut
Kecuali: bedah plastik untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima (Z41.1)
bedah plastik untuk pengobatan cedera sekarang - kode menurut cedera - [Vol. 3]
Z42.0 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik kepala dan leher
Z42.1 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik payudara
Z42.2 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian lain badan
Z42.3 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota atas
Z42.4 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota bawah
Z42.8 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian tubuh lainnya
Z42.9 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik, tidak jelas
Z43. Perawatan lobang buatan
Termasuk: pemasukan sonde atau ‘bougies’, pengeluaran kateter, pembersihan
perubahan, penutupan
Kecuali: status adanya lobang buatan saja, tanpa diperlukan perawatan (Z93.-)
komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z43.0 Perawatan trakeostomi
Z43.1 Perawatan gastrostomi
Z43.2 Perawatan ileostomi
Z43.3 Perawatan kolostomi
Z43.4 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran pencernaan
Z43.5 Perawatan sistostomi
Z43.6 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran kemih
Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi
Z43.7 Perawatan vagina buatan
Z43.8 Perawatan lobang buatan lainnya
Z43.9 Perawatan lobang buatan yang tidak jelas
Z44. Penyesuaian (fitting and adjustment) alat prostetik eksternal
Kecuali: kehadiran alat prostetik (Z97.-)
Z44.0 Penyesuaian lengan buatan (komplit)(sebagian)
Z44.1 Penyesuaian tungkai buatan (komplit)(sebagian)
Z44.2 Penyesuaian mata buatan
Kecuali: komplikasi mekanis prostesis okuler (T85.3)
Z44.3 Penyesuaian prosthesis eksternal payudara
Z44.8 Penyesuaian alat prostetik eksternal lainnya
Z44.9 Penyesuaian alat prostetik eksternal yang tidak jelas
Z45. Pengaturan (adjustment and management) alat yang ditanamkan
Kecuali: malfungsi atau komplikasi lain peralatan – see Alphabetical Index
Z45.0 Pengaturan pacemaker jantung
10
Pemeriksaan dan pengujian generator [battery] pulsa
Z45.1 Pengaturan pompa infusi
Z45.2 Pengaturan alat akses pembuluh darah [vascular access device]
Z45.3 Pengaturan alat pendengaran yang ditanamkan
Peralatan konduksi suara melalui tulang, peralatan cochlea
Z45.8 Pengaturan alat yang ditanamkan lainnya
Z45.9 Pengaturan alat yang ditanamkan yang tidak jelas
Z46. Penyesuaian (fitting and adjustment) peralatan lainnya
Kecuali: pemberian resep ulangan (Z76.0), kehadiran prostetik dan alat lain (Z95-Z97)
malfungsi atau komplikasi lain peralatan – see Alphabetical Index
Z46.0 Penyesuaian kaca mata dan lensa kontak
Z46.1 Penyesuaian alat bantu pendengaran
Z46.2 Penyesuaian alat lain yang terkait dengan sistem syaraf dan panca indera
Z46.3 Penyesuaian alat prostetik gigi
Z46.4 Penyesuaian alat ortodontik
Z46.5 Penyesuaian ileostomi dan perlengkapan lain pada usus
Z46.6 Penyesuaian alat perkemihan
Z46.7 Penyesuaian alat ortopedik
Orthopaedic: brace, cast [gips], corset, shoes
Z46.8 Penyesuaian alat lain yang jelas
Kursi roda
Z46.9 Penyesuaian alat yang tidak jelas
Z47. Asuhan follow-up ortopedik lainnya
Kecuali: pemeriksaan follow-up setelah pengobatan fraktur (Z09.4),
asuhan yang melibatkan prosedur rehabilitasi (Z50.-),
komplikasi alat ortopedik internal, implants dan grafts (T84.-)
Z47.0 Asuhan follow-up untuk penarikan plat fraktur dan alat fiksasi internal lain
Pengeluaran: pins, plates, rods, screws
Kecuali: penarikan alat fiksasi eksternal (Z47.8)
Z47.8 Asuhan follow-up ortopedik lain yang jelas
Pengubahan, pemeriksaan, atau penarikan: alat fiksasi eksternal atau traksi, gips
Z47.9 Asuhan follow-up ortopedik, tidak jelas
Z48. Asuhan follow-up bedah lainnya
Kecuali: pemeriksaan follow-up: pembedahan (Z09.0), pengobatan fraktur (Z09.4)
perawatan lobang buatan (Z43.-), asuhan follow-up ortopedik (Z47.-)
perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z48.0 Perawatan dressing dan sutura bedah
Perubahan dressing, pembuangan sutura
Z48.8 Asuhan follow-up bedah lain yang jelas
Z48.9 Asuhan follow-up bedah, tidak jelas
Z49. Asuhan yang melibatkan dialisis
Termasuk: persiapan dan pengobatan dialisis
Kecuali: status dialisis ginjal (Z99.2)
Z49.0 Asuhan persiapan untuk dialisis
Z49.1 Extracorporeal dialisis
11
Dialisis (ginjal) NOS
Z49.2 Dialisis lainnya
Dialisis peritoneum
Z50 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi
Kecuali: Konseling (Z70-Z71)
Z50.0 Rehabilitasi jantung
Z50.1 Terapi fisik lainnya
Latihan terapi dan pemulihan [therapeutic and remedial exercises]
Z50.2 Rehabilitasi alkohol
Z50.3 Rehabilitasi obat
Z50.4 Psikoterapi, not elsewhere classified
Z50.5 Terapi wicara [speech therapy]
Z50.6 Orthoptic training [cara pengobatan juling]
Z50.7 Terapi kerja dan rehabilitasi kemampuan kerja, not elsewhere classified
Z50.8 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi lainnya
Rehabilitasi tembakau, latihan dalam activities of daily living [ADL] NEC
Z50.9 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi, tidak jelas
Rehabilitasi NOS
Z51. Asuhan medis lainnya
Kecuali: Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan (Z08-Z09)
Z51.0 Sesi radioterapi
Z51.1 Sesi khemoterapi untuk neoplasma
Z51.2 Khemoterapi lainnya
Khemoterapi pemeliharaaan [maintenance] NOS
Kecuali: khemoterapi profilaksis untuk tujuan imunisasi (Z23-Z27, Z29.-)
Z51.3 Transfusi darah tanpa adalanya laporan diagnosis
Z51.4 Asuhan persiapan untuk pengobatan selanjutnya, not elsewhere classified
Kecuali: asuhan persiapan untuk dialisis (Z49.0)
Z51.5 Palliative care [asuhan untuk meringankan penderitaan]
Z51.6 Desensitisasi terhadap allergen
Z51.8 Asuhan medis lain yang jelas
Kecuali: holiday relief care (Z75.5)
Z51.9 Asuhan medis, tidak jelas
Z52. Donor organ dan jaringan
Kecuali: pemeriksaan calon donor (Z00.5)
Z52.0 Donor darah
Z52.1 Donor kulit
Z52.2 Donor tulang
Z52.3 Donor sumsum tulang
Z52.4 Donor ginjal
Z52.5 Donor kornea
Z52.8 Donor organ dan jaringan lainnya
Z52.9 Donor organ dan jaringan yang tidak jelas
Donor NOS
12
Z53. Orang yang mendatangi SPK untuk prosedur spesifik, tapi tidak dilakukan
Kecuali: imunisasi tidak dilaksanakan (Z28.-)
Z53.0 Prosedur tidak dilakukan karena kontraindikasi
Z53.1 Prosedur tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan kelompok
Z53.2 Prosedur tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari pasien
Z53.8 Prosedur tidak dilakukan karena alasan lainnya
Z53.9 Prosedur tidak dilakukan, alasan tidak jelas
Z54. Penyembuhan
Z54.0 Penyembuhan setelah pembedahan
Z54.1 Penyembuhan setelah radioterapi
Z54.2 Penyembuhan setelah khemoterapi
Z54.3 Penyembuhan setelah psikoterapi
Z54.4 Penyembuhan setelah pengobatan fraktur
Z54.7 Penyembuhan setelah pengobatan kombinasi
Penyembuhan setelah kombinasi pengobatan yang diklasifikasikan pada Z54.0-Z54.4
Z54.8 Penyembuhan setelah pengobatan lainnya
Z54.9 Penyembuhan setelah pengobatan yang tidak jelas
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan sosioekonomik dan psikososial (Z55-Z65)
Z55. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan kemampuan membaca
Kecuali: kelainan perkembangan psikologis (F80-F89)
Z55.0 Buta huruf dan kemampuan membaca rendah
Z55.1 Sekolah tidak tersedia atau tak tersanggupi
Z55.2 Kegagalan dalam ujian
Z55.3 Prestasi rendah di sekolah
Z55.4 Salah penyesuaian pendidikan dan tidak cocok dengan guru dan kawan sekelas
Z55.8 Masalah lain sehubungan dengan pendidikan dan kemampuan membaca
Pengajaran tidak memadai
Z55.9 Masalah pendidikan dan kemampuan membaca, tidak jelas
Z56. Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan pengangguran
Kecuali: dihadapkan pada faktor resiko oleh pekerjaan (Z57.-)
masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan ekonomik (Z59)
Z56.0 Pengangguran, tidak jelas
Z56.1 Perubahan pekerjaan
Z56.2 Ancaman kehilangan pekerjaan
Z56.3 Jadwal kerja yang menyebabkan stress
Z56.4 Ketidaksesuaian dengan pimpinan dan rekan sekerja
Z56.5 Pekerjaan yang tidak diinginkan
Kondisi pekerjaan yang sulit
Z56.6 Tekanan fisik dan mental lain yang berhubungan dengan pekerjaan
Z56.7 Masalah lain tidak jelas yang berhubungan dengan pekerjaan
Z57. Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resikofactors
Z57.0 Dihadapkan oleh pekerjaan pada kebisingan
13
Z57.1 Dihadapkan oleh pekerjaan pada radiasi
Z57.2 Dihadapkan oleh pekerjaan pada debu
Z57.3 Dihadapkan oleh pekerjaan pada kontaminan udara lainnya
Z57.4 Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam pertanian
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.5 Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam industri lain
Agen padat, cair, gas atau uap
Z57.6 Dihadapkan oleh pekerjaan pada suhu ekstrim
Z57.7 Dihadapkan oleh pekerjaan pada getaran
Z57.8 Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko lainnya
Z57.9 Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko yang tidak jelas
Z58. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik
Kecuali: dihadapkan oleh pekerjaan (Z57.-)
Z58.0 Dihadapkan pada kebisingan
Z58.1 Dihadapkan pada polusi udara
Z58.2 Dihadapkan pada polusi air
Z58.3 Dihadapkan pada polusi tanah
Z58.4 Dihadapkan pada radiasi
Z58.5 Dihadapkan pada polusi lain
Z58.6 Suplai air minum tidak memadai
Kecuali: efek dari haus (T73.1)
Z58.8 Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan fisik
Z58.9 Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik, tidak jelas
Z59. Masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan ekonomik
Kecuali: suplai air minum tidak memadai (Z58.6)
Z59.0 Tuna wisma
Z59.1 Perumahan yang tidak memadai
Cacad teknis rumah yang menghambat asuhan memadai, tanpa pemanas, sempit
Kecuali: masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik (Z58.-)
Z59.2 Ketidaksesuaian dengan tetangga, penyewa kamar [lodger], dan pemilik rumah
Z59.3 Masalah yang berhubungan dengan kehidupan di institusi residensial
Residen boarding-school
Kecuali: institutional upbringing – anak dibesarkan di institusi (Z62.2)
Z59.4 Makanan tidak memadai
Kecuali: malnutrisi (E40-E46), efek kelaparan (T73.0)
kebiasan diet atau makan yang tidak semestinya (Z72.4)
Z59.5 Sangat miskin
Z59.6 Penghasilan rendah
Z59.7 Jaminan sosial dan tunjangan kesejahteraan tidak memadai
Z59.8 Masalah lain pada perumahan dan keadaan ekonomik
Penyitaan karena hutang, masalah dengan kreditor, tempat tinggal terisiolir
Z59.9 Masalah perumahan dan keadaan ekonomik, tidak jelas
Z60. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial
Z60.0 Masalah penyesuaian pada transisi siklus kehidupan
Penyesuaian pada pensiun, empty nest syndrome [anak-anak sudah pergi]
Z60.1 Situasi orangtua tidak khas
14
Masalah membesarkan anak pada orangtua tunggal atau selain dua orangtua biologis
Z60.2 Hidup sendirian
Z60.3 Acculturation difficulty [kesulitan penyesuaian di tempat budaya baru]
Migrasi, transplantasi sosial [transmigrasi]
Z60.4 Ekslusi dan penolakan sosial
Ekslusi dan penolakan karena ciri-ciri pribadi, seperti bentuk fisik, penyakit,
atau tingkah laku yang tak biasa.
Kecuali: sasaran diskriminasi yang tidak diinginkan seperti ras atau agama (Z60.5)
Z60.5 Sasaran dari merasa didiskriminasi dan diperlakukan tidak adil
Diperlakukan tidak adil atau diskriminasi, merasa atau sebenarnya, karena merupakan
anggota suatu kelompok (kulit, agama, asal etnik, dsb), selain ciri-ciri pribadi.
Kecuali: ekslusi dan penolakan sosial (Z60.4)
Z60.8 Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan sosial
Z60.9 Masalah lingkungan sosial, tidak jelas
Z61 Masalah yang berhubungan dengan kejadian negatif pada kehidupan anak
Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)
Z61.0 Hilangnya hubungan kasih sayang pada kanak-kanak
Hilangnya hubungan akrab emosi, seperti orangtua, saudara, teman dekat, atau
binatang kesayangan, akibat kematian atau kepergian permanen atau penolakan
Z61.1 Keluar dari rumah di masa kanak-kanak
Memasuki rumah asuh, rumah sakit atau institusi lain menyebabkan stress psikologis,
atau dipaksa ikut aktifitas jauh dari rumah untuk waktu yang lama.
Z61.2 Perubahan pola hubungan keluarga pada kanak-kanak
Datangnya orang baru ke dalam keluarga menyebabkan perubahan yang tak diinginkan
dalam hubungan-hubungan anak. Bisa berupa orangtua kawin lagi atau kelahiran adik.
Z61.3 Kejadian yang menyebabkan hilangnya harga diri pada kanak-kanak
Kejadian yang berakibat anak merasa diri negatif seperti gagal dalam tugas,terbukanya
masalah memalukan atau stigma, dan pengalaman lain yang membuat rasa terhina.
Z61.4 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual terhadap anak oleh orang yang berada di dalam kelompok penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan setiap bentuk kontak fisik atau pendedahan antara
anggota dewasa keluarga anak dengan anak itu, yang menyebabkan bangkitnya
keinginan seksual, baik anak terlibat dengan sukarela atau tidak dalam tindakan seksual
(misalnya kontak atau manipulasi genital atau sengaja membuka payudara atau genital)
Z61.5 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual terhadap anak oleh orang yang berada di luar kelompok penunjang primer
Masalah yang berhubungan dengan kontak atau usaha kontak dengan payudara atau
genital anak atau orang lain, pendedahan seksual di hadapan anak atau berusaha untuk
menelanjangi atau merayu anak, oleh orang dewasa di luar keluarga anak, baik
berdasarkan posisi atau statusnya, atau dengan melawan kehendak anak
Z61.6 Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan fisik terhadap anak
Masalah yang berhubungan dengan insiden ketika si anak dicederai di masa lalu oleh
orang dewasa di dalam rumahtangga, sampai dengan kejadian yang secara medis nyata
(misalnya fraktur, lecet) atau yang melibatkan bentuk kekerasan abnormal (misalnya
memukul anak dengan benda keras atau tajam, membakar atau mengikat anak)
Z61.7 Pengalaman pribadi yang menakutkan di masa kanak-kanak
Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan anak, seperti penculikan,
bencana alam dengan ancaman nyawa, cedera dengan ancaman harga diri, atau
15
menyaksikan trauma yang berat terhadap orang yang disayangi
Z61.8 Kejadian negatif lainnya dalam kehidupan anak
Z61.9 Kejadian negatif dalam kehidupan anak, tidak jelas
Z62. Masalah lain yang berhubungan dengan membesarkan anak
Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)
Z62.0 Pengawasan dan kontrol orangtua tidak memadai
Tidak tahunya orangtua akan apa yang dilakukan anak atau dimana anaknya, kontrol
yang jelek, tidak peduli atau tidak ada usaha intervensi ketika anak dalam situasi resiko.
Z62.1 Perlindungan berlebihan dari orangtua
Pola membesarkan anak yang menyebabkan infantilisasi dan tingkah laku tidak mandiri
Z62.2 Anak dibesarkan di institusi
Asuhan angkat berkelompok tempat tanggungjawab membesarkan anak sebagian besar
diambil-alih oleh semacam institusi (misalnya panti residensial, panti yatim piatu, atau
rumah kanak-kanak), atau asuhan terapi dalam periode lama di rumah sakit, rumah
penyembuhan dan semacamnya, tanpa adanya orangtua yang mendampingi
Z62.3 Kekasaran terhadap dan melempar kesalahan kepada anak
Sikap negatif membesarkan anak yang khusus terfokus terhadap anak sebagai individu,
berlangsung lama, dan mencakup berbagai tingkah laku anak (misalnya secara otomatis
menyalahkan anak untuk setiap masalah atau memberi label negatif kepada anak)
Z62.4 Ketidakpedulian terhadap emosi anak
Orangtua bicara kepada anak dengan cara merendahkan atau kasar. Tidak adanya
ketertarikan pada anak, simpati pada kesulitan anak, atau memuji dan mendorongnya.
Marah terhadap kecemasan anak, dan tidak ada rangkulan fisik atau kehangatan emosi
Z62.5 Masalah lain sehubungan dengan ketidakpedulian dalam membesarkan anak
Tidak adanya pengalaman belajar dan bermain
Z62.6 Tekanan tidak semestinya dan bentuk abnormal membesarkan anak lainnya.
Orangtua memaksa anak berbeda dari norma lokal, menurut kelamin (berpakaian
perempuan pada anak lelaki), menurut usia (memaksa kewajiban anak di atas usianya),
atau lainnya (menekan anak ikut aktifitas yang tidak diinginkannya atau terlalu sulit)
Z62.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan membesarkan anak
Z62.9 Masalah yang berhubungan dengan membesarkan anak, tidak jelas
Z63. Masalah lain sehubungan dengan group penunjang utama, termasuk keadaan keluarga
Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-)
masalah sehubungan dengan:
kejadian negatif pada kanak-kanak.(Z61.-), membesarkan anak (Z62.-)
Z63.0 Masalah dalam hubungan dengan spouse atau partner
Ketidakcocokan antara partner menyebabkan kehilangan kontrol yang berat atau
berkepanjangan, perasaan umum untuk kasar atau kritis, atau suasana kekerasan
antar-personal yang berat (memukul atau meninju)
Z63.1 Masalah dalam hubungan dengan orang tua dan ipar
Z63.2 Sokongan keluarga yang tidak memadai
Z63.3 Ketidakhadiran anggota keluarga
Z63.4 Kehilangan atau kematian anggota keluarga
Anggota keluarga diduga telah meninggal dunia
Z63.5 Pecahnya keluarga akibat perpisahan atau perceraian
Ditinggalkan
Z63.6 Anggota keluarga jauh yang masih tergantung memerlukan asuhan di rumah
16
Z63.7 Kejadian yang menimbulkan stress mempengaruhi keluarga dan rumahtangga
Kecemasan (normal) akan seorang yang sakit di dalam keluarga, masalah kesehatan di
dalam keluarga, anggota keluarga sakit atau terganggu, keluarga yang terisiolasi
Z63.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan group penunjang utama
Ketidakcocokan dalam keluarga NOS, tingkat emosional tinggi di dalam keluarga
Komunikasi tidak memadai atau rusak di dalam keluarga
Z63.9 Masalah sehubungan dengan group penunjang utama, tidak jelas
Z64. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial tertentu
Z64.0 Masalah sehubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan
Kecuali: pengawasan kehamilan resiko tinggi akibat masalah sosial (Z35.7)
Z64.1 Masalah sehubungan dengan banyak anak [multiparity]
Kecuali: pengawasan kehamilan dengan with grand multiparity (Z35.4)
Z64.2 Mencari dan mendapat intervensi fisik, makanan, dan zat kimia berbahaya
Kecuali: ketergantungan pada zat - see Alphabetical Index
Z64.3 Mencari dan mendapat intervensi tingkah laku dan psikologis yang berbahaya
Z64.4 Ketidaksesuaian dengan counsellors
Ketidaksesuaian dengan: probation officer, pekerja sosial
Z65. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial lainnya
Kecuali: cedera sekarang - see Alphabetical Index
Z65.0 Terbukti bersalah di pengadilan sipil dan kriminal tanpa hukuman penjara
Z65.1 Dihukum penjara dan hukuman kurungan lainnya
Z65.2 Masalah sehubungan dengan pembebasan dari penjara
Z65.3 Masalah sehubungan dengan hukum lainnya
Penangkapan, pengadilan untuk hak memelihara anak, pengadilan, persidangan
Z65.4 Korban kejahatan dan terorisme
Korban penyiksaan
Z65.5 Dihadapkan pada malapetaka, perang, dan kekerasan lainnya
Kecuali: target dari merasa didiskriminasi dan perlakuan tidak adil (Z60.5)
Z65.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan keadaan psikososial
Z65.9 Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial yang tidak jelas
Orang-orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lainnya (Z70-Z76)
Z70. Konseling sehubungan dengan sikap, tingkah laku dan orientasi seksual
Kecuali: Konseling untuk kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31)
Z70.0 Konseling untuk sikap seksual
Orang yang khawatir pelecehan, keraguan atau respons negatif lain masalah seksual
Z70.1 Konseling untuk tingkah laku dan orientasi seksual pasien
Pasien khawatir tentang: impotensi, tak-berespons, seks bebas, orientasi seksual
Z70.2 Konseling untuk tingkah laku dan orientasi pihak ketiga
Mencari nasehat tentang tingkah laku dan orientasi seksual: anak, partner, spouse
Z70.3 Konseling untuk gabungan sikap, tingkah laku dan orientasi seksual
Z70.8 Sex counselling lainnya
Pendidikan seks
Z70.9 Sex counselling, tidak jelas
Z71. Orang yang mendatangi SPK untuk konseling dan nasehat medis lainnya, n.e.c.
17
Kecuali: konseling kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31), sex (Z70.-)
Z71.0 Orang yang berkonsultasi atas nama orang lainnya
Nasehat dan pengobatan untuk pihak ketiga yang tidak hadir
Kecuali: kekhawatiran (normal) tentang orang sakit di dalam keluarga (Z63.7)
Z71.1 Orang keluhan yang ditakutkan yang untuknya tidak ada diagnosis dibuat
Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang normal, baik tapi khawatir
Kecuali: observasi dan evaluasi medis untuk sangkaan penyakit dan kondisi (Z03.-)
Z71.2 Orang yang berkonsultasi untuk penjelasan hasil penelitian
Z71.3 Konseling dan pengawasan diet
Konseling dan pengawasan diet (untuk): NOS, gastritis, colitis, diabetes mellitus, obesity, hypercholesterolaemia, alergi atau intoleransi makanan
Z71.4 Konseling dan pengawasan penyalahgunaan alkohol
Kecuali: prosedur rehabilitasi alkohol (Z50.2)
Z71.5 Konseling dan pengawasan penyalahgunaan obat
Kecuali: prosedur rehabilitasi obat(Z50.3)
Z71.6 Konseling penyalahgunaan tembakau
Kecuali: prosedur rehabilitasi tembakau (Z50.8)
Z71.7 Konseling human immunodeficiency virus [HIV]
Z71.8 Konseling lain yang jelas
Konsultasi hubungan seksual sedarah (consanguinity)
Z71.9 Konseling, tidak jelas
Nasehat medis NOS
Z72. Masalah sehubungan dengan gaya hidup [lifestyle]
Kecuali: masalah sosioekonomik dan psikologis (Z55-Z65),
masalah kesulitan manajemen kehidupan (Z73.-)
Z72.0 Penggunaan tembakau
Kecuali: tobacco dependence (F17.2)
Z72.1 Penggunaan alkohol
Kecuali: alcohol dependence (F10.2)
Z72.2 Penggunaan obat
Kecuali: penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55)
ketergantungan obat (F11-F16, F19 dengan karakter keempat .2)
Z72.3 Tidak ada berolahraga
Z72.4 Diet dan kebiasaan makan yang tidak baik
Kecuali: malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E40-E64), kelainan makan (F50.-)
kelainan tingkah laku makan bayi atau anak (F98.2-F98.3)
makanan tidak memadai (Z59.4)
Z72.5 Tingkah laku seksual beresiko tinggi
Z72.6 Berjudi dan taruhan
Kecuali: judi kompulsif atau patologis (F63.0)
Z72.8 Masalah lain sehubungan dengan lifestyle
Tingkah laku merusak diri sendiri
Z72.9 Masalah yang berhubungan dengan lifestyle, tidak jelas
Z73. Masalah yang berhubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan
Kecuali: masalah sehubungan dengan keadaan sosioekonomik dan psikososial (Z55- Z65)
Z73.0 Burn-out
Keadaan dengan kelelahan vital
18
Z73.1 Penguatan [accentuation] ciri-ciri kepribadian
Pola tingkah laku Type A (khas dengan ambisi tak terkontrol, butuh prestasi tinggi,
tidak sabar, sangat bersaing, dan mendesak)
Z73.2 Tidak adanya relaksasi dan santai
Z73.3 Stress, not elsewhere classified
Ketegangan fisik dan mental NOS
Kecuali: berhubungan dengan pekerjaan atau pengangguran (Z56.-)
Z73.4 Keterampilan sosial tidak memadai, not elsewhere classified
Z73.5 Konflik peran sosial, not elsewhere classified
Z73.6 Keterbatasan aktifitas akibat cacad
Kecuali: tergantung pada pemberi asuhan (Z74.-)
Z73.8 Masalah lain yang berhubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan
Z73.9 Masalah kesulitan manajemen kehidupan, tidak jelas
Z74. Masalah yang berhubungan dengan ketergantungan pada pemberi asuhan
Kecuali: ketergantungan pada mesin atau alat yang memberi kemampuan NEC (Z99)
Z74.0 Pengurangan mobilitas
Bedfast [harus selalu di bed], chairfast [harus selalu di kursi]
Z74.1 Memerlukan bantuan untuk perawatan personal
Z74.2 Memerlukan bantuan di rumah dan tidak ada keluarga yang bisa merawat
Z74.3 Memerlukan pengawasan terus menerus
Z74.8 Masalah lain yang berhubungan dengan ketergantungan pada pemberi asuhan
Z74.9 Masalah ketergantungan pada pemberi asuhan, tidak jelas
Z75. Masalah yang berhubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lainnya
Z75.0 Pelayanan medis tidak tersedia di rumah
Kecuali: tak ada keluarga lain yang bisa memberikan asuhan (Z74.2)
Z75.1 Orang yang sedang menunggu admisi ke fasilitas yang memadai di tempat lain
Z75.2 Waktu tunggu lainnya untuk penelitian dan pengobatan
Z75.3 Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya fasilitas asuhan kesehatan
Kecuali: bed tak tersedia (Z75.1)
Z75.4 Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya badan pembantu lainnya
Z75.5 Holiday relief care
Penyediaan fasilitas asuhan kesehatan untuk orang yang biasanya dirawat di rumah,
supaya keluarganya dapat berlibur; Respite care:
Z75.8 Masalah lain sehubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lain.
Z75.9 Masalah yang tidak jelas sehubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lainnya.
Z76. Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lain
Z76.0 Pemberian resep ulangan
Pemberian resep ulangan untuk: peralatan, obat-obatan, kaca mata
Kecuali: pemberian sertifikat medis (Z02.7), resep ulangan kontrasepsi(Z30.4)
Z76.1 Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk anak terlantar
Z76.2 Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk bayi dan anak sehat lainnya
Asuhan medis atau perawatan untuk bayi sehat dalam keadaan seperti kondisi sosio-
ekonomik yang tidak baik di rumah, menunggu penempatan sebagai anak asuh atau
anak angkat, penyakit ibu, jumlah anak di rumah menghambat asuhan normal
Z76.3 Orang sehat yang menemani orang sakit
Z76.4 Orang lain yang menginap di fasilitas asuhan kesehatan
19
Kecuali: orang tak berumah (Z59.0)
Z76.5 Malingerer [berpura-pura secara sadar]
Orang yang pura-pura sakit (dengan motivasi yang jelas)
Kecuali: factitious disorder, peregrinating patient (F68.1)
Z76.8 Orang yang mendatangi SPK untuk hal lain yang jelas
Z76.9 Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal yang tidak jelas
Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan riwayat keluarga dan pribadi serta kondisi tertentu yang mempengaruhi status kesehatan (Z80-Z99)
Kecuali: Pemeriksaan follow-up (Z08-Z09)
Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Ketika riwayat keluarga atau pribadi merupakan alasan untuk screening khusus atau pemeriksaan lain atau penelitian (Z00-Z13)
Ketika kemungkinan bahwa janin bisa terganggu adalah alasan untuk observasi dan tindakan sewaktu kehamilan (O35.-)
Z80. Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga
Z80.0 Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26
Z80.1 Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
Z80.2 Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z80.3 Riwayat neoplasma ganas payudara dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.-
Z80.4 Riwayat neoplasma ganas organ genital dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63
Z80.5 Riwayat neoplasma ganas saluran kemih dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68
Z80.6 Riwayat leukaemia dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z80.7 Riwayat neoplasma ganas lain dari jarirngan limfoid, haematopoietik dan jaringan terkait dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.-
Z80.8 Riwayat neoplasma ganas organ atau sistem lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79, C97
Z80.9 Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Z81. Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku dalam keluarga
Z81.0 Riwayat retardasi mental dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F70-F79
Z81.1 Riwayat penyalahgunaan alkohol dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10.-
Z81.2 Riwayat penyalahgunaan tembakau dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F17.-
Z81.3 Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F11-F16, F18-F19
Z81.4 Riwayat penyalahgunaan zat lain dalam keluarga
20
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F55
Z81.8 Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan di bagian lain pada F00-F99
Z82. Riwayat cacad tertentu dan penyakit kronis penyebab cacad dalam keluarga
Z82.0 Riwayat epilepsi dan penyakit lain sistem syaraf dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99
Z82.1 Riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H54.-
Z82.2 Riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H90-H91
Z82.3 Riwayat stroke dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I60-I64
Z82.4 Riwayat penyakit jantung iskemik dan penyakit lain sirkulasi dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I52, I65-I99
Z82.5 Riwayat asma dan penyakit pernafasan bawah kronis lainnya dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J40-J47
Z82.6 Riwayat artritis dan penyakit muskuloskeletal dan jaringan ikat dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z82.7 Riwayat malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z82.8 Riwayat cacad lain & penyakit kronis penyebab cacad dalam keluarga, n. e. c.
Z83. Riwayat kelainan spesifik lain dalam keluarga
Kecuali: Kontak dengan atau dihadapkan pada penyakit menular dalam keluarga (Z20.-)
Z83.0 Riwayat penyakit human immunodeficiency virus [HIV] dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada B20-B24
Z83.1 Riwayat penyakit infeksi dan parasit lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B19, B25-B94, B99
Z83.2 Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89
Z83.3 Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E10-E14
Z83.4 Riwayat penyakit endokrin, gizi dan metabolik lain dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E07, E15-E90
Z83.5 Riwayat kelainan mata dan telinga dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H00-H53, H55-H83, H92-H95
Kecuali: riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga (Z82.1)
riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga (Z82.2)
Z83.6 Riwayat penyakit sistem pernafasan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J39, J60-J99
Kecuali: riwayat asma dan peny pernafasan bawah kronis lain dalam keluarga (Z82.5)
Z83.7 Riwayat penyakit sistem pencernaan dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z84. Riwayat kondisi lain dalam keluarga
Z84.0 Riwayat penyakit kulit dan jaringan subkutis dalam keluarga
21
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z84.1 Riwayat kelainan ginjal dan ureter dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N29
Z84.2 Riwayat penyakit lain sistem genitourinarius dalam keluarga
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N30-N99
Z84.3 Riwayat consanguinity [hubungan seksual sedarah] dalam keluarga
Z84.8 Riwayat kondisi lain yang jelas dalam keluarga
Z85. Riwayat pribadi neoplasma ganas
Kecuali: asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
pemeriksaan follow-up setelah pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)
Z85.0 Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26
Z85.1 Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34
Z85.2 Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39
Z85.3 Riwayat neoplasma ganas payudara
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.-
Z85.4 Riwayat neoplasma ganas organ genital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63
Z85.5 Riwayat neoplasma ganas saluran kemih
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68
Z85.6 Riwayat leukaemia
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95
Z85.7 Riwayat neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan terkait lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.-
Z85.8 Riwayat neoplasma ganas organ dan sistem lain
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79, C97
Z85.9 Riwayat neoplasma ganas, tidak jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80
Z86. Riwayat pribadi penyakit tertentu lainnya
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z86.0 Riwayat neoplasma lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D00-D48
Kecuali: neoplasma ganas (Z85.-)
Z86.1 Riwayat penyakit infeksi dan parasit
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B89, B99
Kecuali: sequelae penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)
Z86.2 Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89
Z86.3 Riwayat endokrin, gizi dan metabolik
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E90
Z86.4 Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10-F19
Kecuali: sedang tergantung (F10-F19 dengan karakter keempat .2)
masalah sehubungan dengan penggunaan:
22
alkohol (Z72.1), obat (Z72.2), tembakau (Z72.0)
Z86.5 Riwayat pribadi kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F00-F09, F20-F99
Z86.6 Riwayat pribadi penyakit sistem syaraf dan organ penginderaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99, H00-H95
Z86.7 Riwayat pribadi penyakit sistem sirkulasi
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I99
Kecuali: sindroma pasca MCI (I24.1), MCI lama (I25.2),
sequelae penyakit serebrovascular (I69.-)
Z87. Riwayat pribadi penyakit dan kondisi lainnya
Kecuali: asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
Z87.0 Riwayat pribadi penyakit sistem pernafasan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J99
Z87.1 Riwayat pribadi penyakit sistem pencernaan
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93
Z87.2 Riwayat pribadi penyakit kulit dan jaringan subkutis
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99
Z87.3 Riwayat pribadi penyakit sistem muskuloskeleton dan jaringan ikat
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99
Z87.4 Riwayat pribadi penyakit sistem genitourinarius
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N99
Z87.5 Riwayat pribadi komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O00-O99, riwayat pribadi penyakit trophoblast
Kecuali: habitual aborter (N96)
pengawasan kehamilan sekarang dengan riwayat obstetrik kabur (Z35.-)
Z87.6 Riwayat pribadi kondisi tertentu yang timbul pada masa perinatal
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada P00-P96
Z87.7 Riwayat pribadi malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99
Z87.8 Riwayat pribadi kondisi lain yang jelas
Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada S00-T98
Z88. Riwayat pribadi alergi pada obat, medikamen dan zat biologis
Z88.0 Riwayat pribadi alergi penisillin
Z88.1 Riwayat pribadi alergi agen antibiotika lain
Z88.2 Riwayat pribadi alergi sulfonamida
Z88.3 Riwayat pribadi alergi agen antiinfeksi lain
Z88.4 Riwayat pribadi alergi agen anestetik
Z88.5 Riwayat pribadi alergi agen narkotika
Z88.6 Riwayat pribadi alergi agen analgesik
Z88.7 Riwayat pribadi alergi serum dan vaksin
Z88.8 Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis lain
Z88.9 Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis yang tidak jelas
Z89. Hilangnya anggota yang dialami setelah lahir
Termasuk: Kehilangan anggota: pascabedah, pascatrauma
Kecuali: Cacad anggota didapat (M20-M21), cacad kongenital anggota (Q71-Q73)
Z89.0 Hilangnya jari(-jari) tangan [termasuk ibu jari], unilateral
23
Z89.1 Hilangnya tangan dan pergelangan
Z89.2 Hilangnya anggota atas di atas pergelangan
Hilangnya lengan NOS
Z89.3 Hilangnya kedua anggota atas [semua level]
Hilangnya jari(-jari), bilateral
Z89.4 Hilangnya kaki dan tumit
Hilangnya jari(-jari) kaki
Z89.5 Hilangnya tungkai pada atau di bawah lutut
Z89.6 Hilangnya tungkai di atas lutut
Hilangnya tungkai NOS
Z89.7 Hilangnya kedua anggota bawah [semua level, kecuali jari kaki saja]
Z89.8 Hilangnya anggota atas dan bawah [semua level]
Z89.9 Hilangnya anggota, tidak jelas
Z90. Hilangnya organ yang dialami setelah lahir, not elsewhere classified
Termasuk: Kehilangan bagian tubuh pascabedah atau pascatrauma NEC
Kecuali: Absen pascabedah pada kelenjar endokrin (E89.-), limpa (D73.0)
Z90.0 Hilangnya bagian dari kepala dan leher
Hilangnya mata, larynx, hidung,
Kecuali: hilangnya gigi (K08.1)
Z90.1 Hilangnya payudara
Z90.2 Hilangnya paru-paru [bagiannya]
Z90.3 Hilangnya bagian lambung
Z90.4 Hilangnya bagian lain saluran pencernaan
Z90.5 Hilangnya ginjal
Z90.6 Hilangnya organ lain saluran kemih
Z90.7 Hilangnya organ(-organ) genital
Z90.8 Hilangnya organ lain
Z91. Riwayat faktor resiko pribadi, not elsewhere classified
Kecuali: Dihadapkan pada polusi dan masalah lain lingkungan fisik (Z58.-)
Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko (Z57.-)
Riwayat pribadi penyalahgunaan zat psikoaktif (Z86.4)
Z91.0 Riwayat alergi, selain pada obat dan zat biologis
Kecuali: riwayat pribadi alergi pada obat dan zat biologis (Z88.-)
Z91.1 Riwayat ketidakpatuhan pada pengobatan dan regimen medis
Z91.2 Riwayat kebersihan pribadi yang buruk
Z91.3 Riwayat jadwal tidur-bangun tidak sehat
Kecuali: kelainan tidur (G47.-)
Z91.4 Riwayat trauma psikologis, not elsewhere classified
Z91.5 Riwayat melukai diri sendiri
Parasuicide, meracunidiri sendiri, usaha bunuh diri
Z91.6 Riwayat truma fisik lainnya
Z91.8 Riwayat faktor resiko lainnya, not elsewhere classified
Abuse NOS, maltreatment NOS
Z92. Riwayat pribadi pengobatan medis
Z92.0 Riwayat pribadi kontrasepsi
24
Kecuali: konsultasi atau manajemen praktek kontrasepsi sekarang (Z30.-)
kehadiran (intrauterine) contraceptive device (Z97.5)
Z92.1 Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) antikoagulan jangka panjang
Z92.2 Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) medikamen lain jangka panjang
Riwayat pribadi penggunaan aspirin
Z92.3 Riwayat pribadi irradiasi
Riwayat pribadi terapi radiasi
Kecuali: dihadapkan pada radiasi: oleh pekerjaan (Z57.1), lingkungan fisik (Z58.4)
Z92.4 Riwayat pribadi pembedahan mayor, not elsewhere classified
Kecuali: status lobang buatan (Z93.-), status transplantasi organ atau jaringan (Z94.-)
adanya implant dan graft fungsional (Z95-Z96), status pascabedah (Z98.-)
Z92.5 Riwayat pribadi tindakan rehabilitasi
Z92.8 Riwayat pribadi pengobatan medis lainnya
Z92.9 Riwayat pribadi pengobatan medis, tidak jelas
Z93. Status lobang buatan
Kecuali: Lobang buatan memerlukan perhatian dan penatalaksanaan (Z43.-)
Komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5)
Z93.0 Status trakheostomi
Z93.1 Status gastrostomi
Z93.2 Status ileostomi
Z93.3 Status kolostomi
Z93.4 Status lobang buatan lain pada saluran gastrointestinum
Z93.5 Status sistostomi
Z93.6 Status lobang buatan lain pada saluran kemih
Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi
Z93.8 Status lobang buatan lainnya
Z93.9 Status lobang buatan, tidak jelas
Z94. Status transplantasi organ dan jaringan
Termasuk: Organ atau jaringan diganti dengan transplant heterogen atau homogen
Kecuali: Komplikasi organ atau jaringan yang ditransplantasikan – see Alphabetical Index
Adanya: graft vaskuler (Z95.-), katup jantung xenogenik (Z95.3)
Z94.0 Status transplantasi ginjal
Z94.1 Status transplantasi jantung
Kecuali: status penggantian katup jantung (Z95.2-Z95.4)
Z94.2 Status transplantasi paru-paru
Z94.3 Status transplantasi jantung dan paru-paru
Z94.4 Status transplantasi hati
Z94.5 Status transplantasi kulit
Status transplantasi kulit autogen
Z94.6 Status transplantasi tulang
Z94.7 Status transplantasi kornea
Z94.8 Status transplantasi organ dan jaringan lainnya
Status transplantasi sumsum tulang, usus, pankreas
Z94.9 Status transplantasi organ dan jaringan, tidak jelas
Z95. Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah
25
Kecuali: Komplikasi alat, implant, dan graft jantung dan pembuluh darah (T82.-)
Z95.0 Adanya pacemaker jantung
Kecuali: adjustment or management of cardiac pacemaker (Z45.0)
Z95.1 Adanya graft bypass aortokoronaria
Z95.2 Adanya katup jantung prostetik
Z95.3 Adanya katup jantung xenogenic
Z95.4 Adanya penggantian katup jantung lainnya
Z95.5 Adanya implant dan graft angioplasti koronaria
Adanya prosthesis arteri koronaria, tatus setelah angioplasti koronaria NOS
Z95.8 Adanya implants dan graft jantung dan pembuluh darah lainnya
Adanya prosthesis intravaskular NEC, status setelah angioplasti perifer NOS
Z95.9 Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah, tidak jelas
Z96. Adanya implant fungsional lainnya
Kecuali: Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82-T85)
Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Z96.0 Adanya implant urogenital
Z96.1 Adanya lensa intraokular
Pseudophakia
Z96.2 Adanya implant otologis dan audiologis
Tabung myringotomy, penggantian stapes, stent tuba Eustachia,
Alat pendengar konduksi tulang, implantasi kokhlea
Z96.3 Adanya larynx buatan
Z96.4 Adanya implant endokrin
Pompa insulin
Z96.5 Adanya impant akar-gigi dan mandibula
Z96.6 Adanya implant sendi orthopaedik
Penggantian sendi jari, penggantian sendi panggul (partial)(total)
Z96.7 Adanya implant tulang dan tendon lainnya
Adanya plat tengkorak
Z96.8 Adanya implant fungsional lain yang jelas
Z96.9 Adanya implant fungsional, tidak jelas
Z97. Adanya peralatan lain
Kecuali: Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82-T85)
Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46)
Adanya alat drainase cairan serebrospinalis (Z98.2)
Z97.0 Adanya artificial eye
Z97.1 Adanya artificial limb (complete)(partial)
Z97.2 Adanya alat prostetik gigi (complete)(partial)
Z97.3 Adanya kaca mata dan lensa kontak
Z97.4 Adanya hearing-aid eksternal
Z97.5 Adanya (intrauterine) contraceptive device
Kecuali: pemasangan kontrasepsi (Z30.1),
pemeriksaan, pemasangan kembali atau penarikan kontrasepsi (Z30.5)
Z97.8 Adanya peralatan lain yang jelas
Z98. Keadaan pascabedah lainnya
Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-)
26
Komplikasi pascaprosedur atau pascabedah – see Alphabetical Index
Z98.0 Status baypass dan anastomosis usus
Z98.1 Status arthrodesis
Z98.2 Adanya alat drainase cairan serebrospinalis
Adanya CSF [cerebrospinal fluid]shunt
Z98.8 Keadaan pascabedah lain yang jelas
Z99. Ketergantungan pada mesin dan alat yang memberi kemampuan, n. e. c.
Z99.0 Ketergantungan pada aspirator
Z99.1 Ketergantungan pada respirator
Z99.2 Ketergantungan pada dialisis ginjal
Adanya shunt arteriovena untuk dialisis, status dialisis ginjal
Kecuali: persiapan, pengobatan atau sesi dialisis (Z49.-)
Z99.3 Ketergantungan pada kursi roda
Z99.8 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan lain
Z99.9 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan, tidak jelas.
27
1. I25.9 IHD / GJK /CHD J44.9 COPD I11.9 HHD I50.9 DC I50.0 CHF I11.9 HHF I25.4 PJK Q25.0 PJB/PDA Q21.1 ASD VES I47.1 I25.2 OMI I48 AF I49.0 Ventrikel fibrilasi I51.7 cardiomegali I49.9 aritmia I49.3 PVC I47.1 VES I40.9 MCI I21.9 IMA I09.9 RHD I47.1 PAD I44.7 LBBB I45.1 RBBB K76.6 Portal HT I21.1 MI inferior / ASHD I51.7 Cardiomegali R00.0 Takikardi I49.9 Aritmia I05.0 Mitral stenosis I34.0 Mitral insufisiensi I20.0 UAP/Angina Pectoris N28.9 Insufisiensi Renal I49.0 Ventrikel fibrilasi I34.0 Valve heart disease R00.0 Tachycardia R00.1 Bradycardia R00.2 Palpitations R00.8 abnormalities of heart beat R07.4 Chest Pain KULIT A63.0 Condiloma talata B35.4 Tinea corporis B36 Scabies L01.0 Impetigo
2. L08.0 Pyoderma L08.1 Erythrasma L08.9 Local infection of skin and subcutaneous tissue, unspecified L10.9 Pemphigus, unspecified L28.2 Prurigo L30.1 Pompolix L30.8 Dermatitis L23.9 Allergic contact dermatitis, unspecified cause L50.9 Urticaria L80 Vitiligo L82 Seboroik keratosisi L90 Scar/fibrosisi skin M32.9 Lupus SYARAF G54.2 CRS S06.0 CKR M54.5 LBP G56.0 CTS M06.8 RA G45.9 TIA M15.9 OA D46 MDS M51.2 HNP M50.2 HNP cervical G44.2 THA D81.5 PNP M10.9 Gout L62.9 Cva Bleeding F07.2 Post CKR R51 Cepalgia G20 Parkinson G40.8 Epilepsi R10.2 Ischialgia R42 Vertigo H81.0 Meniere disease H81.1 BPPV H81.3 Other peripheral vertigo H81.4 Vertigo of central origin G47.0 Insomnia R56.8 Kejang
3. M47.9 Spondylosis, unspecified G62.9 Neuropathy M79.2 Neuralgia M79.1 Mialgia G81.9 Hemiplegi G82.2 ParaPlegi R20.2 Parastesia R25.2 Cram+spasme F03 Demensia M65.3 Trigger finger GIGI 23.19 other surgical extraction of tooth 23.2 Tambal gigi 23.09 Cabut gigi 23.49 Other dental restorasi 23.11 Removal of residual root Embedded and impacted teeth K01.0 Embedded teeth K01.1 Impacted teeth Dental caries K02.0 Caries limited to enamel K02.1 Caries of dentine K02.2 Caries of cementum K02.3 Arrested dental caries K02.4 Odontoclasia K02.8 Other dental caries K02.9 Dental caries, unspecified Other diseases of hard tissues of teeth K03.0 Excessive attrition of teeth K03.1 Abrasion of teeth K03.2 Erosion of teeth K03.3 Pathological resorption of teeth K03.4 Hypercementosis K03.5 Ankylosis of teeth K03.6 Deposits [accretions] on teeth K03.7 Posteruptive colour changes of dental hard tissues K03.8 Other specified diseases of hard tissues of teeth K03.9 Disease of hard tissues of teeth, unspecified Diseases of pulp and periapical tissues K04.0 Pulpitis K04.1 Necrosis of pulp K04.2 Pulp degeneration K04.3 Abnormal hard tissue formation in pulp K04.4 Acute apical periodontitis of pulpal origin
4. K04.5 Chronic apical periodontitis K04.6 Periapical abscess with sinus K04.7 Periapical abscess without sinus K04.8 Radicular cyst K04.9 Other and unspecified diseases of pulp and periapical tissues Gingivitis and periodontal diseases K05.0 Acute gingivitis K05.1 Chronic gingivitis K05.2 Acute periodontitis K05.3 Chronic periodontitis K05.4 Periodontosis K05.5 Other periodontal diseases K05.6 Periodontal disease, unspecified INTERNE A15.3 TBC N18.8 CKD A09 GEA K21.9 GERD JO6.9 ISPA A91 DHF R06.0 Dispnu R17 Icterus R53 General weaknes R18 Asites K30 Dispepsia R50.9 Obs Febris A18.2 Limfadenitis TB K29.7 Gastritis K29.5 Gastritis kronis K25.9 Gastric ulcer K27.9 Peptic Ulcer J18.0 Bronkopnemoni J18.9 Pneumonia J20.9 Bronkitis J47 Bronchiectasis J21.9 Acute bronchiolitis, unspecified K59.0 Obstipasi E86 Dehidrasi A01.0 Thypoid fever N04.8 Neprotic sindrom D64.9 Anemia R11 Nausea+Vomiting E78.0 HIPERKOLESTEROL
5. E79.0 Hiper uric acid E05.9 Hiperthiroid E03.9 Hypothyroid E87.5 Hiperkalemia E87.6 Hipokalemia D69.6 Trombositopenia E75.6 Dislipidemia E78.5 hiperlipidemia R73.9 hiperglikemi E16.2 hipoglikemi E11.5+I79.2 DM angiopaty E11.6+M14.6 DM Neuropati E11.2+N08.3 DM + CKD E11.6+M14.2 DM artropati E11.6+G63.2 DM polineuropati E11.3+H36.0 DM Retinopati E11.3+H28.0 DM cataract E11.5 DM gangrene N20.0 Batu ginjal N20.1 Batu ureter N20.2 Batu ginjal + batu ureter N20.9 batu sal kencing N21.0 Batu bladder N21.1 Batu urethra C22.0 Hepatoma K75.9 Hepatitis B15.9 Hepatitis A B16.9 Hepatitis B B17.1 Hepatitis C K74.6 Sirosis Hepatis K73.9 Hepatitis Kronis K76.0 Fatty liver D69.3 Evans syndrome Bedah L91.0 Keloid N40 BPH K80.8 Cholelitiasis K81.9 Cholecystitis, unspecified L04.0 lymphadenitis face, head & neck I88.9 lymphadenitis NOS B07 Veruca D17.9 Lipoma L84 Clavus
28
6. M67.4 Ganglion L02.9 Abses L72.0 Ateroma M72.4 Fibroma L89 Decubitus M77.3 Calcaneus spur K11.6 Mucocele T30.0 Combustio T01.9 V Apertum D17.0 Tu Coli L03.9 Selulitis NOS Z41.2 Sirkumsisi D18.0 Hemangioma E04.0 Struma E04.1 SNT E04.2 SMNNT E05.0 Struma toxic E05.1 hyperthyroid+SNT E05.2 hyperthyroid+SMNNT E05.9 hyperthyroid, unspecified C73 CA tyroid D24 Tu Mama N61 Mamae aberen N60.0 FCD N60.2 FAM N60.9 Benign mammary dysplasia D05.9 CA Mama D05.1 Intraductal carcinoma breast D05.9 Carcinoma breast, R33 Retensi urine R34 Anuri+Oliguria R35 Poliuria R30 Disuria N30.2 Cystitis N39. 0 ISK Q55.2 Microtestis N35.9 Strictur uretra I86.1 Varicocel N43.0 Hidrocel N45.9 Orchitis tanpa abscess N45.0 Orchitis + Abses Scrotum C61 CA Prostat N13.3 Hidronefrosis N13.2 Hidronefrosis batu N43.0 Hidrocele D36 Apendic
7. K37 App NOS K35.9 App acut K45.0 HIL I84.2 HE interna I84.5 HE Externa I84.6 Skintag K92.9 trauma thorax D76.2 tumor Abdomen R10.4 colic abdomen M86.9 osteomyelitis MATA 08.24 Exsisi eyelid D03.1 Tumor/nevus D23.1 Tu palpebra H00.0 Hordeolum H01.0 Blefaritis H02.0 Trichiasis H04.1 Dry eye DES H04.3 Canaloculitis H10.9 Conjungtivitis H11.0 Pterigium H13.1 Secondary Infection H15.1 Episcleritis H16.0 Abses cornea H16.2 Keratoconjunctivitis H16.9 Keratitis H17.0 Leukoma H17.8 Vitreus opacity H18.7 Stafiloma H20.0 Uveitis H20.8 Iritis Senile cataract H25.0 Senile incipient cataract H25.1 Senile nuclear cataract H25.2 cataract matur H25.8 Other senile cataract H25.9 Senile cataract, unspecified Other cataract H26.0 catarat imatur H26.1 Traumatic cataract H26.2 Complicated cataract
8. H26.3 Drug-induced cataract H26.4 After catarak H26.8 Other specified cataract H26.9 Cataract, unspecified H30.8 Retinitis H31.0 Macula cornea H35.7 Ablatio Retina H40.9 Glaucoma H43.3 Floaters H43.8 PVD (vitreus disease) H46 TON H52.0 Hypermetropia H52.1 Myopia H52.2 Astigmatism H52.3 Anisometropia and aniseikonia H52.4 Presbyopia H52.5 Disorders of accommodation H52.6 Pinguecula H52.7 Disorder of refraction, unspecified H53.0 Amblyopia ex anopsia H53.1 Astenophia H53.2 Diplopia H35.3 ARMD, Papil atrofi S05.9 Injury of eye and orbit, part unspecified T26.6+ Trauma kimia mata Z96.1 Pseudofakia THT J03.9 TE J03.8 Te acut J35.0 TEcronis J35.9 CHRONIC AdenoTE J36 Peritonsilar abses J03.9/J02.9 Tonsilofaringitis J30.0 Vasomotor rhinitis J30.1 Allergic rhinitis due to pollen J30.2 Other seasonal allergic rhinitis J30.3 Other allergic rhinitis J30.4 Allergic rhinitis, unspecified 96.52 Irigasi telinga R04.0 Epistaxis H61.2 Cerumen 98.11 Extraxi cerumen
9. H65.2 OMSK H66.9 Otitis media NOS H60.9 Otitis externa NOS H91.9 Gangguan dengar H91.1 Presbycusis H93.1 Tinitus H73.0 Myringitis J02.9 Faringitis J31.2 Chronic faringitis D10.6 Polip Nasofaring A66.5 CA nasofaring H71 Colesteatoma H61.0 pericondritis J01.0 Acute maxillary sinusitis J01.1 Acute frontal sinusitis J01.2 Acute ethmoidal sinusitis J01.3 Acute sphenoidal sinusitis J01.4 Acute pansinusitis J01.8 Other acute sinusitis J01.9 Acute sinusitis, unspecified GINEKOLOGI O20.0 Abortus iminen O08.0 Ab infeksius O21.1 Ab Insipien O04.4 Ab Incomplet N83.2 Kista ovarium D27 Benigna neoplasma ovarium N77.1 Vulvovaginitis N70.9 Adnexitis D25.9 Myoma uteri N73.9 PID N80.9 Endometriosis N93.8 DUB 91.41 Pap smear N85.0 Hyperplasia endometrium D07.0 CA endometrium C75.4 Solid ovarium ciste N92.0 Hipermenore N94.6 dismenore N92.4 menometrorhagia N91.2 amenore N89.8 fluor albus
10. N81.4 Prolaps uteri N86 Erosi porsio B37.3 candidiasis O21.0 hiperemesis Z37 melahirkan Z35.8 Hamil RESTI Z39.2 Control melahirkan Z48.8+O82.0 Kontrol po SC Z48.8+O03.9 Kontrol kuret O99.0 hamil + anemi O21.9 hamil + mual/muntah O48 hamil + post date O98.0 hamil + tbc O98.4 hamil + hepatitis O30.0 hamil + kembar 2 O10.1 hamil + HHD O10.2 hamil + HRD O10.3 hamil + HHD + HRD O10.0 hamil + HT O15.0 hamil + eklampsi O24.9 hamil + DM O23.4 hamil + ISK O22.4 hamil + HE O98.0 hamil + TBC O99.3 Hamil + epilepsy O00.9 KET nos O20.9 Hamil + Flek/perdarahan O15.0 Hamil + eclampsia Q54.9 Hypospadias, unspecified 97.74 Removal pessary 96.18 Insertion pessary Tindakan 93.57 Rawat luka 89.52 Ecg 93.96 O2 99.18 Infus 99.16 Inj Antidot 99.21 Inj AB
29
90.59 Lab darah 91.39 Lab UL 93.94 Nebulizer 96.07 NGT 87.73 IVP 88.76 USG biasa 88.78 USG Hamil 99.52 Kemoterapi
11. 87.49 Foto thorax 39.95 HD 88.19 EEG 59.8 Pasang cateter 79.62 Lepas kateter 97.65 Aff Dj stent 56.75 TURP 97.84 Angkat jahitan 86.59 Hecting 56.0 URS 83.94 Aspirasi Hematros 83.98 Injeksi articulair 98.51 ESWL 93.53 Pasang gips 86.62 excisi 91.69 FNAB KONTROL Suspect : Z03 Control jiwa : Z09.3 Kontrol Gin : Z39 Kontrol Bedah : Z48.8 Kontrol Orto : Z47.8 Kontrol Aff Pen : Z47.0 Kontrol HD : Z49.1 Kontrol Interne/anak : Z09.8 FISIOTERAPHY M62.4 contracture of muscle M24.5 contracture of join M25.6 stiffnes of join M62.8 pain of muscle M25.2 pain of join S54.0 ulnar nerve M77.4 metatarsalgia M62.6 muscle strain M76.6 Tendinitis M21.3 Foot drop M25.0 Hematros 93.01 Functional evaluation 93.05 Range of motion testing 93.1 Physical therapy exercises 93.11 Assisting exercise 93.12 Other musculoexercise 93.13 Resistive exercise 93.14 Training in joint movements
12. 93.15 Mobilization of spine 93.16 Mobilization of other joints 93.17 passive musculoexercise 93.19 Exercise, not elsewhere classified 93.34 Diathermy 93.35 Other heat therapy 93.39 Other physical therapy fracture M48.4 Fatigue fr of vertebra M80.8 Other osteoporosis+pathological fr M80.9 Unspecific osteoporosis+ptologi fr Osteoporosis tanpa pathological fr M84.0 Malunion of fr M84.3 Stress fr, nos M84.4 Pathological fr, nos P13.0 Fr of skull due to birth injury P13.4 Fr of clavicle due to birth injury Fracture of skull and facial bones S02 Fr of skull & facial bones S02.0 Fr of vault of skull S02.1 Fr of base of skull S02.2 Fr of nasal bones S02.3 Fr orbital floor S02.4 Fr of malar and maxillary bones S02.5 Fr of tooth S02.6 Fr of mandibula S02.7 Multiple fr skull + facial bones S02.8 Fr of other skull and facial bones S02.9 Fr of skull and facial bones, part unspecified Fracture of neck S12.0 Fr of first cervical vertebra S12.1 Fr of second cervical vertebra S12.2 Fr of other specified cervical vertebra S12.7 Multiple fr of cervical spine S12.8 Fr of other parts of neck S12.9 Fr of neck, part unspecified Fracture of rib, sternum & thoracic spine S22.0 Fr of thoracic vertebra S22.1 Multiple fr of thoracic spine S22.2 Fr of sternum S22.3 Fr of rib S22.4 Multiple fr of ribs S22.8 Fr of other parts of bony thorax S22.9 Fr of bony thorax, part unspecified
13. Fracture of lumbar spine and pelvis S32.0 Fr of lumbar vertebra S32.1 Fr of sacrum S32.2 Fr of coccyx S32.3 Fr of ilium S32.4 Fr of acetabulum S32.5 Fr of pubis S32.7 Multiple fr lumbar spine & pelvis S32.8 Fr of other & unspecified parts of lumbar spine and pelvis Fracture of shoulder and upper arm S42.0 Fr of clavicle S42.1 Fr of scapula S42.2 Fr of upper end of humerus S42.3 Fr of shaft of humerus S42.4 Fr supracondilar humerus S42.7 Multiple fr clavicle, scapula and humerus S42.8 Fr of other parts of shoulder and upper arm S42.9 Fr of shoulder girdle, part nos Fracture of forearm S52.0 Fr of upper end of ulna S52.1 Fr of upper end of radius S52.2 Fr of shaft of ulna S52.3 Fr of shaft of radius S52.4 Fr of shafts of ulna + radius S52.5 Fr of lower end of radius S52.6 Fr of lower end of ulna + radius S52.7 Multiple frs of forearm S52.8 Fr of other parts of forearm S52.9 Fr of forearm, part unspecified Fracture at wrist and hand level S62.0 Fr navicular bone of hand S62.1 Fr of other carpal bone(s) S62.2 Fr of first metacarpal bone S62.3 Fr of other metacarpal bone S62.4 Multiple frs of metacarpal bones S62.5 Fr of thumb S62.6 Fr of other finger S62.7 Multiple fr of fingers S62.8 Fr of other & unspecified parts of wrist and hand Fracture of femur S72.0 Fr of neck of femur S72.1 Pertrochanteric fr S72.2 Subtrochanteric fr S72.3 Fr of shaft of femur S72.4 Fr of lower end of femur S72.7 Multiple fr of femur
14. S72.9 Fr of femur, part unspecified Fracture of lower leg, including ankle S82.0 Fr of patella S82.1 Fr of upper end of tibia S82.2 Fr of shaft of tibia S82.3 Fr of lower end of tibia S82.4 Fr of fibula alone S82.5 Fr of medial malleolus S82.6 Fr of lateral malleolus S82.7 Multiple fr of lower leg S82.8 Fr of other parts of lower leg S82.9 Fr of lower leg, part unspecified Fr of foot, except ankle S92.0 Fr calcaneus S92.1 Fr of talus S92.2 Fr other tarsal bone S92.3 Fr metatarsal bone S92.4 Fr great toe S92.5 Fra of other toe S92.7 Multiple fr of foot S92.9 Fr of foot, unspecified T02 Fr multiple body regions T02.0 Fr head with neck T02.9 Multiple fr, unspecified T08 Fr of spine, level unspecified T10 Fr of upper
30
limb, level unspecified T12 Fr of lower limb, level unspecified T14.2 Fr of unspecified body region X-RAY 87.0 Soft tissue RO of face, head & neck 87.09 RO other soft tisue face,head & neck 87.11 RO full mouth of teeth 87.12 RO dental 87.16 RO of facial bones 87.17 RO of skulls 87.22 RO of cervical spine 87.23 RO of thoracic spine 87.24 RO of lumbosacral spine 87.29 RO of spine 87.39 other soft tissue RO of chest wall 87.43 RO of ribs, sternum and clavicle 87.44 routine chest RO, so described 87.49 other chest RO
15. 87.5 Biliary tract RO 87.59 other biliary tract RO 87.65 RO of intestine 87.69 other digestive RO 87.79 RO of the urinary system 87.8 RO of female genital organs 87.81 RO of gravid uterus 87.85 RO of fallopian tuba &uterus 87.89 RO of female genital organ 87.9 RO of male genital organs 87.92 RO of prostate & seminal vesicles 87.95 RO of epididymis and vas deferens 87.99 other RO of male genital organs 88.19 RO of abdomen 88.2 RO of extremities and pelvis 88.21 RO of shoulder and upper arm 88.22 RO of elbow and fore arm 88.23 RO of wrist and hand 88.24 RO of upper lim 88.26 other RO of pevis and hip 88.27 RO of thigh, knee and lower leg 88.28 RO of ankle and foot 88.29 RO of lower limb not otherwise specified
31