Post on 07-Aug-2018
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
1/30
KODE ETIK BIMBINGANMakalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Bimbingan dan Konseling”
Disusun Oleh
Roudhotul Jannah NIM: 210910020
Wahid Amiruddin Muhlish NIM: 210910021
Dosen Pengampu
Dr !eri"aman# Mpd
PRO$RAM %&DI P'NDIDII(AN A$AMA I)*AM
J&R&)AN %AR+I,A!
)'(O*A! %IN$$I A$AMA I)*AM N'$'RI -)%AIN. PONORO$O
April 2012
DAR%AR I)I
Halaman Judul........................................................................................................... iDaftar Isi.................................................................................................................... ii
Bab I: Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
. !ujuan........................................................................................................... 1
Bab II: Pembahasan
A.
Pengertian "ingkat Bimbingan dan #$nseling.............................................. %B. #$de &tik Bimbingan dan #$nseling............................................................ '
Bab III: Penutu(
A. #esim(ulan.................................................................................................... )Daftar Pustaka........................................................................................................... *
+A+ I
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
2/30
P'NDA!&*&AN
A. Latar Belakang
"e(erti la+akn+a sebuah (embelajaran bimbingan dan k$nseling juga membutuhkan a(a+ang dinamakan setrategi dalam (elaksanaan+a. Dalam hal untuk mengetahui strategi a(a +ang
te(at untuk digunakan ke(ada se$rang +ang hendak dibimbing ,k$nseli- itulah se$rang +ang
hendak membimbing ,k$nsel$r- membutuhkan k$de etik untuk menjalankan (r$fesin+a tersebut. Dalam masalah bimbingan dan k$nseling k$de etik sangat dibutuhkan. k$de etik
dibutuhkan ketika sese$rang ,k$nsel$r- hendak membimbing se$rang atau indiidu ,k$nseli-
kearah (engembangan (ribadin+a. (eran k$de etik +aitu sebagai a/uan dan tuntunan dalammemberikan masukan0masukan ke(ada k$nseli agar masukan +ang diberikan $leh k$nsel$r tidak
men+eleng atau keluar dari aturan0aturan2 n$rma0n$rma +ang berlaku dimas+arakat mau(un
di kalangan k$nsel$r sendiri.
B. Rumusan masalah
a. Uaraian singkat tentang pengertian bimbingan dan konseling.
b. Beberapa kode etik dalam bimbingan dan konseling.
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian bimbingan dan konseling.
b. Untuk mengetahui kode etik dalam bimbingan dan konseling.
+a/ II
P'M+A!A)AN
A Pengertian singat /im/ingan dan (onseling
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan
terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone 314menemukakan
bahwa guidanceberasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan
menentukan mengatur atau mengemudikan!.
"rayitno dan #rman $mti mengemukakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang indi%idu baik anakanak remaja maupun dewasa agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan meman'aatkan
kekuatan indi%idu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan normanorma yang berlaku.3%4
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang indi%idu dalam hal memahami
diri sendiri menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan memilih menentukan dan
menyusun renana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan normanorma yang berlaku.
Sedangkan konseling menurut "rayitno dan #rman $mti adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawanara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor! kepada indi%idu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien! yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.3'4 Sejalan dengan itu )inkel mende'inisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan
dalam usaha membantu konseli*klien seara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab
sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.354
Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu
konseli*klien seara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap
berbagai persoalan atau masalah khusus. +engan kata lain teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli*klien.
364
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
3/30
+ (ode 'ti /im/ingan dan (onseling
Berdasarkan ke(utusan (engurus besar as$siasi bimbingan dan k$nselingInd$nesia
,PBAB#I7- n$m$r 818 tahun %8889 tentang (eneta(an k$de etik(r$fesi bimbingan dank$nsseling2 maka sebaian dari k$de etik itu adalah sebagai berikut:
1. #ualifikasi k$nsel$r dalam nilai2 sika(2keteram(ilan2 (engetahuan dan aasan.
a. #$nsel$r ajib terus menerus mengembangkan dan menguasai dirin+a. Ia ajib mengertikekurangan0kekurangan dan (rasangka0(rasangka (ada dirin+a sendiri2 +ang da(at mem(engarui
hubungan+a dengan $rang lain dan mengakibatkan rendahn+a mutu (ela+anan (r$fesi$nal serta
merugikan klien. b. #$nsel$r ajib mem(erlihatkan sifat0sifat sederhana2 rendah hati2 sabar2 mene(ati jajni2 da(at
di(er/a+a2 jujur2tertib dan h$rmat.
/. #$nsel$r ajib memiliki rasa tangggung jaab terhada( saran mau(un (eringatan +ang
diberikan ke(adan+a2 khususn+a dari rekan rekan se(r$fesi dalam hubun+anga dengan (elaksanaan ketentuan0keteentuaan tingkah laku (r$fesi$nal sebagaimana di atur dalam #$de
&tik ini.
d. #$nsel$r ajib mengutamakan mutu kerja setinggi mungkin dan tidak mengutamakan
ke(entingan (ribadi2 termasuk keuntungan material2 finansial2 dan ($(ularitas.e. #$nsel$r ajib memiiki keteram(ilan menggunakan tekhnik dan (r$sedur khusus +ang
dikembangkan ataas dasar aasan +ang luas dan kaidah0kaidah ilmiah.%. Pen+im(anan dan Penggunann Inf$rmasi.
a. atatan tentang diri klien +ang meli(uti data hasil aan/ara2 testing2 surat men+urat2
(erekaman dan data lain2 semuan+a meru(akan inf$rmasi +ang bersifat rahasia dan han+a b$lehdigunakan untuk ke(entingan klien. Penggunaan data; inf$rmasi untuk ke(erlian riiset atau
(endidikan /al$n k$nsel$r dimungkinkan2 se(anjang identitas kien di rahasiakan.
b. Pen+am(aian inf$rmasi klien ke(ada keluarga atau ke(ada angg$ta (r$fesi lain membutuhka
(ersetujuan klien./. Penggunaan inf$rmasi tentang klien dengan angg$ta (r$fesi +ang sama atau +ang lain da(at
dibenarkan2 asalkan untuk ke(entingan klien dan tidak meruikan klien.
d. #eterangan mengenai inf$rmasi (r$fesi$nal han+a b$leh diberikan ke(ada $rang +ang berenang menafsirkan dan menggunakan+a.
'. Hubungan dengan Penberian (ada Pela+anan.
a. #$nsel$r ajib menangani klien selama ada kesem(atan dalam hubungan antara klien dengank$nsel$r.
b. #lien se(enuhn+a berhk mengakhiri hubungsn dengan k$nsel$r2 meski(un (r$ses k$nseling
belum men/a(ai suatu hasil +ang k$ngkrit. "ebalikn+a k$nsel$r tidak akan melanjutkan hubugan
a(abila klien tern+ata tidak mem(er$leh manfaat dari hubungan itu.5. Hubungan dengan #lien.
a. #$nsel$r ajib mengh$rmati harkat2 martabat2 integritas dan ke+akinan klien.
b. #$nsel$r ajib menem(atkan ke(etingan klien+a di atas ke(entingan (ribadin+a./. Dalam melakukan tugasn+a k$nsel$r tidak mengadakan (embedaan klien atas dasar suku2
bangsa2 arna kulit2 agama atau status s$sial ek$n$mi.
d. #$nsel$r tidak akan memaksa untuk memberikan bantuan ke(ada sese$rang tan(a i
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
4/30
g. #$nsel$r ajib menjelaskan ke(asa klien sifat hubungan +ang sedang dibinadan batas0batas
tanggung jaab masig0masing dalam hubungan (r$fesi$nal.
h. #$n sel$r ajib mengutamakan (erhatian ke(ada klien2 a(abila timbul masalah dalam kesitiaanini2 maka ajib di(erhatikan ke(entingan (ihak0(ihak +ang terlibat dan juga tuntutan (r$fesin+a
sebagai k$nsel$r.
i. #$nsel$r tidak bisa memberikan bantuan ke(ada sanak keluarga2 teman0teman karibn+a2se(anjang hubungan+a (r$fesi$nal.
6. #$nsultasi dengan Rekan "ejaat.
Dalam rangka (emberian (ela+anan ke(ada se$rang klien2 kalau k$nsel$r merasa ragu0ragu tentang suatu hal2 maka ia ajib berk$nsultasi dengan sejaat selingkungan (r$fesi. =ntuk
hal itu ia harus menda(at iaitu k$de etik +ang menghendaki agar (ihak0(ihak +ang tidak mam(umen+elenggarakan la+anan bimbingan dan k$nseling se/ara te(at dan tuntas atas suatu
(ermasalahan (eserta didik ,klien- kiran+a da(at mengalih0tangankan ke(ada (ihak +ang lebih
ahli.
+A+ III
P'N&%&P
A (esimpulan
Pengertian singkat mengenai bimbingan dan k$nseling +aitu adalah (r$ses (emberian
bantuan +ang dilakukan $leh $rang +ang ahli ke(ada k$nseli;klien se/ara tata( muka dengantujuan agar klien da(at mengambil tanggung jaab sendiri terhada( berbagai (ers$alan atau
masalah khusus2 menghubungkan (emahaman tentang dirin+a sendiri dengan lingkungan2memilih2 menentukan dan men+usun ren/ana sesuai dengan k$nse( dirin+a dan tuntutan
lingkungan berdasarkan n$rma0n$rma +ang berlaku. usaha membantu. Dengan kata lain2
teratasin+a masalah +ang dihada(i $leh k$nseli;klien.#$de etik bagi (embimbing +aitu:
a. #ualifikasi k$nsel$r dalam nilai2 sika(2keteram(ilan2 (engetahuan dan aasan.
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
5/30
b. Pen+im(anan dan Penggunann Inf$rmasi.
/. Hubungan dengan Penberian (ada Pela+anan.
d. Hubungan dengan #lien.e. #$nsultasi dengan Rekan "ejaat.
f. Alih !angan #asus
http://makalah07.blogspot.co.id/2012/04/kode-etik-bimbingan-dan-konseling.html
minggu, 4 oktober 2015, 18.50
http://makalah07.blogspot.co.id/2012/04/kode-etik-bimbingan-dan-konseling.htmlhttp://makalah07.blogspot.co.id/2012/04/kode-etik-bimbingan-dan-konseling.html
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
6/30
! "
#$%&!'()(!%
1. #engantar
#ela*anan bimbingan dan konseling secara pro+esional di "ndonesia sampai
saat ini masih ter+okus pada generasi muda *ang masih duduk dibangku pendidikan
+ormal atau di sekolah. itupun nampakn*a *ang paling terrealisasi han*alah pada
enang pendidikan sekolah menegah dan perguruan tinggi saa. 'ampir semua
tenaga bimbingan konseling pro+esional *ang telah mendapat pendidikan +ormal di
bidang bimbingan dan konseling, bertugas dilembaga-lembaga pendidikan di atas
enang pendidikan dasar.
&iantara tenaga-tenaga bimbingan dan konseling itu sebagian terbesar
terlibat didalam enang pendidikan menegah. egiatan-kegiatan bimbingan dan
konseling *ang diuudkan dalam suatu program bimbingan dan konseling *ang
terorganisasi dan terencana, sampai saat ini lebih ban*ak dikembangkan untuk
enang pendidikan ditingkat menengah. sehingga seakan-akan ia menadi urutan
*ang pertama. egiatan-kegiatan bimbingan dan konseling *ang diselenggarakan
oleh tenaga-tenaga pro+esional dienang pendidikan tinggi menempati urutan ke
dua dan kegiatan bimbingan konseling *ang dilaksanakan di enang pendidikan
dasar menempati urutan ketiga. en*ataan ini hendakn*a tidak harus berarti
baha, urutan prioritas *ang terdapat dilapangan, sebagaimana dielaskan di atas,
tidak dapat diubah menadi urutan prioritas *ang berbeda.
! ""
#$!'!!%
!. #engertian
ode etik merupakan etika pro+esi *ang harus dipegang kuat oleh setiap
konselor. ode etik uga merupakan moralitas para konselor dalam menalankan
pro+esin*a. agaimana kode etik pro+esi bimbingan dan konseling sesungguhn*a,
dan berkaitan dengan apa saa *ang men*angkut etrika pro+esi *ang terkait
dengan bimbingan konseliong dilingkungan dunia pendidikan. 'al ini karena dunia
pendiodikan lebih memrlukan penelasan kode etik ini dibanding dengan bimbingan
dan konseling dilingkungan lainnn*a.1
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
7/30
$tika adalah suatu sistem prinsip moral, etika suatu buda*a. !turan tentang
tindakan *ang dianut berkenaan dengan perilaku suatu kelas manusia, kelompok,
atau buda*a tertentu.
$tika #ro+esi imbingan dan onseling adalah kaidah-kaidah perilaku *ang
menadi ruukan bagi konselor dalam melaksanakan tugas atau tanggung aabn*a
memberikan la*anan bimbingan dan konseling kepada konseli. aidah-kaidahperilaku *ang dimaksud adalah:
1. etiap orang memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sebagai manusia:
dan mendapatkan la*anan konseling tanpa tanpa melihat suku bangsa, agama,
atau buda*a.
2. etiap orang/indi3idu memiliki hak untuk mengembangkan dan mengarahkan
diri.
. etriap orang memiliki hak untuk memilih dan bertanggung aab terhadap
keputusan *ang diambiln*a.
4. etiap konselor membantu perkembangan setiap konseli, melalui la*anan
bimbingan dan koseling secara pro+esional.
5. 'ubungan konselor-konseli sebagai hubungan *ang membantu *ang
didasarkan kepada kode etik etika pro+esi6.2
ode $tika adalah seperangkat standar, peraturan, pedoman, dan
nilai *ang mengatur mengarahkan perbuatan atau tindakan dalam suatu nilai *ang
mengatur mengarahkan perbuatan atau tindakan dalam suatu perusahaan, pro+esi,
atau organisasi bagin para pekera atau anggotan*a, dan interaksi antara para
pekera tau anggota dengan mas*arakat.
ode $tik imbingan dan onseling "ndonesia merupakan landasanmoral dan pedoman tingkah laku pro+esioanl *ang diunung tinggi, diamalkan, dan
diamankan oleh setiap anggota pro+esi imbingan dan onseling "ndonesia. ode
$tik imbingan dan onseling "ndonesia aib dipatuhi dan diamalkan oleh
pengurus dan anggota organisasi tingkat nasional, pro3insi, dan kabupaten/kota
!nggaran umah angga !"%, abb "", #asal 26.
#ada saat ini konselor sedunia menggunakan $ dari lembaga *ang
bernama !merican 9onsuler !ssociation !9!6. !kan tetapi ban*ak negara *ang
mengadopsi $ dari amerika serikat tersebut lalu mengadakan pen*esuaian
dengan kondisi negaran*a, terutama dalam hal aspek-aspek !gama, uda*a, dan
kondisi mas*arakatn*a. 'al itu uuga teradi di "ndonesia dimana $ dari !9!tersebut kitra saring dan kita sesuaikan dengan kondisi negara kita namun
demikian mas*arakat konseling harus mempelaari $ dari !9! tersebut karena
mengandung dasar-dasar penting didalam konseling.
. &asar ode $tik #ro+esi imbingan dan onseling
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
8/30
a. #ancasila, mengingat pro+esi bimbingan dan konseling merupakan usaha
pela*anan terhadap sesama manusia dalam rangka ikut membina arga negara
"ndonesia *ang bertanggung aab
b. untutan pro+esi, *ang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan klien
sesuai denagn norma-norma *ang berlaku
9. #elanggaran erhadap ode $tik
onselor aib mengkai secara sadar tingkah laku dan perbuataann*a
baha ia mentaati kode ettik. onselor aib senantiasa mengingat bahasetiap
pelanggaran terhadap kode etik akan merugikan diri sendiri, konseli, lembaga, dan
pihak lain *ang terkait. #elanggaran terhadap kode etik akan mendapatkan sanksi
*ang mekanismen*a menadi tanggung aab &ean #ertimbangan ode $tik
!"% sebagaaimana diatur daalam !nggaran umah angga !"%, ab , #asal
2; a*at 1 dan 2 sebagai berikut.
1. #ada organisasi tingkat nasional dan tingkat pro3insi dibentuk &ean
#ertimbangan ode $tik imbingan dan onseling "ndonesia.
2. &ean #ertimbangan ode $tik imbingan dan onseling "ndonesia
sebagaimana *ang dimaksud oleh a*at 16 mempun*ai +ungsi pokok:
a. enegakkan pengha*atan dan pengalaman ode $tik imbingan dan
onseling "ndonesia.
b. emberikan pertimbangan kepada #engurus esar atau #engurus &aerah
!"% atau adan*a perbuatan melanggar ode $tik imbingan dan onseling oleh
!nggota setelah mengadakan pen*elidikan *ang seksama dan bertanggung aab.
c. ertindak sebagai saksi di pengadilan dalam perkara berkaitan dengan
pro+esi bimbingan dan konseling.
&. entuk #elanggaran
1. erhadap onsil
a. en*ebarkan/membuka rahasia konseli kepada orang *ang tidak terkait
dengan kepentingan konseli.
b. elakukan perbuatan asusila pelecehan seksual, penistaan agama, rasialis6.
c. elakukan tindakan kekerasan
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
9/30
a. idak mengikuti kebiakan dan aturan *ang telah ditetapkan oleh organisasi
pro+esi.
b. encemarkan nama baik pro+esi menggunakan organisasi pro+esi untuk
kepentingan pribadi dan/atau kelompok6.
. erhadap ekan seaat dan #ro+esi )ain *ang erkait
a. elakukan tindakan *ang menimbulkan kon>ik penghinaan, menolak untuk
bekera sama, sikap arogan6.
b. elakukan re+eral kepada pihak *ang tidak memiliki keahlian sesuai denagn
masalah konseli.
$. anksi #elanggaran
onselor aib mematuhi kode etik pro+esi imbingan dan onseling. !pabilateradi pelanggaran terhadap kode etik #ro+esi imbingan dan onseling maka
kepadan*a diberikan sanksi sebagai berikut:
1. emberikan teguran secara lisan dan tertulis
2. emberikan peringatan keras secara tertulis
. #encabutan keanggotaan !"%
4. #encabutan lisensi
5. !pabila terkait dengan permasalahan hukum/kriminal maka akan diserahkan
pada pihak *ang berenang.
?. ekanisme #enerapan anksi
!pabila teradi pelanggaran seperti tercantum diatas mekanisme penerapan sanksi
*ang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. endapatkan penggaduan dan in+oormasi dari konseli dan/atau mas*arakat.
2. #engaduan disampaikan kepada dean kode etik ditingkatt daerah.
. !pabila pelanggaran *ang dilakukan masih relati+ ringan, maka
pen*elesainn*a dilakukan oleh dean kode etik ditingkat daerah.
4. #emanggilan konselor *ang bersangkutan untuk 3eri
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
10/30
! """
#$%((#
!. esimpulan
16 ode etik konselor adalah serangkaian aturan-aturan susila, atau sikap akhlak
*ang ditetapkan bersama dan ditaati bersama oleh para konselor atau serangkaian
ketentuan dan peraturan *ang disepakati bersama guna mengatur tingkah laku
para konselor saat proses aancara maupun kehidupan sehari-hari sehingga
mampu memberikan sumbangan *ang berguna dalam pengabdiann*a di
mas*arakat.
26 ode $tik konselor dibuat untuk mengatur perilaku konselor dalampelaksanaan tugas dan keaibann*a serta mengatur secara moral peranan
konselor di dalam mas*arakat.
6 "mplementasi ode $tik konselor masih belum optimal, karena masih ban*ak
konselor *ang belum melaksanakan ode $tik konselor itu secara baik.
46 konselor di dalam mas*arakat masih menempatkan diri sebagai orang biasa
*ang tidak memiliki keaiban khusus secara moral untuk membangun kesadaran
berpendidikan bagi mas*arakat.
. aran
16 ode $tik konselor adalah sesuatu *ang hendakn*a dipahami dan diamalkan
oleh setiap konselor.
26 &alam memainkan peran di dalam mas*akat, konselor hendakn*a senantiasa
mengedepankan nilai-nilai pendidikan.
6 onselor hendakn*a senantiasa membangun kesadaran berpendidikan di
tengah-tengah kehidupan bermas*arakat.
46 #erilaku konselor di dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh cerminan
seorang *ang berpendidikan.
http://pbi-satu-iainsu.blogspot.co.id/201/04/makalah-bimbingan-konseling-kode-
etik.html
http://pbi-satu-iainsu.blogspot.co.id/2013/04/makalah-bimbingan-konseling-kode-etik.htmlhttp://pbi-satu-iainsu.blogspot.co.id/2013/04/makalah-bimbingan-konseling-kode-etik.htmlhttp://pbi-satu-iainsu.blogspot.co.id/2013/04/makalah-bimbingan-konseling-kode-etik.htmlhttp://pbi-satu-iainsu.blogspot.co.id/2013/04/makalah-bimbingan-konseling-kode-etik.html
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
11/30
minggu, 4 oktober 2015, 18.54
?!()! $@((!% dan ")( #$%&"&"!%
(%"A$"! ()!B!!%
=! !!"%&!
2012
! "
#$%&!'()(!%
!. )atar elakang
#ela*anan bimbingan dan konseling secara pro+esional di "ndonesia sampai saat ini
masih ter+okus pada generasi muda *ang masih duduk dibangku pendidikan +ormal
atau di sekolah. itupun nampakn*a *ang paling terrealisasi han*alah pada enang
pendidikan sekolah menegah dan perguruan tinggi saa. 'ampir semua tenaga
bimbingan konseling pro+esional *ang telah mendapat pendidikan +ormal di bidang
bimbingan dan konseling, bertugas dilembaga-lembaga pendidikan di atas enang
pendidikan dasar. &iantara tenaga-tenaga bimbingan dan konseling itu sebagian
terbesar terlibat didalam enang pendidikan menegah. egiatan-kegiatan
bimbingan dan konseling *ang diuudkan dalam suatu program bimbingan dan
konseling *ang terorganisasi dan terencana, sampai saat ini lebih ban*ak
dikembangkan untuk enang pendidikan ditingkat menengah. sehingga seakan-akan ia menadi urutan *ang pertama. egiatan-kegiatan bimbingan dan konseling
*ang diselenggarakan oleh tenaga-tenaga pro+esional dienang pendidikan tinggi
menempati urutan ke dua dan kegiatan bimbingan konseling *ang dilaksanakan di
enang pendidikan dasar menempati urutan ketiga. en*ataan ini hendakn*a tidak
harus berarti baha, urutan prioritas *ang terdapat dilapangan, sebagaimana
dielaskan di atas, tidak dapat diubah menadi urutan prioritas *ang berbeda.
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
12/30
. umusan asalah
a. !pakah *ang dimaksud dengan ode $tik C
b. agaimanakah realita implementasi ode $tikC
c. !pa saakah bentuk pelanggaran ode $tikC
! ""
#$!'!!%
2.1 #$%@$"!%
ode $tik imbingan dan onseling "ndonesiaDerupakan landasan moral dan
pedoman tingkah laku pro+esional *ang diunung tinggi, diamalkan dan diamankan
oleh setiap pro+esional imbingan dan onseling "ndonesia
ode $tik merupakan aturan-aturan susila, atau sikap akhlak *ang ditetapkan
bersama dan ditaati bersama oleh para anggota, *ang tergabung dalam suatu
kumpulan atau organisasi organisasi pro+esi6. =leh karena itu, kode etik merupakan
suatu bentuk persetuuan bersama, *ang timbul secara murni dari diri pribada para
anggota. ode etik merupakan serangkaian ketentuan dan peraturan *ang
disepakati bersama guna mengatur tingkah laku para anggota organisasi. ode etik
lebih meningkatkan pembinaan anggota sehingga mampu memberikan sumbangan
*agn berguna dalam pengabdiann*a di mas*arakat &rs. lg. Bursanto: 2006.
ecara etimologi, pendidik adalah orang *ang melakukan bimbingan. #engertian ini
memberi kesan baha pendidik adalah orang *ang melakukan kegiatan dalam
pendidikan.
ehingga dapat disimpulkan baha *ang dimaksud kode etik guru adalah
serangkaian aturan-aturan susila, atau sikap akhlak *ang ditetapkan bersama dan
ditaati bersama oleh para guru atau serangkaian ketentuan dan peraturan *ang
disepakati bersama guna mengatur tingkah laku para guru saat proses
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
13/30
pembelaaran maupun kehidupan sehari-hari sehingga mampu memberikan
sumbangan *agn berguna dalam pengabdiann*a di mas*arakat.
ode etik bimbingan dan konseling adalah ketentuan-ketentuan atau peraturan-
peraturan *ang harus di taati oleh siapa saa *ang ingin berkecimpung dalam
bidang bimbingan dan konseling demi untuk kebaikan.
ode etik didalam bidang bimbingan dan konseling dimaksudkan agar bimbingan
dan konseling tetap dalam keadaan baik, serta di harapkan akan menadi semakin
baik. ode etik mengandung ketentuan-ketentuan *ang tidak boleh dilanggar atau
diabaikan tanpa membaa akibat *ang tidak men*enangkan.
ode $tik imbingan dan onseling "ndonesia erupakan landasan moral dan
pedoman tingkah laku pro+esional *ang diunung tinggi, diamalkan dan diamankan
oleh setiap pro+esional imbingan dan onseling "ndonesia.
&!! =&$ $" #=?$" -
a. #ancasila, mengingat pro+esi bimbingan dan konseling merupakan usaha
pela*anan terhadap sesama manusia dalam rangka ikut membina arga negara
"ndonesia *ang bertanggung aab
b. untutan pro+esi, *ang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan klien
sesuai denagn norma-norma *ang berlaku
(!)"?"!" &!% $@"!!% #=?$"=%!) =%$)=!.
!. (!)"?"!"
1. emiliki nilai, sikap. etrampilan, pengetahuan dan aasan dalam bidang
pro+esi bimbingan dan konseling
2. emperoleh pengakuan atas kemampuan dan keenangan sebagai konselor.
#engertiann*a :
1. %ilai, sikap, ketrampilan, pengetahuan dan aasan *ang harus dimiliki
konselor :
a. onselor aib terus-menerus berusaha mengembangkan dan menguasai
dirin*a.
b. onselor aib memperlihatkan si+at-si+at sederhana, rendah hati, sabar,
menepati ani, dapat diperca*a, uur, tertib dan hormat
c. onselor aib memeiliki rasa tanggung aab terhadap saran ataupun
peringatan *ang diberikan kepadan*a, khususn*a dari rekan sepro+esi *ang
berhubungan dgn pelaksanaan ketentuan tingkah laku pro+esional
d. onselor aib mengusahakan mutu kera *ang tinggi dan tidak
mengutamakan kepentingan pribadi termasuk material,
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
14/30
e. onselor aib trampil dlm menggunakan tekhnik dan prosedur khusus dgn
aasan luas dan kaidah-kaidah ilmiah
2. #engakuan eenangan
a. #engakuan eahlian
b. eenangan oleh organisasi pro+esi atas dasar eenang *g diberikan
kepadan*a.
. "%?=!", $"%@ &!% "$
1. #en*impanan dan penggunaan "n+ormasi
a. 9atatan tentang diri klien sptD aancara, testing, surat-men*urat, rekaman
dan data lain merupakan in+ormasi *g bersi+at rahasia dan han*a boleh
dipergunakan untuk kepentingan klien.
b. #enggunaan data/in+ormasi dimungkinkan untuk keperluan riset ataupendidikan calon konselor sepanang identitas klien dirahasiakan
c. #en*ampaian in+ormasi ttg klien kepada keluargan*a atau anggota pro+esi
lain membutuhkan persetuuan klien
d. #enggunaan in+ormasi ttg lien dalam rangka konsultasi dgn anggota pro+esi
*ang sama atau *ang lain dpt dibenarkan asalkan kepentingan klien dan tidak
merugikan klien.
e. eterangan mengenai in+ormasi pro+esional han*a boleh diberikan kepada
orang *ang berenang mena+sirkan dan menggunakann*a.
2. esting
uatu enis tes han*a diberikan oleh konselor *ang berenang menggunakan dan
mena+sirkan hasiln*a.
a6 esting dilakukan bila diperlukan data *ang lebih luas ttg si+at, atau ciri
kepribadian sub*ek untuk kepentingan pela*anan
b6. onselor aib mmebrikan orientasi *g tepat pada klien dan orang tua mengenai
alasan digunakann*a tes, arti dan kegunaann*a.
c6. #enggunaan satu enis tes aib mengikuti pedoman atau petunuk *g berlaku bg
tes tsb.d6. &ata hasil testing aib diintegrasikan dgn in+ormasi lain baik dari klien maupun
sumber lain
e6. 'asil testing han*a dapat diberitahukan pada pihak lain seauh ada
hubungann*a dgn usaha bantuan kepada klien.
. iset
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
15/30
a. &alam mempergunakan riset thdp manusia, aib dihindari hal *ang
merugikan sub*ek
b. &alam melaporkan hasil riset, identitas klien sebagai sub*ek aib diaga
kerahasiann*a.
9. #=$ #$)!E!%!%
1. 'ubungan dalam #emberian #ela*anan
a. onselor aib menangani klien selama ada kesempatan dlm hubungan
antara klien dgn konselor.
b. lien sepenuhn*a berhak mengakhiri hubungan dengan konselor, meskipun
proses konseling belum mencapai hasil konkrit
c. ebalikn*a onselor tidak akan melanutkan hubungan bila klien tidak
memperoleh man+aat dari hubungan tsb.2. 'ubungan dengan lien
a. onselor aib menghormati harkat, martabat, integritas dan ke*akinan klien.
b. onselor aib menempatkan kepentingan klienn*a diatas kepentingan
pribadin*a.
c. onselor tidak diperkenankan melakukan diskriminasi atas dasar suku,
bangsa, arna kulit, agama, atau status sosial tertentu.
d. onselor tidak akan memaksa seseorang untuk memberi bantuan pada
seseorang tanpa iFin dari orang *ang bersangkutan.
e. onselor aib memebri pela*anan kepada siapapun terlebih dalam keadaan
darurat atau ban*ak orang menghendakin*a
+. onselor aib memberikan pela*an hingga tuntas sepanang dikehendaki
klien
g. onselor aib menelaskan kepada klien si+at hubungan *g sedang dibina dan
batas-batas tanggung aab masing-masing dalam hubungan pro+esional
h. onselor aib mengutamakan perhatian terhadap klien
i. onselor tidak dapat memberikan bantuan pro+esional kepada sanak saudara,
teman-teman karibn*a sepanang hubungan*a pro+esional.
&. =%()!" &!% '((%@!% &$%@!% $!% $G!B!
1. onsultasi dengan ekan eaat
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
16/30
Gikalau onselor merasa ragu dalam pemberian pela*anan konseling, maka "a aib
berkonsultasi dengan rekan seaat selingkungan pro+esi dengan seiin klienn*a.
2. !lih angan kasus
a. onselor aib mengakhiri hubungan konseling dengan klien bila dia
men*adari tidak dapat memberikan bantuan pada klien
b. ila pengiriman ke ahli disetuui klien, maka menadi tanggung aab konselor
men*arankan kepada klien dengan bantuan konselor untuk berkonsultasi kepada
orang atau badan *ang pun*a keahlian *g rele3an.
c. ila onselor berpendapat baha klien perlu dikirm ke ahli lain, namun klien
menolak pergi melakukann*a, maka konselor mempertimbangkan apa baik dan
burukn*a.
'((%@!% $)$!@!!%
!. #rinsip (mum
a. #rinsip (mum dalam pela*anan indi3idual, khususn*a mengenai
pen*impanan serta pen*ebaran in+ormasi klien dan hubungan kerahasiaan antara
konselor dengan klien berlaku uga bila konselor bekera dalam hubungan
kelembagaan
b. Gika konselor bertindak sebagai konsultan di suatu lembaga,ebagai konsultan,
konselor aib tetap mengikuti dasar-dasar pokok pro+esi imbingan dan onselortidak bekera atas dasar komersial.
. eterikatan elambagaan
a. etiap konselor *ang bekera dalam siuatu lembaga, selama pela*anan
konseling tetap menaga rahasia pribadi *ang diperca*akan kepadan*a.
b. onselor aib memepertanggungaabkan pekeraann*a kpd atasann*a,
namun berhak atas perlindungan dari lembaga tsb dalam menalankan pro+esin*a.
c. onselor *ang bekera dalam suatu lembaga aib mengetahu program
kegiatan lembaga tsb, dan pekraan konselor dianggap sebagai sumbangankhas
dalam mencapai tuuan lembaga tsb.
d. Gika onselor tidak menemukan kecocokan mengenai ketentuan dan
kebiaksanaan lembaga tsb, maka konselor aib mengundurkan diri dari lembaga
tersebut.
#!$ !%&"" &!% )!#=!% $#!&! #"'! )!"%
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
17/30
!. onselor #raktik andiri
1. onselor *ang praktek mandiri pri3at6 dan tidak bekera dalam hubungan
kelembagaan tertentu, tetap mentaati kode etik abatan sebagai konselor dan
berhak mendapat perlindungan dari rekan sepro+esi.
2. onselor #ri3at aib memperoleh iFin praktik dari organisasi pro+esi *akni!"%
. )aporan pada #ihak )ain
Gika onselor perlu melaporkan sesuatu hal ttg klien pada pihak lain spt: pimpinan
tempat dai bekera6, atau diminta oleh petugas suatu badan diluar pro+esin*a, dan
ia aib memberikan in+ormasi tsb, maka dalam memberikan in+ormasi itu ia aib
biaksana dgn berpedoman pada suatu pegangan bh dgn berbuat begitu klien
tetap dilindungi dan tidak dirugikan.
$!!!% #!&! #=?$"
!. #elaksanaan 'ak dan eaiban
1. &alam melaksanakan hak dan keaibann*a onselor aib mengaitkann*a
dengan tugas dan keaibann*a terhadap klien dan pro+esi sesuai kode etik
untuk kepentingan dan kebahagiaan klien
2. onselor tidak dibenarkan men*alahgunakan abatann*a sebagai konselor
untuk maksud mencari keuntungan pribadi atau maksud lain *ang merugikan klien,
atau menerima komisi atau balas asa dalam bentuk *g tidak aar
2.1 ealisasi "mplementasi kode etik
1. @uru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baikn*a bagi kepentingan anak didik:
a. @uru berusaha membina hubungan kerasama *ang e+ekti+ dan e
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
18/30
g. @uru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan pro+esional dengan
orangtua/ali sisa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
2. @uru memelihara hubungan dengan mas*arakat disekitar sekolahn*a maupun
mas*arakat *ang luas untuk kepentingan pendidikan:
a. @uru menalin komunikasi dan kerasama *ang harmonis, e+ekti+ dan e
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
19/30
'al *ang menadi ken*ataan sekarang :
1. @uru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik Hbaikn*a bagi kepentingan anak didik:
a. @uru tidak pernah mengkomunikasikan perkembangan anak kepada
orangtuan*a, sehingga orangtua tidak mengetahui kemauan belaar anakn*a.
b. @uru tidak pernah mengaak orangtua untuk membicarakan bersama *ang
men*angkut kepentingan anak dan sekolah, melainkan memutuskan secara
sepihak, misaln*a: pembelian buku anak, seragam sekolah, kegiatan anak di luar
kurikuler, dan sebagain*a
c. @uru sering kali mengatakan perilaku buruk sisan*a kepada orang lain *ang
bukan orang tuan*a.
2. @uru memelihara hubungan dengan mas*arakat disekitar sekolahn*a maupun
mas*arakat *ang luas untuk kepentingan pendidikan:
a. @uru kurang bersosialisasi dengan mas*arakat sekitar akan kegiatan dankebutuhan peserta didik dalam pembelaaran.
b. @uru di dalam kehidupan/tatanan mas*arakat arang membahas kehidupan
berpendidikan dengan mas*arakat
. @uru secara sendiri H sendiri dan atau bersama H sama berusaha
mengembangkan dan meningkatkan mutu #ro+esin*a:
a. utu guru merosot karena guru tidak mau mengembangkan diri berupa
peningkatan bidang keilmuan dan kompetensi pro+esi guru misaln*a melalui: studi
lanutan, pelatihan, penataran, dan lain-lain
b. artabat guru atuh, misaln*a: bekera tidak disiplin, melakukan perbuatan taksenonoh, menggelapkan uang sekolah, membocorkan soal, memanipulasi data nilai,
dan sebagain*a.
2..#elanggaran terhadap ode $tik
1. onselor aib mengkai secara sadar tingkah laku dan perbuatann*a baha
ia mentaati kode etik
2. onselor aib senantiasa mengingat baha setiap pelanggaran terhadap
kode etik akan merugikan diri sendiri, klien, lembaga dan pihak lain *g terkait.
. #elanggaran terhadap kode etik akan mendapatkan sangsi berdasarkan
ketentuan *ang ditetapkan oleh !"%
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
20/30
$%( #$)!%@@!!% E!%@ $"%@ $G!&"
1. erhadap onseli
a. en*ebarkan/membuka rahasia konseli kepada orang *ang tidak terkait
dengan kepentingan
b. konseli
c. elakukan perbuatan asusila pelecehan seksual, penistaan agama, rasialis6.
d. elakukan tindak kekerasan ik penghinaan, menolak untuk
bekera sama, sikap arogan6
b. elakukan re+eral kepada pihak *ang tidak memiliki keahlian sesuai denganmasalah konseli.
4. angsi #elanggaran
onselor aib mematuhi kode etik pro+esi imbingan dan onseling. !pabila teradi
pelanggaran terhadap kode etik #ro+esi imbingan dan onseling maka kepadan*a
diberikan sangsi sebagai berikut.
a. emberikan teguran secara lisan dan tertulis
b. emberikan peringatan keras secara tertulis
c. #encabutan keanggotan !"%
d. #encabutan lisensi
e. !pabila terkait dengan permasalahan hukum/ kriminal maka akan diserahkan
pada pihak *ang berenang.
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
21/30
ekanisme #enerapan angsi
!pabila teradi pelanggaran seperti tercantum diatas maka mekanisme penerapan
sangsi *ang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. endapatkan pengaduan dan in+ormasi dari konseli dan atau mas*arakat
b. #engaduan disampaikan kepada dean kode etik di tingkat daerah
c. !pabila pelanggaran *ang dilakukan masih relati+ ringan makapen*elesaiann*a
dilakukan oleh dean kode etik di tingkat daerah.
d. #emanggilan konselor *ang bersangkutan untuk 3eri
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
22/30
!. esimpulan
1. ode etik konselor adalah serangkaian aturan-aturan susila, atau sikap akhlak
*ang ditetapkan bersama dan ditaati bersama oleh para konselor atau serangkaian
ketentuan dan peraturan *ang disepakati bersama guna mengatur tingkah laku
para konselor saat proses aancara maupun kehidupan sehari-hari sehingga
mampu memberikan sumbangan *ang berguna dalam pengabdiann*a dimas*arakat.
2. ode $tik konselor dibuat untuk mengatur perilaku konselor dalam pelaksanaan
tugas dan keaibann*a serta mengatur secara moral peranan konselor di dalam
mas*arakat.
. "mplementasi ode $tik konselor masih belum optimal, karena masih ban*ak
konselor *ang belum melaksanakan ode $tik konselor itu secara baik.
4. konselor di dalam mas*arakat masih menempatkan diri sebagai orang biasa
*ang tidak memiliki keaiban khusus secara moral untuk membangun kesadaran
berpendidikan bagi mas*arakat.
. aran
1. ode $tik konselor adalah sesuatu *ang hendakn*a dipahami dan diamalkan
oleh setiap konselor.
2. &alam memainkan peran di dalam mas*akat, konselor hendakn*a senantiasa
mengedepankan nilai-nilai pendidikan.
. konselor hendakn*a senantiasa membangun kesadaran berpendidikan di
tengah-tengah kehidupan bermas*arakat.4. #erilaku konselor di dalam kehidupan sehari-hari merupakan contoh cerminan
seorang *ang berpendidikan.
http://ba**ah88.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kode-etik-konseling-bk-2011.html
minggu, 4 oktober 2015, 18.58
ode $tik imbingan onseling &i "ndonesia ! )atar elakang #ela*anan bimbingan
dan konseling secara pro+esional di "ndonesia sampai saat ini masih ter+okus pada
generasi muda *ang masih duduk dibangku pendidikan +ormal atau di sekolah.
itupun nampakn*a *ang paling terrealisasi han*alah pada enang pendidikan
http://bayyah88.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kode-etik-konseling-bk-2011.htmlhttp://bayyah88.blogspot.co.id/2012/10/makalah-kode-etik-konseling-bk-2011.html
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
23/30
sekolah menegah dan perguruan tinggi saa. 'ampir semua tenaga bimbingan
konseling pro+esional *ang telah mendapat pendidikan +ormal di bidang bimbingan
dan konseling, bertugas dilembaga-lembaga pendidikan di atas enang pendidikan
dasar. &iantara tenaga-tenaga bimbingan dan konseling itu sebagian terbesar
terlibat didalam enang pendidikan menegah. egiatan-kegiatan bimbingan dan
konseling *ang diuudkan dalam suatu program bimbingan dan konseling *angterorganisasi dan terencana, sampai saat ini lebih ban*ak dikembangkan untuk
enang pendidikan ditingkat menengah. sehingga seakan-akan ia menadi urutan
*ang pertama. egiatan-kegiatan bimbingan dan konseling *ang diselenggarakan
oleh tenaga-tenaga pro+esional dienang pendidikan tinggi menempati urutan ke
dua dan kegiatan bimbingan konseling *ang dilaksanakan di enang pendidikan
dasar menempati urutan ketiga. en*ataan ini hendakn*a tidak harus berarti
baha, urutan prioritas *ang terdapat dilapangan, sebagaimana dielaskan di atas,
tidak dapat diubah menadi urutan prioritas *ang berbeda. erdasarkan
pertimbangan-pertimbangan *ang telah disebutkan di atas, maka dalam
pen*elenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sisa *ang berada di
sekolah menengah maupun mahasisa *ang sedang menimba bebagai macam ilmu
di perguruan tinggi perlu kira mendapatkan perhatian *ang memadai. &engan
berlandaskan pada proses pelaksanaan kegiatan dan de
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
24/30
dihindarkan kemungkinan pen*impangan-pen*impangan tugas oleh mereka *ang
tidak langsung terun dalam bidang bimbingan dan konseling. ode etik konselor ini
diperuntukkan bagi para pembimbing atau konselor *ang memberikan la*anan
bimbingan dan konseling , dengan pengertian baha la*anan bimbingan konseling
dapat dibedakan dari bentuk-bentuk la*anan pro+esional lainn*a, karena si+at-si+at
khas dari la*anan pro+esional bimbingan dan konseling. #ro+esional lain, *ang bukankonselor, mungkin dapat mengambil ilham dari ke*akinan-ke*akinan *ang meniai
kode etik ini. ! """ (!)"?"!" &!% $@"!!% #=?$"=%!) =%$)= !.
uali
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
25/30
intelegensi, minat, bakat khusus dan kecendrungan pribadi seseorang . c. &ata
*ang diperoleh dari hasil testing itu harus diintegrasikan dengan in+ormasi lain *ang
telah diperoleh baik melalui klien sendiri ataupun dari sunber lain. d. &ata hasil
testing harus diperlakukan setara+ dengan data dan in+ormasi lain tentang klien. e.
onselor harus memberikan orientasi *ang tepat kepada klien mengenai alasan
digunakann*a tes dan apa hubungann*a dengan masalahn*a. 'asiln*a harusdisampaikan kepada klien dengan disertai penelasan tentang arti dan
kegunaann*a. +. #enggunaan suatu enis tes harus mengikuti pedoman atau
petunuk *ang berlaku bagi tes *ang bersangkutan. g. &ata hasil testing han*a
dapat diberitahukan kepada pihak lain seauh pihak lain *ang diberitahu itu ada
hubungann*a dengan usaha bantuan atau la*anan kepada klien dan tidak
merugikan klien. . iset a. &alam melakukan riset, dimana tersangkut manusia
dengan masalahn*a sebagai subek, harus dihindari hal-hal *ang dapat merugikan
subek *ang bersangkutan. b. &alam melaporkan hasil riset di mana tersangkut
klien sebagai subek, harus diaga agar identitas subek dirahasiakan. 9. #roses
)a*anan 1. 'ubungan dalam pemberian la*anan a. eaiban konselor haru
menangani klien berlangsung selama ada kesempatan dalam hubungan antara
klien dengan konselor. eaiban itu berakhir ika hubungan konseling berakhir
dalam arti, klien mengakhiri hubungan kera dengan konselor tidak lagi bertugas
sebagai konselor . b. lien sepenuhn*a berhak untuk mengakhiri hubungan
dengan konselor, meskipun proses konseling belum mencapai hasil *ang kongkret.
ebalikn*a konselor tidak akan melanutkan hubungan apabila klien tern*ata tidak
memperoleh man+aat dari hubungan itu 2. 'ubungan dan klien a. onselor harus
menghormati harkat pribadi, integritas, dan ke*akinan klien. b. onselor harus
menempatkan kepentingan, klienn*a diatas kepentingan pribadin*a. &emikian pun
dia tidak boleh memberikan la*anan bantuan di luar bidang pendidikan,
pengalaman dan kemampuan *ang dimilikin*a. c. &alam menalankan tugasn*a,
konselor harus tidak mengadakan perbedaan klien tas dasar suku, bangsa, arna
kulit, agama, atau status sosial ekonomi. d. onselor tidak akan memaksa untuk
memberikan bantuan kepada seseorang dan tidak akan mencampuri urusan pribadi
orang lain tanpa iFin diri orang *ang bersangkutan. e. onselor bebas memilih siapa
*ang akan diberi bantuan kepada seseorang, akan tetapi ia harus memperhatikan
setiap permintaan bantuan, lebih-lebih dalam keadaan darurat atau apabila ban*ak
orang *ang menghendaki. alau konselor sudah turun tangan membantu
seseorang, maka dia tidak akan melalaikan klien tersebut, alin*a tau orang *ang
bertanggung aab kepadan*a. +. onselor aib memberikan pela*anan hingga
tuntas sepanang dikehendaki klien g. onselor harus menelaskan kepada klien
si+at hubungan *ang sedang dibina dan batas-batas tanggung aab terhadap klien.
h. 'ubungan konselor mengandung kesetiaan ganda kepada klien, mas*arakat,
atasan dan rekan-rekan seaat. 16 !pabila timbul masalah dalam soal kesetiaan
ini, maka harus diperhatikan kepentingan pihak-pihak *ang terlibat dan uga
tuntutan pro+esin*a sebagai konselor. &alam hal ini terutama sekali harus
diperhatikan adalah kepentingan klien. 26 !pabila timbul masalah antara kesetiaan
antara klien dan lembaga tempat konselor bekera, maka konselor harus
men*ampaikan situasin*a kepada klien dan atasann*a. &alam hal ini klien harus
diminta untuk mengambil keputusan apakah ia ingin meneruskan hubungan
konseling dengann*a. i. onselor tidak akan memberikan hubungan pro+esional
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
26/30
kepada sanak keluarga, teman-teman karibn*a, apabila hubungan pro+esional
dengan orang-orang tersebut mungkin dapat terancam oleh kaburn*a peranan
masing-masing. &. onsultasi dan 'ubungan dengan ekan eaat atau ahli lain.
1. onsultasi dengan ekan eaat &alam rangka pemberian la*anan kepada
seorang klien, kalau konselor merasa ragu-ragu tentang suatu hal maka ia harus
berkonsultasi dengan rekan-rekan seaat se lingkungan sepro+esi. (ntuk itu iaharus mendapat iFin terlebih dahulu dari klien. 2. !lih tangan tugas a.
onselor harus mengakhiri hubungan konseling dengan seseorang klien apabila
pada akhirn*a dia men*adari tidak dapat memberikan pertolongan kepada klien
tersebut, baik karena kurangn*a kemampuan keahlian maupun keterbatasan
pribadin*a. b. &alam hal ini konselor mengiFinkan klien untuk berkonsultasi
dengan petugas atau badan lain *ang lebih ahli, atau ia akan mengirimkan kepada
orang atau badan ahli tersebut, tetapi harus dasar persetuuan klien. ila
pengiriman ke ahli lain disetuui klien, maka menadi tanggung aab konselor
untuk men*arankan kepada klien orang atau badan *ang mempun*ai keahlian
khusus. c. ila konselor berpendapat klien perlu dikirim ke ahli lain, akan tetapi
klien menolak pergi kepada ahli *ang disarankan oleh konselor, maka
mempertimbangkan apa baik burukn*a kalau hubungan *ang sudah ada mau
diteruskan lagi. ! "A '((%@!% $)$!@!!% !. #rinsip (mum 1. #rinsip-
prinsip *ang berlaku dalam la*anan indi3idual, khususn*a tentang pen*impanan
serta pen*ebaran in+ormasi tentang klien dan hubungan kon
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
27/30
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
28/30
terutama saat mereka sedang dalam posisi melakukan kesalahan. 26
#elaksanaann*a masih menggunakan pola tidak elas. Eang dimaksud dengan pola
tidak elas disini adalah tidak adan*a aturan baku atau pola-pola tertentu *ang
ditetapkan sebagai acuan dalam men*elesaikan masalah. &alam penerapann*a
guru cenderung melakukan cara-cara *ang IkasarJ dan ustru tidak mendidik.
isaln*a ketika seorang sisa ketahuan merokok, sisa tersebut malah disuruhmenghisap sepuluh batang rokok sekaligus. 'al ini tidaklah tepat. emang tindakan
ini akan dapat memberikan e+ek era, namun disisi lain menghisap rokok dalam
umlah ban*ak dan dalam aktu *ang bersaan, ustru akan membaha*akan
kesehatan sisa. 6 #endekatan *ang dilakukan pada sisa bermasalah / klien
masih menggunakan pendekatan klinik H klasik. &alam hal ini +okus penanganan
dilakukan han*a kepada sisa *ang berkeadaan dan mengalami hal-hal negati+,
seperti nakal, membolos, malas membuat #, dan lain sebagain*a. 'ubungan
antara sisa dan guru pembimbing pun adalah sebagai atasan dan baahan.
ehingga terdapat arak *ang sangat auh antara keduan*a. ?enomena diatas auh
sekali dengan harapan bimbingan konseling sebagai pro+esi *ang pro+essional.
asih adan*a praktek bimbingan konseling *ang tidak sesuai dengan tuuan dan
kode etik bimibingan konseling *ang sudah di rumuskan oleh !"%. %amun hal ini
tidak bisa kita generalisasi atau ber
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
29/30
lainn*a. &alam hal ini posisi konselor adalah mengarahkan sisa kepada
pemahaman baha peraturan sekolah dilaksanakan semata-mata untuk
kepentingan sisa *ang bersangkutan. b. # onselor idak #ernah emihak6
eorang konselor tidak boleh memihak kepada salah seorang klien atau kelompok
tertentu dalam menangani maslah. eskipun kelompok atau klien *ang
bersangkutan benar. arena keberpihakan tersebut akan menimbulkan pen*alahankepada pihak / kelompok *ang lain. &an itu tentu saa bertentangan dengan prinsip
#. #osisi konselor adalah penengah, menaarkan solusi, memberikan
pemahaman, *ang keputusan akhirn*a diberikan kepada keduabelah pihak. au
tetap mempertahankan argumenn*a, atau memilih solusi *ang ditaarkan konselor.
isaln*a seorang sisa mempun*ai masalah dengan teman sebangkun*a. &imana
temann*a itu selalu menelek-elekkan dirin*a kepada teman lainn*a. onselor tidak
dapat memihak ataupun men*alahkan satu diantara keduan*a. Eang dapat
dilakukan adalah memberikan pengertian kepada keduan*a baha kerukunan
disekolah sangat penting. emberikan pemahaman bagaimana sebaikn*a
bertingkah laku terhadap orang lain. aling menghormati, dan menghargai.
embimbing bagaimana memecahkan masalah tanpa harus men*akiti. onselor
dapat uga memberikan contoh akibat *ang ditimbulkan ika tidak ada toleransi dan
saling menghargai antar sesama. &an lain sebagain*a. ecara singkat ada hal
*ang ditanamkan kepada sisa dalam men*elesaikan masalah : 16 en*adari
kesalahan 26 enganalisa masalah 6 eminta maa+ &engan demikian sisa
diharapkan dapat menilai sendiri apakah perbuatann*a baik atau buruk. eputusan
diberikan sepenuhn*a kepada sisa *ang bersangkutan ! A""" #$%((# !.
esimpulan 1. )andasan kode etik pro+esi konselor di "ndonesia adalah pancasila
danntuntutan pro+esi *ang mengacu pada kebahagiaan klien 2. onselor *ang
tergabung dalam !sosiasi imbingan dan onseling "ndonesia harus memiliki 16
nilai, sikap, keterampilan, pengetahuan dan aasan dalam bidang pro+esi
konseling, dan 26 #engakuan atas kemampuan, dan keenangan sebagai konselor
. #rinsip-prinsip *ang berlaku dalam la*anan indi3idual, khususn*a tentang
pen*impanan serta pen*ebaran in+ormasi tentang klien dan hubungan kon
8/20/2019 Kode Etik Bimbingan
30/30