Post on 16-Sep-2020
KESEHATAN DAN PERLAKUAN BENIH
MUTU BENIH
Mutu benih:
1. Mutu genetik=kebenaran identitas genetik
2. Mutu fisiologis=jaminan mutu tumbuh benih (KA,
vigor, db)
3. Mutu fisik=homogenitas dan kebersihan
4. Kesehatan benih=benih harus bebas organisme
perusak tumbuhan
KESEHATAN BENIH
Benih yang memenuhi kriteria kesehatan benih
adalah benih yang terbebas dari penyakit (soilborne,
seedborne, atau airborne), yang dapat merusak
pertanaman dan hasilnya
Kontrol kesehatan Benih dimulai dari pemilihan
sumber benih, teknik budidaya dan pengendalian
OPT, sanitasi lahan, pemanenan, prosesing benih,
penyimpanan, sampai benih siap untuk
dikecambahkan.
KONTROL KESEHATAN BENIH
Sumber benih
Penggunaan benih bermutu
Teknik budidaya dan pengendalian OPT
Jarak tanam, pemupukan, pemeliharaan, roguing,
irigasi, Pengendalian OPT
Sanitasi lahan
Sejarah lahan dan fumigasi
Pemanenan
Cara panen yang efektif dan tidak merusak hasil
panen
KONTROL KESEHATAN BENIH
Prosesing benih
Penggunaan alat-alat prosesing secara tepat
Penyimpanan
• Kadar air diatas 14-20% masih terjadi respirasi yang
aktif, sehingga benih kehilangan vigornya. Selain itu
fungi dapat tumbuh pada permukaan kulit benih
dan dalam benih.
• Kadar air aman untuk penyimpanan benih berada
pada kisaran 8-9% atau 4-8%
• Perlakuan benih
• Mikroorganisme pengganggu tanaman yang
berada pada benih (infeksi ataupun infestasi),
akan menurunkan viabilitas benih
• Kehilangan viabilitas= irreversibel
• Mengapa fungi dapat merusak benih?
• Seed borne fungi: cendawan masuk/penetrasi ke tanaman induk dan masuk ke jaringan internal benih, cendawan (propagul) berada dalam benih dan dorman, pada saat benih imbibisi fungi tumbuh dan mengganggu perkecambahan
• Soil borne fungi: cendawan dari tanah menular ke bagian luar benih (infestasi)
• Air borne fungi: cendawan (spora) dari udara menular ke bagian luar benih (infestasi)
• Kontaminasi: infestasi inokulum pada permukaan
benih, struktur patogen (inokulum) bisa terbawa
pada sisa tanaman, pemanenan, transportasi, dll
• Infeksi: patogen ada didalam jaringan benih,
patogen bertahan dalam benih sebagai bentuk
istirahat. Rute infeksi?
• Kontaminasi dapat disterilisasi/disinfestasi dan infeksi
dapat disinfeksi dengan perlakuan-perlakuan benih
PERLAKUAN BENIH (SEED TREATMENT)
• Perlakuan benih: Pemberian perlakuan kepada
benih untuk mengurangi, mengendalikan, atau
menolak/proteksi OPT yang sifatnya soilborne,
seedborne, atau airborne
• Tujuan perlakuan benih: Disinfeksi, disinfestasi, dan
proteksi benih
TUJUAN PERLKUAN BENIH
Disinfeksi= eradikasi patogen yang menginfeksi pada
bagian kulit benih (seed coat) atau pada embrio,
atau keduanya
Disinfestasi= membunuh patogen yang berada pada
permukaan kulit benih
Proteksi= mencegah pembusukan benih dan
damping-off saat benih berkecambah
CARA PERLAKUAN BENIH
Tiga cara perlakuan benih:
1. Pemberian bahan kimia (disinfestasi, disinfeksi, dan
proteksi)
2. Perlakuan air panas (disinfeksi)
3. Pelapisan benih (proteksi)
PERLAKUAN BAHAN KIMIA PADA BENIH
•Bahan kimia yang digunakan:
Pemberian Pestisida
Perendaman Clorox
Perendaman HCl
Perendaman TSP (Trisodium Phosphate)
PEMBERIAN PESTISIDA PADA BENIH
Pemberian pestisida
• Golongan fungisida: Thiram, Captan, Etridiazole, Metalaxyl, Chloroneb, Maneb, Mancozeb
• Bahan kimia yang digunakan untuk perlakuan tidak menurunkan viabilitas benih
• Pestisida ditambahkan pewarna yang mencolok
• Proteksi/disinfestasi benih dari penyakit akibat cendawan
• Aplikasi pada benih dengan dua cara:
Dust method
Slurry method
Pewarna yang dapat ditambahkan pada pestisida untuk perlakuan benih
Contoh benih yang sudah diberi perlakuan pestisida
PEMBERIAN PESTISIDA PADA BENIH
Tabel 1. Rekomendasi dosis perlakuan benih dengan fungisida
Jenis sayuran Thiram 50WP
gram / 45 kg benih
Captan
gram / 45 kg benih
Buncis 85 70.8
Brokoli 226.8 42.5
Kol/Cabbage 226.8 42.5
Mentimun 127.6 70.8
Wortel 226.8 -
Bunga kol/Cauliflower 226.8 42.5
Terong 170 -
Selada (Lettuce) dan Bayam
(Spinach) 226.8 42.5
Okra 170 -
Cabai 226.8 70.8
Pumpkin 127.6 42.5
Labu/Squash 127.6 42.5
Tomat 170 -
Semangka 127.6 42.5
PERENDAMAN BENIH DENGAN LARUTAN CLOROX
Perendaman Benih dengan larutan Clorox
Disinfeksi permukaan kulit benih dari bakteri dan
virus (TMV), bakteri penyebab kanker pada tomat
(Corynebacter michiganense)
Bahan aktif adalah sodium hipoklorit
Konsentrasi 0.2 – 1 % (v/v)
Aplikasi dengan perendaman benih selama 1
menit, bilas beberapa kali. Benih dikeringkan
kembali.
PERENDAMAN BENIH DENGAN LARUTAN TRISODIUM PHOSPHATE
Perendaman Benih dengan larutan TSP
Eradikasi seed-transmitted virus (TMV) untuk benih
tomat
Konsentrasi 10%
Aplikasi dengan perendaman benih selama 15
menit, bilas beberapa kali. Benih dikeringkan
kembali.
PERLAKUAN BENIH DENGAN AIR PANAS
Perlakuan air panas untuk disinfeksi beberapa
penyakit khususnya akibat bakteri
Jenis tanaman Penyakit
Famili kubis-kubisan bercak daun, busuk
hitam, dan blackleg
Tomat kanker bakteri dan bercak
coklat
Bayam downy mildew
Seledri bercak daun septoria
PERLAKUAN BENIH DENGAN AIR PANAS
Jenis tanaman Suhu air (0C) Waktu perendaman
(menit)
Brokoli 50 20-25
Kol/Cabbage 50 25
Wortel 50 15-20
Bunga kol/Cauliflower 50 20
Seledri/Celery 50 25
Coriander 52.8 30
Mentimun 50 20
Terong 50 25
Selada/Lettuce 47.8 30
Mint 44.4 10
Cabai 51.7 30
Bawang
merah/Shallot 46.1 60
Bayam/Spinach 50 25
Tomat 50 25
Tabel 2. Rekomendasi suhu untuk perlakuan air panas pada benih
PELAPISAN BENIH (COATING DAN PELLETING)
• Jenis Pelapisan benih:
Coating
Pelleting
• Tujuan:
Coating: meningkatkan performa benih
Pelleting: meningkatkan plantability (modifikasi
bentuk) benih untuk penanaman presisi
Meningkatkan storability
Seed Coating
• Coating dapat menghasilkan lapisan yang
menunda perkecambahan, selain itu coating juga
dapat dilakukan dengan penambahan
mikronutrien, serta penambahan pestisida. Bisa juga
untuk estetika
• Bahan: Polimer berbahan dasar air (PEG,
hydroxypropil cellulose, maltodextrin)
KEUNTUNGAN SEED COATING
1. Meratakan pestisida/bahan kimia yang diberikan
pada benih
2. Benih bebas debu
3. Memberikan tampilan yang lebih baik pada benih
4. Meningkatkan flowability pada mesin tanam
5. Menjadi media untuk pestisida, mikronutrien,
mikroorganisme yang menguntungkan untuk
benih
6. Meningkatkan storability
Seed Pelleting
• Aplikasi pada benih-benih dengan bentuk tidak
beraturan (asparagus, bawang merah, tomat,
cabai)
• Bahan: arabic gum, gelatin, methylcellulose,
polyvinyl alcohol, polyoxyethylene glycol
KEUNTUNGAN SEED PELLETING
1. Meningkatkan plantability pada mesin tanam
2. Menjadi media untuk pestisida, mikronutrien,
mikroorganisme yang menguntungkan untuk
benih
3. Modifikasi bentuk benih untuk benih-benih
dengan bentuk tidak beraturan
4. Menambah ukuran benih untuk benih-benih
berukuran kecil
5. Meningkatkan storability
6. Meningkatkan tampilan
TERIMA KASIH