Post on 27-Jan-2017
KEI\{UNGKINANPENDBKATANSTATISTIKTBRHADAPKETIDAKP/\STIAN PADA PBMODELAN INVESTASI EKSPLORASI
PANASBUIVII
(Makalah penunjang Lokakarya Energi 1994, Jakarta25'27 oktober 1994)
Oleh: Djoko Wintolo' Budianto Toha' Heru Flendrayana
nrog; Riset panasbumi pERTAMINA- Fakultas Teknik UGM
Jln. Grahka no.2 Yogyakarta 55281
Intistri
Perusahaan yang berminat ttntuk berkecimpung cti bielang pengembangan
sumber energi panasiumi dapat berupa perusahaan multinasional mattpun-pur:r,rofroon
ieru'kuran lebih kecil. Minai mereka sangat clitentukan oleh tuiuan-
pjuan yang bersifat ekonomis. Keraguan dalam investasi disebabkan pula oleh
aclanya ketidakpastian teknologi dan iumber energi, ten4ama kinerja reservoir'
si,fat eksplorasi yang sangat terganlung kondisi lapangan dan persoalan resiko
t i nggi (kegagalan) dalam ekplorasi'
suatu pendekatan analisa statistik data pembiayaan eksplorasi panasbumi di
UsA,memberikanrumusan-rumulanempirisyangsangatmembantudalampemodelan investasi. Penggunaa teori probibilitas saat ini banyak membantu dalam
meredul<si *rtfaopartiariiada pembiatan keputusan' terutama dari pertimbangan
ekonomi.
PENDAHULUAN
Pengembanganusahaenergipanasbumi.terganttrngpadaduahalyaitu(a)Keinginan dari perusahaan yang mengerjakan eksplorasi (resource cieveloper) dan
(b) keingin* a*i-p.rusuha"tt yu"g U"fteiut 'ti bidang kelistrikan untuk membangun
,toriut f,embangkit dan jaringan transmisi'
Indonesia sebagai negera yang nemiliki potensi sumber energi panasbumi
16.000 MW, pada ut ti, pEtITA vII (tahun 2003-2004) ditargetkan mampu
membangkitkan listrik sebesar i7g5 lvlw (Sihombing,l994). untuk pelaksanaan
target tersebut perlu diketahui persoalan-persoalan yang dapat terjadi terhad'ap
f"ig.toto* sumber: rnaupun penanganan fasilitas di permukaan.
Secara rinci dari kacamata ekonomi persoalan operasional perlu dapat
diperhitungr..* -r".uru
ekonomi-keuangan. -Evaluasi
data yang ada akan
menghasiikr" *fitt*'ntmusan untuk keperluan pemodelan investasi' Hal-hal yang
': banyak *.ngunJ*g ketidakpastian adalah persoalan ekonomi pada masalah
eksplorasi. pada mialah ini dicoba disajikan persoalan tersebut serta pendekatan
yangpernahdilakukandiUsA,berdasarkankajianpustakayangtersedia.
Pcngernbangan Sumber Energi
perusahaan yang berkecimpung dalam usaha pengembangan sumber energi
panasbumi (geothermal resottce developer) dapat berupa perusahaan multinasional
d.ng* diversifikasi usaha, dengan total aset mencapai jutaan dolar, maupun
p.r,iruho* kecil dimana dana kegiatannya ditopang oleh sekelompok kecil orang
tertentu.Dari survey dan pengamatan manajemen terhadap produsen sumber (resource
producer) energi'panasbumi yang dilakukan oleh Technicon Analytical Research
pada tahun teTl (ntair,et.al, l9S2) menunjukkan karakter investasi yang berkaitan
dengan empat tujuan yang saling berhubungan yaitu:
l. Memaksimumkan ehsisiensi kapital investasi, diukur dalam laju pengembalian
(rate ofreturn) dari investasi.
Z. Meminimumkan, resiko lamanya investasi, diukur dengan waktu pembayaran
kembali investasi (\nveslme'nt payback time)j. Mengambil proyek-proyek yang sesuai dengan skala operasional perusahaan,
diukur ciengan nilai keuntungan bersih (net presenl value of benefit)
4. Menghindaii kegagalan keuangan, yang diukur dengan resiko hilangnya modal
(capilal /oss at rrsk)
Kemauan dari suatu perusahaan untuk investasi di bidang panasbumi dengan
tujuan di atas ditentukan oleh: ukuran perusahaan; ketersediaan kapital, dan sifat dari
kesempatan investasi alternative tersebut'
KETIDAKPAS.|IANTBKNOLOGIDANSUMBERBNERGI
Dalam suatu investasi proyek pengembangan lapangan panasbumi, terdapat
ketidakpastian dari karakteristik sumber energi seperti:. kinerja Qterfomance) dan
biaya e'ksplorasi, pemboran, serta aktivitas recovery. Secara singkat, ketidakpastian
ini ditentukan oleh faktor-faktor kunci yang berpengaruh terhadap biaya dan kinerja
dari lapangan panasbumi sebagai suatu distribusi probabilitas. Fak-tor-faktor tersebut
tercallup juga iedalaman reservoir, biaya pcmboran, frektrensi pemboran gagal, biaya
p.mb,,aton jaringan pipa di permukaan' lbktor kapasitas stasiun pembangkit dan
biaya pembuatan stasiun pembangkit.
Kegiatan pra-produksi yang diperhitungkan dalam pembiayaan, baik biaya
kapital maupun biaya tak terduga (expensive cos/) mencakup pekerjaan
reconnaissance di bidang geologi, penanganan lahan, survey geologi, geofisika'
: geokimia detil, pemboran dangkal dan pemboran dalam, konstruksi fasilitas
pemukaar,, ,"nu p"ngurusan ijin yang diperlukan (Blair,et.al', 1982)' Dari faktor-
-.faktor tersebut aiUafias beberapa hal yang umumnya menjadi persoalan dalam
melalcukan pemodelan investasi- proyek pengembangan lapangan panasbumi' yaitu
kebutuhan j,:mlah sumur dalam (deep X,e/l) baik sumur produksi maupun injeksi,
serta biaYanYa.
Kebutuhan Sumur Daltm
Jumlah sumur dalam yang dibutuhkan untuk produksi tergantung pada
temperatur reservoir setempat, laju aliran per sumur' kapasitas dan kinerja dari
;i;;i;" pembangkii t** alan didukung oleh kondisi lapangan dari sumur-sumur
Yang ada' r-,^. )2-.,^t.Unjuk kerja stasiun pembangkit dapat dinyatakan dalam "net speci'lic
energl,alaupun "brin e efffectiveness"(satuan watt-hour yang dihasilkan oleh setiap
pound fluida pun*uu*i;. Gambar I menunjukkan suatu grafik hubungan anlara net
specific energ/dan temperatur reservoir unruk reservoir dominasi likuida'
sedangkan-,nrtbrinreffectiveness"merupakanfungsidari(a)-Resourcesatinity, (b) Sistem ;;";t t*i-digunukan (flash atau binary), serta (c) Kandungan
gas dari sesumber iersebit. Untrt maksud-maksuci pemodelan investasi' suaru
pendekatan statistii-t dapat ,Jipakai untuk mengestimasi nel specifc energ/ dengan
cara regresi kuadrat teriecil, di*unu menurut hirungan dari EG & G Idaho tahun
1980, dengan data di USA, dirumuskan:
t, = -16,90 + 0,0614 (T) + 2,344 (typ") - 0'534 (b)
RT :0,985 dan F : 1078
dimana: q, = net specific energy (Wh/lb fluid)
T = resource temPerature (oF)
type = I jika binary dan 0 jika flash
b = brine;;;;;il"tio. ina.* (O=low salinity, sampai 2= high salinity)
Jika diperlukan clown-hole well pumping, maka nilai ner specific energ/ fluida
dikurangi dengan 0,57 S/h/lb, karena kebutuhan tenaga motor Pompa' Rumusan di
atas diperol.h d^;i;.ju*ron au,u di USA yang diuji secara statistik dengan tingkat
kepercayaan 99%, dimana iTadatah koefisien determinasi' dan F adalah uji Fisher
uniuk goodness offit Padauji F'
Untukkepentinganpemodelaninvestasi,keburuhansumurproduksiaktifdapat diestimasi dengan ottt*::'.,
,n,
dimana Q = kapasitas pembangkit yang dipasang (kilowatt)
rl' = net sPecific energy
<o=lajuallranpersumuraktifproduksi(l000lb/hr)
Temperatur dan laju aliran fluida dapat mengalami penuninan produksi (decline)
terhadap rvaktu dan mengakibatkan kenaikan jumlah sumur yang diperlukan selama
periode produksi.' Dalam periode produksi dan pengembangan maka diperlukan sumur injeksi.
Secara umum keburuhan sumur injeksi unruk setiap sumur produksi yaitu 2:1 (nilai
p ), sedangkan fraksi sumur cadangan (spare well fraction), yaitu sumur prodirksi
Vong aip.Aukan sebagai kapasitas cadangan, bervariasi dari 0,25 sampai 0,10'
Kebutuhan tofu (O) dari sumur dalam yang diperlukan untuk pengembangan
lapan gan panasbumi dirumuskan:
D=(r*l *-l;Nap I-s
: Na (1+ p-s)/ p(l-s)
Biaya Pemboran Dalam
unruk kepenringan model investasi, biaya pemboran dalam dapat diestimasi
dari kenaikan eksponensial terhadap kedalaman sumur (gambar 2)
Perhitungan dari Larwence Berkeley Laboratories dan Electric Power
Research Institute tahun 1976, dengan cara regresi kuadrat terkecildidapat rumusan:
Unruk sedimentary geology: c = 0,283 + 0'005d2
igneous geologY: c = 0,437 + O'24 d2
dimana d dalam satuan ribuan feet dan c dalam juta dollar US, termasuk pembiayaan
pemasangan casing dar. well head'
Selamapengembanganlapangan,fraksi6yairujumlahsumurgaga|(dryrvelf dari rotal jirmlah sumur yang dibor oleh produsen, dirumuskan:
Nd = C*l(r+fr)Nu
Biaya sun.rur gagal biasanya dihitung sebesar 90% dari sumur yang berhasil'
Bi:ryn PemiPaan di Permukaan
Estimasibiayapemipaanfasilitasdipermukaanyangmenghubungkanantarasumur produksi oun'.,utiun pemangkit merupakan fungsi dari tipe sistem recovery
yang dipilih, yang U.rorti kuaiitas dari sumbeienergi' Gambar 3 menunjukkan variasi
biaya kapitat peralatan fasilitas permukaan dari sumber untuk berbagai temperatur
serta kegaraman untuk'sistem flash dan binary'
Grafik pada gambar tersebut diperoleh clari analisa data dengan metoda
regresi.
KEPUTUSAN EKONOMI
Seperti halnva di bidang eksplorasi hidrokarbol :Tl-1:::-:tf:y:menghadapipulafaktorketidakpastian.Baganpengambilankeputusantnvestastsecara umum aisa;ifcan dalam gambar 4' Keputusan atau pilihan yang ditentukan'
salahsatu.u,uyoit'denganpendekatanprobabilitas(Wanen,l992)Probabilitas itu sendiri merupakan ukuran numerik suatu kesempatan akan
munculnya keberhasilan dari sederet lejadian. Dua tipe.probabilitas yang ada yaitu:
l. probabilitas olfettif berdasarkan dutu empiris dari periode yang lalu (long-run)
atau analisis dari sekumpulan keberhasilan yang memungkinkan (intelligent
gambling)2. Probabilitas subyektif yang didasarkan pada intr'risi' pengalaman' pelatihan'
kebijaksanaan, serera atauPun emosi. Probabilitas semacam ini tidak ada sama
sekali modelnYa'Dalamaplikasipengambilankeputusan,ke-d.ttaprobabilitas..tersebutjustru
digabungka' airnunu ,"rgui ung juga jada ketersediaan data, kuali,tas !ata'
serta
tujuan analisa. g"r*gt"ii s.Uaqian besar orang sangat sinis terhadap pemakaian
probabilita, (U,u*rnia probabilitas subyektif,l dalam proses pembuatan keputusan'
tetapi hal iru r"uii uuil daripada tidak berbuat apapun' Penggunaan teori probabilitas
(sebagai bagian a*i ,tutirtik) setidak-tidaknya memaksa kita untuk melihat data dan
*. nfkuun,ifi kas i pen galaman (Hallo'"va'1' 191 9 1
Saarinisudahmulaibanyakdilakukanpendekatanprobabilitasdalantpengambilan keputusan ekonomi terhadap suatu eksplorasi' Adanya sifat
ketidakpasrian daiam eksptorasi sesumber di tawah permukaan' hasil yang muncul
akan terganrung pada satu atau komUinasi simpul-simpul kesempatan (gambar 5')'
Simpul ters.buq'secara teori pro.babilitas dapat bersifat (a) Mutual exlusive' (b)
'. Mutual exhaustive, (c) Conditional, dan (d) Bayesian.
pemakaian probabilitas dapat iigu"ut* untuk mereduksi ketidakpastian
' dalam Pembuatan kePurusan'
KESIMPULAN
Dari uraian sederhana ini maka beberapa kesimpulan dapat dibuat yaitu:
1. Eksplorasi maupun pengembangan suatu lapangan sumber energi bawah
pe.mukaan (khususnya -di
bidang panasbumi) pasti al:an menghadapi
[etidakpastian, yang kadang menimbulkan kesulitan dalam pengambilan
keputusan investasi.
2. Analisa statistik data biaya eksplorasi akan menghasilkan rumusan-rumusan
empiris yang dapat membantu dalam pemodelan investasi proyek-proyek
eksplorasi Panasbumi'3. Pemakaian teori probabilitas merupakan salah satu cara untuk mengurangi
keragu-raguan terhadap keputusan ekonomis dalan kegiatan eksplorasi'
Ucapan Terima Kasih
Penulis menyamPaikan terima kasihnya kepada PERTAMINA-E'P atas pelaksanaall
Research Grant kepada Fakul.tds Teknik UCM untuk periode lima tahun Pertama'
Bantuan tersebut *"*u"u pula minat seluruh tim riset untuk mengkaji berbagai
aspek yang berkaitan dengan bidang panasbumi'
PUSTAKA
Blair,P.D., Casse[,T.A.V. and Edelstein,R..H., 1982: Geotlrcrmal Energt: Investment
Decisions and commercal Development,John wiley & sons, New York, 184p'
Davis,J.C., 1973: Statrs tic ancl Data Analysis in Geolo,gr, John Wiley & Sons' Nerv
York,6a6P.Holloway,c.A., 1979: Decision ivlaking under uncertainit.v- Model and choice'
Prentice Hall Inc., London,285P'
Sihombing,P, r994: Kebi-iaksanaan Diversifikasi Energi untuk Memenuhi
Kebutulnn Tenaga Lisirik Dalam PJP-ll, Ceramah pada Seminar Nasional
Panasbumi di Universitas Gadjah Mada tanggal4 Juni 1994.
Warren,J.E., t992: Economics and Decisions, in R'E'sheriff (Ed): Reservoir
Geophysics,societyofExptorationceophysicist,TulsaoK,399p.
EINAFIY 3YSTEU'OUAL FLA3H 3Y€ U SYSTEH3
aoo
R€SOTJRCE TEUPERATUREI .F
Gambar l. Hubungan antara temperaturuu*U., panasbumi dan kemampuanproduksinya, atau disebut sebagai net brine efectiveness. Garis putusuntuk sistem biner. (dikutip dari Blair,et.al., t982)
. a I to
\i€LL O€Prx (tooo,..tl
trl
{roI
' 8
6
Gambar 2. Gra{ik hubungan antarapemboran (dikutip dari
biaya pemboran sumur dalam dan kedalamanB lair,et.al., 1982)
ooo
o
€zJJqo
ro
3 oo
G
7fYa/l
o
oe0
TJ
500
.r oo
200
oL200 foo 4OO
Rrtourcr lrmgaroluTtt
500
4
G
=z6
o
oco()
Oecl lla.ar.l.aaOvil tita atllaa
t.t.A cotNrgl CO 1
5OO 4OO 5OO
R.routGa lrogrrclull.'F
O.21r lO'
ol-200
Gambar 3. Grafik hubungan antala pembiayaan fasilitas Pennukaan dan
temperatursumberenergi(dikutipdariBlair,et.at.,l982)
Gambar 4. Bagan alir pengambilan keputusan dalarn investasi proyek
pengembangan srlmber energi panasbumi (dikutip dari Blair'et'al', 1982)
osol llath tlaan3l^glt tiga lt.l.cLot rclinilt
l.!'a corx.ll COr
\S\fiil',rl
\\
,ll.ane llYa lnv.al6"lO99.. lq^lla.t
Ct.r. la p..a^r.rl6aalo. Gi. l. n
W.ll Fl. rdC..n ,'lcr
^^oltraa
Llt.llh.cd.lRaacaaca Oavalag6anl
RaacsacaPrlc e
latatlm.nlO.3lrlci
Povat ?laatC..i /l.vA^olt.la
lr.a^atlv. Aa..Lccd C.a.rclacn