Post on 21-Oct-2015
description
Modul I
BLOK KEDOKTERAN OKUPASI
28-09-2012 (Panel)
KELOMPOK II
Skenario
Seorang wanita berusia 32 tahun datang dengan riwayat kekakuan dan nyeripada leher dan bahu kanan sejak satu bulan sebelumnnya.ia juga mengeluh adannya rasa letih pada lengan dan tangan kanan disertai keram yang terjadi sesekali serta rasa baal pada jari tangan.dari pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan otot trapezius bilateral(lebih dirasakan pada sisi kanan) dan nyeri tekan otot ekstensor lengan bawah.leher terasa nyeri saat kepala diputar kesamping.pemeriksaan neurologis normal
Saat ditannya,ia mengaku bahwa untuk pekerjaannya saat itu sebagai sebagai operator mesin pembukuan selama 3 bulan
Analisis tempat kerja menunjukkan bahwa ia harus duduk miring kearah kiri meja dengan leher yang ditekuk kearah depan.lengan kanan diangkat dari meja sedangkan tangan meraba keyboard pada mesin pembukuan.ketinggian meja ditemukan terlalu tinggi terhadap kursi sehingga ia harus mengangkat lengan kanan tinggi-tinggi dan memiringkan badannya sebagai kompensasi masalah ketinggian tersebut
Kata kunci
Tidak ditemukan kata sulit
Kata sulit• Perempuan 32 tahun• Riwayat : kekakuan dan nyeri pada leher
dan bahu kanan sejak 1 bln sbelumnnya• Keluhan
Rasa letih pada lengan dan tangan kanan
Rasa baal pada jari tangan• Pemeriksaan fisik
nyeri tekan otot trapezius bilateral (kanan)
nyeri tekan otot ekstensor lengan bawah
• Pemeriksaan neurologis normal• Analisis
duduk miring kearaah kiri meja dengan leher yang ditekuk kedepan
Ketinggian meja
Key problem
Perempuan 32 tahun yang mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaannya
Pertanyaan
• Apa yag dimaksuda dengan K3 ?• Apa faktor yang mempengaruhi gangguan K3 yang sesuai skenario ?• Bagaimana SOP (standart operational prosedure) K3 pada skenario ?• Apa peraturan perundag-undagan untuk K3 ?
Tujuan pembelajaranMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang K3
Sasaran pembelajaranMahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang• Definisi K3 • Faktor yang mempengaruhi gangguan K3 sesuai skenario• Bagaimana SOP K3 sesuai skenario• Peraturan perundag-undagan untuk K3
MIND MAP
K3Erganomi
Devinisi
prinsip
UU K3
DEFINISIRuang lingkup
Faktor gangguan K3 saat bekerja (skenario)
tujuan
Keselamat Dan Kesehatan kerja
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Prinsip Keselamatan Dan kesehatan Kerja
Manfaat K3 tidak hanya saat bekerja di lapangan tetapi juga dapat bermanfaat bagi pekerja kantoran. Seperti halnya prinsip K3 adalah agar kita bekerja dengan aman dan sehat. Oleh karena itu agar kesehatan kita tidak terganggu, maka dibutuhkan kenyamanan dalam bekerja seperti halnya pekerja kantor merasa nyaman bekerja saat menggunakan komputer.
kenyamanan bekerja dengan komputer
Kenyamanan dalam posisi duduk• Tempat duduk yang ergonomis yang memiliki sandaran yang nyaman• Kursi dapat di atur tinggi rendahnya• Kursi dapat di putar atau dapat bergeser
Kenyamanan pada posisi mata• Posisi mata pada layar harus lurus• Posisi mata tidak terlalu tinggi/rendah• Layar yang digunakan sebaiknya layar yang low radiasi• Jangan menggunakan efek warna yang terlalu terang• Gunakan kaca anti radiasi
Kenyamanan posisi tangan di keyboard• Pilihlah tuts keyboard yang lembet• Gunakan jari sebanyak mungkin untuk mengetik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K3)
FAKTOR FISIK - Iklim Kerja - Pencahayaan - Getaran - Kebisingan
FAKTOR KIMIA - Debu - Obat- Gas - Cairan Beracun- Uap
FAKTOR BIOLOGIS - Penyakit Infeksi - Penimbul alergi
FAKTOR FISIOLOGIS/ERGONOMI - Sikap/Posisi kerja - Cara Bekerja
FAKTOR PSIKOLOGIS - Proses Kerja - Hubungan Kerja - Suasana Kerja
ErgonomiErgonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dan elemen-elemen lain dalam suatu sistem dan pekerjaan yang mengaplikasikan teori, prinsip, data dan metode untuk merancang suatu sistem yang optimal, dilihat dari sisi manusia dan kinerjanya. Ergonomi memberikan sumbangan untuk rancangan dan evaluasi tugas, pekerjaan, produk, lingkungan dan sistem kerja, agar dapat digunakan secara harmonis sesuai dengan kebutuhan, kempuan dan keterbatasan manusia (International Ergonomics Association / IEA, 2002).
RUANG LINGKUP ERGONOMI
Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi faal, fisika, dan teknik.
• Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya.
• Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik.
• Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pekerja (Oborne, 1955).
TUJUAN ERGONOMI
• Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja;
• Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
• Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi. (Tarwaka. dkk, 2004).
Dasar-dasar Hukum K3
• Undang-undang (UU) No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja• UU No 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No 81
Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce (yang mana disahkan 19 juli 1947).
• UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 86&87)• Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen K3