Post on 23-Dec-2015
description
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan di mata kuliah Pengendalian Kesehatan Ternak.
Berdasarkan laporan yang telah dibuat, kami berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan tugas ini. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya kami dapat megerjakan tugas laporan yang lebih baik dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Bogor, Januari 2012
DAFTAR ISI
HalamanBAB I PENDAHULUAN……………..…………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………..……………………………………………. 11.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 11.1.1 Komponen yang harus ada dalam perkandangan yang baik………… 1
1.2.2 Struktur kandang beserta fasilitas yang harus disediakan oleh peternak 11.3 Tujuan……………………………………………………………………….. 1
1.3.1 Untuk mengetahui kebutuhan dalam pembuatan perkandangan ternak. 11.3.2 Untuk mengetahui perawatan yang efektif dalam pemeliharaan ternak
Tersebut……………………………………………………………….. 1BAB II ISI……………………………………………………………………………. 2
2.1 Fungsi Kandang……………………………………………………………….. 2
2.2 Cara Efektif Pemeliharan Ternak……………………………………………… 9BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………….……………………………….. 12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………, 12
3.2 Saran…………………………………………………………………………... 12DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPada mata kuliah praktikum Pengendalian Kesehatan Ternak kita mempelajari
tentang penyakit-penyakit yang khusus dan banyak ditemui pada ternak unggas, sapi, domba, dan kambing. Pengetahuan praktis untuk pencegahan dan cara pengobatanya (sanitasi dan vaksinasi). Sebelum memulai pengobatan (sanitasi dan vaksinasi) kita harus mengetahui manajemen perkandanganya. Seperti : Tipe-tipe kandang yang dibutuhkan ternak tersebut,syarat perkandangan yang baik,saluran irigasi pembuangan feses ternak, dan fasilitas yang disediakan oleh peternak contohnya: sumber air,penerangan fentilasi udara dan jangkauan antar kandang. Semua hal itu sangat berkaitan akan kesehatan pada ternak tersebut. Pada prinsipnya kandang berfungsi sebagai pelindung bagi ternak dan penunjang produktifitasnya. Sebagai pelindung ternak, kandang melindungi ternak dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti hujan, banjir, angin kencang, udara dingin, terik matahari, maupun terhadap ancaman binatang buas, dan gangguan pencuri. Sementara dalam produktivitas, kandang memudahkan dalam pemeliharaan ternak sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Komponen yang harus ada dalam perkandangan yang baik
1.2.2 Struktur kandang beserta fasilitas yang harus disediakan oleh peternak1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui kebutuhan dalam pembuatan perkandangan ternak1.3.2 Untuk mengetahui perawatan yang efektif dalam pemeliharaan ternak tersebut
BAB IIISI
2.1 Fungsi KandangDi habitat aslinya, ternak hidup di alam secara bebas. Aktivitas makan, minum, dan
beristirahat dilakukan tanpa kontrol manusia. Dalam usaha peternakan kandang sangat dibutuhkan , terlebih lagi jika dalam jumlah besar, ternak memerlukan perhatian yang cukup serius, sehinga perlu ditempatkan di dalam kandang. Dalam hal ini, kandang memiliki fungsi sebagai berikut;1. Melindungi ternak dari hewan pemangsa maupun hewan penggangu.2. Sebagai tindakan preventif agar kambing tidak merusak tanaman dan fasilitas lain yang yang ada di lokasi peternakan,serta menghindari terkonsumsinya pakan yang berbahaya bagi kehidupan ternak.
3. Tempat berteduh dari panas matahari dan hujan,serta sebagai tempat untuk beristirahat pada siang atau pada malam hari.4. Mempermudah peternak melakukan kontrol atau pengawasan terhadap kesehatan ternak.5. Tempat makan,minum dan melakukan aktivitas lain bagi ternak.6. Kotoran ternak lebih mudah dikumpulkan untuk diolah sebagi pupuk kompos.7. Ternak tidak mudah hilang atau terpisah dari kawananya.8. Membatasi gerak ternak yang banyak menyita energi,seperti aktivitas berlari. Dengan dengan pembatasan gerak ini,diharapkan seluruh energi yang dihasilkan dari pakan yang dikonsumsi diubah menjadi susu atau daging.9. Memberikan kondisi iklim mikro yang sesuai dengan kebutuhan ternak,sehingga mampuh mencapai tingkat produksi yang optimal.
Pada prinsipnya kandang berfungsi sebagai pelindung bagi ternak dan penunjang produktifitasnya. Sebagai pelindung ternak, kandang melindungi ternak dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti hujan, banjir, angin kencang, udara dingin, terik matahari, maupun terhadap ancaman binatang buas, dan gangguan pencuri. Sementara dalam produktivitas, kandang memudahkan dalam pemeliharaan ternak sehari-hari. Fungsi kandang juga disesuaikan dengan tata laksana dan cara pemeliharaan ternak, yaitu cara pemeliharaan ekstensif, semiintensif, dan intensif.
1. Pemeliharaan Secara EkstensifSepanjang hari sapi digembalakan di padang penggembalaan, sedangkan pada malam
hari sapi hanya dikumpulkan di tempat tertentu yang diberi pagar, disebut kandang terbuka.2. Pemeliharaan Secara Intensif
Ternak dipelihara secara terus-menerus di dalam kandang sampai saat dipanen sehingga kandang mutlak harus ada. Seluruh kebutuhan sapi disuplai oleh peternak, termasuk pakan dan minum. Aktivitas lain seperti memandikan sapi juga dilakukan di dalam kandang.
3. Pemeliharaan Secara SemiintensifMerupakan perpaduan antara kedua cara pemeliharaan di atas. Jadi, pada pemeliharaan
sapi secara semiintensif ini harus ada kandang serta padang penggembalaan.(sumber;edy,2010)Ada 5 faktor yang menjadi persyaratan pembuatan kandang:
1. LingkunganProduksi ternak dipengaruhi oleh iklim setempat,baik secara langsung terhadap ternak
maupun secara tak langsung melalui lingkungan ternak. Faktor iklim yang secara langsung berpengaruh terhadap ternak antara lain adalah sinar matahari, suhu udara dan kelembapan udara. Tipe bangunan yang paling cocok dengan tingkat teknologi sederhana khusus untuk usaha ternak di Indonesia adalah kandang dengan dinding setengah terbuka. Kelebihan kandang tersebut adalah sirkulasi udara dapat optimal dengan baik.
2. LokasiPemilihan lokasi ditujukan untuk menunjang keberhasilan usaha ternak. Dalam memilih
atau menentukan lokasi, ada beberapa hal diantaranya :a. Dekat sumber air
b. Topografic. Lingkungan sehat3. Tata Letak
Dalam rangka menentukan tata letak bangunan kandang dan lingkungannya, penataan perlu dilakukan terhadap letak bangunan, jalan, drainase,lapangan pangonan,kebun hijauan pakan ,dan tempat pembuangan kotoran.
4. Karakteristik kandangKarakteristik andang meliputi spesifikasi kandang, ukurang kandang, dan pelengkapan
kandang. Sebelum membahas mengenai ketiga unsur karakteristik kandang di atas, perlu diketahui dulu persyaratan umum tentang kandang.
5. Spesifikasi kandangAdalah figur bangunan kandang yang khas termasuk eksterior dan interior. Yang
termasuk dalam spesifikasi kandang adalah tipe, bentuk, model, dan ragam.“Berbagai jenis penyakit sapi sering berjangkit di Indonesia, baik yang menular maupun
tak menular. Penyakit menular yang berjangkit pada umumnya menimbulkan kerugian besar bagi peternak, bisa jutaan rupiah setiap tahunnya. Dari tahun ke tahun, ribuan ternak sapi menjadi korban penyakit radang limpa (anthrax), ribuan ternak sapi lainnya kena serangan penyakit mulut dan kuku, yang lainnya lagi korban penyakit surra, dan sebagainya”.( binaukm.com)
Perbandingan kandang ideal dengan kandang di Diploma IPBTable 1 kandang sapi
Karakteristik Kandang Ideal Kandang Diploma IPB
1.Lingkungan Berada di daerah yang sejuk sesuai:sinar matahari, suhu udara dan
kelembapan udara yang sehat bagi
ternak dan Sirkulasi udara yang baik
dengan pembuatan kandang yang
setengah dinding
Sinar matahari cukup,suhu udara baik,kelembapan baik dan sirkulasi udara baik dengan kandang setengah dinding
2.Lokasi - Dekat sumber air
- Topografi
- Lingkungan sehat
-Tidak terlalu dekat dengan sumber air namun mempunyai saluran air sendiri-Letak topografi baik menghadap selatan dan utara-Lingkungan kurang sehat Karna kurangnya SDM [1] jadi lingkungan sedikit kotor
3.Tata Letak - Ada jalan drainase
- Lapangan pangonan
- Memiliki kebun hijauan pakan
-Ada jalan drainase yang cukup baik-Tidak memiliki lapangan
- Memiliki tempat pembuangan
Kotoran
pangonan-Memiliki kebun hijauan pakan namun berukuran sedang-Tempat pembuangan kotoran cukup baik
4.Karakteristik Kandang
-Spesifikasi kandang harus baik
-Ukurang kandang (kebutuhan luas kandang sapi per ekor sekitar 1.5 x 2.5 m, 1.5 x 2 m, atau 1 x 1.5 m )-Pelengkapan kandang yang lengkap
-Kebersihan kandang yang baik
-Spesifikasi kandang lumayan baik-Ukuran kandang lebar 3,23m,panjang 3,5m-Perlengkapan kandang kurang memadai-Kebersihan kandang kurang baik
5.Spesifikasi Kandang
-Tipe dinding setengah dan permanen
-Bentuk model (lantai terbuat dari
semen;dinding tidak boleh tertutup
semua;atap terbuat dari bahan yang
tidak mudah panas seperti
genting,rumbia,seng.serabut;lorong
berjarak 0,5-1,5 meter;selokan berjarak
20-30cm;dan bak bahan pakan
perbandingan 2:1)
-Tipe dinding setengah dan sudah permanen-Bentuk model (lantai terbuat dari semen;atap terbuat dari genting;lorong berjarak 1,2meter;selokan berjarak 15-25cm;dan bak bahan pakan perbandinganya 2:1)-Penempatan sapi saling menghadap ke belakang jadi bokong bertemu bokong
6.Kondisi kandang saat ini
Harus baik Kayu mulai lapuk,besi-besi mulai berkarat,beberapa genting mulai bocor,tempat pembuangan kotoran tidak terawat.
Contoh gambar kondisi kandang
(a) (b)Gambar 1. Tipe kandang ideal (a) dan Tipe kandang Diploma IPB (b)
Sumber gambar a ( http//www.ternakrakyat.com)
Table 2 kandang domba dan kambing
Karakteristik Kandang Ideal Kandang Diploma IPB
1.Lingkungan Berada di daerah yang sejuk sesuai:sinar matahari, suhu udara dan
kelembapan udara yang sehat bagi
ternak dan Sirkulasi udara yang baik
dengan pembuatan kandang yang
nyaman
Sinar matahari cukup,suhu udara baik,kelembapan baik dan sirkulasi udara baik dengan kandang terbuat dari kayu dan setengah dinding dilapisi besi berjaring
2.Lokasi - Dekat sumber air
- Topografi
- Lingkungan sehat
-Tidak terlalu dekat dengan sumber air namun mempunyai saluran air sendiri-Letak topografi baik menghadap selatan dan utara-Lingkungan kurang sehat Karna kurangnya SDM [2] jadi lingkungan kotor oleh kotoran kambing
3.Tata Letak - Ada jalan drainase
- Lapangan pangonan
- Memiliki kebun hijauan pakan
- Memiliki tempat pembuangan
Kotoran
-Ada jalan drainase yang Cukup baik- Memiliki lapangan pangonan-Memiliki kebun hijauan pakan namun berukuran sedang-Tempat pembuangan kotoran tidak baik
4.Karakteristik Kandang
-Spesifikasi kandang harus baik
-Ukurang kandang (kebutuhan luas kandang kambing atau domba tergantung tempat pakan yang
-Spesifikasi kandang lumayan baik-Ukuran kandang tergantung jumlah kambing atau domba
disediakan per ekor sekitar 1.5 x 2.5 m kurang lebih untuk 7 ekor kambing atau domba )-Pelengkapan kandang yang lengkap
-Kebersihan kandang yang baik
yang ada di dalam kandang-Perlengkapan kandang kurang memadai-Kebersihan kandang kurang baik
5.Spesifikasi Kandang
-Tipe dinding setengah dan permanen
-Bentuk model (lantai terbuat dari
semen;dinding tidak boleh tertutup
semua;atap terbuat dari bahan yang
tidak mudah panas seperti
genting,rumbia,seng.serabut;lorong
berjarak 0,5-1 meter;selokan berjarak
10-25cm;dan bak bahan pakan
perbandingan 2:1)
-Tipe dinding setengah terbuat dari kayu jati dan sudah permanen-Bentuk model (lantai terbuat dari semen;atap terbuat dari genting;lorong berjarak 0.5meter;selokan berjarak 10 cm;dan bak bahan pakan perbandinganya 2:1)
6.Kondisi kandang saat ini
Harus baik Kayu mulai lapuk,besi-besi mulai berkarat,beberapa genting mulai bocor,tempat pembuangan kotoran tidak terawat.
Contoh gambar kondisi kandang
(a) (b) (c)Gambar 2 Tipe kandang ideal domba(a),tipe kandang ideal kambing(b) dan tipe
kandang yang ada di Diploma IPB (c)Sumber gambar a dan b (http//www.kambingdomba.com)
2.2 Cara Efektif Pemeliharan Ternak
Ternak adalah hewan yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, jika anda ingin beternak , ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan agar ternak yang anda pelihara menghasilkan keuntungan apabila dijual.
A. SanitasiSalah satu cara untuk mencegah terjadinya ledakan penyakit ternak adalah dengan
penerapan sanitasi pada lingkungan. Pada beberapa kasus, penyakit pada sapi perah sulit sekali dihilangkan, belakangan terbukti bahwa penyebabnya adalah “agen” penyakit itu tetap berada di lingkungan sekitarnya.Oleh sebab itu sanitasi mempunyai peran yang sangat penting. Sanitasi dapat dijalankan dengan membersihkan lingkungan dari organisme fisis (menggunakan deterjen dan pengerokan) dan me-nonaktifkan mikroorganisme (menggunakan disinfektan). Sebagai bahan pembersih, disinfektan sebenarnya kurang efektif, karena hanya berfungsi bila terjadi kontak langsung dengan organisme penyakit. Jika sumber infeksi dapat dihilangkan atau dikurangi ke level rendah, diharapkan ledakan penyakit akan menurun.
B. IsolasiIsolasi adalah pemisahan hewan yang sakit dari kelompoknya, dengan tujuan untuk
membatasi penyebaran penyakit. Sapi yang terinfeksi penyakit mudah sekali menularkan penyakitnya melalui : napas, saliva, kotoran, urin dan sekresi abnormal. Jangka waktu peng-isolasi-an biasanya antara 2 sampai 3 minggu.Sayangnya isolasi tidak efektif pada organisme penyakit mastitis, karena bakteri Streptococcus agalactiae cepat sekali menyebar, termasuk kepada ternak sapi yang baru masuk ke kandang.
C. PengujianPengujian kesehatan ternak sebaiknya dilakukan sedini mungkin, terutama sapi yang baru
dibeli dan akan dimasukkan ke dalam kelompoknya. Selain itu pengujian juga dilakukan pada periode isolasi, untuk memastikan tingkat kesehatannya.Yang harus mendapat perhatian utama pada saat pengujian adalah penyakit Tuberkulosis, bruselosis, serta Streptococcus agalactiae atau penyebab mastitis lainnya. Sebaiknya, pengujiankesehatan pada ternak ini dilakukan secara rutin.
D. AfkirAfkir ternak adalah tindakan yag dilakukan sebagai pencegahan pada ternak yang tidak
memenuhi persyaratan kesehatan. Walaupun dianggap sebagai bagian terpisah dari cara pencegahan, kenyataannya afkir sapi ini termasuk upaya isolasi.
E. Vaksinasi
Vaksinasi merupakan tindakan efektif untuk pencegahan penyakit pada ternak. Vaksinasi meningkatkan daya tahan hewan terhadap penyakit tertentu, dengan cara merangsang hewan menghasilkan anti body dan atau meningkatkan respon imun sel-antara (cell-mediated immune, CMI). Antibodi adalah molekul protein sirkuler yang menolong tubuh memerangi penyakit yang masuk ke tubuh. Sebaliknya, CMI menunjukkan mekanisme protektif yang dimulai pada level seluler.Vaksin yang tersedia sekarang ini, sudah mempunyai kualitas yang baik. Tetapi hasil yang diperoleh terkadang kurang optimum, bahkan bisa gagal. Penyebabnya bisa karena proses penyimpanan yang kurang baik atau tidak mengikuti instruksi yang tertera pada kemasannya.Ada beberapa hal tentang vaksin penting yang harus diingat yaitu :
1. Tidak semua hewan segera memberi respon terhadap vaksin tertentu. Penyebabnya berasal dari hewan itu sendiri dan bukan akibat kegagalan vaksin. Oleh sebab itu , vaksin tidak dapat melindungi semua jenis hewan.
2. Daya tahan tubuh bersifat relatif. Bila hewan yang telah di-vaksin diserang oleh organisme penyakit dalam jumlah besar dan terus menerus, daya tahannya akan berkurang. Jadi, vaksinasi sifatnya hanyalah bantuan , bukan pengganti cara pencegahan lain.
3. Untuk dapat berfungsi secara maksimal, vaksin memerlukan waktu hingga 14 hari.4. Beberapa jenis vaksin, penggunaanya harus diulang pada interval waktu tertentu, agar
perlindungan maksimum dapat dicapai.5. Hewan yang stress atau terlanjur sakit, bisa jadi tidak me-respon vaksin yang diberikan.
F. NutrisiBila membicarakan program kesehatan hewan, nutrisi seringkali dikesampingkan.
Padahal nutrisi mempunyai peran penting pada daya tahan ternak terhadap penyakit. Hubungan antara nutrisi dengan penyakit, memang belum sepenuhnya diteliti. Akan tetapi, pada kenyataannya sejumlah masalah penyakit bersumber pada nutrisi. Sebagai contoh adalah ketidakseimbangan nutrisi, menurut penelitian ternyata dapat menimbulkan penyakit.(sumber : www.nadhzcherry.co.cc)
BAB IIIKesimpulan dan Saran
3.1 Kesimpulan Berdasarkan pengamatan kami, dapat disimpulkan bahwa manajemen perkandangan itu sangat penting berkaitan erat dengan kesehatan ternak yang dapat terpantau. Semakin bersih
kandang semakin baik ternak yang dikembangbiakan,jika kandang kotor maka kesehatan ternak tersebut akan terganggu dan dapat merugikan peternak jika ternak mereka terserang penyakit atau mati. maka dari itu perlu melakukan sanitasi secara teratur untuk menjaga kebersihan baik diluar maupun di dalam kandang sehingga kualitas produk ternak yang dihasilkan lebih baik. 3.2SaranSaran yang diberikan pada para peternak adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya sebelum melakukan usaha sendiri peternak harus memiliki pengalaman lebih dibidang kesehatan karena membutuhkan ketelitian, dan melakukan inovasi teknologi dalam proses pengembangbiakan.
http://gentikaprabawati.blogspot.com/2012/03/laporan-pengedalian-kesehatan-ternak-1.html