Post on 24-Jul-2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tanaman Durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-
kapukan. Yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio,
Nesia, Lahia, Boschia dan Coelostegia. Durian merupakan tanaman buah berupa
pohon. Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata duri yang
diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk
menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dari hutan
Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke
arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan Pakistan. Buah durian sudah dikenal
di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo),
duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Di Indonesia, tanaman
durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan
Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia,
tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dari Sri Langka, India Selatan
hingga New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk
perkebunan yang dipelihara intensif oleh negara Thailand.
Sejak munculnya durian bangkok tahun 1980-an dan diikuti dengan
munculnya durian unggul lokal, pengembangan bercocok tanam durian semakin
cepat. Thailand yang selama ini dikenal sebagai penghasil buah-buahan tropis
terkemuka di dunia ternyata hanya mengembangkan empat varietas unggul, yakni
montong, chance, kan yao, dan kradum thong. Varietas montong dan chanee, telah
diintroduksi ke Indonesia dan dilepas Menteri Pertanian sebagai otong dan kani. Saat
ini ada puluhan durian yang diakui keunggulannya oleh Menteri Pertanian dan
disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian
tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong
(Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol
1
(Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi), sihijau (Kalimantan Selatan), raja mabah
(Kalimantan Barat), sawah mas (Kalimantan Barat), dan sebagainya.
Varietas-varietas Durian Unggul
Durian Otong( Montong)
Gambar 4.9 Durian Montong)
(www.google.co.id)
Durian ini berasal dari Thailand. Tanaman Durian montong merupakan
tanaman genjah. Mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam dengan
bibit asal sambung pucuk. Produksi buahnya cukup banyak. Mampu beradaptasi pada
berbagai tempat. Sayangnya, tanaman ini tidak mempunyai ketahanan terhadap
penyakit Phytophthora .sp. Bentuk buah bervariasi, dari bulat panjang sampai hampir
persegi. Durinya besar dan tersusun jarang. Bobot buahnya mampu mencapai 6 kg.
Kulitnya tebal dengan warna hij au. juringnya ada 5. Warna daging buah ada yang
kuning emas, ada pula yang krem. Dagingnya sangat tebal dengan rasa manis legit
dan aroma harum sedang.(http://agrimaniax.blogspot.com)
2
Durian sitokong
(Gambar 4.9 Durian Sitokong)
(www.google.co.id)
Varietas ini berasal dari Ragunan, Pasarminggu, Jakarta Selatan. Bentuk
tajuknya seperti kerucut menjulang. Buah durian sitokong berbentuk bulat panjang
dengan warna hijau kekuningan. Bentuk duri kulit buah seperti kerucut dengan
tersusun rapat. Sifat buah sukar dibelah. Berat buah 2-2,5 kg. Ketebalan kulit
buahnya sedang, sekitar 5-8 mm. Dalam satu buah terdapat terdapat 5 juring dengan
jumlah ponggenya ada 5-25 buah. Bijinya berbentuk lonjong dan berukuran kecil.
Daging buahnya tebal, kering, bertekstur halus, berwarna kuning, berlemak, beraroma
harum cukup tajam, dan rasanya manis. Pada pohon yang berumur 100 tahun
produksi buahnya dapat mencapai 50-200 buah per tahun. Varietas ini tahan terhadap
pentakit busuk akar dan hama penggerek buah.
Durian unggul ini bersal dari Gendol, Boyolali, Jawa Tengah. Buahnya
berbentuk bulat telur terbalik dengan warna hijau kecoklatan. Duri kulit buahnya
berbentuk kerucut, kecil, dan jarang. Sifat buah mudah dibelah. Berat buah 1,5-2,5
kg. Kulit buah tipis, kurang dari 5 mm. Setiap buahnya terdapat 5 juring dengan
pongge ada 20-35 buah. Bentuk biji sempurna pada setiap buahnya hanya ada 1-2
butir, sedangkan lainnya kempes. Bentuk biji lonjong dan berukuran kecil. Daging
buahnya sangat tebal, kering berlemak, bertekstur halus, berwarna krem, beraroma
harum dan tajam, serta rasanya manis. Pada tanaman berumur 200 tahun dapat
3
berproduksi sebanyak 200-800 buah per pohon per tahun. Varietas ini memiliki daya
tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.
(http://www.ideelok.com)
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Jenis-jenis buah durian
2. Manfaat dan khasiat buah durian bagi kesehatan
3. Perbedaan durian sitokong dengan durian montong
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis buah durian
2. Untuk mengetahui manfaat dan khasiat buah durian bagi kesehatan
3. Untuk mengetahui perbedaan durian sitokong dengan durian montong
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun dalam penelitian ini yaitu:manfaat
1. Dapat mengetahui jenis-jenis buah durian
2. Dapat mengetahui manfaat dan khasiat buah durian bagi kesehatan
3. Dapat mengetahui perbedaan durian Sitokong dengan durian
montong
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN DURIAN
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal
dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil
dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit),
dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya,
sebagian yang lain muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi
sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian, yang dimaksud dengan
durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian
lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia
Tenggara di antaranya adalah lai (Durio kutejensis), kerantungan (Durio oxleyanus),
durian kura-kura atau kekura (Durio graveolens), serta lahung (Durio dulcis). Untuk
selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada Durio zibethinus.(Yumoto, 2009)
2.2 JENIS DURIAN YANG TERMASUK DALAM MARGA DURIO
Durio adalah nama marga durian; termasuk ke dalam suku Malvaceae (dahulu
Bombacaceae), anak suku Helicteroideae. Dari sekitar 27-30 spesies anggota marga
ini, sejauh ini diketahui tujuh spesies yang menghasilkan buah yang dapat dimakan.
Meskipun demikian, masih banyak spesies yang buahnya belum berhasil dikoleksi
atau belum dikenal dengan baik; dan masih sangat mungkin untuk mendapatkan
spesies lain yang buahnya mungkin dapat dimakan.
Kostermans pada tahun 1958 melaporkan persebaran 27 spesies Durio: 18 di
Kalimantan, 11 di Semenanjung Malaya, dan 7 di Sumatera. Hasil kajian terhadap
koleksi herbarium di Kebun Raya Bogor menunjukkan bahwa di Indonesia ada
5
sedikitnya 20 jenis Durio: 18 di Kalimantan, 7 di Sumatera, dan masing-masing satu
di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Maluku.
Tujuh spesies yang termasuk dalam marga durio, antara lain :
1. Durio zibethinus , durian .
2. Durio dulcis Becc., durian marangang (atau merangang), tutong, atau lahung.
3. Durio graveolens (Becc.), durian burung, durian otak udang galah, atau
tabelak.
4. Durio kutejensis Hassk. & Becc., lai, nyekak atau pekawai.
5. Durio grandiflorus, durian monyet
6. Durio oxleyanus (Griff.), durian sukang, durian beludu, isu atau
kerantungan.
7. Durio testudinarum (Becc.), durian kura-kura.(Onny Untung, 2008)
2.3 BAGIAN-BAGIAN DARI BUAH DURIAN
1. Akar
(Gambar 2.1 akar tanaman durian )
(www.google.co.id)
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai
40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar
selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah,
menarik, buah lebih keras dan lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik
6
pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika
dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara
pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh
1,5-2 meter dari pangkal batang.
2. Batang
(Gambar 2.2 batang tanaman durian)
(www.google.co.id)
Batang tanaman durian memiliki cabang. Cabangnya tumbuh mendatar atau
tegak dan membentuk sudut yang bervariasi tergantung varietasnya. Percabangannya
banyak dan membentuk tajuk mirip kerucut atau segitiga (Wiryanto, 2005)
7
3. Daun
(Gambar 2.3 daun tanaman durian)
(www.google.co.id)
Tanaman durian mempunyai daun berbentuk bulat memanjang (oblongus)
dengan bagian ujung runcing, tata letaknya berselang-seling dan tumbuh secara
tunggal. Struktur helaian daun agak tebal, permukaan daun sebelah atas berwarna
hijau mengkilap, sedangkan permukaan sebelah bawah berwarna kecoklat-coklatan.
Sistem percabangan tanaman durian tumbuh mendatar atau tegak membentuk sudut
30o- 45o tergantung pada jenis atau varietasnya. Cabang yang letaknya di bagian
bawah ataupun sebelah atas merupakan tempat munculnya bunga (Rukmana, 1996).
4. Buah
(Gambar 2.4 buah tanaman durian)
(www.goole.co.id)
8
Buah durian berbentuk bulat atau lonjong atau tidak teratur, ukurannya kecil
sampai besar, kulit berduri dan bagian dalam buah berongga atau beruang lima yang
di dalamnya berisi biji yang terbungkus oleh daging buah. Tangkai buah berbentuk
bulat panjang dan terletak di pangkal buah. Panjangnya bias sampai 15 cm. Buah
akan matang atau tua dan siap dipetik pada usia kurang lebih empat bulan setelah
bunga mekar. Usia kematangn buah ini juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya
matahari dan ketinggian tempat. Buah yang sudah matang biasanya mengeluarkan
bau harum yang khas (Rukmana, 1996).
5. Biji
(Gambar 2.5 biji tanaman durian)
(www.google.co.id)
Biji durian berbentuk bulat telur, berkeping dua, berwarna putih kekuning-
kuningan atau cokelat muda. Tiap rongga buah terdapat 2-6 biji atau lebih. Biji durian
merupakan alat atau bahan perbanyakan tanaman secara generatif, terutama untuk
batang bawah pada penyambungan (Rukmana, 1996).
9
2.4 TEKNIK BUDIDAYA DURIAN
Syarat Pertumbuhan
Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600 m dpl,intensitas
cahaya 40-50 %, dengan suhu 22-30 0C, curah hujan ideal 1.500 - 2.500 mm per-
tahun. Tanah yang cocok, lempung berpasir subur dan banyak kandungan bahan
organik, dan pH 6 - 7.
Pembibitan
Pilih bibit tanaman yang subur, segar, sehat, daun banyak, batang kokoh,
bebas hama & penyakit, percabangan 2-4 arah dan ada tunas baru
Persiapan Lahan
Pembukaan lahan sebaiknya pada musim kemarau. Bersihkan alang-alang dan
gulma lain serta tanaman keras yang mengganggu masuknya sinar matahari. Lahan
miring sebaiknya dibuat terasering. Buat saluran-saluran pembuangan air.
Jarak Tanam
Jarak tanam yang umum 8 x 12 m atau 10 x 10 m
Tanaman Pelindung
Skala luas di tempat terbuka mutlak diperlukan tanaman pelindung, misal
lamtoro, turi, gamal, sengon atau pepaya. Tanaman pelindung ditanam setelah
penyiapan lahan.
Lubang Tanam
Buat lubang tanam ukuran 50 cm2. Pisahkan tanah bagian atas dengan bagian
bawah dan biarkan selama + 2 minggu. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk
kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO + 10 kg Dolomit sampai rata sebagai
10
media tanam, kemudian masukkan campuran tersebut ke dalam lubang tanam dan
biarkan 1 minggu sebelum bibit ditanam.
Penanaman
Penanaman yang ideal pada awal musim hujan. Gali lubang tanam yang berisi
campuran media tanam sesuai ukuran bibit. Ambil bibit dan buka plastik pembungkus
tanah secara hati-hati. Tanam bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya.
Siram air secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik
supernasa dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol supernasa diencerkan dalam 2
liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml
larutan induk lalu siramkan setiap pohon atau siramkan supernasa 1 sendok makan
per 10 liter air per pohon.
Pengairan
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman berproduksi.
Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi. Penyiraman paling baik pagi hari.
Pemangkasam
Pangkas terhadap tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan
terserang hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari.
Ketika tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m, pucuk tanaman dipangkas.
11
Pemupukan
Dosis dan jenis pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai
rekomendasi setempat, misal sebagai berikut :
Tabel 1. dosis dan jenis pupuk
No Umur (hari)Pukan
(kg/ph)
NPK
(kg/ph)
Frekwensi
per-tahun
1 1 – 3 30 – 50 0,5 - 1,0 3 - 4
2 4 – 6 75 – 150 1,5 - 2,5 2 - 3
3 15 – 10 200 – 300 3,0 - 5,0 1 – 2
(http://go-organik-2010.blogspot.com )
Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke-3 dengan pupuk NPK
yang kadar N tinggi.
Waktu pemupukan pupuk kandang sekali setahun pada akhir musim hujan
atau awal musim kemarau. Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman.
Caranya dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
Siramkan pupuk organik supernasa (0-3 thn) dan power nutrition(diatas 3 thn) dengan
cara sesuai di atas . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup harmonik per tangki
tiap 1-2 bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.
PEMBUAHAN DI LUAR MUSIM
Caranya mengatur pembungaan di setiap pohon durian per blok, yaitu
jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan
Maret tanaman pada blok diberi pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan power
nutrition per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4
tutup poc nasa + 1 tutup harmonic per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4
kali. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus
12
dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan, tanah di sekeliling tanaman dalam
radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga
mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar, tanaman diberi pupuk
NPK dosis 0,5 - 1 kg per tanaman. Setelah terbentuk buah, usahakan tanaman tidak
mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara
antara buah dan daun, sehingga perlu disiram power nutrition lagi (1 botol untuk 30-
50 pohon).
Penyerbukan
Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore
sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak
semua bunga durian muncul secara bersamaan, padahal penyerbukan berhasil jika
serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu
dilakukan penyerbukan buatan, caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada
malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas, sebaiknya dalam satu
areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu, tetapi dicampur dengan
varietas yang lain.
Perawatan Buah
Penyeleksian buah setelah berdiameter 5 cm. Sisakan dua buah terbaik, jarak
ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Tanaman durian yang baru pertama
kali berbuah sebaiknya dipelihara satu atau dua butir buah. Untuk mencegah
kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk, lebih bagus jika
diberikan pupuk makro NPK (0,5-1 kg/pohon) ditambah power nutrition (1 botol
untuk 30-50 pohon).
Pemanenan
Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas. Jenis monthong sekitar 125 -
135 hari setelah bunga mekar, jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga
13
mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga
mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis
di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas
tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah
dipukul. Cara penen dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau
atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang
dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.
(http://go-organik-2010.blogspot.com )
Tabel 2. Kandungan gizi dalam tiap 100 gram buah durian segar.
No Kandungan gizi Banyaknya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Zat Besi (Fe)
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
Air
Bagian dapat dimakan
134,0 kal.
2,5 gr.
3,0 gr.
28,0 gr.
7,4 mgr.
44,0 mgr.
1,3 mgr.
175,0 S.I
0,1 mgr.
53,0 mgr.
65,0 gr.
22,0 %
(www.google.co.id)
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode
penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam serta
observasi. Teknik observasi adalah metode pengumpulan data secara
sisitematis melalui pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang
diteliti.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 JENIS-JENIS BUAH DURIAN
4.1.1 Durian
Durian yang bernama latin Durio zibethinus ini adalah buah yang
kontroversial. Hal ini terjadi karena baunya yang menyengat.
Bagi yang menyukainya, pasti mengatakan bahwa durian itu wangi. Namun,
bagi yang tidak suka pasti akan mengatakan buah ini bau, bahkan sangat bau. Bagian
yang dimakan dari durian ini adalah kulit bijinya. Namun bijinya juga sering dimasak
untuk dijadikan kolak.
Kulit bijinya tebal, bertekstur lembut, dan rasanya sangat manis, pastinya
sangat lezat untuk Anda penggemar durian. Sebaliknya, untuk yang membencinya,
menciumnya saja sudah enggan, apalagi memakannya.
Tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang (perenial), tinggi 27 - 40 m.
Akar tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar,
percabangan simpodial, bercabang banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai
pendek, tersusun berseling (alternate), permukaan atas berwarna hijau tua - bawah
cokelat kekuningan, bentuk jorong hingga lanset, panjang 6,5 - 25 cm, lebar 3 - 5 cm,
ujung runcing, pangkal membulat (rotundatus), tepi rata, pertulangan menyirip
(pinnate), permukaan atas mengkilat (nitidus), permukaan bawah buram (opacus),
tidak pernah meluruh, bagian bawah berlapis bulu halus berwarna cokelat kemerahan.
Bunga muncul di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak
berbentuk lonceng (campanulatus) - berwarna putih hingga cokelat keemasan,
berbunga sekitar bulan Januari. Buah bulat atau lonjong, panjang 15 - 30 cm, kulit
dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji lonjong, 2 -
16
6 cm - berwarna cokelat, berbuah setelah berumur 5 - 12 tahun. Perbanyaan Generatif
(biji).
Contoh dan Klasifikasi Durian
(Gambar 4.1 Durio zibethinus
(www.plantamor.com)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr
4.1.2 Durian Lahong
17
Bentuknya mirip durian Durio zibethinus, aromanya juga wangi kulitnya
hijau kekuningan dengan duri pendek dan tajam begitu dibelah ternyata daging
buahnya merah pekat. “Ini bukan durian biasa kemungkinan silangan alam “kata
gregori hambali, pakar buah di bogor.Lahong berkulit merah, merah kecokelatan,
hingga merah tua. Daging buah krem hingga kuning dan kulit buah tak terbelah meski
buah masak telah jatuh dari pohon.
Durian Lahong beraroma sangat kuat mirip aroma aseton dengan rasa manis.
Lahong tak disukai sebagian orang lantaran aroma yang menyengat dapat membuat
pusing.
Contoh dan Klasifikasi durian Lahong
(Gambar 4.2 Durio dulcis)
(www.google.co.id
Kingdom : Plantae
(unranked) : Angiosperms
(unranked) : Eudicots
(unranked) : Rosids
Order : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Durio
Species : Durio dulcis
4.1.3 Durian Burung
Di negara kita durian ini lebih dikenal dengan nama labelak. Sebagaimana
tanaman hutan lainnya, pohon durian ini juga tumbuh meninggi. Bentuk daunnya
elips sampai oblong. Daun berukuran lebih besar daripada daun Durio zibethinus,
18
dengan panjang 10-26 cm dan lebar 4-10 cm. Bunga muncul berkelompok, 2-3
tangkai, pada ujung cabang yang sudah tua.
Warna kulit buahnya bervariasi sekali, mulai dari hijau, kuning, cokelat, dan
bahkan merah. Durinya tidak melukai telapak tangan. Bentuk buah bulat agak
panjang. Bobot berkisar antara 400 9 – 2 kg. Warna biji ada yang cokelat, ada yang
hitam.
Daging buah tebal dan berwarna merah. Teksturnya halus dan kering serta
terasa manis. Aromanya lebih menusuk hidung dibandingkan durian dari spesies
Durio kutejensis, tetapi kurang beraroma daripada durian dari spesies Durio
zibethinus
Contoh dan klasifikasi Durian Burung
(Gambar 4.3 Durio graveolens)
19
( www.google.co.id )
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio graveolens Becc.
4.1.3 Durian Lai
Di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan terdapat buah yang
mirip dengan durian yang kita kenal. Bedanya hanya pada aroma yang tak terlalu
menyengat.
Serupa tapi tak sama. Itulah buah Elay atau Lai dan durian yang kita kenal
(Durio zibenthinus). Dari segi tampilan memang dua jenis buah yang masih satu
famili ini tak begitu jauh berbeda. Kulitnya sama-sama berduri. Hanya saja, pada
durian biasa durinya lebih tajam, lebih besar dan keras, serta bentuk buahnya lonjong.
Sedangkan duri buah Lai lebih kecil (kurus) dan ujungnya agak bengkok, lunak, dan
bentuk buahnya bulat.
20
Durio Kutejenis begitu nama latin durian Lai ini. Ini menunjukkan bahwa
buah ini berasal dari Kutai Kartanagara, sebuah kabupaten di Kalimantan Timur.
Jenis buah yang satu ini kurang dikenal di luar Kalimantan, terutama di Jawa. Buah
ini dengan gampang ditemukan di hampir setiap wilayah di Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan.
Durian Lai Kayan persisnya berasal dari Desa Antutan, Kecamatan Tanjung
Palas Bulungan, Kalimantan Timur. Varian ini sudah dikenal sejak 1825 dengan
karakteristik yang khas, seperti pada aromanya yang merupakan perpaduan antara
durian biasa dan buah Lai. Buah yang dijual pada kisaran Rp30.000 hingga Rp50.000
per buah ini memiliki ketebalan kulit kurang lebih 7 mm, dan ketebalan daging 1,2
cm – 1,5 cm.
Durian Lai Kayan dapat tumbuh pada ketinggian 0-800 meter di atas
permukaan laut dengan temperatur 25 – 32 derajat celcius, dan kelembapan udara
sekitar 50-80%. Bisa juga tumbuh pada tanah berjenis latosol, podsolik merah
kuning, dan andosol, dengan Ph tanah 5,5 – 6,5, serta curah hujan 1.500 -2.500 mm
per tahun.
Selain itu, intensitas cahaya matahari sangat diperlukan untuk pertumbuhan
dan produksi buah Durian Lai Kayan ini, yaitu 45-50%. Jarak tanam sebaiknya 12 x
12 meter.
Contoh dan klasifikasi Durian Lai
(Gambar 4.4 Durio kutejensis)
(http://en.wikipedia.org)
Klasifikasi
21
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (Bombacaceae)
Genus : Durio
Spesies : Durio kutejensis
4.1.4 Durian Monyet
grandiflorus Durio, umumnya dikenal sebagai munjit durian, adalah pohon
berukuran sedang sampai dengan 30 m tinggi. It is one of the edible species in the
genus Durio , which produces the popular fruit known as Durian . Ini adalah salah
satu spesies yang dapat dimakan dalam genus Durio , yang menghasilkan buah yang
populer dikenal sebagai Durian . The fruit of this species has yellow flesh. Buah dari
spesies ini telah daging kuning.
Contoh dan klasifikasi Durian Monyet
22
(Gambar 4.5 Durio grandiflorus)
(www.google.co.id)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio grandiflorus (Masters) Kosterm. & Soe
4.1.5 Durian Kerantungan
23
Durian Kerantungan adalah sejenis tumbuhan penghasil buah yang mirip
dengan durian. Tumbuhan ini endemik dari Kalimantan .
Contoh dan klasifikasi Durian Kerantungan
(Gambar 4.6 Durio oxleyanus)
(www.google.co.id)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan bij
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniida
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio oxleyanus Griff.
4.1.6 Durian Kura-kura
Durio Testudinarum atau biasa disebut Durian Kura-Kura/Kukura, buahnya
tumbuh pada pangkal batang/dekat akar dengan ketinggian 30 cm dari tanah.
akibatnya buah durian tsb tergeletak begitu saja diatas tanah.
Kenapa dinamakan durian kura-kura..? buahnya yang tergeletak ditanah
menjadi santapan kura-kura disekitar sungai. durian kura-kura ditemukan dibelantara
kalimantan dihutan tembawang (ladang yang berpindah-pindah lalu menjadi hutan
24
kembali). durian kura-kura ditemukan di desa kelawai, kecamatan Nanga Pinoh,
Kabupaten Sintang, lalu di Desa Mandor, kecamatan Mandor, Pontianak dan
kecamatan sukadana, kabupaten ketapang ketiganya terdapat di propinsi kalimatan
Barat.
Buah durian kura-kura ini sebesar buah sukun. kulit buah berwarna kuning,
saat mentah berwarna hijau tetapi rasanya sudah manis. selai itu daging buahnya tebal
dengan kulit tipis. maklum saja kura-kura sangat doyan makan buah ini.
Contoh dan Klasifikasi Durian Kura-kura
(Gambar 4.7 Durio testudinarum)
(www.google.co.id)
Klasifikasi
25
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio testudinarum Becc.
4.2 MANFAAT DAN KHASIAT BUAH DURIAN
4.2.1 Manfaat Durian
Adapun berbagai manfaat buah durian bagi kesehatan dan kehidupan
manusia ,antara lain:
1. Mengembalikan kesehatan manusia dan hewan. Dimana durian mengandung
vitamin B, C dan E dan zat besi yang tinggi.
2. Dapat mengobati demam dan penyakit kuning.
3. Membantu menurunkan kolesterol.
4. Dapat membersihkan darah.
5. Asam amino tryptophannya dapat mengurangi kegelisahan, depresi, insomnia,
dan dapat membuat perasaan bahagia juga meningkatkan tingkat serotonin
dalam otak.
6. Meningkatkan tekanan darah (zat besi)
7. Protein yang terkandung pada durian dapat membantu pembentukan otot.
4.2.2 Khasiat Durian
26
Adapun khasiat buah durian bagi kesehatan dan kehidupam manusia, antara
lain:
1. Mengatasi sembelit karena banyak mengandung serat
2. Mengatasi anemia karena mengandung folat atau vitamin B9 yang dibutuhkan
untuk memproduksi sel darah merah.
3. Menjaga kesehatan kulit karena mengandung vitamin C yang berfungsi
sebagai antioksidan dan anti penuaan
4. Mengandung banyak potasium atau kalsium sehingga baik untuk kesehatan
tulang dan persendian
5. Asal tidak dimakan berlebihan, kandungan mangan dalam durian bisa
menjaga kadar gula darah tetap stabil
6. Mengandung senyawa tembaga yang bisa menjaga kesehatan kelenjar tiroid
7. Menjaga nafsu makan karena banyak mengandung thiamin atau vitamin B1
8. Mengatasi migrain karena mengandung senyawa riboflavin atau vitamin B2
9. Meredakan stres dan mengatasi depresi karena mengandung vitamin B6 atau
piridoksin
10. Menjaga kesehatan gigi dan mulut karena mengandung posphor
4.3 PERBEDAAN DURIAN SITOKONG DENGAN DURIAN MONTONG
4.3.1 Durian sitokong
(Gambar 4.9 Durian Sitokong)
(www.google.co.id)
Kerajaan : Plantae
(tidak termasuk) : Eudicots
(tidak termasuk) : Rosids
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
27
Genus : Durio
Spesies :Durio zibethinus
Varietas ini berasal dari Ragunan, Pasarminggu, Jakarta Selatan. Bentuk
tajuknya seperti kerucut menjulang. Buah durian sitokong berbentuk bulat panjang
dengan warna hijau kekuningan. Bentuk duri kulit buah seperti kerucut dengan
tersusun rapat. Sifat buah sukar dibelah. Berat buah 2-2,5 kg. Ketebalan kulit
buahnya sedang, sekitar 5-8 mm. Dalam satu buah terdapat terdapat 5 juring dengan
jumlah ponggenya ada 5-25 buah. Bijinya berbentuk lonjong dan berukuran kecil.
Daging buahnya tebal, kering, bertekstur halus, berwarna kuning, berlemak, beraroma
harum cukup tajam, dan rasanya manis. Pada pohon yang berumur 100 tahun
produksi buahnya dapat mencapai 50-200 buah per tahun. Varietas ini tahan terhadap
pentakit busuk akar dan hama penggerek buah.
4.3.2 Durian Montong
(Gambar 4.9 Durian Montong)
(www.google.co.id)
Klasifijasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Bombacaceae
Genus : Durio
28
Spesies : Durio zibethinus Murr
Durian varietas unggul di Indonesia adalah Otong (Montong), Kani (Chanee),
Sukun, Petruk, Sunan, Sitokong, Simas, Sidodol, Sijapang, Sihijau, Perwira, Bokor
dan Siriwig. Otong dan Kani merupakan durian introduksi dari Thailand, sedangkan
Sitokong merupakan varietas asli Indonesia. Musim panen antara bulan Oktober.
Durian otong diperolah dari Thailand berasal dari varietas montong. Tajuk
tanaman tidak cepat melebar karena percabangannya cenderung mengarah ke atas.
Buahnya berbentuk memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya meruncing dan
beralur 4-5. Warna kulit buah hijau kekuningan. Sifat buahnya sukar dibelah. Duri
kulit buahnya berbentuk kerucut, berukuran kecil, dan bersusunan agak rapat. Berat
buahnya 1 - 1,5 kg. Ketebalan kulit buah sekitar 4 - 6 mm. Dalam setiap buah
terdapat 4 - 6 juring dengan jumlah pongge ada sekitar 5 - 10 butir. Bijinya berbentuk
lonjong pipih dengan ukuran sedang. Daging buah tebal, kering, kurang berlemak,
berwarna kuning, bertekstur sangat halus, beraroma tidak begitu tajam, dan berasa
sangat manis. Keadaan daging buahnya yang tebal oleh masyarakat Thailand dijuluki
mon thong, selain itu durian otong juga dijuluki golden pillow (bantal emas). Durian
otong mulai berproduksi 5 - 8 tahun, dan dapat berproduksi 20 - 50 buah per pohon
per musim panen.
BAB V
PENUTUP
29
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan membahas dari beberapa jenis buah durian ,
dapat disimpulkan bahwa buah durian memiliki beraneka ragam jenis, tetapi dari
sekian banyak jenis buah durian hanya tujuh spesies yang dapat dikonsumsi , antara
lain Durio zibethinus(Durian),Durio kutejensis(Durian Lai), Durio oxleyanus(Durian
kerantungan), Durio dulcis(Durian Lahong), Durio graveolens(Durian Burung),
Durio grandiflorus(Durian Monyet), serta Durio testudinarum(Durian Kura-kura).
Kulit Durian dapat dimanfaatkan sebagai bahan abu gosok yang bagus serta
berkhasiat mengatasi sembelit.Durian sitokong memiliki biji yang lonjong dan
berukuran kecil serta daging buahnya tebal dan berlemak, sedangkan pada durian
montong memiliki biji yang berbentuk lonjong pipih dan berukuran sedang serta
daging buahnya tebal dan kurang berlemak.
5.2 Saran
Penelitian lanjutan tentang pengaruh iklim terhadap masa berbuah
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Toni. 19 Januari 2007.http:// id.wikipedia.org/wiki/Durian
30
Diakses tanggal 14 Februari 2011
Taufik, Muhammad. 19 mei 2007. http://www.anneahira.com /Sejarah tanaman
Durian. Diakses tanggal 14 Februari 2011.
Toni. 13 maret 2010. http://gambar-unik-dunia.blogspot.com /Struktur tanaman
Durian
Diaksestanggal 14 Februari 2011.
Untung,Onny. 2008. Durian Untuk Kebun Komersial dan Hobi.Jakarta:Penebar
Swadaya
Wahyono, Budi. 13 mei 2010. http://tri-puspasari.blogspot.com /Fungsi Bagian
Tumbuhan.Diaksestanggal 21 Februari 2011.
Yanto. M. 2 November 2009. http://www.infofisioterapi.com/info/klasifikasi
Durian.html. Diakses tanggal 21 Februari 2011.
Yuliati, Dina . 10 mei 2009.http://www.anneahira.com/ T anaman
Durian.html. Diakses 26 Februari 2011.
31