Post on 14-Oct-2015
ETIKA RUMAH SAKIT dan TANGGUNG JAWAB INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN Abdul Rachman SaragihRozaimah Zain-Hamid Christofel L. Tobing Unit Bioetika Humaniora Fakultas Kedokteran USU
Apa yang dimaksud dengan RUMAH SAKIT?RS (KEPMENKES RI no. 983/1992)Sarana upaya kesehatanMenyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatanDimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan & penelitianDasar hukum:Pasal 49 UU no. 23/1992 tentang Kesehatan (sarana kesehatan)Pasal 56 UU no. 23/1992 (salah satu sarana kesehatan yang dimaksud adalah RS)
RS (Penjelasan ps. 56 ayat 1UU No 23/1992):Lembaga/institusi/organUnsur Sistem Kesehatan NasionalMenyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakatJenis RS:RS Umum, RS KhususRS Pemerintah, RS Swasta
Perobahan pola pelayanan di RS: pelayanan sosial sosio-ekonomisMasyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan makin sadar akan haknya dalam pelayanan kesehatan
Perlu manajemen RS yang jelas dan terukur
Kode Etik Rumah SakitPengelolaan RS tidak cukup hanya berdasarkan norma etik & moral, perlu peraturan yang pasti & mengikat
Setiap RS di Indonesia perlu memiliki Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI)
KODERSI:Landasan moralSebagai pegangan & pedoman dalam menjalankan fungsi RS
Pelayanan kesehatan yang baik, bermutu dan profesional kepada masyarakat
KODERSI:Pertama kali tersusun dalam Rapat Kerja PERSI (1986) disebut ERSILangsung diberlakukan dengan KEPMENKES RI No. 924/MENKES/SK/XII/1986 (18-12-86)ERSI versi baru dilengkapi petunjuk pelaksanaan diterima & disahkan dalam Kongres VI PERSI (1993)KODERSI disepakati dalam Rapat Kerja PERSI (15-17 Maret 1999) setelah dikaji dengan seksama oleh Majelis Kehormatan Etik RS Indonesia (MAKERSI)Disahkan untuk berlaku di seluruh RS di Indonesia dalam Kongres VIII PERSI (5-7 Nopember 2000)
Badan Etik Rumah Sakit Indonesia:(Pasal 10 KODERSI)Tingkat Pusat & Cabang (MAKERSI)Tingkat RS (KERSI: Komite Etik RS)
MAKERSI (Pusat & Cabang): perangkat organisasi PERSIKERSI: Perangkat organisasi RSDibentuk oleh pemilik/pimpinan RSBertanggung jawab penuh kpd pemilik/pimpinan RSPembinaan secara fungsional dilakukan oleh MAKERSI
Muatan KODERSI:Kewajiban Umum RSKewajiban RS terhadap masyarakatKewajiban RS terhadap pasienKewajiban RS terhadap pimpinan, staf dan karyawanHubungan RS dengan lembaga lainLain-lain
Kewajiban Umum RSRS harus menaati KODERSIRS mengawasi & bertanggung jawab terhadap semua kejadian di RSRS mengutamakan pelayanan yang baik & bermutu, & tidak mendahulukan urusan biayaRS memelihara semua catatan/arsip medis/ non-medis dengan baik, dlm arti melindungi kerahasiaan catatan & rekaman medisRS mengikuti perkembangan dunia perumah-sakitan
Kewajiban RS terhadap Masyarakat:RS harus jujur & terbuka, peka thd saran & kritik masyarakat dan berusaha agar pelayanannya menjangkau keluar RSRS harus senantiasa menyesuaikan pelayanan dengan harapan & kebutuhan masyarakat setempatKewajiban RS terhadap Pasien:RS harus mengindahkan hak-hak asasi pasienRS harus memberi penjelasan mengenai apa yang diderita pasien, & tindakan apa saja yang hendak dilakukanRS harus meminta persetujuan pasien (informed consent) sebelum melakukan tindakan medis tertentu.
Kewajiban RS terhadap Pimpinan, Staf dan Karyawan:RS harus menjamin agar pimpinan, staf & karyawannya senantiasa mematuhi etik profesi masing-masing.RS mengadakan seleksi tenaga staf dokter, perawat & tenaga lainnya berdasarkan nilai, norma & standar ketenagaanRS menjamin agar koordinasi serta hubungan baik antara seluruh tenaga di RS dapat terpeliharaRS memberi kesempatan kpd seluruh tenaga RS untuk meningkatkan & menambah ilmu pengetahuan serta keterampilannyaRS mengawasi agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi yang berlaku
Hubungan RS dengan Lembaga Terkait:RS memelihara hubungan yg baik dengan pemilik berdasarkan nilai-nilai & etik yang berlaku di masyarakat IndonesiaRS harus memelihara hubungan yg baik antar RS & menghindarkan persaingan yang tidak sehatRS harus berusaha membantu kegiatan pendidikan tenaga kesehatan & penelitian dlm bidang ilmu pengetahuan & teknologi kedokteran & kesehatan
Lain-lain:RS dalam melakukan promosi pemasaran harus bersifat informatif, edukatif, preskiptif (peran pencari pelayanan kesehatan dalam proses diagnosis & terapi), preparatif (membantu pasien/keluarga dalam proses pengambilan keputusan), tidak komparatif, berpijak pada dasar yg nyata, tidak berlebihan, dan berdasarkan KODERSI
Selain KODERSI, RS wajib melaksanakan KEPMENKES RI No. 772/MENKES/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal RS (Hospital by laws) berlaku sejak 21-6-2002
Hospital & Medical Staff By Laws (PIRS dan PISM)Peraturan yang berkaitan dengan penyeleng-garaan pelayanan kesehatan di RS yang dibuat oleh masing-masing RS (tailors made)KepMenKes RI No. 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Peraturan Internal RS (Hospital By Laws)KepMenKes RI No. 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By Laws) di rumah sakit
Tailors MadePeraturan-peraturan dibuat oleh masing-masing RS secara jelas dan rinciDapat dikatakan sebagai perpanjangan tangan hukum untuk kepentingan internal RS sendiriSebagai pedoman dlm penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan guna menyele-saikan masalah internal RSLembaga profesi yang self-governance
TRIPARTITKetiga pihak:Pemilik, Badan Pengampu, Wali Amanah Pimpinan, Manejemen, Badan EksekutifStaf medis, pelaku pelayanan RSharus berkerjasama dalam mencapai tujuanpenyelenggaraan pelayanan kesehatan di RS
Peraturan Internal Staf Medis(Medical Staff By Laws)Staf medis sebagai core business di RSUntuk menjaga mutu pelayanan kesehatan, perlu dibuat peraturan sendiri yang dapat mengatur staf medis secara internalMengenai: self-governing, self-controlling dan self-disciplining dalam otonomi kolektif
TANGGUNG-JAWAB YURIDIS RSTanggung-jawab PersonaliaBerdasarkan hubungan hukum majikan-karyawanMemilih tenaga dokter yg kompeten & berkualitasMemberi perintah & melakukan pengawasanMenyediakan fasilitas & peralatan yg baikMenentukan sistem yg dibutuhkan untuk keamanan jalannya RSTanggung-jawab Mutu PelayananPemberian pelayanan harus sesuai standar profesiTanggung-jawab Sarana & PeralatanPeralatan dasar setiap saat harus dalam keadaan siap pakaiTanggung-jawab Keamanan Gedung & Perawatan
TANGGUNG JAWAB YURIDISDOKTER RUMAH SAKITDokter Purna-waktu (organik)Pasien RSDokter hanya menerima imbalan/gaji/honor dari RS, tidak memungut langsung dari pasienBekerja & bertindak untuk & atas nama RS (doktrin majikan-karyawan)Tanggung-jawab perdata: RSTanggung-jawab pidana: dokter (pribadi)Pasien Pribadi DokterDokter membuka praktek pribadi disamping bekerja pd RSTanggung-jawab ada pada dokter (dokter memungut honor langsung dari pasien, dengan/tanpa potongan RS)
Dokter Paruh-waktu (part-time)Captain of the ship doctrine:Dokter bedah bertanggung-jawab atas segala sesuatu yang terjadi selama operasi, termasuk kelalaian tenaga perawatDokter anestesi bertanggung-jawab di Kamar Induksi & recovery room, termasuk kelalaian tenaga perawatDokter Patologi Klinik bertanggung-jawab atas segala hasil pemeriksaan di LaboratoriumDokter Obgin bertanggung-jawab atas segala sesuatu di Kamar BersalinDokter Radiologi bertanggung-jawab pada pemberian radioterapiDokter Penyakit Dalam tidak bertanggung-jawab penuh atas kelalaian/kesalahan perawat di Ruang Perawatan (doktrin majikan-karyawan), kecuali ada kesalahan instruksi
Dokter Tamu (visiting)Dokter tidak terikat pada RSDiterima & diperbolehkan memakai fasilitas RS untuk jangka waktu tertentuDibuat Surat Perjanjian yang juga mencantumkan tanggung-jawab hukum terhadap pasien jika ada gugatan dari pasien/keluarganya