Post on 14-Aug-2019
JURNAL
PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN PHYSICAL EVIDENCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA SALON
CHELSYA HAIR AND BEAUTY SPA WARUJAYENG
THE INFLUENCE OF PRICE, PROMOTION, AND PHYSICAL EVIDENCE TO BUYING DECISION AT CHELSYA HAIR AND BEAUTY
SPA WARUJAYENG
Oleh:
ANIS MUDAWAMAH
13.1.02.02.0237
Dibimbing oleh :
1. Dr. H. Samari, S.E., M.M.
2. Sigit Ratnanto, S.T., M.M.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2017
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN PHYSICAL EVIDENCE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN PADA SALON CHELSYA HAIR AND BEAUTY SPA
WARUJAYENG
Anis Mudawamah
13.1.02.02.0237
Ekonomi - Manajemen
Anis.mudawamah26@gmail.com
Dosen Pembimbing 1 : Dr. H. Samari, S.E., M.M
Dosen Pembimbing 2 : Sigit Ratnanto, S.T., M.M.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena banyaknya bermunculan usaha jasa salon
kecantikan dengan berbagai jenis dan gaya promosi yang mudah ditemui di salon-salon pada umumnya.
Kemunculan salon baru ini semakin memperketat persaingan di antara usaha salon yang sudah ada
sebelumnya. Dengan adanya persaingan, maka para penyedia jasa salon kecantikan di tuntut untuk bisa
mempertahankan posisinya, dan menggeser para kompetitor baru.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui harga, promosi, dan physical evidence secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian jasa salon Chelsya Hair and Beauty Spa
Warujayeng. (2) Untuk mengetahui harga, promosi, dan physical evidence secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian jasa salon Chelsya Hair and Beauty Spa Warujayeng.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kausal, sampel yang ditetapkan meliputi 40 responden dengan teknik incidental
sampling dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan software SPSS for windows versi
23.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan adalah (1) harga, promosi, dan physical
evidence secara parsial (individu) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan hasil
nilai thitung > ttabel sebesar (2,163, 4,024, 4,811 > dari 2,028). (2) harga, promosi, dan physical evidence
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan hasil
fhitung > ftabel (41,999 > 2,606). (3) physical evidence merupakan variabel yang dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dan untuk peneliti selanjutnya sebaiknya dapat mengkaji lebih dalam
variabel lain selain harga, promosi, dan physical evidence yang berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Kata Kunci : Harga, Promosi, Physical evidence, dan Keputusan pembelian
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
I. PNDHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis di Indonesia
mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Perkembangan ini mencakup
segala macam lini usaha, usaha
penyadiaan produk maupun jasa.
Banyaknya peluang di masyarakat, di
manfaatkan oleh para pengusaha,
khususnya penyedia jasa, sehingga
banyak penyedia jasa baru yang
bermunculan, dan kemungkinan besar
persaingan di antara para pengusaha ini
pun semakin tinggi.
Salah satu usaha yang menyediakan
jasa adalah jasa salon kecantikan. Pada
era tekhnologi yang modern seperti
sekarang ini, jasa yang ditawarkan oleh
salon kecantikan pun semakin beragam
keahliannya, karena tidak hanya
menawarkan jasa potong rambut, tetapi
masih banyak lagi yang ditawarkan
seperti : keriting rambut, meluruskan
rambut, mencat rambut, cream bath, rias
pengantin, make up wisuda, body
massage, spa, steam bath, dan lain
sebagainya, dengan mengikuti kemajuan
tekhnologi ini diharapkan pemilik salon
dapat menarik pengunjung dan
meutuskan untuk membeli jasa ditempat
tesebut.
Menurut Nugroho (2008:15),
“keputusan pembelian adalah keputusan
membeli seseorang merupakan hasil
suatu hubungan yang saling
mempengaruhi dan yang rumit.”
Keputusan pembelian ini dapat di
pengaruhi oleh beberapa hal baik
eksternal maupun internal, dari faktor
internal seperti kebutuhan pribadi, atau
keinginan karena gengsi. Sementara dari
faktor eksternal dapat di pengaruhi oleh
harga yang ditawarkan produk atau jasa
tertentu yang minimum, tertarik karena
iklan promosi tertentu, juga bisa karena
dari tampilan-tampilan sebuah produk
atau sarana jasa tertentu. Indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat
keputusan pembelian yaitu, a)
kemantapan sebuah jasa, b) kebiasaan
dalam membeli, c) melakukan
rekomendasi, d) melakukan pembelian
ulang.
Pada dasarnya sebuah salon
mempunyai hal-hal penting yang dapat
ditawarkan kepada konsumen, untuk
menarik minat beli konsumen pada
sektor jasa tersebut, diantaranya yaitu
harga, promosi, dan juga physical
evidence (penampilan fisik), ketiga
faktor ini biasanya yg pertama dilihat
oleh pengunjung sebelum menentukan
pilihan lainnya.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Menurut Tjiptono (2006:178),
secara sederhana istilah harga dapat
diartikan sebagai jumlah uang (satuan
moneter) dan/atau aspek lain (non
moneter) yang mengandung
utilitas/kegunaan tertentu yang
diperlukan untuk mendapatkan suatu
jasa. Indikator yang di gunakan adalah :
a) keterjangkauan harga, b) kesesuaian
harga dengan kualitas, c) daya saing
harga.
Selain harga, promosi juga akan
sangat mempengaruhi keputusan
konsumen untuk membeli. Menurut
Swasta dan Irawan (2005:349) promosi
pada hakikatnya adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran yang bertujuan
mendorong permintaan pada produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk atau jasa yang
ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Untuk mengukur variabel
promosi peneliti menggunakan indikator
: a) media promosi, b) kreatifitas
promosi, c) diferensiasi promosi.
Akan tetapi, promosi ini akan
membuat konsumen kecewa apabila
tidak di dukung dengan bukti dari
tampilan fisik suatu penyedia jasa, atau
lebih di kenal dengan istilah Physical
Evidence. Zeithaml, Bitner dan Gremler
(2009: 313) mengemukakan “Secara
umum bukti fisik jasa meliputi semua
aspek fasilitas fisik organisasi dan juga
bentuk komunikasi yang berwujud”.
Indikator yang di gunakan yaitu : a) area
parkir, b) taman, c) pencahayaan, d)
musik dan aroma. Penampilan fisik
adalah keadaan atau kondisi yang di
dalamnya juga termasuk suasana salon
yang merupakan tempat beroperasinya
jasa layanan perawatan dan kecantikan
kulit.
Ketiga faktor tersebut yang di rasa
akan sangat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian yang akan di
lakukan oleh konsumen terutama di
bidang bisnis jasa salon kecantikan pada
umumnya, salah satunya adalah Salon
Chelsya Hair and Beauty Spa yang di
dirikan oleh ibu Veronica. Salon Chelsya
ini beralamatkan di jalan R.A Kartini
Warujayeng-Tanjunganom kabupaten
Nganjuk. Salon Chelsya ini sudah berdiri
sejak 2008.
Pada salon Chelsya peneliti
menemukan beberapa masalah yang
mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen yaitu, pertama harga, peneliti
menemukan perbedaan harga yang
terlalu tinggi dengan salon-salon lain di
daerah tersebut. Kedua yaitu promosi,
promosi yang dilakukan oleh pihak
pengelola salon sangat minim, hanya
mengandalkan promosi-promosi melalui
brosur atau papan informasi yang
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 5||
diletakkan di depan salon. Selanjutnya
yaitu physical evidence (penampilan
fisik), tampilan fisik dari salon Chealsya
tersebut kurang baik, pengelola kurang
memperhatikan tata letak barang atau
keadaan lingkungan di salon, sehingga
dari luar salon terkesan sempit dan
panas, hal tersebut sangat
mempengaruhi psikologi calon
konsumen yang hendak datang ke salon.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
peneliti tertarik dan berusaha untuk
mengetahui lebih lanjut, faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan
pembelian, sehingga penulis melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh
Harga, Promosi dan Physical evidence
Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Salon Chelsya Hair
and Beauty Spa Warujayeng.”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian salon
Chelsya Warujayeng?
2. Apaka promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian salon Chelsya
Warujayeng?
3. Apakah physical evidence
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian salon Chelsya
Warujayeng?
4. Apakah harga, promosi dan physical
evidence berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian salon
Chelsya Warujayeng?
C. Tujuan Penelitian
1. Harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada
salon Chelsya Warujayeng.
2. Promosi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada
salon Chelsya Warujayeng
3. Physical evidence berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian pada salon Chelsya
Warujayeng.
4. Harga, promosi, dan physical
evidence berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada
salon Chelsya Warujayeng.
II. METODE
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian digunakan dalam
penelitian tergantung kepada tujuan
penelitian. Adapun tujuan penelitian
adalah menggambarkan secara jelas
fakta-fakta yang akan diteliti. Atas
dasar ketentuan tersebut maka jenis
yang digunakan adalah jenis
deskriptif korelasi. Menurut
Reksoatmodjo (2007:129) “penelitian
dengan korelasional merupakan
penelitian yang dimaksudkan untuk
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
mengukur tingkat kedekatan
hubungan antar variabel-variabel”.
B. Pendekatan penelitian
Adapun jenis pendekatan dalam
penilitian ini adalah menggunakan
pendekatan kuantitatif yang diperoleh
dari kuisioner secara langsung.
Menurut Sugiyono (2015:8),
berpendapat bahwa: “Pendekatan
kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.”
C. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Salon Chelsya
Hair and Beauty Spa di Jln. Kartini,
Desa Warujayeng, Kecamatan
Tanjunganom, kabupaten Nganjuk.
Hal ini dikarenakan: keberadaan
salon Chelsya yang dekat dengan
pusat perekonomian di daerah
tersebut, dan merupakan salah satu
salon moderen yang memiliki
pelanggan tidak cukup banyak.
D. Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam
penelitian ini dilakukan dalam jangka
waktu 3 bulan terhitung mulai bulan
April-Juni 2017. Dimulai dari
pengajuan judul, penelitian, hingga
ditemukan hasil penelitian.
E. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:215),
Populasi adalah sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah
konsumen yang melakukan
pembelian di Salon Chelsya mulai
bulan April sampai dengan bulan Juni
2017 yang bersifat infinite, sehingga
tidak dapat dipastikan jumlahnya.
F. Sampel
Menurut Sugiyono (2015:81),
“sampel” adalah “bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Sampel dalam
penelitian ini adalah konsumen Salon
Chelsya. Jumlah sampel dalam
penelitian ini ditentukan 40
responden, seperti yang dijelaskan
Sugiyono, jumlah sampel minimal 10
kali dari jumlah variabel yang diteliti
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
yaitu 4 variabel, maka jumlah anggota
sampel 10 x 4 = 40. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan
adalah incidental sampling. Menurut
Sugiyono (2015:85), berpendapat
bahwa:” Incidental sampling adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja
(konsumen) yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber
data.”
G. Instrumen Penelitian dan Teknik
Pengumpulan Data.
Menurut Sugiyono (2015:102),
instrumen digunakan untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti
sehingga dapat diartikan bahwa
instrumen adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Untuk
mengetahui pengukuran jawaban
responden pada penelitian ini,
menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner yang diukur dengan
menggunakan metode skala likert
(likert). Instrumen penelitian
(kuisioner) yang baik harus
memenuhi persyaratan yaitu valid dan
reiabel. Untuk mengetahui validitas
dan reliabel kuisioner perlu dilakukan
pengujian atas kuisioner dengan
menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas. Karena validitas dan
reliabilitas ini bertujuan untuk
menguji apakah kuisioner yang
disebarkan untuk mendapatkan data
penelitian adalah valid dan reliabel,
maka untuk itu penulis juga akan
melakukan kedua uji ini terhadap
instrumen penelitian (kuisioner).
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner. Menurut Sugiyono
(2015:142), Kuisioner adalah
pengumpulan data dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden yang dijadikan
sebagai sampel penelitian.
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono
(2015:267), berpendapat bahwa:
“Validitas merupakan derajad
ketetapan antara data yang terjadi
pada objek penelitian dengan data
yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Uji validitas dilakukan
untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner”.
Kriteria dalam menentukan
validitas suatu kuesioner adalah
sebagai berikut:
1). Jika rhitung > rtabel maka
peryanyaan dinyatakan valid.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 8||
2). Jika rhitung < rtabel maka
pertanyaan dinyatakan tidak
valid.
Penghitungan uji validitas
dilakukan menggunakan program
SPSS v.23 for windows
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2016:47),
berpendapat bahwa: “Reliabilitas
merupakan alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau
konstruk dan suatu kuesioner
dapat dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah stabil
dari waktu ke waktu”.
Dalam penelitian ini, uji
reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan teknik alpha
Cronbach pada progam SPSS 23.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
Tabel
Hasil Uji t (Parsial)
Berdasarkan hasil perhitungan
SPSS for windows versi 23 dalam
tabel diperoleh thitung > ttabel dengan
nilai 2,163, 4,024, 4,811 > 2,028
dan nilai signifikan 0,037, 0,000,
0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak.
Jadi, harga, promosi, dan physiscal
evidence secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
2. Uji F (Simultan)
Berdasarkan hasil perhitungan
pada SPSS for Windows versi 23
dalam tabel 4.11 diperoleh Fhitung >
Ftabel dengan nilai 41,999 > 2,606
dan nilai signifikan 0,000 < 0,05
artinya Ho ditolak. Jadi, harga,
promosi, dan physical evidence
secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Harga terhadap
Keputusan Pembelian
Harga secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian salon Chelsya Hair and
Beauty Spa Warujayeng. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian
dan pengujian hipotesis diperoleh
thitung > ttabel dengan nilai 2,163 >
2,028 dan nilai signifikan 0,037 <
0,05 artinya Ho ditolak. Jadi, harga
secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||
penelitian yang dilakukan oleh
Yusup tahun (2010) yang
menyatakan bahwa promosi,
harga, kualitas produk, dan
layanan purna jual berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian, selanjutnya bauran
pemasaran berpengaruh secara
parsial terhadap keputusan
pembelian, kecuali promosi.
2. Pengaruh Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian
Promosi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian
dan pengujian hipotesis diperoleh
thitung > ttabel dengan nilai 4,024 >
2,028 dan nilai signifikan 0,000 <
0,05 artinya Ho ditolak. Jadi,
promosi secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Hal ini didukung oleh
Suhandri tahun (2016), yang
menyatakan bahwa atmosfer toko,
promosi dan pelayanan memiliki
pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian pada
Matahari Tunjungan Plaza
Surabaya. Variabel promosi
merupakan variabel yang
berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian.
3. Pengaruh Physical evidence
Terhadap Keputusan Pembelian
Physical evidence secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Hal ini
ditunjukkan dari hasil penelitian
dan pengujian hipotesis diperoleh
diperoleh thitung > ttabel dengan nilai
4,811 > 2,028 dan nilai signifikan
0,000 < 0,05 artinya Ho ditolak.
Jadi, kelengkapan produk secara
parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian
yang dilakukan oleh Asri dan
Sudarwanto (2010), yang
menyatakan bahwa Produk, harga,
promosi, orang, bukti fisik, dan
proses berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Promosi, People dan
Physical Evidence yang
mempunyai pengaruh paling
dominan adalah dimensi Physical
Evidence (bukti fisik).
4. Pengaruh Harga, Promosi, dan
Physical evidence terhadap
Keputusan Pembelian
Hasil penelitian mendukung
hipotesis yaitu harga, promosi, dan
physical evidence secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh Fhitung
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
> Ftabel dengan nilai 41,999 > 2,606
dan nilai signifikan 0,000 < 0,05
artinya Ho ditolak. Jadi, harga,
promosi, dan physical evidence
secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengujian menggunkan analisis
regresi linear berganda,
menunjukkan bahwa harga,
promosi, dan physical evidence
secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Salon Chelsya.
Hal ini berarti bahwa dengan
adanya promosi, dan physical
evidence akan berdampak pada
peningkatan keputusan pembelian
yang dilakukan oleh konsumen.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. 2008. Marketing.
Yogyakarta: Media Utama.
. 2013. Marketing dan
Kasus-kasus Pilihan.
Yogyakarta: CAPS (Center for
Academik Publishing Service).
Alma, Buchari. 2013. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Bandung: Alfabeta.
Ghozali. Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariete dengan Program
IBM SPSS 23. Semarang: Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro.
J. Paul, Peter dan Jerry, C. Olson. 2013.
Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Jakarata: Salemba
Empat.
Kotler, Philip. 2009. Manajemen
Pemasaran. Edisi 13.Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
dan Keller, Kevin Lane.
2013. Manajemen Pemasaran
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Lembang, R. Dua. 2010. Analisis
Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Promosi, Dan Cuaca
Terhadap Keputusan Pembelian
Teh Siap Minum Dalam
Kemasan Merek Teh Botol Sosro
(Studi Kasus Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi S1 Reguler II
Universitas Diponegoro),
tersedia
Http://Eprints.Undip.Ac.Id/2026
3/2/Rosvita_Dua_Lembang.Pdf,
diunduh 13 Juni 2017
Ludriana, Esty. 2013. Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan
Konsumen Pada Salon D’mode
Purworejo, tersedia
http://download.portalgaruda.org
/article.php?article=9552&val=6
17&title, diunduh 13 Juni 2017
Lupiyoadi, Rambat. 2014. Manajemen
Pemasaran Jasa. Modul. Tidak
dipublikasikan. Surabaya: FE
Universitas Terbuka.
. 2013.
Manajemen Pemasaran Jasa
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anis Mudawamah| 13.1.02.02.0237 FE - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 11||
(Edisi Ketiga). Jakarta: Salemba
Empat.
Nugroho, J. Setiadi. 2008. Perilaku
Konsumen: Konsep dan
Impilikasi Untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta:
Kencana.
Payne, Adrian. 2000.”Service
Marketing Pemasaran Jasa”.
Yogyakarta:
Andi.
Putra. A. Bimantara. 2015. Pengaruh
Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Keputusan Pembelian
(Survei Pada Pelanggan Yang
Menggunakan Jasa Pengiriman
Di Kantor Pos Besar Kota
Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) | Vol. 1 No. 1,
tersedia
http://administrasibisnis.studentj
ournal.ub.ac.id/index.php/jab/art
icle/viewFile/734/927, diunduh
21 Mei 2017
Stanton, 2005.Marketing.Ghalia
Indonesia,Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
. 2015. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2013. Metode dan
Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: CAPS (Center for
Academia Publishing Service).
Swastha, B. dan Handoko, H.T. 2008.
Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta: BPFE.
Tjiptono. 2006. Pemasaran Jasa.
Malang: Bayumedia.
Tohari, Amin. 2015. Bahan Ajar
Praktikum SPSS 21.0. Kediri:
Universitas Nusantara PGRI
Kediri
Utami, Christina Whidya. 2010.
Manajemen Ritel: Strategi dan
Implementasi Operasional Bisnis
Ritel Modern di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
. 2014. Manajemen Ritel:
Strategi dan Implementasi
Operasional Bisnis Ritel Modern
di Indonesia Edisi 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Hafidzi, A. Anan. 2013. Pengaruh
Kelengkapan Produk dan
Pelayanan terhadap Keputusan
Pembelian (studi kasus pada
swalayan Bravo di kota
Bojonegoro). Jurnal Universitas
Negeri Semarang, (Online), 1:1-
107, tersedia:
http://lib.unnes.ac.id/18371/1/73
50408033.pdf, diunduh: 08 Mei
2017
Suhandri. 2016. Pengaruh Atmosfer
Toko, Promosi dan Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Matahari.
Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen (Online), Vol. 5 No.
7 Hal 1-16, tersedia
https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/
article/viewFile/1586/1548,
diunduh 08 Mei 2017