Post on 16-Dec-2015
description
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND
ASSOSIATION, PERCEIVED QUALITY, DAN BRAND
IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
SEPEDA MOTOR HONDA
(Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)
Jamhur M.Husin 106081002437
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama mahasiswa : JAMHUR M.HUSEN
NIM : 106081002437
Jurusan : MANAJEMEN
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi maka skripsi dianggap gugur dan
harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan
serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta,29 Juni 2010
(Jamhur M. Husen)
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of brand awareness, brand assosiation, perceived quality, and brand image towards customer loyalty of Honda motor`s product in UIN Jakarta student`s.
These variables obtained throught literature studies, study of the theory, and some researchs results that has been done before. Data used in this research is primary data, provided by customer of Honda after wearing. Research methodology used was multiple regresion.
Results of this research show that brand awareness, brand assosiation,, and brand image influence significantly towards customer loyalty. Whereas the others variables only perceived quality variable not significant towards customer loyalty.
Keyword: Brand Equty, Brand Awareness, Brand Assosiation, Perceived Quality, Brand Image and Customer Loyaity
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brand image terhadap loyalitas konsumen sepeda motor Honda dikalangan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan bersumber dari konsumen yang telah menggunakan sepeda motor Honda. Metodologi penelitian yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan ekuitas merek brand awareness, brand association, dan brand image berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan brand perceived quality tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Kata Kunci: Brand Awareness, Brand Assosiation, Perceived Quality, Brand Image dan Loyalitas Pelanggan
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengakaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND ASSOSIATION, PERCEIVED
QUALITY, DAN BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN
SEPEDA MOTOR HONDA (Studi Kasus Pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta).
Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta berterima
kasih kepada:
1. Abu dan Umi ku tercinta atas semua pengorbanan baik moril atau materil,
motivasi dan doanya. Atas semua kasih sayang dan cintamu yang tak lekang oleh
waktu, serta tak terukur oleh apapun nilainya.
2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
3. Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan
dan bimbingan serta kesabarannya yang luar biasa sehingga bersedia meluangkan
waktunya demi terciptanya skripsi ini.
4. Bpk Suhendra, S.Ag.,MM selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan
dan bimbingan serta kesabarannya yang luar biasa sehingga bersedia meluangkan
waktunya demi terciptanya skripsi ini..
5. Bpk Indo Yama Nasarudin, SE., MAB selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
iv
v
6. Ibu Lies Suzanawaty, SE., M.SI selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmunya,
serta Karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantunnya
kepada penulis.
8. Keluargaku dan adik- adikku, Umaimah Dan Nora fiani yang telah memberi
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-temanku yang telah memberikan motivasi yang tiada ternilai harganya,
Wahyu Nugraha, Nia, Ce` sa`adah, Siti, Liza, Fikri, Aris, Andri, Marcos, Jodi,
Nia, Eka, Asri, Ara Anak-anak KOPMA UIN Jkt, bos syauki, Anton, anak-anak
TELAT FC, anak-anak HMI KAFEIS, Walid dan seluruh Tgk. Mudi Al-aziziyah
dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh Karena itu, mohon
maaf atas kesalahan atau kekeliruan yang ada dalam skripsi ini.
Jakarata, Mei 2010
(Jamhur M. Husin)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar pengesahan skripsi .. . i
Lembar Pengesahaan Uji Komprehensif .. ii
Daftar Riwayat Hidup .. .. iii
Abstract .... iv
Abstrak ..... v
Kata Pengantar .. . vi
Daftar Isi ... viii
Daftar Tabel . xi
Daftar Gambar xiii
Daftar Lampiran . xiv
BAB I PENDAHULUAN. 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6
BAB II LANDASAN TEORI.. 8
A. Landasan Teori 8
1. Pemasaran. 8
2. Konsep Merek . 10
3. Peranan dan Kegunaan Merek 15
4. Brand Equity .. 18
viii
5. Loyalitas Pelanggan .. 51
6. Produk . .. 62
B. Penelitian Terdahulu.. 63
C. Kerangka Pemikiran.. 67
D. Hipotesis .. 68
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. 70
A. Ruang Lingkup Penelitian 70
B. Metode Pengumpulan Sampel.. 70
C. Data dan Metode Pengumpulan Data... 73
1. Jenis Data . 73
2. Metode Pengupulan Data 73
D. Metode Analisis Data.... 74
1. Uji Validitas dan Reabilitas . 75
2. Uji Asumsi Klasik 76
3. Uji Hipotesis 80
E. Operasional Variabel Penelitian ... 83
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............. 89
A. Gambaran Umun Objek penelitian....................................... 89
1. Sejarah Motor Honda ... 89
B. Hasil dan Pembahasan . 98
1. Uji Validitas dan Reabilitas . 98
2. Deskriptif Analisis .. 101
a. Brand Awareness 101
ix
b. Brand Assosiation .. 105
c. Perceived Quality ... 109
d. Brand Image .. 114
e. Loyalitas 119
3. Uji Asumsi Klasik . 123
a. Uji Multikolinearitas .... 124
b. Uji Heterokedastisitas .. 125
c. Uji Normalitas . 127
4. Uji Hipotesis 130
a. Uji Koefisien Determinasi ... 130
b. Uji Statistik F ... 131
c. Uji Statistik t 132
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................... 139
A. Kesimpulan 139
B. Implikasi 140
C. Keterbatasan .. 141
D. Saran .. 141
DAFTAR PUSTAKA . 142
LAMPIRAN-LAMPIRAN . 145
x
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hlm
3.1 Skala Likert 72
3.2 Variabel Operasional . 86
4.1 Uji Validitas dan Reabilitas ... 99
4.2 Kemampuan mengenali produk . 101
4.3 Kemampuan mengenali logo produk . 102
4.4 Kemampuan membedakan produk .. 103
4.5 diferensiasi produk .. 103
4.6 Pengetahuan tentang produk ... 104
4.7 Manfaat produk ... 105
4.8 Karakteristik motor Honda . 105
4.9 Atribut produk aktraktif .. 106
4.10 Tipe produk yang beragam dan futuristic ... 107
4.11 Harga jual kembali produk . 107
4.12 Ingatan konsumen terhadap produk 108
4.13 Tingkat Inovasi produk 109
4.14 Kualitas produk 109
4.15 Ketahanan produk dalam berbagai cuaca 110
4.16 Fungsional produk 111
4.17 Perbandingan kualitas produk dengan competitor ... 111
4.18 Teknologi dan fitur produk yang digunakan 112
xi
4.19 Performa mesin dan suku cadang produk .. 113
4.20 ketersidiaan suku cadang produk .. 113
4.21 Kesesuaian produk dengan personality .. 114
4.22 Kenyamanan produk .. 115
4.23 Nilai prestise produk .. 115
4.24 Kebanggaan memiliki produk 116
4.25 Atmosfir mengendarai produk ... 117
4.26 Kekaguman terhadap produk . 117
4.27 Pelayanan dealer-dealer produk . 118
4.28 Pelayanan purna jual produk .. 119
4.29 Motor Honda selalu menjadi pilihan utama 119
4.30 Kesetiaan terhadap motor Honda 120
4.31 motor Honda sebagai pilihan awal . 121
4.32 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk
kompetitor meiliki fitur yang sama 121
4.33 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk
kompetitor sama . 122
4.34 Intensitas mempromosikan motor Honda kepada pihak
Lain .. 123
4.35 Hasil Uji Multikolinearitas .......................................... 124
4.36 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................. 130
4.37 Hasil Uji F ................................................................... 131
4.38 Hasil Uji t .................................................................... 132
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1 Ekuitas merek model Aaker . 21
2.2 Ekuitas merek model Keller . 22
2.3 Langkah-langkah menbangun merek ... 23
2.4 Customer based brand equity- pyramid ... 25
2.5 tingkatan brand awareness 27
2.6 Asosiasi-asosiasi merek 33
2.7 Kerangka Pemikiran 66
4.1 Uji Hterokedastsitas (Scatter Plot) .. 125
4.2 Uji Normalitas (Normal Plot) . 127
4.3 Grafik Histogram . 128
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Kuesioner
2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
3. Hasil Uji Regresi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas menciptakan,
memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
perusahaan lain, Kotler (2003:5). Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan
tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen turut berkembang secara dinamis
dari waktu ke waktu. Hal tersebut berdampak besar dalam dunia pemasaran,
dimana para pemasar berusaha untuk selalu dapat memenuhi apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bahkan dalam tahapan yang
lebih tinggi seorang pemasar dapat menciptakan kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui inovasi ataupun melalui kegiatan edukasi pemasaran.
Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyrakat modern tidak terlepas
dari masalah tranportasi. Kebutuhan akan transportasi yang praktis dan
serbaguna harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta memberikan
kepuasan kepada konsumen.misalnya sepeda motor merupakan salah satu
produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana tranportasi.
Di Indonesia ada bebrapa merek sepeda motor yang telah cukup dikenal
masyarakat, antara lain merek sepeda motor : Honda, Yamaha, Suzuki,
Kawasaki, dan Pulsar, serta bebrapa merek motor dari Cina. Namun, dari
bebrapa merek motor yang ada di Indonesia motor-motor keluaran Jepang
1
yang paling menguasai pangsa pasar kendaran bermotor di Indonesia.
kelebihan motor keluaran Jepang sebagian besar karena mesin yang dipakai
adalah jenis empat tak sehingga lebih irit bahan bakar, dan memiliki teknologi
ramah lingkungan, dan kehandalan mesin yang dijamin kualitasnya, serta tidak
memerlukan oli samping sehingga polusi yang dihasilkan lebih sedikit
dibanding motor dua tak.
Masing-masing produk memiliki kelebihan bersaing maka perusahaan
harus memutar otak bagaiman produk mereka dapat diterima oleh pasar
dengan baik serta mampu menjadi market leader. dengan demikian
perusahaan harus menciptakn competitive advantage (keunggulan bersaing).
Keunggulan bersaing ini dapat dikembangkan melalui penciptaan merek yang
kuat dan menghadirkan produk yang berkualitas. Merek yang kuat serta
produk yang berkualitas dapat menghadirkan kepuasan di hati konsumen
hingga akhirnya membentuk image positif dan loyalitas di dalam diri
konsumen.
Terdapat beberapa manfaat dari merek yang kuat menurut Davis (1993)
dalam Fandi Tjiptono (2005) yaitu, Pertama, dapat membangun loyalitas dan
loyalitas akan mendorong bisnis berulang kembali, kedua, merek yang kuat
memungkinkan tercapainya harga premium dan akhirnya memberikan laba
yang tinggi, ketiga, sebuah merek yang sangat mapan dapat memberikan
kredibilitas untuk sebuah produk baru, keempat, merek yang kuat akan
membantu perusahaan dalam melakukan perluasan pasar, dalam
menghadapi persaingan yang ketat merek yang kuat merupakan suatu
2
pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung
tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi
pemasaran. Secara internal merek yang kuat memberikan kejernihan fokus
internal dan eksekusi merek.
Saat ini diakui atau tidak sepeda motor Honda masih menjadi punggawa
di pasar transportasi Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang
menggunakan sepeda motor untuk aktifitas sehari-hari. Hal itu karena honda
memiliki tipe dan model yang beragam, kemudahan dalam perawatan, suku
cadang yang mudah didapat,kemudahan dalam perawatan, kualitas mesin yang
handal, konsumsi bahan bakar yang irit, dan harga jual kembali yang tetap
tinggi.
Posisi Honda saat ini diperoleh dengan memenangkan persaingan antar
sesama produsen sepeda motor dengan berbagai usaha, salah satunya dengan
membuka cabang yang sangat luas diseluruh penjuru Indonesia yang telah
berlansung puluhan tahun. Honda juga memberikan jaminan mesin selama
tiga tahun sebagai bentuk jaminan kualitas mesinnya dan ini diberikan bagi
seluruh tipe dan model yang diproduksi. Hal inilah yang menjadikan semua
produk Honda memilki harga jual kembali yang lebih tinggi dibanding merek
sepeda motor lain dalam artikel (Bintang Motor.com).
Dalam hal ini merek lebih dari sekedar simbol karena merek merupakan
janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa
tertentu kepada pembeli. Merek terbaik akan memberikan jaminan kualitas.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat ikatan emosional yang
3
tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek
(Kotler, dan A.B Susanto ( 2003 : 575). Merek seperti ini akan menghasilkan
image tersendiri bagi para pelanggannya maupun pelanggan potensialnya.
Image konsumen terhadap suatu merek akan berpengaruh secara lansung
kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap produk
tersebut. Karena image merupakan bagian dari persepsi konsumen maka dari
itu dapat diukur. Jika image pelanggan negative maka dapat dipastikan minat
konsumen terhadap produk tersebut juga negative, jadi tidak menutup
kemungkinan mereka akan jera untuk membeli atau menggunakan produk
tersebut bahkan yang lebih parah mereka bisa menjadi sumber promosi
negative yang tercipta secara tidak lansung. Dan tentu saja jika hal ini terjadi
pada sebuah produk maka produk tersebut tidak akan bertahan lama di pangsa
pasar. Demikian juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Zobny dan
Zikhan (1990) dalam MD.Enayet Husein (2007) yang menyatakan A brand
image is the totality of consumer perceptions about the brand, or how they see
it, which may not coincide with the brand identity. Brand image is defined as
the reasoned or emotional perception consumers attach to specific brandsi.
Produsen menyadari bahwa kekuasaan justru terletak pada perusahaan
yang memegang merek. Perusahaan perusahaan dapat mengganti sumber
yang mereka miliki dengan sumber yang lebih murah di tempat yang lain.
Mereka mengeluarkan banyak uang untuk membangun merek. Sehingga
walaupun suatu saat perusahaan-perusahan ini tidak memproduksi produk
mereka di dalam negeri lagi, merek mereka akan tetap memperoleh kesetiaan
4
pelanggan. Perusahaan yang berhasil mengembangkan suatu merek yang kuat
dengan loyalitas konsumen berarti mempunyai pertahanan yang kuat terhadap
serangan strategi promosi pesaing. Suatu merek yang kuat adalah yang
memiliki kesetian konsumen. Ini diperkuat dengan bukti bahwa sejumlah
konsumen tetap menginginkan suatu merek dan menolak menggantinya
meskipun harga produk pengganti lebih rendah.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan
judul Pengaruh Brand Awareness, Brand Association, Perceived quality dan
Brand Image Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Sepeda Motor Honda(
Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ) .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
penulis merumuskan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variable brand awareness, brand association,
perceived quality dan brand image secara simultan terhadap loyalitas
konsumen ?
2. Bagaimana pengaruh variable brand awareness secara parsial terhadap
loyalitas konsumen ?
3. Bagaimana pengaruh variable brand assosiation secara parsial terhadap
loyalitas konsumen ?
4. Bagaimana pengaruh variable perceived quality secara parsial terhadap
loyalitas konsumen ?
5
5. Bagaimana pengaruh variable brand image secara parsial terhadap
loyalitas konsumen ?
Dengan mengacu pada perumusan masalah di atas, maka masalah pokok
yang akan dibahas, dikaji, dan dianalisis secara spesifik adalah Pengaruh
Brand Awareness, Brand Association, Perceived quality dan Brand Image
Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Sepeda Motor Honda .
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis bagaimana pengaruh variable brand awareness, brand
association, perceived quality dan brand image secara simultan
terhadap loyalitas konsumen.
b. Menganalisis pengaruh variable brand awareness secara parsial
terhadap loyalitas konsumen.
c. Menganalisis pengaruh variable brand assosiation secara parsial
terhadap loyalitas konsumen.
d. Menganalisis pengaruh variable perceived quality secara parsial
terhadap loyalitas konsumen.
e. Menganalisis pengaruh variable brand image secara parsial terhadap
loyalitas konsumen.
6
7
2. Manfaat Penelitian
Beradasarkan tujuan di atas maka hasil penelitian diharapkan
bermanfaat untuk :
a. Untuk peneliti, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi
media yang baik untuk menambah pengetahuan, wawasan dan
kemampuan dalam melakukan penelitian.
b. Bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut
mengenai brand awareness, brand association, perceived quality dan
brand image terhadap loyaliats.
c. Bagi universitas, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan
atau referensi dalam mempelajari pengaruh brand awareness, brand
association, perceived quality dan brand image terhadap loyalitas bagi
penulils lainnya. Dan memberikan masukan bagi pengembangan ilmu
di jurusan manajemen pemasaran pada khususnya.
d. Bagi konsumen, sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen agar
lebih melihat dan mempunyai respon dalam memilih suatu produk
khususnya, sepeda motor.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian untuk menguji hipotesis yang diajukan
mengenai persepsi konsumen tentang merek dan kualitas terhadap penciptaan
image produk sepeda motor Honda. Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Fokus penulis pada penelitian ini tertuju pada pengaruh variable brand
awareness, brand association, perceived quality dan brand image terhadap
loyalitas konsumen produk speda motor Honda, di kalangan mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Lokasi dan obyek yang akan diteliti adalah mahasiswa yang memilki sepeda
motor bermerek Honda dan dilakukan di kampus UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.hal ini dilakukan karena penulis menganggap populasi yang ada di
UIN tidak hanya berasal dari satu daerah melainkan berasal dari berbagai
daerah bahkan mancanegara.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan yang mencakup semua anggota yang
akan diteliti dalam sebuah penelitian (Istijanto,2009:113).
70
Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan elemen yang mempunyai karakter
tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sample (Umar, Husein, 2000 : 128).
Populasi adalah sekumpulan satuan pengamatan atau objek yang memilki
informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. (Simamora, 2004:195).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subyek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008 : 57).
Dalam hal ini populasi penelitian ini adalah mereka yang memakai sepeda
motor honda, tanpa membedakan jenis kelamin dengan sasaran mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan disini penulis tidak membatasi
responden dari fakultas tertentu.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang ditarik sebagai perwakilan
dari populais (Istijanto,2009:113). Sampel adalah sebagaian anggota populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan
dapat mewakili populasinya (Sugiono, 2008 : 57). Sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa dan mahasiswi yang menggunakan semua jenis produk dari
sepeda motor Honda. Dalam penulisan penelitian, peneliti menggunakan
metode adjugment sampling, yang dimaksud dengan adjugment sampling
adalah sample yang sesuai dengan karakteristik populasi, simanapun dan
kapanpun responden ditemui dijadikan sample penelitian (Abdul Hamid,
71
2007;32). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan responden sebanyak
100 kuisioner. Penggunaan 100 kuisioner ini dengan alasan-alasan teknis
sebagai berikut (Subiyanto, 1997:103).
a. Total populasi tidak diketahui dengan pasti (tidak terbatas)
b. Penggunaan probability tidak operasional dilapangan, karena akan
cenderung bias.
c. Analisis antar seksi tidak digunakan dalam penelitian
d. Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi peneliti
menggunakan probability sampling.
Dalam kuesioner ini digunakan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang
digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau
ketidak setujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai
objek stimulasi ( Ghozali, 2002:41 ). Jawaban dari kuesioner tersebut diberi bobot
skor atau nilai sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Likert
Tanda Keterangan Bobot
SS
S
RR
TS
STS
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5
4
3
2
1
72
C. Data dan Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang
diteliti dengan cara riset atau penelitian lapangan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh dengan metode studi kepustakaan yaitu data data yang
diperoleh dari literatur yang bisa di dapat dari buku, jurnal ilmiah,
internet, laporan penelitian dan media massa yang berkaitan dengan pokok
permasalahan penelitian ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang didapat langsung dari sumber pertama. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan cara :
a. Metode interview
Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya jawab
secara langsung dengan responden untuk memperoleh data yang lebih
akurat sehubungan dengan masalah yang akan dibahas.
73
b. Metode kuesioner
Metode kuesioner adalah merupakan suatu metode untuk memperoleh
data yang dilakukan dengan cara memberikan suatu daftar pertanyaan
yang akan diisi oleh responden yang terdiri dari pertanyaan tentang
variable brand awareness, brand association, perceived quality, dan brand
image dari produk sepeda motor honda untuk mengetahui sejauh mana
hal-hal tersebut mempengaruhi loyalitas konsumen produk Honda.
Dalam kuesioner ini terdapat dua bagian, yaitu :
Bagian I :Mengenai data responden yaitu nama, jenis kelamin,usia, dan penghasilan perbulan.
Bagian II :Mengenai daftar pertanyaan yang akan di isi oleh responden
c. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan, yaitu
mempelajari bagaimana faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen
terhadap produk dalam berbagai literature, termasuk pencarian data-data
dari situs internet (electronic Library) dan buku-buku yang berkaitan guna
melengkapi data penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
dengan menggunakan dua macam uji yang terbagi menjadi :
74
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka sebelum dilakukan
uji statistik, terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Menurut Imam Ghazali (2005:45)validitas dalam penenlitian ini
digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Sedangkan menurut Indriantoro dan Bambang, (1999 : 182).
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas
konstruksi yaitu kerangka dari suatu konsep. Dengan menghitung
korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai
produk moment. Dengan nilai r = 0,03. Jika kurang dari 0,03 maka
pertanyaan dikatakan tidak valid.
b. Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2005 :
41). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Menurut Imam Ghozali (2005 : 42) pengukuran reliabilitas
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
75
1) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya
hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha (). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
2. Uji Asumsi Klasik
Apabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam ekonometrika
dijelaskan bahwa peneliti tidak dapat menghindari diri dari
penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi ini menggunakan
SPSS 16 for windows.
a. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau antar variable
independent yang satu dengan independent yang lain secara sempurna
atau mendekati sempurna. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak termasuk variable ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
76
variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
(umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas. Jika dibawah 0,90, maka tidak adanya
multikolonieritas.
3) Multikolonieritas juga dapat dilihat dari nilai Tolerance dan
Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti
harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.
77
Misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95
(Ghozali, 2005:91).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode yang ketiga yaitu
suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai variance inflation
factors (VIF) tidak lebih dari 10.0 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0.1.
(Ghozali, 2005:91)
b. Uji Heterokedasitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu
pengamatan dan pengamatan yang lain. Dalam regersi, salah satu
asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varians dan residual yang
dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak memiliki pola
tertentu. Pola yang tidak sama ini ditunjukkan dengan nilai yang tidak
sama antara satu varians dari satu residual. Gejala varians yang tidak
sama ini disebut dengan gejala heterodokedasitas, sedangakan gejala
varians residual yang sama dari suatu pengamatan lain disebut
homokedositas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan
data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran, yaitu kecil,
sedang, dan besar. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau
78
tidaknya heteroskedastisitas, dengan melihat Grafik Plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y
sesungguhnya) yang telah di studentized. Jika tidak ada pola yang jelas
dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:105).
c. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi
data. Uji merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan oleh
analisis statistic parametic. Penggunaan uji normalitas karena ada
analisis statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data
adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali,
2005:110). Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data
akan mengikuti bentuk distribusi normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara
termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
79
yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu
garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
(Ghozali, 2005:110).
3. Uji Hipotesis
Kegiatan pengolahan data dengan melakukan tabulasi terhadap
kuesioner dengan memberikan dan menjumlahkan bobot jawaban pada
masing-masing pertanyaan untuk masing-masing variabel. Analisis data
menggunakan teknik statistik multiple regression untuk menguji pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi
berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis tentang hubungan
antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent
variable. (Arikunto 2002 ;56).
Persamaannya yaitu : Y = a+ b1x1+ b2x2 + b3x3+ b4x4+
Keterangan :
Y = Loyalitas Pelanggan
a = Konstanta
b1x1 = Brand Awareness
b2x2 = Brand Assosiation
80
b3x3= Perceived Quality.
b4x4 =Brand Image.
= Error
Hasil pengujian statistik dengan menggunakan multiple regression yang
perlu dianalisis dan dibahas adalah:
a. Uji koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan
mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan
satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah
variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Oleh karena
itu, pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang
sudah disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena
disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian.
81
Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2005:83).
b. Penguji Hipotesis Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
atau variable bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti
terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Hasil uji F ini pada output SPSS
dapat dilihat pada table ANOVA. Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis
alternative (Ha) yang digunakan yaitu :
Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara brand awareness, brand
assosiation, perceived quality, dan brand image terhadap loyalitas
pelanggan sepeda motor Honda.
Ha : bo 0, artinya ada pengaruh antara brand awareness, brand assosiation, perceived quality,dan brand image terhadap loyalitas
pelanggan sepeda motor Honda.
Tiongkat significan yang digunakan yaitu = 0.05 F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tebel :
jika sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada
pengaruh antara variable bebas ( X) dan terikat.
82
jika sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada
pengaruh antara variable bebas ( X) dan terikat.
c. Penguji Hipotesis Uji t
Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara
parsial dari variable bebas terhadap variable terikat dengan hipotesis yang
dikemukakan. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya
signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84).
Jika t hitung > t table atau nilai p value pada kolom sig < level of
significant ( ) maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial ada pengaruh antara variable bebas dan terikat.
Jika t hitung < t table atau nilai vaue pada kolom sig, > level of
significant maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial
tidak ada pengaruh antara variable bebas dan terikat
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini dikemukakan dalam rangka membantu
menjelaskan pokok subyek dan batasan pengertian untuk variabel variabel
tersebut. Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu objek,
83
dan mampu memberikan variabel bermacam-macam nilai / beberapa kategori.
( Suwarno, 2005:1)
1. Variabel Independen ( X )
a. Brand Awarness
Kesanggupan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali
bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Hasil
pengukuran ini dapat dibagi menjadi empat tingkatan Kualitas
b. Brand assosiation
Asosiasi merek merupakan segala sesuatu yang berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan ingatan konsumen terhadap suatu merek,
yakni pencitraan suatu merek yang tercermin dari kesan tertentu
sehubungan dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk,
geografis, harga, pesaing, selebritis, dan lain-lain.
c. Perceived Quality
perceived quality atau kesan kualitas dapat didefinisikan sebagai
persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keungulan suatu
produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan
d. Brand Image
Brand image terdiri dari atribut-atribut yang diasosiasikan dengan
brand yang bersangkutan dan dpesifikasikan oleh posisi brand tersebut..
Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol perusahaan.
84
Citra yang efektif melakukan tiga hal, yang pertama : memantapkan
karakter produk dan usulan nilai. yang kedua : menyampaikan karakter itu
dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter
pesaing. yang ketiga : memberikan kekuatan emosional yang lebih dari
sekedar citra mental. Supaya bias berfungsi citra itu harus disampaikan
melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.
2. Variabel Dependen ( Y )
Variabel dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi karena
adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah :
a. Loyalitas Pelanggan
loyalitas sebagai kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif
terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan
bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Loyalitas
menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk menggunakan suatu merek
tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
85
G. Operasional Variabel
Tabel operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Operasional Variabel
No. Variable Indikator Skala 1. Brand Awareness
((Yoo & Donthu
(2001) dalam Fandi
Tjiptono (2005:58))
Kemampuan mengenali produk motor Honda diatara merek-merek yang saling bersaing
kemampuan mengenali logo atau symbol motor Honda
kesulitan dalam membedakan antara motor Honda dengan motor lain
Diferensiasi produk Honda dengan produk lain
Pengenalan tipe produk motor Honda dengan mudah
Ordinal
2. Brand Association
(Yoo & Donthu
(2001) dalam Fandi
Tjiptono (2005:55))
(Darmadi. Dkk
(2004:70))
Manfaat motor Honda terhadap aktifitas
karakteristik motor Honda sangat mudah diingat
Atribute motor Honda sangat aktraktif
Tipe-tipe produk Honda sangat beragam dan futuristic
Harga jual kembali motor Honda tinggi
Kesulitan dalam mengingat jenis-jenis produk motor Honda
Inovasi Honda terhadap jenis dan tipe speda motor Honda
Ordinal
3. Brand Perceived
Quality
Produk sepeda motor Honda berkualitas tinggi
Ketahanan produk Honda sangat tinggi
Produk sepeda motor Honda
Ordinal
86
(Yoo & Donthu
(2001)dalam Fandi
Tjiptono (2005:55))
sangat fungsional dalam aktifitas sehari-hari
Kualiatas motor Honda lebih baik di banding produk-produk sejenis dari pesaingnya
Teknologi serta fitur yang digunakan memberi kemudahan bagi pengguna
Performa mesin serta Harga jual suku cadang Honda sangat baik
Ketersediaan suku cadang Honda sangat mudah di dapat
4. Brand image
(Lassar, Mittal,
Sharma (1995) dalam
Fandi Tjiptono
(2005:58))
Hubungan Sepeda motor Honda dengan kepribadian
perasaan nyaman menggunakan produk motor Honda
Rasa bangga memiliki produ motor Honda
Emosi menngunakan motor Honda
Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir yang menyenangkan dan memikat
Kekaguman terhadap jenis dan tipe motor Honda
Pelayanan dealer sepeda motor Honda dihati pelanggan
Pelayanan dealer Honda setelah pembelian memuaskan
Ordinal
5 Loyalitas
(Kim & Kim (2004)
dalam Fandi Tjiptono
(2005:58))
Honda selalu menjadi merek pilihan pertama saya
Tingkat loyalitas pada merek sepeda motor Honda
Rasa puas terhadap merek Honda
Saya tetap akan meilih merek
Ordinal
87
88
Honda, sekalipun produk lain memiliki fitur yang sejenis
Kualitas merek Honda Mempromosikan merek
Honda kepada kerabat atau teman
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Motor Honda
Sejarah Honda tidak terlepas dari tangan seorang Soichiro Honda, sang
pendiri. Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini
Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di antara
Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh tanaman teh
yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini daerah
kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu.
Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi
pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak
sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai
umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-kanak akibat kekurangan
obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh. Walaupun Gihei Honda miskin,
namun ia suka pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak
ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli
para tetangganya menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga
keterampilannya dalam menangani mesin menurun pada anak sulungnya.
Soichiro Honda ini seorang pembalap (racer), juga seorang businessman,
dan juga seorang manufaktur sejati Disamping semua itu, yang paling penting
89
adalah Soichiro Honda itu adalah seorang pemimpi. Dia memimpikan
membuat piston ring yang lebih baik, mendirikan sebuah perusahaan kecil dan
memproduksinya. Perusahaan kecil di Hamamatsu (sebelum lahir Honda
Motor Company) berhasil membuat motor bikez.. di bulan Oktober 1946.
Motornya ini menggunakan rangka sepeda. Karena gasoline sangat langka
waktu itu, makanya Honda mengembangkan motornya ini menggunakan
turpentine (semacam minyak yang disuling dari pine tress. Namun karena
mutunya tidak begitu bagus, motor tersebut dipedal lebih dahulu baru bisa
jalan. Di bulan November 1947, Seichiro Honda mengembangkan motor
bikez berkekuatan 0.5HP yang disebut A-Type dan masih menggunakan
turpentine, dan motor ini dikenal sebagai Chimney.
Barulah pada tahun 1958 Seichiro Honda mendirikan pabrikan Honda
bersama dengan Takeo Fujikawa yang sangat mendukung dari sisi financial.
Bersama-sama mereka mendirikan emperium Honda. Di tahun 1948 juga,
Honda mengeluarkan motobikez dengan engine 90cc modifikasi dari Type A,
yang dikenal sebagai B-Type. Tahun 1949, Honda mengeluarkan motor D-
Type. Kali ini motor yang dibuat sudah jauh lebih lengkap ketimbang
pendahulunya bukan hanya engine yang ditempelkan ke rangka sepeda seperti
sebelumnya. Mr. Honda selalu mengikuti setiap step dalam proses pembuatan
motor ini karena itu disebut D-Type.. karena Dreamnya mulai terwujud. Dan
milestone ini membuat Honda semakin gencar memproduksi motor yang lebih
baik dan semakin canggih.
90
Setelah mengeluarkan D-Type, selanjutnya Honda mengeluarkan engine
146cc, OHV, 4 stroke yang dikenal sebagai E-Type. Engine ini dapat
mengeluarkan power 5.5HP dan dapat digeber sampai kecepatan 80 km/h.
Selanjutnya bikez dengan engine ini diproduksi, dan bisa mencapai 130 unit
sehari. Tahun 1952, Honda mengeluarkan motor Cub pertamanya dengan
engine F-Type, 50cc, 2 stroke dan produksinya mencapai 6500 unit sebulan
atau hampir menguasai 70% market share motor di Jepang. Tahun 1953,
Honda memproduksi motor 90cc, 4 stroke yang dikenal sebagai Benly atau
yang berarti nyaman. Motor ini mempunyai 3 speed gearbox, dan motor ini
bisa laku terjual sebanyak 1000 unit sebulan.
Tahun 1954, Honda juga mengeluarkan scooter yaitu Juno. Juno ini
diadaptasi dari Vespa yang sedang dibuat di Jepang, karena diadaptasi dari
Vespa maka bentuknya mirip dengan Vespa. Tahun 1957, Honda
mengeluarkan untuk pertama kalinya twin cylinder motorcycles, 250cc OHC,
empat stroke C70, C70 lumayan cukup canggih dimasanya. Mulailah berbagai
produk muncul seperti C71 dimana telah menerapkan electric starter pada
engine 250cc. Tahun 1959, Benly 125cc juga dikeluarkan dan sanggup
digeber sampai 110 km/h. Era keemasan Honda muncul pada bulan Juni 1958,
yaitu dengan dikeluarkannya C100 Super Cub yang disebut-sebut the most
successful motorcycles.
Super Cub ini dikembangkan selama tiga tahun, agar murah dan gampang
dikendarai oleh siapapun. Motor ini menggunakan 50cc, OHC, empat stroke,
91
centrifugal clutch dengan tiga transmisi kecepatan. Motor ini sangat mudah
dikendarai bahkan bagi pemula sekalipun. Bentuk ini yang dikenal sebagai
bebek sekarang, dan sangat populer pada zamannya. Wanita pun mudah
mengendarainya karena tidak perlu terhambat oleh bentuk konvensional
motor yang ada tanki bensin. Motor ini kemudian muncul berbagai versi ada
yang 50cc, 70cc dan 90cc. Tahun 1959, Honda mulai mengekspor dan
memasuki pasar Amerika Serikat. Dan terkait dengan motor ini pada akhir
Desember 2005, motor ini sudah diproduksi sebanyak 50 juta unit bentuknya
beda-beda tipis namun enginenya sangat mirip dan jumlah tersebut adalah
jumlah yang sangat fantastis untuk sebuah motor pada saat itu
(www.kumpulblogger.com).
a. Sejarah Motor Honda di Indonesia
Motor Honda di Indonesia berada di bawah naungan PT Astra Honda
Motor (AHM). PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor
industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan
nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki
oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit,
sedangkan komponennya diimpor dari Jepang.
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe
bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi
pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak
92
menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus berkembang
hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu
moda transportasi andalan di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya
pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di
pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan
beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra
Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik
PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan,
pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi
sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa
Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi
di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan
fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini
memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk
permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah
satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah
pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan
prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di
Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Guna menunjang kebutuhan
93
serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda
Motor di dukung oleh 1.600 showroom dealer penjualan yang diberi kode
H1, 3.800 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized
Service Station) dengan kode H2, serta 6.500 gerai suku cadang atau H,
yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda diseluruh
Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar
di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah
sekitar 13.000 orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan
jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi
berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut
diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu
orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana
transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai
dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
1) Visi
To Be Number One Market Driven Trend-setter motorcycle
Company in Indonesia in term of customer satisfaction the
empowered human capital guided by shared values.
94
2) Misi
To provide mobility solution which exceed customer expectation
with the best value motorcycle & Its related products, thru
empowered human capital for the benefit of all stakeholders.
b. Jenis Produk : Sepeda Motor
Tipe Cub/Bebek
Honda Absolute Revo 110 Honda Blade Honda Supra X 125 R Honda Supra X 125 PGM-FI
Tipe Sport
Honda Absolute Revo 110 Honda Blade Honda Supra X 125 R Honda Supra X 125 PGM-FI
Tipe Skutik
Honda BeAT Honda Vario Honda Vario Techno
95
c. Penghargaan
ICSA 2008 The Best in Achieving Total Customer Satisfaction(category: Sport Motorcycle), ICSA 2008 (September2008), dari lembaga survei Frontier dan majalah SWA.
SBBI 2008 SBBI 2008 dari Harian Umum Solopos memberikan penghargaan terhadap AHM Merk Terbaik KategoriSepeda Motor Transmisi Manual
96
IMAC 2008
The Company with The Best Corporate Image (category: Automotive 2 wheels), IMAC 2008,
dari majalah Business
IBBA 2008
Indonesia Best Brand Award, merupakan pnghargaan yang diberikan oleh Majalah SWA & MARS. Pada tahun 2008 memberikan penghargaan ini ke AHM The Most Valuable Brand in Indonesia dengan
kategor: Non-Matic Motorcycle & Sport Motorcycle.
97
B. Hasil dan Pembahasan
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu
mengkolerasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
skor tiap butir. Masrum 1979 dalam Sugiyono 2004, menyatakan bahwasanya
di dalam analisis item, teknik korelasi dalam menentukan validitas item ini
sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan. Kemudian
dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi adalah item yang
mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi,
menunjukkan bahwa item ini memiliki validitas yang cukup tinggi.
Pengujian validitas adalah berkaitan dengan masalah asanya kepercayaan
terhadap alat tes (instrumen). Suatu instrument dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi apabila hasil dari penelitian menunjukkan hasil tetap.
Dengan denikian masalah reliabilitas instrument berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil. Jika terjadi perubahan tes instrument, maka perubahan
dianggap tidak berarti.
Nilai kritis pada uji validitas sebesar (0,410) sedangkan nilai koefision
realibilitasnya adalah lebih besar dari (0,6). Berikut hasil pengujian validitas
dan realibilitas.
98
Table 4.1
Uji Validitas dan Reabilitas
Pernyataan Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Cronbranch's Alpha If Item
Deleted Keterangan
Brand Awareness
Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
0,559
0,490
0,410
0,587
0,412
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,951
0,952
0,952
0,951
0,952
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Brand Assosiation
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
0,789
0,587
0,620
0,559
0,513
0,654
0,563
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,949
0,951
0,950
0,951
0,951
0,950
0,951
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Perceived Quality
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
0,549
0,697
0,497
0,681
0,728
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,951
0,950
0,952
0,950
0,950
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
99
Butir 18
Butir 19
0,559
0,789
Valid
Valid
0,951
0,949
Reliabel
Reliabel
Brand Image
Butir 20
Butir 21
Butir 22
Butir 23
Butir 24
Butir 25
Butir 26
Butir 27
0,615
0,487
0,789
0,587
0,608
0,682
0,505
0,631
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,951
0,951
0,949
0,951
0,951
0,950
0,951
0,951
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Customer Loyalality
Butir 28
Butir 29
Butir 30
Butir 31
Butir 32
Butir 33
0,477
0,774
0,682
0,592
0,654
0,613
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0,952
0,949
0,950
0,951
0,950
0,951
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Pengukuran validitas dan reliabilitas diatas bedasarkan penggunaan
software SPSS 16.0 Seperti table diatas, koefisien cronbach`s alpha untuk
masing-masing variabel ternyata lebih besar dari pada 0,60, artinya
cronbach`s alpha dapat diterima, setelah pengujian validitas dan
100
realibilitas, menyatakan bahwa selururh item perntanyaan dari masing-
masing variable dinyatakan valid dan Reliabel. Dengan kata lain, jawaban
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
variable brand awareness, brand association, perceived quality, brand
image, dan customer loyality adalah konsisten dan dapat dipercaya
(Reliabel)
2. Deskriptif Analisis
a. Brand Awareness
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 responden
Pada konsumen produk sepeda motor Honda mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, diperoleh hasil olah data kuisioner sebagai berikut :
Tabel 4.2
Kemampuan mengenali produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 13 13
3 Ragu ragu 10 10
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka mampu mengenali produk Honda diantara merek-merek
yang saling bersaing dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
101
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan
pertanyaan tersebut sebanyak 10 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.3
Kemampuan mengenali logo produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 12 12
3 Ragu ragu 9 9
4 Setuju 64 64
5 Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa 64% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka mampu mengenali logo motor Honda diantara produk
lain dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut
sebanyak 9 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 12 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
102
Tabel 4.4 Kemampuan membedakan produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 1 1
3 Ragu ragu 9 9
4 Setuju 60 60
5 Sangat Setuju 30 30
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa 60% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka tidak mengalami kesulitan membedakan antara motor
Honda dengan motor lain dan sebanyak 30 responden menjawab sangat
setuju. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.5 Diferensiasi produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 6 6
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 31 31
Total 100 100
103
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Diferensiasi produk Honda dengan produk lain sangat jelas dan
sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dengan pertanyaan tersebut sebanyak 6
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.6
Pengetahuan tentang produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 17 17
4 Setuju 58 58
5 Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa 58% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka mampu mengetahui jenis-jenis produk motor Honda
dengan mudah dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 17
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
104
b. Brand Assosiation
Tabel 4.7
Manfaat produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 9 9
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Manfaat yang diberikan motor Honda terhadap aktifitas sangat
besar dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.8 Karakteristik motor Honda
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 6 6
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 31 31
Total 100 100
105
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Beberapa karakteristik motor Honda sangat mudah saya ingat
dan sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden. Tidak
ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.9 Atribut produk aktraktif
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 6 6
3 Ragu ragu 31 31
4 Setuju 56 56
5 Sangat Setuju 7 7
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa 56% dari responden menjawab
setuju bahwa Atribute yang terdapat pada motor Honda sangat aktraktif dan
sebanyak 7 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 31 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
106
Tabel 4.10 Tipe produk yang beragam dan futuristic
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 13 13
3 Ragu ragu 9 9
4 Setuju 64 64
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa 64% dari responden menjawab
setuju bahwa tipe-tipe produk Honda sangat beragam dan futuristic dan
sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 13 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.11
Harga jual kembali produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 22 22
4 Setuju 44 44
5 Sangat Setuju 34 34
Total 100 100
107
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab
setuju bahwa Harga jual kembali produk sepeda motor Honda tinggi dan
sebanyak 34 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
Tabel 4.12
Ingatan konsumen terhadap produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 49 49
4 Setuju 29 29
5 Sangat Setuju 19 19
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa 49% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengingat jenis-
jenis produk motor Honda dan sebanyak 29 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 19 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju
sebanyak 3 responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
108
Tabel 4.13 Tingkat Inovasi produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 35 35
4 Setuju 51 51
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa 51% dari responden menjawab
setuju bahwa Inovasi Honda terhadap jenis dan tipe speda motor Honda
sangat baik dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 35
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
c. Perceived Quality
Tabel 4.14
Kualitas produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 3 3
4 Setuju 79 79
5 Sangat Setuju 18 18
Total 100 100
109
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa 79% dari responden menjawab
setuju bahwa Produk sepeda motor Honda berkualitas tinggi dan sebanyak 18
responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 3 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
Tabel 4.15
Ketahanan produk dalam berbagai cuaca
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 33 33
4 Setuju 41 41
5 Sangat Setuju 23 23
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui bahwa 41% dari responden menjawab
setuju bahwa Ketahanan produk Honda dalam berbagai cuaca dan sebanyak
23 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Sedangkan
yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden. Sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju.
110
Tabel 4.16
Fungsional produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 10 10
4 Setuju 67 67
5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui bahwa 67% dari responden menjawab
setuju bahwa Produk sepeda motor Honda sangat fungsional dalam aktifitas
sehari-hari dan sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 10
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3
responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.17
Perbandingan kualitas produk dengan kompetitor
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 36 36
4 Setuju 50 50
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
111
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui bahwa 50% dari responden menjawab
setuju bahwa Kualitas motor Honda lebih baik di banding produk-produk
sejenis dari pesaingnya dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak
36 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
Tabel 4.18
Teknologi dan fitur produk yang digunakan
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 23 23
4 Setuju 62 62
5 Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.18 diketahui bahwa 62% dari responden menjawab
setuju bahwa Teknologi serta fitur yang digunakan memberi kemudahan bagi
pengguna dan sebanyak 15 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 23
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada.
112
Tabel 4.19 Performa mesin dan suku cadang produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 13 13
3 Ragu ragu 10 10
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Performa mesin serta Harga jual suku cadang sepeda motor
Honda sangat baik dan sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak
10 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 13
responden dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.20
Ketersediaan suku cadang produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 9 9
4 Setuju 63 63
5 Sangat Setuju 25 25
Total 100 100
113
Berdasarkan tabel 4.20 diketahui bahwa 63% dari responden menjawab
setuju bahwa Ketersediaan suku cadang sepeda motor Honda sangat mudah di
dapat dan sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 9 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
d. Brand Image
Tabel 4.21 Kesesuaian produk dengan personality
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 4 4
3 Ragu ragu 33 33
4 Setuju 49 49
5 Sangat Setuju 14 14
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.21 diketahui bahwa 49% dari responden menjawab
setuju bahwa Sepeda motor Honda cocok dengan kepribadian saya dan
sebanyak 14 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 33 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 4 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
114
Tabel 4.22
Kenyamanan produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 28 28
4 Setuju 55 55
5 Sangat Setuju 17 17
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.22 diketahui bahwa 55% dari responden menjawab
setuju bahwa Saya merasa nyaman menggunakan produk sepeda motor Honda
dan sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 28 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju,
tidak ada.
Tabel 4.23
Nilai prestise produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 6 6
3 Ragu ragu 20 20
4 Setuju 57 57
5 Sangat Setuju 17 17
Total 100 0
115
Berdasarkan tabel 4.23 diketahui bahwa 57% dari responden menjawab
setuju bahwa mreka sangat bangga memiliki produk sepeda motor Honda dan
sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 20 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.24
Kebanggaan memiliki produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 6 6
4 Setuju 62 62
5 Sangat Setuju 32 32
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.24 diketahui bahwa 62% dari responden menjawab
setuju bahwa Saya tidak pernah merasa malu menggunakan motor Honda dan
sebanyak 32 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 6 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada.
116
Tabel 4.25
Atmosfir mengendarai produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 38 38
4 Setuju 46 46
5 Sangat Setuju 13 13
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.25 diketahui bahwa 46% dari responden menjawab setuju
bahwa Mengendarai sepeda motor Honda memiliki atmosfir yang menyenangkan dan
memikat dan sebanyak 13 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 38 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.26
Kekaguman terhadap produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 41 41
4 Setuju 38 38
5 Sangat Setuju 18 18
Total 100 100
117
Berdasarkan tabel 4.26 diketahui bahwa 38% dari responden menjawab
setuju bahwa Semua jenis dan tipe motor Honda sangat mengagumkan dan
sebanyak 18 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 41 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 4.27
Pelayanan dealer-dealer produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 22 22
4 Setuju 70 70
5 Sangat Setuju 5 5
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.27 diketahui bahwa 70% dari responden menjawab
setuju bahwa Pelayanan dealer sepeda motor Honda sangat baik di hati anda
dan sebanyak 5 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 22 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan
tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju.
118
Tabel 4.28
Pelayanan purna jual produk
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 38 38
4 Setuju 7 57
5 Sangat Setuju 2 2
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.28 diketahui bahwa 57% dari responden menjawab
setuju bahwa Pelayanan dealer Honda setelah pembelian memuaskan dan
sebanyak 2 responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 38 responden. Sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden dan tidak ada
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
e. Loyalitas
Tabel 4.29 Motor Honda selalu menjadi pilihan utama
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 27 27
4 Setuju 44 44
5 Sangat Setuju 29 29
Total 100 100
119
Berdasarkan tabel 4.29 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab
setuju bahwa Merek sepeda motor Honda selalu menjadi merek pilihan
pertama saya dan sebanyak 29 responden menjawab sangat setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 27
responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat
tidak setuju, tidak ada
Tabel 4.30 Kesetiaan terhadap motor Honda
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 0 0
3 Ragu ragu 44 44
4 Setuju 40 40
5 Sangat Setuju 16 16
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.30 diketahui bahwa 44% dari responden menjawab
setuju bahwa mereka menganggap diri mereka loyal pada merek sepeda motor
Honda dan sebanyak 40 responden menjawab setuju dengan pernyataan
tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 responden.
Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju,
tidak ada.
120
Tabel 4.31 Motor Honda sebagai pilihan awal
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 42 42
4 Setuju 37 37
5 Sangat Setuju 18 18
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.31 diketahui bahwa 42% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa mereka tidak akan membeli merek lain jika merek Honda
tersedia di dealer tersebut dan sebanyak 37 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 18 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 3
responden dan sangat tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.32 Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk kompetitor
meiliki fitur yang sama No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 10 10
3 Ragu ragu 45 45
4 Setuju 30 30
5 Sangat Setuju 15 15
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.32 diketahui bahwa 45% dari responden menjawab
121
ragu-ragu bahwa Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain
memiliki fitur yang sejenis dan sebanyak 30 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 1 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 10
responden dan sangat tidak setuju tidak ada.
Tabel 4.33
Ketetapan memilih motor Honda sekalipun produk kompetitor sama
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 4 4
3 Ragu ragu 48 48
4 Setuju 28 28
5 Sangat Setuju 20 20
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.33 diketahui bahwa 48% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa Saya tetap akan meilih merek Honda, sekalipun produk lain
memiliki fitur yang sejenis dan sebanyak 28 responden menjawab setuju
dengan pernyataan tersebut. Sedangkan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 20 responden. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 4
responden dan sangat tidak setuju tidak ada.
122
Tabel 4.34
Intensitas mempromosikan motor Honda kepada pihak lain
No Kategori Frekuensi %
1 Sangat tidak Setuju 0 0
2 Tidak Setuju 3 3
3 Ragu ragu 50 50
4 Setuju 47 47
5 Sangat Setuju 0 0
Total 100 100
Berdasarkan tabel 4.34 diketahui bahwa 50% dari responden menjawab
ragu-ragu bahwa mereka sering mempromosikan merek Honda kepada
kerabat atau teman dan sebanyak 47 responden menjawab setuju dengan
pernyataan tersebut. Sedangkan responden yang menjawab tidak setuju 3
responden. Sedangkan yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju
tidak ada.
3. Uji Asumsi Klasik
Suatu model persamaan regresi yang telah diuji agar dapat diterima secara
ekonometrika, maka diperlukan cara sebagai estimasi yaitu dengan menggunakan
OLS (Ordinary Least Square). Dapat dikatakan bahwa setiap penelitian tidak
dapat menghindari diri dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Untuk
memenuhi syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimate), maka diperlukan
beberapa asumsi klasik sebagai berikut:
123
a. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas atau antar variable
independent yang satu dengan independent yang lain secara sempurna atau
mendekati sempurna. Suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai
variance inflation factors (VIF) tidak lebih dari 10.0 dan nilai toleransi tidak
kurang dari 0.1. (Ghozali, 2005:92). Hasil uji multikolinearitas dalam
penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.35 berikut :
Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data Primer Diolah
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
.255
Berdasarkan table 4.35 diatas, hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan tidak adanya variabel independen atau variable bebas (brand
awareness, brand association, perceived quality, brand image) yang memiliki
nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
3.914
.155 6.464
.318 3.149
.311 3.217
a. Dependent Variable: LY
124
independen yang nilainya lebih dari 95%. Sedangkan hasil perhitungan VIF
juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen
yang memiliki nilai variance inflation factors (VIF) lebih dari 10. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa terbebas dari multikolinearitas.
b. Uji Heterokedasitas
Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan
dan pengamatan yang lain. Dalam regersi, salah satu asumsi yang harus
dipenuhi adalah bahwa varians dan residual yang dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tidak memiliki pola tertentu. Pola yang tidak sama ini
ditunjukkan dengan nilai yang tidak sama antara satu varians dari satu
residual. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala
heterodokedasitas, sedangakan gejala varians residual yang sama dari suatu
pengamatan lain disebut homokedositas. Salah satu uji untuk menguji
heterokedasitas ini adalah denagn melihat penyebaran dari varians residuial.
(Ghozali, 2005:105). Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut.
Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model linier berganda
tidak terdapat heterokedastisitas jika . (Ghozali, 2005:105).
125
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada menbentuk pola
tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian mnyempit).
Maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjsi heterokedastisitas.
Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar scatterplot 4.1 diatas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
126
pada sumbu Y. hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas
pada model regresi. sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
loyalitas pelanggan motor Honda berdasarkan pengaruh variable independen,
brand awareness, brand assosiation, perceived quality, dan brand image.
c. Uji Normalitas
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi
data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan oleh
analisis statistic parametic. Penggunaan uji normalitas karena ada analisis
statistic parametric, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa
data tersebut terdistribusi secara normal (Ghozali, 2005:110). Maksud data
terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk
distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata-rata dan median.
Pada prinsipnya normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram
dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah, (Ghozali,
2005:110) :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresiu memenuhi asusmsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola
127
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asusmsi
normalitas.
Untuk mengetahui distribusi data variable independent dan