Post on 29-May-2015
description
Indikasi Program Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenghuni
Jogyakarta, 28 Desember 2011
Rujukan:• DPU RI. 2007. RTRW Tata Ruang Terpadu di Pulau-Pulau Kecil Terluar (Marore, Miangas dan Marampit) Provinsi Sulawesi Utara
• DKP RI. 2009. Direktori Pulau di Provinsi Sulawesi Utara• BPN RI. 2010. Pulau-Pulau Kecil di Kepulauan Riau
• DPU RI. 2007. RTRW Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau
Berjarak ± 278 Km dari Pulau Sangihe Hanya dapat ditempuh melalui jalur laut,
menggunakan kapal regular dengan waktu 2 hari
Berpenduduk 562 jiwa terdiri dari 291 orang laki-laki dan 137 orang perempuan
Kondisi Fisik Daratan: Hampir seluruhnya berbukit, tanah bercampur kerikil dengan ketinggian ± 150 m dpl dengan kemiringan antara 30o-50o
Kondisi Klimatologi: Memiliki iklim basah dengan 2 pola angin yaitu Utara (November-April) dan angin Barat (desmber-April)
Potensi: Merupakan areal penangkapan ikan hiu, hasil perkebunan kelapa yang berkualitas
Pasar Lokal di P.Marore Fasilitas Cold Storage
Kondisi Existing Sarana & Prasarana
P a s a r Cold storage
Sosok Pulau
GEOGRAFIS DEMOGRAFIS
LINGKUNGAN FISIK POTENSI DAN PERMASALAHAN
Lokasi Provinsi/Kab.-Kota/Kec.
Border Aksesibilitas Struktur Ruang Penduduk Luas Pulau
Karakteristik Ekositem Infrastruktur/Sarana
Potensi Kelautan dan
Perikanan
Potensi lain Permasalahan
Laut Sulawesi
Sulawesi Utara/Kep.Sangihe/Tabukan Utara
Filipina 1. Berjarak sekitar 278 Km dari P Sangihe 2. Ditempuh hanya lewat jalur laut, dengan kapal reguler dalam waktu 2 hari dari P Sangihe
1. Kota Bitung2. Kota Tahuna (Ibukota Kabupaten)3. Kota Enemawira (Ibukota Kecamatan)4. Kota paling selatan di Filipina/P Mindanao (70,4 km)
845 jiwa, 471 laki-laki, 374 perempuan, 165 kk 1)
1,53 km2
1)Topografi:1. Hampir seluruhnya berbukit2. Tanah bercampur kerikil dengan ketinggian ± 150 m dpl3. Kemiringan antara 30o-50o
Klimatologi :1. Memiliki iklim basah dengan 2 pola angin yaitu Angin Utara (November-April) dan Angin Barat (Desember-April) 2. Kondisi cuaca gampang berubah, dengan kecepatan angin 40 mil/jamOseanografi:1. Ombak besar, ketinggian ombak dapat mencapai 4 meter2. Saat pasang, pantai karang tertutup air laut, saat surut terhampar luas3. Arus kuat, dimana saat Angin Utara arus mengalir dari Utara ke Selatan dan sebaliknya saat Angin Barat
1. Pantai berpasir putih 2. Vegetasi pantai
1. Pos TNI AL2. Kantor Polisi3. Kantor Hubla4. Kantor Bea Cukai5. Border Crossing Area6. Kantor Imigrasi
7. Kantor Desa8. Kantor Camat9. Puskesmas10. Sarana ibadah 11. PLTD12. Jaringan jalan beton 13. Mercusuar
1. Obyek wisata bahari: Pantai pasir putih 2. Perikanan tangkap dengan jenis spesifik: ikan hiu 3. Industri perikanan
1. Kegiatan perdagangan regional, khususnya dengan Philipina 2. Perkebunan kelapa 3. Agroindustri
1. Termasuk Daerah Tertinggal:• Tingkat perekonomian rendah (pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, investasi, PDRB, dll.) • Sarana dan prasarana umum relatif baik hanya tidak seimbang dengan kondisi lingkungan dan sumber dayanya• Minimnya sarana komunikasi dan informasi 2. Kategori Daerah Terisolir:• Kendala alam berupa cuaca dan gelombang yang tidak bagus • Belum terjadwalnya dengan pasti pelayaran kapal regular dari pusat-pusat ekonomi negara kita (Kota Bitung, Kota Manado, Kota Tahuna) karena terkendala cuaca dan investasi3. Kategori Daerah Rawan:• Rawan pengaruh perbatasan karena kedekatan jarak dengan pusat-pusat ekonomi negara tetangga • Belum ditetapkannya batas maritim Indonesia – Philipina• Pesan pembangunan pemerintah kurang tersampaikan karena minimnya sarana komunikasi dan informasi • Kurangnya pengawasan dan pembinaan IPOLEKSOSBUDHANKAM• Rendahnya perhatian terhadap atribut perbatasan seperti titik-titik referensi, monument perbatasan, dll.
Kondisi Fisik, Potensi & Permasalahan
Arahan Pengembangan:1. Pengembangan kegiatan perdagangan regional, khususnya dengan Philipina2. Pengembangan usaha perkebunan kelapa3. Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar pada zona III dan Zona IV
pada perairan sebelah utara dan timur P Marore4. Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)5. Revitalisasi atribut perbatasan
Program Dasar:6. Mengadakan pelayanan angkutan laut regular Tahuna-Marore-Santa Agustien dan
General Santos di Mindanao Selatan7. Meningkatkan pelayanan angkutan laut reguler yang ada (Kota Manado- Kota
Bitung-Kota Tahuna-Kota Enemawira)8. Mengembangkan jaringan jalan lingkar Pulau9. Pengembangan sarana prasarana pengolahan hasil perkebunan kelapa10.Peningkatan teknologi penangkapan dengan tetap berbasis pada komunitas
nelayan setempat11.Pengembangan sarana, prasarana dan promosi wisata12.Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda perbatasan
Arahan Pengembangan & Program Dasar
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016Pelayaran dan Perhubungan
Pengembangan kegiatan perdagangan regional dengan Philipina
1. Mengadakan pelayanan angkutan laut regular Tahuna-Marore-Santa Agustien dan General Santos di Mindanao Selatan
1. Pembangunan pelabuhan penumpang dan barang
Zona perdagangan dan perkantoran sebelah Barat daya P Marore
Kementerian Perhubungan
APBN
2. Pengadaan Kapal Muat penumpang dan Kapal Muat Barang
Pulau Sangihe, P Marore
Kementerian Perhubungan/ Pihak Swasta
APBN/Swasta
2. Meningkatkan pelayanan angkutan laut reguler yang ada (Kota Manado- Kota Bitung-Kota Tahuna-Kota Enemawira)
Pengadaan Kapal Muat penumpang dan Kapal Muat Barang
Pulau Sangihe, P Marore, Kota Manado, Kota Bitung
Kementerian Perhubungan/ Pihak Swasta
APBN/Swasta
3. Mengembangkan jaringan jalan lingkar Pulau
Pembangunan jalan melingkar pulau dengan lebar standar (7 meter)
Sekeliling P Marore
Kementerian PU
APBN
1. Pengembangan Kegiatan Perdagangan Regional khususnya dengan Philipina
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016Pertanian dan Perkebunan
Pengembangan usaha perkebunan kelapa
Pengembangan sarana prasarana pengolahan hasil perkebunan kelapa
1. Peremajaan tanaman
Zona Pertanian dan perkebunan
Kementerian Pertanian/ Pemda
APBN/APBD
2. Pengadaan alat/mesin pengolah kopra
Zona agroindustri di Selatan P Marore (koordinat)
Kementerian Pertanian/ Pemda
APBN/APBD
3. Pelatihan pembuatan briket arang kelapa
Zona agroindustri di Selatan P Marore (koordinat)
Kementerian Pertanian/ Pemda
APBN/APBD
4. Pelatihan pembuatan VCO
Zona agroindustri di Selatan P Marore (koordinat)
Kementerian Pertanian/ Pemda
APBN/APBD
5. Pelatihan pemanfaatan kayu kelapa sebagai kayu kontruksi untuk pembuatan rumah adat
Zona agroindustri di Selatan P Marore (koordinat)
Kementerian Pertanian/ Pemda
APBN/APBD
2. Pengembangan Usaha Perkebunan Kelapa
3. Pengembangan Perikanan Tangkap dan Pariwisata Bahari
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016Perikanan Tangkap
Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar pada zona III dan Zona IV pada perairan sebelah utara dan timur P Marore
peningkatan teknologi penangkapan dengan tetap berbasis pada komunitas nelayan setempat
1. Pembinaan dan pelatihan keterampilan teknis nelayan tangkap lokal
Pulau Marore Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pengadaan kapal tangkap
Pulau Marore Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
Pariwisata Bahari
Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)
1. Pengembangan sarana prasarana wisata
Pembangunan dermaga wisata, cottage wisata, spot-spot pemancingan
3 lokasi zona pariwisata yaitu sebelah Utara-Timur dan Tenggara P Marore
Kementerian Pariwisata
APBN
2. Promosi wisata 1. Acara festival
rakyat, brosur wisata, siaran televisi/radio
P Marore, Kota-kota target pemasaran wisata
Kementerian Pariwisata
APBN
2. Pengembangan paket wisata budaya dan sejarah, yang dapat menampilkan keterkaitan budaya dan sejarah dengan Philipina
P Marore, Kota-kota target pemasaran wisata
Kementerian Pariwisata/Pihak Swasta
APBN/Swasta
4. Pengembangan dan Pemeliharaan Atribut Perbatasan
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembang
an
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016Perbatasan Revitalisasi
tanda-tanda perbatasan
Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda perbatasan
1. Pemeliharaan titik referensi
Lokasi dimana titik-titik referensi berada
BPN, Pemda, Kemendagri
APBN
2. Pembuatan monumen & atribut perbatasan
Pada titik paling utara dari P Marore
BPN, Pemda, Kemendagri
APBN
Manado - Melonguane (Merpati 2x seminggu, waktu tempuh 3 jam), Melonguane - Pelabuhan Karatung yang melayani trayek Bitung-Karatung (2x sebulan, waktu tempuh 15 hari)
Pelabuhan Manado - Plb Lirung atau Melonguane dengan kapal (kapal regular/ kapal angkut lainnya 1x seminggu, waktu tempuh 24 jam)
Topografi: Landai (80,18%),datar bergelombang (18,82%), perbukitan (1%) dengan rata-rata ketinggian sekitar 70 meter dpl Utara (November-Aril) dan angin Barat (desmber-April)
Merupakan areal penangkapan ikan hiu
Memiliki potensi hasil perkebunan kelapa yang berkualitas
756 jiwa, 346 laki-laki dan 410 perempuan
Kondisi Existing Sarana & Prasarana
Jalan beton
Puskesmas Pengeringan kelapa menjadi Kopra
Kantor border crossing station
Dermaga beton Sosok Pulau
Sarana transportasi antar pulau Perahu nelayan
GEOGRAFIS DEMOGRAFIS
LINGKUNGAN FISIK POTENSI DAN PERMASALAHAN
Lokasi Provinsi/Kab.-Kota/Kec.
Border Aksesibilitas Struktur Ruang
Penduduk Luas Pulau
Karakteristik Ekositem Infrastruktur/Sarana
Potensi Kelautan dan
Perikanan
Potensi lain Permasalahan
Laut Sulawesi
Sulawesi Utara/Kep.Talaud/Kec.Khusus Miangas
Filipina 1. Menggunakan kapal angkutan dari Pelabuhan Karatung yang melayani trayek Bitung-Karatung sebanyak 2 kali sebulan dengan lama perjalanan 15 hari2. Pelabuhan Karatung dapat diakses melalui Manado ke Melonguane dengan pesawat Merpati 2 kali seminggu dengan lama perjalanan 3 jam. 3. Dengan jalur laut dari Pelabuhan Manado ke Pelabuhan Lirung atau Melonguane dengan kapal regular ataupun kapal angkut lainnya dengan frekuensi 1 minggu sekali dengan lama perjalanan 24 jam
1. Kota Bitung2. Kota Talaud (Ibukota Kab.)3. Kota Miangas (Ibukota Kec.)
756 jiwa, 346 laki-laki dan 410 perempuan
3,15 km2 Topografi: Landai (80,18%),datar bergelombang (18,82%), perbukitan (1%) dengan rata-rata ketinggian sekitar 70 meter dpl Pemanfaatan Lahan: Pemukiman 3 ha, Kebun campuran 21 ha, Perkebunan kelapa 60 ha, Tegalan 12 ha, Hutan 4 ha , Lahan terbuka 10 ha, Klimatologi: Iklim tropis basah dengan 2 pola arah angin, yaitu Angin Utara dan Angin Barat Oseanografi & Kualitas Air: 1. Pola pasang surut diurnal (2 kali pasang naik- surut) dengan fluktuasi pasang sekitar 2 meter.2. Kondisi perairan masih bagus, kecerahan air tinggi, suhu perairan hangat, kadar oksigen terlarut bagus (7,2-7,6 ml/l)
1. Pantai berpasir putih, pantai bertebing batu terjal;2. Terumbu karang tepi dan hampir melingkari keseluruhan pulau sehingga menyerupai atol; 3. Vegetasi pantai; 4. Perbukitan;
5. Kebun kelapa dan sagu
1. Pangkalan AL2. Pangkalan AD3. Polsek4. Koramil5. Kantor Imigrasi6. Kantor Bea Cukai7. Kantor Karantina8. Kantor Kecamatan9. Puskesmas10. Sarana ibadah 11. PLN 12. Terminal 13. Sekolah SMK, SLTP dan SD Negeri 14. Jaringan jalan aspal/beton
1. Budidaya teripang 2. Penangkapan ikan laut lepas seperti hiu 3. Industri perikanan 4. Wisata bahari 5. Pengembangan usaha barang kerajinan dari hasil perikanan
Pengembangan usaha barang kerajinan dari hasil perkebunan
1. Termasuk Daerah Tertinggal: • Tingkat perekonomian rendah (pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, investasi, PDRB, dll.) • Sarana dan prasarana umum relatif baik hanya tidak seimbang dengan kondisi lingkungan dan sumber dayanya• Minimnya sarana komunikasi dan informasi 2. Kategori Daerah Terisolir:• Kendala alam berupa cuaca dan gelombang yang tidak bagus • Belum terjadwalnya dengan pasti pelayaran kapal regular dari pusat-pusat ekonomi negara kita (Kota Bitung, Kota Manado) karena terkendala cuaca3. Kategori Daerah Rawan:• Rawan pengaruh perbatasan karena kedekatan jarak dengan pusat-pusat ekonomi negara tetangga • Potensi pencurian ikan (illegal fishing) oleh pihak luar dalam kuantifikasi yang sangat tinggi untuk kepentingan ekonomi• Penggunaan mata uang peso dalam transaksi• Belum ditetapkannya batas maritim Indonesia – Philipina• Adanya indikasi degradasi daya dukung lingkungan • Pesan pembangunan pemerintah kurang tersampaikan karena minimnya sarana komunikasi dan
Kondisi Fisik, Potensi & Permasalahan
Arahan Pengembangan:1. Pengembangan budidaya teripang 2. Pengembangan industri perikanan olahan3. Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar dan ikan hiu pada zona
III dan Zona IV pada perairan sebelah utara dan timur P Miangas4. Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)5. Revitalisasi tanda-tanda perbatasan
Program Dasar:6. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi 7. Meningkatkan sarana/prasarana pelabuhan dan TPI 8. Mengembangkan industri kecil pengolahan hasil perikanan yang dilengkapi
dengan cold storage dan pabrik es9. Peningkatan teknologi penangkapan dengan tetap berbasis pada komunitas
nelayan setempat10.Pengembangan sarana, prasarana dan promosi wisata11.Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda
perbatasan
Arahan Pengembangan & Program Dasar
1.Pengembangan Budidaya Teripang & Pengembangan Industri Perikanan Olahan
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Marikultur (perikanan budidaya laut)
Pengembangan budidaya teripang
1. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi
Pembentukan & pembinaan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi
Zona pemukiman dan zona budidaya laut
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Meningkatkan sarana/prasarana pelabuhan dan TPI
1. Pembangunan PPI
Tenggara P Miangas
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pembangunan TPI
Tenggara P Miangas
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
Industri dan Perdagangan
Pengembangan industri perikanan olahan
Mengembangkan industri kecil pengolahan hasil perikanan yang dilengkapi dengan cold storage dan pabrik es
1. Pembentukan & pembinaan kelompok industri kecil pengolah hasil perikanan
Tenggara P Miangas
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Membangun cold storage dan pabrik es
Tenggara P Miangas
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Perikanan Tangkap
Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar dan ikan hiu pada zona III dan Zona IV pada perairan sebelah utara dan timur P Miangas
Peningkatan teknologi penangkapan dengan tetap berbasis pada komunitas nelayan setempat
1. Pembinaan dan pelatihan keterampilan teknis nelayan tangkap lokal
Pulau Miangas Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pengadaan kapal tangkap
Pulau Miangas Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar dan ikan hiu pada zona III dan Zona IV pada perairan sebelah utara dan timur P Miangas
3. Pengembangan Pariwisata Khusus (perbatasan)
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Pariwisata Bahari
Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)
1. Pengembangan sarana prasarana wisata
Pembangunan darmaga wisata, cottage wisata, spot-spot pemancingan
Utara dan barat P Miangas (koordinat)
Kementerian Pariwisata
APBN
2. Promosi wisata 1. Acara festival
rakyat, brosur wisata, siaran televisi/radio
P Miangas, Kota-kota target pemasaran wisata
Kementerian Pariwisata
APBN
2. Pengembangan paket wisata budaya dan sejarah, yang dapat menampilkan keterkaitan budaya dan sejarah dengan Philipina
P Miangas, Kota-kota target pemasaran wisata
Kementerian Pariwisata/ Pihak Swasta
APBN/ Swasta
4. Revitalisasi Atribut PerbatasanINIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Perbatasan Revitalisasi tanda-tanda perbatasan
Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda perbatasan
1. Pemeliharaan titik referensi
Lokasi dimana titik-titik referensi berada di P Miangas
BPN, Pemda, Kemendag
APBN
2. Pembuatan monumen dan atribut perbatasan
Pada titik paling utara dari P Miangas
BPN, Pemda, Kemendag
APBN
Dapat ditempuh dengan menggunakan kapal laut yang bertolak dari Pulau Karatung. Saat ini sudah tersedia KM Sangiang dari PELNI yang menempuh jalur Bitung-Sanana-Ulusiau-Tahuna-Lirung-Karatung-Miangas-Tobelo-Buli-Gebe-Babang
Penduduk 1.273 orang yang terdiri dari 324 KK Pulau berbentuk memanjang dari Utara ke
Selatan, dikelillingi hamparan karang dan pantai berpasir yang landai.
Terumbu karang dengan kemiringan profil terumbu agak curam dan kondisinya kategori sedang
Ikan yang mendominasi: ikan kakatua,kulipaser,kerapu dan lolosi
Sarana dan prasaran yang masih minim Jalan desa yang menghubungkan 3 desa berupa
jalan tanah Belum tersedianya dermaga/pelabuhan
Kondisi jaringan drainase di daerah permukiman, jaringan jalan sudah diperkeras sepanjang 2 Km, dan sarana ibadah.
Listrik Dan Telekomunikasi Adalah Salah Satu Prasarana Penunjang Yang Penting DiPulau Marampit
Kondisi Existing Sarana & Prasarana
Kondisi Fisik, Potensi & PermasalahanGEOGRAFIS DEMOGRAF
ISLINGKUNGAN FISIK POTENSI DAN PERMASALAHAN
Lokasi Provinsi/Kab.-Kota/Kec.
Border Aksesibilitas Struktur Ruang Penduduk Luas Pulau
Karakteristik Ekositem Infrastruktur/Sarana
Potensi Kelautan dan Perikanan
Potensi lain Permasalahan
Laut Sulawesi Sulawesi Utara/Kep.Talaud/Kec.Nanusa
Filipina 1. Menggunakan kapal angkutan dari Pelabuhan Karatung yang melayani trayek Bitung-Karatung sebanyak 2 kali sebulan dengan lama perjalanan 15 hari
2. Pelabuhan Karatung dapat diakses melalui Manado ke Melonguane dengan pesawat Merpati 2 kali seminggu dengan lama perjalanan 3 jam.
3. Dengan jalur laut dari Pelabuhan Manado ke Pelabuhan Lirung atau Melonguane dengan kapal regular ataupun kapal angkut lainnya dengan frekuensi 1 minggu sekali dengan lama perjalanan 24 jam
1. Kota Bitung2. Kota Talaud (Ibukota Kab.)3. Kota Karatung (Ibukota Kec.)
1.436 jiwa 14,99 km2 Topografi:Wilayah P. Marampit didominasi bukit kapur (81%) dengan kelerengan yang tinggi, sisanya daratan landai (14%) dan datar bergelombang (5%). Penggunaan Lahan: Sebagian besar bukitnya digunakan untuk perkebunan kelapa, pala, dan cengkeh dan sisanya merupakan semak belukar.
Kondisi Iklim:1. Angin utara dan angin selatan, pada saat angin utara, angin bertiup dari utara ke selatan, sedangkan arah arus bergerak sebaliknya, dari selatan menuju utara dan sebaliknya. 2.Pola pasang yang terjadi di pulau ini adatah tipe semi-diurnal, yaitu dalam satu hari terjadi dua kali pasang naik-surut, dengan fluktuasi pasang sekitar 2 m dan mencapai puncak saat bulan purnama.
Oseanografi & Kualitas Air:1. Gelombang dan ombak laut pada saat angin utara lebih besar dibandingkan saat angin selatan, gelombang yang terjadi sepanjang musim relatif besar dengan ketinggian mencapai 2 m. 2. Suhu perairan berkisar antara 25 ° C – 30 °C dan salinitas berkisar antara 31,5 ‰ – 34.5 ‰. Kecerahan tinggi.
1. Pantai berpasir putih2. Pantai berbatu karang3. Terumbu karang4. Vegetasi pantai5. Kebun kelapa
1. Sekolah TK hingga SD2. Ada 3 Puskesmas pembantu3. Akses antar desa telah terhubung jalan beton4. Listrik terbatas dari PLN 5. Komunikasi melalui SSB.
Penangkapan ikan karang dan laut lepas dengan komoditas yang melimpah seperti Kerapu, lobster, kakap, teripang, tuna, cakalang, tayang
Perkebunan kelapa, pala cengkeh, vanili
1. Termasuk Daerah Tertinggal: • Tingkat perekonomian rendah (pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, investasi, PDRB, dll.) • Sarana dan prasarana umum sangat terbatas• Minimnya sarana komunikasi dan informasi
2. Kategori Daerah Terisolir:• Kendala alam berupa cuaca dan gelombang yang tidak bagus
3. Kategori Daerah Rawan:• Potensi pencurian ikan (illegal fishing) oleh pihak luar dalam kuantifikasi yang sangat tinggi untuk kepentingan ekonomi• Belum ditetapkannya batas maritim Indonesia – Philipina• Pesan pembangunan pemerintah kurang tersampaikan karena minimnya sarana komunikasi dan
Arahan Pengembangan:1. Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar pada zona III dan Zona
IV pada perairan sebelah utara dan timur P Marampit2. Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)3. Pengembangan kesatuan & kebangsaan, komunikasi & informasi serta sarana
hiburan masyarakat dan sarana penyimbang infiltrasi informasi dan budaya negara tetangga
4. Revitalisasi atribut perbatasan
Program Dasar:5. Peningkatan teknologi penangkapan dengan tetap berbasis pada komunitas
nelayan setempat 6. Pengembangan sarana, prasarana dan promosi wisata7. Radio komunitas perbatasan8. Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda
perbatasan
Arahan Pengembangan & Program Dasar
1. Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar pada zona III dan Zona IV pada perairan sebelah utara dan timur P Marampit
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Perikanan Tangkap
Pengembangan kegiatan penangkapan ikan pelagis besar pada zona III dan Zona IV pada perairan sebelah utara dan timur P Marampit
Peningkatan teknologi penangkapan dengan tetap berbasis pada komunitas nelayan setempat
1. Pembinaan dan pelatihan keterampilan teknis nelayan tangkap lokal
Pulau Marampit Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pengadaan kapal tangkap
Pulau Marampit Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)
INIDIKASI PROGRAMZona Arahan
Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Pariwisata Bahari
Pengembangan pariwisata khusus (perbatasan)
1. Pengembangan sarana prasarana wisata
Pembangunan darmaga wisata, cottage wisata, spot-spot pemancingan
Utara dan barat P Miangas (koordinat)
Kementerian Pariwisata
APBN
2. Promosi wisata
Acara festival rakyat, brosur wisata, siaran televisi/radio
P Miangas, Kota-kota target pemasaran wisata
Kementerian Pariwisata
APBN
2. Paket wisata budaya dan sejarah, yang dapat menampilkan keterkaitan budaya dan sejarah dengan Philipina
P Miangas, Kota-kota target pemasaran wisata
Kementerian Pariwisata/Pihak Swasta
APBN/ Swasta
3. Pengembangan kesatuan & kebangsaan, komunikasi & informasi serta sarana hiburan masyarakat dan sarana penyimbang infiltrasi informasi dan budaya negara tetangga
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar
Kegiatan Lokasi Instansi terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Pemukiman Pengembangan kesatuan & kebangsaan, komunikasi & informasi serta sarana hiburan masyarakat dan sarana penyimbang infiltrasi informasi dan budaya negara tetangga
Radio komunitas perbatasan
1. Pembinaan dan pelatihan manajemen radio, teknis penyiaran, materi siaran
Pemukiman masyarakat
Kementerian Komunikasi dan Informasi
APBN
2. Pembangunan stasiun dan transmiter radio
Pemukiman masyarakat
Kementerian Komunikasi dan Informasi
APBN
4. Revitalisasi Atribut Perbatasan
INIDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Perbatasan Revitalisasi tanda-tanda perbatasan
Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda perbatasan
1. Pemeliharaan titik referensi
Lokasi dimana titik-titik referensi berada di P Miangas
BPN, Pemda, Kemendag
APBN
2. Pembuatan monumen dan tanda-tanda perbatasan
Pada titik paling utara dari P Marampit
BPN, Pemda, Kemendag
APBN
Kondisi FisikGEOGRAFIS DEMOGRAFIS LINGKUNGAN FISIK
Lokasi Provinsi/kab.-Kota/Kec.
Border Aksesibilitas Struktur Ruang Penduduk Luas Pulau
Karakteristik Ekosistem Sarana/Prasarana
Laut Natuna Kepulauan Riau/Natuna/ Subi
Malaysia Pelabuhan Penagi, Kota Ranai - Pulau Sekatung - Pulau Subi Kecil dengan kapal pompong (15 jam)
1. Kota Pontianak2. Kota Ranai (ibukota Kab.)3. Kota Subi (ibukota Kec.)
777 jiwa terdiri dari 396 wanita dan 381 pria
9,82 km2 2) Topografi:1. Landai termasuk jenis pulau daratan rendah (low island), dengan ketinggian rata-rata 3 m dpl.Klimatologi: 1. Iklim tropis basah dengan 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan, dimana puncak curah hujan pada Bulan Januari-Februari dan curah hujan 2000mm/tahun2. Musim Angin Utara (September-Desember), ombak di perairan Laut Natuna dan Laut Cina Selatan begitu tinggi hingga mencapai lebih 3 meterOseanografi: 1. Perairan berarus lemah (tenang)2. Pesisir pantai terbentuk akibat aktivitas flora/fauna seperti terumbu karang, vegetasi mangrove dan rawa berumput (marsh grasses)3.kecerahan 5-7 m, suhu 30,1oc, salinitas 30 permil
1. Pantai berpasir putih2. Pantai berbatu3. Vegetasi pantai4. Vegetasi mangrove5. Hutan tropis dataran rendah6. Kebun kelapa7. Terumbu Karang
1. Kantor pemerintahan (kecamatan dan desa)2. Kantor Dispenda3. Puskesmas4. Sekolah SMA, SMP dan SD Negeri serta PAUD5. Sarana ibadah6. PLN7. PDAM8. Jaringan jalan beton9. Mercusuar
Potensi & PermasalahanPOTENSI DAN PERMASALAHAN
Potensi Kelautan & Perikanan Potensi Lain Permasalahan1. Budidaya KJA kerapu2. kan Napoleon3. Sebagai pulau tempat bersinggah bagi pelayaran
rakyat yang melayani pulau-pulau sekitar Laut Natuna/Laut Cina Selatan
4. ecara geoeconomic, dekat dengan pasar perikanan di Hongkong dan Taiwan
Perkebunan Kelapa, cengkeh dan nanas
1. Termasuk Daerah Tertinggal:• Tingkat perekonomian rendah (pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, investasi, PDRB, dll.) • Sarana dan prasarana umum sangat terbatas • Minimnya sarana komunikasi dan informasi
2. Kategori Daerah Terisolir:• Kendala alam berupa letak dan posisi yang jauh dari pusat-pusat pertumbuhan (remote area) • Tidak adanya pelayaran kapal regular dari pusat-pusat ekonomi negara kita (Kota Ranai, Kota Pontianak)
3. Kategori Daerah Rawan:• Rawan terhadap bencana alam taufan dan tsunami karena karakteristik pulaunya (low island)• Rawan praktek penyelundupan dan transhipment karena berada di alur pelayaran laut (ALKI I) • Pesan pembangunan pemerintah kurang tersampaikan karena minimnya sarana komunikasi dan informasi • Kurangnya pengawasan dan pembinaan IPOLEKSOSBUDHANKAM• Rendahnya perhatian terhadap atribut perbatasan seperti titik-titik referensi, monument perbatasan,dll.
Arahan Pengembangan:1. Pengembangan budidaya KJA kerapu (pembesaran dengan anakan dari alam, 2. Pengembangan usaha perkebunan kelapa3. Pengembangan kesatuan & kebangsaan, komunikasi & informasi serta sarana
hiburan masyarakat dan sarana penyimbang infiltrasi informasi dan budaya negara tetangga
4. Revitalisasi atribut perbatasan
Program Dasar:5. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi6. Meningkatkan sarana/prasarana pelabuhan dan TPI7. Pengembangan sarana prasarana pengolahan hasil perkebunan kelapa8. Radio komunitas perbatasan9. Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda
perbatasan
Arahan Pengembangan & Program Dasar
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Program Lokasi Instansi Terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Marikultur (perikanan budidaya laut)
Pengembangan budidaya KJA kerapu
1. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi
Pembentukan & pembinaan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi
Pemukiman nelayan
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Meningkatkan sarana/prasarana pelabuhan dan TPI
1. Pembangunan PPI
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pembangunan TPI
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
1. Pengembangan Budidaya KJA Kerapu
2. Pengembangan Usaha Perkebunan Kelapa
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Program Lokasi Instansi Terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Pertanian dan Perkebunan
Pengembangan usaha perkebunan kelapa
Pengembangan sarana prasarana pengolahan hasil perkebunan kelapa
1. Peremajaan pohon Kementerian Pertanian
APBD
2. Pengadaan mesin pengolah kopra
Kementerian Pertanian
APBD
3. Pelatihan pembuatan briket arang kelapa
Kementerian Pertanian
APBD
4. Pelatihan pembuatan VCO
Kementerian Pertanian
APBD
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar
Program Lokasi Instansi Terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Pemukiman Pengembangan kesatuan & kebangsaan, komunikasi & informasi serta sarana hiburan masyarakat dan sarana penyimbang infiltrasi informasi dan budaya negara tetangga
Radio komunitas perbatasan
1. Pembinan dan pelatihan manajemen radio, tehnik penyiaran, materi siaran, dst
Pemukiman masyarakat
Kementerian Komunikasi dan Informasi
APBN
2. Pembangunan stasiun & transmiter radio
Pemukiman masyarakat
Kementerian Komunikasi dan Informasi
APBN
3. Pengembangan kesatuan & kebangsaan, komunikasi & informasi serta sarana hiburan masyarakat dan sarana penyimbang infiltrasi informasi dan budaya negara tetangga
4. Revitalisasi Atribut Perbatasan
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Program Lokasi Instansi Terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Perbatasan Revitalisasi tanda-tanda perbatasan
Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda perbatasan
1. Pemeliharaan titik referensi
Lokasi dimana titik-titik referensi berada di P Subi Kecil
BPN, Pemda, Kemendagri
APBN
2. Pembuatan monumen perbatasan
Pada titik paling utara dari P Subi Kecil
BPN, Pemda, Kemendagri
APBN
GEOGRAFIS DEMOGRAFIS
LINGKUNGAN FISIK POTENSI DAN PERMASALAHAN
Lokasi Provinsi/kab.-Kota/Kec.
Border Aksesibilitas Struktur Ruang
Penduduk Luas Pulau
Karakteristik Ekosistem Sarana/Prasarana
Potensi Kelautan & Perikanan
Potensi Lain
Permasalahan
Selat Malaka
Provinsi Kepulauan Riau/Kabupaten Karimun/Kecamatan Tebing/Kelurahan Pongkar
Malaysia dan Siangapura
Kota Batam-Kota Tanjung Balai-Pulau Karimun Kecil melalui jalur laut menggunakan speedboat
1. Kota Singapura2. Kota Batam3. Kota Tanjung Balai Karimun
50 jiwa terdiri dari 32 orang laki-lakidan 18 orang perempuan, 12 kk
8 km2 dan panjang garis pantai 13,2 km.
Topografi:1. Daratan dominan berbukit dengan ketinggian 200-300 m dpl (78,98%) dan sisanya antara ketinggian 0-200 m (21,02%)Klimatologi:1. Musim kemarau (Bulan Februari-Juni) dan musim penghujan, dengan CH tertinggi terjadi pada Bulan Januari (238,6 mm)2. Temperatur udara rata-rata 27,2o3. Kelembaban udara 85%Oseanografi:1. Kedalaman perairan dominan kurang dari 10 m2. Tipe pasut adalah campuran condong ke ganda (mixed tide prevailing semidiurnal), dengan tunggang pasut maksimum sebesar 422 cm.3. Frekuensi arah angin dominan berasal dari barat daya, barat, dan timur, menghasilkan tinggi gelombang rata-rata 13 cm dengan tinggi maksimum 58,9 cm
1. Hutan Mangrove2. Vegetasi pantai3. Terumbu Karang 4. Hutan hujan trropis dataran rendah
Daerah labuh kapal tanker untuk keperluan bongkar muat di sebelahselatan Pulau Karimun Kecil.
1. Pasir laut2. Menyuplai bagi kebutuhan alur pelayaran paling sibuk di dunia (Indonesia-Malaysia-Singapura), seperti perairan pulau sebagai jalur masuk ke pelabuhan (fairway) yang ada di P. Karimun Besar, kawasan akomodasi untuk pelabuhan misalnya sebagai kawasan penyimpanan minyak
1. Batu granit
1. Termasuk Daerah Tertinggal:• Tingkat perekonomian rendah (pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, investasi, PDRB, dll.) • Sarana dan prasarana umum sangat terbatas • Minimnya sarana komunikasi dan informasi 2. Kategori Daerah Rawan:• Rawan praktek penyelundupan dan transhipment karena berada di alur pelayaran laut yang dinamis Penambangan batu granit dan pasir laut • Rawan pencemaran dari buangan kapal dan kecelakaan kapal • Kurangnya pengawasan dan pembinaan IPOLEKSOSBUDHANKAM• Nilai kesejarahan yang kurang baik dengan negara tetangga malaysia, terkait aneksasi P Sipadan dan Ligitan serta rendahnya perhatian terhadap atribut perbatasan seperti titik-titik referensi, monument perbatasan,dll.
Kondisi Fisik, Potensi dan Permasalahan
Vegetasi mangroveVegetasi mangrove
Arahan Pengembangan:1. Pengembangan budidaya KJA kerapu dan rumput laut 2. Meningkatkan sarana/prasarana perikanan 3. Revitalisasi atribut atau tanda-tanda perbatasan 4. Pengembangan sebagai kawasan penyuplai kebutuhan Pelabuhan Bongkar
Muat yang ada di P Karimun Besar
Program Dasar:5. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi KJA kerapu6. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi budidaya
rumput laut7. Pembangunan saran & prasarana perikanan 8. Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda
perbatasan9. Pengembangan sebagai kawasan singgah/labuh kapal, transit barang dan
penyuplai BBM
Arahan Pengembangan & Program Dasar
1. Pengembangan budidaya KJA kerapu dan rumput laut serta peningkatan sarana & prasarana perikanan
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengembangan
Program Dasar Kegiatan Lokasi Instansi Terkait Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Marikultur (perikanan budidaya laut)
1. Pengembangan budidaya KJA kerapu dan rumput laut
1. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi KJA kerapu
1. Pembentukan & pembinaan kelompok pembudidaya dalam suatu wadah organisasi
Pemukiman nelayan
Kementerian Kelautan dan perikanan, Pemda
APBN/APBD
2. Pengadaan saprodi
Pemukiman nelayan
Kementerian Kelautan dan perikanan, Pemda
APBN/APBD
2. Pembentukan kelompok pembudidaya dan pengadaan saprodi budidaya rumput laut
1. Pembentukan & pembinaan kelompok pembudidaya dalam suatu wadah organisasi
Pemukiman nelayan
Kementerian Kelautan dan perikanan, Pemda
APBN/APBD
2. Pengadaan saprodi
Pemukiman nelayan
Kementerian Kelautan dan perikanan, Pemda
APBN/APBD
2. Meningkatkan sarana/prasarana perikanan
Pembangunan saran & prasarana perikanan
1. Pembangunan PPI
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Pembangunan TPI
Kementerian Kelautan dan perikanan
APBN
2. Revitalisasi Atribut Perbatasan
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar Program Lokasi Instansi Terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Perbatasan Revitalisasi tanda-tanda perbatasan
Pemeliharaan, pengembangan dan pengadaan monumen, tanda-tanda perbatasan
1. Pemeliharaan titik referensi
Lokasi dimana titik-titik referensi berada di P Karimun Kecil
BPN, Pemda, Kemendag
APBN
2. Pembuatan monumen dan tanda-tanda perbatasan
Pada titik paling utara dari P Karimun Kecil
BPN, Pemda, Kemendag
APBN
3. Pengembangan sebagai kawasan penyuplai kebutuhan Pelabuhan Bongkar Muat yang ada di P Karimun Besar
INDIKASI PROGRAM
Zona Arahan Pengemban
gan
Program Dasar
Kegiatan Lokasi Instansi Terkait
Sumber Anggaran
Jumlah Anggaran
Penjadwalan
2012 2013 2014 2015 2016
Pelabuhan dan Transportasi
Pengembangan sebagai kawasan penyuplai kebutuhan Pelabuhan Bongkar Muat yang ada di P Karimun Besar
Pengembangan sebagai kawasan singgah/labuh kapal, transit barang dan penyuplai BBM
1. Pembangunan dermaga singgah/labuh kapal dan transit barang
Selatan P Karimun Kecil
Kemenhub APBN
2. Pambangunan kawasan storage BBM
Selatan P Karimun Kecil
Kementerian ESDM
APBN
PULAU PELAMPONG (PROVINSI RIAU KEPULAUAN)
Kondisi Fisik, Potensi & Permasalahan
GEOGRAFIS DEMOGRAFIS
LINGKUNGAN FISIK POTENSI DAN PERMASALAHAN
Lokasi Provinsi/kab.-
Kota/Kec.
Border Aksesibilitas
Struktur Ruang
Penduduk Luas Pulau
Karakteristik Ekosistem Sarana/Prasarana
Potensi Kelautan & Perikanan
Potensi Lain Permasalahan
Selat Malaka
Kepulauan Riau/Kota Batam/Belakang Padang/Desa Pomping
Singapura
Dengan perahu motor carteran dari Pelabuhan Sekupang Kota Batam-Desa Pomping selama 1 jam perjalanan
Kota Batam, Kota Singapura
5 kk 1 ha Topografi: 1. Pulau sangat kecil, dengan ketinggian 4m dpl, daratan berupa pasir putih yang dikelilingi batu Kulitas air: 1. Salinitas 29,5 %o, suhuperairan 290 C, pH 8,05
Pasir putih, terumbu karang, vegetasi kelapa
Menara suar, titik referensi, dermaga kayu sederhana dan perkampungan penduduk
Ikan karang, ikan kurau, jasa lingkungan sebagai sarana singgah nelayan atau wisatawan
Sebagai tapal batas paling luar yang berbatasan langsung dengan negara Singapura
Pencemaran laut dari transportasi antar pulau dan antar negara