Post on 19-Jan-2017
, <1
.]
■ ' :r -.
S E D J A P A H ^ q l I T I K
° A N P E R G ^ a K A N
P _ K E B A N < ^ s a A N
f e d W B M _______________
nfr>V.- a fe :1
I N D I A
BOOK* Ci.RD
i ■ O • G" 0X3iij • • • • • • • i o . o t b ,
JUDUL : .*.5.
J2.LL G-Ax J- G
^6 wAt0 j/.1Q7'7 1
K EPA D A QENERAS1 PENGHA-
R A P A N B A N G SA IN D O N E S IAC
INDIASEDJARAH POLITIK DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN
OLEH
Dr T. S. 0. M U L I A
TJETAKAN KEDUA
B A L A I P U S T A K A — D J A K A R T A — I 952"
RENTJANA KULIT
B A H A R U D I N
Kulit biasa Rp 14,25 Kulit tebal „ 16,—
3 . P. N o . 17 19
HAK PEN GARAN G
d i l i n d u n g i o l e h
UNDANG-UNDANG
MAHATMA GANDHI.
, PENDAHULUAN UNTUK TJETAKAN PERTAMA
I n d i a dalam arti janq hia*
Pakistan sekarang-adalah suatu h ! ^
dan berpengaruh besar dalam h " , 7 ™ ^. i , hampir segala lapangan, terlebih-lebih
dimasa ,ang akan data„g. Negeri ^ .(u k M
gilang-gemilang jang menakdjubkan serta menarik hati barang siapa angmempeladiarmja. Akan tetani i i ,
qiengandung penuh pe .- ten taLnA* adala\ d^ a s ^ nc9eri >an9 dari djurusan alam dan sudut k e m a ^ P*rbe an^ ‘ikalau dipandang
bandingan dalam negeri it7 berl T u ^ UkUran ^j 2 . erlaku setjara besar-besaran. Oleh sebab
ltu pemandangan2 atau kesimnnlaT,2 •
dapat diutaikan diatas dasar das • ^ “ engenai negeri itU hanja
mentjari pertalian m’esra diantara s ' T 7 ^ P£nj'elidika*’ luar. Karena dengan djalan do ^ perbedaan ian9 namPak dari
kemAgkinan untuk melukiskan J ™ . Sadjalah klta daPat “ ^ndekati
itu, lagi pula jang penuh aneka J 7 Sed,arah ^ j3n9 SUHt narik j5erhatian kita. na’ akan tetaPx jan9 sangat^me-
4 .0^U000Bkr2natau9leb irraad 3 2 adalah lebih kurang
Pamir ditapal Utara dan Tandiun r 7 ^ “ ‘“ f3400 km dan antara batas disebel' I, dlsebelah SeIatan adalahkuiang 3700 km. arat dan dlsebelah Timur lebih
Penduduk India berdjumlah kira-kira 389 djuta menurut perhitungan
d,,wa (Census) ,ang diadakan ditahun 1941. Dari 389 djuta itu 90*djuta masuk rakjat keradjaan2 (Indian States) j hid
dalam beberapa provmsi-provinsi dan daerah-daerah jang mempunjai
peraturan pemerintahan lstimewa. Provinsi-provinsi itu umumnja luas
dan penduduknja penuh sesak. Provinsi Benggala misalnja sebelum
dipisah dalam bagian Barat dan Timur mempunjai penduduk 60 djuta,
Provinsi Gabungan (United Provinces) 55 djuta, Madras 50 djuta dan Bombay 21 djuta. o o
Perbandingan<Pembagian rakjat menurut agama jang mendjadi dasar
perbedaan besar dalam susunan masjarakat ialah sebagai berikut.
Jang beragama Hindu 25> djuta, diantaranja 50r djuta jang masuk go-
longan jang terbawah dan tidak mempunjai kasta ; jang beragama Islam ’
92 djuta beragama- %iddha 10.5 djuta, beragama Kristen terutama di
India* Selatan 7 ^ djuta,o kaum Sikh 6 djuta dan jang beragama lain
17,5 djuta. Djumlah* orang Inggeris adalah 220.000 dan peranakan (Anglo Indians) 150.000 orang. 1
Perbedaan ternjata djuga dari beberapa hakhal jang lain, ^nisalnja
dari bahasa2 jarg banjakjija lebih kurang 200 matjam. Bahasa per-^
satuan ialah bahasa Hindustani terbagi atas dua tjabang, bahasa
. Hindi dan Urdu. Jang satu memakai huruf jang berasal dari aksara
Sangsekerta dan jang lain memakai huruf Arab. Bahasa2 lain, jang
penting ialah bahasa Benggali, Punjabi, Marathi da,n Tamil. Orang India
jang mengerti bahasa Inggeris adalah kira-kira 4 djuta.
Hal jang mempengaruhi keadaan dalam segenap lapangan hidup
sosial, politik, ekonomi dan kebudajaan ialah pembagian masjarakat
dalam beberapa golongan atau kasta. Dari susunan kasta ini tim-
bullah soal kemasjarakatan jang sulit dan jang menghambat hampir
segala penjelesaian dalam hal pemerintahan, pemilihan setjara demokra-
tis, persamaan hak dan ketnerdekaan dalam pergaulan. Diantara rakjat
India terdapat golongan2 jang kaja raja, kaum modal pemindjamkan
uang, saudagar-saudagar besar bangsa Parsi, pemimpin-pemimpin bank
dan industri, tuan-tuan tanah (talukhdar dan zamindar) jang memungut
padjak dari ratus ribuan orang jang menj<ewa tanah kepunjaan mereka,
terutama didaerah Agra dan Oudh, golongan Brahmin keturunan kasta '
jang paling tinggi, 50 djuta orang jang diluar kasta, kaum terpeladjar,
pandit-pandit, guru-guru agama dsb. Akan tetapi bagian jang terbesar
dari rakjat masih hidup dalam keadaan miskin dan sengsare, jang
selalu dibawah antjaman penjakit dan bahaj.a kelaparan. Termasuk
djuga didalamnja kaum buruh jang tidak mempunjai mata pentjarian
jang mentjukupi. Mereka tinggal dalam pemondokan jang tidak lajak
bagi manusia, sebab perburuhan belum seluruhnja dilindungi undang-
undang sosial.
Dalam alam sekitarnja India penuh pula mengandung perbedaan2.
Disebelah Utara dan pegunungan Himalaya iklim dingin sekali, sedang
disebelah Selatan dan Tengah suhu .jang lebih dari 115° sudah biasa.
Daerah pesisir India Selatan mempunjai iklim jang menjamai musim di
Indonesia. Di India terdapat lembah2 jang subur dimana sedjak purbaka-
la pertanian telah sampai pada tingkat jang tinggi. Tanah-tanah ditana-
mi dengan padi, matjam-matjam gandum, kapas (katoen) jute (bahan
untuk membuat karung guni), karet, tebu gula, teh, djagung dsb.
Hutan-hutan menghasilkan rupa-rupa kaju. jang berharga. Akan tetapi
terdapat djuga daerah-daerah jang miskin, guru’n pasir, dataran batu-
batu, tanah jang tidak atau sukar sekali mendapat air misalnja di Rajpu-
tana, Sind dan Baluchistan. Hal pengairan'’ dalam masa kekurangan
bahan makanan seperti sekarang penting sekali, sehingga pemerintah
terpaksa menjiapkan r e n t j ana-rent)ana pengairan^jang meminta belan-
dja berpuluh-puluh djuta. * f
Keadaan tanah dan iklim dibeberapa bagian ”baik sekali untuk me-
6 melihara ternak. Sebagsi keturunan bangsa pengembara dan berhubung
pula dengan agama orang India sangat mementingkan peternakan.
Djenis2 Tiewan, bukan djawi sadja, melainkan kamblng dan domba
djuga, sudah terkenal di India dan negeri-negeri lain dibenua Asia.
Logam-logam dan hasil-hasil tambang seperti besi, emas, ^perak,
timah, bismuth, mangaan, thorium (salah satu dari bahan-bahan untuk
bom atom) ; lagi pula intan, batu arang dan minjak tanah tjukup terda-
pat disana. Bahan2 me’ntah dan logam-logam jang tersebut memudahkan
timbulnja industri besar. Sedjak purbakala bangsa India telah masjhur
dalam pekerdjaan tangan dan keradjinan jang dituntut oleh segala
lapisan rakjat. Dimasa modern bermatjam-matjam fabrik-fabrik besar
telah didirikan orang India sendiri disamping perusahan ketjil-ketjil.
Fabrik-fabrik tenun tidak kalah lagi dengan fabrik-fabrik di Inggeris,
fabrik-fabrik karung gv'ni mempunjai monopoli diseluruh dunia. Dengan
?erdapatnja besi dan batu arang berdekatari timbnllah industri wadja
(perusahaan Tata). Untuk menjelenggarakan kekuatan didirikan dibebe-
rapa tempat perusahaan tenaga listrik jang dipergunakan dalam industri
kimia berrf, gelas, sutera buatan dll. Perkembangan industri masih pada
tingkat pertama, akan tetapi kemungkinan dalam lapangan ini hampir
tidak bei&atas.
Firgandingan dengan perusahaan tanah dan industri perniagaan
India, baik didalam maupun diluar negeri, luas sekali. Alat-alat telah
disiapkan untuk melebarkan sajap perdagangan itu dipasar-pasar dunia.
Mesk'pun berabad-abad dalam genggaman imperialisme Barat, India
tetap* menakdjubkan dunia dengan kebudajaannja, dengan roh jang
murni, kesusasteraan jang kaja, filsafat jang dalam, semuanja ditjurah-
kannja untuk mempertinggi deradjat peradaban dan keselamatan
dupia semendjak purbakala sampai sekarang. Roh Ibu India memper-
satukan dan memadu bangsa India dalam batin, meskipun dari luar
nampak perlawanan dan pertentangan jang luar biasa. Roh itulah jang
m^mantjarkan sinarnja dan membawa ilham dalam zaman gelap
gulita jang satu-satu kali meliputi India, tetapi pada achirnja
mengembalikan kemerdekaannja selaras dengan tempat dan panggilan-
nja dalam sedjarah manusia.
Dengan pembentukan negara India dan Pakistan kedudukan itu
sekarang telah npta dan pasti. Negara-negara itu keduanja telah men-
duduki tempatnja masing-masing diantara negara-negara jang merdeka
dan telah mengambil 'fjagian dalam pergaulan internasional menurut
kehendaknja sendiri. Keduanja mendjalankan politik luar negeri sen
diri dengan perantaraan djabatan-djabatan diluar negeri jang semang-
kin bertambah lengkap. Tanda-tanda telah njata bahwa India akan
mempunjai pengaruh jang, penting diantara negara-negara di Asia.
India tidak dapat disia-siakan lagi dalam pertjaturan internasional
seperti dulu, waktu negeri itu masih koloni. Meskipun negara itu bclum
dapat merebut kedudukan sebagai negara pemimpin, negeri-negeri jang
masih penuh atau sebagian dikuasai oleh ^alah satu da^i kera-
djaan Barat hepdaklah memperhitungkan kemungkinan perdjalanan
sedjarah kearah’ itu. Oleh sebab itu lapisan diantara bangsa Indonesia
jang merasa bertanggung djawab dan hendak menginsjafkan pertu-
karan sedjarah di Asia, baiklah kiranja mengikuti tanda-tanda itu dengan teliti.
Maksud kitab ini tidak lain dari pada membuka perhatian tentang
pergerakan di India dalam perkembangannja sampai 15 Aug. tahun 1947.
Isinja dibagi atas 5 bagian. Bagian I-III berisi sedjarah politik India
setjara ringkas dan agak sistematis, perlu untuk menindjau perdjalanan
sedjarah itu dalam garis-garis besarnja. Ini dianggap perlu djuga bagi
peladjaran pada sekolah2 menengah dan tinggi, sebab sampai sekarang
kitab-kitab jang dipakai pada sekolah2 jang tersebut tidak mementingkan
sedjarah India, selaiu dari pada jang mengenai masa Hindu kuno.
Bagian IV dan V melukiskan sedjarah baru ja^tu masa penguasaan
Inggeris dengan perubahan-perubahan pemerintahan jang didjalankan
di India, pergerakan kebangsaan dan masa jang membawa kenierdekaan.
Dipentingkan pula didalamnja usaha-usaha, perdfuangan dan pengor-
banan serta perlawanan dan kesulitan-kesulitan jang dihadapi oleh
pergerakan dalam tuntutan itu. Tidak diharapkan disini bahwa ufaian-
uraian jang diberikan oleh penulis akan memuaskan seluruhnja, terlebih-
lebih, djika dipikirkan bahwa dalam soal2 politik jang diperbintjangkan
kemungkinan tentang perselisihan paham dan penghargaan berar sekali.
Untuk mereka jang ingin mempeladjari sedjarah pergerakali itu lebih
landjut disebut beberapa nama-nama buku jang termuat pada halaman
penghabisan dalam karangan ini.
Djakarta, Okt<?ber 1948.
PENDAHULUAN UNTUK TJETAKAN KEDUATjetakan kedua ini ditambah dengan bagian baru (Bagian V I)
sekedar untuk memperlengkap isi buku ini dengan masalah-masalah
jang penting hingga pertengahan abad sekarang. Meskipun pengaruh
peristiwa-peristiwa jang terdjadi antara tahun 1947 dan 1950 besar
sekali, kita hanja menguraikan akibatnja dengan rinakas, sebab belum
datang waktunja untuk mengadakan tindjaiuan setjara ilmu sedjarah
tentang hal-hal itu. Kita ambil sadja misalnja so'al Kashmir, jang sampai
sekarang belum dapat diselesaikan. "
Bagi pembatja jang menaruh perhatian kspada soal ketatanegaraan
dan ingin tahu sedikit tentang sistem dan isi Undang-undang Dasar
India kita muatkan disini ichtisarnja. 1Moga-moga buku ini mendapat penghargaan kiranja sebagai sum-
bangan untuk menjebarkan pengetahuan umtmi diantara bangsa kita.
3 Djakarta, Djanuari 195‘1 M .
b a g i a n
Z A M A N IN D IA LA M A
Sumber-sumber pengctahuan tcntang sedjaiah India Lama
J—<^ALAM menuntut sedjarah India dari permulaannja teranglah bagi
kita betapa pentingnja sumber-sumber jang mengandung keterangan-
keterangan, dugaan-dugaan dan kepastian-kepastian tentang keadaan
dan perdjalanan masa dizaman dahulu. Sumber-sumber itu bermatjam-
matjam, isinja aneka warna dan atjap kali sujkar untuk menetapkan
hal-hal jang terkandung dsdalamnja entah benar atau tidak. Kesulitarf
lain bukan sedikit pula, umpamanja tentang suatu peristiwa jang ter
dapat dalam beberapa sumber, akan tetapi tiap-tiSp kali ada perten-
tangannja. Keterangan-keterangan jang tak berketentuan hart’s disusun
dulu, disaring dan dibanding dengan keterangan-keterangan lain dan
sesudah itu diselidiki apa jang benar dan apa jang merupakan angan-
angan orang jang menulis sadja. Djangan pula dilupakan bahwa sum-
ber-sumber jang mengandung keterangan-keterangan itu baru ditulis
berafus-ratus tahun setelah peristiwa-,peristiwa jang disebut terdjadi.
Kebanjakan dari kitab-kitab jang berisi riwajat bukan ditulis sengadja
untuk peringatan bagi keturunan setjara tarich, melainkap dengan
maksud lain, misalnja untuk mengutjapkan pudjian kepada radja-radja
atau kenang-kenangan jang semata-mata hendak memuaskan perasaan
kesusasteraan sadja.
Sumber-sumber itu dapat dibagi seperti berikut:
1 . Riwajat-riwajat dan berita-berita jang terkandung dalam peringatan
sadja dan diberitakan oleh suatu turunan kepada turunan jang berikut
dan seterusnja dengan lisan (leluri atau overlevering). Pada suatu
waktu jang penting isi peringatan itu ditulickan sehingga terdjadi
pelbagai kitab-kitab tarich, kekawin, sjair-sjair, undang-undang
sastra-sastra d.1.1.
2 . Kisah-kisah perdjalanan jang ditulis oleh orang dari luar negeri
jang mengundjungi tanah India, terutam£*Cj musafir-musafir dari
Tiongkok.
3. Peninggalan-peninggalan atau bekas-bekas- bangunan seperti tjandi,
stupa, istana, guha, lagi pula barang-barang kebudajaan jang ber-
tatah tulisan diperbuat dari batu atau tembaga dan piiagam-piagam.
Dalam golongan ini termasuk djuga uang jang ditera dari emas,
perak, tembaga dan logam lain jang diedarkaa oleh radja-radja di~
* masa pemerintahan njereka (inscripties).
4. Kitab^kitab jang ditfjlis oleh pudjangga-pudjangga, atjap kali atas
o penntah seorang radja tentang jang terdjadi berturut-turut selama radja itu memerintah (tarich atau kroniek).
Sekarang sedikit keterangan tentang sumber-sumber itu.
Dalam kekawin-kekawin jang tertua Mahabhrata dan Ramayana
banjak terdapat keter^angan-keterangan tentang agama dan keadaan
masjarakat, akan tetapi diuraikan oleh penulis dengan tidak mengin-
dahkan waktu atau masa dalam mana itu semuanja terdjadi. Peristiwa
jang disebut didalamnja susah djuga menentukan waktu terdjadinja.
Naskah jang paling tua dari Mahabhrata ditulis dizaman Gupta, djadi
kira-kira diabad jang ke-4 tarich Masehi, dan naskah Ramayana di-
abad jang ke-satu. Djadi meskipun isi keduanja kekawin itu mengenai
Keadaan jang telah lampau 3000 sampai 4000 tahun sebelum tarich
Masehi, naskah-naskah itu baru ditulis kira2 15 abad kemudian menurut
peringatan turun-temurun.
Dalarfi kitab-kitab Jataka, jang berisi riwajat hidup Budha, banjak
terdapat keterangan-keterangan jang berharga bagi ilmu sedjarah ;
begitupun^dalam kitab-kitab agama Jaina, meskipun penjelidikan tentang
kitab -kitab itu jang amat sulit isinja belum selesai sampai sekarang.
Jang besar pula harganja untuk ilmu sedjarah ialah kitab-ldtab
Purana, jang berisi tarich pemerintahan radja-radja Purana. Kitab-kitab itu ditulis dalam abad ke-4 tarich M.
® * *
Berita pertama tentang India jang berasal dari negeri lain, ialah tuli-
san pahat jang didapati dikota Persepolis (Persia), diwaktu pemerin
tahan Darios (486 seb. M .). Di Eropah pengetahuan perihal keadaan
di India baru mulai sedjak zaman Iskandar Z u ’l Karnain (Alexander de
Grote) radja negeri Makedonia, sebagian dari tanah Junani. Radja itu
menaklukkan India bagian Barat Laut antara tahun 327 —■ 325 seb. M.
Setelah Iskandar Zu ’l Karnain wafat, banjaklah didapati tanda-tanda
peringatan dan keterangan2 dalam bahasa Junani tentang penjerangannja
di India, tetapi berita-berita itu tidak besar harganja bagi pengetahuan
tentang keadaan dalam negeri itu.
Jang lebih berharga ialah kisah-kisah perdjalanan musafir-musafir
bangsa Tiongkok jang beragama Budha,^misalnja Fa~Hian (tahun 400).
Musafir ini tinggal , selama 15 tahun di India untuk menuntut
agama Buddha dan ia ziarah djuga ketempat-tempat jang sutji. Dalam
perdjalanannja pulang ke. Tiongkok ia mengund’.ungi Djawa djuga.
Jang kedua: Hiuen-Tsang tinggal di India diantara tahun 629 '-'
645. Kitab jang diirulisnja adalah suatu sumber pengetahuan jang amat
berharga dan tiada djodohnja dizaman itu. Ia bukan mementingkan hal
agama sadja, keadaan1 umum didalam negeri djuga menarik perhatian-
nja. Jang ketiga: I~Tsing meninggal ditahun 7)3 setelah mengundjun'gi
India dan Sumatera. Kitabnja pada umumnja njengenai agam^ Budha dinegeri-negeri J^ng tersebut.
Beberapa abad kemudian Alberuni, seorang ahli Islam dan masulf
pengiring Sultan Mahmud Gazni, tatkala sultan itu menaklukkan
India, menulis tarich India ditahun 1030 (Tahkik-i-Hind). Sebagai ahli penghabfsan kita sebut Marco Poto seorang Italia jang mengundjungi
daerah Timur sampai dinegeri Tiongkok, Asia Selatan dan India.
(1294 — 1295).
Peninggalan-peninggalan tjandi-tjandi, istana-istana, makam-makam
dan rupa-rupa bangunan kuno terdapat diseluruh India. Ada jang
masih baik, ada jang sudah rubuh dan kemudian diperbaiki seperti
tjandi-tjandi di Djawa. Semua itu menundjukkan keluhuran kebuda- jaan India purbakala. Jang paling tua ialah peninggalan2 jang didapati
30 tahun dulu di India Utara. Peninggalan2 itu memperlihatkan hasil-
hasil kebudajaan jang tertua di India (masa Peradaban Mahenjo-Daro).
Untuk pengetahuan sedjarah jang amat penting ialah prasasthi-
prasasthi (inscripties) jang dipahat pada batu atau terlukis pada keping-
keping logam. Tulisan-tulisan itu mengandung pelbagai hal, umpa-
manja,. sjair-sjair untuk memudji radja-radja, amanat, maklismat atau
nasehat radja-radja, undang-undang, piagam-piagam dsb. Akan fetapi
kebanjakannja berasal dari abad ke-3 sebelum M. dan sesudahnja. Ada
djuga terdapat satu-satu dari zaman sebelum abad ke-3, misalnja suatu
prasasthi tentang agama Budha, ditulis pada tahun 450 seb. M . Inilah
prasasthi jang tertua diantara jang didapati sampai sekardng. "Jang
amat masjhur ialah titah-titah, undang-undang, dan nasehat-nasehat
radja Asoka jang dipahat pada dindincj atau tiang (zuil) batu jang
didirikan pada beberapa tempat di India dan sampai masa ini masih
terpelihara.
Penjelidikan uang logam amat penting djuga. Atjap kali uang itu
sadjalah jang dapat memberi keterangan tentang suatu zaman, misalnja
zaman Indfa-Junani dan India-Parthi di India Utara.
Kitab-kitab jang ditulis oleh ahli-ahli dari suatu zaman pada umum
nja mengenai daerah-daerah jang ketjil sadja. Lagi pula maksud mereka
hanja mentjeriterakan djasa-djasa radjanja sendiri dengan memakai
kata-kata pudjian, semata-mata untuk meninggi-nincj'gikan djasa itu.
Dari kitab-kitab jang sematjac. itu kita sebut: ,,Harsha-tjarita” atau
riwajat radja Harsha (± tahun 600) dan ,,Rama(-tjaritai” jang mengan
dung kisak radja-radja Pala dan Benggala.
Meskipun sumber-slimber itu banjak sekaii seperti dikatakan tadi,
tetapi oleh karena kesulitan2 didalamnja jang belum dapat dipetjahkan,
masih sukar menetapkan manfaatnja bagi ilmu Sedjarah. Misalnja
untuk menentukan pembagian zaman purbakala sadja dalam^ beberapa
masa. Akan tetapi dengan usaha dan djasa beBerapa ahli-ahli India
12 dan Inggeris dapatlah keadaan purbakala itu dilukiskan dengan tjara
jang memenuhi sjarat-siaraf nor, . i i i-
sedjarah India jang terkenal D ^ disetud ui oIeh ahll' ahh
nama-nama : Prof. Sundaram anahIi"ohli Indiao^ita sebut sad]aK P r™ llIai’ R ‘ Bannerji. D. R. Bhandarkar,
• P* Jayaswal, Coomaraswamy S T C a - u c * • ’P CMajumdar dan K. P. Pathak. A.yangar, M. H. Sastn, R. <-■
Jang akan diuraikan dalam fasa, pertama ^ Iodia
ama, sebelum penjebaran agama Islam, djadi dan pada mulanja hingga
k,ra-k.ra tahun 800 tench Masehi dan ditambah lagi dengan sedjarah keradjaan-keradjaan ke.,,1 d, I„dia jang belum dibaw9ah » t Is|aB
sampai ,ahun 1200. Sedjarah i,„ kita bagi dalam beberapa zaman jaitu =
1. Zaman jang terdulu sekali dan Peradaban Mohenjo-Daro. Zaman Veda. (Sampai ± 700 seb. M.)
}. Zamar, timbulnja keradjaan! Arya dan zaman pemerintahan radja-
radja Maurya. (Sampai 185 seb. M .). "
3. Zaman Andhra,-Parthi dan Rushan (185 seb. M. sampai 225 M.).4. Zaman radja-radja Gupta atau Zaman Emas Hindu (320^ 606).5. Zaman radja Harsha (606_647)
6. Zaman keradjaan-keradjaan di 'india Utara, Deccan dan India Selat&a. (Sampai 1200).
1. Zaman jang terdulu sekali dan masa Peradaban M o h e n jo - P a r o .
Zaman Veda. (Sampai ± 700 seb. M ).o
^amai* jang terdulu sekali atau prae-historie kita tidak akan bitja-
rakan disini, sebab hal itu meliwati batas maksud kitab ini.
^Peradaban jang terdulu sekali dianggap mulai didaerah hulu Sungai
Injius ± 3000 tahun dulu. Kira-kira 35 tahun jang lalu Djawatan Pc-
meriksaan Kebudajaan Kuno di India telah mengadakan penggalian dekat
kampung Mohenjo-Daro dan Harappa dipinggir sungai Indus. Didalam
p^nggalian-penggalian itu didapati rupa-rupa barang jang adjaib
umpamanja perkakas-perkakas, perabot-perabot rumah. Perhiasan2, sisa
gedung-gedung dan istana jang menundjukkan suatu keadaban jan9 tinggi dan menjamai kultur di Mesir, Ur dan Kreta dizaman purbakala.
Berhubung dengan tempat penggalian itu masa jang dulu-dulu itu
dinamai peradaban Mohenjo-Daro.«
Sedjarah politik India sebetulnja sudah mulai sedjak perang antara
keluarga Kurawa dan0 Pandawa sebagai ditjeriterakan dalam kekawin
Mahabhrata. Perang itu mungkin terdjadi diantara 2000 dan 3000 tahun
sebelum tarich Masehi. Keterangan2 jang mementihi sjarat2 ilmu sedjarah
sampai sekarang belum didapati ; didalam kitab Mahabhrata tidak
disebut tahun2 atau p^erhitungan2 waktu jang dapat dipergunakan untuk
menyira 'atau menetapkan masa terdjadinja peristiwa2 jang tersebut
didalamnja. Sampai a*bad ke-7 sebelum tarich Masehi sedjarah bangsa
India boleh dikatakan masih tersimpan dalam peringatan sebagai leliiri 1 O
(overlevcring) jaitu berita2 jang disampaikan cdengan lisan <jleh sriiatu
turunan kepad'3. turunan jang berikut dari abad kcabad. Akan tetapi
sedjak abad jang ke-7 mulailah terdapat keterangan2 jang berasal dari
. abad itu djuga dan lajak dapat dipertjajai, sebab kepandaian menulis
pada masa itu sudah ada.
Sumber-sumber jang sedikit itu terutama mengenai agama dan ke-
pertjajaan. Dari berita-berita tentang Gautama Buddha dan Mahavira
jang mengembangkan agama Jaina didapatlah keterangan-keterangan
jang meskipun tidak lengkap, akan tetapi mengandung petundjuk-petun-
djuk untuk mengetahui keadaan umum di India, terutama dibagian utara
dan lembah sungai Gangga.
Tentang bangsa2 asli jang mendiami negeri; India dimasa purbakala
kita hanja dapat mengira sadja. Jang pasti ialah bahwa bagian utara
dan lembah Sungai Gangga jang berbatas dengan pegunungan Himalaya
dan dataran tinggi Deccan, dimasa tertulisnja kitab-kitab sutji Hindu,
telah didiami oleh bangsa Arya. Bangsa itu berwarna putib, tubuhnja
besar dan kuat. Mereka berasal dari Asia Tengah dan kemudian hari
menduduki Iran, Mesopotamia dan Eropah Selatan. Seb^gian dari
bangsa itu pindah dari Iran ke India melalui pegunungan Hindu*.,Kush
dan menaklukkan bangsa asli didaerah Punjab atau Negeri Lima Sungai.
Penduduk asli dihalaukan mereka itu kesebelah selatan. Lambat laun
bangsa Arya itu bertjampur dengan bangsa asli dari bagian Jndia Te
ngah dan Selatan, ialah bangsa Dravida jang berwarna hiiam. Kebu-
dajaan bangsa Dravida mungkin lebih tua lagi dari pada kebudajaan
bangsa Arya, akan tetapi sedjarah bangsa asli itu dizaman purbakala
belum dapat diselidiki dengan hasil jang memuaskan. Oleh karena^itu
benarlah nasehat Prof. Pillai jang berpendapat bahwa sampai sekarang
sedjarah bangsa Arya itu terlalu dipentingkan, sedang sedjarah bangsa
Dravida dan bangsa-bangsa lain di India kurang mendapat perhatian.
Sebaliknja hendaklah diselidiki lebih dulu sedjarah bangsa Dravida di
India Tengah dan Selatan dan bangsa-bangsa lain, sebelum bangsa
Arya memasuki India.
Akan tetapi sampai sekarang pengetahuan tentang sedjarah bangsa
Arya itu lebih lengkap dan lebih terang dari pada r,sedjarah bangsa-
bangsa India asli dizaman pufbakala. Bangsa Dravida lama kelamaan
dipengaruhi oleh bangsa Arya, sehingga terdja!dilah pertjampuran ke
budajaan dan agama baru. Jang menjebarkan agama Brahma kedaerah
selatan ialah seorang ’Agastya. Dalam agamd Hindu terdapat pelbagai
kepertjajaan-kepertjajaan, nama-nama dewa d.1.1. jang njata diambil
dari kebudajaan Dravida asli. Terang sekali bahwa” peraturan pemerin
tahan desa di India berdasar pada aturan-aturan jang diadakan
oleh bangsa Dravida. Aturan-aturan itu rupanja dibawa oleh bangsa
1 4 Hindu djuga ke Djawa;waktu mereka membentuk pemerintahan dipulau
ini. Dal?m abad-abad -berikut peraturan-peraturan desa itu diteruskan
oleh pemerintah Hindustan, Inggeris dan India sampai masa sekarang.
Menurut teori Hall seorang ahli Inggeris, perhubungan antara
negeri Dravida dengan Sumeria dan Chaldea di Persia dizaman purba-^t
kala sudah ada. Ini njata dari matjam-matjam peninggalan jang terda
pat dalam penggalian-penggaiian didaerah Ur. Ia berpendapat bahwa
orang Sumeria itu berasal dari India Selatan dan termasuk suatu tjabang
bangsa Dravida.
2. Zaman timbulnja keradjaan-keradjaan Arya. Zaman pemerin-
tahan Radja-radja Maurya. (Sampai 185 seb. M .)
Keradjaan-keradjaanArya jang terberita dimasa itu ialah Gan-
dhara, Kosala, Kasi dari Magadha. Keradjaan-keradjaan itu sudah ada
pada waktu hidupnja Buddha dan Mahavira, jaitu ± 600 tahun
seb. M.
Buddha berasal dari Kapitulavasti, letaknja dalam keradjaan Kosala.
Dan didalam daerah itu djugalah Buddha menjebarkan agama baru,
tempat-Tetijpat sutji jang dihormati menurut agama itupun terdapat
disara. Benares dan Gaya, kota-kota jang berhubungan rapat dengan
kisah hidup Buddha terletak didaerah Magadha. Radjanja jang me-
merintah padawaktu itu bernama Bimbisara. Hidup Mahavira jang meng-
adjarkan ,agama Jaina berkenaan dengan timbulnja agama Buddha. Ia
berasal daii Magadha dan terhitung masuk keluarga radja-radja negeri
itu djuga.
.Radja-radja Magadha jang terkenal ialah Sasunaga (642 seb. Ma-
sehi), Bimbisara (582 seb. M.) dan Ajatasatru, nama lain Kunika atau
Kuniya (554 seb M .). Bimbisara memperluas keradjaan Magadha
dan menaklukkan keradjaan jang dikelilingnja. Dimasa pemerintahan
Ajatasatru agama Buddha dan Jaina mulailah bersaingan untuk merebut
kedudukan jang terpenting. Menurut berita dimasa itu Devadatta
seorang keponakan Buddha melawan agama Buddha dan mendirikan
tjabang agama baru jang mempunjai pengikut hingga abad ke-7, tarich
Masehi.Ajatasatru niemperluas keradjaan Magadha dan memindahkan
ibu negerinja ke Pataliputri, ditepi ssngai Gangga. Kota itu amat
masjhur, terlebih-lebih' setelah mendjadi ibu kota radja-radja Maurya
dibelakang hari.
Beberapa tahun kemudian diwaktu pemerintahan Udaya, tjutju,
Ajatasatru (ft 516 seb. M.) Darios dari Persia menaklukkan be
berapa daerah d i ’’ Sindh -dan Punjab, dihulu sungai Indus. Dalam
berita-benta perang itu tertulis, bahwa radja Persia mempunjai pera-
djurit-peradjurit bangsa ° India jang turut berdjuang ditanah Junani.
Daerah jang ditaklukkan itu diharuskan iiiembajar upeti berupa
emas jang berharga 1 djuta pond. Pada za^nan itu daer^h Sindh
amat kaja dan sybur, sebab mendapat pengairan dari sungai Indus. Akan
tetapi pada masa sekarang bagian hulu tanah Sindh tinggal gunung^
pasir sadja dan hampir tidak didiami orang, karena sungai itu sudah
menjimpang djalannja dari jang dulu.
Scdjak abad ke-5 seb. M. sedjarah keradjaan.Magadha tidak begitu
terang lagi. Jang agak dapat dipertjajai ialah kisah ini. Salah seorangH Offl M rt M l< I __ L - - T • . « «
merintah dalam negeri ketjil, jaitu Makedonia k —
Junaiii. Waktu masih muda ia mendapat pendidik^ 39ian dari tanah
dalam keperadjuritan sadja, melainkan dalam ii ° uas’ bu^an
merintahan djuga. Gurunja ialah ahli filsafat T U ,^sa at dan Pe'
Aristoteles (384 - 322 seb. M.). Bapaknja m e m o u ^ jang.. mas^ ur
mempersatukan keradjaan-keradjaan ketjil di Junani un uk
keradjaannja sampai kedaerah Asia, akan tetapi sebe? memPer uas
mendjalankannja, ia dibunuh oleh seorang pendjahat ^ Um ^ daPat
Putera mahkota Iskandar jang pada ketika itu baru-berum
mendjadi radja dinegeri Macedonia sefyagai penggantinia* l^ ta^Un
segera Iskandar mengadakan persediaan untuk meneruskann’ t
nja itu. Ditahun 334 seb. M. balatentaranja menjebefang selat H N I
pont jang memisah Eropah dari Asia. Dengan tjepat seperti b i t ^
ia menaklukkan Asia Muka (Turki sekarang), Syria. Palestina —
Persia dan Baktria, sehingga ditahun 327 seb. M. djadi 7 tahun s
meninggalkan negerinja, balatenteranja tiba dibatas India, fleqer7
penuh mengandung rahasia, kekajaan dan hasil^hasil kebudajaan
1 6 luhur. Mengertilah kita.bahwa bagi seorang pahlawan jang muda
jang tidak begitu besar lagi kuasanja dibunuh
a. Penjerbuan Iskandar Zu ’l Karnain ke India
Iskandar Zu'l Karnain adalah
Junani jang masjhur dalam sedjar;
dja nafcunja tidak dapat tertah ,
ia jang sudah begitu dekat dih ^ Untuk memasuki dan memerangi Setelah didirikannja bente adapann/a-
Baktria. maka ditahun 327 s e ^ t f ^ 9 P^rt^anan ditapaJ India dan
Peguaungan Hindu-Kush dan ^ ‘ tUrunlah ia kelembah India melalui . 0 ditepi sungai-sungai jana 7 U.raa3-dj^ang jang dalam, mentjari
waktu itu. Riwajat peperanqan PerDah dilihat orang Barat pada
kita tjeriterakan disini. Keteranoa u PCrlu dengan Pandjang lebarjang dikarang oleh Arrianos, dia , .^terangan terdapat dalam buku-buku
dari orang-orang pengiring Iskan^ V * " berita' berita jang diperolehnja
peninggalan-peninggalan kota-knf- *7 311 dibenarkan djuga oleh beberapa erabad-abad kemudian, iaitu rl- u ,ama di India Utara jang didapati
Me„u„ , bK ,ta-bta tr ' “Jawanan dalam negeri-negeri ian mu a2 tidak menghadapi per-itu jang terkenal ialah neqeri T 9 dudukinja- Diantara negeri-negeri
itu sekarang masih nampak dideka/tShlla J Texila) • Peninggalan kota
ulu sungai India dan terus me u-°ta awa^ ndi- Ia menjeberangi
Akan tetapi ketika melalui sun ^ Tu . >Un ab atau Negeri Lima Sungai.
daspes) ® Iskandar -enghadapi r : , ,h.' ! " ,dala”> Junani Hy-dia?aminja dalam 7 tahun sedi if 3Wanan hebat jang belum pernah
Arrianos jang disebut tadi ta t^ l men erbu ke Asia. Menurut berita
Jhilam, radja negeri Poros sudah 3 3 S andar sampai ditepi sungai.
dengan * tentera terdiri dari 30 nnn^ Sedia menantikan kedatangannja berkuda, '300 kereta peranq ■ serdadu berdjalan, 4000 serdadu
perang, semua membawa send;19*- empat ekor kuda- 200 gadjahti<ja bulan terhambat dan ter k 3 en9kaP- Iskandar lebih dari
lawan balatentera jang kuat ’f A ™en9adakan persediaan untuk me-
k! “ 3a,d'ah '* ‘1* Poros «„ I , , , da'5at,ah ia menjerang pasu-antara binatang-binatang itu Se in" a terdjadi kekatjauan di-baik musuh maupun pasukan 3 mengindjak serta membantingkan
mati. Sesudah itu barulah pasuk^ fendln dengan belalainja sampai
kan balatentera Poros itu ke • . £r uda men9epung dan menghalau-
dak lama kemudian radja Poros te f ^ 931 ^ lam ian9 dalam itu. Ti-
luka-luka jang pajah. Iskandar menat ^ menjerah' set^ ah ia mendapat
kan tawanan seinuanja mereka be H- °r?!atl musuhnja dan memerdeka- dengan orang Junani. , , 1 ^ akan bekerdja bersama-sama
Perdjalanan kelembah Gangaa Hiit* iditepi sungai Bias, maka balatentera . * an’ akan tetaPi setelah tiba
: e ,a berperang lagi, melainkan hendak n°|9° “ ^ menJatakan tidak udah 7 tahun ditinggalkan mereka Suno W g e r i Junani jang
aJ i ^ em^nan9an daP ha*ah 2 jang besar Iskandar mendjandji-sudah chawatir tentang kesetiaan serd PemimPin'PemimPin Pasukan
Iskandar memenuhi 'kemauan tenteranip ^ nja' ° engan bid aksana
perang India diselesaikan pada te m j, - .o mengumumkan suPa/a India ■ 1 sadja. Sebelum tentera J 7
Junani balik, Iskandar mendirikan dua belas tjandi sebagai tanda peri
ngatan dan tanda perasaan berterima kasih kepada dewa2 kebangsaan. R^ristiwa itu terdjadi pada tahun 326 seb. M.
Iskandar menganggap negeri-negeri i'tu semuanja masuk bagian-ba-
gian keradjaannja dan ia berharap pula akan lekas kembali ke India.
Sebagai wakilnja untuk memerintah negeri-negeri jang takluk itu diang-
katnja Poros, musuh lama itu. Akan tetapi kedatangan adjalnja tidak
dapat dielakkan dan dengan wafatnja tidak lama kemudian, India terlepaslah dari genggaman keradjaan Junani.
Setelah sampai disungai Jhilam pada tem'pat pertempuran hebat dita-
hun jang lalu, lasjkar Iskandar naiklah kedalam 2000 perahu jang sudah
disediakan. Dengan bersend>;ata lengkap mereka mengilir sampai disungai
Indus. Kemudian mereka mengikuti sungai itu sampai dimuaranja di-
lautan India. Banjaknja serdadu jang naik perahu «■ itu adalah 120.000 orang.
Belum pernah terberita dalam sedjarah dunia„suatu tentera jang
sebesar itu mengalir kelaut sedemikian djauh dari dalam negeri dan
menderita kesukaran-kesukaran jang begitu hebat seperti lasjkcfr Iskan
dar Zu’l Karnain, jang turun dari India Utara kelaut. Perdjalanan itu
lamarija hampir setahun, sebab maksud Iskandar bukan menjingkirkan
lasjkarnja dengan selekas mungkin sadja, akan tetapi ia hendak menak-
lukkan negeri-negeri dikiri-kanan sungai Indus djuga. Oleh sebab itu
atjap- kali ia harus mendarat dan berperang beberapa waktu. Mendengar
kedatangan balatentera jang besar itu, radja-radja disekitar sungai
Indus serentak mengadakan perlawanan. Iskandar terpaksa tiga kali
berperang dan pada suatu kali ia mendapat luka parah dan hampir binasa.
Berkat gagah perkasanja dan perlindungan dewa-dewanja Iskandar
achirnja tiba djuga dimuara sungai Indus.
Disana ia membuka pelabuhan baru dan setelah beristirahat bebfc-
rapa lama ia meneruskan perdjalanannja melalui Teluk Persia dan me-
nudju kekota Babylon. Demikianlah ia meninggalkan India dimana ia
selama 2Y2 tahun berperang terus menerus. Sebagian dari balatentera-
nja mengambil djalan laut, sebagian lain jang dipimpinnja sendiri
menempuh djalan darat. Dalam perdjalanan jang melalui gurun-gurun
dan gunung-gunung diwaktu panas bagian terb-jsar dari tentera darat
itu binasa, sehingga sisa-sisanja sadjalah jang sampai dengan selamat
di Susa, ibu kota negeri Persia.
Setelah mengatur ketenteraman dan pemerintahan di Persia, maka
Iskandar kawinlah di Babylon dengan seorang puteri dari regeri itu, ber-
nama Roxana. Ia bermaksud akan tinggal di Babylon sebagai ibu kota ke
radjaan jang melingkungi Junani, Asia Muka, Persia, Baktria dan bagian2 India jang ditaklukkannja. Akan tetapi pada malam perajaan perka-
winannja Iskandar sekonjong-konjong wafat dalam usia 33 tahun.
jang me/idatangkan kematian itu, jang tent* ialah bahwa pada waktu
itu kesehatannja ainat terganggu dan badaniya lemah djuga oleh sebab
penderitaan-penderitaan perang selama sembilan tahun itu.
Tidak lama setelah Iskandar wafat keradjaan jang belum kokoh
dan te„rpadu itu mulailah runtuh dan petjah. Bagian-bagiannja dikuasai
oleh panglima-panglima perangnja. Dalam tiga tahun ■ sadja daerah-
daerah India jang ditaklukkan itu dapat merebut kemerdekaannja kem-
bali. Dan dengan itu pula lenjaplah pengaruh pendjadjahan Junani di
India, sebab tidak berakar dalam hidup masjarakat dan lembaga-lem-
baganja. Pudjangga-pudjangga India pun dizaman jang berikutnja tidak
pernah menjebut-njebut atau memperingati kedjadian-kedjadian jang
berhubungan dengan penjerbuan radja itu. Iskandar seolah-olah dapat
^libandingkan dengan Suatu bintang berekor jang tjemerlang, menak-
djubkan dan menggemparkan sebentar, akan tetapi denjap djuga dengan
tidak meninggalkan bekas-bekas apapun.
Meskipun sisa-sisa pendjadjahan politik lenjap dari India, ini bu-
kan berarft bahwa peristiwa itu tidak' ada akibatnja bagi sedjarah negeri
itu. Karena sedjak masuknja tentera Junani jang dipimpin oleh Iskandar
terdjadilai perhubungan jang makin lama makin erat antara India
deng-an negeri-negeri disebelah barat. Dan sedjak itu India tak lagi
merupakan negeri jang tertutup dan semata-mata berdinding gunJAng-
gunung jang tinggi, negeri jang penuh berisi rahasia jang tak dapat
dimasukw oleh orang dari luar. Perhubungan lalu lintas jang melalui
djurang Khaibar sudah terbuka, demikian djuga pertalian dengan
kota-kota dipantai Persia. Hasil-hasil dan bahan-bahan dari India
mengalirlah kenegeri-negeri Barat, dan dengan djalan dagang itu
masuklah pula kebudajaan dan pengetahuan Hindu kel‘ Asia Muka
dan kemudian kekeradjaan Rumawi. Dengan pendek kata, sedjak zaman
Iskandar terdjadilah perhubungan antara Timur dan Barat, suatu la-
pa,ngan jang menimbulkan soal-soal penting sampai dimasa sekarang. Dan
sebaliknja kebudajaan Hellenisme jang disebarkan oleh Iskandar di Asia
Muka lambat laun masyk djuga kedalam kebudajaan India kuno sebagaj
njata dari sisa-sisa penggalian disebelah India Utara.
b. Pemerintahan Radja-radja Maurya.
Mengingat lemahnja, kedudukan wakil-wakil jang ditinggalkan oleh
Iskandar di India mengertilah kita bahwa tidak lama setelah chabar
tentang wafatnja terdengar, penduduk negeri-negeri itu dengan lang-
sung bertindak untuk merebut kemerdekaannja. Pemimpin gerakan itu
ialah Chandragupta, keturunan radja Nanda di Magadha, jang dibuang
keluar negerinja dan l,§ri ke; India Utara. Tak dapat tiada Chandragupta
perna'h bertemu djuga dengan Iskandar dan sebagai pemuda bangsawan
jang mempunjai perasaan keperadjuritan ia tentu tertarik oleh i egagahsn
dan kebidjaksanaan pahlawan itu. .
Kita sudah terangkan diatas bahwa keradjaan Iskandar dibagi-bagi
oleh panglima-panglima perangnja jang semata-mata mendjadi radja
seiidiri dalam daerah masing-masing. Diantara mereka Seleukos me-
nguasai bagian timur jang melingkungi India Utara. Dalam tindakannja
untuk mempertahankan kuasanja dinegeri itu ia dikalahkan olehrChan-
dragupta dari Magadha, sehingga ia terpaksa mentjari perdamaian di-
tahun 305 seb. M. Perdamaian itu amat besar artinja, sebab semendjak
itu Seleukos mempunjai utusan di Pataliputra, ibu kota Magadha.
Seorang diantara utusan-utusan itu bernama Megasthenes. Ia tuliskan
pengalamannja disana dengan rapi dan teliti. Surat-suratnja masih
tersimpan salinannja dan mendjadi sumber jang amat berharga untuk
mengetahui keadaan dalam keradjaan Chandragupta pada masa itu
(322'—298 seb. M.) dan pemerintahan puteranjk jaitu radja Bindusara
(298-172 seb. M.).
Seorang penulis jang masjhur lagi ialah Chanakya, Vishnugupta
atau Kautilya, seorang Brahma, guru dan penasehat Chandragupta,
ketika ia berada dalam pembuangan. Setelah Chandragupta mendjadi
radja ia diangkat sebagai menteri dan dalam djabatan itu ia menulis
undang-undang jang dikumpulkan rlan dinamai Kautilya-Anthasastra.
Kitab itu jang mengandung hal-hal jang berharga sekali untuk sed'jarah
Indi? lama, baru didapati di Tanjore oleh seorang ahli Hindu, Shama-
sastri ditahun 1906. Ahli inilah djuga jang menafsirkan dan menerbitkan
Arthasastra itu. ,,
Tentang peraturan pemerintahan dan kehakiman dizaman itu kitab
Arthasastra memberikan keterangan jang tjukup.
Keterangan-keterangan itu semuanja menggambarkan Magadha
sebagai suatu negeri jang madju dan mempunjai kebudajaan tinggi,
pemerintahan, keuangan, kehakiman, perekonomian, serta tjara perta-
hanan jang teratur. Lagi pula peraturan-peraturan pemerintahan tidak
ditiru dari manapun djuga, melainkan terbit dari kebidjaksanaan dan pikiran sendiri.
Pusat segala kuasa ialah radja, dibawahnja terdapat radja-radja
muda jang menguasai daerah-daerah atau provinsi2. Disamping radja
ada suatu badan penasehat tinggi. Pusat pemerintahan diserahkan
kepada 18 departemen. Jang amat lengkap ialah departemen pertahanan
negeri, dibagi atas 8 bagian. Pembesai’-pembesar negeri menerima
gadji jang tjukup supaja mereka djangan memeras penduduk. Padjak
tanah, tjukai barang masuk, padjak penghasilan, semuanja terhitung
perkara-perkara jang modern, sudah didjalankan dalam keradjaan M a
gadha. Untuk menambah .hasil pertanian diadakan pengairan jang sangat
perlu dalam negeri panas seperti India dengan tjara besar-besaran. Lagi
pula djalan-djalan raja terdapat diseluruh keradjaan itu. Untuk mfenge-
tghui keadaan rakjat, radja mengirim pada waktu jang tidak tertentu
utusan2 istimewa jang mengadakan pemeriksaan dalam daerah2.
Pertfehanan didalarft negeri kuat sekali. Menurut ket.erangan Megas-
f;henes balatentera Magadha terdiri dari l.k. 56OO.OOO serdadu berdjalan
30.000 serdadu menunggang kuda, 9000- ekor gadjah dan 8000 .kereta
perang.
Tidak perlu lagi dilukiskan indahnja kraton radja di Pataliputra dan
besarnja harta jang J:erkumpul didalamnja. Jang menguasai didalam
kraton ialah pegawai-pegawai wanita jang teratur kedudukannja.
Kaum Brahma mendapat perlindungan jang luar biasa, oleh sebab
itu mereka besar pengaruhnja kepada radja.
Menurut berita dari pihak kaum Jaina, radja Chandragupta pada
suatu waktu menarik diri dari pemerintahan dan mendjadi pengikut
Jaina, sesudah terdjadi kelaparan jang hampir 10 tahun lamanja sebab
»a merasa berdosa terhadap rakjatnja. Ia diganti oleh puteranja Bin-
dusara (298—272 seb. M.).
Riwajat radja ini tidak begitu terang. Hal jang tentu ialah bahwa
radja itu ^pertama kali memerangi bangsa-bangsa didaerah Deccan di
India Tengah. 0Ia diganti oleh puteranja jang kelak mendapat nama jang masjhur
dalam sedjarah India, ialah As,oka Vardhana (272—232 seb. M.).
Sebelum Asoka naik tachta keradjaan ia memegang kuasa seba-
gai raclja muda di India Barat, suatu udjian untuk menundju&kan
ketjakapannja. Ia mengganti bapaknja ketika masih muda remadja.
akan^ tetapi penobatannja baru dirajakan empat tahun kemudian. Ber-
lainan dengan nenek dan bapaknja ia ternjata seorang lemah lembut,
peramah dan suka berbakti, setia kepada agama dan amat mengasihi
rakjatnja. Sungguhpun demikian ia terpaksa berperang untuk mengada-
kan ketenteraman di Deccan dan menaklukkan keradjaan Kalinga (di-
pantai Teluk Benggala). Setelah radja Asoka mendengar bahwa dalam
peperangan itu lebih kurang dari 100.000 orang Kalinga binasa dan
150.000 orang ditawan, ia amat sedih hati dan bersumpah tidak akan
mengangkat sendjata lagi terhadap siapapun djuga untuk se-lama2nja.
Makin lama makin nafipaklah kerinduan radja untuk memeluk agama
Buddha dan mendjalankan segala sjarat-sjarat agama itu dalam kehi-
dupan sehari-hari serta dalam pemerintahan.
Ditahun 249 seb. M. atau 24 tahun^sedjak Asoka mendjadi radja,
baginda ziarah mengundjuiigf semua tempat-tempat sutji jang bersang-
kutan dengan hidup dan pengadjaran Gautama Buddha. Kota-kota itu
ialah: Kapilavastu (temoat lahir Buddha), Sarnath dekat Benares
(tempat Buddha pertama kali menjebarkan agamanja), Sravasthi, Gaya
(tempat pohor^ bodhi jang sutji), dan Kusinagara (tempat wafatnja).
Ditempat-tempat itu baginda memberi sedekah dan mendirikan tanda-
tanda peringatan jang sampai sekarang amat berarti bagi ilmu sedjarah.
Dengan resmi radja Asoka meninggalkan agama Brahma dan mc-
meluk agama Buddha. Kemudian bagir.da masuk bhiksu (reshi). Dari
sikap ini terang'ah bahwa agama Buddha dizanfan itu mendapat kedu-
dukan sebagai agama keradjaan. Atas titah radja Asoka didirikan lebify
kurano 48.000 buah stupa. Jang masih ketinggalan, ialah stupa jang
-masjhur di Sanchi (India Tengah), dekat ibu negeri provinsi jang di-
bawah pemerintahannja dulu. Untuk anaknja puteri Charumaft jang
sungguh berbakti didirikan oleh radja beberapa wiJiara atau asrama bagi
kaum wanita, terutama dibagian Nepal.Diwaktu pemerintahan Asoka seluruh India hampir dapat disatukan.
Hanja bagian udjung Selatan dan Ceylon jang belum takluk kepadanja.
Kepulau Ceylon dikirim utusan-utusan untuk mengabarkan agama
Buddha. Sedjak itu dari pulau itu tiap-tiap tahun beratus-ratus orang da-
tang ziarah ke Benares. Dari zaman Asoka sampai sekarang pulau Cey
lon adalah suatu pusat pertahanan agama Buddha.Dalam sedjarah India belum pernah terdapat seorang radja jang
begitu luas keradjaannja seperti Asoka. Keradjaan Chandragupta di-
abad ke-5 sesudah M. dan keradjaan Moghul (Sultan Akbar dan
turunannja) diabad ke-16 dan 17 tidak sampai menjamai keradjaan
Asoka itu.Jang penting sekali dalam sedjarah pemerintahan Asoka dan jang
memasjhurkan namanja pula sampai sekarang ialah tulisan prasasthi) jang" dipahat pada dinding-dinding dan tiang-tiang atu zui e i .. e-
banjakan diantara prasasthi2 itu masih terpelihara ^erta a pa lse 1 > i
dan ditafsirkan isinja oleh ahli-ahli kesusasteraan n ia. tan aperingatan Itu didirikan oleh Asoka diseluruh keradjaannja, d,ad, bukan
dikota ibu neqerinja sadja. , , . , , , ,Bahasa jang dipakai dalam maklumat-maklumat itu ialah bahasa
Prakrit, bahasa orang biasa pada masa itu, a asa itu amau u j < 1 c Han denqan bahasa Pali jang lazimhubungannja dengan bahasa Sanskrit dan 9 mengand
dipakai dalam kitab-kitab agama Buddha.pelbagai undang-undang, dan aturan-aturan tentang ja
rakat, perdamaian antara agama-agama, upatjara, e a iDari maklumat-maklumat itu njata djugalah b a g a i m a n a sunan
pemerintahan pada zaman Asoka. Terang pu a esu jian ■ itu. sebab dari susunan kata-kata dan perasaan-perasaan b ng di-
uraikan dalam prasasthi* itu, terasalah bahw? isi jang erpa er it
dari sanubari radja sendiri, bukan buah pikiian menten atau pandit-pandit
diistananja.
Diatas telah dikatakan, bahwa Asoka denpan resnri memeluk agatnft
Buddha. Akan tetapi rakjat pada umumnja mas\Vi setia kepada agama
H M « . fu g sudah fcmkar teguh dalam masjarakat -sedjak purba-
bla , Pandit-pandit B r a W b« at Pen9“>"ll")“ ^pada rakjat.Dalan, keadaan demikian Asoka mengeluarkar amanat supaja diantara
ajama-agama dan mazhab-mazhab hanulah .1(1,1 jkatan persaudaraan
2 2 dan perdamaian; tiap-tiap agama merdeka dalam mendjalankan
TUGLI SINGA KERADJAAN ASOKA
kebaktibn dan mendapat perlindungardidikan masjarakat didp= = -<--— . — mendapat perlindunqan iann , n
o didikan masjarakat didasarkannia kp ^ Sama dari radJa* ™en
sebab itu ia melarang membunuh jan Ph 3 Pe adJaran Buddha. Olel
hewan. Orang jang melanggar peratur . 1Wa’ bafk manusia maupur Agama Buddha pertjaja bahwa ma ^ UU mendaPat hukuman keras. beberapa tingkat dan mendjelma *USla. ltu dalam hidupnja melalui
machluk. Pendjelmaan itu ditentukan^l'T 13 ka,i dalam suatu djenis tiap-tiap manusia, jaitu hasil dari se V *arma' anS terdaPat Pada
buruk. Oleh karena itu manusia dan 93 3 Perbuatannia Jan9 baik atau
Dalam maklumatnja Asoka meme6” ^ maannja tak boleh dibunuh
mpnghormati orang tuanja, le^hur^ ^ - ^ 911 Supaja tiaP-tfap orana vadjiban i^nr. u-*-
-- uaJa dan ne ““aldnnJa Jang baik atauUalam maklumatnja Asoka me V * aannia tak boleh dibunuh.
menghormati orang tuanja, leluhurn' Er*?takkan supaja tiap-tiap orang
Kewadjiban jang ketijja ialah supaja^- ^ °ran9 'oran9 ian9 diatasn/a- dan menuntut kerendahan dan kemi !ap‘ tlap orang mentjari kebenaran jang penting berhubung dengan ib d ^ ^ erbuatan2 r a d j a Asoka
mendirikan rumah-rumah sakit da ^ ^3n kesu*-jlan semangat ialah pondok untuk merawat hewan janq s^- mi'skin’ menjediakan pondok- jang bertapa (sangjia), mendirikan ®ernberi derma kmaAa nrannmenairim »♦"— ’ *
......1,ierawat hewan janq sak f * ^ ' 11’ men’ediakan Pondok'jang bertapa (sangjia), mendirikan wih memberi derma kepada orang
mengirim utusan keluar negeri untuk * ara_Wihara dan asrama-asrama.
ke Iran^ Mesir dan Ceylon men ,ni' mperkuat perdamaian, misalnja
raja, menjediakan pesanggrahan Turn 30 pendja9aan didjalan-djalan
buah-buahan dipinggir djalan u n ^ T m ^ d “I ^ menanam P°hi°r‘ Dari segala-galanja niata^K i~~ - b'
j- > , --“i_sumur air, menanam pohior.—. - H‘«ggir djalan untuk umum d.s.b.
Dan segala-galanja njatalah kemasjhuran Asoka sebagai radja jang bidiaksana, beragama, berpendirian i, ieudgdi >
akui hak» kemerdekaan dari a“ m T / “ n da” ^ ” “ 9‘radja itu sudah ,e„tu ban” ? s e S T ,' ^ “ 9:n9at
kepertjajaan-kepertjajaan jang adjaib te„ta„9“ id ) a ‘ d T n ' ma'ih terdengar sampai sekaranq. Terutama di r i n j j l ,ia dihormati sebagai seorang m a ^ a ja ' P“Sat ^Bodhisatwa. 9 8 ,M 9 teiat mentfapai pendjelmaan
’ Kerat Z \ MamtVa, mp‘ * a dib™»>' pemerintahan Asoka sudah J sampa. kepada puntjak jang setinggi-,ingginja Setelah ~ radja wafat
kaum Brahma jang nfaasa kedudukannja ama, dibelakangkan di.engah-
tengah masjarakat jang berdasar pada filsafat Buddha mengadjak rakjat
supaja meawap kepada Dasaratha, putera Asoka. Keradjaan Maurya
mulai mundur dan terpisah-pisah. Achirnja keturunan Asoka hanja dapat mempertahankan sebagian dari keradjaan jang luas itu
Tahun 185.seb. M. radja Maurya jang penghabisan B r i h a d r a t h a
dibunuh oleh panglima^ perangnja Pushyamitra Sunga jang sengadja
merebut kuasa dari tangan radja jang lemah itu untuk memperkuat per-
lawanan terhadap musuh jang mengantjam dari sebelah -Baktria dan
Tu^kest^i (bangsa <*PartHi). Musuh itu hendak menjerbu kedalam keradjaan Maurya jan.g sudah lapuk itu.
Keturunan2 Sunga memerintah 112 tahun lamanja. Kedjadian-ke-
djadian jang penting tidak berapa jang diketahui. Mula-mula radja*
Kalinga jang di^aklukkan oleh Asoka dapat Aerebut kerad/eannia
kembali, sehingga Pushyamjjtra terpaksa mengadakan perdamaian jang mengurangi kuasanja.
. Peristiwa jang kedua ialah peperangan dengan Menander radja
Kabul, 'dis^belah timur Persia jang seakan-akan hendak meniru Iska>ndar
Zu’l Karnain dan bermaksud merebut India, akan .tetapi ia dikalahkan
° ^ Pushyamitra Seb penjerangan penghabisan jangdilakukan oleh bangsa dari sebelah barat terhadap India. Pendjadjahan
imperialisme Barat baru mulai 1650 tahun kemudian dan datangnja dari
aut, jaitu mu a-mula dengan kedatangan orang Portugis diabad ke-15 dan seterusnja orang Inggeris diabad ke-17.
Radja-radja Sunga tidak begitu menjukai agama Buddha ; mereka
itu memihak kepada agama .Brahma. Dalam pemeontahan Pushyamitra
kebiasaan-kebmsaan Brahma dihidupkan lagi. Jang adjaib d ian taran ja ialah pengorbanan kuda (asvamedha).
" p a y a t / l w l r n u ‘“ 't '* * * Sete'alineaeri nenpw rl- i dihalaukan keijiana-mana. Semua
: r ^ r C s L i i r r f hatu„s tunduk a,au d,peran9i- se-dikorbankan ^
bunuhan h e w a ^m a k t^ a fg la h ^ a h ^ ker3S melaran9 *Pem'mata penghinakan agama Buddha p t d<fikian semata-
akan kita temui lagi lima abad k ’ n9'°rbanan kuda sematjam ,itu
Radja Sunga penghabisan t i d a r b e r k u i t h c i 'T T ^ d ' boneka sadja dalam . • T asa ia9». melainkan mendjadi
b„„„h radja ™“ ” '
Keturunannj, be rnaL ^ ^45 tahun sadia r l^ a- i , radJa Kanyg memerintah selama
turunan dan m em erin ta h T ' ° & ” ^ a' rad;’a Andhra> terdiri dari 30 tarich M aseh' " hampir 250 tahun lamanja, sampai tahun 225
* e
3. Zaman Andhra, Parthi dan Kushan (185 seb. M . — 225).
Keradjaan Andhra didiami oleh bangsa Qravida, letaknja dipantai
Teluk Benggala, diantara muara %ungai Gioc£avarli0dan Krisna. Diwaktu
pemerintahan radja Asoka keradjaan itu ditaklukkan dan diharuskan
membajar upeti. Tetapi keradjaan itu kemudian hari bertambah kuat, eeViingga seorang dari antara radja-radjanja dapat menduduki keradjaan Maurya.
OSelama radja-radja Andhra memerintah agama Brahma danQ Buddha
kedua-duanja mendapat penghargaan jang sama. Walaupun radja-rardja
sendiri memeluk agama Brahma, agama Buddha mendapat perlindungan
2 4 dan bantuan djuga dari pihak mereka. Untuk bhiksu-bhiksu disediakan
tempat bertapa (wiharfc), ternf-a™-, j iDeccan dalam guha-guha, dipegununganI
Selain dari pada kasta Brahma ,1 , 1
dapat 4 golongan: ’ ” masJarakat negeri Andhra ter-
;• daerah * * «2. pegawai-pegawai negeri ;
3. orang pekerdja jang terdidik (djurut.,H« A- u j- i4 r.,-,™ t / J utulls. djuru obat, djuru tanaman);4. orang pekerdja tangan (tukanq brsi L-a- u »
y oesi, kaju, pemantjng, d.s.b.).
Segala matjam pekerdjaan diatur n l^ „ l • j- • a■ a-a da golongan tukang emas onl 9olongann,a sendin. djad.
keperluan masing-masincf golonqan m9^ * 9 kajU’ d'S’b' U"sjarat-sjarat ketjakapan, upah harqa ” ^ 9adakan 3tUran tcnt^nf
kata sama dengan ..gildenwezen” han'bahan d‘s‘b- den9an PendekPertengahan. Ja" 3 terdaPat di Ero^ah dizaman
Keradjaan Andhra makmur dan i , ,hubungan laut djuga dengan luar nor, ■ m 603 ab memlPunjai Per"
rah keradjtian itu makin lama mak^' diabad k* '3jang lajah dipertjajai sampai sekaran ‘I , ' keteran9an'keterangan
bagaimana kesudahan keradjaan ■? n dldapati untuk men9etahui
keradjaan itu lenjap dan tidak pernah la” 9elaP ^India. *' terdengar dalam sedjarah
Sebagai telah diuraikan tadi sisa j. masih terdapat di Persia pada wakt, f J3an Iskandar Zu ’l Karnam
duduknja kebanjakan orang pengem^^’ ^ kerad)'aan Baktria- Pen' tempat untuk mengembalakan ternaknia 3 R 3 berpmdah-pindah
masuki India. Lebih-lebih setelah m L- 3n9j a itu se a u hendak me-
ian9 datang dari sebe.ah
lukkan oleh bangsa Parthi janq kemuL f ^ 'J T J ’ R <. rv udian terus merebut daerah sunqai
» A i a T e n t h I T ' r f T ” ini terdiadilah P«Pi"daha„ bangsa-bang- besar besaran ^ an9sa'ban9sa Parthi dan Saka) dengan tjara
Radja jang terkenal dari bangsa Parthi itu ialah Gondophares.
Menurut benta radja inilah jang membawa agama Kristen ketanah India. *
India Utara m^nderita kerusakan djuga disebabkan oleh masuknja bangsa Yue-Chi dari Tiongkok Tengah.
Bangsa mi amat perkasa, sehingga mereka menaklukkan daerah-
daerah Turkestan sekarang dan mengusir baiigsa-bangsa Saka atau
Scyt dari tempat diamijja dfeekitaij laut Kaspte. Mereka itu mendirikan
suatu keradjaan jang kuat disebelah utara India.
Sesudah mengetahui kelemahan radja-radja Andhra bangsa Yue-
Chi berichtiar untuk merebut India. Mula-mula' mereka menaklukkan
daerah Gandhara dan Punjab. Keradjaan jangcdidirikan mereSca disana
ialah keradjaan Kushan, uama suatu suku dari bangsa Yue-Chi itu. 0Radjanja jang pertama ialah Kadhpises I (tahun 40 sesudah M.)
0Pada waktu itu keradjaan Rumawi sudah masjhur sampai di India.
Menurut berita radja Kushan mengirim utusan ke Roma, c supaja
kedua keradjaan itu berdamai dan djangan sampai berperang. Lagi
pula perhubungan dagantj antara Barat dan India sebagai ternjata
dari uang-uang Rumawi jang memakai meterai kaisar-kaisar jang ter-
dapat dibeberapa tempat penggalian di India Utara.
Radja Kushan jang termasjhur bernama Kanishka (tahun 120).
Namanja tersebut dalam kitab-kitab Buddha di India, Tibet dan M o
ngolia, karena ia terkenal sebagai pembela agama Buddha.
Pada waktu itu keradjaan Kushan melingkungi India Utara, lembah
Gangga dan Indus, djadi belum seluruh keradjaan Asoka. Ibu negeri
keradjaan Andhra, Pataliputra, djatuh ketangannja. Akan tetapi Ka
nishka beraiam di Purushapura atau Peshawar jang sekarang. Dibela-
kang hari radja itu memeluk agama Buddha. Segala kemurahan ditju-
rahkannja untuk asrama-asrama dan wihara-wihara Buddha. Perhu-,
bungan dengan Tiongkok diperkuatnja dengan mengirim pendeta-pen-
deta Buddha kesana.
Dalam sedjarah agama Buddha terberita djuga permusja-tvaratan
besar jang diadakan diantara pemimpin-pemimpin agama Buddha atas
perintah Kanishka untuk menjelesaikan bermatjam-matjam perselisihan
jang timbul dalam agama itu dan menjeliaiki kitab-kitab jang mengenai
ilmu agama dan filsafat supaja dipersatukan. Sesudah rapat itu, jang
dihadiri oleh 500 orang ahli-ahli agama Buddha, menghabiskan peker-
djaannja, semua putusan-putusan jang diambil, ditulis pada tembaga
dan disimpan dalam suatu stupa dekat kota Srinagar. Sampai sekarang
prasasthi2 jang amat berharga itu belum didapati kembali.
Radja Kanishka sangat memadjukan kebudajaan Kushan, sehingga
kebudajaan itu mempunjai tjorak baru dalam sedjarah India jang di-
namakan masa Gandhara jaitu nama negeri tempat pendapatan barang-
barang kuno jang diperbuat dizaman itu. Barang-barang itu kebanjakan
terdiri dari lukisan-lukisan pada dinding batu jang dipahat seperti
terdapat ditjandi Borobudur, artja-artja Buddha d.1.1. Djikalau diba'n-
dingkan dengan kebudajaan Junani-Rumawi^dari permulaan tarich
Masehi, nampaklah tjorak-tjorak persamaan diantaranja umpamanja
tjara mengukir tiang-tiang dari sebelah atas, pakaian artja-artja
dan begitupun wadjah orang pada lukisan-lukisan itu jang menjerupai
paras orang Junani. Kanishka memerintah 45 tahun lamanja sehingga
tahun 160. ° 0 0Diantara radja-radja keturunannja kita sebut seorang sadja, jaitu
Vasudeva, (182 — 220). Ialah radja penghabisan jang masih dapat
memegang persatuan dalam keradjaannja. Tetapi diwaktu pemerintahan-
nja sudsh nampak tanfla-tanda kcPest jang menular dari Baby]0n ,erUntu^an- Mula-mula petjah penjakit
kearah timur hingga di India ' eSebe ah barat sampai di Eropah dan
dan tidak kurang pula di'anta^t*9 menc*atan9kan maut berdjuta-djuta dua : * kuasa keradjaan Persia .n era keradjaan. Kedjadian jang kfe-
Ardashir dari keluarga Sassan' ^ dipimpin oIeh radja baru, jai'cu
wafat, keradjaan Kushan p e fS mendesak' Setelah Vasudeva
Andhra di India Tengah, kerad'a ^an Seperti nasib keradjaan
Zaman jang mulai dengan kerunf\ UShan JenJaP djuga dari sedjarah.
sampai zaman Gupta, jang meli ^ 30 kerac aan Kushan dan Andhra
jang suJit sekali dalam sedjarah ^ tahun adalah suatu zaman
• tu ialah keradjaan Saka (Scyth) Jr tetaP berdiri pada masa„ ,-dan Rajputana. Bangsa Rajput ' * nd'3 ®arat' didaerah sungai Indus
karang disebelah utara Bombav^ 119 menduduki daerah Rajputana se-roasuk keturunan bangsa Saka itu..
4- Zani-jn Radja-’ Gupta (320
Dalain K A ■ 3taU ^ aman Emas India,uaiam abad jang ke-4 m 1 "1 u
sedjarah Jndia dengan timbulnia11 31 3 t,ahaja bersinar kembali dalainuPta■ Keradjaan ini menqhamtv ^ keradjaan baru, jaitu keradjaan
aizaman Chandragupta dan aSjhuran keradjaan Maurya.
Seorang tadja dari daerah ian ^
ngan pu'ieri Kumara-Devi dari h 9 ^ekat Pataliputra kawin de-
sudah tersebut dizaman permulaan" 953 Llchchavi- nama bangsa jang
annja ia mewarisi daerah-daerah b a^ama ®uddha. Dengan perkawin-
Jembah Gangga. Radja itu menoamkT' sehin99a ia menguasai seluruh
sudah masjhur dizaman purbakala / nama Chundragupta I nama jang dan diganti oleh puterania j 3 memerintah dari tahun 320—330330 ~ 375). ] Sam^dragupta (memerintah antara tahun
Radja ini terhitung salah satu ia India. Berhubung dengan peperana ^ termasjhur diantara radja-radja
kemenangan-kemenanqan ianrr A- 30 p£peran9an jang dilakukannja dan
ngan Napoleon. Samudrag„plLdaTah " ia d“agama Hindu, akan tetapi orano i Se°rang Brahmin jang setia kepada
memperluas keradjaannja. T i d a ^ l f ^ f k“ a d’“9a jang ingin
13 milIai memerangi keradja'an-keradi^ dinobatkan
djaannja dan Menaklukan d a L h a „ H ,an9 tet‘e'ak d- kitar'dan kemudian daerah! jang disebelah 9. m“ sediak lama Hindustan
mengadakan ^ ^ “ “ Sa" “d^ “P“tan I3”9 sukar sekali dimasuki fe d ,. 9 daetah-daerah disebelah sela-
Kosala-Selatan, Na9lJ„ , Or“s t I X “a
ruskannja kebagian selatan sekali denaan , 7 PeP «a"9a” * « '
Godavari dan menaklukkan keradjaaLeradtan T Tdidaerah • i eraajaan Kalinaa dan Palla^a
daerah Madras ,a»g sekarang. Kemudian S'am„dragup,a mengambil 2 7
djalan kesebelahobarat dan melalui keradjaan-kerSdjaan Mahratfi, Deva-
rashtra dan Khandesh. Pepgrangan itu memakan waktu lebih dari 3 tahunc
dan perdjalanan tenteranja lebih dari 3000 mil. Rampasan merupakan
orang tawanan, permata dan barang-barang lain jang tidak terhingga
harganja „diangkut oleh radja itu keibu-negerinja.
Akan tetapi negeri-negeri jang diperangi itu tidak seluruhnja dapat
dimasukkan dalam keradjaannja. Jang langsung dibawah pemerintahan -
nja ialah daerah Hindustan, sebagian dari India Utara dan India Tengah.
Jang diluarnja hanja dipandang sebagai keradjaan-keradjaan jang mem-
bajar upeti dan dibawah perlindungan keradjaan Gupta. Radja itu menga-
dakan perhubungan djuga dengan Meghavarna, radja Ceylon jang ber-
agama Buddha. Salah satu dari hasil perhubungai*, itu ialah bahwa agama
Buddha mendapat perlindungan dari Samudragupta dan radja itu raem-4'
berikan izin untuk mendirikan suatu wihara dekat pohon Bodhi di Gaya.
Akan tetapi radja itu tetap memperkuat pengaruh agama Hindu asli
umpamanja dengan menghidupkan kembali pengorbanan fcuda liar
(asvamedha) jang dibiasakan oleh radja Pushyaroitra. Seperti tanda-
peringatan Samudragupta menjuruh pahat riwajat kemenangan-keme-
nangannja itu pada tiang batu. Salah satu dari batu peringatan itu masih
tersimpan sekarang dalam benteng dikota Allahabad.
Dibawah pemerintahan puteranja Chandragupta I I Vikrannditya
(375 415) keradjaan Gupta bertambah luas lagi. Daerah-daerah di-
sekitar Indus jang dikuasai orang Saka (Scyth) ditaklukkannja, negeri-
negeri kaja di India Barat seperti Gujarat dan Malwa dirampas. Dengan
djalan demikian keradjaan Gupta dapat mempunjai pelabuhan-pelabu-
han; kapal-kapal memudahkan perhubungan dengan negeri Arab dan
Mesir melalui Laut Kolzum (Laut Merah). Ibu kota Pataliputra sung-
guhpun masih kota jang indah, menurut berita pendeta Buddha Tiong
kok Fa-Hien jang mengundjungi kota itu, tidak didiami oleh radja lagi.
Radja bersemajam di Ajodhya, kota sutji tempat tinggal Buddha waktu
masih ketjil; kota itu diperbaiki dan diperluas. Pataliputra baru binasa
diabad ke-6, dihantjurkan oleh bangsa Huna jang menjerbu dari utara.
Berita pendeta Buddha Tiongkok jang lain, jaitu Huen-Tsang menga-
takan bahwa tatkala ia ada di India ditahun 650, ia hanja melihat be-
kas-bekas kota itu sadja.
Diwaktu pemerintahan Chandragupta *11 Vikramaditya keradjaan
Gupta sampailah dipuntjak kebesarannja. Keadaan keradjaan amat
makmur dan sentosa, pemerintahan didjalankan dengan bidjaksana se-
lama 30 tahun dipegang oleh radja.
Setelah radja itu wafp.t ditahun 415 keradjaan Guptc. lambat laun
mundur, terutama oleh karena desakan b'angsz' Huna (Huns) dari
utara dan sikap radja-radja penggantinja jang tidak tjakap. Diantara
tahun 480 — 490 djadi ± 70 tahun ■ sesudah Chandragupta II wafat,
2 8 keradjaan Gupta sudah mulai petjah-belah. Keturunan Gupta tetap
tinggal friemerintah hirrlgga abad ke-8, akan tetapi hanja sebagai radja-
radja ketjil sadja di Magadha.
Dizaman Gupta kesusasteraan Hindu mendapat perhatian dari
pihak radja-radja. Masa itu dapat dipandang sebagai zaman emas
dalam. perkembangan kesusasteraan Hindu. Berhubung dengan ber-
tambahnja pengafuh agama Hindu, maka kitab-kitab dari zaman kuno
dan segala sesuatu jang berhubungan dengan bahasa Sanskrit diselidiki
dan dipeladjari oleh ahli-aMi Hindu dengan penuh minat. Pudjangga
jang masjhur dimasa itu ialah Kalidasa. Sungguhpun tahun lahir dan
matinja tidak dapat dipastikan, menurut ahli-ahli ilmu bahasa Sanskrit,
ia sudah terkenal sebagai pudjangga dipertengahan abad ke-5. Selain
dari pada kesusasteraan d'zaman itu orang tuntut djuga ilmu2, urripa-
^manja ilmu falak (ilmu bintang) ; ahli-ahlinja jang .ternama ialah :
Acyabatha dan Varahamihira.
Seni suara djuga dipeladjari; pandai-pandai logam memperbuat
barang jang indah-indah ; seni ukir dan lukis madju djuga. Sudah tentu
tioggi kefiudajaan dizaman itu nampak djuga dari bangun-bangunan,
tjandi-tjandi, istana-istana jang didirikan. Sajang sekali sedikit sadja
jang dapat terpelihara sampai sekarang dan lagi pula hanja terdapat
dinefjeri-negeri jang sepi dan djauh dari pusat pemerintahan. Menurut
dugaan kebanjakan dari bangun-bangunan itu dibinasakan oleh tentera-
tentera Islam jang memasuki India pada pertama kalinja. Tentera-
tentera itu terdiri dari orang asing dan pada permulaan kedatangannja
tentu tidak menghargai kebudajaan Hindu, melainkan menganggap
itu semuanja bertentangan dengan agama Islam dan harus dibinasakan.
Dalam abad-abad kemudiannja sesudah sebagian besar dari rakjat
masuk Islam barulah penghargaan tentang kebudajaan asli itu berubah.
Tadi kita sebut bahwa setelah Chandragupta II wafat antjaman
bangsa Huna (Huns) makin menekan. Dalam dua gelombang. ber-
anlfcara 20 tahun, bangsa dari Asia Tengah itu membandjiri India.
Bukan India sadja diserang mereka, akan tetapi Eropah djuga, dimana
mereka sampai di Perantjis. Kedatangan mereka dimana-mana bagaikan
kilat tjepatnja.
Dalam tiap-tiap negeri mereka meninggalkan bekas-bekas penjerbu-
annja, kota-kota*jang habig terbakar, pembunuhan tjara besar-besaran.
perampokan, kebinasaan harta benda, a.1.1. Dengan mudah bangsa itu
dapat mendirikan keradjaan baru di India Utara jang dikuasai oleh
Mihiragula (tahun 502), 'pahlawan jang sama bengisnja dengan Attila
jang menggemparkan Eropah ditahun 451.
Dengan k^rdja bersama-sama radja-radja India dapat melawan
dan achirnja memeljcyhkan* kuasa Huna itu ditahun 528. Sesudah itu
pusat keradjaan Huna jang baru di Asia Tengah dengan lekas mene-
mui keruntuhannja ditahun 565. Lebih dari 100 tahun India mengeli'h
dibawah tangan besi bangsa Huna. Sementara itu, seperti kita lihat
.. tadi, kcradjnan oGuptn telah nmluh. Beberapa /tydja-radja jang takluk
kepadanja, sekarang merebut kemerdekaannja kembali. Dengan perpe-
tjahan itu hilanglah persatuan di India untuk beberapa kalinja.
5. Zaman Radja Harsha (606—647).
Satu kali lagi dalam sedjarah India sebelum iaman Islam, pengha-
rapan kepada persatuan itu timbul, akan tetapi tidak lama, ialah di
bawah pemerintahan Harsha. atau Suhasta Mama Maharadja Diradja
Sri Harsha Wardana, radja Hindu penghabisan jang masjhur (606
- 647).
Pengetahuan kita tentang Harsha lebih kurang lagi dari pada penge
tahuan tentang radja-radja jang lain, ketjuali Chandragupta dan Asoka
Maurya. Dua buah sumber keterangan dapat disebut, jaitu kitab jang
ditulis oleh Hiuen Tsang, tatkala ia mengundjungi India diantara tahun
630 — 644, djadi ketika radja Harsha sampai pada puntjak kuasanja
dan kitab Harsha-charita, suatu kumpulan peristiwa-peristiwa°jang ber-
turut-turut selama pemerintahan radja Harsha jang°ditulis oleh pudjang-
ga kraton, bernama Bana, seorang Brahmin. «>
Menurut silsilahnja Harsha berasal dari keturunan radja-radja Icetjil,
akan- tetapi ibunja termasuk keturunan Gupta. Ditahun 604 bapaknja
mengirim saudaranja jang tertua, Rajavardhana, dengan tentera jang kuat
untuk memerangi bangsa Huna disebelah Utara. Harsha jcfng pada
niasa itu baru berumur 15 tahun mengikuti tentera itu dari djauh’ dan
mentjari penghiburan dalam pegunungan-pegunungan ditengah djalan.
Sekonjong-konjong ia dipanggil kembali, sebab radja djatuh gering.
Tidak berapa Jama bapaknja wafat dan diganti oleh putera mahkota,
meskipun ada sebagian dari pembesar-pembesar jang lebih suka pada
Harsha, akan tetapi ia menolak. Perang terdjadi lagi dan radja jang
baru diangkat terpaksa meninggalkan kota tempatnja untuk membalas
perbuatan seorang radja jang membunuh iparnja dan menganiaja adik-
nja perempuan, Radja Malwa jang ditjari itu dapat dikalahkan, akan
tetapi tidak lama kemudian radja sendiri dibunuh oleh bebera'pa orang
pendjahat, ketika baginda tidak dikelilingi oleh pengawalnja.
Mula-mula Harsha menolak permintaan rakjat akan inengganti
saudaranja. Oleh sebab itu selama satu tahuA- pemerintahan katjau.
Harsha tidak dapat biarkan keadaan itu dan ditahun 606 ia mene-
rima pengangkatan itu, akan tetapi sebagai pemangku. Pekerdjaannja
jang pertama ialah mentjari adiknja perempuan jang lari kepegunungan,
setelah suaminja dibunuh oleh radja Malva. Achirjija puteri itu didjum-
■pai dalam keadaan jang menjedihkan dan ketika hendak melompat dengan
p^ngiringnja dalam api jang telah disediakan. Puteri itu jang mempunjai
3 0 kebidjaksanaan dan waiak jang luar biasa diangkat sebagai penasehat
radja. Ba^u 6 tahun setudah Harsha dipilih rakjat mendjadi radjanja ia
dinobatkan dengan mengarnbil nama Maharajadhiraja Sri Harsha.
* Usaha lain jang dikerdjakan oleh Harsha ialah memperkuat bala-
tenteranja. Setelah tjukup kuatnja untuk tahan berperang selama lima
tahun, mulai membulatkan keradjaannja dari India Utara sampai ke Teluk Benggala, sehingga luasnja hampir menjamai keradjaan Chan
dragupta II dan dinamai keradjaan Kanauj. Hanja satu kali ia meng-
hadapi perlawanan jang hebat jaitu waktu ia hendak menaklukkan ke-
r^djaan Chalukya di India Tengah. Achirnja ia dikalahkan oleh radja
Pulakesin II jang termasjhur diantara keturunan radja-radja Chalukya.
Harsha memerintah 46 tahun lamanja, diantara mana 37 tahun
dalam suasana perang jang terus-menerus. Pada penghabisan pemerin-
tahannja ia mengikuti tSladan Asoka Maurya dan mendjadi seorang ^antri (sangha) Buddha.
Kesusasteraan dizaman itu menarik minat radja sendiri; ia menulis
beberapa sjair-sjair jang sampai sekarang masih terkenal. Pendidikan
dipentingkan ; diantara agama-agama dipegang persaudaraan jang
teguh. Seperti KanishTca dan Chandragupta II ia djuga mengadakan
permusjawa#atan besar dengan pemimpin-pemimpin agama Buddha.
f-ffuen Tsang menulis dalam kisah perdjalanannja tentang permu-
sjavVaratan diibu kota Kanauj ditahun 643. Pada ketika itu segala
barta dan pendapatan jang dikumpulkan oleh keradjaan dalam 5 tahun
jang sudak disedekahkan kepada rakjat. Empat hari empat malam
rakjat *bergefribira, didjamu dan menerima hadiah-hadiah dari radja.
Tjandi-tjandi dibers.hkan, perhiasan baru, permata-permata, intan-intan
dsb jang berharga berdjuta-djuta rupiah dilekatkan pada artja-artja
Buddha.
Dari pemerintahan radja Harsha nampaklah pada penghabisan kali
kebesaran, kekajaan dan kemurahan radja-radja Hindu. Ialah radja
penghabisan, pendjelmaan sifat-sifat dan tjita-tjita bangsa Arya sedjati,
rad'ja jang memelihara perdamaian antara agama Brahma dan Buddha.
Agama Buddha mendapat perlindungan resmi dari radja jang tak pernah
lagi terdapat dikemudian hari. Dalam abad2 jang berikut agama icu
makin berkurang pengaruhnja dan semata-mata meninggalkan India,
ketjuali Ceylon da* Nepal, 4an pindah ke Tibet, Mongolia, Birma dan
Siam. Sedjak abad1 ke-7 tidek pernah* lagi terdengar perdjalanan
pendeta-pendeta Tiongkok ke India.
Ditahun 647 radja Harsha wafat setelah memerintah 46 tahun. India
tidak akan melupakan namanja, sebab ialah radja jang membawa ke-
amanan dan kepakmuran dan membangkitkan.India kembali dari pe-
nindasan bangsa Huna,9 pada masa mana India djatuh dalam sengsara
dan mendjadi negeri janj sepi.
Akan tetapi setelah kemakmuran kembali berkat djasa radja Har
sha dan musuh dari luar tidak mengantjam lagi, maka terbitlah
permusuhan-'permusuhan diantara radja-radja j%ng dibawah kuasa Har
sha, tidak lama setelah io wafat. Persatuan India lenjap sampai zaman Islam ; dalam lima abad jang berikut India mengalami perpetjahan dan
kekatjauan jang luar biasa.
6. Zaman keradjaan-keradjaan di India Ut^ra, Deccan dan Ind ia
Selatan. (Sampai ± 1200).
Sedjarah India dalam lima abad itu adalah kisah perlawanan-per-
lawanan radja-radja, baik di India Utara maupun di India Selatan.
Sedjarah keradjaan-keradjaan itu tak perlu dibitjarakan disini satu-
satunja. Jang sekadar dipentingkan ialah keadaan di India Selatan oleh
sebab perhubungannja dengan Indonesia. Di Iedia Tengah dan Selatan kebudajaan Hindu terusc berkembang, setelah India Utara dan H in d e r
stan dikuasai oleh radja-radja Islam jang datang dari Persia dan Asia
Tengah. Sampai pendjadjahan Inggeris diabad ke-18 di Deccan dan
India Selatan masih ada keradjaan2 Hindu jang merdeka dan jang terus
melawan pendjadjahan itu sampai permulaan abad ke-19, umpamanja keradjaan Maratha.
Diantara keradjaan-keradjaan di India Tengah jang amat ku^t ialah
keradjaan Chalukya sampai tahun 1190. Tadi sudah disebut sepintas
lalu bahwa Harsha sendiri telah dikalahkan oleh radja (shalukya.
Kebudajaan dikeradjaan itu dizaman Harsha sudah tinggi <Jeradjatnja,
sebagai njata dari lukisan-lukisan jang terdapat dalam gaha-guha di-
lembah Ajanta. Berhubung dengan tempat pendapatan itu kebudajaan
itu dinamai Kebudajaan zaman Ajanta, Kenjataan bahwa lukisan-lukisan
itu menundjukkan pertalian dengan kebudajaan Persia dan Junani.
Keradjaan jang besar djuga kuasanja diabad ke-8 ialah Rashtrakuta.
Radjanja jang terkenal, Krishna I mendirikan tjandi Kailasa, dipahat
didalam gunung batu dekat Ellora, didaerah Hydrabad sekarang. D ari
kebudajaan dizaman itu nampaklah kemunduran agama Buddha, sedang
agama Hindu bertambah madju. Dewa2 dari zaman purbakala men-
dapat tjandi-tjandi sendiri, misalnja tjandi untuk memudja kepada
Vishnu atau Siva. Lagi pula wihara-wihara jang diperbuat dibawah
tanah ditiru oleh kaum Hindu dan mereka mendicikan tjandi-tjandi
dibawah tanah djuga. c ,
Daerah India Selatan djauh letaknja dari India Utara jang dipan-
dang sebagai pintu perhubungan dengan negeri lain, pintu pemasukan
agama baru, akan tetapi pintu musuh *djuga dari abad keabncl.
Sebagai telah diuraikan diatas penduduk Deccan dan India Selatan jaitu
bangsa Dravida, sudah mempunjai kebudjijaanj dsn agama sendiri, se
belum bangsa Arya datang dari utara. Dibelakang hari oleli sebab
bangsa Arya itu lebih kuat dan ber'perasaan keperadjuritan jang keras,
maka agama Brahma disebarkan mereka djuga di India Selatan.
(BERDJUTA-DJUTA ORANG HINDU M ANDI D ISUNGAI GANGGA
MINTA RAHMAT
TJANDI KESAVA (dari tahun ± 1270)
Kemudian agama Buddia djuga ditanam oleh Asoka didaerah itu. Dari
pertjampuran agama Brahma, Buddha dan kepertjajaan asli, terdjadilah
lambat laun agama rakjat samata-mata, jang dinamai agama Hindu.
Terutama di India Tengah dan Selatan agama Hindu itu mengandung
penuh» kebiasaan-kebiasaan, adat-adat dan aturan-aturan hidup jangera ar pada kepertj^jaan asli dari masa sebelum kedatangan bangsa
Arya.
India Selatan adalah tanah jang subur, letaknja didaerah beriklim
musim seperti Indonesia. Hudjan tjukup sebab pengaruh laut, djadi
djauh berlainan dengan iklim di India Utara. Semendjak purbakala
India Selatan mendjadi impian radja-radja disebelah Utara, jang
hendak menaklukkan d^erah itu. Negeri itu namanja Tamilakam (dalam ^--kitab-kitab orang Junani : Damirike) dan terbagi atas tiga keradjaan :
Pandya, Chola dan Kerala atau Cher a.
Keradjaan-keradjaan itu ketiganja subur dan makmur, menghasilkan
kulit man;s, lada, emas, logam-logam dan mutiara jang sudah masj-
hur sedjak purbakala. Kitab-kitab dalam bahasa Tamil sampai se-
• karang banjak jang tersimpan, didalamnja terdapat sja’ir-sja’ir dan
lakop-lakon (drama). Barang-barang kesenian dari logam jang di-
ukir dan ditatah menjatakan tingginja kebudajaan bangsa Tamil itu
dizaman keradjaan-keradjaan jang mulai timbul pada permulaan tarich Masehi sampai abad ke-8.
Kebudajaan itu sekarang diselidiki dengan teliti oleh ahli-ahli
orang Tamil disekolah tinggi Madras, Mysore dan Travancore dengan
antuan radja-radja jang memerintah disana. Pusat kebudajaan itu
dizaman purbakala ialah kota Madura.
Kemudian mulai dari abad ke-4 sampai abad ke-8 terdengarlah
kemasjhuran keradjaan Pallava jang menaklukkan keradjaan-keradjaan
jang tersebut tiga-tiganja dan memerangi keradjaan Chalukya di India
Tengah djuga. Tentang asal bangsa Pallava hingga sekarang belum
dapat keterangan jangtpasti.
Ada ahli-ahli jang menjangka bahwa nama Pallava itu berhubung
dengan nama Pahlavi di Persia, djadi mereka mungkin berasal dari Persia.
Ada lagi teori3 jang mempertahankan bahwa mereka datang dari
Ceylon ; ada pula jang menjangka mereka berasal dari Deccan. Prof.
Ayangar berpendapat bahwa bangsa Pallava itu terhitung bangsa Naga
jang berasal dari Austronesia. Menurut penjelidikan jang terachir
Pallava tidak lain dari pa°da nama dari suatu suku, terkenal oleh sebab gagah berani sebagai. pemimpin-pemimpin suku-suku jang djauh dari
Pusat keradjaan jang menguasai mereka. Suku Pallava itu mula-mula
bersifat pengembara dan tak mau mendiami tempat jang tetap.
Diabad ke-4 keradjaan Pallava sudah tersebut namanja ; pus?t
pemerintahannja terdapat dekat kota Madras sekarang, jaitu kota 3 3A
India
Kanchi. Radja-radja jang masjhur jaitu Mahetfdravarman (6(X)—625)
dan N arasimhavarman (625—645) ; keduanja mendirikan tjandi-tjandic
jang indah tempat memudja Vishnu dan Siva. Itulah sebabnja maka
Kanchi satu kota jang terkenal diantara tudjuh kota jang sutji
dalam agama Hindu. Orang musafir Tiongkok Hiuen Tsantf jang
sudah disebut tadi mengundjungi Kanchi ditahun 640 dan memberitakan
hal-hal jang adjaib dikota itu. Sudah tentu ia terutama menaruh per-
hatian pada perkara2 jang berhubungan dengan agama Buddha.
Kemudian hari kuasa radja-radja Pallava berkurang, sebab terus
menerus berperang dengan Chalukya. Dengan surutnja keradjaan
Pallava mulailah keradjaan Chola timbul sekali lagi. ^Vaktu pemerin
tahan radja Rajarajadeva (985) dan anaknja0Rajendra Choladeva I (i018) keradjaan Chola icu mempunjai daerah jang melingkungi Cey-'" >
Ion, Pegu, Martaban di Birina dan kepulauan Andaman. Tjandi jang
amat masjhur dan masih ada sekarang di Tanjoce didirikan atas titah
radja Rajarajadeva. Tjandi ini boleh dipandang sebagai fcandingan
tjandi Borobudur, lagi pula tua tjandi-'tjandi itu tidak begitu djauh
berbeda. 0
Keradjaan-keradjaan Hindu di India Selatan dibelakang hari »nen- djadi satu diabad ke-14, merupakan keradjaan Vijayanagat (1336
1565). Sedjarah keradjaan ini akan kita hubungkan dengan sedjarah
zaman Islam di India Utara dan Hindustan. (Bagian II).
Keradjaan-keradjaan Pandya, Chola dan Kerela di India Selatan
ketiganja amat penting bagi kebudajaan Hindu-Djawa. Menurut pe-
njelidikan, dari daerah itulah mula-mulanja orang Hindu pindah ke
Indonesia dalam abad-abad permulaan tarich Masehi. Sebagian dari
keradjaan Chola bernama Kalinga. Dalam nama ini tersimpan perkataan
Keling. Sampai sekarang orang dari India Selatan dinamai djuga
orang Keling di Indonesia. Pemindahan itu mungkin disebabk-tn
oleh kekajaan nusa-nusa Indonesia, ataupun oleh desakan kemelaratan
berhubung dengan perang dan kerusuhan jang-terus menerus berlaku
di India Selatan. Keterangan-keterangan tentang pemindahan ke Djawa,
Sumatra dan Kalimanten terdapat 'pada beberapa prasasthi2 dalam
bahasa Tamil dari zaman Pandhya, Chola dan Pallava. Dibelakang
hari ahli-ahli kebudajaan dan pendeta-pendeta Buddha ikuf; djuga
pindah ke Indonesia. Dari India Utara datang terutama golongan jang
hen dak menjebarkan agama Buddha. Mereka itu dididik lebih dulu
dikota Kanchi, jang masjhur namanja sebagai suatu pusat perguruan
luhur, sebelum berangkat ke Indonesia.
Djadi teranglah bahwa pada mulanja kebudapan Hindu odi Indone
sia berdasarkan kebudajaan India Selatan dari^abad-abad permulaan
tarich Masehi. Dibelakang hari kebudajaan itu dibentuk oleh penduduk
3 4 sendiri dan mendapat isi dan tjorak baru, sehingga timbullah ke-
budajaa'h jang mempunjai dasar-dasar Hindu dan Indonesia asli,
Jaitu kebudajaan Hindu-Djawa. Lama kelamaan azas-azas Hindu itu berkurang, sedang tjorak asli bertambah terang. Umpamanja prasas-
thi-prasasthi, sebelum tahun 760 semuanja tertulis dalam aksara Pal
lava. 0 Sesudah itu timbul aksara baru, jaitu aksara Kawi. Lagi pula
bahasa Sangsekerta «jang ditulis pada prasasthi2 itu makin berkurang
dan sedjak abad ke-9 bahasa Djawa-Kuno sadjalah jang dipakai.
B A G I A' N
ZA M A N PEN GARU H ISLAM D I IN D IA
1 . Permulaan pengaruh Islam di India (712 — 1206) ; (93 — 602 H.)-
n
IZAMAN pemerintahan chalifah2, mulai dari chalifah Abu
akar, Omar dan keturunan mereka pengaruh Islam lambat laun ber-
tambah luas. Dengan mentjapai kemenangan-kemenangan jang gilang
gemi ang bangsa Arab dibawah pandji Islam meuaklukkan negeri-negeri
a estina, Syria (Sjam), Mesir, Afrika Utara, Spanjol, Irak dan Iran*
ersia), sehingga pada tahun 75 Hidjrah keradjaan dari keturunan2rj,. a Omar telah berbatas disebelah timur dengan tanah India dan
? ,° ’ Chalifah jang menguasai Iran dan berdiam di Batjdad me-
jera an pemerintahan daerah-daerah disebelah timur itu kepada emir-emirnja.
seoran9 diantara emir-emir itu bernama Muhammad ibn Ka>sirn.
a au ^3 H ia disuruh oleh Chalifah W alid II memerangi
d'^lTl daerah sungai Indus, bagian India jang paling5 djauh>se e a barat dan ia menaklukkan negeri itu djuga. Itulah pprmulaan
pengaruh bangsa Arab di India. Perhubungan dengan Iran »bertambah
rapat, baik jang mempergunakan djalan darat maupun jang melalui laut.
ja i perhubungan jang mula-mula diadakan oleh Iskandar Z u ’l Karnain,
uaman Islana bertambah teguh dan kekal sampai sekarang.
Penjerangan jang kedua jang dilakukan oleh bangsa Arab baru ter-
ja i 300 tahun kemudian. Disebelah timur Iran timbul suatu keradjaan
aru ja tu keradjaan Ghazni, terletak di Afghanistan sekarang, jang diRe-
nnta oleh seorang radja bernama Mahmud Ghazni, bangsa Turki.
Uiantara tahun 1000 — 1026 (390—417 H) ia memerangi daerah Punjab
an ditalukkannja djuga. Akan tetapi keradjaan Ghazni dibelakang hari
irebut oleh Muhammad Ghori. Sultan inilah jang mengadakan serangan
adap India semata-mata untuk merebut seluruh negeri itu. Waktu
pemerintahannja dari 1175—1203 (570—6C1 H) ia menduduki Punjab,
ujarat, Bihar dan Benggala, djadi dapat dikatakan seluruh Hindustan.
Un" U pun radja-radja Hindu mengadakan persekutuan jang kuat
Ta^ ' mf^aWan musuh baru itu, mereka dikalahkan djuga dua kali di
•1 k”!! suatu tempat jang merupakan pintu gerbang ke-3 an99a- Seperti pada zaman Iskandar £ u ’l Karnain, ten'tera
in u ti ak berdaja sama sekali menghadapi tentera jang sudah biasa
q q er9era dengan tjepat dan jang mempunjai pengalaman berperang.
,3 0 a am menaban desakan*tentera Islam itu. nja'talah djuga bahwa dasar-
dasar tjara berperangOsebagai tertulis dalam kitab-kitab dan beberapa
sastra-sastra Hindu jang menjerahkan ke^/adjiban berperang kepada
’ golongan Kshatrya sadja, tidak berarti lagi untuk melawan musuh jang
tidak mengindahkan peraturan-peraturan Hindu seperti tentara Arab
jang sudah diasah di Afrika Utara, Spanjol dan lain-lain medan perang.
Pembagian masjarakat Hindu dalam beberapa golongan (warna) ter-
njata tidak dapat dipegang lagi dalam masa mara bahaja. Tentara Hindu
sekalipun luar biasa besarnja tidak dibantu oleh segala lapisan masja-
rakat dan oleh karena itu lemah pada hakekatnja.
2. Keradjaan Delhi (1206 — 1526); (602 — 932 H .).
Setelah Muhammad Ghori meninggal, maka daerah-daerah India
,-c-o diperintah oleh panglima besarnja Kutbu’ddin Aibak (1206—1211 ;
602—607 H ), seorang Turki. Ditahun 1206 kuasanja sudah tjukup di-
perkuatnja dan ia mengambil nama Sultan Delhi. Sebenarnja ia bukan
keturunan radja, melainkan seorang hamba (budak) radja sadja. Oleh
sebab itu ia dan keturunannja disebut radja-radja keturunan hamba
-s radja. Radja-radja itu memerintah kesultanan Delhi dari tahun 1206—
1290 ; 60^—689 H. Mereka itulah radja-radja Islam jang pertama dan
merdeka di India. Sebagai akan kita uraikan nanti, keradjaan Delhi
mendjsjdi pokok keradjaan jang lebih luas lagi, jaitu keradjaan Moghul
jang tegak berdiri hingga tahun 1857, djadi lebih kurang dari 650
tahun.•J '
a. Keturunan hamba-hamba radja (1206 — 1290); (602 — 689 H.)*
Sedjarah keradjaan Islam di India pada umumnja a-dalah riwajat
radja-radjanja. Sedjarah pemerintahan dibenua timur bukan sedjarah
perlawanan radja dan rakjat, bukan riwajat pergolakan untuk merebut
kuasa dalam pemerintahan sebagai sedjarah politik di Barat, melainkan semata-mata hikajat radja2 sadja dan keturunan mereka. Timbul atau
djatuhnja negeri dan rakjat bergantung sebagian besar kepada kebi-
djaksanaan dan sifat-sifat radja jang memerintah. Dibenua barat
adalah selalu pertentangan antara radja dan rakjat ; sedjarah penuh
berisi kisah revolusi jang achirnja membawa pengurangan dan pemba-
tasan kuasa radja guna menambah hak rakjat. Kuasa dan tjara pemerin
tahan bukan dipandang oleh Barat seperti barang, jang kekal jang di-
limpahkan oleh Tuhan sebagai karunia untuk sesuatu bangsa, melainkan
hasil perbuatan manusia'belaka dan sebab itu dapat diubah dan diganti
oleh manusia sendiri.
Dalam sedjarah pemerintahan di India ternjata, bahwa meskipun
radj^-radfa berganti, meskipun radja-radja itu bukan bangsa sen
diri, sebab berasal dari Iran, Turki, Afghanistan dan Mogol, rakjat
djelata tetap tunduk dan selalu rela menerima apa-apa sadja dari tangan
radja sebagai kuasa jang menetapkan nasibnja. * Rakjat pertjaj? bahwa
pembagian masjarakat dalam beberapa tingkatan dan golongan sudah
lajak menurut hukum alam dan kemauan Mahakuasa. Golongan jangf'
diserahi pemerintahan jaitu golongan atas, sungguhpun terdiri da
ri bangsa asing dan memeluk agama asing djuga, tetap diakyi oleh
golongan-golongan jang dibawah sebagai jang berkuasa. Dalam keadaan
demikian pemerintahan Islam di India tidak mendapat rintangan dari
pihak rakjat, jang pada umumnja beragama Hindu.
Tentang kebudajaan dimasa pemerintahan Sultan Kutbud din kita
tidak mempunjai pengetahuan jang tjukup. Dikota Delhi lama masih
terdapat peninggalan dari suatu mesdjid raja dan menaranja jang me
makai nama radja itu. Bangun mesdjid itu memperlihatkan perhubungan
kebudajaan Islam dan Hindu. Menurut berita,”jang mengerdjakannja^
ialah ahli-ahli bangunan Hindu. Akan tetapi untuk menjediakan batu-'
batu dan bahan-bahan lain jang perlu tidak kurang dari pada 2 /
tjandi2 Hindu disuruh bongkar oleh sultan itu.
Sultan Kutbu’ddin Aibak hanja memerintah 5 tahun dan dalam
waktu itu tidak dapat mendidik penggantinja. Puteranja jang akan
mengganti kenjataan tidak tjakap dan oleh sebab itu timbuilah fitnah
dan tjemburu diantara pembesar-pembesar tentang soal sultan baru.
Dalam keadaan demikian, maka bertindaklah seorang hamba sultan
Aibak dengan mengasingkan putera mahkota itu dan mengangkat diri-
nja sebagai sultan. Ia mengambil nama Sultan Altamish (atau lltutmish)
dan memerintah di Delhi dari 1211 — 1236 ; 608 — 633 H / ’Sultafi ini
djuga berasal dari Turki. Dari ketjilnja sudah dibawa kian kemari dan
pada suatu hari didjual dipasar budak-budak di Ghazni. Disitulah ia
dibeli Aibak’jang pada masa itu panglima perang sultan Muhammad
Ghori. Sedjak itu ia tetap mendjadi pengiring Sultan Aibak dan oleh
sebab sifat-sifatnja jang luar biasa dalam urusan perang ia diangkat
djadi panglima tentera di Delhi. Atas permtntaan tentera itu ia men^-
usir putera mahkota jang tidak sanggup memerintah itu dan menarik segala kuasa padanja.
India hampir diserang oleh radja Mongol Chingiz Khan. Radja ini
mula-mula menguasai sebagian dari Asia Tengah, akan tetapi dalam
waktu jang singkat sadja, ia menaklukkan seluruh Asfa Tengah, Tur
kestan, Afganistan, Ghazni <Jan tanah 'Rusia Selatan, sehingga ia
menguasai suatu keradjaan jang luas, mulai dari batas Tiongkok sampai
sungai Dnjepr sekarang. Radja itu luar biasa djuga kebengisannja ;
berdjuta-djuta rarang }ang tiwas didaerah-daerah jang diperanginja,
ratusan kota-kota jang terbakar, sehingga Asia Tengah masih terhitung
diantara negeri-negeri jang berpenduduk sediljit. Iijdfa tidak diserangnja;
tentaranja hanja sampai di Peshawar ditahun 12 2 1 .
Pengganti Sultan Altamish ialah anaknja perempuan Sultana Razi-
yat-ud-din (1236— 1240) ; (634—648 H.). Peris'tiwa ini sungguh luar
biasa dalam sedjarah Islam. Menurut pudjangga Mivhaj-i~Siraj, jang
menulis kisah sultan-sultan Delhi dalam kitabnja T ahakat-i~N asvi, radja
’puteri itu amat bidjaksana, lagi berani dan mempunjai sifat-sifat se
orang pemimpin besar. Ia ditundjuk oleh radja sebagai penggantinja
sebab „diantara saudara-saudaranja tiada seorangpun jang sanggup men
djadi radja. Akan tetapi pemerintahan sultana itu tidak lama, sebab
dibunuh bersama-sama dengan suaminja oleh seorang Hindu, kaki
tangan kaum ningrat jang bentji kepada mereka. Setelah itu timbullah
kekatjauan selama enam tahun, sebelum ada sultan jang mengganti.
Sultan Nasirud din (1246— 1266 ; 644.—664 H.) mengganti kakaknja
radja perempuan itu, tetapi tak mempunjai putera. Sebagai penggantinja
diundjuk oleh sultan sendiri B,alban (1266— 1287) ; (664—686 H.) se
orang pahlawan dan bfekas hamba sultan Altamish. Ia terkenal sebagai
seorang radja jang memerintah dengan tangan besi. Menurut berita
. ia tak pernah tertawa. Akan tetapi pada zamannja kebudajaan amat
berkembang di Delhi. Lebih dari 15 orang radja-radja dari luar Delhi,
terutama dari bagian Iran mendapat perlindungan disana, sebab segan
kepada bangsa Mongol, jang memerangi negeri-negeri mereka dibawah
pimpinan keturunan Chingiz Khan. Diantara pengiring-pengiring radja
itu banjak terdapat ahli-ahli sjair, ahli-ahli keradjinan, seni lukis, d.1.1. seperti Amir Khusru, seorang pudjangga Iran jang masjhur. Harapan
Sultan Balban akan mendapat suatu keluarga radja2 jang terdiri dari
keturunalinja tidak makbul. Ia wafat ditahun 1290 dengan tidak me-
ninggalkan seorang turunan, sedangkan penggantinja djuga tidak
lama kemudian dibunuh orang. Dalam hal demikian lenjaplah kuasa keturunan hamba-hamba radja itu.
b. R a d ja - r a d ja k e tu r u n a n Khilji (1290 — 1321); (689 — 720 H .).
Keluarga jang kedua jang bertachta di Delhi, ialah keluarga radja-
radja Khtljt (Khalj) jang memerintah antara tahun 1290— 1321. Radja
pertama jang terp.hh bernama Sultan Jalalud’dtn Khilji (1290— 1296) ;
(689-695 H.) jang pada waktu itu sudah berusia 70 tahun dan se-
sungguhnja tidak sanggup lagi memberikan perlawanan kepada orang
Mongol jang ir-endesak kedua kalinja. Tetapi dengan bidjaksana ia
dapat mengadakan perdama-ian dengan: bangsa Mongol itu, sesudah mereka masuk agama Islam.
Sultan itu disuruh bunuh oleh menantunja, Alaud'din Khilji (1296 —
1316); (695—715 H ), jang mendjadi penggaritinja djuga. Diwaktu pe
merintahan sultan jang muda, lagi perkasa itu, keradjaan Delhi bertam-
bah besar, sesuddi beberapa negeri-negeri di Gujarat dan Deccan
ditaldukkannja. Ia djuga mengalahkan orang Rajput jang terkenal
sebagai bangsa jang gagah berani. D i Delhi didirikan mesdjid2 baru.
Akan tetapi kaum Hindu tertindis dan mengakmi kekerasan tangannja,
sebab ia tidak ^mengakui perbedaan agama. Kfetika terdengai', bahwa
kaum Mongol jang masuk Islam itu hendak berontak, maka ia suruh
membunuh 15.000 orang dari bangsa itu. 1
Ditahun-tahun penghabisan hidup sultan itu kesehatannja ter-
ganggu, ia lekas marah dan iketagihan kepada minuman keras. Pemerin
tahan diserahkannja kepada panglima Malik Kafur, jang memerangi
Deccan dan India Selatan dan membawa rampasan-rampasan dari sana
jang tak tertaksir harganja. Putera-put era sul'tan tidak ada seorangpun
jang tjakap, mereka semuanja mementingkan pelesir sadja dan mudah
djadi boneka dalam tangan pembesar-pembesar dan panglima-panglima
tentera. Tanda-tanda bahwa kekatjauan akan datang sudah terang dan
didalam keadaan itu sultan meninggal sebab minum luar biasa. Kafur
menarik kuasa kepadanja'Jdan mengangkat seorang putera sultan jancj^
baru berumur 6 tahun dan ia sebagai 'pemangku. Keluarga sultan dibunuh,
putera"2 jang lain ditjukil matanja, akan tetapi pemangkuan Kafur itu
hanja 5 minggu lamanja. Seorang putera sultan jang berumuf 17 tahun
berhasil merebut istana dan mengangkat dirinja''djadi sultan dengan
nama Sultan Kutbuddin Mubarak, la memerintah selama % tahun se-
laku radja jang ganas dan buas. Perbuatan merampas, membunuh
dan memperkosa jang diadjak sultan sendiri tidak berkeputusan lagi.
Sultan tidak segan memuaskan nafsu berahinja atas wanita Hindu dan
memandang istananja sebagai rumah pelatjuran. Untunglah perbuatan
jang sewenang-wenang itu diberantas oleh gubernurnja, beriiama Khus-
ru, seorang Hindu dari golongan Paria. Sultan Mubarak dibunuh dan
usru mengangkat dirinja djadi sultan dengan nama Nasirud'din.
Akan tetapi kenjataan ia lebih buas lagi dari sultan jang digantinja.
e 1 mengalami pemerintahan jang selama satu tahun memperkosa hak
penduduk, kesopanan dan kehormatan dengan tidak ada bandingannja.
e e a Penindasan rakjat memuntjak maka muntjullah orang jang akan-
MaZ^aS an ra^ at dari kekatjauan i'tu. Pengharapan terletak pada Ghazi-
lam 1 ’ Se°ran3 Panglima sultan jang mempertahankan batas Utara da-
itu S an^an bangsa Mongol jang mendesak kelembah India pada masa
ke D ]b-S Permintaan kaum ningrat ia terus datang dengan tentaranja e e i dan meniwaskan Khusru serta pengikutnja/" Setelah rakjat
k 1 l dari Su an iang ganas^itu, maka kesultanan Delhi dipersembah- an o e pembesar2 dan tentera kepada Ghazi Malik dari bani Tughlak.
c. Radja-radja keturunan Tughlak (1321 - 1399); (720 — 802 H .) .
Keluarga radja-radja jang ketiga dinamai keluarga tughlak, sebab
sultan baru mengambil nama Tughlak Shah. Sultan itu tidak Ikma meme-
rintah (dari 1321 — 1324); (720 — 725 H), sebab ditimpa ketjelakaan
waktu perajaan besar. Menurut berita, bangsal kedudukannja dihantjur-
kan oleh. bansan gadjai keradjaan jang liwat dan dmgan seko„,
konjong dihalaukan menudju bangsa) itu, ,Rad;a mati dii„djak , h
ijadjah-gadjah jang terkedjut itu. Perbuatan „u terdjadi dengan pen™- tahuan puteranja jang ingin akan menggantinja. Ia men Jm h il
SultanMuhammad Adil Tughlak (1325— 1351) ; (725— 750 H ) nama
Tentang sultan ini kita mempunjai berita jang lengkap dan laiak d,pert)a,a, ,a,t„ )ang ditulis oleh Ibn Batu,ah, seorang J L f i r M arokS
,ang masjhur oleh sebab perdjalanannja selama 25 tahun dineneri-negeri
As,a T.mur. Ia berd am djuga beberapa tahun di Delhi da„ men
d,ad, pegawa, rad)a d,sa„a dari tahun 1342-1347. Nama lb , B a ja h terkenal djuga dalam sedjarah Indonesia
Menurut berita penulis itu Sultan Muhammad Adil mempunjai sifat-
s,fa. jang be t e n t a n g , I a seorang radja jang tjerdas. faham dalam
sega a ,lm„. f.lsafa Junan, djuga. akan tet^p, amat bengis pula dan
. terlalu diajunkan oleh hawa nafsunja. Misalnja. oleh sebab penduduk
kota Delh, mempersembahkan sep„tj„k sura, keberatan berhubung dengan suatu peraturan, radja amat marak , , , .
kota Delhi dimusna'hkan dan dipindahkan V U 3 i.3” SUpaja j , ■ j. n Qipmaahkan keibu-kota baru janq
hendak d„J,r,kann,a d, Deccan, jaitu kota Daulatabad. Ribuan o ang
dipaksa menmggalkan rumahnja; sesudah itu rumah-rumah dirun,uhkan
d t", D e ih f * 9er' ,ai" ' emPa‘ PU‘" h P“ djalana„ djauhnja
Padjak tanah amat berat, haraa uanrr i , ,
djalela beberapa tahun lamanja A L T t ke'aParankemewahan jang tak terbatas, kesenangan da ' V& ^ 1Sta”a namPakkeputusan. ^ da“ )a„g ,ak ber-
Tanda2 kerusakan sudah niata naf)a ^u- Negeri Benggala berontak ; di India Selatan ^emerlntahan sultan itu.
Hindu baru jang melingkupi keradiaan-kerarJ -lm U* SUatu keradjaan bajfu itu bernama Vijayanagar dan lambat laun Keradjaansultan-sultan Delhi. Sultan Muhammad Adil T ?? ^ en9antjam kuasa
ponakannja Sultan Firo% Shah Tughlak (13S1 ! L di9anti oleh ke-
Berlainan dengan pamannja sultan itu ad 1 h 752 ~ 790 H -)-
halus dan luhur, beriman jang feguh dan tak J t ! , S£° ran9 Jan9 bersifat
diperluasnja dengan bagian jang baru, bernama Firozah^ ^
mesdjid dan makam-makam» radja-radja dahulu A- u , •’ mesdjld"
kat perhatiannja terpeliharalah gedung-gedung dan ^ In g u ^a n 2 tenq indah-indah itu sampai sekarang. y an Jan9
Aturan jang amat berat bagi rakjat Hindu i^lah naAi i u
diwadjibkannja (jizya) kepada orang diluar ummat Islam. Denga^djalan
demikian banjaklah Orang Hindu jang masuk agama Islam. Tetaoi kanm
Brahifiin dibebaskan dari padjak itu.
Ia terpaksa berperang di Benggala dan Sindh untuk memadamkan
pemberontakan dan menegakkan ketenteraman *disana 4 3
Sultan Firoz wafat dalam usia 90 tahun ®sesudah memefintah 42
tahun lamanja. Dengan wnfatnja keradjaan jang mulai lapuk itu petjah
belah dalam beberapa keradjaan-keradjaan ketjil jang dikuasai oleYi
panglima-panglima, bergelar sayid. Perpetjahan makin mendalam sesu
dah India Utara diserang dan ditaklukkan oleh Sultan Amir« Timur
atau Timur~i~Lang ditahun 1398 (801 H). Sultanjni seorang radja ketu
runan Turki dari Samarkand (Asia Tengah). Tertarik oleh kekajaan
keradjaan Delhi ia menjerang keradjaan jang sudah setengah runtuh
itu. Delhi dirampasnja, lebih dari seratus ribu orang ditawan dan segala
jang berharga dan tersimpan dalam perbendaharaan radja diangkutnja
ke Samarkand. Maksudnja bukan mendirikan keradjaan jang tetap di
India, melainkan merampas untuk kepentingan sendiri sadja.
d. Pemerintahan Sayid-sayid (1414 — 1451) ; (817 - 855 H .)
Sementara itu sayid-sayid jang tersebut diatas berperang diantara
satu dan lain untuk merebut kuasa di Delhi. Kekatjauan itu berlaku
lebih dari 40 tahun. Achirnja kuasa dapat dipegang oleh Bahlol Khan u
dari bani Lodi, gubernur di Punjab. Ia naik tachta keradjSan ditahun
1450 dan mengambil nama Sultan Bahlol Lodi (1451— 1489).
e. Radja-radja keturunan Lodi (1451 - 1526); (855 — 932 H .) .O
Keluarga Lodi hanja dapat memerintah selama 75 tahun, ftingga
tahun 1526. Kedjadian-kedjadian jang'penting dizaman itu tak ada jang
harus diperingati. Sekedar perlu kita sebu't sadja nama Sult&n Sikandar
Lodi (1489 —1517) ; (895—922 H.)> radja jang kedua dan jang menak
lukkan keradjaan Islam baru dilembah Gangga, jaitu Jaunpur. Keradjaan
itu tidak begitu lama tegaknja, akan tetapi artinja amat penting bagi
sedjarah kebudajaan dan kesusasteraan Islam di Hindustan.
Pemerintahan sultan jang ketiga dan penghabisan, Sultan Ibrahim
Lodi (1517 1526); (922—932 H.), ternjata bur-uk sekali sehingga kaum
ningrat minta pertoliongan kepada Sultan Babar dari Kabul, disebelah
timur Afghanistan. Radja ini berasal dari bangsa Mongol, akan tetapi
sukunja sudah lama memeluk agama Islam. Sebagai keturunan Chingiz
Khan dan Timur-i-Lang (radja Turkestaa) sifat-sifat radja-radja jang
ternama itu sudah mendjelma padanja. Dengan mata ahli tjatur
pohtik la mehhat bagaimana besarnja bahagia jang akan diperolehnja.
djikalau ia memenuhf permintaan itu. Oleh karena itu ia tidak lama
menunggu-nunggu lagi dan terus menjerang keradjaan Delhi. Sultan
Ibrahim Lodi dan tenteranja dibinasakan dalam s^a'cu pertempuran dekat
kota Panipat, tempat perdjuangan antara Barat dan Timur ditahuii 1526
(932 H.). Tahun ini amat penting dalam sedjarah India, sebab tertutup-
lah zaman permulaan pemerintahan Islam dengan keruntuhan keradjaan
Delhi daii terbukalah zaiSian baru Jang penting dalam mana pemerintahan Islam sampa. dipunl jakrija jaitu zaman keradjaan Moghul.
Sementara itu dalam abad-abad sebelum penguasaan bangsa Moghul
adalah t.mbul beberapa keradjaan-keradjaan Islam diluar Delhi, misalnia
Be„gg«Ja. Malwa Gujarat. Bijapur. Golkonda dan Kashmir; ada pula
suatu keradjaan H ind, disebelah Selatan jaitu keradjaan Vijayanagar
Akan tetap. keradjaan-keradjaan itu selangkah demi selangkah seperti
akan kita ura.kan, satu-satu ditaklukkan oleh radja-radja Moghul,
sehingga dimasa Sultan Aurangzeb, tertjapailah suatu keradjaan jang hampir melingkupi seluruh India.
rS. Keradjaan Moghul*(1526 — 1857) ; (932 — 1275 H )
. Bagai angin taufan tentera Moghul jang dip mpin „leh Baba,
menjerang dengan tjepat dan terus menduduki India Utara. Persekutuan
1 h 7 1 7 h W f ehn Rr f M 9hi‘ ' idak dapat ^ mereka,lebih-lebih setelah kota Delhi djatuh Kekalahar, „ a ja- vu t ^ ^eKaianan pada dua tempat per-
djuangan ja tu di Khanua dan Ghaohra r n n a r , ; , j 1 r 9 n 1 f n , 9 3 rupanja sudah menentukan nasibIndia. Pada tahun 1529 Babar telah
luas, mylai dari Turkestan sampai Teluk BenqaT831 I da£r3h J3n9 pangka, keradjaan Moghul baru. Sedjak Z t l l ^ ^
mempertecjuhkannja. Ia bertachta di Aqra dan h U ^ j USaha
teng jang kuat jang masih ada sekarang dikota ita 's a m l" m e Z il lS . '
bahasa Turki kedalani bahasa Parsi Keniaf- T- lterdiei^aJlkan dan
perhatian kepada kesenian dan kesusasteraan" * * m£naruh
^Ditahun 1530 puteranja Humayun sakil na- u j . »
melihat keadaannja jang "•engchawatirkaa„ 'tituPai:,h„ d‘ S^ hAllah mengambil njawanja sendiri penqq r ’■ berdoa supaia
nurut berita tidak lama kemudian Sultan Bab' DJ'aWa anaknJa itu- Me-sembuh. Ia dimakamkan di Kabul diatas pe^ memn" al dan Puteranja
dan diganti oleh Sultan Humayun ( 1530— 1555 30 J3n9 dit^ ntainia
guhpun sultan ini memerintab selama 26 tahun ’• u ?~ 963 H- ' Sung-
hanja beberapa tahun. Lebih dari 15 tahun suL erSfemajam di Delhi
mudik dikedjar oleh musuhnja. sehingga ia meferikan
dalam perdjalanan di Sindh lahirlah puterania /1 7 ; ' ?
endjadi sultan Moghul jang termasjhur. Di Iran • ' ^
„ja tu tentera untuk mereb® kuasanja kembali. D ita h u T ^ S ^ D d W
menjerah kepada sultan, akan tetapi tidak lama kemudian ia meninqqal
djatuh dari tangga jang sedang dipakamja dalam perpustakaannja di- bcntcng Agra (1556). c
m
ia
men
su>atu
Diantara radja-radja musuh jang disegani ialah Sultan Sfier Shah,
dari Bihar, keturunan kehiarga sultan-sultan Lodi dan seorang radja
jang bersifat luar biasa. Ia djuga mempunjai tjita-tjita untuk menak-
lukkan seluruh India. Balatenteranja kuat, peraturan pemerintah dalam
negeri amat baik, sehingga mendjadi tjontoh bagi Sultan Akbar dike-
mudian hari. Makamnja di Sahasram adalah suatu tjiptaan jang masjhur
dalam kebudajaan Islam. Lagi pula dalam waktu ia menguasai Delhi,
kota itu diperbaikinja. Sajang sekali sul'tan itu hanja memer'ntah selama
5 fcahun sadja (1540—1545); (946—952 H.). Ahli-ahli sedjarah mera-
malkan, djikalau ia dapat mengalahkan keradjaan Moghul dimasanja,
India nistjaja akan mendjadi suatu keradjaan jang kuat dan makmur
jang dapat menentang pendjadjahan Barat.
Akbar (1556 - 1605) ; 1(963 — 1014 H .).
Pada waktu wafatnja Sultan Humayun putera mahkota Akbar baru -
berusia 13 tahun. Anak muda remadja itu did-idik oleh seorang Turki
jang kemudian hari mendjadi wazir, bernama Bairam Khan dan wazir
ini djugalah mendjadi pemangku, setelah Akbar dinobatkan. Sebenar- c
nja keradjaan Moghul di Hindustan sedang didalam kekatjSuan ketika
umayun meninggal. Oleh sebab itu adalah beberapa keturunan2 radja
jang hendak merebut ibu negeri Delhi, diantara mereka kegonakan
u tan Sher Shah bernama Sultan. Muhammad Adil Shah. Ia mula-mula
i antu oleh seorang panglima bangsa Hindu, Hemu namarrja. Hemu
melaSeSU a^ me^ at bahwa kuasa radjanja tidak akan tjukup untuk u “ Akbar, bertindak sendiri karena berniat djuga merebut Delhi un u eperjuannja sendiri. Ia mengambil nama radja Vikramaditya,
serta ^ 31311 radJa Hindu Chandragupta II jang masjhur diabad ke-4
dekat ^ 1Enje( iakan suatu bala'tentera jang kuat sekali. Akan tetapia anipat ia dikalahkan, ditawan dan dibunuh oleh Akbar dengan
tangan sendiri.
kerad'aai^k ^ k bar menguasai Delhi dan sekitarnja, maka penaklukan
dapatlah d ^ k ^ 330 a*n d™u ainja dengan tjepat. Sampai tahun 1576
dan Bengga^a Utl 'a kerturut-turut sebagian dari Rajputana, Gujarat
dari pimpi Pada Waktu itu sudah akil balig ingin' supaja merdeka
paskan wazirn' 31ram ^ a n aan setelah ’ia berusia 18 tahun ia mele-
naik hadjf ke^T ,^en^an Penuh kehormatan. Ia diperkenankan pergi
longan banqsaw3 Sementara itu adalah beberapa orang dari go-maisuri Ham’d ^ awa^ andjuran Adam Khan jaitu saudara per-
poiitiknja 3 ^ e^am ian9 mentjoba meragu-ragukan Akbar dalam
, , an sampai di Makkah; di Gujarat ia dibunuh dfengan
t kT™ nin^rat Delhi. Anaknja diangkat oleh Akbar mendjadianggota bangsawan Jatfg tmlngsi diistana„ja.
Sam<pai dimasa itu Akk=„"QldS-ih *1
antara keluarganja jang mernaka' dlt)awah pengaruh puteri-pu'teri di-
Muhammad sebagai perkakas ni P?man-panKJnrl.ja Adam Khan dan Pit
wazir Shamsuddin disuruh bunuh & ^ ete*ab seorang kepertjajaannja
lagi dan terus mengadakan pe K ° ^ mere^a> maka Akbar tidak sabar
wai dalam istana. Ditahun 1562 rM ^ 3° an pert:u^aran pegawai-pega-
bebas dari segala ikatan keluar 3 301 Umur ^ tahun barulah ia merasa
Sedjak itu dapatlah ia mengemb^ 3 l 3*1 pembesar''Pembesar istananja.
sifat-sifatnja jang luar biasa, seh’09 ^ tenaganja dan mempergunakan masjhur dalam sedjarah dunia m99,a ia terhitung seorang radja jang
Tudjuan Akbar ialah mempersat.it r j nja, setelah menaklukkan radja2 ], • dibawah pemerintahan-
man-antjaman jang membahajak31n dan men9hindarkan segala antja-
keadaan zaman hanja dapat d i d L ^ t kUaS3nj9’ ^ aksud itu menurut-kai matjam-matjam muslihat se3 ^ ^ den9an Peran9> dengan mema-
membinasakan musuh dan men^u ^ merampas kuasa dan kekajaan,
mungkin melawan dalam batin dari ' an^9ota' anggota keluarga jang
,ini semuanja terdjadi diabad ke l ^ ^ ry 3 ^ an9ardah kita lupa, bahwa
i'tu penuh Sisah pembunuhan keb EroPah djuga sedjarah abad
matjam perbuatan jang merend hlf6”915311’ ^ tnah’ chianat dan segala
Mula-mula Akbar mematahka ^ deradjat kemanusiaan. bangsa jang gagah berani dan rH Perlawanan bangsa Rajput, suatu
Moghul. Kisah perlawanan itu tid t , maU tunduk kepada keradjaan
sekarang. Benteng Chitor di IlH 3 Upakan bangsa Rajput sampai
lamanja. Setelah panglima jana 31PUI di9emPur °^h Akbar 7 bulan
barulah pengisinja terpaksa m en iZ ^ 61’? ,113111' 311 benten9 itU matL
rah, orang Rajput itu mengadakan api b e ^r • “ f ebolum m e n ^
melompat kedalam api itu, sebab I Wh * anak-anak dan perempuan-
pada dewa api dari pada dibunuh <■ * j Uka rnen9orbankan dirinja ke-
sereuanja liabis dibunuh atau momk perkosa musuh. Laki-laki
pada 30.000 djiwa tiwas ketika no ** ' Menurut berita le b ih d a r i
lenjap dari muka bumi; -kota C h ito / ja T c T T b“ "Ln9 ^j - j • u t • ^9 sekaranq baru didirikan diza-
man pendjadjahan Ingger.s deka, bekas-bekas koL lama
Gujarat Sua.u_negen ja„g makmur, ditaklukkan djuga ditahun . 573.
Dengan kemenangan keradjaan Moghul berbatas pada Lautan Hindiadan mempunjai pelabuhan-pelabuhan •
Dike,a , 4 h Akbar b e r j a . a n 7 1 „ V ” 7 ' S“raLk j. aengan orang Portugis pada pertama
Benggala takluk ditahun ,576. Kemudian Akbar memasuki pegu.
nungan Deccan. dan mengambil daerah-daerah Ahmadnagar. Khandesbdan Berar. 0Setelah 3C" tahun terus menornc t co ua IIienerus berperang, maka SultanAkbar sampailah kepada puntjak kuasanja. Sementara itu aturan-aturan
untuk memperbaiki tjara pemerintahan tidak dilupakannja. Menurut
paham Akbar suatu keradjaan besar dan jang mempunjai rakjat jang 4 7
terdiri dari pelbagai bangsa-bangsa jang berbeda-beda dalam a§ama, ha-
rus mempunjai dasar jang lcbar dan kuat. Dipandang dari djurusan peme
rintahan, rakjat tak boleh di-pisah2 dan lagi pula harus mempunjai hafc
jang sama. Golongan jang satu tak boleh menindis golongan lain. Akbar
membuktikan kejakinan itu dengan mengambil seorang pu'teri. Hindu
sebagai permaisurinja. Putera jang lahir dari pefkawinan itu mendjadi penggantinja djuga dibelakang hari, jaitu Sultan Jahangir.
Padjak (jizya) jang dipungut dari orang Hindu sedjak masa Sultan
Firoz Shah Tughlak dihapuskan. Kuasa icwang-orang bangsawan jang
diserahi pemerintahan negeri dikurangi, sehingga banjak diantara
mereka itu tidak merasa senang dan mentjoba melawan radja, akan
tetapi kebanjakan dari mereka membajar dosanja dengan kepala sendiri.
Sebagai pengganti mereka diangkat pegawai-pegawai jang digadji oleh
negeri dan menerima perintah langsung dari radja sendiri (mansabdar).
Pegawai-pegawai itu dibagi dalam 33 golongan. Tiap-tiap orang di
antara mereka menjelenggarakan tentera 'jang berkuda ; jarg tertinggi
menjediakan 7 a 10.000 orang. Dengan djalan demikian dapatlah diben-
tuk tentera jang tetap dan senantiasa terpakai untuk keperluan kera
djaan.
Pegawai2 pemerintahan itu diserahi djuga dengan urusan kehakiman.
terutama dalam perkara kriminil. Perkara-perkara sipil jang diputuskan
menurut sjara Islam dipegang oleh kadi-kadi. ^
Padjak tanah adalah suatu sumber pendapatan jang terpenting bagi
pemerintah. Peraturan di Hindustan pada waktu itu hampir sama de
ngan „landrente” di Djawa jaitu padjak menurut luas dan kesuburan
tanah. Tantih-tanah dibagi dalam beberapa golongan menurut hasilnja.
Akan tetapi tarifnja lebih tinggi; kaum tani harus membajar 1/3 dari
penghasilannja, sedangkan menurut hukum Hindu dizaman kuno
padjak itu hanja 1/6 dari penghasilan. Dalam urusan keuangan Akbar
dibantu oleh seorang ahli Hindu jang bidjaksana, jaitu Raja Todar
Mall.
Tentang pendirian Sultan Akbar terhadap agama, ahli-ahli sedjarah
tidak sama pendapatannja. Sungguhpun demikian boleh dikatakan bahwa
Akbar tetap beragama Islam dan wafat sebagai or-.ng Islam djuga.
Pendjelasan soal ini dengan rlngkas adalah sebagai berikut.
Akbar keturunan bangsa Mongol jang sudah lama memerintah di
Iran, dibdgian Kabul. Oleh sebab itu ia terhitung masuk mazhab Sji a.
Akan tetapi ia djuga mempeladjari agama Parsi kuno (Zoroastar). Akbar
faham dalam ilmu mystiek (Sufi) dan sedjarah. Dengan sengadja ia
mendirikan suatu balai pengetahuan, dimana ahli2 agama dan Sufi dan
ilmu-ilmu lain dapat bertukar pikiran dengan seluas-luasnja-serta mer-
deka. Sultan sendiri atjap kali turut ambil bagian dalam pembitjaraan
dibalai itu. Akbar menjhargai ilmu filsafat Junani dan agama Kristen
djuga. Di Delhi pada ''Waktu itu padri-padri Jezuiet bangsa Portugis
diizinkan mengadjar dengan persetudjuan su'tan sendiri.
Dalam hal demikian teranglah bagi kita, bahwa pendirian sultan
tentang agama, apalagi dj'ikalau kita ingat bahwa rakjatnja sebagian
besar beragama Hindu, boleh dikatakan luas (tolerantie), artinja tidak
menjebelah kepada agama jang resmi, seperti sultan-sultan Delhi dulu.
fang meragukan ahli-ahli sedjarah ialah maksud Akbar untuk mengem-
bangkan suatu agama. jang melingkungi seluruh agama dalam kera-
djaannja, wudjudnja ia hendak mengadakan sematjam agama keradjaan
atau Din-Illahi (staatsgodsdienst). Ia jang bukan ulama berchotbah
sendiri dalam mesdjid, memakai alamat Hindu pada dahinja dan melarang
menulis dengan huruf Arab, semuanja perbuatan jang bertentangan dengan agama Islam.
Untunglah sahabat-sahabat dan penasehat-penasehat Akbar dengan
• djalan halus menghalangi maksud radja itu. Jang terkenal diantara
mereka iahh A bul Fazl, Raja Man Singh dan Raja Todat Mall, tiga-
tiganja orang jang bertabiat luhur, djauh bedanja dengan kaum ningrat
pada permulaan pemerintahan Sultan. Abul Fazl sebagai ahli filsafat
dan sjair menulis riwajat Akbar dalam bahasa Parsi : „A‘ini Akbaci"
dan „Akbar-nama , dua buah kitab jang sampai sekarang mendjadi
sumber^-luar biasa untuk riwajat hidup Akbar dan jang disalin djuga
dalam bahasa Inggeris. Raja Man Singh seorang panglima besar jang
setia, jang tak mempunjai hasrat untuk menambah kuasa sendiri ; Raja
Toda Mall seorang ahli keuangan dan mempunjai nama jang bersih
dalam urusan uang negeri, meskipun ia dengan mudah dapat mendjadi orang kaja raja, djikalau ia mau.
Dalam lapangan kebudajaan dizaman Akbar pengaruh kebudajaan
Iran besar sekali. Ini kenjataan pada bangunan-bangunan, istana-istana
dan mesdjid-mesdjid jang didirikan atas perintah Akbar jang terutama
terdapat di Agra dan dikota jang baru disekitarnja, jaitu Fathpur-Sukri.
Selain dari pada itu seni lukis seperti memperhiasi dinding dengan In—
kisan-lukisan (fresco) dituntut dengan perlindungan radja, begitupun
kesusasteraan. Tulsi Das menulis Ramcharitmanas atau Ramayana dalam
bahasa Hindustani.
Akbar wafat ditahun 1605 (963 H.-), setelah menderita penjakit
dysenteri. Pada waktu itu berita sudah tersiar jang mengatakan bahwa
ia kena ratjun. Sebelum berpulang kerahmatu’llah putera mahkota Salim
diangkat sebagai penggantinja. Demikianlah sajangnja kepada putera
nja itu, sungguhpun Salim selalu melawan politiknja, sehingga orang
sangka bahwa Akbas ^kan menundjuk tjutjunja Khusrii jang amat di-
tjintai *oleh'rakjat untuk penggantinja.
Sultan itu dimakamlcan di Iskandra dekat kota Agra, menurut berita
dalam waktu tergesa-gesa dan dengan upatjara sederhana. Makam itu 4 9 t
India
dirusakkan oleh perampok-perampok 80 tahun kemudian, jang niengambil
segala barang permai jan§ 'tersimpan didalamnja.
Sebagai penutup uraian jang ringkas ini tentang riwajat Sultan Akbar
kita salin disini pendapat seorang ahli sedjarah India. V . A. Smith menulis :
„Akbar dari seluruh tubuh dan sikapnja kenjataan seorang radja
jang luar biasa. Matanja seperti laut jang diterangi tjahaja matahari.
Peribahasanja, tingkah lakunja dan segala perbuatannja menarik hati
rakjat. Sungguh benar ia besar diantara orang-orang jang besar dan
hina diantara orang-orang jang hina. Ia selalu mentjari keadilan, men-
tjurahkan kemurahannja dan melawan kebengisan jang sudah lazim dimasanja.
Pikirannja tadjam dan tidak dapat disamai oleh orang disekitarnja.
Mereka jang berdekataan kepadanja mengatakan bahwa dalam «
segala hal jang muskil ia da'pat mengambil kesimpulan jang tepat. Ia
tjakap dalam pekerdjaan tangan, mulai dari mengukir kaju hingga mem-
bikin senapang. Kebiasaannja untuk memeriksa keadaan sehari-hari me-
mudahkan pekerdjaannja dalam segala seluk-beluk pemeriritahan, baik'
jang mengenai pemerintahan pusat, maupun pemerintahan did^erah-
daerah jang djauh dari ibu negeri. Ia mendjadi teladan dalam bekerdja
dengan tekun dan tetap bagi menteri-menterinja. Ia djarang tidur lebih
dari 3 djam terus-menerus dan kenjataan bahwa ini tidak mengurangi
keseha'tannja. Semuanja terbit dari kemauan jang keras seperti .wadja
jang diasah semula ketjilnja hingga usia jang tinggi dalam hidup jang bersahadja.”
Jahangir (1605 — 1628) j (1024 — 1037 H .).
Tudjuh hari setelah Sultan Akbar wafat, putera mahkota Salim
dinobatkan dikota Agra (1605), Ia mengambil nama Niirtiddin M u
hammad Jahangir Pasha Ghazi. W aktu naik ketachta keradjaan ia
berdjandji akan mengerdjakan dua perkara, jaitu melindungi agama
Islam dan mengampuni puteranja Khusru serta pengiringnja.
Tidak lama kemudian Khusru mendapat berita bahwa bapaknja akan
menangkap dia dan akan menjuruh mentjukil matanja, supaja ia tidak
berdaja lagi. Oleh sebab ia tahu bahwa sebagian besar dari rakjat
setia kepadanja, ia melawan. Akan tetapi achirnja ia ditawan dan dipen-
djarakan; matanja ditjukil sebelah dan pengiringnja dibunuh dengan
tjara jang kedjain. Utusan keradjaan Inggeris di Delhi Sir Thomas Roe
mentjatat didalam laporannja, bahwa Khusru adalah seorang putera
radja jang berbudi, lagi bidjaksana dan ditjintai oleh rakjat, djauh ber-
Hainan dengan bapaknja dan saudara-saudaranja. Putera mahkota itu
50 lebih dari 16 tahun dibkwah pengawasan menteri-menteri jang semuanja
mentjah'ari kebinasaanrfja. Lebih-lebih sebab ibu tirinja, permaisuri iVur-
Jahan mempunjai seorang anak kandung jang dikehendakinja akan di-
'angkat mendjadi putera mahkota.
Kisah penghabisan hidup Khusru sungguh menjedihkan. Ia digantung
mati oleh seorang hambanja dengan asutan Nur-Jahan. Jahangir men-
dengar warta itu mqla-mula dengan dukatjita, akan tetapi ia senang
djuga sebab merasa terlepas dari antjaman puteranja itu.
Permaisuri Nur-Jahan amat besar pengaruhnja *pada sultan, sehingga
permaisuri itulah sebetulnja jang memerintah. Ia anak seorang Parsi
jang mula-mula kawin dengan Sher Afghan, wali radja dibagian Beng
gala. Oleh sebab beberapa hal Jahangir tidak pertjaja lagi pada
wakilnja itu. Dalam peynberontakan jang dipimpin Sher Afghan ia di
bunuh dan isterinja dibawa kedalam harem Sailtan Jahangir jang djatuh
tjinta kepada puteri itu. Akan tetapi dengan hati jang keras ia menolak
hasrat sultan. Baru empat tahun kemudian puteri itu mengizinkan dan
sedjak itu diangkat mendjadi permaisuri pertama dan mendapat nama
baru Nur-Jahan a'tau ,,Tjahaja dunia”.
Pengayih Nur-Jahan ternjata dari gambarnja jang turut tertera pada
uang> logam keradjaan jang diedarkan pada masa itu di Hindustan.
Khusru diganti oleh Khurram, anak Nur-Jahan sebagai putera
mahkota dengan mengambil nama Shah Jahan. Tidak lama kemudian pe-
tjahlah perang dengan radja Iran jang merebut kota Kandahar. Shah
Jahah disuruh menge'palai tentera, akan te'tapi sebelum sampai ia
berontak melawan bapaknja. Murka Sultan Jahangir bukan kepalang
dan kepada Khurram didjatuhkan hukuman jang berat. Ia terpaksa
melarikan diri kedaerah Deccan dan mentjoba merebut k’ekuasaan di-
sana dengan bantuan Mahabat Khan, bekas pembesar kesultanan jang
minta lepas dengan paksaan permaisuri.
» Dalam perdjalanan Sultan Jahangir untuk menjerang Iran, Mahabat
Khan mengintai kedatangan tentera itu. Ia berhasil menangkap sultan,
akan tetapi permaisurinja tidak ditangkap. Oleh sebab penghinaan
dan penderi'taan dalam perdjalanan itu Sultan Jahangir wafat dinegeri
Kashmir ditahun 1627.
Sultan Jahangir tak dapat dibandingkan dengan bapaknja Sultan
Akbar. Pekerdjaannja tidak lain dari pada meneruskan pemerintahan
jang sudah teratur. Dalam hal itu perasaan berhemat tentang perkara
belandja negeri tidak adc padanja. Gadji pegaw^i luar biasa tingginja.
Diistana dan dalam perdjalanannja ia memperlihatkan kekajaan dan ke-
mewahan j rac,' mengakibatkan beban jang luar biasa beratnja untuk rakjat. * 0 °
Tabiatnja tidak tetap dan tenang ; kadang-kadang bengis sehingga
djiwa manusia tak berharga baginja, lain kali menundjukkan perasaan
jang halus terhadap alam, kembang, burung d.1.1. Lukisan djiwanja
kifca dapati dalam riwajat ‘hidupnja jang ditulisnja sendiri dalam kitab Tzuk~i~Jahangiri.
Shah Jahan (1628 — 1658); (1037 — 1068 H.).
Ketika Sultan Jahangir wafat ia meninggalkan dua orang putera, jang
tak dapat tiada akan bersaingan untuk merebut kuasa di Agra. Shah
Jahan, putera jang sulung pada waktu itu berada di Deccan dan
ja ryar, putera jang kedua, suami anak permaisuri Niir Jahan dari
perkawman pertema tinggal didalam ko'ba. Shah Jahan kawin dengan
puten Mumtaz Mahall anak Azai Khan, saudara Nur Jahan.
j hryar ternjata tidak mempunjai pengaruh, ia seorang pemboros dan selalu mentjari pelesir sadja. Oleh sebab itu Shah Jahan tak chawatir akan
emenangannja dalam merebut kuasa di Hindustan. Sebelum ia kem-
ari eccan disuruhnja beberapa orang perkakasnja membunuh
pangeran-pangeran jang mungkin akan menentang haknja^ Sjahryar
) g itangkap dan dirusakkan matanja. Pembunuhan anggauta-ang-
g e uarganja jang sekian banjak itu mendjadi suatu tuduhan dan o
esar bagi sultan jang baru ; akan tetapi perbuatan Ru hai;uslah
dipandang dengan mengingat kekatjauan jang ada dimasa itu. Permai-
'l- dipindahkan ke Lahore dan mendapat pendjagaan jang
se ai baiknja. Disana bekas permaisuri itu menuntut pekerdjaan ke-
t an untuk fakir dan miskin dan mendirikan makam jang indah bagi suaminja Sultan Jahangir almarhum. ,
Meskipun dengan djalan demikian musuh disekitar Shah Jahan telah
dibinasakan, dalam beberapa daerah dari keradjaan Hindustan keadaan
belum aman. Ditahun pertama dari pemerintahannja timbullah perang
dengan Khan Jahan Lodi, sultan Afghanistan dan tahun kedua dengan
angsa ajput. Akan tetapi dengan tangan keras bahaja janq mengan-
tjam itu dapat dihindarkannja. °
Sedjak itu mulailah Sultan Shah Jahan memuaskan hasrat kemewa-
hannja dengan mengumpulkan barang-barang permai dan mendir.kan
ge ung ge ung, istana-istana jang indah dihiasi dengan intan, -djamrud,
x-3?1 se9a a matjam permata jang tak dapat ternilai har-
9 3 mu a 'a nienju^uh memp^rbuat singgasana atau kur-
a eradjaan jang dinamai ,,kursi merak” menurut perhiasan- nja jang merupakan burung merak. Kursi itu baru siap dalam 7 tahun
an mema an ongkos lebih dari 10 djuta rupiah. Permata-permata kera-
jaan jang seindah-indahnja ditatahkan pada singgasana ini.
A an tetapi nasib kursi itu jang menambah beban rakjat jang djatuh
miskin sudah ditentukan rupanja. Ditahun 1739, seratus tahun kenrudian
singgasana itu dirampas dan diangkut oleh Sulta.i Nadir Shah dari Iran
5 2 kenegerinja, setelah keradjaan Moghul dikalahkannja. Sampai seka-
rang singgasana burung merak itu masih terdapat dalam istana dikota
Teheran. 9Sementara itu keadaan rakjat makin lama makin bertambah buruk.
Dalam segala lapangan nampaklah kesengsaraan jang memuntjak dalam
bentjana kelaparan disertai penjakit kolera jang membawa ratus-ribuan
orang kekubur selama dua tahun. Abdul Hamid Lahori, seorang ahli
sedjarah pada masa itu jang menulis riwajat Sultan Shah Jahan dalam
kitabnja „Padshah Nama" melukiskan keadaan jang amat buruk itu de
ngan hati jang terharu.
Dari pada mulanja politik sultan-sultan Moghul selalu bermaksud
untuk menaklukkan keradjaan-keradjaan di Deccan. Sebagai kita urai-
kan dalam Bagian I di India Tengah terdapat beberapa keradjaan-kera
djaan Hindu jang dibelakang hari bersatu dan merupakan keradjaan
jang besar, jaitu keradjaan Vijayanagar (1336—1646), dan keradjaan-
keradjaan Islam umpamanja Ahmadnagar, Bijapur, Berar, Bihar dan
Galkondav
Sultan Akbar sudah mulai menaklukkan beberapa daerah di Ahmad
nagar dan Berar pada tahun wafatnja (1605). Sultan Jahangir peng-
gantinja ri%>anja kurang menjetudjui politik bapaknja itu, akan tetapi
dimasa pemerintahan Shah Jahan politik Sultan Akbar diteruskan lagi.
Diantara tahun 1630—1636 sultan itu terus menerus berperang di
Deccan sehingga ia terpaksa bertahun-tahun tinggal diluar ibu ne
geri. Perfiiaisuri Mumtaz-i-Mahal jang molek-djelita dan amat tertjin-
ta itu wafat disekitar medan peperangan djuga. Keradjaan Ahmad
nagar ditaklukkan dan didjadikan sebagian dari keradjaan Moghul.
Ditahun 1636 Bijapur, suatu keradjaan jang masjhur dan kuat menjerah
dengan perdjandjian jang berat sekali. Keradjaan itu harus membajar
2 djuta upeti tiap-tiap tahun, akan tetapi kemerdekaannja diakui.
Aurangzib 'pu'tera sultan diangkat mendjadi radja muda didaerah Dec
can ; waktu itu ia baru berumur 18 tahun. Pangeran itu jang mengganti
bapaknja dikemudian hari telah ternjata seorang jang gagah berani,
mempunjai kemauan jang keras, perasaan halus, lagi pula seorang jang
beriman dan setia kepada agama.
Kesusahan-kesusahan jang dialami oleh radja muda itu bukan sedikit,
akan tetapi ia dapat menghindarkan semuanja. Waktu adiknja puteri
Jahanara sakit keras di Agra* ia terus pe^gi kesana, akan tetapi setelah
sampai dengan tidak disangka-sangka ia dilepaskan dari djabatan pang-
lima perang ; menurut dugaan oleh sebab fitnah saudaranja jang
sulung Dara Sikoh. Sedjak itu Aurangzib menaruh dendam batin pada
saudaranja itu,dan mentjari djalan untuk membinasakannja. Diluar di-
chabarkan ^bahwa Aurangzib telah berhenti sebagai radja muda ber-
hubung dengan niatnja untuk menuntut agama. Akan tetapi sebenarnja
ia tidak ingin djadi ulama, malahan menunggu saat jang baik untuk
mendjalankan siasatnja. 0
0 I*Sultan-sultan Hindustan bukan memandang keselatan kedaerah
Deccan sadja, melainkan keutara djuga, negeri asal mereka jaitu daerab
Hindu-Kush, Balkh dan sekitarnja. Daerah-daerah itu perlu djuga di- satukan dengan keradjaan Moghul baru.
Mula-mula pangeran Murad disuruh menaklukkan daerah-aaerah
jang disebelah utara itu, akan tetapi oleh sebab ketjakapannja kurang ia
menarik diri. Kemudian Aurangzib mendapat perintah dari sultan untuk
mengepalai tentera jang kuat dan merebu't negeri Balkh. Dengan tidak
disangka-sangka maksud bapaknja itu tak dapat ditjapainja dan
kegagalan serangan itu mendjadi penghinaan besar baginja.
Penghinaan jang kedua lekas djuga dialam inja. Kota K andahar di
Afghanistan selalu mendjadi perselisihan antara Iran dan H industan ,
sehingga keradjaan-keradjaan itu berganti-ganti berkuasa disana. Akbar
menguasai Kandahar sedjak tahun 1595, akan tetapi dari tahun 1622
sampai 1638 kota itu diduduki oleh Iran. Ditahun 1638 kembali lagi
ketangan Hindustan, ditahun 1648 direbut Iran kedua kalinja,, Aurang
zib disuruh oleh Shah Jahan mengepung kota itu,. Dengan persediaan
jang lengkap ia berangkat kesana, akan tetapi sesudah 6 bulan menge
pung kota itu, ia terpaksa balik ke Hindustan dengan tangan jang ham pa.Shah Jahan amat murka mendengar berita itu dan m enitahkan A u
rangzib sekali lagi merebut Kandahar. Ketiga kalinja ia m ejjgalam i
penghinaan jang amat pedes. Balateritera Iran ternjata lebih kuat -dan lebih pandai berperang dari pada lasjkarnja. C
Kemudian putera jang sulung Dara Shikoh, musuh Aurangzib di~
perintahkan oleh sultan memimpin tentara baru. Akan tetapi ia djuga ter
paksa melarikan diri. Sedjak itu radja-radja Hindustan tidak pernah
lagi mentjoba memperluas keradjaan mereka kesebelah utara. Peperang-
an Kandahar sediakala mendatangkan kerugian besar kepada keradjaan
Moghul. Lebih dari 120 djuta rupees dikeluarkan dalam 3 tahun ber-
turut-turut untuk merebut suatu kota sadja. Dari peperangan ini na*n-
paklah bahwa semangat kepradjuritan bangsa Moghul asli jang merebut
Asia Tengah sampai sebagian dari Europa diatad ke-13, sudah mu ai
merosot oleh sebab kemewahan dan hidup bersenang-senang dalam istana dikota-kota.
Kedua kalinja Aurangzib diangkat djadi radja muda di Deccan
supaja ia bertempat djauh dari pusat pemerintahan jang dibawah
pengaruh saudaranja jang sulung. Disana Aurangzib mendirikan kota
baru jang dinamai Aurangabad dan memerintah 4 tahun lamanja.
neneknja oultan Akbar untuk menaklukkan seluruh Deccan terus
djalankannja. Dengan bantuan M ir Jumla seorang Parsi jang men apat
kuasa jang penuh, ia mulai memerangi keradjac.n Golkonda. Sesudah
takluk, keradjaan Bijapur diserang sehingga hampir djatuh ditangannja.
Sultan Shah Jahan tak suka melihat bintang kemasjhuran puteranja se-
54 makin naik. Ia chawa'tir kalau-kalau Aurangzib mendirikan keradjaan
baru di Deccan disampflig keradjaan Hindustan. Oleh karena itu sultan
memaksa supaja lekas berdamai dengan Bijapur.
Untuk sementara waktu Aurangzib sabar dan tunduk kepada pe-
rintah sultan. Seperti akan kita lihat nanti ia terus mendjalankan politik.,pengluasan keradjaan di Deccan jang sudah ditetapkannja, sete
lah ia sendiri mendjadi sultan.
Akan tetapi pekerdjaan itu tidak mudah. Daerah Deccan adalah
pusat pertahanan Hindu dalam perlawanan dengan Islam. Rakjat
Deccan memandang keradjaan Moghul selamanja sebagai keradjaan
orang asing dan karena setia kepada Aryawarta, mereka menentang tjita2 sultan2 Moghul itu. Waktu Aurangzib memerintah, keteriteraman di
Deccan sudah mulai diganggu oleh Sivaji, seorang bangsa Hindu Ma-
ratha jang bentji kepada pemerintahan Islanij Sivaji mengantjam kera
djaan Hindustan dan mengadjak seluruh Deccan supaja berontak dan
merebut kemerdekaannja. Sementara itu Aurangzib memerintah dengan
bidjaksana, terutama hal keuangan dan padjak dapat diaturnja, berkat
bantuan menterinja Mushid Kuli Khan, jang sama pengaruhnja
dengan Raja Todar &Iall dimasa pemerintahan Sultan Akbar.
RiwajSt penghabisan dari pemerintahan Sultan Shah Jahan penuh
berisi perlawanan antara putera-puteranja jang satu-satunja menuntut
haknja ^supaja diangkat djadi pengganti sultan. Diantara mereka ada
empat orang putera dari permaisuri Mumtaz Mahall. Akan tetapi
putera-piftera itu berlainan tabiatnja dan lagi pula pada masa itu
mereka sudah lebih setengah umur dan telah berpengalaman sendiri,
baik tentang pemerintahan maupun tentang kepradjuritan, sebab masing-
masing memegang djabatan gubernor dibeberapa bagian-bagian kera
djaan. Misalnja Dara Shikoh jang ditjintai oleh ba'paknja1 memerintah
sebagai gubernor di Purijab. Akan tetapi ia memihak kepada mazhab Hanafi, sebab hatinja tertarik oleh ilmu sufi dan lagi pula bersahabat
dengan padri-padri Jezuiet. Ia suruh djuga menterdjemahkan kitab-kitab
Upanishad Hindu kedalam bahasa Parsi dan dari bahasa inikh ahli-ahli
Perantjis menjalin kitab-kitab itu kedalam bahasa Perantjis diabad
ke-18. Hal itu amat membentjikan Aurangzib. Seorang putera lain
Shuja, gubernor di Benggala sudah mengangkat dirinja sebagai Sultan
Hindustan. Pangeran Murad B,aksh setudju dengan Aurangzib supaja
keradjaan Hindustan dibagi clua diantara mereka.
Melihat keadaan demikian Aurangzib dengan terus terang berontak
dan menjeberangi sungai Narbada, batas daerahnja dengan provinsi Agra
untuk menuntut haknja akan mengganti sultan. Sultan mengirim
tentera jang ,dikepalai oleh Dara Shikoh, tetapi ia dikalahkan di
Samugarh (1658). * Aurangzib tidak menunggu lagi. Sertamerta ia
menjerang benteng Agra, jaitu kraton tempat sultan dan menangkap
bapaknja. Shah Jahan ditahan dalam benteng itu, meskipun merdeka
dan mendapat segala sesuatu jang dikeherMakinja. Murad Baksh
jang memihak kepada sultan dibunuh oleh seorang Gujarat jang me-
naruh dendam kepadanja waktu ia gubernor dinegeri itu, sudah tentu
dengan pengetahuan Aurangzib djuga.
Setelah pembersihan itu selesai Aurangzib menarik segala kuasa
kepadanja ditahun 1658. Sekarang usahanja jang kedua ialah mem-
binasakan saudara-saudaranja jang masih hidup, terutama Dara Shikoh.
Pangeran itu dengan keluarganja dikedjar dan diburu kemana-mana.
masuk hutan keluar hutan sampai ia menemui adjalnja. Perbuatan atas
saudaranja itu adalah suatu ’aib jang buruk sekali dalam riwajat A u
rangzib. Pembunuhan Shikoh dengan isteri serta anak-anaknja dilaku-
kan dengan tjara jang kedjam. Kepalanja dibawa dihadapan Aurangzib
jang hanja berseru : ,,Ai badbakth” artinja : ,,Ah, pengchianat”.
Kemudian majatnja dikuburkan disamping makam Humayun, leluhur-
nja jang masjhur itu. Di India tjeritera keluarga pangeran Shikoh jang
malang itu sampai sekarang masih tertanam dalam peringatan orang
dan mengharukan hati jang mendengarkan kisahnja.
Sultan Shah Jahan ditahan 7 tahun lamanja 'dalam benteng Agra,
menantikan kedatangan adjalnja dengan bersembahjang daiv beribadat,
didjaga oleh anaknja perempuan Jahanara jang setia kepadanji:. Ia
meninggal dalam usia 74 tahun dan dengan itu menghabisi hidup jang
penuh kesenangan dan kemewahan. Demikianlah nasibnja seorang sultan
jang mengagumkan dunia dengan tjiptaan-tjiptaan kebudajaan jang
ditinggalkannja.
T:dak dapat dibantah bahwa Shah Jahan berdjasa besar bagi kera
djaan Moghul, terutama dalam lapangan kebudajaan. Kemasjhurannja
sampai terberita di Eropah. Tjiptaan-tjiptaan kebudajaan dimasa peme-
rintahannja terdiri dari gedung-gedung, istana-istana dan mesdjid-
mesdjid jang disuruh perbuat oleh sultan itu. Sampai sekarang gedung-
gedung itu tak ada tandingannja. Kota Delhi diperluas dengan
bagian jang memakai namanja sampai sekarang jaitu Shahjahanabad.
Diantara bangun-bangunan jang indah-indah dan mas;hur diselu-
ruh dunia kita sebut Taj Mahal dekat Agra, makam permaisuri
Sultan Shah Jahan. Permaisuri itu, sebagai kita tulis diatas ialah anak
Azaf Khan, seorang menteri Sultan Jahangir. Namanja Arjunand Bano
Begam, kemudian diganti dengan Mumtaz Mahal artinja ,,Mutiara
istana” dan wafat ditahun 1631 di Deccan waktu sultan berperang
disana. Pekerdjaan untuk mendirikan makam itu memakan waktu tidak
kurang dari pada 16 tahun. Sesudah selesai barulah djenazah permai
suri itu dipindahkan dari Deccan ke Agra. Taj Mahal ialah makam
jang terindah diseluruh dunia. Makam itu menundjukkan untuk selama-
lamanja hingga mana dan bagaimana sutjinja tjinta seorang radja
kepada permaisurinja atau lebih umum dan murni lagi, tjinta seorang
56 laki-laki kepada kekasih;nja.
TAJ MAHAL, AGRA’
Keseni'an Islam di India dalam lapangan bangun-bangunan (ar-
sitektur) dizaman Sultan Shah Jahan sudah sampai pada puntjak-
nja. W udjud kesenian itu mexupakan gabungan kesenian Iran dan India (Indo-Persian).
Dalam 30 tahun sultan itu dapat mendirikan gedung-gedung jang
indah dan belum pemah diperbuat dimasa pemerintahan jang lam-
pau. Makam Itimadu-d-daula, masdjid Ja’mi, istana di Shah Jahanabad
Masdjid Mutiara di Agra, Dewan di Delhi, Agra dan Lahore
terhitung diantara hasil-hasil seni bangun-bangunan jang terkenal di- dunia.
Mula-mula sultan berniat mendirikan makam untuk baginda sendiri
e at aj ahal dan menurut gambar jang sudah lengkap dan
j. 3 ■ , .Ura,n9 indahnja. Makam itu tak dapat diperbuat karena sultan i'pen jara an oleh Aurangzib jang tidak suka pada gedung-gedung
jang bagus karena imannja. Oleh sebab itu Taj Mahal jang
e ua tak djadi didirikan dan djenazah Sultan Shah Jahan dimakamkan sadja disamping kekasihnja.
Akan tetapi kebudajaan Hindu asli tak mendapat penghargaan di
zaman itu. Shah Jahan melarang mendirikan tjandi-tjandi Hindu, terke- tjuali tjandi-tjandi untuk kaum Sikh.
Kisah hidup Sultan Shah Jahan ditulis oleh pudjangga radja, Abdul
Hamid Lahovi, dalam kitabnja „Padshah-Nama”. Kitab itu disalin djuga keSalam bahasa Inggeris.
Aurangzib Alamgir (1659-1707) ; (1069-1119 H .)
Setelah saudara-saudaranja jang menentang haknja untuk mewarisi
keradjaan Hindustan semuanja tiwas, maka Aurangzib dinobatkan
sekali lagi dengan upatjara di Delhi ditahun 1659. Ia mengambil nama
Sultan Aurangzib Alamgir 'jaitu „Jang menaklukkan dunia".
0 Untuk menjenangkan hati rakjat jang mengeluh selama pemerinta
han bapaknja, jang mengeluarkan belandja berdjuta-djuta untuk mem- perlihatkan kekajaan keradjaan Hindustan kepada dunia, ia menurunkan
beberapa matjam padjak. Akan tetapi oleh sebab pembesar-pembesar
didaerah-daerah jang djauh dari pusat keradjaan kebanjakan tidak
mempedulikan a'manat sultan itu, rakjat tetap membajar padjak jang
berat seperti dulu dan makin' lama makin bertambah melarat. Meskipun
demikian, keamanan dalam seluruh keradjaan tidak terganggu. Di
Benggala radja muda Shayista Khan memerintah dengan bidjaksana
dan tetap menghalang-halangi kuasa orang Portugis jang hendak men-
desak kedalam negeri dari sebelah laut. Ia merebut djuga daerah Chittagong untuk radjanja-
Aurangzib meneruskan politiknja terhadap Deccan dan hampir
segala waktu dan tenaganja dipergunakannja untuk menaklukkan
India Tengah. Kita telah lihat bahwa Aurangzib dua kali mendjadi *
radja-muda disana dan hampir dapat merebut “keradjaan Bijapur dan
Golkonda, akan tetapi terpiiksa meletakkan sendjata dan mengadakan
perdamaian dengan keradjaan-keradjaan itu. Lain dari pada wasangka
bapaknja ada djuga hal jang memaksa supaja perang diperhentikan,
jaitu antjaman Sivaji, seorang panglima bangsa Maratha. Nama bangsa
ini akan kita sebut beberapa kali lagi berhubung. dengan perlawanan
nja dengan keradjaan Hindustan dan kemudian hari dengan pendjadja
han Inggeris. Bangsa Maratha mendiami sebagian dari Deccan disebe a
timur Bombay jang sekarang, daerah pegunungan jang tinggi, penu
rimba, hutan dan djurang-djurang seolah-olah terpisah dari bagian
. India jang lain. Dalam pegunungan itu bangsa Maratha merasa merde a
dan selalu menahan.kedatangan orang lain dari luar. Disebabkan o e l
perasaan kemerdekaan ituGdan sifat gagah berani, tambahan pula o e
keadaan negeri jang didiami mereka, keradjaan lain tak pernah -
menaklukkan mereka. Malahan bangsa itu djuga dimasa pimpinan pa
lawan kebangsaan Sivaji mempunjai tjita-tjita akan menguasai se uru
India. oRadja Maratha mengatur keradjaannja jang dinamai Maharashtra
. dengan rapi dan setjara keperadjuritan sehingga sangQup I em
berikan perlawanan kepada tentera Aurangzib jang dikepalai ° e
panglima-panglima perangnja jang tak biasa lagi berperang dan hanja
mentjari kepelesiran sebelum berperang dan digelanggang perang juga.
Mereka membawa keluarganja dan hamba-hamba pelajan d£figan se
lengkapnja dan segala sesuatu jang dapat menghiburkan hati kerne an
perang. Dalam keadaan demikian sudah tentu bahwa semangat e ^
perang tak terdapat lagi. Dimasa Aurangzib tentera Hindustan su
djauh lebih lemah dari pada tentera dimasa Humayun dan Akbar.
Bagi Sivaji memberikan perlawanan bukan perkara jang
sungguhpun 'tenteranja djauh lebih kurang djumlahnja dari t
Hindustan. Mula2 panglima Afzal Khan jang disuruh oleh
untuk mengadakan serangan pertama masuk perangkap dan ^
Shayista Khan, penggantinja hampir binasa djuga. Sementara itu merebut pelabuhan Surat dan merampas segala harta jang tersimpa
dalam kota jang makmur itu. Tidak lama kemudian dengan perantaraan
radja Jaipur, Sivaji menjatakan kerelaannja akan berdamai dan emu
dian diundang keistana di Agra. Menurut berita setelah berha a pan
dengan Aurangzib ia tidak mengindahkan tertib dan hormat. er-
damaian tidak tertjapai dan Sivaji kembali r kenegerinja. Kegaga an
perdjalanan itu memperkuat kedudukannja di Deccan.
Putera mahkota Muzzam dan panglimanja Raja Jaswat ebabnja mengchianat sebab menerima makanan snap dari Sivaji. f e f
balatentera mereka tidak berdaja lagi, maka Sivaji dengan resmi meng
angkat d.rinja djadi radja dan mengadakan perserikatan dengan ra ja
5 8 radja Bijapur dan Golkdnda, keduanja musuh keradjaan Hindustan.
*Sementara itu Hindustan terpaksa berperang dengan Afghanistan
dan memakai sebagian tentera pula uricuk memadamkan pemberon-
lakan kaum Sikh.Dalam keadaan jang genting itu dengan tidak disangka-sangka
Sivaji wafat ditahun 1680 dan diganti oleh Sambhaji.
Kini datanglah waktunja bagi Aurangzib untuk mengambil tindakan
penghabisan dan memukul bangsa Maratha. Akan tetapi setelah ia
sampai di Deccan, terdengarlah bahwa seorang putera dari pangeran
Akbar sudah bermaksud merebut mahkota Hindustan dengan perto-
longan bangsa Rajput. Akbar masih bimbang, ia tidak tahu memper
gunakan saat dan kesempatan jang baik. Sebelum bertempur ia ter
paksa melarikan diri ke Persia, setelah kenjataan bahwa orang Rajput
tidak suka lagi" dibawah pimpinannja.
, Aurangzib berangkat ke Deccan di'fcahun 1618 dan berdiam disana
’ sampai achir hidupnja, djadi kira-kira 26 tahun.
Ditahun 1685 Bijapur tunduk dan ditahun 1687 Golkonda djatuh.
Segala harta benda keradjaan2 itu dirampas dan dikirim ke Agra.
Radja Sambhaji ditawan dan dihukum mati atas titah sultan sendiri
(1689).
Ditahun 1691 Tan'jore dan Trichinopoly di India Selatan (dekat
Madras sekarang) mengakui kuasa Hindustan.
Dimana-mana Aurangzib mentjapai kemenangan jang gilang-ge-
milan'g. Sekarang keradjaannja sud^h memperoleh bentuk jang terluas
sedjak 'pemerintahan Sul'tan Akbar. Bangsa Maratha sadjalah jang tak
dapat ditaklukkannja dan jang memberi perlawanan terus-menerus. Au
rangzib pada masa itu sudah berusia tinggi dan tak sanggup lagi mendja-
lankan pimpinan jang tepat. Ia hanja pertjaja kepada martabatnja sendiri.
Putera-puteranja satu persatu dibuang keluar negeri atau diangkat
sebagai gubernor, djauh dari tempat diamnja. Sedjak 1696 perang
Maratha menimbulkan kerugian besar pada keradjaan. Kesehatan sul
tan makin berkurang dan ditahun 1705 sultan menunggu adjalnja di
Ahmadnagar, tempat permulaan perang Deccan 24 tahun jang lalu.
Adjalnja datang ditahun 1707 ; setelah selesai sembahjang subuh,
baginda berpulang kerachmatu’llah. Menurut wasiatnja ia tak ber-
kehendak dimakamkan seperti sultan-sultan leluhurnja dengan upatjara
'jang sebesar-besarnj a,melainkan seperti seorang musafir jang hina-dina
sadja dikota Daulatabad. Empat rupees untuk membeli kaTanja dan
300 rupees jang diterimanja dulu waktu ia mas'h ketjil sebagai upah
rnenjalin Quran, itulah peninggalannja jang dimintanja supaja dibagi-
bagikan diantara fakin dan miskin.
Demikianlah kirah jang amat menjedihkan dari seorang sultan jang
membawa keradjaan Hindustan kepada puntjak kekuasaannja. Setelah
Aurangzib wafat keradjaan itu mundurlah fiengan tjepat menemui
keruntuhannja. Ternjata djuga bahwa sultan pada achir hlduP",earab£Ia'
maksud membagi keradjaaft Hindustan diantara tiga o m g •
sebab ia sudah berpendapat bahwa tak dapat tiada akan terdjadi perse
lisihan diantara mereka tentang penggantinja. .
Seumur hidupnja Aurangzib tetap teguh memegang agama- Islam
menurut mazhab Abu Hanifah. Ia mendjalankan h u k u m dan sja • I
Islam sekeras-kerasnja, djauh berbeda dengan leluhurnja,
Sultan Shah Jahan. Ia hafal akan Quran dan m e m p u n j a i ilmu j g
dalam tentang agama dan tertarik djuga oleh filsa at a
makan, minum dan berpakaian sederhana, hasrat-hasrat emewa
dalam hidupnja dilawannja dengan keras setjara santri. a ,
seperti kita lihat, imannja itu bukan mendjadi halangan a9*nJa berperang dimana perlu. . Lebih dari pada 60 tahun ia hidup dala
suasana perang dan dalam mentjapai maksudnja ia sering *nen* j .
lan jang meliwati batas peri kemanusiaan atau jang ti a sea
dengan hukum-hukum ketuhanan.Golongan Hindu selalu ditindis. Mereka tak diberikan kese p
untuk turut ambil bagian dalam pemerintahan. Aurangzib hanja ^
adakan perhubungan dengan radja-radja Hindu, djikalau dipan
berguna bagi politiknja. Agama Hindu dianggapnja ^er5 .ntf n^ j tutup
ngan keselamatan keradjaannja. Beratus-ratus sekolah 'n,.Ug enares
dan dibongkar; begitupun tjandi-tjandi jang indah-inda iMathura, di Rajputana dan lain-lain tempat. Perhiasan-per iasa ^
segala sesuatu jang berharga dalam tjandi-tjandi itu diperguna an
mendirikan mesdjid-mesdjid baru. Prof. Sarkar (seorang in u
naksir tjandi-tjandi jang dirusakkan di Rajputana sadja diwa P
rintahan Aurangzib lebih kurang dari 250 buah.
Sebagai tersebut diatas Sultan Firoz Tughlak d^ertengahan^ a
ke-H mengadakan suatu padjak istimewa (jizya), sei^9a Ja Shan
duduk jang tidak beragama Islam. Sultan Akbar, Jahangir oacljak
Jahan jang mentjari persatuan dalam keradjaan meng berlaku,itu. Akan tetapi selama Aurangzib memerintah padjak itu tetap
meskipun tidak disetudjui oleh radja-radja Hindu.Menteri Khafi Khan jang memberi lukisan dari hidup Aurangzib
memudji sultan itu sebagai crang jang cSetia ke'pada agama
segala dasar dan tudjuannja, sebagai bapak jang mentjintai .
orang jang bekerdja keras siang dan malam, jang mempunjai tubuh jang
luar biasa kuatnja, akan tetapi bukan seorang radja jang menjamai
ukuran Akbar.
Ini bergantung terutama kepada tabiatrija jang sukar niem'p j j ^
orang lain dengan sepenuh-penuhnja. Udjarnja: „Seorang ra ja ■ jan
lah menganggap ia mempunjai keluarga jang dapat diharap annja,
60 lainkan ia harus berpeudirian sendiri,” mendjadi sembojan po i i nja.
Sebab itli ia tidak dapal; mempergunakan tenaga-tenaga muda dan baru
untuk pembantunja dalam memperkuat sendi-sendi keradjaannja.
Peperangan di Deccan selama 26 tahun itu semata-mata dipimpinnja
sendiri. Akan tetapi sia-sia belaka dan hanja membuktikan kekurangan-
nja dalam menentukan garis-garis politik jang luas dan njata. Saat
iang baik untuk menarik diri dari pemerintahan supaja diganti oleh
puteranja jang sudah berumur lebih dari 60 tahun ia tidak pergunakan.
akan 'tetapi ia terus memerintah sampai adjalnja dalam usia 90 tahun.
Aturan-aturan pemerintahan dari zaman Akbar masih dipegangnja
dengan teguh, ia tidak suka atau tidak sanggup mengadakan perubahan2 selaras dengan keperluan masa. Hanja satu perubahan jang menarik
perhatiannja ialah, djik^lau seorang gubernor meninggal, warisnja harus
menjerahkan segala peninggalan kepada radja. Dengan tindakan de-
• mikian dapatlah ia tetap menjediakan harta benda untuk membelandjai
perang jang lama itu.
Adalah dua matjam kesalahan jang nampak pada penghabisan hi-
dupnja. Pertama : orang Inggeris jang menduduki Surat, pelabuhan jang
penting di Sujarat jang dirampas mereka dari orang Portugis, diusir oleh
Sivaj*i dua kali berturut-turut, akan tetapi setelah Sivaji wafat, Aurang
zib merpperkenankan mereka tinggal disana. Kedua: Gubernor Benggala
Ibrahim Khan, setelah orang Portugis diusir lebih dulu ditahun 1632 oleh
Sultan Sh#ah Jahan dari Hugli tidak djauh dari Calcutta, memperbolehkan
orang Inggeris memilih tempa't dimuara sungai Gangga atas persetudjuan
sultan sendiri. Ditahun 1690 Charnock mengibarkan bendera Inggeris
ditempat itu, jang kemudian hari mendjadi kota Calcutta. *
Aurangzib meninggalkan banjak surat2 jang ditulisn;'a kepada putera-
puteranja jang masih tersimpan sampai sekarang dan memberikan
lukisan jang agak sempurna tentang hidup rohani sultan itu. Riwajat
pemerintahannja ditulis oleh Mirza Muhammad Kasim: „Alamgiri-nama"
dan Muhammad Sagi Khan : Maasir-i-Alamgiri. Kumpulan surat-surat-
nja diterbitkan oleh Inayat-ullah Khan : „Kalimat-i-Aurangzeb" . Lagi
pula beberapa orang Barat jang melawat di Hindustan menulis kitab2
djuga tentang keadaan pada masa itu^ misalnja Dr. Gemelli-Careri
orang Italia jang mengundjungi sultan sendiri di Ahmadnagar ; Manucci
orang Italia djuga, De Laet dan Van den Broecke dua-duapja orang
Belanda jang tinggal di Surat dan Bernier, seorajig Perantjis.
Orang India jang ahli dalam sedjarah dimasa Aurangzib ialah
Prof. Sarkar jang njenulis riwajat sultan itu dengan mempergunakan
surat-^uratnja dan sumber2 lain jang diterbitkan dalam 5 djilid.
4. Hindustan sesudah wafatnja Aurangzib (1707 — 1857) ; (1119
- 1275 H.). o
Seperti pada permulaan pemerintahanrija Aurangzib berseteru de
ngan saudara-saudaranja, begitu djuga puteranja jang tiga or§ng itu
masing-masing menuntut haknja akan mendjadi sultan. Muazzam bertem-
pat djauh di Kabul, jang dua orang lagi Azam dan Kambakhsh bersama-
sama dengan sultan di Deccan waktu ia wafat. Kenjataan bahwa
Muazzam lebih tjakap diantara mereka. Dengan setjepat-tjepatnja ia
dafcang dari Kabul menudju India dan memukul tentera saudaranja Azam
dekat Agra. Selandjutnja ia merebut kota Agra dan menarik kuasa ke
radjaan kepadanja. Ia dinobatkan djadi sultan dan mengambil nama
Sultan Bahadur Shah (1707— 1712); (1119 — 1124 H.). Ia bersekutu
dengan bangsa Rajput dan setelah mengadakan beberapa perdjandjian
terus berangkat untuk menjerang saudaranja jang ketiga di Deccan.,
Kambakhsh dikalahkan dan meninggal oleh sebab luka-lukanja di
Haidrabad.0
Bangsa Maratha merasa senang djuga sebab sultan jang baru mele-,
paskan tjutju Sivaji jang ditawan sedjak ketjilnja dan didicfik di Delhi.
Pemuda itu diangkat djadi radja Maratha.
Akan tetapi jang menggontjangkan pemerintahan Sultan 'Bahadur
ialah pemberontakan kaum Sikh. Agama Sikh (Sikh artinja murid) ada
lah suatu tjabang agama Hindu jang mula2 dipimpin oleh Guru Isfanak
(1469—1539). Perbedaan agama mereka dengan agama Hindu mengenai
tiga perkara, jaitu mereka mengutamakan ke-esaan Tuhan jang bukan
bersifat tiga, (trimurti); kedua pemudjaan kepada dewa-dewa tidak perlu
dan ketiga mereka tidak mengakui pemisahan2 masjarakat dalam beberapa
giolongan (warna atau kasta). Kaum itu dipimpin oleh seorang ,,guru
selaku nabinja. Mula2 guru itu semata-mata mengepalai agama sadja,
akan tetapi sedjak masa Hargobind (1606'—■ 1645) guru itu mementingkan
kuasa duniawi djuga dan pendidikan setjara peradjurit diantara pengikut-
nja. Dimasa pemerintahan Jahangir dan Aurangzib dua orang guru
dihukum mati. Diantaranja Tegh Bahadur jang mula-mula dihukum
sadja, akan tetapi kemudian dituduh mengintip harem sultan. Ketika
akan dipantjung ia berseru : ,,Sultan Aurangzib, hamba memandang dari
djendela pendjara bukan kearah harem baginda, melainkan kepada ke-
datangan> bangsa Bara't jang akan merampas mahkota mutiara baginda
dan membinasakan keradjaan Hindustan”. e
Guru jang kesepuluh dan penghabisan ialah Govind Singh (1675 —
1708). Guru inilah jang mengadakan peraturan- tjara militer dalam
masjarakat, dasar2 hidup, undang-undang dsb. jang sampai sei.arang
masih dipegang teguh oleh masjarakat itu. Sikh bukan nama bangsa, 62 melainkan berarti persandaraan jang terikat oleh beberapa aturan-aturan
jang istmiewa. Aturan-aturan itu termuat dalam buku sutji „Adi-
Granth".
Seorang pemimpin diantara mereka, bernama Bandah berontak dan
melawan pemerintahan Hindustan. Pemberontakan itu dapat dipatahkan
oleh Sultan Bahadur jang sudah berusia 65 tahun pada waktu mengganti-
kan bapaknja. Sesudah 5 tahun bertachta di Delhi ia wafat ditahun 1712.
Diantara empat orang anaknja petjah pula peperangan warisan. Jang
sulung, akan tetapi jang amat kedjam, ialah Jahamdar Shah, diangkat
mendjadi sultan. Tidak lama, hanja 11 bulan kemudian ia dibunuh oleh
keponakannja Farukhsiyar (1713— 1719); (1124 •— 1131 H.). Dengan
tidak mempedulikan apa-apapun ia bersihkan istana dari pengaruh pa-
ngeran-pangeran jang .melawan. Ia memerintah sampai tahun 1719
dengan penuh kekedjaman. Dalam mendjalankan pemerintahan ia
* sebetulnja tak berkuasa, sebab diserahkannja kepada dua orang emir
atau omrah, berasal dari Afghanistan sebagai orang kepertjajaannja.
Mulai dari zaman Akbar omrah2 itu banjak pengaruhnja dalam pemerin
tahan sehari-hari. Acfiirnja mereka asingkan sadja sultan boneka itu dan
seterusnja >a dibunuh. Sedjak itu sultan-sultan jang memerintah berturut-
turuPsampai tahun 1761, hanja perkakas jang tidak berdaja dalam tangan
emir2 itu, jaitu Sultan Muhammad Shah, Ahmad Shah dan Alamgir II.
Diantara tahun 1722— 1724 berpetjah-petjahlah Hindustan
dalam befcerapa daerah-daerah jang merdeka, masing-masing dikepalai
oleh 6rang dari luar keluarga sultan. Menteri Azaf-Jah mengambil seba- gian dari Deccan dan mendirikan keradjaan baru jaitu Hydrabad ;
Saadat Khan menguasai Oudh, kemudian diganti oleh Safdar Jang, seorang radja jang terkenal. Allahwardi Khan mengangkat dirinja sebagai
radja Benggala. Djadi keradjaan Hindustan jang luas itu telah petjah
dalam waktu 17 tahun sadja sed'jak wafa'tnja Aurangzib.
- Sementara itu keradjaan Maratha timbul lagi dan hampir melampaui
keradjaan-keradjaan lain. Kedudukan itu tertjapai oleh sebab kebidjak-
sanaan wazir2 negeri j^ng mendapat gelaran ,,peshwa”. Jang pertama
diantara peshwa-peshwa itu ialah seorang Brahmin Balaji Visvanatha.
Ia diganti oleh anaknja jang lebih bidjaksana lagi jaitu Baji Rao. Dalam
keadaan demikian 'peshwa itulah jang sebenafnja berkuasa dalam ke
radjaan Maratha, bukan radja lagi, sampai 1818, djadi hampir satu abad
lamanja. Akan tetapi mereka terus memperkuat keradjaan dan dengan
keras meneruskan tjita2 Sivaji, pemimpin kebangsaan dari abad ke 17.
Gujarat dan Malwa ditaklukkan mereka, sehingga tentara Maratha
dapat mendekati Jcota JDelhi. Akan tetapi tentera ftu sekonjong-konjong
kembSli keselatan dan memaksa Nizam Hydrabad berdamai. Sementara
itu Sultan Nadir Shah dari Iran menunggu-nunggu waktu jang baik
untuk merebut Delhi. Pada tahun 1739 (1156 JH.) ia memasuki daerah
India Utara. Setelah Lahore djatuh 'tentera kedua belah pihak bfcrtempur-
lah di Panipat, tempat perdjuangan bangsa2 sedjak 'purbakala. Sultan
Ahmad Shah melihat bahwa perlawanannja akan sia-sia belaka ; ia minta
berdamai dan radja-radja- itu berdua pergi ke Delhi. Disana Sultan Nadir
Shah mendengar chabar, bahwa tenteranja diserang orang Hindustan
bertentangan dengan perdjandjian jang sudah ditetapkan. Menurut berita
murkanja tidak tertahan lagi dan selama 9 djam serdadu Iran membunuh
siapa sadja jang diketemui di Delhi. Lagi pula harta benda penduduk
semuanja harus diserahkan kepadanja. Setelah 50 hari lamanja tentera
Iran merampas, Sultan Nadir Shah berangkat dengan membawa singga-
sana burung merak jang disuruh perbuat oleh Sultan Shah Jahan. Maksud
Iran tidak lain dari pada merampas kekajaan jang tersimpan dalam per-
bendaharaan-perbendaharaan di Delhi, bukan Hendak menaklukkan ke
radjaan Hindustan. s
Sementara itu peshwa Maratha mengadakan persediaan untuk merebut.
Punjab. Ditahun 1758 daerah jang subur itu djatuh ketangannja.
Sekarang tinggallah satu sadja 'tindakan jang perlu diambil oleh bangsa
Maratha, jaitu menaklukkan Delhi, dan djikalau berh-asil merekalah jang
akan menguasai seluruh India.
Akan tetapi radja-radja Islam telah insjaf bahwa, djikalau mereka
tidak bersatu, pemerintahan Islam akan lenjap dari India untukaselama-
lamanja. Sebab itu mereka minta bantuan dari Sultan Ahmad Shah D ur
rani dari Afghanistan jang mempunjai tentera jang kuat. Ia segan djuga
akan antjaman dan desakan kerad'jaan Maratha jang berba'tas dengan
negerinja.
Ditahun 1760 tibalah waktunja bagi bangsa Maratha untuk menen-
tukan keradjaan manakah, Hindu atau Islam jang akan tetap berkuasa
di India. Kota Delhi dengan sebentar sadja djatuh ditangan mereka.
Ditahun 1761 (1175 H.) balatentera Maratha jang kuat menudju ke-
utara untuk menjerang ten'tera Sultan Ahmad Shah Durrani. DeKat
Panipat pula akan terdjadi pertempuran jang penghabisan. Sekonjong
konjong timbullah penjakit menular dan bent)ana kelaparan diantara
orang Maratha dan mereka terpaksa mentjari perdamaian. Mereka sedia
menmggalkan Punjab, akan tetapi perseketuan radja-radja Islam menolak.
Pertempuran terdjadi, achirnja tentera Maratha dibinasakan. Dian
tara 300.000 serdadu menurut berita ada lebih kurang 200.000 jang tiwas.
Hampir semua panglima-panglima Maratha gugur dimedan perang. De
ngan tidak teratur, dalam keadaan katjau-balau sisa-sisa tentara jang
besar itu melarikan diri kepegummgan Deccan. Pukulan itu rupanja tepat
sekali, sebab sedjak peristiwa itu bangsa Maratha tak pernah lagi merebut kuasa di India. 1
Akan tetapi Sultan Ahmad Shah Durrani tak dapat mempergunakan
0 4 kemenangan itu untuk- menimbulkan keradjaan Hindustan kembali,
Setelah antjaman Maratha dipatahkan, maka radja-radja jang bersekutu
itu pulanglah kenegerinja masing-masing daii meninggalkan keradjaan
Hindustan seperti dulu, artinja dalam keadaan lemah dan lapuk, se-
mata-mata menunggu keruntuhannja sadja.
Sehagai penutup baiklah kita selidiki hal-hal jang menjebabkan kemunduran keradjaan Hindustan itu.
Keradjaan Hindustan tidak berakar dalam persatuan kebangsaan.
Oleh sebab itu kekuatannja tergantung pada ketjakapan sultan-sultan
jang berturut-turut memerintah. Sedjarah dunia mengakui bahwa sul
tan-sultan Moghul mulai dari Akbar hingga Aurangzib mempunjai
sifat-sifat jang luar biasa. Mereka selalu mementingkan keperluan
balatentera jang kuat untuk mendjaga ketenteraman dan mem'perluas
keradjaan. Hanja dimasa pemerintahan Shah Jahan tentera itu kurang
t diperhatikan, akan tetapi Aurangzib memperkuatnja kembali. Pada
.masa itu boleh dikatakan bahwa semangat keperadjuritan mulai mundur
disebabkan oleh kemewahan dan tjara hidupnja pangeran-pangeran,
dan pemimpin-pemimpin jang seharusnja memberikan teladan dalam hal
kesatriaan.
Dalam T150 tahun, jaitu dari pemerintahan Akbar sampai Aurangzib
hanja' empat orang sultan jang memerintah, djadi tiap-tiap sultan rata-
rata 36jtahun. Putera-putera mahkota telah berumur lebih dari 50 ta
hun, sebelum mereka dapat mengganti bapaknja. Sebab itu tenaga-
tenaga baru dan pendorong-pendorong kearah perobahan dan kema-
djuan* tidak pernah mempunjai kesempatan untuk memerintah.
Lagi pula perang jang lama terutama di Deccan menghisap sumber-
sumber kekajaan negeri dan mem'inta hampir segala waktu dan tenaga
sultan-sultan. Umpamanja Aurangzib sadja berperang hampir 26 ta
hun terus menerus dan ia lebih lama tinggal diluar ibu negeri dari pada
memerintah di Delhi.
• Keradjaan Hindustan hanja melingkungi daerah-daerah pedalaman
djadi tidak dapat mempunjai angkatan laut dan perhubungan laut
dengan negeri asing. Oleh sebab itu peredaran barang-barang masuk
dan keluar, dengan pendek kata, perhubungan internasional tidak ada.
Pun kaum Hindu masih mempunjai tjita-tjita untuk menimbulkan
keradjaan Aryawarta dari purbakala. Perbenturan antara Hindu dan
Islam tidak berkeputuSan, terutama mulai dari masa Sivaji sampai di
masa jang acliii.
Lagi pula pendjadjahas Barat jang mulai menduduki tempat-tempat
jang penting, misalnja Madras, Bombay dan Calcutta berpengaruh
besar djuga kepada keradjaan Hindustan. Orang Inggeris amat tjerdik
dalam# usah^ mentjari 'keuittungan dari pertentangan-pertentangan di
dalam negeri. Mereka itulah jang sebenarnja mempertjepat keruntuhan
keradjaan Hindustan.
Indi?
Sedjak pertempuran antara Islam dan Hindu di Panipat'sedjarah
India berpindahlah ke Befiggala dimana Kongsi Inggeris (East Indian
Company) mulai mendirikan djadjahan kolonial. Umpamanja nawab Mir
Kasim (gubernor Benggala) selalu diganggu sehingga ia terpaksa ber
perang melawan orang Inggeris. Akan tetapi ditahun 1764 ia menjerah
diri. Sultan Shah Alam dari Hindustan terpaksa mengadakan perdjan-
djian dengan Clive gubernor Inggeris di Benggala. Perdjandjian itu
memberi kuasa kepada Kongsi Inggeris di Benggala untuk mengangkat
seorang Inggeris sebagai penasehat dalam hal keuangan, padjak, tjukai
d.1.1. didaerah itu.
Hak mi dinamai „dewani”. Sedjak penjerahan „dewani” itu kepada
orang Inggeris, merekalah sebenarnja jang berkuasa disana, meskipun
sultan-sultan Hindustan* masih diakui, akan tetapi sudah terikat
oleh matjam-matjam perdjandjian dan seolah-olah tidak lain lagi dari,
pada boneka jang menerima gadji sadja. Mulai tahun 1765 teranglah-
bahwa nasib keradjaan Hindustan tergantung pada kerelaan Kongsi
Inggeris.
Pendjadjahan Inggeris berdjalan terus dengan tidak mendapat
rintangan jang berarti. Dizaman jang berikut India sebagi&n demi se
bagian djatuhlah ketangan orang Inggeris. Sultan-sultan Hindustan
dibiarkan oleh mereka memerintah di Delhi dengan bersenancr-senang
se'perti radja-radja boneka hingga tahun 1857. Ditahun itu tibalah
waktunja untuk menghapuskan kesultanan itu dan setelah berdiri 330
tahun, keradjaan Akbar jang masjhur itu lenjaplah dan dimasukkan
dalam keradjaan Inggeris Raja.
B A G I A N
ZAM AN PEN DJADJAHAN IN G G E R IS
D a l a m Bagian pertama kita sudah terangkan bahwa dan pada per-
mulaan tarich Masehi sampai abad ke-4 perhubungan dagang an a
keradjaan Rumawi dan benua Timur (Iran dan India) ertam ,
Perhubungan itu sebagai kita tahu mulai terbuka sedja pen)
Iskandar Zu’l Karnain ke India Utara. « i •.Setelah bangsa Arab dalam abad ke-7 dan ke-8 merebut tana
dan Iran, maka perhubv.ngan jang langsung antara n ia ^
Eropah terputus. Sedjak itu perniagaan dengan daerah Timur pin ^
tangan orang Arab. Perdjalanan dagang itu melalui Teluk ersia ^
Laut Kolzum. Saudagar-saudagar di Eropah menerima barang
Timur dipelabuhan-pelabuhan di Laut Tengah, jang didjual me ^
dipasar-pasar di Eropah Tengah dan Utara. Jang memegang
dagang itu mula2 ialah saudagar-saudagar Italia dari Venetia dan ,
1. Pendjadjahan Portugis. r
Oleh sebab tidak senang melihat kemadjuan dagang orang( Ita ^
maka keradjaan Portugis berichtiar hendak mentjahari djalan aut s_
ke India melalui Afrika Barat dan Selatan. Setelah tahu benar te ^
keadaan didaerah Afrika Barat, mereka itu makin lama makin
nudju kearah selatan, sehingga ditahun 1486, Bartholomeo p ^ g ,
Novaes tiba diudjung Afrika jang paling selatan, jaitu Tan ) 9
harapan (K. de L ede Hoop). Enan, tahun kemu^an C o lum to
disuruh oleh radja Spanjol mentjari djalan ke India ti a i en anqjang disangkanja tanah India (1492). Ditahun 1498 tiba pula seora B
pelajar Portugis Vasco di Gama di Calicut,, suatu tempa ejajui
barat-daja India. Menurut berita pelajarannja mula-mu a “
Tandjung Pengharapan dan sampai di Zanzibar. Dari sana j-alanperantaraan nachoda-nachoda bangsa India ia dapat mengetahui )
kenegeri itu. ^
Ditahun 1500 angkatan laut Portugis jang kedua dan dikepal
Cabral tiba di Calicut dan mendirikan bandar dan benteng j^ak
Akan tetapi ia terus' menghadapi perlawanan jang keras a
saudagar-saudagar Arab dan Iran. Politik Cabral semata-mata a au
berdagang sadja, bukan hendak menguasai setjnra pendjadja
koloni. Baru penggantinja Albuquerque mempunjai angan-angan un
mendirikan koloni Portugis dibenua Asia jang akan mendja i Pu
perdagangan didaerah Timur. Untuk mentjapai maksud itu ia menjerang
dan merebut kota Malaka (1511) dan memasuki kepulauan Indonesia
sampai di Maluku. Kesebelah barat ia m'entjoba merebut kota Aden
untuk menguasai Laut Kolzum, akan tetapi maksudnja gagal, hanja
Teluk Persia dapat dimasukinja. Tudjuan politik bangsa Portugis
ialah snerebut daerah-daerah di Timur untuk kebesaran keradjaan me-,
reka. Mereka tak keberatan bangsanja bertjampur dengan penduduk
asli supaja dengan djalan demikian agama mereka (Katolik) dapat
disebarkan. Golongan peranakan Eropah di India (Eurasians) keba-
njakan keturunan orang Portugis, jang sampai sekarang masih memakai
nama Portugis djuga. Tempat-tempat jang diduduki orang Portugis
didaratan India tidak banjak. Jang lebih penting bagi mereka ialah
pulau Ceylon. Lama kelamaan pendjadjahan Portugis itu mendjadi
lemah, terutama oleh perbuatan-perbuatan j^ng kurang djudjur. Sifat
# pegawai-pegawai peranakan Portugis diwaktu itu buruk sekali ; mereka
memeras rakjat dan suka menggelapkan uang. Lagi pula keradjaan
Portugis di Eropah pada masa itu mulai berkurang kuasanja dan achirnja
bersatu dengan keradjaan Spanjol. Dalam pada itu pimpinan dari negeri
sendiri tidak tjukup lagi dan mereka lekas dapat diusir oleh pendjadjah2 baru, jaitu^elanda dan Inggeris. Sebagai kita tahu Malaka dan Ceylon
direSut oleh Belanda kemudian hari dari orang Portugis. Benteng-benteng
ketjil (didaratan India mula-mula djatuh ketangan Belanda djuga,
akan tetapi tidak lama kemudian direbut oleh Inggeris. Achirnja orang
Belanda snenduduki kepulauan Indonesia sadja, sedang orang Inggeris
membsatkan tenaga mereka di India. Sampai sekarang masih ada lagi
3 pelabuhan ketjil di India jang dikuasai oleh Portugis, jaitu Diu,
Damao dan Goa.
2. Permulaan pendjadjahan Inggeris.
Seperti orang Belanda, orang Inggeris djuga mula-mula hanja
mentjari perhubungan berniaga sadja. Ditahun 1600 mereka mendirikan
.,East Indian Company ot London , sematjam ,,Oost-Indische Com-
pagnie” Belanda. Mereka djuga mengirim kapal-kapal ke Djawa dan
kepulauan Maluku dan mempunjai benteng di Ambon, akan tetapi se-
djak 1623 mereka meninggalkan kepulauan itu.
Ditahun 1612 Kongsi itu, m e n d a p a t ~izin u n tu k berdagang d i Surat
(Gujarat). Inilah permulaan kuasa orang Inggeris di India. Kemu
dian mendapat kedudukan di Benggala ; akan tetapi perniagaan itu
tak berarti sampai ditahun 1690. Ditahun ini Kongsi itu mendirikan
suatu benteng jang mendjadi pangkal kota Calcutta sekarang dan dari
sinilah m ereka ' m e n d e sak kedalam n ege r i. Ditahun 1700 o ra n g In g g e r is
sudah m e rf ip u n ja i kedudukan ja n g tetap pada empat tempat di B e n g g a la .
Disebelah tenggara Kongsi Inggeris m e n d a p a t sebidang tanah dekat
p a d a kota Portugis San Thomas jang sudah: mulai mundur. D ita h u n
1639 mereka mendirikan benteng disana jang mendjadi permulaan kota
Madras. Disebelah barat* India kota Bombay jang dikuasai oleh
Portugis diberikan sebagai mahar kepada puteri Catharina Bcaganza
dari Portugis jang kawin dengan radja Inggeris, Charles I I ditahun
1661. Dengan sendirinja kota itu mendjadi milik keradjaan Inggeris.
Djadi diabad ke-17 keradjaan itu sudah menduduki bebera'pa tempat
jang penting dikeliling India disebelah laut dan mudah akan menguasai
negeri itu. Sebagai keradjaan laut Inggeris mengerti akan kepentingan
dan kekuatan benteng-benteng dipantai laut, meskipun luas tempat2 itu semuanja pada masa itu belum sampai 20 mil empat persegi.
Sementara itu mereka membudjuk-budjuk sultan-sultan Moghul di
Agra dengan matjam-matjam djalan. Mula-mula seorang utusan
resmi dari radja Inggeris sendiri datang mengundjungi Sultan Jahangir.
Sir Roe, salah satu dari utusan itu, tinggal di Agra lebih kurang 3 tahun, r
dalam waktu mana ia dapat mengumpulkan keterangan-keterangan jang
tjukup dan tentu untuk mengetahui seluk-beluknja keadaan dalam kera
djaan Hindustan. Ditahun 1708 kongsi-kongs'i di Inggeris jang berdagang
di India disatukan mendjadi kongsi jang baru (United Company).
Dibelakang hari Kongsi itu mendapat hak (charter) untufc mengatur
pemerintahan di India. Sedjak itu dapatlah Kongsi itu dipandang sebagai
alat pendjadjahan Inggeris disana sampai tahun 1857, dalam tahun
mana Kongsi itu dibubarkan dan segala kuasanja ditarik oleh keradjaan
Inggeris.
Dalam abad ke-17 orang Perantjis djuga mendapat izin dari bebe
rapa radja2 ditanah pesisir India untuk membuka kantor, misalnja .di Su
rat (1664), Pondicherry (1673) dan Chandranagar (1688). Merekapun
mempunjai Kongsi perniagaan di India jang didirikan tahun 1604.
3. Perang Inggeris-Perantjis di India (1745 — 1763).
Hampir selama abad ke-18 perang antara Inggeris dan Perantjis
tidak berkeputusan di India untuk merebut kuasa disana. Keradjaan-
keradjaan itu satu-satunja mentjahari kepentingan sendiri dengan me
ngadakan perdjandjian dengan radja-radja di India jang sudah tahu
pula memilih pihak jang menguntungkan bagi mereka. Perang antara
Inggeris dan Perantjis di Eropah menimbulkan perang di India antara
mereka, akan tetapi ada djuga perang jang dilakukan oleh ke
dua belah pihak sadja semata-mata untuk mengusir pihak jang lebih lemah dari India.
Mula-mula ditahun 1745 orang Perantjis merebut kota Madras ;
kota itu dikembalikan 3 tahun kemudian menurut perdamaian di
Aken, setelah perang di Eropah selesai. Akan tetapi meskipun &udah
berdamai, perang di India berdjalan terus antara Inggeris dan Perantjis.
70 Panglima perang Inggeris ialah Clive dan tentara Perantjis dikepalai
oleh Dupleix. Pada waktu itu didaerah Madras dan Deccan Perantjislah
jang lebih kuat. Mereka dapat menolong Nizam Hydrabad dalam per
lawanan dengan keluarganja untuk mewarisi keradjaan itu, dan partij
jang dibantu oleh Inggeris kalah. Dupleix njata seorang Perantjis jang
tjakapj dan mempunjai rentjana jang lengkap untuk mematahkan kuasa
Inggeris di India. Oleh sebab itu Inggeris mendesak pemerintah Peran
tjis supaja perdamaian Aken jang telah diadakan itu dipegang dengan
teguh dan Dupleix dipanggil kembali. Pemerintah Perantjis jang pada
masa itu sudah mulai lemah memenuhi permintaan itu. Ia diganti oleh
Lally seorang bangsawan berasal dari Ierland, akan tetapi kenjataan
tidak mempunjai ketjakapan jang dapat dibandingkan dengan Dupleix.
Dengan mudah sekali dalam perang jang berikut Clive merebut
Pondicherry dan membongkar benteng-benteng Perantjis jang ada
disitu. Ditempat-tempat lain orang Perantjis kalah djuga, sehingga
sedjak perdamaian Parijs (1763) kuasa Perantjis di India boleh dika-
takan sudah patah sama sekali. Sampai sekarang Perantjis hanja men-
duduki tiga kota jang ketjil di India, jaitu Pondicherry (dekat Madras),
Chandarnagar (dekat Calcutta) dan Tellicherry (dekat Calicut).O
4. Pemerintahan Clive di Benggala (1757 — 1760) ; (1764 — 1767).
Lah'y dipanggil kembali dan dihukum mati, oleh karena bentjana
kehinaanjang ditumpahkannja atas keradjaan Perantjis di India. Dimasa
itu njuntjullah seorang Inggeris bernama Robert Clive jang kelak akan
menanam pokok kuasa Inggeris di India. Ia datang di India ditahun 1743,
baru berumur 19 tahun, sebagai pegawai rendah dari kongsi Inggeris dan
ditempatkan di Madras. Disinilah ia mulai menundjukkan ketjakapannja
dan hasratnja jang keras untuk memperkuat kedudukan Inggeris. Sebe
lum itu 'perlulah dulu orang Perantjis jang sudah berkuasa disana dilawan
sehingga mereka terpaksa meninggalkan India.
Lambat laun Clive mempunjai kedudukan jang kuat, jang diper-
gunakannja untuk mepiperluas pengaruh Inggeris di Benggala. Me
nurut politiknja, negeri itulah jang harus direbut lebih dulu, sebelum
menudju kehulu sungai Gangga. Akan tetapi djalan itu tidak mudah.
Nawab Seraju~d’daula, radja Benggala sama sekali tidak menjukai ke-
datangan orang Inggeris didalam negerinfa. Benteng Inggeris jang paling
djauh dari laut (Kasimbazar) dengan segera direbutnja dan dengan
50.000 orang ia terus menjerang Calcutta jang hanja dipertahankan oleh
200 orang serdadu Inggeris. Kota itu menjerah dalam 6 hari. Tawanan
dimasukkan dalam suatu ruangan pendjara jang besarnja tidak lebih dari
200 m2. Menurut bertta keesokan harinja hampir semua orang Inggeris
jang ditawan itu mati dibunuh oleh pendjaga pendjara itu. Pemeriksaan
menentukan bahwa bukan Nawab sendiri jang memberikan perintah
untuk membunuh tawanan itu. Pembunuhan m dinamai orang Inggeris
„the tragedy of the Black Hole” atau pembunuhan jang ngeri dalam
pendjara gelap. Sebagian diiri orang Inggeris lari menghilir sungai Gan
ges dan dari sana memberi chabar kepada Clive jang berada di Madras
tentang peristiwa itu. Ia segera datang ke Calcutta dengan angkatan
laut. Sepuluh bulan kemudian kota itu dan sekitarnja direbut kembali
(1757).
Akan tetapi maksud Clive belum tertjapai selama Nawab masih
merdeka dan Benggala dibawah kuasanja. Oleh sebab itu ia memakai
pelbagai tipu muslihat. Salah seorang diantara menteri-menteri Nawab
namanja Mir /afar berdendam, sebab dihina oleh radja. Clive mengada
kan perdjandjian rahasia dengan dia. Ia akan mengganti Serajud-d’daula
sebagai Nawab di Benggala, asalkan ia memberikan keterangan jang
palsu kepada Nawab tentang kekuatan tentara Inggeris dan susunannja,
djikalau menjerang. Tidak lama kemudian tentera kedua pihak bertemu
dekat Plassey dan sesudah bertempur beberapa hari Nawab terpaksa
melarikan diri dan meninggalkan serdadunja, diantaranja banjak orang
Perantjis. Dengan mudah Clive menawan mereka ; Jafar diangkat sebagai
Nawab (tahun 1757). Bekas Nawab itu dibunuh orang kampung ketika
ia mentjari perlindungan. «
Setelah perang selesai Clive mempergunakan kekajaan jang diram-
pasnja dari Nawab untuk mengganti kerugian penduduk orang Inggeris
di Calcutta. Ia sendiri menerima Rs 3 ^ djuta ; anggota-anggota dewan-
nja masing-masing Rs 600.000. Lagi pula ia meminta sebagian, dari
padjak Benggala (Rs 360.000) tiap-tiap tahun untuk ke'perluan sendiri.
Hal itu membusukkan namanja dibelakang hari dan mendjadi tuduhan
jang keras terhadap dirinja. Mir Jafar waktu diangkat mendjadi Nawab
menjerahkan hak tanah dari 24 desa (24 pargana) disekitar Calcutta
kepada East Indian Company (E.I.C.) jang memungut padjak dan meng-
atur pemerintahan disitu, seperti tanah jang dimiliki oleh orang
asing (1757). Inilah permulaan kuasa Inggeris di India disebelah peda
laman, jaitu diluar pelabuhan2 jang lebih dulu sudah diduduki mereka.
Ditahun 1760 Clive kembali ketanah Inggeris sebagai orang jang kaja
raja. Ia minta lepas dari djabatan E.I.C. jang mana diperkenankan dengan
penuh kehormatan dan ia diangkat mendjadi Lord Clive. Akan tetapi 4 th.
kemudian ia diminta dengari keras supaja kembali ke India, sebab
keadaan disana makin lama makin merugikan bagi E.I.C.
Pegaw'ai-pegawai Kongsi itu hanja mentjari kekajaan sendiri dan
banjak sekali diantara mereka jang tjurang. Kas Pemerintah di Calcutta
kosong dan harus dibantu oleh Madras. Kaum Maratha tidak berhenti
mengganggu penduduk Benggala dan menqantj.am kedudukan E.I.C.
Nawab jang baru di Benggala, Mir Kasim tidak senang melihat ia di~
permainkan oleh pengurus E.I.C. Pada suatu hari' ia suruh bunuh semua
orang Inggeris jang ada dikota Patna, lebih dari 200 orang.
Nawab itu jang akan ditangkap oleh tentera Inggeris, min'ta bantuan
dari Sultan Shah Alam di Delhi, akan tetapi tidak berhasil. Achirnja ia
harus menjerah dan membuat perdjandjian (1764). Kuasanja di Allaha
bad dan Kora diambil oleh E.I.C. jang membajar kepadanja Rs 2.600.000
tiap-tiSp tahun dari djumlah padjak di Benggala sebagai pengganti ke-
rugian. Lain dari pada 24 pargana sebagai kita sebut tadi diatas
Nawab itu terpaksa menjerahkan hak „dewani” untuk seluruh Benggala,
Bihar dan Orissa. Hak ini berarti bahwa orang Inggeris berkuasa me-
ngatur hal padjak dan keuangan dinegeri-negeri itu. Dengan pendek kata,
mereka boleh membuat pera'turan untuk mengisi kas Kongsi India dan
kantong pegawai-pegawainja. Dengan djalan demikian radja-radja di
Benggala dan Sultan Hindustan tidak berkuasa lagi, semata-mata hanja
menerima gadji atau pensiun sadja dari Kongsi itu.
Ditahun 1767 Lord Clive kembali ke Inggeris, lebih kaja lagi dari
pada pertama kali. Disana perasaan umum terhadap perbuatannja di
India sudah beruhah. Parlemen menuduh dlia melanggar sjarat-sjarat
kesetiaan dan kedjudjuran jang diwadjibkan kepada pegawai-pegawai
tingqi. Sucftu komisi dari Parlemen diangkat untuk memeriksa politik-
nja di India dengan seterang-terangnja. Ia mengakui bahwa semua tudu-
han-turluhan, begitupun tentang penerimaan uang jang berdjuta-djuta
itu benar, akan tetapi ia tidak pernah mendapat teguran dari pengurus
besar E?I. C. Tuduhan-tuduhan atas dirinja, seorang jang berdjasa
besar bagi bangsanja pada achirnja amat merusakkan akalnja. Sebelum
ia mendapat putusan dari Parlemen ia membunuh diri dalam us’a 67
tahun dirumahnja di London.
5. Pemerintahan W arren Hastings (1767 — 1784).
, Clive diganti oleh orang jang masjhur djuga ialah Warren Has
tings. Ia memperkuat kuasa Inggeris di India, akan tetapi meniru Clive
djuga dalam mentjari' kekajaan sendiri dan kena siksa jang sama
pula. Hastings telah 22 tahun berdiam di Calcutta, ketika ia diangkat
oleh E.I.C. sebagai gubernor di Benggala. Dengan pengangkatan itu
Hastings mendapat hak istimewa untv*k mengambil segala tindakan
jang perlu dirasanja buat memperbaiki keadaan di India. Dengan
tangan besi Hastings mentjegah perbuatan sewenang-wenang diantara
pegawai-pegawai Komperii. Mereka berdagang sendiri, menghasut kepa-
la-kepala rakjat, memeras, menerima uang sogok, dengan pendek kata
mereka memerintah .disana dengan kelobaan dan kemewahan. Gubernor
baru" jang' tahu seluk-beluknja keadaan tidak mendapat persetudjuan
dari penasehat-penasehatnja, malahan musuhnja makin bertambah,
sehingga ia terpaksa menarik segala kuasa kepadanja sendiri.
Bangsa Maratha tetap memperluas pengaruhnja di Hindustan.
Lagi pula sedang sultan itakrdipertjajai oleh Kpmpeni lagi- Oleh sebab itu
Hastings menghapuskan uang pengganti kerugian sultan jang dibajar
tiap-tiap tahun dan dengan demikian melanggar perdjandjian ,,dewani’
dari tahun 1765. Selandjutnja ia menuduh bebera'pa wazir-wazir Nawab
dan menjuruh mahkamah tinggi menghukum mereka. Segala tindakan itu
membentjikan penduduk Benggala, bukan rakjat sadja melainkan orang
Inggeris djuga. Selama pemerintahannja lebih dari 70 buah tulisan di
terbitkan oleh penduduk Inggeris untuk mentjela dan membusukkan na
manja. Dibelakang hari semuarija itu dipergunakan oleh Parlemen pada
waktu pemeriksaan perkaranja. Peraturan jang baik jang diadakannja
ialah peraturan kehakiman dan mahkamah2 .jang memakai hukum
Islam di Benggala. Akan tetapi pemerintahannja memakan belandja jang
luar biasa, terutama disebabkan oleh perang dengan bangsa Maratha dan
Rohilla jang selalu merampas penduduk negeri Oudh, sebagian dari Beng
gala. Nawab negeri itu minta bantuan ; Hastings mengirim tentera de
ngan tidak menunggu persetudjuan dari E.I.C. jang'merasa dividend akan
berkurang, djikalau dibiarkan Hastings bertindak sendiri. Kebetulan tu-
djuan Hastings itu lebih djauh dari pada harapan saudagar-saudagur di
Inggeris. Dari surat-suratnja kepada pemerintah di London njata be
nar bahwa ia berniat membangunkan djadjahan Inggeris baru di India.
Untuk maksud itu ia sudah memadjukan beberapa usul^usul tentang
dasar-dasar 'pemerintahan.
Akan tetapi keadaan keuangan di India jang amat biiruk itu mendjadi
suatu alasan bagi pemerintah Inggeris untuk tjampur tangan dalam uru
san E.I.C. dengan mengadakan peraturan istimewa. Peraturan itu di-
umumkan ditahun 1773 dengan memakai nama Regulating Act, jang
dapat disamakan dengan Regeringsreglement dizaman koloni Belanda.
Sungguhpun E.I.C. masih diakui, urusannja di India dalam beberapa
hal harus mendapat pengesahan lebih dulu dari pemerintah Inggeris.
Seorang menteri keradjaan ditundjuk bertanggung-djawab dihadapan
Parlement tentang keadaan di India. Dari sini njatalah bahwa kuasa
tertinggi di India sudah terserah kepada pemerintah di Inggeris. Mula-
mula Benggala didjadikan suati?.„p residency” jang dikepalai oleh seorang
Gubernor-Djenderal dan merangkap kuasa didaerah-daerah jang lain.
Gubernor-Djenderal jang pertama ialah Warren Hastings; disampingnja
ada suatu dewan atau Council terdiri dari 4 anggota. Lagi pula didirikan
suatu Mahkamah Tinggi (Su'preme Court) jang memegang kuasa keha
kiman jang tertinggi di India.
Peraturan dari tahun 1773 itu meletakkan dasar pemerin'cahan
(constitution) di India jang dikemudian hari berturut-turut diganti de
ngan undang-undang baru. Akan tetapi tidak ada diantaranja jang
hermaksud akan memberikan pemerintahan sendiri kepada India, me-
lainkan semuanja berdasar pada keperluan "pendjadjahan sadja.
Peraturan baru itu sama sekali tidak menjenangkan hati Hastings.
Pemerintahan pusat bersifat collegial, artinja Gubernor-Djenderal dan
Dewar? India memerintah ber-sama2; Gub.-Djenderal diharuskan mene-
rima putusan menurut suara jang terbanjak. Dalam Dewan India itu ada
3 orang anggota jang selalu menentang politik Hastings, sehingga per
lawanan, fitnah, serta tjuriga-mentjurigai terdjadi antara G.-Djenderal
dan anggota-anggota dewan jang turut memerintah itu. Perselisihan me-
muntjak setelah kedjadian suatu perkara jang luar biasa. Nandkumar
seorang Hindu dituduh mengadakan perdjandjian palsu dengan Hastings;
kemudian 'dituntu't sebab menghina pemerintah. Dalam perkara itu
Gubernor-Djenderal dan 3 orang dari dewannja berbantah diengan
. sehebat-hebatnja; kehakiman djuga memihak, sehingga perkara itu
sampai ditangan pemerintah di London. Achirnja Nandkumar dihukum,
akan tetapi kedudukan Hastings dan kedjudjurannja sudah ditjurigai.
Ontung baginja dua orang dari lawannja meninggal -dunia tidak lama
kemudian (Jan meskipun ia terus memerintah 8 tahun lagi, perkara itu
tidak hilang dari perhatian umum ditanah Inggeris-
%
6. Perang Maratha jang pertama (1775 — 1776).
Lagi pula ada beberapa peristiwa-peristiwa jang kurang menjenangkan
diwaktu pemerintahannja. Pertama, perang dengan bangsa Maratha jang
ditindis oleh pemerintah di Bombay. Hastings terpaksa mengadakan
perdamaian karena kekurangan belandja, meskipun tidak disetudjui oleh
pemerintah pusat di London. Oleh karena itu pengaruh bangsa Maratha
jang dipimpin oleh Mahadaji Sindia bertambah kuat. Tenteranja teratur
dgn dilatih oleh seorang opsir Perantjis jang lari dari Madras. Lama
kelamaan perdjandjian dengan Maratha itu melemahkan kedudukan
Inggeris di India. Teru,tama sebab kenjataan bahwa Hydar Ali, radja
Mysore bermaksud djuga mengusir orang Inggeris. Radja-radja Hyd-
rabad. Mysore dan Maratha bersatu dalam mentjapai maksud1 itu. Dita-
hun 1780 Hydar Ali menjerang provinsi Madras dengan 80.000 orang,
diantaranja 400 orang Perantjis. Tentara Ifiggeris disana danbala bantuan
jang dikirim oleh Hastings dari Benggala dibinasakan, sehingga hampir
semua opsir-opsir Inggeris mati atau ditawan. Sebab itu Hastings ter
paksa mengadakan serangan p^balasan. Setelah ia berikan uang sogok
bagi tentera Maratha jang mengantjam Benggala dari barat-laut, ia
mengirim hampu sOnuia pasukan-pasukan jang ada di Benggala ke
Madras. Gubernor disana dipetjat dan diganti dengan pembesar lain.
Angkatan laut jang kuat dikirim djuga, sebab ‘pertempuran dengan angkatan Perantjis mungkin terdjadi.
Ketika perang sedang berdjaLan, maka Hydar Ali meningga*! dan di-
ganti oleh anaknja Tippu, "seorang pahlawan jang gagah perkasa. Dua
kali tentera Inggeris dipukulnja, sehingga Gubernor di Madras minta
berdamai, meskipun tidak disetudjui oleh Hastings. Pemerintah Inggeris
berdjandji membajar kerugian kepada keradjaan Mysore, akan° tetapi
hanja tawanan-tawanan Inggeris, lebih kurang 2680 orang, diantaranja
180 opsir dilepaskan. Kedua kalinja dalam 8 tahun Inggeris terpaksa
mengadakan perdamaian jang menghinakan baginja, ini kali dengan
Mysore di Bangalore (1784).
Sebelum Hastings meninggalkan India ada lagi dua rupa kedjadian
jang membawa-bawa namanja dan dibelakang hari mendjadi tuduhan
pula bagi Parlemen. „
Seorang radja di Bei'iares bernama Raja Chait Singh dipaksanj
membajar djuta rupees jang menurut Hastings sudah mendjandjikan
akan membantu tentera Inggeris diwaktu perang dengan orang
Perantjis. Radja itu seperti radja-radja lain di Benggala perka as
orang Inggeris sadja. Dalam 2 tahun djandjinja bclum dipenuhi , kemu
dian hartanja dirampas dan radja itu terpaksa lari kedaeraji Marat a.
Ia diganti oleh Nawab biaru jang rela membajar. Menurut Pari .men
di London, perbuatan Hastings itu merusakkan martabat pemerinta
Inggeris. Kedjadian jang kedua ialah perkara rampasan pula. awa
negeri Oudh berhutang djuga, sebab pembajaran upeti jang tidak
kepada pemerintah di Benggala. Kebetulan kas Nawab itu kosong.
tetapi nenek dan ibunja mempunjai harta jang luar biasa. Hastings ti a
keberatan menjuruh rampas harta mereka untuk membajar hutang awa
itu. Pembajaran itu semata-mata dilakukan dengan tjara keras jaitu
ngan perantaraan militer. Perkara ini memberatkan tuduhan-tuduhan j g
sudah ada terhadap Hastings.
Disini tidak perlu kita selidiki bagaimana akibatnja perkara pe
itu. Semuanja membuktikan buruknja ketertiban di India diwaktu pei
rintahan Hastings.Diantara mereka jang mentjela politik Hastings ialah William Pit
(perdana menteri Inggeris jang besar pengaruhnja dipenghabisan a a
ke-18) dan Burke anggota Parlemen. Menteri Pitt bermaksud meng
adakan perobahan dalam tjar£ pemerintahan di India. Hastings merasa
peraturan baru itu seakan-akan membatalkan politiknja. Oleh karena itu
ia minta iepas (1784) dan seterusnja pulang ke Inggeris. Disana ia me
ngalami tjelaan dan penghinaan dari Parlemen, pers dan rakjat selama
13 tahun. Achirnja pensiun tidak diberikan kepadanja dan hadiahpun
jang didjandjikan oleh E.I.C. waktu ia diangkat mendjadi Gubernor
Djenderal tidak boleh diterimanja. Tiga puluh lima tahun lagi ia hidup
setelah meninggalkan India dan selama itu sampai pada adjalnja ia me-
76 itunggu pembersihan namanja dengan sia-sia sadja.
7. Lord Cornwallis (1784 — 1793).
Ia diganti oleh Lord Cornwallis seorang djenderal jang pernah me-
njerah dengan tentaranja kepada orang Amerika dalam perang kemerde-
kaan (1778 — 1781). Mula-mula ia mengatur pemerintahan dalam negeri,
dengan mengadakan djabafcan Pamong Pradja (Indian Civil Service).
Sebagai Gubernor-Djenderal ia mendjaga supaja dalam pemerintahannja
tidak akan terdjadi perang, sebab merasa kurang tjakap djadi panglima
perang. Ia tahu benar mengikat radja-radja dengan kata-kata jang manis
dan mengadjak mereka itu untuk menentang Tippu, radja Mysore jang
dipandangnja sebagai musuh nomor satu. Dalam beberapa surat-surat
kepada Nizam Hydrabad dan Peshwa Maratha ia tidak lupa menjata-
kan kebentjiannja terhadap radja Mysore itu. Radja itu achirnja tidak
sabar lagi dan terus menjerang radja Travarfcore di India Selatan, se-
* orang pengikut Inggeris. Cornwallis merasa perlu melindungi sekutunja
* itu, meskipun maksudnja jang sebenarnja tidak lain dari pada membina-
sakan Tippu.Tentara Inggeris *dua kali menderita kekalahan, sehingga Cornwallis
terpaksa mengadakan perdamaian di Seringapatan (1792). Akan tetapi
pad;? perdamaian itu radja Mysore merasa tertipu, sebab Inggeris me-
minta dengan keras supaja sebagian dari pesisir tanah Malabar, didaerah
Coorg ^diserahkan kepada Inggeris. Untuk sementara waktu radja My
sore meniiruti paksaan itu. Setelah *itu ia mentjari ichtiar untuk meng-
halang-halangi pendjadjahan Inggeris di India Selatan.
Peraturan hak tanah.
Diantara peraturan-peraturan baru jang didjalankan oleh Cornwallis
di Benggala jang amat rnerugikan rakjat ialah undang-undang milik dan
Padjak. Dizaman Sultan Akbar padjak tanah teratur dengan baik. Me-
niirut dasar padjak itu, siapa jang mempunjai tanah, dapat mengusaha-
kannja untuk selama-lamanja. Padjak dipungut oleh sarkar (pemerintah)
dengan langsung dari. tiap-tiap orang tani. Lama kelamaan dan ter-
utama dimasa kemunduran keradjaan Moghul, pemungutan itu dise-
rahkan kepada orang-orang perantara jang menerima upah (prosen)
dari pada padjak jang dipungutnja. Orang-orang perantara itu
besar pengaruhnja ; mereka memberikan* persekot kepada rakjat untuk
mengerdjakan tanah jang biasanja tidak dapat dibajarnja kembali.
Achirnja orang pemungi^t padjak itu menarik tanah-tanah rakjat dan
mendjadi tuan-tuan tanah (zamindar). Pegawai-pegawai sultan jang
diharuskan mejnungut padjak merasa lebih senang, djikalau mereka me
nerima padjak itu sadja dengan lunas dari beberapa tuan-tuan tanah
dan tidak usah memungutnja sendiri dari orang tani jang berdjuta-djuta.
Mulai dari abad ke-18 sampai sekarang terdapatlah ribuan tuan-tuan
tanah jang kaja raja di Benggala, terutama dibcgian Oudh.
l> V/
Ketika orang Inggeris menduduki Benggala dan radja-radja (nawab)
menjerahkan kuasanja kep'ada Kongsi Inggeris, peraturan milik tanah
jang tetap sudah ada disana. Dengan tidak mengindahkan keadaan
jang berabad-abad itu dan jang sudah mendjadi adat, Cornwallis menge-
luiarkan peraturan milik tanah (Permanent Settlement Act) baru.° Mak
sudnja ialah, pertama supaja tuan-tuan tanah itu seperti ditanah Inggeris
dipaksa mengerdjakan tanahnja dengan sebaik-baiknja ; kedua untuk
memperlindungi kaum tani jang menjewa tanah dari tuan-tuan tanah itu
dan ketiga supaja mereka dengan djalan demikian sanggup membajar
padjakuia tiap-tiap tahun dengan lunas.
Djadi pertimbangannja bukan hendak mengembalikan tanah-tanah
jang dipegang zamindar2 itu kepada rakjat. Ak.an tetapi zamindar2 itu
djuga tidak merasa senarf'g, sebab pemerintahan Inggeris di Benggala
menetapkan bahwa tanah-tanah jang ketinggalan dalam pembajaran
padjak satu tjitjilan sadja terus akan dilelang dan haknja dipindahkan
ketangan orang lain. Oleh sebab itu tanah-tanah jang beratus-ratus
tahun turun-temurun sudah dimiliki oleh zamindar2 itu djatuh ketangan
orang lain, kebanjakan kaum speculant jang mendjual tana,li-tanah itu
kepada siapa sadja. Djadi maksud pemerintah untuk menambah 'hasil
tanah dan memperlindungi rakjat tidak tertjapai, bahkan terdjadilah
kekatjauan tentang hak dan pendjualan tanah. Achirnja pemerintah rugi,
oleh sebab dalam kekatjauan itu pendapatan padjak mundur «ekali.
Meskipun seluruh India melawan undang-undang tanah itu, p£ratu~
ran itu tidak ditjabut kembali oleh Cornwallis, malahan ia minta supaja
pemerintah di London mensahkannja. Orang tani tidak mau lagi me-
ngerdjakan tanahnja dan terus pindah kedaerah Deccan. Keadaan jang
buruk inilah jang mempermudah timbulnja bahaja kelaparan jang
sudah mendjadi kebiasaan di Benggala. Baru pada tahun 1859 pero-
bahan diadakan dan kemudian pada tahun 1885 pula, akan tetapi tidak
mentjukupi. Kesalahan Cornwallis jang kedua ialah kebentjian terhadap
pegawai bangsa India. Dalam peraturan kehakiman di Benggala ditetap-
kan bahwa pegawai-pegawai kehakiman bangsa India harus diawasi
oleh hakim-hakim Inggeris. Gadji pegawai India djuga djauh sekali
dibawah colleganja bangsa Inpgeris. a
Cornwallis meninggalkan India ditahun 1793. Sebagai penggantinja
ia usulkan seorang anggo’ta Dewan India Sir John Shore. Gubernor-
Djenderal ini kenjataan tidak tjakap dan segan mengadakan perobahan-
perobahan dalam politik jang lampau. Pada suatu waktu ia dipaksa oleh
opsir-opsir tentara menambah gadji mereka dan. disitu teranglah kele-
mahannja. Tidak lama kemudian ia diganti. ° °
Penggantinja ialah Lord Wellesley (1795—1805) seorang keturu
nan bangsawan jang te’ah mengetahui keadaan di India oleh sebab
0 hadan pengawas E .IC . Ia seorang saudara Lordia bekas anggota lahkan Napoleon ditelakang hari di W aterloo.
W ellington jang Tm“ 9ketika ia diangkat mendjadi Gubernor-Djenderal
Keadaan di In ^ p ertama sebab negeri ini berperang dengan
sulit sekali bagi ^ 99< apoleon sudah menduduki Mesir dan Palestina.
n e g e r i oPerantjis a ^ djuga menjerbu sampai ke India, seperti Is-
la bermaksud a d ahulu kala. H a l jang kedua, radja-radja
k a n d a r Z u ‘d r a b a d M y s o r e d a n M a r a t h a te la h s ia p s e d ia u n tu kIndia jaitu dan y r ^ ^ baf..n dibantu oleh orang p erantjis.
mengadakan per ^ d -l a t i h 0ieb bekas opsir-opsir Perantjis dan
Tentara radja-ra j berbeda dengan sendjata tentara Inggerism e m a k a i s e n d ja ta ja n y
pada masa itu. merebut keradjaan-keradjaan di India supaja
W e l l e s l y berm keperluan tanah airnja. Gubernor-Djenderal
^didjadikan dja ). kedudukan radja-radja India dja-
ojang dahulu d dan keradjaan-keradjaan mereka djangan
ngan sampai 1 sadja> akan tetapi W ellesley terus mendjalan.
dirampas, hanja mendjadikan negeri-negeri itu sebagaikan politik imperiahsme, )
ml" J / ^ a t S u i X r a d i a - » < l | a i“ 8 bersekutu itu, ia mentjahari djalan
d n bcrhasil mengadakan perdjandjian dengan N izam Hy- diplomasi da me1etakkan sendjata dan melepaskan opsir-opsirdrabad jang terpaKsa
Jari tenteranja.Perantji menjerang Tippu, radja Mysore dengan tentara jang
Sesuda didatangkan dari Madras dan Calcutta. Setelah menemui
kuat, jang hebat ia berhasil merebut ibu kota Seringapatam danperlawanan jang d ihadapan pintu bentengnja (1799). Keradjaan
T ippu mati ^ dibagi ; sebagian diambil oleh Inggeris, sebagian
Mysore ke® an‘ kepada N izam Hydrabad, sehingga mendjadi keradjaan
lagi disera a ^ berbatas dengan laut. Dibelakang hari bagian
k%tjii dan drabad diambil oleh Inggeris dan dimasukkan dalam Pro-
N izam HJ a s D i MysQre diangkat radja pengganti jang tidak berhu-
vinsi M ad ra a dengan Tippu. Keradjaan itu sampai sekarang ter-
bungan ke a mempunjai pemerintahan jang baik danmasuk keradjaan m u , »
teral Ur' i nnitsan keradjaan-keradjaan InSia merdeka didjalankan olehPengbap naat keras. A tjap kali dengan alasan, sebab mela-
W ellesley ^ I n t b a ja r upeti, ada pula jln g diha-
w a n In g g e r is a ’r a k ja t atau karena m e m p u n ja i p e rh u b u n g a np u s k a n se b ab m em era* » £ a t P J * ^ ^
rahasia dengan Perantjis. nmpai u , amasukkan oleh Welfesley dalam p.ov.ns, Bombay ,a,tu Surat deka
Bombay, Tanjore, Carnatic (daerah pests,r d.sebelah utara Madras)
dansebagian dari Oudh di Benggala. Tindakan ini did.alankannia ^
ngan tidak mengindahkan perintah dan London. Pemennta
bertambah chawatir akan akibat pol:tik sematjam itu. Lebih-febih lagi
sesudah Gubernor-Djendefal mengadakan provinsi baru di Benggala,
jaitu provinsi Agra dan mengangkat saudaranja, seorang djenderal di
India djadi gubernor. Pengurus umum E. I. C. di London menunggu
saat jang baik untuk menjuruh Wellesley berhenti. Waktu itu tiba,
setelah perang petjah dengan bangsa Maratha. Disini djuga Wellesley
mentjoba mendjalankan diplomasinja.
8. Perang Maratha jang kedua (1802).
Bangsa Maratha terbagi atas tiga keradjaan, jaitu Sindia, Berar dan
Holkar. Radja-radja negeri itu sebetulnja takluk kepada Peshwa, radja
jang tertinggi, akan tetapi kuasanja sebenarnja tidak ada. Peshwa itu
mempunjai seorang menteri, Nana Farnavis, jang memimpin pemerintahan disana lebih dari 30 tahun. Setelah ia meninggal, maka Peshwa jango
baru terus membuat perdjandjian dengan Inggeris di Bassein (1802).°
Akan tetapi radja-radja lain tidak mengakui perdjandjian itu, sebab
berarti akan tunduk kepada Inggeris. Mereka tidek suka hidup dibawah
perlindimgan Inggeris (Pax Britannica) dan tiga-tiganja melawan. Jang
dua dengan lekas ditaklukkan, akan tetapi di Holkar tentara Inggeris
tidak beruntung, sebab sampai dua kali dipukul mundur. Oleh karena
itu kedudukan Inggeris tentu akan bertambah buruk, djikalau politik
Wellesley diteruskan. Setelah mendengar kekalahan tentara Inggeris
pada kedua kalinja di Bharatpur, pengurus E.I.C. menjuruh AVellesley
mengadakan perdjandjian dengan Holkar dan kemudian ia dipanggil
kembali (1805).
Kedua kalinja Cornwallis diangkat djadi Gubernor-Djenderal dan
diwadjibkan memperbaiki keadaan jang ditinggalkan oleh Wellesley.
Gubernor-Djenderal baru sebetulnja tidak begitu gembira pergi sekali
lagi ke India, oleh karena sudah tua dan kesehatannja terganggu. Baru
6 bulan di India ia meninggal, sebelum dapat berbuat apa-apa. Ia mula-
mula diganti oleh Barlow, seorang anggota Dewan India jang tjakap
dalam administrasi, akan tetapi tidak mempunjai sifat-sifat radja-muda.
Ia memerintah dua tahun dan terpaksa meletakkan djabatannja, berhu-
bung dengan susunan 'partai-partai di Parlemen. Penggantinja ialah Lord Minto. -i
Pemerintahannja tidak mendapat perhatian dengan sepenuhnja, oleh
sebab beikenaan dengan perang Napoleon di Eropah jang makin lama
niakin bertambah hebat.
Disebelah Asia djuga perang itu berlaku diantara negeri-negeri jang
berperang di Eropah. Mula-mula pulau koloni 'Perantjis di Lautan
Hindia dirampas oleh Inggeris, kemudian Lord Mlinto sendiri bertolak
ke Djawa dan merebut pulau Djawa dan Maluku dari orang Belanda
(1811). Setelah kembali di Calcutta ia beritakan ke London bahwa
Lautan Hindia sudah disapu bersih dari pengaruh bangsa-bangsa Ero
pah jang lain. Seperti kita ketahui pulau-pulau Indonesia jang dikuasai
oleh Inggeris sementara waktu dikembalikan kepada Belanda ditahun
1816. ketjuali Bengkulen jang baru diserahkan kembali ditahun 1824
(Traktat London).
Di India Minto dapat menghindarkan perang dengan Ranjit Singh
radja Sikh jang menguasai sebagian besar dari Punjab dengan meng
adakan perdjandjian persahabatan. Akan tetapi maksud Minto tidak lain
dari pada menunggu waktu jang baik untuk mengambil tindakan jang
baru. Ia merasa bahwa tentara Inggeris di India belum tjukup kuatnja,
berhubung dengan pengiriman tentara keseberang laut, kedjadjahan Be-
landa dan Perantjis. Sebab itu ia selalu berichtiar supaja djangan sampai
terdjadi perang didalam negeri, terutama dengan musuh jang berabad- abad, jaitu keradjaan Maratha.
9. Hastings (1815 — 1824).
Ia diganti oleh Markies Hastings (tidak sekeluarga dengan Warren
Hastings), ssorang bangsawan sahabat radja Inggeris waktu putera mah
kota dan pernah mendjadi opsir diwaktu berperang dengan Amerika.
Ketika ia diangkat umurnja sudah 60 tahun, akan tetapi masih kuat dan
memerintah selama 9 tahun penuh jaitu hampir dua kali djangka jang
ditentukan= untuk radja-radja muda di India.
Kenjataan bahwa Gubernor-Djenderal baru tidak setudju dengan po-
litik menanti-nanti atau sikap djangan tjampur tangan. Ia sebagai seorang
militer tidak suka meneruskan politik berdiplomasi jang dilakukan oleh
Minto, melainkan hendak mendjalankan tindakan jang keras. Dalam
laporannja pertama ke London ia terangkan, bahwa di India ada 7
matjam soal jang penting jang harus diselesaikan, akan tetapi hanja
tetfjapai dengan mempergunakan sendjata sadja.
Jang penting sekali ialah melawan keradjaan Nepal, jang diduduki
oleh bangsa Gurkha, suatu bangsa jang gagah dan berdiam dipegu-
nungan Himalaya. Lama kelamaan mereka itu turun dari gunung-
gunung kelembah dan mengantjam daerah-daerah Benggala jang
dibawah pengawasan orang Inggeris. Perang dengan keradjaan Nepal
kemudian terdjadi 2 tahun lamanja, dalam mana tentara Inggeris men-
derita kekalahan jang hebat sampai tiga kali. Djenderal Gillespie jang
merebut pulau Djawa wakfu pemerintahan Minto tiwas dalam perang
itu. Disitulah kelihatan semangat bangsa Gurkha sehingga orang Inggeris
dikemudian hari mempergunakan orang-orang Gurkha dalam teriteranja,
baik di Asia maupun*d* Eropah sebagai nampak dalam perang dunia
pertama dan kedua.
Kemerdekaan Nepal diakui, akan tetapi Inggeris mendapat bebe
rapa daerah-daerah pegunungan jang subur dan sedjuk hawanja.
India
Beberapa tahun kemudian daerah itu mendjadi pusat perkebunan besar
(ondernemingen) dan kota-kota tempat beristirahat timbul djuga disitu,
misalnja kota Simla tempat pusat pemerintahan India dimusim panas.
Nepal hanja satu kali berperang, sedjak itu amat dihargai oleh orang
Inggeris sebagai sumber serdadu jang baik untuk dipakai dimana- mana sampai sekarang.
Hal jang kedua jang harus diurus oleh Hastings ialah pembersi-
han India Tengah dari kaum-kaum perampok jang bertahun-tahun
merampas dan membunuh penduduk dalam daerah itu. Perampok-
perampok itu berasal dari suku-suku jang tidak berketentuan tempat
tinggalnja dan terdiri dari bangsa Maratha, Pathan dan Pindari.
Hastings menunggu sampai kaum-kaum perampok itu memasuki daerah-
daerah jang dikuasai oleh Inggeris. Akan tetapi maksudnja lebih luas lagi dari pada membinasakan mereka sadja. Menurut rentjananja itu
lah waktu jang baik buat menaklukkan bangsa Maratha untuk selama-
lamanja. Pemberantasan perampokan itu hanja suatu muslihat guna
memperkuat kuasa Inggeris di India Tengah. Sampai masa itu Inggeris
telah dua kali berperang dengan bangsa Maratha, jaitu ditahun 1775
— 1776, dan tahun 1802 — 1803. «
Perang jang ketiga ialah jang diselesaikan oleh Lord Hastings di
tahun 1817— 1819.
&
Perang Maratha jang ketiga (1817 — 1819).
Lebih dari setahun Gubernor-Djenderal itu mengadakan perlengkap-
an jang kuat dan sempuma. Sesudah datang waktunja ia sendirilah jang
mengepalai tentera jang terdiri dari lebih kurang 130.000 orang. Seba-
gian dari tentera itu menjerang dari sebelah bara't (Romby), jang lain
dan jang dfpimpinnja sendiri dari sebelah timur (Allahabad). Akan tetapi
sekonjong-konjong tentera itu dihinggapi pen'jakit kolera jang meradja-
lela diseluruh Benggala, kemudian berpindah ke Punjab, Iran dan Mesir.
Riwajat perang Maratha jang dua tahun lamanja itu tak usah di-
tjeriterakan pandjang lebar disini. Lebih dari empat kali terdjadi pertem-
puran jang menimbulkan kerugian jang besar dipihak Inggeris. Achirnja
Peshwa Maratha menjerah vkepada djenderal Malcolm dekat Poona
(1818), akan tetapi perdjuangan masih berlaku terus setahun kemudian
dan bai'd selesai dengan djatuhnja Amirgarh, suatu benteng jang kuat
di India Tengah.
Keradjaan Maratha dibagi dalam beberapa keradjaan-keradjaan jang
sampai sekarang masih ada dan masing-masing cmendapat radja baru.
Sebagian lagi dimasukkan dalam daerah provinsi baru, jaitu provinsi
India Tengah (Central Province).
Bangsa Maratha ja ig berpuluh-puluh tahun menentang Inggeris itu
tidak berdaja lagi; sebagian besar dari India Tengah sudah mendjadi
djadjahan Inggeris, sebagian lagi diperintah ojeh radja-radja jang meng-
akui kuasa tertinggi dari Inggeris (paramount power). Mereka merdeka
dalam mengatur keperluan sendiri, akan tetapi segala sesuatu dibawah
pengawasan seorang ,.resident” bangsa Inggeris jang diangkat ditiap-tiap
keradjaan.Setelah keamanan kembali, maka Gubernor-Djenderal mulailah me-
mentingkan keperluan anak negeri. Pengairan sawah diadakan, sekolah-
sekolah didirikan, surat-surat kabar bahasa Benggala diterbitkan. Lagi
pula hak tanah diprovinsi Madras dan Bombay diselidiki dan sesudah
itu diatur lebih baik dari pada di Benggala.
Tatkala giliran 5 tahun jang diberikan kepadla Gubernor-Djenderal
tiba waktunja, Hastings diangkat sekali lagi. Ia minta lepas ditahun 1823
sesudah 9x/ i tahun memegang kuasa di India'. Berhentinja berhubung
dengan perbuatan seorang diantara keluarganja. Menantunja jang kawin
dengan anak angkatnja mengepalai suatu bank jang mengurus uang sim-
panan Nizam Hydrabad, akan tetapi ternjata ia mengambil untung besar
dan menggelapkan uang keradjaan itu.
Sungguh^un Hastings sendiri tak bersalah, namanja ditjela oleh pers
di Ind^a dan dalam Parlemen djuga, sehingga ia terpaksa mengundurkan
diri.
10. Perang Birma jang pertama (1824 — 1826).e
Penggantinja ialah Lord Amherst (1824— 1829) seorang Gubernor-
Djenderal jang kurang tjakap, tetapi mendjabat pangkat jang tinggi itu
selama 5 th. Kedjadian jang penting selama pemerintahannja hanja satu
sadja jaitu perang pertama dengan Birma (1824 .— 1826). Sedjak purba
kala Birma adalah suatu keradjaan jang merdeka. Radja2nja jang berdiam
di Ava dekat kota Mandalay jang sekarang selalu memperluas keradjaan-
njai sehingga keradjaan Birma dapat merebut daerah Assam dan Arakan
dan dalam keadaan demikian berbatas dengan Benggala jang dikuasai
oleh Inggeris. Djadi sudah terang, bahwa pada suatu waktu pertentangan
antara Birma dan Inggeris akan terdjadi. Mula-mula Inggeris mendja-
lankan diplomasi biasa, jaitu memperluas kuasanja dengan tjara tawar-
menawar dan mengirim utusan ke Birma, sampai tiga kali berturut-turut.
Utusan itu tiap-tiap kali menHapat penghinaan dan kembali dengan
tangan jang hampa.
Pada waktu itu tentara Birma jang dipimpin oleh panglima Bandula
amat kuat. Mereka bermaksud merebut kota Chittagong jang sudah
diduduki ofeh Inggeris. Lord Amherst terpaksa mengangkat sendjata.
Akan tetapi persediaannja tak mentjukupi sebab seperti biasa, Inggeris
merasa bahwa menaklukkan Birma dan bangsa Timur umumnja adalah
suatu perkara jang mudah. Sebelum tentara berangkat sudah kedjadian
pemberontakan diantara serdadu-serdadu India jang berpendapat bahwa
persediaan dan pendjagaan mereka dalam perdjalanan ke Birma tidak
tjukup. Mereka mogok dan tidak mau naik kekapal. Sekonjong-konjong
serdadu Inggeris menembak mereka dan ratusan sepoy (serdadu India)
mati. Inggeris terpaksa mempergunakan serdadu bangsa sendiri lebih
dari pada jang ditetapkan. Setelah angkatan laut dan darat beskumpul
dipulau Andaman, maka perdjalanan diteruskan ke Rangoon. Lebih dari
pada 15.000 serdadu mendarat dibantu oleh angkatan laut. Rangoon
tidak lama kemudian djatuh ditangan orang Inggeris. Tentara Bandula
mengadakan pertahanan jang kuat 60 mil disebelah utara Rangoon.
Dikota ini tentera Inggeris menderita penjakit malaria serta kelaparan
pula berkenaan dengan musim hudjan, sedang kota sudah kosong
ditinggalkan orang Birma. Lebih kurang dari satu tahun setelah mendarat
di Rangoon tentera Inggeris tidak dapat madju sebab terhambat oleh
benteng-benteng jang teguh dan diperbuat dari pohon-pohon kaju teal$
(sematjam djati).Dengan tidak disangka-sangka Bandula kena periuk api dalam
bentengnja dan perlawanan berkurang. Tentera Inggeris menjerbu
sampai ke Yandabo dan mengadakan perdjandjian disana (1826).
Pemerintah Birma membajar kerugian 1 djuta pond sterling dan me-
njerahkan Assam dan Arakan kepada Inggeris. Akan tetapi Birma ting-
gal merdeka dan tak dapat dikuasai oleh pengaruh Inggeris dengan djalan
apapun. Rangoon dan kota-kota lain tetap ditangan bangsa Birma.
Peperangan Birma jang meminta korban jang begitu banjak dan me-
makan ongkos jang berdjuta-djuta ternjata bukan kemenangan jang
menguntungkan bagi Inggeris. Pentjelaan jang amat keras terdengar di
Parlemen. Politik Lord Amherst tidak disetudjui, sehinga ia terpaksa
minta keluar. . ., ,Sesudah itu lebih dari pada 25 tahun p e m e r in ta h In g g e r is
mentjampuri keadaan dalam keradjaan Birma lagi.
11. Pemerintahan Liberal (1827 — 1835).
Sementara itu paham liberalisme mulailah nampak dalam P ^ '
pemerintahan d i Inggeris sebagai kenjataan d a r i perubahan-peru
dalam hak memilih (Reform Bills). Aliran baru itu berpengaruh djuga
kepada “politik terhadap 'India. Gubernor-Djenderal baru, Lord Bentinc
adalah ^seorang kaum liberal. Maksudnja akan m e m e r in ta h di In ia
dengantjara jang djauh berlainan dengan Gubernor-gubernor Djendera
jang dulu. Dipandang dari sudut liberalisme dapatlah dikatakan bahwa
Lord Bentinck berhasil mendjalankan politik liberal i tu .
Sikap Bentinck semata-mata tidak mau mendesak atau njemaksa
dengan tangan keras. Diwaktu pemerintahannja selama 6 tahun itu tidak
pernah terdjadi perang didalam negeri. Oleh sebab itu dapatlah ia meng-
84 adakan penghematan jang luar biasa dalam belandja pertahanan negeri
0 odan menghapuskan peraturan-peraturan jang memakan belandja besar,
■terutama dalam kalangan tentera. Ia sudah pernah mengatakan, bahwa
tentera Indialah jang amat buruk, akan tetapi jang paling mahal dise-
luruh dunia. Kebiasaan mendjatuhkan hukuman djesmani kepada serdadu
jang bersalah ia hapuskan dan mengadakan hukum militer jang baru.
Semua perubahan-perubahan itu tidak menjenangkan hati orang
Inggeris di India, lebih-lebih sesudah diperintahkan bahwa dalam
hal pengangkatan pegawai dalam tiap-tiap golongan tidak boleh me-
mandang bangsa, kulit atau agama. Meskipun perintah itu tidak diikuti
dengan sepenuh-penuhrija, beliaulah Gubernor-Djenderal pertama jang
berani mempertahankan azas-azas persamaan hak itu. Djasa jang
dihargai oleh segenap orang India dan bangsanja djuga ialah tindakan-
nja untuk melawan „seti”, jaitu kebiasaan orang Hindu, djikalau suami
.mati djandanja terpaksa turut djuga dibakar dengan djenazah itu atau
dengan sesuka hati sendiri.
„Seti” adalah suatu kebiasaan jang kedjam dan bertentangan dengan
peri kemanusiaan. Kebiasaan itu menurut pemeriksaan ahli-ahli asalnja
tidak dari agama Hindu sendiri, akan tetapi dari Asia Tengah. Diza
man purbakala djikalau radja wafat, puluhan sampai ratusan orang
hambanja serta isteri-isteri dan pekerdja-pekerdja turut mengorbankan
djiwanjff untuk menjatakan dukatjita atas kematian radja itu. Kebiasaan
itu dibawa oleh radja-radja Arya ke India; kemudian ditiru oleh kaum
Brahmin sebagai golongan jang paling atas dan lambat laun oleh orang
biasa djuga.
Setelah Bentinck diangkat djadi Gubernor-Djenderal ila mengum'pul-
kan keterangan-keterangan tentang kebiasaan itu, mula-mula disekitar
Calcutta sadja. Ditlahun setibanja di India ternjata bahwa di Calcutta
sadja, suatu kota jang belum besar pada waktu itu, l.b. 540 orang djanda
djadi korban kebiasaan itu dan beberapa puluh ribu diseluruh India.
" Dengan djalan bidjaksana ia minta nasehat dari ahli2 agama Hindu,
pembesar-pembesar dan opsir-opsir (berhubung dengan keamanan di-
tangsi-tangsi) tentang maksudnja untuk melarang „seti” itu. Setelah
ia jakin bahwa seluruh India akan berdiri dibelakangnja, ia mengeluar-
kan undang-undang melarang pembakaran djanda-djanda sebab dipan-
dang sebagai perbuatan membynuh dan karena itu akan dituntut menu
rut undang-undang pidana biasa (1829).
Sungguhpun dalam abad ke-19 masih ada terdjadi „seti” dibeberapa
tempat di India jang dilakukan dengan rahasia, -sedjak pemerintahan
Bentinck dapatlah dikatakan bahwa perasaan umum telah membatalkan
kebiasaan itu srfbagai suatu hal jang berlawanan dengan peri kemanu
siaan. <Akan tetapi’ dalam beberapa keradjaan-keradjaan jang merdeka
kebiasaan itu masih berlaku, terutama dibagian Punjab.
Usaha Bentinck jang lain dan berpengaruh besar djuga ialah per
aturan perguruan. Diwaktu pemerintahannja mulailah didjalankan suatu
politik perguruan jang terang dan tetap. Pengadjaran di India seperti
T 1 Sedjfk Purbakala'terserah kepada kaum-kaum Brahmin, sedang penga jaran Islam diberikan dalam madrasah-madrasah jang sama ke-
adaannja dengan pesantren-pesantren di Indonesia. Bentinck memenuhi
keinginan kaum-kaum terpeladjar di Benggala untuk mempeladjari
pengetahuan Barat. Mula-mula didirikan sekolah tabib di Calcutta jang
mendjadi pangkal sekolah tinggi sekarang disana. Dalam kalangan politik
pengadjaran pada waktu itu adalah terdapat dua rupa aliran, seperti
u u i Indonesia djuga. Pihak satu mementingkan kebudajaan sendiri
dengan menggunakan bahasa Sansekerta dan Arab. Ahli Inggeris
ang berpendirian demikian ialah Dr. Elphinstone, seorang Inggeris jang
dalam 'pengetahuan sedjarah India dan frahasa Sansekerta. Pihak
kedua jang dipertahankan oleh Macaulay, anggota Dewan India, ber-
P P t ahwa pengadjaran harus didasarkan kepada kebudajaan'
rV • t , ? gan Perantaraan bahasa Inggeris. Bentinck menjetudjui pen- acaulay itu dan sedj'ak itu pengadjaran Barat dan bahasa
t d" ^ 3^ai ^3^aSa Pen9antar disebarkan dengan pesat. Politik ituP pegang orang Inggeris sampai masa kemerdekaasi, walaupun
sa sendiri dalam pengadjaran menengah dan tinggi diperkenankan
iPer9uruan tinggi Islam di Aligarh umpamanja peladjaran di-
an dalam bahasa Arab dan Inggeris. Diperguruan tinggi lain
memakai bahasa Parsi dan Urdu diakui djuga. Akan tetapi bahasa
nggeris diharuskan mulai dari sekolah menengah sampai disekolah tinggi.
er ainan dengan Belanda dulu bangsa Inggeris suka memadjukan
asanja dan senang mendengar orang memakai bahasa itu. Akan tetapi
9 nggeris hanj'a sedikit jang mengerti bahasa India asli dan teru-
diantara pegawai2 pangreh pradja sadja. Penduduk India jang
mengerti bahasa Inggeris ditaksir l.k. 4 djuta orang.
ntinck djuga memberantas perampokan jang meradjalela dibebe-
, ^ aerah jang sepi dan mendjamin keamanan didjalan-djalan per-
9 n dagang jang selalu diganggu oleh perampok2.
hanT' POUtik bar ne9eri Bentinck meramalkan bahwa perselisi- sebelah ^ an datang dengan keradjaan Rus, jang berbatas pada India
tan den ^ j- ^ karena ia mengadakan perdjandjian persahaba-
dan P u S V 7 a' radia disebelah utara- J'aitu radja-radja Sindh, Kashmir
memeriksa k e a ^ t £ men9“’ld’'“"9i Mela>u “ ' r ™ " ?. i . Singapore jang baru didirikan oleh Raffles di-
1R1Q K 3U •]an9 dibdi ° Ieh In99eris dari Sultan Johore ditahun epentingan pelabuhan Singapore itu. ia terangkan dalam laporan
jang menank perhatian di London '
Pemerintahan Bentinck selama ia di India memang berlainan denganpemerintahan sebelum kedaf-a,,,-, • j . , . j - j -Keaatangannja disana. Dalam hikajat pendjadja-
han Inggeris namanja tersebut sebagai radja-muda jang bersifat liberal.
Sudah terang bahwa pendapat-pendapat diantara orang Inggeris ten
tang baik atau burukn'ja pemerintahan itu berbeda-beda sekali.
12. Dord Auckland (1836 — 1842).
Lord Auckland penggantinja hanja penundjang menteri luar negeri
di Inggeris, Lord Palmerston dalam politiknja. Politik imperialisme di-
teruskan lagi dengan tidak mempedulikan ketenteraman jang diperoleh
selama 'pemerintahan Bentinck. Gubernor-Djenderal jang baru ternjata
seorang jang tidak mempunjai pendirian jang tetap dan mudah diajunkan
penasehat-penasehatnja. Achirnja ia mendatangkan kerugian dan peng
hinaan kepada pemerintahan Inggeris. Jang k[ta maksudkan disini ialah
. perang pertama dengan Afghanistan. Negeri itu negeri pegunungan dan
•didiami oleh penduduk jang tjinta pada negerinja, bentji pada siapapun
djuga jang hendak mentjampuri keadaan mereka. Dalam sedjarah ma-
suknja agama Islam l e India nama Sultan Mahmud Ghazni kita sudah
pernah den^ar. Ialah jang mendirikan keradjaan Afghanistan jang dari
abad^keabad tetap mempertahankan kemerdekaannja, sampai Inggeris
datang untuk mengganggu dan mempengaruhi mereka.*
Perang Afghanistan jang pertama (1839 — 1842).
Menteri luar negeri di London mendapat kepastian bahwa Shah
Iran bermaksud merebut Afghanistan dan djikalau maksud ini tertjapai
tentu keradjaan Iran jang dibawah pengaruh Rus akan berbatas dengan
India. Untuk mentjegah maksud itu dan mendjaga supaja pengaruh
Rus djangan sampai menjusup ke India, perlulah Inggeris menguasai
Afghanistan. Demikianlah petundjuk dari London kepada Gubernor-
D'jenderal Auckland jang harus didjalankannja. Persangkaan itu sebe-
narnja tidak beralasan. Afghanistan djauh letaknja dari India, lagi pula
diantara daerah-daerah'Inggeris dan negeri itu masih terdapat keradja
an-keradjaan India jang bersahabat dengan Inggeris, misalnja Sindh
dan Punjab. Tentara Inggeris harus melalui negeri-negeri itu dulu se-
belum dapat mendekati Afghanistan. Tindakan demikian tentu tidak
akan menjenangkan radja-radja India jang sudah mengadakan perdjan-
djian persahabatan dengan Inggeris djuga.
Meskipun dalam kalangan orang Inggeris banjak djuga jang men-
tjela maksud jang tak beralasan itu dengan sekeras-kerasnja, Auckland
tidak^mengindahkan dan ia terus mengadakan persediaan tjara besar-
besaran untuk merebut Afghanistan. Achirnja perang dengan negeri
itu petjah dan berlaku 3 tahun lamanja (1839 —1842). Betul, dengan
susah pajah tentera Inggeris dapat djuga merebut kota Kandahar dan
Kabul dan mendudukinja selama 3 tahun, akan tetapi perlawanan orang
Afghanistan belum dipatafikan, melainkan bertambah hebat lagi dan
mereka menunggu waktu jang baik untuk membalas. Saat itu tiba
setelah pemimpin Inggeris disana merasa bahwa negeri sudah aman
dan mengir.m sebagian dari tentera jang besar itu kembali ke India.
Tambahan pula pemerintah di London mendesak supaja belandja perang
jang luar biasa dikurangi selekas-lekasnja. Auckland salah raba.
Pengurangan tentera di Kabul menerbitkan suatu kedjadian jang amat
pedih dan menjedihkan bagi Inggeris. Kaum Afghan merebut negeri nja
kembali, tentera Inggeris dibinasakan, perem'puan2 dan anak2 opsir2 jang
disuruh datang kemari sebab negeri dianggap sudah aman, dibunuh me
reka. Kira2 600 orang Inggeris preman tiwas djiwanja pada waktu itu.
Beribu-ribu serdadu Inggeris terkepung dan menunggu adjalnja. Setela
bala penolong datang, njata bahwa sebagian besar sudah tiwas. Riwajat
perang Afghan itu mendjadi suatu kisah jang pahit bagi Inggeris.
ghanistan terlepas dari pendjadjahan. Bangsa i'tu tinggal merdeka, mes
kipun untuk sementara waktu sadja. Auckland dipanggil kembali, akan
tetapi penghinaan Inggeris dimata dunia tidak dapat ditutupfi.
Lord Ellenborough (1842 — 1844).
Penggantinja Lord Ellenborough meneruskan politik pen<£jadja
Sind jang mengadakan perdjandjian persahabatan dengan en
ditaklukkan dan didjadikan daerah Inggeris. Tiga orang radja ' .
itu diberikan gadji sadja, pengganti kuasa mereka jang su a 9
Djasa pemerintah pada waktu itu jang harus disebut, ia a
hapusan perhambaan di India jang mengikat beberapa djuta ora 9 0ieh
kepada madjikannja. Ditahun 1843 perhambaan itu i apu ienc.ar
pemerintah Inggeris. Keberatan dari pihak rakjat tida
rupanja penghapusan itu sudah pada waktunja.
Gubernor-Djenderal Ellenborough hanja 2 tahun memerint
sebab perlawanannja dengan pengurus E.I.C. Perlawanan itu
hebat dan ketika itu Gubernor-Djenderal tidak segan mema ai
kata jang kasar dalam surat,-suratnja, s,ehingga pengurus ompany
terpaksa memanggil beliau kembali.
13. Lord Hardinge (1844 — 1848).
Karena keadaan di India masih mengchawatirkan, *setelah perang
dengan Afghanistan dihentikan, pemerintah di London mengirim sebagai
Gubernor-Djenderal seorang bekas opsir tinggi jang sudah mempunjai
pengalaman dalam berperang, jaitu Lord Hardinge. Radja muda jang
88 baru itu sudah pernah ambil bagian dalam perang melawan Napoleon,
telah empat kali mendapat luka dan mempunjai tangan sebelah kanan
sadja. Pemilihan itu rupanja tepat djuga, sebab baru sadja Hardinge
tiba di India, perang jang sangat sengit petjah pada pertama kali
dengan kaum Sikh. Seperti kita sudah tahu, kaum Sikh mula-mula tim-
bul dibtiwah pimpinan Nanak dan kemudian dipimpin oleh Govind Singh.
Perang Sikh jang pertama (1845 — 1846).
Lama kelamaan kaum Sikh dapat menduduki keradjaan jang kuat di
Punjab. Pada permulaan abad jang lampau Maharadja Ranjit Singh
disegani oleh orang Inggeris, sehingga mereka mengadakan perdjandjian
persahabatan supaja kaum Sikh djangan merasa terganggu. Akan tetapi
setelah Ranjit Singh jang lama memerintah dengan bidjaksana meninggal
dunia, diantara kaum Sikh itu terdjadi perselisihan tentang penggantinja.
•Lagi pula sebagian dari mereka mendesak supaja keradjaan Sikh diperluas
dan menuntut supaja orang Inggeris diusir dari Punjab.
Setelah persediaan* mereka selesai, tentara Sikh jang dibantu oleh
bekas opsir-$>psir Perantjis dan Italia menjeberang sungai Sutlaj jang me-
rupakan batas dengan djadjahan Inggeris dan menjerbu kearah Lahore.
Gubernor-Djenderal Hardinge terpaksa menunggu kedatangan mereka
dengan tentera 'jang kuat (1845). Dalam dua pertempuran jang hebat
Inggeris naenderita kekalahan dan terpaksa mundur. Akan tetapi pada
ketiga kalinja kaum Sikh dikalahkan dekat kota Sobraon dan terpaksa
menerima perdjandjian di Lahore. Tanah jang diduduki oleh kaum Sikh
diseberang sungai Sutlaj, daerah Kashmir, Jalandhar dan Hazara dise-
rahkan kepada Inggeris ; lagi pula mereka harus membajar 6 djuta rupee
kerugian dan mengurangi tentera mereka hingga 20.000 orang.
Pemerintah India mengangkat seorang radja baru dan seorang pem-
besar Inggeris sebagai residen di Lahore. Perdjandjian itu rupanja
tidak begitu disetudjui oleh pemerintah di London. Menurut pendapat
kabinet lebih baik, Punjab didjadikan sadja daerah Inggeris. Hardinge
berpendapat bahwa itu tidak mungkin, sebab meminta bekndja tentera
jang luar biasa jang harus ditempatkan disana untuk mendjaga keama-
nan. Dengan tidak menungg'u perintah 'dari London ia mengadakan
penghematan dan pengurangan tentera Inggeris. Setelah itu ia terpaksa
menarik diri dan kemudian diganti oleh Lord Dalhousie (1848).
14. Lord Dalhousie (1848 — 1856).
Sementara itu kaum" Sikh tidak berhenti untuk mengadakan serangan
'pembalasan. Dengan segera mereka dapat mengganti 'tentera 'jang dika
lahkan Inggeris itu. Dua tahun sesudah kekalahan itu perang dengan
kaum Sikh petjah lagi.
Mula-mula seorang radja bernama Mulcaj dari negeri Multan dise
belah barat Punjab berontak dan membunuh dua orang opsir Inggeris
jang diutus kesana. Kota Multan diserang tentera Inggeris, te'tapi tidak
lama kemudian ditinggalkan mereka, sebab takut dikepung orang Sikh
dari belakang. Dalhousie berpendapat bahwa perang dengan kaum Sikh
harus lebih dulu diselesaikan untuk selama-lamanja. Djikalau kaum Sikh
tidak tunduk, Punjab dan daerah-daerah dibatas Afghanistan mustahil
dapat dikuasai oleh Inggeris. Oleh sebab itu ia perintahkan pada pemim-
Jpin besar tentera Inggeris, Lord Gough, mengadakan persediaan untuk
menjerang Punjab dari dua djurusan, disebelah selatan mulai dari Bom
bay dan ditimur laut mulai dari Delhi.
Perang itu sepei'ti dimana-mana mulai dengan kekalahan Inggeris.
Di Shilianwala tentara Gough dipukul ; pemerintah Inggeris ter-
tjengang dan memaksa Gough meletakkan pimpinannja. Lebih dari 3000 ser a u nggeris tiwas, tentera kehilangan meriam dan pandji-pandji.
aharu dua bulan kemudian tentera Inggeris dapat diatur kembali dan mulai menjerang. &
^ U ernor~^Jenderal sendiri turu't dengan stafnja, sebab merasa ji a au kalah sekali lagi tentu ia djuga akari terpaksa minta,. keluar.
Seluruh tentera Inggeris jang ada di India dipusatkan di Punjab untuk
menjerang kaum Sikh. Achirnja kota Gujarat, benteng m^teka jang
uat, direbut oleh tentera Inggeris, kemudian kota Peshawar, pusat
>e ^ lanaD mereka. Ditahun 1849 barulah perang Sikh selesai. Oleh
se a Gubernor-Djenderal chawatir kaum Sikh berontak lagi, djikalau
eradjaan mereka tetap tinggal merdeka, maka daerah Punjab jang
. ampir sama luasnja dengan tanah Inggeris didjadikan djadjahan di-
luar pengetahuan pemerintah di London. Maharadja Dhuleep Singh,
ra ja penghabisan dfpaksa menjerahkan segala haknja dan dari kelua,T-
ganja, sehingga keradjaan Sikh lenjap semendjak tahun itu.
Sesudah itu pemerintahan diatur oleh Inggeris dengan kemauannja
Sebab daerah Punjab luas, subur dan lagi penting oleh karena
eta nja jang baik, usaba mengatur keadaan i'tu bukan perkara mudah.
egawai-pegawai Inggeris jang tjakap dan sudah berpengalaman dibe-
3 ^ ndia dikerdjakan disana. Untuk men'jenangkan hati
orang i pemerintah Inggeris mengeluarkan berdjuta-djuta rupiah
U ' ^en^a ran’ djalan kereta api dan pengadjaran. Sampai masa jang
f 1u-u ™ mempUn ai Peraturan pemerintahan jang terbaik di India,
\ ^ Benggala, djikalau dipandang dari sudut sistemo onia. emudian hari kaum Sikh banjak jang mendjadi serdadu
an enjataan amat berdjasa bagi Inggeris, umpamanja dalam 'perang
unia pertama dan di Asia Timur. Oleh sebab itu sikap serdadu
Sik amat penting bagi orang Inggeris. Djikalau misalnja kenjataan
bahwa mereka tidak suka lagi djadi serdadu di India, tentu akan ber-
bahaja besar bagi kuasa Inggeris dimasa itu.
Lord Dalhousie belum puas rupanja dengan mengambil Punjab
sadja, ia menaklukkan daerah-daerah lain dan terus mendjalankan po
litik eneksasi dan imperialisme. Sesudah Punjab, Birmalah jang me-
nunggukan nasibnja.
Perang Birma jang kedua (1852).
Tadi sudah kita batja bahwa ditahun 1826 orang Inggeris terpaksa
mengakui kemerdekaan keradjaan Birma. Akan tetapi mereka masih
mempunjai hasrat untuk memperluas djadjahannja disebelah sana. Oleh
sebab perdjandjian dengan Birma menurut tuduhan Inggeris dilanggar
negeri itu, maka pemerintah India mengirim ■’sebuah kapal ke Rangoon . untuk meminta kerugian. Sudah tentu kapal itu tidak diterima dengan
• gembira, malahan diserang oleh orang Birma. Kedjadian itu dipandang
oleh Inggeris sebagai alamat menjatakan perang. Tentara jang kuat
terus dikirim dari Ipdia. Orang Birma meninggalkan Rangoon dan
menjingkir kepegunungan. Sesudah itu Rangoon, Pegu dan daerah
pesijjir sampai ke Malaka diambil oleh Inggeris (1852). Akan tetapi
Birma masih belum tunduk, sehingga Inggeris terpaksa memerangi
bangsa* itu untuk ketiga kalinja ditahun 1885. -Baru ditahun itu daerah-
daerah jang djauh dari Rangoon, seperti Mandalay dan Birma Ulu
jang berlbatas dengan Tiongkok dapat ditaklukkan dan didjadikan
djadjahan.
Lord Dalhousie masih belum puas dalam memenuhi hasrat imperialis
me. Setelah Punjab dan Birma takluk keradjaan-keradjaan lain di India
jang dipandangnja melawan atau pemerintahan radjanja kurang beres atau tidak ada penggantinja jang disetudjui oleh Gubernor-Djenderal,
dirampas djuga, jaitu berturut-turut : Sikkim, Oudh, Nagpur, Jhansi,
Berar dan Carnatic. Pemerintah Inggeris terkedjut melihat perbuatan
jang sewenang-wenang itu, akan tetapi tidak berani membatalkan po
litik Gubernor-Djenderalnja. Dalam hal demikian tentulah banjak
diantara keluarga radja-radja India jang menaruh dendam, karena hak
nenek mojang mereka diperkosa, pendapatan dan hasil mereka diha-
puskan atau diberikan kepacja keluarga-keluarga lain dsb.
Dalam sedjarah pendjadjahan Inggeris di India belum pernah ter
djadi perampasan hak radja-radja dengan tjara jang tjerdik sebagai
dilakukan diwaktu pemerintahan Lord Dalhousie. Beliaulah sua'tu tjontoh
kaum imperialis jang tulen.
Gubernor-Djenderal itu berumur 35 tahun ketika diangkat. Beliau
seoreng jang bekerdja keras siang dan malam, sampai kesehatannja
terganggu. W aktu pulang kenegerinja ditahun 1856 dan pada waktu itu
baru berumur 43 tahun, beliau harus diangkat kekapal didalam kursi
sebab tidak dapat berdjalan lagi. Dalhousie meninggal 5 tahun kemudian.
15. Pemberontakan serdadu India (1857 — 1859).*
Lord Canning (1856 — 1862).
Penggantinja ialah Lord Canning, jang akan memikul kesalahan
pemerintahan jang lampau. Ditahun berikut terdjadilah suatu peristiwa
jang tidak dapat dilupakan dalam sedjarah pendjadjahan Inggeris sebab
hampir mendatangkan keruntuhannja di India, jaitu pemberontakan
peradjurit-peradjurit India (India Mu'tiny) ditahun 1857— 1859.
Keadaan di India ketika Lord Dalhousie meninggalkan negeri itu
amat buruk. Sebab-sebabnja kita sudah terangkan diatas. Kuasa radja
radja India dan pegawai-pegawai mereka tidak berarti lagi. Ratus
ribuan orang dalam negara-negara jang diperintah radja (Indian States)
kehilangan pentjahariannja. Perubahan-perubahan jang diadakan orang
Inggeris terlalu tjepat didjalankan, lagi pula tidak mengindahkan
adat istiadat dan agama bangsa India. Rakjat India gelisah, sebab
merasa bahwa Inggeris se-akan2 hendak mengganti kebudajaan Hindu
dan Islam dengan kebudajaan Barat. Tetapi jang tidak tersembunji lagi
bagi pemerintah Inggeris ialah keadaan serdadu-serdadu Ihdia. en
tara itu bersatu dengan rakjat, dan sama-sama menderita te anan
dan kemegahan militer Inggeris. Perbedaan diantara serdadu Inggeris
dan India amat besar, pengangkatan ditingkat atas terlalu su ar. ag
pula mereka dikirim kemana-mana dan setelah kembali kebairja an
lepaskan. Pusat pimpinan tentara Inggeris tidak mempunjai ketera g
jang tjukup tentang keadaan dalam bagian-bagian tentara ise uru
India. Djikalau diketahu:nja, tentu perbandingan antara banjak ser
dadu Inggeris dan India akan diobahnja supaja djangan sampai ®
dian seperti pada permulaan pemberontakan itu, disuatu tempa p
serdadu Inggeris, ditempat lain terdapat serdadu India sadja.
Kebentjian kepada Inggeris sudah meningkat ditahun 1857. S
amat keruh, orang menunggu saat letusan sadja. Tiba-tiba
tentara Inggeris menjuruh supaja udjung patron buatan baru i dulu sebelum dimasukkan dalam senapang untuk membersihkan u jung
nja dari sematjam gemuk. Serdadu Hindu berkeberatan, sebab menjang a
gemuk itu minjak sapi jang dilarang oleh agama dimakan. Serda u
Muslimin menjangka gemuk babi jang dilarang oleh agama djuga.
Serdadu-serdadu minta supaja keberatan mereka dipertimbangkan.
Dari Inggeris datang -chabar bahwa gemuk jkng dipergunakan a am
sendjata itu betul minjak sapi1. Amarah orang Hindu setelah men-
dengar chabar itu tak terhingga lagi. Pemimpin baJatentera menge uar^
kan maklumat bahwa patron tidak perlu lagi didjilat. Akan tetap- aPx
sudah mulai bernjala. Ditangsi-tangsi serdadu-serdadu mulai me awan perintah opsirnja. Mereka kena hukum berat. Sendjata gelap kedapatan
92 bertimbun-timbun diluar tangsi. Pembakaran dan perbuatan-perbuatan
merusak'kan alat-alat jang penting terdjadi pada beberapa tempat. Akan
tetapi orang Inggeris belum insjaf akan bafcaja jang mengantjam. Saat
pemberontakan umum dapat dirahasiakan. Pimpinan tidak tahu apa-apa
dan mengirim sebagian dari 'tentera India kenegeri Tiongkok dan Iran.
Lagi pula Inggeris pada masa itu harus berperang di Krim (tanah Rus).
Pada hari 10 Mei 1857 meletuslah pemberontakan jang ditunggu-
tunggu itu. Di Meerut dekat Delhi beberapa serdadu2 jang melawan
perintah dipendjarakan oleh opsir-opsirnja. Sekonjong-konjong pengisi
tangsi itu berontak, membunuh serdadu-serdadu dan opsir-opsir Ing
geris, melepaskan teman-teman mereka dari ’pendjara dan setelah me-
nunggang kuda, mereka dengan setjepat-tjepatnja menudju ke Delhi.
Disana tanda-tanda pemberontakan sudah orang ketahui; tentera di-
kota itu djuga terus mengangkat sendjata dan membunuh penduduk
Inggeris jang diketemuinja. Keradjaan Moghul dihidupkan kembali dan
Sultan Bahadur Shah jang selama itu boneka pemerintah Inggeris diangkat djadi sultan Hindustan.
Sementara 'itu seorang pegawai kanbor kawat Inggeris dapat me
ngirim kabar dari Delhi keseluruh India untuk memberitakan pemberon
takan itu. Seorang opsir membakar gudang mesiu dengan mengorbankan
dirinja dan pendjaga-pendjaga, supaja djangan djatuh ditangan serdadu-
serdadii jang berontak. Tetapi Delhi tetap diduduki mereka selama 5
bulan. Tentara Inggeris dari Punjab segera datang dibawah pimpinan GubemcA' sendiri.
Keadaan di Punjab mengherankan kaum pemberontak ; bangsa Sikh disana tidak turut, malahan memihak kepada Inggeris dan menolong m erebu t Delhi kembali.
Pemberontakan makin lama makin meluas dan berpindah dari Delhi sampai di Lucknow, Cownpore, Rohilkand dan India Tengah. Teritera In g g e r is terpaksa memberi perlawanan dalam lima daerah jang mempu-
iijai benteng-benteng, akan tetapi lekas djatuh dan diduduki oleh serdadu2 pemberontak.
Di Lucknow, gubernor provinsi Oudh mati dibunuh. Tiga bulan
lamanja serdadu dan orang preman Inggeris terkepung dibenteng kota
itu ; achirnja mereka menjerah. Baru empat bulan kemudian kota ftu
dapat direbut kembali, setelah penduduk. bangsa Inggeris hampir semua
tiwas.
Jang amat menjedihkan ialah keadaan di Cownpore. Benteng kota
itu dipertahankan oleh seorang djenderal jang; sudah tua dan tidak
mempunjai ichtiar lagi. Dibawah pimpinannja hanja 400 serdadu Inggeris
sedang dalam benteng itu berkumpul beratus-ratus 'perempuan
Ingaeris serta anak-Snakfija dan orang lain-lain jang mentjahari per-
lindungan disitu. Berteng itu terpaksa menjerah dan kota Cownpore
djatuh ditangan serdadu India. Sementara itu mereka mengangkat
Nana Sahib mendjadi radja. Ia seorang keluarga peshwa Maratha jang
dipetjat oleh Inggeris dari pemerintahannja. Ia berdjandji akan mengi-
rim orang tawanan itu dalam perahu menghilir sampai ke Allahabad,
ntah atas perintahnja, entah perbuatan pendjaga-pendjaga (orang
nggeris menuduh Nana Sahib sendiri sebagai jang bersalah), ketika
orang tawanan itu naik diperahu mereka semua ditembak mati. 'Seba
gian jang masih tinggal dalam pendjara esok harinja dibunuh d'juga, di-
antaranja dua ratus orang perempuan dan anak-anak.
Pembunuhan ini menggemparkan rakjat Inggeris baik di India mau-
Pun inegerinja sendiri. Dengan segala tenaga jang masih ada Cownpore direbut kembali.
Didaerah Maratha pemberontakan itu menerbitkan perdjuangan
e angsaan, djadi bukan kepentingan serdadu sadja lagi. Keradjadn
ansi jang dikuasai oleh seorang radja permaisuri mendjadi pusat per awanan. ama radja itu ialah Ranee Lakhsmi Bai jang masih hidup
am peringatan bangsa India sampai sekarang. Ia berpakaian laki-laki
se a u elihatan dibagian paling depan ketika menjerang atau mem-
1 h'h ^£r awanan' Ten'tera Inggeris djuga segan pada Ranee itu. Ia
Cown erani ^ada T&ntia Topi, panglima Nana Sahib jang merebut
’ Cl
etelah pemberontakan berdjalan setahun, barulah tentara Inggeris
d ^ 1 men eran9 Jhansi. Sementara itu Ranee Lakhsmi telah mendu-
,. j.n en^ Gwalior jang kuat sekali dan memusatkan pertal^anan ra-
J ja jang bersekutu disana. Empat bulan kemudian Ranee itu mati
n peperangan ; Tantia Topi melarikan diri, kemudian ditangkap dan digantung mati.
l m^ rontakan masih terus berdjalan sampai tahun 1859, akan tetapi
\ . pfra* d*daerah Rajputana, Rohilkhand dan Bihar. Didaerah
d'adi L dan Madras pemberontakan sama sekali tidak ter-
tinq 1 Pu a* Untunglah bagi orang Inggeris keadaan di Punjab tetap
denq enterarn- Dan ada djuga radja-radja jang membantu Inggeris
raHia r enteran a’ misalnja Maharadja Jung Bahadur dari Nepal dan radja Gwahor dan Hydrabad.
tak djadi S3^3^11 * dian9kat serdadu-serdadu pemberon-
aman ia ditan ^ ^dak bersalah. Akan tetapi setelah Delhi
sebagai sultan^?P dlbuan9 Rangoon. Disana ia meninggal dunia
dan Aurangzib sTt 3 dari keturunan Akbar, Jahangir, Shah Jahan
Putera keturunanni a?'®ultan Hindus'tan fang masjhur diisedjarah India,
oleh seorang opsir I 6 ditan9kaP dan dipertahankan rakjat dibunuh
dekakan. Opsir itu kn" enS’ sebab ia sangka pangeran itij akan dimer-
san perbuatannja itj™ D ^ dibunuh oran9 IrLdia seba9ai pembala-
Peristiwa janq di<?pK„f
pengaruhnja. Umum bern» ° T 9 Jnd ian Mutiny” amat bf atP ndapat bahwa keadaan di India harus ber-
u b a h d e n g a n se lekas- lekasn ja p
kongsi dagang seperti E.I.C. tern emerintaIlan ian9 dikuasai oleh suatu
rintahan biasa dan hukurn interna^^ berIawanan dengan sjarat2 peme-
gung djawab atas keadaan dakm810031' Kon9si itu tidak dapat bertang- India. 'Adjal E.I.C. sudah dekat ne9feri Jan9 begitu luas sepertiserdadu itu, ialah pada 10 M ei 1857 hari Permulaan pemberontakan
kal tuduhan dunia terhadap Se j Ing9eris ^'dak da'pat lagi men'jang- pemberontakan itu. ega a )ang terdjadi di India selama
Pemerintah Inggeris terpaksa
tahun 1858, ketika pemberontaka men9am )il tindakan jang radikal. Di~
dibubarkan. Milik-milik, kuasa d Serdadu ndia masih berdjalan E.I.C.
dengan badan itu diambil oleh n ^ S£9ala sesuatu jang bersangkutan
mendjatuhkan hukuman atas bad ennta^ *n99eris- Peristiwa di Meerut
orasan dan pendjadjahan jang tak” )a° 9 Suda^ aPu^ itu< alat peme- ’dunia. Sedjak tahun 1858 pem 3 3da bandingannja dalam sedjarah
dipindahkan ketangan Pemerintah1 ^ India dengan segala-galanja Parlemen. ,, eradjaan Inggeris jaitu Radja dan
Peraliha# pemerintahan itu d'
toria -rdalam amanat ditahun 1858* k ^ radja Permaisuri Vic-
diangkat Lord Canning, jang sudah ? \ 3931 radja"muda Jan9 pertama sa koncfsi E.I.C. Selama, akan tpt ^ ^ meme9an9 djabatan itu dima-
takan jang hampir membawa kplv' 161 eblll' leblh sesudah pemberon-
pemerintah mentjari ichtiar untuk m kuasa n99eris di India,
hindarkan kesalahan-kesalahan D o h r r ^ kedudukannia dan meng-n politik jang lampau.
sudah 'tepat, sebab dalam pem beron ta^ ' T tindakan itu
120.000 serdadu turut angkat sendjata3" ^ terd'iadi lebih dari Kedua, memperbaiki dan menqatur “ elawa* pemerintah Inggeris.
itu djuga sekolah2 tinggT X a V c u T
Ketiga, pemerintah berdjandji tak akan men^ ^ ° m ^ Madras
keradjaan-keradjaan merdeka lagi, a e b a g a f S C T e ^ n ^ r a
besar^besaran dimasa Gubernor-Djenderal Dalhousie. Akan tdtapi djandji-djandj itu tidak semua ditepati dengan ichlas.
•
16. Memperluas keradjaan.• O
Bukti-buktinja bahwa djandji-djandii itu a- i •j-. u 1Q70 , ak dipenuhi: pertamaditahun 1878 tprdjadi perang Afghanistan jang kedua
AJasan jang d ikeU kakur, Inggeris ia]ah bahwa A f sudah
dipengaruhi keradjaan .Rus dan mungkin akan dipakamja sebagai pintu untuk memasuk, nd.a Tentera I„ggerIs dipuku, mMdur KSandahar
dan Kabul jang d.kehendaki Inggeris terpaksa’ditinggalkannja. Hanja 95
sebagian ketjil dapat didudukinja semata-mata untuk membulatkan
batas-batas sadja. Perang *itu tidak disukai oleh bangsa Inggeris. Jang
bertanggung djawab ialah perdana menteri Lord Beaconsfield sendiri.
Perang Birma ketiga (1886). ^
Kedua, ditahun 1886 perang Birma jang ketiga petjah. Inggeris
menuduh Birma bahwa keradjaan ini menerima bantuan dari Perantjis
untuk menghalang-halang keperluan Inggeris. Achirnja Gubernor-Djen-
deral Lord Dufferin mengirim tenjtera ekpedisi dan memaksa' radja Birma
menjerah. Ditahun itu djuga Birma Hulu (Upper Birma) dirampas oleh
Inggeris. Semendjak itu seluruh Birma mendjadi koloni dan diga-
bungkan dengan India dibawah pemerintahan bersama sampai tahun
1935.
Ekspedisi ke Tibet (1904).
Ketiga, ditahun 1904 Gubernor-Djenderal Lord Curzon bermaksud
menguasai Tibet jang dibawah pengaruh keradjaan Rus. Sedjak pur
bakala, kepala agama Buddha di Tibet, Dalai Lhama namanja dan ber-
semajam dikota sutji Lhasa, mengakui kaisar Tiongkok sebagai radjanja
jang tertinggi dan tiap2 tahun mempersembahkan upeti kepada kaisar
itu. Tentara Inggeris jang dikirim kesana dengan susah pajah ;neliwati
pegunungan Himalaya dan memasuki kota Lhasa, jang belum pernah di-
kundjungi orang Barat. Politik itu mendapat tjelaan keras diianah Ing
geris sendiri dan Rus, sehingga tentara itu terpaksa meninggalkan Tibet.
Hasil ekspedisi itu tidak ada sama sekali.
Keempat, Lord Curzon djuga jang terkenal oleh sebab kolotnja dan
kemegahannja terhadap bangsa India, atjapkali tjampur tangan dalam
keadaan keradjaan-keradjaan India merdeka dan menerbitkan kebentjian
radja-radja.
Sementara itu poli'tik Inggeris tjerdik sekali dalam memisah Ind:a
dengan memihak kepada golongan Hindu atau kepada kaum Islam
menurut keperluan mereka pada sesuatu waktu, selaras dengan politik
„memisah dan menguasai” (,,devide et impera” ).
Lord Curzon ditahun 1904 membagi provinsi Benggala supaja bangsa
India jang beragama Islam dan Hindu djangan dapat bersatu. Peraturan
itu menerbitkan perlawanan jang hebat, sehingga ditahun 1911 pemba-
gian provinsi itu dalam Benggala-Barat dan Benggala-Timur diha- puskan.
17. Pemeras,an India oleh modal Barat.
Semendjak tahun 1858 sampai pada hiasa jang achir keadaan
ekonomi di India tidak djauh berbeda dari zaman E.I.C. Anak negeri
terhitung rakjat jang amat miskin didunia. Peraturan hak dan
9 0 Pad ja k tanah tetap tinggal buruk, sehingga daerah-daerah jang subur dan
kaja seperti Punjab berontak d npemberontakan tahun 1857 ” u 13 Un Pemberontakan itu merupai
kedjam, jang mendjadi suatu ^ t6tapi lekas diPadamkan dengan djalan (Amritsar 1919). 31 dalam sedjarah pendjadjahan Inggeris.
Olefi sebab kemiskinannia t* . ,djam uang. D'jikalau bentjana, 1 ^ t3m alu terikat kepada pemin-masa bandjir), kelaparan se ^ ^ menimpa (kekurangan air hudjan atau padjak jang berat untuk t£rdjacl1' Sementara itu rakjat memikul
tjukai barang-barang masu^™ 3)31 hutang ne9eri’ belandja pengairan,
besar dari pegawai-pegawai menaikkan har9a- gadji-gadji jang Barat. Semuanja itu menqhi 1 n" ens’ belandia pemerintahan tjara
modal. Dengan pendek k a t ^ tenaga rakJat dan mengisi kanfcong kaum hadur” (E.I.C.) denqan nrm P0rt“karan Pemerintahan „Compani Ba-
bedanja, dua-duanja m e ra b a * ^ keradjaan In99eris tidak banjakdibawah „Pax Britannica” (A em®Iaratan dan sengsara. Ketenteraman
nja'ta dibajar oleh orang I n d i / ^ 31 Wah PerIindungan Inggeris) ter- langan kemerdekaan. en9an pemerasan kekajaannja dan kehi-
Politik Inggeris dalam ,
hak keladjaan bangsa India 11™,^”’'’ '“ " ', ‘,erdik sekali' Mereka akuipengawasan pemerintah di Delhi eadaannja send,rl dibawah
pemerintahan dipikul „ leh pusat ^ . se,”uan)'a
kebiasaan dan susunan masjarakat ‘" n ” f biarkan adat’. L. ■ i ,, |:" akat Hindu, Islam atau Sikh begitu sadja,tak ditjampun oleh mereka supaja rakjat tinggal senang. Pegawai-pega-
wa, orang Inggens memegang kedudukan-kedndukan jang penting, jang
rendahpun djuga, asal penting. Misalnja, sebagian besar dari peng-
adjaran d.sekojah t.nggi diserahkan kepada orang India, dalam mahka-
mah-mahkamah t.ngg, banjak djuga hakim orang India. A kan tetapi dalam golongan Pamong p ra<lja ( ,ndia„ Civfl t
urusan keuangan. djawatan padjak dan bea, masih banjak terdabai orang Inggeris.
Apa-apa jang terdjadi sehari-hari diantara rakjat mereka tidak ambil
pusing. Mereka hanja memperhatikan garis-garis besar sadja dan ke-
djadian-kedjadian jang penting, hal-hal lain masuk urusan orang India
sendiri. Dengan politik demikian dapatlah mereka menguasai negeri
jang begitu luas seperti India dfengan mempergunakan pegawai-pegawai
dari bangsanja sendiri lebih sedikit dari pada orang Belanda dulu di Indonesia. 0
Ini menerbitkan pertanjaan, apakah sebabnja pendjadjahan
Inggeris itu dap^t berdjalan terus begitu lama dan baru dapat berubah
sesudah^perang dunia jang kedua. Djawabnja, kelemahan bangsa India,
dan tjerdiknja orang Incjgeris jang tahu mempergunakan kelemahan
itu untuk mengadu-dombakan bangsa atau golongan jang satu dengan
jang lain dan dalam keadaan itu memilih keuntunfjannja. 97India
Kelemahan keradjaan ^Hindustan dipermulaan abad ke-18 adalah
waktu jang baik bagi Inggeris untuk menaklukkan Benggala. Kelemahan
kaum tani dipergunakan untuk mengatur hak dan padjak tanah. Kelema
han radja-radja disebabkan oleh perlawanan diantara mereka mendjadi
alasan politik jang baik untuk merampas kuasa radja-radja itu
(Maratha, India Selatan dan Punjab). Kelemahan rakjat jang terbit dari
perlawanan antara agama Hindu, Islam dan Sikh dipergunakan untuk
menghalang-halangi persatuan kebangsaan India. Politik mentjerai-
beraikan, mengadu suatu golongan dengan golongan jang lain, memisah-
kan rakjat dari pemerintah, membajang-bajangkan kemerdekaan dalam
Tjvaktu jang genting dan seterusnja, itulah muslihat jang mustadjab
djikalau untuk selama-lamanja hendak mengambil untur.g jang seba-
njak-banjaknja dari djadjahan. Untuk melukiskan sedjarah impe-
rialisme Inggeris saja sebut beberapa peristiwa-peristiwa dan angka.'
angka jang lebih mudah menegaskan dari pada uraian jang pandjang
lebar.
Sebagai kita sudah terangkan dulu pemerascin ekonomi Inggeris di
India dengan tjara besar-besaran mulai sedjak tahun 17£7, jaitu per-
tempuran di Plassey dengan Nawab Benggala. Sedjak itu Company
Inggeris bukan kongsi dagang semata-mata lagi, melainkan sudah men
djadi badan dan perkakas pemerintah. Kepala-kepala kantor dagang
mendjadi pegawai-pegawai pemerintah djuga atau pemimpin-pemimpin
perang. Company mempunjai tentera jang dibajarnja sendiri. Tudjuan
terutama bukan perniagaan lagi, melainkan menegakkan kuasa dan me
naklukkan radja2 India, merampas tanah mereka, mengatur pemerin
tahan dan padjak jang dibajar rakjat daerah-daerah itu supaja kas
Company penuh dan dapat mengeluarkan dividend jang besar. De
ngan djalan demikian mengalirlah uang kedalam kas Company dan kan-
tong pegawai-pegawainja, mulai dari serdadu biasa sampai Gubernor-
Djenderal sendiri.
Diwaktu pemerintahan Moghul sebagian besar dari perdapatan rak
jat dipungut oleh radja-radja djuga. Akan tetapi kekajaan itu tetap
tin99al dalam negeri. Keperluan dalam keraton-keraton mendatangkan
pentjaharian jang bermatjam-matjam bagi rakjat. Rakjat mempunjai
tanah sendiri, dagang atau perusahaan sendiri jang tjukup menghasilkan
untuk belandja hidup. Uang tetap beredar dalam negeri dan negeri
lambat laun bertambah kaja djuga.
Sedjak pendjadjahan Barat mengalirlah sebagian besar dari kekajaan
negeri tiap-tiap tahun kenegeri luar jang makin bertambah kaja,
sedangkan negeri jang menghasilkan bertamb’ah miskin. Barat mem-
bawa mata pentjaharian dan kemadjuan baru seperti perkebunan
industri dan pengadjaran, akan tetapi semuanja itu harus dibajar dan
9 o dipikul oleh koloni sendiri. Menurut perhitungan seorang ahli India
o
Dr. Dutt dalam kitabnja „The economic History .of India” dalam 30 tahun
sedjak orang Inggeris memerintah di Benggala, Company mengirim tiap-
tiap tahun 36 djuta ke Inggeris. Tentu uang itu tidak diboroskan sadja
disana, melainkan mendjadi kapital jang berbunga ; bunga ini berbunga
pula dah. seterusnja. Modal itu dipergunakannja dalam industri-industri
besar umpamanja di Lancaster untuk memperbuat barang-barang te-
nunan. Industri itu mengirim barang ke India dengan harga mahal,
lagi pula dibebaskan dari pembajaran bea masuk. Oleh sebab itu per-
tenunan dengan tangan di India sedjak permulaan abad jang lalu makin
mundur, boleh dikatakan hampir mati. Kekajaan jang diperoleh dari
industri di Inggeris tiap-tiap tahun bertambah. Uang ini dipergunakan
lagi untuk mengadakan industri baru. Hasilnja didjual pula di India.
Dengan menerima dividend Rs 36 djuta setahun .dan mempergunakan
modal itu dalam matjam-matjam industri jang mengirim hasilnja ke
India, menurut perhitungan Dr. Dutt tadi, tanah Inggeris bertambah.
kaja dengan 8000 djuta rupee dalam waktu 30 tahun sedjak permulaan
pendjadjahan di India.«
Pemerasas ekonomis ini dapat diibaratkan dengan pekerdjaan
pompa:' Pompa pemeras itu diperbuat dengan memakai uang orang
India; hasilnja dipergunakan untuk mengadakan pompa lain. Jang
dihisap pompa nomor 2, 3 dsb. tetap rakjat India djuga.
Selain dari pada uang jang diterima tiap-tiap tahun dari dagang,
besar djuga penerimaan dari upeti radja-radja, ongkos-ongkos pem-
bajar pertolongan mereka dengan tentera dsb. Company misalnja
meriolong radja Oudh melawan kaum Rohilla jang harus membajar Rs 5
djuta, menolong Nawab Benggala dengan pembajaran Rs 12.5 djuta.
Clive sendiri menerima Rs 300.000. Mir Kasim pengganti Nawab
harus membajar Rs 2.5 djuta, Mir Jafar Rs 6 djuta, Nazim Daula Rs 3
djuta, Nawab Burdwan 2,0 dju'ta dsb. Semuanja terdjadi waktu Clive
gubernor di Benggala. Dimasa 'pemerintahan Hastings permaisuri radja
Oudh dipaksa membajar Rs 15 djuta. Selain dari itu padjak tanah di-
naikkan. Ditahun 1780 ketika ada kelaparan hebat di Hindustan dan lebih
dari 5 dju'ta orang mati, padjak tanah tidak diturunkan. Ongkos perang
dengan Birma, Punjab, Afghanistan dan Tibet dibajar oleh rakjat India
sendiri. Diperang dunia jang pertama India harus memindjamkan uang
1200 djuta rupee kepada keradjaan Inggeris.
Tjontoh-tjontoh ini tak perlu ditambah lagi. Kemelaratan di India
sebagai akibat imperialisme njata djuga dari korban-korban kelaparan
disana. Memang sedjak purbakala di India bahaja kelaparan itu bukan
perkara asing lagi. Ini tferhubung dengan iklim jang amat panas. sedang
musim hudjan menimbulkan bandjir-bandjir jang mahahebat. Akan
tetapi anak negeri diwaktu pemerintahan radja-radja sendiri dapat
menjimpan beras dan gandum untuk persediaan diwaktu patjeklik. Di-
r
zaman Inggeris hasil tanah hampir sama sekali terpaksa didjual
untuk membajar padjak. Penduduk makin bertambah, akan tetapi pengai-
ran didaerah-daerah jang kekurangan air tidak diperluas sesuai dengan
penambahan penduduk. Oleh karena itu bahaja kelaparan bukan ditim-
bulkan oleh iklim sadja, sebagai selalu ditekankan oleh pemerintah Ing
geris, akan tetapi bergantung djuga kepada politik ekonomi, persediaan
makanan dan politik pemerintah untuk memberantas kelaparan. Ini se
muanja sedjak penguasaan Inggeris pada penghabisan abad ke-18 sampai
abad ke-20 tidak dikerdjakan oleh pemerintah dengan sungguh-sungguh.
Baharu dipermulaan abad ini bahaja kelaparan itu berkurang sedikit,
akan tetapi sampai pada masa ini tetap mengantjam dalam beberapa daerah-daerah.
Ditahun 1770, ketika Inggeris baru menguasai Benggala kelaparan
jang mahahebat terdjadi. Lebih dari Vs dari penduduk Benggala, jaitu
l.k. 10 djuta orang tiwas. Ditahun 1783, 1784 dan 1792 kelaparan
meradjalela dibagian Madras, Bombay dan Punjab. Didalam satu abad
jaitu antara 1800 -— 1900 peristiwa-'peristiwa kejaparan adalah sebagai
berikut:o
1800 — ’25 5 X banjak korban 1 djuia
1825 - ’50 2 X M »1850 — ’75 6 X tt >> 5
1875 — 1900 18 X t * ft 26() . .
Djadi dalam 100 tahun djumlah korban adalah 323^ djuta orang.
Diabad ke-19 menuru't taksiran, banjak orang jang tiwas idalam pepe-
rangan tidak lebih dari 5 djuta.Ketinggalan politik ekonomi dalam mendjaga keselamatan rakjat
njata djuga djikalau kita lihat, bahwa belandja jang dikeluarkan untuk
pengairan dalam 160 tahun han'ja Rs 150 djuta, sedangkan untuk kereta
api jang perlu bagi militer dan pengangkultan barang2 Inggeris tidak
kurang dari Rs 3000 djuta. Dari sini njatalah bahwa pada umumnja ke
pentingan penghidupan rakjat India djauh kurang mendapat 'perhatian
dari keperluan kaum-kaum modal Inggeris.
Begitupun tentang politik berniaga. Supaja barang-barang Inggeris
mudah masuk, bea tidak dibajar, sedangkan barang-barang dari negeri
lain kena bea jang berat. Lagi pula barang-barang India sebelum dikeluar
kan kena bea dulu, sehingga tak dapat bersaingan lagi dengan barang-
barang diluar negeri jang sama buatannja. Dengan djalan demikian in-
dustri di India tidak dapat berkembang, umpamanja perusahaan tenun,
benang, perkakas besi d.1.1. Jang hanja dapat madju ialah misalnja
perusahaan membuat karung guni (jute), sebab bahannja tjukup terdapat
di India. Djadi pertentangan antara kepentingan Inggeris dan India ada
lah selalu suatu soal jang hangat sekali. Akan tetapi dalam menjelesai-
kannja rakjat India saajalah jang selalu rugi.
Tak perlu lagi diuralkan disini perasaan pongah jang terdapat pada
bangsa Inggeris terhadap bangsa berwarna,^ apalagi terhadap bangsa
India. Mereka tak suka beramah-tamah dengan bangsa India, sekalipun
dengan orang-orang jang sama 'peladjarannja atau kedudukannja dalam
lapangqn sosial dan ekonomi dengan mereka. Dalam club2 perdjamuan-
perdjamuan, pertandingan2 sport, dsb. orang Inggeris sama sekali tidak suka bertjampur gaul dengan orang India.
Meskipun keadaan itu menjedihkan djuga untuk sebagian besar dari
orang Inggeris, sampai masa sebelum kemerdekaan, pertentangan bangsa
Barat dan Timur dalam hidup sehari-hari barangkali disanalah jang pa
ling buruk diseluruh dunia, ketjuali di Afrika Selatan dan mungkin di-
sebagian dari Amerika terhadap orang Negro.
B A G I A N
D m a s a PERGERAKAN KEBANGSAAN
•
IPERMULAAN abad ke-19 keadaan masjarakat India amat buruk.
Masjarakat itu dipengaruhi oleh pelbagai faktor jang ‘timbul didalam
negeri dan jang datang dari luar. Selama peraturan milik tanah dan
padjak tidak berobah, rakjat djelata tinggal melarat dan diantjam oleh
kelaparan. Orang jang mengerdjakan tanah jang bukan miliknja tidak
merasa bertanggung-djawab atas penghasilan tanah itu, sedang padjak
jang harus dibajarnja ia mudah memindjam dari ,,lintah darat” jang
menghisap segala penciapatannja. Dari pemerintah pendjadjahan
pula tidak diharapkan lekas datang perubahan, malahan pengaruh
imperialisme jang disokong oleh pemerintah semangkin terasa beratnja.
Perusahaan pertenunan dan keradjinan rumah-tangga lambat laun
binasa disebabkan oleh barang-barang jang datang dari Inggeris.
Susunan masjarakat, kerukunan desa dan adat istiadat nrcnundjukkan
tanda-tanda kerusakan oleh sebab ukuran-ukuran baru jang dipaK'sakan
dan belum dapat diterima oleh rakjat. Didalam segala lapangan timbullah
perasaan ketjewa dan kesangsian, seakan-akan pendjadjahan itu tidak
dapat disangkal lagi dan tidak ada gunanja dilawan. ,
Dalam kalangan Hindu jang bertradisi luhur terbitlah pertanjaan
apakah pendjadjahan Barat itu dibiarkan sadja atau haruskah diambil
tindakan untuk memberikan pengharapan bagi rakjat? Golongan itu me
rasa bahwa hendaklah diinsjafkan dulu kepentingan pembaharuan dengan
djalan agama dan pendidikan rohani. Dengan pembaharuan itu dapatlah
tertanam tjita2 didalam hati rakjat supaja ia mempertahankan hidupnja,
agamanja dan kebudajaannja jang luhur itu. Bangsa India hendaknja
disiapkan, dididik lebih dulu supaja ia insjaf akan kebangsaannja dan
haknja untuk menentukan nasibnja sendiri.
1. Pembaharuan.
Tjita-tjita pembaharuan itu mula-mula nampak dalam kalangan orang
Hindu. Diantara mereka terdapat beberapa ahli-ahli jang mementingkan
supaja agama Hindu harus disesuaikan dengan kemauan masa, terutama
dengan mengambil sari-sari agama itu jang perlu untuk memperdalam
hidup rohani dan membentuk manusia Hindu jang bertjorak baru. Hanja
dengan mendidik manusia setjara itu dapatlah diharapkan kemungkinan
pembaharuan susunan masjarakat jang sehat. c
Nama pertama jang harus disebut ialah Ram Mohan Roy. Beliau
hendak membersihkan agama Hindu dari pengaruh pandit2 Brahmin dan
RABINDRANATH TAGORE
aturans keagamaan ,a„g sudah „e„batu dan hendak melarang memudja
kepada artja- dewa Ditahun 1830 beliau dirikan suatu perkumpulan di
Calcutta, bernama Brahma Sama * / untuk pe„gik„t-pe„gikut„ja . Mereka
men,embah kepada Jang maha Esa jang tidak ada namanja, tidak dapat dirup^kan dengan gambar atau patung Berka„l fi ,
dilarang, begitupun membunuh jang hidup, Setelah L ’ E , Ro'y
Tagore daS
Tagore, pudjangga j l n ^ i , ^ 9 ““
se” “ ? pe" " da- b— keras lagi bertindak, lebih radikal dala P0rkumPulan itu lebih
nan masjarakat dan adat-adat kuno. T aT endak ^311 £ SUS“~
.kebiasaan berhubung dengan perkawinan, kelahiran^aTke Y * 9
■ hendak membatalkan pemisahan-pemisahan masjarakat setjara Tastl"
pin2 Jan9 tu$ dan sadar terlalu radikal. Oleh sebab^'tu'lerTk ^ Pemim"Sen dan kemudian ia mendirikan perkumpulan 1 • u & menentang
jaitu S a d h a w Brahma Samadzi j a T T ^ ^n , u n i 1 , Z] Jan9 mempunjai tjabanq2 di Madras
dan Bofabay. Dalam peladjarannja Kesub Chanrl™ <; , ,
dasar-dasar agama Kristen, meskipun “a S t J ? 8X084 * “ dekati
itu. Ia mengundjungi tanah Inggeris ditahun 1869 dan seteteh ” ka9“ f. di India, ia bekerdja dalam lapangan sosial denna 13 m,pengalaman jang diperolehnja di Inggeris. ° mem:per9unakan
Didaerah-daerah lain nampak djuga pergerakan pembaharuan agama
dan sosial, dua ^p ngan jang rapa't perhubungannja di India. Dibagian
Bombay pergerakan dimulai oleh SWami Dayananda Sarasvati seorang
pemimpin jang berhasrat untuk membersihkan agama Hindu dari tradisi
jang semata-mata hanja dipegang teguh untuk keperluan pandit2.
Orang H m duaruskh kembah keagama jang murni jang terdapat dalam
buku sutji Veda Akan tetapi dengan itu Saraswati menarik garis-garis
perbedaan jang terlalu tadjam dengan agama Islam dan Kristen • ia pada
hakekatnja melawan agama2 itu. Perkumpulan jang didirikannja, Arya
Samadzj, di Calcutta ditahun 1875 bertindak keras djuga, sehingga pada
permulaannja diamat-amati oleh pemerintah Inggeris. Perkumpulan itu
berkembang di^Punjab-dan United Provinces dan memusatkan tenaganja
kepada sekolah pendidikan agama, diantaranja perguruan Anglo-Vedic
College di Lahore. Peladjaran untuk kaum wanita dipentingkan djuga.
Pemimpin lain ial&fc Narendra Nath Dutt. lahir di Calcutta ditahun
1862 dan kemudaan mengambil nama Swami Vivekananda. Beliau merasa
terpanggil untuk mem'pertahankan agama Hindu jang sedjati, bukan sadja
didalam negeri, akan tetapi terutama diluar regeri. Beliau mengun- 105
djungi Eropah dan Amerika dan mendapat perhatian jang besar disana
berhubung dengan kritiknja terhadap kebudajaan Barat, jang memen-
tingkan serba benda sadja, berlainan dengan India jang mendasarkan
kebudajaan kepada roh dan agama. Beliau mendirikan perkumpulan Ra-
ma-Krisna jang berdjasa dalam lapangan pekerdjaan amal, perguruan,
perawatan orang sakit dan ashrama-ashrama r.ntuk beribadat.
Tidak perlu kiranja disebut nama-nama lain jang terkenal dalam
pekerdjaan pembangunan itu. Hanja satu nama lagi ialah Mahadewa
Govindh Ranade jang lahir di Bombay ditahun 1842, berasal dari bangsa
Maratha. Ia ber-turut2 mendjadi penjalin bahasa, mahaguru dan hakim
tinggi di Bombay. Perhatiannja tertarik oleh sedjarah hidup masjarakat
dan tjara-tjara mengadakan perbaikan. Dengan sendirinja tjara-tjara
itu menundjuk kearah politik jang tentu akan menimbulkan pertentangan
dengan pemerintah kolonial. Djadi soal pembaharuan itu tidak mungkin
dipetjahkan, menurut Renade, djikalau 'politik tidak disukai dan didjauh-
kan sebagai nampak dimasanja. Pembaharuan agama, sosial dan pendidi-
kan perlu sekali untuk kemadjuan rakjat, akan tetapi perkara-perkara itu
harus djuga dipandang dari sudut persiapan untuk mempengaruhi urusan
pemerintah, untuk tjampur dalam pemerintahan dan sebagai tudjuan
jang achir, untuk mentjapai kemerdekaan bangsa sendiri.
Sekarang kita tindjau sebenitar keadaan politik di India sebelum
timbulnja pergerakan nasional jang mendjelma dalam All India Congress. °
2. Keadaan politik dimasa 1800 ■—■ 1880.
Sebagai sudah diterangkan diatas ditahun 1773 Parlemen Inggeris
mengadakan peraturan pertama untuk India. Dalam undang2 itu Kompeni
Inggeris ditundjuk djadi pemerintah jang bertanggung-djawab. Pemerin-
tah sipil dan militer didjalankan oleh Gubernor-Djenderal dengan empat
orang penasehatnja. Di Madras dan Bombay pemerintahan ini terserah
kepada Gubernor dan beberapa penasehat. Ditahun 1784 pemerin
tahan Kompeni itu mulai diawasi oleh pemerintah keradjaan Inggeris
dengan perantaraan suatu badan pengawas. Ini berarti sebenarnja
dua matjam pemerintahan jaitu keradjaan Inggeris dan Kompeni,
keadaan mana baru ditiadak^n ditahun 1833, setelah pada tahun itu
monopoli dagang Kompeni disebelah Timur dihapuskan, terketjuali
perniagaan 'teh dengan Tiongkok. Sedjak tahun itu hilanglah sebetulnja
sifat Kompeni itu sebagai perserikatan dagang. Akan tetapi Undang-
undang (Act) — 1833 pada dasarnja tidak mengubah : tjara pemerintahan
di India jang didjalankan oleh pemerintah pusat dan alat-alatnja sadja
dan tidak dibantu oleh perwakilan-perwakilan rakjat, djadi tetap b-irsifat
otokratis. Dimana-mana pemerintah jang otokrads mempunjai pegawai2
jang luar biasa banjaknja dengan susunan jang lengkap (burokrasi).
Di India djuga pemerintah setjara burokratis itu kuat sekali. Adalah duaO
matjam djawatan jang mendjadi 'tulang sendi pemerintah itu : Pamong
Pradja atau „Indian Civil Service" (I.C.S.) jang amat dibanggakan oleh
Inggeris sebagai djabatan jang terdiri dari orang2 jang terpilih dan ter-
pudji ’oleh sebab djasan'ja dan Djawatan Kepolisian (I.P .). Sjarat-sjarat
untuk diterima mendjadi pegawai dalam djawatan jang dua ini berat
sekali dan jang diterima dalam prakteknja kenjataan orang Inggeris
sadja. Meskipun Undang-undang tahun 1833 sudah menjatakan bahwa
untuk diangkat djadi pegawai diperbolehkan siapa sadja dengan tidak
memandang warna atau agama, pembesar-pembesar di India selalu mem-
boikot sjarat itu. Orang India sebagai tjalon pertama dari Indian Civil
Service baru diterima ditahun 1864; ditahun 1871 diterima tiga orang
lagi, walaupun menurut 'peraturan bangsa India boleh turut udjian sedjak
tahun 1858. Sampai tahun 1913 pangkat-pangkat dalam djawatan Pa-
mong Pradja masih 80% dipegang oleh orang Inggeris.
Pemberontakan serdadu India (1857'—’50) mengakibatkan peruba-
han besar aalam sikap pemerintah Inggeris. Pengalaman jang pahit itu
mempering£tkan bagaimana lemahnja suatu pemerintah jang tidak meng-
indahkan keadaan rakjat. Pemerintahan jang didjalankan setjara otokratis,
meskipyn rapi dan djudjur, achirnja mendatangkan bahaja djuga.
djikalau dipegang oleh orang asing sadja. Ditahun 1861 Inggeris
hendak mengambil langkah jang pertama untuk membuka djalan
kearah pemerintahan jang memperhitungkan kemauan penduduk. Un
dang-undang tahun itu Indian Councils Act — 1861 menambah Dewan
penasehat Gubernor-Djenderal dengan 12 anggo'ta baru. Setengah dari
anggota-anggota itu akan diambil dari orang jang bukan pegawai (non
officials) dan sedapat-dapatnja akan dipilih dari orang India. Akan
tetapi anggota2 ahli kebanjakan diangkat dari golongan pegawai. De-
wan-dewan dalam provinsi akan diperluas djuga. Maksud perubahan
itu tidak lain dari pada menjerahkan kuasa pusat kepada pemerintah
provinsi, djadi timbul dari pertimbangan praktis, bukan semata-mata me
ngadakan dasar untuk pemerintahan setjara perwakilan jang demokratis.
Menurut paham orang Inggeris jang bertanggung-djawab, rakjat India
belum matang untuk diperinteh dengan tjSra demokrasi, karena itu mere
ka belum memikirkan hal jang masih djauh dihadapan masa, dalam mana
India mungkin mentjapai pemerintahan sendiri sebagai jang diramalkan
oleh sebagian dari ahli-ahli 'politik liberal daii ahli filsafat negara
(misalnja John Stuart M ill dalam karangannja : On representative go
vernment). Jang dimajcsudkan tidak lain dari pada ,,durbar” radja-radja
India’, jaitu suatu dewan jang dapat didengar tentang apa-apa jang
terdjadi dikalangan rakjat, sematjam badan untuk penerangan a'tau
nasehat, bukan sebagai alat perwakilan.
Dimasa ini dan boleh dikatakan seterusnja sampai penghabisan abad
ke-19 Inggeris tidak begitu (menaruh perhatian kepada perubahan-peru-
bahan pemerintahan di India, terutama tentang kemungkinan pemerin
tahan sendiri (self government). Pengaruh pemberontakan serdadu
ditahun 1857 makin lama makin djauh dari peringatan orang Inggeris
dan tentu djuga keinginan mereka untuk mendjaga supaja djangan
terdjadi sekali lagi makin berkurang. Perhatian dan tenaga pemerintah
ditudjukan kepada mengatur pemerintahan dalam provinsi2 baru jang
dimasukkan dalam djadjahan India dan memperkuat kedudukannja.
Kaum konservatif di Inggeris hanja memikirkan bagaimana kepentingan
kaum modal dapat terdjamin dan bagaimanakah India dapat dipertahan-
kan terhadap antjaman negara2 jang berbatas dengan India, 'terutama
keradjaan Rus. Dipenghabisan abad jang lampau pindjaman jang di-
berikan oleh kaum modal kepada India sudah berdjumlah lebih dari £ 200 t
djuta dan jang dilekatkan dalam pelbagai perusahaan £ 300 djuta. Bagian
dagang Inggeris dalam djumlah pemasukan barang ke India adalah 33%
dan dalam pengeluaran barang-barang dari Indi^ 70%.
Sedjak tahun 1861 sistem parlemen sudah berlaku dalaja beberapa
dominion, mula-mula di Canada. Akan tetapi pada masa itu belurp ada
orang Inggeris jang mengusulkan untuk India suatu pemerintahan jang
berlainan dengan sistem kolonial. Orang merasa bahwa pemerintahan
Inggeris (British Raj) itu tidak akan berkeputusan atau sekurang-ku-
rangnja akan berlaku beberapa keturunan lagi. Ditahun 1876 Radja Per
maisuri Victoria mendapat gelaran ,.Empress of India” atas andjuran
perdana menteri Disraeli (Lord Beaconsfield) dari golongan konservatif.
Menteri itu menegaskan bahwa Parlemen telah memutuskan akan me-
negakkan keradjaan (empire) di India. Ia tak berkata demikian, djikalau
tidak jakin bahwa keradjaan Inggeris akan menguasai India dalam abad2
jang datang.<*>
Dikalangan politik Inggeris sedjak itu tidak pantas lagi menjebut
kata pemerintahan sendiri di India. Orang jang berbuat demikian
terhitung orang jang tidak tahu keadaan jang sebenarnja atau jang
mempunjai tudjuan jang kurang praktis.
Sudah terang rupanja bahwa perubahan dalam pemerintahan di India
tidak dapa't diharapkan dari pihak Inggeris,"melainkan terserahlah kepada
orang India untuk menuntutnja. Akan tetapi ini tergantung pada
kesanggupan dan ketjakapan bangsa itu dan ini tergantung pula seba
gian besar pada pengadjaran dan pendidikan. Sedjak tahun 1835 setelah
Lord Bentinck mengadakan perubahan dalam politik pengadjaran dengan
mementingkan bahasa Inggeris, maka pengluasa-i “perguruan mulailah
diusahakan dengan pesat. Apalagi setelah njata bahwa rakjat, terutama
lapisan tengah dan atas ingin sekali mengikuti peladjaran tjara Barat
itu, sehingga peladjaran dalam bahasa sendiri dan kebudajaan
sendiri dilalaikan. semata-mata. Menilik banjaknja bahasa-bahasa di
India orang merasa pada masa itu bahwa untuk menambah dan menje-
barkan pengetahuan lebih baiklah memakai satu bahasa sadja jaitu bahasa
inggeris. Lagi pula oleh pihak pemerintah diandjurkan supaja pegawai
meng6!rti dan tahu memakai bahasa itu. Pihak perniagaan dan industri
djuga lambat laun membiasakan bahasa internasional itu. Djadi bukan
didorong oleh pertimbangan kemadjuan sadja orang India ingin
mempeladjari bahasa itu, melainkan oleh pertimbangan ekonomis dan
keperluan untuk mendapat penghargaan dalam lapangan sosial djuga.
Sebelum tahun 1835 di India telah terdapat pelbagai sekolah-sekolah
tinggi (colleges) terutama di Benggala, Bombay dan Madras, akan
tetapi hampir semua kepunjaan 'perkumpulan partikelir netral dan Zen-
ding. Sampai tahun 1837 colleges itu sudah bertambah dengan 13
jang baru, semuanja didirikan oleh pemerintah. Untuk murid-murid jang
tidak mampu diberikan sokongan atau beurs. Ditahun 1852 sudah lebih
dari 300 orang peladjar menerima sokongan. Sementara itu Gubernor-
Djenderal Hardinge ,-menetapkan dalam peraturan baru bahwa untuk
beberapa gqlongan pekerdjaan dalam pemerintahan akan diadakan pe-
njelidikan tentang pengetahuan bahasa Inggeris. Ini semata-mata meng-
giatkan kemauan untuk beladjar pada colleges itu.
Ditahun 1854 pemerintah mengumumkan politik pengadjaran baru
menurut Rentjana Sir Charles Wood. Dalam rentjana itu diperingatkan
supaja peladjaran dalam bahasa sendiri djangan dilupakan. Untuk rakjat
djelata bahasa sendirilah jang harus dipakai sebagai bahasa pengantar.
Sekolah rendah untuk rakjat akan diperluas pemerintah. Perguruan tinggi
(universitet) akan dibuka diibu kota' provinsi-provinsi; disampingnja
sekolah-sekolah menengah untuk menjediakan bibit bagi perguruan
tinggi dan untuk kaum pertengahan jang akan djadi tulang-punggung
J^emakmuran rakjat. Rentjana Wood itu besar sekali hasilnja bagi
pembentukan generasi baru di India jang kelak djadi tjalon-tjalon
pemimpin dalam matjam-matjam lapangan di India, lapangan politik
terutama.
Pembukaan universitet sudah diusulkan oleh Komisi Pengadjaran
(Departemen Pengadjaran belum ada gada waktu itu), akan teta'pi
ditolak oleh Pengurus Besar Kompeni dengan alasan bahwa sekolah2
,.college” jang empat di Benggala itu sudah tjukup untuk provinsi itu.
Berdasarkan putusan dari tahun 1854 Universitet baru berturut-turut
didirikan di Calcutta, Bombay dan Madras ditaliun 1857. Pada pem-
bukaannja mula-mula perguruan tinggi di Calcutta menerima 162 maha-
siswa ditahun 1881 sudah sampai 3000. Bombay mulai dengan 122
orang peladjar dan Madras dengan 54. Dari pembukaannja sampai tahun
1870 djumlah jang tammat dan mempunjai gelaran dari perguruan tinggi
jang tig a adalah 850 orang, diantaranja febih 2/3 dari Calcutta ]
sadja. Perguruan tinggi jang kurang madju ialah jang di Madras. Ini
berhubung dengan persediaan jang kurang memuaskan dan lagi sebab
pengadjaran bahasa Sanskerta dan pengetahuan Hindu tidak begitu di-
pentingkan pada 'perguruan tinggi itu. Betul, keadaan dalam Universitet
itu satu-satunja belum sama sekali memuaskan, akan tetapi dapatlah
dikatakan bahwa pembukaan perguruan tinggi jang tiga itu sudah
pada waktu dan tempatnja. Sampai penghabisan abad ke-19 perguruan
tinggi di India belum mendapat tjelaan atau kritik jang keras. Akan
tetapi pada permulaan abad ini kritik mulai meniup dan mengakibatkan
pembentukan panitia-panitia penjelidik perguruan tinggi.
Ditahun 1882 pemerintah merasa perlu akan menindjau hasil
politik jang telah dimulai dengan rentjana 1854. Untuk itu diangkat
suatu komisi. Pendapat jang penting dari komisi itu ialah bahwa per
hatian rakat pada pengadjaran sudah memuaskan, akan 'tetapi pemerintah <
hendaknja memperluas pengadjaran rendah diseluruh India. Penjeleng-
garaan pengadjaran itu baiklah diserahkan kepada pemerintah daerah,
pengadjaran menengah perlu ditambah djuga, akap. tetapi dalam lapang-
an ini dapatlah diharapkan kegiatan pihak partikelir, asaln pemerintah
memberi sokongan jang pantas. ”
Panitia berpendapat bahwa penambahan sekolah-sekolah menengah
dalam tahun-tahun jang sudah lebih besar dari perguruan rendah. Di-
pandang dari sudut sosial hendaklah pemerintah berusaha supaja buta
huruf diberantas selekas-lekasnja dengan perantaraan sekolah. Karena
djikalau hampir seluruh rakjat masih buta huruf, sukar sekali akan me-
mimpinnja dan membuka kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki
nasibnja jang buruk itu. Panitia mengadakan rentjana djuga tentang
langkah-langkah jang harus diambil oleh pemerintah dimasa jang di-
hadapi hingga tahun 1900.
Sekianlah uraian tentang pengadjaran jang sebagai diterangkan
diatas mempunjai pengaruh jang besar dalam persiapan untuk pemba
haruan politik. Putera-putera India jang mendapat didikan jang me-
njamai didikan Barat makin bertambah dan berkat intelek jang baik
mereka dapat djuga menjelidiki sedjarah hak-hak peri kemanusiaan di
Barat, merasai arti revolusi di Inggeris dan Perantjis, aliran-aliran
dalam lapangan ekonomi, sosialisme, kapitalisme dan imperialisme dsb.
Bukti2 bahwa suatu generasi intelektuil sudah timbul dan sedia akan
memberi pimpinan dalam menuntut perbaikan, masjarakat sudah terang
bagi umum. Tapi burokrasi Inggeris tetap menahan-nahan usaha jang
memadjukan pergerakan atau pembentukan partai2. Pengawasan atas
pers anak negeri makin bertambah keras, begitrpun pengawasan atas
pidato2 dihadapan rapat umum dan hak berapat.^Rakjat semangkin me-
larat, kelaparan terus mengantjam, pentjurian dan perampokan meluas,
se-gala2nja akibat dari kumelaratan itu. Kebentjian pada pemerintah dan
orang Inggeris jang mewah dan pongah makin mendalam. Perasaan
kebangsaan dan keinsjafan akan penghargaan sendiri mulai na»J,ak dilingkungan orang ,ang 'terpeladjar, DilapiKu, rakja, djelata atjap kali
kedapatan per tx-apulan rahasia untuk melawan pen.erin.al, atau alat^nja Denuk.anlah keadaan politic dibawah tekanan pendjadjahan Inggeris
jang aka„ berd.alan terus-mener.s, djikalau persatuan bangsa-b^gsa India tidak timbul pada waktu jang tepat.
Pengharapan bertambah sedikit setelah radja-muda Lord Lytton jang
kolot dan selama pemermtahannja hanja mementingkan ke p e ian L !
geris berangkat dan diganti oleh Lord Ripon. Di Inggeris partai Liberal
kedua kalinja menguasai Parlemen dibawah pimpinan Gladstone. Mula-
mula radja-muda jang baru membatalkan undang-undang jang mengikat
^ t?” k negeri> Kemudian ia menetapkail undang2 Ilbert Bill jang ° menghapuskan perbedaan antara bangsa Inggeris dan India dalam hal
pengadilan terutama dalam tuntutan pidana dan dengan itu ia berharap
menghilangkan suatu kebentjian jang sudah lama terkandung dipihak
bangsa India terhadap pengadilan Inggeris. Akan tetapi reaksi dika-
langan bangsanja hebat sekali, sehingga pegawai-pegawai Inggeris
turu'c^djuga memboikot undang-undang itu. Lord Ripon terpaksa menq-
ubahnja dan menghilangkan pokok-pokok jang penting dalam undang*
itu. Sedemikian kali rakjat India mengalami bahwa penduduk
bangsa Inggeris hanja mentjari keperluan golongannja sadja dan
se'tiap waktu memperlihatkan deradjatnja jang lebih tinggi. Akan tetapi
bangsa India sudah insjaf bahwa dari pihak Inggeris tidak datoat di-
harapkan keinginan untuk bekerdja bersama-sama. Bagi rakjat India
hanja tinggal suatu tindakan, jaitu menentang kemegahan itu dengan
tenaga dan organisasi sendiri serta mempersatukan usaha-usaha jang
sudah dimulai dikota Madras, Bombay dan Calcutta untuk menuntut hak
rakjat dalam satu pergerakan jang meliputi seluruh India.
3. Ind ian National Congress (1885).
Dalam sedjarah India tahun 1885 ialah suatu tahun peringatan pen-
djelmaan perasaan dan persatuan kebangsaan India. Pada tahun itu
tjita-tjita jang terkandung dalam hati sanubari golongan jang telah insjaf
mendapat bentuk jang njata'dan meruplkan suatu organisasi ialah All
India National Congress. biasanja disebut Indian National Congress atau disingkatkan Congress sadja.
Nama seorang Inggeris tidak dapat dilupakan'dalam persiapan untuk
mendirikan perkumpulan itu. Nama itu ialah M a n Octavian Hume, ber
asal .dan Scotland. Sebagai pegawai jang baru berumur 29 tahun ia
berangkat ke India dan mendjabat beberapa pangkat dalam djabatan
Indian Civil Service Setelah mendjabat pekerdjaan pegawai tinggi ia pada
suatu waktu berselisih paham dengan Lord-Lytton dan kemudian ia 11
minta pensiun. Ia tidak pulang kenegerinja, melainkan tinggal di Simla
dengan maksud untuk bekerdja dalam lapangan pergerakan kebangsaan
India. Sebagai orang jang telah puluhan tahun bertjampur gaul dengan
rakjat ia tidak sabar melihat kesengsaraan masjarakat jang tidak dapat
membela kepentingannja dihadapan pemerintah pendjadjahan. Adalah
tiga maksud jang hendak ditjapainja. Pertama, mempersatukan semua
golongan-golongan rakjat; kedua, pembaharuan dalam lapangan penge-
tahuan, achlak, sosial dan politik dan ketiga, memperbaiki perhubungan
antara India dan Inggeris.
Ditahun 1883 ia mengirim surat edaran kepada mereka jang mendapat
gelaran dari perguruan tinggi di Calcutta. Didalam surat itu ia mengadjak
kaum terpeladjar India untuk menjumbangkan tenaga mereka guna ke-
pentingan rakjat, sebab djikalau mereka tidak sedia, siapakah lagi jang
dapat diharapkan akan memimpin usaha pembangunan jang amat perlu ’
itu ? Tiap-tiap usaha sematjam itu hanja dapat didjalankan dengan
kekuatan organisasi. Oleh sebab itu ia minta beberapa orang India, ba-
rang 50 orang sadja jang rela menjiapkan pembentukan organisasi jang
dimaksudkan itu. Mereka itulah jang mendjadi pangkal a(kern) dari
barisan pembangunan (founders). Semuanja diterangkan dengan Hjelas
dalam surat edaran itu ; jang sangat menarik 'perhatian golongan
intelek India ialah terutama kata penutupnja. Seruan itu tidak sia2. Dari
segenap pendjuru Hume menerima djawab jang menjatakan ke^nggupan
untuk memenuhi andjurannja itu. Setelah genap waktunja diadakanlah
rapat persediaan di Poona dengan mereka jang rela menundjang perge
rakan itu untuk menentukan program. Bagi mereka jang memasuki ba
risan pembangun itu rapat menetapkan sjarat-sjarat jang keras. Mereka
harus tahu mengorbankan keperluan sendiri untuk kepentingan umum,
harus mengetahui keadaan rakjat dengan benar-benar, termasuk orang
jang terpeladjar dan mempunjai akal jang tadjam dan tabiat jang tetag
dan tenang.
Dengan perkumpulan baru jang diandjurkan oleh kaum Teosofi di
Madras jang hampir sama djalannja dengan jang akan didirikan dapat
persetudjuan supaja perkumpulan itu menggabungkan diri dengan Indian
National Union, nama sementara jang ditetapkan oleh rapat di Poona
itu. Dibulan Maret 1885 badan persiapan'dari persatuan itu mengirim
surat undangan kepada jang telah menjatakan persetudjuannja untuk
berapat di Poona dari 25 sampai 30 Desember tahun itu djuga. Sementana
itu Hume jang dianglcat mendjadi sekretaris umum dari Union itu be-
rangkat ke Inggeris untuk mengadakan perhubungan dengan anggota2
Parlemen disana supaja usaha persatuan India ntendapat penghargaan
dan bantuan, baik didalam Parlemen maupun dikalangan pers, jang seba
gai ternjata sampai masa itu selalu menentang perubahan-perubahan1 1 2 politik di India.
Beberapa hari sebelum rapat dibuka bertjabullah penjakit kolera di
Poona. Karena itu rapat dipindahkan ke Bombay. Pada pembukaan rapat
kenjataan bahwa banjak jang hadir hanja 72 orang, sedang 30 orang lain
hadir sebagai penindjau. Akan tetapi jang hadir itu semuanja terhitung
orang-prang India jang terkenal dan jang akan masjhur djuga dibelakang
hari. Dan sekalipun rapat tidak ramai dan tidak dibandjiri oleh publik,
orang jang mengerti akan tanda-tanda zaman merasa bahwa pada hari
itu akan lahirlah suatu badan jang berpengaruh besar dalam sedjarah
India, boleh djadi jang akan menentukan perdjalanan politik di India dimasa jang datang.
Sebagai ketua diangkat W.C. Bonnerji dari Calcutta.
Rapat Kongres jang pertama belum dipengaruhi oleh perselisihan
paham tentang politik atau perasaan anti-Inggeris. Usul-usul jang
radikal atau jang mentah-mentah menuntut kemerdekaan India tidak
dimadjukan. Rapat berdjalan dengan tenteram, bukan sadja sebab
tidak suka menjakiti hati orang-orang Inggeris jang menaruh sim'pati
dan hadir pada rapat itu djuga, akan tetapi karena anggota-anggota tahu
benar bahwa mereka masih mentjari-tjari apa jang harus didjadikan
pokoktr pembitjaraan jang akan membawa hasil jang njata dan dapat
dimasukkan dalam program Kongres itu buat tahun-tahun jang datang.
Sikap rdpat pertama itu boleh dikatakan loyal jaitu rapat ingin tetap
menghormati undang-undang dan setia kepada. pemerintah. Pem-
bitjara jang pertama Subramania Aiyar terus terang mengakui bah
wa dengan kehendak Jang Maha Kuasa keradjaan Inggeris telah
melepaskan India dari antjaman-antjaman luar dan kekatjauan didalam
negeri dan oleh sebab kemurahan itulah maka dapat terdjadi pada
pertama kalinja suatu peristiwa sebagai jang dipersaksikan rapat. Dan
sebagai akan kita batja nanti perasaan kesetiaan itu hampir tiap-tiap
tahun dalam permulaan sedjarah Kongres diutjapkan oleh ketua atau anggota-anggota lain.
Achirnja rapat menerima beberapa resolusi antara mana kita sebut jang berikut sadja.
1. Menghapuskan Dewan Penasehat menteri djadjahan di London.
Dewan itu terdiri atas pembesar-pembesar jang sudah pensiun dan jang
memberikan nasehat-nasehat jang kolot sadja.
2. Mengadakan susunan baru dalam Dewan Pembantu Radja Muda,
Supreme Council dan Dewan2 Provinsi. Anggaran belandja negara atau
provinsi harus dibitjarakan oleh dewan-dewan itu° lebih dulu. Anggota
Badan Legislatif jang menetapkan undang-undang hendaklah mempunjai
hak interpelasi jaitu iiak memadjukan pertanjaan kepada pemerin
tah. Lagi pula diminta supaja Parlemen Inggeris dapat membatalkan
putusan radja-muda jang dimbilnja berlawanan dengan kemauan ang
gota jang terbanjak dalam dewannja.
India
A■ 1 ^ engadakan pemeriksaan dalam susunan dan tjara-tjara men-
J an an pemerintahan, jafig akan diserah'kan kepada suatu panitia jang
diangkat oleh pemerintah Inggeris diluar pengaruh pemerintah India.
4. Penambahan belandja untuk pertahanan tidak dirasa perlu meng-
g mundurnja pendapatan negeri dan keadaan kemakmuran ugium.
5. Kongres mentjela maksud untuk menaklukkan Birma Hulu dan
1 • SUpa a B*rnia’ djikalau penundukan itu tidak dapat tersangkal9 i jadikan koloni mahkota, djadi tidak masuk sebagian dari India.
6. Udjian pegawai untuk diangkat pertama kali dalam djabatan
merin a arus diadakan pada waktu jang sama di India dan Inggeris
men9hindarkan peherimaan tjalon-tjalon Inggeris sadja.
hun71886°n9reS Ja" 9 bersidan9 Pada hari 28 Uesember ta-
annonT9165 P*rtama terdiri terutama dari orang Hindu. Diantara 72
rapat I f 11!-? f ,hania 2 ^ Muslimin- Lagi pula kebanjakan dari Dahpnt 11 i9° on9an~9°l°ngan pertengahan, saudagar, pemimpin li. , ,an, ’ advokat’ guru, wartawan dsb. Kaum tani, pekerdja,-ahli-
itu i ni. an tuan"tuan tanah tidak turut ambil bagian. Djadi ijjereka
serta 9°^on9an pihhan (elite) dan berpolitik liberal
Inaaerid tu erdja"sama dengan pemerintah. Oleh sebab ifcu pihak
ada cat 2 Uga menarul1 'Perhatian besar pada pergerakan itu, meskipun
akan Pamon9 Pradja 'jang meramalkan 'perkufnpulan itu
rimanja ” 3(309 30 kahaja, sebab rakjat belum masak untuk mene-
tindakan melutrdUudi!^311 bagi Kon9res bahwa program dangres mend' H' J an kepada politik. Djanganlah kiranja Kon-
(kasta), antarl p C an9i9ailD pertentan9an antara golongan-golongan
Sedjak mulanja Kn*3 a\Brahmin’ Hindu dan Islam, kaja dan miskin. bangsa sendiri d n9feS ber^asi1 mengelakkan pertentangan2 diantara
menekan rakiat 3111 men" erakkan segala perhatian kepada hal jang
sesuatu janq ber'tar UfUj nja Ja,tu Pendjadjahan Inggeris dan segala
mengangkat pe ^ 9an hal itu- misalnja dewan-dewan, tjara
babkan pemasuka^h telcanan padiak> kemunduran industri dise-
mfenuiitut hak-hak it r^k”9 *n" er*s’ Perbedaan hak-hak dan djalan umumnja terdapat V S ^uda^ terang bahwa dalam soal-soal ini pada
dari jang kaja sam ai 11311 3n9 S3ma da am segala lapisan rakjat, mulai jang paling rendah31 J3«g miskin, dan golongan tinggi sampai golongan
rintahan otokra'tis er9erakan ian9 membela perubahan dalam peme-
akibat-akibat pendialTY 'k^j ° aSlb rak at’ ?ikaP >an9 menentang akan mendapat penqham3” T 'mperialisme, ek°nomi sudah tentu
merasa lebih\ZTZZ Mereka jan9g e etapan kedudukannja jang ada njata
tidak suka akan aksi Kongres itu, terutama radja-radja, tuan-tuan tanah
dan golongan kaja raja.
Akan tetapi pimpinan Kongres merasa kelemahannja untuk bertindak
diluar pemerintah. Sebagian besar dari Kongres masih tetap ingin ber-
naung dibawah bendera Inggeris, jang mendjamin ketenteraman dalam
negeri dan jang dapat melawan antjaman dari luar. Pada masa itu India
sangat chawatir akan penjerangan Rus dari sebelah Utara. Pandit Mohan
Malaviya, Pandit Narayan Dhac dan Surendranath Bannerji ketiganja
masing2 sebagai ketua Kongres berturut-turut menjatakan kesetiaannja
kepada Inggeris serta menegaskan bahwa tuntutan-tuntutan Kongres
hanja dapat tertjapai, djikalau India pertjaja akan keadilan dan kedju-
djuran ,,British Raj”.
Sudah terang bahwa pada tahun-tahun permulaannja, Kongres jang
melingkungi matjam-matjam golongan masjarakat belum mempunjai
program jang terang dan bulat dan didasarkan pada kesatuan pikiran
dan permufakatan dari golongan-golongan jang bertanggung-djawab di
India. Djadi untuk menindjau sikap dan hasil-hasil jang diperoleh Kong
res sedjak mylanja hingga tahun 1900 hendaknja kita perhitungkan hal
itu. D^n barulah kita mengerti akan kesukaran-kesukaran jang merin-
tangi segala usaha jang luas seperti pergerakan nasional ini dalam me-
nentukan djalannja, bagaikan kapal jang dikemudikan dengan hati-hati
melalui karang-karang dan tempat-tempat jang tohor supaja pelajaran
selamat dan kapal tidak kandas sebelum tiba dipelabuhan jang ditudju.
Sampai permulaan abad ini politik Kongres boleh dikatakan bersifat
liberal dan sederhana (moderate), semata-mata untuk mengelakkan segala
sesuatu jang mungkin menjakiti perasaan pihak Inggeris. Perundingan
selalu didjalankan dengan sopan-santun ; gelombang perbantahan jang
mengajunkan nafsu dendam tidak pernah memukul dalam rapat, sehingga
Kpngres dapat berdjalan terus dan tenang, meskipun lambat.
Tahun-tahun pertama meminta perhatian terhadap tjara-tjara mem-
perkuat organisasi jang baru itu. Tadi telah dikatakan bahwa Hume
pergi ke London sebelum Kongres dibuka, sebab beliau merasa perlu
supaja pikiran umum di Inggeris diterangi dan dididik dulu tentang tu-
djuan Kongres dan usaha-usahanja dibelakang hari. Penerangan dan
perkabaran tentang pergerakan nasional itu harus teratur dengan tjara
demikian, sehingga publik mendapat kesan-kesan dan warta-warta jang
benar jang tidak menjebelah terhadap apa-apa jang akan terdjadi dise-
kitar Kongres itu. Akan tetapi perdjalanan Hume itu tidak berhasil.
Kebetulan adalah seorang Parsi bernama Dadabhai Naoridzji jang sedia
mendjadi wakil dan perribela Kongres di London. Beliau sudah puluhan
tahun bekerdja ditanah Inggeris dalam lapangan bank dan dagang.
Disana beliau dapat djuga mendirikan perkumpulan guna keperluan
bangsa India (East India Association). Setelah pulang ke Bombay, 1
kembali lagi ke Inggeris dimana beliau dipilih mendjadi anggota Parle
men ditahun 1892. Beliau pernah pula mendjadi ketua Kongres (ditahun
1906). Sampai meninggalnja dalam usia 91 tahun beliau tetap setia
kepada Kongres ; beliau mempunjai nama jang dihormati dalam sedjarah Kongres.
Di London Naoridzji berhasil mendapat bantuan dari beberapa ang
gota-anggota Parlemen. Dapat djuga didirikan suatu badan penjokong
Kongres jang diketuai oleh Sir William Weddeburn dari golongan liberal
kiri. Badan itu mengusahakan propaganda guna keperluan pergerakan di
India. Ditahun 1893 dapa'tlah dibentuk suatu komisi jang terdiri dari
anggota-anggota jang sedia membela maksud dan tudjuan Kongres dalam
Dewan Perwakilan Inggeris. Lebih kurang 150 anggota dapat diharapkan
akan menundjang pergerakan kebangsaan India itu. Tjabang Kongres
di London mengeluarkan djuga suatu madjallah propaganda bernama^
,.India , mula-mula sebagai surat edaran jang tidak berkala, ditahun
1898 mendjadi madjallah mingguan. Madjallah penerangan itu baru di-
perhentikan ditahun 1921.
Resolusi2 jang diambil pada rapat Kongres jang pertama merupakan
suatu program pekerdjaan, sebab sudah tentu bahwa perminta^n-per-
mintaan dalam resolusi2 itu tidak dapat dikabulkan oleh pemerintah
begitu sadja, malahan akan menemui keberatan-keberatan dari pihak itu.
Karena itu kita mengerti djuga bahwa hal-hal jang dituntut itu hampir
tiap-tiap kali mendjadi pokok pembitjaraan dalam rapat-fapat. jang
berikut selama tuntutan-tuntutan itu belum dipenuhi dengan memuaskan.
Misalnja resolusi tentang perubahan-perubahan dalam susunan penie-
rintahan pusat dan provinsi jang sudah dimadjukan pada rapat jang
pertama sekali. Kongres jang kedua menguatkan tuntutan itu serta
mengusulkan suatu rentjana jang njata. Dalam rentjana itu diminta supaja :
1. anggota-anggota Dewan jang tertinggi (Supreme Council) dan dewan-dewan provinsi ditambah djumlahnja. Sekurang-kurangnja sete-
ngah dari anggota-anggota itu harus dipilih, sedang banjak anggota
angkatan jang umumnja diambil dari pegawai-pegawai tidak boleh lebih
dari 1/4 dari djumlahnja ;
2. dif.dakan peraturan pemilihan untuk Dewan Provinsi. Pemilihan
langsung dirasa belum mungkin. Oleh sebab itu Kongres mengusulkan
supaja dibentuk badan-badan pemilih jaitu raad-raad dis'trik, perkum
pulan perusahaan dan dagang, perguruan tinggi dan golongan-golongan
jang dianggap berkepentingan ;
3. anggota Dewan Pusat akan dipilih oleh inggota-anggota Dewan
ropinvi jang terpilih sadja, djadi tidak turut mereka jang diangkat oleh pemerintah ;
4. semua rantjang^m-rantjangan undang-undang dan peraturan-
peraturan jang mengenai keuangan, padjak cjsb harus dibitjarakan oleh
dewan-dewan itu, jang mengeluarkan pendapatnja tentang h'al-hal itu ;
5. putusan-putusan didjalankan oleh Kuasa Eksekutif menurut ke-
hendak dewan-dewan itu. Akan tetapi badan itu diperbolehkan mem-
batalka^i atau mengubahnja, djikalau dipandang perlu berhubung dengan
kepentingan negara dengan memberikan alasan jang lajak. Kongres ber-
pendapat bahwa pembatalan itu harus dibatasi dengan kemungkinan
supaja dewan-dewan jang tidak setudju dapat meminta putusan kuasa
jang tertinggi ialah Parlemen Inggeris ;
6. semua penduduk berhak dengan tidak memandang bangsa, agama
atau kasta untuk diangkat sebagai anggota dewan-dewan, baik dipusat
maupun diprovinsi.
Ditahun 1889 Kongres menegaskan tuntutan-tuntutan itu sekali lagi
ierhubung dengan usul2 Gubernor-Djenderal Lord Dufferin jang ber-
rnaksud untuk mengadakan perubahan dalam undang2 dasar India
dari tahun 1861. Dufferin meskipun tidak menghalang-halangi per
gerakan kebangsaan itu mengatakan dalam pidato perpisahannja, bahwa
pengikut Kongres hanja sebagian jang ,,mikroskopis” dari rakjat India.
Beliau ^melupakan bahwa dimana-dimana didunia pergerakan sematjam
itu dimulai oleh beberapa orang sadja, djadi itu belum tentu tanda
kelemahan seperti digambarkannja kepada orang Inggeris supaja mereka
djangan ragu-ragu tentang pergerakan itu.
Rentjana perubahan Indian Councils Act-1861 dikupas oleh Charles
Bradlaugh dalam Parlemen, seorang anggota jang memperdengarkan
suara Kongres. Meskipun tidak memuaskan Kongres mengambil
resolusi ditahun berlakunja Indian Councils Act—1892 untuk menjatakan
bahwa Kongres menerima undang-undang itu dengan perasaan setia.
Menurut undang-undang itu anggota-anggota jang bukan-pegawai akan
lebih banjak dari pada pegawai-pegawai, akan tetapi mereka tidak dipilih
melainkan diangkat oleh Gubernor-Djenderal atau Gubernor. djika
lau didalam 'propinsi atas usul badan2 seperti dewan distrik atau kota,
perkumpulan dagang dan perusahaan, perguruan tinggi dan tuan-tuan
tanah. Rentjana anggaran akan diperbintjangkan oleh dewan-dewan
provinsi, akan tetapi jang menetapkan ialah kuasa jang mendjalankan
undang-undang (uitvoerende macht). Anggota-anggota akan berhak me-
madjukan pertanjaan kepada pemerintah.
Pengaruh suara rakjat sebenarnja tidak ada dalam pengsngkatan
anggota-anggota dewan-dewan itu. Kongres makin lama makin merasa
kurang puas tentang undang-undang baru itu. Kritik tidak dapat
dielakkan lagi dalam rapat ditahun berikut. Gokhale suatu pemimpin
jang dean mempunjai kedudukan jang penting dalam Kongres mentjela
peraturan baru itu dengan keras. Gopale Krishna Gokhale keturunan dari
seorang menteri dalam masa radja-radja Maratha dan termasuk
golongan Brahmin, lahir diprovinsi Bombay. Ketika masih muda ia sudah 1
tertarik oleh tjita-tjita kebangsaan ^dan ia berniat akan memberikan
tenaganja untuk membela kemerdekaan India. Ia mempunjai watak
jang sungguh baik dan mudah sekali ia mendapat pekerdjaan dalam
kalangan pemerintahan, akan tetapi ia lebih suka tinggal guru besar
di Poona dan bergadji sederhana dari pada mentjari pangkat jancj tinggi.
Perhatiannja dalam Kongres mula2 ditudjukannja kepada peraturan
pengangkatan pegawai India jang sama sekali berlawanan dengan djan-
dji-djandji jang diutjapkan oleh Radja Permaisuri Victoria dan pemerin
tah Inggeris sudah beberapa kali. Akan tetapi dalam tahun-tahun jang
berikut perbaikan ekonomi rakjat mendjadi haluan politiknja.
Soal pengangkatan pegawai atjap kali mendjadi pokok pembitjaraan
dan isi resolusi dalam rapat Kongres. Peraturan jang dibuat pemerintah
memang menjakiti hati bangsa India. Pangkat-pangkat jang tinggi hanja
terbuka bagi pegawai-pegawai Indian Civil Service dan mereka jang di-'
udji ditanah Inggeris. Orang India ditolak dari udjian itu dan pada
umumnja djabatan-djabatan jang penting tetap dipegang oleh bangsa
Inggeris sadja dengan menerima gadji jang .besar. Misalnja gadji
Gubernor 'provinsi dan anggota Dewan Pemerintah Pusat pgda waktu itu
mulai dari Rs 4000.— sampai Rs 8000.— sebulan dan pensiun siereka
Rs 1000.—. Pemerintah selalu menghalang-halangi pengangkatan bangsa
India dalam djaba'tan jang agak penting. Malaban pemerintah Aiemisah-
kan Civil Service dalam dua golongan, jang satu untuk orang
Inggeris sadja dan jang kedua untuk bangsa India, djadi serupa dengan
„dualisme" dulu dalam Pamong Pradja Belanda (B.B.) sebelum perang
dunia jang kedua. Ditahun 1892 pemerintah menetapkan bahwa hanja
93 tempat dalam golongan tinggi jang disediakan untuk bangsa India.
Putusan itu dikritik dengan sekeras-kerasnja oleh Kongres atas andjuran
Gokhale jang mengatakan bahwa pangkat2 jang tinggi di India rupanja
sudah diborong orang Inggeris sampai penghabisan dunia dan ole se
itu Kongres harus menggagalkan maksud jang tidak menghargakan
sopan itu.
Berhubung dengan gadji2 jang besar itu belandja administrasi berat
sekali dan ini djuga menimbulkan kritik Kongres. Rapat mengata an
bahwa tiap-tiap tahun India bertambah miskin, oleh sebab harus memikul
belandja gadji dan pensiun osang Inggeris. Sindiran bahwa India suatu
negeri pemburuan pangkat untuk bangsa Inggeris atjap kali terdengar
dalam rapat Kongres. Sebab itu diusulkan supaja susunan dan seluk-be-
luk administrasi diselidiki dan diganti dengan susunan pemerintahan
jang bersahadja dan murah sehingga kelebihan ongkos-ongkos itu
dapat dipergunakan buat memadjukan pengadjaran dan ekonomi rakjat.
Memang kemungkinan penghematan itu bergantung kepada penrfsahan
dan penjerahan kuasa antara bagian-bagian pemerintah jang dengan
sendirinja membawa penggantian pegawai2 Inggeris dengan pegawai2
18 India jang bergadji sederhana.
Selain dari hal-hal pemerintahan dan? administrasi soal ekonomi
djuga menarik perhatian jang terus-menerus dalam Kongres. Disamping
nama Naoridzji harus disebut disini Dinshaw Wacha seorang Parsi djuga
jang 'turut mendirikan Kongres. Beliau seorang ahli ekonomi, terutamao
dalam lapangan dagang dan keuangan dan pemimpin dari persatuan
paberik2 tenunan di Bombay. Kemudian hari pernah mendjadi ketua
pemerintah kota itu. Meskipun pendiriannja berdasarkan keperluan modal
besar, beliau pertjaja bahwa soal memperkuat ekonomi rakjat dapat djuga
diperhubungkan dengan perkembangan industri-industri kepunjaan
bangsa India. Djikalau India dapat membangkitkan perusahaan sendiri,
terlepaslah ia dari imperialisme Inggeris. Harga-harga barang akan
turun dan upah serta laba perusahaan itu tinggal didalam negeri dan
akan menambah kemakmuran penduduk. Djadi Wacha mempersoalkan
dengan terus terang politik perdjuangan ekonomi untuk melawan pengu-
asaan modal Inggeris cfi India dan oleh sebab itu beliau lebih disegani
dari pada pemimpin-pemimpin jang selalu mementingkan perubahan ke-
tata-negaraan sadja. Untuk memperkuat ekonomi rakjat beliau menge-
mukakan beberapa usul-usul, misalnja peraturan mendjaga supaja kaum
tani djangan mendjual tanahnja dengan mudah, penurunan harga
garam, usul untuk mendirikan sekolah2 teknik dan keradjinan, aturan
supaja pesanan2 untuk djabatan pemerintah ditempa'tkan di India sendiri.
pembebasan padjak untuk penghasilan dibawah Rs. 500 dsb.
Bagian pertama dari sedjarah Kongres jaitu sampai permulaan abad
ini dapat dipandang sebagai suatu masa persiapan dalam mana belum
nampak garis2 jang prinsipil. Rapat Kongres at'jap kali merupakan
debating-club untuk mempersoalkan perkara-perkara jang akademis de
ngan mengambil putusan-putusan jang tidak mungkin didjalankan.
Djikalau kita ingatkan matjam-matjam golongan jang terdapat dalam
organisasi itu, mengertilah kita bagaimana sukarnja bagi pimpinannja
memegang persatuan dan mengelakkan perpetjahan. Djikalau perpetjahan
terdjadi, nistjaja pergerakan itu sebagai pendjelmaan tjita-tjita tidak
mudah dipertjajai oleh rakjat lagi. Karena itu sudah terang bahwa
Kongres mula-mula tidak mempunjai peraturan a'tau anggaran dasar atau-
pun rentjana kerdja. Beberapa kali rentjana-rentjana untuk itu telah
disiapkan oleh panitia pekerdja, akan tetapi persetudjuan tidak pernah
tertjapai. Baru ditahun 1898 dapatlah ditetapkan serupa peraturan dasar
dalam mana tudjuan Kongres dibatasi dengan sedemikian kata, sehingga
artinja mendjadi kabur, tidak terang atau terlalu netral. Tudjuan itu
ialah t
..Kongres Kebangsaan India bermaksud mentjapai kesedjahteraan
rakjat India dengan mempergunakan djalan-djalan jang tidak melanggar
undang-undang.” 1
Kata-kata ini menggamharkan sedjarah perdjalanan Kongres selama
hampir 15 tahun. Aksi jang tentu atau jang keras tidak sesuai dengan
tudjuannja. Hasil jang tertjapai ialah terbentuknja suatu mimbar kaum
terpeladjar jang sudah insjaf akan keperluan pembaharuan dalam
lapangan politik dan ekonomi. Pikiran-pikiran dan rantjangan-rantjangan
jang dikumpulkannja mendjadi persediaan jang berharga untuk mengambil
langkah jang tepat dan lebih prinsipil dalam masa jang datang.
Akan tetapi Kongres bukan mempunjai monopoli dalam politik per
gerakan kebangsaan; diluar lingkungan perkumpulan itu sedjarah ber-
djalan terus. Seorang anggota dari Kongres dapat menuntun pergerakan
sendiri dengan mempergunakan tjara-tjara jang tidak disetudjui oleh
organisasi itu. Anggota itu ialah Tilak seorang Maratha dari Deccan.
Ia tidak sabar melihat kelembekan aksi Kongres, sedangkan keadaan
rakjat memaksa mengambil tindakan jang lebih keras dan tepat. Tilak
termasuk kasta Brahmin, mula-mula ia beladjar ilmu pasti, kemudian
ilmu kehakiman. Sebab ia bentji kepada pekerdjaan pegawai ia mendjadi
guru sekolah partikelir di Poona. Disamping itu ia memimpin madjallah
mingguan bernama „Kesari” atau singa dalam bahasa sendiri. ^Akan
tetapi selain dari pada seorang penulis, Tilak terkenal djuga sebagai ahli
bitjara terutama dihadapan rakjat djelata. Tenaganja dipakainja untuk
membangunkan bangsa Maratha kembali dari tidur njenjak dengan
menundjuk kepada sedjarahnja jang masjhur itu dalam6 melawan
penguasaan dari luar ialah keradj aan Moghul dan Inggeris. Dengan
memperingati peralatan2 berhubung dengan agama Hindu dan pahlawan
Sivaji ia dapat menanam perasaan kebangsaan, akan tetapi nasionalisme
jang agak pitjik dan jang menjakiti perasaan golongan* lain, terutama kaum Muslimin.
Ia menahan perubahan2 sosial bukan karena ia tidak setudju dengan
pentingnja perubahan itu, melainkan sebab perbuatan pemerintah orang
asing dan bukan dari bangsa sendiri. Dalam mendjalankan kemauannja
jang eras untuk mempertahankan adat istiadat dan agama Hindu kuno
ambat laun ia kehilangan sokongan dari sahabat-sahabatnja dikalangan Kongres.
Dan sebaliknja Tilak tidak suka lagi akan politik jang lembek, politik
Il6ndak memelihara persatuan diantara anggota2 jang ber-
be a- eda. Oleh sebab i'tu ia bertindak atas tanggung-djawab sendiri.
Keadaan rakjat di Deccan sangat buruk pada masa itu. Padjak jang
diambil dari tanah jang tidak tjukup penghasilannja mengalir kedalam
kas pemerintah dan orang jang memungutnja. Kemelaratan i'tu dioertai
bentjana kelaparan dan matjam2 penjakit. Sudah terang bahwa peme
rintah tidak mengizinkan kepada Tilak mengadakan aksi dinegeri itu.
Pada suatu ketika penjakit pest bertjabul di Deccan. Pemerintah me-
ngambil tindakan jang keras untuk mentjegal}, 'penjaki't itu. Rumah2 orang
Hindu, tempat-tempat pemudjaan dimasuki pegawai-pegawai djawatan
pest dengan tidak mengindahkan perasaan-perasaan rakjat terhadap
penghormatan agama dan kesopanan. Tilak menulis kritik jang pedas
sekali ‘dalam surat mingguannja untuk men'tjela perbuatan2 itu. Tidak
lama kemudian terdjadilah pembunuhan atas pegawai Inggeris jang
memimpin pemberantasan penjakit itu dan seorang pegawai Inggeris lagi
jang menjertai jang dibunuh itu.
Pemerintah menjangka bahwa adalah perhubungan antara karangan
Tilak dalam ,,Kesari”-nja dan pembunuhan itu dan seterusnja menang-
kap pemimpin itu. Achirnja ia dikenakan hukum delapan belas bulan
jang dikurangi dikemudian hari dengan enam bulan setjara pemberian
ampun dari radja Inggeris. Hakim2 Inggeris melihat dalam perbuatan
» itu suatu maksud untuk menghasut rakjat dan mereka merasa perlu
supaja didjatuhkan hukuman jang berat sebagai antjaman kepada mereka
jang akan meniru tindakan Tilak itu.
Hukuman itu menarbitkan kegemparan dalam kalangan Kongres.
Sebagian merasa supaja pergerakan harus berhati-hati, sebagian lain
memperingatkan kepada pemerintah bahwa dengan hukuman itu rakjat
tidak akan dapat terkungkung, melainkan akan bertambah bentji
lagi dafi akan meneruskan perlawanan dalam rahasia. Lagi pula peme
rintah djangan menganggap bahwa Kongres akan membiarkan ke-
adaan rakjat begitu sadja, ia akan sedia menuntut hak rakjat supaja
mendapat kelapangan untuk memperdengarkan suaranja. Kongres mene-
rima resolusi ditahun itu djuga untuk memprotes undang-undang jang
mengadakan perbedaan antara bangsa India dan Inggeris dalam
kemerdekaan pribadi dan perlindungan harta benda. Undang2 itu mem-
perbolehkan menangkap dan menutup orang bangsa India atau merampas
barangnja dengan alasan persangkaan sadja, djauh berlainan dengan
orang Inggeris jang mempunjai hak jang sekuat-kuatnja seperti ditanah
airnja.
Tahun penangkapan Tilak itu, tahun 1897 dapatlah dipandang sebagai
tahun permulaan aliran revolusioner atau menurut kata masa itu ,,extre
mist”. Paham baru ini mendalamlah dengan tjepat di Benggala dimana
pergerakan sajap kiri dipimpin oleh Bepln Chandra Pal dan Arabindo
Ghose. Mereka mengandjurkan sikap „bertindak langsung”, (direct
action), pengganti sikap menunggu-nunggu dari Kongres.
*
Bagaimanakah sikap golongan Muslim;n terhadap Kongres dan perge-
rakai.' rakjat umumnja pada masa itu ?
Sebagai kita batja* dalam Pendahuluan kitab ini orang India jang
beragama Islam (sebelum ada negara Pakistan) adalah l.k. 24% dari
djumlah penduduk. Dipenghabisan abad jang lampau mereka terutama
termasuk golongan petani jang memiliki tanah sedikit, pedagang2 ketjil
dan tukang-tukang. Dalam hampir segala lapangan golongan Hindu lebih
madju dari pada mereka, baik dilapangan ekonomi maupun dilapangan
pengadjaran dan pengetahuan. Kaum-kaum modal dan terutama jang
memindjamkan uang kebanjakan orang Hindu. Pergerakan politik. tidak
begi'tu menarik perhatian mereka, sebab politik berarti membuang atau
mengubah matjam-matjam kebiasaan atau kejakinan jang berhubungan
dengan agama. Dalam bekerdja-sama dengan golongan Hindu
jang lebih besar itu mereka chawatir akan terpaksa menerima putusan
dari suara jang terbanjak jang mungkin menekan dan mendesak golongan
mereka.
Akan tetapi ini bukan berarti bahwa kaum Muslimin tidak mempunjai
perasaan kebangsaan. Sebenarnja golongan itulah jang memegang kuasa
di India sebelum direbut oleh orang Inggeris. Kebentjian kepada pemerin
tah asing tentu lebih besar terdapat pada mereka dari pada digolongan
Hindu, terketjuali bangsa Maratha jang tetap mempertahankan kemer-
dekaannja. Segala kuasa jang dipegang mereka dimasa keradjaan Mo
ghul sudah diambil oleh orang Inggeris dan pegawai-pagawai Islam
semuanja diganti dengan orang asing. Mereka bukan kehilangan-'kuasa
sadja, keadaan daerah jang diduduki oleh orang Muslimin itu ditahun-
tahun berikutnja bertambah mundur djuga. Orang Hindu mulai mengu
asai, didaerah itu tuan2 tanah terpaksa mendjual tanahnja pada orang
Hindu jang lebih tjerdik. Tanah kepunjaan orang tani terutama dibagian
Punjab semakin berpindah ketangan orang Hindu jang memindjamkan
uang. Pangkat2 di'pegang orang Hindu pula, sebab lebih banjak diantara
golongan itu orang jang sudah bersekolah. Hanja dalam tentera mereka
menduduki tempat jang lebih penting.
Dalam pekerdjaan pembaharuan sebagai nampak digolongan Hindu
sedjak abad ke-19 mereka itu tidak turut serta. Mereka melawan
pembaharuan itu sebab dirasai berhaluan Barat dan achirnja akan
merusakkan agama dan kebudajaan sendiri. Ilmu dan pengetahuan Ba
rat tentu djuga tidak diperlukan. Itulah sebabnja bahwa tjita-tjita poli
tik dan aliran-aliran baru dalam lapangan pemerintahan dan masjarakat
tidak begitu berarti bagi mereka dan begitu'pun seruan Kongres ditahun
1885. Akan tetapi terdapat djjga beberapa orang India Muslimin jang
berpemandangan luas dan turut serta dalam pergerakan itu. Mula2 dua
orang, pada rapat Kongres jang kedua sudah 33 dan ditahun 1890 156
orang dari 702 anggot<a ditahun itu. Kemudian kenjataanlah kemunduran. Sebab apa ?
Pada masa itu pemimpin jang ternama dari golongan Muslimin ialah
Sayid Ahmad Khan. Beliau berasal dari suatu keluarga jang memjSunjai
kedudukan jang tinggi dimasa radja-radja Moghul. Akan tetapi ditahun
1837 beliau masuk pegawai Kompeni golongan bawah dan achirnja men-
1 22 djabat pangkat jang setinggi-tingginja bagi orang India, ialah anggota
Dewan Gubernor-Djenderal, ditahun 1878. Ke'tika Kongres didirikan
beliau tidak mau tjampur, meskipun tidak melarang siapapun djuga men
djadi anggota. Ditahun 1888 beliau menjatakan perasaannja bahwa
Kongres bersifat anti-pemerintah dan tidak memperhatikan kepentingan golonijan-golongan jang ketjil. Oleh sebab beliau mempunjai pengaruh
jang besar, maka golongan Muslimin tidak membantu Kongres lagi
dengan sungguh-sungguh, melamkan menudjukan perhatiannja kepada
pengadjaran seperti dinasihatkan oleh Ahmad Khan. Atas andjuran
beliau berdirilah pelbagai sekolah-sekolah Islam diantaranja Moslem
College jang dibelakang hari mendjadi Universiteit Aligarh
Dikalangan Hindu Ahmad Khan selalu dianggap sebagai seorang
perkakas pemerintah jang segan akan kehilangan pangkat dan oleh
karena itu menentang Kongres. Akan tetapi ini tidak benar; dari
mulanja beliau sudah menuduh pemerintah Inggeris bersalah dimasa
pemberontakan serdadu (India Mutiny), sebab tidak mempedulikan
kepentingan rakjat dan sama sekali tidak mengetahui apa-apa jang ter
djadi ditengah-tengah rakjat. Lagi pula beliau jakin bahwa golongan
Muslimin tidak akan dapat disatukan dengan Hindu berhubung dengan
perselisihan-perselisihan jang dalam. Tidak akan mungkin di India me-
njusun^suatu pemerintahan menurut tjara konstitusi Inggeris jaitu setjara
demokra'tis, didasarkan atas pemilihan 4an -suar.a jang terbanjak. Me-
mang baik sekali untuk negeri Barat atau negeri 'jang bersatu dalam hal
agama, akan tetapi menurut beliau di India ini berarti penindasan golong
an jang ketjil oleh golongan jang terbesar. Djadi soal jang penting itu
jang 50 tahun kemudian baru dapat dipetjahkan sudah ditempatkan oleh
Ahmad Khan dihadapan gelanggang umum pada masa itu.
Akan tetapi masih banjak djuga orang Muslimin jang terkemuka jang
tidak setudju dengan pendirian itu. Mereka berpendapat bahwa peme
rintahan sendiri hanja akan tertjapai, djikalau India bersatu dan tidak
terpisah-pisah. Djikalau bertjerai-tjerai mudahlah Inggeris mengadu
dombakan golongan-golongan itu sehingga maksud pergerakan kebang-
saan mustahil akan ’tertjapai. Golongan Muslimin mudah mendapa't
kemenangan sementara dan setelah Ahmad Khan meninggal ditahun
1898 makin bertambahlah barisan orang Muslimin jang memasuki Kon
gres. Kita katakan sementara, sebab ^lipihak Hindu rupanja makin
keraslah terdengar sembojan : „India untuk Hindu”, terutama dikalangan
sajap kid atau ekstremis. Mereka itu bertindak keras dalam menuntut
tjita-tjitanja dan karena itu berdjasa untuk mendjaga supaja Kongres
tidak sampai kolot dan membatu, akan tetapi mereka atjap kali tidak
memperhitungkan per^saan golongan Muslimin. Lambat laun perselisi-
han makin bertambah, sehingga ditahun 1905 anggota-anggota Mus
limin jang menghadirl rapat Kongres sudah berkurang sekali jaitu
hanja 17 dari 756 orang. Ini mendjadi tanda jqng njata bahwa golongan
Muslimin hendak mengundurkan diri dan mendirikan organisasi sendiri. I 2 6
Pembentukan itu dipertjepatkan berhubung dengan maksud pemerintah
Jnggeris untuk mengusulkan beberapa perubahan dalam undang2 dasar
India. Kaum Muslimin merasa perlu supaja golongan mereka turut
menentukan pendiriannja. Ditahun 1906 berdirilah Persatuan Muslimin atau Moslem League.
Disekitar peralihan abad India mengalami kesengsaraan jang tidak
ada tandingannja dalam sedjarah imperialisme modern. Sedang rakjat
mengeluh karena kehilangan pengharapan kepada perbaikan nasib,. pe
merintah Inggeris mendjalankan poli'tik jang tidak ada lagi sifat-sifat
persamaannja dengan demokrasi atau keadilan jang dibanggakan oleh
keradjaan itu sebagai tjiptaan sedjarahnja. Pemerintahan di Inggeris
dikemudikan oleh parfrai konservatif jang memandang India sebagai
koloni belaka jang harus mendatangkan laba bagi keradjaan ; nasib
rakjat dihitung perkara dibelakang. Dalam sedjarah pendjadjahan
sudah njata bahwa, djikalau pemerintah dinegeri jang mendjadjah ber-
sifat kolot, pemerintahan dikoloni akan lebih kolot lagi dan kuasa buro-
krasi bertambah kuat pula. Sudah mendjadi sifat alam dari burokrasi itu
bahwa ia tidak suka dalam pekerdjaannja ditjampuri oleh'-pihak luar,
terlebih-lebih, djikalau pihak itu mewakili suara organisasi2 dari rakjat.
Dan bentjilah pula burokrasi itu kepada pemimpin-pemimpin pergerakan
politik jang hendak mengurangi kuasa pemerintahan jang autokratis.
ni mendatangkan perlawanan lahir dan batin antara dua pihak itu, jang
en ak diselesaikan oleh jang satu dengan mendjalankan peraturan keras
supaja lawannja tunduk dan oleh jang lain dengan mengadjak organisasi-
nja atau rakjat umum supaja didengar dan mendapat pengaruh dalam
jara mengatur keperluannja sendiri.
Keadaan di India adalah seru'pa itu diwaktu peralihan abad. Rakjat
jelata mengeluh karena kesukaran hidupnja dalam memenuhi keperluan
se ari-han. Tanah hampir tidak menghasilkan, sebab pengairan tidak
Ju up, sedangkan padjak tanah meminta sebagian besar dari penghasilan.
en jana akm, bandjir atau musim panas jang luar biasa, djikalau menim-
menul & 30 an kelaparan dalam bagian besar dari negeri. Penjakit jang
seng'sara86 ^^3 3 mengantJam dan meminta korban diantara rakjat jang melaw ' makan «dan tidak .mempunjai keinginan untuk
dan ko” *(:U- Dimasa itu bentjana kelaparan dan penjakit pes. 13 terus menerus berganti-gan'ti menimbulkan keadaan jang
} 1 , an' Seperti ,?udah kita uraikan diatas, dalam waktu 25 tahun) < jaitu antara 1875—1900 adalah 26 djuta orang atau lebih dari
pa a satu djuta tiap2 tahun atau lebih tegas lagi, rata-rata 3000 orang
tiap tiap hari, mati kelaparan. Akan tetapi burokrasi tidak menga'.mbil
tin a an jangi selaras dengan luas dan beratnja kesengsaraan itu. Dalam
j r** ea ,aan em*kian dapatlah kita mengerti bahwa rakjat tak menaruh ke-
1 pertjajaan dan pengharapan lagi pada pemerintahan Inggeris. Rakjat
mengharapkan perbaikan dari usaha organisasi kekuatan sendiri sadja.
Oleh karena itu penghargaan terhadap Kongres dan pemimpin2nja ber
tambah dan propagandapun diterima dengan penuh perhatian. Sebagian
besar dari rakjat mulailah menundjang Kongres sebagai pergerakan ke
bangsaan jang benar2 membela kepentingan rakjat dan menuntut peme
rintahan sendiri. Bagi Kongres keinsjafan ini memberikan kelapangan
jang baik un'tuk mengadakan persediaan buat mengambil tindakan jang
tepat dan teratur dan menginsjafkan rakjat supaja bangkit dari keadaan jang passif dan sikap menanti-nanti.
4. Lord Curzon dan pergerakan.
Demikianlah keadaan rakjat dan suasana politik diwak'cu peralihan
abad dan Lord Curzon sebagai radja muda memerintah di India dari
0 tahun 1898 sampai 1905, Curzon keturunan golongan bangsawan Inggeris
dari masa dulu jang merasa kedudukannja sudah tentu dalam masjarakat.
Pada umumnja anggota-anggota keluarga bangsawan jang kuno itu
merasa pula bahwa rnereka terpilih untuk memimpin bangsanja dalam
segala lapaiogan, terutama untuk mempertahankan nama dan tradisi ke
budajaan Inggeris didalam dan diluar negeri. Tiap-tiap keturunan
golongan itu mendapat pendidikan jang sengadja disusun buat meng
insjafkan kewadjiban mereka sebagai orang jang akan mendjundjung
tinggi segala sesuatu jang berhubungan dengan tradisi bangsa. Meskipun
berperasaan aristokratis, mereka ingin turut menjelesaikan soal-soal
politik dan sosial dan didalam lapangan itu djasa mereka besar djuga,
akan tetapi selalu merasakan kelebihannja dari pada orang jang biasa.
Curzon adalah suatu tjontoh tulen dari keluarga jang serupa itu. Pada
masa mudanja ia sudah menundjukkan watak jang luar biasa. Sebagai
niahasiswa di Oxford ia sudah mendapat pudjian dan menarik hati
t^man-temannja. Setelah mendapat gelaran dan selandjutnja tidak perlu
mentjari pekerdjaan ia membuat beberapa perdjalanan dan melawat ke
Asia Timur, Asia Tengah dan Persia untuk memperluas pemandangan
dan pengalamannja berhubung dengan tudjuan hidupnja, jaitu memasuki
lapangan pemerintahan dan politik. Bagi orang jang mempunjai sifat-sifat
jang luar biasa, apalagi seorang keturunan bangsawan tidak sukar akan
memperoleh pangkat tinggi dan terus menerus naik didjandjang itu. Baru
berumur 30 tahun ia sudah diangkat mendjadi secretaris muda dari Ke-
menterian Urusan India, 5 tahun kemudian ia mendjabat pekerdjaan
Menteri Luar Negeri dan ketika berumur 40 tahun ia sudah diangkat djadi
Radja Muda di India. Ini menundjukkan kenaikan jang ‘tjepat sekali
ditingkat-tingkat djabutan dan menundjukkan pula kepertjajaan peme
rintah Inggeris kepada seorang pemimpin jang begitu muda.
Memang mula-mula'pengharapan India djuga besar sekali pada radja-
muda baru, lebih-lebih setelah ia -beberapa kali mengeluarkan pikiran-
jang mengandung petundjuk-petundjuk untuk memperbaiki nasib rakjat
India, sebelum ia meninggallcan Inggeris.
Dalam kalangan Kongres pengangkatan itu djuga mula-mula di-
iterima dengan gembira. Ketika Curzon tiba di Bombay kebetulan
Kongres berapat di Madras. Atas andjuran ketuanja rapat meagirim
'digram kepada radja-muda baru untuk mengutjapkan selamat datang
diserfcai dengan pengharapan supaja pemerintahannja berdasarkan
tradisi Inggeris jang luhur. Akan tetapi pengharapan itu tidak lama
kemudian kenjataan sia-sia belaka. Masa pemerintahannja dari mulanja
sampai achirnja merupakan suatu halaman jang buruk dalam sedjarah
pendjadjahan Inggeris di India. Tudjuh tahun lamanja Curzon mendja-
lankan pemerintahan dengan itangan keras, sambil menundjukkan kuasa
jang hampir tidak berbatas, memperlihatkan kemegahan dan kemewahan
seorang radja-muda, wakil keradjaan jang terbesar diduma, merintangi
pergerakan kebangsaan dan bentji akan semua orang nasionalis. Ia
menganggap berdiri atas keadilan dan kebenaran dan didalam itu ia
disokong oleh partai kolo't dan golongan modal di Inggeris. a a
Parlemen politiknja selalu dipertahankan oleh pemimpin^ aliran im-
perialis jaitu Menteri Djadjahan Joseph Chamberlain jang terkenal Jjuga
sebagai penindis bangsa Bur di Afrika Selatan.Orang Inggerispun banjak jang tidak setudju dengan politik ke e
rasan jang didjalankan oleh Curzon di India selama ia memerinta i
disana. Setelah ia meletakkan djabatannja jang dipegangnja flua tahun
lebih lama dari pada djangka jang biasa, maka rakjat India seluruhnja
berterima kasih kepada Tuhan jang Maha Kuasa karena dengan kemu-
rahanNja rakjat sudah terlepas dari tekanan penindis jang luar biasa.
Pemimpin Hindu jang ternama pada masa itu mengatakan bahwa barang
siapa jang hendak mentjari perbandingan antara pemerintahan Curzon
dengan jang lain, ia harus- menoleh dalam sedjarah sampai masa sultan
Aurangzib diahad ke-17.Sebagai siksa alam atas pemerintahan jang buruk itu adalah ter
djadi tiga kali kelaparan jang hebat dan penjakit pes dan kolera
terus meradjalela dalam tudjuh tahun itu. Dari tahun 1898 sampai 190
lebih dari 5 djuta orang mendjadsl korban pes. Pemerintah memberikan
bantuan berdjuta-djuta rupees^akan tetapi tidak mentjari djalan untuk
memberantas bentjana kelaparan itu pada akar2nja. Beberapa kali diben-
tuk komisi bahaja kelaparan jang merentjanakan pengairan, dan matjam-
matjam kooperasi dilapangan pertanian, akan tetapi pemerintah tidak
berani mengeluarkan belandja jang agak tjukup untuk keperluan itu.
Dan suatu hal jang berat sekali ialah padjak tanah jang tidak di-
turunkan. Akan tetapi untuk urusan-urusan lain pemerintah tidak se-
gan mengeluarkan belandja jang luar biasa besarnja. Dimasa jang
sungguh sukar itu, ditahun 1903 waktu radja Inggeris Edward V II
1 26 dinobatkan pemerintah mengadakan perajaan di Delhi jang memakan
ongkos lebih dari 2]/2 dJuta
oleh Curzon bahwa radja-r j1Upee- ^ an Pada perajaan itu ditegaskan
merdeka, melainkan tundu^lc^ nd'a itu dalam pemandangannja tidak sekali dengan pendirian rad' & radja Jn99eris. Sikap itu berlainan
radja jang diundang, apa l ra^ 'a muda dulu dan membentjikan radja-
belandja jang bukan-bukan 391 f ebab mereka terpaksa mengeluarkan Supaja pengaruh Inq ntu membesar-besarkan perajaan itu.
pemerintah merripersatukan ^ d'Sebe ak utara dan barat laut diperkuat
baru. Untuk perlengkapa ' 3erab batas dalam provinsi jang
tentu bahwa provinsi i t u " ^ 3 beIandja jan9 besar, karena sudah
jang masih melawan kepada k^ Seba9*an besar didiami oleh bani-bani
tera jang kuat dan satu-s i1*1" 61*3 harus didjaga dengan ten-
harus ditjegah setjara pera"S3 timbul Pemberonfeakan „ jang
landja jang luar biasa ia l^ R tet3pi urusan ian9 memakan be- Pengaruh keradjaan RUs Penainbahan tentara Inggeris di India.
dengan Persia dan Afghanis^3 ^ bertambah luas disebelah batasnja
desak kesebelah selatan. Kpprl ' ^ ^ Sla Tengah keradjaan itu men-
iniperialis di Inggeris dan mere^T ltU. S3n9at “ engchawatirkan kaum
kuat tentera fli India untuk me™ Pemerintah memper-
segala ° kemungkinan, djika Inooe3”9 RuS itu dan men9atasi
Bagi IncUa sendiri tentera ^ “ " d'a‘a'ifn iann ^ demikian kuat 'tidak perlu, akan teta'pi
S' d h k a n dioik T\ ata ha" ia ' “ untuk kemegahan Inggerisd,wad,,bkaB d'p ku! oleh ralJa , India. D|talltIn 8 beland 9 ' r.
tahanan berdjumlah 18 diuta n.nt » a-* u , ueiduaJa Pei33 d JUta ruPee- ditahun 1906 sudah naik sampai
Negeri Tibet djuga akan lekas mendjadi korban imperialisme. Oleh sebab pemerintah India merasa bahwa Tibet tidak menepati djandjinja
dikirimlah suatu utusan serta dengan pasukan kesana untuk meminta
keterangan. Rakjat Tibet jang tidak mengerti akan kedatangan pasukan
Inggeris itu memberi perlawanan. Ini dipergunakan Inggeris untuk me
nambah pengaruhnja didalam negeri itu dengan memaksa Tibet
menerima perdjandjian untuk memperbolehkan perusahaan-perusahaan
tambang bekerdja disana. Pengiriman pasukan itu memakan ongkos
jang harus dipikul oleh India djuga. Ada pula maksud pemerin'tah di
Inggeris akan meminta kepada India ongkos-ongkos perlengkapan dan
latihan serdadu di Inggeris jang akan dikirim ke India. Akan tetapi
dan inilah suatu djasa Curzon — ditolak oleh pemerintah India.
Tadi kita sudah sebut salah satu dari sifat Curzon ialah perasaan
bahwa bangsanja dan terutama golongan bangsawan lebih tinggi dera-
djatnja dari bangsa lain, apalagi djikalau dibandingkan dengan bangsa
India. 0 Kedudukan-kediidukan jang terpenting dalam pemerintahan,
kehakiman dan perusajiaan seharusnja dipegang oleh orang Inggeris
djuga, sebab mereka lebih tjakap, lebih berpengalaman dan kata Curzon,
lebih dju.djur dari bangsa India. Pendapatnja itu terus terang dikeluar- 1 2 7
kannja dihadapan umum, bahkan dihadapan rapat Dewan Perwakilan
djuga, dengan tidak mempedulikan perasaan orang lain. Pegawai-
pegawai Inggerispun, djikalau mempunjai pendirian jang progresif tidak
disukainja. Seorang 'pembesar di Assam jang mempertahankan hak
pekerdja-pekerdja dikebun teh supaja gadji mereka dinaikkan <sedikit,
karena bantahan tuan-tuan kebun tidak diangkat oleh Curzon mendjadi
letnan-djenderal di Benggala, meskipun sudah didjandjikannja lebih dulu.
Sifat perasaan kelebihan itu menerbitkan djuga kebentjiannja ter
hadap perguruan tinggi di India jang mendidik kaum intelektuil
jang semakin bertambah djumlahnja. Curzon berpendapat bahwa per-
guruan tinggi di India masih dibawah perguruan 'tinggi Barat dan
bahwa pada umumnja menuntut ilmu dan kebenaran lebih sesuai dengan tabiat orang Barat dari pada orang Timur. Oleh sebab itu perlu, katanja,
supaja keadaan pengadjaran diselidiki dan djikalau terpaksa untuk men1
djaga deradjat dan hasil jang njata tentu akan dibatasi dan diperhemat.
Utjapan-utjapan jang demikian menjakiti perasaan orang-orang jang
terpeladjar dan mereka sudah insjaf bahwa pertumb'tkan dengan
politik jang serupa itu tidak akan dapat dielakkan. °
Akan tetapi Curzon meneruskan kemauannja. Ditahun 1901 diada-
kan pertemuan ahli-ahli pengadjaran di Simla ; dengan sengadja
seorangpun dari golongan Hindu tidak ada diundangnja. Jpng dipen-
tingkan pada rapat itu, jang dibuka Gubernor-Djenderal sendiri hanja
pengadjaran rendah dan didikan guru-guru untuk itu. Kemudian
dibentuk suatu panitia untuk melapurkan tentang perguruan tinggi
diseluruh India. Komisi itu terdiri atas 6 orang Inggeris dan seorang
India Muslimin dan setelah mendapat tjelaan didalam pers, pe
merintah mengangkat seorang ahli dari golongan Hindu djuga jaitu
Bannerji dari Benggala. Lapuran Komisi itu hampir sesuai dengan
perasaan atau barangkali dengan kemauan pemerintah ; Bannerji tidak
menjetudjui dan melampirkan pendapatnja sendiri dalam lapuran chusus.
Ketjuali Bannerji anggota-anggota panitia perguruan tinggi itu ber-
p apat bahwa tingkat peladjaran pada sekolah-sekolah tinggi
nja tidak memuaskan. JPanitia menimbang bahwa lebih berman-
^ ndia, djikalau perguruan tinggi berhasil mendidik tenaga2
' 1 sadja, akan tetapi benar-benar orang jang tjakap danin e e ui . Dengan tingkat pengadjaran jang sekarang India tentu akan
mendapat banjak orang2 tamatan dari sekolah-sekolah tinggi, akan tetapi
jang ti a memenuhi sjarat-sjarat jang diminta dari mereka. Kesimpulan peman angan panitia itu ialah supaja penerim^an peladjar2 perguruan
tinggi dibatasi dengan mengadakan udjian bandingan jang sukar, me-
n uang sekolah dan menutup beberapa sekolah ,,colleges ’. Dalam
sega a pertim angan panitia itu jang terutama terdiri dari pegawai2
orang Jnggeris nampaidah kesangsian akan kedudukan
kalau-kalau diumlah orang India jang ter.peiadjar makin b Tmenduduk, temprt-tempat jang sampai seka“ an„ da"mereka. JJan sebaliicnja kaum terpeladjar merasa * h
komisi itu sangat menurunkan deradjat golonoa 3 USuJ"u^ ihakekatnja akan menikam djiwa perqerajcan P ° ltU da* pada
bttHUPm ,)d“ " G ^ l e 'd a i r D <Wwto« '« .d' B°mba>' mengadaka* peraturar a° Pe™ a-
pe„S:,wa3a„ perguruan ti„ggi oleh pmeiin^ h ' “J " >-9 W „ djud
badan-badan ,a„g tur„, dalam urusan pe„ „ ruanP" Sa^ f hi" 99a s„ara
dan Madras hampir tidak terdengar lagi. Calcutta, Bombay
Akan tetapi pengaruh kaum terpeiad" ,-1saan adafc <tapa,t dirhMangi „Ieh pttaturJ kebang-
' r Pt“" daJam an99apan itUtelaP.ngah intelek uil, akan tetapi ternjata tidak kuranq ha. P!lt , 3um sete-
tuk membela keperluan bangsa. Ratusan diantara * SratnJa b^e rd ja Un-
sedia untuk menjumbangkan .tenaganja bagi p e r o ^ t Waktu siaP
berlainan dengan pergerakan nasional di Indonesia djauh seka]i
1908 jlengan lahirnja perkumpulan „Budi Utomo” n ”9 ditahun
intelekitu.il kebanjakan suka djadi pegawai neqeri at Indone^a kaum
badan .perwaJcilan dan pemimpin2 Pa]it ffcpujl ? V ^ ^ n g g o t a
suk golongan pegawai. Karena itu mereka tidak beba ^ nj'aJcan terma-
ngan sun^guh2 mengambil bagian dalam qerafcan tldak daPa't de-
nja sedikit dari djumlah kaium terpeladjar djadi peqa ' D i Inidia ha '
mereka lebih suka mempunjai keperdjaan atau perusT *’* Uniu,mnja
mana mereka merdeka dan tidak perlu ma n mata d 330 SCndiri dalam
Akan tetapi bukan sadja golongan pekerdja bebas ( a d ^ ? 3” Pemerintah.
dsb.) jang menjokong pergerakan atau menjumbangkan130*3*/ d° kter< 9Uru bagi pergerakan, melainkan saudagar2, pemimpin-' a^ 9 3 keadaannja
n*a Tata radja wadja India jang terkenal, tuan-tuaiTt , d,’U0a* misal-
dll., memberikan sumbangan dalam segala ru p ^ / maharadja-
perkembangan Kongres. Djadi djauh sekali bedan^a d ^ mempert ePat dimasa timbulnja pergerakan kebangsaan. eiigan Indonesia
Curzon sudah jaikin bahwa kaum nasionalis itu akan ,
bahaja bagi kedudukan Inggeris. Oleh sebab itu i mendafcangkan
supaja mereka itu sedapat-dapatnja ditolak dari ' dj'alan
jang penting. Untuk itu ia tjenderung kepihaik 3 a ,abatan
(Anglo-Indians) jang sampai masa itu tidak mendapaT*1111 ,Peranakan pemerintah. Curzon meskipun sebenarnja tidak beqitu Pf “ *a_tian dari
an itu memperkenankan mereka diterima dalam hebe” ^ 9° lon9"
sampaj ketingkat jang Setinggi-iingginja, misalnia d a l a m T l d,abata"
kereta api dan polisl. Dfngan memika. kaura peranakan itu’ia b e Z a p
1 ”’e“S“ran9kan perhahan mereka kepada Kongres sambil mengada
ladl. j 2g
kan barisan pembela kedudukan Inggeris. Pembela itu ialah perkumpulan
Imperial Anglo-Indian Society jang menda'pat perlindungan dari pemerintah.
Ada lagi suatu perkara jang menjakiti perasaan umum dimasa itu. Di Afrika Selatan sedjak puluhan tahun bangsa India telah diperbolehkan
masuk dalam negeri dan berdiam disitu. Mereka dapat djuga memiliki
tanah dan mempunjai perusahaan sendiri. Akan tetapi sedjak negeri
Bur dfkaiahkan oleh Inggeris orang berasal daril India sukar sekali
masuk, ketjuali pekerdja-pekerdja rendah. Dibeberapa tempat mereka
dilarang mempunjai perusahaan sendiri, mereka harus tinggal dalam
lorong istimewa dan sekolah-sekolah negeri tertutup bagi anak-anak
mereka. Bangsa India menderita penghinaan jang bermatjam-matjam,
pergaulan sehari-hari dengan bangsa putih dilarang dsb.
Ditahun 1904 pemerintah Inggeris berdjandji akan mengurus soal
kedudukan bangsa India di Afrika Selatan. Panitia jang dikepalai Lord.
Milner memadjukan beberapa usul-usul jang bermaksud mengadakan
pembatasan pemindahan orang India kesana, akan tetapi hak-hak
mereka jang dirampas akan dikembalikan. Dari India datang protes
melawan rentjana pemerintah jang didasarkan pada lapuraiH Milner itu.
Menteri Chamberlain jang mula-mula berdjandji akan memperhatikan
kepentingan orang India sekonjong-konjong bertukar mendjad; lawan.
Ia pertahattkan pembatasan orang India di Afrika Selatan dengan
alasan jang sama dengan alasan orang Bur, bahkan memakai kata-kata
jang menjakiti hati orang jang tidak berkulit putih. Bangsa India
katanja termasuk bangsa rendah dan Afrika Selatan harus dikuasai
oleh bangsa putih sadja. Kongres jang merasa bersatu-padu dengan orang
sebangsa dinegeri itu mengadakan protes jang keras, mengirim
wakil-wakil ke Curzon dan Parlemen untuk meminta supaja undang-
undang jang tidak sesuai dengan tradisi demokrasi Inggeris dan peri
kemanusiaan itu dibatalkan, akan tetapi sia2 belaka. Undang2 imigrasi
itu jang sebenarnja melarang pemindahan orang India ke Afrika Selatan
dikemudian hari akan mendjadi sendjata bagi pemimpin India jang akan
tampil digelanggang politik jaitu Mohandas Karamchand Gandhi
lvienurut giliran biasa Lord Curzon harus meletakkan djabatannja
ditahun 1903, akan tetapi at$s permintaan pemerintah Inggeris beliau
meneruskan djabatan ftu dua tahun lagi. Dimasa pemerintahan jang di-
landjutkan itu beliau mendjalankan suatu peraturan jang menggemparkan
seluruh India dan jang meninggalkan nama buruk dalam peringatan
rakjat untuk selama-lamanja. Peraturan itu mengenai pembagian
provinsi Benggala dalam dua bagian jaitu Benggala Barat dan Timur.
Daerah ini adalah tempat permulaan sedjarah India dan sedjak purbakala
dipandang sebagai bagian jang terpenting di India. Dalam segala lapang
an penduduk lembah Gangga lebih madju; pertanian, perusahaan dan
1 kebudajaan, baik dari gblongan Hindu maupun dari golongan Muslimin
sedjak berabad-abad disinil hpengaruh pendjadjahan ' 3 an9 paling> madju dan disinilah pulapemerintahan luas sekal/30^ terbesar- Provinsi itu dipandajig dari sudut
dalam arti ekonomi dan ' tetapi sudah mendjadi daerah jang bulat
ada selain dari pada merr^H k * 3 asan jan9 kuat untuk membaginja tidak
Maksud untuk memis hk ^3n urusan Pemerintahan. dan Chota Nagpur dar^B ^ beberapa ba9ian misalnja Bihar Orissa
seperti jang dimaksudkan f n, " aIa meman9 sudah lama, akan tetapi menarik garis di-tengah2 k 1 ^ Curzon itu membagi dua jaitu dengan
dulu. Pertimbangan Curzo masuk dalam 'pertimbangan radja2-muda
perbaiki administrasi (effic'SU ^ teran^' Selain dari pada alasan mem-
musliliat untuk menimbulk1ClenCy^ ada PUla pertimban3an politik jaitu Lmin dan sekurang-kuraif0 Perpet)ahan antara rakjat Hindu dan Mus-
. dalam Kongres. Benqqala ntara kaum nasionaIis jang bersatu
°beragama Islam, dibaqian mempunjai P e n d u d u k jang kebanjakan
Muslimin pada masa itu 013119 Hindu J"an9 lebih baniak- Kaumdan didalam Kongres orann M j men9har9akan pergerakan politik
gala Timur fldjadikan provin^H jlah . an9 bf rpen9aruh- Djikalau Beng-
limin, -menurut siasat Curzon v " ^ dikuasai oIeh 9°l°” ga“ Mus- .-nrlfri ■ mstjaja mereka akan mengadakan perge
rakan sendiri dan meninggadfkan KonqresAkan tetapi beliau salaV. i V. /
dengar maksud pemerintah itu 7 I djU93lah kritik ‘jang hebat sekali n t K ^ lapail9an rakjat timbu1'
t. i i , . ’ Dibeberapa tempat diadakan rapat untukmenjangKal maksud ,tu. Benggala Timur tidak ketinggalan malahanperlawanan itu ,„emperkuat Petsatuan dari dua ™
Inggeris. Indian Civil Service dan pers djuga tidak setudju dengan pem-
bagian ,ang akan didjalankan oleh pemerintah itu. Akan tetapi Curzon
- tidak man ■ e lm k atau mengubah usulnja dan beliau jakin bahwa protes
itu anja a ja an ongres sadja jang harus ditjegah dengan antjaman
hiikum. seba menghasut rakjat. Surat permintaan jang .dikirim oleh
rakjat Benggala Tmmr kepada Parlemen di London, setelah mengadakan
rapat besar, tidak berfcasil djuga. D i Inggeris rupanja pemerintah hanja
mengikuti kemauan Curzon, suara opposisi sangat kurano dan mudah dikalahkan oleh suara partai pemerin'tah.-
Undang-undang ditetapkan, pada 1 September 1905 ; Benggala dibagi
dalam dua provinsi, masing-masing dibawah Letnan Gubernor-Djenderal.
Kedua pembesar itu dipilih dan diangkat oleh Curzon dari pegawai-
pegawai I.C.S. jang belum pernah mendjabat pekerdjaan dalam provinsi?
itu supaja mereka djangan menjebelah kepada golongan manapun.
Akan tetapi sebelum aturan pembagian itu didjalankan adalah ter-
djadi -suatu peristiwa jang memaksa Curzon mengundurkan did dari
djabatannja jang tinggi itu. Ia berselisih paham dengan Lord Kitchener,
panglima besar dari tentera Ind^a seluruhnja. Kitchener anenunltut supaja
segala kuasa atas kemiliteran di India diserahkan kepadanja dan supaja 1 3 1
keanggotaan militer dalam Dewan Radja Muda dihapuskan. Ini berarti
pemisahan kuasa sipil dan militer, sedang Curzon mempertahankan su
paja kuasa militer di India takluk kepada pemerintah sipil. Pendirian
Curzon ini benar, akan tetapi pemerintah konservatif di Inggeris
jang selalu mementingkan ketenteraman sebagai kewadjiban nomof satu
sebab perlu bagi keselamatan modal Inggeris di India membenarkan
pandangan Kitchener itu.
Curzon merasa bahwa sudahlah datang waktu jang baik un'tuk
mengundurkan diri dari pemerintahan jang sudah lebih lama dari pada
biasa. Beliau segera mohon supaja diperhenti'kan. Penmintaan itu
lekas pula diperkenankan Radja dan dibulan November 1905 Curzon
meninggalkan India dengan kejakinan bahwa ia telah mendjalankan
kewadjibanrija menurut tradisi jang luhur dari bangsanja dan dari
golongan bangsawan Inggeris chususnja. Akan tetapi rakjat bersjukur,
setelah tekanan politik dan kemendungan suasana selama 7 tahun
berachir.
5. Dua aliran didalam Kongres.
Pemerintahan Curzon sebagai kita sudah gambarkan diatas adalah
suatu udjian jang besar bagi Kongres. Dari mulanja telah njata bahwa
Kongres tidak disukai oleh Curzon. Beliau memandang organisasi itu
sebagai perkumpulan kaum-kaum terpeladjar jang bentji kepada ke-
dudukan orang Inggeris dan jang hendak menghasut rakjat ‘jang sama
sekali tidak ada perhaltiannja tentang poliitik. Dan sebal'i'knja.
pihak Kongres memandang Curzon sebagai pendjelmaan tjita2 jang kolot,
pembeia imperialisme jang hanja menaruh minat kepada India selama
negeri itu dapat dikuasai sebagai tanah pendjadjahan. Pertentangan
dalam pokoknja sudah ada dan akibatnja keluar njata dari penangkapan
dan penghukuman atas pemimpin-pemimpin jang meliwati batas2 jang
ditentukan oleh kuasa jang mendjaga ketenteraman umum menurut pa-
ham burokratis.Akan tetapi dalam kalangan Kongres djuga perubahan mulai men-
desak. Pengaruh anggota2 dari'kaum hartawan dan golongan pertengah-
an jang tidak suka melihat tindakan keras dan selalu memperingatkan
supaja sesuatu didjalankan c'engan hati2 dan saldar masih terlalu
besar. Pendirian harus disesuaikan dengan keadaan jang njata dan
djangan terus mentjapai jang tak mungkin. Lebih baik dipentingkan dulu
kekuatan semangat, tekad dan tekun dan,didikan rakjat meskipun me
makan waktu jang lama. Pemerintahan sendiri atau kemerdekaan belum
masu'k dalam limgkimgan kemungkinan2 menurut mereka. Sebagian lagi
mementingkan persaingan ekonomiis dengan Inggeris dan memadjukan
industri besar-besar serta melawan politik me.lindungifi ibarang -baran,g
import Inggeris supaja India bebas dari pengaruh kapital negeri-negeri
luar. Akan tetapi bagaimana djalannja supaja pertanian dan per-
usahaan ketjil dari rakjat dapat diperbaiki, mereka tidak begitu penting-
kan. Dalam hal itu mereka tetap berpendirian. kemodalan, sesuai dengan
kaum modal dimana-mana djuga.
Sebagian ketjil dari Kongres tidak setudju dengan politik meminta-
minta dan menanti-nanti. Itulah sebabnja, kata mereka, bahwa semangat
Kongres mulai merosot. Djikalau Kongres kehilangan kepertjajaan akan
dirinja dan mengharapkan bantuan dari partai liberal di Inggeris, maka
kejakinan rakjat djuga kepada pergerakan jang dikemudikan oleh Kongres
itu, tentu lekas berkurang. Djadi jang perlu bagi Kongres ialah perasaan
kerakjatan, perasaan bersatu-padu dengan rakjat untuk membela kepen
tingan ra'kjat. Meskipun tiap-tiap tahun pemimpin^pemimpin Kongres
mentjoba menjangkal kritik itu, suara anggota-anggota jang hendak
menempuh djalan lain lambat laun bertambah keras. Dengan itu tumbuh-
lah sajap kiri dalam Kongres. Kita telah sebut nama Tilak jang mentjoba
. mengeluarkan suara baru. Dimasa pembagian Benggala sajap kiri itu
mendapat pengikut jang semakin banjak. Pemimpin lain jang berdjasa
dalam mendorong Kongres untuk mengambil tindakan jang njata dan
menggerakkan rakjat, meskipun bukan menjebelah kepihak kiri, ialah
Suregdranath Bannerji dari Calcutta.
Dua matjam perkara diandjurkannja dimasa itu sebagai sendjata
dalam tangan rakjat untuk menuntut haknja dan memberikan perlawanan
jai'tu swadeshi" dan memboikot barang Inggeris. Bannerji adalah se
orang bekBs pegawai I.C.S. jang turut udjian di Inggeris. Setelah dua ta
hun bekerdja ia dilepaskan dari djabatannja dan kemudian mendjadi guru
pada suatu college di Calcutta. Disinilah terbit tjita2nja akan memasuki
lapangan politik dan setelah diserahi dengan pimpinan suatu surat kabar
ia menjumbangkan segala tenaganja untuk pergerakan. Beliau terkenal
sebagai seorang ahli bitjara dihadapan umum, terutama dirapat Kongres.
Lagi pula beliau berani mengeluarkan pandangannja, meskipun tidak
selalu dipikirkannja matang-matang lebih dulu. Beliau terpilih dua
kali mendjadi ketua Kongres ditahun 1895 dan 1902. Oleh sebab per-
hubungannja dengan rakjat rapat sekali, beliau amat disegani oleh pe
merintah. Bukan satu kali sadja beliau ditangkap dan kena denda pada
masa itu. Akan tetapi beberapa tahun kemudian pemerintah menghormati
beliau dengan anugerah gelaran ,,Sir". Sebelum achir hidu'pnja Bannerji
pernah djadi menteri di Benggala.
Maksud Bannerji dengan pergerakan swadeshi ialah, pertama men-
didik perasaan persatuan diantara bangsa India, kedua supaja bangsa itu
pertjaja akan kekuatan dan usaha sendiri dan ketiga akan menuntut
pemerintahan sendiri berdasarkan tjita-tjita dan ketjerdasan bangsa.
Orang Inggeris memandang gerakan itu sebagai alat penghasut jang
menentang segala sesuatu jang diperintahkan dan oleh sebab itu me-
langgar undang-undang. Sudah terang bahwa tudjuan swadeshi itu luas
sekali dan mengenai bukan lapangan ekonomi atau sosial sadja, melain-
kan seluruh hidup masjarakat. Akibat pergerakan itu nampak pula
dari pemboikotan barang-barang Inggeris. Boikot i'tu didjalankan per
tama kali dihari 16 Oktober 1905 jaitu hari permulaan pembagian Beng
gala. Hari itu diperingati sebagai hari perkabungan; pasar-pasar dan
toko2 akan ditutup dan arak2an akan diadakan dengan menjanjikar* lagu
kebangsaan jang dulu ditjiptakan oleh pudjangga Rankin Chandra
Chatterjee ditahun 1875. Pemboikotan disertai dengan utjapan sumpah
kehadirat dewi Kali bahwa jang bersumpah tidak akan pakai, beli atau
djual barang2 jang dibuat orang asing, djikalau barang buatan bangsa
sendiri ada sedia. Bagi Kongres tindakan menolak barang dari luar
negeri itu berarfi suatu sendjata politik dan sebab mungkin berbahaja,
akan didjalankan untuk sementara sadja. Akan tetapi dalam beberapa
bulan sudah kenjataan betapa tadjamnja sendjata itu. Gudang-gudang
dan toko-toko Inggeris penuh berisi barang jang tak dapat didjual.
sedang pabrik-'pabrik kepunjaan bangsa India terus bekerdja memenuhi
pesanan.
Pemerintah merasa bahwa, djikalau boikot itu dibiarkan, tentu akan
mendatangkan kerugian besar bagi industri Inggeris. sebab membeli
barang buatan negeri sendiri achirnja akan mendjadi kebiasaan rakjat.
Karena itu boikot dipandang sebagai pelanggaran ketertiban umum.
Barang siapa jang diketahui turut memboikot barang Inggeris akan di-
kundjungi polisi. Peladjar-peladjar jang bekerdja suka rela dalam per
gerakan itu akan dilepaskan dari sekolah dan djikalau sekolah*; itu kepu
njaan partikelir, akan ditutup atau tidak mendapat subsidi lagi.
Matjam-matjam muslihat dipergunakan oleh pemerintah untuk mentjegah
pemboikot itu.
Dilain lapangan nampak djuga semangat pembaharuan nasional. Gok-
hale jang menarik diri dari perguruan mendirikan suatu perkumpulan
ditahun 1905 jaitu, „Servants of India Society" jang bermaksud men-
didik orang-orang' pekerdja dan pemimpin-pemimpin jang insjaf aka*
kewadjibannja dalam pergerakan. Perkumpulan itu berhasil dalam
memperkuat barisan orang jang sungguh-sungguh, mengabaikan
keperluan sendiri dan terdjun dalam lautan pergerakan, sehingga dalam
beberapa tahun jang berikut anggota2 perkum'pulan itulah jang ter-
utaima memiimpin uisaha sosial pemiberanta'san penjakit pes -dan 'kolera
dan pekerdjaan suka-rela dalam hampir semua lapangan. Disampingnja
itu didirikan beberapa asrama-asrama dan sekolah-sekolah jang berda-
sarkan agama Hindu dan kebangsaan untuk mendidik generasi baru jang
tidak dipengaruhi oleh pendjadjahan. Sekolah-sekolah itu seperti sekolah
Gurukula di Hardwar, dekat Lahore menolak tundjangan dari pemerin
tah. Meskipun hanja mementingkan keperluan golongan Hindu semata-
mata, lagi pula golongan jang kolot, usaha jang sematjam itu menundjuk-
kan bukti-bukti bahwa roh pembaruan dan swadeshi sudah meluap dian
tara rakjat India.
Sedjak pembagian Benggala dalam du# provinsi pergerakan tidak
dapat terhambat lagi. Angin sudah bertiup dan mengajunkan gelombang
dalam segala lapisan masjarakat. Di Benggala Timur sendiri ketente-
raman tidak terdjamin lagi, meskipun pusat perlawanan bertempat di Calcutta. Diantara golongan Hindu dan Islam terdapat persatuan jang
sangat mengembirakan. Letnan-Gubernor baru Sir Bampfylde Fuller
jang putus asa melihat 'persatuan itu mentjoba mematahkannja dengan
mempergunakan sendjata jang terletak didalam kuasanja sebagai
kepala pemerintah provinsi. Rapat-rapat protes dan pers dikendalikan
dengan keras sehingga Bannerji* beberapa kali merasai kekerasan ta-
ngannja. Barang siapa mendjalankan propaganda untuk swadeshi atau
bersangkut paut dengan itu, pemuda-pemuda bahkan kanak-kanak djuga
kena hukum atau harus membajar uang djaminan supaja djangan diseret
# kehadapan pengadilan. Polisi mendapat instruksi untuk mengawasi orang
• Hindu, sedang orang Islam bebas melakukan apa-apa jang dilarang
untuk golongan Hindu. Dengan muslihat ftu pemerintah daerah berharap
supaja antara dua golpngan itu dengan sendirinja akan timbul perselisi-
ban. Akan^ 'tetapi itupun tidak melemahkan perasaan kesatuan. Pe-
merin.tah pusat tidak setudju dengan 'politik Letnan-Gubernor buatan
Curzon itu dan setelah ia enggan menurut perintah dari Calcutta untuk
mengubah putusannja terhadap sekolah-sekolah jang dilarangnja, maka
ia dipaksa minta keluar.<9
Dibagian lain di India kegelisahan nampak djuga. Di Punjab suatu
daerah jang terkenal oleh sebab suburnja dan pertanian jang luas
tidak tjukup lagi penghasilan dari tanah. Tanah-tanah kebanjakan
dimiliki oleh tuan-tuan tanah atau sudah digadaikan untuk membajar
padjak jang luar biasa beratnja, diantaranja padjak air pembajar bunga
modal jang dikeluarkan oleh pemerintah buat mengadakan pengairan
disana. Rakjat beberapa kali memadjukan keberatan sampai kepada radja
fnggeris sendiri, akan tetapi dimasa itu perbaikan apapun tidak diper-
timbangkan. Karena itu pemimpin-pemimpin politik tjampur tangan
dalam hal ini dan dengan perantaraan pers serta rapat-rapat protes me
reka menuntut supaja pemerintah mengentengkan padjak itu. Seperti
biasa surat2 kabar Inggeris jang kolot bertindak pula untuk menghalangi
tuntutan itu. Kebetulan dalanl perbantahan pers jang satu dengan jang
lain pemerintah berpendirian jang menjebelah kepada pers Inggeris dan
mendjatuhkan hukuman jang semata-mata berdasarkan perbedaan bang
sa kepada wartawan-wartawan India. Oleh sebab iCu rakjat tidak senang
lagi dan dibeberapa tempat di Punjab terdjadi perusuhan jang membaha-
jakan kedudukan Inggers disana.
Berhubung dengan.usaha untuk memperbaiki nasib orang tani ha-
ruslah disebut disini nama seorang pemimpin jang menurut pemandangan
pemerintah di Punjab terhitung seorang revolusioner ialah Lajpat Rai. Se-
bagai anak seorang guru de-sa ia mengetahui betapa buruknja keadaan
rakjat, ia merasa bahwa besar sekali faedahnja, dj kalau kaum- petani
diberikan penerangan jang baik dan terlebih-lebih pengadjaran. Kebo-
dohanlah pangkal segala sengsara menurut pahamnja. Ia tidak setudju
dengan politik liberal dari Kongres, meski ia seorang anggota jang setia
kepada perkumpulan itu. Pemetjahan soal kesengsaraan rakjat ditjarinja
dalam usaha untuk memperbaiki keadaan didesa, bukan dikota seperti
dianggap oleh cebagian besar dari Kongres. Oleh sebab ia orang
jang bersahadja, berperasaan halus dan beramah-tamah dengan pendu
duk diluar kota ia amat disajangi oleh rakjat petani di Punjab dimana •
pengaruhnja sangat besar. Lajpat Rai pernah melawat ke Amerika dan
Inggeris dan setelah kembali ditanah airnja ia jakin bahwa pengharapan
untuk memperbaiki keadaan rakjat hanja terdapat dalam usaha sendiri.
Sementara itu pemerintah Inggeris mendengar kabar angin bahwa >
hari 10 Mei tahun 1907 akan dirajakan untuk memperingati hari
permulaan pemberontakan serdadu India 50 tahun jang lampau. Peme
rintah chawatir kalau-kalau pada hari itu akan timbul pemberontakan
jang sudah dirundingkan oleh beberapa orang dalam raharia dan me
njangka Lajpat Rai salah satu diantara mereka. Kalangan polisi rrterasa
perlu melarang pemimpin itu berbitjara dihadapan rakjat di ^Punjab
pada hari itu. Dengan tidak diketahui oleh umum ia ditangkap dan
dikirim ketempat buangan diluar India jaitu ke Mandalay di Birma.
Dan berikut dengan penangkapannja pemerintah mengeluarkan maklu-
mat melarang berapat. Kedjadian itu menerbitkan amarah jang luar
biasa dikalangan rakjat dan pemimpin2. Seorangpun tidak ada jang
pertjaja bahwa Lajpat Rai bersalah, melainkan ia dipandang sebagai
korban pemerintah jang burokratis. Untung ia tidak lama didalam bu
angan ; dibulan Desember tahun itu djuga ia diperbolehkan kembali ke
India. CDiatas disebut beberapa hal2 jang sucfah biasa terdjadi didalam negeri
jang memperkuat pergerakan nasionalnja. Sekarang baiklah dengan
sepintas lalu kita tindjau pengaruh luar negeri atau hal2 internasional.
Jang menarik perhatian pada masa itu ialah kemadjuan keradjaan
Djepang. Ditahun 1895 terdjadi perang antara Djepang dan Tiongkok
jang berachir dengan kemenangan bagi Djepang, sehingga Tiongkok ter
paksa menjerahkan Korea dan Taiwan (Formosa) kepada keradjaan jang menang itu.
Di Tiongkok pengaruh Barat makin lama makin bertambah luas.
Keradjaan Tiongkok jang lemah itu terpaksa mengadakan beberapa per-
djandjian-perdjandjian jang amat merugikan ‘ rakjat, misalnja, hak
eksteri'torialitet jaitu hak mengetjualikan orang asing dari hukum-hukum
negeri. Rakjat Tiongkok merasa bahwa keadaan itu akan membawa
136 kelemahan keradjaan. Kebentjian terhadap pendjadjahan Barat achir-
nja menerbitkan pemberontakan jang dinam,ai ,.Boxer-opstand dita
hun 1901. Maksud pemberontakan itu ialah melenjapkan kuasa
bangsa Barat dari Tiongkok. Akan tetapi pemberontakan itu dapat
dipatahkan oleh persekutuan keradjaan- Barat jang berkepentingan, se
hingga °Tiongkok terpaksa membajar kerugian sampai berdjuta-djuta
dollar. Bagi rakjat India pemberontakan itu ada djuga pengaruhnja. Akan
tetapi tak dapat dibandingkan dengan pengaruh peristiwa jang ketiga
jaitu kemenangan Djepang dalam perang dengan keradjaan Rus (1904.—■
1905), suatu keradjaan jang kuat dan terbesar di Eropah. Pada umum-
nja, sebagai kita tahu, kemenangan itulah menggontjangkan Asia se
hingga bangsa-bangsa Asia bangkit dari tidur njenjak jang berabad-abad.
Di India djuga peristiwa-peristiwa itu menambah pengharapan rakjat
dan memperkuat pergerakan untuk mempertahankan hak rakjat terhadap
perbuatan-perbuatan pemerintah jang otokratis. Hal jang mendorong
d’juga ialah aliran jang berpendapat bahwa kemerdekaan hanja tertjapai
dengan djalan paksaan keras atau dengan revolusi sadja. Aliran itu
berasal dari Rus dimpna kaum revolusi dan anarkis pada masa itu
bertindak hei],dak meruntuhkan pemerintahan Tsar dengan membunuh
semua &aki-tangannja.
Perlu djuga disebut pengaruh sosialisme jang melantas dalam ka
langan pemimpin-pemimpin dan sangat menarik hati, sebab njata men
tjari perbaikan kaum dibawah. Aliran itu melawan imperialisme sebagai
rckanan kaum modal dan sudah 'tentu bahwa pengikutnja turut serentak
dalam pergerakan kebangsaan, meski pada hakekatnja aliran itu bersifat
internas;onal. Akan tetapi seperti nampak dinegeri-negeri koloni aliran
sosialisme dan kemudian komunisme tidak terang bedanja dengan aliran
nasionalisme, malahan tiga-tiganja merupakan satu barisan atau front
selama menghadapi pemerintahan kolonial.
a Keadaan ini memaksa Kongres tiap-tiap tahun menjelidiki dasar-
dasar tudjuannja dan melaraskan pendiriannja dengan kemauan masa.
Mula-mula Kongres harus menentukan pendiriannja, terhada'p pemboi-
kotan jang sudah d'djalankan di Benggala. Ditahun 1905 Kongres me-
nerima resolusi dalam rapatnja di Benares bahwa swadeshi itu adalah
suatu sendjata jang patut dan tidak dilarang untuk melawan peraturan
guna menindas rakjat. Ditahun berikut Kongres terpaksa mengeluarkan
resolusi jang lebih tegas lagi dan jang memperhitungkan suara sajap
kiri jang makin mendesak. Dalam resolusi itu diterangkan bahwa
pergerakan swadeshi harus disokong dengan sepenuh tenaga dan rakjat
harus diinsjafkan bahwa segala matjam pekerdjaan tangan dan per-
tukangan perlu diperludS supaja produksi bertambah? Dengan itu sadja-
lah rakjat dapat menolak barang buatan negeri asing dan memakai
barang jang dibuat bangsa sendiri. Tentang pemboikotan ditegas-
kan bahwa oleh sebab penduduk tidak mempu'njai suara dalam urusan
pemerintahan tindakan lain tidak ada lagi untuk mendesak peme-v'
rintah membatalkan pembagian Provinsi Benggala. Resolusi jang ketigu
mengenai perguruan nasional. Kongres merasa bahwa sudah tiba
waktunja untuk mengadakan aksi dalam lapangan pendidikan dan peng
adjaran supaja tiap-tiap anak, laki-laki dan perempuan, mendapat pendi
dikan jang berdasarkan kebangsaan. Untuk itu perlu ditetapkan suatu
sistem pengadjaran nasional. Hal ini terutama dikemukakan oleh golongan
kiri dalam Kongres. Lajpat Rai sendiri menulis suatu kitab tentang pen
didikan nasional ini. Djago-djago tua seperti Gokhale dan Mehta tidak
menjetudjui maksud resolusi itu. Mereka sangsi apakah perguruan seperti
;ang diusulkan itu akan membawa manfaat bagi bangsa. Mereka chawa-
tirkan djuga perkara pengawasannja jang tidak akan dapat mendjamin
deradjat jang sama dengan sekolah2 pemerintah. Jang terpenting dalam
pertjaturan politik ialah resolusi jang keempat. Sampai sekarang aliran
jang menjandarkan segala perubahan kepada keadaan jang njata dan
kepada kejakinan akan maksud pemerintah masih kuat dalam Kongres.
Akan tetapi ditahun 1906 mulailah tjita2 baru mendapat penghargaan.
Ditahun itu terdengarlah pertama kali tuntutan pemerintahan sendiri atau
..swaraj". Perkataan ini diusulkan oleh ketua tahunan jaitu dj^go tua
Dadabhai Naoridzji. Kongres menerima resolusi jang menuntut supaja
India mendapat pemerintahan sendiri sesuai dengan pemerintahan di-
negara jang sudah ,„merd'eka” dalam lingkungan Inggeris Raj dan
supaja selekas mungkin diambil tindakan untuk memberikaf. hak turut
bersuara dalam pemerintahan bagi rakjat India.
Putusan-putusan tersebut mendjadi bukti bahwa sudah terang adanja
dua aliran dalam Kongres, jaitu jang terdapat dalam golongan mereka
jang sabar, hati-hati dan setia kepada undang-undang, mereka jang
terhitung sajap kanan atau ,.moderates’ . Aliran jang kedua diperta-
hankan oleh golongan muda, jang tidak sabar dan ingin bertindak de
ngan keras. Mereka mendapat nama nasionalis atau ekstremis, nama
jang biasa dipakai pemerintah. Perintis-perintis dalam kalangan kiri
ialah Tilak. Arabindo Ghose dan Bipin Chandra Pal.
Arabindo Ghose anak seorang dokter, lahir ditahun 1872 di Calcutta.
Ketika berumur 7 tahun ia dikirim oleh bapaknja ketanah Inggeris buat
beladjar. Ia lulus udjian Ind'an Civil Service, akan tetapi tidak diterima
djadi pegawai. Setelah beberapa tahun melandjutkan peladjarannja
di London ia kembali ke India dan mendapat pekerdjaan dikeradjaan
Baroda. Ia tidak lama disitu, sebab ia rindu kembali ke Calcutta. Disini
ia mendjadi guru besar dan ketua dewan perguruan nasional. Meskipun
telah sekian lama di Inggeris dan hampir tidak. mengetahui bahasanja
sendiri lagi, ia mempunjai perasaan kebangsaan. jang luar biasa. Segala
tenaganja dan alat-alat rohani jang ada padanja dipergunakannja untuk
138 memperdalam paham kebangsaan, sehingga ia dinamai filsuf nasionalis-
me. Ia seorang jang suka mempeladjari dan menguraikan wudjud
kebangsaan jang sebenarnja dengan mempergunakan metode setjara
ilmu. Akan tetapi ia bukan orang jang tahu bertindak dengan
tepat, karena ia hanja ahli teori dan pudjangga. Pada suatu waktu
ia akan, ditangkap, tetapi tidak tjukup keberaniannja untuk mendjalani
hukuman dan oleh sebab itu ia melarikan diri kedaerah India —
Perantjis. ke Pondicherry dimana ia dilindungi hukum negeri. Sampai
ia meninggal tidak pernah pulang lagi, melainkan hidup disana sambil
mengadjar dan mempropagandakan paham kebangsaan kepada rakjat.
Bipin Chandra Pal mempunjai tabiat dan watak jang berlainan.
Iapun lahir di Calcutta sebagai anak seorang Brahmin. Bapaknja tidak
suka melihat anaknja mendjadi anggota perkumpulan Arya Samadzj jang
dibawah pimpinan Keshub Chandra Sen. Karena itu ia diusir oleh bapak-
fija dari rumah. Pal bekerdja sebagai guru dan kemudian mendjadi pemimpin perpustakaan.
Disini ia mendapat penuh kesempatan untuk menambah penge-
tahuannja dan mengadakan persediaan jang tjukup bagi orang jang
hendak memaSuki lapangan pergerakan. Sebelum itu ia mengadakan per
djalanan ke Inggeris, Perantjis, Djerman dan Amerika sambil menulis
dalam belperapa surat kabar sebagai correspondent dan dengan djalan itu
memperoleh rezekinja. Setelah kembali dari perdjalanannja ia menge
luarkan sua£u warta harian, dengan nama „Bande Mataram”, jang segera
mendjadi surat kabar jang terkenal di Benggala. Dalam surat kabar itu
i<a diserahi dengan pim'pinan ruangan tentang pergerakan kebangsaan.
Sistem burokrasi jang sebenarnja pangkal segala perselisihan antara
.pemerintah dengan rakjat dikupasnja terus menerus. ,,Swaraj” dalam
pemandangannja bukan suatu tjara pemerintahan didalam atau diluar
Iingkungan keradjaan Inggeris, melainkan pendjelmaan tjita-tjita ke
bangsaan. Dengan melalui pendidikan rohani dan memperdalam keper-
tjajaan atas diri sendiri tertjapailah pendjelmaan bangsa itu. Nasional-
isme bagi Pal tidak ada bedanja dengan agama. Dalam nasionalisme
Tuhan memperlihatkan ke-Tuhanannja, didalamnja terkandung kodrat
roh dan kodra't alam. Djadi barang siapa jang sudah masuk nasionalist
merasai bahwa ia ada perkakas Tuhan dan^Tuhan berdiam didalam roh-
nja. Belum pernah didalam sedjarah pergerakan India terdengar lukisan
paham kebangsaan jang begitu mutlak seperti diberikan oleh Pal. Bukan
seruan djiwa Timur lagi jang diperdengarkannja, melainkan filsafat Barat
terutama idealisme Djerman. Pal sudah terang dipengaruhi oleh filsuf
Djerman dari masa idealisme jaitu Hegel. Ia djuga bukan orang jang
suka Ijertindak seperti *Arabindo Ghose. Sebenarnja ia tidak begitu
menghargai politik jang^ njata, kekuatannja terletak didalam mengurai
kan dan menginsjafkan nasionalisme kepada rakjat sebagai tjita-tjita
jang murni.
Ditahun 1907 pertentangan antara Moderate dan Ekstremis bertam
bah hebat. Meskipun pimpinan Kongres masih dapat memelihara persa
tuan, sehingga perkumpulan itu merupakan benteng jang kuat dalam
perdjuangan, tanda-tanda sudah nampak bahwa perpetjahan sukar atau
sama sekali tidak dapat dielakkan lagi. Rapat jang diadakan'ditahun
itu di Surat disebelah utara Bombay penting sekali dalam sedjarah Kon
gres. Mula-mula Kongres akan bersidang di Nagpur di India Tengah,
suatu tempat jang dipengaruhi oleh sajap kiri. Akan tetapi Badan
Pekerdja dari Kongres lebih menjukai Bombay atau sekitarnja, karena
disini sajap kanan atau moderate kuat sekali. Achirnja pihak kiri tidak
keberatan datang ke Surat. Mereka berkemah sendiri kira-kira satu mil
djauhnja dari perkemahan wakil-wakil sajap kanan. Gerombolan sajap
kiri berdjumlah 500 orang, dari pihak moderates datang lebih kurang
1000 orang. Ketua jang diusulkan ialah Rash Behari Ghose, seorang
advokat di Calcutta dan anggota dari Dewan Penasehat radja-muda
sedang pihak ekstremis mengemukan Lajpa't Rai jang baru kembali dari
Mandalay, tempat pembuangannja. Djadi dari permulaannja perselisihan
sudah terang dan orang hanja menunggu, bagaimana nant;; akan meletus
didalam rapat. Akan tetapi untuk menghindarkan itu, sebelum ru'pat di-
buka pengurus Kongres mentjari djalan supaja tertjapai dulu persetudju-
an diantara d;ua pihak tentang fasal-fasal jang penting dan mungkin me-
nimbulkan perpetjahan. Sajap kiri meminta supaja resolusi-resolusi jang
mengenai pemboilkotan, swadeshi dan perguruan nasional jang sudah
diterima dalam tahun jang lalu dikuatkan oleh Kongres dalam rapat
jang datang dan mereka harus pula diperbolehkan untuk memadjukan
mosi dalam mana mereka akan menjatakan bahwa mereka tidak setudju
dengan tjalon ketua dan akan mengandjurkan kandidatnja sendiri ialah'
Lajpat Rai. Sajap kanan jang dipimpin oleh Gokhale tidak setudju dengan usul-usul itu.
Esok harinja, hari 26 Desember 1907 Kongres dibuka. Setelah
nama Behari Ghose diusulkan oleh pengurus harian dan pihak moderate
menjokong usul itu, maka timbullah keributan jang diadjak oleh sajap
kiri, sehingga rapat tidak dapat berdjalan dan terpaksa ditunda sampai
hari berikutnja. Dimalam ,,hari 'pertama pemimpin-pemimpin sibuk
berunding untuk mentjapai perdamaian dan membitjarakan resolusi2
baru. Sajap kiri tetap menolak perubahan-perubahan resolusi jang sudah
ditetapkan dan didjalankan itu. Sajap kanan mengusulkan supaja pem-r
boi'kotan dilakukan di Benggala sadja dan resolosi perguruan diubah
dengan menghapuskan kata-kata ,,menurut dasar-dasar nasional dan di-
bawah pengawasan bangsa sendiri”. Dengan ptndek kata, pihak kanan
hendak membatalkan resolusi2 itu atau mengubah isinja sehingga tidak
■ membahajakan lagi, sedang pihak kiri hendak meneruskan resolusi itu
140 dan bukan sebagai protts pembagian Benggala sadja, melainkan sebagai
siasat untuk didjalankan diseluruh India. Mereka tjurigai pendirian kaum
kanan jang terutama mementingkan keperluan golongan orang jang
mampu dan berada.
Hari kedua rapat dibuka kembali dan sekali lagi nama Ghose diusul
kan unfuk mendjadi ketua dan usul itu disokong oleh anggota-anggota
moderate seperti Bannerji dan Motilal Nehru. Sekonjong-konjong Tilak
melompat keatas mimbar dan minta berbitjara. Ketua tidak meluluskan,
akan tetapi beliau tidak mau mundur dan tinggal berdiri seolah-olah
menunggu segala kemungkinan. Keributan lekas memun'tjak, anggota
sama anggota berkelahi, tongkat dan sepatu dilemparkan kemedja pe-
ngurus besar. Tilak akan kena pukul dan diseret orang, djikalau Gokhale
tidak mempertahankan beliau. Polisi terpaksa mengosongkan panggung
rapat. Perpetjahan didalam Kongres jang dichawatirkan itu sudah djadi
peristiwa. Pihak ekstremis meninggalkan Kongres, sajap kanan tinggal
ifntuk menjelamatkannja.
Pemimpin-pemimpin jang masih setia pada Kongres mengadakan
Permusjawaratan Nasienal diesok harinja. Kira-kira 900 anggota men-
dengarkan resolusi2 jang diambil oleh Permusjawaratan dalam mana
ditegas'kan :
,,bah\ya Permusjawaratan jang meneruskan pekerdjaan Kongres jang
ditunda menuntut supaja pemerintahan di India sesuai dengan peme-
rintahai*. didalam negara2 bagian dari keradjaan Inggeris jang sudah
diberikan pemerintahan sendiri dan meminta penjerahan hak-hak jang
sama untuk rakjat India ;
bahwa maksud ini akan ditjapai dengan mempergunakan djalan-dja- *
lan jang tidak melanggar undang-undang negeri, jaitu mengusulkan
perubahan2 dalam batas2 peraturan pemerintahan jang sudah ada,
memperdalam keinsjafan persatuan, mendidik perasaan untuk keper-
* luan umum memperbaiki hidup rakjat ;
bahwa rapat dan pembitjaraan2 jang mengenai hal2 ini harus tunduk
kepada kuasa jang mengawasi ketenteraman umum.”
Resolusi itu ditanda-tangani oleh pemimpin-pemimpin jang terkenal
dipihak kanan dan oleh Lajpat Rai sendiri djuga. Rapat akan meneruskan
usaha Kongres terutama untuk menjiapkan rentjana peraturan dasar.
Rentjana itu kemudian diterima oleh Kongres dalam sidangnja di
Madras ditahun 1908. Resolusi tentang boikot dibatalkan, jang mengenai
perguruan nasional diubah, sehingga perguruan j&ng diselenggarakan
oleh pemerintah diakui sebagai perguruan jang harus didulukan dan
perguruan nasional akan dipergunakan sebagai periambah pengadjaran
sadja. Fasal tentang tudjuan Kongres tidak berbeda dari jang sudah
diterima oleh Permusjawaratan Nasional di Surat setelah Kongres di-
tunda untuk waktu jang tidak tertentu. ■»
Pihak kanan dan tengah kenjataan telah menang dalam perselisihan
tentang sikap jang harus diambil dalam pergerakan. Bagi politik seperti
jang diandjurkan oleh sajap kiri rupanja belum datang waktunja.
Tuntutan pihak jang dinamakan eks'tremis belum dihargai sepenuh-
nja oleh pihak jang memimpin Kongres. Lagi pula makin bertambah
baik keadaan rakjat, makin berkuranglah pengaruh sajap kiri. Menurut
pendapat Gokhale politik kanan dan kiri tidak berbeda dalam wudjudnja,
hanja pihak kiri hendak melepas'kan India dari pemerintahan Inggeris
setjepat-tjepatnja, sedang pihak moderate merasa lebih baik bertindak
dengan tenang dan hati-hati. Sedjak kedjadian di Surat tidak becar
lagi pengaruh sajap kiri dalam Kongres dan pemerintah Inggeris
dengan bidjaksana membelokkan perhatian politik kearah perdjuangan
dalam dewan-dewan jang akan dibentuk.
6. Perubahan dalam Undang-undang dasar Dewan-dewan di India
(Indian Councils Act-1909).
Curzon diganti oleh Lord Minto ditahun 1905. Di Inggeris partai
Liberal kembali dalam Parlemen dengan suara jang terbanjak. Menteri
Urusan India pada masa itu ialah Morley jang terkenal sebagai pem-
bantu Gladstone waktu menjiapkan undang-undang pemerintahan
sendiri (Home Rule) di Ierland. Akan tetapi ternjata bahwa soal India
lebih sulit lagi. Perubahan dalam pemerintahan di India baru dapat
disiapkan ditahun 1909, setelah menteri dan radja-muda beberapa tahun
berfuk^r pikiran. Peraturan baru itu adalah hasil perundingan mereka
beraua dan oleh karena itu dinamai ,,Motlzy-Minto Reforms”. Pertim-
bangan jang mendesak 'perubahan itu ialah memenuhi maksud
tuntutan golongan moderate dan dengan djalan itu mematahkan sajap kiri.
%Menurut undang-undang itu dalam tiap-tiap provinsi akan dibentuk
dua dewan, jang satu untuk menetapkan undang-undang provinsi
(Legislative Council) dan jang kedua untuk mendjalankan aturan
aturan pemerintahan (Executive Council). Menurut peraturan dulu
anggota-anggota-pegawailah jang terbanjak, akan tetapi dalam undang-
undang baru anggota-anggota jang bu'kan-pegawai akan mendapat suara
jang terbanjak. Mereka akan dipilih oleh badan-badan pemerintah
dikofca, distrik oleh perkumpulan-perkumpulan dagang dan industri
atau sekolah-sekolah tinggi. Hal jang baru dan amat penting ialah tjara
pemilihan jang berdasarkan perbedaan agama didalam provinsi-provins!
jang terutama diduduki oleh orang Hindu. Maksudnja ialah mendjamin
supaja kaum Muslimin mendapat suara djuga. Morley mula2 tidak mu-
fakat aengan tjara pemilihan menurut golongan agama, akan tetapi
didesak oleh Minto atas permintaan Agha Khan. Pemilihan jang ber
dasarkan perbedaan agama dibantah oleh Kongres dan sedjak itu
mendjadi pokok daii segala perselisihan politik di India sampai tahun
1947.
Pemerintahan pusat djuga diubah. Dewan jang menetapkan undang-
(Legislative Council) diperluas dengan anggota-anggota jang dipilih. Dari 60.orang anggota selain dari pada anggota^ Dewan Executive, 27
orang akan dipilih oleh anggota-anggota dewan-dewan provinsi.
perkumpulan-perkumpulan dagang dan industri di Calcutta dan Bom
bay, sedang 6 orang anggota Muslimin akan dipilih oleh golongan itu
sendiri. Akan tetapi jang mempunjai suara jang terbanjak ialah anggota-
anggota-pegawai. Peraturan ini diadakan sengadja untuk mendjamin
supaja putusan-pu'tusan jang diambil dewan itu djangan menjinggung
kehendak pemerintah. Kata Morley dalam Parlemen waktu ia dibantah
oleh Curzon, maksud undang-undang baru itu sekali-kali bukan hendak
membentuk pemerintahan jang berparlemen, karena ia tetap pertjaja
b°ahwa kuasa jang tertinggi dalam urusan pemerintahan di India tidak
lain dari Parlemen Inggeris dan menteri jang bertanggung-djawab.
Untuk menggembirakan bangsa India ditetapkan bahwa dalam Dewan
radja-muda jang terdiri °dari 5 anggota akan diangka’t sekurang-kurang-
nja dua oranij’ India.•D
Gokhale dengan teman-temannja masih membajang-bajangkan sistem
parlemen0 dihadapan Kongres sebagai tuntutan pergerakan. Dalam
suratnja jang rahasia kepada Lord Minto menteri Morley menulis
bahwa tudj,uan Gokhale itu adalah impian belaka.
Perubahan baru itu tidak memuaskan dan tidak memenuhi tjita-tjita
golongan moderate, terutama dalam hal pemilihan jang semata-mata
hendak memisah-misah bangsa India. Tjara pemilihan tidak sama dalam
masing2 provinsi, akan tetapi pada umumnja didasarkan pada peraturan
,,bertingkat-tingkat” artinja anggota-anggota suatu dewan atau badan
perwakilan dipilih oleh badan jang dibawahnja. Djadi pemilihan dengan
langsung tidak ada, ketjuali untuk anggota2 Muslimin didalam beberapa
provinsi. Jang berhak memilih anggota-anggota Dewan Provinsi ialah
anggota-anggota raad kota dan distrik dan jang memilih anggota-ang
gota Dewan Legislatif Pusat ialah mereka jang duduk dalam Dewan
Provinsi ditambah dengan wakil-wakil perkumpulan-perkumpulan jang
dianggap perlu mempunjai suara dalam hal urusan umum. Di Benggala
hanja anggota-anggota raad kota dan distrik jang dapat dipilih dengan
langsung. Pada umumnja peraturan pemilihan menurut golongan agama
mengun'tungkan kaum Muslimin dan pemilihan jang didasarkan pada
pembajaran padjak tanah menamibah pengaruh tuan-tuan tanah.
Walaupun undang-undang baru itu tidak seperti jang diharapkan,
Kongres menerima djuga dan menganggap bahwa dewan-dewan jang
dibentuk itu akan memberikan kelapangan untuk membela keperluan
rakjat dan mengurangk”an pengaruh burokrasi. Setelah diadakan pe
milihan, terpilihlah beberapa djago-djago gokmgan moderate seperti
Gokhale, Ali Jinnah, Pandit Mohan Malaviya dan Surendranath
Bannerji. Kenjataan bahwa wakil-wakil ini tidak segan mengeluarkan
kritik terhadap politik pemerintah. Akan tetapi meskipun dewan-dewan
itu dibandjiri oleh pidato-pidato dan anggota-nja tiap-tiap tahun meng-
andjurkan ratusan mosi, putusan-putusan jang diambil dengan suara jang
terbanjak senantiasa dibatalkan oleh Gubernor provinsi a'tau Gubernor-
Djenderal. Lagi pula ada jang menahan-nahan putusan2 itu, ialah
anggota-anggota-pegawai (official members) jang diharuskan membela
pendirian pemerintah dalam dewan-dewan itu dan dilarang memberikan
pandangan-pandangan jang menjimpang dari jang sudah ditetapkan
oleh kepala pemerintah lebih dulu. Dewan-dewan itu tidak bertang
gung-djawab kepada rakjat. Jang bertanggung-djawab hanja dewan
jang mendjalankan peraturan-peraturan (Executive Council) jang di-
pimpin oleh Gubenor atau Gubernor-Djenderal. Dewan-dewan itu se-
muanja diperbolehkan mengeluarkan kritik sehebat-hebatnja terhadap
pemerintah, akan tetapi tidak berhak untuk memaksa supaja kemauan-
nja diturut dan didjalankan oleh pemerintah. Keadaan ini serupa dengan
jang nampak di Indonesia dimasa Volksraad atau Dewan Rakjat
(1918 — 1942), lebih-lebih dimasa sebelum tahun 1927 dalam tahun
mana Dewan itu mendapat hak untuk menetapkan peraturan-peraturan
(ordonnanties).
Lambat laun Indian Councils Act-1909 itu tidak memuaskan lagi,
karena tidak mengandung perubahan-perubahan jang prinsipil, me
lainkan bermaksud mengadakan perubahan dalam peraturan jang sudah
ada sadja. Sajap kiri dari Kongres tetap menentang undang-undang
baru itu. Kaum ekstremis tidak iturut ambil bagian dalam pemilihan
sebab menurut mereka dewan-dewan itu tidak akan membawa manfaat
bagi rakjat dan tidak lain dari pada boneka ditangan pemerintah. Rakjat
tidak mempunjai alat-alat lagi untuk membela nasibnja.
Karena djalan lain tidak mungkin terdjadilah kegelisahan di-
beberapa tempat. Pekerdja-pekerdja djabatan kereta api mogok, peru-
suhan2 disebabkan kelaparan terdjadi di India Selatan. jang amat
menjedihkan ialah pembunuhan atas pegawai-pegawai Inggeris. Di-
tahun 1909 kaum ekstremis beberapa kali mempergunakan bom dalam
pertjobaan membunuh pegawai-pegawai Inggeris mulai dari pangkat
dibawah hingga Letnan-Gubernor dan achirnja radja-muda sendiri.
Pemerintah bertindak keras dengan memakai kuasa jang luar biasa
untuk mengatasi keadaan jang genting itu, menangikap ratusan orang
jang disangka menghasut dengan kata atau tulisan, menggeledah rumah
pemimpin-pemimpin dan mendjatuhkan hukumara jang berat untuk me-
nakutkan orang-orang dari pergerakan, akan tetapi kebentjian dan
perasaan melawan tidak dapat dipatahkan. Terutama kaum wartawan
[ merasai akibat pengendalian perkabaran jang dipertadjam. Pemerin-
tah dalam hal ini memakai kekuasaan jang'sebenarnja termasuk hak pengadilan.
Tilak jang sudah tua mendjadi korban pula, sebab menulis dalam
surat kabarnja bahwa, pemerintah sadjalah jang bertanggung-djawab atas
kesengsaraan rakjat dan pembunuhan jang dilakukannja karena tidak pertjaja lagi akan keadilan. Sembifen hakim, diantaranja 7 oranq Ina
geris dan 2 orang hartawan India akan mendjatuhkan hukuman pada
nja. Diantara orang Inggeris itu seorangpun tidak ada jang menqerJ
isi tulisan dalam surat kabar „Kesari” itu. Ia dituduh mentjoba mem
buat sendjata api dan bom-bom jang meledak. Dengan 7 suara lawan 2
pengadilan mendjatuhkan hukuman 6 tahun atas dirinja. Hukuman itu
didjalani di Mandalay. Permintaan kepada Dewan Rahasia (Privy
Council) di London untuk memeriksa perkaranja sekali lagi ditolak oleh Dewnn itu.
Sampai disini belum kita tindjau bagaimana pendirian golongan
Muslimin tentang perisciwa-peristiwa dimasa jang penting itu. Dalam
permulaan icfeisar ini kita telah terangkan bahwa rakjat Muslimin tidak
menaruli perhatian jang tjukup pada pergerakan politik. Kebanjakan dari
rakjat itu, termasuk golongan petani, dan saudagar-saudagar ketjil jang
setia pada agama dan adat istiadat. Pengadjaran tjara Barat tidak di-
sukai oleh .golongan itu dan kepentingan perubahan dalam lapangan
soisial belum dirasai. Hanja sedikit dari mereka jang sudah tjukup luas
pemandangannja dan mendjadi anggota 'perkumpulan Kongres. Akan
tetapi makin bertambah djumlah orang Muslimin jang terpeladjar dan
jang mempunjai perusahaan-perusahaan, makin besarlah perhatian me
reka terhadap politik. Dengan sendirinja terbitlah pertanjaan bagi mereka
haruskah golongan itu bekerdja sama dengan Kongres atau lebih baik-
karh mempunjai orgamsasi sendiri. Kaum terpeladjar kebanjakan mena-
sihatkan su'paja memasuki Kongres sadja, sebab tudjuan pada hakekat-
nja sama dan lagi pula pergerakan lebih kuat, djikalau bersatu, Akan
tetapi rakjat umum merasa segan dan chawatir kalau2 nanti golongan
Hindu jang djauh lebih besar itu menguasai lapangan politik dan sosial
Perbedaan sosial dan agama besar sekaii dan begitupun dilapangan
pendidikan jang mulai dipentingkan oleh golongan itu dalam masa pem-
baharuan. Lagi pula golongan Muslimin dari mulanja telah mengharap-
kan 'perlindungan orang Inggeris dan oleh sebab itu.merasa wadjib setia
pada pemerintah. Menilik pertimbangan2 itu rupanja lebih besarlah
faedahnja, djikalau golongan Muslimin berusaha mgndirikan persatuan
sendirfc Dan begitulah djuga pandangan pemimpin Islam dimasa itu jaitu
Agha Khan. Beliau mula-mula menginsjafkan kaum Muslimin ’ akan
kepentingan pengadjaran. Karena itu tia'p-tiap tahun soal pengadjaran
dibitjarakannjg dalam kdnferensi kaum Musjim'in.
India
Ditahun 1906 ketika konferensi pengadjalran bersidang di Dacca,
kesempatan itu dipergunakan beliau untuk mendirikan suatu organisasi
pergerakan Indite Muslimin 'jang dinamai Moslem League atau
Persatuan Muslimin. Tudjuan Liga itu ialah membela kepentingan
golongan Muslimin didalam segala lapangan, baik politik maupun
ekonomi dan sosial. Djalan mentja'painja bersifat loyal jaitu setia kepada
pemerintah dan undang-undang d>an bekerdja bersama-sama dengan
golongan-golongan lain. Persatuan kebangsaan tetap djadi pedoman
dalam pergerakan, akan tetapi ini tidak berarti bahwa semua golongan-
golongan akan dilebux dalam suatu organisasi. Dalam prakteknja
kenjataan djuga bahwa Liga itu hampir sedjadjar tuntu'tannja
dengan Kongres, dalam keritiknjapun terhadap pemerintah partai itu
tidak ketinggalan dan dalam membela perbaikan nasib rakjatpun ke-
giatannja sama. Perbedaan paham jang prinsipil dengan Kongres ialah
tentang pemisahan pemilihan seperti kita sudah terangkan diatas.
Pembentukan persatuan kaum Muslimin itu dipertjepat oleh mak
sud pemerintah untuk mempertimbangkan beberapa perubahan-peru-
bahan dalam 'tata-negara jang kemudian merupakan ,,,Morley-Minto
Reforms” jang sudah diuraikan diatas. Setelah mendengar maksud
pemerintah Inggeris tentang kemungkinan perubahan-perubahan itu,
maka Agha Khan dan beberapa orang Muslimin mentjari perhubungan
dengan menteri Morley di London untuk menjampaikan beberapa per-
mintaan jang mengenai kedudukan kaum Muslimin di India dalam
susunan baru. Jang dibitjarakan pengutusan itu ialah pengangkatan
orang Muslimin dalam dewan-dewan tinggi dan pemilihan jang menurut
diputasi itu hendaknja diatur setjara demikian, sehingga golongan Islam,
dimana mereka termasuk golongan jang terketjil, dapat memilih wakil-
wakilnja sendiri. Karena djikalau diadakan pemilihan umum, mereka
tentu tidak mungkin akan mendapat suara selaras dengan kedudukan
kaum itu didalam masjarakat. Sebagai) anggota partai libera or ey
mula-mula tidak setudju dengan permintaan jang urang emo
ratis itu. Akan tetapi setelah meminta pertimbangan dan Lord
Minto, menteri itu tidiak berkeberatan lagi. Peraturan pemi 11 an jang
berdasarkan perbedaan golongan-golongan jang disa an o e or ey
itu ditentang oleh golongan Hindu dengan keras sekali terutama dalam
Kongres. Soal ini mendjadi sumber dari segala kesulitan-kesuhtan dibela-
kang hari. Bagi Inggeris ..kebidjaksanaan” itu .adalah suatu sendjata
jang tidak disangka-sangka untuk memegang penmbangan antara dua
golongan jang besar itu.
Lord Hardinge 1910 — 1916.
Ditahun 1910 Lord Minto diganti oleh Lord Hardinge sebagai
radja-muda dan memerintah sampai tahun 1916. Radja-muda itu
146 sebelum diangkat sudah mendjabat pekerdjaan duta dibeberapa ibu
negeri clan dalam djabatan itu telah berdjasa djuga. Kenjataan pula
bahwa haluan beliau lain sekali dari pada radja-muda jang diganti oleh
beliau, terlebih-lebih dalam pendiriannja terhadap pergerakan rakjat.
Meskipun tidak berkehendak akan menjimpang dari peraturan-per-
aturan jang sudah ditetapkan oleh pemerintah, bahkan akan berpegang
teguh kepada kewadjibannja, sebagai wakil radja dari mulanja beliau
menghargai dan mengerti akan keberatan-keberatan jang dikemukakan
oleh pemimpin-pemimpin pergerakan terhadap tindakan-tindakan polisi
dan pengendalian perkabaran dan hak berbitjara dihadapan umum. Ini
dibuktikan oleh beliau dengan kerelaannja menerima utusan Kongres jang
menjampaikan resolusi2 jang disetudjui ditahun kedatangannja di India.
Sampai waktu itu belum pernah seorang radja muda menerima utusan'-
Kongres dengan resmi. Peristiwa itu adalah pertama kali terdjadi sedjak
•Kongres didirikan. Beliau berdjandji akan mempertimbangkan perminta-
an-permintaan itu, walau'pun beliau menegaskan bahwa peraturan2 jang
sudah berdjalan untuk mendjaga ketertiban umum tidak mungkin diha-
puskan. Radja-muda hanja berharap supaja perlawanan terhadap 'peme
rintah dan afat-alatnja djangan sampai terdjadi, karena dengan djalan
demikian itu sadjalah tudjuan Kongres tertjapai.
Politik Hardinge terutama dipusatkan kepada perlengkapan pemerin
tahan didalam provinsi, karena disinilah terletak titik berat peru-
bahan-perubahan baru dalam pemerintahan dan disinilah 'pula pemimpin2
akan mendapat kelapangan jang luas untuk mengalami arti dan sukarnja
pemerintahan sendiri. Dalam pekerdjaan didewan-dewan provinsi
pemimpin-pemimpin 'pergerakan akan - menundjukkan ketjakapannja
dan mendapat latihan jang perlu untuk segala usaha berhubung dengan
pemerintahan sendiri.Pemerintah sebaliknja akan menundjukkan kemauannja dengan
m e n g h ila n g k a n perasaan kebentjian dan kesangsian dan sedapat-dapatnja
a"kan memenuhi permirita'an-permintaan jang patut serta tjukup
alasannja. Hal pertama jang akan diurus oleh pemerintah baru ialah
mentjari penjelesaian soal pembagian Benggala jang telah menimbulkan
kegemparan diantara segala lapisan rakjat dan jang mendjadi akar
kegelisahan dan pergaduhan sedjak tahun 1906. Memang bagi Hardinge
sudah terang bahwa sebelum putusan itu uibatalkan atau diubah, keamar
nan dalam lapangan politik tidak akan terdjamin. Masaalah ini harus
diselesaikan dengan segera, akan tetapi seda'pat-dapatnja djangan
sampai merugikan kehormatan pemerintah jang, mengambil putusan
pembagian itu 5 tahun jang lalu. Pemerintah di London setudju dengan
maksud itu. # »Penjelesaian soal pembagian Benggala tertjapai ditahun 1911.
Radja Inggeris bermaksud mengundjungi India dipenghabisan tahini
itu dan akan mengumumkan putusan itu sendiri. Pembagian Benggala
-akan dibatalkan, bagian selpelah utara didjadikan suatu provinsi
baru jaitu Assam. Disebelah barat daerah-daerah Bihar, Orissa
dan Chota Nagpur akan dipisah dari Benggala asli dan dimasukkan dalam suatu provinsi baru, jaitu provinsi Bihar dan Orissa. Djadi
Benggala asli tinggal satu dan bulat, meskipun penduduknja seba- gian besar beragama Islam (55%). Setelah peraturan jang ’dibuat
oleh Curzon itu dbatalkan, lenjaplah suatu sendjata jang tadjam dari
tangan kaum ekstremis, walaupun ini tidak berarti bahwa rakjat seluruh-
nja sudah senang atau nasibnja mulai baik. Tentang ini Kongres berpen-
dapat bahwa segala akibat pembagian itu, ialah peraturan- jang luar
biasa jang diadakan pemerintah untuk meneruskan kemauannja harus
dihapuskan djuga dan inilah tindakan jang kedua jang perlu diambil
oleh Kongres.Sementara itu Persatuan Muslimin berdjalan sendiri dan tuntutan-
nja kenjataan sedjadjar dengan Kongres. Pendirian organisasi-orga-"
nisasi itu tentang pemerintahan sama djuga, begitupun .tentang
pengendalian pers dan hak berapat. Akan tetapi pekerdjaan bersama
antara kedua belah pihak itu belum tertjapai setjara perdjandjian.
Dipihak Liga orang merasa bahwa adalah baiknja, djikalau tertjapai
suatu djalan untuk bekerdja-sama. Lcbih-lebrh karena persatuan itu
belum kuat untuk menuntut keperluannja sendiri, sebagai njata dari
penolakan permintaan mereka oleh radja-muda untuk mendirikan uni- versiteit di Aligarh, pengganti Islam College jang sudah ^da dikota itu. Lagi pula pengharapan paiJtai itu su'paja beberapa orang Islam di
angkat dalam dewan-dewan tinggi tidak dipenuhi, karena menurut
radja-muda berarti membeda-bedakan golongan-golongan. Ditahun 1910
waktu Kongres berapat di Allahabad pengurus dikundjungi oleh bebe
rapa orang jang terkemuka dari Liga, diantaranja Agha Khan untuk
mengusulkan supaja dalam hal-hal jang mengenai tuntutan umum
partai-partai itu akan bersa’tu dan bertindak bersama-sama. Kongres
tidak berkeberatan. dan Liga membentuk suatu komisi untuk menetap-
kan rentjana usaha. Dipermulaan tahun 1911 berapatlah pengurus
Moslem League di Luknow untuk menjiapkan atjara rapat jang akan
diadakan beberapa bulan sesudahnja. Rapat itu menetapkan bahwa
tudjuan Liga ialah „mendidik perasaan kesetiaan kepada pemerintah
Inggeris, melindungi hak-hak- golongan Muslimin, menuntut pemerin
tahan sendiri jang lajak bagi India. Segala sesuatu akan diusahakan
dengan^ djalan jang halal, jang tidak melanggar undang-undang dan
dengan kerdja-sama dengan semua golongan penduduk .
Ini berarti keinsjafan baru dalam persatuan itu. Sedjak itu
makin (eranglah pendirian Liga dan semangat pembaharuan dalam
kalangan persatuan itu. Anggotanja makin bertambah, akan (tetapi
lambat laun nampak djuga berbedaan sajap kiri d-an kanan dalam organi
sasi itu; Aga Khan menarik diri dan diganti dengan tenaga baru jang
148 dipilih 'tiap-tia'p tahun seperti dalam Kongres. Sedjak itu Liga mendjadi
suatu organisasi ummat Islam dan kebangsaan dan oleh karena itu
dipengaruhi djuga oleh kedjadian-kedjadian dinegeri Islam lain, misal-
nja perang Turki dan Italia ditahun 1911 dan perang Balkan jang
berikut. Oleh sebab pada masa itu sultan Turki tidak ada lagi, timbul-
lah so&l chalifah, siapakah akan penggantinja dan dinegeri mana akan
bertempat. Persatuan Muslimin mengirim utusan ke Inggeris meminta
supaja soal chalifah itu diperhatikan oleh keradjaan itu. Sebab politik
Inggeris pada masa itu terang tidak mau melindungi Turki, perutusan
itu tidak berhasil dan hanja menimbulkan perasaan ketjewa dikalangan
Liga.
Sementara itu radja Inggeris George V akan tiba di India dibulan
Desember 1911. Inilah pertama kali India dikundjungi oleh radja Ing
geris sendliri ; sebelum itu hanja anggota dari' keluarga radja jang sering
'datang disana. Di Delhi, ibu kota keradjaan Hindustan dulu diadakan
peralatan jang besar dan luar biasa. Pada peralatan atau ,,durbar” itu
radja Inggeris dengan resmi dinobatkan djadi Kaisar-i-Hind, gelaran
jang dipakai oleh radja’ Inggeris sedjak tahun 1876. Durbar itu dihadiri
oleh semua rfidja2 jang berganti-ganti tampil kemuka menurut upatjara
jang diteta'pkan un'tuk memberi hormat dan sudjud kepada radja. Akan
tetapi satelah datang giliran Gaekwar dari Baroda dengan tidak disang-
ka-sangka radja itu tidak menurut upa'tjara dengan semestinja dan ke
njataan djuga dengan sengadja. Beliau rupanja hendak menundjukkan
bahwa beliau sebagai seorang radja jang merdeka sedjak berabad-abad
tidak perlu menerima pengakuan dari Inggeris dan merasa tidak perlu
djuga menjatakan ketundukannja. Perbuatan Gaekwar itu menggem-
parkan orang jang hadir, akan tetapi kenjataan tidak ada akibatnja bagi
keradjaan Baroda.
Padia ketika itu radjia Inggeris mengumumkan dalam pidato beliau,
bahwa pembagian Benggala akan dibatalkan dan pusat pemerintahan
akan dip.ndahkan dairii Calcutta ke New-Delhi. Beberapa minggu ke--
mudian pimind'ahan itu dipenihgati djuga dengan perajaan. Dan d’isitu
terdjadi kegemparan jang kediua. Ketika r.adja-mud’a Lord Hardinge
dtaduk diatas gadjah kebesaran dlan diirimgi oleh pembesar-pembesar
militer dan sipil, kedengaranlah suatu letusan jang hebat. Sebuah bom
meledak dibawah gadjah jang diitunggang itu. Radja-muda mendbpat lukia
parah, seorang adjudan mati. Pertjobaan akan membunuh radlja-muda
jang diangga'p tidak mungkin sudah dljadi peristiwa jang njata pada hari
itu. Dan pers dunia menjangka bahwa keadaan di Ind'a genting sekali dan
lebih buruk dari pada jang nampak dari luar. Akan tetapi Hardinge
sendiri tidak sangsi akan kebenaran politikn'ja <ian kewadjibannja
mendjalankan a'pa jang perlu untuk memperbaikii suasana politik dan
dirinja. Radja-muda itu waktu dirawa't menerima dari segala lapisan pen
duduk tanda-tanda penghormatan dan utjapan selamat.
Selama dua tahun sebelum perang dunia pertama Lord Hardinge
mempergunakan kebidjaksanaannja untuk memelihara keamanan dan
meneruskan usaha2 jang perlu untuk perlengkapan dalam pemerintahan
provinsi. Dengan djalan itu beliau hendak mentjegah pergerakan revolusi
seperti jang diandjurkan oleh sajap kiri jang meninggalkan Kongres,
sambil memperkuat kedudukan sajap kanan dan Persatuan Muslimin.
Akan tetapi meskipun radja-muda mempunjai niat jang baik, pegawai-
pegawai jang mendjalankan peraturan-peraturan sehari-hari jang harus
mengambil ribuan putusan tidak mudah mengubah pikiran mereka dan
oleh sebab itu sikap mereka djauh berbeda dengan jang ditentukan oleh
pemerintah pusat. Hardinge djuga tidak dapat menembus benteng
burokrasi jang sudah berpuluh-puluh tahun menguasai pemerintahan dalam batinnja.
Anggota-anggota Kongres jang duduk dalam dewan-dewan untuk,
menetapkan undang-undang terus menerus mengusulkan penghapusan aturan-aturan darurat jang menghalangi pergerakan, akan tetapi tidak
ada hasilnja satupun. Kebent'jian bertambah besar lagi, setelah hakim
jang tertinggi di Benggala berpendapat bahwa undang-undang jang
mengawasi pers dapat ditafsirkan oleh polisi sedemikian rupa, se
hingga mahkamah tinggi tidak dapat membatalkan hukuman jang di-
djatuhkan oleh pengadilan kepolisian (magistral) itu. Djikalau'seorang
hakim jang diwadjibkan memeriksa hukuman-hukuman pengadilan itu
berpendapat serupa itu, dari siapakah lagi diharapkan c bandingan
hukuman jang adil ? Hal jang kedua jang menambah kebentjian
ialah penolakan usul pemerintah oleh House of Lords atas andjuran
Curzon jang bermaksud mengubah djumlah anggota Dewan India, jaitu
dewan penasehat menteri Urusan India di London, supaja dewan itu
tersusun dari sekurang-kurangnja 3 orang India jang di'pilih oleh dewan2
perwakilan dalam provinsi, 3 orang jang mempunjai pengalaman di India
dan 3 orang Inggeris jang terkenal dan belum pernah tjampur dalam
pemerintahan. Usul itu jang disetudjui oleh radja-muda diibawa oleh
utusan-utusan Kongres dan Persatuan Muslimin ke London dengan
maksud untuk mempertahankannja dihadapan pemerintah Inggeris.
Perdamaian dan ketenteraman masih belum 'tertjapai di India ketika
perang dunia pertama petjah'.' Pertentang’an pokok dengan pemerintah
jang burokratis masih terpendam dalam djiwa pergerakan jang menan-
tikan waktu untuk bernjala-njala lagi. Akan tetapi berkat politik jang
meneduhkan, rakjlat' India ketika perang meletus tinggal tenang dan
setia kepada pemerintah. Dikalangan kiripun dan opposisi dalam
dewan-dewan tidak ada tanda-tanda jang menundjukkan bahwa pihak
itu tidak akan membantu pemerintah, melainkan setidak-tidaknja
akan menghentikan opposisi untuk sementara. India seumumnja berdiri
dibelakang pemerintah, redja-radja memberikan sumbangan berupa uang
dan serdadu, tentara siandan Asia Muka. Oranq ia “ dikirim kemedan Peran9 di EroPah tjam pekerdjaan suka rela J? m mbf rikan tenaganja untuk matjam-ma-
„ , . . . , membandjiri kantor-kantor pendaftaran.Tilak jang baru kembali r
Birma- dengan t id a k d isannV , ** m e n d ja la n i hukumannia d l
m e m b an tu u sah a p e ra n q d an ! ^ m e n i a ta k a n ^ e d i a a n n j a u n tu k
p ih a k ja n g m e n tje la I n q q eri<! !? , SUka dipakai Sebagai Perkakas dan k e p e r lu a n send ir i. Dalam d a la i^ m e n ti a m P uri P « a n g d i Eropah g u n a
njataan kesetiaan pada 1 " 9 u T * Perwakilan " amPak Pula Per" T ., , i Pemerinltah jang mendjadi bukti bahwaIndia tidak akan me»gganggu Maha ra ^ ^ ^ na h
beran, menar.k sebagian besar dari tentara India untuk dikirim kemedan
perang dan se ag.an ketjil ditinggalkan buat mendjaga keamanan dida- lam negeri. ’ °
Atas nama keradjaan Radja Inggeris mengutjapkan terima kasih atas
kesetiaan dan kegiatan rakjat India pada permulaan perang. Par-
lemenpun tidak ketinggalan dalam memudji kenjataan-kenjataan jang ti
dak isang a itu. kan tetapi beberapa bulan kemudian lebih2 setelah
serangan j^rman dekat sungai Marne dipatahkan, teranglah mulai
bahwa pendirian Inggeris tentang tunfutan-tuntutan India jang sudah
lama itu tidak berubah. Makin kuat kedudukan Inggeris, makin ber-
kuranglah pula perasaan terima kasih atas segala usaha dan
sumbangan-, jang diberikan oleh India. Peraturan-peraturan untuk
melarang perhimpunan jang dianggap menghasut (Seditious Meetings
Act), peraturan untuk mengawasi perkabaran, melarang memakai sen
djata dll. jang semuanja pada hakekatnja mentjegah pergerakan, masih
berlaku dan rupanja tidak lekas akan ditjabut. Akan tetapi permin-
taan-'permintaan jang patut dan beralasan, seperti pengangkatan orang
India dalam djabatan-djabatan jang penting, pemisahan kuasa antara
pengadilan dan pangreh pradja tidak ada halangannja untuk dikabul-
kan dimasa perang. Dalam hal ini orang India insjaf djuga .bahwa tidak
lajak menuritut perubahan-perubahan dalam dasar pemerintahan sebelum
perang berachir, meskipun ini tidak berarti bahwa persiapan untuk
perubahan itu harus ditunda.
Dari beberapa putusan-putusan nampaklah bahwa pertolongan jang
ditawarkan oleh pihak India tidak disambut oleh Inggeris dengan sepenuh
hati, h-anja djika memenuhi beberapa sjarat-sjarat. Gandhi jang pada
permulaan perang berada di London untuk membela kepentingan
bangsa India di Afrika Selatan dihalang-halangi oleh pemerintah dalam
usaha beliau untuk mendirikan pasukan suka-rela diantara maha-maha
siiswa India dikota iitu. Maksud jang sebenalrmja ialah mendjiaga supaja
orang India djangan sampai diangkat djadi opsir dalam tentara Sekutu.
Sura't kabar Inggeris menjakiti perasaan umum dengan sindiran
bahwa serdadu India tidak memuaskan dimedan perang. Pemerintah
di Benggala menolak pula jSermintaan untuk mendirikan pasukan ambu-
lans jang diatur oleh orang India sadja.
Mengingat keadaan ini tidak mengherankan bagi kita bahwa rapat
Kongres pada tahun itu jang diadakan di Madras dipenghabisan, bulan
Desember memperdengarkan suara jang terbit dari perasaan jang sudah
djengkel. Ketua Kongres Bhupendmnath Basu seorang pemimpin sajap
kanan dan jang bertindak hati-hati mengatakan bahwa bangsa India pada
umumnja masih setia kepada Inggeris dan tidak akan segan menjumbang-
kan djiwanja untuk membela keadilan jang dipertaruhkan Inggeris dalam
perang dunia, akan tetapi India tidak dapat terus gembira dan berusaha
sungguh-sungguh, djikalau masih ditjurigai, masih diikat dengan atu
ran-aturan jang memperkosa kemendekaan seseorang. Pendek kata, India
mempunjai keberatan-keberatan dan dendam jang harus dihilangkan^
selekas mungkin, djikalau Inggeris masih menghargai kesetiaan itu. Masa
jang memandang India sebagai budak, .sekarang sudah lampau. India
meminta kedudukan jang lebih tinggi dan jang sama dengan negara-
negara lain dalam lingkungan Inggeris Raya. Setelah mendengglr seru-an
perkumpulan itu jang memmpin/pergerakan kebangsaan Guberno,r Ma
dras meresa perlu membersihkan suasana jang buruk itu dan ia datang
sendiri dirapat Kongres itu. Kedatangannja dan lebih-lebih pidr.to jang
menegaskan pendirian pemerintah disambut dengan gembiira dian rapat
menerima resolusi jang menjatakan kesanggupan Kongres ufituk mem-
bantu pemerintah dengan sepenuhnja.
Sementara itu kehidupan rakjat dalam beberapa daerah bertambah
buruk oleh sebab pengaruh perang. Bahan-bahan makanan berkurang,
orang laki-laki meninggalkan kerdja disawah atau ternakan dan masuk
serdadu. Keadaan ini nampak terutama di Punjab dan Benggala. Ditahun-
tahun perusuhan antara 1905 dan 1911 tidak sedikit orang Sikh me
ninggalkan tanah airnja dan mentjari penghidupan di Canada. Akan
tetapi setelah perang meletus, mereka dipaksa oleh pemerintah disana
meninggalkan negeri itu dan kembali ke India. Kedatangan mereka itu
di Punjab menimbulkan soal jang sulit, sebab pemerintah tidak dapat
menjediakan tanah dan masjarakat pula tidak sanggup menerima me
reka. Karena itu kebanjakan d&ri mereka te>rlantar dan atjap kali terpaksa
mendjalankan pekerdjaan jang mcngga.nggu keamanan jaitu mentjuri
atau merampok. Di Lahore te r d ja d i perusuhan jang ditjegah dengan
tindakan jang keras dan kepada beberapa orang dari kaum Sikh didja-
tuhkan hukuman mati.
Hal jang kedua :.alah pemberontakan serdadu,Sikh di Singapura jang
berbahaja besar bagi pertahanan disebelah Asia Timur. Disangka bahwa
kedjadian itu adalah pekerdjaan. propaganda Djerman. Karena kedua
hal ini bersangkut-paut dan akan ber'pengaruh kepada penduduk di
unjab, maka pemerintah di Delhi mengadakan undang-undang baru
jaitu untuk mendjaga pertahanan India (Detence of India Act-1915).
erdasarkan undang-undang itu ditiap-tiap provinsi didirikan mahkamat
untuk menghukum segala pelanggaran jang berhubung dengan perang
an jang membahajakan pertahanan. Mahkamah-mahkamah itu berhak
mendjatuhkan hukuman mati dan akan bekerdja selama perang. Undanq*
itu itje a oleh wakil-wakil Kongres dalam Dewan Perwakilan ; mereka
mengusu an supaja hukuman m>a*ti hanja didjatuhkan, 'djikalau semuenia
anggota ma amat setudju dan tidak tjukup dengan suara jang terbanjak
sadja. Usui ini tidak diterima. India Defence Act itu jang tidak ber-
ainan tudjuannja dengan undang-undang perang berlaku mula-mula di
unjab dan kemudian di Benggala. Di Punjab sendjata itu dipergunakan atjap kali , dalam 7 bulan sudah lebih kurang 50 orang dihukum mati.
, jan9 kehga jang mengetjewakan ialah penolakan usul pemerintahIndia oleh Hogerhuis supaja dalam United Provinces dibentuk Dewan
jang mendjalankan ,aturan2 (Uiitvoerend'e Raad), dalam dewan mana
harus djuga diangkat orang India. Kali ini djuga ternjata bahwa peno
lakan ini pekerdjaan Curzon jang mengadjak anggota2 House of Lords
supaja membatalkan usul iitu, jang sudah diterima oleh Dewan Rendah.
Akan letapi dikalangan Kongres kejakinan sudah tertanam bahwa
India harus mendapat pemerintahan sendilri, setidlak-tidlaknja sesud'ah
perang berachir. Tuntutan itu djadi salah suatu pokok dalam program-
nja. Meskipun pertukaran pemerintahan di Inggeris tidak memberikan
pengharapan bahwa maksud itu akan lekas tertjapai, perhatian umum su
dah dipusatkan kepada tuntutan itu. Ketua Kongres dan ketua Persatuan
Muslimin memperdengarkan suara jang sama pada tahun itu tentang
keinginan rakjat. Perkumpulan itu keduanja bersidang di Bombay dan
masmg-masing menerima suatu rentjana pemerintahan sendiri (Home
u e) jang diniadjukan oleh seoranq njonja Inggeris bernama Annie Besant.
Njonja itu datang di India ditahun 1893 karena tertarik oleh kebuda-
|aan dan agama Hindu. Kemudian mendjadi pemimpin perkumpulan
aum Teosofi dan disampingnja itu mengikuti pergerakan kebangsaan
engan teliti. Beliau anggota djuga dari Kongres, meskipun mula-mula
berpendapat bahwa politik djauh kurang penting dari pada kebudajaan.
tik itu tidak lain dari pada salah suatu alat jang menjelenggarakan
eoudajaan jang sempurna untuk rakjat seluruhnja. Akan tetapi setelah
mengalami betapa kolotnja 'pendirian pemerintah/ia jnerasa bahwa maksud
pergerakan kebangsaan itu hanja tertjapai dengan tindakan jang njata
dan keras. Dan waktu jang baik untuk tindakan itu, ialah waktu
kegentingan jang disebabkan oleh perang. Njonja Besant berkeliling
di India dan mengadakan pidato dibeberapa tempat untuk menerang-
k.m arti dan isi sembojan „Home Rule” atau pemerintahan sendiri. 1 5 3
Dalam usaha itu ia mendapat bantuan dari pihak Kongres dan Liga,
terlebih dari sajap kiri. Pemerintah mentjegah propaganda itu dengan
meminta uang djaminan supaja tidak meliwati garis jang ditetapkan
dalam undang-undang. Ia dilarang pula masuk diprovinsi Bombay,
sebab pemerintah takut ia akan bekerdja rapat dengan Tilak jang ber-
diam di Poona, diprovinsi itu.
Sementara itu radja-muda Hardinge diganti oleh Lotd Chelmsford
dibulan Maret 1916. Meskipun mempunjai hasrat djuga untuk memerin
tah setjara liberal, radja-muda itu segera dipengaruhi oleh Dewan
Eksekutif dan burokirasi. Undang-undang darurat jang ditundla ber
laku kembali dan permintaan penduduk Calcutta supaja peraturan- itu
diubah sehingga orang jang tersangka menerima dakwa dengan surat
supaja ia dapat mendjawab dengan tulisan tidak dikabulkan. Undang-
undang itu rupanja sendjata jang baik untuk menentang propaganda
Home Rule. Akan tetapi pergerakan tidak dapat dirintangi lagi.
Untuk memperkuat pergerakan itu beberapa anggota- Dewan jang
menetapkan undang-undang di Delhi mengirim' suatu surat disertai
rentjana tentang perubahan undang-undang dasar India jang mereka
usulkan supaja didjalankan dengan setjepat mungkin, djikalau perang
sudah berachir. Jang dipentingkan dalam rentjana itu ialah pemerintahan sendiri dan jang bertanggung-djawab. D e w a n - d e w a n eksekutif hendaklah
setengahnja terdiri dari orang India jang dipilih. Begitupun Dewan-
dewan jang menetapkan undang-undang seharusnja akan terdiri
umumnja dari anggota jang dipilih. Pemerintah 'provinsi akan otonom
jaitu berhak mengatur rumah-tangga sendiri. Orang India harus diper-
bolehkan memakai sendjata dengan aturan jang sama dengan orang
Inggeris. Lagi pula orang India harus berhak untuk diangkat djadi opsir
dalam balatentera menurut sjara't-sjarat jang sesuai dengan sjarat-sjarat
untuk orang Inggeris.
Tuntutan jang hendak mentjapai undang2 dasar baru, dalam mana
diakui pokok pemerintahan sendiri merapatkan segala golongan politik
jang seolah-olah merupakan benteng pertahanan untuk mengatasi penje-
rangan jang mungkin akan datang. Kongres merasa bahwa perlu djuga
ditjari persatuan dengan sajap kiri, jang telah mengasingkan did ditahun
1907 atas andjuran Tilak dan terhadap Liga supaja ada pctsctudjuan
dalam suatu u s a h a jang akan d i k e r d j a k a n bersama-sama. Rapat Kongres
Jang diadakan dibulan Desember tahun 1916 di Lucknow adalah jang
terpenting sekali sedjak k e l a h i r a n n j a . Sebab pada hari itu kembalilah
Tilak dan sajap ekstremis kedalam barisan Kongres jang telah ditinggal-
an mereka selama 9 tahun. Persatuan sekarang telah tegak dan kuat.
Dan dengan kejakinan akan kekuatan sendiri dapatlah Kongres menja-
154 takan kemauannja tentang,pemerintahan sendiri dan menerima resolusi
jang lebih radikal lagi dari pada usul 19 orang anggota Dewan Legislatif.
Resolusi itu dikemukakan oleh djago2 Tilak, Bannerji dan Annie Besant.
Fasal-fasal jang penting dari resolusi itu ialah :1. Pemerintah pusa't dipegang oleh Gubernor-Djenderal disertai De
wan Rksekutif jang terdiri setengah dari orang India jang dipilih oleh
anggota Dewan Legislatif (jang menetapkan undang-undang). Pegawai
Indian Civil Service tidak dapat diangkat dalam dewan itu.
2. Dewan Legislatif mempunjai 150 anggota; 4/5 dari anggota-
itu dipilih oleh orang jang berhak djuga memilih anggota Dewan Pro-
vinsi.
3. Semua undang2 jang diterima oleh Dewan Legislatif harus di-
sahkan oleh Gubernor-Djenderal dulu sebelum berlaku. Putusan jang
diambil dewan itu harus didjalankan oleh Dewan Eksekutif, ketjuali
djikalau dibatalkan Gubernor-Djenderal.
4. Radja Inggeris berhak membatalkan segala putusan Dewan Le-
gislatif pusat dan dalam provinsi, akan tetapi hanja dalam waktu 12
bulan setelah diputus oleh dewan-dewan itu.
5- Dala-ra tiap-tiap provinsi akan dibentuk Dewan Legislatif, terdiri
dari 50 sampai 125 anggota, diantaranja 4/5 dipilih dengan tjara lang
sung dan 1/5 diangkat. Anggota Muslimin akan dipilih oleh golongan
sendiri. Kuasa mendjalankan undang2 (Uitvoerende MacifT) dalam
provinsi terserah kepada Gubernor dan Dewan Eksekutif. Pegawai Indian
Civil Service tidak diperbolehkan diangkat -djadi) Gubernor atau anggota
Dewan Eksekutif.
6. Dewan penasehat menteri Urusan India di London dihapuskan
dan gadji menteri itu harus dibajar oleh keradjaan Inggeris. Sebagai
biasa Kongres menerima resolusi 'djuga, supaja undang-undang darurat
jang mendjadi rintangan besar bagi pergerakan dihapuskan.
Putusan-putusan jang diambil pada rapat jang penting itu diterima
dengan suara bulat. Sajap kiri dan kanan tidak ada lagi, melainkan
Kongres jang bersatu-padu sadja dan pada hakekatnja lebih kiri dan
lebih radikal lagi dari jang sudah-sudah.
Hal ini dan pembitjaraan dalam rapat Moslem League serta perge
rakan Home Rule jang disokong oleh dua partai jang terbesar tidak
dapat lagi disia-siakan oleh° pemerintah. Permufakatan diantara tiga
pihak ini dinamai rentjana-Kongres-Liga jang ditetapkan di Lucknow.
Dibulan Pebruari tahun 1917 radja-muda mengatakan dalam pidato
pembukaan*Dewan Legislatif bahwa pemerintah sudah menjiapkan usul-
usul tentang perubahan susunan pemerintahan di India jang akan diki
rim ke London. Tetap,1' isinja tidak diumumkan paua waktu itu. Hanja
ditegaskan bahwa sebelum perang selesai perubahan-perubahan itu tidak
mungkin akan didjalankan. Beberapa minggu kemudian pemerinta
menjediakan uang pindjaman guna membantu Inggeris, berdjumlah 120
djuta rupee jaitu lebih dari pendapatan negeri daLam satu 'tahun. Untuk
membajarnja diusulkan supaja bea barang masuk, harga kartjis kereta
api dan padjak akan dinaikkan. Meskipun pindjaman itu membuktikan
kesetiaan India terhadap Inggeris dimasa perang, tekanannja atas
rakjat bukan kepalang. Kesengsaraan rakjat dalam masa jang luar„biasa
bertambah lagi, sedang kaum modal dan tjahang-tjabang perusahaan
jang bekerdja untuk perlengkapan perang mendapat untung jang besar
sekali. Harga barang-barang keperluan sehari-hari semakin naik dan
pemerintah menambah beban rakjat lagi dengan pindjaman itu. Sudah
terang bahwa, djikalau bea barang jang masuk dan terutama barang
pakaian untuk rakjat djelata dinaikkan, jang akan memikulnja tentu
rakjat djuga.
Dalam keadaan demikian rakjat menaruh pengharapan besar pada
pergerakan jang menuntut perbaikan nasibnja. Tuntutan Home Rule jang
diandjurkan oleh Annie Besant dan anggota-anggota Kongres dan Per-*
satuan Muslimin melantas kedalam segala lapisan penduduk jang
membandjiri rapat-rapat teruntuk itu dan ribuan^pula jang djadi ang
gota partai-partai itu. Pemerintah chawatir akan terdjadi kegelisa-
han seperti ditahun 1905 sampai 1907 jang mengakibatkan bahaja,
terlebih-lebih dimasa perang. Oleh sebab itu pemerintah mengambil
tindakan jang menimbulkan protes jang hebat sekali jaitu rrrclarang
Njonja Besant berpidato, menulis, mengeluarkan pikirannja dalam surat
kabar serta mengawasi 'pengiriman suratnja dan kemudian meriginternier
njonja itu dengan pembantunja Wadia dan Arundale. Tindakan jang
sewenang-wenang itu diambil oleh pemerintah provinsi Madras.
Dengan segera pengurus Kongres dan Liga Muslimin mengadakan
rapat bersama untuk merundingkan apa jang harus dikerdjakan, untuk
mengatasi kemungkinan-kemungkinan jang timbul dari kegemparan itu.
Mereka berpendapat bahwa pemerintah harus menghentikan politik jang
menindas pergerakan, mentjabut aturan-aturan jang mengikat kemerde-
kaan seseorang dengan selekas mungkin dan mengumumkan usul2 jang
dikirim pemerintah ke London tentang perubahan undang2 dasar India.
Kali ini pemerintah di Inggeris tidak dapat lagi mengalpakan kedja-
dian-kedjadian di India. Menteri Chamberlain diganti oleh Montagu
jang mempunjai pendirian jan|" lebih liberal dari pada menteri jang di-
gantinja. Dengan terang sekali dilihat beliau bahwa tidak lama lagi akan
meletus perlawanan atau pemberontakan jang masih ditahan-tahan
sampai saat itu. Lebih-lebih setelah rakjat umum mendengar* kekalahan
jang hebat di Mesopotamia dan banjaknja korban anak India jang me-
nemui adjalnja disana. Dan kenjataan pula kelalaian pemerintah buro-
krasi jang ber,tanggung-djaw.ab atas bentjana itu. Menteri itu m£rasa
sudah tiba waktunja untuk memutar haluan daft dengan kuasa radja
beliau mengadakan pidato. jang terpenting diantara jang diu'tjapkan se-
lama setengah abad di Parlemen (Madjlis Rendah) terhadap politik
Inggeris di India.
Menteri berkata dalam sidang Parlemen pada hari 20 Agustus tahun
1917 :
,,Politik pemerintah keradjaan jang disetudjui oleh pemerintah India
djuga ialah, supaja orang India dengan bertambah-tambah diangkat
dalam djabatan-djabatan pemerintah, supaja bagian-bagian pemerin
tahan jang mempunjai urusan sendiri lambat laun diperkembangkan
sehingga tertjapai suatu pemerintahan jang bertanggung-d;jawab di
India sebagai negara bagian jang tak terpisah dari keradjaan
Inggeris Raja. Pemerintah memutuskan, supaja diambil tindakan-
tindakan dengan selekas mungkin dalam usaha ini dan pemerintah
menganggap penting akan mempeladjari lebih dulu tindakan-tinda-
kan apa jang seharusnja diambil, dan oleh sebab itu 'perlu diadakan
pertukaran pikiran antara pemerintah disini dan di India. Dengan
persetudjuan Radja saja menerima undangan dari radja-muda
untuk bertolak ke ’ India dengan maksud membitjarakan soal-soal
ini, dengan beliau dan pemerintah disana ; lagi pula akan mendengar-
kan usul-usul pemerintah daerah dan permintaan-permintaan jang
disa^ipaikan oleh badan2 jang mewakili suara umum dan orang-
.orang lain. Menurut pendapat saja sendiri perubahan-perubahan jang
dimaksJid itu hanja dapat didjalankan selangkah demi selangkah__”
Utjapan ini diterima di India dengan perasaan jang tidak sama da-
lam golongan-golongan jang belrkepentingan. Pihak moderate menerima
dengan aembira, sebagian dari Liga begitu djuga, akan tetapi pihak kiri
masih tidak pertjaja akan djandji jang diberikan di Madjlis Rendah itu.
Pihak pemerintah menundjukkan perubahan sikapnja, mula2 dengan
pengangkatan beberapa orang India djadi opsir dan dengan melepaskan
rijonja Besant dan dua orang pengikutnja dari pengasingan. Atas
andjuran sajap kiri njonja itu dipilih sebagai ketua Kongres untuk tahun
1917, pihak moderate mengandlidatkain! pudjangga Rabindranath Ta-
gore. Dalam kalangan Persatuan Muslimin kelihatan tanda-tanda per-
selisihan. Sebagian jaitu kaum ortodoks masih keberatan bekerdja ber-
sama-sama dengan mereka jang beragama Hindu. Lagi pula mereka tidak
setudju dengan permufakatan jang tertjapai di Lucknow antara tiga
pihak jang menuntut Home Rule. Suasana bertambah keruh disebabkan
perkelahian pada suatu perajaan antara orang Hindu dan Muslimin, jang
sedang menjembelih lembu dan kambing, perbuatan jang dibentjikan
oleh orang Hindu. Pada rapat di Calcutta mereka meminta supaja dalam
dewaa2 legislatif djumlah anggota Muslimin dan Hindu disamakan.
Perselisihan paham tentang baik atau buruknja maksud pemerintah
Inggeris jang diutjapkan oleh Montagu di Madjlis Rendah djikalau
diperiksa dengan teliti, sebenarnja adalah disebabkan kead(aan ekonomi
rakjat jang bertambah burmc selama 'perang berdjalan. Tekanan perang
tidak sama dimasing-masing golongan rakjat ; ada golongan jang ber
tambah makmur dan oleh sebab itu tidak memerlukan perubahan dalam
pemerintahan, akan tetapi rakjat djelata mengeluh dan menderita karena
hidup semakin sukar bagi mereka.
Dibulan Nopember tibalah menteri Montagu di India untuk meng
adakan perundingan sebagai telah didjandjikan dalam pidatonja diha-
dapan Madjlis Rendah dibulan Agustus. Dengan segera beliau menerima
wakil- perkumpulan jang menjampaikan lebih kurang dari 107 putjuk
surat jang berisi usul2 dan pandangan2. Kongres berapat dlibulan be-
rikutnja dan mengirim rentjana seperti jang 'telah diteta'pkan oleh Kongres
dan Moslem League bersama-sama kepada menteri (Congress-League-
scheme). Djikalau dibandingkan isi rentjana itu dengan jang lain
kenjataanlah bahwa lebih dari sepertiga sama isi atau tudjuannja'
dengan rentjana Kongres-Liga. Sebenarnja ini mendjadi suatu bukti
bahwa kedua perkumpulan itu telah dipandang sebagai pemimpin perge
rakan. Setelah itu menteri Montagu mengadakan perdjalanan di India
bersama-sama dengan radja-muda Lord Chelmsford untuk cmempersaksi
kan dengan mata sendiri keadaan pemerintahan didalam beberapa bagian
Akan tetapi ketika menteri sendiri ada di India, dibebeirapa tempat ter
djadi pergaduhan disebabkan oleh tindakan-tindakan polisi dan tuan-
tanah. Undang-undang darurat terus-menerus didjalankan janfl berkuasa.
Pemimpin-pemimpin jang terkenal seperti Tilak dan Chandra Pal dila-
rang menghadiri rapat pengurus Kongres di Delhi dan begitupun peng-
andjur-pengandjur Home Rule dan pemimpin-pemimpin sajap kiri dari
Persatuan Islam. Djadi selama wakil pemerintah jang tertinggi di Inggeris
berada di India, burokrasi tidak segan mengulurkan tangan ibesinja ter
hadap pergerakan. Ketika Montagu meninggalkan India suasana lebih
buruk lagi dari pada dialaminja pada hari kedatangannja.
Laporan perundingan menteri dan Gubernor-Djenderal (,,Report on
Indian constitutional reforms” ) disiapkan oleh mereka di Simla dan ber-
tsnggal 22 April 1918. Laporan itu dapat pudjian, sebab singkat dan
djelas dan menegaskan soal-soal jang penting dengan terang sekali.
Usul-usul jang terdapat didglamnja didasarkan kepada empat matjam
pendirian pokok jaitu :
1. Rakjat harus mempunjai suara jang luas dalam pekerdjaan
badan-badan pemerintahan didaerah dengan tidak perlu diawasi oleh
pemerintah pusat.
2. Tiap-tiap provinsi akan diberikan kelapangan untuk mendja
lankan pemerintahan jang dlimaksudkan, jaitu 'pemerintahan dengan
menteri-menteri jang bertanggung-djawab. Pertanggungan-djawab ini
dipikulkan selangkah demi selangkah dan akan diserahkan seluruhnja
djika keadaan memaksa. Ini berarti bahwa kemerdekaan dalam urusan
administrasi, mengadakan undang2 dan urusrn keuangan akan diserahkan
dengan segera djikalau pemerintah pusat tidak merasa penting untuk mcmegangnja sementara.
3. Pemerintah India tinggal bertanggung-d!jawab kepada Parlemen
atas segala hal jang mengenai India. Diluar itu pemerintah pusat akan
tetap bertanggung-djawab atas hal2 jang penting sampai didlapat penga- laman jang tjukup tentang peralihan kuasa dalam provinsi. Sementara
itu Dewan Legislatif pusat akan diperluas dan sifatnja sebagai badan
perwakilan diperkuat dan liaknja terhadap pemerintah ditambah.
4. Semakin lantjar dan sempurna undang-undang perubahan baru
itu berlaku, semakin berkuranglah pengawasan Parlemen dan menteri
LIrusan India atas pemerintah pusat dan provinsi.
Laporan Montagu-Chelmsford itu tidak memuaskan bagi hampir se-
'mua golongan, baik pihak moderate maupun sajap kiri dan pe|rgerakan
Home-Rule. Anie Besant mengupas laporan itu dengan sekeras-kerasnja.
Pihak moderate djuga umumnja tidak setudju, akan tetapi kenjataan
bahwa alasan-alasan3 mereka di Bombay dan di Calcutta ber-
beda. Bombay jang dipengaruhi oleh kaum industri menaruh keberatan
kepada perubahan dalam pemerintah pusat. Menurut pendapat kaum
moderate disana pemerintah pusatpun harus mempunjai tanggung-djawab,
sedang Calcutta kota 'pusat dagang berpendapat bahwa perubahan peme
rintahan provinsi itulah jang terpenting, akan tetapi tidak mentjukupi
dalam laporan itu. Mereka ingin mendjad'ikan India suatu federasi jang
terdiri dari beberapa provinsi jang otonom.
Pada hari 27 Agustus 1918 Kongres mengadakan rapat istimewa
untuk membitjarakan usul-usul pemerintah tentang perubahan-perubahan
undang-undang dasar. Rapat jang diketuai oleh Sayid Hasan Imam ber-
pendapat bahwa usul-usul itu tidak memuaskan dan terutama karena
perubahan dalam pemerintah pusat dipandang dalam laporan itu seperti
hal nonior dua. Akan ,tetapi peraturan otonomi provinsi djuga kurang
memuaskan. Rapat merasa perlu untuk menetapkan bahwa pemerintah
jang bertanggung-djawab harus tertjapai dalam waktu 'jang tertentu
jaitu untuk provinsi 6 tahun dan untuk pemerintahan pusat 15 tahun.
Dari w aktu2 ini ’teranglah bahwa Kongres tidak suka tergesa-gesa atau
mengusulkan jang tidak mungkin didjalankan. Pada rapat itu djuga
pertama kali diterima resolusi tentang hak2 .orang India seseorang jang
didasarkan pada hak-hak penduduk dilain-lain negara. Bunjinja :
1. Semua orang India dan warga negara keradjaan Inggeris akan
mempunjai hak jang sama telrhadap undlang-undang.
2. Hak tiap-'tiap* warga negara India atas kemerdekaan pribadi,
milik, berkumpul dan mengeluarkan pikiran tidak dapat dibatalkan atau
dikurangi, ketjuali terhadiap orang jang sudah menda'pat hukuman dari
pengadilan dalam rapat jang terbuka.
3. Tiap-tiap orang India berhak memakai senidljata, ketjuali djikalau
dilarang dalam vonis jang didjatuhkan oleh pengadilan padanja.
4. Persurat-kabaran akan merdeka. Penulis tidak perlu memberikan
uang djaminan lebih dulu.
5. Hukuman siksa akan dihapuskan.
Persatuan Muslimin jang bersidang djuga ketika itu di Bombay
mengumumkan pendapat jang sama terhadap usul-usul pemerintah itu.
Karena pihak pemerintah sudah menjatakan bahwa usul-usul itu dipan-
dangnja sebagai maksimum, teranglah bahwa partai Kongres dan Liga
bermaksud akan menggagalkan usul-usul jang dimadjukan oleh peme
rintah itu.Lebih tjepat dari pada jang disangka perang dunia berachir de
ngan kemenangan Sekutu. Di India kaum kiri merasa bahwa Ing
geris, setelah terlepas dari antjaman negara-negara lain tidak segan
lagi akan menahan-nahan perubahan pemerintahan, tidak akan sedia
pula menghapuskan aturan-aturan jang mendjaga keamanan. Dibulan
Desember Kongres berapat di Delhi dan disitu terdengaf suara jang
lebih radikal dari pada ditahun jang lampau. Atas andjuran C.R. Das
seorang advokat dari Benggala rapat menerima putusan supaja peme
rintahan jang bertanggung-djawab dengan segera didjalankah dalam
pemerintahan pusat sepenuhnja, sehingga urusan keamanan sadja jang
tinggal ditangan Gubernor-Djenderal. Utusan jang dikirim Ke London
untuk membawa surat permohonan atas nama Kongres kepada Radja
diminta supaja kembali sebab tidak perlu lagi diteruskan pembitjaraan
dengan pemerintah Inggeris. Lagi pula perwakilan Kongres jang sudah
lama ada di London dan madjalah propaganda ,,India akan ditutup
sebab tidak ada lagi faedahnja untuk memberikan penerangan bagi orang
Inggeris. Resolusi itu sudah terang radikal sekali dan terang pula
bahwa Kongres sudah dikuasai oleh pihak kiri. Putusan itu memper-
lihatkan bahwa India tidak sabar lagi menunggu-nunggu perubahan- perubahan jang sudah didjandjikan ditahun jang lalu.
Undang-undang darurat (Defence of India Act) jang seharusnja
akan ditjabut, setelah perang berachir masih dipegang 'pemerintah se
bagai sendjata untuk menindas pergerakan. Ditahun 1917 keberatan-
keberatan terhadap undang-undang itu sudah bertimbun-timbun, sehingga
pemerintah terpaksa membentuk suatu komisi buat mengadakan
pemeriksaan jang diketuai oleh Rowlatt, seorang hakim tinggi dari
Inggeris dan tiga orang anggota lain, diantaranja seorang hakim Hindu.
Komisi itu mengirim laporannja beberapa bulan sebelum perang habis.
Kesimpulan jang diambil dalam laporan itu ialah bahwa komisi me-
ngetahui adanja matjam-matjam gerombolan peadjahat dan perusuh di
Benggala dan Bombay jang bekerdja dalam rahasia untuk mendjatuh-
1 6 0 kan pemerintah Inggeris dan melakukan pembunuhan atas pegawai-
pegawai Inggeris. Pengadilan biasa tidak daoat menghukum orang. jang
bersalah ,tu dengan setjukupnja. Akan tetapi sedjak Defence Act itu
member,kan kuasa jang lebih luas kepada pemerintah. maka pembunuhan
dan perampokan berkurang sekali. Meskipun beqitu alrh U u u hal panitia berpendapat bahwa Defence Act itu ’ 1 h-h k ^ , ®paakan tetapi perlu diganti dengan aturan ban, • * \ dltjabut,
pengadilan* istimewa untuk menghukum perbuata^” 9 ^ membentuk
pengganti hukuman pada, pemerintah' daerah T untuk menginternir oranq iano dianrrr, dibenkan hak
umum. Sendjata ini sudah terang lebih^ ta d ^ *?S1- keamananhukuman. Ja“ a9* dan antjaman
Lapofran itu menemui kritik janq nedac
dan dari rapat Kongres. Orang hendak menqetahu’T SUra,t' SUrat kabar pemerintah tentang isinja dan usul-usul apa iana , 9ai“ ana P^dapat
Tidak 'lama kemudian rentjana undang-undano 3 30 t mukakannia-
mandangan-pemandangan fcomisi-Rowlatt it., S- ,3n9 ,berdasarkan pe-
bitjarakan oleh Dewan Pembuat U n d a ^ ^ d i ^ * '
berbeda dengan usul-usul komisi, akan tetapi d> ^
pemerintah provinsi untuk mengganti interniran * h” 3 9an hak
uang djnminam. Reaksi terhadap rentjana itu dikalan 609311 pembaiaran
sekali. Apalagi sebab pada masa itu P£r9erakan hebat
geris dala&i hal chalifat dan perlindungan kota-ko^931 P£ndman Ing"
merasa bahwa Inggeris tidak ambil pusinq akan Rak,’at
karena sudah menang dalam pera'g d l ^ T " ? 1"
tuan India lagi. Pemerintah sebaliknja berpendapat b a h ^ 1* ^
k e a m a n a n perlu sekali dalam mendjalankan P e r u b a h a n ^ S X n "
Antara rakjat dan pemerintah pada masa itu ada -u T
jang tidak dapat diselesaikan lagi dengan utjapan keinginanTekerdj”
r S T ' . S ’S 3 ^ ^ ^ -dalam sidang Dewan Pembuat Undang-undang d ^ ^ p S a *
1919. Dan pi a Kongres undang-undang itu dikupas dengan habis-
habisan oleh Patel, Banner,, dan Pandit Malaviya. Anggota-anggota
lain menuntu supaja pemer.ntah mendjamin bahwa undang-undang itu
tidak akan, dilakukan menuru. kemauan polisi atau pamong pradja sadja
Pemerintah tidak mau menjimpang dari pendiriannja, hanja mendjand i-
kan bahwa undang-undang itu berlaku untuk tiga tahun sad)a Diban,u
oleh suara anggota-anggota-pegawai jang ada dalam dewan undang.
undang-Rouwlatt ,tu .Jiterima dengan suara jang Cerbanjak dan bulan
April benkutnja undang-undang itu mulailah berlaku. Akan tetapi sebe
lum itu India telah dinfasuki semangat luar biasa jang ditanamkan oleh
pemimpin pergeraKan kebangsaan jang terbesijr ialah Mahatma Gandhi. . f i I
India * 0 1
7. Mahatma Gandhi memimpin pergerakan.
Mohandas Karamchand Gandhi lahir ditahun 1869 di Porbandar
didaerah Kathiawar, negeri Gujarat. Disekolah waktu masih anak ketjil
beliau mulai sangsi akan beberapa kebiasaan2 dalam agama Hindu, akan
tstapi beliau masih teguh pertjaja pada agama itu idan berniat untuk
memperdalam imannja menurut kebiasaan dalam masjarakat Hindu.
Beliau kawin sebelum dewasa, akan tetapi hasratnja untuk beladjar
besar sekali dan beliau berangkat ketika berumur 19 tahun ke London
dengan maksud menuntut ilmu hukum pada perguruan tinggi. Sambil
beladjar beliau dapat memperdalam pengetahuannja tentang agama dan
kesusasteraan Hindu. Setelah tiga tahun disana beliau kembali ditahun
1891 dan mendjadi advokat ditempat lahirnja, kemudian pada mahka
mah tinggi di Bombay. Pekerdjaan itu tidak memuaskan beliau sebab*
dipandangnja tidak djudjur dan bersih. Sementara itu beliau berhu-
bungan dengan pemimpin-pemimpin seperti Dadabhai dan Gokhale,
akan tetapi bukan untuk keperluan politik, kai'ena perkara ini tidak
sesuai dengan pemandangan beliau tentang alam manusia’ agama dan
filsafat. Perasaan kebangsaan itu hanja suatu djenis dari perasaan
tjinta terhadap manusia dan kemanusiaan seluruhnja,., Diw<aktu itu
dibawah pengaruh Dadabhai terbitlah pengertian „Ahimsa” jaitu tidak
melawan, tidak memakai kekerasan dan dengan itu mengalahkan musuh.
Ditahun 1893 beliau berangkat ke Pretoria (Afrika Selatan) untuk
membela orang India jang tersangkut dalam perkara disana. Pada
waktu itu sudah lebih kurang 150.000 orang India dinegeri itu, terutama
dibagjan Natal. Kebanjakan diantara mereka • terhitung kaum per-
tengahan. Akan tetapi mereka tetap dipandang sebagai golongan jang
tidak disukai dan oleh sebab itu selalu menderita 'penghinaan,
penindasan dan matjam-matjam perbuatan jang tidak patut dari pihak
orang Boer. Melihat penghinaan bangsanja jang tidak bersalah itu,
maka Gandhi memutuskan akan pindah kesana untuk membela ke-
pentingan orang India. Beliau tidak kembali lagi dan hidup disana
selama 20 tahun dalam keadaan sederhatia sambil mengalami pengor-
banan jang besar sekali, Beberapa kali beliau dihukum, malahan disiksa
dan dihinakan dihadapan umum, akan tetapi beliau tetap memakai alat
jang mustadjab jaitu „ahimsa”, tidak melawan. Berhadapan dengan sen
djata itu seorang jang bertangan keras seperti djenderal Smuts tidak da
pat berdaja. Achirnja dan setelah pemerintah India dan Lord Hardinge
sendiri memprotes, ditahun 1914 nasib orang India mendapat perb*aikan,
meskipun sampai sekarang perbedaan dalam hak dan pergaulan antara
mereka, umumnja orang iang bukan kulit putih dengan orang Afrika
Selatan besar sekali, boleh dikatakan paling buruk diseluruh dunia,1.
Ditahun 1914 Gandhi kembali ke India dengan penuh pengalaman
tentang politik dan sebagai pemimpin jang berdjasa serta dihormati,
sebab tidak mengindahkan kepentingan sendiri. Beliau kembali barang- kali lebih miskin lagi dari pada waktu berangkat ke Afrika Selatan
20 tah&n dahulu. Sampai tahun 1919 nama beliau tidak begitu ter
dengar selain dari pada usaha jang dikerdjakan beliau untuk keperluan
perang, misalnja perdjalanan beliau ke London dengan maksud men
dirikan barisan sukarela diantara mahasiswa-mahasiswa India. Dalam
kalangan politik beliau seakan-akan menunggu sadja, meskipun menjata-
kan persetudjuannja dengan pendirian mereka jang menuntut Home
Rule. Akan tetapi setelah laporan-Rowlatt diumumkan, beliau merasa
sudah datanglah waktunja untuk bertindak dihadapan mata seluruh
India. Dan sedjak itu beliaulah pemimpin jang terbesar di India. Gokhale
telah meninggal ditahun 1915. Tilak ditahun 1920, pemimpin lain tidak
begitu berpengaruh pada rakjat djelata, kaum tani, golongan pekerdja,
Paria dan lapisan-lapisan masjarakat jang berdjiwa Hindu asli. Dida
lam lapisan jang mempynjai nasib jang paling buruk, kedudukan sosial
jang paling -rendah, akan tetapi jang diliputi djiwa Hindu jang
abadi, “disitulah suara Gandhi terdengar seperti suara seorang nabi,
seorang aulia jang akan membawa kelepasan dari sengsara dan per-
budakan.°
Bagi beliau pimpinan itu adalah panggilan dari Jang Maha Kuasa.
Karena itu barangsiapa jang memimpin harus mempunjai kejakinan jang
mendjadi dasar pikiran dan kelakuannja. Kejakinan Gandhi ialah keper-
tjajaan kepada jang lembut dan tidak bersalah (Ahimsa), kepada
kebenaran (Satya) dan kepertjajaan pada kesempurnaan pribadi
(Brahmacharya) . Pada kejakinan ini dapatlah didasarkan beberapa
tindakan atau djalan untuk mentjapai maksud jang luhur dan bersih.
„Ahimsa” artinja tidak memakai kekerasan, tidak berbuat apa-apa
semata-ma!ta pasif, akan tetapi dengan djiwa jang tenang dan dengan
itu dapat menentang atau melawan jang memaksa dengan kekerasan.
Djalan jang kedua ialah, ,,Satyagraha" atau non-kooperasi, menolak
kertlja bersama dengan pemerintah atau menjokongnja, enggan akan
menurut perintah, sebab merasa berdiri atas kebenaran dan perikema-
nusiaan. Satyagraha ialah kejakinan akan kekuatan batin, sikap jang
bukan pasif melainkan aktif, sebab sedia menghadapi segala kemung
kinan hingga mengorbankan diri. Satyagraha itu mulai dipergunakan
oleh Gandhi di Afrika Selatan dalam perlawanan menentang politik
pemerintah Boer.
Djalan jang ketiga ialah „Hartal” atau pemogokan, meletakkan
pekerdjaan, bukan karena perselisihan dengan madjikan, melainkan se
bagai tanda protes terhadap peraturan, tanda berkabung memperingati
kedjadian jang sedih dengan tjara keagamaan, tidak mempergunakan
kekuatan atau sendjata. Hartal itu adalah sendjata batin. Djalan
jang keempat ialah „Swadeshi” jang berarti jang dalam sekali. Tiap-
tiap manusia hidup dalam sekitarnja jang sudah ditentukan alam.
Ia tunduk kepada „karma”-nja' jang telah tentu pula bagi tiap-
tiap machluk. Wudjud itu tidak dapat diubah dan oleh karena itu
satu bangsa tidak berhak mentjampuri atau menguasai hidup, agama
dan adat istiadat bangsa lain. Tiap-tiap bangsa harus dengan se-
luasnja mempergunakan kemungkinan-kemungkinan jang terkandung
didalamnja sendiri untuk mentjapai kesempurnaan. Akibat Swadeshi
itu nja‘ta dari pemboikotan barang-barang negeri asing dan 'pemakaian
barang jang diperbuat oleh anak negeri sendiri. Disini pula tidak
boleh dipergunakan kekuatan lahir, tidak boleh misalnja merusakkan
atau membakar barang-barang, akan tetapi wadjiblah orang memper-
buat barang sendiri, terutama menenun pakaian sendiri dan djangan
meniru pakaian bangsa asing. Inilah jang disebut „Khaddac" atau
Khadi dan alamatnja (simbol) ialah roda 'pemintal. Gandhi sendiri
membawa perkakas ini, kemanapun beliau pergi dan memakainja di-
mana ada kesempatan. Sebagai penghormatan besar pada Swadeshi
itu gambar roda pemintal itu adalah tertera pada bendera kebangsaan
India jang mulai berkibar dengan resmi pada hari kemerdekaan jaitu
15 Agustus tahun 1947. ” «
Djalan atau tuntutan jang kelima ialah ,,Swaraj atau pemerintahan
sendiri berdasar pada kebudajaan bangsa. Tuntutan ini sudah di-
andjurkan beliau di Afrika untuk orang Hindu disana (Hind Raj).
Di India sembojan itu pertama kali dikuatkan oleh Kongres atas usul
djago tua Naoriji didalam rapat ditahun 1905.
Kata-kata jang kita sebut diatas sebenarnja hanja nama sifat atau
rupa jang bermatjam-matjam dari tjita-tjita jang murni, ialah tjita-
tjita untuk mengembalikan kepada bangsa India kesadaran akan dirinja,
rohnja dan ke-Hinduannja. Dalam tjita-tjita itu terkandung segala
jang sutji, benar dan bersifat achlak dalam lapangan agama, kebuda
jaan, politik dan sosial. Karena tudjuan beliau bukan mentjari keperluan
sementara sadja, bukan kemenangan salah suatu partai, bukan menegak-
kan kuasa duniawi, melainkan memperbaharui manusia, dan oifang Hindu chususnja. «
Suara beliau semata-mata seruan seorang nabi atau maha-guru
jang diperdengarkan kepada rakjat dan menerus sampai kehati manusia
jang hidup dalam keadaan jang seburuk-buruknja, golongan Paria.
Dengan tampilnja beliau digelanggang pergerakan tertariklah rakjat oleh
suara itu dan mulailah pula pergerakan itu bersifat kerakjatan dan
revolusioner dalam arti pembaharuan sampai kepada akar-akarnja.
Meneruskan uraian tentang undang-undang* Rowlatt untuk mendjaga
keamanan, setelah umum mendengar maksud pemerintah dan rentjana
1 6 4 undang-undang itu dikirim kepada Dewan Legislatif, maka dari segenap
lapangan dafcanglah protes. Gandhi akan mcndjalankan „satyagraha”,
djikalau undang-undang itu tidak ditjabut oleh pemerintah. Pengikut-
pengikut beliau menjatakan bahwa mereka tidak akan melawan atau
memakai kekerasan melainkan menuntut kebenaran dan keadilan sadja.
Maksud itu diterangkan dalam suatu surat jang mereka minta supaja
ditanda-tangani oleh pemimpin-pemimpin jang ternama diantaranja Ban-
nerji, Annie Besant dan Sastri, akan tetapi semua menolak sebab tidak
setudju dengan gerakan sematjam itu.
Setelah undang-undang Rowlatt diterima, maka Gandhi memutuskan
supaja pada permulaan bulan April akan diadakan satu hari ,,Hartal”
dan pada hari itu toko-toko dan perusahan-perusahan ditutup dan rakjat
akan beribadat. Akan tetapi di Delhi Hartal itu lebih dulu dilakukan dari
pada hari jang ditetapkan jaitu 6 April. Polisi bertindak keras untuk
raentjegah pergaduhan jang terdjadi. Kegelisahan bertambah, lebih-lebih
df Punjab dimana pemerintah menangkap dua orang pemimpin rakjat
jaitu Dr. Satyapal dan Kitshlew. Rakjat meminta supaja mereka dile-
paskan. Dalam kea.daan„itu Gandhi berangkat ke Punjab un'tuk mene-
duhkan kegemparan disana. Akan tetapi atas permintaan pemerintah
daerah 'itu beliau ditangkap di Delhi dan dibawa ke Bombay dimana
beliau dimerdekakan.
BeritaPpenatfgkapan Gandhi jang tidak disangka-sangka itu menam-
bah kegelisahan lagi. Di Punjab, dikota Amritsar dimana beliau di-
tunggu-tunggu oleh ribuan orang, huru-hara mulai memuntjak. Lagi 'pula
dari Afghanistan datang chabar bahwa Sultan Habibullah Khan, kaki-
tangan Inggeris dibunuh orang dan sultan jang baru Amanullah Khan
mengumumkan kemerdekaan keradjaannja. Pemerintah kota Amritsar
bingung, tidak tahu mengambil tindakan jang tepat dan terus minta
tolong pada pemimpin militer dibenteng Jullunder diluar kota.
Amritsar.
Hari 13 April 1919 adalah suatu hari jang tidak dapat dilupakan
oleh bangsa India. Pada hari itu djenderal Dyer meninggalkan ben
teng Jullunder dan beserta tentera jang kuat masuk keko'ta Amritsar.
Segala kuasa sudah terserah kepadanja pada waktu itu. Ia menge
luarkan maklumat melarang berkomplot lebih dari empat orang dengan
antjaman pelor. Dari pagi sampai sore patruli dan djenderal sendiri ber
keliling dikota dan menangkap atau menembak orang jang melanggar
maklumat itu. Sore pukul empat p.ada hari jang tersebut ia menerima
chabar bahwa dalam suatu ruangan, bernama Ram Bagh jang berdinding
batu sekelilingnja beribu-ribu orang sedang berkumpul. Dengan segera
dikirimnja 100 orang sePdadu dengan dua kereta panser kesana untuk
menghalaukan orang jang berkumpul itu. Djalan masuk kedalam lapangan
itu sempit; karena itu kereta-kereta ditinggalkan diluar dan serdadu
masuk kedalam, dimana 5000 orang, diantaranja perempuan-perempuan
dan anak-anak djuga berlari-lari kian kemari sebab mendengar serdadu
datang. Seorangpun tidak memberi tanda lebih dulu atau tempoh me
nunggu. Akan ite'tapi djenderal jang kedjam itu terus menjuruh menem-
bak orang jang beribu-ribu itu. Lebih dari 10 menit lamanja serdadu me-
lepaskan tembakan, sehingga patron mereka habis.
Kesudahannja adalah 400 orang mati dan lebih dari 1000 orang
mendapat luka parah. Djenderal pulang dengan serdadunja ketangsi
dengan tidak menengok majat-majat jang terhampar dan orang-orang
luka jang berteriak-teriak minta tolong.
Pengaruh perbuatan jang ngeri itu tak perlu dilukiskan lagi. Rakjat
India bersumpah tidak akan melupakan kedjadian itu selama-lamanja.
Kaum Sikh jang membantu Inggeris diperang dunia pertama sekarang
melihat keluarganja jang tidak berdosa ditembak dengan tjara membabi-
buta. ,
Djenderal Dyer dihukum, opsir2nja djuga, akan tetapi perbuatannja
tidak dapat diampuni oleh siapapun. Djenderal itu diikuti oleh dendam
pembalasan bangsa India sampai adjalnja. Ditahun 1930 ia mati dibunuh
oleh seorang Hindu di London.
Ketika India masih dalam kegemparan berhubung dengan peristiwa
di Amritsar petjahlah chabar bahwa keradjaan Turki telah terpaksa
menerima perdjandjian perdamaian jang keras dan jang seAiata-mata
menghinakan ummat Islam pada chususnja ('perdamaian di Sevres dita
hun 1920).
Inggeris jang mendjandjikan supaja keradjaan Turki djangan sampai
dibagi-bagi tidak dapat memuaskan kehendak kawannja sekutu, jaitu
Junani jang mengambil hampir seluruh daerah Turki jang terletak
di Eropah dan sebagian dari Asia Muka. Keradjaan Turki tidak setudju
dengan perdamaian di Sevres itu dan dibawah pimpinan Kemal Pasha
terus menjerang Junani jang achirnja dikalahkan. Perdjandjian perda
maian itu diubah dan Turki mendapat batas keradjaan jang sekarang
(perdamaian di Lausanne ditahun 1923).
Ummat Islam di India mengetahui benar-benar bahwa Inggeris tidak
setudju dengan maksud mengangkat chalifah baru. Komite untuk mem-
pertahankan chalifah mengadakan protes dalam rapat di Delhi jang
dipimpin oleh Gandhi, sengadja untuk memperlihatkan persatuan
kaum Muslimin dan Hindu tentang soal jang amat penting itu. Dengan
suara bulat Komite chalifah itu mengambil pu’tusan bahwa berhubung
dengan pendirian Inggeris terhadap Turki ummat Islam setudju dengan
gerakan non-kooperasi (satyagraha) jang sudah diandjurkan oleh Gandhi di Bombay untuk memprotes penindi»an gerakan kebangsaan
di India.
Akan tetapi Kongres sendiri belum mengambil putusan tentang soal
non-kooperasi itu. Putusan itu baru diterima pada rapat di Calcutta di-
bulan September tahun 1920. Dengan 1855 suara mufakat dan 873
tidak mufakat tindakan Gandhi, jang sebetulnja sudah dilakukan sedjak
beberapa bulan, disahkan oleh Kongres dengan resmi. Sedjak itu beliaulah
djiwa pergerakan kebangsaan di India jang pada masa itu didasarkan
pada satyagraha”.
Apakah akibat non-kooperasi itu dalam pergerakan politik ? Non-
kdo'perasi ialah suatu tenaga batin, buah roh dan filsafa't jang tinggi dan
meliputi seluruh hidup manusia. Non-kooperasi mempunjai sifat negatif
dan posifif. Negatif sebab melarang bangsa India bekerdja bersama-sama
dengan pemerintah. Pegawai-pegawai negeri minta lepas, anggota2 dewan
perwakilan harus mengundurkan diri, rakjat diadjak supaja djangan
memilih wakil-wakilnja dalam dewan itu, polisi dan serdadu dilarang
mengikuti pemerintah, rakjat tak boleh membeli barang buatan Barat.
0 Anak2 dan peladjar-peladjar harus meninggalkan sekolah pemerintah.
’Sifat ppsitif : Non-kooperasi adalah suatu kebaktian rakjat, kepertjajaan
kepada kekuatan rohani jang menangkis kekuatan sendjata wadja atau
api. Non-kooperasi m^mpersatukan bangsa sebab tak membeda-bedakan
agama, dan-membatalkan segala pertentangan dalam golongan sosial.
Non-kooperasi ialah suatu djalan urituk mentjapai keadilan. dan kebf»-
naran dalam segala lapangan terhadap lawan djasmani jang memaksakan
kemauannja. ®
Dengan djalan non-kooperasi dapatlah perekonomian diperbabarui
karena rakjat dengan sendirinja akan memenuhi keperluannja dengan
mempergunakan bahan2 tanah airnja. Mahkamah-mahkamah pengadi
lan dapat diganti dengan komisi-komisi pendamai jang dipilih oleh
rakjat. Sekolah-sekolah, rumah-irumah sakit dsb. harus didirikan oleh
rakjat sendiri. Dengan pendek kata tudjuan positif itu berarti memper-
kuat tenaga rakjat dan tudjuan negatif membawa kebinasaan imperialisme
Inggeris. Semuanja ini hanja dapat didjalankan dengan kerelaan rakjat
untuk berkorban. Non-kooperasi bertentangan dengan faham meterial-
isme Barat jang semata-mata mempergunakan kekuatan sendjata, ilmu,
teknik dan politik, akan tetapi sesuai dengan filsafat India pada chu-
susnja dan filsafat ketimuran pada umumnja jang lebih menghargai
sifat-sifat kebatinan rohani dari pada akal manusia dan materialisme.
Walau'pun pergerakan non-kooperasi itu menarik hati seluruh rakjat
India dan meskipun propaganda didjalankan oleh Kongres dengan tjara
besar-besaran, pada umumnja hasilnja tidak begitu memuaskan. India
negeri miskin, penduduk tak tjukup tjadangannja untuk meninggalkan
pekerdjaan dan mata pentjahariannja. Rakjat tak mempunjai organisasi2
buat menjokong korban-korban non-kooperasi it'd. Misalnja idiantara
pegawai hanja mereka 'jang bergadji besar dan berharta sendiri dapat
mengundurkan diri dari djabatan pemerintah. Anggota-anggota dewan
perwakilan djuga tidak semuanja meletakkap. djabatannja.
Meskipun demikian artiT pergerakan itu besar sekali. India telah
memperlihatkan kepada. dunia perbenturanrija dengan pemerintah Lng-
geris dan dalam perdjuangan dengan pemerintah itu telah menundjukkan
kemauan keras dan luhur. Nama Gandhi bertambah harum, sikapnja
bukan sikap orang ahli politik lagi, melainkan buah ilham seorang maha
pemimpin jang hanja dilahirkan satu kali dalam beberapa abad. Orang
India memandang beliau sebagai ,,Avatar” jaitu pesuruh Tuhan jang
mahakuasa untuk melepaskan bangsa India dari sengsara penindasan dan
perbudakan. Sedjak itu beliau mendapat gelaran Mahatma.
8. India Act — 1919.
Sementara itu India menunggu-nunggu bagaimanakah sikap peme
rintah untuk mendjalankan djandjinja jang sebesar langit dan bumi dari
tahun 1917. Perang dunia telah setengah tahun berachir, sedang rentjana
undang-undang perubahan pemerintah itu belum sedia. Orang merasa-
bahwa peristiwa Amritsar akan mendjadi alasan bagi kaum konservatif
untuk menunda perobahan itu. Akan tetapi dalam hal itu kaum Moderate,
Ekstremis dan Muslimin sudah mempunjai pikiran jang bulat. Supaja
djangan sampai terdjadi salah paham diantara rakjat, Gandhi menghen-
tikan satyagraha untuk sementara waktu. Dengan tidak disangka
pemerintah Inggeris dapat menjiapkan rentjana jang didasarkaa pada
laporan Chelmsford-Montagu dan segera dikirim ke Parlemen jaitu
dipenghabisan bulan Mei 1919. Setelah dibitjarakan oleh Dewan Per-
wakilan, rentjana undang-undang itu diserahkan kepada suatu panitia
bersama terdiri dari anggota-anggota kedua bagian dewan itu. Maksud-
nja ialah supaja panitia itu akan menjesuaikan pertimbangan Parlemen
dengan pandangan-pandangan dan permintaan-permintaan rakjat di
India dan golongan-golongan jang berkepentingan. Partai-partai jang
tiga jaitu Kongres, Persatuan Muslimin dan Home League mengirim
utusan-utusan ke London untuk berembuk dengan panitia bersama jang tersebut.
Akan tetapi pemerintah di India masih tetap memegang aturan untuk
mendjaga keamanan, terlebih undang-undang perang jang didjalankan
di Punjab. Pengadilan militer masih mendijatuhkan ratusan hukuman
pendjara, pembuangan dan hukuman mati. Keadaan masih katjau dan
ketenteraman di Punjab belum tertjapai. Oleh sebab itu Pandit IMalaviya,
atas nama Kongres minta dengan sangat kepada pemerintah di London
supaja dibentuk suatu komisi untuk memeriksa keadaan di Punjab
berhubung dengan politik pemerintah. Permintaan itu dikabulkan dan
dibulan September, djadi 5 bulan sedjak peristiwa Amritsar panitia itu
baru dibentuk dengan diketuai oleh Lord Hunter dan terdiri selainnja
dari ketua, dari 4 orang Inggeris dan 3 orang India. Komisi itu bukan
komisi keradjaan akan tetapi komisi jang diangkat oleh pemerintah India
sendiri dan oleh sebab itu dirasa menjebelah kepada pemerintah itu.
Berhubung dengan maksud Kongres unt'ik berapat di Amritsar jang
tentu akan besar pengaruhnja, pemerintah di Inggeris dengan tjepat
menjelesaikan persediaan undang-undang dasar pemerintahan itu sebe
lum Kongres bersidang. Untuk mendahului rapat itu Parlemen lekas
menerima undang-undang itu jang segera pula disahkan oleh radja Ing
geris pada hari 23 Desember 1919. Pengesahan itu disertai oleh amanat
jang menegaskan maksud undang-undang baru itu. Radja berharap
supaja India-Act itu dihargai oleh rakjat karena dewan-dewan perwa
kilan jang akan dibentuk memberikan kelapangan jang luas bagi rakjat
untuk mengambil bagian dalam pemerintahan. Akan tetapi djalan jang
akan ditempuh tidak mudah dan usaha itu hanja dapat tertjapai dengan
kemauan jang teguh buat bekerdja bersama-sama dan dengan kejakinan
bahwa untuk ini ketertiban umum adalah suatu sjarat jang penting.
\Valaupun demikian pemerintah tidak segan akan melepaskan orang jang ditahan atau jang sudah kena hukum.
Amanat itu diterima oleh golongan Moderate dengan gembira. Lebih
kurang dari 1700 orang jang disangka tjampur tangan dalam perusuhan
.di Punjab dilepaskan dari tahanan a'tau diampuni hukumannja. Pihak
Moderat jang berapat di Calcutta menjatakan kesediannja untuk
bekendja-sama dengan pemerintah dalam melakukan undang-undang
baru itu? Akaa tetapi hal ini tidak menghalangi Kongres mengeritik
pemerintah pada rapatnja di Amritsar. Pembentukan dan tjara bekerdja-
nja komisi "Hunter ditjela dengan keras sekali. Kongres tidak pertjaja
akan kedjudjuran komisi itu dan memutuskan akan memboiko't peker-
djaannja. Lagi pula Kongres meminta supaja radja-muda dipanggil kem
bali oleh radja, menteri Montagu diganti dan Gubernor Punjab serta
djenderal Dyer jang bersalah dalam pembunuhan tjara besar2 di Am-
ritisar dipetjat dan dihukum. Tentang undang2 dasar pemerintahan baru
Kongres tidak setudju karena isinja sama sekali tidak memuaskan.
India-Act dari tahun 1919 sebenarnja lain sekali wudjudnja dari
undang-undang jang mendahuluinja. Dalam undang2 baru kenjataan
ketjenderungan kepada sistem parlemen tjara Barat dan terutama pada
pemerintah 'jang bertanggung-djawab (responsible government) me
nurut paham demokrasi Inggeris. Undang2 dulu semua mentjari sistem
pemerintahan jang dialaskan kepada ketimuran jang menurut ahli2 tata-
negara pada masa itu sama dengan feodal atau autokratis. Akan tetapi
India-Act tahun 1919 adalah tiruan, meskipun tidak seluruhnja, dari
sistem pemerintahan berdasarkan parlemen.
Dibawah ini kita sebut beberapa garis-garis besar dari undang-undang
itu.
1- Pemerintahan jang bertanggung-djawab chususnja akan dipusat-
kan dalam provinsi. Untyk itu kuasa pemerintahan pusat akan dikurangi
dan diserahkan kepada provinsi. Provinsi mendapat kuasa jang luas
dalam menjusun keperluannja sendiri. *
2. Hal2 jang akan diurus oleh provinsi, jang sebelum itu se
bagian besar. masuk urusan pemerintah pusat disebut „provincial subjects ’.
Dalam lapangan ini provinsi mempunjai kuasa sendiri, meskipun
tidak seluruhnja, diluar pengawasan Gubernor provinsi. „Provincial
subject” .dibagi atas dua golongan, jaitu jang dapat ditetapkan oleh
dewan jang mengadakan undang2 (Legislature) atas pertanggungan
djawab menteri-menteri dan dinamai ,.transferred subjects” dan'hal-hal
jang ditetapkan oleh Gubernor dan dewann'ja dalam hal2 mana Gubernor
hanja bertanggung-djawab kepada pemerintah cusat dan menteri kera
djaan di London (,.reserved subjects"). Djadi pemerintahan setjara
merdeka dan bertanggung-djawab kepada rakjat hanja mengenai ,.,trans
ferred subjects” jaitu umpamanja pengadjaran, pertanian, kesehatan dan
pemerintahan daerah. Urusan lain akan diserahkan selangkah demi
selangkah. Dalam hal keuangan, kehakiman dll. pertanggungan-djawab
itu tidak ada, keadaan tetap seperti dulu jaitu terserah kepada burokras).
Dengan pembatasan itu sebenarnja pemerintahan provinsi merupakan dua
matjam perlengkapan, jang mempunjai hak sendiri. Sistem serupa ini
disebut „dyarchy” dan itulah titik beratnja India-Act 1919. Dyarchy,
menurut mereka jang membentuk sistem baru itu perlu sekali didjalankan
dulu dalam provinsi sebelum tjukup tenaga-tenaga India jang dapat
melakukan pemerintahan jang bertanggung-djawab untuk- selurkh India.
3. Dalam tiap-tiap provinsi dari 9 provinsi jang sudah ada akan
dibentuk Dewan pembuat undangp-undang (Legislative Council). Banjak
anggotanja akan ditetapkan untuk ‘tiap-tia'p provinsi, misalnja untuk
Benggala sekurang-kurangnja 125 anggota dan untuk provinsi jang
paling ketjil jaitu Assam 53 orang. Sekurang-kurangnja 70% dari
djumlah anggota harus dipilih dan sebanjak-banjaknja 20% diangkat pemerintah dari golongan pegawai.
4. Disamping Gubernor dibentuk Dewan mendjalankan undang2
(Executive Council). Selain dari Gubernor, djumlah anggotanja dalam
provinsi jang besar sekurang-kurang 4, diantaranja sekurang-
kurang 2 orang India. Mereka diangkat oleh radjh Inggeris. Tetapi
Gubernor sendiri disertai pula oleh suatu dewan ketjil sebagai badan
penasehat; mereka itu ber-sama2 merupakan ,,the governor in Council
jang mengurus ,.reserved subjects” dalain provinsi.
5. Pemerintahan pusat dipegang oleh Gubernor-Djenderal disertai
7 orang menteri, diantaranja sekurang-kurang 3 orang India. Menteri-
menteri itu merupakan Central Executive Council; anggota-anggotanja
diangkat oleh radja Inggeris. Hal-hal luar negeri dan politik terhadap
radja-radja diurus oleh Gubernor-Djenderal sendiri. Untuk itu diangkat
dua orang sekretaris jang mengepalai departemen sendiri. Djadi sebenar
nja adalah 9 departemen. Menteri dalam negeri jang mendjadi anggota
Dewan Legislatif biasan,a merangkap djabatan ketua dewan itu. Men-
teri-menteri itu tidak bertanggung djawab kepada Dewan Legislatif
setjara konsftitiisi, melainkan 'kepada pemerintah pu'sat dan selandjutnja kepada Parlemen Inggeris.
6. Kuasa jang mengadakan undang-undang (Legislature) terdiri dari
Gubernur Djenderal dan dua dewan jaitu Dewan Negara (Council of State) dan Dewan Legislatif (Legislative Assembly). Jang satu terdiri
dari 60 anggota, jang tidak dapat ditambah dan jang kedua dari seku- rang-kurangnja 140 anggota.
7. Dewan Negara tidak dapat dipandang sebagai Medjlis Tinggi
atau Eerste Kamer. Dewan iitu adalah isematjam dewan bandingan, arti-
nja djikalau ada rentjana undang-undang jang tidak disetudjui oleh
Dewan Legislaitif, rentjana iitu akan dikirim oleh Gu>berno!r-Djenderal
kepada Dewan Negara untuk ditimbang sekali lagi dan djikalau Dewan
. Negara setujdju rentjana 'itu ditetapkan dengian tidak perlu mendengar
" Dewan Legislatif lagi. Dewan Negara terdiri dari 34 anggota jang dipilih,
dan 26 jang diangkat, akan tetapi tidak boleh lebih dari 20 orang,
jang diangkat itu pegawai negeri. Jang berhak memilih anggota Dewan
Negara sedikit sekali. Pertama, pemilihan itu terikat pada milik tanah,
kedua, pada padjak jang tinggi, ketiga, pada sjarat-sjarat lain umpamanja
hanja orang jang pernah mendjadi anggota-dewan provinsi, ketua peme
rintah kota. Anggota-anggota pengurus nniversifet dapat djuga memilih.
Pemilihan dipisah menurut golongan agama dan bangsa.
8. Pada masa pemeriksaan komisi-Simon ditahun 1927 Dewan
Legislatif terdiri dari 145 anggota diantaranja 105 jang dipilih, 26 jang
diangkat dari antara pegawai dan 14 jang bukan pegawai. Dalam peng
angkatan ini terhitung misalnja wakil golongan Paria, Kristen India dan
Peranakan. Tjara pemilihan terbatas sekali. Provinsi Madras misalnja
jang mempunjai penduduk kira-kira 50 djuta memilih 16 anggota sadja
dalam Dewan Legislatif itu. Untuk dewan itupun pemilihan dipisah
menurut golongan-golongan. Hak-hak badan perwakilan itu mengenai
seluruh (keperluan India, akan tetapi kuasa jang penghabisan jterletak
didalam tangan Gubernor-Djendelral. Dallam beberapa bail Dewan itu
harus mendapat pexisejtuldjuan dulu dari Gubernor-Djenderal sebelum di-
bitjarakan dalam sidang, misalnja tentang keuangan, padjak, pertahanan,
agama dan perhubungan dengan keradjaan-keradjaan India.
9. Dewan Penasehat (India Council) di London tidak dihapuskan.
Akan tetapi gadji menteri urusan India akan dibajar oleh keradjaan
Inggeris.
10. Fasal jang penting ialah aturan jang mengharuskan pemerintah
mengadakan penjelidSkan tentang prakjtek undang°-iun|dang baru itu dan
sampai mana pemerintah jang bertanggung-djawab menurut undang-
undang itu dapat diperluas. Ialah mendjadi dasar pertimbangan untuk
membentuk Komisi-Simon ditahun 1927. *
9. Pergerakan Satyagraha^
Setelah India Act ditetapkan (23 Desember 1919) terserahlah ke-
pada pergerakan raikjat apa'kah unjdang^undang itu afkan disokong atau
ditolaknja atau lebih tegas, akan sediakah rakjat untuk mendjalankannja
ataukah memboikot dengan tidak turut dalam segala hal jang berhu-
bungan dengan pemerintahan. Pihak Moderate dari mulanja sudah
menjaitalkan akan menjdkong dan akan turu;t dalam ipemilihan. Dalam
ka'langan Kon|gre'S ada Idua aliran jaitu jang dianidju^kan oleh Tilak
supaja turult ambil bagian Idengan imiaklsud mengadakan opposisi, sehingga
isistem dyardhy sama selkalli tilda'k iberariti lagi dan aliran jang kedua jang
tidak :mau Itjaimpur da'lam perubahan pemerintahan ibu dan akan meng*
ambi'l sikalp non-ikoperasi (satyagraha) sebagai jang diandjurkan oleh
Gandhi. Setelah Tilak meninggal dibulan Agustus tahun 1920 pihak
Gandhilah jang menang dalam Kongres. Ini adalah akibat suasana
politik ditahun itu, jang diliputi oleh kebentjian jang terbit dari pendapat-
pendapat pemerintah mengenai laporan Komisi Hunter tentang peristiwa Amritsar. '
Mula-mula pemerintah provinsi Punjab mengumumkan pendapatnja
dibulan Djanuari, djadi 9 bulan setelah peristiwa itu terdjadi dalam mana
diterangkan bahwa polisi dan'militer sudah lama mengetahui. maksnd dari
suatu perkumpulan rahasia, untuk mendjatuhkan pemerintah. Dirasa pula
bahwa berita2 jang disiarkan tidak benar, hanja disiarkan semata-mata
untuk meragukan pikiran umum di Inggeris. Pendapat ini berlainan de
ngan laporan komisi jang dibentuk oleh Kongres. Panitia itu menerangkan
bahwa idalam hal itu kesaliahan pemerinitah tildalk dapat dimaafkan, bai'k
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Keadaan jang buruk telah
beberapa kali diberitahukan kepada pemerintah dan kegelisahan sudah
memuntjak pada waktu undang-undang perang didjalankan di Punjab.
Ribuan surat-surat keberatan dan tilgram untuk memperingatkan peme-
riritah akan ikemungkinan periulsuihan tifdak diambil pusing oleh jang
berkuasa. Kcxmisi itu metminta supaja iseimua orang jang salah alkan ditun-
fcu't, perfcamaHtama iradja-muda sendiri jang tliida'k ilaja'kj Lagi tmenldiulduki
tempatnja. Gubernor Punjab harus dipetjat dan djenideral Dyer dihukum.
Lagi pula segala kerugian, denda, pembajaran djaminan dsb. harus di
ganti oleh djabatan-djahaltan jang beirtsailah*.
Laporan jang ketiga ialah dari Komisi Hunter. Komisi ini berpendapat
bahwa akar pemberontakan itu tidak lain dari pada keadaan ekonomi
dan sosial jang buruk sekali, akan tetapi jang bersalah ialah mereka jang
mempergunakan Rowlatt Bills untuk menghasut rakjat. Anggota2 India
didalam Komisi itu tidak setudju dengan pendapat-pendapat itu dan
mereka menulis laporan jang menjimpang dari pendapat bagian jang
terbesar. Pemerintah India dan Inggeris melampirkan timbangannja ten
tang isi raport itu, akan tetapi tidak ada terdapat didalamnja pengakuan
bahwa pemerintah bersalah djuga atau mendjam in hak-hak penduduk
supaja per.st.wa tidak akan terdjadi lagi kedua kalinja. Sudah terang
bahwa pemer.ksaan itu semuanja tidak memuaskan perasaan rakjat jang
sudah naik darah. Rapport Hunter sebaliknja lebih menerbitkan amarah dar, pada meneduhkan d ,„ membersihkan suasana jang mendung
Dalalm hal demikian tidaik ada djalan lain d a ti palda meneruskan
perlawanan, akan tetapi pemimpin-pemimpin kiri merasa bahwa perla
wanan dengan sendjata a,au dengan alat-alat jang dipakai oleh kaum
anarkils tid^k a tan imembawa h as* ntefeinjkan -melemaMcan pergerakan
sad,a. Oleh sebab itu mereka menjokong andjuran Gandhi jang berpen-
dapa» bahwa djalan itu; «alah non-kooperasi. Pultulsan akan diambil
oleh Kongres dalam rapat istimewa dibulan September di Calcutta.
Leb.h dar. 5000 anggota-anggota menghadiri rapat raksasa itu jang
_ diketuai oleh Lajpat Rai jang baru datang dari Amerlka setelah men-
. dapat ampun Jdari iulkuman. PaJ D a , dan M alaviya imenltjoba me-
njangikal non-kooperasi itu, sebab menurut merefa alkan lebfc b a m *
ruginja dar. pada manfaatnja. Akan tetapi djago baru mendapat keme
nangan dengan sokongan wakil-wakil dari daerah diluar kota-kota
D iraoat itu han,a 2600 orang dari jang 5000 jang turut mengeluarkan suara dan dan mereka 1800 jang setudju.
Isi program pergerakan non-:kooperaisi itu ialah:
1. Menolak dan mengembalikan tanda-tanda kehormatan jang di- terima dari pemerintah. ’ s
L 2’ JP*r®iaan’ UPatjara dan Pertemuan-pertemuan jang resmi tidak boleh dihadin.
3. Melarang anak-anak mengundjungi sekolah-sekolah jang menda
pat sokongan dari pemerintah, sementara itu akan didirikan sekolah- sekolah bersitat kebangsaan.
4. Memboikott pengadilan oleh ahli2 hukum India dan oranq janq
terdakwa ; gantinja membentuk pengadilan-pengadilan pendamai jang
memberikan putusan jang tidak dapat dibanding lagi
5. Serdadu-serdadu, pekerdja-pekerdja dan gurulguru agama harus
menolak perdjandjian untuk dikerdjakan di Mesopotamia (Irak)
6. Tjalon-tjalon jang dikandidatkan yntuk dewan-dewan dan orang-
orang jang berhak memilih Harus menarik diri dari pemilihan.
7. Mem'boilkolt barang-barang dari luar negeri.
Ada lagi tmdakan-tindakan jang diusulkan, akan tetapi ditunda oleh
Kongres untuk sementara, misalnja melarang orang membajar padjak.
memaksa supaja pegawai negeri minta keluar dari djabatannja dan
para.militer supaja djangan menurut perintah jang^diatasnja.
Aksi itu didjalankan dengan sungguh-sungguh dibawah pimpinan
Gandhi sendiri dan dibantu oleh Mohammad dan Sjaukat Ali. Aksi itu
sedjak mulanja mendapat perhatian jang luar biasa dari pihak rakjat 1 7 3
Muslimin. Hal ini tidak mengherankan djikalau kita ingat bahwa
pada masa itu nasib orang tani dan kaum buruh Muslimin di Punjab
dan Benggala buruk sekali. Mereka tidak segan lagi kehilangan harta
dan milik jang sedikit, djikalau pergerakan satygraha itu membawa
perbaikan dalam keadaan mereka. Aksi itu perlu pula diperkuat meng- ingat pemilihan jang akan dilangsungkan dibulan Nopember tahun itu.
Dimasa permulaan pergerakan non-kooprasi nampak bahwa hasil-
nja tidak memuaskan. Orang masih sangsi dan menunggu bagaimana
sikap pemerintah tentang aksi itu. Dibulan Agustus sebelum pergerakan
itu didjalankan Gubernor-Djenderal telah mengeluarkan perkataan
bahwa menurut pemandangan beliau pergerakan itu sebenarnja meliwati
garis hukum pidana, akan tetapi pemerintah tidak terus akan me-
larangnja berhubung dengan kemerdekaan pers dan mengeluarkan pikiran jang diakui oleh pemerintah. Dari 5000 orang India jang ,
menerima tanda kehormatan dari pemerintah belum 25 orang jang'
mengirimkannja !keim!biali. Pemboikotan seikoffiah mula-mula didjalankan
ramai-ramai oleh peladjjar-peladjar, afcan teitapi eb:a;b tidalk disetudjui
oleh orang tuanja mereka lambat laun kembali lagi kesekolah. Pergu
ruan nasional jang diharapkan akan mengganti pengadjaran pemerintah
tidak dapat didirikan dalam waktu jang pendek. Pemilihan anggota-
anggota dewan-dewan perwakilan sudah terang dipengaruhi ofeh aksi itu, akan tetapi hasilnja disinipun tidak seperti jang semestinja. Jang
besar sekali hasilnja ialah di Bombay dimana hanja 80% dari orang jang
berhak memilih mendjalankan kewadjibannja ; akan tetapi di Madras
70% dan di Punjab 33%, djadi ikunang memuaskan.
Dilain lapangan meskipun bukan akibat langsung dari aksi itu ter
djadi pemogokan jang m eng ant jam industri, penkapalan dan l'alu lintas.
Pada masa itu diseluruh dunia terasa benar akibat perang dalam
kenaikan harga barang dan belandja hidup jang semakin berat,
sedang dilain pihak nampak laba jang besar dalam matjam-matjam perusahaan. Sudah terang bahwa didalam masjarakat jang dihinggapi
penjakit malaise, aksi jang diandjurkan oleh Gandhi dengan pengikutnja
lekas berikeimbang dan berafcair, lebilh-leibih dilapigan rakjat dimasa kegelisahan politik.
Rapat Kjongres di Nagpur di India Tengaih pada hari 26 Deseimber
1920 mendjadi kemenangan bagi Gandhi. Rapat itu penting sekali,
sebab akan menentukan apakah non-kooprasi diakui sah oleh Kongres
atau tidak. Meskipun sebagian dari rapat tidak setudju dengan aksi itu,
sebagian jang terbesar meminta supaja putusan jang diambil pada
rapat istimewa di Calcutta beberapa bulan jangCTlalu dikuatkan sadja.
Usui itu dipertahankan oleh Lajpat Rai jang pada ketika itu mengeritik
pemerintah dan semata-mata mengantjam akan menimbulkan revolusi.
Lagi pula Gandhi mengusulkan supaja program Kongres diubah se
hingga „swaraj jang tersebut didalamnja tidak berarti pemerintahan
-sendiri sadja setjara negara jang otonom, irelainkan kemerdekaan seu-
mumnja dengan mempergunakan djalan damai dan jang tidak dilarang
undang-undang, djadi tidak perlu lagi dalam lingikungan keradjaan Inggeris.
Ketika rapat Kongres berlangsung di Nagpur golongan Moderate jang sementara itu telah mendirikan perkumpulan baru jaitu ,,National
Liberal Federation” bersidang di Madras. Pada rapat itu Annie Besant
mentjela aksi non-kooprasi jang dipimpin oleh Gandhi dengan keras
sekali. Rapat setudju bahwa non-kooprasi itu berbahaja dan tidak ada
gunanja isebab, djikalau pergeralkan tildaik suka mengambil bagian dalam
pemerintahan, achirnja jang berkuasa akan bertindak dengan keras
serta sewenang-wenangnja. Undang-undang Rowlatt akan didjalankan terus dan rakjat akan bertambah sengsara lagi. Tidak berguna sebab
pekerdjaan biasa akan terganggu, begitupun pengadjaran dan pengadil-
an. Lagi pula beberapa gerombolan tidak akan dapat dilarang memakai
kekuatan keras dan mempergunakan sendjata. Betul, ini tidak dimak- sudkan oleh pemimpinjpemimpin, akan tetapi djikalau nafsu sudah
menguasai tidak ada lagi kuasa jang dapat menahannja. Oleh sebab itu
perkunfpulan kaum liberal akan menjokong pemilihan dewan-dewan jang dibentuk menurut India-Act jang baru.
Setelah pen?ilihan pertama selesai, kenjataan bahwa anggota Kongres
tidak ada jang terpilih, sebab njata telah memboikot pemilihan itu.
pemimpin-pemimpin jang terpilih hanja d'ari partai liberal se perti
Surendranath Bannerji dan Sastri. Pemerintah Inggeris mengirim seorang
utusan tinggi jaitu Duke of Connaught ke India untuk membuka dewan-
dewan provinsi jang baru dan dewan-dewan pusat.
Pekerdjaan dewan-dewan itu, djikalau diingat bahwa segala-galanja
masih baru, sedang pengalaman dalam mendjalankan belum ada,
boleh dikatakan ditahun pertama telah memuaskan. Kebanjakan dari
anggota-anggota itu, meskipun bukan tjalon Kongres mengerti akan
kedudukan mereka dan tahu mempergunakan kritik, akan tetapi
mengerdjakan hal jang positif djuga. Kritik jang sehat dan patut
tidak dapat disangkal oleh pemerintah dan usul-usul jang lajak djuga
terpaksa diterima oleh pemerintah. Sudah terang bahwa pemerintah
India pada masa itu menundjukkan kemauannja supaja undang-undang
dasar baru itu dapalt didjailanjkan dengan lantjar sejrta diihargaikan oleh
rakjat dan dengan djalan itu melemahkan pergerakan non-cooperasi.
Dalam hal-hal jang penting pemerintah mengikuti kemauan dewan-
dewan jang baru itu.
Akan tetapi pemerijitah jang bertanggung-djawab hanja mungkin
djikalau ia bertsanldar pada partai-partai jang kuat. Dan pada masa itu
partai-jpaortai jang kuat serta mempunjai rent'jana jang terang dan tetap
belum terda'pat diluar Kongres. Hanja diprovinsi Madras ada nampak
perimbangan kekuatan antara golongan-golongan jang ambil bagian
dalam pemerintahan provinsi itu. Persatuan Muslimin tidak begitu kuat,
dan anggotanja terutama terdiri dari kaum jang berada, tuan-tuan
tanah dan saudagar-saudagar jang kaja. Partai Liberal mempunjai
orang-orang jang tjakap, akan tetapi perhubungan mereka dengan rakjat
hampir tidak ada. Hanja Kongres jang dapat dipandang sebagai .tjontoh
partai menurut ukuran Barat, akan tetapi partai itu tidak mau tjampur.
Ini semuanja mengakibatkan bahwa kedudukan menteri-menteri pro
vinsi tidak kuat. Mereka tidak mendapat bantuan atau pengawasan
dari rakjat dan oleh sebab itu mereka bersandar kepada anggota-
anggota-pegawai, sehingga nampak tanda kesatuan dalam badan-badan
pemerintahan jang bukan dyarchy lagi Iseperti di'ma'ksudkajn dalam India-
Act. Djadi pe±ltanggjungan-djawab a'tjap Ika’li tidak ada didapati paida
menteri-menteri itu.
Dibulan April 1921 radja-muda Lord Chelmsford mejetakkan dja-
batannja. Beliau adalah seorang pegawai tinggi jang mentjari perbaikan
dan keselamatan bagi India. Ada orang jang memudji, ada pula jang
tidak setudju dengan politik beliau, terutama^ dipihak Inggeris jang
menuduh beliau sebagai orang jang melemahkan kedudukan Inggeris
di India. Oleh pihak orang India dirasai bahwa beliau berdjasa, akan
tetapi akan lebih besar djasanja, djikalau beliau dapat melepaskan diri- nja dari pengaruh pegawai-pegawai tinggi dan penasehat-penasehat
atau lebih tegas dari pengikatan burokrasi. Kesalahan jang tidak dapat
ditutupnja ialah kebentjian rakjat terhadap Rowlatt-Bills j'ang menim-
bulkan peristiwa Amritsar, dengan mana nama beliau terikat u n t u k
selama-lamanja. Lagi pula keinginan beliau untuk mendjalankan peru-
bahan-peirubahan idalam pemerintahan, sedang aturan-aturan jang me
lawan pergerakan politik dipegangnja dengan keras adalah suatu hal
jang mengherankan. Djikalau beliau mempunjai pendirian sendiri dan
tidak terlalu lekas mendengarkan nasehat burokrasi, tentu keadaan tidak
akan begitu sulit diwaktu beliau meninggalkan India. Kepada pengikut-
pengikut pergerakan non-kooperasi beliau pada upatjara perpisahan di
Simla memperingatkan dihadapan Dewan Legislatif, bahwa menurut
pendapatnja non-kooperasi itu tidak ada faedahnnja sama sekali dan
harus ditinggalkan oleh orang India dengan selekas mungkin, djikalau
ia masih mempunjai pikiran ,'ang sehat.
Pengganti Lord Chelmsford ialah Lord Reading keturunan Jahudi,
bekas hakim jang tertinggi di Inggeris (Lord Chief Justice) dan dalam
djabatan itu berdjasa besar bagi negerinja. Beliau hanja satu kali per
nah melawat ke India, akan tetapi beliau mempunjai kerinduan untuk
membela hak bangsa India dalam arti mentjari keadilan bagi bangsa itu
dalam segala perkara. Beliau terkenal sebagai orang jang lurus, adil,
berperasaan halus dan tjerdik dalam pergaulan dengan lawan. Oleh
sebab itu pemerintah Inggeris pertjaja bahwa beliau jang akan dapat
menduga hati bangsa India dan tahu mendjlalankan muslihat
untuk mengambil hati pemimpin-pemimpin* seperti Gandhi dan achirnja akan mematahkan pergerakan non-kooperasi Diwalrh, kT, j I„d,a atsi perJawanan I * * telah berdJa]a> » “
Lt, rbru s s atrefrjrbah1,a9i d“-(Pada,, mengandjurkan m J a l T p a t ^ / d T Pa,‘” 9 d'W a k ^ dan membawa pemin.al s Z ^ Z Z n ' T ^ ^ ^ketiga melarang minuman keras. Ja° swadeshl dan
Tjita-tjita Gandhi untuk menghapuskan perbedaan golongan-
gobngan terutama golongan jang terbawah berarti mendatangkan re
volusi dalam susunan masjarakat Hindu jang telah beribu-ribu tahun lamanja. Sudah terang bahwa aksi itu mula-mula hanja bajang-bajang
belaka, hampir semua orang India jang berkasta tidak setudju
.dengan t,ita-t,ita itu. Sebab meskipun mereka mentjari persaJn
politik,.dalam^agama dan susunan sosial, mereka tidak mau akan mele-
paskan perbedaan golongan itu jang menurut mereka sudah mendjadi
pokok dan akar kehmduan. Disini kita lihat bagaimana luhurnja
tjita-tjita pen kemanusiaan jang diandjurkan oleh Gandhi sebaaai
orang jang memandang ratusan tahun dihadapannja. Tjita-tjita demikian
hanja terbit dan semangat seorang nabi dan pembaharu dunia. Jang
tidak mungkin diakal kita, sudah terang dalam angan-angannia
Pemboikotan barang dari luar negeri, ^ la h satu dari alat
swadeshi, mendatangkan kerugian besar kepada industri Inggeris Oleh
sebab itu pemboikotan itu dibantu kaum industri India dengan meng
harapkan laba sendiri, meskipun bukan itu sebenarnja jang dimaksud-
kan oleh Gandhi. Jang diharapkan ialah supaja rakjat kembali kepada
hidup jang bersahadja, mempergunakan tenaga dan bahan-bahan sen
diri dan tidak terbawa oleh nafsu untuk meniru kemewahan Barat
Lagi pula jang menjedihkan kepada Gandhi ialah perbuatan-perbuatan
membakar barang-barang dari luar negeri, mengeluarkan barang-baranq
dari toko-tofco dan gudang-gudang oleh orang jang sengadja diberikan
upah untuk melakukan perbuatan ifcu. Pada umuninja pemboikotan
itu tidak membawa hasil ekonomis buat pergerakan. Lagi pula orang
India jang terpeladjar banjak jang tidak setudju dengan keperluan
perkakas pemintal dan kebenftan menenun pakaiannja sendiri. Mereka
merasa bahwa ini banjak membuang waktu dan lagi perasaan kebang
saan itu tidak dapat diukur dengan memakai atau tidak memakainja
barang buatan sendiri. Akan tetapi sebagai propaganda untuk mene-
baikan semangat terutama digolongan rakjat djelata pemboikotan dan
khaddar itu besar sekali pengaruhnja. Dan sampai sekarang orang
India’dengan tidak sengadja barangkali, lebih suka memakai barang
sendiri dan pakaian keBangsaan dari pada buatan negeri lain
Sementara itu radja-muda baru mendjalanl^an politiknja untuk men-
tjegah pengaruh Gandhi. Mula2 ia mentjahari perhubungan dengan beliau 1'
akan tetapi bukan untuk berembuk tentang pergerakan rakjat pada
umumnja dan gerakan non-kooperasi pada chususnja. Ia minta peran-
taraan beliau untuk memberi nasehat kepada Muhammad Ali dan
Sjaukat Ali, pemimpin-pemimpin Islam jang tidak disukai Inggeris
sebab mereka membela pengangkatan chalifah. Mereka berdua itu
pengikut non-kooperasi, akan tetapi pidato-pidato mereka amat pedas
dan mengadjak ummat Islam supaja melawan, djikalau soal chalifah tidak
diselesaikan oleh pemerintah Inggeris dengan memuaskan.
Mahatma datang di Simla dan diterima oleh Lord Reading sebagai
tamu agung. Radja muda itu undjukkan beberapa salinan pidato-pidato
Muhammad dan Sjaukat Ali kepada beliau dan bertanja apakah aksi
pemimpin-pemimpin itu masih berdasarkan non-kooperasi dan
dibenarkan oleh Gandhi atau tidak. Dengan bitjara lemah lembut
dan menaruh sabar Lord Reading dapat membudjuk beliau supaja-’
saudara berdua itu mendapat teguran dari Mahatma dan menjurufi
mereka menjatakan sesal hatinja dalam surat kabar. Achirnja dengan
perantaraan Gandhi mereka minta ma’af kepada pemerintah Inggeris.
Akan tetapi beliau sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk^ mem-
bitjarakan soal Swaraj atau kemerdekaan pemerintahan India dan beliau
djuga tidak sangka-sangka bahwa putusan pemerintah untuk menang
kap Muhammad dan Sjaukat Ali pada hari itu djuga sudah siap
ditanda-tangani oleh Lord Reading sendiri.
Selama Gandhi bertamasja di Simla seluruh India menunggu hasil
pembitjaraan'beliau dengan radja-muda. Seltelah mendengar ibaihwa beliau
kembali dengan tangan hampa, maka banjaklah orang jang ketjewa
dan bertanja apakah sebabnja Mahatma masuk perangkap orang
Inggerrs. Kepertjajaan pada non-kooperasi mulailah berkurang disana-
sini sedjak peristiwa itu.
Akan tetapi Gandhi tertus mejmiperlcuait aksin|a. Beliau mengadjak
supaja kedatangan Prince of Wales, putera mahkota Inggeris disambut
dengan ,.hartal” diiseluruh India. Lagi pula Muhammad Ali.memadjukan
usul dalam rapat Moslem League di Karachi supaja bangsa India djangan
masuk serdadu atau pegawai polisi dan supaja ummat Islam mengangkat
sendjata, djikalau Inggeris menghalang-halangi kemenangan Turki dalam
perang dengan Junani.
P eristiwa-per istiwa bertukar dengan tje'pat. Mluhammad dan
Sjaukat Ali ditangkap. Bangsa Moplah didaerah Malabar berontak dan
mengumumkan perang sabil. Pada 1 Agustus 1921 jaitu hari peringatan
matinja Tilak diadakan pembakaran barang-barang Inggeris jan9
dimulai oleh Ganclhi sendiri. Selama perdjalanan Prince of Wales
disegala tempat-tempat jang dikundjunginja terdjadi perkelahian antara
rakjat dan polisi. Orang jang mati dan luka banjak dan meskipun Gandhi
melarang memakai sendjata atau memberi perlawanan, rakjat tidak
178 sabar lagi dan menjerang polisi djuga.
Perkelahian jang hebat terdjadi di Calcufta dimana beberapa pemim
pin-pemimpin jang terkenal ditangkap, jaitu Das dan keluarganja, Nehru,
Lajpat Rai d.1.1.
Suasana dalam Kongres dipenghabisan tahun 1921 sudah tentu akan
buruk sekali. Kebanjakan anggota mengusulkan supaja India menjata- kan kemerdekaannja pada saat itu djuga. Akan tetapi Gandhi tidak
mufakat. Sikapnja mendapat kritik jang keras, terlebih-lebih sebab All
Moslem Committee djuga setudju supaja kemerdekaan dan pembangunan
republik India baru diumumkan.
Dalam keadaan jang kalang kabut itu Lord Reading mengundang
Gandhi untuk berunding dengan beberapa pemimpin-pemimpin (round
table conference). Beliau tidak datang, sebab tidak suka diperdajakan sekali lagi- Sebagai djawabnja beliau mengirim surat permintaan pengha
bisan (ultimatum) supaja pemerintah mengubah sikapnja tentang Swaraj
dan soaj chalifah dan djikalau permintaan itu ditolak, beliau akan
mengadjak rakjat melakukan ,,satyagraha” baru. Beliau sendiri akan
mulai mendjalankan ak«inja di Bardoli, suatu kota dibagian Gujarat.
Pemerintah mendjawab, bahwa tindakan jang dimaksudkan itu berarti
pemberontakan dan akan dilawan dengan sekeras-kerasnja. Djawab
itu diperintahkan dari London dimana orang merasa bahwa Lord Reading
terlalu segan mengambil tindakan jang tepat.
Persediaan Gandhi -untuk meninggalkan rumahnja dan masuk
kampung keluar kampung sudah hampir selesai. Sekonjong-konjong
petjahlah chabar bahwa di Chauri Chaura, disekitar Delhi rakjat sudah
berontak dan membunuh pegawai polisi jang melarang mengambil
barang2 Inggeris dari toko-toko untuk dibakar. Kedjadian itu ditjela
oleh Gandhi dengan keras, sehingga dengan tidak disangka-sangka
beliau menunda aksinja untuk beberapa hari. Lagi pula beliau meng
usulkan kepada komite Kongres (Badan Pekerdja) supaja non-kooperasi
diperhentikan diseluruh India untuk sementara waktu.
Sikap Gandhi itu tidak disetudjui oleh rakjat, terutama dibagian
Deccan dimana rakjat pertjaja kepada Tilak seorang pemimpin jang
tahu bertindak pada saat jang baik. Orang heran mengapa Mahatma
jang sudah memberikan tanda untuk berdjuang menarik perintahnja
kembali dan menunda segala aksi jang sudah siap untuk didjalankan
dengan tjepat.
Seperti seorang pendekar dalam pentjak jang melihat salah langkah
lawannja, Lord Reading merasa bahwa tibalah saat jang baik untuk me-
nangkap Gandhi. Sudah terang baginja, djikalau tidak pada saat
itu djuga, waktu jang febih baik tak akan datang Ikgi. Ketika India
masih gojang kepala dan masgul akan sikap Mahatma itu dengan
tidak disangka-sangka radja-muda Reading menjuruh pemerintah di
Bombay menangkap beliau dirumahnja dengan alasan mengganggu
keamanan.
Mahatma Gandhi ditalian di Ahmadabad pada 1 Maret 1922 dan
18 hari kemudian mendapat hukuman pendjara lamanja 6 tahun.
Penangkapan beliau pada waktu itu tidak menimbulkan kegemparan
diantara rakjat India jang berdjuta-djuta itu, sebab semata-mata masih
dalam keadaan bising oleh sebab tjepatnja perdjalanan peristiwa-peris- tiwa itu.
Untuk sementara waktu suara Gandhi tidak terdengar lagi. Gerakan
non-kooperasi mulai sepi, sedang aksi untuk mentjapai kemerdekaan
bertambah keras. Selama beliau didalam pendjara aksi itu terus ber-
laku, akan tetapi bukan dengan djalan non-kooperasi lagi, melainkan
dengan mempergunakan kesempatan dalam dewan-dewan politik.
Untuk mempersatukan tenaga-tenaga dalam dewan-dewan itu
Kongres mendirikan suatu partai, jaitu 'partai Swaraj jang dipimpin oleh
Pandit Mptilal Nehru, bapak Jawaharlal Nehru. '
Ditahun 1923 partai Swaraj mempunjai suara jang terbanjak, ter
utama di Central Provinces, agak kurang di United Provinces dan di
Bombay. Tudjuan partai itu ialah mendjalankan oposisi menentang
pemerintah dalam badan-badan jang tersebut dan mengundurkan diri
djikalau dalam hal-hal jang penting pemerintah menolak putusan-
putusan jang diambil dengan suara jang terbanjak. Akan tetapi peker
djaan partai itu bukan negatif sadja. Sebagai menterf-menteri dewan
provinsi anggota-anggo'ta partai Swaraj turut mendjalankan peme
rintahan dengan sungguh-sungguh. Dengan penuh keinsjafan bertang
gung-djawab mereka bekerdja dengan giat, sehingga mendapat peng-
alaman jang luas tentang praktek 'pemerintahan. Partai Swaraj pada
waktu itu mempunjai hanja 45 anggota diantara 145 anggota dari Dewan
Perwakilan (Legislative Council), djadi sebenarnja belum dapat meng-
uasai badan itu.
Ditahun 1924 Mazumdar memadjukan mosi dalam Badan Perwa
kilan untuk mengubah undang-undang pemerintahan India (India-Act). supaja selambat-lambatnja ditahun 1930 India akan mendapat kedu
dukan ,,dominion status" (merdeka dalam lingkungan Inggeris Raya).
Diwaktu itu pemerintah di Inggeris dipegang oleh kaum buruh (Labour
Party) dan dikepalai oleh Ramsay Mac Donald. Oleh sebab itu rakjat
India berpengharapan besar bahwa permintaan itu akan dikabulkan. De
ngan tidak disangka-sangka London menolak mosi itu dengan alasan
jang mengetjewakan.
Partai Swaraj membalas dengan menolak semua anggaran-anggaran
keuangan jang diperbintjangkan dibadan-badan perwakilan pusat dan
daerah untuk menjatakan perasaan rakjat teniang politik Inggeris itu.
Meskipun anggaran-anggaran itu ditetapkan oleh Gubernor-Djenderal
sendiri djuga, dari sikap anggota-anggota itu dan dari kebulatan suara
mereka telah njata bahwa rakjat India tidak setudju dengan sikap peme
rintah Inggeris itu.
Pemerintah menunggu dengan sabar sampai partai Swaraj mendjadi
lemah disebabkan perselisihan faham diantara anggota-anggotanja.
Memang tanda-tanda perselisihan itu sudah ada.
Setelah permintaan Nehru untuk mengadakan panitia rentjana
berhubtmg dengan peraturan pemerintahan India baru ditolak oleh
pemerintah dalam Dewan Perwakilan, semua anggota-anggota partai
Swaraj meninggalkan dewan itu dan baru kembali satu tahun kemudian.
Sementara itu dalam partai sendiri terbit perselisihan pikiran tentang
beberapa hal-hal. Dengan mempergunakan perlawanan itu pemerintah
mengangkat Patel djadi ketua Dewan Legislatif; Tarnbe diangkat
mendjadi menteri, beliau menerima djuga. Lagi pula partai Islam jang
dipimpin oleh Jinnah masih tetap duduk dalam Dewan Perwakilan. Di-
kalangan partai Swaraj didirikan tjabang jang baru, jaitu tjabang demo-
krat jang hendak mentjapai kemerdekaan dengan djalan pertanggungan-
djawab • dan bekerdja-sama dengan pemerintah. Dalam partai
baru (Responsive cooperation) itu terdapat pemimpin-pemimpin liberal
.seperti Jayakar, Kelkar dan Dr. Monjee.
Dala^n pemilihan ditahun 1926 partai Swaraj menang lagi, akan tetapi
tenaga-tenaga jang tjakap sudah menarik diri. Tidak lama kemudian
Gandhi ■dimerdekakan. Sementara itu pertentangan politik antara
Islam dan Hindu bertambah tadjam, sehingga untuk memperbaiki
suasana Gandhi terpaksa berpuasa tiga minggu lamanja. Pertentangan
itu mengenai hak pemilihan. Sebagai kita tahu djumlah orang India jang
beragama Hindu ada ± 230 djuta, jang beragama Islam ± 100 djuta.
Golongan Hindu menuntut aturan pemilihan jang tidak berdasarkan
agama. Golongan Islam chawatir kalau-kalau orang Hindu sadja jang
akan terpilih. Sebab itu mereka mementingkan supaja ditetapkan sadja
djumlah orang jang akan dipilih untuk masing-masing golongan.
Perselisihan itu melemahkan persatuan dalam partai Swaraj. Dita
hun 1926 ketika Jayakar mengusulkan dalam Dewan Legislatif
supaja anggaran keradjaan ditolak dengan suara jang bulat, ang
gota-anggota Islam tidak mufakat. Diwaktu itu partai Muslimin ada
dua, jaitu Central Moslem Party jang dipimpin oleh Ali Khan dan
Independent Party dipimpin 'oleh Jinnah. Bagi pemerintah Inggeris
sudah terang bahwa persatuan telah petjah dan seperti biasa pemerin
tah mendjalankan muslihatnja jang lama. Ditahun itu djuga pemerintah
mengumumkan bahwa undang2 dasar pemerintahan India (India-Act)
dari tahun 1919 akan diubah dan teruntuk itu akan dibentuk suatu
panitia persiapan. Lord Reading diganti oleh • radja-muda baru
jaitu Lord Irwin dari kaum liberal. Pengangkatan itu menerbitkan peng
harapan besar dalam kalangan pergerakan. Beliau memerintah dari tahun
1926 sampai 1931.
10. Panitia-Simon dan Perundingan »M edja Bundar” .
Tidak lama kemudian ditahun 1927 pemerintah agung di London
mengangkat panitia jang dimaksudkan itu terdiri atas anggota-anggota
Parlemen sadja jang dipilih oleh tiga partai jang terbesar. Sebagai
ketua diangkat Sir John Simon, seorang anggota Parlemen dan' advo-
kat jang terkenal. Dari bangsa India seorangpun tidak ada jang
duduk dalam panitia itu. Sudah tentu panitia sematjam itu tidak
diterima oleh rakjat India. Dalam rapat-rapat All India Congress,
Moslem League dan Partai Buruh dengan suara bulat diambil putusan
supaja Panitia-Simon itu diboikot sadja, artinja djangan dibantu dengan
memberikan ketcrangan-keterangan atau pertimbangan-pertimbangan,
djangan disampaikan permintaan-permintaan kepadanja dsb., djikalau
keliling di India untuk mendjalankan penjelidikannja.
Dibulan Pebruari 1928 Panitia-Simon tiba di India dan terus mentjari
perhubungan dengan pemerintah, pemimpin-pemimpin rakjat dan orang-
orang jang terkemuka. Pada hari tibanja Panitia itu di Bombay, hartal
(pemogokan) diadakan, arak-arakan berkeliling dikota itu dengan
membawa pandji-pandji jang memakai sembojan : ,,Simon, go back !”
Bukan di Bombay sadja, dimanapun djuga komisi itu datang, arak-arak
an protes diadakan. Simon seorang adpokat Jahudi jang tjerdik, me-
minta kepada radja-muda supaja Dewan Perwakilan (Legislative
Council) memilih 7 anggota sebagai badan penghubung dengan komisi-
nja. Tetapi setelah andjuran itu terdengar, maka Lajpat Ray memadjukan
mosi supaja dewan itu menolak. Mosinja diterima dengan suara jang
terbanjak. Maksud Simon gagal. Kemudian ia mentjari ichtiar lain
dan meminta supaja usulnja disampaikan kepada Council of State
(Dewan Negara) jaitu dewan jang kedua dan terdiri dari kaum kolot,
bangsawan dan modal. Disana usulnja diterima dan radja-muda meng
angkat 7 orang anggota dari dewan itu djadi b.aidan perantara dengan komisi.
Pada pertama kalinja Simon tidak lama di India. Tetapi 6 bulan
kemudian datang lagi, setelah mendengar bahwa keadaan di India sudah
berubah dan tidak begitu hangat lagi seperti pada waktu jang lampau.
Dalam beberapa dewan provinsi dapatlah dibentuk badan-badan
penghubung jang suka bekerdja-sama ‘dengan Komisi-Simon. Sudah
terang a wa anggota2 itu tidak terpilih dari partai Swaraj, melainkan
dari golongan-golongan liberal, kaum modal, tuan-tuan tanah dll. jang
menentang 'politik non-kooperasi. Boikot masih didjalankan, akan tetapi
tidak begitu hebat lagi seperti pertama kali. Simon keliling lebih dari
6 bulan lamanja di -ndia, bekerdja disana dengan keras dan berangkat ke
Inggeris dengan membawa bahan-bahan untuk laporannja.
Sementara itu fcartai-partai besar berpendapat bahwa mereka sendiri
sanggup akan membuat -rentjana peraturan pemerintahan jang merne-
nuhi tjita-tjita segala lapangan rakjat. Karena itu dibentuklah oleli
partai-partai itu suatu All India Conference untuk memperbintjangkan
hal ini. Konferensi itu mewakili seluruh golongan rakjat India. Peker
djaan untuk merantjangkan susunan pemerintahan itu diserahkan kepada
suatu.panitia ketjil jang ahli dan akan bekerdja dengan setjapat-tjepat-
nja. Konferensi memilih Pandit Motilal Nehru djadi ketuanja (Panitia-
Nehru).
Djikalau kita ingatkan perbedaan-perbedaan jang besar sekali dalam
segala lapangan di India, teranglah bagaimana sukarnja membuat
suatu rantjangan jang dapat memenuhi tjita2 dari segala golongan,
mulai dari kaum Brahmin sampai kepada golongan Paria, dari kaum
terpeladjar sampai kepada orang tani, dari ulama-ulama Islam sampai
kepada kaum Sikh dsb. Akan tetapi pada achirnja dapatlah diterima
suatu rentjana jang berpendirian ditengah-tengah, jaitu berdasarkan
•kemerdekaan India seluas-luasnja dalam lingkungan Inggeris Raya
dengan lain kata „dominion status". Rentjana itu ialah buah pekerdjaan
Nehru dan pembantu-pembantunja dan dinamai „N ehru-Report".
Menurut rentjana-Nehru itu India menuntut kedudukan ,,dominion
status*’ jang sama tingginja dengan Canada. India didjadikan satu ne-
gara, mempunjai pemerintahan jang bersifat kesatuan, satu parlemen jang
terdiri idari S^nat jang dipilih oleh Dewan Provinsi dan Dewlan Per
wakilan Rakjat jang dipilih menurut pemilihan umum.
Pemilihan menurut golongan-golongan akan dihapuskan dan diganti
dengan pemilihan bersama-sama. Dominion mengambil segala kuasa ter
hadap perhubungan dengan keradjaan2 India, akan tetapi berhak untuk
mengandjurkan perobahan2 dalam segala keadaan jang tidak sesuai lagi
dengan kemauan rakjat.
Kongres menerima rentjana itu akan tetapi Persatuan Muslimin tetap
keberatan, djikalau aturan pemilihan dari dulu dihapuskan, Isi rentjana
itu kenjataan tidak berharga lagi setelah pemerintah India menolak
tuntutan ,,dominion status” itu dan mengumumkan bahwa dalam bebe
rapa bulan akan diadakan ,,Konferensi medja bundar” untuk membitja-
rakan usul2 Simon-Report. Dalam rapat Kongres di Lahore ditahun 1929
rentjana-Nehru dibatalkan dan diputuskan bahwa Kongres tidak akan
turut ambil bagian dalam konferensi di London. Lagi pula dinjatakan
bahwa tudjuan Kongres sedjak rapat itu tidak lain dari „Purna Swaraj”
atau kemerdekaan jang penuh. Pandit Jawaharlal Nehru mengatakan
pada waktu itu bahwa tjita-tjita ,.dominion status” harus ditinggalkan
sebab kemerdekaan tidak akan mungkin tertjapai, djikalau sisa-sisa kuasa
Inggeris masih ada dirlndia. »
Setelah itu dimulailah aksi non-kooperasi, satyagraha dan boikot.
Laporan Komisi-Simon diumumkan dibulan Djuni tahun 1930 setelah
panitia itu bekerdja 2 x/ 2 tahun. Isinja tidak memuaskan baik bagi India
maupun bagi Inggeris. Pada pokoknja Komisi itu mementingkan tiga
perkara. Pertama, komisi hendak memperluas otonomi 'provinsi jang
sudah ada, dengan menambah hak menteri-menteri, sehingga dapat 'ter-
bentuk pemerintahan jang bertanggung-djawab dalam provinsi. Kedua,
pemerintahan pusat tetap sebagai jang biasa, artinja Panitia tidak me-
njukai sistem bertanggung-djawab dipusat dan berarti pula bahwa jang
memegang kuasa jang tertinggi ialah menteri urusan India jang bertang
gung-djawab dihadapan Parlemen. Dewan-dewan pusat tidak di'pan-
dang organ-organ rakjat, melainkan organ-organ federasi dan oleh sebab
itu tidak dipilih oleh rakjat dengan langsung, akan tetapi dipilih oleh
dewan-dewan provinsi. Ketiga, India akan didjadikan suatu Federasi
jang terdiri dari provinsi-provinsi dan keradjaan-keradjaan India.Ten
tang kedudukan India, dominion atau tidak, laporan itu tidak mengambil
putusan.
Djadi dari sini njatalah bahwa pendapat-pendapat Panitia berlainan
sekali dengan jang sudah didjandjikan oleh pemerintah Inggeris. Karena
itu dftahun 1929 radja-muda Lord Irwin, setelah kembali dari permusja
waratan dengan kabinet di London mengumumkari bahwa tudjuan peme
rintah tentang perubahan-perubahan tata-negara di India ialah mentjapai
dominion status. Pada ketika itu djuga diberitahukan bahwa pemerintah
di Inggeris akan mengadakan perundingan medja-bundar di .London
setelah usul-usul Panitia-Simon itu sampai ditangan pemerintah. Lord
Irwin sendiri tidak setudju dengan isinja, seperti njata <dari nota
jang dikirim pemerintah India kepada menteri keradjaan di London.
Dalam nota itu beliau mempertahankan pendapat-pendapat umum di
India bahwa dewan-dewan pusat djuga harus mendapat kuasa jang lebih
besar dalam susunan pemerintahan jang bertanggung-djawab, sebab
dewan-dewan pusat itu adalah pendjelmaan kesatuan dan kemauan
India sebagai negara. Beliau mengupas usul federasi jang tidak pada
waktunja dan tidak pula disukai oleh partai-partai jang besar.
Kongres sama sekali tidak setudju dengan isi laporan itu dan sebagai
telah kita batja tadi tidak sedia pula akan menghadiri konferensi jang
diadakan di London. Gandhiji sendiri berembuk dengan radja-muda su-
paja hal ..dominion status” sadjalah didjadikan pokok perundingan itu
dan djikalau usul itu diterima ,oleh pemerintah, beliau akan sedia meng
hadiri konferensi itu. Permintaan itu tidak dapat diperkenankan oleh radja
muda berhubung dengan perintah jang diterima dari London. Gandhiji
mendjawab bahwa dalam keadaan demikian beliau akan mengandjurkan
satyagraha atas pimpinan beliau sendiri. Aksi „tidak mau menurut pe
rintah dimulai oleh Gandhiji sendiri dengan membuat garam dan dengan
itu melanggar larang'an membikin garam selain dali pemerintah. Langkah
jang kedua ialah menghalangi pendjualan barang-barang Inggeris. Aksi
itu terus menimbulkan perqaduhan dan pembunuhan di Benggala dan184 Punjab.
Pemerintah jang terpaksa mengambil tindakan jang keras untuk me-
lindungi keamanan memutuskan dengan persetudjuan Executive Council
bahwa Kongres dilanggap suatu perkumpulan jang melanggar undang2
dan menjuruh menangkap Gandhiji, Nehru dan beberapa ribu pengikut-
nja. Penangkapan setjara besar-besaran itu menimbulkan amarah dan
perasaan dendam dalam kalangan pergerakan rakjat. Perasaan itu ter
utama nampak dibarisan orang Hindu. Persatuan Muslimin tidak begitu
menjokong satyagraha. Dalam rapat tahun itu ketua Muhammad
Ali teman sedjawat Gandhiji dalam soal chalifah ditahun 1921 tidak
segan lagi mengatakan bahwa satyagraha itu tidak mempedulikan nasib
70 djuta orang Muslimin, sebab sudah dipengaruhi oleh ,,Hindu Maha-
sabha” suatu perkumpulan Hindu jang mengutamakan agama dan kebu
dajaan Hindu asli sadja.
Sementara itu pemerintah meneruskan maksudnja dan mengangkat
utusan-utusan kekonferensi medja-bundar di London jang akan
berunding dibulan Desember tahun 1930. Djumlah anggota jang ditun-
djiuk adalah 89 orang,, kjiantaranja 57 dari India jang mewakili golong
an Hindu, Islam, Sikh, Parsi dan golongan ketjil, 16 orang wakil radja2
dan l€n anggota Parlemen jang ditundjuk oleh partai-partai. Sebagai ke
tua diangkat Ramsay Mac Donald perdana menteri dari partai Labour.
Konferensi setudju dengan usul untuk memperluas pemerintahan jang
bertanggung-djawab dalam provinsi, akan te'tapi tidak setudju dengan
susunan pemerintahan pusat. Berlainan dengan pendapat Panitia-Simon
konferensi hen,dak menambah 'kuasa badan2 jang bertanggung-djawab
itu dan dewan legislatif pusat. Tentang kedudukan India konferensi
ingin supaja ditetapkan kedudukan itu dengan terang sebagai ,dominion
status." Jayakar dari partai liberal mengatakan bahwa tuntutan kemer-
dekaan itu akan diperhentikan, djika India diberikan kedudukan domi
nion status, meskipun Kongres tidak mau menerimanja. Terhadap usul
federasi konferensi gembira mendengar bahwa radja-radja India me
njokong pembentukan itu. Moslem League djuga setudju menurut
keterangan Jinnah, sebab persatuan ini bersandar pada keadaan dalam
keradjaan-keradjaan dimana perasaan persatuan bangsa India tidak
begitu mendalam. Tej Bahadur Sapru dari^partai liberal tidak keberatan
djika Inggeris memegang kuasa dimasa peralihan, asal India mendapat
kedudukan dominion. Sebagai jang diramalkan soal jang sulit sekali ialah
hal pemilihan, menurut golongan atau tidak dan bagaimanakah perwakil
an golongan2 jang ketjil diatur. Achirnja konferensi tidak memperoleh
kebulatan pikiran dalam fasal ini, dan perundingan ditunda dari bulan
Djanuari 1931 sampai ^konferensi jang kedua. f'
Meskipun konferensi pertama gagal disebabkan oleh soal pemilihan
umum jang tidak disetudjui oleh Persatuan Muslimin, hasilnja dalam
fasal-fasal lain tidak mengetjewakan. Akan tetapi perubahan jang sede-
mikian pentingnja nistjaja tidak akan dapat didjalankan dengan penuh
kejakinan, djikalau partai jang terbesar tidak bersuara didalam per-
siapannja. Oleh sebab itu pemerintah mengichtiarkan supaja Kongres
pada konferensi jang kedua turut hadir. Dengan perantaraan pemimpin2
liberal jang terkemuka Lord Irwin berembuk dengan Gandhiji, jang
sedang didalam pendjara dan achirnja beliau dimerdekakan dari tahanan,
setelah setudju dengan pemerintah supaja orang jang dihukum karena
perkara politik dilepaskan dan non-kooperasi atau lebih tegas pergerakan
tidak mau menurut perintah (civil disobedience) diperhentikan. Perse
tudjuan itu dinamai Irwin~Gandhi Pact.
Tidak berapa lama kemudian Lord Irwin diganti oleh radja-muda
baru jaitu Lord Willingdon (1931^1936)1 Menurut perdjandjian itu
Kongres akan mengirim wakilnja kekonferensi di London. Jang diundjuk
ialah Gandhiji sadja, disertai oleh beberapa penindjau, jang bukan^
anggota. Pendjelasan jang akan disampaikan atas nama Kongres kepada
rapat konferensi dibulan September 1931 sudah ditetapkan oleh Badan
Pekerdja lebih dulu, meskipun garis2 b e s a r n j a ^ ditentukan oleh beliau
sendiri. Dalam pendjelasan jang diberikan oleh Gandhiji dirapat Kon
ferensi medja-bundar di Londota. diterangkan bahwa Kongres menuntut
dominion status dalam arti bahwa India akan diberikan hak mengatur
kepentingannja sendiri dalam mana terhitung urusan luar aegeri dan per-
tahanan. Meskipun beliau masih mempertahankan supaja India tetap ting
gal dalam lingkungan keradjaan Inggeris, beliau memperinga'i'kan bahwa
India berhak untuk meninggalkan lingkungan itu, djikalau dirasanja per
lu. Lagi pula kedudukan dominion status itu harus diberikan dengan
segera dan sepenuhnja, djadi tidak "terikat kepada djaminan2 apapun.
Pikiran ini bertentangan dengan kesimpulan2 jang sudah tertjapai
dalam konferensi pertama. Akan tetapi beliau menegaskan sekali lagi
bahwa dalam mendengarkan suara rakja't, Kongres sadjalah jang mewa-
kili rakjat seluruhnja, sebab Kongres berdasarkan persatuan, tidak
memandang pada agama atau golongan. V/akil Kongres dalam konferensi
itu diutus dengan kemauan rakjat, sedang wakil-wakil lain diangkat oleh
pemerintah dengan tidak mengindahkan kehendak rakjat.
Dalam daerah radja-radja menurut beliau, Kongres mendapat ban-
tuan djuga dari penduduknja, sebab Kongres tidak mau mentjampuri
keadaan rumah-tangganja, hanja hendak menanam perasaan persatuan dan kejakinan akan kemerdekaan.
Sudah terang bahwa dalam konferensi jang pada umumnja diha-
diri oleh anggota-anggota dari aliran moderate atau liberal usul-usul
Gandhiji tidak dapat diterima. Untuk membelokkzn pembitjaraan tentang
hal ketatanegaraan Konferensi minta supaja beliau turut berusaha meme- tjahkan soal pemilihan menurut golongan-golongan jang menggagalkan
Konferensi pertama, Pertjobaan beliau untuk mengadakan persetudjuan
tidak berhasil dan sebab itu diusulkan oleh beliau supaja soal kon-
stitusi hendaknja diselesaikan dulu, karena hal pemilihan mudah dapat
diatur dibelakangnja, misalnja setjara putusan hakim a'tau arbitrage.
Akan tetapi golongan ketjil dengan keras meminta supaja soal pemilihan
itu diselesaikan djuga, seperti biasa dalam segala rentjana konstitusi.
Bahkan inilah sebetulnja soal jang terpenting dan jang tidak dapat
dias'-ngkan dari undang-undang dasar.
Kali ini hasil konferensi djauh kurang dari pada jang pertama. Ini
berhubung djuga dengan pertukaran pemerintah di Inggeris. Pemerintah
Labour djatuh dan diganti oleh pemerintah nasional jang dipimpin oleh
Mac Donald djuga, akan tetapi dengan tudjuan jang bersifat agak
konservatif. Achirnja konferensi membentuk tiga komisi jang akan
mempeladjari soal-soal jang tidak dapat dibereskan pada waktu itu,
jang satu untuk men'jelidiki sistem pemilihan, jang kedua untuk hal ke-
uangan federal dan jang ketiga untuk hal-hal jang istimewa.
Sementara itu Kongres tidak dapat lagi mendjamin ketenteraman
politik, malahan ia mendjalankan aksi didaerah United Provinces dan
mengadjak supaja orang tani djangan membajar padjak tanah. Disebelah
Batas0Barat Laut, Kongres tjampur tangan dalam mendirikan organisasi
Muslimin jang melawan pemerintah disana. Setelah Gandhiji kembali
di India dibulan Djanuari 1932 dengan segera beliau mengulangi aksi
noin-koo'perasi, tetapi 'tidak lama kemudian beliau serta beberapa pemim
pin-pemimpin Kongres ditangkap. Dimasa kegelisahan itu Konferensi
meneruskan pekerdjaannja, akan tetapi panitia jang mempeladjari soal
pemilihan tidak berhasil menjiapkan rentjana. Oleh sebab itu pemerintah
terpaksa menetapkan peraturan sendiri jang dinamai ,.Communal Award”.
Ini didasarkan pada persetudjuan jang tertjapai antara Kongres dan
Liga di Lucknow ditahun 1916. Rentjana pemerintah itu jang disetudjui
oleh anggota-anggota Hindu dan Muslimin memberikan hak kepada
golongan Paria untuk memilih wakil2 golongan sendiri. Mahatma Gandhi
jang sedang dalam tahanan tidak mufakat dengan aturan itu. Beliau
meminta supaja golongan Paria itu turut memilih bersama-sama dengan
orang Hindu dari lain-lain kasta dan djika nasehat beliau tidak diterima,
beliau akan berpuasa sampai adjalnja. Meskipun semua golongan Hindu
tidak keberatan menerima rentjana pemerintah itu, achirnja nasehat Ma
hatma diterima, setelah pemimpin-pemimpin Hindu dari masing-masing
golongan berkumpul di Poona untuk mengadakan perdjandjian tentang
fasal itu jang dinamai Poona-Pact. Perdjandjian ini disetudjui oleh pe
merintah India dibulan September 1932.
Dibulan itu djuga"radja-muda mengumumkan dirapat Dewan Legis
latif bahwa pemerintah Inggeris akan meneruskan Perundingan medja
bundar terutama tentang soal-soal sistem federasi dan pemerintahan
bertanggung-djawab dipusat dan didaerah. Untuk itu akan ditundjuk
delegasi ketjil jang merupakan Konferensi ketiga. Ini bersidang di
London dari 17 Nopember sampai 24 Desember tahun 1932. Kongres
tidak mengirim wakilnja, begitupun kaum Sikh jang tidak setudju dengan
..Communal Award . Dari radja-radja India hanja seorang jang datang.
Delegasi Inggeris ditambah dengan Lord Irwin dan Simon. Konferensi
inipun tidak banjak hasilnja dan pada umumnja hanja menguatkan putu-
san-putusan jang sudah diambil, tetapi tentang soal-soal baru putusan
tidak tertjapai. Konferensi ditutup dengan perasaan tjemas ; gembira
jang nampak pada pembukaannja tidak kelihatan lagi. Radja-radja jang
mula-mula menjokong pembentukan federasi semata-mata tidak meng-
kehendakinja lagi. Golongan Hindu tetap menekankan titik berat per
ubahan pemerintahan itu pada pembentukan pemerintahan pusat jang
bertanggung-djawab. Persatuan Muslimin tetap mementingkan pemerin
tahan provinsi jang bertanggung-djawab dalam seluruh urusan. Perse-
lisihan antara golongan-golongan tentang tjara memilih hanja dapat
diselesaikan oleh pemerintah dengan tindakan sendiri, sebab mereka, jang
berkepentingan tidak berhasil mentjapai persetudjuan. Dari mulanja
konferensi sudah menganggap bahwa India menghendaki sistem parlemen
Inggeris dan tidak ada diantara delegasi itu selain dari dua sprang
Inggeris jang menundjuk kepada kemungkinan sistem parlemen jang lain
seperti Swiss dan Amerika. Pertentangan antara Kongres dan'partai2
diluarnja makin luas dan setelah Kongres menarik diri dari pekerdjaan
Konferensi medja-bundar, suara politik jang teratur dan jand, disokong
oleh lapisan-lapisan jang sudah sadar dalam hal politik tidak terdengar
lagi dan oleh sebab itu sangat mengurangi harga putusan-putusan jang diambil.
Setelah ..Perundingan Medja Bundar” (Round Table Conference)
itu selesai maka pemerintah Inggeris menjiapkan suatu rentjana undang2
dasar pemerintahan di India. Rentjana itu diserahkan kepada suatu
panitia penjelidik jang tersusun dari 32 anggota-anggota Parlemen dan
diketuai oleh Lord Linlithgow jang dibelakang hari diangkat djadi
radja-muda (1936-1943). Panitia bekerdja selama kira-kira 18 bulan
an pa a umumnja menjetudjui rentjana Pemerintah. Achirnja undang-
undang itu diterima oleh Parlemen dengan 404 mufakat dan 133 tidak
mu akat dalam House of Commons dan dengan 236 lawan 55 suara dalam
• i i ^ S menentang rentjana itu dengan keras sekali ialah partai koiot (Conservatives) dfpimpin oleh Churchill. Pada hari 4 Augus
tus 9 undang-undang dasar India (India Act) dapat pengesahan dari
Radja Inggeris dan berachirlah persiapan untuk mengubah dasar-dasar
Pemerintahan di India jang dimulai ditahun 1927, (Komisi-Simon).
Undang undang itu mengandung dua bagian jaitu jang mengenai
urusan Federasi (perserikatan) India dan urusan pemerintahan didalam
provinsi-provinsi. Federasi, jang dimaksudkan ialah perserikatan antara
daerah India jang dikuasai oleh Pemerintah'Inggeris, sebelum perubahan
itu dan daerah radja-radja jang memerintah sendiri (Indian States),
banjaknja 562 keradjaan-keradjaan, ketjil dan luas.
Sebenarnja soal susunan pemerintahan setjara federasi inilah soal
jang °terperitmg, karena dari sini njata bagaimana dan sampai dimana
pemerintahan pusat serta kedudukan dalam perhubungan antara
India dan keradjaan Inggeris diatur, sedang soal susunan pemerintahan
sendiri (responsible government) dalam masing-masing provinsi hanja
mengenai soal-soal didalam negeri sadja. Pergerakan politik di India
terutama mengarahkan perhatiannja kepada susunan pemerintahan pusat;
pihak Inggeris sebaliknja mementingkan soal pemerintahan dalam pro
vinsi jang dianggap mereka mengandung sjarat-sjarat kemadjuan kearah
kemerdejcaan. Perselisihan paham ini mendorong partai Kongres sebagai
, akan kita lihat nanti, memusatkan tuntutan politik pada soal pemerin
tahan . sentral dan mengetjilkan arti 'perubahan pemerintahan didalam
provinsi.
11. India Act — 1935.
Sedikit tentang India Act i'tu dalam garis-garis besarnja, mula-mula
jang berhubungan dengan federasi. Berlainan dengan sistem fede
rasi jang terdapat dinegeri-negeri lain, federasi India bukan perserikatan
daerah-daerah jang sudah mempunjai pemerintah jang otonom, me
lainkan perserikatan antara bagian-bagian, pada umumnja provinsi2, jang
sudah ada dan bagian lain jang terdiri dari keradjaan-keradjaan. Dari
sini njata bahwa India diluar Indian States tetap dipandang satu, djadi
bukan dipisah-pisah dalam beberapa negara-negara dan daerah-daerah
jang akan mendapat pemerintahan sendiri sebagai dimaksudkan oleh
pemerintah Belanda dalam rantjangan federasi di Indonesia. Umpama-
nja daerah Madras tidak diubah djadi „negara”, melainkan tetap
tinggal provinsi, meskipun mempunjai penduduk lebih dari 50 djuta,
begiitupun Benggala (60 djuta) United Provinces (56 djuta) dsb. Tjita2
persatuan jang berpegang teguh kepada kebulatan India pada waktu itu
kuat sekali. Maksud hendak mendirikan negara Pakistan pada masa itu
belum muntjul dan baru mendesak didalam perang dunia jang kedua.
Dewan Perwakilan jang tertinggi dalam Federasi India jang berhak
mengadakan peraturan-peraturan umum (Federal Legislative) dibagi
dua jaitu :
a. Council of State (Dewan Keradjaan), jang mempunjai 260 anggota,
diantaranja 150 jang dipilih oleh rakjat, 104 jang ditundjuk oleh
radja-radja sebaaai wakil-wakil mereka dan 6 jang diangkat oleh
Gubernor-Dj enderal.
b. House of Assembly (Dewan Perwakilan Rakjat) jang mempunjai
375 anggota, diantaranja 350 orang dipilih oleh rakjat dan 25 ditun
djuk oleh radja-radja. I
Dari banjak anggota-arfggota njatalah bahwa perbandingan suara
antara bagian-bagian Federasi itu rata-rata 2:1.
Anggota2 Council of State tidak dapat bertukar sekali gus akan teta
pi dalam tiap2 tiga tahun diadakan pemilihan untuk sepertiga dari £anja
anggota. Anggota-anggota House of Assembly dipilih dalam tiap-
tiap lima tahun.
Kuasa pemerintahan jang tertinggi dalam Federasi (Federa
cutive) terletak dalam tangan Gubernor-Djenderal jang mewa
djaan Inggeris. Kuasa jang tertinggi itu mengenai dua golongan u
pemerintahan jang dibatasi dengan terang dalam India pertama jaitu segala sesuatu jang berhubungan dengan a per a a ,
luar negeri dan geredja-geredja Inggeris. Tentang perkara pe j ajam
Gubernor-Djenderal mempunjai kuasa sendiri. Akan tetap #
mendjalankan kuasa itu ia dibantu oleh 3 orang penase a (Councellors), diantara siapa harus terdapat sekurang-kurangnj
orang India.
Golongan jang kedua ialah semua urusan-urusan jang diperbi j 9
kan djuga dalam dewan-dewan perwakilan federal, dengan pen
urusan-urusan jang tidak diserahkan kepada pemerintahan p .
Perkara-perkara itu disebut dengan terang dalam daftar^ a tax
ran India Act (Legislative lists).
Pemerintahan federal didjalankan oleh Gubernor-Djenderal ker_s
sama dengan suatu Dewan Menteri-menteri (Council of inis e
terdiri dari sebanjak-banjaknja 10 orang jang diangkat oleh Gu e
Djenderal sendiri dari anggota2 salah satu dewan perwakilan fe
Jang bukan anggota tidak dapat diangkat djadi menteri.
mereka tidak disebut banjak anggota jang termasuk bangsa India. a
pembagian kuasa dalam pemerintahan pusat nampaklah sematjam
dualisme jang dinamai oleh orang Inggeris „dyarchy . Gubernor jen
deral mempunjai kuasa sendiri sebagai organ dari pemerintah Inggeris
dan dalam urusannja itu takluk kepada pengawasan Parlemen , ia
organ djuga dari pemerintahan tertinggi di India jang diawasi ole
perwakilan federal. Dulu „dyarchy” tidak terdapat pada pemerintahan
pusat, akan tetapi mendjadi dasar pemerintahan dalam provinsi. Sekarang
keadaan terbalik ; provinsi mendapat o'tcnomi jang sepenuh-penuhnja
hak-hak Gubernor-Djenderal untuk mengawasi dan mengendalikan
pemerintahan provinsi ditjabut. Urusan sosial, pengadjaran, ekonomi
dll. jang dulu diatur oleh pemerintah pusat, diserahkan kepada provinsi,
sebab sudah terang ;bahwa pembagian kuasa tjar^ jang lampau sangat
mengurangi 'perkembangan otonomi rakjat dimasing-masing provinsi.
Pada umumnja tiap-tiap provinsi mempunjai dua (ada pula satu
sadja) dewan perwakilan,jaitu Dewan Provinsi (Legislative Council)
190 dan Dewan Perwakilan (Legislative Assembly). Anggota-anggota
Legislative Council tiap-tiap 3 tahun dipilih' seoertiaa War* i u -anggota* Legislative Assembly dipilih „ntuk / { ^ f
tidak sama didalam masingS provinsi M isalnia d- R , a” 93° ta
masing* m e m ^ a 65 dan
Gubernor dari anggota salah satu d L „ p ^ a j a n S! l ” T ? * ^ menteri diangkat pula seorang advocate-general tan ^ i menten'
urusan berhubung dengan pengawasan ketenteramaS M u m ^
Hak-hak jang diserahkan ken*A. n • • ,
lampiran India Act (Legislative Jists> 'Td^pul^fasainfas1 83111 dapat diattir pemerintah pusat atau daerah fCnnr 1 x^t?9 “
Eeanilihan dalam provinsi amat sulit, be rhubunaT "^ ^ , tUran
luar biasa di India. Pada umumnja pem ilihan itu^vT t ” j3n9
golongan-golongan masjarakat (communities) perber? * * 30 k^Padasa, perusahaan, pendidfkan, dll., hingga terdapat . _ 3an a9ama' ban9"
golongan. Akan tetapi rakjat djelata hania 3% • u ,am 9oI°ngan
memilih itu diperhubungkan dengan ***** ^
petani j§ng tidak mempunjai tanah sendiri tidak urut m99* 9oI°n9an
djutnja India Act mengandung fasal-fasal jana mo “ elan'perkara, seperti kehakiman jang tertinggi, penqanal-^ 092031 ruPa"ruPa
keuangan dan urusan ekonomi. Oleh sebab Z n g ^ Z F T t “T *
tidak tambah lagi uraian jang ringkas ini tentang Undang!„“„d at g das‘“
Ind ia Act mulai berlaku ditahun 1937. akan te,api untak semen(ara
hanja bag.an ,ang mengenai pemerintahan provinsi. Peraturan
tentang pemerintahan federal belum dapat didjalankan dan kenjataan
tidak mungkin djuga berhubung dengan sikap radja-radja India iana
berkeberatan menggabungkan diri dalam federasi u-
dunia jang kedua. Mereka tidak dapat dipaksa, sebab Parlemen Inqqeris
tidak berhak untuk mengatur .kedudukan mereka. Sementara itu pemerin
tahan pusat di India tetap berlaku menurut undang-undanq dasar dari
tahun 1918 hingga saat kemerdekaan pada.taaggal 15 Agustus 1947
PANDIT JAWAHARLAL NEHRU.
B A G I A N
M E N U D JU K EA RA H K E M E R D E K A A N (1935 — 1947).
D a l a m masa sedjak penetapan India Act-1935 dapatlah dikatakan
bahwa pergerakan dan suasana politik diseluruh India dipimpin dan
dipengaruhi oleh partai All India Congress. Pendirian partai i'tu terhadap
undang-undang dasar baru sebagai kita telah terangkan adalah nega-
tif. Dari rantjangian permulaan sampai pengesahannja undang2 itu
dilawan oleh 'partai Kongres jang berpendapat bahwa undang-undang
jang sedemikian pentingnja haruslah ditetapkan dalam perundingan
antara wakil-wakil rakjat seumumnja dengan pemerintah, seperti berlaku
dimana-mana dan diwaktu penetapan kedudukan ..dominions” djuga,
misalnja Canada, Australia dan Afrika Selatan. Tentang isinja Kongres
erpen apat bahwa dengan undang-undang itu Inggeris tetap dapat
^enahan-nahan kemerdekaan India. Djadi sudah 'terang bahwa 'partai
ongres akan memboikot dan menen'tang India-Act itu,
Persatuan Muslimin (Moslem League) melihat didalam undang-
da pen9akuan dan pendjaminan hak-hak golongan jang ketjiln ° e sebab itu menerima, meskipun tidak dengan gembira. Begitu-
Pun partai Liberal jang dari mulanja mengambil bagian besar dalam
p rsiapan India-Act itu. Partai itu menuntut ,.dominion status” dan per-
J aja ahwa India-Act akan merintis djalan kearah pemerintahan sendiri dikemudian hari.
Radja_radja India mula-mula menjetudjui rentjana undang-undang
sela3 Tf1* tetap ambat laun mereka mendjauhkan diri karena chawatir
akarM ^ se angkah kuasa mereka akan berkurang dan achirnja
u . eniaP> djikalau 'pemerintah federal jang dibentuk menurut dasar
keracT'9 Un< an9 *tu diberikan hak untuk tjampur tangan dalam urusan
melakuk n mereka> Sikap itulah jang terutama mendjadi rintangan untuk
derasi tid° ^nC a~'^c*; seluruhnja, sehingga bagian jang mengenai Fe- a didjalankan sampai saat kemerdekaan India.
Partai- Perasaan umum tentang India-Act itu ditahun 1936.
terhad P3rta* men9ambil 'tindakan2 sendiri untuk mendjalankan sikapnja
hendak^ Un< an9"undang itu, ada jang hendak membantu ada pula jang ^ j menentang dan menenggelamkannja.
.. ka an9an Kongres kelihatan tanda-tanda untuk bertindak dengan djalan Vselalu d'b Keras, sambil meninggalkan politik perdamaian jang
.U j1^ 3 Mahatma Gandhi. Untuk memberikan kesempatang po .ti baru jang akan dituntut oleh partai itu beliau menarik
diri sebagai anggota biasa, meskipun beliau tetap tinggal penasehat
Badan Pekerdja (Working Committee) dari Kongres. Lagi pula beliau
berniat akan bekerdja untuk memetjahkan soal kemasjarakatan Paria.
Pada masa itu nampaklah djuga hasil pekerdjaan b&cjsaima antara partai jang terbesar itu dengan Moslem League, meskipun Moh. Ali Jinnah
pemimpin partai Islam itu tidak setuidju dengan Kongres jang mentjoba
membatalkan India-Act, ketika dibitjarakan dalam Legislative Assem
bly. Dengan kekuatan persatuan itu dapatlah (didjalankan politik opo-
sisi, sehingga selama dua tahun anggaran belandja India ditolak oleh
Dewan Perwakilan. Perdamaian dan persatuan jang meliputi suasana
diwaktu itu (menerbitkan pengharapan dikalangan oposisi bahwa pe
merintah Inggeris akan menghadapi perlawanan jang hebat dan tidak
dapat lagi mendjalankan India-Act jang sudah diterima itu. Akan tetapi
tidak lama kemudian nampaklah tanda-tanda bahwa pengharapan itu sia-sia belaka.
1. Pandit JawaharlaloNehru dan pemimpin-pemimpm lain.
Diantara pemim(pin-pemimpin partai Kongres adalah seorang jang
lamba't laun memperoleh pengaruh jang penting dan jang tidak setudju
dengan'politik non-kooperasi atau politik tjara lemah lembut dan damai.
Pemimpin itu°ialah Pandit Jawaharlal Nehru.
Beliau lahir di Allahabad pada hari 14 Nopember tahun 1889.
Bapak beliau ialah Pandit Motilal Nehru seorang advokat jang terkenal
dan kaja dikota itu. Keluarga Nehru berasal dari Kashmir di India
Utara dan termasuk golongan Brahmin jang bangsawan. Dimasa sultan2
Moghul nama leluhur beliau. telah disebut sebagai pegawai-pegawai
jafig berdjasa. Nama asli keluarga itu ialah Kaul jang telah terkenal
dalam beratus-ratus tahun. Kemudian nama itu ditambah dengan Nehru,
artinja : terusan, akan tetapi lambat laun nama penghabisan itu sadjalah
jang dipakai oleh kaumnja. Satu tjabang dari kaum itu pindah ke Delhi
dan kemudian ke Allahabad. Bapak Nehru mempunjai pekerdjaan jang luas sebagai advokat, lagi pula beliau terhitung orang jang dihormati
oleh segala lapisan penduduk kota Allahabad, baik orang Hindu maupun
pembesar-pembesar Inggeris. Telah lama Pandit Motilal anggota Kon
gres dan termasuk sajap kanan. Rumaknja di Allahabad besar dan
menjamai istana dalam mana pengurus Kongres bersidang dan perdja-
muan-perdjamuan diadakan jang dihadiri oleh lapisan atas dari masja
rakat dimasa itu.
Dalam sekiltar ituilah Jawaharlal hijdup keltiika ketjilnja sampai
anak muda remadja dan beliau berangkat ke Inggeris untuk beladjar
menurut kebiasaan kaum pilihan. Sedjak umur "enam tahun beliau
mendapat peladjaran dirumah dalam bahasa Inggeris dengan dua adik-
nja perempuan, jang satu ialah Laksmi jang dibelakang hari djadi njonja
Vijaya Laksmi Pandit, duta besar India jang pertama di Washington.
Di Inggeris beliau masvk sekolah anak2 bangsawan di Harrow dan
kemudian mendjadi maha-siswa perguruan tinggi di Cambridge untuk
menuntut ilmu hukum. Tudjuh tahun lamanja beliau tinggal di
Inggeris dan selama itu anak muda itu mendapat penuh kesempatan
untuk mempeladjari kebudajaan dan kesusasteraan Barat, dari Inggeriis
chususnja, sehingga menurut ukuran golongan intelektuil pendidikan
beliau telah bulat dan sempurna. Sudah terang pula bahwa didikan itu
menjebelah Barat; Nehru dimasa mudanja adalah tjontoh orang
India jang bertjap Barat. Lagi pula beliau hidup bersenang-senang, tidak
kekurangan apa dan belum dapat membandingkan hidupnja dengan
kesengsaraan rakjat India jang berdjuta-djuta. Oleh karena sekitar
hidupnja, barangkali djuga sebab keturunan dari kaum bangsawan, me
nurut beliau sendiri dalam „Autobiography” (sedjarah hidup jang ditulis
sendiri) beliau satu-satu kali harus melawan perasaan kemewahan dan
kelebihan dari orang-orang lain jang menggoda dalam pikiran dan kelakuannja.
Nehru kembali ike India ketika berumur 23 tahun sebagai seorang
muda jang sudah puas dalam mempeladjari pengetahuan dan kebuda
jaan Barat dan jang sudah insjaf akan tudjuan hidupnja.
Djalan hidup beliau telah terintis, tidak susah lagi mentjafi peker djaan. Beliau bekerdja dikanfcor bapaknja dan disini bejiau m<-mpunjai
tjukup keluasan untuk mengerdjakan apa-apa sadja diluar urusan
sehari-hari. Mudah sekali bagi Jawaharlal untuk meneruskan hidup
jang senang, sebab akan mewarisi praktik dan kekajaan bapaknja djikalau
datang waktunja. Hatinja tidak tertarik oleh politik, ia masih djauh dari
rakjat dan bahasa sendiripun belum lantjar dapat dipakainja.
Akan tetapi ahli-ahli politik jang keluar masuk dirumah, kundjungan
Gandhi jang baru datang dari Afrika Selatan, persetudjuan antara
Kongres dan Persatuan Muslimin jang dirundingkan selama beberapa hari dirumah bapaknja menerbitkan perubahan dalam pikirannja. Per
istiwa Amritsar menggontjangkan perasaannja dan sesudah itu beliau
masuklah anggota Kongres. Akan tetapi sebagai orang muda jang masih
kaku sedikit dalam laku dan udjar beliau belum berani berbitjara diha-
dapan umum. Pertentangan dalam djiwa lekas memaksa beliau memilih pendirian dan bertindak. r
Nehru kawin dengan seorang puteri dari Kashmir djuga. Karena
sang isteri seringkali sakit, maka mereka atjapkali bertamasja di Kash
mir untuk mentjari kesembuhan dinegeri dingin. Pada suatu kali
mereka memilih Mussoori, suatu kota ketjil untuk tempat beristirahat.
Kebetulan pada waktu itu beberapa orang Afghan ada ditempat itu berhubung dengan perembukan tentang perkara batas dengan peme
rintah Inggeris. Nehru disangka berhubungan dengan mereka dan
beliau dilarang bergaul dengan mereka. Karena persangkaan itu tidak
benar, beliau tidak menerima perintah itu. Achirnja beliau dipaksa
meninggalkan tempat itu dan pindah kedesa Isin. Disinilah mulai tertanam
perhatian Nehru kepada orang desa. Beliau melihat dengan mata sendiri
betapa melaratnja rakjat jang hidup dari 'tanaman, disebabkan 'perten-
tangan sosial dan kelalaian pemerintah untuk mengadakan perbaikan.
Melihcft orang-orang jang lapar, telandjang dan tidak berdaja timbullah tjita-tjita beliau untuk membela hak rakjat untuk mendapat hidup jang
berdasarkan perikemanusiaan. Dan mungkin disinilah pula terasa oleh
beliau kebenaran aliran sosialisme jang dikemudian hari semakin terang
dalam haluan politik beliau.
Selama India giat mendjalankan pergerakan non-kooperasi Nehru
djuga tidak'ketinggalan dan mengambil tindakan seakan-akan mengadjak
polisi supaja beliau ditangkap djuga. Achirnja beliau mendjadi korban
Rowlatt Bjlls, sendjata jang dipergunakan pemerintah un'tuk menuduh
n.on-kooperasi itu 'sebagai perbuatan jang menghasut. Kedua kalinja
beliau ditangkap ketika masuk dengan seorang temannja kedalam daerah
suatu keradjaan, bernama Nabha untuk menjelidiki beberapa hal.
Kebetulan maharadja dine9eri itu belum diangkat dan pemerintahan
dipegang oleh seorang pegawai Inggeris untuk sementara. Nehru de
ngan temannja ditahan dalam pendjara sebab tidak mempunjai surat
izin untuk masuk kedalam negeri Nabha itu. Beliau dihinggapi demam-
panas sebelum® hukuman didjatuhkan dan achirnja beliau dilepaskan
sadia. Disini Nehru mengalami bagaimana besarnja penderitaan pen
duduk, djikalau pemerintahan jang feodal bersatu dengan pemerintahan tjara burokratis.
Sembilan kali lagi beliau masuk pendjara, penghabisan kali ditahun
1942 dan tiap-tiap kali atas tuduhan menghasut dan melakukan perbuat
an tidak suka mengikuti perin'tah (civil disobedience). Djikalau
didjumlahkan tahun-tahun hukuman jang didjatuhkan kepada beliau
semuanja adalah 13 tahun, akan tetapi hanja setengah dari djumlah
hukuman itu jang didjalani beliau. Menurut kisah hidup beliau
penahanan dalam pendjara itu tidak disukainja dan selalu berarti
penderitaan baginja. Djadi berlainan dengan Mahatma Gandhi jang
mentjari penderitaan dan merasa senang, djikalau beliau masuk pen
djara. Nehru merasa hukuman itu serupa siksa dan tekanan atas
djiwanja jang menjakiti perasaan kemerdeSaan manusia sepedih-pedih-
nja. Selama dalam tahanan beliau diberikan 'kesempatan untuk mem-
batja dan menulis. Sebagian besar dari kisah hidup beliau (Autobiograp
hy) dan kitab tentang sedjarah dunia setjara surat2 kepada anaknja
perempuan ditulis djuga oleh beliau dalam pendjara. Disini pula beliau
dapat memperdalam pikiran tentang aliran sosialismg serta perhubung-
annja 'dengan nasionalisme jang memberikan kejakinan kepada be
liau bahwa pendjadjahan imperialisme Barat itu hanja dapat di-
lawan, djika tjita2 keadilan sosial dan perasaan kebangsaan disa'tukan
dan diinsjafkan dalam pergerakan rakjat. Setelah mendjalari hukuman
beberapa kali, tmdaikan-tindakan beliau makin lama imakin ditudjukan
kepada jang sudah dipikirkan itu dengan masak-masak dalam pendjara.
Pada rapat Kongres di Lahore ditahun 1929 beliaulah jang memper
tahankan dengan keras tuntutan ,,Purna Swaraj . Ditahun 1936 beliau
mengemukakan supaja Kongres djangan turut ambil bagian dalam peme-
rintahan menurut undang2 India-Act baru. Akan tetapi setelah Kongres
memutuskan bahwa partai itu akan turut djuga, beliaulah 'pula jang
mengatur pemilihan dengan sedemikian rapi dan seksama, sehingga
partai itu menang dalam 6 provinsi dari jang 10. Dan 'sedjak itu beliau
menduduki tempat jang kedua dalam pimpinan pergerakan disamping
Mahatma Gandhi sambil merangkap ketua atau sekretaris umum dari
Kongres.
Jawaharlal kasih sekali akan bapaknja jang berpengaruh besar pada
beliau, akan tetapi sebaliknja anak berpengaruh djuga pada bapak.a
Nehru tua ingin anaknja serupa dengan beliau, insjaf akan kedudukannja
dalam masjarakat sebagai seorang keturunan keluarga Brahmin jang
bidjaksana, kaja dan dihormati pula.
Sedjak kembalinja dari Eropah pikiran dan pandangan- Nehru sema
kin radikal. Pertentangan paham dengan ba'paknja jang memimpin sajap
kanan dalam Kongres tidak dapat lagi dihindarkan, lebih-lebih setelah pe
gerakan non-kooperasi jang mulai diandjurfcan oleh Gandhi ditahun
1920 diterima oleh rakjat dengan gembira. Nehru muda pertjaja akan
kebenaran dan kesutjian semangat dan dasar filsafat satyagraha. Ba
paknja mula-mula sama sekali tidak setudju dengan pergerakan itu,
sebab jakin bahwa tidak akan berhasil, bahkan akan membawa bahaja
besar kepada pengikutnja. Dan bapak Nehru masjgul dalam memikirkan
bahwa anak jang itertjinta itu paida suatu waiktu akan dimasukkan
djuga dalam pendjara oleh karena hatinja jang keras i'tu. Jawaharlal
djuga sedih meilihat penderiitaan bapaknja dan beliau berdjandji
akan meninggalkan politik. Akan tetapi rupanja beliau sudah merasa
tidak mungkin lagi menarik diri.
Setahun kemudian terdjadilah perubahan dalam pendirian Nehru
tua jang tidak disangka-sangka anaknja. Pada suatu hari orang tuanja
L*/? telah berumur 60 tahun itu mengambil langkah jang luar biasa.
’ u akan turut dalam pergerakan nonJkoopera|si, dan setelah meng-
3 putusan itu menjumbangkan gedung tempat tinggalnja di Allahabad
kepada Kongres, membagi-bagi hartanja antara maha-maha siswa jang
miskm dan menutup praktiknja sebagai advokat. Ini semuanja berarti
meninggalkan hidup dalam kesenangan dan tentu djuga kehilangan
penghormatan orang Inggeris dan golongan India jang liberal. Ini
berarti djuga menemui sengsara dan penutupan dalam pendjara,
Akan tetapi beliau sudah perhitungkan •semuanja i'tu dengan benar-
j benar. Anak dan bapaK telah tiba pada pertemuan djalan nasib
jang sama. Motilal Nehru mendjadi pemimpin satyagraha jang
endatangkan bahaja kepada pemerintah dan tidak lama kemudian
mereka berdua mendjadi korban undang-undang jang melawan perge
rakan dan mereka bersama-sama djuga dimasukkan dalam pendjara
Meskipun pemimpin jang tua itu mendapat penuh kelonggaran dalam
pendjara penderitaan jang dialami mengganggu kesehatan beliau
sedjak itu. Sembilan tahun lagi beliau turut dalam pergerakan
pohtik akan tetapi sebab tidak kuat hanja mengikuti kedjadian-
kedjadian sadja dalam hati. Ditahun 1931 beliau wafat Kepada
M ahatm a Gandhi jang datang melihat beliau beberapa hari sebelum
meninggalkan dunia jang fana ini beliau berkata sebagai kata perpisahan'
..Saudara, saja akan berangkat dan saja tidak ada lagi djikalau swaraj
datang. Akan tetapi saja ,tahu bahwla itu pasti akan datang.”
Pesanarf ini kita batja dalam kitab ..Autobiography” dengan lu
klsan jang mengharukan. Ditahun 1936 isteri Nehru Kamala me
ninggal, -setelah menderita penjakit beberapa tahun. Mendiang itu
dirawa* di Swiss, ketika beliau idalam tahanan dan pada Suatu waktu
diperbolehkan pergi ke Bropah untuk mengundjungi isterinja jang sakit
itu. Setelah kembali di India terus mendjalani hukumannja. Orang Ing
geris menawarkan bahwa beliau akan mendapat kesempatan satu-satu
kali melihat isterinja jang pada masa itu sudah kembali di India
asal beliau berdj.andji supaja meninggalkan pergerakan politik. Akan
tetapi dengae desakan isteri jang setia itu beliau tidak menerima tawaran '
itu. Dari perkawinan mereka lahir seorang anak laki jang beladjar di Inggeris dan seorang anak perempuan.
Tabiat beliau adalah selaku orang jang pendiam dan suka bersunji-
sunji sendiri. Beliau mempunjai tjukup kenalan-kenalan dan sahabat-
sahabat, akan tetapi tidak dapat dikatakan diantara mereka ada terdapat
sahabat kental. Djikalau beliau beristirahat dalam pergolakan politik
kesukaannja membatjia atau menulis. Beliau paham sekali dalam seluk-
beluknja bahasa Inggeris, tjara memakainja bahasa itu oleh beliau me-
njamai pudjangga-pudjangga kesusasteraan Inggeris. Djikalau beliau
berpidato tidak memakai kata-kata sembojan atau ingin mendengar tepuk
tangan, melainkan menjusun kata-kata dalam kalimat-kalimat dengan
'tjara jang berdasarkan akal, kadeng-kadang seperti mengadakan pida
to dihadapan pendengar-pendengar jang terpeladjar. Akan tetapi pidato
beliau dihadapan rakjat umum selalu menarik perhatian dan sedjak
tahun 1929 beliau sudah terhitung salah satu dari ahli bitjara jang ter-
nama diantara pemimpin-pemimpin Kongres. Beliau disajangi oleh rakjat
dan mendapat pudjian-pudjian serta gelaran-gelaran janq menqqojang- kan kepala beliau sendiri. 0
Beliau mempunjai kepertjajaan jang teguh akan peribadinja Tidak
mudah beliau mengubah atau melepaskan pendiriannja tentang suatu
perkara, djika sudah dipikirkan dengan benar,benar. Kritiknja tadjam 1 9 9
sekali dan tidak mengindahkan siapapun djuga. Nehru-rapport jang
ditulis oleh bapaiknja dikupas oleh NeWru muda, sehingga laporan
itu jang menuntut dominion status ditolak oleh Kongres an atas
andjurannja diganti dengan „Purna Swaraj” jaitu kemerdekaan jang
benar dan sempurna. Karena tabiat jang hendak meneruskan kemauan
sendiri banjaklah orang jang menjangka bahwa beliau tjenderung kepa a
aliran fasisme jang pada ma'sa fltu seakan-akan menguasai
Akan tetapi ini (tidak benar, beliau tetap seorang nasiiona is J an9
tjorak sosialisme, meskipun beliau tidak masuk anggota resmi ar p
sosialis, suatu tjabang dari Kongres. Dan beliau djuga ti a P .
dipandang sebagai pemimpin isa.jap kiri dalam partai itu. a*^a ?
anggota-anggota Kongres jang lebih kiri dan lebih ^ras a dari pada beliau. misalnja Subhas Chandra Bose. 'etaP, ‘ .dak
dapat dimungkiri bahwa beliaulah jang mengemudikan a a , •
jang mendjadi djiwa Kongres sedjak tahun 1936 sampai se^
Bagaimanakah pendirian beliau terhadap Mahatma an
Pada umumnja beliau adalah murid Mahatma, jang tern _»
mulanja dan Mahatma djuga sajang akan putera teman se ja j ,
tilal Nehru. Akan tetapi satu2 kali timbul djuga pertentangan P1 _
lam Badan Pekerdja, meskipun Mahatma bukan anggota, m ^ _ sikap
nasehat sadja, terutama dtmasa perang dunia jang e. ua _ fjiikuti
r terhadap Persatuan Muslimin. Achirnja Mahatma besarsehingga Nehru katakan pada suatu kali bahwa jang erperg
dalam Kongres bukan .presidennja, akan tetapi "Super-pres ,a^u
Keduanja itu merasa bahwa mereka tidak dapat dipisa . e u]a
bahwa rakjat hanja pertjaja kepada Mahatma dan Mahatma ta
bahwa tenaga jang paling kuat untuk memimpin Kongres ti a al"
pada Nehru. Djadi pemimpin djiwa dan pemimpin politik n ia s ^
tidak mungkin berteritangan satu sama lain. Dan pa a an^
umuman kemerdekaan India Nehru sebagai pemimpin rakjat
tidak lupa dalam pidatonja mengutjapkan terima kasi a as rd'uang
dan pemerintah kepada bapak dan pemimpin bangsa jang er )
hingga saat kemerdekaan. , ,
Djago-djago tua jang telah puluhan tahun mempunjai pengaru a am
Kongres ialah S a r d a r V a l l p b h a i P a t e l Chakravarti R a j a g o p a a .
B a b u R a j e n d r a P r a s a d , M a u l a n a A b u l K a l a m A z a d , S u b h a s a
B o s e , S a r o j i n i N a i d u dan lain2 jang kita tidak sebut namanja disini. -
muanja telah matang2 dalam pertjaturan politik, malah turut serta a
aksi non-kooperasi, duduk dalam Badan Pekerdja dan masuk e er p
kali dalam pendjara, Satu 'persatunja menguasai daerah atau P™vm _
dalam mana mereka dipandang sebagai pemiimpln jang terbesa'r. Jjljonja
Naidu 'terkenal pula sebagai ahli sjair. . ,S a r d a r P f i t e l berasal dari Gujarat dan sekarang berumur 70 tahun.
200 Saudaranja sudah terkenal pada permulaan sedjarah Kongres, a an
tetapi hati beliau sendiri diwaktu muda dan setelah mendjadi advokat ti
dak tertarik oleh poliitik. Dalam pekerdjaan beliau dipudja sebagai ahli pembela jang tjakap. Perhatiannja terhadap agama dan kesusasteraan
Hindu kurang, berlainan sekali dengan Mahatma Ghandhi atau Raja-
gopaJachari. Akan tetapi beliau mempunjai watak jang praktis dan tahu
bertindak pada waktu jang memaksa. Setelah Mahatma kembali dari
Afrika dan lebih-lebih setelah aiksi non-'koopera:si mulai meluas, maka
beliau mendjadi pengikut pemimpin itu. Harta disumbangkannja dan
pekerdjaan ditinggalkannja seperti Pandit Motilal Nehru. Dalam Kongres
beliau termasuk sajap kanan dan selalu mementingkan pekerdjaan orga
nisasi dan tindakan-tindakan jang praktis. Oleh sebab itu beliau mem
punjai kuasa jang besar dalam mengatur sesuatu berhubung dengan
urusan Kongres. Djikalau Gandhi atau Badan Pekerdja telah memutus-
kan suatu perkara, jang mengerdjakan ialah Patel. Beliaulah jang
, sebenarnja mengawasi mesin Kongres dan menteri-menteri jang di-
tundjuk oleh Kongres dalam dewan-dewan provinsi. Beliau sendiri
"pernah mengetuai Dewan Legislatif pusat dan dalam djabatan itu
atjap kali menjusahkan pemerintah India. Dalam kabinet pemerintahan
peralihan beliau duduk sebagai Menteri Dalam Negeri dan Penerangan.
Chakravarti Rajagopatachari (nama beliau disingkat C.R.) terma
suk orang ktfat dari bag;an Madras. Beliau sekarang berusia 72 tahun
dan terpilih sebagai Guibernor-Djenderal untuk menggantikan Lord
Mountbatten. Dalam urusan administrasi beliau menundjukkan ketjaka-
pan jang luar bialsa, sehingga provinsi Madraskh jang diatas
sekali dalam hal utusan pemerintaihan waktu • beliau mendjabat
pekerdjaan perdana menteri disana. Beliau keturunan keluarga Brahmin
jang terkenal. Setelah beladjar ilmu hukum beliau djadi advokat,
sambil tjampur dalam politik dan kemudian menjumbangkan segala tena-
ganja untuk politik sadja, seperti kebanjakan diantara pemimpin-pemimpin
Kongres jang aktif. Hidup beliau ama't bersahadja, karena bentji akan
segala pemborosan dan kemewahan digolongan manapun djuga. Beliau
adalah seorang Brahmin jang setia, beriman dan hidup selaku orang
santri. Antara keluarganja dan Mahatma Gandhi ada bertalian, sebab
anaknja perempuan kawin dengan seorang putera Mahatma ; kedua djago
itu sedjak lama telah bersahabat. C.R. tidak pernah minum alkohol dan be
liau jakin akan khaddar dan pekerdjaan memintal untuk pakaian sendiri.
Setelah Singapura dan Rangoon djatuh maka besarlah 'kemungkinan In
dia akan diserang, djuga dari bagian 'selatan. C.R. pada masa iitu tidak
setudju dengan politik Mahatma jaitu menuntut supaja Inggeris mening
galkan Ind:'a. Beliau inerasa bahwa sembojan itu belum pada waktunja.
Lagi pula beliau menqlesalk supajia Kongres mentjari perhubungan jang
lebih rapat dengan Persatuan Muslilmin dan beliau sendiri berunding
beberapa kali idengan Jinnah. Akan tetapi Badan Pekerdja Kongres dan
Mahatma tidak suka melihat politik beliau. Oleh sebab itu beliau akan
dipetjat oleh Kongres, beliau menarik diri ditahun 1941. Dan sedjak itu
beliau bukan anggota Kongres lagi dan njata pula persahabatan dengan
Mahatma Gan|dhi itelah berkurang. Dimasa itu iterang puila bahwa Pandit
Nehruhlah jang akan mengganti Mahatma, dji'kalau selkiranja be iau. wa
fat. Setelah India dan Pakistan didjadikan dua negara dan Bengga a a
rat masuk perovinsi India, ibeSliau dliangikatt dfradi Gubernur-Djen era
jang pertama.R a j e n d r a P r a s a d lahir ditahun 1884. Beliau beladjar p a d a pergurua
tinggi dimana beliau termasuk seorang maha-siswa jang dipu ji- e
tammat dalam peladjaran kesusasteraan Barat (bahasa Inggeris, se j
dan ekonomi) beliau diangkat djadi guru. Akan tetapi seba t
muaskan, beliau menuntut ilmu hakim dan sesudah tammat pu a ™
djadi advokat dan semendjak itu beliau terhitung seorang a
dalam ilmu hukum. Akan tetapi ditahun 1920 beliau meningga an p ,
teknja, menjumbang,kan hartanjia ’kepaida maha-maha-siswa jang ^
dan mendjadi pengikut Mahatma Gandhi. Djikalau beliau te ap i
dalam pekerdjaannja, nistjaja beliau sekurang-kurangnja a an
sampai ketingkat jang tertinggi dalam djabatan kehakiman jai
Mahkamah Tinggi. Sedjak tahun 1921 beliau telah duduk dalam Badan
Pekerdja dari Kongres. Dan mengingat pengalamannja Pan -
mengangkat beliau djadi ketua Constituante untuk mene'tapkan un
undang dasar. Pada hari kemerdekaan 15 Agustus 1947 beliaulah } g
pertama angkat bitjara dan-mengumumkan kemerdekaan itu. a
kabinet pemerintahan peralihan beliau memegang kementenan a *
dan Pertanian. Prasad adalah seorang jang ramah-tamah dalam Pe
la" dengan siapapun djuga, lakunja lemah lembut dan tidak mempe dulikan pakaian. BdJ ^ m a s u k sahabat kental dan Mahatmai dan
bapak pemimpin i'tu ia djuga beberapa kali masuk P“ d> * £
pemen? kan bahwa ketika beliau dalam tUtUPran dan "ehhat beliau s a m h n i P £ n d j a r a t e r d i r i a t a s beberapa orang Inggeris melihat bd
toh dalam seln)a mereka menundjuk kepada beliau sebagai t,
dariTT1 pendjahat. Prasad tersenjum ketika didengarnja‘ P®r a aa g
Dian k: n9 terali »elnia. Pada hari pembentukan Repubhk India (26
M a u la 9 5 ° i b e U a U t C r p i l i h '-s e b a 9 a ‘ P r e s i d e n ^ e r j a m f ' , o o c d a r ikeluaroa T ^ Kalam A ™d }ahir di ^ i ”11 L keCairo unt t nf a Hindustan. Setelah sampai umur, beliau pmda
Azhar D - adjar Pada sekolah tinggi Islam j a n g masjhur
m^iu«“T > JatM“ bahwa watak beli3U 1Uar f r Tan)SetelaW ******** -gama, filsafat dan kesusasteraan (Arab dan Iran).Setelah tammat di ft] Azhar bdiau kembali ke India dan kemucjian
mengeluarkan madjallah dalam bahasa Urdu bernama A1 Hilal. Dan
mulanja beliau mempunjai pendirian jang modern tentang agama Islam
dalam arti mentjari djalan antuk membaharui pendirian dan tjara-tjara
menafsirkan agama, sehingga orang dari masa modern, mengerti dan
insjaf tentang harga dan pengaruh agama dalam masjarakat. Beliau
dengan terus iterang memilih pihak pergerakan kebangsaan jang dipimpin oleh Kongres. Sedjak itu beliau tidak meninggalkan perkum
pulan >itu seperti kebanjakan dari anggota-anggota Muslimin, setelah
Liga didirikan. Sebelum Gandhi terdjun dalam pergerakan non-kooperasi beliau sudah terkenal oleh haluannja jang radikal dalam Kongres
jang hampir menjamai pendirian Tilak. Ditahun 1916 beliau didjatuhkan
hukuman dengan alasan menghasut. Hukuman itu didjalani beliau sampai
tahun 1920. Setelah dimerdekakan beliau dengan terus mengikuti per
gerakan non-kooperasi. Ditahun 1923 dan 1940 beliau dipilih djadi ketua
Kongres, dan ditahun penghabisan itu djuga masuk pendjara bersama dengan Nehru.
Salah saltu dari pemimpin-pemimpin Mulslimin di India jang itidak
memihak kepada Jinnah dan Pakistan ialah beliau. Kepertjajaan beliau
pada Kongres sebagai pendjelmaan kesatuan India dalam segala lapisan
dengan tidak memandang agama atau kasta tidak dapat digontjangkan.
Kejakinan itu adalah hasil suatu pengertian tentang idealisme jang men-
dalam sekali dan akal atau logika jang tadjam. IVIaulana Azad dipandang
sebagai otak atau alat berpikir dari Kongres; Patel alat bertindak, Raja-
gopalachari siwnber kebidjaksanaan dan Prasad sebagai hati atau .alat merasa. Dalam kabinet pemerintahan peralihan beliau diserahi dengan pimpinan kementerian Pengadjaran.
Subhas Chandra Bose telah hilang dari peringatan sedjak beliau
mendjadi kaki tangan Djepang dalam perang dunia jang kedua. Akan
tetapi sebelum beliau memihak kepada Djepang nama beliau dikalangan
Kongres dihormati djuga. Ditahun 1938 dan ditahun berikutnja Bose
terpilih berturut-turut sebagai ketua Kongres. Bose adalah pengikut jang
setia pada Nehru, akan teta'pi beliau lebih radikal dan ekstremis. Sebab
itu orang Inggeris lebih segan lagi akan beliau dari pada Nehru. Bose
berasal dari Cuttack disebelah Teluk Benggala. Berlainan dengan
pemimpin-pemimpin lain Bose tidak berasal dari golongan Brahmin. Ke
tika berumur 16 tahun Bose lari dari sekolah dan rumah orang tuanja dan
pergi kepegunungan Himalaya untuk mentjari ilham, sambil bertapa.
Kemudian beliau mengundjungi tempat-tei?ipat jang sutji menurut agama
Hindu dan Budha. Dalam keadaan sengsara sebab kena penjakit typhus
beliau dibawa kembali kerumah orang tuanja. Setelah itu beliau mulai
beladjar dengan radjin, akan tetapi pada suatu hari dengan beberapa
temannja memukul gurunja orang Inggeris jang menghina bangsa India.
Bose dikeluarkan dan setelah menganggur beberapa lama beliau pergi
ketanah Inggeris untuk meneruskan peladjaran. Beliau beladjar pada
suatu college di Scotland dan sesudah lulus dalam udjian beliau bela-
djar lagi di Cambridge dan mentjapai gelaran ahli hukum. Maksud beliau
seperti Nehru dulu djuga ialah akan mendjadi pegawai Indian Civil ^
Service. Akan tetapi setil?anja di India pada penghabisan perang
dunia pertama hati beliau terus tertarik oleh pergerakan non-kooperasi
jang diandjurkan oleh Gandhi. Sedjak itu Bose mendjadi anggota jang
aktif dari Kongres, seakan-akan membagi waktunja antara bekerdja un
tuk politik dan duduk dalam pendjara. Bersama dengan Nehru beliau
mendirikan perkumpulan Independent League atau sajap kiri dalam
Kongres. Bose sebenarnja bukan eksitremis, meskipun seorang jang tegar
dan lekas memakai ka'ta-kata keras.. Lagi pula kesehatan beliau se a u terganggu.
Kitab beliau „The Indian Struggle” dilarang di India akan tetapi
mendapat perhatian dinegeri-negeri lain di Asia. Ketika e *au
interniran di Burma, beliau dipilih djadi wali kota Calcutta, ose punjai pendirian anti-Inggeris. Kemerdekaan India anja _m
menurut beliau, djika perhubungan politik dengan I n g g e r i s ipu
Dalam rapat Kongres ditahun 1939 di Tripura, Bose dipi i 9
pihak kiri djadi ketua Kongres. Mahatma mengandjurkan ^
Azad. Setelah itu Badan Pekerdja minta keluar dan perpetjahan aKongres mungkinlah terdjadi. Dengan t i d a k disangka-sang a
keluar dari pimpinan Kongres dan lari keluar negeri ari p
Calcutta. Ketika perang Asia petjah beliau ada di Djepang. i ^
oleh perasaan kebangsaan Bose menjusun tentara untuk menjer g
dan mengusir Inggeris dari tanah airnja, akan tetapi ti a m
tungkan dengan benar-benar akibatnja, djikalau Djepang men ^
India. Tentara itu sampai meliwati tapal India dan Burma,
djuga mengepung kota Imphal dan Manipur dan dapat mengi ar -
bendera India Merdeka disekitarnja. Akan tetapi di'permulaan tahun
teranglah bahwa bingkisan kemerdekaan jang akan dibawa Bose denga
teriteranja tinggal impian 'sadja. Dengan penjerahan Djepang per.mainan
itupun lenjaplah. Menurut warta jang sampai sekarang belum dapat i
pastikan apakah benar atau tidak, beliau djatuh dan meninggal dala
perdjalanan dengan pesawat terbang Djepang.
2. Kongres menguasai Dewan-dewan p e m e r in ta h a n .
Soal pertama jang dihadapi oleh Kongres ialah sikap tentang
pemilihan tjara baru. Nehru, ketua Badan Pekerdja menjatakan
pendapatnja bahwa India Act 1935 tidak lain dari pada piagam per-
budakan baru jang seharusnja ditolak mentah-mentah. Tidak salah, djika
Kongres turut dalam pemilihan anggota-anggota dewan provinsi, akan
tetapi jang dipilih -hendaklah dilarang menerinia djabatan apapun.
Sebab kalau tidak dilarang, ini berarti bahwa Kongres bekerdja-sama
dengan imperialisme Inggeris. Tetapi usul ini tidak disokong oleh Badan
itu. Sebagian besar merasa* perlu untuk turut dalam pemerintahan pro-
vinsi supaja susunan pemerintahan pusit dapat dipengaruhi dan
supaja pekerdjaan sosial jang begitu dipentingkan oleh Kongres dalam
programnja dapat diselenggarakan. Achirnja Badan Pekerdja menetap-
kan dalam surat edaran tindakan jang akan diambil, jaitu Kongres akan
turut' ambil bagian dalam pemilihan dan akan memilih sebanjak
mungkin tjalon-tjalon dari partai semata-mata untuk mengadakan opo-
sisi, sehingga undang-undang baru itu tidak dapat didjalankan dengan
sempurna dan penghabisannja akan diganti atau ditarik kembali. Ten
tang soal pengangkatan anggota jang terpilih hal ini akan ditunda
sampai pemilihan selesai. Lagi pula dalam surat edaran dinjatakan bahwa
Kongres tidak setudju dengan peraturan pemilihan menurut golongan
(Communal Award) sebab bertentangan dengan dasar2 demokrasi.
Sementara itu Kongres mengadakan aksi pemilihan tjara besar-be-
■ saran. Ditiap-tiap desa diangkat rombongan pemimpin aksi jang
mengadakan pidato-pidato, arak-arakan dsb. untuk mengadjak rakjat
raemenuhi kewadjibannja. Hasil propaganda itu besar sekali bagi partai
Kongres, lebih besar d^ri pada jang diharapkan oleh pemimpin-pemim-
pinnja. Dari 1585 tempat didalam dewan2 provinsi Kongres berhasil me
rebut 711. Dalam 5 provinsi jaitu Madras, Provinsi2 Tengah, Provinsi2
Gabungan. Provinsi Barat Laut, Bihar dan Orissa, partai mendapat
suara jang iterbanjak. Di Bombay dapat banituan dari partai2 jang msmi-
hak kepada Kongres dan dengan itu suara terbanjak sudah terdjamin
pula. D i Assam direbut sepertiga dari djumlah kursi. Di Madras partai
jang terbesar jaitu partai Keadilan atau anti-Brahmin dikalahkan. Dalam
6 dari 7 provinsi jang dikuasai oleh Kongres anggota-anggota Hindulah
jang terbanjak terpilih, sedang diprovinsi Batas Barat Laut anggota2
Kongres jang beragama Islamlah jang terbanjak. Provinsi ini meskipun
penduduknja lebih dari 90% orang Muslimin tetap sampai sekarang
setia pada Komgres. Akan tetapi dalam tiga provinsi partai itu kalah
suara jaitu di Benggala, Sind dan Punjab. Djikalau ditilik dari sudut
perbedaan Hindu dan Muslimin dapatlah dikatakan bahwa anggota2
Hindu menguasai 6 provinsi dan anggota2 Muslimin 4 provinsi, sedang
prov.'nsi ke-11 (Punjab), dikuasai oleh 'partai persatuan Sikh-Hindu,
Dalam tjara mentjapai hasil pemilihan itu aampak perbedaan antara dua
golongan itu. Kongres mentjapai hasil itu dengan usaha kekuatan orga
nisasi sendiri jang kokoh dan menurut disiplin, sedang kemenangan
partai lain hanja mungkin dengan pekerdjaan bersama dengan
golongan2 ketjil. D i Benggala dan Sind kaum Muslimin terpisah-
pisah dan sebenarnja Persatuan Muslimin sebagai^ partai tidak dapat
menguasai suatu dewan provinsi, djika tidak dengan bantuan suara
partai-partai kawan. -
Setelah pemilihan selesai dibulan Pebruari tahun 1937 Badan Pe
kerdja mengumumkan bahwa, melihat kemenangan Kongres rakjat India
telah setudju dengan penolcikan India Act, jang sampai sekarang diten-
tang oleh partai. Anggota-anggota jang sudah 'terpilih akan mendjalan-
kan isuatu mattjaim isiasat 'dalam dewan-dewan, sehingga undang-undang
baru itu terganggu dalam perlakuannja.
Dengan sendirinja timbullah petanjaan, apakah partai Kongres akan
memperbolehkan anggotanja menerima angkatan sebagai menteri a‘a
tidjak. Achirnja partai mengambil putusan bahwa anggota akan u u
dalam pemerintahan provinsi, akan tetapi hanja djikalau diberi an
djaminan bahwa Gubernor-gubernor dimasing-'inasing provinjSi
mempergunakan kuasanja untuk menjimpang dan putusan )an9 1
tetapkan oleh dewan dan bertindak dengan kemauan sendiri ja
suatu hak jang 'terserah ke'pada Gubernor menurut India Act. Ole
pada waktu itu persetudjuan tidak dapat tertjapai dan ha^i maka
jaitu permulaan berlakunja undang-undang itu sudah de at, ma
Gubernor-gubernor dari provinsi tadi mengangkat menter"
untuk sementara diluar anggota-anggota Kongres. Hal ini merusa d
suasana politik jang tidak dapat dibiarkan. Berkat keterangan resmi
jang diberikan oleh radja-muda sendiri jang mendjamin bahwa n ^
Act akan 'diidjialankan dengan aturan pertanggungan djawa _iatn
kebiasaan diparlemen, partai Kongres achirnja sedia akan du u ^
dewan-dewan menteri. Pada penghabisan tahun itu djuga ^
..interim" keluar semuanja dan diganti oleh menteri-menten jang er
partai Kongres dalam 7 propinsi.
Menteri-menteri jang dipilih itu kenjataan semuanja orang jang
tjakap dan mempunjai penuh pengalaman tentang hal seluk-belu nja
pemerintahan, djadi bukan orang baru lagi seperti jang nampak 1- provinsi-provinsi jang dikuasai oleh Liga. Mereka bekerdja dengan
sungguh-sungguh dan selama mereka turut mendjalankan pemerintahan
dalam provinsi, menteri-menteri dari partai Kongres itu sampai peng
habisan tahun 1939 mentjapai hasil jang besar sekali bagi rakjat India,
karena usaha mereka itu dilakukan selangkah demi selangkah dengan
telm menurut program jang ditetapkan oleh Badan Pekerdja lebih dulu.
erutama dalam lapangan spsial tidak sedikit peraturan-peraturan jang
apat dldialankan untuk memperbaiki keadaan jang buruk dalam
masjarakat rakjat djelata.umpamanja peraturan sewa-menjewa tana ,
Pembajaran hutang kaum petani jang dihisap oleh tuan-tuan tanah dan
golongan pemindjam uang. tentang koperasi, penetapan harga has.
dsb. Demikian djuga dalam lapangan pendidikan rakjat menurut
rentjana Gandhi dSn pemberantasan buta huruf/Perselisihan paham de
ngan Gubernor-gubernor p ro v in g jang dichawatirkan oleh partai sebe
lum mengambil bagian dalam pemerintahan, hampir tidak terdjadi. Satu*
2 0 6 kali ‘“ bit pertentangan terhadap penangkapan karena perbuatan politik.
akan tetapi mereka tidak ketinggalan dalam i * *1 1 • x 1 , JIiendjaga ketenteraman
umum dan kenjataan pula t.dak menjebelah ke'pada pengikut partainjasendiri.
Dimasa itu nampaklah jang disebut oleh Persatuan Muslimin ,,Congressraj” atau pemerintahan partai Kongres. Memang dalam pro-
vinsi-provinsi jang dikuasai oleh partax itu kelihatan tanda* janq hanja
mungkin dalam negara totaliter. Partai mempunjai barisan, bersendjata
dengan tongkat dan berpakaian resmi. Pegawai-pegawai dan polisi
diganti dengan orang pengikut partai. Rapat dewan ‘provinsi dimulai
dengan menjanjikan lagu kebangsaan, diatas gedung-gedung pemerintah
berkibar bendera tiga warna. Anggo'ta-anggota dari partai-partai jang
lain meninggalkan rapat, djikalau lagu kebangsaan dinjanjikan. Akan
tetapi lambat laun tjara-t'jara fasis itu dilarang pimpinan Kongres, dan hilang dengan sendirinja.
Jang mendjadi kekuatan, akan tetapi njata djuga melemahkan ke~
’dudukan menteri-menteri ialah disiplin dan pengaruh pimpinan jang
tidak dapat disangkal ; mereka harus minta keluar djika dikehendaki
oleh putjuk pimpinan. Oleh sebab itu atjapkali menteri^ itu terpaksa
mengikuti petundjuk-petundjuk dari pusat, meskipun mereka merasa
berbua-t bertgntangan dengan keperluan provinsi. Dengan pendek kata
pemerintahan jang bertanggung-djawab (responsible government) disini
berarti bsrtanggung-djawab bukan kepada dewan2 'provinsi, melainkan
kepada Badan Pekerdja jang diketuai oleh Nehru sendiri. Djadi setelah
datang perintah dari pusat dipenghabisan tahun 1939 supaja menteri-
menteri Kongres meletakkan djabatan, mereka itu djuga serentak keluar
dan meninggalkan pekerdjaannja jang sudah begitu besar hasilnja
selama dua tahun.
Dalam provinsi-provinsi jang tidak dikuasai oleh Kongres pemerin-
tahan berdasar pada persetudjuan partai-partai (koalisi). Menteri-men-
teri agak merdeka, akan tetapi mudah diganti. Pada umumnja dapat
dikatakan bahwa pemerintahan dalam prov.nsi-provinsi itu semata-ma'ta
ditudjukan kepada keperluan provinsi sadja atau dengan lain kata,
disana orang melaraskan pemerintahan itu kepada dasar-dasar India Act
dan mendjalankannja dengan sebaik-baiRnja. Krisis dalam perhubungan
antara pemerintah Inggeris dan Kongres jang terdjadi ditahun 1939 tidak
berpengaiuh pada provinsi2 itu. Sampai tahun 1945 menterirmenteri *
jang bukan berpartai Kongres, masih tetap duduk, sedang Kongres sedjak
tahun 1939 sudah melarang anggotanja duduk dalam dewan-dewan.
Ditahun itu dalam beberapa provinsi dewan menteri tidak dapat dibentuk
lagi, sehingga harus diadakan sebagai penggantinja badan-badan pena-
sehat jang diperbantukan ke'pada Gubernor-gubernor jang memegang
segala kuasa menurut fasal 93 India Act, djikalau dewan menteri tidak
dapat dibentuk.
3. Reaksi dari pihak Persatuan Muslimin.
Penduduk India jang memeluk agama Islam lebih kurang 100 djuta
banjaknja. Persatuan Muslimin (Moslem League) baru terbentuk ditahun
1906, sedang Kongres sudah berdiri sedjak tahun 1885. Moslem League
semata-mata melingkupi ummat Islam sadja; 'partai Kongres hendak
meliputi seluruh bangsa India, sebab berdasarkan nasionalisme, tidak me-
mandang agama dan golongan, menuntut kemerdekaan dari pendjadjahan
dan mentjari perbaikan nasib rakjat djela'ta. Organisasi partai Kongres
lebih kuat, tudjuannja lebih demokratis dan modern. Djadi tidak meng-
herankan bahwa sebagian besar dari kaum Muslimin jang terpeladjar
masuk barisan Kongres dan terang pula bahwa provinsi jang didiami
orang Islam mungkin djuga memihak dalam arti politik kepada Kongres,
umpamanja Nort West Frontier (daerah Batas Barat Laut) d&n United
Provinces. Akan tetapi pertentangan agama Islam dan Hindu sedjak
zaman keradjaan Moghul besar sekali dan dengan meluasnja perasaan
persatuan dari seluruh ummat Islam (Pan-Islamisme) kesadaran dan ke*
dudukan sendiri bertambah kuat, terutama sedjak perang dunia kesatu.
Diwaktu dan lebih-lebih sesudah pemilihan baru jang diadakan me
nurut India Act dan berachir dengan kemenangan partai Kongres angin
perselisihan jang sementara teduh mulai meniup lagi. Dalam hal
demikian Muh. Ali Jinnah mengusulkan supaja kedua belah pihak beker
dja-sama dalam dewan-dewan pemerintahan provinsi, a^an tetapi
Kongres menolak dan mendesak supaja Moslem League bersatu dengan
Kongres dan dileburkan dalam partai nas&nal itu. Ada pula jang tidak
suka bekerdja bersama-sama dengan partai jang berdasarkan agama
sebab dalam udjudnja sudah mengandung perpisahan. Menurut pendapat
mereka Kongres sadjalah jang merupakan kuasa jang berhak dan sang-
gup mengganti kuasa Inggeris (British Raj). Kuasa dan suara Kongres
itulah kuasa dan suara rakjat India seluruhnja.
Dimasa ini teranglah bagi umum bahwa Persatuan Muslimin sudah
mendjadi suatu partai jang kuat disisi Kongres, Ini adalah akibat usaha
Muhammad Ali Jinnah djago 'tua dari partai Liga. Beliau dilahirkan di
tahun 1876, sebagai anak keluarga Muslimin masuk golongan Khodja
jaitu orang Muslimin berasai Hindu, akan tetapi telah masuk Islam
diabad jang lampau. Mereka itu masii berpegang kepada beberapa kebia-
saan Hindu, meskipun telah Islam. Aga Khan djuga jang mendirikan
Moslem League ditahun 1906 masuk golongan Khodja dan mengepalai
sebagian dari mereka jaitu kaum Ismaili. Jinnah adalah seorang advokat
jang masjhur, lagi kaja di Bombay. Ketika terdjun dalam politik beliau
djadi pengikut Kongres jang aktif hingga ditahun 1906. Setelah itu
beliau masuk dalam persatuan Muslimin, akan tetapi beliau terhitung
Q Pemimpin jang setiap Waktu mentjari perhubungan rapat dengan Kon-
J,yjO gres. Ditahun 1909 beliau diangkat djadi anggota Dewan Legis-
QUAID-I-AZAM M.A. JINNAH
latif dari Gubernor-Djenderal dengan beberapa anggo'ta Kongres
jang terkenal seperti Gokhale, Ba’nnerji dan Mohan Malaviya. Diwaktu
perang dunia pertama tatkala pergerakan rakjat menuntut Home Rule,
partai Kongres dan Liga mengadakan rentjana bersama jang dicetapkan
di LuCknow ditahun 1916. Dari pihak Liga beliaulah jang mendesak
supaja usaha bersama itu tertjapai pada waktu itu. Akan tetapi aksi
Gandhi untuk mengadakan non-kooperasi melemahkan persatuan itu
dan kedua partai itu masing-masing menempuh djalan sendiri. Golongan
Muslimin pada umumnja tidak menjokong satyagraha dan swadeshi
jang dianggapnja fcertjorak Hindu. Dan lagi golongan itu masih pertjaja
kepada pemerintah Inggeris jang akan melindungi keperluan mereka,
djika pengaruh Hindu terlalu besar. Dari tahun 1921 sampai dimasa
komisi-Simon nama Jinnah djarang terdengar. Akan tetapi sedjak tahun
41930 beliaulah pemimpin jang diakui oleh Liga dan jang mengemudikan
partai itu un'tuk mcntjapai maksud; jang njata ialah negara Pakistan.
Jinnah bukan :ahabat orang Inggeris. Perasaan kebangsaan dan
kemerdekaan beliau titfak kurang dari pemimpin-pemimpin Kongres
jang ternama. Ketika suatu komite di Bombay hendak mendirikan tanda
peringatan untuk gubernor Lord Wilingdon jang akan berangkat beliau
mengupas maksud itu sehingga ti'diak djadi. Akan tetapi, tidak lama ke
mudian satu geSiung jang besar dikota iltu diberiikan nama Gedung Rakjat
.Jinnah” seng.adij.a untuk memperiingati djasa beliau. Dalam perdjuangan
untuk mentjapai tjita2 Pakistan beliau mendapat gelaran Quaid-i-Azam
atau pemimpin rakjat. Dengan menentang kebentjian dan fi'tnah lawan2-
nja beliau meneruskan niatnja dengan tekad jang luar biasa. Setelah Pa
kistan djadi negaira mencfeka pada hari 15 Agustus 1917 beliaulah
diangkat sehagai Gubernor-Djenderal pertama. Beliau meninggal bulan
S ep te m b e r tahun 1948.
Tindakan Kongres pada masa itu semata-mata hendak mengurangi
pengaruh partai Muslimin dan bukan hendaik mengadjak supaja bekerdja
sama, melainkan mengichtiarkan bagaimana partai itu dlapat disatukan
sadja dengan Kongres. Berhubung dengan maksud itu Kongres
mengusulkan supaja dalam United Provincies jang dikuasai oleh partai
koalisi jang dipimpin oleh partai Liga menteri-menteri dari partai itu me
ninggalkan koalisi itu dan menggabungkan diri dengan Kongres. Ala-
sannja ialah bahwa koalisi itu tidak berarti dan didalam pemilihan jang
akan datang tentu akan lenjap. Diprovinsi-provinsi lain djuga jang belum
dikuasai oleh partai itu menteri-menteri Liga hendaklah dipandanq sadja
sebagai menteri Kongres atau sekurang-kurangnja diharuskan mendjalankan politik seperti jang ditetapkan oleh Kongres. 0
Sementara itu Kongres mengadakan propaganda didaerah-daerah
Islam untuk menerangkan bagi rakjat bahwa kemenangan Kongres bukan
kerugian bagi mereka, sebab Kongres hendak.membela nasib golongan 2 0 9
India 1 24
tani jang miskin sedang •• partai Muslimin hanja mementingkan per-
tentangan agama. Partai Kongreslah jang sebenarnja partai untuk umum
dan jang sanggup melepaskan India dari genggaman pendjadjahan Inggeris.
Pemimpin-pemimpin Liga menolak usul itu dengan sekeras-k.erasnja • mereka lebih suka tinggal lemah dan meninggalkan dewan-dewan
provinsi dari pada dilebur dalam partai jang dikemudikan oleh orang
Hindu. Reaksi jang menentang Kongres Raj dipim'pin oleh Jinnah sendiri.
Sampai masa itu beliau masih sabar dan berusaha djuga untuk mendjaga
'perdamaian diantara dua partai i'tu. Akan tetapi setelah usul itu datang
dari pihak Kongres beliau berkata bahwa ummat Islam tidak dapat meng-
harapkan keadilan dan kedjudj uran dibawah pemerintahan jang terdiri
dari penganut Kongres saidlja. Reaksi itu tecasa djuga oleb pemimpin
partai gabungan di Punjab jaitu Sih^nfJer Hyat Khan,. Beliau menasehafc-
kan kepada menteri-menteri Muslimin supaja mereka mendjadi anggota
Persatuan Muslimin dan begitu djuga nasehat perdana menteri di
Benggala dan Assam. Keadaan ini men'ambah' kekuatan partai itu dan
diengan tjepat melebarkan pengaruhnja diantara rakjat Muslimin. Partai
itu tidak ketinggalan pula dalam mendjalankan propaganda diantara
golongan petani dan gembala-gembala, sehingga tertanamlah kejakinan
a am hati mereka bahwa agama itu benar ada perhubungannja dengan
j ° , ‘ ^alam hal demikian partai itu sebagai 'pertahanan rakja't Islam ti-
rp53*" d's'a”s*akan oleh Kongres lagi. Meskipun politik Jinnah tidak
takaU bah ^er9erakan Is am seluruhnja, beliau telah berani menga-
Islam d' 1 ^ Partainia sadjalah jang dapat dipandang mewakili ummat i n ia> djadi bertentangan dengan anggapan Kongres jang hen
dak mewakili seluruh India.
berhenti011313 ^herapa pergaduhan terdjadi, kedua belah pihak tidak
°leh pihak16111 61 21193 311 ‘uduhan tentang kebengisan jang dilakukan menteri S3tU ter^adap 'pihak jang lain. Terutama tuduhan perdana
sangat m ^ ~U ~^acI tentang kekedjaman orang Hindu di Benggala
sebagai ^nam^a^ kebentjian golongan Islam. Jinnah sendiri ditahun 1937
Tamb ^ ersatuan Muslimin menuduh Kongres bertjorak fasis.
ruh Kon ^311 Pu a dalam partai itu nampak ketakutain akan penga-
dulu terikatCS < am laPangan ekonomi rakjat Muslimin jang dari
kuat tentu ^aum m°dal Hindu. Djikalau politik Kongres bertambah
rakjat alcan6! 0*1001* 0ran9 Muslimin akan terdesak pula dan achirnja jang diperlu miskin lagi. Perkana jang kedua, ialah 'pengadjaran
nasional akaT ^ on9res- Pengadjaran itu sudah terang bersifat
disekolah if1] tt,:api berdasarkan filsafat Hindu. Kitab jang dipakai
men h ' ter^ u menjebelah kepada kebudajaan Hindu danp 1 Jasa Mahatma Gandhi dalam setiap waktu. Djadi menurut
pen apat ersatuan Muslimin penguasaan Kongres itu bukan sadja ber-
arti meniadakan pengaruh Islam dalam politik, melainkan membawa ke-
munduran agama dan kebudajaan Islam di India djuga.
Satu hal lagi jang mengchawatirkan Liga ialah partai baru jang timbul
disamping partai Kongres dan njata makin pesat kemadjuannja. Partai
itu berhama Hindu Mahasabha jang mula2 mempunjai tudjuan kultur,
akan tetapi dibawah pim'pinan Savarkar mendjadi suatu partai pergerakan
Hindu jang semata-mata mementingkan keperluan Hindu sadja. Savarkar
berpendapat bahwa Kongres tidak lain dari pada buatan Hindu untuk
rakjat Hindu dan anggota2 Muslimin dalam Kongres tidak lain dari
pada perkakas. Golongan Islam, katanja harus menerima apa sadja jang
ditentukan oleh suara jang terbanjak, sebab ini memang sudah dasar
demokrasi. Semuanja itu menambah kebentjian dan pertentangan dalam
kedua belah pihak dan surat2 kabar pula tidak ketinggalan dalam meng
hasut dan memperluas kegelisahan. Perdamaian telah terganggu. Dibe
berapa tempat terdjadi pergaduhan, pembunuhan dan penganiajaan antara
Hindu dan Muslimin. Dalam dua tahun sedjak tahun 1937 lebih kurang
85 pergaduhan terdjadi, 170 orang mati dan 2000 mendapat luka. Tapi
ini masih permainan, djikalau dibandingkan dengan jang akan nampak
sepuluh tahun dibelakangnja, setelah tentara Inggeris meninggalkan
India.
»4. Perpetjahan.
Sebagai diterangkan tadi Jinnah mula-mula menjokong India Act
sebab beliau berpendapat bahwa hak-hak golongan jang ketjil akan men
dapat perlindungan didalamnja. Setelah Act itu berlaku selama dua tahun,
beliau tidak pertjaja lagi kepada djasa undang-undang itu. Sistem
pemerintahan demokrasi dan parlemen menurut beliau hanja dapat
didjalankan dalam suatu negeri jang bersatu dan jang didiami oleh satu
bangsa. Pemerintahan setjara itu tidak mungkin di India. Keadaan jang
sekarang, katanja memperlihatkan tindakan sewenang-wenang dari partai
jang terbesar, sedang peraturan-peraturan atau perdjandjian-perdjandjian
untuk melindungi dan mengakui hak golongan ketjil tidak mentjukupi
dalam undang-undang itu dan tidak ada sama sekali dalam praktek.
Kepada perundingan wakil-wakil rakjat dengan pemerintah Inggeris jang
selalu diandijur-andjurkan oleh partai Kongres Jinnah tidak menaruh ke-
pertjajaan, karena akibatnja tidak lain dari pada tunduk kepada kemauan
Kongres.
Sampai tahun 1938 politik Moslem League bersifat negatif, jaitu
menentang sadja. Akan tetapi Jinnah insjaf benar bahwa beliau harus
menjiapkan suatu ideaj jang dapat mendjelma dengan tjara konkrit
didunia politik. Beliau ingat kata pudjangga Muhammad Iqbal ditahun
1930, waktu beliau mengetuai konferensi Liga : ,,Sudah terang djika kita
tindjau bagaimana luasnja perbedaan iklim, bangsa, bahasa, agama dan ^
susunan masjarakat di India, bahwa satu sadjalah djalan jang mungkin
mendjamin pemerintahan jang tetap di India, jaitu mendirikan negara2
jang berdasarkan persamaan agama, bangsa, sedjarah dan perhubungan ekonomi jang erat”.
Usul jang pertama dan konkret jang datang dari pihak Muslimin ialah
jang diumumkan oleh Sikandec Hyat Khan perdana menteri di Punjab
dalam suatu buku. Beliau mengusulkan supaja India dibagi dalam 7
daerah jaitu 2 daerah Islam dan 5 daerah Hindu. Dimasing-masing
daerah pembagian dalam provinsi dan keradjaan tetap seperti sekarang.
Daerah jang tudjuh itu didjadikan Federasi. Pemerintahan pusat hanja
mempunjai hak jang mengenai urusan luar negeri, pertahanan, pemasu-
kan barang dan peraturan uwang. Lagi pula kuasa pusat itu didja
lankan selaku mewakili kemauan bagian2 dari Federasi, djadi tidak
mempunjai kuasa sendiri. Titik berat pemerintahan maisih terletak
dalam pemerintahan provinsi seperti dalam India Act 1935, sebao
menurut beliau perasaan kebangsaan itu dalam praktek pemerintahan
belum dapat meliwati garis provinsi. Rupanja beliau hanja melihat ke
adaan di Punjab jang sebenarnja djuga amav memuaskan selama belia>u
memimpin disana.
Jinnah mengandjurkan supaja ummat Islam jang terdapat dibeberapa
provinsi memandang dirinja sebagai bangsa (nation), bukan lagi seperti
suatu golongan biasa.- Sesuai dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Mus
limin India mempunjai negeri djuga jaitu India Utara dan India sebelah
Timur dimana mereka merupakan penduduk jang terbanjak. Dengan
djalan demikian dapatlah terbentuk 4 daerah Islam, akan tetapi keem-
patnja itu tidak perlu didjadikan negara jang mempunjai kedaulatan
(souvereiniteit) sendiri. Negara Islam dan negara Hindu dalam sistem
Jinnah akan merupakan suatu Federasi India.
Tjita-tjita untuk mendirikan perserikatan negara-negara atau provinsi-
provinsi Islam di India bukan pikiran baru. Ketika sidang R o u n d Table
Conference berlangsung di L o n d o n (1930— 1932) adalah seorang muda *
bernama Rahmat Ali jang menulis suatu karangan : ,,Pergerakan bangsa
Pakistan (Pakistan artinja: ,,Tanah orang sutji” ). Disitu diandjurkan
supaja Punjab, North West Frontier, Kashmir, Sind dan Baluchistan
(dibelakang hari, ditahun 1040 diandjurkannja djuga Benggala Timur)
didjadikan suatu negara federasi Islam jang b s r d a u la t . Rentjana itu
d ite r ta w a k a n orang. Salah satu diantara wakil Moslem League pada kon
ferensi itu, ketika ditanjakan apa ia sudah pernah mendengar usul-usul
itu m e n d ja w a b : ,,Sepandjang pengetahuan saja rentjana itu angan-angan
beberapa orang peladjar-peladjar sadja.”
Tudjuan Moslem League makin lama mak^n terang. Kebimbangan
diantara pemimpin-pemimpinnja dalam perhubungan dengan partai Kon
gres perlu dilenjapkan. Liga membentuk suatu panitia ketjil dalam Badan
Pekerdja untuk meneta'plcan pirognam 'jtang tegas Akan tetapi sikap
jang tertentu baru 'tertjapai idalam ra pat cpartai itu di Lahore dita
hun 1940 jang dihadiri oleh lebih kurang 100.000 orang. Rapat mengambil
putusan supaja daerah-daerah jang berpenduduk Muslimin jang terbanjak
digahungkan dalam satu negara, jang mempunjai kuasa tentang urusan
pertaha’nan, luar negeri, perhubungan dll. Ini terang berarti tuntutan
negara baru jaitu negara Islam di India. Perpetjahan antara Kongres dan
Liga tidak dapat dielakkan lagi. Djurang diantara kedua belah pihak
makin lama makin mendalam. Djikalau perdamaian tidak tertjapai, India
tentu akan menghadapi perang saudara jang mahahebat.
5. Keadaan politik dalam masa Perang Dunia II.
Dibulan September 1939 perang dunia jang kedua petjah di Eropah
dan dengan tjepat meluas kesebelah Afrika dan Asia. Keradjaan Inggeris
sebagai terdjadi djuga dalam perang dunia jang pertama mendapat ban-
tuan dari dominion-dominion dan mengharapkan bantuan dari India
djuga. Pengumuman perang oleh Inggeris atas nama seluruh keradjaan
menggontjangkan rakjat India. Partij Kongres meminta keterangan
jang landjut dari pemerintah tentang maksud perang itu, tjita-tjita apa
jang dipertaruhkan dan apa jang dapat didjandjikan kepada rakjat India
selama dan sesudah perang itu, djikalau India berdiri dibelakang Ing
geris dentjan menjumbangkan tenaga sepenuh-penuhn^a. Kongres tida.\
mau lagi diperdajakan seperti dalam perang dunia jang pertama. Partai
itu menjatalcan dengan terus terang bahwa, meskipun ia melawan dengan
sekeras-kerasnja paham ,,fassisme” dan „nazisme , ini tidak berarti bahwa
India mempunjai hasrat untuk berperang membela imperialisme InggerL.
Oleh sebab itu hendaklah diberikan kepastian tentang perubahan-peru-
bahan dalam pemerintahan menurut tuntutan rakjat sendiri, sebelum
India terdjun dalam perang jang sama sekali tidak disukainja.
Kepastian tentang soal jang hangat ini perlu sekali berhubung dengan
politik luar negeri jang sudah ditetapkan oleh Kongres dalam programnja.
Politik itu didasarkan kepad'a 'penxajndangan Pandit Nehru, jang telah
sekian lama mengikuti pertjaturan politik diluar negeri dengan teliti.
Beberapa tahun sebelum perang dunia jang kedua beliau sudah mera-
malkan ditahun 1936 bahwa perang di Eropah tidak dapat dihindarkan
lagi dan oleh sebab itu beliau merasa perlu dimasa itu untuk menetapkan
pendirian Kongres, djikalau sekiranja Inggeris dan dengan sendirinja
India akan turut serta dalam perang. Kata beliau: ,,Perang akan datang
lebih lekas dari pada disangka oleh kita sekalian dan kita akan mengalami
udjian jang hebat. Hendaklah kita sedia untuk menerima udjian itu.
Segala perang jang dilakukan oleh negara-negara imperialis hanja pe
rang memban'tu imperials wudjudnja. Oleh karena itu kita mendjauhkan
diri dari perang sematj?m itu. Djikalau perang atau krisis jang hebat
meletus pendirian India harus berlainan dengan jang sudah2. Kita seka
rang memegang kuntji jang membawa bahagia, asal ki'ta tahu memper-
gunakan kuntji itu.” Sedjak itu Pandit Nehru terus menerus mengupas
politik Inggeris jang se-mata2 hanja mentjari ke'teduhan dan ketenteraman
dan ti'diak pernah bersifat prins'pil. Politik demiikian berarti menurut beliau
politik jang anti-demokratis. Dibulan Maret tahun 1939 Badan Pekerdja
Kongres menerima resolusi dalam mana dinjatakan bahwa India harus
mendjauhkan diri dari politik imperialisme dan fasisme dan mendjalankan
politik sendiri idalam mentja'pai kemerdekaan dan perdamaian.
Pengiriman bagian-bagian tentera Inggeris ke Aden, Mesir dan
Malaya berhubung dengan gentingnja keadaan dalam dunia internasio
nal dipertengahan tahun 1939 diprotes oleh Kongres idlengan keras jang
menegaskan bahwa pengiriman i'tu berlawanan dengan kemauan rakjat
India jang tidak berhasrat berperang dengan siapapun djuga.
Untuk memperkuat resolusi itu Kongres memperingatkan anggota-
anggota Kongres jang duduk dalam Dewan Legislatif pusat supaja
mereka djangan hadir dalam rapat jang akan diadakan dan anggota2
dewan2 provinsi dilarang membantu persiapan perang dengan djalan
apapun djuga. Ini berarti non-kooperasi dan sekarang tidak ada lagi
kesangsian tentang pendirian Kongres, djikalau Inggeris sendiri terdjun
dalam perang. Tidak berapa lama kemudian perang dimulai pleh Hitler
dengan menjerang Poland. Inggeris jang mendjamin kemerdekaan
negara itu terpaksa mengumumkan perang kepada Djerman.
Pada permulaan perang Lord Lmlithgouw, radja-muda diwaktu itu,
mengundang Mahatma Gandhi untuk bertukar pikiran tentang tindakan2
jang harus diambil. Mahatma pada ketika itu mengutjapkan kata-kata
jang terbit dari perasaan jang baik terhadap Inggeris dan Perantjis,
akan te'fcapi mengatakan djuga bahwa beliau tidak dapat dianggap me
wakili rakjat dalam hal jang penting i'tu. Seterusnja beliau katakan,
djikalau India hendak memberikan bantuan hendaknja bantuan itu ber
sifat batin atau moril sadja. Beberapa hari sesudah itu atas andjuran
Pandit Nehru Badan Pekerdja menerima resolusi jang menentukan sikap
Kongres. Dengan ringkas isinja adalah sebagai berikut : ,.Tudjuan dan
tjara melakukan perang termasuk perkara urusan bangsa India sendiri;
India suka bekerdja-S'ama dengan Inggeris, akan teta'pii sebagai' negara
jang sama kedudukannja. K?rena itu India hendaknja didjadikan suatu
negara merdeka dengan segera supaja dapat melaraskan keadaannja jang
sekarang dengan kedtuidbkan itu.”
Persatuan Muslimin tidak ketinggalan dalam mempertahankan tun~
tutannja. Liga akan melawan masional-sosialisme Dijerman dan fas:sme
Italia dan menundjang pihak negara2 jang demokratis. Kaum Muslimin
sedia menjokong perang, akan tetapi dengan dua sjarat jaitu perubahan
pemerintahan hanja didjalankan, djikalau disetvdjui oleh Liga jang me
wakili seluruh Muslimin India dan kedua, golongan ini harus diperlin-
214 dungi pemerintah dalam provinsi2 jang dikuasai oleh Kongres.
Sementara itu radja muda terus berunding dengan pemimpin-pemimpin
dari segala lapisan dan setelah mendengar lebih dari 50 orang, beliau
mengeluarkan pengumuman, dalam mana pendlirian pemerintah tentang
tuntutan-tuntutan jang tersebut tadi didjawab dengan djelas. Maksud
keradjaan Inggeris sebab terdjun dalam perang dunia ini, kata beliau,
hanja akan mempertahankan ketertiban dan perdamaian internasional
jang berazas demokrasi. Tentang kemerdekaan India pemerintah tetap
berpegang pada djandjinja jang sudah beberapa kali diumumkan jaitu
,.dominion status” jang selengkap-lengkapnja. Untuk itu India Act akan
ditibah sesudah perang selesai dengan mengingat keinginan rakjat.
Sebagai perubahan jang akan didjalankan dengan^segera radja-muda
mengusulkan pembentukan suatu badan penasehat jang melingkungi
segala lapisan rakjat untuk mengawasi perdjalanan perang. Dibelakang
hari kenjat’aan bahwa mula-mula radja-muda bermaksudl mengusulkan
perubahan dalam Badan Ekseku'tif supaja pemimpin-pemimpin partai2
jang besar diangkat djadi anggota dan dengan djalan itu tertjapai
serupa pemerintah nasional. Akan tetapi berhubung dengan kemungkinan
bahwa persatuan diantara partai2 tidak akan tertjapai dan lagi pula
pertentangan itu mungkin akan berdjangki't kedalam tentera jang ada
di Afrika Utara dan Asia Tengah, maka Lord Linlithgow mengubah
usul itu.» ,
Usul itu ditolak oleh Kongres dengan tidak lama berpikir-pikir lagi.
Dipenghabftan bulan Oktober 1939 Badan Pekerdja memberitahukan
kepada Kongres bahwa partai sekarang bukan sadja tidak akan menolong
pemerintah Inggeris, melainkan perselisihan jang .tadljiam telah timbul dan
akibatnja sudah diperhitungkan. Menteri-menteri anggota-anggota Kon
gres diminta supaja meletakkan djabatannja ; mereka tunduk kepada
disiplin dan semua meninggalkan kementerian masing2. Rentjana untuk
mendjalankan satyagraha jang dipimpin oleh Mahatma sendiri telah siap
dan partai diiperingatkan seluruhnja supaja mengiku'ti perintah pimpinan
pusat dengan teliti.
Moslem League tidak memaksa menteri-menterinja keluar, akan te
tapi mengemukakan sebagai kita sebut tadi dua sjarat jaitu rakjat Islam
djangan mendapat gangguan dalam 'provinsi2 jang dikuasai oleh partai
Kongres dan segala perubahan tentang pemerintahan tidak akan diakui
sebelum Liga menjatakan persetudjuannja.
Pengaruh Mahatma Gandhi kepada pikiran umum tentang perang
dimasa itu sangat besar. Beliau sebagai pembela perdamaian diantara ma
nusia tetap menolak segala pertimbangan untuk tjampur dalam perang.
Djenderal Besar Petain dipudji oleh beliau sebab menjerah sebelum
bangsa Perantjis binasll dan beliau tidak keberatan (Tjika umpamanja ta
nah Inggeris diduduki oleh Hitler, asai sadlja perang dan pembunuhan
manusia tjara besar-besaran itu dapat dihentikan. Akan tetapi pikiran ini
tidak umum, lebih-lebih setelah perang mak'in lama makin mendekat.
Dikalangan Kongres pendirian terhadap politik non-kooperasi jang ber-
sifat negatif mulai bergoritjang. Pand't Nehru berpendapat bahwa Koon-
gres harus bertindak senditri, misalnja dengan mengadakan pasukan2
dan latihan-latihan militer diluar pengawasan markas besar Inggeris.
Karena kata beliau, India sendirilah jang bertanggung-djawab dalam
mendjaga keselamatannja terhadap antjaman jang semakin mendekat.
India tidak suka dipergunakan djadi perkakas dalam mempertahankan
keperluan imperialisme Inggeris, sekalipun negeri itu dalam bahaja
jang besar. Kesusahan keradjaan itu bukan kesusahan India dan nasib
bangsa itu bukan nasib rakjat Ind’a. Lord Lin!i‘thgouw dengan susah
pajah mendjalankan ichtiarnja supaja partai2 jang besar memberikan
sokongan dalam perlengkapan perang, akan tetapi sjarat-sjarat jang
dikemukakan berbeda-beda sekali, sehingga kepertjajaan jang satu pada
jang lain tidak terdjamin.
Sementara itu tanah Inggeris mengalami pertjobaan jang hebat selama
,,perang kilat jang dititahkan oleh Hitler untuk menaklukkan Inggeris
dengan sekali gus. Perang kilat itu dapat ditangkis oleh Inggeris berkat
djasa Churchil jang diangkat djadi perd.ana menteri untuk mengatasi
segala kemungkinan jang diterbitkan oleh penjerangan jang luar biasa
itu. Dibawah pimpinan Churchill Inggeris memperlihatkan semangat dan
tekad jang mengagumkan seluruh dunia. Akan tetapi nama jang masjhur
itu masih tersimpan dalam hati rakjat India sebagai nama seorang kolot
jang selalu menghalang-halangi kemerdekaan India. Oleh sebab itu peng
harapan bahwa perubahan dalam pemerintahan lekas akan diusulkan oleh
kabinet jang baru, makin berkurang. LIntung dalam kabinet itu ada
seorang anggota jang berhaluan liberal jaitu Amery jang diserahi dengan
kementerian Urusan India.
Dibulan Agustus tahun 1940 kabinet baru menerangkan politiknja
terhadap India duhadapan Parlemen, jcng 'pada umumnja mendjandljikan
kedudukan ,.dominion status”. Akan tetapi mengingat gentingnja perang
dunia, kabinet berpendapat bahwa perubahan jang sedemikian penting
karena mengenai dasar2 pemerintahan, hendaknja d'djalankan sesudah
perang berachir. Berhubung dengan keadaan perang dan urusan pemerin-
tahan sehari-hari di India jang semakin berat, kabinet bermaksud mem-
bentuk suatu Dewan Perang (Advisory W ar Council) dan akan menam-
bah banjaknja anggota Dewan Eksekutif (Executive Council) dengan
pengangkatan beberapa orang bangsa India. Lain dari pada itu kabinet
menjatakan bahwa hak golongan-golongan jang ketjil akan diperlindungi,
supaja mereka dljangan sampai dikuasai: oleh golongan jang ter besar ;
hak radja-radja pu.r; tidak akan dikurangi dan Irdia akan tetap tinggal negara jang bersatu dan bulat.
”USUl Agustus” itu sudah terang tidak mendapat penghargaan dari J, 1 O pihak Kongres dan Moslem League djuga. Nehru mengatakan bahwa
tjiptaan ,.dominion status” jang ditawarkan -bleh Amery itu sudah lapuk
dan djauh dibelakang tuntutan rakjat India jang tidak pertjaja lagi
kepada pemerintahan setjara itu. Jinnah menolak pula karena usul itu
tidak mengakui hak penduduk Islam untuk bersatu dalam negara sendiri.
Mahatma Gandhi mengeluarkan pada masa itu suatu pikiran jang radikal
sekali dan mendjadi sembojan dibelakang hari. Beliau berpendapat bahwa
usul Amery itu tidak lain maksudnja dari pada memperluas pertentangan
antara Hindu dan Islam dan mengadu-dombakan mereka. Perselisihan itu
ka’ta beliau adalah perkara urusan rumah-tangga India sendiri jang dapat
dibereskan, djikalau kuasa Inggeris tidak ada lagi. Oleh sebab i'tu beliau
mendesak supaja Inggeris mengundurkan diri sadja. Sedjak itu makin
keraslah terdengar suara sembojan : ,,Tinggalkanlah India !”
Ketua o Kcngres Maulana Azad djuga menolak undangan untuk
.berunding. Djadi hasil tawaran Amery itu hanja memperluas djurang
perselisihan golongan Hindu-Islam. Sekali lagi menteri Amery menegas-
k^n pendirian pemerintah dalam Parlemen jang didasarkannja atas ke-
satuan India, jang dite,gakkan Inggeris sekian lama. Pembagian India
seperti dituntut oleh Jinnah, kata beliau tidak akan membawa penjelesaian
soal golongan ketjil dengan sendirinja. Beliau memandang nasehat untuk
memjpagi India suatu nasehat orarlg jang sudah putus asa. Penegasan
jang kedua ka'linja itu tidak mendapat perhatian pula di India. Hanja
Badan Pekerdja Kongres dan Liga mengupas sembojan : „India first”
(Kesatuan India dulu) jang dipertahankan Amery itu dengan sepatah
dua kata.
Setelah perundingan dengan pemerintah.gagal, partai Kongres meng-
umumkan bahwa rakjat India akan menuntut kemerdekaan jang penuh
dan sempurna (Purna Swaraj). Sikap jang akan diambil ialah tidak
mengikut perintah atau satyagraha, seperti jang selalu diandjurkan oleh
Mahatma Gandhi. Beliau memberitahukan kepada Lord Linlithgow
bahwa beliau akan mengadjak rakjat supaja djangan menjokong perleng-
kapan dan segala usaha jang bersangkutan dengan perang. Mula-mula
disuruhnja beberapa anggota-anggota partai berdjalan-djalan dengan
mengutjapkan kata : „Djanganlah bantu perang !” Mereka itu ditangkap
dan ditutup. Kemudian anggota-anggota Badan Pekerdja disuruh ber-
buat begitu djuga ; merekapun ditangkap. Setelah itu anggota-anggota
dewan-dewan perwakilan dan achirnja rakjat djuga. Dibulan Mei 1941
sudch leb'h kurang 14.000 orang ,,satyagrahi” masuk pendjara dengan
tuduhan melanggar ketertiban umum dan keamanan. Pandit Nehru dan
Maulana Azad (ketua Kongres) mendapat hukuman masing-masing 4
tahun dan 18 bulan ksrena dituduh menghasut rakjat dihadapan umum.
Akan tetapi Mahatma Gandhi memperingatkan supaja satyagraha
itu djanganlah sampai melantas kedalam lapisan rakjat djelata, sebab
akibatnja mungkin perang saudara. Pergerakan tidak lain artinja dari
pada perlawanan batin, tanda kerinduan 350 djuta orang jang menuntut
kemerdekaannja. Satyagraha tidak disuruh hentikan oleh Mahatma, akan
tetapi ternjata semakin berkurang dan apinja padam dengan sendirinja.
Pihak Muslimin tetap tidak setudju dengan satyagraha. Jinnah dan
Hyat Khan berpendapat bahwa tidak patut Inggeris diserang dari bela-
kang, selama negara itu berdjuang mati-matian dengan musuh jang kua't.
Lagi pula satyagraha berarti tunduk kepada pimpinan Kongres.
Sementara itu pemerintah meneruskan maksudnja jaitu mengangkat
Dewan Perang dan menambah anggota-anggota Dewan Eksekutif. Jin
nah meminta supaja setengah dari dewan-dewan itu dipilih dari 'partainja,
akan tetapi ditolak oleh pemerintah. Setelah itu Liga melarang tjalon-
tjalonnja menerima angkatan sebagai menteri. Dari sini njata bahwa
Jinnah djuga tidak segan mengambil tindakan seperti jang ^ditjelanja
dalam pimpinan Kongres oleh sebab berbau fasist menurut beliau. '
Meskipun keadaan politik tinggal kabur, perlengkapan perang berdjalan
terus. Diluar partai2 jang besar itu masih terda'pat golongan-golongaii
jang menjokong pemerintah dalam usaha untuk memperkokoh kedudukan
dalam perang, umpamanja Tadja-radja, parfcai-par'tai liberal, 'pamong
pradja dll. India tidak ketinggalan dalam pengiriman tenaga dan sendjata
kemedan perang di Afrika dan Asia Tenggara. o f
Pada penghabisan tahun 1941 kebimbangan tentang kedjudjuran
pemerintah bertambah pula, setelah Churchil memberikan pemandangan
tentang Atlantic Charter jang tidak disangka-sangka. Beliau mengatakan
bahwa bangsa-bangsa jang akan dimerdekakan menurut tjita2 Charter
itu ialah terutama bangsa-bangsa jang diperbudakkan oleh musuh pada
waktu itu, djadi bukan bangsa-bangsa jang masih dibawah penguasaan
Sekutu. Rakjat bertambah bimbang lagi disebabkan oleh propaganda
Djepang jang merusakkan kepertjajaan bangsa Timur terhadap bangsa
Barat. Propaganda itu semakin keras dan sesuai tjepatnja dengan
penjerangan Djepang di Birma serta penjerbuannja kedaerah Assam.
6. Pengutusan Sir Stafford Cripps ke India.
Beberapa hari sebelum penjerangan Pearl Harbour pemerintah India
melepaskan mereka jang dipendjarakan oleh sebab melakukan satyagraha,_
diantaranja Nehru dan Maulana Azad. Perang jang meletus di Asia
Timur tidak mengubah pendirian Kongres. Meskipun Mahatma Gandhi
jang tetap pertjaja kepada satyagraha dan menjatakan tidak suka lagi
dipandang sebagai pemimpin jang menetapkan tudjuan Kongres, seorang-
pun diantara peminjpin2 lain tidak ada jang hendak menjimpang dari
pendirian beliau atau mengandjurkan supaja bekerdja bersama dengan
pemerintah. Pandit Nehru menerangkan bahwa dalam keadaan masa
itu tidak ada kepentingan'Hintuk mentjari persetudjuan dengan pemerin-
tah. India sendiri harus menghadapi kemilngkinan-kemungkinan janq
diakibatkan penjerangan Djepang dengan tidak mengindahkan keperluan
Inggeris. Liga djuga tidak mengubah atau menunda aksinja, malahan
makin keras diperdengarkannja tuntutan : ,,Pakistan jang kami minta,
demi Allah kami akan mentjapainja”. Perkumpulan Mahasabha mendja-
wab bahwa tjita-tjita Pakistan itu impian sadja. Begitulah partai-partai
jang seharusnja mentjari persatuan berbantah-bantah dengan memakai
sembojan2, sedang musuh sudah mengetok pada pintu gerbang India.
Dimasa itu hanja seorang pemimpin, jaitu Rajagopalachari jang
melihat dengan terang bahaja jang mengantjam. Beliau berusaha seke-
ras-kerasnja untuk mempersatukan Kongres dan Liga dalam usaha-usaha
perang dan dalam mengatasi segala kemungkinan berhubung dengan
penjerangan musuh di Birma, jang bermaksud pula mendarat disebelah
• India Selatan. Akan tetapi Kongres tidak setudju, tindakan beliau di-
tjuriga.i- dan Mahatma Gandhi djuga tidak menjokong beliau dalam
usaha itu.
Penjerangan Djepang dilakukan dengan tjepat sebagai halilintar. Per-
tahanan Inggeris di Malaya lenjap tersapu, begitupun pertahanan di Indo
nesia. Hanja di Philipina Djepang menghadapi perlawanan jang hebat.
SingapuTa djagtuh pada hari 15 Pebruari, Rangoon pada hari 7 Maret 1942
dan dua hari kemudian Indonesia menjerah. Bahaja jang mengantjam
India suddli terang benderang dihadapan siapapun dan bukan bajang2
lagi. Inggeris insjaf bahwa India akan djatuh djuga, djika front depan dan
belakang tidak diperkuat. Pertahanan negeri tidak akan kokoh, djikalau
rakjat sendi;ri masih terpisah-'pisah dfsebabkan oleh perselisihan poliitdk.
Oleh karena itu Churchill mengirim seorang utusan untuk memper
satukan golongan-golongan rakjat dan mengarahkan segala usaha
kepada bahaja jang mengantjam. Utusan itu ialah Sir Stafford Cripps
bekas duta Inggeris di Moskou dan terkenal oleh sebab simpatinja
terhadap Sovjet, anggota Dewan Perang jang berpolitik kiri dan sobat
kental dari Pandit Nehru. Djadi pengharapan besar sekali bahwa menteri
itu akan memperoleh hasil jang baik. Dikalangan Kongres ia mendapat
penghargaan, akan tetapi dengan sendirinja ia kurang dipertjajai oleh
partai Muslimin.
Cripps tiba pada hari 22 Maret di Delhi dan terus mengadakan
pembitjaraan selama satu minggu dengan partai2 politik dan golong
an-golongan rakjat. Tjara bekerdjanja kenjataan tenang dan terang; tidak
ada jang ia hendak rahasiakan dan oleh sebab itu ia menarik perhatian
umum jang luar biasS. Setelah menduga pikiran2* pihak jang penting
maka Cripps mengeluarkan suatu keterangan tentang maksud pemerintah
Inggeris dan hasil pembitjaraannja selama ia di India. Isinja adalah
dengan ringkas sebagai berikut:
„Untuk mentjapai dengan seleka:-lekasnja pemerintahan sendiri di
India pemerintah Inggeris mengusulkan supaja dibentuk suatu negara
India jang bersatu (Indian Union) jang akan mempunjai kedudukan
^dominion status ’ dalam perserikatan Inggeris Raya (British Common
wealth), akan tetapi berhak untuk mengundurkan diri dari persekutuan
itu pada setiap waktu. Dengan segera setelah perang dunia selesai akan
diadakan suatu badan perundingan untuk menetapkan undang2 dasar
baru, terdiri dari wakil-wakil India, keradjaan2 dan pemerintah Inggeris.
Keradjaan2 India atau provinsi jang tidak menjetudjui undang-undang
itu tidak akan dipaksa nenerima konstitusi itu, melainkan akan mendapat
kedudukan jang sama dengan Indian Union. Antara Inggeris dan India
akan dibuat perdjandjian (treaty) untuk mengatur peralihan pemerinta
han. Sementara itu pemerintah Inggeris akan tetap mengawasi pertahanan
India sebagai suatu benteng dalam siasat perang dunia. Akan tetapi usaha ,
menjediakan tenaga militer dan bahan2 jang perlu bagi persiapan perang
terserah kepada rakjat India. Untuk mentjapai maksud itu pemimpin?
pemimpin dipersilakan menjokong pekerdjaan ■ dewan-dewan negeri
begitupun mengambil bagian dalam urusan keradjaan Inggeris Raya
dan Perserikatan Bangsa-Bangsa jang sedang dibentuk (United Nations
Organisation).”
Rentjana perubahan pemerintahan itu njata lebih baik dari pada
jang ditawarkan ditahun 1940 oleh menteri Amery. Akan tetapi Kongres
belum merasa puas djuga. Bukan sadja kelapangan jang diberikan bagi
provinsi-provinsi untuk mengasingkan diri dari persatuan India jang
mendjadi keberatan, melainkan pokok usul itu djuga. Mahatma Gandhi
tetap berkeberatan akan pembentukan dewan perang. Oleh sebab itu
Kongres minta menambah tawaran Cripps itu dengan dua fasa! jaitu
supajp 'keimeniterian perang diserahkan kepada orang India dan kedua
supaja dibentuk pemerintahan nasional sementara jang mengambil
putusan dengan suara terbanjak. Usul itu sudah terang akan mengikat
kuasa G. Djenderal, sebab djikalau ia tidak menurut kemauan kabinet-
nja, menteri-menteri akan keluar seperti jang terdjadi didewan-dewan
provinsi dua tahun lalu. Dimasa perang, menurut pendapat Cripps, kua
sa luar biasa jang dipegang oleh G. Djenderal untuk menjimpang dari
putusan dewan menterinja tidak mungkin dikurangi atau ditiadakan,
se e um disetudjui oleh Parlemen. Usul itu berarti perubahan pemerin-
ta an pa a saat itu djuga, tjotjok dengan siasat Mahatma jang meminta
emer e aan dulu dan setelah itu baru berunding tentang mendjalan-
annja. an ini bertentangan dengan usul jang dibawa Cripps.
Musuh makin mendekat, pulau-pulau Andaman sudah diduduki, pada
permu aan bulan April. Ketika Cripps ada di Ind’a bom pertama djatuh
6 at. .. ac ras' Dalam keadaan demikian perubahan pemerintahan jang prinsipi sebagai diusulkSn oleh Kongres tidak dapat dipertim-
bangkan lagi. Turitutan partai itu dalam pandangan Cripps merupakan
ultimatum dan perundingan ditutup. Pengharapan besar jang terkandung
pada permulaan perundingan itu lenjap dan Cripps meninggalkan India
pada hari 22 April tahun 1942.
Kegagalan jang tidak disangka-sangka itu menambah buruknja sua-
sana politik. Perselisihan antara golongan Hindu dan Islam bertambah
tadjam, perkelahian, pembunuhan dan penjiksaan dikedua belah pihak
mendjadi peristiwa biasa. Kongres menuduh politik Inggeris sebagai akar
dan sumber dari segala kesulitan dan kesengsaraan rakjat. Makin keras-
•lah terdengar suara supaja Inggeris memberikan kemerdekaan jang bulat
kepada India dan sesudah itu meninggalkan India sadja. Nasehat Mahat
ma Gandhi makin radikal, setelah Cripps berangkat. Beliau mengandjur
kan „satyagraha”, sendjata lama, akan tetapi sendjata jang tadjam sekali
lebih2 dimasa jang meminta pengerahan tenaga dan usaha dari seluruh
rakjat dibawah pimpinan pemerintah negeri jang akan diterkam oleh
musuh’. Beliau tidak segan akan kedatangan tentara Djepang, sebab
India tidak bersalah, tidak menjukai perang dan hanja diseret
oleh bangsa asing.
Politik jang pasif in ditentang oleh Rajagopalachari seorang 'pemim
pin Kongres jang terkenal di Madras. Pendiriannja berlainan sekali dan
ia tidak mempunjai pengharapan tentang kemurahan hati Djepang. Ia
berpendapat bahwa dalam waktu peralihan, djikalau Inggeris keluar dan
Djepang inasuk akan timbul bentjana dan revolusi jang hebat dan achir-
nja Djepang djuga akan menguasai India. Tetapi beliau tidak mendapat
penghargaan dalam kalangan Kongres dan sebab chawatir akan dipaksa
menurut disiplin partai, ia meninggalkan partai itu. Dalam Badan Peker-
dja sudah diputuskan bahwa Kongres akan turadtak kepada nasehat
Mahatma Gandhi jang pada masa itu dipandang sebagai penr'mpin jang
mem'punjai suara jang memberikan putusan penghabisan.
Sementara itu Mahatma Gandhi menerangkan arti sembojan : ,,Quit
India” dalam madjalah Harian dan mendjawab pertanjaan-pertanjaan
wartawan tentang maksud beliau. Kata beliau : ,,Saja tidak tahu
perbedaan. Seku'tu dan keradjaan-keradjaan totaliter. Keduanja
memakai kekuatan dan kekedjaman jang tidak dapat diampuni untuk
melebarkan penguasaannja. Tinggalkanlah India ditangan Tuhan dan
djikalau Inggeris berangkat, tenaga bangsa India tjukup untuk mem
bentuk pemerintahan jang bertanggung-djawab.” Beliau menegaskan
bahwa ia tidak memihak kepada Djepang. Negeri ini memerangi
India sebab Inggeris menguasai didalamnja. Beliau minta supaja ten
tera India dibubarkaq, sadija, djikalau sudah’ ada pemerintah sementara.
Resolusi jang diterima Badan Pekerdja dibulan Djuli sama sadja isinja
dengan tuntutan jang telah disampaikan kepada menteri Cripps jaitu
dengan pendek ka'ta : „Kemerdekaan pada saat ini djuga”.
Komite Kongres berapafr. pada hari 8 Agustus 1942 di Bombay.
Suasana rapat diliputi oleh hasrat untuk mengikuti apa sadja jang akan
diandjurkan oleh Mahatma Gandhi. Beliau mengusulkan dengan pendek
,,satyagraha dan mengadjak supaja rakjat mendjalankannja dengan
sesungguh-sungguhnja. ..Sanubari saja", kata beliau, ..menginsjafkan bahwa saja akan berhadapan seorang diri sadja dengan seluruh dunia.
Tetapi saja tidak dapat lagi menunggu-nunggu karena Tuhan akan meng-
hukum saja. Inilah pembelaan penghabisan dalam hidupku.” Sesudah itu
diambil putusan akan menuntut supaja Inggeris meninggalkan India.
(,,Quit India resolution” ). Putusan itu diambil dengan hampir semua
suara dari 250 anggota jang hadir, hanja 13 suara jang tidak setudju.
Kongres menetapkan bahwa ..satyagraha” itu akan didjalankan menurut
petundjuk-petundjuk Mahatma.
Akan tetapi esok harinja beliau sendiri, bebera'pa anggota-ang
gota dari Badan Pekerdja dan pemimpin-pemimpin lain ditangkap dan
- dipendjarakan, sebab pemerintah merasa bahwa politik ..satyagraha” itu
mempertjepat rubuhnja frorit pertahanan diluar dan didalam dan mem
berikan bantuan jang tidak terhitung kepada musuh. Pemerintah berani
bertanggung-djawab atas penangkapan itu karena jakin bahwa pendirian
Gandhi terhadap usaha perang tidak dibenarkan oleh seluruh lapangan
rakjat. Orang tidak pertjaja akan kemurahan Djepang, djika sudah ma
suk di India dan Inggeris meninggalkan negeri itu. Partai Islam pula
mentjurigai pemerintahan nasional jang selalu dibajang-ba'jangkan oleh
Kongres sebagai jang dikehendaki rakjat. Jinnah berpendapat bahwa
pemerintah semen'bara itu tidak lain bedanja dengan dewan jang ber-
tjorak fasis.
Kenjataan bahwa penangkapan Gandhi dan pemimpin-pemimpin
lain didjalankan dengan persetudjuan bulat dari pemerintah tinggi jang
pada waktu itu terdiri dari 11 orang India dan 4 orang Inggeris diluar
G. Djenderal. Tidak berapa lama kemudian terdjadilah huru-hara,
terutama diprovinsi Bihar dan United Provinces dan dalam beberapa
keradjaan2. Gangguan keamanan itu kebanjakan kali ditudjukan kepada
perhubungan lalu lintas dan djabatan polisi. Lebih dari 150 gedung-
gedung polisi diserang dan dibakar rakjat ; atjap kali orang berkerumun
merusakkan rel kereta api dan membakar stasion, memotong tali kawat
dan tilpon. Didaerah batas Assam dan Burma tentara tidak mendapat
bahan-bahan lagi dari dalam negeri, sebab perhubungan putus; di Bihar
pabrik-pabrik sendjata perang tidak dapat bekerdja, karena kekurangan
batu bara. Serangan-serangan tjara besar-besaran berdjalan selama satu
bulan, sesudah itu lianja terdjadi boikot dan gar.gguan-gangguan jang
ti ak berarti, akan tetapi terus sampai permulaan tahun berikut. Untuk
o o o ™entiegfah perlawanan itu pemerintah mengambil tindakan jang keras.
£ ernjata bahwa huru harafdtu meminta 900 korban dari rakjat, 30 orang
J T T .C i ™Pr ns mi'iter' sed“ 9 k,ru9ian benda di,aksir ,etih
diawa°b 9,em amenjan9ka' Se9ala !“d“han dan t“lak bertsnagmd k e s a l a h a l I ar - aPa, ia” 9 <erdiadi' PaItai ®“ “ O l^ r k a n segala S t a C kepa* . ka'‘” -te “”' l“ 8 diluar pengawasannja, perampok dan
dan men i f " 9!, d‘mana-mana ‘‘W senantiasa mentabulkan kekayauan qanda t n Akan tetaP< sudah terang bahwa propa-
boleh tidafc tS? u dlta™ berbulan-bulan sebelum 8 Agustus tidak davat , t d a h ™enerbitkan kebentjian dalam hati rakjat jang tidak
ha’tma la9i dan menun99u saat meletusnja sadja. Ma-
iana to A a menu]ls ,dari pendjara kepada Lord Wavell bahwa apa2
kesaUl. ' 1 6r u^ lm9 dengan penangkapan beliau disebabkan oleh
D a l" P,er,m? ' r tah Sendiri da“ haru» d 'ang jungn ja djuga.* <■* u an sedjak penangkapan pemimpin-pemimpin itu per-
terdfaH'' 2U *Wa Pent*n9 dalam kalangan politik hampir tidak ada■ , x tetapi rakjat tidak melupakan mereka. Bagaimana besarnja
£ a t a T a,hatma _G f»dhi jang sedang dalam tutupan pada masa itu
pai dat C -Si rak at setelah beliau menjatakan akan „berpuasa’ ’ sam- beliau ^ ^ e uruk India mengikuti berita2 tentang kesehatan
denaa -U sudah berusia 73 tahun. Suara umum makin keras ter-
rintah ,I*leininta s u P a ja beliau dimerdekakan. Tiga a n g g o ta peme-
men , J” ?91 jangf turut menanda tangani su ra t p e n a n g k a p a n beliau
lekac: j-k l ™ere a a k a n m e le ta k k a n djabatannja, djikatau beliau tidak
setPl.K^ UntUng ba^ P e m e r in tah Mahatma be rhen ti „ b e rp u a s a ”
setelah 3 minggu didjalankannja.d/iadi r e^ ara *tu L°rd Wavell panglima besar tentara India diangkat
dihadama n ° era^ aru ( I943~ l946). DaJam pedatonja jang pertama
supaja n ! ewan erwakilan Rakjat radja-muda itu mementingkan
bekerd' P9rta* an 9°longan, menjelesaikan perselisihannja danersama-sama dengan pemerintah untuk mengatasi segala
rintaTi ^ lrabuI dari perang. Tentang soal perubahan peme-
danaf a - av^ pertjaja bahwa „usul Cripps” jang ditolak itu masih
Polit'k ngkan, djikalau Kongres suka meninggalkan djalan
djuga Se aran^ ian9 njata tidak akan membawa manlaat apapun
rakia1/- ■ sudah-sudah pemerintah akan mementingkan ekonomimemi arus diperbaiki menurut rentjana jang sehat. Radja-muda
uanaar/1- aP0£an Jang ditulis oleh beberapa ahli-ahli ekonomi dan ke-
(B o m b a ^ ^ la n tm ^ r “ eniiapkan suatu rentjana ekonomi untuk India untuk mat . . aP°ran itu akan diturut oleh pemerintah dan
menulis! j SU * ° penfermtah a^ai> mengangkat secrang dari ahli2 jang Dalai r, a? ° ran ltu se^agai anggota dari dewan pemerintah tinggi jaitu tamKa mimPm Perusahaan Tata jang mempunjai pabrik besi dan per-
tambangan jang terbesar da India. .
Diantara 'partai-partai jang sedia untuk menjokong pemerintah de
ngan terang-terangan hanja dapat disebut partai Liberal. Partai itu jang
diketuai oleh djago liberal Tej Bahadur Sapru sudah djauh berkurang
pengikutnja. Mereka meminta sebelum bekerdja bersama-sama dengan
pemerintah supaja pemimpin-pemimpin jang ditangkap dilepaskarx dulu.
Sebagai seorang jang berpengaruh besar, meskipun sudah
menarik diri dari Kongres, Rajagopalachari menulis suatu surat sebaran
dalam mana beliau memperingatkan bangsanja supaja putusan Kongres
jang menjuruh rakjat mendjalankan satyagraha dibatalkan. Beliau masih
pertjaja bahwa usul Cripps jang ditolak itu ada djasanja dan dapat
dipergunakan untuk pokok pembitjaraan jang perlu diulangi lagi. Ditahun
1919 dan 1930 kata beliau, kita menolak segala tawaran untuk bekerdja
bersama-sama ; hal itu betul memperkuat kesadaran nasional kita, akan
tetapi pekerdjaan jang kita tolak itu dikerdjakan oleh kaum lain, biasanja
kaum reaksioner dan kita terpaksa menerima djuga achirnja.
Pendirian Rajagopalachari itu seakan-akan pendirian seorang sadja
karena ia sudah keluar dari barisan Kongres. Meskipun diantara ang
gota-anggota tidak sedikit jang setudju dengan pendapatnja, mereka
tunduk kepada disiplin. Satu-satu kali Mahatma Gandhi mengirim -surat
kepada Lord Wavell dari pendjara jang diumumkan ditahun jang berikut.
Kenjataan bahwa beliau tidak mau menjimpang scdjaripun'dari pendirian
dulu dan tetap berperasaan bahwa bekeridlja-sama dengan peme
rintah Inggeris tidak mungkin, sebab kepert'ajaan dan kemauan saling
mengerti sudah hilang. Inggeris tidak pertjaja kepada rakjat India ; oleh
sebab itu kata beliau : ,.India sekarang merupakan pendjara jang luas
untuk 400 djuta djiwa.”
Partai Muslimin djuga tidak memudji tawaran Wavell itu jang tetap
didasarkan kepada kesatuan India. Perselis'han agama, bahasa dan aidlat
istiadat, kata radja muda itu tidak perlu memaksa pemisahan negeri
seperti kenjataan djuga dinegeri-negeri lain, misalnja idli Swiiss dan
Belgia. Dan mengingat pentingnja pertahanan dan hidup ekonomi India
harus tetap negara jang bersatu. Sebaliknja Jinnali tidak mau me
njimpang dari tuntutannja jang akan membagi India dalam dua negara.
Sementara i'tu Jinnah memperkuat kedudukan partainja dalam dewan-
dewan provinsi dan tidak segan djuga mendjalankan tindakan jang
keras, misalnja di Punjab dimana seorang perdana menteri dipetjat
sebab tidak mau tunduk kepada pengawasan partai Liga. Pada hakikatrija
pendirian Jinnah tentang pemerintah Inggeris hampir tidak berbeda
dengan Mahatma Gandhi. Dua-duanja ’ menuntut supaja Inggeris
meninggalkan Indm<dan menjerahkan negeri itu ke'padla rak'jat, akan tetapi
tudjuan mereka berlainan. Gandhi berseru : „Tinggalkanlah India !”
dengan kepastian bahwa India akan bersatu dibawah satu pemerintah
nasional jang dibentuk rakjat. Jinnah menuntut djuga supaja Inggeris
Pergi, akan tetapi sebelum itu harus membagi*India dulu dalam Pakistan
an India. D jadi sembojannja seakan-akan : ,,Bagilah India dan sesudah itu'tinggalkanlah !”
Dirnasa itu India ditimpa oleh suatu bentjana jang mahahebat. Kelaparan dinegeri itu bukan peristiwa jang djarang lagi. Berhubung
dengan iklim, pembagian air dan tanah dan penduduk jang miskin India
se'tia'p Waktu menghadapi kemungkinan bahaja kekurangan makanan.
Lebih- sesudah Birina djatuh ketangan Dje’pang dan Siam djuga dibawah
pengawasan bangsa itu, apalagi sedjak tentera memerlukan seba
gian dari persediaan didalam negeri, kemungkinan itu tidak dapat
tersangkal lagi. Alam memperlihatkan kebengisannja ditahun 1942^’43,
bandjir membinasakan ratus ribuan bahu sawah, angin taufan
di Benggala merusakkan padi jang hampir masak, sehingga hasil jang
4iperoleh ditahun itu djauh kurang dari pada jang biasa. Harga beras
mfemuntjak, pemerintah tidak dapat lagi menetapkan harga batas. Maut
kelaparan meradjalela terutama di Benggala. Rakjat djelata dari kam-
pung-kampung memban^jiri kota-kota, datang berkerumunan dengan
pengharapan akan mendapat sesuap nasi. Akan tetapi disinipun organi
sasi uptuk menangkis pengemisan itu tidak tjukup. Korban kelaparan
bertimbun dipinggir djalan, dimuka gedung-gedung dan didalam taman-
taman diJcota Galcutta. Lebih dari 1 ^ djuta djadi majat disebabkan
kelaparan itu. Peristiwa ini sangat mengurangi kepertjajaan rakjat
kepada pemerintah Inggeris. Dan tentu mudah dipergunakan oleh Dje
pang dalam propagandanja sebagai tjermin untuk bangsa-bangsa jang
didjadjah.Pemerin'tah pusat dan provinsi riuh mentjari siapakah jang bersalah.
Menurut India Act 1935 pendjagaan makanan terhitung urusan peme
rintah daerah. Pada waktu itu djabatan pertama di Benggala tidak leng-
kap ; keterangan dan statistik tentang keadaan makanan rakjat tidak
tjukup. Akan tetapi pemerintah pusat djuga tidak bertmdak dengan tje- pat berhubung dengan desakan musuh jang mendekati batas India. G.
Djenderal Wavell baru mentjampuri pekerdjaan provinsi itu dengan
mempergunakan tenaga dan pengangkutan militer dan bagian2 kesehatan
tentera, setelah njata bahwa perijakit jang menular seperti pes
dan kolera akan meradjalela djuga. Djikalau tindakan jang serupa itu
tidak diambil, nistjaja bentjana kelaparan itu akan memmta korban jang
lebih ban'jak lagi.
7. M entjari rinfisan baru didjalan buntu
Dipermulaan tahun 1944 Djepang dipukul mundur pada seluruh front
di Asia Tenggara. Keadaan sudah bertukar dan kemenangan Sekutu
akan pasti. Bahaja jang mengantjam India sudah tertangkis ; Djepang
menarik tenteranja di Birma keseberang sungai Irawadi. Di Laut Teduh
Amerika mendekati kepulauan Indonesia dan Philippina. Berhubung
India ^
dengan ^pertukaran2 itu fparfrai jang melawan politik Inggeris mera-
malkan bahwa, djikalau Inggeris menang segala pengharapan tentang
perubahan2 akan lenjap. Akan tetapi pemerintah Inggeris selalu menjata-
kan bahwa usul jang ditawarkan oleh Cripps atas nama pemerintah
ditahun 1942 masih diakui. Amery menegaskan dalam Parlemen untuk
melenjapkan kesangsian : „Kita akan pegang teguh usul itu dihari ke-
menangan achir seperti kita pegang diwaktu pertentangan.
Kesehatan Mahatma Gandhi pada masa itu terganggu sebab men-
derita penjakit malaria. Oleh sebab itu pemerintah merasa sudah datang
waktunja untuk melepaskan beliau dari tahanan. Bulan Mei tahun 1944
beliau dimerdekakan dan terus beristirahat dipantai laut dekat Bombay.
Akan tetapi perhatian beliau pada politik tidak berkurang dan waktu di-
tanja apakah beliau masih berpegang pada mosi jang diterima oleh Kon
gres dibulan Agustus 1942, maka beliau mendjawab bahwa sikapnja tidak
berubah sebelum dibatalkan Kongres. Tidak lama kemudian beliau
menulis kepada Lord Wavell bahwa beliau sudah nasehatkan kepada
partainja supaja resolusi itu di'batalkan dan partai itu bekerdja-sama
dengan pemerintah, asal diidasarkaji .atas dua matjam perdjandjian. Perta
ma kemerdekaan India hendaklah diumumkan dengan segera, .. kedua
pemerintah nasional sementara harus dibentuk dan diserahi dengan segala
urusan negara, ketjuali urusan pertahanan.Sudah terang bahwa perdjandjian jang diminta ini tidak akan dite
rima oleh pemerintah Inggeris, sebab isi dan artinja tidak berbeda dengan
ultimatum Kongres kepada Cripps dua tahun jang lalu. Sebenarnja pen
dirian Mahatma Gandhi tidak menjimpang pula dari pada jang sudah-
sudah. Dalam perhubungan dengan Moslem League beliau mentjoba
mentjari perbaikan, mula-mula dengan mengirim surat kepada Jinnah
dari tahanan, akan tetapi surat itu tidak pernah dibalas. Sesudah beliau
dimerdekakan perhubungan ditjarinja lagi dan Jinnah sedia akan bertemu
dengan beliau dirumahnja di Bombay dibulan September tahun itu.
Pembitjaraan diantara pemimpin-pemimpin jang ternama itu dipan-
dang penting sekali, karena djikalau berhasil dalam menimbulkan persa
tuan Kongres-Liga, nistjaja kesulitan-kesulitan dalam lapangan politik
lekas akan dapat diselesaikan. Pendirian Gandhiji sebelum pertemuan itu
rupanja sudah mendekati pendirian Rajagopalachari selaku ichtiar untuk
mentjari perdamaian dengan Liga. Beliau menjampaikan usul jang dise
tudjui oleh mereka berdua kepada Jinnah.
Isinja dengan ringkas adalah sebagai berikut: 1. Moslem League ha
rus mengakui tuntutan kemerdekaan India seluruhnja dan berdjandji akan
membantu Kongres untuk membentuk pemerintahan nasional dimasa
peralihan. 2. Sesudah perang pembatasan daerah-daerah Hindu dan
Islam disebelah Barat laut dan Timur laut akan ditentukan dan plebisit
akan diadakan dalam daerah-daerah itu supaja rakjat dapat memilih
antara Hindustan dan Pakistan. 3. Dalarrp waktu pemisahan itu akan
diadakan persetudjuan tentang pertahanan, perhubungan dan pertukaran
barang diantara daerah-daerah itu. 4. Perdjandjian itu hanja berlaku,
djikalau sudah pasti bahwa Inggeris sedia akan xnenjerahkan segala
kekuasaan dan tanggung-djawab kepada India.
Pembitjaraan itu diikuti oleh umum dengan penuh perhatian selama
empat belas hari. Akan tetapi kerijataan tidak berhasil. Jinnah menolak
dengan terus terang usul jang berisi empat fasal itu. Ia membantah piki
ran bahwa Pakistan terdiri dari sisa-sisa daerah Hindu. Pakistan itu
melingkungi negeri2 jang sedjak dulu didiami oleh ummat Islam jaitu
6 provinsi dengan sebulatnja (Sind, Punjab, Batas Barat Laut, Baluchis
tan, Benggala dan Assam). Tentang saat mendirikan negara Pakistan
dan India, partai2 tetap berlainan pendapat. Mahatma Gandhi ber-
perasaan ‘Inggeris keluar dulu, sesudah itu barulah soal pemisahan
°diselesaikan. Jinnah mementingkan pemisahan dulu dan sesudah itu pem
bentukan negara2 merdeka jang berdaulat dengan perantaraan Inggeris.
Sfebelum itu, kata beliau, soal-soal tentang bekerdja-sama antara Hindu
dan Islam tidak mungkin dapat dipetjahkan.
Kegagalan pembitjaraan itu diterima oleh partai Mahasabha (partai
nasionalis kanan) dengan gembira. Dalam kalangan Kongres kepuasan
ada pula, karapa orang chawatir kalau-kalau Mahatma menerima peru-
bahan-perubahan jang mungkin ditawarkan oleh Jinnah dan tidak
dapat diba'ialkan lagi sesudahnja. Dipihak Liga orang: memudji peinim-
pinnja jang tidak masuk perangkap Kongres.
Meskipun hal-hal ini semuanja menjedihkan, ada djuga hasil jang
tertjapai. Dari pembitjaraan itu telah njata bahwa anggapan Kongres
bahwa partai ini sadjalah jang berhak bersuara atas nama India, tidak
diakui lagi oleh Mahatma sendiri. Kedua, bahwa bagi beliau tuntutan
Kongres supaja perselisihan Hindu dan Islam baru diselesaikan sesudah
Inggeris meninggalkan India, bukan soal prinsipil lagi. Artinja M a
hatma tidak keberatan mentjari persetudjuan dulu antara kedua belah
pihak, sebelum penjerahan kuasa Inggeris dilakukan.
Beberapa djago lama dari masa sebelum perang dunia pertama,
kebanjakan dari partai Liberal merasa bahwa kegagalan pembitjaraan
antara pemimpin-pemimpin itu tidak boleh dibiarkan sadja. Atas
andjuran mereka ditahun 1941 sudah pernah diadakan pembitjaraan
aritara orang-orang jang terkemuka jang tidak berpartai untuk mem'pela-
djari soal undang-undang dasar. Akan tetapi sesudah itu tidak terdengar
lagi apa2 tentang usaha itu. Diantara mereka jang terkenal ialah Tej
Bahadur Sapru. Beliau mengusulkan kepada Mahatma Gandhi supaja
diadakan rapat nasi<5nal buat mempertimbangkafi . soal dasar-dasar
pemerintahan. Mahatma setudju dengan maksud itu, akan tetapi berpen
dapat lebih baik, djikalau anggota2 Kongres djangan turut; Liga dan
Mahasabha diundang djuga supaja rapat itu bersifat netral; Jinnah me-
nolak undangan itu dengan iklasan bahwa rapat demikian sebe'tulnja tidak
lain dari pada 'perkakas Kongres. Sapru memutar haluan dan membentuk
,,Panitia perdamaian” pengganti rapat itu dan menetapkan soal Pakistan
sebagai pokok pembitjaraan. Liga menerima undangan itu dan mengirim
5 orang wakilnja; golongan Paria mengirim dua orang. Dari pihak Hindu
ditundjuk 22 orang, djadi sudah terang bahwa perwakilan golongan2
jang ketjil tidak memuaskan. Diantara anggota Hindu terdapat djago-
djago jang terkenal seperti jayakar dan Sarkar. Panitia perdamaian
(Conciliation Commitee) itu bekerdja dengan sungguh-sungguh
menurut pertanjaan-pertanjaan jang ditetapkan lebih dulu. Hasil peker
djaan itu akan diserahkan kepada golongan2 jang berkepentingan.
Sementara itu kenjataan bahwa Kongres mulai bekerdja dengan tjara
positif seakan-akan meninggalkan sikap jang pasif dulu.Tindakan di-
tudjukan untuk merebut kedudukan dalam dewan-dewan provinsi.
Kongres berhasil mendjatuhkan beberapa kabinet dari 'partai-partai lain.
Misalnja diprovinsi Batas Barat Laut jang mempunjai penduduk Mu3-
limin Kongres berhasil mengganti kabinet Liga cengan anggota-anggota
sendiri. Di Assam kabinet bertukar pula, akan tetapi Kongres tidak mau
membentuk kabinet sendiri, hanja meminta supaja pengikut-pengikut
partai jang ditahan dilepaskan. Kongres merasa terpaksa membantu usaha
perang disana sebab sudah lama berdjalan dan tidak dapat diubah lagi.
Di Benggala jang dikuasai oleh Liga timbul oposisi jang hrbat berhu-
bung dengan rentjana pemerintah provinsi tentang perguruan menengah.
Keadaan dalam dewan provinsi kat'jau balau, sehingga Gubernor terpak-
sa mempergunakan haknja dalam fasal 93 T.A. un'tuk menarik segalia
kuasa kepadanja. Diprovinsi Sind Liga kalah djuga, akan tetapi dengan
tindakan Jinnah sendiri dapat dibentuk dewan jang terdiri dari anggota2
Liga dengan Hidayatullah sebagai perdana menteri. Pada umumnja dari
tahun 1943—’45 Liga terus bertambah kuat; hampir semuanja menteri-
menteri Islam jang berpartai Kongres dapat digan'ti dengan anggota
sendiri. Dewan-dewan dari provinsi2 jang diharapkan akan diigabungkan
dalam negara Pakistan sudah dibersihkan d'ari pengaruh partai Kongres.
Oleh sebab itu kedudukan Jinnah makin teguh, sehingga beliau akan da
pat berdjuang mati-matian ucituk membela Pakistan. „Kita akan tolak
tiap-tiap peraturan pemerintahan jang berdasarkan kesatuan India” , kata beliau.
Di Inggeris orang tidak sabar lagi melihat djalan buntu itu, akibat
usaha jang sia-sia belaka. Sebagian mengatakan supaja Inggeris djangan
tjampur lagi, biarlah rakjat India memperdengarkan kemauannja sendiri
dan membentuk ui?dang-undang dasarnja. Mereka itu mengharapkan
dalam hal ini bahwa tenaga-tenaga jang konstruktif akan muritjul kemuka.
Sebagian lagi berpendirian bahwa Inggeris harus mengadakan usul baru.
228 Di India Panitia perdamaiMn jang diketuai oleh Sapru membuka rintisan
pertama didjalan buntu itu. Komitenja mengumumkan usul-usul sebagai jang berikut :
1. Dewan Pemerintahan pusat (Executive Council) harus terdiri dari anggota-anggota bangsa India ketjuali G. Djenderal dan Panglima Besar
dan dipilih dari anggota-anggota Dewan Perwakilan. 2. Anggaran untuk
djabatan-djabatan jang dipegang oleh G. Djenderal sendiri jaitu per
tahanan dan urusan luar negeri harus ditetapkan oleh Dewan Perwakilan
itu djuga. 3. Fasal 93 I.A. jang memberikan hale kepada Gubernor untuk
mendjalankan pemerintahan, djikalau dewan menteri tidak dapat diben- tuk, harus dihapuskan.
Usul-usul inipun tidak djauh menjimpang dari tawaran Cripps, ketjuali
jang mengenai fasal 93 I.A. Tentang pembagian tempat dalam Dewan
Eksekutif diusulkan oleh De*sai sup a j a perbandingan antara Kongres,
Liga dan partai-paritai lain ditetapkan sebagai 2:2:1, Usul tambahan ini-
°pun ditolak oleh Jinnah. Perbandingan jang diandjurkan oleh Desai itu
menurut beliau sudah lajak. Meskipun anggota2 Kongres dan Liga
sama banjaknja dipusat pemerintahan, akan tetapi perbandingan dalam
Dewan Perwakilan jaitu pokok kuasa pemerintahan tidak diubah, golong
an Kongres masih tetap mempunjai suara jang terbanjak. Djadi persa-
maan „de facto” ada, tetapi „de jure” tidak ada, menurut Jinnah, sebab
dasar-dssar undang-undang tidak diubah. Beliau masih segan akan
pemerintahan pusat jang dikuasai oleh Kongres dan penerimaan usul
Komisi Perdamaian itu mungkin bermaksud menenggelamkan tuntutan
Pakistan. Oleh sebab itu Jinnah tetap keberatan dan memandang komisi itu kaki-tangan Kongres.
S. Perundingan di Simla.
Dipenghabisan bulan Maret 1945 Lord Wavell mengundjungi London.
Dari sumber jang dipertjajai radja-muda bukan ipergi kesana untuk mem-
bit jarakan keadaan militer di Asia Tenggara sadja, akan tetapi soal politik
akan dipertimbangkan djuga. Di India sebenarnja perhatian umum ter
hadap soal itu sudah djauh berkurang, sebab segala tenaga pada masa
itu dikerahkan kepada tingkat penghabisan dalam perang di Djerman.
Lagi pula politik internasional dipengaruhi oleh wafatnja Presiden
Roosevelt. o
Selama di London Lord Wavell menerima matjam-matjam permintaan
berupa mosi dan resolusi dari partai-partai dan golongan-golongan
rakjat di India tentang kemungkinan perubahan pemerintahan. Isi
permintaan-permintaan itu jang satu atjap kali bertentangan dengan jang
lain. Salah satu dari usul jang agak menjimpang dari jang sudah dike-
tahui oleh umum ialah»usul Zafrullah Khan, bekas Kommissaris Tinggi
India di Inggeris. Beliau menguisulkan supaja berhubung dengan keada-
an, masa, Parlemen sadjalah dulu mengadakan undang2 dasar jang meng-
akui kedudukan India sebagai ,dominion status untuk sementara sampai
persetudjuan tertjapai diantara golongan2 rakjat di India jang achirnja
akan menetapkan undang-undang dasar sendiri. Tentang kundjungan
Wavell ke London pemerintah Inggeris memberikan pendjelasan dengan
perantaraan menteri Amery pada hari 14 Djuni tahun itu, sebelum kabinet
Churchill diganti oleh kabinet Attlee. Beliau mengatakan sebagai berikut:
„Pemerintah Inggeris tidak berkepentingan untuk memaksakan un
dang-undang dasar kepada bangsa India jang tidak disukainja. Sebagai
diberitahukan ditahun 1942 undang2 itu haruslah buatan orang India
sendiri. Pemerintah Inggeris dalam hal ini hanja merasa mempunjai
kewadjiban untuk menginsjafkan. kepentingan kerdja-sama diantara
semua golongan-golongan, sehingga tentjapai kemenangan achir dan
sesudahnja mengusahakan segala sesuatu jang perlu untuk memperluas
kesedjahteraan rakjat India. Berhubung dengan maksud itu pemerintah
dengan segera akan mengadakan susunan baru dalam Dewan Pemerin
tahan Tinggi (Executive Council) supaja dewan itu seluruhnja terdici
dari anggota-anggota bangsa India, ketjuali G. Djenderal dan Panglima
besar. Urusan luar negeripun akan dipegang oleh seorang menteri bangsa
India dan negeri ini akan mempunjai hak mengangkat u'tusan2nja sendiri
diluar negeri, Inggeris akan menundjukkan seorang Komisaris Tinggi di
Delhi.Paritai-partai diminta mengadakan perundingan denga.n per’dana-per-
dana menteri dan bekas perdana2-menteri dari dewan provinsi untuk me
milih tjalon2 jang akan diangkat oleh G. Djenderal dalam Dtwan Peme
rintahan Tinggi. Tentang fasal 93 I.A. dipieringatkan bahwa kechawatiran
tidak akan timbul, asal partai-partai mempunjai kebid'jaksanaan untuk
membantu dewan menteri-menteri setiap waktu. Pemerintah merasa bah
wa usul-usul ini selaras dengan keadaan di India dan dapat didjalankan
dengan langsung. Lagi pula didjandjikan bahwa India tidak terikat oleh
peraturan ini dibelakang hari, melainkan akan bebas dalam menetapkan
undang-undang dasar sendiri.”
Dalam pendjelasannja tentang politik pemerintah menteri Amery
mengatakan bahwa anggota-anggota Badan Pekerdja jang masih
dalam tahanan akan dimerdekakan. Lagi pula menteri itu mernbe-
ritahukan bahwa pemeirintah akan mengubah kedudukan Gubernor-
Djenderal jang sampai waktu itu mempunjai dua matjam kewadjiban
jaitu membela keperluan India sebagai kepala pemerintah dan memper
tahankan keperluan tanah Inggeris djuga. Kewadjiban itu akan dipisah,
urusan keperluan Inggeris akan diserahkan kepada Komisaris Tinggi.
Amery menutup pidatonja jang diutjapkan dalam House of Commons
dengan kata: „Kami sudah meletakkan nasib India didalam tangan
rakjatnja sendiri. Sekarang terserah kepada rakjat itu untuk menerima
nasibnja dan membentuk negerinja.”
Berkenaan dengan keterangan pemerintah Inggeris dalam Parlemen
Lord Wavell pada ketika itu dijuga mengumumkan pendjelasan itu
dengan perantaraan radio. Jang dipentingkan, didalamnja ialah pemben
tukan Dewan Eksekutif jang lebiih mendekati kemauan rakjat dan
pergerakan dari pada jang sekarang. Dewan itu akan terdiri dari bangsa
India, ketjuali radja-muda dan panglima tentera jang duduk didalamnja
sebagai anggota menurut djabatannja. Dewan itu akan ditambah dengan
anggota baru jaitu untuk urusan luar negeri jang dipilih pula dari bangsa India.
Langkah jang baru djuga ialah pengangkatan Komisaris Tinggi dari
keradjaan Inggeris di India untuk mengurus segala hal jang berhubung
dengan keperluan Inggerite dalam lapangan ekonomi, perdagangan dll.
Anggota-anggota Dewan itu masih akan diangkat oleh radja-muda,
setelah mendengar pertimbangan pemimpin-pemim'pin partai dan kemudian disahkan oleh radja. Teruntuk ini undang-undang dasar (India
Act 1935)'tidak perlu diubah, meskipun kuasa jang diberikan kepada
Gubernor-Djenderal dalam hal pengawasan akan didjalankan dengan mengingat keadaan baru.
^ o
Kewadjiban Dewan itu adalah tiga matjam jaitu :
Pertama, akan meneruskan perang sampai musuh dibinasakan.
Kedua, mendjalankan pemerintahan, menjelenggarakan persiapan2
jang perlu seltelah perang berachir dan Selbelum undang-undang dasar baru berlaku. °
Ketiga, mempertimbangkan, djikalau Dewan itu merasa perlu, segala
sesuatu supaja konstitusi jang tetap dan disetudjui oleh rakjat lekas
dibentuk. Kewadjiban jang ketiga inilah jang amat penting dan jang
paling berat djuga.
Usul-usul itu akan dibitjarakan dalam suatu perundingan untuk mana akan diundang :
a. Perdana menteri dari semua provinsi dan bekas perdana menteri jang
mengepalai kabinet menurut fasal 93 India Act, jaitu kabinet jang ditumdijuk Gubernor sendiri.
b. Ketua Kongres dan Persatuan Muslimin, wakil ketua Liga dalam
Dewan Legislatif, pemimpin partai Kongres dan Liga dalam Dewan
Negara, pemimpin partai Nasional dan golongan Eropah dalam Dewan Legislatif. ^
c. Mahatma Gandhi dan Muhammad Ali Jinnah, Rao Bahadur Sivaraj
wakil golongan jang tidak berkasta dan Tara Singh, wakil kaum Sikh.
Undangan pada hari itu djuga akan disampaikan kepada mereka jang
disebut tadi dan konferensi akan dibuka pada hari 25 Djuni di Simla.
Anggota-anggota Badjjn Pekerdja dari Kongres jang ditahan sedjak
tahun 1942 segera akan dilepaskan putusan tentang penahanan anggota-
anggota jang lain diserahkan kepada pemerintah jang akan dibentuk
dan, djika ini tidak da'pat dibentuk kepada pemerintah provinsi.
Lord Wavell berharap. supaja perundingan berlaku dalam suasana
pertjaja mempertjajai dan kemauan jang djudjur, sehingga tertjapai suatu
putusan jang penting dan jang menentukan perdjalanan sedjarah di
India.
Tidak lama kemudian semuanja jang diundang mendjawab .bahwa
mereka menerima undangan radja-muda itu, ketjuali Mahatma Gandhi
jang memberitahukan bahwa beliau merasa tidak berhak mengeluarkan
suara atas nama Kongres. Beliau meminta supaja diganti oleh Maulana
Azad, ketua Kongres, akan tetapi beliau sedia djuga duduk sebagai
penindjau. Penolakan itu dipandang Jinnah seperti tanda kurang meng-
hargakan perundingan jang akan diadakan itu dan beliau menunda
djawabnja. Achirnja beliau menerima undangan itu djuga. Golongan
Kristen dan Peranakan tidak diundang. Pembatasan ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa soal jang sebenarnja tidak lain dari pada mentjari
persetu'djiuan anitara partai-partai jang besar. Susunan konferensi terang
berat sebelah kepada partai Kongres.Perundingan dibuka oleh G. Djenderal di Simla pada hari 25 Djuni
1945. Pengharapan bahwa konferensi itu akan.' berhasil rupanja besar
sekali dalam seluruh golongan rakjat. Orang merasa kali mi tak dapat
tiada persetudjuan akan tertjapai.Karena dikalangan Kongres suasana sudah bertukar, sebagian besar
tidak berpegang lagi pada tuntutan jang menggagalkan pembitjaraan
dengan Cripps tempoh hari. Sekarang mereka sudah sedi?, membantu
usaha perang dan turut ambil bagian dalam pemerintahan pusat, meski
pun undang-undang dasar belum diubah. Lagi pula orang merasa bahwa
sembojan : ..Tinggalkanlah India !” tidak akan mendatangkan manfaat
bagi partai dimata dunia internasional.
Tidak lama setelah perundingan dibuka teranglah dimana terletaknja
teras segala kesulitan. Bukan pada soal tentang luasnja penjerahan kuasa
Inggeris, akan tetapi pada soal pembagian kuasa itu diantara golongan-
golongan jang terbesar. Betul golongan jang ketjil djuga mendapat
penghargaan seperti kaum Sikh dan golongan Paria, betul pula Kongres
dan Liga akan memperoleh tempat jang sama dalam dewan pemerintahan
tinggi, ini sudah kemadjuan jang menganidfung pengharapan, akan
teuapi dengan tidak di-sangka2 datang perfcanjaan idlari Jinnah, siapakah
atau partai manakah jang sebenarnja berhak menundjuk anggota Mus
limin dalam badan pemerintahan itu.
Antara Jinnah dan Maulana Azad diadakan beberapa kali pembi
tjaraan tentang soal ini, akan tetapi Badan-badan Pekerdja dari partai
masing-masing selalu bertentangan pikiran. Oleh sebab itu konferensi
ditunda selama 14,hari. Sementara itu Lord Wavell meminta supaja
partai menjiapkan daftar tjalon.Htjalon anggota dalam pemerintahan baru
supaja dapat dibentuk dengan segera. Daftar jang disusun oleh Kongres
memperlihatkan siasat baru jang ditjurigai oleh Jinnah. Partai Kongres
sebagai biasa mementingkan bahwa partai itu bersifat nasional, tidak
.membeda-bedakan agama dan se-mata2 bekerdja untuk seluruh bangsa
India. Sebagian besar dari golongan Islam masih setia kepada partai
nasional itu dan tidak setudju dengan tuntutan Pakistan. Oleh sebab itu
Kongres merasa berhak memadjukan daftar untuk semua kursi dalam
dewan pemerintahan dan dengan sengadja mengemukakan nama2 seperti Jinnah, 2 orang anggota Liga lain, Maulana Azad ketua partai Kon
gres, Asaf Ali selain dari nama-nama orang Hindu jang terkemuka.
Jinnah tetap berpendirian bahwa konferensi itu hanja hendak mem-
benarkan tuntutan Kongres. Beliau mengemukakan matjam-matjam
keberatan didalam dan diluar konferensi itu. Liga, kata beliau, mendapat
sokongan dari sebagian jang terbesar dari golongan Muslimin sebagai
nampak dari djumlah anggotanja dalam dewan-dewan Legislatif dan dari
hasil pemilihan sementara. Tuntutan Liga ialah Pakistan atau pembagian
° „India. Oleh sebab itu Liga sedjak 1940 menolak pengangkatan dalam
pemerintahan pusat, sebelum Inggeris mendjandjikan bahwa India akan
dibagi dua, setelah perang selesai. Liiga meminta supaja partai itu
dan Kon,gres mempunjai anggota jang satma banjaknja dalam dewan'2,
akan tetapi kenjataan bahwa golongan-golongan ketjil (Sikh dan Paria)
harus mendapat kedudukan djuga, sedang mereka pada umumnja memi-
hak kepada Kongres. Oleh sebab itu kaum Muslimin akan tetap kalah
suara dalam dewan-dewan itu dan dengan sendirinja dalam badan
pembentub undang-undang dasar jang akan dipilih. Kuasa jang diberikan
kepada ‘Gubernor-Djenderal untuk mendjamin kepentingan golongan- jang terketjil tidak menj'ukupi bagi Liga.
Berhubung dengan pertimbangan2 itu Jinnah tidak mengirim daftar
sebelum menerima djaminan dari Wavell bahwa anggota2 Islam jang akan
diangkat diambil dari partainja. Beliau mengingat kedjadian ditahun 1937
waktu mana tiap-tiap menteri Islam dalam provinsi jang dikuasai oleh
Kongres dianggap anggota partai itu atau sekurang-kurangnja
tunduk kepada Hindu Raj. Dan dibelakang permainan ini Jinnah me
mandang pada rapat constituante jang akan datang dan tentu akan
terdiri dari anggota-anggota partai jang terbesar. Oleh sebab itu beliau
hanja setudju, djikalau tempat2 jang disediakan untuk golongan Musli
min ditundjuk oleh Liga atau sebenarnjaoleh beliau sendiri. „Djikalau
kita terima usul Kongres itu,” kata Jinnah, „kita akan menanda tangani
putusan hukum mati kita sendiri.” Dengan pendirian demikian sudah
terang konferensi tidak akan berhasil. Sesudah tiga minggu berunding
persetudjuan tidak tertjapai dan Lord Wavell menutup konferensi-Simla
dengan perasaan sedih dan sesal pada hari 14 Djuli 1945.
Beliau mengatakaa bahwa pemerintah akan mengambil tindakan
sendiri, setelah perang dunia berachir dengan kemenangan. Tanggung
djawab atas Jinnah jang menggagalkan konferensi itu berat sekali. Akan
tetapi dari sikap beliau sudah terang bahwa dalam lingkungan India Act
1935 persetudjuan antara 'kedua partai jang terbesar itidak mungkin lagi.
Oleh sebab itu umum berpendapat bahwa soal itu harus ditimbang oleh
Badan pembentuk undang-undang dasar dengan selekas mungkin supaja
diatur dalam persiapan undang-undang baru.
9. Perbelahan atau kesatuan.
Untuk mengikuti perselisihan antara Kongres dan Persatuan Musli
min dimasa jang menentukan nasib India, baiklah kita uraikan dengan
ringkas pro dan kontra dari soal jang hangat itu.
1. Kesatuan jaitu dalam lingkungan pemerintahan sudah terkandung
dalam tiap-tiap sistem pendjadjahan. P e ra tu ra n - p e ra tu ra n d i India
(India Act) jang berturut-turut didjalankan oleh Inggeris sedjak tahun
1776 semuanja mentjari dan memperkuat kesatuan negeri. Karena hanja
dari suatu pusat jang kuat d e n g a n peraturan jang sama dapatlah kuasa-
itu dipegang teguh dan diakui oleh rakjat jang takluk sebagai kuasa jang
tertinggi. Djika pemerintahan pusat telah lama tertanam dalam djadjahan
itu, barulah timbul pertimbangan pada suatu waktu tentang penjerahan
kuasa atau pembagian ikuasa antara pusat dan daerah (desentrallsasi).
Akan tetapi mengurangi kuasa pusat, sehingga India se m a ta- m a ta d ja i
persatuan. negara2 atau provinsi2 setjara fedesrasi, belum .pernah kedja-
dian selama pemerintah pendjadjahan itu berlaku.
2. Kesatuan itu mendjamin keamanan India, sebab negeri itu dapat
mempertahankan semua batas-batas djikalau diserang dari luar. Dalam
negeri jang bersatu antjaman musuh dari dalam hampir tidak ada. Berkat
kesatuan itu selama l}/£ abad jang lampau India tidak pernah diserang
musuh dari luar.
3. India merupakan sua'tu benua (kontinen) jang agak bulat.
Laut disebelah timur, selatan dan barat dan pegunungan disebelah
utara mengelilingi India, sedang diantara bagian-bagian m as ing- m a-
sing mudah diadakan perhubungan. Sebab mempunjai bahan-bahan
jang tjukup negeri itu dapat hidup sendiri seperti negara jang besar
dan jang tidak terpaksa berpolitik ekonomi jang pitjik jaitu memenuhi
kepentingannja sendiri sadja. India tidak perlu membuat peraturan-
peraturan jang sengadja menahan-nahan pemasukan barang dari luar
negeri ('proteksi). Akan tetapi djikalau India dibagi dalam beberapa
negara-negara ketjil, timbulnja 'poli'tik sematjam itu tidak akan dapat di- elakkan.
4. Kesatuan pemerintahan berarti kesatuan dalam seluruh lapangan
administrasi jang mejigambil pegawainja dari segala lapisan rakjat untuk
satu matjam kerdja. Oleh karena itu mereka saling menghargai dan
hilang atau berkuranglah perasaan 'pertentangan dan kebentjian diantara2 3 4 1 apisan-lapisan rakjat.
5. Kesatuan tentu akan menambah kekuatan India sebagai negara
baru diantara negara-negara Iain dan akan memberikan kedudukan jang
penting sekali di Asia jang menjamai kedudukan suatu negara besar di Eropah.
6. Djikalau India dibagi dua, sukar sekali menentukan batas-batas-
nja. Misalnja penduduk Muslimin jang terbanjak adalah di India Barat
Laut dan di India Timur Laut (Assam). Tapi djarak antara dua bagian
itu lebih kurang 1000 km. Di Punjab sebagian besar dari rakjat terdiri
dari kaum Sikh dan mereka tidak suka dimasukkan dalam negara Pakis
tan. Membagi Punjab dalam dua daerah tidak mungkin, dipandang dari
sudut ekonomi dan tjara pemerintahan dalam provinsi itu jang dari zaman
aulu sudah satu daerah. Begitupun terhadap Benggala dimana perasaan
kebangsaan kuat sekali sebagai nampak dari perlawanan berhubung de-
ongan pembagian provinsi itu oleh Lord Curzon ditahun 1905. Atas
permintaan rakjat sendiri pembagian itu dibatalkan ditahun 1912.
7. Pembagian India*akan mengakibatkan pemindahan dan penu-
karan rakjat dengan tjara besar2an jang tidak luput dari sengsara oleh
sebab kehilangan tanah dan harta benda jang harus ditinggalkan dalam
negeri tempat diam dulu. Dari 80 djuta orang Muslimin lebih dari 20
djuta hidup dalam provinsi-provinsi jang terutama diduduki orang
Hindu cfan dafi 150 djuta orang Hindu jang berkasta letih dari 30 djuta tinggal didaerah jang akan didjadikan Pakistan.
8. Djikalau India dibagi dua, Pakistan harus diserahi dengan per
tahanan batas disebelah utara dan disebelah tapal Birma. Berhubung
dengan keadaan jang tetap kurang aman disana belandja jang akan
dikeluarkan untuk tentara pendjaga, besar sekali dan tentu akan
mengurangi belandja jang perlu untuk memadjukan ekonomi rakjat
Pakistan jang pada umumnja tidak begitu baik. Kemungkinan kemadjuan
djuga tidak besar, djika kita ingatkan bahwa Pakistan tidak mempunjai
kota-kota besar selain dari Karachi, sedang kota-kota seperti Calcutta,
Bombay, Madras dll. terhitung masuk negara India.
9. Meninggalkan kesatuan berarti memberi kelapangan bagi perpe-
tjahan jang terus-menerus, sehingga pada achirnja bukan dua sadja,
melainkan beberapa negara2 ketjil dan lemgh akan timbul sebagai akibat-
nja. Baiklah keadaan di Balkan dimana terdapat negara2 jang tidak
berkuasa dan hanja djadi mangsa keradjaan-keradjaan besar diambil
sebagai teladan jang njata.
A kan tetapi walaupun begitu pemimpin-pemimpin Liga tetap mem-
pertahankan tuntutan Pakistan dan mereka lebih suka melihat rakjat
menderita dan mengduh untuk sementara waktu?dari pada bersatu
dibawah penguasaan H indu jang dichawatirkan akan memaksakan kemau-
annja sebagai golongan jang terbesar kepada rakjat Muslimin. Mereka
jang membela tjita-tjita Pakistan berpendapat sebagai berikut: 2
1. Kesatuan jang didjus.djung oleh satu bangsa, tidak pernah dida-
pati di India. Tetapi rakjat Muslimin jang 100 djuta itu merupakan suatu
kesatuan kebangsaan (nation) jang terang dan dapat dipisah dari bangsa
Hindu. Mereka mempunjai tanah air sendiri jaitu India Barat Laut dan
Timur Laut dan mereka berhak untuk menentukan kedudukannja seperti
bangsa-bangsa lain.
2. Hanja djikalau India dibagi, barulah lenjap soal pertentangan
Hindu-Islam jang mahahebat itu, karena dengan djalan itu lepaslah
ummat Islam India dari penguasaan Hindu. Selama pemerintah pusat
ada dan dibentuk menurut banjak suara penguasaan Hindu itu tinggal
tetap. Oleh karena itu pemerintah pusat jang berdasarkan kesatuan
hendaklah dihapuskan. Tetapi ini hanja tertjapai, djikalau India dibagi.
3. Pakistan akan djadi negara jang tjukup luas dan berpangaruh
dan akan dibanggakan oleh dunia Islam. Negara itu akan terdiri dari^
provinsi-provinsi Sind, Punjab, Daerah Barat Laut, Baluchistan dan Indici
Timur Laut dengan djumlah penduduk lebih kurang 84 djuta. ^
4. Pakistan akan memberikan lapangan untjik hidup jang merdeka
bagi seluruh ummat Islam di India. Kebudajaan akan berkembang menurut
dasar agama, begitupun pendidikan, hukum, urusan sosial jang sampai
masa itu dikuasai oleh orang Hindu dengan menanam tjita-tjita mereka
dalam hati orang Muslimin. Mereka akan terlepas dari pfengikatan eko
nomi kepada kaum modal Hindu jang sedjak beratus-ratus tahun sangat
menghalangi kemadjuan ekonomi rakjat Muslimin.
5. Partai Liga hanja akan setudju dengan penarikan tentara Inggeris
dari India dan penghapusan kuasa keradjaan itu, djikalau India dibagi.
Djika tidak, golongan Islam akan kehilangan perlindungan jang diberikan
oleh Inggeris sampai sekarang dan mereka akan tunduk kepada pengu-
asaan Hindu Raj untuk selama-lamanja dan lenjaplah djuga agama dan
kebudajaan Islam di India.
Sudah tentu bahwa dikalangan pemimpin-pemimpin jang bertanggung
djawab orang tidak ketinggalan dalam mentjari ichtiar supaja pembagian
jang dichawatirkan itu djangan sampai terdjadi, terutama dipihak pe
mimpin-pemimpin Muslimin jang tidak setudju dengan tuntutan Jinnah,
misalnja Sikander Hyat Khan dan Muhammad Zafrullah Khan. Titik
berat soal pembagian itu sebenarnja terletak dalam susunan pemerintahan
pusat dan kuasanja. Tentang pemerintahan jang berdasarkan pertang-
gungan-djawab diprovinsi hampir 'tidak ada perselisihan paham. Hyat
Khan mengusulkan supaja India dibagi dalam 7 daerah jang luas dan
mempunjai kuasa jang besar. Pemerintah pusat dipandangnja seba
gai perwakilan daerah-daerah untuk mengurus beberapa hal jang ter-
tentu sadja, umpamanja urusan luar negeri, ^pertahanan, peredaran
uang dan bea barang-barang masuk. Zafrullah Khan mengusulkan
supaja perwakilan golongan Muslimin dalam dewan-dewan pusat disa-
makan sadja dengan banjaknja wakil-wakil golongan Hindu. Usaha2 ini
terang tidak lain dari pada ichtiar untuk memuaskan perasaan kebang
saan dari rakjat Muslimin dalam lingkungan kesatuan dengan Hindu dan
supaja langkah jang amat berbahaja jaitu membagi India dapat dielakkan
dengan djalan damai. Akan tetapi maksud pemimpin-pemimpin jang tersebut gagal sama sekali karena pemimpin jang terbesar, Jinnah tidak mau mendengarkan usul jang bersifat kompromis itu.
10. Tuntutan „Q u it In d ia !” (T inggalkanlah Ind ia ).
Dalam perdjalanan pergerakan kebangsaan dinegeri-negeri djadjahan
(koloni) selamanja jang mendjadi pokok pertentangan politik ialah
perhubungan dengan keradjaan jang menguasai. Karena sudah terang
bahwa perhubungan itulah jang menentukan kedudukan negeri jang be
lum merdeka dan luas pengaruh keradjaan jang mendjadjah. Djika kita
'i'kuti garis2 djalan pergerakan di India sebagai mendjelma dalam Kon
gres, nampaklah didalamnja beberapa taraf masa. Dimasa permulaan Kon
gres perhubungan kolonial masih diakui dan diterima sebagai faktor jang
njata. Oleh karena itu usaha politik ditudjukan kepada memperbaiki
keadaan jang sudah ada dengan memperkuat pengaruh rakjat dalam
dewan-dewan pemerintahan sambil berusaha dalam lapangan pendidikan
politik dan sosial. Masa jang kedua jang mulai kira-kira tahun 1905
memperli'hatkan tuntutan pemerintahan sendiri (Swaraj), akan tetapi
masih dencjan mempergunakan kelapangan jang sudah ada dan dalam
garis-gans jang ditentukan undang-undang. Dimasa perang dunia jang
pertama tuntutan pemerintahan sendiri itu idEtudjukan kepada sistem
pemerintahan jang bertanggung-djawab (responsible government) jang
dinamai ,,Dominion status” atau „Home Rule”. Antara tahun 1920 dan
1930 tuntutan ,,Dominion status" jang menjamai kedudukan negara2 dalam lingkungan Inggeris Raya bertambah keras terdengar.
Akan tetapi kenjataan djuga bahwa Kongres tidak puas lagi dengan
tuntutan itu dan dirapat umum jang diadakan di Lahore ditahun 1929
Rentjana-Nehru jang berdasarkan .dominion status" dibatalkan. Se
bagai penggantinja diterima suatu resolusi jang menjatakan bahwa Kon
gres akan menuntut ,,Purna Swaraj” jaitu pemerintahan jang merdeka.
Ini bukan berarti bahwa Inggeris harus meninggalkan India, melainkan
pemerintahan akan didjalankan oleh bangsa sendiri menurut kemauan
rakjat. Baru ditahun 1942 setelah perang dunia berdjalan dua tahun dan
k e s u lita n - k e s u lita n di India setiap hari bertambah besar, Mahatma
Gandhi mulai mengutjapkan tuntutan supaja Inggeris meninggalkan
India s e b a g a i pedoman aksi Kongres. Tuntutan itu disahkan oleh Badan
Pekerdja Kongres dirSpatnja di Bombay 'pada ha?i 8 Agustus tahun
1942. Badan itu berpendapat bahwa „untuk keselamatan India peme
rintahan Inggeris di India haruslah ditiadakan dengan segera dan terus
diganti dengan pemerintahan jang dibentuk t>leh partai-partai.” ^
Tidak perlu lagi diterangkan bahwa pada tiap2 masa dalam sedjarah
pergerakan Kongres politiknja ditentukan oleh bagian anggotanja jang
terbesar. Ditahun 1905 sebagian ketjil dari Kongres sudah mengusulkan
supaja politik Kongres ditudjukan kepada tuntutan kemerdekaan India
dengan segera dan menolak kerdja-sama dengan pemerintah' kolo-
nial. Dan ditahun 1942 sudah terang pula bahwa masih ada sebagian dari
Kongres jang tidak setudju dengan likwidasi pemerintahan Inggeris ter-
lebih2 diwaktu perang jang sedang berdjalan. Akan tetapi pada pokoknja
nampaklah tiga tingkat dalam perhubungan jang kita sebut tadi jaitu
tingkat koloni, tingkat autonomi dan tingkat pemerintahan jang merdeka.
Sedjarah pergerakan politik di Asia dan umumnja dalam negeri-negeri
koloni njata benar melalui tingkat-tingkat itu sebelum tertjapai kedudukan
negara kebangsaan jang merdeka dan berdaulat. 9
Berhubung dengan tuntutan ,,Quit India!” jang diutjapkan oleh
Mahatma Gandhi dan sedjak tahun 1942 mendjadi tudjuan jang njata
dalam pergerakan kebangsaan baiklah kita tindfau disini kupasan-kupasan
pihak jang tidak setudju (contra) dan setudju (pro) dengan pengachiran
kuasa Inggeris itu. Sudah tentu bahwa pemandangan2 tentang baik
dan buruknja suatu pemerintahan koloni, -— disini dimaksudkan ke
radjaan Inggeris, akan tetapi tidak ada bedanja dengan^keradjaan lain
— bergantung kepada kepentingan-kepentingan dari satu pihak dan tjita-
kebangsaan dan kemerdekaan dipihak jang lain. Oleh sebab itu dalam
lapangan ini sukar sekali mengemukakan alasan-alasan jang iogis dan
njata sadja dengan tidak mengindahkan tjita-tjita (ideal), hak atas
kemerdekaan, peri kemanusiaan dll. Siapa2 jang hendak mempertahankan
kepentingan Inggeris, dengan mudah dapat mengemukakan alasan-alasan
jang kuat supaja Inggeris djangan meninggalkan India. Karena menurut
mereka pertentangan-pertentangan jang sudah ada akan bertambah
tadjam, ketenteraman jang sudah ada akan hilang dan timbullah keka
tjauan jang tidak terhingga jang pada achirnja mendjadikan India
neraka. Mereka masih berpendapat bahwa bangsa Barat sadjalah jang
dapat mendjamin ketenteraman dan memegang ukuran kemanusiaan.
Dari pihak rakjat dikemukakan alasan-alasan jang terutama di-
didasarkan atas tjita-tjita dan hak-hak suatu bangsa. Rakjat jang diba
wah pendjadjahan lebih suka lagi mengalami sengsara dan kekatjauan,
asal terlepas dari ketaklukan, meskipun merupakan sorga didunia.
Dengan pedih president Quezon almarhum dari Philipina telah me
ngatakan satu kali: ,,Saja lebih suka dengan bangsaku masuk neraka dari
pada bersama-sam? dengan Amerika naik kesorga.” Boleh djadi sebutan
itu terlampau meliwati garis, akan tetapi suidJah melukiskan pendirian
kaum nasionalis tentang baik dan buruknja pemerintahan jang dipimpin
238 °jeh suatu keradjaan Barst dengan tjara atau tjorak apapun djuga.
Apakah alasan-alasan Inggeris supaja tetap tinggal berpengaruh di
India dan pertimbangan-pertimbangan mereka jang berpendapat bahwa pertalian dengan Inggeris tidak patut diputuskan ?
Inggeris mempunjai kepentingan jang pokok dalam terikatnja India
kepada lingkungan Inggeris Raya. Pertama, India merupakan suatu
pangkalan dalam pertahanan bagian-bagian keradjaan itu dari Aden
melalui Lautan India, sampai di Singapura dan. seterusnja ke Australia
dan New Zealand. Kedua, India memberikan kesempatan bagi perniagaan
dan industri Inggeris untuk menduduki pasar jang luas sekali. Ketiga,
karena India dikuasai oleh Inggeris modalnja mudah dilekatkan dinegeri
itu dalam bank-bank, perusahaan-perusahaan pemerintahan daerah dan partikelir. Keempa't, India memberikan lapangan jang baik bagi orang
Inggeris yntuk bekerdja baik dikalangan pemerintahan maupun ditentera.
o- Kelima, India adalah suatu sumber jang kaja dari ilmu, kesenian, filsafat,
'kebudajaan umumnja jang djuga dipergunakan oleh bangsa Inggeris.
Sekarang pertimbangan-pertimbangan dipihak mereka jang merasa
bahwa pertalian dengan Inggeris tidak patut diputuskan oleh sebab djasa2
negeri itu terhadap India dan bahagia jang didatangkannja. Pertama,
dari permulaan pendjadjahannja Inggeris telah menanam ketentera-
man, memberantas perbuatan-perbuatan radja-radja jang sewenang-
wenang, membinasakan perampokan dan dengan djalan itu membuka
kesempatan bagi tiap-tiap orang untuk hidup dalam damai. Kedua,
Inggeris telah dapat mengatuf pemerintahan jang kokoh dan keras,
sehingga terdjamin kesatuan didalam negeri baik dilapangan politik mau
pun dilapangan ekonomi. Ketiga, Inggeris dapat mempertahankan India
terhadap serangan musuh dari luar dan menghindarkan perang sau-
dara. Keempat, 'pengadilan tidak membeda-bedakan, sehingga siapapun
djuga jang diam dalam negeri mendapat perlindungan dari undang2.
Kelima, perhubungan dengan Inggeris memudahkan masuknja penge
tahuan dan kebudajaan Barat jang perlu untuk mempertinggi deradjat
India dalam pergaulan internasional. Dengan mendalamnja pengadjaran
Barat dapatlah djuga dipeladjari aliran-aliran politik dan ekonomi jang
membuka akal kaum terpeladjar dan menimbulkan perasaan kebangsaan
serta kemerdekaan menurut paham Bara^. Teknik jang tidak mempunjai
penghargaan sepenuhnja dalam filsafat India dituntut djuga untuk
memperluas industri jang sudah ada. Teknik dan pengetahuan itu jang
pada umumnja ditanamkan dengan perantaraan bahasa Inggeris membuka
kemungkinan perkembangan jang luas dalam segala lapangan dikemudian
hari. Keenam, perhubungan dengan Inggeris memadjukan ekonomi,
membuka sumber2 kekajaan negeri dan mempertalikan India dengan pasar
dunia. Meskipun keac^aan rakjat belum sampai ditingkat jang semestinja,
perbaikan sudah terang dan ini belum tentu akan lebih besar lagi,
djika India mendjalankan pemerintahan sendiri. Kelaparan dan pe-
ngorbanan orang oleh karena penjakit jang berdjangkit telah berkurang,
meskipun djuga belum dengan semestinja.
Pihak mereka jang setudju dengan perginja pemerintahan Inggeris
tidak membantah kenjataan-kenjataan itu, akan tetapi mereka lebih me-
mentingkan keburukan-keburukan dan kerugian-kerugian jang didatang-
kan pemerintahan itu dari pada bahagia dan untungnja. Disini harus
kita akui bahwa pendapat tentang buruk baiknja akibat pemerintahan
Inggeris di India pada waktu-waktu jang achir lain sekali daripada
misalnja 40 atau 50 tahun dulu. Ini didapat bukan di India sadja,
perubahan dalam penghargaan itu nampak ditiap-tiap koloni. Dimasa jang
lalu orang tidak berkeputusan memudji-mudji djasa-djasa dan ba
hagia jang ditumpahkan pemerintahan kolonial kepada rakjat jang
takluk. Pendirian generasi jang sekarang sudah djauh berlainan dengan
penghargaan bapak atau nenek kita. Perasaan kebangsaan semakin
mendalam dan mendapat isi jang baru, generasi sekarang lebih sadar dan
insaf akan pendiriannja, merasa persediaannja sudah tjukup untuk me-
lepaskan bimbingan bangsa asing. Mereka se-mata2 sudah lupa akan
masa dulu, mereka merasa bahwa Pax Britannica itu, Pax Neerlandica di
Indonesia, lajak untuk suatu masa, akan tetapi masa itu sudah lampau.
Segala sesuatu tentu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan diantara
bangsa-bangsa lain dan pada umumnja oleh keadaan jang disebabkan
suatu perang besar dan krisis jang hebat, sebagai dimasa jang telah kita
hadapi.
Dalam pandangan kaum kok>t barisan nasionalis sekarang se-,akan2 ter-
gesa-gesa, tidak sabar dan m e n g h a rg a k a n dirinja lebdh tinggi dari pada
jang sebenarnja. Akan tetapi mereka lupakan faktor jang psychologis
jaitu generasi sekarang tidak turut mengalami dan oleh sebab itu tidak
tahu menghargai dulu, masa jang mem'punjai ketertiban sendiri. Dan
keadaan jang sekarangpun sebagai hasil perkembangan dan pergolakan
jang sukar untuk generasi tua, bagi generasi muda djuga tidak memuas-
kan lagi.
Ketenteraman dan ketertiban umum jang diadakan pemerintah
kolonial di India, kata kaum nasionalis, harus diakui baiknja. Akan
tetapi Pax Britannica itu berdasarkan keperluan pendjadjahan sadja
supaja kesempatan untuk mendjadjah, mengadakan perusahaan jang mem
bawa untung, mendapat pekerd'jaan jang menjenangkan dan gadji
jang besar dapat terdij.amin, bukan untuk kepentingan rakj'at. Keten
teraman ftu tidak lain dari pada hasil paksaan kuasa jang bersifat oto-
kratis dan memakai tangan keras. Pergerakan selalu kena tindas. Penga
dilan memihak keppda pemerintah dalam menghargai pergerakan
kebangsaan. Kedua, kesatuan negeri hanja berarti kesatuan administratif,
selain dari pada itu pemerintah mendjalankan politik me-misah2 supaja
240 rakjat lemah dan dapat dikuasai. Kesatuan kebangsaan India tidak
disukai pemerintah dan sebab itu terus menerus menghalanginja. Ketiga.
masuknja pengetahuan dan kebudajaan Barat tidak membawa manfaat
bagi India seluruhnja. Bukti-bukti tjukup jang menundjukkan bahwa
perhubungan itu merusakkan kebudajaan India dan terutama mena
rik InHia dari wudjud ketimurannja, sehingga dibeberapa golongan
orang terlepas dari djangkar keagamaannja. Keempat, pengadjaran baha
sa Inggeris merugikan bahasa sendiri sebab dibelakangkan. Tidak pantas
bagi suatu bangsa jang mempunjai kebudajaan sendiri mempergunakan
bahasa Barat sebagai bahasa persatuan. Orang Inggeris jang bekerdja se
tengah umur hidupnja di India kebanjakan tidak mengerti dan tidak djuga
suka mempeladjari salah satu dari bahasa asli. Kelima, pergau-
lan antara orang India dan Inggeris tidak ada, lain dari pada dikantor
atau perus§haan. Orang Inggeris selalu mendjauhkan diri dari bangsa
Jndia, semata-mata mengadakan dinding perantaraan dengan bangsa
berwarna. Kemegahan, kesombongan dan perasaan kelebihan jang rupanja
djadi tabiat orang Inggeris selama ia diam dikoloni, tidak diterima orang
India lagi. Dan selartia Inggeris memerintah, perasakn itu tidak
akan hilang dan tetap akan menerbitkan kebentjian bangsa India. Ke-
enam? pengangkatan orang India masih dihalang-halangi dalam beberapa
djabatan. misalnja hakim bangsa India tidak boleh mendjatuhkan huku
man kepada orang Inggeris. Perbedaan dalam Indian Civil Service tidak
akan dihilangkan selama pegawai Inggeris ada diantaranja. Ketudjuh,
imperialisme Inggeris dalam lapangan ekonomi betul membuka perusa-
haan-perusahaan, pasar2 dagang, pelabuhan-pelabuhan dsb. diseluruh
India, akan tetapi sebagian besar dari penghasilan jang ditarik dari
kekajaan India djatuh ketangan kaum modal di Inggeris, sehingga
terus terdjadi sistem pemerasan ekonomis. Rakjat menerima upah jang
rendah dan tetap tinggal miskin. Dipandang dari sudut kekajaan negeri
perkembangan perniagaan dan industri itu tidak menambah kekajaan
itu. Djadi lebih baiklah sumber-sumber kekajaan jang belum dibuka itu
dibiarkan sadja sampai tenaga-tenaga rakjat tjukup untuk mengerdja-
kannja guna keperluan dan keselamatan sendiri. Kedelapan, pendapatan
India sebagai negeri jang dibawah pendjadjahan dipergunakan sebagian
besar untuk gadji pegawai-pegawai Inggeris jang besarnja berlipat ganda
gadji pegawai bangsa India. Lagi pula India harus memikul belandja
pensiun dan verlof dari pegawai-pegawai itu semuanja.
Tidak perlu lagi disebut keberatan-keberatan kaum nasionalis ter
hadap pemerintahan Inggeris. Seperti kita terangkan diatas dalam soal
ini perasaan kebangsaanlah jang menentukan pendkian, apalagi djika
perasaan itu sudah diperkuat organisasi dan persediaan jang tjukup
seperti telah ada di India. Tuntutan penghapusan kuasa Inggeris ter
utama didesak sebagai kita lihat oleh pertentaifgan golongan Hindu dan
India • 16
Islam dan kesulitan2 jang bertambah-tambah lagi, selama ada partai
jang ketiga. Kemauan un'tuk membereskan soal-soal rum<ah-tangga sendiri
itulah jang memberikan gerak kepada tuntutan itu jang mula-mula
tidak disangka oleh pemerintah Inggeris sebagai suatu tuntutan jang
mengchawatirkan dan akan mendjadi aksi jang njata.
11. Pengutusan menteri-menteri kabinet Inggeris ke India.
Dengan penjerahan Djepang di Asia Tenggara perang dunia jang ke
dua berachirlah. Tentang perubahan pemerintahan di India bagi Inggeris
tidak ada lagi halangan untuk mendjalankan djandjinja sebagai terkan-
dung dalam tawaran Cripps ditahun 1942. Berhubung dengan kemung
kinan itu radja muda berangkat ke London untuk menerima instruksi
dari kabinet baru jang dipegang oleh partai Labour dengan Attlee se
bagai perdana-menteri. Setelah kembali di India Wavell mengumumkaii
bahwa dimusim sedjuk jang datang pemilihan akan dilakukan dalam
provinsi2. Dengan djalan demikian pemerintah jang bertanggung-djaviab
dapatlah dibentuk kembali. Kongres. ‘tidak berk’eberatan lagi untuk me-
njokong kementerian2 koalisi, asal Jinnah djangan menolak men
teri-menteri Kongres diprovinsi-provinsi jang terutama diduduki oleh
ummat Islam. Djikalau ini terdjamin tidak sukar lagi buat mengadakan
persediaan untuk memilih „constituante” jang akan diserahi dengan pe
kerdjaan menjusun undang-undang dasar negara India.
Berhubung dengan kemungkinan ini Lord Wavell pergi sekali lagi ke
London untuk beberapa hari sadja. Hasil perundingan dengan pemerintah
diberitakan dengan perantaraan radio pada hari 19 September. Pemerin
tah bermaksud akan membuka pembitjaraan tentang soal pembentukan
rapat konstituante dengan dewan-dewan provinsi sesudah pemilihan
selesai. Dan akan diteruskan pula maksud pengangkatan anggota-ang-
gota Dewan Eksekutif, akan tetapi terserah kepada pilihan G. Djenderal sendiri. Soal ketiga ialah tentang perdjandjian (treaty) antara
Inggeris dan India menurut usul tahun 1942.
Pemerintah Labour tidak berkepalang dalam mentjari ichtiar bagai-
mana djalan buntu itu dapat terbuka. Dibulan Desember tahun 1945
Parlemen mengirim delegasi ke India untuk menindjau keadaan disana
dan mendengarkan perasaan-perasaan dan pikiran umum tentang soal2
politik jang termasuk dalam program pemerintah, diantaranja soal ke
dudukan India sebagai dominion dalam keradjaan Inggeris Raya (British
Commonwealth). Delegasi itu tidak diwadjibkan menulis laporan
jang lengkap; pun hak untuk menjelidiki perkara-perkara dengan
perantaraan pemerintah tidak diberikan kepadanja. Setelah melawat
beberapa minggu di India delegasi itu bertolak ke Inggeris. Pekerdjaannja
OAO seo a{l'°^a^ menntis djalan sadja untuk panitia jang lebih penting jaitu utusan dari kabinet sendiri jang akan dikirim ke India.
Dalam sidang Parlemen pada hari 19 Pebruari 1946 perdana-menteri
Attlee memberitahukan bahwa pemerintah bermaksud mengirim suatu
utusan kabinet ke India. Tindakan itu didorong oleh kejakinan pemerintah
bahwa langkah-langkah jang diambil diwaktu jang sudah2, terutama usul
jang dibawa Wavell ke India dibulan September jang lalu harus dite-
ruskan. Pemilihan dewan2 provinsi hampir selesai dan pemerintah merasa
perlu supaja dengan segera diadakan perembukan dengan dewan-dewan
jang baru itu dan seterusnja dengan radja-radja tentang djalan jang
harus ditempuh buat melaksanakan pemerintahan merdeka di India
sebagai telah berturut-turut didjandjikan oleh pemerintah Inggeris. Pun
perlu disiapkan badan perwakilan (konstituante) jang akan menjusun
undang-undang dasar dan dibentuk dewan pemerintahan baru (Executive
Council). Menteri-menteri jang djadi utusan itu ialah menteri2 Urusan
India, Perfliagaan dan Angka'tan Laut.
Dibulan Maret hari 15 jang berikut Perdana Menteri Attlee memberi
kan keterangan jang lebih landjut lagi untuk mendjawab pertanjaan
aifggo'ta-anggota Parlemen. Dalam djawabnja jang progresif sekali
itu Attlee menerangkan bahwa kabinet telah memperhitungkan semua
pertimbangan dan pengalaman-pengalaman jang diperoleh sedjak perang
dunia pertama. Suasana dan angin sudah djauh berlainan dengan ke
adaan drtahun J1920, 1930 dan terang djuga sedjak tahun 1942. Perasaan
nasionalisme jang sekarang meluap diseluruh Asia telah menutup segala
perselisihai? dan 'perbedaan dalam masing-masing negeri dan begitupun
di India j^ng sudah memberikan sumbangan jang gilang-gemilang dimasa
perang jang baru selesai.
Utusan jang dikirim mempunjai kuasa jang luas supaja dapat diambil
putusan jang tepat, djikalau perlu selama pembitjaraan berlaku. Akan
tetapi ini bukan berarti bahwa Parlemen tidak mempunjai kesempatan
lagi untuk menjatakan pikirannja tentang putusan-putusan itu. Attlee
berkata selandjutnja :
,,Kita bangsa Inggeris telah mempersatukan India dan telah menanam
perasaan kebangsaan dalam hati rakjatnja jang tidak pernah terdapat
dalam abad-abad jang lalu. Bangsa itupun sudah memahamkan dasar-
dasar demokrasi dan keadilan dengan meniru teladan kita. Djadi djikalau
India membantah pemerintahan kita, mereka mengalaskan perlawanan itu
bukan ke'pada dasar-dasar filsafat India sedijati, melainkan kepada azas-
azas jang sudah djadi milik bangsa kita sendiri beberapa abad dulu dalam
perdjuangan kemerdekaannja.
„Kita akan bentuk dengan langsung suatu pemerintahan sementara
untuk mengatur bersama-sama dengan G. Djenderal urusan-urusan jang
penting, umpamanja perkara ekonomi, sosial dan segala sesuatu jang
berhubung dengan likwidasi perang dalam masa sebelum dapat terbentuk
pemerintahan jang dikehendaki rakjat. Teman-teman sedjawat saja
akan berangkat ke India selekas mungkin uni.uk menjampaikan pesanan
pemerintah itu. Bagaimana' tjorak dan bentuk pemerintahan baru itu
adalah suatu perkara jang harus diserahkan kepada India sendiri ; kita
hanja akan membantu dalam menjiapkan alat-alat jang akan memper-
tjepat putusan kita. Kabinet pertjaja bahwa perlengkapan itu akan dapat
disediakan dengan tjepat, djikalau pemimpin-pemimpin India rela turut
serta dalam usaha itu.
, Jndia sendiri sudah tahu menetapkan kedudukannja d'antara negara2
lain. Perhubungan internasional itu dapat tertjapai dengan memasuki
Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations) atau mendjadi anggota
dari persekutuan Inggeris Raya (British Commonwealth), akan tetapi su
atu negara bagaimanapun djuga besarnja tidak dapat lagi mengasingkan
diri dari apa-apa jang sudah dimufakati oleh dunia internasional. Kami
harap, kata beliau, supaja India memilih pihak Inggeris Raya sebagai
pergaulan negara-’ jang sekeluarga. Kami pertjaja bahwa ia kelak akan*
mendapat bahagia jang besar sekali, djikalau memilih pihak itu, akan
tetapi hendaklah dengan kerelaan sendiri karena persekutuan itu tidak
bermaksud mengikat anggotanja dalam pertalian jang abadi. Djikalau
sebaliknja India memilih kemerdekaan, tentu ia berhak bertindak demikian
dan bagi kita hanja tinggal pekerdjaan untuk mendjamin supaja penje-
rahan kuasa kepadanja berdjalan dengan lantjar.”
Delegasi kabinet itu jang terdiri dari Lord Pethick Lawrence, Sir
Stafford Cripps dan A.V. Alexander berangkat pada penghabisan bulan
Maret ke India dan terus mendjalankan pekerdjaannja. Perundingan2
dengan partai2 dan golongan-golongan jang penting dikerahkan kepada
satu pertanjaan jaitu bagaimanakah tertjapai persetudjuan antara Kon
gres dan Liga tentang persiapan untuk membentuk suatu badan perun
dingan jang akan menjusun dan menetapkan undang-undang dasar buat
seluruh India. Setelah beberapa minggu menduga perasaan umum, dele
gasi kabinet merasa datanglah waktunja untuk mengadakan perundingan
antara delegasi, pemerintah India, Kongres dan Liga. Dengan
segera dapa'tlah ditundjuk oleh 'partai-partai itu masing-masing empat
orang sebagai wakilnja. Konferensi akan dimulai pada hari 2 Mei di
Simla ; djago-djago Nehru dan Jinnah akan hadir djuga. Pokok pembi
tjaraan menurut tata-atjara hanja tiga fasal jaitu jang mengenai India
Serikat (Union), tjara menggabungkan provinsi2 dan soal persediaan
konstituante. Akan tetapi dengan sendirinja soal-soal lain djuga akan
tertarik dalam pembitjaraan tentang tiga fasal itu.
Konferensi berlangsung beberapa hari, akan tetapi hasil jang diharap-
an oleh seluruh India tidak tertjapai. Supaja perundingan djangan sampai gagal samae5eka]j mengusulkan supaja perselisihan antara
ongres dan Liga jang rupanja tidak mungkin lagi diselesaikan oleh
pi a jang berkepentingan, diserahkan sadja kepada seorang pemutus
jang netral (arbiter) dari dipertjajai oleh segala pihak. Setelah usul
itu djuga ditolak oleh Jinnah, perundingan5 ditunda dan tidak pernah
diteruskan lagi. Dalam hal demikian delegasi kabinet merasa bahwa
mereka harus mengambil tindakan sendiri ; mereka merantjang-
kan suatu usul jang didasarkan pada keterangan-keterangan, pengalaman-
pengataman dan pertimbangan-pertimbangan jang dipandang berharga
dan mungkin akan diterima oleh partai2 jang 'terbesar. Setelah mendapat
persetudjuan dari London, delegasi mengeluarkan suatu ,,Statement”
tentang kedudukan soal-soal jang terpenting dalam perundingan itu
untuk memberi penerangan kepada rakjat dan menundjuk djalan jang
mungkin membawa penjelesa:an. Dari Statement jang diumumkan
pada hari 16 Mei 1946 di Delhi dan London kita ambil beberapa fasal-
fasal jang penting sadja :
1. Soal jang mendjadi pokok dari segala pertentangan ialah soal
.-kesatuan atau perpetjahan terutama dalam arti pembentukan India dan
Pakistan. Tentang soal ini delegasi berpendapat bahwa India harus
dipandang satu, meskipun bentuknja merupakan suatu serikat (unie).
Delegasi telah menimbajig dengan sedalam-dalamnja baik dan buruknja
tuntutan partai Muslimin, akan tetapi menurut putusan delegasi tidak tju
kup alasan2 jang dapat dipertanggungkan untuk membentuk dua negara
jang berdaulat di India. Didalam 4 provinsi di Barat Daja dan Utara
ternjata bahwa°penduduk terdiri rata-rata dari 62% Muslimin, disebelah
Timur (Benggala dan Assam) 42%, sedang djauhnja provinsi-provinsi
jang akan.. masuk Pakistan itu ada lebih kurang 700 mil. Djikalau diselidiki
keadaan dalam tiap-tiap provinsi, perbandingan penduduk menerbitkan
soal-soal jang sulit pula. Misalnja di Punjab, suatu provinsi jang diharap-
kan akan masuk dalam negara Pakistan perbandingan antara kaum
Muslimin dan Sikh adalah 4 : 3 ; di Sind antara Muslimin dan Hindu
3 : 2 ; di Benggala 11:9 dan di Assam 1 : 2. Diluar daerah- jang akan
dimasukkan dalam Pakistan masih terdapat 20 djuta orang Islam jang
tidak mungkin semuanja dipindahkan kedalam provinsi2 negara Pakistan.
2. Terhadap keradjaan-keradjaajj India soal ini boleh dikatakan
lebih sulit lagi. Bagaimanakah keradjaan-keradjaan itu dapat dipaksa
memisah rakjatnja menurut agama dan menjuruh mereka memihak kepada
India atau Pakistan. Lebih-lebih lagi, djikalau dipikirkan bahwa dian
tara radja2 itu tidak sedikit jang berbeda agamanja dengan kebanjakan
dari rakjatnja, misalnja di Kashmir dan Hydrabad. Djadi dipandang
dari kedudukan keradjaan2 tidak mungkin diadakan pemisahan
3. Kesatuan India dimasa jang achir njata bertambah erat. Segala
organisasi dan perubahan baru didasarkan kepada dan menudju kearah
persatuan India. Pemerintahan, perhubungan lalu lintas, auto, kereta
api, tilpon, kawat, radio dan pesawat terbang, semuanja mendekatkan
daerah jang satu kepada jang lain dan mengatasi segala perbelahan.
Lagi pula dari sudut perekonomian, keuangan, pertahanan, peraturan
bea, politik perniagaan, India harus dipandang satu, supaja dapat te
denqan sempurna dengan tidak membagi-bagi tenaga dan memakan De-
landja jang besar. Djikalau India bersatu-padu nistjaja 1a akan mendjadi
negara besar dan akan mendapat kedudukan jang luhur dalam dun
internasional. India akan memberikan sumbangan seperti suatu neg
jang menghasilkan barang-barang jang penting bagi kema muran
lagi pula sumbangan berupa kebudajaan, filsafat dan i mu jang
purbakala dituntut oleh putera-puteranja dan menambah tjahaja se jara
nja jang gilang-gemilang itu.
4. Akan tetapi delegasi kabinet insjaf djuga bahwa hasrat
Muslimin jang memandang India Utara sebagai tanah air m re .
abad ke 10 dan pernah menguasai hampir seluruh In ia iraa
djaan Moghul, tida dapat disia-siakan. Pakistan jang dituntu ^
adalah suatu pendjelmaan dari tjita-tjita jang berlainan enga
Hindu dalam lapangan masjarakat, pendidikan dan agama. au
limin selalu dibawah tekanan kechawatiran kepada penguasaa
pada setiap waktu, terutama dalam lapangan politik, ^ese9ap ^ istan
kebimbangan itu hanja dapat dihilangkan sama sekali, dji a au
didirikan.
5. Delegasi mengakui kebenaran tjita-tjita itu, hanja be p
bahwa tidak da'pat didjalankan dengan paksa dan seka g
lau dipaksakan terang akan menerbitkan sengsara jang ti a 6 u
Berdjuta-djuta penduduk harus dipindahkan dari negara harta
negara jang lain dan terpaksa meninggalkan rumah, tana ^ harus
benda, pindah kenegeri baru jang sudah penuh sesak p^ nuhan_ pen_
membuka mata pentjarian dari mulanja. Perselisihan, ian India
tjurian, bahkan perang saudara akan mendjadi akibat p ^ tjari djalan
itu. Untuk menghindarkan bahaja besar ini delegasi tertjapai, asal
supaja persatuan atau pembagian djikalau perlu, a^ ^ ajam jp atau 20 dengan djalan damai. Djikalau sekarang tidak mung in, ^ Langkah
tahun lagi dapat djuga dilakukan dalam suasana persa a enclak ber-
jang pertama ialah menggabungkan beberapa provinsi g deleqasi
satu dan akan djadi pangkal negara Pakistan. Ole se a ubahan
memadjukan beberapa usul-usul jang merupakan ren jan
pemerintahan di India. Usul-usul itu dengan ringkas ialah :
(a) Akan dibentuk suatu India Serikat (Union of I n d i a ) j a n g e r ^
dari daerah* jang langsung dibawah pemerintahan ngg ^
keradjaan2 dan Serikat itu akan diserahi dengan urUS3 negeri, pertahanan dan perhubungan ; untuk melaksanakan p
djaan ini Se-ikat mempunjai hak menetapkan anggarannja.
(b) India Serikat mempunjai Dewan Pemerintahan (Eksekutif) an
Dewan Perwakilan (Legislatif) terdiri dari utusan-utusan In ia
246 dan k e r a d j a a n - k e r a a j a a n . P u t u s a n - p u t u s a n dalam Legislatif ten-
tang soals jang mengenai golongan2 rakjat diambil dengan suara
jang terbanjak oleh wakil-wakil jang hadir seluruhnja, akan tetapi
harus djuga mendapat suara jang terbanjak dari wakil-wakil
masing-masing golongan dalam dewan itu.
(c) "Segala urusan jang tidak termasuk urusan Serikat akan diserahkankepada provinsi.
(d) Keradjaan-keradjaan tetap memegang hak-hak mereka, ketjuali
djikalau diserahkan kepada Serikat.
(e) Untuk provinsi-provinsi diberikan kelapangan buat mengadakan
gabungan diantara masing2. D jikalau diadakan, maka gabungan
provinsi itu akan mempunjai dewan pemerintahan dan dewan per
wakilan sendiri, jang mengurus perkara-perkara jang diserahkan
kepada gabungan itu.
j ([) Undang-undang dasar India Serikat dan undang-undang gabungan
itu harus memberikan kesempatan bagi tiap-tiap provinsi dengan
keputusan dewan perwakilannja, untuk mengubah undang-undang
' dasar, akan tetapi sesudah berlaku 10 tahun dan sesudah itu satu
kali dalam tiap-tiap 10 tahun.
6. Perkara jang sulit dijuga ialah pemilihan perwakilan rakjat (kon-
stituant4e) jang akan menjusun dan menentukan undang-undang dasar,
sebab undang-undang itu bergantung kepada putusan suara jang
terbanjak sliantara wakil-wakil jang dipilih. Delegasi mengusulkan supaja
orang jajig memilih wakil2 itu dibagi dalam 3 matjam golongan perwakilan
Muslimin, Sikh dan Umum (semua golongan2 jang lain). Provinsi-pro
vinsi dibagi dalam 3 golongan pula, jaitu provinsi jang umumnja bertjorak
Hindu (Madras, Bombay, United Provinces, Bihar dan Orissa) jang
umumnja Islam (Punjab, N .W . Frontier Province dan Sind) dan dimana
Islam dan agama Hindu hampir setimbang (Benggala dan Assam).
Jang memilih : Anggota-anggota dewan-dewan legislatif dari tiap-tiap
provinsi. Banjaknja akan ditetapkan dalam daftar, kira-kira 1 orang
diantara 1 djuta penduduk. Semua anggota2 dewan2 provinsi jang berhak
memilih dibagi atas 3 golongan, menurut pembagian provinsi2 itu.
Djikalau rentjana itu didjalankan maka tertjapailah pembagian suara
dalam badan Constituan'te sebagai berik^t :
Djumlah anggota : 385 (India : 292 + Keradjaan-keradjaan : 93).
Perwakilan Umum : 210 anggota.
Perwakilan Muslimin : 78 anggota.
Perwakilan Sikh : 4 anggota.
7. Rapat itu diadakan selekas mungkin. Pada sidang pertama akan
dipilih ketua dan badan penasehat. Sesudah itu anggota-anggota akan
berapat dalam seksi masing-masing menurut pembagian provinsi. Disini
dirundingkan undang-undang dasar dari tiap-tiap provinsi dan gabungan 247
provinsi. Setelah ini selesai .Constituante akan berapat dengan lengkap
bersama-sama dengan wakil2 keradjaan2 untuk menjusun undang-undang
dasar India Serikat. Dalam undang-undang dasar akan ditetapkan bahwa
soal-soal jang mengenai kepentingan g o l o n g a n - g o l o n g a n jang besar
(Hindu, Islam, Sikh) harus diputus dengan suara jang terbanjak dan
semua anggota jang hadir dan djuga dari a n g g o t a - a n g g o t a jang
masing-masing golongan.8. Untuk mendjaga supaja pemerintahan djangan terganggu a am
mengurus segala sesuatu berhubung dengan pemerinta an p
waktu peralihan akan dibentuk suatu Pemerintah Sementara
Government). Anggota-anggota pemerintah itu semuanja
dari bangsa India, menteri urusan pertahanan djuga. G;qrniaSampai disini usul-usul delegasi kabinet itu dalam garis ga
Tidak dapat dikatakan bahwa alasan-alasan dan pemandangan « •
itu buatan2 sendiri, memang lukisan jang diberikan mere a ,
Akan tetapi urituk 'partai Pakistan usul2 itu masih be um .mei1
sebab bagi mereka persatuan berarti penguasaan Hindu an j-jarapa.n
mau kalah atau menjimpang sedjaripun diari kedalam
delegasi jang diutjapkan sebagai penutup usul Dendirian darihati semua pemimpin2, meski'pun mungkin mengu
sebagian besar diantara mereka. a a- Tndia untukSatu setengah bulan lagi delegasi kabinet itu mengalami
menghadapi reaksi usul-usul jang diutjapkan 1 u. K dan Liga
dan melihat dengan mata sendiri bahwa pertentangan d'ukan olehterus berdjalan. Susunan Pemerintah sementara jang ) rapat
G. Djenderal ditolak oleh Liga. Persiapan untuk menga sepe-
Konstituante dapat dimulai, akan 'tetapi tidak dengan antu
nuhnja dari pihak Liga.
12. Pemerintah India sementara.
Sebelum delegasi kabinet kembali ke Inggeris Lord iterjma
usul tentang susunan pemerintah sementara, aka* ^ P 1 1 3 ,oleh Kongres, meskipun Jinnah mula2 menerimanja. Pada pe g ^
bulan Djuni delegasi bertolak ke Inggeris setelah berunding se am
lan; mereka berangkat ke London dengan hati jang masgu an e kepertjajaan akan penjelesaian soal kemerdekaan India se ja ^
dengan tidak menumpahkan darah. Tanda2 jang mendahu ui Per9mereka
dan pertumpahan darah jang pasti akan terdjadi sudah njata agi
waktu berkeliling di India.
Sementara itu pemilihan Konstituante mulai dilakukan dari 12 8311113
27 Djuli dengan hasil jang besar bagi Kongres. Diantara 38 or®”9 V*
dipilih, 'partai itu mempunjai 207 suara. Persatuan Muslimm s ^
2 4 8 dan sisanja termasuk golongan2 ketjil. Sudah terang bahwa pem
Sardar Vallabhbhai Patel
Dalam Negeri. Penerangan/ Penjiaran; Negara
Pandit Jawaharlal Nehru
Perdana Menteri, Luar Negeri, Perhubungan Commonwealth,
P'enjelidikan Pengetahuan
Jagjiwan Ram
Perburuhan
Rafi Ahmed Kiduai
PerhubunganRajkumari Amrit Kaur
Kesehatan
lihan itu tidak menggambarkan perbandiagan kekuatan partai-partai.
Jinnah tidak mengakui Konstituante itu sah dan menuduh Nehru bertin-
dak bertentangan dengan rentjana delegasi kabinet jang .sudah dise-
'tudjui oleh partai. Pada waktu itu Nehru mendjadi Ketua Badan
Pekerdja dari Kongres dan sangat mempengaruhi kaum Sikh. Hasil
pemilihan Konstituante dibenarkan oleh Kongres dan sudah semestinja
bagi Wavell membentuk pemerintahan sementara melulu dari kalangan
Kongres. Karena itu pembentukan itu diserahkannja kepada Nehru.
Beliau masih berpendapat bahwa Persatuan Muslimin tidak dapat dising-
kirkan dari pemerintahan ; karena itu beliau berembuk dengan Jinnah
di Bombay sebelum mengusulkan nama-nama anggota kabinet kepada radja-muda.
Kali ini djuga perundingan antara mereka gagal (16 Agustus) dan
Nehru terpaksa membentuk suatu kabinet diluar Liga, meskipun dengan
bantuan menteri- Muslimin jang dipilih dari kalangan Kongres.
Daftar anggota-anggota pemerintahan sementara jang diusulkan oleh
Nehru mengandung 14 orang, diantaranja 6 dari Kongres, 5 orang Islam
jarig tidak masuk partai Jinnah dan 3 orang dari Sikh dan lain-lain
golongan. Kabinet akan diubah, djikalau Liga K4uslimin sedia mengambil
bagian dalam pemerintahan sementara. Usul ini diterima oleh Wavell dan kenmdian .diumumkan.
Dikalangan Liga reaksinja keras sekali. Jinnah menuduh Wavell
membatalkSn perdjandjian bahwa Persatuan Muslimin akan mendapat
kedudukan jang sama dengan Kongres dalam kabinet. Ia mengandjurkan
hari perlawanan (,,action day") pada hari pelantikan kabinet itu dan
mungkin djuga barang2 Inggeris akan diboikot oleh pengikut partainja.
Pada hari 2 September pemerintah India sementara dilantik oleh
Lord Wavell. Nehru diangkat sebagai ketua-muda, sebab menurut sifat
pemerintahan itu, radja-muda sendiri masih mengepalai pemerintah.
Pada pelantikan itu hanja 7 orang menteri jang hadir ; 5 orang ber-
halangan, jaitu mereka jang masuk golongan Islam, sebab rupanja men
dapat antjaman, sedang tiga orang menteri belum diangkat. Pada hari
itu djuga Persatuan Muslimin mengadakan demonstrasi dengan membawa
dan mengibarkan bendera hitam tanda kebentjiannja (,,silent cen-
tempt” ). Dibeberapa tempat terdjadi pefgaduhan; di Calcutta sadja
lebih dari 2000 orang mati dan 4000 orang luka (dibulan Agustus Sep
tember).
Rapat kabinet beberapa kali terpaksa ditunda dan tidak dapat dimulai
dalam keadaan jang tenang sebelum hari 7 Sept. Pada hari itu Nehru
mengadakan pidato jang penting, dalam mana beliau menerangkan tudju-
an politik pemerintah sementara. Beliau menegaskan keinginan India
untuk hidup dalam damai dengan semua negara-negara didunia. Pidatonja
ditudjukan pula kepada Persatuan Muslimin soapaja ummat itu turut serta 249
dalam perdjuangan menuntut kemerdekaan jang sempurna dan meng
gabungkan diri dalam federasi jang melingkupi seluruh India. eme
rintah sementara tidak lain dari pada langkah pertama dalam men j
kan suatu rentjana jang luas untuk mentjapai kemerdekaan jang terac ir.
Badan pembentuk u n d a n g 2 akan lekas bersidang. dalam mana Kongres
tidak bermaksud menguasai dengan suara jang terbanjak, me am
hendak mempunjai kedudukannja jang sama dengan wakil-waki p
Dalam program Nehru termasuk djuga siasat untuk mentjar p
bungan jang lebih rapat dengan negara-negara di Asia Timur supaja
pada achirnja dapat terbentuk persatuan, baik dalam lapangan politi
maupun dalam lingkungan kebudajaan. Rupanja beliau mempunja p
kejakinan bahwa India kelak mungkin akan mendjadi negara pern' p
Asia. Sementara itu pengutusan diluar negeri harus diperleng ap,
perlu dengan perantaraan kementerian luar negeri Inggeris. 01 .
harap djuga bahwa pemerintah India akan lekas diakui oleh negar
Ra'pat Konstituante jang sudah dipilih ditunda satu bulan untu men g
gu sampai Persatuan Muslimin sedia turut dalam pemerintahan pera ^
Sementara itu perundingan untuk mentjapai ini aiusahakan deng 9
Jang mengambil initiatif jang pa'tut dipudiji ialah Nawa i;nnah
Radja ini berhasil mengadakan p e r h u b u n g a n antara N e h r u dan
untuk membitjarakan soal pemerintahan sementara dan ac irnj ^
akan mengusulkan kepada Badan Pekerdja, supaja Liga setu^ju 9
kedudukan 5 kementerian dalam pemerintahan sementara.
Pada 26 Oktober Persatuan Muslimin turut ambil bagian
pemerintahan itu dengan menduduki kementerian Keuangan, Ke a
Pengadjaran, Kesehatan dan Penerbangan Sipil. Diantara mere a
dapat achli-achli politik seperti Liaquat Ali Khan (dibe a 3
djadi 'perdana-mentelri Pakistan) dan Khawafat
Khan m e n e g a s k a n b a h w a p e m e r i n t a h a n s e m e n t a r a b u ^n g ^ h a n j a
u n t u k m e n e r u s k a n p e r l a w a n a n Liga d a n Kongres ; lagi p u l a c r
K e t u a - M u d a d a n t i d a k l e b i h h a k n j a d a r i a n g g o t a - a n g g o t a j a g •
M e n t e r i - m e n t e r i d a r i p a r t a i Liga a k a n t e r u s b e r d j u a n g u n t u
P a k i s t a n d a n t i d a k a k a n a m b i l b a g i a n d a l a m K o n s ti'tu a n te j a n g
d i b u k a p a d i a 9 Desember.
B a g i N e h r u s u d a h t e r a n g b a h w a k e d u d u k a n l i m a o r a n g m e r i t
P e r s a t u a n M u s l i m i n d a l a m k a b i n e t n j a t i d a k a d a f a e d a h n j a u n t u J
l e s a i k a n p e r t e n t a n g a n k e d u a b e l a h p i h a k . Tidak l a m a kcmudian e iau
m e m i n t a k e p a d a m e r e k a s u p a j a mengundurkan d i r i s a d j a .
Pemerintah di London merasa perlu untuk membitjarakan soa
Konstftuante dengan femimpin2 jang bersangkutan dan men gun an9
Lord Wavell dan lima orang menteri datang ke London. Mula2 °n9.r S
menolak undangan itu dengan alasan bahwa tidak ada lagi Pe
2 5 0 bangan baru jang dapat dikemukakan dalam perundingan jang im
sudkan. Achirnja untuk menundjukkan kesabarannja Kongres tidak
keberatan mengirim Nehru ,dan Beldev Singh ke-konferensi itu dengan
perdjandjian bahwa pembukaan sidang Konstituante pada hari 9 Desem-
ber djangan sampai ditunda. Jinnah djuga turut menghadiri pembitjaraan
itu. Rapat jang resmi dengan pemerintah Inggeris diadakan pada hari
7 Desember, setelah pemimpin-pemimpin Kongres dan Persatuan Musli
min dapat bertukar pikiran dengan anggota-anggota kabinet Inggeris.
Rapat itu berdjalan hanja 70 menit dan kemudian ditutup oleh Attlee
dengan perasaan ketjewa. Beliau tidak lupa menegaskan bahwa Inggeris
sama sekali tidak berkehendak memaksakan peraturan apapun djuga
kepada India, djika tidak diterima oleh bagian terbesar oleh penduduknja.
D e n g a n pendek kata perundingan gagal dan njata pula bahwa rintangan
jang tak terelakkan itu ialah soal pemilihan dalam tiap-tiap golongan.
Dengan segera Nehru meninggalkan London untuk menghadiri rapat
pembukaan Badan pembentuk undang-undang dasar pada hari jang
sudah ditetapkan, sebelum beliau berangkat ke London. Wavell dan
Jinnah masih berada disana dan tidak lama kemudian kabar terdengar
bahwa radja-muda itu minta berhenti dari djabatannja.
Pada waktu jang sudah ditetapkan beberapa bulan sebelumnja Ba
dan Pembentuk Undang-undang Dasar berapatlah pertama kalinja di
New Delhi. ,Akan tetapi kenjataan bahwa jang hadir hanjalah wakil2
Hindu dan Kongres, banjaknja 210 anggota. Wakil-wakil dari keradjaan-
keradjaan 'tidak turut hadiir, bukan sebab menentang Konstituante
itu, melainkan oleh sebab kekurangan waktu untuk mengadakan per-
siapan. Sudah terang bagi umum bahwa pemboikotan oleh pihak Persatuan
Muslimin sangat melemahkan arti dan putusan-putusan jang diambil
permusjawaratan itu.
Meskipun demikian menurut pendapat Nehru rapat mesti terus
berdjalan dan akan berhak pula mengambil putusan untuk seluruh India
djadi untuk golongan Islam djuga. Untuk memperlihatkan kepertjajaannja
kepada badan itu Nehru mengusulkan suatu resolusi dalam mana diten-
tukan bahwa India akan dibentuk djadi negara merdeka dan berdaulat
dan menetapkan hak Badan Pembentuk Undang2 Dasar itu bertindak
untuk menjatakan maksud itu dengan terang dalam rentjana undang*
dasar. Resolusi itu penting sekali sehingga dalam kalangan Konstituante
timbul 'pertanjaan apakah putusan jang sedemikian principieel dapat di
ambil oleh suatu rapat dialam mana sebagian besar dari rakjat India tidak
turut bersuara.
Achirnja resolusi itu ditunda sampai kaum Muslimin dan radja-radja
India sedia akan mengirim wakil-wakil mereka kerapat Konstituante itu.
Perundingan akan dibuka pada hari 20 Djanuari. Waktu jang sebulan itu
dipergunakan oleh Kongres untuk membitjarakan hal perwakilan dalam
provinsi dengan Persatuan Islam sebagai tanda keinginan mereka men
tjapai 'perse'tudjuan dan supaja partai ini mengubah sikapnja terhadap
badan Pembentuk Undang2 Dasar. Nehru mengadakan pidato dibeberapa
tempat sengadja untuk meneduhkan angin pertentangan jang sedang
meniup di India, terutama dibagian Bihar, Benggala dan Assam.
Oleh pihak pemerintah Inggeris ditegaskan sekali lagi bahwa rentjana
delegasi kabinet masih dipegang teguh dan masih tetap djadi pedbman
politik pemerintah dalam soal India, ketjuali djikalau dua golongan jang
terbesar setudju akan mengubahnja.
Seluruh India menunggu-nunggu keputusan Jinnah. Hari 20 Djanuari
tiba, rapat Konstituante dibuka kembali, akan tetapi wakil-wakil Persa
tuan Muslimin tidak ada jang datang. Kabar petjah bahwa Jinnah perlu
beristirahat. Dalam keadaan jang menjedihkan itu bagi Kongres tidak
ada lagi tindakan lain dari pada menerima resolusi-Nehru jang ditunda
itu dengan suara bulat pada hari ketiga sesudah pembukaan.
Suasana politik setelah putusan itu diterima bertambah buruk; kegeli-
sahan rakjat menimbulkan pergaduhan dan pembunuhan dibeberapa
tempat sehingga Persatuan Islam terpaksa mendirikan pasukan2 pen-
djaga keamanan jang dilawan oleh pengikut partai Kongres. dengan
keras. Dalam keadaan kegelisahan itu pemerintah Inggeris mengumumkan
dalam Parlemen pada 26 Pebruari 1947 bahwa India akan diberikan
kemerdekaan sebelum bulan Djuni 1948. Sebagai pengganti Lord Wavell
diangkat Lord Mountbatten, seorang dari antara sauak kfeluarga radja Inggeris. Pengumuman Attlee itupun menghidupkan api perten
tangan lebih hebat lagi. Pemogokan dalam pabrik-pabrik dan &idjabatan
kereta api serta pembunuhan tidak berkeputusan ; pengawasan atas
penerbitan surat kabar dipertadjam oleh pemerintah. Di Punjab dibulan
Maret lebih dari 1000 orang mati terbunuh dan lebih banjak lagi jang
luka.
Sekali lagi Kongres mentjoba berunding dengan Jinnah tentang
pengumuman Attlee itu, akan tetapi beliau menolak dan hanja sedia
berembuk, djikalau Pakistan diakui lebih dulu.
Sementara itu Nehru menepati djandjinja akan mengundang negara-
negara di Asia ke New Delhi untuk menghadiri Inter Asian Conference
jang diselenggarakan oleh pemerintah India sementara. Konferensi itu
^engadja diadakan untuk menundjukkan kepada negara-negara jang
iun ang bahwa India sudah °mendjadi suatu negara besar dan mem?
Punjai kuasa dan pengaruh dalam lapangan politik dan kebudajaan
Cnua Wakil-wakil dari Republik Indonesia hadir djuga dani erima oleh konferensi itu dengan gembira serta kehormatan.
Setelah konferensi ditutup, Nehru mengerahkan tenaganja untuk
mentjari djalan penghabisan dalam soal kemerdekaan. Untuk itu beliau
e erapa kali bertukar pikiran dengan Mountbatten jang sudah
a * India diachir bulan Maret. Pemetjahan soal ini perlu tertjapai
Z D Z sebe um penjerahan pemerintahan Inggeris di India dilakukan.
Kebidjaksanaan Mountbatten mulailah kelihatan dalam sengketa ini.
Karena tidak lama kemudian nampaklah perubahan haluan dalam ka-
langan Kongres jang didorong oleh hasrat untuk menghindarkan perang
saudara, jang tentu akan mendjatuhkan India kedalam djurang kesenq- saraa'n, sedang kemerdekaan sudah dekat sekali.
33. India djadi dua negara : India dan Pakistan.
Mengingat kepentingan keselamatan bangsa dan negara pada waktu
perahhan kuasa dan tangan Inggeris ketangan India, maka Kongres de
ngan sabar hati mengizinkan penawaran baru terhadap tuntutan Persa
tuan Muslimin dan mengambil putusan bahwa Kongres tidak keberatan
lagi djikalau Punjab dan Benggala dibagi. Pembagian itu dipandang
perlu berhubung dengan keinginan untuk memetjahkan soal bemilihan
’ •jang ter-pisah- menurut agama dan golongan jang selamanja ditolak
oleh Kongres, sebab berlawanan dengan tjita-tjita kesatuan India.
Kemungkinan bahwa pSmbagian itu akan memperkuat alasan-alasan
tuntutan mendirikan aegara Pakistan disangkal oleh sebagian dari
Kongres dengan pengharapan bahwa pembagian itu dapat teratur dengan
sedefmikian rupa, sehingga persatuan India tetap tinggal terpelihara.
Badan pembentuk undang-undang dasarpun akan memperhitungkan hal
itu dalam rentjananja jang diharapkan akan siap dibulan Djuli jang
berikut da#i akan ditetapkan selambat-lambatnja dibulan Oktober
Akan tetapi harapan itu tidak dibenarkan oleh peristiwa^ jang berpu-
tar dengan tjepat. Dengan keterangan pengakuan Kongres tentang pem
bagian daerah2 jang tersebut tadi pada hakekatnja negara Pakistan sudah
berdiri, hanja tentang luas dan bentuknja sadja belum ada kepastian
Boleh djadi inilah pula jang diidam-idamkan oleh Mountbatten dalam
laporannja jang dikirim ke London pada penghabisan bulan Mei. Sebagai
hasil pembitjaraan beliau dengan pemerintah Inggeris diumumkan bahwa
sudah disiapkan suatu rentjana jang mengatur penjerahan kuasa di India
dan jang akan dibitjarakan dengan pemimpin-pemimpin partai. Inggeris
hendak menjerahkan soal pembagian India kepada pemimpin-pemimpin
itu. Pendirian ini besar sekali pengaruhnja sebab sudah terang bahwa ini
berarti pembagian India dalam (Hindu )-Tndia dan Pakistan. Mahatma
Gandhi berpendapat bahwa Konstituante sadjalah jang berhak memu-
tuskan hal ini.
Pada waktu tekanan dan kegemparan memuntjak kembalilah Mount-
batten dari perdjalanannja ke London pada hari 2 Djuli dan segera meng
adakan perembukan medja bundar dengan pemimpin-pemimpin golongan2
Kongres dan Liga. Mahatma Gandhi meskipun bukin anggota Kongres
diundang djuga dengan tjara istimewa. Tanggal 2 Djuli 1947 adalah
suatu hari jang penting sekali dalam sedjarah India terutama dalam
sedjarah perdjuangan untuk mentjapai pemerintahan sendiri sedjak 60 253
T ntr", H f itUPu ”‘“ iele'sa,ka” dalai» pokoknja perselisihan politik
du l 90 f“ln H i" du dan Isiam di India. Sedjak hari itu terdjadilah
" T ! ' 3 |a”9 ha” ’a ” ' " " ”99" Pembemukannia. masing-masinq menurut t„ta-tjita dan tjara-tjara pembagiannja. 9
k e s a Z ,etHS " f le,paskan ren‘)a”a d'l=9asi kabinet jang berdasarkan
rentjanaba ” Se',ara P° litik' M ° “nAatten membawaberked,?d I ’“7 ”,enga”d“n9 P ^ a g ia n India dalam dua negara ja„„
Westminster" d“ ” ta" s didaS“ ka" ^ “" ^ - J a n g keduania ak ,!•, ' ' “ “j ' den9an dominions jang lain. Negara itu
dan Z U k daiam “ 9a b“lan- U ” " * « “ Benggala Assam
dua belah o i f t ” k I ' " 93" seadil-adiI” )a menurut persetudjuan ke- denqa a - Kedudukan Daerah Batas Barat Laut akan ditentukan
a L n d ihrpl l t ad“ Hndian rrkJ at <“ f« ' " d" '” )- D iatatan radja-muda dominion India d a n P a T ,! t Gub« " “ -Djenderal. Mula-mula dalam
diusulkan supaia ketmY* ° “ " ’j ,Seoran3 Gubemor-Djenderal jang
djamin. Dengan terbentukTa^d ne9ara * “ 'dBPat
Mdak dipaksa, L la in L n T ^e T ah fe p a d ^ ' ^ k ^
mereka ingin menggabungkan d L ” 9311
dalam konferen^; S;«!! rent,*ana /an9 didengarkan oleh rapat ( pemimpin2 kebidiaksan t 9 Pentmg ltu' ° rang merasa bahwa ini adalah buah
saudara Ak ibaf^ blasa< D jdan lain akan membawa perang
bertanggun^ 2 l”b p " ^ “ “ “ ■setelah berund- A san mereka akan diberikan selekas mungkm
bahwa ren tian /L partain>a’ akan teftapi bagi umum sudah terang
Rent a Dtbatten akan diterima.
3 D ju lM 947ltUT d'Um,Umkan ° leh ^ emerintah esok harinja jaitu pada
nama Konqres U kemudian Nehru dan Baldev Singh atas
nerima rentjana it^d aWab den9an tulisan bahwa partai mereka me-
Persatuan Muslimin Cn9^n kaik- innail djuga menjatakan persetudjuan
atas nama Pam'da'P f 1 a."mula dengan lisan kemudian dengan surat
Provinsi-provinsi 'a V.61 ^ ‘ ar* ^u. Dewan Perwakilan dalamBenggala setudju den erkepentin9an mengambil putusan djuga. Dewan
melawan ; Punjab 2 1 3 ^ Pembagian itu dengan 68 suara mufakat dan 21 dan jang lain k ari Dewan perwakilan memihak kepada Pakistan
aksi untuk memben3 if Didaerah Batas Barat Laut diadakan
berhasil. Kashmir m l ' ? ? 3” sendiri (Pathanistan), akan tetapi tidak
Untuk mendjalankan 3 30 akan tetaP tinggaL merdeka. diadakan suatu panitia t Pf. 39ian daerah antara India dan Pakistan
orang dari Persatua^M1 v" 3taS ? an99ota' 3 orang dari Kongres, 3ufimin dan seorang dari kaum Sikh. Panitia
♦
ini diwadjibkan membereskan hal2 jang berhubungan dengan pemba-
gian dan peralihan milik-milik dalam waktu enam minggu. Sementara
itu Parlemen di Inggeris menjiapkan undang-undang baru untuk meng-
ganti^India Act dari tahun 1935. Didalam undang-undang itu akan
ditetapkan dasar-dasar pemerintahan dominion India dan Pakistan
batas-batasnja, kedudukan provinsi Benggala, Assam dan Punjab
pembagian provinsi dan pemerintahannja, kuasa Gubernor-Djemderal,
tenitera Inggeris dan India dan segala sesuatu jangi perlu untu'k mendja-
lanjkan .penjerahan kiuasa Inggeris kepada kedua dominion iitu. Konsti
tuante jang sudah bekerdja akan diteruskan untuk India sadja, sedang
Pakistan diminta membentuk badan jang baru, sengadja untuk daerahnja sendiri.
Dalam waktu menjediakan undang-undang kemerdekaan (Indian
^Dependence Act 1947) itu pemerintah India sementara sebenarnja tidak
ada lagi. Oleh sebab itu Nehru dan kabinetnja minta berhenti dan
menjerahkan kuasa kepac^a Gubernor-Djenderal, akan tetapi Mountbatten
mengundang mereka meneruskan kewadjibannja sampai dapat terbentuk
kabinet baru. Permintaan keluar itu tidak mempunjai arti politik, me-
lain&m perkara formil sadja. Urusan politik luar negeri tetap didjalan-* kan oleh Nehru.
Bag? Indonesia wakltu peralihan itu berpengaruh besar. Keadaan di
Indonesia sesudah aksi militer Belanda pada hari 22 Djuli 1947 bertam-
bah buruk° dan menggemparkan dunia internasional. Sebagai pembela
negara-negara Asia India mengajmbil tiiidatkan supaja Jceadaan jang
genting itu diperbintjangkan dalam Dewan Keamanan. Oleh sebab India
bukan anggota, maka Australia membantu dan meminta supaja soal itu
dimuatkan dalam atjara pembitjaraan dengan alasan, bahwa menurut
perasaan negara itu keadaan di Indonesia mungkin membahajakan keten-
teraman internasional. Permintaan itu disampaikan pada 31 Djuli dan
hingga 26 Agustus soal Indonesia mendjadi pokok pembitjaraan jang
pandjang lebar dalam Dewan itu. Hasil tindakan India itu ialah per-
gentjatan sendjata mulai hari 4 Agustus dan pembentukan suatu „Komisi
penawaran djasa-djasa baik” jang akan djadi badan perantara dalam
mentjari ^ersetudjuan antara Belanda-Republik, dan mengirim laporan2
jang perlu diketahui .oleh Dewan Keamanan.
14. Hari 15 Agustus 1947.
Sementara itu sedang India mendjalankan diplomasinja di Lake
Success dan tanda-tanda pergaduhan jang seakan-akan mendahului
perang saudara sebagai akibat peralihan kuasa di- India sudah njata,
rakjat menunggu-nunagu dengan gembira dan tampi'k sorak hari kela-
hiran negara dominion. India dan Pakistan ‘jang telah ditetapkan dalam
Undang-undang Kemerdekaan 1947 jaituohari 15 Agustus. Dikota 255
New Delhi dan Karachi rakjat telah berdujun-dujun ilawt didjalan-djalan
dan tanah-tanah lapang untuk berkumpul dimuka gedung-gedung peme-
rintah untuk menuruti pelbagai upatjara2 jang dilangsungkan.
Didalam gedung Dewan Perwakilan Rakjat pada tengah malam
mendjelang hari 15 Agustus sudah berkumpul anggota Badan Pemben
tuk Undang2 Dasar (Constituant Assembly) serta menteri-menteri
pemerintah sementara dan utusan-utusan negara-negara luar un-
tuk mempersaksikan saat penjerahan pemerintahan Inggeris kepada
rakjat India. Setelah lagu kebangsaan ,,Bande Mataram” dinjanjikan,
maka ketua badan itu Dr. Rajtadra Prasad mengadakan pidato untuk
menjambut peristiwa jang amat penting itu. Dalam pidatonja beliau tidak
melupa'kan menjampaiikan salam idan 'bahagia kepada negara Pakistan
dan menghormati pula djasa Mahatma Gandhi, bapak pergerakan ke-
bangsaan India dan pahlawan jang merebut kemerdekaan bangsa dengan
tidak memakai atau mementingkan sendjata. Setelah rapat memperingati
korban-korban jang djatuh dalam membela hak rakjat selama pergerakan
kebangsaan dengan menundukkan kepala selama 2 menit, maka Pandit
Nehru tampillah kemuka disambut dengan gembira dan tepuk tangan
oleh jang hadir. Pidato beliau menerangkan arti saat jang dirajakan
itu dengan menindjau pada sedjarah perdjuangan untuk merebut ke
merdekaan jang kini telah tertjapai. ,,Pada tengah malam ini., kata
beliau, ,,djikalau dunia masih tidur njenjak, India bang\inlah dari
tidurnja dan akan hidup dalam kemerdekaan untuk selama-lamanja.
Kini telah tiba suatu waktu jang Sebenarnja djarang sekali terdjadi dalam
sedjarah ; kita akan memasuki masa jang baru dan meninggalkan masa
jang lampau, suatu peristiwa jang menutup zaman pendjadjahan dan
membuka zaman kemerdekaan, dalam mana djiwa bangsa jang tertindas
sekian lama akan bergerak dan bersuara kembali. Sudah lajak bagi kita
pada saat jang mengharukan ini, djikalau kita bersumpah akan menjum
bangkan djiwa dan raga kita bagi India dan rakjatnja atau lebih luas
lagi untuk kesedjahteraan dunia seluruhnja. Kita tutup pada hari ini
suatu masa jang sial dan sekarang India telah mendapati dirinja
kembali.”
Beliau tidak lupa pula menghormati djasa-djasa pemimpin luhur,
bapak rakjat Mahatma Gandhi dan mereka sekalian jang telah berkorban
dalam membela kemerdekaan. Setelah itu para anggota Badan Pemben
tuk Undang2 Dasar masing2 mengutjapkan kata sumpah kebangsaan.
Dari antara mereka dikirim suatu panitia utusan jang dikepalai oleh
Pandit Nehru untuk memberitahukan kepada Lord Mountbatten bahwa
beliau telah dipilih djadi Gubernor-djenderal pertama dari India. Pa-
kistan memilih pemimpinnja jang terbesar Qaidi-Azaim Muhamad Ali
2 5 6 Jinnah sebagai wali-negara pertama.
Suasana kegenibiraan tidak dimendungkan oleh renungan-renungan
tentang apa ,ang akan terdjadi. setelah India dan Pakistan mendapatkan
kemerdekaann,a. Boleh d,ad, mereka jang hadir pada ke.ika itu dalam
T r ™
Mungkin pula rakjat telah merasa bahwa akibat” k S 'pembagto
daerah dan pem.ndahan pen'duduk jang terang akan menunipahkln
sengsara ,ang tak terhmgga. tidak dapat dihindarkan lagi. akaTtetap"
pengorbanan bangsa setjara pembunuhan pm impin jang «e,,iin,a be?
rapa bulan sad,a sesudah perajaan itu, adalah snatn hal fang « dak d if e '
hitungkan seorangpun djuga diantara mereka jhng hadir dalam rapa, res' mi pada hari jang gilang-gemilang itu. P
Hari 15 Agustus 1947 tertera dengan tulisan emas dalam sediarah
tadia: Dengan ,urunn,abendera Inggeris dari atas Ben,eng M erih di
Delh i dan dengan berk,barn,a bendera kebangsaan jang n lg g a n t in ja
berachirlah suatu masa pead,ad,ahan jang berlaku lebih dari 1L abad
dan jafng tidak ada tan'dingannja dalafln sediarah Idunw ,
Ind ia telah mendapati dirinja kembali dan s L l ^ ^ t h T s i b n t . dalam .tangan sendiri.;........... nasibnja
B A G I A N
M A SA PE R T A M A SEDJAK K E M E R D E K A A N
(1947 — 1950)
1. Melaksanakan pembagian daerah antara India dan Pakistan.
QOAL pertama jang harus dipetjahkan setelah India dan Pakistan
mendjadi negara merdeka dan berdaulat pada' 15 Agustus 1947, ialah
pembagian daerah dan pemindahan penduduk jang ingin atau jang di-
paksa pindah dari negara jang satu kenegara jang lain. Soal jang maha-
hebat ini telah dibajang-bajangkan pemimpin-pemim'pin di India setelah
Persatuan Muslimin terpika’t oleh ,,teori-Dua Negara” jang menuntut
akan mendirikan negara baru terlepas dari Ind'a, jang didalamnja ter-
masuk provinsi2 jang sebagian besar diduduki oleh rakjat beragama
Islam. Sedjak tuntutan itu mendjadi kenjataan, orang telah insjaf bagai-
mana sukar dan sulitnja akan mendjalankan pemisahan dan pemindahan
rakjat jang berdju'ta-djuta dan menjerahkan pemerintahan Inggeris jang
senteral dan bulat kepada dua negara jang berdaulat. 0
Setelah terang bahwa pembentukan negara Pakistan tidak dapa't
ie akkan lagi, maka ‘pemerintah India sementara mengangkat suatu
anitia pembagi dan Panitia urusan perbatasan untuk Punjab dan Beng-
gala. Panitia jang pertama diganti kemudian hari dengan Dewan Pembagi
jang terdiri dari dua orang anggota Kongres dan dua dari Persatuan
us imin. Sesudah 15 Agustus 1947 anggota-anggota itu digariti dengan
menteri-menteri dari masing-masing kabinet. Dewan itu memimpin
urusan pembagian, akan tetapi jang mengusahakan ialah suatu Steering
ommittee, dibantu oleh 11 penitia ketjil, umpamanja untuk keuangan,
mi, pertahanan dll. Untuk menjelesaikan soal-soal, tentang mana
^ersetudijuan tidak atau belum tertjapai dibentuk suatu Mahkamah
sudal^ma* (Arbitral Tribunal). Pekerdjaan Dewan Pembagi hampir
bahw S eSa*1 Pada pertengahan bulan Agus'tus 1947 dan kenjataan pula
k Wj ■ Perse^s an-perselisihm jang dihawa kehadapan Mahkamah u ian ditjabut kembali, karena dapat diselesaikan oleh pemerintah
dan kedua belah pihak.
dan s eker^ aan panitia untuk menetapkan perbatasian djauh lebih sukar
urusa11 ^ pa< a Pekerdjaan Dewan Pembagi jang hanja mengenai san administrasi negara dan tidak mempengaruhi perasaan rakjat.
116 aPan batas lebih menggem'parkan, berarti pemindahan penduduk,
gor anan harta dan milik, kehilangan mata pentjaharian, 'pertukaran
pemerintah dan gangguan selama pemerintah baru belum teratur. Hal2
ini semua berpengaruh bejar kepada. rakjat dalam mana rakjat me-
ngikuti pemimpin-pemimpinnja atau mempertahankan nasib sendiri dan
tidak peduli lagi akan pemerintah. Dan djikalau nafsu dan perasaan
kehewanan menguasai perbuatan manusia itu, timbullah bahaja besar
lebih-lebih sebab bukan seseorang sadja jang bertindak, melainkan ge-
rombolan terhadap gerombolan dan seterusnja golongan Hindu terhadap
golongan Muslimin. Dan kenjataan inilah jang terdjadi di India dalam
bulan-bulan sesudah kemerdekaan. Pembunuhan, perampasan, pembakar-
an dan perkosaan ‘telah menumpahkan sengsara jang tak terhingga dan
jang djarang terdjadi dalam sedjarah India, kepada rakjat kedua negara
jang baru dimasa pemindahan dan penukaran penduduk jang tjara
besar-besar itu.
Adalah dua komisi perba'tasan dibentuk jaitu untuk Punjab dan
Benggala jang kedua-duanja diketuai oleh Sir Radcliffe. Dalam dua
provinsi inilah terutama terdapat golongan Hindu dan Islam jang hampir
sama p^erbandingannja. Dan perlu djuga perbandingan itu diselidiki da
lam distrik-distrik supaja, beberapa distrik dapat dipisah dan digabungkan
dengan lain untuk dimasukkan dalam daerah India atau daerah Pakistan.
Selain dari pada menjelidiki perbandingan rakjat Hindu dan Islam
dalam daerah jang menimbulkan kesulitan-kesulitan, Komisi harus djuga
mempertimbangkan faktor-faktor lain. Hal inilah jang menimbulkan
pertentangan hebat diantara kedua Komisi itu dan dikeruhkan pula oleh
partai Kongres. Moslem League dan Mahasabha. Karena kebula'tan
pikiran dalam kedua Komisi tidak tertjapai, maka anggota-anggota
setudju apabila ketua sendiri mengeluarkan pendapatnja jang akan di
terima oleh Komisi, lebih-lebih sebab djalan ini diperbolehkan Undang-
undang dasar sementara.
Usul-usul ke'tua jang diumumkan pada 17 Agustus 1947 tidak
memuaskan bukan bagi India sadja, melainkan djuga bagi Pakistan.. India
keberatan, bahwa usul Radcliffe jang mengenai daerah Sylhet akan
menjusutkan daerah Benggala Barat sebagai jang dirantjangkan Kongres
dengan ± 4000 mil persegi. Di Benggala Barat golongan rakjat Mus-
limin diperbolehkan tinggal hanja sedjumlah 16% dari djumlah mereka,
sedangkan di Benggala Timur 42% dari penduduk golongan Hindu
tei'tahan disana. Lagi pula Benggala Timur mempunjai tanah-tanah
pertanian jang luas, sawah dan kebun-ktbun jang ditanami serat 'jute
(untuk membuat guni).
Pakistan keberatan bahwa kota-kota besar dimasukkan dalam
Benggala Barat seperti Calcutta jang diharap-harapkannja ; industri-
industri tenun, besi tambang-tambang dll, tetap tinggal didalam provinsi
itu, begitupun sekolah-sekolah tinggi dan perguruan-perguruan lain.
Akan tetapi bagaimanapun djuga pembagia.i itu adalah hasil
buatan-buatan (kuns'tmatig) jang mengakibatkan Benggala Timur ter-
pisah dari negara pangkalnja dengan berantara lebih kurang 1000 km.
Segala perhubungan darat dengan ibu kota Karachi harus melalui India.
Benggala Barat terpisah dan Assam jang du lu keduan ja berbatas-batas-
an an berhubungan rapat dengan Calcu’tta.
. ^ emka9iai1 provinsi Punjab menimbulkan kesulitan-kesulitan jang i kusut lagi. Provinsi ini diduduki sebagian jang besar oleh kaum
Sikh. Agama mereka lebih mendekati agama H indu dari 'pada Islam
n pada umumnja golongan Sikh lebih suka bergabung dengan India,
jadi sudah terang bahwa dalam hal pembagian Punjab, Pakistan meng-
a api partai Sikh dan Kongres sebagai lawan. Kesulifcan timbul pula
ri letaknja Punjab jang dipandang dari sudut ilmu bumi adalah suatu
negara jang bula't. Sedjak didjadikan provinsi dipertengahan abad jang
ampau politik Inggeris memandang negara itu djuga sebagai suatu kesa-
tuan ekonomis. Oleh karena i'tu pengairan, djalan-djalan kereta api,
pemerintahan dsb. disusun dan diatur atas kenjataan kesatuan itu. Seka-
rang kesatuan jtu harus dipetjahkan dengan ukuran2 jang* 'berlainan
se a i. Sudah terang bahwa batas-batas distrik-distrik dan kampung-kam-
ail9 diduduki oleh golong an Muslimin, Sikh dan Hindu sama sekali
j1.3 ^ersangkutan dengan sistim pengairan, pengangkutan dan atu-can2
jang sedjak dulu diadakan pemerintah untuk memadjukan perkem-
angan ekonomi rakjat dalam negara jang subur dan makmur itu.'
kau eSU aran bertambah pula, sebab selain dari pada tuntutan Kongres, aum Sikh mem'punjai tuntutan-tuntu'tan sendiri djuga ;ang terutama
mengenai tempat-tempat sutji jang ada dalam daerah-daerah jang akan
batas 3n ^epac a Pakistan. Tentang Punjab pula Komisi Urusan Per-
sehaS3n C*apat menetapkan usul-usul jang dise'tudjui anggota2-nja
dala1" 3 in* ^iserah^an djuga kepada ketua (Sir Radcliffe) seperti
dap^t Pe,mba91a:n Benggala. Tjara pembagian jang diusulkaxmja men-
Mereka^ 3Wanan *an9 keras, 'terutama dari pihak golongan Sikh sendiri.
langan* m,eraSa bahwa rakjat Sikh sudah terbelah dua dan mereka kehi-
mereka d 3 tempat"temPat jang sutji dan daerah-daerah baru jang dibuka
lawan eil^an susah pajah disebelah selatan setjara emigrasi. India me-
bagianPen,erahan k°ta pusat Lahore kepada Pakistan. Menurut pem-
pendudukHp ^Itentu^an dikemudian hari India mfendapat 45% dari
penghasila ^an 38% dari luasnja, serta 31% dari djumlah
ngan pemb Pr°Vinsi ^ u- Jang lainnja djatuh ketangan Pakistan. De~
diairi de a9mn ltu Pakistan' menerima negeri-negeri jang subur jang
hu'tan perkeb SiSt'm pen9airan jang luas, djalan2 perhubungan, hutan-
lemba'ga ]emj3Unan”per^e unan* industri dan kota Lahore jang mempunjai
Pemb .a^a kebudajaan dan ilmu pengetahuan (Universitetj).
kan Pakist^1311 se a9ai akibat ,,teori Dua-Negara” jang diandjur-
Jang lu a /b " n 3ta mendapat kemenangan menimbulkan sengsara
kedaula'ta ^"a am bulan-bulan sebelum da n sesudah penjerahan
djika dihitu C'?a^a n< ia dan Pakistan terbitlah permusuhaa jang
262 qolonoan korbannja telah merupakan 'perang saudara antarago ongan bangsa di India. Kekedjaman, perbuafcan-perbuatan
Pemindahan penduduk
jang ngeri, perkosaan, pendjualan manusia, pembakaran, peram-
pasan dan pembunuhan setjara besar-besar tidak berkeputusan dilakukan
oleh golongan-golangan jang satu terhadap golongan jang lain selama
pemindahan itu. Kita dapat ins'jafkan sengsara itu, terlebih-lebih sebab
kenjataan bahwa alat-alat pemerintah dan polisi semata-mata dalam da
erah2 pertukaran penduduk tidak berdaja lagi atau sudah memihak kepada
negara jang disuka-:nja dan tidak mempedulikan keadilan terhadap
golongan jang dipaksa meninggalkan rumah dan miliknja. Dalam bulan2
pengbabisan 'tahun 1947 adalah' lebih kurang 13 djuta orang jang ter
paksa berpindah 'tempat dan meninggalkan mata pentjariann'ja. Enam
djuta orang Hindu dan Sikh meninggalkan daerah-daerah jang
diisferahkan kepada Pakistan dan hampir sama djuga djumlah orang
Muslimin jang dipindahkan dari India-Tengah dan Punjab-Timur ke
Pakistan..
Di JBenggala adalah djuta orang Hindu jang meninggalkan
Benggala Timur jang telgh diserahkan kepada Pakistan. Djadi dalam
bulan-bulan pemindahan itu adalah 3% dari seluruh penduduk India dan
Pakistan jang terpaksa meninggalkan tempa't diamnja dan membuka
pengiudupan baru dinegeri jang tidak dikenalnja.
Pemindahan orang jang berdjuta-djuta itu dilaksanakan oleh peme
rintah India dan Pakistan jang dalam usaha itu bekerdja segia't-giatnja
dengan bagtuan organisasi-organisasi sosial dan amal dan pasukan-
pasukan sukarela. Disamping itu tentu ada djuga pemindahan setjara
liar dan atas tanggungan sendiri dan disinilah nampak kegelisahan jang
menjedihkan sekali.
Hingga bulan Nopember 1947 pemerintah India mempergunakan
673 buah kereta api jang mengangkat 2,8 djuta orang pelarian dari
daerah negara Pakistan ke India; setengah djuta orang diangkut dengan
kenderaan militer, 30.000 dengan kapal udara. Rata-rafea dapatlah dipin
dahkan 50.000 orang sehari. Akan tetapi bagian jang terbesar dari orang
pelarian itu berdjalan kaki, sebab mereka membawa keadaannja jang
dapat diangkut sendiri atau dimasukkan dalam pedati, gerobak jang
dlitarik sapi. Mereka menempuh djalan melalui gunung-gunung dan
lembah dalam gerombolan-gerombolan jang berdjumlah 30 sampai
40.000 orang. Pemerintah menjediakan pasukan-pasukan tentera untuk
menjertai dan melindungi gerombolan-gerombolan itu supaja terpelihara
dari bahaja kelaparan, penjakit mendjangkit atau perampasan-perampas-
an ditengah djalan. Pada kira 150 tempat pemerintah mendirikan
perumahan-perumahan sementara atau perkemahan-'perkemahan untuk
mengumpulkan orang-crang pelarian itu, sebelum mereka meneruskan
perdjalanan kenegeri-negeri jang ditentukan. Akan tetapi ini bukan
perkara jang mudah. cNegeri-negeri 'jang menerima harus mengadakan
persediaan berupa makanan, tanah, pindjaman uang atau alat-alat 2 1
bekerdja dsb. supaja mereka jang dipindahkan itu dapat menjiapkan
pangkal penghidupannja dalam negeri baru, barangkali dalam alam
sekitar jang djauh berlainan dengan tem'pat hidup mereka sedjak nenek mo jang mereka dulu.
Ini semuanja memakan belandja jang luar biasa, akan tetapi rakjat
membantu pemerintah dalam usaha 'pemindaban i'tu dengan bantuan-
bantuan berupa tenaga jang dikerdjakan dengan sukarela pada tempat-
tempat penumpukan orang-orang pelarian itu.
Dalam bulan-bulan beriku't India mengalami pahit getirrija akibat-
akibat pertama dari kemerdekaan itu, sehingga banjak orang jang tjemas
dan mengeluh a'pakah nilai kemerdekaan itu melihat sengsara jang
diderita rakjat dalam’kedua negara itu. Akan te'tapi nampak pula bagai-
mana rakjat dengan hati jang keras dan bertekun siap sedia berkorban
untuk mengatasi kesukaran-kesukaran jang bertimbun-timbun pad£
penghabisan tahun 1947.
Oleh kedua negara telah diadakan perdjandjian untuk membajar
kerugian-kerugian jang diderita rakjat masing-masing sebagai akibat
pemindaban. Lagi pula orang-orang jang terbukti telah merampas,
menganiaja atau menimbulkan kegelisahan dfantara orang-otfang o
pelarian akan dituntut dihada'pan hakim. Akan 'tetapi sudah tentu bahwa
kerugian-kerugian itu tak akan dapat diganti semuanja dan orang-orang
jang durhaka tak akan dapat dituntut karena hal-hal itu terdjadi dalam
keadaan jang tak berketentuan, dalam mana perasaan kemanus;aan diku-
asai kebuasan, nafsu, dendam dan hasrat merampas.
2. Penggabungan keradjaan-keradjaan swapradja (States).
Sebagai peninggalan pemerintahan Inggeris adlalah 566 keradjaan
swapradja pada hari penjerahan kedaulatan jang harus ditentukan kedu-
>4 ?nn a" ^*an ara keradjaan-keradjaan itu terdapat jang ketjil-ketjil,
^ di ke'tjamatan di Indonesia, ada djuga jang luas sekali. Masamo ern sekarang sudah bertentangan dengan feodalisme iatou keradjaan
J ng lperintah radja dengan semau-maunja untuk keperluan sendiri.
asa ■otokratis dan feodal sudah lampau dan tidak akan kembali lagi.
Adalah empat djalan untuk menetapkan kedudukan keradjaan-
era jaan itu dalam negara kesatuan India, jaitu :
Menghapuskan negara-negana ketjil dlan meleburkan daerah-daerah
itu kedalam daerah provinsi. Ada djuga jang tidak dihapuskan, akan
tetapi dipandang sebagai bagian dari provinsi. Ini sudah didjalankan
sampai sekarang terhadap 214 buah negara. Kckuasaan radja-radjanja
tidak ada lagi, pemerintahan dilakukan oleh alat-alat perlengkapan
provinsi; radja-radja hanja mendapat gadji dan penggantian kerugian.
b. Keradjaan-keradjaan itu diambil oper sebagai daerah istimewa
dibawah perintah Presiden dan Parlemen. Pemerintahan itu didja
lankan Chief Commissioner (Komissaris Tinggi) : Sekarang adlalah
5 daerah jang langsung diperintah oleh pusat. Djumlah rakjatnja aclalah Ik. -3 djuta.
c. Menjatukan keradjaan-keradjaan dalam beberapa gabungan (Unions)
jang sama kedudukannja dengan provinsi. Didalamnja termasuk
keradjaan-keradjaan jang besar. Satu dari antara radja-radja dipilih
sebagai Ketua (Rajpramukh) dan satu lagi sebagai Ketua-Muda
(Uparajpramukh), masing-masing dipilih un'tuk selama hidupnja.
Kesatuan-kesatuan jang sudah dibentuk ialah :
1. Pepsu (Patiala-East Punjab State Union) jang merupakan bagian
Punjab jang dimasukkan kedalam daerah India setelah dipisah ;
2. Rajasthan jang terdiri dari keradjaan-keradjaan Ra'jpu't dan
■ 18 negara-negara lain ;
" 3. Vindhya Pradesh (daerah disebelah utara dari India Tengah);
4. Madhy.abharat'i (daerah sebelah barat dari India Tengah) ;
-5. Saurashtra (semenandjung disebelah utara Bombay) ;
“6. Travancore-Cochin di India Selatan.
Luas keenam kesatuan ini adalah 236.000 mil persegi dan mempunjai
penduduk jang berdjumlah 38 djuta. Didalamnja 'terhisab 304 ke-
radja’an-keradjaan.
d. Keradjaan-keradjaan jang belum menentukan kedudukannja ditahun
1948 atau akan berdiri sendiri jaitu Hyderabad, Mysore, Kashmir,
Manipur dan Tripura (diprovinsi Assam).
Penggabungan itu berarti bahwa seluruh pemerintahan di India
harus bersandar kepada undang-undang dasar jang bersifat demokratis.
Keradjaan-keradjaan jang dilebur dalam provinsi akan takluk djuga
kepada peraturan-peraturan provinsi. Keradjaan-keradjaan jang ditem-
patkan dibawah kuasa pusat diperintah oleh Pemerintah Pusat
serta Parlemen. Persa'tuan-persatuan states dan keradjaan-keradjaan
jang tetap berdiri sendiri misalnja Mysore dan Hyderabad mendapat
kedudlukan setingkat dengan provinsi dr>n mempunjai hak dan pertang-
gungan-djawab jang sama.
Dalam lapangan keuangan diadakan djuga peraturan baru sehingga
keuangan keradjaan-keradjaan itu digabungkan djuga dengan keuangan
provinsi. Dalam persatuan keradjaan-keradjaan (State Union) dan
keradjaan-keradjaan jang berdiri sendiri kas keperluan umum dipisah
dari kas radja. Tidak lagi seperti dulu penghasilan suatu negara dipan
dang kepunjaan radja sendiri ; dalam keadaan jang baru radja-raclja
hanja menerima seberapa perlu untuk membiajai keluarga, istana dan upatjara-upatjara berhubung dengan kedudukan mereka. 2 6 5
Tentera negara-negara ifu dimasukkan dalam tentera India. Didalam
State Union jang disebut tadi tentera itu dibawah Rajpramukh dari
kesatuan negara masing-masing, akan tetapi harus mengikuti petundjuk2 dari pemerintah pusat. Persatuan itu berlaku untuk sementara, sebab
sudah terang bahwa tentera dari suatu negara jang besar seperti India
tidak dapat dipisah-'pisah d'an terlepas dari satu pimpinan jang tertinggi-
Sebelum kita uraikan perselisihan India dan Pakistan mengenai
Kashmir soal mana telah beberapa tahun dalam pertimbangan Dewan
Keamanan, baiklah diterangkan sepintas lalu perselisihan antara kedua
negara ftu tentang Junagadh dan anfcara Ind'ia dan Hyderabad.
Junagadh adalah salah satu dari keradjaan-keradjaan jang terletak
di Kathiawar, tanah semenandjung disebelah utara Bombay. S e t e l a h
kenjataan bahwa radja-radja akan berhak untuk memilih,. kedalam negara mana mereka ingin menggabungkan diri, maka sekonjong-konjong _
dengan tidiak mendengarkan suara rakjat dan radja-radja ditanah
semenandjung itu, Nawab keradjaan Junagadh 'memilih pihak P a k is ta n
dan seterusnja meninggalkan negerinja dan kaum kerabatnja. K e k a t ja u a n
timbul dan oleh sebab dewan pemerintahan jang ada dalam negeri»itu
tidak dapat mengatasinja, maka mereka m:nta pertolongan dari peril e-
rintah India. Negara ini setudju dengan sjarat supaja selekas myngkin
iadakan plebisit jang akan menentukan kemauan rak ja t. Dibulan Pebru*-
ari 1948 plebisit itu dilakukan dan menundjukkan bahwa seluaih r a k ja t
unaga seftudju dengan penggabungan dalam nega ra India, k e t ju a l i
beberapa puluh suara sadja.
Pendudukan Junagadh oleh tentera India dibantah Pakistan 'pada
leb'U ^enc a^Waan India terhadap politik Pakistan di Kashmir sebelum
tera an9 ^ersebut tadi dilakukan. Akan tetapi setelah rakjat Junagadh
harg^i™2-111* 3 kePada India tuntutan itu dengan sendirinja tidak ber-
Ketikgara Ind'3 ^en era^an kedaulatan oleh keradjaan Inggeris kepada ne-
mereka^ beberaPa radja-radja jang belum menentukan sikap
Hyderabad 3 ^ ^ea< aan )an9 baru itu, diantararija radja-radja Kashmir,
bahwa kead^^ ^ ^ Sore' Dengan Hyderabad diadakan perdjandjian
satu tahun cT*1 ”^tatus ^uo" a an berlaku untuk keradjaan itu selama Nizam H rl 3n SesU( a^ 'tu Hyderabad akan bergabung dengan India, diri dari ^era9ama Islam, akan tetapi rakjat keradjaan itu ter-
partai M 1 • ^era9ama Hindu. Meskipun demikian adalah suatutan j ("^ihad”) janq menuntut supaja segala kuasa diserah-
^ a golongan Muslimin.
militer Buka^ ^ mp’re^a Perkua tk an dengan m£ndirikan pasukan-2
bantu Niza r^ a orang kaum Razakar sebagai pem-ka d Zam me a rangi, m a lah m e m ^u n ja i tjita2 akan menegak-
nieinp_rtahankan sutitu negara feodal dan merdeka. Laskar itu
jang d ibaw ah pim^inan Kasim R aswi up .,o antjaman-ant'jaman terhadan . oersikap anti-India, mengadakanantjaman-antjaman terhadap . “ tJ-aiKap anti-India, mengadakan
India, mengganggu perhubung;Tn9awai“Pegawai jang memihak kepada
sudut ketenteraman perbuatan Ul?Um dsk- sebingga dipaxidang dari kekatjauan. Beberapa kali pem ^ Uatan tentera itu menimbulkan
kepada hal jang membahajakan ^ & *UC*ia meminta perhatian Nizam setelah India merdeka kuasa -U den9an memperingatkan bahwa
rakjat ; akan tetapi tidak berhasit ^~rac a ^arus diserahkan kepada
September 1948 ten'tera India t<T eberaPa bulan kemudian pada 13
dan polisi Nizam memberikan perl^ ^ memasuk' Hyderabad. Tentera bertem'pur mereka menjerah. Pem ,Wa° ai1’ akan tetapi setelah lima hari Laik Ali menarik diri dan Hyderabad jang dikepalai Mir
Kenjataan bahwa „petan ” ” “ 8ambil k“asanja kembali.
\ten't‘eram selama 5 hari itu dan ru U.**dak disukai rakjat jang tinggal
atan kpum fanatik jang diibawah^3 Pem^erontakan itu banja perbu-
Pakistan. Pemerintah miiiter mem3 Pen9,aruh beberapa kalangan di
mudfan akan diserahkan kepada 69309 k ^ 3 Sekm3 3 tahun dan ^ pertama ialah mengembalikan . t ^ J T ? ^ 311311 sementara- Tindakan
rakjnt. Dengan itu Nizam seora " 3 NiZam kepadatanah seluas 310.000 mil perseai ”9 ^ teikaia didunia kehilangan
Rs. 30 Sjuta. Selangkah demi sel mendatan9kan hasil sedijumlahkepent’ng^n rakjat umum. 9 S1Stim feodal dihapuskan guna
j,angSsaria tinggfnja sebagai negara (State)
rintah agung negara India. ' " tEt3pi takluk kcPada peme~
3. Pcngorbanan djiwa Mahatma Gandhi.
M asa penjusunan neaara k i . •
dan d)beratkan lagi oleh pemindahT kesukaran' kesukaranj- toriarl Tj i • ahan rakjat dari daerah-daerah jangdiserahk p _ Pakistan memin'ta kebidjaksanaan jang luar biasa
dar, pemenntah Rak ja , da an, daerah-daerah batas sudah gelisah, pera-
saan dendam untuk membalas penderitaan dari pihak golongan Muslimin
tak dapat lag, d.tahan^ Nehru dan Pat, l berulang-ulang mengadakan
perd ja lanan ke Pun,ab Barat u„',„k menenteramkan penduduk H indu
dan berunding dengan pemenntah Pakistan di Lahore. D i Delhi per-
gaduhan t.dak terhambat lagi diantara kaum-kaum pelarian jang hendak
m ” ba“ , d “ 'dar ' aJ ua‘f S 9° l0n9a" M usltata ' **** tetapi dengan usaha M ahatm a Gandh, kegelisahan i.u dapat diteduhkan dalam bebe- rapa hari. *
Beliau tidak befkeputusan membantu pemerintah dimasa jang
gent.ng .tu dengan memberikan nasehat kepada rakjat dan mempermgat-
kan bahw a bangsa India harus berdiri atas kebenaran, mendjauhkan 21
kekerasan dan setia kepacfa adjaran setyagraha jang hanja membawa
kemenangan dan. keadilan untuk selama^lamanja. Suara bapak perdju-
angan kebangsaan tidak sedikit pengaruhnja dimasa itu. Hari ulang
tahun beliau, hari 2 Oktober dirajakan dengan 'penuh kejakinan bahwa
perdamaian pasti akan tertjapai antara golongan Hindu dan Muslimin
di India selama tjita-tjita beliau jang murni itu tetap djadi pedoman pemerintah dan masjarakat.
Akan tetapi siapakah jang dapat membajangkan bahwa tidak lama
kemudian beliau akan menemui adjalnja karena perbuatan manusia dari
bangsa jang ditjintainja, ketjuali barangkali se'tumpuk orang 'pendjahat
jang tidak sabar melihat kead'aan masa ? Apa jang tidak disangka-sangka,
jang tidak masuk diakal terdjadilah pada sore hari 30 Djanuari tahun1948 di New Delhi.
Ketika itu seperti biasa Mahatma Gandhi h'endak berpidato di-*
hadapan rakjat jang berkumpul dimuka gedung Birla, kepunjaan seorang
'pengusaha jang besar dan pengikut beliau. Dipapah oleh seorang tjuSju
perempuan beliau datang mendapatkan rakjat j&ng telah berkumpul itu
dan mentjari djalan untuk pergi ketempat berbitjara, serupa mimbar jang
se lakan. Orang surut melapangkan djalan beliau dan pengiringnja. <»
a a ketika i'tu sekonjong-konjong terdengarlah bunji lepasan tembakan
pistol empat kali berturut -turut. Suara djeritan kaum wanita dan teriak
orang- jang terperandjat menimbulkan kegelisahan diantara rakjat jang
er erumunan itu. Pada saat itu djuga Mahatma idjatuh dan ditangkis oleh
bah S£r a ke Uar9anJa Jang mengiringkan beliau. Darah menitis dari
belia F) beliau jang memerahi sandangan putih jang biasa dipakai , ’ engan ha'ti-hati diangkatlah beliau jang sudah pingsan kedalam
rawat^Ak^0^ 01 0^ 01 den9an se9era datang untuk menolong dan me-
P*ngsan M** s*a"s*a belaka, dengan tidak sedar lagi dari keadaan
T'd 3 menutup ma'tanja untuk selama-lamanja.
ro^ni k arna kemudian keluarlah seorang dari keluarga beliau dan
ditjinta11 30 rakjat jang menunggu berita tentang pemimpin jang
berita itu U *’®aPak sudah meninggal.” Kesedihan rakjat mendengar
dengan U ^ ter^'n99fa a9i< akan tetapi sekalian menundukkan kepala
kemau^ ^ 63 bertjutj u'-an dan menerima mala-petaka itu sebagai ^ Tuhan Maha Esa.
kepada c 'u^a ketika radio dan telgram menjiarkan peristiwa itu
menurut Uru dunia diimulailah upa'tjara untuk mendoakan arwah beliau
air sutji j 9aDla H^du. Ditengah malam djenazah d'mandikan dengan
dan d'li ^ Sungai Jumna dan setelah itu dfpalut dalam kain putih
ruano ^ dentJan bunga-bunga. Djenazah ditempatkan dalam
j. . . . !ang tei’buka diatas rumah, sebuah peli'ta ketjil sadja bersinar
sismja jang kelihatan kilau-kemilau dari djauh. Pada hari jang ketiga
jenaza eliau dimakamkanlah atau menurut agama Hindu diserahkanlah
kepada api. Upatjara 'penghabisan dirumah dihadiri oleh Gubernor-
Djenderal Mountbatten, Perdana Menteri Nehru, anggota-anggota
■pemerintah lain, utusan-utusan dari luar negeri dan ribuan penduduk.
Djenazah diangkat dan ditempatkan oleh keluarga beliau sendiri, dian-
taranja tj'utjuanda Ava jang sekian lama memapah beliau kemana-mana,
dalam kenderaan railiter. Dengan pengiringan dan pengawasan pasukan-
pasukan angkatan darat dan udara bertolaklah arakan itu menudju tempat
jang sudah disediakan ditepi sungai Jumna, 10 batu diluar kota Delhi.
Rakjat berdujun-dujun mengikuti atau berdiri dipinggir djalan sambil
menghamburkan bunga-bunga kearah kendaraan jang mengantar
djenazah itu. Dengan susah pajah polisi mendjaga supaja perdjalanan
arakan itu djangan terhambat, akan tetapi diluar kota pendjagaan itu dilepaskan sadja.
, ' Pada tempat jang dipilih dipinggir sungai Jumna telah sedia ba-
ngunan, dari batu. Diatasnja kaju jang harum (sandelhou't) -sudah ber-
timbun-timbun. Setelah d.’enazah ditempatkan diantaranja, maka disertai
upatj’ara Hindu jang sebesar-besarnja putera sulung Mahatma mulailah
menjalakan kaju itu. Dua puluh menit kemudian penjerahan arwah itu
selesailah. *
Orang mujiafik jang melakukan perbuatan jang kedjam itu dengan
segera tertangkap djuga. Ia akan mati dianiaja rakjat jang memegangnja,
djika polisi tidak menjingkirkannja. Nama orang itu ialah Narayan
Vinayak Gadse. Kenjataan bahwa ia seorang anggo'ta dari partai Maha-
sabha, berasal dari Poona dimana ia memimpin surat kabar jang sangat
anti-Kongres. Partai itu adalah partai jang paling kanan di India jang
mengutamakan Hindu-Raj, tidak setudju dengan negara Pakistan dan
nienuritut supaja India tetap bersatu dan bulat dibawah pimpinan orang
Hindu. Mereka menentang politik pemerintah dan dasar-dasar adjaran
Mahatma Gandhi jang dirasa mereka merintangi 'politik jang kuat dan
njata.
Setelah kabar pet jah bahwa si pembunuh itu termasuk partai Maha-
sabha, maka kebentjian kepada partai itu meningkatlah. Pengikut-pengi-
kut Kongres dan golongan-golongan lain membalaskan amarahnja dan
membakar rumah-rumah anggota Mahasabha, membunuh menganiaja
mereka dsb. Terutama diko'ta Kohalpur dan Bombay pembalasan atas
golongan itu menjedihkan sekali. Pemerintah tidak ketinggalan mengada
kan pemeriksaan jang keras. Beberapa orang ditangkap sebab terbukti
mendirikan 'perkumpulan-perkumpulan rahasia jang hendak membunuh
anggo-ta-anggota pemerintah ;dan pemimpin-pemimpin diantaranja
Mahatma Gandhi djuga. Pertjobaan. melemparkan bom jang untung tidak
meledak untuk membunuh beliau beberapa hari sebelumnja kenjataan
perbuatan gerombolan-gerombolan itu. Gads/i ditundjuk dengan undian
oleh kawan-kawanrija untuk membunuh Mahatma dengan djalan apapun
djuga sampai berhasil.
Dengan pengorbanan itu tertutuplah hidup Mahatma Gandhi
setjara djasmani. Akan tetapi rohnja hidup terus didalam peringatan
bangsa India untuk selama-lamanja. Beliau diperingati dimans-mana
didunia, dalam sidang Dewan Keamanan. dalam parlemen-parlemen,
perkumpulan-perkumpulan surat kabar, madjallah-madallah dsb., akan
tetapi belum sampai waktunja untuk menimbang djasanja dan. ‘pengaruh-
nja bagi perdamaian dunia. Ini terserah kepada keturunan kita.
Anggapan bahwa India akan menemui krisis setelah Mahatma
meninggal tidak benar. Rakjat tetap tinggal tenang. Rakjat dan
pemimpin-pemimpinnja nja'ta tidak menjimpang dari warisan pening-
galan beliau dan tetap jakin akan keluhuran adjaran-adjaran beliau
sebagai pedoman dimasa perdjuangan jang lampau, akan tetapi diuga
dimasa pembangunan jang dihadapi. .c’h.
4. Soal Kashmir,
Menurut Indian Independence Act keradjaan-keradjaan swapradja
diizinkan memilih atas kemauan sendiri dengan negara manakah mereka „
hendak bergabung, dengan India atau Pakistan. Soal ini dihadapi djuga
oleh Kashmir dan Jammu disebelah utara India. Keradjaan itu sedjak
berabad-abad didiami oleh 'tiga golongan rakjat jaitu Muslimin, Hindu
dan Sikh, akan tetapi jang terbanjak ialah kaum Muslimin. Radja jang
memerintah sekarang keturunan Hindu.
Sebelum radja Jammu dan Kashmir dapat menentukan dengan negara
manakah ia akan menggabungkan diri setelah penjerahan kedaulatan
kepada India dan Pakistan, dibulan Oktober 1947 negerinja sekonjong-
konjong diserang dan dimasuki oleh bangsa Afridi jang berdiam didaerah
batas Kashmir dan beragama Islam. Mereka menjerang setjara teratur
dengan mempergunakan sendjata-sendjata. jang lengkap, sehingga
tuduhan India, mereka diadjak dan dibaritu oleh pemerintah Pakistan
jang hendak menduduki dan achirnja menarik Kashmir kedalam negara- nja ada
Kashmir menjatakan dengan resmi bahwa ia akan menggabungkan kera-
djaannja dengan negara India. Dengan terus terang ia meminta bantuan
militer untuk melindungi keradjaannja terhadap serangan gerombolan-ge
rombolan Afridi dan Pakistan jang terdiri dibelakang penjerang-penjerang
itu. India mengirim pasukan ke Kashmir dengan maksud mempertahankan
ketenteraman disana hingga rakjat negeri itu dapat menjatakan kemauan-
nja setjara plebisit, negara manakah jang akan, dipilihnja, India atau Pakistan. ’
Semeritara itu pada 1 Januari 1948 India memadjukan pendakwaan
dalam Dewan Keamanan, dulam mana Pakistan dituduh membantu bang-
alasannja. Dalam keadaan jang genting itu, radja Jammu dan
jan.
an
:in
A lafl-xnu dengan terang-teranga
... „tllk menierang Kashmir f n j liania telah bergabung deng__sa Afndi U r-negeri jang te£sebUt, <La sebagai agresi jang mungkinKarena neg erangan itu dipan a supaja Pakistan menghenti-
India’ ' etaf an perdamaian. India me^ an-pasukanrija serta pegawai-pe-xnembaba) menarik kembali pas ntuk mengatur pemerintahankan bantuan ditempatkan ^ lsan!V tempat-'tempat dalam daerah
gawamja )an Afridi xnem'perguna arkas penjerangan negeridan melarans k _ benteng,benteng dan marka
Pakistan s , . dengan sekeras-kerasnja dan
KaS n 'r'aakwaan ini ditolak oleh Pa d djian -perbatasan jang sudah
' du°h In dia sebaliknla “ “ ' T 9 t l g i P»>a pe»93ab'm 9“ Kashm ir danmenuduh dua negara itu. L 9 sebagai sah, karena tidak
diadakan ^ India tidak diakui P pe.masukan tentera India da-
]a®®u en^ia paksaan berkenaan eng wa& Keamanan membentuk
lain dan Pa _ p akistan meminta ^upa) sebenarnja. Lain dari pada
^.lam nege“ .si untuk menjelidiki kea aan dengan pendudukan
suat^ , tan memadjukan pendak *unagadh dan Manavadar jangitti f a k i dari negen-neg k bersatu-padu dengan Pa-
° feh. m s ke" auann,aterang keterangan kedua belah pihakkistan- b ,berapa pekan mendengar Keamaxlan membentuk
cundingkan soal Kashmir, m dari 3 anggota> satu jangdan me o menksa dan PeraU daa anggota-anggdta jang di-
- “ M Ind ia , satu oleh ja„g ketiga. A kan tetapi
d i,u ” ’ ,tu keduan ja akan mem'1' bekerdja disebabkan oleh ke-
tundjuk Komisi itu tidak perkelahian dan serangan-
kenia,aak e b t l a n dan kedua W ’dibulan Apri! 1948 Dewanberatan- Kiashmir terus berlaku. lndia dan Pakistan menghen-
Seran9T an mendesak dalam reS° ^ S' "Jerundingkan dengan sjarat-sjarat Keaman (cease tire) dan an menentukan keinginan
tik an d t disiapkan Plel" sl '“ k pekeidjaan Komisi itu De-
b1 ^ d X m itu. f >“ •rak)at a supa)a 9erOD dipaksa menmggalkan negerv
w an T eda lam daerah Kashmir-Jam*^dan orang-orang jang pindah
“ “ 'tea itupun pasukan-pasukan tetapi penduduk jang terpaksaitu ; Dey . permusuhan terdjacu. serangan_scrangan harus
ke sana rumah dan milikn)a ° lu plebisit akan diatur oleh suatu
menmkan kembali ketem'patnja dari pcmerinttahan negeri Kashmir
• anqg0ta baru da°n diperintahkan bet-
If misi ditambah dengan 2 8 mend)alankan tugasnja. Dibulan
Dewan Keamanan bahwa mereka keberatan memenuhi permintaan dalam
resolusi itu. India tidak setudju dengan penarikan pasukan-pasukannja
sebelum plebisit selesai dan keberatan djuga, djika pasukan-pasukan
Pakistan dipergunakan dalam mengeluarkan gerombolan-gerombolan
jang menjerbu, sehab kenjataan bahwa kedua pihak itu sebenarnja ber-
satu dan mempunjai tudjuan jang sama jaitu menduduki Kashmir.
Pakistan tidak pertjaja bahwa dengan sjara/t-sjarat resolusi Dewan
Keamanan suatu plebisit jang adil dan ne'tra.l terdjamin, karena peme
rintahan di Kashmir telah dibawah pimpinan Sheik Abdullah jang terang
memihak kepada India dan dengan sendirinja badan jang akan melak-
sanakan plebisit itu djuga. Meskipun demikian, kedua pihak tidak akan
menolak kedatangan Komisi DK jang terdiri dari wakil-wakil Belgia, Colombia, Amerika, Tsjecho-Slovakia (jang ditundjuk India) dan
Argen'tinia (jang ditundjuk Pakistan). Dengan pengharapan jang
sediki't sekali bertolaklah Komisi itu (UNCIP) dibulan Juni 1948 ke-
Kashmir.
Setelah mengadakan penjelidikan ,disana, maka Komisi mengirim
laporan kepada Dewan Keamanan disertai usul-usul jang mengenai
penjelesaian pertikaian.. Usul-usul itu mendjadi dasur perdjandjian in-
ternasional antara India ,dan Pakistan jang diadakan pada 13 Djanuari
1949 jang diperkuat oleh Dewan. Keamanan dalam resolusmja dari hari
‘tu djuga. Dalam perdjandjian itu ditentukan : . (
a- Kedua belah pihak akan menghentikan permusuhan dan menetapkan
garis demarkasi untuk tentera masing-masing.
b. Pakistan akan mengeluarkan gerombolan-gerombolan kabilah jang
menjerbu kedalam negeri Kashmir dan pasukan-'pasukan sukarela
jang membantu Pakistan.
Pakistan akan menarik seluruh ‘tenteranja dari Kashmir dan India sebagian jang terbesar.
Plebisit akan dilakukan dibawah pengawasan Badan Pelaksana
ak menentukan kedudukan pasukan-pasukan jang
d ^ dalam negeri Kashmir dan Jammu dan mengambil tin-
an-tmdakan untuk mendjamin supaja plebisit itu dapat bexdjalan
n9an bebas dan tidak berat sebelah atau djpengaruhi oleh salah
ari pihak jang berke'pentingan.
jj 3 dan b telah dapat dilaksanakan. Printah-perintah untuk meng-
dem ^ permusu^an telah berlaku mulai 1 Djanuari 1949; garis-garis
pada^ ry 3ntara Pasukan-pasukan India dan Pakistan telah ditetapkau
jcan 1 ta^un itu djuga. Gerombolan-gerombolan kabilah dan pasu-
2 7 2 hun tidS k 3n SUkare a sud,ah dikeluarkan dari Kashmii’ dan sedjak l 1/^ ta- 1 a ada lagi permusuhan. Akan tetapi tentang penarikan pasukan-
pasukan dari negeri itu dan tjara-tjara mengatur plebisit timbullah per-
tentangan paham jang tadjam »sekali, sehingga Komisi UNCIP sama
sekali tidak dapat mendjalankan tukas jang tersebut dalam fasal d. India tetap keberatan menarik tenteranja dan memberikan kuasa kepada Komisi dari Dewan Keamanan untuk mengatur plebisit.
Karena komisi tidak dapat berbuat apa-apa lagi, maka ia usulkan
supaja penafsiran tentang persetudjuan antara India dan Pakistan
diputuskan sadja setjara arbitrase dan sebagai pendamai diusulkannja
Laksamana Nimitz. Pengangkatan itu disetudjui oleh kedua pihak, akan
tetapi rentjana untuk mendjalankan plebisit tetap dilawan oleh India,
sehingga Nimitz djuga tidak diberikan kesempatan mendjalankan tugas-
nja.- Soal ini kemudian .diserahkan kembali kepada Dewan Keamanan
jang meminta kepada Ketuanjaj djenderal Me. Naughton stipaja ertin
dak sebagai* pengantara. Beliau mengemukakan berapa usul-usul jang
berdasarkan demilitarisasi jaitu penarikan semua pasukan tentera o e
India dan Pakistan sebelum plebisit dilakukan. India tidak setudju, akan
tetapi*Dewan Keamanan setelah menimbang soal ini dengan luas
rima resolusi pada 14 Maret 1950 dalam mana rentijana- c. aug on
#itu disetudjui dan seterusnja menundjuk Sir Owen Dixon, seorang ang
gota dari Mahkamah Tinggi di Australia untuk mengawasi urusan
plebisit jang akafc didjalankan. Dixon mendjalankan tugasnja dengan sabar
dan bidjaksana. Ia menjelidiki lebih dulu soal jang musjkil itu a am
gala seluk-beluknja serta mempeladjari laporan-laporan jang te a ^ er
ma di-Lake Success dari permulaannja. Setelah berada beberapa waktu di
India, ia berunding dengan Nehru dan Liquat Ali Khan, mula> dengan
seseorang berganti-ganti, kemudian memanggd mereka berkonferensi
di Delhi. Pada konferensi itulah kedua pemimpin bertemu pertama kali,
sedjak soal Kashmir timbul dan dengan perantaraan Dixon merundmgkan
hal penjelesaian soal jang amat hangat itu. Akan tetapi djurang perten-
tangan pikiran sudah meruntjing sedemikian rupa, sehingga on erensi
jang berlaku sfelama lima hari, berachir dengan tidak mentjapai hasil
apapun.
Usaha untuk mentjari persetudjuan diteruskan oleh Dixon sebelum
ia kembali pada 26 Agustus 1950 ke Lake Succes. Usul-usul itu antara-
nja bermaksud akan mengadakan plebisit didaerah lembah Kashmir sadja
dan daerah-daerah selainnja akan dibagi antara kedua negara. Pakistan
kebera'tan karena usul sedemikian rupa menjimpang dari dasar resolusi
Dewan Keamanan jang hendak meminta keputusan dari seluruh Kash
mir dan Jammu. India pula hanja menerima, dljika usul itu diperkuat
dengan beberapa sjarat.jaitu pertama : plebisit diadakan dalam daerah-
daerah jang terbatas, dan jang sementara diduduki oleh pasukan-
pasukannja; kedua : pemeriritahan sipil akan terus berlaku dibawah
pimpinan perdana-menteri Sheik Abdullah dan ketiga : pasukan-pasukan 2 7 3
India IS
Pakistan dikeluarkan daFi daerah-daerah plebisit. Pakistan menolak
sjarat-sjarat jang berat sebelah itu dan menuduh Dixon 'terlalu tjondong
kepada kepentingan India. Sesudah perundingan gagal, maka Dixon
kembali ke Lake Success dibulan Agustus 1950 untuk menjampaikan
laporan kepada Dewan Keamanan. 0
Demikianlah pada saat ini kedudukan persengketaan Kashmir antara
India dan Pakistan. Bagi kita di Indonesia sukar sekali menegaskan.
pendirian kita tentang soal ini. Kedua belah 'pihak mempertahankan
kepentingannja dengan sekeras-kerasnja, sambil mengemukakan alasan-
alasan jang kuat. India tidak sedia menarik pasukan-pasukannja karena
berpendapat bahwa pemerintah jang ada di Jammu dan Kashmir jang
dipimpin Sheik Abdullah memang sudah menurut kehendak rakjat dan
mempertahankan pula bahwa soal itu adalah semata-mata soal an'tara
kedua negeri sendiri, dalam mana negara lain tidak perlu tjampur tangan.
India tetap memandang Pakistan sebagai penjerang (agresor) jang harus
melepaskan segala turitutan dan pengaruh leb:'h dulu, pendek kata su
paja keadaan ,.status quo” tertjapai dulu, sebelum diadakan plebisit.
Terlebih-lebih sebab rakjat Kashmir tidak suka lagi dipermainkan seba
gai ditahun 1947 dan mereka sekarang menuntut ke'tentuan kemerdekaan
dan nasibnja. Menurut India masalah jang masih mengganggu perdamai-
an dunia dapat lekas 'dipetjahkan, djikalau di Kashmir dibentuk suatu
badan konstituarite menurut kemauan rakjat untuk meneta'pkan undang-
undang dasar jang beralaskan k e a d ila n dan demokrasi.
Akan tetapi tanda-tanda menjatakan bahwa masalah Kashmir itu
bclum dapat diselesaikan oleh Dewan Keamanan dalam tahun ini. Dalam
hal itu rupanja mendjadi tjermin jang membajang-bajangkan kemungkin- an jang tidak dapat dipertanggungkan Dewan itu.
5. Undang-undang Dasar baru. India mendjadi Republik.
Sebagai telah kita terangkan pada halaman 249 dan berikutnja
Badan pembuat undang-undang dasar (Konsti'tuante) telah teirpilih di
bulan Djuli 1946 dan berapat pada pertama kalinja 'pada 9 Desember
tahun itu. Badan itu terdiri mula-mula dari 389 anggota, akan tetapi
setelah Pakistan mendjadi negara baru, maka Konstituante itu mewakili
India sadja dan oleh karena itu djumlah anggota tinggal 308, setelah
anggota-ianggota Persatuan Muslimin mengundurkan diri. Dengaji pu-
tusan Konstituante jang diambilnja pada 29 Agustus 1947, diangkatlah
suatu Panitia Perentjana, terdiri dari 7 orang jaitu Dr. Ambadkar, N.
Gopalaswami Ayyangar, Alladi Krishnaswami. Ayyar, K.M. Munshi,
Muh. Saadullah, N. Madhava Rau dan D.P. Khaitan.
Sebagai ke'tua ditundjuk Dr. Ambadkar, Menteri Kehakiman dalam
a inet Pemerintah Sementara, seorang pemimpin jang bidjaksana dari
golongan masjarakat Hindu jang paling bawah. Panitia mempunjai
eahlian jang setjukup-tjuku'pnja, bekerdja dengan giat dan berhasil
Liaguat A li Khan
’Lord I» Mountbatten
Shri C. Rajagopalachari
Gubernur-Djenderal India pertama
Dr. Rajendva Prasad
President Rep. India pertaman ‘
menjiapkan Rentjana-Konstitusi dibulan februari 1948. Pemerintah
mempeladjar, r e f .ana ^ bil “ ^ iu ruh penasehatnja B.N. Ran.sekarang wakil India dalam c Perserikaf-^ n ,
,1 i i i i atan Bangsa-bangsa, untuk me-mengun.pulkan bahan-bahan tentang Konstftusi negara-negara lain dan
mempeladjari prakteknja dalam negara-negara i,u. Setelah penjelidikanitu selesai, maka dengan bantuan S.N Mukprii u . A
- i t . * iViUKerij, seoranq ahli unaang-undang ,a„g ternama, kabmet rnenjiapkan s„a,u rentjana undang-undang
dasar dengan mempergunakan laporan Panitia Perentjana jang mend)adi r e n t j a n a re s m i d a r i p e m e r in ta h .
• Konstituante bersidang 11 kali untuk merundingkan dan menetap-
kan undang-undang dasar itu. Pada hari 26 Nopember 1949 badan itu
menerima rentjana pemerintah, setelah mengadakan lebih dari 2400
p e r u b a h a n - p e r u b a h a n . Rentjana Panitia mengandung 3 1 5 fasal dan
*8 la m p ir a n ; U n d a n g - u n d a n g d a s a r s e b a g a i d i t e t a p k a n o le h K o n s t i t u a n te
rhengandung 395 fasal dan 8 lampiran. Pekerdjaan pembentukan
Undang-undang itu oleh .Konstituante memakan waktu 2 tahun 11 bulan
17 hari (dari 9 Desember 1946 sampai 26 Nopember 1949). Ini meng-
gambarkan bagaimana sukar dan sulitnja membentuk Undang-undang
3 Dasar untuk suatu negara sebesar India jang mempunjai rakjat 340 djuta
jang terdiri dari pelbagai golongan-golongan bangsa, agama dan tingkat
hidup. Pekerdpan itu didjalankan dengan penuh kesabaran, ketelitian dan kebidjaksanaan.
Dalam segala usaha itu partai Kongreslah jang mendjadi tulang-
punggung dan :jang memberikan dorongan jang besar. Pengaruh
pemimpin-pemimpin sebagai Nehru,.Patel, Prasad (ketua Konstituante),
Sitaramayya (Ketua Kongres) dan ahli-ahli hukum dalam partai itu
njata sekali dari usaha pembentukan U U D itu. Nazarudin Ahmad,
seorang anggo'ta jang sangat aktif, menjediakan 2000 rupa perubahan,
akan tetapi tasnja hilang ditengah djalan; kamudian menuliskan 20C
perubahan (amendement) di Delhi luar ke^ala. Diantara anggota-ang-
gota lain jang" giat sekali kita sebut sadja Kunzru (keuangan) Thakor
(wakil suku-suku jang berdiam dibatas India), Anthony (pembela kaum
peranakan), Kumar Chaudri, Prof. K.T. Shah, Prof. Lai Sexena dan
anggota-anggota wanita seperti Renuka Ray (pemimpin pergerakan
wanita India) dan Aizaz Rasul (dulu dari Persatuan Muslimat).
Akan tetapi dibelakang segala usaha itu tidak dapat -dilupakan se-
mangat bapak kemerdekaan, Mahatma Gandhi, jang telah menanam
perasaan 'persatuan dalam ha'ti sanubari rakjat India. Pengorbanan
djiwanja dan djiwa beribu-ribu orang jang telah tewas dalam menuntut
kemerdekaan mendjadi.peringafan jang hidup dan njata serta menambah
hasrat pada waktu itu nutuk menghindarkan persdisihan-perselisihan
dan kepentmgan-kepentingan sesegolongan dalam mentjapai suatu kon-
stitusiojang membanggakan nama India diseh>rufr dunia. 275
Baiklah kita uraikan disini Undang-undang Dasar itu dalam garis-
garis besarnja. Dalam Mukaddimah disebut bahwa rakjat India mem-
bentuk India mendjadi suatu Republik jang berdaulat dan demokratis
dan mendjamin untuk sekalian warga-negara :
Keadilan dalam lapangan sosial, ekonomi dan politik ;
Kemerdekaan berpikir, mengucjapkan pendapat, mempunjai keper-
tjajaan, beriman dan beribadat;
Persamaan dalam kedudukan dan ke lapangan dan memperkokoh
diantara mereka;
Persaudaraan jang mendjamin penghormatan-atas 'diri seseorang dan
atas kesatuan bangsa seluruhnja.
Dasar-dasar negara seperti „pantja-sila” dalam U n d a n g - u n d a n g
Dasar Republik Indonesia tidak didapa't dalam konstitusi ‘India. J'anq.-
disebut hanja sifat-sitat negara jaitu berdaulat dan demokratis dqn tudju-
annja. Djadi kesulitan-kesulitan jang mungkin timbul dari penafsjran
dasar-dasar seperti di Indonesia dengan sengadja dihindarkan dari* pada
mulanja dalam konstitusi India.T
Republik India, atau Bharat, adalah menurut. fasal 1 kesatuan
Negara-negara (States). Daerah Republik terdiri dari daerah negara-
negara jang disebut dalam Lampiran (Schedule) I.
Negara2 itu 9 provinsi (A). 9 Keradjaan-keradjaan dulu dan per-
sekutuan keradjaan-keradjaan atau State Unions (B) dan 10 daerah
istimewa (C) sebagai disebut dibawah ini :
A
1 • Assam
2- Bihar
3. Bombay
4- Madhya Pradesh5- Madras
6- Orissa
7- Punjab (East-
Punjab)
8* United Provinces
West Bengal9.
B C
1. Hyderabad 1. Ajmer
2. Jammu and Kash 2. Bhopal
mir 3. Bilaspur
3. Madhya Bharat 4. Cooch Behar
4. Mysore 5. Coorg
5. Pa'tiala and 6. Delhi
East-Punjab 7. Himachal Pradesh• States Union 8. Kutch
6. Rajasthan 9. Manipur
7. Saurashtra 10. Tripura
8. T ravancore-Co-
chin
9. Vindhya Pradesh
Perubahan batas dan nama atau pembentukan daerah-daerah baru
dapat dilakukan dalam undang-undang jang ' ditetapkan Parlemen (fasal 2).
Meskipun disebut bahwa Ren Ki u t -j antara negara-negara ini ticfek; h ' ,ndla Suatu persatuan (Union)
federasi seperti Republik Indoles' ba^wa India suatu negara
Dearah-daerah jang disebut ,.States” U j- •nja, w’alaupun mempunjai hak oto • u an ne9ara-negara sesendiri-
sama. Pemerintahan pusat tidak dih°mf ]an^ uas> akan tetapi jang tidak
kerdja-sama. India tetap neoar, V . ° Ieh ne9ara~negara itu dengan
negeri. Lagi pula soal negara fedleras- ^ terh'ada'p kedalarn dan keluar
dipentingkan di India. * * * * * * au ne9ara kesatu^ tidak begitu
Kewarga-negaraan.
Pada waktu Konstitusi mulai be 1 l- setiap orang jang bertempat tinqqal dt t* a ,l3I* " ap seba9ai warga-negara
jang lahir didaerah Republik India
(b ) saloh satu dari orang tuanja lahir di India
<c> jang ber.empat-.mggW * Ind ia selama sekurang-kurangnja 5 tahun
■ terus-menerus sebelum Konstitusi berlaku (fasal 5).
• K •B” h" b" n9 Pemindahan penduduk tjara besar-besar se-bagai akibat pembelahan India j 1 >
diadakan peraturan chusu” Perluteh P ^
M enuru t fasal 6 ia dipandang djad. w ^ ’a” 9 T Pakis‘ “ 'Konstitusi m ulai berlaku, djika "™ 9a-negara India pada waktu
(a ) ia atau salah satu dari orang-tuanja atau neneknja lahir di India; dan
(b) djika ,a pmdah ke India sebelum hari 19 D juli 1948 dan semendjak• itu tetap penduduk negara,
(c) djika ia p indah ke India p ada hari 19 D juli 1948 atau sesudah itu
dan ia didaftarkan sebagai warga-negara India setelah memadju-
kan perm ,ntaansebe urn Konstitusi berlaku dengan tjara-tjara jang
ditetapkan. Akan tetapi W amar tidak dapat didaftarkan sebLga!
warga-negara. d „ka ,a belum bertempat-tinggal selama 6 bulan
di India ketika 1a memadjukan permintaannja.
M ereka jang pindah dari Ind ia ke Pakistan pada 1 M aret 1947 dan
sesudahnja tidak ipandang lagi warga-negara India, ketjuali mereka
jang mendapat izin untuk kembali ke India dan tetap akan tinggal disana
menurut peraturan ,ang berdasarkan undang-undang. Mereka itu diang-
gap pmdah sesudah 19 Djuli 1948 (fasal 7)
Orang India diluar negeri ja„g ,ah ir dl India atau salah satu dari
orang-,uanjaataupun neneknja. akan tetap mempunjai kewarga-negaraan
ndia d,,ka ,a menda tarkan dirinja pada perwakilan negara d” e ^ p a t,nggaln,a-(fasal 8). Orang I ndia )ang sudah masut * ^
lain akan tidak d.pancanS lagi masuk warga-negara India dan tidak Z Z
pula .nemperoleh hak jang disebut dalam fasal 6 dan 8. 277
Hak-hak dan kebebasan-kebebasan dasar,
Hal ini diatur dalam Bagian III dari Undang-undang Dasar jang
mengandung tidak kurang dari pada 24 fasal. Pada umumnja hak-hak
jang diakui dalam UUD itu adalah sesuai dengan hak jang termuat.dalam
Pernjataan Hak-hak Manusia jang ditetapkan oleh Perserikatan Bang
sa-bangsa ditahun 1948 di Paris. Dari hak-hak itu kita sebut sadja jang
berikut:
1. Negara tidak boleh mengadakan perbedaan antara rakjat dalam
lapangan hukum dan tjara-tjara memperlindungi rakja't setjara
hukum (fasal 14).
2. Negara dilarang membeda-bedakan rakjat oleh sebab agama, bangsa,
golongan, kelamin, atau tempat lahir (fasal 15).
3. Setiap orang berhak memilih pekerdjaan dengan beba's dan Ber-.
hak diangkat untuk 'tia'p-tiap djabatan pemerintah (fasal 15).
4. Kedudukan orang jang tidak berkasta dalam arti bahwa ia tid.ak
* boleh bergaul dengan orang jang berkasta,,dihapuskan. Tindaljan
jang semata-mata mempertahankan perbedaan itu akan dihukum (fasal 17). * -
5. Tiap-tiap warga-negara berhak : c
(a) atas kebebasan berpidato atau mengeluarkan pendapatnja ;
(b) berkumpul setjara damai dan tidak memakai sendjaca ;
(c) mendirikan perkumpulan atau berserikat;
(d) bergerak dengan bebas dalam daerah India ;
(e) tinggal dan pindah dalam setia'p bagian dari daerah India ;
(f) memperoleh, memegang dan mempergunakan milik ;
(g) melakukan djabatan pekerdjaan, perniagaan atau perusahaan (fasal 19).
6 P p r r Jagangan manusia dan segala rupa kerdja-paksa terlarang dan
pelanggaran pera'turan ini akan dituntut menurut hukam (fasal 13).
laiaCfa Se°ran9 anak dibawah umur 14 'tahun da'pat dikerdjakan da- n atau pertambanqan ataupun .tempat kerdja lain jang mem-
bakaiakan «
& Set*keseh^t013119 da am Perbatasan ketertiban umum, kesusilaan dan
a an, berhak atas kebebasan pikiran, menuntut, melakukan dan
k an agamanja. Tiap-tiap golongan agama berhak mendiri-
an dan memelihara lembaga-lembaga agama dan amal, mengurus
per uannja dalam lapanqan aqama, memiliki dan memperoleh mi- h'k-milik (fasal 25, 26).
9. Peladjaran agama tidak akan diberikan disekolah jang disolenggara-
kan seluruhnja oleh pemerintah. Tiada seora'ng'pun dapa't dipaksa
mengikuti peladjaran cgama atau menghadiri kebaktian pada iseko-
10
11.
lah-sekolah jang diakui pemerinf-^dari pemerintah (fasal 28 jp atau jang menerima t u n d j a n g a n
Golongan minori'tet baik iann K j
berhak mendirikan sekolah V e*dasarkan agama maupun bahasa
tundjangan dari ^ e m e r in ^ 6 ° , ^ diPerlukannJa- Permintaan
ditolak diengan alasan petbed Sekolah' sekolah itu tidak daPat_ Perbedaan agama atau bahasa (fasal 30).
itu,ad t j a b ° t 3 ” r„,d° Pnadla^ ,:a,” PaS miliItI1)a ' ket)uali ‘tiikal“ hak• r l i f *■ an9_undang ( fasal 31). Dalam fasal ini
diatur djuga tjara-tiara mpn^.vi i , ., djalankan pentjabutan hak (oriteige-
ning) sebagaimana didapati dalam j j 1lam undang-undang dasar negara lam.
Pedoman-pedoman dasar untuk politik negara.
Dalam baqian IV disehnt i j . , . I , . pa-ru'pa pedoman atau petundjuk jang
akan cMjalankan pemer.ntah untuk ment)apaikaa kesedjaPhleraail rakJat.
^ c ususnj pemermta menudjukan politiknja untuk mendjamin supaja: « ‘
, (a) setiap warga-negara, laki2 dan ., „ n Perempuan mempunjai hak jana samauntuk mentjari sumber-sumber penghidupannja;
(b) milik dan "pengawasan sumber-sumber kekajaan rakjat diatur dengan
sebaik.-baiknja sehingga bermanfa’at bagi umum;
(c) perkembangan sistim ekonomi tidak boleh mengakibatkan pemusa-
tan-pemusatan kekajaan dan alat-alat produksi jang merugikan bagi rakjat seluruhnja;
(d) gadji dan upah untuk bekerdja jang sama tidak boleh dibeda-beda-
kan antara laki-laki dan wanita ;
(e) kesehatan dan tenaga kaum pekerdja laki-laki atau wanita dan
anak-anak dibawah umur tidak dapat dipergunakan semena-mena
dan rakjaf djangan terpaksa oleh sebab keadaan ekonomi melakukan
pekerdjaan jang tidak sesuai dengan umur dan tenaga ;
(f) anak-anak ketjil dan pemuda-pemuda terpelihara dari segala matjam
'pekerdjaan jang menghisap tenaga mereka dan dari !perbuatan-per-
buafcan jang mendjerumuskan mereka dalam kesengsaraan rohani dan djasmani (fasal 39).
Chususnja pemeriritah akan berusaha untuk mengatur otonomi desa,
mendjamin upah jang lajak, mengadakan perundingan-perundingan jang
sama bagi seluruh penduduk, mewadjibkan pengadjaran kepada anak-
anak sairpai umur 14 tahun, menjelenggarakan ' pengadjaran bagi
golongan diluar kasta' (outcasts), mendjamin makanan jang setjukupnja
untuk .rakjat, memelihara kesehatan, memadjukan 'pertanian dan pe'ter-
nakan dan memisah kuask kehakiman dari kuasa jang melaksanakan
undang-undang (fasal 40 — 49). ,
Terhadap dunia luar pemerintah akan
(a) meneguhkan perdamaian dan ketenteraman internasional ;
(b) mempertahankan perhubungan jang adil dan djudjur antara
negara-negara ;(c) menginsjafkan penghargaan hukum internasional dan pertanggung-
an-djawab atau persetudjuan-persetudjuan dalam perundingan-
perundingan antara negara-negara ;(d) mengadjak supaja pertikaian-pertikaian internasional diselesaikan
dengan arbitrase (fasal 51).
Pemerintah pus,at. Kuasa melaksanakan undang-undang (Eksekuiif) s-
Presiden Republik.
Kuasa eksekutif terletak pada Presiden dan didjalankan olehnja
sendiri a'tau dengan perantaraan menteri-menteri menurut tjara-tjara
jang ditetapkan dalam Konstitusi. Kuasa itu meliputi lapangan-lapc-ngan
untuk mana Parlemen berhak mengadakan peraturan dan hak-hak dibe- *
rikan kepada 'pemerintah India menurut perdjandjian a'tau persetudjuan
internasional (fasal 53, 75).
Presiden harus. seorang warga-negara India, berusiaf sekurang-
kurangnja 35 tahun dan berhak untuk dipilih mendjadi anggoca dewan
Perwakilan Rakjat, jaitu badan jang kedua dari Parlemen (fasal 58:).
Ia dipilih untuk 5 tahun oleh anggota-anggota jang ter’pilih dari kedua
bagian Parlemen, bersama-sama dengan anggota-anggota Dewan Per
wakilan dalam negara-negara (fasal 54). Djadi bukan dipilih dengan
langsung oleh rakjat seperti presiden Amerika Serikat, akan te'bapi
mendekati pemilihan presiden di Perantjis.
Presiden tidak boleh merangkap keanggotaan Parlem&si atau Dewan
Perwakilan dalam negara, atau pekerdjaan lain jang menda'tangkan
penghasilani (fasal 59). Gadji Presiden pada waktu ini berdjumlah
Rs. 10.000 sebulan. Presiden dapat didakwa dan dipetjat, djika ia
melakukan perbuatan jang bir’tentangan dengan Konstitusi (fasal 61).
Presiden berhak memberikan ampun (grasi), mengurangi hukuman atau
menunda hukuman jang mengenai
(a) segala hukuman jang didjatuhkan Pengadilan Militer ;
(b) segala hukuman jang diakibatkan pelanggaran peraturan tentang
hal-hal jang termasuk dalam kuasa ekseku'tif pusat;
(c) hukuman mati (fasal 72).
Presiden mengangkat sumpah dihadapan ketua Mahkamah Agung
sebelum memangku djabatannja. ■»
Wakil-Presiden.
Pengangkatan Wakil-P$esi *(fasal 63). Ia dfpilih untuk' 5 h Wadjibkan dalam Konstitusi
dari prang-orang warga-negara ' ^ an99ota-anggota Parlementahun dan berhak untuk dipilih Jan®. berumur sekurang-kurangnja 35
badan perfcama dari Parlemen /,raend adi anggota Dewan Negara jaitu
Dewan Negara dan dilarang raer3S3 Wakil-Presiden adalah ketua
Parlemen dan Dewan Perwakila^rl^k^3 dJabatan lain atau keanggotaan
diri atas permintaan sendiri atau 3 301 ne^ara' dapat mengundurkan banjak dari Dewan Negara n fU t6rPaksa atas putusan suara jang ter- Perwakilan Rakjat (fasal 67) USan mana harus disetudjui oleh Dewan
Wakil-Presiden mewakili p r^-Alangan, sakit atau dalam h- * Cn setlaP waktu Presiden berha- dihadapan. Presiden sebelum ^ Jakanan- Wakil-Presiden bersumpah
Um me“ angku djabatennja.
Dewan menteri. „
Dewan menteri diketnai iTugas Dewan itu ialah mP seorang Perdana-Menteri.
Presiden dalam mendjalankan ^ 3ntu dan memberikan nasehat kepada
dituntut dihadapan penqadilan / UaSanja' Menteri-menteri tidak dapat
Menteri diangkat oleh ”aSeha* (faSa‘ 74)'Perdana-Menteri. 3n menten-menteri lain djuga atas usul
Dew an menteri-mentp-r; <.
Dewan Perwakilan Rakjat SeIuruhnja kepada
seorangan (fasal 75). Dari sin ♦ ? “ “ lten'menteri setiara Pei>
bertanggung-djawab m e la in ^ ° n Presiden J‘ang& India sebenarnja mendekaU k^ ' “ enteri- Kedudukan Presiden
^n^rf-i Ai T k e d u d u k a n r a d ja ja n g d i ik a t K on-
an iana aktff d I19961715 UmParaania- Presiden tidak mempunjai
Perr k n oemerintih13m Pemerintahan ■ Putusan-putusan dan tindakan- tmdakan pe^enntah dipertanggungkan kepada menteri-menteri. Presiden
* ^ I ’aa P r e t ^ ^ n° Wr°ng)> meskiPun di^ aka*9 lajarmungkm dj g P esiden mendjalankan pengaruhnja. Keadaan seru^a itu
tentu tidak dapat tertjapai dalam waktu jang pendek, melainkan akan
tumbuh dan kebiasaan dan perkembanga* hukum negara (convention).
Parlem&i.
Parlemen terdiri dari dua dewan jaitu :
1. Dewan Negara (Council of States)
2. Dewan Perwakilan Rakjat (House of the People).
Dew an Negara (D N ) terdiri dari 12 anggota. jang diangkat oleh
Presiden dip.hh dari orang-orang jang ahli dan berpengalaman dalam
lapaagan kebudajaan, pengetahuan dan keraasjarakatan dan sebanjak- 281
banjaknja 238 wakil dari States. Wakil-wakil ini dipilih oleh anggota-
anggota jang terpilih dari Dewan Perwakilan (Legislative Assembly)
negara-negara. Wakil-wakil daerah istimewa jang dibawah kuasa pe
merintah pusat ditundjuk menurut aturan jang akan diadakan oleh Parlemen (fasal 79-80).
Dewan Perwakilan Rakjat (DPR) terdiri dari sebanjak-banjaknja
500 anggota jang dipilih dengan langsung oleh golongan jang berhak
memilih. Untuk pemilihan itu akan dibentuk daerah-daerah pemilihan
(Constituencies) dalam masing-masing negara sedemikian rupa, sehingga
tiap-tiap 750.000 orang pemilih dapat memilih sekurang-kurangnja 1
anggota dan 500.000 orang pemilih tidak lebih dari 1 anggota. Perban
dingan antara banjak anggota untuk suatu daerah pemilihan dan
penduduk daerah itu seda’pat-dapa'tnja akan sama untuk seluruh India.
Tiap kali setelah diadakan perhitungan djiwa perbandingan-perbanding-
an itu akan ditindjau kembali (fasal 81). Fasal 331 memberikan kuasa
kepada Presiden untuk mengangkat sebanjak-b(anjaknja 2 orang wakil
golongan Peranakan (Anglo-India) dalam DPR, djika ia merasa bahwa
perwakilan golongan itu 'tidak mentjukupi. Jang°dapat terpilih sebagai
anggota Parlemen ialah warga-negara India jang berumur 35 tahun
untuk DN, dan 25 tahun untuk DPR selain dari pada memenuhi sjarat-
sjarat jang ditetapkan dalam undang-undang (fasal 84).
Ketua.
Ketua Dewan Negara ialah Wakil-Presiden Republik. Dewan sen
diri memilih wakil-ketua jang sebenarnja memimpin Dewan itu. Wakil-
etua akan meletakkan djaba'tannja, djika ia 'tidak anggota DN lagi atau
atas permintaan sendiri dan atas desakan dari Dewan. jang ditundjang
oleh suara jang terbanjak (fasal 89-90).
DPR memilih Ketua (Speaker) dan Wakil-Ketuanja sendiri.
^eperti Ketua dan Wakil-Ketua DN keduanja dapat djuga* mengundur-
an diri atas permintaan sendiri atau atas desakan Dewan ianq dipimpin- nja (fasal 94).
Ke&nggotaan.
Tiap-tiap anggota bersumpah atau berdjandji dihadapan ketua
se e um menduduki tempatnja dalam Parlemen. Tidak dapa't seorang
anggota duduk dalam kedua bagian Parlemen ; ia harus memilih, djika
ia terpilih untuk DPR dan DN. Begitupun seorang anggota Parlemen
tidak dapat duduk dalam Dewan Perwakilan dari negara (State).
Anggota jang tidak hadir dalam rapat Parlemen selama^>60 hari
dengan tidak mendapat izin, harus meletakkan keanggotaannja (fasal
Seorang jang ’terpilih tidak diperbolehkan menerima keanggotaan
djika •*
(a) ia memegang suatu djabatan dan menerima gadji dari pemerintah
piisat atau pemerintah negara (s'bate), ketjuali djabatan jang diizin-
kan dalam undang-undang.
(b) akalnja kurang sehat ;
(c) ia dalam keadaan palit;
(,d) ia tidak dipandang lagi warga-negara ;
(e) hak keanggotaannja dibatalkan oleh undang-undang jang diada-
kan Parlemen (fasal 102).\
• . Barang siapa duduk dalam Parlemen dan mengeluarkan suara
sedangkan ia tahu bahwa tidak lagi berhak berbuat selaku anggota, akan
kena denda Rs. 500 tiap-tiap hari selama ia duduk (fasal 104).
Fasal 105 — 106 mengatur hak-hak jang berhubungan dengan ke
anggotaan (kebebasan berbitjara, uang djalan, uang duduk dsb), sebagai-
m£na terdapat dalam peraturan dalam Konstitusi negara-negara lain.
Peraturan ketertiban.
Dewan-dewa’n Parlemen masing-masing meneta'pkan peraturan
ketertibannja. "Peraturan untuk rapat bersama ditetapkan oleh "Presiden
s e te la h mendengar ketua Dewan Negara dan ketua DPR. Rapat ber
sama selalu dipim'pin oleh ketua DPR. Bahasa jang dipergunakan dalam
rapat ialah bahasa Hindi dan bahasa Inggeris. Dalam 15 tahun setelah
Konstitusi berlaku bahasa Inggeris akan tidak dipakai lagi, ketjuali djika
Parlemen merasa masih perlu (fasal 118-120).
Tjara-tjara membuat undang-mvdang.
Dalam Konstitusi India diadakan perbedaan antara tiga rupa
undang-undang, jaitu undang-undang biasa jang tidak mengenai ke-
uangan a'tau tidak meminta belandja dari negara, undang-undang jang
mengatur atau mengakibatkan pengeluaran belandja dan anggaran tia'p-
tiap tahun (begroting).
Usul undang-undang biasa dapat disiapkan dalam salah satu dari
Dewan Parlemen a'tau dikirim pemerintah kepada salah satu dari Dewan-
,dewan itu. Akan tetapi tiap-tiap rentjana undang-undang baru diang-
gap diterima oleh Parlemen djikalau sudah disetudjui oleh kedua Dewan.
Demikian djuga perubahan-'perubahan undang-undang jang 'dibuat oleh
Dewan jang sa'tu harus dteetudjui oleh jang lain (fasal 107).
Djika persetudjuan antara Dewan Negara dan Dewan Perwakilan
R a k ja t t’'dak tertjapai, misalnja :
(a) djika rentjana 'undang-undang jang sudah diterima DN ditolak
t P R a'tau sebaliknja ;
(b) djika perubahan-perubahan jang disetudjui DPR tidak diterima DN
atau sebaliknja ; ‘
(c) djika dalam waktu 6 bulan sedjak sa'lah satu dari dua dewan Par
lemen mengirim undang-undang jang telah disetudjuinja kepada
dewan jang lain, dewan ini belum memberikan keputusannja,
maka Presiden akan memanggil kedua dewan untuk bersidang bersama-
sama dan merundingkan reritijana undang-undang itu sekali lagi. Djika
sidang lengkap dari Parlemen menerima atau menolak undang-undang
i'tu dengan suara jang terbanjak, maka dianggaplah diterima atau ditolak
oleh kedua dewan. Djika Presiden telah memerintahkan supaja sidang
lengka'p akan diadakan, pembubaran DPR jang mungkin terdjadi dalam
waktu itu tidak.akan berpengaruh kepada sidang itu (fasal 108).
Usul undang-undang jang mengenai keuangan (Money Bilis) tidak
dikirim pemerintah kepada DN pertama kalinja, melainkan kepada DPR.
Djika dewan ini menjetudjui, maka usul itu dikirimkanlah kepada DN^jang
dapat menjatakan pertimbangannja dalam waktu 14 hari. Sesudah itu
rentjana itu dikembalikan kepada DPR. Djika Dewan ini merijetv.djui
pertimbangan DN, rentjana iitu dianggap diterima oleh kedua dewan.
Djika DPR menolak pertimbangan-’pertimbangan itu, -naka rentjana
ltu dianggap diterima Parlemen sebagaimana ditetapkan oleh DPR :
begitu djuga djika DN tidak mengirimkan pertimbangannja dalam
waktu 14 hari (fasal 109).
Jang dianggap termasuk Money Bills dan ditetapkan menuru't tjara
Jang tersebut diatas ialah :
(a) padjak baru, perubahan atau pentjabutan padjak ;
(b) aturan-iaturan memindjam uang atau mendjamin pindjaman peme
rintah India ;
(c) mengawasi ^Consolidated Fund of India” dan ,,Contingency Fund”,
Pengeluaran dan penerimaan uang untuk fonds itu ;
| ) mengasingkan uang jang diambil dari Consolidated Fund of India :
menetapkan apakah suat'i pengeluaran dipertanggungkan kepada
Fonds jang tersebut atau mengurangi pengeluaran itu ;
dan beberapa lagi jang tidak perlu disebut disini.
Perselisihan pikiran tentang s ifa t,.Money Bills” akan diputuskan oleh Ketua DPR (fasa] no )
be 1 ^ tUran_aturan rnemperbin't'jangkan anggaran,, negara (begroting) man pula. Tiap-tiap tahun Presiden mengirim ,,begroti3ig” jaxig
memuat perhitungan pendapatan dan pengeluaran negara untuk 'fcahun
nggaran pengeluaran terbagi atas dua golongan jaitu :
(a) djumlah-djumlah pengeluaran jang t'itap dan dipertanggungkan
kepada ,,Consolidated Fund” menurut Konstitusi.
Didalamnja termasuk umpamanja gadji Presiden, Ketua dan Wakil-
Ketua D N dan DPR, gadji dan pensiun hakim-hakim Mahkamah Agung.
Ketua Dewan pengawasan Keuangan dll.
(b) djumlah pengeluaran-pengeluaran jang diusulkan dan jang akan
diambil dari Consolidated Fund (fasal 112).
Pengeluaran jang termasuk golongan (a) dapat dibiftjarakan oleh
Parlemen, akan tetapi pemungutan suara tentang hal itu 'tidak diper
bolehkan. Jang hanja 'dapat diterima, ditolak atau diobah Parlemen ialah
anggaran jang termasuk golongan (b).
Pengeluaran itu dipandang sebagai permintaan kredit (..demand
for a grant” ), jang iditimbang oleh Dewan Perwakilan Rakja't. Setelah
/jcredit-kredit itu (grant) ditetapkan DPR, maka diadakanlah rentjana
undang-undang (Bill) jang memberikan kuasa mengasihgkan djumlah-
djumlah pengeluaran itu dari ..Consolidated Fund”. Dalam undang-
undang (Bill) itu tidak mungkin lagi diadakan perubahan-perubahan
(fasal 113-114).
Anggaran-anggaran tambahan belandja jang perlu dalam tahun
begroting dar, belandja berhubung dengan bentjana atau keadaan daru-
rat akan dikirim Presiden kepada Parlemen ; tjara memperbintjangkannja
sama dengan anggaran biasa (fa&al 115— 116).O
Pengadilan jang tertinggi dalam Republik, Mahkamah Agung.
Lain dari pada pengadilan pusat terdapat .djuga pengadilan jang
dibawah kuasa negara-negara. Disini akan kita bitjarakan dulu penga
dilan jang tertinggi. Peraturan Ijang mengenai pengadilan ini termuat
dalam Bagian IV jang mengandung 24 fasal- Berlainan dengan sistem
di Indonesia jang menjerahkan pelaksanaan aturan-aturan dasar kepada
undang-und?ng biasa, sehingga U U D Indonesia hanja mengandung 1
fasal sadja tentang pengadilan itu, hal itu diatur dalam Konstitusi India
setjara luas.
Kekuasaan dalam hukum tertinggi diserahkan kepada Mahkamah
Agung (Supreme Court) jang terdiri dad Ketua jaitu hakim jang ter
tinggi (Chief Justice of India) dan tidak lebih dari 7 hakim-hakim lain.
Mereka diangkat oleh Presiden Republik jang meminta nasehat lebih
dulu dari anggota-anggota Mahkamah Agung dan dari Pengadilan
Tinggi dalam ..States”.
Mereka harus mengundurkan diri, djika berumur 65 tahun. Jang
dapat diusulkan untuk diangkat mendjadi anggota M .A . ialah :
(a) hakim-hakim jang telah mendjabat pekerdjaan pada Pengadilan
Tinggi selama sekurang-kurangnja 5 tahun ;
(b) mereka jang te la h bekerdja sebagai advocaat pada P en g a d ila n Tinggi selama 10 tahun;
(c) jang menurut pendapat Presiden dilikui sebagai ahli hukum jan9
ternama (fasal 124).
Apakah jang termasuk dalam kekuasaan hukum jang tertinggi
jang dipegang oleh M.A. ?
1. Dengan mengetjualikan mahkamah-mahkamah lain M.A. akan
mengadili perkara-perkara :
(a) antara Pemerintah India dan pemerintah n ega ra -n eg a ra (States);
(b) antara Pemerintah India dan salah satu negara atau
beberapa negara pada sa'tu pihak dan satu atau beberapa.
negara pada 'pihak lain ;a
(c) antara negara jang satu dan jangjain.
2. Mengadili perkara setjara apel baik bersifak sipil maupun kriminil
jang diputus Mahkamah Tinggi dalam negara.
3. Memeriksa kembali putusannja sendiri, djika dirasa perlu oleh
undang-undang atau berhubungan dengan tjara-tjara jang ditefapkan-
nja sendiri untuk melakukan pekerdjaannja (fasal 127 dan 145).
4. Memberikan nasehat jang diminta Presiden tentang soal-soal hukum
atau kedjadian-kedjadian sedemikian penting bagi Negara sehingga
sudah tjukup alasan untuk mendengar pendapat mahkaniah gang
tertinggi dalam Republik (fasal 143).
Gadji Hakim jang tertinggi adalah sedjumlah Rs. 5000 dan ang-
gota-anggota lain dari M.A Rs. 4000 sebulan. Mereka berhak 'tinggal
dalam rumah djawatan dengan bebas dari pembajaran sewa. Gadji
hakim-hak:m di India masuk golongan jamg tertinggi sepefti ditanah Inggeris djuga.
Pengawasan Keuangan.
Djabatan ,,Comptroller and Auditor-General” masuk tingkat jang
menjamai kedudukan anggota-anggota Mahkamah Agung. Ia mengepalai
suatu kantor, bukan dewan seperti di Indonesia. Pekerdjaannja meliputi
bukan keuangan pemerintah sadja, melainkan keuangan negara-negara
dan daerah-daerah istimewa djuga. Bedanja ialah bahwa laporannja
jang mengenai keuangan-keuangan pemerintah pusat dikirkakaQ kepada
Parlemen, sedangkan laporan keuangan negara-negara kepada Perwa
kilan dari masing-masing negara (fasal 148-151).
Pemerintahan dalam masinq-m^;
Sebagai telah kite sebuf.d iat ’’e9“ 'a ' ne9!‘ra <S*at“ >-
dan C) jaitu provinsi-provinsi^d'ul ^ a< a a^ ^ mat jam negara (A, B ada djuga persekutuan kerad’ ^ ^ keradjaan-keradjaan, diantaranja Peraturan dalam U U D jang n|e n eradjaan dan 10 daerah istimewa.
laku djuga untuk negara-negara^ B^* negara_Iie9ara A (‘provinsi) ber- jang mengatur pemerintahan ne3 (keradjaan2). Dalam Bagian V II
perubahan kata2 untuk menjecuaik ^ ^ e9[ara ® hanja disebut beberapa
dalam keradjaan-keradjaan dul ° eadaan sekarang dengan keadaan
jang disebut dalam Bagian V l t* 3^an tetaP* selainnja peraturan2
berlaku djuga untuk negara-negara^^119 ne9ara"ne9ara & seluruhnja
Gubernor.• ©
°o Kuasa jang melaksanakan
Gubernor. Ia diangkat oleh Presid3” 9" i ^ 9 Eksekutif terletak Pada
w^rga-negara, berumur cekurano-k ° “ 5 t3hUn' Ia haiUS seorangL- Omon^iar1i -n i 9~kurangnja 35 tahun, tidak diperboleh-kan mendjadi anggota0 Parlemen atan i i i
merangka'p pekerdjaan Iain j” “ ° i H ? f ° PerwsklIan ne9ara dan
. menlangku d jabataiin ja, ia d is u ln a h 1 f t pe"9 hasiIan- Sebelum• /Hmli fn n f\ j i QlsUmPah oleh Ketua Pengadilan jang ter-
tmggi .(H igh Court) dalam negara (fasal 153-159)Kuasa Eksekutif itu mpUr-,,,*- i , , ,
Perwakilali (Legislative A s s e m b lv lT t dari pada itu ia berhak memberikan amou mengadakan atUran; Lain
, . t ampun, mengurangi, mengubah ataumenunda hukuman jang didiatuhkan ,
•a /■too i 1^1 , unKan menurut perundang-undangannegara i‘tu (fasal 161 — 162).
Dewan menteri-menteri dalam negara (State).
Dewan menteri-menteri terdiri dari seorang menteri-ketua dan be
berapa menteri jang diangkat dan diperhentikan oleh Gubernor Dewan
itu membantu Gubernor dalam mendjalankan kuasanja, ke'tjuali dalam
hal-hal lam jang dapat dilakukannja sendiri (fasal 163). Mereka itu
bertanggung-djawab setjara dewan (kolektif) dihadapan DP negara
Menteri dipilih sedapafc^dapa'tnja dari anggota Dewan itu dan barang
siapa jang diangkat mendjadi menteri dan dalam waktu 6 bulan terus-
menerus tidak duduk lagi atau tidak terpilih sebagai anggota Dewan itu harus mengundurkan diri (fasal 164 ajat 4).
Djaksa-Agung.
Dalam tiap-tiap negara diangkat seorang Djaksa-Agung jang dipilih
dari golongan ahli-ahli hukum jang berhak mendjadi anggo'ta Pengadilan
Tmggi. Pekerdjaannja ialah memberikan nasehat kepada Gubernor dalam
soal-soal hukum atau jang berhubungan dengan itu (fasal 165).
Perundang-undanqan.
Kuasa perundang-undangan terletak pada Gubernor dan Dewan Per-
wakilan. Negara-negara : Bihar, Bombay, Madras, Punjab, United
Provinces dan Benggala Barat mempunjai dua dewan jaitu: Dewan Legis-
latif dan Dewan Perwakilan (Legislative Assembly. Negara lain mem
punjai Dewan Perwakilan sadja.
Parlemen berhak menghapuskan salah satu dari dua dewan itu atau
membentuk dewan baru dengan undang-undang, djikalau diminta oleh
dewan negara jang berkepentingan dengan suara jang terbanjak (fasal
168 —169). Sidang Legistatif liaitu Dewan Perwakilan dipilih dengan
langsung oleh pemilih2 dalam tiap-tiap daerah pemilihan (Constitu
encies). Djumlak anggota Dewan itu tidak boleh lebih dari 500 dan tidak kurang dari 60.
Djikalau dalam suatu negara disamping Dewan Perwakilan itu ada
djuga Dewan Legislatif, maka djumlah anggota dewan ini tidak boleh
lebih dari dari banjak anggota Dewan ‘Perwakilan (Legislative
Assembly.).
Dewan Legislatif itu adalah sematjam Eerste Kamer dan anggota
anggotanja:
(a) 1/3 dipilih oleh badan-badan pemilih dalam kota-kota^pradja, distrik
dll. dinegara ftu ;
(b) 1/12 dipilih oleh orang-orang jang telah 3 tahun tammat dari Pergu-
ruan Tinggi atau jang sama deradjatnja dan tinggal dalam negara itu;
(c) 1/12 dipilih olen guru-guru sekolah menengah atau jang sama de
radjatnja dan sudah bekerdja selama 3 tahun dalam negara itu ;
(d) 1/3 dipilih oleh anggota-anggota Dewan Perwakilan dari golongan
diluar Dewan itu ;
(e) sisanja diangkat oleh Gubernor dari orang-orang jang berdjasa
dalam lapangan kebudajaan, pengetahuan, koperasi dan usaha sosial (fasal 171). •
Keanggotaan.
Anggota Dewan Perwakilan harus berumur sekurang-kurangnja 25
tahun dan anggo*ta Dewan Legislatif 30 tahun. Mereka dipilih untuk 5
tahun. Seorang anggota tidak difeinkan duduk dalam dua dewan.
Selainnja ada beberapa sjarat-sjarat jang melarang penerimaan pemilihan oleh jang terpilih jaitu djika :
1. fa seorang pegawai dan menerima gadji dari pemerintah pusit atau daerah ;
O2. akalnja tidak sehat;
3 didalam keadaan palit;
4'. ia kehilangan kewarga-negaraannja ; <>
5. undang-undang jang dibaat Parlemen melarang (fasal 190-191);
Fasal 194 menjebut hak-Aak keanggotaan badan-badan perwakilan
itu, sebagaimana terdapat djuga dalam konstitusi negara-negara lam.
Pimpinan dan sidang.
Tiap-tiap Dewan memilih seorang Ketua (Speaker) dan Wakil-Ketua
dari antara anggo'tanja. Selain dari pada atas permmtaan sendin mereka
meletakkan djabatannja, djika tidak anggota lagi dari Dewan jang
diketuai mereka atau dengan desakan Dewan berupa resolusi jang
diterima dengan suara jang terbanjak. Rapat jang bermaksud menge-
lu'arkan Ketua atau Wakil-Ketua tidak boleh diketuai mereka (fasal
178-185).' Dewan Perwakilan dan Dewan Legislatif bersidang sekurang-
" *kurangtfija dua kali setahun. Akan tetapi Gobernor berhak memanggil
si4ang pada waktu dan»tempat jang dirasanja perlu. Gubernor berhak
djuga menunda sidang.dari kedua Dewan itu dan membubarkan Dewan
Perwakilan (fasal 174).
Peraturan ketertiban.D e w a n - ic f e w a n menetapkan peraturan ketertiban masing-masing.
Djikalau dua-duanja terdapat dalam satu negara, maka Gubernor akan
meneta'Rjcan peraturan untuk kedtua dewan itu. Bahasa jang resmi dalam
rapat ialah Hindi atau Inggeris. Akan tetapi ketua dapat mengizinkan
anggota* jang tidak paham dalam salah satu dari bahasa itu memakai
Ifahasanja sendiri (fasal 208' '210).
fjara-tjam mempertimbangkan undang-undang.
Sesuai dengan peraturan jang ditetapkan untuk Parlemen, dalam
negarapun diadakan perbedaan antara undang-undang biasa, undang-
undang mencjfenai keuangan. dan anggaran tahunan. Dimana terdapat dua
Dewan dalam negara, kedudukan dan perimbangan dewan-dewan hampir
sama diatur dengan kedudukan Dewan-dewan jang meru'pakan Parlemen.
Dalam negarapun kuasa Dewan Legislatif (Legislative Council) lebih
kurang dari pada kuasa Dewan Perwakilan (Legislative Assembly).
Djika umpamanja suatu rentjana undang-undang jang sudah dite-
rima DP. kemudian ditolak oleh DL. atau tidak memberikan keputusan
dalam 3 bulan, rentjana itu dianggap diterima sebagaimana telah ditambah
atau diubah oleh DP (fasal 197). Begitu djuga tentang Money Bills.
U n d a n g - u n d a n g * serupa ini djika sudah diterima dalam DP dan diubah
dalam DL, perubahan itu harus disetudjui oleh BP. Djika tidak, usul
itu dianggap diteriqiA oleh kedua dewan sebagaimana ditetapkan oleh
DP. pada mulanja (fasal 198).
Tjara mempertimbangkan anggaran djuga sedjadjar dengan aturan
jang berlaku untuk Parlemen. Anggaran negara membedakan djuga
antara pengeluaran jang harus dibajar jlari ,.Consolidated Fund of the
State dan jang 'diiusulkan supaja diambil dari Fund itu. Disini pula
tentang kredit untuk gadji Gubernor, Ketua Dewan-dewan, ' hakim
tinggi dsb. tidak diadakan lagi undian suara, akan tetapi kredit2 jang
lain dapat ditambah, dikurangi atau dibatalkan. Kredit-kredit jang telah
disetudjui dimasukkan dalam suatu usul undang-undang untuk mendapat
pengesahan supaja pengeluaran itu semuanja diambil dari Consolidated
Fund (fasal 202-203).
Gubernor mempunjai1 kuasa djuga dalam perundang-undangan. Ia
berhak dalam keadaan jang memaksa mengadakan aturan-aturan
setjara undang-undang (ordinances), djika Dewan Perwakilan tidak ber- sidang. Akan tetapi undang-undang itu harus diberitahukan*pada siding
DP jang pertama, setelah undang-undang itu berlaku dan akan batal* 6
minggu kemudian, djika tidak diganti oleh Dewan itu dengan undang- (
undang baru atau ditarik kembali oleh Gubernor sendiri ('fasal 213.).'
Pengadilan Tinggi. *
Tiap-tiap negara (State) mempunjai suatu Pengadilan Tinggi.
etua (Chief Justice) dan anggota-anggota lain diangksrt: oleh Presiden
setelah mendengar nasehat Hakim Tertinggi dalam Republik#dan Guber
nor. Anggota-anggota itu harus mengundurkan diri, djika berumur 60
tahun. Tjalon-tjalon dipilih dari hakim-hakim jang telah bekerdja di
n 13 selama sekurang-kurangnja 10 tahun atau dari advokat2 pada
ngadilan Tinggi dalam salah satu negara jang mendjabat pekerdjgan
ltu sekurang-kurangnja selama 10 tahun djuga. f
Hakim-hakim Pengadilan Tinggi dapat dipindahkan oleh Presiden
ari ne9ara jang satu kenegara jang lain (fasal 214-224).
kk ^ ekuasaan Pengadilan itu tetap sebagai dulu sebelum Konstitusi ber-
jaitu mengadili perkar,a-perkara apel dan revisie dari 'pengadilan-
n Jang dibawahnja, mengawasi pengadilan-|pengadilan itu dan
mengadili beberapa matjam perkara pada tingkat pertama (eerste aanleg)
e agai diatur .dalam fasal 225-227. •o
erhubungan Republik dengan „State$".
Parik Umumnja Parlemen menetapkan undang-undang jang berlaku
ja U. se uruh India dan negara (State) untuk daerahnja. Dalam suatu
hal Piran an9 dimuatkan dalam Kdnstitusi adalah terdapat 3 daftar hal- Jang tertentu dan terbatas. Maksudnja ialah mengadakan penetapan
dise^”9 5131-1131 jan9 dapat diatur Parlemen (Union-List), j«ng dapat ky 6 en^9arakan State (State-List) dan jang dapafdiatur salah satu dari
UaSa ]an9 dua itu (Ccncurrent-List). Akan tetapi meskipun hal-Jjal itu '
sudah ditentukan. Parlemen tetaia dapat memasuki lapangan 'a ^ rnempunja ^ak jang melebihi, sehingga dan hal-hal jang tidak terdJ ^ j UdaIx ditundjuk termasuk tugas negara
Terutama, djika k e ^ r l u ^ ^ daftar' daftar jan9 tersebu4*memaksa, Parlemen dapat me ^ ^ se uruknja atau keadaan luar biasa
apa jang sudah diatur S ta t^ i ^ 311 Peraturan baru dan membatalkan
adaan biasa djuga peraturan ^ ebih dulu. Akan tetapi dalam ke-
diubah, djika bertentangan de ^ d*'adakan State harus ditjabut atau
(fasal 245-255). Sudah mend'9? Undan9'Hndan9 ian9 dibuat Parlemen
mendjaga supaja djangan Sa tU93S Gubernor dan menteri-menteri
undang jang dibuat untuk pertentan9aii antara undang-Parlemen. Pemerintah pusat d' , n undang-undang jang ditetapkan
djuk-petundjuk kepada tian dlmana Perlu akan memberikan petun- jaiig muncjkin mengenai tentan9 peraturan-peraturan
%itu Pemerintah pusat berhak , emen' Selain dari Pada pengawasan untuk mendjalankan undana ur!T “ emmta ^rantaraan negara-negara
kuasanja kepada negara-neoar,”,9 , ? mf* jerahkan ^ebagian dari pada * 1V 1 IT ... y , a n e 9ara itu (fasal 256-258).
Dalam Konstitusi terbuka Uoi , ,djik*a perlu dirasa Presiden * * membentuk suatu dewan,„ ,r*. . v untuk mengadakan koo'rdinasi antara politiknegara-negara M a te s ) . membetil!an naseh perselM h^. pa-
ham antara inegara-neaara rU , , , , , ,* aan merundingkan hal-hal janq mengenaikepentmg^n bersama (fasal 263)
Perhubungan dagang diseluruh India pada umumnja bebas. Parlemen berkuasa untuk menaaHai,, - / . , i ,
^ .... a°udKan peraturan jang membatasi kebebasanan ara otates, ji a ipandang perlu dari djurusan umum. Akan tetapiParlemen atau Dewan Ppr«r=U;i 1 j * j ii. erwaKUan negara tidak dapat mengadakanperaturan Jan9 semata-m<ata melebih-lebihkan suatu negara dari pada jang ain. ,, tate ti ak dilarang memungut tjukai atau mengenakan pa-
ja untu arang masuk dari State jang lain, akan tetapi hanja, djikalau
arang serupai itu jang diperbuat dalam negara sendiri kena padjak itu
djuga. Aturan-aturan lain Ijang hendak diadakan suatu State untuk
membatasi perhubungan bebas dengan negara lain harus lebih dulu men- da'pat pengesahan dari Presiden (fasal 301-304).
Menurut Konstitusi adalah dua golongan pegawai jaitu jang
dibawah Pemerintah Pusat dan jang '‘dibawah State. Ada pula dua
panitia (Public Service Commission) jang menentukan sjarat-sjarat
“pengangkatan pegawai-pegawai, kedudukan mereka, memeriksa kebe-
ratan-keberatan, pendek kata pengurus ,,rechtspositie” pegawai-pegawai.
Panitia serupa itu sudah lama terdapat di India dan boleh dikatakan
adalah suatu pening^alan jang baik dari zaman pemerintahan Inqgeris.
Parlemen berhak mengadakan aturan untuk menu'ndjuk golongan-golo’-
ngan pegawai jang dapat ditempatkan diseluruh India, umpamanja
Pamongpradja dan Polisi (A ll - India services). Berhubung dengan 291
aturan-aturan jang sudah' berlaku sedjak dulu soal pegawai-pegawai
sebagai di Indonesia djuga belum dapatrteratur dengan sempurna. Ka
rena itu perlu diadakan rupa-rupa peraturan peralihan (Bagian X IV ).
Aturan-aturan pemilihan.
Pimpinan, pengawasan dan pearsediaan pemilihan untuk Parlemen,
Dewan Perwakilan dalam ,State” dan pemilihan Presiden dan Wakil-
Presiden serta penjelesaian soal-soal jang timbul dari pemilihan-pemilih-
an itu diserahkan kepada suatu Panitia Pemilihan. Ketua dapat
mengangkat beberapa Ko'misi-komisi daerah sebagai pembantu mengada
kan persia'pan pemilihan atas petundjuk-petundjuknja (faslal 324). .
Tiap-tiap daerah pemilihan menjiapkan daftar orang-orang jang
memilih. Tiada seorangpun dapat ditolak dengan alasan jang didasarkan
kepada agama, bangsa, kasta atau kelamin. Jang berhak didaftarkaift
untuk memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat (House of
the Peo'ple) dan Dewan Perwakilan dalam negara (Legislative Assem
bly) ialah :
(a) warga-negara India (laki-laki dan wanita); »
(b) berumur sekurang-kurangnja 21 tahun ;
(c) orang penduduk menurut aturan jang ditentukan undang-undang ;
(d) tidak sakit akal, tidak termasuk orang djahat dan kooip menurut
sjarat-sjarat jang ditentukan dalam undang-undang (fasal 325-326).
Aturan-aturan chusus.
Untuk golongan-golongan jang mungkin tidak dapat memilih
kandidatnja sebab kedudukan jang rendah sekali dalam mas'jarakat,
suku-suku jang belum madju dan golongan-golongan ketjil (minoritet-
minoritet). Konstitusi mengadakan aturan istimewa, akan tetapi hanja
akan berlaku untuk waktu 10 tahun. “ J
Dalam Dewan Perwakilan Rakjat disediakan tempat untuk :
(a) golongan kasta jang rendah (Scheduled < asts);
(b) suku-suku diluar daeral: Assam ;
(c) suku-suku dalam daerah-daerah otonomi di Assam.
Djumlah tempat-tempat itu ditentukan dengan mengambil perbandingan
antara djumlah-djumlah golongan jang tersebut dalam tiap-tiap negara
dan 9°l°ngan-go]ongan pemilih biasa.
Selain dari pada 3 golongan itu Presiden berhak menambah anggota
golongan peranakan, djika dirasa tidak mentjukupi (fasal 330 — 331).
Persediaan tempat untuk golongan-golongan' tadi didjamin djuga
untuk Dewan Perwakilan negara. 0
Diluar lapangan pemilihan K ■3 golongan tadi untuk dianqkatcH onstltusi mengakui djuga hak dari
sekolah-sekolah jang bersubsid^ C awa*;an"djawatan dan mendirikan
Komisj sengadja untuk menjelid-' k emer*ntab akan membentuk suatu itu dan mengadakan usul-usul * ^adaan suku-suku jang belum madju baiki. su P a ja deradjat kehidupan merekai diper-
Bahasa resmi.
Bahasa resmi Republik India ialah k u dengan memakai aksara Devan • • Dahasa H ind i; tulisan dilakukan
dalam dunia internasional Ak ^ n9ka-angka ditulis sebagai lazim
Konstitusi berlaku bahasa Inqqe ** dalam waktu 15 tahun setelah
lapangan, dalam mana bahasa ^ 3 ^ masil1 terus dipakai untuk segala nmerdeka. Presiden dapat menet ' ' i dengan resmi sebelum India
a>kan dipergunakan disampinq hah ^ Set*aP Wa^tu bahwa bahasa Hindi
15 tahun itu. Setelah waktu ^ t3^ *n" er!S samPai Pa d a penghabisan
sikapnja tentang soal pernakaia h ^>ar emeri akan menentukan
angka-angka. Untuk itu Preside \ 3Sa ^ 3Sal 343 dan ^ aia menulis Konstitusi telah 5 tahun berlaku ^ 3 3n men9angkat satu panitia, djika
o kesepuluh untuk menjiapkan usul ^ ®e*erusnj'a Pada penghabisan tahun
Hindi dalam lapangan pemerintah”113 a9aimanakah pemakaian bahasa
dikurangi, lagi pula tentanq dlperluas dan bahasa Inggeris
bahasa perhubungan dengan nem menu iskan angka-angka India dan r , a negara-negara.
Jemen terdiri dari 30 Mg”goTa ’ 20 dM '-f'Pf S i ' * 1' pa”iUa dad Pat_
sesudah^a m e g r im pendapatnj. ^ “ T „ ^ ^
Perwakila^i1 R a k j^ t ^ a p a ^ 'n T ^ g j^ j ^ ^ 1 11131, , ditetai:> an ^ahwa
dari pada bahasa H indi. A k a ^ t T ™ hahaS\ ^ h sda l”
dalam segala hal bahasa itu di pl kaI t h e l > d™ adjibka„, r. 1 . dlpakai sebelum penjerahan kemerdekaan.Dalam pes b g n antara pemerintah pusat dan States dan antara negara-negara .tu n,as,„g-mas,„g, bahasa In9gerfs masih b ^
d jika negara-negara .tu setudju untuk memakai bahasa H indu dalam
perhubungan mereka (f^sal 345 _ 346)
Akan tetapi segala undang-undang j^ng diusulkan dalam Parlemen
dan Dewan Perwakilan dari ..State" dan perubahan didalamnja, begitu-
pun undang-undang jang diterima dalam Dewan Perwakilan itu aturan
aturan jang dikeluarkan Gubernor atau Rajpramukh dan pengumuman-
pengumuman lam jang berdasarkan Konstitusi atau undang-undang biasa harus ditulis dalam bahasa Inggeris supaja dianggap sah
Begitupun persuratan, nasehat-nasehat dan hukum-hukuman jang
diumumk&n oleh Mahkamah Agung dan Pengadilan' Tinggi harus ditulis
dalam bahasa itu (fasal 348/). Pemakaian bahasa resmi djauh berlainan rupaaja dengan pendapat umum di Indonesia.
Dewan2 Perwakilan dalam negara berhak menetapkan su'paja ba
hasa Hindi dipakai atau bahasa daerah lain, akan tetapi harus ditcrdje-
mahkan kemudian kedalam bahasa Ingger;s dan terdjemahan ini dipan-
dang sama kekuatannja. Pemakaian bahasa daerah itu tidak berlaku
terhadap keputusan-keputusan, aturan-aturan atau nasehat-nasehat
Mahkamah Tinggi, djadi untuk itu tetap dipakai bahasa Inggeris.
Aturan-aturan darurat.
Dalam keadaan darurat Ijaitu djika Republik atau negara (State)
diantjam perang atau serangan dan djika ketenteraman dalam negara
terganggu, Presiden dapat mengumumkan dengan proklamasi bahwa
sudah timbul suatu keadaan darurat. Proklamasi itu da'pat dibatalkan
oleh pengumuman jang menjusul, djika disaihkan oleh Parlemen. Djika
dalam waktu dua bulan pengesahan belum keluar, maka proklamasi itu
dengan sendirinja akan batal.
Berhubung dengan keadaan darurat Konstitusi memberikan peratiy:-
an-peraturan mengenai penundaan hak-hak penduduk, pembatasan ber-
lakunja undang-undang dalam negara-negara, kuasa luar biasa dari
Presiden dll. sebagaimana terdapat djuga dalam UUD negara-negara
lain, (fasal 352-360).
Tjara mengubah Konstitusi.
Usul-usul jang bermaksud akan mengubah Konstitusi dimadjukan
setjara undang-undang dalam Parlemen. Usul itu harus diterima oleh
kedua Dewan dengan suara jang terbanjak jaitu sekurang-kurangnja
2/3 dari djumlah anggota jang hadir dan mengeluarkan suara (djadi blanko tidak termasuk). Kemudian usul dikirim kepada Presiden untuk
disahkan. Djika Presiden setudju UUD diangga'p telah diubah sesuai
dengan undang-undang perubahan itu.
Akan tetapi, djika perubahan-perubahan itu mengenai hal-hal dalam
mana kepentingan negara (State) tersinggung atau negara?harus mem
berikan bantuan, perubahan i'tu perlu disahkan (iratifikasi) lebalh dulu
oleh Dewan Perwakilan dalam sekurang-kurangnja setengah dari semua
negara-negara dan sesudah itu baru diteruskan kepada Presiden untuk disahkan (fasal 368). <,
Peratur,a,n-peratur,an sementara dan peraturan-peratur.au peralihan.
Sudah terang bahwa waktu UUD mulai berlaku peraturan-peraturan
jang sudah ada tidak dapat ditarik sekaligus dan diganti dengan jang
ain. embaharuan itu adalah perkara jang memakan waktu jang berta-
un tahun. Lagi pula su'paja masjarakat tidak gel'isnh dan hak-hak jang
3 ^ |e amin dapat disesuaikan dengan keadaan bara, makaper a diaidakan peraturan2 peralihan atau untuk sementara, jang mem-
perta ikan keadaan jang 'lanpau dan keadaan jang baru. Lebih-leblh di
India aturan-aturan peralihan it. >
Konstitusi baru ditahim 1935 ?a PEnting Sekali’ sebab India mendapat
dengan tjara prinsipil dan jana ^ m£n9°bah Pemerintahan dimasa itu
membongkar pemerintahan jana 1T T ^ den9an Konstitusi 1950 *ang lebih hebat lagi. erdasarkan India Act-1935 itu dengan
Soal Kashmir dan Jammu 1 •<. ,
diselesaikan pada waktu Konstitn u i ^ltjarakan diatas dan ‘tidak dapat
sementara sadja didalamnja p a ‘ £ SUdah t£ntU akan diatUr untuk
peraturan untuk ..State" (proving * , menentukan bahwa Peraturan'
berlaku untuk Kashmir dan Jamn! k" ad>aan-keradiaaa dului) tidak
itu dan hanja mengenai hal-hal i U' ^ 7 * Pavl*men dibatasi dalam hal
kilan diwakiu India masih Domin ' " 9 J ! t£rmaSuk hak Dewan Perwa"(fasal 370) ra ’ dJadi dari ^hun 1947 sampai 1949
T . ^ 1 j 1 0 -lta Sebut fasal-fasal peralihan itu satu persatu.t a j a tidak la.n w u d ju d ,^ d a r i * * * menenlukan bahwa undang I d a n g
dulu masih berlaku sampai dibatalkan atau diganti dengan jang baru.
bahwa pegawai-pegawai ,in ggi> hak to-haldm Mahkamah Federal Ketua
Dew an Penga-vas Keuangan. Gubernor, Presiden jang dipilih oleh S i
dang pembjiat und:a„g-„ndang dasar (Constituent Assembly), kedudukan
sidang ini sebagai Parlemen d.U . lagi , (asal 371-392) akan tetap
tmggal sebagai du u, sampai Konstitusi dapat didjalankan dan aturan-
aturan jang melaksanakan perintah2 dalam UUD da'pat disiapkan.
5 Beberapa fasal mulai berlaku pada ketika Konstitusi ditetapkan di-
bulan Nopember 1949. misalnja 'jang mengenai kewarga-negaraan,
pemindahan dan Pakistan, sjarat-sjarat untuk mendapat kewarga-nega-
raan 'dll. akan tetapi Konstitusi seluruhnja akan dianggap mulai berlaku 'pada hari 26 Januari 1950.
Pada hari itulah pula Indip Act-1935 dan Indian Independence Act-
1947 ditjabut 'dan akan cidak berlaku lagi (fasal 395).
Tanggal 26 Januari dipilih sebab sedjak tahun 1930 hari itu adalah
suatu hari peringatnn dalam sedjarah perdjuangan kebangsaan. Panitia
Pekerdja Kongres jang diadakan di Lahore pada 2 Januari 1930 telah
menerima resolusi jang mengusulkan supaja ditetapkan suatu hari untuk
memperingati tuntutan kemerdekaan (hari Purna-Swaraj) diseluruh
India. R^pat memilih untuk itu hari 26 Januari dan iiap-tiap tahun mulai
tahun 1930 seluruh India memperingati hari kemerdekaan itu dengan
berdjandji akan meneruskan perdjuangan sampai tji-fca-tjita itu tertjapai. 295
Tepat dua puluh tahun sedjak tuntutan Purna Swaraj itu diumumkan
dan ditulis piada pandji-pandji perdijuangan kebangsaan, India mendjadi
Republik jang berdaulat, merdeka dfan deirfokratis dikepalai oleh Presiden
pertama Dr. Rajendra Prasad.
6. Penutup
Dalam Bagian V I ini kita telah bentangkan beberapa soal-soal
dan peristiwa-peristiwa jang besar pengaruhnja dimasa tiga tahun jang
lampau dan untuk ma>sa jang datang. Sudah itentu bahwa hal-hal itu
harus diperhitungkan perintah dalam mendjalankan rentjana pembangun-
an negara, sebab dlianfcaranja banjak faktor-faktor jang merintangi
pekerdjaan itu sebagai kita terangkan diatas.
Politik terhadap luar negeri dari mulanja dianggap suatu hal jang
penting untuk memperkuat kedudukan internasional, akan tetapi usaha'
itu sangat dipersukar oleh perselisihan dengan Pakistan jang mengenai
Kashmir. Soal itu sam'pai sekarang belum dapat diselesaikan c dan
sementara itu meminta kebidjaksanaan jang luar b'iasa baik dalam Dewan
Keamanan maupun didalam negeri sendiri. Tjai;a-tjara bagaim.ana
India memperdjuangkan soal Kashmir sangat mempengciruhi kedudukan- nja didunia internasional. *
Ind'a telah mengakui pemerintah Republik Rakjat Tioi>gkok dan
dengan itu memilih pihak jang bertentangan deingan Amerika dan Ingge-
ris. Akiba.t pengakuan itu ialah bahwa India tidak berkeberaitan lagi,
ji a RRT djadi anggota Perserikatan Bangfsa-bangsa. Akan tetapi
meskipun telah mengakui Republik itu, India turut djuga mengirim
pasukannja ke Korea setelah PBB memutuskan su'paja perserikatan it'u
mengambil tfndakan terhadap agresi Korea Utara jang sebenarnja di-
t'dTk* °^e . dan Sovjet. Hanja India memperingatkan bahwa iasetudju, djikalau perang meliwati garis parallel 38°. Sementara itu
mentjari djalan bersama-sama dengan negara-negara Asia supaja
9 Korea dengan lekas dapat diselesaikan.
Asia d' Un9an dengan negara-negara lain terutama dengan negara2
r okoh selaras deriqan konsepsi Nehru pada konferensi anltara neoar=sama d ne9ara itu ditahun 1947 di Delhi. Dalam suasana kerdja-
India d'K PerSa^a^atan itu Presiden Republik Indonesia mengundjungi
taan U " anUari 1950, berkenaan pula diengan upatjara pernja-negara India sebaqai re'publik. Perkundjungan itu dibalas oleh
Pandliit Neru i T .j ^ ibulan Junii berikutnjia. 0
, masih tetap anggota dari persekutuan negara-negara dalamt n9 ungan Inggeris ^ a-a a ( , g u c ommonWealth, meskipun untuk semen-
ara waktu sadija. Djadi Nehru sebagai perdana-meniteri turut djuga
mengambil bagian dalam konfer
Inggeris di London. Pofctik I-u.2?erCnsi menteri-menteri Commonwealth
dengan diplamasi jang bidjajksan^k^- dapatI'ah dflkatakan didjalankan mana India tidak selalu mendap^’ *UaIi dalam soal Pakistan tentang
Terhadap pembangunan pudJian dari. dunia internasional.
kesukaran jang sulit dan la g i^ e ^ 3 pemerin-tah menemui kesukaran-
dan Indonesia tidaik terke tjua^T h .dme9ara' dine9ara baru di Asia,
pada umumnja tidak memuaskan atau usaha pembangunan itu
jang didjandjikan dan dibajan b ^ t£9as’ djauh berlaiinan dengan
bang hal ini hendaklah kita pikirka^?°9kan kepada rakjat. Dalam menim-
luas, berpenduiduk lebih 'kuran ^ India adalah suatu negara jang
berbagai-bagai golongan, jang TOe djuta jang terpisah-pisah dalam
t>jang djauh ’berbeda-beda dan ern unja! tingkat-tingkat penghidupan
dengan dasar-dasar demokrasi S~n3n masjarakat jang bertentangan
sudah mendjadi lembaga adat i e.9ala~9alanja sudah tertanam dan
tidak'dapat dihapuskan dengan3 Sed'jak berabad-abad jang
jang seradikal-radikalnja. & 3 *9US olel1 undang-undang dasar
, ' India terpaksa menjerahkan "dan jang diairi dengan sistem ^ US3n ril)U ba- tanah-tanah jang subur
Benggala-Tmur kepada negara p'T'51 Ja° 9 ^ Punjab' Barat dan berdjuta-d)\ita orang jang pindlah 1St3n' Seb'allkn)a India menerima
alat-alat ■ produksi. Mereka untuk V t* 19 k^km gan harta benda dan
jang tidak me^ghasilkan dan ha^, Waktu termasuk golongan
„ Dengan s eg ia t- ^ tn ja
ditetapkan untuk tingkat toertama D mendJalankan programnja jang
laiu lint as diperluas, lembaga-IQmuan!:n93n91.lj tan' perkapalian, alat-alat
toria) urutuk perkembangan teknik setjara ilmu (labora-
tri didirikan. Peraturan-peraturan * nT^3™!,3119311’ pertanlan dan indus-rakjat, pemmphan dsb. disiapkan Lao'0111!311’ :Peng[adjaran’ kesehatan
kembali guna pertahanan dan ’ pendian ^ diSUSUn. Pendjagaan ketenteraman didalam
neyen*
A k an -tetapi rakjat Re late belum merasai hasil-hasll perubahan itu
rakjat tetap sengsata, tetap d ittapa kelap-,ra„ sebagai dimasa jana lam
C a d a » t r us ; r 9r ,r r n “ ilik ^
X , fe ^ a f R a t ^ m e n : : ^ l ar‘sur * “ “i j • -i * , ^P *311 supaja pemerintah melepaskan
mereka d 3r, peng.katan perhutangan. dar, 4intah darat dan berbaoai
baga, pad jak Pendek kata rakjat menuntut perbaikan nasib dan h i p
sehari-han. Bagil rakjat djel.ata, dan ini memanq sebenarnia ^
hak, p ^ ja m in a n ke,dilan sosial dan m atjam la tjim
dljikan dalam U U D hanja rnipdan sadja, djika diingatkan perbedaan
jang masih ada antara golongan kaja raja, golongan jang setinggi-tinggi- 297
Dja menurut agama HindU dan golongan(untouchables). Rakjat insaf djuga bahfra. mi tidak dapat ip
dalam generasi jang sekarang. Kepada tjita-tjitajang u ur ^
tidak menaruh perhatian, lebih-lebih djika0 mereka tida , ipi p_" fca
dididik dalam hail ini oleh suatu partai. Apa jang diharapkan
ialah perbaikan jang sederhana dan njata, makanan, pakaian dan pe
mahan jang sekedar tjukup. ^Politik negara ditentukan oleh satu partai sadja jaitu Kong —
Pemeritahan tegak atau djatuh dengan partai itu, anggota pemeri _
pemim'pin-pemimpin jang teirkemuka idriambili dan partai itu )
' Oposisi tidak ada dan djikalau ada tidak berarti untuk perim an
kuasa dalam Parlemen idan dewan-dewan perwakilan didaera .
Sedjarah politik India didalam 65 tahun uni ialah sedjarah K o n g re s .
Partai inilah pula jang memimpin perdjuangan sarnpai kemerdekaan ^ ,
tjapai. Djadi sungguh beisar djasa partai itu untuk bangsa. Akan *-e P
sebagai nampalk dinegeri-negeri lain saitu partai jang tela er n’ntujc
mimpin perdjuangan, tidak sanggup mengerahkan segala tenaga
pembangunan, karena tetap heridak mempertahankan monopolmja. ,
kenjataan Idjuga bahwa lama kelamaan moril p e m i m p . m - ^ m i m p m _ ,
anggota-anggotanja bertambah lemah. Sebab kelapangan qntu m
kepentingan sendiri, untuk mendahulukan keluarga dan ha“ “
dalam merebut pangkat, korupsi, pasar gelap dsb. luas seka i..
tahan oleh dan untuk rakjat mendjadi urusan persahabatan (klie )
keperluan sendiri. Achirnja kepertjajaan rakjat kepada partai j a n g me-
nguasai itu makin berkurang dan berbaMk mendjadi kebentjian. K e a a
lang serupa itu telah nampak dfaegeri-negefri jang baru merdeka. Dai
India maupun idi Indonsia dan akan teru-s meruisakkan negara, djika
dibasmi dalam akar-akamja.
Rakjat djelata di India bukan lagi „silent mass” dan masa u u.
Propaganda dad luar tidak berke'putusan masuk untuk mempennga
kesengsaraann,ja dan untuk mengadjak rakjat menuntut thaknja atas per
baikan nasibnja, apalagi setelah hak-hak itu telah mendapat penga uan
dalam undang-undang dasar sendiri. Keadaan ini'akan memberikan e a-
nan besar kepada Kongres untuk mengubah sifat dan sikapnja sebagai
Partai jang memegang monopoli pemerintahan. Pasti partai itu akan
menghadapi krisis, djika tidak lekas memutar haluannja. Tanda-tan a
sudah njata bahwa partai Kongres telah sampai kepada suatu persimpa-
ngan djalan, jang memaksa memilih pembaharuan atau pe^petjahan,.
Palda permulaan pentengahan abad iini India teikh mengambil bentuk
republik jang demokfatis dan duniawi (secular) dan menetapken sua u
undang-undang dasar jang radiikal lagi modern, jahg dapat dibangga-
2 9 0 kannja. Konstitusi itu mcrtupakan program jang tidak mungkin dapat
diwudjudlkan dalam abad ini rfr
jang hebat lagi dalam masjaralca akan meminta perdjoangan
akar tradisi jang kuat dan pe Sendllri’ ian8f masih terikat oleh akar-
berabad-abad. Mungkin usaha n^ ^ an"peninSJ9alan sedjarah jang dengan berpegang teguh kepada dambaharuan itu dapat dilaksanakan
sebagai telah men djelma /da]a,m j . a ar"dasar filsafat Hindu jang murni
akan melepaskannja dan menem h ^ Gan,dhi’ mungkin djuga India materialisme dan kuasa kekuatan TU djalan Jan9 lebih mementingkan nentukan apakah j.ang id'ipi}; j nd. 6119311 abad jang kedua ini akan me-
krasi atau komunisme, Gandhi atalf T Satya9raha atau kekerasan, demo-
Akan tetapi apakah seben a T ' Cnm’ per.djalanan seidjarah dunia ? rnja arti setengah abad dalam drama
DAFTAR BlIKU-BUKtl JANG DIPERGUNAKAN
Aiyangar K.V.R. History of India. Bombay 1910
Andrews C.F. The rise and growth of the Congress in India.
London. 1938-
Cambridge History of India, Vols I — VI. Cambridge 1922-1937
Coupland R. India. A re-statement. London 1945
Dutt R.C. The economic history of India. London 1908
Gandhi M.K. The story of my experiments with truth. London 1947 r’’
Gunther J. Inside Asia, London 1939
Havell E .B. History of Aryan rule in India. Lo.pdon 1918
Koch D.M.G. Herleving. Batavia 1923
Lahiri S.K. and Bannerjea B. The new constitution of India.
Calcutta' 1936
Lane-Poole S. Mediaeval India under Muhammedan rule.Lofldon 1917
Lyall A. The rise and expansion of the British dominion in Incfia.
London 1919
Nehru J. An autobiography. London 1936
The unity of India. London 1941
The discovery of India. Calcutta 1947
Prasad I. L’histoire de l’lnde du V II au XVIe siecle. Paris 1930
j K.S. Freedom movement in India. New Delhi 1947
^ y y a P. History of National Congress, Vols 1-11.
c Bombay 1935-1947Smith V A tl
ihe early history of India.. Oxford 1924
, The Oxford history of India. Oxford1 1923
Report. Report of the Indian Statutory Commission, Vols. I-II
London 1930
H.M.G s Policy on India. New Delhi 1946
raft Constitution C; India. New Delhi 1948
Constitution of India. New Delhi 1949
After Partition. New Delhi- 1948
K E T E R A N G A N G A M B A R - G A M B A R
1. Berdjuta-djuta orang Hindu mandi
disungai Gangga minta rachmat
2 . Pintu gerbang makam A kbar
3: Taj Mahal, di Agra.
S3
'°'l. Kuil Kesava Hoysala
2 ..o Tugu-Singa keradjaan Asoka.
0
,* 1 . 'Lord L. Mountbatten.
* 2. Shri C. Rajagopalachari.
3 . Dr. Rajendra Prasad.»>
.
1. Kabinet India.
2 Pandit Jawaharlal Nehru.'vi*
3 . Liaquat Ali Khan.
1. R . Tagore.
2. M .K. Gandhi.
3 . Pemindahan penduduk.
Dikutip dari .-
Buka: ,,Wondccen dec
wereld".
Buku: „Revealing India's
Past”.
Madjalah: (Independence
Number 1948) „(Indian Information.) ’’
Madjalah: (Independence
Number 1948) „(Indian In
formation.) "
Id.
United Asia.
After partition
Id.
P endahu luan
I S I N J A
ZAMAN INDIA LAMA
Sumber-sumber pengetahuan tentang sedjarah India Lama............
1. Zaman jang terdulu sekali dan masa Peradaban Mohenjo-
Daro. Zaman Veda (Sampai ± 700 seb. M) ........... r............
2. Zaman timbulnja keradljaan-keradjaan Arya. Zaman peme-
rintahan Radja-radja Maurya. (Sampaii, 185 seb. M) ........ ^
a. Penjerbuan Iskandar Zu’l Karnain ke Jtadia .....................
b. Pemerintahan Radja-radja Maurya ................................ ..
3. Zaman Andhra, Parthi dan Kushan (185 seb.' M — 225.)......
4. Zaman Radja-radja Gupta (320-656) atau Zaman Emas
India ........................................................................................
5. Zaman Radja Harsha (606—-647) ...........................................
6. Zaman keradjaan-keradjaan di India Utara, Dcccan dan India
Sela'tan (Sampai ± 1200) .....................................................
BAGIAN II.
ZAMAN PENGARUH ISLAM DI INDIA
1. Permulaa’n pengaruh Islam di India (712'—-1206 ; 93■ '602 H)
2. Keradjaan Delhi (1206—1526; 602—932 H) ....... .................
a- Keturunan hamba-hamba radja (1206'—1290; 602' 689 H)
b. Radja-radja keturunan Khilji (1290—1321 ; 689'—'720 Hi)
c- Radja-radja keturunan Tughlak (1321'—’1399 ; 720'—802 H)
d. Pemerintahan Sayid-sayid (1414—1451 ; 817—855 H) ...
e. Radja-radja keturunan Lodi (1451 — 1526; 855'—'932 H)..-
3. Keradjaan Moghul (1526-1857; 932-1275 Hi) .................
Akbar (1556—1605; 963—1014 H) .......................................
Jahangir (1605—1628; 1024 — 1037 H) ................................
Sjah Jahan (1628—1658; 1037—1068 H) ............................
Aurangzib Alajigir (1659'—’1707 ; 1069—'1119 H) ...............
4. Hindustan sesudah wafatnja Aui;angzib (1707—1857; 1119—
M 1275 H) ............. ................................................................. .
man
5
10
13i
15,
" 16
19
24,,t
27
30
32
38
, 39
l 39
i 41
I 42
. 44
. 44
. 45
. 46
. 50
. 52
. 57
B A G IA N I I I .H a la m a n
Z A M A N P E N D JA D JA H A N °IN G G E R IS68
69
70
71
73
75
1 . P e n d ja d ja h a n Portugis » ......... .............................................
2 . Perm ulaan pend jad jahan Inggeris ....................................................
3 . Perang Inggeris-Perantjis di India (1745 — 1763) .....................
4 . Pemerintahan Clive d i Benggala (1757— 1760; 1764 — 1767)
_5 . pemeriritahan W arren Hastings (1767— 1784.) ........................
6 . Perang M aratha jang pertama (1775 — 1776 ............................
7 . Lord Cornwallis (1784— 1793) ....................................................... 77peraturan hak tanah ..............................................................................
3 o'8 . Perang M aratha jang kedua (1802) ............................................... 8 0
9 Hastings (1815— 1824) .................................................................
•o Perang M aratha jang ketiga (1817— 1819) ..................................
l0 perang Birma jang pertama (1824 — 1826) ...................................
s J ‘’ pemerintahan Liberal (1827 — 1835) ............................................... 84
'* 1 2 . Lord Auckland (1836-1842) ........................................................ 87perang Arghanistan jang pertama (1839'—4842) .....................
Lord " Ellenborough (1842— 1844) ............................................... 8
Lord Hardinge (1844-1848) .....................................................
Perdng Sikh jang pertama (1845— 1846) ..................................
a Lord Dalhousie (1848-1856) ...................................................
O perang Sikh jang kedua (1848— 1849) .............................................
perang Birma jang kedua (1852) ...................................................
Pemberontakan serdadu India (1857— 1859) ............................. ^2
1 Lord -Canning (1856-1862) ............................................................. ~
1 6 .Memperluas keradjaan ........................................................... ^
Perang Birma ketiga (1886) ...................... ..................................
Expedisi ke T ibet/(1904) ............................................................ ^
j pemerasan India oleh modal Barat ....................................
BAG IAN IV .
. a cA P E R G E R A K A N KEBAN GSAAN.............. 104
1 pembaharuan ................................
2 Keadaan 'politik‘dimasa 1 8 0 0 -1 8 8 0 ..............Q-........................... ^
3 ’ In d ia n N a s io n a l C ong ress (1885) ............. .........................125 3034 .Lord Curzon dan pergerakan ............... .............
Halaman
5. Dua aliran didalam Kongres ...................................................... 132
6. Perubahan dalam Undang-undang dasar Dewan-dewan di Ind.'a
(Indian Councils Act-1909) .......... V........ .................................. 142
Lord Hardinge 1910— 1916 .......................................................... 146
7. Mahatma Gandhi memimpin pergerakan .................................. 162
Amritsar .......................................................... 265
8. India Act — 1919 .................... ...... ............. i 6£
9. Pergerakan Satyagraha ............................................... 2 79
10. Pamtia-Simon dan Perundingan Medja Bundar .......................... 182 •
11. India Ac t— 1935 ........................................ ' 18q
BAGIAN V. t
M ENUDJU KEARAH KEM ERDEKAAN (1935-1947) ........... 194
1- Pandit Jawaharlal Nehru dan pemimpin--pemimpin lain ......... 195
2 . Kongres menguasaii Dewan-dewan 'pemerintahan .................... *204
3. Reaksi dari pihak Persatuan Muslimin ................ 20$
4. Perpetjahan ..................................................." 2\\
5. Keadaan politik dalam masa Perang Dunia II ............................ 213
6. Pengutusan Sir Stafford Cripps ke India .................. , 218
7. Mentjari rintisan baru didjalan buntu ............................. ......... 225
8. Perundingan di Simla ....................................." 229
9. Perbelahan atau kesatuan ...................................................... 234
Tuntutan ,,Quit India” (Tinggalkanlah India) ................... 237
11- Pengutusan Menteri-menteri Kabinet Inggeris ke India ........... 242
12. Pemerintah India sementara ...................................................... 248
India djadi dua negara : India dan Pakistan .............................. 253
14. Hari 15 Agustus 1947 .............................................. ' _ 255
BAGIAN VI.
MASA PERTAMA SEDJAK KEM ERDEKAAN (1947-1950)
^ Melaksanakan pembagian daerah antara India dan Pakistan 260
enggabungan keradjaan-keradjaan swapradja (States) ........... 264
engorbanan djiwa Mahatma Gandhi ....... 267
S“ 1 Kashmir ........................................................ 270
6 Pein^:u9"UniCan^ DaSar barU- India mendjadi Republik............... 274
KETERANGAKM n a KU JANG D IPERGUNAKAN i.'.'..' 300RANGAN GAMBAR-GAMBAR ............................. 301
PerpustakaaH l^ 'j
01-10-050160^^