Post on 07-Feb-2018
i
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013
DI KELAS VB SD N WONOSARI 1
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh:
Azis Setyo Purnama Aji
NIM 13108241105
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
ii
IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013
DI KELAS VB SD N WONOSARI 1
Oleh:
AZIS SETYO PURNAMA AJI
NIM 13108241105
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penilaian
autentik dalam kurikulum 2013 di kelas VB SDN Wonosari 1, Kecamatan
Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah guru kelas VB. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis melalui reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan
data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) guru merencanakan penilaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan namun guru tidak menentukan
rubrik serta kriteria dalam melaksanakan penilaian sikap dan keterampilan 2) guru
melaksanakan penilaian autentik dalam pembelajaran kurikulum 2013 yang
mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian
kompetensi sikap dilaksanakan melalui teknik penilaian diri, penilaian antar
teman/teman sebaya, dan penilaian jurnal. Penilaian kompetensi pengetahuan
dilaksanakan melalui teknik tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian
kompetensi keterampilan dilaksanakan melalui teknik penilaian kinerja, penilaian
projek, penilaian produk, dan penilaian portofolio. 3) Guru mendeskripsikan hasil
penilaian pengetahuan dan keterampilan berdasarkan kompetensi dasar yang
menjadi kekuatan siswa dan mendeskripsikan kompetensi sikap berdasarkan
catatan jurnal.
Kata Kunci : Penilaian Autentik, Kurikulum 2013
iii
IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN THE GRADE
OF VB SD N WONOSARI 1
By:
AZIS SETYO PURNAMA AJI
NIM 13108244005
ABSTRACT
This study aims to describe the implementation of authentic assessment
in the 2013 curriculum in the VB class SDN Wonosari 1, Wonosari District,
Gunungkidul Regency.
This research is a qualitative descriptive research. The subject of this
research is VB class teacher. Data collection techniques used were observation,
interview, and documentation study. Data were analyzed by data reduction, data
presentation, and conclusions. Technique of examination of data validity using
technique triangulation and source triangulation.
The results of the research indicate that: 1) the teacher planned the
assessment of attitude, knowledge, and skill competency but the teacher didn’t
define the rubric and criteria in attitude and skill assessment 2) the teacher carries
out authentic assessment in the learning of curriculum 2013 which includes
attitude, knowledge and skill competency . Assessment of attitude competencies is
conducted through self-assessment techniques, peer-to-peer assessment, and
journal assessment. The assessment of knowledge competence is carried out
through written test techniques, oral tests, and assignments. Skills competency
assessments are conducted through performance appraisal techniques, project
appraisals, product ratings, and portfolio assessments. 3) The teacher describes the
result of knowledge and skill assessment based on the basic competence which
becomes the strength of the student and describes the attitude competence based
on journal entries.
Keywords: Authentic Assessment, 2013 curriculum
vii
MOTTO
“Urip iku urup. Hidup itu nyala jiwa. Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi
setiap orang di sekitar kita.”
(krjogja.com)
viii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.
2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang
berjudul “Implementasi Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB
SD N Wonosari 1”.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa
dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas dan
kemudahan sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar.
2. Bapak Suparlan, M.Pd.I., Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang
telah memberikan ijin dalampelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi.
3. Bapak Banu Setyo Adi, M.Pd.,sebagai Dosen Pembimbing Skipsi yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk membimbing,
memotivasi, serta memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dwi Rukmi Endang S, S.Pd, MM. selaku kepala sekolah SD Negeri
Wonosari 1 yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
x
5. Bapak Budiono, SS, M.Pd. sebagai guru kelas VB SD Negeri Wonosari 1,
serta siswa kelas VB SD Negeri Wonosari 1 yang telah membantu dalam
pelaksanaan penelitian.
6. Bapak, ibu, dan kakak yang telah memberikan doa dan dukungan bagi
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman Prodi PGSD Kelas B angkatan 2013 yang telah menemani
perjuangan meraih gelar S.Pd.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan dalam
penyusunan skripsi ini
Akhirnya, penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca yang budiman. Semoga kebaikan dan bantuan dari semua pihak
tersebut mendapat balasan yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Yogyakarta, 10 Mei 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
ABSTRACT ................................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Fokus Masalah ............................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
D. Tujuan ............................................................................................ 6
E. Manfaat .......................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013 ............................................................................. 8
1. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 ............................ 8
2. Karakter Kurikulum Berbasis Kompetensi ............................ 11
3. Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar ..................................... 12
B. Hasil Belajar .................................................................................. 15
1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 15
2. Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar ............................ 16
3. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar ........................................ 18
C. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 ................................... 19
1. Pengertian Penilaian Autentik ................................................ 19
2. Ruang Lingkup Penilaian Autentik di Sekolah Dasar ............ 20
3. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Hasil
Penilaian Autentik di Sekolah Dasar ...................................... 23
D. Pertanyaan penelitian ..................................................................... 67
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................. 68
B. Subjek dan Objek .......................................................................... 69
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................... 69
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 70
xii
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 71
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 74
G. Keabsahan Data ............................................................................. 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 76
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................................... 76
2. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 77
a. Perencanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
Kelas VB SD N Wonosari 1 .............................................. 90
b. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
Kelas VB SD N Wonosari 1 .............................................. 72
c. Pengolahan Hasil Penilaian Autentik dalam Kurikulum
2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1 ................................. 120
B. Pembahasan ................................................................................... 126
1. Perencanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
Kelas VB SD N Wonosari 1 ................................................... 126
2. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
Kelas VB SD N Wonosari 1 ................................................... 132
3. Penngolahan Hasil Penilaian Autentik dalam Kurikulum
2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1 ...................................... 143
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................ 147
B. Saran .............................................................................................. 149
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 151
LAMPIRAN ................................................................................................. 153
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tema-tema di Kelas V dalam Kurikulum 2013 .............................. 13
Tabel 2. Kompetensi Inti di Kelas V ............................................................ 15
Tabel 3. Waktu Penelitian ............................................................................. 69
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Observasi......................................................... 72
Tabel 5. Kisi-kisi Panduan Wawancara ........................................................ 72
Tabel 6. Langkah-langkah Penilaian Jurnal .................................................. 91
Tabel 7. Teknik Penilaian Kompetensi Pengetahuan.................................... 98
Tabel 8. Langkah-langkah Penilaian Tes Tertulis ........................................ 100
Tabel 9. Langkah-langkah Penilaian Tes Lisan ............................................ 103
Tabel 10. Langkah-langkah Penilaian Penugasan......................................... 105
Tabel 11. Langkah-langkah Penilaian Kinerja .............................................. 111
Tabel 12. Langkah-langkah Penilaian Produk .............................................. 113
Tabel 13. Langkah-langkah Penilaian Proyek .............................................. 115
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Langkah-langkah Penilaian Autentik .......................................... 24
Gambar 2. Model Analisis Data Miles dan Huberman ................................. 74
Gambar 3. Penilaian dalam RPP ................................................................... 80
Gambar 4. Kompetensi Dasar dalam RPP .................................................... 81
Gambar 5. Sampul Buku Jurnal .................................................................... 83
Gambar 6. Format Buku Jurnal ..................................................................... 83
Gambar 7. Kisi-kisi Tes Tertulis ................................................................... 85
Gambar 8. Perencanaan Penugasan Dalam RPP 1 ........................................ 87
Gambar 9. Perencanaan Penugasan Dalam RPP 2 ........................................ 87
Gambar 10. Kompetensi Dasar dan Penilaian dalam RPP............................ 90
Gambar 11. Perencanaan Kompetensi Keterampilan dalam RPP ................ 90
Gambar 12. Guru Berkeliling Mengamati Siswa dalam Mengerjakan Tugas 92
Gambar 13. Rekap Nilai Sikap Siswa ........................................................... 93
Gambar 14. Format Buku Jurnal 2 ................................................................ 94
Gambar 15. Rekap Nilai Penilaian Harian ................................................... 99
Gambar 16. Bentuk Soal Tes Tertulis ........................................................... 101
Gambar 17. Guru Melakukan Tes Lisan Kepada Siswa ............................... 103
Gambar 18. Pekerjaan Rumah Siswa 2 ......................................................... 105
Gambar 19. Rekap Nilai Keterampilan ......................................................... 112
Gambar 20. Produk Siswa ............................................................................. 113
Gambar 21. Rekap Nilai Keterampilan 3 ...................................................... 114
Gambar 22. Guru dan Siswa Melaksanakan Proyek Membuat
Rangkaian Listrik ...................................................................... 116
Gambar 23. Rekap Nilai Keterampilan 4 ...................................................... 117
Gambar 24. Contoh Tugas Portofolio Siswa ................................................ 118
Gambar 25. Portofolio Siswa yang Dipajang ............................................... 119
Gambar 26. Rekap Nilai Keterampilan 5 ...................................................... 120
Gambar 27. Rapor Sikap Siswa .................................................................... 121
xv
Gambar 28. Rapor Pengetahuan Siswa .......................................................... 123
Gambar 29. Rapor Keterampilan Siswa ......................................................... 125
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Observasi .................................................................. 153
Lampiran 2. Panduan Wawancara dengan Guru ........................................... 160
Lampiran 3. Panduan Wawancara dengan Kepala Sekolah ......................... 162
Lampiran 4. Panduan Wawancara dengan Siswa ........................................ 164
Lampiran 5. Transkrip Wawancara dengan Guru 1 ...................................... 166
Lampiran 6. Transkrip Wawancara dengan Guru 2 ...................................... 168
Lampiran 7. Transkrip Wawancara dengan Guru 3 ...................................... 174
Lampiran 8. Transkrip Wawancara dengan Guru 4 ...................................... 176
Lampiran 9. Reduksi Wawancara dengan Guru ........................................... 178
Lampiran 10. Transkrip Wawancara dengan Kepala Sekolah ...................... 192
Lampiran 11. Reduksi Wawancara dengan Kepala Sekolah ........................ 197
Lampiran 12. Transkrip Wawancara dengan Siswa ATNMIS ..................... 200
Lampiran 13. Reduksi Wawancara dengan Siswa ATNMIS ........................ 202
Lampiran 14. Transkrip Wawancara dengan Siswa BDL............................ 204
Lampiran 15. Reduksi Wawancara dengan Siswa BDL ............................... 206
Lampiran 16. Hasil Observasi ....................................................................... 208
Lampiran 17. Reduksi Hasil Observasi ....................................................... 271
Lampiran 18. Penyajian Data dan Kesimpulan ............................................ 278
Lampiran 19. Contoh RPP ............................................................................ 294
Lampiran 20. Surat Izin Penelitian dari Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunungkidul .................. 325
Lampiran 21. Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian
Dari SD N Wonosari 1 ........................................................... 326
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mengalami perkembangan terus-menerus seiring dengan
perkembangan zaman. Perkembangan pendidikan dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya adalah perkembangan kebutuhan masyarakat baik masyarakat lokal
maupun masyarakat global dan perkembangan ilmu mengenai pendidikan itu
sendiri. Perubahan kebutuhan masayarakat merupakan dampak dari
perkembangan peradaban manusia, tidak bisa dipungkiri kehidupan sosial dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan saat ini. Selain hal
tersebut, tokoh-tokoh dan juga pakar pendidikan juga mempunyai andil yang
besar dalam perkembangan dunia pendidikan, inovasi-inovasi pendidikan
semakin berkembang pesat dan memperkaya kasanah keilmuan dalam dunia
pendidikan. Perkembangan-perkembangan tersebut yang akhirnya
mempengaruhi arah atau tujuan yang ingin dicapai dari suatu pendidikan.
Pada hakikatnya tujuan dari pendidikan adalah menciptakan seseorang
yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas
kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi
secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Arti penting dari
diselenggarakannya pendidikan itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas
manusia agar lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Di Indonesia pendidikan diselenggarakan untuk mewujudkan salah satu
tujuan dari negara ini yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah sejak zaman pasca kemerdekaan
2
sampai dengan pemerintahan saat ini mencoba untuk mewujudkan hal tersebut
dengan terus menerus memperbaiki dan meningkatkan proses dalam
penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
selalu mengembangkan dan memperbaiki kurikulum pendidikan. Seperti yang
kita ketahui kurikulum merupakan acuan dasar dalam penyelenggaran
pendidikan oleh sebab itu kurikulum mempunyai peran besar dalam tercapai atau
tidaknya suatu tujuan pendidikan. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan
penyelenggara negara berperan besar dalam penyelenggaran pendidikan nasional.
Salah satu kebijakan yang saat ini menjadi isu hangat adalah diterapkanya
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini merupakan
perkembangan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Terdapat
beberapa perbedaan dengan kurikulum sebelumnya , kurikulum 2013 merupakan
kurikulum dengan berbasis kompetensi dan karakter khususnya untuk sekolah
dasar. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan
menekankan pada pengembangan pengetahuan, pemahaman, kemampuan , nilai,
sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk
kemahiran, ketepatan,dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. Perbedaan
lain yang nampak adalah sistem integrasi pada semua mapel menggunakan tema
serta sistem penilaian yang digunakan yaitu penilaian autentik. Sistem tematik
integrarif pada KTSP hanya dilaksanakan untuk kelas I, II, dan III dan dalam
kurikulum terbaru ini sistem ini digunakan untuk semua kelas yaitu kelas 1-VI.
Proses pembelajaran menjadi bagian terpenting pembaharuan dalam
Kurikulum 2013, yaitu proses pembelajaran yang menempatkan peserta didik
3
sebagai pemeran utama dan harus aktif. Pembelajaran yang aktif serta berbasis
kompetensi dan karakter diharapkan siswa tidak perlu menghafal lagi dalam
menguasai kompetensi yang diharapkan tapi kompetensi tersebut akan dikuasai
melalui pengalaman langsung saat pembelajaran.
Selain menekankan pada proses pembelajaran, proses penilaian juga
menjadi titik berat dalam kurikulum ini. Kurikulum 2013 menggunakan penilaian
autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Penilaian
autentik diharapkan mampu menggambarkan secara utuh mengenai kondisi
peserta didik yang sesungguhnya dalam aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Menurut Wiggins dalam Abdul Majid (2014: 73), berpendapat
bahwa metode penilaian tradhisional untuk mengukur prestasi , seperti tes pilihan
ganda,benar/salah, menjodohkan dan lain-lain dianggap telah gagal mengetahui
kinerja peserta didik yang sesungguhnya. Melihat kekurangan tersebut, dalam
kurikulum ini mengadopsi penilaian autentik agar diperoleh gambaran kondisi
peserta didik yang sebenarnya untuk digunakan sebagai refleksi kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan maupun sebagai sarana pertanggung
jawaban kepada pihak intern serta ekstern sekolah.
Penilaian autentik dilaksanakan selama proses pembelajaran untuk melihat
ketercapaian kompetensi siswa, tidak hanya pada aspek pengetahuan saja namun
juga pada aspek sikap dan keterampilan, oleh karena itu dalam pelaksanaan
penilaian autentik pendidik dituntut untuk cermat, teliti, serta objektif sehingga
nilai yang dihasilkan menggunakan penilaian autentik ini benar-benar
4
representatif dan autentik menggambarkan keadaan siswa yang sebenarnya. Hasil
penilaian yang baik akan memudahkan berbagai pihak baik pihak intern maupun
ekstern sekolah untuk mengadakan kegiatan refleksi dan evaluasi sehingga
kualitas pendidikan akan semakin meningkat dengan kualitas penilaian tersebut.
Pelaksanaan penilaian autentik di sekolah dasar tidak lepas dari peran
penting guru itu sendiri. Dalam penilaian autentik guru memiliki peran sebagai
pengembang atau perencana instrumen penilaian dan evaluasi sekaligus sebagai
pelaksana. Kemampuan menilai dan mengevaluasi merupakan salah satu bagian
dari kompetensi pedagogik yang harus dikuasai oleh guru.
Pelaksanaan penilaian autentik ditemukan beberapa permasalahan berkaitan
dalam pengimplementasiannya khususnya di sekolah dasar. Berdasarkan
wawancara dengan Bapak S pada tanggal 2 Januari 2016 guru kelas IV di SD
Sendowo 1 yang juga sudah menerapkan Kurikulum 2013, beliau menjelaskan
beberapa permasalahan yang dialami saat melaksanakan penilaian autentik yaitu
yang pertama adalah dalam penilaian autentik terlalu banyak komponen-
komponen (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang harus diperhatikan
secara bersamaan sehingga menyulitkan guru, selanjutnya yang kedua adalah
penilaian sikap yang menuntut pegamatan secara detail dengan jumlah siswa
yang banyak sehingga guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian.
Berdasarkan hasil wawancara juga didapatkan informasi bahwa penilaian
autentik menjadi kesulitan tersendiri bagi guru-guru dalam penerapannya. Hal
senada juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Wonosari Baru Bapak J dalam
wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 November 2016 yang menyatakan
5
salah satu kesulitan di dalam penerapan kurikulum 2013 adalah penilaian
autentik.
SD N Wonosari 1 merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di
Kabupaten Gunungkidul yang menerapkan kurikulum 2013 ini, namun berbeda
dengan sekolah dasar lain yang baru menerapkannya pada kelas I dan kelas IV,
SD N Wonosari 1 sudah melaksanakannya di semua kelas sejak tahun 2013 dan
dijadikan sebagai SD percontohan untuk penerapan Kurikulum 2013 khususnya
di daerah Kabupaten Gunungkidul. Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SD N
Wonosari1 didukung dengan adanya guru yang ahli dan profesional hal tersebut
terbukti dengan adanya guru yang menjadi instruktur untuk Kurikulum 2013.
Kelas VB SD N Wonosari 1 merupakan kelas yang diampu oleh guru yang
menjadi instruktrur nasional untuk Kurikulum 2013 sehingga secara formal
pelaksanaan kurikulum 2013 khususnya dalam penilaian autentik di kelas
tersebut sangat terdukung oleh kualitas tenaga pendidiknya.
Mengingat akan pentingnya permasalahan tersebut dan melihat potensi
yang ada makaperlu dilakukan kajian dengan melakukan penelitian dengan judul
“implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di kelas VB SD N
Wonosari 1”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penelitian ini
difokuskan kepada implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di
kelas VB SD N Wonosari 1.
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana implementasi penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 di Kelas
VB SD N Wonosari 1?”
D. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013 di kelas
VB SD N Wonosari 1.
E. Manfaat
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai , maka penelitian
ini diharapakan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Memberikan wawasan keilmuan dalam bidang pendidikan khususnya
mengenai kajian persiapan dan pelaksanaan kurikulum baru yang dapat
digunakan peneliti menjadi bekal peneliti sebagai calon pendidik.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan
kesiapan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 demi tercapainya keberhasilan
implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013.
3. Bagi Sekolah
7
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi atas
kesiapan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 demi tercapainya keberhasilan
implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013.
4. Bagi Dinas Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam usaha
peningkatan mutu atas kesiapan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 demi
tercapainya keberhasilan implementasi penilaian autentik dalam kurikulum
2013.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Undang-undang No.20 Tahun 2003).
1. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
a. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi.
Menurut Kunandar (2015: 34), landasan yuridhis pengembangan kurikulum
2013 adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Dasar 1945.
2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
9
3) Undang-undang nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasiona.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Landasan hukum di atas menunjukan komitmen pemerintah dalam
mengembangkan pendidikan di Indonesia yaitu dengan menerapkan kurikulum
2013. Dengan penyempurnaan kurikulum pendidikan diharapkan juga akan
menghasilkan peserta didik dengan kualitas yang unggul.
b. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk watak dan peradaban bangsa
yang bermartabat, pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta
didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Landasan filosofis pengembangan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
10
1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
2) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademis,
kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
Pendidikan merupakan usaha untuk mewariskan budaya, dengan adanya
pendidikan diharapkan peserta didik dapat mewarisi nilai-nilai luhur bangsa ini
sehingga tidak punah. Melalui pendidikan diharapkan akan terjadi transmisi nilai-
nilai luhur di masa lampau untuk dikembangkan dan diimplementasikan oleh
peserta didik di masa kini. Konten pendidikan merupakan berisi tentang
pengalaman serta pengetahuan masa lampau dalam berbagai aspek kehidupan,
kemampuan berpartisipasi dalam membangun bangsa yang lebih baik, dan
memosisikan pendidikan tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam.
Peserta didik yang telah mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan
apopa yang telah diperolehnya untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Melihat akan
hal tersebut, maka sudah sepantasnya pendidikan yang ada selalu diarahkan untuk
mempersiapkan peserta didik agar mempunyai kompetensi untuk menjalani
kehidupan setelah menjalankan pendidikan formalnya. Dengan demikian sikap,
keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat
digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang.
Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi
Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta
didik untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai
11
pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta
bertanggungjawab di masa mendatang.
2. Karakteristik Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum
berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk
dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten
dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan
pada Standar Kompetensi Lulusan.
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam
Kompetensi Dasar (KD).
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas, dan mata pelajaran
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
d. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD
pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum.
12
e. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan
konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
disciplinary– based curriculum atau content-based curriculum.
f. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
g. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten
kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery).
Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan
konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan
penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses
pendidikan yang tidak langsung.
h. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif
dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan
Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
3. Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar
a. Struktur Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi dan karakter untuk
sekolah dasar seperti yang disajikan dalam uji publik kurikulum 2013, dan juga
materi sosialisi kurikulum 2013 (Kemendiknas, 2013) adalah sebagai berikut:
1) Berbasis tematik integratif sampai kelas VI.
13
2) Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi hasil pada
tiap kelas.
3) Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyimpulkan semua mata pelajaran.
4) Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran.
5) Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi
menjadi 6 mata pelajaran.
6) Menempatkan IPS dan IPA pada posisi sewajarnya bagi anak SD.
7) Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses
pembelajaran dan penilaian.
b. Kurikulum 2013 di Kelas V
Pelaksanaan kurikulum 2013 pada sekolah dasar/madrasah dilakukan
melalui pembelajaran tematik terpadu dari kelas I sampai dengan kelas VI.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan
beberapa mapel ke dalam berbagai tema (Prastowo, 2015: 51). Berikut ini
merupakan Tema dan Subtema yang ada pada pembelajaran tematik di kelas V.
Tabel 1. Tema-tema di Kelas V dalam Kurikulum 2013
No Tema Sub Tema
1. Benda-benda di Lingkungan
Sekitar
1. Wujud Benda dan Cirinya
2. Perubahan Wujud Benda
3. Manusia dan Lingkungan
2. Peristiwa dalam Kehidupan 1. Macam-macam peristiwa dalam
Kehidupan
2. Peristiwa-peristiwa Penting
3. Manusia dan Peristiwa Alam
3. Peristiwa dalam Masyarakat 1. Hidup Rukun
2. Manfaat Hidup Rukun
3. Cara Menjaga Kerukunan
14
No Tema Sub Tema
4. Sehat Itu Penting 1. Pentingnya Kesehatan Diri Sendiri
dan Lingkungan
2. Pola Hidup Sehat
3. Lingkungan Sehat
5. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia 1. Indoneisaku, Bangsa yang Kaya
2. Indonesiaku, Bangsa yang
Berbudaya
3. Indonesiaku, Bangsa yang
Berbudaya dan Cinta Damai
6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan 1. Tubuh Manusia
2. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
3. Cara Hidup Manusia, Hewan, dan
Tumbuhan
7. Sejarah Peradaban Manusia 1. Kerajaan Islam di Indonesia
2. Peninggalan-peninggalan kerajaan
Islam di Indonesia
3. Melestarikan Peninggalan
Kerajaan Islam di Indonesia
8. Ekosistem 1. Komponen Ekosistem
2. Hubungan Makhluk Hidup dan
Ekosistem
3. Memelihara Ekosistem
9. Lingkungan Sahabat Kita 1. Manusia dan Lingkungan
2. Perubahan Lingkungan
3. Pelestarian Lingkungan
Berdasarkan tema-tema dalam pembelajaran tematik Kurikulum 2013
diatas, maka tema yang digunakan dalam penelitian ini adalah tema 6 Organ
Tubuh Manusia dan tema 7 Sejarah Peradaban Manusia.
Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas,
dan mata pelajaran dalam kurikulum 2013. Berikut ini merupakan Kompetensi Inti
di Kelas V dalam Kurikulum 2013. (Kemendiknas, 2013)
15
Tabel 2. Kompetensi Inti di Kelas V
Kompetensi Inti Kelas V dalam Kurikulum 2013 Aspek
KI 1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
Sikap Religius
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
Sikap Sosial
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
Pengetahuan
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
Keterampilan
Kompetensi-kompetensi inti yang terdiri dari aspek sikap religius, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan dijadikan dasar dalam pengembangan
pembelajaran dalam kurikulum 2013, dan dijadikan sebagai panduan dalam
penelitian ini.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah
proses pembelajaran (Pemendikbud No 23 Tahun 2016). Sementara itu Kunandar
(205: 61), berpendapat bahwa penilaian hasil belajar merupakan sesuatu yang
16
penting dan strategis dalam kegiatan mengajar. Penilaian hasil belajar dapat
memberikan informasi mengenai ketercapaian atau keberhasilan peserta didik
dalam menguasai kompetensi yang dipelajari.
Berdasarkan pendapat di atas maka, penilaian hasil belajar adalah proses
pengumpulan informasi/bukti tentang ketercapaian pembelajaran peserta didik
dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran.
2. Tujuan dan fungsi Penilaian Hasil Belajar
Menurut Permendikbud No 23 Tahun 2016 tujuan penilaian adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta
didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program
pengayaan.
b. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam
kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu
tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik
yang lambat atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
d. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
17
Menurut Kunandar (2015: 68), penilaian hasil belajar memiliki fungsi
sebagai berikut:
a. Untuk menggambarkan seberapa dalam seorang pesert didik dalam
menguasai kompetensi tertentu.
b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta
didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya,
baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian, maupun untuk
penjurusan (sebagai bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bias
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis untuk membantu guru
dalam menentukan tindak lanjut dari kegiatan penilaian.
d. Menemukan kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran yang
dilaksanakan guna perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
e. Kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan belajar peserta didik.
Muri Yusuf (2015: 23), menyampaikan bahwa penilaian atau asesmen
memiliki fungsi sebagai penyedia informasi tentang : 1) penguasaan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan peserta didik untuk perbaikan pendidikan, 2)
pengendalian mutu pendidikan dan pembelajaran, 3) pengambilan keputusan
tentang peserta didik, akuntabilitas untuk peserta didik dan publik, dan 5) regulasi
administratif.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas terlihat bahwa penilaian hasil belajar
mempunyai tujuan dan fungsi yang sangat penting bagi guru, lembaga atau
institusi sekolah, orang tua, dan peserta didik itu sendiri. Penialaian hasil belajar
18
mempunyai beberapa fungsi utamanya yaitu sebagai penyedia informasi
mengenai: 1) kemajuan belajar peserta didik atas kompetensi yang telah dicapai
setelah pembelajaran, 2) sebagai alat diagnosa guru dalam mengetahui potensi
masing-masing peserta didik, 3) sebagai alat untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guna sebagai perbaikan
pembelajaran selanjutnya, 4) sebagai pertimbangan keputusan bagi peserta didik,
dan 5) pertanggung jawaban kepada orang tua peserta didik dan lembaga.
3. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik menurut Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 adalah sebagai berikut.
a. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus.
b. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas.
c. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
d. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
e. Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti
pembelajaran remedi.
19
f. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
C. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
1. Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) adalah satu asesmen hasil belajar
yang menuntut peserta didik menunjukan prestasi dan hasil belajar berupa
kemampuan dalam kehidupan nyata dalam bentuk kinerja atau hasil belajar
(Supardi, 2013: 165). Sementara itu Johnson dalam Abdul Majid (2014: 56),
menyatakan bahwa penilaian autentik memberikan kesempatan luas kepada siswa
untuk menunjukan apa yang telah mereka pelajari dan apa yang telah mereka
kuasai selama proses pembelajaran. Lebih lanjut Abdul Majid (2014: 57),
mengemukakan bahwa penilaian autentik merupakan proses pengumpulan
berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Gambaran
perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar dapat memastikan
bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
Sementara itu Kunandar (2015: 35), berpendapat bahwa penilaian autentik
adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya
dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen yang disesuaikan
dengan tuntutan kompetensi yang ada. Secara lebih luas penilaian autentik
diartikan sebagai pengukuran yang bermakna secara signifikan terhadap
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampila penilaian autentik juga diartikan
sebagai pendekatan penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan
20
sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
pembelajaran dalam situasi yang sesungguhnya/dunia nyata (kemendiknas, 2015).
Hal senada juga disampaikan disampaikan oleh Amirono (2016: 9), yang
menjelaskan bahwa penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki
peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh dari pembelajaran untuk menyelesaikan tugas pada situasi yang
sesungguhnya. Mueler (2003), menjelaskan bahwa penilaian autentik
didefinisikan sebagai bentuk penilaian dimana siswa diminta untuk melakukan
tugas di dunia nyata disertai rubrik berdasarkan kompetensi esensial dan
bermakna.
Dari uraian di atas dapat disimpukan bahwa penilaian autentik merupakan
salah satu bentuk penilaian yang menghendaki siswa mengaplikasikan kompetensi
yang dimilikinya (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) ke dalam tugas sesuai
dengan dunia nyata. Penilaian autentik juga dapat diartikan sebagai proses
penilaian untuk mengumpulkan data mengenai perkembangan belajar siswa
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Penilaian autentik yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian yang menghendaki siswa untuk
menampilkan kompetensi yang dimilikinya yaitu kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan untuk ke dalam tugas-tugas yang bermakna dan nyata.
2. Ruang Lingkup Penilaian Autentik di Sekolah Dasar
a. Penilaian sikap
Abdul Majid (2014: 163), menjelaskan bahwa penilaian sikap merupakan
kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari
21
program pembelajaran. Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau
sistem pengambilan keputusan terhadap sikap.
Kunandar (2015: 104), mengemukakan bahwa penilaian sikap adalah
penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
sikap dari peserta didik yang meliputi aspek menerima atau memerhatikan
(receiving), menanggapi atau merespon (responding), menilai atau menghargai
(valuing), mengorganisasi atau mengelola (organizing) dan berkarakter
(characterization). Sikap dalam Kurikulum 2013 terbagi menjadi dua, yaitu sikap
spiritual dan sikap sosial. Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap
perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun
ekstrakurikuler, yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga
teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. (Kemendiknas, 2015: 7).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penilaian sikap merupakan
penilaian yang dilakukan untuk mengukur kompetensi sikap peserta didik selama
proses dan sebagai hasil dari suatu kegiatan pembelajaran meliputi aspek
menerima, merespon, menilai, mengorganisasi, dan berkarakter.
Widyoko Eko Putro (2014: 44), menjelaskan bahwa sikap dalam kurikulum
2013 dipilah menjadi dua macam yaitu sikap spriritual dan sikap sosial. Sikap
spiritual mengacu pada Kompetensi Inti 1 (KI 1) sedangkan sikap sosial mengacu
pada Kompetensi Inti 2 (KI 2). Berikut ini merupakan kompetensi sikap dalam
Kurikulum 2013 di sekolah dasar berdasarkan Kemendiknas (2015: 7).
1) Sikap Religius
22
Penilaian sikap spiritual (KI-1), antara lain adalah ketaatan beribadah,
berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dan
toleransi dalam beribadah.
2) Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (a) jujur yaitu perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan; (b) disiplin yaitu tindakan
yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan; (c) tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa; (d) santun
yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik; (e) peduliyaitu
sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau
masyarakat yang membutuhkan; dan (f) percaya diri yaitu suatu keyakinan atas
kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan.
b. Penilaian keterampilan
Kunandar (2015: 257), berpendapat bahwa penilaian keterampilan adalah
penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi keterampilan peserta didik meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi. Keterampilan dalam kurikulum 2013 tercantum dalam
Kompetensi Inti 4 (KI 4). Kemendiknas (2015), menjelaskan bahwa penilaian
keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan peserta
23
didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (dunia nyata).
c. Penilaian Pengetahuan
Kunandar (2015: 165), berpendapat bahwa penilaian pengetahuan adalah
penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat pencapaian dan
penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan,
pemahaman, penerapan, analsisis, sintesis, dan evaluasi. Kemendiknas (2015)
menjelaskan bahwa penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara
mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural dalam berbaga tingkatan proses berpikir. Penilaian
dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan
belajar (assesment as learning), penilaian sebagai proses pembelajaran
(assessment for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian
dalam proses pembelajaran (assessment of learning).
3. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Hasil Penilaian Autentik di
Sekolah Dasar
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian autentik yaitu penilaian yang
dilakukan untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik yang
meliputi kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan. Pengumpulan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik,
terkait sikap, pengetahuan, dan keterampilan perlu adanya langkah-langkah yang
harus dilakukan. Langkah tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
24
pengolahan penilaian hasil belajar di SD (Kemendiknas, 2015: 21). Andra Setya
Bakhti (2015), menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan
penilaian autentik adalah dengan merencanakan, mengembangkan instrumen,
melaksanakan penilaian dan pengolahan penilaian menjadi rapor dan digambar
kan sebagai berikut.
Gambar 1. Langkah-langkah Penilaian Autentik
Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 menjelaskan bahwa penilaian hasil
belajar dilaksankan dengan merencanakan penilaian yang dirancang di dalam RPP
berdasarkan silabus, melaksanakan penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, dan menuangkan hasil penilaian dalam bentuk angka dan atau
deskripsi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penilaian
autentik terdapat langkah-langkah dalaam pengimplementasiannya yaitu
merencanakan, melaksanakan, mengolah hasil penilaian dan menuangkannya ke
dalam bentuk angka/dan atau deskripsi dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
25
a. Perencanaan dan Pelaksanaan Penilaian Autentik
1) Penilaian Sikap
Perencanaan penilaian sikap dilakukan berdasarkan KI-1 dan KI-2. Guru
merencanakan dan menetapkan sikap yang akan dinilai dalam pembelajaran sesuai
dengan kegiatan pembelajaran (Kemendiknas, 2015: 22). Langkah-langkah perencanaan
penilaian sikap berdasarkan Kemendiknas (2015: 22-28) adalah sebagai berikut.
a) Menentukan sikap yang akan dikembangkan di sekolah mengacu pada KI-
1 dan KI-2. b) Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan
dikembangkan. c) Merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang
telah ditentukan. d) Guru menyiapkan format pengamatan yang akan digunakan berupa lembar
observasi, jurnal, penilaian diri atau penilaian antar teman.
Sementara Abdullah Sani (2016: 157), menjelaskan bahwa perencanaan
penilaian sikap adalah sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi atau aspek yang dinilai,
b) Menentukan kompetensi sikap yang akan dinilai apakah terkait konatif,
atau afektif.
c) Menyusun indikator tampilan sikap yang diharapkan sesuai dengan
kompetensi yang diukur.
d) Merencanakan waktu peniliaian.
e) Memilih teknik yang sesuai dengan inikator sikap yang akan diukur
(penilaian diri, penilaian teman sebaya, catatan harian, observasi, catatan
anekdot)
f) Membuat lembar penilaian sikap: misalnya menggunakan centang
(checklist) , deskripsi sikap, atau lembar isian untuk menilai tampilan sikap
peserta didik.
Berdasarkan pendapat di atas maka langkah-langkah dalam merencanakan
penilaian sikap adalah sebagai berikut.
a) Menentukan sikap yang akan dikembangkan di sekolah mengacu pada KI-1
dan KI-2.
26
b) Menentukan indikator sesuai dengan kompetensi sikap yang akan
dikembangkan.
c) Merancang kegiatan pembelajaran yang dapat memunculkan sikap yang telah
ditentukan.
d) Guru menyiapkan format pengamatan yang akan digunakan berupa lembar
observasi, jurnal, penilaian diri atau penilaian antar teman.
Kemendiknas (2015: 29), menjelaskan bahwa pelaksanaan penilaian sikap
di sekolah dasar adalah sebagai berikut.
a) Mengamati sikap dan perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di
luar pembelajaran berdasarkan aspek-aspek sikap yang diamati.
b) Mencatat perilaku siswa baik yang positif dan negatif menggunakan
lembar catatan guru.
c) Memberikan tindak lanjut terhadap tampilan sikap siswa.
Sementara itu, Abdullah Sani (2016: 158) menyampaikan bahwa langkah
yang harus dipenuhi dalam melaksanakan penilaian sikap adalah sebagai berikut.
a) Guru menyampaikan kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh siswa.
b) Guru menyampaikan kriteria dan indikator penilaian sikap kepada siswa.
c) Guru memberikan format penilaian yang akan digunakan dan menjelaskan
tata cara penilaian sikap.
d) Guru melakukan pengamatan terhadap tampilan sikap siswa selama
pembelajaran di kelas, atau teman sebaya menilai sikap temannya atau
peserta didik menilai diri sendiri.
e) Guru mengidentifikasi sikap atau mencocokan sikap yang diamati dengan
kriteria penilaian.
f) Guru mengumpulkan dan merekap skala sikap siswa yang telah diisi.
g) Guru memberikan skor berdasarkan isian lembar penilaian dan
menentukan tingkat capaian sikap peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas maka pelaksanaan penilaian sikap di sekolah
dasar adalah sebagai berikut: a) mengamati sikap dan perilaku peserta didik pada
saat pembelajaran dan di luar pembelajaran berdasarkan aspek-aspek sikap yang
diamati, b) mengamati dan mencatat tampilan sikap siswa baik yang positif dan
27
negatif dalam catatan guru, dan c) memberikan tindak lanjut terhadap tampilan
sikap siswa.
Abdullah Sani (2016: 87), menjelaskan bahwa penilaian sikap dapat
menggunakan teknik observasi, penilaian diri, antar peserta didik, dan jurnal
catatan guru. Hal senada juga disampaikan Kunandar (2015: 119), yang
menyampaikan bahwa guru dapat melakukan penilaian sikap melalui observasi
atau lembar pengamatan, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal. Abdul
Majid (2015: 169-176) menjelaskan bahwa teknik penilaian sikap adalah dengan
menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal. Penilaian
Sikap dapat dilaksanakan dengan cara observasi, catatan guru atau jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar teman (Kemendiknas, 2015: 10).
Berdasarkan uraian di atas teknik untuk penilaian sikap dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu 1) observasi, 2) penilaian diri, 3) penilaian antar
teman/teman sebaya,dan 4) jurnal.
a) Observasi
Kunandar (2015: 121), menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik
penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera,
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman atau
lembar observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku atau aspek yang diamati.
Hal tersebut senada dengan pendapat Abdul Majid (2014: 169), yang menjelaskan
bahwa observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator
28
perilaku yang diamati. Abdullah Sani (2016: 87), menyatakan bahwa observasi
merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indra, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator yang harus
diamati. Sementara itu berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun 2016
menjelaskan bahwa observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap sikap dan
perilaku yang terkait dengan mata pelajaran menggunakan format yang berisi
sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka observasi adalah teknik penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan menggunakan indera dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisikan indikator-indikator sikap atau
perilaku yang diamati.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam merencanakan peniliaian sikap
menurut Kunandar (2015: 125) adalah sebagai berikut.
1) Menentukan komepetensi terkait sikap yang akan dinilai melalui
observasi.
2) Menentukan komponen sikap yang akan dinilai.
3) Menyusun indikator tampilan sikap yang diharapkan sesuai kompetensi
yang akan diukur.
4) Merencanakan waktu penilaian.
5) Memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator sikap yang diharapkan.
6) Menyusun rubrik penilaian sikap.
7) Merencanakan teknis penilaian sikap dalam bentuk check list, deskripsi
maupun kualifikasi (misalnya: baik, sedang, kurang) dari peserta didik.
8) Menyusun lembar observasi.
9) Menyusun tugas jika diperlukan.
Penilaian sikap dengan teknik observasi terdapat langkah-langkah yang
harus dicermati dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah dalam melaksanakan
29
penilaian kompetensi sikap melalui observasi menurut Kunandar (2015: 126),
yaitu:
1) Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa.
2) Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
3) Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran di
dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
4) Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa.
5) Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrikpenilaian.
6) Menentukan tingkat capaian sikap siswa.
Langkah-langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian
menggunakan teknik observasi tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan
Kurikulum 2013.
b) Penilaian diri
Menurut Kunandar (2015: 134), menjelaskan bahwa penilaian diri adalah
suatu teknik penilaian dengan cara meminta siswa untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi sikap,
baik sikap spiritual maupun sosial. Hal tersebut senada dengan pendapat Abdul
Majid (2014: 173), yang menjelaskan bahwa penilaian diri adalah teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Sementara itu
berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun 2016 menjelaskan bahwa penilaian diri
digunakan untuk memberikan penguatan terhadap kemajuan proses belajar peserta
didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat
pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar
mandiri.
30
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penilaian diri adalah teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi sikap baik sikap
religius maupun sikap sosial.
Penilaian sikap dengan teknik penilaian diri terdapat langkah-langkah yang
harus dicermati dalam pelaksanaannya. Langkah-langkah dalam melaksanakan
penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri menurut Kunandar (2015: 137),
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Merumuskan format penilaian , dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
4) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
5) Guru mengkaji hasil penilaian.
6) Guru menyampaikan umpan balik.
7) Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
8) Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian diri tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian
mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan Kurikulum 2013.
c) Penilaian Antar Teman/Teman Sebaya
Kunandar (2015: 144) menjelaskan bahwa penilaian teman sebaya
merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi sikap baik sikap sosial maupun spiritual dengan cara
meminta siswa untuk saling menilai satu sama lain. Instrumen yang digunakan
dalam penilaian teman sebaya berupa lembar penilaian teman sebaya dalam
31
bentuk angket atau kuesioner. Abdul Majid (2014: 174), menjelaskan bahwa
penilaian teman sejawat atau penilaian antar teman adalah teknik penilaian dengan
cara meminta peserta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan
pencapaian kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian peserta didik. Hal tersebut
sesuai dengan Permendikbud No 23 tahun 2016 yang menjelaskan bahwa
penilaian teman sejawat merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait pencapaian kompetensi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan penilaian
dengan teknik penilaian antar teman menurut Kunandar (2015: 147), adalah
sebagai berikut.
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menyusun kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Menyusun format penilaian (dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, skala penilaian, dan defereansi semantik).
Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian teman sebaya dilaksanakan
melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan
penilaian kompetensi sikap melalui penilaian teman sebaya menurut Kunandar
(2015: 147), yaitu:
1) Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa.
2) Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa.
3) Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai.
4) Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya dinilai
oleh beberapa teman lainnya.
5) Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya pada
lembar penilaian.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian antar teman tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan
32
penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan Kurikulum
2013.
d) Jurnal
Kunandar (2015: 151), menjelaskan bahwa penilaian jurnal merupakan
catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku.Hal tersebut senada dengan pendapat Abdul majid (2014: 176).
Sementara itu dalam Permendikbud No 23 Tahun 2016 menjelaskan bahwa jurnal
adalah kumpulan rekaman catatan guru dan atau tenaga kependidikan di
lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif , selama dan di
luar proses pembelajaran mata pelajaran.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka jurnal adalah teknik penilaian
berupa catatan guru atau tenaga pendidik selama proses atau di luar pembelajaran
yang berisi kekuatan dan kelemahan yang berkaitan dengan sikap dan perilaku
peserta didik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan penilaian
dengan teknik penilaian jurnal menurut Kunandar (2015: 154), adalah sebagai
berikut.
1) Menentukan sikap dan perilaku yang akan dinilai.
2) Menyusun indikator sikap dan perilaku berdasarkan kompetensi yang
dirumuskan.
3) Menentukan lamanya waktu pelaksanaan pengamatan.
4) Merencanakan format jurnal yang akan digunakan untuk mencatat sikap
peserta didik.
5) Mempersiapkan buku untuk kepentingan pencatatan.
33
Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian kompetensi sikap melalui
penilaian jurnal menurut Kunandar (2015: 154), yaitu:
1) Mengamati perilaku siswa.
2) Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai.
3) Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai.
4) Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
5) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian jurnal tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian
mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan Kurikulum 2013.
2) Penilaian Pengetahuan
Kunandar (2015: 173) menyatakan bahwa guru dapat melakukan
penilaian kompetensi pengetahuan siswa dengan menggunakan berbagai cara,
antara lain melalui tes tertulis dengan menggunakan butir soal, tes lisan dengan
bertanya langsung terhadap siswa menggunakan daftar pertanyaan, dan penugasan
atau proyek dengan lembar kerja tertentu yang harus dikerjakan oleh siswa dalam
kurun waktu tertentu. Penyataan tersebut diperkuat dengan adanya Salinan
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, bahwa ada beberapa cara yang yang dapat digunakan untuk menilai
pengetahuan siswa, yaitu tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian pengetahuan
dilakukan tidak hanya dengan tes tulis tetapi dapat juga dilakukan dengan tes
lisan, dan penugasan. Penilaian tes tertulis dilakukan seperti penilaian harian,
penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester (Kemendiknas, 2015: 12).
Berdasarkan uraian diatas, maka teknik penilaian kompetensi pengetahuan
34
yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu teknik penilaian melalui tes tertulis,
tes lisan, dan penugasan.
a) Tes tulis
Kunandar (2015: 173) menjelaskan bahwa tes tertulis merupakan tes dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan. Dalam
menjawab soal, siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban,
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain, misalnya memberi tanda, mewarnai,
menggambar, dan lain-lain. Hal tersebut senada dengan pendapat Abdul Majid
(2014: 190). Peserta didik dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu
merespons dalam bentuk menulis jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk yang
lain seperti tanda, mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Salinan Lampiran Permendikbud Nomor 23 tahun 2016
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, dua pilihan
(benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, dan sebab-akibat. Sedangkan menyuplai
jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan
uraian.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penilaian dengan teknik tes tertulis
adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dimana soal dan jawaban diberikan
kepada didik dalam bentuk tulisan dapat berupa soal pilihan ganda, dua pilihan
(benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, sebab-akibat, isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
35
Abdullah Sani (2016: 179), menjelaskan beberapa langkah yang harus
dilakukan guru dalam perencanaan tes tertulis, yaitu.
1) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
2) Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang sudah
dirumuskan.
3) Menentukan lamanya waktu pelaksanaan tes.
4) Menentukan tipe tes yang akan digunakan.
5) Menghitung banyaknya butir soal bentuk pilihan yang dapat diselesaikan
peserta didik dalam waktu yang sudah ditentukan.
6) Menentukan sub pokok bahasan yang harus dicakup dalam tes bentuk
pilihan.
7) Menentukan proporsi banyaknya butir soal untuk setiap sub pokok
bahasan.
8) Menyusun kisi-kisi tes.
Sementara itu, Kemendiknas (2015: 12) menjelaskan bahwa hal-hal yang
harus dipersiapkan guru dalam melaksanakan tes tertulis adalah sebagai berikut.
1) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD
dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam
instrumen yang akan disusun.
2) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal.
Kisi-kisi yang lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal,
jumlah soal, dan semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan
soalnya. Kisi-kisi ini berbentuk format yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Kisi-kisi untuk penilaian harian bisa lebih sederhana daripada
kisi-kisi untuk penilaian tengah semester atau penilaian akhir semester.
3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah
penulisan soal. Soal-soal yang telah disusun kemudian dirakit untuk
menjadi perangkat tes. Soal dapat dikelompokkan sesuai muatan pelajaran
dalam satu perangkat tes dapat juga disajikan secara terintegrasi sesuai
dengan situasi dan kondisi sekolah.
Berdasarkan uraian di atas maka hal-hal yang harus dilakukan guru dalam
merencanakan penilaian tes tertulis adalah sebagai berikut.
1) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran.
36
2) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam penulisan soal. Kisi-
kisi yang lengkap memiliki KD, materi, indikator soal, bentuk soal, jumlah
soal, dan semua kriteria lain yang diperlukan dalam penyusunan soalnya.
3) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah
penulisan soal.
b) Tes lisan
Kunandar (2015: 225) menjelaskan bahwa tes lisan merupakan tes
dimana guru memberikan pertanyaan langsung kepada siswa secara verbal
(bahasa lisan) dan ditanggapi oleh siswa secara langsung dengan
menggunakan bahasa verbal (lisan) juga. Sementara itu menurut Abdul Majid
(2014: 195), menjelaskan bahwa tes lisan adalah tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian kompetensi, terutama pengetahuan.Tes lisan dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta
didik merespons pertanyaan tersebut secara ucap juga sehingga menimbulkan
keberanian. Tes lisan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang
diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik merespon pertanyaan tersebut
secara lisan (Kemendiknas, 2015: 13).
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka tes lisan adalah tes yang
dilaksanakan oleh guru dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
peserta didik secara langsung (verbal) dan dijawab oleh peserta didik dengan
langsung (verbal) juga.
Beberapa langkah dalam merencanakan penilaian dengan tes lisan menurut
Kunandar (2015: 227), adalah sebagai berikut.
37
1) Menentukan kompetensi pengetahuan yang sesuai dinilai dengan tes lisan.
2) Menyusun indikator berdasarkan kompetensi pengetahuan yang akan
dinilai dalam tes lisan.
3) Menentukan kriteria kunci yang menunjukan capaian indikator hasil
belajar pada kompetensi pengetahuan.
4) Menyusun pedoman pertanyaan.
5) Menyiapkan format yang akan digunakan untuk mencatat skor hasil
penilaian keberhasilan menjawab soal yang diberikan.
Sementara itu, Kemendiknas (2015:13) menjelaskan bahwa hal-hal yang
harus dipersiapkan dalam melakukan tes lisan adalah sebagai berikut.
1) Melakukan analisis KD sesuai dengan muatan pelajaran. Analisis KD
dilakukan pada Tema, Subtema, dan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
semua kompetensi yang ingin dicapai dalam KD dapat terwakili dalam
instrumen yang akan disusun.
2) Menyusun kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam pembuatan
pertanyaan, perintah yang harus dijawab siswa secara lisan.
3) Menyiapkan pertanyaan, perintah yang akan disampaikan secara lisan.
4) Melakukan tes dan analisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
peserta didik. Melalui analisis ini guru akan mendapatkan informasi yang
digunakan untuk menentukan perlu tidaknya remedial atau pengayaan.
Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan
melalui tes lisan menurut Kunandar (2015: 228), yaitu:
1) Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
2) Menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebagai acuan.
3) Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang jelas.
4) Menyeimbangkan alokasi waktu antara siswa satu dengan yang lain.
5) Menghindari memberikan kalimat-kalimat tertentu yang sifatnya
menolong siswa.
6) Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan
jawaban.
7) Menghindari sikap yang bersifat menekan dan menghakimi siswa.
8) Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran.
9) Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
Langkah-langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian
menggunakan teknik penilaian tes lisan tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam
38
melakukan penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan
Kurikulum 2013.
(2) Penugasan
Kunandar (2015: 231), menjelaskan bahwa penugasan merupakan
penilaian yang bertujuan untuk pendalaman terhadap penguasaan kompetensi
pengetahuan yang telah dipelajari melalui proses pembelajaran. Instrumen
penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Hal tersebut senada
dengan pendapat Abdul Majid (2014: 198) yang menjelaskan bahwa penugasan
adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah dan atau proyek baik secara individu ataupun kelompok sesuai
karakteristik tugasnya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penugasan adalah teknik penilaian
yang dilakukan oleh guru atau pendidik dapat berupa pekerjaan rumah atau
proyek sebagai penguatan penguasaan kompetensi pengetahuan dan bias
dilaksanakan secara individu maupun kelompok disesuaikan dengan karakteristik
tugasnya.
Menurut Kunandar (2015: 232), terdapat beberapa langkah dalam
perencanaan dengan teknik penilaian penugasan, antara lain sebagai berikut.
1) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
2) Menetapkan tugas yang akan dibuat peserta didik.
3) Menentukan rencana pengerjaan tugas individu atau kelompok.
4) Menetapkan pendekatan yang digunakan dalam penskoran, holistik atau
analitis.
5) Menetapkan batas waktu pengerjaan.
6) Merumuskan tahapan pelaksanaan tugas.
39
7) Menetapkan kriteria penilaian tugas.
8) Menyusun rubrik penilaian tugas.
9) Menyusun daftar cek atau rating scale sebagai pedoman observasi
tampilan tugas jika diperlukan.
Penugasan dilaksanakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi
pengetahuan dari peserta didik dengan didasarkan beberapa langkah. Langkah-
langkah dalam melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan melalui
penugasan menurut Kunandar (2015: 232), yaitu:
1) Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
2) Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. 3) Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas yang
baik.
4) Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan.
5) Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
6) Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
7) Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
8) Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
9) Memberikan umpan balik kepada siswa.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian penugasan tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan
penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan Kurikulum
2013.
3) Penilaian Keterampilan
Kunandar (2015: 263), juga menyatakan bahwa guru dapat melakukan
penilaian kompetensi keterampilan siswa dengan menggunakan berbagai cara,
antara lain melalui penilaian kinerja dengan menggunakan instrumen lembar
pengamatan, penilaian proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian
dokumen laporan proyek, penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen
40
lembar penilaian dokumen portofolio, dan penilaian produk dengan
mengguankan instrumen lembar penilaian produk.
Penyataan tersebut diperkuat dengan adanya Salinan Lampiran
Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, bahwa ada beberapa
cara yang yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan siswa, yaitu
penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, tertulis, dan portofolio.
Kemendiknas (2015: 26), menjelaskan pelaksanaan penilaian keterampilan
bertujuan untuk memperoleh informasi ketercapaian KD pada muatan pelajaran
keterampilan. Hasil penilaian digunakan untuk perbaikan pembelajaran dan
sebagai salah satu bahan pertimbangan pengisian Rapor Peserta Didik. Teknik
yang digunakan untuk penilaian keterampilan yaitu; kinerja (produk dan unjuk
kerja), proyek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan meliputi lembar
observasi yang dilengkapi dengan rubrik penilaian.
Berdasarkan uraian diatas, maka teknik penilaian kompetensi
keterampilan yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu teknik penilaian unjuk
kinerja, proyek, produk, dan portofolio.
1) Penilaian Unjuk Kinerja
Kunandar (2015: 263) menjelaskan bahwa penilaian kinerja merupakan
penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Penilaian unjuk kerja dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam
melakukan sesuatu.Sementara itu Abdul Majid (2014: 200), menjelaskan bahwa
41
penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu
tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari dan sebagainya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka penilaian kinerja adalah teknik
penilaian yang dilakukan oleh guru dengan meminta siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilannya dalam menjalankan suatu tugas.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam perencanaan penilaian unjuk
kerja menurut Kunandar (2015: 267).
1) Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik.
2) Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan
dinilai.
3) Menguraikan kriteria yang menunjukan capaian indikator hasil belajar.
4) Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian.
5) Menyusun tugas sesuai rubrik penilaian.
6) Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau
penggunaan alat.
7) Menyusun kriteria/ batas kelulusan/ batas standar minimal capaian peserta
didik.
Hal senada disampaikan oleh Alimuddin (2014), yang menjelaskan bahwa
langkah-langkah perencanaan dalam penilaian keterampilan dengan teknik kinerja
adalah sebagai berikut.
1) menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik.
2) menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan
dinilai.
3) menguraikan kriteria yang menunjukkan capaian indikator hasil
pencapaian kompetensi.
4) menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian.
5) menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.
6) Mengujicobakan tugas jika terkait dengan kegiatan praktikum atau
penggunaan alat.
7) Memperbaiki berdasarkan hasil uji coba jika dilakukan uji coba.
42
8) Menyusun kriteria/batas kelulusan/batas standar minimal capaian
kompetensi peserta didik.
Penilaian unjuk kerja dilaksanakan atas beberapa langkah. Langkah-langkah
penilaian unjuk kerja menurut Kunandar (2015: 268) adalah sebagai berikut.
1) Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
2) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria
penilaian.
3) Menyampaikan tugas kepada peserta didik.
4) Memeriksa kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik.
5) Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu
6) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
7) Melakukan penilaian dilakukan secara individual.
8) Mencatat hasil penilaian.
9) Mendokumentasikan hasil penilaian.
Hal senada disampaikan Alimuddin (2014), yang menjelaskan bahwa
langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian keterampilan dengan teknik kinerja
adalah sebagai berikut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan tes praktik: 1)
menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik, 2)
memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria
penilaian, 3) menyampaikan tugas kepada peserta didik, 4) memeriksa
kesediaan alat dan bahan yang digunakan untuk tes praktik, 5) melaksanakan
penilaian selama rentang waktu yang direncanakan, 6) membandingkan
kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian, 7) melakukan penilaian yang
dilakukan secara individual, 8) mencatat hasil penilaian, 9)
mendokumentasikan hasil penilaian.
Langkah-langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian
menggunakan teknik penilaian kinerja tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan
Kurikulum 2013.
2) Penilaian Proyek
43
Kunandar (2015: 286) menjelaskan bahwa penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian, dan penyajian data yang harus diselesaikan
siswa baik secara individu atau kelompok dalam waktu atau periode tertentu.
Sementara itu ,menurut Abdul Majid (2014: 2016), berpendapat bahwa penilaian
proyek adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Hal senada juga disampaikan oleh
warmington (2015: 44) yang menjelaskan bahwa penilaian proyek adalah kegiatan
penilaian terhadap tugas siswa dalam situasi pemecahan masalah. Penilaian
proyek dilakukan dengan perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil proyek.
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian data, dan pelaporan (Kemendiknas, 2015). Sementara itu,
Abdullah Sani (2016), menjelaskan bahwa proyek adalah tugas-tugas belajar yang
melipui perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penilaian proyek adalah teknik
penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap tugas peserta didik dalam
kegiatan/tugas yang di dalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan, pelaporan
dan diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Beberapa langkah dalam merencanakan penilaian proyek menurut Kunandar
(2015: 289), adalah sebagai berikut.
44
a) Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui proyek.
b) Penilaian proyek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
c) Menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi.
d) Menentukan kriteria yang menunjukan capaian indikator pada tahapan
pengerjaan proyek.
e) Merencanakan tugas apakah tugas bersifat kelompok atau individual.
f) Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk dikerjakan
secara kelompok.
g) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.
Hal senada juga disampaikan oleh Alimuddin (2014), yang menjelaskan
bahwa perencanaan penilaian keterampilan dengan teknik proyek adalah sebagai
berikut.
Langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam merencanakan penilaian proyek
adalah: 1) menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui proyek,
2) penilaian projek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
proyek, 3) menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan
kompetensi, 4) menentukan kriteria yang menunjukkan capaian indikator
pada setiap tahapan pengerjaan projek, 5) merencanakan apakah tugas
bersifat kelompok atau individual, 6) merencanakan teknik-teknik dalam
penilaian individual untuk tugas yang dikerjakan secara kelompok, 7)
menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.
Penilaian proyek dalam pelaksanaanya dilaksanakan dengan beberapa
langkah. Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian proyek menurut
Kunandar (2015: 289), yaitu:
a) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
b) Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian.
c) Menyampaikan tugas kepada siswa.
d) Memberikan pemahaman kepada siswa tentangtugas yang harus
dikerjakan.
e) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
proyek.
f) Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik pada
setiap tahapan pengerjaan proyek.
g) Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian.
h) Mencatat hasil penilaian.
i) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa.
45
Hal senada juga disampaikan oleh Alimuddin (2014), yang menjelaskan
bahwa pelaksanaan penilaian keterampilan dengan teknik proyek adalah sebagai
berikut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian
proyek: 1) menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian
kepada peserta didik, 2) memberikan pemahaman kepada peserta didik
tentang kriteria penilaian, 3) menyampaikan tugas kepada peserta didik, 4)
memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang
harus dikerjakan, 5) melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan proyek, 6) memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan
memberikan umpan balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek, 7)
membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian, 8) memetakan
kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal, 9)
mencatat hasil penilaian, 10) memberikan umpan balik terhadap laporan yang
disusun peserta didik.
Langkah-langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian
menggunakan teknik penilaian proyek tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan
Kurikulum 2013.
3) Penilaian Produk
Kunandar (2015: 306) menjelaskan bahwa penilaian produk adalah
penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk yang dihasilkan
oleh siswa. Hal tersebut senada dengan pendapat Abdul Majid (2014: 204), yang
berpendapat bahwa penilaian produk adalah penilaian terhadap proses dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didi
membuat produk.produk teknologi dan seni, seperti makanan, pakaian, hasil karya
seni, keramik, pastik, logam dan lain-lain. Abdullah Sani (2016: 272) menjelaskan
bahwa penilaian produk adalah penilaian terhadap kualitas produk yang dihasilkan
oleh siswa.
46
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penilaian produk adalah penilaian
yang dilakukan oleh guru untuk menilai proses dan produk yang dihasilkan oleh
peserta didik.
Abdullah Sani (2016: 274) menjelaskan bahwa perencanaan penilaian
produk adalah sebagai berikut.
1) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
2) Menetapkan produk yang akan dibuat.
3) Menetapkan batas waktu pengerjaan produk.
4) Merumuskan tahapan pelaksanaan pengerjaan produk.
5) Menetapkan kriteria penilaian produk.
6) Menyusun rubrik penilaian produk.
7) Menyusun daftar cek atau rating scale sebagai pedoman observasi dalam
melakukan penilaian produk.
Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian produk menurut Kunandar
(2015: 308) adalah sebagai berikut.
1) Mengidentifikasi KD yang akan dinilai.
2) Membuat rambu-rambu atau perintah untuk produk yang akan dikerjakan.
3) Menyusun lembar dan rubrik penilaian yang berisi aspek-aspek yang akan
dinilai.
4) Melakukan penilaian terhadap produk.
5) Memberikan catatan untuk perbaikan.
6) Memasukan nilai produk.
Sementara itu, Abdullah Sani (2016: 275) menjelaskan bahwa pelaksanaan
penilaian keterampilan dengan teknik produk adalah sebagai berikut.
1) Guru mengisi instrumen pengamatan pada saat peserta didik melaksanakan
proses pembuatan produk.
2) Guru menilai kesesuaian produk dengan kriteria yang ditetapkan.
3) Memetakan kompetensi peserta didik berdasarkan instrumen pengamatan.
4) Memberikan umpan balik kepada peserta didik.
Langkah-langkah dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian
menggunakan teknik penilaian produk tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam
47
melakukan penelitian mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan
Kurikulum 2013.
4) Penilaian Portofolio
Kunandar (2015: 293) menjelaskan bahwa penilaian portofolio
merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam periode tertentu.
Sementara itu menurut Abdul Majid (2014: 209), berpendapat bahwa penilaian
portofolio adalah penilaian melauli sekumpulan karya peserta didikyang tersusun
secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu.
Warminton (2015: 38) menjelaskan bahwa portofolio merupakan penilaian
berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Portofolio
sebagai teknik penilaian dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik dan
mengetahui perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Akhir
suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama-
sama dengan peserta didik. Berkaitan dengan tujuan penilaian portofolio, tiap item
dalam portofolio harus memiliki suatu nilai atau kegunaan bagi peserta didik dan
bagi orang yang mengamatinya. Guru dan peserta didik harus sama-sama
memahami maksud, mengapa suatu item (dokumen) dimasukkan ke koleksi
portofolio. Selain itu, sangat diperlukan komentar dan refleksi dari guru atas karya
yang dikoleksi (Kemendiknas, 2015).
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka penilaian portofolio adalah teknik
penilaian melalui sekumpulan informasi tentang karya siswa yang tersusun secara
48
sistematis dan berkelanjutan dalam periode waktu tertentu.
Beberapa langkah dalam merencanakan penilaian portofolio menurut
Kunandar (2015: 301), adalah sebagai berikut.
1) Menentukan Kompetensi Dasar yang akan dinilai pencapaiannya melalui
tugas portofolio.
2) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dinilai pencapaiannya melalui
penilaian portofolio.
3) Menjelaskan tujuan penggunaan, macam, dan bentuk serta kriteria
penilaian dari kinerja atau hasil karya peserta didik yang akan dijadikan
portofolio.
4) Menentukan kriteria penilaian.
5) Menentukan format pendokumnetasia hasil penilaian portofolio, minimal
topik kegiatan tugas portofolio, tanggal penilaian, dan catatan pencapaian
potofolio.
6) Menyiapkan map yang diberi identitas peserta didik.
Hal senada disampaikan oleh Alimuddin (2014) yang menjelaskan
perencanaan penilaian portofolio adalah sebagai berikut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan penilaian
portofolio: 1) menentukan kompetensi dasar (KD) yang akan dinilai
pencapaiannya melalui tugas portofolio pada awal semester dan
diinformasikan kepada peserta didik, 2) merumuskan tujuan pembelajaran
yang akan dinilai pencapaiannya melalui penilaian portofolio, 3) menjelaskan
tentang tujuan penggunaan, macam dan bentuk, serta kriteria penilaian dari
kinerja dan atau hasil karya peserta didik yang akan dijadikan portofolio.
Penjelasan disertai contoh portofolio yang telah pernah dilaksanakan, 4)
menentukan kriteria penilaian. Kriteria penilaian portofolio ditentukan oleh
guru atau guru dan peserta didik, 5) menentukan format pendokumentasian
hasil penilaian portofolio, minimal memuat topik kegiatan tugas portofolio,
tanggal penilaian, dan catatan pencapaian (tingkat kesempurnaan) portofolio,
6) menyiapkan map yang diberi identitas: nama peserta didik, kelas/semester,
nama sekolah, nama mata pelajaran, dan tahun ajaran sebagai wadah
pendokumentasian portofolio.
Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian portofolio menurut
Kunandar (2015: 301), yaitu:
1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
49
3) Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya.
4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang
telah ditentukan.
5) Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan diinformasikan kepada siswa.
6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam satu map
atau folder di rumah masing-masing atau di loker sekolah. 7) Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan, siswa
diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
8) Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telah diberi identitas masing-masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua siswa.
11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu
ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang tua siswa.
12) Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai
umpan balik.
Sementara itu menurut Abdullah Sani (2016: 311), menjelaskan bahwa
pelaksanaan penilaian autentik adalah sebagai berikut.
1) Menjelaskan tujuan penilaian portofolio kepada peserta didik, yang
mencakup jenis dan bentuk serta kriteria yang digunakan dalam penilaian
portofolio.
2) Melaksanakan proses pembelajaran pembelajaran terkait dengan tugas
portofolio.
3) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan, penilaian bersifat evaluasi diri.
4) Peserta didik mencatat hasil penilaian portoolio sebagai refleksi diri.
5) Guru mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai dengan format
yang ditentukan.
6) Guru memberikan umpan balik terhadap karya siswa.
7) Guru atau siswa memberikan identitas, mengumpulkan dan menyimpan
portofolio dalam map masing-masing.
8) Siswa diberikan kesempatan untuk memperbaiki karyanya.
9) Siswa memamerkan dokumentasi kinerjannya dengan cara menempel di
kelas.
10) Guru mendokumentasikan dan menyimpan portofolio ke dalam map.
50
11) Guru memberikan nilai akhir portofolio.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian produk tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian
mengenai implementasi penilaiain autentik berdasarkan Kurikulum 2013.
Berdasarkan uraian tentang teknik dan instrumen dalam penilaian autentik
diatas, maka dapat dinyatakan bahwa ada berbagai macam teknik yang dapat
digunakan guru dalam melakukan penilaian terhadap kompetensi siswa, yaitu
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Berikut langkah-langkah
perencanaan dan pelaksanaan dalam penilaian autentik yang digunakan sebagai
pedoman yang digunakan peneliti.
a. Penilaian sikap
1) Observasi
Dalam melaksanakan observasi terdapat beberapa rencana yang perlu
dilakukan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a) Menentukan komepetensi terkait sikap yang akan dinilai melalui observasi.
b) Menentukan komponen sikap komponen sikap yang akan dinilai.
c) Menyusun indikator tampilan sikap yang diharapkan sesuai kompetensi yang
akan diukur.
d) Merencanakan waktu penilaian.
e) Memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator sikap yang diharapkan.
f) Menyusun rubrik penilaian sikap.
g) Merencanakan teknis penilaian sikap dalam bentuk check list, deskripsi
maupun kualifikasi (misalnya: baik, sedang, kurang) dari peserta didik.
51
h) Menyusun lembar observasi.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
observasi adalah sebagai berikut.
a) Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa.
b) Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada siswa.
c) Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran di
dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
d) Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa.
e) Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian.
f) Menentukan tingkat capaian sikap siswa.
2) Penilaian diri
Dalam melaksanakan penilaian diri terdapat beberapa rencana yang perlu
dilakukan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c) Merumuskan format penilaian , dapat berupa pedoman penskoran, daftar
tanda cek, atau skala penilaian.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian diri adalah sebagai berikut.
a) Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik.
b) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
52
c) Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
d) Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
3) Penilaian teman sebaya /antar teman
Dalam melaksanakan penilaian antar teman terdapat beberapa rencana yang
perlu dilakukan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
b) Menyusun kriteria penilaian yang akan digunakan.
c) Menyusun format penilaian (dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda
cek, dan skala penilaian).
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian antar teman adalah sebagai berikut.
a) Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa.
b) Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa.
c) Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai.
d) Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya dinilai
oleh beberapa teman lainnya.
e) Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya pada
lembar penilaian.
4) Jurnal
Dalam melaksanakan penilaian jurnal terdapat beberapa rencana yang perlu
dilakukan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
53
a) Menentukan sikap dan perilaku yang akan dinilai.
b) Menyusun indikator sikap dan perilaku berdasarkan kompetensi yang
dirumuskan.
c) Menentukan lamanya waktu pelaksanaan pengamatan.
d) Merencanakan format jurnal yang akan digunakan untuk mencatat sikap
peserta didik.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penilaian antar teman adalah sebagai berikut.
a) Mengamati perilaku siswa.
b) Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai.
c) Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai.
d) Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
e) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
b. Penilaian pengetahuan
8) Tes tertulis
Perencanaan dalam penilaian dengan tes tertulis adalah sebagai berikut.
a) Memilih kompetensi pengetahuan yang sesuai dengan penilaian tertulis
b) Menentukan indikator pencapaian berdasarkan kompetensi pengetahuan yang
diukur.
c) Menyiapkan kisi-kisi pertanyaan.
d) Membuat instrumen tes.
54
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan dengan
menggunakan tes tertulis adalah sebagai berikut.
a) Memberikan soal dalam bentuk tulisan.
b) Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, memberi
tanda, mewarnai, atau menggambar)
c) Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan ganda, dua
pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab akibat.
d) Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu: isian/melengkapi,
jawaban singkat, atau uraian.
9) Tes Lisan
Beberapa langkah dalam merencanakan penilaian dengan tes lisan adalah
sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi pengetahuan yang sesuai dinilai dengan tes lisan.
b) Menyusun indikator berdasarkan kompetensi pengetahuan yang akan dinilai
dalam tes lisan.
c) Menentukan kriteria kunci yang menunjukan capaian indikator hasil belajar
pada kompetensi pengetahuan.
d) Menyusun pedoman pertanyaan.
e) Menyiapkan format yang akan digunakan untuk mencatat skor hasil penilaian
keberhasilan menjawab soal yang diberikan.
Langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian kompetensi pengetahuan
melalui tes lisan adalah sebagai berikut.
a) Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
55
b) Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang jelas.
c) Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan
jawaban.
d) Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran.
e) Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
10) Penugasan
Langkah-langkah dalam perencanaan penilaian menggunakan teknik
penugasan adalah sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
b) Menetapkan tugas yang akan dibuat peserta didik.
c) Menentukan rencana pengerjaan tugas individu atau kelompok.
d) Menetapkan pendekatan yang digunakan dalam penskoran.
e) Menetapkan batas waktu pengerjaan.
f) Menetapkan kriteria penilaian tugas.
g) Menyusun rubrik penilaian tugas.
h) Menyusun daftar cek atau rating scale sebagai pedoman observasi tampilan
tugas jika diperlukan.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian menggunakan teknik
penugasan adalah sebagai berikut.
a) Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
b) Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut.
c) Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas yang baik.
d) Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan.
56
e) Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
f) Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang dikerjakan
secara kelompok.
g) Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
h) Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
i) Memberikan umpan balik kepada siswa.
c. Penilaian keterampilan
1) Penilaian kinerja
Langkah-langkah dalam perencanaan menggunakan teknik penilaian
kiinerja adalah sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi yang penting untuk dinilai melalui tes praktik.
b) Menyusun indikator hasil belajar berdasarkan kompetensi yang akan dinilai.
c) Menyusun kriteria ke dalam rubrik penilaian.
d) Menyusun tugas sesuai rubrik penilaian.
e) Menyusun kriteria/ batas kelulusan/ batas standar minimal capaian peserta
didik.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian dengan menggunakan teknik
penilaian kinerja adalah sebagai berikut.
a) Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik.
b) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria
penilaian.
c) Menyampaikan tugas kepada peserta didik.
d) Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu
57
e) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
f) Mencatat hasil penilaian.
2) Penilaian proyek
Langkah-langkah dalam perencanaan penilaian proyek adalah sebagai
berikut.
a) Menentukan kompetensi yang sesuai untuk dinilai melalui proyek.
b) Penilaian proyek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
c) Menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi.
d) Menentukan kriteria yang menunjukan capaian indikator pada tahapan
pengerjaan proyek.
e) Merencanakan tugas apakah tugas bersifat kelompok atau individual.
f) Merencanakan teknik-teknik dalam penilaian individual untuk dikerjakan
secara kelompok.
g) Menyusun tugas sesuai dengan rubrik penilaian.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian proyek adalah sebagai
berikut.
a) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
b) Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian.
c) Menyampaikan tugas kepada siswa.
d) Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus dikerjakan.
e) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
proyek.
f) Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik pada setiap
58
tahapan pengerjaan proyek.
g) Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian.
h) Mencatat hasil penilaian.
i) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa.
3) Penilaian produk
Langkah-langkah dalam perencanaan untuk penilaian produk adalah sebagai
beikut.
a) Mengidentifikasi KD yang akan dinilai.
b) Membuat rambu-rambu atau perintah untuk produk yang akan dikerjakan.
c) Menyusun lembar dan rubrik penilaian yang berisi aspek-aspek yang akan
dinilai.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan penilaian produk adalah sebagai
berikut.
a) Melakukan penilaian terhadap produk.
b) Memberikan catatan untuk perbaikan.
c) Memasukan nilai produk.
4) Penilaian portofolio
Langkah-langkah dalam perencanaan penilaian portofolio adalah sebagai
berikut.
a) Menentukan Kompetensi Dasar yang akan dinilai pencapaiannya melalui
tugas portofolio.
b) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dinilai pencapaiannya melalui
penilaian portofolio.
59
c) Menjelaskan tujuan penggunaan, macam, dan bentuk serta kriteria penilaian
dari kinerja atau hasil karya peserta didik yang akan dijadikan portofolio.
d) Menentukan kriteria penilaian.
e) Menentukan format pendokumnetasian hasil penilaian portofolio, minimal
topik kegiatan tugas portofolio, tanggal penilaian, dan catatan pencapaian
potofolio.
f) Menyiapkan tempat penyimpanan karya yang diberi identitas peserta didik.
Langkah-langkah dalam pelaksanaan dalam penilaian portofolio adalah
sebagai berikut.
a) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
b) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
c) Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi
dirinya.
d) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah
ditentukan.
e) Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara berkesinambungan dengan
cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, cara
memperbaikinya dan diinformasikan kepada siswa.
f) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan
dan menyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di
rumah masing-masing atau di loker sekolah.
60
g) Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan, siswa diberi
kesempatan untuk memperbaikinya.
h) Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan
penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
i) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio
dengan cara menempel di kelas.
j) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang
telah diberi identitas masing-masing siswa untuk bahan laporan kepada
sekolah dan orang tua siswa.
k) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang tua siswa.
l) Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai umpan
balik.
b. Pengolah Hasil Penilaian Autentik
1) Pengolahan Hasil Penilaian Sikap
Pengolahan hasil penilaian penilaian sikap menurut Abdul Majid (2015: 255-
256) adalah sebagai berikut.
a) Penilaian sikap diperoleh menggunakan instrumen:
(1) Penilaian observasi
(2) Penilaian diri
(3) Penilaian antar teman
(4) Penilaian jurnal7
61
b) Untuk penilaian sikap spritiual dan sikap sosial (KI 1 dan KI 2)
menggunakan nilai kualiatif sebagai berikut.
(1) SB = Sangat Baik
(2) B = Baik
(3) C = Cukup
(4) K = Kurang
c) Untuk memudahkan dalam pengelolaan nilai aspek sikap siswa, guru dapat
mengonversi dalam rentangan 1-4 sebagai berikut.
(1) SB = Sangat Baik = 4
(2) B = Baik = 3
(3) C = Cukup = 2
(4) D = Kurang = 1
d) Kompetensi sikap sosial dan sikap religius dinyatakan tuntas apabila
mendapat nilai B (Baik).
e) Nilai sikap siswa didasarkan atas kecenderungan atau frekuensi nilai yang
sering muncul untuk masing-masing sikap yang diamati. Nilai akhir berasal
dari akumulasi semua perilaku yang diamati.
f) Deskripsi sikap siswa didasarkan atas nilai akhir capaian untuk masing-
masing aspek sikap yang diamati.
Sementara itu, menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 menjelaskan
bahwa mekanisme dalam penilaian sikap diakhiri dengan mendeskripsikan sikap
siswa. Kemendiknas (2015: 35-37), menjelaskan bahwa mekanisme pengolahan
penilaian untuk kompetensi sikap adalah sebagai berikut.
62
a) Hasil penilaian sikap direkap setiap selesai satu tema oleh guru berdasarkan
catatan jurnal.
b) Guru kelas dan guru muatan pelajaran mengelompokkan atau menandai
catatan-catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal baik sikap
spiritual maupun sikap sosial.
c) Guru kelas membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester
(jangka waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
d) Guru kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru muatan pelajaran
(PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler, petugas
kebersihan dan penjaga sekolah). Dengan memperhatikan deskripsi singkat
sikap spiritual dan sosial dari guru muatan pelajaran, guru kelas
menyimpulkan atau merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.
e) Berikut rambu-rambu dalam pendeskripsian sikap siswa.
(1) Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif.
(2) Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didikyang
sangat baik dan atau baik dan yang mulai atau sedang berkembang.
(3) Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta
didik tersebut diasumsikan BAIK.
(4) Dengan ketentuan bahwa sikap dikembangkan selama satu semester,
deskripsi nilai sikap peserta didik berdasarkan sikap peserta didik pada
masa akhir semester. Oleh karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir
63
semester dirumuskan, guru muatan pelajaran dan guru kelas harus
memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester untuk melihat
(5) Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal
dan peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan
positif, deskripsi sikap peserta didik tersebut dirapatkan dalam forum
dewan guru pada akhir semester.
Pedoman pengolahan hasil dan rambu-rambu dari Kemendiknas di atas
dijadikan pedoman dalam penelitian mengenai penngolahan hasil penilaian untuk
kompetensi sikap.
2) Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan
Pengolahan hasil untuk penilaian pengetahuan berdasarkan pendapat dari
Abdul Majid (2015: 255-257) adalah sebagai berikut.
a) Penilaian Pengetahuan didasarkan atas nilai ulangan harian, nilai ulangan
tengah semester, dan ulangan akhir semester.
b) Nilai haian diperoleh dari tes tertulis, tes lisan atau penugasan yang
dilaksanakan pada setiap akhir sub tema atau tema pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan pendidik.
c) Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS) diperoleh dari hasil tes tertulis yang
dilaksanakan pada tengah semester.
d) Nilai Ulangan Akhir Semester diperoleh dari hasil tes tertulis yang
dilaksanakan di akhir semester.
e) Perhitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Harian, nilai
Ulangan Tengah Semester, dan Nilai Akhir Semester.
64
f) Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan kuantitatif 1-4, dengan
kelipatan 0,33, dengan 2 (dua) desimal di belakang koma.
g) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
pengetahuan adalah 2,66 (B-)
h) Deskripsi didasarkan kompetensi masing-masing mata pelajaran.
Sementara itu, Kemendiknas (2015: 69) menjelaskan bahwa pengolahan
hasil penilaian pengetahuan adalah sebagai berikut.
a) Nilai Penilaian Harian (NPH) merupakan catatan atau kumpulan nilai dari
penilaian harian (tes dan non tes) pada setiap KD per muatan pelajaran,
digunakan sebagai bahan untuk pertimbangan kegiatan remidial ataupun
pengayaan.
b) Nilai Penilaian Tengah Semester (NPTS) merupakan nilai setiap KD
pengetahuan dan keterampilan per mata pelajaran yang dilakukan pada tengah
semester melalui tes tertulis maupun praktik baik praktik kolaborasi maupun
praktik muatan pelajaran tersendiri.
c) Nilai Penilaian Akhir Semester (NPAS) merupakan nilai setiap KD
pengetahuan dan keterampilan per mata pelajaran yang dilaksanakan di akhir
semester melalui tes tertulis maupun praktek baik praktik kolaborasi maupun
praktik muatan pelajaran tersendiri
d) Nilai Akhir Semester (NAS) diperoleh dari NPH,NPTS dan NPAS pada KD
per muatan mata pelajaran.
e) Selanjutnya dibuat deskripsi berdasarkan capaian tertinggi dan terendah dari
peserta didik pada setiap kompetensi dasar.
65
f) Nilai pengetahuan dan keterampilan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan angka dengan skala 0 sampai dengan 100 serta dibuatkan
deskripsi capaian kemampuan peserta didik. Deskripsi tersebut berupa
kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta didik dalam setiap muatan
pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada muatan mata pelajaran.
Pedoman pengolahan hasil dan rambu-rambu dari Kemendiknas di atas
dijadikan pedoman dalam penelitian mengenai penngolahan hasil penilaian untuk
kompetensi pengetahuan.
3) Pengolahan Hasil Penilaian Keterampilan
Pengolahan hasil untuk penilaian pengetahuan berdasarkan pendapat dari
Abdul Majid (2015: 257-258) adalah sebagai berikut.
a) Penilaian keterampilan diperoleh dari nilai kinerja atau praktik, proyek,
produk, dan portofolio.
b) Pengolahan nilai untuk keterampilan menggunakan kuantitatif 1-4, dengan
kelipatan 0,33 , dengan 2 (dua) desimal di belakang koma.
c) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
keterampilan adalah 2,66 (B-).
d) Disarankan kinerja atau praktik diberikan bobot yang lebih besar dari proyek,
produk, dan portofolio.
e) Deskripsi didasarkan atas nilai dari masing-masing teknik yang digunakan.
Sementara itu, Kemendiknas (2015: 69) menjelaskan bahwa pengolahan
hasil penilaian pengetahuan adalah sebagai berikut.
66
a) Nilai Penilaian Harian (NPH) merupakan catatan atau kumpulan nilai dari
penilaian harian (tes dan non tes) pada setiap KD per muatan pelajaran,
digunakan sebagai bahan untuk pertimbangan kegiatan remidial ataupun
pengayaan.
b) Nilai Penilaian Tengah Semester (NPTS) merupakan nilai setiap KD
pengetahuan dan keterampilan per mata pelajaran yang dilakukan pada tengah
semester melalui tes tertulis maupun praktik baik praktik kolaborasi maupun
praktik muatan pelajaran tersendiri.
c) Nilai Penilaian Akhir Semester (NPAS) merupakan nilai setiap KD
pengetahuan dan keterampilan per mata pelajaran yang dilaksanakan di akhir
semester melalui tes tertulis maupun praktik baik praktik kolaborasi maupun
praktik muatan pelajaran tersendiri
d) Nilai Akhir Semester (NAS) diperoleh dari NPH,NPTS dan NPAS pada KD
per muatan mata pelajaran, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
e) Selanjutnya dibuat deskripsi berdasarkan capaian tertinggi dan terendah dari
peserta didik pada setiap kompetensi dasar.
f) Nilai pengetahuan dan keterampilan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan angka dengan skala 0 sampai dengan 100 serta
dibuatkandeskripsi capaian kemampuan peserta didik.
g) Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian kemampuan peserta
didik dalam setiap muatan pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada
muatan mata pelajaran.
67
Pedoman pengolahan hasil dan rambu-rambu dari Kemendiknas di atas
dijadikan pedoman dalam penelitian mengenai penngolahan hasil penilaian untuk
kompetensi keterampilan.
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penilitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah dan
digunakan sebagai rambu-rambu untuk memperoleh data penelitian. Pertanyaan
peniltian yang diajukan adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana perencanaan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, keterampilan dalam Kurikulum 2013 di kelas VB SD N
Wonosari 1?
2. Bagaimana pelaksanaan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, keterampilan dalam Kurikulum 2013 di kelas VB SD N
Wonosari 1?
3. Bagaimana penngolahan hasil penilaian autentik yang meliputi penilaian
pengetahuan dan keterampilan dalam Kurikulum 2013 di kelas VB SD N
Wonosari 1?
68
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena
peneliti mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dialami oleh Subjek penelitian dan menyajikan data tersebut dalam
bentuk kata-kata dan bahasa. Alasan lain peneliti memilih pendekatan
penelitian ini, karena peneliti ingin meneliti kondisi objek yang alamiah
berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, dengan
peneliti sendiri sebagai instrumen kunci.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kualitatif karena
peneliti mendeskripsikan suatu fenomena atau suatu keadaan yang sebenarnya
dialami oleh Subjek penelitian. Peneliti mendeskripsikan implementasi penilaian
autentik dalam kurikulum 2013 di kelas VB SDN Wonosari 1. Data yang
diperoleh didapat berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi, dengan peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Data yang
dikumpulkan yaitu data mengenai implementasi penilaian autentik dalam
kurikulum 2013, kemudian data tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang atau informan yang akan diperoleh datanya
untuk keperluan penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas VB SD
N Wonosari 1.
69
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah informasi yang diperoleh dari penelitian. Objek
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan dalam kurikulum 2013 di kelas VB SD N Wonosari 1.
b. Pelaksanaan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan dalam kurikulum 2013 di kelas VB SD N Wonosari 1.
c. Pengolahan hasil penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N
Wonosari 1?
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2017. Rincian waktu
penelitian adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Waktu Penelitian
No. Nama Kegiatan Bulan ke-
I II III IV V
1. PenyusunanProposal
Skripsi
2. Penyusunan
Instrumen
3. Perijinan Penelitian
4. Penelitian di
Lapangan
5. Analisis Data
6. Penarikan
Kesimpulan
7. Penyusunan
Laporan
Keterangan:
Bulan ke-I = Januari 2017
70
Bulan ke-II = Februari 2017
Bulan ke-III = Maret 2017
Bulan ke-IV = April 2017
Bulan ke-V = Mei 2017
2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian adalah di kelas VB SD N Wonosari 1 yang beralamatkan
di Jalan Brigjen Katamso Nomor 11, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan untuk memperoleh data atau
informasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non
partsisipatif yaitu teknik observasi dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam
aktivitas Subjek penelitian dan hanya menjadi pengamat yang independen. Teknik
observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi mengenai perencanaan dan pelaksanaan penilaian autentik dalam
Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1 meliputi penilaian sikap,
penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
2. Wawancara
Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara semi
terstruktur (semistructure Iterview), dimana pelaksanaannya lebih bebas
dibandingkan wawancara terstruktur.Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak
71
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Teknik wawancara dalam penelitian
ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai
perencanaan,pelaksanaan, dan pengolahan hasil penilaian autentik dalam
Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1 meliputi penilaian sikap,
penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan dokumen.
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data
mengenai pelaksanaan penilaian autentik dalam Kurikulum 2013. Studi
dokumentasi mengenai pelaksanaan penilaian autentik ditujukan untuk
memperoleh dokumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dokumen atau hasil karya siswa, rekap penilaian, soal-soal yang digunakan guru
dalam penilaian, dan format penilaian yang berkaitan dengan pelaksanaan
penilaian autentik dalam pembelajaran tematik di kelas VB SD N Wonoasri 1.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data lapangan dalam
penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri. Penelitian ini menggunakan
peneliti sebagai instrumen utama dan menggunakan instrumen tambahan.
Instrumen tambahan ini digunakan sebagai alat bantu untuk memperoleh data
lapangan.
72
Berikut adalah aspek yang diamati dan indikator dalam penilaian autentik
yang akan dikembangkan dalam instrumen tambahan meliputi pedoman
observasi dan panduan wawancara berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun 2006
tentang standar penilaian.
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Observasi
No. Aspek yang diamati Indikator
1. Proses Penilaian Sikap Pelaksanaan:
a. Penilaian teknik observasi
b. Penilaian diri
c. Penilaian teman sebaya
d. Jurnal
2. Proses Penilaian Pengetahuaan Pelaksanaan:
a. Tes tertulis
b. Tes lisan
c. Penugasan
3. Proses Penilaian Keterampilan Pelaksanaan:
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Produk
d. Penilaian Portofolio
e.
Tabel 5. Kisi-kisi Panduan Wawancara
No. Indikator Sub Indikator
1. Proses Perencanaan penilaian
Autentik
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan
2. Proses Pelaksanaan Penilaian
Autentik
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan
3. Penngolahan Hasil Penilaian
Autentik
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan
73
1. Pedoman Observasi
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang implementasi
penilaian autentik oleh guru.Pedoman obervasi dalam penelitian ini meliputi
pedoman observasi mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan penilaian
autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam
Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1.
2. Panduan Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang implementasi
penilaian autentik oleh guru.Pedoman wawancara dalam penelitian ini meliputi:
a. Panduan wawancara mengenai langkah-langkah dalam merencanakan
penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1.
b. Panduan wawancara mengenai langkah-langkah dalam melaksanakan
penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1.
c. Panduan wawancara mengenai pengolahan hasil penilaian autentik yang
meliputi penilaian pengetahuan dan keterampilan dalam Kurikulum 2013
di Kelas VB SD N Wonosari.
3. Pedoman Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data
dalam observasi dan wawancara.Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan
untuk merekam data hasil observasi dan wawancara. Selain itu, studi
74
dokumentasi juga dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis perencanaan
penilaian guru dalam RPP, dan pengolahan hasil penilaian dalam rapor atau
format pencatatan penilaian yang dibuat guru kelas VB SD N Wonosari 1.
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, model analisis yang digunakan adalah analisis data
model Miles dan Huberman. Langkah-langkah dalam pelaksanaan analisis data
di lapangan menurut Miles dan Huberman yang meliputidata reduction, data
display, dan conclusion drawing/verification dapat dilihat dalam gambar berikut
menurut Sugiyono (2010: 338).
Gambar 2. Model Analisis Data Miles dan Huberman
Berdasarkan gambar diatas langkah-langkah analisis data menurut Miles
dan Huberman adalah sebagai berikut.
1. Reduksi Data (data reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
menyingkirkan yang tidak perlu. Hal tersebut perlu dilakukan karena semakin
lama peneliti berada di lapangan, maka akan semakin banyak, kompleks, dan
rumit pula jumlah data yang diperoleh.
75
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan proses penyusunan data berdasarkan hasil
pengumpulan informasi. Data dalam penelitian ini adalah mengenai implementasi
penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N Wonosari 1.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi,
wawancara dan studi dokumentasi.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Draw)
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
adalam penarikan kesimpulan.Data atau informasi mengenai implementasi
penilaian autentik dalam penelitian ini dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.
G. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
trianggulasi.Teknik trianggulasi yang digunakan adalan trianggulasi teknik dan
trianggulasi sumber. Trianggulasi teknik adalah teknik untuk mengecek
keabsahan data dengan cara membandingkan data/informasi dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang berbeda, dalam penelitian ini yaitu dengan
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Trianggulasi sumber adalah teknik
mengecek kebasahan data dengan membandingkan informasi antara informan satu
dengan informan lainya.
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD N Wonosari 1 beralamat di Jalan Brigjen Katamso Nomor 11 Wonosari,
Kecamatan Wonosari , Kabupaten Gunungkidul. Visi dari sekolah ini adalah
“Menjadi Sekolah yang berkualitas”. Misi SD N Wonosari 1 adalah sebagai
berikut:
a. Menanamkan sikap terpuji dan saling menghargai dan toleransi.
b. Mengembangkan keterampilan proses dalam pembelajaran.
c. Mengembangakan kecerdasan di bidang IPTEK.
d. Mengembangkan budaya sekolah berkualitas.
e. Memotivasi dan membantu peserta didik untuk mengenali potensi dan
memberikan wadah dalam kegiatan ekstrakurikuler.
f. Memberikan pelayanan prima dan membangun citra sekolah.
g. Memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan aspek kecerdasan
spiritual, intelektual, sosial, emosional, dan kinestetik secara optimal.
h. Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
i. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah, jujur, dan profesional.
j. Membangun budaya sekolah berwawasan global berbasis kearifan lokal.
k. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.
77
SD N Wonosari 1 mempunyai 25 orang tenaga pendidik, 5 orang tenaga
kependidikan dan 484 siswa. Sekolah ini membuka tiga rombongan belajar pada
setiap kelas. Bangunan di sekolah ini terdiri atas 25 ruang kelas, laboratorium
multimedia, perpustakaan, laboratorium sains, ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang tata usaha, ruang UKS, mushola, koperasi, gudang, rumah penjaga dan
toilet.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Perencanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 Kelas VB SD N
Wonosari 1
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang mengadopsi penilaian autentik di
dalamnya. Berdasarkan hasil penelitian pemahaman guru di SD N wonosari 1
mengenai penilaian autentik adalah sebagai berikut. Berdasarkan wawancara
dengan Guru B, yaitu guru kelas VB SD N Wonosari 1, Guru B yang
menyatakan,
Penilain autentik kan yang sebenarnya , asli, yang riil, faktual yang dilakukan
jadi seperti eee… ada ulangan harian,ulangan mid, dan ulangan akhir, satu
diantaranya itu dan juga dalam praktek-praktek nah dalam penilaian kan ada
aspek-aspekya, ada sikap, sikap itu nanti terbagi menjadi dua ada sosial dan
religius, kemudian ada pengetahuan ada keterampilan. (Wawancara, 17
Februari 2017)
Hal tersebut diperkuat dengan pendapat dari Bapak P yang merupakan wakil
kepala sekolah SD N Wonosari 1, Bapak P menyatakan,
Ooo yaa adalah penilaian yang berdasarkan fakta di lapangan kemudian aaa
penilaian itu dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang semua potensi
78
dan kompetensi tersebut. yaaa meliputi tiga ranah itu.. tiga ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. (Wawancara, 7 Maret 2017)
Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa penilaian autentik
dalam kurikulum 2013 di SD N Wonosari 1 adalah penilaian yang riil sesuai fakta
di lapangan untuk mengetahui gambaran atau informasi mengenai perkembangan
peserta didik dalam ketercapaian kompetensi sikap yang terbagi dalam sikap
religius dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
1) Perencanaan Penilaian Sikap
Penilaian sikap dalam penilaian autentik dapat dilakukan dengan beberapa
teknik, yaitu penilaian sikap dengan teknik observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman/teman sebaya, dan jurnal. Berdasarkan wawancara pada tanggal 17
Februari 2017 dengan Guru B yang merupakan guru kelas VB, Guru B
menjelaskan bahwa dalam penilaian sikap guru menggunakan teknik jurnal,
penilaian diri dan penilaian antar teman/teman sebaya.
Pernyataan Guru B tersebut didukung dengan wawancara kepada Bapak P
selaku wakil kepala sekolah dalam wawancara tanggal 7 Maret 2017 yang
menyatakan bahwa teknik penilaian sikap yang digunakan adalah penilaian diri,
penilaian antar teman/teman sebaya, junal dan ada juga guru yang menggunakan
teknik observasi. Hal serupa juga diungkapkan dalam wawancara dengan siswa
ATNMIS dan BDL dalam wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 23
Februari 2017, keduannya sepakat bahwa mereka pernah melakukan penilaian
diri, penilaian antar teman/teman sebaya dan guru selalu mengamati sikap dan
perilaku mereka di dalam kelas. Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat
79
disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian sikap Guru B menggunakan teknik
jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman/teman sebaya.
Guru Kelas VB tidak menggunakan teknik observasi dalam menilai sikap
siswa, hal tersebut disampaikan Guru B dalam wawancara, Guru B berkata,
Iyaa mas kalau observasi ya hanya sebatas eeeee apa ini hanya sebatas
pengamatan saja nah nanti hasil pengamatan kita tuangkan ke dalam jurnal
guru, seperti itu. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Berdasarkan pernyataan tersebut dan didukung dengan studi dokumentasi
dapat diketahui bahwa guru dalam melaksanakan penilaian sikap di kelas VB
tidak menggunakan teknik observasi, observasi hanya dilakukan guru sebagai
langkah dalam penilaian dengan teknik jurnal.
Guru B juga menjelaskan bahwa perencanaan penilaian sikap dalam
kurikulum 2013 mengalami perubahan, Guru B menyampaikan,
Jadi beigini mas, penilaian itu berubah dulu dengan yang sekarang,
eeeeeee…. apa kalau permen yang dulu itu setiap pembelajaran harus
membuat dan dicantumkan rubrik serta kriteria penilaian sikap dan
keterampilan, kalau sekarang tidak begitu kalau sekarang itu guru
dipermudah mas jadi tidak perlu menuangkan rubrik sikap dan keterampilan
di dalam rpp. (Wawancara,19 Februari 2017)
Hal tersebut didukung dengan studi dokumentasi terhadap RPP guru pada
Tema 7 Sejarah Peradaban Manusia Sub Tema Melesetarikan Peninggalan
Kerajaan Islam menunjukan bahwa komponen penilaian di dalam RPP guru tidak
terdapat penilaian untuk menilai kompetensi sikap.
80
Gambar 3. Penilaian dalam RPP
Gambar di atas menunjukan bahwa komponen penilaian yang ada dalam
RPP adalah kompetensi pengetahuan dan keterampilan dan tidak ada penilaian
kompetensi sikapnya. Berdasarkan pernyataan Guru B dan didukung dengan studi
dokumentasi dalam RPP tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan penilaian
sikap yang dilakukan oleh guru B tidak dicantumkan ke dalam RPP.
Hal tersebut kemudian disambung dalam pernyataan Guru B dalam
wawancara pada tanggal 19 Februari 2017 yang menyatakan bahwa,
Penilaian seperti itu kalau yang sekarang hanya dalam pembelajaran yang
memuat agama dan PPkn saja, dan itupun kalau dalam PPkn dalam rpp hanya
dicantumkan KD sikap nya seperti ini tidak sampai membuat indikator untuk
diukur (Wawancara, 19 Februari 2017)
Berdasarkan penuturan tersebut dan juga didukung dalam studi dokumentasi
RPP dapat diketahui bahwa guru dalam perencanaan penilaian sikap dalam
kurikulum 2013 mengalami perubahan dengan tidak menacantumkan perangkat
penilaian sikap yaitu KD, Indikator, Instrumen, kriteria, dan rubrik penilaian
dalam setiap pembelajarannya dan hanya mencantumkan kompetensi dasarnya
saja dalam RPP pada pembelajaran yang bermuatan PPKn. Berikut ini merupakan
gambar dari hasil studi dokumentasi RPP guru pada Tema 7 Sejarah Peradaban
81
Indonesia Sub Tema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam yang menunjukan
bahwa KD sikap untuk pembelajaran yang bermuatan PPKn ditulis di dalam RPP
dan tidak dibuat indikator penilaiannya.
Gambar 4. Kompetensi Dasar dalam RPP
Selanjutnya dalam wawancara terhadap Guru B, menjelaskan bahwa dalam
penilaian sikap Guru B tidak melaksanakan penilaian sikap berdasarkan KD atau
tema namun berdasarkan KI yang terdiri dari sikap religius dan sikap sosial di
kelas V. Hal tersebut didukung dengan studi dokumentasi terhadap rekap nilai
guru yang menunjukan sikap-sikap yang dinilai oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Sikap religius
Sikap religius yang dinilai oleh guru adalah sebagai berikut:
a. Ketaatan beribadah,
b. Berperilaku syukur,
82
c. Berdoa dan sesudah melakukan, dan
d. Toleransi dalam beribadah.
2. Sikap Sosial
Sikap sosial yang dinilai oleh guru adalah sebagai berikut:
a. Jujur,
b. Disiplin,
c. Santun,
d. Tanggung jawab,
e. Peduli, dan
f. Percaya diri.
Perencanaan penilaian sikap dengan teknik jurnal berdasarkan wawancara
dengan Guru B, menjelaskan bahwa guru menyiapkan buku jurnal untuk mencatat
sikap siswa, Guru B menyampaikan,
Ada buku jurnal guru untuk memantau perkembangan siswa dalam
keseharianya misalnya si a hari ini masih apa belum mengucapkan kata-kata
yg baik maka kita ingatkan. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut didukung dengan studi dokumentasi mengenai buku jurnal guru
yang menunjukan bahwa guru dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik
jurnal guru menyediakan buku jurnal dengan format yang menunjukan aspek yang
diamati, hari dan tanggal, kejadian serta tindak lanjut yang dilakukan oleh guru.
83
Gambar 5. Sampul Buku Jurnal
Gambar di atas merupakan sampul buku jurnal yang digunakan untuk
mencatat sikap dan perilaku siswa. Guru mempunyai buku jurnal dalam
melakukan penilaian sikap di kelas VB SD N Wonosari 1.
Gambar 6. Format Buku Jurnal
Berdasarkan wawancara dan studi dokumentasi di atas menunjukan bahwa
guru menyiapkan buku jurnal untuk mencatat tampilan sikap dan perilaku siswa
kelas VB SD N Wonosari 1.
84
2) Perencanaan Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan di kelas VB SDN Wonosari 1 dilaksanakan dengan
beberapa teknik yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Guru B dalam
wawancara menyatakan sebagai berikut,
Pengetahuan sebagian tertulis, tapi ada juga lisan, tapi kalau lisan hanya
sebatas untuk menguji pemahaman secara cepat dalam artian piye wis dong
belum apa tadi disampaikan, eee selain itu juga bisa dilihat dari penugasan
mas, mungkin juga bisa kalau mengerjakan didepan kelas seperti itu.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Pernyataan tersebut didukung dalam wawancara dengan Bapak P, dalam
wawancara pada tanggal 7 Maret 2017 yang menyatakan bahwa penilaian
pengetahuan dilakukan guru dengan teknik tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
dan hal teresebut juga didukung dengan pernyataan dari siswa ATNMIS dan BDL
dalam wawancara pada tanggal 23 Februari 2017.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Guru B pada tanggal 24
Mei 2017 menjelaskan bahwa penilaian pengetahuan dilakukan tidak hanya pada
hasil namun juga pada saat proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar dilakukan
guru dengan melakukan tes tertulis yaitu dengan penilaian harian, penilaian
tengah semester, dan penilaian akhir semester, sedangkan untuk penilaian pada
proses pembelajaran guru menggunakan teknik penugasan. Selanjutnya Guru B
dalam wawancara pada tanggal 24 Mei 2017 menjelaskan bahwa penilaian harian
dilakukan minimal satu kali dalam satu tema dengan catatan harus mewakili
semua kompetensi yang ada dalam satu tema.
85
Perencanaan penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis disampaikan
dalam wawancara pada tanggal 19 Februari 2017, Guru B menyampaikan sebagai
berikut,
Kalau perencanaan kalau eeee tes tertulis seperti panduan harus masukke rpp,
seperti panduan yang ada harus ada kisi-kisi, kunci, kriteria capaian, ada
soalnya juga mas makane ra ping akeh rapopo, yaa inshaallah kita sudah
tertib kalau kisi-kisi mas kita utamakan. (Wawancara, 19 Februari 2017).
Gambar 7. Kisi-kisi Tes Tertulis
Berdasarkan studi dokumentasi RPP, dapat diketahui bahwa guru dalam
melaksanakan perencanaan penilaian pengetahuan dengan teknik tes tertulis guru
menyiapkan kisi-kisi yang memuat kompetensi dasar, materi, indikator yang ingin
dicapai, jenis soal, dan nomor butir soalnya. Guru kelas VB juga membuat
instrumen soal tes tertulis disertai dengan kunci jawabannya.
Berdasarkan studi dokumentasi dalam kisi-kisi perencanaan penilaian harian
yang dilakukan guru pada Tema 6 Organ Tubuh Manusia dan Hewan memuat
kompetensi dasar dari enam mata pelajaran, yaitu PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, dan SBDP. Kisi-kisi tersebut juga menunjukan bahwa
86
masing-masing muatan pelajaran mempunyai bobot yang sama dalam soal, hal
tersebut ditunjukan dengan jumlah butir soal yang sama yaitu tiga butir soal.
Instrumen yang dibuat oleh guru juga menunjukan bahwa guru membuat
instrumen tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah direncanakan yaitu dalam materi,
jenis soal, dan nomor soalnya.
Perencanaan penilaian pengetahuan dengan teknik tes lisan dijelaskan dalam
wawancara kepada guru pada tanggal 19 februari 2017 bahwa tes lisan yang
dilakukan oleh guru tidak direncanakan dan hanya dilaksanakan untuk menguji
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran secara cepat.
Kalau lisan hanya sebatas untuk menguji pemahaman secara cepat dalam
artian piye wis dong belum apa tadi disaampaikan (Wawancara, 19 Februari
2017)
Berdasarkan informasi di atas dan di dukung dengan studi dokumentasi RPP
dapat diketahui bahwa tes lisan dalam penilaian penegtahuan di kelas VB SD N
Wonosari 1 digunakan untuk menguji pemahaman siswa terhahadap materi saat
pembelajaran sedang berlangsung sehingga tidak direncanakan oleh guru.
Berdasarkan wawancara dengan guru B dalam wawancara pada tanggal 19
Februari 2017, guru menjelaskan bahwa guru dalam merencanakan penilaian
pengetahuan dengan teknik penugasan, guru tidak membuat dan mencantumkan
rubrik serta kriteria penilaian di dalam RPP, guru B menyampaikan,
Kalau sekarang tidak berupa rubrik ya ini, kalau sekarang ya ini eeee tidak
masuk dalam rubrik nanti hanya tugasnya apa eeeee…. sudah inhern dalam
guru jadi tidak dikatakan bahwa anak dapat A itu yang seperti apa gitu tidak
masuk dalam rpp,nanti tugasnya cuma anak diberikan tugas apa seperti itu
kalau di dalam RPP eeeeee kita sudah mulai terapkan itu sejak tahun 2016
87
soalnya sosialisasi permennya itu sekitar akhir tahun 2015 jadi kalau beda
dari yang dulu mas. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut kemudian di dukung dengan studi dokumentasi RPP bahwa
guru merencanakan penilaian penugasan dengan teknik penugasan yaitu dengan
merencanakan tugas yang akan diberikan kepada peserta didik, dan guru tidak
membuat dan mencantumkan rubrik serta kriteria penilaian di dalam RPP.
Gambar 8. Perencanaan Penugasan dalam RPP 1
Gambar di atas menunjukan bahwa guru merencanakan tugas yang akan
diberikan kepada siswa yaitu memberikan tugas penyiapan praktik dalam
membuat karya origami kupu-kupu namun tidak disertai rubrik serta kriteria
penilaian untuk menilai tugas siswa.
Gambar 9. Perencanaan Penugasan dalam RPP 2
88
Dari studi dokumentasi di atas menunjukan bahwa guru melakukan
perencanaan yaitu dengan memberikan tugas berupa pekerjaan rumah kepada
peserta didik.
3) Perencanaan Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dalam penilaian autentik dapat dilaksanakan dengan
beberapa teknik diantaranya adalah penilaian produk, kinerja/praktik, proyek, dan
portofolio. Berdasarkan penuturan guru B dalam wawancara pada tanggal 19
Februari 2017, pelaksanaan penilaian keterampilan di kelas VB SD N Wonosari 1
menggunakan teknik kinerja, produk, poyek dan portofolio.
Yaaa jadi sebetulnya sama nanti keterampilan apa yang mau dinilai apa
dengan apa bentuknya apakah kinerja atau produk atau proyek itu aja.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Kemudian guru B juga menambahkan,
Peneliti : Berarti portofolio ada ya pak?
Guru B : Ada mas cuma kalo sekarang saya jadikan satu map tugas-tugas
siswanya. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Berdasarkan penuturan guru B dan hasil observasi dalam pembelajaran
Tema 7 Sejarah Peradaban Manusia dapat diketahui Guru B menggunakan tiga
teknik dalam penilaian keterampilan yaitu, teknik kinerja, produk, dan proyek.
Selanjutnya Guru B juga menambahkan bahwa guru jarang menggunakan
penilaian portofolio dikarenakan tidak semua kompetensi dasar dapat digunakan
dengan penilaian portofolio. Guru B berkata,
Ehmmm… portofolio itu kan kumpulan tugas-tugas siswa yang apa yang
dikumpulkan dalam map, kalau dulu iya mas, hehe kan jarang kalau yang
pake potofolio itu, gak semua KD bisa itu jadi jarang mas, sekarang tugas
89
siswa cuma saya jadikan dalam satu map hehehe (Wawancara, 19 Februari
2017)
Berdasarkan hasil observasi dan penuturan di atas juga didukung dengan
studi dokumentasi rekap nilai guru yang menunjukan bahwa guru menggunakan
teknik kinerja, produk, proyek, dan portofolio dalam menilai keterampilan peserta
didik.
Perencanaan dalam penilaian keterampilan juga disampaikan dalam
wawancara 19 Februari 2017, Guru B menyampaikan,
Yaaa jadi sebetulnya sama nanti keterampilan apa yang mau dinilai apa
dengan apa bentuknya apakah kinerja atau produk atau proyek itu aja, kalau
dulu itu ada kriterianya kalau dulu misal proyeknya ini nanti kriterianya apa
kalau sekarang udah gak nanti masalah penilaian guru yang lebih tau tapi
secara lisan kita sampaikan ke anak nanti targetnya seperti ini-seperti ini, ee
tapi tidak diwujudkan dalam tulisan,kan kalau dulu selalu ada kolom-kolom
begitu, sangat baik apabila seperti ini ini ini, unsurnya apa wae ada 4 kriteria
capaianya seperti ini ini ini, nah kalau yang lawas itu mas.
Selanjuntya guru B juga menambahkan,
Yaa itu jadikan gini eeee kita cari KD yang bisa diportofoliokan nanti kita
tentukan tugas ke siswanya. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut selanjutnya didukung dengan studi dokumentasi RPP yang
menunjukan bahwa guru dalam merencanakan penilaian keterampilan, guru
menentukan KD beserta indikator penilaianya, selanjutnya guru menentukan tugas
dan teknik yang digunakan dalam penilaian keterampilan.
90
Gambar 10. Kompetensi Dasar dan Indikator dalam RPP
Berdasarkan RPP di atas menunjukan bahwa guru dalam merencanakan
penilaian keterampilan dimulai dengan menentukan kompetensi dasar dan
indikator pencapaian dari kompetensi tersebut.
Gambar 11. Perencanaan Kompetensi Keterampilan dalam RPP
Berdasarkan informasi di atas dapat diketahui bahwa perencanaan penilaian
keterampilan di kelas VB SD N wonosari 1 yaitu dengan menentukan KD dan
membuat indikatornya selanjutnya guru menentukan tugas dan teknik yang akan
digunakan dalam penilaian keterampilan produk, proyek, kinerja atau portofolio.
Berdasarkan wawancara dan studi dokumentasi menunjukan bahwa dalam
perencanaan penilaian keterampilan guru tidak membuat dan mencantumkan
rubrik serta kriteria penilaian ke dalam RPP.
b. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 si SD N
Wonosari 1
1) Penilaian Sikap
91
a) Jurnal
Penilaian sikap dikelas VB menggunakan jurnal sebagai instrumen
utamanya, seperti disampaikan oleh Guru B dalam wawancara yang menyatakan
bahwa penilaian sikap dalam Kurikulum 2013 memiliki perubahan dengan
peraturan sebelumnya, dengan dikeluarkan peraturan menteri dan petunjuk teknis
penilaian di sekolah dasar yang baru. Penilaian dengan teknik jurnal dilakukan
Guru B dengan beberapa langkah. Berikut hasil observasi terhadap pelaksanaan
penilaian dengan teknik jurnal pada tema 7 sejarah peradaban manusia yang
dilakukan oleh Guru B.
Tabel 6. Langkah-langkah Penilaian Jurnal
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengamati perilaku siswa V V V V V V V V PTS
2. Membuat catatan tentang sikap dan
perilaku siswa yang akan dinilai
- - - - - - - - PTS
3. Mencatat tampilan siswa sesuai
dengan indikator yang akan dinilai
- - - - - - - - PTS
4. Mencatat sesuai urutan waktu
kejadian dengan membubuhkan
tanggal pencatatan setiap tampilan
- - - - - - - - PTS
5. Mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan siswa
- - - - - - - - PTS
Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran Tema 7 Sejarah Peradaban
Manusia menunjukan bahwa guru selalu melaksanakan pengamatan selama proses
pembelajaran sebagai salah satu langkah dalam penilaian sikap dalam teknik
jurnal.
92
Gambar 12. Guru Berkeliling Mengamati Siswa
dalam Pengerjaan Tugas
Hal tersebut didukung dengan wawancara pada 19 Februari 2017, Guru B
menyampaikan.
Iyaa mas kalau observasi ya hanya sebatas eeeee apa ini hanya sebatas
pengamatan saja nahh nanti hasil pengamatan nanti kejadian yang penting-
penting kita tuangkan ke dalam jurnal guru, seperti itu. (Wawancara, 19
Februari 2017)
Selanjutnya Guru B menjelaskan dalam wawancara, setelah dilakukan
pengamatan guru akan mencatat sikap dan perilaku siswa yang dianggap penting
dan menonjol baik sikap yang positif maupun sikap yang negatif, guru juga
memberikan tindak lanjut terhadap sikap dan perilaku tersebut. Hal tersebut
disampaikan Guru B dalam wawancara pada tanggal 19 Februari 2017, Guru B
menyampaikan,
Ya kan itu mas, itu nanti kan kita amati setiap perilaku anak tuu, nah nanti
yang penting-penting yang menonjol, menonjol itu bisa positif atau negatif,
kita catat di buku jurnal itu, eeeee misal ada anak yang bermasalah yaa kita
tangani kita sebagai guru harus bisa itu mas. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Guru B menambahkan bahwa di awal guru memandang siswa dalam
keadaan baik dengan keunikannya masing-masing, sehingga guru dalam
melakukan penilaian sikap dengan teknik jurnal guru hanya mencatat kejadian
atau sikap menonjol yang ditunjukan oleh siswannya.
93
Studi dokumentasi menunjukan bahwa penilaian sikap tersebut dilaksanakan
dalam kurung waktu per tema, guru melakukan penilaian sikap dengan melihat
catatan jurnal yang dimiliki oleh guru. Berikut ini merupakan rekap nilai guru
terhadap nilai sikap siswa.
Gambar 13. Rekap Nilai Sikap Siswa
Berdasarkan rekap nilai di atas menunjukan bahwa dalam Tema 6 dan Tema
7 guru memberikan nilai 3 (Baik) kepada semua siswa kelas VB. Hal tersebut
didasarkan atas tidak adanya catatan di dalam jurnal guru. Guru dalam wawancara
pada tanggal 24 Mei 2017 juga menjelaskan bahwa catatan jurnal tidak harus diisi
karena tergantung dengan sikap yang ditampilkan oleh siswa.
Hasil studi dokumentasi terhadap dokumen form penilaian jurnal yang
dimiliki oleh Guru B, hasil pengamatan terhadap sikap dan perilaku peserta didik
dituangkan dalam format nama siswa, aspek yang diamati, nomor, kejadian, serta
tindak lanjut yang dilakukan oleh guru.
94
Gambar 14. Format Buku Jurnal 2
Berdasarkan form buku jurnal yang dimiliki guru tersebut menunjukan
bahwa guru mencatat tampilan sikap dan perilaku siswa runtut sesuai dengan
tanggal kejadian dan terdapat tindak lanjut dari guru.
a) Penilaian Diri
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa
guru B tidak menggunakan penilaian diri untuk menilai kompetensi sikap religius
dan sikap sosial siswa. Penilaian diri dilaksanakan oleh guru B dalam suatu
periode, sekali dalam satu semester dapat di awal, tengah maupun akhir semester.
Pernyataan tersebut sesuai dengan penuturan guru B mengenai pelaksanaan
penilaian diri. Guru B menyampaikan,
Jadi penilaian diri untuk mengevaluasi siswa setelah kurun periode tertentu
bisa 1 bulan eeee pertengahan semester atau bisa juga di akhir tidak mutlak
sebagai patokan tapi sebagai pertimbangan saja.(Wawancara,17 Februari
2017)
Hal tersebut juga di dukung dengan peryataan siswa ATNMIS dan BDL
dalam wawancara pada tanggal 23 Februari 2017 yang menyatakan bahwa mereka
pernah melaksanakan penilaian diri di semester 1. ATNMIS dan BDL
menyampaikan,
Peneliti : Kapan kalian melakukan penilaian diri?
ATML : Semester 1.
95
BDL : Udah semester 1. (Wawancara, 23 Februari 2017)
Selanjutnya guru B juga menjelaskan bahwa tujuan penilaian diri tidak
untuk dijadikan pedoman secara mutlak untuk menilai sikap siswa namun hanya
dijadikan sebagai perbandingan atau pertimbangan saja terhadap pengamatan
yang dilakukan oleh guru. Guru B selanjutnya menjelaskan bahwa penilaian diri
mengacu pada standar yang diberikan oleh pemerintah pusat yaitu mengenai
kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan, tanggung
jawab,kejujuran, kerja sama, dan hubungan peserta didik dengan peserta didik
yang lainnya. Guru B menuturkan,
Yaa kalau eeee..... proses penilaian diri ini kan standar-standar saja,tidak ada
yang berubah secara signifikan,kalau dari panduan dari pusat yaa
pertanyaanya hanya itu itu saja, apakah hari ini sudah lebih baik, apakah saya
sudah mengejakan tugas,apakah sudah berbuat baik dengan teman yaaa
seputar-seputar situ saja, yaa seputar tanggung jawab kedisplinan dia dalam
belajar dalam mengerjakan tugas dengan teman apakah sudah berperan dalam
kerjasama kelompok (Wawancar, 19 Februari 2017)
Penilaian diri yang dilakukan oleh Guru B adalah dengan memberikan
lembar pengamatan diri berbentuk daftar cek (ya atau tidak). Hal tersebut
disampaikan oleh guru B dalam wawancara pada tanggal 19 Februari 2017, Guru
B menuturkan,
Peneliti : Berarti bentuk soalnya ya atau tidak seperti itu ya pak?
Guru B: Formatnya dalam bentukya ya atau tidak seperti itu mas.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal senada juga disampaikan siswa ATNMIS dan BDL, dalam wawancara
23 Februari 2017), keduanya kompak menjawab,
Peneliti : Bentuk soalnya gimana, bentuknya ya atau tidak begitu?
ATNMIS : iya.
BDL :Iya dijelaskan dulu terus nyentang-nyentang ya tidak
gitu.(Wawancara, 23 Februari 2017)
96
Berdasarkan penuturan di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan penilaian
diri yang dilakukan oleh Guru B menggunakan lembar penilaian diri, dan siswa
menjawab dengan cara memilih ya atau tidak selain itu guru juga memberikan
pemahaman terlebih dahulu mengenai penilaian diri yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan penilaian diri guru juga menjelaskan bahwa guru senantiasa
memberikan tindak lanjut dalam melakukan penilaian sikap, Guru B berkata,
Kalau tindak lanjut yang dilakukan oleh guru yang nganu mas ya biasanya
yang kurang pas kurang tertib atau apa seperti itu sudah kewajiban seorang
guru. (Wawancara, 19 februari 2017)
Berdasarkan penuturan di atas dapat diketahui bahwa guru tidak hanya
melakukan penilaian sikap saja, namun juga memberikan tindak lanjut terhadap
perilaku siswa yang dianggap kurang pas atau kurang tertib karena dianggap
sudah menjadi kewajiban Guru B.
b) Penilaian Antarteman/ Teman Sebaya
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa
guru B tidak menggunakan penilaian antar teman/teman sebaya untuk menilai
kompetensi sikap religius dan sikap sosial siswa. Pelaksanaan penilaian antar
teman/teman sebaya yaitu sama dengan penilaian diri namun berbeda dengan
penilaian diri dimana siswa menilai diri sendiri, untuk penilaian antar
teman/teman sebaya siswa menilai satu sama lain. Guru B menjelaskan bahwa
pelaksanaan penilaian antar teman/teman sebaya seperti pelaksanaan penilaian
diri, Guru B menuturkan,
Kalau penilaian antar teman persis sama penilaian diri cuma yang menilai
temanya, heem. (Wawancara, 19 Februari 2017)
97
Selanjutnya Guru B menjelaskan bahwa selain menggunakan lembar
pengamatan guru juga menggunakan teknik pendekatan kepada peserta didik
untuk menilai temannya dengan cara menanyakan secara langsung. Guru B
menganggap bahwa ada anak yang akan ragu atau merasa tidak nyaman apabila
menilai temannya, sehingga guru juga menggunakan pendekatan pribadi untuk
penilaian antar teman. Hal tersebut diutarakan oleh Guru B dalam wawancara
yang dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2017, Guru B menyampaikan,
Pernah dilakukan inshaallah pernah dilakukan, yaaa cuman kan kan metode
penilaianya kan gak harus saklek sepertu itu mas, sebagai guru kan harus
bijak yaaaa seperti seorang dewasa saja, kan anak-anak kan mungkin juga
pekewuh kalo harus menilai temanya mungkin dia khawatir ini itu, tapi guru
bisa menggunakan pendekatan pribadi ,kamuuuu yang paling tidak tertib
siapa,yang ini siapa, seperti itu mas, jadi tidak melulu tertulis seperti itu mas.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan siswa ATNMIS dan BDL
dalam wawancara pada tanggal 23 Februari 2017 yang menyatakan bahwa siswa
melakukan penilaian antar teman dengan cara menggunakan lembar penilaian
antar teman/teman sebaya dan juga dengan cara ditanya guru secara langsung
secara pribadi. Siswa ATNMIS dan BDL menyampaikan
Peneliti : Kalau itu bagaimana, sama kayak penilaian diri tadi?
ATNMIS : Iya mas.
Peneliti : Kalau menilai teman kalian pernah?
BDL : Iya pernah mengisi pernah ditanya pak guru kayak penilaian diri.
(Wawancara, 23 Februari 2017)
Berdasarkan penuturan di atas dan didukung dalam wawancara dengan
siswa ATNMIS dan BDL pada tanggal 23 Februari 2017, pelaksanaan penilaian
teman sebaya yaitu membuat instrumen dalam bentuk daftar cek (ya atau tidak),
98
kemudian siswa diminta untuk menilai temannya, atau guru bertanya langsung
kepada siswa tanpa menggunakan lembar penilaian antar teman/teman sebaya.
Penilaian antar teman/teman sebaya hanya digunakan guru B sebagai
perbandingan atas pengamatan yang sudah dilakukan oleh guru, sehingga
penilaian diharapkan dapat adil dan obyektif.
2) Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian Pengetahuan di kelas VB berdasarkan wawancara
dengan Guru B dilaksanakan dengan beberapa teknik, yaitu tes tertulis, tes lisan
dan penugasan.
Tabel 7. Teknik Penilaian Kompetensi Pengetahuan
No Waktu Observasi Teknik Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Tes Tertulis Tes Lisan Penugasan
1. 17 Februari 2017 V V V
2. 18 Februari 2017 - - V
3. 20 Februari 2017 - V V
4. 21 Februari 2017 - V V
5. 22 Februari 2017 - V V
6. 23 Februari 2017 - V V
7. 24 Februari 2017 - - V
8. 25 Februari 2017 - - -
9. 27 Februari 2017 V - -
Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam pembelajaran guru
menggunakan tiga teknik untuk mengukur ketercapaian kompetensi pengetahuan
peserta didik yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Tes tertulis dilaksanakan
guru pada observasi ke-1 dan ke-9, pada observasi ke-1 guru melaksanakan
penilaian harian dan observasi ke-9 guru merupakan penilaian tengah semester.
Tes lisan dilaksanakan guru pada observasi ke-1, ke-3, ke-4, ke-5 dan ke-6 hal itu
ditunjukan dengan tanda (V), guru melakukan tes lisan kepada siswa saat
99
pembelajaran sedang berlangsung. Penugasan dilaksanakan guru pada observasi
ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6 dan ke-7.
a) Tes Tertulis
Pelaksanaan penilaian dengan teknik tes tertulis dilaksanakan dengan
penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester.
Penilaian harian berdasarkan wawancara dan studi dokumentasi dilaksanakan
guru minimal dilaksanakan satu kali dalam satu tema pembelajaran. Berikut ini
merupakan rekap nilai guru pada Tema 6 Organ Tubuh Manusia.
Gambar 15. Rekap Nilai Penilaian Harian
Berdasarkan gambar di atas menunjukan bahwa guru melaksanakan tes
tertulis pada Tema 6 Organ Tubuh Manusia dan Hewan yang memuat enam mata
pelajaran tema tersebut yaitu Bahasa Indonesia, Matematika,PPKn, IPA, IPS, dan
SBDP. Tes tertulis juga menunjukan bahwa guru dalam penilaian tes tertulis juga
100
memisahkan soal dan diolah berdasarkan mata pelajarannya. Berdasarkan
wawancara guru juga menyampaikan bahwa penilaian pada penilaian harian tidak
diharuskan dilaksanakan per sub tema namun dilaksanakan minimal satu kali
dalam satu tema dengan syarat semua KD di dalam tema tersebut terwakili di
dalam penilaian harian. Hal tersebut di dukung dalam studi dokumentasi terhadap
penilaian harian pada Tema 6 Organ Tubuh Manusia dan Hewan yang
menunjukan bahwa KD yang direncanakan dalam kisi-kisi dan dituangkan dalam
instrumen soal tes tertulis sudah mewakili kompetensi yang ada dalam tema
tersebut.
Penilaian pengetahuan dengan teknik tes tertulis dilakukan Guru B dengan
beberapa langkah. Berikut hasil observasi terhadap pelaksanaan penilaian dengan
teknik tes tertulis yang dilakukan oleh Guru B.
Tabel 8. Langkah-langkah Penilaian Tes Tertulis
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Memberikan soal dalam bentuk
tulisan
V - - - - - - - V
2. Memberikan pilihan tentang cara
menjawab soal (menulis jawaban,
memberi tanda, mewarnai, atau
menggambar)
V - - - - - - - V
3. Memberikan soal dalam bentuk
memilih jawaban yaitu pilhan
ganda, dua pilihan (benar salah-ya
tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V - - - - - - - V
4. Memberikan soal dalam bentuk
mensuplai jawaban yaitu
isian/melengkapi, jawaban singkat
atau uraian.
V - - - - - - - V
101
Berdasarkan hasil observasi dan hasil studi dokumentasi nampak bahwa
guru melaksanakan penilaian pengetahuan dengan beberapa langkah, yaitu
memberikan soal dalam bentuk tulisan, memberikan pilihan cara menjawab soal
dengan memberi tanda dan menulis jawaban, memberikan soal dalam bentuk
memilih jawaban, dan memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban.
Gambar 16. Bentuk Soal Tes Tertulis
Guru B dalam melaksanakan tes tertulis menggunakan bentuk soal
campuran, yaitu soal isian/melengkapi, jawaban singkat, pilihan ganda, dan
uraian. Hal tersebut diutarakan oleh Guru B dalam wawancara tanggal 19
Februari 2017,Guru B menyampaikan,
Kalau jenis soal ya standar mas, eeeeeeee… ada pilihan ganda, isian pendek
dan uraian, kalau dulu-dulu kita paing mudah ya buat soal uraian atau isian
tapi sebetunya kalau pilihan ganda itu sebetulnya gak selalu mudah mas hal
itu sudah kami buktikan ternyata walaupun kita berikan soal pilihan ganda
anak-anak tidak secara mutlak mendapatkan 100, biasanya kita menggunakan
soal gabungan pilihan ganda, isian dan uraian. (Wawancara, 19 Februari
2017)
102
Bapak P dalam wawancara 7 Maret 2017 juga mengutarakan bahwa dalam
pelaksanaan penilaian kompetensi pengetahuan dengan teknik tes tertulis sudah
menjadi kesepakatan, bahwa guru menggunakan jenis soal gabungan antara
pilihan ganda, jawaban singkat,dan uraian.
Berdasarkan studi dokumentasi dalam pelaksanaan penilaian harian yang
dilaksanakan guru pada Tema 6 menunjukan bahwa guru melaksankan tes tertulis
sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh guru.
a) Tes Lisan
Penilaian pengetahuan dengan teknik tes lisan digunakan Guru B hanya
sebatas untuk menguji pemahaman siswa secara cepat terhadap materi yang
dipelajari. Hal tersebut disampaikan pada wawancara tanggal 19 Februari 2017,
Guru B menyampaikan,
Tapi ada juga lisan, tapi kalau lisan hanya sebatas untuk menguji pemahaman
secara cepat dalam artian piye wis dong belum apa tadi disaampaikan.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut didukung oleh Bapak P dalam wawancara pada tanggal 7 Maret
2017, Bapak P menyampaikan,
Pada umumnya untuk menguji pemahaman siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung. (Wawancara, 7 Maret 2017)
Penilaian pengetahuan dengan teknik tes lisan dilakukan Guru B dengan
beberapa langkah. Berikut hasil observasi terhadap pelaksanaan penilaian dengan
teknik tes lisan dalam pembelajaran Tema 7 Sejarah Peradaban Manusia Sub
103
Tema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia yang dilakukan oleh
Guru B.
Tabel 9. Langkah-langkah Penilaian Tes Lisan
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Melaksanakan tes lisan kepada
siswa satu per satu.
V - V V V V - - -
2. Menyampaikan pertanyaan secara
ringkas, dengan bahasa yang jelas.
V - V V V V - - -
3. Memberikan waktu tunggu yang
cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V - V V V V - - -
4. Membandingkan jawaban siswa
dengan rubrik penskoran.
- - - - - - - - -
5. Mengisi lembar penilaian untuk
setiap pertanyaan yang diajukan.
- - - - - - - - -
Berdasarkan hasil observasi di atas bahwa guru melakukan tes lisan dalam
beberapa langkah, yaitu melaksanakan tes lisan kepada siswa yang dikemas dalam
bentuk tanya jawab dalam pembelajaran atau kuis, menyampaikan pertanyaan
secara ringka dan bahasa yang jelas yaitu dalam materi peninggalan kerajaan
islam di Indonesia, memberikan waktu tunggu kepada peserta didik. Proses
pelaksanaan tes lisan dilaksanakan guru dengan variatif yaitu dengan cara
menunjuk siswa secara acak, berdasarkan tempat duduk, atau suka relawan.
Gambar 17. Guru Melakukan Tes Lisan Kepada Siswa
104
Gambar di atas merupakan proses guru melaksanakan tes lisan kepada siswa
dengan menunjuk siswa secara acak. Guru melakukan tes lisan untuk menguji
pemahaman siswa terkait materi yang sedang dipelajari. Pelaksanaan tes lisan
sangat fleksibel di dalam pembelajaran dikarenakan tidak direncanakan oleh
Guru.
b) Penugasan
Macam-macam bentuk penugasan yang dilakukan oleh Guru dalam
penilaian pengetahuan adalah pekerjaan rumah, penyiapan praktik, produk dan
proyek. Guru B menuturkan bahwa teknik penugasan nilai akan masuk dalam
penilaian kompetensi pengetahuan dan sebagian dalam keterampilan. Guru B
menyampaikan,
Penugasan itu PR, ada juga eeee penyiapan praktik, ada juga proyek atau
produk itu sebagian masuknya keterampilan sebagian masuk pengetahuan,
jadi apa ciri khusus k13 bahwa anak itu harus aktif anak lebih banyak
mengalami jadi anak itu harus banyak tugas. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Bapak P dalam wawancara pada
tanggal 7 Maret 2017, dan pernyataan dari siswa ATNMIS dan BDL dalam
wawancara pada tanggal 23 Februari 2017, yang ketiganya sepakat bahwa
penugasan dilakukan guru dengan memberikan pekerjaan rumah dan praktik serta
pembuatan karya-karya. Selanjutnya, guru juga menjelaskan bahwa tugas yang
diberikan dapat berupa tugas terstruktur dan tidak terstruktur. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Bapak P dalam wawancara pada tanggal 7 Maret 2017.
105
Gambar 18. Pekerjaan Rumah Siswa
Gambar di atas merupakan contoh hasil pekerjaan rumah siswa mengenai
peninggalan sejarah kerajaan islam yang dinilai oleh guru. Penilaian pengetahuan
dengan teknik penugasan dilakukan Guru B dengan beberapa langkah. Berikut
hasil observasi terhadap pelaksanaan penilaian dengan teknik penugasan yang
dilakukan oleh Guru B.
Tabel 10. Langkah-langkah Penilaian Penugasan
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengkomunikasikan tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa.
V - V V V V V V -
2. Menyampaikan KD yang akan
dicapai melalui tugas tersebut.
- - - - - - - V -
3. Menyampaikan indikator dan
rubrik penilaian untuk tampilan
tugas yang baik.
- - - - - - - - -
4. Menyampaikan tugas tertulis jika
diperlukan.
- - - - - - V V -
5. Menyampaikan batas waktu
pengerjaan tugas.
V - V V V V V V -
6. Menyampaikan peran setiap
anggota kelompok untuk tugas
yang dikerjakan secara kelompok.
- - - - - - V - -
106
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7. Mengumpulkan tugas sesuai batas
waktu yang telah ditentukan.
- V - - - - - - -
8. Menilai kesesuaian tugas dengan
kriteria yang sudah ditetapkan.
- V V V V V - V -
9. Memberikan umpan balik kepada
siswa.
- V V V - - - - -
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa langkah-
langkah guru dalam melaksanakan penilaian dengan teknik penugasan adalah
sebagai berikut,
(1) Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa
Berdasarkan observasi ke-1, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7 dan ke-8 dalam
pembelajaran Tema 7 Sejarah Peradaban Manusia guru selalu menyampaikan
tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Guru menyampaikan tugas berupa
pekerjaan rumah, mengerjakan buku pegangan siswa, dan tugas dalam penyiapan
praktik untuk membuat rangkaian listrik dan origami. Hal tersebut sesuai dengan
tugas yang direncanakan oleh guru yang tercantum dalam RPP yang disiapkan
oleh guru.
(2) Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut.
Berdasarkan observasi ke-8 dalam Tema 7 Sejarah Peradaban Manusia guru
menyampaikan kompetensi dasar yang harus dicapai melalui tugas soal yang
diberikan oleh guru. Kompetensi yang disampaikan yaitu mengenai jarak, waktu,
107
dan kecepatan. Hal tersebut didukung pernyataan dari Guru B pada saat
wawancara pada tanggal 19 Februari 2017, Guru B menyampaikan,
Ya disampaikan mas, eeee yang jelas kalo kompetensi itu kita sampaikan di
awal pembelajaran, nanti kita akan belajar ini-ini, kompetensi yang akan
dicapai ini-ini gitu mas, tapi ya ga selalu setiap tugas kita sampaikan to mas,
nanti buang-buang waktu hehe (Wawancara, 19 Februari 2016)
Kemudian didukung oleh pernyataan Bapak P dalam wawancara, Bapak P
menyampaikan,
Itu idealnya seperti itu, tapi kita cuma kasih tau ini PR tentang apa seperti itu,
kalau KD kan sudah kita sampaikan di awal. (Wawancara, 6 Maret 2017)
Berdasarkan informasi di atas diketahui bahwa guru menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai oleh siswa. Penyampaian kompetensi biasannya
dilaksanakan guru di awal pembelajaran.
(3) Menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik
Berdasarkan hasil observasi guru tidak menyampaikan indikator dan rubrik
penilaian kepada siswa dikarenakan guru tidak membuat rubrik penilaian tugas.
Hal tersebut disampaikan oleh Guru B dalam wawancara pada tanggal 19 Februari
2019, Guru B menyampaikan,
Kalau sekarang tidak berupa rubrik ya ini, kalau sekarang ya ini eeee tidak
masuk dalam rubrik nanti hanya tugasnya apa eeeee…. sudah inhern dalam
guru jadi tidak dikatakan bahwa anak dapat A itu yang seperti apa gitu tidak
masuk dalam rpp. (Wawancara, Februari 2019)
Berdasarkan penuturan di atas dapat diketahui bahwa guru tidak
menuangkan rubrik ke dalam RPP dan sudah inhern dalam diri guru. Guru dalam
108
melaksanakan penilaian didasarkan atas pengalaman serta kriteria yang guru
tentukan.
(4) Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan.
Berdasarkan observasi guru juga menyampaikan tugas secara tertulis yaitu
dengan menuliskannya di papan tulis. Guru menggunakan papan tulis untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami tugas yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan observasi guru menuliskan di papan tulis apabila peserta didik belum
memahami tugas yang disampaikan guru secara lisan.
(5) Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
Berdasarkan hasil observasi guru selalu memberikan batas waktu
pengerjaan tugas bagi peserta didik. Batas waktu pengerjaan disesuaikan dengan
tugas yang diberikan. Hal tersebut juga didukung dalam wawancara tanggal 19
Februari 2017 kepada guru B bahwa selalu memberikan batasan waktu dalam
pengerjaan tugas, Guru B menyampaikan,
Peneliti :Diberikan batasan waktu ya pak?
Guru B :Oooo ya jelas itu mas hehehe, selalu kita berikan batasan
waktunya. (Wawancara, 19 februari 2017)
Selanjutnya didukung dengan peryataan Bapak P dalam wawancara, Bapak
P mennyampaikan,
Peneliti : Di batasi ya pak waktu pengerjaanya?
Bapak P : Yaa jelas mas, kita batasi waktunya. (Wawancara, 7 Maret 2017)
109
(6) Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang dikerjakan
secara kelompok.
Berdasarkan hasil observasi penugasan yang diberikan oleh guru B dapat
berbentuk tugas individu atau tugas kelompok. Guru B menjelaskan bahwa dalam
tugas kelompok guru tidak membagi peran-peran setiap anggota kelompok,
namun guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa semua anggota kelompok
harus terlibat dalam kerjasama dan pengerjaan tugas kelompok, Guru B berkata,
Kita hanya mengarahkan,kalian semua harus berkontribusi harus bekerja
semuanya jangan hanya ngandalke sijiloro,itu semua kita sampaikan nilai
kerja sama, kebersamaan, persatuan tidak boleh mendominasi. (Wawancara,
19 Februari 2017)
Berdasarkan penuturan tersebut dapat dikertahui bahwa guru selalu
mengingatkan siswa untuk bekerja sama dalam pengerjaan tugas dalam bentuk
kelompok.
(7) Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil observasi ke-2 guru mengumpulkan tugas yang diberikan
sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan kepada siswa. Pada observasi ke-3,
ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-7 guru tidak mengumpulkan tugas karena tugas tersebut
dikoreksi secara bersama-sama. Berdasarkan observasi guru tidak selalu
mengumpulkan tugas yang diberikan.
(8) Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan
Berdasarkan observasi ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-8 guru selalu
menilai siswa dengan kriteria ditetapkan guru hal tersebut ditunjukan dengan
110
tanda (V). Guru B dalam wawancara bahwa guru memiliki kriteria dalam
penilaian, Guru B menyampaikan,
Jadi kita sampaikan yang bisa seperti ini seperti ini dapat nilai 90 yang bagus
bisa full dapat nilai 100, kalau yang cuman ini dan ini yang penting kalian
kkm, tapi eeeee bagi saya anak sudah berusaha capai kkm walaupun tidak
maksimal dan bagi anak berusaha dengan sungguh-sungguh dan hasilnya bagus
kita kasih di atas kkm, kita berikan apresiasi jangan sampai ngedownke anak,
tapi kalau tidak mengerjakan tidak mau berusaha ya kita berikan dibawah kkm
dan kita berikan batas waktunya,kalau telat ya kita berikan toleransi.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Berdasarkan penuturan di atas didapatkan bahwa kriteria yang digunakan
siswa dalam menilai tugas adalah kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas,
hasil pengerjaan tugas dan ketepatan waktu. Berdasarkan hasil observasi guru
melakukan penilaian dengan kriteria yang sudah ada ditunjukan dengan
mengoreksi bersama tugas yang diberikan.
(9) Memberikan umpan balik kepada siswa.
Berdasarkan observasi ke-2, ke-3, dan ke-4 guru B memberikan umpan
balik terhadap siswa yang tidak mengerjakan tugas atau tidak mengerjakan tugas
secara maksimal hal tersebut ditunjukan dengan tanda (V). Umpan balik yang
diberikan yaitu berupa motivasi agar siswa lebih maksimal dalam melaksanakan
tugas. Hal tersebut di dukung dengan pernyataan Guru B dalam wawancara, Guru
B menyampaikan,
Iyaaa mas, tapi nanti bentuknya kita berikan saran secara lisan ini kurang
begini, ini lebih baik seperti ini begitu mas. (Wawancara, 19 Februari 2017)
111
3) Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan di kelas VB berdasarkan wawancara
dengan Guru B dilaksanakan dengan beberapa teknik, yaitu kinerja, produk dan
proyek dan portofolio. Berdasarkan hasil studi dokumentasi penilaian
keterampilan dilaksanakan guru didasarkan muatan mata pelajaran sehingga
semua mata pelajaran akan diperoleh nilai keterampilan untuk produk, kinerja,
proyek dan portofolio. Berikut ini merupakan teknik penilaian keterampilan yang
digunakan guru selama peneliti melakukan observasi.
a) Kinerja
Pelaksanaan penilaian dengan teknik kinerja berdasarkan hasil observasi
dilaksanakan guru dalam beberapa langkah, berikut ini hasil observasi terhadap
pelaksanaan penilaian keterampilan menggunakan teknik kinerja yang
dilaksankan guru B.
Tabel 11. Langkah-langkah Penilaian Kinerja
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Menyampaikan rubrik sebelum
pelaksanaan penilaian kepada
peserta didik.
- - - - - - - - -
2. Memberikan pemahaman yang
sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
- - - - - - - - -
3. Menyampaikan tugas kepada
peserta didik.
- V - - - - V - -
4. Melaksanakan penilaian sesuai
dengan alokasi waktu
- V - - - - V - -
5. Membandingkan kinerja peserta
didik dengan rubrik penilaian.
- - - - - - - - -
6. Mencatat hasil penilaian. - - - - - - - - -
112
Berdasarkan hasil observasi ke-2 dan ke-7 guru selalu melaksanakan langkah
dalam menyampaikan tugas praktik kepada peserta didik dan melakukan penilaian
sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Hal tersebut juga sampaikan oleh
Guru B dalam wawancara tanggal 19 Februari 2017, Guru B menyampaikan,
Kalau praktik nanti dilihat mas eeeeee misale tugas untuk membedah ikan
nanti anak dilihat bagaimana iso ora, dalam membuat rangkaian listrik itu
biasanya kan langkah-langkahnya sudah ada di buku anak, kita tinggal
mengamati saat anak-anak praktik seperti itu mas. (Wawancara, 19 Februari
2017)
Berdasarkan penuturan tersebut dalam melaksanakan penilaian kinerja guru
melakukan beberapa langkah yaitu memberikan tugas praktik kepada siswa,
melakukan pengamatan kepada siswa dalam melaksanakan tugas praktik,
membandingkan kinerja siswa dengan pedoman atau langkah-langkah kerja yang
biasanya tercantum di dalam buku siswa.
Gambar 19. Rekap Nilai Keterampilan 2
Berdasarkan studi dokumentasi tersebut dapat dilihat bahwa guru juga
mempunyai catatan tentang hasil penilaian kinerja.
113
b) Produk
Pelaksanaan penilaian dengan teknik produk berdasarkan hasil observasi
dilaksanakan guru dalam beberapa langkah, berikut ini hasil observasi terhadap
pelaksanaan penilaian keterampilan menggunakan teknik produk yang
dilaksanakan guru B.
Tabel 12. Langkah-langkah Penilaian Produk
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Melakukan penilaian terhadap
produk.
- - - - - - - V -
2. Memberikan catatan untuk
perbaikan.
- - - - - - - V -
3. Memasukan nilai produk. - - - - - - - - -
Berdasarkan hasil observasi, langkah pertama yang dilakukan guru adalah
melakukan penilaian terhadap produk yang dibuat oleh siswa.
Gambar 20. Produk Siswa
Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan Guru B dalam wawancara
pada tanggal 19 Februari 2017, Guru B menyampaikan,
Yaaaaa nanti siswanya kan diberikan tugas untuk membuat suatu karya, terus
nanti kita lihat bagaimana hasilnya seperti itu, kan nanti kelihatan mas guru
sudah mempunyai pengamatanya sendiri. (Wawancara, 19 Februari 2017)
114
Berdasarkan pendapat di atas penilaian produk didasarkan pengamatan dan
pandangan guru terhadap karya yang dibuat oleh siswa. Guru B dalam
melaksanakan penilaian produk juga memberikan catatan atau saran kepada karya
siswa. Guru B menyampaikan,
Iyaaa mas, tapi nanti bentuknya kita berikan saran secara lisan ini kurang
begini, ini lebih baik seperti ini begitu mas. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Berdasarkan studi dokumentasi rekap penilaian yang dimiliki guru langkah
guru yang terakhir dalam melaksanakan penilaian produk adalah memasukan nilai
produk dalam buku penilaian guru. Berikut ini merupakan gambar rekap nilai
produk yang dimiliki oleh guru.
Gambar 21. Rekap Penilaian Keterampilan 3
c) Proyek
Pelaksanaan penilaian dengan teknik proyek berdasarkan hasil observasi
dilaksanakan guru dalam beberapa langkah, berikut ini hasil observasi terhadap
115
pelaksanaan penilaian keterampilan menggunakan teknik proyek yang
dilaksankan guru B.
Tabel 13. Langkah-langkah Penilaian Proyek
No. Langkah-langkah Observasi Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Menyampaikan rubrik penilaian
sebelum pelaksanaan penilaian.
- - - - - - - - -
2. Memberikan pemahaman kepada
siswa tentang kriteria penilaian.
- - - - - - - - -
3. Menyampaikan tugas kepadas
siswa.
- V - - - - - - -
4. Memberikan pemahaman kepada
siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
- V - - - - - - -
5. Melakukan penilaian selama
perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
- V - - - - - - -
6. Memonitor pekerjaan proyek siswa
dan memberikan umpan balik pada
setiap tahapan pengerjaan proyek.
- V - - - - - - -
7. Membandingkan kinerja siswa
dengan rubrik penilaian.
- - - - - - - - -
8. Mencatat hasil penilaian. - - - - - - - - -
9. Memberikan umpan balik terhadap
laporan yang disusun siswa.
- - - - - - - - -
Berdasarkan hasil observasi di atas dan didukung dengan wawancara yang
dilakukan dengan guru B pada tanggal 19 Februari 2017 penilaian proyek
dilaksanakan dengan beberapa langkah yaitu memberikan tugas dalam bentuk
proyek, memberikan pemahaman tentang tugas yang diberikan, melakukan
penilaian dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek, memonitor
pekerjaan siswa dalam setiap tahapannya, mencatat penilaian proyek dan
memberikan umpan balik. Guru B, menyampaikan,
116
Ya tentu itu mas, sudah jadi kewajiban guru kalau itu, itu nanti kan kita
ngasih tugas ya dijelasin itu, tugasnya itu bagaimana, anak-anak kan biasanya
juga bertanya mas kalau dikasih tugas. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Gambar 22. Guru dan Siswa Melaksanakan Proyek
Membuat Rangkaian Listrik
Guru B dalam wawancara tanggal 19 Februari 2017 menyampaikan bahwa,
penilaian proyek yang dilakukan bahwa penilaian proyek dinilai pada saat
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Guru B berkata,
Iyaa mas, eeeee nanti apa nanti anak kan diminta untuk melakukan
pengamatan terlebih dahulu terus nanti bagaimana anak itu eeee dalam
menyiapkan alat-alatnya itu kita juga nilai, bagaimana pelaksanaanya apakah
sesuai dengan langkah-langkahnya atau belum, untuk laporan ya nanti kita
kasih nilai, seperti tadi mas kalau yang sungguh-sungguh hasilnya baik ya
kita kasih nilai yang bagus, yaaa seperti tadi. (Wawancara,19 Februari 2017)
Hal tersebut juga didukung dengan pernyataan siswa ATNMIS dan BDL,
dalam wawancara 23 Februari 2013 keduanya kompak menyatakan bahwa guru
melaksanakan bahwa guru melakukan penilaian dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga pelaporan. Berdasarkan studi dokumentasi rekap nilai guru
juga menunjukan bahwa guru mencatat nilai untuk tugas proyek siswa.
117
Gambar 23. Rekap penilaian Keterampilan 4
Selanjutnya guru B juga menyampaikan bahwa guru B juga memberikan
umpan balik terhadap laporan yang disusun oleh siswa,
Iya iya kita beri umpan balik, kita beri masukan-masukan, sama kayak tadi.
(Wawancara, 19 februari 2016)
Hal tersebut didukung dengan wawancara dengan siswa ATNMIS dan BDL
pada wawancara tanggal 23 Februari 2017 yang menyatakan bahwa Guru B
biasannya memberikan umpan balik terhadap laporan mereka berupa saran-saran.
d) Portofolio
Berdasarkan hasil observasi guru tidak melaksanakan penilaian
keterampilan dengan teknik portofolio. Menurut pernyataan guru dalam
wawancara tanggal 19 Februari 2017 penilaian dengan teknik portofolio jarang
digunakan oleh guru. Guru menyampaikan,
Ehmmm… portofolio itu kan kumpulan tugas-tugas siswa yang apa yang
dikumpulkan dalam map, kalau dulu iya mas, hehe kan jarang kalau yang
118
pake potofolio itu, gak semua KD bisa itu jadi jarang mas, sekarang tugas
siswa cuma saya jadikan dalam satu map hehehe. (Wawancara, 19 Februari
2017)
Pelaksanaan penilaian portofolio dilaksanakan dengan beberapa langkah.
Guru B menyampaikan,
Yaa itu jadikan gini eeee kita cari KD yang bisa diportofoliokan nanti kita
tentukan tugas ke siswanya, gitu mas itu nanti tugas-tugasnya kita kumpulkan
jadi satu dan saya nilai seperti itu. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Hal tersebut di dukung dengan studi dokumentasi,
Gambar 24. Contoh Tugas Portofolio Siswa
Berdasarkan studi dokumentasi bahwa guru mengumpulkan tugas portofolio
siswa dalam satu map. Guru B tidak menyediakan map untuk masing-masing
siswa. Selain itu guru B menjelaskan bahwa nanti sebagian hasil portofolio siswa
juga dapat dipajang dan ditempel di kelas, Guru B menjelaskan,
Maksud saya yang ditinggal itu yang bisa dipajang, bisa dinikmatiteman yang
lain, atau mungkin bisa dipajang di luar di mading seperti itu kan karya
pribadi juga tidak mesti kelompok. (Wawancara, 20 Februari 2017)
119
Gambar 25. Portofolio Siswa yang Dipajang
Gambar diatas merupakan salah satu hasil portofolio siswa mengenai ajakan
untuk memelihara lingkungan dalam bentuk poster. Berdasarkan informasi dan
studi dokumentasi di atas bahwa guru juga memberikan apresiasi terhadap hasil
karya siswa dengan cara memajangnya di kelas.
Peneliti : Juga diberikan umpan balik ya pak?
Guru B : Yaa biasanya kita seperti itu, misalnya dapat nilai seperti itu itu
kenapa kurangnya apa, diberikan saran diberikan komentar. (Wawancara, 20
Februari 2017)
Hal tersebut juga didukung dengan pendapat dari Bapak P,
Aaaa itu kan idealnya guru nanti mengumpulkan tugas-tugas siswa ke dalam
map untuk masing-masing anak. (Wawancara, 6 Maret 2017)
Peneliti :Itu nanti diberi umpan balik ya pak kalau nilai portofolio seperti
itu?
Bapak P : Iya iya tentu. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Berdasarkan informasi di atas bahwa guru melaksanakan penilaian
portofolio dengan beberapa langkah yaitu dengan memberikan tugas dalam
bentuk portofolio, guru mengumpulkan dalam satu map dan guru memberikan
umpan balik kepada siswa dalam bentuk masukan-masukan dan saran.
120
Gambar 26. Rekap Penilaian Keterampilan 5
Gambar di atas menunjukan bahwa guru memiliki rekap untuk penilaian
portofolio dan mencatatnya.
c. Pengolahan Hasil Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 si SD N
Wonosari 1
1) Pengolahan Hasil Penilaian sikap
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 24 Mei 2017, Guru B
menjelaskan bahwa pengolahan nilai sikap di kelas VB dilaksanakan guru dengan
mengolah nilai sikap siswa selama satu semester menjadi sebuah deskripsi. Guru
menjelaskan bahwa laporan nilai sikap siswa disajikan hanya dalam bentuk
deskripsi dan tidak dibubuhkan predikat dalam penyajiaanya. Guru B
menyampaiakan,
Untuk pengolahan hasil kalau yang sekarang itu hanya bentuk deskripsi saja
untuk sikap religius dan sikap sosial, beda dengan yang dulu mas kalau dulu
itu pakai apa ini...eeeeeee pakai predikat dapat A B atau C kayak gitu mas
kalau yang sekarang yaa hanya bentuk deskripsi saja dari sikap religius dan
sikap sosialnya seperti itu. Itu kan nanti kalau di akhir sikap siswa itu kita
lihat dari catatan jurnal dan rekapan per tema itu kan kita buat. (Wawancara,
24 Mei 2017)
121
Berdasarkan penuturan di atas dan didukung dengan studi dokumentasi
rapor siswa menunjukan bahwa pengolahan nilai sikap siswa disajikan dalam
bentuk deskripsi. Deskripsi sikap siswa meliputi sikap religius dan sikap sosial
siswa, berikut ini merupakan gambar penyajian hasil pengolahan nilai sikap siswa.
Gambar 27. Rapor Sikap Siswa
Guru B menyampaikan bahwa pengolahan hasil penilaian sikap
dilaksanakan dengan catatan jurnal yang dimiliki oleh guru dan merupakan hasil
dari diskusi dengan guru agama dan olahraga. Guru B menyampaikan,
Jelas mas jelas itu, soalnya yang mengamati kan tidak hanya guru kelas saja
nanti kan juga ada guru agama dan guru olahraga, kita lihat nanti kita
diskusikan anak ini sikapnya gimana seperti itu, kalau sekarang kan enaknya
kita acuaanya kan dari catatan jurnal saja, nah nanti kita tinggal lihat anak ini
bagaimana sikapnya, kita itu kan melihat anak itu dari awal sampai akhir mas,
kalau dulu itu gini .. eeeee misal gini mas misal sikap jujur nah nanti nilai
jujur anak si A itu dalam satu semester nilai apa yang sering muncul kalau
nilai yang sering muncul 3 yaa anak dapat nilai 3, kalau sekarang itu kita
melihat anak itu dari awal sampai akhir bagaimana kecenderungan sikap anak
itu seperti apa seperti itu. (Wawancara, 24 Mei 2017)
Guru B menambahkan,
Jadi kalau secara umum, misalnya gini anak itu tidak neko-neko tidak
menonjol, maka kita deskripsikan anak sudah baik dalam sikap ini-ini seperti
itu, kalau yang di atas rata-rata kita sampaikan anak sangat baik, tapi kalau
masih kurang kita tidak boleh menyampaikan anak kurang seperti itu tidak
boleh kita harus menggunakan kalimat yang positif dan memotivasi seperti
itu mas. (Wawancara, 24 Mei 2017)
122
Berdasarkan penuturan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan
hasil penilaian sikap di kelas VB adalah sebagai berikut.
a. Penyajian nilai sikap siswa dalam bentuk deskripsi yaitu untuk sikap religius
dan sikap sosial siswa.
b. Pengolahan penilaian sikap siswa didasarkan atas catatan jurnal guru.
c. Proses penilaian sikap siswa dilakukan guru dengan berdiskusi dengan guru
agama dan guru olahraga.
d. Siswa dideskripsikan mempunyai sikap yang baik apabila anak tersebut
selama satu semester tidak terdapat catatan yang negatif maupun positif,
sementara jika terdapat anak yang memiliki catatan yang positif maka anak
tersebut akan dikategorikan sangat baik dan dikategorikan kurang jika
memiliki catatan sikap yang negatif.
e. Penentuan sikap siswa didasarkan atas kecenderungan sikap yang ditampilkan
siswa dari awal hingga akhir semester.
f. Guru menggunakan kalimat yang positif dan memotivasi dalam
mendeskripsikan sikap anak.
2) Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan
Hasil pengolahan nilai pengetahuan siswa kelas VB disajikan dalam bentuk
angka (kuantitatif), predikat, dan deskripsi. Berdasarkan hasil wawancara pada
tanggal 24 Mei 2017 guru B menjelaskan proses pengolahan nilai pengetahuan
adalah sebagai berikut.
Naahh kalau pengetahuan itu begini mas, nanti kita ada nilai, predikat dan
deskripsi siswa untuk tiap-tiap mata pelajaran, eeeee itu nanti nilai dari proses
sama hasil akhir, proses itu dari penilaian harian kalau hasil akhir dari
penilaian tengah semester dan akhir semester, jadi kita itu sebagai guru dalam
123
membuat soal itu harus memilah-milah mas mana PPKn maana bahasa
indonesia mana IPA mana IPS seperti itu, terus nanti kita nilai untuk masing-
masing muatan mata pelajaran itu seperti itu. (Wawancara, 24 Mei 2017)
Selanjutnya guru B menambahkan,
Kalo penilaian harian itu kita rata-rata jadi nilai untuk muatan mata pelajaran
PPKn misalnya itu dalam satu semester kita rata-rata, nanti saya punya
rekapanya mas. (Wawancara, 24 Mei 2017)
Deskripsi itu dari KDisalnya, ipa itu kan ada 4 kd dalam satu semester yang
tersebar di berbagai tema, misale kalau di semester 2 kan ada 4 tema nah ipa
memiliki 4 KD nah kan gampangnya kan per tema ada 1 KD, nah nanti dari
keempat KD itu yang paling menonjol diuraikan, nah kalau dulu diuraikan itu
ada 2 yang menonjol yang terbaik dan yang terendah, nah kalau yang terbaru
kemarin kita hanya yang terbaik saja. (wawancara, 19 Februari 2017)
Berikut ini merupakan gambar hasil pengolahan nilai pengetahuan siswa
dalam rapor.
Gambar 28. Rapor Pengetahuan
Berdasarkan penuturan di atas dan didukung atas studi dokumentasi rapor
siswa dapat diketahui bahwa proses pengolahan hasil penilaian pengetahuan
adalah sebagai berikut.
124
a) Hasil pengolahan penilaian pengetahuan disajikan dalam bentuk angka 0-
100, predikat dan deskripsi per muatan pelajaran.
b) Nilai pengetahuan didapatkan guru dari nilai proses (penilaian harian) dan
nilai hasil belajar (penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester)
untuk masing-masing muatan mata pelajaran.
c) Guru mendapatkan nilai akhir pengetahuan dengan menghitung rata-rata
nilai dari penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester untuk masing-masing muatan mata pelajaran.
d) Deskripsi didasarkan atas kompetensi dasar yang dianggap menonjol
terbaik dari masing-masing muatan mata pelajaran.
3) Pendeskripsian Hasil Penilaian Keterampilan
Berdasarkan studi dokumentasi hasil pengolahan penilaian keterampilan
disajikan dalam angka 0-100, predikat dan deskripsi. Pada wawancara 24 Mei
2017, guru B menjelaskan proses pelaksanaan pengolahan nilai keterampilan,
guru B menyampaikan,
Jadi kalau untuk keterampilan hampir mirip kayak pengetahuan tadi ada nilai
akhir,ada predikat dan ada juga deskripsi eeee kalau keterampilan kita
cenderung menilai pada prosesnya saja, jadi masing-masing muatan mata
pelajaran nanti kita punya nilai untuk portofolio, proyek, kinerja, dan produk,
nahh kita rata-rata saja seperti itu, kalau untuk keterampilan itu biasanya kita
ambil nilai yang bagus saja seperti itu. (Wawancara, 24 Mei 2017)
Berdasarkan penuturan di atas dapat diketahui bahwa proses pengolahan
penilaian keterampilan yaitu berasal dari penilaian proses pembelajaran. Guru
menentukan nilai keterampilan untuk masing-masing muatan pelajaran dengan
cara menghitung rata-rata dari nilai portofolio, produk, kinerja, dan proyek.
125
Pada wawancara yang dilakukan pada tanggal 19 Februari 2017, Guru B
menjelaskan bahwa pendeskripsian hasil untuk penilaian keterampilan adalah
berasal dari kompetensi dasar yang dianggap menonjol bagi masing-masing
peserta didik, Guru B berkata,
Kalau keterampilan , kalau angka di ambil yang tertinggi tapi kalau deskripsi
ya yang paling menonjol sama kayak yang pengetahuan, untuk nilai kalau
dipengetahuan rata-rata tapi kalau di keterampilan itu diambil yang paling
tinggi gitu. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Gambar 29. Rapor Penilaian Keterampilan
Berdasarkan penuturan di atas dan didukung atas studi dokumentasi rapor
siswa dapat diketahui bahwa deskripsi hasil penilaian kompetensi keterampilan
berasal dari kompetensi dasar yang menonjol terbaik per muatan pelajaran untuk
masing-masing peserta didik.
126
B. PEMBAHASAN
1. Perencanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 di SD N
Wonosari 1
a. Perencanaan Penilaian Sikap
Berdasarkan hasil penelitian, penilaian sikap di kelas VB SD N Wonosari 1
dilaksanakan dengan menggunakan teknik jurnal, penilaian diri, dan penilaian
antar teman/teman sebaya. Guru melakukan penilaian sikap dengan menggunakan
buku jurnal sebagai instrumen utamanya, dan menggunakan penilaian diri serta
penilaian antar teman/teman sebaya sebagai pembanding atas pengamatan yang
dilakukan oleh guru. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk teknis penilaian di
sekolah dasar tahun 2015, yang menjelaskan bahwa penilaian sikap di sekolah
dasar dilakukan menggunakan buku catatan jurnal sebagai instrumen utamanya,
penilaian diri dan penilaian antar teman/teman sebaya dilaksanakan sebagai
instrumen tambahan guna pengembangan karakter peserta didik (Kemendiknas,
2015: 10).
Penilaian sikap yang dilakukan oleh guru kelas VB SD N Wonosari 1
adalah dengan menggunakan buku catatan jurnal untuk mengamati dan mencatat
sikap siswa berdasarkan kompetensi inti yang ada yaitu KI 1 tentang sikap
religius, dan KI 2 tentang sikap sosial. Sikap religius meliputi kegiatan beribadah,
berperilaku syukur, berdoa sebelum dan setelah kegiatan, serta toleransi
beribadah, sedangkan sikap sosial meliputi sikap jujur, disiplin, santun tanggung
jawab, peduli, dan percaya diri. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk teknis
penilaian di sekolah dasar dalam Kurikulum 2013, yang menjelaskan bahwa
127
penilaian sikap dilaksanakan tidak didasarkan atas kompetensi dasar dan tema
namun didasarkan pada kompetensi inti yang meliputi sikap religius dan sikap
sosial (Kemendiknas, 2015: 9).
Berdasarkan hasil penelitian guru merencanakan penilaian dengan
menyiapkan buku jurnal untuk mengamati dan mencatat tampilan siswa. Buku
jurnal tersebut digunakan untuk mencatat tampilan sikap siswa yang menonjol
baik yang menonjol dalam hal sikap positif maupun sikap negatif dengan format
nama siswa, aspek yang diamati, nomor, tanggal , kejadian, dan tindak lanjut yang
dilakukan oleh guru. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa guru tidak
membuat indikator tampilan siswa terhadap sikap-sikap yang di amati. Hal
tersebut kurang sesuai dengan petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam
kurikulum 2013, yang menjelaskan bahwa dalam perencanaan penilaian sikap
guru harus membuat indikator tampilan sikap siswa terhadap masing-masing
sikap yang diamati dalam pelaksanaan penilaian sikap (Kemendiknas, 2015: 22),
hal tersebut juga didukung teori dari Kunandar (2015 : 154), yang menjelaskan
bahwa dalam perencanaan penilaian sikap guru harus membuat indikator tampilan
terhadap sikap yang diamati.
Berdasarkan penelitian guru dalam melaksanakan penilaian diri dan
penilaian antar teman/teman sebaya tidak dilakukan perencanaan secara khusus
dikarenakan penilaian dengan teknik ini hanya digunakan guru sebagai
pembanding atas pengamatan yang dilakukan oleh guru. Hal tersebut sesuai
dengan petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam kurikulum 2013, yang
menjelaskan bahwa penilaian diri dan penilaian antar teman/teman sebaya
128
digunakan guru sebagai instrumen tambahan untuk pengembangan karakter
peserta didik (kemendiknas, 2015: 9). Perencanaan penilaian diri dan penilaian
antar teman/teman sebaya adalah dengan menyiapkan instrumen yang memuat
aspek sikap religius dan sikap sosial siswa. Guru membuat instrumen penilaian
diri dan penilaian antar teman/teman sebaya dalam bentuk daftar cek (ya/tidak).
Perencanaan penilaian diri dan penilaian antar teman tersebut beberapa langkah
sudah sesuai dengan langkah berikut ini hanya saja guru tidak menetapkan kriteria
penilaian. (Kunandar, 2015: 147)
1) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
2) Menyusun kriteria penilaian yang akan digunakan.
3) Menyusun format penilaian (dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda
cek, skala penilaian, dan defereansi semantik).
Berdasarkan penelitian menunjukan guru dalam merencanakan penilaian
diri dan penilaian antar teman/teman sebaya guru tidak menetapkan kriteria yang
akan digunakan, hal ini dikarenakan penilaian diri dan penilaian antar
teman/teman sebaya hanya digunakan sebagai pembanding atas pengamatan sikap
yang sudah dilakukan oleh guru. Penilaian diri dan penilaian antar teman/teman
sebaya tidak dijadikan sebagai acuan mutlak dalam penilaian sikap sehingga guru
tidak membuat kriteria penilaiannya. Hal tersebut berbeda dengan teori yang
menyatakan bahwa guru seharusnya tetap menetapkan kriteria penilaian dalam
penilaian diri dan penilaian antar teman dikarenakan kriteria penilaian akan
membantu guru dalam menentukan nilai yang benar-benar autentik dan
merepresentasikan kondisi peserta didik sesuai dengan kenyataannya.
129
b. Perencanaan Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan di kelas VB SD N Wonosari 1 dilaksanakan dengan
beberapa teknik yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Hal tersebut sesuai
petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam Kurikulum 2013 yang
menjelaskan bahwa penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan dengan teknik tes
tertulis, tes lisan dan penugasan (Kemendiknas, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian, tes tertulis dilaksanakan dengan penilaian
harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester. Perencanaan
penilaiaian pengetahuan dengan tes tertulis dilaksanakan guru dengan membuat
kisi-kisi soal, yang berisikan kompetensi dasar yang akan dinilai, indikator
ketercapaian, materi yang dipelajari, bentuk dan jenis soal yang digunakan. Hal
tersebut sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan penilaian di sekolah dasar
dalam Kurikulum 2013 tahun 2015 yang menjelaskan bahwa perencanaan
penilaian tes tertulis guru menyiapkan kisi-kisi penilaian yang memuat KD,
materi, indikator, bentuk dan butir soal yang digunakan dalam penilaian
(kemendiknas, 2015: 12). Hal tersebut juga didukung dengan pendapat Kunandar
(2015: 73), yang menyatakan bahwa guru harus menuangkan seluruh komponen
penilaian (kompetensi dasar, indikator, teknik dan instrumen penilaian) ke dalam
kisi-kisi. Berdasarkan penelitian menunjukan kisi-kisi dalam penilaian harian
memuat kompetensi dari enam mata pelajaran yaitu PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS dan SBDP. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk teknis
penilaian di sekolah dasar dalam kurikulum 2013 yang menjelaskan bahwa
pelaksanaan penilaian harian harus mewakili kompetensi dasar dalam semua
130
mata pelajaran (Kemendiknas, 2015: 53). Perencanaan tes tertulis dilaksanakan
guru dengan membuat intrumen tes yang disertai dengan kunci jawabannya
berdasarkan kisi-kisi. Berdasarkan hasil penelitian instrumen yang dibuat oleh
guru sesuai dengan perencanaan yang dituangkan dalam kisi-kisi tes tertulis.
Guru B dalam melaksanakan tes lisan tidak direncanakan dikarenakan
bahwa tes lisan hanya digunakan untuk menguji pemahaman secara cepat kepada
siswa tentang materi yang dipelajari sehingga bersifat spontan. Hal tersebut
berbeda dengan pendapat Kunandar (2015: 227), yang menyatakan bahwa
perencanaan untuk tes lisan diantaranya adalah dengan menentukan KD yang
akan diukur,menyusun indikator, menentukan kriteria kunci, menyusun rubrik,
dan menyiapkan lembar penilaian. Guru B dalam tidak melakukan perencanaan
dikarenakan tes lisan hanya dilaksanakan secara spontan untuk menguji siswa
terhadap materi yang sedang dipelajari. Guru tidak melaksanakan tes lisan
sebagai ulangan dan hanya bagian dari proses tanya jawab dalam pembelajaran.
Perencanaan penilaian penugasan dilakukan guru dengan menentukan
bentuk tugas yang diberikan kepada siswa yaitu dalam bentuk PR, penyiapan
praktik, produk, atau proyek. Guru B dalam merencanakan penugasan tidak
menentukan rubrik serta kriteria penilaian dalam setiap tugasnya. Hal ini kurang
sesuai dengan pendapat kunandar (201: 232), yang menyatakan bahwa guru harus
menyiapkan rubrik serta kriteria penilaian dalam penugasan. Guru tidak membuat
rubrik dalam melaksanakan penilaian tugas dikarenakan guru sudah memiliki
cara sendiri dalam menilai siswa yaitu dengan melihat kesungguhan siswa dalam
mengerjakan tugas, hasil dari tugas tersebut, dan ketepatan waktu pengumpulan
131
tugas. Ketiga kriteria tersebut menjadi panduan atau acuan dalam guru
melaksanakan penilaian.
c. Perencanaan Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan di kelas VB SD N Wonosari 1 dilaksanakan dengan
beberapa teknik yaitu kinerja, proyek, produk, dan portofolio. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Kunandar (2015: 263), yang menyatakan bahwa penilaian
keterampilan dapat dilaksanakan dengan teknik kinerja, proyek, produk dan
portofolio.
Berdasarkan penelitian dalam langkah-langkah yang dilakukan Guru B dalam
melaksanakan penilaian keterampilan adalah:
1) Menentukan kompetensi yang akan diukur,
2) Menentukan indikator ketercapaian, dan
3) Menentukan teknik yang digunakan untuk menilai keterampilan siswa.
Langkah-langkah tersebut sesuai dengan beberapa langkah menurut Kunandar
(2015: 267), namun ada beberapa langkah yang tidak dilaksanakan oleh guru
yaitu dalam menyusun rubrik dan kriteria dalam melaksanakan penilaian. Kriteria
dan rubrik penilaian tidak dituangkan guru dalam RPP maupun tulisan. Guru tidak
membuat rubrik dan kriteria penilaian untuk memudahkan tugas guru dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai guru kelas. Berdasarkan teori
yang ada guru seharusnya menyusun kriteria dan rubrik dalam penilaian
kompetensi keterampilan. Hal tersebut juga didukung dalam petunjuk teknis
penilaian di sekolah dasar dalam Kurikulum 2013, yang menjelaskan bahwa
132
perencanaan penilaian keterampilan guru harus menyiapkan instrumen penilaian
yang didalamnya terdapat kriteria dan rubrik untuk mengukur pencapaian
kompetensi keterampilan (Kemendiknas, 2015: 45).
2. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 di SD N
Wonosari 1
a. Pelaksanaan Penilaian Sikap
1) Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian guru kelas VB SD N Wonosari 1 menggunakan
instrumen buku jurnal sebagai instrumen utama dalam menilai sikap siswa.
Pelaksanaan penilaian sikap dengan teknik jurnal dilaksanakan dengan mencatat
tampilan sikap siswa yang dianggap menonjol baik sikap positif maupun sikap
negatif meliputi sikap religius dan sikap sosial. Hal tersebut sesuai dengan
petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam kurikulum 2013, yang
menjelaskan bahwa jurnal merupakan instrumen utama dalam penilaian sikap
digunakan untuk mencata sikap siswa yang menonjol (Kemendiknas, 2015: 30).
Pencatatan penilaian dilakukan guru dalam periode waktu satu tema, sehingga
guru memiliki catatan perkembangan sikap peserta didik dari tema-tema yang ada
di kelas V. Guru mencatat dan memberikan nilai terhadap sikap religius dan sikap
sosial siswa dengan melihat ada dan tidaknya catatan dalam buku jurnal guru.
Guru memberikan nilai baik kepada semua siswa apabila tidak ada catatan dalam
buku jurnal guru, karena guru mempunyai pandangan bahwa di awal semua siswa
dianggap baik, mempunyai keunikan dan karakter masing-masing sehingga semua
siswa dianggap baik apabila tidak ada catatan dalam buku jurnal guru. Hal
133
tersebut sesuai dengan petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam
Kurikulum 2013 yang menjelaskan bahwa guru diawal harus memandang semua
siswa mempunyai sikap yang baik (Kemendiknas, 2015: 10).
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan penilaian jurnal di kelas VB SD N
Wonosari 1 dilaksanakan beberapa langkah, yaitu:
a) Guru mengamati sikap dan perilaku siswa selama proses pembelajaran.
b) Guru membuat catatan tentang sikap atau perilaku siswa yang dianggap
penting dan menonjol.
c) Guru mencatat sesuai urutan waktu kejadian.
d) Guru memberikan tindak lanjut terhadap sikap dan perilaku yang
ditunjukan siswa.
Sebagian langkah tersebut sudah sesuai dengan pendapat Kunandar (2015:
154), namun ada langkah yang tidak dilaksanakan oleh Guru B yaitu tidak
mencatat sesuai indikator yang akan dinilai, karena untuk penilaian sikap guru
tidak menentukan indikator capaianya. Guru seharusnya menentukan indikator
capaian untuk masing-masing sikap yang di amati yaitu sikap religius dan sikap
sosial sehingga hasil penilaian sikap menjadi lebih terarah dan terukur sesuai
dengan aspek sikap yang diamati.
2) Penilaian Diri
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa selama peneliti melakukan
observasi, guru tidak menggunakan penilaian diri untuk menilai kompetensi sikap
religius dan sikap sosial siswa. Penilaian diri dilaksanakan oleh guru namun hanya
pada periode tertentu, dapat di awal, tengah, atau akhir semester. Berdasarkan
134
hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan penilaian diri di kelas VB SD N
Wonosari 1 dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu:
a) Guru meminta siswa untuk menilai diri sendiri dalam format daftar cek (ya
atau tidak).
b) Guru membuat kesimpulan terhadap hasil penilaian yaitu dengan
membandingkan dengan pengamatan yang dilakukan setiap hari selama
proses pembelajaran.
c) Guru memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian.
Langkah yang dilakukan guru tersebut sudah mendekati dengan beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian diri yaitu
menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa, membagikan format penilaian diri
kepada siswa, dan meminta siswa untuk melakukan penilaian diri, membuat
kesimpulan dan memberikan tindak lanjut (Kunandar, 2015: 137). Guru B tidak
menyampaikan kriteria penilaian pada langkah pelaksanaan penilaian diri, guru
hanya menyampaikan sikap-sikap atau kompetensi yang akan dicapai. Guru tidak
menyampaikan kriteria penilaian karena penilaian diri hanya dijadikan
pembanding saja atas pengamatan yang sudah dilakukan oleh guru.
3) Penilaian Antar teman/teman sebaya
Berdasarkan hasil observasi guru tidak menggunakan penilaian antar
teman/teman sebaya untuk menilai kompetensi sikap religius dan sikap sosial
siswa. Penilaian antar teman/teman sebaya dilaksanakan oleh guru namun hanya
pada periode tertentu, dapat di awal, tengah, atau akhir semester.
135
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan penilaian antar teman/teman sebaya
di kelas VB SD N Wonosari 1 dilaksanakan dengan beberapa langkah, yaitu:
a) Guru meminta siswa untuk menilai temannya dalam format daftar cek (ya
atau tidak) atau guru memberikan pertanyaan kepada siswa secara langsung
untuk memberikan penilaian kepada temannya.
b) Guru membuat kesimpulan terhadap hasil penilaian yaitu dengan
membandingkan dengan pengamatan yang dilakukan setiap hari selama
proses pembelajaran.
c) Guru memberikan tindak lanjut terhadap hasil penilaian.
Langkah yang dilakukan guru tersebut sudah mendekati dengan beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian antar teman yaitu
menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa, membagikan format penilaian
antar teman/teman sebaya kepada siswa, menentukan penilai untuk setiap siswa,
meminta siswa untuk menilai (Kunandar, 2015: 146). Guru B tidak
menyampaikan kriteria penilaian pada langkah pelaksanaan penilaian antar
teman/teman sebaya, guru hanya menyampaikan sikap-sikap atau kompetensi
yang akan dicapai. . Guru tidak menyampaikan kriteria penilaian karena penilaian
antar teman/teman sebaya hanya dijadikan pembanding saja atas pengamatan
yang sudah dilakukan oleh guru.
b. Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan
1) Tes Tertulis
Pelaksanaan tes tertulis dilaksanakan guru dengan penilaian harian,
penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester. Penilaian harian
136
berdasarkan dilaksanakan guru minimal dilaksanakan satu kali dalam satu tema
pembelajaran dan dilaksanakan dengan syarat harus mewakili semua KD dalam
semua mata pelajaran dalam satu tema tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam Kurikulum 2013, yang
menjelaskan bahwa penilaian harian dilaksanakan minimal sekali dalam satu tema
dan harus mewakili semua KD yang ada dalam tema tersebut (kemendiknas,
2015: 53).
Berdasarkan hasis penelitian guru melaksanakan beberapa langkah dalam
penilaian dengan teknik tes tertulis, yaitu:
a) Guru memberikan soal dalam bentuk lembar tulisan.
b) Guru memberikan pilihan tentang cara menjawab soal yaitu dengan
memberikan tanda silang untuk soal pilihan ganda dan menuliskan jawaban
untuk soal uraian dan isian.
c) Guru memberikan soal dalam bentuk gabungan antara pilihan ganda, isian
singkat dan uraian.
Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa soal yang digunakan guru
yaitu soal berbentuk uraian. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan Salinan
Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang menjelaskan
bahwa bentuk soal tertulis dapat berupa memilih jawaban yaitu pilihan ganda, dua
pilihan (benar-salah, ya-tidak), menjodohkan, dan sebab-akibat atau berupa
menyuplai jawaban yaitu isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan
uraian.
137
2) Tes Lisan
Berdasarkan penelitian tes lisan dilaksanakan guru B untuk menguji
pemahaman secara cepat siswa terhadap materi yang dipelajari. Langkah-langkah
yang dilaksanakan guru B dalam melaksankan tes lisan adalah:
a) Melaksanakan tes lisan kepada siswa dapat secara acak maupun berdasarkan
tempat duduk.
b) Menyampaikan pertanyaan secara ringkas dan bahasa yang jelas.
c) Memberikan waktu tunggu bagi siswa untuk memikirkan jawaban.
Langkah tersebut sudah mendekati langkah-langkah dalam melaksanakan tes
lisan seperti berikut ini (Kunandar, 2015: 227)
a) Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
b) Menyampaikan pertanyaan secara ringkas dan bahasa yang jelas.
c) Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan
jawabannya.
d) Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penilaian.
e) Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
Guru B tidak melaksankan tes lisan dengan membandingkan jawaban siswa
dengan rubrik dan mencatat dalam lembar penilaian dikarenakan guru hanya
menggunakan tes lisan sebagai alat untuk menguji pemahaman siswa secara cepat
saat pembelajaran berlangsung. Guru melaksanakan tes lisan hanya untuk menguji
terhadap materi saat pembelajaran berlangsung, hal teresbut sesuai dengan
penjelasan dalam buku petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam
138
kurikulum 2013 yang menjelaskan bahwa tes lisan dapat berupa tes, kuis, atau
tanya jawab saat pembelajaran berlangsung (Kemendiknas, 2015: 13).
3) Penugasan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa guru juga menggunakan
teknik penugasan untuk menilai kompetensi pengetahuan siswa. Instrumen
penugasan yang diberikan oleh guru B berupa pekerjaan rumah (PR) dan
penyiapan praktik, produk, dan proyek. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
pendapat Kunandar (2015: 231) dimana instrumen penugasan berupa pekerjaan
rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok.
a) Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yaitu dalam
bentuk PR, produk,kinerja atau proyek.
b) Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut.
c) Menyampaikan tugas secara tertulis apabila siswa belum memahami
tentang tugas yang diberikan oleh guru.
d) Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
e) Menyampaikan peran setiap anggota kelompok agar berperan dan bekerja
sama dalam pengerjaan tugas.
f) Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
g) Memberikan umpan balik kepada siswa berupa saram agar tugas siswa
menjadi lebih baik.
Langkah yang dilakukan guru tersebut sudah mendekati beberapa langkah
yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian pengetahuan dengan teknik
penugasan yaitu mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa,
139
menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut, menyampaikan
indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik, menyampaikan
tugas tertulis jika diperlukan, menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas,
menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang dikerjakan
secara kelompok, mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan,
menilai kesesuain tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan, dan memberikan
umpan balik kepada siswa (Kunandar, 2015: 232). Pelaksanaan penugasan guru
tidak melaksanakan langkah menyampaikan rubrik penilaian dikarenakan guru
tidak membuat rubrik untuk penilaian tugas. Guru mempunyai kriteria dalam
penilaian tugas yaitu kesungguhan, ketepatan waktu dan hasil dari tugas tersebut.
Berdasarkan teori, guru seharusnya menentukan rubrik dan kriteria penilaian
untuk menilai tugas siswa sehingga nilai yang dihasilkan obyektif dan terukur.
c. Pelaksanaan Penilaian Keterampilan
Berdasarkan penelitian pelaksanaan penilaian keterampilan dilaksanakan
guru dengan menggunakan teknik kinerja, produk proyek dan portofolio.
Penilaian keterampilan dilaksanakan guru untuk semua muatan mata pelajaran
yaitu PPKn, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, dan SBDP. Hal tersebut
sudah sesuai dengan petunjuk teknis dari Kemendiknas tentang penilaian di
sekolah dasar dalam Kurikulum 2013.
1) Kinerja
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan penilaian keterampilan dengan
teknik kinerja di kelas VB SD N Wonosari 1 dilaksanakan dalam beberapa
langkah, yaitu:
140
a) Memberikan tugas praktik kepada siswa,
b) Melakukan pengamatan kepada siswa dalam melaksanakan tugas praktik, dan
c) Membandingkan kinerja siswa dengan pedoman atau langkah-langkah kerja
yang biasanya tercantum di dalam buku siswa.
d) Mencatat hasil penilaian.
Langkah-langkah tersebut sudah mendekati langkah-langkah dalam
melaksanakan penilaian kinerja yaitu menyampaikan rubrik penilaian,
menyampaikan tugas kepada peserta didik, melaksanakan penilaian sesuai alokasi
waktu, membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian, dan
mencatat hasil penilaian. (Kunandar, 2015: 267). Guru tidak melaksanakan
langkah menyampaikan rubrik penilaian dikarenakan guru tidak membuat rubrik
untuk setiap tugas praktik siswa. Guru menggunakan langkah-langkah kerja
dalam buku pegangan siswa sebagai bantuan dalam penilaian kinerja yaitu
dengan membandingkan tampilan siswa dengan langkah-langkah yang ada di
buku. Berdasarkan teori tersebut sebaiknya dalam melaksanakan penilaian
keterampilan dengan teknik kinerja guru menentukan rubrik penilaian, sehingga
akan memudahkan guru dalam menentukan ketercapaian kompetensi siswa.
2) Produk
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan penilaian keterampilan dengan
teknik produk di kelas VB SD N Wonosari 1 dilaksanakan dalam beberapa
langkah, yaitu:
a) Melakukan penilaian terhadap produk siswa,
141
b) Memberikan catatan perbaikan terhadap produk siswa, dan
c) Mencatat nilai produk.
Langkah tersebut sudah sesuai dengan langkah penilaian keterampilan
dengan teknik produk yaitu, melakukan penilaian produk siswa, memberikan
catatan untuk perbaikan, dan memasukan nilai produk. (Kunandar, 2015: 308)
3) Proyek
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan penilaian keterampilan dengan
teknik proyek di kelas VB SD N Wonosari 1 dilaksanakan dalam beberapa
langkah, yaitu memberikan tugas dalam bentuk proyek, memberikan pemahaman
tentang tugas yang diberikan, melakukan penilaian dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan proyek, memonitor pekerjaan siswa dalam setiap
tahapannya, mencatat penilaian proyek dan memberikan umpan balik.
Langkah yang dilakukan guru tersebut sudah mendekati dengan beberapa
langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian keterampilan
dengan teknik penilaian projek yaitu menyampaikan rubrik penilaian sebelum
pelaksanaan penilaian, memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria
penilaian, menyampaikan tugas kepada siswa, memberikan pemahaman kepada
siswa tentang tugas yang harus dikerjakan, melakukan penilaian selama
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan proyek, memonitor pekerjaan projek
siswa dan memberikan umpan balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek,
membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian, mencatat hasil penilaian,
dan memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa (Kunandar,
142
2015: 289). Guru tidak menyampaikan rubrik penilaian dikarenakan guru tidak
membuat rubrik dalam penilaian keterampilan dengan teknik proyek. Berdasarkan
teori yang ada guru seharusnya membuat dan menyampaikan rubrik penilaian
tugas proyek kepada peserta didik sehingga peserta didik mengetahui kriteria guru
dalam melaksanakan penilaian dan membantu guru dalam menentukan
ketercapaian kompetensi dari peserta didik.
d) Portofolio
Berdasarkan hasil penelitian guru melaksanakan penilaian portofolio dengan
beberapa langkah yaitu dengan memberikan tugas dalam bentuk portofolio, guru
mengumpulkan dalam satu map dan guru memberikan umpan balik kepada siswa
dalam bentuk masukan-masukan dan saran.
Langkah-langkah tersebut sedikit berbeda dengan pendapat Kunandar
(2015: 301) yang menyatakan bahwa pelaksanaan portofolio adalah sebagai
berikut, yaitu melaksanakan pembelajaran terkait portofolio, melaksanakan
penilaian portofolio sesuai kriteria yang sudah disepakati, memberi umpan balik
terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan, memberi identitas dan
mengumpulkanya dalam satu map untuk masing-masing siswa, memberikan nilai
akhir portofolio. Guru tidak mengumpulkan tugas porotofolio ke dalam map
untuk masing-masing siswa karena dalam hal ini akan membutuhkan waktu yang
banyak baik dalam persiapan maupun pelaksanaannya sehingga menyulitkan
guru. Guru B hanya memberikan tugas portofolio namun tidak melaksanakan
penilaian secara berkesinambungan, dan tidak menggunakan format penilaian
portofolio. Hal tersebut berbeda dengan pendapat dari Warminton (2015: 38) yang
143
menjelaskan bahwa penilaian portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
secara berkesninambungan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukan perkembangan kemampuan peserta didik dalam periode tertentu.
Pelaksanaan penilaian portofolio sebaiknya dilakukan guru dengan tidak hanya
memberikan tugas portofolio saja namun juga melakukan penilaian secara
berkesinambungan sehingga diketahui perkembangan belajar peserta didik.
3. Pengolahan Hasil Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 di SD N
Wonosari 1
a. Pengolahan Hasil Penilaian Sikap
Berdasarkan penelitian proses pengolahan penilaian sikap di kelas VB SD N
Wonosari 1 adalah sebagai berikut.
1) Penyajian nilai sikap siswa dalam bentuk deskripsi yaitu untuk sikap
religius dan sikap sosial siswa.
2) Pengolahan penilaian sikap siswa didasarkan atas catatan jurnal guru.
3) Proses penilaian sikap siswa dilakukan guru dengan berdiskusi dengan
guru agama dan guru olahraga.
4) Siswa dideskripsikan mempunyai sikap yang baik apabila anak tersebut
selama satu semester tidak terdapat catatan yang negatif maupun positif,
sementara jika terdapat anak yang memiliki catatan yang positif maka
anak tersebut akan dikategorikan sangat baik dan dikategorikan kurang
jika memiliki catatan sikap yang negatif.
5) Penentuan sikap siswa didasarkan atas kecenderungan sikap yang
ditampilkan siswa dari awal hingga akhir semester.
144
6) Guru menggunakan kalimat yang positif dan memotivasi dalam
mendeskripsikan sikap anak.
. Hal tersebut sesuai dengan petunjuk penilaian di sekolah dasar dalam
Kurikulum 2013, yang menjelaskan bahwa dalam penyajian deskripsi sikap
religius dan sosial siswa, guru didasarkan atas catatan jurnal dan musyawarah
guru, selain itu guru harus menggunakan kalimat yang positif dalam
mendeskripsikan sikap siswa (Kemendiknas, 2015: 35).
b. Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan
Berdasarkan penelitian proses pengolahan penilaian pengetahuan di kelas
VB SD N Wonosari 1 adalah sebagai berikut.
1) Hasil pengolahan penilaian pengetahuan disajikan dalam bentuk angka 0-100,
predikat dan deskripsi per muatan pelajaran.
2) Nilai pengetahuan didapatkan guru dari nilai proses (penilaian harian) dan
nilai hasil belajar (penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester)
untuk masing-masing muatan mata pelajaran.
3) Guru mendapatkan nilai akhir pengetahuan dengan menghitung rata-rata nilai
dari penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester
untuk masing-masing muatan mata pelajaran.
4) Deskripsi didasarkan atas kompetensi dasar yang dianggap menonjol terbaik
dari masing-masing muatan mata pelajaran.
Pengolahan hasil penilaian pengetahuan tersebut sudah sesuai dengan
petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam Kurikulum 2013, namun terdapat
beberapa perbedaan dalam proses pengolahanya yaitu nilai proses dalam penilaian
145
pengetahuan tidak hanya berasal dari penilaian harian saja namun juga dapat
berasal dari nilai tes lisan atau nilai penugasan, selain itu dalam pendeskripsian
hasil penilaian pengetahuan dilaksanakan tidak hanya capaian tertinggi siswa saja
namun didasarkan atas capaian terbaik dan terendah siswa dalam capaian siswa
untuk kompetensi masing-masing muatan pelajaran (Kemendiknas, 2015: 69).
Berdasarkan teori tersebut guru dapat mengembangkan sumber nilai dari penilaian
pengetahuan tidak hanya berasal dari nilai penilaian harian namun juga dapat
berasal dari nilai tugas-tugas siswa ataupun dari tes lisan yang dilaksanakan.
Pendeskripsian hasil pengolahan sebaiknya juga mencantumkan capaian terendah
siswa sehingga hasil pengolahan penilaian pengetahuan dapat dimanfaatkan
peserta didik sebagai alat evaluasi terhadap proses dan hasil belajar yang sudah
dilaksanakan dan dapat juga dilakukan sebagai alat untuk perbaikan belajar siswa.
c. Pengolahan Hasil Penilaian Keterampilan
Berdasarkan penelitian proses pengolahan penilaian pengetahuan di kelas
VB SD N Wonosari 1 adalah sebagai berikut.
1) Hasil pengolahan penilaian keterampilan disajikan dalam angka 0-100,
predikat dan deskripsi untuk masing-masing muatan mata pelajaran.
2) Proses pengolahan penilaian keterampilan yaitu berasal dari penilaian proses
pembelajaran.
3) Guru menentukan nilai keterampilan untuk masing-masing muatan pelajaran
dengan cara menghitung rata-rata dari nilai portofolio, produk, kinerja, dan
proyek.
146
4) Deskripsi hasil penilaian kompetensi keterampilan berasal dari kompetensi
dasar yang menonjol terbaik per muatan pelajaran untuk masing-masing
peserta didik.
Pengolahan hasil penilaian keterampilan tersebut sudah sesuai dengan
petunjuk teknis penilaian di sekolah dasar dalam Kurikulum 2013, namun terdapat
beberapa perbedaan dalam proses pengolahanya yaitu nilai akhir keterampilan
tidak hanya didapatkan dari proses pembelajaran saja namun juga berasal dari
penilaian akhir yaitu melalui praktik dalam penilaian tengah semester maupun
akhir semester, selain itu dalam pendeskripsian hasil penilaian pengetahuan
dilaksanakan tidak hanya capaian tertinggi siswa saja namun didasarkan atas
capaian terbaik dan terendah siswa dalam capaian siswa untuk kompetensi
masing-masing muatan pelajaran (Kemendiknas, 2015: 69). Pendeskripsian hasil
pengolahan sebaiknya juga mencantumkan capaian terendah siswa sehingga hasil
pengolahan penilaian keterampilan dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai alat
evaluasi terhadap proses dan hasil belajar yang sudah dilaksanakan dan dapat juga
dilakukan sebagai alat untuk perbaikan belajar siswa.
147
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Perencanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N
Wonosari 1
a. Perencanaan Penilaian Sikap
Guru melaksanakan penilaian sikap dengan beberapa teknik yaitu teknik
jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman/teman sebaya. Perencanaan
dilaksanakan guru dengan menyusun instrumen berdasarkan acuan dari
pemerintah pusat. Guru tidak mencantumkan perencanaan penilaian sikap di
dalam RPP.
b. Perencanaan Penilaian Pengetahuan
Guru melaksanakan penilaian pengetahuan dengan beberapa teknik yaitu
teknik tes tertulis, tes lisan , dan penugasan. Perencanaan tes tertulis dilaksanakan
guru dengan membuat kisi-kisi yang dicantumkan dalam RPP. Tes lisan tidak
direncanakan oleh guru. Perencanaan penugasan dilaksankan dengan menentukan
tugas yang akan diberikan kepada peserta didik.
c. Perencanaan Penilaian Keterampilan
Guru dalam melaksanakan penilaian keterampilan dilaksanakan dengan
beberapa teknik, yaitu dengan kinerja, produk, dan proyek. Perencanaan penilaian
keterampilan dilaksanakan dengan menentukan tugas yang akan diberikan dalam
bentuk kinerja, produk, atau proyek. Guru tidak mencantumkan perencanaan
penilaian keterampilan di RPP.
148
2. Pelaksanaan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013 di Kelas VB SD N
Wonosari 1
a. Pelaksanaan Penilaian Sikap
Pelaksanaan penilaian sikap dengan yaitu pengamatan yang dilakukan oleh
guru untuk dituangkan ke dalam buku jurnal. Penilaian diri dan penilaian antar
teman/teman sebaya dilaksanakan guru sebagai perbandingan terhadap
pengamatan yang dilakukan oleh guru.
b. Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan
Pelaksanaan penilaian pengetahuan yaitu dengan tes tertulis, tes lisan dan
penugasan. Tes tertulis dilaksanakan dalam bentuk ulangan harian, penilaian
tengah semester, dan penilaian akhir semester dalam bentuk soal gabungan antara
pilihan ganda, isian singkat, dan uraian. Guru tidak melaksanakan tes lisan
sebagai ulangan, tes lisan hanya digunakan guru sebagai alat untuk menguji
pemahaman siswa secara cepat mengenai materi yang dipelajari. Penugasan
dilaksanakan berupa pekerjaan rumah, dan dalam kegiatan praktik, proyek, serta
produk.
c. Pelaksanaan Penilaian Keterampilan
Pelaksanaan penilaian keterampilan yaitu dengan kinerja, produk, proyek,
dan portofolio. Penilaian dengan teknik kinerja dilaksanakan dengan panduan
berupa langkah-langkah dalam buku siswa. Penilaian produk dilaksanakan dengan
menilai hasil karya-karya yang dibuat oleh siswa. Penilaian proyek dilaksanakan
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan tugas. Guru dalam melaksanakan
149
penilaian portofolio tidak melaksanakan secara berkesinambungan dan hanya
mengumpulkan tugas portofolio siswa dalam satu map.
3. Pengolahan Hasil Penilaian Autentik Autentik dalam Kurikulum 2013 di
Kelas VB SD N Wonosari 1
Pengolahan hasil penilaian sikap disajikan dalam bentuk deskripsi sikap
religius dan sosial siswa. Pengolahan hasil penilaian pengetahuan berasal dari
penilaian proses yaitu nilai penilaian harian dan penilaian hasil belajar yaitu
penilaian tengah semester dan penilaian akhrir semester, hasil pengolahan
penilaian disajikan dalam bentuk angka (kuantitatif), predikat, dan deskripsi.
Pengolahan hasil penilaian keterampilan berasal dari penilaian proses yaitu nilai
proyek, produk, kinerja dan portofolio, hasil pengolahan penilaian disajikan dalam
bentuk angka (kuantitatif), predikat, dan deskripsi.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat
disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Guru sebaiknya menyiapkan rubrik dan kriteria yang jelas dalam
merencanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menyusun indikator dalam mengembangkan instrumen penilaian, sehingga
hasil penilaian lebih terukur.
2. Guru dalam melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebaiknya menyampaikan rubrik serta kriteria penilaian kepada peserta
didik sehingga siswa mengetahui aspek-aspek yang dinilai oleh guru.
150
3. Guru dalam mendeskripsikan penilaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan sebaiknya tidak hanya kompetensi dasar yang menonjol saja
tetapi juga perkembangan siswa secara keseluruhan.
151
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin. 2014. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan,
01, 1.
Amirono & Daryanto.2016. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum
2013. Yogyakarta: Gava Media
Ismet, B. 2015. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya Offfset.
Bhakti, A.S. 2015. Pengembangan Model Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum
2013, Jurnal Pendidikan, 7.
Fajar. A.2009. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Rodakarya
Remaja Offset
Kemendikbud. 2015. Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD). Jakarta:
Depertamen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
Kunandar. 2015. Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kurniasih, I & Berlin Sani. 2014.Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Jakarta: Kata Pena
Majid, A. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar.Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Mueler John, 2003, What is Authentic Assessment?, Diambil pada tanggal 23 Mei
2017 dari http://jonathan.mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisit.htm .
Prastowo, A.2015. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu:
Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta. Prenadamedia Group
Putro, W.E. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Sani, R.A. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara.
________. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supardi. 2015. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kemendikbud. 2016. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian
152
Warminton, R. 2015. Evaluasi Hasil Belajar Matematika. Yogyakarta: Media
Akademi
Yusuf, M. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kencana
153
PEDOMAN OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS
VB SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : ………………………….
Nama Guru : ………………………….
Berilah tandah check list(v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Pernyataan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu
dicapai siswa.
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator
capaian sikap kepada siswa.
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa
selama pembelajaran di dalam kelas atau selama
sikap tersebut ditampilkan.
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap
siswa.
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan
rubrik penilaian.
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa.
2. Penilaian Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada
154
peserta didik.
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian
diri.
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan penilaian diri berkaitan
dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil
penilaian.
3. Penilaian Teman
Sebaya atau
Antar Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa
b. Membagikan format penilaian teman sebaya
kepada siswa.
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator
yang akan dinilai.
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang
siswa sebaiknya dinilai oleh beberapa teman
lainnya.
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian
terhadap sikaptemannya pada lembar penilaian.
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa.
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku
siswa yang akandinilai.
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator
155
yang akandinilai.
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan
membubuhkan tanggal pencatatan setiap tampilan
siswa.
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan.
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal
(menulis jawaban, memberi tanda, mewarnai, atau
menggambar)
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban,
yaitu: pilihan ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-
tidak), menjodohkan, atau sebab akibat.
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai
jawaban, yaitu: isian/melengkapi, jawaban
singkat, atau uraian.
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per
satu.
b. Menyampaikan pertanyaan secara
ringkas,dengan bahasa yang jelas.
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi
siswa untuk memikirkan jawaban.
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik
penskoran.
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan
156
yang diajukan.
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui
tugas tersebut.
c. Menyampaikan indikator dan rubrik
penilaianuntuk tampilan tugas yang baik.
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok
untuk tugas yang dikerjakan secara kelompok.
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang
telah ditentukan.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang
sudah ditetapkan.
i. Memberikan umpan balik kepada siswa.
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan
penilaian kepada peserta didik.
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada
peserta didik tentang kriteria penilaian.
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik.
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi
waktu
157
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan
rubrik penilaian.
f. Mencatat hasil penilaian.
2. Penilaian Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum
pelaksanaan penilaian.
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang
kriteria penilaian.
c. Menyampaikan tugas kepada siswa.
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang
tugas yang harus dikerjakan.
e. Melakukan penilaian selama perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan proyek.
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan
memberikan umpan balik pada setiap tahapan
pengerjaan proyek.
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik
penilaian.
h. Mencatat hasil penilaian.
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang
disusun siswa.
3. Penilaian Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk.
b. Memberikan catatan untuk perbaikan.
c. Memasukan nilai produk.
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
158
a) Melaksanakan proses pembelajaran terkait
tugas portofolio dan menilainya pada saat
kegiatan tatap muka.
b) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan
kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau
disepakati bersama dengan siswa.
c) Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya
untuk bahan refleksi dirinya.
d) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio
sesuai format yang telah ditentukan.
e) Memberi umpan balik terhadap karya siswa
secara berkesinambungan dengan cara memberi
keterangan kelebihan dan kekurangan karya
tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
f) Memberi identitas (nama dan waktu
penyelesaian tugas), mengumpulkan dan
menyimpan portofolio masing-masing dalam satu
map atau folder di rumah masing-masing atau di
loker sekolah.
g) Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum
memuaskan, siswa diberi kesempatan untuk
memperbaikinya.
h) Membuat kontrak atau perjanjian mengenai
jangka waktu perbaikan dan penyerahan hasil
karya perbaikan kepada guru.
i) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau
hasil karya terbaik portofolio dengan cara
159
menempel di kelas.
j) Mendokumentasikan dan menyimpan semua
portofolio ke dalam map yang telah diberi
identitas masing-masing siswa untuk bahan
laporan kepada sekolah dan orang tua siswa.
k) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap
bahan informasi perkembangan siswa sehingga
dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu untuk bahan laporan kepada sekolah
dan/atau orang tua siswa.
l) Memberikan nilai akhir portofolio masing-
masing siswa disertai umpan balik.
Gunungkidul, ……………...2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
160
PANDUAN WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DENGAN GURU
KELAS VB SDN WONOSARI 1
Nama : ………………………………
Hari,tanggal : ……………………………...
Tempat : ………………………………
Waktu : ………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Menurut bapak apa yang dimaksud penilaian autentik dalam
kurikulum 2013?
2. Aspek apa saja yang bapak nilai dalam kurikulum 2013 di kelas
VB SD N Wonosari1 ?
3. Teknik apa sajakah yang digunakan bapak dalam penilaian
(sikap, pengetahuan dan keterampilan) di kelas VB SDN
Wonosari 1ini?
4. Bagaimana langkah-langkah proses perencanaan penilaian
sikap berdasarkan teknik yang bapak gunakan tersebut?
5. Bagaimana langkah-langkah proses perencanaan penilaian
pengetahuan berdasarkan teknik yang bapak gunakan tersebut?
6. Bagaimanakah langkah-langkah proses perencanaan penilaian
keterampilan berdasarkan teknik yang bapak gunakan tersebut?
7. Bagaimana langkah-langkah proses pelaksanaan penilaian sikap
berdasarkan teknik yang bapak gunakan tersebut?
8. Bagaimana langkah-langkah proses pelaksanaan penilaian
pengetahuan berdasarkan teknik yang bapak gunakan tersebut?
161
9. Bagaimana langkah-langkah proses pelaksanaan penilaian
keterampilan berdasarkan teknik yang bapak gunakan tersebut?
10. Bagaimana proses pengolahan hasil penilaian sikap di kelas VB
SD N Wonosari 1?
11. Bagaimana proses pengolahan hasil penilaian pengetahuan di
kelas VB SD N Wonosari 1?
12. Bagaimana proses pengolahan hasil penilaian keterampilan di
kelas VB SD N Wonosari 1?
162
PANDUAN WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DENGAN
KEPALA SEKOLAH SD N WONOSARI 1
Nama : ………………………………
Hari,tanggal : ……………………………...
Tempat : ………………………………
Waktu : ………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Menurut ibu apa yang dimaksud penilaian autentik dalam
kurikulum 2013?
2. Aspek apa saja yang guru nilai dalam kurikulum 2013 di SD
Wonosari1 ?
3. Teknik apa sajakah yang digunakan guru dalam penilaian (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) di SDN Wonosari 1ini?
4. Bagaimana langkah-langkah guru dalam proses perencanaan
penilaian sikap?
5. Bagaimana langkah-langkah guru dalam proses perencanaan
penilaian pengetahuan?
6. Bagaimana langkah-langkah guru dalam proses perencanaan
penilaian keterampilan?
7. Bagaimana langkah-langkah guru dalam proses pelaksanaan
penilaian sikap?
8. Bagaimana langkah-langkah guru dalam proses pelaksanaan
penilaian pengetahuan?
163
No. Pertanyaan Jawaban
9. Bagaimana langkah-langkah guru dalam proses pelaksanaan
penilaian keterampilan?
10. Bagaimana pengolahan hasil penilaian sikap yang dilakukan
oleh guru?
11. Bagaimana pengolahan hasil penilaian pengetahuan yang
dilakukan oleh guru?
12. Bagaimana pengolahan hasil penilaian keterampilan yang
dilakukan oleh guru?
164
PEDOMAN WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DENGAN SISWA
KELAS VB SD N WONOSARI 1
Nama : ………………………………
Hari,tanggal : ……………………………...
Tempat : ………………………………
Waktu : ………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah sikapmu pernah dinilai oleh Pak Guru dan bagaimana
cara Pak Guru menilainya?
2. Apakah sikapmu selalu diamati dan dinilai oleh pak guru?
3. Pernahkah kamu diminta pak guru untuk melakukan penilaian
terhadap dirimu sendiri mengenai sikapmu?
4. Pernahkah kamu diminta oleh pak guru untuk melakukan
penilaian kepada temanmu mengenai sikapmu?
5. Jenis tes atau soal seperti apa yang biasanya diberikan pak guru
kepada kalian?
6. Pernahkah kalian di tes secara lisan oleh pak guru?
7. Bagaimana dengan tugas-tugasmu apakah dinilai oleh pak
guru?
8. Apakah kinerja atau kegiatan praktik kalian dinilai oleh pak
guru?
9. Apakah setiap karya atau produkmu dinilai oleh pak guru?
10. Apakah kamu pernah melakukan kegiatan proyek dan dinilai
oleh pak guru?
165
No. Pertanyaan Jawaban
11. Apakah kalian pernah mengumpulkan tugas-tugas alam sebuah
map atau folder kemudian dinilai oleh pak guru?
166
TRANSKRIP WAWANCARA 1 IMPLEMENTASI PENILAIAN ‘
AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N
WONOSARI 1 DENGAN GURU KELAS
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd.
Hari,tanggal : Kamis,16 Februari 2017
Tempat : RuangKelas 5B
Peneliti Mohon maaf pak boleh tanya-tanya ya ini pak? Yang pertama
menurut bapak penilaian autentik dalam kurikulum 2013 itu seperti
apa pak?
Guru Penilain autentik kan yang sebenarnya,asli,yang riil, faktual yang
dilakukan jadi seperti eee… ada ulangan harian,ulangan mid, dan
ulangan akhir, satu diantaranya itu dan juga dalam praktek-praktek
nah dalam penilaian kan ada aspek-aspekya, ada sikap, sikap itu nanti
terbagi menjadi dua ada social dan religius,kemudian ada
pengetahuan ada keterampilan , nah kalau sikap itu pengamatan
,eeee bias pengamatan bias penilaian antar teman, atau penilaiaan diri
sendiri itu ada formatnya masing-masing, jadi kita sebagai guru
eeeeee ada apa ini…ada buku jurnal guru untuk memantau
perkembangan siswa dalam keseharianya misalnya si a hari ini masih
apa belum mengucapkan kata-kata yang baik maka kita ingatkan,
kemudian misalnya hari ini udah beribadah belum nah itu kita
ingatkan termasuk yang sikap religius, kemudian sikap social
bagaimana mereka dengan temanya berkata yang baik dengan temnan
atau tidak, terus mengganggu, empati tidak dengan temanya,
kemudian eeeee apa diberikan apa ini… mereka juga diberikan
penilaian diri dan juga temanya yang menilai, Dari sisi pengetahuan
autentik itu yaitu yaini berupa teori ulangan harian, atau juga bias apa
kita lakukan klarifikasi seusai pembelajaran apakah anak sudah
mencapai KD yang kita inginkan atau belum ,pada keterampilan
karena dalam kurtilas kd pengetahuan selalu berpasangan dengan kd
keterampilan kita biasanya bias meliputi dari sisi kinerja, produk
yaitu jadi mereka menghasilkan sesuatu bias karya, atau praktik jadi
kita nilai praktiknya, mungkin seperti itu.
Peneliti Berarti Bapak pernah melakukan penilaian diri ya pak? Itu seperti apa
pak?
Guru Yaa pernah mas, Jadi penilaian diri untuk mengevaluasi siswa setelah
kurun periode tertentu bisa 1 bulan eeee pertengahan semester atau
bias juga di akhir tidak mutlak sebagai patokan tapi sebagai
167
pertimbangan saja bagi guru, penilaian diri digunakan untuk
mengklarifikasi apakah penilaian yang dilakukan oleh guru itu sudah
mendekati atau hamper sama yang dinilai sama anak atau tidak.
Misalnya guru menilainya baik tapi temen-temenya menilainya jelek,
yaa seperti itu dijadikan pertimbangan guru dalam menilai.
Peneliti Berarti sudah pernah ya pak?
Guru Penilaian diri sudah pernah dilakukan, perasaan sering, jadi seringnya
itu kita saling evaluasi di antara anak ,kita penilaian teman antar
teman , diantaranya terjadi pergaulan , pertengkaran, geng-gengan,
tidak pilih-pilih teman kita beritahu seperti itu biar akrab kembali,
misalnya gini lho mas, geng-genganan itu pilih-pilih teman itu lho
mas.
Peneliti Kalau pengamatan atau observasi dilakukanya kapan saja dan seperti
apa pak?
Guru Ya sebetulnya untuk observasi tidak hanya pada saat tertentu, jadi
kita selama di kelas bahkan di luar kelas sepanjang waktu,jadi yang
observasi tidak hanya guru kelas tapi ada guru olahraga, dia kan
mengampu sendiri, jadi guru penjas ya di luar saatnya olahraga
misalnya ada anak yang menendang temannya ya harus diberi
tindakan, secara spontan bias atau melihat timingnya tepat tidak bila
ditangani langsung, jadi sepanjang kita melakukan pembelajaran kita
melakukan observasi cuman yang kita catat hanya yang menonjol
hanya yang poin menonjol saja, bisa yang positif maupun negatif
yang menonjol saja. Jadi kita menganggap semua anak itu sudah baik
nah kita lihat saja nanti menonjolnya bagaimana, kalau menonjol
yang negative yaaa kita cari cara mengatasinya bagaimana kalau
sudah positif yaa kita dorong untuk mempertahankan, seperti itu mas.
Peneliti Kalau sikap yang harus dikuasai oleh siswa itu disampaikan ke anak
tidak pak?
Guru Yaaa selalu disampaikan setiap hari setiap pembelajaran, dalam
pembelajaran pun kd ini itu kita sampaikan otomatis, jadi kita itu
enaknya di k13 itu fleksibel kemana-mana bias karena tematik sisi
positifnya, sisi repotnya dalam penilaian guru harus bekerja lebih
keras.
168
TRANSKRIP WAWANCARA 2 IMPLEMENTASI PENILAIAN ‘
AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N WONOSARI 1
DENGAN GURU KELAS
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd.
Hari/tanggal : 19 Februari 2017
Tempat : Rumah Pak Budiono
Peneliti Selamat sore ini pak, mohon maaf malah mengganggu ini jadinya hehe
Guru Iya boten napa-napa mas santai aja.
Peneliti Nggih maaf boleh langsung bertanya ya pak?
Guru Iya mas silahkan.
Peneliti Begini pak menindak lanjuti wawancara yang kemarin pak, sebetulnya
untuk perencaan penilaian sikap dalam kurikulum 2013 itu seperti apa
pak?
Guru Jadi beigini mas, penilaian itu berubah dulu dengan yang sekarang,
eeeeeee…. apa kalau permen yang dulu itu setiap pembelajaran harus
membuat dan dicantumkan rubrik serta kriteria penilaian sikap dan
keterampilan, kalau sekarang tidak begitu kalau sekarang itu guru
dipermudah mas jadi tidak perlu menuangkan rubrik sikap dan
keterampilan di dalam rpp.
Peneliti Kemudian pak kemarin bapak ngendika kalau menggunakan teknik
observasi itu bagaimana perencanaanya pak?
Guru Kalau observasi yaaa anu mas tidak direncanakan, observasi itu
pekerjaanya dituangkan dalam jurnal jadi ga ada buku observasi mas,
jadi jurnal itu catatan guru. Teknik observasi kita lihat langsung dan
tidak kita rencanakan, tapi kita punya pedoman itu yang ditempel
disetiap kelas kejujuran disiplin tanggung jawab dan lain-lain, tapi tidak
setiap hari dinampakan karena keterbatasan waktu seperti itu, tapi itu
dijadikan sebagai panduan jadi misal karakter 1 jujur siswa sudah mulai
berekembang, sudah terbiasa, jadi secara umum setiap kelas mempunyai
panduan seperti ini tapi ada juga guru yang menggunakan teknik yang
lain. Kalau penilaian sikap dengan teknik observasi hanya sebatas
pengamatan saja, tidak ada lembar penggamatan yang secara konkrit ,
kalau yang dulu seperti itu mas, tapi setelah berlakunya permen yang
baru, hal tersebut dihapuskan untuk memudahkan guru. Penilaian seperti
itu kalau yang sekarang hanya dalam pembelajaran yang memuat agama
dan pkn saja, dan itupun kalau dalam pkn dalam rpp hanya dicantumkan
kd sikap nya seperti ini tidak sampai membuat indikator untuk diukur.
Peneliti Ooooo jadi seperti itu nggih pak, berarti kalau sekarang tidak ada
perencanaanya ya pak?
Guru Iyaa mas kalau observasi ya hanya sebatas eeeee apa ini hanya sebatas
pengamatan saja nahh nanti hasil pengamatan kita tuangkan ke dalam
169
jurnal guru, seperti itu.
Peneliti Kemudian kalau untuk penilaian diri seperti apa pak?
Guru Kalau pedoman dari kurikuum pusat nanti akan ada sederet pertanyaan
,pertanyaan sepuluh nomor atau berapa terus nanti isinya itu apakah saya
sudah belajar dengan baik , apakah saya berbuat baik dengan teman,
dijawab ya atau tidak nah itu nanti digunakan sebagai perbandingan,
kalau penilaian yang sebaiknya kan yang fair, guru menilai, siswa
menilai, teman juga menilai.
Peneliti Nggih, terus proses pelaksanaan penilaiannya seperti apa pak kalau
penilaian diri itu?
Guru Yaa kalau eeee..... proses penilaian diri ini kan standar-standar saja,tidak
ada yang berubah secara signifikan,kalau dari panduan dari pusat yaa
pertanyaanya hanya itu itu saja, apakah hari ini sudah lebih baik, apakah
saya sudah mengejakan tugas,apakah sudah berbuat baik dengan teman
yaaa seputar-seputar situ saja, yaa seputar tanggung jawab kedisplinan
dia dalam belajar dalam mengerjakan tugas dengan teman apakah sudah
berperan dalam kerjasama kelompok nah fungsinya digunakan sebagai
pembanding sama observasi yang dilakukan sama guru itu mas.
Peneliti Berarti bentuk soalnya ya atau tidak seperti itu ya pak?
Guru Formatnya dalam bentukya ya atau tidak seperti itu mas, jadi tidak
seperti guru yang menilai grade 1-4 nah nanti menyulitkan anak-anak
padahal fungsdinya kan sebetulnya hanya untuk membandingkan biar
nanti guru waktu mendeskripsikan sikapnya itu utuh, jadi tidak hanya
dari guru tapi juga dari dirinya diri, dan temanya.
Peneliti Kalau pedoman penilaianya bagaimana pak?
Guru Ada mas tapi itu sekali lagi itu Kalau dulu seperti itu mas yg sekarang
itu sudah dihapus dinyatakan tidak berlaku, Kalau sekarang kan hanya
dipermudah dengan hanya yang menonjol saja kalau yang sedang-
sedang ya sudah dibiarkan saja sepserti itu, jadi dipermudahlah sekarang
mas hehehe
Peneliti Kalau kriteria penilaianya disampaikan tidak ke anak pak?
Guru Yaaaa disampaikannya sebagai himbauan jadi kita ceramahi kalian
harus seperti ini seperti itu, cuman tidak setiap hari secara formal, hanya
di awal pertengahan perjalanan atau menjelang akhir disampikan
eeeeee.......misalnya bahwa kalian kalau naik kelas harus memiliki
akhlak dan perilaku baik seperti itu jadi tidak setiap hari setiap observasi
disampaikan kan tidak mas.
Peneliti Nggih pak, itu ada tindak lanjtnya ya nanti pak?
guru Kalau tindak lanjut yang dilakukan oleh guru yang nganu mas ya
biasanya yang kurang pas kurang tertib atau apa seperti itu sudah
kewajiban seorang guru.
Peneliti Kalau penilaian antar teman itu seperti apa pak?
170
Guru Kalau penilaian antar teman persis sama penilaian diri cuma yang
menilai temanya, heem.
Peneliti Pernah dilakukan ya pak?
Pernah dilakukan inshaallah pernah dilakukan, yaaa cuman kan kan
metode penilaianya kan gak harus saklek sepertu itu mas, sebagai guru
kan harus bijak yaaaa seperti seorang dewasa saja, kan anak-anak kan
mungkin juga pekewuh kalo harus menilai temanya mungkin dia
khawatir ini itu, tapi guru bisa menggunakan pendekatan pribadi
,kamuuuu yang paling tidak tertib siapa,yang ini siapa, seperti itu mas,
jadi tidak melulu tertulis seperti itu mas.
Peneliti Kalau jurnal itu dilakukan seperti apa pak?
Guru Nggih jadi gini prinsipnyaa kan, misale kita kan punya panduan patokan
karakter yang akan dikuasai anak itu kan cetho, bahwa anak dengan
belajar anak itu harus jujur, disiplin,t anggung jawab, bisa meningkat
dari capaian itu, jadi apaa eee....... jadi kita yg penting di endingnya itu,
perjalanan anak dari awal semester hingga akhir semester itu nanti kan
dilaporkan seperti apa perkembangan anak, itu nanti kan kita punya
catatanya mas.
Peneliti Terus bagaimana ya pak proses pencatatannya itu?
Guru Ya kan itu mas, itu nanti kan kita amati setiap perilaku anak tuu, nah
nanti yang penting-penting yang menonjol, menonjol itu bisa positif atau
negatif, kita catat di buku jurnal itu, eeeee misal ada anak yang
bermasalah yaa kita tangani kita sebagai guru harus bisa itu mas.
Peneliti Ow ya berarti ditindak lanjuti seperti itu ya pak?
Guru Iyaa pasti itu mas
Peneliti Kemudian untuk penilaian pengetahuan bagaimana pak?
Pengetahuan sebagian tertulis, tapi ada juga lisan, tapi kalau lisan hanya
sebatas untuk menguji pemahaman secara cepat dalam artian piye wis
dong belum apa tadi disaampaikan, eee selain itu juga bisa dilihat dari
penugasan mas, mungkin juga bisa kalau mengerjakan didepan kelas
seperti itu.
Ulangan harian, mid dan akhir semester mas, kalau dulu itu anu mas
tahun 2105/2016 itu apa, kalau ulangan harian itu ee per sub tema tapi
kalau sekarang kita diberikan kebebasan sik penting sak kd harus diukur,
jadi sekarang kalau 3 sub kita ulangan satu kali ga masalah, yang
penting dari ulangan itu kita bisa mengukur KD-Kd yang ada
indikatornya itu, jadi kalau kdnya mudah ya gausah banyak-banyak
soalnya, ya kalau kd yang sulit ya kita perbanyak ulanganya. Kalau dulu
ya kita persub ulangan mas,tapi kalau sekarang dipermudah yang
penting terukur Kdnya.
Penelti Kalau perencanaanya bagaimana pak?
Guru Kalau perencanaan kalau eeee tes tertulis seperti panduan harus masukke
171
rpp, seperti panduan yang ada harus ada kisi-kisi, kunci kriteria capaian,
ada soalnya juga mas makane ra ping akeh rapopo, yaa inshaallah kita
sudah tertib kalau kisi-kisi mas kita utamakan.
Peneliti Jenis soalnya pak?
Guru Kalau jenis soal ya standar mas, eeeeeeee… ada pilihan ganda, isian
pendek dan uraian, kalau dulu-dulu kita paing mudah ya buat soal uraian
atau isian tapi sebetunya kalau pilihan ganda itu sebetulnya gak selalu
mudah mas hal itu sudah kami buktikan ternyata walaupun kita berikan
soal pilihan ganda anak-anak tidak secara mutlak mendapatkan 100,
biasanya kita menggunakan soal gabungan pilihan ganda, isian dan
uraian.
Peneliti Penugasan biasanya bentuknya seperti apa pak?
Guru Penugasan itu PR, ada juga eeee penyiapan praktik, ada juga proyek atau
produk itu sebagian masuknya keterampilan sebagian masuk
pengetahuan, jadi apa ciri khusus k13 bahwa anak itu harus aktif anak
lebih banyak mengalami jadi anak itu harus banyak tugas
Peneliti Kompetensi yang akan dicapai disampaikan tidak pak?
Guru Ya disampaikan mas, eeee yang jelas kalo kompetensi itu kita
sampaikan di awal pembelajaran, nanti kita akan belajar ini-ini,
kompetensi yang akan dicapai ini-ini gitu mas, tapi ya ga selalu setiap
tugas kita sampaikan to mas, nanti buang-buang waktu,hehe
Peneliti Kalau tugas ada indikator dan rubrik penilaianya tidak pak?
Guru Yaaa ada, eeeee jadi kita sampaikan yang bisa seperti ini seperti ini
dapat nilai 90 yang bagus bisa full dapat nilai 100, kalau yang cuman
ini dan ini yang penting kalian kkm, tapi eeeee bagi saya anak sudah
berusaha capai kkm walaupun tidak maksimal dan bagi anak berusaha
dengan sungguh-sungguh dan hasilnya bagus kita kasih di atas kkm, kita
berikan apresiasi jangan sampai ngedownke anak, tapi kalau tidak
mengerjakan tidak mau berusaha ya kita berikan dibawah kkm dan kita
berikan batas waktunya,kalau telat ya kita berikan toleransi.
Peneliti Kalau tugas kelompok dibagi-bagi ya tugasnya pak?
Guru Kita hanya mengarahkan,kalian semua harus berkontribusi harus bekerja
semuanya jangan hanya ngandalke sijiloro,itu semua kita sampaikan
nilai kerja sama, kebersamaan, persatuan tidak boleh mendominasi
Peneliti Kalau kriteria dan rubriknya itu direncanakan tidak pak?
Guru Kalau sekarang tidak berupa rubrik ya ini, kalau sekarang ya ini eeee
tidak masuk dalam rubrik nanti hanya tugasnya apa eeeee…. sudah
inhern dalam guru jadi tidak dikatakan bahwa anak dapat A itu yang
seperti apa gitu tidak masuk dalam rpp,nanti tugasnya cuma anak
diberikan tugas apa seperti itu kalau di dalam RPP eeeeee kita sudah
mulai terapkan itu sejak tahun 2016 soalnya sosialisasi permennya itu
172
sekitar akhir tahun 2015 jadi kalau beda dari yang dulu mas
Peneliti Sekarang kalau penilaian keterampilan perencanaanya bagaimana ya
pak?
Guru Yaaa jadi sebetulnya sama nanti keterampilan apa yang mau dinilai apa
dengan apa bentuknya apakah kinerja atau produk atau proyek itu aja,
kalau dulu itu ada kriterianya kalau dulu misal proyeknya ini nanti
kriterianya apa kalau sekarang udah gak nanti masalah penilaian guru
yang lebih tau tapi secara lisan kita sampaikan ke anak nanti targetnya
seperti ini-seperti ini, ee tapi tidak diwujudkan dalam tulisan,kan kalau
dulu selalu ada kolom-kolom begitu, sangat baik apabila seperti ini ini
ini, unsurnya apa wae ada 4 kriteria capaianya seperti ini ini ini, nah
kalau yang lawas itu mas.
Peneliti Ohh gitu nggih pak, untuk pelaksanaan pinilaian produk seperti apa ya
pak?
Guru Yaaaaa nanti siswanya kan diberikan tugas untuk membuat suatu karya,
terus nanti kita lihat bagaimana hasilnya seperti itu, kan nanti kelihatan
mas guru sudah mempunyai pengamatanya sendiri.
Peniliti Itu nanti diberikan catatan untuk perbaikan ga pak produk-produk
siswanya itu?
Guru Iyaaa mas, tapi nanti bentuknya kita berikan saran secara lisan ini
kurang begini, ini lebih baik seperti ini begitu mas.
Peneliti Nggih pak, kalau praktik-praktik pelaksanaannya bagaimana pak untuk
penilaiannya?
Guru Kalau praktik nanti dilihat mas eeeeee misale tugas untuk membedah
ikan nanti anak dilihat bagaimana iso ora, dalam membuat rangkaian
listrik itu biasanya kan langkah-langkahnya sudah ada di buku anak, kita
tinggal mengamati saat anak-anak praktik seperti itu mas.
Peneliti Biasanya diberikan batasan waktu ya pak?
Guru Oooo ya jelas itu mas hehehe, selalu kita berikan batasan waktunya.
Peneliti Kalau untuk proyek bagaimana ya pak?itu nanti apakah penilaiannya
termasuk pada saat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan proyek
pak?
Guru Iyaa mas, eeeee nanti apa nanti anak kan diminta untuk melakukan
pengamatan terlebih dahulu terus nanti bagaimana anak itu eeee dalam
menyiapkan alat-alatnya itu kita juga nilai, bagaimana pelaksanaanya
apakah sesuai dengan langkah-langkahnya atau belum, untuk laporan ya
nanti kita kasih nilai, seperti tadi mas kalau yang sungguh-sungguh
hasilnya baik ya kita kasih nilai yang bagus, yaaa seperti tadi.
Peneliti Sebelumnya siswa dijelaskan mengenai tugas proyek yang diberikan ya
pak?
Guru Ya tentu itu mas, sudah jadi kewajiban guru kalau itu, itu nanti kan kita
ngasih tugas ya dijelasin itu, tugasnya itu bagaimana, anak-anak kan
biasanya juga bertanya mas kalau dikasih tugas.
Peneliti Tugas proyek siswa diberikan umpan balik ya pak?
173
Guru Iya iya kita beri umpan balik, kita beri masukan-masukan, sama kayak
tadi.
Peneliti Ow nggih gitu ya pak, mohon maaf pak, kalau potofolio bagaimana pak?
Pernah menggunakan atau tidak pak?
Guru Ehmmm… portofolio itu kan kumpulan tugas-tugas siswa yang apa yang
dikumplkan dalam map, kalau dulu iya mas, hehe kan jarang kalau yang
pake potofolio itu, gak semua KD bisa itu jadi jarang mas, sekarang
tugas siswa cuma saya jadikan dalam satu map hehehe
Peneliti Berarti portofolio ada ya pak?
Guru Ada mas cuma kalo sekarang saya jadikan satu map tugas-tugas
siswanya.
Peneliti Itu kalau portofolio bagaimana pak perencanaannya?
Guru Yaa itu jadikan gini eeee kita cari KD yang bisa diportofoliokan nanti
kita tentukan tugas ke siswanya, gitu mas itu nanti tugas-tugasnya kita
kumpulkan jadi satu dan saya nilai seperti itu.
Peneliti Juga diberikan umpan balik ya pak?
Guru Iya iyaa prinsipnya sama kayak tadi.
Peneliti Ooo gitu nggih pak selanjutnya pak kalau di permen itu kan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan harus di deskripsikan pak, kalau di kelas
VB ini bagaimana ya pak pendeskripsiannya?
Guru Deskripsi itu dari kd yang paling menonjol misalnya dalam satu
semester eeeeeee apa ipa misalnya, ipa itu kan ada 4 kd dalam satu
semester yang tersebar di berbagai tema, misale kalau di semester 2 kan
ada 4 tema nah ipa memiliki 4 KD nah kan gampangnya kan per tema
ada 1 KD, nah nanti dari keempat KD itu yang paling menonjol
diuraikan, nah kalau dulu diuraikan itu ada 2 yang menonjol yang
terbaik dan yang terendah, nah kalau yang terbaru kemarin kita hanya
yang terbaik saja.
Peneliti Kalau keterampilan bagaimana pak?
Guru Kalau keterampilan , kalau angka di ambil yang tertinggi tapi kalau
deskripsi ya yang paling menonjol sama kayak yang pengetahuan, untuk
nilai kalau dipengetahuan rata-rata tapi kalau di ketermapilan itu diambil
yang paling tinggi gitu.
174
TRANSKRIP WAWANCARA 3 IMPLEMENTASI PENILAIAN ‘
AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N WONOSARI 1
DENGAN GURU KELAS
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd.
Hari/tanggal : 20 Februari 2017
Tempat : Kelas VB
Peneliti Kalau penilaian keterampilan kan menggunakan teknik proyek ya
pak itu pelaksanaan bagaimana pak?
Guru Yaaaaa jadi kalau proyek itu gini dalam pembelajaran kita terangkan
kita jelaskan tujuannya, boleh kita sampaikan kalian nanti akan
melaksanakan ini dan itu, tujuannya ini dan itu misalnya, nahh terus
tidak sepenuhnya kita apa kita culkan begitu saja jadi anak-anak
tetep kita pandu, disisi lain anak diberikan kesempatan untuk
berimajinasi untuk berpikir untuk berkolaborasi dengan teman-
temannya, proyek rata-rata kelompok bisa kelompok kecil dan
kelompok besar.
Peneliti Nah itu saya lihat ada kliping itu juga proyek kelas ya pak?
Guru Yaahh kliping, kemudian aaaa apa wawancara.
Peneliti Oww wawancara apa itu pak?
Guru Yaa misalnya gini kalau dalam K13 sesuai dengan seperti dalam
panduan buku ini, anak-anak dilatih untuk mencari sumber belajar di
luar kelas bisa kepada penjaga sekolah, kepala sekolah, guru, atau
mungkin teman di luar kelasnya misalnya lingkungan kok seperti
ini-seperti ini kenapa dan sebagainya?
Peneliti Itu nanti siswa dibagi kelompok terus merencanakan?
Guru Iyaa tapi kita juga memberikan LKS mereka akan melakukan apa
bagaimana atau setidaknya kita berikan penjelasan secara lisan.
Peneliti Jadi nanti siswa juga melaporkan ya pak?
Guru Lha iya proyek itu kan bisa juga kan ga harus pekerjaan yang harus
menghasilkan produk tapi berupa hasil laporan karena kalau
sekarang ini kan harus penelitian mengeksplor sendiri jadi kita
hanya sebagai fasilitator saja.
Peneliti Berarti nanti penilaiaanya hanya di laporan atau dari perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya pak?
Guru Yaa kita lihat sejak mereka dikelompoknya merencanakan apa, mau
seperti apa kan ga mungkin mereka kita tugasi mereka ada berempat
tiba-tiba langsung bisa bekerja sendiri itu ga mungkin mereka mesti
berkolaborasi merencanakan sesuatu yang akan mereka lakukan
seperti itu.
Peneliti Berarti dinilai juga ya pak?
175
Guru Iyaaa kita lihat, itu kan sebenarnya di sikap juga masuk, bagaimana
sikap berkomunkasinya, kerja samanya, apaa ini partisipasinya, itu
proyek.
Peneliti Kalau selanjutnya dengan teknik portofolio pak?
Guru Nah portofolio kan itu berarti sesuatu yang berwujud aaaaa ini ya
ada di lembaran atau di sebuah karya gitu ya, misalnya mulai dari
gambar, melengkapi, LKS dan sebagaianya, pekerjaan-pekerjaan
yang kita berikan yang bisa di dokumentasikan
Peneliti Itu biasanya di kumpulkan untuk masing-masing siswa dalam satu
map gitu apa bagaimana pak?
Guru Yaaa tergantung, sebetulnya portofolio itu ada yang bersifat
kelompok ada yang pribadi seperti itu.
Peneliti Kalau dikelas VB ini portofolionya seperti apa pak?
Guru Yaaaa kalo itu kebijakannya untuk sekarang ini kalau yang pribadi
dibawa anak sendiri jadi bisa langsung diketahui oleh orang tua
siswa sendiri kalau kelompok biasanya ditinggal di kelas.
Peneliti Berarti dibawa pulang anak sendiri ya pak?
Guru Tapi ada yang ditinggal tergantung perunutkannya, maksud saya
yang ditinggal itu yang bisa dipajang, bisa dinikmatiteman yang
lain, atau mungkin bisa dipajang di luar di mading seperti itu kan
karya pribadi juga tidak mesti kelompok.
Peneliti Itu nanti diberikan umpan balik tidak pak itu nanti?
Guru Yaa biasanya kita seperti itu, misalnya dapat nilai seperti itu itu
kenapa kurangnya apa, diberikan saran diberikan komentar.
Peneliti Diberikan sarannya ditulis atau disampaikan secara lisan pak?
Guru Yaaa tergantung ada yang perlu catatan khusus ya kita tulis biar
mereka ingat, tapi ada juga yang hanya kita pesan saja ga harus kita
tulis semuanya.
Peneliti Itu nanti siswa juga menilai tidak pak?
Guru Yaaa kalau portofolio yaa rata-rata hanya guru saja yang menilai.
176
TRANSKRIP WAWANCARA 4 IMPLEMENTASI PENILAIAN ‘
AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N WONOSARI 1 DENGAN
GURU KELAS
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd.
Hari,tanggal : Rabu,24 Mei 2017
Tempat : Ruang Kelas 5B
Peneliti Maaf pak, kalau untuk penilaian sikap itu kan kalau di kelas V kan ada ada
tema-tema, ada juga KD-KD per mata pelajaran, kalau untuk jurnal itu bapak
menilaianya bagaimana didasarkan apa pak?
Guru B Kalau sikap mas, intinya kita itu menggunakan catatan jurnal,eeee jadi setiap
tema-nya kita nanti lihat catatan, ada catatan atau gak terus kita rekap itu per
tema kita punya rekapan nilainya jadi gak seperti dulu yang setiap pembelajaran
harus nyontreng-nyontreng itu gak seperti itu. Kembali lagi pada dasar kita
melakukan penilaian itu adalah petunjuk dari permendikbud yang terbaru itu
bahwa eee apa untuk setiap mapel dalam membuat RPP itu KI 1 dan KI 2 itu
tidak masuk ke RPP kecuali pada pembelajaran yang memuat PPKn dan agama
kalau yang lain itu gak, jadi kalau penilaian sikap ya secara umum saja , umum
dalam artian secara global sikap yang diinginkan dari KI 1 dan 2 dari secara
kesuluruhan itu yang kita pakai jadi tidak setiap pembelajaran kita nilai KI 1 –
KI 2, tetapi pandangan kita saat menggunakan jurnal kita bisa mencatat
kejadian-kejadian itu tet tet tet, tetapi secara khusus kita tidak melakukan
penilaian pada setiap pembelajaran kecuali pada PPKN itu pun kita tidak sampai
membuat indikator setiap tema seperti itu mas kita lakukan rekapan dengan
melihat catatan jurnal..
Peneliti Itu satu semester atau satu tema pak?
Guru B Itu eee kita satu tema, satu tema itu tiga minggu.
Peneliti Aspek sikapnya pak secara umum ya pak? Kejujuran? Disiplin?
Guru B Iyaaa ada jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, peduli juga itu
yang kita nilai.
Peneliti Jurnal itu hanya kejadian yang penting ya pak?
Guru B Iya jadi guru itu tidak hanya fokus pada itu saja,
Peneliti Iya pak, kalau memakai jurnal untuk anak yang biasa-biasa saja bagaimana pak?
Guru B Eeee jadi bukan biasa-biasa saja ya, jadi kita memandang anak itu mempunyai
keunikan, anak itu membawa fitrahnya yang baik, jadi kita tidak boleh menjudge
anak itu tidak baik itu tidak boleh, kita harus pandai menilai dan menghargai
sikap anak, perbedaan pada anak itu tidak dipandang sebagai kekurangan anak
itu jangan, jadi begini dalam jurnal jadi kalau yang nilainya bagus itu
kebaikannya di atas rata-rata saja seperti itu.
Peneliti Kalau sikap pendeskripsiannya bagaiamana pak?
Guru B Jadi kalau secara umum, misalnya gini anak itu tidak neko-neko tidak menonjol,
maka kita deskripsikan anak sudah baik dalam sikap ini-ini seperti itu, kalau
yang di atas rata-rata kita sampaikan anak sangat baik, tapi kalau masih kurang
kita tidak boleh menyampaikan anak kurang seperti itu tidak boleh kita harus
177
menggunakan kalimat yang positif dan memotivasi seperti itu mas.
Peneliti ya pak, nggih pak.. kemudian untuk penilaian pengetahuan pak, kalau
pengetahuan itu didasarkan KD per tema ya pak kalau pengetahuan?
Guru B yaa.. jadi yang terbaru, minimal satu tema itu satu kali ulangan per mapelnya.
Nah jadi boleh jadi, dalam satu tema itu kan misalkan muatan bahasa indonesia,
ada 3 KD, itu boleh sekali mengadakan ulangan harian saja 1 tema itu yg
memuat didalamya 3 KD itu bisa. Misalnya KD menulis, mengarang, membaca.
Itu bisa. Sekali ulangan bisa juga, tapi boleh juga kalau ada waktu dan itu
dibutuhkan oleh guru, itu misalnya KD mengarang yaa mengarang saja. misal
hari ini ulangan KD mengarang saja, besok ulangan KD membaca saja.
silahkan..jadi fleksibel, gak saklek.
Peneliti Berarti tema 6 dan 7 ada penilaian harian ya pak?
Guru B Untuk pengetahuan kita setiap tema-nya minimal satu kali ulangan harian mas,
eee jadi tema 6 itu ada ulangan harian, terus karena tema 7 itu ditengah semester
nanti tidak ada ulangan harian tapi diganti penilaian tengah semester mas. Yang
penting dalam 1 tema, KD tuntas. Bahkan ada 1 KD itu diulangi beberapa tema.
Jadi boleh saja, dalam KD 1 ditema 1 ini misalnya yaaa, kita hanya indikator ini
yang kita diujikan. Di tema 2 tapi ada indikator yang sama dan indikator lain..
jadi fleksibel.. tidak saklek tentang pengetahuan maupun ketrampilan. Kalau
keterampilan nanti agak beda dikit yaa..
Peneliti Kalau tes lisan dan penugasan pak?
Guru B Ada mas, tes lisan dan penugasan juga ada mas,eeee kalau tes lisan hanya
sebatas untuk menguji pemahaman siswa dalam pembelajaran, iya seperti itu,
tugas-tugas pasti ada setiap tema-nya nanti tergantung KDnya seperti apa
Peneliti Kalau keterampilan bagaimana pak?
Guru B yaaa.. penilaian itu kan ada. Penilaian saat proses dan penilaian akhir dari KD
itu. Jadi misalnya waktu proses, bahkan keterampilan itu cenderung dinilai saat
proses. Misalnya anak diminta untuk mengarang, pada langkah pertama anak
hanya bisa mengarang 2 paragraf. Belum bagus. Kita kembalikan, coba kalian
tambahkan kalimatnya, kita kembalikan lagi. Jadi misal hari ini, dia pada KD
keterampilan Bahasa Indonesia pada tema ini hanya dapat 60, coba perbaiki lagi,
coba buka internet, nah nanti apabila anak mendapatkan 60,70, dan 80 maka
yang diambil yang 80 bukan rata2nya. Nah nanti yang yang di rata-rata dari
portofolio, produk ,kinerja, dan proyek. Nah itu per mapel per KD dalam mapel,
makanya formatnya seperti itu. Tidak semua KD penilaiannya ada 3 kolom ini
mas. Ada yg cuman 2 kolom. Untuk keterampilan kita kan per tema itu ada
muatan mata pelajarannya kan mas, nah nanti kan tiap muatan mata pelajaran
ada KDnya, nahh nanti KD-KD tersebut bisa pakai produk, proyek, apa kinerja,
nanti saya punya rekapannya mas, yang jelas setiap tema pasti kita memakai itu
produk, proyek, atau kinerja gitu.
178
REDUKSI HASIL WAWANCARA IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM
KURIKULUM 2013 DENGAN GURU KELASVB
No. Pertanyaan Jawaban Hasil Reduksi
1. Menurut bapak apa yang dimaksud
penilaian autentik dalam kurikulum
2013?
”Penilain autentik kan yang sebenarnya
asli,yang riil, faktual yang dilakukan” (19
Februari 2017)
Pengertian penilaian autentik menurut
guru adalah penilaian yang asli, riil,
dan faktual sesuai dengan kondisi
siswa yang sebenarnya kondisi.
2. Aspek apa saja yang bapak nilai
dalam kurikulum 2013 di kelas VB
SDN Wonosari 1 ?
“nah dalam penilaian kan ada aspek-
aspek ya, ada sikap ,pengetahuan ada
keterampilan” (16 Februari 2016)
Aspek yang dinilai guru adalah aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Aspek sikap terbagi menjadi dua yaitu
sikap sosial dan religious.
3. Teknik apa sajakah yang digunakan
bapak dalam penilaian (sikap,
pengetahuan dan keterampilan) di
kelas VB SDN Wonosari 1 ini?
“nah kalo sikap itu pengamatan,eeee bisa
pengamatan bisa penilaian antar
teman,atau penilaiaan diri sendiri itu ada
formatnya masing-masing, jadi kita
sebagai guru eeeeee ada apa ini…ada
buku jurnal guru untuk memantau
perkembangan siswa dalam keseharianya
misalnya si a hari ini masih apa belum
mengucapkan kata-kata yg baik maka kita
ingatkan, kemudian misalnya hari ini
udah beribadah belum nah itu kita
ingatkan termasuk yang sikap religius,
kemudian sikap sosial bagaimana mereka
dengan temanya berkata yang baik
dengan teman atau tidak, terus
mengganggu, empati tidak dengan
temanya, kemudian eeeee apa diberikan
Teknik yang digunakan oleh guru
dalam penilaian sikap adalah
pengamatan, penilaian diri, penilaian
antar teman, jurnal.
Jurnal Guru digunakan untuk
memantau perkembangan siswa setiap
harinya.
Contoh sikap sosial yang dinilai oleh
guru adalah hubungan siswa dengan
temanya bisa perkataannya, empati,
dan mengganggu atau tidak.
Contoh sikap religious yang diamati
oleh guru adalah bagaimana siswa
dalam beribadah.
179
apa ini… mereka juga diberikan penilaian
diri dan juga temanya yang menilai, Dari
sisi pengetahuan autentik itu yaitu ya ini
berupa teori ulangan harian, atau juga
bisa apa kita lakukan klarifikasi seusai
pembelajaran apakah anak sudah
mencapai KD yang kita inginkan atau
belum ,pada keterampilan karena dalam
kurtilas KD pengetahuan selalu
berpasangan dengan KD keterampilan
kita biasanya bisa meliputi dari sisi
kinerja, produk yaitu jadi mereka
menghasilkan sesuatu bisa karya, atau
praktik jadi kita nilai praktiknya,
mungkin seperti itu.” (16 februari 2017)
Penilaian pengetahuan berupa ulangan
harian atau evaluasi seusai
pembelajaran untuk mengetahui
ketercapaian KD.
Teknik yang digunakan untuk menilai
keterampilan adalah kinerja/praktik
dan produk/karya dan portofolio.
Kompetensi pengetahuan dalam
kurikulum 2013 selalu berdampingan
dengan kompetensi keterampilan.
Penilaian pengetahuan bagaimana
pak?
“Pengetahuan sebagian tertulis, tapi ada
juga lisan, tapi kalau lisan hanya sebatas
untuk menguji pemahaman secara cepat
dalam artian piye wis dong belum apa
tadi disampaikan, eee selain itu juga bisa
dilihat dari penugasan mas, mungkin juga
bisa kalau mengerjakan didepan kelas
seperti itu.” (19 Februari 2017)
Penilaian Pengetahuan yang dilakukan
oleh guru menggunakan teknik tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Bagaimana penilaian
keterampilannya pak?
“Yaaa jadi sebetulnya sama nanti
keterampilan apa yang mau dinilai apa
dengan apa bentuknya apakah kinerja
atau produk atau proyek itu aja,”(19
Februari 2017)
Penilaian keterampilan yang dilakukan
oleh guru menggunakan teknik
kinerja/praktik, produk dan proyek.
180
4. Bagaimana langkah-langkah proses
perencanaan penilaian sikap
berdasarkan teknik yang bapak
gunakan tersebut?
“Jadi beigini mas, penilaian itu berubah
dulu dengan yang sekarang, eeeeeee….
apa kalau permen yang dulu itu setiap
pembelajaran harus membuat dan
dicantumkan rubrik serta kriteria
penilaian sikap dan keterampilan, kalau
sekarang tidak begitu kalau sekarang itu
guru dipermudah mas jadi tidak perlu
menuangkan rubrik sikap dan
keterampilan di dalam rpp.” (19 Februari
2017)
Menurut guru perencanaan penilaian
sikap dalam kurikulum mengalami
perubahan dengan berlakunya permen
yang baru yaitu dalam penerapan
Kurikulum 2013 yang baru untuk
penilaian sikap dan keterampilan
rubrik dan kriteria penilaian tidak
dituangkan ke dalam RPP.
“Penilaian seperti itu kalau yang sekarang
hanya dalam pembelajaran yang memuat
agama dan pkn saja, dan itupun kalau
dalam pkn dalam rpp hanya dicantumkan
KD sikap nya seperti ini tidak sampai
membuat indikator untuk diukur”(19
Februari 2017)
Perencanaan guru mengenai sikap
dalam RPP hanya dalam pembelajaran
yang bermuatan agama dan pkn itupun
untuk PKn hanya dicantumkan
kompetensi dasarnya saja tidak sampai
menentukan indikator.
5. Bagaimana langkah-langkah proses
perencanaan penilaian pengetahuan
berdasarkan teknik yang bapak
gunakan tersebut?
“Kalau perencanaan kalau eeee tes
tertulis seperti panduan harus masukke
rpp, seperti panduan yang ada harus ada
kisi-kisi, kunci kriteria capaian, ada
soalnya juga mas makane ra ping akeh
rapopo, yaa inshaallah kita sudah tertib
kalau kisi-kisi mas kita utamakan.” (19
Februari 2017)
Perencanaan yang dilakukan oleh guru
untuk melakukan penilaian
pengetahuan adalah dengan membuat
kisi-kisi, kunci, kriteria capaian siswa
dan disertai dengan instrumen soal.
181
6. Bagaimanakah langkah-langkah
proses perencanaan penilaian
keterampilan berdasarkan teknik
yang bapak gunakan tersebut?
“Yaaa jadi sebetulnya sama nanti
keterampilan apa yang mau dinilai apa
dengan apa bentuknya apakah kinerja
atau produk atau proyek itu aja, kalau
dulu itu ada kriterianya kalau dulu misal
proyeknya ini nanti kriterianya apa kalau
sekarang udah gak nanti masalah
penilaian guru yang lebih tau tapi secara
lisan kita sampaikan ke anak nanti
targetnya seperti ini-seperti ini, ee tapi
tidak diwujudkan dalam tulisan,kan kalau
dulu selalu ada kolom-kolom begitu,
sangat baik apabila seperti ini ini ini,
unsurnya apa wae ada 4 kriteria
capaianya seperti ini ini ini, nah kalau
yang lawas itu mas. ”
Perencanaan penilaian keterampilan
guru menentukan akan menggunakan
kinerja, produk, atau proyek
portofolio.
Rubrik penilaian menurut guru
berdasarkan permen yang paling baru
tidak perlu dicantumkan dalam rpp
untuk memudahkan guru.
Rubrik penilaian keterampilan inhern
di dalam guru.
7. Bagaimana langkah-langkah proses
pelaksanaan penilaian sikap
berdasarkan teknik yang bapak
gunakan tersebut?
“Kalau observasi yaaa anu mas tidak
direncanakan, observasi itu pekerjaanya
dituangkan dalam jurnal jadi ga ada buku
observasi mas, jadi jurnal itu catatan
guru. Teknik observasi kita lihat
langsung dan tidak kita rencanakan, tapi
kita punya pedoman itu yang ditempel
disetiap kelas misalnya kejujuran disiplin
tanggung jawab dan lain-lain,.” (19
Februari 2017)
“Iyaa mas kalau observasi ya hanya
Observasi hanya digunakan guru
sebagai langkah dalam penilaian
jurnal.
Observasi tidak di rencanakan namun
guru mempunyai pedoman nilai serta
sikap apa yang harus dinilai seperti
kejujuran, tanggung jawab, disiplin,
dan lain-lain.
Observasi yang dilakukan oleh guru
hanya sebatas pengamatan dan
182
sebatas eeeee apa ini hanya sebatas
pengamatan saja nahh nanti hasil
pengamatan nanti kejadian yang penting-
penting kita tuangkan ke dalam jurnal
guru, seperti itu.” (19 Februari 2017)
kejadian yang penting-penting
dituangkan dalam buku jurnal guru.
Teknik observasi itu bagaimana
perencanaanya pak?
“Tapi tidak setiap hari dinampakan
karena keterbatasan waktu seperti itu, tapi
itu dijadikan sebagai panduan jadi misal
karakter 1 jujur siswa sudah mulai
berekembang, sudah terbiasa, jadi secara
umum setiap kelas mempunyai panduan
seperti ini tapi ada juga guru yang
menggunakan teknik yang lain. Kalau
penilaian sikap dengan teknik observasi
hanya sebatas pengamatan saja, tidak ada
lembar penggamatan yang secara konkrit
, kalau yang dulu seperti itu mas, tapi
setelah berlakunya permen yang baru, hal
tersebut dihapuskan untuk memudahkan
guru.” (19 Februari 2017)
Guru memiliki panduan dalam
malakukan penilaian sikap yaitu sikap
apa saja yang harus dinilai dan
diamati.
Teknik observasi dilakukan hanya
sebatas pengamatan saja dan tidak ada
lembar pengamatan secara konkrit.
Bagaimana dengan jurna pak? Ya kan itu mas, itu nanti kan kita amati
setiap perilaku anak tuu, nah nanti yang
penting-penting yang menonjol, menonjol
itu bisa positif atau negatif, kita catat di
buku jurnal itu, eeeee misal ada anak
yang bermasalah yaa kita tangani kita
sebagai guru harus bisa itu mas. (19
Februari 2017)
Jurnal dilakukan dengan mencatat
sikap dan perilaku siswa yang
menonjol baik positif maupun negatif.
Guru memberikan tindak lanjut
terhadap perilaku siswa yang negatif.
183
Bagaimana dengan penilaian diri
pak?
“Kalau pedoman dari kurikuum pusat
nanti akan ada sederet pertanyaan
,pertanyaan sepuluh nomor atau berapa
terus nanti isinya itu apakah saya sudah
belajar dengan baik , apakah saya berbuat
baik dengan teman, dijawab ya atau tidak
nah itu nanti digunakan sebagai
perbandingan, kalau penilaian yang
sebaiknya kan yang fair, guru menilai,
siswa menilai, teman juga menilai.” (19
Februari 2017)
Penilaian diri yang dilakukan oleh
guru berbentuk peryataan ya atau
tidak.
Penilaian diri digunakan guru hanya
sebagai perbandingan atas pengamatan
yang sudah dilakukan oleh guru.
Proses pelaksanaan penilaian diri
bagaimana ya pak?
“Yaa kalau eeee..... proses penilaian diri
ini kan standar-standar saja,tidak ada
yang berubah secara signifikan, kalau dari
panduan dari pusat yaa pertanyaanya
hanya itu itu saja, apakah hari ini sudah
lebih baik, apakah saya sudah
mengejakan tugas,apakah sudah berbuat
baik dengan teman yaaa seputar-seputar
situ saja, yaa seputar tanggung jawab
kedisplinan dia dalam belajar dalam
mengerjakan tugas dengan teman apakah
sudah berperan dalam kerjasmaa
kelompok nah fungsinya digunakan
sebagai pembanding sama observasi yang
dilakukan sama guru itu mas.” (19
Februari 2017)
Sikap yang diukur dalam penilaian diri
berdasarkan panduan dari pemerintah
pusat yaitu seputar kedisiplinan,
kejujuran, tanggung jawab, kerjasama.
184
Format penilaian diri? “Formatnya dalam bentukya ya atau tidak
seperti itu mas, jadi tidak seperti guru
yang menilai grade 1-4 nah nanti
menyulitkan anak-anak padahal
fungsinya kan sebetulnya hanya untuk
membandingkan biar nanti guru waktu
mendeskripsikan sikapnya itu utuh, jadi
tidak hanya dari guru tapi juga dari
dirinya diri, dan temanya.”
(19 Februari 2017)
Format penilaian diri dalam bentuk ya
atau tidak.
Pedoman penilaiannya bagaimana
pak?
“Ada mas tapi itu sekali lagi itu Kalau
dulu seperti itu mas yg sekarang itu sudah
dihapus dinyatakan tidak berlaku, Kalau
sekarang kan hanya dipermudah dengan
hanya yang menonjol saja kalau yang
sedang-sedang ya sudah dibiarkan saja
sepserti itu, jadi dipermudahlah sekarang
mas hehehe”
(19 Februari 2017)
Pedoman penilaian tidak ada karena
permen yang digunakan sudah
berganti.
Ada tindak lanjutnya pak? “Kalau tindak lanjut yang dilakukan oleh
guru yang nganu mas ya biasanya yang
kurang pas kurang tertib atau apa seperti
itu sudah kewajiban seorang guru.”
(19 Februari 2017)
Bentuk tindak lanjut yang dilakukan
guru terhadap siswa yang mempunya
sikap kategori kurang.
Bagaimana dengan penilaian antar
teman?
“Kalau penilaian antar teman persis sama
penilaian diri Cuma yang menilai
temanya, heem.”
(19 Februari 2017)
Format penilaian antar teman sama
dengan penilaian diri namun yang
menilai temannya.
Pernah dilakukan ya pak? “Pernah dilakukan inshaallah pernah Selain menggunakan lembar penilaian
185
dilakukan, yaaa cuman kan kan metode
penilaianya kan gak harus saklek seperti
itu mas, sebagai guru kan harus bijak
yaaaa seperti seorang dewasa saja, kan
anak-anak kan mungkin juga pekewuh
kalo harus menilai temanya mungkin dia
khawatir ini itu, tapi guru bisa
menggunakan pendekatan pribadi ,kamu
yang paling tidak tertib siapa,yang ini
siapa, seperti itu mas, jadi tidak melulu
tertulis seperti itu mas.” (19 Februari
2017)
antar teman guru juga menggunakan
pendekatan pribadi kepada siswa
untuk menilai teman-temannya.
Kriteria penilaiannya bagaimana
pak?
“Yaaaa disampaikannya sebagai
himbauan jadi kita ceramahi kalian harus
seperti ini seperti itu, cuman tidak setiap
hari secara formal, hanya di awal
pertengahan perjalanan atau menjelang
akhir disampikan eeeeee.......misalnya
bahwa kalian kalau naik kelas harus
memiliki akhlak dan perilaku baik seperti
itu jadi tidak setiap hari setiap observasi
disampaikan kan tidak mas.” (19 Februari
2017)
Kriteria penilaian sikap disampaikan
kepada siswa sebagai himbauan bisa di
awal, di tengah dan juga di akhir
semester.
Kalau jurnal seperti apa pak? “Nggih jadi gini prinsipnyaa kan, misale
kita kan punya panduan patokan karakter
yang akan dikuasai anak itu kan cetho,
bahwa anak dengan belajar anak itu harus
jujur, disiplin, tanggung jawab, bisa
Prinsip penilaian sikap yang dilakukan
guru adalah bagaimana sikap anak
berdasarkan panduan yang ada di awal
semester untuk dibandingkan dengan
sikap anak di akhir semester.
186
meningkat dari capaian itu, jadi apaa
eee....... jadi kita yg penting di endingnya
itu, perjalanan anak dari awal semester
hingga akhir semester itu nanti kan
dilaporkan seperti apa perkembangan
anak, itu nanti kan kita punya catatanya
mas.” (19 Februari 2017)
8. Bagaimana langkah-langkah proses
pelaksanaan penilaian pengetahuan
berdasarkan teknik yang bapak
gunakan tersebut?
“Pengetahuan sebagian tertulis, tapi ada
juga lisan, tapi kalau lisan hanya sebatas
untuk menguji pemahaman secara cepat
dalam artian piye wis dong belum apa
tadi disaampaikan, eee selain itu juga bisa
dilihat dari penugasan mas, mungkin juga
bisa kalau mengerjakan didepan kelas
seperti itu.” (19 Februari 2017)
“Ulangan harian, mid dan akhir semester
mas, kalau dulu itu anu mas tahun
2105/2016 itu apa, kalau ulangan harian
itu ee per sub tema tapi kalau sekarang
kita diberikan kebebasan sik penting sak
KD harus diukur, jadi sekarang kalau 3
sub kita ulangan satu kali ga masalah,
yang penting dari ulangan itu kita bisa
mengukur KD-KD yang ada indikatornya
itu, jadi kalau KDnya mudah ya gausah
banyak-banyak soalnya, ya kalau KD
yang sulit ya kita perbanyak ulanganya.
Kalau dulu ya kita persub ulangan
Penilaian pengetahuan yang dilakukan
oleh guru menggunakan tes tertulis
dan tes lisan.
Tes lisan digunakan guru untuk
menguji pemahaman siswa terhadap
kompetensi yang diajarkan.
Penilaian tertulis berupa ulangan
harian, ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester.
Ulangan harian dilakukan tidak per
sub tema namun bisa kapanpun
asalkan dapat mengukur KD dalam 1
tema.
187
mas,tapi kalau sekarang dipermudah yang
penting terukur KDnya.” (19 Februari
2017)
Jenis soalnya seperti apa pak? “Kalau jenis soal ya standar mas,
eeeeeeee… ada pilihan ganda, isian
pendek dan uraian, kalau dulu-dulu kita
paing mudah ya buat soal uraian atau
isian tapi sebetunya kalau pilihan ganda
itu sebetulnya gak selalu mudah mas hal
itu sudah kami buktikan ternyata
walaupun kita berikan soal pilihan ganda
anak-anak tidak secara mutlak
mendapatkan 100, biasanya kita
menggunakan soal gabungan pilihan
ganda, isian dan uraian.“(19 Februari
2017)
Jenis soal dalam tes tertulis berupa
campuran yaitu soal pilihan ganda,
isian singkat dan uraian.
Bagaimana dengan teknik
penugasan?
“Penugasan itu PR, ada juga eeee
penyiapan praktik, ada juga proyek atau
produk itu sebagian masuknya
keterampilan sebagian masuk
pengetahuan, jadi apa ciri khusus k13
bahwa anak itu harus aktif anak lebih
banyak mengalami jadi anak itu harus
banyak tugas.” (19 Februari 2017)
Teknis penugasan berupa PR, ada juga
sebagian nilai pengetahuan dari
keterampilan dalam kegiatan praktik,
produk, dan proyek.
“Yaaa ada, eeeee jadi kita sampaikan
yang bisa seperti ini seperti ini dapat nilai
90 yang bagus bisa full dapat nilai 100,
Kriteria penilaian disampaikan oleh
guru yaitu bagaimana kriteria untuk
mencapai nilai maksimal, bagaimana
188
kalau yang cuman ini dan ini yang
penting kalian kkm, tapi eeeee bagi saya
anak sudah berusaha capai kkm walaupun
tidak maksimal dan bagi anak berusaha
dengan sungguh-sungguh dan hasilnya
bagus kita kasih di atas kkm, kita berikan
apresiasi jangan sampai ngedownke anak,
tapi kalau tidak mengerjakan tidak mau
berusaha ya kita berikan dibawah kkm
dan kita berikan batas waktunya,kalau
telat ya kita berikan toleransi.“(19
Februari 2017)
yang nilainya hanya pas kkm, dan
bagaimana yang nilainya di bawah
kkm.
Kesungguhan siswa dalam
mengerjakan tugas menjadi salah satu
kriteria guru dalam menilai tugas
siswa.
“Kita hanya mengarahkan,kalian semua
harus berkontribusi harus bekerja
semuanya jangan hanya ngandalke
sijiloro,itu semua kita sampaikan nilai
kerja sama, kebersamaan, persatuan tidak
boleh mendominasi.” (19 Februari 2017)
Dalam tugas kelompok guru tidak
membagi tugas anggota kelompok
hanya guru menyampaikan bahwa
semua anak harus berkontribusi dalam
kerja kelompok.
“Kalau sekarang tidak berupa rubrik ya
ini, kalau sekarang ya ini eeee tidak
masuk dalam rubrik nanti hanya tugasnya
apa eeeee…. sudah inhern dalam guru
jadi tidak dikatakan bahwa anak dapat A
itu yang seperti apa gitu tidak masuk
dalam rpp, eeeeee kita sudah mulai
terapkan itu sejak tahun 2016 soalnya
sosialisasi permennya itu sekitar akhir
Rubrik tidak secara konkrit terwujud
namun sudah inhern di dalam guru.
189
tahun 2015 jadi kalau beda dari yang dulu
mas.” (19 Februari 2017)
9. Bagaimana langkah-langkah proses
pelaksanaan penilaian keterampilan
berdasarkan teknik yang bapak
gunakan tersebut?
“Yaaaaa nanti siswanya kan diberikan
tugas untuk membuat suatu karya, terus
nanti kita lihat bagaimana hasilnya seperti
itu, kan nanti kelihatan mas guru sudah
mempunyai pengamatanya sendiri.”
Penilaian produk dilakukan guru
dengan memberikan tugas kepada
siswa yang menghasilkan sebuah
karya.
Penilaian dilakukan guru dengan
mengamati hasilnya.
“Kalau praktik nanti dilihat mas eeeeee
misale tugas untuk membedah ikan nanti
anak dilihat bagaimana iso ora, dalam
membuat rangkaian listrik itu biasanya
kan langkah-langkahnya sudah ada di
buku anak, kita tinggal mengamati saat
anak-anak praktik seperti itu mas.”
Penilaian praktik dilakukan guru
dengan memberikan tugas.
Guru mengamati dalam siswa
melaksanakan kegiatan praktik.
“Oooo ya jelas itu mas hehehe, selalu kita
berikan batasan waktunya.”
Siswa diberikan batasan waktu dalam
melaksanakan tugas.
“Iyaa mas, eeeee nanti apa nanti anak kan
diminta untuk melakukan pengamatan
terlebih dahulu terus nanti bagaimana
anak itu eeee dalam menyiapkan alat-
alatnya itu kita juga nilai, bagaimana
pelaksanaanya apakah sesuai dengan
langkah-langkahnya atau belum, untuk
laporan ya nanti kita kasih nilai, seperti
tadi mas kalau yang sungguh-sungguh
hasilnya baik ya kita kasih nilai yang
bagus, yaaa seperti tadi.”
Penilaian proyek dilaksanakan dengan
mengamati perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan kegiatan proyek.
190
Ehmmm… portofolio itu kan kumpulan
tugas-tugas siswa yang apa yang
dikumplkan dalam map, kalau dulu iya
mas, hehe kan jarang kalau yang pake
potofolio itu, gak semua KD bisa itu jadi
jarang mas, sekarang tugas siswa cuma
saya jadikan dalam satu map hehehe
Penilaian portofolio jarang dilakukan
menyesuaikan KD yang ada.
Guru mengumpulkan seluruh tugas ke
dalam satu map.
Yaa itu jadikan gini eeee kita cari KD
yang bisa diportofoliokan nanti kita
tentukan tugas ke siswanya, gitu mas itu
nanti tugas-tugasnya kita kumpulkan jadi
satu dan saya nilai seperti itu.
Guru melaksanakan penilaian
portofolio dengan memberikan dan
mengumpulkanya jadi satu.
Guru memberikan umpan balik berupa
masukan dan saran.
10. Bagaimana proses pendeskipsian
hasil penilaian pengetahuan di kelas
VB SD N Wonosari 1?
“Deskripsi itu dari KD yang paling
menonjol misalnya dalam satu semester
eeeeeee apa ipa misalnya, ipa itu kan ada
4 KD dalam satu semester yang tersebar
di berbagai tema, misale kalau di
semester 2 kan ada 4 tema nah ipa
memiliki 4 KD nah kan gampangnya kan
per tema ada 1 KD, nah nanti dari
keempat KD itu yang paling menonjol
diuraikan, nah kalau dulu diuraikan itu
ada 2 yang menonjol yang terbaik dan
yang terendah, nah kalau yang terbaru
kemarin kita hanya yang terbaik saja.”
(19 Februari 2017)
Pendesripsian nilai pengetahuan
dilakukan dengan mendeskripsikan
KD yang menonjol dalam satu
semester dari masing-masing muatan
mata pelajaran.
Nilai pengetahuan yang dideskripsikan
yang dideskripsikan adalah KD yang
menonjol dan terbaik yang dikuasai
oleh siswa.
11. Bagaimana proses pendeskipsian “Kalau keterampilan , kalau angka di Untuk pendeskripsian hasil adalah
191
hasil penilaian keterampilan di kelas
VB SD N Wonosari 1?
ambil yang tertinggi tapi kalau deskripsi
ya yang paling menonjol sama kayak
yang pengetahuan, untuk nilai kalau
dipengetahuan rata-rata tapi kalau di
ketermapilan itu diambil yang paling
tinggi gitu.” (19 Ferbruari 2017)
dengan mengambil KD yang terbaik
yang dicapai oleh siswa.
192
TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK
DALAMKURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N WONOSARI 1 DENGAN
KEPALA SEKOLAH
Nama : Paimun, M.Pd.
Hari,tanggal : Selasa, 7 Maret 2017
Peneliti Aa untuk yang pertama pak, aa saya mau tanya menurut bapak itu penilaian
autentik itu dalam kurikulum 2013 itu yang gimana?
Bapak P ooo yaa adalah penilaian yang berdasarkan fakta di lapangan kemudian aaa
penilaian itu dilakukan untuk mendapatkan gambaran untuk tentang semua
potensi dan kompetensi siswa tersebut.
Peneliti ohh nggih.. kalau aspek yang dinilai dalam penilaian otentik dii khususnya di
SD Wonosari 1 itu apa saja?
Bapak P yaaa meliputi tiga ranah itu.. tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
Peneliti kalau aaa untuk penilaian sikap itu di SD Wonosari 1 ini menggunakan teknik
apa saja ya?
Bapak P ada teknik aaa pengamatan atau observasi kemudian juga untuk sikap itu juga
di aaa lakukan dengan berbagai format dan perangkat untuk mendukung aaa
terwujudnya penilaian sikap.
Peneliti ada penilaian diri pak?
Bapak P iya ada..iya ada
Peneliti penilaian teman sebaya, ada pak?
Bapak P ada ada..dilakukan oleh siswa.. antar siswa..
Peneliti oh nggih.. kalau guru mempunyai jurnal guru nggih pak?
Bapak P aaa idealnya ada, tapi aaa tampaknya untuk keseluruhan memang belum
banyak dilakukan jadi..
Peneliti kalau kelas 5 sudah memakai ya pak?
Bapak P mungkin sudah..dengan pak budiyono pak bu endra sama bu witri mungkin
sudah. Tapi memang untuk aa secara total, keseluruhan memang aa masih ada
beberapa teman guru yang memang belum rutin. Tapi mestinya harus
dilakukan
Peneliti ooo iya pak.. kemudian kalau tadi pak ada teknik. Bapak menyampaikan ada
teknik pengamatan.
Bapak P iya
Peneliti pengamatan atau observasi. Aaa itu dalam perencanaannya, itu, apakah aa
guru itu merencanakannya itu di RPP atau gimana pak?
Bapak P aaa mestinya juga terletak di dari analisis kurikulumnya kemudian aa
dituangkan dalam bentuk yang turunannya termasuk sampai aa yang lebih
detailnya adalah di RPP, kemudian dibuatlah perangkat untuk melakukan
penilaian sikap itu.
193
Peneliti oh ya gitu.. kalau di permen yang baru itu aa menurut pak budi itu tidak
dicantumkan di dalam RPP itu bagaimana pak? Kalau..
Bapak P kalau itu berarti belum belum dilengkapi saja. mestinya ketika guru itu akan
ada penilaian sikap berarti mestinya di RPP sudah ada pernyataan bahwa akan
dilakukan aa penilaian sikap
Peneliti ooo seperti itu ya pak
Bapak P nggih.. ya mungkin ada kesenjangan naahh nek itu mungkin belum
diformatkan saja. mestinya kan karena harus direncanakan kan perencanaan
pembelajaran itu ada di RPP.
Peneliti nggih…berarti dalam perencanann juga harus ada di RPP nggih pak?
Bapak P idealnya seperti itu jadi dari sikap …misalnya yang dinilai sikap disiplinnya,
lha untuk yang dibikin itu mestinya akan dinilai itu mestinya akan dibuatkan
format itu, dan format itu akan digunakan untuk mengamati tentang
kedisiplinan siswa.
Peneliti ohhh nggih.. kalau dalam pelaksanaannya pak, kompetensinya itu selalu
disampaikan kepada siswanya atau bagaimana pak?
Bapak P mestinya iya..harus itu. karena kan bahwa akan ada penilaian sikap disiplin
misalnya, yang harus kamu lakukan adalah hal-hal meliputi kompetensi a-b-c
kan mestinya diberitahukan siswa sehingga siswa oh tahu bahwa yang harus
dilakukan a-b-c dan seterusnya.
Peneliti ohhh gitu.. kriteria penilaian serta indikator juga disampaikan?
Bapak P mestinya disampaikan. Karena kan siswa kan menjadi tahu bahwa akan ada
penilaian. Sehingga siswa pun nanti setelah dinilai dengan aaaa ada unsur
pemberitahuan hasilnya kemudian siswa tahu tuntutan yang harus dilakukan
kan menjadi nanti inshaallah menjadi sebuah kebiasaan maka akan
mendapatkan aaaa wadah yang utuh tentang siswa yang bersangkutan.
Peneliti ohh gitu.. aaa kemudian pengamatannya dilakukan pada proses kapan pak
kalau pengamatannya?
Bapak P ya kalau pengamatan mestinya harus dilakukan aaa baik dari aaa awal maupun
sampai akhir kegiatan pembelajaran.
Peneliti kemudian kalau pencatatannya?
Bapak P biasanya di… mestinya langsung saat itu. Tapi, aaa biasanya sambil mungkin
pekerjaan siswa sudah aaa melakukan apa istilahnya? Melakukan
pekerjaannya nah guru bisa aaa juga dengan melakukan penilaian langsung,
karena kalau ditunda itu menambah pekerjaan dan beban itu.
Peneliti ohhh gitu… kemudian kalau.. berarti ada rubriknya ya pak kalau
menggunakan teknik pengamatan?
Bapak P iya.. tentu ada rubrik.
194
Peneliti ohhh gitu…terus bagaimana pak kalau cara menampilkan tingkat capain siswa
dengan teknik pengamatan?
Bapak P ya itu kan karena dari pengamatan kan ada kriteria-kriterian yang sudah
ditentukan. Kemudian A ini masih perlu ditingkatkan atau sudah aa baik
misalnya. Itu kan mestinya ada rubriknya ada ketentuannya bahwa capaian
nilai 86 itu sudah dianggap baik, katakanlah harus ada rubrik yang
menyatakan seperti itu.
Peneliti kemudian kalau penilaian diri pak. Kalau penilaian diri itu perencanaannya itu
seperti apa pak? Aa apakah ada kriteria penilaiannya?
Bapak P ya itu kan menilai siswa untuk menilai dirinya sendiri. Ya itu yang yang
mungkin belum banyak dilakukan oleh guru-guru kita. Katakanlah misalnya
saya menilai diri saya. Untuk siswa ya, kalau untuk guru kan ada evaluasi diri
itu setiap tahun ada. Tapi untuk penilaian diri siswa itu biasanya aaa masih
belum banyak dilakukan.
Peneliti ohh iya.. biasanya kalau yang menggunakan penilaian diri itu format
penilaiannya seperti apa pak?
Bapak P itu yang.. mungkin belum banyak dilakukan.. signifikan. Idealnya ada tapi
mungkin tahap operasional pelaksanaan itu belum belum terbiasa karena yang
menilai biasanya terus guru.
Peneliti ohhh iya tapi ada ya pak yang menggunakan format?
Bapak P yaa selama ini mungkin salah satunya ada karena belum tahu persis. Tapi tapi
kelihatannya masih jarang juga, misalnya penilaian diri siswa dijadikan dasar
untuk pengisian raport dan sebagainya.
Peneliti mungkin hanya digunakan sebagai pembanding saja ya pak?
Bapak P mungkin… akhirnya toh kalau membandingkan saja kan siswa kita beri nilai
yang secara terbuka, itu akan tahu siswa bahwa siswa di ini kategori yang
maksudnya ini sedang ini tinggi itu sudah kelihatan.
Peneliti oh nggih.. kalau formatnya itu diberikan lembar, kalau penilaian diri diberikan
lembar penilaian diri seperti itu ya pak? Kalau misal menggunakan?
Bapak P yaaa ini yang belum mungkin belum dihasilkan. Mungkin nanti dari aa anda
bisa aa contohnya mungkin nanti bisa dibagi kepada saya.
Peneliti ohhh nggih pak.. kalau penilaian teman sebaya pak?
Bapak P teman sebaya…. Yaaaa ya itu tadi. Mungkin ada disuruh memilih pihak
berapa itu. Mungkin diantara mereka juga ada yang melakukannya.
Peneliti ohhh nggih pak.. aaa kalau penilaian jurnal bagaimana pak?
Bapak P penilaian jurnal? Ya itu tadi. kalau tuntutan ada tapi untuk mungkin
pelaksanaan masih jarang atau belum detail dilakukan penilaian dengan jurnal.
Peneliti ohhh nggih,, kemudian kalau untuk penilaian pengetahuan pak, biasanya
menggunakan teknik Apa pak?
Bapak P biasanya kami disini menggunakan tertulis.
Peneliti Tes tertulis perencanaanya termuat di RPP ya pak?
195
Bapak P Iya iya ada RPP
Peneliti Ada kisi-kisi pak?
Bapak P Aaaaa kalau yang lengkap ada kisi-kisinya itu biasanya ulangan tengah
semester, ujian kenaikan kelas, dan ulangan akhir semserter kalau ulangan
harian aaa belum semua bikin kisi-kisnya.
Peneliti Kalau bentuk soalnya bagaimana pak?
Bapak P Aaa macam-macam, tergantung guru yang bersangkutan taapi pada umunya
pada ulangan harian itu biasanya adayang menggunakan pilihan ganda,isian
dan uraian, tapi kalau UTS kita lengkap ada pilihan ganda, isian dan uraian.
Peneliti Apakah pernah pak menggunakan tes lisan untuk ulangan harian?
Bapak P Pernah juga
Peneliti Ow iya kalau tes lisan satu persatu atau hanya untuk menguji pemahaman
siswanya pak?
Bapak P Pada umumnya untuk menguji pemahaman siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung.
Peneliti Berarti itu tidak direncanakan hanya spontan ya pak?
Bapak P Ya direncanakan aaaa misalnya untuk mengetahui kemampuan awal siswa
kan kita membutuhkan pertanyaan yang memancing siswa
Peneliti Berarti ini tidak dimasukan ke dalam RPP ya pak?
Bapak P Misalnya guru mau menggunakan tes lisan ya mestinya direncanakan.
Peneliti Kalau penugasan bentuknya seperti apa pak?
Bapak P Kalau penugasan itu kan aaa ada yang terstruktur dan tidak terstruktur kan
Kalau terstruktur kan terkait materi saat itu, kalau tidak terstruktur yang bisa
juga meliputi untuk mengetahui keterampilan siswa di bidang tertentu.
Peneliti Di batasi ya pak waktu pengerjaanya?
Bapak P Yaa jelas mas, kita batasi waktunya.
Peneliti Bentuknya PR ada pak?
Bapak P Yaaa PR ada, walaupun kemarin ada isu aaa tidak boleh memberikan PR tapi
justru anak menjadi tidak terkontrol karena anak dirumah menjadi tidak
belajar.
Peneliti Kalau pelaksanaannya disampaikan KDnya tidak pak?
Bapak P Itu idealnya seperti itu, tapi kita cuma kasih tau ini PR tentang apa seperti itu,
kalau KD kan sudah kita sampaikan di awal.
Peneliti kalau penilaian keterampilan bagaimana pak biasanya menggunakan teknik
apa pak?
Bapak P Kalau keterampilan kan aaaaa pengamatan, dan dilakukan saat proses, dan
nanti ditentukan hasil keterampilan yang harus dinilai tadi, misalnya olahraga
kan harus diamati saat prosesnya seperti itu.
Peneliti Kalau praktik juga dinilai ya pak?
Bapak P Yaa yaaa karena kita kan menilai aaa secara utuh tidak hanya per bagian
sudah kita nyatakan baik, baiknya itu penguasaan KD nya itu seperti apa gitu.
Peneliti Kalau perencanaan juga dicantumkan di RPP ya pak?
196
Bapak P Iya iya juga dicantumkan.
Peneliti Ada rubrik kriterianya seperti itu ya pak?
Bapak P Iya otomatis mas.
Peneliti Apakah kalau aaa rubrik dan kriterianya itu disampaikan ke siswa tidak pak?
Bapak P Iya mas, harus disampaikan biar siswa itu tau apa yang harus dilakukan, dan
supaya siswa itu juga punya target siswanya.
Peneliti Kalau membandingkan tampilan siswa dengan rubriknya tu saat apa pak?
Bapak P Yaaa saat proses sampai akhir penilaian kan.
Peneliti Kalau produk-produk itu pak?
Bapak P Itu didepan itu contohnya mas, kita nanti kasih tau dan siswa menyelesaikan
tugasnya
Peneliti Kalau proyek pernah dilakukan ya pak?
Bapak P Yaa pernah mas tentunya, sudah menjadi tuntutan.
Itu kan nanti dinilai dari perencanaannya sampai hasil.
Peneliti Biasanya kelompok atau individu pak?
Bapak P Bisa kelompok bisa individu mas,tergantung tugasnya berat atau tidak gitu.
Peneliti Kalau penilaian portofolio bagaimana pak? Ada ya pak?
Bapak P Ya harus mas, tiap guru harus memiliki nilai portofolio.
Peneliti Itu pelaksanaannya seperti apa pak kalau portofolio?
Bapak P Aaaa itu kan idealnya guru nanti mengumpulkan tugas-tugas siswa ke dalam
map untuk masing-masing anak.
Peneliti Itu nanti diberi umpan balik ya pak kalau nilai portofolio seperti itu?
Bapak P Iya iya tentu
Peneliti Kalau di rapor itu kan ada pendeskripsian hasil penilaian itu seperti apa pak?
Bapak P Kalau di awal kita melaksanakan yang menonjol baik positif maupun negatif,
yang positif diberikan penghargaan kalau yang menonjol negatif kita berikan
masukan biar ada perbaikan seperti itu, itu biasanya KD per muatan mapel
mas.
197
REDUKSI HASIL WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N
WONOSARI 1 DENGAN SISWA KEPALA SEKOLAH
No. Pertanyaan Jawaban Hasil Reduksi
1. Untuk yang pertama pak, aa saya mau tanya
menurut bapak itu penilaian autentik itu dalam
kurikulum 2013 itu yang gimana?
Ooo yaa adalah penilaian yang berdasarkan fakta
di lapangan kemudian aaa penilaian itu dilakukan
untuk mendapatkan gambaran untuk tentang
semua potensi dan kompetensi siswa tersebut.
Penilaian autentik adalah
penilaian berdasarkan fakta
dilapangan untuk mendapatkan
gambaran tentang ketercapaian
kompetensi siswa.
2. Kalau aspek yang dinilai dalam penilaian otentik
dii khususnya di SD Wonosari 1 itu apa saja?
Yaaa meliputi tiga ranah itu.. Tiga ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor
Penilaian autentik meliputi tiga
ranah yaitu sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
3. Penilaian sikap
a. Ada penilaian diri pak? Iya ada..iya ada Penilaian sikap dilaksanakan guru
dengan teknik penilaian diri,
penilaian antar teman, dan jurnal.
b. Penilaian teman sebaya, ada pak? Ada ada..dilakukan oleh siswa.. Antar siswa..
c. Kalau guru mempunyai jurnal guru nggih
pak?
aaa idealnya ada, tapi aaa tampaknya untuk
keseluruhan memang belum banyak dilakukan
jadi..
d. Kalau kelas 5 sudah memakai ya pak? Mungkin sudah..dengan pak budiyono pak bu
endra sama bu witri mungkin sudah. Tapi
memang untuk aa secara total, keseluruhan
memang aa masih ada beberapa teman guru yang
memang belum rutin. Tapi mestinya harus
dilakukan
4. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan
dilaksanakan guru dengan teknik
tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan.
Penilaian dengan tes tertulis
dilaksanakam dengan soal isian
a. untuk penilaian pengetahuan pak, biasanya
menggunakan teknik apa pak?
biasanya kami disini menggunakan tertulis.
b. Tes tertulis perencanaanya termuat di RPP
ya pak?
Iya iya ada RPP
c. Ada kisi-kisi pak? Aaaaa kalau yang lengkap ada kisi-kisinya itu
198
biasanya ulangan tengah semester, ujian
kenaikan kelas, dan ulangan akhir semserter
kalau ulangan harian aaa belum semua bikin kisi-
kisnya.
singkat, uraian, dan pilihan ganda.
Penilaiaan tes tertulis
dilaksanakan pada saat ulangan
harian, ulangan tengah semester,
dan ujian kenaikan kelas.
Guru menggunakan tes lisan
untuk menguji pemahaman siswa
saat pembelajaran berlangsung.
Penugasan dilaksanakan dalam
bentuk pekerjaan rumah, dan
keterampilan tertentu.
d. Kalau bentuk soalnya bagaimana pak? Aaa macam-macam, tergantung guru yang
bersangkutan taapi pada umunya pada ulangan
harian itu biasanya adayang menggunakan
pilihan ganda,isian dan uraian, tapi kalau UTS
kita lengkap ada pilihan ganda, isian dan uraian.
e. Apakah pernah pak menggunakan tes lisan
untuk ulangan harian? Pernah juga
f. Ow iya kalau tes lisan satu persatu atau
hanya untuk menguji pemahaman siswanya
pak?
Pada umumnya untuk menguji pemahaman siswa
saat pembelajaran sedang berlangsung.
g. Kalau penugasan bentuknya seperti apa
pak? Kalau penugasan itu kan aaa ada yang terstruktur
dan tidak terstruktur kan
Kalau terstruktur kan terkait materi saat itu, kalau
tidak terstruktur yang bisa juga meliputi untuk
mengetahui keterampilan siswa di bidang
tertentu.
h. Di batasi ya pak waktu pengerjaanya? Yaa jelas mas, kita batasi waktunya.
i. Bentuknya PR ada pak? Yaaa PR ada, walaupun kemarin ada isu aaa
tidak boleh memberikan PR tapi justru anak
menjadi tidak terkontrol karena anak dirumah
menjadi tidak belajar.
5. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan
dilaksanakan guru dengan teknik
produk, proyek, dan kinerja.
Penilaian proyek dilaksanakan
dalam perencanaan, pelaksanaan,
a. kalau penilaian keterampilan bagaimana pak
biasanya menggunakan teknik apa pak?
Kalau keterampilan kan aaaaa pengamatan, dan
dilakukan saat proses, dan nanti ditentukan hasil
keterampilan yang harus dinilai tadi, misalnya
olahraga kan harus diamati saat prosesnya seperti
199
itu. hingga hasil.
Guru jarang melakukan penilaian
dengan portofolio. b. Kalau praktik juga dinilai ya pak? Yaa yaaa karena kita kan menilai aaa secara utuh
tidak hanya per bagian sudah kita nyatakan baik,
baiknya itu penguasaan KD nya itu seperti apa
gitu.
c. Kalau produk-produk itu pak? Itu didepan itu contohnya mas, kita nanti kasih
tau dan siswa menyelesaikan tugasnya
d. Kalau proyek pernah dilakukan ya pak? Yaa pernah mas tentunya, sudah menjadi
tuntutan.
Itu kan nanti dinilai dari perencanaannya sampai
hasil.
e. Kalau penilaian portofolio. Ya harus mas, tapijarangkita pakainya.
6. Kalau di rapor itu kan ada pendeskripsian hasil
penilaian itu seperti apa pak? Kalau di awal kita melaksanakan yang menonjol
baik positif maupun negatif, yang positif
diberikan penghargaan kalau yang menonjol
negatif kita berikan masukan biar ada perbaikan
seperti itu, itu biasanya KD per muatan mapel
mas.
200
TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM
KURIKULUM2013 DI KELAS VB SD N WONOSARI 1 DENGAN SISWA ATNMIS
Nama Siswa : Axelio Tristian Noor Muhammad Ingram Setyawan (ATNMIS)
Hari, tanggal : Kamis 23 Februari 2017
Peneliti Halo dik axel, maaf ya mas boleh nanya-nanya sebentar iya?
Siswa
ATNMIS
Emmm iya boleh mas
Peneliti Dik mas nanya, kalian kalo di kelas sikap kalian diamati gak sama pak budi?
Siswa
ATNMIS
Emmm diamati mas
Peneliti Selama pelajaran diamati ya?
Siswa
ATNMIS
Iya mas
Peneliti Oh gitu ya? Kalau penilaian diri kalian udah pernah melakukan belum?
Siswa
ATNMIS
Eeeeeee uwis urung cen
Peneliti Misalnya gini kalian pernah mengisi lembar untuk menilai sikap kalian
sendiri?
Siswa
ATNMIS
Oohhh udah-udah mas
Peneliti Kapan itu dilakukannya?
Siswa
ATNMIS
Semester 1
Peneliti nah itu gimana kalian diberikan lembar gitu terus kalian mengisi begitu?
Siswa
ATNMIS
Heem mas
Peneliti Bentuk soalnya gimana bentuknya ya atau tidak begitu?
Siswa
ATNMIS
Iya
Peneliti Yaa yaa kalau menilai teman juga pernah dilakukan?
Siswa
ATNMIS
Iya pernah
Peneliti Kalau itu bagaimana, sama kayak penilaian diri tadi?
Siswa
ATNMIS
Iya mas
Peneliti Kalau tes tertulis kalian biasanya bentuknya seperti apa pilihan ganda, uraian
atau isian singkat?
Siswa
ATNMIS
Campuran mas
Peneliti Oo jadi soalnya ada yang soal uraian isian sama pilihan ganda?
Siswa
ATNMIS
Iya
Peneliti Ya ya selanjutnya kalian pernah di tes lisan?
Siswa
ATNMIS
Ehmmm pernah mas
201
Peneliti Itu gimana ditanyai satu-satu?
Siswa
ATNMIS
Iya
Peneliti Kalau tugas-tugas dikasih ya dik?
Siswa
ATNMIS
Emmm iya mas
Peneliti PR seperti itu ya?
Siswa
ATNMIS
Iya
Peneliti Kalau kinerja kalian dinilai gak dik?
Siswa
ATNMIS
Piye cen
Peneliti Gini misalnya kalian praktek-praktek seperti itu dinilai ya?
Siswa
ATNMIS
Iya mas
Peneliti Biasanya pak guru menyampaiakan gak kalian nanti dalam praktik harus
seperti apa gitu?
Siswa
ATNMIS
Iya dikasih tau
Peneliti Kalau produk atau karya kalian dinilai juga ya?
Siswa
ATNMIS
Iya mas lha itu contohnya
Peneliti Kalau proyek kalian udah pernah melakukan belum? Misalnya kalian dalam
kerja praktek kalian harus merencanakan dulu mengamati terus praktik
begitu udah belum?
Siswa
ATNMIS
Ehhmmmmm udah kemarin buat rangkaian listrik dulu juga pernah membuat
kliping
Peneliti Itu kalian dinilai waktu kalian merencanakan,pas praktik sama laporanya?
Siswa
ATNMIS
Iya
Peneliti Terus laporan kalian biasanya gimana dinilai gak sama Pak Budi?
Siswa
ATNMIS
Iya mas
Peneliti Diberi komentar gak biasanya, masukan-masukan atau saran gitu?
Siswa
ATNMIS
Iya biasanya pak budi memberi saran-saran
Peneliti Kalau mengumpulkan tugas dijadikan satu ke dalam satu map gitu pernah
belum dik?
Siswa
ATNMIS
Ehmmm belum
Peneliti Yaudah itu dulu makasih ya dik
Siswa
ATNMIS
Iya mas
202
REDUKSI HASIL WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N
WONOSARI 1 DENGAN SISWA ATNMIS
No. Pertanyaan Jawaban Hasil Reduksi
1. Penilaian Sikap
Guru melaksanakan pengamatan
terhadap sikap dan perilaku siswa.
Guru melaksanakan penilaian diri
terhadap siswa sekali dalam satu
semester.
Guru memberikan format
penilaian diri dalam bentuk daftar
cek.
Guru melaksanakan penilaian
antar teman/teman sebaya.
Guru memberikan format
penilaian antar teman/teman
sebaya dalam bentuk daftar cek
dan diberikan pertanyaan secara
lisan dan langsung oleh guru.
a. Dik mas nanya, kalian kalo di kelas sikap
kalian diamati gak sama pak budi?
Iya mas
b. Selama pelajaran diamati ya? Iya mas
c. Oh gitu ya? Kalau penilaian diri kalian udah
pernah melakukan belum? Ehmmm uwis urung cen?
d. Misalnya gini kalian pernah mengisi lembar
untuk menilai sikap kalian sendiri? Oohhh udah-udah mas
e. Kapan itu dilakukannya? Semester 1
f. nah itu gimana kalian diberikan lembar gitu
terus kalian mengisi begitu? Heem mas
g. Bentuk soalnya gimana bentuknya ya atau
tidak begitu?
Iya
h. Yaa yaa kalau menilai teman juga pernah
dilakukan?
Iya pernah
i. Kalau itu bagaimana, sama kayak penilaian
diri tadi? Iya mas
2. Penilaian Pengetahuan Guru melaksanakan tes tertulis
dalam bentuk campuran antara
pilihan ganda, isian singkat, dan
uraian.
Guru melaksanakan tes lisan
selama proses pembelajaran.
a. Kalau tes tertulis kalian biasanya bentuknya
seperti apa pilihan ganda, uraian atau isian
singkat?
Campuran mas
b. Oo jadi soalnya ada yang soal uraian isian
sama pilihan ganda? Iya
203
c. Ya ya selanjutnya kalian pernah di tes lisan? Ehmmm pernah mas Guru tidak melaksanakan tes lisan
untuk ulangan harian.
Guru memberikan tugas dalam
bentuk pekerjaan rumah.
Guru memberikan umpan balik
terhadap tugas siswa dalam
bentuk saran dan masukan.
d. Itu gimana ditanyai satu-satu? Iya
e. Kalau tugas-tugas dikasih ya dik? Emmm iya mas
f. PR seperti itu ya? Iya
3. Penilaian Keterampilan
a. Kalau kinerja kalian dinilai gak dik? Piye cen Guru melaksanakan penilaian
keterampilan dengan teknik
kinerja, produk dan proyek.
Guru melaksanakan penilaian
proyek dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan dalam
proyek siswa.
b. Gini misalnya kalian praktek-praktek seperti
itu dinilai ya?
Iya mas
c. Biasanya pak guru menyampaiakan gak
kalian nanti dalam praktik harus seperti apa
gitu?
Iya dikasih tau
d. Kalau produk atau karya kalian dinilai juga
ya? Iya mas lha itu contohnya
e. Kalau proyek kalian udah pernah melakukan
belum? Misalnya kalian dalam kerja praktek
kalian harus merencanakan dulu mengamati
terus praktik begitu udah belum?
Ehhmmmmm udah kemarin buat rangkaian
listrik dulu juga pernah membuat kliping
f. Diberi komentar gak biasanya, masukan-
masukan atau saran gitu?
Iya biasanya pak budi memberi saran-saran
g. Itu kalian dinilai waktu kalian
merencanakan,pas praktik sama laporanya?
Iya
h. Kalau mengumpulkan tugas dijadikan satu ke
dalam satu map gitu pernah belum dik?
Ehmmm belum
204
TRANSKRIP WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM
KURIKULUM2013 DI KELAS VB SD N WONOSARI 1 DENGAN SISWA BDL
Nama : Benadita Dela Latisia (BDL)
Hari, tanggal : Kamis, 23 Februari 2017
Peneliti Bentar ya dik mas mau nanya bentar?
Siswa BDL Iya mas
Peneliti Biasanya pak guru mengamati sikap kalian gak dik?
Siswa BDL Iya
Peneliti Kalau penilaian diri, pernah melakukan penilaian diri?
Siswa BDL Emm lha penilaian diri itu apa to mas?
Peneliti Kalian pernah diminta pak guru menilai diri kalian sendiri?
Siswa BDL Pernaahhh
Peneliti Kapan itu?
Siswa BDL Udah semester 1
Peneliti Gimana itu caranya?
Siswa BDL Kita disuruh nyentang-nyentang
Peneliti Oooo nyentang-nyentang benar salah gitu?
Siswa BDL Iyaa mas
Peneliti Kallian gimana ngisinya? Pak guru menjelaskan caranya gak?
Siswa BDL Iya dijelaskan dulu terus nyentang-nyentang ya tidak gitu
Peneliti Kalau menilai teman kalian pernah?
Siswa BDL Pernah
Peneliti Gimana caranya? Mengisi apa ditanyai pak guru?
Siswa BDL Iya pernah mengisi pernah ditanya pak guru kayak penilaian diri
Peneliti Kalau tes tes kalian bagaimana?
Siswa BDL Pilihan ganda,jawaban singkat essay
Peneliti Kalau tes lisan pernah belum?
Siswa BDL pernah
Peneliti Gimana caranya?
Siswa BDL Ya dipertanyai
Peneliti jadi kalian di dalam kelas dipertanyai gitu
Siswa BDL Iya
Peneliti Kalau kalian ulangan dengan tes lisan itu pernah belum?
Siswa BDL Belum
Peneliti Kemudian kalau tugas-tugas dinilai? Kalau tugas-tugas biasanya apa
bentuknya?
Siswa BDL Bikin karya
Peneliti Kalau PR
Siswa BDL Iya PR
Peneliti Kemudian di kasih komentar gak tugas kalian itu?
Siswa BDL Iya dibenerin kalau salah
Peneliti Kemudian kalau praktik dinilai gak kalau dikelas?
Siswa BDL Yaa selalu dinilai
Peneliti Biasanya kalian praktik ngapain?
Siswa BDL Itu buat kamera, paru-paru, buat sup buah juga pernah
205
Peneliti Kalau produk juga dinilai?
Siswa BDL Iya
Peneliti Kalau kegiatan proyek, proyek itu biasanya kalian diminta
merencenakan?
Peneliti Pernah dulu pernah ke tempat pembuangan sampah
Siswa BDL Oooo jadi kalian diminta mengamati terus merencanakan apa?
Peneliti Suruh bikin karya barang bekas
Siswa BDL Pelaksanaan dan laporan kegiatannya juga dinilai?
Peneliti Iya
Siswa BDL Kalau tugas-tugas kalian dikumpulkan dalam map pernah belum?
Peneliti Belum
Siswa BDL Yaudah makasih ya kalian boleh pulang.
206
REDUKSI HASIL WAWANCARA IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N
WONOSARI 1 DENGAN SISWA BDL
No. Pertanyaan Jawaban Hasil Reduksi
1. Penilaian Sikap
a. Biasanya pak guru mengamati sikap kalian
gak dik?
Iya Guru melaksanakan pengamatan
terhadap sikap dan perilaku siswa.
Guru melaksanakan penilaian diri
terhadap siswa sekali dalam satu
semester.
Guru memberikan format
penilaian diri dalam bentuk daftar
cek.
Guru melaksanakan penilaian
antar teman/teman sebaya.
Guru memberikan format
penilaian antar teman/teman
sebaya dalam bentuk daftar cek
dan diberikan pertanyaan secara
lisan dan langsung oleh guru.
b. Kalau penilaian diri, pernah melakukan
penilaian diri? Emm lha penilaian diri itu apa to mas?
c. Kalian pernah diminta pak guru menilai diri
kalian sendiri?
Pernaahhh
d. Kapan itu? Udah semester 1
e. Gimana itu caranya? Kita disuruh nyentang-nyentang
f. Oooo nyentang-nyentang benar salah gitu? Iya dijelaskan dulu terus nyentang-nyentang ya
tidak gitu
g. Kallian gimana ngisinya? Pak guru
menjelaskan caranya gak?
Iyaa mas
h. Gimana caranya? Mengisi apa ditanyai pak
guru?
Pernah
i. Kalau menilai teman kalian pernah? Iya pernah mengisi pernah ditanya pak guru
kayak penilaian diri
2. Penilaian Pengetahuan Guru melaksanakan tes tertulis
dalam bentuk campuran antara
pilihan ganda, isian singkat, dan
uraian.
Guru melaksanakan tes lisan
selama proses pembelajaran.
a. Kalau tes tes kalian bagaimana? Pilihan ganda,jawaban singkat essay
b. Kalau tes lisan pernah belum? pernah
c. Gimana caranya? Ya dipertanyai
d. jadi kalian di dalam kelas dipertanyai gitu Iya
e. Kalau kalian ulangan dengan tes lisan itu Belum
207
pernah belum? Guru tidak melaksanakan tes lisan
untuk ulangan harian.
Guru memberikan tugas dalam
bentuk pekerjaan rumah.
Guru memberikan umpan balik
terhadap tugas siswa dalam
bentuk saran dan masukan.
f. Kemudian kalau tugas-tugas dinilai? Kalau
tugas-tugas biasanya apa bentuknya? Bikin karya
g. Kalau PR Iya PR
h. Kemudian di kasih komentar gak tugas kalian
itu?
Iya dibenerin kalau salah
3. Penilaian Keterampilan Guru melaksanakan penilaian
keterampilan dengan teknik
kinerja, produk dan proyek.
Guru melaksanakan penilaian
proyek dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan dalam
proyek siswa.
a. Kemudian kalau praktik dinilai gak kalau
dikelas?
Yaa selalu dinilai
b. Biasanya kalian praktik ngapain? Itu buat kamera, paru-paru, buat sup buah juga
pernah
c. Kalau produk juga dinilai? Iya
d. Kalau kegiatan proyek, proyek itu biasanya
kalian diminta merencenakan?
Pernah dulu pernah ke tempat pembuangan
sampah
e. Oooo jadi kalian diminta mengamati terus
merencanakan apa? Iya, di suruh bikin karya barang bekas
f. Pelaksanaan dan laporan kegiatan tersebut
g. juga dinilai?
Iya
h. Kalau tugas-tugas kalian dikumpulkan dalam
map pernah belum? Belum
208
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Kamis, 17 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list(v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu
dicapai siswa.
V Tidak dilaksanakan
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator
capaian sikap kepada siswa.
V Tidak dilaksanakan
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa
selama pembelajaran di dalam kelas atau selama
sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak dilaksanakan
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap
siswa.
V Tidak dilaksanakan
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan
rubrik penilaian.
V Tidak dilaksanakan
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak dilaksanakan
2. Penilaian Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada
peserta didik.
V Tidak dilaksanakan
209
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian
diri.
V Tidak dilaksanakan
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan penilaian diri berkaitan
dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak dilaksanakan
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil
penilaian.
V Tidak dilaksanakan
3. Penilaian Teman
Sebaya atau
Antar Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak dilaksanakan
b. Membagikan format penilaian teman sebaya
kepada siswa.
V Tidak dilaksanakan
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator
yang akan dinilai.
V Tidak dilaksanakan
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang
siswa sebaiknya dinilai oleh beberapa teman
lainnya.
V Tidak dilaksanakan
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian
terhadap sikaptemannya pada lembar penilaian.
V Tidak dilaksanakan
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V
210
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku
siswa yang akandinilai.
V Tidak teramati langsung
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator
yang akandinilai.
V Tidak teramati langsung
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan
membubuhkan tanggal pencatatan setiap tampilan
siswa.
V Tidak teramati langsung
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V Tidak teramati langsung
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Guru memberikan soal ulangan
harian kepada siswa kelas VB
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal
(menulis jawaban, memberi tanda, mewarnai, atau
menggambar)
V Guru memberikan soal dengan
menulis jawaban.
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban,
yaitu: pilihan ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-
tidak), menjodohkan, atau sebab akibat.
V
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai
jawaban, yaitu: isian/melengkapi, jawaban
singkat, atau uraian.
V Guru memberikan soal dalam
bentuk mensuplai jawaban yaitu
soal uraian.
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per
V Guru melakukan tes lisan hanya
kepada 8 orang siswa secara acak.
211
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
satu.
b. Menyampaikan pertanyaan secara
ringkas,dengan bahasa yang jelas.
V Guru memberikan pertanyaan
secara jelas kepada siswa.
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi
siswa untuk memikirkan jawaban.
V Siswa diberikan kesempatan oleh
guru untuk berpikir walaupun
hanya sebentar.
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik
penskoran.
V Tidak teramati langsung
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan
yang diajukan.
V Tidak teramati langsung
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan
oleh siswa.
V Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mengerjakan dalam
buku pegangan untuk dijadikan PR
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui
tugas tersebut.
V
c. Menyampaikan indikator dan rubrik
penilaianuntuk tampilan tugas yang baik.
V
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V Guru menyampaikan batas
pengerjaan yaitu sampai besok
tanggal 18 Februari 2017 akan
dikoreksi.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok
untuk tugas yang dikerjakan secara kelompok.
V Berupa Tugas Individu.
212
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang
telah ditentukan.
V Belum bisa teramati.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang
sudah ditetapkan.
V Belum bisa teramati.
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Belum bisa teramati.
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan
penilaian kepada peserta didik.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada
peserta didik tentang kriteria penilaian.
V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi
waktu
V Tidak terlaksana
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan
rubrik penilaian.
V Tidak terlaksana
f. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
2. Penilaian Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum
pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang
kriteria penilaian.
V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang
tugas yang harus dikerjakan.
V Tidak terlaksana
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, V Tidak terlaksana
213
pelaksanaan, dan pelaporan proyek.
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan
memberikan umpan balik pada setiap tahapan
pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik
penilaian.
V Tidak terlaksana
h. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang
disusun siswa.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V Tidak terlaksana
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Tidak terlaksana
c. Memasukan nilai produk. V Tidak terlaksana
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait
tugas portofolio dan menilainya pada saat
kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan
kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau
disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya
untuk bahan refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian
portofolio sesuai format yang telah
ditentukan.
V Tidak terlaksana
214
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa
secara berkesinambungan dengan cara
memberi keterangan kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, cara
memperbaikinya dan diinformasikan kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu
penyelesaian tugas), mengumpulkan dan
menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di
rumah masing-masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya
belum memuaskan, siswa diberi kesempatan
untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai
jangka waktu perbaikan dan penyerahan hasil
karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau
hasil karya terbaik portofolio dengan cara
menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua
portofolio ke dalam tempat penyimpanan karya
yang telah diberi identitas masing-masing siswa
untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada
setiap bahan informasi perkembangan siswa
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada
V Tidak terlaksana
215
sekolah dan/atau orang tua siswa.
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-
masing siswa disertai umpan balik.
V Tidak terlaksana
Gunungkidul, 17 Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
216
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Jumat, 18 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
217
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V Guru mengawasi
siswa selama
pembeajaran.
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa. V
218
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban,
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
V Tidak terlaksana
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V Tidak terlaksana
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V Tidak terlaksana
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Tidak terlaksana
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V Tidak terlaksana
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas V
219
yang baik.
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Guru
mengumpulkan
tugas pekerjaan
rumah.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Guru mengoreksi
secara bersama-
sama pekerjaan
rumah yang
dikerjakan siswa.
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Guru memberikan
umpan balik kepada
siswa yang
mempunyai nilai
yang kurang secara
klasikal untuk
menanyakan materi
yang masih belum
dipahami, dan
memberikan
peringatan kepada
satu siswa karena
tidak mengerjakan
tugas.
220
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V Siswa diminta untuk
mengerjakan tugas
mengenai rangkaian
listrik.
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V
f. Mencatat hasil penilaian. V
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V
h. Mencatat hasil penilaian. V
221
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V
c. Memasukan nilai produk. V
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
222
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai
umpan balik.
V Tidak terlaksana
Gunungkidul, 18 Februari2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
223
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Senin, 20 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
224
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
225
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban,
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
V Tidak terlaksana
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Guru melakukan tes
lisan kepada siswa
urut berdasarkan
tempat duduk.
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Pertanyaan berupa
pertanyaan spontan
berdasarkan materi
yang sudah
dipelajari siswa.
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V Tidak terlaksana
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Guru memberikan
tugas kepada siswa
226
untuk mengerjakan
tugas dalam buku
pegangan.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Guru menulis tugas
di papan tulis.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V Guru memberikan
batas waktu
pengerjaan tugas
selam 3 (tiga) jam
pelajaran.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Tugas individu
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Tugas tidak
dikumpulkan
karena dikoreksi
bersama.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Guru mengoreksi
secara bersama-
sama pekerjaan
rumah yang
dikerjakan siswa.
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Guru memberikan
umpan balik kepada
siswa yang
mempunyai nilai
yang kurang secara
227
klasikal untuk
menanyakan materi
yang masih belum
dipahami, dan
memberikan
peringatan kepada
satu siswa karena
tidak mengerjakan
tugas.
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V
f. Mencatat hasil penilaian. V
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V
228
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V
h. Mencatat hasil penilaian. V
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V
c. Memasukan nilai produk. V
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
229
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai
umpan balik.
V Tidak terlaksana
Gunungkidul, 20Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
230
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Selasa, 21 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
231
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, V Tidak terlaksana
232
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Guru melakukan tes
lisan kepada siswa
yang tidak
memperhatikan
guru.
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Pertanyaan berupa
pertanyaan spontan
berdasarkan materi
yang sudah
dipelajari siswa.
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Guru memberikan
tugas kepada siswa
untuk mengerjakan
tugas dalam buku
233
tema.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Disampaikan secara
lisan.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V Guru memberikan
batas waktu
pengerjaan tugas
selam 2 (dua) jam
pelajaran.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Tugas individu
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Tugas tidak
dikumpulkan
karena dikoreksi
bersama.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Guru mengoreksi
secara bersama-
sama pekerjaan
rumah yang
dikerjakan siswa.
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Guru memberikan
umpan balik dengan
memberikan
komentar kepada
pekerjaan siswa
dalam tugas lini
masa.
234
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V Tidak terlaksana
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V Tidak terlaksana
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V Tidak terlaksana
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
h. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V Tidak terlaksana
3. Penilaian Pelaksanaan
235
Produk
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V Tidak terlaksana
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Tidak terlaksana
c. Memasukan nilai produk. V Tidak terlaksana
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik V Tidak terlaksana
236
portofolio dengan cara menempel di kelas.
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai
umpan balik.
V Tidak terlaksana
Gunungkidul, 21Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
237
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Rabu, 22 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
238
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, V Tidak terlaksana
239
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Guru memberikan
tes lisan kepada
kelompok
berdasarkan tempat
duduk mengenai
materi peninggalan
sejarah.
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Pertanyaan berupa
pertanyaan spontan
berdasarkan materi
yang sudah
dipelajari siswa.
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Guru memberikan
tugas kepada siswa
240
untuk mengerjakan
tugas dalam buku
tema.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Disampaikan secara
lisan.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Tugas individu
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Tugas tidak
dikumpulkan
karena dikoreksi
bersama.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Guru mengoreksi
secara bersama-
sama .
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V Tidak terlaksana
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
241
f. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V Tidak terlaksana
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V Tidak terlaksana
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
h. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V Tidak terlaksana
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Tidak terlaksana
c. Memasukan nilai produk. V Tidak terlaksana
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
242
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai V Tidak terlaksana
243
umpan balik.
Gunungkidul, 22 Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
244
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Kamis, 23 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
g. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
h. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
i. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
j. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
k. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
l. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
e. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
f. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
g. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
245
h. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
f. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
g. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
h. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
i. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
j. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
f. Mengamati perilaku siswa. V
g. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
h. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
i. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
j. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
e. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
f. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, V Tidak terlaksana
246
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
g. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
h. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
f. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Guru memberikan
tes lisan kepada
kelompok
berdasarkan tempat
duduk mengenai
materi peninggalan
sejarah.
g. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V
h. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V
i. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Pertanyaan berupa
pertanyaan spontan
berdasarkan materi
yang sudah
dipelajari siswa.
j. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V
3. Penugasan Pelaksanaan
j. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Guru memberikan
tugas kepada siswa
247
untuk mengerjakan
tugas dalam buku
tema.
k. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V
l. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V
m. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Disampaikan secara
lisan.
n. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V
o. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Tugas individu
p. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Tugas tidak
dikumpulkan
karena dikoreksi
bersama.
q. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Guru mengoreksi
secara bersama-
sama .
r. Memberikan umpan balik kepada siswa. V
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
g. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V Tidak terlaksana
h. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V Tidak terlaksana
i. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
j. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V Tidak terlaksana
k. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
248
l. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
j. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
k. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V Tidak terlaksana
l. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
m. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V Tidak terlaksana
n. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V Tidak terlaksana
o. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
p. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
q. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
r. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
d. Melakukan penilaian terhadap produk. V Tidak terlaksana
e. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Tidak terlaksana
f. Memasukan nilai produk. V Tidak terlaksana
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
m. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
249
n. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
o. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
p. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
q. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
r. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
s. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
t. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
u. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
v. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
w. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
x. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai V Tidak terlaksana
250
umpan balik.
Gunungkidul, 23Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
251
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Jumat, 24 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
252
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, V Tidak terlaksana
253
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V Tidak terlaksana
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V Tidak terlaksana
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Tidak terlaksana
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V Tidak terlaksana
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Siswa diberikan
tugas untuk
membuat origami
kupu-kupu.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V
254
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Disampaikan secara
lisan.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V Dikerjakan 3 jam
pelajaran dan
dilanjutkan hari
berikutnya.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Guru
menyampaikan
bahwa semua siswa
harusbekerja dalam
kelompok.
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Belum terobservasi
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Belum terobservasi
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Belum terobservasi
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V Guru memberikan
tugas untuk
membuat origami
kupu-kupu.
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V Tidak teramati
secara langsung.
f. Mencatat hasil penilaian. V Tidak teramati
255
secara langsung.
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V Tidak terlaksana
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V Tidak terlaksana
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
h. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V Tidak terlaksanan
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Tidak terlaksana
c. Memasukan nilai produk. V Tidak terlaksana
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
256
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai V Tidak terlaksana
257
umpan balik.
Gunungkidul, 24Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
258
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Sabtu, 25 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
259
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
e. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V Tidak terlaksana
f. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, V Tidak terlaksana
260
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar)
g. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
h. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Tidak terlaksana
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V Tidak terlaksana
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V Tidak terlaksana
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Tidak terlaksana
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V Tidak terlaksana
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Siswa diberikan
tugas mengerjakan
soal mengenai
kecepatan.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V Disampaikan
kompetensi yang
akan di dapat siswa
261
yaitu tentang
kecepatan.
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Tugas ditulis di
papan tulis.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V Guru memberikan
batas pengerjaan
tugas 2 jam
pembelajaran.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Tugas individu
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Tugas tidak
dikumpulkan dan
dikoreksi bersama-
sama.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Dikoreksi bersama
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Guru memberikan
motivasi kepada
siswa yang
mempunyai nilai
yang kurang baik.
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V
262
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V
f. Mencatat hasil penilaian. V
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V Tidak terlaksana
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V Tidak terlaksana
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
h. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V Guru menilai
origami kupu-kupu
masing-masing
kelompok.
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Guru memberikan
saran terhadap
263
produk kupu-kupu
yang dibuat oleh
siswa.
c. Memasukan nilai produk. V Tidak teramati
langsung.
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
V Tidak terlaksana
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
264
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai
umpan balik.
V Tidak terlaksana
Gunungkidul, 25Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
265
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DI KELAS V SD N WONOSARI 1
Hari/tanggal : Senin, 27 Februari 2017
Nama Guru : Budiono, SS, M.Pd
Berilah tandah check list (v)pada kolom yang tersedia!
No. Indikator Sub Indikator Keterlaksanaan Keterangan
Ya Tidak
A. Penilaian Kompetensi Sikap Sosial dan Spiritual (Observasi, Penilaian diri, Penilaian Teman sebaya, dan Jurnal)
1. Observasi Pelaksanaan
a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai siswa. V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan kriteria penilaian dan indikator capaian sikap kepada
siswa.
V Tidak terlaksana
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa selama pembelajaran
di dalam kelas atau selama sikap tersebut ditampilkan.
V Tidak terlaksana
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap siswa. V Tidak terlaksana
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa. V Tidak terlaksana
2. Penilaian
Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan kriteria penilaian kepada peserta didik. V Tidak terlaksana
b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. V Tidak terlaksana
c. Membuat kesimpulam terhadap hasil penilaian dengan menggunakan
penilaian diri berkaitan dengan pencapaian kompetensi sikap sosial dan
spiritual peserta didik.
V Tidak terlaksana
266
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Teman
Sebaya atau
Antar
Teman
Pelaksanaan
a. Menyampaikan kriteria penilaian kepada siswa V Tidak terlaksana
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada siswa. V Tidak terlaksana
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang akan dinilai. V Tidak terlaksana
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang siswa sebaiknya
dinilai oleh beberapa teman lainnya.
V Tidak terlaksana
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap sikaptemannya
pada lembar penilaian.
V Tidak terlaksana
4. Jurnal Pelaksanaan
a. Mengamati perilaku siswa. V Tidak terlaksana
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa yang akandinilai. V Tidak terlaksana
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator yang akandinilai. V Tidak terlaksana
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan membubuhkan tanggal
pencatatan setiap tampilan siswa.
V Tidak terlaksana
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
V Tidak terlaksana
B. Penilaian Pengetahuan (Tes Tertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
1. Tes Tertulis Pelaksanaan
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan. V
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal (menulis jawaban, V Siswa mengerjakan
267
memberi tanda, mewarnai, atau menggambar) soal dengan menulis
jawaban dan
memberi tanda.
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban, yaitu: pilihan
ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-tidak), menjodohkan, atau sebab
akibat.
V Tidak terlaksana
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban, yaitu:
isian/melengkapi, jawaban singkat, atau uraian.
V Siswa diberikan tes
tulis dalam bentuk
campuran (Uraian,
pilhan ganda, dan
isian singkat)
2. Tes Lisan Pelaksanaan
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
V Tidak terlaksana
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas,dengan bahasa yang
jelas.
V Tidak terlaksana
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa untuk
memikirkan jawaban.
V Tidak terlaksana
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik penskoran. V Tidak terlaksana
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
V Tidak terlaksana
3. Penugasan Pelaksanaan
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
V Tidak terlaksana
268
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas tersebut. V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaianuntuk tampilan tugas
yang baik.
V Tidak terlaksana
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan. V Tidak terlaksana
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas. V Tidak terlaksana
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok untuk tugas yang
dikerjakan secara kelompok.
V Tidak terlaksana
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan. V Tidak terlaksana
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah ditetapkan. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik kepada siswa. V Tidak terlaksana
C. Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1. Penilaian
Kinerja Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta
didik.
V
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
kriteria penilaian.
V
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik. V
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi waktu V
e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. V
f. Mencatat hasil penilaian. V
2. Penilaian
Proyek Pelaksanaan
a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian.
V Tidak terlaksana
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kriteria penilaian. V Tidak terlaksana
c. Menyampaikan tugas kepada siswa. V Tidak terlaksana
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang tugas yang harus
dikerjakan.
V Tidak terlaksana
269
e. Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan proyek.
V Tidak terlaksana
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik
pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
V Tidak terlaksana
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. V Tidak terlaksana
h. Mencatat hasil penilaian. V Tidak terlaksana
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa. V Tidak terlaksana
3. Penilaian
Produk Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian terhadap produk. V Tidak terlaksana
b. Memberikan catatan untuk perbaikan. V Tidak terlaksana
c. Memasukan nilai produk. V Tidak terlaksana
4. Penilaian
Portofolio Pelaksanaan
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan
menilainya pada saat kegiatan tatap muka.
V Tidak terlaksana
b. Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa.
V Tidak terlaksana
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
V Tidak terlaksana
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format
yang telah ditentukan.
V Tidak terlaksana
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan
dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
V Tidak terlaksana
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas),
mengumpulkan dan menyimpan portofolio masing-masing dalam
V Tidak terlaksana
270
satu tempat penyimapanan karya atau folder di rumah masing-
masing atau di loker sekolah.
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum memuaskan,
siswa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
V Tidak terlaksana
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahan hasil karya perbaikan kepada guru.
V Tidak terlaksana
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan cara menempel di kelas.
V Tidak terlaksana
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam
tempat penyimpanan karya yang telah diberi identitas masing-
masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang tua
siswa.
V Tidak terlaksana
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari
waktu ke waktu untuk bahan laporan kepada sekolah dan/atau orang
tua siswa.
V Tidak terlaksana
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai
umpan balik.
V Tidak terlaksana
Gunungkidul, 27 Februari 2017
Pengamat,
Azis Setyo Purnama A
13108241105
271
REDUKSI HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS VB SD N
WONOSARI 1
N
o
.
Indikator Sub Indikator Data Reduksi
A
.
Penilaian Kompetensi Sikap Sosialdan Spiritual (Observasi, Penilaiandiri,
PenilaianTeman sebaya, danJurnal)
1
.
Observasi Pelaksanaan Pada observasi ke-1, ke-2, ke-3, k3-4, ke-5, k3-6, ke-7,
ke-8, dan ke-9 guru tidak melaksanakan penilaian sikap
dengan teknik observasi. a. Menyampaikan kompetensi sikap yang perlu dicapai
siswa.
b. Menyampaikan criteria penilaian dan indikator
capaian sikap kepada siswa.
c. Melakukan pengamatan terhadap tampilan siswa
selama pembelajaran di dalam kelas atau selama
sikap tersebut ditampilkan.
d. Melakukan pencatatan terhadap tampilan sikap
siswa.
e. Membandingkan tampilan sikap siswa dengan
rubrik penilaian.
f. Menentukan tingkat capaian sikap siswa.
2
.
Penilaian Diri Pelaksanaan
a. Guru menyampaikan criteria penilaian kepada
peserta didik.
Pada observasi ke-1, ke-2, ke-3, k3-4, ke-5, k3-6, ke-7,
ke-8, dan ke-9 guru tidak melaksanakan penilaian sikap
dengan teknik penilaian diri. b. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian
diri.
c. Membuat kesimpulan terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan penilaian diri berkaitan dengan
pencapaian kompetensi sikap social dan spiritual
272
peserta didik.
d. Melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
3
.
Penilaian Teman
Sebaya atau
AntarTeman
Pelaksanaan Pada observasi ke-1, ke-2, ke-3, k3-4, ke-5, k3-6, ke-7,
ke-8, dan ke-9 guru tidak melaksanakan penilaian sikap
dengan teknik penilaian teman sebaya atau antar teman.
a. Menyampaikan criteria penilaian kepada siswa
b. Membagikan format penilaian teman sebaya kepada
siswa.
c. Menyamakan persepsi tentang setiap indikator yang
akan dinilai.
d. Menentukan penilai untuk setiap siswa, satu orang
siswa sebaiknya dinilai oleh beberapa teman lainnya.
e. Meminta siswa untuk melakukan penilaian terhadap
sikap temannya pada lembar penilaian.
4
.
Jurnal Pelaksanaan Pada observasi ke-1, ke-2, ke-3, k3-4, ke-5, k3-6, ke-7,
ke-8, dan ke-9 guru melaksanakan penilaian sikap
dengan teknik jurnal.
Guru melaksanakan langkah a dalam penilaian
menggunakan teknik jurnal.
Langkah b, c, d, dan e tidak dapat teramati secara
langsung sehingga informasi diperoleh melalui
wawancara dan studi dokumentasi.
a. Mengamati perilaku siswa.
b. Membuat catatan tentang sikap dan perilaku siswa
yang akandinilai.
c. Mencatat tampilan siswa sesuai dengan indikator
yang akan dinilai.
d. Mencatat sesuai urutan waktu kejadian dengan
membubuhkan tanggal pencatatan setiap tampilan
siswa.
e. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa.
B PenilaianPengetahuan (TesTertulis, Tes Lisan, dan Penugasan)
273
.
1
.
Tes Tertulis Pelaksanaan Penilaian pengetahuan dilakukan guru pada observasi
ke-1, ke-9 dengan teknik tes tertulis.
Pada observasi ke-1 guru memberikan soal dalam
bentuk soal campuran, yaitu soal pilihan ganda, soal
isian singkat dan soal uraian.
Pada observasi ke-9 guru memberikan soal dalam
bentuk campuran yaitu soal pilihan ganda, soal isian
singkat dan soal uraian.
a. Memberikan soal dalam bentuk tulisan.
b. Memberikan pilihan tentang cara menjawab soal
(menulis jawaban, member tanda, mewarnai, atau
menggambar)
c. Memberikan soal dalam bentuk memilih jawaban,
yaitu: pilihan ganda, dua pilihan (benar-tidak, ya-
tidak), menjodohkan, atau sebab akibat.
d. Memberikan soal dalam bentuk mensuplai jawaban,
yaitu: isian/melengkapi, jawaban singkat, atau
uraian.
2
.
TesLisan Pelaksanaan Guru melaksanakan tesl lisan pada observasi ke-1, ke-3,
ke-4, ke-5, dan ke-6.
Pada langkah a guru melakukan tes lisan kepada
beberapa siswa secara acak, menurut tempat duduk.
Guru menyampaikan pertanyaan secara ringkas, dan
jelas serta memberikan waktu kepada siswa untuk
memikirkan jawabanya.
a. Melaksanakan tes lisan kepada siswa satu per satu.
b. Menyampaikan pertanyaan secara ringkas, dengan
bahasa yang jelas.
c. Memberikan waktu tunggu yang cukup bagi siswa
untuk memikirkan jawaban.
d. Membandingkan jawaban siswa dengan rubrik
penskoran.
e. Mengisi lembar penilaian untuk setiap pertanyaan
yang diajukan.
3
.
Penugasan Pelaksanaan Penilaian pengetahuan dilakukan pada observasi ke ke-
1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, ke-7, dan ke-8.
a. Mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan
274
oleh siswa. Pada observasi ke-1 guru melaksanakan langkah a dan e
kemudian ditindak lanjuti pada observasi ke-2 dengan
melaksankan langkah g, h, i.
Pada observasi ke-3 guru melaksanakan langkah a, d, e,
h, i. Langkah g tidak dilaksanakan karena tugas tidak
dikumpulkan dan dikoreksi bersama.
Pada observasi ke-4 guru melaksanakan langkah a, e,
h,dan i. Langkah g tidak dilakukan karena tugas tidak
dikumpulkan dan dikoreksi bersama.
Pada observasi ke-5 guru melaksanakan langkah a, e,
dan h.
Pada observasi ke-6 guru melaksanakan langkah a, e,
dan h.
Pada observasi ke-7 guru melaksankan langkah a, d, e,
dan f.
Pada observasi ke-8 guru melaksanakan langkah a, b, d,
e, dan h.
b. Menyampaikan KD yang akan dicapai melalui tugas
tersebut.
c. Menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk
tampilan tugas yang baik.
d. Menyampaikan tugas tertulis jika diperlukan.
e. Menyampaikan batas waktu pengerjaan tugas.
f. Menyampaikan peran setiap anggota kelompok
untuk tugas yang dikerjakan secara kelompok.
g. Mengumpulkan tugas sesuai batas waktu yang telah
ditentukan.
h. Menilai kesesuaian tugas dengan kriteria yang sudah
ditetapkan.
i. Memberikan umpan balik kepada siswa.
C
.
Penilaian Keterampilan (Kinerja, Proyek, Produk dan Portofolio)
1
.
Penilaian Kinerja Pelaksanaan Penilaian kinerja dilaksanakan guru pada observasi ke-2,
dan ke-7.
Pada observasi ke-2 guru melaksankan langkah c dan d,
langkah e dan f tidak dapat teramati secara langsung
sehingga informasi diperoleh melalui wawancara.
a. Menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan
penilaian kepada peserta didik.
b. Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta
didik tentang criteria penilaian.
c. Menyampaikan tugas kepada peserta didik.
275
d. Melaksanakan penilaian sesuai dengan alokasi
waktu
Pada observasi ke-7 guru melaksanakan langkah c, dan
d, langkah e dan f tidak dapat teramati secara langsung
sehingga informasi diperoleh melalui wawancara. e. Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik
penilaian.
f. Mencatat hasil penilaian.
2
.
Penilaian Proyek Pelaksanaan Pada observasi ke-2 guru melaksanakan penilaian
menggunakan teknik proyek dengan melakukan
beberapa langkah yaitu langkah, c, d, e, dan f. a. Menyampaikan rubrik penilaian sebelum
pelaksanaan penilaian.
b. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang
criteria penilaian.
c. Menyampaikan tugas kepadas iswa.
d. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang
tugas yang harus dikerjakan.
e. Melakukan penilaian selama perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan proyek.
f. Memonitor pekerjaan proyek siswa dan
memberikan umpanbalik pada setiap tahapan
pengerjaan proyek.
g. Membandingkan kinerja siswa dengan rubrik
penilaian.
h. Mencatat hasil penilaian.
i. Memberikan umpan balik terhadap laporan yang
disusun siswa.
3
.
Penilaian Produk Pelaksanaan Pada observasi ke-8 guru melaksanakan penilaian
produk dengan melaksanakan langkah a dan b, untuk
langkah c tidak dapat teramati secara langsung seihingga
informasi diperoleh melalui wawancara. a. Melakukan penilaian terhadap produk.
b. Memberikan catatan untuk perbaikan.
c. Memasukan nilai produk.
276
4
.
Penilaian Portofolio Pelaksanaan Guru tidak melaksankan penilaian keterampilan dengan
teknik portofolio.
a. Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas
portofolio dan menilainya pada saat kegiatan tatap
muka.
b. Melakukanpenilaianportofolioberdasarkankriteria
penilaian yang telah ditetapkan atau disepakati
bersama dengan siswa.
c. Siswa mencatat hasil penilaian portofolionya
untuk bahan refleksi dirinya.
d. Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio
sesuai format yang telah ditentukan.
e. Memberi umpan balik terhadap karya siswa secara
berkesinambungan dengan cara member
keterangan kelebihan dan kekurangan karya
tersebut, cara memperbaikinya dan
diinformasikan kepada siswa.
f. Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian
tugas), mengumpulkan dan menyimpan portofolio
masing-masing dalam satu tempat penyimapanan
karya atau folder di rumah masing-masing atau di
loker sekolah.
g. Setelah suatu karya diniai dan nilainya belum
memuaskan, siswa diberi kesempatan untuk
memperbaikinya.
h. Membuat kontrak atau perjanjian mengenai
jangka waktu perbaikan dan penyerahan hasil
karya perbaikan kepada guru.
i. Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil
277
karya terbaik portofolio dengan cara menempel di
kelas.
j. Mendokumentasikan dan menyimpan semua
portofolio kedalam tempat penyimpanan karya
yang telah diberi identitas masing-masing siswa
untuk bahan laporan kepada sekolah dan orang
tuasiswa.
k. Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap
bahan informasi perkembangan siswa sehingga
dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke
waktu untuk bahan laporan kepada sekolah
dan/atau orang tua siswa.
l. Memberikan nilai akhir portofolio masing-masing
siswa disertai umpan balik.
278
PENYAJIAN DATA DAN KESIMPULAN IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK
DALAM 2013 DI KELAS VB SDN WONOSARI 1
No Indikator Metode Pengumpulan Data Kesimpulan
1. Penilaian autentik dalam
Kurikulum 2013
Wawancara B Penilain autentik kan yang sebenarnya , asli, yang
riil, faktual yang dilakukan jadi seperti eee… ada
0ulangan harian,ulangan mid, dan ulangan akhir,
satu diantaranya itu dan juga dalam praktek-praktek
nah dalam penilaian kan ada aspek-aspekya, ada
sikap, sikap itu nanti terbagi menjadi dua ada sosial
dan religius, kemudian ada pengetahuan ada
keterampilan
Penilaian autentik dalam
kurikulum 2013 di SD N
Wonosari 1 adalah
penilaian yang riil sesuai
fakta di lapangan untuk
mengetahui gambaran atau
informasi mengenai
perkembangan peserta
didik dalam ketercapai
kompetensi sikap yang
terbagi dalam sikap
religius dan sikap sosial,
kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi
keterampilan.
Wawancara P yaa adalah penilaian yang berdasarkan fakta di
lapangan kemudian aaa penilaian itu dilakukan
untuk mendapatkan gambaran untuk tentang semua
potensi dan kompetensi tersebut. yaaa meliputi tiga
ranah itu.. tiga ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor
2 Perencanaan Penilaian
Autentik di Kelas VB SD N
wonosari 1
a. Perencanaan Penilaian
Sikap
Wawancara P ada buku jurnal guru untuk memantau
perkembangan siswa dalam keseharianya misalnya
si a hari ini masih apa belum mengucapkan kata-
kata yg baik maka kita ingatkan, kemudian misalnya
hari ini udah beribadah belum nah itu kita ingatkan
termasuk yang sikap religius, kemudian sikap sosial
bagaimana mereka dengan temanya berkata yang
baik dengan teman atau tidak, terus mengganggu,
Teknik yang digunakan
oleh guru tersebut dalam
menilai sikap siswa adalah
menggunakan teknik
jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antar
teman/sebaya.
Guru tidak melaksanakan
279
empati tidak dengan temanya, kemudian eeeee apa
diberikan apa ini… mereka juga diberikan penilaian
diri dan juga temanya yang menilai.
penilaian dengan teknik
observasi.
Wawancara B Guru menyatakan bahwa guru menggunakan teknik
penilaian diri, penilaian antar teman/teman sebaya
dan jurnal.
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan pernah melaksanakan penilaian
diri dan penilaian antar teman/teman sebaya.
Wawancara BDL Siswa menyatakan pernah melaksanakan penilaian
diri dan penilaian antar teman/teman sebaya.
Wawancara B Jadi beigini mas, penilaian itu berubah dulu dengan
yang sekarang, eeeeeee…. apa kalau permen yang
dulu itu setiap pembelajaran harus membuat dan
dicantumkan rubrik serta kriteria penilaian sikap
dan keterampilan, kalau sekarang tidak begitu kalau
sekarang itu guru dipermudah mas jadi tidak perlu
menuangkan rubrik sikap dan keterampilan di dalam
rpp
Guru tidak mencantumkan
perencanaan penilaian
sikap di dalam RPP
Studi
Dokumentasi RPP
Berdsarkan studi dokumentasi RPP guru tidak
mencantumkan perencanaan penilaian sikap.
Wawawancara B Tapi kita punya pedoman itu yang ditempel disetiap
kelas kejujuran disiplin tanggung jawab dan lain-
lain
Guru memiliki pedoman
dalam penilaian sikap dan
pengembangan instrumen
penilaian (jurnal, penilaian
diri, dan penilaian antar
teman)
Studi
Dokumentasi
Menunjukan bahwa guru memiliki pedoman dalam
penilaian sikap dan pengembangan instrumen
penilaian (jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar
teman)
Wawancara B Ada buku jurnal guru untuk memantau
perkembangan siswa dalam keseharianya misalnya
Guru dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan
280
si a hari ini masih apa belum mengucapkan kata-
kata yg baik maka kita ingatkan
teknik jurnal guru
menyediakan buku jurnal
dengan format yang
menunjukan aspek yang
diamati, hari dan tanggal,
kejadian serta tindak lanjut
yang dilakukan oleh guru
Studi
dokumentasi
Buku Jurnal Guru
Studi dokumentasi mengenai buku jurnal guru yang
menunjukan bahwa guru dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik jurnal guru
menyediakan buku jurnal dengan format yang
menunjukan aspek yang diamati, hari dan tanggal,
kejadian serta tindak lanjut yang dilakukan oleh
guru
b. Perencanaan Penilaian
Pengetahuan
Wawancara B Pengetahuan sebagian tertulis, tapi ada juga lisan,
tapi kalau lisan hanya sebatas untuk menguji
pemahaman secara cepat dalam artian piye wis dong
belum apa tadi disampaikan, eee selain itu juga bisa
dilihat dari penugasan mas, mungkin juga bisa kalau
mengerjakan didepan kelas seperti itu
Penilaian pengetahuan
dilaksanakan dengan
teknik tes tertulis, tes lisan
dan penugasan
.
Wawancara P Guru menyatakan bahwa penilaian pengetahuan
dilaksanakan dengan teknik tes tertulis, tes lisan dan
penugasan.
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan guru menyatakan bahwa
penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan teknik
tes tertulis, tes lisan dan penugasan.
Wawancara BDL Siswa menyatakan guru menyatakan bahwa
penilaian pengetahuan dilaksanakan dengan teknik
tes tertulis, tes lisan dan penugasan.
Wawancara B Kalau perencanaan kalau eeee tes tertulis seperti
panduan harus masukke rpp, seperti panduan yang
ada harus ada kisi-kisi, kunci, kriteria capaian, ada
soalnya juga mas makane ra ping akeh rapopo, yaa
inshaallah kita sudah tertib kalau kisi-kisi mas kita
utamakan
Guru dalam melaksanakan
perencanaan penilaian
pengetahuan dengan
teknik tertulis guru
menyiapkan kisi-kisi yang
memuat kompetensi dasar,
281
Wawancara P Guru menyatakan bahwa perencanaan tes tertulis
dengan membuat kisi-kisi dan dicantumkan RPP.
materi, indikator yang
ingin dicapai, jenis soal,
dan nomor butir soalnya.
Guru kelas VB juga
membuat isntrumen soal
tes tertulis disertai dengan
kunci jawabannya.
Studi
Dokumentasi
Studi dokumentasi RPP menunjukan bahwa guru
dalam melaksanakan perencanaan penilaian
pengetahuan dengan teknik tertulis guru
menyiapkan kisi-kisi yang memuat kompetensi
dasar, materi, indikator yang ingin dicapai, jenis
soal, dan nomor butir soalnya. Guru kelas VB juga
membuat isntrumen soal tes tertulis disertai dengan
kunci jawabannya.
Wawancara B Kalau lisan hanya sebatas untuk menguji
pemahaman secara cepat dalam artian piye wis dong
belum apa tadi disaampaikan
Tes lisan dalam penilaian
autentik di kelas VB SD N
Wonosari 1 digunakan
untuk menguji pemahaman
siswa terhahadap materi
saat pembelajaran sedang
berlangsung sehingga
tidak direncanakan oleh
guru
Studi
Dokumentasi
Studi dokumentasi RPP dapat diketahui bahwa tes
lisan dalam penilaian autentik di kelas VB SD N
Wonosari 1 digunakan untuk menguji pemahaman
siswa terhahadap materi saat pembelajaran sedang
berlangsung sehingga tidak direncanakan oleh guru
Wawancara B Penugasan itu PR, ada juga eeee penyiapan praktik,
ada juga proyek atau produk itu sebagian masuknya
keterampilan sebagian masuk pengetahuan, jadi apa
ciri khusus k13 bahwa anak itu harus aktif anak
lebih banyak mengalami jadi anak itu harus banyak
tugas
Penilaian penugasan
dilaksanakan guru dengan
memberikan PR,
penyiapan praktik-praktik,
proyek dan pembuatan
karya atau produk.
Penilaian dengan teknik
penugasan guru B
mempunyai dua aspek
Wawancara P Guru mrnyatakan bahwa tugas berupa pekerjaan
rumah dan keterampilan-keterampilan.
Wawancara BDL Siswa menyatakan guru menyampaikan tugas
berupa PR, dan tugas pra karya.
282
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan guru menyampaikan tugas
berupa PR, dan tugas pra karya.
yang dijadikan sebagai
kriteria penilaian, yaitu
kesungguhan peserta didik
dalam mengerjakan tugas
dan juga hasil pekerjaan
peserta didik itu sendiri.
Wawancara B Yaaa ada, eeeee jadi kita sampaikan yang bisa
seperti ini seperti ini dapat nilai 90 yang bagus bisa
full dapat nilai 100, kalau yang cuman ini dan ini
yang penting kalian kkm, tapi eeeee bagi saya anak
sudah berusaha capai kkm walaupun tidak maksimal
dan bagi anak berusaha dengan sungguh-sungguh
dan hasilnya bagus kita kasih di atas kkm, kita
berikan apresiasi jangan sampai ngedownke anak,
tapi kalau tidak mengerjakan tidak mau berusaha ya
kita berikan dibawah kkm dan kita berikan batas
waktunya,kalau telat ya kita berikan toleransi
c. Perencanaan Penilaian
Keterampilan
Wawancara B Yaaa jadi sebetulnya sama nanti keterampilan apa
yang mau dinilai apa dengan apa bentuknya apakah
kinerja atau produk atau proyek itu aja. Portofolio
itu kan kumpulan tugas-tugas siswa yang apa yang
dikumplkan dalam map, kalau dulu iya mas, kan
jarang kalau yang pake potofolio itu, gak semua KD
bisa itu jadi jarang mas, sekarang tugas siswa cuma
saya jadikan dalam satu map
Guru menggunakan teknik
produk, kinerja dan proyek
untuk menilai kompetensi
keterampilan.
Guru B juga
menambahkan bahwa guru
jarang menggunakan
penilaian portofolio
dikarenakan tidak semua
Kompetensi Dasar dapat
digunakan dengan
penilaian portofolio.
Wawancara P Guru menyatakan bahwa guru menggunakan teknik
produk, kinerja , proyek dan portofolio untuk
menilai kompetensi keterampilan.
Studi
Dokumentasi
Rekap Nilai Guru
Berdasarkan studi dokumentasi rekap nilai guru
menunjukan bahwa guru menggunakan teknik
produk, kinerja dan proyek untuk menilai
kompetensi keterampilan.
Wawancara B Yaaa jadi sebetulnya sama nanti keterampilan apa
yang mau dinilai apa dengan apa bentuknya apakah
Perencanaan penilaian
yaitu dengan menentukan
283
kinerja atau produk atau proyek itu aja, kalau dulu
itu ada kriterianya kalau dulu misal proyeknya ini
nanti kriterianya apa kalau sekarang udah gak nanti
masalah penilaian guru yang lebih tau tapi secara
lisan kita sampaikan ke anak nanti targetnya seperti
ini-seperti ini, ee tapi tidak diwujudkan dalam
tulisan,kan kalau dulu selalu ada kolom-kolom
begitu, sangat baik apabila seperti ini ini ini,
unsurnya apa wae ada 4 kriteria capaianya seperti
ini ini ini, nah kalau yang lawas itu mas.
teknik yang digunakan
untuk menilai
keterampilan siswa
kinerja, produk atau
proyek. Rubrik penilaian
keterampilan inhern di
dalam guru artinya
berdasarkan pengalaman
guru dalam menilai
keterampilan peserta didik
sehingga tidak
dicantumkan dalam RPP.
Perencanaan penilaian
keterampilan guru
menentukan kompetensi
yang akan diukur dan
indikator pencapaiannya
Studi
Dokumentasi RPP
Studi dokumentasi RPP yang menunjukan guru
tidak mencantumkan rubrik penilain keterampilan.
Berdasarkan studi dokumentasi tersebut
menunjukan bahwa dalam perencanaan penilaian
keterampilan guru menentukan kompetensi yang
akan diukur dan indikator pencapaiannya.
3. Pelaksanaan Penilaian Autentik
di Kelas VB SDN Wonosari 1
a. Penilaian Sikap
1) Jurnal Wawancara B Iyaa mas kalau observasi ya hanya sebatas eeeee
apa ini hanya sebatas pengamatan saja nahh nanti
hasil pengamatan nanti keajadian yang penting-
penting kita tuangkan ke dalam jurnal guru, seperti
itu
Guru melakukan
pengamatan terhadap sikap
dan perilaku siswa yang
penting dan menonjol
Guru selalu melaksanakan
pengamatan selama proses
pembelajaran sebagai
salah satu langkah dalam
penilaian dengan teknik
jurnal
Observasi hasil obervasi menunjukan bahwa guru selalu
melaksanakan pengamatan selama proses
pembelajaran sebagai salah satu langkah dalam
penilaian dengan teknik jurnal
Wawancara B Ya kan itu mas, itu nanti kan kita amati setiap
perilaku anak tuu, nah nanti yang penting-penting
284
yang menonjol, menonjol itu bisa positif atau
negatif, kita catat di buku jurnal itu, eeeee misal ada
anak yang bermasalah yaa kita tangani kita sebagai
guru harus bisa itu mas
Guru akan mencatat sikap
dan perilaku siswa yang
dianggap penting dan
menonjol baik sikap yang
positif mapun sikap yang
negatif.
Guru menindak lanjuti
perilaku negatif yang
ditunjukan oleh peserta
didik
Guru hasil pengamatan
terhadap sikap dan
perilaku peserta didik
dituangkan dalam format
nama siswa, aspek yang
diamati, nomor, kejadian,
serta tindak lanjut.
Studi
Dokumentasi
Buku Jurnal Guru
2) Penilaian Diri Wawancara B Jadi penilaian diri untuk mengevaluasi siswa setelah
kurun periode tertentu bisa 1 bulan eeee
pertengahan semester atau bisa juga di akhir tidak
mutlak sebagai patokan tapi sebagai pertimbangan
saja
Penilaian diri dilaksanakan
oleh guru dalam suatu
periode sekali dalam satu
semester dapat di awal,
tengah maupun akhir
semester
Tujuan penilaian diri tidak
untuk dijadikan pedoman
secara mutlak namun
hanya dijadikan sebagai
perbandingan atau
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan penilaian diri dilaksanakan sekali
dalam satu semester.
Wawancara BDL Siswa menyatakan penilaian diri dilaksanakan sekali
dalam satu semester.
285
pertimbangan saja
terhadap pengamatan yang
dilakukan oleh guru
Wawancara B proses penilaian diri ini kan standar2 saja,tidak ada
yang berubah secara signifikan,kalau dari panduan
dari pusat yaa pertanyaanya hanya itu itu saja,
apakah hari ini sudah lebih baik, apakah saya sudah
mengejakan tugas,apakah sudah berbuat baik
dengan teman yaaa seputar-seputar situ saja, yaa
seputar tanggung jawab kedisplinan dia dalam
belajar dalam mengerjakan tugas dengan teman
apakah sudah berperan dalam kerjasama kelompok
Intrumen penilaian diri
seputar kedisiplinan siswa
dalam mengerjakan tugas
yang diberikan, tanggung
jawab,kejujuran, kerja
sama, dan hubungan
peserta didik dengan
peserta didik yang lainnya
Studi
Dokumentasi
Intrumen penilaian diri seputar kedisiplinan siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan, tanggung
jawab,kejujuran, kerja sama, dan hubungan peserta
didik dengan peserta didik yang lainnya
Wawancara B Formatnya dalam bentukya ya atau tidak seperti itu
mas.
Penilaian diri yang
dilakukan oleh Guru B
adalah dengan
memberikan lembar
pengamatan diri berbentuk
daftar cek (ya atau tidak)
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan bahwa lembar penilaian diri
berbrntuk daftar cek (ya atau tidak)
Wawancara BDL Siswa menyatakan bahwa lembar penilaian diri
berbrntuk daftar cek (ya atau tidak)
Wawancara B Kalau tindak lanjut yang dilakukan oleh guru yang
nganu mas ya biasanya yang kurang pas kurang
tertib atau apa seperti itu sudah kewajiban seorang
guru
Guru memberikan tindak
lanjut terhadap hasil
penilaian
3) Penilaian Antar
Teman/Teman Sebaya
Wawancara B Kalau penilaian antar teman persis sama penilaian
diri cuma yang menilai temanya, heem Pernah
dilakukan inshaallah pernah dilakukan, yaaa cuman
Guru menggunakan
lembar pengamatan guru
juga menggunakan teknik
286
kan kan metode penilaianya kan gak harus saklek
sepertu itu mas, sebagai guru kan harus bijak yaaaa
seperti seorang dewasa saja, kan anak-anak kan
mungkin juga pekewuh kalo harus menilai temanya
mungkin dia khawatir ini itu, tapi guru bisa
menggunakan pendekatan pribadi ,kamuuuu yang
paling tidak tertib siapa,yang ini siapa, seperti itu
mas, jadi tidak melulu tertulis seperti itu mas.
pendekatan kepada peserta
didik untuk menilai
temannya dengan cara
menanyakan secara
langsung.
Penilaian teman sebaya
yaitu membuat isntrumen
dalam bentuk daftar cek
(ya atau tidak), kemudian
siswa diminta untuk
menilai temannya, atau
guru bertanya langsung
kepada siswa tanpa
menggunakan lembar
penilaian antar
teman/teman sebaya.
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan bahwa penilaian antar teman
dilaksanakan dengan mengisi lembar penilaian antar
teman yang berbentuk daftar cek (ya atau tidak) atau
ditanya secara langsung oleh guru untuk menilai
temannya.
Wawancara BDL Siswa menyatakan bahwa penilaian antar teman
dilaksanakan dengan mengisi lembar penilaian antar
teman yang berbentuk daftar cek (ya atau tidak) atau
ditanya secara langsung oleh guru untuk menilai
temannya.
Studi
Dokumentasi
Menunjukan guru menggunakan lembar penilaian
yang berbentuk daftar cek (ya atau tidak)
b. Penilaian Pengetahuan
1) Tes tertulis Observasi Memberikan soal dalam bentuk tulisan, memberikan
pilihan cara menjawab soal dengan memberi tanda
dan menulis jawaban, memberikan soal dalam
bentuk memilih jawaban, dan memberikan soal
dalam bentuk mensupali jawaban
Guru melaksanakan tes
tertulis menggunakan
bentuk soal campuran,
yaitu soal
isian/melengkapi, jawaban
singkat, pilihan ganda, dan
uraian Studi
Dokumentasi
Memberikan soal dalam bentuk tulisan, memberikan
pilihan cara menjawab soal dengan memberi tanda
dan menulis jawaban, memberikan soal dalam
bentuk memilih jawaban, dan memberikan soal
287
dalam bentuk mensupali jawaban
Wawancara B Kalau jenis soal ya standar mas, eeeeeeee… ada
pilihan ganda, isian pendek dan uraian, kalau dulu-
dulu kita paing mudah ya buat soal uraian atau isian
tapi sebetunya kalau pilihan ganda itu sebetulnya
gak selalu mudah mas hal itu sudah kami buktikan
ternyata walaupun kita berikan soal pilihan ganda
anak-anak tidak secara mutlak mendapatkan 100,
biasanya kita menggunakan soal gabungan pilihan
ganda, isian dan uraian.
Wawancara P Guru mengutarakan bahwa dalam pelaksanaan
penilaian kompetensi pengetahuan dengan teknik tes
tertulis sudah menjadi kesepakatan, bahwa guru
menggunakan jenis soal gabungan antara pilihan
ganda, jawaban singkat,dan uraian.
Siswa ATNMIS Siswa menyatakan bahwa tes tertulis menggunakan
jenis soal pilihan ganda, isian singkat dan uraian.
Siswa BDL Siswa menyatakan bahwa tes tertulis menggunakan
jenis soal pilihan ganda, isian singkat dan uraian.
2) Tes Lisan Wawancara B Tapi ada juga lisan, tapi kalau lisan hanya sebatas
untuk menguji pemahaman secara cepat dalam
artian piye wis dong belum apa tadi disaampaikan.
Penilaian pengetahuan
dengan teknik tes lisan
digunakan Guru hanya
sebatas untuk menguji
pemahaman siswa secara
cepat terhadap materi yang
dipelajari
Guru melakukan tes lisan
dalam beberapa langkah,
yaitu melaksanakan tes
Wawancara P Pada umumnya untuk menguji pemahaman siswa
saat pembelajaran sedang berlangsung
Observasi Guru melakukan tes lisan dalam beberapa langkah,
yaitu melaksanakan tes lisan kepada siswa,
menyampaikan pertanyaan secara ringkas, dan
bahasa yang jelas, memberikan waktu tunggu
kepada peserta didik. Proses pelaksanaan tes lisan
dilaksanakan guru dengan variatif dapat dengan cara
288
menunjuk siswa secara acak atau berdasarkan
tempat duduk.
lisan kepada siswa,
menyampaikan pertanyaan
secara ringkas, dan bahasa
yang jelas, memberikan
waktu tunggu kepada
peserta didik. Proses
pelaksanaan tes lisan
dilaksanakan guru dengan
variatif dapat dengan cara
menunjuk siswa secara
acak atau berdasarkan
tempat duduk.
3) Penugasan Wawancara B Penugasan itu PR, ada juga eeee penyiapan praktik,
ada juga proyek atau produk itu sebagian masuknya
keterampilan sebagian masuk pengetahuan, jadi apa
ciri khusus k13 bahwa anak itu harus aktif anak
lebih banyak mengalami jadi anak itu harus banyak
tugas.
acam-macam bentuk
penugasan yang dilakukan
oleh Guru dalam penilaian
pengetahuan adalah
pekerjaan rumah,
penyiapan praktik, produk
dan proyek. Wawancara P Guru menyatakan penugasan dilakukan guru dengan
memberikan pekerjaan rumah dan praktik serta
pembuatan karya-karya.
Wawancara
ATNMIS
Guru menyatakan penugasan dilakukan guru dengan
memberikan pekerjaan rumah dan praktik serta
pembuatan karya-karya.
Wawancara BDL Guru menyatakan penugasan dilakukan guru dengan
memberikan pekerjaan rumah dan praktik serta
pembuatan karya-karya.
Studi
Dokumentasi
Siswa diberikan tugas berupa pekerjaan rumah dan
tugas yang bersifat keterampilan
Observasi Guru menyampaikan tugas berupa pekerjaan Guru melaksanakan
289
rumah, mengerjakan buku pegangan siswa, dan
tugas dalam penyiapan praktik untuk membuat
rangkaian listrik dan origami.
Guru menyampaikan kompetesi dasar yang harus
dicapai melalui tugas soal.
guru tidak menyampaikan indikator dan rubrik
penilaian kepada siswa dikarenakan guru tidak
membuat rubrik penilaian tugas.
Guru menggunakan papan tulis untuk memudahkan
peserta didik dalam memahami tugas yang
diberikan oleh guru.
Guru selalu memberikan batas waktu pengerjaan
tugas bagi peserta didik.
Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
semua anggota kelompok harus terlibat dalam
kerjasama dan pengerjaan tugas kelompok
dilakukan guru mengumpulkan tugas yang
diberikan sesuai dengan alokasi waktu yang
diberikan kepada siswa.
Guru B memberikan umpan balik terhadap siswa
yang tidak mengerjakan tugas atau tidak
mengerjakan tugas secara maksimal.
langkah-langkah:
a) Guru menyampaikan
tugas berupa pekerjaan
rumah, mengerjakan
buku pegangan siswa,
dan tugas dalam
penyiapan praktik untuk
membuat rangkaian
listrik dan origami.
b) Guru menyampaikan
kompetesi dasar yang
harus dicapai melalui
tugas soal.
c) guru tidak
menyampaikan
indikator dan rubrik
penilaian kepada siswa
dikarenakan guru tidak
membuat rubrik
penilaian tugas.
d) Guru menggunakan
papan tulis untuk
memudahkan peserta
didik dalam memahami
tugas yang diberikan
oleh guru.
e) Guru selalu
memberikan batas
waktu pengerjaan tugas
bagi peserta didik.
f) Guru menyampaikan
kepada peserta didik
290
bahwa semua anggota
kelompok harus terlibat
dalam kerjasama dan
pengerjaan tugas
kelompok
g) dilakukan guru
mengumpulkan tugas
yang diberikan sesuai
dengan alokasi waktu
yang diberikan kepada
siswa.
h) Guru memberikan
umpan balik terhadap
siswa yang tidak
mengerjakan tugas atau
tidak mengerjakan
tugas secara maksimal.
c. Pelaksanaan Penilaian
Keterampilan
1) Kinerja Wawancara B Kalau praktik nanti dilihat mas eeeeee misale tugas
untuk membedah ikan nanti anak dilihat bagaimana
iso ora, dalam membuat rangkaian listrik itu
biasanya kan langkah-langkahnya sudah ada di buku
anak, kita tinggal mengamati saat anak-anak praktik
seperti itu mas
Guru melakukan beberapa
langkah yaitu memberikan
tugas praktik kepada
siswa, melakukan
pengamatan kepada siswa
dalam melaksanakan tugas
praktik, membandingkan
kinerja siswa dengan
pedoman atau langkah-
langkah kerja yang
biasanya tercantum di
dalam buku siswa.
Observasi Hasil observasi ke-2 dan ke-7 guru selalu
melaksanakan langkah dalam menyampaikan tugas
praktik kepada peserta didik dan melakukan
penilaian sesuai dengan alokasi waktu yang
disediakan.
Wawancara P Guru menyatakan bahwa guru menggunakan
291
penilaian kinerja untuk menilai keterampilan
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan guru memberikan tugas praktik
dan melakukan penilaian.
Wawancara BDL Siswa menyatakan guru memberikan tugas praktik
dan melakukan penilaian.
2) Produk Wawancara B Yaaaaa nanti siswanya kan diberikan tugas untuk
membuat suatu karya, terus nanti kita lihat
bagaimana hasilnya seperti itu, kan nanti kelihatan
mas guru sudah mempunyai pengamatanya sendiri.
Iyaaa mas, tapi nanti bentuknya kita berikan saran
secara lisan ini kurang begini, ini lebih baik seperti
ini begitu mas
Guru adalah melakukan
penilaian terhadap produk
yang dibuat oleh siswa
Guru memberikan catatan
atau saran kepada karya
siswa
Guru mencatat nilai
produk Observasi
Guru adalah melakukan penilaian terhadap produk
yang dibuat oleh siswa. Guru memberikan catatan
untuk perbaikan.
Wawancara P Guru menyatakan bahwa guru menggunakan
penilaian produk untuk menilai keterampilan
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan guru melakukan penilaian
terhadap produk atau karya siswa.
Wawancara BDL Siswa menyatakan guru melakukan penilaian
terhadap produk atau karya siswa.
Studi
Dokumentasi
Rekap Nilai Guru
Guru mencatat nilai produk
3) Proyek Wawancara B Iyaa mas, eeeee nanti apa nanti anak kan diminta
untuk melakukan pengamatan terlebih dahulu terus
nanti bagaimana anak itu eeee dalam menyiapkan
alat-alatnya itu kita juga nilai, bagaimana
pelaksanaanya apakah sesuai dengan langkah-
Guru melaksanakan
dengan beberapa langkah
yaitu memberikan tugas
dalam bentuk proyek,
memberikan pemahaman
292
langkahnya atau belum, untuk laporan ya nanti kita
kasih nilai, seperti tadi mas kalau yang sungguh-
sungguh hasilnya baik ya kita kasih nilai yang
bagus, yaaa seperti tadi.
tentang tugas yang
diberikan, melakukan
penilaian dalam
perencanaan, pelaksanaan
dan pelaporan proyek,
memonitor pekerjaan
siswa dalam setiap
tahapannya, mencatat
penilaian proyek dan
memberikan umpan balik.
Observasi memberikan tugas dalam bentuk proyek,
memberikan pemahaman tentang tugas yang
diberikan, melakukan penilaian dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan proyek, memonitor
pekerjaan siswa dalam setiap tahapannya,
Wawancara P Guru menyatakan bahwa guru melakukan penilaian
proyek yaitu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
Wawancara
ATNMIS
Siswa menyatakan guru melakukan penilaian
proyek yaitu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
Wawancara BDL Siswa menyatakan guru melakukan penilaian
proyek yaitu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
Studi
Dokumentasi
Rekap Nilai Guru
Guru mencatat nilai proyek siswa.
4) Portofolio Wawancara B Ehmmm… portofolio itu kan kumpulan tugas-tugas
siswa yang apa yang dikumplkan dalam map, kalau
dulu iya mas, hehe kan jarang kalau yang pake
potofolio itu, gak semua KD bisa itu jadi jarang
mas, sekarang tugas siswa cuma saya jadikan dalam
satu map hehehe. (Wawancara, 19 Februari 2017)
Yaa itu jadikan gini eeee kita cari KD yang bisa
diportofoliokan nanti kita tentukan tugas ke
siswanya, gitu mas itu nanti tugas-tugasnya kita
kumpulkan jadi satu dan saya nilai seperti itu.
(Wawancara, 19 Februari 2017)
Guru melaksanakan
penilaian portofolio
dengan beberapa langkah
yaitu dengan memberikan
tugas dalam bentuk
portofolio, guru
mengumpulkan dalam satu
map dan guru memberikan
umpan balik kepada siswa
dalam bentuk masukan-
masukan dan saran.
293
Wawancara P Aaaa itu kan idealnya guru nanti mengumpulkan
tugas-tugas siswa ke dalam map untuk masing-
masing anak. (Wawancara, 6 Maret 2017)
4. Pendeskripsian Hasil Penilaian
Autentik di Kelas VB SD N
Wonosari 1
Wawancara B Deskripsi itu dari kd yang paling menonjol misalnya
dalam satu semester eeeeeee apa ipa misalnya, ipa
itu kan ada 4 kd dalam satu semester yang tersebar
di berbagai tema, misale kalau di semester 2 kan ada
4 tema nah ipa memiliki 4 KD nah kan gampangnya
kan per tema ada 1 KD, nah nanti dari keempat KD
itu yang paling menonjol diuraikan, nah kalau dulu
diuraikan itu ada 2 yang menonjol yang terbaik dan
yang terendah, nah kalau yang terbaru kemarin kita
hanya yang terbaik saja.
Deskripsi hasil penilaian
kompetensi pengetahuan
dan keterampilan berasal
dari kompetensi dasar
yang menonjol untuk
masing-masing peserta
didik. Pendeskripsian hasil
mengalami perubahan dari
yang semula
mendeskripsikan kekuatan
dan kelemahan peserta
didik dalam ketercapaian
kompetensi dasarnya
berubah menjadi
kekuatannya saja.
Wawancara P Kalau di awal kita melaksanakan yang menonjol
baik positif maupun negatif, yang positif diberikan
penghargaan kalau yang menonjol negatif kita
berikan masukan biar ada perbaikan seperti itu, itu
biasanya KD per muatan mapel mas.
Studi
dokumentasi
rapor siswa
294
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Wonosari I
Kelas / Semester : V B / 2
Tema 7 : Sejarah Peradaban Indonesia
Sub Tema 3 : Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam
Pembelajaran Ke : 1
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.5.7. Mengidentifikasi ide pokok cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalan-
peninggalan kerajaan Islam di Indonesia.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.5.12 Menulis kembali sesuai dengan pemahaman sendiri erita narasi tentang cara
melestarikan peninggalan-peninggalan kertajaan Islam di Indonesia.
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara
simbol, informasi yang relevan, dan mengamati pola.
Indikator
3.3.5 Mengetahui jenis-jenis sudut melalui pengamatan benda-benda sekitar.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis
sudutnya
295
Indikator
4.9.5. Menunjukkan jenis-jenis sudut dari benda-benda di sekitar.
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator
3.5.9. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Membuat electromagnet sederhana dan menggunakannya untuk mendeteksi
benda-benda yang ditarik oleh magnet.
Indikator
4.5.10 Menguji model elektromagnet yang dibuat
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati teks bacaan, siswa mampu mengidentifikasi ide pokok cerita
narasi tentang cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di
Indonesia
2. Dengan menceritakan kembali isi bacaan secara tertulis, siswa mampu menulis
kembali sesuai dengan pemahaman sendiri cerita narasi tentang cara melestarikan
peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
3. Dengan mencermati gambar, siswa mampu menunjukkan jenis – jenis sudut dari
benda–benda di sekitar
4. Dengan mencermati gambar, siswa mampu memberi contoh penggunaan gaya
magnet dalam kehidupan sehari-hari
5. Dengan melakukan percobaan sederhana, siswa mampu menguji model
elektromagnet yang dibuat
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
2. Jenis– jenis sudut dari benda–benda di sekitar
3. Penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
4. Model elektromagnet yang dibuat
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
15 menit
296
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
tentang ”Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti Siswa membaca teks bacaan tentang Museum Fatahillah
dengan cermat
Siswa memahami bacaan dan mencermati hal – hal penting
yang terdapat pada teks bacaan tersebut
Siswa menulis kembali bacaan tersebut sesuai dengan
pemahaman dan menggunakan bahasanya sendiri
180 menit
Siswa membaca informasi tentang benda–benda pusaka
yang hilang dicuri dan dipalsukan di salah satu museum
tertua di Indonesia
Siswa membaca beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
informasi tersebut
Siswa menjawab pertanyaan–pertanyaan mengenai benda–
benda pusaka sesuai dengan pendapatnya sendiri
Siswa mengamati gambar sebuah benda pusaka yang tedapat
di museum Fatahillah
Siswa mengamati jenis–jenis sudut yang terdapat pada
gambar benda tersebut
Guru membimbing siswa dalam mengingat nama jenis–jenis
sudut
Siswa memberi nama jenis sudut yang telah diberi tanda
pada buku siswa sesuai dengan contoh
Siswa mengamati gambar–gambar benda dan bagian
bangunan museum Fatahillah
Siswa berusaha menemukan sudut pada gambar–gambar
tersebut
Siswa memberi nama tiap–tiap sudut yang ditemukannya
Siswa mengidentifikasi jenis sudut dan menuliskan nama
jenis sudut tersebut
Siswa menggambar sebuah benda yang terdapat dikelasnya
Siswa kemudian mengamati dan mengidentifikasi sudut–
sudut yang terdapat pada gambar benda tersebut
Siswa kemudian memberi nama sudut–sudut tersebut
Siswa juga mengidentifikasi dan menuliskan nama jenis
sudut-sudut tersebut
Siswa mengamati teks bacaan yang terdapat pada buku
siswa
Siswa mengamati gambar bagian sepeda yang terdapat pada
buku siswa serta membaca informasi tentang bagian tersebut
Guru membahas pelajaran yang telah lalu tentang contoh
penggunaan magnet dalam kehidupan sehari–hari
Siswa mencoba menjawab pertanyaan tentang fungsi dan
cara kerja magnet pada lampu sepeda
297
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Siswa menuliskan jawabannya pada kolom yang telah
tersedia
Siswa membuat elektromagnetik sederhana
Siswa saling membantu dalam menguji hasil karya mereka
Siswa menyembunyikan beberapa benda yang terbuat dari
besi
Siswa lain kemudian mencari benda–benda tersebut dengan
menggunakan elektromagnetik sederhana yang telah
dibuatnya
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
15 menit
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Sejarah Peradaban Indonesia Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
Buku BUPENA, TEMA 7, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gadget dan Kuota internet
H. PENILAIAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Kompetensi yang dinilai:
Pengetahuan siswa tentang Musesum Fatahillah
Keterampilan siswa dalam menulis kembali informasi yang didapat
Pengetahuan siswa dalam mengidentifikasi sudut pada suatu benda
Keterampilan siswa dalam menemukan, memberi nama dan jenis sudut
Mengetahui
Kepala sekolah
Dwi Rukmi Endang S,SPd.MM
NIP19611204 198201 2 007
Wonosari, 2017
Guru Kelas
Budiono, SS. M.Pd.
NIP 19720318 200801 1 007
298
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Wonosari I
Kelas / Semester : VB / 2
Tema 7 : Sejarah Peradaban Indonesia
Sub Tema 3 : Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.5.8. Membaca cepat teks cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalan-
peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.5.13 Membuat daftar cara melestarikan peninggalanpeninggalan kerajaan Islam di
Indonesia berdasarkan teks
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator
3.5.9 Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
299
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Membuat electromagnet sederhana dan menggunakannya untuk mendeteksi
benda-benda yang ditarik oleh magnet.
Indikator
4.5.10 Menguji model eletromagnet yang dibuat dan menyempurnakannya.
SBdP
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4. Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri
khas daerah
Indikator
3.4.1. Mengetahui prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakan
dengan tali
Kompetensi Dasar (KD) :
4.13. Membuat karya kerajinan dari bahan tali temali
Indikator
4.13.1 Merancang prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan
dengan tali.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membuat mainan kupu-kupu, siswa mampu menceritakan kerajinan dengan
bahan tali temali dari daerah-daerah di Indonesia dengan precaya diri
2. Dengan membuat mainan kupu-kupu, siswa mampu merancang prosedur dan
langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali dengan
bertanggung jawab
3. Dengan menggali informasi dari bacaan, siswa mampu membaca cepat teks cerita
narasi tentang cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di
Indonesia dengan percaya diri
4. Dengan menuliskan daftar cara melestarikan peninggalan kerajaan Islam, siswa
membuat daftar cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di
Indonesia berdasarkan teks dengan teliti
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kerajinan dengan bahan tali temali dari daerah-daerah di Indonesia
2. Prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali
3. Teks cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalanpeninggalan kerajaan Islam
di Indonesia
4. Peninggalan kerajaan Islam dan cara melestarikan peninggalan-peninggalan
kerajaan Islam di Indonesia berdasarkan teks
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
300
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
15
menit
Inti Siswa mengamati gambar bagian gedung museum Fatahillah
yang terdapat anak tangga
Guru membahas tentang gerakan melompati anak tangga yang
merupakan gerak dinamis
Guru menstimulasi pengetahuan siswa tentang gerak statis dan
dinamis
Siswa mendiskusikan lebih jauh dengan temannya apa yang
dimaksud dengan gerak statis dan dinamis
180
menit
Siswa membaca prosedur dalam membuat mainan kupu–kupu
kertas
Siswa menyiapkan beberapa bahan yang akan dipergunakan
untuk membuat mainan kupu–kupu kertas tersebut
Siswa mencari contoh gambar kupu–kupu yang akan ditiru
bentuknya
Siswa mengikuti proses langkah kegiatan membuat mainan
kupu–kupu kertas tersebut
Siswa membaca teks bacaan tentang memanfaatkan benda –
benda peninggalan sejarah dengan benar
Siswa membahas apa yang seharusnya dilakukan jika ada
masyarakat yang menemukan benda–benda peninggalan
sejarah
Siswa kemudian menuliskan informasi penting yang terdapat
pada bacaan tersebut kedalam kolom pada buku siswa
Berdasarkan teks bacaan sebelumnya siswa telah mengetahui
salah satu cara dalam merawat dan menjaga benda–benda
peninggalan bersejarah
Siswa kemudian mencari cara lain dalam menjaga dan merawat
benda–benda tersebut dengan cara meminta pendapat teman–
temannya
Siswa kemudian menuliskan pendapat–pendapat tersebut ke
dalam kolom yang telah disediakan pada buku siswa
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari
15
menit
301
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
Siswa diberikan pekerjaan rumah.
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Sejarah Peradaban Indonesia Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
Buku BUPENA, TEMA 7, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gadget dan Kuota internet
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Kompetensi yang dinilai:
1. Pengetahuan siswa dalam membuat mainan kupu–kupu
2. Keterampilan siswa dalam membuat karya
Mengetahui
Kepala sekolah
Dwi Rukmi Endang S,SPd.MM
NIP19611204 198201 2 007
Wonosari, 2017
Guru Kelas
Budiono, SS. M.Pd.
NIP 19720318 200801 1 007
302
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Wonosari I
Kelas / Semester : VB / 2
Tema 7 : Sejarah Peradaban Indonesia
Sub Tema 3 : Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam
Pembelajaran Ke : 3
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.5.9. Menceritakan informasi dari teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan
peninggalanpeninggalan kerajaan Islam di Indonesia.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.5.14 Melestarikan bukti-bukti peninggalan kerajaan Islam di Indonesia.
PPKn
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Islam.
Indikator
303
3.5.4 Menunjukkan contoh penghargaan yang diberikan pemerintah kepada tokohtokoh
kerajaan Islam di berbagai daerah di Indonesia yang perilakunya mencerminkan
perilaku persatuan.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di
masyarakat
Indikator
4.5.2. Meneladani sikap tokoh-tokoh dari kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara
simbol, informasi yang relevan, dan mengamati pola
Indikator
3.3.5. Mengetahui jenis-jenis sudut melalui pengamatan bendabenda sekitar.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis
sudutnya
Indikator
4.9.5. Menunjukkan jenis-jenis sudut dari benda-benda di sekitar
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menceritakan informasi dari teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan
peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia dengan percaya diri
2. Dengan mendiskusikan teks bacaan, siswa neneladani sikap tokoh-tokoh dari
kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari
3. Dengan menuliskan contoh nyata sikap, siswa menunjukkan contoh penghargaan
yang diberikan pemerintah kepada tokoh-tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di
Indonesia yang perilakunya mencerminkan perilaku persatuan dengan percaya diri
4. Dengan berdiskusi dan menuliskan akibat-akibat jika tidak menjaga benda-benda
peninggalan sejarah, siswa melestarikan bukti-bukti peninggalan kerajaan Islam di
Indonesia
5. Dengan mencermati gambar, siswa menunjukkan jenis-jenis sudut dari benda-benda
di sekitar
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan
Islam di Indonesia dengan percaya diri
2. Sikap tokoh-tokoh dari kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari dan contoh
nyata sikap meneladani sikap kepahlawanan
3. Akibat-akibat jika tidak menjaga benda-benda peninggalan sejarah
4. Jenis-jenis sudut dari benda-benda di sekitar
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
304
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
15 menit
Inti Guru menstimulasi pengetahuan siswa dengan
menanyakan bagaimana cara siswa menghargai para tokoh
pada masa–masa kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia
Siswa kemudian membaca dan mencermati sebuah teks
bacaan tentang menghargai jasa pahlawan.
Siswa kemudian mencoba menuliskan contoh– contoh
sikap nyata dalam meneladani sikap pahlawan
Siswa menuliskan contoh–contoh sikap tersebut pada
masing–masing kolom yang telah disediakan
180 menit
Siswa membaca teks informasi tentang apa saja manfaat
yang diperoleh jika aktif dalam menjaga dan merawat
benda–benda peninggalan sejarah
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya tentang akibat–
akibat jika tidak menjaga dan merawat benda–benda
peninggalan sejarah
Siswa mencatat hasil diskusi dengan kelompoknya
Guru mengingatkan siswa akan pelajaran dan kegiatan
sebelumnya tentang sudut
Siswa mengamati gambar sebuah meriam kuno
peninggalan bersejarah yang terdapat pada buku siswa
Siswa mengidentifikasi bagian–bagian yang membentuk
sudut pada benda tersebut
Siswa kemudian memberi nama pada sudut tersebut dan
menuliskan nama jenis sudutnya
Siswa mengamati beberapa gambar benda lainnya dan
mencari bagian dari benda itu yang membentuk sudut
Siswa lalu menuliskan nama sudut dan nama jenis sudut
benda tersebut
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
15 menit
305
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Sejarah Peradaban Indonesia Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
Buku BUPENA, TEMA 7, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gadget dan Kuota internet
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Kompetensi yang dinilai:
Pengetahuan siswa tentang sikap menghargai tokoh para pahlawan
Keterampilan siswa dalam memberikan contoh–contoh sikap
Pengetahuan siswa dalam mengidentifikasi sudut pada suatu benda
Keterampilan siswa dalam menemukan, memberi nama dan jenis sudut
Mengetahui
Kepala sekolah
Dwi Rukmi Endang S,SPd.MM
NIP19611204 198201 2 007
Wonosari, 2017
Guru Kelas
Budiono, SS. M.Pd.
NIP 19720318 200801 1 007
306
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Wonosari I
Kelas / Semester : V B/ 2
Tema 7 : Sejarah Peradaban Indonesia
Sub Tema 3 : Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam
Pembelajaran Ke : 4
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.5.9. Menceritakan informasi dari teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan
peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.5.14. Melestarikan bukti-bukti peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
307
PPKn
Kompetensi Dasar (KD) :
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
2.4 Menunjukan perilaku cinta tanah air Indonesia di rumah, sekolah dan
masyarakat.
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Islam.
Indikator
3.5.4. Menunjukkan contoh penghargaan yang diberikan pemerintah kepada tokoh-
tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di Indonesia yang perilakunya
mencerminkan perilaku persatuan.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di
masyarakat
Indikator
4.5.2. Meneladani sikap tokoh-tokoh dari kerajaan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika
Kompetensi Dasar (KD) :
3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara
simbol, informasi yang relevan, dan mengamati pola
Indikator
3.3.5. Mengetahui jenis-jenis sudut melalui pengamatan bendabenda sekitar.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis
sudutnya
Indikator
4.9.6. Menunjukkan kegunaan jenisjenis sudut dalam kehidupan sehari-hari.
IPS
Kompetensi Dasar (KD) :
3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia
dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa
kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
Indikator
3.2.1. Menunjukkan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan
dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada
masa penjajahan
Kompetensi Dasar (KD) :
4.2 Menceritakan hasil pengamatan mengenai perubahan dan keberlanjutan yang
terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa
penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial,
ekonomi, pendidikan dan budaya dalam berbagai jenis media
Indikator
308
4.2.1. Bercerita secara lisan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia
dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya
pada masa penjajahan
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan menggali informasi bacaan, siswa mampu menunjukkan perubahan
kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di
bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa tumbuhnya rasa
kebangsaan
2. Dengan menceritakan secara tertulis tentang pengalamanmu dalam meneladani
sikap para pahlawan, siswa mampu meneladani sikap tokoh-tokoh dari kerajaan
Islam dalam kehidupan sehari-hari
3. Dengan berdiskusi dan memberikan penjelasan, siswa mampu menggali informasi
dari teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan peninggalan-peninggalan
kerajaan Islam di Indonesia
4. Dengan membuat proyek Lini Masa, siswa bercerita secara lisan dengan metode
terpandu perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak
keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa
tumbuhnya rasa kebangsaan
5. Dengan mencermati gambar, siswa menunjukkan kegunaan jenis-jenis sudut dalam
kehidupan sehari-hari.
6. Dengan mengidentifikasi manfaat penggunaan sudut, siswa mampu menjelaskan
kegunaan sudut dalam kehidupan sehari-hari
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia
2. Pengalaman dalam meneladani sikap para pahlawan
3. Teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan peninggalanpeninggalan kerajaan
Islam di Indonesia
4. Perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia
5. Kegunaan jenis-jenis sudut dalam kehidupan sehari-hari
6. Kegunaan sudut dalam kehidupan sehari-hari
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
15
menit
309
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
Inti Siswa membaca sebuah teks bacaan berjudul “Penyu
Menjadi Pahlawan”
Siswa mencoba memahami isi bacaan tersebut dengan
cermat
Siswa mengamati bagian–bagian penting dalam bacaan
tersebut
Guru menanyakan kepada siswa contoh sikap–sikap apa
sajakah yang merupakan sikap kepahlawanan dalam bacaan
tersebut
Siswa kemudian menceritakan secara tertulis tentang
pengalamannya dalam meneladani sikap kepahlawanan
180
menit
Siswa membahas tentang sikap–sikap lain yang juga harus
dilakukan dalam menghargai jasa pahlawan seperti menjaga
dan melestarikan peninggalan-peninggalannya
Dengan berkelompok, siswa mendiskusikan beberapa
penyataan-pernyataan yang tedapat pada buku siswa
Siswa kemudian menuliskan hasil diskusinya tersebut
kedalam kolom yang terdapat pada buku siswa
Guru membahas tentang kondisi ekonomi masyarakat pada
masa kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia
Siswa mencari informasi tentang Lini Masa yang berisi
tentang perubahan dari masa ke masa dalam aspek kondisi
ekonomi masyarakat
Siswa menuliskan informasi yang didapat pada kolom Lini
Masa yang terdapat pada buku siswa
Siswa mengamati gambar sebuah meja kuno berusia ratusan
tahun peninggalan bersejarah yang terdapat di museum
Fatahillah
Siswa mengamati dan mencari tahu mengapa meja tersebut
masih nampak kokoh dan kuat
Siswa mencermati informasi alasan meja tersebut masih
terlihat kokoh
Siswa mengamati benda–benda atau peristiwa– peristiwa
disekitarnya
Siswa mengidentifikasi manfaat penggunaan sudut dalam
kehidupan sehari–hari
Siswa menuliskan benda atau peritiwa yang memanfaatkan
penggunaan sudut beserta penjelasannya
Siswa menuliskan hasil pengamatan dan penjelasannya pada
kolom yang terdapat pada buku siswa
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
15
menit
310
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Sejarah Peradaban Indonesia Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
Buku BUPENA, TEMA 7, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gadget dan Kuota internet
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Kompetensi yang dinilai:
Pengetahuan siswa tentang sikap–sikap meneladani para pahlawan
Pengetahuan siswa dalam memahami lini masa tentang perubahan masyarakat dari
masa ke masa
Pengetahuan siswa dalam tentang manfaat penggunaan sudut pada kehidupan sehari–
hari
Mengetahui
Kepala sekolah
Dwi Rukmi Endang S,SPd.MM
NIP 19611204 198201 2 007
Wonosari, 2017
Guru Kelas
Budiono, SS. M.Pd.
NIP 19720318 200801 1 007
311
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Wonosari I
Kelas / Semester : V B/ 2
Tema 7 : Sejarah Peradaban Indonesia
Sub Tema 3 : Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam
Pembelajaran Ke : 5
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.5.10. Menjelaskan informasi dari teks cerita narasi
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.5.15 Menceritakan informasi dari teks melestaikan benda-benda atau bukti-bukti
peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
IPA
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Indikator
3.5.9. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
312
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Membuat electromagnet sederhana dan menggunakannya untuk mendeteksi
benda-benda yang ditarik oleh magnet.
Indikator
4.5.10 Menguji model elektromagnet yang dibuat dan menyempurnakannya.
SBdP
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4. Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri
khas daerah
Indikator
3.4.1. Mengetahui prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan
dengan tali.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.13. Membuat karya kerajinan dari bahan tali temali.
Indikator
3.13.2 Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat benda mainan yang digerakkan
dengan tali.
4.13.3 Membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati gambar siswa mampu menjelaskan konsep kombinasi pola
gerak dominan statis dan dinamis
2. Dengan mempraktekkan tari, siswa mampu mengombinasikan gerak dasar langkah
dan ayunan lengan bertema budaya daerah dan nasional mengikuti irama (ketukan)
dengan musik dalam aktivitas gerak ritmik.
3. Dengan mencermati gambar dan penjelasan, siswa mampu memberi contoh
penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari
4. Dengan mencermati prosedur mambuat kupu-kupu mainan, siswa menyiapkan alat
dan bahan untuk membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali
5. Dengan membuat kupu-kupu mainan, siswa membuat benda mainan yang
digerakkan dengan tali.
6. Dengan menggali informasi dari bacaan, siswa mampu menjelaskan informasi dari
teks cerita narasi
7. Dengan mencermati teks bacaan, siswa mampu menceritakan informasi dari teks
melestaikan benda-bedna atau bukti-bukti peninggalan kerajaan Islam di Indonesia
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.
2. Prosedur membuat kupukupu mainan, dan alat dan bahan untuk membuat benda
mainan yang digerakkan dengan tali
3. Teks melestarikan bendabenda atau bukti-bukti peninggalan kerajaan Islam di
Indonesia
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
313
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
15
menit
Inti Siswa membaca dan mengamati informasi seputar tentang
museum Fatahillah
Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom yang
tergabung dengan informasi tersebut
180
menit
Siswa mengamati gambar rangkaian beberapa gerakan
Siswa membaca petunjuk cara melakukan gerakan tersebut
Siswa mempelajari lagu “Naik–naik ke Puncak Gunung”
Siswa bernyanyi bersama sambil melakukan rangkaian gerakan
sesuai gambar
Siswa melanjutkan bacaan seputar tentang Museum Fatahillah
Siswa kemudian mengamati gambar lemari pendingin yang
terdapat pada buku siswa sebagai salah satu contoh dari
peralatan sehari-hari yang menggunakan magnet
Siswa kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat pada
kolom tersebut
Siswa akan membuat sebuah mainan kupu–kupu kertas yang
digantung dengan sebuah tali
Siswa menyiapkan alat dan bahan sesuai petunjuk pada buku
siswa
Siswa mengikuti cara pembuatan mainan tersebut
Siswa menggantungkan hasil karyanya tersebut
Siswa membaca teks percakapan antara Lani dan ayahnya
Siswa membaca teks informasi tentang peninggalan bersejarah
Berdasarkan teks bacaan tersebut, siswa menentukan sikap atas
pernyataan–pernyataan yang tersusun pada sebuah kolom
Siswa memberikan jawaban atas sikapnya pada kolom yang
telah disediakan dengan member tanda centang
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
15
menit
314
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Sejarah Peradaban Indonesia Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
Buku BUPENA, TEMA 7, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gadget dan Kuota internet
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Kompetensi yang dinilai:
Kreatifitas siswa dalam melakukan gerak sambil bernyanyi
Pengetahuan siswa mengenai pembuatan mainan kupu-kupu dari kertas dan cara
melestarikan benda peninggalan sejarah
Mengetahui
Kepala sekolah
Dwi Rukmi Endang S,SPd.MM
NIP19611204 198201 2 007
Wonosari, 2017
Guru Kelas
Budiono, SS. M.Pd.
NIP 19720318 200801 1 007
315
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Wonosari I
Kelas / Semester : V B/ 2
Tema 7 : Sejarah Peradaban Indonesia
Sub Tema 3 : Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam
Pembelajaran Ke : 6
Alokasi Waktu : (6 x 35 menit) 1 x Pertemuan
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD) :
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
3.5.11 Menjelaskan informasi dari teks cerita narasi tentang akibat tidak melestarikan
peninggalanpeninggalan kerajaan Islam di Indonesia.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indikator
4.5.16 Menyajikan informasi tentang melestarikan bukti-bukti peninggalan kerajaan
Islam di Indonesia.
IPS
Kompetensi Dasar (KD) :
3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia
dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa
kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
Indikator
316
3.2.1. Menunjukkan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan
dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya
pada masa penjajahan.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.5. Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator
4.5.2 Membuat keliping tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-
kerajaan Islam dan masa penjajahan.
SBdP
Kompetensi Dasar (KD) :
3.4. Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri
khas daerah
Indikator
3.4.1. Mengetahui prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan
dengan tali.
Kompetensi Dasar (KD) :
4.13. Membuat karya kerajinan dari bahan tali temali.
Indikator
4.13.4. Merancang peragaan atau pertunjukan karya kreatif dari bahan tali.
4.13.5. Menyelenggarakan pertunjukan karya kreatif.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati informasi bacaan, siswa mampu menjelaskan informasi dari
teks cerita narasi tentang akibat tidak melestarikan peninggalan-peninggalan
kerajaan Islam di Indonesia
2. Dengan membuat kliping perbandingan gambar benda-benda peninggalan sejarah
siswa mampu membuat keliping tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa
kerajaan-kerajaan Islam dan masa penjajahan
3. Dengan mencermati prosedur menyelenggarakan pertunjukan, siswa mampu
merancang peragaan atau pertunjukan karya kreatif dari bahan tali
4. Dengan mempersiapkan pertunjukan siswa mampu menyelenggarakan pertunjukan
karya kreatif
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks cerita narasi tentang akibat tidak melestarikan peninggalan-peninggalan
kerajaan Islam di Indonesia
2. Gambar benda-benda peninggalan sejarah
3. Perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak
keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa
penjajahan
4. Prosedur menyelenggarakan pertunjukan, dan merancang peragaan atau pertunjukan
karya kreatif dari bahan tali
5. Pertunjukan karya kreatif
E. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
317
Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan masing-masing.
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu
tentang ”Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam”.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengomunikasikan dan menyimpulkan.
15
menit
Inti Siswa membaca sebuah teks informasi tentang peninggalan
sejarah
Siswa kemudian mencoba mencari informasi penting yang
terdapat pada bacaan tersebut
Siswa kemudian menuliskan informasi penting tersebut pada
sebuah kolom yang terdapat pada buku siswa
180
menit
Siswa membahas tentang tingkat kemajuan dan kondisi
masyarakat pada jaman dahulu berdasarkan peninggalan
sejarah
Siswa mencari informasi tentang gambar benda-benda
peninggalan sejarah pada masa kerajaan-kerajaan Islam di
Indonesia dengan masa penjajahan dan munculnya rasa
kebangsaan
Siswa kemudian membandingankan informasi-informasi
tersebut ke dalam sebuah kliping
Siswa menuliskan keterangan pada setiap gambar dalam
klipingnya tersebut
Siswa bersama temannya menentukan cara menjaga,
merawat, dan melestarikan benda–benda peninggalan
sejarah masa kerajaan–kerajaan Islam di Indonesia
Siswa menuliskan setiap jawabannya pada tabel yang
terdapat pada buku siswa
Siswa mencermati cara-cara mempersiapkan pertunjukan
karya seni
Guru membuka forum diskusi untuk membahas mengenai
tahap demi tahap persiapan sebuah pertunjukan
Siswa membuat diagram sederhana yang menunjukkan alur
setiap tahap persiapan pertunjukan
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari
15
menit
318
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Guru & Buku Siswa Tema : Sejarah Peradaban Indonesia Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014).
Buku BUPENA, TEMA 7, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gadget dan Kuota internet
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Kompetensi yang dinilai:
Pengetahuan siswa tentang peninggalan-peninggalan sejarah pada masa kerajaan
Islam
Pengetahuan siswa tentang masa-masa munculnya semangat kebangsaan
Keterampilan membuat kliping
Pengetahuan siswa mengenai tahap-tahap yang perlu dipersiapkan untuk membuat
sebuah pementasan karya seni
Mengetahui
Kepala sekolah
Dwi Rukmi Endang S,SPd.MM
NIP19611204 198201 2 007
Wonosari, 2017
Guru Kelas
Budiono, SS. M.Pd.
NIP 19720318 200801 1 007
319
UPT PAUD DAN SD KECAMATAN WONOSARI
SDN WONOSARI I Jln. Brigjend. Katamso 11 Wonosari Gunungkidul Telp. 0274 391746
KISI-KISI PENILAIAN HARIAN
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
TEMA : 6. ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN
KELAS : V (Lima)
Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
KD MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK
SOAL
NO
SOAL
P K N
Memahami perlunya saling memenuhi
keperluan hidup.
Keperluan hidup Siswa mampu mengidentifikasi ciri manusia
sebagai makhluk individu
PG 1
320
Menentukan hubungan antar satuan
kuantitas dalam kehidupan sehari-hari
(rim, lusin, kodi).
Siswa mampu menyebutkan kebutuhan berdasar
sifatnya
ISIAN 2
Siswa mampu memberi contoh kebutuhan masyarakat
desa yang diperoleh dari masyarakat kota
URAIAN 3
BAHASA INDONESIA
Menguraikan isi teks penjelasan tentang
proses daur air, rangkaian listrik, sifat
magnet, anggota tubuh (manusia, hewan,
tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem
pernapasan dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
Menjelaskan teks siswa mampu mengidentifikasi langkah-langkah
menuliskan hasil diskusi yang tepat
PG 4
Siswa mampu mengidentifikasi tujuan membuat
kesimpulan
ISIAN 5
Siswa mampu menuliskan tujuan membuat
kesimpulan
URAIAN 6
MATEMATIKA
Menentukan hubungan antar satuan
kuantitas dalam kehidupan sehari-hari
(rim, lusin, kodi).
Rim, lusin, kodi Siswa mampu menjumlah kuantitas dalam satuan
kuantitas (lusin) dalam angka pecahan campuran
menjadi satuan (biji)
PG 7
Memilih prosedur pemecahan masalah
dengan menganalisis hubungan antar
simbol, informasi yang relevan, dan
mengamati pola
Volume balok Diketahui kecepatan dan waktu, siswa mampu
menghitung jarak yang ditempuh
ISIAN 8
Siswa mampu menghitung volume bangun balok URAIAN 9
I P A
Mendeskripsikan rangka manusia dan
fungsinya.
Mengenal organ tubuh manusia dan
hewan serta mendeskripsikan fungsinya
Rangka manusia dan organ
tubuh manusia
Disediakan gambar siswa mampu menunjukkan salah
satu bentuk tulang
PG 10
Siswa mampu mengidentifikasi kebiasaan buruk yang
menyebabkan rusaknya organ pernafasan
ISIAN 11
Siswa mampu menyebutkan organ-organ pencernaan
pada manusia
URAIAN 12
I P S
Memahami aktivitas dan perubahan
kehidupan manusia dalam ruang,
aktivitas dan perubahan kehidupan
manusia Siswa mampu mengidentifikasi salah satu kegiatan
ekonomi
PG 13
321
konektivitas antar ruang dan waktu serta
dan keberlanjutannya dalam kehidupan
sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
dalam lingkup nasional.
Siswa mampu menyebutkan salah satu pekerjaan yang
dilakukan pada masyarakat di suatu lingkungan
tertentu
ISIAN 14
Siswa mampu menyebutkan contoh usaha ekonomi di
bidang wisata
URAIAN 15
SBdP
Memahami prosedur dan langkah
kerja dalam berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas daerah
Prosedur dan langkah kerja
dalam berkarya kreatif
Disebutkan contoh salah satu legenda, Siswa mampu
menyebutkan asal legenda tersebut
PG 16
Siswa mampu menyebutkan prosedur dalam
menggambar
ISIAN 17
Siswa mampu menyebutkan contoh hewan piaraan URAIAN 18
Wonosari, Februari 2017
Penyusun
Budiono, SS. MPd.
NIP 19720318 200801 1007
322
UPT PAUD DAN SD KECAMATAN WONOSARI
SDN WONOSARI I Jln. Brigjend. Katamso 11 Wonosari Gunungkidul Telp. 0274 391746
PENILAIAN HARIAN
SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
TEMA : 6. ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar dan jujur!
1. Berikut adalah ciri-ciri manusia sebagai makhluk individu, kecuali ....
a. memiliki unsur jasmani dan rohani
b. memiliki kepribadian yang berbeda-beda
c. memiliki keinginan untuk berteman
d. perpaduan antara faktor lingkungan dan faktor keturunan
2. Berdasarkan sifatnya, kasih sayang, rasa aman dan beribadah merupakan contoh
kebutuhan ....
3. Berilah 4 macam kebutuhan masyarakat desa yang diperoleh dari masyarakat kota!
4. Langkah-langkah untuk menuliskan hasil diskusi yang tepat adalah ....
a. bincang-bincang dengan teman
b. mencatat pokok-pokok pembicaraan dalam diskusi
c. menyimak sekenanya dalam diskusi
d. mengikuti diskusi sampai setengah sesi
5. Tujuan membuat kesimpulan adalah agar informasi yang telah dilihat atau didengar
mudah ....
6. Tuliskan minimal 3 langkah dalam menulis/ membuat laporan hasil pengamatan!
7. Anna memiliki 3 ½ lusin manik-manik, ibu memberi ¾ lusin. Jumlah manik-manik
Anna sekarang ada ... biji.
a. 51
b. 48
c. 42
d. 36
8. Pak Haryo naik mobil dengan kecepatan 60 km/jam. Jika Pak Haryo berjalan selama
2,5 jam, berapa jarak yang ditempuh?
9. Hitunglah volume bangun ruang di bawah ini!
323
10. Yang ditunjukkan anak panah pada gambar di bawah ini, termasuk jenis tulang ....
a. Tulang pipa
b. Tulang pendek
c. Tulang pipih
d. Tulang tidak beraturan
11. Merokok secara aktif dapat merusak organ ....
12. Tuliskan organ-organ pencernaan pada manusia!
13. Kegiatan pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lain merupakan
usaha di bidang ....
a. transportasi
b. pariwisata
c. pertambangan
d. komunikasi
14. Mata pencaharian sebagai pemetik teh, biasanya dilakukan penduduk di daerah ....
15. Tuliskan 3 contoh usaha ekonomi yang bergerak pada bidang wisata!
16. Kisah Malin Kundang merupakan salah satu legenda dari daerah ....
a. Yogyakarta
b. Kalimatan Barat
c. Jawa Barat
d. Sumatera Barat
17. Ketika menggambar binatang, kita harus memperhatikan ... dan ... tubuhnya.
18. Tuliskan 3 contoh hewan piaraan di sekitar kita!
324
Kunci Jawaban:
1. C
2. Rohani
3. a. Pakaian
b. Alat elektronik
c. Peralatan Rumah tangga
d. Obat-obatan
e. Transportasi
f. Mesin
4. B
5. Diingat
6. Menuliskan Laporan tentang perencanaan pengamatan, menuliskan laporan tentang
pelaksanaan pengamatan, menuliskan laporan hasil pengamatan.
7. A
8. 60 km/jam x 2,5 jam = 150 Km
9. 10 cm x 6 cm x 5 cm = 300 cm3
10. B
11. Paru-paru
12. Mulut, kerongkongan, Lambung, usus halus, usus besar, anus
13. A
14. Dataran Tinggi
15. Perhotelan, rumah makan, penjual oleh-oleh, kerajinan
16. C
17. Bagian dan bentuk
18. Kelinci, sapi,kambing,ayam, burung, kucing, anjing, dll
325
Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal Terpadu Kabupaten Gunungkidul
326
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari SD N Wonosari 1