Post on 01-Dec-2020
1
IMPLEMENTASI METODE DEMONSTRASI DALAMMENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI
KELAS X MADRASAH ALIYAH NURUL IMAN KELURAHAN
ULU GEDONG KECAMATAN DANAU TELUK
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Strata Satu
WIKA YULIA
TP. 161629
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
1
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi36365
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku Tgl No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Wika Yulia
NIM : TP.161629
Judul Skripsi : “Implementasi Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas X
Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan
Danau Teluk Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu dalam Ilmu
Pendidikan Agama Islam
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat
segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, April 2020
Pembimbing I
Dr.Iskandar,S.Ag.,M.Pd,M.Si.,P.hD
NIP. 1975241219722009121001
1
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat. Jl Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi
36365
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode
Dokumen
Kode Formulir Berlaku Tgl No
Revisi
Tgl
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PS-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Wika Yulia
NIM : TP.161629
Judul Skripsi : “Implementasi Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan hasil
Belajar Siswa Pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di Kelas X
KelurahanUlu gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program
Studi Pendidikan Agama Islam Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satudalam dunia pendidikan.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat
segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi,Oktober2019
Pembimbing II
Dr. Ahmad Ridwan, M.Pd.I
NIP.197004031996031003
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.
Revisi
Tgl.
Revisi
Halama
n
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20 04 2021 R-0 - 1 dari 1
Nomor:B,156//D.11/PP.009/V/2020
Skripsi/Tugasakhirdengan judul : Implementasi metode demonstrasi dalam
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak di kela X Madrasah Aliyah Nurul
Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau
Teluk Kota Jambi.
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : WikaYulia
NIM : TP.161629
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah di Munaqasyahkan pada : 19 Mei 2020
Nilai Munaqasyah : 85,27 (A)
Dan dinyatakan telah di terima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SulthanThaha
Saifuddin Jambi.
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Drs. Constantin,M.Pd.I NIP.195712311985031025
Penguji I Penguji II
Dr. H.Hilmi, M.Pd.I Dra.Siti Asiah, M.Pd. NIP. 1960012311991021002 NIP.1961112191991032002
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.Iskandar, S.Ag,.M.Pd,.M.Si,.Ph.D Dr.Ahmad Ridwan,M.Pd.I
NIP.1975241219722009121001 NIP.1970040303199603100 Sekretaris Sidang
Yudi Kurniawan, M.Pd.
NIP.198911112019031015
Habib Muhammad, M.Ag NIP.19691141994011001
1
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi Seluruhnya merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah di tuliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari diitemukan seluruh atau Sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsure plagiat dalam bagian-
bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, April 2020
Wika Yulia
TP.161629
1
PERSEMBAHAN
Dengan Segala Kerendahan hati penulis Mempersembahkan Karya
Kecil ini Untuk :
Tuhan yang maha adil pada umatnya, yang selalu
memberikan jalan keluar dalam setiap kesulitan yang
hambanya hadapi.
Kedua orang tua yaitu ;
Bapak Kasori dan ibuku sri’pa’ati Dan Nenek Soliha yang
Sudah merawatku dari kecil hingga Sampai dewasa. yang
selalu memberikan kasih sayang, membiayai, memberikan
doa dan dukungan tiada batas selama ini.
Dan teruntuk temen seperjuangan Terimakasih selalu
memberikan aku motivasi hingga aku sampai ke tahap untuk
menyelesaikan Skripsi ini
1
MOTTO
ام ل ع ي ن د و قل ر ب ز ....
Artinya : ‘’ Dan katakanlah ( olehmu muhammad ).’’ya tuhanku, tambahkan
kepadaku ilmu pengetahuan.’’ ( QS. Al- Ta-ha : 26 ).
1
KATA PENGANTAR
بسم ا لله ا لر حمن ا لر حيم
Puji dan syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, Sehingga penulis di berikan kekuatan dan
kesabaran untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul : ‘’ Implementasi Metode
Demonstrasi Dalam Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak Di kelas X Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.’’ Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada ProgramStudi Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah Keguruan UIN STS JAMBI.
Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, saran dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Iskandar, S.Ag, M.Pd, Ph.D. Selaku
dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Ahmad Ridwan, M.Pd.selaku dosen
pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan
perhatian yang penuh kesabaran dan keiklasan. Penulis juga banyak mendapatkan
bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan baik moril maupun materil dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA.,Ph.D, Sebagai Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadilah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Mukhlis,S.Ag.,M.Pd.I Selaku siswa Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam
4. Bapak Dr. Iskandar,S.Ag.,M.Pd, M.S.I Ph.D Sebagai pembimbing I Dan
Bapak Dr. Ahmad Ridwan M.Pd.I Sebagai Pembimbing II yang telah
bersedia membimbing, mengarahkan, dan memberikan banyak ilmu solusi
pada setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi.
5. Bapak Dan Ibu dosen Beserta Staf Karyawan Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas IslamNegeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Muhammad Raya, S.Ag Selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Fathiatur Rahma S.Pd selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di
Sekolah Madrasah Nurul Iman yang telah membantu penulis dalam
melakukan penelitian dan pengumpulan data.
1
8. Semua pihak terlibat dan tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mmberikan dukungan Sehingga Skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini banyak terdapat kelemahan
dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak
untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan Skripsi ini.
Jambi, April 2020
Penulis,
Wika Yulia
TP161629
1
ABSTRAK
Nama : WikaYulia
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Implementasi Metode Demonstrasi Dalam meningkatkan
Hasil Belajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas
X Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi
Skripsi ini membahas tentang penerapan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran aqidah akhlak di kelas X
madrasah aliyah nurul iman kelurahan ulu gedong kota jambi. Penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Latar belakang penelitian ini adalah
guru menjelaskan secara klasikal dan siswa mendengarkan materi yang di
pelajari. Akibat siswa, merasa bosan dan jenuh mereka mengantuk bahkan ada
sebagian siswa ramai di dalam kelas tidak mau memperhatikan itu
mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Dan dengan menerapkan metode
demonstrasi dapat menunjukkan secara keseluruhan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di madrasah aliyah nurul iman kelurahan ulu
gedong kecamatan danau teluk kota jambi. Nilai rata rata siswa pada pra siklus
adalah 59,6 dengan ketuntasan 26,6 %, nilai rata rata siklus I adalah 75,6
dengan ketuntasan 50 %. Sedangkan nilai rata rata siklus II adalah 8.10 dengan
ketuntasan 87.0 %.
Kata Kunci :MetodeDemonstrasi, hasilbelajarAkidahAkhlak.
1
ABSTRACK
Name : WikaYulia
study program : Islamic religious education
Title : Implementation of Demonstration Method in Improving
Learning Outcomes in Subjects of Aqeedah Moral Class X
Madrasah AliyahNurulImanUluGedong Urban Village
Lake Teluk Jambi District.
This skription discusses the application of the Demonstration Method to improve
learning outcomes in subjects Aqeedah Moral in Class X Madrasah
AliyahNurulImanjambi City. This research is a classroom action research (CAR).
The background of this study is the teacher explains classically and students listen
to material that is learned. As a result of students, feeling bored and bored and
they are sleepy there are even some students busy in the class do not want to pay
attention to it resulting in low student learning outcomes. And researchers by
applying the Demonstration Method can show the overall method of
demonstration can improve student learning outcomes in Madrasah NurulIman,
UluGedong Village, DanauTeluk District, Jambi City. The average value of
students in pre-cycle is 59.6 with completeness 23.33%. The average value of
Cycle I was 75.6 with 50% completeness. The average value of the second cycle
is 8.10 with 87.0% completeness.
Keywords: Demonstration Method, learning outcomes of the Moral Code.
1
DAFTAR ISI
NOTA DINAS…………………………………………………………….. …….i
PENGESAHAN…………………………………………………………… ……..ii
PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………. ……iii
PERSEMBAHAN………………………………………………………………..iv
MOTTO…………………………………………………………………… ……..v
KATAPENGANTAR………………………………………………..…..……...vii
ABSTRAK……………………………………………………………………...viii
ABSRACT………………………………………………………………… ….....ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xiii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….……..1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………….….…….4
B. Identifikasi Masalah………………………...…………………….…..…...4
C. Batasan Masalah…………………………………………………….……..4
D. Rumusan Masalah………………………………………………….….......4
E. Tujuan Dan Manfaat Peneliti……………………………………..……….6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………7
A. Landasan Teori……………………………………………….....................7
1. Pengertian Implementasi……....................……………………………8
2. Guru Profesional sebagai komunikator dan fasilitator………………...8
3. Peran Guru
4. Pengertian Metode Pembelajaran……………………………………...9
5. Pengertian Metode Pembelajaran………………………………...........9
6. Pengertian Metode Pembelajaran Demostrasi………………………...9
7. Efektivitas MetodeDemonstrasi……………………………………...10
1
8. Langkah-langkah pembelajaran Metode Demostrasi……………..…10
9. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Demostrasi….......11
10. Hal Prinsip yang diperhatikan Dalam Pelaksanaan Demonstrasi……11
11. Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi…………..………12
12. Standar ProsePembelajaran………………………………………......13
13. Mengembangkan Layanan…………………………………………...13
14. Kriteria pemilihan Media……………………………………….....…15
15. Pengertian Hasil Belajar………………………………………….......15
16. Laoran Hasil Belajar…………………………………………………16
17. Pengertian Siswa……………………………………………..………17
18. Arti Dan Makna Pembelajaran………………………………….…....19
19. Pentingnya Teori Belajar……………………………………….….…19
20. Pengertian Akidah Akhlak………………………………………...…23
21. Ruang Lingkup Akhlak Siswas…………………………………..…..24
B. Studi Relavan…………………………………………………………….27
C. BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………..28
A. Desain Penelitian………………………………………………..………..29
B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian……………………..…………..29
C. Jenis Dan Sumber Data……………………………………...………...…30
D. Subjek Penelitian……………………………………………………...….30
E. Prosedur Penelitian……………………………………………………….30
F. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data…………….………………...33
G. Instrumen Pengumpulan Data……………………………….…..…….…34
H. Teknik Analisis Data………………………………………………….….35
I. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas………………………..36
J. Jadwal Penelitian………………………………………………………....37
BAB IV TEMUAN PENELITI…………………………………………….…..38
A. Temuan umum
B. Pembahasan
1
BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sesungguhnya memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni dalam upaya menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu faktor
kebutuhan dasar untuk setiap manusia, karena melalui pendidikan upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Pendidikan
mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini
bukan saja karena pendidikan akan berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi
juga akan berpengaruh pada kemampuan masyarakat. Pendidikan dapat
menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam
menghadapi perubahan dan pembangunan suatu negara. Sudarsana (2016 : 1)
Dalam Undang-Undang R I Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen, pasal 1 ayat 1dinyatakan bahwa:’’ Guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada usia dini, jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.’’ Agustin
Hermino(2014 :11)
إذا مات ى ا لله علي و سلم قا ل:عه أ وي ر ير ة ر ضي ا لله عى أ ن رسو ل ا لله صل
وولد صالح يدإع وإسان اوإقطع عمل إلا مهإ ثلثة مهإ صدقة جارية وعلإم يىإتفع ب و ل الإ
(مسلم اي و)ر
Artinya :
“Dari Abu Hurairah r.a Berkata: Rosullalah SAW bersabda :“Jika seseorang
meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu):
sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR.
Muslim ). Abdul Majid Khon, ( 2012: 126)
1
Metode Pembelajaran merupakan cara untuk menyajikan,memberikan
latihan, dan memberi contoh pelajaran kepada siswa, dengan demekian
metode dapat dikembangkan dari Pengalaman, seseorang guru yang
berpengalaman dia dapat menyungguh materi kepada siswa, dan siswa mudah
menyerapkan materi yang disampaikan oleh seorang guru secara sempurna
dengan mempergunakan metode yang di kembangkan dengan dasar
Pengalamanya, Metode- metode dapat digunakan secara variatif, dalam arti
kata tidak boleh monoton dalam suatu metode.
Akar penyebab smasalah juga ditemukan pada siswa dan gurunya juga,
misalnya banyak siswa yang malas mengerjakan soal - soal latihan, maupun
pekerjaan rumah. Banyak pula siswa yang ramai ketika guru menerangkan,
sehingga ketika diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab maupun
mengajukan pertanyaan tidak banyak siswa yang menggunakan kesempatan
tersebut. Hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi tidak paham akan materi
yang diajarkan oleh guru. Tidak adanya metode maupun strategi
pembelajaran yang menarik bagi siswa dalam mengikuti pelajaran juga akan
berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa dalam mempelajari
suatu materi karna guru selalu sering mengunakan metode lama yaitu metode
ceramah.
Pembelajaran yang monoton berarti pembelajaran yang dilakukan begitu
saja tanpa adanya hal yang berbeda dari cara spenyampaian materinya.
Pembelajaran monoton juga merupakan pembelajaran yang membuat siswa
tidak aktif dan merasa jenuh ketika proses pembelajaran berlangsung
sehingga membuat proses pembelajaran tidak baik. Pembelajaran monoton
juga tentunya menjadi suatu permasalahan ini, yaitu dengan cara
menggunakan beberapa macam metode pembelajaran yang dapat membuat
siswa menjadi lebih bersemangat dan aktif di dalam kelas. Prasetyanto, P. K.,
Sulistyawati, R., Adim, F., & Fachrezzi ( 2017 : 175)
1
Proses Pembelajaran akan berjalan dengan lancar jika siswa ikut aktif
didalamnya dan terdapat komunikasi dua arah antara guru dan siswa dengan
siswa yang lainya. Suatu pendidikan dapat dikatakan maju bila kemampuan
pengetahuan dan sikap yang di miliki dari lulusan tersebut berguna bagi
perkembangan selajutnya maupun di lembaga pendidikan syang lebih tinggi.
Karna guru merupakan komponen yang sangat penting, Sebab
keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru
sebagai ujung tombak. Oleh karena itulah upaya peningkatan kualitas
pendidikan seharusnya di mulai dari pembenahan kemampuan yang harus di
miliki guru adalah bagaimana merancang suatu metode pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Sedangkan metode yang sering di
gunakan oleh guru adalah metode ceramah yang hanya membacakan dengan
buku teks dan memberikan tugas, tidak ada interaksi secara aktif antara siswa
dan guru di dalam kelas. Sehingga mengakibatkan siswa bosan dan kurang
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu guru juga harus
sering memberikan kata kata motivasi akan tetapi guru sangat jarang untuk
selalu memberikan kata kata motivasi saat belajar dimulai.
Maka keaktifan Pengajaran di samping penguasaan materi,di perlukan
juga kemampuan untuk memvariasikan metode dalam pembelajaran. Bila
siswa hanya mendengarkan informasi dari guru atau dengan metode
ceramah, keterlibatan dalam proses pembelajaran boleh dikatakan tidak
ada,meskipun siswa terlibat maka keterlibatan itu terjadi kurang sekali,
misalnya hanya terlibat hanya sebatas menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru.
Berdasarkan hasil Observasi pada tanggal 30 oktober 2019
1) Bahwa siswa belajar tidak efektif di karnakan guru sering
mengunakan metode ceramah sehingga mengakibatkan siswa
bosan mengakibatkan hasil belajar siswa menurun.
2) Guru sering menggunakan metode ceramah dan terpaku dengan
buku Teks, dan kegiatan pembelajaranpun monoton
1
3) Hasil belajar siswapun kebanyakan dari mereka di bawa standar
KKM yaitu 50 sangat rendah.
Pada saat pembelajaran berlangsung di kelas siswa Madrasah
Aliyah Swasta Nurul Iman Tepatnya di kelas X anak itu sering
mengantuk dikarenakan guru sering mengajarkan dengan metode
ceramah metode yang kebanyakan guru hanya terpaku dengan
buku Teks LKS. Maka hasil belajar anak tersebut belum
meningkat dilihat dari hasil nilai- nilai evaluasinya kebanyakan
dari dari mereka di bawah KKM yaitu 50 sangat rendah. Dan nilai
hasil pelajarannya yang mereka peroleh kebanyakan di bawah
Standar KKM-Nya 75. Sedangkan kondisi siswa belajar , dan
kondisinya siswa termaksud kurang kondusif. Berdasarkan Latar
Belakang Tersebut maka Penulisan tertarik meneliti suatu kajian
skripsi berjudul : “ Implementasi Metode Demostrasi Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak Di Kelas X Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan
Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi“.
B. Indentifikasi Masalah
Penelitian ini agar tidak menyimpang dan tujuan semua maka perlu adanya
fokus masalah,yaitu :
1. Guru tidak menggunakan metode yang dapat menarik perhatian
pengalaman siswa
2. Kegiatan Pembelajaran Monoton
C. Batasan Masalah
Agar Penelitian ini lebih efektif dan lebih dengan tujuan yang diharamkan
maka perlu batasan masalah adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1
1. Penelitian ini lebih efektif dan lebih dengan tujuan yang diharapkan
maka perlu batasan masalah adapun batasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
2. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Materi yang di ajarkan yaitu Bahaya
Syirik Dan Mempelajari Asmaul Husna.
3. Hasil Belajar Siswa Kelas X yang di telilti dalam proses
pembelajaran mencakup 2 ranah yaitu :
a. Ranah Kognitif meliputi empat aspek yaitu pengetahuan
pemahaman penerapan.Ranah di ukur dengan tes kemampuan
awal tes paska siklus I dan II.
b. Ranah afektif meliputi lima aspek yaitu penerimaan,
partisipasi,penilaian, dan pembentukan sikap.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah Tersebut, Maka Rumusan Masalah
Dalam Penelitian ini adalah :
Mengacu latar belakang yang telah di jelaskan maka penelitian merumuskan
permasalahan agar penelitian ini terfokus, adapun rumusan masalah yang di
tetapkan adalah :
1. Apakah Penerapan Metode demostrasi dapat meningkatkan Hasil Belajar
siswa pada pelajaran AqidahAkhlak di kelas X Madrasah Aliyah Nurul
Iman Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi?
2. Bagaimana Penerapan Metode Demostrasi Dalam mata pelajaran Aqidah
Akhlak?
E. Tujuan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Metode
Demostrasi Pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas X Madrasah
Aliyah Swasta Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau
Teluk Kota Jambi.
1
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Sekolah
Memberikan Pendekatan pengajaran melalui metode Demostrasi di
Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau
teluk Kota Jambi.
b. Bagi Guru
Agar dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran juga
mereka hadapi dan mendapatkan tambahan wawasan serta keterampilan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
c. Bagi Siswa
Agar memperoleh pembelajaran Aqidah Akhlak yang lebih menarik
dan menyenangkan tidak membosankan, dan memungkinkan bagi dirinya
untuk memperoleh nilai- nilai yang sangat memuaskan dan berguna bagi
kehidupanya.
d. Bagi Peneliti
Hasil ini merupakan pengalaman bentuknya berharga sekaligus dapat
menambah pengetahuan dalam upaya meningkatkan profesionalisme yang
bersangkut paut dengan model pembelajaran di sekolah Madrasah Aliyah
Swasta Nurul Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.
e. Bagi Dunia pendidikan
Sebagai Salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum.
Memajukan memperkaya teknik pembelajaran pada dunia penidikan di
Indonesia.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Implementasi
Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan
diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang/didesain didalam suatu
proses pembelajaran. Nashir, Barun. (2015 – 12)
2. Guru Profesional Sebagai Komunikator Dan Fasilitator
Dilihat dari peran guru didalam kelas, mereka berperan sebagai
seorang komunikator, mengkomunikasi materi pelajaran dalam bentuk verbal
dan non verbal.Pesan yang akan di sampaikan kepada komunikasi berupa
buku teks, catatan, lisan, cerita, dan lain sebagainya. Pesan itu telah dikemas
sedemikian rupa sehingga mudah dipahami, dimengerti, dicerna, dan di
aplikasikan para siswa.Martinis Yamin (2013 : 7 )
Pesan dalam bentuk verbal tersebut di rancang untuk disajikan dalam
beberapa kali pertemuan, dan diterapkan sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indicator, media, dan dalam alokasi waktu yang sesuai
dengan beban dan muatan materi.Komunikasi materi pelajaran tidak terbatas
di dalam kelas semata tetapi di rancang untuk diluar kelas, berupa tugas yang
terkontrol dan terukur, baik materi teoritis dan praktis, sehingga materi
pelajaran yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam kelas guru menjelaskan,
siswa bertanya, menyimak, sebaliknya guru mendapatkan informasi dari
siswa siswanya, dan menjawab pertanyaan siswa serta mencari solusi
bersama-sama kedua belah pihak (Komunikator,komunikan ) aktif, dan peran
yang lebih dominan terlatak pada siswa atau siswa yang lebih aktif. Pada
akhir dari penyajian materi, guru melakukan evaluasi untuk mengukur
kemampuan siswa terhadap materi yang telah dikomunikasikan.
Komunikasi pembelajaran dan komunikasi umum memiliki perbedaan
dalam aspek tujuan; Komunikasi pembelajaran mempunyai tujuan lebih
1
spesifik atau khusus. Kekhususan inilah yang dalam proses paganda,
indikatornisasi, agitasi, dan pendidikan. Komunikasi umum tujuan bersifat
umum dan tidak terukur.Martinis Yamin (2013 : 8)
3. Peran Guru
a. Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau
menyajikan informasi tahap demi tahap. Membimbing
pelatihan.
b. Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
pada setiap siswa yang belum paham dari apa yang telah
didemonstrasikan.
c. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas
dengan baik, memberi umpan balik. Memberi kesempatan
untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.
d. Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan
lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada
situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari. Dan pada
bagian akhir memberikan test tertulis dari materi pelajaran
yang telah dipelajari. Kusdinar, D. (307-2016).
4. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran merupakan langkah operasional daari Strategi
Pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan Pembelajaran, Variasi
Metode Pembelajaran sangat banyak dan dalam buku ini didiskusikan
terlebih dahulu beberapa metode pembelajaran menurut pendapat pakar
sebelum membahas beberapa metode pembelajaran yang sudah di kenal
Secara umum.
Model Mengajar adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang
mengambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit
pelajaran dan pembelajaran,perlengkapan belajar, buku- buku kerja,
program multimedia, dan bantuan belajar melalui program computer.
1
Sebab model-model ini menyediakan alat alat belajar yang diperlukan bagi
para siswa. Hakikat mengajar (Teaching) adalah membantu para pelajar
memperoleh informasi, ide, keterampilan,nilai, dan cara berfikir, sarana
untuk mengekspresikan dirinya, dan belajar bagaimana cara belajar. Hasil
akhir atau hasil jangka panjang dari mengajar adalah kemampuan siswa
yang sangat tinggi untuk dapat belajar lebih mudah dan lebih efektif di
masa yang akan datang, model mengajar tidak hanya memiliki makna
deskriptif dan kekinian, akan tetapi juga bermakna prosfetif dan
berorientasi kemasa depan .Syaiful Sagala : ( 176 : 2009)
5. Pengertian Metode Pembelajaran Demostrasi
Pengertian Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan, barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengjaran yang relavan dengan pokok- pokok bahasan materi yang
sedang disajikan. Metode ini di gunakan oleh siswa menjadi lebih paham
terhadap materi yang dijelaskan karena mengunakan alat peraga dan
mengunakan media visualisasi yang dapat membantu siswa untuk lebih
memahami .Agus Krisno Budiyanto, (2016 : 106)
Metode demonstrasi memiliki berbagai keuntungan pada saat proses
pembelajaran didepan kelas. Dengan memanfaatkan media pendukung, di
harapkan siswa menjadi lebih memahami tentang materi yang dijelaskan
sehingga proses pembelajaran yang dilakukan siswa mendapatkan hasil
yang maksimal. Manfaat psikologis pedagogis dari metode demostrasi
adalah:
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang dipelajari
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih mlekat
dalam diri siswa.
1
6. Efektivitas Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demostrasi memiliki berbagai keuntungan pada saat proses
pembelajaran ketika seseorang guru sedang melakukan proses
pembelajaran didepan kelas. Dengan memanfaatkan media
pendukung, diharapkan siswa menjadi lebih memahami tentang materi
yang dijelaskan sehingga proses pembelajaran yang dilakukan siswa
mendapatkan hasil yang maksimal. Manfaat psikologi pedagogis dari
metode demostrasi adalah : Moch Agus Krisno Budiyanto(2016 : 106)
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri siswa.
7. Langkah – langkah Pembelajaran Metode Demonstrasi
a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa
unuk berfikir
b. Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari
suasana yang menegangkan
c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demostrasi
dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.
d. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demostrasi.
e. Mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai
dilakukan, proses pembelajaran perlu di akhiri dengan
memberikan tugas- tugas tertentu yang ada kaitanya dengan
pelaksanaan demostrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran.( Moch. Agus Krisno Budiyanto (2016: 107)
8. Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran Demonstrasi
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
1
c. Kesalahan – kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat
diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan
menghadirkan obyek sebenarnya. Moch. Agus Krisno
Budiyanto (2016: 107)
Kekurangan Metode Pembelajaran Demonstrasi :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda
yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemostrasikan.
9. Hal Prinsip yang di perhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi ;
a. Menceritakan suasana dan hubungan yang baik dengan peserta
didik sehingga ada keinginan dan kemauan dari peserta didik
untuk menyaksikan apa yang dihendak di demostrasikan.
b. Mengusahakan aagar demonstrasi itu di bagijelas bagi peserta
didik yang sebelumnya tidak memahami, mengingat peserta didik
yang belum tentu dapat memahami apa yang di maksud dalam
demostrasi karena keterbatasan daya pikirnya.
c. Memikirkan dengan cermat sebelum mendemonstrasikan suatu
pokok bahasan tertentu tentang adanya kesulitan akan di temui
peserta didik sambil memikirkan dan mencari cara untuk
mengatasinya. ( Zuharini dkk, : 297 )
10. Cara Mengatasi kelemahan Metode Demonstrasi :
1) Tentukan terlebih dahulu yang lebih ingin di capai dalam
pertemuan itu
2) Guru mengarahkan alat- alat demonstrasi yang akan di
laksanakan
3) Usahakan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan di
laksanakan.
1
4) Berikan pengertian yang jelas jelasnya tentang pelaksanakan
landasan teori yang di demostrasikan hindari istilah yang tidak
dipahami anak didk.
5) Sedapat mungkin bahan pelajaran. Moch. Agus Krisno
Budiyanto ( 2016 : 107 )
Metode Demonstrasi dapat dilaksanakan :
a. Manakala kegiatan pembelajaran bersifat formal, magang, atau latihan
kerja
b. Bila materi pelajaran berbentuk keterampilan gerak, petunjuk, sederhana
untuk melakukan keterampilan dengan mengunakan bahasa asing, dan
prosedur melaksanakan suatu kegiatan,
c. Manakala guru,pelatih, instruktur bermaksud menyederhanakan
penyelesaian kegiatan yang panjang, baik yang menyangkut pelaksanaan
suatu prosedur maupun dasar teori.
d. Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standar keterampilan.
e. Untuk menumbuhkan motivasi siswa tentang latihan/ Praktik yang kita
laksanakan.
f. Untuk dapat mengurangu kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan
kegiatan hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam buku,karena
siswa memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatanya.
g. Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat
dijawab lebih teliti waktu proses Demonstrasi atau eksperimen.
h. Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka ia memperoleh pengalaman
pengalaman- pengalaman paraktik untuk mengembangkan kecakapan dan
memperoleh pengakuan dan pengharapan lingkungan sosial. (Martinis
Yamin 140 : 2013 )
Batas-batas metode demonstrasi sebagai berikut ;
a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa.
1
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah
aktivitas dimana para siswa dapat ikut bereksperimen dan menjadikan
aktivitas itu pengalaman pribadi.
c. Tidak semua dapat di demonstrasikan di dalam kelompok.
d. Kadang-kadang, bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian di
demonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam
situasinya.
e. Manakala setiap orang diminta Mendemonstrasikan dapat menyita
waktu yang banyak, dan membosankan bagi peserta yang lain.
11. Standar Proses Pembelajaran
Melakukan Proses pembelajaran di kelas berarti kita
memberlajarkan para siswa secara terkondisi, mereka belajar dengan
mendengar, menyimak, melihat, meniru apa apa yang diinformasikan
oleh guru atau fasilitator didepan kelas dengan belajar seperti ini mereka
memiliki perilaku sesuai dengan tujuan yang dirancangkan guru
sebelumnya. Tercapainya perilaku yang dikehendaki merupakan
keberhasilan pembelajaran, akan tetapi banyak hal yang perlu
diperhatikan dalam proses pembelajaran tidak semua siswa akan
mencapai perilaku sesuai yang di harapkan. Martinis Yamin ( 2013 : 72 ).
12. Mengembangkan Layanan Belajar
1) Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun
yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran. Pilihan dan
pelayanan individu bagi peserta didik, terutama bagi mereka
yang lambat belajar akan membangkitkan nafsu semangat
belajar, sehingga membuat mereka betah belajar di sekolah.
2) Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang
kurang berprestasi, atau berprestasi rendah. Dalam
pembelajaran klasikal, sebagian peserta didik akan sulit untuk
mengikuti pembelajaran secara optimal, dan menurut peran
ekstra guru untuk memberikan pembelajaran remedial.
1
3) Mengembangkan organisasi kelas yang efektif,menarik,
nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta
didik secara optimal. Termaksud dalam hal ini, adalah
penyediaan bahan pembelajaran yang menarik dan menentang
bagi peserta didik, serta pengelolaan kelas yang tepat, efektif,
dan efisien.
4) Mencipatkan kerjasama saling mengahrgai, baik antar peserta
didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelolaan
pembelajaran lain. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap
peserta didik memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk
mengemukakan pandanganya tanpa rasa takut mendapatkan
sangsi atau dipermalukan.
5) Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan
pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus mampu memposisikan
diri sebgai pembimbing dan manusia sumber. Sekali-kali,
cobalah untuk melibatkan peserta didik dalam proses
perencanaan pembelajaran, agar mereka merasa bertanggung
jwab terhadap pembelajaran yang akan dilaksankan.
6) Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jwab
bersama antara peserta didik dan guru, sehingga guru lebih
banyak bertindak sebagai fasilitator, dan sebagai sumber
belajar.
7) Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran
yang menekankan pada evaluasi diri sendiri ( Self evaluation ).
Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator harus mampu membantu
peserta didik untuk menilai bagaimana mereka memperoleh
kemajuan dalam proses belajar yang dilaluinya. Martinis Yamin
( 2013 : 96 )
13. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu,cara alat,proses yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari sumberpesan kepada penerima pesan
1
yang berlangsung dalam proses pendidikan. Pengunaan media dalam
pembelajaran atau disebut juga pembelajaran bermedia, dalam proses
mengajar membangkitkan keinginan dan minat yang baru.membangkitkan
rangsangan kegiatan belajar. Bahwa membawa pengaruh psikologis
terhadap siswa. Falahudin, I. (2014 : 104).
14. Pengertian Hasil Belajar
Hasil Belajar yaitu perubahan perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang yang menyangkut aspek-aspek kongnitif, efektif dan
psikomotorik, sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian Hasil belajar
menyatakan bahwa hasil belajar sebagaimana tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi Pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang di peroleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu. Hamzah B. Uno, ( 2011 : 98 ).
Sedangkan Beberapa Metode pembelajaran aktif yang dapat di
terapkan dalam strategi ini dapat di pilih dalam gambaran metode Salah
satunya dengan mengunakan metode jigsaw ini.Metode pembelajaran
jigsaw adalah metode yang menghendaki siswa belajar melaui kelompok.
Metode ini mendorong kerja sama dalam kelompok. Setiap anggota
kelompok memahami dan mendalami sesuatu yang kemudian digabung
menjadi satu dengan anggota- anggota kelompok untuk memperoleh suatu
pemahaman yang utuh. Hamzah B.Uno, (2011 :98 ).
Adapun faktor- faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar :
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan yang bersumber dari dalam diri peserta
didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian motivasi belajar, ketekunan
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2. Faktor eksternal
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat. Keadaan keluarga yang morat- marit keadaan
1
perekonomianya, pertengkaran, suami istri, Perhatian orang tua yang
kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari- hari berperilaku
yang kurang baik dari orangtua dalam kehidupan sehari-hari
berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
15. Laporan Hasil Belajar
a. Laporan Sikap Siswa
Penilaian Sikap harus di gunakan untuk melaporkan prestasi Belajar
siswa. Etimasi tentang prestasi siswa akan shahih, andal dan objektif
bila bukti yang di jadikan sebagai dasar dalam penilaian berkualitas
baik.Kesahihan etimasi itu tergantung pada relevansi antara sikap yang
di amati guru dengan laporan yang di sampaikan. Kendala estimasi
tergantung pada kesinambungan penilaian atau triagulasi yang
dilakukan.
b. Laporan Kemajuan belajar kepada orang tua
Pelaporan hasil penilaian sikap kepada orang tua dapat di bedakan
dalam dua bentuk, yakni laporan kemajuan belajar dan lapor semester.
Adapun pembelajaran yang aktif.
Prinsip Pembelajaran yang mengaktifkan siswa.
Dalam penerapan prinsip pembelajaran yang mengaktifkan siswa
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dalam penerapan di
lapangan dapat dihindarkan hal-hal yang akan menganggu efektivitas
dan efisien dari upaya pencapaian tujuan pembelajaran.Prinsip- prinsip
utama tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Mendesain pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif
sepenuhnya dalam proses belajar. Keaktifan fisik, mental, dan
emosional dapat diupayakan dengan melibatkan sebanyak
mungkin indera siswa. Makin banyak keterlibatan inders itu
dalam proses belajar,semakin maksimal keaktifan siswa.
b. Membebaskan siswa dari ketergantungan yang berlebihan pada
guru cara belajar DDCH (Duduk, dengar, catat, hapal )
melibatkan siswa dalam belajar selalu di bawah arahan guru,
1
maksudnya bila tanpa guru murid tidak punya inisiatif Sendiri.
Ciri- cirri murid aktif antara lain adalah :
Siswa akan terbiasa belajar teratur walaupun tidak ada
ulangan
Siswa mahir dalam memanfaatkan sumber- sumber
belajar yang ada ;
Siswa terbiasa melakukan sendiri kegiatan belajar di
laboraturiom dan lain-lain.
Siswa mengerti bahwa guru bukan satu-satunya belajar.
c. Menilai hasil belajar dengan cara berikut, yaitu bahwa setiap
hasil pembelajaran syarat dengan berbagai macam kegiatan
belajar, maka prestasi peserta didik tergambar pada kegiatan
belajar, itu perlu diadakan penilaian dengan ujian lisan, ujian
tertulis, tes terbuka, tes yang di kerjakan dirumah dan lain-lain.
Hamzah B. Uno (2013 :31)
16. Pengertian Siswa
Yang dimaksud dengan anak didik adalah anak yang belum dewasa, yang
memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain, untuk menjadi dewasa guna
dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk tuhan, sebagai umat manusia,
sebagai anggota masyrakat dan sebagai suatu pribadi atau individu Anak
kandung adalah anak didik di dalam lingkungan keluarga,Murid/siswa di
sekolah. ( Abu Ahmadi,2015 : 251 ).
Siswa (Peserta didik) adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang trsedia pada
jalur, jenjang. Dan jenis pendidikan tertentu’’ ( Undang-undang Sisdiknas,
pasal 1 ayat 4 ) ‘’ Anak didik ( siswa ) adalah makhluk individual. Anak didik
adalah orang yang mempunyai kepribadian dengan cirri-ciri yang khas sesuai
dengan perkembangan dan pertumbuhanya.Perkembangan dan pertumbuhan
anak didik (siswa) mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya.( Syaiful Bahri
Djamarah, 2013 : 143 ).
1
Dalan pendidikan Islam, yang menjadi peserta didik bukan hanya anak- anak
melainkan juga orang-orang dewasa yang masih berkembang, baik secara fisik
maupun fisikis. Hal itu sesuai dengan prinsip bahwa pendidikan islam berfikir
setelah seseorang meninggal dunia buktinya masih di bimbing mengucapkan
kalimat Tauhid.
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa siswa adalah
anak yang belum dewasa yang memerlukan bimbingan serta arahan orang lain
guna untuk menjadi dewasa melalui pendidikan sekolah.
17. Arti Dan Makna Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teoriteori belajar merupakan penentu utama Keberhasilan Pendidikan.
Pembelajaran merupakan Proses komunikasi dua arah, mengajar di lakukan oleh
Pihak Guru Sebagai Peserta Pendidik, Sedangkan belajar di lakukan oleh Peserta
didik atau Murid.Konsep Pembelajaran adalah suatu Proses dimana Lingkungan
seorang Secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau Menghasilkan respons
terhadap situasi tertentu, Pembelajaran merupakan sumber khusus dari
Pendidikan. Mengajar menurut William H. Burton adalah upaya memberikan
stimulus, bimbingan pemgarahan, dadorongan kepada siswa agar terjadi proses
belajar. Syaiful Sagala, ( 2008:61).
Pembelajaran inovatif merupkan proses pembelajaran yang mendorong guru
dan peserta didik menciptakan, mengkreasi, menginovasi pembelajaran yang
terselenggara. Guru dan peserta didik bersama-sama mengemas pembelajaran
baru dan makna dngan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan dan kecerdasan mejemuk peserta didik.Asis
Saifudin (33 : 2015)
18. Pentingnya Teori Belajar
Teori Belajar dapat membantu guru untuk memahami bagaimana Peserta
didik belajar. Pemahaman tentang Cara Belajar dapat membantu Proses belajar
lebih efektif ,efiesien, dan Produktif. Berdasarkan teori belajar, dapat merancang
proses pembelajaranya. Teori Belajar juga dapat menjadi Panduan guru untuk
1
mengelola kelas serta membantu guru untuk mengevaluasi proses perilaku guru
sendiri serta hasil belajar yang telah dicapai pemahaman mengenai teori belajar
akan membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa
sehingga dapat mencapai Prestasi maksimal.
Hal yang harus dipahami dalam teori belajar adalah
1. Konsep Dasar teori tersebut beserta cirri-ciri dan Persyaratan yang
melingkupinya
2. Bagaimana sikap dan peran guru dalam proses pembelajaran jika
teori tersebut di terapkan
3. Faktor- faktor lingkungan ( Fasilitas, alat, suasana ) apa yang perlu
di upayakan untuk mendorong proses pembelajaran;
4. Tahapan yang harus dilakukan guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran;
5. Hal-hal yang harus dilakukan peserta didik dalam proses
belajarnya.Ridwan Abdullah Sani,( 2013 : 2 ).
Adapun Proses Belajar Mengajar yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup,Sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti.
Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar sesuatu adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut baik perubahan yang bersifat Pengetahuan ( Kognitif dan
keterampilan. (Psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (fektif ).
Unsur unsure belajar adalah faktor- faktor yang menjadi indikatornya
keberlangsungan Proses Belajar. Setiap ahli Pendidikan sesuai dengan aliran
teori belajar.Sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya memberikan
aksentuasi sendiri tentang hal- halapa yang penting dipahami dan di lakukan
agar belajar benar- benar belajar.
Tujuh Unsur Utama Dalam Proses Belajar yang meliputi :
1. Tujuan. Belajar di mulai karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan ini muncul karena adanya sesuatu kebutuhan. Perbuatan Belajar
1
atau Pengalaman belajar akan efektif bila diarahkan kepada tujuan yang
jelas dan bermakna bagi individu.
2. Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan Belajar dengan baik,
anak perlu memiliki kesiapan, baik dan kesiapan fisik, psikis, maupun
kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu yang terkait
dengan pengalaman belajar.
3. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar.Adapun yang
di maksud situasi belajar ini adalah tempat, lingkungan sekitar, alat dan
bahan yang di pelajari, guru, kepala sekolah, pegawai administrasi,dan
seluruh warga sekolah yang lain.
4. Interprestasi. Disini anak melakukan Interprestasi yaitu melihat
hubungan yang di antara komponen- komponen situasi belajar, melihat
makna dari hubungan tersebut dan menghubungkan dengan kemungkinan
pencapaian tujuan.
5. Respon. Berlandaskan hasil interprestasi kemungkinannya dalam
mencapai tujuan belajar, maka anak membuat respon. Respon ini dapat
berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik juga berupa usaha
coba- coba ( Trial and error ).
6. Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif ( Keberhasilan maupun
hasil negatif ( Kegagalan ) sebagai konsekuensi respon yang dipilih
siswa.
7. Reaksi Terhadap Kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan semangat,
motivasi, memperkecil usaha usaha belajar selanjutnya. Namun, dapat
juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar dari kegagalan.
Sementara itu Para konstruksi memaknai unsur- unsur belajar sebagai
berikut.
a. Tujuan Belajar
Tujuan Belajar yaitu membentuk makna. Makna di ciptakan para
pembeelajaran dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.
Konstruksi makna di pengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah
dimiliki siswa.
1
b. Proses Belajar
Proses belajar adalah kontruksi makna yang berlangsung terus
menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman baru
yang di adakan rekontruksi, baik Secara kuat atau lemah. Proses belajar
bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta,melainkan lebih sebagai
pengembangan dan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru.
Belajar bukanlah hasil pengembangan,melainkan pengembangan itu
sendiri.Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema
seseorang dalam keraguan (disonasi kognitif) yang merangsang
pemikiran lebih lanjut, situasi tidak keseimbangan ( disikuilibrium )
adalah situasi yang baik untuk memacu belajar.
Dari pendapat tersebut maka guru dan siswa merupakan inti dan
proses pendidikan, sedangkan tujuan, alat dan lingkungan lebih bersifat
pengarah, penunjung, dan prasarana. Interaksi guru dan siswa disebut
proses belajar mengajar. Belajar biasanya dikhususkan pada siswa sedang
mengajar di tunjukkan pada guru dan siswa di sebut proses belaja4
mengajar.
Belajar sebagai proses memungkinkan seseorang untuk mengubah
perilakunya, beberapa ahli pendidikan mengemukakan tentang batas-
batas mengajar antara lain menurut Suryabrata (1991 : 45) Bahwa :
Belajar sebagai proses menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan
dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan
pengalaman baru kearah yang lebih baik.’’
c. Hasil Belajar
Di pengaruhi oleh pengalaman belajar sebagai hasil intraksi dengan
dunia fisik dan lingkunganya. Hasil Belajar seseorang tergantung
kepada apa yang telah di ketahui pembelasjaran,Konsep- konsep tujuan
dan motivasi yang di pengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.
Suyono & Hariyanto, ( 2011 : 126 ).
Murid adalah salah satu komponen dalam Pengajaran, di samping
faktor guru, Tujuan, dan Komponen Pengajaran.Sebagai salah- satu
1
komponen maka dapat dikatakan bahwa murid adalah Komponen yang
terpenting di antara komponen lainya. Pada dasarnya ia adalah Unsur
penentu dalam Proses belajar mengajar. Tanpa adanya Murid,
Sesungguhnya tidakakan terjadi Proses Pengajaran.
Sebab ialah karena muridlah yang membutuhkan Pengajaran dan
bukan guru, guru hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada
murid.Muridlah yang belajar karena itu maka muridlah yang
membutuhkan bimbingan. Tanpa adanya murid, guru tak akan mungkin
mengajar. Sehingga murid adalah komponen yang terpenting dalam
hubungan belajar mengajar ini.Pemar Hamalik ( 2001 :1 ).
Pembicaraan tentang Pendidik dan anak didik ( terdidik ) tak perlu di
lakukan terpisah mengigat dalam analisis tiga faktor terdahulu ( situasi
Pendidikan, kewibawaan, dan tujuan Pendidikan ) telah banyak di
kemukakan tentang keterhubungan Pendidik dengan terdidik. Hal Tersebut
tak Perlu ditegaskan bahwa berbeda dari pembicaraan Kesehariaan, bagi
Pedagogik Secara Prinsipil terbatas pada situasi Pendidikan.Pendidikan
Hanya menjadi pendidik dalam hubungan dengan anak didik ( Terdidik ).
Tiada Pendidikan Tanpa anak didik dalam begitu juga sebaliknya tiada
anak didik tanpa pendidik.Waini Rasyidin, M.Ed. ( 2014 : 107 ).
Cara belajar dengan baik,tentu harus mampu mengatasi kesulitan
belajar,Untuk membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar,
dibutuhkan suatu prosedur yang sistemtatis dan terencana.Artinya
membantu mengatasi kesulitan belajar siswa dikerjakan secara sungguh-
sungguh, bukan setengah.
Adapun teknik mengatasi kesulitan dalam belajar yakni:
1) Menetapkan target dan tujuan belajar yang jelas.
2) Menghidar daran dan kritik yang negatf
3) Menciptkan situasi belajar yang sehat dan kompetetif
4) Menyelenggarakan remedial program dan memberikan kesempatan
agar peserta didik memperoleh pengalaman yang sukses. Saiful
Sagala ( 32 : 2008 )
1
19. Pengertian Aqidah Akhlak
Pengertian akhlak ialah sifat – sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang
tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.Sifat itu dapat lahir berupa
perbuatan baik di sebut akhlak di sebut akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk,
disebut akhlak yang tercela sesuai dengan pembinaanya. Asmaran ( 2002 : 1 ).
Pengertian dari Akidah adalah Iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada
keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Pembelajaran akidah di
sekolah Madrasah Aliyah ataupun di sekolah umum mengandung makna
internalisasi trasformasi nilai- nilai islam ke dalam pribadi peserta didik dalam
upaya membentuk pribadi muslim yang beriman. Bertaqwa dan berperilaku
pengetahuan. Arifin.( 2008 : 144 ).
Aqidah Akhlak adalah salah – satu mata pelajaran di sekolah Khususnya
Madrasah Tsanawiyah Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Akidah Akhlak
memiliki ciri khas tertentu dari mata pelajaran Akidah Akhlak menitik
beratkan pada ranah efektif sehingga siswa dapat mengetahui, memahami,
merenungi, melihat, dan mengaplikasikan mengenai pembelajaran Akidah
Akhlak tersebut. Akidah Akhlak merupakan mata pelajaran yang
mengajarkan segi- segikepercayaannya( keimanan) dan tingkah laku sikap
kepada anak didik adalah suatu kepercayaan dan keyakinan allah SWT, yaitu
Islam Akidah Akhlak adalah cerminan hati seorang yang mengarahkan
seseorang tersebut berbuat atau bertingkah laku atau bersikap dalam
kehidupan sehari-hari. Akhlak seseorang juga cerminan dari akidah
kepercayaannya.Apabila akidah seseorang baik, maka baik pula akhlaknya.(
Dedi Wahyudi & Nelly Agustin : 2018 ).
Q.S. Al- Qalam 68 :
( ٨٦: و ا واك لعلئ خلق عظيم. )ا لقلم
‘’ Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung’’
Pendidikan Akidah Akhlak merupakan salah satu cara menanamkan nilai-
nilai kebaikan dan agama kepada anak didik, serta dapat menjadi karakter
dari anak didik tersebut. Tujuan Pendidikan akidah akhlak agar anak didik
serta menjadi dapat berkarakter baik menurut agama Islam.Baik itu
1
bersikap kepada Allah SWT, Kepada diri sendiri. Kepada diri sendiri,
kepada orang lain dan kepada alam lingkungan serta lingkunganya, bahkan
kepada bangsa dan tanah air. ( Dedi Wahyudi & Nelly Agustin : 2018 ).
20. Ruang Lingkup Akhlak Siswa di sekolah
Pada dasarnya ruang lingkup Akhlak islami adalah sama dengan
ruang ajaran islam itu sendiri, khususnyayang berkaitan dengan pola
hubungan. Akhlak islami mencakup beberapa aspek, dimulai dari akhlak
terhadap Allah, Hingga sesame makhluk (manusia, binatang,tumbuh
tumbuhan dan benda benda tak bernyawa). Berbagai bentuk dan ruang
lingkup akhlak islami demikian itu dapat di paparkan Sebagai berikut :
a) Akhlak Terhadap Allah, Seperti bertaqwa kepada-Nya, Sabar dalam
menghadapi musibah,bersyukur terhadap segala ni’mat-Nya dan
sebagainya,
b) Akhlak Terhadap sesame manusia, yaitu :
1. Akhlak terhadap diri sendiri, seperti jujur, optimis, hemat dan
sebagainya.
2. Akhlak terhadap bapak ibu(guru), seperti: Berbakti kepada bapak
ibu(Guru), Menghormati Bapak/ibu(Guru), dan sebaginya.
3. Akhlak terhadap orang lain, ( teman,masyarakat), Seperti: berkata
jujur, memaafkan kesalahan orang lain dan sebagainya.
4. Akhlak Terhadap lingkungan, Seperti :
Menjaga kebersihan kelas,memelihara lingkungan dan
sebagainya. Kedudukan Akhlak dalam kehidupan manusia menempati
tempat yang sangat penting,baik secara individu maupun sebagai
anggota masyarakat, Jatuh bangunya, jaya hancurnya suatu bangsa
tergantung bagaimana akhlak penghuninya. Memberi hak kepada yang
berhak menerimanya.Adapun kewajiban-kewajiban manusia yang
harus di penuhi adalah kewajiban terhadap dirinya. Kewajiban
terhadap Makhluk lain dan kewajiban terhadap alam. Rasydi Ibnu,
(2018 : 136)
1
B. STUDI RELAVAN
1. Skripsi ini membahas tentang pengaruh penggunaan metode
demostrasi terhadap hasil belajar biologi siswa di madrasah
Tsanawiyah Asas Islamiah Sipin Kota jambi yang di susun oleh
Artikah Rana Mahdiyyah. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi Experimental Design –
posstest only control design, sedangkan pengumpulan data dilakukan
dengan teknik tes. Pebelitian ini menemukan bahwa pengaruh
pengunaan metode Demostrasi berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil belajar biologi di Madrasah Tsanawiyah Swasta Asas Islamiah
Sipin Kota Jambi. Hasil penelitian ini menyarankan agar guru
menggunakan metode simulasi dalam pembelajaran biologi. Artikah
Rannah Mardiyyah (2017 )
2. Hasil Penelitian Euroza Firdaus ini mengkaji masalah yang berkaitan
dengan ‘’Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PAI
Melalui penerapan pembelajaran Demostrasi di Sekolah Dasar Negeri
47 Desa Sungai beringi.’’ Pendekatan dan metode penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas dengan siklus. Sedangkan pengumpulan data
dilakukan dengan teknik obervasi, dokumentasi dan tes. Penelitian ini
dilakukan dikelas IV B dengan jumlah 24 orang siswa yang terdiri dari
11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Di sekolah Dasar Negeri
47 Desa Sungai Beringin telah menentukan Kriteria ketuntasan
Minimum pada pembelajaran PAI. Penelitian ini menemukan bahwa
penerapan metode Demostrasi dapat meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran PAI kelas IV B. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran diukur dari evaluasi siklus I
dan Siklus dengan rata-rata pada siklus I adalah 69 dan Siklus II adalah
75. Jumlah persentase siswa yang berhasil.
3. Hasil penelitian Rabiatul Adawiyah yang berjudul penggunaan metode
demostrasi guru meningkatkan keaktifan siswa. Pembelajaran fiqih
kelas IX’’ Dalam meningkatkan kektifan siswa pada pokok bahasan
1
pengurusan jenazah.Hal ini dapatdapat di lihat dari rata-rata hasil
belajar fiqih pada siklus I siswa di lihat dari mendemostrasikan apa
yang ditindak kelaskan sebanyak 4 orang (17,3 % ) Pada siklus II
Siswa di lihat dari keaktifanya dalam mendemostrasikan materi pada
tindakan kelas sebanyak 6 orang ( 28,57 % ) Pada siklus III ini sudah
mencapai criteria ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah
dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus II. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dalam keaktifan siswa melalui
metode demostrasi.
1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti tindakan kelas (PTK) Penelitian
tindakan kelas adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses maupun
hasil, yang melakukan (PTK) di kelasnya untuk meningkatkan kualitasnya
pembelajaranya (Suharsimi Arikuto,Suhardjono, Supardi,2015.hlm. 2).
Dimana penelitian turun langsung ke lapangan untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak melalui metode
Demostrasi di Kelas X Madrasah Aliyah Swasta Nurul Iman Kelurahan Ulu
gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi tahun ajaran 2019/2020
B. SETTING PENELITIAN
Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian
dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut:
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan diMasrasah Aliyah Nurul Iman
Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi Pemilihan S
sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil
pembelajaran di sekolah.
2. Waktu Penelitian
Waktu grendtour di Madrasah Aliyah Nurul Iman Pada semester ganjil
/Genap Pada tahun 2019/2020
1. Siklus PTK
PTK ini dilaksanakan untuk melihat hasil peningkatan belajar dalam
mengkuti mata pelajarana Aqidah Akhlak. Jumlah siklus yang di pakai
oleh peneliti dalam penelitian ini terdapat 2 (siklus ) dan tiap-tiap
siklus terdapat peningkatan dari hasil belajar siswa dan keaktifan siswa
dan guru dalam pembelajaran Aqidah Akhlak.
1
C. JENIS SUMBER DATA
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang dapat
mengambarkan keberhasilan peneliti, Adapun data peneliti dari dua jenis
data yaitu data yang bersifat kuantitatif dan data yang bersifat kualitatif.
Data kuantitatif diperoleh nilai dari hasil belajar siswa yang dapat
dianalisis secara deksriptif,misalnya mencari nilai rata-rata persentase
keberhasilan belajar, dan lain-lainya. Sedangkan data kualitatif yaitu data
yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran
tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata
pelajaran.’’( Suharsimi, Arikunto, 2009, hlm 131).
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X
Madrasah Aliyah Swasta Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan
Danau Teluk Kota jambi, Hasil observasi dan tes hasil belajar siswa
setelah di berikan tindakan.
D. SUBJEK PENELITIAN
Pada Penelitian tindakan kelas ini, subjek penelitian adalah
siswaKelas X Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Danau Ulu
Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.tahun ajaran 2019/2020,
Dengan Jumlah siswa 30 orang.
E. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur Penelitian ini di laksanakan dalam tiga Siklus yaitu Siklus I
Siklus II, tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas (PTK)ini
berdiridariperencanaan,pelaksanaan,pengamatan,atauobservasi,danrefleksi.
Dalam pelaksanaan PTK, siswa bukan hanya diajar seperti biasa dan
mengerjakan LKS yang intinya mengerjakan soal-soal setelah mempelajari
ringkasan, tetapi harus melakukan sesuatu tindakan.Siswa harus aktif
bekerja melakukan sesuatu yang diarahkan oleh guru.Ketika sampai saat
refleksi, siswa di ajak diskusi, ditanya tentang pembelajaran yang dialami.
Dari hasil refleksi itulah guru mengadakan perbaikan untuk perencanaan
1
siklus kedua. Sekali lag, jadi inti PTK adalah keatifan siswa karena dalam
pembelajaran siswa yang diutamakan.
Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam penelitian
tindakan kelas ( PTK), tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan
adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart. Adapun
model PTK dimaksud menggambar adanya empat langkah (dan
pengulanganya), yang disajikan dalam bagian berikut ini
Sumber : Suharsimi Arikunto (2013 : 134)
1. Siklus 1
a). Perencanaan
Perencanaan adalah persiapan yang di lakukan untuk pelaksanaan PTK,
antarlain:
PERENCANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
REFLEKSI
PERENCANAAN
PELAKSANAAN SIKLUS II
PENGAMATAN
REFLEKSI
TUNTAS
1
Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi
dasar yang akan disampaikan kepada siswa melalui metode
Demostrasi dalam pelajaran.
Membuat rencana pembelajaran ( RPP )
Membuat Lembar observasi guru dan siswa
Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian
Tindakan kelas
Menyusun alat evalusi pembelajaran
Media
b). Pelaksanaan Tindakan
Tindakan adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan
terkendali, yang merupakan variasi praktek yang cermat dan
bijaksana. Dalam proses pembelajaran di kelas melalui metode
Demostrasi.
c). Pengamatan( Obervasi)
Pengamatan atau observasi terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa.Serta
untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan saat
implementasi berlangsung, dalam hal ini peneliti sebagai observer dan
guru sebagai pengajar. Pengamatan yang dilakukan adalah :
1. Hasil belajar siswa
2. Keaktifan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran
3. Lingkungan kegiatan belajar
d).Refleksi
Adalah memikirkan sesuatu, Refleksi analisis hasil pengamatan dan
evaluasi dari tahap-tahap dalam siklus I. Dalam tahap ini data- data yang di
peroleh direfleksi untuk melihat apakah hasil yang di capai sudah memenuhi
criteria keberhasilan penelitian atau belum.
1
2. Siklus II
Seperti halnya siklus pertama, siklus keduapun terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,dan refleksi.
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada
siklus pertama,
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran
melalui metode Demostrasi.
c. Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran hasil
refleksi pada siklus kedua dengan menggunakan metode Demostrasi.
d. Refleksi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan
menggunakan Metode Demostrasi.
F. TEKNIK DAN ISTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data (Sugiono,2016,hlm.224). Dalam melakukan pengumpulan data,
penelitian di bantu oleh guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan
mengunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Untuk
lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotrer seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran(Suharsimi
Arikunto,2009,hlm 224). Melakukan observasi ini maka penulis
mengadakan pengamatan langsung untuk mengetahui pengaruh metode
demostrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di Madrasah Aliyah
Swasta Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau Teluk Kota
Jambi.
1
b. Wawancara
Wawancara adalah proses tanggungjawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi keterangan-
keterangan(Clolid Narbako, 2010, hlm 127). Metode ini ditunjukkan
kepada kepala sekolah, dan guru bidang Study Akidah Akhlak dan siswa
untukmendapatkan data tentang gambaran umum Madrasah Aliyah Swasta
Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi.
c. Tes
Serangkaian Pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengatur
keterampilan pengetahuan siswa.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang ( Sugiyono,2016,hlm 240).
G. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Instrumen pengumpulan adalah semua alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data tentang semua proses pembelajaran, jadi bukan hanya
proses tindakan saja (Suharsimi Arikuntonto,2015.hlm 85).Beberapa
instrument yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. IPD Observasi mengunakan lembar pengamatan untuk mengukur
tingkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran Akidah
Akhlak
b. IPD Wawancara mengunakan panduan wawancara untuk
mengetahui pendapat atau sikap tentang pembelajaran
menggunakan metode demostrasi.
c. IPD Tes menggunakan lembar kerja atau butir soal untuk
mengukur hasil belajar siswa
d. IPD Dokumentasi menggunakan lembar kerja atau butir soal untuk
mengukur hasil belajar siswa.
1
H. TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang di kumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus penelitian dianalisis secara deskriptif untuk meneliti kecenderung yang
terjadi didalam kegiatan pembelajaran. Data kuantitatif (nilai hasil belajar
siswa) dapat dianalisis mengunakan statistic deskriptif sederhana dengan
menyimpulkan lebih mendasar pada nilai rata-rata presentase keberhasilan
belajar (Kunandar,2011,hlm 128 dalam skripsi Yulianti 2018).
Setelah ini data kuantitatif dikonsultasikan dengan data kualitatif dan
setiap analisis diwakili oleh refleksi pada putaran penelitian tindakan kelas.
Data kuantitatif merupakan proses perhitungan hasil belajar siswa pada
masing-masing siklus yang dilakukan dengan perhitungan.
Teknik pengumpulan data yang yang akan di gunakan meliputi
pengamatan (observasi ), wawancara (interview ), Dan studi dokumentasi.
a. Penilaian Skor siswa
Untuk menghitung skor yang di dapat siswa, peneliti mengalihkan
jawaban siswa yang benar dengan angka 100 kemudian dibagi dengan
jumlah siswa sehingga didapat rumus hasil yang merupakan skor
siswa.
Skor = B x 100%
N
Keterangan :
B : jumlah butiran yang dijawab dengan benar
N : Banyak butiran Soal ( Ngalim Purwanto,2010,hlm 112).
b. Penelitian Keaktifan
Untuk mengetahui keaktifan siswa pada data kuantitatif yang
merupakan hasil observasi aktivitas siswa dapat dihitung melalui
rumus dibawah ini :
Keterangan :
B : Jumlah butiran yang dijawab dengan benar
N : Banyak butiran Soal ( Ngalm Purwanto,2010,hlm112 ).
1
a. 0-9 = tidak aktif
b. 20-59 = kurang aktif
c. 60-69 = Cukup Aktif
d. 70-79 = Aktif
e. 80-100 = Aktif sekali( Sugiono,2017,hlm: 135-137)
c. Penelitian rata-rata hasil belajar siswa
Untuk mengetahui nilai rata-rata siswi penelitian menjumlah Nilai
yang diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa di kelas
tersebut,Nilai
Keterangan :
X : Nilai Rata-rata
∑X : Nilai rata-rata
∑ : Jumlah Semua nilai siswa
d. Penelitian ketuntasan hasil belajar
Ketuntasan hasil belajar terpenuhi jika jumlah siswa tuntas
mencapai 75% untuk menghitung persentase ketuntasan persentase
ketuntasan hasil belajar.
Siswa digunakan rumus sebagai berikut:
P =∑ (Siswa yang tuntas belajar)
∑ siswa
a. 0-20 = Sangat Rendah
b. 21-40= Rendah
c. 41-60 = Cukup Tinggi
d. 61-80 = Tinggi
e. 81-100 = Sangat Tinggi (Alminiati,dkk,2008,hlm.2008 dalam
skripsi yulianti).
I. KRITERIA KEBERHASILAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat
sedikitnya 60 % siswa aktif dalam mengikuti Pembelajaran.Keberhasilan
atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh
siswa.KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang digunakan di Madrasah
Ibtidaiyah Negeri, siswa yang dikatakan berhasil atau tuntas apabila setiap
siswa mencapai skor 75 % atau nilai 75 %. Dan suatu kelas dikatakan telah
1
berhasil apabila terdapat 85% siswa berhasil dari keseluruhan yang
mengikuti proses pembelajaran.
J. JADWAL PENELITIAN
Untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian maka penulis
konsulltasi dan perbaikan proposal menggunakan jadwal, Adapun
penelitian ini dimulai dari bulan AwalSeptember sampai Akhir
November.
1
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
1. Historis dan Geografis
Nurul iman di dirikan oleh Perukunan Tsamaratul Insan, organisasi
sosial ke agamaan yang kedudukan di kampung Ulu gedong Seberang kota
Jambi disahkan berdasarkan surat Keputusan Residen Negeri Jambi, nomor
: 1836 tanggal 10 September 1915 yang bertepatan dengan tanggal 1
Dzulhijah 1333 h. Pengurus Tsamaratul Insan terdiri dari ulama Seberang
kota jambi, tepatnya ulama dari Pacinan, dengan di ketua oleh guru H.
Abdul Shomad bin H. Ibrahim, para anggota pengurus adalah. (Berdasarkan
Hasil Dokumentasi Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi)
1. Guru H.Ibrahim bin H. Apdul Majid
2. Guru H. Ahmad bin Apdul Syukur
3. Guru H. Usman bin H. Ali
4. Guru Kms. H. Muhammad Saleh bin Kms. H. Muhammad
Yasin
5. Sayyid Ali bin Abdurrahman Almusawah
Guru H. Abdul Shomad bin H. Ibrahim adalah figure pimpinan
berpengaruh di antara ulama seberang kota, karena selain beliau ulama
juga sebagai Hoofd Penghoeloe tua dapat berperan sebagai komunikator
antara Masyarakat Seberang kota dengan Pemerintahan Belanda Pada
masa itu. Pemerintahan belanda bersedia berkerja sama dengan Perukunan
Tsamaratul Insan, Karena organisasi ini bukanlah organisasi Politik.
Didirikanya Madrasah Nurul Iman terkait erat dengan strategi
perjuangan para ulama seberang kota dalam melanjutkan perjuangan
melawan Belanda tanpa kekerasan. Strategi perjuangan ini merupakan
prakarsa dan anjuran Guru H. Abdul Majid, yang menjadi guru agama dan
sekaligus penasehat Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
1
Pada tahun 1915, Tsamaratul Insan mulai melaksanakan programnya
dengan mendirikan Madrasah dari buluh (bambu) sebagai embrio lahirnya
Madrasah Nurul Iman, dengan bergotong royong yang dilakukan oleh
penduduk pacinan yang berdiri dari enam kampung, Ulu gedong, Tengah,
Jelmu, Mudung Laut dan Arab Melayu, bersama murid dan orang tua
murid, di bawah pimpinan para ulama dan para kepala kampung dengan
seorang ahli bangunan yaitu Sayyid Ali Al Musalaw, maka di bangunlah
gedung Madrasah Nurul Iman yang terbuat dari papan bulian.
Hingga kini gedung tersebut telah berusia lebih darin86 tahun, suatu
usia yang cukup panjang dan mengagumkan bagi keberadaan Nurul Iman
Sebagai lambing pendidikan agama islam dijambi, karena jasa- jasanya
telah melahirkan ulama yang terkenal yang tersebar di seluruh daerah
jambi.( Berdasarkan hasil Dokumentasi pada tanggal 6 Februari 2020)
Nurul Iman telah berjasa memberikan andil yang sangat besar bagi
pembinaan keilmuan dan peradaban masyarakat jambi, Madrasah ini
merupakan pusat Pendidikan agama islam ditengah- tengah kehidupan
sosial budaya keagamaan seperti tercantum pada adat seloko jambi yaitu ‘’
Adat Bersendi Serak, Sarak Bersendi Kitabullah.’’
Sebagai lembaga pendidikan Islam, Nurul Iman pernah mengalami zaman
ke emasan, yaitu ketika para ulama yang tergabung dalam Tsamaratul
Insan menjalin kerja sama denga ulama dari luar negeri, antara lain
dengan:
1. Syekh Usaman dari Serawak
2. Syekh Yamani Mufti Al Syafi’I di Mekkah
3. Syekhh Muhammad Ali Al Maliki di Mekah
4. Syekh Saleh Yamani di Mekah
5. Syekh Muhammad Ali Ahdali di Mekah
6. Syekh Tengku Muhammad Zuhdi Mufti di Malaya
7. Syekh Abdullah Dahlan Imam Al Syafi’I di Mekah
1
Kerja sama dilakukan ketika Nurul iman di bawah kepemimpinan mudir
Guru H. Muhammad ja’far bin H. Abdul jalil yang juga menjabat sebagai
Hoofd Penghoeloe jambi.
Pada waktu itu murid madrasah Nurul Iman mencapau lebih dari 600
orang, suatu jumlah yang cukup besar bila di bandingkan dengan jumlah
penduduk jambi ketika itu. Murid- murid yang belajar berasal dari
berbagai daerah kabupaten dalam profinsi jambi, Batanghari, Sarolangun,
Bangko, Tebo, dan kota jambi sendiri.Diantara mereka ada juga berasal
dari daerah tetangga seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, dan
bahkan, ada yang datang dari Malaysia dan Singapura. ( Berdasarkan Hasil
Dokumentasi Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi ).
Madrasah Nurul Iman Pernah menjadi kebanggaan masyarakat jambi
tempat generasi muda mempelajari ilmu ke islaman dan sentral kegiatan
dakwah bagi kehidupan masyarakat.Hingga sekarang ribuan alumnus
madrasah Nurul Iman Jambi yang telah menamatkan pelajarannya disana.
Para Alumnus tersebut mempunyai pengarug yang sangat besar di dalam
masyarakat baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar
negeri seperti di Negara Singapura, Malaysia dan serawak dalam
mengembangkan pendidikan Agama islam seperti menjadi Imam besar,
Ulama, Rektor, Dosen, Dewan Perwakilan Rakyat, Pejabat Negara,
Pegawai Negeri, guru agama, dan Pemuka/ Tokoh masyarakat yang cukup
dikenal dan memegang peranan penting di dalam masyarakat.
(Berdasarkan Hasil Dokumentasi di Madrasah Aliyah Nurul Iman )
2. Letak Geografis
Kecamatan Danau Teluk memiliki luas wilayah 315 km. Batas
wilayah Kecamatan Danau teluk sebagai berikut:
a. Sebelah utara : Kecamatan Muaro Sebo
b. Sebelah timur : Kecamatan Olak Kemang
c. Sebelah selatan : Sungai Batanghari
d. Sebelah barat : Kecamatan Pelayangan
1
Kecamatan danau teluk memiliki jumlah desa/kelurahan sebanyak
lima desa kelurahanya antara lain:
1. Kelurahan pasir panjang
2. Kelurahan tanjung raden
3. Kelurahan tanjung pasir
4. Kelurahan olak kemang
5. Kelurahan ulu gedong
3. Keadaan Guru dan Siswa
Peranan guru sebagai tenaga pengajar atau pendidik sangatlah
penting di dalam memupuk minat dan menumbuhkan semngat siswa
dalam memberikan bekal ilmu pengetahui melalui program
pembelajaran.Keberhasilan dalam setiap mata pelajaran tentunya didukung
oleh semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru yang
baik adalah guru yang memberikan pelajaran kepada siswanya secara
efektif dan senantiasa membuat pelajaran, baik jangka pendek maupun
jangka panjang serta berusaha untuk menanamkan, memupuk dan
mengembangkan sikap cinta kepada pelajaran, serta memberikan semangat
dalam setiap proses pembelajaran.
Guru merupakan unsur dari telaksananya proses pendidikan dan
pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan. Guru merupakan alat
untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa atau yang disebut
sebagai pemberi informasi. Tanpa guru suatu lembaga pendidikan tidak
akan berjalan sebagaimana mestinya. Jumlah guru Madrasah Aliyah Nurul
Iman Ulu Gedong seberang Kota Jambi adalah 29 orang.
Untuk lebih jelas mengenai keadaan guru tidak tetap Madrasah
Aliyah Nurul Iman seberang Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
1
4. Tabel IV. I Daftar Nama Guru Madrasah Nurul Iman Ulu Gedong
NO Nama Jabatan Bidang studi
1 Muhammad Raya,S.Ag KepalaMadrasah B. Indonesia
2 M. Fathi Khatib Guru Tasauf
3 A. Ramlan Guru Fiqih kitab
4 M. Dahlan H.Yakub Ba Guru Tauhid/kitab hadis
5 Zulkarnain Guru Tafsir
6 Drs.Din Rusli Guru Qur’an hadist
7 Drs. Edi Sunarto Guru Sosiologi
8 Muhammad Ramli Guru Geografi
9 M. Hasbi S. Th.I Guru Sirah
10 Zikwan Qutni S.Pd Guru Tik
11 Novi Sastriani S.Pd Guru Matematika
12 Lailatul Hidayah.Ss Guru b. Inggris
13 Hidayah S.Pd Guru b. Arab
14 Drs. H Syehan Mahdor Guru Faraid
15 Drs. H. Syekhan jufri Guru Tafsir
1
16 Choironi S.Ag Guru Ski
17 Ubaidilah Guru b.Inggris
18 Fitriyani S.Pd Guru Ekonomi
20 Iin Sinarsih Guru Matematika
21 Nurhikmah SE,SY Guru Sejarah
22 M. Syaiful Hadi Guru Hadist
23 Fathiatur Rahma S.Pd Guru Aqidah Akhlak
24 Dr. Muhtadir Guru Ushul Fiqh
25 Mubarok Irzan Guru Ppkn
26 RabiatulAdawi M.Pd Guru b.indonesia
27 M. Fathillah S.Pd Guru Penjaskes
( Dokumentasi Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi 2020 )
5. Keadaan siswa
Keberadaan siswa Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota
Jambi juga merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan pendidikan
dan pembelajaran di sekolah, disamping guru dan karyawan.Tanpa siswa
maka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran tidak akan
terlaksanakan.
Siswa adalah objek tujuan pendidikanDengan demikian keberadaan
siswa tentunya penting bagi tercapainya sasaran pendidikan yang telah
ditentukan.
1
Siswa-siswa Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi
berjumlah 135 orang yang terdiri dari 65 laki-laki dan 70 orang
perempuan. Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi untuk
mengetahui keadaan siswa di Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong
Kota Jambi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel IV. 6 Keadaan siswa Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota
Jambi:
No Kelas Jumlah Jumlah
Rombel Laki –laki Perempuan Total
1 X 18 29 47 2
2 XI 22 14 36 2
3 XII 22 27 49 2
Jumlah 62 70 132 6
( Dokumentasi di Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi)
Diketahui bahwa jumlah siswa sangat banyak atau tepatnya sebanyak
orang.Ini tentu merupakan keberhasilan Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Kota Jambi dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) selama
ini sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang tinggi untuk menyerahkan
anak-anak mereka untuk di didik di MadrasahAliyah Nurul Iman Ulu
GedongKota Jambi. Ini tentunya bukan tugas yang ringan bagi pihak Madrasah
Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi dalam memenuhi permintaan
masyarakat untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan siswa setiap tahunnya
melaluI penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
Ada tiga faktor yang harus ada dalam proses pembelajaran yaitu guru,
siswa dan instrument belajar. Ketiadaan salah satu dari faktor tersebut maka
1
tidak mungkin terjadi proses pembelajaran. Satu bentuk dari instrument belajar
yaitu sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor
yang vital dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, karena itu
apabila sarana dan prasarana kurang mendukung maka penyelenggaraan atau
pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah tidak dapat berjalan dengan baik.
Sarana dan prasarana yang mendukung dan lengkap akan memudahkan
proses pembelajaran, karena dengan lengkapnya sarana dan prasarana akan
memberi variasi pada proses pembelajaran, secara khusus ataupun pelaksanaan
system pendidikan secara umum di sekolah tersebut tentunya. Demikian pula
halnya dengan lembaga pendidikan seperti Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
Gedong Kota Jambi yang sangat membutuhkan sarana dan prasarana yang
mendukung pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran. Adapun sarana yang
dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran di Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Daftar Tabel IV. 3 Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah
Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi
NO
Jenis bangunan
Jumlah
Kondisi
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1 Ruang kepala 1 unit √
2 Ruang uks 1 unit √
3 Ruang BK 1 unit √
4 Ruang PMR 1 unit √
5 Ruang Osis 1 unit √
6 Ruag kelas 6 unit √
7 Ruang perpus 1 unit √
1
8 R. Serba guna 1 unit √
9 Wc Guru lk/pr 2 unit √
10 Wc siswa 2 unit √
11 Perumahan guru 2 unit √
12 Mushollah 1 unit √
13 Lapangan 1 unit √
14 Asrama siswa 1 unit √
15 Laboraturium 1 unit √
( Hasil Dokumentasi Madrasah Aliyah Nurul Iman)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota
Jambi telah cukup memadai.Dengan kondisi ini diharapkan guru bisa mengajar
dengan maksimal di sekolah dan siswa bisa belajar dengan optimal di kelas.
Sarana dan prasarana yang dimaksud di sini adalah ala-alat yang dipergunakan
atau diperlukan dalam memperlancar jalannya proses pembelajaran di
Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu Gedong Kota Jambi, baik itu berupa gedung
ataupun alat-alat lainnya yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Tanpa sarana dan prasarana yang lengkap, maka tujuan pendidikan yang
hendak di inginkan tidak akan terlaksana dengan baik. MadrasahAliyah Nurul
Iman Ulu Gedong Kota Jambi sebagai lembaga pendidikan formal tidak
terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai pusat pendidikan dan
pembelajaran.
1
7. STRUKUR ORGANISASI
STRUKTUR MADRASAH ALIYAH NURUL IMAN KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
WAKA KESISWAAN
Ninin Yasiro, M. Pd. I
KEPALA MADRASAH
Muhammad Raya,S.Ag
WAKA KURIKULUM
Drs. Edi Sunarto
Waka Sarana Prasarana
Kepala Tata Usaha
A Rifai Ishak
WALI KELAS X IPS P
Nurhikmah, S.Pd
BENDAHARA
Hidayah, S. Pd. I
WALI KELAS XI IPS
Irzan Mubarok, S. Pd.I
WALI KELAS XI
Hidayah S.Pd
STAF
Ayu, M.Pd.I
WALI KELAS XII IPS PA
Edi Sunarto, S. Pd
WALI KELAS XI PA
Ninin Yasiro, M.Pd.I
WALI KELAS XII IPS PA
Din Rusli, S.Pd.I
1
8. Keadaan Awal Hasil Belajar
Keadaan awal pada kelas X Pada pembelajaran Aqidah Akhlak Di
Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau
Teluk Kota Jambi hasil rendah. Hal ini dapat di lihat dari data hasil latihan
soal yang di ikuti oleh 30 orang siswa yang peneliti yang diperoleh dari
guru Akidah Akhlak di Sekolah Madrasah Nurul Iman Desa Kelurahan
Ulu gedong Kecamatan Danau Teluk dengan data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Keadaan Hasil Belajar Pra Siklus
NO
Nama Mahasiswa Nilai Prasiklus Ketuntasan
1 Alia Rahmadani 50 Tidak Tuntas
2 Andini hanif mutiara 50 Tidak Tuntas
3 Artika Rahayu 60 Tidak Tuntas
4 Astrid Della Ramadani 50 Tidak Tuntas
5 Bulan 50 Tidak Tuntas
6 Canda Maulana 70 Tidak Tuntas
7 Dinda Mutiara 50 Tidak Tuntas
8 Gita Elisona 50 Tidak Tuntas
9 Hafizotul Munawaroh 60 Tidak Tuntas
10 Helmi Safitri 60 Tidak Tuntas
11 Ilma Mufida 80 Tuntas
12 Indah Permata Sari 50 Tidak Tuntas
13 Juraida 80 Tuntas
1
14 Istikomatul Shalehah 50 Tidak Tuntas
15 Khoiriyah Rizki Nurpratiwi 80 Tuntas
16 Lili Andini 80 Tuntas
17 Neng Ois 80 Tuntas
18 Putri 50 Tidak Tuntas
19 Ranti 50 Tidak Tuntas
20 Reni Afriani 50 Tidak Tuntas
21 Rimasya Khoirinisa 80 Tuntas
22 RiskanAmelia 50 Tidak Tuntas
23 Rodia Ningsih 50 Tidak Tuntas
24 Rusmawati 80 Tuntas
25 Saniah 50 Tidak Tuntas
26 Selina junita 50 Tidak Tuntas
27 Umi Adibah 80 Tuntas
28 Widiyawati 50 Tidak Tuntas
29 Yolanda 50 Tidak Tuntas
30 Mairosita 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1790
Nilai Rata-rata siswa 59,6
Jumlah siswa yang tuntas 8
1
Jumlah siswa yang belum
tuntas
22
Presentasi Ketuntasan Siswa 26,6%
Presentasi siswa yang belum
tuntas
73,3%
Sumber : Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota jambi
Jumlah SiswaYang Tuntas :8
P resentasi Ketuntasan :8 x 100 = 26,6%
30
Data dalam tabel di atas terlihat hasil belajar siswa masih sangat rendah.
Jumlah siswa yang tuntas hanya mencapai 8 orang atau 26,6 % dari jumlah
keseluruhan siswa (30 orang) Sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas
mencapai 22 orang atau73,3 % dari jumlah keseluruhan. Selain itu nilai rata
rata siswa kelas X. kelas yang di peroeh siswa juga masih rendah yaitu 59,6
Dari sinilah peneliti mulai melakukan tindakan guna untuk memperbaiki
pembelajaran dan Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak Dengan mengunkan metode Demonstrasi.
A. Temuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 12 ferbruari 2020 yang terdiri dari
dua siklus dengan langkah-langkah yaitu perencanaa, pelaksanaan, observasi
dan refleksi.
1) Penelitian Siklus
Penelitian Siklus I dibagi dalam empat kegiatan ;Perencanaan,
Pelaksanaan, observasi, refleksi.
a) Perencanaan PraSiklus
Perencanaan Siklus I yang di lakukan oleh peneliti dengan
mengetahui kompetensi dasar yang akan di sampaikan pada siswa.
1
Pada siklus I ini materi yang akan di ajarkan kepada siswa
mengenai pembagian Syirik. Pelaksanaan Pembelajaran dalam
kelas mengunakan Metode Demonstrasi.Langkah langkah pada
tahap ini adalah sebagai berikut.
1) Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru
Aqidah Akhlak Sebagai Permintaan izin riset dan agar
supaya dapat di berikan fasilitas seperlunya.
2) Menentukan Subjek Penelitian yaitu siswa semester kelas X
Madrasah Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kecamatan
Danau Teluk kota Jambi.
3) Mempersiapkan materi yang akan dilaksanakan pada saat
penelitian.
4) Mempersiapkan lembar observasi siswa
5) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui
hasil belajar Aqidah Akhlak.
Tabel 4.2 Jadwal Pembelajaran Pra-Siklus
Pokok Bahasa Tanggal Pelaksanaan
Pengertian syirik
10 februari 2020
b) Pelaksanaan Prasiklus
Pelaksanaan tindaka yang dilakukan oleh pada siklus I terdiri
dari dari 2 Pertemuan.Pertemuan pertama adalah pembahasan
mengenai pokok bahasan pengertian syirik dan pembagian syirik
dan dilakukan ujian tes Siklus I. Siswa diberikan tes dilakukan
untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang diajarkan
dan untuk melihat berapa besar hasil belajar yang di peroleh setiap
siswa.Tes ini terdiri dari 10 Soal Pilihan ganda. Siswa diberikan tes
diakukan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang
akan di ajarkan dan untuk melihat beberapa hasil belajar yang
1
diperoleh setiap. Penelitian dan guru berkolaborasi melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
Demonstrasi ditekankan pada keaktifan siswa disini dituntut untuk
melakukan pengamatan/ memperhatikan bahan pelajaran yang
dijelaskan, membandingkan antara teori dengan kenyataan serta
mempraktekkan secara langsung. Metode ini di gunakan untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran karena
siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga memperhatikan guru
dalam mendemonstrasikan materi tersebut yang pada akhirnya
akan membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil Observasi yang merupakan gambaran
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Secara
keseluruhan aktivitas siswa selama dalam proses pembelajaran
belum berlangsung optimal, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel IV.3 : Hasil Angket Penilaian Siswa
NO Hasil yang di amati Jumlah siswa %
1
Pendahuluan
Siswa memasuki kelas
tepat waktu
30
100%
2 Siswa yang hadir pada saat
jam pelajaran berlangsung
28 93,3%
3 Siswa berpartisipasi dalam
menjawab pertanyaan
tentang pelajaran yang
mereka telah pelajari
Sebelumnya
23
77%
1
Keterangan : Untuk mencari presentasi kehadiran siswa :
Rumus : P =
Keterangan :
P = angka Prestasi
N = Jumlah Kehadiran
F = jumlah Pengamatan yang di peroleh
Berdasarkan Tabel di atas hasil observasi aktivitas siswa pada proses
Pembelajaran dengan mengunakan Metode demonstrasi pada siklus I belum
terlaksana denganbaik. Hal ini menunjukkan bahwa Aktivitas siswa dalam
pembelajaran masih rendah
Tabel IV.4 Hasil Angket Aktivitas Guru
NO
Pernyataan
Jawaban Siswa Skor
ST SR RR TS STS
1 Guru masuk kelas tepat
pada Waktunya
26 4 - - - 97,3%
2 Guru Mengucapkan
Salam
29 1 - - - 93,3%
3 Guru mengabsen
kehadiran Siswa
30 - - - 100%
4 Guru memberikan
kata-kata Motivasi saat
memulai Pembelajaran
8 19 3 - - 83,3%
5 Guru Menerapkan
Metode Demonstrasi
6 21 3 - - 82%
6 Guru menanyakan
materi yang Akan di
bahas
30 - - 100%
1
7 Guru membuat
kelompok pada siswa
2 21 7 - - 76,6%
8 Guru memberikan soal
dan Guru menanyakan
Inti pembelajaran
16 12 2 - - 89,3%
9 Guru menanyakan
Simpulan dari Hasil
materi pembelajaran
yang sudah di ajarkan
16 12 2 - - 89,9%
10 Menutup Dengan
Mengucapkan Salam
30 - - - - 100%
Rumus : Rata-rata skor : 100%
Jumlah Skor Total
Berikut ini Penjelasan Hasil Perhitungan Dari Tabel Di atas :
1. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor satu, maka
ketepatan guru dalam masuk kekelas ialah sebesar 97,3%.
2. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor dua, maka
ketepatan guru mengucapkan salam ialah 93,3%
3. Berdasarkan Hasil Perhitungan data angket pada nomor tiga, maka
ketepatan Guru mengabsen kehadiran siswa ialah 100%
4. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor empat,maka
ketepatan guru memberikan kata motivasi saat memulai pembelajaran
5. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor lima,maka
ketepatan guru menerapkan metode Demonstrasi ialah 82 %
6. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor enam, maka
ketepatan guru menyampaikan materi yang akan di bahas ialah 100%
7. Berdasarkan hasil Perhitungan data angket pada nomor tujuh, maka
ketepatan guru membuat kelompok pada siswa ialah 76,6%
8. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor delapan,maka
ketepatan guru menanyakan Inti dan Tujuan Pembelajaran ialah 89,3%
1
9. Berdasarkan hasil perhitungan data angket pada nomor Sembilan,maka
Guru menanyakan Simpulan Dari Hasil Materi Pembelajaran yang sudah di
ajarkan ialah 89,3%
10. Berdasarkan hasil Perhitungan data angket pada nomor Sepuluh, Maka
Guru menutup dengan mengucapkan salam ialah 100%
d). Refleksi
Berdasarkan Hasil Evaluasi, Siswa dan guru, pelaksanaan pada siklus
I Pertemuan I Dapat di katakana belum berhasil. Hal ini dapat di lihat dari
rendahnya pemahaman anak dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran,
bahkan masih ada siswa yang belum konsentrasi dan belum memahami
system pembelajaranya.Dikarnakan guru belum optimal dalam
membimbing siswa dengan mengunakan Metode Demonstrasi.s
4. Siklus I
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama dua kali Pertemuan
pembelajaran yang di mulai pada tanggal 10 Februari 2020.
Tahap Perencanaan Siklus I di mulai dengan mempersiapkan Sebagai
komponen yang akan di gunakan dalam penelitian ini,yaitu :
a) Menyusun Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan materi
tentang hal-hal yang menuju kemusyrikan Dan dampak dari
Musyrik.
b) Memilih metode Demonstrasi yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
c) Menyiapkan Media, sumber belajar, untuk kelancaran
proses pembelajaran Media yang akan di persiapakan kerta
karton, laptop,dan Spidol.
d) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil kemampuan
kognitif bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengunakan metode demonstrasi Pada pembelajaan
Aqidah Akhlak.
1
Tabel.IV.5 : Jadwal Perencanaan Siklus I
Tanggal Pelaksana
Pertemuan
Pokok
Pembahasan /
Materi
10 Februari-2020
Pertemuan I
Pengertian Syirik
Pembagian Syirik
17 Februari -2020
Pertemuan II
Hal menuju
kemusyrikan
(Tes Kemampuan
kognitif siswa
Siklus I)
b. Pelaksanaan
Siklus I Dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan materi
Pokok’’SYIRIK, yaitu Pembagian syirik Dan Hal dapat menuju kemusyrikan
dan Dampak Syirik. Pertemuan Pada Siklus I Sesuai dengan rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
(1). Pertemuan Pertama
Pertemuan Pertama berlangsung selama 2 x 45 Menit, Materi yang di
bahas adalah tentang Syirik yaitu ada pengertian/Pembagian Syirik.
Kegiatan awal di mulai dengan guru mempersiapkan media
pembelajaran yang akan di gunakan selama proses pembelajaran.
Selanjutnya, Mengucapkan salam, Berdoa Bersama, Dan memeriksa
kehadiran peserta didik. Kemudian Guru mempersiapkan atau
menyampaikan tujuan pembelajaran, selanjutnya Guru mempersilahkan
Peserta didik untuk membaca buku terlebih dahulu supaya peserta didik
lebih memahami pelajaran yang akan di pelajari.
1
Kegiatan Selanjutnya, guru memberikan penjelasan terlebih dahulu
tentang Pengertian Syirik Dan Pembagian syirik agar peserta didik pun
dapat memahami pelajaran yang sudah di jelaskan, dan oleh guru
mempersilahkan peserta didik untuk bertanya Sesuai dengan materi yang
sudah di pelajari. Selanjutnya guru meminta beberapa siswa untuk
menjelaskan atau menyampaikan apa saja bagian-bagian dari syirik, Secara
Bergantian dengan siswa lainya.
Dan di akhir pembelajaran guru memberikan penguatan materi dan
bersama peserta didik menyimpulkan materi mengenai yang sudah di
bahas. Pada Pertemuan Pertama ini masih Banyak peserta didik yang belum
mengerti dengan alur pembelajaran dengan mengunakan metode
Demonstrasi.Dan masih banyak pula siswa yang mengobrol dengan
temannya Dan masih banyak pula siswa yang malu malu untuk bertanya.
(2) Pertemuan Kedua
Pertemuan Kedua ini dilaksanakan 2 x 45 Menit dengan materi yang
di bahas adalah tentang SYIRIK yaitu dengan materi Hal-hal yang dapat
menuju kemusyrikan dan Dampak Syirik. Kegiatan awal yang dilakukan
sama seperti Pertemuan Pertama.
Selanjutnya, guru menjelaskan kembali materi yang di pelajari, setelah
itu guru memberikan tugas latihan soal dalam bentuk pilihan ganda.
Setelah mengerjakan soal sebanyak 10 butir soal, Kemudian setelah selesai
menegerjakan di koreksi dan di tukarkan oleh teman sebangkunya untuk
dikoreksi bersama sama oleh guru dan siswa.lalu meminta peserta didik
membacakan soal bergantian dan mejawab soalnya yang sudah di
bacakan.dengan mengoreksi siswa mengacukan tangan bertanya atau
memberikan tanggapan atas soal latihan yang sedang di koreksi dan di
bahas bersama sama di dalam jam pelajaran.
Di akhir Pembelajaranpun, guru memberikan penguat meteri dan
menyimpulkan secara bersama-sama oleh peserta didik tentang Hal-hal
yang dapat menuju kemusyirikan Dan dampak dari syirik tersebut. Agar
siswa selalu ingat akan materi yang sudah di berikan pada pagi hari ini.
1
c. Pengamatan (Observasi)
Untuk melihat hasil belajar dan pemahamanya siswa terhadap
materi yang telah di sampaikan pada siklus I dilaksanakan tes unit
soal latihan terdiri dari 10 soal Pilihan ganda. Hasil belajar yang di
peroleh siswa dari tes unit Siklus I dapat di lihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel IV. 6. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
NO NAMA SISWA NILAI
SISWA
TUNTAS/TIDAK
TUNTAS
1 AR 80 Tuntas
2 AHM 70 Tidak Tuntas
3 AR 80 Tuntas
4 ADR 70 Tidak Tuntas
5 B 70 Tidak Tuntas
6 CM 70 Tidak Tuntas
7 DM 80 Tuntas
8 GS 70 Tidak Tuntas
9 HM 80 Tuntas
10 HS 80 Tidak Tuntas
11 IM 70 Tidak Tuntas
12 IPS 70 Tidak Tuntas
13 IS 80 Tuntas
14 J 80 Tuntas
1
15 KRN 80 Tuntas
16 LA 70 Tidak Tuntas
17 NO 80 Tuntas
18 P 80 Tuntas
19 R 80 Tuntas
20 RA 80 Tuntas
21 RK 70 TidakTuntas
22 RA 70 Tidak Tuntas
23 RN 70 Tidak Tuntas
24 R 80 Tuntas
25 S 70 Tidak Tuntas
26 SJ 70 Tidak Tuntas
27 UA 80 Tuntas
28 W 80 Tidak Tuntas
29 Y 80 Tuntas
30 M 80 Tuntas
Jumlah 2270
Nilai Rata-rata Siswa 75,6
Jumlah SiswaYang Tuntas 15
Jumlah Siswa yang belum
Tuntas
15
1
Presentasi Ketuntasan
Siswa
50 %
Presentasi Ketuntasan
Siswa yang belum tuntas
50 %
Sumber Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi
Data tabel di atas terlihat hasil belajar siswa ada kemajuan yaitu meningkat
dan jumlah siswa yang meningkat yaitu mencapai 15 orang atau 50 % dari
jumlah keseluruhan siswa yaitu 30 orang, Sedangkan jumlah siswa yang tidak
tuntas yaitu 15 orang atau 50 % dari jumlah keseluruhanya. Selain itu nilai
rata-rata siswa kelas X yang diperoleh siswa belum dapat meningkat di lihat
dari hasil belajar siswa kelas X Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelurahan Ulu
gedong kecamatan Danau teluk kota jambi.
d. Refleksi
Tahapan Refleksi di lakukan setelah melewati Tahapan pelaksanaan
Tindakan dan tahap observasi tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah
mencapai keberhasilanya atau belum, selain itu hasil kegiatan refleksi
dapat dijadikan acara peneliti dalam merancang perencanaan tindakan
pada siklus I sudah mencapai keberhasilan atau belum, selain itu hasil
kegiatan refleksi dapat di jadikan acara peneliti dalam merancang
perencanaan tindakan pada siklus selamjutnya untuk meningkat.
Adapun Kendala yang dihadapi pada pada pelaksanaan proses
pembelajaran pada Siklus I di antaranya sebagai berikut .:
1. Kendala Siswa
a) Siswa kurang fokus dalam proses pembelajaran
b) Siswa Kurang memahami maksud dan tujuan guru meminta siswa
memperhatikan materi yang di berikan.
c) Siswa kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi
d) Siswa masing kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Kendala Guru
a) Guru kurang memotivasi siswa untuk belajar
1
b) Guru kurang kurang optimal dalam mengawasi dan membimbing anak
saat dalam menjawab pertanyaan.
9. Siklus II
Adapun pelaksanaan penelitian tindakan yang di rancang pada siklus II
dapat di jelaskan Sebagai berikut :
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyiapkan segala
sesuatu yang di perlukan dalam melaksanakan pembelajaran yang telah
terencana. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
1). Membuat rencana pelaksanaan ( RPP)
2). Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada siklus
3). Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat-alat evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Materi pada Siklus II adalah Asmaul Husna Dan Macam-macamnya
dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan.Rencana pelaksanaan
pembelajaran pada Siklus II dapat lampiran. Adapun uraian proses
pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut :
1). Pertemuan ke I
Pertemuan pertama berlangsung selama 2 x 45. Sub pokok
bahasan pada pertemuan pertama adalah Pengertian Asmaul
Husna dan Macam macam Asmaul Husna siswa yang hadir pada
pertemuan pertama nihil yaitu 30 orang lengkap.
Pertemuan pertama ini peneliti mulai menerapkan metode
demonstrasi. Guru mengatur tempat duduk siswa agar siswa dapat
memperhatikan saat nanti pada jam pelajaran berlangsung. Dan
guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang Asmaul husna
dan macam-macam dari Asmaul Husna. Guru juga memberikan
kesempatan kepada kepada siswa untuk menjelaskan secara detail
apa bagian-bagian dari macam-macam Asmaul Husna. Guru
memberikan waktu untuk siswa memahami dan arti dari Asmaul
1
husna itu sendiri. Gurupun memberikan memberikan tugas
kelompok dan untuk di presentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Dengan seterusnya sampai tiap siswa bisa memahami apa itu
Asmaul Husna yang bisa di implementasikan di dalam kehidupan
sehari hari. Selanjutnya, guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Pembelajaran Aqidah Akhlak berlangsung dengan efektif siswa
sudah terbiasa dan mengerti dengan penggunaan metode
demonstrasi.Siswa juga cenderung berperan aktif dalam kegiatan
demonstrasi.
2). Pertemuan II
Pertemuan II berlangsung selama 2 x 45 menit.Siswa yang hadir pada
pertemuan kedua ini adalah 29 orang dan 1 orang tidak dapat hadir di
karenakan sakit. pada pertemuan kedua ini adalah 30 orang. Pada
pertemuan kedua ini materi yang akan di bahas adalah Macam-Macam
Asmaul Husna.
Peneliti ini menjelaskan tentang penggunaan metode demonstrasi
yang akan di laksanakan di kelas. Guru mengatur tempat duduk siswa,agar
siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
Guru memberikan penjelasan kepada tentang bagian-bagian dari Asmaul
husna beserta arti dan makna mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari di bantu dengan media supaya anak asyik dan nyaman dalam
pelajaran Aqidah Akhlak. Dengan Seterusnya, sampai tiap siswa dapat
memahami materinya, Selanjutnya Gurupun bersama siswa membuat
kesimpulan.Selanjutnya guru memberikan tugas evaluasi lembar soal
latihan berbentuk soal Pilihan ganda yang berjumlah 10 butir soal.
1
3).Berdasarkan Tabel IV. 7 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II
NO NAMA SISWA NILAI SISWA TUNTAS/ TIDAK
TUNTAS
1 AR 80 Tuntas
2 AHM 80 Tuntas
3 AR 80 Tuntas
4 ADR 80 Tuntas
5 B 80 Tuntas
6 CM 80 Tuntas
7 DM 80 Tuntas
8 GS 80 Tuntas
9 HM 90 Tuntas
10 HS 80 Tuntas
11 IM 80 Tuntas
12 IPS 80 Tuntas
13 IS 80 Tuntas
14 J - Tidak Tuntas
15 KRN 80 Tuntas
16 LA 80 Tuntas
17 NO 90 Tuntas
1
18 P 80 Tuntas
19 R 80 Tuntas
20 RA 80 Tuntas
21 RK 80 Tuntas
22 RA 80 Tuntas
23 RN 80 Tuntas
24 R 80 Tuntas
25 S 80 Tuntas
26 SJ 80 Tuntas
27 UA 90 Tuntas
28 W 80 Tuntas
29 Y 80 Tuntas
30 M 80 Tuntas
Jumlah 2430
Nilai rata rata
siswa
8.10 %
Jumlah siswa yang
Tuntas
29
Jumlah siswa yang
tidak Tuntas
1
Presentasi
Ketuntasan Siswa
87.0%
Presentasi 3.3 %
1
ketuntasan siswa
yang belum Tuntas
Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan siswa yang mencapai
ketuntasan belajar sebanyak 29 siswa atau 87.0%, Sedangkan 1 siswa tidak
dapat hadir di karnakan sakit. Melihat kenyataan berdasarkan Tabel IV. 7
Peneliti beserta guru berkolaborasi smerencanakan Skenario pembelajaran
dengan mengunakan metode Demonstrasi ,Sebagai inovasi dalam
pembelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Nurul Iman Kota Jambi dengan
mengunakan metode Demonstrasi, hasil belajar siswa kelas X bisa meningkat.
Penelitian Tindakan yang dilaksanakan di Madrasah Nurul Iman Ulu
gedong kota jambi dilakukan selama 1 bulan Terhitung 6 Februari – 2
Maret.Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode Demonstrasi pada
pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas X Madrasah Aliyah Nurul Iman Ulu
gedong Kota Jambi.
1). Kegiatan Awal
a). Membuka pelajaran
b). Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
c). Memberikan Prites
2). Kegiantan Inti
a). Guru memberikan pengarahan Sebelum memberikan tugas kepada
siswa, dan siswa mendengarkan penjelasan guru
b). Guru menguraikan materi apa yang di dengar dengan mengunakan
Metode Demonstrasi
c). Siswa membaca Bagian dari Asmaul Husna dalam buku paket LKS
d). Guru Mempersilahkan siswa mengartikan Bagian dari Asmaul
Husna
e) Salah Satu siswa tampil mengartikan Apa saja bagian-bagian dari
Asmaul Husna
f). Guru merespon penampilan siswa di depan kelas
g).Guru Bersama Siswa menyebutkan Da mengartikan Bagian Bagian
dari Asmaul Husna.
1
3). Kegiatan Akhir
a). Bersama sama dengan siswa mengambil kesimpulan tentang materi
pelajaran, yaitu Menyebutkan Mengartikan Bagian Dari Asmaul
Husna dan bisa mengartikan dalam kehidupan.
b) Umpan Balik, dengan memberikan evaluasi ulasan mengenai proses
pembelajaran berlangsung.
c. Hasil Observasi dan Evaluasi
Untuk mengetahui Seberapa besar hasil belajar siswa dan
pemahaman keaktifanya dalam belajar terhadap materi yang sudah
diajarkan Pada Siklus II ini, Peneliti melihat dan menganalisis hasil
observasi( Pengamatan) yang di lakukan oleh guru Aqidah Akhlak kelas
X Madrasah Aliyah Nurul Iman Kota Jambi. Berdasarkan pengamatan
guru terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus II yang diperoleh
sebagai berikut :
1). Kegiatan Pembelajaran sangat di senangi oleh siswa
2). Siswa bersemangat merespon metode Demonstrasi yang di
peragakan oleh guru tersebut.
3). Tanggung jawab guru terhadap materi yang dipelajari mulai
menunjukkan hal yang positif,yaitu telah dilakukan oleh
Sebagahagian siswa, Dan keseluruhan siswa sudah mulai banyak
yang focus dan memperhatikan saat pelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil evaluasi, dapat di ketahui bahwa siswa sudah
mulai menguasai pelajaran yang sudah di ajarkan dengan mengunakan
metode demonstrasi, dan siswa sudah bisa memanfaatkan waktu dengan
baik. Guru memberikan siswa untuk membuat kelompok supaya siswa
berani menanggapi pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya
dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi di dalam ruangan kelas, Dan
guru juga dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam
mengeluarkan pendpatnya.
Dari hasil Refleksi (pemahaman) dapat di pahami bahwa Siklus II
Meningkat dari kemampuan Kognitifnya siswa di kategorikan Sudah
1
mencapai kategori sangat tinggi,maka pencapaian hasil belajar pada Siklus
II.
10. Pembahasan Hasil Penelitian
Metode Demonstrasi merupakan salah satu pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar.Melihat hasil dari proses belajar menggunakan
proses pembelajaran dengan metode Demonstrasi yang secara nyata sangat
baik atau positif pada penelitian ini, maka metode pembelajaran ini dapat
di jadikan alternative yang sebaiknya di pilih oleh para guru dalam proses
pembelajaran mengajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Siklus I dan II hasil
belajar siswa kelas X Madrasah Aliyan Nurul Iman Ulu gedong
Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Menerapkan metode Demonstrasi
mengalami peningkatan pada siklus II siswa mencapai kriteria ketuntasan
penelitian 80 Sebanyak 29 orang siswa atau 87.0 %. Hasil rincian
mengenai kondisi akhir hasil belajar siswa yang di peroleh dalam
pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi.
Tabel IV. 8 Hasil akhir belajar siswa pada setiap Siklus
No Variabel yang di amati
Siklus I Siklus II
1. Nilai rata-rata siswa
2. Banyak siswa yang telah berhasil
Dalam pembelajaran
3. Presentase siswa yang telah
berhasil dalam pembelajaran
4. Banyak siswa yang belum
berhasil dalam pembelajaran
75,6
15
50%
15
8.10
29
87.0%
1
1
5. Presentase siswa yang belum
berhasil dalam pembelajaran
50 %
3,3%
Berdasarkan Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar
siswa pada setiap siklus meningkat, dan nilai rata-rata pada Siklus I
Yaitu 75,3 dan begitu juga dengan siswa yang telah mencapai kriteria
ketuntasan ( KKM ) pada siklus I yaitu 15 orang. Dan pada siklus II 29
orang siswa yang sudah mencapai Kriteria ketuntasan yaitu 87.0%
Maka pada siklus ini telah berhasil karna tingkat hasil belajar melebihi
pencapaian KKM-nya.
11. Penerapan Metode Demonstrasi
Adapun penerapan metode demonstrasi dalam mata pelajaran Aqidah
Akhlak Kelas X Madrasah Nurul Iman Kota jambi, Dengan di meningkatkan
hasil belajar dengan di bantu dengan alat-alat evaluasi dan media pembelajaran
baik infocus ataupun media karton dengan di buat semenarik mungkin
sehingga membuat siswa menyukai pembelajaran di kelas dengan nyaman dan
menarik pusat perhatian siswa agar siswa tidak jenuh dalam ikut serta proses
belajar di dalam kelas. Sebelum memulai pelajaran kita melakukan permainan
game seputar mata pelajaran Aqidah Akhlak Supaya anak pada saat
pembelajaran di mulai bisa lebih fresh atau segar dalam belajar dan tidak
jenuh. Agar pelajaran pun belajar dengan baik.( Berdasarkan Hasil Penelitian
riset 6 Februari sampai 3 maret 2020).
1
Selain itu Alat bantu media juga sangat penting dalam belajar agar anak
tidak merasakan kejenuhan, dan Selain itu di bentuklah kelompok kecil di
dalam ruangan kelas, agar anak bisa bekerja sama meluangkan dan bertukar
pikiran dengan teman sebangku atau dengan teman kelompoknya masing-
masing.Tujuanya, agar siswa siswa lebih paham terhadap materi yang sudah di
jelaskan oleh guru atau temen nya yang maju di depan kelas sehingga proses
pembelajaran yang dilakukan siswa mendapat hasil yang maksimal dan
mmetode demonstrasi juga untuk memperjelas sesuatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara
guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada
siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan sesuatu kegiatan
tertentu yang sedang di pelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun
tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang relavan dengan pokok
bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi.
a. Dan tujuan dari penerapan metode demonstrasi adalah untuk
memperjelas pengertian dalam sebuah materi dan memperlihatkan cara
melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti, mengajar
siswa tentang suatu tindakan, proses aatau prosedur .dan keterampilan-
keterampilan fisik baikpun motorik
b. Mengkongkrit informasi yang di sajikan oleh siswa.
Dengan kata lain metode demonstrasi dapat membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang di ajarkan di
kelas.Pembelajaran metode Demonstrasi bisa mengaktifkan peserta didik.Oleh
karena itu Penerapan metode demonstrasi yang tepat untuk meningkatkan hasil
belajar dan tujuan yang di inginkan. Demonstrasi dalam hubunganya dengan
pendidikan/ penyajian informasi dapat di artikan sebagai upaya peragaan atau
penunjukkan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu.
Penerapan Demonstrasi juga membuat belajar didalam kelas menjadi
efektif dan siswapun menyukai cara yang sudah di ajarkankan di dalam kelas
dengan cara penerapanya dalam pembahasan materi pokoknya adalah Tentang
Macam-macam Asmaul Husna itu dengan cara menghapal mempraktekkan
1
atau menjelaskan ke depan kelas apa itu bagian-bagian dari Asmaul Husna dan
apa artinya secara singkat dan bagaimana mengimplementasikan di dalam
kehidupan sehari-hari.
Perkelompok maju untuk menjelaskanya. Dibantu dengan media karton
kecil berbentuk segi empat potongan yang di dalamnya terbagi pertanyaan dan
jawaban dan media karton tersebut di tempel di papan tulis sesuai berurutan
pertanyaan dengan pertanyaaan begitupun dengan jawabanya satu barisan sama
saat di tempelkan di dalam papan tulis yang ada di kelas X. Siswapun di suruh
maju perwakilan dari kelompok barisan tempat duduk mereka. Gurupun
menerangkan sebelum siswa maju ke depan kelas. Mereka diberikan arahan
kepada peneliti agar lebih paham.
Setelah siswa maju ke depan kelas dengan mengacungkan tanganya dari
setiap barisan kelompok, mereka ditugaskan mencari pasangan dari pertanyaan
yang ada di dalam media karton yang berbentuk potongan tersebut untuk di
cocokan kepada jawabanya yang ada di dalam media tersebut. Disitu siswa
apabila sudah mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut maka di gariskan
dengan spidol kearah media yang sudah di tempelkan di papan tulis yang ada
di dalam kelas tersebut.
Siswapun belajarnya juga efektif lebih mengerti dan tidak bosan selalu
mendengarkan saja akan tetapi siswapun juga ikut terlibat di dalam pelajaran
tersebut maka kelaspun menjadi hidup dan asyik tidak mudah untuk mengantuk
saat pelajaran sedang berlangsung.
Selain itu siswa juga sering mengacungkan tangannya pada saat penerapan
demonstrasi di terapkan di pelajaran Aqidah Akhlak tepatnya di kelas X
Madrasah Nurul Iman Kota Jambi. Sehingga membuat perubahan dan
kemajuan di dalam proses proses pembelajaran tersebut. sBahkan dari mreka
banyak yang mengingikan pelajaran yang seperti ini di terapkan di dalam kelas
sehingga kelas mereka pun tidak membosankan pada saat pembelajaran Aqidah
Akhlak berlangsung, Sehingga Siswapun tidak lagi malu malu dalam
mengemukakan pendapatnya yang ada di dalam pikiran siswa tersebut.
1
Banyaknya muncul Aktifnya siswa membuat motivasi belajar siswapun
semangkin meningkat karna itulah yang membuat mereka tidak jenuh
menhadapi sistem belajar di sekolah ataupun di dalam kelas tersebut.Maka
adanya timbal balik antara siswa dan guru,karena mereka saling
mengutungkan. Apabila sistem belajar meningkat maka guru di katakan
berhasil dalam menerapkan metode demonstrasi yang di terapkan pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak tepatnya di kelas X Madrasah Nurul Iman Kelurahan
Ulu gedong kota jambi.
Adanya kemajuan yang sudah di alami oleh siswa membuat motivasi
belajar mereka meningkat dan tidak bermalas-malasan lagi untuk belajar.
Karna belajar Aqidah Akhlak tidaklah susah yang membuat susah itu diri kita
sendiri. Maka guru selalu memberikan kata-kata motivasi pada saat
pembelajaran di mulai agar siswa lebih santai dan fresh dalam menghadapi
sistem belajar di kelas seperti biasanya.Dan keaktifan siswapun juga
berpatokan kepada guru yang sudah menerapkan metode pembelajaran yang
sudah di pakai.
Maka Metode yang sudah di terapkan berhasil untuk meningkatkan hasil
belajar siswa tersebut meningkat dari sebelum sebelumnya.Siswapun selalu
meluangkan pendapat pemahaman yang ada di fikiran siswa tersebut dan
bertukar fikiran dengan sesama teman yang ada di kelas.Selain ini juga siswa
sering bertanya apabila ada yang kurang paham, mereka sudah di katakan aktif
dan inovatif dalam belajar di dalam kelas.
Menerapkan metode demonstrasi bisa di katakana berhasil bisa menguasai
karakter siswa yang ada di depan kelas dari situ bisa memotivasi siswa agar
memiliki rasa semangat dalam belajar. Karna siswa ada bosanya juga sehingga
pintar pintar dalam dalam menerapkan metode demonstrasi tersebut.Guru
adalah komponen pokok untuk siswa agar belajar siswa menjadi efektif, oleh
karena itu metode guru yang diguankan harus past dengan mata pelajaranya
dan materi yang di bahas.
Aktifnya siswa berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa tersebut,
karena yang bisa melewati dari standar KKM yang sudah di tetapkan di
1
sekoslah tersebut.Keaktifan siswa bisa membuat hasil belajar siswa semakin
tinggi dan berubah drastis dan itu adanya dengan bagaimana guru cara
mengajar dengan baik dan benar sesuai dengan metode yang sudah di gunakan.
Metode Demonstrasi yang di gunakan oleh guru sangat berpengaruh atas
keberhasilanya dalam mengajar. Karena guru adalah patokannya siswa.Dengan
di bantu dengan alat-alat evaluasi tersebut belajar lebih mudah untuk di pahami
oleh siswa tersebut. Karna Jika guru hanya mengunakan metode ceramah saja
maka siswa akan bosan dengan mata pelajaranya tersebut.
Simpulan dari Penerpan metode demonstrasi meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran Akidah Akhlak siswa semangkin aktif dalam belajar dan
siswa juga bisa menuangkan pendapat dan pemahan yang mereka tau ke teman
temanya agar kelas semakin hidup dan selalu aktif. Dan bisa juga
mempraktekkan materi atau pokok bahasan yang di bahas sesua materi yang
sedang di bahas di depan kelas. Setelah di lihat dari hasil evaluasipun hasil
belajar siswa meningkat dari siklus I Sampai dengan kepada Siklus II bahkan
tidak ada yang di bawah standar KKM-nya yaitu 75.
1
BAB V
Kesimpulan
a. Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian Tindakan kelas (PTK) pada kelas X Madrasah
Nurul Iman Keluruhan Ulu gedong Kota jambi Tahun pelajaran 2019/2020
Sebagaiberikut :
1. Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak pada kela X Meningkatkan hasil belajar siswa, hal
ini sesuai dengan pengamatan Observer yang telah dilakukan siswa
mulai dari siklus I Sampai Siklus II Dan terjadi peningkatan
disetiap Siklusnya, yaitu rata-rata Siklus I adalah 75,3 % dan pada
siklus II Menjadi 8.10%.
2. Melalui penerapan metode Demonstrasi pada mata pelajaran
Akidah Akhlak kelas X Meningkat hasil belajarnya. Hal ini sesuai
dengan nilai-nilai hasil belajar yang di peroleh dari Siklus I Sampai
Siklus II.Dimana nilai rata rata siklus I 75,3% Meningkat
sedangkan siklus II Dengan rata-rata 81.10 % Dan Nilai
Ketuntasanya 87.0 %
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. ( 2015 ). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta. Bumi Aksara.
Anas Sudijono (2012). Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta.PT Raja Grafindo
Persada
Apdul Majid Khon,( 2012). Hadist tarbawi Jakarta. Kencana Pernada Media
Group
Asmaran,( 2002). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Budiyanto Krisno Agus ( 2016 ). Sintaks 45 Metode Student Centered Learning
(SCL ).Universitas Muhammadiyah Malang.
Cholid Narbuko,Acmadi Abu.(2010). Metodologi Penelitian Jakarta: Bumi
Aksara
Djamarah Bahri Saiful,(2013). Strategi Pembelajaran Mengajar.
Jakarta.PT.Rineka Cipta
Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan media dalam pembelajaran. Jurnal Lingkar
Widyaiswara, 1(4), 104-117.
Hasbullah ( 2006 ).Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta.PTRajaGrafindo
Persada.
Hermino Agustin (2014). Kepemimpinan Pendidikan Di era
Globalisasi.Yogyakarta.Pustaka Pelajar
Khon Majid Apdul ( 2012) Hadist Tarbawi Bandung : Prenada Media
Kusdinar, D. (2016). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas IV SD Negeri 010 Banjar
Panjang Kecamatan Kerumutan. Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 5(3), 307-316.
1
Malik Oemar. ( 2001 ).Proses Belajar Mengajar.Jakarta. PT Bumi Aksara.
Ngalm Purwanto.(2010). Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi pengajaran.
Bandung:
Nizar Samsul. (2002) Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta. Ciputat Pers
Nashir, Barun. "Implementasi Kurikulum 2013 Guru Penjas di Sekolah Dasar
Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang." Skripsi tidak dipublikasikan (2015).
Uno B Hamzah. ( 2007 ). Model Pembelajaran. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Prasetyanto, P. K., Sulistyawati, R., Adim, F., & Fachrezzi, B. R. (2017). Inovasi
Media Pembelajaran Antimonoton Berbasis Visual Learning Style dengan
ECOBRA. PROSIDING, 1(2), 175-183.
Sari Abdullah Ridwan. ( 2013 ). Inovasi Belajar.Jakarta. PT Bumi Aksara.
Saiful Sagala. (2008). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabet.
Sugiyono (2016) Metode & Penelitian Kualitatif, kuantitatif R&D : Bandung
Alfabet
Sadirman.(2010). Interaksi & Motivasi Belajar . Jakarta. Rajawali Pers.
Sidin, U. S. (2016). Penerapan Strategi Scaffolding pada Pembelajaran
Pemrograman Web Di SMK Kartika Wirabuana 1. Publikasi Pendidikan: Jurnal
Pemikiran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Bidang Pendidikan, 6(3).
Uno B Hamzah.( 2011 ). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta. PT Bumi
Aksara.
Sudijono Anas.( 2014 ). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta.Rajagrafindo
Persada.
Widoyo Putro Eko. ( 2014 ). Penilaian Hasil Belajar Disekolah. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
1
Yamin Martinis. ( 2013 ). Profesionalisasi Guru & Implementasi.Jakarta. Tim
Gaung Persada Perss.
Dedi Wahyudi & Nelly Agustin. (2018). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Mata Pelajaran Akidah Akhlak dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Naturalistik Eksistensial Spiritual. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan
Islam, 9(1), 37-59.
Sudarsana, (2016). Peningkatan mutu pendidikan luar sekolah dalam
upayapembangunan sumber daya manusia. Jurnal Penjaminan Mutu, 1(1), 1-14.
Rusydi, Ibnu. "Pengaruh Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Hubungannya Dengan Akhlak Siswa Di Sekolah (Penelitian Di Mts Al-Ghozali
Kab. Indramayu)." Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 4.1, March
(2018): 133-140.
Muslimah, Bahrian Nur. "Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) Terhadap
Motivasi Belajar SIswa kelas XI Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MAN
1 Tulung Gagung Tahun Ajaran 2017/2018." (2018).
Abdullah, R. S. "Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq di
Madrasah Aliyah Negeri Kalabahi Kabupaten Alor-Nusa Tenggara Timur."
Jurnal Ilmu Pendidikan 2.1 (2017): 1-1.
Hasil Penelitian Skripsi memahas tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap
hasil belajar biologi siswa di Madrasah Asas Islamiah Sipin Kota Jambi yang di
susun oleh Artikah Rannah Mardiyyah ( 2017 )
Hasil Penelitian Skripsi mengkaji masalah yang berkaitan dengan’’ Upaya
peningkatan hasil belajar pada pelajaran PAI melalai penerapan pembelajaran
Demonstrasi di Sekolah Dasar Negeri 47 Desa Sungai Beringin. Euroza Firdaus
(2017)
Hasil Penelitian Rabiatul Adawiyah yang berjudul penggunaan metode
Demonstrasi guru meningkatkan keaktifan Siswa pelajaran fiqih kelas XI’’
Rabiatul Adawiyah (2014 )
1
Lampiran 1 :Instrumen Pengumpulan Data
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Hasil Wawancara Guru
Judul Penelitian Tindakan Kelas :
Implementasi metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Hasil belajar Pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak Dikelas X Madrasah Aliyah Nurul Iman Kelurahan Ulu
gedong Kota Jambi.
Alat Penelitian ini adalah dengan mengunakan
A. Wawancara Guru
1. Bagaimana keadaan hasil belajar di kelas Madrasah Nurul Iman Kelurahan
Ulu gedong Kota Jambi
Jawab :
Keadaan hasil belajar sangat rendah kebanyakan di bawah KKM
2. Apa saja kendala kendala murid yang di hadapi pada proses pembelajaran?
Jawab :
Murid Sedikit Kurang mengerti dengan materinya, dan siswapun kurang
kondusif
3. Metode Pembelajaran apa yang ibu terapkan pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak ?
Jawab :
Biasanya metode yang ibu terapkan adalah Metode ceramah, tanya jawab
dan lebih banyak mencatatnya.
4. Apa Penyebab Menurunya Hasil belajar di kelas X Pada mata Pelajaran
Aqidah Akhlak Madrasah Nurul Iman ?
Jawab :
Banyak siswa belajarnya tidak efektif, siswapun kurang kondusif sehingga
mengakibkan bosan
B. Observasi
1. Mengamati aktivitas siswa pada awal pertemuan( Prasiklus)
2. Mengamati kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran
3. Apa penyebab Menurunya hasil belajar di kelas X Madrasah Aliyah
Nurul Iman Kelurahan Ulu gedong Kota Jambi
4. Metode pembelajaran apa yang ibu terapkan pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak
C. Dokumentasi
1. Historis
1
2. Struktur Organisasi
3. Keadaan Hasil Awal Belajar
4. Keadaan Hasil Belajar Persiklus
1
Lampiran 2 Angket
Petunjuk ; Jawablah Pertanyaan di bawah sesuai dengan keadaan Anda yang
sebenarnya memberi tanda ( √ ) Pada bagian Jawaban yang telah Tersedia di
bawah Inis
NO
Pertanyaan
Jawaban
ST
SR
RR
TS
STS
1
1
2
3.
4.
5.
6.
7
8.
9.
Guru Masuk kelas tepat pada
waktunya
Guru Mengucapkan Salam
Guru mngabsen kehadiran siswa
Guru memberikan kata kata motivasi
saat memulai pembelajaran
Guru Menerapkan metode demonstrasi
Guru Menyampaikan Materi yang akan
di bahas
Guru menerapkan metode demonstrasi
Guru menyampaikan meteri yang akan
di bahas
Guru membuat kelompok pada siswa
Guru memberikan soal latihan
Guru menanyakan Inti dan Tujuan
Pembelajaran
1
10
Menutup dan mengucapkan salam
Sumber Buku : Sugiono ( 2016 : 136)
ST = Sangat Setuju 5
SR = Setuju 4
RR = Ragu - Ragu 3
TP = Tidak Pernah 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
1
Lampiran 3
Hasil Perhitungan Angket
Perhitungan item ( Pertanyaan ) :
1. ST : 26 x 5 = 130
SR : 4 x 4 = 16
RR : 0 x 3 = 0
TP : 0 x2 = 0
STS ; 0 x 1 = 0
146
146 x 100 = 97,33 %
150
2. ST = 29 x 5 = 145
SR = 1 x 4 = 4
RR = 0 x 3 = 0
TP=0 x 2 = 0
STS =0 x 1 = 0
149
149 x 100 = 93,3 %
150
3. ST = 150
SR = 0
RR = 0
TP =0
STS = 0 =
= 150
150 x 100 = 100 %
150
4. ST = 8 x 5 = 40
SR = 19 x 4 = 76
RR = 3 x 3 = 9
TP = 0 x 2 =0
STS = 0 x 2 = 0
= 125
125 x 100 = 83,3 %
150
1
5. ST = 6 x 5 = 30
SR = 21 x 4 = 84
RR = 3 x 3 = 9
TP = 0 x 2 = 0
STS = 0 x 1 = 0
=123
123 x 100 = 82 %
150
6. ST = 30 x 5 = 150
SR = 0 x 4 = 0
RR =0 x 3 = 0
TP = 0 x 2 = 0
STS = 0 x 1 = 0
= 150
150 x 100 = 100 %
150
7. ST = 2 x 5 = 10
SR = 21 x 4 = 84
RR = 7 x 3 =21
TP = 0 x 2 = 0
STS = 0 x 1 = 0
10 = 115
115x 100 = 76,6 %
150
8. ST = 16 x 5 = 80
SR = 12 x 4 = 40
RR = 2 x 3 = 6
TP = 0 x 2 =0
STS = 0 x 1 = 0
= 134
134 x 100 = 89,3 %
150
9. ST = 16 x 5 = 80
SR = 12 x 4 = 40
RR = 2 x 3 = 6
1
TP = 0 x 2 = 0
STS = 0 x 1 = 0
= 134
134 x 100 = 89,3 %
150
10. ST = 30 X 5 = 150
SR = 0 x 4 = 0
RR = 0 x 3 = 0
TP = 0 x 2 = 0
STS = 0 x 1 = 0
= 150
150 x 100 = 100 %
150
1
Nama :………………
Guru Bidang studi :……………..
Petunjuk; Jawablah Pertanyaan di bawah sesuai dengan keadaan Anda yang
sebenarnya memberi tanda (√ ) Pada bagian Jawaban yang telah Tersedia di
bawah ini.
Sumber Buku :Sugiono ( 2016 : 135 )
SS = Sangat Setuju Diberi skor 5
SR = Setuju Diberi skor 4
RR = Ragu-ragu Diberi skor 3
STS = Sangat tidak setuju Diberi skor 2
TP = Tidak Pernah Diberi skor 1
NO Aktivitas
Jawaban
SS S RR STS TP
Jumlah
Siswa
1
Para Siswa Selalu masuk
kelas tepat pada
waktunya
√ 30
2
Siswa yang hadir pada
saat Jam Pelajaran
Berlangsung
√ 28
3
Siswa berpartisipasi
dalam menjawab
pertsanyaan
√ 23
1
Lampiran 4 Soal Latihan evaluasi
Soal Latihan
1. Bekerja sama dengan dukun atau jin, selain kesyrikan juga akan
mengakibatkan kerugian di dunia karena……
a. Jin dan dukun selalu meminta tumbal
b. Jin makhluk yang berbahaya
c. Dukun selalu minta bayaran
d. Dukun dan jin suka berbohong dan menipu
e. Dukun orang sesat
2. Syirik paling besar yang menyebabkan seorang muslim keluar dari
keimananya ( Murtad) di sebut dengan syirik….
a. Asgar
b. Akbar
c. Ahdar
d. Asfar
e. Azraq
3. Allah Swt. Memiliki nama al-Karim, karena Allah Swt. Pemurah dan
pemaaf bagi hamba-Nya yang mau…
a. Bertobat
b. Bermaksiat
c. Berbuat dosa
d. Melakukan kesombongan
e. Durhaka
4. Dengan sifat Allah Swt. Al-Mu’min kita sebagai umat manusia tidak
akan…
a. Merasakan keamanan ketika melaksanakan solat
b. Merasa aman ketika pergi mencari nafkah
c. Merasa aman ketika menitipkananak ke sekolah
d. Merasa aman ketika berbuat maksiat
e. Merasakan keamanan ketika berhaji dan umrah
5. Orang yang syrik kepada Allah swt berarti ia telah…
a. Terampas kekayaanya
b. Terhempas Sekeras – kerasnya
c. Tersesat sejauh-jauhnya
d. Terbimbing Secara pelan-pelan
e. Terkenal kedustaanya
6. Allah Swt memiliki sifat al Wakil yang berarti…
a. Maha melapangkan
b. Maha Penolong
1
c. Maha mengumpulkan
d. Maha memelihara
e. Maha memberi
7. Surat An- Al kabut 63 merupakan contoh dari Syirik..
a. Rububiyah
b. Uluhiyah
c. Asma’wa Sifat
d. Akbar
e. Asgar
8. Menyakini bahwa batu akik dapat memberikan kekuatan termaksud dalam
perubahan…
a. Syirik
b. Namimah
c. Hasad
d. Riya’
e. Gadab
9. Ketika berjanji Allah Selalu menepati, Janjinya. Sifat ini terdapat pada
penjelasan nama Allah..
a. Al-Karim
b. Al-Adl
c. An-nafi
d. Al- Hafiz
e. Al –Akhir
10. Seseorang yang mengimplementsikan pemahaman terhadap Sifat Allah
Al- karim Pasti bersifat….
a. Tafahum
b. Su’uzan
c. Hasad
d. Pemaaf
e. Takabur
1
Soal Latihan evaluasi
1. Orang yang melakukan Syrik akbar, berarti orang tersebut di
hukumi…
a. Takabur
b. Murtad
c. Fasik
d. Munafik
e. Raja’
2. Berikut ini bukan contoh syirik akbar adalah…
a. Merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk
istigsah kepada selainya
b. Memberikan sesajen kepada pohon agar dapat memberi
kekayaan
c. Pesugihan
d. Menjadikan sesuatu sebagai sekutu Allah dalam menjalankan
syariat dan rida atas hukuman tersebut
e. Riya’
3. Amir mempercayai bahwa ramalan bintang itu nyata. Hal tersebut
merupakan contoh dari…
a. Syirik Akbar
b. Syirik Asgar
c. Nifak
d. Gadab
e. Namimah
4. Berdoa dengan Asmaul Husna merupakan perintah Allah yang terdapat
dalam Surah..
a. Al- Araf ayat 180
b. Al- Araf ayat 181
c. Al –Araf ayat 182
d. Al- Araf ayat 183
e. Al-Araf ayat 184
5. Lawan dari kata Syirik adalah…
a. Muslim
b. Tobat
c. Instan
d. Tauhid
e. Uluhiyah
1
6. Allah Azza wa Jalla menjaga langit dan bumi dan seluruh yang ada di
dalamnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Allah bernama…
a. Al-basit
b. Al-Wally
c. Al-Hafiz
d. Al-Wadud
e. Ar-Wakil
7. Kata Tawakal yang Artinya berserah diri merupakan kata yang muncul
dari nama Allah, yaitu…
a. Al- Wakil
b. Al-Mu’min
c. Al- Karim
d. Al- Matin
e. Al-Jami’
8. Setiap nama dalam Asmaul Husna merupakan perwijudan dari…
Allah.
a. Keinginan
b. Sifat
c. Keagungan
d. Kemuliaan
e. Kekuasaan
9. Nama Allah Al-Mu’min hanya terdapat pada suatu tempat di dalam al-
qur;an yaitu pada surah…
a. Al- Hasyr ayat 23
b. Al- Imran ayat 173
c. Al- Zariyat ayat 53
d. Ali- Imran ayat 9
e. At-Tin ayat 8
10. Ganjaran bagi pelaku Syirik adalah…
a. Hukuman Penjara
b. Hukuman Rajam
c. Hukuman Cambuk
d. Neraka Wakil
e. Neraka Jahanam
1
Soal Latihan Evaluasi
1. Ganjaran bagi pelaku syirik adalah…..
a. Hukum penjara
b. Hukum rajam
c. Neraka wakil
d. Neraka Jahanam
2. Syirik berasal dari kata asy syiriku, artinya….
a. Menyatu
b. Menggambungkan
c. Menyekutukan
d. Menauhidkan
e. Memurnikan
3. Dosa syirik hanya dapat diampuni dengan….
a. Meminta maaf
b. Tobat Nasuha
c. Istigfar
d. Salat
e. Berzikir
4. Syirik termaksud salah satu dosa…
a. Besar
b. Kecil
c. Sedang
d. Tak Terlihat
e. Sementara
5. Dalam Surah Luqman ayat 13, Luqman menasehati anaknya untuk tidak
berbuat ke syrikan, karena ke Syirikan merupakan…
a. Perbuatan Tercela
b. Perbuatan yang mulia
c. Kezaliman yang besar
d. Kemunafikan yang nyata
e. KenyataanYang Pahit
6. Mempercayai bahwa seorang yang di anggap berilmu mampu melihat
masa depan orang yang di ramalkannya termaksud perbuatan Syirik…
a. Rububiyah
b. Uluhiyah
c. Asma Wa Sifat
d. Asgar Zahir
e. Asgar Khafi
7. Asmaul Husna yang terdapat di dalam Al- Qur’an berjumlah…
a. 144
1
b. 99
c. 88
d. 56
e. 21
8. Surah Al- Zalzalah ayat 7-8 menunjukan sifat Allah…
a. Allah Maha Pemelihara
b. Allah Maha Mengumpulkan
c. Allah Maha Adil
d. Allah Maha Penanggung
e. Allah Maha Mulia
9. Allah Merupakan Dzat yang sangatlah kuat, tidak ada yang dapat
menandingi kekuatan-Nya.Oleh karena itu, Allah memiliki Asmaul
Husna…
a. Al-Hakim
b. Al-Mu’min
c. Al- Wakil
d. Al- Matin
e. An- Nafi
10. Allah Maha adil oleh karenanya Allah memiliki Asmaul Husna al- Adl.
Berikut ini pengimplementasikan yang tidak harus kita upayakan dalam
kehidupan sehari-hari…
a. Adil dalam menakar dan menimba
b. Adil dalam menyelesaikan perseturuan
c. Adil dalam menjadi saksi dengan tidak memihak kawan ataupun
lawan
d. Adil sebagai hakim dengan memihak yang membayarnya (
Menguntungkan )
e. Adil dalam pembagianWaris
1
Lampiran 5 RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Status Pendidikan : Madrasah Aliyah Nurul Iman
Kelas/ Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku,jujur,disiplin, tanggungjawab,
peduli ( gotongroyong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan proaktif, dan dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan menganalisis pengetahuan factual,konseptual,
procedural, berdasarkan rasa ingin tehunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan.Kebangsaan, kewarganegaraan, dan peradapan terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dan yang dipelajari di sekolah
secara mandiri, dan mampu mengunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menunjukan sikap penolakan terhadap perbuatan syirik dalam
kehidupan sehari-hari
2.1 Menghindari perbuatan syirik dalam kehidupan seharu-hari
3.1 Menganalisis perbuatan syirik dan macam-macam cara
menghindarinya
4.1 Menyajikan contoh praktik-praktik perbuatan syirik di masyarakat
1
C. Indikator
1. Mengetahui pengertian dan macam-macam syirik
2. Menghidari perbuatan syirik dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengindentifikasi contoh perbuatan syirik
4. Memahami bahaya-bahaya dari perbuatan syirik
5. Mengetahui cara mengindari dari perbuatan syirik
D. Tujuan Pembelajaran
Setekah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan memiliki
kompetensi berikut.
1. Menjelaskan pengertian syirik
2. Menyebutkan dalil yang melarang perbuatan syirik
3. Menjelaskan macam-macam perbuatan syirik
4. Mengemukakan bahaya-bahaya dari perbuatan syirik
5. Menjelaskan cara menghindari dari perbuatan syirik
E. Materi Pembelajaran
Bahaya Syirik
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Cooperative learning
2. Pendekatan : Scientific
3. Strategi Pembelajaran : Kooperatif
4. Metode : Demonstrasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Rincian Kegiatan
Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memimpin doa bersama dengan memeriksa daftar hadir, dan
kesiapan belajar peserta didik.
Inti Mengamati
Peserta didik mengamati gambar atau teks
yang berkaitan dengan syirik
Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi berbagai macam perbuatan syirik
Menanyakan
Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan syirik sesuai
dengan rasa ingin tahunya
Peserta didik nenanyakan macam-macam
perbuatan syirik dan cara menghindarinya
Tahap Mengeksplorasi
Peserta didik mendiskusikan dan contoh perilaku menolak syirik.
1
Peserta didik mendiskusikan perilaku-
perilaku yang mengarah perbuatan
syirik dan upaya untuk menghindari
dari kelompok belajar.
Guru mengamati perilaku peserta didik di sekolah melaluilembar pengamatan
tentang perilaku menolak syirik.
Guru Berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku menolak
syirik yang dilakukan peserta didik di
rumah.
Mengasosiasi
Peserta didik menyimpulkan pengertian
dan macam-macam syirik, serta makna
menolak perbuatan syirik dan upaya
untuk menghindari
Guru Dan peserta didik berkolaborasi untuk menyimpulkan perilaku-perilaku
yang mengarah pada perbuatan syirik
dan upaya untuk menghindarinya.
Penutup Guru Melakukan Refleksi tentang yang
dihadapi dalam proses pembelajaran
yang telah dilakukan
Guru memberi penjelasan pada peserta didik tentang materi yang masih kurang
mengerti.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Peserta didik melakukan Refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan
Guru menyampaikan Informasi tentang topic pembelajaran untuk pertemuan
yang akan datang
Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar
Tugas
Mengerjakan tugas Latihan soal sebanyak 10 pilihan ganda
Observasi
1
Peserta didik melakukan pengamatan terhadap perilaku terhadap
perilaku menolak syirik melalui lembar pengamatan
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal pilihan ganda
dan uraian
I. Contoh Instrumen Untuk penilian
Memercayai bahwa seseorang yang di anggap berilmu mampu melihat
masa depan orang yang di ramalkanya termaksud perbuatan syirik…
a. Rububiyah
b. Uluhiyah
c. Asma Wa sifat
d. Asgar Zahir
e. Asgar khafi
J. Sumber Belajar
Buku Akidah Akhlak Kelas X Kemedikbud.
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktuf dan Internet
Mengetahui Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Nurul Iman
Guru matapelajaran
Muhammad Raya, S.Ag Fathiatur Rahma, S.Pd
Mahasiswa Peneliti
Wika Yulia
TP.161629
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Status Pendidikan : Madrasah Aliyah Nurul Iman
Kelas/ Semester : X/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
C. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku,jujur,disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotongroyong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan proaktif, dan dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan menganalisis pengetahuan factual,konseptual,
procedural, berdasarkan rasa ingin tehunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan.Kebangsaan, kewarganegaraan, dan peradapan terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
8. Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dan yang dipelajari di sekolah
secara mandiri, dan mampu mengunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
D. Kompetensi Dasar
1.2 Menghayat nilai nilai terkadung dalam Asmaul Husna; alkarim,
alwakil, al matiin, al jami’ al Adl,an an Nati, al Basit, al Hafiz, al-
akbar.
2.1 Membiaskan diri untuk meneladani sifat Asmaul Husna al karim, al
Mu’min, al Wakil, al Matiin, Al, Hafiz,dan Al- Akhir.
2.2 Menganalisis makna 10 Asmaul Husna; al Karin, al wakil, al –matiin,
al jami’ al basit, al hafiz, dan Al akhir.
2.3 Menghafal Lafaz- lafaz Asmaul Husna
C. Indikator
6. Mengetahui pengertian Asmaul Husna
7. Memahami makna dari Asmaul Husna
1
8. Melafzkan dan menghafal Asmaul Husna
9. Memahami keutamaan nilai nilai dari Asmaul Husna
K. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan memiliki
kompetensi berikut.
1. Menjelaskan Pengertian dan jumlah Asmaul- Husna
2. Menjelaskan makna dari 10 Asmaul Husna,
3. Melafazkan menghafal Asmaul Husna
4. Mengemukakan keutamaan nilai nilai dari Asmaul Husna; al karim, al
mu’min, al wakil, al matin, al jami’,al adl,an-Nafiz, al akhir.
L. Materi Pembelajaran
Asmaul Husna ( al-karim, al mu’min, al wakil, al matin, al jami’ al adl, an
nafi’, al basit, al-hafiz, dan al akhir).
M. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
5. Model Pembelajaran : Cooperative learning
6. Pendekatan : Scientific
7. Strategi Pembelajaran : Kooperatif
8. Metode : Demonstrasi
N. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Rincian Kegiatan
Pendahuluan Pada awal pembelajaran guru memimpin doa bersama dengan memeriksa daftar hadir, dan
kesiapan belajar peserta didik.
Guru memberikan pertanyaan apresiasi untuk mestimulus rasa ingin tau peserta didik
terhadap pengetahuan yang akan di sampaikan
Inti Mengamati
Peserta didik menyimak ayat ayat al qur’an yang menerangkan tentang asmaul husna
Peserta didik mengamati gambar-gambar atau cerita yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah
dalam Asmaul husna
Menanyakan
Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan makna ayat-ayat yang
menjelaskan tentang Asmaul Husna
Peserta didik menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan Asmaul Husna al karim,al
Mu’min, al wakil, al matin, al jami’, Al adl, an
naïf, al basit, al Hafiz dan Al akhir.
Tahap Mengeksplorasi
1
Peserta didik mendiskusikan makna
asmaul husna.
Peserta didik mendiskusikan nilai- nilai yang terkandung dalam Asmaul
Husna
Guru mengamati perilaku peserta didik di sekolah melalui lembar
pengamatan,perilaku meneladani nilai-
nilai 10 Asmaul Husna.
Guru Berkolaborasi dengan orang tua
untuk mengamati perilaku menolak
syirik yang dilakukan peserta didik di
rumah.
Mengasosiasi
Peserta didik menyimpulkan prngertian makna Asmaul Husna
Peserta didik mendiskusikan nilai-nilai yang terandung dalam Asmaul Husna
Guru mengamati perilaku peserta didik
di sekolah melalui lembar pengamatan
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi tentang perilaku meneladani
nilai nilai yang terkandung di dalam 10
Asmaul Husna
Penutup Guru Melakukan Refleksi tentang yang
dihadapi dalam proses pembelajaran
yang telah dilakukan
Guru memberikan penjelasan pada peserta didik tentang materi yang masih
kurang mengerti
Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan
Guru menyampaikan informasi tentang
topic pembelajaran untuk pertemuan
yang akan datang
Guru menanyakan tujuan pembelajaran dan kesimpulanya
Guru menutup pelajaran dengan membaca Doa.
1
O. Penilaian Hasil Belajar
Tugas
Mengerjakan tugas Latihan soal sebanyak 10 pilihan ganda
Observasi
Peserta didik melakukan pengamatan terhadap perilaku terhadap
perilaku meneladani 10 Asmaul Husna
Tes
Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal-soal pilihan ganda
P. Contoh Instrumen Untuk penilian
Allah Azza’ wa jalla menjaga langit dan bumi dan seluruh yang ada di
dalamnya, Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah bernama…
a. Al basit
b. Al wally
c. Al hafiz
d. Al wadud
e. Al wakil
Q. Sumber Belajar
Buku Akidah Akhlak Kelas X Kemedikbud.
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktuf dan Internet
Mengetahui Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Nurul Iman
Guru matapelajaran
Muhammad Raya, S.Ag Fathiatur Rahma, S.Pd
Mahasiswa Peneliti
Wika Yulia
TP.161629
1
Lampiran 5 Silabus ( Sebatas apa yang di ajarkan )
Satuan Pendidikan : Madrasah Aliyah Nurul Iman
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas / Semester : X/2
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku,jujur,disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotongroyong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan
proaktif, dan dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan menganalisis pengetahuan factual,konseptual,
procedural, berdasarkan rasa ingin tehunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,seni budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan.Kebangsaan, kewarganegaraan, dan peradapan terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dan yang dipelajari di sekolah secara
mandiri, dan mampu mengunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menunjukkan sikap penolakan terhadap perbuatan syirik dalam
kehidupan sehari hari
1.2 Menghindari perbuatan syirik dalam kehidupan sehari hari.
1.3 Menganalisis perbuatan syirik dan macam macam cara
menghindarinya
1.4 Menyajikan Contoh praktik perbuatan syirik dan perbuatan di
masyarakat.
1.5 Mengahayati nilai nilai yang terkandung dalam Asmaul Husna; Al
karim, al wakil, al matiin, al jami’, an nafi, al Basit, al Hafiz, al akbar.
1.6 Menganalisis makna 10 Asmaul Husna ; alkarim, al wakl, al matiin, al
jami’al Basit, Al Hafiz, Dan Al akhir.
B. Materi Pembelajaran
Bahaya Syirik
Asmaul Husna Dan Macam macam Asmaul Husna
1
C. Kegiatan Pembelajaran
Mengamati
1. Peserta didik mengamati gambar atau teks yang berkaitan
2. Peserta didik mengamati dan mengidntifikasikan berbagai macam
perbuatan syirik
3. Peserta didik menyimak ayat-ayat al qur’an yang menerangkan tentang
Asmaul Husna
4. Peserta didik mengamati gambar gambar atau cerita yang berkaitan dengan
sifat sifat Allah dalam Asmaul Husna.
Menanyakan
1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan syirik
sesuai dengan rasa ingin tahunya
2. Peserta didik menanyakan macam-macam perbuatan syirik dan cara
menghindarinya
3. Peserta didik menanyakan hal hal yang berkaitan dengan makna ayat-ayat
yang menjelaskan tentang Asmaul husna
4. Peserta didik menanyakan hal hal yang berkaitan dengan Asmaul Husna
al karim, al wakil,al matiin, al jami’, al adl, an nafi, dan al akhir yang
dimiliki allah.
5. Peserta didik mendiskusikan nilai nilai yang terkandung dalam Asmaul
Husna
6. Guru mengamati perilaku peerta didik di sekolah melalui lemabar
pengamatan perilaku meneladani nilai nilai 10 Asmaul Husna
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh perilaku menolak syirik
2. Peserta didik mendiskusikan perilaku yang mengarah pada perbuatan
syirik dan upaya untuk menghindarinya dalam kelompok.
3. Guru mengamati perilaku peserta didik disekolah melalui lembar
pengamatan tentang menolak syirik.
4. Guru berkolaborasi untuk mengamati perilaku menolak syirik yang di
lakukan oleh peseta didik dirumah.
5. Peserta didik menyimpulkan pengertian dan makna 10 Asmaul Husna
6. Peserta didik mendiskuksikan nilai nilai yang terkandung dalam Asmaul
Husna
7. Guru mengamati perilaku peserta didik di sekolah melalui lembar
pengamatan.
1
Penilaian
-Tugas
- Mengumpulkan data ( Gambar, berita, artikel tentang perilaku menolak
syirik
Mengerjakan Tugas Latihan soal
- Observasi
- Peserta didik melakukan pengamatan terhadap perilaku menolak syirik
melalui lembar pengamatan dilingkungan sekolah, rumah, maupun masyrakat.
- Peserta didik melakukan pengamatan terhadap perikau meneladani 10
Asmaul Husna.
-Portofolio
- Melaporkan hasil observasi berupa paparan tentang makna menolak syirik.
- Membuat paparan analisis tentang perilaku orang orang yang berbuat syirik.
-Tes Tulis
- Tes kemampuan kognitif dengan menjawab soal soal pilihan ganda
-Tes Lisan
- Kemampuan hasi pengamatan tentang perilaku orang- orang yang melakukan
dan menolak syirik
-Alokasi Waktu
-6JP
Keterangan
-Buku Aqidah Akhlak kelas X KEMBUD
- Multimedia interaktif dan internet
1
Lampiran 6 Hasil Dokumentasi
DOKUMENTASI
1
1
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Wika Yulia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Janggabaru, 19 juli 1997
Alamat : Sungai Duren
No Kontak : 082278727436
Pendidikan
NO JENIS PENDIDIKAN TAHUN TAMAT
1 SD 138/1 DESA JANGGABARU 2010
2 MTSN BATIN XXIV 2013
3 SMA 9 BATANG HARI 2016
4 PERGURUAN TINGGI UIN STS JAMBI 2020
Pengalaman Organisasi
Resimen Mahasiswa ( Menwa)
Motto Hidup : Dan katakanlah ( Olehmu Muhammad )’’. Ya tuhanku,
tambahkanlah kepada kus ilmu pengetahuan