Post on 31-Aug-2019
5
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Sumber Pustaka
1. Rujukan (Konsep Sejenis)
Dalam keterkaitannya dengan dongeng Raja Arthur sebagai sumber ide
dalam karya seni. Dongeng Raja Arthur merupakan salah satu dongeng yang
terkenal. Tidak mengherankan jika kisah hidupnya banyak menginspirasi seniman
lain untuk sekedar memasukan kisahnya ke dalam karya mereka.
a. Rochefoucauld Grail
Manuskrip Rochefoucauld Grail, merupakan sebuah manuskrip yang
terdiri dari empat volume yang diperkirakan dibuat pada tahun 1315 oleh para
ahli taurat. Seperti artikel yang pernah dibuat oleh Sotheby’s London (2010).
Dijelaskan bahwa manuskrip Rochefoucauld Grail menceritakan kisah
seputar cawan suci yang merupakan salah satu benda pusaka yang terkenal
dan terdapat dalam dongeng Raja Arthur. Dalam manuskrip tersebut terdapat
berbagai macam ilustrasi mengenai Raja Arthur, Lancelot dan Galahad.
Gambar 1. Salah satu lukisan dalam manuskrip Rochefoucauld Grail
Sumber (https://en.wikipedia.org/wiki/File:Rochefoucauld_Grail.jpg)
6
b. Henry Justice Ford
Henry Justice Ford, seorang ilustrator asal negara Inggris pernah
membuat berbagai ilustrasi hitam di atas putih tentang dongeng Raja Arthur
berdasarkan sebuah buku berjudul King Arthur: The Tales of the Round Table
yang ditulis oleh Andrew Lang, dan diterbitkan pada tahun 1902. Secara
umum H.J Ford menggambarkan ilustrasi pada buku dongeng tersebut dengan
suasana khas abad pertengahan di Inggris, Raja Arthur dan para ksatrianya
digambarkan memakai baju zirah besi dengan berbagai senjata dan perisai
serta kuda. H.J Ford menampilkan nuansa yang cenderung gelap dan
menakutkan, suasana perang digambarkan sangat mencekam dan brutal.
Semua ilustrasi yang terdapat pada buku King Arthur: The Tales of the Round
Table digambar dengan warna hitam dan putih (kecuali bagian sampul buku).
Gambar 2. Sir Modred karya H.J Ford tahun 1902
Sumber (https://en.wikipedia.org/wiki/File:MORDRED.jpg)
7
c. Stuart Kolakovic
Stuart Kolakovic seorang seniman asal Inggris yang terinspirasi oleh
warisan Eropa Timur dan segala implikasinya kesenian rakyatnya. Sebagian
besar aspek karyanya adalah karakter yang unik khas sang seniman yang
cenderung bergaya kartun dan hewan mistis dengan menggunakan berbagai
macam warna cerah. Salah satu karyanya berjudul Death of King Arthur
yang juga merupakan ilustrasi dari sampul buku dongeng dengan judul
“Death of King Arthur : The Immortal Legend” (2012). Berdasarkan
ilustrasi pada sampul buku tersebut, Stuart menggunakan gaya
penggambaran yang naif sangat cocok untuk penggambaran dongeng yang
ditujukan untuk kalangan anak-anak namun masih tetap sesuai dengan alur
cerita dongeng tersebut.
Gambar 3. The Death of The King Arthur oleh Stuart Kolakovic
Sumber (http://assets.itsnicethat.com/system/files/Kolacovic-HERO.jpg)
Berdasarkan beberapa karya dengan tema sejenis dapat disimpulkan
bahwa di dalam karya-karya tersebut memiliki alur cerita dongeng Raja Arthur
yang cenderung bersifat mainstream seperti bagaimana kisah dongeng Raja
Arthur yang pada umumnya diceritakan, namun lebih condong pada bagian cerita
8
saat Arthur telah menjadi seorang Raja dan memimpin pasukannya di berbagai
peperangan hingga akhir masa hidupnya. Karya seni grafis yang penulis ciptakan
ini lebih memperlihatkan bagaimana kehidupan Arthur baik sebelum menjadi
seorang Raja ataupun sesudahnya dan hubungan antara Arthur dengan tokoh-
tokoh penting lainnya yang juga ikut menyertai jalan hidup Arthur, seperti Merlin,
Ayah dan Ibu Arthur (kandung atau angkat), wanita penjaga danau dan para
ksatria meja bundar. Teori yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam
penciptaan sebuah kaya berdasarkan pengetahuan dan pandangan yang sudah ada
sebelumnya. Kemudian teori inilah yang nantinya dihubungkan dengan proses
penciptaan karya dengan dongeng Raja Arthur sebagai sumber ide dalam karya
seni grafis dengan teknik silkscreen.
2. Referensi (Kajian Teoritis Seni Rupa)
a. Pengertian Dongeng
Dongeng menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki artian yaitu
cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang
aneh-aneh) atau perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak
benar. Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu
kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) dengan pesan moral yang
mengandung makna dan dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-
benar terjadi (Putera. 2015: 35).
Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang
disampaikan secara terun-temurun dari nenek moyang. Dongeng berfungsi untuk
menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur. Dongeng biasanya
9
terbagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, peristiwa atau isi dan penutup.
Pendahuluan merupakan kalimat pengantar untuk memulai dongeng. Peristiwa
atau isi merupakan bentuk kejadian-kejadian yang disusun besarkan urutan waktu.
Penutup merupakan akhir dari bagan cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita,
kalimat penutup yang sering digunakan dalam dongeng, misalnya mereka hidup
bahagia selamanya
Dongeng dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu mite, sage, fabel,
legenda, cerita jenaka, cerita pelipur lara dan cerita perumpamaan. Mite
merupakan bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal gaib seperti cerita tentang
dewa, peri ataupun Tuhan. Sage merupakan cerita dongeng tentang
kepahlawanan, keperkasaan, atau kesaktian. Fabel merupakan dongeng tentang
binatang yang bisa berbicara atau bertingkah laku seperti manusia. Legenda
merupakan bentuk dongeng yang menceritakan tentang suatu pristiwa mengenai
asal usul suatu benda atau pun tempat. Cerita jenaka merupakan cerita yang
berkembang dalam masyarakat yang bersifat komedi serta dapat membangkitkan.
Cerita pelipur lara biasanya merupakan bentuk cerita yang bertujuan untuk
menghibur para tamu dalam suatu perjamuan dan diceritakan oleh seorang ahli
cerita seperti wayang yang diceritakan oleh seorang dalang. Cerita perumpamaan
merupakan bentuk dongeng yang mengandung kiasan atau ibarat nasihat-nasihat,
yang bersifat mendidik. Cerita daerah ialah cerita yang tumbuh dan berkembang
di suatu daerah.
10
b. Raja Arthur
Raja Arthur adalah seorang Raja legendaris dalam cerita mitologi yang
berasal dari daerah Britania Raya. Ia tinggal di tempat yang menurut cerita di
sebuah kerajaan di daerah yang bernama Camelot. Raja Arthur terkenal karena
berhasil mencabut dan memiliki pedang Excalibur.
Beberapa orang berpendapat Raja Arthur hidup pada akhir abad ke-5
sampai awal abad ke-6. Ia mungkin seorang raja maupun pemimpin bangsa Celtic
di pulau Britania, dikarenankan nama Arthur sendiri berasal dari bahasa Celtic
yaitu Artio yang berarti beruang. Kemudian kisahnya berkembang dengan cerita-
cerita tambahan seperti tukang sihir Merlin atau ksatria Sir Lancelot dan hal-hal
berbau fantasi lainnya.
Banyak buku yang telah ditulis tentangnya. Salah satu yang terkenal ditulis
oleh Sir Thomas Malory. Dalam beberapa film arthur dianggap sebagai pahlawan
karena berhasil mencabut pedang Excalibur dari sebuah batu dan ajaibnya hanya
dia yang bisa mencabutnya.
Sulit membayangkan Arthur sebagai tokoh sejarah. Kisah hidupnya terlalu
banyak dibumbui hal-hal gaib dan mistik. Dalam versi aslinya yang memang
berbentuk legenda, Arthur digambarkan sebagai pemimpin kelompok pahlawan
super. Tempat tinggalnya dipenuhi makluk-makluk aneh, raksasa dan berbagai
keajaiban, dan terletak di bagian paling liar dari daratan. Arthur juga dilukiskan
sebagai pelindung negerinya, pembunuh raksasa dan penyihir, pemburu binatang
buas seperti babi hutan raksasa, unicorn, kucing buas, naga terbang dan pembebas
tawanan.
11
1. Dongeng Raja Arthur
Legenda Raja Arthur menyatakan bahwa dia terlahir pada abad ke-5
Masehi di Camelot. Penantian Sang Raja akan lahirnya anak laki-laki sebagai
penerusnya akhirnya terwujud dengan kelahiran Arthur. Arthur terlahir sebagai
garis keturunan bangsawan asli. Setelah hari kelahirannya Arthur langsung
dibawa oleh penyihir kerajaan bernama Merlin ke suatu rumah prajurit ksatria
untuk diasuh dan dilatih untuk menjadi seorang ksatria. Arthur tumbuh besar
tanpa mengetahui jati dirinya yang sesungguhnya. Setiap hari ia dilatih bagaimana
caranya memakai pedang.
Hingga suatu hari sang Raja yang sebelumnya sudah sakit akhirnya
meninggal dunia. Mengetahui hal tersebut Merlin memancangkan pedang ke suatu
batu dan membuat sayembara barang siapa yang dapat mencabut pedang di batu
tersebut layak untuk menjadi Raja yang selajutnya. Semua orang tidak ada yang
bisa mencabutnya, lalu Arthur muda ingin mencabutnya juga dengan tujuan
meminjamkan kakak angkatnya pedang untuk pertarungan di tengah kota. Namun
tidak disangka-sangka ternyata pedang tersebut tercabut dari batu, itu menandakan
Arthur layak untuk mendapatkan gelar Raja selanjutnya. Sesegeralah setelah itu
dilakukan upacara pengangkatan Arthur sebagai Raja selanjutnya.
Setelah memerintah Camelot untuk beberapa lama, akhirnya Raja Arthur
bertemu dengan seorang wanita yang memikat hatinya, ia bernama Guinevere.
Setelah itu Raja Arthur pun akhirnya meminang Guinevere dengan mengadakan
pesta yang sangat meriah. Ayah Guinevere pun memberikan Raja Arthur sebuah
meja berbentuk bundar yang berukuran sangat besar. Meja tersebut digunakan
12
Raja Arthur untuk mengumpulkan seluruh ksatria terbaik yang ia miliki dalam
kerajaannya.
Diadakanlah sebuah pertemuan antara Raja Arthur dan para ksatria di meja
bundar tersebut. Semua ksatri terbaik dan paling terkenal diundang ke meja
tersebut, namun ada satu anak muda yang tidak dikenal bernama Lancelot yang
juga diundang oleh Raja, bukan hanya diundang bahkan Lancelot diberi kursi
tepat disamping sang Raja. Ternyata Lancelot adalah ksatria dari Negeri sebelah
yang direkrut oleh Raja Arthur.
Suatu hari, Raja Arthur diajak Merlin untuk ke sebuah danau dengan
tujuan untuk memberikan Raja Arthur sebuah pedang baru yang memiliki
kekuatan magis bernama Excalibur. Pedang Excalibur berada di tengah danau
sambil dipegang oleh dewi dari danau tersebut (lady of the lake). Raja Arthur pun
akhirnya mengambil pedang tersebut dari tangan dewi danau tesebut. Pedang
inilah yang kelak akan membuat Raja Arthur menang dalam setiap pertempuran,
bahkan Raja Arthur dapat mengalahkan monster dan naga dengan menggunakan
pedang tersebut.
Raja Arthur bersama dengan ksatria terpercayanya mereka mendapatkan
kemenangan-kemenangan besar melawan para penyerbu Saxon dan Kekaisaran
Romawi. Arthur bahkan dikatakan menjadi kaisar sendiri dan memulai pencarian
Cawan Suci. Akan tetapi, pada waktu itu salah seorang ksatria dari Raja Arthur
yang paling dipercaya, Lancelot, berselingkuh dengan Guinevere.
Hal ini menandai permulaan runtuhnya kejayaan Raja Arthur. Kedua
sepasang kekasih itu melarikan diri ke negeri asal Lancelot di Prancis. Arthur
memutuskan untuk menyusulnya dan melawan mantan sahabatnya. Kemudian
13
Inggris diserahkan kepada Mordred, keponakannya dan merupakan anak dari
kakak Arthur yaitu Morgana. Ketika Arthur sedang bertempur di sepanjang
Terusan Inggris, Mordred memberontak, sehingga Arthur terpaksa kembali ke
negaranya. Perang yang sengit berlangsung di Dataran Salibury. Raja Arthur
berhasil membunuh Mordred, tetapi sang raja terluka parah. Di ambang kematian,
dia dibawa oleh Merlin kembali ke danau kerajaan. Konon dia telah melemparkan
Excalibur ke sungai di dekat kerajaan dan dia sendiri menghilang ke dalam sebuah
sungai tersebut, dan bersumpah bahwa dia akan kembali jika bahaya mengancam
Inggris.
2. Tokoh dalam Dongeng Raja Arthur
Dalam dongeng kisah Raja Arthur terdapat beberapa tokoh inti yang
berperan besar dalam alur kisah tersebut. Tokoh yang pertama adalah Raja Arthur
sebagai Raja gagah perkasa dari Camelot yang juga sebagai pemilik pedang
Excalibur. Raja Arthur ialah seorang Raja dari Camelot yang sejak kecil
diasingkan kepada keluarga Sir Hector yang biasa saja oleh keluarga agar
terhirdar dari sifat tamak dan serakah seperti kakak-kakaknyanya. Setelah dewasa
ia kembali ke Camelot dan di sana ia menjadi Raja diusianya yang masih cukup
muda. Selanjutnya ada Merlin seorang penyihir yang setia pada Kerajaan
Camelot. Merlin sudah melayani Kerajaan Camelot sejak zaman kejayaan ayah
dari Raja Arthur, setelah ayah Raja Arthur meninggal dia melayani Raja Arthur
sebagai penasihat sekaligus pelindung. Merlin memiliki sifat yang sabar dan
bijaksana selain itu ilmu sihirnya sudah berada di tingkat yang tinggi, maka dari
itu ia dipercaya oleh keluarga kerajaan untuk mencegah adanya serangan melalui
ilmu sihirnya. Guinevere istri dari Raja Arthur, dia adalah anak dari Raja
14
Cameliard bernama Leodogran, Guinevere adalah seorang putri yang mampu
memikat hati Arthur. Lady of the Lake adalah makhluk gaib yang tinggal di
danau, tugasnya adalah menjaga pedang Excalibur agar tidak jatuh pada orang
yang salah. Raja Arthur juga dikelilingi oleh beberapa ksatria terhebatnya,
beberapa diantaranya adalah Lancelot yang merupakan ksatria kepercayaan Raja
Arthur yang posisinya di forum meja bundar ia diperbolehkan untuk duduk di
sebelah Raja Arthur, Galahad sang ksatria suci yang berhasil mendapatkan cawan
emas, Sir Hector yang merupakan ayah angkat Arthur dan Sir Kay yang
merupakan anak dari Sir Hector yang juga menjadi kakak angkat Arthur. Modred
yang masih keponakaan dari Raja Arthur dan merupakan anak dari Morgana
kakak perempuan Arthur yang berubah menjadi Penyihir jahat. Modred pada
akhirnya berkhianat ingin mengambil alih Camelot dari kepemimpinan Raja
Arthur.
3. Pesan moral dalam Dongeng Raja Arthur
Dalam cerita dongeng Raja Arthur kita bisa mendapatkan beberapa pesan
moral yang dapat kita jadikan bahan pelajaran dalam kehidupan. Berdasarkan sifat
yang dimiliki oleh Raja Arthur kita bisa melihat bahwa ia sebagai Raja memiliki
keberanian, kebijaksanaan, kesabaran, kejujuran dan kewibawaan yang
menjadikannya sebagai sosok yang ideal sebagai seorang pemimpin atau Raja
suatu kerajaan. Sebagai seorang Raja, Arthur menunjukan sifat keberanian pada
saat ia harus menghadapi berbagai macam pertarungan dalam perang melawan
pasukan lain maupun pertarungan melawan makhluk-makhluk mistis seperti naga
dan raksasa. Raja Arthur juga terkenal sebagai sosok yang bijaksana bagi para
rakyatnya maupun para ksatrianya, contohnya pada saat Arthur mengumpulkan
15
para ksatria terpilih dalam sebuah perjamuan di dalam kerajaannya. Arthur
memilih meja berbentuk lingkaran atau bundar untuk tempat perjamuannya, hal
ini dimaksudkan agar semua ksatria sama derajatnya dengan Raja apabila sedang
berada di meja dikarenakan meja tersebut tidak memiliki sudut di ujungnya. Meja
bundar itu adalah lambang bahwa kedudukan semua orang sama, tidak ada yang
lebih hebat atau lebih tinggi kedudukannya. Itu juga yang melatarbelakangi
konferensi meja bundar di era modern. Sifat Raja Arthur dapat dikatakan sebagai
contoh penggambaran manusia yang nyaris sempurna bahkan saat sebelum
menjadi seorang Raja. Sifat jujur dan ketulusan hatinya yang pada akhirnya
menjadikannya seorang Raja bagi rakyat Camelot. Cerita dongeng tersebut juga
memberi pesan bahwa hanya manusia yang memiliki hati yang bersih dan murni
yang dapat dijadikan seorang pemimpin seperti Raja Arthur yang memiliki hati
yang bersih dan murni sehingga ia bisa mencabut pedang didalam batu dan
menjadi Raja bagi rakyat Camelot.
c. Komponen Karya Seni
Terdapat tiga komponen dalam proses penciptaan seni sebagai landasan
berkarya, landasan tersebut adalah :
1. Tema atau Subject Matter
Merupakan bentuk dalam ide sang seniman, belum dituangkan dalam
media atau belum lahir sebagai bentuk fisik. Pengejawantahan subject matter
inilah yang nantinya akan menjadi karya seni. Subject matter muncul dari
pengalaman pribadi, tanggapan dan pengolahan sang seniman terhadap object
tertentu yang menarik perhatianya objek tersebut dapat berupa benda-benda
16
atau peristiwa tertentu kemudian diolah dalam bentuk seni (Sumardjo,
1990:30).
2. Bentuk
Terdiri dari dua macam yakni bentuk fisik dan psikis. Bentuk fisik
merupakan konkretisasi dari subject matter, sedangkan bentuk psikis
merupakan susunan dari hasil tanggapan (Sumardjo, 1990:30).
3. Isi atau makna
Isi atau makna adalah bobot karya yang terdapat dalam sebuah
karya sastra dan hanya dapat dihayati dengan mata batin seseorang penghayat
secara kontemplatif (Sumardjo, 1990:30).
d. Ide Penciptaan
1. Proses Penemuan Ide
Berbicara masalah seni, sebenarnya selain yang ekspresif spontan,
ada pula yang rasional, yang kelahirannya memerlukan suatu kalkulasi yang
matang (Mulyadi, 1998: 39).
2. Bahan atau Material
Bahan atau material dalam dunia seni dikenal dengan "medium",
pada dasarnya merupakan sesuatu yang kongkrit atau nyata–nyata ada. Oleh
sebab itu seringkali dinyatakan bahan atau material menjadi sesuatu mutlak
perlu dan bersifat pengikat (Mulyadi, 1998: 17 – 18).
3. Teknik
Teknik basah adalah sebuah teknik dalam menggambar atau melukis
dengan menggunakan medium yang bersifat basah atau memakai medium, air
17
dan minyak cair, seperti cat air, cat minyak, tempera, tinta, rapidograf, dan
lain-lain (Susanto, 2011: 395).
e. Prinsip Organisasi Unsur-unsur Rupa
Prinsip dasar seni rupa antara lain meliputi kesatuan (unity), keseimbangan
(balance), keselarasan (ritme), perbandingan (proportion), penekanan
(domination).
1. Kesatuan atau Unity
Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni
rupa. Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau semua
unsur menjadi satu kesatuan. Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah karya seni
tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat. Prinsip kesatuan sesungguhnya
"adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di dalam karya seni
(Sunyoto, 2009: 213).
2. Keseimbangan atau balance
Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan
pada stabilitas suatu komposisi karya (Susanto, 2011: 46). Keseimbangan
merupakan suatu keadaan, semua bagian sebuah karya seni tidak ada yang
lebih dibebani. Sebuah karya seni dikatakan seimbang manakala di semua
bagian pada karya bebannya sama, sehingga pada karya tersebut akan
membawa rasa tenang dan enak dilihat, di dalam keseimbangan ada
keseimbangan simetri (symmetrical balance), keseimbangan memancar
(radial balance), keseimbangan sederajat (obvious balance) (Sunyoto, 2009:
237).
18
3. Keselarasan atau ritme
Ritme (keselarasan) suatu istilah yang biasanya dipakai di dalam
musik dan puisi. Ritme pada seni rupa berarti suatu susunan teratur yang
ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga
menimbulkan gerak karena pengulangan objek yang satu ke objek yang
lainnya (Hakim, 1997: 18).
4. Perbandingan atau proportion
Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya
perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan
dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada
dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis
(Sunyoto, 2009: 249).
5. Penekanan atau domination
Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan,
keistimewaan, keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan salah
satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar diperoleh
karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni. Jadi dominasi bertugas
sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sunyoto, 2009: 225).
f. Unsur – Unsur Visual
1. Garis
Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis
memiliki dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek, halus,
tebal, berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi ukuran
19
garis. Garis memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang panjang-
pendek, tinggi-rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah garis ada tiga:
horizontal, vertikal, diagonal, meskipun garis bisa melengkung, bergerigi
maupun acak (Susanto, 2011: 148).
Secara garis besar garis terdiri dari dua macam yaitu garis lurus dan
garis lengkung, tetapi jika lihat lebih dalam terdapat empat jenis garis yaitu
garis lurus meliputi garis diagonal, horizontal, dan vertikal. Garis lengkung
meliputi garis lengkung kubah, lengkung busur, dan lengkung mengapung.
Garis majemuk meliputi garis zig-zag, dan lengkung S. Garis gabungan yaitu
garis hasil gabungan antara garis lurus, lengkung, dan majemuk (Sunyoto,
2009: 87).
2. Warna
Warna adalah gelombang cahaya dengan frekuensi yang dapat
mempengaruhi penglihatan kita. Warna memiliki tiga dimensi dasar yaitu
hue, nilai (Value), dan intensitas (Intensity). Hue adalah gelombang khusus
dalam spektrum dan warna tertentu. Misalnya, spektrum warna merah disebut
hue merah, nilai (Value) adalah nuansa yang terdapat pada warna, seperti
nuansa cerah atau gelap, sedangkan intensitas adalah kemurnian dari hue
warna (Bahari, 2008:100).
3. Bentuk
Bentuk adalah totalitas dari pada karya seni. Yang dimaksud
"bentuk" dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat
itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai "totalitas" karya,
yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa sehingga terwujud apa yang
20
disebut karya. Unsur-unsur yang dimaksudkan adalah: garis, shape, gelap
terang, warna. Ini berarti bahwa bentuk adalah sesuatu yang dapat ditangkap
dengan panca – indera; dengan kata lain bisa dilihat, diraba, atau didengar
(dalam musik) (Mulyadi, 1998: 16).
4. Tekstur
Tekstur adalah kesan halus dan kasarnya suatu permukaan lukisan
atau gambar, atau perbedaan tinggi rendahnya permukaan suatu lukisan atau
gambar. Tekstur juga merupakan rona visual yang menegaskan karakter suatu
benda yang dilukis atau digambar. Ada dua macam jenis tekstur atau barik.
Pertama adalah tekstur nyata, yaitu nilai permukaannya nyata atau cocok
antara tampak dengan nilai rabanya. Misalnya sebuah lukisan menampakkan
tekstur yang kasar, ketika lukisan tersebut diraba, maka yang dirasakan adalah
rasa kasar sesuai tekstur lukisan tersebut. Sebaliknya kedua, tekstur semu
memberikan kesan kasar karena penguasaan teknik gelap terang pelukisnya,
ketika diraba maka rasa kasarnya tidak kelihatan, atau justru sangat halus.
(Bahari, 2008:101).
g. Perubahan Bentuk
1. Interpretasi dan Reinterpretasi
Interpretasi dalam dunia seni adalah menafsirkan hal-hal yang
terdapat di balik sebuah karya, dan menafsirkan makna, pesan, atau nilai yang
dikandungnya (Bahari, 2008:12).
21
Reinterpretasi sendiri adalah pengulangan atau pemaknaan kembali
dari sebuah objek atau karya seni untuk mendapatkan makna atau nilai yang
ada pada karya seni tersebut
2. Distorsi
Distorsi adalah perubahan bentuk, penyimpangan, atau keadaan yang
dibengkokkan. Dalam fotografi disebut pemiuhan. Dibutuhkan dalam
berkarya seni, karena merupakan salah satu cara untuk mencoba menggali
kemungkinan lain pada suatu bentuk atau figur (Susanto, 2011:107).
3. Stilasi
Stilasi atau penggayaan, merupakan salah satu bentuk deformasi,
tetapi lazimnya dikhususkan untuk menamai perubahan bentuk dalam
ornamentasi (Susanto, 2011:378).
4. Ornamen
Ornamen adalah hiasan yang dibuat dengan digambar, dipahat,
maupun dicetak, untuk mendukung meningkatnya kualitas dan nilai pada
suatu benda atau karya seni. Ornamen seringkali dihubungkan dengan
berbagai corak dan ragam hias yang ada (Susanto, 2012:284).
5. Metamorfosis
Secara harafiah merupakan transformasi ajaib disebabkan oleh alam
atau majik. Dalam seni rupa istilah ini untuk melihat atau menggambarkan
perubahan penampilan, karakter, kondisi, atau fungsi secara kasat mata
(Susanto, 2012:258).
22
6. Simbolisme
Simbolisme merupakan gaya seni yang memilih analogi visual untuk
ide-ide yang abstrak (misalnya merpati untuk perdamaian) dan merupakan
sesuatu yang tidak asing dalam seni syair dan seni rupa (Susanto, 2012:364).
7. Abstraksi
Secara ketat “abstraksi” meliputi seni-seni dari upaya
menyederhanakan sebuah objek dan masih berkenaan dengan unsur dasar
objek. Banyak karya-karya seni non-Barat disebut abstrak, sebagai sebuah
bentuk representasi tubuh manusia dan binatang. Dalam seni rupa, proses ini
kerap menjadi jalan untuk menangkap secara sederhana dari sebuah objek
atau peristiwa atau gejala (Susanto, 2012:4).
h. Seni Grafis
Seni grafis termasuk bagian seni murni yang berwujud dua dimensional
yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah karya
dapat dilipat gandakan tanpa mengurangi orisinalitasnya. Teknik seni grafis antara
lain, cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring (Bahari, 2008: 83).
1. Cetak Saring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan
layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon
atau sutra (silk screen). Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari
negatif desain yang dibuat sebelumnya di kertas hvs atau kalkir. Kain ini
direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang
datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, maka harus disiram air agar pola
23
terlihat lalu akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak
(Sandjaja, 2006: 26).
Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar
dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet.
Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa
warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi.
Cetak saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk
mencetak gambar di dimensi datar seperti kain atau kertas. Teknik sablon
sering digunakan di konveksi.
B. Sumber Ide
Beberapa nama seniman berikut merupakan sumber inspirasi yang
dianggap memiliki pemikiran yang sejalan dengan penulis dalam mengolah ide
kedalam kesebuah karya seni. Seniman tersebut ialah :
1. Walt Disney
Walter Elias Disney atau lebih dikenal sebagai Walt Disney adalah
seorang produser film, sutradara, animator, dan pengisi suara berkebangsaan
Amerika Serikat. Ia terkenal akan pengaruhnya terhadap dunia hiburan pada
abad ke-20. Sebagai tokoh pendiri Walt Disney Productions, Disney terkenal
sebagai produser film dan showman, dan juga inovator dalam bidang animasi
dan desain taman bermain. Ia menciptakan berbagai karakter terkenal dunia,
seperti Micky Tikus.
Disney telah mengeluarkan berbagai film animasi bertemakan
dongeng anak-anak. Tentu saja ini menjadi inspirasi penulis yang juga
24
mengangkat tema dongeng Raja Arthur yang mana pihak Disney sendiri
pernah mengangkat kisah Raja Arthur kedalam sebuah film animasi dengan
judul “Sword in the Stone” pada tahun 1963. Disney dapat merubah cerita
dongeng yang terkesan berat menjadi lebih ringan dan memiliki kesan
imajinatif yang tinggi dan juga memiliki penggambaran karakter yang khas.
Salah satu cerita dongeng yang pertama Disney angkat ke film animasi adalah
Snow White.
Gambar 4. Poster Film the Sword in the Stone
Sumber (https://en.wikipedia.org/wiki/File:the_Sword_in_the_Stone_1963_poster.png)
2. Andy Warhol
Andy Warhol adalah seorang seniman, sutradara, penulis dan figur
sosial Amerika. Warhol juga bekerja sebagai penerbit, produser rekaman
dan aktor. Dengan latar belakang dan pengalamannya dalam seni komersil,
Warhol menjadi salah satu pencetus gerakan Pop Art di Amerika Serikat
pada tahun 1950an. Karya-karya Warhol yang paling dikenal adalah
lukisan-lukisan (cetakan sablon) kemasan produk konsumen dan benda
25
sehari-hari yang sangat sederhana dan berkontras tinggi, misalnya
Campbell's Soup Cans, poppy flower, dan gambar sebuah pisang pada
sampul album musik rock The Velvet Underground and Nico (1967), dan
juga untuk potret-potret ikonik selebritis abad 20, seperti Marilyn Monroe,
Elvis Presley, Jacqueline Kennedy Onassis, Judy Garland, dan Elizabeth
Taylor. Teknik cetak saring Andy Warhol menginspirasi penulis dalam
berkarya. Kombinasi warna-warna terang membuat karya terkesan terang
dan ceria.
Gambar 5. Salah satu karya sablon Myth-series oleh Andy Warhol
Sumber (http://www.luriegallery.com/wp-content/uploads/2015/03/Andy-Warhol-Myths-
Portfolio-FS-II.25-267.jpg)
Berdasarkan kepada beberapa seniman yang menginspirasi penulis dalam
penciptaan karya tugas akhir nanti ada beberapa perbedaan diantara karya penulis
dengan seniman tersebut. Reinterpretasi penulis terhadap karakter dongeng sedikit
berbeda dengan karakter yang telah dirancang oleh Walt Disney. Raja Arthur
tetap digambarkan dengan sosok lelaki dengan rambut pirang, namun sosok
Merlin penulis ganti dengan sosok lelaki yang masih muda berbeda dengan
pengambaran Merlin yang pada umumnya adalah kakek-kakek dengan rambut dan
jenggot panjang berwarna putih.
26
Teknik dan media yang digunakan sama dengan Andy Warhol, yaitu cetak
saring di atas kertas, namun yang membedakannya adalah pada komposisi karya.
Andy Warhol pada beberapa karya cetak saringnya hanya berupa portrait close up
tokoh populer dengan penggunaan warna warna cerah. Berbeda dengan komposisi
yang digunakan Warhol, penulis mencoba membuat komposisi berupa sebuah
ruang didalam sebuah gambaran seorang tokoh namun masih menggunakan gaya
gambar yang terinspirasi dari kartun ciptaan Walt Disney.