Post on 01-Feb-2018
DEPUTI BIDANG PUG BIDANG POLITIK SOSIAL HUKUM
KEMENTERIANPEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAKREPUBLIK INDONESIA
Jalan Medan Merdeka Barat No.15, Jakarta 10110 Telepon : (021) 386.3630 Faksimile : (021) 386.3631Website : www.menegpp.go.id
Jakarta, Tahun 2011
GEN
DER
DA
N A
IRG
END
ER,PEM
AN
ASA
N G
LOBA
LD
AN
PERUBA
HA
N IKLIM
GEN
DER
DA
N SA
MPA
H
Genderdalam Sumber Daya Alam
dan Lingkungan
Gender Perbedaan peran laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan/dibangun oleh masyarakat atau kelompok masyarakat dengan latar belakang budaya dan struktur sosial yang berbeda-beda di detiap daerah, suku, dan negara.
Kesetaraan Gender Kondisi dimana laki-laki den perempuan memiliki kesempatan dan peluang serta memperoleh manfaat yang sama dalam pembangunan sesuai dengan tingkat kebutuhanya.
Sumber Daya Alam (SDA) Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumberdaya hayati dan non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.
Lingkungan Hidup (LH) kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Sampah Anorganik (seperti: plastik, kertas, kaca, logam) dapat didaur ulang menjadi produk yang dapat
bermanfaat dan berhasil guna.
Sampah Organik (seperti: sisa makanan, sisa sayuran dan buah-uahan (sampah dapur), daun-daunan yang lunak, sampah sapuan halaman, hasil pangkasan rumput, bunga-bungaan dan semak) diubah menjadi kompos yang bernilai.
Reduce Mengurangi penggunaan sampah.
Reuse Pemanfaatan kembali sampah.
Recycle Mendaur ulang sampah.
GEN
DER
DA
N A
IR
Gender & Air
Tanam dan pelihara pohon Ta1
Simpan/Tandon Air:
Persyaratan air bersih :
1. Jernih 2. Tidak berbau 3. Tidak berwarna4. Tidak berasa 5. Tidak mengandung kuman penyakit 6. Tidak mengandung bahan kimia beracun
Menampung air tetesan (kondensat) AC untuk mengepel, menyiram tanahm
7
Membuat resapan air, seperti ; sumur resapan, biopori, parit (selokan untuk air hujan).u
2
Membuat embung dan tampungan air hujanta
3
Akibat Langkanya Air, antara lain:
Tingkat kesehatan rendah terutama untuk anak-anak dan perempuan. Kesehatan reproduksi perempuan memburuk, angka kecacingan, penyakit kulit meningkat karena rentan pada kelangkaan air bersih.
Angka kematian tinggi, karena mewabahnya penyakit yang disebabkan langkanya air.
Konflik sosial, karena memperebutkan air.
Apa Yang Harus Kita Lakukan Agar Dapat Terus Mengakses dan Menghemat Air Bersih ?
Air sangat berarti bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air.
Dalam kehidupan sehari-hari air dibutuhkan untuk minum, mandi, memasak, fasilitas sanitasi, membangkitkan energi, kegiatan pertanian dan peternakan, upacara keagamaan, transportasi bahkan olah raga.
Ironisnya walaupun air sangat penting dan merupakan hak setiap umat manusia, namun saat ini, air mulai sulit diakses. Hal Ini disebabkan di antaranya oleh :
Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi Berkurangnya daerah resapan air (penebangan hutan dan
pembangunan infrastruktur yang berlebihan) Pencemaran (pembuangan limbah/sampah rumah tangga
dan industri ke sungai, danau dan laut) Komersialisasi air bersih (penguasaan sumber air bersih
oleh perusahaan swasta) Gaya hidup (boros air,membuang sampah ke sungai,
danau dan laut)
1
2
Matikan kran serta tidak membiarkan air mengalir tanpa digunakan.
Cuci perabotan dapur dengan air yang ditampung (dalam ember/waskom)
Cuci kendaraan (mobil, motor) cukup satu embercu
3
Mandi dengan pancuran atau shower
4
Menampung air wudhu dan bekas mencuci sayuran/daging/ikan untuk menyiram tanaman.
M5
Menyiram tanaman pagi, sore, malam hari (saat tidak ada sinar matahari)
6
Hemat Penggunaan Air:
GEN
DER,
PEMA
NA
SAN
GLO
BAL
DA
N PERU
BAH
AN
IKLIM
Gender,Pemanasan Global& Perubahan Iklim
Upaya yang bisa dilakukan untuk menyikapi dampak perubahan iklim adalah:
Membuat tempat penampungan air/tandon air hujan/ sungai; “Tanam dan Pelihara” pohon dan jangan bercocok tanam di
lahan dengan kemiringan tinggi untuk mencegah erosi tanah. Mengatasi persoalan perubahan iklim bersama tanpa
membedakan jenis kelamin
Gender dalam pemanasan global dan perubahan Iklim
Dampak perubahan iklim berbeda di setiap wilayah, generasi, usia, pekerjaan dan jenis kelamin. Di mana, dampak negatif (risiko) lebih banyak dialami oleh perempuan dan anak-anak. Mengatasi dampak perubahan iklim harus menjadi tanggung jawab bersama; baik laki-laki maupun perempuan.
Umumnya, peran gender masih menempatkan perempuan pada kegiatan rumah tangga seperti pemenuhan air, pangan, dan perawatan keluarga. Selain itu juga berperan/ bertanggungjawab dalam menanggung perekonomian keluarga.
Sebagai Contoh: Saat terjadi banjir atau kenaikan air laut (rob), perempuan lebih banyak menggunakan waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Hal ini mengurangi kesempatannya untuk bekerja mencari nafkah, karena perempuan memiliki pilihan mata pencaharian yang terbatas. Meskipun pada kenyataanya perempuan berperan dalam menanggung ekonomi keluarga.
Adanya keterbatasan akses pengetahuan, pengalaman dan partisipasi perempuan semakin memperbesar dampak perubahan iklim terhadap perempuan. Dalam banyak kegiatan, keterlibatan perempuan baik sebagai korban maupun pihak yang mempunyai hak suara dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan perubahan iklim, masih kurang mendapat perhatian.
Apa yang bisa dilakukan?
Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi Gas Rumah Kaca dalam kegiatan sehari-hari adalah:
Berjalan kaki atau menggunakan transportasi sepeda untuk perjalanan dekat, dan gunakan kendaraan umum untuk perjalanan lebih jauh.
Mengurangi penggunaan kertas Kurangi penggunaan plastik/kemasan sekali pakai. Mengelola sampah (memisahkan sampah organik dan
non-organik, kemudian mengolah sampah organik menjadi kompos)
Menghemat pemakaian energi, seperti listrik (matikan lampu dan perangkat listrik lainnya apabila tidak dipakai; hindari memasang pendingin ruangan terlalu dingin), Bahan Bakar Minyak, Gas dan Air.
Gunakan produk dalam negeri untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dari transportasi.
Perubahan iklim merupakan tantangan serius yang sedang dihadapi dunia. Dampak perubahan iklim sudah nyata dirasakan masyarakat Indonesia; baik laki-laki maupun perempuan. Kegagalan tanam/panen, kelangkaan air, badai dan banjir baik secara langsung-maupun tidak langsung telah menimbulkan banyak masalah di berbagai sektor kehidupan seperti kesehatan, sosial, pertanian dan kelautan.
Apa itu Pemanasan Global?
Pemansan global (Global warming) adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer.
Gas Rumah Kaca adalah gas-gas di atmosfer yang menyebabkan efek radiasi matahari sehingga menyebabkan suhu permukaan bumi menjadi lebih hangat.
Gas Rumah Kaca (GRK) dihasilkan dari aktivitas manusia terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan bakar fosil, seperti aktivitas industri, kendaraan bermotor, pembakaran hutan dll.
Punahnya species akibat ketidak mampuan melakukan adaptasi dari perubahan iklim telah banyak diprediksi ahli. Kondisi ini akan berpengaruh bagi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung akibat terjadinya gangguan pada ekosistem.
Naiknya permukaan air lautPeningkatan suhu bumi akan mencairkan salju di kutub dan puncak gunung bersalju. Menyebabkan volumenya membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Akibatnya, permukaan air laut meningkat dan menggenangi daratan. Tidak saja pemukiman penduduk di pesisir yang akan terancam, tapi juga negara-negara kepulauan akan hilang dari peta dunia.
Dampak perubahan iklim terhadap ekosistem lingkungan yaitu:
Krisis pangan Perubahan iklim secara langsung mempengaruhi produksi pangan dunia. Gagal tanam ataupun gagal panen akibat tanaman pangan terendam banjir, longsor, kekeringan atau serangan hama menjadikan produksi pangan terganggu.
Wabah dan munculnya penyakit baruPerubahan iklim dapat memicu perpindahan wabah pembawa penyakit dari lokasi asal. Daerah-daerah yang sebelumnya tidak terdapat penyakit akan terancam akibat perpindahan wabah tersebut, misalnya malaria.
Krisis air bersihRusak dan tercemarnya sumber-sumber air yang ada seperti sungai, sumur maupun mata air karena kemarau dan hujan yang berkepanjangan
Gangguan ekologisHewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan global. Upaya adaptasi yang dilakukan hewan adalah dengan melakukan perpindahan serta menyesuaikan pola kehidupannya. Perpindahan hewan ke wilayah baru akan berbenturan dengan satwa yang telah ada sebelumnya termasuk pemukiman penduduk
CUACA
IKLIM
adalah kondisi harian suhu, curah
hujan, tekanan udara dan angin.
adalah kondisi rata-rata suhu, curah
hujan, tekanan udara, dan angin
panjang dalam jangka waktu yang
panjang, antara 30 – 100 tahun. Pada
intinya, iklim adalah pola cuaca yang
terjadi selama bertahun – tahun.
Apa dampak pemanasan global ?
Pemanasan global menyebabkan kenaikan suhu bumi yang mempengaruhi keseimbangan dan kenaikan suhu permukaan bumi serta perubahan musim yang tidak dapat diprediksi.
Fenomena di mana musim penghujan cenderung menjadi lebih pendek dengan curah yang lebih tinggi, dan musim kemarau yang menjadi lebih panjang, telah mengakibatkan peningkatan ancaman bencana seperti banjir, badai (El Nino dan La Nina), wabah penyakit, kekeringan, dan berbagai ancaman bencana lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan, lingkungan, pertanian dan pangan serta kelangsungan makhluk hidup.
GEN
DER
DA
N SA
MPA
H
Gender & Sampah
Gambar pembuatankompos skala rumah tangga di tanah
PENGKOMPOSAN
Pengomposan dapat dilakukan oleh segenap WARGA (baik ayah, ibu dan anak)
MANFAAT PENGOMPOSAN
1. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat2. Membantu mengurangi efek pemanasan global yang
pemicu perubahan iklim3. Penghematan biaya pengangkutan sampah, karena sampah
yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi berkurang.
4. Mengurangi tingkat pencemaran lingkungan hidup, membantu melestarikan sumber daya alami.
DALAM POT BUNGA
campur & aduk sampahdengan tanah.
Masukan kedalam potyang diberi pori-pori.
Setelah didiamkan, bukadan angin-anginkan.
Kompos siap dipergunakan.
Tutup dan biarkan selamabeberapa hari.
Siklus Pengelolaan Sampah
Sampah Kering di kelola di Bank Sampah
Sampah Basah diolah menjadi Kompos
Sampah
Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) buang di
tempat sampah yg jauh dari mata air/sumur dan tempat
bermain Anak
SAMPAH
TANAH
SAMPAH
TANAH
60-1
00 c
m
SAMPAH
TANAH
OPEN DUMPING
Sistem gali urug (10 meter dari sumur air)untuk lahan yang luas. Langkah -langkahnya : Gali tanah 60-100cm --> isi sampah organik --> taburi tanah secara berkala --> isi sampah oraganik & urug sampai penuh --> lubang dapat digali ulang setelah 3 bulan --> kompos diangin -anginkan
KONTAINER / DRUM
Ukuran berfariasi untuk lahan terbatas. Langkah-langkahnya : Lubangi dasar drum plastik/baja dengan paku untuk rembesan --> isi sampah organik tiap hari--> taburi sedikit tanah, serbuk gergaji /kapur & tambahkan sedikit kotoran ternak (untuk meningkatkan kualitas kompos) --> isi sampah oraganik lagi & urug sampai penuh --> diamkan selama 3 bulan --> keluarkan kompos dan diangin-anginkan.
Bijaklah dalam menggunakan kertas, setelah tidak dipergunakan, kumpulkan lalu jual/sumbangkanlah Bentuklah perkumpulan pengelolaan sampah seperti Bank
Sampah Kering (Plastik, Kertas, Kaleng dan Botol Kaca) dan upayakan pembuatan Kompos dari sampah Basah kita.
Bank Sampah:
Bank sampah adalah suatu strategi penerapan 3R (reduce, reuse, recycle), dalam pengelolaan sampah di tingkat masyarakat
Tujuan: Terlaksananya penerapan sistem pengelolaan sampah dengan tabungan sampah di BANK SAMPAH berbasis masyarakat
MEKANISME BANK SAMPAH
Sampah (menabung sampah kering dan mengambil uang) dirumuskan berdasarkan kesepakatan warga.....
Setiap keluarga akan dicatat setoran sampah keringnya berdasarkan berat sampah kering oleh warga yang bertugas di Bank sampah.
Setiap periode (mingguan, bulanan) sampah kering akan dijual ke Pedagang pengumpul sampah kering terdekat. Setiap warga akan memperoleh uang yang ditabung di Bank Sampah.
Sampah Kita!Kelola (kurangi timbunan)Ayo... PENGATURAN ADMINISTRASI KEUANGAN BANK
Apabila belum memungkinkan terbangunnya Bank Sampah, warga tetap dapat mengurangi ancaman kesehatan lingkungan dengan memisahkan sampah kering dan sampah basah. Sampah kering dapat disumbangkan kepada pemulung disekitar kita.
Pemilahan SampahOleh Warga
SkemaBank SampahWarga membuang sampah terpilah
di TPS tiap RT
Petugas bank sampahmengambil sampah di TPS tiap RT
Pencatat penimbangan danpemasukan sampah oleh teller dalamtong/loker komunal di BANK SAMPAH
Penjualan ke pengepul yang ditunjuk
Petugas memasukkan hasil penjualandalam buku tabungan tiap RT
Diambil olehpenabung sampah tiap RT
Kas RT
Setiap hari kita menghasilkan sampah, baik berupa sampah kering (seperti plastik, kertas, batu batere) dan sampah basah (sisa sayur, sisa buah dsb).
Saat ini sampah sudah menjadi ancaman bagi kesehatan lingkungan hidup kita...
Buang sampah pada tempatnya tidaklah cukup. Yuk, kita kurangi pencemaran sampah kita dengan:
Bawalah wadah sendiri, hindari penggunaan kemasan styrofoam serta plastik yang tidak sehat dan sulit didaur ulang Bawalah tas belanjamu sendiri, kurangi
penggunaan tas plastik atau tas kresek Pilahlah sampah kita sesuai jenisnya (sampah
basah, sampah kering dan sampah Bahan Beracun Berbahaya/B3)
Sampah Organik (basah) Sampah Anorganik (kering)