Post on 06-Aug-2015
Dr. Galianti. P, SpKJ
Kriteria Gangguan JiwaSuatu kelompok gejala atau perilaku yang
secara klinis bermakna Dan disertai dengan penderitaan (distress)Berkaitan dengan terganggunya fungsi
(disfungsi/hendaya) seseorang
MENGENAL KLASIFIKASI DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
DSM-ICD-PPDGJ III
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders • The Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM) dipublikasikan oleh the American Psychiatric Association berisi klasifikasi dan kriteria Gangguan Jiwa
• Digunakan oleh klinisi, periset, asuransi kesehatan, pengambil kebijakan, perusahaan obat
• The DSM : pro-kontra. Telah menjalani revisi lima kali sejak publikasi pertama di tahun 1952, ada diagnosa masuk, ada yang kemudian dicoret
DSM-ICD-PPDGJ III• Susunan diagnosisnya diambil dari sensus statistil RS
Jiwa, Militer Amerika, dan beberapa kali revisi, terakhir yang kita gunakan DSM IV-TR hasil kajian tahun 2000.
• Edisi ke V sedang dalam perdebatan , publikasinya direcanakan May 2013.[1]
• ICD-10 Chapter V: Mental and behavioural disorders, bagian dari International Classification of Diseases buatan World Health Organization (WHO), digunakan olah banyak negara, terutama Eropa.
• Sistem koding yang digunakan DSM-IV sama dengan yang digunakan ICD, meski ada yang taksama oleh karena revisinya tidak simultan.
• Indonesia menggunakan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III berdasarkan ICD 10 sejak 1993.
INDONESIAPPDGJ IIIMengacu pada ICD 10 (WHO)Sejak 1993Revisi menunggu revisi ICD-10
Evaluasi Multiaksial dan manfaatnya• Memahami pasien secara menyeluruh-
komprehensif baik dari segi1.Ada tidaknya gangguan jiwa2.Kepribadian3.Kondisi medis/fisik4.Problem psikososial dan lingkungan5.Fungsinya sebagai mahluk psikososial secara
menyeluruh
Aksis I1. Semua gangguan jiwa yg terdpt dlm Blok F0-
F9• Kecuali F60 (Ggn kepribadian khas) dan F61
(Gangguan Kepribadian Campuran) Aksis II
• F7-F9 onset mulai masa kanak atau remaja (Pd dewasa +, terus berlangsung hingga dewasa)
• Pd anak & remaja dpt ditemukan ggn F0-F6, asal memenuhi kriteria diagnosisnya.
2. Kode Z (PPDGJ III hal 398-404) dan Kode V (DSM IV-TR, hal 675-686) Problem kehidupan yg tidak memenuhi kriteria gangguan jiwa akan tetapi membuat org itu datang mencari pertolongan, atau kondisi medis yg memerlukan perhatian/terapi.
Aksis II1. Gangguan kepribadian (F60-F61) atau ciri
kepribadian (tidak menggunakan kode diagnostik)
2. Retardasi mental (F7)
Aksis III
Kondisi medis umum
Aksis IVProblem psikososial dan Lingkungan
Aksis VPenilaian fungsi secara global (menyeluruh)
dalam fungsi psikososial, sosial dan okupasional
URUTAN HIERARKIS
WHO mengelompokan berdasarkan adanya persamaan deskriptif
- Etiologi (organik/medis atau zat psikoaktif dalam F0 dan F1)
- Gejala dasar (gejala psikotik F2 atau mood F3)
Pengertian Urutan Hierarkis• Pada umumnya gangguan-gangguan jiwa
yang secara hierarkis terletak dalam blok di urutan atas mempunyai lebih banyak unsur (gejala) dari gangguan jiwa yang terletak dalam blok dibawahnya.
• Cth : F0 ggn kognitif, psikotik, mood, cemas
kelebihannya : terdpt etiologi organik/medis. F1 gejala byk yg sama dgn F0, etiologi
organik tetapi terbatas pd zat psikoaktif saja
Blok F2 : kelebihannya dgn blok hierarkis yg lebih bawah gejala psikotik sbg gangguan dasar (kecuali pd gangguan skizotipal).Kekurangannya : tidak ada etiologi organik
Pengolongan Gangguan Jiwa dalam PPDGJ III berdasarkan Blok• F0 Gangguan Mental Organik termasuk
Gangguan Mental Simptomatis• F1 Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Psikoaktif• F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham (Gangguan Psikotik “Nonorganik”)
• F3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
• F4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yg berkaitan dengan Stress
• F5 Sindrom Perilaku yang berkaitan dengan Gangguan Fisiologis dan Faktor Fisik
• F6 Gangguan Kepribadian dan perilaku masa dewasa
• F7 Retardasi Mental• F8 Gangguan Perkembangan Psikologis• F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan
onset biasanya masa kanak dan remaja
CIRI KHAS BLOK-BLOK GANGGUAN JIWA
Blok F0 : Gangguan Mental Organik atau Simptomatis• Disebabkan oleh :1.Penyakit atau gangguan fisik/kondisi medik yang
secara primer mempengaruhi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi otak.
2.Penyakit atau kondisi fisik di luar otak yg secara sekunder atau secara sistemik mempengaruhi fungsi otak secara fisiologis sehingga terjadi disfungsi otak.
Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan penunjang (laboratorium)
Gejala tambahan berupa penurunan kesadaran delirium.
F1 : Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat PsikoaktifTidak disebabkan oleh F0Akibat langsung dari penggunaan zat
psikoaktif yang secara fisiologis mempengaruhi otak dan menimbulkan gangguan mental dan perilaku
Secara klinis ada gejala yang memenuhi kriteria gangguan jiwa.
F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal, Gangguan Waham (dan ggn psikotik lainnya) psikotik non organik• Tidak disebabkan oleh F0 dan F1• Gangguan dasarnya gejala psikotik :
halusinasi, waham, perilaku kataton, perilaku kacau, pembicaraan kacau yg pd umumnya (tdk sll) disertai tilikan yg buruk.
• Gejala psikotik mendominasi gambaran klinisnya baik dlm intensitas & lama perjalanan penyakit.
Satu2nya yg tdk pernah ada gejala psikotik baik dlm riwayat maupun saat ini Gangguan Skizotipal bukti secara genetik termasuk dlm “keluarga Skizofrenia”
Termsk : psikotik akut dan sementara dan gangguan Skizoafektif.
F3 :Gangguan Suasana Perasaan (Mood/Afektif)• Tidak disebabkan oleh F0, F1 dan F2• Gejala dasar : ggn suasana perasaan/mood
(depresi atau manik), umumnya bersifat episodik (kecuali distimia kronis menahun).
• Ggn mood sll ada slm episode wl berbeda intensitasnya.
• Kdg ditemukan gejala psikotik yg dpt bertaraf berat dlm intensitasnya tetapi lama/jangka waktu gejala psikotik itu sll lebih pendek dari gejala mood yg mendasari, sehingga menjelang episode itu berakhir tinggal gejala moodnya saja.
F4 : Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan yg berkaitan dgn stressTidak disebabkan oleh F0, F1, F2, dan F3Gejala dasar berdasarkan kelompok :1.Kel. Ggn cemas & fobik
Kecemasan bersifat kronis (GAD), episodik (Ggn Panik), kecemasan timbul jika dihadapkan o/suatu situasi/objek atau bila melawan pikiran obsesif.
2. Kel. Yg berkaitan dgn Stress 2 jenis stresor1. Stresor yg sering timbul dlm kehidupan sehari2 (PHK, gagal studi) sukar/tidak dpt adaptasi Gangguan Penyesuaian2. Stresor yg bertaraf malapetaka & tidak lazim dialami orang dlm kehidupan sehari2 (pembunuhan, bencana alam) serta sukar menghadapi/beradaptasi Ggn Stres Pasca Trauma.
3. Kel. Ggn Disosiatif (Konversi) kehilangan sebagian atau menyeluruh integrasi normal antara masa lalu, kesadaran identitas, sensasi langsung & kendali terhadap gerakan tubuh.
4. Kel. Ggn Somatoform gejala utama : keluhan/preokupasi dgn rasa sakit atau menderita penyakit tertentu walaupun tidak ada dasar gangguan medis/fisik.
F5: Sindrom Tingkah Laku yang berhubungan dgn Faktor Fisiologis dan Faktor Fisik.Tidak merupakan ggn jiwa dari blok F0, F1,
F2, F3 dan F4.Ggn makan, ggn tidur nonorganik, disfungsi
seksual bukan karena ggn atau penyakit organik, Ggn jiwa & perilaku yg berhub dgn masa nifas yg tdk diklasifikasikan di tempat lain.
F6 : Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa DewasaF60 : Ggn kepribadianF61 : Ggn kepribadian campuran dan lainnya.Ciri khas : mencangkup keadaan dan pola
perilaku yang secara klinis bermakna yg cenderung menetap & merupakan ekspresi gaya hidup yg khas dari seseorang & cara berhubungan dgn diri sendiri serta orang lain.
F7, F8, F9Beronset/terdpt pd usia kanak dan remajaF7 Retardasi MentalF8 Ggn Perkembangan Psikologis
1. Ggn perkembangan khas2. Ggn perkembangan pervasif
F9 Ggn perilaku & emosional dgn onset biasanya masa kanak & remaja.
F00 –F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK, TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMPTOMATIKGambaran klinis beraneka ragam, tetapi
persamaannya adl disebabkan oleh :1.Disfungsi primer pd otak akibat berbagai
macam penyakit, cedera atau rudapaksa pd otak gangguan fisiologis pd otak.
2.Disfungsi sekunder pd otak akibat penyakit tubuh ( di luar otak ) secara sistemik menyebabkan ggn fisiologis pd otak
Gejala yg timbul beraneka ragam :Ggn sensorium (kesadaran)Ggn fungsi kognitif seperti daya ingat, daya
pikir, daya belajarGangguan persepsi, gangguan isi pikir,
gangguan suasana perasaan dan emosiPerubahan kepribadian dan perilaku
Yg perlu diperhatikan :Delirium hierarki : urutan paling atas
kelebihan gejala : kesadaran berkabut atau menurun tidak dapat memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian terhadap stimulus eksterna.
Ggn fisik medis bersamaan dgn gejala ggn mental blm tentu GMO perlu bukti secara fisiologis penyebab ggn mental
Apabila ggn mental terbukti merupakan akibat psikologis kr seseorang mengetahui dirinya menderita gangguan/penyakit fisik bukan GMO D/ berdasarkan gambaran klinis.
Adanya riwayat terdpt ggn/penyakit fisik blm tentu gejala mental yg ditemukan saat ini merupakan suatu GMO, sebab perlu dibuktikan :
1.Penyakit masih berlangsung hingga sekarang & penyebab ggn mental tsb.
2.Peny. sdh sembuh tapi meninggalkan sequele/cacat dlm otak dpt dibuktikan gejala mental akibat dari sequele peny terdahulu
F10-F19 GANGGUAN MENTAL & PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIFYg tergolong zat psikoaktif :F10 : Gol. AlkoholF11 : Gol. Opioida (candu, morfin, heroin dsb)F12 : Gol. Canabinoida (ganja)F13 : Gol. Sedativa atau hipnotika (obat tidur)F14 : Gol kokainF15 : Gol. Stimulansia lain termsk kafein
F16 : Gol halusinogenikaF17 : Gol. TembakauF18 : Gol. Zat pelarut yg mudah menguapF19 : Gol zat multiple & penggunaan zat
psikoaktif lainnya.
Perlu diingat !!!Seseorg menggunakan zat psikoaktif tdk
secara otomatis menyebabkan dirinya mengalami gangguan jiwa akibat zat.
Hal yg menentukan gambaran klinisnya : apabila penggunaan zat sedemikian rupa sehingga menimbulkan/menyebabkan sindrom klinis tertentu, misalnya :Intoksikasi akutPenggunaan yg merugikan
Sundrom ketergantunganKeadaan putus zatKeadaan putus zat dgn deliriumGgn psikotik akibat zat psikoaktifSindrom amnestik
Ditunjang oleh :Laporan individuPemeriksaan darah/urinBukti lain : ada zat pd ps dan terbukti digunakan
F20-F29 SKIZOFRENIA, GGN SKIZOTIPAL DAN GGN WAHAMCiri khas : gejala psikotik yg cukup bermakna
& yg tidak disebabkan F0 dan F1Gejala psikotik : halusinasi, gaduh gelisah,
kacau, hiperaktivitas atau retardasi psikomotor berat, perilaku katatonik, pembicaraan kacau, waham- tanpa tilikan yg baik (dlm keadaan remisi dpt membaik)
Yg termasuk blok F2 & ciri khasF20 : Skizofrenia gejala khas skizofrenia &
berlangsung minimal selama 1 blnF21 : Ggn Skizotipal tidak pernah ditemukan
gejala psikotikF22 : Ggn waham menetap waham yg tidak
aneh & berlangsung plg sedikit 3 bln.Jika < 3 bln lalu sembuh sempurna Ggn psikotik akut lainnya dgn predominan waham
F23 : Gangguan Psikotik Akut & Sementara - Gejala psikotik yg timbul akut ( onset
berlangsung < 2 minggu dari keadaan premorbid yg normal)
- Adanya sindrom yg khas- Sering (tidak sll) ada stres akut yg terkaitF24 : Ggn waham terinduksi- Terdpt waham pd 1 atau lebih org akibat ia
atau mereka diinduksi oleh seseorang penderita ggn waham yg hub. Akrab sekali dgn dirinya/mereka
F25 : Gangguan Skizoafektif- Terdapat episode psikotik (ada awal dan ada
akhir), dimana terdpt gejala skizofrenia dan gejala mood/afektif secara bersama2 dalam episode itu
F28 : Gangguan Psikotik Lainnya
F30-F39 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif)Ciri Khas :Perubahan suasana perasaan yg bermakna
berupa : depresi (yg dpt disertai dgn kecemasan) atau elasi/peningkatan suasana perasaan (manik) disertai perubahan pd keseluruhan tingkat aktivitas (depresi ↓, manik ↑)
Bersifat episodik (ada awal & ada akhir), berulang & dpt juga kronis (cth : distimia).
Baik depresi maupun manik dpt disertai gejala psikotik ciri khasnya : jika gejala psikotik mereda/hilang, kondisi manik atau depresinya msh terus berlangsung, wl dgn intensitas yg lebih rendah.
Yg termasuk blok ini :F30 : Episode ManikF31 : Ggn afektif bipolar terdpt episode
manik & depresiF32 : Episode depresiF33 : Episode depresi berulangF34 : Gangguan suasana perasaan (Mood)
Menetap : Distrimia (F34.1)F38 : Gangguan suasana perasaan lainnya
F40-F49 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform dan Ggn yg berkaitan dgn StressCiri khas sindrom yg khas : Kecemasan Fobia Obsesif Kompulsif Reaksi Terhadap Stress Disosiatif SomatoformTdk disebabkan gejala/bagian F0, F1, F2, F3
F40 : Gangguan Anxietas Fobik khas : fobiaF41 : Ggn anxietas lainnya khas : terdpt
anxietas (kecemasan)F41.0 : Ggn PanikF41.1 : Ggn Cemas MenyeluruhF41.2 : Ggn campuran anxietas & depresi
Ggn Panik :Serangan rasa ketakutan yg mencekam, takut mati, takut serangan jantung, takut gilaSerangan hilang dgn sendirinyaPF tidak ditemukan kelainan kecuali palpitasi pseudo emergency yg tdk membahayakan nyawa sama sekali.
Komplikasi : kecemasan antisipatorik dan agorafobia (takut keluar rumah atau di tempat ramai sendirian)
F42 Gangguan Obsesif-KompulsifF42.0 : Predominan pikiran obsesifF42.1 : Predominan tindakan KompulsifF42.2 : Campuran
F43 : Reaksi terhadap stress berat & Gangguan Penyesuaian.
Ciri khas : stressor ( musibah yg bertahap luar biasa/malapetaka F43.0 dan F43.1 atau stresor berupa perubahan yg sering dialami kebanyakan orang F43.2
Stresor dpt terjd sekali, berulang atau berkepanjangan
Gambaran klinisnya tidak memenuhi gbran klinis atau suatu kondisi yg tergolong ggn jiwa dlm blok F0, F1, F2, F3
F43.0 Reaksi Stres AkutF43.1 Ggn Stres Pasca TraumaF43.2 Ggn Penyesuaian
F44 Gangguan Disosoatif (Reaksi Konversi)Ciri khas : hilangnya sebagian atau seluruh
integrasi normal dari diri sesorang yg dpt berupa ingatan masa lalu, kesadaran atas identitas diri dan sensasi segera (immediate sensations), atau kendali terhdp gerakan tubuhnya.
Faktor yg melatarbelakangi : fc psikologis yg berkaitan dgn kejadian traumatik, problem yg tidak dpt diselesaikan/ditolelir atau ggn dlm hubungan interpersonal.
F45 Ggn Somatoform
Ciri Khas : keluhan tentang gejala fisik yg berulang dan disertai permintaan akan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan sudah dijelaskan oleh dokter bahwa tdk ditemukan kelainan fisik yg menjadi dasar keluhan.
Berkaitan dgn peristiwa kehidupan yg tidak menyenangkan atau konflik2
F45.0 Gangguan SomatisasiCiri khas : banyak keluhan fisik, lama keluhan
minimal 2 thn & tidak mau menerima penjelasan banyak dr bhw tidak ada dasar medik/fisik yg dpt menjelaskan keluhannya.
F45.2 Ggn HipokondriasisCiri khas : preokupasi yg menetap bhw dirinya
menderita satu atau lebih penyakit fisik yg serius & progresif, tdk mau menerima penjelasan bbrp dokter bhw tdk ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yg mendasari keluhan2nya.
F6 Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa DewasaF60 : Gangguan KepribadianF61 : Gangguan Kepribadian Campuran dan
Lainnya.Dicatat dalam aksis IIKeadaan & pola perilaku yg secara klinis
bermakna yg cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yg khas dari seseorg serta cara berhubungan dgn diri sendiri serta orang lain.
F60 Gangguan Kepribadian Khas- Usia 17/18 tahun ke atas- Ciri khas : gangguan berat dalam sifat dan
kecenderungan perilaku individu, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadiannya dan hampir selalu berkaitan dgn ggn dlm hubungan pribadi dan sosial.
Pedoman diagnostik :- Tidak disebabkan langsung oleh kesrusakan
atau penyakit otak berat atau ggn jiwa lain- Sikap & perilaku yg sgt tdk serasi yg
biasanya meliputi bbrp bidang fungsi, misalnya : afek, kesadaran (arousal), pengendalian impuls, cara persepsi & berpikir, serta gaya berhubungan dgn org lain.
- Pola perilaku berlangsung lama, jangka panjang & tdk terbatas pd episode2 ggn jiwa
- Pola perilaku bersifat pervasif & jelas secara luas bersifat maladaptif dlm berbagai situasi pribadi & sosial.
- Manifestasi kondisi di atas sll muncul dlm masa kanak & remaja & berlanjut sampai usia dewasa.
- Ggn menjurus pd penderitaan pribadi yg berarti baru nyata jika penyakitnya sdh berlanjut.
- Biasanya berhubungan dgn problem yg bermakna dlm hubungan sosial dan prestasi pekerjaan.
F66 : Ggn Psikologis dan Perilaku yg berhubungan dengan perkembangan & Orientasi Seksual.
Catatan : Orientasi seksual (heteroseksual, biseksual
atau homoseksual) tidak dikatagorikan sebagai ggn jiwa (PPDGJ hal 6 dan 228).
Sebagai bagian dari identitas diri sesuatu yg bersifat netral menerima org tsb apa adanya sesuai def kesehatan jiwa
F66.1 Orientasi seksual egodistonik.
F7 Retardasi MentalSuatu keadaan perkembangan mental yg
terhenti atau tidak lengkap, yg ditandai oleh timbulnya hendaya (disfungsi) ketrampilan dalam masa perkembangan sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
F70 Retardasi mental ringan (IQ 50-69)F71 Retardasi mental sedang (IQ 35-49)F72 Retardasi mental berat (IQ 20-34)F73 Retardasi mental sangat berat ( < 20)
F8 Gangguan Perkembangan PsikologisBeda dgn F7 biasanya hanya 1 aspek dari
fungsi individu yg terganggu pd kasus yg murni IQ normal.
Pd RM semua aspek perkembangan terlambat atau terhentisehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensinya.
Pd Gangguan Perkembangan Pervasif (F84) gangguan dasarnya adalah abnormalitas kualitatif dlm interaksi timbal balik dgn org lain pd kasus yg berat terjadi Retardasi Mental.
Ciri Khas dari ggn dlm blok ini :Onset bervariasi selama masa bayi dan anakHendaya (disfungsi) atau keterlambatan
perkembangan fungsi erat hubungannya dengan kematangan biologis dari SSP
Berlangsung terus menerus tanpa remisi dan kekambuhan yg biasanya khas bagi ggn jiwa
F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dgn onset biasanya pd masa kakak dan RemajaF90 Gangguan Hiperkinetik
Ciri khas : kurang perhatian & aktivitas berlebihan (hiperaktivitas)
onset < 5tahunF91 Gangguan Tingkah LakuPola perilaku dissisial, agresif atau menentang yg berulang & menetap
Kode ZAksis I apabila problem itu tidak cukup
memadai sbg penyebab dari suatu gangguan jiwa tetapi menjadi pusat perhatian utk mendpt bantuan medis atau psikologis
Aksis IV apabila problem itu jelas berkaitan dgn suatu ggn jiwa dlm aksis I