Gangguan Alam Perasaan

Post on 02-Aug-2015

99 views 4 download

Transcript of Gangguan Alam Perasaan

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

GANGGUAN ALAM PERASAAN

Presented By :

PSYCHIATRIC NURSING TEAM

Pengertian

Alam perasaan Keadaan emosional yg berkepanjangan yg mempengaruhi seluruh kepribadian & fungsi kehidupan seseorang.

GAP ditandai oleh sindrom depresif sebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi.

Gangguan alam perasaan ; depresi dapat terjadi karena ketidak seimbangan elektrolit, yaitu perubahan natrium dan kalium di dalam neuron (Gibbsons, 1960 dikutib dari Townsend,M.C,1995).

Perubahan biokimia (norepinefrin, dopamine dan serotonin) juga mempengaruhi keadaan emosinal individu. Rendahnya kadar norepinefrin dan dopamin mengakibatkan individu berada dalam episode depresi dan sebaliknya meningkatnya kadar norepinefrin dan dopamin dalam otak mengakibatkan perilaku mania.

PSIKODINAMIKA

RENTANG RESPON

1. Responsif

2. Reaksi kehilangan yang wajar

3. Supresi

4. Reaksi kehilangan yg memanjang

5. Mania / Depresi

RENTANG RESPON

Responsif SupresiReaksi kehilangan yg wajar

ADAPTIF MALADAPTIF

Mania / Depresi

Reaksi kehilangan yg panjang

PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian

2. Masalah Keperawatan

3. Diagnosa Keperawatan

4. Perencanaan Keperawatan

5. Evaluasi

1. Pengkajian

Predisposisi

Presipitasi

Perilaku

Mekanisme Koping

1. Faktor genetic, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan.

2. Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri.

Faktor Predisposisi

Lanjutan …3. Teori kehilangan, berhubungan dgn faktor

perkembangan misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.

4. Teori kognitif, bahwa depresi terjadi sebagai akibat gang. perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri, shg terjadi gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis & memandang dirinya tidak adekuat & tidak berharga serta hidup sbg ≠ ada harapan.

Lanjutan …

5. Model belajar ketidakberdayaan, depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Akhirnya timbul keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif.

Lanjutan …

6. Model perilaku, bahwa depresi terjadi karena kurangnya penguatan (reinforcement) positif selama bereaksi dgn lingkungan.

7. Model biologis, bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.

1. Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk kehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri.

2. Kejadian penting dalam kehidupan sering kali dilaporkan sebagi keadaan yang mendahului episode depresi dan mempunyai dampak pada masalah saat ini dan kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah.

Faktor Presipitasi

Lanjutan …

3. Banyaknya peran dan konflik peran, dilaporkan mempengaruhi berkembangnya depresi, terutama pada wanita.

4. Sumber koping termasuk status sosial ekonomi, keluarga, hubungan interpersonal dan organisasi kemasyarakatan. Kurangnya sumber pendukung sosial, menambah stres individu.

Lanjutan …

5. Ketidakseimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan alam perasaan. Khususnya obat-obatan anti hipertensi dan gangguan zat adiktif. Kebanyakan penyakit kronis yang melemahkan sering disertai depresi. Depresi pada lanjut usia akan menjadi kompleks jika disertai kerusakan organik dan gejala depresi secara klinis.

Mekanisme Koping

Reaksi kehilangan yang memanjang denial dan supresi, hal ini dilakukan untuk menghindari tekanan yang hebat.

Pada depresi represi, supresi, mengingkari dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan karena kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan.

Perilaku

Bervariasi MANIA & DEPRESI.

Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikologikal yang tinggi.

Depresi ; kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi.

Data fokus klien dgn ketidakberdayaan

• Mengatakan secara verbal ketidakmampuan mengendalikan / mempengaruhi situasi.

• Mengatakan tdk dpt menghasilkan sesuatu.• Mengatakan ketidakmampuan merawat diri.• Tdk berpartisipasi dlm mengambil keputusan saat diberi

kesempatan.• Segan mengekspresikan perasaan sebenarnya.• Apatis , pasif• Ekspresi muka murung.• Bicara dan gerakan lambat.• Nafsu makan tdk ada / berlebihan• Menghindar dari orang lain.

Data klien dgn maniak

• Aktifitas motorik meningkat .• Ekspresi wajah gembira yg berlebihan.• Byk bicara dan pembicaraan mudah beralih• Kurang bertgjwb, mudah tersinggung.• Perhatian mudah beralih dan cepat

terstimulus.• Hiperaktif dan komunikasi membanjir.• Tdk tahan dikritik dan tdk takut bahaya.• Tdk ada pikiran merusak diri / bunuh diri.

Diagnosa KeperawatanMania :

1. Risiko terjadi cedera.

2. Peningkatan mobilitas fisik

Depresi :

1. Risiko bunuh diri

2. Ketidakberdayaan

Tindakan Keperawatan Dx : Peningkatan Mobilitas Fisik Tujuan Umum : klien tidak akan mengalami

cidera fisik selama dirawat Tujuan Khusus :

1. Membina hubungan saling percaya2. Klien dapat mengendalikan aktifitas motorik

dengan cara memberikan kegiatan dan harus didampingi, mis : merapikan tempat tidur.

3. Klien dapat mengungkapkan perasaannnya4. Klien dapat menentukan mekanisme koping yang

konstruktif5. Klien mendapat dukungan keluarga

Tindaka keperawatanDx: Ketidakberdayaan

Tujuan umum;Klien dpt mengambil keputusan/ mengendalikanKehidupannya.Tujuan khusus :1.Klien dpt BHSP2.Klien dpt mengenali & mengekspresikan

perasaannya3.Klien dpt memodifikasi pola kognitif yg negatif menjadi positif.4.Klien dapat berpartisipasi dlm mengambil

keputusan yg terkait dgn perawatannya sendiri5.Klien dpt termotivasi utk aktif mencapai tujuan yg realistik.