Post on 27-Dec-2015
BUPATI KEBUMEN
PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR : TAHUN 2005
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH ( RPJM ) KABUPATEN
KEBUMEN TAHUN 2006 – 2010
BUPATI KEBUMEN ,
Menimbang : a. bahwa bagi Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam rangka menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) , Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD ) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Kebumen diperlukan pedoman resmi berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kabupaten Kebumen Tahun 2006 – 2010 ;
b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan komprehensif untuk periode 5 ( lima ) Tahun ;
c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a dan huruf b diatas, perlu disusun dan ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kabupaten Kebumen Tahun 2006 – 2010 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kebumen .
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2004 Nomor 43) ;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 59 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kebumen Tahun Anggaran 2005.
M E M U T U S K A N
Menetapkan :PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH ( RPJM ) KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2006 – 2010
Pasal 1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kabupaten Kebumen Tahun 2006 – 2010 sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Bupati Ini dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini .
Pasal 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kabupaten Kebumen Tahun 2006 – 2010 sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 menjadi pedoman untuk menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) , Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD ) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Kebumen .
Pasal 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kabupaten Kebumen Tahun 2006 – 2010 menyediakan satu pedoman resmi bagi seluruh jajaran pemerintah Kabupaten Kebumen dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan serta sebagai tolok ukur untuk melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) .
Pasal 4
Pelaksanaan lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Kabupaten Kebumen Tahun 2006 – 2010 tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kebumen serta Kebijakan Pemerintah Daerah lainnya dengan memperhatikan kemungkinan perkembangan yang berubah begitu cepat sehingga memerlukan penyesuaian – penyesuaian .
Pasal 5
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan . Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kebumen .
Ditetapkan di Kebumen pada tanggal
WAKIL BUPATI KEBUMEN,
M. NASHIRUDDIN AL MANSYUR
Diundangkan di Kebumen
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KEBUMEN
H. SUROSO, SH
Pembina Utama Muda
NIP. 010 138 040
BERITA DAERAH KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2005 NOMOR
D aftar Isi
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. I-1
A. UMUM…………………………………………………………. I-1 B. MAKSUD DAN TUJUAN…………………………………….. I-2 C. LANDASAN PENYUSUNAN RPJM KABUPATEN
KEBUMEN…………………………………………………….
I-3 D. POLA PIKIR DAN PROSES PENYUSUNAN.................... I-5 E. SISTEMATIKA PENULISAN………………………………. I-7 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN
KEBUMEN.......................................................................................
II-1
A. KONDISI GEOGRAFIS………………………………………. II-1 B. PEREKONOMIAN DAERAH………………………………… II-4 1 PDRB........................................................................ II-4 2 Tingkat Inflasi............................................................. II-5 3 Pendapatan Daerah.................................................. II-6 4 Belanja Daerah.......................................................... II-8 5 Tabungan Masyarakat............................................... II-11 6 Lembaga Keuangan.................................................. II-12 C. SOSIAL BUDAYA............................................................. II-13 1 Kependudukan.......................................................... II-13 2 Lapangan Kerja Utama............................................. II-14 3 Angkatan Kerja......................................................... II-15 4 Kesejahteraan Penduduk......................................... II-16 5 Pendidikan................................................................ II-17 6 Kesehatan................................................................. II-18 D. SARANA DAN PRASARANA............................................ II-19 1 Pola Penataan Ruang................................................ II-19 2 Tingkat Kerusakan Lingkungan Hidup........................ II-21 3 Jalan dan Jembatan................................................... II-23 4 Sumber Daya Air dan Irigasi………………………….. II-24 5 Perhubungan…………………………………………... II-25 6 Sarana dan Prasarana Pelayanan Dasar…………… II-26 E. PEMERINTAHAN UMUM………………………………….. II-28
BAB III VISI DAN MISI KABUPATEN KEBUMEN........................ III-1
A. UMUM............................................................................... III-1 B. VISI.................................................................................... III-1 C. MISI................................................................................... III-1 D. AGENDA PEMBANGUNAN............................................. III-3
BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN.......................................... IV-1
A. PENDIDIKAN................................................................... IV-1
D aftar Isi
2
1 Permasalahan........................................................... IV-1 2 Strategi...................................................................... IV-8 B. KESEHATAN.................................................................... IV-8 1 Permasalahan........................................................... IV-8 2 Strategi...................................................................... IV-16 C. REFORMASI BIROKRASI............................................... IV-19 1 Permasalahan.......................................................... IV-19 2 Strategi...................................................................... IV-21 D. PRASARANA WILAYAH.................................................. IV-21 1 Permasalahan........................................................... IV-21 2 Strategi...................................................................... IV-27 E. PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP........... IV-30 1 Permasalahan........................................................... IV-30 2 Strategi...................................................................... IV-33 F. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL.............................................
IV-34 1 Permasalahan............................................................ IV-34 2 Strategi...................................................................... IV-43 G. PEERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN
KELAUTAN......................................................................
IV-43 1 Permasalahan.......................................................... IV-43 2 Strategi..................................................................... IV-46 H. PARIWISATA.................................................................. IV-47 1 Permasalahan......................................................... IV-47 2 Strategi..................................................................... IV-48 I. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN.................................. IV-48 1 Permasalahan......................................................... IV-48 2 Strategi..................................................................... IV-49 J. KETENAGAKERJAAN.................................................... IV-50 1 Permasalahan......................................................... IV-50 2 Strategi..................................................................... IV-51 K. KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH...................................................................
IV-51 1 Permasalahan......................................................... IV-51 2 Strategi..................................................................... IV-52
BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH ................. V-1
A. ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH........ V-1 1 Pendapatan Asli Daerah......................................... V-1 2 Pendapatan lain-lain.................................................. V-6 3 Pendapatan Dana Perimbangan............................... V-6 B. ARAH PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
DAERAH............. V-9
BAB VI KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH........... VI-1
A. PENDIDIKAN..................................................................... VI-1
D aftar Isi
3
B. KESEHATAN..................................................................... VI-2 C. REFORMASI BIROKRASI................................................ VI-3 D. PRASARANA WILAYAH.................................................. VI-3 E. PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP.......... VI-4 F. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL............................................
VI-5 G. PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN
KELAUTAN......................................................................
VI-6 H. PARIWISATA................................................................... VI-6 I. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN.................................. VI-7 J. KETENAGAKERJAAN..................................................... VI-7 K. KOPERASI DAN UMKM.................................................. VI-7
BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH....................... VII-1
A. PELAYANAN UMUM....................................................... VII-1 1 Pelayanan Umum..................................................... VII-1 2 Penelitian Dasar dan Pengembangan Iptek............ VII-6 3 Pembangunan Daerah............................................ VII-7 B. KETERTIBAN DAN KEAMANAN.................................... VII-9 1 Penanggulangan Bencana...................................... VII-9 2 Pembinaan Hukum.................................................. VII-10 C. EKONOMI...................................................................... VII-12 1 Perdagangan, Pengembangan Usaha, Koperasi dan
UKM........................................................................
VII-12 2 Tenaga Kerja.......................................................... VII-14 3 Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan..... VII-15 4 Pengairan............................................................... VII-17 5 Bahan Bakar dan Energi......................................... VII-18 6 Pertambangan........................................................ VII-19 7 Industri dan Konstruksi........................................... VII-19 8 Transportasi............................................................ VII-21 9 Telekomunikasi dan Informasi................................ VII-23 D. LINGKUNGAN HIDUP................................................... VII-23 1 Manajemen Limbah................................................ VII-23 2 Konservasi Sumberdaya Alam................................. VII-24 3 Tata Ruang dan Pertahanan................................... VII-25 4 Penelitian dan Pengembangan Perlindungan
Lingkungan Hidup....................................................
VII-27 5 Perlindungan Lingkungan Hidup Lainnya................ VII-27 E. PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM......................... VII-28 1 Pengembangan Perumahan.................................... VII-28 2 Pemberdayaan Komunitas Perumahan................... VII-28 3 Penyediaan Air Minum............................................ VII-29 4 Penerangan Jalan...................................................... VII-30 5 Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan
Permukiman..............................................................
VII-30
D aftar Isi
4
6 Perumahan dan Pemukiman Lainnya...................... VII-31 F. KESEHATAN.................................................................. VII-31 1 Obat dan Perbekalan Kesehatan............................. VII-32 2 Keluarga Berencana................................................. VII-33 3 Litbang Kesehatan................................................... VII-35 4 Pelayanan Kesehatan Perorangan.......................... VII-36 5 Pelayanan Kesehatan Masyarakat.......................... VII-38 G. PARIWISATA DAN BUDAYA.......................................... VII-39 1 Pengembangan Pariwisata dan Budaya.................. VII-39 H. PENDIDIKAN.................................................................. VII-40 1 Pendidikan Anak Usia Dini....................................... VII-40 2 Pendidikan Dasar.................................................... VII-42 3 Pendidikan Menengah............................................. VII-44 4 Pendidikan Non Formal dan Informal...................... VII-47 5 Pelayanan Bantuan Terhadap Pendidikan............... VII-48 6 Litbang Pendidikan.................................................. VII-50 I. PERLINDUNGAN SOSIAL............................................. VII-52 1 Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak-Anak dan
Keluarga..................................................................
VII-52 2 Pemberdayaan Perempuan..................................... VII-55 3 Penyuluhan dan Bimbingan Sosial......................... VII-58 4 Bantuan dan Jaminan Sosial................................... VII-59 5 Litbang Perlindungan Sosial.................................... VII-60
BAB VIII PENUTUP..................................................................... VIII-1
A. KAIDAH PELAKSANAAN................................................ VIII-1 B. PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2011 (MASA TRANSISI
PEMERINTAHAN)..........................................................
VIII-2
LAMPIRAN I PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH LAMPIRAN II MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH LAMPIRAN III PREDIKSI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN FUNGSI
BAB I Pendahuluan
�
���� ��
BAB I
PENDAHULUAN
A. UMUM
�
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ini disusun dengan
maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif
lima tahunan, yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD) Kabupaten Kebumen, Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Kebumen dan Rencana
Kerja Pemerintah Kabupaten Kebumen (RKPD) sesuai dengan UU No.
17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Dalam menyusun RPJM ini, acuan utama yang digunakan adalah
rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif
Bupati dan Wakil Bupati Kebumen terpilih, yang telah disampaikan
kepada masyarakat pemilih dan dalam Sidang Paripurna DPRD dalam
tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah Kabupaten Kebumen secara langsung. Disamping itu,
penyusunan RPJM Kabupaten Kebumen ini juga mengacu pada RPJM
Nasional, dan berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Propinsi. Tujuan merujuk semua dokumen
perencanaan dimaksud adalah untuk menjamin terciptanya sinergi
kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat
pemerintahan yang berbeda.
BAB I Pendahuluan
�
�
������������
Selain itu, RPJM ini juga disusun dengan memperhatikan statistik
regional dan lokal, terutama data tentang PDRB dan statistik berbagai
fungsi pemerintahan di bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang
pemerintahan umum, bidang fisik prasarana, dan kapasitas fiskal dan
keuangan daerah.
Selanjutnya, karena berfungsi sebagai dokumen publik yang
merangkum daftar rencana program kegiatan lima tahunan dibidang
pelayanan umum pemerintahan, maka proses penyusunan RPJM
Kabupaten Kebumen ini juga dilakukan melalui serangkaian forum
musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan seluruh
unsur pelaku pembangunan setempat.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
RPJM Kabupaten Kebumen 2006-2010 disusun dengan maksud
menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Kabupaten Kebumen
dalam menyusun Renstra SKPD, Renja SKPD sekaligus merupakan
acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan Kabupaten
Kebumen yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kebumen secara berjenjang.
RPJMD ini disusun dengan maksud sebagai berikut:
1. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah
Kabupaten Kebumen dan DPRD dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan tahunan.
2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan
evaluasi kinerja tahunan setiap satuan kerja perangkat Kabupaten
Kebumen.
BAB I Pendahuluan
�
�
������������
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda dan DPRD dalam
mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan
secara terpadu, terarah dan terukur.
4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemda dan DPRD untuk
memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta
kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.
C. LANDASAN PENYUSUNAN RPJM KABUPATEN KEBUMEN
�
Dalam penyusunan RPJM Kabupaten Kebumen ini, sejumlah
peraturan telah digunakan sebagai rujukan, yakni antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Propinsi Jawa Tengah.
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Kabupaten jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
1950.
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286)
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355)
BAB I Pendahuluan
�
�
������������
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang - Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389)
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400)
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437)
9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)
10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
BAB I Pendahuluan
�
�
������������
11. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4124)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4405)
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 11)
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004
tentang Partisipasi Masyarakat dalam Proses Kebijakan Publik
(Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2004 Nomor 43)
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 59 Tahun 2004
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun Anggaran 2005.
D. POLA PIKIR DAN PROSES PENYUSUNAN
�
Untuk memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari RPJM
Daerah ini serta arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka
BAB I Pendahuluan
�
�
�����������
mewujudkan visi dan misi, maka disusun pola pikir sebagaimana
bagan berikut ini.
POLA PIKIR DAN PROSES PENYUSUNAN RPJM KABUPATEN KEBUMEN
�
������������
�
� ������������������
�� ��� �� ��
�� ��� ��������������
� � �����
������ ���
������� ���������
�������������
�� ���� ������
�� ��
����������!��������
�"�"����
����"�"��������
������"��
������������
��������������������
���#� �������
���������
����$�� ��%� �� �
��������������"���
��#�
��"�����������
��������
������ ��"�������
���� ������&
!'�# ( ) � ) � ������������ �����������
���#��������
BAB I Pendahuluan
�
�
�����������
E. SISTEMATIKA PENULISAN
�
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kebumen ini
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latarbelakang penyusunan RPJM,
maksud dan tujuan penyusunan, landasan normatif
penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan
lainnya, pola pikir penyusunan dan sistematika penulisan.
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI KABUPATEN KEBUMEN
Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi
Kabupaten Kebumen saat ini dengan maksud mengetahui
keadaan Kabupaten Kebumen pada berbagai bidang dan
aspek kehidupan sosial ekonomi Kabupaten Kebumen dan
yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan dan
program Kabupaten Kebumen dalam jangka waktu lima tahun.
BAB III. VISI DAN MISI
Bab ini berisikan Visi dan Misi yang diadopsi dari Visi dan Misi
Bupati / Wakil Bupati terpilih.
BAB IV. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH
Bab ini berisikan permasalahan pokok yang terjadi didaerah
dengan memperhatikan Visi dan Misi serta Program
Bupati/Wakil Bupati terpilih, serta strategi penanganan dari
permasalahan pokok tersebut.
BAB I Pendahuluan
�
�
������������
BAB V. KEBIJAKAN KEUANGAN KABUPATEN KEBUMEN
Bab ini menjelaskan perkiraan pendapatan Kabupaten
Kebumen, baik pajak maupun retribusi daerah, termasuk
bagian daerah dari laba perusahaan daerah dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah serta bagian penerimaan daerah
yang bersumber dari dana perimbangan serta perkiraan
Belanja Daerah untuk setiap fungsi.
BAB VI. KEBIJAKAN UMUM
Bab ini berisi uraian tentang tujuan / sasaran dari masing –
masing strategi yang dipilih untuk dijabarkan kedalam program
sesuai dengan fungsi kewenangan daerah.
BAB VII. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Bab Ini menguraikan program – program daerah sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan
strategi yang dipilih.
BAB VIII. PENUTUP
Bab ini memuat penjelasan tentang pedoman transisi serta
proses, mekanisme dan metode pelaksanaan tahunan atas
RPJM ini, mekanisme perencanaan partisipatif secara
berjenjang serta evaluasi kinerja dan penyusunan laporan
pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan dengan
mengacu pada aturan perundangan yang berlaku dan arahan
kebijakan nasional.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 1
BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN KEBUMEN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kebumen
merupakan acuan bagi setiap stakeholders dalam pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Kebumen. Pembangunan merupakan proses
perubahan kondisi menjadi lebih menguraikan statistik dan gambaran
umum kondisi daerah saat ini, baik dari masa lampau, masa sekarang dan
untuk masa depan. Bab ini dengan maksud mengetahui keadaan daerah
pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi daerah yang
akan diintervensi melalui berbagai kebijakan dan program daerah dalam
jangka waktu 5 tahun ke depan. Berbagai aspek yang akan dibahas pada
Bab ini mencakup: kondisi geografis, perekonomian daerah, sosial
budaya, prasarana dan sarana daerah, dan pemerintahan umum.
A. KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak di antara 7°27'-7°50'
Lintang Selatan dan 109°33'-109°50' Bujur Timur. Wilayah Kabupaten
Kebumen berbatasan langsung atau memiliki wilayah pantai dan juga
terdapat wilayah pegunungan, sehingga ketinggiannya berkisar antara
0–997,5 meter diatas permukaan laut.
Secara administratif Kabupaten Kebumen termasuk ke dalam wilayah
Provinsi Jawa Tengah, terletak di pantai selatan bagian tengah
dengan batas-batas:
Sebelah Utara : Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo
Sebelah Timur : Kabupaten Purworejo
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 2
Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas
Gambar 1. Posisi Kabupaten Kebumen di Propinsi Jawa Tengah
Luas wilayah Kabupaten Kebumen adalah 128.111,50 hektar yang
terbagi dalam 26 kecamatan. Secara keseluruhan terdiri dari 449
desa dan 11 kelurahan. Kelurahan yang berada di Kabupaten
Kebumen terdapat di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Kebumen,
Kecamatan Gombong dan Kecamatan Karanganyar.
Gambar 2.: Peta Administrasi Kabupaten Kebumen
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 3
Kemiringan tanah di wilayah Kabupaten Kebumen dapat
dikelompokkan dalam 4 tingkatan, yaitu:
1. 0 - 2%, meliputi lebih dari separuh wilayah Kabupaten Kebumen
yaitu kurang lebih seluas 66.953,16 ha atau sekitar 52,26%.
2. 2 - 15%, meliputi luas wilayah sebesar kurang lebih 5.944,37 ha
atau sekitar 4,64 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Kebumen.
3. 15 - 40%, meliputi luas wilayah sebesar kurang lebih 21.919,37 ha
atau sekitar 17,11% dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Kebumen.
4. Lebih dari 40%, meliputi luas wilayah sebesar kurang Iebih
33.294,6 atau sekitar 25,99 dari seluruh luas wilayah Kabupaten
Kebumen.
Jenis-jenis tanah yang ada di Kabupaten Kebumen dapat dibedakan
atas; Tanah Alluvial, Tanah Latosol, Tanah Podsolik, Tanah Regosol,
Asosiasi Glei Humus dan Alluvial Kelabu, Asosiasi Litosol dan
Mediteran Coklat, dimana potensi tanah seperti tersebut diatas
menunjukkan di Kabupaten Kebumen sebagian wilayahnya tergolong
cukup subur, sehingga dapat difungsikan sebagai lahan pertanian,
hanya di beberapa bagian wilayah kurang mampu untuk ditanami,
seperti di sebagian wilayah Kecamatan Sempor, Karanggayam,
Sadang dan Alian.
Mengenai kebijaksanaan pengembangan dan pembangunan di
Kabupaten Kebumen, dibagi menjadi 3 (tiga) Sub Wilayah
Pengembangan (SWP) sebagai berikut:
1. SWP I dengan pusat di Kota Kebumen;
SWP I ini meliputi kecamatan: Kebumen, Pejagoan, Sruweng,
Karanganyar, Karanggayam, Karangsambung, Sadang,
Buluspesantren, Petanahan, dan Klirong.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 4
2. SWP II dengan pusat di Kota Gombong;
SWP II ini meliputi kecamatan: Gombong, Sempor, Rowokele,
Ayah, Buayan, Puring, Adimulyo dan Kuwarasan.
3. SWP III dengan pusat di Kota Prembun.
SWP III ini meliputi kecamatan: Prembun, Padureso, Poncowarno,
Alian, Kutowinangun, Ambal, Bonorowo, dan Mirit.
B. PEREKONOMIAN DAERAH
Secara umum kondisi perekonomian daerah menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kebumen. Hal ini dapat dilihat
perkembangan PDRB, tingkat inflasi, pajak dan retribusi daerah, dana
perimbangan, dan sumber penerimaan daerah lainnya. Kondisi
perekonomian Kabupaten Kebumen selama kurun waktu 2000 - 2003
digambarkan sebagai berikut:
1. PDRB
Kabupaten Kebumen mengalami peningkatan sejak tahun 2000
sampai 2003 rata-rata sebesar 11,74 persen per tahun menurut
harga yang berlaku. Sedangkan kalau menurut harga konstan
tahun 1993, rata-rata pertumbuhan PDRB untuk periode yang
sama sebesar 3,26 persen.
Dilihat dari peranannya dari setiap sektor, nampak bahwa sektor
pertanian memberikan kontribusi yang paling besar terhadap
PDRB, yakni 39,90 persen, kemudian disusul dengan sektor
perdagangan, jasa, industri pengolahan masing-masing 15,12
persen dan 17,41 persen serta lapangan usaha lainnya sebesar
18,16 persen. Selama tahun 2002-2003 (menurut harga konstan
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 5
tahun 1993) peranan sektor pertanian dalam pembentuk PDRB
mengalami penurunan sebesar -0,25.
Sedangkan peranan sektor jasa meningkat 0,16 persen, peranan
sektor perdagangan meningkat sebesar 0,03. Namun dari data
yang ada, perubahan peranan masing-masing sektor kurang
berarti karena masih di bawah angka 1 persen. Demikian juga
dengan peranan beberapa sektor ekonomi non-dominan yang
hanya memberikan pertambahan sebesar 0,14 persen pada tahun
2003 menurut harga konstan.
-
50.000,00
100.000,00
150.000,00
200.000,00
250.000,00
300.000,00
350.000,00
400.000,00
Pertanian Pertambangan danPenggalian
IndustriPengolahan
Listrik, Gas, danAir Minum
Bangunan &Konstruksi
Perdagangan Angkutan &Komunikasi
LembagaKeuangan,Persewaan
Jasa-jasa
1999 2000 2001 2002 2003 (a) (b)
Gambar 3.: PDRB Kabupaten Kebumen Tahun 1999-2003
(a) Menurut Harga Konstan Tahun 1993; (b) Menurut Harga Berlaku
2. Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi di Kabupaten Kebumen selama tahun 2000 – 2003
berkisar 3,88 – 12,52% atau rata-rata per tahun sebesar 9,13%.
-
200.000.000,00
400.000.000,00
600.000.000,00
800.000.000,00
1.000.000.000,00
1.200.000.000,00
1.400.000.000,00
Pertanian Pertambangandan Penggalian
IndustriPengolahan
Listrik, Gas, danAir Minum
Bangunan &Konstruksi
Perdagangan Angkutan &Komunikasi
LembagaKeuangan,Persewaan
Jasa-jasa
1999 2000 2001 2002 2003
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 6
TINGKAT INFLASI
-
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
2000 2001 2002 2003
KEBUMEN JATENG Gambar 4.: Laju Inflasi Kab. Kebumen dan Prop. Jateng
Tahun 2000-2003
Inflasi yang melampaui dua digit terjadi pada tahun 2001 dan
2002 yaitu 12,52% dan 11,37%. Hal ini terjadi karena terjadinya
dampak kenaikan BBM.
3. Pendapatan Daerah
Pendapatan asli daerah Kabupaten Kebumen terdiri dari Pajak
Daerah, Retribusi Daerah Bagian Laba BUMD dan Lain-lain PAD.
Adapun jenis-jenis pajak dan retribusi daerah sudah berdasarkan
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 7
-
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
350.000.000.000
400.000.000.000
450.000.000.000
1998/1999 1999/2000 2000 2001 2002 2003 2004
APBD PAD Gambar 5.: Perkembangan APBD dan PAD Kabupaten
Kebumen Tahun 1998/1999 s/d 2004
Pendapatan daerah selama 7 (tujuh) tahun mengalami kenaikan
lebih dari 400%. Pada Tahun 2000 terjadi penurunan, karena
hanya masa 9 (sembilan) bulan yaitu April s/d Desember sebagai
transisi tahun anggaran April – Maret menjadi sama dengan tahun
takwim. Dari Tahun 2000 ke Tahun 2001 terjadi kenaikan hampir
300%, dimana Tahun 2001 merupakan awal pelaksanaan
Otonomi Daerah, pelimpahan instansi vertikal ke daerah yang
disertai pembiayaannya. Tahun 2001 ke 2002 kenaikan 28%,
karena ada penyempurnaan penghitungan alokasi dana ke
daerah. Konsistensi pertumbuhan pendapatan dapat dilihat mulai
tahun 2002 sampai dengan 2004, dengan kenaikan berkisar 6–
8%.
Kontribusi PAD terbesar dari Retribusi Daerah, kemudian Pajak
Daerah, sementara pendapatan dari Bagian laba BUMD
kontribusinya masih kecil. Lain-lain pendapatan asli daerah
merupakan pendapatan yang bersifat insidentil sehingga tidak ada
pola kenaikan yang tetap. Realisasi Pajak Daerah, Retribusi
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 8
Daerah, Bagian Laba BUMD dan Lain-lain PAD dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 1.:
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun Anggaran 1998/1999 s/d 2004
No. Tahun P A D Pajak Retribusi BUMD Lain-lain
1 1998/1999 7.305.540.019 1.482.989.541 3.543.961.525 116.942.131 2.16.646.822
2 1999/2000 7.855.868.748 1.639.905.985 4.029.933.147 118.819.101 2.067.211.315
3 2000 6.310.219.321 1.587.720.591 3.087.204.808 142.031.638 1.493.262.284
4 2001 14.216.177.913 2.528.169.233 5.765.756.157 200.592.770 5.721.659.753
5 2002 22.760.200.593 4.003.064.513 6.820.131.370 165.141.235 11.771.863.475
6 2003 29.807.202.638 7.322.623.115 8.762.643.179 253.512.495 13.468.423.849
7 2004 21.262.845.123 5.578.273.865 9.444.506.252 175.476.022 6.064.588.984
Keterangan:Tahun 2004 s/d Triwulan III
Dari Tahun 1998/1999 s/d 2004 Pajak Daerah naik lebih kurang
400%, Retribusi Daerah naik lebih kurang 300% dan Bagi Hasil
BUMD lebih kurang 150%.
4. Belanja Daerah
Pembiayaan daerah di Kabupaten Kebumen, telah terjadi
beberapa kali perubahan sistem penganggaran, sehingga data
yang dapat disajikan merupakan data terakhir dengan asumsi
yang sama.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 9
-
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
350.000.000.000
BelanjaAdministrasi
Umum
Belanja Operasidan Pemeliharaan
Belanja Modal BelanjaAdministrasi
Umum
Belanja Operasidan Pemeliharaan
Belanja Modal Bagi Hasil danBantuan
Keuangan
Tidak Tersangka
2003 2004 2005 Gambar 6.: Pos Belanja APBD Kabupaten Kebumen Tahun 2003-
2005
Anggaran terbesar ada pada pos belanja aparatur daerah yaitu
57,42% dari APBD tahun 2004, dan 69,91% dari APBD tahun
2005. Adapun tahun 2003, belanja untuk gaji pegawai masih
masuk pos belanja pelayanan publik.
Pos belanja terbesar selain untuk belanja administrasi umum
adalah pos belanja modal yaitu sebesar 21,17% pada tahun 2003,
15,15% pada tahun 2004 dan 17,18% pada tahun 2005.
Berdasarkan bidang, belanja daerah terbesar berada pada bidang
pendidikan yaitu sebesar 49,32% dari total APBD pada tahun
2003, kemudian diikuti oleh bidang Administrasi pemerintahan
(22,38%), Pekerjaan Umum (16,53%), Kesehatan (6,66%) dan
Pertanian dalam arti luas (2,6%).
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 10
-
50.000.000.000
100.000.000.000
150.000.000.000
200.000.000.000
250.000.000.000
300.000.000.000
350.000.000.000
BAU Aparatur OP Aparatur ModalAparatur
BAU Publik OP Publik Modal Publik Bagi Hasil TakTersangka
2003 2004 2005 Gambar 7.: Pos Belanja APBD Kabupaten Kebumen Berdasarkan
Bidang Pembangunan Tahun 2003-2005
Pada tahun 2004 anggaran belanja terbesar pada bidang
pendidikan sebesar 51,75%, diikuti bidang Administrasi Umum
Pemerintahan (24,03%), Pekerjaan umum (11,73%), Kesehatan
(7,09%) dan Pertanian dalam arti luas (2,62%). Adapun pada
tahun 2005 anggaran terbesar berada pada bidang pendidikan
sebesar 51,41%, bidang Administrasi Umum Pemerintahan
(20,03%), Pekerjaan Umum dalam arti luas (13,41%), Kesehatan
(7,51%), dan Pertanian dalam arti luas (3,14%).
Dari dominasi tersebut, maka tampak titik berat penganggaran
daerah bertumpu pada ke-lima bidang tersebut. Tetapi jika dilihat
dari rata – rata pertumbuhan anggaran belanja pada tahun 2003 –
2005 diketahui bahwa pertumbuhan/penambahan anggaran
terbesar terletak pada: Bidang Kependudukan sebesar 201,74%,
Pertanian dalam arti luas (9,02%), Kesehatan (6,16%), Pendidikan
(3,17%), Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (2,42%) dan
Tenaga Kerja (1,35%). Sehingga secara keseluruhan anggaran
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 11
belanja daerah bertumpu pada 3 bidang utama yaitu Pendidikan,
Kesehatan dan Pertanian.
5. Tabungan Masyarakat
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BI, diketahui bahwa
besar simpanan masyarakat Kabupaten Kebumen sebesar
607.551 juta rupiah pada tahun 2004 dan 586.191 juta rupiah
pada tahun 2003. Dengan jenis simpanan terbesar dalam bentuk
tabungan sebesar 65,80 %.
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
450.000
500.000
2000 2001 2002 2003 2004
GIRODEPOSITOTABUNGAN
Gambar 8.: Grafik Jenis Simpanan Masyarakat Kabupaten Kebumen
Tahun 2000-2004
Dari dana simpanan tersebut sebagian atau 63,73% (387.166 juta
rupiah) digunakan untuk masyarakat Kebumen dalam bentuk
kredit pada tahun 2004 dan 53,13% (312.516 juta rupiah) pada
tahun 2003.
Adapun kredit yang dimanfaatkan dalam rangka investasi di
Kabupaten Kebumen relatif masih rendah yaitu 5,50% (21.307
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 12
juta rupiah) pada tahun 2004 dan 5,42% (16.926 juta rupiah) pada
tahun 2003.
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
2000 2001 2002 2003 2004
MODAL KERJAINVESTASIKONSUMSI
Gambar 9.: Grafik Jenis Kredit Masyarakat Kabupaten Kebumen
Tahun 2000-2004
6. Lembaga Keuangan
Perkembangan lembaga keuangan yang ada di Kabupaten
Kebumen pada tahun 2003 cukup baik, dimana rata-rata tiap desa
terdapat 1 lembaga keuangan. Adapun jumlah keseluruhan
adalah 547 unit, dengan rincian:
a. Bank Umum 50 unit
b. BPR 194 unit
c. KUD 47 unit
d. KOPINKA 9 unit
e. KOSIPA 129 unit
f. KOPONTREN 18 unit
g. Koperasi Tahu Tempe 12 unit
h. Koperasi Non KUD 88 unit
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 13
C. SOSIAL BUDAYA
Bidang Sosial Budaya merupakan salah satu sendi utama dalam
pembangunan dikarenakan bidang sosial budaya mempunyai tingkat
turbulensi yang tinggi dan perluasan dampaknya tidak bisa
dikalkulasikan. Bidang Sosial Budaya meliputi sektor kependudukan,
lapangan kerja utama, tingkat pengangguran, kesejahteraan,
kesehatan dan pendidikan.
1. Kependudukan
Pertumbuhan penduduk selama tahun 2000 – 2003 sebesar 2%
atau 0,5% per tahun, yaitu dari 1.224.372 jiwa pada tahun 2000
menjadi 1.193.078 jiwa pada tahun 2003. Pertumbuhan tersebut
masih dibawah pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun
Kabupaten Kebumen yaitu sebesar 0,74% selama 30 tahun
terakhir.
1.150.000
1.155.000
1.160.000
1.165.000
1.170.000
1.175.000
1.180.000
1.185.000
1.190.000
1.195.000
1.200.000
2000 ( hasil SP 2000 ) 2001 2002 2003
Jumlah Penduduk Gambar 10.: Grafik Pertumbuhan Penduduk Kab. Kebumen
Tahun 2000-2003
Perbandingan penduduk laki–laki dengan perempuan di
Kabupaten Kebumen selama periode 2000 – 2003 didominasi
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 14
oleh laki–laki dengan perbandingan Sex Ratio berkisar 101%-
102% yang berarti jumlah laki – laki lebih banyak sekitar 1 – 2 %
dibandingkan jumlah wanita.
565.000 570.000 575.000 580.000 585.000 590.000 595.000 600.000 605.000
2000 ( hasil SP 2000 )
2001
2002
2003
Perempuan / FemaleLaki-laki / Male
Gambar 11.: Grafik Sex Ratio Kab. Kebumen Tahun 2000-2003
Pertumbuhan jumlah keluarga dalam kurun waktu empat tahun
sebesar 1,9% atau 0,47% per tahun yang diikuti dengan
pertumbuhan kepadatan KK per kilometer persegi sebesar 221
KK/km2 pada tahun 2000 menjadi 225 KK/km2 pada tahun 2003.
Dari data statistik menunjukkan bahwa tingkat kepadatan
penduduk rata-rata per tahun sebesar 909 jiwa per km2 pada
tahun 2000 dan menjadi 923 jiwa per km2 pada tahun 2003, atau
rata – rata pertahun kepadatan penduduk bertambah 6 jiwa per
km2. Jumlah anggota keluarga, rata-rata di Kabupaten Kebumen
selama tahun 2000 – 2003 berjumlah 4 jiwa.
2. Lapangan Kerja Utama
Jumlah penduduk yang bekerja di berbagai sektor pada tahun
2003 sebanyak 613.846 orang dengan rincian: Sektor pertanian
50,36% (menurun 20,51% dibandingkan tahun 1999),
pertambangan sebesar 1,38% (meningkat 0,64% dibandingkan
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 15
tahun 1999), industri 15,88% (meningkat 6,17% dibandingkan
tahun 1999), usaha air, listrik dan gas sebesar 0,12% (meningkat
0,02% dibandingkan tahun 1999), konstruksi 5,38% (meningkat
1,22% dibandingkan tahun 1999), perdagangan – hotel – restoran
14,01% (meningkat 7,76% dibandingkan tahun 1999), angkutan
dan komunikasi 4,21% (meningkat 2,28% dibandingkan tahun
1999), dan jasa 8,2% (meningkat 2,09% dibandingkan tahun
1999), lain-lain 0,48% (meningkat 0,34% dibandingkan tahun
1999).
-
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas &Air
Konstruksi Perdagangan,Hotel &
Restoran
Angkutan &Komunikasi
Lemb Keu,Persewaan &
Jasa PT
Jasa - jasa
1999 2000 2001 2002 2003 (a) (b)
Gambar 12.: Grafik Lapangan Kerja Utama Penduduk Kabupaten
Kebumen Tahun 1999 – 2003; (a) Jumlah per-sektor; (b) Prosentase per-
sektor
3. Angkatan Kerja
Penduduk usia kerja umur 15 – 64 tahun selama empat tahun
meningkat rata–rata 3,88% yaitu dari 926.782 orang pada tahun
2000 menjadi 962.766 orang pada tahun 2003. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2000 sebesar 66,77% menjadi
67,48% pada tahun 2003 atau, dari 100 orang usia kerja yang
berpartisipasi sebagai angkatan kerja kurang lebih 67 orang.
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas &Air
Konstruksi Perdagangan,Hotel &
Restoran
Angkutan &Komunikasi
Lemb Keu,Persewaan &
Jasa PT
Jasa - jasa
1999 2000 2001 2002 2003
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 16
Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Kebumen
dari tahun 2000 sampai 2003 relatif meningkat yaitu 2,58%
menjadi 5,5%. Sedangkan untuk Setengah Pengangguran
Kentara (SPK) sebesar 42,21% pada tahun 2000 menjadi 38,86%
di tahun 2003.
Angka beban tanggungan dari tahun 2000 sebesar 57,45
meningkat 0,6 % menjadi 57,80 pada tahun 2003. Hal ini berarti
bahwa tiap 100 penduduk Kabupaten Kebumen yang berusia
produktif (usia 15 – 64 tahun) harus menanggung kurang lebih 58
orang usia 0 - 14 tahun dan 65 tahun keatas.
4. Kesejahteraan Penduduk
Dinamika Bidang Sosial Budaya Kabupaten Kebumen juga
ditunjukkan dengan perkembangan jumlah keluarga sejahtera
selama kurun waktu tahun 2000 – 2003 di Kabupaten Kebumen.
Perubahan yang mencolok terdapat pada jumlah Keluarga Pra
Sejahtera yang menurun rata-rata pertahun sebesar 0,45%,
sedangkan Sejahtera I meningkat rata-rata 2,31% per tahun
selama tahun 2000 – 2004 yang diikuti penurunan jumlah
Keluarga Sejahtera II rata-rata sebesar 1,31% per tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa ada penurunan kesejahteraan keluarga yang
signifikan per tahunnya dibandingkan pada tahun 2000.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 17
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
PRA SEJAH-TERA SEJAH-TERA I SEJAH-TERA II SEJAH-TERA III SEJAH-TERA III+
2000 2001 2002 2003 Gambar 13.: Grafik Prosentase KK Prasejahtera, Sejahtera I, II, III
dan Sejahtera III+, Kabupaten Kebumen Tahun 2000-2003
5. Pendidikan
Struktur Penduduk berdasarkan Pendidikan menunjukkan ada
perkembangan yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan
semakin berkurangnya rata-rata jumlah penduduk berpendidikan
dan tidak tamat SD per tahun yaitu 76,4% dibandingkan 77,96%
pada tahun 2000, yang diikuti dengan semakin bertambahnya
rata-rata jumlah penduduk yang berpendidikan minimal SMP per
tahun yaitu 22,04% dibandingkan 24,6% pada tahun 2000.
Keberhasilan ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya Angka
Wajib Belajar, merupakan jumlah penduduk yang telah
menyelesaikan pendidikan SD dan SMP, pada tahun 2000
sebanyak 570.101 orang dan meningkat 4,49% pada tahun 2003
atau menjadi 595.689 orang.
Angka Partisipasi Murni (APM) SD Kabupaten Kebumen pada
tahun 2000 sebesar 90,20% meningkat menjadi 91,59% pada
tahun 2003. Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk SD
112,07% pada tahun 2000 menurun menjadi 111,34% pada tahun
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 18
2003, untuk SMP 82,76% pada tahun 2000 meningkat menjadi
87,01% pada tahun 2003, dan untuk SMA 50,68% pada tahun
2000 meningkat menjadi 54,69% pada tahun 2003. Angka
Partisipasi Sekolah (APS) untuk SD 0,22% pada tahun 2000
meningkat menjadi 1,35% pada tahun 2000, untuk SMP 0,65%
pada tahun 2000 meningkat menjadi 0,88% pada tahun 2003 dan
untuk SMA 0,90% pada tahun 2000 menurun menjadi 0,73% pada
tahun 2003.
Rasio Sekolah terhadap murid rata-rata per tahun untuk
pendidikan SD sebesar 177 murid, untuk SMP 377 murid dan
untuk SMA 502 murid. Sedangkan Rasio Guru terhadap murid
untuk pendidikan SD sebesar 22 murid, untuk SMP 17 murid dan
untuk SMA 18 murid.
6. Kesehatan
Secara garis besar kondisi kesehatan masyarakat Kebumen
mengalami peningkatan walaupun kecil, tetapi tren yang ada
menunjukkan peningkatan. Angka Kematian Bayi (IMR) Kebumen
menurun dari 41 pada tahun 1999 menjadi 35 pada tahun 2003.
Angka harapan hidup meningkat dari 64 tahun menjadi 68 tahun,
Angka kesakitan menurun dari 16% menjadi 14%, Lama sakit
masyarakat rata-rata dari 6,2 Hari menjadi 6,02 Hari, Keluhan
kesehatan masyarakat menurun dari 31,6% menjadi 24,6%. Ini
menunjukkan terjadi peningkatan pelayanan kesehatan pada
masyarakat mengingat dana yang dialokasikan dibidang
kesehatan hanya berkisar 9% dari APBD dan terbatasnya tenaga
kesehatan yang ada di wilayah. Jumlah rumah sakit sebanyak 10
buah, puskesmas perawatan 5, puskesmas non perawatan 30,
dan puskesmas pembantu 74. Jumlah tenaga medis yaitu dokter
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 19
umum 36 orang, dokter gigi 16, bidan 153, bidan desa 151, dan
perawat 238.
D. SARANA DAN PRASARANA
Dinamika Bidang Sosial Budaya dan Bidang Ekonomi yang telah
dipaparkan sebelumnya merupakan proses perkembangan
masyarakat Kebumen dalam melaksanakan pembangunan daerah.
Namun demikian perkembangan tersebut juga tidak bisa dilepaskan
dari dukungan Bidang Fisik Prasarana, yang akan dipaparkan berikut
ini terdiri dari pola penataan ruang, tingkat kerusakan lingkungan
hidup, kondisi jalan dan jembatan, irigasi, perhubungan dan sarana
prasarana dasar.
1. Pola Penataan Ruang
Fokus perhatian dalam penataan ruang terletak pada struktur tata
ruang, yang menunjukkan tata jenjang (hirarki) pelayanan dan
perkembangan penggunaan ruang wilayah dalam suatu kurun
waktu tertentu. Struktur tata ruang menunjukkan kelompok-
kelompok pengembangan dengan pusat-pusat pengembangan
yang direncanakan. Sedangkan dalam rangka mewujudkan
pengembangan wilayah dalam struktur tata ruang perlu dibentuk
Sub Wilayah Pembangunan (SWP).
Kabupaten Kebumen memiliki 3 SWP yaitu: SWP I dengan pusat
kota Kebumen, dengan wilayah pengembangan 9 kecamatan
(Kebumen, Pejagoan, Sruweng, Petanahan, Klirong,
Buluspesantren, Alian, Karangsambung, dan Sadang). SWP II
dengan pusat kota Gombong, meliputi 10 kecamatan (Gombong,
Sempor, Rowokele, Ayah, Buayan, Puring, Adimulyo, Kuwarasan,
Karanganyar dan Karanggayam). SWP III dengan pusat kota
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 20
Prembun, meliputi Prembun, Padureso, Ambal, Bonorowo, Mirit,
Poncowarno, dan Kutowinangun.
Untuk kepentingan pengembangan dan pendalaman kawasan
yang lebih kecil diarahkan pada kawasan yang lebih kecil, yang
disebut dengan Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Cakupan
wilayah yang lebih terbatas akan memudahkan dalam
mengidentifikasi sektor yang menonjol atau potensial.
Berdasarkan pembatasan wilayah pengembangan ini terdapat 7
satuan wilayah pengembangan. SWP I meliputi Kecamatan
Kebumen, Pejagoan, sebagian Sruweng, Karangsambung,
Sadang, sebagian Buluspesantren, Klirong, dan sebagian Alian.
Dengan pusat pengembangan Kebumen, dengan sektor
utamanya perdagangan, industri, pertanian dan pariwisata. SWP II
meliputi Petanahan, sebagian Puring, sebagian Klirong, dengan
pusat pengembangan Petanahan dan sektor utama perikanan,
pariwisata dan pertanian. SWP III meliputi Karanganyar,
Karanggayam, Adimulyo, sebagian Sruweng dengan sektor utama
perdagangan dan pertanian. SWP IV mencakup Gombong,
Sempor, Adimulyo, sebagian Rowokele, Kuwarasan, Buayan, dan
sebagian Puring. Sektor utama berupa perdagangan, pertanian,
industri dan pariwisata. SWP V terdiri atas Ayah, sebagian
Rowokele berpusat di Ayah dengan sektor utama pengembangan
perikanan, pariwisata dan pertanian. SWP VI meliputi
Kutowinangun, Ambal, Poncowarno, sebagian Buluspesantren,
dan sebagian Alian dengan pusat pengembangan Kutowinangun.
Adapun sektor utama perdagangan dan pertanian. SWP VII terdiri
atas Prembun, Padureso, Mirit, Bonorowo dengan pusatnya di
Prembun. Sektor utama yang dikembangkan perdagangan,
pariwisata dan pertanian.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 21
Dilihat dari perspektif struktur tata ruang wilayah dengan sektor
utama yang dikembangkan, tampak bahwa potensi pertanian
dimiliki oleh semua kecamatan, sehingga menjadi fokus
pengembangan pada semua SWP. Unggulan kedua sebagai
sektor utama yang dikembangkan adalah perdagangan dan
pariwisata di 5 SWP. Urutan ketiga sebagai sektor utama adalah
perikanan dan industri yang masing-masing hanya dikembangkan
di dua SWP.
Di samping pembangunan yg dilakukan berdasarkan SWP dan
SWP yang telah ditetapkan di muka, perlu diperhatikan
pemanfaatan ruang wilayah. Sangat perlu melakukan identifikasi
perubahan pemanfatan ruang wilayah. Khususnya pemanfaatan
lahan sawah sebagai pusat kegiatan agraris mengalami
penurunan, tahun 1999 luas lahan sawah 39.763 ha; tahun 2000
berangsur turun menjadi 39.748 ha dan tahun 2001 semakin
mengalami penyempitan, tinggal 39.725 ha. Dengan demikian
penyusutan luas areal persawahan sebesar 15 ha dari tahun 1999
s.d. 2000, dan meningkat menjadi 23 ha selang setahun
kemudian. Adapun laju perubahan fungsi lahan sebesar 0,048%.
2. Tingkat Kerusakan Lingkungan Hidup
Sumber kerusakan lingkungan hidup adalah aktivitas manusia dan
kejadian alam. Kerusakan lingkungan dapat berupa pecemaran.
Macam pencemaran terdiri atas pencemaran udara, air dan
pencemaran limbah padat. Pencemaran yang terjadi menimbulkan
permasalahan yang serius. Dengan demikian memerlukan
penanganan mendesak, agar kondisi lingkungan dapat seimbang.
Khususnya pencemaran udara terbesar berupa karbon dioksida
yaitu mencapai 96,78%, sedangkan pencemaran udara lainnya
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 22
sebesar 3,22% terdiri atas partikulat debu, nitrogen oksida, karbon
monoksida, fluoride, hidro karbon dan sulfur dioksida.
Di samping pencemaran udara juga terdapat pencemaran yang
diakibatkan oleh limbah domestik yang berakibat pada
pencemaran tanah, air maupun udara. Industri pengolahan
merupakan sumber pencemaran limah cair terbesar, tahun 2001
sebesar 1.109.845.180m3/tahun atau 95,58%. Pada tahun 2002
sebesar 95,54 % dari akumulasi pencemaran 1.109.872.880
m3/tahun. Beban limbah padat pada tahun 2004 adalah
293.037.857ton/tahun. Selain pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas ekonomi, dijumpai pula pencemaran yang disebabkan
oleh kebiasaan masyarakat yang tidak sehat.
Pemanfaatan lahan sangat berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan. Hutan dan persawahan yang luas akan memberikan
jaminan terhadap kualitas lingkungan. Hutan produksi pada tahun
2002 seluas 17.034,91 ha, terdiri atas hutan lindung 181,98 ha
dan hutan produksi 16.852,93 ha. Secara berangsur-angsur luas
hutan mengalami penurunan 0,98% pada tahun 2003, sehingga
menjadi 16.867,97 ha. Kecenderungan tergerusnya hutan akibat
proses pembangunan yang membutuhkan ruang menjadi gejala
yang meluas mengakibatkan menurunnnya kualitas lingkungan
hidup. Bahaya erosi tanah, hilangnya zat hara telah
mengakibatkan tanah kurang subur, penurunan produktivitas
hutan, dan longsor.
Tingkat kerusakan lingkungan hidup yang paling menonjol di
Kebumen adalah kerusakan lahan yang berupa lahan kritis. Luas
lahan kritis di Kabupaten Kebumen pada tahun 2004 sebesar
8.971,51 Ha, lahan yang sangat kritis sebesar 1826,93 Ha dan
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 23
Agak Kritis sebesar 29.468,39 Ha. Sedangkan yang potensial
kritis sebesar 26.687,25 Ha. Keadaan tersebut merupakan pemicu
utama kejadian bencana alam banjir dan tanah longsor yang
menelen kerugian cukup besar baik berupa jiwa maupun harta.
3. Jalan dan Jembatan
Jalan memiliki fungsi yang sangat penting dalam mendorong
pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah. Keberadaan
jalan menjadi kebutuhan mutlak untuk memfasilitasi terjadinya
mobilitas penduduk, pertumbuhan ekonomi, komunikasi, sosial
budaya dan jaringan transportasi. Dilihat dari statusnya, jalan
dibedakan menjadi jalan nasional, jalan propinsi dan jalan
kabupaten. Berdasarkan data pada tahun 2004, panjang jalan
kabupaten 616,40 km. Ditinjau dari konstruksi maka 596,9 km
(96,84%) sudah diaspal, 19,5 km (3,16 %) merupakan jalan
diperkeras (makadam/kerikil) sebagian kecil masih tanah. Dilihat
dari segi kondisi jalan diketahui 333,20 km dapat berfungsi
dengan baik, 66,92 km kondisi sedang dan 117,29 km kondisi
rusak dan 216,70 km rusak berat.
Pada lima tahun terakhir upaya pembangunan, peningkatan, dan
pemeliharaan jalan dan jembatan meliputi 6 paket pembangunan,
41 paket peningkatan, 1 paket pembangunan jalan tembus
Kebumen – Banjarnegara, 13 paket peningkatan jembatan. Pada
saat ini terdapat 466 buah jembatan, yang terdiri dari 45 buah
(9,66 %) tidak teridentifikasi dan jembatan yang ada di luar daftar
induk jembatan 20 buah (4,3 %). Adapun bentang jembatan
sangat bervariasi dari 4 m hingga 40 m. Untuk pengembangan
wilayah dan peningkatan tumbuhnya sektor perekonomian,
khususnya agraris dan kelautan diperlukan peningkatan jalan,
baik kualitas maupun kapasitas jalan.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 24
4. Sumber Daya Air dan Irigasi
Kabupaten Kebumen mempunyai potensi sumber daya air yang
cukup besar meliputi sungai, mata air dan terdapat dua waduk
besar yaitu Waduk Sempor dan Waduk Wadaslintang yang
dimanfaatkan antara lain untuk keperluan air minum, irigasi,
perikanan, pariwisata, tenaga listrik, dan pengendalian banjir serta
memiliki 4 Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu Telomoyo, Luk Ulo,
Wawar dan Ijo.
Waduk Sempor terletak di Desa Sempor, Kecamatan Sempor
mampu mengairi areal sawah seluas 6.478 Ha, sedangkan Waduk
Wadaslintang di Kabupaten Wonosobo mampu mengairi areal
sawah seluas 31.082 Ha yang meliputi Kabupaten Kebumen
seluas 21.452 Ha dan sisanya masuk Kabupaten Purworejo.
Luas areal sawah beririgasi, berdasarkan data Dinas SDA dan PE
Kabupaten Kebumen, 35.350 Ha yang terdiri dari areal irigasi
teknis 28.452 Ha dan irigasi sederhana/irigasi perdesaan 6.898
Ha.
Jaringan irigasi seluas 35.350 Ha terdiri dari bendung besar 20
buah, bangunan pengatur 371 buah, bangunan pelengkap 1.042
buah, saluran induk sepanjang 78,395 km, saluran sekunder
sepanjang 257,715 km, saluran suplesi sepanjang 4,919 km, pintu
air 829 buah. Dilihat dari kondisi jaringan irigasi diketahui bahwa
saluran induk dan saluran sekunder dengan panjang keseluruhan
375,422 km, kondisi baik 107,994 km, kondisi rusak sedang
158,889 km dan kondisi rusak berat 108,358 km.
Dalam kurun waktu 2000-2005 telah dilakukan perbaikan-
perbaikan jaringan irigasi yang meliputi perbaikan bendung,
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 25
saluran induk dan sekunder. Di samping itu secara rutin dilakukan
pengoperasian dan pemeliharaan jaringan irigasi.
Untuk meningkatkan kemampuan petani di dalam operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi dibentuk kelembagaan P3A Dharma
Tirta.
5. Perhubungan
Pelayanan transportasi di wilayah Kabupaten Kebumen meliputi
Angkutan Kota Antar Propinsi (AKAP) dengan menggunakan bus
24 – 55 tempat duduk, Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi
(AKDP) menggunakan bus 16 – 24 tempat duduk dan Angkutan
Pedesaan (Angkudes) menggunakan bus 12 – 16 tempat duduk
Ketersediaan sarana angkutan umum sebagai bagian dari sarana
pelayanan dasar di 26 kecamatan berupa angkutan pedesaan.
Adapun wilayah yang belum terjangkau angkutan umum antara
lain di kecamatan Bonorowo, Padureso, Poncowarno dan Sadang
antara lain disebabkan kondisi jalan yang belum memenuhi
syarat. Jalu trayek angkudes ada 53 jaringan trayek yang tersebar
di wilayah Kabupaten Kebumen adapun untuk Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan (ASDP) menggunakan kapal ukuran
di bawah 5 GT terdapat di Waduk Sempor dan di Pantai
Logending.
Sarana pengangkutan lain yang menghubungkan antar kota
dengan bus kapasitas penumpang 55 orang hanya terdapat di
Kebumen, Buluspesantren, Ayah dan Gombong. Bus dengan
akapsitas 24-28 tempat duduk terdapat di Kecamatan Ayah,
Buayan, Buluspesantren, Prembun, Kebumen dan Gombong
sedangkan untuk bus dengan kapasitas 12 – 16 tempat duduk
terdapat di 23 Kecamatan. Untuk memfasilitasi kelancaran
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 26
transportasi ada 8 terminal yang terdiri atas terminal tipe C, dan
tipe A yaitu terminal Kebumen. Permasalahan yang dihadapi
adalah masih belum maksimal pemanfaatan fungsi terminal.
Sarana perhubungan lainnya berupa telekomunikasi yang
difasilitasi dengan telepon. Pemanfaatan sarana telepon belum
tersebar luas ke seluruh wilayah Kebumen. Penggunaan telepon
oleh pelanggan khususnya hanya terdapat di 5 kecamatan, yaitu
Kebumen, Gombong, Kutowinangun, Karanganyar dan Prembun.
Adapun jumlah pelanggan telepon di lima kecamatan tersebut
pada tahun 2000 mencapai 6.986, tahun 2001 sebanyak 7.584
dan tahun 2003 menjadi 8.293 sambungan telepon dan tahun
2004 menjadi 12.000 sambungan telepon. Tampak bahwa sarana
telekomunikasi belum merata, sampai ke seluruh wilayah
Kebumen. Hal ini menandakan bahwa masih terdapat
permasalahan yang mendasar khususnya berkenaan dengan
distribusi sarana telekomunikasi.
Sarana dan prasarana transportasi dan perhubungan
dimaksudkan untuk dapat memfasilitasi perkembangan wilayah,
untuk menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan, meningkatkan
aksesibilitas pelayanan, dan membuka isolasi wilayah. Adanya
saling keterkaitan antara pusat-pusat pertumbuhan wilayah
dengan sistem transportasi dan SWP maupun SWP.
6. Sarana Dan Prasarana Pelayanan Dasar
Dalam memenuhi sarana dan prasarana pendidikan telah
dilakukan beberapa kegiatan meliputi rehabilitasi dan
pembangunan gedung sekolah baru maupun ruang kelas baru.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 27
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Kebumen yang mendapatkan
listrik 143.004 KK dengan pemakaian listrik sebesar 127.666.086
KWH.
Jumlah desa yang memiliki sarana dan prasarana air bersih
perdesaan sampai Tahun 2004 sebanyak 83 desa (11,5%) di 13
wilayah kecamatan dengan jumlah KK terlayani 4.669 KK.
Daerah kekeringan di kabupaten Kebumen meliputi 80 desa yang
tersebar di 13 kecamatan. Data ini memperlihatkan bahwa wilayah
Kebumen menghadapi permasalahan yang sangat besar
berkenaan dengan suplai ar bersih.
Kualitas sumber air untuk keperluan minum, memasak maupun
MCK dikelompokan menjadi tiga kategori, yaitu kualitas sangat
bersih apabila sumber air berasal dari sumur pompa dan leding;
kualitas bersih, jika berasal dari sumur atau mata air; dan kurang
bersih jika bersumber dari sungai. Jumlah rumah tangga yang
mempergunakan air berkualitas sangat bersih mencapai 17.316
(5,99%). Hal ini disebabkan oleh keterbatasan layanan PDAM
yang hanya menjangkau perkotaan. Rumah Tangga yang
mengkonsumsi air bersih mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu
194.740 (67,42%), sedangkan rumah tangga yang mengkonsumsi
air kurang bersih sebesar 76.796 (26,59%). Untuk pemenuhan
kebutuhan air bersih bagi konsumsi masyarakat diperlukan kinerja
PDAM lebih meningkat. Produksi air bersih belum cukup
memenuhi kebutuhan distribusi yang berimplikasi pada kuantitas
air yang didistribusikan kepada konsumen relatif kurang. Hal
tersebut menyebabkan menurunnya kecepatan pada sistem
distribusi sehingga terjadi akumulasi kotoran di jaringan yang
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 28
mengakibatkan menurunnya kualitas air disamping tingkat
cakupan pelayanan yang masih rendah.
E. PEMERINTAHAN UMUM
Tugas pokok Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen dalam proses
pembangunan adalah memberikan pelayanan publik atas kepentingan
dan kebutuhan masyarakat luas. Oleh karena itu, kinerja pemerintah
daerah dapat dinilai dari pelayanan publik yang dilakukan. Dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kebumen
Bidang Pemerintahan Umum meliputi pelayanan catatan sipil,
perijinan, pemadam kebakaran, pasar tradisional, ketentraman dan
ketertiban umum, pelayanan air bersih, pelayanan dari kecamatan dan
kelurahan/desa serta pelayanan umum lainnya.
1. Wilayah adiministrasi pemerintahan Kabupaten Kebumen terdiri
dari 26 kecamatan, 449 desa dan 11 kelurahan. Kecamatan yang
membawahi desa terbanyak yaitu kecamatan Ambal dengan
jumlah desa sebanyak 32 desa dan kecamatan Kebumen dengan
29 desa/kelurahan. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit
jumlah desanya yaitu kecamatan Sadang sebanyak 7 desa.
2. Jumlah penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2003 adalah
1.193.978 orang, mengalami pertumbuhan sebesar 0,86% dari
tahun sebelumnya. Untuk pelayanan catatan sipil, baru 645.138
orang yang memiliki KTP atau 79,9 % dari keseluruhan penduduk
yang wajib memiliki KTP setelah berusia 17 tahun. Sedangkan
rumah tangga yang memiliki kartu keluarga sebesar 50,66 % atau
sebesar 148.650 KK. Untuk pelayanan akte kelahiran terdapat
23.478 orang yang mengurus akte kelahiran di Tahun 2003, 136
orang yang mendaftarkan untuk akta perkawinan, 8 orang untuk
akta perceraian dan 38 orang untuk akta kematian.
BAB II Gambaran Umum Kabupaten Kebumen
II - 29
3. Jumlah pemohon perizinan (SIUP, TDP, TDG) meningkat pada
tahun 2003 yaitu 582 perusahaan untuk perijinan SIUP, 445
perusahaan untuk TDP, 22 perusahaan untuk perijinan TDG.
Perolehan pendapatan dari ketiga jenis perijinan ini adalah
sebesar Rp.36.760.000,00. Untuk PBB, pelunasannya sebagian
besar lebih awal sebelum masa jatuh tempo dengan jumlah
pendapatan Rp.727.336.283,00.
4. Dalam bidang ketentraman dan ketertiban umum, pemerintah
kabupaten Kebumen melaksanakan pembinaan anggota hansip
maupun Satuan Polisi Pamong Praja serta melakukan pembinaan
dan penyuluhan tentang masalah minuman keras.
5. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah Kabupaten Kebumen
yang berkaitan dengan pelayanan kecamatan dan desa/kelurahan
adalah dengan melakukan peningkatan fasilitas penyelenggaraan
pemerintahan desa, peningkatan pengelolaan sumber-sumber
pendapatan desa dan peningkatan demokratisasi dan partisipasi
masyarakat desa.
6. Pengelolaan sarana pasar di Kabupaten Kebumen ditangani oleh
dua instansi berbeda, yaitu untuk pasar desa ditangani oleh Dinas
KB&PM, sedangkan pasar daerah oleh Kantor Pengelolaan
Pasar. Dari data yang ada pada tahun 2003, desa yang memiliki
pasar di Kabupaten Kebumen baru 18,70% dari 460
desa/kelurahan, terdiri dari 13 unit dikelola Pemerintah Kabupaten
dalam hal ini oleh Dinas KB&PM, 64 unit dikelola oleh desa dan 9
dikelola oleh perseorangan. Adapun pasar daerah berjumlah 37
unit dan dikelola oleh Kantor Pengelolaan Pasar.
Bab III Visi dan Misi, Kabupaten Kebumen
III - 1
BAB III
VISI DAN MISI KABUPATEN KEBUMEN
A. UMUM
Pembangunan adalah sebuah proses perjalanan ke depan menuju
cita-cita yang diharapkan. Kejelasan harapan, cita-cita dan keinginan
perbaikan yang diharapkan akan menjadi panduan bagi masyarakat
dan penyelenggaraan pemerintahan dalam mengarahkan proses
pembangunan ke depan. Uraian visi, misi dan agenda prioritas
pembangunan daerah berikut merupakan panduan dalam perumusan
dan pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Kebumen 2006 –
2010.
B. VISI
Sesuai dengan Visi yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Kebumen yang terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah
Langsung pada tanggal 5 Juni 2005 adalah sebagai berikut:
“Dengan dukungan masyarakat yang agamis dan berkualitas,
untuk mewujudkan perekonomian Kebumen yang mandiri dan
berdaya saing tinggi”.
C. MISI
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka diperlukan penjabaran dari
visi tersebut agar dapat diterapkan selama lima tahun ke depan dalam
misi sebagai berikut:
Bab III Visi dan Misi, Kabupaten Kebumen
III - 2
1. Misi Pertama
Pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas melalui
peningkatan derajat kesehatan individu dan masyarakat,
pendidikan, keterampilan serta profesionalisme.
2. Misi Kedua
Perwujudan demokratisasi, penyaluran aspirasi masyarakat,
pemberian perlindungan hak-hak azasi manusia serta
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang
profesional, dan dinamis. Mengedepankan prinsip good
governance.
3. Misi Ketiga
Pemerataan dan keseimbangan pembangunan secara
berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah
dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam
pemanfaatan sumberdaya alam secara rasional, efektif dan
efisien.
4. Misi Keempat
Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada
pemberdayaan masyarakat melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian,
pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada
peningkatan pendapatan masyarakat serta penciptaan lapangan
kerja.
5. Misi Kelima
Pemberdayaaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi
daerah, terutama pengusaha kecil menengah dan koperasi,
membangun mekanisme pasar serta mampu membuka pasar
baru dan memiliki daya saing tinggi.
Bab III Visi dan Misi, Kabupaten Kebumen
III - 3
D. AGENDA PEMBANGUNAN
Memperhatikan visi misi tersebut di atas maka agenda utama
pembangunan kurun waktu 2006-2010 mencakup pembangunan
sebagai berikut:
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Reformasi Birokrasi
4. Prasarana Wilayah
5. Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
6. Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial
7. Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan
8. Pariwisata
9. Industri dan Perdagangan
10. Ketenagakerjaan
11. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 1
BAB IV
STRATEGI PEMBANGUNAN
Untuk menghadapi permasalahan–permasalahan utama yang terjadi
dengan memperhatikan Visi dan Misi yang dicita-citakan, maka diperlukan
strategi penanganan dalam menghadapi permasalah–permasalahan
sesuai dengan agenda utama sebagaimana yang tercantum dalam Bab
III.
A. PENDIDIKAN
1. Permasalahan
UUD 1945 Pasal 28 B ayat (1) mengamanatkan bahwa “Setiap
orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat
manusia” dan pasal 31 ayat 1 mengamanatkan bahwa ”setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan”. Berdasarkan amanat
tersebut berbagai upaya telah dilakukan termasuk pelaksanaan
Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun yang mulai
dilaksanakan pada tahun 1994.
Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang tersebut masih
banyak kendala yang dihadapi dalam implementasinya.
Permasalahan pendidikan Kabupaten Kebumen meliputi:
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 2
a. Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Kebumen relatif
masih rendah.
Sampai dengan tahun 2003 rata-rata lama sekolah penduduk
berusia 15 tahun ke atas baru mencapai 7,25 tahun. Kondisi
tersebut belum memadai dalam menghadapi persaingan
global dan belum mencukupi pula sebagai landasan
pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge
based economy). Data tahun 2004 menunjukkan bahwa
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 93,73 persen, namun
APM SMP baru mencapai 65,47 persen, dan APM SMU baru
mencapai 39,88 persen. Data tersebut mengindikasikan
bahwa masih terdapat anak usia sekolah yang tidak
bersekolah baik karena belum/tidak pernah sekolah maupun
karena putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
Dinamika perubahan struktur penduduk berpengaruh pula
pada pembangunan pendidikan. Penurunan penduduk usia
muda terutama kelompok usia 7-12 tahun sebagai dampak
positif program Keluarga Berencana menyebabkan penurunan
jumlah siswa SD/MI dari tahun ke tahun. Pada saat yang sama
terjadi pula perubahan struktur usia siswa SD/MI dengan
semakin menurunnya siswa berusia lebih dari 12 tahun dan
meningkatnya siswa berusia kurang dari 7 tahun. Hal tersebut
terus dipertimbangkan dalam menyediakan fasilitas pelayanan
pendidikan sehingga efisiensi dapat terus ditingkatkan. Pada
saat yang sama terjadi peningkatan proporsi penduduk usia
dewasa. Dengan demikian penyediaan layanan pendidikan
sepanjang hayat melalui pendidikan non formal terus
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 3
dikembangkan pula untuk dapat memberi palayanan
pendidikan sesuai kebutuhan mereka.
b. Masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan antar
kelompok masyarakat.
Kesenjangan tingkat pendidikan antara penduduk kaya dan
penduduk miskin, antara penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan, antara penduduk di perkotaan dan perdesaan,
dan antardaerah. Data SUSENAS 2003 mengungkapkan
bahwa faktor ekonomi (75,7 persen) merupakan alasan utama
anak putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan, baik
karena tidak memiliki biaya sekolah (67,0 persen) maupun
karena harus bekerja (8,7 persen).
Masyarakat miskin menilai bahwa pendidikan masih terlalu
mahal dan belum memberikan manfaat yang signifikan atau
sebanding dengan sumberdaya yang dikeluarkan. Oleh
karena itu pendidikan belum menjadi pilihan investasi.
Meskipun SPP telah secara resmi dihapuskan oleh
Pemerintah tetapi pada kenyataannya masyarakat tetap harus
membayar iuran sekolah. Pengeluaran lain di luar iuran
sekolah seperti pembelian buku, alat tulis, seragam, uang
transport, dan uang saku menjadi faktor penghambat pula bagi
masyarakat miskin untuk menyekolahkan anaknya.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 4
c. Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang
pendidikan menengah pertama dan yang lebih tinggi belum
tersedia secara merata.
Fasilitas pelayanan pendidikan di daerah perdesaan sulit
akses masih terbatas, menyebabkan sulitnya anak-anak
terutama anak perempuan untuk mengakses layanan
pendidikan. Selain itu, fasilitas dan layanan pendidikan khusus
bagi anak-anak yang mempunyai kelainan fisik, emosional,
mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa yang juga belum tersedia secara memadai.
d. Kualitas pendidikan masih rendah.
Hal tersebut terutama disebabkan oleh: (1) ketersediaan
pendidik yang belum memadai baik secara kuantitas maupun
kualitas, (2) kesejahteraan pendidik khususnya non PNS
masih rendah, (3) fasilitas belajar belum tersedia secara
mencukupi, dan (4) biaya operasional pendidikan belum
disediakan secara memadai. Hasil analisis permasalahan
RIPP pendidikan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa belum
semua pendidik memiliki kualifikasi pendidikan seperti yang
disyaratkan. Proporsi guru SD yang tidak layak untuk SD/MI
sebesar 7,1 persen dan SLTP dan SLTA yang tidak layak
sebesar 13,02 persen. Ketidaklayakan tersebut berdasarkan
ukuran kesesuaian guru dengan background pendidikan yang
dimiliki, tingkat kepedulian terhadap mutu pendidikan, dan
sebagainya.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 5
Disisi lain secara fisik banyak sekolah terutama SD/MI
mengalami kerusakan, kurangnya buku untuk siswa,
terbatasnya sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar
di semua tingkatan. Kondisi tersebut belum mencukupi untuk
menyediakan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Untuk
jenjang pendidikan SLTP-MTs dan SLTA-MA yang
menggunakan sistem guru mata pelajaran banyak terjadi
ketidaksesuaian antara pelajaran yang diajarkan dengan latar
belakang pendidikan guru. Di samping itu kesejahteraan
pendidik baik secara finansial maupun non finansial dinilai
masih rendah.
Pada tahun 2003 sekitar 42,12 persen ruang kelas rusak di
tingkat SD/MI dan sekitar 11,75 persen gedung SMP/MTs
mengalami kerusakan, serta 4,4 % ruang kelas SMA rusak.
Hal tersebut selain berpengaruh pada ketidaklayakan dan
ketidaknyamanan proses belajar mengajar. Pada saat yang
sama masih banyak peserta didik yang tidak memiliki buku
pelajaran. Kecenderungan sekolah untuk mengganti buku
setiap tahun ajaran baru selain semakin memberatkan
orangtua juga menyebabkan inefisiensi karena buku-buku
yang dimiliki sekolah tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh siswa.
Sejak dilaksanakannya desentralisasi pada tahun 2001, biaya
operasional sekolah terutama sekolah negeri yang semula
dialokasikan melalui belanja rutin pemerintah pusat telah
dialokasikan langsung ke daerah sebagai bagian dari Dana
Alokasi Umum (DAU). Namun demikian anggaran untuk biaya
operasional sekolah belum memadai.
Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 6
teknologi. Kegiatan penelitian dan pengembangan serta
penyebarluasan hasilnya masih sangat terbatas. Disamping itu
proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi juga
mengalami hambatan karena masih terbatasnya buku-buku
teks dan jurnal-jurnal internasional yang dapat diakses.
Dengan kualitas dan kuantitas hasil penelitian dan
pengembangan yang belum memadai, belum banyak hasil
penelitian dan pengembangan yang dapat diterapkan oleh
masyarakat dan masih sedikit yang sudah dipatenkan
dan/atau mendapat pengesahan hak kekayaan intelektual.
e. Manajemen pendidikan belum berjalan secara efektif dan
efisien.
Dengan dilaksanakannya desentralisasi pendidikan,
pemerintah kabupaten/kota memiliki kewenangan yang lebih
luas dalam membangun pendidikan di masing-masing wilayah
sejak dalam penyusunan rencana, penentuan prioritas
program serta mobilisasi sumberdaya untuk merealisasikan
rencana yang telah dirumuskan. Sejalan dengan itu, otonomi
pendidikan telah pula dilaksanakan melalui penerapan
manajemen berbasis sekolah dan yang memberikan
wewenang yang lebih luas pada satuan pendidikan untuk
mengelola sumberdaya yang dimiliki termasuk
mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan.
Dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi pendidikan
diharapkan satuan pendidikan lebih tanggap terhadap
kebutuhan setempat. Namun demikian pelaksanaan
desentralisasi dan otonomi pendidikan belum sepenuhnya
dapat dilaksanakan karena permasalahan dalam penyediaan
anggaran pendidikan, serta belum adanya standar pelayanan
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 7
minimal yang seharusnya ditetapkan oleh masing-masing
kabupaten/kota dengan acuan umum dari pemerintah pusat.
Disamping itu efektivitas peran dan fungsi dewan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah juga belum optimal dan sesuai
proporsinya sebagai stakeholders.
f. Anggaran pembangunan pendidikan belum tersedia secara
memadai.
Pembangunan pendidikan selama lima tahun terakhir (2000-
2004) mendapat prioritas tertinggi dalam pembangunan
daerah yang ditunjukkan oleh penyediaan anggaran
pembangunan dengan porsi terbesar dibandingkan dengan
bidang-bidang pembangunan lainnya. Dengan adanya
amandemen UUD 1945 dan ditetapkannya Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang mengamanatkan agar dana pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal
20 persen dari APBN dan minimal 20 persen dari APBD, serta
mewajibkan pemerintah dan pemerintah daerah
menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa memungut biaya,
anggaran pendidikan pada tahun 2004 mendapat porsi yang
lebih besar lagi. Namun demikian anggaran tersebut baru
mencapai 21,5 persen dari anggaran pembangunan
keseluruhan atau 6,6 persen dari APBN yang dibelanjakan
oleh pemerintah pusat. Anggaran tersebut juga belum
termasuk anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah daerah
melalui APBD. Pemerintah dan pemerintah daerah juga belum
mampu menyediakan pelayanan pendidikan dasar secara
cuma-cuma.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 8
Dari aspek manajemen keuangan kiranya perlu dibenahi
adanya pembebanan anggaran antara dana APBD, APBN dan
dari orang tua siswa/masyarakat.
2. Strategi
Penanganan permasalahan pokok tersebut diatas diusahakan
untuk dapat diatasi melalui strategi sebagai berikut:
a. Peningkatan aksesibilitas yang secara simultan diiringi dengan
peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan;
b. Rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur pendidikan yang
ditunjang dengan partisipasi masyarakat;
c. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) pelaku
pendidikan melalui peningkatan kompetensi tenaga pendidik
mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah;
d. Pengembangan pendidikan luar sekolah sebagai pendukung
pendidikan untuk semua melalui pembinaan secara kontinyu
terhadap institusi penyelenggara pendidikan PLS;
e. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan dengan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan.
B. KESEHATAN
1. Permasalahan
Secara garis besar permasalahan pokok kesehatan yang dialami
oleh Kabupaten Kebumen dapat dibedakan menjadi 2 karakteristik
meliputi:
a. Kesehatan Individu
1) Rendahnya kualitas, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan. Secara individu permasalahan
yang dihadapi adalah biaya kesehatan belum terjangkau
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 9
oleh golongan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan
antara lain karena biaya kesehatan mahal, adanya target
pemasukan PAD untuk Puskesmas dan RSU, besarnya
dana operasional institusi kesehatan milik Pemerintah
Daerah yang lebih besar dari pendapatan yang diterima
sehingga tidak memungkinkan untuk mengembangkan
pelayanan kesehatan lebih optimal.
2) Sarana dan prasarana kesehatan belum memadai
misalnya banyak RS di Kab. Kebumen belum memiliki
peralatan dan sarana kesehatan yang lengkap dan
memadai, kapasitas RSUD tidak mampu menampung
masyarakat yang memerlukan pelayanan disamping
tidak adanya rasa kebanggaan memiliki RSUD di
kalangan masyarakat.
3) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) tenaga
kesehatan di Kabupaten Kebumen. Hal ini dapat dilihat
dari lambatnya peningkatan kemampuan dokter dari
dokter biasa menjadi dokter spesialis serta lambatnya
regenerasi tenaga dokter.
4) Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah. Faktor utama
penyebab tingginya angka kematian bayi di Indonesia
sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi yang dapat
terjangkau dan sederhana, oleh karena itu kinerja
pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor
penting dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan
penduduk. Masih rendahnya kinerja pelayanan
kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti:
proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
proporsi bayi yang mendapatkan imunisasi dan
sebagainya.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 10
b. Permasalahan kesehatan masyarakat:
1) Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup
bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat merupakan salah satu faktor penting untuk
mendukung peningkatan status kesehatan. Beberapa
perilaku masyarakat yang kurang sehat antara lain dapat
dilihat antara lain melalui kebiasaan merokok dan
rendahnya pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan
gizi lebih pada balita, masih rendahnya kesadaran
masyarakat untuk memeriksakan kehamilan, rendahnya
pemakaian garam beryodium, belum optimalnya fungsi
Posyandu, rendahnya cakupan sarpras kesehatan
lingkungan dan rendahnya kesadaran pemeliharaan
kesehatan lingkungan.
2) Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusi tidak
merata. Terbatasnya pelayanan kesehatan masyarakat
yang diakibatkan antara lain akibat letak geografis
sehingga sulit mendapatkan pelayanan kesehatan yang
cepat dan tepat, terbatasnya sarana kesehatan dasar (1
Puskesmas melayani 34.114 orang), masih adanya
image yang buruk tentang promkes di kalangan
masyarakat, terbatasnya tenaga medis dan paramedis
khususnya bidan desa, rendahnya kemampuan SDM
kesehatan, belum memadainya sarana pendukung
kesehatan di masyarakat;
3) Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Salah satu
faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat adalah kondisi kesehatan
lingkungan yang tercermin antara lain dari akses
masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar.
Permasalahan lingkungan meliputi rendahnya kualitas
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 11
lingkungan, banyaknya wilayah yang mengalami
kekurangan air bersih, rendahnya pemanfaatan dan
kepemilikan sarana sanitasi dasar, rendahnya
pengawasan kualitas air bersih, masih adanya wilayah
yang resiko tinggi terhadap penyakit menular, rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, rendahnya
pengawasan tempat-tempat umum dan rendahnya sosial
ekonomi masyarakat.
4) Rendahnya kemampuan pemberantasan penyakit, hal ini
teridentifikasi dengan masih tingginya angka penyakit
infeksi, meningkatnya penyakit degeneratif, masih
adanya daerah endemis, masih rendahnya respon
terhadap KLB penyakit, belum berfungsinya sistem
surveilans kesehatan dengan baik
5) Tidak adanya sistem kebijakan/renstra yang
terukur/kuantitatif sehingga menyulitkan penentuan
sasaran dan target pembangunan secara akurat.
c. Permasalahan air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL).
Air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) merupakan
salah satu issue global yang sudah masuk ke dalam komitmen
Millennium Development Goals (MDG’s) sebagai salah satu
strategi penanggulangan kemiskinan dan kelaparan.
Pemerintah Indonesia sudah melakukan ratifikasi terhadap
issu tersebut. Sebagai konsekuensi logis, maka issu AMPL
mau tidak mau menjadi salah satu prioritas dalam
perencanaan pembangunan baik di tingkat nasional maupun
lokal.
Di Kabupaten Kebumen issue AMPL merupakan satu
permasalahan yang dihadapi setiap tahun baik pada musim
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 12
kemarau maupun musim penghujan. Pada musim kemarau
Perdesaan utamanya wilayah pegunungan mengalami
bencana kekurangan air bersih. Data terakhir menunjukkan
kurang lebih 80 Desa di 14 wilayah Kecamatan mengalami
kekeringan. Di musim penghujan wilayah-wilayah yang
menjadi lokasi banjir tahunan mengalami permasalahan air
bersih. Permasalahan tersebut menjadi dilema tersendiri bagi
Pemerintah Kabupaten Kebumen dan sangat membutuhkan
penanganan yang serius.
Di sisi lain permasalahan kesehatan lingkungan juga tidak
kalah pentingnya, mengingat lingkungan yang buruk
merupakan sumber penyakit menular yang sangat berbahaya
bagi manusia. Dari sisi ini maka kesadaran masyarakat
menjadi sangat urgen, mengingat cakupan sarana dan
prasara penyehatan lingkungan masih sangat kurang terutama
di wilayah-wilayah perdesaan.
Permasalahan air minum dan penyehatan linkungan (AMPL) di
Kabupaten Kebumen meliputi:
1) Masalah Lingkungan:
Penurunan kualitas lingkungan terutama semakin
meluasnya lahan kritis sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan Air Minum (Bersih) bagi masyarakat
khususnya di wilayah pegunungan. Permasalahan
lingkungan meliputi:
a) Kondisi alam yang semakin menurun kualitasnya,
mengakibatkan keterbatasan persediaan (jumlah)
mata air/ sumber air serta menurunnya kualitas air
bersih.
b) Terjadinya pencemaran sumber air
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 13
c) Jenis tanaman hutan yang tidak sesuai (pinus)
mengakibatkan menyusutnya kuantitas sumber mata
air bersih
d) Kurangnya kesadaran masyarakat menjaga
lingkungan
e) Dibeberapa tempat kualitas air bersih rendah, karena
banyaknya zat kapur dan tercemar limbah
f) Kurang tanggapnya masyarakat terhadap kesehatan
lingkungan hal ini ditandai dengan belum adanya
kesadaran untuk menjaga kualitas lingkungan di
sekitarnya;
g) Banyak rumah di pedesaan yang belum memenuhi
syarat kesehatan.
2) Masalah Sosial Budaya:
Paradigma pair bersih pada masa lalu menyatakan bahwa
air merupakan benda sosial yang dapat diperoleh secra
gratis oleh masyarakat. Hal ini didasari rendahnya
kepedulian dan pengetahuan masyarakat terhadap nilai
kelangkaan air. Permasalahan tersebut menyulitkan
pengelolaan air minum untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
Permasalahan lain yang berkembang di masyarakat kita
yang patrilineal adalah masih belum dilibatkannya kaum
perempuan dalam setiap pengambilan keputusan. Hal ini
juga berlaku pada perencanaan pembangunan sarana
prasarana air minum di perdesaan. Padahal fakta
menyatakan bahwa dalam kehidupan sehari-hari di
kalangan masyarakat kaum perempuan merupakan pihak
yang paling berkepentingan dalam penyediaan air minum.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 14
Di sisi lain pola hidup bersih dan sehat belum menjadi
pola hidup di kalangan masyarakat baik di perkotaan
maupun di perdesaan. Hal ini sangat berpengaruh pula
pada masih rendahnya kebutuhan masyarakat terhadap
lingkungan sehat. Masyarakat belum menampakkan
kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
Dari uraian tersebut permasalahan sosial budaya meliputi:
a) Air hanya dipandang sebagai benda sosial yang bisa
didapatkan secara gratis terus menerus.
b) Masih rendahnya pola hidup bersih dan sehat di
kalangan masyarakat;
c) Kurang dilibatkannya kaum perempuan dalam
pengambilan keputusan;
3) Masalah Teknologi:
Pengalaman masa lalu menunjukkan adanya sarana
prasarana air minum dan penyehatan lingkungan yang
terbangun tidak dapat berfungsi secara optimal, bahkan
banyak pula yang menjadi monumen cipta karya karena
kerusakan sarana prasarana dibiarkan begitu saja tanpa
ada upaya untuk melestarikannya. Salah satu
penyebabnya adalah kurang dilibatkannya masyarakat
dalam perencanaan, konstruksi maupun kegiatan operasi
dan pemeliharaan. Selain itu pilihan teknologi yang
terbatas mempersulit masyarakat menentukan jenis
teknologi yang hendak digunakan yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan masyarakat.
Dari uraian tersebut maka permasalahan teknologi
meliputi :
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 15
a) Banyaknya sarana dan prasarana menggunakan
teknologi yang tidak sesuai dengan tingkat
penguasaan teknologi oleh masyarakat;
b) Banyaknya sarana dan prasarana yang dibangun
menjadi terbengkelai karena sulit mendapatkan suku
cadangnya, kalaupun ada harganya sulit terjangkau
masyarakat;
c) Mahalnya teknologi untuk mengatasi pemenuhan air
bersih di musim kering;
4) Masalah Kelembagaan (Institusi Pengelola)
a) Perencanaan pembangunan sarana prasarana AMPL
tidak melibatkan masyarakat penerima manfaat;
b) Belum berfungsinya dan tidak adanya kelembagaan
pengelola sarana prasarana AMPL;
c) Kurangnya sosialisasi dan pembinaan oleh
Dinas/Instansi terkait.
5) Masalah Biaya/ Anggaran:
Pola pembiayaan sampai saat ini masih bertumpu pada
anggaran pemerintah. Kemampuan pemerintah di masa
mendatang dalam penyediaan anggaran semakin
berkurang. Untuk itu diperlukan inovasi pola pembiayaan
untuk menggali berbagai sumber pembiayaan terutama di
kalangan masyarakat. Untuk mengoptimalkan sumber
pembiayaan tersebut diperlukan sistem yang
berkelanjutan (sustainable system) sehingga potensi
tersebut dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan pula.
Permasalahan utama dari uraian tersebut adalah :
a) Swadaya masyarakat masih rendah;
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 16
b) Terbatasnya dana dari pemerintah untuk membangun
sarana dan prasarana air minum.
6) Kebijakan
Kapasitas masyarakat dalam menyediakan sarana
prasarana air minum dan penyehatan lingkungan saat ini
belum dapat dioptimalkan karena belum adanya kebijakan
dan peraturan perundangan mengenai pemindahan aset
(transfer asset) dari pemerintah kepada masyarakat.
Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah
terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam
mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih
rendahnya cakupan pelayanan penyehatan lingkungan.
Permasalahan kebijakan dari uraian tersebut meliputi :
a) Belum tersedianya kebijakan dan peraturan
perundangan yang mengatur pemanfaatan potensi
tersembunyi (hidden potential) yang ada dalam
masyarakat ;
b) Penyehatan lingkungan belum menjadi perhatian dan
prioritas program pembangunan yang menyebabkan
cakupan rendah.
2. Strategi
a. Strategi Kesehatan
Untuk mengatasi permasalahan pokok kesehatan
sebagaimana uraian di atas maka perlu ditetapkan strategi
kebijakan pembangunan kesehatan yang meliputi:
1) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan melalui
peningkatan aksesabilitas dan jangkauan pelayanan
kesehatan;
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 17
2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumberdaya
manusia (SDM) Kesehatan yang memadai sehingga
mampu menangani pembangunan kesehatan di
Kabupaten Kebumen. terutama melalui peningkatan
kualitas dan kuantitas bidan desa yang menangani
lembaga poliklinik desa;
3) Meningkatkan kualitas manajemen kesehatan meliputi
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada institusi
(pemerintah dan Swasta) pelayanan kesehatan dan
lembaga lain yang berkaitan/bergerak di bidang
kesehatan;
4) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi program-program
pembangunan kesehatan ( melalui peningkatan ualitas
manajemen dan pengembangan kesehatan );
5) Meningkatan kemampuan dalam pemberantasan penyakit
dan masalah kesehatan serta faktor resikonya melalui
upaya preventif dan keberdayaan masyarakat secara
partisipatif.
b. Strategi Kebijakan ( AMPL )
Melihat permasalahan seperti diuraikan di atas maka strategi
kebijakan yang diambil antara lain:
1) Mengembangkan kerangka peraturan untuk mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengelolaan sarana prasarana air
minum dan penyehatan lingkungan
2) Meningkatkan investasi untuk pengembangan kapasitas
sumberdaya masyarakat ;
3) Mendorong penerapan pilihan pembiayaan untuk
pembangunan dan pengelolaan sarana prasarana air
minum dan penyehatan lingkungan ;
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 18
4) Menempatkan kelompok pengguna dalam pengambilan
keputusan pada seluruh tahapan pembangunan serta
pengelolaan sarana prasarana air minum dan penyehatan
lingkungan ;
5) Meningkatkan kemampuan masyarakat di bidang
teknologi, pembiayaan dan kelembagaan dalam
pembangunan dan pengelolaan sarana prasarana air
minum dan penyehatan lingkungan ;
6) Menyusun norma, standar, pedoan dan manual sektor air
minum dan penyehatan lingkungan sebagai upaya
memperbaiki kualitas pelayanan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, operasi pemeliharaan dan
pengelolaan ;
7) Mendorong konsolidasi penelitian, pengembangan dan
diseminasi pilihan teknologi untuk mendukung prinsip
pemberdayaan masyarakat ;
8) Mengembangkan motivasi masyarakat melalui pendidikan
formal dan informal
9) Meningkatkan pelestarian dan pengelolaan lingkungan,
khususnya sumberdaya air;
10) Mempromosikan perubahan pendekatan dalam
pengelolaan sarana dan prasarana air minum dan
penyehatan lingkungan dari pendekatan berdasarkan
batasan adiminstrasi menjadi pendekatan sistem;
11) Meningkatkan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana
air minum danpenyehatan lingkungan yang dilakukan oleh
masyarakat;
12) Meningkatkan kepedulian masyarakat pengguna;
13) Menerapkan upaya khusus pada masyarakat yangkurang
beruntung untuk mencapai kesetaraan pelayanan air
minum dan penyehatan lingkungan;
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 19
14) Mengembangkan pola monitoring dan evaluasi hasil
pembangunan sarana dan prasarana air minum dan
penyehatan lingkungan yang berorientasi kepada tujuan
dan ketepatan sasaran ;
15) Mengembangkan dan menyebarluaskan indikator kinerja
pembangunan sarana dan prasarana air minum dan
penyehatan lingkungan.
C. REFORMASI BIROKRASI
1. Permasalahan
a. Reformasi Birokrasi Belum Sesuai Dengan Tuntutan
Masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik,
masalah utama yang dihadapi adalah birokrasi
pemerintahan yang belum sesuai dengan tuntutan
masyarakat. Hal tersebut terkait dengan tingginya
kompleksitas permasalahan dalam mencari solusi perbaikan.
Demikian pula, dengan masih adanya penyalahgunaan
wewenang, praktek KKN dan masih lemahnya pengawasan
tehadap kinerja aparatur merupakan cerminan dari kondisi
kineja birokrasi yang belum sesuai harapan.
Kinerja birokrasi dalam penyebarluasan informasi
pembangunan juga tidak optimal. Berbagai informasi
kebijakan pemerintah tidak sampai kepada masyarakat. Selain
itu dikeluhkan tidak adanya fungsi Public Relation pemerintah
yang kuat, sehingga pengelolaan informasi publik kurang
tertata dengan baik. Akibatnya kepercayaan publik terhadap
pemerintah menurun.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 20
b. Meningkatnya tuntutan akan partisipasi masyarakat dalam
pengambilan kebijakan publik.
Adanya paradigma baru dalam pelaksanaan demokratisasi
dan desentralisasi di Indonesia telah membawa dampak pada
proses pengambilan kebijakan publik. Dampak tersebut terkait
dengan makin meningkatnya tuntutan akan partisipasi
masyarakat dan meningkatnya tuntutan penerapan prinsip-
prinsip tata pemerintahan yang baik antara lain transparansi,
akuntabilitas dan kualitas kinerja publik serta taat kepada
hukum.
c. Belum memadainya kapabilitas aparatur pemerintah.
Birokrasi menghadapi permasalahan kapabilitas aparatur
pemerintah antara lain: pelanggaran disiplin, penyalahgunaan
kewenangan dan praktek KKN, rendahnya kinerja sumber
daya manusia dan kelembagaan aparatur: sistem
kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen)
pemerintahan yang belum memadai, kendalanya efisiensi dan
efektifitas kerja, rendahnya kualitas pelayanan umum,
rendahnya kesejahteraan PNS dan masih adanya peraturan
perundang-undangan yang sudah tidak sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan pembangunan.
d. Institusi belum sesuai dengan tuntutan perubahan.
Secara khusus, dalam kelembagaan dan ketatalaksanaan
dijumpai masalah pembagian tugas pokok dan fungsi yang
masih rancu antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
serta belum sejalannya struktur organisasi yang ada dengan
visi misi baik untuk jangka panjang maupun jangka menengah.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 21
2. Strategi
Untuk melaksanakan Kepemerintahan yang baik, maka strategi
yang ditempuh adalah:
a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan administrasi negara
melalui peningkatan kualitas SDM dan perubahan institusi
yang disesuaikan dengan kondisi terkini.
b. Penuntasan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan
dalam bentuk praktik-praktik KKN melalui penegakan disiplin
dan penerapan sanksi serta penghargaan yang sesuai.
c. Peningkatan keberdayaan masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan melalui peningkatan
partisipasi.
D. PRASARANA WILAYAH
1. Permasalahan
a. Pengembangan Prasarana Jalan
1) Belum meratanya prasarana jalan
Kabupaten Kebumen dengan luas wilayah 1.281,115 km²
terbagi dalam 26 kecamatan memiliki 25,99 % wilayah
dengan kemiringan di atas 40 % yang terletak di wilayah
utara dan barat daya. Dengan kondisi tersebut
mengakibatkan pembangunan prasarana jalan belum
merata.
Pada wilayah pegunungan, masih terdapat desa yang
belum terhubung secara baik dengan sistem jaringan jalan
kabupaten, sehingga aksesbilitas penduduk yang
mendiami wilayah pegunungan terhadap pusat kegiatan
baik ekonomi, kesehatan maupun pemerintahan menjadi
terbatas. Hal tersebut menimbulkan biaya tinggi untuk
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 22
mobilitas dan distribusi barang baik untuk keperluan
ekonomi, pendidikan maupun kesehatan.
2) Penurunan tingkat pelayanan jalan.
Di Kabupaten Kebumen kondisi jalan 96,84 % sudah
diaspal dengan katagori rusak dan rusak berat 54,18 %.
Pada beberapa ruas jalan utama kabupaten terjadi
kerusakan berat sehingga menurunkan tingkat layanan
jalan. Pada jalan kabupaten yang menghubungkan antar
kabupaten terdapat kondisi jalan rusak sehingga
mengurangi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan.
Pada beberapa ruas jalan, sesuai dengan perkembangan,
membutuhkan peningkatan kualitas dan kapasitas.
Kondisi jalan poros desa yang menghubungkan desa
dengan ibukota kecamatan dalam kondisi yang cukup
memprihatinkan. Penurunan tingkat pelayanan ini juga
disebabkan alokasi dana untuk pemeliharaan dan
peningkatan jalan/jembatan masih kecil akibat terbatasnya
anggaran yang tersedia.
3) Kerusakan jalan akibat pembebanan muatan lebih dan
penanganannya yang belum memadai.
Tingkat kerusakan yang tinggi antara lain disebabkan
belum adanya pengendalian berat muatan pada ruas-ruas
jalan tertentu yang mengakibatkan hancurnya jalan
sebelum umur teknis jalan tercapai. Kondisi ini akan
membutuhkan biaya tambahan untuk mempertahankan
fungsi jalan tersebut dan mengurangi alokasi dana untuk
ruas jalan yang lain, sehingga pada akhirnya pengelolaan
seluruh jaringan jalan akan terganggu. Selain itu, kerugian
paling besar secara langsung akan dialami oleh pengguna
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 23
jalan yaitu bertambahnya waktu tempuh yang
mengakibatkan biaya operasional tinggi. Hal ini akan
menambah tinggi komponen biaya transportasi dalam
harga komoditas.
b. Pengembangan Transportasi
Transportasi jalan merupakan modal transportasi utama serta
mempunyai konstribusi terbesar untuk memfasilitasi terjadinya
mobilitas penduduk, pertumbuhan ekonomi, komunikasi, sosial
budaya dan jaringan transportasi. Tujuan pengembangan
transportasi adalah berkembangnya suatu sistem transportasi
yang dapat menjangkau seluruh wilayah dan merupakan
simpul pada sistem jaringan tranportasi regional dan nasional
serta dapat meningkatkan aksesbilitas penduduk terhadap
pusat-pusat kegiatan dan terwujudnya penataan trayek
sehingga dapat memperluas jangkauan pelayanan angkutan
umum.
Permasalahan transportasi
1) Belum optimalnya pengembangan dan penataan trayek.
Pengembangan wilayah di Kabupaten Kebumen
berdasarkan Sub Wilayah Pengembangan (SWP) terbagi
menjadi 3 (tiga) yaitu SWP I berpusat di Kebumen. SWP II
berpusat di Gombong dan SWP III berpusat di Prembun,
sehingga bila menggunakan pendekatan pengembangan
wilayah maka dalam satu wilayah tersebut seharusnya
terhubung dalam satu sistem jaringan transportasi. Belum
optimalnya pengembangan dan penataan trayek
menyebabkan belum sepenuhya tercipta simpul-simpul
dalam satu sistem transportasi.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 24
Kondisi kualitas dan kuantitas sarana dan pelayanan
angkutan umum, pada rute-rute tertentu, yang masih
terbatas yang mempengaruhi keterjangkauan dan
pemerataan pelayanan transportasi jalan.
2) Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana
perhubungan.
Prasarana dan sarana perhubungan mencakup terminal,
taman parkir dan perlengkapan jalan. Fungsi terminal
sebagai salah satu elemen dalam sistem tranportasi
adalah sebagai nodal untuk perpindahan moda angkutan
maupun pertemuan antar jaringan transportasi. Di
Kabupaten Kebumen, terdapat beberapa terminal yang
dioperasikan, akan tetapi belum optimal bahkan tidak
berfungsi sehingga menimbulkan terminal bayangan yang
mengakibatkan gangguan perjalanan pada beberapa ruas
jalan.
3) Kurang terkendalinya beban muatan yang mengakibatkan
kerusakan jalan.
Masih tingginya kerusakan jalan akibat pelanggaran
muatan lebih di jalan yang dapat mengakibatkan kerugian
ekonomi akibat dari:
a) Belum adanya pengendalian muatan melalui
jembatan timbang.
b) Masih belum tersedianya aturan perangkat hukum
yang memadai.
c. Pengelolaan Sumber Daya Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia sebagai syarat
hidup dan meningkatkan kesejahteraanya. Pembangunan di
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 25
bidang sumber daya air pada dasarnya adalah upaya
memberikan akses yang adil kepada seluruh masyarakat
untuk mendapatkan air agar mampu berperikehidupan yang
sehat, bersih dan produktif. Sumber daya air merupakan faktor
yang sangat penting dalam pencapaian keberhasilan
pembangunan di Kabupaten Kebumen karena berpengaruh
pada sektor pertanian yang menjadi tumpuan sebagian besar
penduduk Kabupaten Kebumen. Selain itu, pembangunan di
bidang sumber daya air yang juga ditujukan untuk
mengendalikan daya rusak air agar tercipta kehidupan
masyarakat yang aman.
Permasalahan Pengelolaan Sumber Daya Air
1) Penurunan fungsi sarana dan prasarana jaringan irigasi.
Penurunan fungsi sarana dan prasarana akibat biaya
operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi belum
mencukupi kebutuhan, mengakibatkan terjadinya
akumulasi kerusakan jaringan yang lebih parah.
Masih rendahnya kepedulian petani terhadap jaringan
irigasi akibat belum optimalnya fungsi kelembagaan
pengelolaan irigasi P3A Dharma Tirta, hal ini
mengakibatkan pembagian air irigasi kurang merata dan
saling berebut antara bagian hulu dan hilir. Disamping hal
tersebut kapasitas tampung waduk semakin menurun
akibat sedimen yang melebihi ambang normal akibat
perubahan tata guna lahan di daerah tangkapan air
(catchment area).
2) Masih rendahnya efisiensi pemanfaatan air irigasi di
tingkat petani.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 26
Petani penerima manfaat irigasi masih cenderung
menanam padi jenis umur panjang dan masih ada
rendahnya kedisiplinan pelaksanaan pola tanam dan tata
tanam sehingga penggunaan air irigasi belum
hemat/efisien.
3) Kondisi Daerah Aliran Sungai semakin kritis.
Kondisi Daerah Aliran Sungai semakin kritis akibat
perubahan guna lahan baik di daerah hulu maupun di hilir
sungai. Perubahan guna lahan ini mengakibatkan daya
tangkap air berkurang bahkan terjadi run off yang cukup
besar sehingga mengakibatkan banjir disaat musim
penghujan dan kurangnya pasokan air/kekeringan di
musim kemarau.
4) Masih terjadi banjir/genangan.
Kabupaten Kebumen memiliki wilayah depresi/cekungan
sehingga setiap tahun terjadi banjir, sedangkan sistem
drainase belum tertata dengan baik diiringi adanya
penurunan kapasitas sungai dan drainase serta
pembuangan sampah di saluran drainase.
d. Pengembangan Kelistrikan Dan Energi Lainnya.
Listrik pada saat sekarang merupakan kebutuhan dasar
penduduk, sehingga merupakan syarat pengembangan
wilayah termasuk untuk menarik investasi. Tujuan
pengembangan kelistrikan dan energi lainnya adalah
pemerataan pelayanan kelistrikan sehingga dapat dinikmati
lebih banyak penduduk terutama di daerah perdesaan serta
penyebaran pelayanan LPJU sehingga dapat meningkatkan
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 27
keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan
aktivitas.
Permasalahan Pengembangan Kelistrikan dan Energi
lainnya
1) Belum meratanya pelayanan listrik
Pengembangan kelistrikan dan energi lainnya di
Kabupaten Kebumen belum merata di perdesaan
terutama di daerah pegunungan. Dengan suplai listrik dari
satu sumber yakni PLN, maka pengembangan listrik
pedesaan menyesuaikan dengan program
pengembangan PLN. Kondisi kurang tersebarnya
pelayanan listrik serta belum ada pengembangan energi
alternatif mengakibatkan aksesbilitas penduduk terhadap
energi masih rendah.
2) Belum optimalnya penyebaran LPJU
LPJU di Kabupaten Kebumen belum merata pada semua
wilayah sehingga mengakibatkan masyarakat memasang
sendiri LPJU sendiri/liar sehingga beban tagihan PPJU
menjadi tinggi.
2. Strategi
a. Pengembangan Prasarana Jalan
Pengembangan prasarana jalan diarahkan untuk
mewujudkan pemerataan aksesabilitas masyarakat terutama
wilayah pegunungan di Kabupaten Kebumen. Selain itu juga
diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas
prasarana jalan serta terminal termasuk untuk mendukung
operasionalisasi Jalan Selatan-selatan. Strategi
pembangunannya adalah sebagai berikut:
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 28
1) Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap pusat
kegiatan dengan pemerataan pembangunan prasarana
jalan dan jembatan yang diprioritaskan di daerah
pegunungan.
2) Dengan keterbatasan anggaran maka pemeliharaan dan
peningkatan jalan di prioritaskan kepada ruas-ruas jalan
strategis dengan metode dan jenis konstruksi yang lebih
baik disertai dengan pengendalian batas berat muatan
sesuai dengan kelas jalan.
3) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
jalan dengan memperhatikan status jalan, apabila
merupakan jalan desa maka bentuk pembangunan
prasarana jalan dan jembatan menggunakan model
swakelola sehingga tingkat partisipasi masyarakat
meningkat baik dalam pendanaan, pelaksanaan,
pengawasan, operasional maupun pemeliharaan.
4) Pengembangan prasarana jalan dan jembatan
dituangkan dalam rencana induk pengembangan
prasarana jalan dan jembatan sehingga dengan anggaran
terbatas masih bisa dilakukan pemeliharaan dan
peningkatan jalan dan jembatan yang bersifat antisipatif
terhadap perkembangan wilayah sesuai prioritas untuk
mempertahankan tingkat pelayanannya.
b. Pengembangan Transportasi
Pengembangan sistem transportasi yang dapat menjangkau
seluruh wilayah dan merupakan simpul pada sistem jaringan
tranportasi regional dan nasional serta dapat meningkatkan
aksesbilitas penduduk terhadap pusat-pusat kegiatan dan
perluasan jangkauan pelayanan angkutan umum dilaksanakan
dengan strategi sebagai berikut:
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 29
1) Pengembangan sistem angkutan dengan integrasi trayek
sehingga dengan keterbatasan jumlah angkutan dapat
memperluas wilayah jangkauan pelayanan angkutan
umum, termasuk angkutan perdesaan. Integrasi trayek
dilakukan dengan optimalisasi terminal sehingga
perpindahan antar nodal angkutan dapat dilakukan di satu
nodal dan menghindari adanya terminal bayangan.
2) Pengendalian batas muatan angkutan dilakukan dengan
sistem jembatan timbang serta peningkatan kemampuan
aparat serta koordinasi lintas sektoral dengan dinas yang
berkompeten.
c. Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengelolaan Sumber Daya Air agar dapat memberikan akses
yang adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan air
agar mampu berperikehidupan yang sehat, bersih dan
produktif serta terkendalinya daya rusak air agar tercipta
kehidupan masyarakat yang aman, dilakukan dengan strategi
sebagai berikut:
1) Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi yang
dilaksanakan dengan melibatkan/partisipasi masyarakat
terutama petani pengguna air dengan melakukan
pendayagunaan dan pengembangan kelembagaan
pengairan termasuk dalam pemanfaatan air.
2) Penanganan banjir yang disebabkan antara lain akibat
DAS yang kritis dan kondisi bentang alam yang berada
diwilayah cekungan/depresi dilaksanakan dengan
konservasi SDA dan pengelolaan sungai, drainase
beserta bangunan-bangunannya yang melibatkan
partisipasi masyarakat termasuk penyediaan perangkat
hukum yang mendukung.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 30
d. Pengembangan Kelistrikan Dan Energi Lainnya
Pemerataan pelayanan kelistrikan di daerah perdesaan serta
penyebaran pelayanan LPJU, dilakukan dengan strategi:
1) Percepatan pemerataan pelayanan listrik desa dengan
keterbatasan anggaran dilaksanakan listrik masuk desa
yang melibatkan partisipasi masyarakat.
2) Pengembangan LPJU yang terbatas anggarannya
dilakukan dengan dilakukan prioritisasi pada ibukota
kecamatan serta kawasan yang rawan dengan melibatkan
masyarakat.
E. PENATAAN RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Permasalahan
a. Tata Ruang
Penataan ruang diperlukan sebagai salah satu arahan dalam
perencanaan pembangunan karena diharapkan
pembangunan bisa dilaksanakan dengan memperhatikan
aspek spasial/keruangan. Penataan ruang di Kabupaten
Kebumen bertujuan agar pelaksanaan pembangunan dapat
bersinergis antar sektor dengan acuan wilayah serta
memperhatikan potensi wilayah agar pemanfaatan ruang
dapat mendukung pembangunan yang berkelanjutan
(sustainable development).
1). Rendahnya pemanfaatan rencana tata ruang sebagai
acuan koordinasi pembangunan lintas sektor dan
wilayah.
Pembangunan yang dilakukan di suatu wilayah saat ini
masih sering dilakukan tanpa mempertimbangkan
keberlanjutannya. Keinginan untuk memperoleh
keuntungan ekonomi jangka pendek seringkali
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 31
menimbulkan keinginan untuk mengeksploitasi sumber
daya alam secara berkelebihan sehingga menurunkan
kualitas (degradasi) dan kuantitas (deplesi) sumber daya
alam dan lingkungan hidup. Selain itu, seringkali pula
terjadi konflik pemanfaatan ruang antar sektor.
2). Perkembangan wilayah yang belum diantisipasi dalam
rencana tata ruang.
Perencanaan Tata Ruang yang tertuang dalam Rencana
Umum Tata Ruang Wilayah mempunyai kurun waktu 10
tahun, sehingga pada saat sekarang dokumen
perencanaan yang diperdakan pada tahun 1998, maka
perlu segera di rubah karena terjadi potensi
pengembangan wilayah yang cukup berpengaruh akibat
dari beberapa kebijakan berskala nasional seperti Jalan
Lintas Selatan Jawa, penetapan beberapa kawasan
menjadi kawasan konservasi seperti Kawasan Karst
Gombong Selatan dan Rencana Taman Nasional
Geologi di Karangsambung.
b. Lingkungan Hidup
Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan
kelestarian fungsi lingkungan hidupnya. Dengan demikian
sumber daya alam memiliki peran ganda, yaitu sebagai
modal pertumbuhan ekonomi (resource based economy) dan
sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan (life support
system).
Atas dasar fungsi ganda tersebut, sumber daya alam
senantiasa harus dikelola secara seimbang untuk menjamin
keberlanjutan pembangunan. Penerapan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development)
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 32
di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama untuk
diinternalisasikan ke dalam kebijakan dan peraturan
perundangan, terutama dalam mendorong investasi
pembangunan jangka menengah. Prinsip-prinsip tersebut
saling sinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata
pemerintahan yang baik (good governance) yang
mendasarkan pada asas partisipasi, transparansi, dan
akuntabilitas yang mendorong upaya perbaikan pengelolaan
sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Kebumen
bertujuan agar terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup
serta meningkatnya akses masyarakat terhadap sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan.
Permasalahan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Peningkatan Kerusakan DAS
Terjadi peningkatan kerusakan DAS yang mengakibatkan
meluasnya lahan kritis di daerah hulu, dengan
peningkatan luas lahan kritis mencapai 100-200 Ha per
tahun. Lahan kritis dan lahan marginal yang belum
dimanfaatkan di Kabupaten Kebumen, antara lain di
daerah pesisir dan pegunungan.
2) Peningkatan Beban Lingkungan Hidup
Peningkatan beban lingkungan hidup yang disebabkan
karena terjadinya peningkatan jumlah cemaran udara,
limbah dari kegiatan industri pengolahan dan rumah
tangga, termasuk sampah. Pengelolaan pertanian dengan
menggunakan bahan kimiawi juga telah mengakibatkan
menurunnya kualitas tanah pertanian.
3) Belum terkendalinya usaha penambangan
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 33
Penurunan kualitas lingkungan hidup juga ditunjukan pada
usaha pertambangan. Pertambangan di kabupaten
Kebumen yang potensial adalah pertambangan pasir
(galian golongan C) maupun adanya potensi pasir besi di
wilayah pantai. Sifat usaha pertambangan, khususnya
tambang terbuka (open pit mining), selalu merubah
bentang alam sehingga mempengaruhi ekosistem dan
habitat aslinya. Dalam skala besar akan mengganggu
keseimbangan fungsi lingkungan hidup dan berdampak
buruk bagi kehidupan manusia. Dengan citra semacam ini
usaha pertambangan cenderung ditolak masyarakat. Citra
ini diperburuk oleh banyaknya pertambangan tanpa ijin
(PETI) yang sangat merusak lingkungan
2. Strategi
a. Penataan Ruang
Pemanfaatan rencana tata ruang sebagai acuan
pembangunan serta mampu mengantisipasi perkembangan
wilayah dilakukan melalui strategi:
1) Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan
pendekatan spasial tidak hanya sektoral, sehingga dapat
menghindari konflik pemanfaatan ruang.
2) Revisi rencana umum tata ruang serta dokumen teknis
tata ruang lainnya dengan melibatkan stakeholders.
b. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan meningkatnya
kualitas lingkungan hidup serta akses masyarakat terhadap
sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan
strategi sebagai berikut:
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 34
1) Rehabilitasi lahan kritis dan pemanfaatan lahan marginal
dengan pelibatan masyarakat.
2) Pengendalian pencemaran udara dan air serta limbah
padat termasuk sampah industri dan rumah tangga
dengan peningkatan sumber daya manusia pengelola
lingkungan dan meningkatkan keterlibatan masyarakat
serta peningkatan kapasitas pengelolaan limbah/sampah
antara lain dengan pendekatan intregated farming
termasuk penyebarluasan pemanfaatan teknologi organik.
3) Pengendalian usaha pertambangan dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
F. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL
1. Permasalahan
Dalam konteks pembangunan jangka menengah, kemiskinan
didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok
orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya
untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang
bermartabat. Permasalahan kemiskinan akan dilihat dari aspek
pemenuhan hak dasar, beban kependudukan, dan ketidakadilan
serta ketidaksetaraan gender.
a. Kegagalan Pemenuhan Hak Dasar
1) Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan.
Pemenuhan kebutuhan pangan yang layak masih menjadi
persoalan bagi masyarakat miskin. Pada umumnya
kesulitan pemenuhan pangan ini disebabkan oleh (1)
rendahnya daya beli, (2) tata niaga yang tidak efisien, dan
(3) kesulitan stok pangan yang terjadi pada musim
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 35
tertentu. Masalah kecukupan pangan bukan hanya terkait
dengan produksi bahan pangan, tetapi juga masalah
peningkatan pendapatan karena mayoritas petani miskin
harus membeli bahan makanan mereka. Permasalahan
kecukupan pangan antara lain tercermin dari rendahnya
asupan kalori penduduk miskin dan buruknya status gizi
bayi, anak balita dan ibu.
2) Terbatasnya Akses dan Rendahnya Mutu Layanan
Kesehatan.
Masalah utama yang menyebabkan rendahnya derajat
kesehatan masyarakat miskin adalah rendahnya akses
terhadap layanan kesehatan dasar, rendahnya mutu
layanan kesehatan dasar, kurangnya pemahaman
terhadap perilaku hidup sehat, dan kurangnya layanan
kesehatan reproduksi.
Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat miskin juga
disebabkan oleh (1) perilaku hidup mereka yang tidak
sehat, (2) jarak fasilitas layanan kesehatan yang jauh dan
(3) biaya perawatan dan pengobatan yang mahal.
Masalah lainnya adalah rendahnya mutu layanan
kesehatan dasar yang disebabkan oleh terbatasnya
tenaga kesehatan, kurangnya peralatan, dan kurangnya
sarana kesehatan.
3) Terbatasnya Akses dan Rendahnya Mutu Layanan
Pendidikan.
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu upaya
penting dalam penanggulangan kemiskinan. Berbagai
upaya pembangunan pendidikan yang dilakukan secara
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 36
signifikan telah memperbaiki tingkat pendidikan penduduk
Indonesia.
Meskipun demikian pembangunan pendidikan ternyata
belum sepenuhnya mampu memberi pelayanan secara
merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Masih
terdapat kesenjangan yang cukup tinggi antarkelompok
masyarakat terutama antara penduduk kaya dan
penduduk miskin dan antara perdesaan dan perkotaan.
Keterbatasan masyarakat miskin untuk mengakses
layanan pendidikan dasar terutama disebabkan tingginya
beban biaya pendidikan baik biaya langsung maupun
tidak langsung. Meskipun SPP untuk jenjang SD/MI telah
secara resmi dihapuskan oleh Pemerintah tetapi pada
kenyataannya masyarakat tetap harus membayar iuran
sekolah. Pengeluaran lain diluar iuran sekolah seperti
pembelian buku, alat tulis, seragam, uang transport, dan
uang saku menjadi faktor penghambat pula bagi
masyarakat miskin untuk menyekolahkan anaknya. Di
samping itu sampai ketersediaan fasilitas pendidikan
untuk jenjang SMP/MTs ke atas di daerah perdesaan,
daerah terpencil masih terbatas. Hal tersebut menambah
keengganan masyarakat miskin untuk menyekolahkan
anaknya karena bertambahnya biaya yang harus
dikeluarkan.
4) Terbatasnya Kesempatan Kerja dan Berusaha.
Masalah utama yang dihadapi masyarakat miskin adalah
terbatasnya kesempatan kerja, terbatasnya peluang
berusaha, lemahnya perlindungan terhadap aset usaha,
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 37
dan perbedaan upah serta lemahnya perlindungan kerja
terutama bagi pekerja anak dan pekerja perempuan
seperti buruh migran perempuan dan pembantu
rumahtangga.
Keterpaksaan untuk mendapatkan pekerjaan
menyebabkan lemahnya daya tawar masyarakat miskin
dan tingginya kerentanan terhadap perlakuan yang
merugikan. Masyarakat miskin juga harus mau menerima
pekerjaan dengan imbalan yang terlalu rendah dengan
sistem kontrak yang sangat rentan terhadap pemutusan
hubungan kerja secara sepihak oleh pemberi kerja.
Kesulitan ekonomi juga memaksa anak dan perempuan
untuk bekerja. Pekerja perempuan, khususnya buruh
migran perempuan dan pembantu rumahtangga, serta
pekerja anak menghadapi resiko yang sangat tinggi untuk
dieksplotasi secara berlebihan, tidak menerima gaji atau
digaji sangat murah, dan diperlakukan secara tidak
manusiawi.
5) Terbatasnya Akses Layanan Perumahan dan Sanitasi.
Masalah utama yang dihadapi masyarakat miskin adalah
terbatasnya akses terhadap perumahan yang sehat dan
layak, rendahnya mutu lingkungan permukiman dan
lemahnya perlindungan untuk mendapatkan dan
menghuni perumahan yang layak dan sehat. Di
perkotaan, keluarga miskin sebagian besar tinggal di
perkampungan yang berada di balik gedung-gedung
pertokoan dan perkantoran, dalam petak-petak kecil,
saling berhimpit, tidak sehat dan seringkali dalam satu
rumah ditinggali lebih dari satu keluarga. Mereka tidak
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 38
mampu membayar biaya awal untuk mendapatkan
perumahan sangat sederhana dengan harga murah.
Masyarakat miskin yang tinggal di kawasan nelayan,
pinggiran hutan, dan pertanian lahan kering juga
mengeluhkan kesulitan memperoleh perumahan dan
lingkungan permukiman yang sehat dan layak. Dalam
satu rumah seringkali dijumpai lebih dari dari satu
keluarga dengan fasilitas sanitasi yang kurang memadai.
6) Terbatasnya Akses terhadap Air Bersih.
Kesulitan untuk mendapatkan air bersih terutama
disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap air bersih,
terbatasnya penguasaan sumber air dan menurunnya
mutu sumber air. Keterbatasan akses terhadap air bersih
akan berakibat pada penurunan mutu kesehatan dan
penyebaran berbagai penyakit lain seperti diare. Akses
terhadap air bersih masih menjadi persoalan di banyak
tempat dengan kecenderungan akses rumahtangga di
perkotaan lebih baik dibanding daerah lain.
Berkurangnya air waduk akibat penggundulan hutan dan
pendangkalan, serta menurunnya mutu saluran irigasi
mengakibatkan berkurangnya jangkauan irigasi. Masalah
ini membuat lahan tidak dapat diusahakan secara optimal,
yang pada gilirannya mengurangi pendapatan petani.
7) Lemahnya Kepastian Kepemilikan dan Penguasaan
Tanah.
Masyarakat miskin menghadapi masalah ketimpangan
struktur penguasaan dan pemilikan tanah, serta
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 39
ketidakpastian dalam penguasaan dan pemilikan lahan
pertanian. Kehidupan rumah tangga petani sangat
dipengaruhi oleh aksesnya terhadap tanah dan
kemampuan mobilisasi anggota keluargannya untuk
bekerja di atas tanah pertanian. Oleh sebab itu,
meningkatnya jumlah petani gurem dan petani buruh
mencerminkan kemiskinan di perdesaan. Masalah
tersebut bertambah buruk dengan struktur penguasaan
lahan yang timpang karena sebagian besar petani gurem
tidak secara formal menguasai lahan sebagai hak milik,
dan kalaupun mereka memiliki tanah, perlindungan
terhadap hak mereka atas tanah tersebut tidak cukup kuat
karena tanah tersebut seringkali tidak bersertifikat. Tingkat
pendapatan rumah tangga petani ditentukan oleh luas
tanah pertanian yang secara nyata dikuasai. Terbatasnya
akses terhadap tanah merupakan salah satu faktor
penyebab kemiskinan dalam kaitan terbatasnya aset dan
sumberdaya produktif yang dapat diakses masyarakat
miskin. Terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap
tanah tergambar dari timpangnya distribusi penguasaan
dan pemilikan tanah oleh rumah tangga petani, dimana
mayoritas rumah tangga petani masing-masing hanya
memiliki tanah kurang dari satu hektar dan adanya
kecenderungan semakin kecilnya rata-rata luas
penguasaan tanah per rumah tangga pertanian.
Masalah pertanahan juga nampak dari semakin banyak
dan meluasnya sengketa agraria, termasuk sengketa
masyarakat dengan pemerintah, seperti mengenai
penetapan kawasan konservasi yang di dalamnya
terdapat lahan pertanian, masyarakat sekitar yang sudah
mengusahakan secara turun-temurun. Sengketa agraria di
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 40
beberapa daerah terutama di Jawa dan Sumatera sering
dilatarbelakangi oleh konflik agraria yang terjadi pada
masa kolonial dan hingga kini tidak terselesaikan
berdasarkan nilai dan rasa keadilan masyarakat.
8) Memburuknya Kondisi Lingkungan Hidup dan
Sumberdaya Alam, serta Terbatasnya Akses Masyarakat
Terhadap Sumber Daya Alam.
Masalah utama yang dihadapi masyarakat miskin adalah
terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap
sumberdaya alam dan menurunnya mutu lingkungan
hidup, baik sebagai sumber mata pencaharian maupun
sebagai penunjang kehidupan sehari-hari. Masyarakat
miskin yang tinggal di daerah perdesaan, kawasan pesisir,
daerah pertambangan dan daerah pinggiran hutan sangat
tergantung pada sumberdaya alam sebagai sumber
penghasilan.
Masyarakat miskin seringkali terpinggirkan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam, seperti
terjadi dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
alam oleh perusahaan besar dan proyek-proyek besar
pemerintah. Masyarakat miskin yang tinggal di daerah
pesisir sebagai nelayan merasakan adanya penurunan
tangkapan yang sangat drastis. Hal ini disebabkan oleh
masuknya perahu trawl milik pemodal besar dan
pencurian ikan oleh nelayan negara asing yang
menggunakan perahu lebih modern. Masyarakat miskin
yang tinggal di sekitar daerah pertambangan tidak dapat
merasakan manfaat secara maksimal. Mereka hanya
menjadi buruh pertambangan tanpa ada hak atas
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 41
kepemilikan terhadap areal pertambangan yang dikuasai
oleh para pemilik modal atas ijin dari negara.
9) Lemahnya Jaminan Rasa Aman.
Lemahnya jaminan rasa aman dalam lima tahun terakhir
terjadi dalam bentuk ancaman non kekerasan antara lain,
kerusakan lingkungan, krisis ekonomi, penyebaran
penyakit menular, dan peredaran obat-obat terlarang yang
menyebabkan hilangnya akses masyarakat terhadap hak-
hak sosial, ekonomi, politik dan budaya.
10) Lemahnya Partisipasi.
Salah satu penyebab kegagalan kebijakan dan program
pembangunan dalam mengatasi masalah kemiskinan
adalah lemahnya partisipasi mereka dalam perumusan
dan pelaksanaan kebijakan. Berbagai kasus di perkotaan
antara lain penertiban PKL, pemutusan hubungan kerja
secara sepihak, hal ini menunjukkan kurangnya dialog
dan lemahnya pertisipasi mereka dalam pengambilan
keputusan.
Rendahnya partisipasi masyarakat miskin dalam
perumusan kebijakan juga disebabkan oleh kurangnya
informasi baik mengenai kebijakan yang akan dirumuskan
maupun mekanisme perumusan yang memungkinkan
keterlibatan mereka. Secara formal sosialisasi telah
dilaksanakan, namun karena menggunakan sistem
perwakilan, seringkali informasi yang diperlukan tidak
sampai ke masyarakat miskin.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 42
b. Beban Kependudukan
Beban masyarakat miskin makin berat akibat besarnya
tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup yang
mendorong terjadinya migrasi. Menurut data BPS,
rumahtangga miskin mempunyai rata-rata anggota keluarga
lebih besar daripada rumahtangga tidak miskin. Rumahtangga
miskin di perkotaan rata-rata mempunyai anggota 5,1 orang,
sedangkan rata-rata anggota rumah tangga miskin di
perdesaan adalah 4,8 orang. Dengan beratnya beban rumah
tangga, peluang anak dari keluarga miskin untuk melanjutkan
pendidikan menjadi terhambat dan seringkali mereka harus
bekerja untuk membantu membiayai kebutuhan keluarga. Oleh
karena itu, rumah tangga miskin harus menanggung beban
yang lebih besar.
c. Ketidaksetaraan dan Ketidakadilan Gender
Laki-laki dan perempuan memiliki pengalaman kemiskinan
yang berbeda. Dampak yang diakibatkan oleh kemiskinan
terhadap kehidupan laki-laki juga berbeda dari perempuan.
Sumber dari permasalahan kemiskinan perempuan terletak
pada budaya patriarki yang bekerja melalui pendekatan,
metodologi, dan paradigma pembangunan. Sistem kebijakan
pemerintahan telah meminggirkan perempuan melalui
kebijakan, program dan lembaga yang tidak responsif gender.
Angka yang menjadi basis pengambilan keputusan,
penyusunan program dan pembuatan kebijakan, tidak mampu
mengungkap dinamika kehidupan perempuan dan laki-laki.
Data tersebut dikumpulkan secara terpusat tanpa
memperhatikan kontekstualitas dan tidak mampu mengungkap
dinamika kehidupan perempuan-laki-laki sehingga kebijakan,
program, dan lembaga yang dirancang menjadi netral gender
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 43
dan menimbulkan kesenjangan gender di berbagai bidang
kehidupan.
Budaya patriarki mengakibatkan perempuan berada pada
posisi tawar yang lemah, sementara suara perempuan dalam
memperjuangkan kepentingannya tidak tersalurkan melalui
mekanisme pengambilan keputusan formal. Masalah
keterwakilan suara dan kebutuhan perempuan dalam
pengambilan keputusan untuk merumuskan kebijakan publik
tersebut sangat penting karena produk kebijakan yang netral
gender hanya akan melanggengkan ketidaksetaraan dan
ketidakadilan terhadap perempuan yang berakibat pada
pemiskinan kaum perempuan
2. Strategi
Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan dan kesejahteraan
sosial maka strategi yang dikembangkan antara lain:
a. Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin melalui
peningkatan kepedulian berbagai pihak;
b. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan perlindungan sosial
melalui penggalakan kembali program Keluarga Berencana
dan program Jaminan Perlindungan Sosial;
c. Pengarusutamaan gender dalam setiap penyusunan kebijakan
publik.
G. PERTANIAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
1. Permasalahan
Kebumen merupakan daerah agraris dan sampai sekarang
pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah,
tetapi dalam pelaksanaannya banyak permasalahan yang
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 44
menghambat peningkatan produksi hasil pertanian yang
memadai, permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:
a. Produktifitas lahan menurun.
b. Kondisi lahan pertanian sangat memprihatinkan, hal ini dipicu
oleh tingginya pencemaran dengan penggunaan pupuk kimia
dan pestisida yang berlebihan sehingga menyebabkan struktur
dan tekstur tanah rusak yang berakibat penurunan
produktifitas lahan
c. Kepemilikan lahan sempit, sehingga pendapatan yang
diperoleh tidak mencukupi kebutuhan dan kurang mendorong
upaya peningkatan produksi.
d. Di Kabupaten Kebumen rata-rata kepemilikan lahan pertanian
sangat kecil yaitu sebesar 0,25 ha, selain itu sebagian besar
masyarakat petani di Kebumen adalah sebagai buruh tani.
e. Penerapan dan pemanfaatan teknologi pertanian belum
optimal berakibat pada rendahnya produktivitas dan nilai
tambah produk pertanian.
f. Kebanyakan petani dalam melakukan aktifitas produksi lahan
pertanian belum melaksanakan hal-hal yang berbau
berteknologi antara lain:
g. Belum melaksanakan pemupukan berimbang
h. Belum menggunakan bibit unggul/bermutu
i. Belum melaksanakan pengendalian hama secara terpadu
j. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan
lemahnya permodalan petani merupakan salah satu
permasalahan yang sangat mendasar karena sebagian
masyarakat tani mempunyai pendidikan yang rendah, hanya
setingkat sekolah dasar sehingga sulit untuk mengakses
permodalan yang diberikan oleh lembaga keuangan.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 45
k. Pemanfaatan hutan yang melebihi daya dukung sehingga
membahayakan pasokan air yang menopang keberlanjutan
produksi hasil pertanian.
l. Rendahnya harga gabah terutama pada saat panen raya
m. Rendahnya nilai hasil hutan non kayu yang sebenarnya
berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan
masyarakat sekitar kawasan hutan.
n. Belum memadainya sarana dan prasarana perikanan laut,
kondisi saat ini penangkapan ikan di jalur I sangat padat, rata-
rata setiap kapal ukuran 1 GT mempunyai areal tangkap 0,5
km, sehingga diperlukan fasilitas untuk penangkapan ikan di
jalur 2 dan 3 dengan kapal dan alat tangkap yang lebih besar,
selain permasalahan tersebut fasilitas untuk pendaratan ikan
juga belum memadai karena pintu masuk maupun tempat
parkir kapal relatif sempit. Untuk mempermudah pendaratan
ikan diperlukan tempat yang memadai baik pelabuhan
maupun sarana dan prasrana penunjang antara lain: air
bersih, SPBN, Listrik PLN, Tambak,Peralatan SAR san Pabrik
ES.
o. Masih rendahnya kualitas SDM masyarakat nelayan, tingkat
pendidikan nelayan masih rendah rata-rata setingkat SD
selain itu ketrampilan masyarakat petani ikan dalam budidaya
ikan air tawar maupun tambak masih kurang. Selain itu untuk
penguasaan dan penerapan teknologi pengolahan hasil
perikanan laut juga masih kurang sehingga mempengaruhi
harga jual produk.
p. Kerusakan lingkungan diperairan laut masih banyak dilakukan
oleh nelayan karena para nelayan dalam melakukan
penangkapan masih ada yang menggunakan peralatan-
peralatan yang tidak ramah lingkungan (racun, stroom, jaring
arad) serta maraknya penambangan pasir laut untuk
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 46
bangunan/industri genteng sehingga akan merusak daerah
sekitar pantai.
q. Budidaya perikanan darat dan laut belum optimal yang
mengakibatkan rendahnya produktivitas.
r. Kurangnya modal usaha untuk budidaya ternak besar
khususnya sapi dan kambing
s. Rendahnya populasi dan mutu genetik ternak
t. Belum optimalnya pemanfaatan potensi produk sampingan
dari budidaya ternak
u. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ternak
2. Strategi
a. Peningkatan kemampuan petani untuk dapat menghasilkan
komoditas yang berdaya saing tinggi melalui revitalisasi
penyuluhan.
b. Terjaganya produksi dan harga beras untuk pengamanan
kemandirian pangan melalui upaya intensifikasi budidaya padi
dan operasi pasar beras.
c. Peningkatan sarana-prasarana penunjang pengembangan
pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan terutama untuk
menunjang kegiatan agrobisnis dan agroindustri.
d. Peningkatan daya saing dan nilai tambah produk pertanian
dan perikanan melalui penerapan teknologi tepat guna untuk
mewujudkan perkembangan agrobisnis dan agroindustri.
e. Peningkatan produksi dan ekspor hasil pertanian dan
perikanan melalui peningkatan akses investasi dan jaringan
pasar.
f. Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan rakyat
melalui pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dan
pemanfaatan hutan untuk budidaya bawah tegakan.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 47
g. Peningkatan perluasan hutan/perkebunan rakyat dengan
tanaman industri untuk menunjang pengembangan industri
hasil perkebunan melalui intensifikasi pemanfaatan lahan
marginal dan lahan pantai.
h. Peningkatan pemanfaatan potensi pantai dan laut dengan
budidaya tanaman rumput laut, pengembangan tambak dan
pembangunan sarana prasarana pelabuhan pendaratan ikan.
i. Intensifikasi pengembangan ternak rakyat melalui upaya
pembinaan kesehatan ternak, bantuan permodalan/ gaduhan,
perbaikan mutu ternak dan produk sampingannya.
H. PARIWISATA
1. Permasalahan
Permasalahan utama
a. Belum optimalnya pemanfaatan potensi obyek-obyek wisata.
Terdapat beberapa potensi obyek wisata yang belum tergali
baik wisata yang berbasis pada sumberdaya alam maupun
sumberdaya buatan.
b. Kurangnya kuantitas maupun kualitas sarana dan prasarana
pendukung pariwisata Untuk kemudahan pelayanan kepada
wisatawan serta meningkatkan daya tarik obyek perlu
diadakan peningkatan sarana dan prasarana, namun dalam
kenyataannya baik sisi kualitas maupun kuantitas masih
kurang memadai sehingga dapat mengurangi minat wisatawan
untuk berkunjung.
c. Belum optimalnya pengelolaan obyek-obyek wisata.
Pengelolaan obyek yang meliputi bebeberap aspek antara lain
pemeliharaan, promosi, kenyamanan dan keamanan.
d. Belum optimalnya upaya peningkatan jumlah pengunjung
obyek wisata di Kebumen.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 48
e. Kurangnya SDM bidang pariwisata baik dari sisi kuantitas
maupun kualitas. Keberhasilan pariwisata didukung oleh peran
serta pelaku pariwisata antara lain. Aparat, pengusaha dan
masyarakat. Sikap/budaya masyarakat dalam menyambut
wisatawan masih kurang, demikian juga dengan aparat
maupun pengusaha masih sedikit pemahamannya tentang
kontribusi yang harus diberikan dalam rangka memajukan
industri pariwisata di Kabupaten Kebumen
2. Strategi
Strategi yang dapat ditempuh adalah peningkatan peran pariwisata
sebagai penggerak perekonomian daerah yang memberikan multiplier
effect yang cukup besar melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana, serta peningkatan pengelolaan obwis
khususnya pada aspek promosi dan pembinaan kepada masyarakat
pelaku pariwisata secara berkelanjutan.
I. INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
1. Permasalahan
Industri di Kabupaten Kebumen umumnya didominasi oleh Industri
Kecil dan Rumah tangga yang umumnya tersebar di wilayah
pedesaan. Adapun permasalahan utama industri adalah:
a. Lemahnya daya saing produk hasil industri
b. Kurangnya tenaga kerja yang profesional
c. Terbatasnya penguasaan teknologi tepat guna
d. Terbatasnya permodalan
Aktivitas perdagangan umumnya didominasi komoditas hasil
pertanian dan produk hasil olahannya, serta sebagian kecil produk
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 49
luar daerah yang tidak diproduksi dalam daerah Permasalahan
utama perdagangan adalah:
a. Rendahnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perdagangan
b. Kurang informasi pasar
c. Panjangnya rantai distribusi
2. Strategi
a. Industri
Untuk meningkatkan daya saing produk hasil industri sehingga
mampu bersaing dengan produk luar daerah dilakukan upaya:
1) Peningkatan akses ke sumber-sumber permodalan
melalui penyediaan skim kredit murah dan
pengembangan lembaga ekonomi mikro di pedesaan.
2) Peningkatan akses ke teknologi tepat guna melalui
pelatihan, magang dan penyediaan pusat pelayanan
konsultasi teknologi tepat guna
3) Peningkatan akses ke informasi pasar melalui upaya
promosi bersama melalui berbagai media informasi dan
melalui kerjasama regional.
b. Perdagangan
Agar aktivitas perdagangan meningkat dilakukan upaya:
1) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perdagangan.
2) Peningkatan kelancaran distribusi barang komoditas
perdagangan melalui monitoring dan pengawasan lalu
lintas barang.
3) Perlindungan persaingan usaha dengan menetapkan
kebijakan perdagangan yang berpihak kepada pedagang
kecil/pasar tradisional.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 50
J. KETENAGAKERJAAN
1. Permasalahan
Dalam bidang ketenagakerjaan permasalahan yang dihadapi
adalah:
a. Meningkatnya jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten
Kebumen yang dari tahun ke tahun cenderung naik yaitu
semula 2,58% pada tahun 2000 menjadi 5,5% pada tahun
2003.
b. Menciutnya lapangan kerja formal.
Jumlah lapangan kerja formal dari tahun ke tahun mengalami
kecenderungan penurunan, sehingga banyak tenaga kerja
yang bekerja di sektor non formal dengan penghasilan jauh
dari batas kewajaran.
c. Masih banyak pekerja bekerja di sektor kurang produktif.
Kontribusi angkatan kerja yang bekerja di sektor kurang
produktif mengalami penurunan, dimana pada tahun 2000
terdapat 42,21% tenaga kerja yang bekerja dibawah 35 jam
per minggu menjadi 38,86% pada tahun 2003, Tetapi
jumlahnya masih cukup besar yaitu lebih dari 100.000 pekerja,
dimana pekerja tersebut rawan jatuh di bawah garis
kemiskinan.
d. Rendahnya tingkat kualifikasi ketrampilan yang dimiliki tenaga
kerja.
Secara formal tingkat pendidikan pencari kerja di Kabupaten
Kebumen masih rendah, dimana 69,09% masih berpendidikan
SD dengan 48,86% laki-laki dan 51,14% perempuan pada
tahun 2003. Untuk pendidikan SLTP sebesar 18,40% dengan
56,30% laki-laki dan 43,70% perempuan.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 51
2. Strategi
Lapangan pekerjaan diarahkan untuk:
a. Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja yang
dilakukan pemerintah melalui program pekerjaan umum,
kredit mikro, pengembangan UMKM serta program
pengentasan kemiskinan.
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
perbaikan pelayanan pendidikan, pelatihan serta
memperbaiki pelayanan kesehatan.
c. Perbaikan kebijakan yang mendorong terbentuknya
informasi pasar kerja serta membentuk bursa kerja.
d. Peningkatan hubungan industrial ketenagakerjaan serta
memberi perlindungan pada tenaga kerja.
K. KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
1. Permasalahan
Untuk bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
permasalahan yang selalu timbul adalah:
a. Rendahnya Produktivitas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah, yang lebih dominan disebabkan oleh rendahnya
kualitas sumber daya manusia koperasi dan UMKM
khususnya dibidang manajemen, organisasi, teknologi dan
pemasaran. Selain itu juga faktor rendahnya kompetensi
kewirausahaan menjadi penyebab lain.
b. Terbatasnya akses Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah kepada sumberdaya produktif, terutama akses
kepada permodalan, teknologi, informasi dan pasar.
c. Masih rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi
Koperasi. Dari data yang ada, diperkirakan hanya 70,34% unit
koperasi yang masih aktif di tahun 2003.
Bab IV Strategi Pembangunan
IV - 52
d. Tertinggalnya kinerja Koperasi, yang lebih disebabkan karena
masih kurang pahamnya baik pengurus maupun masyarakat
dalam memahami manajemen koperasi yang moderen.
e. Kurang kondusifnya iklim Usaha, yaitu masih kurang
kondusifnya proses perijinan dan lemahnya koordinasi antara
instansi terkait dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM.
2. Strategi
Strategi yang ditempuh Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah melalui:
a. Peningkatan produktivitas Koperasi dan UMKM
b. Peningkatan proporsi usaha kecil formal
c. Berfungsinya sistem untuk menumbuhkan wirausaha
d. Peningkatan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi
sesuai jati diri koperasi.
e. Peningkatan kebijakan yang mendorong kemudahan perijinan
berusaha dan terkoordinasinya program pemberdayaan
koperasi dan UMKM.
f. Peningkatan akses kepada sumberdaya produktif melalui
peningkatan pendukung usaha.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 1
BAB V
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
A. ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Pembiayaan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan Pemerintah Kabupaten Kebumen, bersumber pada
beberapa pendapatan daerah, dimana pendapatan daerah Kabupaten
Kebumen berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana
Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan.
Pendapatan daerah Kabupaten Kebumen terbesar didapat dari dana
bagian dari pemerintah / instansi lebih tinggi (perimbangan) yang
didapat dari APBN sebesar 87,35% dari penerimaan daerah, dengan
penggunaan dana sepenuhnya menjadi kewenangan daerah sesuai
dengan prioritas yang diharapkan.
Adapun kontribusi PAD di Kabupaten Kebumen masih sangat kecil,
sehingga upaya menaikan PAD tidak signifikan pada peningkatan
APBD. Sementara pendapatan dari dana perimbangan besarannya
ditentukan pemerintah pusat dari pendapatan APBN, sesuai dengan
kondisi dan bobot indikator daerah secara nasional.
Adapun gambaran pendapatan daerah sebagai berikut :
1. Pendapatan Asli Daerah
Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah rata-rata sebesar
6,19%, dimana pos terbesar didapat dari retribusi daerah sebesar
3,17% dari Pendapatan Daerah, kemudian pajak daerah sebesar
1,83%, dan Pos Lain-lain sebesar 1,16%. Adapun kontribusi dari
bagian laba BUMD sangat kecil (rata-rata per tahun
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 2
0,11%).Disamping itu pada pendapatan lain-lain masih terdapat
pendapatan dari dinas yang sebenarnya bersifat retribusi.
a. Pajak Daerah;
Pendapatan pajak daerah yang terbesar adalah dari Pajak
Penerangan Jalan Umum (PPJU) sebesar 1,69% dari total
pendapatan daerah. Potensi pendapatan ini dari tahun ke
tahun selalu naik dengan pertumbuhan rata-rata pertahun
sebesar 51,70%, sesuai dengan kenaikan pemakaian arus
listrik, penambahan jumlah pelanggan maupun tarif listrik. Dari
pendapatan ini sebagian digunakan untuk membayar biaya
pemasangan baru, perawatan dan rekening lampu
penerangan jalan. Permasalahan yang dihadapi, banyak
pemasangan lampu penerangan jalan “liar” swadaya
masyarakat, yang merugikan dan membahayakan. Hal
tersebut karena masyarakat merasa sudah membayar pajak,
sehingga berhak atas penerangan jalan di lingkungannya.
Pendapatan yang potensial lainnya dari Pajak Hotel dan
Restoran (PHR) yaitu rata-rata kontribusinya sebesar 0,06%
dari Pendapatan Daerah pertahun. Potensi PHR cukup besar
yaitu mencapai 20,08% pertahun dan akan terus tumbuh.
Hanya permasalahannya subyek pajak belum memungkinkan
diberlakukan self assessmen dengan berbagai alasan,
misalnya pelanggan komplain bila dicantumkan PHR pada bill
pembayaran, dan bila inklusif dalam harga akan terasa mahal.
Selain itu juga biaya yang dikeluarkan pengusaha rumah
makan akan semakin tinggi, bila prinsip ini ditingkatkan
dengan cara kerjasama dengan travel/biro perjalanan.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 3
Pajak hiburan potensinya semakin kecil, karena hanya
mengandalkan hiburan Play station dan hiburan insidentil yang
tidak dapat diprediksikan.
Pajak Reklame relatif stabil karena subyeknya pengusaha/
pihak yang memandang reklame penting untuk
mempromosikan produk barang/jasa yang dipasarkan. Pajak
ini relative lebih mudah karena obyek pajaknya akan dipasang
/dipampangkan pada tempat yang strategis dan menarik, yang
dapat dengan mudah orang dapat melihat. Potensi yang sulit
dipungut, bila reklame dikaitkan dengan pesan-pesan sosial.
Pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C
potensinya besar yaitu mencapai 373,52% pertahun, namun
pendapatannya belum sesuai potensinya yaitu baru sekitar
0,05% pertahun. Hal ini karena ada permasalahan dalam
pemungutannya. Untuk mempermudah, pemungutannya
dilakukan pada muaranya. Cara ini menghadapi masalah,
berkaitan dengan rencana diberikannya Alokasi Dana Desa,
karena dengan ADD dana disalurkan melalui pemerintah desa
dan dilaksanakan dengan swakelola.
b. Retribusi Daerah.
Pendapatan retribusi daerah berasal dari beberapa obyek.
Obyek yang cukup besar retribusi pelayanan kesehatan yaitu
sebesar 1,70% pertahun dari total pendapatan daerah,
retribusi pasar sebesar 0,33% pertahun, retribusi penggantian
biaya cetak KTP dan KK sebesar 0,27% pertahun dan retribusi
tempat rekreasi dan olah raga sebesar 0,24% pertahun, dan
lainnya lebih kecil lagi.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 4
Pendapatan dari retribusi berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan pemerintah daerah, artinya pendapatan dari retribusi
ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan untuk
pelayanan. Biaya untuk pelayanan retribusi bervariasi atau
rata-rata pertumbuhan pertahun 39,77%, namun demikian
retribusi ini tidak dapat ditekan untuk mencapai tingkat efisien
tertentu. Pendapatan yang paling besar dari retribusi
pelayanan kesehatan, yang dikelola oleh BPRSUD, BP-4 dan
Puskesmas. Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan,
maka pendapatannya lebih kecil, namun demikian tetap
dilaksanakan, karena merupakan pelayanan pada masyarakat
yang sedang sakit. Pendapatan dari retribusi ini tidak
diharapkan naik, bila memang masyarakat benar-benar sehat,
dan bukan masyarakat yang sakit berobat ke luar daerah.
Retribusi tempat rekreasi dan olah raga tumbuh sebesar
0,24% pertahun, namun target yang dipasang pada APBD
tampaknya sudah optimal karena realisasinya sering tidak
mencapai target. Faktor penyebabnya kemungkinan
dikarenakan pemungutan pada wisatawan tidak maksimal.
Retribusi Pasar, merupakan pembayaran atas jasa
penggunaan fasilitas pasar untuk berjualan. Pendapatan ini
dikumpulkan dari jumlah pembayaran yang kecil-kecil dengan
rata-rata pertumbuhan sebesar 10,01% pertahun.
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pedagang
yang tidak segera membayar sesuai kewajibannya pada saat
yang tepat, sehingga menunggak dan harus ditagih berulang-
ulang. Untuk pemungutan retribusi pasar memang harus ulet,
sabar, telaten dan perlu seni tersendiri.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 5
Retribusi terminal, berkaitan dengan penggunaan terminal
yang baru dan jalur baru, barangkali butuh waktu untuk
sosialisasi sehingga bus masuk terminal. Untuk ini perlu ada
ketegasan jalur bus dan keharusan bus masuk terminal,
dimana pertumbuhan retribusi ini baru mencapai 15,14%
pertahun.
Retribusi rumah potong hewan (RPH) ditentukan jumlah
pemotongan hewan. Hal ini dipengaruhi jumlah permintaan
akan daging dan pemotongan hewan di luar RPH. Untuk
meningkatkan pendapatan ini maka konsumsi masyarakat
akan daging naik, atau ada penjualan daging potong ke luar
daerah. Pertumbuhan retribusi jenis ini mencapai 9,41%
pertahun.
Retribusi penggantian biaya cetak KTP dan Akta Capil,
dengan adanya regulasi tentang akta kelahiran, maka
pendapatan ini akan berkurang, karena akta kelahiran sampai
dengan usia 18 tahun tidak dikenakan biaya. Sedangkan dari
KTP menghadapi masalah sebagian masyarakat tidak
menganggap KTP penting, karena tidak pernah berpergian.
Meraka baru akan membuat KTP bila merasa perlu.
Retribusi-retribusi yang lain memiliki kontribusi yang sangat
kecil dengan pertumbuhan yang sulit diperkirakan dengan
masing-masing mempunyai masalah yang penanganannya
masing-masing akan berbeda pula.
c. Pendapatan dari Bagian laba BUMD.
Pendapatan dari Bagian laba BUMD, kontribusinya pada PAD
masih kecil. Pendapatan yang besar dari BPR/BKK.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 6
Pendapatan ini berkaitan dengan kinerja BUMD itu sendiri,
sementara disamping sebagai badan usaha, BUMD
mempunyai fungsi social.
2. Pendapatan lain-lain,
Pendapatan lain-lain tidak bisa diprediksikan, karena bersifat
insidentil. Beberapa pendapatan yang berasal dari dinas sesuai
sifatnya bersifat retribusi sehingga kecenderungan kenaikan dan
pengelolaan sama dengan retribusi. Pendapatan yang besar
didominasi dari Pendapatan Sarang Burung Walet, yang
penangannya bersifat khusus.
3. Pendapatan Dana Perimbangan
Pendapatan ini ditentukan dari Pemerintah Pusat. Prediksi dana
perimbangan hanya didasarkan dari pendapatan tahun-tahun
sebelumnya. Kenaikan pendapatan ini sesuai dengan kondisi dan
bobot daerah secara nasional. Pendapatan bagi hasil pajak dan
bukan pajak akan dipengaruhi realisasi pendapatan APBN. Dana
Alokasi Kusus, berkaitan dengan program-program nasional yang
dapat ditangkap dan sesuai dengan program-program daerah,
sehingga penggunaanya sudah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Hal yang sama untuk pendapatan dari Pemerintah Propinsi.
Prediksi terhadap hal ini tidak berani terlalu optimis, karena
pengaruhnya akan sangat besar pada pendapatan APBD.
Prediksi pendapatan pada tahun-tahun yang akan datang, dengan
mempelajari perilaku, kecenderungan penerimaan dari tahun ke tahun,
kejadian-kejadian/regulasi yang berpengaruh secara signifikan.
Peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun berkisar 0 sampai 10%.
Penentuan kenaikan 10% sudah merupakan sangat optimis. Kecuali
untuk PPJU yang bisa di atas 10%.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 7
Peningkatan proyeksi di atas 10% dimungkinkan bila ada kejadian-
kejadian yang signifikan, atau ada regulasi tertentu khususnya terkait
regulasi moneter yang praktis menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Pendapatan asli daerah pada dasarnya adalah pungutan pada
masyarakat. Pungutan ini dapat dibedakan pada pungutan yang tidak
ada kontrapretasi yang langsung dapat ditunjuk (pajak) dan yang ada
kontrapretasi yang langsung dapat ditunjuk (retribusi). Terhadap
pungutan pajak, maka perlu pendekatan, penyadaran, sampai pada
sikap yang tegas pada subyek pajak. Terhadap retribusi maka perlu
perbaikan, perluasan pelayanan, pendekatan dan ketegasan pada
subyek tentang hak dan kewajiban menggunakan fasilitas publik.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 8
Tabel 2.:
Prediksi Pendapatan Daerah Kabupaten Kebumen
NO JENIS PENDAPATAN 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7
PENDAPATAN DAERAH 472.666.922.840,00 505.301.236.846,60 540.327.218.163,82 578.441.320.014,53 617.164.137.993,57
A PENDAPATAN ASLI DAERAH 27.938.569.540,00 30.775.243.280,70 33.675.331.873,43 37.246.003.597,44 38.819.842.597,64
1 PAJAK DAERAH 7.732.800.000,00 8.854.280.000,00 9.903.764.000,00 11.075.770.520,00 12.386.883.556,40
2 RETRIBUSI DAERAH 13.899.744.050,00 15.334.755.345,80 16.894.331.341,18 18.986.243.994,67 21.352.734.776,80
3 BAGIAN LABA USAHA DAERAH 456.051.000,00 530.883.700,00 610.516.255,00 693.227.124,25 787.457.966,99
4 POS LAIN-LAIN PENDAPATAN 5.849.974.490,00 6.055.324.234,90 6.266.720.277,25 6.490.761.958,52 6.728.533.588,05
B BAGIAN DARI PEMERINTAH / INST LEBIH TINGGI 412.338.393.050,00 440.996.137.290,90 471.868.346.387,89 505.032.930.564,33 540.668.068.708,90
1 BAGI HASIL PAJAK 13.823.801.560,00 15.561.998.536,00 17.630.328.267,44 19.974.798.092,72 22.632.450.817,21
2 BAGI HASIL BUKAN PAJAK 478.251.490,00 478.854.954,90 479.464.454,45 480.080.048,99 480.701.799,48
3 DANA ALOKASI UMUM 384.556.340.000,00 411.475.283.800,00 440.278.553.666,00 471.098.052.422,62 504.074.916.092,20
4 DANA ALOKASI KUSUS 13.480.000.000,00 13.480.000.000,00 13.480.000.000,00 13.480.000.000,00 13.480.000.000,00
5 DANA DARURAT - - - - -
C BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 32.389.960.250,00 33.529.856.275,00 34.783.539.902,50 36.162.385.852,75 37.676.226.687,03
1 DANA PENYEIMBANG 20.890.000.000,00 20.890.000.000,00 20.890.000.000,00 20.890.000.000,00 20.890.000.000,00
2 PENERIMAAN DARI PROPINSI 11.499.960.250,00 12.639.856.275,00 13.893.539.902,50 15.272.385.852,75 16.786.226.687,03
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 9
Tidak kalah penting dan harus selalu ditingkatkan, adalah perbaikan
sistem, mekanisme dan manajemen BELANJA DAERAH.
Pada perhitungan proyeksi pendapatan daerah dilakukan dengan
menggunakan rata-rata pertumbuhan pada tahun 2002 – 2004 dengan
besaran berkisar 0,01% - 10% atau rata-rata secara keseluruhan
6,91%, kecuali untuk pos yang pertumbuhannya >10% maka
perhitungan dengan menggunakan nilai tengah.
Secara garis besar Proyeksi Pendapatan daerah Kabupaten Kebumen
dapat dilihat pada tabel Proyeksi Pendapatan pada halaman berikut,
sedangkan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
B. ARAH PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH
Belanja daerah sebagian besar digunakan untuk belanja yang bersifat
operasi, sedangkan belanja yang bersifat investasi relative kecil.
Bagaimanapun belanja investasi dilakukan setelah biaya operasi
dipenuhi, kecuali daerah mengambil kebijakan utang untuk kegiatan
tertentu (mekanisme sulit dan cenderung memberatkan daerah). Pola
belanja investasi dengan adanya Perda ADD akan mengalami
penggeseran. APBD akan membiayai belanja-belanja strategis lintas
wilayah, sementara desa melaksanakan belanja sesuai prioritas desa.
Permasalahan yang mungkin muncul adalah dapatkah desa-desa
melaksanakan pembangunan dalam kerangka pencapaian visi daerah
dan meningkatkan daya saing dengan daerah-daerah lain.
Prediksi belanja diprioritaskan pada belanja yang bersifat wajib, yang
meliputi, Belanja Administrasi Umum, pembayaran bunga dan
angsuran pinjaman, bantuan keuangan, alokasi dana desa dan belanja
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 10
tidak tersangka. Belanja Administrasi Umum diprediksi setiap tahun
naik 8 sampai 10% untuk mengantisipasi inflasi. Pembayaran
angsuran dan bunga pinjaman merupakan rencana pembayaran atas
utang yang jatuh tempo. Belanja tidak tersangka untuk mengantisipasi
kejadian-kejadian yang tidak diduga (bencana alam dan hal-hal
mendesak).
Pembiayaan dari swasta untuk investasi, tidak dapat diprediksikan,
kecuali ada daya tarik berupa kemudahan infrastruktur dan insentif
untuk penanam modal masuk ke daerah. Swadaya masyarakat yang
cukup besar dan sudah dilaksanakan adalah keikutsertaan masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan dan beberapa pembangunan
sarana infrastruktur lainnya.
Untuk penekanan pembiayaan kedepan, pembiayaan akan dititik
beratkan untuk :
1. Fungsi Pendidikan, dengan asumsi pembelanjaan secara
bertahap meningkat sebesar 0,5-1% diluar gaji. Saat ini
diperkirakan belanja di fungsi ini telah mencapai 11,5% dan
mencapai 20% pada tahun 2015 sesuai dengan target jangka
panjang daerah.
2. Fungsi Kesehatan, dengan asumsi pembelanjaan secara bertahap
meningkat sebesar 0,5-1% diluar gaji. Saat ini diperkirakan telah
mencapai 6,7%, dan diharapkan pada akhir tahun 2010 telah
mencapai 10%.
3. Fungsi Ekonomi, khususnya sub Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan, Peternakan dan Perikanan akan terus dipacu secara
bertahap sehingga pada 2010 telah mencapai 10%. Saat ini baru
mencapai 5,41%.
Bab V Arah Kebijakan Keuangan Daerah
V- 11
4. Infrastruktur, saat ini merupakan pembiayaan terbesar saat ini
yaitu mencapai 36,10%. Kedepan angka ini akan tetap
dipertahankan paling tidak berkisar 35%.
5. Fungsi Pemerintahan saat ini telah mencapai 25,07%, angka ini
akan tetap dipertahankan mengingat didalamnya terdapat Alokasi
Dana Desa yang mencapai 4,12%, dan secara bertahap mampu
mencapai 10%.
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 1
BAB VI
KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH
Penterjemahan dari strategi adalah kebijakan umum yang berisi tujuan
pembangunan sebagai berikut:
A. Pendidikan
1. Meningkatkan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun;
2. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah
baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya
lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak keberhasilan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, dan
penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang
berkualitas;
3. Memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok
masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan
pendidikan seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di
daerah terpencil, dan ataupun masyarakat penyandang cacat;
4. Meningkatkan penyediaan pendidikan keterampilan dan
kewirausahaan ataupun pendidikan non formal yang bermutu;
5. Meningkatkan pendidikan non formal yang merata dan bermutu
untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga
masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan
pendidikannya melalui jalur formal terutama bagi masyarakat yang
tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah dan warga
masyarakat lainnya yang ingin meningkatkan dan atau
memperoleh pengetahuan, kecakapan/keterampilan hidup dan
kemampuan guna meningkatkan kualitas hidupnya;
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 2
6. Meningkatkan penyediaan dan pemerataan sarana pendidikan
dan tenaga pendidik;
7. Menyempurnakan manajemen pendidikan dan meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan mutu pendidikan;
8. Meningkatkan otonomi dan desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan pemberian kewenangan dan tanggung jawab yang lebih
besar kepada satuan pendidikan dalam mengelola pendidikan
secara sehat, bertanggung jawab, dan akuntabel yang diikuti
dengan sistem kontrol dan jaminan kualitas pendidikan serta
sistem penilaian kinerja sampai dengan satuan pendidikan;
9. Menata sistem pembiayaan pendidikan yang berprinsip keadilan,
efisien, transparan dan akuntabel dan peningkatan anggaran
pendidikan secara bertahap hingga mencapai 20 persen untuk
melanjutkan usaha-usaha pemerataan dan penyediaan layanan
pendidikan yang berkualitas;
10. Mengembangkan budaya baca guna menciptakan masyarakat
belajar, berbudaya, maju dan mandiri;
B. Kesehatan
1. Meningkatkan umur harapan hidup;
2. Menurunkan angka kematian bayi;
3. Menurunkan angka kematian ibu melahirkan;
4. Menurunkan prevalensi gizi-kurang pada anak balita;
5. Meningkatkan jumlah jaringan dan kualitas Puskesmas;
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan;
7. Mengembangkan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin;
8. Meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup
sehat;
9. Meningkatkan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia
dini;
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 3
10. Meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar;
11. Meningkatkan pembangunan, penyediaan, pemeliharaan sarana
dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan;
12. Meningkatkan kehandalan dan keberlanjutan pelayanan saran
dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan.
C. Reformasi Birokrasi
1. Menciptakan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional
dan akuntabel;
2. Mengurangi secara nyata praktek korupsi di birokrasi dan dimulai
dari tataran (jajaran) pejabat yang paling atas;
3. Deregulasi peraturan dan praktek yang bersifat diskriminatif
terhadap warga negara, kelompok atau golongan masyarakat;
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan
kebijakan publik;
5. Terjaminnya konsistensi seluruh peraturan daerah dan tidak
bertentangan peraturan dan perundangan diatasnya.
D. Prasarana Wilayah
1. Meningkatkan aksesabilitas masyarakat terutama wilayah
pegunungan di Kabupaten Kebumen dengan percepatan
pemerataan prasarana termasuk sumber daya air dan listrik di
wilayah Kabupaten Kebumen sehingga dapat mengurangi
kesenjangan infrastruktur antar wilayah dengan penerapan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development) di seluruh sektor dan wilayah.
2. Mempertahankan tingkat pelayanan dan meningkatkan kualitas
dan kuantitas prasarana daerah dengan terencana termasuk
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 4
untuk mendukung operasionalisasi Jalan Selatan-selatan dan
pengendalian muatan;
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendanaan,
pelaksanaan, pengawasan, operasional dan pemeliharaan
prasarana daerah
4. Meningkatkan sistem transportasi agar dapat menjangkau seluruh
wilayah dan merupakan simpul pada sistem jaringan tranportasi
regional dan nasional serta dapat meningkatkan aksesbilitas
penduduk terhadap pusat-pusat kegiatan dan perluasan
jangkauan pelayanan angkutan umum termasuk optimalisasi
terminal
5. Meningkatkan akses yang adil kepada seluruh masyarakat untuk
mendapatkan air agar mampu berperikehidupan yang sehat,
bersih dan produktif serta terkendalinya daya rusak air agar
tercipta kehidupan masyarakat yang aman.
6. Meningkatkan fungsi sungai, drainase dan jaringan irigasi
sehingga mampu mencukupi kebutuhan air baik dimusim kemarau
maupun musim penghujan
7. Meningkatkan pelayanan kebutuhan air secara adil, merata, tepat
waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah, sehingga intensitas tanam
tercapai minimal 275 %.
8. Meningkatkan pemerataan pelayanan kelistrikan di daerah
perdesaan termasuk penyebaran pelayanan LPJU.
E. Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup
1. Meningkatkan kualitas lingkungan dengan ditandai oleh
menurunnya tingkat kerusakan DAS, meluasnya rehabilitasi lahan
kritis dan marginal, menurunnya tingkat pencemaran udara dan air
serta limbah padat termasuk sampah industri dan rumah tangga
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 5
2. Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan serta diterapkannya prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten
Kebumen.
3. Meningkatkan pengendalian usaha pertambangan dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan.
4. Mewujudkan keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang
dalam suatu “sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan.”
5. Terwujudnya revisi rencana umum tata ruang serta dokumen
teknis tata ruang lainnya agar mampu mengantisipasi
perkembangan wilayah
F. Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial
1. Meningkatkan kemampuan dan aksesibilitas masyarakat miskin
terhadap sumberdaya (resources);
2. Menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk;
3. Meningkatkan peran serta dan kapabilitas perempuan dalam
pengambilan kebijakan publik;
4. Menurunkan persentase penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan;
5. Meningkatkan kecukupan pangan yang bermutu dan terjangkau;
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu;
7. Meningkatkan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan
merata;
8. Meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha;
9. Meningkatkan kebutuhan perumahan dan sanitasi yang layak dan
sehat;
10. Meningkatkan ketersediaan air bersih dan aman bagi masyarakat
miskin;
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 6
11. Meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemanfaatan SDA
dan terjaganya kualitas lingkungan hidup;
12. Meningkatkan perlindungan hak atas tanah;
13. Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat;
14. Meningkatkan partisipasi masyarakat miskin dalam pengambilan
keputusan dan mendorong keterlibatan perempuan dalam
pengembilan kebijakan publik.
G. Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan
1. Meningkatkan ketrampilan petani.
2. Meningkatkan penyuluhan pertanian.
3. Meningkatkan ketahanan pangan terutama beras.
4. Mengamankan harga beras.
5. Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian, peternakan,
perikanan dan kelautan.
6. Menggembangkan kegiatan agrobisnis dan agroindustri
7. Meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pertanian.
8. Meningkatkan akses informasi pasar.
9. Meningkatkan investasi di bidang pertanian, peternakan,
perikanan dan kelautan.
10. Meningkatkan nilai tambah hasil hutan untuk produksi non kayu
11. Meningkatkan intensitas pemanfaatan lahan dibawah tegakan
hutan, lahan marginal dan pantai.
12. Meningkatkan perkebunan rakyat tanaman industri
13. Meningkatkan pemanfaatan potensi laut dan pantai.
H. Pariwisata
1. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana objek wisata.
2. Meningkatkan kunjungan wisata
3. Meningkatkan kenyamanan pada objek wisata
Bab VI Kebijakan Umum Pembangunan Daerah
VI - 7
4. Mengembangkan pariwisata yang berbasiskan pada pendapatan
masyarakat dengan tetap terjaganya kepribadian dan kekhasan
daerah.
I. Industri dan Perdagangan
1. Meningkatkan daya saing produk hasil industri sehingga mampu
menembus pasar luar daerah
2. Memperlancar arus distribusi barang dan jasa hasil produksi
dalam daerah maupun kebutuhan masyarakat Kebumen yang
didatangkan dari luar daerah.
J. Ketenagakerjaan
1. Mengurangi jumlah pengangguran terbuka,
2. Mengurangi jumlah pekerja yang bekerja di sektor kurang
produktif
3. Meningkatkan tingkat kualifikasi ketrampilan yang dimiliki tenaga
kerja.
K. Koperasi dan UMKM
1. Meningkatkan produktivitas Koperasi dan UMKM
2. Meningkatkan proporsi usaha kecil formal
3. Memfungsikan sistem untuk menumbuhkan wirausaha
4. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi
sesuai jati diri koperasi.
5. Meningkatkan kebijakan yang mendorong kemudahan perijinan
berusaha dan terkoordinasinya program pemberdayaan koperasi
dan UMKM.
6. Meningkatkan akses kepada sumberdaya produktif melalui
peningkatan pendukung usaha.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 1
BAB VII
PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Untuk mengarahkan kegiatan ke depan yang akan dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen dapat mencapai tujuan dan
sasaran seperti yang diharapkan dalam visi dan misi, maka berikut ini
disampaikan program – program yang akan dilaksanakan selama lima
tahun kedepan sesuai fungsi dan sub fungsi:
A. Pelayanan Umum
1. Pelayanan Umum
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
Tujuan program ini untuk menata administrasi kependudukan
dalam upaya mendorong terakomodasinya hak-hak penduduk
(untuk memperoleh hak dasar dalam perlindungan hukum dan
rasa aman), tertib administrasi penduduk, serta tersedianya
data dan informasi penduduk yang akurat, reformasi
pelayanan registrasi penduduk dan peran serta masyarakat,
dengan memperhatikan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang berkelanjutan, serta mendorong tertib
pelayanan publik. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain
meliputi:
1) Menyempurnakan peraturan perundang-undangan yang
mendukung administrasi kependudukan;
2) Menyempurnakan sistem pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, dan pengelolaan informasi
kependudukan melalui program penerbitan NIK (Nomor
Induk Kependudukan);
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 2
3) Pembinaan dan pengembangan Pos Pelayanan Keliling
(PPK) akta kelahiran;
4) Menata kelembagaan administrasi kependudukan yang
berkelanjutan di wilayah termasuk meningkatkan kualitas
SDM; serta
5) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang
administrasi informasi kependudukan.
b. Program Penerapan Kepemerintahan yang baik
Program ini bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang
bersih, responsif, bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) membangun pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan
prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik, antara lain: keterbukaan, kebertanggungjawaban
atau akuntabilitas, dan ketaatan hukum, serta membuka
partisipasi publik seluas-luasnya pada semua kegiatan
pembangunan; dan
2) menerapkan nilai-nilai etika aparatur guna membangun
budaya kerja yang mendukung produktifitas kerja yang
tinggi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
penyelenggaraan negara khususnya dalam rangka
pemberian pelayanan umum kepada masyarakat.
c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Aparatur Negara.
Program ini bertujuan untuk menyempurnakan dan
mengefektifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem
akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatur negara yang
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 3
bersih, akuntabel, dan bebas KKN. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan
pengawasan dan audit internal, eksternal, dan
pengawasan masyarakat;
2) Menata dan menyempurnakan kebijakan sistem, struktur
kelembagaan dan prosedur pengawasan yang
independen, efektif, efisien, transparan dan terakunkan;
3) Meningkatkan tindak lanjut temuan pengawasan sesuai
peraturan yang berlaku;
4) Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih
komprehensif;
5) Mengembangkan penerapan pengawasan berbasis
kinerja;
6) Mengembangkan tenaga pemeriksa yang profesional;
7) Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan
mendorong peningkatan implementasinya pada seluruh
instansi;
8) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi
APFP dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan;
serta
9) Melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil
pengawasan.
d. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Program ini bertujuan untuk menata dan menyempurnakan
sistem organisasi dan manajemen pemerintahan daerah agar
lebih proporsional, efisien dan efektif memiliki akuntabilitas
yang tinggi serta meningkatkan kemampuan pengelolaan
anggaran pembangunan yang didasarkan pada penyusunan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 4
anggaran berbasis kinerja. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
antara lain meliputi:
1) Menyempurnakan sistem kelembagaan yang efektif,
ramping, fleksibel berdasarkan prinsip good governance;
2) Menyempurnakan tata laksana dan hubungan kerja antar
instansi dan satuan kerja berdasarkan tugas pokok dan
fungsi masing-masing;
3) Mengembangkan sistem pelayanan dengan
menyempurnakan standar pelayanan minimal masing-
masing unit kerja;
4) Meningkatkan kemampuan pengelolaan anggaran
pembangunan melalui penerapan sistem administrasi
pengelolaan keuangan daerah yang mampu
mengakomodasi kebijakan pembangunan daerah;
5) Menciptakan sistem administrasi pendukung dan
kearsipan yang efektif dan efisien.
e. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem
pengelolaan dan kapasitas sumber daya manusia aparatur
sesuai dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas
kepemerintahan dan pembangunan. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Menata kembali sumber daya manusia aparatur sesuai
dengan kebutuhan dan kompetensi sesuai beban kerja
institusi/kelembagaan perangkat daerah;
2) Menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan
sumber daya manusia aparatur terutama pada sistem
pembinaan karier dan prestasi kerja;
3) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur
dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 5
4) Meningkatkan menejemen kepegawaian dan kapabilitas
aparatur melalui diklat pegawai, baik struktural, fungsional
maupun diklat teknis;
5) Penyempurnaan sistem, kurikulum dan penyelenggaraan
diklat aparatur;
6) Mengembangkan profesionalisme pegawai negeri melalui
penyempurnaan aturan etika dan mekanisme penegakan
hukum disiplin pegawai.
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Program ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen
dan penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat
secara bermutu, akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan
adil kepada seluruh masyarakat guna menunjang
kepentingan masyarakat dan kemudahan kegiatan usaha,
serta mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat
dengan berdasarkan pada prinsip cepat, pasti, mudah,
murah, patut dan adil;
2) Mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip good governance
dalam setiap proses pemberian pelayanan publik antara
lain perpajakan dan penanaman modal;
3) Meningkatkan upaya untuk menghilangkan hambatan
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik melalui
deregulasi;
4) Melaksanakan pemantapan koordinasi pembinaan
pelayanan publik dan pengembangan kualitas aparat
pelayanan publik;
5) Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam
perumusan kebijakan layanan publik melalui mekanisme
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 6
dialog dan musyawarah terbuka dengan komunitas
penduduk di masing-masing wilayah; serta
6) Mengembangkan mekanisme pelaporan berkala capaian
kinerja penyelenggaraan pemerintah kepada publik.
g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Negara
Program ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas
dan administrasi pemerintahan secara lebih efisien dan
efektif serta terpadu. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
antara lain meliputi:
1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung
pelayanan;
2) Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional
termasuk pengadaan, perbaikan dan perawatan gedung
dan peralatan.
3) Meningkatkan upaya pengelolaan aset daerah melalui
peningkatan kemampuan menejemen daerah sehingga
mampu menghasilkan data yang falid dan akurat sebagai
dasar pengambilan keputusan.
4) Peremajaan dan pemeliharaan transaportasi dinas
operasional untuk mendukung mobilitas, ketepatan dan
kecepatan operasional pelayanan umum.
2. Penelitian Dasar dan Pengembangan Iptek
a. Program Penelitian dan Pengembangan Implementasi
Teknologi Informasi dan Media.
1) Mengembangkan Sistem Informasi Pemerintahan dan
Pelayanan Umum;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 7
2) Melakukan Evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi
informasi dan media dalam pelayanan umum dan
penyediaan akses informasi publik;
3) Mengembangkan sistem informasi pemerintahan dan
pelayanan Umum yang dapat diakses secara terbuka oleh
masyarakat luas;
4) Melakukan Evaluasi terhadap setiap kebijakan
pembangunan yang mampu menghasilkan penilaian
kinerja yang akurat dan bermanfaat bagi perencanaan
pembangunan selanjutnya.
b. Program peningkatan akses informasi publik.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
mendukung terciptanya tata pemerintahan yang baik.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan meliputi:
1) Meningkatkan Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi dalam penyediaan akses informasi publik.
2) Mengintensifkan Sistem Informasi Penanganan
Pengaduan Masyarakat.
3) Mengembangkan Partisipasi masyarakat dalam proses
kebijakan publik.
4) Meningkatkan Publikasi Daerah melalui berbagai Media.
3. Pembangunan Daerah
a. Program Pengembangan Perkotaan
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kota dengan
meningkatkan kemampuan produktivitas kota tersebut agar
sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Kegiatan pokok yang dilakukan untuk mengembangkan kota
adalah:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 8
1) Peningkatan penyediaan prasarana dasar;
2) Peningkatan kualitas lingkungan fisik dan sosial-budaya
perkotaan;
3) Pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana
fisik ekonomi kota;
4) Peningkatan kapasitas atau kemampuan aparat
pemerintah daerah untuk manajemen/pengelolaan
perkotaan;
5) Penyempurnaan manajemen dan sistem pembiayaan
daerah;
6) Pemantapan regulasi yang kondusif bagi investasi;
7) Pengembangan kegiatan ekonomi perkotaan yang
berbasis sumber daya lokal serta terkait dengan kegiatan
ekonomi perdesaan;
8) Peningkatan kemitraan dengan pihak swasta dan
masyarakat;
9) Penataan dan pemberian ruang kepada sektor informal
dan pengusaha kecil yang dapat membuka banyak
lapangan kerja; dan
10) Pemantapan kerjasama dan koordinasi antar pemerintah
daerah lintas wilayah administrasi.
b. Program Pembangunan Masyarakat Desa
Program ini ditujukan untuk mendorong dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di perdesaan. Kegiatan pokok
yang akan dilakukan adalah:
1) Pengembangan sarana dan prasarana untuk menunjang
peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat desa yang
berkualitas;
2) Pengembangan sarana dan prasarana sosial terutama
bidang pendidikan dan kesehatan;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 9
3) Peningkatan keberdayaan masyarakat desa dengan
meningkatkan kemampuan mereka dalam
merencanakan melaksanakan dan memelihara kegiatan
pembangunan di desa sendiri;
4) Peningkatan pembinaan lembaga-lembaga masyarakat
desa agar mampu menjadi motor penggerak
pembangunan di tingkat desa; serta
5) Peningkatan modal sosial yang ada dalam masyarakat.
B. Ketertiban dan Keamanan
1. Penanggulangan Bencana
a. Program Penanggulangan Bencana
Program ini bertujuan untuk melaksanakan kegiatan
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada saat sebelum
terjadinya bencana dan penyelamatan pada saat terjadinya
bencana serta rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana
terjadi. Kegiatan pokok yang dilakukan meliputi:
1) Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana
terutama pada wilayah rawan bencana;
2) Peningkatan kemampuan pertolongan dan penyelamatan
pada saat terjadnya bencana;
3) Peningkatan upaya pemberian bantuan kepada korban
bencana;
4) Peningkatan kemampuan rehabilitasi dan rekonstruksi
dalam bentuk darurat maupun permanen.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 10
2. Pembinaan Hukum
a. Program Perencanaan Hukum
Program ini ditujukan untuk menciptakan persamaan persepsi
dari seluruh pelaku pembangunan khususnya di bidang hukum
dalam menghadapi berbagai isu strategis dan global yang
secara cepat perlu diantisipasi agar penegakan dan kepastian
hukum tetap berjalan secara berkesinambungan. Dengan
program ini diharapkan akan dihasilkan kebijakan/materi
hukum yang sesuai dengan aspirasi masyarakat, baik pada
saat ini maupun masa mendatang, mengandung perlindungan
dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta
mempunyai daya laku yang efektif dalam masyarakat secara
keseluruhan. Kegiatan-kegiatan pokok yang dilaksanakan
dalam kurun waktu lima tahun mendatang meliputi:
1) Pengumpulan dan pengolahan serta penganalisaan
bahan informasi hukum terutama yang terkait dengan
pelaksanaaan berbagai kegiatan perencanaan
pembangunan hukum secara keseluruhan;
2) Penyusunan peraturan daerah yang menyangkut regulasi
di tingkat lokal.
b. Program Pembentukan Hukum
Program ini dimaksudkan untuk menciptakan berbagai
perangkat peraturan perundang-undangan yang akan menjadi
landasan hukum untuk berperilaku tertib dalam rangka
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pembentukan peraturan perundang-undangan
dilakukan melalui proses yang benar dengan memperhatikan
tertib perundang-undangan serta asas umum peraturan
perundang-undangan yang baik. Dengan program ini
diharapkan tersedia berbagai peraturan daerah dalam rangka
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 11
mengatur perilaku individu dan lembaga serta penyelesaian
sengketa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan-
kegiatan pokok yang akan dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Pelaksanaan berbagai pengkajian peraturan daerah
dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum di
tingkat atasnya;
2) Pelaksanaan berbagai penelitian peraturan daerah yang
belum dibentuk sebagai upaya meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk dapat lebih memahami kenyataan yang
ada;
3) Harmonisasi peraturan daerah dan peraturan lebih tinggi
terutama pertentangan antara peraturan perundang-
undangan pada tingkat pusat dengan peraturan
perundang-undangan pada tingkat daerah yang
mempunyai implikasi menghambat pencapaian
kesejahteraan rakyat;
4) Penyusunan naskah akademis rancangan peraturan
daerah berdasarkan kebutuhan masyarakat;
5) Penyelenggaraan berbagai konsultasi publik terhadap
hasil pengkajian dan penelitian sebagai bagian dari
proses pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan
rekomendasi pembangunan hukum yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat;
6) Penyempurnaan dan perubahan dan pembaruan berbagai
peraturan daerah yang tidak sesuai dan tidak sejalan
dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan;
7) Penyusunan dan penetapan berbagai peraturan
perundang-undangan berdasarkan asas hukum umum,
taat prosedur serta sesuai dengan pedoman penyusunan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 12
c. Program Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum
Program Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum
ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah
dibidang hukum. Dengan program ini diharapkan terwujudnya
pelayanan publik di bidang hukum yang merata, daam arti
mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat, dan
terciptanya kesempatan yang sama bagi setiap anggota
masyarakat untuk memperoleh keadilan. Kegiatan-kegiatan
pokok yang akan dilakukan meliputi:
1) Peningkatan kualitas pelayanan umum di bidang hukum,
pada bidang antara lain pemberian/penerbitan perizinan
yang dibutuhkan oleh berbagai bidang pembangunan;
pembuatan akte kelahiran dan lain sebagainya;
2) Penyederhanaan syarat-syarat pelayanan hukum pada
semua lingkup lembaga/instansi yang dapat dimengerti,
informasi yang terbuka dan dengan biaya yang dapat
dijangkau oleh masyarakat luas;
3) Penyediaan layanan bantuan hukum bagi masyarakat
Kabupaten Kebumen yang membutuhkan.
C. Ekonomi
1. Perdagangan, Pengembangan Usaha, Koperasi dan UKM
a. Program Pengembangan Usaha dan Pemantapan
Distribusi
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk meningkatkan iklim
usaha kondusif terutama bagi pelaku usaha kecil, menengah
dan koperasi Untuk mewujudkan tujuan tersebut kegiatan-
kegiatan pokok yang dilakukan meliputi:
1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
perdagangan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 13
2) Memfasilitasi kegiatan promosi dan peluang investasi
3) Peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang
perdagangan
4) Memfasilitasi pengembangan pola kemitraan antar UKM
dengan pengusaha besar
5) Pembinaan dan pelatihan pengusaha berorientasi ekspor
6) Pengawasan dan monitoring distribusi barang dan jasa
7) Perlindungan konsumen
8) Perlindungan persaingan usaha
b. Program Pengembangan Kelembagaan dan Informasi
Pasar
Pelaksanaan Program ini ditujukan untuk meningkatkan peran
lembaga sentra industri serta mempermudah akses informasi
pasar. Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah:
1) Pembinaan Kelembagaan sentra-sentra produksi
2) Mengembangkan sistem informasi pasar dan pusat
konsultasi bisnis
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Koperasi, UKM
dan BUMD
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk meningkatkan
produkstivitas UKM, Koperasi dan BUMD. Kegiatan pokok
yang dilaksanakan adalah:
1) Peningkatan produktifitas UKM dan Koperasi
2) Pelatihan manajemen UKM dan Koperasi
3) Penambahan Modal BUMD
4) Merger BKK
5) Penataan manajemen PD BPR
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 14
2. Tenaga Kerja
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga
Kerja
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk meningkatkan
kualitas dan produktivitas tenaga kerja sehingga mampu
memenuhi persyaratan yang dibutuhkan dalam pasar kerja
Untuk mewujudkan tujuan tersebut kegiatan pokok yang
dilakukan adalah:
1) Pembinaan dan fasilitasi lembaga pendidikan dan
pelatihan ketrampilan kewirausahaan
2) Pelatihan pemanfataan teknologi tepat guna
b. Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan
Kerja
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk mempermudah
akses tenaga kerja ke pasar kerja. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah:
1) Pendayagunaan fasilitasi pelatihan dan informasi tenaga
kerja.
2) Pelayanan dan fasilitasi pengiriman Tenaga Kerja ke luar
negeri dan dalam negeri.
c. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan
Kelembagan Tenaga Kerja
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk melindungi hak-hak
tenaga kerja serta memantapkan peran kelembagaan tenaga
kerja. Untuk mewujudkan tujuan tersebut kegiatan-kegiatan
pokok yang dilaksanakan adalah:
1) Pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga
kerja
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 15
2) Pemberdayaan organisasi pekerja dan organisasi
pengusaha
3) Memberikan pembinaan CTKI/TKI tentang Peraturan
Perundang-undangan Ketenagakerjaan
4) Perlindungan dan pengawasan terhadap pekerja anak
dan wanita
5) Pembinaan dan pengembangan Bursa Kerja
d. Program Penempatan Transmigrasi
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk mengurangi
kepadatan penduduk serta dapat menciptakan lapangan kerja
baru. Kegiatan pokok dilaksanakan adalah:
1) Pengiriman dan penempatan Transmigran
2) Pembinaan dan Pengarahan Transmigran
3) Melakukan Kerjasama dengan daerah yang
membutuhakan Transmigran
3. Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan
a. Program Ketahanan Pangan
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk menciptakan
ketersediaan pangan yang memadai baik dari mutu maupun
jumlah. Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah:
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendukung budidaya
tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan,
perhutanan, perikanan dan kelautan
2) Optimalisasi pengelolaan sumber daya perikanan dan
kelautan
3) Pembinaan dan pemberdayaan petani dan nelayan
4) Peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, perkebunan dan perhutanan, perikanan dan
kelautan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 16
5) Peningkatan mutu dan pengolahan pasca panen
6) Pengendalian dan pencegahan hama penyakit tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan,
perikanan
7) Pelatihan tenaga teknis
8) Penataan dan pengendalian ternak
9) Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan
10) Pengembangan diversifikasi pangan dan gizi
b. Program Pengembangan Agribisnis
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan petani, peternak dan nelayan dengan
mengoptimalkan pengelolaan produksi mulai dari off farm hilir
dan hulu maupun on farm. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
adalah:
1) Pengembangan agribisnis tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, perkebunan perhutanan perikanan dan
kelautan
2) Inventarisasi dan penyebarluasan informasi harga dan
peluang pasar
3) Pembinaan unit usaha pengelola produk hasil pertanian.
4) Pembinaan dan pemberdayaan usaha kelompok tani
5) Intensifikasi dan pengembangan IB
6) Pengembangan Hijauan Pakan Termak (HPT)
7) Intensifikasi budidaya perikanan
8) Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
petani ikan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 17
c. Program Pengembangan Kelautan
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan potensi kelautan. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan adalah:
1) Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
pesisir
2) Pembangunan sarana dan prasarana perikanan dan
kelautan
3) Pengembangan produksi kelautan
4) Pelestarian sumberdaya hayati perikanan dan kelautan.
4. Pengairan
a. Program Pengembangan, Pengelolaan, Dan Konservasi
Sungai, Dan Sumber Air Lainnya.
Program ini ditujukan untuk pengembangan, pengelolaan dan
konservasi sumber daya air dengan kegiatan utama antara
lain:
1) Operasi dan pemeliharaan sungai dan drainase
2) Pengembangan sumber daya air lainnya
3) Perbaikan tebing/tanggul sungai
4) Pembangunan/perbaikan bangunan penangkap
air/pengambilan air
5) Pembangunan/perbaikan bangunan-bangunan konservasi
6) Upaya konservasi lahan daerah sempadan sungai dan
sumber daya air lainnya
b. Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan Irigasi,
dan Irigasi Perdesaan.
Program ini ditujukan untuk pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi dengan kegiatan utama antara lain:
1) Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 18
2) Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi
3) Rehabiltasi jaringan irigasi
4) Rehabilitasi jaringan irigasi perdesaan
c. Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
Program ini ditujukan untuk pengendalian banjir dan
pengamanan pantai dengan kegiatan utama antara lain:
1) Penanggulangan Bencana Alam Banjir
2) Normalisasi jaringan drainase
3) Pembuatan/perbaikan pintu pintu pengatur banjir
4) Sudetan sungai/flood way
5) Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana sumber daya
air akibat bencana alam.
d. Program Penataan Kelembagaan dan ketatalaksanaan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan penguatan kelembagaan dengan kegiatan
utama antara lain:
1) Pemberdayaan kelembagaan pengelola sumber daya air
2) Pemberdayaan organisasi P3A Dharma Tirta
3) Pemberdayaan masyarakat dalam rangka konservasi
sumber daya air
4) Penyusunan program, perencanaan dan pengembangan
Sumber Daya Air.
5. Bahan Bakar dan Energi
a. Program Pengembangan Kelistrikan dan energi lainnya.
Program ini ditujukan untuk pengembangan kelistrikan dan
energi lainnya dengan kegiatan utama antara lain:
1) Penelitian dan pengembangan kelistrikan dan energi
lainnya
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 19
2) Penelitian dan pengembangan energi alternatif pengganti
BBM
b. Program Pengembangan Listrik
Program ini ditujukan untuk peningkatan akses masyarakat
terhadap energi listrik dengan kegiatan utama antara lain:
1) Pengembangan Listrik Masuk Desa
6. Pertambangan
a. Program Pengembangan Potensi Pertambangan
Program ini ditujukan untuk mengembangkan potensi
pertambangan dengan kegiatan utama:
1) Identifikasi dan inventarisasi potensi pertambangan
2) Pemetaan sumber daya mineral
3) Pengembangan investasi usaha pertambangan
4) Penyusunan produk hukum pertambangan
b. Program Pengembangan Usaha Pertambangan terpadu
Program ini ditujukan untuk membina dan mengembangkan
usaha pertambangan dengan kegiatan utama:
1) Pembinaan usaha pertambangan rakyat
2) Diversifikasi produk usaha pertambangan yang ramah
lingkungan
3) Pengembangan sumber daya manusia dan prasarana
pertambangan.
7. Industri dan Kontruksi
a. Program Peningkatan kemampuan Industri
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan daya saing hasil industri dapat diidentifikasi dari
meningkatnya mutu produk dan semakin luasnya daerah
pemasaran. Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 20
1) Melakukan pelatihan peningkatan mutu, manajemen
usaha dan bantuan peralatan dan permodalan
2) Memfasilitasi kegiatan promosi produk-produk industri
pada berbagai forum
3) Melakukan kajian potensi baku, penerapan teknologi
tepat guna, potensi pasar
b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk memfasilitasi
tumbuhnya industri baru yang serta semakin berkembangnya
industri yang sudah ada. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
adalah:
1) Memfasilitasi tumbuhnya sentra-sentra industri rumah
tangga
2) Membantu kemudahan memperoleh akses ke
sumberdaya produktif antara lain: permodalan, informasi
pasar dan peningkatan teknologi produksi
c. Program Pengembangan Pola Kemitraan
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk mengembangkan
kemitraan yang menguntungkan bagi industri kecil dan Rumah
tangga. Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh oleh Industri
Kecil dan Rumah tangga dari kemitraan adalah dari segi
permodalan dan pemasaran yang biasanya merupakan
kelemahan dari industri kecil dan rumah tangga Kegiatan
pokok yang dilaksanakan adalah:
1) Memfasilitasi terselenggaranya kemitraan antara Industri
Kecil dengan Pengusaha Besar.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 21
8. Transportasi
a. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Program ini ditujukan untuk menjaga tingkat pelayanan
jalan/jembatan agar dapat berfungsi dengan baik.
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan meliputi
kegiatan-kegiatan utama antara lain:
1) Pemeliharaan rutin dan berkala jalan kabupaten
2) Pemeliharaan jembatan kabupaten
b. Program Peningkatan/Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan jalan
dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas prasarana jalan
dan jembatan, terutama pada ruas jalan yang strategis.
Peningkatan ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan
ekonomi wilayah. Program peningkatan jalan jembatan meliputi
kegiatan-kegiatan utama antara lain:
1) Peningkatan kapasitas dan kualitas jalan jembatan.
2) Pengembangan jalan antar kecamatan, jalan desa dan
jalan tembus antar kabupaten.
3) Peningkatan kapasitas dan kualitas jalan konektor
kabupaten dengan Jalan Lintas Selatan
4) Pengembangan jalan dan jembatan antar pusat kegiatan
ekonomi termasuk dengan pusat produksi.
c. Program Pengadaan Tanah untuk Jalan dan Jembatan
Program ini ditujukan untuk pengadaan tanah dalam
mendukung pembangunan prasarana jalan dan jembatan
1) Pengadaan tanah untuk menunjang jalan selatan-selatan
2) Pengadaan tanah untuk peningkatan kapasitas jalan dan
jembatan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 22
d. Program Penelitian dan Pengembangan Jalan Jembatan
Pogram ini ditujukan untuk meningkatkan perencanaan jalan
jembatan sehingga prioritas lokasi dan pendanaan dapat
terindikasikan. Program ini meliputi kegiatan-kegiatan utama
antara lain:
1) Perencanaan Jalan Jembatan
2) Penelitian dan supervisi jalan dan jembatan.
e. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan
Pogram ini ditujukan untuk merehabilitasi dan memelihara
prasarana dan sarana dengan kegiatan utama antara lain:
1) Rehabilitasi dan pemeliharaan terminal di Kabupaten
Kebumen
2) Rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas Perhubungan
f. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan
Perhubungan dengan kegiatan utama antara lain:
1) Penanggulangan muatan lebih secara komprehensif
2) Peningkatan kelancaran dan keselamatan transportasi
3) Pembangunan transportasi dengan sinkronisasi rencana
tata ruang
g. Program Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Angkutan
Perhubungan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan
Perhubungan dengan kegiatan utama antara lain:
1) Pengembangan dan penataan trayek angkudes.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 23
h. Program Restrukturisasi Kelembagaan dan Prasarana
Perhubungan
Program ini ditujukan untuk peningkatan pelayanan dan
kelancaran angkutan jalan melalui kegiatan:
1) Perencanaan Teknis bidang Perhubungan;
2) Pembinaaan terhadap SDM perhubungan;
3) Peningkatan kerja sama dengan swasta dalam
penyelenggaraan perhubungan.
9. Telekomunikasi dan Informatika
a. Program Peningkatan Aksebilitas Pelayanan
Telekomunikasi
Program ini ditujukan untuk meningkatkan pelayanan
komunikasi perdesaan dengan kegiatan utama antara lain:
1) Pengembangan komunikasi perdesaan terutama di
kawasan strategis
D. Lingkungan Hidup
1. Manajemen Limbah
a. Program Pemberdayaan Masyarakat
Program pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
limbah dengan kegiatan utama antara lain:
1) Sosialisasi pengelolaan limbah kepada masyarakat umum
dan kalangan industri
2) Peningkatan kemitraan pengelolaan persampahan
b. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk mengendalikan pencemaran,
dengan kegiatan utama antara lain:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 24
1) Pemantauan kualitas lingkungan dan aktifitas kegiatan
dan atau usaha di Kab. Kebumen
2) Pembinaan dan pengendalian pencemaran lingkungan
3) Pelatihan dan penyuluhan pencegahan, pengendalian dan
perusakan lingkungan.
c. Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan
Drainase
Program ini bertujuan untuk meingkatkan kapasitas dan
kualitas pengelolaan sampah dan drainase dengan kegiatan
utama antara lain:
1) Pengolahan sampah
2) Pengendalian dan pengelolaan sampah
3) Peningkatan kualitas TPA
4) Manajemen sampah
d. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan kegiatan utama antara lain:
1) Pembangunan percontohan sistem pertanian terpadu.
2) Peningkatan kapasitas SDM pengelola lingkungan hidup
2. Konservasi Sumberdaya Alam
a. Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Hutan
Program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi hutan
secara lebih efisien, optimal adil dan berkelanjutan dengan
kegiatan utama antara lain:
1) Pengembangan hutan rakyat
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 25
2) Pembinaan usaha tani hutan rakyat
3) Peningkatan pemanfaatan hutan bersama rakyat
4) Peningkatan pelayanan SKSHH dan pembinaan
pengusaha kayu
5) Peningkatan budidaya flora dan fauna yang
menguntungkan masyarakat
b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
Alam
Program ini bertujuan untuk perlindungan dan konservasi
sumber daya alam dengan kegiatan utama antara lain:
1) Penanaman pohon di lahan marginal, pesisir dan turus
jalan.
2) Pengkajian zona kawasan konservasi, lindung dan
lainnya.
3) Perlindungan kawasan konservasi, lindung dan kawasan
lainnya.
4) Perbaikan lahan exs tambang
3. Tata Ruang dan Pertanahan
a. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
bertujuan untuk mengantisipiasi perkembangan wilayah
dengan kegiatan utama antara lain:
1) Penetapan dan Pengembangan Desa Pusat
Pertumbuhan
2) Penataan kawasan cepat tumbuh
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 26
b. Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
Program pengembangan wilayah tertinggal bertujuan untuk
mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan kegiatan
utama antara lain:
1) Percepatan pembangunan prasarana di daerah
pegunungan
2) Pemberdayaan masyarakat di wilayah tertinggal
c. Program Penataan Ruang
Program ini ditujukan untuk: (1) melengkapi dan
menyerasikan peraturan penataan ruang dengan peraturan
lain yang terkait; (2) harmonisasi pembangunan penataan
ruang antar wilayah dan antar negara dan penetapan
kawasan prioritas pembangunan nasional; (3) mengendalikan
pemanfaatan ruang yang efektif dengan menerapkan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan
pembangunan antar fungsi; (4) meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang; serta
(5) mewujudkan sistem kelembagaan penataan ruang yang
dapat meningkatkan koordinasi dan konsultasi antar pihak.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjamin
kesesuaian rencana dengan pelaksanaan, penerapan
prinsip pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan
keseimbangan pembangunan antar fungsi;
2) Pelaksanaan sosialisasi penataan ruang dan pelayanan
informasi kepada masyarakat;
3) Pemantapan koordinasi dan konsultasi antara pusat dan
daerah, antar daerah, antar lembaga eksekutif dan
legislatif, serta dengan lembaga dan organisasi
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 27
masyarakat yang terkait dalam kegiatan penataan ruang
di tingkat nasional dan daerah.
4) Koordinasi penataan ruang daerah
5) Revisi/penyusunan kembali rencana tata ruang sesuai
dengan kurun waktu pemanfaatan.
6) Penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis dan
kawasan cepat tumbuh
4. Penelitian dan Pengembangan Perlindungan Lingkungan
Hidup
a. Program Pengembangan Teknologi Lingkungan
Program ini bertujuan untuk penelitian dan pengembangan
yang berhubungan dengan perlindungan lingkungan hidup.
Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Penelitian flora dan fauna
2) Penelitian dan pengembangan teknologi lingkungan hidup
3) Pembuatan percontohan penerapan teknologi lingkungan
hidup
5. Perlindungan Lingkungan Hidup Lainnya
a. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan
lingkungan hidup. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Penyediaan dan penyebarluasan informasi lingkungan
hidup
2) Penyusunan dan penyebarluasan dokumen lingkungan
hidup daerah
3) Penyusunan Perda Lingkungan Hidup
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 28
E. Perumahan dan Fasilitas Umum
1. Pengembangan Perumahan
a. Program Pengembangan Perumahan
Program ini bertujuan mendorong pemenuhan kebutuhan
rumah yang layak, sehat, aman dan terjangkau, dengan
menitikberatkan kepada masyarakat miskin dan
berpendapatan rendah. Kegiatan yang dilakukan antara lain;
1) Penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan
rumah sederhana dan rumah sederhana sehat (RSH)
termasuk didalamnya penyediaan prasarana dan sarana
bagi perumahan terutama masyarakat berpenghasilan
rendah.
2) Peningkatan pengelolaan bangunan gedung dan rumah
negara
3) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan dan rehabilitasi
rumah akibat bencana alam
4) Pemantapan kelembagaan dan perintisan pembentukan
Lembaga Perumahan Kabupaten
5) Penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan
keselamatan bangunan gedung dan lingkungan.
2. Pemberdayaan Komunitas Perumahan
a. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas perumahan
melalui penguatan lembaga komunitas dalam rangka
pemberdayaan sosial kemasyarakatan, kegiatan yang
dilakukan antara lain:
1) Peningkatan kualitas lingkungan pada kawasan kumuh
2) Fasilitasi dan bantuan teknis perbaikan rumah pada
kawasan kumuh
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 29
3) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan
swadaya yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
4) Pengembangan sistem penanggulangan kebakaran.
3. Penyediaan Air Minum
a. Program Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan
prasarana air minum perdesaan
Program ini bertujuan untuk memperluas cakupan layanan air
minum di perdesaan yang rawan kekurangan air minum baik
di musim kemarau maupun musim penghujan. Kegiatan
utama meliputi:
1) Perluasan cakupan layanan sarana dan prasarana air
minum perdesaan;
2) Rehabilitasi sarana dan prasarana air minum perdesaan;
b. Program Pengembangan Teknologi Sarana dan
Prasarana Air Minum Sesuai Kapabilitas Masyarakat
Program ini bertujuan untuk melakukan penelitian dan
pengembangan serta penerapan teknologi sarana dan
prasarana air minum sesuai kebutuhan masyarakat, kegiatan
utama antara lain:
1) Pengembangan teknologi tepat guna sarana dan
prasarana air minum yang sesuai kemampuan
masyarakat perdesaan.
2) Penerapan teknologi tepat guna sarana dan prasarana
air minum yang sesuai kemampuan masyarakat
perdesaan.
3) Pengembangan sumber air baku
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 30
c. Program pengembangan teknologi sarana dan prasarana
air minum sesuai kapabilitas masyarakat.
Program ini bertujuan untuk melakukan penelitian dan
pengembangan serta penerapan teknologi sarana dan
prasarana air minum yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Kegiatan utama program ini antara lain:
1) Pengembangan teknologi tepat guna sarana dan
prasarana air minum yang sesuai kemampuan
masyarakat perdesaan;
2) Penerapan teknologi tepat guna sarana dan prasarana
air minum yang sesuai kemampuan masyarakat
perdesaan;
4. Penerangan Jalan
a. Program Penerangan Jalan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyebaran
Lampu Penerangan Jalan Umum terutama pada kawasan
strategis. Kegiatan utama program ini antara lain:
1) Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum
2) Penanganan dan penyebarluasan Lampu Penerangan
Jalan Umum
5. Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman
a. Program Perencanaan Perumahan dan Permukiman
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
perencanaan bagi perumahan permukiman. Kegiatan utama
program ini antara lain:
1) Penyusunan perencanaan perumahan dan permukiman
2) Monitoring dan evaluasi perumahan dan permukiman
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 31
6. Perumahan dan Permukiman lainnya
a. Program persampahan dan drainase
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan
pengelolaan persampahan serta drainase. Kegiatan utama
program ini antara lain:
1) Pemeliharaan dan peningkatan sistem drainase
2) Peningkatan kapasitas pengelolaan persampahan
b. Program Pengelolaan Lingkungan Permukiman
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
permukiman. Kegiatan utama program ini antara lain:
1) Pendukung Bangun Praja Lingkungan
2) Pemeliharaan taman kota
c. Program Pendukung Pembangunan Perumahan dan
Permukiman lainnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan. Kegiatan utama program ini antara lain:
1) Pengelolaan alat pendukung kegiatan perumahan dan
permukiman.
2) Pengadaan alat pendukung kegiatan perumahan dan
permukiman .
F. Kesehatan
Program pembangunan dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan kesehatan dijabarkan dalam program-program
pembangunan sebagai berikut:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 32
1. Obat dan Perbekalan Kesehatan
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan,
pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan. Kegiatan pokok yang dilakukan program ini
meliputi:
1) Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan
kesehatan;
2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan
kesehatan; serta
3) Peningkatan mutu obat dan perbekalan kesehatan.
b. Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program ini bertujuan untuk menjamin produk terapetik/obat,
obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan, produk
komplemen dan produk pangan memenuhi persyaratan mutu,
keamanan dan kemanfaatan/khasiat. Kegiatan pokok yang
dilakukan program ini adalah:
1) Peningkatan pengawasan obat dan makanan; dan
2) Penanggulangan penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, zat adiktif lainnya (NAPZA).
c. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan
tanaman obat Indonesia. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
dalam program ini antara lain meliputi:
1) Pengembangan dan penelitian tanaman obat; dan
2) Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam
Indonesia
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 33
2. Keluarga Berencana
a. Program Keluarga Berencana
Tujuan program ini untuk memenuhi permintaan masyarakat
akan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang
berkualitas, termasuk didalamnya upaya-upaya menurunkan
angka kematian ibu, bayi, dan anak dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Mengembangkan kebijakan tentang pelayanan KB, KIE,
peran serta masyarakat;
2) Menyeimbangkan penggunaan kontrasepsi hormonal
dengan non hormonal;
3) Menyediakan alat/obat dengan memprioritaskan keluarga
miskin serta kelompok rentan lainnya;
4) Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi; serta
5) Menyelenggarakan promosi dan pemenuhan hak-hak
dan kesehatan reproduksi termasuk advokasi,
komunikasi, informasi, edukasi, dan konseling.
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Tujuan program ini untuk meningkatkan pemahaman,
pengetahuan, sikap dan perilaku positif remaja tentang
kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan
derajat kesehatan reproduksinya dan mempersiapkan
kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya
peningkatan kualitas generasi mendatang. Kegiatan pokok
yang dilakukan antara lain meliputi:
1) Mengembangkan kebijakan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja bagi remaja;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 34
2) Menyelenggarakan promosi kesehatan reproduksi
remaja, termasuk advokasi, komunikasi, informasi, dan
edukasi, dan konseling bagi masyarakat, keluarga, dan
remaja; serta
3) Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat
terhadap penyelenggaraan program kesehatan
reproduksi remaja yang mandiri.
c. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
Tujuan program ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan
membina ketahanan keluarga dengan memperhatikan
kelompok usia penduduk berdasarkan siklus hidup, yaitu
mulai dari janin dalam kandungan sampai dengan lanjut usia,
dalam rangka membangun keluarga kecil yang berkualitas.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Mengembangkan kebijakan ketahanan dan
pemberdayaan keluarga;
2) Menyelenggarakan advokasi, KIE dan konseling bagi
keluarga tentang pola asuh dan tumbuh kembang anak,
kebutuhan dasar keluarga, akses terhadap sumber daya
ekonomi, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga;
3) Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
kewirausahaan melalui pelatihan teknis dan manajemen
usaha terutama bagi keluarga miskin;
4) Mengembangkan cakupan dan kualitas kelompok usaha
peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS)
dan menyelenggarakan pendampingan/magang bagi
para kader/anggota kelompok UPPKS; serta
5) Mengembangkan cakupan dan kualitas kelompok Bina
Keluarga bagi keluarga dengan balita, remaja, dan lanjut
usia.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 35
d. Program Penguatan Kelembagaan Keluarga Kecil
Berkualitas
Tujuan program ini untuk membina kemandirian dan
sekaligus meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan KB
dan kesehatan reproduksi, serta ketahanan dan
pemberdayaan keluarga, terutama yang diselenggarakan
oleh institusi masyarakat di daerah perkotaan dan perdesaan,
dalam rangka melembagakan keluarga kecil berkualitas.
Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain meliputi:
1) Mengembangkan sistem pengelolaan dan informasi
termasuk personil, sarana dan prasarana dalam era-
desentralisasi untuk mendukung keterpaduan program;
2) Meningkatkan kemampuan tenaga lapangan dan
kemandirian kelembagaan KB yang berbasis
masyarakat, termasuk promosi kemandirian dalam ber
KB;
3) Melakukan pengelolaan data dan informasi keluarga
berbasis data mikro; serta
4) Meningkatkan pengkajian dan pengembangan serta
pembinaan dan supervisi pelaksanaan program.
3. Litbang Kesehatan
a. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Kesehatan
Program ini ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan
manajemen pembangunan kesehatan. Kegiatan pokok yang
dilakukan dalam program antara lain meliputi:
1) Pengkajian kebijakan;
2) Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan
penyempurnaan administrasi keuangan; serta
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 36
3) Pengembangan sistem informasi kesehatan.
b. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Program ini bertujuan untuk menghasilkan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan sebagai masukan dalam perumusan
kebijakan dan program pembangunan kesehatan. Kegiatan
pokok yang dilakukan dalam program ini adalah:
1) Penelitian dan pengembangan;
2) Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana
penelitian;
3) Penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan.
4. Pelayanan Kesehatan Perorangan
a. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Program ini ditujukan untuk memberdayakan individu,
keluarga, dan masyarakat agar mampu mengembangkan
upaya kesehatan masyarakat. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi:
1) Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);
2) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat
dan terutama generasi muda; serta
3) Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
b. Program Lingkungan Sehat
Program ini ditujukan untuk mewujudkan mutu lingkungan
hidup yang lebih sehat. Kegiatan pokok yang dilakukan
dalam program ini antara lain meliputi:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 37
1) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;
2) Pengawasan kualitas lingkungan; serta
3) Pengendalian dampak resiko lingkungan.
c. Program Upaya Kesehatan Perorangan
Program ini ditujukan untuk meningkatkan akses,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini
meliputi:
1) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III
Rumah Sakit;
2) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di
daerah pemekaran;
3) Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit;
4) Pengadaan peralatan dan perbekalan rumah sakit;
5) Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan; serta
6) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
d. Program Sumber Daya Kesehatan
Program ini ditujukan meningkatkan jumlah, mutu dan
penyebaran tenaga kesehatan, serta meningkatkan jaminan
pembiayaan kesehatan bagi penduduk miskin. Kegiatan
pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi:
1) Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan;
2) Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga
kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga
kesehatan;
3) Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama
untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan
jaringannya, serta rumah sakit;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 38
4) Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan
karir tenaga kesehatan; serta
5) Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan bagi
penduduk miskin yang berkelanjutan.
5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah,
pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui
puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu,
puskesmas keliling dan bidan di desa. Kegiatan pokok yang
dilakukan dalam program ini antara lain meliputi:
1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas
dan jaringannya;
2) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas dan jaringannya;
3) Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan
termasuk obat generik esensial;
4) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup
promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan
dasar; serta
5) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
b. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan
ditanggulangi adalah malaria, demam berdarah dengue,
diare, polio, filaria, kusta, TB, HIV/AIDS, pneumonia, dan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 39
penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah
penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus,
dan neoplasma. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam
program adalah:
1) Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko;
2) Peningkatan imunisasi;
3) Penemuan dan tatalaksana penderita;
4) Peningkatan surveilens epidemiologi dan
penanggulangan wabah; serta
5) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
pencegahan dan pemberantasan penyakit.
c. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran gizi
keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat
terutama pada ibu hamil, bayi dan balita. Kegiatan pokok
yang dilakukan dalam program ini meliputi:
1) Peningkatan pendidikan gizi;
2) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia
gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY),
kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
3) Penanggulangan gizi lebih; serta
4) Peningkatan surveilens gizi.
G. Pariwisata dan Budaya
1. Pengembangan Pariwisata dan Budaya
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk mendukung
perkembangan jasa pariwisata khususnya melalui kegiatan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 40
promosi pada beberapa media untuk lebih mengenalkan
potensi dan daya tarik wisata Kebumen. kepada calon
wisatawan potensial di luar daerah. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan adalah;
1) Pembinaan kepada pelaku kepariwisataan
2) Promosi dalam beberapa media Informasi
3) Peningkatan kualitas pelayanan industri pariwisata
4) Kerjasama lintas daerah dalam kerangka menyusun
paket wisata
b. Program Pengembangan Fasilitas dan Pengelolaan
Produk Wisata
Pelaksanaan program ini ditujukan untuk meningkatkan daya
tarik obyek wisata serta mutu pelayanan wisata. Kegiatan
pokok yang dilaksanakan adalah:
1) Pemeliharaan dan pengembangan obyek wisata
H. Pendidikan
Program-program Pembangunan
Upaya untuk mencapai tujuan pembangunan pendidikan dilakukan
melalui berbagai macam program pembangunan. Dalam kerangka
RPJM program pembangunan pendidikan meliputi:
1. Pendidikan anak Usia Dini
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program ini bertujuan agar semua anak usia dini baik laki-laki
maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh dan
berkembang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya
sesuai tahap-tahap perkembangan atau tingkat usia mereka.
Program ini juga diarahkan untuk mempersiapkan peserta
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 41
didik mengikuti pendidikan jenjang sekolah dasar. Secara
lebih spesifik, program ini bertujuan untuk meningkatkan
akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal
seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA) dan
bentuk lain yang sederajat, jalur pendidikan non-formal
berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA)
atau bentuk lain yang sederajat, dan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan
oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan
mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar
memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan
selanjutnya. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain
meliputi:
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk
optimalisasi pemanfaatan fasilitas yang ada seperti ruang
kelas SD/MI untuk menyelenggarakan pendidikan anak
usia dini (PAUD), yang disesuaikan dengan kondisi
daerah/wilayah, dukungan penyelenggaraan pendidikan,
dukungan pendidik dan tenaga kependidikan,
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan,
penyediaan biaya operasional pendidikan dan/atau
dukungan operasional/subsidi/hibah dalam bentuk block
grant atau imbal swadaya, serta menumbuhkan
partisipasi dan memberdayakan masyarakat termasuk
lembaga keagamaan dan organisasi sosial masyarakat
untuk menyelenggarakan dan mengembangkan
pendidikan anak usia dini;
2) Pengembangan kurikulum dan bahan ajar yang bermutu
serta perintisan model-model pembelajaran PAUD, yang
mengacu pada tahap-tahap perkembangan anak,
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 42
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya
dan seni;
3) Peningkatan pemahaman mengenai pentingnya PAUD
kepada orangtua, masyarakat, dan pemerintah daerah,
sebagai upaya membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan lebih lanjut; dan
4) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan,
monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan pendidikan anak usia dini sejalan dengan
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan
demokratisasi.
2. Pendidikan Dasar
a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan
pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan
terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non-formal yang
mencakup Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat, sehingga seluruh anak usia 7–15
tahun baik laki-laki maupun perempuan dapat memperoleh
pendidikan, setidak-tidaknya sampai jenjang sekolah
menengah pertama atau yang sederajat.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dititikberatkan
pada: (1) peningkatan partisipasi anak usia sekolah
bersekolah pada jenjang pendidikan dasar dan peningkatan
angka melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs atau
bentuk lain yang sederajat, (2) menurunkan angka putus
sekolah dan angka mengulang kelas, serta dengan
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 43
meningkatkan kualitas pendidikan; dan (3) penyediaan
tambahan layanan pendidikan bagi anak-anak yang tidak
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang
berkualitas, terutama untuk daerah perdesaan, disertai
rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana yang
rusak, serta penyediaan biaya operasional pendidikan
secara memadai; dan/atau swakelola pada tingkat
pendidikan dasar untuk meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan;
2) Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan dasar
yang memenuhi kebutuhan, kondisi, dan potensi anak
melalui pendidikan formal, dan non formal termasuk
pemberian perhatian bagi peserta didik yang memiliki
kesulitan mengikuti proses pembelajaran dan bagi
peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa;
3) Memaksimalkan upaya penarikan kembali siswa putus
sekolah dan lulusan SD/MI yang tidak melanjutkan ke
dalam sistem pendidikan serta mengoptimalkan upaya
menurunkan angka putus sekolah dengan antara lain
menerapkan sistem informasi pendidikan yang berbasis
masyarakat dan penyediaan bantuan biaya pendidikan
dalam bentuk beasiswa;
4) Pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan
seni termasuk pengembangan pendidikan kecakapan
hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
termasuk kecakapan vokasi untuk peserta didik yang
tidak akan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 44
5) Penyediaan sarana pendidikan, media pengajaran dan
teknologi pendidikan termasuk peralatan peraga
pendidikan, buku pelajaran, buku bacaan dan buku ilmu
pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap ilmu pengetahuan
yang dipelajarinya;
6) Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik
dengan memberi perhatian pada anak yang memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa;
7) Penerapan manajemen berbasis sekolah dan
masyarakat yang memberi wewenang dan
tanggungjawab pada satuan pendidikan untuk mengelola
sumberdaya yang dimiliki dalam mengembangkan
institusinya;
8) Peningkatan partisipasi masyarakat baik dalam
penyelenggaraan, pembiayaan, maupun dalam
pengelolaan pembangunan pendidikan dasar, dan
peningkatan pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya pendidikan dasar bagi anak laki-laki maupun
anak perempuan; dan
9) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan,
monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan pendidikan anak usia dini sejalan dengan
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan
demokratisasi.
3. Pendidikan Menengah
a. Program Pendidikan Menengah
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan
pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu
dan terjangkau bagi masyarakat melalui jalur formal maupun
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 45
non-formal, yang mencakup Sekolah Menengah Atas (SMA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA)
dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang
sederajat. Program pendidikan menengah didorong untuk
mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah
pertama sebagai dampak positif pelaksanaan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, serta penguatan
pendidikan vokasional baik melalui sekolah/madrasah umum
maupun sekolah/madrasah kejuruan dan pendidikan non-
formal guna mempersiapkan lulusan yang tidak melanjutkan
ke jenjang pendidikan tinggi untuk masuk ke dunia kerja.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang
disertai dengan penyediaan pendidik dan tenaga
kependidikan secara lebih merata dan berkualitas serta
penyediaan biaya operasional pendidikan dan/atau
subsidi bagi satuan pendidikan menengah untuk
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan termasuk
subsidi atau beasiswa bagi peserta didik yang berasal
dari keluarga tidak mampu;
2) Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model-model
pembelajaran yang mengacu pada standar nasional dan
mulai mengacu model pembelajaran dengan standar
internasional sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, budaya dan seni; dan khusus
untuk pendidikan kejuruan mengacu pula pada standar
kompetensi kerja nasional, internasional dan industri;
3) Penataan bidang keahlian pada pendidikan menengah
kejuruan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan
kerja, yang didukung oleh upaya meningkatkan
kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 46
4) Penyediaan layanan pendidikan baik umum mapun
kejuruan bagi siswa SMA/MA/SMK/MAK sesuai dengan
kebutuhan siswa untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi atau untuk bekerja melalui penyediaan
tambahan fasilitas pada sekolah/madrasah yang ada
dan/atau melalui kerjasama antarsatuan pendidikan baik
formal maupun nonformal, dan mengembangkan
sekolah/madrasah dengan standar nasional dan
internasional secara bertahap;
5) Penerapan manajemen berbasis sekolah dan
masyarakat yang memberi wewenang dan
tanggungjawab pada satuan pendidikan untuk mengelola
sumberdaya yang dimiliki dalam mengembangkan
institusinya;
6) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan, dan
pengelolaan pembangunan pendidikan menengah, dan
peningkatan pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya pendidikan menengah baik umum maupun
kejuruan bagi anak laki-laki maupun anak perempuan;
7) Penyiapan pelaksanaan Program Pendidikan 12 Tahun
terutama untuk daerah-daerah yang APK SMP/MTs telah
mencapai 95 persen atau lebih; dan
8) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan,
monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan pendidikan menengah sejalan dengan
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan
demokratisasi.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 47
4. Pendidikan Non Formal dan Informal
a. Program Pendidikan Non Formal
Program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan
baik untuk laki-laki maupun perempuan sebagai pengganti,
penambah dan/atau pelengkap pendidikan formal guna
mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan
pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional
dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang bermutu
secara memadai serta menumbuhkan partisipasi
masyarakat untuk menyelenggarakan pendidikan non-
formal;
2) Penguatan satuan-satuan pendidikan non-formal yang
meliputi lembaga kursus, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta
satuan pendidikan yang sejenis;
3) Pengembangan kurikulum, bahan, ajar dan model-model
pembelajaran pendidikan non-formal yang mengacu
pada standar nasional sesuai dengan perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni;
4) Pemberian kesempatan pelaksanaan pendidikan informal
yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan dalam
bentuk kegiatan belajar secara mandiri dan kelompok;
5) Penyediaan informasi pendidikan yang memadai yang
memungkinkan masyarakat untuk memilih pendidikan
non-formal sesuai dengan minat, potensi, dan
kebutuhan;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 48
6) Peningkatan pengendalian pelaksanaan pendidikan
kesetaraan untuk menjamin kesetaraan kualitasnya
dengan pendidikan formal; dan
7) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan,
monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan pendidikan non formal sejalan dengan
prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan
demokratisasi.
5. Pelayanan Bantuan Terhadap Pendidikan.
a. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan
Program ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kecukupan
jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme pendidik
baik laki-laki maupun perempuan pada satuan pendidikan
formal dan non formal, negeri maupun swasta, untuk dapat
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran
dengan menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, menilai hasil
pembelajaran, dan melakukan pembimbingan dan pelatihan,
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
serta mempunyai komitmen secara profesional dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan, dan (2) meningkatkan
kecukupan jumlah, kualitas, kompetensi dan profesionalisme
tenaga kependidikan untuk mampu melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan
antara lain meliputi:
1) Peningkatan rasio pelayanan pendidik dan tenaga
kependidikan melalui penempatan dan penyebaran
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 49
pendidik dan tenaga kependidikan secara lebih adil
didasarkan pada ketepatan kualifikasi, jumlah,
kompetensi dan sasaran;
2) Peningkatan kualitas layanan pendidik dengan
melakukan pendidikan dan latihan sehingga pendidik
memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan
jenjang kewenangan mengajar, dan memiliki
kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
pengembangan sistem standardisasi dan sertifikasi
profesi pendidik, dan penerapan standar profesionalisme
dan sistem pemantauan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan yang berbasis kinerja kelas, sekolah atau
satuan pendidikan lainnya.
b. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
lembaga-lembaga di pusat dan daerah, mengembangkan
tata pemerintahan yang baik (good governance),
meningkatkan koordinasi antartingkat pemerintahan,
mengembangkan kebijakan, melakukan advokasi dan
sosialisasi kebijakan pembangunan pendidikan, serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
pendidikan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain
meliputi:
1) Pengembangan manajemen pendidikan secara terpadu
dan holistik serta penerapan tatakelola satuan
pendidikan yang baik termasuk tatakelola pendidikan
swasta yang mencakup sekolah umum dan sekolah
keagamaan;
2) Pengembangan sistem pembiayaan yang berkeadilan
dengan memberikan alokasi yang lebih besar kepada
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 50
yang lebih membutuhkan serta membagi secara jelas
tanggungjawab pembiayaan setiap jenjang
pemerintahan;
3) Peningkatan produktivitas dan efektivitas pemanfaatan
sumberdaya yang dialokasikan untuk pembangunan
pendidikan di tingkat satuan pendidikan;
4) Peningkatan efektivitas peran dan fungsi Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah;
5) Pengembangan sistem pengelolaan pembangunan
pendidikan, sistem kendali mutu dan jaminan kualitas
yang dapat merespon era globalisasi bidang pendidikan.
6. Litbang Pendidikan
a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
Program ini bertujuan untuk mengembangkan budaya baca,
bahasa, sastra Indonesia dan daerah dalam masyarakat
termasuk peserta didik dan masyarakat umum guna
membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya, maju
dan mandiri. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain
meliputi:
1) Kampanye dan promosi budaya baca melalui media
masa dan cara-cara lainnya;
2) Perluasan dan peningkatan kualitas layanan
perpustakaan melalui: (a) penambahan dan
pemeliharaan koleksi perpustakaan dan taman bacaan
masyarakat; (b) pengadaan sarana dan revitalisasi
perpustakaan keliling dan perpustakaan masyarakat; (c)
mendorong tumbuhnya perpustakaan masyarakat
dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di
masyarakat; (d) peningkatan peran serta masyarakat
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 51
termasuk lembaga swadaya masyarakat dan dunia
usaha dalam menyediakan fasilitas membaca termasuk
buku-buku bacaan sebagai sarana belajar sepanjang
hayat; (e) peningkatan kemampuan pengelola
perpustakaan termasuk perpustakaan yang berada di
satuan pendidikan melalui pendidikan dan latihan; dan (f)
peningkatan diversifikasi fungsi perpustakaan untuk
mewujudkan perpustakaan sebagai tempat yang
menarik, terutama bagi anak dan remaja untuk belajar
dan mengembangkan kreativitas, dan (g) pemberdayaan
tenaga pelayan perpustakaan dengan mengembangkan
jabatan fungsional pustakawan;
b. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan intensitas dan
kualitas penelitian dan pengembangan pendidikan guna
mendukung perumusan kebijakan dalam memecahkan
permasalahan/kendala pembangunan pendidikan. Kegiatan
pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Pelaksanaan penelitian kebijakan sebagai dasar
perumusan kebijakan pembangunan pendidikan yang
efektif dan efisien;
2) Pelaksanaan penelitian kegiatan belajar mengajar di
tingkat kelas guna memperbaiki kualitas proses belajar
mengajar serta pengembangan inovasi untuk
menciptakan metode-metode pembelajaran, media
pengajaran, dan teknologi pendidikan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan
seni;
3) Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum
yang berjalan dan standar kompetensi nasional yang
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 52
diikuti dengan pengembangan kurikulum yang lebih
tepat.
I. Perlindungan Sosial
1. Perlindungan Dan Pelayanan Sosial Anak-Anak Dan
Keluarga
a. Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial
Tujuan program ini untuk memulihkan fungsi sosial,
memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi para
PMKS, termasuk anak terlantar, untuk kelangsungan hidup
dan tumbuh kembangnya. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS;
2) Meningkatkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
sosial dan hukum bagi anak terlantar termasuk anak
jalanan, anak cacat, anak nakal, korban kekerasan, dan
eksploitasi;
3) Melakukan pelatihan keterampilan dan praktek belajar
kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak
cacat, dan anak nakal;
4) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi,
mengenai anti eksploitasi, kekerasan, perdagangan
perempuan dan anak, reintegrasi eks-PMKS, dan
pencegahan penyalahgunaan napza.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 53
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin Dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
Tujuan program ini untuk meningkatkan kemampuan dan
keberdayaan sosial keluarga, fakir miskin, dan penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya. Kegiatan
pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Melakukan pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin;
2) Melakukan peningkatan kemampuan (capacity building)
bagi petugas dan pendamping pemberdayaan sosial
keluarga, fakir miskin dan PMKS lainnya.
c. Program Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial
Tujuan program ini untuk penataan sistem dan mekanisme
kelembagaan, serta pengembangan kebijakan perlindungan
sosial di Kabupaten Kebumen, termasuk pengkajian strategi
pendanaan perlindungan sosial, terutama bagi penduduk
miskin dan rentan. Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara
lain meliputi:
1) Menyerasikan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan tentang penyelenggaraan pelayanan
perlindungan sosial;
2) Mengembangkan kebijakan dan strategi pelayanan
perlindungan sosial, termasuk sistem pendanaan;
3) Menyempurnakan kebijakan yang berkaitan dengan
bantuan sosial bagi penduduk miskin dan rentan; dan
4) Mengembangkan model kelembagaan bentuk-bentuk
kearifan lokal perlindungan sosial.
d. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 54
Tujuan program ini untuk meningkatkan kemampuan,
kepedulian, pelestarian dan pendayagunaan nilai dasar
kesejahteraan sosial, dan ketahanan sosial masyarakat,
khususnya organisasi sosial (Orsos), tenaga kesejahteraan
sosial masyarakat (TKSM)/relawan sosial, dan dunia usaha.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan kualitas SDM kesejahteraan sosial dan
masyarakat (TKSM/relawan sosial, Karang Taruna,
organisasi sosial termasuk kelembagaan sosial di tingkat
lokal);
2) Meningkatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
dalam mendukung upaya-upaya penyelenggaraan
pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS;
3) Membentuk jejaring kerjasama pelaku-pelaku UKS
masyarakat termasuk organisasi sosial tingkat Desa; dan
4) Meningkatkan pelestarian nilai kepahlawanan,
keperintisan dan kejuangan.
e. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan
Kesejahteraan Sosial
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme pelayanan kesejahteraan. Kegiatan pokok
yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan penyuluhan kesejahteraan sosial,
khususnya di daerah kumuh perkotaan;
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan sosial
melalui media massa cetak dan elektronik; dan
3) Meningkatkan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial
melalui pelatihan teknik komunikasi.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 55
f. Program Pengembangan Kesejahteraan Rakyat
Tujuan program ini untuk mengembangkan dan
menyerasikan kebijakan kesejahteraan rakyat dalam upaya
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia;
penanggulangan kemiskinan; dan normalisasi kehidupan
sosial ekonomi masyarakat. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Melakukan sinkronisasi kebijakan dan pelaksanaan
upaya-upaya penanggulangan kemiskinan;
2) Menyerasikan penanganan masalah-masalah strategis
yang menyangkut kesejahteraan rakyat antara lain
pengungsi dan korban bencana alam dan konflik sosial;
3) Menyelaraskan kebijakan bidang kesehatan, termasuk
penanggulangan HIV/AIDS, bidang lingkungan hidup,
pemberdayaan perempuan, pendidikan, budaya,
pemuda, olah raga, aparatur negara, pariwisata dan
agama; dan
4) Mengembangkan jaringan informasi serta partisipasi aktif
dalam kerjasama internasional.
2. Pemberdayaan Perempuan
a. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas hidup,
peran, dan kedudukan perempuan di berbagai bidang
kehidupan dan pembangunan; dan meningkatkan
perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai bentuk
kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Kegiatan pokok
yang dilakukan antara lain:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 56
1) Meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui aksi
afirmasi, terutama di bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, sosial, politik, dan ekonomi;
2) Meningkatkan upaya perlindungan perempuan dari
berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi,
termasuk upaya pencegahan dan penanggulangannya;
3) Mengembangkan dan menyempurnakan perangkat
hukum dan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan di berbagai bidang
pembangunan di tingkat nasional dan daerah;
4) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
di tingkat nasional dan daerah;
5) Menyusun sistem pencatatan dan pelaporan, dan sistem
penanganan dan penyelesaian kasus tindak kekerasan,
eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan;
6) Membangun pusat pelayanan terpadu berbasis rumah
sakit dan berbasis masyarakat di tingkat propinsi dan
kabupaten/kota sebagai sarana perlindungan perempuan
korban kekerasan, termasuk perempuan korban
kekerasan dalam rumah tangga; serta
7) Meningkatkan peran masyarakat dan media dalam
penanggulangan pornografi dan pornoaksi.
b. Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan
Anak
Tujuan program ini untuk meningkatkan kesejahteraan anak
dan mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan
ceria; dan melindungi anak terhadap berbagai bentuk
kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Kegiatan pokok
yang dilakukan antara lain:
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 57
1) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
penigkatan kesejahteraan dan perlindungan anak;
2) Melaksanakan kebijakan dan peraturan perundang-
undangan untuk menjamin dan melindungi hak-hak anak;
3) Meningkatkan upaya-upaya dalam rangka pemenuhan
hak-hak anak, seperti penyediaan akte kelahiran dan
penyediaan ruang bermain yang aman; serta
4) Membentuk wadah-wadah guna mendengarkan dan
menyuarakan pendapat dan harapan anak sebagai
bentuk partisipasi anak dalam proses pembangunan.
c. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
Tujuan program ini untuk memperkuat kelembagaan dan
jaringan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA) di
berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan
daerah. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Mengembangkan materi dan melaksanakan komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE) tentang kesetaraan dan
keadilan gender (KKG);
2) Meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan
pemberdayaan perempuan dan anak di tingkat propinsi
dan kabupaten/kota, termasuk Pusat Studi
Wanita/Gender;
3) Menyusun berbagai kebijakan dalam rangka penguatan
kelembagaan PUG dan PUA, di tingkat nasional dan
daerah; dan
4) Menyusun mekanisme perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi PUG dan PUA di tingkat nasional dan daerah.
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 58
d. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
Anak dan Perempuan
Tujuan program ini untuk mewujudkan keserasian kebijakan
di berbagai bidang pembangunan dalam rangka peningkatan
kualitas anak dan perempuan, di tingkat nasional dan
daerah. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:
1) Melakukan analisis dan revisi peraturan perundang-
undangan yang diskriminatif terhadap perempuan dan
belum peduli anak;
2) Menyusun kebijakan dalam bentuk Perda yang ditujukan
untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan
melindungi perempuan dan hak-hak anak;
3) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
kebijakan dan peraturan perundang-undangan tentang
perempuan dan anak; dan
4) Melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi kebijakan, peraturan
perundangan, dan program pembangunan
pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan dan
perlindungan anak, di tingkat nasional dan daerah.
3. Penyuluhan Dan Bimbingan Sosial
a. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan
Kesejahteraan Sosial
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalisme pelayanan kesejahteraan. Kegiatan pokok
yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan penyuluhan kesejahteraan sosial,
khususnya di daerah kumuhperkotaan;
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 59
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan sosial
melalui media massa cetak dan elektronik; dan
3) Meningkatkan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial
melalui pelatihan teknik komunikasi.
b. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
Tujuan program ini untuk meningkatkan kemampuan,
kepedulian, pelestarian dan pendayagunaan nilai dasar
kesejahteraan sosial, dan ketahanan sosial masyarakat,
khususnya organisasi sosial (Orsos), tenaga kesejahteraan
sosial masyarakat (TKSM)/relawan sosial, dan dunia usaha.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Meningkatkan kualitas SDM kesejahteraan sosial dan
masyarakat (TKSM/relawan sosial, Karang Taruna,
organisasi sosial termasuk kelembagaan sosial di tingkat
lokal);
2) Meningkatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
dalam mendukung upaya-upaya penyelenggaraan
pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS;
3) Membentuk jejaring kerjasama pelaku-pelaku UKS
masyarakat termasuk organisasi sosial tingkat lokal; dan
4) Meningkatkan pelestarian nilai kepahlawanan,
keperintisan dan kejuangan.
4. Bantuan Dan Jaminan Sosial
a. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
Tujuan program ini untuk memberikan bantuan dasar
kesejahteraan sosial bagi korban bencana alam dan sosial,
dan memberikan jaminan kesejahteraan sosial bagi para
Bab VII Program Pembangunan Daerah
VII- 60
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Menyediakan bantuan dasar pangan, sandang, papan
dan fasilitas bantuan tanggap darurat dan bantuan
pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan bangunan
rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan
PMKS lainnya;
2) Menyelenggarakan bantuan dan jaminan bagi fakir
miskin, penduduk daerah kumuh, dan PMKS lainnya.
5. Litbang Perlindungan Sosial
a. Program Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan
Sosial
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas manajemen
dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan antara lain meliputi:
1) Melakukan pengkajian, penelitian, pelatihan dan
pendidikan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial;
2) Mengkaji dan meneliti upaya peningkatan kualitas
pelayanan kesejahteraan sosial termasuk manajemen,
sarana dan prasarana;
3) Mengembangkan sistem informasi, data dan publikasi
pelayanan kesejahteraan sosial.
Bab VIII Penutup
VIII - 1
BAB VIII
P E N U T U P
A. KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten
Kebumen Tahun 2006-2010 merupakan penjabaran dan visi, misi, dan
program Bupati dan Wakil Bupati Kebumen hasil Pemilihan Kepala
Daerah yang dilaksanakan secara langsung pada tahun 2005.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten
Kebumen Tahun 2006-2010 merupakan pedoman bagi
Badan/Dinas/Kantor/Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun
Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010 selanjutnya
menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemeritnah
Daerah (RKPD) Tahunan Kabupaten Kebumen.
Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah serta masyarakat termasuk dunia
usaha berkewajiban untuk mensukseskan program-program dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kebumen
Tahun 2006-2010 dengan sebaik-baiknya;
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyusun
rencana strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan
Bab VIII Penutup
VIII - 2
Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010
yang nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA-SKPD);
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban menjamin
konsistensi atara Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Kabupaten Kebumen Tahun 2006-2010 dengan Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah dan RENJA-SKPD.
4. Dalam penyusunan RKPD diwajibkan untuk selalu memperhatikan
dan mengacu pada RPJM Kabupaten Kebumen Tahun 2006 –
2010, sehingga menjadi pegangan bagi setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
B. PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2011 (MASA TRANSISI
PEMERINTAHAN)
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi
kekosongan rencana pembangunan daerah tahun 2011 (Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011) yang diperlukan sebagai
pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2011 serta dengan mengingat waktu
yang sangat sempit bagi Bupati/Wakil Bupati Kebumen Terpilih hasil
Pemilihan Kepala Daerah Langsung Tahun 2010 nanti untuk
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun
2010-2015 serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011,
maka Pemerintah Kabupaten Kebumen menyusun Rancangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2011 sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan Pemerintah Pusat, dengan agenda menyelesaikan
masalah-masalah pembangunan daerah yang belum seluruhnya
tertangani sampai dengan tahun 2010 dan masalah-masalah
Bab VIII Penutup
VIII - 3
pembangunan daerah yang akan dihadapi dalam tahun 2011 serta
sesuai dengan kebijakan dan program pemerintah atasan.
Selanjutnya Bupati/Wakil Bupati Kebumen Terpilih hasil Pemilihan
Kepala Daerah Langsung Tahun 2010 dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Kebumen hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 tetap
mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan
Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2011
dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Tahun 2011 yang sudah disusun untuk pelaksanaan pembangunan
daerah yang lebih baik.
WAKIL BUPATI KEBUMEN,
M.NASHIRUDDIN AL MANSYUR
L A M PIR A N I
Tabel P royeksi Pendapatan D aerah K abupaten K ebum en Tahun 2006-2010
NO JENIS PENDAPATAN 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7
472.661.672.840 505.129.036.847 539.963.025.664 577.929.933.265 618.926.604.859
A PENDAPATAN ASLI DAERAH 27.933.319.540 30.603.043.281 33.311.139.373 36.734.616.847 40.582.309.463
1 PAJAK DAERAH 7.732.800.000 8.854.280.000 9.903.764.000 11.075.770.520 12.386.883.556
a P. Hotel dan Restoran 280.800.000 308.880.000 339.768.000 373.744.800 411.119.280
b P. Hiburan 30.000.000 31.500.000 31.500.000 33.075.000 34.728.750
c P. Reklame 60.000.000 72.600.000 83.490.000 91.839.000 101.022.900
d P. Penerangan Jalan 7.112.000.000 8.178.800.000 9.160.256.000 10.259.486.720 11.490.625.126
e P. Pengambilan & Pengelolaan 250.000.000 262.500.000 288.750.000 317.625.000 349.387.500
f Bahan Galian Golongan C - - - - -
2 RETRIBUSI DAERAH 13.894.494.050 15.162.555.346 16.530.138.841 18.474.857.245 20.679.434.352
a R. Pelayanan Kesehatan 7.352.800.000 8.088.080.000 8.896.888.000 10.231.421.200 11.766.134.380
b R. Pelayanan Persampahan/Kebersihan 172.377.000 184.443.390 197.354.427 217.089.870 238.798.857
c R. Penggantian Biaya Cetak KTP, KK 1.107.750.000 1.107.750.000 1.107.750.000 1.107.750.000 1.107.750.000
d R. Pemakaman dan Pengabuan Mayat 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
e R. Parkir di Tepi Jalan Umum 377.942.760 408.178.181 448.995.999 493.895.599 543.285.159
f R. Pasar 1.468.800.000 1.645.056.000 1.809.561.600 1.990.517.760 2.189.569.536
g R. Pemeriksaan Air Bersih 10.500.000 11.025.000 12.127.500 13.340.250 14.674.275
h R. Pengujian Kendaraan 310.990.400 357.638.960 393.402.856 432.743.142 476.017.456
i R. Pemakaian Kekayaan Daerah 842.625.000 884.756.250 928.994.063 975.443.766 1.024.215.954
j R. Terminal 221.550.000 243.705.000 268.075.500 294.883.050 324.371.355
k R. Rumah Potong Hewan 73.500.000 77.175.000 81.033.750 85.085.438 89.339.709
l R. Inseminasi Buatan 79.500.000 85.860.000 92.728.800 100.147.104 108.158.872
m R. Tempat Rekreasi dan Olah Raga 1.050.000.000 1.155.000.000 1.270.500.000 1.397.550.000 1.537.305.000
n R. Ijin Mendirikan Bangunan 230.357.090 253.392.799 278.732.079 306.605.287 337.265.815
o R. Ijin Gangguan 151.200.000 166.320.000 182.952.000 201.247.200 221.371.920
PENDAPATAN DAERAH
LAMPIRAN I : TABEL PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2006-2010
1
L A M PIR A N I
Tabel P royeksi Pendapatan D aerah K abupaten K ebum en Tahun 2006-2010
NO JENIS PENDAPATAN 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7
p R. Ijin Trayek 33.048.000 38.005.200 41.805.720 48.076.578 55.288.065
q R. Ijin Usaha Jasa Konstruksi 13.650.000 14.332.500 15.335.775 16.869.353 18.556.288
r R. Ijin Tebang dan Pengangkutan Kayu Rakyat 330.000.000 369.600.000 425.040.000 476.044.800 533.170.176
s R. SIUP 47.250.000 50.557.500 55.613.250 61.174.575 67.292.033
t R TDP 7.308.000 7.819.560 8.601.516 9.461.668 10.407.834
u R.WDP 7.345.800 7.860.006 8.646.007 9.510.607 10.461.668
3 BAGIAN LABA USAHA DAERAH 456.051.000 530.883.700 610.516.255 693.227.124 787.457.967
a Bank BPD. - - - - -
b PDAM - - - - -
c PD Bank Pasar 128.501.000 154.201.200 177.331.380 195.064.518 214.570.970
d PD Apotik Lukulo 17.050.000 19.607.500 22.548.625 25.930.919 29.820.557
e PD BPR/BKK 310.500.000 357.075.000 410.636.250 472.231.688 543.066.441
4 POS LAIN-LAIN PENDAPATAN 5.849.974.490 6.055.324.235 6.266.720.277 6.490.761.959 6.728.533.588
a Penjualan barang milik Pemda 80.500.000 92.575.000 101.832.500 112.015.750 123.217.325
b Bunga Uang di Bank / Jasa Giro 2.310.000.000 2.425.500.000 2.546.775.000 2.674.113.750 2.807.819.438
c Dinas Peperla 39.500.000 39.500.000 39.500.000 39.500.000 39.500.000
d Dinas Pariwisata 210.000.000 226.800.000 242.676.000 259.663.320 277.839.752
e Kantor pendapatan Daerah 714.000.000 728.280.000 742.845.600 757.702.512 772.856.562
f Bagian Humas 155.250.000 178.537.500 205.318.125 236.115.844 271.533.220
g Penerimaan Lain-lain 2.340.724.490 2.364.131.735 2.387.773.052 2.411.650.783 2.435.767.291
B BAGIAN DARI PEMERINTAH / INST LEBIH TINGGI 412.338.393.050 440.996.137.291 471.868.346.388 505.032.930.564 540.668.068.709
1 BAGI HASIL PAJAK 13.823.801.560 15.561.998.536 17.630.328.267 19.974.798.093 22.632.450.817
a PBB 9.790.000.000 10.964.800.000 12.390.224.000 14.000.953.120 15.821.077.026
b BPHTB 1.389.108.600 1.555.801.632 1.742.497.828 1.951.597.567 2.185.789.275
c PBBKB - - - - -
d PPh. 2.644.692.960 3.041.396.904 3.497.606.440 4.022.247.406 4.625.584.516
2 BAGI HASIL BUKAN PAJAK 478.251.490 478.854.955 479.464.454 480.080.049 480.701.799
2
L A M PIR A N I
Tabel P royeksi Pendapatan D aerah K abupaten K ebum en Tahun 2006-2010
NO JENIS PENDAPATAN 2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7
a Iuran Hasil Hutan (IHH) 60.346.490 60.949.955 61.559.454 62.175.049 62.796.799
b Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi (Royalties) 407.905.000 407.905.000 407.905.000 407.905.000 407.905.000
c Minyak Bumi 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
3 DANA ALOKASI UMUM 384.556.340.000 411.475.283.800 440.278.553.666 471.098.052.423 504.074.916.092
a Dana Alokasi Umum 384.556.340.000 411.475.283.800 440.278.553.666 471.098.052.423 504.074.916.092
4 DANA ALOKASI KUSUS 13.480.000.000 13.480.000.000 13.480.000.000 13.480.000.000 13.480.000.000
a Dana Alokasi Kusus 13.480.000.000 13.480.000.000 13.480.000.000 13.480.000.000 13.480.000.000
5 DANA DARURAT - - - - -
a Dana Bencana Alam - - - - -
C BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH 32.389.960.250 33.529.856.275 34.783.539.903 36.162.385.853 37.676.226.687
1 DANA PENYEIMBANG 20.890.000.000 20.890.000.000 20.890.000.000 20.890.000.000 20.890.000.000
a Dana Penyeimbang 20.890.000.000 20.890.000.000 20.890.000.000 20.890.000.000 20.890.000.000
2 PENERIMAAN DARI PROPINSI 11.499.960.250 12.639.856.275 13.893.539.903 15.272.385.853 16.786.226.687
a Bantuan Pembangunan dari Propinsi (2POA) - - - - -
b Bagi Hasil TPI 126.250.000 128.775.000 131.350.500 133.977.510 133.977.510
c Bantuan APBD Propinsi 11.373.710.250 12.511.081.275 13.762.189.403 15.138.408.343 16.652.249.177
WAKIL BUPATI KEBUMEN,
M.NASHIRUDDIN AL MANSYUR
3
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
1
LAMPIRAN II
MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN 2006 - 2010
FUNGSI PELAYANAN UMUM
SUB FUNGSI PELAYANAN UMUM
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1) Menyempurnakan peraturan perundang-undangan yang mendukung administrasi kependudukan;
V
V
-
-
-
Kantor Kepend & Capil
2) Menyempurnakan sistem pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, dan pengelolaan informasi kependudukan melalui program penerbitan NIK (Nomor Induk Kependudukan);
V V V - -
3) Pembinaan dan pengembangan Pos Pelayanan Keliling (PPK) akta kelahiran;
V V V - -
Program Penataan Administrasi Kependudukan
4) Menata kelembagaan administrasi kependudukan
V V V V V
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
2
5) yang berkelanjutan di wilayah termasuk meningkatkan kualitas SDM;
6) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang administrasi informasi kependudukan.
V V V V V
1) Membangun pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, antara lain: keterbukaan, kebertanggungjawaban atau akuntabilitas, dan ketaatan hukum, serta membuka partisipasi publik seluas-luasnya pada semua kegiatan pembangunan;
V
V
V
V
V
Pemerintah & Seluruh Elemen Masyarakat Kebumen
Program Penerapan Kepemerintahan yang baik
2) Menerapkan nilai-nilai etika aparatur guna membangun budaya kerja yang mendukung produktifitas kerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan
V V V V V Setda Kebumen
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
3
negara khususnya dalam rangka pemberian pelayanan umum kepada masyarakat.
1) Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal, eksternal, dan pengawasan masyarakat;
V
V
V
V
V
Bawasda
2) Menata dan menyempurnakan kebijakan sistem, struktur kelembagaan dan prosedur pengawasan yang independen, efektif, efisien, transparan dan terakunkan;
V V V V V Setda & Bawasda
3) Meningkatkan tindak lanjut temuan pengawasan sesuai peraturan yang berlaku;
V V V V V Bawasda
4) Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif;
V V V V V Bawasda
Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara
5) Mengembangkan penerapan pengawasan berbasis kinerja;
V V V V V Bawasda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
4
6) Mengembangkan tenaga pemeriksa yang profesional;
V V V V V Bawasda dan BKDD
7) Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong peningkatan implementasinya pada seluruh instansi;
V V V V V Bappeda dan Setda
8) Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi APFP dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan; serta
V - V - V Bawasda
9) Melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil pengawasan.
V V V V V Bawasda
1) Menyempurnakan sistem kelembagaan yang efektif, ramping, fleksibel berdasarkan prinsip good governance;
V
V
-
-
-
Setda
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
2) Menyempurnakan tata laksana dan hubungan kerja antar instansi dan satuan kerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing;
V V V - - Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
5
3) Mengembangkan sistem pelayanan dengan menyempurnakan standar pelayanan minimal masing-masing unit kerja;
V V - - - Seluruh Unit Kerja
4) Meningkatkan kemampuan pengelolaan anggaran pembangunan melalui penerapan sistem administrasi pengelolaan keuangan daerah yang mampu mengakomodasi kebijakan pembangunan daerah;
V V V V V Bappeda
5) Menciptakan sistem administrasi pendukung dan kearsipan yang efektif dan efisien.
V V V V V Setda
1.) Menata kembali sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi sesuai beban kerja institusi/ kelembagaan perangkat daerah;
V
V
V
V
V
BKDD
Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
2.) Menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan
V V V V V BKDD
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
6
sumber daya manusia aparatur terutama pada sistem pembinaan karier dan prestasi kerja;
3.) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia aparatur dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya;
V V V V V BKDD
4.) Meningkatkan menejemen kepegawaian dan kapabilitas aparatur melalui diklat pegawai, baik struktural, fungsional maupun diklakt teknis;
V V V V V BKDD
5.) Penyempurnaan sistem, kurikulum dan penyelenggaraan diklat aparatur;
V V V V V BKDD
6.) Mengembangkan profesionalisme pegawai negeri melalui penyempurnaan aturan etika dan mekanisme penegakan hukum disiplin pegawai.
V V - - - BKDD
Program Peningkatan 1. Meningkatkan kualitas V V V V V Pemda Kebumen
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
7
pelayanan kepada masyarakat dengan berdasarkan pada prinsip cepat, pasti, mudah, murah, patut dan adil;
2. Mendorong pelaksanaan prinsip-prinsip good governance dalam setiap proses pemberian pelayanan publik antara lain perpajakan dan penanaman modal;
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
3. Meningkatkan upaya untuk menghilangkan hambatan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik melalui deregulasi;
V
V
V
V
V
Setda
4. Melaksanakan pemantapan koordinasi pembinaan pelayanan publik dan pengembangan kualitas aparat pelayanan publik;
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
Kualitas Pelayanan Publik
5. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan layanan publik melalui mekanisme dialog dan
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
8
musyawarah terbuka dengan komunitas penduduk di masing-masing wilayah; serta
6. Mengembangkan mekanisme pelaporan berkala capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah kepada publik.
V
V
V
V
V
BIK dan PDE serta Pemda Kebumen
1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan;
V
V
V
V
V
2) Meningkatkan fasilitas pelayanan umum dan operasional termasuk pengadaan, perbaikan dan perawatan gedung dan peralatan;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda dan Setda
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
3) Meningkatkan upaya pengelolaan aset daerah melalui peningkatan kemampuan menejemen daerah sehingga mampu menghasilkan data yang falid dan akurat sebagai dasar pengambilan keputusan.
V
V
V
V
V
Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
9
4) Peremajaan dan pemeliharaan transaportasi dinas operasional untuk mendukung mobilitas, ketepatan dan kecepatan operasional pelayanan umum.
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
1. Pembinaan dan fasilitasi komunikasi politik antar partai politik di tingkat daerah Kabupaten Kebumen;
- V V V V Dinas kesbanglinmasossos
2. Perwujudan komitmen politik yang tegas terhadap pentingnya memelihara dan meningkatkan komunikasi politik yang sehat, bebas dan efektif. Wacana komunikasi yang sehat berhubungan dengan terbukanya arus informasi media massa serta keterbukaan sumber-sumber informasi lainnya;
- V
V V V Dinas kesbanglinmasossos
Program perbaikan proses politik
3. Fasilitasi penyelenggaraan Pemilu 2009 yang jauh lebih berkualitas,
- - - V - Dinas kesbanglinmasossos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
10
demokratis, jujur dan adil; serta
4. Pengembangan mekanisme konsultasi publik sebagai sarana dalam proses penyusunan kebijakan.
V V V V V Dinas kesbanglinmasossos
1.) Fasilitasi review atas aspek-aspek politik terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan pers dan media massa; serta
- V V V V Dinas kesbanglinmasossos
Program pengembangan komunikasi, informasi dan media politik.
2.) Pengkajian dan penelitian yang relevan dalam rangka pengembangan informasi dan komunikasi politik.
- V V V V Dinas kesbanglinmasossos
SUB FUNGSI PENELITIAN DASAR DAN PENGEMBANGAN IPTEK
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1.) Mengembangkan Sistem Informasi Pemerintahan dan Pelayanan Umum;
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen Penelitian dan Pengembangan Implementasi Teknologi Informasi dan Media. Program peningkatan akses informasi publik.
2.) Melakukan Evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan media dalam pelayanan
-
-
-
V
-
BIK dan PDE
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
11
umum dan penyediaan akses informasi publik;
3.) Mengembangkan sistem informasi pemerintahan dan pelayanan Umum yang dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat luas;
V
V
V
V
V
BIK dan PDE
4.) Melakukan Evaluasi terhadap setiap kebijakan pembangunan yang mampu menghasilkan penilaian kinerja yang akurat dan bermanfaat bagi perencanaan pembangunan selanjutnya;
V
V
V
V
V
Bappeda dan Setda
5.) Meningkatkan Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam penyediaan akses informasi publik;
V
V
V
V
V
BIK dan PDE
6.) Mengintensifkan Sistem Informasi Penanganan Pengaduan Masyarakat.
V
V
V
V
V
KBPM
7.) Mengembangkan Partisipasi masyarakat
V
V
V
V
V
KBPM
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
12
dalam proses kebijakan publik;
8.) Meningkatkan Publikasi Daerah melalui berbagai Media.
V
V
V
V
V
BIK dan PDE
SUB FUNGSI PEMBANGUNAN DAERAH
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1) Peningkatan penyediaan prasarana dasar;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
2) Peningkatan kualitas lingkungan fisik dan sosial-budaya perkotaan;
-
V
-
-
V
Dinas Kimprasda
3) Pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana fisik ekonomi kota;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda, Kantor Pengelola Pasar, Setda
4) Peningkatan kapasitas atau kemampuan aparat pemerintah daerah untuk manajemen/pengelolaan perkotaan;
-
V
-
V
-
Dinas Kimprasda, BKDD dan Bappeda
Program Pengembangan Perkotaan
5) Penyempurnaan manajemen dan sistem pembiayaan daerah;
V
V
V
V
V
Bappeda dan Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
13
6) Pemantapan regulasi yang kondusif bagi investasi;
-
-
V
V
V
Bappeda dan Setda
7) Pengembangan kegiatan ekonomi perkotaan yang berbasis sumber daya lokal serta terkait dengan kegiatan ekonomi perdesaan;
V
V
V
V
V
Bappeda, Disperindagkop dan Setda
8) Peningkatan kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat;
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
9) Penataan dan pemberian ruang kepada sektor informal dan pengusaha kecil yang dapat membuka banyak lapangan kerja.
V
V
V
V
V
Setda, Dinas Kimprasda dan Disperindagkop
1.) Pengembangan sarana dan prasarana untuk menunjang peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat desa yang berkualitas;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda, Dinas KBPM
Program Pembangunan Masyarakat Desa
2.) Pengembangan sarana dan prasarana sosial terutama bidang pendidikan dan kesehatan;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Dinkes, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
14
3.) Peningkatan keberdayaan masyarakat desa dengan meningkatkan kemampuan mereka dalam merencanakan melaksanakan dan memelihara kegiatan pembangunan di desa sendiri;
V
V
V
V
V
Dinas KBPM
4.) Peningkatan pembinaan lembaga-lembaga masyarakat desa agar mampu menjadi motor penggerak pembangunan di tingkat desa; serta
V
V
V
V
V
Dinas KBPM
5.) Peningkatan modal sosial yang ada dalam masyarakat.
V
V
V
V
V
Bappeda, Setda dan Dinas KBPM
FUNGSI KETERTIBAN DAN KEAMANAN
SUB FUNGSI PENANGGULANGAN BENCANA
Program
Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
Program Penanggulangan Bencana
1.) Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya
V
V
V
V
V
Setda dan Dinas Kesbanglinmassos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
15
bencana terutama pada wilayah rawan bencana;
2.) Peningkatan kemampuan pertolongan dan penyelamatan pada saat terjadnya bencana;
V
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
3.) Peningkatan upaya pemberian bantuan kepada korban bencana;
V
V
V
V
V
Setda dan Dinas Kesbanglinmassos
4.) Peningkatan kemampuan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam bentuk darurat maupun permanen.
V
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
SUB FUNGSI PEMBINAAN HUKUM
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
Program Perencanaan Hukum
1) Pengumpulan dan pengolahan serta penganalisaan bahan informasi hukum terutama yang terkait dengan pelaksanaaan berbagai kegiatan perencanaan pembangunan hukum secara keseluruhan;
V
V
V
V
V
Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
16
2) Penyusunan peraturan daerah yang menyangkut regulasi di tingkat lokal;
V
V
V
V
V
Setda dan DPRD
1) Pelaksanaan berbagai pengkajian peraturan daerah dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum di tingkat atasnya;
V
-
-
-
V
Setda
2) Pelaksanaan berbagai penelitian peraturan daerah yang belum dibentuk sebagai upaya meningkatkan kapasitas masyarakat untuk dapat lebih memahami kenyataan yang ada;
-
-
-
V
V
Setda
Program Pembentukan Hukum
3) Harmonisasi peraturan daerah dan peraturan lebih tinggi terutama pertentangan antara peraturan perundang-undangan pada tingkat pusat dengan peraturan
V
V
V
V
V
Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
17
perundang-undangan pada tingkat daerah yang mempunyai implikasi menghambat pencapaian kesejahteraan rakyat;
4) Penyusunan naskah akademis rancangan peraturan daerah berdasarkan kebutuhan masyarakat;
V
V
V
V
V
Setda
5) Penyelenggaraan berbagai konsultasi publik terhadap hasil pengkajian dan penelitian sebagai bagian dari proses pelibatan masyarakat dalam proses penyusunan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
-
V
V
V
V
Setda
6) Penyempurnaan dan perubahan dan pembaruan berbagai peraturan daerah yang tidak sesuai dan tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan;
-
V
V
V
V
Setda
7) Penyusunan dan V V V V V Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
18
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan berdasarkan asas hukum umum, taat prosedur serta sesuai dengan pedoman penyusunan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
1) Peningkatan kualitas pelayanan umum di bidang hukum, pada bidang antara lain pemberian/penerbitan perizinan yang dibutuhkan oleh berbagai bidang pembangunan; pembuatan akte kelahiran dan lain sebagainya;
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen Program Peningkatan Pelayanan dan Bantuan Hukum
2) Penyederhanaan syarat-syarat pelayanan hukum pada semua lingkup lembaga/instansi yang dapat dimengerti, informasi yang terbuka dan dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas;
V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
19
3) Penyediaan layanan bantuan hukum bagi masyarakat Kabupaten Kebumen yang membutuhkan.
V
V
V
V
V
Setda
FUNGSI EKONOMI
SUB FUNGSI PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA, KOPERASI DAN UKM
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1.) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perdagangan;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda, Kantor Pengelola Pasar, Dinas Perindagkop, Setda
2.) Memfasilitasi kegiatan promosi dan peluang investasi;
V
V
V
V
V
Bappeda, BIK dan PDE, Dinas Perindagkop, Setda
3.) Peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang perdagangan;
V
V
V
V
V
Dinas Perindagkop, Setda
4.) Memfasilitasi pengembangan pola kemitraan antar UKM dengan pengusaha besar;
V
V
V
V
V
Dinas Perindagkop, Bappeda
Program Pengembangan Usaha dan Pemantapan Distribusi
5.) Pembinaan dan pelatihan pengusaha berorientasi
V
V
V
V
V
Dinas Perindagkop
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
20
ekspor;
6.) Pengawasan dan monitoring distribusi barang dan jasa;
V
V
V
V
V
Setda, Dinas Perindagkop, Setda
7.) Perlindungan konsumen; V
V
V
V
V
Pemda Kebumen
8.) Perlindungan persaingan usaha.
V
V
V
V
V
Setda, Dinas Perindagkop, Bappeda
1.) Pembinaan Kelembagaan sentra-sentra produksi;
V
V
V
V
V
Setda, Dinas Perindagkop
Program Pengembangan Kelembagaan dan Informasi Pasar
2.) Mengembangkan sistem informasi pasar dan pusat konsultasi bisnis;
-
-
V
V
V
Bappeda, Setda, Dinas Perindagkop
1.) Peningkatan produktifitas UKM dan Koperasi;
V
V
V
V
V
Dinas Perindagkop
2.) Pelatihan manajemen UKM dan Koperasi;
V
V
V
V
V
Dinas Perindagkop
3.) Penambahan Modal BUMD; V
-
-
-
V
Setda
Program Pembinaan dan Pengembangan Koperasi, UKM dan BUMD
4.) Merger BKK; V
-
-
-
-
Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
21
5.) Penataan manajemen PD BPR.
-
-
V
-
-
Setda
SUB FUNGSI TENAGA KERJA
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1.) Pembinaan dan fasilitasi lembaga pendidikan dan pelatihan ketrampilan kewirausahaan;
V V V V V Depnakertrans Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
2.) Pelatihan pemanfataan teknologi tepat guna.
V V V V V Depnakertrans
1.) Pendayagunaan fasilitasi pelatihan dan informasi tenaga kerja;
V V V V V Depnakertrans Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
2.) Pelayanan dan fasilitasi pengiriman Tenaga Kerja ke luar negeri dan dalam negeri;
V V V V V Depnakertrans
Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Kelembagan Tenaga
1.) Pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja;
V V V V V Depnakertrans
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
22
2.) Pemberdayaan organisasi pekerja dan organisasi pengusaha;
V V V V V Depnakertrans
3.) Memberikan pembinaan CTKI/TKI tentang Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan;
V V V V V Depnakertrans
4.) Perlindungan dan pengawasan terhadap pekerja anak dan wanita;
V V V V V Depnakertrans
Kerja
5.) Pembinaan dan pengembangan Bursa Kerja.
V V V V V Depnakertrans
1.) Pengiriman dan penempatan Transmigran
V V V V V Depnakertrans
2.) Pembinaan dan Pengarahan Transmigran
V V V V V Depnakertrans
Program Penempatan Transmigrasi
3.) Melakukan Kerjasama dengan daerah yang membutuhakan Transmigran.
V V V V V Depnakertrans
SUB FUNGSI PERTANIAN, KEHUTANAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
Program Ketahanan 1.) Penyediaan sarana dan V V V V V Dinas Pertanian, Dinas
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
23
prasarana pendukung budidaya tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, perhutanan, perikanan dan kelautan
Peperla, Dinas Perhut & Pedal
2.) Optimalisasi pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan
V V V V V Dinas Peperla
3.) Pembinaan dan pemberdayaan petani dan nelayan
V V V V V Dinas Pertanian dan Dinas Peperla
4.) Peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan dan perhutanan, perikanan dan kelautan
V V V V V Dinas Pertanian, Dinas Peperla, Dinas Perhut & Pedal
5.) Peningkatan mutu dan pengolahan pasca panen
V V V V V Dinas Pertanian
6.) Pengendalian dan pencegahan hama penyakit tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, perikanan
V V V V V Dinas Pertanian, Dinas Peperla, Dinas Perhut & Pedal
Pangan
7.) Pelatihan tenaga teknis V V V V V Dinas Pertanian, Dinas
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
24
Peperla, Dinas Perhut & Pedal
8.) Penataan dan pengendalian ternak
V V V V V Dinas Peperla
9.) Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan
V V V V V Dinas Pertanian
Program Pengembangan Agribisnis
1.) Pengembangan agribisnis tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan perhutanan perikanan dan kelautan
V V V V V Dinas Pertanian, Dinas Peperla, Dinas Perhut & Pedal
2.) Inventarisasi dan penyebarluasan informasi harga dan peluang pasar
V V V V V Dinas Pertanian
3.) Pembinaan unit usaha pengelola produk hasil pertanian.
V V V V V Dinas Pertanian
4.) Pembinaan dan pemberdayaan usaha kelompok tani
V V V V V Dinas Pertanian
5.) Intensifikasi dan pengembangan IB
V V V V V Dinas Peperla
6.) Pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT)
V V V V V Dinas Peperla
7.) Intensifikasi budidaya V V V V V Dinas Peperla
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
25
perikanan
8.) Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat petani ikan
V V V V V Dinas Peperla
1.) Pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
V V V V V Dinas Peperla
2.) Pembangunan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan
V V V V V Dinas Peperla
3.) Pengembangan produksi kelautan
V V V V V Dinas Peperla
Program Pengembangan Kelautan
4.) Pelestarian sumberdaya hayati perikanan dan kelautan
V V V V V Dinas Peperla, Dinas Perhut & Pedal
SUB FUNGSI PENGAIRAN
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1) Operasi dan pemeliharaan sungai dan drainase
V V V V V Dinas SDA & PE
2) Pengembangan sumber daya air lainnya
V V V V V Dinas SDA & PE
Pengembangan, Pengelolaan dan konservasi sungai, dan sumber air lainnya
3) Perbaikan tebing/tanggul V V V V V Dinas SDA & PE
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
26
sungai
4) Pembangunan / perbaikan bangunan penangkap air/pengambilan air
V V V V V Dinas SDA & PE
5) Pembangunan/perbaikan bangunan-bangunan konservasi
V V V V V Dinas SDA & PE
6) Upaya konservasi lahan daerah sempadan sungai dan sumber daya air lainnya.
V V V V V Dinas SDA & PE, Dinas Perhut & Pedal
1.) Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
V V V V V Dinas SDA & PE
2.) Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi
V V V V V Dinas SDA & PE
3.) Rehabiltasi jaringan irigasi V V V V V Dinas SDA & PE
Pengembangan dan Pengelolaan jaringan Irigasi, dan Irigasi Perdesaan.
4.) Rehabilitasi jaringan irigasi perdesaan
V V V V V Dinas SDA & PE
1.) Penanggulangan Bencana Alam Banjir
V V V V V Dinas SDA & PE Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
2.) Normalisasi jaringan drainase
V V V V V Dinas SDA & PE
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
27
3.) Pembuatan/perbaikan pintu pintu pengatur banjir
V V V V V Dinas SDA & PE
4.) Sudetan sungai/floodway Dinas SDA & PE
5.) Perbaikan kerusakan sarana dan prasarana sumber daya air akibat bencana alam.
V V V V V Dinas SDA & PE
1.) Pemberdayaan kelembagaan pengelola sumber daya air
V V V V V Dinas SDA & PE
2.) Pemberdayaan organisasi P3A Dharma Tirta
V V V V V Dinas SDA & PE, Dinas Pertanian, Setda
3.) Pemberdayaan masyarakat dalam rangka konservasi sumber daya air
V V V V V Dinas SDA & PE
Penataan Kelembagaan dan ketatalaksanaan
4.) Penyusunan program, perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Air.
V V V V V Dinas SDA & PE
SUB FUNGSI BAHAN BAKAR DAN ENERGI
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
Program Pengembangan Kelistrikan dan energi lainnya
1) Penelitian dan pengembangan kelistrikan dan energi lainnya
V V V - - Dinas SDA & PE
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
28
2) Penelitian dan pengembangan energi alternatif pengganti BBM
- - V V V Dinas SDA & PE
Program Pengembangan Listrik
1) Pengembangan Listrik Masuk Desa
V V V V V Dinas SDA & PE
SUB FUNGSI PERTAMBANGAN
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1.) Identifikasi dan inventarisasi potensi pertambangan
V V V - - Dinas SDA & PE, Bappeda
2.) Pemetaan sumber daya mineral
- V V V - Dinas SDA & PE, Bappeda
3.) Pengembangan investasi usaha pertambangan
V V V V V Dinas SDA & PE
Pengembangan Potensi Pertambangan
4.) Penyusunan produk hukum pertambangan
V V - - - Dinas SDA & PE
1.) Pembinaan usaha pertambangan rakyat
V V V V V Dinas SDA & PE
2.) Diversifikasi produk usaha pertambangan yang ramah lingkungan
V V V V V Dinas SDA & PE
Pengembangan Usaha Pertambangan terpadu
3.) Pengembangan sumber daya manusia dan prasarana pertambangan
V V V V V Dinas SDA & PE
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
29
SUB FUNGSI INDUSTRI DAN KONSTRUKSI
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1.) Melakukan pelatihan peningkatan mutu, manajemen usaha dan bantuan peralatan dan permodalan
V V V V V Dinas Perindagkop
2.) Memfasilitasi kegiatan promosi produk-produk industri pada berbagai forum
V V V V V Dinas Perindagkop
Program Peningkatan kemampuan Industri
3.) Melakukan kajian potensi baku, penerapan teknologi tepat guna, potensi pasar
V V V V V Dinas Perindagkop
1.) Memfasilitasi tumbuhnya sentra-sentra industri rumah tangga
V V V V V Dinas Perindagkop Program Pengembangan Industri Kecil dan Rumah Tangga
2.) Membantu kemudahan memperoleh akses ke sumberdaya produktif antara lain: permodalan, informasi pasar dan peningkatan teknologi
V V V V V Dinas Perindagkop
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
30
produksi
Program Pengembangan Pola Kemitraan
1.) Memfasilitasi terselenggaranya kemitraan antara Industri Kecil dengan Pengusaha Besar.
V V V V V Dinas Perindagkop
SUB FUNGSI TRANSPORTASI
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
1.) Pemeliharaan rutin dan berkala jalan kabupaten
V V V V V Dinas Kimprasda Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
2.) Pemeliharaan jembatan
kabupaten
V V V V V Dinas Kimprasda
1.) Peningkatan kapasitas dan kualitas jalan jembatan.
V V V V V Dinas Kimprasda
2.) Pengembangan jalan antar kecamatan, jalan desa dan jalan tembus antar kabupaten.
V V V V V Dinas Kimprasda
Peningkatan/Pembangunan Jalan dan Jembatan
3.) Peningkatan kapasitas dan kualitas jalan konektor kabupaten dengan Jalan
- V - V - Dinas Kimprasda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
31
Lintas Selatan
4.) Pengembangan jalan dan jembatan antar pusat kegiatan ekonomi termasuk dengan pusat produksi.
V V V V V Dinas Kimprasda
1.) Pengadaan tanah untuk menunjang jalan selatan-selatan
V V - - - Dinas Kimprasda Pengadaan Tanah untuk Jalan dan Jembatan
2.) Pengadaan tanah untuk peningkatan kapasitas jalan dan jembatan
V V V V V Dinas Kimprasda
1.) Perencanaan Jalan Jembatan
V V V V V Dinas Kimprasda Penelitian dan Pengembangan Jalan Jembatan 2.) Penelitian dan supervisi
jalan dan jembatan.
V V V V V Dinas Kimprasda
1.) Rehabilitasi dan pemeliharaan terminal di Kabupaten Kebumen
V V V V V Dinas Perhubungan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 2.) Rehabilitasi dan
pemeliharaan fasilitas perhubungan
V V V V V Dinas Perhubungan
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
32
1.) Penanggulangan muatan lebih secara komprehensif
V V V V V Dinas Perhubungan
2.) Peningkatan kelancaran dan keselamatan transportasi
V V V V V Dinas Perhubungan
Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
3.) Pembangunan transportasi dengan sinkronisasi rencana tata ruang
V V V V V Dinas Perhubungan, Dinas Kimprasda, Bappeda
Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Angkutan Perhubungan
1.) Pengembangan dan penataan trayek angkudes
V - V - V Dinas Perhubungan
Restrukturisasi Kelembagaan dan Prasarana Perhubungan
1.) Pengembangan komunikasi perdesaan terutama di kawasan strategis
V V V V V Dinas Perhubungan
SUB FUNGSI TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Program Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
Program Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Telekomunikasi
1.) Pengembangan komunikasi perdesaan terutama di kawasan strategis
V
V
V
V
V
Setda
FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
33
SUB FUNGSI MANAJEMEN LIMBAH
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama Tahun 2006
1.) Sosialisasi pengelolaan limbah kepada masyarakat umum dan kalangan industri
V V V V V Dinas Perhut & Pedal Program Pemberdayaan Masyarakat
2.) Peningkatan kemitraan pengelolaan persampahan
- V V V V Dinas Perhut & Pedal, Kimprasda
1.) Pemantauan kualitas lingkungan dan aktifitas kegiatan dan atau usaha di Kab. Kebumen
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
2.) Pembinaan dan pengendalian pencemaran lingkungan
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
3.) Pelatihan dan penyuluhan pencegahan, pengendalian dan perusakan lingkungan
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
1.) Pengolahan sampah V V V V V Dinas Kimprasda
2.) Pengendalian dan pengelolaan sampah
V V V V V Dinas Kimprasda
3.) Peningkatan kualitas TPA V V V V V Dinas Kimprasda
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase 4.) Manajemen sampah V V V V V Dinas Kimprasda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
34
1.) Pembangunan percontohan sistem pertanian terpadu.
V V V - - Dinas Perhut & Pedal Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
2.) Peningkatan kapasitas SDM pengelola lingkungan hidup
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
SUB FUNGSI KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1.) Pengembangan hutan rakyat
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
2.) Pembinaan usaha tani hutan rakyat
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
3.) Peningkatan pemanfaatan hutan bersama rakyat
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
4.) Peningkatan pelayanan SKSHH dan pembinaan pengusaha kayu
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
5.) Peningkatan budidaya flora dan fauna yang menguntungkan masyarakat
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1) Penanaman pohon di lahan marginal, pesisir dan turus jalan.
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
35
2) Pengkajian zona kawasan konservasi, lindung dan lainnya.
V V V - - Dinas Perhut & Pedal, Dinas SDA & PE, Bappeda
3) Perlindungan kawasan konservasi, lindung dan kawasan lainnya.
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
4) Perbaikan lahan ex
tambang - V V V V Dinas Perhut & Pedal,
Dinas SDA & PE SUB FUNGSI TATA RUANG DAN PERTANAHAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Penetapan dan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan
- V V V - Bappeda Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
2) Penataan kawasan cepat tumbuh
- V V V - Bappeda
1.) Percepatan pembangunan prasarana di daerah pegunungan
V V V V V Dinas Kimprasda, Dinas SDA & PE
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal
2.) Pemberdayaan masyarakat di wilayah tertinggal
V V V V V Dinas KBPM, Dinas Pertanian, Dinas Peperla, Dinas perhut & Pedal, Dinas
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
36
Perindagkop
1.) Pengendalian pemanfaatan ruang untuk menjamin kesesuaian rencana dengan pelaksanaan, penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan keseimbangan pembangunan antar fungsi;
- V V V V Bappeda
2.) Pelaksanaan sosialisasi penataan ruang dan pelayanan informasi kepada masyarakat;
- V V V V Bappeda, Dinas Kimprasda
3.) Pemantapan koordinasi dan konsultasi antara pusat dan daerah, antar daerah, antar lembaga eksekutif dan legislatif, serta dengan lembaga dan organisasi masyarakat yang terkait dalam kegiatan penataan ruang di tingkat nasional dan daerah.
V V V V V Bappeda
Program Penataan Ruang
4.) Koordinasi penataan ruang V V V V V Bappeda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
37
daerah
5.) Revisi/penyusunan kembali rencana tata ruang sesuai dengan kurun waktu pemanfaatan.
- V V V - Bappeda
6.) Penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis dan kawasan cepat tumbuh
- V V V - Bappeda
SUB FUNGSI LITBANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1.) Penelitian flora dan fauna
- V V - - Bappeda, Dinas Perhut & Pedal
2.) Penelitian dan pengembangan teknologi lingkungan hidup
- V V V V Dinas Perhut & Pedal
Program Pengembangan Teknologi Lingkungan
3.) Pembuatan percontohan penerapan teknologi lingkungan hidup
- - V V V Dinas Perhut & Pedal
SUB FUNGSI PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LAINNYA
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
1) Penyediaan dan penyebarluasan informasi lingkungan hidup
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
38
2) Penyusunan dan penyebarluasan dokumen lingkungan hidup daerah
V V V V V Dinas Perhut & Pedal
Alam dan Lingkungan Hidup
3) Penyusunan Perda Lingkungan Hidup
- V V V V Dinas Perhut & Pedal
FUNGSI PERUMAHAN DAN FASILITAS UMUM
SUB FUNGSI PENGEMBANGAN PERUMAHAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1). Penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan rumah sederhana dan rumah sederhana sehat (RSH) termasuk didalamnya penyediaan prasarana dan sarana bagi perumahan terutama masyarakat berpenghasilan rendah.
- V V V V Dinas Kimprasda
2). Peningkatan pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara
- V V V V Dinas Kimprasda
Program Pengembangan Perumahan
3). Fasilitasi dan stimulasi pembangunan dan
- V V V V Dinas Kimprasda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
39
rehabilitasi rumah akibat bencana alam
4). Pemantapan kelembagaan dan perintisan pembentukan Lembaga Perumahan Kabupaten
- V V - - Dinas Kimprasda
5). Penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung dan lingkungan.
- V V - - Dinas Kimprasda
SUB FUNGSI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PERMUKIMAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1). Peningkatan kualitas lingkungan pada kawasan kumuh
V V V V V Dinas Kimprasda
2). Fasilitasi dan bantuan teknis perbaikan rumah pada kawasan kumuh
- V V V V Dinas Kimprasda
3). Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan swadaya yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
- V V V V Dinas Kimprasda
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
4). Pengembangan sistem penanggulangan kebakaran
V V V V V Dinas Kimprasda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
40
SUB FUNGSI PENYEDIAAN AIR MINUM
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Perluasan cakupan layanan sarana dan prasarana air minum perdesaan;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
Program Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana air minum perdesaan 2) Rehabilitasi sarana dan
prasarana air minum perdesaan;
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
1). Pengembangan teknologi tepat guna sarana dan prasarana air minum yang sesuai kemampuan masyarakat perdesaan.
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
2). Penerapan teknologi tepat guna sarana dan prasarana air minum yang sesuai kemampuan masyarakat perdesaan.
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
Program Pengembangan Teknologi Sarana dan Prasarana Air Minum Sesuai Kapabilitas Masyarakat
3). Pengembangan sumber air baku
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda, PSDA dan PE
SUB FUNGSI PENERANGAN JALAN
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
41
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Pemeliharaan Lampu
Penerangan Jalan Umum
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
Program Penerangan Jalan
2) Penanganan dan penyebarluasan Lampu Penerangan Jalan Umum
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
SUB FUNGSI LITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Penyusunan perencanaan perumahan dan permukiman
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
Program Perencanaan Perumahan dan Permukiman
2) Monitoring dan evaluasi perumahan dan permukiman
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
SUB FUNGSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN LAINNYA
Program
Kegiatan Utama Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana
Program persampahan dan drainase
1) Pemeliharaan & peningkatan sistem
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
42
drainase 2) Peningkatan kapasitas
pengelolaan persampahan
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
1) Pendukung Bangun Praja Lingkungan
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
Program Pengelolaan Lingkungan Permukiman
2) Pemeliharaan taman kota
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
1) Pengelolaan alat pendukung kegiatan perumahan dan permukiman.
V
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
Program Pendukung Pembangunan Perumahan dan Permukiman lainnya
2) Pengadaan alat pendukung kegiatan perumahan dan permukiman
-
V
V
V
V
Dinas Kimprasda
FUNGSI KESEHATAN
SUB FUNGSI OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.) Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
43
2.) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan;
V
V
V
V
V
Dinkes
3.) Peningkatan mutu obat dan perbekalan kesehatan
V
V
V
V
V
Dinkes
1) Peningkatan pengawasan obat dan makanan; dan
V
V
V
V
V
Dinkes
Program Pengawasan Obat Makanan
2) Penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif lainnya (NAPZA).
V
V
V
V
V
Dinkes
1) Pengembangan dan penelitian tanaman obat; dan
V
V
V
V
V
Dinkes
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
2) Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam Indonesia
V
V
V
V
V
Dinkes
SUB FUNGSI KELUARGA BERENCANA
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Keluarga 1.) Mengembangkan kebijakan - V - - - Dinkes, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
44
tentang pelayanan KB, KIE, peran serta masyarakat;
2.) Menyeimbangkan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan non hormonal;
V
V
V
V
V
Dinkes
3.) Menyediakan alat/obat dengan memprioritaskan keluarga miskin serta kelompok rentan lainnya;
V
V
V
V
V
Dinkes
4.) Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
Berencana
5.) Menyelenggarakan promosi dan pemenuhan hak-hak dan kesehatan reproduksi termasuk advokasi, komunikasi, informasi, edukasi, dan konseling
V
V
V
V
V
Dinkes
1.) Mengembangkan kebijakan pelayanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja;
-
V
-
-
V
Dinkes, Setda
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
2.) Menyelenggarakan promosi - V - - V Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
45
kesehatan reproduksi remaja, termasuk advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, dan konseling bagi masyarakat, keluarga, dan remaja; serta
3.) Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan program kesehatan reproduksi remaja yang mandiri.
V
V
V
V
V
Dinkes, Setda
1) Mengembangkan kebijakan ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
-
V
-
-
-
Dinkes
2) Menyelenggarakan advokasi, KIE dan konseling bagi keluarga tentang pola asuh dan tumbuh kembang anak, kebutuhan dasar keluarga, akses terhadap sumber daya ekonomi, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga;
-
V
V
V
V
Dinkes
Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga
3) Mengembangkan - V V V V Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
46
pengetahuan dan ketrampilan kewirausahaan melalui pelatihan teknis dan manajemen usaha terutama bagi keluarga miskin;
4) Mengembangkan cakupan dan kualitas kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) dan menyelenggarakan pendampingan/magang bagi para kader/anggota kelompok UPPKS; serta
-
V
V
V
V
Dinkes
5) Mengembangkan cakupan dan kualitas kelompok Bina Keluarga bagi keluarga dengan balita, remaja, dan lanjut usia.
V
V
V
V
V
Dinkes
1) Mengembangkan sistem pengelolaan dan informasi termasuk personil, sarana dan prasarana dalam era-desentralisasi untuk mendukung keterpaduan program;
-
V
V
V
V
Dinkes
Program Penguatan Kelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas
2) Meningkatkan kemampuan - V V V V Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
47
tenaga lapangan dan kemandirian kelembagaan KB yang berbasis masyarakat, termasuk promosi kemandirian dalam ber KB;
3) Melakukan pengelolaan data dan informasi keluarga berbasis data mikro; serta
-
V
V
V
V
Dinkes
4) Meningkatkan pengkajian dan pengembangan serta pembinaan dan supervisi pelaksanaan program.
-
V
V
V
V
Dinkes
SUB FUNGSI LITBANG KESEHATAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Pengkajian kebijakan;
-
-
-
V
-
Dinkes
Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
2) Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
48
3) Pengembangan sistem informasi kesehatan.
-
V
-
V
-
Dinkes
1) Penelitian dan pengembangan;
-
V
-
-
V
Dinkes, RSUD
2) Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana penelitian;
-
-
-
V
V
Dinkes, RSUD
Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
3) Penyebarluasan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan.
-
-
V
-
-
Dinkes, RSUD
SUB FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE);
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
2) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan terutama generasi muda; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3) Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
V
V
V
V
V
Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
49
1) Penyediaan sarana sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan;
V
V
V
V
V
Dinkes
2) Pengawasan kualitas lingkungan; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
Program Lingkungan Sehat
3) Pengendalian dampak resiko lingkungan.
V
V
V
V
V
Dinkes
1) Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III Rumah Sakit;
V
V
V
V
V
RSUD
2) Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit;
-
V
V
V
V
RSUD
3) Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit;
-
V
V
V
V
RSUD
4) Pengadaan peralatan dan perbekalan rumah sakit;
V
V
V
V
V
RSUD
5) Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan; serta
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
Program Upaya Kesehatan Perorangan
6) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
Program Sumber Daya
1. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan;
-
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
50
2. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
-
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
3. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit;
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
4. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; serta
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
Kesehatan
5. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk miskin yang berkelanjutan.
V
V
V
V
V
Dinkes
SUB FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya;
V
V
V
V
V
Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
51
2) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya;
V
V
V
V
V
Dinkes
3) Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial;
V
V
V
V
V
Dinkes, RSUD
4) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
5) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.
V
V
V
V
V
Dinkes
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
1) Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko;
V
V
V
V
V
Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
52
2) Peningkatan imunisasi; V
V
V
V
V
Dinkes
3) Penemuan dan tatalaksana penderita;
V
V
V
V
V
Dinkes
4) Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
5) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.
V
V
V
V
V
Dinkes
1) Peningkatan pendidikan gizi;
V
V
V
V
V
Dinkes
2) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
V
V
V
V
V
Dinkes
3) Penanggulangan gizi-lebih; serta
V
V
V
V
V
Dinkes
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
4) Peningkatan surveilens gizi. V
V
V
V
V
Dinkes
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
53
FUNGSI PARIWISATA DAN BUDAYA
SUB FUNGSI PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN BUDAYA
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1.) Pembinaan kepada pelaku kepariwisataan
V V V V V Diparseni & bud
2.) Promosi dalam beberapa media Informasi
V V V V V Diparseni & bud
3.) Peningkatan kualitas pelayanan industri pariwisata
V V V V V Diparseni & bud
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
4.) Kerjasama lintas daerah dalam kerangka menyusun paket wisata
V V V V V Diparseni & bud
Program Pengembangan Fasiltas dan Pengelolaan Produk Wisata
1) Pemeliharaan dan pengembangan obyek wisata
V V V V V Diparseni & bud
FUNGSI PENDIDIKAN
SUB FUNGSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Pendidikan Anak Usia Dini
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk optimalisasi
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
54
pemanfaatan fasilitas yang ada seperti ruang kelas SD/MI untuk menyelenggarakan pendidikan anak usia dini (PAUD), yang disesuaikan dengan kondisi daerah/wilayah, dukungan penyelenggaraan pendidikan, dukungan pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan biaya operasional pendidikan dan/atau dukungan operasional/subsidi/hibah dalam bentuk block grant atau imbal swadaya, serta menumbuhkan partisipasi dan memberdayakan masyarakat termasuk lembaga keagamaan dan organisasi sosial masyarakat untuk menyelenggarakan dan
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
55
mengembangkan pendidikan anak usia dini;
2) Pengembangan kurikulum dan bahan ajar yang bermutu serta perintisan model-model pembelajaran PAUD
-
V
V
V
V
Dinas P dan K, Setda
3) Peningkatan pemahaman mengenai pentingnya PAUD kepada orangtua
-
V
V
V
V
Dinas P dan K, Setda
4) Pengembangan kebijakan V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Setda
SUB FUNGSI PENDIDIKAN DASAR
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1.) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas, terutama untuk daerah perdesaan, disertai rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana yang rusak, serta penyediaan biaya operasional pendidikan secara memadai; dan/atau
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
56
swakelola pada tingkat pendidikan dasar untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan;
2.) Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan dasar yang memenuhi kebutuhan, kondisi, dan potensi anak melalui pendidikan formal, dan non formal termasuk pemberian perhatian bagi peserta didik yang memiliki kesulitan mengikuti proses pembelajaran dan bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
3.) Memaksimalkan upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan lulusan SD/MI yang tidak melanjutkan ke dalam sistem pendidikan serta mengoptimalkan upaya
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
57
menurunkan angka putus sekolah dengan antara lain menerapkan sistem informasi pendidikan yang berbasis masyarakat dan penyediaan bantuan biaya pendidikan dalam bentuk beasiswa;
4.) Pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni termasuk pengembangan pendidikan kecakapan hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik termasuk kecakapan vokasi untuk peserta didik yang tidak akan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
5.) Penyediaan sarana pendidikan, media pengajaran dan teknologi pendidikan termasuk peralatan peraga
V
V
V
V
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
58
pendidikan, buku pelajaran, buku bacaan dan buku ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap ilmu pengetahuan yang dipelajarinya;
6.) Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik dengan memberi perhatian pada anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa;
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
7.) Penerapan manajemen berbasis sekolah dan masyarakat yang memberi wewenang dan tanggungjawab pada satuan pendidikan untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam mengembangkan institusinya;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
8.) Peningkatan partisipasi masyarakat baik dalam penyelenggaraan, pembiayaan, maupun
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
59
dalam pengelolaan pembangunan pendidikan dasar, dan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dasar bagi anak laki-laki maupun anak perempuan; dan
9.) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan anak usia dini sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan demokratisasi
V
V
V
V
V
Dinas P dan K
SUB FUNGSI PENDIDIKAN MENENGAH
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Pendidikan Menengah
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang disertai dengan penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan secara lebih merata dan berkualitas
V
V
V
V
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
60
serta penyediaan biaya operasional pendidikan dan/atau subsidi bagi satuan pendidikan menengah untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan termasuk subsidi atau beasiswa bagi peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu;
2) Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model-model pembelajaran yang mengacu pada standar nasional dan mulai mengacu model pembelajaran dengan standar internasional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni; dan khusus untuk pendidikan kejuruan mengacu pula pada standar kompetensi kerja nasional, internasional
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
61
dan industri;
3) Penataan bidang keahlian pada pendidikan menengah kejuruan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja, yang didukung oleh upaya meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
4) Penyediaan layanan pendidikan baik umum mapun kejuruan bagi siswa SMA/MA/SMK/MAK sesuai dengan kebutuhan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau untuk bekerja melalui penyediaan tambahan fasilitas pada sekolah/madrasah yang ada dan/atau melalui kerjasama antarsatuan pendidikan baik formal maupun nonformal, dan mengembangkan sekolah/madrasah dengan
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
62
standar nasional dan internasional secara bertahap;
5) Penerapan manajemen berbasis sekolah dan masyarakat yang memberi wewenang dan tanggungjawab pada satuan pendidikan untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam mengembangkan institusinya;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
6) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan, dan pengelolaan pembangunan pendidikan menengah, dan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pendidikan menengah baik umum maupun kejuruan bagi anak laki-laki maupun anak perempuan;
-
-
-
-
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
63
7) Penyiapan pelaksanaan Program Pendidikan 12 Tahun terutama untuk daerah-daerah yang APK SMP/MTs telah mencapai 95 persen atau lebih; dan
-
-
-
-
V
Dinas P dan K, Bappeda
8) Pengembangan kebijakan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan menengah sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan demokratisasi.
-
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda, Setda
SUB FUNGSI PENDIDIKAN NON FORMAL DAN INFORMAL
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Pendidikan Non Formal
1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang bermutu secara memadai serta menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk menyelenggarakan
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
64
pendidikan non-formal; 2) Penguatan satuan-satuan
pendidikan non-formal yang meliputi lembaga kursus, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan yang sejenis;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda, Setda
3) Pengembangan kurikulum, bahan, ajar dan model-model pembelajaran pendidikan non-formal yang mengacu pada standar nasional sesuai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K
4) Pemberian kesempatan pelaksanaan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar secara mandiri dan kelompok;
V
V
V
V
V
Dinas P dan K
5) Penyediaan informasi V V V V V Dinas P dan K, BIK dan
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
65
pendidikan yang memadai yang memungkinkan masyarakat untuk memilih pendidikan non-formal sesuai dengan minat, potensi, dan kebutuhan;
PDE, Setda
6) Peningkatan pengendalian pelaksanaan pendidikan kesetaraan untuk menjamin kesetaraan kualitasnya dengan pendidikan formal; dan
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda, Setda
7) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan non formal sejalan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan demokratisasi.
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda, Setda
SUB FUNGSI PELAYANAN BANTUAN TERHADAP PENDIDIKAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan
1) Peningkatan rasio pelayanan pendidik dan
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, BKDD
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
66
tenaga kependidikan melalui penempatan dan penyebaran pendidik dan tenaga kependidikan secara lebih adil didasarkan pada ketepatan kualifikasi, jumlah, kompetensi dan sasaran;
Tenaga Kependidikan
2) Peningkatan kualitas layanan pendidik dengan melakukan pendidikan dan latihan sehingga pendidik memiliki kualifikasi minimun dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, dan memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pengembangan sistem standardisasi dan sertifikasi profesi pendidik, dan penerapan standar profesionalisme dan sistem pemantauan kinerja
V
V
V
V
V
Dinas P dan K, BKDD
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
67
pendidik dan tenaga kependidikan yang berbasis kinerja kelas, sekolah atau satuan pendidikan lainnya;
1) Pengembangan manajemen pendidikan secara terpadu dan holistik serta penerapan tatakelola satuan pendidikan yang baik termasuk tatakelola pendidikan swasta yang mencakup sekolah umum dan sekolah keagamaan;
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
2) Pengembangan sistem pembiayaan yang berkeadilan dengan memberikan alokasi yang lebih besar kepada yang lebih membutuhkan serta membagi secara jelas tanggungjawab pembiayaan setiap jenjang pemerintahan;
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
3) Peningkatan produktivitas dan efektivitas pemanfaatan sumberdaya
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
68
yang dialokasikan untuk pembangunan pendidikan di tingkat satuan pendidikan;
4) Peningkatan efektivitas peran dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah;
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
5) Pengembangan sistem pengelolaan pembangunan pendidikan, sistem kendali mutu dan jaminan kualitas yang dapat merespon era globalisasi bidang pendidikan.
-
V
V
V
V
Dinas P dan K, Bappeda, setda
SUB FUNGSI LITBANG PENDIDIKAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
1) Kampanye dan promosi budaya baca melalui media masa dan cara-cara lainnya;
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
2) Perluasan dan peningkatan kualitas layanan perpustakaan melalui: (a)
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
69
penambahan dan pemeliharaan koleksi perpustakaan dan taman bacaan masyarakat; (b) pengadaan sarana dan revitalisasi perpustakaan keliling dan perpustakaan masyarakat; (c) mendorong tumbuhnya perpustakaan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di masyarakat; (d) peningkatan peran serta masyarakat termasuk lembaga swadaya masyarakat dan dunia usaha dalam menyediakan fasilitas membaca termasuk buku-buku bacaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat; (e) peningkatan kemampuan pengelola perpustakaan termasuk perpustakaan yang berada di satuan pendidikan melalui pendidikan dan
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
70
latihan; dan (f) peningkatan diversifikasi fungsi perpustakaan untuk mewujudkan perpustakaan sebagai tempat yang menarik, terutama bagi anak dan remaja untuk belajar dan mengembangkan kreativitas, dan (g) pemberdayaan tenaga pelayan perpustakaan dengan mengembangkan jabatan fungsional pustakawan.
1) Pelaksanaan penelitian kebijakan sebagai dasar perumusan kebijakan pembangunan pendidikan yang efektif dan efisien;
-
V
-
-
-
Dinas P dan K
Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
2) Pelaksanaan penelitian kegiatan belajar mengajar di tingkat kelas guna memperbaiki kualitas proses belajar mengajar
-
V
V
V
V
Dinas P dan K
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
71
serta pengembangan inovasi untuk menciptakan metode-metode pembelajaran, media pengajaran, dan teknologi pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni;
3) Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum yang berjalan dan standar kompetensi nasional yang diikuti dengan pengembangan kurikulum yang lebih tepat.
-
-
-
-
V
Dinas P dan K
FUNGSI PERLINDUNGAN SOSIAL
SUB FUNGSI PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN SOSIAL ANAK-ANAK DAN KELUARGA
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1) Meningkatkan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS;
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
72
2) Meningkatkan pembinaan pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat, anak nakal, korban kekerasan, dan eksploitasi;
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos, Setda
3) Melakukan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan;
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
4) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi, mengenai anti eksploitasi, kekerasan, perdagangan perempuan dan anak, reintegrasi eks-PMKS, dan pencegahan penyalahgunaan napza.
V
V
V
V
V
Setda
1) Melakukan pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin;
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
Program Pemberdayaan Fakir Miskin Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
2) Melakukan peningkatan
kemampuan (capacity V
V
V
V
V
Setda, Dinas Kesbanglinmassos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
73
building) bagi petugas dan pendamping pemberdayaan sosial keluarga, fakir miskin dan PMKS lainnya.
1) Menyerasikan peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang penyelenggaraan pelayanan perlindungan sosial;
-
-
V
-
-
Dinas Kesbanglinmassos
2) Mengembangkan kebijakan dan strategi pelayanan perlindungan sosial, termasuk sistem pendanaan;
-
-
-
-
V
Dinas Kesbanglinmassos
3) Menyempurnakan kebijakan yang berkaitan dengan bantuan sosial bagi penduduk miskin dan rentan; dan
-
V
-
-
-
Dinas Kesbanglinmassos
Program Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial
4) Mengembangkan model kelembagaan bentuk-bentuk kearifan lokal perlindungan sosial.
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
Program Pemberdayaan 1) Meningkatkan kualitas SDM - V - - V Dinas
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
74
kesejahteraan sosial dan masyarakat (TKSM/relawan sosial, Karang Taruna, organisasi sosial termasuk kelembagaan sosial di tingkat lokal);
Kesbanglinmassos
2) Meningkatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung upaya-upaya penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS;
-
-
-
-
V
Dinas Kesbanglinmassos
3) Membentuk jejaring kerjasama pelaku-pelaku UKS masyarakat termasuk organisasi sosial tingkat Desa; dan
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
4) Meningkatkan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial
1) Meningkatkan penyuluhan kesejahteraan sosial, khususnya di daerah kumuh perkotaan;
-
-
-
V
-
Dinas Kesbanglinmassos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
75
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan sosial melalui media massa cetak dan elektronik; dan
-
-
V
-
-
Dinas Kesbanglinmassos
3) Meningkatkan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial melalui pelatihan teknik komunikasi.
-
-
V
-
-
Dinas Kesbanglinmassos
1) Melakukan sinkronisasi kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan;
V
V
V
V
V
Bappeda, Setda, KBPM
2) Menyerasikan penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut kesejahteraan rakyat antara lain pengungsi dan korban bencana alam dan konflik sosial;
-
V
V
V
V
Setda, Dinas Kesbanlinmassos
Program Pengembangan Rakyat
3) Menyelaraskan kebijakan bidang kesehatan, termasuk penanggulangan HIV/AIDS, bidang lingkungan hidup,
-
V
V
V
V
Dinkes, Perhutpedal, KBPM, Dinas P & K, Diparseni & bud
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
76
pemberdayaan perempuan, pendidikan, budaya, pemuda, olah raga, aparatur negara, pariwisata dan agama; dan
4) Mengembangkan jaringan informasi serta partisipasi aktif dalam kerjasama internasional.
-
-
-
-
-
Pemda Kebumen
SUB FUNGSI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui aksi afirmasi, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, politik, dan ekonomi;
V
V
V
V
V
KBPM Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
2) Meningkatkan upaya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi, termasuk upaya pencegahan dan
-
V
V
V
V
Pemda Kebumen
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
77
penanggulangannya;
3) Mengembangkan dan menyempurnakan perangkat hukum dan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di berbagai bidang pembangunan di tingkat daerah;
-
-
V
V
V
KBPM, Setda
4) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di tingkat daerah;
-
-
-
V
V
Dinas Kesehatan, Dinas P & K, KBPM, Setda
5) Menyusun sistem pencatatan dan pelaporan, dan sistem penanganan dan penyelesaian kasus tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi terhadap perempuan;
-
-
-
-
V
Dinas KBPM, Setda
6) Membangun pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat di tingkat
-
-
-
-
V
Dinas KBPM, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
78
kabupaten Kebumen sebagai sarana perlindungan perempuan korban kekerasan, termasuk perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga;
7) Meningkatkan peran masyarakat dan media dalam penanggulangan pornografi dan pornoaksi.
-
V
V
V
V
KPDE, Dinas KBPM
1) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) penigkatan kesejahteraan dan perlindungan anak;
-
V
V
V
V
Dinas KBPM, Dinas P &K, Setda
2) Melaksanakan kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk menjamin dan melindungi hak-hak anak;
-
V
V
V
V
Kependudukan dan Capil, Dinas KBPM
Program Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak
3) Meningkatkan upaya-upaya dalam rangka pemenuhan hak-hak anak, seperti penyediaan akte kelahiran
V
V
V
V
V
Kependudukan dan Capil
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
79
dan penyediaan ruang bermain yang aman;
4) Membentuk wadah-wadah guna mendengarkan dan menyuarakan pendapat dan harapan anak sebagai bentuk partisipasi anak dalam proses pembangunan.
-
V
-
-
-
Dinas KBPM
1) Mengembangkan materi dan melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang kesetaraan dan keadilan gender (KKG);
-
V
-
-
-
Setda, Dinas KBPM
2) Meningkatkan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak di tingkat kabupaten/kota.
-
V
V
V
V
Dinas KBPM
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 3) Menyusun berbagai
kebijakan dalam rangka penguatan kelembagaan PUG dan PUA
-
V
V
V
V
Dinas KBPM, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
80
4) Menyusun mekanisme perencanaan, pemantauan, dan evaluasi PUG dan PUA di tingkat nasional dan daerah
-
V
V
V
V
Dinas KBPM, Setda
1) Melakukan analisis dan revisi peraturan perundang-undangan yang diskriminatif terhadap perempuan dan belum peduli anak;
-
-
-
-
-
Dinas KBPM
2) Menyusun kebijakan dalam bentuk Perda yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan melindungi perempuan dan hak-hak anak;
-
V
V
V
V
Setda, Dinas KBPM
Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
3) Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kebijakan dan peraturan perundang-undangan tentang perempuan dan anak
V
V
V
V
V
Setda, Dinas KBPM
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
81
4) Melakukan koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kebijakan, peraturan perundangan, dan program pembangunan pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan dan perlindungan anak, di tingkat daerah.
-
V
V
V
V
Setda
SUB FUNGSI PENYULUHAN DAN BIMBINGAN SOSIAL
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Meningkatkan penyuluhan kesejahteraan sosial, khususnya di daerah kumuh perkotaan;
-
-
V
-
V
Dinas Kesbanglinmassos, Setda
Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan sosial melalui media massa cetak dan elektronik; dan
-
-
-
-
V
Dinas Kesbanglinmassos, Setda
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
82
3) Meningkatkan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial melalui pelatihan teknik komunikasi.
-
-
-
V
V
Dinas Kesbanglinmassos, BIK-PDE
1) Meningkatkan kualitas SDM kesejahteraan sosial dan masyarakat (TKSM/relawan sosial, Karang Taruna, organisasi sosial termasuk kelembagaan sosial di tingkat lokal);
-
V
-
-
V
Dinas Kesbanglinmassos, Setda
2) Meningkatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung upaya-upaya penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS;
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmasos, Setda
3) Membentuk jejaring kerjasama pelaku-pelaku UKS masyarakat termasuk organisasi sosial tingkat lokal; dan
-
-
V
-
-
Dinas Kesbanglinmasos, Setda
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
4) Meningkatkan pelestarian nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmasos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
83
SUB FUNGSI BANTIUAN DAN JAMINAN SOSIAL
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
1) Menyediakan bantuan dasar pangan, sandang, papan dan fasilitas bantuan tanggap darurat dan bantuan pemulangan/terminasi, serta stimulan bahan bangunan rumah bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS lainnya;
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos, Setda
Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
2) Menyelenggarakan bantuan dan jaminan bagi fakir miskin, penduduk daerah kumuh, dan PMKS lainnya.
-
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
SUB FUNGSI LITBANG PERLINDUNGAN SOSIAL
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Instansi Pelaksana Program Kegiatan Utama
Program Penelitian dan 1) Melakukan pengkajian, - V V V V Dinas Kesbanglinmassos
L A M PIRA N I M atriks P rogram Pem bangu nan D aerah K abupaten K ebum en 2006-2010
RKPD 2006 Kabupaten Kebumen.
.
84
Pengembangan Kesejahteraan Sosial
penelitian, pelatihan dan pendidikan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial;
2) Mengkaji dan meneliti upaya peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial termasuk manajemen, sarana dan prasarana
-
-
V
-
-
Dinas Kesbanglinmassos
3) Mengembangkan sistem informasi, data dan publikasi pelayanan kesejahteraan sosial.
V
V
V
V
V
Dinas Kesbanglinmassos
WAKIL BUPATI KEBUMEN, M. NASHIRUDDIN AL MANSYUR
LA M P IR A N III
P rediksi P em biayaan P em bangunan B erdasarkan Fungsi
Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
1 Pelayanan Umum 82.235.009.695 17,40 85.901.210.264 17,00 91.855.627.088 17,00 95.442.817.802 16,50 98.746.262.079 16,00 100.084.767.661 15,20
2 Ketertiban dan Keamanan 1.295.198.003 0,27 1.384.622.281 0,27 1.480.600.187 0,27 1.585.040.134 0,27 1.691.148.081 0,27 1.804.285.887 0,27
3 Ekonomi 29.658.009.378 6,27 34.232.191.725 6,77 39.306.701.699 7,27 44.971.560.835 7,77 51.067.929.880 8,27 57.776.636.483 8,77
4 Lingkungan Hidup 3.970.533.720 0,84 4.244.671.042 0,84 4.538.899.034 0,84 4.859.068.099 0,84 5.184.350.549 0,84 5.531.183.600 0,84
5 Perumahan dan Fasilitas Umum 16.195.438.153 3,43 15.159.037.105 3,00 13.508.180.454 2,50 11.858.047.060 2,05 9.257.462.070 1,50 7.901.429.026 1,20
6 Kesehatan 28.978.507.895 6,13 33.505.775.462 6,63 38.529.932.417 7,13 44.139.999.082 7,63 50.180.700.571 8,13 56.830.051.534 8,63
7 Pariwisata dan Budaya 679.168.985 0,14 726.060.809 0,14 776.389.188 0,14 831.154.848 0,14 2.098.358.069 0,34 2.238.738.224 0,34
8 Pendidikan 284.741.618.897 60,24 306.927.523.598 60,74 330.904.464.247 61,24 357.138.316.481 61,74 384.132.183.751 62,24 413.122.888.938 62,74
9 Perlindungan Sosial 24.913.438.114 5,27 23.243.856.895 4,60 19.451.779.854 3,60 17.642.460.260 3,05 14.811.939.312 2,40 13.169.048.377 2,00
Jumlah 472.666.922.840 100,00 505.324.949.181 100,00 540.352.574.167 100,00 578.468.464.603 100,00 617.170.334.361 100,00 658.459.029.730 100,00
LAMPIRAN III PREDIKSI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BERDASARKAN FUNGSI
TAHUN 2006
NO FUNGSI
TAHUN 2011TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010
WAKIL BUPATI KEBUMEN,
M.NASHIRUDDIN AL MANSYUR
1