Post on 13-Jul-2015
5 May 2012
Asosiasi Industri Minuman Ringan Dalam kondisi krisis keuangan yang melanda dunia termasuk Indonesia, industri makanan dan minuman pada umumnya, dan industri minuman pada khususnya merupakan andalan Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) berdiri di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 1976. ASRIM memperjuangkan kepentingan anggota khususnya terhadap berbagai peraturan perundangan yang sering kali membuat iklim usaha yang tidak pro-bisnis.
21 November 2011
Maksud Pembentukan
a.b. c. d. e. f.
Adalah untuk turut serta dalam mensukseskan program pembangunan khususnya di bidang Industri Minuman guna tercapainya masyarakat yang sehat, adil dan makmur. Untuk mencapai maksud dan tujuan ASRIM: Membina anggota agar memproduksi minuman yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan Membantu pengembangan Industri Minumanbaik ke dalam dan ke luar negeri, bagi anggota ASRIM. Memupuk, membina dan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan serta semangat kerjasama antara para anggota ASRIM. Bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, baik lembaga Pemerintahan dan Swasta serta organisasi-organisasi profesi baik di dalam maupun di luar negeri. Memberikan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan Industri Minuman Ringan Melaksanakan segala kebijakan dan peraturan-peraturan Pemerintah.
5 May 2012
Ketua Bidang Industri MinumanKetua Umum: Sekretaris Jendral: Bendahara: Farchad Poeradisastra Suroso Natakusuma Triyono Prijosoesilo Titie Sadarini (Cocacola) Hendro Baroeno (Aqua)
Industri Minuman Karbonasi Industri Minuman Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Industri Minuman Teh Dalam Kemasan Industri Minuman Sari Buah Industri Minuman Kopi dan Susu Industri Minuman Isotonik dan lainnya5 May 2012
Joseph Sosrodjojo / Riyanto (Sosro) Esperansa Hidayat (Buavita) Ratih Kusumastuti (Nestle) Glenn Noya (Pocari Sweat)
Industri Pengolahan Buah Permasalahan 1. Tingginya ketidak-pastian akan kesinambungan pasokan bahan baku dan konsistensi mutu, ukuran serta tingkat kematangan buah yang dipasok kepada industri; 2. Belum adanya budidaya perkebunan buah skala komersial yang dapat memasok kebutuhan industri pengalengan buah; 3. Rendahnya minat investasi di bidang budidaya dan industri pengalengan buah. Sasaran pengembangan industri pengolahan buah adalah industri berskala kecil, menengah dan besar, dimana untuk jangka menengah sasaran diarahkan untuk meningkatkan investasi industri pengolahan buah skala menengah-besar. Sedangkan, untuk jangka panjang industri pengolahan buah tropis eksotis telah berkembang dengan baik;
Industri Pengolahan Buah (contd) Dalam mewujudkan pencapaian sasaran pengembangan industri dijabarkan pokok-pokok rencana aksi, dimana untuk jangka menengah adalah meningkatkan ekspor dan membangun merk lokal, sedangkan untuk jangka panjang adalah mendorong tumbuhnya industri pengolahan buah yang terintegrasi dari mulai kebun sampai dengan pengolahannya. Pengembangan industri pengolahan buah sangat tergantung dari efektifitas hubungan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha (PublicPrivate partnership) dan keterkaitannya. Untuk mengefektifkan kerjasama dan koordinasi tersebut diperlukan adanya kelembagaan yang mendorong komunikasi secara rutin dan berkesinambungan. Secara rinci, peran dari masing-masing pemangku kepentingan dan kerangka keterkaitan industri pengolahan buah ASRIM telah terlibat aktif sejak 2003 bekerja sama dengan industri pengolahan buah dalam negeri, seperti a.l. PT Great Giant Pineapple, PT Damar Siput, PT Morindo, PT Haraka Kitri Endah, CV Karya Kita dan CV Promindo Utama.
Dunia Usahaa. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Memberikan dukungan komitmen pembangunan klaster industri Membantu peningkatan investasi Melakukan pengembangan design dan diversifikasi produk/bahan baku Melakukan peningkatan mutu produk , effisiensi dan produktivitas melalui pelatihan/magang. Mengembangkan R&D, terutama pemilihan alternative jenis bahan baku Menyusun Visi, strategi dan program bersama anggota klaster Meningkatkan hubungan bisnis antar anggota klaster Melakukan analisa bersama kebutuhan konsumen dan peluang pasar Mendirikan terminal bahan baku , melakukan Joint-procurement, jointinformation, joint-market, joint-production, joint-learn Meningkatkan akses ke lembaga Diklat, penyedia teknologi, informasi pasar Membangun fasilitas bersama Meningkatkan ketrampilan TK, Kewirausahaan, pengetahuan, kepemimpinan dan manajemen.
5 May 2012
Model Strategi Klaster Agroindustri Pengolahan Buah
Pengembangan SDM Aliansi dengan Perguruan Tinggi dan Konsultan
Petani, Pengumpul Dan Pedagang Besar Buah
Transportasi Bahan Pengawet Kemasan Gula Mesin dan Peralatan
SUMBER BAHAN BAKU5 May 2012
KONSUMEN
Industri Sari Buah Penguasaan Pasar DN & LN
Aliansi dengan Industri : - Konsentrat buah- Puree Buah
Kompetensi IntiPengembangan Diversifikasi Produk
Aliansi dengan kelompok : Pasar Distribusi
Layanan Dukungan Infrastruktur Keterkaitan Kuat Peran Pemerintah Unit Pengembangan Klaster Daerah dan Forum Komunikasi Diversifikasi Produk Pasar Sistem Informasi Dana
Lembaga Pembiayaan Usaha
JENIS PENGEMBANGAN USAHA BUAH-BUAHAN
Identifikasi Rantai Nilai Buah (Value Change of Fruits) Buah-buahan Sorting & Grading Perdagangan buah Segar curah Perdagangan buah Segar kemasan Industri buah proses minimal Ditingkat petani
Penanganan pasca panen
Pengepul / Bandar / Distributor / Koperasi / Kelompok
Koperasi / Agen / Distributor
Industri Pengolahan (kecil / Menengah)
Industri pengol. buah produkantara Industri pengolahan Buah maksimal
Industri Pengolahan (kecil / menengah / besar)
Industri pengolahan (kecil / menengah / besar)
-
TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BUAH DI JAWA BARAT SECARA KOMPREHENSIFProfil Produk Agro Berdaya Saing Membangun Karakter Produk Norma Budaya Daerah Lingkungan Bisnis Membangun Karakter Proses Produksi Pembangunan Jaringan Kerja & Aplikasi Teknologi Pembangunan Sarana & Prasarana Pembiayaan GMP HACCP ISO, dll
Membangun Sistem Manajemen Produksi
-
Rujukan Kepentingan Stake Holder
Membangun Komunitas Industri Agro
Sinergitas Antar Lembaga Pendukung
Rekomendasi Membangun Perencanaan Partisipasi
Agenda Mediasi dan Komunikasi
Transparansi & Komitmen
Maju Posisi Makro Ekonomi Daya SaingKompetitif
Evaluasi
Gugur Posisi Mikro Ekonomi Komparatif Nilai Tambah
SINTESA
SWOT
ANALISA Kondisi Industri Kecil Menengah Buah
Profil Pelaku
Kelembagaan Daerah : Unit Pengembangan Klaster Daerah Pusat : Forum Komunikasi Klaster Industri Pengolahan BuahDepartemen Perindustrian Departemen PerdaganganPemerintah Departemen Pertanian Departemen Keuangan, Kementerian Ristek Pemerintah Daerah Asosiasi & Lembaga Perguruan Tinggi
ASRIM, APSARI, GAPMMILembaga Litbang, Balai Besar Industri Agro, Balai Besar Kimia & Kemasan, Balai Penelitian Hortikultura. Perusahaan Penyedia Industri Penunjang, Petani Penyedia Bahan Baku, Perusahaan kemasan, Perusahaan Jasa Distribusi, Eksportir
Peningkatan nilai tambah dan produktivitas disepanjang rantai proses produksi dan pemasaran untuk meningkatakan daya saing dan peningkatan utilisasi kapasitas terpasang
Produsen
Petani Buah Sebagai pemasok bahan baku
Industri pengolah buahbuahan
Jasa Distribusi
Eksportir Importir
5 May 2012
Tahapan Klaster BuahTahun 2005 Tahapan - Diagnostik Kegiatan - Identifikasi - Pendefinisian lingkup - Penentuan lokus : Jabar, Sulsel, Sulbar - Sosialisasi klaster - Working group / forum komunikasi - Penyusunan blue print industri pengolahan buah - Forum komunikasi : * Pembentukan Tim (Deptan, BBIA, Perguruan Tinggi, ASRIM, Dunia Usaha) * Pelibatan stakeholder * Penentuan local champion sebagai pilot project - Kemitraan : antara petani buah dengan industri pengolahan (puree) - Bantuan peralatan pengolahan mangga di Jabar (Cirebon) - Forum komunikasi (lanjutan) - Tumbuhnya industri sejenis di wilayah lain - Kemitraan : antara petani buah dengan industri pengolahan di wilayah lain. - Bantuan peralatan pengolahan jeruk di Sulbar (Mamuju)
- Sosialisasi - Kolaborasi 2006 - Diagnostik - Kolaborasi
- Implementasi 2007 - Kolaborasi
- Implementasi
2008
- Kolaborasi
- Forum komunikasi (lanjutan) - Tumbuhnya industri sejenis di wilayah lain - Kemitraan : antara petani buah dengan industri pengolahan di wilayah lain.- Kelembagaan : Pusat pengembangan klaster di daerah
- Implementasi5 2009May 2012 Monitoring dan evaluasi
-
SKEMA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLASTER INDUSTRI BUAHLevel V: Pengambil Keputusan
SOLUSIOutput IV : Rujukan Konteks Level IV: Penggagas
EVALUASILevel Output III : Rujukan Konten Output II : Komentar Justifikasi Benar dan Tidak III : Korektor
SINTESALevel II : Supporting (Aktif)
Output I : Rujukan Kompetensi
ANALISALevel I : Pengikut (Pasif)
APLIKASI PENGETAHUAN INFORMASI DATA OBJEKTIVE
-
SISTEM BABAKAN/KLASTER INDUSTRI BUAH
DEMAND PASAR
SUB SISTEM LINGKUNGAN USAHA
KEAMANAN INVESTASI
BAHAN BAKU & BAHAN PENUNJANG
SUB SISTEM PERDAGANGAN
PRODUK & PROMOSI
TENAGA KERJA, ALAT DAN MESIN
SUB SISTEM PRODUKSI
KAPASITAS PRODUKSI KUALITAS (GMP, HACCP, ISO) JENIS PRODUK
BELANJA & PENDAPATAN
SUB SISTEM PEMBIAYAAN
APLIKASI MANAJEMEN
SDM, TEKNOLOGI, SARANA PRASARANA, R & D
SUB SISTEM KELEMBAGAAN
JARINGAN KERJA
PENDATAAN KLASTER INDUSTRI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIANTAHUN LAPORAN : 2009 1. Nama Klaster : Industri Pengolahan Buah 2. Lokasi Klaster : Kabupaten Cirebon, indramayu, majalengka, dan Kuningan, Jawa Barat 3. Tahun Berdiri : 2006 4. Spesialisasi : Pengembangan Klaster Industri Pengolahan buah
5. Keanggotaan Klastera. Industri Inti : 2 Perusahaan
1. CV. Promindo Utama (Industri Puree Buah-buahan) 2. CV. Anugrah Alam Lestari (Industri Sari buah) b. Industri Pendukung : 139 Perusahaan Jenis Industri : juice buah-buahan, manisan kering / basah, puree, sirup/squash, dodol, snack buah, fruit leather, pickel, candy, dsb. c. Industri Terkait : 14 Perusahaan (perbengkelan, suplier, distributor, finasial, percetakan, transportasi, jasa pengiriman barang, dsb.
d. Lembaga Penelitian : 8 Institusi ( Perguruan Tinggi, LIPI, Sucofindo, dll) e. Lembaga Keuangan : 5 Instansi ( Perbankan, Perkreditan rakyat, P3UKM CSR/PKBL, Sarana Jabar Pentura, dll)
6. Jumlah Tenaga Kerja : - Industri Inti : 23 Orang - Industri pendukung : 495 orang - Industri terkait : 120 orang
7. Pertumbuhan Tenaga kerja : 2,5 % (dari tahun 2008 sejumlah 464 orang) 8. Daya Serap Tenaga Kerja Klaster : 538 angkatan kerja
9. Jumlah Kerjasama
: 14 buah (pelaku usaha, pemasok, distributor, lembaga keuangan, perbengkelan, percetakan, supermarket, dsb.)
10. Jumlah Terlaksana : 8 buah (pelaku usaha, pemasok, distributor, lembaga keuangan, perbengkelan, percetakan, supermarket, dsb.) 11. Target Pasar Tujuan : Regional (Kabupaten / kota wilayah Jabar, Nasional (antar provinsi ) Internasional (Singapore, Malaysia, Korsel, Timur tengah, dsb)
12. Kinerja Klaster :Pemetaan Klaster : Berdasarkan jenis & jumlah produk, wilayah, kuantitas perusahaan, investasi, dsb. ( Lampiran Laporan)
Diversifikasi Produk Olahan Buah-buahan : Terjadi peningkatan keragaman produk dari 8 jenis hingga 13 jenis Beberapa pelaku usaha industri pengolahan buah melakukan diversifikasi produk dari 1 jenis produk sampai 2 atau 3 jenis produk Terjadi efisiensi produksi untuk menekan biaya produksi Beberapa pelaku usaha melakukan Diversifikasi produk berdasarkan ukuran kemasan, tampilan kemasan, flavour, sumber bahan baku, dsb.
Terjadi Peningkatan Nilai Produksi (dari th. 2008): Puree Buah mangga 24 % Puree Sirsak 30 % Puree Jambu 32 % Manisan kering mangga 85 % Manisan basah 20 % Juice & Sirup mangga 10 % Tepung mangga / kue satu 180 % Acar (Pickle) mangga 45 % Dodol (Mangga, jambu, sirsak, dll), turun 14 % Fruit leather mangga 15 % Serbet / velva 100 % Candy buah-buahan 0 % Buah segar kemasan 70 %
Mendorong Pengembangan Perusahaan Pengolahan Buah dengan Teknologi Aseptic/UHT, Penerapan GMP dan HACCP Dari Seluruh industri pengolahan buah yang sampai saat ini berkembang pesat dan dapat penetrasi penjualan Produknya ke seluruh indonesia bahkan ke luar negeri seperti USA, Europe dan Asia Pasific adalah yang telah menerapkan teknologi UHT seperti PT Great Giant Pineapple-Lampung (Aseptic Pineapple Juice Concentrate) dan PT Haraka Kitri EndahMojokerto-Jatim (Aseptic Soursop Puree, Pink Guava Puree,Aseptic Banana Puree, Tamarind Puree dan Pineapple.) Produk diekspor ke Amerika Serikat, Karibia, dan untuk beberapa negara Asia termasuk Jepang, Republik Cina, Filipina, Malaysia, dan Singapura. Amerika Serikat adalah pasar ekspor terbesar untuk produk ini. PT HKE saat ini proses setidaknya 7 jenis buah-buahan. Sesuai dengan peraturan yang mengatur impor jus (termasuk purees) ke pasar AS, PT HKE diperlukan untuk mengimplementasikan sistem mutu HACCP agar dapat mempertahankan pasar tersebut. Oleh karena itu perwakilan perusahaan melakukan pelatihan yang ditawarkan HACCP oleh Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Produk Pertanian dan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur di Surabaya (Jawa Timur), yang mengarah ke sukses penerapan sistem HACCP kualitas pada bulan April 2004. PT HKE mencapai sertifikasi HACCP dari Mutu Agung Lestari, sebuah lembaga sertifikasi sistem mutu yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional.
5 May 2012
Beberapa manfaat diwujudkan oleh PT Haraka Kitri Endah karena penerapan sistem mutu HACCP meliputi: Pangsa pasar di Amerika Serikat dan di Karibia dipertahankan. Asing yang dimiliki perusahaan di Indonesia yang membeli produk perusahaan juga dipertahankan; Peningkatan daya saing, sehingga produk-produk promosi perusahaan dengan pembeli luar negeri. Dengan kata lain, penerapan sistem mutu HACCP membantu PT HKE dalam pemasaran; Peningkatan keyakinan dalam menghadapi audit bidang pembeli; Mengurangi tingkat penolakan Kepercayaan konsumen meningkat dan kemampuan untuk melacak kesalahan melalui catatan yang baik (trace ability)/mampu telusur menjaga sistem yang dikembangkan oleh Perusahaan. Lembaga Sertifikasi sistem mutu di Indonesia adalah lembaga independen yang diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Relatif sedikit Lembaga Sertifikasi sistem mutu telah diakreditasi oleh KAN sampai saat ini. Departemen Pertanian memiliki rencana untuk pengembangan jaringan lembaga sertifikasi sistem mutu dalam rangka membangun sistem manajemen mutu untuk prosesor agro.
5 May 2012
Tahapan Klaster Buah di Cirebon :INDUSTRI PUREE (mangga, jambu, sirsak dll)Perusahaan Champion : 1. CV. Promindo Utama 2. CV. Anugrah Alam Lestari (Industri Sari buah) Industri Penghela : 1. PT. Berkah Hajat Mandiri 2. PT. Berri Indosari 3. PT Diamond Cold Storage Lembaga Pembiayaan : 1. Bank Pembangunan Daerah 2. BRI 3. BNI Lembaga Litbang & Diklat SDM : 1. BBIA 2. LIPI 3. UNPAD, IPB 4. Balai Kimia dan Kemasan 5. Balai Besar Penelitian Pasca panen 6. mBrio Teknologi : 1. UNPAD, IPB, UNPAS. 2. BPPT 3. BBIA Kapasitas : 1.000 liter / bulan Kebutuhan bahan baku : 2.500 Kg mangga / bulan Pemasok bahan baku : Wilayah III (Cirebon, Kuningan, Majalengka, Indramayu) Penyerapan TK langsung : 10 orang5 May 2012
Produk-produk yang menggunakan Bahan Baku Produk Luar Negeri/Import
5 May 2012
Soursop dan Pink Guava dari Mojokerto
5 May 2012
Menggalang Kerjasama dengan PHRI dan APRINDO Untuk pasar Horeca (Hotel-Restoran-Caf) kerjasama dengan PHRI Untuk Pasar Retail/Supermarket/Hypermarket kerjasama dengan APRINDO Untuk Pasar Industri Pengolahan Sari Buah, Ice Cream, dan Yoghurt bekerja sama ASRIM. Karena perusahaan besar Minuman Saribuah adalah anggota ASRIM5 May 2012
Kesimpulan dan Solusi Harus sesegera mungkin didirikan Perusahaan Pengolahan Buah di Ciayu Majakuning dengan Teknologi Aseptic/UHT dengan bantuan Pemerintah. Karena akan memudahkan pemasaran dan distribusi tanpa pendingin, dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Segera mengadakan MOU dengan PHRI, APRINDO dan ASRIM.5 May 2012
Terima Kasih
5 May 2012