Post on 12-Jan-2016
1. Apa tanda-tanda fraktur tulang?
Tanda-tanda fraktur tulang antara lain:
1) Nyeri
Nyeri terus menerus dan bertambah berat saat tulang dimobilisasi. Setelah patah
tulang dapat timbul spasmeotot yang menambah rasa nyeri. Spasme otot yang
menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alami yang dirancang untuk
meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.
2) Deformitas
Deformitas merupakan pergeseran fragmen tulang padafraktur. Deformitas dapat
terjadi pada tulang di ektremitas. Deformitas dapat diketahui dengan
membandngkan dengan ekstremitas yang sehat.
3) Krepitasi
Yaitu suara yang dihasilkan dari pergeseran fragmen tulang. Krepitasi dapat
diketahui melalui perabaan pada tulang yang mengalami fraktur.
4) Pembengkakan
Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan
perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini dapat terlihat beberapa jam setelah
cedera.
5) Peningkatan temperature lokal
6) Pergerakan abnormal
Ektremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal oto
bergantung pada integritas tulang tempat melengketnya otot.
7) Echymosis
8) Kehilangan fungsi
9) Pemendekan tulang pada tulang panjang
2. Apa batasan fraktur patologis?
Fraktur patologis adalah fraktur akibat lemahnya struktur tulang oleh proses
patologik, seperti neoplasia, osteomalasia, osteomielitis,dan penyakit lainnya. Disebut
juga secondary fracture dan spontanoues fracture.
Fraktur patologis adalah fraktur yang disebabkan oleh adanya proses patologis,
misalnya tumor atau osteoporosis tulang. Dengan trauma yang ringan saja tulang akan
mengalami fraktur.
Fraktur patologis adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang abnormal. Tulang yang
abnormal tersebut bisa sangat lemah sehingga fraktur terjadi dengan trauma ringan atau
bahkan pada aktivitas biasa.
Femur merupakan tulang tersering ketiga, setelah vertebrae dan pelvis, tempat
ditemukannya metastasis tulang. Fraktur patologis pada femur merupakan yang paling
sering membutuhkan intervensi pembedahan. Fraktur patologis pada femur merupakan 66
% fraktur patologis pada tulang panjang, dimana 87% terjadi pada femur proksimal dan
shaft femur.
Fraktur pada collum femur merupakan fraktur yang paling sering terjadi pada orang
tua. Umur rata-rata 77 tahun pada wanita dan 72 tahun pada laki-laki, dan 80% terjadi
pada wanita. Insidensi pada usia muda sangat rendah dan berhubungan dengan trauma
hebat. Penyebab tersering fraktur patologis pada femur proksimal adalah osteoporosis.
Pada anamnesis yang mengarahkan kita kepada suatu fraktur patologis :
Pasien dengan fraktur yang terjadi secara spontan atau pada trauma minor
Pola fraktur yang tidak biasa
Riwayat multipel fraktur sebelumnya
Usia tua
Riwayat keganasan atau penyakit metabolik
Riwayat nyeri pada tempat fraktur sebelum terjadi fraktur
Faktor risiko seperti merokok maupun eksposure terhadap karsinogen
Selain pemeriksaan fisik standar pada fraktur, diperlukan pemeriksaan tambahan
seperti ada tidaknya massa pada tempat fraktur, keterlibatan limfonodi regional.
Pemeriksaan thyroid, mammae, prostat dan rektum juga perlu dilakukan untuk mencari
kemungkinan tumor primer.
Pemeriksaan radiologis mencakup pemeriksaan foto polos standar pada fraktur.
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh : adakah lesi intra osseus, densitas tulang,
massa ekstra osseus. Dari foto kita bisa menilai atau mendiagnosis suatu lesi dengan
melihat karakteristik dari lesi tersebut antara lain densitas, formasi tulang, kalsifikasi,
batas, reaksi jaringan sekitar.
Ketika kita mencurigai suatu fraktur patologis akibat metastasis:
Bone survey untuk mencari kemungkinan kelainan pada tempat lain (metastasis
pada tulang yang lain, impending fraktur
Thorax AP
Bone scans
USG abdomen
Pemeriksaan spesifik : mammografi, IVU, endoscopy
Kebanyakan fraktur patologis dapat menyatu, karena laju deposisi pada penyembuhan
fraktur lebih cepat daripada laju resorbsi penyakit yang mendasari fraktur tersebut.
Fraktur patologis pada osteomielitis tidak akan menyatu sampai infeksi bisa terkontrol.
Pada neoplasma ganas seperti osteosarkoma, laju deposisi dan resorpsi tulang bisa sama
cepat, sehingga bisa terjadi delayed union dan merupakan suatu indikasi amputasi.
Fraktur patologis akibat metastasis neoplasma pada ekstrimitas biasanya memerlukan
fiksasi internal dikombinasi dengan terapi radiasi dan hormonal.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, C. B., (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, Volume I, EGC:Jakarta.
Doenges, dkk, (2005). Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. EGC: Jakarta
Mansjoer, dkk., (2000). Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Media Aesculapius: Jakarta
Apley, A. Graham, Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya Medika, Jakarta, 1995
Iskyan, et al. 2014. Fracture Clinical Presentation.
http://emedicine.medscape.com/article/824224-clinical.