Post on 08-Jun-2019
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan MasyarakatKementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E, Lantai 7Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270Telepon. (021) 5703151, laman: www.paud.kemdikbud.go.id
iPEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKANANAK USIA DINI
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia DiniTahun 2015
ii iiiPEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Kata Sambutan
Diterbitkan oleh:Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
vi+ 30 hlm + foto; 21 x 28,5 cm
ISBN:........-.......-........-.....-......
Pengarah:Ir. Harris Iskandar, Ph. D.
Penyunting:Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
Tim Penulis:Enah Suminah
Yulianti SiantayaniDona ParamithaUtin RitayantiAli Nugraha
Desain/Layout:Surya Evendi
Rulnaidi
Kontributor:Ebah Suhaebah
Dumaria Simanjuntak
Foto-foto:Dokumen Penulis
Sekretariat:Amalia KhairatiYuyut Setyowati
Suryani Sinulingga
PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifi k, dan penilaian yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran konstruktivisme yang lebih bersifat fl eksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama, kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD, guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen. Terima kasih.
Jakarta, Oktober 2015 Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat,
Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
NIP 196204291986011001
iv vPEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Daftar IsiKata Pengantar
Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai den gan teori, fi losofi , dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
dengan contoh-contoh penerapannya.
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan kajian-kajian yang melandasinya.
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan, sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini.
Jakarta, Oktober 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.NIP 195804091984022001
Kata Sambutan ...................................................................................................... iiiKata Pengantar ..................................................................................................... ivDaftar Isi ................................................................................................................ v
Apa itu Penilaian? ............................................................................................ 1
Mengapa perlu dilakukan penilaian? ............................................................. 1
Apa yang dinilai? ............................................................................................. 2
Kapan melakukan penilaian terhadap anak? ................................................ 2
Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak? ......................................... 3
Bagaimana melakukan proses penilaian? ....................................................... 4
Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian. ........................ 4
Lakukan proses pengamatan terhadap anak .......................................... 5
Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak? ......................... 13
Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak? .......................... 14
Langkah-langkah dalam mengolah data ................................................ 14
Kompilasi hasil penilaian data ................................................................. 17
Mengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan Anak ........................ 19
Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua? ................ 19
Etika Pelaporan ......................................................................................... 19
Jenis Pelaporan ......................................................................................... 20
Waktu Pelaporan ...................................................................................... 20
Bentuk Pelaporan Semester ..................................................................... 20
Penutup ............................................................................................................. 29Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30Pembinaan Pendidikan Anak Usi
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.NIP 195804091984022001
vi 1PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Apa itu Penilaian?Penilaian merupakan proses pengukuran terhadap
hasil dari kegiatan belajar anak. Penilaian kegiatan belajar
di PAUD menggunakan pendekatan penilaian autentik.
Penilaian autentik merupakan penilaian proses dan
hasil belajar untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan,
dan keterampilan berdasarkan fakta yang
sesungguhnya. Penilaian dilakukan secara sistematis, terukur,
berkelanjutan, dan menyeluruh yang mencakup pertumbuhan
dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun
waktu tertentu.
Menilai pembelajaran bukanlah suatu tugas yang berat bagi guru, jika dilakukan dengan cinta.
Justru pekerjaan itu akan menjadikan seorang guru menjadi guru yang lebih baik.
Yulianti Siantajani
Mengapa perlu dilakukan penilaian?Dalam keseharian guru bekerja bersama anak.
Selain guru memfasilitasi anak, guru juga melakukan
pengamatan. Guru mengamati hal-hal apa saja yang
anak tahu, apa saja yang anak bisa, dan apa saja yang
menjadi kebiasaan anak.
Harapannya, bahwa setelah guru mengetahui tiga hal tersebut, guru dapat merancang program pengembangan pembelajaran sesuai dengan minat, kekuatan, dan kebutuhan anak. Program pengembangan pembelajaran yang disusun dan direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan anak akan menstimulasi potensi anak menjadi anak yang kompeten. Anak yang semakin tahu, semakin bisa, dan semakin memiliki kebiasaan yang baik.
Berbagai informasi tentang kemajuan anak ini
merupakan hasil belajar yang perlu disampaikan pada
orang tua. Dengan diperolehnya berbagai informasi
tentang anak, orang tua dan guru memperoleh
gambaran capaian hasil belajar anak. Capaian ini diukur
berdasarkan standar PAUD yang telah ditetapkan
secara nasional, yang tertulis di dalam Permendikbud
No. 137 tahun 2014 tentang Standar PAUD dan 146
tahun 2014 tentang Kurikulum PAUD.
Wahai para
guru….,
Kenalilah apa yang
menjadi minat,
kekuatan dan
kebutuhan anak!
“
“
Wahai para guru,
pikirkanlah salah satu
murid baru anda!
Apakah anda ingin
mengetahui:
• “Apa yang dia tahu?”
• “Apa yang dia bisa?”
• “Apa kebiasaannya?”
“
“
2 3PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Harapannya, guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam
meningkatkan kemampuan-kemampuan yang belum dicapai anak
sehingga tumbuh kembang anak berlangsung secara optimal.
Apa yang dinilai?Lingkup penilaian mencakup pertumbuhan dan perkembangan
anak. Lingkup penilaian pertumbuhan meliputi ukuran fi sik yang
diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat tubuh, tinggi
badan/panjang badan, dan lingkar kepala. Sementara itu, penilaian
perkembangan mencakup berbagai informasi yang berhubungan
dengan bertambahnya fungsi psikis anak, yaitu nilai moral dan agama,
perkembangan fi sik motorik (gerakan
motorik kasar dan halus, serta kesehatan
fi sik), sosial emosional, komunikasi (berbicara
dan bahasa), kognitif (pengetahuan), dan seni
(kreativitas).
Enam program pengembangan yang menjadi
area penilaian mengarah
pada tercapainya Kompetensi
Inti yang menjadi Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak. Silahkan para
pembaca mengingat kembali empat kompetensi inti yang
merupakan penjabaran dari kompetensi sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Kapan melakukan penilaian terhadap anak?Penilaian pada anak dilakukan pada saat anak
melakukan kegiatan. Penilaian dapat dilakukan dalam
berbagai aktivitas anak, sejak anak datang, berbaris,
mengikuti proses belajar, mencuci tangan, makan
bekal, bermain bebas, sampai pulang kembali. Penilaian
itu dilakukan secara alami, baik berdasarkan kondisi
nyata yang muncul dari perilaku anak selama proses
berkegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut. Itulah
yang disebut penilaian autentik.
Ellen berbagi payung dengan teman
a
p
In
T
p
m
si
KKKKK
m
b
m
b
it
n
b
yaIkko menyusun kreasi dari bentuk geometri
Siapa yang melakukan penilaian terhadap anak?Penilaian dilakukan oleh guru karena guru memiliki fungsi sebagai
penilai (assessor) selain juga berfungsi sebagai fasilitator dan fungsi-
fungsi lainnya.Guru di sini bukan hanya satu guru, tetapi dapat
melibatkan guru lain yang biasa bersama anak dalam keseharian anak
belajar. Guru juga dapat menggali informasi kepada orang tua agar dapat
mengenali perilaku anak selama berada di rumah. Informasi ini penting
dalam menambah pengetahuan guru tentang siapa anak itu, dan dapat
memberikan informasi yang berharga dalam memaknai perkembangan
dan belajar anak. Tidak kalah pentingnya guru melibatkan anak dalam
menilai dirinya sendiri. Percakapan guru dengan anak dapat menggali
tentang pemahaman anak terhadap dirinya sendiri.
Contoh
G uru : “Coba Aya sebutkan, benda yang mana
saja yang lebih Aya sukai! Coba jelaskan,
mengapa Adinda lebih menyukai benda-
benda itu ?”
Aya : “Aku suka yang bulet-bulet ini yang
warnanya kuning. Aku juga suka pisang,
soalnya warnanya kuning.Aya memilih benda yang disukainya
Nanta mengembalikan balok ke rak balok sesuai kelompoknya
h d k?
Nanta tahu mengelompokkan
benda berdasarkan bentuknya
(KI 3 : pengetahuan)
Nanta bisa mengelompokkan
benda yang bentuknya sesuai
(KI 4: keterampilan)
Nanta memiliki kebiasaan yang
baik, yaitu mau mengembalikan
ke tempatnya dan bertanggung
jawab terhadap permainannya
(KI 1 & 2 : sikap)
“
“
4 5PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Bagaimana melakukan proses penilaian?Perhatikan prinsip-prinsip dalam melakukan penilaian.1. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan,
dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
2. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus-menerus untuk
mendapatkan gambaran tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai
sehingga menggambarkan data atau informasi yang
sesungguhnya.
4. Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
kriteria yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.
5. Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan
hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua dan semua
pemangku kepentingan yang relevan.
6. Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan
menggunakan berbagai instrumen.
7. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak baik sikap, pengetahuan maupun
keterampilan. Penilaian mengakomodasi seluruh
keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk
anak yang berkebutuhan khusus.
8. Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat
bagi anak, orang tua, guru, dan pihak lain yang relevan.
Lakukan proses pengamatan terhadap anak.Saat anak melakukan berbagai kegiatan,
guru dapat mengamati segala hal yang
dilakukan anak ataupun diucapkan anak,
termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan karya
anak.
Dalam melakukan pengamatan, guru
perlu melakukan pencatatan sebagai bukti
sekaligus pengingat terhadap segala hal
yang diamatinya.
Teknik yang digunakan dalam melakukan pencatatan, berupa :
CeklisMenentukan status perkembangan anak pada akhir periode
penilaian.
Ada empat skala, yaitu :
Melakukan penilaian
terhadap anak dan
pembelajaran yang
dilakukan anak
adalah sebuah proses.
Apakah terasa rumit?
Wahai para guru….
Sesungguhnya
tidaklah demikian!!!
Semakin kita
terlibat aktif dalam
mengamati anak
dan menilai anak,
kita akan semakin
memahami anak. Hal
ini akan membuat kita
menjadi guru yang
semakin baik. Guru
yang kompeten.
“
“
Untuk mengamati
anak, dapat dilakukan
3 teknik berikut :
1. Ceklis
2. Catatan anekdot
3. Hasil karya
“
“
BB artinya Belum Berkembang: bila anak
melakukannya harus dengan bimbingan atau
dicontohkan oleh guru;
MB artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya
masih harus diingatkan atau dibantu oleh guru;
BSH artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak
sudah dapat melakukannya secara mandiri dan
konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan
oleh guru;
BSB artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah
dapat melakukannya secara mandiri dan sudah
dapat membantu temannya yang belum mencapai
kemampuan sesuai dengan indikator yang
diharapkan.
6 7PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Contoh
Menetapkan indikator penilaianSebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuat
perencanaan pembelajaran sesuai dengan tema yang telah
ditetapkan. Masih ingat bukan tentang Rencana Program
Pengembangan Harian (RPPH) yang pernah kita pelajari bersama?
* Pada RPPH tersebut telah ditentukan pula rancangan penilaian
yang akan dilakukan? Nah, dalam RPPH tersebut memuat
indikator pencapaian perkembangan yang akan dijadikan
instrumen penilaian dalam bentuk ceklis.
Ceklis dapat dibuat per anak dalam satu periode tertentu, atau
dapat pula dibuat per periode dengan mencatat nama semua
anak.
Contoh perilaku anak pada tingkat
kemampuan “berdoa sebelum belajar”:
1. BB : Bila anak berdoa sebelum belajar,
baik lafal doa maupun sikapnya masih
harus men-dapatkan bimbingan dan/
atau dicontohkan oleh guru
2. MB : Bila anak berdoa sebelum belajar,
baik lafal doa maupun sikapnya
masih harus diingatkan oleh guru:
”Nia, kita berdoa dulu. Bagaimana
sikap berdoanya?”
3. BSH : Bila anak berdoa, baik lafal doa
maupun sikapnya sudah dimunculkan
secara utuh, mandiri, dan konsisten
tanpa harus diingatkan oleh guru
lagi.
4. BSB : Bila anak berdoa, baik lafal doa
maupun sikapnya sudah dimunculkan
secara utuh, mandiri, dan konsisten
serta dapat mengingatkan temannya
Anak berdoa dengan bimbingan guru.
Anak terbiasa berdoa bersama.
Contoh ceklis per kelas
Format Skala Capaian Perkembangan Harian
Kelompok :…………………Tanggal: ……………..………
No Indikator Penilaian Dona Ida Nia Adi Dst
1Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan.
BSH
2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB
3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB
4Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi anggota tubuh.
BSH
5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB
6 Terbiasa berlaku ramah. BSH
7 Terbiasa mengikuti aturan. MB
8Mengelompokkan berdasarkan warna (merah, biru, kuning).
BB
9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH
10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH
Contoh ceklis per anak
Format Skala Capaian Perkembangan Harian
Nama : Dona Kelompok : TK A
Minggu : I Bulan : September 2015
No INDIKATOR PENILAIANTANGGAL
...... ...... ...... ...... ......
1Terbiasa mengucapkan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan.
BSH
2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar. MB
3 Terbiasa mencuci tangan dan menggosok gigi. MB
4Menyebutkan nama anggota tubuh dan fungsi
anggota tubuh.BSH
5 Terbiasa merawat diri sesuai dengan tata caranya. MB
6 Terbiasa berlaku ramah. BSH
7 Terbiasa mengikuti aturan. MB
8Mengelompokkan berdasarkan warna (merah,
biru, kuning).BB
9 Menjawab pertanyaan terkait cerita yang dibacakan. BSH
10 Menyanyikan lagu“Aku Ciptaan Tuhan”. BSH
Lihat
dokumen
RPPH!
8 9PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Contoh
Ignas menumpuk 2 gelas
Ellen menangis saat datang ke sekolah
Ignas (2.5 tahun)
mengambil mainan buah
berbentuk stoberi dan
mengisinya ke dalam 2 gelas
plastik.Ia mempertemukan
permukaan dua gelas
secara vertikal.
Safa (5 tahun) meilah angka-angka dari dalam
baki, mengambil, dan meletakkannya di meja
sambil menggumam menyebutkan nama-nama
bilangan.Dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12.
Catatan anekdotCatatan anekdot digunakan untuk mencatat
seluruh fakta, menceritakan situasi yang terjadi,
apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Catatan
anekdot sebagai jurnal kegiatan harian mencatat
kegiatan anak selama melakukan kegiatan
setiap harinya. Catatan anekdot memungkinkan
untuk mengetahui perkembangan anak yang
indikatornya baik tercantum maupun tidak
tercantum pada RPPH.
Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan
anekdot meliputi nama anak yang dicatat
perkembangannya, kegiatan main atau
pengalaman belajar yang diikuti anak dan
perilaku, termasuk ucapan yang disampaikan
anak selama berkegiatan.
Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa
yang dilakukan atau dibicarakan anak secara
objektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa
penafsiran subjektif dari guru. Akurat (tepat),
objektif (apa adanya, tanpa memberi label
misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifi k (khusus/
tertentu), sederhana (tidak bertele-tele), dan
catatan guru terkait dengan indikator yang muncul
dari perilaku anak. Catatan berupa jurnal kegiatan
akan lebih baik bila disertai foto kegiatan anak.
Jika guru sedang sibuk memfasilitasi anak,
dan pada saat yang bersamaan guru sempat
menangkap suatu aktivitas bermakna yang
dilakukan anak, guru dapat mencoret-coret
dengan kode atau kata-kata singkatan sebagai
pengingat. Jika memiliki kamera akan lebih
mudah untuk merekam berupa foto atau video.
Setelah anak pulang, barulah peristiwa tersebut
ditulis lebih lengkap.
Tips sederhana
menulis catatan
anekdot:
• Bawa kertas kecil
dan alat tulis
dalam saku.
• Sewaktu-waktu
diperlukan,
keluarkanlah dari
saku!
• Tulis kata singkat
atau gambar yang
mencerminkan
perilaku bermakna
yang sedang
terjadi.
Setelah anak-anak
pulang, salinlah
dalam buku/catatan
khusus anekdot.
Cukup beberapa
kalimat.
“
“
Pada hari pertama setelah
libur Idul Fitri selama 2
minggu, Ellen (3 tahun)
datang ke sekolah dengan
menangis. Guru menyambut
dari gendongan orang tua
dan menenangkan Ellen.
Sumber belajar:
• Wadah plastik aneka bentuk
beberapa buah
• Benda-benda kecil, misalnya buah
mainan, biji-bijian.
Hasil belajar:
• Melakukan berbagai gerakan
terkoordinasi secara terkontrol,
seimbang, dan lincah.
• Terampil menggunakan tangan
kanan dan kiri dalam berbagai
aktivitas.
• Terbiasa menunjukkan aktivitas
yang bersifat eksploratif dan
menyelidik (apa yang terjadi
jika…)
“
“
Safa mengurutkan angka
Ajaklah anak untuk bermain
angka.
Sumber belajar:
• Angka-angka dari plastik.
• Baki angka
Hasil belajar:
• Menyebutkan lambang
bilangan 1-10
• Mengurutkan lambang
bilangan
• Menyelesaikan tugas
meskipun menghadapi
kesulitan.
“
“
10 11PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Khanza dan Jesica
menyusun balok-
balok unit secara
vertikal berbentuk
lingkaran memenuhi
alas balok yang
b e r b e n t u k
lingkaran. Ada celah
selebar satu unit balok yang kosong
yang memisahkan rangkaian balok
berbentuk lingkaran itu. Di tengah
lingkaran berdiri tumpukan balok
setengah unit yang ditumpuk ke atas
sebanyak 4 kolom. Pada bagian paling
atas ditaruh balok rongga berbentuk
segitiga yang panjangnya sama dengan
panjang 4 balok setengah unit.
CATATAN ANEKDOT
Tanggal : 28 Juli 2015
Usia / Kelas : 4 tahun / TK A Nama Guru : Ibu Gema
NamaAnak
Tempat Waktu Peristiwa/Perilaku
RosaHalaman sekolah
Pk. 07.30Rosa turun dari boncengan sepeda motor ayahnya, kakinya menghentak-hentak ke lantai sambil menangis dan berteriak.
DonaTaman bermain
Pk 07.40Dona mengambil bola besar, melempar ke ring bola, mengambilnya, dan melemparkannya kembali berulang-ulang.
RioArea Keaksaraan
Pk. 08.00Rio menggunting kertas bergambar kepala, badan dan kaki. Rio menggunting di luar menggunakan tiga jari.
AisyahRuang makan
Pk. 08.30
Aisyah membuka bekalnya. Ada nasi dengan sayur kacang panjang dan telur. Aisyah makan nasi dan telur. Aisyah me-nutup kotak bekalnya yang masih berisi sayur kacang pan-jang. ditinggalkan di kotak bekalnya.
Misalnya :
Bangunan yang dibuat Khanza dan Jesica
Setelah guru mengamati hasil bangunan anak, guru bertanya kepada
Khanza dan Jesica, siswa TK B (usia 5 tahun):
Guru : ”Bangunan apa yang sedang kalian bangun?”
Khanza : ”Istana Putri.”
Guru : ”Mengapa kalian mengatakan ini istana putri?”
Khanza : ”Karena di dalam istana ini tinggal putri cantik.”
(Sambil tangannya menunjuk ke bangunan tinggi di
tengah lingkaran.)
Guru : ”Apa maksud diletakkan sebuah segitiga di atas rumah
putri itu ?”
Khanza : ”Itu kan atapnya…”
Guru : ”Mengapa perlu diberi atas pada bagian atas rumah itu?”
Jesica : ”Agar putrinya tidak kehujanan dan tidak kepanasan.”
Guru : (sambil menunjuk celah di lingkaran) ”Kalau lubang
sebesar satu balok unit di sini untuk apa ya ?”
Jesica : ”Itu kan pintu masuknya putri ke istananya.”
Hasil karyaHasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk
karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya
seni atau tampilan anak, misalnya: gambar, lukisan,
lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/coretan-
coretan, hasil roncean, bangunan balok, tari, dan
hasil prakarya.
Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat.
Data ini diperlukan untuk melihat perkembangan
hasil karya yang dibuat anak di waktu sebelumnya.
Saat anak telah menyelesaikan karyanya, guru dapat
menanyakan tentang hasil karya tersebut. Tuliskan
semua yang dikatakan oleh anak untuk mengonfi rmasi
hasil karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru
membuat interpretasi karya tersebut.
Penulisan beberapa catatan anekdot dapat dalam bentuk sebagai
berikut:
Ajaklah anak untuk membangun balok sesuai dengan
tema yang telah ditentukan. Berdiskusilah dengan
anak, berikan gagasan tentang konsep bangunan.
Dukung anak untuk mulai merencanakan bangunan
yang akan dibangunnya. Setelah selesai membangun,
mintalah anak untuk bercerita tentang bangunan
tersebut!
Sumber belajar:
• Balok aneka bentuk
• Asesoris balok
• Alas geometri untuk membangun balok
Hasil belajar:
• Menyusun perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan.
• Berani mengemukakan pendapat.
• Mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapat
dengan kalimat sederhana dalam berkomunikasi
dengan anak atau orang dewasa.
• Mengenal benda dengan menghubungkan satu
benda dengan benda yang lain.“
“
Hasil karya Jesica: Bunga di Taman
12 13PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Sampul muka portofolio Aisyah
Logo lembaga PAUD
Nama dan alamatlembaga PAUD
AisyahTK A
Bangunan balok karya Dewo
Karya seni Rency
Roncean rantai buatan Ino
Finger Painting
Contoh karya-karya anak lainnya:
Berikut ini adalah hasil pekerjaan guru mengumpulkan hasil karya anak.
HASIL KARYA ANAK HASIL PENGAMATAN
Karya Khanza dan Jessica“Istana Putri”
* Menggunakan balok unit, setengah unit, segitiga, dan setengah lingkaran.
* Balok unit dibuat berbentuk lingkaran sesuai dengan alas.
* Balok setengah unit ditumpuk dalam 4 kolom.* Ada segitiga pada bagian atas bangunan vertical.* Ada celah terbuka di antara ujung lingkaran.* Dua setengah lingkaran digabung menjadi
bulatan dengan benda-benda kecil di dalamnya.* Menggunakan asesoris lain seperti gelas dan
cawan, meja, dan kursi.
Karya Keela “Ikan Hiu”
* Ada bulatan dua buah yang bergabung dengan bagian panjang yang berwarna biru.
* Ada garis-garis panjang yang keluar dari bagian biru tersebut di sekelilingnya dengan setiap ujung garis memiliki bulatan kecil.
Jika memungkinkan, setelah anak melakukan proses dalam menghasilkan
karya, berikanlah kesempatan pada anak untuk menikmati karya tersebut.
Ajaklah anak untuk memajang karyanya sebagai bentuk apresiasi terhadap
karya tersebut.
Berbagai catatan dan hasil karya anak disimpan dalam portofolio untuk
selanjutnya dianalisis. Hasil karya yang dianalisis dapat dipilih dari hasil karya
yang terbaik (menunjukkan tingkat perkembangan tertinggi) yang diraih
anak. Hasil karya tersebut bisa yang paling akhir atau dapat pula yang di
tengah bulan.
Kar
ya A
isyah
“Poh
on A
pel”
Di mana menyimpan semua data/informasi tentang anak?Semua data yang telah dikumpulkan guru selama
mengamati anak, baik berupa ceklis, catatan anekdot dan hasil
karya perlu dikumpulkan dalam satu berkas dalam wadah yang
ditata rapi. Satu anak memiliki satu wadah yang telah diberi
identitas tentang anak tersebut. Kumpulan data tersebut
diurutkan berdasarkan tanggal
peristiwa. Kumpulan semua
informasi tersebut dinamakan
portofolio. Format portofolio
dapat dikembangkan oleh setiap
lembaga. Sampul depan berisi
foto dan identitas anak. Lembar
isi berisi: foto kegiatan anak,
catatan guru tentang kegiatan anak (ditulis saat
mengamati anak), dan analisis Kompetensi Dasar.
Contoh sampul muka wadah portofolio satu
orang anak dapat dilihat seperti berikut :
m
k
d
i
d
p
i
p
d
l
fBerkas dokumen dalam portofolio anak
14 15PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Bagaimana cara mengolah data/informasi tentang anak?
Misalnya :
Misalnya: kemampuan
Aisyah membaca doa
sebelum dan sesudah
makan adalah :BB,
BB, BB, MB; maka
Aisyah mengarah pada
kemampuan MB.
3. Untuk memudahkan menentukan kemampuan anak sebaiknya
guru merujuk pada rubrik penilaian.
4. Kumpulkan semua data anak yang diperoleh dati ceklist, catatan
anekdot, dan hasil karya untuk diolah
Contoh
Data dari catatan anekdotNama : Aisyah Kelas : TK A
Periode : Bulan Agustus Tahun : 2015
Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & IndikatorCapaian
Perkembangan
3 Agt Aisyah mencicipi
satu sendok makan
sayur bayam, lalu
mengembalikan sendok
itu ke mangkoknya.
Ia diam, mengamati
teman-temannya makan
sayur bayam. Guru
mendekati dan meminta
Aisyah menghabiskan
sayurnya. Aisyah
menggelengkan kepala.
2.1. Makan makanan
bergizi
BB
12 Agt
Aisyah berjalan menuju ke barisan paling belakang.
Aisyah bersama teman menunggu giliran untuk mengikuti permainan halang rintang.
2.7. Sikap mau menunggu giliran.
2.6. Mengatur diri sendiri
BSH
BSH
Dst
Ajaklah anak untuk bermain
angka.
Pehtikan tahapan
mengolah data anak:
1. Ikuti Langkah-langkah
dalam mengolah data
2. Kompilasi hasil penilaian
data
3. Mengisi Data ke dalam
Penilaian Perkembangan
Anak
“
“
Semua data/informasi tentang anak yang
telah terkumpul di dalam portofolio perlu diolah
untuk dianalisis. Lakukan pengolahan secara
berkala.Pengolahan bulanan perlu dilakukan
agar guru dapat melakukan penilaian bulanan.
Hasil pengolahan bulanan dijadikan acuan untuk
melakukan penilaian semester.
Langkah-langkah dalam mengolah data.1. Seluruh catatan skala capaian perkembangan
harian disatukan berdasarkan indikator dari KD
yang sama. Walaupun dalam format ceklis (V)
harian indikatornya memuat tema dan materi,
untuk dimasukkan ke dalam penilaian bulanan
cukup melihat indikator dari KD yang tercantum dalam format
penilaian perkembangan umum. Apabila dalam indikator yang
sama dalam satu KD terdapat perbedaan capaian, capaian
perkembangan yang tertinggi dijadikan capaian akhir.
2. Semua kemampuan anak dianalisis untuk mengetahui capaian
kemampuan anak, apakah anak tersebut berada pada
kemampuan BB, MB, BSH, atau BSB.
16 17PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Contoh
Data dari catatan anekdot
Nama : Aisyah Kelas : TK A
Periode : Bulan September Tahun : 2015
Tanggal Peristiwa/Perilaku KD & IndikatorCapaian
Perkembangan
2 Sept
2015
Setelah guru mengijinkan
semua anak bekerja, Aisyah
mengambil kertas buram
yang sudah berpola. Ia
mengambil kertas warna
kuning, merah dan biru lalu
menyobek kertas warna itu
dengan kedua tangannya
menjadi bagian-bagian
kecil. Ia mengambil lem dan
menempel serpihan kertas
itu ke kertas buram berpola.
3.3-4.3. Terampil
menggunakan
tangan kanan
dan kiri dalam
berbagai
aktivitas.
3.6-4.6 Mengenal
warna
BSH
BSH
10 Sept
2015
Aisyah duduk berdampingan
dengan Keela yang
membawa segelas jus sayur
dengan tiga buah ceri di
atasnya. Aisyah mengambil
sebuah gelas plastic kecil
dari rak lalu menyodorkan
ke Keela. Keela menuang jus
sayur ke gelas Aisyah. Aisyah
berkata, “mau ceri nya juga
satu.” Lalu Aisyah minum
satu teguh jus sayur dan
mengunyah buah cerinya.
Sisa jus sayur dibiarkan di
dalam gelas.
2.1.Makan makanan
bergizi
2.10. Mengucapkan
terimakasih
MB
BSH
Contoh
Contoh data dari hasil karya.
Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti. Semakin
guru mampu melihat dengan rinci maka akan lebih banyak
informasi yang didapatkan guru dari hasil karya anak tersebut.
Hubungkan dengan indikator pada KD, dan tuliskan capaian
perkembangan kemampuan anak terhadap karya tersebut.
Data dari Hasil KaryaNama : Aisyah Kelas : TK A
Periode : Bulan September Tahun: 2015
NoHasil Karya & Pengamatan
KD & IndikatorCapaian
Perkembangan
1 3.6-4.6* Mengenal nama buah “apel”* Mengenal benda berdasarkan
ukuran (apelnya banyak, apel besar)
3.8-4.8* Mengenal lingkungan alam ada
pohon, gunung, sungai dan batu
3.15-4.15* Menampilkan hasil karya seni
dalam bentuk gambar
BSH
BSH
BSH
BSB
2 Dst
Kompilasi hasil penilaian data.Semua data yang telah diolah dapat dikumpulkan ke dalam satu
format sehingga mudah untuk dibaca hasil dari capaian kemampuan
anak pada tiap kompetensi dasar. Berikut adalah contoh kompilasi
data satu orang anak:
18 19PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KOMPILASI DATANama : Aisyah Kelas : TK A
Periode : Bulan September Tahun: 2015
ProgramPengembangan
Kompetensi& Indikator
CeklisCatatanAnekdot
HasilKarya
CapaianAkhir
Nilai agama & moral
2.1 Terbiasa Melakukan kegiatan kebersihan diri
MB MB MB
3.3-4.3 Mengenal anggota tubuh dan fungsinya
BSH BSH BSH BSH
3.3-4.3 Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas
BSH BSH BSH BSH
3.4-4.4 Melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat
MB MB MB
Sosial emosional2.5 Berani menge-
muka kan pendapat dan keinginan
BB BB BB
Kognitif
3.6 – 4.6 Mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya
BSH MB BSH BSH
3.7 Menyebutkan nama anggota keluarga dan teman serta ciri-ciri khusus mereka
MB BSH BSH BSH
Bahasa
2.14 Terbiasa ramah menyapa siapapun
BSB BSB BSB
3.10 – 4.10 Mencerita-kan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang lebih banyak
BSH BSH BSH BSH
Dst
ContohMengisi Data ke dalam Penilaian Perkembangan AnakSetelah semua data dianalisis langkah selanjutnya semua data dimasukkan
ke dalam format penilaian perkembangan anak. Format perkembangan
digunakan untuk mencatat perkembangan bulanan, juga digunakan untuk
mencatat perkembangan anak selama satu semester.
Untuk mengisi kolom penilaian bulanan dan hasil akhir semester, guru perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Semua data yang diolah dijadikan bahan analisis.
2. Apabila menggunakan guru sentra yang berarti guru sebagai tim, penilaian
ditetapkan secara bersama oleh semua guru yang menangani anak,
sedangkan pengisian laporan dilakukan oleh guru wali.
3. Data capaian perkembangan anak pasti cukup banyak sehingga dalam satu
indikator bisa muncul data berulang-ulang dengan tingkat pencapaian
yang berbeda. Untuk menentukan pengisian pada kolom capaian
perkembangan, digunakan capaian terbaik dengan pengertian kemampuan
anak berkembang tersebut. Contoh untuk kemampuan kemandirian anak
:BB-MB-MB-BSH-BSH-BSB diambil BSB (Berkembang Sangat Baik) artinya
kemampuan anak berkembang ke arah sangat baik.
Bagaimana pelaporan perkembangan anak kepada orang tua?Pelaporan merupakan kegiatan mengomunikasikan
dan menjelaskan hasil penilaian tentang perkembangan
anak setelah mengikuti layanan/kegiatan pembelajaran di
satuan PAUD. Berikut ini hal hal yang perlu diperhatikan
guru saat akan menulis laporan perkembangan anak.
Etika PelaporanPelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan
hasil penilaian tentang tingkat pencapaian
perkembangan. Pelaporan berupa deskripsi
pertumbuhan fi sik dan perkembangan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak.
Laporan perkembangan anak didik dibuat secara tertulis oleh guru. Penyampaian
laporan dilakukan secara tatap muka sehingga dimungkinkan adanya hubungan dan
informasi timbal balik antara pihak lembaga dengan orang tua. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini hendaknya kerahasiaan data atau informasi dijaga, artinya bahwa data
Tampilan sampul muka Buku Laporan Perkembangan Anak di KB & TK Bukit Aksara Semarang
n
n
i
n
n
n
i Tampilan sampul muka Buku Laporan Perkembangan
20 21PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
atau informasi tentang anak didik hanya diinformasikan dan dibicarakan
dengan orang tua anak didik yang bersangkutan atau tenaga ahli dalam
rangka bimbingan selanjutnya.
Para orang tua ingin tahu tentang kondisi perkembangan anaknya
tetapi juga memiliki keterbatasan waktu, oleh karena itu saat
bertemu lebih difokuskan pada hal-hal berikut:
1. Keadaan anak waktu belajar secara fi sik, sosial, dan emosional.
2. Partisipasi anak dalam mengikuti kegiatan di lembaga PAUD.
3. Kemampuan/kompetensi yang sudah dan belum dikuasai anak.
4. Hal-hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu dan
mengembangkan anak lebih lanjut.
Jenis PelaporanPelaporan hasil perkembangan anak dapat dibedakan menjadi
laporan insidental dan laporan berkala.
1. Pelaporan berkala disesuaikan dengan jadwal kalender akademik
yang ditetapkan satuan PAUD.
2. Pelaporan secara insidental disampaikan apabila ada hal-hal
yang terkait dengan perkembangan anak yang dianggap penting
untuk segera dibicarakan bersama dengan orang tua. Laporan
insidental dapat disampaikan secara lisan atau dicatat dalam
buku penghubung.
Waktu Pelaporan
Pemberian laporan dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
seperti laporan triwulan atau enam bulan (satu semester).
Bentuk Pelaporan SemesterLaporan semester disampaikan dalam bentuk narasi, hasil rangkuman
perkembangan anak didik sebagai dampak dari proses belajar selama
satu semester.Dalam menyusun ulasan (deskripsi) ditulis dengan
kalimat yang efektif/ tidak terlalu rumit dan obyektif sehingga tidak
menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua atau bagi yang
berkepentingan terhadap laporan perkembangan anak didik.
Laporan yang ditulis guru hendaklah dalam kalimat positif, jelas, mudah
dipahami, serta menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar.
Tata cara penulisan laporan
Tata cara dalam penulisan laporan
1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, dengan kalimat positif dan santun
2. Memberikan informasi tentang tingkat pencapaian dan perkembangan hasil belajar anak secara nyata (bersumber pada data autentik, tidak mengada-ada)
3. Isi laporan menggambarkan kemajuan perkembangan anak yang telah mencapai BSH dan BSB di setiap indikator pada kompetensi dasar program pengembangan
4. Memberikan rekomendasi yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan anak yang indikator perkembangannya masih dalam BB dan MB
5. Laporan bersifat personal (individual) yang menggambarkan perilaku khusus anak di kelas
Tips mudah menuliskan narasi pada laporan perkembangan anak.
Tips mudah menuliskan narasi di laporan perkembangan anak.
1. Peganglah kompilasi data anak. Ini merupakan input yang utama dalam menuliskan laporan.
Apabila simpulan akhir adalah BSH dan BSB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan kekuatan dan kompetensi anak.
Apabila simpulan akhir adalah BB dan MB, masukkanlah indikator-indikatornya ke dalam teks laporan, dalam bahasa narasi yang dapat dipahami orang tua. Ini merupakan rekomendasi bagi anak. Harapannya orang tua dan guru membantu menstimulasi untuk waktu-waktu yang akan datang.
2. Berikan pengantar pada paragraf PENDAHULUAN. Tuliskan hal-hal umum tentang anak, misalnya kehadiran, dan kepibadian anak).
3. Tuliskan 6 program pengembangan (nilai agama & moral, fi sik motorik, sosial emosional, bahasa, kognitif dan seni). Dalam tiap program pengembangan masukkan kompetensi dasar yang telah diberikan. Jangan lupa tulis pula indikator-indikator yang muncul dari kompetensi dasar tersebut. Apabila ada fakta-fakta dari catatan anekdot atau hasil karya, masukkanlah untuk membuktikan kompetensi anak tersebut. Jika memiliki foto, lampirkanlah…. !
MUDAH BUKAN ?
m
22 23PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Berikut adalah contoh laporan tertulis hasil evaluasi perkembangan anak:
LAPORAN PERKEMBANGAN ANAKTRIWULAN PERTAMA TAHUN AJARAN 2015/ 2016
“KB & TK BUKIT AKSARA SEMARANG”
Nama : Ratu Aisyah Arsy Tanggal lahir : 11 Juni 2011
Kelas : TK A Kelompok : Hiu
Pendahuluan
Mengikuti perkembangan ananda pada awal tahun ajaran baru ini, sungguh
merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kemandirian ananda semakin
tampak ketika tiba di sekolah. Ananda telah terbiasa dengan segala rutinitas
yang ada di sekolah. Tingkat kehadiran ke sekolah sangat tinggi, hanya 1 kali
dalam tengah semester ini ananda tidak hadir ke sekolah. Ia datang dengan
ceria setiap pagi.
Perkembangan Nilai Agama & Moral
Perkembangan agama dan moral Ananda berkembang sesuai dengan
harapan. Beberapa perkembangan agama yang dicapai antara lain mengenal
dan mempercayai Tuhan melalui Ciptaan-Nya. Hal ini tampak ketika ananda
mampu menyebutkan fl ora dan fauna laut sebagai ciptaan Tuhan yaitu ikan
hiu, cumi-cumi, ubur-ubur, kuda laut, bintang laut, lumba-lumba dan terumbu
karang. Selain itu ananda juga mampu memimpin doa sebagai ungkapan
syukur kepada Tuhan, ketika mengikuti Holy Morning. Ananda juga mampu
melafalkan Surat Al- Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Alaq, Al-Kausar,
Al-Kafi run dan Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi).
Ananda juga mampu melakukan
kegiatan beribadah sehari-hari dengan
tuntunan orang dewasa. Setiap pagi, ia
telah menyiapkan diri bersama teman-
teman untuk mengikuti kegiatan
pagi. Hal ini terlihat
ketika Ananda mengikuti
gerakan berdoa dan melafalkan ayat-ayat suci Alquran sesuai petunjuk
guru. Ananda adalah anak yang memiliki moral yang baik. Ia berperilaku
santun, sabar mendengarkan orang lain yang sedang berbicara dan terbiasa
mengucapkan terima kasih setelah dibantu atau diberi sesuatu oleh teman
atau guru.
Perkembangan Fisik Motorik
Perkembangan motorik
berkembang sesuai dengan
harapan. Ia mampu menggunakan
otot-otot besarnya pada tangan
dan kaki secara terkontrol dalam
merangkak, meniti di atas papan
titian dan berayun melewati
halang rintang.
Koordinasi otot-otot tangan dan mata
berkembang sesuai usianya. Ananda mampu
merobek kertas dan menempelkannya di atas kertas HVS menjadi bentuk
orang. Tangan mungil ananda merobek kertas menjadi bagian kecil-kecil
kemudian ditempel di kertas putih. Ia
mampu menggunakan kuas dan krayon
untuk menggambar dan melukis.
Tangan mungil ananda juga tampak
luwes ketika bermain meronce huruf.
Ananda mampu memasukkan benang
ke dalam lubang balok huruf tanpa
mengalami kesulitan.
Ananda juga mulai menunjukkan perkembangan yang berarti dalam hal
hidup sehat. Awalnya ananda tampak ragu untuk makan sayur, namun karena
dukungan teman dan guru, ananda akhirnya mau mencoba makan sayur
sebagai sumber makanan bergizi. Ananda juga mampu menolong
diri sendiri untuk hidup sehat. Hal ini tampak ketika ananda
berinisiatif mencuci piring dan peralatan memasak usai digunakan.
24 25PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Karena itu, mohon orang tua dapat bekerja sama dalam meningkatkan
perilaku hidup sehat Ananda dengan memotivasi agar gemar makan sayur di
rumah. Membawakan bekal berupa kreasi sayur dan makanan sehat lainnya
dapat menjadi rekomendasi untuk meningkatkan perkembangan fi sik Ananda.
Perkembangan Sosial Emosional
Perkembangan sosial emosional ananda
berkembang sesuai dengan harapan. Beberapa
perkembangan yang tercapai antara lain ananda
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih
kedisiplinan. Ananda mampu mentaati aturan
yang telah disepakati bersama ketika bermain
seperti saling berbagi mainan, menggunakan tangan dan kaki dengan baik dan
membereskan mainan setelah selesai digunakan. Ananda juga memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap sabar untuk melatih kedisiplinan. Hal ini tampak
ketika ananda mau menunggu
giliran dengan berbaris rapi ketika
hendak melakukan suatu kegiatan.
Ananda juga memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap tanggung
jawab, peduli kepada teman dan
bekerja sama dalam bermain atau
membereskan alat-alat main setelah
selesai menggunakannya.
Perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri ananda tampak mulai
berkembang. Dengan demikian, diharapkan orang tua semakin memberi
kesempatan dan memotivasi ananda untuk
lebih berani tampil di depan umum dan
lingkungan sosialnya. Dapat juga dengan
memberikan kepercayaan dan
tanggung jawab pada tugas-tugas
sederhana yang dapat ananda
kerjakan sendiri.
Perkembangan Bahasa.
Perkembangan bahasa ananda berkembang sesuai dengan harapan.
Ananda mampu menyimak instruksi guru dengan memberikan respon yang
tepat. Kemampuan menyimak petunjuk yang diberikan guru juga tampak
ketika ia membuat karya dari kertas buram yang sudah diberi pola kemudian
disobek menjadi bagian-bagian kecil membentuk tubuh manusia lengkap.
Ananda mampu mengerjakan tugas tersebut dengan baik.
Ananda mampu bercerita kepada guru
tentang apa yang dibuatnya. Baik saat
selesai membangun karya dari balok-balok
atau karya dari cat dan kertas. Hampir setiap
ananda mendapatkan kesempatan untuk
bercerita, ia menceritakan karya tangan
yang dibuatnya.
“Aku buat nahkoda…” Saat bermain peran di Sentra
Drama, ananda membangun komunikasi secara wajar
dengan teman-teman mainnya.
Perkembangan bahasa lainnya yang tampak,
antara lain ananda mampu menunjukkan kemampuan
keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya. Ananda
mampu meronce huruf-huruf yang ada di kartu
namanya, dan berusaha merangkainya sesuai dengan
urutan huruf dengan bantuan guru. Hal ini menunjukkan
kemampuan membaca dan menulis mulai berkembang.
Pada dasarnya perkembangan bahasa ananda
berkembang baik, baik bahasa reseptif ataupun bahasa ekspresif. Untuk
pengenalan terhadap keaksaraan, sesuai usianya, ananda boleh diajak
mengenali bunyi huruf-huruf yang ada di sekitarnya.
Perkembangan Kognitif
Pencapaian perkembangan kognitif ananda hingga akhir
triwulan ketiga ini berkembang sesuai harapan. Beberapa
perkembangan yang tercapai antara lain ananda mampu
26 27PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
menyelesaikan masalah sehari-hari secara kreatif. Suatu saat, pada jam makan
snack, ada teman yang tidak mendapatkan kursi. Ananda langsung berinisiatif
mengambil kardus dan mengatakan kepada teman tersebut untuk uduk di
kardus itu. Ananda juga mengenal lingkungan sosialnya, seperti pekerjaan
(profesi) yang menjadi pembahasan dalam tema triwulan pertama ini tentang
laut. Ananda menyebutkan jenis pekerjaan seperti nelayan, nahkoda, polisi
laut, dan penjual ikan.
Ananda mampu menyajikan berbagai hasil karya yang berhubungan dengan
lingkungan alam dalam bentuk gambar. Ananda mampu menggambar
pohon apel dan menyebutkan bagian-
bagian pohon apel yaitu buah apel. Selain
itu ananda juga mampu menyebutkan
gunung, sungai dan batu-batuan yang
merupakan bagian dari lingkungan alam.
Ananda juga mengenal dan mampu
menyebutkan nama-nama binatang laut
seperti: ikan hiu, lumba-lumba, penyu,
paus, cumi-cumi dan ikan buntal. Ananda
mampu menyebutkan ciri-ciri ikan antara
lain mata, ekor dan sirip. Selain itu, ananda juga mengenali bagian tubuh
cumi-cumi yang disebut tentakel.
Perkembangan Seni
Perkembangan seni ananda
berkembangan sesuai harapan. Ananda
mampu menunjukkan kreatifi tas
dalam berbagai karya. Ananda mampu
menciptakan pola tersendiri dan unik ketika
membuat orang-orangan dari kertas buram yang sudah diberi pola sebelumnya.
Setelah selesai, ananda menggunakan replika orang-orangan yang dibuatnya
untuk bermain drama tentang nahkoda di laut. Ananda meletakkan
replika orang tersebut di dalam kapal yang sudah dibuatnya terlebih
dahulu bersama kelompoknya dan memainkannya seolah-olah ada
nelayan dan nahkoda sedang naik kapal di lautan.
Apresiasi seni ananda
juga tampak ketika ananda
menggambar pohon apel
menggunakan krayon.
Ananda membuat bentuk
unik sesuai dengan kreasinya
sendiri yang mewakili pohon
apel dan buahnya yang
ada di gunung dan sungai.
Setelah selesai menggambar
ananda menempelkan
kertas gambarnya pada
sebuah frame yang sudah
disediakan. Kemudian ananda
menempelkan hasil karyanya
ke papan untuk memajang
hasil karya. Ananda tampak
puas telah menyelesaikan
gambarnya dan memajang hasil karyanya di tempat umum supaya dinikmati
oleh teman-teman.
Hal ini menunjukkan bahwa ananda
mampu menunjukkan karya dan
aktivitas seni menggunakan berbagai
media. Karya dan aktivitas seni ananda
juga tampak ketika ananda berperan
seolah-olah sebagai seorang nelayan,
ananda mampu berinteraksi dengan
meja yang dibalik yang ia gunakan
untuk mewakili sebuah perahu. Ananda juga membuat sendiri alat pancing
dari kertas koran dan tali. Sesekali ananda memperagakan gerakan seorang
nelayan yang sedang melempar pancing ke laut saat mencari ikan.
Hal ini menunjukkan bahwa ananda adalah anak yang kreatif.
28 29PEDOMAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2929292992PPEDPEDPEPEDPEDDDDDPPPPEEEEEEDPEEEPEEDDDPPPEEEEEEEEEPEDDDDDPPEDEEEEEEEEEDDDDDDPPEEEEEEEEEEEDDDPEEEEEEEEEEEDDDDPPEEEEEEEEEEEEDDDDDDPPEEEEEEEEEEEDDDDDPPPEEEEEEDDDDPPPPPEEEEDDDEDPPPPPEEEEEEEEDEEDDDDPPPPPPPEEEEEPPPPPPEEEEEEEEEPPPPPEEEEPPPPPEEPPPPEPPPPPPEEEEEPPPPPEEEEEDOMAOMAOMAOMAOMAOMAOMAMAMMMMMAMMMAOMAMAOMAOMAOMAOMAOMAOMAMMMMAMAOMAMAAOMMMMAAOMOMOOMOMMMMMMOOOMOOMMMMMMMMMMMAOMOMOOOOOMOMMMMMMMMMMMAOMOMOOMMMOMMMMMMAAAOOOMMMMAOOMMMMOOOOOMMMMMAOOOOOOMMMMAOOOOOOOMOOOMMOOOOOOOOMOOOOOOOOMMMMMMOOOOOOMMMMMM N PN PNN PN PN PN PN PN PNN PNN PN PNNN PNNNN PNNN PN PNNNNN PN N PNN N NN PNNNNN PN PN PN PN PNNN N PNN PNN PPPN PN PNNN PPPENNENENENIENIENIENEEEENENEEEENEEENIENENNENNENENENNENINIIIENIENIEEEEENEEEEENNEENN LAILAILALAILALALALALALALALALAAILALALLALLLLALALALAILLLALLALLAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAIAN AN NANANANAANAAAAAAAANAAAAAAAAANAAA PEMPEMPEMPEMPEMPEMPEMPPPPPEEPEMEMPPPEMEMPPEPPPEMEEPPEPPEEEEEEPEEEEEEPEEEEEEEEEEEEEEE BELBELBELLAJAAJAAJAAJARANARANR PEPEENDINDIN DIDIKKANAN ANAAAN K UKK UUSSSSIAIAIIA DIDINNII
PenutupPada umumnya, pencapaian perkembangan ananda hingga akhir triwulan
pertama ini berkembang sesuai harapan. Kemandirian, tanggung jawab dan
kreativitas ananda berkembang sesuai usianya. Harapan kami pada triwulan
berikutnya, ananda semakin mampu mengembangkan ide-ide kreatifnya
dan kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah ada. Juga semakin menunjukkan
perkembangan kesehatan yang baik seiring dengan kesukaannya terhadap
makanan yang berasal dari sayur. Semoga guru dan orang tua dapat
senantiasa bekerja sama dalam memberikan stimulasi-stimulasi yang dapat
memaksimalkan potensi, bakat, dan kreativitasnya demi perkembangan yang
optimal.
Semarang, 10 Oktober 2015
Kepala Sekolah, Guru Wali,
Ninuk Helista, S. Psi Gemma Mirda C, S. Psi
Komentar Orang Tua
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Semarang, ………………
(Orang Tua/ Wali)
Penutup
Kemampuan belajar anak di lembaga pendidikan, khususnya di
lembaga PAUD perlu ketahui dengan seksama melalui penilaian yang
efektif.Penilaian yang efektif adalah penilaian yang berlangsung terus-
menerus dan dilakukan secara komprehensif.Hal ini sesuai dengan
perkembangan anak yang bersifat dinamis dan terus mengalami proses.
Untuk selanjutnya hasil dari penilaian menjadi rujukan dalam melakukan
perencanaan pembelajaran selanjutnya.Dengan demikian pembelajaran
menjadi suatu siklus antara penilaian, perencanaan, dan pelaksanaan
yang berlangsung secara terus-menerus.
Guru yang memahami perkembangan anak menjadi syarat mutlak
agar pendidik dapat melakukan penilaian dengan baik. Kerjasama antar
guru serta orang tua akan memberikan gambaran yang utuh terhadap
anak dalam pengumpulan berbagai bukti tentang perkembangan anak.
Anak yang berkembang secara optimal akan menjadi anak yang
berpotensi untuk menjadi anak yang matang dalam setiap tahap
dan aspek perkembangannya. Dengan demikian diharapkan bahwa
anak dapat memasuki tingkat pendidikan selanjutnya sesuai dengan
kematangan usia dan kemampuannya, menjadi anak yang kompeten
dan berkepribadian.
Ayah dan Ibu Guru....., Yuk temani aku bermain.
Lihatlah, aku sekarang sudah lebih pintar dari kemarin!
30
Daftar Pustaka
Beaty, Janice J. 2010. Observing Development of The Young Child. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Dodge,Diane Trister, Laura J Colker, Cate Heroman. 2002. Creative Curriculum For Preschool Fourth Edition, Washington DC : Cengage Learning.
Eliason, Claudia, Loa Jenkins. 2008. A Practical Guide to Early Childhood Curriculum Eight Edition. New Jersey, Pearson Education, Inc.
Essa, Eva L., Introduction to Early Childhood Education, Annotated Student’s Edition, 6th ed. Belmont, USA: Wadsworth, 2011.
http://www.educate.ece.govt.nz/learning/curriculumAndLearning/Assessment for learning/Kei TuaotePae/Book1/WhatAreTheEarlyChildhoodExemplars.aspx
Huffman, Priscilla D. “Look What I Did!” Why Portfolio-Based Assesment Works, EarlychildhoodNews, University of Wisconsin, 2007.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014. 2015.
National Alliance, Provocations on Assesment in Early Childhood Education, Children’s Services Central, New South Wales, 2012.
Sekolah Bukit Aksara, Semarang, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak, http://www.bukitaksara.sch.id
Wortham, Sue. Assessment in Early Childhood Education, Ohio: Pearson
Merrill Prentice Hall, New Jersey, Columbus, 2005.
Alamat Tim Penulis
Enah Suminah (email: enahsuminah@kemdikbud.go.id)Yulianti Siantayani (email: yulie_aksara@yahoo.com)Dona Paramitha (email: donaparamitas@gmail.com)Utin Ritayanti (email: u_teen@yahoo.com)Ali Nugraha (email: alinugraha.fi p.upi@gmail.com)