Post on 29-May-2015
DIGITASI PETA JAWA BARAT DENGAN
MENGGUNAKAN MapInfo 6.0
Oleh
Tiur Natalia Manalu
120302028
II/Genap
Manajemen Sumberdaya Perairan
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA PERAIRAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmatNya sehingga terselesaikannya laporan praktikum Sistem Informasi
Sumberdaya Perairan yang berjudul “Digitasi Peta Jawa Barat dengan MapInfo
6.0”. Laporan ini membahas tentang sistem informasi geografis dengan
menggunakan salah satu programnya yaitu ArcView, sehingga dapat dijadikan
pedoman dalam melakukan praktikum.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulham Apandi
Harahap, S.Kel, M.Si, Bapak Rusdi Leidonald, SP, M.Sc dan Bapak Ahmad
Muhtadi Rangkuti, M.Si, sebagai Dosen mata kuliah Sistem Informasi
Sumberdaya Perairan dan kepada abang dan kakak Asisten Laboratorium Sistem
Informasi Sumberdaya Perairan yang telah memberikan bimbingannya dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk
penulisan laporan yang lebih sempurna untuk praktikum selanjutnya. Akhir kata,
penulis mengucapkan terima kasih, penulis berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua kalangan yang membutuhkannya sebagai sumber
informasi.
Medan, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................. 1
Tujuan Praktikum ......................................................................... 2
Manfaat Praktikum ........................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis ........................................................... 4
Digitasi Peta .................................................................................. 6
MapInfo 6.0 .................................................................................. 6
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................... 9
Alat dan Bahan Praktikum ............................................................ 9
Langkah Kerja Praktikum ............................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem informasi geografis pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1972 dengan nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem
Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General
Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun
1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS
(Canadian GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa
dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-
Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui
kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai
informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan
tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang
di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan
Benua Asia. Seperti di Negara-negara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG
dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi
pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan
akademis (kampus) (Selvi, 2011).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi
berbasiskan komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada
dekade 1980-an sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah
kepada pemecahan masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi,
serta pengelolaan sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi
berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta
memanggil data bereferensi geografis. Dengan memanfaatkan SIG akan
memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusan
untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan
dengan aspek keruangan (spasial) (Doni, 2008).
SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai
atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian, SIG membentuk dan
menyimpannya di dalam tabel-tabel relational. Setelah itu, SIG menghubungkan
unsur-unsur di atas dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian
atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan sebaliknya
unsur-unsur peta juga dapat diakses melalui atribut-atributnya. Karena itu unsur-
unsur tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atribut-atributnya. SIG
menghubungkan sekumpulan unsur- unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam
satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas
administrasi, perkebunan, dan hutan merupakan contoh-contoh layer. Kumpulan
dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG (Puspita, 2009).
Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986.
Sejak awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC
dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo
tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya.
MapInfo cukup diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-
karakteristik yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan
yang interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan
menggunakan bahasa skrip yang dimilikinya. Sarana dan Prasarana wilayah
adalah salah satu hasil budi daya manusia yang menjadi tolok ukur mutu suatu
wilayah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih. Manajemen sarana dan prasarana
sangat diperlukan dalam menunjang pembangunan nasional, oleh karena itu
diperlukan pengetahuan dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam
implementasinya tidak salah arah (Doni, 2008).
Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang
direncanakan, guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur
dalam pengolahan data yaitu proses membaca, menulis dan mengetik, mencatat
dan mencetak, menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung,
membandingkan dan menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan
mentah yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi.
Mapinfo mulai mengembangkan perangkat SIG MapInfo pada tahun 1986. Sejak
awal, produk pertamanya ditujukan untuk komputer desktop atau PC dengan DOS
sebagai sistem operasinya. Dengan demikian, produk MapInfo tersebar keseluruh
dunia bersama dengan penyebaran PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup
diminati dikalangan pengguna SIG karena memiliki karakteristik-karakteristik
yang menarik, mudah digunakan, harga yang relatif murah, tampilan yang
interaktif dan menarik, user-friendly dan dapat di-customize dengan menggunakan
bahasa skrip yang dimilikinya (Alan, 2011).
Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan
tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara
Pulau Sulawesi. Terletak pada titik koordinat 7° 30' 10" S, 111° 15' 47" E-
7.502778, 111.263056 dengan luas 126.700 km² (48.919,1 mil²). Daratan dapat
dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari
1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah
ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0.10 m dpl
dan wilayah aliran sungai. Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa.
Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur,
Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat. Kawasan
pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan,
yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga
timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di
sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting
adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengenal dan mengetahui fungsi dari sistem informasi geografis
beserta komponen-komponennya.
2. Dapat melakukan cara kerja penginstalan MapInfo 6.0
3. Mampu secara langsung menjalankan aplikasi MapInfo 6.0
4. Mampu membuat digitasi peta pulau Jawa Barat dengan MapInfo 6.0.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis
Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen (subsistem) yang berinteraksi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah
sekumpulan data yang diproses sebagai tambahan pengetahuan untuk membantu
pengambilan keputusan. Sumber sistem informasi adalah data. Sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laoran yang dibutuhkan. Definisi dari Sistem Informasi Geografis merupakan
sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa,
mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan menampilakan data yang
berhubungan dengan posisi-posisi permukaan bumi. SIG merupakan sistem
informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara
spasial atau koordinat-koordinat geografi. Dengan memperhatikan pengertian
sistem informasi, maka SIG merupakan suaru kesatuan formal yang terdiri dari
berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang
terletak di permukaan bumi (Supriyanto dan Eny, 2010).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu model sistem
informasi yang banyak digunakan untuk membuat berbagai keputusan,
perencanaan dan analisis juga suatu perangkat untuk mengumpulkan, menyimpan,
menampilkan, dan mengkorelasikan data spasial dari fenomena geografis untuk
dianalisis dan hasilnya dikomunikasikan kepada pemakai data, bagi keperluan
pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem, SIG memiliki sejumlah komponen
yang saling berkaitan. Komponen - komponen SIG dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok, yaitu perangkat keras (hardware), aplikasi perangkat lunak
(software), dan kemampuan mengorganisasikan sistem termasuk unsure
keterampilan manusia (brainware) (Wijaya, dkk., 2012).
Digitasi Peta
Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata atas obyek-obyek
yang dipresentasikan (map features), seperti sungai, jembatan, gedung, jalan, dan
lainnya. Karena peta mengorganisasikan unsur-unsur berdasarkan lokasilokasinya,
maka peta sangat baik dalam memperlihatkan hubungan atau relasi yang dimiliki
oleh unsur-unsurnya. SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan
atributatributnya di dalam satuan-satuan yang disebut layer. Kumpulan dari layer
ini akan membentuk suatu basisdata SIG. Dengan demikian, perancangan
basisdata merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Terdapat dua jenis basis data
yang diperlukan oleh sistem, yaitu basis data spasial (file peta MapInfo) dan basis
data non spasial (MySQL). Basis data spasial menyimpan data grafis peta dari
system sedangkan basis data non spasial menyimpan data atribut peta dan data
pendidikan (Sukarsa, 2009).
Digitasi merupakan proses pengkonversian data spasial pada peta ke dalam
format digital. Sebelum pemasukan data melalui proses digitasi perlu diperhatikan
informasi apa saja yang terdapat pada peta dan untuk tujuan apa pembangunan
basis data yang akan disusun, untuk selanjutnya dilakukan pemisahan data dalam
layer-layer. Peta adalah proyeksi atau gambaran data/detail lapang di atas kertas
yang keadannya seperti di lapangan, dan biasanya ukurannya lebih kecil dengan
skala tertentu. Sedangkan Pemetaan adalah proses untuk mendapatkan gambaran
data/informasi dari permukaaan bumi dalam bentuk peta. Selanjutnya, agar peta
yang sudah dibuat dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi secara
digital atau melalui komputer maka perlu dilakukan serangkaian proses digitasi
((Wijaya, dkk., 2013).)
Sebagian besar kegiatan pembangunan memerlukan data dan informasi
sebagai bahan pendukung, khususnya yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan rencana, pelaksanaan, serta
monitoring dan evaluasi. Di bidang pendidikan, peran data dan informasi menjadi
semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara
berkelanjutan serta dapat mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu
pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan
dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi
untuk kegiatan pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan
perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat
terbatas. Untuk jangka panjang, kondisi ini akan menjadi salah satu faktor
penghambat dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkelanjutan. Masalah
yang perlu diangkat untuk saat ini adalah masih perlu dikembangkannya system
pendataan yang mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat guna
dan tepat waktu (Sukarsa, 2009).
Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen, yakni blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi dan blok basis data. Sebagai suatu
sistem blok-blok tersebut saling berintegrasi satu dengan lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya Untuk menghasilkan informasi dari data-
data yang relevan harus melalui suatu sistem yang disebut sebagai sistem
pengolahan data. Sistem pengolahan data meliputi sejumlah proses, peralatan dan
tenaga pelaksanaan yang saling berhubungan dan berkaitan. Pengolahan data
sebagai serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan, guna mencapai
tujuan atau hasil yang diinginkan.unsur-unsur dalam pengolahan data yaitu
kegiatan membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak, menyortir,
menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan sampai
pada menyimpan. Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang
diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu informasi (Alan, 2011).
MapInfo 6.0
MapInfo merupakan salah satu perangkat lunak SIG yang mampu
memberikan informasi pariwisata berbasis pada peta. Proses pencarian lokasi
wisata dilakukan dengan cepat menggunakan aplikasi yang tersedia. Usaha
pengembangan pariwisata melalui pendekatan teknologi dengan memakai
parameter-parameter yang telah ditentukan yang dapat digunakan untuk
menentukan status potensial daerah tersebut. Hasil dari pengolahan data
ditunjukan pada peta tematik. MapInfo diminati oleh pengguna SIG karena
mempunyai karakteristik yang menarik, seperti mudah digunakanam harga relatif
murah, tampilan yang interaktif dam menarik, user friendly dan dapat di-
customized menggunakan bahasa script yang dimiliki. MapInfo Professional hadir
bersama dengan user interface yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk
menu, tools dan lain sebagainya. Misalnya toolbar standar, toolbar drawing untuk
menggambar peta dan toolbar main yang merupakan toolbar utama pada MapInfo
(Supriyanto dan Eny, 2010).
MapInfo bekerja mengelola tabel yang berisi data tekstual dan data spasial
yang saling terkait satu sama lain, contohnya adalah table World. Jika tabel World
ditampilkan oleh MapInfo pada layar monitor, maka dapat terlihat sekaligus
tampilan grafik spasialnya dan juga tampilan tabular data tekstualnya. Hal ini
dimungkinkan karena secara fisik tabel World terdiri dari lima file unsur tabel,
yaitu: 1) world.tab: adalah unsur tabel yang berisi pointer-pointer penghubung
kepada unsur tabel lainnya (map, dat) dan sekaligus menampung spesifikasi table,
2) world.map: adalah unsur tabel yang berisi objek-objek grafis berikut spesifikasi
geografisnya, 3) world.id: adalah unsur tabel yang merupakann index dari file
objek grafik (map), 4) world.dat: adalah unsur tabel yang berisi data tekstual, 5)
world.ind: adalah unsur tabel yang merupakan index file dari file data tekstual
(dat) (Omen, 2010).
Suatu peta dalam Mapinfo yang yang sudah terpampang di layar, sering
kali kita harus menggerak-gerakkannya, agar pandangan yang kita inginkan sesuai
dengan yang kita butuhkan. Biasanya peta ukurannya lebih besar daripada ukuran
layar monitor itu sendiri. Cara menggeserkan gambar ini dibuat sedemikian rupa
agar para pemakai dapat sangat mudah mengoperasikannya, seolah-olah memang
sedang melihat gambar yang ada di atas kertas. Ada juga masalah gambar yang
terpampang terlihat terlalu kecil untuk dilihat, untuk itu kita sewaktu-waktu perlu
untuk melihat secara lebih detail dan jelas maka perlu alat yang dapat
memperbesar ukuran gambar tersebut di layar agar sesuai dengan yang kita
butuhkan. Sebaliknya, jika gambar yang terpampang terlalu besar, sehingga
gambar peta yang tersebut hanya terlihat hanya sebagian kecil saja (walaupun
detail), sedangkan kita ingin melihat secara keseluruhan, maka perlu alat untuk
memperkecil ukuran gambar, agar seluruh gambar dapat terlihat di layar
(Fatmawati, 2010).
MapInfo juga dilengkapi dengan fasilitas untuk pencetakan peta dan dapat
pula mengimpor serta mengekspor peta digital untuk keperluan pemindahan data
dari dan kesistem komputer lainnya, misalnya ArcInfo. MapInfo mengenal file-
file digital hasil konversi tersebut masing-masing sebagai tabel dimana data
grafisnya yang berupa data vektor maupun raster (map) dan atributnya yaitu akan
berlaku sebagai layar di dalam tampilan peta digital, untuk kemudian layer-layer
tersebut dapat direkonstruksi menjadi satu peta digital untuk berbagai keperluan.
MapInfo mempunyai fasilitas untuk menampilkan informasi tekstual secara
tabular pada suatu jendela dilayar monitor, maka dalam hal ini dikenal jendela
yang disebut jendela tabular sedangkan prosesnya disebut browse. Setiap proses
browse, MapInfo secara otomatis memberi nama jendela tabular, yang dalam hal
ini adalah World Browse. Berdasarkan salah satu atribut database yang dimiliki
oleh suatu layer, maka dapat dibuatkan suatu grafik. Grafik suatu atribut database
akan ditampilkan pada jendela dilayar monitor yang disebut jendela grafik. Pada
suatu saat pada layar monitor terdiri dari beberapa jendela seperti yang telah
dijelaskan di atas misalnnya jendela peta, jendela tabular dan jendela grafik dari
tabel world. Selanjutnya, tampilan apapun yang ada pada layar monitor dapatlah
disebut sebagai tampilan kerja yang dikenal oleh MapInfo sebagai workspace
(Omen, 2010).
Data Map Info dikelola dan disimpan dalam bentuk tabel. Setiap tabel
menggambarkan satu jenis data. Secara logika, data Map Info terdiri dari 2 bagian,
yaitu data grafis, yang menyimpan object gambar (area, garis, titik, label, dan lain-
lain) dan data tabular atau atribut yang menyimpan nilai dari data grafis tersebut.
Data Grafis Map Info membagi data grafis menjadi 3 bagian, yaitu titik, garis dan
area. Objek titik terdiri dari satu pasangan koordinat (x,y) sedangkan garis terdiri
dari posisi (x,y) awal dan posisi (x,y) akhir. Sementara objek area terdiri dari
beberapa pasangan (x,y). Titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota,
garis digunakan mewakili jalan, dan area digunakan untuk mewakili wilayah
tertentu. Data Tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data
grafis yang diterangkan yang membedakan data grafis yang satu dengan yang lain,
bentuk titik, garis dan area yang satu dengan lainnya. Data ini biasanya berbentuk
tabel terdiri dari kolom dan baris (Wijaya, dkk., 2012).
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum Sistem Informasi Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari
Sabtu, 17 Mei 2014, pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di
Laboratorium MSP Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum antara lain komputer atau
laptop, flashdisk, alat tulis dan cok sambung
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah software MapInfo 6.0
dan gambar peta yang telah di scan.
Langkah Kerja
1. Open software MapInfo 6.0 maka akan muncul kotak dialog Quick Start seperti
gambar seperti dibawah ini.
2. Pada kotak dialog Quick Start klik Close, pilih menu File dan klik Open
Table.
3. Pada kotak Files of type, ubah MapInfo (*.tab) menjadi Raster Image (*.bil;
*.tif; *.grc; *.bmp; *.gif; *.tga; *.jpg; *.pcx; *.wmf; *.png; *.psd.
4. Lalu pada kotak File name, cari lokasi tersimpannya peta yang telah di scan,
lalu Open.
5. Pada kotak dialog MapInfo yang muncul klik Register.
6. Selanjutnya pilih 3 titik koordinat pada peta yang berlainan yang
menghubungkan sumbu X dan Y. Pada Pt 1, kotak Map X diisi dengan angka
106 dan kotak Map Y diisi dengan angka 6 dan klik Ok.
7. Pada Pt 2, kotak Map X diisi dengan angka 106.5 dan kotak Map Y diisi
dengan angka 6 dan klik Ok.
8. Selanjutnya pada Pt 3, kotak Map X diisi dengan angka 107 dan kotak Map Y
diisi dengan angka 6 dan klik Ok.
9. Setelah 3 titik koordinat dipilih, maka akan terlihat tampilan semua Error
(pixels) akan bernilai 0.
10. Kemudian klik Projection, lalu pada Category pilih Longitude/Latitude dan
pada Category Members pilih Longitude/Latitude [WGS 84], lalu klik Ok.
11. Setelah muncul peta dalam MapInfo 6.0, lalu Maximize ukurannya.
12. Pada bagian bawah sebelah kiri pilih Cursor Location.
13. Kemudian klik File, Pilih New Table.
14. Selanjutnya pada kotak New Table, hilangkan tanda ceklis pada Open New
Mapper dan ceklis Add to Current Mapper, lalu Create.
15. Pada kotak New Table Stucture, isi Name lalu Create.
16. Pada kotak Create New Table , isi File Name, lalu Save nama ‘’jalan’’.
17. Selanjutnya perbesar peta dengan Zoom Out hingga tampak jelas garis-garis
merah.
18. Lalu pilih Polyline, buat garis-garis pada garis warna merah. Setelah selesai
diberi garis, pilih Select, lalu klik 2 kali pada garis hingga muncul kotak
seperti berikut
19. Pilih Style, ubah warna pada colour menjadi merah dan Pixels menjadi tebal.
20. Tampilan peta menjadi sebagai berikut.
21. Klik icon Polyline pada Toolbar. Kemudian gambar garis pada peta mengikuti pola
garis pantai pada peta. Klik Style untuk menentukan warna pada garis pantai.
DAFTAR PUSTAKA
Alan, I. 2007. Sistem Informasi Geografis ArcView. Universitas Pendidikan
indonesia, Jakarta.
Doni, U. 2008. Pengenalan Dasar-dasar ArcView. 2008. Universitas Sriwijaya,
Palembang.
Fatmawati, L. 2010. Pemanfaatan GIS/ SIG (Sistem Informasi Geografis)
Terhadap Pelayanan Pdam Kabupaten Jepara. Politeknik Negeri
Semarang, Semarang.
Oman, K. 2010. ArcView GIS 3.3. Universitas Islam Muhammadiyah, Bengkulu.
Puspita, Y. 2009. Penggunaan Arcview GIS 3.3 Pada Perancangan Aplikasi
Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah di Wilayah Kota Bogor.
Universitas Gunadarma, Depok.
Selvi, A. 2011. Sistem Informasi Geografis (SIG). Doktafia Learning, Denpasar.
Sukarsa, I. M. 2009. Pemetaan Kualitas Pendidikan di Propinsi Bali Berbasis
Spatial. Universitas Udayana, Bali.
Supriyanto dan Eny, W. 2010. Membangun Sistem Informasi Pariwisata
Kabupaten Klaten Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurusan Teknik
Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
Amikom, Yogyakarta.
Wijaya, R., Teguh, S dan Taufik, M. 2010. Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan
Untuk Mendukung Pemasaran Properti Pt.Araya Bumi Megah. Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer, Surabaya.