Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5

Post on 11-Jan-2017

401 views 7 download

Transcript of Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5

Your Name

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER ALAM

HG5

HG 5

ATHA HAMZAHBAGAS MUHAMMADFATHIYA SALSABILA

SHENLY RIATNA ERLIZASYAMSU RIJAL EFENDI

YOGI SEPTIANDI

PENDAHULUAN

TEORI POKOK

BAHASAN

POINT PENTING

WACANA & KETERKAITAN

SIKAP TERHADAP WACANA

KESIMPULAN

Pada hakikatnya manusia adalah seorang pemimpin di muka bumi ini.

Manusia dapat melakukan pengelolaan terhadap alam untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

PENDAHULUAN

Untuk itulah, manusia bertanggung jawab untuk dapat mengatur dan mengelola alam sekitar.

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

TEORI POKOK

BAHASAN

POINT PENTING

WACANA & KETERKAITAN

SIKAP TERHADAP WACANA

KESIMPULAN

Tanggung jawab manusia sebagai manajer alam meliputi berbagai hal, diantaranya.

Manusia sebagai

TEORI POKOK

BAHASAN

Manajer tubuh sendiri

Manajer kesehatan lingkungan

Manajer alam sekitarManajer alam global

Manajer pembangunan

Manajer penanggulangan bencana

PENDAHULUAN

TEORI POKOK

BAHASAN

POINT PENTING

WACANA & KETERKAITAN

SIKAP TERHADAP WACANA

KESIMPULAN

1. ASUPAN MAKANAN YANG TIDAK SEHAT DAN KOSMETIK

BERBAHAYA

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

KESEHATAN DIRI DAN PERAWATAN DIRI

MAKANAN SEHAT

Makanan kesehatan

makanan fungsional

memiliki manfaat kesehatan.

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

MANFAAT MAKANAN SEHAT

Mencegah dan mengendalikan berbagai masalah kesehatan, seperti:- Penyakit jantung- Tekanan darah tinggi- Diabetes tipe 2- Stroke,- dll

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

POLA MAKAN SEHAT

12

Akibat Utama Kekurangan Makanan Sehat

Gizi Buruk

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Data Kuantitatif Gizi Buruk

Sumber : http://www.kompasiana.com/de-be/4-6-juta-balita-gizi-buruk-kurang-di-indonesia-pertanda-ketahanan-pangan-lampu-kuningkah

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

2. LINGKUNGAN TANAH, AIR, DAN UDARA YANG

TERCEMAR

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

LINGKUNGAN DAN BANGUNAN SEHAT

Lingkungan Sehat

Lingkungan sehat

keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan sehingga tercapai hidup manusia yang sehat, sejahtera, dan bahagia.

TUJUAN LINGKUNGAN DIKELOLA AGAR

MEMINIMALISIR TERJADINYA BENCANAPOINT

PENTING WACANA & KETERKAIT

AN

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan terbagi menjadi dua ruang lingkup: sanitasi (usaha pengendalian faktor lingkungan) dan hygiene (usaha kesehatan preventif)

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Ciri-Ciri Lingkungan Sehat

1.Udara yang bersih2.Ada tempat sampah3.Saluran air yang bersih dan

lancar4.Terdapat banyak tumbuhan

hijau

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Ciri-ciri Bangunan Sehat

• Bangunan terbuat dari bahan yang tidak berbahaya

• Lantai, dinding, atap kedap air dan tidak licin• Pencahayaan alami cukup, terang dan tidak

silau, intensitas minimal 60 lux• Ventilasi minimal 10% dari luas lantai• Memiliki cerobong asap dapur

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

3. LINGKUNGAN AIR YANG TIDAK SEHAT

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

STANDARISASI AIR

LINGKUNGAN AIR TIDAK SEHAT

Sangat membahayakan mengingat tingginya kebutuhan air dan betapa pentingnya air bagi makhluk hidup.

Lingkungan air yang tidak sehat akan menimbulkan air tidak layak untuk dikonsumsi.

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

SYARAT AIR MINUM

• Jernih• Tidak berwarna• Tidak berbau• Tidak berasa• Tidak mengandung zat berbahaya• Tidak mengandung kuman penyakit

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Data kuantitatifTabel 1 Standar Kebutuhan Air Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk

Sumber: Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Dep. PU dalam Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas. 2006.

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Dapat dihitung dengan rumus :

dimana :Q (DMI)     = kebutuhan air untuk kebutuhan domestik (m³/tahun)q(u)             = konsumsi air pada daerah perkotaan (liter/kapita/hari)q(r)              = konsumsi air daerah pedesaan (liter/kapita/hari)P(u)             = jumlah penduduk kotaP(r) = jumlah penduduk pedesaan

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

4. KONVERSI LAHAN BESAR-BESARAN

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN

MEWUJUDKAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Infrastruktur berkelanjutan

konsep pembangunan infrastruktur yang memenuhi kebutuhan infrastruktur pada masa

sekarang dan masa yang akan datangPOINT

PENTING WACANA & KETERKAIT

AN

PERMASALAHAN UTAMA INFRASTRUKTUR INDONESIA

Pembangunan infrastruktur dihadapkan kepada tiga permasalahan utama yaitu :

• pertumbuhan penduduk• keterbatasan sumber daya• alokasi anggaran infrastruktur yang masih rendah.

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

PERTUMBUHAN PENDUDUK VS PERTUMBUHAN INFRASTRUKTUR

(laporan Bank Pembangunan Dunia 2010), laju pertumbuhan penduduk di Indonesia ± 1,3% laju pertumbuhan infrastruktur hanya sebesar 0,01%

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Sumber : Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah, 2002

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

5. PERUSAHAAN SEMEN DAN KAWASAN INDUSTRI BARU

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

MATERIAL BARU DAN TERBARUKAN

Semen adalah bahan dasar dari metode pembuatan

keramik

Material semen portland adalah yang paling banyak

yang digunakan dalam metode

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

cementation

Material terbarukan pengganti semen

Geopolimer

Gabungan antara polimer anorganik dengan keramik

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

6. OVER EKSPLOITASI BAHAN TAMBANG

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

PEMICU BENCANA ALAM

Eksploitasi yang berlebihan terhadap barang tambang akan

menimbulkan kerusakan permukaan bumi

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Akibat utama ekploitasi

Terjadinya bencana alam

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

POINT PENTING

WACANA & KETERKAIT

AN

Mitigasi Bencana

• Mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang berperan sebagai tindakan pengurangan dampak dan risiko bencana,

Contoh• a) Mitigasi Struktural• Mitigasi strukural merupakan upaya untuk

meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembangunan berbagai prasarana

• b) Mitigasi Non-Struktural• Mitigasi non –struktural adalah upaya mengurangi

dampak bencana dengan cara seperti pembuatan UU.

PENDAHULUAN

TEORI POKOK

BAHASAN

POINT PENTING WACANA

SIKAP TERHADAP WACANA

KESIMPULAN

TANGGAPAN KAMI

• Kami satu pendapat dengan wacana yang berjudul “Bagaimana Menata Indonesia?” ini sebab sudah sepantasnya manusia dapat menjadi manajer alam yang bijak.

• Kemajuan IPTEK seharusnya membuat manusia dapat mengelola alam dengan sabaik-baiknya.

SIKAP TERHADAP WACANA

PENDAHULUAN

TEORI POKOK

BAHASAN

POINT PENTING WACANA

SIKAP TERHADAP WACANA

KESIMPULAN

KesimpulanMengingat data-data yang terkait tentang pembangunan infrastruktur untuk menata Indonesia yang masih belum tercukupi, maka dari itu diperlukan kesadaran dari setiap individu untuk memanajem alam ini

KESIMPULAN & SARAN

Saran

1.Menjaga Pola hidup dan Pola makan penting bagi kehidupan kita.

2.Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

PENDAHULUAN

TEORI POKOK

BAHASAN

POINT PENTING WACANA

SIKAP TERHADAP WACANA

KESIMPULAN

TERIMA KASIH