Post on 07-Nov-2015
description
BAHAN PELEDAK
Dr. Pancanita Novi HartamiUniversitas Trisakti
Bentuk Energi Yang Digunakan
Metode Alat atau Mesin yang Digunakan
Kimia Peledakan High explosiveBlasting AgentLiquid Oxygen (LOX)Black Powder
Mekanis Pneumatic
RippingImpact
Udara bertekanan tinggi, silinder carbondioxideRipper teeth, dozer bladeHydraulic Impact hammer, drop ball
Fluida Menyemprot tanahMenyembur batuan
Hydraulicking (monitor)Hydraulic jet
Listrik Electric arc atau lompatan listrik Electrofrac machine
Metode Pemecahan Batuan Berdasar Energi yang Digunakan
Bahan Peledak
Sekumpulan bahan kimia yang mampu mengurai dengan cepat dan menghasilkan ledakan
Penguraian ini menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi sehingga dapat melakukan kerja mekanis di sekelilingnya
Secara umum BP adalah kumpulan unsur padat, cair atau gas yang kondisinya metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan cepat tanpa unsur lain seperti oksigen atmosfer
Bahan peledak kimia adalah senyawa kimia atau campuran senyawa kimiayang apabila dikenakan panas, benturan, gesekan atau kejutan (shock) secara cepat dengan sendirinya akan bereaksi dan terurai (EXOTHERMIC DECOMPOSITION)
Menghasilkan produk yang lebih stabil : gas bertekanan tinggi(mengembang pada suhu tinggi akibat panas yang dihasilkan)
Besarnya tenaga bahan peledak tergantung pada jumlah panas yang dihasilkan
Klasifikasi bahan peledak kimia
1. Bahan peledak lemah (Low Explosive)
2. Bahan peledak kuat (High Explosive)
Bahan Peledak
Bahan Peledak
Reaksinya dapat dipicu secara mekanis, kejut atau panas
Agar dapat dipakai dengan aman, Bahan Peledak harus mempunyai stabilitas kimia yang baik pada berbagai kondisi seperti gesekan, impak atau panas
Ketahanan untuk melakukan reaksi mencerminkan sensivitas bahan peledak
Komposisi Kimia Bahan Peledak
Campuran bahan-bahan sedemikian rupa sehingga dicapai keadaan oksigen balance
Menghasilkan panas peledakan yang tinggi
Memberikan energi yg maksimum
Menghindari terbentuknya gas-gas beracun
Umumnya produk yang dikehendaki dari suatu peledakan adalah uap, karbon dioksida, gas nitrogen, dan oksida padat
3 NH4NO3 + CH2 7 H2O + CO2 + 3 N2
2 Al + 6 NH4NO3 + CH2 13 H2O + CO2 + 6 N2 + Al2O3
Rangkaian Bahan Peledak
Reaksi pada Bahan Peledak
Ada 2 macam istilah untuk reaksi yang terjadi pada bahan peledak kimia :
1. Detonation :
menunjukkan reaksi kimia yang terjadi pada bahan peledak dengan kecepatan > kecepatan suara dan menyebabkan shattering effect
2. Deflagaration :
menunjukkan reaksi kimia yang terjadi pada bahan peledak dengan kecepatan < kecepatan suara dan menyebabkan heaving effect
Klasifikasi Bahan Peledak (JJ Manon, 1978)
Klasifikasi Bahan Peledak
Klasifikasi Bahan Peledak Menurut Mike Smith
Klasifikasi Bahan Peledak Menurut R.L. Ash
1. Bahan Peledak Kuat (High Explosive)
Sifat detonation
Kecepatan detonasi 5000 24000 fps
2. Bahan Peledak Lemah (Low Explosive)
Sifat defragration
Kecepatan reaksi < 5000 fps
Klasifikasi Bahan Peledak Menurut Anon
MACAM REAKSI CONTOH
Low Explosive Deflagrate (terbakar) Black powder
High Explosive Detonate (meledak) Nitroglycerin (NG), dynamit
Blasting Agent Detonate (meledak) AN-FO slurry
Klasifikasi Bahan Peledak Menurut SK Menhankam
Keppres No. 5/1988 juga SK Menhankam
No. SKEP/974/VI/1988 membagi bahan
peledak (explovises) menjadi dua golongan besar :
1. Bahan Peledak Industri (Komersial)
2. Bahan Peledak Militer
Bahan Peledak Lemah
Ciri-ciri :
- Reaksi peledakan relatif lebih lambat, < 5000 fps
- Tekanan yang dihasilkan rendah, < 50.000 psi
- Tidak seluruh BP berubah fase padat menjadi fase gas
- Sifat reaksi deflagarasi, yaitu tidak menghasilkan gelombang kejut (shock wave) sehingga efek yang ditimbulkan hanya efek pengangkatan (heaving effect)
- Contoh : black powder
Bahan Peledak Lemah
BP lemah merupakan campuran potasium nitrat atau sodium nitrat. Sulphur, dan charcol yang biasa disebut black powder
Black powder diproduksi dalam 2 bentuk :
Granular atau black blasting powder yang berbentuk butiran kecil, biasanya dikemas dalam tong seberat 25 pound
Pelleted atau pellet powder yang berbentuk silinder
Black blasting powder ada 2 macam :
Grade A adalah black blasting powder yang mengandung saltpeter atau potasium nitrat, charcoal dan sulphur (75% : 15% : 10%)
Grade B adalah black blasting powder yang mengandung sodium nitrat, charcoal dan sulphur (72% : 16% : 12%)
Kecepatan pembakaran (burning speed) dari black blasting powder dikontrol oleh ukuran butir. Semakin kecil ukuran butir akan semakin cepat pembakaran atau reaksi kimianya
Campuran dari potasium nitrat atau sodium nitrat, sulphur dan charcoal (black powder)
2 bentuk black powder :
a. Granular (black blasting powder)
berbentuk butiran kecil dan biasa dikemas dalam tong seberat 25 lb
Kecepatan pembakaran (burning speed) dari "black blasting powder dikontrol oleh ukuran butir, semakin kecil ukuran butirannya akansemakin cepat pembakaran atau reaksi kimianya
Ada 2 macam :
Grade A mengandung salpeter atau potasium nirat, lebih cepatreaksinya, sedikit lebih berat dan kurang higroskopis
diproduksi dalam bermacam-macam butiran baku(standar), tetapi hanya beberapa saja yang dipasarkan
Grade B mengandung sodium nitrat
diproduksi dalam enam butiran baku dari 2C sampai 4F.
Bahan Peledak Lemah (Low Explosive)
b. Pelleted (Pellet Powder)
Berbentuk silinder panjang 2 inci, diameter 1 1/4-2 inci.
Setiap "pellet" ditengahnya berlubang dengan diameter 3/8 inci.
Gunanya untuk memasukkan sumbu dan mengikat atau menyisipkandetonator (electric squib).
Empat "pellet dibungkus dengan kertas membentuk catridge yang panjangnya 8 inci.
Komposisi "pellet powder" pada dasarnya sama seperti "blasting powder B" dengan sedikit modifikasi dengan menambah bahan-bahantertentu untuk mengontrol sifat fisik dan sifat kimia bahan peledaktersebut.
"Pellet powder" diproduksi dalam dua mutu baku (standar grade), yaituNo.4 dan No.5 ; No.4 reaksi peledakannya lebih cepat daripada No.5.
Bahan Peledak Lemah (Low Explosive)
Bahan Peledak Kuat
Reaksi peledakan berlangsung cepat, 5000 24000 fps
Tekanan yang dihasilkan > 50.000 psi
Seluruh bahan peledak berubah dari fase padat menjadi fase gas
Menghasilkan proses propagasi yaitu membangkitkan gelombang kejut sehingga menghasilkan efek penghancuran (shattering effect)
Contoh : Blasting gelatine, dynamite, blasting agent, straight dynamite, amonium dynamite
Berdasarkan fungsinya bahan-bahan (ingredients) untuk membuat BP kuatdiklasifikasikan sebagai berikut:
a. bahan peledak dasar (explosives bases)
bahan yang berbentuk padat atau cairan yang apabila dikenakan panasyang tinggi atau kejutan (shock) akan terurai menjadi produk yang berupa gas-gas disertai pelepasan atau pembebasan energi panasyang besar.
b. bahan bakar (combustibles) dan
c. pembawa oksigen (oxygen carriers), "antacids
ditambahkan dalam suatu bahan peledak untuk mendapatkan "oxygen balance" yang baik atau menghindari terbentuknya N02 (nitrogen oxide) atau CO (carbon monoxide).
ditambahkan dalam campuran suatu bahan peledak untuk menambahstabilitas pada waktu penyimpanan
d. penyerap (absorbents)
digunakan apabila diperlukan untuk menyerap bahan peledak dasaryang berbentuk cairan.
Bahan Peledak Kuat (High Explosive)
Bahan Peledak Industri
Berdasarkan kecepatan gelombang kejut dibedakan menjadi 2 :
a. BP cepat (rapid dan detonating explosive)
memiliki kecepatan 2000 7000 m/det
i. Primer (energinya tinggi dan sensitif utk isian detonator dan primer cetak seperti mercuri fulminate, PETN, Pentolite)
ii. Sekunder (kurang sensitif, dipakai utk isian lubang ledak)
b. BP Lambat (slow dan deflagerating explosive)
kecepatan di bawah 2000 m/det
contoh : gunpowder
Bahan Peledak Industri
Berdasarkan komposisi :
a. Black Powder
terbuat dari campuran arang, belerang dan potasium nitrat
8C + 3 S + 10 KNO3 3 K2SO4 + K2CO3 + CO2 + 5 N2
Peka terhadap panas, tidak tahan air
Tidak banyak digunakan kecuali utk isian sumbu api (safety use)
b. Dinamit
BP kuat dengan bahan dasar NG
Jenisnya
- Straight dynamite (NG 20-57% + NaNO3 sbg pembawa oksigen 59 23 %) jenis dinamit paling peka
- Gelatine dynamite (dinamit dgn komposisi blasting gelatine (NG dan nitrocellulose) + NaNO3 atau KNO3 lebih tahan thd air
- Ammonium gelatine dynamite (dynamite dgn komposisi blasting gelatine + NH4NO3) energi lebih besar tapi tdk tahan thd air
Permissible Explosive
Diijinkan untuk tambang batubara bawah tanah.
Untuk menghindari ledakan dari gas metan (CH4) dan debu akibat aktivitas peledakan
Ciri-ciri :
Temperatur peledakan rendah
Volume gas sedikit dan tidak beracum
Penyalaan singkat
Komposisi Ammonium gelatine dynamite + flame deprassant (misal : NaCl) utk memperoleh temperatur peledakan rendah, volume gas sedikit dan penyalaan sesingkat mungkin
Blasting Agent
Terdiri dari campuran yang tidak mengandung bahan yang dapat digolongkan sebagai BP
Contoh : ANFO
Sifat Bahan peledak
Kestabilan Kimia
Kemampuan untuk tidak berubah secara kimia dan tetap mempertahankan sensitifitas selama penyimpanan di gudang dengan kondisi tertentu
BP yg tidak stabil (misal : NG based) mempunyai kemampuan stabil lebih pendek dan cepat rusak
Tanda-tanda kerusakan : kristalisasi, penambahan viskositas, penambahan densitas
Gudang BP bawah tanah akan mengurangi efek perubahan temperatur
Kestabilan Kimiawi
Faktor faktor mempercepat ketidakstabilan kimiawi :
Panas dingin
Kelembaban
Kualitas bahan baku
Kontaminasi
Pengepakan
Fasilitas gudang
Kerapatan BP dapat dinyatakan dalam 3 istilah, yaitu :
1. Berat jenis nisbah kerapatan BP terhadap
kerapatan air pada kondisi baku (standar).
2. "cartridge count" atau "stick count"
140 dibagi berat jenis dari bahan peledak
jumlah "cartridge" berukuran 1 1/4" x 8" di dalam kotak seberat 50 Ib.
3. Loading density (de) jumlah berat BP per foot panjang muatan = lb/ft
Kerapatan Bahan Peledak
Bobot Isi (Density)
Bobot isi berhubungan dengan massa BP yang menempati ruangan lubang tembak
Energi peledakan yang disuplai BP merupakan fungsi jumlah massa
Semakin tinggi bobot isi semakin besar energi peledakannya
Biasanya BP yang mempunyai kerapatan tinggi akan menghasilkan kecepatan detonasi dan tekanan yang tinggi.
Untuk peledakan di tempat yang kondisinya sukar atau diharapkan fragmentasi kecil diperlukan BP dengan bobot isi tinggi
BP dengan berat jenis < 1,0 tidak akan tenggelam dalam air
Berat jenis BP komersial adalah antara 0,6 - 1,7
Densitas tinggi akan lebih mudah menghasilkan dead pressed (detonasi rendah akibat kehilangan sensitivitas krn tekanannya terhambat)
Bobot Isi (Density)
Bobot Isi beberapa BP
BAHAN PELEDAK BOBOT ISI (gr/cc)
Granular dynamite 0.8 1.4
Gelatin dynamite 1.0 1.7
Cartridge slurry 1.1 1.3
Bulk slurry 1.1 1.6
Emulsi 1.1 1.3
Campuran emulsi 1.0 1.35
Water gel & slurries 1.0 1.3
Air emplaced ANFO 0.8 1.0
Poured ANFO 0.8 0.9
Packaged ANFO 1.1 1.2
Heavy ANFO 1.1 1.4
ANFO 0,85
specific gravity 1.4
cartridge count + 100
weight strength = cartridge strength
specific gravity 100,
weight strength > cartridge strength
specific gravity >1.4,
cartridge count < 100,
weight strength < cartridge strength
Hubungan Density, Weight Strength dan Cartridge Strength
Hubungan antara kerapatan atau berat jenis, "cartridge count" dan "loading density" adalah sebagai berikut:
SG = 140/SC atau 141/SC
de = 0,34 .De2. SG
de =48 De2 /SC
Keterangan :
Berat jenis atau "specific gravity" (SG) tidak mempunyai satuan,
Kerapatan = g/cc atau Ib/cuft.
"Cartridge count" atau "stick count" (SC)
"Loading density" (de)
Diameter muatan (De) = inci.
Hubungan Cartridge Count Loading Density
Ukuran dari kemampuan suatu BP berada dalam air dengan tidak merusak atau merubah/mengurangi kepekaannya (sensitivity).
Apabila terdapat air dalam lubang tembak dan waktu antara memuat dan meledakan agak singkat, bahan peledak dengan nilai "water resistance" baik sudah memenuhi (good)
Jika waktu bahan peledak berada dalam lubang tembak agak lama perlu dipakai bahan peledak dengan nilai "water resistance" yang sangat baik atau sempurna (excellent).
Ketahanan Terhadap Air (Water Resistance)
Ketahanan Terhadap Air (Water Resisteance)
Ketahanan thd air bervariasi
ANFO tidak tahan thd air (larut); sedangkan emulsi dan watergel tahan air
Fume berwarna coklar orange dari gas NO menandakan hasil peledakan yg tidak efisien akibat BP basah
Ketahanan thd air dapat diatasi dengan melapisi lubang ledak atau menggunakan cartridge
Fumes class dari suatu BP menyatakan sifat dan jumlah dari gas-gas beracun yang terbentuk di dalam proses peledakan.
Gas yang diharapkan dari detonasi BP komersial uap air (H20), karbondioksida (C02) dan nitrogen (N2)
Gas-gas beracun tidak diharapkan karbon monoksida (CO) dan nitrogen oksida (N02) disebut fumes
Terbentuk karena hasil peledakan yang tidak "zero oxygen balance".
Untuk kegiatan peledakan di tambang terbuka faktor "fumes" tidak merupakan suatu persoalan hanya perlu diwaspadai jika kecepatan angin kecil
Di dalam tambang bawah tanah atau dalam ruang tertutup / terkurung, nilai "fumes" BP yang dipakai merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan.
Kelas Gas Beracun (Fumes Class)
Kelas Gas Beracun (Fumes Class)
Faktor-faktor yang mempengaruhi fumes :Letak primer yang tidak tepat
Kurang tertutup
Kompisisi BP tidak baik
Timing (sistem tunda) tidak tepat
Adanya reaksi dengan batuan (sulfida atau karbonat)
Nilai "fumes" dari suatu bahan peledak didasarkan pada anggapan bahwa bahan peledak diledakkan dalam bentuk "cartridge".
Pengupasan pembungkus "cartridge" suatu bahan peledak akan mengganggu neraca oksigen dan akan berpengaruh kurang baik terhadap gas-gas beracun yang dihasilkan dan efisiensi peledakan.
Air dalam lubang tembak dapat juga mempunyai pengaruh yang merugikan pada gas-gas beracun yang dihasilkan dalam proses peledakan, yang disebabkan oleh kerusakan bahan peledak atau penyerapan panas dari proses peledakan.
Setiap pekerjaan peledakan yang telah ditentukan selalu ada bahan peledak atau "blasting agents" yang cocok dan akan memberikan hasil yang terbaik.
Kelas Gas Beracun (Fumes Class)
Bureau of mines for permissible
Class A 0 to 53 litres toxious gases / 1.5 lb explosives
Class B 53 to 106 litres toxious gases / 1.5 lb explosives
Institute of maker of explosives for non permissible
Class 1 0.00 0.16 cuft toxious gas
Class 2 0.16 0.33 cuft toxious gas
Class 3 0.33 0.67 cuft toxious gas
Klasifikasi Fumes dari BP
Merupakan sifat BP yang sangat penting Satuan feet per detik (fps)
Dinyatakan dalam 2 cara, yaitu :
1. Kecepatan detonasi terkurung (confined detonation velocity)
ukuran dari kecepatan gelombang detonasi (detonation wave) yang merambat melalui kolom BP di dalam lubang tembak atau ruangterkurung lainnya.
2. Kecepatan detonasi tidak terkurung (unconfined detonation velocity)
menunjukkan kecepatan detonasi BP apabila bahan peledak diledakkandalam keadaan terbuka atau tidak terkurung.
Kecepatan detonasi tidak terkurung umumnya antara 70 80 % kecepatandetonasi terkurung,
Kecepatan detonasi BP komersial bervariasi antara 5.000 - 25.000 fps.
Kecepatan Detonasi
Kecepatan detonasi dari suatu bahan peledak tergantung pada :
density,
bahan-bahan (ingredients) yang terdapat dalam bahan peledak,
ukuran partikel dari bahan-bahan,
diameter muatan (charge) dan
derajat pengurungan.
Pengurangan ukuran butir, penambahan diameter muatan dan penambahan derajat pengurungan semuanya cenderung menambah kecepatan detonasi.
Kecepatan Detonasi
Untuk peledakan pada batuan keras BP dengan kecepatan detonasi tinggi (sifat shattering effect)
pada batuan lemah BP dengan kecepatan detonasinya rendah (sifat heaving action).
Beberapa BP (umumnya "blasting agents" ) sangat peka terhadap perubahan diameter muatan.
Apabila diameter dikurangi sampai batas tertentu akan terjadi "misfire", diameter ini disebut "critical diameter" dimana perambatan tidak dapat berlangsung/terhenti
Kecepatan Detonasi
Merupakan ukuran tekanan dalam gelombang detonasi (detonation wave)
Fungsi dari kecepatan detonasi dan density bahan peledak
Hubungan kecepatan detonasi dan kerapatan dengan tekanan detonasi adalah kompleks dan tergantung pada bahan-bahan yang terkandung dalam suatu BP pendekatan :
P = (4.18x 10-7 D C2)
(1+0.80 D)
Keterangan
P = tekanan detonasi, kbr(1 kbr= 14.504 psi)
D = specific gravity
C = kecepatan detonasi, fps
Tekanan Detonasi (Detonation Pressure)
Tekanan terhadap dinding lubang ledak sebagai hasil ekspansi gas tidak mungkin diukur karena tekanan kejutnya sangat besar di muka detonasi yang dapat merusak semua peralatan ukur
Biasanya sekitar 50% tekanan detonasi
Berpengaruh terhadap tumpukan dan fragmentasi hasil ledakan
Tekanan lubang tembak menunjukkan adanya energi dari BP yang nilainya tergantung pada :
Pengukungan
Jumlah gas yang dihasilkan
Temperatur produk reaksi kimia BP
Tekanan Lubang Tembak
Ukuran yang dipergunakan untuk mengukur energi yang terkandung dalam BP dan kerja yang dapat dilakukan oleh BP.
Strength dinyatakan dalam persen (%)
Standar straight nitroglycerin dynamite dengan SG 1,6 dan kecepatan detonasi 7700 m/detik
Pada umumnya semakin besar bobot isi dan kecepatan detonasi BP kekuatannya semakin besar
60% dinamit mengandung 60% berat nitrogliserin, kekuatannya 3 kali 20% kekuatan straight dinamit
Saat ini inert filler-nya diganti dengan bahan aktif seperti sodium nitrate dan carbonaceous fuel menambah energi 60% straight dinamit hanya +1.5 kali kekuatan 20% straight dinamit
Kekuatan Bahan Peledak (Strength)
Dua macam ukuran strength untuk menilai BP komersial yaitu :
1. weight strength membandingkan kekuatan bahan peledakdengan dasar berat yang sama
2. cartridge atau bulk strength membandingkan kekuatanbahan peledak dengan dasar volume yang sama
Beberapa BP kekuatannya dinyatakan dalam weight strength dan sebagian dalam cartridge strength
Cartridge count = jumlah cartridge 1 1/4" X 8" dalam kotak 50 pound
Kekuatan Bahan Peledak
Sensitivitas
Sensitivitas
ukuran kemudahan BP untuk diinisiasi
Ukuran minimal booster yang diperlukan
Energi minimum utk meledakkan suatu BP
Bervariasi tergantung pada komposisi BP, diameter, suhu dan tekanan
High explosive (1,1 D) sensitif thd detonatorno. 8 atau detonating cord 10 gr/m
Blasting agent (1,5D0 tidak sensitif thd detonator no.8; memerlukan booster (primer)
Berapa blasting agent sensitif thd det.cord dan dapat mencegah sekuen peledakan tunda downhole
Sensitivitas
Sensitivitas ukuran kemudahan BP untuk diinisiasi
Energi minimum utk meledakkan suatu BP
Sering dinyatakan dalam cap sensitvity
Uji sensitivitas standar blasting cap no.8
Blasting cap no.8 termasuk kategori terlemah, mempunyai kandungan 2 gram campuran 80% mercury fulminate dan 20% potassium chlorate
Blasting cap berisi PETN lebih kuat
Blasting Cap
Keselamatan / Safety
Kepmen Pertambangan dan Energi no. 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Pertambangan Umum
Hubungan Densitas dan Sensitivitas
Densitas BP berhubungan erat dengan sensitivitasnya
Densitas kritis terbentuk bila partikel pembentuk BP terlalu rapat shg tdk terdapat voids sbg ruang bagi terbentuknya hot spot agar terjadi detonasi
Deadpressing terbentuk bila voids utk gas rusak, misal karena tekanan, gelombang kejut, shg mengurangi sensitivitasnya
DYNAMIT
Straight nitroglycerine dynamite
High density ammonia dynamite
Low density ammonia dynamite
GELATINS
Blasting Gelatin
Straight Gelatin
Ammonia Gelatin
SEMI GELATIN
BLASTING AGENT
Dry Blasting Agent
Slurries (Water Gels)
Bahan Peledak
Semula dinamit adalah campuran nitrogliserin + kieselguhr (diatomaeceous earth).
Jika Kieselguhr diganti bahan aktif (active ingredients) menghasilkan BP yang lebih kuat
Karakteristik "straight dynamite" adalah sebagai berikut:
Kecepatan detonasi.tinggi reaksi pemberaian yg cepat
ketahanan terhadap air baik pada "higher grade" dan jelek pada "lower grade"
kualitas "fumes" umumnya jelek.
Peka terhadap kejutan, gesekan dan mudah terbakar
Dynamite
Straight Dynamite
Straight nitroglycerin dynamite terdiri dari nitrogliserin, sodium nitrat, antacid, bahan bakar (carbonaceous fuel) dan sulfur
Persentase nitrogliserin 20 60 % "weight strength"
Karena nitrogliserin mempunyai kecenderungan membeku pada suhu rendah maka sebagian atau seluruh nitrogliserin di dalam "straight dynamite" disubstitusi dengan "explosive oil"
Ammonia dynamite biasanya dikenal sebagai extra dynamite.
Merupakan BP berbentuk cartridge (dodol) yang paling banyak digunakan di lapangan.
Komposisinya sama dengan "straight dynamite" kecuali amonium nitrat mengganti sebagian dari nitrogliserin dan sodium nitrat.
Dibandingkan dengan "straight dynamite" umumnya karakteristik "high- density ammonia dynamite" adalah :
kecepatan detonasi lebih rendah,
Kurang padat,
kualitas "fumes" lebih baik,
kurang peka terhadap kejutan dan gesekan.
Jurusan Teknik Pertambangan
Hight Density Ammonia Dynamite
Mengandung sebagian kecil nitrogliserin dan sebagian besarlainnya ammonium nitrat.
Dua seri "low-density ammonia dynamite", yaitu :
a. "high velocity series"
b. "low velocity series"
Kedua seri tersebut mempunyai kecepatan dan density lebihrendah daripada "high-density ammonia dynamite".
Kualitas "fumes" dan ketahanan terhadap air tergantung daribahan pembungkus yang dipakai.
- Standar paraffin-sprayed ketahanan air sedang - jelekkualitas "fumes sedang.
- Paraffin-inprenated wrapper ketahanan air sangat jelekkualitas "fumes" lebih baik.
Low Density Ammonia Dynamite
DYNAMITE
Straight Dynamite High Density Ammonia Dynamite
Low Density Ammoni Dynamite
Campuran nitrogliserin, sodium nitrat, antacid, bahanbakar (carbonaceous fuel) dan sulfur
sama dengan "straight dynamite" kecualiamonium nitratmengganti sebagiandari nitrogliserin dansodium nitrat.
sama dengan "straight dynamite" kecualisebagian kecilnitrogliserin dansebagian besar lainnyaammonium nitrat
Density Padat Kurang padat Kurang padat
Kecepatan detonasi Tinggi Rendah Lebih rendah
Ketahanan terhadap air
baik pada "higher grade" dan jelek pada"lower grade"
1. sedang - jelek2. sangat jelek
Kualitas fumes jelek Lebih baik 1. Sedang2. Lebih baik
Sensitivitas kejutan, gesekan danmudah terbakar
Kurang peka terhadap kejutan dan gesekan
Kurang peka
Mempunyai tekstur karet, dengan komposisi nitrogliserin ditambah nitrocellulose (guncotton).
Dikenal dengan nama o well explosive
Antacid ditambahkan untuk stabilitas penyimpanan.
"Wood meal" biasanya ditambahkan untuk memperbaiki kepekaan.
Sifat "blasting gelatin" adalah
kecepatan detonasi yang tinggi
mempunyai ketahanan terhadap air yang sempuma,
menghasilkan "fumes dalam volume yang besar.
Blasting gelatin sangat cocok untuk peledakan di bawah air atau dipergunakan di dalam sumur dalam dengan tekanan air yang tinggi namun jarang dipakai karena mahal.
Blasting Gelatin
Padat, mempunyai tekstur plastis
Terdiri dari nitrogliserin, nitrocellulose, antacid, sodium nitrat, carbonaceous fuel dan kadang-kadang sulfur.
Cenderung dilapisi gelatin ketahanan terhadap air sangat baik.
Dahulu dipergunakan untuk peledakan dalam batuan keras ataupun muatan dasar (bottom charge) dalam kolom bahan peledak
Karena harganya mahal dalam kebanyakan penggunaannya diganti dengan bahan peledak yang lebih murah seperti "ammonia gelatin".
"Straight gelatin" yang kadarnya tinggi masih sering dijumpai dipergunakan dalam peledakan di bawah air dan di dalam sumur dalam.
Straight Gelatin
Straight gelatin" mempunyai dua karakteristik kecepatan detonasi, yaitu :
kecepatan detonasi terkurung (confined detonation velocity) ditentukan oleh pabrik
kecepatan lain yang lebih rendah sebagai hasil dari pengurungan yang kurang memadai, penyalaan yang kurang sempuma atau tekanan hidrostatis yang tinggi.
Tekanan air yang sangat tinggi dapat menyebabkan "misfire".
Untuk menghindari kelemahan di atas maka diproduksi seri high velocity gelatin.
High velocity gelatin sama dengan straight gelatin kecuali kurang padat, lebih peka terhadap detonasi dan selalu meledak mendekati kecepatan yang telah ditentukan tanpa mengindahkan tekanan air atau tingkat pengurungan.
Straight Gelatin
Suatu "straight gelatin" yang sebagian nitrogliserin dan sodium nitrat diganti dengan ammonium nitrat
Dikenal sebagai special gelatin atau extra gelatin,
Dibandingkan "straight gelatin", "ammonia gelatin" mempunyai
Lebih murah
kecepatan detonasi lebih rendah,
kualitas "fumes" lebih baik
ketahanan terhadap air lebih kecil, walaupun dapat ditembakkan secara efisien sekalipun telah berada di dalam air selama beberapa hari.
Karena "ammonia gelatin" mempunyai nilai "fumes" yang baik kecuali "90 grade maka sesuai untuk pekerjaan di bawah tanah.
Kekuatan yang lebih tinggi (70 ke atas) efisien dipakai sebagai "primer" untuk "blasting agents.
Ammonia Gelatin
Sifatnya perpaduan antara sifat-sifat high-density ammonia dynamite dan ammonia gelatin Bermacam-macam kegunaan (serba guna).
Dapat dipergunakan untuk mengganti ammonia dynamite dengan ketahanan terhadap air yang lebih besar dan lebih murah untuk dipergunakan di tempat basah daripada ammonia gelatin.
Mempunyai detonation velocity terkurung 10.000 -12.000 fps.
Pengurungan yang kurang sempuma tidak mempengaruhi kecepatannya
Kualitas fumes baik sekali, memungkinkan dipakai dalam pekerjaan bawah tanah,
Sifat plastisnya sangat cocok untuk memuat (loading) ke dalam lubang tembak ke arah atas.
Semi Gelatin
Suatu campuran yang terdiri dari bahan bakar dan oxidizer, dan bahan-bahan campuran tersebut tidak ada yang dapat diklasifikasikan sebagai bahan peledak.
Blasting agent dapat mengandung bahan tambahan bukan bahan peledak seperti bubuk aluminium atau ferrosilicon.
Produk akhir sebagai campuran dan dibungkus untuk dipakai atau dikapalkan tidak dapat diledakkan memakai blasting cap No.8.
Disebut juga dengan nama "nitrocarbonitrate".
Penambahan yang berupa bahan peledak seperti TNT merubah klasifikasi campuran dari formulas sluries dan blasting agent menjadi high explosive
Blasting Agent
Campuran (granular atau prilled) ammonium nitrate dan bahan bakar berupa fuel oil atau carbonaceous material lainnya.
Dalam beberapa campuran ditambahkan bahan-bahan seperti aluminium dan ferrosilicon untuk menambah density.
"Dry blasting agent" tidak peka terhadap detonator (cap) dan harus diledakkan oleh "high-explosive primer".
Untuk menjamin efisiensi peledakan dari blasting agent diperlukan primer seperti 75 ammonia gelatin, composition B, atau pentolite.
Priming yang tidak sempuma dan dalam keadaan tertentu malahan akan teriadi misfire.
Kecepatan detonasi pada muatan berdiameter 6 inch atau lebih adalah lebih dari 12.000 fps, tetapi kecepatan pada muatan berdiameter 1 inch berkurang menjadi setengah harga tersebut di atas.
Dry Blasting Agent
Keuntungan-keuntungan "blasting agent adalah :
aman dalam pengangkutan, penyimpanan, dan penanganannya murah.
Ketahanan terhadap air yang jelek.
Sangat sukar untuk menyatakan sifat dari "blasting agent" secara tepat karena sifat tersebut akan berubah tergantung dari ukuran butir bahan, density pengurungan, diameter muatan, kondisi air, "coupling ratio", jumlah "primer'.
Energi ANFO teoritis dapat optimal pada "zero oxygen balance" (94,5 dan 5,5 FO) dimana kecepatan detonasi adalah 14.000 fps.
Blasting Agent
Disebut juga water gel
Merupakan campuran oksidator seperti sodium nitrat dan ammonium nitrat, sensitivizer baik berupa bahan peledak atau bukan bahan peledak, dan air (biasanya 15 ).
Campuran ini dikentalkan memakai "gaur gum" menyebabkan slurries mempunyai ketahanan terhadap air yang sempuma.
"Slurry blasting agent" yang mengandung "sensitivizer" bukan bahan peledak seperti bahan bakar, sulfur atau aluminium tidak peka terhadap detonator (non cap sensitive).
Sedangkan "slurry" yang mengandung "sensitivizer" bahan peledak seperti TNT adalah peka terhadap detonator (cap sensitive). Jadi kurang benar apabila dimasukkan dalam kelompok "blasting agent".
Slurry yang mengandung bahan yang dapat diklasifikasikan sebagai bahan peledak disebut slurry explosive dan peka terhadap detonator.
Slurries
Slurry blasting agent memerlukan priming yang cukup supaya dapat mencapai kecepatan detonasi yang telah ditentukan
Primer yang dipakai adalah bahan peledak kuat atau "booster".
Slurry explosive mungkin memerlukan atau tidak memerlukan suatu primer.
Kecepatan detonasi slurry adalah antara 11.000 - 18.000 fps tergantung pada sensitivizer, bahan-bahan yang digunakan, diameter muatan, derajat pengurungan dan density.
Spesific gravity slurry antara 1,05 -1,60.
Slurry pada umumnya dikenal karena "fuel sensitivizer"nya seperti aluminized slurry, TNT slurry atau smokeless powder slurry
Slurries
Perubahan Ingredients dan Properties