Post on 19-Oct-2021
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian pada perusahaan go publik yang
sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. perusahaan yang dipilih dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purpose sampling, yaitu penentuan dalam pemilihan
sampel didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh
peneliti.
Perusahaan manufaktur dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitian
karena karena dalam beberapa tahun perusahaan manufaktur berkembang
dengan pesat terutama perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman.
Banyak dari mereka yang melakuakn inovasi-inovasi yang baru dan meningkat
penjulan. Itu terjadi karena upaya perusahaan dan pemerintah melakukan
kerjasama dengan negara lain termasuk negara China. Banyak produk makan
dan minuman dari Indonesia yang sudah melakukan ekspor ke negara China.
Berikut ini merupakan profil dari perusahaan yang digunakan untuk
penelitian :
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman. Perusahaan ini
berdiri pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma dan pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi
Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanan
48
hingga Australia, Asia dan Eropa. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Juli 1994.
Produk dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk adalah mie instan, susu,
sambal, kecap bumbu instan dan air mineral. Produk dari PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk sudah terkenal hingga pasar global. PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk juga sudah memasuki pasar Cina dengan melakukan
ekspor produk pellet.
2. PT Integra Indocabinet Tbk
PT Integra Indocabinet Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang industri mebel. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 19 mei
1989 yang awalnya memproduksi rak CD dari plastik ataupun kayu untuk
di pasar Amerika Serikat. PT Integra Indocabinet Tbk melakukan
pencatatan di Bursa Efek Indonesia pda tanggal 21 Juni 2017. PT Integra
Indocabinet Tbk perusahaan furniture yang sudah meluaskan pangsa
pasarnya hingga luar negeri seperti Amerika Serikat dan juga China.
3. PT SLJ Global Tbk
PT SLJ Global Tbk didirikan pada tanggal 14 April 1980 dan
memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 1983. PT SLJ Global Tbk
melakukan pencatatan di Bursa Efek Indoneisa pada tanggal 21 Maret
1994. PT SLJ Global Tbk merupakan perusahaan yang memproduksi
bahan baku pembuatan kayu dan kertas. Produk dari PT SLJ Global Tbk
sudah mengekspor produknya hingga keluar negeri seperti Amerika Serikat
dan China.
49
4. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk didirikan pada tahun 1994,
namun kegiatan produksi dimulai tahun 1997. PT Garudafood Putra Putri
Jaya Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 18
Oktober 2018. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk bergerak di industri
makanan dan minuman dalam kemasaan. Produk yang di produksi oleh
Garudafood biskuit, kacang pilus, mimuman serbuk, susu, keripik dan
lain-lain. Garudafood melakukan ekspor lebih dari 20 negara dan berfokur
pada negara-negara ASEAN, China, Eropa, Australia, Amerika Serikat dan
India.
5. PT Mayora Indah Tbk
PT Mayora Indah Tbk adalah perusahan yang bergerak di bidang
pembuatan makanan, permen dan biskuit. Perusahaan ini berdiri pada
tanggal 17 Februari 1997 dan mulai beroperasi secra komersial pada Mei
1978. PT Mayora Indah Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 4 Juli 1990. Jangkauan ekspor PT Mayora Indah
Tbk sudah tersebar lebih dari 100 negara seperti Amerika Serikat, Filipina,
Timur Tengah, China, Irak, Lebanon, Palestina hingga Rusia. Produk yang
paling terkenal di pasar luar neger adalah produk kopil blanca dan produk
permen dari kopi.
6. PT Sri Rejeki Isman Tbk
PT Sri Rejeki Isman Tbk disirikan pada tanggal 22 Mei 1978 dan
merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil dan pakaian
jadi terpadu. PT Sri Rejeki Isman Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek
50
Indonesia pada 17 Juni 2013. Perusahaan ni telah mengekspor produknya
lebih dari 100 negara seperti kawasan Asia, Eropa, Amerika, Uni Emirat
Arab (UEA), Afrika dan Australia.
7. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan tanggal 22 Februari 1989.
Perusahaan ini bergerak dibidang retail trade. PT Sumber Alfaria Trijaya
Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada15 Januari 2009.
. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menjual berbagai produk dari perusahaan
dalam negeri maupun perusahaan luar negeri.
8. PT Kino Indonesia Tbk
PT Kino Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang makanan ringan, minuman, permen, coklat, vitamin rambut,
Peawatan bayi, larutan cap kaki tiga. Perusahaan ini berdiri pada
1991dengan nama awal PT Dutalestari Sentratama. PT Kino Indonesia Tbk
melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 11 Desember 2015.
Jangkauan pangsa pasar PT Kino Indonesia Tbk meliputi beberapa
kawasan di ASEAN, e-commerce China, dan juga Jepang. Produk yang
paling diminati oleh e-commerce China adalah produk vitamin rambut.
9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan anak perusahaan
dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaann ini didirikan pada 2
September 2009 dan bergerak di bidang industri produk makan bermerek.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan pencatatan di Bursa
Efek Indonesia pada 10 Oktober 2010. Produk yang paling diminati oleh
51
konsumen adalah produk mie instan Indomie. Produk ini sudah di
distribusikan ke berbagai negara seperti Afrika, Timur Tengah, Eropa
tenggara dan China.
10. PT Chitose International Tbk
PT Chitose International Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang perindustrian, perdagangan dan jasa furniture. Perusahaan ini
berdiri pada tahun 1979. PT Chitose International Tbk melakukan
pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 27 Juni 2014. PT Chitose
International Tbk mengisi pasar ekspor di kawasan ASEAN, Jepang,
China dan juga Jepang.
11. PT Mandom Indonesia Tbk
PT Mandom Indonesia Tbk didirikan pada 05 November 1969
dengan nama PT Tancho Idonesia dan meuali produksi secara komersial
pada tahun 1971. Perusahaan ini bergerak di bidang kosmetik dan
melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 30 September 1993.
PT Mandom Indonesia Tbk melakuakan ekspor ke berbagai negara seperti
Uni Emirat Arab, Jepang, Malaysia, China, Thailand, Hongkong, Taiwan,
India, Filipina, Singapura, Koran dan Vietnam. Produk yang paling
diminati berdasarkan segmen yaitu perawatan kulit dan rias, serta
perawatan rambut.
12. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk
PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri makanan dan didirikan pada 03 Februari 1968
dengan nama CV Tjahaja Kalbar mulai beroperasi secra komersial pada
52
tahun 1971. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk melakukan pencatatan di
Bursa Efek Indonesia pada 09 Juli 1996. Perusahaan ini memfasilitasi
ekspor limbah sawit atau Palm Kernel Expeller (PKE) yang digunakan
untuk pakan ternak. Jangkauan pasar dari produk ini sudah sampai pada
Chian, Vietnam, Thailand dan New Zeland.
13. PT Sariguna Primatirta Tbk
PT Sariguna Primatirta Tbk didirikan pada 10 Maret 1989 dengan
nama PT Sari Guna dan mulai beroreprasi secara komersial pada tahun
2003. Perusahaan ini bergerak di bidang produk air minum kemasan di
bawah produk merek Cleo Pure Water. PT Sariguna Primatirta Tbk
melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 05 Mei 2017.
Jangkauan pasar dari PT Sariguna Primatirta Tbk hingga memasuki pasar
luar negeri seperti China.
14. PT Sentra Food Indonesia Tbk
PT Sentra Food Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang pengolahan ikan dan daging serta makanan dan
minuman. Perusahaan ini didirikan pada 28 Juni 2004 dengan nama PT
Sentra Dermaga. PT Sentra Food Indonesia Tbk melakukan pencatatan idi
Bursa Efek Indonesia pada 08 Januari 2019. Produk perusahaan ini sudah
memasuki pasar Vietnam, China dan Eropa.
15. PT Inti Agri Resources Tbk
PT Inti Agri Resources Tbk didirikan pada 16 maret 1999 dengan
nama PT inti Indah Karya Plastindo. Perusahaan ini bergerak di bidang
perdagangan ikan arwana dan hasil perkebunan. PT Inti Agri Resources
53
Tbk melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Oktober 2004.
Produk utama dari perusahaan ini adalah Super Red Arowana yang
mengusung nama merek ShelookRED. Produk ini sudah memasuksi pasar
China dan Jepang.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Perhitungan Data Penelitian
a. Abnormal Return
Abnormal return digunakan untuk mengukur dan menilai
kinerja dari surat berharga, dan juga dapat digunakan untuk mengetahui
efiensi pengujian pasar. Terdapat cara untuk menghitung abnormal
return perusahaan. Berikut merupakan perhitungan abnormal return:
1) Menghitung Actual Return
Perhitungan actual return menggunakan periode
pengamata yang didasarkan pada harga saham harian masing-
masing emiten. Perhitungan actual return sebagai berikut:
Contoh perhitungan actual return untuk saham INDF pada t-8
adalah:
RINDF = 7525 – 7400
7400
= 0.016892
Rit = Pit – Pit-1
Pit-1
54
Data harga saham harian diseputaran periode penamatan
dapat dilihat pada lampiran 2 closing price dan data perhitungan
actual returndapat dilihat pada lampiran 3 actual return.
2) Menghitung return pasar
Return pasar selama periode pengamatan dihitung menurut
market adjustred model. Menurut model ini, return pasar dihitung
dengan return indeks pasar. Return pasar dihitung menggunakan
cara sebagai berikut:
Contoh perhitungan return pasar INDF pada t-8 adalah:
RINDF = 5059.22 - 5038.4
5038.4
= 0.004132264
Data IHSG secara keseluruhan selama periode pengamatan
dan perhitungan return pasar dapat dilihat pada lampiran 4.
3) Menghitung Abnormal Return
Abnormal return merupakan selisih antara actual return
dikurangi dengan return pasar. Berikut perhitungannya:
Contoh perhitungan abnormal return untuk INDF pada t-8 adalah:
Rmt = IHSGt - IHSGt-1
IHSGt-1
ARit = Rit – E(Rit)
55
ARINDF = 0.016892 - 0.004132264
= 0.01276
Perhitungan abnormal return secara keseluruhan dapat dilihat pada
lampiran 5
4) Menghitung Cumulative Abnormal Return
Cumuative abnormal return merupakan jumlah keseluruhan
dari abnormal return mulai dari periode awal pengamatan hingga
periode akhir pengamatan. Setelah melakukan perhitungan
abnormal return tiap-tiap saham, selanjutnya kita menghitung
cumulative average abnormal return seluruh saham pada periode
penelitian dengan menjumlahkan abnormal return saham pada saat
t yang sama kemudian membaginya dengan dengan jumlah
perusahaan. Hasil perhitungan cumulative abnoral return dapat
dilihat pada lampiran 2. Hasil perhitungan cumulative abnormal
return dan cumulative average abnormal return pada event window
sebelum dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan
Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan dapat dilihat pada
tabel 3.
56
Tabel 1.
Cumulative Abnormal Return dan Cumulative Average
Abnormal Return Selama Event Window
Periode
Jendela
CAR Jumlah
Sampel
CAAR(%)
-10 0.02233 15 0.001488666
-9 -0.04592 15 -0.003061646
-8 -0.00231 15 -0.000153814
-7 0.094254 15 0.006283602
-6 0.056568 15 0.003771223
-5 -0.02893 15 -0.00192888
-4 -0.03907 15 -0.002604578
-3 -0.23061 15 -0.015373881
-2 0.047828 15 0.003188503
-1 0.167123 15 0.011141533
0 0.018484 15 0.001232263
+1 -0.22147 15 -0.014764345
+2 0.09123 15 0.00608202
+3 -0.19094 15 -0.012729577
+4 0.011878 15 0.000791852
+5 0.047305 15 0.003153681
+6 -0.00283 15 -0.000188873
+7 0.00132 15 0.000088
+8 -0.10731 15 -0.007154007
+9 -0.17324 15 -0.011549495
+10 -0.05677 15 -0.003784893
57
5) Menghitung Cumulative Average Abnormal Return Selama Event
Window Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Transaksi
Perdagangan Indonesia-China Menggunakan Rupiah-Yuan
Perhitungan cumuulative abnormal return pasar event
window sebelum dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan
Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan, digunakan untuk
membandingkan periode jendela terdapat cumulative abnormal
return pada event window sebelum dan sesuah pengumuman
transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-
Yuan, event window yang digunakan dimulai dari t-10 dan t+10
sampai dengan t-1 dan t+1. Hasil dari perhitungan cumulative
abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman transaksi
perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan dapat
dilihat pada tabel berikut :
ARRtn = ∑ARit
k
k
58
Tabel 2.
Cumuulative Abnormal Return Pasar Event Window Sebelum dan
Sesudah Pengumuman Transaksi Perdagangan Indonesia-China
Menggunakan Rupiah-Yuan
Sumber : data sekunder diolah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang
didapat dilihat pada tabel 4 di atas, nampak cumulative average
abnormal return bernilai positif pada periode t-2 sampai dengan t0
kemudian mengalami naik turun pada periode t+1 sampai dengan
t+10. Abnormal return yang bernilai positif memperlihatkan bahwa
niali dari actual return lebih besar daripada nilai expected return.
Sedangkan abnormal return bernilai negatif memperlihatkan
bahwa nilai actual return lebih kecil dibandingkan dengan nilai
expected return atau prediksi yang diharapkan investor.
Periode
Jendela
(before)
CAAR (%) Periode
Jendela
(after)
-10 0.001488666 -0.003784893 +10
-9 -0.003061646 -0.011549495 +9
-8 -0.000153814 -0.007154007 +8
-7 0.006283602 0.000088 +7
-6 0.003771223 -0.000188873 +6
-5 -0.00192888 0.003153681 +5
-4 -0.002604578 0.000791852 +4
-3 -0.015373881 -0.012729577 +3
-2 0.003188503 0.00608202 +2
-1 0.011141533 -0.014764345 +1
Rata-rata 0.0002750728 -0.0040055637 Rata-rata
59
b. Trading Volume Activity
Trading volume activity digunakan sebagai alat untuk
mengukur likuiditas saham. Apabila volume saham yang
diperdagangkan (trading) lebih besar daripada volume saham yang
diterbitkan (listing), maka semakin likuid saham tersebut sehingga
aktivitas volume perdagangan meningkat.
1) Menghitung trading volume activity
Perhitungan trading volume activity INDF untuk t-8 adalah sebagi
berikut:
TVAit = 12,208,400
8,780,426,500
= 0.0013904
Data jumlah saham yang diperdagangkan dapat dilihat pada
lampiran 6 dan jumlah saham yang beredar dapar dilihat dapat
dilihat pada lampiran 7.
2) Menghitung rata-rata trading volume activity seluruh saham pada
periode pengamatan
Perhitungan rata-rata trading volume activity pada t-8 adalah
sebagai berikut:
TVAit = ∑ saham yang perdagangakan pada hari ke-t
Saham yang beredar pada hari ke-t
XTVAit = ΣTVAit
n
60
XTVAit = 0.008913093
15
= 0.000594206
Data perhitungan rata-rata trading volume activity seluruh periode
pengamatan secara keseluruahan dapat dilihat pada lampiran
8.Volume Perdagangan Seluruh Saham
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Rata-Rata Aktivitas Volume Perdagangan
Seluruh Saham
Periode
Jendela Jumlah TVA
Jumlah
Sampel Jumlah TVA/n Jumlah TVA/n (%)
-10 0.01052943 15 0.000701962 0.070196197
-9 0.009316167 15 0.000621078 0.062107781
-8 0.008913093 15 0.000594206 0.059420622
-7 0.014792735 15 0.000986182 0.098618232
-6 0.00954172 15 0.000636115 0.063611467
-5 0.006939447 15 0.00046263 0.046262977
-4 0.007772754 15 0.000518184 0.051818361
-3 0.008740473 15 0.000582698 0.058269819
-2 0.007467409 15 0.000497827 0.049782729
-1 0.006631811 15 0.000442121 0.044212075
0 0.006050333 15 0.000403356 0.040335556
+1 0.005372453 15 0.000358164 0.035816351
+2 0.003451097 15 0.000230073 0.023007316
+3 0.004836167 15 0.000322411 0.032241114
+4 0.017723964 15 0.001181598 0.118159763
+5 0.014852343 15 0.000990156 0.099015622
+6 0.012506291 15 0.000833753 0.08337527
+7 0.006970933 15 0.000464729 0.046472887
+8 0.008065792 15 0.000537719 0.053771945
+9 0.00881381 15 0.000587587 0.058758734
+10 0.02804409 15 0.001869606 0.186960602
Sumber : data sekunder diolah
Perhitungan rata-rata trading volume activity seluruh saham
pada event window sebelum dan sesudah pengumuman transaksi
61
perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan, digunakan
untuk membandingkan periode jendela terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonsia-China
menggunakan Rupiah-Yuan. Event window yang digunakan dimulai
dai t-10dan t+10 sampai t-1 dan t+1. Hasil perhitungannya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.
Hasil Perhitungan Rata-Rata Trading Volume Activity Seluruh Saham
Periode Jendela
(before)
TVA/n (%) Periode
Jendela (after)
-10 0.070196197 0.186960602 +10
-9 0.062107781 0.058758734 +9
-8 0.059420622 0.053771945 +8
-7 0.098618232 0.046472887 +7
-6 0.063611467 0.08337527 +6
-5 0.046262977 0.099015622 +5
-4 0.051818361 0.118159763 +4
-3 0.058269819 0.032241114 +3
-2 0.049782729 0.023007316 +2
-1 0.044212075 0.035816351 +1
Jumlah 0.600727053 0.737579604 Jumlah
Rata-rata 0.0600727053 0.0737579604 Rata-rata
Sumber : data sekunder diolah
Dari tabel 5 di atas pada periode peristiwa (t0) menunjukkan
terjadinya penurunan yang cukup signifikan yang terjadi terhadap
trading volume activity dari hari sebelum terjadinya peristiwa
62
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan
Rupiah-Yuan.
1. Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis
adalah menggunakan uji beda. Uji beda digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Sebelum melakukan uji beda perlu dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui apakah data yang digunakan untuk penelitian merupakan data
yang terdistribusi normal atau tidak.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas digunkan unutk mengatahun
apakan variabel yang digunkan dalam penelitian terdistribusi secara
normal atau tidak. (Ghozali, 2011:29). Berikut merupakan kriteria
dalam menentukan uji normalitas :
1) Jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. < 0,05 maka
distribusi data tidak normal.
2) Jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka
distribusi data normal.
Data tentang pengujian uji normalitas untuk abnormal return dapat
dilihat pada lampiran 9. Sedangkan data untuk trading volume activity
dapat dilihat pada lampiran 10. Tabel hasil dari uji normalitas terhadap
abnormal return trading volume activity dapat dilihat pada tabel berikut :
63
Tabel 5.
Uji Normalitas Abnormal Return
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 10
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .00691645
Most Extreme Differences Absolute .194
Positive .142
Negative -.194
Kolmogorov-Smirnov Z .614
Asymp. Sig. (2-tailed) .846
a. Test distribution is Normal.
Sumber data: Output SPPS 16 yang diolah 2021
Berdasarkan tabel output SPSS di atas terlihat bahwa nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0, 846 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
keseleruhan sampel data abnormal return dalam penelitian ini berasal dari
populasi yang terdistribusi normal karena tingkat signifikannya melebihi
0,05.
64
Tabel 6.
Uji Normalitas Trading Volume Activity
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 10
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .01566304
Most Extreme Differences Absolute .232
Positive .232
Negative -.166
Kolmogorov-Smirnov Z .735
Asymp. Sig. (2-tailed) .653
a. Test distribution is Normal.
Sumber data : output SPSS 16 yang diolah 2021
Berdasarkan tabel output SPSS di atas terlihat bahwa nilai sig. (2-
tailed) sebesar 0,653 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
keseleruhan sampel data trading volume activity dalam penelitian ini
berasal dari populasi yang terdistribusi normal karena tingkat signifikannya
melebihi 0,05.
b. Uji Beda (Paired Sampel t Test)
Uji beda dalam penelitian ini menggunakan uji paired sampel t test.
Uji beda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan
membandingkan t hitung dnegan t tabel pada α = 5% dengan kriteria
pengujian sebagai berikut :
65
1) Apabila nilai t hitung < nilai t tabel atau -t hitung > -t tabel, maka H0
diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai t hitung > t tabel atau -t
hitung < - t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
2) Apabila signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sebaliknya jika Signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Data tentang perhitungan keseluruhan abnormal return dan trading
volume activity dapat dilihat pada lampiran 11 dan hasil uji beda untuk
abnormal return dan trading volume activity dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 7.
Uji Beda Abnormal Return
Paired Samples Test
Paired Differences
T df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Abnormal Return -
Abnormal Return .00428 .00909 .00287 -.00222 .01078 1.489 9 .171
Sumber data : output SPSS 16 yang diolah 2021
Hasil Uji beda cumulative average abnormal return sebelum
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunkan
Rupiah-Yuan dan cumulatif average abnormal return sesudah
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan
Rupiah-Yuan menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,171 > 0,05,
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah
66
pengumman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan
Rupiah-Yuan.
Tabel 8 Uji Beda Trading Volume Activity
Tabel 10.
Uji Beda Trading Volume Activity
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Trading Volume
Activity - Trading
Volume Activity
-.01333 .05127 .01621 -.05001 .02335 -.822 9 .432
Sumber data : output SPSS 16 yang diolah 2021
Hasil Uji beda rata-rata trading volume activity sebelum
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan
Rupiah-Yuan dan trading volume activity sesudah pengumuman transaksi
perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan menunjukkan
nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,432 > 0,05, sehingga H0 diterima dan Ha
ditolak. Maka bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara
trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman transaksi
perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas, maka bisa
disimpulkan bahwa rata-rata abnormal return dan trading volume activity terus
67
mengalami kenaikan dan penurunan sebelum dan sesudah peristiwa
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-
Yuan. Kenaikan rata-rata abnormal return terbesar terjadi sebelum peristiwa
pengumuman transaksi perdagangan Inodnesia-China menggunakan Rupiah-
Yuan pada H-1 sebesar 0.011141533. Sedangkan sesudah peristiwa
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-
Yuan terjadi pada H+2 sebesar 0.00608202.
Hasil analisis rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan
sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan
Rupiah-Yuan, memberikan dugaan bahwa kandungan informasi transaksi
perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan belum mempunyai
kandungan informasi yang cukup signifikan untuk mempengaruh investor
dalam pengambilan keputusan atau informasi mengenai pengumuman
transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan sudah
lebih dulu diketahui oleh emiten, sehingga pasar secara keseluruhan sudah
mengantisipasi saat listing dan pengumuman harga saham baru. Dengan
ditemukannya hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal
return sebelum dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-
China menggunakan Rupiah-Yuan.
Begitu juga dengan hasil trading volume activity, dimana nilai rata-
ratanya mengalami kenaikan dan penurunan pada sebelum dan sesudah
pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-
Yuan. Kenaikan terbesar trading volume activity sebelum pengumuman
transaksi perdagangan Indonesia-China menggunakan Rupiah-Yuan terjadi
68
pada H-7 sebesar 0.098618232. Sedangkan kenaikan terbesar trading volume
activity sesudah pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China
mengunakan Rupiah-Yuan terjadi pada H+4 sebesar 0.118159763. Berarti
dapat dikatakan bahwa trading volume activity meningkat setelah terjadinya
peristiwa pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China mengunakan
Rupiah-Yuan.
Berdasarkan hasil analisis data dengan tingakat signifikansi 5% dapat
diketahui bahwa abnormal return menunjukkan hasil 0,171 > 0,05 yang artinya
H0 diterima dan Ha ditolak., atau tidak terdapat perbedaan antara abnormal
return sebelum pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China
mengunakan Rupiah-Yuan dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan
Indonesia-China mengunakan Rupiah-Yuan.
Dengan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
abnormal return, berarti tidak ada perubahan pada return saham. Maka bisa
disimpulkan bahwa pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China
mengunakan Rupiah-Yuan tidak berpengaruh terhadapi return saham. Hasil
penelitian ini, tidak sesuai dengan teori signaling theory yang menyatakan
bahwa perusahaan menginformasikan prospek yang baik sehingga investor
lebih tertarik untuk memperdagangkan saham tersebut disamping untuk
mendapatkan abnormal return.
Pada trading volume activity diperoleh hasil 0,432 > 0,05 yang artinya
H0 diterima dan Ha diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara trading
volume activity sebelum pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China
mengunakan Rupiah-Yuan dan sesudah pengumuman transaksi perdagangan
69
Indonesia-China mengunakan Rupiah-Yuan. Dengan hasil tidak terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap trading volume activity, berarti tidak ada
perubahan pada jumlah saham yang diperdagangkan. Maka dapat disimpulkan
bahwa pengumuman transaksi perdagangan Indonesia-China mengunakan
Rupiah-Yuan tidak mempengaruhi trading volume activity.