Post on 13-Oct-2015
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
1/31
BAB III
TEKNIS PRAKTISMETODOOGI RISET KOMUNIKASI
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
2/31
PERSPEKTIF
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
3/31
Riset adalah sebuah kegiatan yang menggambarkan sebuahobjek. Tetapi menggambarkan sebuah objek itu terkadangmenyulitkan karena proses menggambarkan atau menafsirkannya yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
perspektif atau cara pandang dalam menafsirkan objek ataurealitas.
Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atauperilaku orang lain.
Becker (Mulyana, 2001:5) mendefinisikan perspektif adalah - -seperangkat gagasan ynag melukiskan karakter situasi yangmemungkinkan suatu tindakan.
- suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak danmasuk akal dilakukan orang
- standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilaiWimmer&Dominick (2000:102) menyebut pendekatan dengan
paradigma. Yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yangdiyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
4/31
- Perspektif tercipta berdasarkan komunikasi antaranggota suatu
kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok
tersebut. Jadi dia akan memilik perspektif tertentu jika dia hidup
dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.
- Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan.
- Terdapat dua sifat yaitu :
1) Membatasi pandangan kita dan 2) selektif. Artinya realitas
yang kita tangkap dan tafsirkan bukanlah realitas yang utuh
melainkan realitas yang telah kita pilih bebrapa aspek tertentu
saja ynag dianggap penting dan menarik. Perpektif merupakan
dasar bagi persepsi karena karena sangat mempengarui
persepsi akan realitas. Persepsi diartikan sebagai proses
memberikan makna pada objek atau realitas.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
5/31
- Menurut Mulyana (2001:18) jenis perspektif atau pendekatan yang
disampaikan oleh toritisi tergantung pada bagaimana teoritisi itu
mamandang manusia yang menjadi objek kajian.
- ilmu sosial dengan pendekatan humanistik murni (humaniora) untuk
menelaah fenoena secara kasuistik atau mengkritisi suatu masalah.
Perspektif Kerangka konseptual mempengarui persepsi mempenagrui tindakan
Perangkat asumsi dalam situasi
Perangkat nilai
Perangkat gagasan
- Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset.
- Pendekatan adalah adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi
riset.
- Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan2 yangterdapat dalam metode riset.
- Metode riset merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui
sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
6/31
PENDEKATAN METODOLO
GI RISET
METODE RISET TATARAN/CARA
ANALISIS(JENIS/T
IPE RISET)
Klasik/objektif/positivisti kuantitatif -Survei-Analisis isi
-Eksperimental
-sensus
-Deskriptif-Eksplanatif(analitik
)
-evaluatif
konstruktivis kualitatif -Observasi non-
partisipan
-Observasi partisipan-Depth-interview
-Focus grup discussion
(FGD)
-Studi kasus
-Analisis Isi kualitatif
-etnografi
-Deskriptif
-Eksplorasi(garoun
ded)
Kristis kualitatif -analisis wacana
-Framing
-semiotika
deskriptif
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
7/31
Terdapat 2 pendekatan dalam Riset komunikasi berdasarkan
pendekatannnya yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Kedua pendekatan tersebut dibedakan dari falsafah atau
pendekatan yang terkandung didalamnya,
Metodologi riset kuantitatif berdasarkan pendekatan positivisme
(klasik/objektif)
Metodologi riset kualitatif berdasarkan pendekatan interpretif
(subjektif).
Terdapat dua varian yaitu konstruktif dan kritis
Perbedaan antarpendekatan ini dapat diketahui berdasarkan
empat landasan falsafahnya yaitu ONTOLOGIS,
EPISTEMOLOGIS, AKSIOLOGIS, METODOLOGIS.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
8/31
Ontologis menyangkut sesuatu yang dianggap sebagai realitas
(what is the nature of reality?)
Epistemologis menyangkut bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan (what is the nature of relationship between the
inquirer &knowable?)
aksiologis menyangkut tujuan atau untuk apa mempelajari
sesuatu (ethnik & value)
Metodologis mempelajari teknik-teknik dalam menentukan
pengetahuan (how should the inquirer go about finding out
knowledge?)
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
9/31
Perbedaan ontologis
Classical
(positive/objektive)
Subjectivecritikal Subjektive-konstruksi
Realism
Ada realitas yang real
yang diatur oleh kaidah-
kaidah tertentu yang
berlaku universal;
walaupun kebenaranpengetahuan tentang itu
mungkin hnya bisa
diperoleh secara
probabilistik
Out there (diluar duniasubjektif peneliti)
Dapat diukur dengan
standar tertentu,
digeneralisasi & bebas dari
konteks dan waktu
Historical realism
- Realitas yang teramati
(virtual reality) merupakan
realitas semu yang terlah
terbentuk oleh proses
sejarah dan kekuatansosial, budaya, dan
ekonomi politik.
Relativism
Realitas merupakan
komtruksi sosial.
Kebenaran suatu realitas
bersifat relatif, berlaku
sesuai konteks spesifikyang dinilai relevan oleh
pelaku sosial
Realitas adalah hasil
konstruksi mental dan
individu pelaku sosialsehingga realitas dipahami
secara beragam dan
dipengaruhi oleh
pengalaman, konteks dan
waktu.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
10/31
Perbedaan epistemologis
Classical
(positive/objektive)
Subjectivecritikal Subjektive-konstruksi
Dualist/objective
Ada realitas objektif
yang sebagai suatu
realitas yang eksternal di
luar diri peneliti. Penelitiharus sejauh mungkin
dedngan membuat jarak
dengan objek peelitian
Jangan ada penelian
yang subjektif atau biaspribadi
Transactional/subjektif
-hubungan antara
peneliti dengan realitas
yang diteliti selalu
dijembatani oleh nilai-nialitertentu. Pemahaman
tentang suatu realitas
merupakan value
mediated findings
Transactional/subjektif
Pemahaman tentang
suatu realitas atau temuan
suatu penelitian
merupakan produkinternal antara peneliti
dengan yang diteliti.
Peniti dan objek atau
realitas yang diteliiti
merupakan kesatuanrealitas yang tidak
terpisahkan.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
11/31
Perbedaan axiologis
Classical
(positive/objektive)
Subjectivecritikal Subjektive-konstruksi
Nilai etika dan pilihan
moral harus berada diluar
proses penelitian
Pen berperan sebagai
disinterested scientist
Tujuan penelitian :
eksplanasi, prediksi, dan
kontrol realitas sosial
Nilai, etika dan pilihan
moral merupakan bagaian
tidak terpisahkan dari
suatu penelitian
Peneliti menempatkan
didri sebgai transformativeintellectual, advocat dan
aktifis
Tujuan penelitian: kritik,
sosial, transformasi,
emansipasi dan sosialempowerment
nilai, etika, dan pilihan
moral merupakan bagian
tidak terpisahkan dari
suatu penelitian
Peneliti sebagai
passionate participant,fasilitator yang
menjembatani keragaman
subjektivitas pelaku sosial
Tujuan penelitian :
rekontruksi realitassosialsecara dialektis
antara peneliti dengan
pelaku sosial yang diteliti
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
12/31
Perbedaan metodologis
Classical
(positive/objektive)
Subjectivecritikal Subjektive-konstruksi
Intervionistpengujian hipotesis
dalam struktur hypothetico
deductive method: melalui
laboratorium eksperimen
atau survey eksplanatif,
dengan analisis kuantitatif
ParticipativeMengutamakan analisis
komprehensif, kontekstul
dan multilevel analysis
yang bisa dilakukan
melalui penempatan diri
sebagai aktifis/partisipan
dalam proses transformasi
sosial
Reflective/dialecticalMenekankan empati dan
interaksi dialektis antara
peneliti dengan responden
untuk merekonstruksi
realitas yang diteliti,
melalui metode2 kualitatif
seperti observasi
partisipan
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
13/31
Pengelompokan teori berdasarkan pendekatannya
teori Pendekatan klasik Pendekatan kritis Pendekatan konstruktif
Theories of message
1. Theories of discourse
2. Theories sign and
language
3. Expectancy violations
theory
Interpersonal com
1. Symbolic
interactionism
2. Sosial judment theory
3. Cognitive dissonance
theory
4. Theories of
exxperience and
interpretation
5. Theories of
information reception
and processing
V
V
V
V
(LOWA SCHOLL)
V
V
-
V
V
-
-
-
-
-
-
-
V
-
-
V
(CHICAGO SCHOOL)
-
-
V
-
i P d k kl ik P d k k i i P d k k k i i
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
14/31
teori Pendekatan klasik Pendekatan kritis Pendekatan kontruktivis
Grup/public com
1. Information system
approach ini organization
2. Sosial exchange theories
3. Theories of com
netwoeking
Mass communication & society
1. Struktur-functionalism
theories of mass media
2. Agenda setting theory
3. Cultivation theory
4. Uses & grativications
5. Politicaleconomy theories
of massa media
6. Mass media and sosial
contruction of reality
7. Media and cultural studies
8. Theories of message
production
9. Theories of mass media
and persuasion,
effectiveness of ads andcommunication program
V
V
V
V
V
V
V
V
(Liberal political economy)
V
V
V
V
(instrumentalis structuralism)
V
V
(Culturalism)
V
V
Pendekatan objektive menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan2 diluar kemauan
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
15/31
Pendekatan objektive menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan2 diluar kemauanmereka sendiri. Manusia sbg produk lingkungan diluar diri manusia. Lingkungan (rangsangan)membuat manusia merespon dan bereaksi terhadap suatu objek dengan cara teratur dan dapatdiramalkan.
Manusia dipengarui oleh struktur sosial seperti peran, sosialisasi, dan reference group serta polahubungan sosial.
Teorinya seperi
model komunikasi Frank Dance (Helical Model), Model ABX Theodore Newcombe,
Model Komunikasi antarbudaya William Gudykunst dan Young-Young Kim,
teori-teorinya Melvin Defluer (Social Diferences Theory, Social Categories Theory, Social- CultureNorms),
Uses and gratification, Spiral of Silence Elizabeth Noelle Neumann
Personal influence Elihu Katz
Technological Determinism Theory dan Sense Extension Theory dari Marshal Mcluhan
Diffusion of Innovation Theory dari Rogers & Shoemaker
Teori Peluru Wilbur Schramm
Social Learning Theory dari Bandura
Teori Pertukaran Sosial John Tibault
Stimulus Respons DeFleur
Agenda Setting, Anciety (uncertainty management)
Cultivation theory
Cognitive Dissonance
Sosial Judgment Theory
Uncertainty Reduction Theory
Infromation Theory
Expectancy Violation Theory dll
Pendekatan subjektif muncul karena menganggap maunias berbeda dengan
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
16/31
Pendekatan subjektif muncul karena menganggap maunias berbeda dengansuatu benda. Manusia dianggao bebas dan aktif dalam berperilaku danmemaknai realitas sosial.
Realitas merupakan hasil dari interaksi antarindividu dan bersifat cair danmudah berubah karena interaksi sesama manusia.
Menekankan pada penciptaan makna artinya individu2 tersebut melakukanpemaknaan terhadap apa yang terjadi bukan realitas yang tetap.
Struktur sosial adalah produk konstruksi sosial
Teori2nya seperti
Relational dialectics
Critical theory of communication
Narrative paradigm
Dramatism
Cultural approach
Cultural studies
Semiotics
Interaksi simbolik
Framming
Discourse analysis
Hermeutics dll
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
17/31
Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan sehingga tidak perlu mementingkan
kedalaman data atau analisis. Riset didesain agar terkontrol,
sistematik dan terstruktur.
Ciri-cirinya yaitu:
Hubungan peneliti dengan objek jauh agar menjaga objektifitas,
karena realitas terpisah dan ada diluar dirinya.
Riset bertujuan untuk menguji hipotesis atau teori, mendukung
atau menolak teori.
Riset harus dapat digeneralisasi karena menuntut sampel yang
representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep
serta alat ukur harus valid dan redibel.
Prosedur riset rasionalempiris, riset dilandasi dengan teori2
dan konsep2 yang sudah ada
Riset kualitatif
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
18/31
Riset kualitatif
Riset ini mementingkan kedalaman (kualitas) dibandingkan kuantitas data. Tidakmengutamakan besarnya populasi atau sampling jika data sudah dapatmenjelaskan fenomena maka tidak perlu mencari sampling lainya.
Ciri-ciri riset kualitatif:
1. Intensif, partisipasi periset dalam waktu yang lama pada setting lapangan,periset adalah instrumen pokok riset.
2. Perekaman sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatanlapangan dan tipe lain dari bukti dokumenter.
3. Analisis data lapangan
4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detai, quotes (kutipan) dan komentar
5. Tidak ada realitas tunggal karena dipandang dinamis dan produk kontruksisosial
6. Subjektif dan berada dalam referensi periset, periset sbg sarana penggalianinterpretasi data
7. Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah2
8. Periset memproduksi pejelasan unik ttg situasi yang terjadi dan objeknya.
9. Lebih pda kedalaman (depth) daripada keluasana(breadth)
10. Prosedur riset: empiris-rasional dan tidak terstruktur.
11. Hubungan antara teori, konsep dan data : data memunculkan atau membentukteori baru.
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
19/31
METODERISET
M t d i t b d k t d l i k tit tif
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
20/31
Metode riset berdasarkan metodologi kuantitatif
1. Metode surveisurvei adalah metode riset yang menggunakan kuesionersebgaai instrumen pengumpulan data.
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlahresponden yang dianggap mewakili populasi tertentu.Proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangatstruktur dan mendetail yang diasumsikan dapat mewakilipopulasi secara spesifik. Terdapat 2 jenis berdasarkan tataran
atau cara menganalisis data dan jumlah variable yang dimiliki.1. survei deskriptif
- digunakan untuk menggambarkan (mendeskripsikan)populasi yang sedang diteliti.
-Fokusnya pada perilaku yang sedang terjadi (what exist atthe moment)
- terdiri dari satu variable- untuk analisis data menggunakan uji statistik deskripif
2 S i k l tif ( litik)
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
21/31
2. Survei eksplanatif (analitik)
- digunakan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi
tertentu yang sedang terjadi atau apa yang mempengaruhinya
dan menjelaskannya.
-digunakan untuk 2 atau lebih variable sehingga dituntut untuk
membuat hipotesis terlebih dahulu.
-analisis menggunakan uji statistik inferensial
Survei ada dibagi dua berdasarkan sifatnya :
a. Komparatif
berniat membandingkan atau membuat komparasi antara
variable yang satu dengan variable lainnya yang sejenis.
b. Asosiatif
untuk menjelaskan hubungan (korelasi) antara varible.
b Metode analisis isi
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
22/31
b. Metode analisis isidigunakan yang digunakan untuk meriset atau menganalisis isi komunikasisecara sistemik, objektif, dan kuantitatif. Sestemik berarti proses analisisnyaharus tersusun melalui proses yang sistematik mualai dari penentuan isnikomunikasi yang dianalisi, cara menganalisisnya, dan kategori yang dipakai.Analisis isi mengfokuskan pada isi komunikasi yang tampak
(tersurat/manifest/nyata).c. Metode eksperimenprosedur metoede eksperimen :
- Periset membagi responden kedalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimenyaitu yang mendapat perlakuan, stimulus atau dimanipulasi dan kelompokkontrol yang tidak mendapatkan manipulasi atu perlakuan khusus.
- pemilihan anggota kelompok harus melalui randomisasi (acak)- melakukan pretest. Menentukan variable pengaruh (bebas atau independent)dan variable tidak bebas (dependent, tergantung atau terpengaruh
- periset memberikan perkenalan atau memperkenalkan satu atau lbih variableindependent kepada kelompok eksperiman.
- Melakukan posttest. Periset meneliti apakah ada pengaruh yang signifikan
terhadap variable dependent antara kelompok eksperiment dan kelompokkontrol
Keuntungan metode ini peneliti dapat memberikan bukti nyata mengenaihubungan sebab akibat yang lsgs dpt dilihat. Kekurangganya yaitu bilaresponden mengetahui sedang diekperimen maka perilakunya dapat dilebih ataudikurangkan.
M t d i t b d k t d l i k lit tif
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
23/31
Metode riset bedasarkan metodologi kualitatif
a. Metode Focus Gruo Discussion
FGD (kelompok diskusi terfokus) adalah metode riset dimana
periset memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah
publik atau populasi yang berbeda. Pada forum ini dipegang
oleh moderator, moderator memegang peran penting bagi
suksesnya diskusi. Periset daoat menjadi moderator atau
memasrahkan pada orang lain. Moderator harus memiliki
kemampuan dalam penguasaan teknik wawancara, menjadaagar aliran diskusi (conversation) tetap berjalan, mampu
bertindak sbg wasit atau pembela yang menentang apa yang
dianggap baik (devils advocate). Dibutuhkan perekam. Di
FGD mendapatkan data yang lengkap dan responden yangbiasanya dijadikan landasan suatu program (pilot study).
b Metode wawancara mendalam (Depth interviews)
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
24/31
b. Metode wawancara mendalam (Depth interviews)adalh metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancaratatap muka secara mendalam dan terus menerus (lebih dari satu kali)untuk menggali informasi dari responden. Karena responden disebutinforman dan juga disebut intensive interviews. Biasanya embutuhkan
waktu ynag lama dann dapat digabungkan dengan metode observasipartispan.
c. Metode observasiadalah metode dimana periset mengamati secara langsung objekyang diteliti. Ada 2 jenis yaitu :- observasi partisipan => periset ikut berpartisipasi sebagai anggota
kelompok yang harus diteliti- observasi nonpartisipasi => observasi dimana periset tidakmemosisikan sbg anggota kelompok
- adajuga observasi partisipan-membership periset adalah anggotadari kelompok itu sendiri.
Biasanya dipadukan dengan wawancara mendalam. Analisis data ynagterus menerus dilakukan akan menghasilkan teori dan hasil baru yangdisebut Grounded-Theory. Teori grounded merupakan reori tentangapa yang sedang terjadi dieksplorasi secara mendalam, bukanberasal dari dugaan kontruksi hipotetico-dedktif
d Metode studi kasus
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
25/31
d. Metode studi kasusadalah metode riset yang menggunakan berbgai sumber data(sebanyak mungkin) yang bisa digunakan untuk meneliti,menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbgai aspekindividu, kelompok, suatu program, organisasi atau perisetiwa. Periset
dapat menggunakan berbagai metode utuk mendapatkan data baikdepth interview, observasi, dokumentasi, kuesioner, rekaman danhasil bukti fisik.
Ciri-ciri metode studi kasus
1. Partikularistikberfokus pada situasi, peristiwa, prgram atau fenomena
2. Deskriptifhasil akhinnya adalah deskripsi detail dari topik yang diteliti
3. Heuristik
membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Perspektifbaru, interpretasi baru, makana baru merupakan tujuan dari studikasus
4. Induktifberangkat dari fakta2 dilapangan kemudian menyimpulkan kedalamtataran konsep atau teori.
e Metode etnografi
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
26/31
e. Metode etnografi
adalah riset yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana
individu2 menggunakan budayanya untuk memaknai realitas.
Riset ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebudayaan tertentu
secara mendalam dari berbagai aspek seperi budaya,pengalaman individu, kepercayaan, dan sistem sosial. Saat ini
terdapat etnografi kritis yang bertujuan untuk mengeksplorasi
bebrapa faktor sperti hegemoni, kukuasaan yang memepngarui
masyarakat dan berusaha membuka makna2 tersembunyi.penelitian menggunakan suber data seperti observasi, intensif
interview, document, artifacts, fgd uuntuk mendapatkan 2
perspektif yaitu dari partisipan dan pihak luar
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
27/31
JENISATAUTIPERISET
Berdasarkan tataran atau cara menganalissi data terdapat 4 jenis
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
28/31
Berdasarkan tataran atau cara menganalissi data terdapat 4 jenis
1. Jenis eksploratifdikenal sbg riset grounded. Periset lgsg terjun ke lapangansemuanya dilakukan dilapangan.
2. Jenis deskriptifbertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, danakurat ttg fakta2 dan sifat2 populasi atau objek tertentu. Riset iniuntuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpamenjelaskan hubungan antarvariable. Sudah memiliki kerangkakonsep dan konsep
3. Jenis eksplanatifbertujuan untuk menghubungkan atau mencari sebab akibat antaradua variable atau lebih yang akan diteliti. Desebut riset korelasionaldan komparatif
4.
Jenis evaluatifbertujuan mengkaji efektifitas atau keberhasilan suatu program.Dibutuhkan definisi konsep, hipotesis, ukuran keberhasilan riset danrekomendasi. Evaluasi sumatif adlh penelitian evaluasi setelahprogram berakhir dan evaluasi formatif dilakukan sewaktu progamberjalan,
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
29/31
PENILAIANKESAHIHAN(VALIDITAS) RISET
Ukuran kualitas sebuah riset terletak pada kesahihan atau
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
30/31
Ukuran kualitas sebuah riset terletak pada kesahihan atau
validitas data yang dikumpulkan selama riset.
Validitas riset kuantitatif terletak pada penentuan metodologinya.
Validitas riset kualitatif terletak pada proses sewaktu riset turun
kelapangan mengumpuljan data dan sewaktu proses analisis-
interpretatif data.
1. Riset kuantitatif
1. validitas internal
- apakah alat ukur sesuai dengan apa yang diukur
- pemiliha teori/konsep
- pengkuran konsep (reliabilitas) yaitu pada definisi
operasional
2. validitas eksternal
-pemiliha sampel karena untuk generalisasi.
Riset kualitatif
5/22/2018 Bab III Metodologi Riset Komunikasi
31/31
Jenis-jenis penilaian adalah
a. Kompetensi subjek risetsubjek harus kredibel dengan mengecek jawaban pertanyaan.
b. Truswortthinessmenguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas yang dialami. Mencakup dua hal yaitu:- authenticity => memperluas kontruksi personal yang diungkapkan.- analisis Triangulasi => menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenaran dengan data empiris(sumber data ) yang tersedia. Macam triangulasi :
a. Triangulasi sumbermembandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaam suatu informasi yang diperoleh dari
sumber yang berbeda.
b. Triangulasi waktuberkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia yang selalu berubah
c. Triangulasi teoribagaimana perpaduan teori dalam riset, pengumoulan data dan analisis agar komprehensif
d. Triangulasi perisetriset dapat dilakukan lebih dari satu periset shg harus mengadakan kesepakatan dalam menentukan
kriteria atau acuan pengamatan dan wawancara
e. Triangulasi metodeusaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset.
c. Intersubjectivity agreementtujuannya untuk menhasilkan titik temu antar data (intersubjectivity)
d. Conscientizationadalah kegiatan berteori,. Kegiatan ini memaparkan dua hal :- Historical situatedness (Ideographic) : sesuaiakn analisis dengan konteks sosial dan budaya serta kontekswaktu dan historis yang spesifik sesuai kondisi dimana riset terjadi- Unity theory & praxis : memadukan teori dengan contoh praktis