Post on 04-Aug-2019
25 Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawabaan terhadap
pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam
penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan
sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Gambaran Pengetahuan
Komunikasi Terapeutik Mahasiswa Keperawatan dengan Lanjut Usia di
Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung.
3.2 Partisipan
Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang
sedang melakukan praktik di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota
Bandung.
Kriteria dalam menentukan partisipan mahasiswa yang sedang praktik di
Panti Sosail Tresna Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung sebagai berikut :
a) Mahasiswa yang sedang melakukan praktik keperawatan lanjut usia
b) Mahasiswa yang bersedia menjadi riset responden.
3.3 Lokasi, waktu, Populasi dan sampel
3.2.1 Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini di Panti Sosial Tresna
Wredha Budi Pertiwi Kota Bandung yang beralamat di Jl. Sancang No
2, Lengkong Kota Bandung Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan di
26
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung karena sebelumnya
tidak ada yang melakukan
26
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian tentang pengetahuan komunikasi terapeutik mahasiswa
keperawatan dengan lanjut usia.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2017 sampai
tanggal 25 Mei 2017.
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan
Jadwal kegiatan
Bulan Pelaksanaan
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Persiapan penelitian
a. Menentukan
judul
b. Membuat surat
studi
pendahuluan
c. Melakukan studi
pendahuluan
2. Pelaksanaan
penelitian
a. Kontrak waktu
dengan
responden
b. Izin persetujuan
penelitian
c. Pembagian
kuesioner
3. Pengumpulan data
a. Pengumpulan
data
b. Pengolahan data
4. Analisa data
a. Menganalisis
data
b. Membuat
kesimpulan
3.2.3 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
27
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulannya (Setiadi, 2013). Pada penelitian ini dilakukan pada
mahasiswa keperawatan.
Populasi yang akan diteliti yaitu mahasiswa keperawatan yang
sedang melakukan praktik pada tanggal 15 Mei 2017 sampai tanggal
25 Mei 2017, total keseluruhan populasi yaitu sebanyak 30 orang
mahasiswa.
3.2.4 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total
sampling yaitu cara pengambilan sampel dari populasi yaitu teknik
penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi
sebagai responden atau sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh mahasiswa yang sedang melakukan praktik di Panti
Sosial Tresna Wredha Budi yang berjumlah 30 orang dan waktu
pelaksanaan penelitian pada pada tanggal 15 Mei 2017 sampai tanggal
25 Mei 2017.
Menurut Arikunto (2013) menyatakan apabila subyeknya kurang
dari 100, lebih baik digunakan semua sample sehingga penelitiannya
adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar dapat
diambil antara 10-15% atau 20- 25% atau lebih.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan butir soal.
instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto 2010).
Alat penelitian yang digunakan adalah butir soal sebanyak 27 butir soal.
pada setiap pertanyaan disediakan pilihan jawaban a, b, c dan d kemudian
28
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden diminta memilih satu jawaban yang dianggap paling benar, jika
jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0.
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Butir Soal
No Variabel Indikator No soal Jumlah
butir
1. Pengetahuan
komunikasi terapeutik
mahasiswa
keperawatan dengan
lanjut usia
Pengertian
Komunikasi terapeutik
Perbedaan komunikasi
terapeutik antara lansia,
anak – anak dan Remaja
Tujuan komunikasi
terapeutik antara
mahasiswa keperawatan
dengan lanjut usia
Manfaat komunikasi
terapeutik yang
dilakukan oleh
mahasiswa dengan lanjut
usia
Teknik komunikasi
terapeutik yang harus
dilakukan oleh
mahasiswa keperawatan
dengan lanjut usia
Hambatan komunikasi
terapeutik pada lanjut
usia
Jumlah
1,2,
3,4,5,6
7, 8, 9,10, 11
12,13, 14, 15, 16, 17
18,19,20,21,22,23,24
25,26,27
2
4
5
6
7
3
27
(Sugiono, 2017).
3.4.1 Definisi Operasional
29
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2013) mendefinisikan metode penelitian
sebagai berikut: Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan yang bersifat
penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan sehingga
hasilnya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah.
Tabel 3.3 Definisi Operasional
Nama
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skor Skala Ukur
Pengatahuan
Komunikasi
terapeutik
mahasiswa
keperawatan
dengan lanjut
usia.
Komunikasi terapeutik
antara mahasiswa
keperawatan dengan lansia
adalah komunikasi yang
dilakukan oleh mahasiswa
dan lanjut usia untuk tujuan
penyembuhan meliputi :
1. Pengertian komunikasi
terapeutik pada lanjut
usia
2. Perbedaan komunikasi
terapeutik antara lansia,
anak – anak dan dewasa
3. Tujuan komunikasi
terapeutik pada lanjut
usia
4. Manfaat komunikasi
terapeutik pada lanjut
usia
5. Teknik komunikasi
terapeutik yang harus
dilakukan oleh
mahasiswa keperawatan
Butir soal Jika responden
menjawab
dengan benar
diberikan nilai 1,
sedangkan jika
responden
menjawab salah
diberikan nilai 0.
Ordinal
30
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan lanjut usia
6. Hambatan komunikasi
terapeutik pada lanjut
usia
(Sugiono, 2013)
3.4.2 Proses Pengembangan Instrumen
Pelaksanaan uji coba dan uji validitas dan reabilitas yang dilakukan
agar mendapatkan hasil yang memuaskan, maka sebelum melakukan uji
validitas terlebih dahulu peneliti harus melakukan uji coba kepada sempel
yang sama dengan semple yang akan diteliti. Uji validitas dan reabilitas
terdapat beberapa karakteristik yang tidak sama di antaranya adalah:
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan valid jika instrumen itu benar-benar
dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur (Setiadi,
2013).
Instrumen ini dicobakan kepada 10 orang mahasiswa keperawatan
yang sedang praktik keperawatan lanjut usia. Uji validitas ini dilakukan
di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Bandung yang
mempunyai karakteristik yang sama dengan Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Pertiwi yaitu mahasiswa yang sedang melakukan praktik
keperawatan lanjut usia. Hasil validity terdapat butir soal yang kurang
dimengerti oleh para responden, sehingga instrumen dari 30 soal,
menjadi 27 soal yang digunakan untuk penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen merupakan syarat
pengujian validitas instrumen, karena itu instrumen yang valid
31
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu
dilakukan (Arikunto, 2010).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan internal consistency.
Pengujian dengan menggunakan internal consistency dilakukan dengan
cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh
dianalisis.
Uji reliabilitas dilakukan kepada 10 responden di Balai
Perlindungan Sosial Tresna Weredha Ciparay Bandung, dimana
responden tersebut memiliki kriteria yang sama dengan responden
penelitian. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan diperolah hasil
sebesar 0,811. Hasil tersebut menunjukan bahwa kuesioner tersebut
dinyatakan reliabel. Perhitungan reliabilitas kuesioner menggunakan
program komputer SPSS for Windows.
3.5 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian bermanfaat untuk mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain :
a. Menentukan judul penelitian. Setelah ditentukan masalah yang akan
diteliti yaitu tentang komunikasi terapeutik maka peneliti membuat
kesepakatan dengan dosen pembimbing tentang judul masalah yang
diteliti.
b. Setelah mendapatkan kesepakatan mengenai judul penelitian, peneliti
kemudian membuat surat permohonan perizinan penelitian kepada
prodi D3 Kperawatan UPI untuk pihak – pihak yang terkait dalam
penelitian.
c. Peneliti melakukan studi pendahuluan, menyusun proposal penelitian
dan instrumen penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing.
32
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Wherda Budi Pertiwi
Bandung. Peneliti lalu membuat kontrak waktu dengan responden,
menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan
penelitian dari para responden, pembagian kuesioner.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner
kepada responden dengan memilih alternatif jawaban yang disediakan.
Peneliti menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung
dari responden. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mendatangi
langsung Panti Sosial Tresna Weredha Budi Pertiwi Bandung dengan
terlebih dahulu mendapatkan izin dari ketua panti.
Selama pengambilan data, peneliti mendampingi agar dapat
memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang tidak dimengerti.
Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang telah
diisi. Kemudian peneliti melakukan pemeriksaan kembali kelengkapan
jawaban yang telah diisi oleh responden.
4. Pengolahan dan analisa data
a. Pengolahan data hasil kuesioner
b. Menganalisis data
c. Membuat kesimpulan
3.6 Metode Pengolahan Data
Pengolahan data bertujuan untuk memperoleh penyajian data dan
kesimpulan yang baik, data yang diperoleh dari penelitian masih mentah,
belum dapat memberikan informasi, maka diperlukan pengolahan data
(Setiadi, 2013). langkah – langkah pengolahan data:
a. Editing (Memeriksa)
33
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan
oleh peneliti kepada responden. dan peneliti memeriksa daftar
pertanyaan yang telah terisi dan mendapatkan hasil dari pertanyaan
tersebut.
b. Memberi Tanda (Coding)
Coding adalah mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para
responden ke dalam bentuk angka / bilangan. Pengklasifikasian
dilakukan peneliti dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk
angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2013).
c. Processing
Processing adalah proses memasukkan data ke dalam tabel dilakukan
dengan program yang ada di komputer.
d. Cleaning
Cleaning adalah proses pengecekan data untuk konsistensi dan
pengecekan konsistensi meliputi pemerikasaan akan data yang out of
range.
3.7 Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2017).
Selanjutnya setiap kategori akan dihitung menggunakan distribusi
frekuensi dan persentasenya dengan rumus univariat sebagai berikut:
𝐗 =𝒇
𝒏𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Keterangan :
X : Hasil presentase
f : Hasil pencapaian atau jumlah jawaban yang benar
n : Total seluruh observasi
34
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100 % : Bilangan konstanta tetap
(Arikunto, 2013)
Berdasarkan hasil pengetahuan didapat dari seluruh teori, selanjutnya
jumlah jawaban benar yang dihitung kemudian dikategorikan menjadi:
1) Baik, apabila presentase 76% - 100%
2) Cukup, apabila presentase 56% - 75%
3) Kurang, apabila presentase ≤ 55%
(Arikunto, 2013)
Setelah didapatkan nilai skor dari setiap komponen komunikasi
terapeutik, maka nilai tersebut diolah secara statistik dengan cara
persentase. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan peneliti dalam
menginterpretasikan gambaran pengetahuan tersebut dengan menggunakan
skala:
Tabel 3.4 Hasil Interpretasi
Skor Interpretsi
0% Tidak seorangpun dari responden
1-25% Sebagian kecil dari responden
26-49% Hampir setengah dari responden
50% Setengah dari responden
51-75% Sebagian besar dari responden
76-99% Hampir seluruhnya dari responden
100% Seluruhnya dari responden
(Arikunto, 2013)
3.8 Etika Penelitian
Peneliti menjamin hak-hak responden dengan cara menjamin
kerahasiaan, identitas responden, memberikan hak kepada responden untuk
menolak dan memberikan informed consent kepada responden (Hidayat,
2011). Hal pertama yang harus dilakukan peneliti adalah mengurus
35
Yesi Fitriani, 2017 GAMBARAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK MAHASISWA KEPERAWATAN DENGAN LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perizinan atau persetujuan kepada kepala Panti Sosial Tresna Weredha Budi
Pertiwi Bandung, memberikan informasi tentang penelitian kepada pihak –
pihak terkait. Setelah mendapatkan persetujuan kemudian peneliti
melakukan penelitian dengan memenuhi beberapa prinsip-prinsip dalam
etika penelitian yang diterapkan pada proses pengambilan data menurut
Hidayat (2011) sebagai berikut :
1. Persetujuan (informed consent)
Peneliti memberi lembar persetujuan yang akan diberikan kepada
responden sebelum mengisi lembar butir soal, agar responden mengerti
maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden tidak bersedia untuk
diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya
dengan tidak memasukan responden dalam penelitian.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Dalam kuesioner ini peneliti tidak mencantumkan nama lengkap
responden melainkan hanya inisialnya saja.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil peneliti, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti