Post on 13-Mar-2019
1
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Konsep dasar kehamilan fisiologis
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimulainnya konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya kehamilan normal 280 hari (40 minggu) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Wiknjosastro,2009)
b. Pembagian masa kehamilan menurut Asrinah (2010) :
1) Trimester pertama (antara 0-12 minggu)
2) Trimester kedua (antara 13-28 minggu)
3) Trimester ketiga (antar 29-40 minggu)
c. Proses terjadinya kehamilan menurut manuaba (2010), yaitu:
1) Pelepasan ovulasi ovum
2) Pembentukan spermatozoa
3) Konsepsi
4) Proses nidasi dan implantasi
5) Pembentukan plasenta
6) Tumbuh kembang janin sampai aterem
d. Tanda dan gejala kehamilan menurut Asrinah (2010):
Untuk bisa memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala kehamilan antar lain:
10
1) Pasti
a) Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG
pada 4-6 minggu sesudah pembuahan.
b) Terdengar bunyi denyut jantung janin pada usia 10-20
minggu dengan menggunakan alat leanec, atau dopler.
c) Terasa gerak janin dalam rahim. Pada primigravida bisa
dirasakan ketika kehamilan berusia 18 minggu, dan untuk
multigravida di usia 16 minggu.
d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
2) Tanda pasti kehamilan menurut Manuaba (2010)
a) Amenorea (tidak dapat haid), gejala ini penting karena
wanita hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal
hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan diperkirakan kapan persalinan terjadi.
b) Mual di pagi hari (tanpa muntah), umumnya terjadi pada
usia 2-8 minggu setelah pembuahan.
c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
tertentu), terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, dan
akan hilang saat kehamilan usia 16 minggu.
d) Sering buang air kecil, terjadi karena kandung kencing
pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar.
11
e) Pingsan sering dijumpai bila berada di tempat yang ramai,
dianjurkan tidak bepergian ke tempat- tempat yang ramai
pada bulan pertama kehamilan. Hal ini akan menghilang
pada usia kehamilan 16 minggu.
f) Mamae menjadi tegang dan besar, disebabkan oleh
pengaruh estrogen dan progesteron.
g) Anoreksia (tidak ada nafsu makan), terjadi pada bulan-
bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul
lagi.
h) Konstipasi (susah buang air besar), pengaruh progesteron
dapat menghambat peristaltik usus dan menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
i) Pigmentasi kulit, terjadi pada usia kehamilan 12 minggu
keatas. Terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko-
steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
j) Epulsi, suatu hipertrofi papilla ginggivae dan terjadi pada
triwulan pertama.
k) Varises, dijumpai pada triwulan akhir. Terdapat pada
daerah genetalia eksterna, fosa poplitea, kaki dan betis.
12
2. Anemia dalam kehamilan
a. Pengertian
Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah
atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah.
Perubahan fisiologi alami yang terjadi selama kehamilan akan
mempengaruhi jumlah sel darah normal pada kehamilan.
(Varney,2007).
b. Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Manuaba (2010)
1) Tidak anemia Hb 11 gr%
2) Anemia ringan Hb 9-10 gr%
3) Anemia sedang Hb 7-8 gr%
4) Anemia berat Hb > 7 gr%
c. Pembagian anemia merurut Proverawati (2011)
1) Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat
kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya adalah
pemberian tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk wanita
hamil, tidak hamil, dan dalam masa laktasi yang dianjurjkan.
Dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
metode sahli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu
trimester pertama dan trimester ketiga.
Hasil Hb sahli dapat di golongkan sebagai berikut:
a) Hb 11gr% : tidak anemia
13
b) Hb 9-10 gr% : anemia ringan
c) Hb 7-8 gr% : anemia sedang
d) Hb > 7 gr% : anemia berat
(Manuaba,2010)
2) Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik disebabkan karena defisiensi asam folat
dan defisiensi vitamin B12. (Eizabeth,dkk,2011)
3) Anemia hipoplastik dan aplastik
Anemia disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel darah baru.(Fraser,2009)
4) Anemia hemolitik
Disebabkan karena penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya.(Proverawati,2011)
d. Kebutuhan Fe selama kehamilan dalam Manuaba (2010) dapat
diperhitungkan sebagai berikut:
Meningkatkan sel darah ibu 500 mgr Fe
Terdapat dalam plasenta 300 mgr Fe
Untuk darah janin 100 mgr Fe
--------------------------------------------------------
Jumlah 900 mgr Fe
e. Patofisiologi anemia
Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena
keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula
14
perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume
darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut
hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel
darah kurang dibandingkan dengan plasma, sehingga terjadi
pengenceran darah (hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding
sebagai berikut: plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin
19%. Hemodilusi dianggap sebagai penyesuaian diri secara
fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat
meringankan beban kerja jantung yang harus bekerja lebih berat
dalam masa hamil, yang disebabkan oleh peningkatan cardiac
output akibat hipervolemia. Kerja jantung lebih ringan apabila
viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula,
sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu
persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit
dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental. Bertambahnya
darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10
minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan
36 minggu. (Wiknjosastro,2009).
f. Pencegahan dan Penanganan Anemia
1) Pencegahan Anemia Menurut Para Ahli
Untuk mencegah terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat
diketahui data dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan
15
kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium termasuk
pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit.
Untuk daerah dengan frekuensi anemia kehamilan yang tinggi
sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfas ferrosus atau
glukonat ferrosus 1 tablet sehari. Selain itu, wanita
dinasihatkan pula untuk mengkonsumsi lebih banyak protein,
mineral dan vitamin. Makanan yang kaya zat besi antara lain
kuning telur, ikan segar dan kering, hati, daging, kacang-
kacangan dan sayuran hijau. Makanan yang kaya akan asam
folat yaitu daun singkong, bayam, sawi ijo, sedangkan
makanan yang mengandung vitamin C adalah jeruk, tomat,
mangga, pepaya dan lain-lain. (Wiknjosastro,2009).
2) Penanganan Anemia Ringan
Dengan kadar Hemoglobin 9-10 gr% masih dianggap ringan
sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan
400 mg asam folat peroral sekali sehari. (Arisman,2004).
3) Anemia Berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan fero dextrin
sebanyak 1000mg (20ml) intravena atau 2x10ml
intramuskuler. Transfusi darah kehamilan lanjut dapat
diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko
transfusi bagi ibu dan janin. (Wiknjosastro,2009).
16
3. Anemia sedang
a. Pengertian
Anemia sedang adalah kondisi pada ibu hamil dengan kadar
hemoglobin antara 7-8 gr%. (Manuaba,2010)
b. Penyebab anemia sedang
1) Menurut Ashari (2010), penyebab anemia adalah:
a) Kurang gizi
b) Kurang zat besi
c) Malabsorbsi
d) Kehilangan darah yang banyak pada persalinan yang lalu
2) Menurut Manuaba (2007)
Penyebab utama terjadinnya anemia adalah anemia mikrositik
termasuk defisisensi besi, dan anemia penyakit kronis. Anemia
mikrositik termasuk defisiensi folat dan vitamin B12 yang
ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin.
3) Menurut Proverawati (2011)
a) Penghancuran sel darah merah yang berlebih
b) Kehilangan darah, disebabkan karena kehilangan darah
saat menstruasi, persalinan, ataukah penyakit lainnya.
c) Penurunan produksi sel darah merah.
c. Gejala anemia sedang
1) Gejala anemia sedang menurut Manuaba (2010)
17
a) Cepat lelah
b) Sering pusing
c) Mata berkunang-kunang
d) Keluhan mual muntah yang hebat saat hamil muda.
2) Gejala anemia sedang menurut Proverawati (2011)
a) Cepat lelah
b) Penurunan energi
c) Lemah
d) Sesak nafas
e) Detak jantung tidak teratur
f) Tampak pucat
d. Patofisiologi anemia sedang
Dalam kehamilan yang mengalami perubahan dalam batas-
batas tertentu, yang mengalami perubahan secara wajar adalah sel-
sel darah merah dan plasma darah. Dalam kehamilan plasma darah
akan meningkat mulai dari umur kehamilan 6 minggu, dan
berangsur-angsur bertambah sesuai umur kehamilan dan akan
mencapai puncaknya pada umur kehamilan 32 sampai 37 minggu.
Setelah itu volume plasma darah akan mencapai titik normal
setelah 3 minggu pasca persalinan. (Wiknjosastro,2009)
18
e. Pengaruh anemia pada kehamilan dan janin
Anemia memiliki pengaruh buruk terhadap kehamila,
persalinan, nifas, dan janin serta masa selanjutnya, pengaruh
anemia adalah sebagai berikut:
1) Bahaya selama kehamilan:
a) Dapat terjadi abortus
b) Persalinan prematur
c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
d) Mudah terjadi infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
f) Mola hidatidosa
g) Hiperemesis gravidarum
h) Perdarahan antepartum
i) Ketuban pecah dini (KPD)
(Manuaba,2010)
2) Bahaya selama persalinan:
a) Gangguan his atau kekuatan mengenjan
b) Kala pertama persalinan dapat berlangsung lama, dan
terjadi partus terlantar
c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan
sering memerlukan tindakan oprasi kebidanan.
d) Kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan perdarahan
postpartum karena atonia uteri
19
e) Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder
dan atonia uteri
(Elisabeth,dkk,2011)
3) Bahaya selama masa nifas:
a) Terjadi subinfolusi uteri sehingga dapat menimbulkan
perdarahan postpartum
b) Memudahkan infeksi puerperium
c) Pengeluaran ASI berkurang
d) Terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
e) Anemia kala nifas
f) Mudah terjadi infeksia mamae.
(Manuaba,2010)
4) Bahaya terhadap janin:
a) Abortus
b) Terjadi kematian intra uterin
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah
e) Kelahiran dengan anemia
f) Dapat terjadi cacat bawaan
g) Bayi mudah terinfeksi sampai kematian perinatal
h) Intelegensia rendah
(Bothamly,dkk,2011)
20
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai
kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan mengurangi
kemampuan metabolisme tubuh sehingga menganggu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
f. Diagnosis Anemia pada Kehamilan
1) Anamnesa
Dengan anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah
lebih berat pada hamil muda. (Manuaba,2010).
2) Pemeriksaan Fisik
Keluhan lemah, kulit pucat, sementara tekanan darah masih
dalam batas normal, pucat pada membran mukosa, dan
konjungtiva. oleh karena kurangnya sel darah merah pada
pembuluh darah kapiler serta pucat pada kuku dan jari tangan
(Saifuddin,2006).
3) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan dan pengawasan Hb untuk menentukan derajat
anemia dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli.
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan terutama pada trimester satu dan trimester
tiga.(Manuaba,2010).
g. Penatalaksanaan anemia sedang
1) Penatalaksanaan anemia sedang menurut Wiknjosastro (2007)
21
a) Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian preparat
besi sebanyak 600-1000 mg perhari. Seperti sulfat-ferrosus
atau glukonas ferrosus sampai Hb naik menjadi 10g/100ml
atau mungkin lebih bila waktu masih cukup sampai dengan
janin lahir.
b) Pemberian vitamin C lebih efisien karena vitamin C
mempunyai kasiat mempermudah penyerapan Fe oleh
selaput usus, dan anjurkan ibu untuk:
(1) Meminum tablet Fe dan makan buah-buahan yang kaya
akan vitamin C seperti jeruk dan tomat.
(2) Makan sayuran yang berwarna hijau setiap hari
(3) Menghindari meminum teh dan kopi saat meminum
tablet fe karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
2) Penatalaksanaan Anemia Sedang menurut Saifuddin (2007)
a) Pemantauan kadar Hb
b) Beri transfusi darah bila perlu
c) Pantau keseimbangan cairan
d) Beri Furrosemida 20 mg IV atau peroral
e) Beri sulfas ferosus 60 mg peroral ditambah asam folat
50µm per oral, sekali sehari.
h. Diet pola makan ibu dengan anemia sedang
Pada saat hamil, ibu harus makan makanan yang mengandung nilai
gizi yang bermutu tinggi, dan tidak harus mahal. Gizi pada ibu
22
hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil
seharusnya mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat
besi dan minum cukup cairan (menu seimbang) (Arisman,2004)
kebutuhan kalori, protein, dan mineral adalah sebagai berikut:
1) Kalori
kebutuhan kalori untuk ibu hamil setiap harinya adalah 2500
kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan
obesitas, dan ini merupakan faktor predisposisi yang
menyebabkan preeklamsia. (Asrinah,2010)
2) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah
kehamilan yaitu pertumbuhan janin, uterus, dan plsenta. Selain
itu protein untuk ibu berguna untuk pertumbuhan payudara dan
kenaikan sirkulasi darah ibu (protein plasma, hemoglobin, dll).
bila wanita tidak hamil konsumsi protein 55gr/kg BB/hari,
sedangkan untuk wanita hamil diperlukan 65gr/kg BB/hari.
(Arisman,2004)
3) Mineral
Kebutuhan akan besi pada pertengahan kehamilan kira-kira
17mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan
suplemen besi 30mg sebagai ferosus, ferofumarat, dan
feroglukonat perhari. (Asrinah,2010)
23
i. Kebutuhan tablet besi pada ibu hamil
Kebutuhan tablet besi untuk ibu hami, dosis tablet besi perhari
yaitu 60 mg/hari. Jika dosis tablet besi selama kehamilan yaitu
minimal 90 tablet selama kehamilan. (Dinkes kota semarang,2010)
24
B. Pathway Anemia Sedang
Sumber: Wiknjosastro (2009), Manuaba (2010)
Bagan 2.1 : Pathway Anemia Sedang
Faktor predisposisi:
a. Kurang gizi
b. Kurang zat besi
c. Malabsorbsi
d. Kehilangan banyak
darah saat
persalinan yang lalu,
atau haid.
Tanda dan gejala:
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-
kunang
d. Keluhan mual
mutah lebih hebat
pada hamil muda
e. Detak jantung
tidak teratur
f. Tampak pucat
Diagnosa:
Anemia Sedang
Penatalaksanaan:
a. Pemantauan
kadar Hb
b. Pemantauan
keseimbangan
cairan
c. Beri sulfat
ferrosus 600-
1000 mg peroral
1x1/hr
d. Beri furrosenida
20mg IV/ peroral
bila perlu
e. Beri konseling
tablet tambah
darah, dan gizi
ibu hamil.
Berhasil:
Lakukan
asuhan pada
kehamilan
normal
Tidak
berhasil:
Kolaborasi
dengan dokter
obygn
25
C. Teori Manajemen Kebidanan
1. Pengertian
Manajemen kebidanan menurut Hellen Varney adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
keterampilan dalam rangkaian atau tahap yang logis untuk mengambil
suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Asrinah,2010)
2. Langkah-langkah asuhan kebidanan
Dalam studi kasus ini mengacu pada pola fikir Varney, karena
metode dan pendekatannya sistematik dan analitik sehingga
memudahkan dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien.
Proses menurut Hellen Varney ada 7 langkah dimulai dari
pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. ketujuh
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Langkah 1: Pengkajian Data
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara anamnesa,
pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-
tanda vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.
(Varney,2004)
26
Proses pengumplan data mencakup data subjektif dan data objektif,
adalah sebgai berikut:
1) Data subyektif
Adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi data kejadian, informasi tersebut dapat
ditentukan dengan informasi atau komunikasi (Asrinah,2010)
a) Biodata pasien menurut Sulistyawati (2012)
(1) Nama : untuk mengenal dan mengetahui pasien
(2) Umur : untuk mengetahui faktor resiko
(3) Agama : untuk mengetahui kemungkinan
pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan
pasien
(4) Suku Bangsa : untuk mengetahui faktor bawaan atau ras
(5) Pendidikan : untuk mengetahui tingkat intelektual
(6) Pekerjaan : mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap
masalah klien.
(7) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal pasien
dan lingkungannya.
b). Alasan datang
Alasan datang merupakan alasan pasien datang ke tempat bidan
atau klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya sendiri.
(Hani,dkk,2011)
27
c) Keluhan utama
Keluhan utama merupakan alasan bagi pasien untuk datang ke
tempat bidan / klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya
sendiri. (Varney,2004)
Pada ibu hamil dengan anemia sedang biasanya mempunyai
keluhan sering pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang, dan
mudah mengantuk (Proverawati,2011)
d) Riwayat menstruasi
Dikaji untuk mengetahui tentang menarch, siklus, volume,
berapa lama menstruasi, banyaknya menstruasi, keluhan, dan
untuk mengetahui hari pertama menstruasi serta untuk
menentukan umur kehamilan dan tanggal kelahiran.
(Salmah,dkk,2006)
e) Riwayat hamil sekarang, menurut Sulistyawati (2012) yaitu:
(1) HPHT dan apakah siklus menstruasi normal.
(2) Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada
perubahan yang terjadi )
(3) Masalah dan tanda-tanda bahaya
(4) Keluhan-keluhan pada kehamilan
(5) Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
(6) Kekhawatiran lain yang dirasakan
28
f) Riwayat perkawinan
Menikah atau tidak menikah, status pernikahan (syah atau
tidak), berapa kali menikah, berapa usia ibu saat menikah, dan
berapa lama usia pernikahan. (Hani,dkk,2011).
Riwayat pernikahan penting diketahui, karena untuk
menggambarkan mengenai suasana rumah tangga pasangan.
(Hani,dkk,2011)
Dalam kasus ini riwayat perkawinan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh perkawinan terhadap anemia sedang.
karena pada usia menikah kurang dari 20 tahun organ
reproduksinya belum siap untuk menerima hasil pembuahan,
menikah lebih dari 35 tahun akan menyebabkan resiko tinggi
bila terjadi kehamilan (Wiknjosasto,2009)
g) Riwayat kehamilan, persainan, dan nifas yang lalu
Dikaji untuk mengetahui pada tanggal, bulan, tahun, berapa
anaknya lahir, tempat persalinan, umur kehamilan, umur
kelahiran, jenis persalinan, penolong persalinan, penyulit, jenis
kelamin, berat badan lahir, panjang badan lahir, riwayat nifas
yang lalu dan keadaan anak sekarang. (Saifudin,2007)
h) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mengetahui jenis alat kontrasepsi yang pernah
digunakan ibu sebelum hamil dan untuk mengetahui rencana KB
yang akan digunakan ibu setelah melahirkan (Varney,2004)
29
i) Pola kebiasaan
(1) Nutrisi
Penting diketahui supaya dapat menggambarkan bagaimana
pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Mulai dari
menu apa saja yang dimakan, frekuensi makan dan minum,
dan ada keluhan atau tidak (Sulistyawati,2012)
Pada ibu dengan anemia sedang, dianjurkan untuk makan
makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran yang
berwarna hijau tua (kangkung, bayam), daging berwarna
merah, hati ayam atau sapi, dan kacang-kacangan. (Dinkes
Kota Semarang,2010)
(2) Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui pola BAB dan BAK, adakah
kaitannya dengan obstipasi atau tidak (Varney,2004)
(3) Istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil, oleh karena itu
bidan perlu mengenali kebiasaan istirahat ibu hamil supaya
dapat diketahui hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang antara pemenuhan kebutuhan
istirahat. Pada anemia sedang dianjurkan untuk istirahat total
(Sulistyawati,2012)
30
(4) Hubungan seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali frekuensi ibu melakukan
hubungan seksual dalam seminggu, pola seksual, dan keluhan
(Varney,2004)
(5) Personal hygine
Dikaji untuk mengetahui berapa kali dalam sehari ibu
menjaga kebersihan diri. Mandi, gosok gigi, keramas, dan
ganti pakaian. (Sulistyawati,2012)
(6) Aktifitas
Perlu dikaji untuk mengetahui apakah anemia sedang yang
dialami ibu disebabkan karena aktifitas fisik secara
berlebihan. (Saifudin,2007)
(7) Perokok dan pemakaian obat-obatan
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok dan pemakai
obat-obatan yang tidak dianjurkan selama kehamilan
(Saifudin,2007)
j) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan menurut Hani dalam buku asuhan kebidanan
pada kehamilan fisiologis (2011) meliputi :
(1) Riwayat penyakit sekarang
Dikaji untuk mengetahui penyakit yang saat ini sedang
diderita oleh ibu
31
(2) Riwayat penyakit yang lalu
Perlu dikajiapakah pasien pernah menderita penyakit DM,
hipertensi, jantung, asma, TBC, epilepsi, atau penyakit lain
yang pernah di derita.
(3) Riwayat penyakit keluarga
Dikaji, apakah dalam keluarga ada yang mempunyai penyakit
menurun seperti DM, hipertensi, jantung, asma, TBC,
epilepsi, hepatitis, atau penyakit lain yang menurun.
(4) Riwayat operasi
Dikaji apakah ibu pernah melakukan operasi, terutama
operasi obstetrik.
k) Psikososial budaya
Untuk mengetahui bagaimana keadaan mental ibu dalam
menjalani kehamilan ini dan respon keluarga. Biasanya ibu
hamil dengan anemia sedang, akan tampak cemas.
(Sulistyowati,2012)
2) Data objektif
Data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari
pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan
diagnosis lain. (Asrinah dkk, 2010)
32
a) Pemeriksaan fisik
(1) Keadaan umum
Keadaan umum awal yang dapat diamati meliputi
adanya kecemasan yang dialami pasien.
(Salmah,dkk,2006)
(2) Kesadaran
Untuk mengetahui gambaran kesadaran pasien.
Dilakukan dengan pengkajian tingkat kesadaran mulai
dari keadaan Composmentis (keadaan maximal) sampai
dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar)
(Sulistyawati,2012)
(3) Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai
140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik. Perubahan
30 mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik di atas
tekanan darah sebelum hamil, menandakan toxaemia
gravidarum (keracunan kehamilan) (Hani,dkk,2011)
(4) Suhu
Untuk mengetahui suhu badan, apakah ada peningkatan
atau tidak, suhu normal 36,5–37,5°C.
(Sulistyawati,2012)
(5) Nadi
33
Untuk mengetahui nadipasien yang di hitung dalam
menit. Batas normal 60-100 kali permenit.
(Hani,dkk,2011)
(6) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi pernafasan pasien yang
dihitung dalam menit. Batas normal 20-24 kali
permenit (Salmah,dkk,2006)
(7) Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan ibu , dan mengetahui
resiko tinggi badan. Tinggi normal untuk ibu hamil
adalah 145 cm. (Hani,dkk,2011)
(8) Berat badan
Untuk mengetahui berat badan ibu, karena jika berat
badan ibu berlebih dapat beresiko menyebabkan
komplikasi kehamilan meliputi diabetes gestasional,
hipertensi akibat kehamilan dan distorsia bahu.
Kenaikan berat badan ibu normalnya selama kehamilan
sekitar 6,5-15 kg. (Salmah,dkk,2006)
(9) Lila (lingkar lengan atas)
Untuk mengetahui lingkar lengan atas pasien, sebagai
ukuran status gizi ibu hamil jika kurang dari 22 cm
maka ststus gizi ibu hamil buruk. (Sulistyawati,2012)
34
b) Pemeriksaan sistematis
(1) Kepala
Untuk mengetahui rambut rontok atau tidak, bersih atau
kotor, dan berketombe atau tidak. (Sulistyawati,2012)
(2) Muka
Apakah terdapat odema (pembengkakan) atau tidak,
terdapat kloasma gravidarum atau tidak, dan muka pucat
atau tidak, karena pada pasien dengan anemia muka
terlihat pucat. (Hani,dkk,2011)
(3) Mata
Untuk mengetahui warna konjungtiva pucat atau tidak,
dan sklera putih atau tidak. Pada penderita anemia
biasanya warna konjungtiva pucat dan sklera berwarna
putih (Varney,2004)
(4) Hidung
Untuk mengetahui adanya kelainan, cuping hidung,
benjolan, dan sekret. (Hani,dkk,2011)
(5) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga, ada kotoran /serum
atau tidak. (Sulistyawati,2012)
(6) Mulut, gigi, dan gusi
Untuk mengetahui adanya stomatitis, karies gisi, gusi
berdarah atau tidak. (Sulistyawati,2012)
35
(7) Leher
Untuk mengetahui ada tidaknya pembengkakan kelenjar
limfe, kelenjar tyroid, dan pembesaran vena jugularis.
(Hani,dkk,2012)
(8) Dada dan Axila menurut sulistyawati (2012) dalam buku
Asuhan Kebidanan dalam masa kehamilan, yaitu:
(a) Mamae
Untuk mengetahui adanya pembesaran pada mamae,
simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak,
ada benjolan atau tidak, dan sudah ada pengelaran
kolosterum atau belum
(b) Axila
Untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan adanya
benjolan pada daerah axila
(9) Genetalia
Untuk mengetahui apakah ada varises pada vagina, dan
adakah pengeluaran pervaginam yaitu perdarahan atau
keputihan (Varney,2004)
(10) Anus
Untuk mengetahui adakah Hemoroid, dan varises pada
anus. (Sulistyawati,2012)
36
(11) Ekstermitas
Untuk mengetahui adakah varises, odema atau tidak,
apakah kuku jari pucat, suhu atau kehangatan, dan untuk
mengetahui reflek patella (Hani,dkk,2011)
c) Pemeriksaan khusus obstetri
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk
menilai pembesaran perut sesuai atau tidak dengan
tuanya kehamilan, bentuk perut memanjang atau
melintang, adakah linea alba atau nigra, adakah strie
albican atau livide, adakah kelainan pada perut, serta
untuk menilai pergerakan anak (Salmah,2006)
(b) Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan dengan indera peraba yaitu
tangan dilakukan untuk menentukan besarnya rahim
dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan
letak anak dalam rahim. Pemeriksaan palpasi dengan
metode Leopold menurut manuaba (2010) meliputi :
Kontraksi : Untuk mengetahui adanya kontraksi atau
tidak
37
Leopold I : Untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri
(TFU) dan bagian apakah yang terdapat di
fundus
Leopold II : Untuk mengetahui bagian punggung janin
di sebelah kanan atau kiri
Leopold III : Untuk mengetahui bagian terbawah janin
bokong atau kepala
Leopold IV : Untuk mengetahui apakah bagian terbawah
janin sudah masuk pintu atas panggul
(PAP) atau belum
TFU (Mc. Donald) : Untuk mengetahui TFU dengan
menggunakan metlin mengukur dari
fundus uteri sampai atas simfisis.
Tafsiran berat janin (TBJ) : Untuk mengetahui kisaran
berat janin.
TBJ : (TFU–12)x155 (belum masuk panggul/convergen)
(TFU– 11) x 155 (sudah masuk panggul/ divergen)
(c) Auskultasi
Adalah pemeriksaan menggunakan stetoskop untuk
mendengarkan bunyi detak jantung janin, punctum
maximum, frekuensi, normal atau tidak (Salmah,2006)
38
2) Pemeriksaan panggul
Untuk mengetahui kesan panggul normal atau tidak, berapa
ukuran distansia spinarum, distansia kristarum, konjungtiva
eksterna (boudeloque) dan lingkar panggul (Mochtar,2004).
3) Pemeriksaan genitalia
Pemeriksaan pada vulva vagina untuk mengetahui ada
tidaknya varices, luka, kemerahan, nyeri, kelenjar bartolini,
pengeluaran pervaginam. Perineum untuk mengetahui ada
atau tidaknya bekas luka dan anus untuk mengetahui ada
atau tidaknya haemorhoid (Sulistyawati,2012).
4) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium untuk menguji adanya kelainan yang menyertai
kehamilan atau tidak berguna untuk mengetahui
kesejahteraan janin. Pemeriksaan laboratorium digunakan
untuk mengkaji kadar Hb ibu hamil dengan anemia sedang,
dimana kadar Hb ibu hanya mencapai 7-8 gr%. (Manuaba,
2010).
b. Langkah II. Interpretasi Data
Interpretasi data (data dari hasil pengkajian) mencakup
diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Data dasar yang
sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga dapat
dirumuskan diagnosa masalah yang spesifik (Varney, 2004).
39
1) Diagnosa kebidanan
Diagnosa yang ditegakkan dalam ruang lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan. Diagnosa kebidanan yang ditegakkan pada
anemia sedang adalah Ny.X G….P…..A…. umur….
tahun, hamil….. minggu, tunggal/ kembar……., hidup/
mati ….., intra/ekstrauteri……, memanjang/
melintang……, fleksi/defleksi……, presentasi kepala/
bokong……, punggung kanan/ kiri…..
Data dasar :
Data subyektif :
a) Ibu mengatakan bernama ny. X
b) Ibu mengatakan saat ini ia berumur ... tahun
c) Ibu mengatakan haid terakhir tanggal…
d) Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke…
e) Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
f) Ibu mengatakan sering pusing
g) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang
h) Ibu mengatakan mudah mengantuk
Data objektif :
a) Keadaan umum dan vital sign
b) Conjungtiva dan sklera
c) HPL (hari perkiraan lahir)
40
d) Pemeriksaan leopold I sampai dengan leopold III
e) Djj (Denyut jantung janin)
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman
klien yang ditemukan dari hasil pengkajian
yang menyertai diagnosa (Varney,2004).
Masalah yang sering timbul pada ibu hamil
dengan anemia sedang yaitu sering pusing,
mudah lelah, mata berkunang-kunang
(Proverawati,2011)
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan
belum teridentifikasi dalam diagnosa dan
masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisis data (Varney,2004)
Kebutuhan untuk ibu hamil dengan anemia
sedang adalah pemberian konseling tentang
anemia dan pengaruhnya terhadap
kehamilan.
c. Langkah III. Diagnosa Potensial
Langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa yang
sudah diidentifikasi, oleh karena itu membutuhkan pencegahan
serta pengawasan pada ibu hamil dengan anemia terhadap
kehamilannya (Varney,2004)
41
Pada kasus ibu hamil dengan anemia sedang diagnosa
potensial yang mungkin terjadi adalah anemia berat, abortus,
partus prematurus, dan hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim (Manuaba.2010)
d. Langkah IV. Tindakan Segera
Menunjukan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus
sesuai dengan prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi
kliennya, setelah bidan merumuskan tindakan yang dilakukan
untuk mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial yang
sebelumnya. Penanganan segera pada kasus anemia ini adalah
melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti
dokter obsygn, ahli gizi, dan laboratorium (Varney,2004)
e. Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan
pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan
masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas
rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai
kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang
seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
42
Rencana asuhan yang di berikan pada ibu hamil dengan
anemia sedang menurut Penatalaksanaan Anemia Sedang
menurut Wiknjosastro (2009) adalah:
1) Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian preparat
besi sebanyak 600-1000mg perhari. Seperti sulfat-ferrosus
atau glukonas ferrosus sampai Hb naik menjadi 10g/100ml
atau mungkin lebih bila waktu masih cukup sampai dengan
janin lahir.
2) Pemberian vitamin C lebih efisien karena vitamin C
mempunyai khasiat mempermudah penyerapan Fe oleh
selaput usus, dan anjurkan ibu untuk:
a) Meminum tablet Fe dan makan buah-buahan yang kaya
akan vitamin C seperti jeruk dan tomat.
b) Makan sayuran yang berwarna hijau setiap hari
c) Menghindari meminum teh dan kopi saat meminum
tablet Fe karena dapat menghambat penyerapan zat
besi.
Penatalaksanaan Anemia Sedang menurut Saifuddin (2007)
a) Pemantauan kadar Hb
b) Beri transfusi darah bila perlu
c) Pantau keseimbangan cairan
d) Beri Furrosemida 20mg IV atau peroral
43
e) Beri sulfas ferosus 60mg peroral ditambah asam folat
50µm per oral, sekali sehari.
Dari penatalaksanaan anemia tersebut untuk asuhan kebidanan
yang diberikan pada klien dapat dilakukan :
1) Menganjurkan ibu untuk banyak beristirahat
2) Memberikan konseling tentang kebutuhan nutrisi selama
masa kehamilan
3) Memberikan konseling tentang tablet penambah darah dan
sumber makanan yang mengandung zat besi
4) Memberikan konseling kepada ibu tentang pengaruh
anemia dalam kehamilan
5) Pemeriksaan kadar Hb rutin
f. Langkah VI. Impelementasi
Langkah ini merupakan pelaksanaan asuhan yang menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima, dilaksanakan
secara efisien dan aman. Perencanaan ini dapat dilakukan oleh
bidan atau sebagian dilakukan oleh klien atau tenaga lainya
(Varney, 2004)
g. Langkah VII. Evaluasi
Mengevaluasi keefektifan dan seluruh asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan teblet Fe,
44
apakah telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
telah diidentifikasi di dalam masalah diagnosa.(Varney, 2004)
Evaluasi pada ibu hamil dengan anemia sedang menurut
Wiknjosastro (2009)
1) Terpenuhinnya kebutuhan ibu untuk banyak beristirahat
2) Ibu mengerti tentang tentang kebutuhan nutrisi selama
masa kehamilan
3) Ibu mengerti tentang tentang tablet penambah darah dan
sumber bahan makanan yang mengandung zat besi
4) Ibu mengerti ibu tentang pengaruh anemia dalam
kehamilan
5) Pemeriksaan kadar Hb rutin, dan kadar Hb meningkat.
3. Data perkembangan
Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan 7 langkah
Varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan
kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Menurut Varney
dalam Asrinah (2010) sistem pondokumentasian asuhan
kebidanan dengan menggunakan SOAP yaitu:
a. S (subjektif) : Menggambarkan dan mendokumentasikan
hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa sebagai langkah satu Varney.
b. O (objektif) : Menggambarkan dan mendokumentasikan
45
hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
laboratorium, dan tes diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data fokus untuk
mendukung asuhan langkah satu Varney.
c. A (assesment) : Menggambarkan dan mendokumentasikan
Hasil analisa dan interpretasi data subjektif
dan objektif suatu identifikasi.
d. P (planning) : Menggambarkan dan mendokumentasikan
dari tindakan dan evaluasi perencanaan
berdasarkan pada assesment sebagai
langkah V, VI, VII Varney.
D. Hukum Kewenangan Bidan
Berdasarkan Permenkes No.1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 10
ayat (1), Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang berkaitan dengan
masa prahamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui dan masa antar
dua kehamilan (Depkes RI,2010).
Berdasarkan Pasal 10 ayat (1) Pelayanan kesehatan ibu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a diberikan pada masa pra
hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa
antara dua kehamilan.
46
Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud pada
pasal 10 ayat (3) huruf d dan h berwenang untuk:
d. Pemberian tablet Fe padaibu hamil
h. Penyuluhan dan konseling
(Depkes RI,2010)