Post on 10-Mar-2019
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 1
LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR: ______________ TAHUN 2016 T E N T A N G PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER PADA MADRASAH TSANAWIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem pengelolaan pembelajaran di Indonesia di semua satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah, pada umumnya menggunakan sistem paket. Sistem
ini mengharuskan semua peserta didik menempuh sistem pembelajaran yang sama dalam
menyelesaikan program belajarnya. Sistem ini kurang aspiratif ketika menghadapi kenyataan
bahwa peserta didik pada dasarnya majemuk baik dari kemampuan bakat, minat dan kecepatan
belajarnya. Peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan istimewa akan terhambat untuk
menyelesaikan program studinya karena harus menunggu temannya yang lain, pun sebaliknya
peserta didik yang lemah akan terpaksa untuk mengikuti pola belajar peserta didik yang
memiliki kecerdasan lebih.
Fenomena kemajemukan peserta didik ini seharusnya terlayani dengan baik, Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 12 ayat 1 poin (b)
menyatakan “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya”. Selanjutnya pada poin
(f) menyatakan bahwa “Peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak menyelesaikan
pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari
ketentuan batas waktu yang ditetapkan”.
Maka dari itu, sesuai dengan Undang-undang tersebut dan untuk memenuhi pelayanan
pendidikan yang efektif dan adil kepada peserta didik sesuai dengan ketentuan di atas, dapat
ditempuh dengan menyelenggarakan Sistem Kredit Semester (SKS) sebagaimana yang diatur lebih
lanjut pada Permendikbud Nomor 158 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Kredit
Semester Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Sistem Kredit Semester ini diselenggarakan melalui pengorganisasian pembelajaran
bervariasi dan pengelolaan waktu belajar yang fleksibel. Pengorganisasian pembelajaran
bervariasi dilakukan melalui penyediaan unit-unit pembelajaran utuh setiap mata pelajaran
yang dapat diikuti oleh peserta didik. Pengelolaan waktu belajar yang fleksibel dilakukan
melalui pengambilan beban belajar untuk unit-unit pembelajaran utuh setiap mata pelajaran
oleh peserta didik sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 2
Akhirnya diharapkan sistem ini dapat memberi layanan yang efektif, efisien dan
maksimal terhadap kemajemukan peserta didik agar potensinya bisa terekplorasi dengan baik
dan maksimal.
B. LANDASAN
Sistem kredit semester pada pendidikan Madrasah Tsanawiyah ini berlandaskan pada
kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5410);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 592)
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 21
Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1114);
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 3
Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 851);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382); sebagaimana
telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama No. 60 th.2015 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
10. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 Tentang Implementasi Kurikulum
2013 di Madrasah;
11. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab;
12. Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum Madrasah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 157 tahun 2014 tentang
Kurikulum Pendidikan Khusus;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 158 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2015 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, Dan
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pada SMP/MTs Atau
Yang Sederajat Dan SMA/MA/SMK atau Yang Sederajat.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013;
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 4
C. TUJUAN
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan SKS Madrasah Tsanawiyah ini bertujuan untuk
menjelaskan hal-hal yang bersifat umum mengenai SKS sebagai berikut:
1. Menjelaskan konsep, prinsip dan tujuan Sistem Kredit Semester (SKS) yang berlaku bagi
di satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah.
2. Menjelaskan penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) di Madrasah Tsanawiyah.
3. Menjelaskan strategi implementasi Sistem Kredit Semester (SKS) di Madrasah
Tsanawiyah.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 5
BAB II
KONSEP, PRINSIP DAN TUJUAN
A. KONSEP
Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran yang dinyatakan dalam suatu
kata atau simbol. Dalam merumuskan konsep Sistem Kredit Semester ini, mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 158 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
Di dalamnya mengandung pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Sistem Kredit Semester selanjutnya disebut SKS adalah: bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang peserta didiknya menentukan jumlah beban belajar dan mata pelajaran
yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuan/kecepatan belajar.
2. Indeks Prestasi selanjutnya disebut IP adalah nilai akhir capaian pembelajaran peserta
didik pada akhir semester yang mencakup nilai kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan
B. PRINSIP
Dalam melaksanakan SKS berprinsip kepada:
1. Fleksibilitas; penyelenggaraan SKS harus fleksibel dalam pilihan mata pelajaran dan
waktu penyelesaian masa belajar yang memungkinkan peserta didik menentukan dan
mengatur strategi belajar secara mandiri.
2. Keunggulan; penyelenggaraan SKS memungkinkan peserta didik memperoleh
kesempatan belajar dan mencapai tingkat kemampuan optimal sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan/kecepatan belajar.
3. Maju Berkelanjutan; penyelenggaraan SKS yang memungkinkan peserta didik dapat
langsung mengikuti muatan, mata pelajaran atau program lebih lanjut tanpa terkendala
oleh peserta didik lain.
4. Keadilan; penyelenggaraan SKS memungkinkan peserta didik mendapatkan kesempatan
untuk memperoleh perlakuan sesuai dengan kapasitas belajar yang dimiliki dan prestasi
belajar yang dicapainya secara perseorangan.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 6
C. TUJUAN
1. Mengelola bentuk pembelajaran yang berdiferensiasi bagi masing-masing kelompok
peserta didik yang berbeda kecepatan belajarnya;
2. Memberikan layanan kepada peserta didik untuk menyelesaikan dan menjalani proses
pendidikannya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, terutama bagi peserta
didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata (Above average ability).
3. Sebagai bentuk pembelajaran yang berdiferensiasi bagi peserta didik secara individu
maupun kelompok yang berbeda kecepatan belajarnya untuk memaksimalkan potensinya
agar terlayani dengan baik dan tidak mengalami underachievement.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 7
BAB III
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
A. PERSYARATAN PENYELENGGARA SKS
Satuan pendidikan yang dapat menyelenggarakan SKS berpedoman pada ketentuan
sebagai berikut:
1. Satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah yang terakreditasi A dari Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/ Madrasah (BAN-S/M).
2. Penerapan SKS oleh satuan pendidikan tersebut dilakukan secara bertahap mulai kelas VII
pada satuan pendidikan Madrasah Tsanawiyah.
B. BEBAN BELAJAR
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Adapun ketentuan pengaturan
beban belajar dalam SKS adalah sebagai berikut:
1. Komponen Beban Belajar
Beban belajar SKS terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik dengan guru.
b) Kegiatan/penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh guru untuk mencapai kompetensi
dasar. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru.
c) Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
kompetensi dasar. Waktu penyelesaiannya diatur oleh peserta didik atas dasar kesepakatan
dengan guru.
Adapun beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 50%
untuk SMP/MTs, dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Kegiatan tatap muka dalam beban belajar setiap satu jam pelajaran dilaksanakan
selama 40 menit jam pelajaran (JP) dan Kegiatan tatap muka dalam beban belajar bagi peserta
didik yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata yang ditunjukkan dengan IP>3,55
(dalam skala nilai 1-4) atau >89 (dalam skala nilai 1-100), durasi setiap satu jam pelajaran
dapat dilaksanakan selama 30 menit sesuai dengan Permendikbud nomor 158 tahun 2014
pasal 9.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 8
2. Jumlah Beban Belajar
Penyelenggaraan SKS agar berjalan efektif dan efisien maka harus ditentukan suatu batas
minimal dan maksimal beban belajar yaitu sebagai berikut:
a) Peserta didik MTs yang menerapkan Kurikulum 2013 menempuh minimal 276 JP.
b) Setiap peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan/kecepatan belajar dapat
menyelesaikan program belajar paling cepat 4 (empat) semester dan paling lambat 8
(delapan) semester.
3. Kriteria Pengambilan Beban Belajar
Pengambilan beban belajar menggunakan kriteria:
a) Prestasi yang dicapai pada satuan pendidikan sebelumnya untuk pengambilan beban
belajar pada semester 1; atau
b) IP yang diperoleh pada semester sebelumnya untuk pengambilan beban belajar pada
semester berikutnya.
c) Pengambilan beban belajar oleh peserta didik didampingi oleh Pembimbing Akademik;
d) Satuan pendidikan dapat mengatur sebaran mata pelajaran secara tuntas dengan pola
kontinu/homogen dan diskontinu/on and off. Pola kontinu/homogen yaitu setiap mata
pelajaran selalu muncul tiap semester, sedangkan pola diskontinu/on and off yaitu setiap
mata pelajaran tidak harus muncul tiap semester;
e) Peserta didik dengan kecepatan belajar dan prestasi tinggi dapat mengambil beban belajar
lebih banyak dibanding dengan lainnya. Layanan pembelajaran dapat dilakukan dalam
bentuk individu dan/atau kelompok:
- Layanan individu diberikan kepada peserta individu yang meminta tambahan beban
belajar dan mata pelajaran di luar jam pelajaran kelas atau rombongan belajar (rombel)
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik;
- Layanan kelompok dapat dilakukan dengan membuat kelompok/kelas/ rombongan
belajar tertentu dengan kecepatan dan prestasi/kemampuan yang hampir sama.
Pengelompokan dalam kelas/rombel khusus secara bervariasi dapat dilakukan sejak
awal masuk madrasah berdasarkan data yang diperoleh pada saat Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai tes masuk, dan dapat
diperkuat dengan memperhatikan hasil psikotes.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 9
C. INDEKS PRESTASI (IP)
Indeks Prestasi merupakan suatu alat ukur prestasi di bidang akademik/pendidikan
semacam rerata terboboti. Pengambilan beban belajar dalam SKS memperhatikan Indeks Prestasi
yang dicapai oleh peserta didik setiap semesternya dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengambilan beban belajar untuk semester 1 (satu) berdasarkan prestasi yang dicapai pada
satuan pendidikan sebelumnya (sebagaimana termaktub di dalam Kriteria Pengambilan
Beban Belajar) dengan memperhatikan salah satu atau beberapa aspek dokumen berikut
ini: nilai rapor, nilai Ujian Nasional, nilai Ujian Akhir Sekolah/Madrasah, prestasi
olimpiade/kompetisi, dan nilai tes masuk. Aspek tersebut dapat diperkuat dengan
memperhatikan hasil psikotes;
2. Pada semester berikutnya besaran beban belajar peserta didik berdasarkan IP pada
semester sebelumnya, dengan memperhatikan ketentuan dalam Permendikbud no.158
tahun 2014, Permendikbud no.53 tahun 2015, dan karakteristik mata pelajaran di
madrasah, adalah sebagai berikut :
a. IP < 67 dapat mengambil beban belajar paling banyak 50 jam pelajaran;
b. IP 67 – 83 dapat mengambil beban belajar paling banyak 58 jam pelajaran;
c. IP 84 – 91 dapat mengambil beban belajar paling banyak 66 jam pelajaran; dan
d. IP > 91 dapat mengambil beban belajar paling banyak 74 jam pelajaran.
3. Penentuan Indeks Prestasi (IP) di MTs adalah rata-rata dari gabungan hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang masing-masing dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
∑N x JP IP =
Jumlah JP
Keterangan:
IP : Indeks Prestasi
ΣN : Jumlah mata pelajaran
JP : Jam Pelajaran
Jumlah JP : jumlah JP dalam satu semester.
D. PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Calon peserta didik baru Madrasah Tsanawiyah yang menyelenggarakan SKS dapat
diterima dengan dasar seleksi sesuai ketentuan pada pedoman PPDB yang dikeluarkan oleh
Kementerian Agama sebagai berikut:
1. Surat Keterangan Lulus dari SD/SDLB/MI/MILB/Program Paket A/Pendidikan
Pesantren Salafiyah Ula/sederajat;
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 10
2. Laporan Hasil Belajar/Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik;
3. Usia calon peserta didik baru;
4. Prestasi di bidang akademik, bakat olah raga atau bakat seni; dan prestasi lain yang diakui
madrasah/sekolah.
Madrasah dapat melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik dan atau non
akademik. Tes potensi akademik dan atau non akademik meliputi:
1. Tes Potensi Akademik (Tes tertulis antara lain mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia,IPA, IPS dan Agama atau sesuai dengan kebutuhan madrasah)
2. Tes Non Akademik meliputi :
a. Wawancara dengan calon peserta didik dan orang tua/wali peserta didik
b. Tes Bakat dan Kemampuan (jika diperlukan)
c. Praktek Ibadah
d. Tes Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)
Seleksi calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) MTs yang berasal dari satuan
pendidikan asing dilakukan berdasarkan:
1. Surat rekomendasi Direktur Jenderal Pendidikan Islam, sesuai dengan
kewenangannya;
2. Aspek jarak tempat tinggal ke madrasah;
3. Usia calon peserta didik baru;
4. Prestasi di bidang akademik;
5. Bakat olah raga atau bakat seni; dan
6. Prestasi lain yang diakui madrasah.
Adapun layanan kelompok pada SKS bagi peserta didik yang memiliki potensi
kemampuan/kecepatan belajar lebih atau memiliki potensi kecerdasan istimewa, dapat
melakukan program percepatan, dibentuk sejak awal masuk madrasah, dengan dasar seleksi
sebagaimana tersebut di atas ditambah ketentuan dari Permendikbud nomor 157 tahun 2014
tentang Kurikulum Pendidikan Khusus pasal 15 poin 4 yaitu:
1. Peserta didik memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa diukur dengan tes
psikologi; dan/atau
2. Peserta didik memiliki prestasi akademik tinggi dan/atau bakat istimewa di bidang seni
dan/atau olahraga.
Peserta didik yang memiliki potensi kemampuan/kecepatan belajar lebih atau memiliki
potensi kecerdasan istimewa tersebut, disarankan memiliki kemampuan intelektual umum
dengan kategori superior (skala IQ ≥130).
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 11
E. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SKS DI MADRASAH
Madrasah merupakan entitas sekolah yang bercirikan Agama Islam, maka dalam
proses dan materi pembelajarannya harus melakukan diferensiasi demi menciptakan kekhasan
madrasah yang berkarakter unggul dibandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya.
Pembelajaran di madrasah disarankan melakukan diferensiasi baik dari segi materi ajar
maupun proses pembelajaran, apalagi pada layanan kelompok/kelas-kelas yang peserta
didiknya mempunyai potensi kemampuan/kecepatan belajar. Adapun diferensiasi dapat
dilakukan dengan salah satu atau berbagai cara berikut:
1. Diferensiasi Materi Ajar
Materi ajar dapat dideferensiasi melalui salah satu dari beberapa cara berikut:
a) Integration (perpaduan): Mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan afeksi peserta didik, melalui:
§ Integrasi agama dalam konten materi pembelajaran
§ Integrasi agama dalam soal evaluasi pembelajaran dengan memasukkan soal-soal
berbasis afeksi dalam evaluasi pembelajaran.
§ Integrasi agama dalam perilaku dalam hubungan antar peserta didik maupun guru.
b) Enrichment (pengayaan): independent study, guest speaker, mentors, exchange program,dll.
c) Acceleration ( percepatan): multilevel enrollment, compaction (pemadatan), dll.
d) Escalation (penanjakan): Menemukan materi esensial dan menambah level materi
sesuai dengan karakter keunggulan.
e) Deepening (Pendalaman): Pendalaman materi untuk mempertajam kemampuan
penguasaan setiap materi yang ada dalam rangka menghadapi Ujian Tengah Semester
maupun Ujian Akhir Semester hingga Ujian Nasional.
2. Diferensiasi Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar dapat dideferensiasi dengan model dan metode:
a) Grouping (pengelompokan): cluster grouping, special school, seminars, dll.
b) Menggunakan pendekatan saintifik dengan karakteristik sebagai berikut:
§ berpusat pada peserta didik.
§ melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum
atau prinsip.
§ melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta
didik.
§ mengembangkan karakter peserta didik.
a) Menggunakan model-model pembelajaran yang beriontasi pada peserta didik
(student Centered) Misalnya : discovery learning, problem solving, dll.
b) Menggunakan metode presentasi dalam pembelajaran sebagai hasil kerja individu
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 12
maupun kelompok pada materi tertentu yang memungkinkan, agar peserta didik
sebagai subjek belajar bagi teman sebayanya.
F. PENILAIAN
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Ketentuan mengenai penilaian diuraikan sebagai
berikut:
1. Berpedoman kepada Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, serta Permendikbud nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan atau peraturan/produk hukum lain yang mengatur penilaian pendidikan yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama;
2. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Permendikbud no. 23 th. 2016
pasal 3). Untuk aspek pengetahuan dan keterampilan dengan skala 1-100 (Permendikbud
no. 23 th. 2016 pasal 12).
3. Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik sesuai Permendikbud no. 23 th. 2016
pasal 9 adalah sebagai berikut:
a. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian
lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas, pembimbing
akademik, atau guru kelas;
c. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan
sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
d. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
e. Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti
pembelajaran remedi; dan
f. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekurang-kurangnya 60. Satuan pendidikan dapat
menetapkan KKM lebih dari 60 sesuai dengan memperhatikan kemampuan awal siswa,
kerumitan kompetensi, dan keadaan sumber daya pendidikan di satuan pendidikan
tersebut (Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Pertama Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama, 2015: 49). Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 13
adalah Baik, sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) bagi peserta didik yang
mempunyai potensi kemampuan/kecepatan belajar atau potensi kecerdasan istimewa
dapat ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan Permendikbud 158 tahun 2014;
5. Peserta didik yang belum mencapai KKM setelah mengikuti pembelajaran remedi wajib
dituntaskan melalui semester pendek setelah memasuki semester berikutnya.
6. Format Rapor sebagaimana terlampir.
G. PROGRAM REMEDIAL
Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan pada KD tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri
dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik.
Prinsip pembelajaran remedial adalah adaptif, interaktif, fleksibilitas dalam metode,
pembelajaran dan penilaian, pemberian umpan balik sesegera mungkin, pelayanan sepanjang
waktu. Setidaknya program remedial dilakukan dengan:
1. Diagnosis kesulitan belajar peserta didik:
a. Kesulitan ringan (kurang perhatian saat mengikuti pelajaran),
b. Kesulitan sedang (gangguan belajar dari luar peserta didik, misalnya : faktor keluarga,
lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan),
c. Kesulitan berat (ketunaan pada diri peserta didik misalnya tuna rungu, tuna netra, dan
tuna daksa).
Teknik untuk mendiagnosis kesulitan belajar: (a) Tes Prasyarat, (b) Tes Diagnosis, (c)
Wawancara, (d) Observasi.
2. Pelaksanaan remedial:
a. Pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda,
b. Belajar mandiri atau pemberian bimbingan secara khusus,
c. Pemberian tugas/latihan,
d. Belajar kelompok dengan bimbingan alumni atau tutor sebaya, dan lain-lain, yang
semuanya diakhiri dengan ulangan.
3. Tes ulang: Tes ini diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program
pembelajaran remedial agar dapat diketahui apakah peserta didik telah mencapai
ketuntasan dalam penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan.
H. SEMESTER PENDEK (SP)
Semester pendek, sebagai upaya perbaikan nilai peserta didik yang belum mencapai
KKM. Program semester pendek hanya diberikan kepada peserta didik yang belum lulus pada
mata pelajaran semester sebelumnya walaupun telah melakukan remedial dengan nilai kurang
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 14
dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Mekanisme semester pendek:
a. Peserta didik dapat memanfaatkan semester pendek hanya untuk mengulang mata
pelajaran yang belum tuntas. Bagi yang sudah tuntas (mencapai ketuntasan minimal yang
ditetapkan oleh madrasah) tidak diperbolehkan untuk mengikuti semester pendek.
b. Nilai maksimum dari peserta semester pendek adalah nilai minimum KKM;
c. Peserta semester pendek mendaftarkan diri pada Penyelenggara Program SKS atau Bagian
Administrasi Akademik dan Kesiswaaan (BAAS) melalui guru pendamping akademik;
d. Guru mata pelajaran wajib memberikan layanan semester pendek jika terdapat peserta
didik yang mendaftar peserta semester pendek;
e. Jumlah pertemuan adalah 6 jam tatap muka tiap 2 JP mata pelajaran dan dapat ditambah
sesuai kebutuhan;
f. Biaya semester pendek dibebankan kepada orang tua/wali yang besarnya diatur oleh
madrasah melalui rapat dewan guru dan komite.
I. MASA TRANSISI PADA KELAS LANJUT
Apabila peserta didik menyelesaikan waktu studi lebih cepat dari seharusnya dan
terdapat masa kosong, maka masa transisi tersebut terdapat beberapa pilihan yang bisa
dilakukan penyelenggara SKS untuk mengisinya dengan antara lain:
1. Pengayaan materi, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan peserta didik sebagai bentuk
jaminan mutu program layanan peserta didik cerdas istimewa;
a. Program pengayaan hanya diberikan kepada peserta didik yang sudah lulus pada
setiap mata pelajaran semester sebelumnya;
b. Peserta Pengayaan materi mendaftarkan diri kepada Penyelenggara Program SKS atau
Bagian Administrasi Akademik dan Kesiswaan (BAAS) melalui guru pendamping
akademik;
c. Guru mata pelajaran wajib memberikan layanan pengayaan jika terdapat peserta didik
yang mendaftar peserta pengayaan materi;
d. Jumlah pertemuan diatur sesuai kebutuhan.
2. Pengembangan keahlian
Pengembangan Keahlian ditujukan untuk menyiapkan peserta didik bermasyarakat
dengan ketentuan:
a. Program Pengembangan keahlian hanya diberikan kepada peserta didik yang sudah
lulus pada setiap mata pelajaran semester sebelumnya;
b. Peserta pengembangan keahlian mendaftarkan diri Penyelenggara Program SKS atau
BAAS melalui guru pendamping akademik;
c. Pembina pengembangan keahlian wajib memberikan layanan jika terdapat peserta
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 15
didik yang mendaftar peserta pengembangan keahlian;
d. Jumlah pertemuan diatur sesuai kebutuhan.
3. Dril soal Ujian Akhir Madrasah dan Ujian Nasional.
a. Adalah pelaksanaan pembelajaran sebagai upaya mempersiapkan peserta didik
menghadapi ujian nasional dan ujian akhir madrasah;
b. Program dril hanya diberikan kepada peserta didik yang telah menuntaskan seluruh
beban belajar;
c. Pembina mata pelajaran wajib memberikan layanan kepada seluruh peserta didik yang
memenuhi kriteria;
d. Jumlah pertemuan diatur sesuai kebutuhan;
4. Pengembangan prestasi (pembinaan olimpiade)
a. Program pengembangan prestasi (pembinaan olimpiade) diberikan kepada peserta didik
yang memiliki kemampuan khusus untuk berprestasi;
b. Peserta pengembangan olimpiade dapat mendaftarkan diri kepada Penyelenggara
Program SKS atau BAAS melalui guru pendamping akademik;
J. MUTASI PESERTA DIDIK
Madrasah memfasilitasi mutasi peserta didik antar madrasah/sekolah penyelenggara
SKS dengan madrasah/sekolah lain yang masih menggunakan sistem paket. Mutasi
dilaksanakan melalui mekanisme dan prosedur:
1. Madrasah memfasilitasi penyetaraan langsung terhadap beban belajar (sks) yang telah
ditempuh pada sekolah asal;
2. Penyetaraan dari madrasah/sekolah sistem paket dapat dilakukan melalui matrikulasi
dan mempertimbangkan KI-KD mata pelajaran yang sudah ditempuh;
3. Madrasah memfasiltasi mutasi ke madrasah/sekolah sistem paket sesuai dengan
bentuk Laporan Hasil Belajar / Laporan Capaian Kompetensi sekolah/madrasah
tujuan;
K. KELULUSAN
1. Kelulusan Peserta Didik dari satuan pendidikan yang menyelenggarakan SKS pada
dasarnya dapat dilakukan pada setiap akhir semester dan atau disesuaikan dengan
ketentuan pemerintah.
2. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di MTs setelah:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. Lulus Ujian Nasional dan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN),
(Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik
pasal 2).
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 16
BAB IV
STRATEGI IMPLEMENTASI SKS
A. MEKANISME PERSIAPAN
Penyelenggaraan SKS dilakukan secara bertahap dengan strategi phasing in/out dimulai
tahun pertama, dimana penerapan SKS dimulai kelas VII, sedangkan kelas VIII dan IX masih
menggunakan Sistem Paket. Pada tahun kedua, terdapat dua angkatan yang menerapkan SKS,
dan pada tahun ketiga seluruh angkatan menerapkan SKS.
Tabel 1: Tahapan Penyelenggaraan SKS
PERIODE TAHAPAN PENERAPAN SKS
KELAS VII
KELAS VIII
KELAS IX
Tahun Pertama Sistem Kredit Semester Sistem Paket Sistem Paket
Tahun Kedua Sistem Kredit Semester Sistem Kredit Semester Sistem Paket
Tahun Ketiga dst Sistem Kredit Semester Sistem Kredit Semester Sistem Kredit Semester
Pada tahap awal penyelenggaraan SKS, satuan pendidikan:
1. Melakukan sosialisasi, koordinasi, dan konsolidasi kepada guru, staf TU, dan komite;
2. Menyusun KTSP yang memuat struktur kurikulum dengan Sistem Paket dan SKS yang
disahkan oleh Kementerian Agama;
3. Menyusun perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) SKS sesuai dengan unit-unit
pembelajaran tiap mata pelajaran;
4. Merancang jadwal mata pelajaran dan jadwal konsultasi Pembimbing Akademik (PA) dan
Konselor/BK.
5. SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK yang menerapkan sistem SKS harus memiliki izin dari
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-
masing (Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 pasal 3 poin 2).
6 . Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan orang tua.
B. STRUKTUR KURIKULUM DAN ROADMAP/SEBARAN MATA PELAJARAN
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum memuat beban belajar dan
sebaran mata pelajaran, peserta didik wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tertuang dalam
struktur kurikulum.
Mata pelajaran dalam kurikulum 2013 dikelompokkan menjadi dua kelompok; Mata
pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 17
pusat sedangkan mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah.
Beban belajar dalam struktur kurikulum dapat ditempuh secara bervariasi dengan
mengikuti dua pola, yaitu: kontinu/homogen dan diskontinu/on and off.
1. Pola Kontinu/Homogen
Pada pola pembelajaran kontinu setiap mata pelajaran selalu muncul di tiap semester.
Dalam hal ini pemilihan beban belajar berlaku ketika peserta didik memilih tambahan jam
pelajaran (beban belajar) pada beberapa atau semua mata pelajaran sesuai dengan kemampuan dan
pilihannya. Penambahan jam pelajaran berimplikasi pada tambahan unit pembelajaran (konten) dan
kegiatan yang diperlukan di luar jam pelajaran yang telah ada.
Pada layanan kelompok pola kontinu, satuan pendidikan dapat menyusun variasi
pembelajaran sesuai dengan kecepatan belajarnya. Struktur kurikulum disusun bervariasi,
terdiri atas: 6 semester, 5 semester, dan 4 semester.
Tabel 2: Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Pola Kontinu
MATA PELAJARAN
JP
6 semester 5 semester 4 semester
Kelompok A 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 PAI
a. AlQur'an Hadis 12 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
b. Akidah Akhlak 12 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
c. Fiqih 12 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3
d. SKI 12 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3
2 PPKn 18 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4
3 B. Indonesia 36 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 8 9 9 9 9
4 B. Arab 18 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5
5 Matematika 30 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 8 8 7 7
6 IPA 30 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 8 8
7 IPS 24 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 6 6 6 6
8 B. Inggris 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 6 6
Kelompok B
1 Seni Budaya 18 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 5 4 4
2 PJOK 18 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5
3 Prakarya 12 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
4 Mulok: ........... 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Alokasi Perpekan 288 48 48 48 48 48 48 57 57 57 57 58 71 71 71 71
2. Pola Diskontinu/On-Off
Pada pola pembelajaran diskontinu, setiap mata pelajaran tidak harus muncul di tiap
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 18
semester. Untuk mengakomodasi peserta didik yang cepat, maka jumlah serial mata pelajaran
dianjurkan maksimum adalah 4 (empat) seri. Dengan serial mata pelajaran ini, satuan
pendidikan menyusun peta jalan (road map) pembelajaran secara bervariasi.
Penyusunan roadmap /sebaran mata pelajaran bertujuan untuk menyajikan pilihan
on/off bagi peserta didik dan mengakomodasi beban mengajar 24 jam bagi guru. Penyusunan
roadmap pembelajaran dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut;
a. Lakukan inventarisasi jumlah seluruh rombongan belajar kelas VII yang diterima melalui
PPDB.
b. Selanjutnya disusun peta jalan / sebaran mata pelajaran dalam tabel yang dilengkapi jam
pelajaran untuk semester ganjil (1, 3, dan 5) dan semester genap (2, 4, dan 6). Dalam
mengisi On/Off mata pelajaran perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
(1) Prioritas rancangan adalah mata pelajaran yang diujikan pada UN.
(2) Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mata pelajaran on pada semester
tertentu pada pilihan/kelas A dan B maka pada pilihan/kelas C dan D dirancang
menjadi off dan sebaliknya.
(3) Dalam praktiknya jumlah jam pelajaran semester ganjil dan genap tidak selalu sama, oleh
karena itu peta jalan akan bersifat fleksibel penggunaannya.
Tabel 3: Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Pola Diskontinu 6 Semester
MATA PELAJARAN
BEBAN JP / SERI JML
KELAS A,B (6 smt) KELAS C,D (6 smt)
Kelompok A 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 PAI
a. AlQur'an Hadis 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4
b. Akidah Akhlak 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4
c. Fiqih 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4
d. SKI 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4
2 PPKn 6 6 6 18 6 6 6 6
6 6
3 B. Indonesia 10 10 8 8 36 10 10 8 8 10 10 8 8
4 Bahasa Arab 6 6 6 18 6 6 6 6 6 6
5 Matematika 8 8 7 7 30 8 8 7 7 8 8 7 7
6 IPA 8 8 7 7 30 8 8 7 7 8 8 7 7
7 IPS 6 6 6 6 24 6 6 6 6 6 6 6 6
8 Bahasa Inggris 6 6 6 6 24 6 6 6 6 6 6 6 6
Kelompok B
1 Seni Budaya 6 4 4 4 18 6 4 4 4 6 4 4 4
2 PJOK 6 4 4 4 18 6 4 4 4 6 4 4 4 3 Prakarya 2 2 4 4 12 4 4 4 2 2 4 4
4 Mulok........
Alokasi Per Pekan 80 76 74 46 276 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46 46
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 19
Tabel 4: Contoh Struktur Kurikulum dan Beban Belajar Pola Diskontinu 5 Semester dan 4
Semester
MATA PELAJARAN
BEBAN JP / SERI JML
KELAS E (5 smt) KELAS F (4smt)
Kelompok A 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 PAI
a. AlQur'an Hadis 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4
b. Akidah Akhlak 4 4 4
12 4 4 4 4 4 4
c. Fiqih 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4
d. SKI 4 4 4 12 4 4 4 4 4 4
2 PPKn 6 6 6 18 6 6
6 6 6
6
3 B. Indonesia 10 10 8 8 36 10 10 8 8 10 10 8 8
4 Bahasa Arab 6 6 6 18 6 6 6 6 6 6
5 Matematika 8 8 7 7 30 8 8 7 7 8 8 7 7
6 IPA 8 8 7 7 30 8 8 7 7 8 8 7 7
7 IPS 6 6 6 6 24 6 6 6 6 6 6 6 6
8 Bahasa Inggris 6 6 6 6 24 6 6 6 6 6 6 6 6
Kelompok B
1 Seni Budaya 6 4 4 4 18 6 4 4 4 6 4 4 4
2 PJOK 6 4 4 4 18 6 4 4 4 6 4 4 4
3 Prakarya 2 2 4 4 12 2 2 4 4 2 2 4 4
4 Mulok...........
Jumlah Alokasi
Waktu Per Minggu 80 76 74 46 276 56 56 57 53 54 68 70 68 70
C. PENYUSUNAN SERIAL MATA PELAJARAN DAN PEMETAAN KI-KD 1. Penyusunan Serial Mata Pelajaran
Penyusunan serial mata pelajaran merupakan bagian penting dalam SKS dengan
member nomor seri pada mata pelajaran yang tertuang pada struktur kurikulum dan beban
belajar. Dengan penyusunan serial, maka nomenklatur mata pelajaran dilengkapi dengan
nomor seri, seperti Matematika 1, Matematika 2, dan seterusnya.
Pada kurikulum 2013, Penyusunan serial mengacu pada kompetensi dasar dari KI-3
(pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan). Pada dua aspek ini (pengetahuan dan keterampilan)
memiliki gradasi bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan fisik dan mental peserta didik.
Penyusunan serial mata pelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut;
a. Jumlah seri minimal 4 (empat) dan maksimal 6 (enam) untuk mengakomodasi
kemungkinan peserta didik menyelesaikan pembelajaran lebih cepat;
b. Susunan Kompetensi inti dan Pengurutan KD dari KI-3 dan KI-4 mengacu pada urutan
KD sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 20
c. Beban belajar dinyatakan dalam setiap seri mata pelajaran, pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan sesuai urutan serial, artinya dimulai dari seri 1, seri 2, dst. Peserta didik yang
mengambil mata pelajaran Bahasa Inggris 2 disyaratkan telah mengikuti mata pelajaran
bahasa Inggris 1 sebagai mata pelajaran prasyarat.
2. Pemetaan KI-KD
Setelah melakukan penyusunan serial mata pelajaran, maka konsekuensinya adalah
memetakan KI-KD yang semula tersusun atas tingkatan kelas VII, VIII, dan IX menjadi KI-
KD yang tersusun berdasar serial mata pelajaran. Penyusunannya mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu: tingkat perkembangan fisik dan mental peserta didik; hierarki kompetensi
inti dan kompetensi dasar; relevansi dan kontinuitas materi pelajaran dan antar mata pelajaran
dan kemudahan dalam keterpakaian.
Berikut ini contoh ilustrasi pemetaan serial mata pelajaran berdasarkan hierarki
kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Tabel 5: Pemetaan Serial Mata Pelajaran Berdasarkan Hierarki KI-KD dalam 6 semester
MATA PELAJARAN
Kode Semester Pemetaan KI-KD Mata
Pelajaran
1 2 3 4 5 6
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
AlQur'an Hadis 1 QH 6.1 2
QH kelas 7 smt 1
AlQur'an Hadis 2 QH 6.2
2
QH kelas 7 smt 2
AlQur'an Hadis 3 QH 6.3
2
QH kelas 8 smt 1
AlQur'an Hadis 4 QH 6.4
2
QH kelas 8 smt 2
AlQur'an Hadis 5 QH 6.5
2
QH kelas 9 smt 1
AlQur'an Hadis 6 QH 6.6
2 QH kelas 9 smt 2
Akidah Akhlak 1 AA 6.1 2
AA kelas 7 smt 1
Akidah Akhlak 2 AA 6.2
2
AA kelas 7 smt 2
Akidah Akhlak 3 AA 6.3
2
AA kelas 8 smt 1
Akidah Akhlak 4 AA 6.4
2
AA kelas 8 smt 2
Akidah Akhlak 5 AA 6.5
2
AA kelas 9 smt 1
Akidah Akhlak 6 AA 6.6
2 AA kelas 9 smt 2
Fiqih 1 FQ 6.1 2 F kelas 7 smt 1
Fiqih 2 FQ 6.2 2 F kelas 7 smt 2
Fiqih 3 FQ 6.3 2 F kelas 8 smt 1
Fiqih 4 FQ 6.4 2 F kelas 8 smt 2
Fiqih 5 FQ 6.5 2 F kelas 9 smt 1
Fiqih 6 FQ 6.6 2 F kelas 9 smt 2
SKI 1 SKI 6.1 2 SKI kelas 7 smt 1
SKI 2 SKI 6.2 2 SKI kelas 7 smt 2
SKI 3 SKI 6.3 2 SKI kelas 8 smt 1
SKI 4 SKI 6.4 2 SKI kelas 8 smt 2
SKI 5 SKI 6.5 2 SKI kelas 9 smt 1
SKI 6 SKI 6.6 2 SKI kelas 9 smt 2
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 21
MATA PELAJARAN
Kode Semester Pemetaan KI-KD Mata
Pelajaran
1 2 3 4 5 6
2 PPKn 1 PKn 6.1 3 PKn kelas 7 smt 1
PPKn 2 PKn 6.2 3 PKn kelas 7 smt 2
PPKn 3 PKn 6.3 3 PKn kelas 8 smt 1
PPKn 4 PKn 6.4 3 PKn kelas 8 smt 2
PPKn 5 PKn 6.5 3 PKn kelas 9 smt 1
PPKn 6 PKn 6.6 3 PKn kelas 9 smt 2
3 Bhs Indonesia 1 BI 6.1 6 BI kelas 7 smt 1
Bhs Indonesia 2 BI 6.2 6 BI kelas 7 smt 2
Bhs Indonesia 3 BI 6.3 6 BI kelas 8 smt 1
Bhs Indonesia 4 BI 6.4 6 BI kelas 8 smt 2
Bhs Indonesia 5 BI 6.5 6 BI kelas 9 smt 1
Bhs Indonesia 6 BI 6.6 6 BI kelas 9 smt 2
4 Bahasa Arab 1 BA 6.1 3 BA kelas 7 smt 1
Bahasa Arab 2 BA 6.2 3 BA kelas 7 smt 2
Bahasa Arab 3 BA 6.3 3 BA kelas 8 smt 1
Bahasa Arab 4 BA 6.4 3 BA kelas 8 smt 2
Bahasa Arab 5 BA 6.5 3 BA kelas 9 smt 1
Bahasa Arab 6 BA 6.6 3 BA kelas 9 smt 2
5 Matematika 1 MTK 6.1 5 MTK kelas 7 smt 1
Matematika 2 MTK 6.2 5 MTK kelas 7 smt 2
Matematika 3 MTK 6.3 5 MTK kelas 8 smt 1
Matematika 4 MTK 6.4 5 MTK kelas 8 smt 2
Matematika 5 MTK 6.5 5 MTK kelas 9 smt 1
Matematika 6 MTK 6.6 5 MTK kelas 9 smt 2
6 IPA 1 IPA 6.1 5 IPA kelas 7 smt 1
IPA 2 IPA 6.2 5 IPA kelas 7 smt 2
IPA 3 IPA 6.3 5 IPA kelas 8 smt 1
IPA 4 IPA 6.4 5 IPA kelas 8 smt 2
IPA 5 IPA 6.5 5 IPA kelas 9 smt 1
IPA 6 IPA 6.6 5 IPA kelas 9 smt 2
7 IPS 1 IPS 6.1 4 IPS kelas 7 smt 1
IPS 2 IPS 6.2 4 IPS kelas 7 smt 2
IPS 3 IPS 6.3 4 IPS kelas 8 smt 1
IPS 4 IPS 6.4 4 IPS kelas 8 smt 2
IPS 5 IPS 6.5 4 IPS kelas 9 smt 1
IPS 6 IPS 6.6 4 IPS kelas 9 smt 2
8 Bahasa Inggris 1 BIG 6.1 4 BIG kelas 7 smt 1
Bahasa Inggris 2 BIG 6.2 4 BIG kelas 7 smt 2
Bahasa Inggris 3 BIG 6.3 4 BIG kelas 8 smt 1
Bahasa Inggris 4 BIG 6.4 4 BIG kelas 8 smt 2
Bahasa Inggris 5 BIG 6.5 4 BIG kelas 9 smt 1
Bahasa Inggris 6 BIG 6.6 4 BIG kelas 9 smt 2
Kelompok B
1 Seni Budaya 1 SB 6.1 3 SB kelas 7 smt 1
Seni Budaya 2 SB 6.2 3 SB kelas 7 smt 2
Seni Budaya 3 SB 6.3 3 SB kelas 8 smt 1
Seni Budaya 4 SB 6.4 3 SB kelas 8 smt 2
Seni Budaya 5 SB 6.5 3 SB kelas 9 smt 1
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 22
MATA PELAJARAN
Kode Semester Pemetaan KI-KD Mata
Pelajaran
1 2 3 4 5 6
Seni Budaya 6 SB 6.6 3 SB kelas 9 smt 2
2 Penjas Orkes 1 PJOK 6.1 3 PJOK kelas 7 smt 1
Penjas Orkes 2 PJOK 6.2 3 PJOK kelas 7 smt 2
Penjas Orkes 3 PJOK 6.3 3 PJOK kelas 8 smt 1
Penjas Orkes 4 PJOK 6.4 3 PJOK kelas 8 smt 2
Penjas Orkes 5 PJOK 6.5 3 PJOK kelas 9 smt 1
Penjas Orkes 6 PJOK 6.6 3 PJOK kelas 9 smt 2
3 Prakarya 1 PR 6.1 2 PR kelas 7 smt 1
Prakarya 2 PR 6.2 2 PR kelas 7 smt 2
Prakarya 3 PR 6.3 2 PR kelas 8 smt 1
Prakarya 4 PR 6.4 2 PR kelas 8 smt 2
Prakarya 5 PR 6.5 2 PR kelas 9 smt 1
Prakarya 6 PR 6.6 2 PR kelas 9 smt 2
4 Mulok 1 MLK 6.1 2 MLK kelas 7 smt 1
Mulok 2 MLK 6.2 2 MLK kelas 7 smt 2
Mulok 3 MLK 6.3 2 MLK kelas 8 smt 1
Mulok 4 MLK 6.4 2 MLK kelas 8 smt 2
Mulok 5 MLK 6.5 2 MLK kelas 9 smt 1
Mulok 6 MLK 6.6 2 MLK kelas 9 smt 2
Tabel 6: Pemetaan Serial Mata Pelajaran Berdasarkan Hierarki KI-KD dalam 5 semester
MATA PELAJARAN
Kode Semester
Pemetaan KI-KD Mata Pelajaran 1 2 3 4 5
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
AlQur'an Hadis 1 QH 5.1 3
QH kelas 7 smt 1 & sebagian smt 2
AlQur'an Hadis 2 QH 5.2
3
QH kelas 7 sebagian smt 2 & kelas 8 smt 1
AlQur'an Hadis 3 QH 5.3
2
QH kelas 8 smt 2
AlQur'an Hadis 4 QH 5.4
2
QH kelas 9 smt 1
AlQur'an Hadis 5 QH 5.5
2 QH kelas 9 smt 2
Akidah Akhlak 1 AA 5.1 3
AA kelas 7 smt 1 & sebagian smt 2
Akidah Akhlak 2 AA 5.2
3
AA kelas 7 sebagian smt 2 & kelas 8 smt 1
Akidah Akhlak 3 AA 5.3
2
AA kelas 8 smt 2
Akidah Akhlak 4 AA 5.4
2
AA kelas 9 smt 1
Akidah Akhlak 5 AA 5.5
2 AA kelas 9 smt 2
Fiqih 1 FQ 5.1 2 FQ kelas 7 smt 1
Fiqih 2 FQ 5.2 2 FQ kelas 7 smt 2
Fiqih 3 FQ 5.3 3 FQ kelas 8 smt 1 & sebagian smt 2
Fiqih 4 FQ 5.4 3
FQ kelas 8 sebagian smt 2 & kelas 9 smt 1
Fiqih 5 FQ 5.5 2 FQ kelas 9 smt 2
SKI 1 SKI 5.1 2 SKI kelas 7 smt 1
SKI 2 SKI 5.2 2 SKI kelas 7 smt 2
SKI 3 SKI 5.3 3 SKI kelas 8 smt 1 & sebagian smt 2
SKI 4 SKI 5.4 3 SKI kelas 8 sebagian smt 2 & kelas 9
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 23
MATA PELAJARAN
Kode Semester
Pemetaan KI-KD Mata Pelajaran 1 2 3 4 5
smt 1
SKI 5 SKI 5.5 2 SKI kelas 9 smt 1
2 PPKn 1 PKn 5.1 3 PKn kelas 7 smt 1
PPKn 2 PKn 5.2 3 PKn kelas 7 smt 2
PPKn 3 PKn 5.3 4 PKn kelas 8 smt 1 & sebagian smt 2
PPKn 4
PKn 5.4 4
PKn kelas 8 sebagian smt 2 & sebagian kls 9 smt 1
PPKn 5 PKn 5.5 4 PKn kelas 9 sebagian smt 1 & smt 2
3 Bhs Indonesia 1 BI 5.1 7 Dipetakan guru berdasarkan tema atau bab atau KI-KD Bhs Indonesia 2 BI 5.2 7
Bhs Indonesia 3 BI 5.3 7
Bhs Indonesia 4 BI 5.4 7
Bhs Indonesia 5 BI 5.5 8
4 Bahasa Arab 1 BA 5.1 4 BA kelas 7 smt 1 & sebagian smt 2
Bahasa Arab 2
BA 5.2 4
BA kelas 7 sebagian smt 2 & kelas 8 smt 1
Bahasa Arab 3 BA 5.3 3 BA kelas 8 smt 2
Bahasa Arab 4 BA 5.4 3 BA kelas 9 smt 1
Bahasa Arab 5 BA 5.5 4 BA kelas 9 smt 2
5 Matematika 1 MTK 5.1 6 Dipetakan guru berdasarkan tema atau bab atau KI-KD Matematika 2 MTK 5.2 6
Matematika 3 MTK 5.3 6
Matematika 4 MTK 5.4 6
Matematika 5 MTK 5.5 6
6 IPA 1 IPA 5.1 6 Dipetakan guru berdasarkan tema atau bab atau KI-KD IPA 2 IPA 5.2 6
IPA 3 IPA 5.3 6
IPA 4 IPA 5.4 6
IPA 5 IPA 5.5 6
7 IPS 1 IPS 5.1 5 Dipetakan guru berdasarkan tema atau bab atau KI-KD IPS 2 IPS 5.2 5
IPS 3 IPS 5.3 5
IPS 4 IPS 5.4 4
IPS 5 IPS 5.5 5
8 Bahasa Inggris 1 BIG 5.1 4 BIG kelas 7 smt 1
Bahasa Inggris 2 BIG 5.2 4 BIG kelas 7 smt 2
Bahasa Inggris 3 BIG 5.3 4 BIG kelas 8 smt 1
Bahasa Inggris 4
BIG 5.4 6
BIG kelas 8 smt 2 & sebagian kelas 9 smt 1
Bahasa Inggris 5 BIG 5.5 6 BIG kelas 9 sebagian smt 1 & smt 2
Kelompok B
1 Seni Budaya 1 SB 5.1 4 SB kelas 7 smt 1 & sebagian smt 2
Seni Budaya 2 SB 5.2 4
SB kelas 7 sebagian smt 2 & kelas 8 smt1
Seni Budaya 3 SB 5.3 4 SB kelas 8 smt 2
Seni Budaya 4 SB 5.4 3 SB kelas 9 smt 1
Seni Budaya 5 SB 5.5 3 SB kelas 9 smt 2
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 24
MATA PELAJARAN
Kode Semester
Pemetaan KI-KD Mata Pelajaran 1 2 3 4 5
2 Penjas Orkes 1 PJOK 5.1 3 PJOK kelas 7 smt 1
Penjas Orkes 2 PJOK 5.2 3 PJOK kelas 7 smt 2
Penjas Orkes 3 PJOK 5.3 4 PJOK kelas 8 smt 1 sebagian smt 2
Penjas Orkes 4 PJOK 5.4 4
PJOK kelas 8 sebagian smt 2 & kelas 9 smt 1
Penjas Orkes 5 PJOK 5.5 4 PJOK kelas 9 smt 2
3 Prakarya 1 PR 5.1 3 PR kelas 7 smt 1 & sebagian smt 2
Prakarya 2 PR 5.2 3
PR kelas 7 sebagian smt 2 & kelas 8 smt 1
Prakarya 3 PR 5.3 2 PR kelas 8 smt 2
Prakarya 4 PR 5.4 2 PR kelas 9 smt 1
Prakarya 5 PR 5.5 2 PR kelas 9 smt 2
4 Mulok 1 MLK 5.1 2 MLK kelas 7 smt 1 Mulok 2 MLK 5.2 2 MLK kelas 7 smt 2 Mulok 3 MLK 5.3 2 MLK kelas 8 smt 1 sebagian smt 2
Mulok 4 MLK 5.4 2
MLK kelas 8 sebagian smt 2 & sebagian kelas 9 smt 1
Mulok 5 MLK 5.5 2
MLK sebagian kelas 9 smt 1 & kelas 9 smt 2
Tabel 7: Pemetaan Serial Mata Pelajaran Berdasarkan Hierarki KI-KD dalam 4 semester
MATA PELAJARAN
Kode Semester
Pemetaan KI-KD Mata Pelajaran 1 2 3 4
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
AlQur'an Hadis 1 QH 4.1 3
Dipetakan guru berdasarkan tema atau bab atau KI-KD
AlQur'an Hadis 2 QH 4.2
3
sda
AlQur'an Hadis 3 QH 4.3
3
sda
AlQur'an Hadis 4 QH 4.4
3 sda
Akidah Akhlak 1 AA 4.1 3
Sda
Akidah Akhlak 2 AA 4.2
3
Sda
Akidah Akhlak 3 AA 4.3
3
Sda
Akidah Akhlak 4 AA 4.4
3 Sda
Fiqih 1 FQ 4.1 3 Sda Fiqih 2 FQ 4.2 3 Sda Fiqih 3 FQ 4.3 3 Sda Fiqih 4 FQ 4.4 3 Sda
SKI 1 SKI 4.1 3 sda SKI 2 SKI 4.2 3 sda SKI 3 SKI 4.3 3 sda SKI 4 SKI 4.4 3 sda
2 PPKn 1 PKn 4.1 5 sda PPKn 2 PKn 4.2 5 sda PPKn 3 PKn 4.3 4 sda
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 25
MATA PELAJARAN
Kode Semester
Pemetaan KI-KD Mata Pelajaran 1 2 3 4
PPKn 4 PKn 4.4 4 sda
3 Bhs Indonesia 1 BI 4.1 9 sda Bhs Indonesia 2 BI 4.2 9 sda Bhs Indonesia 3 BI 4.3 9 sda Bhs Indonesia 4 BI 4.4 9 sda
4 Bahasa Arab 1 BA 4.1 4 sda Bahasa Arab 2 BA 4.2 4 sda Bahasa Arab 3 BA 4.3 5 sda Bahasa Arab 4 BA 4.4 5 sda
5 Matematika 1 MTK 4.1 8 sda Matematika 2 MTK 4.2 8 sda Matematika 3 MTK 4.3 7 sda Matematika 4 MTK 4.4 7 sda
6 IPA 1 IPA 4.1 7 sda IPA 2 IPA 4.2 7 sda IPA 3 IPA 4.3 8 sda IPA 4 IPA 4.4 8 sda sda
7 IPS 1 IPS 4.1 6 sda IPS 2 IPS 4.2 6 sda IPS 3 IPS 4.3 6 sda IPS 4 IPS 4.4 6 sda
8 Bahasa Inggris 1 BIG 4.1 6 sda Bahasa Inggris 2 BIG 4.2 6 sda Bahasa Inggris 3 BIG 4.3 6 sda Bahasa Inggris 4 BIG 4.4 6 sda
Kelompok B
1 Seni Budaya 1 SB 4.1 3 sda Seni Budaya 2 SB 4.2 3 sda Seni Budaya 3 SB 4.3 3 sda Seni Budaya 4 SB 4.4 3 sda
2 Penjas Orkes 1 PJOK 4.1 4 sda Penjas Orkes 2 PJOK 4.2 4 sda Penjas Orkes 3 PJOK 4.3 5 sda Penjas Orkes 4 PJOK 4.4 5 sda
3 Prakarya 1 PR 4.1 3 sda Prakarya 2 PR 4.2 3 Sda Prakarya 3 PR 4.3 3 Sda Prakarya 4 PR 4.4 3 Sda
4 Mulok 1 MLK 4.1 2 sda Mulok 2 MLK 4.2 2 sda Mulok 3 MLK 4.3 2 sda Mulok 4 MLK 4.4 2 Sda
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 26
D. PENETAPAN ROMBONGAN BELAJAR/KELAS
Langkah penetapan rombongan belajar pada tahun pertama dilakukan pada saat
penerimaan peserta didik baru (PPDB). MTs penyelenggara SKS perlu memfasilitasi pengisian
data yang memuat riwayat hasil belajar dari nilai rapor, data prestasi waktu di SD/MI, dan data
kemampuan lain seperti data tes masuk, data psikotes, dll. yang diperlukan untuk membuat
klasifikasi kecepatan belajar peserta didik. Beberapa langkah kegiatan penetapan rombongan
belajar antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokan siswa dengan variasi kecepatan belajar 4 semester, 5 semester, dan 6
semester. Komposisi jumlah kelas/rombongan belajar umumnya lebih banyak pada
kategori 6 semester. Sementara itu kategori 4 semester paling sedikit atau sulit diperoleh.
Kriteria pengelompokan berdasarkan data nilai SD/MI dan/atau hasil seleksi PPDB.
Contoh pilihan kriteria pengelompokan:
a. Berdasarkan Nilai Akhir (NA: gabungan NS dan NUN) adalah sebagai berikut:
§ Nilai (NA) > 89 → kategori 4 semester
§ Nilai (NA) 75 s.d 88 → kategori 5 semester
§ Nilai (NA) < 75 → kategori 6 semester
b. Berdasarkan rata-rata rapor SD/MI dan nilai tes masuk pada seleksi PPDB. Kriteria
pengelompokan tersebut di atas dapat diperkuat dengan data psikotes.
c. Kriteria (a) atau (b) dapat diperkuat dengan prestasi pendukung yang diperoleh selama
pendidikan sebelumnya.
2. Pada pola diskontinu, hasil pengelompokan berdasarkan kecepatan belajar dilanjutkan
pengelompokan berdasarkan pilihan road map/sebaran mata pelajaran.
3. Memberikan nama rombongan belajar dengan kelas A, B, C, dst. / nama lain sebagai kelas
mayor (utama). Kelas utama ini dapat berkembang menjadi kelas minor mulai semester
dua akibat adanya peluang menambah beban mata pelajaran pada saat pengisian KRS.
4. Menetapkan ruang kelas jika menggunakan sistem belajar kelas tetap. Pada sistem belajar
kelas bergerak (moving clasroom) tidak memiliki ruang kelas tertentu. Sistem moving class
merupakan sistem pendukung yang mendukung pelaksanaan SKS tetapi tidak mutlak
untuk dilaksanakan.
E. BIMBINGAN AKADEMIK DAN BIMBINGAN KONSELING
Bimbingan akademik dan bimbingan konseling sangatlah penting dalam penerapan
SKS, kedua hal tersebut dilakukan oleh Pembimbing Akademik (PA) dan Bimbingan
Konseling (BK). PA dan BK melayani konsultasi peserta didik dalam rangka mendorong
optimalisasi potensi dan prestasi belajar peserta didik di madrasah.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 27
1. Pembimbing Akademik (PA)
PA adalah guru yang diberi tugas untuk membimbing perkembangan prestasi
akademik peserta didik sampai akhir masa studinya dan dapat diganti sesuai dengan
kebutuhan. PA membimbing peserta didik maksimal sebanyak 1 (satu) rombongan belajar,
adapun tugasnya sebagai berikut:
a. Membimbing siswa pada saat pengisian kartu rencana studi (KRS), pembagian rapor, dan
melaksanakan konsultasi akademik;
b. Memantau dan melakukan analisis data potensi, kebutuhan, minat, dan prestasi yang
diperoleh dari Konselor/BK, serta memberikan rekomendasi konstruktif selama
mengikuti pendidikan di sekolah agar potensi akademik peserta didik berkembang secara
maksimal;
c. Mengelola hasil observasi dan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial berdasarkan hasil
observasi dan penilaian dari guru mata pelajaran;
d. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, konselor/BK, dan guru mata
pelajaran.
2. Konselor/BK
Konselor/BK adalah pendidik profesional yang bertugas memberikan pelayanan
bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan formal. Konselor/BK memberikan
bimbingan dan konsultasi pada peserta didik (konseli) agar mampu mengembangkan potensi
dan mandiri dalam mengambil keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupan yang
produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum. Dalam pelaksanaan SKS, konselor/BK
membimbing siswa dengan jumlah minimal 150 orang selama masa studi dengan tugas
sebagai berikut:
a. Memantau, menghimpun dan mendokumentasi data, serta melakukan analisis potensi,
kebutuhan, minat, dan prestasi peserta didik;
b. Memantau, mendeteksi, dan memberikan rekomendasi konstruktif agar peserta didik
mampu mencapai tugas perkembangannya melalui kegiatan pengembangan diri di sekolah
termasuk peserta didik yang membutuhkan layanan khusus;
c. Memberikan bimbingan siswa pada saat kegiatan layanan dan kosultasi kelompok sesuai
jadwal layanan, serta layanan individu sesuai dengan kebutuhan peserta didik; dan
d. Melaporkan hasil penilaian kegiatan pengembangan diri tiap semester;
e. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan orang tua, PA, dan guru mata peajaran.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 28
F. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
Tahapan persiapan yang perlu dilakukan penyesuian adalah perangkat pembelajaran,
yaitu Silabus, Program Semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyesuaian
diperlukan karena paradigma tahunan yang biasanya dilakukan pada sistem paket harus
disesuaikan dengan paradigma semesteran pada SKS.
a. Silabus yang semula dirancang untuk kelas VII, VIII, dan IX perlu direkonstruksi sesuai
dengan serial mata pelajaran. Rekonstruksi silabus dilakukan dengan cara memotong
dan/atau menggabungkan kompetensi dan materi pokok sesuai dengan hasil pemetaan
KI-KD yang disusun pada serial mata pelajaran, dengan merujuk pada lampiran
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 dan KMA No.165 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Madrasah 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab, atau peraturan lain yang berlaku.
b. Program semester dirancang untuk satu semester dan dapat digunakan pada semester
ganjil atau genap. Dengan demikian pada SKS tidak diperlukan program tahunan, karena
acuan program pembelajaran adalah semesteran.
c. Secara umum mekanisme, prosedur, dan teknik penyusunan RPP mengacu pada
ketentuan Permendikbud No.22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
Dan Menengah.
Namun demikian, RPP perlu direvisi dan disesuaikan dengan alokasi waktu sesuai
dengan program semester. Revisi yang diperlukan antara lain adalah:
(1) Alokasi waktu pertemuan sesuai dengan road map / sebaran mata pelajaran;
(2) Perlu dilengkapi dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri;
G. PERSIAPAN SARANA PENDUKUNG
Pelaksanaan SKS di Madrasah Tsanawiyah memerlukan sarana pendukung sebagai
upaya memaksimalkan pencapaian peningkatan mutu layanan. Sarana pendukung yang
sebaiknya disiapkan antara lain:
a. Program aplikasi untuk sistem administrasi penilaian. Beberapa hal yang mendorong
pentingnya program aplikasi ini antara lain:
(1) Dalam kelas paralel terjadi perbedaan beban belajar dan mata pelajaran dalam tiap
semester;
(2) Membantu tugas PA dan BK dalam mengontrol dan membimbing pseserta didik
melalui data yang tersimpan dalam program tersebut;
(3) Memudahkan data penilaian untuk mencetak laporan akhir semester dan laporan
kumulatif setiap akhir semester;
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 29
b. Bahan ajar mandiri yang dikembangkan sesuai dengan serial mata pelajaran termasuk yang
tersedia dalam bentuk digital dan mudah diakses. Hal ini untuk mendorong kemandirian
belajar peserta didik untuk mencapai keberhasilan belajarnya.
c. Fasilitas dan waktu belajar yang fleksibel yang memberi layanan belajar lebih luas bagi
peserta didik tertentu dengan kemampuan dan semangat belajar yang tinggi.
H. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SKS
Setelah melakukan persiapan di atas, selanjutnya sesuai dengan roadmap pembelajaran
yang sudah disusun maka perlu dilakukan beberapa tahapan langkah sebagai berikut;
1. Penugasan Guru Mata Pelajaran
Penugasan guru mata pelajaran perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan yang baik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran. Dengan demikian pada tahun ke dua, guru yang ditugaskan dapat
menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ada dengan perbaikan dan
penyesuaian yang diperlukan.
b. Memiliki persiapan yang baik sebagai pembimbing, pembina, dan pemberi motivasi
kepada peserta didik.
c. Memiliki budaya belajar yang baik untuk terus berkembang dan integritas terbaik
dalam menjalankan tugas.
Penugasan guru mata pelajaran pada tahap awal menjadi langkah strategis dan faktor yang
kuat pengaruhnya pada keberhasilan pelaksanaan SKS.
2. Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran
Penyusunan Jadwal mata pelajaan yang memuat dua pola, yaitu pola kontinu/homogen dan
pola diskontinu/ on-off harus berdasarkan pada road map / sebaran mata pelajaran.
3. Pelaksanaan Layanan Konsultasi PA dan BK
Pembimbing Akademik dan BK memberikan layanan bimbingan sesuai dengan tugas dan
fungsinya serta bekerjasama untuk melayani peserta didik sampai lulus.
4. Pelaksanaan UTS dan UAS
UTS dan UAS dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dalam jadwal semester guna
melakukan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik.
5. Pelaksanaan Rapat Akhir Semester
Rapat akhir semester merupakan kegiatan rutin untuk mengevaluasi hasil belajar dan
pelaksanaan SKS. Kegiatan ini mirip seperti rapat akhir tahun bagi sekolah paket yang
membahas keberhasilan dan hambatan selama satu tahun, termasuk masalah kenaikan
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 30
kelas. Madrasah penyelenggara SKS perlu melakukan rapat akhir semester yang membahas
masalah kelulusan peserta didik pada tiap mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler dan
tidak lagi membahas masalah kenaikan kelas.
Beberapa masalah yang diagendakan dalam rapat akhir semester antara lain:
a. Hasil belajar satu semester mencakup keberhasilan dan ketuntasan peserta didik dalam
mata pelajaran;
b. Rekapitulasi peserta didik yang akan dilayani melalui kegiatan semeser pendek;
c. Mekanisme dan prosedur pengisian KRS sesuai dengan roadmap pembelajaran dan
penyesuaian terhadap hasil pengisian KRS;
d. Analisis hasil layanan PA dan BK selama satu semester;
e. Pembagian tugas mengajar untuk semester yang akan datang;
f. Perencanaan kegiatan semester pendek.
6. Penyusunan Laporan Capaian Kompetensi / Rapor
Penyusunan Laporan Capaian Kompetensi dilakukan di akhir semester yang diharapkan
memenuhi minimal dua kriteria, yaitu representatif (menggambarkan karakter penilaian autentik
pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai kurikulum 2013) dan user frendly
(kemudahan pengguna dalam memanfaatkannya). Oleh karena itu selain tersaji nilai
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara rinci dan terpisah dibolehkan untuk menyajikan
nilai kesatuan kedua aspek tersebut dalam satu nilai indeks prestasi.
7. Pelaksanaan Kegiatan Semester Pendek
Kegiatan semester pendek (SP) mulai dilaksanakan setelah pembagian rapor semester.
Kegiatan semester pendek diberikan kepada peserta didik yang belum lulus untuk
memperbaiki nilai mencapai batas minimal ketuntasan/kelulusan.
Kegiatan semester pendek dapat dilaksanakan pada libur akhir semester, hari sabtu (bagi
sekolah dengan 5 hari belajar), atau pada sore hari setelah jadwal pelajaran selesai.
Kegiatan ini dikoordinasi oleh bagian kurikulum atau penyelenggara SKS dengan jadwal
kegiatan serta guru-guru yang diberi tugas.
I. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Evaluasi pelaksanaan SKS meliputi evaluasi kinerja satuan pendidikan yang dilakukan
oleh satuan pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap akhir
semester, meliputi: tingkat kehadiran peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan,
pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kegiatan ekstrakurikuler, dan hasil belajar
peserta didik.
Evaluasi terhadap kurikulum meliputi:
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 31
a. Struktur beban belajar dan struktur kurikulum setiap program,
b. Serial mata pelajaran,
c. Susunan KI dan KD sesuai dengan serial mata pelajaran,
d. Peraturan akademik,
e. Mekanisme pemilihan beban belajar,
f. Menentukan pembimbing akademik,
g. Melaksanakan penilaian hasil belajar untuk menentukan Indeks Prestasi.
2) Evaluasi terhadap pengelola dilakukan setahun sekali, mencakup:
a. Tingkat relevansi pendidikan terhadap visi, misi, dan tujuan;
b. Tingkat capaian Standar Nasional Pendidikan oleh satuan pendidikan;
c. Tingkat efisiensi dan produktivitas satuan pendidikan;
d. Tingkat daya saing satuan pendidikan pada tingkat daerah, nasional, regional, dan
global.
3) Evaluasi Hasil
a. Evaluasi hasil dilakukan melalui analisis hasil belajar peserta didik dalam bentuk hasil
tiap mata pelajaran dan perubahan perilaku. Setiap mata pelajaran memiliki data hasil
belajar pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Evaluasi dilakukan setiap
semester hingga hasil akhir UAMBN dan UN.
b. Evaluasi terhadap prilaku dilakukan melalui survei dan pengamatan pada aspek
kemandirian, motivasi, dan kepuasan terhadap layanan pembelajaran dan penilaian.
Hasil evaluasi menjadi data pendukung bagi penguatan mutu pendidikan melalui
pelaksanaan SKS.
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 32
BAB V
PENUTUP
Sistem Kredit Semester yang disingkat SKS merupakan bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang peserta didiknya diberi kesempatan menentukan jumlah beban belajar dan mata
pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuan/kecepatan belajar. Pola penyelenggaraan SKS secara kontinu atau secara
diskontinu merupakan variasi yang dapat dipilih madrasah dalam menyelenggaran sistem tersebut.
Oleh karena itu, penyelenggaraan SKS di MTs bukan sesuatu yang niscaya, melainkan sesuatu
yang bersifat inovatif dan membawa warna berbeda dalam sistem pendidikan nasional di
Indonesia.
Petunjuk Teknis penyelenggaraan SKS yang disusun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI diharapkan dapat memandu satuan pendidikan ataupun guru
dalam menyelenggarakan SKS dengan lebih baik, walaupun dalam kenyataannya pelaksanaan
SKS di setiap satuan pendidikan sangat bervariasi disesuaikan dengan kondisi di setiap satuan
pendidikan.
Direktur Jenderal ttd
Kamaruddin Amin
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 33
Contoh Kartu Rencana Studi (KRS)
KOP MADRASAH
KARTU RENCANA STUDI (KRS)
Nama : Semester : NIS/NISN : Tahun Pelajaran : Program/Jurusan : Guru Wali / PA :
No Mata Pelajaran SKS Guru Mata Pelajaran
Ruang Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jumlah
IP Semester : Sks Lalu : Sks kini :
………….., ...................... 20 .....
Siswa
(_______________)
Guru Wali/
Pembimbing Akademik
(_______________)
Mengesahkan
Pengelola SKS/
Bag.Administrasi Akademik
(_______________)
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 34
Contoh Rapor dalam Bentuk Angka
RAPOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : Program : Reguler/Unggulan/PDCI
Nama Siswa : Semester :
NIS/NISN : Tahun Ajaran :
A. Sikap
Aspek Sikap Deskripsi Sikap
Spiritual .................
Sosial .................
B. Pengetahuan dan Keterampilan
Ketuntasan Belajar Minimal :
No KODE MATA PELAJARAN JP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
N B x N (B) NIL PRED NIL PRED
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
QH1 a. Al-Qur'an Hadis 1 2 4,00 A 3,20 B+ 3,83 7,66
AA1 b. Akidah Akhlak 1 2 3,66 A- 3,66 A- 3,66 7,32
FK1 c. fikih 1 2 3,50 B+ 3,60 A- 3,55 7,10
SKI1
d. Sejarah Kebudayaan
Islam 1 2 3,40 B+ 3,66 A- 3,53 7,06
2 PKn1 Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan 1 3 3,10 B 3,30 B+ 3,20 9,60
3 BIN1 Bahasa Indonesia 1 3 3,66 A- 3,66 A- 3,66 10,98
4 BAR1 Bahasa Arab 1 3 3,00 B 3,40 B+ 3,20 9,60
5 MAT1 Matematika 1 4 3,50 B+ 3,10 B 3,30 13,20
6 IPA1 Ilmu Pengetahuan Alam 1 4 3,50 B+ 3,66 A- 3,58 14,32
7 IPS1 Ilmu Pengetahuan Sosial 1 2 3,40 B+ 3,00 B 3,20 6,40
8 BIG1 Bahasa Inggris 1 4 3,50 B+ 3,50 B+ 3,50 14,00
Kelompok B
9 SB1 Seni Budaya 1 3 3,66 A- 3,50 B+ 3,58 10,74
10 PJOK1 Pendidikan Jasmani, Olah
Raga, dan Kesehatan 1 3 3,55 A- 3,66 A- 3,61 10,82
11 PK1 Prakarya 1 2 3,60 A- 3,50 B+ 3,55 7,10
JUMLAH 39
135,44
IP Semester : 135,44 = 3.46
39
Ketidakhadiran
Sakit : _____ hari
IP Kumulatif : Izin : _____ hari
Maks sks Semester Depan: Tanpa Keterangan : _____ hari
No Kegiatan Ekstrakurikuler Nilai Keterangan
1 Pramuka A Sangat Memuaskan, menguasai masalah tali-temali, smaphore, dan baris-berbaris.
2 UKS B Memuaskan, aktif dalam setiap kegiatan UKS dan aktif sebagai Kader Kesehatan Remaja
3 …. …. ……………………………………
…………….., ……………20…
Orang Tua/Wali
(_______________)
Pembimbing Akademik
(_______________)
Mengetahui,
Kepala Madrasah,
(_______________)
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 35
Contoh Rapor dalam Bentuk Angka dan Deskripsi
RAPOR PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : Program : Reguler/Unggulan/PDCI
Nama Siswa : Semester :
NIS/NISN : Tahun Ajaran :
A. SIKAP SPIRITUAL
Sering Bersyukur atas semua nikmat dan karunia Allah SWT; Sering Berdoa
sesudah dan sebelum kegiatan; Cukup Taat beribadah.
SIKAP SOSIAL
Sering Bersyukur atas semua nikmat dan karunia Allah SWT; Sering Berdoa
sesudah dan sebelum kegiatan; Cukup Taat beribadah.
B. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Ketuntasan Belajar Minimal :
No KODE MATA
PELAJARAN
JP PENGETAHUAN KETERAMPILAN N B x N
(B) NIL PRED DESKRIP
SI NIL PRED DESKR
IPSI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
QH1 a. Al-Qur'an Hadis 1 2
AA1 b. Akidah Akhlak 1 2
FK1 c. fikih 1 2
SKI1
d. Sejarah
Kebudayaan Islam 1 2
2 PKn1
Pendidikan
Pancasila &
Kewarganegaraan 1
3
3 BIN1 Bahasa Indonesia 1 3
4 BAR
1 Bahasa Arab 1 3
5 MAT
1 Matematika 1 4
6 IPA1 Ilmu Pengetahuan
Alam 1 4
7 IPS1 Ilmu Pengetahuan
Sosial 1 2
8 BIG1 Bahasa Inggris 1 4
Kelompok B
9 SB1 Seni Budaya 1 3
10 PJO
K1
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan
Kesehatan 1
3
11 PK1 Prakarya 1 2
JUMLAH 39
135,4
4
IP Semester :
Ketidakhadiran
Sakit : _____ hari
IP Kumulatif : Izin : _____ hari
Maks sks Semester Depan: Tanpa Keterangan : _____ hari
∑N x JP
Jumlah JPIP =
Hasil Review Juknis Tim Asosiasi MTs SKS Jatim, Premier Inn 2-5 Agt 2016 Penyelaras Ide: Ahmad Zamroni,M.Pd,MA. (Pajarakan) Page 36
C. Ekstrakurikuler
No Kegiatan Ekstrakurikuler Nilai Keterangan
1 Pramuka A Sangat Memuaskan, menguasai masalah tali-temali,
smaphore, dan baris-berbaris.
2 UKS B Memuaskan, aktif dalam setiap kegiatan UKS dan
aktif sebagai Kader Kesehatan Remaja
3 …. …. ……………………………………
D. Prestasi
No Jenis Prestasi Keterangan
1
2
F. Catatan Wali Kelas
G. Tanggapan Orang Tua
…………….., ……………20…
Orang Tua/Wali
(_______________)
Guru Wali /
Pembimbing Akademik
(_______________)
Mengetahui,
Kepala Madrasah,
(_______________)