Post on 01-Sep-2020
2019
Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
Tahun 2019 Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
Badan Standardisasi Nasional Gedung 1 BPPT Lt 9-14 Jalan MH Thamrin N0 8, Jakarta Pusat 10340 Telp (021) 392 74 22, Fax (021) 392 75 22/28 Email: bsn@bsn.go.id – Website www.bsn.go.id
2019| Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja
pencapaian visi dan misi Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal pada Tahun Anggaran 2019. Laporan Kinerja Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal Tahun 2019 merupakan
Laporan Kinerja tahun kelima Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pada tahun 2019, Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal sebagai bagian dari Deputi Bidang Pengembangan Standar bertekad
melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu
sasaran area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Di samping itu,
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal juga telah
melakukan perubahan sasaran dalam rangka menyelaraskan terjadinya perubahan
sasaran strategis BSN untuk periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal Tahun 2019 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam
pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal di masa mendatang, melalui
pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal.
Jakarta, Januari 2020
Direktur Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal
Wahyu Purbowasito Setyo Waskito
NIP. 19661214 198608 1 001
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal Tahun 2019 telah menetapkan 4 (empat) sasaran dengan 9 (sembilan)
Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut merupakan perwujudan
pelaksanaan Program Pengembangan Standardisasi Nasional yang diamanatkan
kepada Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal tahun 2019 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Perspektif Stakeholder
1) Terwujudnya
daya saing
produk
berstandar di
pasar domestik
dan global
1. Persentase
pertumbuhan
ekspor Produk
Nasional yang
didukung SNI,
Laboratorium,
Lembaga
Sertifikasi, dan
Metrologi (Standar
Nasional Satuan
Ukur)
% 2,5 9,3 372 %(*)
2. Persentase
pertumbuhan
produk ber-SNI di
pasar retail
ddalam negeri
% 1 2,5 250 %(*)
3. Indeks kepuasan
masyarakat
terhadap
efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian
Kesesuaian
Nilai 4,40 4,07 92,5 %(*)
Rata-rata capaian
Sasaran 1 100 %(*)
Perspektif Proses Internal
2) Meningkatkan
kapasitas dan
kualitas
Pengembangan
4. Jumlah SNI yang
ditetapkan SNI 250 275 110 %
5. Jumlah
rekomendasi hasil
Rekomenda
si 300 486 162 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 4
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Standar Agro,
Kimia, Kesehatan,
dan Halal
kaji ulang SNI
6. Persentase tindak
lanjut PNPS % 50 86,44 % 172,88 %
7. Persentase
pemenuhan
kewajiban
Internasional
terkait
pengembangan
standar
% 95 99,79 % 105,04 %
Rata-rata capaian
Sasaran 2 100 %
3) Meningkatkan
pengembangan
Standar
Internasional
bidang Agro,
Kimia, Kesehatan,
dan Halal
8. Jumlah usulan
rancangan
Standar
Internasional yang
diajukan oleh
Indonesia
dokumen 1 1 100 %
Rata-rata capaian
Sasaran 3 100 %
Perspektif Learning & Growth
4) Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
anggaran
9. Persentase realisasi
anggaran Dit.
AKKH
% ≥ 97 99,39 102,46 %
Rata-rata capaian
Sasaran 4 100 %
Keterangan: (*) Ini merupakan sasaran di level BSN yang pengukurannya dilakukan oleh unit kerja
lain di BSN.
Dari 9 (sembilan) indikator kinerja di Direktorat Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal yang ditargetkan, 9 (sembilan) indikator kinerja telah
mencapai target.
Sebagai bagian dari unit kerja di Deputi bidang Pengembangan Standar,
maka pada awal tahun 2019 Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 6.090.020.000,-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp 6.053.028.829. Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal merealisasikan penyerapan anggaran
melebihi target >97 % yaitu sebesar 99,39 %.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................. 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 8
I.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................... 8
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................................. 8
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ............................................................. 9
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................................ 22
I.5 PERAN STRATEGIS ......................................................................................................... 22
BAB II PERENCANAAN KINERJA ............................................................................................ 25
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS ............................................................................................ 25
II.2 PERJANJIAN KINERJA ...................................................................................................... 27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.............................................................................................. 31
III.1 CAPAIAN KINERJA .......................................................................................................... 31
III.2 CAPAIAN DILUAR PERJANJIAN KINERJA ...................................................................... 53
III.3 REALISASI ANGGARAN ................................................................................................... 56
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................... 59
Tabel I.1 – Sebaran Komite Teknis lingkup Dit.PS AKKH ..................................................... 14
Tabel I.2 – Daftar Komite Teknis lingkup Dit.PS AKKH ......................................................... 15
Tabel I.4-Potensi dan Permasalahan Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal ............................................................................................................ 23
Tabel II.1- Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal Tahun 2019 ....................................................................................... 28
Tabel III.1- Pencapaian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal Tahun 2019 ....................................................................................... 32
Tabel III.2- Capaian Kinerja Sasaran 2 ................................................................................. 33
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 6
Tabel III.3 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut metode
perumusan .............................................................................................................................. 34
Tabel III.4 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut Jenis SNI ......... 36
Tabel III.5 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut Status
Penetapan SNI ........................................................................................................................ 37
Tabel III.6 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 ......................................... 39
Berdasarkan pembiayaan BSN dan K/L ............................................................................. 39
Tabel III.7 – Rekomendasi hasil kaji ulang SNI tahun 2019 ................................................ 40
Tabel III.8 - Jumlah PNPS dalam SK perubahan PNPS 2019 .............................................. 42
Tabel III. 9 - Tindak lanjut PNPS menurut capaian tahapan perumusan ........................ 44
Tabel III.10 – Tanggapan Indonesia dalam TC/SC SDO tahun 2019 ............................... 45
Tabel III.11 – Capaian Kinerja Sasaran 2 ............................................................................. 48
Tabel III.12 – Standar Internasional yang Diajukan Indonesia.......................................... 49
Tabel III.13 - Capaian Kinerja Sasaran II .............................................................................. 50
Tabel III.14 – Realisasi Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal ................................................................................................................................. 51
Gambar I.1- Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal ............................................................................................................ 10
Gambar I.2 – Rapat Penguatan Pengelolaan Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal ............................................................................................................ 12
Gambar I.3 – Tata alir perumusan SNI, Penetapan SNI dan Publikasi SNI ...................... 13
Gambar I.4 – Perbandingan Komtek yang Dikelola BSN dan Komtek di Luar BSN ...... 14
Gambar I.5 – Perbandingan Komtek inline SDO dengan Jumlah Komtek Total Dit.PS
AKKH ......................................................................................................................................... 18
Gambar I.6 – Diagram alir proses evaluasi kinerja Komite Teknis tahun 2019 ............... 19
Gambar I.7 – Kebijakan Pemeliharaan SNI ........................................................................ 20
Gambar III.1 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut metode
perumusan .............................................................................................................................. 35
Gambar III.2 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut Jenis SNI ... 36
Gambar III.3 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut Status
Penetapan SNI ........................................................................................................................ 37
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 7
Gambar III.4 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 Berdasarkan
pembiayaan BSN dan K/L .................................................................................................... 39
Gambar III.5 – Rekomendasi hasil kaji ulang SNI tahun 2019 ........................................... 41
Gambar III.6 - Jumlah PNPS dalam SK perubahan PNPS 2019 ....................................... 43
Gambar III.7 - Sidang ke-13 Codex Committee on Contaminants in Foods,
Yogyakarta, Indonesia, 29 April-3 Mei 2019 ....................................................................... 47
Gambar III.8 - Sidang ke-19 ASEAN Task Force on Codex, Siem Reap, Cambodia, 19-
21 Juni 2019 ............................................................................................................................. 48
Gambar III.9 - Penyerahan piagam penghargaan tertinggi pada HTCA 2019 di
Jakarta, 20 November 2019 ................................................................................................. 53
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 8
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan
Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut
merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu
instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal, sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan
Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang.
Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Deputi Bidang Pengembangan
Standar dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan
Laporan Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Deputi Bidang
Pengembangan Standar tahun 2019.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja
dalam rangka mencapai visi dan misi Deputi Bidang Pengembangan Standar
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan
strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 9
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
I.3.1 Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal adalah melaksanakan
penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan
pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional, serta
pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sektor agro, kimia,
kesehatan, dan halal.
Selain menjalankan kegiatan utama dan kegiatan pendukung, Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal juga
menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengembangan Standar Nasional
Indonesia dan standar internasional sektor pertanian, lingkungan hidup,
kehutanan, perikanan dan kelautan, kimia, kesehatan, serta halal;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan Standar Nasional
Indonesia dan standar internasional sektor pertanian, lingkungan hidup,
kehutanan, perikanan dan kelautan, kimia, kesehatan, dan halal;
3. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan
Standar Nasional Indonesia dan standar internasional sektor pertanian,
lingkungan hidup, kehutanan, perikanan dan kelautan, kimia, kesehatan, dan
halal; dan
4. penyiapan pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang
pengembangan standar sektor pertanian, lingkungan hidup, kehutanan,
perikanan dan kelautan, kimia, kesehatan, dan halal.
Struktur Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
dapat dilihat pada gambar berikut.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 10
Gambar I.1- Struktur Organisasi Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
Berdasarkan struktur organisasi tersebut Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Subdirektorat Pengembangan Standar Pertanian dan Halal;, dengan tugas
melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar
Nasional Indonesia dan standar internasional, serta pelaksanaan pemenuhan
kewajiban internasional di bidang pengembangan standar sektor pertanian,
pangan, peternakan, dan halal.
2. Subdirektorat Pengembangan Standar Lingkungan, Kehutanan, Perikanan, dan
Kelautan;, dengan tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional, serta
pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan
standar sektor lingkungan hidup, kehutanan, perikanan, dan kelautan.
3. Subdirektorat Pengembangan Standar Kimia; dengan tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia
dan standar internasional, serta pelaksanaan pemenuhan kewajiban
internasional di bidang pengembangan standar sektor kimia hulu dan kimia hilir.
4. Subdirektorat Pengembangan Standar Kesehatan dengan tugas melaksanakan
penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan Standar Nasional Indonesia
Direktorat
Pengembangan
Standar Agro,
Kimia, Kesehatan.
Dan Halal
Subdirektorat
Pengembangan
Standar
Pertanian & Halal
Subdirektorat
Pengembangan
Standar Lingkungan,
Kehutanan,
Perikanan, dan
Kelautan
Subdirektorat
Pengembangan
Standar
Kimia
Subdirektorat
Pengembangan
Standar
Kesehatan
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 11
dan standar internasional, serta pelaksanaan pemenuhan kewajiban
internasional di bidang pengembangan standar sektor kesehatan.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal melakukan kegiatan :
1.3.2 Kegiatan Utama
I.3.1.1 Perencanaan
Program Nasional Pengembangan Standar (PNPS) disusun dengan
memperhatikan:
a) kebijakan nasional standardisasi dan penilaian kesesuaian;
b) perlindungan konsumen;
c) kebutuhan pasar;
d) perkembangan standardisasi regional dan internasional;
e) kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi;
f) kondisi flora, fauna, dan lingkungan hidup;
g) kemampuan dan kebutuhan industri dalam negeri;
h) keyakinan beragama; dan
i) budaya dan kearifan lokal; serta
j) sumber daya yang tersedia.
Pembahasan usulan PNPS dilakukan oleh Komite Kebijakan Pengembangan
Standar (KKPS) yang beranggotakan wakil dari kementerian/lembaga yang
mengelola sekretariat komite teknis. Rekomendasi KKPS terkait PNPS tahun berjalan
akan menjadi dasar bagi Kepala BSN dalam menetapkan PNPS.
Berdasarkan data PNPS tahun berjalan tersebut, maka Dit. Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal berkewajiban untuk
melakukan konsolidasi internal dalam rangka penguatan pengelolaan
pengembangan SNI dari komtek yang masuk lingkup tanggung jawab Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 12
Gambar I.2 – Rapat Penguatan Pengelolaan Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal
I.3.1.2 Perumusan
I.3.1.2.1 Proses Perumusan
Berdasarkan PBSN No. 3 Tahun 2018 tentang pengembangan SNI, tata alir
perumusan SNI sampai ke tahap publikasi SNI dapat dilihat pada gambar I.3.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 13
Gambar I.3 – Tata alir perumusan SNI, Penetapan SNI dan Publikasi SNI
I.3.1.1.2.2 Komite Teknis
Perumusan SNI dalam lingkup Direktorat Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal didukung oleh 59 Komite teknis (Tabel I.1) yang
terdiri dari 36 Sekreratiat Komtek (61 %) berada di K/L, dan 23 Sekretariat
Komtek (39 %) di BSN.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 14
Tabel I.1 – Sebaran Komite Teknis lingkup Dit.PS AKKH
No. Subdit Jumlah Komtek
dikelola K/L
Jumlah Komtek
dikelola BSN
1 PH 13 11
2 LKPK 9 1
3 Kimia 10 3
4 Kesehatan 4 8
Jumlah Komtek
Dit.PS AKKH 36 23
Mengacu pada UU 20 tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun
2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional (PP SSPKN),
bahwa Komite Teknis dan Sekretariat Komite Teknis dikelola oleh BSN. Lebih lanjut
diuraikan bahwa dalam ketentuan peralihan dari PP ini sejak diundangkan, maka
dalam waktu 5 tahun tahun pengorganisasian Komite Teknis yang ada di Instansi
Teknis dialihkan ke BSN melalui koordinasi dengan Kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian. Hingga tahun 2019, perbandingan jumlah komite
teknis yang dikelola oleh BSN dengan jumlah Komite Teknis yang dikelola oleh K/L
seperti terlihat pada gambar I.4.
Gambar I.4 – Perbandingan Komtek yang Dikelola BSN dan Komtek di Luar
BSN
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 15
Sementara itu, mengacu pada Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4
tahun 2018 pasal 4.4 disebutkan bahwa Ruang lingkup Komite Teknis ditetapkan
oleh BSN dan sedapat mungkin mengacu pada ruang lingkup Technical Committee
(TC) / Subcommittee (SC) yang dikembangkan oleh organisasi standardisasi
internasional (SDO) yang relevan. Dari 59 Komite Teknis di lingkup Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal, 38 Komite Teknis sudah
inline dengan SDO. Berikut daftar Komite Teknis lingkup Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal yang inline dengan SDO:
Tabel I.2 – Daftar Komite Teknis lingkup Dit.PS AKKH
No. No.Komtek Nama Komtek inline SDO
1 11-03 Alat Kesehatan IEC/TC 62
2 11-04 Invitro Diagnostic Test
System -
3 11-06 Kontrasepsi ISO/TC 157
4 11-07 Produk Optik dan Fotonik -
5 11-09 Peralatan Kesehatan
Non Elektromedik -
6 11-10 Sistem Manajemen
Peralatan Kesehatan ISO/TC 210
7 11-11
Produk Higiene
Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga -
8 11-12 Kedokteran Gigi ISO/TC 106
9 11-13 Sterilisasi Produk
Pelayanan Kesehatan ISO/TC 198
10 13-09 Biosafety dan Biosecurity -
11 13-10 Unit Pengolah Air Minum -
12 13-01 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja -
13 03-08 Halal SMIIC
14 19-05 Metode Pengujian Halal -
15 19-06 Metode dan Pengujian
Mikrobiologi
ISO/TC 34/SC 9
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 16
No. No.Komtek Nama Komtek inline SDO
16 19-07 Metode dan Pengujian
Umum Kimia Pangan
-
17 65-03 Pertanian ISO/TC 34
18 65-03-S1 Perbenihan Tanaman -
19 65-03-S2 Benih Tanaman Pangan -
20 65-09 Kakao dan Produk Kakao ISO/TC 34/SC 18
21 65-10 Kopi dan Produk Kopi ISO/TC 34/SC 15
22 65-11 Tanaman Pangan ISO/TC 34/SC 4
23 65-13 Gula Codex committee
on sugar (CCS)
24 65-15
Hortikultura Codex committee
on Fruits and
Vegetables (CCFV)
25 65-16 Bibit Ternak -
26 67-01
Pangan Olahan Tertentu Codex Committee
on Nutrition and
Foods for Special
Dietary Uses
(CCNFSDU)
27 67-02
Bahan Tambahan
Pangan dan Kontaminan
Codex Committee
on Food Additives
(CCFA)
28 67-02-S1 Kemasan Pangan -
29 67-03 Peternakan dan Produk
Peternakan
ISO/TC 34/SC 6
30 67-03-S3 Pakan Ternak ISO/TC 34/SC 10
31 67-04 Metode Pengujian
Peternakan
-
32 67-04-S1 Makanan dan Minuman ISO/TC 34
33 67-04-S2 Minuman ISO/TC 34
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 17
No. No.Komtek Nama Komtek inline SDO
34 67-07 Produk Tembakau ISO/TC 126
35 67-07 Analisis Sensori ISO/TC 34/SC 12
36 67-08 Sistem Manajemen
Keamanan Pangan
ISO/TC 34/SC 17
37 11-08 Prasarana Laboratorium
Biologi & Kimia
ISO/TC 48
38 65-06 Produk Agrokimia ISO/TC 81
39 71-01 Teknologi Kimia ISO/TC 47
40 71-02 Garam -
41 71-03 Kimia Pembersih ISO/TC 91
42 71-04 Industri Kimia Organik ISO/TC 47
43 71-05 Minyak atsiri ISO/TC 54
44 81-03
Peralatan keramik,
glassware, dan gelas
keramik yang kontak
dengan makanan
ISO/TC 166
45 83-01 Karet dan barang karet ISO/TC 45 SC1,SC2,SC4
46 83-02 Plastik dan barang plastik ISO/TC 61, ISO/TC 138,
ISO/TC 94
47 85-01 Teknologi Kertas ISO/TC 6
48 87-01 Industri cat dan warna ISO/TC 35, ISO/TC 107
49 83-01-S2 Crumb rubber ISO/TC 45/SC 3
50 65-05 Produk perikanan -
51 65-08 Produk perikanan
nonpangan -
52 65-07 Perikanan budidaya ISO/TC 234
53 65-14
Perikanan tangkap Codex Committee on Fish
and Fishery Products
(CCFFP)
54 65-12 Bambu dan rotan -
55 79-01 Hasil hutan kayu -
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 18
No. No.Komtek Nama Komtek inline SDO
56 65-01 Pengelolaan hutan -
57 65-02 Hasil hutan bukan kayu -
58 13-07 Manajemen lingkungan ISO/TC 207
59 13-03 Kualitas lingkungan ISO/TC 146 dan ISO/TC 147
Gambar I.5 – Perbandingan Komtek inline SDO dengan Jumlah Komtek Total
Dit.PS AKKH
I.3.1.1.2.3 Pengendalian Perumusan
Dalam pengembangan SNI, BSN harus melakukan proses pengendalian dengan
1. Menugaskan person penanggungjawab pengelola komtek untuk hadir
memonitor dan mengawal pembahasan sekaligus memberikan
masukan/klarifikasi bilamana diperlukan pada saat rapat penyusunan konsep
RSNI maupun rapat teknis. 2. Menugaskan Tenaga Pengendali Mutu (TPMS)
dalam setiap penyelenggaraan rapat konsensus.
2. Menugaskan Tenaga Pengendali Mutu (TPMS) dalam setiap penyelenggaraan
rapat konsensus.
TPMS yang ditugaskan oleh BSN dimaksudkan untuk memantau, mengawasi dan
mengingatkan Komite Teknis (Komtek) dalam proses perumusan SNI sesuai dengan
ketentuan PBSN No.21 Tahun 2019 tentang pedoman tenaga pengendali mutu
Standar Nasional Indonesia.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 19
I.3.1.1.2.4 Evaluasi Komite Teknis
Dalam proses perumusan SNI, Komite Teknis Perumusan SNI merupakan
kepanjangan tangan BSN, yang pengelolaan kesekretariatannya ditangani oleh
beberapa K/L. Oleh karena itu telah menjadi tanggung jawab BSN untuk membina
sekretariat Komite Teknis tersebut.
Pemeliharaan Komite Teknis dilakukan melalui evaluasi kinerja berdasarkan
Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan Komite Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia. Evaluasi ini
dilakukan secara rutin setiap tahun. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal dalam
memperbaiki pengelolaan Komite Teknis, baik yang berada di Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Halal maupun di
Kementerian/Lembaga lain.
Pembinaan Komite Teknis Perumusan SNI agar memenuhi ketentuan dalam
pengembangan SNI, dilakukan melalui pelaksanaan evaluasi kinerja, yang berbasis
pada ketentuan Pedoman tentang Pengelolaan Komite Teknis dan Subkomite
Teknis. Evaluasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Hasil evaluasi ini digunakan
sebagai dasar perbaikan pengelolaan Komite Teknis Perumusan SNI. Hasil evaluasi
kinerja ini juga digunakan sebagai dasar penentuan dalam penganugerahan
Herudi Technical Committee Award (HTCA) yang akan diberikan kepada Komite
Teknis Perumusan SNI sesuai dengan PBSN No 4 Tahun 2018 tentang pengelolaan
komite teknis bahwa Evaluasi terhadap kinerja Komite Teknis dilaksanakan oleh BSN
dengan mempertimbangkan masukan pemangku kepentingan/stakeholders.
Evaluasi dilakukan sekali dalam 1 (satu) tahun. Dimulai setelah ditetapkannya Komite
Teknis tersebut. Diagram alir proses evaluasi kinerja Komite Teknis dapat dilihat dalam
gambar I.6
Gambar I.6 – Diagram alir proses evaluasi kinerja Komite Teknis tahun 2019
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 20
I.3.1.1.3 Pemeliharaan SNI
Pemeliharaan SNI perlu dilakukan sebagaimana diamanatkan dalam UU
Nomor 20 Tahun 2014 yang tercantum pada Pasal 27 dan 28 ayat (1) dan (2).
Pengaturan lebih lanjut telah diatur dalam Peraturan BSN Nomor 6 Tahun 2018
tentang kaji ulang SNI, yang menyebutkan bahwa Komite Teknis/Subkomite Teknis
melaksanakan kaji ulang SNI sekurang-kurangnya satu kali dalam 5 (lima) tahun
setelah ditetapkan. Pemeliharaan SNI dilakukan untuk menjaga kesesuaian SNI
terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan dalam rangka memelihara dan menilai kelayakan dan kekinian SNI.
Gambar I.7 – Kebijakan Pemeliharaan SNI
I.3.1.2 Kegiatan Pendukung
I.3.1.2.1 Pembinaan SDM Perumusan
Untuk menyediakan SNI yang bermutu dan handal memerlukan dukungan
Sumberdaya manusia yang kompeten baik secara teknis, manajerial dan
administrasi. Tiga unsur penting dalam peningkatan kompetensi yaitu penguasaan
pengetahuan atas subjek yang dibahas, keterampilan dalam mengaplikasikan dan
mengkreasikan pengetahuan yang diperoleh, serta sikap diri untuk mengendalikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Sumber daya manusia terkait
pengembangan SNI terdiri dari:
a. Sekretariat pengelola komtek
b. Editor rancangan SNI
c. Konseptor rancangan SNI
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 21
d. Tenaga Pengendali Mutu Standar
e. Anggota Komtek
f. Pemangku kepentingan pengembangan SNI
Peningkatan kompetensi SDM terkait pengembangan SNI dilakukan melalui
kegiatan pelatihan, workshop/seminar, dan/atau kunjungan ke pelaku usaha.
I.3.1.2.2 Partisipasi dalam pengembangan Standar Internasional
Perumusan SNI perlu dilakukan selaras dengan standar internasional sebagaimana
diamanatkan dalam UU Nomor 20 tahun 2014 yang tercantum pada Pasal 13 ayat
(2). Pengaturan lebih lanjut telah diatur dalam Peraturan BSN No 2 tahun 2018
tentang Pengembangan SNI, menyebutkan bahwa salah prinsip dasar yang harus
diterapkan dalam proses perumusan adalah koheren, yaitu sejauh mungkin
mengacu kepada satu standar internasional yang relevan dan menghindarkan
duplikasi dengan kegiatan perumusan standar internasional agar hasilnya dapat
harmonis dengan perkembangan internasional.
Dalam kaitan perumusan standar internasional, BSN selaku lembaga yang mewakili
Indonesia di lembaga pengembangan Standar internasional seperti ISO, IEC dan
maupun koordinator dalam perumusan standar internasional di bidang pangan
(Codex) harus aktif dalam memberi masukan atau tanggapan pada semua
tahapan terhadap standar internasional yang akan dan sedang dirumuskan.
Tanggapan tersebut dapat disampaikan baik melalui elekronik maupun kehadiran
dalam sidang yang dilakukan.
Kewajiban Indonesia memberikan tanggapan balloting dari ISO terkait
pengembangan standar secara formal diajukan melalui ISO balloting portal untuk
pemungutan suara (balloting) dalam Komite (TC/SC) sesuai dengan tahapan
perumusan/kaji ulang standar ISO, khususnya pada TC/SC dengan status
keanggotaan P-member. Balloting tersebut dapat berupa permintaan
tanggapan/posisi pada tahapan:
a) Committee Internal Balloting (CIB),
b) Draft International Standard (DIS),
c) Final Draft International Standard (FDIS),
d) Systematic Review (SR),
e) Withdrawal Consultations (WDRL), maupun
f) Vote to all members (TMB/NP dan TMB/TSP).
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 22
Sesuai ketentuan PBSN No. 4 tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan
Komite Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia, penyusunan tanggapan/posisi
Indonesia terhadap pengembangan standar internasional ISO dilakukan oleh
Komite Teknis Perumusan SNI yang memiliki ruang lingkup yang relevan dengan
ruang lingkup Komite (Technical Committee (TC), Project Committee (PC),
Subcommittee(SC)) yang ada di ISO.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31
Desember 2019 Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan
Halal memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 24 (dua
puluh empat) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.3-Personel ASN Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi
dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini. (dapat direviu atau
ditambahkan narasi yang terkait)
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang
Keterangan
< S1 S1 S2 S3
1. Direktur Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal - - - 1 1 -
2. Subdirektorat Pengembangan Standar
Pertanian dan Halal - 5 2 - 7
2 orang
tugas belajar
3. Subdirektorat Pengembangan Standar
Lingkungan, Kehutanan, Perikanan,
dan Kelautan
- 5 1 - 6 1 orang
tugas belajar
4. Subdirektorat Pengembangan Standar
Kimia - 5 - 1 6 -
5. Subdirektorat Pengembangan Standar
Kesehatan 1 1 2 - 4 -
Jumlah 1 16 5 2 24
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 23
melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan
pelaporan pengembangan Standar Nasional Indonesia dan standar internasional,
serta pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sektor agro,
kimia, kesehatan, dan halal. Untuk itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal telah
mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan
dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.4-Potensi dan Permasalahan Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. Cakupan SNI yang
harus dirumuskan
sangat bervariasi,
meliputi sektor
pertanian,
perkebunan,
peternakan, produk
pangan, jaminan
halal, perikanan,
kehutanan,
lingkungan, kimia,
dan kesehatan.
1. Ekspektasi dari pemangku
kepentingan dan beban
kerja yang tinggi belum
didukung dengan sumber
daya yang cukup untuk
memberikan kinerja yang
prima
1. Meningkatkan pengelolaan
kualitas SDM dalam
perumusan standar
2. Meningkatkan pengelolaan
standardisasi
3. Meningkatkan pengelolaan
layanan dalam penetapan
SNI
2. Mayoritas SNI yang
disusun bersifat
strategis dan
mengarah ke
persyaratan produk
serta sering diregulasi
oleh K/L
2. Dalam perumusan SNI
selalu mencakup
perdebatan penentuan
persyaratan mutu dan
parameter pengujian
karena hal tersebut belum
didukung dengan
ketersediaan infrastruktur
pendukung (misalnya alat
uji di laboratorium).
4. Meningkatkan pengelolaan
kualitas SDM dalam
perumusan standar
5. Meningkatkan harmonisasi
RSNI dengan standar
internasional
3. Adanya trend
peningkatan
penerapan K3L yang
memerlukan
ketersediaan SNI
sebagai acuan
dalam penilaian
kesesuaian.
3. Dalam penentuan
parameter dan
persyaratan SNI sering kali
masih belum selaras
dengan ketentuan regulasi
yang mengatur aspek K3L,
misalnya kandungan
cemaran dalam bahan
pangan
6. Meningkatkan kebijakan
dalam perumusan standar
7. Meningkatkan pengelolaan
kualitas SDM dalam
perumusan standar
8. Meningkatkan harmonisasi
RSNI dengan standar
internasional
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 24
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
4. Hasil riset dan inovasi
yang tumbuh
berkembang dengan
pesat merupakan
peluang agar dapat
dimanfaatkan secara
luas.
4. Masih banyak hasil inovasi
belum dimanfaatkan/
optimalisasi aplikasinya
secara luas karena belum
disusun menjadi SNI
sehingga bisa menjadi
acuan nasional.
9. Meningkatkan kebijakan
dalam perumusan standar
10. Meningkatkan pengelolaan
standardisasi
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 25
R
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
umusan visi dan misi Rencana Strategis (Renstra Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal Tahun 2015-
2019 adalah sebagai berikut.
VISI
“Terwujudnya proses Perumusan SNI sektor Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
yang taat azas dan tepat waktu”
MISI
1. Mengembangkan dan memperkuat sistem pengembangan SNI sektor Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal;
2. Menyempurnakan kebijakan pengembangan SNI sektor Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal;
3. Melaksanakan pengelolaan komtek/subkomtek pengembangan SNI sektor
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal;
4. Melaksanakan pembinaan komtek/subkomtek dan personel terkait dengan
pengembangan SNI sektor Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal;
5. Memfasilitasi proses pengembangan SNI sektor Agro, Kimia, Kesehatan, dan
Halal secara taat azas.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan
kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga
untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan
berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal adalah sebagai berikut:
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 26
TUJUAN
“Jumlah SNI sektor Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal yang ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan”
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal selaku Unit Teknis di lingkungan BSN.
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal dituntut agar
dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu,
pencapaian kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan
Halal harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator
kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja
outcome. Pada tahun 2019, sasaran Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan
berkelanjutan.
Berikut sasaran Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019.
SASARAN
Sesuai Renstra Tahun 2015-2019 Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal mempunyai sasaran yaitu “tersedianya Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan,
terkait sektor Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal”.
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal berdasarkan Perjanjian
Kinerja Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Perspektif stakeholder: Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar
domestic dan global
2. Perspektif proses internal:
- meningkatkan kapasitas dan kualitas pengembangan standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
- Meningkatkan pengembangan Standar Internasional bidang Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
3. Perspektif learning dan growth: meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 27
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh
pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir
tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja,
pada tahun 2019 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal sehingga
indikator kinerja Perjanjian Kinerja Tahun 2019 juga mengalami perubahan. Berikut
adalah Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal tahun 2019 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 28
Tabel II.1- Perjanjian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019
Customer Perspectives
1. Terwujudnya daya
saing produk berstandar
di pasar domestik dan
global
1. Presentase pertumbuhan ekspor
Produk Nasional yang didukung SNI,
Laboratorium, Lembaga Serifikasi dan
Metrologi (Standar Nasional Satuan
Ukuran)
2,5 %
2. Presentase pertumbuhan produk
ber-SNI di pasar retail dalam negeri
1 %
3. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap efektivitas Sistem
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
4,40 %
Internal Process Perspectives
2. Meningkatkan
kapasitas dan kualitas
Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal
4. Jumlah SNI yang ditetapkan 250 SNI
5. Jumlah rekomendasi hasil kaji ulang
SNI
300
rekomendasi
6. Persentase tindaklanjut PNPS 50 %
7. Persentase pemenuhan kewajiban
internasional terkait pengembangan
standar
95 %
3. Meningkatkan
pengembangan Standar
Internasional bidang
Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal
8. Jumlah usulan rancangan Standar
Internasional yang diajukan oleh
Indonesia
1 dokumen
Learning and Growth Perspectives
4. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
9. Persentase realisasi anggaran Dit.
AKKH
≥ 97 %
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal pada tahun 2019 menetapkan sebanyak
4 (empat) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan
untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 29
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal melaksanakan kegiatan
perumusan standar dalam Program Pengembangan Standardisasi Nasional.
Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan
dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Pengembangan Standardisasi Nasional melalui:
A.1. Kegiatan Peningkatan Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan
Halal
A.1.1 Output: Standar Nasional Indonesia bidang Standar Agro, Kimia, Kesehatan
dan Halal (3560.001), yang akan menghasilkan output 150 SNI.
Dalam rangka menghasilkan output ini, Direktorat Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal melaksanakan sub output kegiatan sebagai berikut:
A.1.1.1 Rekomendasi Kebijakan Perumusan SNI Bidang Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal, dengan komponen:
1. Melaksanakan penyusunan kebijakan perumusan standar
2. Melaksanakan pemeliharaan SNI
3. Melaksanakan pembinaan SDM perumusan SNI
4. Melaksanakan evaluasi pengelolaan Komite Teknis
5. Melaksanakan penyiapan pemenuhan kewajiban internasional di bidang
pengembangan standar
A.1.1.2 SNI yang Disusun dengan Adopsi Identik Metode Republikasi-Reprint Proses
Perumusan RSNI dari Jajak Pendapat hingga Penetapan SNI
A.1.1.3 SNI yang Disusun dengan Adopsi Identik Metode Identik Terjemahan Proses
Perumusan RSNI dari Jajak Pendapat hingga Penetapan SNI
A.1.1.4 SNI yang Disusun dengan Adopsi Identik Metode Modifikasi Perumusan RSNI
dari Jajak Pendapat hingga Penetapan SNI
A.1.1.5 SNI yang Disusun dengan Adopsi Identik Metode Pengembangan Sendiri RSNI
dari Jajak Pendapat hingga Penetapan SNI
A.1.1.6 SNI yang Disusun dengan Adopsi Identik Metode Republikasi-Reprint Proses
Perumusan PNPS ke RSNI 3 dengan Jumlah Halaman 1 s.d. 30
A.1.1.7 SNI yang Disusun dengan Adopsi Identik Metode Terjemahan RSNI dari PNPS
ke RSNI 3 dengan Jumlah Halaman 1 s.d. 30
A.1.1.8 SNI yang Disusun dengan Metode Pengembangan Sendiri RSNI dari PNPS ke
RSNI 3 dengan Jumlah Halaman 1 s.d. 30
A.1.1.9 SNI yang Disusun dengan Adopsi Modifikasi Metode Terjemahan dengan
Jumlah Halaman 1 s.d. 30
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 30
A.1.2 Output: Standar Nasional Indonesia bidang Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan (3560.002), yang akan menghasilkan output 100 SNI.
Dalam rangka menghasilkan output ini, Direktorat Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal melaksanakan sub output kegiatan sebagai berikut:
A.1.2.1 Melaksanakan rekomendasi Perumusan SNI Bidang Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan
A.1.2.2 SNI yang disusun dengan Aopsi Identik Metode Pengembangan Sendiri RSNI
Dalam rangka menghasilkan sub output ini, Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal melaksanakan komponen kegiatan sebagai
berikut:
1. Melaksanakan penyusunan Standar Nasional Indonesia (SNI) Sektor Prioritas
2. Tahap Perumusan RSNI dari JP hingga penetapan SNI sektor prioritas
3. Tahap Perumusan RSNI dari PNPS hingga RSNI3 sektor prioritas
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 31
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam
mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai
dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan
Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan
kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan
kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya,
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal telah
melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok
dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan
dalam Laporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal Tahun 2019.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk
mewujudkan visi dan misi Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran
dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan
serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian
masing-masing sasaran dan target yang terkait Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal yang direncanakan dalam Tahun 2019
berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 32
Tabel III.1- Pencapaian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
1. Terwujudnya daya
saing produk
berstandar di pasar
domestik dan global
1. Presentase pertumbuhan
ekspor Produk Nasional yang
didukung SNI, Laboratorium,
Lembaga Serifikasi dan
Metrologi (Standar Nasional
Satuan Ukuran)
2,5 % 9,3 372 %(*)
2. Presentase pertumbuhan
produk ber-SNI di pasar retail
dalam negeri
1 % 2,5 250 %(*)
3. Indeks kepuasan
masyarakat terhadap
efektivitas Sistem
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian
4,40 % 4,07 92,5 %(*)
2. Meningkatkan
kapasitas dan
kualitas
Pengembangan
Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan
Halal
4. Jumlah SNI yang
ditetapkan
250 SNI 275 SNI 110 %
5. Jumlah rekomendasi hasil
kaji ulang SNI
300
rekomendasi
486
rekomendasi
162 %
6. Persentase tindaklanjut
PNPS
50 % 86,44 % 172,88 %
7. Persentase pemenuhan
kewajiban internasional
terkait pengembangan
standar
95 % 99,79 % 105,04 %
3. Meningkatkan
pengembangan
Standar Internasional
bidang Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
8. Jumlah usulan rancangan
Standar Internasional yang
diajukan oleh Indonesia
1 dokumen 1 dokumen 100 %
4. Meningkatkan
kinerja pengelolaan
anggaran
9. Persentase realisasi
anggaran Dit. AKKH
≥ 97 % 99,39 % 102,46 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 33
Keterangan: (*) Ini merupakan sasaran di level BSN yang pengukurannya dilakukan oleh unit kerja
lain di BSN.
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal untuk masing-masing
sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN
1
Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik
dan global
Pada sasaran 1 yang merupakan sasaran di level BSN, pengukurannya dilakukan
oleh unit kerja lain di BSN. Dit. PS AKKH tidak melakukan kegiatan yang bersifat
langsung untuk mencapai target sasaran ini.
SASARAN
2
Meningkatkan kapasitas dan kualitas Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
Tabel III.2- Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja
Capaian 2019 Realisasi
2018
Peningkatan/
(Penurunan)
dari realisasi
tahun
sebelumnya
Target Realisasi Capaian
%
1. Jumlah SNI yang
ditetapkan 250 SNI 275 SNI 100 % N/A
Realisasi
Tahun 2018
belum bisa
dibandingkan
karena Dit.
PS AKKH baru
dibentuk awal
tahun 2019
2. Jumlah
rekomendasi hasil
kaji ulang SNI
300 486 100 % N/A
3. Persentase tindak
lanjut PNPS 50 % 86,44 % 100 % N/A
4. Persentase
pemenuhan
kewajiban
Internasional terkait
pengembangan
standar
95 % 99,78 % 100 % N/A
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 34
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran 1 yaitu meningkatkan
kapasitas dan kualitas Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
rata-rata capaian sebesar 100 %.
Perbandingan target dan realisasi pada tahun sebelumnya tidak dapat
dilihat karena Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
secara nomenklatur baru dibentuk awal tahun 2019.
Indikator Kinerja: Jumlah SNI yang ditetapkan
Memperhatikan sasaran tahunan, indikator dan target Direktorat
Pengembangan Standar Iagro, Kimia, Kesehatan, dan Halal yang ditetapkan pada
tahun 2019, telah ditetapkan sebanyak 275 SNI. Dari keseluruhan 275 SNI yang
ditetapkan pada tahun 2019, dapat dijabarkan dalam beberapa kategori
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.3, III.4 III.5., dan III.6
Tabel III.3 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut
metode perumusan
No URAIAN SUBDIT Dit.PS
AKKH PH KESEHATAN KIMIA LKPK
1 ADOPSI 66 27 68 6 167
A Adopsi Identik 66 27 60 6 159
1) adopsi identik rep-rep 54 0 22 0 76
2)
adopsi identik
terjemahan 12 27 38
6 83
B Adopsi Modifikasi 0 0 8 0 8
1)
adopsi modifikasi
terjemahan 0 0 8
0 8
2
PENGEMBANGAN
SENDIRI 21 6 27
54 108
TOTAL 87 33 95 60 275
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 35
Gambar III.1 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut
metode perumusan
Ditinjau dari tingkat keselarasan dengan standar internasional, sebanyak 167 SNI
disusun dengan mengadopsi standar internasional secara identik dan modifikasi
sehingga memiliki tingkat keselarasan yang sama dengan standar internasional.
Dalam hal ini, 76 SNI disusun dengan metode Republikasi-Reprint, 83 SNI disusun
dengan metode terjemahan, dan 8 SNI disusun dengan metode modifikasi dari
standar internasional. Sementara 108 SNI disusun dengan metode pengembangan
sendiri dengan memperhatikan kemampuan kondisi dalam negeri dalam
pemenuhan SNI tersebut.
Dari 275 SNI tersebut, sebanyak 133 SNI merupakan SNI produk yang mengatur
persyaratan teknis suatu produk untuk menjadi rujukan dalam perdagangan. Dari
275 SNI tersebut juga telah memperhatikan revisi SNI yang telah ditetapkan
sebelumnya, sehingga 109 SNI telah terjamin kelayakan dan kekiniannya terhadap
kebutuhan pasar dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 36
Tabel III.4 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut
Jenis SNI
No URAIAN
SUBDIT Dit.PS
AKKH PH
KESEHATAN KIMIA LKPK
1 PRODUK 21 18 72 22 133
2 JASA 0 0 0 0 0
3 PROSES 61 14 20 33 128
4 SISTEM 5 1 3 5 14
5 PERSONAL 0 0 0 0 0
TOTAL 87 33 95 60 275
Gambar III.2 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut
Jenis SNI
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 37
Tabel III.5 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut
Status Penetapan SNI
No URAIAN
SUBDIT Dit.PS
AKKH PH
KESEHATAN KIMIA LKPK
1 BARU 58 29 43 34 164
2 REVISI 29 4 50 26 109
3 KONFIRMASI 0 0 2 0 2
4 AMANDEMEN 0 0 0 0 0
5 RALAT 0 0 0 0 0
TOTAL 87 33 95 60 275
Gambar III.3 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019 menurut
Status Penetapan SNI
Selain menetapkan SNI, di tahun 2019 Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal juga mengusulkan abolisi terhadap 3 SNI hasil kaji
ulang yang dilakukan oleh Komtek.
Kegiatan perumusan SNI tidak terlepas dari peran serta Komite Teknis
Perumusan SNI. Untuk itu, Bidang Pertanian, Pangan dan Kesehatan bersama-sama
dengan Komite Teknis Perumusan SNI berkoordinasi dan bersinergis dalam
pelaksanaan perumusan SNI, pada setiap tahapan perumusan SNI yaitu: (1)
penyusunan Program Nasional Perumusan SNI (PNPS); (2) Penyusunan konsep
(drafting); (3) Rapat teknis; (4) Rapat Konsensus; (5) Jajak pendapat (public enquiry);
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 38
(6) Pembahasan hasil JP; (7) Penyempurnaan RSNI untuk penetapan; dan (8)
Penetapan SNI.
Berdasarkan identifiikasi 275 SNI yang ditetapkan tersebut, 109 SNI dihasilkan
dari sekretariat komtek yang berada di BSN, 40 SNI dari sekretariat komtek luar BSN
yang pembiayaan perumusan SNInya dibiayai oleh BSN, dan 126 SNI dihasilkan dari
sekretariat di luar BSN (K/L lain). Dari data tersebut, sebesar 149 SNI (54 %)
merupakan SNI yang dihasilkan dari pembiayaan BSN. Hal tersebut menunjukkan
komitmen BSN khususnya Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal dalam mendukung komite teknis perumusan SNI untuk
menghasilkan SNI lingkup Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal yang
berkualitas.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 39
Tabel III.6 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019
Berdasarkan pembiayaan BSN dan K/L
Subdit Jml SNI hasil sekre
di BSN
Jml SNI Jml SNI
hasil sekre luar
BSN
SNI dibiayai BSN
(sekre di luar)
Dit. PS
AKKH
PH 66 21 0 87
LKPK 0 55 5 60
Kimia 32 28 35 95
Kesehatan 11 22 0 33
Total 109 126 40 275
Gambar III.4 – Jumlah SNI yang telah ditetapkan di tahun 2019
Berdasarkan pembiayaan BSN dan K/L
Indikator Kinerja: Jumlah rekomendasi hasil kaji ulang SNI
Dalam program ini, Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal melakukan kegiatan memberikan dukungan ke Komtek untuk
pemeliharaan SNI yang telah berusia lebih dari 5 tahun dengan melalui kegiatan kaji
ulang SNI.
SNI perlu untuk dikaji ulang untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap
kepentingan nasional dan kebutuhan pasar; mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, inovasi, dan teknologi; dan menilai kelayakan dan kekiniannya. Untuk
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 40
menjaga keterkinian SNI, sesuai dengan praktek di internasional, kaji ulang
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.
Dalam pelaksanaannya, perlu dilihat beberapa faktor untuk menghasilkan
rekomendasi yang tepat bagi SNI tersebut, apakah SNI tersebut perlu diabolisi (jika
tidak diperlukan lagi), tetap (jika masih sesuai), revisi (jika diperlukan perubahan
yang cukup besar dalam substansinya), amandemen (jika hanya diperlukan sedikit
perubahan substansi), serta ralat (jika terdapat kesalahan kecil misalnya kesalahan
cetak). Beberapa faktor tersebut adalah: ketentuan pengembangan SNI yang ada,
standar internasional yang tersedia, kesepakatan kerjasama regional (ASEAN) terkait
harmonisasi standar, dan national differences apabila diperlukan.
Pada tahun 2019, Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal telah melaksanakan kaji ulang SNI dengan menghasilkan 486 rekomendasi
hasil kaji ulang, dengan rician dapat dilihat pada tabel III.7.
Tabel III.7 – Rekomendasi hasil kaji ulang SNI tahun 2019
URAIAN Jumlah rekomendasi
kaji ulang Dit.AKKH
REKOMENDASI TETAP/KONFIRMASI 82
REKOMENDASI PERUBAHAN 277
Rekomendasi revisi 273
Rekomendasi ralat 0
Rekomendasi amandemen 4
REKOMENDASI ABOLISI 127
Total rekomendasi 486
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 41
Gambar III.5 – Rekomendasi hasil kaji ulang SNI tahun 2019
Dengan demikian, dari target yang telah ditetapkan oleh BSN sebanyak 300
rekomendasi kaji ulang, Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target yaitu 486
rekomendasi. Hal tersebut menunjukkan adanya komitmen yang lebih baik dari
Komite Teknis Perumusan SNI untuk menjamin kelayakan dan kekinian SNI.
Indikator Kinerja: Persentase tindaklanjut PNPS
Mengacu Surat Keputusan (SK) Program Nasional Pengembangan Standar (PNPS)
tahun 2019 telah ditetapkan oleh Kepala BSN diawal tahun berdasarkan
rekomendasi rapat Komite Kebijakan Pengembangan Standar (KKPS) yang
dilaksanakan diakhir tahun 2018. Pada tahun 2019 Kedeputian Pengembangan
Standar melaksanakan 3 (tiga) kali rapat KKPS untuk melakukan beberapa
perubahan karena adanya penambahan dan pembatalan PNPS pada SK PNPS
tahun 2019, untuk detail jumlah PNPS tahun 2019 dapat dilihat pada tabel III.8.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 42
Tabel III.8 - Jumlah PNPS dalam SK perubahan PNPS 2019
No SK PNPS Jumlah PNPS
Awal Penambahan Pembatalan Akhir
1 1/KEP/BSN/1/2019 (SK
Awal)
- - - 278
2 53/KEP/BSN/2/2019 (SK
Perubahan 1)
278 23 - 301
3 115A/KEB/BSN/4/2019
(SK Perubahan 2)
301 58 8 351
4 422A/KEB/BSN/10/2019
(SK Perubahan 3)
351
25 6
376
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 43
Gambar III.6 - Jumlah PNPS dalam SK perubahan PNPS 2019
Sesuai dengan Pedoman Pengembangan SNI, perkiraan waktu perumusan SNI
dilaksanakan dalam waktu 13 bulan sejak penetapan PNPS. Pelaksanaan perumusan
SNI sesuai kurun waktu tersebut menunjukkan kesiapan Komite Teknis dan BSN dalam
melakukan pengelolaan layanan penetapan SNI. Persentase tindaklanjut PNPS dapat
dilihat dalam tabel III-9.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 44
Tabel III. 9 - Tindak lanjut PNPS menurut capaian tahapan perumusan
URAIAN
SUBDIT Dit.PS
AKKH
Total PNPS
ditindaklanjuti
> Rakon
%
tindaklanjut
PNPS >
Rakon PH
KESEHATAN KIMIA LKPK
Termasuk
dalam list PNPS 136 35 139 72 382
325 86,44%
Tahap rapat
teknis 7 0 8 0 15
Tahap rapat
konsensus 31 0 5 0 36
Tahap jajak
pendapat (JP) 0 0 5 8 13
Tahap JP
ulang* 0 0 0 0 0
Proses
penetapan 0 0 0 3 3
SK SNI 87 33 93 60 273
TOTAL 118 33 103 71 325
Data per 31 Desember 2019
Dari tabel di atas jumlah PNPS di Direktorat Pengembangan Standar Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal yang sudah ditindaklanjuti sampai dengan rapat
konsensus berjumlah 325 dari 376 PNPS tahun 2019 dengan presentase 86,44 %.
Dengan demikian, Presentase tindak lanjut PNPS di Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal sudah mencapai target bahkan melebihi
target yang telah ditetapkan (50 %).
Indikator Kinerja: Persentase pemenuhan kewajiban Internasional terkait
pengembangan standar
Perumusan SNI perlu dilakukan selaras dengan standar internasional
sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 20 tahun 2014 yang tercantum
pada Pasal 13 ayat (2). Pengaturan lebih lanjut telah diatur dalam Peraturan
BSN No 2 tahun 2018 tentang Pengembangan SNI, menyebutkan bahwa
salah prinsip dasar yang harus diterapkan dalam proses perumusan adalah
koheren, yaitu sejauh mungkin mengacu kepada satu standar internasional
yang relevan dan menghindarkan duplikasi dengan kegiatan perumusan
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 45
standar internasional agar hasilnya dapat harmonis dengan perkembangan
internasional.
BSN selaku lembaga pemerintah yang mewakili Indonesia di lembaga
pengembangan Standar internasional seperti ISO, IEC, Codex, dan SMIIC,
harus aktif dalam memberi masukan atau tanggapan pada semua tahapan
pengembangan standar regional dan internasional. Tanggapan tersebut
dapat disampaikan baik melalui elekronik (lihat tabel III.10) maupun
kehadiran dalam sidang yang dilakukan. Melalui posisi Indonesia terhadap
draft standar internasional diharapkan kepentingan dan kebutuhan nasional
dapat diakomodir dalam standar internasional tersebut. Melalui kegiatan ini
juga akan diperoleh informasi mengenai perkembangan standar di tingkat
internasional untuk menjadi masukan pada perumusan SNI sehingga SNI yang
disusun harmonis dengan standar internasional.
Tabel III.10 – Tanggapan Indonesia dalam TC/SC SDO tahun 2019
Approval DisapprovalApproval w
commentsAbstain
Revise/
Amend
1 CD 70 24.29% 11.43% 64.29% 70
2 CIB 130 24.62% 7.69% 67.69% 130
3 DIS 72 44.44% 1.39% 4.17% 50.00% 72
4 DTR 2 100.00% 2
5 DTS 2 100.00% 2
6 FDIS 59 57.63% 1.69% 40.68% 59
7 NP 34 27.27% 69.70% 33
8 SR 110 77.27% 20.00% 2.73% 110
479 478
99.79%
Total
No
Tahap
Pengembangan
Standar
Internasional
%
Tanggapan
Jumlah
NMC
Dit.PS AKKH
Jumlah
tanggapan
Jenis VotingJumlah
Balloting
31
Penyusunan Posisi Indonesia dalam forum Codex dilaksanakan untuk
menfasilitasi agar kepentingan Indonesia dapat terakomodir dalam perumusan
standar internasional di bidang pangan. Partisipasi Indonesia dalam forum Codex
merupakan hal yang penting mengingat standar Codex telah menjadi acuan
global, baik oleh konsumen, produsen pangan, badan pengawasan pangan,
maupun dalam perdagangan pangan internasional. Standar Codex juga telah
menjadi benchmark dalam penyusunan standar dan regulasi pangan di banyak
negara. Hal ini karena TBT-WTO Agreement dan SPS Agreement merekomendasikan
standar Codex sebagai referensi dalam melakukan harmonisasi standar secara
internasional untuk bidang pangan. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara agraris
yang memiliki potensi sumber daya pangan dan pertanian yang besar serta industri
pangan yang terus berkembang, sehingga keterlibatan Indonesia dalam proses
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 46
perumusan standar pangan internasional di forum Codex mutlak diperlukan untuk
memberikan perlindungan kesehatan konsumen, pengembangan industri pangan
nasional serta meningkatkan keberterimaan dan harmonisasi SNI dalam standar
internasional.
BSN merupakan Sekretariat Codex Contact Point yang bertanggung jawab
mengkoordinasikan kegiatan Codex di Indonesia serta menjadi penghubung antara
pemerintah Indonesia dengan Sekretariat Codex (Joint FAO/WHO Food Standard
Programme). Sesuai dengan Pedoman Penanganan Codex Indonesia, penyusunan
posisi Indonesia dalam forum Codex dilaksanakan dalam melalui rapat Mirror
Committee Codex Indonesia. Rapat Kelompok Kerja dan rapat Komite Nasional
Codex Indonesia dilaksanakan untuk menyusun kebijakan nasional yang terkait
dengan penanganan Codex.
Untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia di forum Codex, delegasi
Indonesia yang berasal dari Koordinator Mirror Committee di K/L terkait telah
menghadiri sidang Codex. Beberapa sidang tersebut juga menyertakan Prof.
Purwiyatno Hariyadi, anggota Komite Nasional Codex Indonesia yang saat ini
menjabat sebagai Vice Chair Codex. Kehadiran Vice Chair dari Indonesia dalam
sidang Codex merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Indonesia untuk
mendukung keterlibatan wakil Indonesia dalam kepemimpinan di forum
internasional dan sebagai persiapan untuk pencalonan sebagai Chair Codex di
tahun 2020.
Selama tahun 2019 telah diselenggarakan 18 sidang Komite/Task Force/Komisi
Codex. Setelah melalui mekanisme pembahasan posisi Indonesia di masing-masing
Mirror Committee, Sekretariat Codex Contact Point BSN Indonesia memfasilitasi
penyampaian posisi Indonesia terhadap 9 dokumen/draft standar Codex melalui
Online Commenting System (OCS) serta 80 dokumen/draft standar Codex melalui
Conference Room Document (CRD). Indonesia juga berpartisipasi dalam 35
electronic working group (eWG) yang bertujuan membahas draft standar sebelum
dibawa ke sidang Komite Codex, termasuk eWG untuk pembahasan Proposed Draft
Standard for Nutmeg yang diketuai oleh Indonesia.
Selain itu keterlibatan BSN di forum standar internasional the Standards and
Metrology Institute for the Islamic Countries (SMIIC) dimulai tahun 2019. Keterlibatan
di SMIIC merupakan penguatan dalam pengembangan standar internasional
lingkup halal. Delegasi Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam siding 19th
SMIIC Board of Directors (BOD) Meeting & 14th SMIIC General Assembly (GA) Meeting
yang dilaksanakan di Makkah, Saudi Arabia pada tanggal 4-5 November 2019 yang
menandakan secara resmi partisipasi Indonesia di SMIIC.
Beberapa Sidang yang dihadiri oleh BSN selama tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Sidang ke-31 Codex Committee on General Principles, Bordeaux, France, 11-
15 Maret 2019
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 47
2. Sidang ke-13 Codex Committee on Contaminants in Foods, Yogyakarta,
Indonesia, 29 April-3 Mei 2019
3. Sidang ke-19 ASEAN Task Force on Codex, Siem Reap, Cambodia, 19-21 June
2019
4. Sidang ke-42 Codex, Alimentarius Commission, Geneva, Switzerland, 81-12 Juy
2019
5. Sidang ke-29 Rubber Based Product Working Group (RBPWG), Bangkok, Thailand,
4-6 September 2019
6. Sidang ke-21 FAO/WHO Coordinating Committee for Asia, Goa India, 23-27
September 2019
7. Sidang ke-51 Codex Committee on Food Hygiene, Cleveland, USA, 4-8
November 2019
8. 19th SMIIC Board of Directors (BOD) Meeting & 14th SMIIC General Assembly
(GA) Meeting, Makkah, Saudi Arabia, 4-5 November 2019
Dengan demikian, realisasi presentase pemenuhan kewajiban internasional
terkait pengembangan standar Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal adalah 99,79 % dari target yang ditetapkan tahun 2019 yaitu
95 % dengan % capaian sebesar 105,04 %.
Gambar III.7 - Sidang ke-13 Codex Committee on Contaminants in Foods,
Yogyakarta, Indonesia, 29 April-3 Mei 2019
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 48
Gambar III.8 - Sidang ke-19 ASEAN Task Force on Codex, Siem Reap,
Cambodia, 19-21 Juni 2019
Tabel III.11 – Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja
Capaian 2019
Realisasi
2018
Peningkatan/
(Penurunan)
dari realisasi
tahun
sebelumnya
Target Realisasi Capaian
%
5. Jumlah usulan
rancangan
Standar
Internasional yang
diajukan oleh
Indonesia
1
dokumen
1
dokumen
100 % N/A Tahun 2018
tidak terdapat
Jumlah usulan
rancangan
Standar
Internasional
yang diajukan
oleh Indonesia
(Nomenklatur
Dit. PSAKKH
baru dibentuk
awal tahun
2019)
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
SASARAN
2
Meningkatkan pengembangan Standar Internasional bidang Agro,
Kimia, Kesehatan, dan Halal
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 49
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan
pengembangan Standar Internasional bidang Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal di
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal terdiri dari 1
(satu) indikator kinerja yaitu Jumlah usulan rancangan Standar Internasional yang
diajukan oleh Indonesia. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
capaian sebesar 100 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 2.
Indikator Kinerja: Jumlah usulan rancangan Standar Internasional yang diajukan
oleh Indonesia
Keterlibatan Indonesia dalam penyusunan standar internasional diharapkan
bahwa Standar Nasional Indonesia dapat mewarnai standar internasional.
Keberhasilan Indonesia mengangkat standar nasional menjadi standar internasional
merupakan bukti bahwa internasional mulai memperhitungkan posisi Indonesia.
Sebelumnya Indonesia telah terlibat aktif dalam penyusunan standar Codex
diantaranya menjadi ketua drafter untuk penyusunan standar Instant Noodle
(Codex Stan 249-2006), mereposisi kategori pangan Soybean product, penyusunan
pedoman processing aids, revisi fermented milk drink (Codex stan 243-2003),
penyusunan standar edible sago flour (Codex stan 301R-2011), serta penyusunan
standar tempe (Codex stan 313R-2013).
Pada tahun 2019 ini, Indonesia mengajukan usulan standar pala di forum
Codex (Proposed Draft Standard For Dried Seed – Nutmeg) yang dibahas di Codex
Committee on Spices and Culinary Herbs (CCSCH). Selaku Sekretariat Codex
Contact Point, Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan
Halal memfasilitasi pengajuan usulan standar ini melalui koordinasi dengan Mirror
Committee Codex serta dalam diskusi di electronic working group dengan negara
anggota Codex. Adapun usulan rancangan Standar Internasional yang diajukan
oleh Indonesia seperti terlihat pada Tabel III.12.
Tabel III.12 – Standar Internasional yang Diajukan Indonesia
No. Judul standar Internasional
Nomor dan Judul SNI
yang diajukan Status
1. Proposed Draft Standard for
Dried Seed – Nutmeg
SNI 0006:2015, Pala Pembahasan pada
step 2/3 di electronic
working group dan
akan dilanjutkan
pembahasannya di
Step 4 pada sidang
CCSCH ke-5 tahun 2020
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 50
SASARAN 3 Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran
Tabel III.13 - Capaian Kinerja Sasaran II
Indikator Kinerja
Capaian 2019
Realisasi
2018
Peningkatan/
(Penurunan)
dari realisasi
tahun
sebelumnya
Target Realisasi Capaian
%
5. Persentase
realisasi
anggaran Dit.
PSAKKH
≥ 97 % 99,39 % 100 % N/A Tahun 2018
tidak
terdapat
Persentase
realisasi
anggaran
Dit. PSAKKH
(Nomenklatur
Dit. PSAKKH
baru dibentuk
awal tahun
2019)
Rata-rata capaian Sasaran 100 %
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran di Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu persentase Realisasi
Anggaran. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 100 %. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
Indikator Kinerja: persentase Realisasi Anggaran Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
Sebagai bagian dari unit kerja di Deputi bidang Pengembangan Standar,
maka pada awal tahun 2019 Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 6.090.020.000,-
dengan realisasi anggaran sebesar Rp6.053.028.829. Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal merealisasikan penyerapan anggaran
melebihi target >97 % yaitu sebesar 99,39 %. Adapun rincian masing-masing kegiatan
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 51
menurut output yang ada di Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel III.14 – Realisasi Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal
Kode Kegiatan/Output/
Komponen
2019 %
Pagu Realisasi
3560 Peningkatan
Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal
6.090.020.000 6.053.028.829 99,39 %
3560.001 Standar Nasional
Indonesia bidang
Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
4.090.020.000 4.084.622.056 99.86 %
3560.001
.001
Rekomendasi kebijakan
Perumusan SNI Bidang
Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
3.645.252.000 3.640.736.056 99,87 %
3560.001
.U01
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Republikasi-Reprint Proses
Perumusan RSNI dari
Jajak Pendapat hingga
Penetapan SNI
1.625.000 1.625.000 100 %
3560.001
.U02
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Identik Terjemahan
Proses Perumusan RSNI
dari Jajak Pendapat
hingga Penetapan SNI
34.813.000 34.731.000 99,76 %
3560.001
.U03
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Modifikasi Perumusan
RSNI dari Jajak Pendapat
hingga Penetapan SNI
8.800.000 8.800.000 100 %
3560.001
.U04
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
35.652.000 35.630.000 99,93 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 52
Kode Kegiatan/Output/
Komponen
2019 %
Pagu Realisasi
Pengembangan Sendiri
RSNI dari Jajak Pendapat
hingga Penetapan SNI
3560.001
.U05
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Republikasi-Reprint Proses
Perumusan PNPS ke RSNI
3 dengan Jumlah
Halaman 1 s.d. 30
49.118.000 49.110.000 99,98 %
3560.001
.U06
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Terjemahan RSNI dari
PNPS ke RSNI 3 dengan
Jumlah Halaman 1 s.d.
30
208.258.000 207.559.000 99,66 %
3560.001
.U07
SNI yang Disusun dengan
Metode Pengembangan
Sendiri RSNI dari PNPS ke
RSNI 3 dengan Jumlah
Halaman 1 s.d. 30
98.170.000 98.099.000 99,93 %
3560.001
.U08
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Modifikasi
Metode Terjemahan
dengan Jumlah
Halaman 1 s.d. 30
8.332.000 8.332.000 100 %
3560.002 Standar Nasional
Indonesia bidang
Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan
2.000.000.000 1.968.406.773 98,42 %
3560.002
.001
Rekomendasi Perumusan
SNI Bidang Pertanian,
Perikanan, dan
Kehutanan
264.036.000 259.657.745 98,34 %
3560.002
.U01
SNI yang disusun dengan
Aopsi Identik Metode
Pengembangan Sendiri
RSNI
1.735.964.000 1.708.749.028 98,43 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 53
III.2 CAPAIAN DILUAR PERJANJIAN KINERJA
III.2.1 Evaluasi Kinerja Komite Teknis (Evkin)
Pada pelaksanaan evaluasi kinerja komtek tahun 2019 diketahui terdapat 11
(sebelas) komtek yang lolos tahapan penilaian dan berhak mendapatkan sertifikat
komtek dengan kinerja baik. Dua diantaranya adalah komtek dibawah
pengelolaan Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
yaitu:
1. Komtek 65-05 Produk perikanan
2. Komtek 65-08 Produk Perikanan nonpangan
Dari 11 (sebelas) komtek dengan kriteria baik tersebut, terpilih 5 (lima) Komite Teknis
terbaik dan berhak menerima Penghargaan HTCA 2019 yang terdiri dari:
1. Komtek 65-05 Produk perikanan (Terbaik HTCA 5 Tahun Berturut-turut)
2. Komtek 65-08 Produk Perikanan non pangan (Terbaik HTCA Tahun 2019)
3. Komtek 35-01 Teknologi Informasi (Terbaik HTCA Tahun 2019)
4. Komtek 27-03 Aneka energi baru dan energi terbarukan (Nomine HTCA Tahun
2019)
5. Komtek 59-01 Tekstil dan Produk Tekstil (Nomine HTCA Tahun 2019)
Gambar III.9 - Penyerahan piagam penghargaan tertinggi pada HTCA 2019
di Jakarta, 20 November 2019
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 54
III.2.3 Sumber Daya Manusia (SDM)
Peningkatan kompetensi SDM pengembangan SNI dapat diberikan bagi
stakeholder eksternal BSN untuk mendukung penyusunan kebijakan dan kegiatan
perumusan standar serta peningkatan kinerja anggota komite teknis. Aktivitas yang
dilakukan berupa workshop terkait pengembangan standar. Pada tahun 2019,
rincian kegiatan pembinaan SDM dapat dilihat pada Tabel III.10.
I.3.2.1 Pembinaan SDM Perumusan
Untuk menyediakan SNI yang bermutu dan handal memerlukan dukungan
Sumberdaya manusia yang kompeten baik secara teknis, manajerial dan
administrasi. Tiga unsur penting dalam peningkatan kompetensi yaitu penguasaan
pengetahuan atas subjek yang dibahas, keterampilan dalam mengaplikasikan dan
mengkreasikan pengetahuan yang diperoleh, serta sikap diri untuk mengendalikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Pada tahun 2019, rincian
kegiatan pembinaan SDM lingkup Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal dapat dilihat pada Tabel III.15.
Tabel III.15 – Pembinaan SDM Perumusan tahun 2019
Tanggal Kegiatan Nama Kegiatan Jumlah
Peserta
6 Februari 2019 Refreshment Pemahaman PBSN No.3 Tahun 2018
dan PSBN No.4 Tahun 2018
18
7 Februari 2019 Refreshment Pemahaman PSBN No.2 Tahun 2019
dan Perka BSN No.4 Tahun 2018
24
29 Mei 2019 Sharing Knowledge Sistem Satuan Internasional
dalam Penulisan SNI
18
4 Juli 2019 Sharing Knowledge Aplikasi Pengelolaan Komite
Teknis Perumusan SNI oleh BPPT
16
25 Juli 2019 Sharing Knowledge Codex Alimentarius
Comission dan Pengelolaan Codex Contact
Point
19
29 Juli 2019 Sharing Knowledge ISO/IEC 17021 dan
turunannya
28
2 Agustus 2019 Sharing Knowledge ISO/IEC 17025 dan
turunannya
27
16 September 2019 Workshop Tenaga Pengendali Mutu Standar 58
28-30 November 2019 Training ATEX Hazardous Clasification Area 4
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 55
Tanggal Kegiatan Nama Kegiatan Jumlah
Peserta
22-23 Juli 2019 Awareness ISO 45001:2018 4
18-30 November 2019 Training Pengadaan Barang dan Jasa 1
26 Juli 2019 Sosialisasi penetapan SNI 2019 lingkup AKKH 14
14 Mei 2019 Sosialisasi penetapan SNI 2019 lingkup AKKH 17
18 Oktober 2019 Pelatihan Pendugaan Umur Simpan Pangan 28
3-4 Juli 2019 Kunjungan Pabrik pengolahan ikan 7
14-15 Agustus 2019
Seminar Update SNI Metode Pengujian
Mikrobiologi dan Halal
57
21Juni 2019 Workshop Konseptor Dan Editor Perumusan SNI
Subsektor Tanaman Pangan
13
10 Oktober 2019 Workshop Industri Plastik antara Kebutuhan dan
Tantangan
60
24-25 Oktober 2019 Training MSDS & Hazardous material
management
6
10-Apr-19 Workshop Peningkatan Partisipasi Masyarakat
dalam Pengembangan SNI di Bandung
100
21 Maret 2019 Workshop Peningkatan Partisipasi Masyarakat
dalam Pengembangan SNI di Pringsewu
100
26 Februari 2019
Workshop Peningkatan Partisipasi Masyarakat
dalam Pengembangan SNI di Bojonegoro 100
Total 718
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 56
Gambar III.10 – Workshop Industri Plastik antara Kebutuhan dan Tantangan
(Semarang, 10 Oktober 2019)
III.3 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01-0/2019 tanggal 5 Desember 2018,
pagu anggaran TA 2019 Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal adalah sebesar Rp6.090.020.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp6.053.028.829 atau 99,39 %.
Pagu dan realisasi anggaran Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal TA 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 57
Tabel III.16- Pagu dan Realisasi Anggaran Direktorat Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal TA. 2019
Dalam rupiah
Kode Kegiatan/Output/
Komponen
2019 %
Pagu Realisasi
3560 Peningkatan
Pengembangan Standar
Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal
6.090.020.000 6.053.028.829 99,39 %
3560.001 Standar Nasional
Indonesia bidang
Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
4.090.020.000 4.084.622.056 99.86 %
3560.001
.001
Rekomendasi kebijakan
Perumusan SNI Bidang
Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal
3.645.252.000 3.640.736.056 99,87 %
3560.001
.U01
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Republikasi-Reprint Proses
Perumusan RSNI dari
Jajak Pendapat hingga
Penetapan SNI
1.625.000 1.625.000 100 %
3560.001
.U02
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Identik Terjemahan
Proses Perumusan RSNI
dari Jajak Pendapat
hingga Penetapan SNI
34.813.000 34.731.000 99,76 %
3560.001
.U03
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Modifikasi Perumusan
RSNI dari Jajak Pendapat
hingga Penetapan SNI
8.800.000 8.800.000 100 %
3560.001
.U04
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Pengembangan Sendiri
RSNI dari Jajak Pendapat
35.652.000 35.630.000 99,93 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 58
Kode Kegiatan/Output/
Komponen
2019 %
Pagu Realisasi
hingga Penetapan SNI
3560.001
.U05
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Republikasi-Reprint Proses
Perumusan PNPS ke RSNI
3 dengan Jumlah
Halaman 1 s.d. 30
49.118.000 49.110.000 99,98 %
3560.001
.U06
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Identik Metode
Terjemahan RSNI dari
PNPS ke RSNI 3 dengan
Jumlah Halaman 1 s.d.
30
208.258.000 207.559.000 99,66 %
3560.001
.U07
SNI yang Disusun dengan
Metode Pengembangan
Sendiri RSNI dari PNPS ke
RSNI 3 dengan Jumlah
Halaman 1 s.d. 30
98.170.000 98.099.000 99,93 %
3560.001
.U08
SNI yang Disusun dengan
Adopsi Modifikasi
Metode Terjemahan
dengan Jumlah
Halaman 1 s.d. 30
8.332.000 8.332.000 100 %
3560.002 Standar Nasional
Indonesia bidang
Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan
2.000.000.000 1.968.406.773 98,42 %
3560.002
.001
Rekomendasi Perumusan
SNI Bidang Pertanian,
Perikanan, dan
Kehutanan
264.036.000 259.657.745 98,34 %
3560.002
.U01
SNI yang disusun dengan
Aopsi Identik Metode
Pengembangan Sendiri
RSNI
1.735.964.000 1.708.749.028 98,43 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 59
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan,
dan Halal Tahun 2019 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian
kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan
Halal Tahun 2019 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan
sasaran Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Direktorat
Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal Tahun 2019, seluruh
kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja.
Perbandingan antara target dan realisasi yang telah dicapai pada tahun
2019 dapat dilihat pada Tabel IV.1 di bawah ini.
Tabel IV.1 - Pencapaian Kinerja Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia,
Kesehatan, dan Halal Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Perspektif Stakeholder
1) Terwujudnya
daya saing
produk
berstandar di
pasar domestik
dan global
1. Persentase
pertumbuhan
ekspor Produk
Nasional yang
didukung SNI,
Laboratorium,
Lembaga
Sertifikasi, dan
Metrologi (Standar
Nasional Satuan
Ukur)
% 2,5 9,3 372 %(*)
2. Persentase
pertumbuhan
produk ber-SNI di
pasar retail
ddalam negeri
% 1 2,5 250 %(*)
3. Indeks kepuasan
masyarakat
terhadap
efektivitas Sistem
Standardisasi dan
Penilaian
Kesesuaian
Nilai 4,40 4,07 92,5 %(*)
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 60
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Rata-rata capaian
Sasaran 1 100 %(*)
Perspektif Proses Internal
2) Meningkatkan
kapasitas dan
kualitas
Pengembangan
Standar Agro,
Kimia, Kesehatan,
dan Halal
4. Jumlah SNI yang
ditetapkan SNI 250 275 110 %
5. Jumlah
rekomendasi hasil
kaji ulang SNI
Rekomenda
si 300 486 162 %
6. Persentase tindak
lanjut PNPS % 50 86,44 % 172,88 %
7. Persentase
pemenuhan
kewajiban
Internasional
terkait
pengembangan
standar
% 95 99,79 % 105,04 %
Rata-rata capaian
Sasaran 2 100 %
3) Meningkatkan
pengembangan
Standar
Internasional
bidang Agro,
Kimia, Kesehatan,
dan Halal
8. Jumlah usulan
rancangan
Standar
Internasional yang
diajukan oleh
Indonesia
dokumen 1 1 100 %
Rata-rata capaian
Sasaran 3 100 %
Perspektif Learning & Growth
4) Meningkatkan
kinerja
pengelolaan
anggaran
9. Persentase realisasi
anggaran Dit.
AKKH
% ≥ 97 99,39 102,46 %
Rata-rata capaian
Sasaran 4 100 %
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 61
LAMPIRAN 1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal
2019| | Direktorat Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan, dan Halal 62