Post on 18-Jan-2016
description
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 1
1. KETERANGAN UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Sarana Pertanian (DAK Bidang Pertanian 2013).
Pekerjaan :
Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
Perincian Bagian Pekerjaan Yang Dilaksanakan Didasarkan Pada Gambar Rencana
Dan RKS Yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat
ini.
b. Peraturan Tehnis Bangunan Yang Digunakan
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan
tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
- Perpres No. 54 Tahun 2010 .
- UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa konstuksi
- PP No. 29 tentang Jasa tata cara penyelenggaraan Jasa konstruksi.
- Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 332/KPTS/M/2002
tanggal 21 Agustus 2002
- Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI).
- Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga Kerja.
- Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun 1972.
- Peraturan Muatan Indonesia.
- Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
c. Persetujuan Konsultan Pengawas
Yang dimaksud dengan persetujuan Konsultan Pengawas adalah merupakan
persetujuan Konsultan Pengawas secara tertulis yang berisi persetujuan untuk
sesuatu hal yang termasuk dalam persyaratan ini.
d. Daerah Pekerjaan
Adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada didalam daerah tersebut yang
dikuasai untuk segala keperluan pekerjaan.
BAB XII.
SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 2
e. Rencana Kerja.
Dalam waktu 2 minggu setelah penandatanganan Kontrak, Kontraktor wajib
menyerahkan suatu Rencana Kerja yang meliputi :
- Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan masing-
masing bagian pekerjaan.
- Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.
Jam kerja yang diusulkan untuk pekerjaan-pekerjaan di lapangan.
- Jumlah pegawai Kontraktor yang diusulkan, selama pekerjaan berlangsung,
dengan disebutkan fungsi atau keahliannya.
f. Buku Harian.
Kontraktor harus menyediakan buku harian untuk mencatat semua petunjuk-
petunjuk, keputusari-keputusan, dan detail-detail penting dari pekerjaan.
g. Quality Control
Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya-biaya untuk Quality Control
kepada Pihak Ketiga.
h. Ukuran
Ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skala pada Gambar
Rencana.Jika terjadi keragu-raguan tentang ukuran-ukuran, harus segera dilaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat petunjuk lebih lanjut
i. Peralatan
a. Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang akan
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus disetujui
Konsultan Pengawas dalam hal tahun pembuatannya, pabrik pembuatnya, nomor
pengenal, kondisi dan “RENCANA WAKTU TIBA DI TEMPAT PEKERJAAN”.
Kontraktor wajib mendatangkan alat tersebut tepat pada waktunya dan dalam
keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memindahkan alat-alat tersebut sebagian
atau seluruhnya tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.
b. Kontraktor diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk
melaksanakan tiap tahap pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai.Kerusakan
pada bagian atau keseluruhan dari alat-alat tersebut yang akan mengganggu
pekerjan harus segera diperbaiki atau diganti sehingga Konsultan Pengawas
menganggap pekerjaan tersebut dapat dimulai.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 3
j. Material.
a. Sumber dan Macam Material.
Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan tentang nama perusahanan, tempat asal (sumber)
material.
Sebelum memberi persetujuan, Konsultan Pengawas dapat minta didatangkan
contoh barang/material/bahan baku, untuk keperluan pemeriksaan.
b. Penyimpanan Material.
Material harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi berkurang.
Penyimpanan hendaknya dilandasi dengan lantai yang keras, bersih dan diberi
atap dan dinding.
Cara penyusunan material harus diatur sedemikian sehingga mudah untuk
diadakan pemeriksaan sewaktu-waktu. Demikian juga penyimpanannya diatur
sehingga pengambilannya dapat diatur menurut datangnya material tersebut.
k. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan
a. Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya,
tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk suatu tahap pekerjaan yang
akan dimulai pelaksanaannya.
b. Dalam keadaan apapun tidak diperbolehkan untuk memulai pekerjaan yang
sifatnya permanent tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
l. Mutu Tenaga Kerja.
Tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga ahli/terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi maupun petunjuk Konsultan Pengawas
m. Perlindungan Terhadap Cuaca.
Kontraktor harus mengusahakan, atas tanggungannya langkah-langkah dan peralatan
yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang digunakan, tidak
rusak oleh cuaca.
n. Pekerjaan dan Bahan-bahan
Pekerjaan dan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan macam-macamnya
seperti yang disebut dalam spesifikasi ini, Gambar Rencana, petunjuk Konsultan
Pengawas di lapangan harus tercakup dalam pembiayaan, untuk tenaga kerja, harga
bahan, organisasi kerja, biaya tak terduga, keuntungan biaya penggantian atas
kerusakan milik pihak ketiga dan kerja-kerja lain yang disebut dalam spesifikasi ini
untuk kesempurnaan hasil kerja.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 4
o. Gambar Rencana.
Gambar Rencana untuk proyek ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Dokumen Kontrak. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi masih mungkin diadakan
dalam masa pelaksanaan.
Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Rencana dan
Spesifikasi ini maupun spesifikasi yang lainnya dan tidak dibenarkan untuk menarik
keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada Gambar
Rencana atau perbedaan antara Gambar Rencana dan isi Spesifikasi.
Konsultan Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan Gambar Rencana tersebut
untuk kelengkapan yang telah disebut dalam Spesifikasi. Dimensi dalam Gambar
Rencana harus dihitung dengan teliti dan tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa
Gambar Rencana tersebut dibuat pada skala yang benar, kecuali atas petunjuk
Konsultan Pengawas.
Penyimpangan antara keadaan lapangan terhadap Gambar Rencana akan ditentukan
selanjutnya oleh Konsultan Pengawas dan akan disampaikan kepada Kontraktor
secara tertulis.
Kontraktor harus membuat shop Drawing sebelum memulai suatu pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas
p. Tanggung Kontraktor
Pada keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas tidak berarti membebaskan Kontraktor
atas tanggung jawab pada pekerjaan tersebut sesuai dengan Kontrak maupun
peraturan Pemerintah yang berlaku
q. Ketidak sesuaian antara Gambar Rencana dan Uraian dan Syarat-Syarat.
Bilamana ada ketidak sesuaian antara Gambar-gambar Rencana, dan Spesifikasi
Pekerjaan dengan Syarat-syarat Umum atau Syarat-syarat Khusus, maka hal ini harus
segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk selanjutnya diputuskan oleh
Pemberi Tugas .
r. Perbedaan Antara Item Pekerjaan Dengan Gambar Rencana Spesifikasi
Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik keuntungan
apabila dalam hal ini. terdapat perbedaan antara item pekerjaan dengan Gambar
Rencana dan Spesifikasi. Dalam hal ini Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan
tersebut sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini tanpa biaya tambahan.
s. Contoh-contoh.
Contoh-contoh material/bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Wakilnya
harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya. Kontraktor, dan contoh-contoh
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 5
material/ bahan tersebut harus sesuai dengan standard yang ditentukan dalam
Spesifikasi ini.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara demikian rupa sehingga dapat
dianggap bahwa bahan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan
nanti
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
1. Plank Nama Proyek
2. Membuat Gudang, bangsal kerja, dan Direksi Keet
3. Penimbunan Kembali dengan Tanah Urug
4. Pengadaan listrik untuk pelaksanaan pekerjaan
5. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
6. Pembersihan Lapangan
7. Pengukuran/Pemasangan Bowplank
8. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
b. Persyaratan Bahan
1. Untuk Direksi Keet, Gudang dan Bangsal Kerja Rangka kayu, dinding papan dan
atap seng BJLS 18.
2. Untuk penampungan air disiapkan drum penampungan, air harus memenuhi
kualitas yang ditentukan dalam PBI 1971.
3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dan kayu meranti dan tripleks atau
plat seng.
4. Bahan bouwplank dipakai kayu meranti 5/7 dan papan meranti ukuran 2/20.
c. Pedoman Pelaksanaan
1. Pembuatan papan nama proyek
Membuat papan namam proyek dari papan dilapis seng dengan ukuran 200 x 100
cm. Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat
yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
- Nama proyek
- Pemilik proyek
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 6
- Lokasi proyek
- Jumlah biaya (kontrak)
- Nama Konsultan Perencana
- Nama Konsultan Pengawas
- Nama Pelaksana (Kontraktor)
- Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun.
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus melakukan pembersihan, pengukuran
dari existing yang ada dan membuat patok-patok dan pemasangan bouplank
2. Membuat Gudang, bangsal kerja, dan Direksi Keet
1. Ukuran luas kantor pemborong dan los kerja serta tempat simpan bahan
bakar, disesuai dengan kebutuhan pemborong dengan tidak mengabaikan
keamanan dan kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan
tempat yang tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran kerja dan arus
lalu lintas, harus disediakan 3 buah penyemprot api (extinghuizer) 20
kgs/cm2, 1 (satu) dipemborong, 1 (satu) diletakkan di kantor direksi
lapangan, 1 (satu) diletakkan di daerah yang strategis di los kerja.
2. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak simpan dipagar dengan dinding papan, sehingga masing-masing
bahan tidak tercampur dengan bahan lainnya.
3. Pemborong tidak diperkenankan :
1. Menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar pagar proyek,
walaupununtuk sementara.
2. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak direksi lapangan karena
tidakmemenuhi syarat.
3. Penimbunan Kembali dengan Tanah Urug
Setelah Huwus Rawa dibuang, kontraktor harus menimbuna kembali dengan tanah
urug dan dipadatkan perlapis sesuai dengan gambar kerja.
4. Pengadaan listrik dan air untuk pelaksanaan pekerjaan
1. Air untuk bekerja harus disediakan pemborong dengan membuat sumur
pompa ditapak proyek atau air PAM, air harus bersih bebas dari lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya dengan dibuktikan dengan pemeriksaan
laboratorium.
2. Reservoir/bak air untuk kerja berukuran minimum 4 m3 dan senantiasa terisi
penuh.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 7
3. Listrik untuk bekerja harus disediakan pemborong ,penggunaan diesel untuk
pembangunan sementara atas persetujuan direksi lapangan.
d. Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan
a)
3. PEKERJAAN GALIAN
3.1 UMUM
Yang dimaksud dengan pekerjaan galian adalah semua pekerjaan galian yang
ditunjukkan dalam gambar desain sebagai berikut :
Pembersihan dan pengupasan (stripping)
Galian terbuka , misal : galian terbuka untuk struktur/konstruksi bangunan,
galian untuk pondasi, dan sebagainya.
Galian material yang berguna maupun yang akan dibuang
Pekerjaan galian, seperti yang diperintahkan oleh Direksi
Kontraktor harus menyerahkan rencana pelaksanaan pekerjaan galian kepada
Direksi sebelum kegiatan di atas dilaksanakan. Apabila menurut hasil-hasil
investigasi geologi menunjukkan bahwa semua material yang digali tidak cocok
untuk dimanfaatkan sebagai bahan timbunan, maka material tersebut harus
dibuang di tempat pembuangan (spoil bank) yang akan ditunjukkan oleh Direksi.
Apabila menurut pendapat Direksi material galian itu memenuhi syarat, maka
material tersebut harus dipilih, yang baik harus diangkut, ditumpuk pada daerah
yang tepat stock pile untuk kemudian digunakan atau diangkut ke tempat
pelaksanaan timbunan sesuai petunjuk Direksi, sedangkan yang tidak memenuhi
syarat harus diangkut,dibuang ke spoil bank (ditempat pembuangan).
3.2 PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN
3.2.1 Pembersihan
Selama pelaksanaan pekerjaan apabila Kontraktor akan menebang pohon
atau semak tertentu, sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 8
Semua pohon dan semak yang tetap tinggal harus dilindungi dari
kerusakan. Material yang diperoleh dari pembersihan harus dibakar atau
dibuang sesuai dengan petunjuk Direksi. Penumpukkan untuk
pembakaran harus dilakukan sedemikian rupa dilokasi yang resiko
kebakarannya paling kecil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pembakaran ini harus dilaksanakan secara sempurna sehingga semua
menjadi abu.
Kontraktor harus selalu mengambil tindakan pencegahan meluasnya api
ke tempat lain dan selalu menyediakan peralatan pemadam kebakaran
untuk menghindarkan dan membasmi api. Pembayaran untuk pekerjaan
pembersihan tidak dilakukan secara terpisah tetapi sudah termasuk pada
harga satuan galian sebagaimana tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga, dimana harga satuan tersebut sudah termasuk upah tenaga,
harga material dan sewa peralatan.
3.2.2 Pengupasan
Pengupasan harus terdiri dari pembuangan semua material organik
seperti rumput, lapisan permukaan dan akar-akar dari tanaman dari
semua daerah yang ditunjukkan dalam gambar atau yang ditentukan
oleh Direksi. Pelaksanaan pengupasan harus dilakukan sedemikian rupa
sampai ke root zone (zona akar) sehingga membuang semua material
yang tidak cocok untuk timbunan atau untuk pondasi dan semua material
organik seperti rumput, lapisan permukaan, akar yang tidak termasuk
dalam pekerjaan pembersihan dan pencabutan akar. Material dari
pekerjaan pengupasan harus dibuang pada tempat yang disetujui oleh
Direksi (spoil bank).
Pembayaran untuk pengupasan tidak dilakukan terpisah tetapi sudah
termasuk pada harga satuan pekerjaan galian tanah seperti dicantumkan
dalam daftar kuantitas dan harga, dimana dalam harga satuan sudah
termasuk upah tenaga, material dan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
3.3 JENIS GALIAN
3.3.1 Umum
Semua pekerjaan galian harus dilakukan sesuai garis batas galian,
tingkat, ketinggian ukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau atas
saran yang ditunjukkan oleh Direksi. Kontraktor harus merapikan semua
penggalian permanen sampai garis dan ketinggian yang ditunjukkan
dalam gambar. Jika suatu penggalian telah dilakukan dan dirapikan,
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 9
Direksi harus diberi tahu supaya ia dapat memeriksa penggalian yang
telah diselesaikan dan tidak boleh ada penggalian yang telah ditutup atau
diisi dengan beton dan material lainnya sebelum diperiksa oleh Direksi,
dan kontraktor telah diijinkan untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya.
Pekerjaan galian digolongkan berdasarkan material yang digali adalah
sebagai berikut :
1) Galian Tanah Biasa (Common Excavation)
Galian tanah merupakan galian terbuka yang mencakup semua
material tanah, lempung, lumpur, batuan pasir, batuan lepas dan
sebagainya, tetapi tidak termasuk batuan lapuk (weathered rock)
maupun batuan padas (rock)
2) Galian Batu Lapuk (Weathered rock Excavation)
Galian batuan lapuk merupakan galian terbuka yang mencakup
material batuan yang rusak dimana diameter batuan lebih kecil dari
50 cm atau penggaliannya dengan cara ripping atau dengan
menggunakan peralatan lain seperti pneumatic hammer,leg drill
(tanpa di bor atau diledakkan) tetapi tidak termasuk batuan padat,
sesuai petunjuk Direksi.
3) Galian batu (bed rock) atau memecah batu.
Galian batu ini merupakan galian memotong tebing (batuan massive),
dan mempunyai ketebalan 4.00 – 5.00 m serta penggalian dengan
cara memakai peralatan tradisional hand chiesel (tatah baja) serta
linggis dan dikerjakan manual secara team, (terdiri dari 3 – 5 orang)
dan pelaksanaannya sesuai petunjuk Direksi.
3.3.2 Galian Terbuka
1) Umum
Semua galian terbuka yang diperlukan untuk bangunan permanen,
pondasi, saluran-saluran, dan lain-lain harus dibuat pada batas,
tingkatan dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai
petunjuk Direksi.
Jika terjadi penggalian kecuali untuk pekerjaan beton dilakukan
melewati garis batasnya dan ketinggian yang tidak ditetapkan oleh
Direksi maka Kontraktor dengan biayanya sendiri harus
memperbaikinya sampai garis dan ketinggian yang diharuskan
dengan material yang telah disetujui dan cara yang ditunjukkan oleh
Direksi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 10
Penggalian untuk struktur/bangunan harus mencakup penggalian
semua tanah, pasir, kerikil dan bongkahan batu, tumpukan tanah
yang dapat digunakan kembali dan pembuangan tanah yang tidak
dipakai pada tempat pembuangan yang ditentukan Direksi.
Penggalian untuk struktur harus dilakukan dengan cara yang aman
sampai garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau
sampai garis dan ketinggian yang disetujui oleh Direksi. Kecuali dari
yang ditunjukkan secara definitive pada gambar atau ditunjuk oleh
Direksi, penggalian untuk struktur harus dilakukan sampai kemiringan
dan uraian berikut :
BAHAN-BAHAN KEMIRINGAN KETERANGAN
Batuan Tebing (bed rock) 1 : 0,5 Kemiringan permanen
Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan sementara
Batuan Padat 1 : 0,5 Kemiringan timbunan kembali
Batuan Lapuk 1 : 0,6 Kemiringan permanen
Batuan Lapuk 1 : 0,5 Kemiringan sementara
Batuan Lapuk 1 : 0,5 Kemiringan timbunan kembali
Tanah Biasa 1 : 1,0 Kemiringan permanen
Tanah Biasa 1 : 0,6 Kemiringan sementara
Tanah Biasa 1 : 0,6 Kemiringan timbunan kembali
Kemiringan galian harus dijamin oleh kontraktor. Berm degan lebar 1
m harus dibuat setiap ketinggian 5 m kecuali bila ditunjukkan dalam
gambar atau ada petunjuk Direksi.
Bila diperintahkan oleh Direksi, maka Kontraktor harus membuat
(menggali) saluran terbuka yang dimanfaatkan untuk mengelakkan
air permukaan dari galian terbuka dan biayanya harus ditanggung
oleh Kontraktor, kecuali bila saluran yang dimaksud merupakan
bagian dari salah satu bangunan permanen, sehingga biaya
penggaliannya sesuai dengan harga satuan yang dicantumkan pada
daftar kuantitas dan harga.
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan galian terbuka harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mematuhi norma pelestarian
tanah dan harus disetujui oleh Direksi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 11
2) Retakan dan Cacat yang lain
Menurut penyelidikan investigasi untuk pondasi dan kemiringan
galian tidak bisa dipastikan untuk melihat semua retakan dan cacat-
cacat lain yang mungkin ada. Bila terjadi retak harus dibetulkan
dengan penggalian lokal dibawah permukaan galian pada garis
kedalaman dan ukuran yang ditentukan Direksi.
Juga berdasarkan perintah Direksi, retak dan cacat lain dibawah garis
pondasi, harus diperbaiki dengan galian setempat.
Galian setempat ini juga harus ditimbun/ditutup dengan beton atau
material lain sesuai petunjuk Direksi. Biaya galian dan timbunan ini
ditentukan berdasarkan harga satuan yang dicantumkan dalam daftar
kuantitas dan harga.
3) Galian Terbuka Untuk Pondasi Sayap Miring
Galian terbuka untuk pondasi sayap miring harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum pada pekerjaan galian.
Pekerjaan galian pondasi yang tercantum pada daftar kuantitas dan
harga tersebut termasuk semua penggalian yang diperlukan untuk
mendapatkan garis-garis batas, tingkatan dan dimensi seperti pada
gambar atau seperti yang disarankan Direksi, termasuk galian
dibawah permukaan pondasi untuk perbaikan bila ada keretakan-
keretakan atau kekurangan-kekurangan lain, pembersihan pondasi
tambahan bila perlu serta semua galian terbuka yang lain di daerah
pondasi.
Semua material galian harus diangkut ke lokasi pembuangan (spoil
bank) atau tempat penumpukkan sementara seperti yang
diisyaratkan atau diangkut langsung untuk digunakan sebagai
material timbunan.
Bila ada kerusakan alami dan bukan karena kesalahan Kontraktor
dipermukaan pondasi sayap miring, Direksi boleh mengubah batas
galian sehingga ada batas-batas galian yang baru.
Kontraktor berhak mendapatkan tambahan biaya untuk pekerjaan
galian dengan harga satuan sama dengan harga satuan yang
tercantum pada daftar kuantitas dan harga. Sesudah pekerjaan galian
selesai sampai garis batas formasi seperti yang disarankan Direksi,
semua material yang gembur, lunak, tidak menyatu serta benda-
benda lain yang mengganggu harus dihilangkan dari permukaan. Bila
ada lubang, kantong-kantong, celah dan sebagainya harus
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 12
dibersihkan dan diisi beton, sesuai dengan spesifikasi yang tercantum
pada Pekerjaan Beton.
3.3.3 Pengangkutan Material Hasil Galian
1) Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Sementara
Tanah galian yang akan dibuang pada lokasi pembuangan tetap
dapat ditempatkan sementara di lokasi galian sepanjang tidak
mengganggu pekerjaan dengan ketentuan ketinggian tanah timbunan
maksimum 1 m. Batas waktu penimbunan tanah sementara
maksimum selama 2 (dua) hari sejak penimbunan tanah
ditumpahkan. Dan bila ternyata tanah galian pada daerah timbunan
sementara tersebut masuk kembali pada lubang galian maka
pekerjaan ini masih menjadi tanggung jawab kontraktor.
Pada pembuangan tanah galian di lokasi sementara adalah
merupakan satu kesatuan dalam pembuangan tanah bekas galian
pada daerah lokasi tetap (tidak ada perhitungan harga satuan
tersendiri).
2) Pengangkutan ke Lokasi penyimpanan tanah tetap stok pile Untuk
Bahan Timbunan Kembali
Tanah yang digali harus sesuai dengan rencana penggalian yang ada
dalam gambar dan harus dibuang pada lokasi/tempat yang ditujukan
dalam gambar atau yang disetujui oleh Direksi.
Material yang akan dipakai untuk bahan timbunan kembali serta
mendapat persetujuan dari Direksi ditempatkan dan dihamparkan
secara merata dengan ketebalan hamparan tanah yang
memungkinkan untuk pengeringan serta terpisah dari bahan galian
yang tidak terpakai (dibuang).
3) Pengangkutan ke Lokasi Pembuangan Tanah Tetap/Tidak Dipakai
Tanah bekas galian yang kurang baik atau kelebihan dari timbunan
yang dibutuhkan harus dibuang pada lokasi yang telah disetujui oleh
Direksi.
Semua bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan/dirapikan
serta lokasinya telah ditentukan oleh Direksi.
Atas saran/petunjuk Direksi Kontraktor harus memperbaiki kembali
pembuangan tanah dan dipadatkan dengan buldozer agar rapi,
jangan sampai mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kurang
baik dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab
kontraktor.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 13
3.3.4 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan galian setiap klasifikasi
material harus dibuat menurut batas, tingkatan dan ukuran yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum
galian hingga permukaan galian seperti disebut diatas.
Klasifikasi material yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa dan
pertimbangan Direksi.
Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur sebelum
pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan dan harga
satuan yang per meter kubik seperti yang dicantumkan dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan pekerjaan galian tersebut sudah
mencakup biaya pekerja, bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan
untuk menggali, perataan, pencegahan longsoran, penimbunan kembali
di tempat menurut petunjuk Direksi, pengangkutan bahan ke tempat
penimbunan, pembuangan tanah yang tidak digunakan dan lain-lain
pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
4. PEKERJAAN TIMBUNAN
4.1 UMUM
Pekerjaan penimbunan yaitu mencakup semua pekerjaan penimbunan untuk
pembuatan tanggul, penimbunan muka jalan masuk/jalan inspeksi, timbunan
dibelakang embung serta bagian-bagian lain sebagaimana ditunjukkan pada
gambar desain. Bahan timbunan harus diambil dari borrow area atau galian
bantaran sungai yang telah disetujui oleh Direksi.
Pekerjaan penimbunan kembali yaitu penimbunan kembali pada sisi suatu
bangunan/struktur akibat adanya penggalian-penggalian dalam pelaksanaan
pembangunan struktur tersebut. Bahan untuk penimbunan kembali harus
diambil dari borrow area terutama untuk sisi struktur yang berhubungan
langsung dengan pembuatan rip-rap dan pondasi sayap miring. Sedangkan
bahan untuk penimbunan kembali sisi struktur yang tidak berhubungan langsung
dengan pembuatan rip-rap boleh menggunakan bahan galian di sekitarnya yang
telah disetujui oleh Direksi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 14
Semua timbunan harus dikerjakan pada garis dan ketinggian seperti yang
ditunjukkan dalam gambar yang telah disetujui oleh Direksi. Material untuk
timbunan harus terhindar dari sisa-sisa batang pohon, akar, semak, rumput dan
benda organis lainnya yang dapat membusuk.
Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis (tiap lapis 200 mm, tebal dan
dipadatkan) dengan alat pemadat vibration roller, stamper dan lain-lain sesuai
dengan jenis klasifikasi pekerjaannya dengan kepadatan mencapai 90% D
maksimum, bilamana tidak dipadatkan secara lapis demi lapis atau dikerjakan
sekaligus, dan terus dipadatkan, Direksi berhak menolak dan membongkar.
Pekerjaan timbunan harus sudah termasuk pekerjaan pengeringan genangan air
dan pengalihan sementara aliran air.
4.2 LOKASI PENGAMBILAN TANAH TIMBUNAN
Bahan untuk timbunan harus diambil dari tempat pengambilan tanah seperti
ditunjukkan dalam gambar atau ditunjukkan Direksi.
Semua biaya yang timbul/dikeluarkan akibat pemilik tanah untuk timbunan
adalah menjadi tanggung jawab/beban kontraktor dan sudah diperhitungkan
dalam biaya-biaya yang berkaitan dengan pekerjaan timbunan.
Kontraktor harus membuat rincian metode pengambilan bahan timbunan dari
tempat pengambilan tanah pada Direksi.
Kontraktor tidak diperkenankan memulai setiap pekerjaan yang perlu untuk
penyediaan bahan sebelum disetujui oleh Direksi.
Tempat pengambilan tanah harus dibersihkan terlebih dahulu dari bahan organik
seperti akar-akar, rumput dan benda-benda lainnya yang dapat membusuk.
Untuk pekerjaan revetment agar dapat dibentuk sedemikian rupa sesuai gambar,
dapat ditimbun dengan material dari alur sungai yang berdekatan atas
persetujuan Direksi.
4.3 PENGANGKUTAN BAHAN TIMBUNAN
Material timbunan harus diangkut ke tempat timbunan dari tempat pengambilan
dan/atau tempat penyimpanan sementara material timbunan yang baik (dari
tanah galian) seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar atau ditentukan oleh
Direksi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 15
4.4 PEKERJAAN TIMBUNAN
Lapisan tanah permukaan (top soil), tumbuh-tumbuhan atau bahan organik
lainnya harus dipisahkan dari bahan untuk timbunan. Sebelum memulai
penimbunan, permukaan tempat yang akan ditimbun harus dibersihkan dari
rerumputan (distripping minimal 10 cm) dengan membuang semua material sisa
galian dan pekerjaan sementara lainnya. Hasil pembersihan harus disetujui oleh
Direksi.
Bahan timbunan harus ditempatkan sedemikian sehingga dapat dipadatkan
dengan baik tanpa merusak bangunan. Pemadatan dekat setiap bangunan
harus dilakukan dengan alat pemadat yang telah disetujui. Permukaan timbunan
yang dipadatkan harus menghasilkan bentuk yang agak miring untuk
memungkinkan mengalirnya air.
4.5 URUGAN KERIKIL / PASIR
Pekerjaan timbunan/urugan kerikil/pasir terdapat dibawah pasangan batu
kosong seperti terlihat pada gambar rencana atau sesuai dengan penetapan dari
Direksi. Timbunan/urugan kerikil ini merupakan timbunan/urugan yang
materialnya terdiri dari kerikil yang berfungsi sebagai drainase. Spesifikasi untuk
material kerikil harus sesuai dengan persyaratan material kerikil yang ada.
4.6 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a) Pengukuran kuantitas timbunan kembali pada bangunan dilakukan ditempat
dimana pengukuran untuk pekerjaan timbunan dilakukan sesuai dengan
garis batas, tingkatan dan dimensi seperti diperlihatkan pada gambar atau
menurut perintah Direksi.
b) Pembayaran dihitung menurut harga satuan untuk per m3 timbunan padat
yang terdapat dalam daftar kuantitas dan harga.
Harga satuan sebagai yang diajukan dalam kontrak harus sudah mencakup biaya
untuk mengangkut bahan timbunan yang masuk kedalam saluran dan bangunan
serta pengupasan penggalian di lokasi pengambilan bahan timbunan, serta biaya
pengangkutan sampai di lokasi penimbunan dan biaya lain-lain yang dikeluarkan.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 16
5. PEKERJAAN GEBALAN RUMPUT
5.1 UMUM
Pekerjaan gebalan rumput adalah dikerjakan untuk menutupi permukaan tanggul
tanah
5.2 MATERIAL
Lempengan rumput dibuat ukuran (30 x 30) cm yang ditentukan oleh Direksi
5.3 PEMASANGAN
Lempengan rumput ukuran (30 x 30) cm ditempakan secara teratur dan dipasak
dengan baji bambu, sehingga tidak mudah terbuka setelah dihamparkan pada
permukaan tanggul. Selama masa pemeliharaan disiram dan apabila ada yang
rusak, gebalan rumputnya atau tidak tumbuh harus diganti.
5.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a) Pengukuran dilakukan berdasarkan sebelum volume yang dikerjakan dan
disetujui oleh Direksi
b) Pembayaran dihitung menurut harga satuan per meter bujur sangkar (m2)
6. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
6.1 UMUM
Pekerjaan pasangan batu kali digunakan pada bangunan-bangunan sebagai
berikut :
Bendung
Sayap miring
Pasangan batu kali terdiri dari material-material antara lain : semen, pasir, batu
kali dicampur rata, dibentuk dan ditempatkan sesuai dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan yang ada dalam gambar atau yang disarankan oleh Direksi.
6.2 MATERIAL
a) Mutu semen untuk spesi pekerjaan pasangan batu harus disesuaikan dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan menurut standar Indonesia.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 17
b) Mutu pasir juga harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan
menurut standar Indonesia.
c) Air yang digunakan dalam menyiapkan adukan spesi/adukan harus tidak
mengandung sejumlah material-material yang dapat merusak seperti lumpur,
minyak, material organis, alkali, garam-garaman dan lain-lain yang
merugikan.
d) Batu yang digunakan untuk pasangan batu harus diambil dari tempat-tempat
tertentu dengan kualitas yang disetujui Direksi. Batuan harus mempunyai
berat jenis tidak kurang dari 2,6.
Semua persediaan batu untuk pasangan batu di lapangan harus diperlakukan
sedemikian rupa sehingga cukup lembab pada saat akan dipergunakan. Batu-
batu yang dipergunakan dalam pekerjaan atau bagian pekerjaan harus memiliki
ukuran yang mendekati seragam agar tidak terdapat rongga-rongga besar
diantara batu.
6.3 CAMPURAN ADUKAN
Campuran adukan yang dipergunakan diklasifikasikan berdasarkan perbandingan
semen dan pasir dari adukan tersebut. Perbandingan semen dan pasir menurut
volume ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Uraian Perbandingan Volume
Semen : Pasir
Struktur utama 1 : 4
Siaran 1 : 2
Plesteran 1 : 4
6.4 PEMASANGAN
Sebelum dipasangkan batu harus cukup basah. Batu untuk pasangan batu harus
dipasangkan dengan tangan agar supaya setiap seluruh permukaan batu harus
diselimuti adukan dengan sempurna. Batu harus ditempatkan sedemikian rupa
agar supaya setiap batu tidak dapat bersinggungan langsung, harus
dihubungkan dengan adukan pada setiap sambungan. Batu-batu harus
dipecahkan dan dibentuk dengan menggunakan palu besi dan pecahan-
pecahannya harus dipindahkan, dibersihkan, digunakan untuk adukan. Celah-
celah sambungan harus memiliki ruang bebas untuk memudahkan pengisian
adukan dengan cara spesi adukan harus dapat masuk ke celah-celah ditusuk-
tusuk dengan towel yang tipis dan jika diperlukan dapat diperkuat dengan
menanamkan batu-batu tipis dan tajam kedalam sambungan-sambungan.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 18
6.5 PERATAAN PERMUKAAN PASANGAN BATU DAN SIARAN
Pasang-pasangan batu harus diratakan dengan potongan-potongan batu yang
seragam yang disetujui oleh Direksi. Sambungan-sambungan pada permukaan
batu biasanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian lebar sambungan-
sambungan di permukaan batu tidak boleh lebih dari 3 cm.
Sambungan-sambungan kemudian dibersihkan dari material-material lepas
dengan menggunakan sikat kawat yang kemudian diisi dengan adukan sebagai
siaran. Permukaan dari batuan harus dibersihkan dari sisa-sisa adukan pada saat
penyelesaian pekerjaan.
6.6 LUBANG PEMBUANG
a) Pada pekerjaan pasangan batu harus dipasang lubang-lubang pembuang
untuk mengurangi tekanan air setiap luas 2 m² yang terbuat dari pipa PVC
diameter 2” dengan dilapisi ijuk dan sirtu sebagai filter di belakang pasangan
batu tersebut dengan ukuran dan dimensi seperti terlihat pada gambar
desain.
b) Agar material tanah tidak ikut keluar bersama dengan aliran air, maka pada
ujung pipa dalam harus dilindungi dengan ijuk dan kerikil dengan gradasi
yang baik.
6.7 PLESTERAN
Bagian teratas dari pekerjaan pasangan batu dan bangunan-bangunan seperti
dinding dan lain-lain harus diselesaikan dengan diplester dengan adukan
semen (1 : 4). Sebelum diplester adukan, sambungan-sambungan dari pasangan
batu harus dikupas terlebih dahulu sampai kedalaman 3 cm. Sambungan dan
bagian atas pasangan batu kemudian harus dibersihkan dari semua material
lepas dengan menggunakan sikat kawat kemudian diplester dengan adukan
semen (1 : 4)
6.8 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a) Pengukuran volume pekerjaan pasangan batu dilakukan sesuai garis batas
seperti diperlihatkan pada gambar atau menurut perintah Direksi.
Pembayaran dihitung tiap meter kubik menurut harga satuan seperti yang
tertulis pada daftar kuantitas dan harga. Harga satuan harus sudah
mencakup biaya pekerja, material dan alat, termasuk pengadaan dan
pengangkutan batu, semen, pasir, adukan adukan.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 19
b) Pengukuran volume pekerjaan plesteran dan siaran dilakukan pada lokasi
pekerjaan pasangan batu yang permukaannya sudah diselesaikan seperti
diperlihatkan pada gambar.
Pembayaran untuk pekerjaan plesteran dan siaran dihitung tiap meter
persegi menurut harga satuan seperti yang tertulis pada daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah mencakup biaya pekerja, material dan
peralatan yang diperlukan untuk mencapai hasil pekerjaan yang memuaskan.
c) Pengukuran kuantitas untuk pekerjaan timbunan batu dan timbunan /
urugan kerikil dilakukan sesuai dengan garis batas, tingkatan dan dimensi
seperti diperlihatkan pada gambar atau menurut perintah Direksi.
Pembayaran dihitung menurut harga satuan untuk per m3 timbunan padat
yang terdapat dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah mencakup upah pekerja, material dan peralatan serta biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
7. BATU KOSONG/BATU KALI UNTUK RIP-RAP
7.1 BATU KALI SEBAGAI SUMBER MATERIAL
a. Umum
Kontraktor harus menyediakan dan mengumpulkan batu kali untuk
bangunan rip rap dan sebagainya, sesuai dengan letak dan ketebalan
seperti terlihat dalam gambar atau yang ditentukan oleh Direksi.
b. Material
Material batu kali tersebut harus keras padat dan tahan lama yaitu batuan
beku Andesit, Basalt dan sebagainya. Bentuknya irregular, bulat, padat,
lonjong dan sebagainya guna mendapatkan susunan yang baik dan saling
mengikat.
Berat jenis/spesific gravity batu kali tersebut kurang lebih 2.60 t/m3 dan
sumber-sumber potensial dari batu kali harus mendapatkan persetujuan
dari Direksi.
c. Gradasi Batu Kali
Pemasangan Batu Kali harus sesuai dengan Gradasi seperti tabel di bawah
ini:
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 20
No Jenis Lapisan Batu Quarry Diameter Butiran
Batu
(cm)
Gradasi
Butir
(%)
Tebal
Lapisan
(cm)
1
2
3
Lapisan I ( Rip-rap )
Lapisan II ( Kerikil )
Lapisan III ( Pasir Halus )
30
-
-
40 – 60
-
-
30
40
20
d. Pemasangan
Sebelum pemasangan batu kali, seluruh permukaan yang akan ditutup batu
kali harus dibentuk sesuai dengan dimensi dan outline dalam gambar atau
yang ditentukan oleh Engineer.
Pemasangan dilakukan menurut urutan sebagai berikut :
Galian untuk bedding layer
Pemasangan lapis bedding untuk rip-rap pelindung kaki sebagai
konsolidasi pondasi
Pemasangan rip-rap pelindung kaki
Lanjutan pemasangan lapis pengisi I (lapisan bawah) dengan gradasi
butir seperti tersebut diatas.
Pemasangan batu kali lapis penutup utama sebagai rip-rap
e. Pemasangan di Bawah Air
Pemasangan lapisan core filter dan lapis bedding di bawah air, dilakukan
dengan dumping dengan tinggi jatuh serendah mungkin guna menghindari
segregasi dari gradasi batuan.
Pemasangan rip-rap pelindung kaki dilakukan dengan dumping batu kali
sesuai dengan gradasi batuan seperti didalam tabel gradasi batu kali
tersebut. Terdapatnya pasir, debu batuan dan kotoran lainnya yang
melebihi 5% volume batu kali, tidak dapat disetujui Direksi.
Pemasangan batu kali untuk rip-rap pelindung kaki dilakukan dengan
dumping sesuai dengan gradasi yang ditentukan dalam tabel gradasi batu
kali di atas dasar yang telah diratakan.
Tebal total rip-rap dan lapisan filter (sirtu) diasesuaikan dengan gambar
atau disesuaikan dengan instruksi direksi.
f. Harga Satuan Pembayaran
Harga dalam meter kubik dari masing-masing jenis quarry stone yang telah
terpasang untuk konstruksi rip rap, sudah termasuk semua biaya untuk
penempatan/pemasangannya, tidak termasuk harga dari konstruksi
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 21
penahan aliran arus sementara dan biaya galian untuk kedudukan batu
kali.
g. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran item ini berdasarkan volume dalam meter kubik masing-
masing jenis, batu kali, lapis pelindung, lapis bedding, lapis core filter dan
lapis scour blanket yang telah terpasang menurut letak, gradasi dan
dimensi dalam gambar atau yang ditentukan oleh Engineer.
Pembayaran item ini dilakukan sesuai dengan volume/kuantitas yang telah
diukur seperti tersebut diatas.
Harga satuan dalam daftar volume dan harga (Bill Quantity) meliputi biaya
penyediaan dan pemasangan batu kali dan semua biaya lainnya untuk
menyelesaikan pekerjaan.
8. PEKERJAAN BETON
8.1 UMUM
Beton dipakai pada dinding penahan banjir, revetmen, dan groundsill
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar-gambar desain atau sesuai dengan
yang ditetapkan oleh Direksi.
Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan laboratorium dan
fasilitas test beton untuk pemeriksaan kualitas harus dilakukan oleh dan menjadi
tanggung jawab Kontraktor seperti ditetapkan di dalam spesifikasi dan gambar
atau sesuai arahan Direksi dan bilamana harus dibongkar ataupun diganti juga
dengan biaya dari Kontraktor.
Kontraktor tidak berhak menambah pembayaran pada harga satuan pekerjaan
beton pada masalah keterbatasan atau kesulitan pada pengadaan bahan semen
dan kerikil serta percampuran beton.
8.2 BAHAN
Beton harus terdiri atas campuran semen, pasir dan kerikil, air, serta bahan
tambahan (admixture).
8.2.1 Semen
a) Semen harus disediakan oleh Kontraktor menurut standar.
Spesifikasi untuk Portland Cement (PC) type II ASTM C 150 atau PC
type I ASTM C 150 dari hasil produksi pabrik yang disetujui oleh
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 22
Direksi secara tertulis. Semen harus bebas dari gumpalan bila dipakai
pada campuran beton.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat
untuk tahan penanganan kasar. Tahun dan bulan semen itu
diproduksi dan berat isi harus tertera dengan jelas pada setiap
kantong.
Kontraktor harus menyerahkan laporan pengujian terbaru bahan
lengkap untuk semen dan bahan lainnya sehingga mewakili kualitas
rata-rata bahan tersebut.
Sebagaimana tambahan pada setiap pengujian yang dibuat pada
semen itu sebelum dikeluarkan dari tempat produksi. Direksi akan
melakukan pengujian sesuai dengan standar yang sesuai dan dapat
juga membuat setiap pengujian lanjutan yang ia anggap sebaiknya
dilakukan atau perlu untuk menentukan apakah terjadi kerusakan
atau tidak pada semen karena sebab apapun selama dalam
pengangkutan atau dalam penyimpanan, pada setiap datangnya
kiriman untuk pekerjaan itu, dan juga selama berlangsungnya
penyimpanan di lahan pekerjaan sebelum dipakai.
b) Semen yang akan digunakan harus dilakukan pengujian lebih dahulu
sehingga diperoleh hasil yang memuaskan dan diberikan persetujuan
untuk pemakaiannya oleh Direksi.
c) Penyimpanan Semen di Lokasi Pekerjaan
Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan
dalam penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi
yang memadai, dengan pencegahan penyerapan kelembaban yang
cukup.
Cara penanganan dan penyimpanan semen oleh Kontraktor harus
sesuai dengan persetujuan Direksi. Cara penumpukkan semen harus
diberi alas papan (tidak boleh langsung di atas tanah), tinggi papan
tersebut dari tanah adalah 5 – 10 cm dan penyimpanan tidak boleh
lebih dari 13 (tiga belas) kantong dan jumlah itu akan dibatasi pada 7
(tujuh) kantong, bila penyimpanan diperkirakan lebih lama daripada 2
(dua) bulan. Semen ini akan ditumpuk atau disimpan sedemikian
rupa sehingga memudahkan untuk identifikasi, inspeksi dan
pengujian. Semen yang disimpan lebih daripada 1 (satu) bulan pada
musim hujan, atau lebih dari 3 (tiga) bulan pada musim kering, tidak
boleh digunakan.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 23
8.2.2 Agregat Beton
a) Umum
Semua agregat beton harus disediakan oleh Kontraktor dari sumber-
sumber yag disetujui oleh Direksi. Agregat itu harus bebas dari tanah,
tanah liat, kapur, kapur perekat, hama, batu lunak liat berlempengan
atau menjadi busuk, bahan-bahan nabati dan organis, dan kotoran-
kotoran lainnya, kalau perlu dibersihkan dengan cara disiram air terus
menerus sampai bersih.
b) Kerikil/Batu Pecah
Kerikil harus berkualitas baik dengan diameter minimum 5 mm
dan bergradasi baik dari 5 mm ke ukuran yang lebih besar yang
dibutuhkan. Kerikil harus bersih, keras, padat, tahan lama (tak
muda lapuk), tidak tercampur batuan besar dan bebas dari
lempung, lanau, akar, cabang-cabang pohon, bahan organik,
alkali dan kotoran-kotoran lain yang menurunkan kekuatan beton.
Gradasi kerikil di dalam pemisahan ukurannya harus sesuai
dengan kebutuhan sebagai berikut :
Ukuran ayakan
(lubang persegi) mm
Prosentase
Sendiri
Berat yang
lolos diayak
50 - 100
40 - 95 - 100
25 100 -
20 90 - 100 35 - 70
10 25 - 55 10 - 30
5 0 - 10 0 - 5
2 0 - 5 -
Prosentase bahan-bahan yang merugikan pada beberapa ukuran
kerikil, tidak akan lebih dari nilai berikut :
Bahan Prosentase Berat
Bahan lolos ayakan 0.5 %
Bahan apung 2 %
Gumpalan lempung 1 %
Bahan-bahan yang kurang baik lainnya
1 %
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 24
Jumlah prosentase dari semua bahan yang merugikan pada
beberapa ukuran tidak lebih dari 3 % beratnya. Kerikil tidak
diijinkan / ditolak untuk dipakai bila :
Kehilangan berat pada test abrasi (ASTM C 131) lebih dari 10 %
untuk 100 kali putaran atau 40 % untuk 500 kali putaran
Kehilangan berat pada penyelidikan dengan test sodium sulfat
(ASTM C88) tidak lebih dari 10,5 %
Berat jenis dalam keadaan kering permukaan kurang dari 2,55
c) Pasir
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 5 mm. Pasir
harus bersih, keras, padat, tahan lama (tidak mudah lapuk) dan tidak
tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung,
lanau dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan
beton. Pasir dapat dihasilkan dari bahan asli ataupun dari hasil
pemecahan batu dengan melalui pemeriksaan pencucian air.
Modulus kehalusan pasir harus antara 2,8 sampai 3,1. Pasir yang
dipakai untuk campuran beton harus mempunyai susunan dan sesuai
dengan kebutuhan sebagai berikut :
Saringan Standar Amerika
(ASTM Desigration E-11)
Prosentase Berat yang lolos
saringan
3 / 8” 100 %
No. 4 (95 - 100) %
No. 8 (80 - 100) %
No. 16 (50 - 85) %
No. 30 (25 - 60) %
No. 50 (10 - 30) %
No. 100 (2 - 10) %
Prosentase maksimum bahan yang kurang baik pada pasir sebagai bahan
campuran beton, tidak lebih dari harga sebagai berikut :
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 25
Bahan Prosentase Terhadap Berat
Bahan yang lewat ayakan no. 200 3 %
Benda-benda apung 2 %
Gumpalan lempung 1 %
Jumlah-jumlah bahan yang kurang baik
(seperti : alkali, mika, dll)
2 %
Jumlah prosentase bahan-bahan yang kurang baik itu tidak lebih dari
3 % dari berat total. Pasir tidak diijinkan / ditolak untuk dipakai bila :
Mengandung kotoran bahan organis
Mempunyai berat jenis kurang dari 2,6
Bila 5 (lima) kali Test Sodium Sulfat, bagian yang tertahan pada
ayakan No. 50 beratnya berkurang lebih dari 10,5 %
Pasir harus menghasilkan campuran yang rata dan kelembaban
tidak lebih dari 6 % dengan variasi tidak lebih dari 1 % pada
setiap jam.
d) Penyimpanan Agregat di Stock Pile atau Aggregate Plant
Sarana-sarana perlu dibuat di lapangan untuk penyimpanan tersendiri
batuan-batuan halus dan kasar, dengan cara sedemikian hingga
mencegah kontaminasi beton oleh bahan-bahan asing dan
menghindari perusakan dan kerusakan-kerusakan yang berlebihan,
penumpukkan-penumpukkan akan dibuat dengan sarana-sarana
pembuangan yang sesuai untuk menjamin, sejauh itu dapat
dilakukan, bahwa batuan-batuan yang diserahkan kepada alat-alat
takar, mempunyai keseragaman dan kelembaban stabil sedemikian
sesuai petunjuk Direksi.
8.2.3 Air
Air yang digunakan pada pencampuran beton dan mortar hendaknya
bersih dan jernih tak berwarna, ph netral, dan bebas dari kotoran, tidak
mengandung endapan lumpur, zat-zat organik, alkali, garam atau
pencemaran lainnya yang tidak diinginkan.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 26
8.2.4 Bahan Tambahan
a) Kontraktor akan melengkapi dan memakai bahan tambahan
campuran beton (admixture) untuk memperbaiki mutu dan
mempermudah pekerjaan beton dan mortar.
Bahan tambahan lain untuk perbaikan pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan yang mungkin dipakai harus mendapat persetujuan Direksi
lebih dulu. Bahan tambahan harus disertai dengan sertifikasi pabrik
yang sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Direksi akan menolak usulan pemakaian bahan tambahan yang
diajukan Kontraktor bila dianggap bahwa bahan tambahan tersebut
kurang baik dipakai untuk menghasilkan homogenitas tinggi pada
pekerjaan yang bersangkutan.
Kontraktor harus siap bila Direksi menganggap perlu untuk
mengajukan contoh dan melakukan test untuk contoh bahan dan test
bahan tambahan setelah bahan sampai di lokasi pekerjaan.
Kontraktor harus bertanggung jawab pada kesulitan yang timbul atau
kerusakan yang terjadi akibat pemilikan dan pemakaian bahan
tambahan, seperti penundaan, kesulitan pengecoran beton atau
kerusakan beton waktu pembukaan bekesting.
Bahan tambahan lainnya bila dipakai harus memenuhi spesifikasi
yang dibutuhkan seperti :
Bahan Tambahan Spesifikasi
Pengurangan volume udara ASTM C260 - 77
Pengurangan kadar air ASTM C494 - 82, Type A
Perlambatan pengerasan awal ASTM C494 - 82, Type B & D
b) Kecocokan pemakaian bahan tambahan, dua macam atau lebih yang
dapat dipakai pada campuran beton, harus di test dengan cara yang
disetujui oleh Direksi.
c) Penyimpanan cairan atau bubuk bahan tambahan untuk beton harus
ditempatkan pada gudang tahan air dan tidak kena langsung sinar
matahari. Tempat penyimpanan harus direncanakan di tempat
dimana akan digunakan bahan tersebut.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 27
8.3 CAMPURAN BETON
a) Beton harus terbuat dari semen, pasir, kerikil, air dan bila diperlukan bahan
tambahan yang disetujui, semua dicampur sampai merata sehingga
diperoleh hasil yang memuaskan.
Sebelum mulai penyelidikan campuran beton, Kontraktor harus menyiapkan
dan mengajukan rencana kepada Direksi untuk persetujuan; desain
campuran beton w/c berupa pesentase; rencana test beton; bahan yang
dipakai; klasifikasi (mutu) beton, macam-macam campuran beton, dan
prosedur test harus diikutkan / dilampirkan.
Laporan ini termasuk hasil penyelidikan bahan dan semua lapisan campuran
yang direncanakan. Semua spesi beton, pencetakan di lapangan dan
perawatan sesuai umur yang diisyaratkan, harus dibawa oleh Kontraktor di
laboratorium untuk diadakan test tekan.
Semua test harus disaksikan Direksi dan biaya test telah dimasukkan pada
harga satuan yang ada pada daftar kuantitas dan harga.
b) Bagian campuran dan ketepatan perbandingan air semen harus dihitung
berdasarkan berat dan ditentukan dengan dasar pada kekuatan produksi
beton yang dihasilkan, kemudahan pekerjaan, kepadatan, kekedapan dan
ketahanan yang diharapkan tanpa pemakaian semen berlebihan.
c) Macam campuran beton yang dilaksanakan pada setiap bagian konstruksi
akan dicantumkan pada gambar. Mutu campuran beton harus dihasilkan dari
dasar kebutuhan berikut :
Mutu Ukuran
kerikil Max
(mm)
Penandaan
Lampiran
Kekuatan tekan pada
28 hari rata-rata min.
(kg / cm²)
Slump
(cm)
A 20 K. 250 250 220 8 – 12
B 20 K. 225 225 205 8 – 12
B 20 K. 175 175 155 8 – 10
d) Pencampuran Beton dengan Mesin
Semua beton yang dipakai untuk pekerjaan ini harus dicampur dengan
menggunakan mixer (mesin) kecuali untuk pekerjaan yang bersifat
sementara.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 28
Kecuali atas petunjuk atau ijin Direksi, campuran setiap bucket mixer harus
menerus (tidak kurang dari 1,5 menit), setelah semua bahan kecuali semua
pemakaian air dan bahan tambahan ada didalam mixer.
Campuran dengan tangan (manual) tidak akan diijinkan. Kenyataan waktu
operasi pencampuran harus ditentukan oleh Direksi setelah dilakukan
ujicoba.
e) Bilamana benda uji beton tersebut, mutu kuat tekan pada umumnya 28 hari,
di bawah harga rata-rata minimum (baik tipe A, tipe B,tipe C) maka
kontraktor harus merubah (desain mix) atau desain campuran dan perlu
persetujuan Direksi lagi.
8.4 PENGANGKUTAN
Cara dan peralatan yang dipakai untuk pengangkutan beton harus dijaga agar
susunan campuran dan kekentalan beton akan terjamin sampai di lokasi tanpa
terjadi penguraian bahan dan slump berkurang sampai maksimum 2,5 cm,
kecuali dengan petunjuk Direksi.
Penambahan air pada beton setelah dikeluarkan dari mixer atau sebelum
mengeras tidak diijinkan sama sekali.
Untuk pengangkutan beton dapat digunakan dengan peralatan sebagai berikut :
a) Dengan Tenaga Manual
Atas persetujuan Direksi, maka angkutan dengan tenaga manual bucket,
diperkenankan bilamana jarak antara percampuran beton (mixer) dengan
tempat pengecoran tidak terlalu jauh, yaitu (maximal 20 menit). Selama
pengangkutan tidak boleh ditambah air di dalam bucket tersebut, dan selalu
dijaga plastisity dari beton tersebut.
b) Peluncur
Pada umumnya, transportasi beton dengan memakai peluncur tidak diijinkan
kecuali dengan persetujuan dari Direksi. Bilamana diizinkan harus sedemikian
rupa penempatan kemiringan peluncur tersebut, harus dihindari agar
segrigasi beton sewaktu pengiriman tidak terjadi.
Peluncur harus berpenampang setelah bulat dan harus mempunyai
kemiringan tetap untuk memberikan aliran beton yang mudah tanpa terjadi
penguraian. Ujung bawah peluncur harus diberi peluncur terjun atau belalai
dengan ketinggian ± 0,6 meter tingginya untuk menghindari terjadi
penguraian pada jatuhnya beton. Peluncur harus dilindungi dari penyinaran
matahari langsung.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 29
8.5 PENGECORAN
8.5.1 Umum
Semua peralatan pengecoran beton dan cara kerjanya harus mendapat
persetujuan Direksi. Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum
semua bekesting, penulangan, dan pemasangan sambungan dimasukkan
pada acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus
melakukan check list sebelulm melakukan pengecoran beton dan
diajukan ke Direksi untuk persetujuannya.
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan
diminta untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya Kontraktor. Kecuali
atas ijin Direksi, tidak boleh ada beton yang di cor pada waktu hujan dan
tidak boleh di cor pada aliran air.
8.5.2 Persiapan Pengecoran
a) Kecuali atas petunjuk Direksi, semua air harus dikeluarkan dari lokasi
beton sebelum dilakukan pengecoran. Beberapa air yang mengalir
permukaan galian harus dicegah dengan cara mengalirkan ke daerah
genangan dan dipompa keluar atau dikeluarkan dengan cara lain
yang disetujui Direksi.
b) Sebelum mengecor beton di atas tanah, bahan yang meresap air
(poroeus) pada permukaan pondasi harus dikeluarkan atau
dipadatkan dengan memakai mesin atau tangan sampai kedap dan
didapatkan permukaan pondasi yang seragam.
Semua daerah dan permukaan yang berisi air, lumpur, lanau dan
bahan organik harus digali dan dibersihkan dengan memindahkan
bahan tersebut dan mengisi kembali rongga / lubang yang timbul
dengan bahan yang baik sampai didapatkan permukaan yang rata
dengan mempergunakan dental concrete.
8.5.3 Temperatur Beton
Temperatur beton tidak lebih dari 32O C selama tahapan campuran
sampai penyiraman.
Bila beton dicor pada saat cuaca menjadikan temperatur beton lebih
dari 35O C, atas penentuan Direksi, Kontraktor harus memakai bahan
tambahan untuk mengurangi air guna mencegah akibat yang kurang baik
pada beton yang disebabkan oleh temperatur tinggi, lokasi pengecoran
harus sedemikian rupa, terlindung dari sinar matahari langsung.
Untuk kepentingan ini tidak akan berarti Kontraktor menambah ganti
rugi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 30
8.5.4 Cara Pengecoran
(a) Setelah permukaan disiapkan dengan baik, permukaan horizontal
pada siar pelaksanaan (construction joint) pada beton harus dilapisi
dengan mortar setebal 1 cm dengan campuran seperti beton yang
dicor tanpa kerikil.
(b) Direksi akan berhak membatalkan pengecoran beton pada beberapa
kejadian sebagai berikut :
Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit
setelah semen dituangkan pada pasir dan kerikil.
Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan
pengecoran beton tanpa menggerak-gerakkan mixer.
Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada
pasir dengan kerikil dan pengecoran beton.
Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm dari rencana
desain slump atau dianggap oleh Direksi tidak benar selama
waktu setelah penuangan dari mixer dan sebelum pengecoran
beton.
Beton harus disimpan dengan cara sedemikian agar tidak terjadi
penguraian dan dicor dengan tidak memukul keras pada
penulangan, sambungan atau cetakan yang dibuat untuk
konstruksi.
c) Beton tidak diijinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi
yang lebih dari 1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring atau
terjunan yang disetujui oleh Direksi agar tidak menimbulkan
penguraian pada waktu pelaksanaan pengecoran.
8.5.5 Pengecoran Beton di Air
Pengecoran beton di air tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan
khusus dari Direksi.
Untuk pekerjaan ini maka campuran dan pengecoran beton harus
menurut ketentuan sebagai berikut :
Banyaknya semen tidak kurang dari 400 kg/m3 beton.
Banyaknya pasir yang dibutuhkan biasanya 45% sampai 50% dari
berat bahan mengisi (pasir dan kerikil).
Diameter maksimum kerikil harus 40 mm.
Kelelehan (slump) beton harus antara 10 - 18 cm.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 31
Tidak ada air mengalir yang diijinkan.
Air harus dipompa keluar setelah selesai pengerasan beton.
8.6 PERAWATAN DAN PERBAIKAN BETON
8.6.1 Perawatan
Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui oleh
Direksi. Beton tidak boleh kehilangan kelembaban dalam 14 hari pertama
setelah pengecoran dan permukaannya harus harus selalu dalam
keadaan basah ditutup dengan lembaran karung goni yang selalu di beri
air agar basah, selama paling sedikit 14 hari.
Selama masa perawatan, beton harus dilindungi dari abrasi, getaran dan
kerusakan yang diakibatkan lalu lintas. Sebelum mengeras beton harus
dilindungi dari hujan dan aliran air.
Biaya untuk penyelesaian dan pemakaian bahan yang digunakan untuk
perawatan beton harus sudah termasuk dalam harga satuan penawaran.
8.6.2 Perbaikan Beton
(a) Kontraktor harus memperbaiki semua ketidak sempurnaan
permukaan beton menurut spesifikasi yang dibutuhkan.
Kecuali dengan persetujuan Direksi, perbaikan ketidak sempurnaan
pada cetakan harus diselesaikan dalam waktu 24 jam setelah
dibongkar.
Perbaikan harus dilakukan oleh tenaga ahli beton dan disetujui oleh
Direksi.
(b) Beton yang rusak akibat berbagai sebab seperti beton tidak rata,
patah dan beton yang disebabkan oleh tekanan permukaan yang
berlebihan, harus dibongkar dan diganti agar didapatkan permukaan
yang rata dan lurus.
Semua bahan yang dipakai pada perbaikan beton harus menurut
spesifikasi yang dibutuhkan.
Biaya dari semua bahan, tenaga dan peralatan yang dibutuhkan
untuk perbaikan beton harus ditanggung oleh Kontraktor.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 32
8.7 UJI BETON
8.7.1 U m u m
Cara yang dipakai pada pengujian dari contoh beton, pembuatan,
perawatan, baik dilapangan atau di laboratorium harus mengikuti dengan
standar yang berlaku, seperti PBI 1971, ATM C 172, ASTM C 31, ASTM
C 192, ASTM C 39.
8.7.2 Periode Pengujian
Uji beton dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari harus dibuat
pada silinder berdiameter 10 cm tinggi 30 cm untuk setiap campuran,
dengan korelasi kekuatan antara 7 hari dan 28 hari harus dibuat di
laboratorium.
Semua benda uji tersebut harus selalu direndam dalam air selama 7 dan
28 hari menunggu untuk dilakukan pengetesan.
8.7.3 Jumlah Uji Silinder
Jumlah test dibuat berdasarkan kondisi yang bervariasi sebagai berikut :
(diameter 10 cm, tinggi 30 cm)
Uraian Minimum jumlah
Benda uji
Test Tekan
7 hari 28 hari
Sampai selesai dari setiap
macam campuran.
6
3 3
Untuk setiap 150 M3 atau
setiap periode pengecoran
beton.
2
1 1
8.8 CETAKAN DAN PENYELESAIAN AKHIR
8.8.1 U m u m
(1) Cetakan harus dapat dipakai dimanapun dibutuhkan atau bagian yang
ditunjukkan oleh Direksi untuk pembatas dan pembentuk beton agar
letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 33
(2) Cetakan harus terbuat dari logam, kayu, lapisan plywood atau papan
rata dalam kondisi baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku
untuk memikul beton dan menahan lenturan dari kondisi rata, dan
harus dilindungi permukaannya menurut kebutuhan pelaksanaan.
Permukaan cetakan yang berhubungan dengan beton harus bersih,
kaku dan cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar.
(3) Bahan pelapis cetakan kayu berkualitas baik dan harus diperbaiki
atau dicat yang tidak mengandung bahan kimia yang dapat
merusakkan permukaan beton.
(4) Bilamana diminta oleh Direksi, Kontraktor harus mengajukan gambar
rencana cetakan dan mendapat persetujuan Direksi sebelum
pembuatan cetakan dilakukan.
8.8.2 Pemasangan dan Persiapan
(1) Cetakan harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang
mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus rata.
(2) Sebelum pengecoran beton, semua cetakan harus kaku, kedap dan
sesuai pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu
potongan, serbuk gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan
genangan air harus dibuang dan harus kering dari antara cetakan.
Cetakan harus berpermukaan baik dengan dilapisi minyak cetakan
(form oil) atau yang sejenis dan disetujui oleh Direksi. Minyak harus
diberikan sebelum penulangan diletakkan.
(3) Cetakan yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara dan diperbaiki
kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Cetakan
untuk permukaan bagian luar (exterior) pada dinding harus tetap
bersih.
8.9 PENULANGAN
7.9.1 U MUM
(a) Semua penulangan harus dari baja U - 24, produksi dalam negeri
menurut dengan Standar Industri Indonesia atau sejenis dengan U
24.
(b) Kecuali tertera pada gambar atau ditentukan Direksi, hook,
bengkokan, pengelasan selimut beton dan detail lainnya dari
penulangan harus menurut pada PBI - 71.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 34
7.9.2 GAMBAR PENULANGAN DISIAPKAN OLEH KONTRAKTOR
(a) Kontraktor harus menyiapkan dan mengajukan untuk disetujui
Direksi, gambar detail penulangan untuk semua konstruksi termasuk
gambar penempatan tulangan, diagram pembengkokan tulangan dan
daftar tabel tulangan. Gambar detail beserta daftar tabel penulangan
dari Kontraktor harus disiapkan dari gambar pelaksanaan Kontraktor
dan spesifikasi. Gambar dan daftar tersebut dari Kontraktor harus
menunjukkan detail-detail yang perlu untuk memeriksa penulangan
selama penempatan dan pemakaian pada pembuatan kuantitas
pembayaran.
(b) Kontraktor harus mengajukan 4 lembar masing-masing gambar
penulangan detail untuk disetujui Direksi.
Gambar detail Penulangan akan ditinjau oleh Direksi untuk
disesuaikan dengan perencanaan dan diperiksa dimensinya.
Kesalahan, kelalaian atau koreksi akan diberi tanda gambar cetakan,
atau dengan kata lain dijelaskan ke Kontraktor dan setiap 1 lembar
gambar akan dikembalikan ke Kontraktor untuk diperbaiki. Kontraktor
harus membuat semua koreksi yang diperlukan dan diperlihatkan
pada gambar yang dikembalikan dan dianjukan kembali untuk
disetujui dengan membubuhi tanda revisi I. Koreksi dan persetujuan
Direksi tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor untuk
membetulkan detail atau kesesuaian dengan spesifikasi yang
dibutuhkan.
7.9.3 PENEMPATAN TULANGAN
(a) Tulangan harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar atau
dimana ditentukan oleh Direksi.
(b) Spasi harus ditempatkan seperti terlihat pada gambar. Atas dasar
persetujuan Direksi, Kontraktor dapat mengubah tempat jarak dan
mungkin spasi tulangan ditambah ditempat lain dari yang terlihat
pada gambar. Dipindahkannya spasi atau ditambahkannya spasi
dengan persetujuan Direksi, akan termasuk perhitungan volume
pembayaran penulangan.
(c) Penempatan tulangan harus rapi, tidak berdempetan, antara tulangan
tersebut. Rata dan sesuai pada standar tulangan. Penulangan akan
diperiksa untuk penyesuaikan dengan kebutuhan ukuran, bentuk,
panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.
(d) Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan
tulangan dan permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 35
dari karat berat, kotoran, genangan air, lemak atau bahan asing yang
menurut pendapat Direksi dapat mengganggu kekuatan beton.
Panjang impitan pada penyambungan tulangan harus sesuai dengan
ketentuan dalam PBI.
(e) Penulangan harus ditempatkan dengan teliti dan pada posisi yang
tepat dengan menggunakan kawat tidak kurang dari diameter 0,9
mm pada pertemuan tulangan dan diikat pada penyangga dan
penjaga jarak (spacer) agar tidak berubah selama pengecoran beton.
(f) Kecuali disyaratkan oleh Direksi, tulangan harus ditempatkan dalam
toleransi berikut :
Selimut beton, bervariasi sebagai berikut :
Tulangan 6 mm dengan selimut beton 50 mm atau kurang
Tulangan 9 mm dengan selimut beton 51 - 60 mm
Tulangan 12 mm dengan selimut beton lebih dari 60 mm
Variasi dari syarat spasi tulangan : 25 mm
7.9.4 WATER STOP
Kontraktor harus menyediakan dan memasang water stop dalam bentuk
dan ukuran sebagaimana ditentukan dan pada tempat-tempat yang
diperlihatkan dalam gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh
Direksi.
Semua sambungan di lapangan dan hubungan-hubungan water stop
hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mendapatkan hubungan
yang kedap air dengan segala cara sebagaimana dispesifikasikan pabrik
pembuat water stop dan joint filler.
7.9.5 TULANGAN PADA SAMBUNGAN KONTRUKSI
Dalam sambungan-sambungan konstruksi dan ekspansi, batang pantek
(angker) harus disediakan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar-
gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
Suatu batang pantek (angker) harus merupakan suatu batang lurus, bulat
berprofil dari kepanjangan 100 cm dan 22 mm, diameter kecuali
diperlihatkan lain secara khusus dalam gambar atau ditentukan Direksi.
Panjang setengah dari batangan pantek harus ditutup dengan pipa PVC
diameter 25 mm bahan-bahan lain yang disetujui untuk mencegah
pengikatan dan harus ditetapkan pada jarak-jarak sebagaimana
diperlihatkan pada gambar-gambar atau sebagaimana ditentukan oleh
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 36
Direksi. Setengahnya yang lain harus diikat kuat pada suatu sisi dari
sambungan.
.
8.10 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
8.10.1 Beton
Pengukuran kuantitas pekerjaan beton diukur menurut garis bangunan
dan dimensi yang tertera dalam gambar-gambar desain atau menurut
perintah Direksi.
Dalam hal pengukuran pekerjaan beton, volume rongga pemampatan,
bukaan, pipa-pipa keliling, pekerjaan kayu dan pekerjaan besi, kecuali
besi tulangan beton. angker, baut dan batang akan dikurangkan dari
jumlah kuantitas pekerjaan.
Pembayaran pekerjaan beton dihitung menurut harga satuan per m3
pada Daftar kuantitas dan harga, Jenis Pekerjaan. Harga satuan harus
sudah mencakup biaya upah pekerja, bahan, alat-alat konstruksi yang
diperlukan, berikut biaya untuk pengujian agregat dan beton,
pengadukan, penempatan dan penyelesaian perancah dan cetakan,
pengadaan dan pemasangan tulangan pengeringan lokasi dan genangan
air, dan biaya-biaya lain yang sewaktu-watku harus dikeluarkan,
termasuk juga untuk perbaikan kerusakan beton.
8.10.2 Water Stop
Pengukuran kuantitas pekerjaan “Water Stop” dilakukan untuk setiap
meter panjang dari “Water Stop” yang terpasang diukur sepanjang garis
tengah (as) dari “Water Stop” sesuai dengan gambar-gambar.
Pembayaran untuk “Water Stop” dihitung menurut harga satuan seperti
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan pada
penawaran.
Harga satuan harus sudah mencakup semua biaya pengadaan dan
pemasangan dan biaya-biaya lain pekerjaan terkait.
8.10.3 Dowell Bar
Pengukuran kuantitas Tulangan pada sambungan konstruksi tulangan
pada sambungan konstruksi atau “Dowell Bar” diukur dari jumlah batang
yang dipasang disetiap sambungan seperti diperlihatkan pada gambar-
gambar atau menurut perintah Direksi.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 37
Pembayaran dihitung menurut harga satuan per buah pada Daftar
Kuantitas dan Harga.
Harga satuan harus sudah mencakup biaya untuk pengadaan dan
pemasangan yang diisyaratkan termasuk pengadaan dan penyediaan
bahan penutup/pelapis seperti pipa pvc dan biaya-biaya lain yang
diperlukan.
9. PEKERJAAN JALAN LAPISAN TASIRTU
8.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pekerjaan pembersihan lapangan adalah pembuangan humus-humus,
bahan-bahan organik lainnya serta tumbuhan antara lain pohon kelapa dan
lain-lain yang terkena lokasi proyek bahan yang tidak terpakai dibuang dari
lokasi proyek, penempatannya ditentukan oleh pengguna Barang/Jasa.
b. Setelah pekerjaan pembersihan selesai serta dilanjutkan dengan
pematokan sesuai dengan perencanaan dan disetujui oleh pengguna
Barang/Jasa.
c. Pembentukan peil-peil dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan
gambar dan disetujui oleh pengguna Barang/Jasa.
8.2 PEKERJAAN TANAH
a. Semua pekerjaan galian harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan
dalam gambar rencana.
Untuk pekerjaan pembentukan Badan Jalan (timbunan tanah dan timbunan
kembali) harus mengikuti ketentuan dalam Pekerjaan tersebut.
8.3 PEKERJAAN PONDASI TASIRTU (TANAH PASIR BATU)
a. Permukaan jalan yang akan ditebar tasirtu (tanah, pasir berbatu), badan
jalan harus terlebih dahulu dibersihkan dari segala kotoran yang ada dan
keadaan tanah serta peil-peilnya sudah datar serta padat dan terlebih dahulu
sudah diperiksa Direksi.
b. Lapisan tasirtu ditebar diatas permukaan tanah yang telah datar dan padat
tadi kemudian dipadatkan sampai ketinggian yang ditetapkan.
c. Tasirtu yang digunakan untuk lapisan pondasi jalan ini adalah berupa tasirtu
yang bersih dari kotoran sejenis lumpur dan sampah-sampah.
d. Tasirtu yang telah dihampar disiram dengan air dengan memakai alat Truk
Tangki Air.
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 38
e. Lapisan tasirtu dihampar dalam 2 (dua) lapis dan dipadatkan dengan mesin
gilas seberat 6-8 ton, sampai mencapai ketebalan padat sesuai spesifikasi
(gambar) dan mendapatkan permukaan yang rata sehingga Direksi
menyatakan cukup secara tertulis pada buku harian.
f. Penggilasan dilakukan dari tepi dan setelah bagian tepi cukup padat baru
perlahan-lahan berpindah ke bagian tengah dengan kemiringan 4-6 %.
g. Perapian dilaksanakan dengan tenaga manusia.
8.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
a. Lapis Jalan Tasirtu harus diukur menurut jumlah meter kubik bahan padat
yang diperlukan, selesai di tempat dan diterima Direksi Pekerjaan. Volume
yang diukur harus berdasarkan penampang melintang yang ditunjukkan
dalam Gambar bilamana tebal yang diperlukan seragam dan berdasarkan
penampang melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bilamana tebal yang
diperlukan tidak seragam, dan panjangnya diukur secara mendatar
sepanjang sumbu jalan.
b. Pekerjaan menyiapkan dan memelihara lapis tanah dasar atau formasi yang
akan dihampar Lapis Jalan Tasirtu tidak diukur atau dibayar dalam Seksi ini,
tetapi harus dibayar secara terpisah dengan harga penawaran untuk
Penyiapan Badan Jalan dalam
c. Lapis Jalan Tasirtu yang terkait tidak akan diukur dan dibayar dalam Seksi
ini, tetapi harus dibayar terpisah menurut harga penawaran untuk Lapisan
Tasirtu.
Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan, seperti yang diuraikan di atas, harus dibayar
menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk masing-masing Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan terdapat dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, pengham-paran, pemadatan,
penyelesaian akhir dan pengujian bahan, penyiapan lapis dasar (cutoff layer),
penggunaan Lapis Permukaan Sementara pada permukaan yang sudah selesai,
Spesifikasi Teknik Jalan Usaha Tani Di Lakuang Kel. Garegeh
ST - 39
dan semua biaya lain-lain yang diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang
sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.
8.5 Wooden Pile (diameter 100 mm)
a. Wooden Pile (kayu dolken) dimeter 100 mm digunakan untuk mencegah
agar pondasi konstruksi/foot tidak turun atau bergeser. Wooden Pile
dipasang sesuai dengan yang ditunjukan pada gambar dan dipasang
sebelum pengecoran pondasi foot dan untuk masuk kedalam foot.
Wooden Pile harus berkualitas baik, keras dan tahan terhadap kelapukan.
Dasar Pembayaran
Pembayaran dihitung berdasarkan satuan per batang.