Post on 19-Jun-2015
description
ANALISA LAJU KOROSI ATMOSFERIK BAJA KONSTRUKSI
DI BEBERAPA KAWASAN YANG TERENDAM TSUNAMI 2004
JIHAD MAULANA
0504102010030
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESINUNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2012
Latar Belakang
http://www.tsunamis.com/tsunami-pictures-5.html
http://sosbud.kompasiana.com/2009/12/26/yang-tersisa-dari-tragedi-tsunami-aceh-2004/
http://teknologi.vivanews.com/news/read/149842-pasca_gempa__infrastruktur_xl_di_nad_normal
Kerugian Korosi • Indonesia walaupun data belum begitu akurat, namun sekitar 20 Triliun rupiah (2-5 % GDP) diperkirakan hilang percuma setiap tahunnya karena proses korosi.• berdasarkan studi dari U. S Federal Highway Administration (FHWA) total biaya estimasi biaya tahunan untuk korosi di Amerika Serikat sekitar $276 milyar (3,1 % dari Gross Domestic Product (GDP)).
Sumber : http://ecmweb.com/ar/fighting_corrosion/
Contoh Korosi Atmosferik
http://sipil2004.wordpress.com/2010/12/26/seputar-korosi-1/http://edypatrawijaya.blogspot.com/2010/05/korosi-pada-
bahan-metal.html
Tujuan PenelitianDari penelitian ini nantinya akan diperoleh data laju korosi atmosferik pada baja kontruksi di beberapa kawasan sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar yang terkena dampak tsunami 2004.
Manfaat Penelitian1. Tersedianya data korosivitas atmosferik baja Kontruksi dikawasan
terendam tsunami.2. Data tersebut nantinya akan menjadi referensi bagi pihak yang
berwenang dalam perencanaan tata ruang kawasan tersebut.3. Data penelitian ini dapat menjadi data pelengkap penelitian
sebelumnya dan menjadi referensi bagi peneliti tentang korosi atmosferik selanjutnya.
Batasan MasalahPenelitian ini hanya di batasi pada pengukuran laju korosi Atmosferik di empat lokasi penelitian yaitu : Ulee Lheu (Gedung TDMRC Ground Zero), Peukan Bada, Lingke dan Lampulo. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode kehilangan berat.
Lokasi Penelitian
Metodelogi Penelitian
No
Variasi
Spesimen Uji
Ukuran (mm)
JumlahPanjang Lebar Ketebalan Diameter
1 Baja Plat 150 100 1 - 12
2 Baja Strip 150 36 3 - 12
3 Baja Siku 150 32 2 - 12
4 Baja Segi Empat 150 11 11 - 12
5 Baja Tulangan 150 - - 12 12
Total 60
Tabel. Keterangan Spesimen
Ukuran spesimen merujuk pada ASTM G 50 dan bentuk bahan yang ada tersedia dipasaran.
Spesimen Uji
Pengukuran Laju Korosi
Dimensi : 32 x 19,6 x 28,7 cmMerek : DHAUS SilverKetelitian : 0,001 grTemperatur : Operasi antara 50C dan 400CPower : AC Adapter, Power input 8 – 14,5 VAC,
50/60Hz4V4 or 8 – 20 VDC, 4W
Pembersihan Spesimen
Laju korosi (mpy)= DTA
WK
..
.
ASTM G 1 - 03
Rak pengujian ASTM G 50
Diagram Alir PenelitianMulai
Selesai
Rekapitulasi dan pengolahan data Akhir
ya
tidak
Tahap Persiapan rak pengujian, Spesimen uji dan persiapan lokasi penelitian
Spesimen didiletakkan di Rak Pengujian (Exposure)
Studi Literatur
Exposure selesai ?
Penimbangan Spesimen setelah di bersihkan
Pembersihan Spesimen Setelah di Exposure
Perhitungan dan analisis data
Penimbangan awal spesimen sebelum di Exposure
HASIL PENELITIAN
Gedung TDMRC Ground Zero Ulee Lheu
Peukan Bada
Lampulo
Lingke
Laju Korosi Semua Lokasi
TDMRC Peukan Bada Lingke Lampulo0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
Baja Plat Baja Strip Baja Siku Baja Segi Empat Baja Tulangan
Lokasi Ekspos
Laju
Koro
si (m
py)
Kesimpulan
• Hasil penelitian dari dua lokasi penelitian awal menunjukkan bahwa nilai laju korosi tertinggi dilokasi kantor TDMRC dengan nilai angka laju korosi 0,2-2,75 mpy, dan yang terendah adalah dilokasi Peukan Bada dengan nilai angka laju korosi 0,1 – 1,5 mpy.
• Hasil penelitian dari dua lokasi tambahan menunjukkan bahwa nilai laju korosi tertinggi dilokasi Lampulo dengan nilai angka laju korosi 0,2 - 1,8 mpy, dan yang terendah adalah dilokasi Lingke dengan nilai angka laju korosi 0,1 – 1,4 mpy.
• Untuk lokasi TDMRC dan Peukan Bada baja segi empat dan baja tulangan memiliki laju korosi yang paling tinggi. Lokasi Lingke dan Lampulo baja siku dan baja tulangan yang memiliki tingkat laju korosi yang paling tinggi. Untuk semua lokasi baja plat relatif lebih tahan terhadap korosi.
• Laju korosi yang paling tinggi di Lokasi Gedung TDMRC Ground Zero Ulee Lheu dan yang paling rendah di lokasi Peukan Bada
Saran
• Setiap lokasi ada alat pencatat keadaan klimatologi untuk mendapatkan keakurasian data klimatologi di lokasi penelitian.• Melihat komposisi spesimen uji.• Data pengukuran laju korosivitas atmosferik dilakukan melebihi data setahun.
Terima Kasih