Post on 24-Jul-2015
PENGERTIAN ETIOLOGI PATOFISIOLOGI TANDA & GEJALA
CARA TERJADINYA
INFEKSI
PENCEGAHANFAKTOR PREDISPOSISI
MACAM-MACAM INFEKSI
MASA NIFAS
DETEKSI DINI PADA INFEKSI MASA NIFAS
OLEH :
FEBRIAN DINI (1301013)
DIII KEBIDANAN
Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus genitalia, terjadi sesudah melahirkan, kenaikan suhu sampai 38°c atau lebih selama dua hari dalam 10 hari pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.
a) Berdasarkan masuknya kuman kedalam alat kandungan
a. Ektogen (kuman dating dari luar)
b. Autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh)
c. Endogen (dari jalan lahir)
ETIOLOGI
LANJUTAN
Strepcoccus Haemolyticus
Aerobik
Staphylococcus Aureus
Clostridium Welchii
Eschericia Coli
B. Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi
Setelah kala III, daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan diameter kira-kira 4 cm. Permukaannya tidak rata, berbenjol-benjol karena banyaknya vena yang ditutupi thrombus. Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman dan masuknya jenis yang pathogen dalam tubuh wanita.
PATOFISIOLOGI
Infeksi akut ditandai dengan demam, sakit didaerah infeksi, bewarna kemerahan, fungsi organ tersebut terganggu
a. Infeksi localPembekakan luka episiotomi, terjadi penahanan, perubahan warna kulit, pengeluaran lochea bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena rasa nyeri, temperature badan dapat meningkat.
b. Infeksi umumTampak sakit, lemah, temperature meningkat tekanan darah menurun dan nadi meningkat pernafasan dapat meningkat dan terasa sesak kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan involusi uterus, dan lochea berbau dan bernanah serta kotor.
Gambaran klinis infeksi nifas dapat berbentuk :
a) Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau periksa dalam yang berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah ada kedalam rongga Rahim.
b) Alat-alat yang tidak suci hama
c) Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infeksi, kontaminasi yang berasal dari hidung, tenggorokan dari penolong.
d) Infeksi rumah sakite) Koitus pada akhir
kehamilan pada ketuban pecah dini
f) Infeksi intra partum
CARA TERJADINYA
INFEKSI
Faktor Predisposisi
a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh
b. Partus lama dengan ketuban pecah lamac. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban
dan bekuan darahd. Teknik aseptic yang tidak benar dan baike. Pemeriksaan vagina selama persalinan
f. Manipulasi intaruterusg. Trauma/luka terbukah. Hematom/hemoragi (darah hilang > 1000
ml)i. Perawatan perineum yang tidak tepatj. Infeksi vagina/serviks atau penyakit
menular seksual yang tidak ditangani
LANJUTAN
b) Endometris Tanda-tanda dan
gejala :
1) Takikardi, 2) Suhu (38-40°c), 3) Menggigil, 4) Nyeri tekan
uterus, 5) Subin volusi, 6) Distensi
abdomen, 7) Lokea sedikit dan
tidak berbauk, atau banyak berbau busuk, mengandung darah, dan seropurulen,
8) Jumlah sel darah putih meningkat
Macam-macam infeksi masa
nifas a) Infeksi perineum, vulva, vagina, dan serviks
Nyeri serta panas pada tempat infeksi dan kadang-kadang perih bila kencing. Bila getah radang bisa keluar biasanya keadaannya tidak berat, suhu 38°c dan nadi di bawah 100/m. Bila luka terinfeksi tertutup oleh jahitan dan getah radang tidak dapat keluar demam bisa naik sampai 39-40°c disertai menggigil.
Pencegahan
Lakukan mobilisasi dini hingga
darah lochea keluar
dengan lancer
Perlukan dirawat
dengan baik
Rawat gabung dengan
isolasi untuk mengurangi
infeksi nasokimial
Daftar Pustaka
Eny Retna Ambarwati, Diah Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha MedikaHeryani Reni. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans Info MediaAi Yeyeh Rukiyah, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III (NIFAS). Jakarta: Trans Info Media