Post on 02-Mar-2020
Asset Tracing & Asset Recovery
dalam TPK & TPPU
Disampaikan Oleh:
Abdul Basir
Medan, 5 Oktober 2017
24 23 26 28 28 30 32 32 34 36
3633
35 34 35 3437
3538 38
50 51 51
45 44 43
49 5052
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Indonesia
Thailand
Malaysia
Corruption Perception Index Steady Increased Trend
139 Bangladesh 25 25 27 26
Telah terjadi regenerasipelaku korupsi. Pelaku
sudah menyentuh
Generasi Muda
Fenomena Korupsi
FAHD EL FOUZ
29 Tahun
NURHAYATI
30 Tahun
M. NAZARUDDIN
33 Tahun
ANGELINA SONDAKH
35 Tahun
Pemberantasan Korupsi• Selain Untuk menghukum pelaku Tindak Pidana
Korupsi, Pemberantasan Korupsi juga harusmemperhatikan bagaimana memulihakn aset (assetrecovery) yang telah hilang akibat perbuatankorupsi.
• Salah satu instrumen pengembalian aset adalahadanya pidana uang pengganti sebagaimana pasal18 UU TPK, namun ketentuan tersebut mempunyaikelemahan karena hanya dapat menjangkauseberapa besar hasil kejahatan yang betul-betuldiperoleh oleh pelaku.
Lanjutan• Tidak Jarang suatu perbuatan korupsi menimbulkan
kerugian keuangan/perekonomian negara yanglebih besar daripada hasil kejahatan yang betul-betul diperoleh Terdakwa, apalagi Terdakwamelakukan kejahatan secara terus menerus selamaia menduduki jabatannya.
• Oleh karena itu perlu kiranya menggunakaninstrumen hukum lainnya untuk mengoptimalkanasset recovery yakni melalui rezim hukum TPPU,misalnya dengan menilai illicit enrichment,kewajaran antara profil pelaku dan penghasilanserta indikasi-indikasi lainnya.
Penempatan (Placement)
Upaya menempatkan dana yang dihasilkan dari suatu kegiatan tindak pidana ke dalam sistem keuangan
Pemisahan /Pelapisan (Layering)
Memisahkan hasil tindak pidana dari sumbernya melalui beberapa tahap transaksi keuangan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul dana
Penggabungan
(Integration)
Upaya menggabungkan atau menggunakan harta kekayaan yang telah tampak sah untuk dinikmati langsung atau diinvestasikan ke dalam berbagai jenis produk keuangan dan bentuk material lainnya
Tipologi Pencucian Uang
PELACAKAN dan PEMULIHAN ASET
Serangkaian kegiatan untuk mencari dan menelusuri asalusul harta kekayaan yang dimiliki oleh tersangka, terdakwa,terpidana, maupun pihak terkait lainnya yang didugasebagai hasil dari tindak pidana korupsi dan/atau tindakpidana pencucian uang, dan mengembalikannya ke Negara
Tujuan
Pembuktian
▪ Mendukung proses pembuktian dalam tahap penyelidikan/penyidikan/penuntutan perkara Korupsi
Pemulihan aset
▪ Mendukung upaya pemulihan kerugian negara melaluipengembalian aset hasil korupsi ke Negara
The corruption activity and the moneylaundry are forever connected. Theinvestigation of corruption and moneylaundry, and the asset tracing andrecovery are all elements of the samecase
Pentingnya Pelacakan Aset
FIND
THE SUSPECTFOLLOW
THE MONEY
TAHAPAN PELACAKAN ASET
1.Mengidentifikasikan profil tersangka
2.Meminta informasi aset secara formal dan informal
3.Analisis data yang diperoleh
4.Melakukan kegiatan cek fisik ke lokasi aset
5.Konfirmasi data kepada pihak terkait
6.Mendokumentasikan aset-aset yang ditemukan
7.Meminta keterangan kepada pihak terkait
8.Berkoordinasi dengan penyidik dan penuntut umum
12
• DALAM MELAKSANAKAN LID, DIK DAN TUT, KPKDIDUKUNG DENGAN ORGAN PENDUKUNG(SUPPROTING) YANG CUKUP HANDAL, YAKNI:
1. Tim Surveillance
2. Monitor /Penyadapan
3. Tim Asset Tracing
4. Tim Pengelola Barang Bukti
13
SUPPORTING SYSTEM DALAM PENINDAKAN
Corruption Case Handling
Complaint
(Information collection)
Pre-investigation
Investigation Prosecution Execution
Evidence Management & Asset Tracing
Tracethe Money
Recover the Asset
Financial investigative technique
• Direct Methodsa. Analisa database akutansi, transaksi keuangan,
general ledger, dokumen pembayaran, invoice,kontrak, dll
b. Wawancara fihak terkait (BoD, bagian keuangan danakutansi, bagian marketing, dll)
• Indirect Methodsa. Membandingkan gaya hidup fihak yang dicurigaib. Membandingkan penghasilan sah dengan
pengeluaran dalam kurun waktu tertentu
Pengumpulan informasi
ANALISA
PPATK PERBANKAN
LAPORAN KEKAYAAN
MEDIA SOSIAL
BADAN PERTANAHANBARANG BUKTI
PENDAFTARAN KENDARAAN ASURANSI
Lainnya
PROFILING ASSET
Tanah &
Bangunan
INDIKASI MENYEMBUNYIKAN/MENYAMARKAN ASAL USUL HARTA KEKAYAAN
Memiliki identitas lebih dari satu Memalsukan identitas (Ejaan nama & TTL) Pembelian aset berupa tanah dan bangunan dengan
diatasnamakan keluarga, saudara, & pihak-pihak terdekat Manipulasi harga pembelian aset untuk menghindari pajak
pembelian Adanya rekayasa transaksi dengan melakukan pemecahan
transfer di bawah Rp 500 Juta guna menghindari transaksiyang dianggap mencurigakan oleh PPATK
Tidak melaporkan data LHKPN secara benar Menggunakan gate keeper Menghindari transaksi melalui jasa keuangan (cash and carry)
19
TSK
DEPOSITO
-Rp 490 Jt-Rp 450 Jt-Rp 450 Jt-Rp 410 Jt
-Rp 490 Jt-Rp 450 Jt-Rp 450 Jt-Rp 410 Jt
-Rp 490 Jt-Rp 450 Jt-Rp 450 Jt-Rp 410 Jt
-Rp 490 Jt-Rp 450 Jt-Rp 450 Jt-Rp 410 Jt
-Rp 490 Jt-Rp 450 Jt-Rp 450 Jt-Rp 410 Jt
ISTRI TSK
REKSADANA
MR. A
MR. B
MR. C
MR. D
MR. EMenabung dengan
nominal yang dipecah
Menabung dengan nominal yang dipecah
Menabung dengan nominal yang dipecah
Menabung dengan nominal yang dipecah
Menabung dengan nominal yang dipecah
Bank A
Bank A
Bank A Bank B
Bank C
Bank D
Pola Aliran Dana
Hubungan Dekat Dengan TskHubungan Jauh Dengan Tsk
Transaksi
TYPOLOGY PENYEMBUNYIAN ASET
1.Menyamarkan nama kepemilikan aset atas nama pihak lain (Nominee)
2.Menempatkan aset dalam berbagai bentuk aset dan investasi yang tidak mudah diketahui
3.Menghindari pencatatan dalam sistem keuangan
4.Investasi aset di LN
21
Tersangka Istri 3
Istri 2
Anak
Mantan Anak BuahSaudara
PPAT
Developer
Pengacara
Nego
Pembayaran Setoran Tunai Ke Pegawai Developer
Tidak Dilakukan Balik Nama
Hubungan Dengan Aset
Hubungan Modus
Penjual
Nego
Modus Penyembunyian Aset
Perbandingan Pengeluaran dan Pendapatan Sah Pada Kurun Waktu Tertentu
Pada kurun waktu 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016
Total Pengeluaran dan penggunaan uang lainnya Rp.10 Milyar Rupiah
Total pemasukan dari sumber yang sah Rp.1 Milyar Rupiah
Pendapatan yang tidak bisa dijelaskan Rp.9 Milyar Rupiah
Rp4,5 Milyar Rp145 Milyar
Selisih Rp 140 M
Harta Tidak Bergerak
Selisih Rp 705 Jt
Rp275 Juta Rp981 Juta
Alat Transportasi
Rp320 Juta
Logam/Batu Mulia
Rp160 Juta
Barang Seni/Antik
Rp0
Selisih Rp 320 Jt
Rp0
Selisih Rp 160 Jt
Rp200 Juta
Uang/Setara Kas
Selisih Rp 1,8 M
Harta Yang Dilaporkan di LHKPN
Hasil Pelacakan Aset
Selisih Aset
Perbandingan Data Laporan Kekayaan
Dibandingkan Hasil Pelacakan Aset
Rp2 Milyar
Kegiatan Pelacakan Aset
26
27
TANAH DAN BANGUNAN
32 UNIT ATAU + 74.625SPBU
3 UNIT ATAU +6.628 M2
Rp222.004.823.962,00
TANAH & BANGUNAN
85 UNIT
PERAWATAN BENDA SITAAN
ASSET RECOVERY KPK
Asset Recovery KPK
• Total Rp. 1.917.509.443.183,-
• Asset dalam perawatan (per 2017):• Tanah: 166 Unit Tanah
• Tanah & Bangunan: 48 Unit Tanah & Bangunan
• Kendaraan: 106 Unit Kendaraan
Pemanfaatan Basan
• PMK No. 03/PMK.06/2011 tentang Pengelolaan Barang Rampasan & Gratifikasi
• MOU dengan Kejaksaan Agung dan Kepolisian
• Fungsi Trigger KPK terhadap institusi Penegak hukum lainnya serta K/L
Optimalisasi Pemulihan Asset
Optimalisasi Pemulihan Aset
▪ ANRI (Gedung Arsip Perkara)▪ Kementerian Keuangan
(Rumah Dinas)▪ BPS▪ Kejaksaan Agung
(Kendaraan Dinas, Gedung Kejati DKI)
▪ Rupbasan (Kendaraan Dinas)
▪ Rutan (Kendaraan Dinas)▪ Pemda