Post on 03-Mar-2018
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
1/43
Asma bronkiale dewasa dan anak
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya penyakit saluran pernapasan di masyarakat, kita akan
mendapati lebih banyak pasien hamil dengan penyalit saluran pernapsan daripada
sebelumnya. Pada kehamilan terjadi perubahan fungsi dan anatomi tubuh termasuk
saluran pernapasan. Juga terjadi perbedaan patofisiologi penyakit pada saluran
pernapasan selama kehamilan. Perawatan pasien dengan penyakit saluran pernapasan
sebaiknya dilakukan bersama dengan dokter spesialis penyakit dalam. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, perlu dipahami penyakit saluran pernapasan dan
pengaruhnya terhadap kehamilan serta penatalaksanaannya berdasarkan eiden!ed
based selama kehamilan, persalinan, dan nifas.
B. "ujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah #
$. %emahami definisi penyakit asma
&. %emahami etiologi penyakit
'. %emahami morfologi penyakit
(. %emahami gejala penyakit
). %emahami patogenesis penyakit
*. %emahami diagnosis dan manifestasi klinis penyakit
+. %emahami efek penyakit. %emahami komplikasi penyakit
-. %emahami penanganan dan pengobatan
$. %emahami pen!egahan
$$. %emahami peran bidan dalam kehamilan
/. %anfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan makalah ini adalah
meningkatnya pemahaman bidan terhadap konsep penyakit asma pada kehamilan.
0engan demikian, strategi untuk memberikan dampak positif terhadap pengurangan
angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi dapat dipraktikkan se!ara langsung dalam
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
2/43
pelaksanaan asuhan kebidanan yang se!ara khusus dapat dilaksanakan dalam program
yang komprehensif.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
3/43
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Asma adalah radang kronis pada jalan nafas yang berkaitan dengan obstruksi
reersible dari spasme, edema, dan produksi mu!us dan respon yang berlebihan terhadap
stimuli. 12arney, 3elen. &'4
Asma adalah suatu penyakit dengan !iri meningkatnya respon trakea dan bronkhus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan
derajatnya dapat berubah5ubah se!ara spontan maupun sebagai hasil pengobatan 1Soeparman,
$--4.
Asma adalah keadaan klinis yang ditandai oleh masa penyempitan bronkus yang reersibel,
dipisahkan oleh masa di mana entilasi jalan nafas terhadap berbagai rangsang. 1Sylia
Anderson 1$--) # $(-4
Asma adalah suatu inflamasi kronis saluran nafas yang melibatkan sel eosinofil, sel mast, sel
netrofil, limfosit dan makrofag yang ditandai dengan whee6ing, sesak nafas kumat5kumatan,
batuk, dada terasa tertekan dapat pulih kembali dengan atau tanpa pengobatan 1/ris Sin!lair,
$--(4
Asma adalah suatu penyakit peradangan 1inflamasi4 saluran nafas terhadap rangsangan atau
hiper reaksi bronkus. Sifat peradangan pada asma khas yaitu tanda5tanda peradangan saluran
nafas disertai infliltrasi sel eosinofil. 1Samsuridjal dan Bharata 7idjaja 1$--(4
Asma merupakan suatu keadaan gangguan 8 kerusakan bronkus yang ditandai dengan spasme
bronkus yang reersibel 1spasme dan kontriksi yang lama pada jalan nafas4 1Joy!e %.
Bla!k,$--*4.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
4/43
Asma bronkiale didefinisikan sebagai penyakit dari sistem pernafasan yang meliputi
peradangan dari jalan nafas dengan gejala bronkospasme yang reersibel. 1/ro!ket 1$--+4
9":;L;";? P?90:SP;S:S:
=aktor5faktor yang dapat menimbulkan serangan asma atau sering disebut sebagai faktor
pen!etus adalah#
Alergen
Alergen adalah sat56at tertentu bila dihisap atau di makan dapat menimbulkan serangan
asthma, misalnya debu rumah, tungau debu rumah 10ermatophagoides pteronissynus4
spora jamur, serpih kulit ku!ing, bulu binatang, beberapa makanan laut dan sebagainya.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
5/43
:nfeksi Saluran @afas
:nfeksi saluran nafas terutama oleh irus seperti influen6a merupakan salah satu faktor
pen!etus yang paling sering menimbulkan asthma bronkiale. 0iperkirakan dua pertiga
penderita asthma dewasa serangan asthmanya ditimbulkan oleh infeksi saluran nafas
1Sundaru, $--$4.
Stress
Adanya stressor baik fisik maupun psikologis akan menyebabkan suatu keadaan stress
yang akan merangsang 3PA ais. 3PA ais yang terangsang akan meningkatkan adeno
!orti!otropi! hormon 1A/"34 dan kadar kortisol dalam darah. Peningkatan kortisol
dalam darah akan mensupresi immunoglobin A 1:gA4. Penurunan :gA menyebabkan
kemampuan untuk melisis sel radang menurun yang direspon oleh tubuh sebagai suatu
bentuk inflamasi pada bronkhus sehingga menimbulkan asma bronkiale.
;lah raga8 kegiatan jasmani yang berat
Sebagian penderita asthma bronkiale akan mendapatkan serangan asthma bila melakukan
olah raga atau aktifitas fisik yang berlebihan. Lari !epat dan bersepeda paling mudah
menimbulkan serangan asthma. Serangan asthma karena kegiatan jasmani 19er!ise
indu!ed asthma 89:A4 terjadi setelah olah raga atau aktifitas fisik yang !ukup berat dan
jarang serangan timbul beberapa jam setelah olah raga.
;bat obatan
Beberapa pasien asthma bronkiale sensitif atau alergi terhadap obat tertentu seperti
peni!illin, salisilat, beta blo!ker, kodein dan sebagainya.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
6/43
Polusi udara
Pasien asthma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik 8 kendaraan, asap rokok,
asap yang mengandung hasil pembakaran dan oksida fotokemikal, serta bau yang tajam.
Lingkungan >erja
0iperkirakan & $)C pasien asthma bronkiale pen!etusnya adalah lingkunagn kerja
1Sundaru, $--$4.
A. ASA DALA !EHAILAN
SISTE PERNA"ASAN SELAA !EHAILAN
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan yang disebabkan oleh
perubahan hormonal dan faktor mekanik. Perubahan5perubahan ini diperlukan untuk
men!ukupi peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin,
plasenta dan uterus.
Selama kehamilan kapasitas ital pernapasan tetap sama dengan kapasitas sebelum hamil
yaitu '& !!, akan tetapi terjadi peningkatan olume tidal dari () !! menjadi * !!, yang
menyebabkan terjadinya peningkatan entilasi permenit selama kehamilan antara $-5) C.
Peningkatan olume tidal ini diduga disebabkan oleh efek progesteron terhadap resistensi
saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas pusat pernapasan terhadap
karbondioksida.
0ari faktor mekanis, terjadinya peningkatan diafragma terutama setelah pertengahan kedua
kehamilan akibat membesarnya janin, menyebabkan turunnya kapasitas residu fungsional,
yang merupakan olume udara yang tidak digunakan dalam paru, sebesar &C. Selama
kehamilan normal terjadi penurunan resistensi saluran napas sebesar )C.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
7/43
Perubahan5perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pada kimia dan gas darah.
>arena meningkatnya entilasi maka terjadi penurunan p/;& menjadi ' mm 3g, sedangkan
p;& tetap berkisar dari -5$* mm3g, sebagai penurunan p/;& akan terjadi mekanisme
sekunder ginjal untuk mengurangi plasma bikarbonat menjadi $5&& m9D8L, sehingga p3
darah tidak mengalami perubahan.
Se!ara anatomi terjadi peningkatan sudut subkostal dari *,) $',) selama kehamilan.
Perubahan fisik ini disebabkan karena eleasi diafragma sekitar ( !m dan peningkatan
diameter tranersal dada maksimal sebesar & !m. Adan#a $er%ba&an'$er%ba&an ini
men#ebabkan $er%ba&an $ola $erna$asan dari $erna$asan abdominal men(adi )orakal
#an* (%*a memberikan $en*ar%& %n)%k memen%&i $enin*ka)an kons%msi oksi*en
ma)ernal selama ke&amilan.
Laju basal metabolisme meningkat selama kehamilan seperti terbukti oleh peningkatan
konsumsi oksigen. Selama melahirkan, konsumsi ;& dapat meningkat &5&) C. Bila fungsi
paru terganggu karena penyakit paru, kemampuan untuk meningkatkan konsumsi oksigen
terbatas dan mungkin tidak !ukup untuk mendukung partus normal, sebagai konsekuensi fetal
distress dapat terjadi.
PEN+ARUH PERUBAHAN HORONAL SELAA !EHAILAN
>eadaan hormonal selama kehamilan sangat berbeda dengan keadaan tidak hamil dan
mengalami perubahan selama perjalanan kehamilan. Perubahan5perubahan ini akan
memberikan pengaruh terhadap fungsi paru. Progesteron tampaknya memberikan pengaruh
awal dengan meningkatkan sensitifitas terhadap /;&, yang menyebabkan terjadinya
hiperentilasi ringan, yang bisa disebut sebagai dispnea selama kehamilan. Lebih lanjut dapat
dilihat adanya efek relaksasi otot polos. Pengaruh total progesteron selama kehamilan karena
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
8/43
peningkatannya yang men!apai )5$ kali dari keadaan tidak hamil, masih diperdebatkan
dengan adanya berbagai temuan klinis yang terbuka diperdebatkan.
Selama kehamilan kadar estrogen meningkat, dan terdapat data5data yang menunjukkan
bahwa peningkatan ini menyebabkan menurunnya kapasitas difusi pada jalinan kapiler karena
meningkatnya jumlah sekresi asam mukopolisakarida perikapiler. 9strogen memberikan
pengaruh terhadap asma selama kehamilan.dengan menurunkan klirens metabolik
glukokortikoid sehingga terjadi peningkatan kadar kortisol. 9strogen juga mempotensiasi
relaksasi bronkial yang diinduksi oleh isoproterenol.
>adar kortisol bebas plasma meningkat selama kehamilan, demikian pula kadar total kortisol
plasma. Peningkatan kadar kortisol ini seharusnya memberikan perbaikan terhadap keadaan
penderita asma, akan tetapi dalam kenyataannya tidak demikian. "ampaknya beberapa wanita
hamil refrakter terhadap kortisol meskipun terjadi peningkatan kadar dalam serum &5' kali
lipat. 3al ini mungkin disebabkan terjadinya kompetisi pada reseptor glukoortikoid oleh
progesteron, deoksikortikosteron dan aldosteron yang semuanya meningkat selama
kehamilan.
Semua tipe prostaglandin meningkat dalam serum maternal selama kehamilan, terutama
menjelang persalinan aterm. %eskipun dijumpai adanya peningkatan kadar matabolit
prostalandin P
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
9/43
PRE,ALENSI
0i :ndonesia, prealensi asma sekitar ) 5 * C dari populasi. Prealensi asma dalam
kehamilan sekitar ',+ ( C. 3al tersebut membuat asma menjadi salah satu permasalahan
yang biasa ditemukan dalam kehamilan.
+EJALA
Penilaian se!ara subyektif tidak dapat se!ara akurat menentukan derajat asma. eadaan ini bersifat reersible dan dapat ditoleransi. @amun, pada
kehamilan sangat berbahaya akibat adanya penurunan kapasitas residu.
%anifestasi klinis asma ditandai dengan dyspnea, kesesakan dada, wheezing, dan batuk
malam hari, di mana hanya menjadi tanda dalam beberapa kasus. Pasien melaporkan gejala
seperti gangguan tidur dan nyeri dada.
Batuk yang memi!u spasme atau kesesakan dalam saluran pernapasan, atau berlanjut terus,
dapat berbahaya. Beberapa serangan dimulai dengan batuk yang menjadi progresif lebih
EsesakF, dan kemudian bunyi whee6ing terjadi. Ada pula yang berbeda, beberapa penderita
asma hanya dimulai whee6ing tanpa batuk. Beberapa yang lain tidak pernah whee6ing tetapi
hanya batuk selama serangan asma terjadi.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
10/43
Selama serangan asma, mu!us !enderung menjadi kering dan sukar, sebagian karena !epat,
beratnya pernapasan umumnya terjadi saat serangan asma. %u!us juga menjadi lebih kental
karena sel5sel mati terkelupas.
>ontraksi otot bronkus menyebabkan saluran udara menyempit atau konstriksi. 3al ini
disebut brokokonstriksi yang memperbesar obstruksi yaitu asma.
0engan demikian ada derajat asma #
$. "ingkat pertama # se!ara klinis normal, tetapi asma timbul jika ada faktor pen!etus.
&. "ingkat kedua # penderita asma tidak mengeluh dan pada pemeriksaan fisik tanpa
kelainan tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruksi jalan nafas. 0isini banyak
ditemukan pada penderita yang baru sembuh dari serangan asma
'. "ingkat ketiga # penderita tidak ada keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik maupun
maupun fungsi paru menunjukkan tanda5tanda obstruksi jalan nafas.
(. "ingkat keempat # penderita mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.Pada
pemeriksaan fisik maupun spirometri akan dijumpai tanda5tanda obstruksi jalan
napas.
). "ingkat kelima # adalah status asmatikus, yaitu suatu keadaan darurat medik berupa
serangan akut asma yang berat, bersifat refrakter terhadap pengobatan yang biasa
dipakai.
S!oggin membagi perjalanan klinis asma sebagai berikut #
$. Asma akut intermiten #
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
11/43
0i luar serangan, tidak ada gejala sama sekali. Pemeriksaan fungsi paru tanpa prookasi tetap
normal. Penderita ini sangat jarang jatuh ke dalam status asmatikus dan dalam pengobatannya
sangat jarang memerlukan kortikosteroid.
&. Asma akut dan status asmatikus#
Serangan asma dapat demikian beratnya sehingga penderita segera men!ari pertolongan. Bila
serangan asma akut tidak dapat diatasi dengan obat5obat adrenergik beta dan teofilin disebut
status asmatikus.
'. Asma kronik persisten 1asma kronik4#
Pada asma kronik selalu ditemukan gejala5gejala obstruksi jalan napas, sehingga diperlukan
pengobatan yang terus menerus. 3al tersebut disebabkan oleh karena saluran nafas penderita
terlalu sensitif selain adanya faktor pen!etus yang terus5menerus.
%odifikasi asma berdasarkan @ational Asthma 9du!ation Program 1@A9PP4 yaitu #
$. Asma ?ingan
Singkat 1G $ jam 4 eksaserbasi symptomati! G dua kali8minggu.
Pun!ak aliran udara ekspirasi H C diduga akan tanpa gejala.
&. Asma Sedang
ekambuhan mempengaruhi aktiitasnya
>ekambuhan mungkin berlangsung berhari5hari
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
12/43
>emampuan pun!ak ekspirasi 8detik dan kemampuan olume ekspirasi berkisar
antara *5C.
'. Asma Berat
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
13/43
bronkus. %ediator yang dilepaskan meliputi bradikinin, leukotrien /,0,9, prostaglandin
P
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
14/43
Bee!roft dkk mengatakan bahwa jenis kelamin janin dapat mempengaruhi serangan asma
pada kehamilan. Pada studi prospektif blind, ditemukan )C ibu bayi perempuan mengalami
peningkatan gejala asma selama kehamilan dibandingkan dengan &&,&C ibu bayi laki5laki.
:bu dengan bayi laki5laki menunjukkan perbaikan gejala asma 1((,(C4, sementara tidak satu
pun ibu dari bayi perempuan mengalami perbaikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
gejolak adrenergik yang dialami ibu selama mengandung janin laki5laki dapat meringankan
gejala asma 1=re66o et al., &&4.
Ada hubungan antara keadaan asma sebelum hamil dan morbiditasnya pada kehamilan. Pada
asma ringan $' C mengalami serangan pada kehamilan, pada asma moderat &* C, dan asma
berat ) C. Sebanyak & C dari ibu dengan asma ringan dan moderat mengalami serangan
intrapartum, serta peningkatan risiko serangan $ kali lipat setelah persalinan dengan seksio
sesarea jika dibandingkan dengan persalinan per aginam.
Pengaruh kehamilan terhadap timbulnya serangan asma pada setiap penderita tidaklah sama,
bahkan pada seorang penderita asma serangannya tidak sama pada kehamilan pertama dan
kehamilan berikutnya. Biasanya serangan akan timbul mulai usai kehamilan &( minggu
sampai '* minggu, dan akan berkurang pada akhir kehamilan.
Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan beratnya serangan
asma, karena ibu dan janin akan mengalami hipoksia. >eadaan hipoksia jika tidak segera
diatasi tentu akan memberikan pengaruh buruk pada janin, berupa abortus, persalinan
prematur, dan berat janin yang tidak sesuai dengan umur kehamilan.
9fek kehamilan pada asma tidak dapat diprediksi. "urner et al dalam suatu penelitian yang
melibatkan $)( wanita hamil yang menderita asma menemukan bahwa &-C kasus membaik
dengan terjadinya kehamilan, (-C kasus tetap seperti sebelum terjadinya kehamilan, dan
&&C kasus memburuk dengan bertambahnya umur kehamilan. Sekitar *C wanita hamil
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
15/43
yang mendapat serangan asma dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik. Sekitar $C
akan mengalami eksaserbasi pada persalinan. %abie dkk 1$--&4 melaporkan peningkatan $
kali lipat resiko eksaserbasi pada persalinan dengan seksio sesarea dibandingkan dengan
peraginam
Pengaruh asma pada kehamilan
Asma pada kehamilan pada umumnya tidak mempengaruhi janin, namun serangan asma berat
dan asma yang tak terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia ibu sehingga berefek pada
janin 1@elson and Pier!y, &$4. 3ipoksia janin terjadi sebelum hipoksia ibu terjadi. Asma
pada kehamilan berdampak penting bagi ibu dan janin selama kehamilan dan persalinan.
0ampak yang terjadi dapat berupa kelahiran prematur, usia kehamilan muda, hipertensi pada
kehamilan, abrupsio plasenta, korioamnionitis, dan seksio sesaria 1Liu et al.,&I Bhatia and
Bhatia,&4.
DIA+NOSIS DAN PEANTAUAN PEN-A!IT
0iagnosis asma ditegakkan berdasar gejala episodi! obstruksi aliran jalan nafas, yang bersifat
reersibel atau reersibel sebagian. 0erajat berat asma dapat dikelompokkan sebagai asma
intermiten, asma persisten ringan, asma persisten sedang dan asma persisten berat, tergantung
pada frekwensi dan derajat berat gejalanya, termasuk gejala malam, episode serangan dan
faal paru 1Sharma, &(4.
>elompok kerja @ational Asthma 9du!ation and Preention Program 1@A9PP4 berpendapat
bahwa pasien asma persisten harus diealuasi minimal setiap bulannya selama kehamilan.
9aluasi termasuk riwayat penyakit 1frekuensi gejala, asma malam hari, gangguan aktiitas,
serangan dan penggunaan obat 4, auskultasi paru, serta faal paru 1@A9PP, &)4.
Uji spirometri dilakukan pada diagnosis pertama kali, dan dilanjutkan dengan pemantauan
rutin pada kunjungan pasien selanjutnya, tetapi pengukuran AP9 dengan peak flow meter
biasanya sudah !ukup. Pasien dengan 29P$ *5C prediksi meningkatkan risiko terjadinya
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
16/43
asma pada kehamilan, dan pasien dengan 29P$ kurang dari *C prediksi memiliki risiko
yang lebih tinggi 1@A9PP, &)4.
Asma pada kehamilan berhubungan dengan kejadian :ntra Uterine
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
17/43
inflamasi 1@elson and Pier!y, &$4. Pentingnya pengobatan asma adalah men!egah
kematian, kegagalan pernapasan, status asmatikus, perawatan di ruang emergensi, dan !a!at
wheezing.
Penatalaksaan asma kronis pada kehamilan harus men!akup hal5hal berikut.
Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin
Pasien harus mengukur P9=? & kali sehari dengan target ' )) liter8menit. "iap pasien
memiliki nilai baselinemasing5masing sehingga terapi dapat disesuaikan.
Menghindari faktor pencetus asma
%engenali serta menghindari faktor pen!etus asma dapat meningkatkan kesejahteraan ibu
dengan kebutuhan medikasi yang minimal 1@A9PP, &)4. Asma dapat di!etuskan oleh
berbagai faktor termasuk alergi, infeksi saluran napas atas, sinusitis, exercise, aspirin, obat5
obatan anti inflamasi non steroid 1@SA:04, dan iritan, misalnya# asap rokok, asap kimiawi,
kelembaban, emosi 1>ramer, &$I A/AA:, &&4. 0i samping itu, pen!etus terkemuka
serangan asma termasuk serbuk8tepung, tungau, jamur, amukan hewan, makanan, dan
hormone. Pada umumnya ku!ing merupakan hewan kesayangan yang menyebabkan asma.
Semua hewan pengerat, kelin!i, dan hewan peliharaan dapat menyebabkan asma, termasuk
ke!oak.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
18/43
whee6ing dan kejadian asma pada anaknya 1Blaiss, &(I @elson and Pier!y, &$I @A9PP,
&)4.
Edukasi
%engontrol asma selama kehamilan penting bagi kesejahteraan janin. :bu hamil harus
mampu mengenali dan mengobati tanda5tanda asma yang memburuk agar men!egah
hipoksia ibu dan janin. :bu hamil harus mengerti !ara mengurangi paparan agar dapat
mengendalikan faktor5faktor pen!etus asma 1@A9PP, &)4.
Terapi farmakologi selama kehamilan
>elompok kerja @A9PP merekomendasikan prinsip serta pendekatan terapi farmakologi
dalam penatalaksanaan asma pada kehamilan dan laktasi 1tabel.$4. Prednison, teofilin,
antihistamin, kortikosteroid inhalasi, & agonis dan kromolin bukan merupakan kontra
indikasi pada penderita asma yang menyusui. ?ekomendasi penatalaksanaan asma selama
laktasi sama dengan penatalaksanaan asma selama kehamilan 1@A9PP, &)4. "erapi asma
modern dengan teofilin, kortikosreoid dan beta agonis menurunkan risiko komplikasi
kehamilan menjadi rendah baik pada ibu maupun janin. =armakoterapi tdak boleh bersifat
teratogenik pada janin atau berbahaya pada ibu. Penggunaan beta agonis, seperti
metaproterenol, dan albuterol, dapat digunakan dalam pengobatan darurat pada asma berat
dalam kehamilan, tetapi penggunaan jangka panjang seharusnya dihindari pada kehamilan
muda, terutama sekali sejak efek pada janin tidak diketahui.1
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
19/43
agonis inhalasi yang memiliki profil keamanan baik. Belum terdapat data yang membuktikan
kejadian !idera janin pada penggunaan & agonis inhalasi kerja singkat maupun kontra
indikasi selama menyusui 1@A9PP, &)4.
Ta&a$ 0 / Asma Persis)en Rin*an
"erapi yang dianjurkan untuk pengobatan kontrol jangka lama pada asma persisten ringan
adalah kortikosteroid inhalasi dosis rendah. >ortikosteroid merupakan terapi preentif dan
bekerja luas pada proses inflamasi. 9fek klinisnya ialah mengurangi gejala beratnya
serangan, perbaikan arus pun!ak ekspirasi dan spirometri, mengurangi hiperresponsif jalan
napas, men!egah serangan dan men!egah remodeling dinding jalan napas 1@A9PP, &)4.
>ortikosteroid men!egah pelepasan sitokin, pengangkutan eosinofil jalan napas dan
pelepasan mediator inflamasi 1@A9PP, &'4. >ortikosteroid inhalasi men!egah eksarsebasi
asma dalam kehamilan dan merupakan terapi profilaksis pilihan 1@elson and Pier!y, &$4.
0ibandingkan dengan kortikosteroid inhalasi lainnya, budesonid lebih banyak digunakan
pada wanita hamil. Belum terdapat data yang menunjukkan bahwa penggunaan kortikosteroid
inhalasi selain budesonid tidak aman selama kehamilan. ;leh karenanya, kortikosteroid
inhalasi selain budesonid juga dapat diteruskan pada pasien yang sudah terkontrol dengan
baik sebelum kehamilan, terutama bila terdapat dugaan perubahan formulasi dapat
membahayakan asma yang terkontrol 1@A9PP, &)4.
>ortikosteroid oral selama kehamilan meningkatkan risiko preeklampsia, kelahiran prematur
dan berat bayi lahir rendah 1@elson and Pier!y, &$I
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
20/43
Prednisolon dimetabolisme sangat rendah oleh plasenta 1$C4. Beberapa studi menyebutkan
tidak ada peningkatan risiko aborsi, bayi lahir mati, kelainan kongenital, reaksi penolakan
janin ataupun kematian neonatus yang disebabkan pengobatan ibu dengan steroid 1@elson
and Pier!y,&$I @A9PP,&'I ?ots!hild et al.,$--+4
>romolin sodium memiliki toleransi dan profil keamanan yang baik, tetapi kurang efektif
dalam mengurangi manifestasi asma baik se!ara objektif maupun subjektif bila dibandingkan
dengan kortikosteroid inhalasi. >romolin sodium memiliki kemampuan anti inflamasi,
mekanismenya berhubungan dengan blokade saluran klorida. >romolin ialah suatu terapi
alternatif, bukan terapi yang dianjurkan bagi asma persisten ringan 1@A9PP, &)4.
Antagonis reseptor leukotrien 1montelukast dan 6afirlukast4 digunakan untuk
mempertahankan terapi terkontrol pada pasien asma sebelum hamil. %enurut opini kelompok
kerja @A9PP, saat memulai terapi baru untuk asma pada kehamilan, antagonis reseptor
leukotrien merupakan terapi alternatif, dan tidak dianjurkan sebagai terapi pilihan bagi asma
persisten ringan 1@A9PP, &)4.
"eofilin menyebabkan bronkodilatasi ringan sampai sedang pada asma. >onsentrasi rendah
teofilin dalam serum beraksi sebagai anti inflamasi ringan. "eofilin memiliki potensi
toksisitas serius bila dosisnya berlebihan atau terdapat interaksi dengan obat lain 1misal
dengan eritromisin4. Penggunaan teofilin selama kehamilan membutuhkan dosis titrasi yang
hati5hati serta pemantauan ketat untuk mempertahankan konsentrasi teofilin serum ) $&
m!g8mL. Penggunaan teofilin dosis rendah merupakan terapi alternatif, tapi tidak dianjurkan
pada asma persisten ringan 1@A9PP, &)4.
Ta&a$ 1 / Asma Persis)en Sedan*
"erdapat dua pilihan terapi # kombinasi kortikosteroid inhalasi dosis rendah dan & agonis
inhalasi kerja lama atau meningkatkan dosis kortikosteroid inhalasi sampai dosis medium.
0ata yang menunjukkan keefektian dan atau keamanan penggunaan kombinasi terapi ini
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
21/43
selama kehamilan sangat terbatas, tetapi menurut data uji !oba kontrol a!ak pada orang
dewasa tidak hamil menunjukkan bahwa penambahan & agonis inhalasi kerja lama pada
kortiko steroid inhalasi dosis rendah menghasilkan asma yang lebih terkontrol daripada hanya
meningkatkan dosis kortikosteroid 1@A9PP, &)4.
Profil farmakologi dan toksikologi & agonis inhalasi kerja lama dan singkat hampir sama,
terdapat justifikasi bahwa & agonis inhalasi kerja lama memiliki profil keamanan yang sama
dengan salbutamol, dan & agonis inhalasi kerja lama aman digunakan selama kehamilan.
/ontoh & agonis inhalasi kerja lama adalah salmeterol dan formoterol 1@A9PP, &)4.
Bra!ken dkk menyimpulkan bahwa tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada berat
lahir dan panjang lahir bayi, kelahiran prematur, maupun preeklampsia, pada penggunaan &
agonis inhalasi kerja lama bila dibandingkan dengan Salmeterol selama kehamilan 1
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
22/43
Penanganan lini pertama adalah adrenergi! agonis 1sub5kutan, oral, inhalasi4 loading dose (
* mg8kgBB dan dilanjutkan dengan dosis , $ mg8kgBB8jam sampai ter!apai kadar
terapeutik dalam plasma sebesar $ & Kg8ml, 0an kortikosteroid, metilprednisolon (5 *
mg :.2. tiap * jam. "erapi selanjutnya bergantung pada pemantauan respons hasil terapi.
Asma berat yang tidak berespons terhadap terapi dalam ' * menit dimasukkan dalam
kategori status asmatikus. Penanganan aktif, di :/U dan intubasi dini, serta penggunaan
entilasi mekanik pada keadaan kelelahan, retensi /;&, dan hipoksemia akan memperbaiki
morbiditas dan mortalitas.
PENATALA!SANAAN ASA PADA PERSALINAN
Serangan asma akut selama kelahiran dan persalinan sangat jarang ditemukan. :bu hamil
dapat melanjutkan penggunaan inhaler rutin sampai persalinan. Pada ibu dengan asma yang
selama kehamilan telah menggunakan steroid oral 1H+,) mg prednisolon setiap hari selama
lebih dari & minggu4 saat awal kelahiran atau persalinan harus mendapatkan steroid parenteral
1hidrokortison $mg setiap *5 jam4 selama persalinan, sampai ia mampu memulai kembali
pengobatan oralnya.
Pada kehamilan dengan asma yang terkontrol baik, tidak diperlukan suatu interensi obstetri
awal. Pertumbuhan janin harus dimonitor dengan ultrasonografi dan parameter5parameter
klinik, khususnya pada penderita5penderita dengan asma berat atau yang steroid dependen,
karena mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengalami masalah pertumbuhan
janin. ;nset spontan persalinan harus diperbolehkan, interensi preterm hanya dibenarkan
untuk alasan obstetrik.
>arena pada persalinan kebutuhan entilasi bisa men!apai 20 l8menit, maka persalinan harus
berlangsung pada tempat dengan fasilitas untuk menangani komplikasi pernapasan yang
beratI peneliti menunjukkan bahwa $C wanita memberat gejala asmanya pada waktu
persalinan.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
23/43
Selama persalinan kala : pengobatan asma selama masa prenatal harus diteruskan, ibu yang
sebelum persalinan mendapat pengobatan kortikosteroid harus hidrokortison $ mg
intraena, dan diulangi tiap jam sampai persalinan. Bila mendapat serangan akut selama
persalinan, penanganannya sama dengan penanganan serangan akut dalam kehamilan seperti
telah diuraikan di atas.
Pada persalinan kala :: persalinan per aginam merupakan pilihan terbaik untuk penderita
asma, ke!uali jika indikasi obstetrik menghendaki dilakukannya seksio sesarea. Jika
dilakukan seksio sesarea. Jika dilakukan seksio sesarea lebih dipilih anestesi regional
daripada anestesi umum karena intubasi trakea dapat mema!u terjadinya bronkospasme yang
berat.
Pada penderita yang mengalami kesulitan pernapasan selama persalinan peraginam,
memperpendek, kala :: dengan menggunakan ekstraksi akum atau for!eps akan bermanfaat.
Prostaglandin 9& adalah suatu bronkodilator yang aman digunakan sebagai induksi persalinan
untuk mematangkan seriks atau untuk terminasi awal kehamilan. Prostaglandin =& yang
diindikasikan untuk perdarahan post partum berat, harus digunakan dengan hati5hati karena
menyebabkan bronkospasme 1@elson and Pier!y, &$4.
0alam memilih anestesi dalam persalinan, golongan narkotik yang tidak melepaskan
histamin seperti fentanyl lebih baik digunakan daripada meperidine atau morfin yang melepas
histamin.
Bila persalinan dengan seksio sesarea atas indikasi medik obstetrik yang lain, maka
sebaiknya anestesi !ara spinal.
Selama kehamilan semua bentuk penghilang rasa sakit dapat digunakan dengan aman,
termasuk analgetik epidural. 3indarkan penggunaan opiat pada serangan asma akut. Bila
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
24/43
dibutuhkan tindakan anestesi, sebaiknya menggunakan epidural anestesi daripada anestesi
umum karena peningkatan risiko infeksi dada dan atelektasis. 9rgometrin dapat menyebabkan
bronkospasme, terutama pada anestesi umum. Sintometrin 1oksitosin8ergometrin4 yang
digunakan untuk men!egah perdarahan post partum, aman digunakan pada wanita asma.
Sebelum menggunakan obat5obat analgetik harus ditanyakan mengenai sensitiitas pasien
terhadap aspirin atau @SA:0 1@elson and Pier!y, &$4.
PENAN+ANAN ASA POST PARTU
Penanganan asma post partum dimulai jika se!ara klinik diperlukan. Perjalanan dan
penanganan klinis asma umumnya tidak berubah se!ara dramatis setelah post partum. Pada
wanita yang menyusui tidak terdapat kontra indikasi yang berkaitan dengan penyakitnya ini.
"eofilin bisa dijumpai dalam air susu ibu, tetapi jumlahnya kurang dari $C dari jumlah yang
diterima ibu. >adar maksimal dalam air susu ibu ter!apai & jam setelah pemberian, seperti
halnya prednison, keberadaan kedua obat ini dalam air susu ibu masih dalam konsentrasi
yang belum men!ukupi untuk menimbulkan pengaruh pada janin.
!OPLI!ASI ASA PADA !EHAILAN
Asma pada kehamilan yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan penurunan asupan oksigen
ibu, sehingga berefek negatie bagi janin. Asma tak terkontrol pada kehamilan menyebabkan
komplikasi baik bagi ibu maupun janin 1;SU%/, &)4.
%omplikasi asma pada kehamilan bagi ibu
Asma tak terkontrol dapat menyebabkan stres yang berlebihan bagi ibu. >omplikasi asma tak
terkontrol bagi ibu termasuk # $4 Preeklampsia 1$$ C4, ditandai dengan peningkatan
tekanan darah, retensi air serta proteinuriaI &4 3ipertensi kehamilan, yaitu tekanan darah
tinggi selama kehamilanI '4 3iperemesis graidarum, ditandai dengan mual5mual, berat
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
25/43
badan turun serta ketidakseimbangan !airan dan elektrolitI (4 Perdarahan peraginam :nduksi
kehamilan dan atau komplikasi kehamilan 1;SU%/, &)4.
>omplikasi ini bergantung pada derajat penyakit asma. Status asmatikus dapat menyebabkan
gagal napas, pneumotoraks, pneumomediastinum, kor pulmonale akut, dan aritmia jantung.
%ortalitas meningkat pada penggunaan entilasi mekanik. Penyulit yang mengan!am nyawa
adalah pnemotoraks, pneumomediastinum, kor pulmonale akut, aritmia jantung, dan
kelelahan otot disertai henti napas. Angka kematian se!ara substantie meningkatkan apabila
asmanya memerlukan entilasi mekanis. 1;bstetri 7illiams, $'+*5$'++4
%omplikasi asma pada kehamilan bagi janin
>ekurangan oksigen ibu ke janin menyebabkan beberapa masalah kesehatan janin, termasuk #
$4 >ematian perinatalI &4 :U
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
26/43
0ari uraian diatas dapat dipahami bahwa selain fa!tor lingkungan, faktor genetik ikut
menentukan kerentanan seseorang terhadap penyakiit asma. Penyakit ini dapat dijumpai pada
ibu yang sedang hamil, dan dapat menyebabkan komplikasi pada +C kehamilan 1Blaiss,
&(4.
E!SASERBASI ASA
:stilah eksaserbasi asma adalah sama dengan serangan asma atau asma akut yaitu episode
meningkatnya se!ara prodresif gejala asma seperti sesak nafas, batuk, mengi atau rasa
tertekan di dada atau kombinasi gejala5gejala tadi yang umumnya diikuti juga dengan
penurunan fungsi paru.
9ksaserbasi asma pada kehamilan perlu diobati se!ara agresif, pengawasan yang ketat,
terlebih lagi bila berat karena tidak sengaja dapat mengan!am nyawa ibu tetapi juga janin.
%eskipun kematian karena asma jarang, ada beberapa resiko, kondisi yang berkaitan dengan
kematian pada asma, yaitu&$#
?iwayat eksaserbasi asma yang hampir fatal sampai memerlukan intubasi dan
entilasi mekanis.
Setahun terakhir dirawat atau mendapat pertolongan darurat karena asma.
Sedang memakai atau baru saja menghentikan pemakaian kortikosteroid oral.
Akhir5akhir ioni tidak memakai kortikosteroid inhalasi.
Bergantung pada agonis & inhalasi aksi !epat, terutama yang memakai lebih dari satu
!anister8bulan.
?iwayat gangguan psikiatrik atau psikososial, termasuk penggunaan obat5obat sedatie.
?iwayat ketidakpatuhan terhadap ren!ana obat.
Pasien5pasien yang mempunyai resiko ini memerlukan pengawasan yang lebih ketat dan
dianjurkan men!ari pertolongan segera bila mengalami eksaserbasi.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
27/43
Berikut ini disampaikan rekomendasi @A9PP tentang penatalaksanaan asma pada
kehamilan&, terutama yang berkaitan dengan eksaserbasi asma baik di rumah maupun di
rumah sakit.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
28/43
%0: # %etode5dose inhaler
MAktifitas janin di pantau melalui obserasi jumlah tandangan janin apakah menurun sesuai dengan
berjalannya waktu
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
29/43
?awat :/U
(& mm3g
Penilaian Awal
Anamnesis, Pemeriksaan fisik 1frekuensi napas, denyut jantung, penggunaan otot napas tambahan, auskultasi4. AP9 atau 2P9 $,
saturasi oksigen dan pemeriksaan lainnya sesuai indikasi. %ulai pemeriksaan janin 1pergunakan alat pemantau janin elektronik
se!ara kontinyu dan atau profil biofisk bila kehamilan telah men!apai iabilitas janin.
An3aman 4 a3)%al &en)i na$as
:ntubasi dan entilasi mekanik
dengan ;&$C
Agonis & kerja singkat N
ipatropium bromide dengan
nebuli6er
Steroid intraena
,EP a)a% APE 5 678
9Eksaserbasi Bera):
Agonis & kerja singkat dosis tinggi setiap
& menit atau terus menerus selama $ jam
N ipatropium bromide inhalasi
;ksigen untuk men!apai saturasi H -)C
Steroid oral sistemik
,EP a)a% APE ; 678
Agonis & kerja singkat dengan %0:
atau nebuli6er sampai dengan '
dosis pada jam pertama
;ksigen untuk men!apai saturasi H
-)C
Steroid oral bila tidak respons segera
atau pasien telah minum steroid oral
sebelumn a
PENILAIAN ULAN+
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
30/43
Tabel .Langkah penanganan asma pada kehamilan
Sebelumkehamilan
>onseling mengenai pengaruh kahamilan dan asma, serta pengobatan.Penyesuaian terapi maintenan!e untuk optimalisasi fungsi respirasi,3indari fa!tor pen!etus, alergen.?ujukan dini pada pemeriksaan antenatal.
Selama kehamilan Penyesuaian terapi untuk mengatasi gejala. Pemantauan kadar teofilkin dalamdarah, karena selama hamil terjadi hemodilusi sehingga memerlukan dosis yang
lebih tinggi.Pengobatn untuk men!egah serangan dan penanganan dini bila terjadi serangan.Pemberian obat sebaiknya inhalasi, untuk menghindari efek sistemik pada janin.Pemeriksaan fungsi paru ibu.Pada pasien yang stabil, @S" dilakukan pada akhir trimester ::8awal trimester:::.
>onsultasi anestesi untuk persiapan persalinan.
Saat persalinan Pemeriksaan =92$, P9=? saat masuk rumah sakit dan diulang bila timbul
gejala.Pemberian oksigen adekuat.>ortikosteroid sistemik 1hidrokortison $ mg i.. tiap jam4 diberika (
minggu sebelum persalinan dan terapi maintenan!e diberikan selama persalinan.Anestesi epidural dapat digunakan selama proses persalinan. Pada persalinanoperatif lebih baik digunakan anestesi regional untuk menghindari rangsangan
pada intubasi trakea. Penanganan hemoragi pas!apersalinan sebaiknyamenggunakan uterotonika atau Portikosteroid inhalasi dosis tinggi,dan5& Agonis inhalasi kerja lama, dan
jika perlu>ortikosteroid tablet atau sirup1&mg8kg8hari, tidakH*mg8hari4"erapi alternatif #>ortikosteroid inhalasi dosis tinggi,dan
"eofilin lepas lambat sampai kadarserum )5$&m!g8mL
"ahap 'PersistenSedang
setiap hariH $ malam dlm $
minggu
G*C5GC
H'C
"erapi yang dianjurkan #>ortikosteroid inhalasi dosis rendah,dan5& Agonis inhalasi kerja lama
atau #>ortikosteroid inhalasi dosis sedang,jika perlu
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
31/43
1 terutama pada pasien seranganberat berulang4>ortikosteroid inhalasi dosis sedangdan
5& Agonis inhalasi kerja lama"erapi alternatif #
>ortikosteroid inhalasi dosis rendahdan"eofilin atau antagonis reseptorleukotrien, jika perlu
>ortikosteroid inhalasi dosis sedangdan"eofilin atau antagonis reseptorleukotrien
"ahap &
Persisten?ingan
H& hari dalam $minggu
tetapi G setiaphari
H& malam dalam$ bulan
C
&C5'C
"erapi yang dianjurkan #>ortikosteroid inhalasi dosis rendah
"erapi alternatif #>romolin
Antagonis reseptor leukotrien, atau"eofilin lepas lambat sampai kadarserum )5$&m!g8mL
"ahap $:ntermitten
O& hari dalam $
%ingguO& malam dalam
$ bulan
C
O &C
"idak diperlukan pengobatan harian
Bila terjadi serangan asma berat,dianjurkanpemberian kortikosteroid sistemikuntuk jangka waktu singkatPelega !epatBronkodilator kerja singkat # &5(
semprot 5& agonis inhalasi kerja
singkat,untuk mengatasi gejalasemua pasien:ntensitas terapi tergantung padaberat serangan, jika intensitasnyalebih dari '
pengobatan dalam interal waktu &menit atau memerlukan terapiinhalasi, makadianjurkan pemberian kortikosteroidsistemik
Penggunaan 5& agonis inhalasi kerjasingkat lebih dari & kali dalam $minggu pada asma intermitten
1setiap hari,atau kebutuhan inhaleryang meningkat pada asma persisten4menandakan peningkatan kebutuhan
terapi kontrol jangka lama
0ikutip dari 1@A9PP, &)4
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
32/43
Tabel 1. 0osis pengobatan kontrol jangka lama selama kehamilan dan laktasi
Jenis ;bat Sediaan 0osis 0ewasa
>ortikosteroid inhalasi>ortikosteroid sistemik%etilprednisolon
Prednisolon
Prednison
Beta5& agonis inhalasi kerja lamaSalmeterol
=ormoterol
;bat >ombinasi=luti!asone8Salmeterol>romolin>romolin
Antagonis ?eseptor Leukotrien%ontelukastQafirlukast%etilantin"eofilin
tablet &,(,,$*,'& mg
tablet ) mg
) mg8 ) !!
$) mg8 ) !!tablet $, &,), ), $, &,) mg
) mg8 !!) mg8 ) !!
%0: &$ m!g8puff0P: ) m!g8puff
0P: $& m!g8 kapsulsekali pakai
0P: $, &) atau ) m!g8) m!g
%0: $ mg8puff
@ebulisasi & mg8ampul
tablet $ mgtablet $ atau & mg
!air, tablet lepas lambat dan kapsul
+,)5* mg perhari sebagai dosistunggal di pagi hari
short !ourse RburstR sebagaikontrol(5* mg perhari dosis tunggalatau dosis terbagiuntuk '5$ hari
& puff setiap $& jam
$ blister setiap $& jam$ kapsul setiap $& jam
$ puff & kali sehari # dosistergantung pada derajat berat asma
&5( puff '5( kali sehari$ ampul '5( kali sehari
$ mg Dhs( mg perhari 1& mg tablet bid4
dosis dimulai $ mg8kg8harisampai maks. ' mgbiasanya maksimum mg8hari
0ikutip dari 1@A9PP,&)4
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
33/43
BAB III
!ONSEP ASUHAN !EBIDANAN
I.Pen*ka(ian
Jam/ Tan**al/
A. 0ata Subyektif
$. Biodata
a. @ama klien # @y.
b. Usia klien # & th
&. >eluhan Utama
:bu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, saat ini usia
kehamilan sudah + bulan, mengeluh sering sesak napas dan batuk pada
malam hari
'. ?iwayat ;bstetri
a. ?iwayat kehamilan saat ini
:bu mengatakan selama hamil sudan periksa lebih dari ( sesuai jadwal
yang dibuat bersama bidan, imunisasi "" sudah lengkap.
Selama "% : mengeluh sering mual muntah tapi membaik setelah bulan
ke (, "% :: tidak ada keluhan, dan sejak & minguu yang lalu mengeluh
sering sesak napas dan batuk pada malam hari, ibu mempunyai riwayat
asthma sebelumnya.
3P3" # &' $$ $-
(. ?iwayat >esehatan
a. ?iwayat kesehatanyang lalu
:bu punya riwayat penyakit asma sejak sebelum hamil, kambuh bila ibu
makan ikan laut atau kedinginan, tapi jarang kambuh karena ibu selalu
menghindari fa!tor alergen. Penyakit menurun, menular lainnya tidak
ada.
b. ?iwayat kesehatan sekarang
Selama & minggu ini asma ibu sering kambuh walau tidak ada fa!tor
allergen, dan batuk pada malam hari.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
34/43
!. ?iwayat kesehatan keluarga
0i keluarga pasien ada keturunan penyakit asma, penyakit menular dan
menurun lainnya tidak ada.
). Pola >ebiasaan Sehari5hari
a. Pola istirahat tidur
"idur siang normalnya $ & jam8hari.
"idur malam normalnya * + jam8hari.
Akhir akhir ini tidur malam sering terganggu karena batuk.
b. Pola aktifitas.
!. Pola eliminasi
d. Pola nutrisi%akan# '8hari dengan menu seimbang 1nasi, sayur, lauk pauk, buah4,
dan menghindari ikan laut karena alergi
%inum# gelas8hari 1teh, susu, air putih4.
e. Pola personal hygiene
f. Pola kebiasaan
g. Pola seksualitas
h. Pola rekreasi.
B. 0ata ;byektif
a. Pemeriksaan umum
>eadaan umum # baik
"0 # $$8 + mm3g
Suhu # '*, (T /
@adi # (8 menit
?? # &(8 menit, whee6ing 1N4
BB # *( kg
"B # $)' !m
Lila # &( !m
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
35/43
3PL # '5-5&$
b. Pemeriksaan khusus
:nspeksi
Palpasi.
Abdomen
Leopold : # "=U ' setengah p 5 pusat, teraba satu bagian bayi,
besar, lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.
Leopold :: # teraba satu bagian tubuh janin, keras dan
memanjang seperti papan pada sisi kiri perut ib, dan
teraba bagian bagian ke!il janin pada sisi kanan
perut ibu.
Leopold ::: # teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih
dapat digoyang 1bagian terendah belummasuk PAP4.
Leopold :2 # kedua tangan dalam keadaan konergenAuskultasi
0ada # terdengar suara whee6ing pada saat ibu bernafas.
Abdomen # 0JJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar pusat
frekuensi $(( 8 menit 1dengan dopler4, intensitas kuat, irama teratur.
Perkusi
?efleks patella 1N481N4.
::. Iden)ifikasi Dia*nosa dan asala&
0 # # ' minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala,keadaan umum ibu baik dengan asthma.
0s # ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang ertama, saat ini usia
kehamilannya sudah + bulan, mengeluh asma dan batuk pada malam
hari sejak & minggu yang lalu
3P3"# &' $$ &-
0o # >eadaan umum # baik
"0 # $$8 + mm3g
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
36/43
Suhu # '*, (T /
@adi # (8 menit
?? # &(8 menit, whee6ing 1N4
BB # *( kg
"B # $)' !m
Lila # &( !m
Abdomen
Leopold : # "=U ' setengah p 5 pusat, teraba satu bagian bayi,besar, lunak, kurang bulat, dan tidak melenting.
Leopold :: # teraba satu bagian tubuh janin, keras dan
memanjang seperti papan pada sisi kiri perut ib, dan
teraba bagian bagian ke!il janin pada sisi kanan
perut ibu.
Leopold ::: # teraba satu bagian janin, bulat, keras dan masih
dapat digoyang 1bagian terendah belummasuk PAP4.
Leopold :2 # kedua tangan dalam keadaan konergenAuskultasi
0ada # terdengar suara whee6ing pada saat ibu bernafas.
Abdomen # 0JJ terdengar jelas pada perut ibu sebelah kiri disekitar
pusat frekuensi $(( 8 menit 1dengan dopler4, intensitas kuat,
irama teratur
%asalah # berkurangnya perfusi ksigen ke janin karena asma ibu yang sering
kambuh seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
>ebutuhan # konseling mengenai penyakit ibu dan penanganan asma.
III. In)er
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
37/43
0 # # ' minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala,
keadaan umum ibu baik dengan asthma.
"ujuan # Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ' menit diharapkan
klien dapat mengerti dan memahami kondisinya saat ini.
>riteria #
5 klien dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan dan akan melakukan
sesuai penjelasan yang diberikan petugas kesehatan.
5 0JJ dalam batas normal $& $*8 menit.
:nterensi#
$. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien.
?8 dengan pendekatan terapeutik akan terjalin kerjasama yang kooperatif antara
klien dan petugas kesehatan.
&. Jelaskan pada klien tentang keadaan kehamilannya saat ini.
?8 klien bisa lebih tenang dengan keadaannya dan benar benar menjaga
kehamilannya.
'. Lakukan Penilaian obyektif fungsi paru dan kesejahteraan janin?8 "iap pasien memiliki nilai baseline masing5masing sehingga terapi dapat
disesuaikan.
(. Anjurkan pada ibu untuk menghindari fa!tor pen!etus
?8 %engenali serta menghindari faktor pen!etus asma dapat meningkatkan
kesejahteraan ibu
). Lakukan edukasi pada ibu terkait asma yang diderita
?8 %engontrol asma selama kehamilan penting bagi kesejahteraan janin
*. Lakukankolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi selama
kehamilan
?8 terapi farmakologis dapat mempeke!il kemungkinan asma untuk kambuh selama
kehamilan.
+. Jelaskan juga pada klien tentang tanda bahaya kehamilan dan persalinan.
?8 klien bisa lebih mengerti dan lebih waspada dengan deteksi dini adanya kelainan.
. Jelaskan dan ajarkan kembali !ara perawatan payudara sewaktu hamil.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
38/43
?8 mengaktifkan kelenjar kelenjar payudara yang memproduksi AS: serta
melan!arkan saluran ait susu menuju sinus laktiferus sampai puting susu.
-. :ngatkan kembali klien tentang pentingnya senam hamil.
?8 memperkuat elastisitas otot otot dasar panggul, merangsang memperlan!ar
peredaran darah dan memperlan!ar proses persalinan.
$. Anjurkan ibu untuk istirahat !ukup dan mengurangi aktiitas yang berlebihan.
?8 relaksasi yang sempurna mempengaruhi metabolisme tubuh.
$$. :ngatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan seimbang ibu hamil.
?8 gi6i seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk persiapan
persalinan.
$&. :ngatkan ibu tentang personal hygiene yang baik.
?8 kebersihan diri akan meminimalisir bibit penyakit masuk.
$'. Anjurkan klien untuk kontrol $ minggu lagi atau bila ada keluhan.
?8 ibu dapat lebih mengetahui perkembangan kehamilannya.
I,. Im$lemen)asi
,. E
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
39/43
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
40/43
BAB III
PENUTUP
A. >esimpulan
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan yang disebabkan oleh
perubahan hormonal dan faktor mekanik. Perubahan5perubahan ini diperlukan untuk
men!ukupi peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin,
plasenta dan uterus.
>eadaan hormonal selama kehamilan sangat berbeda dengan keadaan tidak hamil dan
mengalami perubahan selama perjalanan kehamilan. Perubahan5perubahan ini akan
memberikan pengaruh terhadap fungsi paru. Progesteron tampaknya memberikan
pengaruh awal dengan meningkatkan sensitifitas terhadap /;&, yang menyebabkan
terjadinya hiperentilasi ringan, yang bisa disebut sebagai dispnea selama kehamilan.
Lebih lanjut dapat dilihat adanya efek relaksasi otot polos. Pengaruh total progesteron
selama kehamilan karena peningkatannya yang men!apai )5$ kali dari keadaan
tidak hamil, masih diperdebatkan dengan adanya berbagai temuan klinis yang terbuka
diperdebatkan.
B. Saran
Petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan untuk lebih meningkatkan
asuhan kebidanan terutama dalam pengembangan kompetensi asuhan yang
komprehensif mengenai penanggulangan dan pen!egahan terhadap penyakit saluran
pernapasan pada kehamilan. 0engan demikian diharapkan dalam memberikan
pelayanan kebidanan selalu berfokus pada >:A 1>esehatan :bu dan Anak4 di
pelayanan kesehatan khusus dan juga di komunitas.
0emikianlah makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa
banyak sekali kekurangan yang ada dalam makalah ini sehingga kritik dan saran yang
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
41/43
membangun sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. 0an semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
42/43
DA"TAR PUSTA!A
/unningham, =. illiams. 9d. &$. 2ol. &. 9
7/26/2019 Asma Bronkiale Dewasa Dan Anak
43/43
7ray, Betty B. and %!/ann, 7illiam. $5(, Bron3&ial As)&ma'''T&e Pl%mbin*
J;U?@AL ;= AS"3%A 9ditor 0aid