Post on 09-Mar-2016
description
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 1||
ANALISA PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP DAYA PADA SEPEDA
MOTOR HONDA SUPRA X 100CC
SKRIPSI
OLEH :
SLAMET DWI HERMANTO
NPM : 10.1.03.01.0052
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI
2015
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Skripsi oleh :
SLAMET DWI HERMANTO
NPM : 10.1.03.01.0052
Judul :
ANALISA PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP DAYA PADA SEPEDA
MOTOR HONDA SUPRA X 100cc
Telah Disetujui Untuk Diajukan Kepada
Panitia Ujian/Sidang Skripsi Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tanggal : 13 April 2015
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Suryo Widodo, M.Pd. Ir. Yudiono, M.M
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Skripsi oleh :
SLAMET DWI HERMANTO
NPM : 10.1.03.01.0052
Judul :
ANALISA PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP DAYA PADA SEPEDA
MOTOR HONDA SUPRA X 100CC
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi
Program Studi Teknik Mesin FT UNP Kediri
Pada Tanggal : 20 Mei 2015
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan
Panitia Penguji :
1. Ketua : Rini Indriati, S. Kom., M.Kom. (...........................)
2. Sekretaris : Moch. Helmi Jauhari, S.T. (...........................)
3. Penguji I : Moh. Sigit Nuryakin, S.T, M.T. (...........................)
4. Penguji II : Drs. Suryo Widodo. M.Pd (...........................)
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 4||
ANALISA PENGGUNAAN KOIL RACING TERHADAP DAYA PADA
SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 100CC
SLAMET DWI HERMANTO
10.1.03.01.0052
FAKULTAS TEKNIK - PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Slametdwihermanto@gmail.com
Drs. Suryo Widodo, M.Pd & Ir. Yudiono, M.M
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Slamet Dwi Hermanto : Analisa Penggunaan
Koil Racing terhadap Daya pada Sepeda
Motor. Skripsi, Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI
Kediri, 2015.
Keterangan: koil racing, koil standar, sistem
pengapian, daya, sepeda motor
Performa mesin standar yang dirasa
kurang maksimal membuat banyak dari
sebagian masyarakat yang memutuskan untuk
mengaplikasikan produk-produk aftermarket
untuk meningkatkan performa mesin. Di dunia
otomotif untuk meningkatkan performa mesin
bisa dilakukan dengan memaksimalkan kinerja
dari sistem pengapian guna memperbesar
percikan bunga api dari busi agar campuran
bahan bakar dan udara bisa terbakar dengan
sempurna. Pembakaran yang sempurna akan
menyebabkan kinerja motor menjadi
meningkat. Oleh karena itu penggunaan koil
racing sebagai piranti yang bertugas untuk
memperkuat percikan bunga api pada busi
diharapkan mampu meningkatkan daya secara
optimal. Dengan mengetahui daya yang
dihasilkan dari penggunaan koil racing pada
sepeda motor standar, maka diharapkan bahan
dan teknologi koil racing dapat diterapkan
pada koil standar produksi pabrikan resmi.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
tujuan: (1) Untuk mengetahui daya yang
dihasilkan sebuah motor yang menggunakan
koil standar (2) Untuk mengetahui daya yang
dihasilkan sebuah motor yang menggunakan
koil racing (3) Untuk menemukan adanya
perbedaan daya yang dihasilkan antara motor
yang menggunakan koil standar dengan yang
menggunakan koil racing. Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian
eksperimen. Obyek dalam penelitian ini adalah
sepeda motor Honda Supra X 100cc. Analisis
hasil penelitian yang dipakai adalah analisis
varian (Anova) dengan menggunakan program
SPSS 17 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
daya terendah yang dihasilkan koil standar
adalah 5,38 Hp pada putaran mesin 1200 rpm
dan daya tertinggi yang dihasilkan adalah
11,10 Hp pada putaran mesin 4000 rpm.
Sedangkan daya terendah yang dihasilkan koil
racing adalah 5,10 Hp pada putaran mesin
1200 rpm dan daya tertinggi yang dihasilkan
adalah 12,21 Hp pada putaran mesin 4000 rpm.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan koil racing pada sepeda motor
memberikan pengaruh yang positif terhadap
daya yang dihasilkan. Dimana daya yang
dihasilkan dengan menggunakan koil racing
lebih tinggi daripada daya yang dihasilkan
dengan menggunakan koil standar, tetapi tidak
ada perbedaan daya yang signifikan antara
motor yang menggunakan koil standar dengan
yang menggunakan koil racing.
Dengan demikian dapat disarankan
agar dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pengaruh penggunaan koil racing
dengan variasi saat pengapian (ignition timing)
terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan
bakar.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 5||
I. LATAR BELAKANG
Di dunia otomotif untuk meningkatkan performa mesin bisa didapatkan dengan
memaksimalkan pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Hal ini bisa dilakukan dengan
memaksimalkan kinerja dari sistem pengapian guna memperbesar percikan bunga api dari
busi agar campuran bahan bakar dan udara bisa terbakar dengan sempurna. Pembakaran
yang sempurna akan menyebabkan kinerja motor menjadi meningkat. Adapun komponen-
komponen sistem pengapian yang telah dikembangkan, antara lain busi performance
tinggi (busi iridium dan busi platinum), CDI racing, koil performance tinggi (koil racing),
kabel busi tegangan tinggi, dan tutup busi racing. Semua komponen sistem pengapian
tersebut berfungsi untuk memaksimalkan pembakaran yang terjadi di ruang bakar agar
campuran udara dan bahan bakar bisa terbakar secara sempurna.
Dengan komponen-komponen sistem pengapian di atas peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang sistem pengapian dan daya motor. Perubahan komponen
sistem pengapian perlu dilakukan guna melihat perbedaan daya yang dihasilkan dan
seberapa besar dampak serta pengaruhnya jika menggunakan produk-produk aftermarket.
Disini peneliti akan melakukan penggantian koil standar dengan koil racing untuk
meningkatkan pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Menurut Subroto (2009:9) koil
racing adalah koil pengapian yang menghasilkan tegangan yang jauh lebih besar dari koil
standar, sehingga percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi jauh lebih besar dan kuat.
Diharapkan pembakaran yang sempurna dapat terjadi jika menggunakan koil racing
tersebut dan daya yang dihasilkan dapat meningkat.
Pembakaran yang sempurna akan meningkatkan tenaga yang dihasilkan oleh
mesin. Hal ini mendasari peneliti untuk menentukan variabel terikat dari penelitian ini
yakni daya. Gede (2010:20) menyatakan daya merupakan kerja atau energi yang
dihasilkan oleh mesin per satuan waktu mesin itu beroperasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembakaran yang sempurna
dapat meningkatkan tenaga atau kerja yang dihasilkan oleh mesin. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk menggunakan koil racing sebagai piranti yang bertugas untuk memperkuat
percikan bunga api pada busi, sehingga daya yang dihasilkan menjadi optimal. Dengan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 6||
mengetahui daya yang dihasilkan dari penggunaan koil racing pada sepeda motor standar,
maka diharapkan bahan dan teknologi koil racing dapat diterapkan pada koil standar
produksi pabrikan resmi. Atas dasar hal tersebut peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul Analisa Penggunaan Koil Racing terhadap Daya pada Sepeda Motor
Honda Supra X 100cc.
II. METODE
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian
ini dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat (Suharsimi,2002) yang
mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak
dituntut menguak angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan hasilnya.
2. Teknik Penelitian
Penegasan mengenai teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang
menjawab pertanyaan jika kita melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol
secara ketat maka apakah yang akan terjadi ?. Untuk mengetahui apakah ada
perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang dikontrol secara ketat maka kita
memerlukan perlakuan ( treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang
dilakukan pada penelitian eksperimen. Sehingga penelitian eksperimen dapat
dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Suharsimi,
2002).
3. Langkah-langkah Penelitian
Pelaksanaan penelitian uji daya pada sepeda motor dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan informasi, data, dan teori yang
berkaitan dengan obyek penelitian misalkan tentang prinsip kerja motor bensin 4
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 7||
tak, cara kerja sistem pengapian, proses pembakaran pada motor bensin 4 tak,
pengaruh penggunaan koil racing, dan daya yang dihasilkan.
b. Melakukan tune-up pada obyek penelitian agar didapatkan kondisi mesin yang
paling mendekati standar.
c. Menghidupkan mesin pada putaran idle selama 5 menit agar mesin mencapai
suhu kerja sebelum dilakukan pengambilan data.
d. Melaksanakan pengujian untuk mendapatkan data-data mengenai daya yang
dihasilkan.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menghitung dan mengolah data hasil penelitian.
Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan dalam hipotesis penelitian maka
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik
menggunakan Anova. Metode Anova akan menentukan apakah hipotesis penelitian
tersebut diterima atau ditolak. Persyaratan uji Anova adalah data yang dianalisis harus
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan
untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak.
Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk melihat adanya perbedaan varian dari
masing-masing data atau tidak. Dengan kata lain jika tidak ada perbedaan varian
berarti data dinyatakan homogen tetapi jika ada perbedaan varian maka data tidak
homogen.
Pengujian hipotesis yang diajukan adalah untuk mengetahui adanya perbedaan
yang signifikan antara penggunaan koil racing dan koil standar pada sepeda motor
Honda Supra X 100 cc terhadap daya yang dihasilkan dengan menggunakan metode
Anova dengan taraf signifikan 0,05 dan menggunakan program SPSS 17 for Windows.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 8||
III. HASIL DAN KESIMPULAN
1. HASIL
a. Hasil Pengukuran Tahanan Kumparan Primer dan Sekunder Koil
Pengukuran tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder pada masing-
masing koil dilakukan dengan menggunakan avometer. Hasil pengukuran
tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder koil dapat dilihat pada tabel
4.1
Tabel 4.1 Pengukuran Tahanan Kumparan Primer dan Sekunder Koil
Pengukuran Tahanan Koil Standar Honda
Supra X
Koil Racing merk
Kawahara
Kumparan Primer 1,1 0,4
Kumparan Sekunder 10,05 k 9,45 k
Dari data pengukuran tahanan koil pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa
tahanan kumparan primer dan sekunder koil racing lebih kecil daripada tahanan
kumparan primer dan sekunder koil standar.
b. Hasil Pengukuran Tegangan Output Koil
Pengukuran tegangan output pada koil standar dan koil racing dilakukan
dengan menggunakan osiloskop di Laboratorium Otomotif VEDC Malang. Hasil
pengukuran tegangan puncak output koil standar dan koil racing dapat dilihat
pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Tegangan Puncak Output Koil Standar dan Koil Racing
Putaran mesin Tegangan Output Koil (KV)
Koil Standar Koil Racing
2000 rpm 21 35
3000 rpm 22 36
4000 rpm 21 36
Dari data pengukuran tegangan puncak koil pada tabel 4.2 maka dapat
ditentukan tegangan efektifnya (root mean square atau rms). Menurut Bueche
dan Hecht (2006:233) tegangan efektif adalah tegangan yang ditunjukkan oleh
alat ukur (voltmeter). Dari perhitungan rumus (2.2) maka didapatkan tegangan
efektif output koil standar dan koil racing pada tabel 4.3 di bawah ini:
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Tabel 4.3 Tegangan Efektif Output Koil Standar dan Koil Racing
Putaran mesin Tegangan Output Koil (KV)
Koil Standar Koil Racing
2000 rpm 15 25
3000 rpm 16 26
4000 rpm 15 26
Dari tabel diatas maka dapat digambarkan dalam grafik perbandingan
tegangan output koil standar dan koil racing pada gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Tegangan Output Koil Standar dan Koil Racing
pada Putaran Mesin 2000 rpm, 3000 rpm, dan 4000 rpm
c. Hasil Penelitian Daya
Pengambilan data dan pengujian terhadap daya dilakukan pada sepeda motor
Honda Supra X 100cc dengan penggunaan koil standar dan koil racing tiap
putaran mesin 1200 rpm, 1400 rpm, 2600 rpm, 1800 rpm, 2000 rpm, 2200 rpm,
2400 rpm, 2600 rpm, 2800 rpm, 3000 rpm, 3200 rpm, 3400 rpm, 3600 rpm, 3800
rpm, 4000 rpm dengan menggunakan dynotest di Laboratorium Otomotif VEDC
Malang. Data yang diperoleh dari pengujian daya dapat dilihat pada tabel 4.4 di
bawah ini:
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Daya pada Penggunaan Koil Standar dan Koil Racing
Putaran mesin Pengujian Daya (Hp)
Koil Standar Koil Racing
1200 rpm
1 5,65 3,35
2 6,50 6,40
3 4,00 5,55
Rata-rata 5,38 5,10
1400 rpm
1 5,95 5,50
2 7,65 6,60
3 5,80 5,75
Rata-rata 6,46 5,95
1600 rpm
1 6,00 9,80
2 6,90 6,55
3 7,05 5,40
Rata-rata 6,65 7,25
1800 rpm
1 8,20 8,00
2 6,65 11,40
3 6,45 9,60
Rata-rata 7,10 9,66
2000 rpm
1 7,65 8,75
2 7,30 8,30
3 7,05 8,50
Rata-rata 7,33 8,51
2200 rpm
1 7,70 9,00
2 7,60 8,80
3 7,35 8,95
Rata-rata 7,55 8,90
2400 rpm
1 7,85 12,00
2 10,40 8,55
3 10,70 9,25
Rata-rata 9,65 9,93
2600 rpm
1 12,05 10,05
2 9,20 12,35
3 8,70 10,40
Rata-rata 9,98 10,93
2800 rpm
1 9,30 10,60
2 9,40 10,35
3 9,45 11,70
Rata-rata 9,38 10,88
3000 rpm
1 9,65 10,60
2 9,45 10,65
3 9,70 11,25
Rata-rata 9,60 10,83
3200 rpm
1 9,55 10,05
2 9,40 10,40
3 10,25 11,40
Rata-rata 9,73 10,61
3400 rpm
1 10,85 11,95
2 10,80 12,15
3 10,60 11,75
Rata-rata 10,75 11,95
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Putaran mesin Pengujian Daya (Hp)
Koil Standar Koil Racing
3600 rpm
1 10,60 11,65
2 10,70 11,75
3 10,85 12,40
Rata-rata 10,71 11,93
3800 rpm
1 10,95 11,95
2 11,30 11,85
3 11,00 12,75
Rata-rata 11,08 12,18
4000 rpm
1 11,00 11,80
2 11,10 11,90
3 11,20 12,95
Rata-rata 11,10 12,21
Dari data hasil pengukuran daya yang menggunakan koil standar dan
menggunakan koil racing merk kawahara maka didapat hasil rata-rata daya sebagai
berikut.
a. Daya motor yang menggunakan koil standar
Tabel 4.5 Data rata-rata daya motor yang menggunakan koil standar
No. Putaran Mesin Rata-rata Daya
1 1200 rpm 5,38 Hp
2 1400 rpm 6,46 Hp
3 1600 rpm 6,65 Hp
4 1800 rpm 7,10 Hp
5 2000 rpm 7,33 Hp
6 2200 rpm 7,55 Hp
7 2400 rpm 9,65 Hp
8 2600 rpm 9,98 Hp
9 2800 rpm 9,38 Hp
10 3000 rpm 9,60 Hp
11 3200 rpm 9,73 Hp
12 3400 rpm 10,75 Hp
13 3600 rpm 10,71 Hp
14 3800 rpm 11,08 Hp
15 4000 rpm 11,10 Hp
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 12||
b. Daya motor yang menggunakan koil racing
Tabel 4.6 Data rata-rata daya yang menggunakan koil racing
No. Putaran Mesin Rata-rata Daya
1 1200 rpm 5,10 Hp
2 1400 rpm 5,95 Hp
3 1600 rpm 7,25 Hp
4 1800 rpm 9,66 Hp
5 2000 rpm 8,51 Hp
6 2200 rpm 8,90 Hp
7 2400 rpm 9,93 Hp
8 2600 rpm 10,93 Hp
9 2800 rpm 10,88 Hp
10 3000 rpm 10,83 Hp
11 3200 rpm 10,61 Hp
12 3400 rpm 11,95 Hp
13 3600 rpm 11,93 Hp
14 3800 rpm 12,18 Hp
15 4000 rpm 12,21 Hp
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata daya yang dihasilkan
dengan menggunakan koil racing lebih tinggi dibanding daya yang dihasilkan
dengan menggunakan koil standar. Terlihat bahwa hampir di setiap putaran
mesin daya yang dihasilkan koil racing selalu lebih tinggi daripada koil standar,
hanya saja pada putaran mesin 1200 dan 1400 daya yang dihasilkan koil standar
lebih besar dari koil racing.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 13||
c. Grafik rata-rata daya (Hp) pada Motor yang menggunakan Koil Standar dan
yang menggunakan Koil Racing.
Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Daya dengan Penggunaan Koil Standar dan Koil Racing pada Putaran Mesin 1200 sampai 4000 rpm
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 14||
2. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada penggunaan koil
standar dan koil racing dengan merk kawahara terdapat perbedaan daya pada putaran
1200-4000 rpm, dimana pada koil racing daya yang dihasilkan lebih tinggi
dibandingkan dengan koil standar, tetapi perbedaan daya yang dihasilkan koil standar
dengan koil racing tidak signifikan yaitu dengan nilai signifikan sebesar (0,217).
IV. DAFTAR PUSTAKA
______. 2013. Spesifikasi Sepeda Motor. (Online),
(http://spesifikasisepedamotor.blogspot.com/2013/12/honda-supra-x-2003-
2005.html), diakses 19 April 2014.
Adixa. 2010. Koil Racing. (Online), (http://adixablogs.blogspot.com/2010/10/koil-
racing.html), diakses 19 Maret 2014.
Agus, M, Sahbana. & Fuhaid, Naif. 2009. Pengaruh Diameter Venturi pada Karburator
Double Barrel terhadap Tenaga dan Emisi Gas Buang pada Mesin Bensin 4 Tak
4 Silinder. Jurnal Ilmiah Widya Teknika Bidang Teknologi dan Rekayasa, 17
(2):56-64.
Arends, BPM. & Berenschot, H. 1980. Motor Bensin. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arismunandar, Wiranto. 2005. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung: Penerbit
ITB.
Boentarto. 1995. Cara Pemeriksaan, Penyetelan, dan Perawatan Kelistrikan Mobil.
Yogyakarta: Andi Offset.
Budiwanto, Setyo. 2005. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian dalam Ilmu
Keolahragaan. Malang: Lembaga Penelitian.
Bueche, Frederick, J. & Hecht, Eugene. 2006. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Daryanto. 1991. Teknik Servis Mobil. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Daryanto. 2002. Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Daryanto. 2004. Teknik Sepeda Motor. Bandung: CV Yrama Widya.
Daryanto. 2004. Sistem Pengapian Mobil. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Gede, I, Wiratmaja. 2010. Analisa Unjuk Kerja Motor Bensin Akibat Pemakaian
Biogasoline. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 4 (1):16-25.
Hanwar, Oong. 2009. Kajian Eksperimental Sistem Pengapian Konvensional Ditinjau
dari Aspek Perawatan Prediktif terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Engine
Toyota Kijang Type 5K. Jurnal Teknik Mesin, 6 (2):67-74.
Hidayah, Taufik. & Sugiyanto. Tanpa tahun. Pengaruh Panjang Spark Plug Cable
terhadap Kinerja Motor Bensin 4 Tak 1 Silinder. Surakarta: Universitas
Surakarta.
Hidayatullah, Arif. 2011. Sistem Kelistrikan Mesin pada Sepeda Motor. Klaten: PT
Saka Mitra Kompetensi.
Infobalapliarjakarta. 2012. Koil Racing Protec. (Online),
(http://infobalapliarjakarta.blogspot.com/2012/08/koil-racing-protech.html),
diakses 19 Maret 2014.
Jurianto. 2014. Koil Standar VS Koil Racing (gambar). (Online), (http://tulisan-
juri.blogspot.com/2014/04/koil-standar-vs-koil-racing-gambar.html), diakses 27
April 2014.
Mohthohir. 2013. Fungsi Koil. (Online),
(http://mohthohir.wordpress.com/2013/01/14/fungsi-koil/), diakses 18 Februari
2014.
New Step 1 Training Manual. 2010. Jakarta: PT Toyota Astra Motor Training Centre.
Novaera. 2012. Aplikasi Ground Strap pada Koil Pengapian. (Online),
(http://kotsk.wordpress.com/2012/01/12/ground-strap-koil-pengapian/), diakses
21 Januari 2014.
Okyesaw. 2012. Upgrade Pengapian Motor dengan Koil 5BP Original Scorpio Z.
(Online), (http://okyesaw.wordpress.com/2012/03/20/upgrade-pengapian-motor-
dengan-koil-5bp-original-scorpio-z/), diakses 18 Maret 2014.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Purnomo., Efrita, AZ. & Suryanto, Edi. Tanpa tahun. Analisa Pengaruh Beda Sudut
Pengapian dan Beban Poros terhadap Unjuk Kerja pada Mesin Bensin 4 Tak.
Surabaya: ITATS Surabaya.
Ratmotorsport. 2009. Koil Racing. (Online),
(http://ratmotorsport.wordpress.com/2009/03/13/koil-racing/), diakses 23 Januari
2014.
Setiyo, Muji. 2010. Menjadi Mekanik Spesialis Kelistrikan Sepeda Motor. Bandung: CV
Alfabeta.
Setya, Beni, Nugraha. 2007. Aplikasi Teknologi Injeksi Bahan Bakar Elektronik (EFI)
untuk Mengurangi Emisi Gas Buang Sepeda Motor. Jurnal Ilmiah Populer dan
Teknologi Terapan, 5 (2):692-706.
Soenarta, Nakoela. & Furuhama, Shoichi. 1995. Motor Serba Guna. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
Subroto. 2009. Pengaruh Penggunaan Koil Racing terhadap Unjuk Kerja pada Motor
Bensin. Jurnal Media Mesin, 10 (1):8-14.
Suganda, Hadi. & Kageyama, Katsumi. 2004. Pedoman Perawatan Sepeda Motor.
Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: CV Alfabeta.
Sundoro, Ardhy. 2013. Analisa Penggunaan CDI Racing terhadap Konsumsi Bahan
Bakar pada Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z Tahun Pembuatan 2007. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Suyanto, Wardan. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Suyatno, Agus. 2010. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Radiator sebagai
Upaya Meningkatkan Kinerja Mesin Bensin. PROTON, 2 (2):23-27.
Suyatno, Agus. 2011. Variasi Campuran Bahan Bakar dengan Peralatan Elektromagnet
terhadap Emisi Gas Buang pada Motor Bakar Bensin 3 Silinder. PROTON, 3
(1):13-18.
68
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
SLAMET DWI HERMANTO | 10.1.03.01.0052 Fak Teknik - Prodi Teknik Mesin
simki.unpkediri.ac.id || 17||
Tim UM. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi kelima. Malang: Biro
Administrasi Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi Bekerjasama dengan
Penerbit Universitas Negeri Malang.
Tirtoatmodjo, Rahardjo, Willyanto. & Setyawan, Julianto. 2000. Peningkatan Unjuk
Kerja Motor Bensin Empat Langkah dengan Penggunaan Busi Splitfire SF392D
dan Kabel Busi Hurricane. Jurnal Teknik Mesin, 2 (2):114-120.
Ultraspeed. Tanpa tahun. (Online), (http://www.ultraspeedracing.com/protec.html),
diakses 20 Maret 2014.
Wayan, I, Bandem, Adnyana. 2009. Upaya Peningkatan Unjuk Kerja Mesin dengan
Menggunakan Sistem Pengapian Elektronis pada Kendaraan Bermotor. Jurnal
Ilmiah Teknik Mesin, 3 (1):87-92.