Post on 11-Dec-2014
ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI
LATAR BELAKANG
• Penduduk Bali sebagian besar merupakan penduduk dengan mata pencaharian di sektor agraris. Sistem pengairan yang sangat terkenal adalah SUBAK.
• Penduduk Bali merupakan penduduk yang religius. Mayoritas beragama Hindu Bali.
• Pengaruh Religi sangat kuat mewarnai seluruh kehidupan mereka.
• Ada sistem stratifikasi dalam masyarakat Bali, berdasarkan nilai religi Hindu, yaitu sistem Kasta.
• Sistem Kasta di Bali : Brahmana, Ksatria, Weisya, Sudra.
• Keselarasan (keharmonian) hidup manusia dengan alamnya merupakan salah satu falsafah dalam ajaran Hindu yang nantinya diwujudkan dalam arsitekturnya.
Segala aturan tata ruang, tata bangunan tradisional Bali diatur dalam kitab lontar Hasta Kosala – Kosali dan Hasta Bumi
• Keselarasan hidup dengan alam sekitarnya pada arsitektur, diwujudkan dalam bentuk keseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos
• Proporsi arsitektur terwujud dengan tepat sekali terhadap si pemakai, karena menggunakan ukuran-ukuran dengan modul dari proporsi tubuh / badan si pemakai, misalnya jari, tangan, kaki, dan lain-lain.
PRINSIP ARSITEKTUR
• BHUANA AGENG – BHUANA ALIT
• PANCA MAHA BHUTA
• TRI HITA KARANA
• TRI ANGGA
• SANGA MANDHALA
KESEIMBANGAN KOSMOS
• Arsitektur Tradisional Bali merupakan penyelaras kehidupan manusia dan alamnya.
• Keseimbangan harus terjadi antara Bhuana Ageng (Makrokosmos) dan Bhuana Alit (Mikrokosmos)
Panca Maha Bhuta
• Keseimbangan dapat dicapai melalui unsur-unsur di alam yang disebut Panca Maha Bhuta, yaitu :
1. Apah (cairan)
2. Teja (Sinar)
3. Bayu (Angin)
4. Akhasa (udara)
5. Pertiwi (Zat Padat)
TRI HITA KARANA
• Konseptual rancangan tradisional didasarkan pada tatanilai ruang yang dibentuk oleh 3 sumbu kosmos :
1. Shuah (atmosfir) 2. Bhuah (litosfir) 3. Bhur (Hydrosfir)
Tata nilai ruang
SHUAH Alam Atas, tempat roh suci, kebaikan, tempat yang bernilai Agung, sakral, lambang Surga
BHUAH Alam tengah, dunia, tempat aktivitas manusia, keduniawian, materialistik
BHUR Alam bawah, tempat roh jahat, setan, kotor, lambang kenistaan, neraka
Tata Nilai Ruang
shuah utama
bhuah madya
bhur nistha
TATANAN TAPAK
• Dibagi menjadi 9 zona berdasarkan pembagian : Utama, Madya dan Nistha.
• Terdapat halaman di tengah (natah) sebagai pengikat massa-massa bangunan yang mengelilinginya.
• Oreintasi pada : kaja – kelod.
Pemerajan
Bale Meten
Bale Dauh
Balen Dangin
Jineng
Dapur
Kori / gerbang
BALE METEN
BALE DAUH
Bale Dangin
Bale dajah