Post on 24-Jul-2015
Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson ..… ( Abi Muhlisin dan Burhannudin Ichsan ) 147APLIKASI MODEL KONSEPTUAL CARING DARI JEAN WATSON DALAM ASUHANKEPERAWATANAbi Muhlisin*Burhannudin ichsan**AbstractCaring science is an orientation human science and humanity to process, phenomenon, and experience ofhuman caring. Caring science, like also other science, covers art and humanity. Transpersonal Caringconfess unity in life and relationships which there is in circle caring which is concentric - from individual, atothers, at public, at world, at planet earth, at nature universe. Values caring in the theory Wastson hardlycritical in maintaining humanity and increases health and process healing in practice treatment. Althoughcaring also is elaborated in a few other treatment model, the theory human caring from Watson presents isin perpective ness is different in treatment science. The theory Watson include;covers values and factorscaring relevant to guide the application of treatment process through caring transactional.Key words: Conceptual model, caring, nursing proces* Abi MuhlisinDosen Jurusan Keperawatan FIK UMS jalan Ahmad Yani tromol Pos 1 Pabelan Kartasura** Burhannudin ichsanDosen Fakultas Kedokteran UMS jalan Ahmad Yani tromol Pos 1 Pabelan KartasuraPENDAHULUANAdanya pergeseran demografi, pergeseransosial ekonomi, serta meningkat dan bertambahrumitnya masalah kesehatan akan berdampakpada tuntutan dan kebutuhan masyarakat akanpelayanan kesehatan termasuk pelayanankeperawatan. Masyarakat lebih sadar akan hakdan kewajiban untuk menuntut tersedianyapelayanan kesehatan dan keperawatan denganmutu yang secara profesional dapatdipertanggungjawabkan. Menghadapi globalisasiini tiada upaya lain yang perlu dilakukan keculaimengadakan penyesuaian dan perbaikan terhadapmutu layanan keperawatan.Peningkatan mutu pelayanan keperawatandidukung oleh pengembangan teori-teorikeperawatan, salah satunya adalah teori Caringmenurut Jean Watson. Caring adalah sentral untukpraktek keperawatan karena caring merupakansuatu cara pendekatan yang dinamis, dimanaperawat bekerja untuk lebih meningkatkankepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitaspelayanan asuhan keperawatan adalah perhatian,empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangatsesuai dengan tuntutan masyarakat pada saat iniyaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang
berkualitas.Banyak faktor yang mempengaruhi faktorcaring, seperti umur, gender, lingkungan kerja dankualifikasi perawat. melihat banyak faktor yangmempengaruhi perawat dalam pemberian asuhankeperawatan yang didasari prinsip caring,kelompok tertarik untuk melihat fenomena yangterjadi di lahan praktek, apakah caring dapatdilaksanakan oleh perawat tanpa dibatasi tempat,waktu dan kondisi klien.KONSEP CARING1. Pengertian Caring ScienceCaring science merupakan suatuorientasi human science dan kemanusiaanterhadap proses, fenomena, dan pengalamanhuman caring. Caring science, seperti jugascience lainnya, meliputi seni dankemanusiaan. Transpersonal Caringmengakui kesatuan dalam hidup danhubungan-hubungan yang terdapat dalamlingkaran caring yang konsentrik – dariindividu, pada orang lain, pada masyarakat,pada dunia, pada planet Bumi, pada alamsemseta (Watson, 2004).Watson (1988) dalam George(1990) mendefinisikan caring lebih darisebuah exisestensial philosophy, iamemandang sebagai dasar spiritual, baginyaBerita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-150148caring adalah ideal moral dari keperawatan.Manusia akan eksistensi bila dimensispiritualnya meningkat ditunjukkan denganpenerimaan diri, tingkat kesadaran diri yangtinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.Caring sebagai esensi dari keperawatanberarti juga pertanggungjawaban hubunganantara perawat-klien, dimana perawatmembantu partisipsi klien, membantumemperoleh pengetahuan danmeningkatkan kesehatan.Teori human caring yangdikembangkan oleh Watson antara tahun1975-1979, hanya berkisar pada sepuluhcarative factors sebagai suatu kerangkauntuk memberikan suatu bentuk dan fokusterhadap fenomena keperawatan. Watsonmenganggap istilah “factors” terlalustagnant terhadap sensibilitasnya di masakini. Ia pun kemudian menawarkan suatukonsep yang lebih sesuai dengan evolusiteorinya dan arahnya di masa depan.
Konsep tersebut adalah “clinical caritas”dan “caritas processes”, yang dianggapnyalebih cocok dengan ide-ide dan araperkembangan teorinya (Watson, 2004)2. Paradigma Keperawatan Menurut WatsonKeperawatanKeperawatan adalah penerapan art danhuman science melalui transaksitranspersonal caring untuk membantumanusia mencapai keharmonisan pikiran,jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde,self-control, self-care, dan selfhealing.KlienKlien adalah individu atau kelompok yangmengalami ketidakharmonisan pikiran, jiwadan raga, yang membutuhkan bantuanterhadap pengambilan keputusan tentangkondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkanharmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.KesehatanKesehatan adalah kesatuan dankeharmonisan didalam pikiran, jiwa danraga antara diri dengan orang lain danantara diri dengan lingkungan.LingkunganLingkungan adalah dimana interaksitranspersonal caring terjadi antara kliendan perawat.3. Asumsi Dasar Science of CaringWatson mengidentifikasi banyak asumsi danbeberapa prinsip dasar dari transpersonalcaring. Watson meyakini bahwa jiwaseseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang danwaktu. Watson menyatakan tujuh asumsitentang science of caring. Asumsi dasartersebut yaitu:Caring dapat didemonstrasikan dandipraktekkan dengan efektif hanya secarainterpersonalCaring terdiri dari carative factors yangmenghasilkan kepuasan terhadapkebutuhan manusia tertentuEfektif caring meningkatkan kesehatandan pertumbuhan individu dan keluargaRespon caring menerima seseorang tidakhanya sebagai dia saat ini, tetapi jugamenerima akan jadi apa dia kemudianLingkungan caring adalah sesuatu yangmenawarkan perkembangan dari potensiyang ada, dan di saat yang samamembiarkan sesorang untuk memilihtindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu
Caring lebih “healthogenic” daripadacuring.Praktek caring merupakan sentral bagikeperawatan.4. Faktor Carative dalam CaringOriginal carative factors kemudiandikembangkan oleh Watson menjadi clinicalcaritas processes yang menawarkanpandangan yang lebih terbuka (Watson,2004), yaitu:Menerapkan perilaku yang penuh kasihsayang dan kebaikan dan ketenangandalam konteks kesadaran terhadap caring.Hadir dengan sepenuhnya, danmewujudkan dan mempertahankan sistemkeperacayaan yang dalam dan duniakehidupan subjektif dari dirinya danorang dirawat.Memberikan perhatian terhadap praktekpraktekspiritual dan transpersonal diriorang lain, melebihi ego dirinya.Mengembangkan dan mempertahakansuatu hubungan caring yang sebenarnya,yang saling bantu dan saling percaya.Hadir untuk menampung dan mendukungekspresi perasaan positif dan negatifAplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson ..… ( Abi Muhlisin dan Burhannudin Ichsan ) 149sebagai suatu hubungan dengan semangatyang dalam dari diri sendiri dan orangyang dirawat.Menggunakan diri sendiri dan semua carayang diketahui secara kreatif sebagaibagian dari proses caring, untuk terlibatdalam penerapan caring-healing yangartistik.Terlibat dalam pengalaman belajarmengajar yang sebenarnya yangmengakui keutuhan diri orang lain danberusaha untuk memahami sudut pandangorang lain.Menciptakan lingkungan healing padaseluruh tingkatan, baik fisik maupun nonfisik, lingkungan yang kompleks darienergi dan kesadaran, yang memilikikeholistikan, keindahan, kenyamanan,martabat, dan kedamaian.Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar,dengan kesadaran caring yang penuh,memberikan “human care essentials”,yang memunculkan penyesuaian jiwa,raga dan pikiran, keholistikan, dan
kesatuan diri dalam seluruh aspek care;dengan melibatkan jiwa dan keberadaansecara spiritual.Menelaah dan menghargai misterispritual, dan dimensi eksistensial darikehidupan dan kematian seseorang, “soulcare” bagi diri sendiri dan orang yangdirawat.5. Perilaku CaringDaftar dimensi caring (Caring DimensionsInventory = CDI) yang didesain oleh Watsondan Lea (1997) merupakan instrumen yangdikembangkan untuk meneliti perilakuperawat (perilaku caring). Daftar dimensicaring tersebut antara lain:CDI 1. Membantu klien dalam ADL.CDI2. Membuat catatan keperawatanmengenai klien.CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepadaklienCDI 4. Memberikan pengetahuan kepadaklien sebagai individuCDI 5. Menjelaskan prosedur klinikCDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerjadengan klienCDI 7. Duduk dengan klienCDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klienCDI 9. Melaporkan kondisi klien kepadaperawat seniorCDI 10. Bersama klien selama prosedur klinikCDI 11. Bersikap manis dengan klienCDI 12. Mengorganisasi pekerjaan denganperawat lain untuk klienCDI 13. Mendengarkan klienCDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenaiklienCDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspekself careCDI 16. Melakukan sharing mengenaimasalah pribadi dengan klienCDI 17. Memberikan informasi mengenaiklienCDI 18. Mengukur tanda vital klienCDI 19. Menempatkan kebutuhan kliensebelum kebutuhan pribadiCDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedurklinikCDI 21. Melibatkan klien dalam perawatanCDI 22. Memberikan jaminan mengenaiprosedur klinikCDI 23. Memberikan privacy kepada klienCDI 24. Bersikap gembira dengan klien
CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepadaklienHasil penelitian Lea Amanda et all (1998)menjelaskan bahwa semua item pada CDImempunyai korelasi positif dengan itemlainnya kecuali CDI no. 3 dan 16. Untukmengukur perilaku caring perawat, kelompokIV menyusun instrumen berdasarkan CDI 1-25. Instrumen tersebut meliputi instrumenobservasi dan kuesioner, yang dapat lihatpada lampiran 1 dan lampiran 2.PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORICARINGWatson (1979) menekankan bahwa proseskeperawatan memiliki langkah-langkah yangsama dengan proses riset ilmiah, karena keduaproses tersebut mencoba untuk menyelesaikanmasalah dan menemukan solusi yang terbaik.Lebih lanjut Watson menggambarkan keduaproses tersebut sebagai berikut (tulisan yangdimiringkan menandakan proses riset yangterdapat dalam proses keperawatan):PengkajianMeliputi observasi, identifikasi, dan reviewmasalah; menggunakan pengetahuan dariliterature yang dapat diterapkan, melibatkanpengetahuan konseptual untuk pembentukan dankonseptualisasi kerangka kerja yang digunakanuntuk memandang dan mengkaji masalah danBerita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-150150pengkajian juga meliputi pendefinisian variabelyang akan diteliti dalam memecahkan masalahWatson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskankebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu:a. Lower order needs (biophysical needs) yaitukebutuhan untuk tetap hidup meliputikebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, danoksigenisasi.b. Lower order needs (psychophysical needs)yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputikebutuhan aktifitas, aman, nyaman,seksualitas.c. Higher order needs (psychosocial needs),yaitu kebutuhan integritas yang meliputikebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonalneeds), yaitu kebutuhan untukaktualisasi diri.Perencanaan:Perencanaan membantu untuk menentukanbagaimana variable-variabel akan diteliti atau
diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual ataudesign untuk memecahan masalah yang mengacupada asuhan keperawatan serta meliputipenentuan data apa yang akan dikumpulkan danpada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkanImplementasi:Merupakan tindakan langsung dan implementasidari rencana serta meliputi pengumpulan dataEvaluasiMerupakan metoda dan proses untuk menganalisadata, juga untuk meneliti efek dari intervensiberdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil,tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai,dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.KESIMPULAN DAN SARANMelihat besarnya manfaat caring,seharusnya caring tercermin dalam setiap interaksiperawat dan klien, bukan malah dianggap sebagaisesuatu yang sulit diwujudkan dengan dalih bebankerja yang tinggi, atau pengaturan manajemenaskep ruangan yg kurang baik. Pelaksanaan caringakan meningkatkan mutu asuhan keperawatan,memperbaiki image perawat di masyarakat danmembuat profesi keperawatan memiliki tempatkhusus di mata para pengguna jasa pelayanankesehatan, bukan hanya sebagai pelengkappenderita.DAFTAR PUSTAKAChristerisen, P.J & Kenney J. (1995). Nursing process aplication of conceptual models, 4th
edition. St. Louis:The C.V. Mosby CompanyFilzpatrick, J.J & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing analysis and application. California:Appleton & LangeGeorge, Julia B. (1995). Nursing theories: the base for professional nursing practice, 4th
edition.Connecticut: Apleton & LangeKozier, B. (2004). Fundamentals of nursing: concepts, process, and practice. New Jersey: PearsonEducation Inc.Mariner, Ann. (1986). Nursing theoriests and their work. St. Louis: Mosby CompanyMeleis, A.I. (1997). Theoritical nursing: development and progress. Philadelphia: LippincottTomey, A. (1994). Nursing theorist and their work, 3th edition. Philadelphia: Mosby Year – Book Inc.Tutiyani. (2000). Hubungan antara persepsi perawat dan gaya kepemimpinan terhadap perilaku caring.Tidak dipublikasikanWatson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.
PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT
DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
DIRUANG MARANATHA I
MAGARETA MIA AJI SAPUTRI
Abstrak
Perilaku caring merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain,
artinya memberikan perhatian yang lebih kepada seseorang dan bagaimana seseorang itu
bertindak. Karena perilaku caring merupakan perpaduan perilaku manusia yang berguna dalam
peningkatan derajat kesehatan dalam membantu pasien yang sakit. Perilaku caring sangat
penting untuk mengembangkan, memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup
manusia. Perilaku caring sangat penting dalam layanan keperawatan karena akan memberikan
kepuasan pada klien dan perawatan akan lebih memahami konsep caring, khususnya perilaku
caring dan mengaplikasikan dalam pelayanan keperawatan.
Penelitian ini bersifat kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui persepsi klien tentang
perilaku caring perawat dan apa yang dirasakan klien ketika perawat melakukan perawatan
sesuai dengan konsep perilaku caring.
Hasil penelitian persepsi pasien tentang perilaku caring perawat dalam pelayanan
keperawatan di Ruang Maranata I ini menghasilkan dua tema yaitu: pengetahuan perilaku
caring perawat menurut pasien adalah perawat memberi perhatian lebih kepada pasien dan
diangggap keluarga, perilaku caring perawat yang dirasakan pasien adalah perawat aktif
bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan, responsif, terampil dan menghargai serta
menjelaskan.
Peningkatan pemahaman tentang perilaku caring pada perawat akan meningkatkan
pelayanan keperawatan untuk pasien dan pasien akan merasakan perilaku caring perawat
dalam pelayanan keperawatan.
Kata kunci : Persepsi, Pasien, Perilaku caring
Abstract
Caring behavior is a sence of attitude, caring, respect, and appreciate nother people, which
means giving more attention to someone and how that person thinks and acts. As caring
behavior is a collaboration between human behaviour which is useful for increasing health
status in helping sick clients. Caring behaviour is very important in nursing service since it will.
Bring satisfaction to clients and nurses themselves will understand about caring concept
especially and caring behaviour apply it in nursing service.
This research was a qualitative phenomenological study which aimed to know the
perception of patient about caring behaviour from nurses and what patients fell about caring
behaviour from nurses in giving nurses service.
The result of study found that knowledge about nurses behaviour, according to patients,
was that nurses gave more attention to clients and considered them as their family. Caring
behaviour of nurses which the patient felt were nurses activity asking, speaking sofly, giving
support, being responsive and skillfull as well as respecting and explaining to clients.
The improvement of understanding about caring behaviour for nurses will improve nursing
service given to patients. Meanwhile, patients will fell caring behaviour the nurses give in
nursing service.
Keyword : perception, patient, caring behaviour
Pendahuluan
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang mempunyai suatu
paradigma atau model keperawatan yang meliputi empat komponen yaitu : manusia,
kesehatan, lingkungan dan perawat itu sendiri. Perawat adalah suatu profesi yang mulia,
karena memerlukan kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita
sakit. Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati) Sebagai seorang
perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat
dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang tercermin
dalam perilaku caring atau kasih sayang.( Dwidiyanti )
Caring sangatlah penting untuk keperawatan. Caring adalah fokus pemersatu untuk praktek
keperawatan. ( Blais ). Perilaku caring juga sangat penting untuk tumbuh kembang,
memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia ( Blais ). Caring mengandung
3 hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu perhatian, tanggung jawab, dan dilakukan dengan ikhlas
( Sitorus ). Caring juga merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain,
artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan – kesukaan seseorang dan bagaimana
seseorang berfikir dan bertindak. Memberikan asuhan (Caring) secara sederhana tidak hanya
sebuah perasaan emosional atau tingkah laku sederhana, karena caring merupakan kepedulian
untuk mencapai perawatan yang lebih baik, perilaku caring bertujuan dan berfungsi
membangun struktur sosial, pandangan hidup dan nilai kultur setiap orang yg berbeda pada
satu tempat( Dwidiyanti ), maka kinerja perawat khususnya pada perilaku caring menjadi sangat
penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan pasien terutama di rumah
sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu citra institusi pelayanan yang nantinya akan
dapat meningkatkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan ( Potter – Perry )
Berdasarkan hasil survey kepuasan pasien yang dilakukan oleh Depkes RI pada beberapa
Rumah Sakit di Jakarta menunjukkan bahwa 14 % pasien tidak puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan, sedangkan pelayanan yang diberikan pada umumnya sudah baik.
Wawancara sederhana yang dilakukan oleh peneliti pasien mengungkapkan bahwa perawat
jarang ke pasien, ke pasien hanya untuk rutinitas saja saat ada tindakan keperawatan, kurang
lama berinteraksi dengan pasien.
Berdasarkan hasil survey tingkat kepuasan terhadap pelayanan keperawatan yang
dilakukan Rumah Sakit pada bulan Juni 2009 menunjukkan 92,17% dari 312 responden
menyatakan pelayanan di rumah sakit khususnya keperawatan cukup baik, tetapi pada bulan
juni juga terdapat masukan dan kritikan yang ditujukan kepada perawat melalui kotak saran
yang menyatakan ketidakpuasan terhadap pelayanan keperawatan Di Ruang Maranatha I.
Pasien tersebut mengatakan perawatnya judes, kurang ramah, kurang memuaskan dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien, kurang peduli sama pasien dan lain-lain,
dimana hal tersebut akan menurunkan mutu pelayanan keperawatan RS Mardi Rahayu yang
dianggap dulu lebih baik daripada sekarang dan menurunkan citra perawat khususnya di Ruang
Maranatha I.
Perumusan Masalah
Caring sangatlah penting untuk keperawatan. Caring adalah fokus pemersatu untuk
praktek keperawatan ( Blais ). Perilaku caring juga sangat penting untuk tumbuh kembang,
memperbaiki dan meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia ( Blais ). Caring juga
merupakan sikap peduli, menghormati dan menghargai orang lain, artinya memberi perhatian
dan mempelajari kesukaan – kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang berfikir dan
bertindak. Memberikan asuhan (Caring) secara sederhana tidak hanya sebuah perasaan
emosional atau tingkah laku sederhana, karena caring merupakan kepedulian untuk mencapai
perawatan yang lebih baik ( Dwidayanti ), maka kinerja perawat khususnya pada perilaku caring
menjadi sangat penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan terutama di
rumah sakit( Potter – perry ) Berdasarkan hasil survey tingkat kepuasan terhadap
pelayanan keperawatan yang dilakukan Rumah Sakit pada bulan Juni 2009 menunjukkan
92,17% dari 312 responden menyatakan pelayanan di rumah sakit khususnya keperawatan
cukup baik, pada kenyataannya bulan juni juga terdapat masukan dan kritikan yang ditujukan
kepada perawat melalui kotak saran yang menyatakan ketidakpuasan terhadap pelayanan
keperawatan Di Ruang Maranatha I. Pasien tersebut mengatakan perawatnya judes, kurang
ramah, kurang memuaskan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien, kurang
peduli sama pasien, dimana hal tersebut akan menurunkan mutu pelayanan keperawatan RS
Mardi Rahayu yang dianggap dulu lebih baik daripada sekarang dan menurunkan citra perawat
khususnya di Ruang Maranatha I.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti Persepsi pasien tentang perilaku caring perawat dalam pelayanan keperawatan.
Tujuan Penelitian.
Dalam penelitian ini tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi bagaimana persepsi
pasien tentang perilaku caring perawat dalam pelayanan keperawatan di ruang Maranatha I ,
RS Mardi Rahayu Kudus.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimana penelitian ini
dilaksanakan untuk menjelaskan dan mendorong pemahaman tentang pengalaman manusia
dalam aneka bentuk dan penelitian ini merupakan pendekatan yang sistematis dan subjektif
yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna atasnya.
( Moeloeng )
Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu pendekatan yang didasari atas
pandangan dan asumsi bahwa pengalaman manusia diperoleh melalui hasil interprestasi.
Populasi penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah pasien ruang rawat inap Maranatha I, Rumah Sakit
Mardi Rahayu Kudus, dimana kapasitas ruang rawat inap adalah 27 pasien. Adapun sampel
adalah bagian dari populasi yang diambil secara purposive sampling, disesuaikan dengan
tujuan dan jenis penelitian . Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan oleh ”tersaturasinya”
sumber informan
Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung
dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu,aktivitas analisis data kualitatif
ada 3 ,yaitu :
Reduksi Data ( Data Reduction ), berarti merangkum,memilih hal – hal yang pokok,
memfokuskan hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya.Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Penyajian Data (Data Display)
bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat , bagan , hubungan antar kategori.yang paling
sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. Verification, merupakan penarikan
kesimpulan dan verifikasi,kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini akan peneliti bahas tentang tema – tema yang diperoleh dalam wawancara
dengan partisipan, adapun tema tersebut adalah sebagai berikut :
Pengertian Perilaku caring perawat menurut pasien adalah perawat memberi perhatian
lebih pada pasien dan dianggap keluarga.
Dari hasil penelitian diperoleh tentang pengertian perilaku caring perawat. Partisipan
memandang pengertian perilaku caring perawat adalah perhatian, memperhatikan, kepedulian,
peduli,seperti pada pernyataan berikut :
yang semua itu sesuai dengan teori dimana perilaku caring merupakan manifestasi dari
perhatian pada orang lain yang merupakan pengetahuan manusia melalui sikap dan praktik
keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal ( Dwidayanti )
Partisipan juga menyebutkan bahwa perilaku caring perawat adalah dengan
menganggap pasien itu seperti keluarga sendiri, seperti dalam pernyataan berikut :
Hal ini belum sepenuhnya sesuai dengan teori perilaku caring perawat karena pengertian
perilaku caring tidak hanya mengkeluargakan melainkan juga tindakan yang diarahkan untuk
membimbing, mendukung, individu lain atau kelompok dengan nyata atau antisipasi kebutuhan
untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.( Dwidayanti) )
”Ehm….caring ya….apa ya….nek tidak salah itu kepedulian ya mbak…..?” ( P I )
”Perilaku caring itu nek gak salah.....tingkah laku perawat ya mbak......? ”Susternya itu perhatian mbak…….” ( P 2 )
”Perilaku caring ya.....Berarti perhatian dan juga kepedulian perawat ya mbak eta.....?” ( P 3 )
”Perawat memperhatikan dan mempedulikan pasiennya.....ya mengkeluargakanlah.....” ( P 1 )
Pernyataan tentang mengkeluargakan yang diungkapkan oleh partisipan akan berdampak
positif bagi perawat dan juga pasien itu sendiri.Bila sudah tercipta suasana yang
berkekeluargaan maka perawat dalam melakukan tindakan keperawatan tidak akan canggung
dan pasien akan lebih kooperatif kepada perawat dalam segala hal, khususnya keperawatan.
Seseorang yang sakit bila diperlakukan seperti keluarga sendiri dan diperlakukan dengan
penuh kasih sayang pasti akan berdampak baik, pasien yang dirawat oleh perawat akan lebih
mempercayai perawat dalam melakukan tindakan dan juga membantu proses penyembuhan
yang lebih cepat.
Perilaku caring perawat yang dirasakan oleh pasien adalah perawat aktif bertanya,
berbicara lembut, memberi dukungan, responsif, terampil, menghargai, dan
menjelaskan.
Tema yang yang lain yang didapatkan dalam penelitian ini adalah tentang perilaku
caring perawat yang dirasakan oleh pasien dimana partisipan menyampaikan dengan
berbeda .Diungkapkan oleh partisipan perilaku caring perawat adalah menanyakan kabar,
menanyakan keluhan,hal ini ditunjukkan dengan pernyataan bebagai berikut :
Selain hal diatas partisipan juga mengungkapkan bahwa perawat berbicara tidak dengan nada
tinggi,dan berbicara dengan lembut, seperti dalam pernyataan berikut :
”Gini....lho....mbak....misale pas masuk ke kamar itu...menanyakan kabar saya bagaimana....apa yang dirasakan.....saat ini itu ngrasak ke apa.....,itu yang saya alami disini.....”( P 1 )
:”Ya….tanya keluhan saya ….trus perasaan saya bagaimana…..trus disuruh cerita kok bisa sampai masuk rumah sakit…..”itu mbak…..” ( P2)
:”Waktu pertama masuk saya ditanya tentang keluhan saya apa......apa yang saya rasakan saat ini.....suster tanya tentang bagaimana perjalanan penyakit kok sampai opname di sini......” ( P 3 )
”Apa lagi ya mbak....kata-katanya santun mbak,tidak bentak-bentak”
( P 2)
Partisipan juga mengatakan bahwa perilaku caring yang dirasakan adalah perawat
memberikan semangat supaya tidak putus asa dimana perawat memberikan dukungan kapada
pasien, dapat dilihat dalam pernyataan berikut :
Hal lain yang diungkapkan oleh partisipan adalah dimana perawat itu responsive, sebagai
contoh adalahsusternya datang sebelum pasien pencet bel,Hal ini data dilihat dari pernyatan
partisipan berikut ini :
”Iya…mbak kadang susternya ngasih saya semangat supaya saya tetap semangat…….jangan kalah sama penyakitnya…..mbak…” ( P1 )
”Mbak-mbaknya suster disini sering mengingatkan saya untuk rajin mengecek gula darah saya dan menjaga makanan saya saat dirumah mbak....,Memberikan semangat supaya tidak putus asa....” ( P2 )
”Apa ya…..memberi semangat biar aku tidak down…mbak….” ( P3 )
”soale disini sustere....nek infuse habis langsung datang.....padahal saya belum mencet bellnya....” ”Apa sudah di hitung mbak....?”( P1 )
:”Kalau malam susternya keliling,kebetulan saya nglilir kalau sustere masuk kamar mbak....” ( P2 )
:”Mbaknya suster itu tau nek infus habis......tahu-tahu bawa cairan infus....trus disambung,padahal aku belum ngebel......mungkin sudah di kira-
Partisipan juga mengungkapkan bahwa perawat membuat nyaman saat sakit, dengan kata lain
perawat memberikan ketenangan dan kenyamanan, hal ini dapat dilihat dalam pernyataan
berikut :
Selain tersebut diatas, partisipan mengungkapkan bahwa perawat nya terampil bila ada
keluhan langsung ditangani, hal ini dapat dilihat dari pernyataan Berikut :
:”Lha ini….nek ada keluhan….pas kemarin perut saya kan sakit…..ibu laporan sama sustere….trus saya langsung disuntik dan di kompres…” ( P1 )
:”Jadi ibu itu tidak was-was mbak…. ”Itu sustere juga memberitahu kalau ngasih obat-obatan yang diminum mbak....” Ya...nek gitu kan ibu tahu obat-obatan yang dipakai,jadi kita sebagai pasien tidak bertanya-tanya dalam hati.......”( P2 )
“kayak kemarin pas aku panas langsung diberi kompres diminumi obat.....diukur suhunya....di inguk terus....mungkin karna sendirian ya...heee......”( P3 )
:”Lha ini….nek ada keluhan….pas kemarin perut saya kan sakit…..ibu laporan sama sustere….trus saya langsung disuntik dan di kompres….pokoke sustere cekatan mbak,…” ( P 1 )
:”Ya…itu pas masuk kan gulanya tinggi…..sustere cekatan langsung meminumkan obat dan menyuntik saya …..cepat tanggap mbak…..cekatan…..jadi tidak dibiarkan lama…..tidak kleleran……”
( P2)
:”Sustere cekatan....cepat tanggap ya....”,”kayak kemarin pas aku panas
Dalam teori perilaku caring belum terdapat hal yang menyatakan bahwa terampil masuk dalam
perilaku caring perawat, dari pandangan partisipan menyatakan bahawa perawat yang terampil
adalah perawat yang care terhadap pasiennya.Hal ini akan memberikan dampak yang bagus
dalam proses merawat, bila seorang merasakan bahwa perawat dalam merawatnya terampil
maka akan mendukung penyembuhan pasien itu sendiri, dengan sendirinya pasien akan
tersugesti oleh tindakan perawat yang membuatnya yakin sembuh.
Partisipan juga mengungkapkan bahwa perawat menghargai pasien dengan keakraban yang
ditunjukkan perawat seperti dalam pernyataan berikut :
Dalam teori Perilaku caring terdiri dari verbal dan non verbal. Perilaku verbal meliputi :
1) Memberikan tanggapan dengan kata – kata terhadap keluhan pasien , 2) Memberikan
penjelasan kepada klien sebelum melakukan tindakan, 3) Menanyakan klien tentang keadaan
fisiknya untuk lebih absah, 4) Memberi keyakinan secara verbal kepada klien selama perawatan
( Dwidiyanti )
Partisipan mengatakan perilaku caring perawat yang dirasakan adalah perawatnya
terampil dimana bila ada keluhan perawat langsung datang dan membuat nyaman saat sakit
dengan memberikan kompres ataupun obat, hal ini sesuai dengan teori bahwa Perilaku caring
perawat secara non verbal dalam caring meliputi Memasuki ruangan klien tanpa diminta terlebih
dahulu, Memberikan tindakan untuk kenyamanan fisik. ( Dwidiyanti )
Partisipan juga mengungkapkan bahwa perawatnya terampil dimana kalau ada keluhan
langsung ditangani, cekatan, pasien tidak diterlantarkan.hal ini merupakan pandangan
partisipan yang baru yang belum terdapat dalam teori, partisipan juga mengungkapkan bahwa
perilaku caring perawat menurut partisipan adalah perawat akrab, ramah, sopan dan santun.
Hal ini juga belum terdapat dalam teori yang peneliti tuliskan.
:”Hem...Opo yo mbak....mungkin sopan santunnya.....”..”nek pas masuk ruangan ketok pintu dulu......nggak langsung nyelonong masuk.....” ( P1)
”….karena suasana yang ramah,akrab,mendukung kesembuhan ….ya kan mbak….?” ( P2 )
Perawat terampil ,menghargai pasiennya dan responsif memang belum dicantumkan dalam
teori, pernyataan ini adalah hal yang baru yang akan mendukung perilaku caring
perawat,dampak yang dirasakan akan sangat besar bagi perawat dan pasien.Bila seorang
pasien memandang dan sudah merasakan bahawa perawat terampil maka pasien tersebut
akan lebih membuat dia semangat untuk sembuh, begitu pula bila seorang pasien melihat
perawatnya responsif maka pasien tersebut akan bisa mengandalkan perawat untuk membantu
kesembuhan pasien itu sendiri.Begitu juag penghargaan seorang perawat kepada pasiennya
sangat berarti bagi pasien.Pasien akan senang apabila perawat menghargai pasien sehingga
tercipta suasana yang nyaman dan pasien akan lebih kooperatif dalam menjalani proses
keperawatannya , serta membuat perawat nyaman juga dalm melakukan pelayanan keperawan
terhadap pasiennya.
Kesimpulan
Hasil pembahasan dari penelitian yang berjudul ” Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring
Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Di Ruang Maranatha I ” didapatkan kesimpulan
sebagai berikut : Persepsi pasien tentang perilaku caring perawat adalah perawat memberi
perhatian lebih pada pasien dan pasien dianggap keluarga. Perilaku caring perawat yang
dirasakan oleh pasien adalah perawat aktif bertanya, berbicara lembut, memberi dukungan,
responsif, terampil, menghargai, dan menjelaskan tindakan pada pasien.Hendaknya perawat
lebih memperdalam konsep perilaku caring dengan banyak membaca artikel tentang caring dan
mengikuti pelatihan – pelatihan tentang konsep caring.
Daftar Pustaka
1. Potter-Perry.Fundamental of Nursing. 6 Th edition.Elsever Mosby . USA.2005
2. Dwidiyanti.M. Caring . Semarang. Hapsari . 2007
3. Blais . K.K. Praktek peperawatan Profesional . Edisi 4 . Jakarta.EGC . 2007
4. Sitorus.R. Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.Jakarta .
EGC .2007
5. Moeloeng.L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rodakarya .
2001.