Post on 02-Mar-2019
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 1
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN
TELKOMSEL DISTRIBUTION CENTER BOJONEGORO
Anita Kartika Sari *)
*) Dosen Program Studi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya
email: energisurya_ind@yahoo.com
Abstract :
The marketing strategy is a manifestation of that plan unraveled in marketing. To obtain
optimal results, this marketing strategy has a broad scope in the field of marketing them is a
strategy in the face of competition, pricing strategy, product strategy, service strategy and so
on. Where the marketing strategy is an effort to find a favorable marketing position in an
industry or a fundamental arena of competition takes place. Marketing in a company, in
addition to the dynamic act should always apply the principle - the principle of excellence and
the company had to forgo - old habits that no longer exists and constantly innovating. Because
now is not the era in which producers will impose on consumers, but on the contrary
consumers impose its will against the manufacturer. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) is
a subsidiary of PT. Mobile telecommunications are now one of the prime Telkomsel card
distribution in the district. Bojonegoro. Today many other operators who rely on internet
packages at a cheaper price and quota internet is bigger than the quota provided by
Telkomsel. Then the marketing activities were good and it was fitting that plays an important
role in supporting business continuity and development of an enterprise. Another Dengankata,
Producers should be able to win the hearts of consumers will be the production sold and seeks
to satisfy the needs of consumers. Of the four possible alternative strategies, namely strategies
SO, ST strategy, strategies WO strategies WT obtained that the most appropriate strategy used
by Cv. Perkasa Telkomselindo countries to keep increasing sales, namely the formulation of
effective strategies ultimately obtained is SO strategy is a strategy of using Strength to utilize
opportunies owned companies, namely: (a) more focus again with cashback given to the
outlet, (b) utilizing the internet package for improvement marketing, (c) increase the
sponsorship as perknalan product. Based on the results of SWOT analysis Cv. Perkasa
Telkomselindo has a power that can be used on a particular strategy and take advantage of
the right opportunities and simultaneously minimize or avoid the weaknesses and threats. This
position is very profitable company by improving the condition of above-average ability
sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro can control the existing competitor or
competitors yangterbilang kuat.Didalam view of the marketing concept is simple and
intuitively is the philosophy that the company menarik.Tujuan achieved through consumer
decision that was obtained after the needs and desires of consumers in meet with your product
that produced by the company.
Keywords : Marketing Strategy, Sales, Distribution
ABSTRAK
Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk
memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di
bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga,
strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya. Dimana strategi pemasaran merupakan
upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 2
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
fundamental persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis
juga harus selalu menerapkan prinsip - prinsip yang unggul dan perusahaan harus
meninggalkan kebiasaan - kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus
melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen memaksakan kehendak
terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap
produsen. Telkomsel Distribution Center (T.D.C) merupakan anak perusahaan dari PT.
Telekomunikasi Seluler yang sekarang menjadi salah satu Distribusi kartu perdana Telkomsel
di Kab. Bojonegoro. Saat ini banyak operator lain yang mengandalkan paket internet dengan
harga yang lebih murah dan kuota internet lebih besar dari pada kuota yang di sediakan oleh
Telkomsel sendiri. Maka kegiatan pemasaran yang baik dan tepatlah yang memegang peranan
penting dalam menunjang kelangsungan usaha dan perkembangan suatu perusahaan.
Dengankata lain, Pihak produsen harus mampu merebut hati konsumen akan hasil produksi
yang dijual dan berupaya untuk memuaskan kebutuhan konsumennya. Dari empat
kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT yang
diperoleh bahwa strategi yang paling tepat digunakan oleh Cv. Perkasa Telkomselindo guna
tetap meningkatkan penjualan yaitu perumusan strategi yang efektif akhirnya diperoleh adalah
strategi SO yaitu strategi dengan menggunakan Strength untuk memanfaatkan Opportunies
yang dimiliki perusahaan yaitu : (a) lebih focus lagi dengan cashback yang diberikan untuk
outlet, (b) memanfaatkan paket internet untuk peningkatan pemasaran, (c) meningkatkan
sponsorship sebagai perknalan produk. Berdasarakan hasil analisis SWOT Cv. Perkasa
Telkomselindo memiliki kekuatan yang dapat dipakai pada strategi tertentu serta memanfaatkan
peluang yang tepat serta secara bersamaan meminimalkan atau menghindari kelemahan dan
ancaman yang ada. Posisi ini sangat menguntungkan perusahaan dengan memperbaiki kondisi
diatas rata-rata kemampuan sehinggah Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dapat
mengendalikan para pesaing yang ada maupun pesaing yangterbilang kuat.Didalam pandangan
konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang
menarik.Tujuan perusahaan ini di capai melaui keputusan konsumen yang di peroleh setelah
kebutuhan dan keinginan konsumen di penuhi melalui produk yang di hasilkan oleh
perusahaaan.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Penjualan, Distribusi
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan, baik yang bergerak
di bidang produk ataupun jasa, mempunyai
tujuan untuk tetap hidup dan berkembang,
tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya
untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan tingkat keuntungan atau laba
operasional perusahaan. Hal ini dapat
dilakukan, jika perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan
penjualan produk atau jasa yang mereka
produksi.Dengan melakukan penerapan
strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan
penjualan, sehingga posisi atau kedudukan
perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau
dipertahankan.Sehubungan dengan hal
tersebut pelaksanaan pemasaran modern
dewasa ini mempunyai peranan yang sangat
besar sebagai penunjang langsung terhadap
peningkatanlaba perusahaan. Perkembangan
dunia usaha saat ini telah membawa para
pelaku dunia usaha persaingan yang sangat
ketat untuk memperebutkan konsumen,
berbagai pendekatan dilakukan untuk
mendapatkan simpati masyarakat baik
melalui peningkatan sarana dan prasarana
berfasilitas teknologi tinggi maupun dengan
perkembangan sumberdaya manusia.
Dalam era globalisasi dan
perkembangan bebas serta dampak dari krisis
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 3
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
finansial global, masyarakat Indonesia
dihadapkan pada masalah-masalah
persaingan didalam negeri maupun di luar
negeri. Dampak dari krisis ekonomi yang
berkepanjangan yang ditandai meningkatnya
angka pengangguran dan semakin
bertambahnya masyarakat miskin.Maka
segenap komponen bangsa Indonesia untuk
berfikir dan mengambil langkah-langkah
strategi sehingga dapat segera bangkit dari
keterpurukan ekonomi.
Maka dari itu tidak dapat dipungkiri
lagi di tengah-tengah ketimpangan tersebut
pemerintah harus selalu giat serta
memperhatikan dan selalu prihatin dalam
mencari jalan keluar didalam menangani
permasalahan yang dihadapi.Dan yang di
akibatkan oleh dampak dari krisis finansial
global dan pertambahan tenaga kerja yang
terus menerus bertambah serta jumlah angka
pengangguran semakin meningkat pula.
Bagi Indonesia, semua upaya
pembangunan yang telah dilakukan selama
ini bagai membangun istana pasir sima
begitu jadi terpa badai. Segenap indicator
keberhasilan perkembangan yang diperoleh,
seperti gross national product perkapita
sebesar 1.200 dolar AS telah menurun drastic
menjadi sekitar 250 dollar AS
(1998).Sementara itu, jumlah penduduk
miskin yang semulahanya sekitar 13% atau
27 juta jiwa pada akhir tahun 1996 juga
meningkat tajam hingga sekitar 90 juta jiwa
atau 40% dari total penduduk, Hal ini terjadi
sebagai akibat dari tingginya tingkat PHK
dan menurunnya daya beli masyarakat.
Strategi pemasaran adalah suatu wujud
rencana yang terurai dibidang pemasaran.
Untuk memperoleh hasil yang optimal,
strategi pemasaran ini mempunyai ruang
lingkup yang luas di bidang pemasaran
diantaranya adalah strategi dalam
menghadapi persaingan, strategi harga,
strategi produk, strategi pelayanan dan
sebagainya.Perusahaan perlu mengenali
kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam
persaingan hal ini akan sangat membantu
dalam mengenali diri, serta memanfaatkan
setiap peluang yang ada dan menghindari
atau meminimalkan. Dimana strategi
pemasaran merupakan upaya mencari posisi
pemasaran yang menguntungkan dalam suatu
industri atau arena fundamental persaingan
berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan,
selain bertindak dinamis juga harus selalu
menerapkan prinsip - prinsip yang unggul
dan perusahaan harus meninggalkan
kebiasaan - kebiasaan lama yang sudah tidak
berlaku serta terus menerus melakukan
inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman
dimana produsen memaksakan kehendak
terhadap konsumen, melainkan sebaliknya
konsumen memaksakan kehendaknya
terhadap produsen.
Telkomsel Distribution Center (T.D.C)
merupakan anak perusahaan dari PT.
Telekomunikasi Seluler yang sekarang
menjadi salah satu Distribusi kartu perdana
Telkomsel di Kab. Bojonegoro. Telkomsel
adalah operator telekomunikasi seluler GSM
pertama di Indonesia. Mulai dari berbagai
macam produk dan harga yang berbeda pun
telah siap dipasarkandan di tawarkan oleh
produsen kepada konsumen. Adanya fitur -
fitur social media yang mudah diakses secara
gratis dari berbagai macam paket internet
yang disediakan Telkomsel dalam sistem
komunikasi smartphone tentunya semakin
mempermudah kita dalam berkomunikasi
dan tetap terhubung dengan teman, sahabat,
bahkan kerabat yang jarang kita jumpai
dalam keseharian karena padatnya rutinitas
yang kita jalani sehari - hari. Dengan adanya
sinyal yang memadai semakin memudahkan
kita tidak hanya dalam berkomunikasi, tetapi
juga dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari - hari.
Saat ini banyak operator lain yang
mengandalkan paket internet dengan harga
yang lebih murah dan kuota internet lebih
besar dari pada kuota yang di sediakan oleh
Telkomsel sendiri. Maka kegiatan pemasaran
yang baik dan tepatlah yang memegang
peranan penting dalam menunjang
kelangsungan usaha dan perkembangan suatu
perusahaan. Dengankata lain, Pihak produsen
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 4
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
harus mampu merebut hati konsumen akan
hasil produksi yang dijual dan berupaya
untuk memuaskan kebutuhan konsumennya.
Agar dapat memenangkan persaingan
bisnis, perusahaan harus dapat memberikan
nilai yang baik kepada konsumen
dibandingkan dengan para pesaingnya.Salah
satu strategi pemasaran yang harus di
lakukan perusahaan Telkomsel adalah
memanfaatkan peluang dan kekuatan yang
ada pada perusahaan, strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif.Meskipun menghadapi berbagai
ancaman dari perusahaan operator lain
dengan paket Internet kuota yang lebih besar
dari pada yg diberikan Telkomsel, tetapi
Telkomsel sendiri masih memiliki kekuatan
dari segi internal. Karena telkomsel adalah
salah satu perusahaan telekomunikasi di
Indonesia yang begitu nyata dan begitu
dekat, tentunya semua orang sudah tahu
kelebihan Telkomsel yaitu sinyal yang begitu
kuat dan luas. Pengguna kartu prabayar ini
juga akan lebih puas dengan adanya paket
internet yang saat ini menjadi tren di
kalangan anak muda jaman sekarang, dengan
berbagai pilihan paket internet mulai dari
paket Blackberry dan paket internet untuk
pengguna Android.
Strategi pemasaran yang sesuai dengan
perkembangan zaman dan banyaknya
persaingan di dunia operator saat ini
memberikan tantangan tersendiri untuk
perusahaan dalam memasarkan dan menjual
barang yang ingin ditawarkan kepada
konsumen.Untuk dapat menarik konsumen
dan menguasai pangsa pasarnya yang ada,
maka perusahaan harus menerapkan
kebijakan. Selalu memberikan yang terbaik
bagi konsumen dan pemasaran yang tetap
agar dapat mencapai target penjualan yang
telah di tetapkan oleh perusahaan.
Dengan latar belakang di atas, menjadi
dasar pertimbangan peneliti untuk
mengetahui bagaimana penerapan strategi
pemasaran yang dilakukan CV. Perkasa
Telkomselindo (T.D.C) dalam meningkatkan
volume penjualannnya di Kab. Bojonegoro.
PEMASARAN
Konsep pemasaran merupakan hal
yangsederhana dan secara intuisi merupakan
filosofi yang menarik. Konsep ini
menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial
ekonomi bagi suatu organisasi adalah
memuaskan kebutuhan konsumen dan
keinginan tersebut sesuai dengan sasaran
perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada
pengertian bahwa suatu penjualan tidak
tergantung pada agresifnya tenaga penjual,
tetapi lebih kepada keputusan konsumen
untuk membeli suatu produk. American
Marketing Association (AMA) seperti yang
dikutip oleh Rhenald Kasali (2005)
menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu
proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari
tahap konsepsi, penetapan harga,promosi,
hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan
jasa, untuk melakukan pertukaran yang
memuaskan individu dan lembaga-
lembaganya.
Pemasaran menurut Rambat
Lupiyoadi (2006) adalah semua kegiatan
yang bertujuan untuk memperlancar arus
barang atau jasa dari produsen ke konsumen
secara paling efisien dengan maksud untuk
menciptakan permintaan efektif. Konsep inti
pemasaran menurut pendapat di atas
menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang
harus dipenuhi dalam terjadinya proses
pemasaran. Dalam pemasaran terdapat
produk sebagai kebutuhan dan keinginan
orang lain yang memiliki nilai sehingga
diminta dan terjadinya proses permintaan
karena ada yang melakukan pemasaran.
Pemasaran menurut Philip Kotler
(2008) yaitu : pemasaran adalah proses sosial
yangdengan mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan,
menawarkan,dan secara bebas
mempertukarkan produkdan jasa yang
bernilaidengan pihak lain. pemasaran adalah
sebuah proses sosial yang bertumpu pada
pemenuhan kebutuhan individu dan
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 5
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
kelompok dengan menciptakan pertukaran
sehingga memberikan kepuasan yang
maksimal.
STRATEGI PEMASARAN
Pemasaran memegang peranan yang
penting dalam proses perencanaan strategis.
Manajemen pemasaran memberikan
sumbangan fungsional paling besar dalam
proses perencanaan strategis dengan peran
kepemimpinan dalam mendefinisikan misi
bisnis, menganalisasituasi lingkungan,
persaingan, dan situasi bisnis,
mengembangkan tujuan sasaran dan strategi
serta mendefinisikan rencana produk, pasar
distribusi dan kualitas untuk menerapkan
strategi usaha.Suatu perusahaan yang maju
didalam memperoleh keuntungan
darikegiatan bisnis dan beberapa unit-unit
bisnis, tergantung kepada sejauh mana
strategi pemasaran diterapkan dengan baik
oleh pelaku bisnis atau pengambil keputusan
dalam mensosialisasikan item-item penting
dari kegiatan pemasarannya.
Strategi pemasaran yang maju dan
berkembang senantiasa memperhatikan
adanya unsur menarik perhatian segmen
pasar atau pangsa pasar yang produktif dalam
kegiatan pemasaran. Selain itu berupaya
untuk menempatkan posisi pemasaran yang
strategis dalam memperoleh keuntungan dan
berupaya untuk mencapai target dari realisasi
yang diterapakannya. Proses pemilihan
Strategi pemasaran membutuhkan
pertimbangan cermat atas sejumlah tipe
informasi sebagai berikut: (1) tujuan atau
sasaran produk, tujuan produk harus
dijadikan pedoman dalam menentukan tipe
dasar Strategi yang dibutuhkan. Sebagai
contoh, jika tujuan utama produk adalah
meningkatkan volume penjualan atau
pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya
alternatif utama yang dipertimbangkan
adalah Strategi permintaan selektif yang
berfokus pada upaya merebut pelanggan dari
pesaing atau memperluas pasar yang
dilayani; (2) peluang pasar, karakteristik dan
besarnya peluang pasar harus ditetapkan
secara jelas berdasarkan analisis pasar dan
pengukuran pasar. Analisis pasar
memberikan informasi mengenai siapa yang
membeli bentuk produk (dan siapa yang
tidak membelinya), berbagai situasi
penggunaan produk (dan juga situasi yang
tidak menggunakan situasi); (3) kesuksesan
pasar (market success), manajer pemasaran
harus memahami jenis keunggulan bersaing
dan tingkat pengeluaran pemasaran yang
diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar.
Melalui analisis persaingan, perusahaan
dapat memahami siapa pesaingnya, seberapa
besar tingkat intensitas persaingan yang ada,
dan keunggulan apa yang harus
dikembangkan dalam rangka bersaing secara
selektif menghadapi para pesaing merek
langsung atau para pesaing kelas produk
yang tidak langsung. Strategi pemasaran
pada dasarnya rencana yang menyeluruh,
terpadu dan menyatu di bidang pemasaran
yang memberikan panduan tentang kegiatan
yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
pemasaran suatu perusahaan.
Sedangkan menurut Sofyan Assauri
(2010) strategi pemasaran adalah
Serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
dan aturan yang memberi arah kepada usaha-
usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke
waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan
strategi pemasaran harus didasarkan atas
analisa lingkungan dan internal perusahaan
melalui analisa keunggulan dan
kelemahanperusahaan, serta analisa
kesempatan dan ancaman yang
dihadapiperusahaan dari lingkungannya.
Dengan perkataan lain, strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari ke waktu, pada masing-
masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,
terutama sebagai tanggapan perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 6
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
persaingan yang selalu berubah. Oleh karena
itu, penentuan strategi pemasaran harus
didasarkan atas analisa lingkungan dan
internal perusahaan melalui analisa
keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta
analisa kesempatan dan ancaman yang
dihadapi perusahaan dari lingkungannya.
SASARAN PEMASARAN
Menurut Basu Swastha pasar adalah
Tempat dimana pembeli dan penjual bertemu
dan berfungsi, barang dan jasa yang tersedia
untuk dijual dan terjadi pemindahan hak
milik ”. Pasar terdiri atas banyak sekali
pembelian dan para pembeli berbeda dalam
satu atau beberapa hal, boleh jadi mereka
berbeda dalam keinginan, sumber daya, sikap
pembeli dan praktek pembelian mereka. Basu
Swastha (2009) menyatakan sasaran
pemasaran adalah sebagai berikut : (1)
segmentasi pasar di bagi menjadi 4 yaitu (a)
segmentasi geografik, menghendaki
pembagian pasar menjadi unit geografik
seperti bangsa, negara bagian, wilayah
propinsi, kabupaten atau tetangga, (b)
segmentasi demografis, suatu proses yang
membagi pasar menjadi kelompok -
kelompok berdasarkan variabel demografik
seperti umur, jenis kelamin, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan
kebangsaan, (c) segmentasi psikolografik,
disini pembelian dibagi menjadi beberapa
kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup
dan karakteristik kepribadian, (d) segmentasi
prilaku, pembelian dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
kegunaan, tanggapan mereka terhadap suatu
produk; (2) memilih pasar yang dituju (target
marketing), untuk memilih pasar yang dituju,
perusahaan dapat menempuh beberapa
strategi yaitu : (a) pemasaran yang serba
sama (Undifferentiated Marketing), dimana
perusahaan mencoba untuk mengembangkan
produk tunggal yang dapat memenuhi
keinginan semua atau banyak orang, (b)
pemasaran yang berbeda (Differented
Market), dimana perusahaan mencoba untuk
mengidentifikasi kelompok-kelompok
pembeli tertentu dan membagi pasar kedalam
dua kelompok atau lebih, (c) pemasaran
terpusat (Concentrated Marketing), dimana
perusahaan memusatkan usaha pemasarannya
pada satu atau beberapa kelompk pembelian.
ANALISA SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi
faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
tersebut harus dipertimbangkan dalam
analisis SWOT. Untuk membuat suatu
rencana kita harus mengevaluasi faktor
eksternal maupun faktor internal. Analisis
faktor-faktor haruslah menghasilkan adanya
kekuatan (strength) yang dimiliki oleh suatu
organisasi, serta mengetahui kelemahan
(kelemahan) yang terdapat pada organisasi
itu. Sedangkan analisis terhadap faktor
eksternal harus dapat mengetahui
kesempatan (opportunity) yang terbuka bagi
organisasi serta dapat mengetahui pula
ancaman (treath) yang dialami oleh
organisasi yang bersangkutan.
Analisis untuk mengetahui strength,
weaknesses, opportunity, dan treath sering
disebut analisis SWOT yang merupakan
singkatan dari keempat hal tersebut
(Gitosudarmo, 2000:36). Setelah kita
mengetahui kekuatan, kelemahan,
kesempatan yang terbuka, serta ancaman-
ancaman yang dialaminya, maka kita dapat
menyusun suatu rencana atau strategi yang
mencakup tujuan yang telah ditentukan.
Rencana strategi tersebut kemudian haruslah
kita terjemahkan ke dalam rencana-rencana
operasional yang mencantumkan adanya
target-target yang harus kita capai.Kemudian
rencana operasional itu harus kita
terjemahkan ke dalam satu satuan uang yang
menjadi anggaran operasional.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 7
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Gambar 1. Proses Perencanaan Dengan Analisis SWOT
Sumber : (Gitosudarmo, 2000 : 37 ) Konsep dasar pendekatan SWOT
tampaknya sederhana, yaitu apabila kita
dapat mengetahui kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) organisasi kita dan
mengetahui peluang (opportunity) dari luar
organisasi yang menguntungkan serta
ancaman (treath) di dalam organisasi yang
merugikan organisasi atau perusahaan kita.
(Salusu, 2000 : 35 ) tentang matriks SWOT
menggunakan beberapa strategi, yaitu : (1)
strategi S.O, yaitu memanfaatkan peluang
yang ada dengan keunggulan organisasi
(comparative advantage comparative), (2)
strategi S.T, yaitu memobilisasi beberapa
keunggulan untuk mencapai sasaran
(mobilization), (3) strategi W.O, yaitu
memilih faktor mana yang dipacu dan faktor
mana yang ditunda(investmen/divestmen),
(4) strategi W.T, yaitu perlu kehati-hatian
atau kewaspadaan dalam mencapai sasaran
(damage control)
Tujuan pemilikan strategi adalah untuk
menjamin ketepatan pencapaian sasaran.
Suatu rancangan strategi dapat dipilih untuk
menutup kesenjangan dalam mencapai
sasaran. Sifat kesenjangan itu sendiri juga
sangat situasional. Kalau kesenjangan akibat
prestasi di masa lampau yang sangat buruk
penciutan lebih mungkin dilakukan dan bila
kesenjangan itu besar sebagai akibat dari
peluang lingkungan yang diharapkan, maka
akan lebih tepat bila dilakukan ekspansi
(Kurniawan & Hamdani,2008:70). Berkenan
dengan pilihan strategi sebagaimana
terungkap di atas, kita akan mengkaji
penentuan pilihan melalui matriks kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman (strength,
weakness, opportunity, dan treath matrix).
Melalui alat bantu ini suatu perusahaan dapat
juga memandang kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman sebagai suatu kesatuan
yang integral dalam perumusan strategi.
Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Sebelum membuat matrik faktor
strategi eksternal, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu (Eksternal Factors Analysis
Summary)EFAS. Berikut ini adalah cara-cara
penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :
(a) susunlah dalam kolom 1 (5 sampai
dengan 10 peluang dan ancaman), (b) beri
bobot masing-masing faktor dalam kolom 2,
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor
tersebut kemungkinan dapat memberikan
FAKTOR
INTERN
SWOT : STRENGTH WEAKNESS
OPPORTUNITY
TREATH
FAKTOR
EKSTERN
SASARAN/RENCANA
TARGET
ANGGARAN OPERASIONAL
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 8
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
dampak pada faktor strategis, (c) hitung
rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing
faktor denagan memberikan skala mulai dari
4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang
semakin besar diberi rating +4, tetapi jika
peluangnya kecil, diberi rating +1).
Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya. Misalnya, jika nilai
ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.
Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit
ratingnya 4, (d) kalikan bobot pada kolom 2
dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom
4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor), (e) gunakan kolom
5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan
bagaimana skor pembobotannya dihitung, (f)
jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),
untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai
total ini menunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya. Total skor ini dapat
digunakan untu membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama.
Matriks Faktor Strategi Internal Setelah faktor-faktor strategi internal
perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel
IFAS (Internal Factors Analysis
Summary)disusun untuk merumuskan faktor-
faktor strategi internal tersebut dalam
kerangka Strength and Weakness perusahaan.
Tahapnya adalah : (a) tentukan faktor-faktor
yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom, (b) beri bobot
masing-masing faktor tersebut dengan skala
mulai dari 1,0 (paling penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan
pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
posisi strategis perusahaan. (Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor
total 1,00), (c) hitung rating (dalam kolom 3)
untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)
sampai dengan 1 (poor), berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang
bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai
dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkan rata industri atau dengan
pesaing utama. Sedangkan variabel yang
bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika
kelemahan besar sekali dibandingkan dengan
rata-rata industri yang nilainya adalah 1,
sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata
industri, nilainya adalah 4, (d) kalikan bobot
pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3,
untuk memeperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untutk masing-masing faktor
yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0
(outsanding) sampai 0,0 (poor), (e) gunakan
kolom 5 untuk memberikan komentar atau
catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih
dan bagaimana skor pembobotan dihitung, (f)
jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),
untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai
total inimenunjukkan bagaimana perusahaan
tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis internalnya. Total skor ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan
ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama. Penelitian
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut
harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal Strengths dan Weakness serta
lingkungan eksternalOpportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis
SWOT membandingkan antara faktor
eksternal Peluang (opportunities) dan
Ancaman (threats) dengan faktor internal
Kekuatan (strengths) dan Kelemahan
(weaknesses).
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 9
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
3. Strategi Turnaround 1. Strategi Growth
4. Strategi Defensif 2. Strategi Diversivikasi
Gambar 2. Diagram Analisis Swot Sumber : (Fredy Rangkuti, 2009 : 19 )
Kuadran I: Ini merupakan situasi yang
sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi
ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented
strategy).
Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalahmenggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka pangjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/jasa).
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi
peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau
kelemahan internal. Kondisi bisnis pada
kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark
pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan
ini adalah meminimalkan masalah-masalah
internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple
menggunakan stratregi peninjauan kembali
teknologi yang dipergunakan dengan cara
menawarkan produk-produk baru dalam
industri microcomputer
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang
sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
Salah satu metode atau alat analisis
yang digunakan untuk menyusun deskripsi
tentang faktor-faktor strategi perusahan
adalah SWOT Matrix. Matrix ini dinilai
mampu menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi oleh perusahaan harus
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat kemungkinan
alternative strategik. Setelah mengumpulkan
semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya
adalah memanfaatkan semua informasi
tersebut dalam model-model kuantitatif
perumusan strategi. Salah satu modal yang
dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi
perusahaan adalah Matriks SWOT (Fredy
Rangkuti,2009:31).
KELEMAHAN KEKUATAN
PELUANG
ANCAMAN
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 10
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Tabel 1. Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Strengths (S)
Tentukan 5-10 Faktor-
Faktor Kekuatan
Internal
Weaknesses (W)
Tentukan 5-10
Faktor-Faktor
Kelemahan Internal
Opportunities (O)
Tentukan 5-10 Faktor-
Faktor Peluang
Eksternal
Strategi SO Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
Strategi WO Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Treaths (T)
Tentukan 5-10 Faktor-
Faktor Ancaman
Eksternal
Strategi ST Ciptakan strategi yang
menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi WT Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
Keterangan :
1. EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis
2. IFAS = Internal Strategic Factor Analysis
3. Strategi SO, memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya
4. Strategi ST, menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman.
5. Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
6. Strategi WT, strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di pada CV.
Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Jl. Basuki
Rahmad No. 44 E Bojonegoro yang
bertujuan untuk mengetahui strategi yang
paling tepat dalam meningkatkan volume
penjualan pada CV. Perkasa Telkomselindo
(T.D.C). Cv. Perkasa Telkomselindo berpusat
di Jl. Majapahit No. 299 Semarang dan
mempunyai cabang perusahaan di Jawa
tengah, Jawa timur, dan Bali Nusa.Penelitian
ini berlokasi di salah satu cabang perusahaan
dari Cv. Perkasa Tekomselindo Jawa Timur
yang berada di Jl. Basuki Rahmad No 44 E
Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (
Field Research) yang dilakukan pada
perusahaan bersangkutan untuk memperoleh
data yang berhubungan dengan pengamatan
baik secara berhadapan langsung maupun
secara tidak langsung seperti memberikan
daftar pertanyaan untuk dijawab. Penelitian
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 11
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
juga dengan mengadakan wawancara secara
langsung dengan pimpinan perusahaan dan
sejumlah karyawan yang berhubungan
dengan penelitian untuk mencari kekuatan,
kelemahan ,peluang dan ancaman Cv.
Perkasa Telkomselindo (T.D.C) Bojonegoro.
Selain itu juga dilakukan dengan jalan
mengumpulkan dokumen- dokumen
perusahaan yang berhubungan dengan
penelitian ini.
Perencanaan strategis melalui tiga
tahap analisis, yaitu: (1) tahap pengumpulan
data (evaluasi faktor eksternal dan internal),
(2) tahap analisis (Matriks SWOT, Matriks
Internal Eksternal), (3) tahap pengambilan
keputusan. Tahap pengumpulan data adalah
tahap yang pada dasarnya tidak hanya sekedar
kegiatan pengumpulan data tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan
pra analisis dimana tahap ini data dibagi menjadi
dua bagian yaitu data internal dan data eksternal.
Tahap analisis adalah setelah mengumpulkan
semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya
adalah memanfaatkan semua informasi
tersebut dalam model-model kuantitatif
perumusan strategi, yaitu Matrik TOWS atau
Matrik SWOT dan Matrik Internal Eksternal
kemudian dari hasil yang ada maka
ditentukan pengambilan keputusan yang
tepat. Sebuah penelitian yang menunjukan
bahwa kinerja penjualan perusahaan hasil
dari strategi pemasaran perusahaan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
Analisis SWOT membandingkan antara
faktor internal dan ekternal.
Tabel 2. Penentuan Bobot dan Rating
Faktor Strategi Bobot Rating Nilai
Internal :
Strenght (S)
Weakness (W)
S1 (0,0-1,0)
W1 (0,0-1,0)
S2 (1-4)
W2 (1-
4)
S1 x S2 = S3
W1 x W2 = W3
Total 1,0
Eksternal :
Opportunity
Threats
O1 (0,0-1,0)
T1 (0,0-1,0)
O2 (1-4)
T2 (1-4)
O1 x O2 = O3
T1 x T2 = T3
Total 1,0
Keterangan :
a. Bobot dari internal dan eksternal antara 0,0 sampai dengan 1,0
b. Rating dari internal dan eksternal antara 1 sampai 4
c. Nilai dari internal dan eksternal adalah hasil perkalian antara bobot
dengan rating.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 12
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Oppurtunity (O3)
III. Turn Arround I. Growth
Weakness Strenght
(W3) (S3)
IV. Defence II. Diversifikasi
Threats (T3)
Gambar 3. DIAGRAM ANALISIS SWOT
Rekomendasi :
Kuadran I : Ini merupakan situasi yang
sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi
ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented
strategy).
Kuadran II : Meskipun menghadapi
berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi
yang harus diterapkan adalahmenggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III : Perusahaan menghadapi
peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal.Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik (turn Arround Strategy).
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang
sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal. Harus segera mencari
Strategi Bertahan (Defensif Strategy).
HASIL DAN PEMBAHASAN
ANALISIS DATA
Setelah mengumpulkan semua
informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan ke arah lebih maju Cv. Perkasa
Telkomselindo (T.D.C) adalah dengan
memanfaatkan semua informasi tersebut ke
dalam model-model kuantitatif perumusan
strategi dan sebaiknya menggunakan
beberapa model sekaligus, agar dapat
memperoleh analisis yang lengkap dan
akurat. Model yang dipergunakan adalah (1)
analisis dekriptif, (2) matriks internal /
eksternal, (3) diagram cartesius, (4) matriks
SWOT.
ANALISIS DESKRPTIF
Setiap perusahaan, baik yang bergerak di
bidang produk ataupun jasa, mempunyai
tujuan untuk tetap hidup dan berkembang,
tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya
untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan tingkat keuntungan atau laba
operasional perusahaan.Hal ini dapat
dilakukan, jika perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan
penjualan produk atau jasa yang mereka
produksi.Dengan melakukan penerapan
strategi pemasaran yang akurat melalui
pemanfaatan peluang dalam meningkatkan
penjualan, sehingga posisi atau kedudukan
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 13
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau
dipertahankan.
Seperti diketahui strategi pemasaran adalah
rencana yang menyeluruh terpadu dan
menyatu di bidang pemasaran yang
memberikan paduan tentang kepentingan
yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
pemasaran. Untuk menganalisa pemasaran
Cv. Perkasa Telkomselindo konsep yang
dianggap efektif adalah dengan
menggunakan konsep Marketing Mix.
Berikut uraian unsur-unsur dari Marketing
Mix pada Cv. Perkasa Telkomselindo sebagai
berikut :
Analisa Produk
Produk yang ada baik berupa barang
dan jasa sampai saat ini pada Cv. Perkasa
Telkomselindo yaitu : (1) kartuperdana AS
PAS BUAT SEMUA, (2) kartu perdana AS
REGULER, (3) kartu perdana SIMPATI
DISCOVERY BASIC, (4) kartu perdana
LOOP, (5) voucher Pulsa, (6) stock Pulsa M-
kios. Adapun gambaran umum produk
sebagai berikut : (1) kartu perdana AS PAS
BUAT SEMUA. KartuAs Pas Buat Semua
seperti pada Gambar 3 adalah kartu internet
murah dengan promo (skema tarif/price plan)
terbaru dari kartuAs yang dijual dengan
packaging baru dan memiliki harga starter
pack kartu perdana Rp.5000. Kartu perdana
ini mulai didistribusikan ke pelanggan pada
27 November 2014 sampai sekarang. Promo
khusus dari kartu internet murah As
yangbisa didapatkan pelanggan yaitu : (1)
preload data 50MB berlaku 30 hari (tanpa
registrasi, langsung didapat setelah aktivasi
perdana), (2) pulsa Monetary Telkomsel
dengan Total Rp90.000 utk 30 hari (Rp.3000
per hari), tanpa registrasi, (3) dapat membeli
Paket Nelpon Jagoan Serbu tanpa pindah
price plan (harga paket sama dengan Paket
Jagoan Serbu, semua ketentuan mengacu
pada FAQ Jagoan Serbu).Pelanggan dapat
mengakses *100*21#, jika paketnya telah
aktif pelanggan akan mendapat
notifikasi. Saat ini Anda berada di paket
tarifkartuAs Pas Buat Semua seperti pada
Gambar 3.
Gambar 3. Kartu AS
Kartu As Reguler seperti pada
Gambar 4 adalah salah satu inovasi dari kartu
As yang Gak Ada Matinya, artinya : (1)
periode aktif Perdana dimulai saat pelanggan
mengaktifkan kartu As dan langsung
memiliki masa aktif selama 30 hari dan masa
isi ulang selama 30 hari, (2) masa aktif tidak
tergantung pada besarnya nilai pulsa yang
dimasukkan, akan tetapi bergantung pada
jumlah pemakaian. Cukup dengan
menggunakan pulsa senilai Rp. 10.000 per 30
hari, maka kartu As akan tetap aktif atau gak
ada matinya, (3) Penggunaan pulsa dalam
masa aktif kurang dari minimum penggunaan
(Rp.10.000 / 30 hari), maka sisa pulsa yang
ada tidak akan dipotong, akan tetapi
pelanggan akan masuk pada masa isi ulang
(grace periode). Selama masa isi ulang
pelanggan tidak dapat melakukan panggilan
maupun SMS, tetapi hanya dapat menerima
panggilan, (4) pengisian pulsa pada masa
aktif tidak akan mengubah masa periode
aktif. Berapapun nilai pulsa yang
diisikan,kartu As akan selalu aktif jika terus
digunakan, (5) pengisian pulsa pada masa isi
ulang akan menambah masa aktif selama 30
hari.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 14
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Gambar 4. Kartu perdana AS REGULER
Kartu perdana simPATI Discovery
Basic yang ditunjukkan pada Gambar 5
dengan kualitas layanan telepon, SMS,
internet serta promo telepon dan SMS yang
menarik sesama Telkomsel dapatkan
keuntungan sebagai berikut : (1) pulsa utama
Rp.10.000 Menikmati tariff ke sesama
Telkomsel yang lebih murah, (2) menikmati
tariff ke operator lain yang lebih murah, (3)
bonus sms Bonus Internet sebesar 25MB
berlaku di 2G dan 3G selama 30 hari sejak
aktivasi perdana, (3) spesial tariff Rp.1500/5
menit panggilan ke operator lain dan telepon
rumah menggunakan #99(nomor tujuan), (4)
cara cek skema Tarif bisa langsung di *999#
Gambar 5. Kartu perdana SIMPATI
DISCOVERY BASIC
Kartu perdana baru keluaran
Telkomsel sasar segmen anak muda hadirkan
berbagai penawaran produk lewat paket
internet, layanan SmauLoop, konten digital
LangitMusik, serta website loop.co.id. Kartu
perdana LOOP seperti pada Gambar 6
dibanderol Rp.3.000, pelanggan
mendapatkan pulsa Rp.3.000 dan bonus
internet 100 MB untuk 30 hari. Kartu
perdana LOOP merupakan brand terbaru
yang khusus dihadirkan untuk segmen youth,
khususnya di usia 12-19 tahun.Telkomsel
melihat bahwa segmen ini memiliki potensi
pasar yang sangat besar dengan kebutuhan
dan perilaku berkomunikasi yang
unik.Pelanggan kartu perdana LOOP juga
didukung oleh pelayanan khusus yang sesuai
dengan gaya anak muda.
Gambar 6. Kartu perdana LOOP
Vocher pulsa pada Gambar 7 adalah
salah satu produk dari Telkomsel berupa
kartu yang bisa dipakai pelanggan untuk
mengisi pulsa di nomor pribadi dengan harga
-5% dari nominal pulsa yang di dapat, lebih
relative murah dari pada pembelian pulsa M-
kios atau All oprator di konter-konter, cara
mengisi hanya dengan mencantumkan kode
di dalam vocher yang telah di gesok dengan
uang logam atau kuku jari tangan, contoh
ketik *113*kode vocher# dan lagsung tekan
Deal atau Ok.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 15
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Gambar 7. Vocher pulsa
Stock pulsa M-kios
Stock pulsa M-kios adalah produk
yang di keluarkan Telkomsel untuk konter
atau outlet semacam chip kartu yang sudah
terdaftar M-kios untuk transaksi dalam
pengisian pulsa khusus untuk semua nomor
Telkomsel kartu Simpati dan kartu As.
Adapun harga yang dikeluarkan adalah +5%
dari nominal pulsa yang di jual
ANALISA PROMOSI (PROMOTION)
Bentuk-bentuk promosi pemasaran
yang dilakukan oleh Cv. Perkasa
Telkomselindo dalam meningkatkan jumlah
penjualannya, yaitu:
Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak
langsung yang didasari pada informasi
tentang keunggulan Cv. Perkasa
Telkomselindo yang disusun rangkaiankata-
katanya sedemikian rupa dengan mengubah
pikiran seseorang untuk menggunakan kartu
perdana dari Telkomsel. Adapun kegiatan
periklanan yang dilakukan oleh Cv. Perkasa
Telkomselindo dengan berbagai macam cara
di antaranya melalui media cetak seperti
surat kabar, maupun media luar ruangan
seperti baliho dan spanduk.
Sponsorship
Kegiatan sponsorship yang
dilaksanakan oleh Cv. Perkasa
Telkomselindo bertujuan untuk lebih
mensosialisasikan produk kepada masyarakat
luas melalui berbagai kegiatan seperti,
sponsor kegiatan di sekolahan dan kampus,
festival musik dan lain sebagainya dengan
demikian masyarakat luas akan lebih banyak
mengenal dan mengetahui tentang Telkomsel
dan kelebihan yang di berikan oleh telkomsel
untuk pelanggan kartu As dan Simpati.
Event
Event adalah salah satu strategi
pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo di
Bojonegoro untuk mensosialisasikan
langsung kepada pelanggan baru yang belum
mengerti tentang produk yang di keluarkan
oleh Telkomsel.
ANALISA SDM (PEOPLE)
Pelayanan konsumen yang menjadi
pelanggan Cv. Perkasa Telkomslindo saat ini
dilakukan oleh karyawan sejumlah 48 orang.
Umumnya karyawan senior sebanyak 57,2 %
berumur 30 - 60 tahun sedang sisanya 42,8 %
berumur 19 - 30 tahun.Tingkat pendidikan
karyawan Cv. Perkasa Telkomselindo 60,5 %
dari Perguruan Tinggi (sarjana dan diploma),
80 % pendidikan SLTA atau SMK seperti
pada Tabel 3. Tingkat pendidikan tersebut
mengakibatkan dua dampak yaitu dampak
positif adalah pelayanan yang diberikan
berkualitas karena dilayani oleh karyawan
yang berpengalaman sehingga produk dari
Telkomsel lebih disenangi konsumen
sedangkan dampak negatifnya yaitu
kurangnya pengetahuan tentang pendidikan
oleh karena itu perlu mengikuti job training.
Karyawan juga mengikuti pelatihan di yang
diselenggrakan oleh Cv. Perkasa
Telkomselindo secara langsung dalam skala
domestik.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 16
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Tabel 3. Daftar Tingkat Pendidikan
Karyawan Cv. Perkasa Telkomselindo
Bojonegoro
Tingkat Pendidikan Karyawan
Perguruan Tinggi ( Sarjana dan
Diploma )
SMA atau SMK
60,5%
80%
Sumber : Cv. Perkasa Telkomselindo (T.D.C)
Pada tabel 4. adalah data penjualan
kartu perdana Telkomsel khusus dalam 5
bulan terakhir (November 2014 s/d Maret
2015). Nampak bahwa disitu ada bagian
kolom yang kosong di karenakan produk
tersebut belum di produksi dan sudah
berhenti untuk memproduksi.
Tabel 4. Volume penjualan kartu perdana Telkomsel pada Cv. Perkasa Telkomselindo
Bojonegoro Bulan November 2014 s/d Maret 2015
Jenis Produk November Desember Januari Februari Maret
As Pas 5k 4.768 9.463 10.203 12.823
As Reguler 2k 8.187 6.874 13.909
Simpati 10k 10.382 14.768 21.837
Loop 3k 6.506 5.359 5.877 8.450 10.000
TOTAL 19.461 21.696 40.371 36.041 31.837
Sumber : Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro
ANALISA STRATEGI TOWS ATAU
SWOT
Analisis TOWS atau SWOT pada Tabel
adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi
pemasaran Cv. Perkasa Telkomselindo
Bojonegoro.Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength) dan peluang (Opportunities)
Perusahaan, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weakness) dan
ancaman (Threat) bagi Perusahaan. Berikut
ini adalah rincian mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman :
Faktor Internal (IFAS) yang berasal dari
dalam lingkungan perusahaan yang berupa
kekuatan dan kelemahan perusahaan :
(1) Kekuatan (Strength), terdiri dari : (a)
produk yang dikeluarkan sesuai kebutuhan
pelanggan atau outlet, (b) mampu
memberikan cashback bagi outlet sebesar
Rp.6.000 setiap aktifasi paket internet dengan
menggunakan ID chip M-kios, (3) selalu ada
program baru untuk pelanggan Telkomsel,
(4) reputasi yang cukup baik dalam
pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa M-
kios maupun permintaan kartu perdana yang
dibutuhkan outlet, (5) memberikan
sponsorship bagi sekolah atau kampus yang
ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan
sekolah atau kampus;
(2) Kelemahan (Weakness), terdiri dari : (a)
kurangnya jaringan pemasaran yang
langsung ke konsumen, (b) tempat parkir
yang begitu sempit untuk karyawan maupun
pelanggan yang datang, (c) struktur
organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan
tidak adanya bidang khusus untuk inovasi,
(d) kurangnya upah karyawan, sehingga sales
sering menaikan harga tanpa sepengetahuan
perusahaan, (e) kurangnya kerja sama team,
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 17
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
sehingga menimbulkan salah paham dalam
pekerjaan.
Faktor Eksternal(EFAS)yang berasal dari
luar lingkungan perusahaan berupa peluang
dan ancaman;
(1) Peluang(Opportunities), terdiri dari : (a)
Banyaknya sekolah di Bojonegoro,
sehingga dapat memasarkan program
Telkomsel School Community untuk
sekolah, (b) Kecenderungan anak muda
Bojonegoro yang suka internet, (c)
sinyal yang cukup kuat untuk daerah-
daerah yang terpencil, (d) banyaknya
Club motor di Bojonegoro menjadi
sasaran pemasaran untuk paket
Telkomsel komunitas Internet murah dan
telpon anti galau, (e) banyaknya outlet
untuk membantu pemasaran;
(2) Ancaman(Threat),terdiri dari : (a) terlalu
banyak server pulsa all operator di
Bojonegoro, (b) banyaknya pemain
perdana yang menggunakan pulsa
transfer dengan harga lebih murah
sampai16% dari nominal pulsa, (c)
persaingan kartu perdana internet dari
operator lain dengan kuota lebih besar
dan harga lebih terjankau dari pada
Telkomsel, (d) perusahaan sering telat
kartu perdana,sehingga outlet menjual
dengan harga lebih tinggi dari biasanya,
(e) jaringan Telkomsel di Bojonegoro
mulai tidak stabil.
Tabel 5. Analisis SWOT pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro
FAK
TOR
IN
TER
NAL
KEKUATAN KELEMAHAN
Produk yang dikeluarkan sesuai
kebutuhan pelanggan atau outlet.
Mampu memberikan cashback bagi outlet
sebesar Rp.6.000 setiap aktifasi paket
internet dengan menggunakan ID chip M-
kios.
Selalu ada program baru untuk pelanggan
Telkomsel.
Reputasi yang cukup baik dalam
pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa
M-kios maupun permintaan kartu perdana
yang dibutuhkan outlet.
Memberikan sponsorship bagi sekolah
atau kampus yang ada kegiatan sesuai
dengan kebutuhan sekolah atau kampus.
Kurangnya jaringan pemasaran yang langsung ke
konsumen.
Tempat parkir yang begitu sempit untuk karyawan
maupun pelanggan yang datang.
Struktur organisasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan
tidak adanya bidang khusus untuk inovasi.
Kurangnya upah karyawan, sehingga sales sering
menaikan harga tanpa sepengetahuan perusahaan.
Kurangnya kerja sama team, sehingga menimbulkan
salah paham dalam pekerjaan.
FAK
TOR
EKS
TER
NAL
PELUANG ANCAMAN
Banyaknya sekolah di Bojonegoro,
sehingga dapat memasarkan program
Telkomsel School Community untuk
sekolah.
Kecenderungan anak muda Bojonegoro
yang suka internet.
Sinyal yang cukup kuat untuk daerah-
daerah yang terpencil.
Banyaknya Club motor di Bojonegoro
menjadi sasaran pemasaran untuk paket
Telkomsel komunitas Internet murah dan
Terlalu banyak server pulsa all operator di Bojonegoro.
Banyaknya pemain perdana yang menggunakan pulsa
transfer dengan harga lebih murah sampai16% dari
nominal pulsa.
Persaingan kartu perdana internet dari operator lain
dengan kuota lebih besar dan harga lebih terjankau dari
pada Telkomsel.
Perusahaan sering telat kartu perdana,sehingga outlet
menjual dengan harga lebih tinggi dari biasanya.
Jaringan Telkomsel di Bojonegoro mulai tidak stabil.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 18
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
telpon anti galau.
Banyaknya outlet untuk membantu
pemasaran.
Perhitungan Penentuan Pembobotan Skor SWOT
Dari pemetaan SWOT pada Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dibawah Bobot dan
Rating ditentukan berdasar pada isian kuisioner (Husein Umar (2005:250), dimana acuan dari
bobot dan rating tersebut adalah :
Bobot ditentukan sebagai berikut :
Bobot Keterangan
0,20 sangat kuat
0,15 di atas rata-rata
0,10 rata-rata
0,05 di bawah rata-rata
Rating ditentukan sebagai berikut :
Rating Keterangan
4 major strength
3 minor strength
2 minor weakness
1 mayor weakness
Dari acuan tersebut dapat menunjukkan strategi yang dimiliki oleh Cv. Perkasa
Telkomselindo Bojonegoro dalam menghadapi persaingan yang ada.
Tabel 6. Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Faktor-faktor strategi Internal Bobot Rating Bobot
dan
Rating
Komentar
KEKUATAN(Strength),
Produk yang dikeluarkan
sesuai kebutuhan pelanggan
atau outlet.
Memberikan cashback bagi
outlet sebesar Rp.6.000 setiap
aktifasi paket internet dengan
menggunakan ID chip M-kios.
Selalu ada program baru untuk
pelanggan Telkomsel.
Reputasi yang cukup baik
dalam pelayanan kecepatan
mengisi stock pulsa M-kios
maupun permintaan kartu
perdana yang dibutuhkan
outlet.
Memberikan sponsorship bagi
0,05
0,10
0,20
0,10
0,05
2
2
3
2
3
0,10
0,20
0,60
0,20
0,15
Masa aktif
panjang dan segel
rapi.
Pengambilan
cashback stiap
akhir bulan.
Paket telpon dan
internet.
Adanya sales plan
dan jam
kunjungan yang
sudah dijadwal
oleh perusahaan.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 19
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
sekolah atau kampus yang ada
kegiatan sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau
kampus.
Dengan
mengajukan
proposal untuk
event atau
sponsorship.
SUBTOTAL 0,50 1,25
KELEMAHAN(Weakness)
Kurangnya jaringan
pemasaran yang langsung ke
konsumen.
Tempat parkir yang begitu
sempit untuk karyawan
maupun pelanggan yang
datang.
Struktur organisasi tidak
sesuai dengan kebutuhan dan
tidak adanya bidang khusus
untuk inovasi.
Kurangnya upah karyawan,
sehingga sales sering
menaikan harga tanpa
sepengetahuan perusahaan.
Kurangnya kerja sama team,
sehingga menimbulkan salah
paham dalam pekerjaan.
0,20
0,10
0,05
0,10
0,15
2
2
3
2
2
0,30
0,20
0,15
0,20
0,30
Pembagian brosur
kurang efektif.
Kurang tertip
untuk parkir
karyawan.
Perlu dibentuk
struktur organisasi
yang punya bidang
research and
develompment
Peraturan yang di
berikan kurang
ketat.
Pimpinan tidak
mau tau masalah
bawahan.
SUBTOTAL 0,60 1,15
TOTAL 1,10 2,40
Dari hasil analisis pada tabel 6 IFAS faktor Strength mempunyai total nilai skor 1.25
sedang Weakness mempunyai total nilai skor 1,15. Sepertihalnya pada IFAS, maka pada faktor-
faktor strategis eksternal EFAS juga dilakukan identifikasi yang hasilnya ada pada tabel 7
berikut :
Tabel 7. Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
Faktor-faktor strategi Internal Bobot Rating
Bobot
dan
Rating
Komentar
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 20
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
PELUANG(Opportunities)
Banyaknya sekolah di
Bojonegoro, sehingga dapat
memasarkan program Telkomsel
School Community untuk
sekolah.
Kecenderungan anak muda
Bojonegoro yang suka internet.
Sinyal yang cukup kuat untuk
daerah-daerah yang terpencil.
Banyaknya Club motor di
Bojonegoro.
Banyaknya outlet di Bojonegoro
0,10
0,20
0,10
0,05
0,15
3
4
3
3
2
0,30
0,80
0,30
0,15
0,30
Membuat
proposal kerja
sama.
Paket internet
menjadi
kebutuhan
konsumen.
Mempermudah
pengguna untuk
berkomunikasi.
Sasaran kartu
komunitas.
Membantu
pemasaran.
SUBTOTAL 0,60 1,85
ANCAMAN(Threat)
Terlalu banyak server pulsa all
operator di Bojonegoro.
Banyaknya pemain perdana yang
menggunakan pulsa transfer
dengan harga lebih murah
sampai16% dari nominal pulsa.
Persaingan kartu perdana internet
dari operator lain.
Perusahaan sering telat kartu
perdana.
Jaringan Telkomsel di
Bojonegoro mulai tidak stabil.
0,05
0,10
0,15
0,10
0,05
2
2
2
2
3
0,10
0,20
0,30
0,20
0,15
Persaingan
harga.
Merugikan
perusahaan.
Persaingan
harga dan
bonus.
Kelangkaan
produk.
Keluhan
pengguna.
SUBTOTAL 0,45 0,95
TOTAL 1,05 2,80
Analisis Tabel 6 menunjukkan bahwa
untuk faktor-faktor Opportunity nilai skornya
1.85 dan faktor Threat 0.95. Selanjutnya nilai
total skor dari masing-masing faktor dapat
dirinci, Strength: 1.25, Weakness: 1.15,
Opportunity: 1.85 dan Threat: 0.95. Maka
diketahui nilai Strength diatas nilai Weakness
selisih (+) 0.10 dan nilai Opportunity diatas
nilai Threat selisih (+) 0.90. Dari hasil
identifikasi faktor–faktor tersebut maka dapat
digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat
dilihat pada gambar 8 dan matrik pada Tabel
8.
Perkasa Telkomselindo (T.D.C)Bojonegoro
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 21
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Pada gambar 8 diagram cartesius ,
sangat jelas menunjukkan bahwa Cv. Perkasa
Telkomselindo telah berada pada jalur yang
tepat dengan terus melakukan strategi
pengembangan (growth) yang dapat
meningkatkan penjualan.
Peluang (1,85)
III. Turnaround 0,85 I. Growth
Kelemahan Kekuatan
(1,15) 0 0,10 (1,25)
IV. Defence II. Diversifikasi
Ancaman
(0,95)
Gambar 8. Diagram Cartesius
Sumber :Diagram Cartesius Hasil Pengolahan Data Internal dan Eksternal Cv.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 22
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
Tabel 8. Matriks SWOT Cv. Perkasa Telkomselindo Bojonegoro
(IFAS) Internal Factor
Analysis Summary
(EFAS) Eksternal
Factor Analysis
Summary
Strength (S) Kekuatan
Internal
1. Produk yang dikeluarkan
sesuai kebutuhan
pelanggan atau outlet.
2. Memberikan cashback bagi
outlet sebesar Rp.6.000
setiap aktifasi paket
internet dengan
menggunakan ID chip M-
kios.
3. Selalu ada program baru
untuk pelanggan
Telkomsel.
4. Reputasi yang cukup baik
dalam pelayanan kecepatan
mengisi stock pulsa M-
kios maupun permintaan
kartu perdana yang
dibutuhkan outlet.
5. Memberikan sponsorship
bagi sekolah atau kampus
yang ada kegiatan sesuai
dengan kebutuhan sekolah
atau kampus.
Weakness (W)
Kelemahan Internal
1. Kurangnya jaringan
pemasaran yang
langsung ke konsumen.
2. Tempat parkir yang
begitu sempit untuk
karyawan maupun
pelanggan yang datang.
3. Struktur organisasi
tidak sesuai dengan
kebutuhan dan tidak
adanya bidang khusus
untuk inovasi.
4. Kurangnya upah
karyawan, sehingga
sales sering menaikan
harga tanpa
sepengetahuan
perusahaan.
5. Kurangnya kerja sama
team, sehingga
menimbulkan salah
paham dalam
pekerjaan.
Opportunity (O)
Peluang Eksternal
1. Banyaknya sekolah di
Bojonegoro, sehingga
dapat memasarkan
program Telkomsel
School Community
untuk sekolah.
2. Kecenderungan anak
muda Bojonegoro
STRATEGI (SO)
1. Lebih focus lagi dengan
cashback yang diberikan
untuk outlet.
2. Memanfaatkan paket
internet untuk peningkatan
pemasaran.
3. Meningkatkan
sponsorship sebagai
STRATEGI (WO)
1. meningkatkan jaringan
pemasaran secara
langsung.
2. Memanfaatkan sekolah
dan kampus di
Bojonegoro untuk
program Telkomsel
school community.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 23
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
yang suka internet.
3. Sinyal yang cukup
kuat untuk daerah-
daerah yang terpencil.
4. Banyaknya Club
motor di Bojonegoro.
5. Banyaknya outlet di
Bojonegoro.
perknalan produk. 3. Lebih memperkuat
kerja sama antar team.
Threat (T) Ancaman
Eksternal
1. Terlalu banyak server
pulsa all operator di
Bojonegoro.
2. Banyaknya pemain
perdana yang
menggunakan pulsa
transfer dengan harga
lebih murah
sampai16% dari
nominal pulsa.
3. Persaingan kartu
perdana internet dari
operator lain.
4. Perusahaan sering
telat kartu perdana.
5. Jaringan Telkomsel di
Bojonegoro mulai
tidak stabil.
STRATEGI (ST)
Strategi menggunakan
kekuatan
perusahaan,memperkuat
promosi dan periklanan,serta
mengadakan event untuk
promosi program baru.
STRATEGI (WT)
1. Lebih
memanfaatkan
alokasi perdana
dan sales plan.
2. Menjaga kualitas
kartu perdana
dengan cara
menstabilkan
jaringan.
3. Mengetahui
persaingan harga
dan paket internet
dari operator lain.
Berdasarkan analisis menunjukkan
bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal.
Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan
dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai
berikut :
(1) Strategi SO ( Mendukung Strategi
Growth)
Strategi memanfaatkan seluruh
kekuatan, Strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya. Strategi SO yang ditempuh oleh
Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (a) lebih
focus lagi dengan cashback yang diberikan
untuk outlet, (b) memanfaatkan paket
internet untuk peningkatan pemasaran, (c)
meningkatkan sponsorship sebagai perknalan
produk. (2) Strategi ST ( Mendukung Strategi
Diversifikasi )
Adalah Strategi dalam menggunakan
kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST ditempuh oleh
Cv. Perkasa Telkomselindo yaitu : (a) strategi
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 24
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
menggunakan kekuatan
perusahaan,memperkuat promosi dan
periklanan,serta mengadakan event untuk
promosi program baru.
(3) Strategi WO ( Mendukung Strategi Turn-
Around )
Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi
WO yang ditempuh Cv. Perkasa
Telkomselindooleh antara lain: (a)
meningkatkan jaringan pemasaran secara
langsung, (b) memanfaatkan sekolah dan
kampus di Bojonegoro untuk program
Telkomsel School Community, (c) lebih
memperkuat kerja sama antar team.
(4) Strategi WT ( Mendukung Strategi
Defensif )
Strategi ini didasarkan pada kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman. Strategi WT ditempuh
oleh Cv. Perkasa Telkomselindoantara lain (a)
lebih memanfaatkan alokasi perdana dan
sales plan, (b) menjaga kualitas kartu perdana
dengan cara menstabilkan jaringan, (c)
mengetahui persaingan harga dan paket
internet dari operator lain.
Dari empat kemungkinan alternatif
strategi yang diperoleh bahwa strategi yang
paling tepat digunakan oleh Cv. Perkasa
Telkomselindo guna tetap meningkatkan
penjualan yaitu perumusan strategi yang
efektif akhirnya diperoleh adalah strategi SO
yaitu strategi dengan menggunakan Strength
untuk memanfaatkan Opportunies yang
dimiliki perusahaan yaitu : (a) lebih focus
lagi dengan cashback yang diberikan untuk
outlet, (b) memanfaatkan paket internet
untuk peningkatan pemasaran, (c)
meningkatkan sponsorship sebagai perknalan
produk.
Berdasarakan hasil analisis SWOT Cv.
Perkasa Telkomselindo memiliki kekuatan
yang dapat dipakai pada strategi tertentu
serta memanfaatkan peluang yang tepat serta
secara bersamaan meminimalkan atau
menghindari kelemahan dan ancaman yang
ada. Posisi ini sangat menguntungkan
perusahaan dengan memperbaiki kondisi
diatas rata-rata kemampuan sehinggah Cv.
Perkasa Telkomselindo Bojonegoro dapat
mengendalikan para pesaing yang ada
maupun pesaing yangterbilang kuat.Didalam
pandangan konsep pemasaran merupakan hal
yang sederhana dan secara intuisi merupakan
filosofi yang menarik.Tujuan perusahaan ini
di capai melaui keputusan konsumen yang di
peroleh setelah kebutuhan dan keinginan
konsumen di penuhi melalui produk yang di
hasilkan oleh perusahaaan.
SIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut : (1) faktor internal dalam
menentukan strategi bersaing pada Cv.
Perkasa Telkomselindo terdiri dari kekuatan
meliputi :Reputasi yang cukup baik dalam
pelayanan kecepatan mengisi stock pulsa M-
kios maupun permintaan kartu perdana yang
dibutuhkan outlet. Serta memberikan
sponsorship bagi sekolah atau kampus yang
ada kegiatan sesuai dengan kebutuhan
sekolah atau kampus, (2) faktor ekternal
dalam menentukan strategi bersaing pada Cv.
Perkasa Telkomselindo terdiri dari peluang
yang meliputi : Kecerendungan masyarakat
Bojonegoro yang menjadikan Internet
sebagai kebutuhan sehari-hari, dan
banyaknya outlet di daerah Bojonegoro
khususnya dalam kota, (3) berdasarkan
analisis internal dan eksternal perusahaan
beserta diagram cartesius dapat diperoleh
bahwa yang menjadi strategi utama Cv.
Perkasa Telkomselindo adalah strategi
Growth (perkembangan) dimana Cv. Perkasa
Telkomselindo dapat mengembangkan
perusahaan dan produk yang di jual dengan
cara mengembangkan kemampuan tenaga
pekerja serta memanfaatkan promosi yang
lebih baik, (4) berdasarkan matriks SWOT
maka dapat disimpulkan beberapa
pengembangan melalui pertimbangan faktor
internal dan eksternal perusahaan yang dapat
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 25
ISSN 2302-3562 Volume 5 No 1 Maret 2017
bermanfaat bagi kemajuan Cv. Perkasa
Telkomselindo dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran:
Dasar, Konsep & Strategi.Jakarta: Raja
Grafindo Persada.Ghozali
Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen
Pemasaran.Edisi II, BPFE,
Kasali, Rhenald. 2005.Membidik Pasar
Indonesia (Segmentasi, Targeting,
Positioning). Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Kurniawan, Lukiastuti Fitri; dan Muliawan,
Hamdani. 2008.Manajemen Strategik
dalam Organisasi.Yogyakarta: MedPress
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran.
edisi ketigabelas, Penerbit : Indeks, Jakarta
Lopiyoadi Rambat. 2006. Manajemen
Pemasaran Jasa. edisi kedua. Jakarta :
Salemba Empat
Rangkuti, Freddy.(2009). Strategi Promosi yang
Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication. Jakarta : PT.
GramediaPustakaUtama
Salusu,J.2000.Pengambilan Keputusan
Stratejik. Jakarta : Gramedia
Swastha,Basu. 2009. Manajemen
Penjualan.edisi 3. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta