Post on 27-Mar-2018
ANALISA PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus Pasta Gigi Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)
Disusun Oleh:
Ahmad Baihakki Zaini
(108081000176)
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1434 H / 2013 M
i
PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus Pengguna Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Ahmad Baihakki Zaini
NIM. 108081000176
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM Ade Suherlan, MM., MBA
NIP. 19490602 197803 1 001 NIP. 19800525 200912 1 001
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, tanggal 27 Maret 2013 telah dilakukan ujian komprehensif atas
Mahasiswa:
1. Nama : Ahmad Baihakki Zaini
2. NIM : 108081000176
3. Jurusan : Manajemen Pemasaran
4. Judul Skripsi : Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna
Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Maret 2013
1. Prof. Dr. Abdul Hamid., MS ( ) NIP. 19570617 1985 03 1 002 Ketua
2. Adhitya Ginanjar, SE., M.Si ( ) NIP. 19740810 2011 01 001 Sekretaris
3. Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA ( ) NIDN. 0318107403 Penguji Ahli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Seni, tanggal 16 September 2013 telah dilakukan ujian Skripsi atas
Mahasiswa:
1. Nama : Ahmad Baihakki Zaini
2. NIM : 108081000176
3. Jurusan : Manajemen Pemasaran
4. Judul Skripsi : Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna
Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 September 2013
1. Leis Suzanawati, SE., M.Si ( )
NIP. 19720809 200501 2 004 Ketua
2. Dr. H. Ahmad Dumyathi Bashori, MA ( )
NIP. 1970010 6200312 1 001 Sekretaris
3. Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA ( )
NIDN. 0318107403 Penguji Ahli
4. Dr. Yahya Hamja, MM ( )
NIP. 19490602 197803 1 001 Pembimbing I
5. Ade Suherlan, MM., MBA ( )
NIP. 19800525 200912 1 001 Pembimbing II
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ahmad Baihakki Zaini
No Induk Mahasiswa : 108081000176
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkannya
2. Tidak melakukan plagiat tehadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata ditemukan
bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 24 Juli 2013
Yang menyatakan
(Ahmad Baihakki)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Ahmad Baihakki Zaini
2. Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 9 November 1989
3. Alamat : Jl. Tanki rt 003 rw 03 no 24 Cipayung
Jakarta Timur
4. Nama Orang Tua
5. (Bapak) : Jaenudin
6. (Ibu) : Endang Suherni
7. Agama : Islam
8. Kewarganegaraan : Indonesia
B. DATA PENDIDIKAN
1. Tahun 1995-2001 SDN Cipayung 02 Pagi Jakarta Timur
2. Tahun 2001995-2004 SMP Islam PB Sudirman Jakarta Timur
3. Tahun 2004-2007 SMA 105 Ciracas Jakarta Timur
4. Tahun 2008 s/d sekarang FEB Manajemen UIN Syahid Jakarta
vi
ABSTRACT
In this research uses a brand image (x1), product quality (x2) and promotion (x3)
as an independent variables. The analysis’s method using a multiple linear regression analysis. The sample was used in this research are 60 respondents which took at random sampling from Pepsodent’s customer who makes a buying
decisions. The data retrieved is the primary data that is the result of respondent’s answers on a questionnaire that was distributed. The results of this research that
are simultaneous influence of variable brand image, product quality and promotion on purchasing decision. The result of this research also shows that the variable brand image, product quality and promotion influence significantly
partially against purchasing decision. On the determination test, there is influence of 78,3% of the independent variables (brand image, product quality and
promotion) on the dependent variable (purchasing decisions). Meanwhile, a total of 21,7% is influenced by other variables and not included in the regression analysis.
Keyword: brand image, product quality, promotion buying decisions
vii
ABSTRAK
Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen citra merek (x1), kualitas
produk (x2) dan promosi (x3). Metode analisis yang digunakan analisa regresi linier berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 responden yang diambil secara random dari konsumen pepsodent yang melakukan
keputusan pembelian. Data yang diperoleh merupakan data primer yang merupakan hasil dari jawaban responden atas kuesioner yang disebarkan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel citra merek, kualitas produk dan
promosi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 78,3% dari variabel independen
(citra merek, kualitas produk dan promosi) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Sedangkan, sebanyak 21,7% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata kunci: citra merek, kualitas produk, promosi, keputusan pembelian
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
petunjuk-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengaruh Citra merek, Kualitas
Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pasta Gigi
Pepsodent di Wilayah Jakarta Timu)” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Ucapan terima kasih yang tiada akhir, untuk bapak, dan ibuku, kakak-kakak
dan adik-adiku. Berkat do'a dan kasih sayang merekalah yang selalu
membangkitkan harapan penulis.
2. Bapak Prof. Dr Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dumiyati, S.Ag, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing satu yang telah
memberikan bimbingan dan berbagai solusi untuk terselesaikanya skripsi ini.
5. Bapak Ade Suherlan, MM., MBA, selaku dosen pembimbing kedua yang telah
membantu memberikan bimbingan dan berbagai solusi untuk terselesaikanya
skripsi ini.
6. Semua bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mentrasfer ilmu kepada semua
mahasiswa khususnya penulis.
7. Seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu
proses administrasi dalam penulisan skripsi.
ix
8. Warga Cipayung Jakarta Timur selaku responden dalam penelitian ini.
9. Teman-teman kuliah Jurusan Manajemen dan teman-teman kerja yang telah
memberikan dukungan, semangat serta sebuah persahabatan dan kerjasama
yang baik selama kuliah. Terutama Bembeng, , Paul, Pay, Deni, Abdul, Ilham,
Pantri, Jom, Ucen, lukman, Hendri Pribadi, Agus, Rivo dan teman-teman yang
lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah bersama-sama saling
membantu dalam proses penulisan, penyebaran kuesioner, dan pengolahan data
selama penyusunan skripsi.
Semoga semua pihak yang penulis sebutkan diatas diberikan balasan pahala oleh
Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
dan memberikan masukan bagi penelitian selanjutnya.
Jakarta, 24 Juli 2013
Ahmad Baihakki Zaini
x
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................. iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... v
Abstact ................................................................................................................ vi
Abstrak .............................................................................................................. vii
Kata Pengantar ................................................................................................. viii
Daftar Isi ........................................................................................................... x
Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ................................................................................................. xvii
Daftar Lampiran .............................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 13
A. Pengertian Pemasaran ................................................................... 13
B. Keputusan Pembelian .................................................................... 15
C. Citra Merek ................................................................................... 20
D. Kualitas prodauk .......................................................................... 31
E. Promosi ......................................................................................... 39
F. Penelitian terdahulu ....................................................................... 43
G. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 47
H. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 48
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 49
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 49
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 49
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 50
D. Metode Analisis ............................................................................ 51
1. Uji Kualitas Data ...................................................................... 51
a. Uji Validitas ............................................................................ 51
b. Uji Reliabilitas ........................................................................ 52
2. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............................ 53
a. Uji Normalitas Data ............................................................. 54
b. Multikolinieritas .................................................................. 55
c. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 56
3. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 57
a. Persamaan Regresi Linier ...................................................... 57
b. Uji Determinasi (Adjusted R2) Berganda ............................. 58
4. Pengujian Hipotesis .................................................................. 58
a. Uji F (uji simultan) .............................................................. 58
b. Uji t (uji parsial) .................................................................. 59
E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 60
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 64
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 64
B. Karakteristik Responden ............................................................... 71
C. Hasil Dan Pembahasan .................................................................. 74
1. Uji Kualitas Data ....................................................................... 74
a. Uji Validitas ......................................................................... 74
b. Uji Reliabilitas ..................................................................... 77
2. Penemuan dan Pembahasan ..................................................... 80
3. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ............................ 102
a. Hasil Pengujian Normalitas Data ........................................ 102
b. Hasil Pengujian Multikolinieritas ........................................ 105
c. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .................................... 106
xii
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................... 106
a. Hasil Uji Persamaan Regresi linier Berganda ..................... 106
b. Hasil Uji Determinasi (Adjusted R2) .................................... 107
5. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 108
a. Hasil Uji F hitung (Uji Simultan) ........................................ 108
b. Hasil Uji Parsial (Uji t) ........................................................ 109
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 113
A. Kesimpulan ................................................................................... 113
B. Implikasi ........................................................................................ 113
C. Saran .............................................................................................. 114
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 116
LAMPIRAN ...................................................................................................... 119
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Daftar Harga Pasta Gigi ..................................................................... 5
1.2 Top Brand Index Pasta gigi 2009 - 2013 .............................................. 6
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 43
3.1 Skala Likert ....................................................................................... 53
3.2 Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 62
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 72
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ................. 72
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 73
4.4 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian ........................................................................................ 76
4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Instrumen Pengaruh Citra Merek,
Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian ........................................................................................ 78
4.6 Pasta Gigi Pepsodent Berfungsi Untuk Melindungi Gigi ............... 80
4.7 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Penampilan Fisik Yang
Menarik ........................................................................................... 80
4.8 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Pasta Gigi Harga Yang
Terjangkau ....................................................................................... 81
4.9 Pasta gigi pepsodent adalah merek yang mudah diingat ................. 81
4.10 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Merek Yang Mudah Diucapkan ....... 82
4.11 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Pasta Gigi Yang Banyak Memiliki
Varian .............................................................................................. 82
4.12 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Bentuk Fisik Yang Unik ............... 83
4.13 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Pasta Gigi Dengan Produk
Terkenal ........................................................................................... 83
xiv
4.14 Pasta Gigi Pepsodent Merupakan Pasta Gigi Yang Difavoritkan
Masyarakat ...................................................................................... 84
4.15 Pasta Gigi Pepsodent Merupakan Pasta Gigi Yang Nyaman
Pada Saat Digunakan ....................................................................... 85
4.16 Pasta Gigi Pepsodent Mudah Dalam Penggunaanya ....................... 85
4.17 Pasta Gigi Pepsodent Pasta Gigi Yang Jangka Waktu Pemakaian
Yang Lama ...................................................................................... 85
4.18 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Kualitas Standar Kesehatan
Dokter Indonesia ............................................................................. 86
4.19 Pasta Gigi Pepsodent Salah Satu Varianya Bisa Mencegah
Gigi Yang Sensitive ......................................................................... 87
4.20 Pasta Gigi Pepsodent Kemasanya Kuat Sehingga Produknya
Tidak Mudah Rusak ........................................................................ 87
4.21 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Desain Yang Bagus Sehingga
Disukai Masyarakat ......................................................................... 88
4.22 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Warna Yang Menarik ................... 88
4.23 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Reputasi Kuat, Berkualitas
Dan Nyaman .................................................................................... 89
4.24 Pepsodent Merupakan Perusahaan Yang Bertanggung Jawab
Terhadap Masyarakat ...................................................................... 89
4.25 Pasta Gigi Pepsodent Mengenalkan Produknya Melalui
Iklan Di Televisi .............................................................................. 90
4.26 Pasta Gigi Pepsodent Mengenalkan Produknya Melalui Iklan
Di Media Cetak ............................................................................... 91
4.27 Untuk Menarik Konsumen (Mensukseskan Penjualan), Pasta
Gigi Pepsodent Melakukan Promosi Melalui Event ....................... 91
4.28 Pasta Gigi Pepsodent Selalu Menjaga Hubungan Yang Baik
Dengan Pelanggan ........................................................................... 91
4.29 Pasta Gigi Pepsodent Memberikan Insentif Bagi
Pelanggannya .................................................................................. 92
xv
4.30 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Hubungan Yang Baik Dengan
Konsumen ........................................................................................ 92
4.31 Pepsodent Membangun Citra Perusahaan Dengan Memberikan
Pelayanan Terbaik Bagi Pelanggan ................................................. 93
4.32 Perusahaan Pepsodent Memberikan Informasi Mengenai Produk
Secara Detail ................................................................................... 93
4.33 Penjual Pasta Gigi Pepsodent Selalu Membujuk Konsumen
Untuk Membeli ............................................................................... 94
4.34 Saya Membutuhkan Pasta Gigi Pepsodent Untuk Menjaga
kebersihan dan kesehatan gigi ......................................................... 95
4.35 Sebelum Menggunakan Pasta Pepsodent Saya Mencari Informasi
Dari Keluarga, Teman Dan Tetangga ............................................. 95
4.36 Sebelum Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent Saya Mencari
Informasi Dari Iklan, Tenaga Penjual Dan Pedagang Perantara ..... 96
4.37 Sebelum Menggunakan Pepsodent Saya Mencari Informasi
Dari Organisasi Ranting Konsumen ................................................ 96
4.38 Saya Mengetahui Mengenai Pasta Gigi Pepsodent Karena Saya
Pernah Menggunakannya ................................................................ 97
4.39 Saya Bangga Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent ......................... 97
4.40 Saya Yakin Dengan Kualitas Yang Dimiliki Pasta Gigi
Pepsodent ........................................................................................ 98
4.41 Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodentkarena Produknya Yang
Berkualitas ....................................................................................... 98
4.42 Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Karena Merek Yang
Terkenal ........................................................................................... 99
4.43 Saya membeli pasta gigi Pepsodent karena tempat penjualan
yang cukup banyak .......................................................................... 99
4.44 Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Karena Memiliki
Kuantitas / Volume Isi Yang Sesuai Dengan Keinginan
Pelanggan ........................................................................................ 100
xvi
4.45 Saya Merasa Puas Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent ................. 100
4.46 Saya Akan Membeli Kembali Pasta Gigi Pepsodent Jika
Membutuhkannya ............................................................................ 101
4.47 Setelah Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Saya
Menceritakan Keunggulan Dari Pasta Gigi Pepsodent
Kepada Orang Lain ......................................................................... 101
4.48 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik ............................................. 104
4.49 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 105
4.50 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................. 107
4.51 Hasil Uji Determinasi (Adjusted R2) ............................................... 107
4.52 Hasil Uji Statistik F (Simultan) ....................................................... 108
4.53 Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial) ............................................. 109
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Tahapan Pengambilan Keputusan ..................................................... 17
2.2 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 47
4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 71
4.2 Data Responden Berdasarkan Usia Responden .............................. 72
4.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................ 73
4.4 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik ........................................ 103
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 106
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Lembar Kuesioner Penelitian .......................................................... 119
2 Data Mentah Jawaban Responden .................................................... 125
3 Frekuensi Jawaban Responden ........................................................ 129
4 Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS ............................................. 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan bisnis saat ini, banyak menjanjikan
peluang dan tantangan bisnis bagi sebuah perusahan. Perusahaan saling
berlomba untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Suatu perusahaan harus
dapat bersaing dengan perusahaan lainya agar perusahaan tersebut bisa
bertahan dan di sisi lain perusahaan juga harus mengerti apa yang diinginkan
oleh konsumen, sehingga konsumen akan merasa terpuaskan. Karena pada era
globalisasi seperti sekarang ini banyak bermunculan produsen-produsen yang
baru yang menjual barang-barang yang sejenis. Jadi secara otomatis dengan
banyaknya produsen maka akan semakin banyak pula persaingan. Pada
dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula
pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa
yang menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut
adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap
produk yang beredar di pasar. Salah satu cara yaitu perusahaan melebarkan
sayapnya memperluas pasar untuk mendapatkan tempat di hati konsumen.
Karena konsumen merupakan sebagai tolak ukur keberhasilan perusahaan, bagi
seorang pemasar harus dapat mengetahui apa yang di butuhkan oleh konsumen,
pemasar harus bisa menyusun strategi untuk dapat memuaskan kebutuhan
konsumen, dimana kebutuhan konsumen akan bergerak dinamis sesuai dengan
2
perkembangan zaman, sehingga para pemasar harus peka membaca setiap
perubahan selera konsumennya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif
maka setiap perusahaan dituntut untuk mampu memuaskan konsumennya
(Barsky, 2000:25).
Pada hakekatnya konsumen merupakan faktor penting bagi
berlangsungnya hidup perusahaan, karena sekarang ini konsumen sudah pintar
dan cermat dalam mencari sebuah informasi atas produk maupun jasa, yang
nantinya bisa bermanfaat memenuhi keinginan dan bisa memuaskannya.
Persaingan yang begitu ketat dewasa ini menuntut perusahaan- perusahaan agar
mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat
konsumen sehingga dapat memenangkan pasar. Perusahaan sudah semestinya
lebih terfokus pada konsumen agar dapat memenangkan persaingan. Dengan
memberikan kepuasan pada konsumen maka akan dapat membangun
kepercayaan konsumen dan akhirnya tercipta hubungan yang erat antara
konsumen dan perusahaan. menurut konsep pemasaran, perusahaan yang bisa
bertahan dan memenangkan persaingan di pasar global adalah perusahaan yang
mampu menawarkan nilai lebih dan sesuai dengan keinginan pelanggan
(Kotler, 2009:45).
Oleh karena itu untuk mencapai kesuksesan perusahaan harus
memenuhi syarat yang harus dipenuhi agar dapat mencapai sukses dalam
persaingan. Misalnya seperti mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap
perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa
3
yang di inginkan konsumen dengan harga yang sesuai. Dengan demikian,
setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar
sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi
yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat
tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2008:19). Perilaku
konsumen harus diketahui perusahaan sebagai strategi dalam menarik pasar.
Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran
memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi
pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran dan
biaya bauran pemasaran (Tjiptono, 2012:101).
Indonesia merupakan salah satu negara yang padat akan penduduknya,
produsen saling berlomba untuk masuk ke dalamnya, karena Indonesia
merupakan salah satu penduduk terbesar didunia, pada tahun 2011 penduduk
Indonesia mencapai 241 jiwa dan diperkirakan setiap tahunya akan bertambah
sekitar 1,62%. Oleh karena itu Indonesia negara potensial untuk berbisnis,
khususnya pada bidang pasta gigi, karena pasta gigi merupakan kebutuhan
setiap orang yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat sudah lebih sadar dan peduli akan kesehatan dan kebersihan pada
giginya, karena itu bisa membuat orang tersebut bisa lebih percaya diri untuk
4
berkomunikasi. Selain itu masyarakat juga lebih diyakini oleh kegiatan-
kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan produk pasta gigi,
yang melakukan penyuluhan maupun transfer ilmu akan pentingnya kesehatan
dan kebersihan gigi kepada masyarakat (Chandra:2012).
Saat ini banyak terdapat produsen-produsen pasta gigi yang bisa
didapati di pasaran seperti Pepsodent, Ciptadent, Formula, Close Up,
Sensodyne, Smile Up, Enzim dan Maxam. Diantara produsen pasta gigi
tersebut untuk saat ini pepsodent masih memimpin pasar, karena pepsodent
paling terdepan dalam berinovasi, produk ini sering kali menjadi awal pelopor
dalam melakukan trobosan-trobosan dan pengklasifikasian dalam pasta gigi.
Pepsodent tidak hanya mengelurkan produk pasta gigi yang hanya untuk
menyegarkan nafas dan memutihkan gigi saja, tetapi pepsoden juga terus
berinovasi mengikuti permintaan dari apa yang dibutuhkan oleh gigi
konsumen, karena masing-masing varian yang dikeluarkan oleh pasta gigi
pepsodent memiliki fungsi yang berbeda agar manfaat yang didapat akan lebih
maksimal, misalnya seperti pepsodent complete age lebih tertuju untuk
merawat kekuatan email dan mengurangi pembentuka plak selama 18 jam,
pepsodent sensitive expert yang mengerti akan gigi sensitive, pepsodent game
care yang berfungsi untuk menguatkan gusi dan mengurangi gusi yang
berdarah dan masih banyak varian lainya. Tabel dibawah ini merupakan daftar
harga pasta gigi (www.tanyapepsodent.com).
5
Tabel 1.1
Daftar Harga Pasta Gigi
Merek Jenis Harga
Sensodyne
Reguler (25-100 gr) Rp 5.060 - Rp 17.300
Freshmint (25-100 gr) Rp 5.060 - Rp 17.300
Gumcare (25-100 gr) Rp 5.060 - Rp 17.300
Pepsodent
Plus whitening (75-190 gr) Rp 4.790 - Rp 9.450
Sensitive (25-100 gr) Rp 4.700 - Rp 16.000
Herbal (75-190 gr) Rp 4.790- Rp 10.690
Complete 8 (65-190 gr) Rp 6.520 – Rp 14.840
White now (100 gr) Rp 15.190
Complete care (65-190 gr) Rp 5.580- Rp. 13.250
Gigi berlubang (75- 190 gr) Rp 3.275- Rp 9.000
Complete 12 (65-170 gr) Rp 5.250- Rp 9.150
Ciptadent
Cool mint (75-190 gr) Rp 2.490 - Rp 6.490
Freshmint (75-190 gr) Rp 2.550 - Rp 6.490
Ice mint (75-190 gr) Rp 2.600 - Rp 6.490
3 way action (105 gr) Rp 4.150
Menthol chill (65-160 gr) Rp 3.930- Rp 8.430
Crystal (65-160 gr) Rp 6.240- Rp 13.350
Calcium (65-160 gr) Rp 4.650- Rp 12.940
Peppermint (65-160 gr) Rp 6.330- Rp 10. 700
Aksi Putih (65- 160 gr) Rp 3.550- Rp 7.225
Extra Sensitive (160 gr) Rp 17.890
Strong (65-160 gr) Rp 2.970- Rp 7.200
Sumber: Carefore Tamini Squere (Data diolah 13 September 2012)
Selama 5 tahun berturut-turut, Pepsodent mampu mempertahankan
posisinya sebagai Top Brand pada Top Brand Award. Dapat dilihat pada Tabel
1.2, index pasta gigi Pepsodent memang yang paling besar diantara merek
pasta gigi lainnya namun index tersebut tidak stabil terutama bila melihat index
Pepsodent tahun 2013 yang menurun 3,4% dari tahun 2012. Hal ini terkait
dengan munculnya kabar pada waktu itu yang menyatakan bahwa pasta gigi
Pepsodent mengandung formalin ditambah dengan adanya persaingan merek
pasta gigi lainya yang melakukan inovasi-inovasi. Namun berkat tanggapan
yang cepat serta upaya dari PT. Unilever untuk memberikan penjelasan yang
6
jujur dan terbuka tanpa menutup-nutupi bahwa Pepsodent dan produknya yang
lain mengandung formaldehyde tetapi masih jauh dibawah ambang batas yang
diperbolehkan membuat masalah ini tidak berkembang menjadi bola salju
(www.topbrand-award.com).
Tabel 1.2 Top Brand Index Pasta gigi 2009 - 2013
Merek
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Pepsodent 74,5% 74,8% 73.60% 75% 71,6%
Ciptadent 9,7% 7,7% 9,8 % 7,6% 9,1%
Close Up 6,0% 8,0 % 6,0 % 6,7% 7,5%
Formula 6,3% 6,8% 6,3 % 5,9% 7,1%
Lain-lain 3,5% 2,7% 4,3% 4,8% 4,7%
Sumber: www.topbrand-award.com, diakses pada 4 Februari 2013
Beberapa merek yang memiliki kualitas yang relatif sama dapat
memiliki kinerja yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi yang
tertancap di benak konsumen. Oleh karena itu suatu merek yang dirancang
perusahaan harus dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan diingankan
konsumen serta dikomunikasikan dengan baik, sehingga pada saat konsumen
membutuhkan produk tertentu, maka konsumen akan memutuskan produk
dengan merek tersebut yang menjadi pilihan utama untuk dibeli.
Merek (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign),
simbol atau kombinasinya. Lebih dari itu merek adalah janji perusahaan secara
konsisten memberikan features, benefits, dan services kepada para pelanggan.
Dan “janji” inilah yang membuat masyarakat luas mengenal merek tersebut,
lebih dari yang lain. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa citra merek
dapat memberikan keyakinan bagi konsumen dalam melakukan pembelian
suatu produk. Karena persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen maka
7
dapat diramalkan jika persepsi kualitas konsumen negatif, produk tidak akan
disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Sebaliknya, jika persepsi
kualitas pelanggan positif, produk akan disukai, dengan beranggapan bahwa
kualitas produk yang baik merupakan jaminan kepuasan dalam menggunakan
produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan persepsi
kualitas yang baik akan menciptakan suatu image yang baik bagi suatu produk
yang akan menimbulkan keputusan pembelian oleh konsumen. Citra merek
adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang
terhadap suatu merek. Dari pernyataan tersebut membuktikan bahwa Citra
merupakan image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang
baik buruknya perusahaan (Majid, 2009:70).
Selain itu dimensi dari kualitas produk juga merupakan salah satu
faktor penting, karena dengan kondisi sekarang ini produk yang berkualitas
mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing. Kualitas
merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
tersirat (Kotler dan Keller, 2009:143)
Kualitas yang bagus dan terpercaya, maka produk senantiasa akan
tertanam dibenak konsumen, karena konsumen bersedia membayar seumlah
uang untuk membeli produk yang berkualitas. Persepsi konsumen terhadap
kualitas produk akan membentuk preferensi dan sikap yang pada gilirannya
akan mempengaruhi keputusan untuk membeli atau tidak. Kesan kualitas
memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk
membeli (Aaker, 1997) dalam (Purwanto, 2008:19).
8
Agar produk berkualitas perlu adanya perencanaan, agar produk yang
dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan
produk yang dihasilkan mencerminkan hasil yang baik. Agar tercipta pula
tujuan perusahaan yang dimana produk yang dihasilkan bisa diterima dan
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena
produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran (Lembang, 2010:5).
PT. Unilever senantiasa menjual produk yang berkualitas dan
mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing misalnya
pepsodent. Pepsodent adalah produk pasta gigi pertama yang ada di indonesia,
dan sampai sekarang pepsodent selalu berinovasi untuk mengikuti segala
kebutuhan apa yang di inginkan konsumen, misalnya seperti permasalahn-
permasalahan yang ada pada gigi dan mulut.
Di lihat dari segi citra merek dan kualitas produk citra merek sudah
tidak di ragukan lagi, tetapi itu saja tidak cukup untuk meyakinkan konsumen,
oleh karena itu untuk dapat mengenal produk yang diciptakan dengan segala
keunggulanya tersebut pada konsumen maka perusahaan perlu menerapkan
strategi promosi yang baik. Promosi adalah arus informasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang
menciptakan pertukaran atau transaksi dalam pemasaran. Dengan promosi
menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu
produk atau jasa akan menjadi tertarik dan mencoba produk atau jasa sehingga
konsumen melakukan pembelian. Promosi adalah berbagai cara untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual (Kotler,
2009:510).
9
Pepsodent sangat aktif dalam mempromosikan segala produknya, salah
satu contohnya pepsodent mengadakan even-even di supermarket-supermarket
besar, misalnya di Carefour, Lottemart, Hypermarket, Giant. Even yang di
adakan di supermarket, ini merupakan salah satu cara dari pepsodent agar
konsumen yang belum pernah memakai pepsodent bisa tau dan mencobanya
dengan cara sales promotion girl menjelaskan produk knowlage kepada
konsumen dan memberikan hadiah kepada konsumen yang membelinya. Cara
ini terbukti lebih efektif untuk mengajak konsumen yang tadinya tidak ingin
membeli pasta gigi pepsodent menjadi menjadi ingin membeli, karena secara
tidak langsung sales promotion girl tersebut mendoktrin konsumen tersebut
dengan keunggulan-keunggulan dan hadiah yang menarik dari pasta gigi
tersebut. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan (Tiptono, 2008:219).
Promosi juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan
penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan,
mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang
diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal
tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan
promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
terhadap meningkatnya penjualan (Endar Sugiyono, 2004:17) dalam (ghazali,
10
2010:61). Kegiatan promosi pasta gigi pepsodent diantaranya dapat dilakukan
melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga dan personal selling.
Berdasarkan dari tabel 1.2 bisa disimpulkan bahwa pasta gigi memiliki
nilai persentase yang cukup besar dibandingkan dengan para pesaingnya.
Pepsodent merupakan salah satu produk pasta gigi dengan brand yang sangat
dikenal oleh konsumen. Meskipun pepsodent memiliki nilai persentase yang
cukup besar dibandingkan dengan para pesaingnya, namun pada tahun 2013
index dari pasta gigi pepsodent menurun dibandingkan tahun 2012 sebanyak
3,4%. Salah satu faktor penurun dari pasta gigi pepsodent ialah semakin
berkembangnya para pesaing seperti pasta gigi ciptadent, formula dan closup.
Para pesaing terus berinovasi agar tidak tertinggal dari pasta gigi pepsodent.
Hal ini bisa di lihat dari semakin berkurangnya peminat dari masyarakat di
wilayah Jakarta Timur yang menggunakan pasta gigi pepsodent.
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut
diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Citra
Merek, Kualitas Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
(studi kasus Pengguna Produk Pepsodent di Wilayah Jakarta Timur)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada
produk pasta gigi Pepsodent di wilayah Jakarta Timur ?
11
2. Apakah Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada
produk pasta gigi Pepsodent di wilayah Jakarta Timur ?
3. Variabel bebas manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada produk pasta gigi Pepsodent di wilayah Jakarta
Timur ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka ada beberapa tujuan
penelitian skripsi adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi
secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian pada produk pasta gigi pepsodent di wilayah Jakarta Timur.
2. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Promosi
secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian pada produk pasta gigi pepsodent di wilayah Jakarta Timur.
3. Untuk menganalisis variabel mana yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi Pepsodent di wilayah
Jakarta Timur
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan dan tujuan maka, manfaat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
12
1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk
menyelaraskan ilmu yang telah diperoleh selama proses perkuliahan,
mengembangkan pengetahuan penulis di bidang Pemasaran yang telah
menjadi ketertarikan penulis, meningkatkan kompetensi diri, kecerdasan
intelektual dan emosional.
2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan referensi
untuk penelitian selanjutnya dan juga dapat sebagai bacaan yang bermanfaat
bagi yang memerlukan.
3. Bagi universitas, hasil studi ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi
untuk pengembangan kualitas pendidikan universitas selanjutnya di masa
depan.
4. Bagi Perusahaan, adanya input informasi bagi perusahaan yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan, serta dapat dijadikan pedoman untuk
melakukan perbaikan saat ini maupun masa yang akan datang.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan
manusia. Dengan adanya perkembangan jaman kebutuhan berkembang
menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu.
Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan spesifik terhadap suatu
jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian akan
mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi
suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan
didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan transaksi jual beli
barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar. Pasar secara
tradisional merupakan tempat secara fisik di mana para penjual dan pembeli
berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Para ahli ekonomi
menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan
transaksi atas sebuah produk atau kelompok produk tertentu misalnya, pasar
perumahan atau bahan makanan (Kotler, 2009:12).
Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dipihak lain (Kotler, 2009:7). Pemasaran merupakan sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan,
14
menentukan harga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial (Swastha, 2010:179).
Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis yang dilakukan
oleh organisasi atau perusahaan, khususnya perusahaan yang memiliki tujuan
untuk memperoleh laba, memperbesar volume penjualan, mengiginkan
pertumbuhan, memiliki pangsa pasar dan untuk menciptakan pelanggan yang
loyal (Surachman, 2010:1).
Menurut Kotler dan Keller (2009:9) pemasaran terbagi atas 10 jenis
entitas, yaitu:
1. Barang.
2. Jasa.
3. Pengayaan pengalaman.
4. Peristiwa.
5. Orang.
6. Tempat.
7. Properti.
8. Organisasi.
9. Informasi.
10. Gagasan.
Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup
pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan
gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang
15
menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan
(www.info-manajemen.com). Pemasaran, adalah “suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain” (Daryanto, 2011:1)
Pemasaran adalah kegiatan memasarkan barang tidak berarti hanya
menawarkan barang atau menjual tetapi lebih dari itu. Yang dimana terdapat
kegiatan membeli, menjual dengan segala macam cara yang menyangkut
barang, menyimpan dan mensortir (Alma, 2011:1).
Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan
konsumsi, memaksimumkan kepuasan konsumsi, memaksimumkan pilihan,
memaksimumkan mutu hidup, serta meningkatkan kualitas, kuantitas,
ketersediaan, harga, dan memperoleh laba bagi perusahaan. Tujuan pemasaran
dapat tercipta dengan melakukan analisa dalam hal bauran pemasara
(marketing mix), marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaranya di
pasar sasaran (Kotler, 2009:101).
B. Keputusan Pembelian
Pada dasarnya keputusan pembelian sangat dipengaruhi olehmotif-
motif pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian hanya
pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti bangga, sugesti,
dan sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli secara rasional seperti harganya
(Daryanto, 2011:94).
16
Keputuasan pembelian merupakan suatu keputusan konsumen yang
dipengaruhi oleh ekonomi keuangan, teknologi, politik, budaya, produk,
harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process, sehingga
membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan
mengambil kesimpulan berupa response yang muncul produk apa yang akan
dibeli (Alma, 2011:96).
Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian
konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2009:184), sedangkan menurut Tjiptono
(2011:25) keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari
dua atau lebih pilihan alternatif.
Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut (Swastha, 2011:10), Ada 2 aspek penting dari arti perilaku
konsumen, diantaranya:
1. Proses pengambilan keputusan.
2. Kegiatan fisik yang kesemuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis.
Mempelajari perilaku konsumen akan memberikan petunjuk bagi
pengembangan produk baru, keistimewaan produk, harga, saluran pemasaran,
pesan iklan dan elemen bauran pemasaran lainnya. Titik tolak untuk
17
memahami perilaku pembeli adalah rangsangan tanggapan. Rangsangan
pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik
pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan
pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam
kesadaran pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya
keputusan pembelian pembeli (Lembang, 2010:14).
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan
dalam pembelian mereka, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan
penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen,
kelima tahap tersebut adalah pengenalan masalah, pencarian informasi,
penilaian alternatif, membuat keputusan, dan perilaku pasca pembelian.
Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian
Sumber: (Kotler, 2009:235)
18
Menurut kotler (2009:235), langkah-langkah dalam proses pembelian
ini adalah:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan masalah atau
kebutuhan. Jika kebutuhan diketahui maka konsumen akan serta
memahami kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masalah
dapat ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus
segera dipenuhi. Jadi, pada tahap inilah proses pembelian itu mulai
dilakukan (Kotler, 2009:235).
2. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang telah mengetahui kebutuhannya dapat
atau tidak dapat mencari informasi lebih lanjut jika dorongan kebutuhan
itu kuat, jika tidak kuat maka kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi
ingatan belaka. Konsumen mungkin melakukan pencarian lebih banyak
atau segera aktif mencari informasi yang mendasari kebutuhan ini.
Menurut Kotler (2009:235), sumber informasi konsumen terdiri
atas empat kelompok, yaitu:
a. Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber komersial meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara,
pengemasan.
c. Sumber umum meliputi media massa, organisasi ranting konsumen.
d. Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, penggunaan
produk.
19
3. Penilaian Alternatif
Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin,
konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi beberapa merek
alternatif dalam satu susunan pilihan. Kotler (2009:238), evaluasi sering
mencerminkan keyakinan dan sikap. Melalui bertindak dan belajar, orang
mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah gambaran
pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan
orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian
mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap
(attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi dan kecenderungan tindakan
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada
seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu.
4. Keputusan Pembelian
Jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan
menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis pembelian,
waktu pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen benar-
benar membeli produk.
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam pemgambilan keputusan untuk melakukan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Kotler dan
Keller (2009:202), menjelaskan bahwa “Keputusan pembelian konsumen
meliputi enam sub-keputusan yaitu keputusan memilih produk, memilih
merek, tempat pembelian, kuantitas, waktu dan metode pembayaran”.
20
Kadang-kadang dalam pengambilan keputusan akhir ini ada pihak lain
yang memberi pengaruh terakhir, yang harus dipertimbangkan kembali,
sehingga dapat merubah seketika keputusan semula.
5. Perilaku Setelah Membeli
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami
beberapa tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan, ada
kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidakpuasan setelah melakukan
pembelian karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran
sebelumnya, dan lain sebagainya. Kotler (2009:243), menyatakan
konsumen yang merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli yang
lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas
akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang
bersangkutan kepada orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan
pembelian tidak merasa puas dengan produk yang telah dibelinya ada dua
kemungkinan yang akan dilakukan oleh konsumen. Pertama, dengan
meninggalkan atau konsumen tidak mau melakukan pembelian ulang.
Kedua, ia akan mencari informasi tambahan mengenai produk yang telah
dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu
sehingga ketidakpuasan tersebut dapat dikurangi.
C. Citra Merek
1. Pengertian Citra (Image)
Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal:
21
a. Memanfaatkan karakter produk.
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang
dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek (Kotler, 2009:299).
Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras.
Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam semalam atau
disebarkan melalui media masa. Sebaliknya, citra itu harus disampaikan
melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan secara terus-
menerus. Untuk berhasil memperoleh dan mempertahankan konsumenmya
maka perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan
produk dengan memiliki citra merek (brand image) yang positif di mata
konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra merek yang
positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap produknya dan
mendorong konsumen semakin lama akan menjadi konsumen yang loyal
terhadap produknya tersebut. Citra merupakan image yang terbentuk
dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan
(Majid, 2009:70).
2. Pengertian Merek
Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan
pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk dan
jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Hal ini berarti bahwa
22
merek tidak berdiri sendiri. Merek harus sesuai dengan komponen proses
pemasaran lainya (surachman, 2008:1). Selain itu, pengertian merek bukan
sekedar sesuatu yag dapat menampilkan nilai fungsionalnya, melanikan juga
dapat memberikan nilai tertentu dalam lubuk hati atau benak konsumen
(surachman, 2008:2).
Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang
memasarkannya. Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan
perusahaan untuk mencapai skala ekonomi dengan memproduksi merek
tersebut secara massal. Peran ekonomi tidak ternilai lainnya adalah bahwa
merek yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang ingin
memperkenalkan merek yang sama. Merek mempunyai peran strategis yang
penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan suatu
perusahaan dengan merek-merek saingannya (Kanuk, 2008:123).
Dimensi kedua dari pengetahuan tentang merek yang berdasarkan
konsumen (consumer-based brand knowledge) adalah citra dari sebuah
merek. Citra merek dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul
dalam benak konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi
tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra
tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketika kita
berpikir tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi berdasarkan
jenis, dukungan, kekuatan, dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi
atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri dari atribut yang berhubungan
dengan produk misalnya desain, warna, ukuran dan atribut yang tidak
berhubungan dengan produk, misalnya harga, pemakai dan citra
penggunaan.
23
Menurut UU Merek N0.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam
Tjiptono (2011:3) merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka susunan wana, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa. Perkembnagan terakhir menunjukan bahwa
bentuk, suara, hologram, dan bahkan aroma juga dimasukan dalam lingkup
definisi merek (Tjiptono, 2011:3). Melalui pengetahuan merek yang cukup,
konsumen dapat menghemat waktu dan biaya pencarian (searching cost)
serta menghindari risiko-risiko yang dapat muncul kemudian, seperti risiko
fungsional, finansial, fisik, sosial, dan psikologis. Bagi konsumen, kesan
merek yang melekat pada suatu produk disebut citra merek. Fenomena
persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan
sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan
pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa
pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand
(merek).
Senada dengan pengertian di atas Tjiptono (2008:104) menyatakan
bahwa merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan
dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
Tjiptono (2008:104) menyatakan pada dasarnya suatu merek juga
merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian
ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek yang baik juga
24
menyampaikan jaminan dan jasa tertentu skepada para pembeli. Merek
mengindentifikasikan sumber atau pembuat produk dan memungkinkan
konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor
tertentu. Konsumen bisa mengevaluasi produk identik secara berbeda,
tergantung pada bagaimana produk diberi merek. Mereka dapat menemukan
merek mana yang memuaskan dan mana yang tidak (Kotler, 2009:332).
Walaupun pesaing bisa dengan mudah meniru proses pembuatan dan
rancangan produk mereka tidak dapat menandingi kesan terakhir dalam
pikiran konsumen mengenai pengalaman produk dengan pengertian lain
bahwasanya kekuatan merek dapat dilihat sebagai sarana yang kuat untuk
mengamankan keuntungan bersaing (Kotler, 2009:333).
Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu
(Tjiptono, 2008:104):
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan
produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan pasar.
Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada
perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah
sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek
merupakan sesuatu yang dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan
yang sulit untuk ditiru (Tjiptono, 2008:105).
25
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai
“nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari
semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
pesaing” Dengan demikian sebuah merek adalah produk atau jasa penambah
dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikan dari produk dan jasa
lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini
bisa fungsional, rasional, atau berwujud yang dikaitkan dengan kinerja
produk dari merek (Kotler, 2009:332).
a. Elemen - Elemen Dari Merek
1) Nama
2) Logo
3) Simbol
4) Desain
5) Slogan
6) Kemasan
b. Beberapa Kriteria Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemilihan Elemen
Merek
1) Mudah Diingat
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya mudah diingat, dan
disebut atau diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan
hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat
untuk diingat dan dikonsumsi.
26
2) Memiliki Makna
Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna
maupun penjelasan atau deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini
dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk
tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:
a) Informasi umum tentang kategori dan isi produk.
b) Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan
manfaat dari produk.
3) Menarik dan Lucu
Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah
dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang
kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan
adalah desain yang menarik dan lucu.
4) Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat
diterima oleh daerah atau pasar, bahkan budaya lain. Nama yang
digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali
pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun
sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini, tentunya akan
menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.
5) Legal
Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan
undang-undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan
hukum.
27
c. Hal - Hal Yang Berkaitan Erat Dengan Merek
1) Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat
diucapkan atau dilafalkan. Contohnya Avon, Toyota, Disneyland,
Pepsodent, dan lain-lain.
2) Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat
dikenali, namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini
berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.
3) Karakteristik brand supaya menjadi brand yang berpotensi:
a) A Quality Product
Sejak kepuasan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai
merek (brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan
konsumen.
b) Being First
Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam tekhnologi.
c) Unique Positioning Concept
Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan
membedakan dari pesaingnya.
d) Strong Communication Program
Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif,
pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan
fungsi dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat
komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen
akan brand tersebut.
28
e) Time and Consistency
Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan
waktu untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di
dalamnya. Dan memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu
yang berkesinambungan secara terus-menerus dan dihubungkan
dengan perubahan lingkungan.
3. Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi ptodusen dan konsumen. Bagi produsen,
merek berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43):
1) Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian
sediaan dan pencatatan akuntansi.
2) Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
3) Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
4) Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
5) Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen.
6) Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Keller (2003) dalam Tjiptono (2011:44) mengemukakan 7 manfaat
pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk;
29
penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu;
pengurang resiko; penekan biaya pencarian (search costs) internal dan
eksternal; janji atau ikatan khusus dengan produsen; alat simbolis yang
memproyeksikan citra diri; dan signal kualitas.
Menurut Tjiptono (2011:44) fungsi potensial sebuah merek meliputi
identifikasi, praktikalitas, garansi, optimisasi, karakterisasi, kontinuitas,
hedonistic, dan fungsi etis. sementara itu, mengelompokkan manfaat-
manfaat merek ke dalam tiga kategori: raritas (manfaat ekonomi atau value
for money), virtositas (manfaat fungsional atau kualitas) dan complacibilitas
(manfaat psikologis atau kepuasan pribadi). (Ambler, 2000) dalam Tjiptono
(2011:44).
4. Pengertian Brand Image
Brand image atau brand description yakni deskrispi tentang asosiasi
dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik
kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantuk
mengungkap presepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek
tertentu, diantaranya multidimensional scaling, projection techniques, dan
sebagainya (Tjiptono, 2011:112).
Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap
brand image. Citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh
konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori
konsumen (Kotler, 2009:346).
30
Citra merek kadang-kadang dapat berubah, ketika dibutuhkan suatu
perubahan citra merek maka model peran yang harus ditemukan. Sebagai
bagian dari identifikasi merek, model peran tersebut seyogianya dapat
mewakili elemen identitas inti sebuah merek (surachman, 2008:108).
5. Pengukur Citra Merek (Brand Image)
Menurut Kotler & Keller (2003:78) bahwa pengukur citra merek
dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:
a. Kekuatan (Strengthness)
Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek yang
bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan
merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga
bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan dibanding dengan merek lainnya.
Yang termasuk pada sekelompok kekuatan (strength) adalah
keberfungsian semua fasilitas produk, penampilan fisik, harga produk,
maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut dan
memiliki cakupan pasar yang luas.
b. Keunikan (Uniqueness)
Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek diantara
merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk tersebut yang
menjadi bahan pembeda atau diferensiasi dengan produk-produk lainnya.
Yang termasuk dalam kelompok unik ini adalah variasi penampilan atau
nama dari sebuah merek yang mudah diingat dan diucapkan, dan fisik
produk itu sendiri.
31
c. Keunggulan (Favorable)
Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain,
kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek untuk
tetap diingat oleh pelanggan yang membuat produk terkenal dan menjadi
favorit di masyarakat maupun kesesuaian antara kesan merek di benak
pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang
bersangkutan.
D. Kualitas Produk
1. Pengertian Produk
Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui
produk. Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan produk adalah
penawaran dan pemecahan. Produk atau penawaran dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Tingkat kepentingan
produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka berikan pada
pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang
memberikan jasa pada kita. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan Amstrong, 2009:4).
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang
digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa
tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan dalam
32
membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya saja
tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut membayar sesuatu yang diharapkan
agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
a. Lima Tingkatan Produk
Menurut Kotler (2009:4) ada lima tingkatan produk, yaitu core
benefit, basic product, expected product, augmented product dan
potential product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah:
1) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit): layanan atau
manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan.
2) Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi
produk dasar (basic product).
3) Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan
(expected product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.
4) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan
(augmented product) yang melebihi harapan pelanggan.
5) Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang
mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang
mungkin dialami sebuah produk atau penawaran di masa depan. Ini
adalah tempat dimana perusahaan mencari cara baru untuk
memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran mereka.
33
b. Klasifikasi Produk
Kotler & Keller (2009:5-6) mengklasifikasikan produk
berdasarkan ketahanan, keberwujudan dan kegunaan (konsumen atau
industri).
1) Ketahanan (durability) dan keberwujudan (tangibility)
a) Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah
barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau
beberapa kali penggunaan. Karena barang-barang ini sering dibeli,
strategi yang tepat adalah membuat barang-barang tersebut tersedia
di banyak lokasi dan beriklan secara besar-besaran untuk
membangun percobaan serta membangun preferensi.
b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-baranng
berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama.
Produk-produk ini biasanya memerlukan penjualan personal dan
jasa, menuntut margin yang lebih tinggi, dan memerlukan garansi
penjual yang lebih banyak.
c) Jasa (service) adalah produk yang tidak berwujud, tidak
terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa
biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok, dan
kemampuan adaptasi yang lebih besar.
2) Barang Konsumen
a) Barang sehari-hari (convenience goods)
(1)Barang kebutuhan pokok/staples: barang yang dibeli konsumen
secara teratur.
34
(2)Barang impuls: barang yang dibeli tanpa usaha perencanaan atau
pencarian.
(3)Barang darurat: barang yang dibeli ketika ada kebutuhan
mendesak.
b) Barang belanja (shopping goods): barang yang secara karakteristik
dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas,
harga, dan gaya. Barang belanja dapat dikategorikan menjadi dua:
(1)Barang belanja homogen: memiliki kualitas yang serupa, tetapi
harganya cukup berbeda, sehingga memberikan alasan kuat bagi
perbandingan belanja.
(2)Barang belanja heterogen: memiliki fitur produk dan jasa yang
berbeda yang mungkin lebih penting daripada harga.
c) Barang khusus (specialty goods): memiliki karakteristik atau
identifikasi merek yang unik dimana ada cukup banyak pembeli
yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Barang khusus
tidak memerlukan perbandingan, pembeli hanya menginvestasikan
waktu untuk menjangkau penyalur yang menjual produk-produk
yang diinginkan. Penyalur tidak memerlukan lokasi yang nyaman,
meskipun mereka harus membuat calon pembeli mengetahui lokasi
mereka.
d) Barang yang tak dicari (unsought goods): barang yang tidak
dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli.
Barang yang tidak dicari memerlukan dukungan iklan dan
penjualan personal.
35
3) Barang industri
Barang ini diklasifikasikan berdasarkan biaya relatif mereka
dan bagaimana mereka memasuki proses produksi, meliputi bahan dan
suku cadang, barang modal, serta pasokan dan layanan bisnis
a) Bahan dan suku cadang (materials and parts): barang yang
seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.
(1)Bahan mentah: dibagi menjadi produk pertanian dan produk
alami.
(2)Bahan dan suku cadang manufaktur
(a) Bahan komponen: biasanya diproses lagi, keandalan pemasok
dan harga merupakan faktor pembelian kunci.
(b)Suku cadang komponen: memasuki produk jadi tanpa
perubahan bentuk lagi. Harga dan layanan menjadi
pertimbangan pemasaran utama, dan penetapan merek serta
iklan cenderung tidak terlalu penting.
b) Barang modal (capital items): barang tahan lama yang
memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Barang
ini meliputi dua kategori, yaitu:
(1)Instalasi: terdiri dari bangunan dan peralatan berat. Instalasi
biasanya dibeli secara langsung dari produsen, yang tenaga
penjualannya mencakup personel teknis dan periode negosiasi
panjang sebelum penjualan pada umumnya. Produsen harus
bersedia merancang sesuai spesifikasi dan memasok layanan
purnajual. Iklan tidak terlalu penting dibandingkan penjualan
personal.
36
(2)Peralatan: meliputi perlengkapan dan peralatan pabrik portabel
dan perlengkapan kantor. Meskipun beberapa produsen
perlengkapan menjual secara langsung, mereka lebih sering
menggunakan perantara. Karena pasar tersebar secara geografis,
pembeli banyak dan pesanan sedikit. Kualitas, fitur, harga, dan
jasa menjadi pertimbangan utama. Tenaga penjualan cenderung
menjadi lebih penting dibandingkan iklan.
c) Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services):
barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan
atau pengelolaan produk jadi. Pasokan sama dengan barang sehari-
hari, biasanya dipasarkan melalui perantara karena nilai unit
mereka yang rendah serta jumlah dan sebaran geografis pelanggan
yang besar. Harga dan jasa menjadi pertimbangan penting karena
pemasok terstandarisasi serta preferensi merek tidak tinggi.
Terdapat dua macam pasokan, yaitu barang pemeliharaan dan
perbaikan, serta pasokan operasi. Sedangkan layanan bisnis
meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan, serta jasa penasihat
bisnis. Jasa pemeliharaan dan perbaikan biasanya dipasok dengan
kontrak oleh produsen kecil atau tersedia dari produsen
perlengkapan asli. Jasa nasihat bisnis biasanya dibeli berdasarkan
reputasi dan staf pemasok.
37
2. Pengertian Kualitas Produk
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan
adalah kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control,
kualitas adalah “The totality of features and characteristics of a product or
service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan
ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini
merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga
dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila
produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan
konsumen. (www.jurnal-sdm.blogspot.com).
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang
ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh
produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada
kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan
terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk
dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh pasar.
Kotler (2009:2), menyatakan bahwa kualitas produk merupakan
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
38
3. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Mullins, Orville, Lareche dan Boyd (2005:442), apabila
perusahan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar,
perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh
konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut
dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:
b. Kinerja (performance), karakteristik operasi suatu produk utama, seperti
kemudahan dan kenyamanan.
c. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur ekonomis.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification), yaitu
sejauh mana karakteristik oprasi dasar dari sebuah produk memenuhi
spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukanya cacat pada
produk.
e. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu karakteristik produk
yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah
ketertarikan konsumen terhadap produk.
f. Reabilitas (reliability), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin
kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat di
andalkan.
g. Estetika (estethic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indra,
misalkan model atau desain yang artistik, warna dan sebagainya.
h. Kesan kualitas (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
39
E. Promosi
Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang dan
menyebarkan informasi tentang kehadirannya, ketersediaanya, ciri-ciri produk
dan kondisi produknya serta manfaat yang dapat diperoleh paran
pelanggan/calon pelanggan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan
tersebut. Usaha untuk mengenalkan produk kepada pasar yaitu dilakukan
strategi promosi. Konsep yang dipakai untuk mengenalkan produk yaitu
promotion mix, kegiatan-kegiatan yang mengkombinasikan keunggulan produk
dan membujuk konsumen untuk membeli (Swasta, 2010:349).
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.
Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara
perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi
konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya (Sunyoto, 2012:154). Promosi adalah semua jenis
kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi
adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Di sisi yang lain menurut Tjiptono (2008:229) promosi penjualan
adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai yang dapat
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan
jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Pengertian promosi menurut Indriyo Giltosudarmo dalam Sunyoto
(2012:155), Promosi adalah merupakan kegiatan yang di tujukan untuk
40
memengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi
senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat
dipergunakan untuk mempromosikan suatu produk dapat dipilih beberapa
cara, yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, personal selling yang disebut
bauran promosi. Menurut Tjiptono (2008:219), promosi merupakan salah satu
penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapa pun kualitasnya suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa
produk itu akan berguna pada mereka, maka mereka tidak akan membelinya.
Terdapat beberapa jenis promosi yang sering digunakan, yaitu:
1. Periklanan (Advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan
persentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa
dengan mempromosikan pada iklan di televisi dan media massa.
2. Penjualan Personal (Personal Selling)
Persentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
suatu produk atau jasa.
4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk
memperoleh dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan
menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat
merugikan.
41
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus
untuk memperoleh tanggapan langsung dengan memberi informasi dan
membujuk pelanggan.
Tujuan utama dari promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen,
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan
konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya.
Setiap perusahaan yang melakukan sesuatu kegiatan tentu mempunyai tujuan.
Demikian juga perusahaan melakukan kegiatan promosi dengan tujuan untuk
menjual barang dan jasa yang diproduksinya, yang kemudian pada akhirnya
perusahaan akan mendapatkan laba. Ada beberapa tujuan dari dilakukannya
promosi, menurut Rangkuti (2009:92), tujuan promosi diantaranya:
1. Modifikasi tingkah laku
Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak
melakukan suatu pertukaran di mana orang-orangnya terdiri atas berbagai
macam tingkah laku yang satu sama lain saling berbeda. Demikian juga
pendapat mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan,
motivasi, dan kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda.
Dengan demikian, tujuan dari ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah
laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk
menjadi setia terhadap produk.
2. Memberitahu
Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi
kepada pasar yag dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk
42
tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan,
keistimewaan, dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini
umumnya lebih disukai dan dilakukanpada tahap-tahap awal dalam siklus
kehidupan produk.
Hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan
primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik untuk
memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui produk
tersebut serta kegunaannya dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat
informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk
membeli.
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya
kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi kenyataannya sekarang
imi banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu
terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh
tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan
positif.
Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh dalam
waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat
membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan
mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk
tersebut.
43
4. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama
tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan
berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada, sebab
pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus
berlangsung secara terus-menerus.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai citra merek, kualitas produk, dan promosi,
berpengaruh terhadap keputusan pembelian telah banyak dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut banyak
memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi produsen untuk
melakukan pendekatan-pendekatan apa saja sehingga konsumen tertarik untuk
membeli produk tersebut. Beberapa penelitian terdahulu dapat dijelaskan
berdasarkan tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian
Peneliti Dan Tahun Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1. Pengaruh Kualitas Merek, Citra Merek, Dan Asosiasi Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Gran Max Pada PT. Karya Zirang Utama Semarang
Candra Hananto Susilo (2008)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menyatakan bahwa kesan kualitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
44
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian
Peneliti Dan Tahun Metode Penelitian
Hasil Penelitian
2. Analysis Of Effect Of Product Quality, Price
And Promotion Decisions To Purchase
Nokia Mobile Brands (Case Studies Faculty of Economics,
University of Semarang Force 2008)
Teguh Yuliyanto (2009)
Regresi Linier Berganda
Kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian,
harga produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Analisis Pengaruh Citra
Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Laptop Merek Acer Di Kota Semarang
Praba Sulistyawati
(2009)
Regresi Linier
Berganda
Hasil menyatakan bahwa
citra merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian (Y), kualitas produk (X2) berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian (Y), variasi keputusan pembelian
dijelaskan oleh variabel citra merek dan kualitas produk sebesar 57,7% ,
sedangkan sisanya 42,3% dijelaskan oleh sebab-sebab
yang lain diluar model.
4. Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Kecap Manis Merek
Bango (Studi Kasus Pada Ibu Rumah
Tangga Di Komplek Villa Mutiara Johor Ii Dan Taman Johor Mas)
Nurlisa (2011) Regresi Linier Berganda
Secara serentak variabel harga, kualitas produk dan
citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y) kecap manis merek bango. Secara
parsial variabel harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
sedang sisanya kualitas produk dan citra merek
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
45
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian
Peneliti Dan Tahun Metode Penelitian
Hasil Penelitian
5. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Nokia (Studi Pada Masyarakat Di Kec.Mranggen Kab.Demak)
Ardiani Sekar Ayu (2012)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menyatakan bahwa kualitas produk (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, citra merek (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian telah terbukti kebenarannya, promosi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
6. Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Toshiba
Adam Akbar (2012)
Regresi Linier Berganda
Hasil uji t dan uji F membuktikan bahwa semua variabel independen berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian baik secara parsial dan simultan, koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,256. Hal ini berarti 25,6% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel citra merek, harga, dan kualitas produk, sedangkan sisanya 74,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
7. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Swalayan Maxi Balikpapan
Novita Klarisa (2013)
Regresi Linier Berganda
Berdasarkan uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel menunjukkan bahwa faktor periklanan (X1), promosi penjualan (X2) dan personal selling (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen, berdasarkan hasil uji t dinyatakan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
46
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian
Peneliti Dan Tahun Metode Penelitian
Hasil Penelitian
8. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Di Alfamart Waralaba (studi kasus Alfamart waralaba: PT.
Alfariatri Jaya jalan Plamongan Indah Raya)
Diska Putri Septadianti (2013)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menyatakan bahwa secara
parsial dan simultan variabel kualitas pelayanan,
harga dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
9. Pengaruh Produk,
Harga, Promosi Dan Distribusi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision
Doni Hariadi
(2013)
Regresi Linier
Berganda
Hasil pengujian secara
simultan menunjukkan pengaruh variabel bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat secara bersama-
sama terhadap keputusan konsumen membeli
proyektor Microvision pada PT. Smart Vision Surabaya adalah signifikan uji
signifikan secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan variabel
bebas yang terdiri dari produk, harga, promosi dan
tempat masing-masing berpengaruh signifikan Terhadap keputusan
membeli proyektor Microvision pada PT.
Smart Vision Surabaya.
10. Analisis Pengaruh Harga, Promosi Dan
Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Honda Non Matic (Studi Kasus
Pada Astra Honda Ungaran)
Aci Krismanti (2013)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan dan positif baik secara simultan dan parsial antara
variabel harga, promosi dan desain produk terhadap
keputusan pembelian Sepeda motor honda non matic
Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu
47
G. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian di atas mengenai pengaruh citra merek,
kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian, maka dibuat
kerangka teori penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Citra Merek (X1) Kualitas Produk (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Promosi (X3)
Uji Reliabilitas dan Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Regresi Linier Berganda
Uji t Uji F Adjusted R2
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
48
H. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara citra
merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel citra
merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian.
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara
variabel citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel
citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian.
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah wilayah
Jakarta timur dan penelitian dilakukan pada tahun 2013. Adapun yang akan
dibahas terbatas hanya pada seberapa besar pengaruh citra merek, kualitas
produk dan promosi terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.
Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi
lambang citra merek (X1), kualitas produk (X2) dan promosi (X3) terhadap
keputusan pembelian (Y). Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini
adalah keputusan pembelian yang diberi lambang (Y).
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,
2007:115). Populasi dari penelitian ini mencakup pelanggan yaitu
masyarakat yang menggunakan pasta gigi produk Pepsodent di wilayah
Jakarta Timur.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
50
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi itu (Sugiyono, 2007:116).Tekhnik pengambilan sampel yang
digunakan oleh penulis adalah metode sampel (judgement sampling) yaitu
sampel yang diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan,
siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui
dijadikan elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2007:32). Pengambilan
sampel didasarkan pertimbangan bahwa responden pernah membeli atau
mengkonsumsi produk Pepsodent dan pernah melihat iklan Pepsodent di
televisi. Sampel yang akan dipilih oleh penulis sebagai sumber data yang
dibutuhkan untuk penelitian ini adalah para konsumen Pepsodent.
Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku
research methods for business (Sugiono, 2010:52) menyatakan bahwa
ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500.
Jumlah sampel dalam penelitian adalah sebanyak 60 responden yang
merupakan konsumen Pepsodent di wilayah Jakarta Timur.
C. Metode Pengumpulan Data
Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai (Umar, 2010:129). Sedangkan, teknik pengolahan data adalah cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Sugiyono,
2005:11). Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data yang bersifat
data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu
maupun perseorangan. Data primer akan diperoleh melalui penyebaran
kuisioner kepada sampel yang sudah ditentukan (Umar, 2010:130).
51
Teknik yang menggunakan angket/kuisioner adalah suatu cara
mengumpulkan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut (Umar, 2010:167). Data sekunder merupakan data primer
yang diolah dan disajikan oleh pihak lain (Umar, 2010:130). Dalam penelitian
ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan berbagai data sekunder yang
berasal dari internet dan lembaga terkait dalam penelitian ini, sebagai data
penunjang.
Dalam pengumpulan data yang akan dianalisa, penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data, yaitu:
1. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan data-data serta informasi yang diperlukan sebagai
landasan teori dengan cara membaca literatur, buku-buku manajemen, dan
sumber-sumber lain yang menunjang penyusunan skripsi ini.
2. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner. Dalam hal ini peneliti menggunakan
kuesioner atau angket secara terbuka dan tertutup. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data tentang citra merek, kualitas produk dan promosi.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
b. Uji Validitas
Menurut (Bhuono, 2005:66), Uji validitas digunakan untuk
mengetahui kelayakan butir-butir suatu daftar (struktur) pertanyaan
dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada
umumnya mendukung suatu variabel tertentu. Validitas adalah ukuran
52
untuk menunjukkan tingkat kevaliditasan suatu instrumen, suatu
instrumen dikatakan valid apa bila mampu mengukur apa yang diukur.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:45).
c. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Umar, 2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur
disebut memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan
stabil. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai alpha
cronbach karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada
(Umar, 2010:2007).
Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari
variabel yang diteliti. Pengujian tiap butir digunakan analisis item, yaitu
Uji reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
pengujian reabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Skala pengukuran yang
reabel sebaiknya memiliki nilai Alpha Cronbach minimal 0,60 (Bhuono,
2005:72).
53
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga, citra merek,
kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian dilakukan
pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan
dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri
(dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang positif,
sedangkan ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang
negatif seperti:
Tabel 3.1 Skala Likert
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Ragu (R)
Tidak setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
( 5 ) ( 4 ) ( 3 ) ( 2 ) ( 1 )
Sumber: Rangkuti (2003:66)
2. Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Asumsi Klasik)
Pengujian persyaratan analisis digunakan sebagai persyaratan dalam
penggunaan model analisis regresi linier berganda. Suatu model regresi
harus dipenuhi syarat-syarat bahwa data berdistribusi normal, tidak terjadi
multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Jika tidak ditemukan permasalahan
maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan analisis regresi. Dalam
regresi linier, untuk memastikan agar model tersebut BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator) dilakukan pengujian sebagai berikut:
a. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal.
54
normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yakni
dengan melihat kurva normal P - plot. Suatu variabel dikatakan normal
jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar
garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis
diagonal. Tekhnik lain yang dapat digunakan untuk menguji hubungan
antara dua variabel kategorikal dengan chi-square (Santoso, 2011:193).
Menurut Santoso (2011:196), ada beberapa cara mendeteksi
normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga
dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji
kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
Ho = Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal.
Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi
normal.
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak
terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal (Santoso, 2011:193-196).
55
b. Pengujian Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2009:89), menyatakan bahwa Uji
multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas
0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak
berarti bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat
disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel
independen.
3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari: (1) Nilai tolerance dan
lawannya; (2) Variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
56
oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan
diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh varibel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance < 10 atau sama dengan nilai
VIF > 10 (Ghazali, 2009:92).
c. Pengujian Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2009:125), Uji Heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskesdatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi
Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini
untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
57
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar Analisis:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Persamaan Regresi Linier Berganda
Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen
terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini digunakan analisis
regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil (OLS) dengan model
dasar sebagai berikut:
Y= a + b1X1+ b2X2 + b3 X3 + ei
b. Uji Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel
Model Summaryb dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1,
berarti pengaruh variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
Keputusan Pembelian = a + b1 citra merek + b2 kualitas produk +
b3 promosi + ei
58
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan
pengaruh variabel dependen. Jika nilai Adjusted R2 berkisar antara 0
sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen
dapat menjelaskan pengaruh variabel dependen (Ghozali, 2009:87).
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88).
Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan
sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat
juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil
daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05
maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
59
Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini
secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara
simultan adalah:
Ho : b1 = b2 = b3 = 0 ; citra merek, kualitas produk dan promosi
secara simultan tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 ; citra merek, kualitas produk dan promosi
secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
b. Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
(individual) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam
menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Uji t digunakan
untuk mengetahui apakah pengaruh variabel independen berpengaruh
secara parsial terhadap variabel dependen bersifat menentukan
(significant) atau tidak (Santoso, 2007:168). Dalam penelitian ini
menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji
yang mempunyai dua daerah penolakan Ho yaitu terletak di ujung sebelah
kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda
sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan (≠)
pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak menunjukan satu
60
arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah (Purwanto, 2009:88-
89). Kriteria dalam uji parsial (Uji t) dapat dilihat sebagai berikut:
Uji Hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel
1) Apabila - thitung < - ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2) Apabila thitung ≤ ttabel atau - thitung ≥ - ttabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi
1) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima
2) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, Penelitian mengenai
pengaruh harga, citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian pada wilayah Jakarta Timur yang menggunakan pasta gigi
pepsodent. Dimana terdapat empat variabel diantaranya:
1. Variabel Bebas X:
a. (X1) adalah Variabel Citra Merek
Menurut Kotler (2007:346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan
yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang
terjadi dalam memori konsumen. Citra merupakan image yang terbentuk
dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik buruknya perusahaan
(Majid, 2009:70).
61
b. (X2) adalah Variabel Kualitas Produk
Kotler (2009:2), menyatakan bahwa kualitas produk kualitas produk
merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya,
hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,
kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk
lainnya.
c. (X3) adalah Variabel Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.
Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara
perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan
produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya (Sunyoto, 2012:154).
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan.
2. Variabel terikat Y adalah Keputusan Pembelian.
Menurut Tjiptono (2008:19) keputusan pembelian konsumen adalah
pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan
pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir
perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi pribadi (Kotler, 2009:184).
62
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 1 Citra Merek
(X1), Kotler & Keller (2003:78)
Kekuatan (Strengthness) Keunikan (Uniqueness) Keunggulan (Favorable)
1. Keberfungsian produk 2. Penampilan fisik 3. Harga Produk 4. Merek mudah diingat 5. Merek mudah
diucapkan 6. Variasi penampilan
(fitur) 7. Fisik produk itu
sendiri
8. Produk terkenal 9. Produk favorit
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
2 Kualitas produk (X2) Mullins dan Boyd (2005:442)
Kinerja Daya tahan (durability) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformence to specification) Keistimewaan tambahan (feature) Reabilitas (reliability) Estetika (estethic) Kesan kualitas (perceived quality)
1. Kenyamanan Pengguna
2. Kemudahan Penggunaan
3. Umur ekonomis produk (Jangka waktu pemakaian)
4. Kesesuaian standar
kualitas produk (standar kesehatan dokter indonesia)
5. Menambah
ketertarikan konsumen terhadap produk
6. Tidak sering rusak
(awet) 7. Desain model yang
artistik 8. Warna
9. Reputasi produk 10. Tanggung Jawab
Perusahaan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
63
Tabel 3.2 (Lanjutan)
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala 3. Promosi (X4)
(Fandy Tjiptono, 2008:219)
Periklanan (Advertising) Penjualan Personal (Personal Selling) Promosi penjualan (Sales Promotion) Hubungan masyarakat (Public Relation) Pemasaran langsung (Direct Marketing)
1. Promosi melalui iklan televisi
2. Media massa
3. Mensukseskan penjualan
4. Membangun hubungan dengan pelanggan
5. Insentif penjualan 6. Hubungan yang baik 7. Membangun citra
perusahaan
8. Memberikan
informasi kepada pelanggan
9. Membujuk pelanggan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
4. Keputusan Pembelian (Y) (Kotler, 2009:235)
Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian
1. Pengenalan kebutuhan
2. Sumber pribadi 3. Sumber komersial 4. Sumber umum 5. Sumber pengalaman
6. Sikap 7. Keyakinan
8. Memilih produk 9. Memilih merek 10. Tempat pembelian 11. Kuantitas
12. Merasa puas 13. Peluang membeli
kembali 14. Mengatakan sesuatu
yang serba baik tentang produk kepada orang lain
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Unilever
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember
1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat
oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh
Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada
tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan
No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche
Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171
yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92
yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini
disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39
(www.unilever.co.id).
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta
dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16
65
November 1981. Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24
Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan
mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per
saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang
dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,
margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana
disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris
Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak
sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta
ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri
Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-
TH. 2000 (www.unilever.co.id).
2. Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian
dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni
PT Anugrah Lever (PT. AL) yang bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus
66
lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain
atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT
Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor
barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada
tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan
perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang
dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk
menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte.
Ltd (www.unilever.co.id).
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8
Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham
minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari
Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku
pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan
dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004.
Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI.
Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama
dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan
merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah
penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Kordinasi
67
Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004
tertanggal 9 Juli 2004. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk.
(Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT. Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan
pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek
“Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan
Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008
(www.unilever.co.id).
3. Visi, Misi dan Tujuan Unilever
a. Visi
Empat pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka
panjang dari perusahaan - kemana tujuan kami dan bagaimana kami
menuju ke arah sana:
1) Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap
hari
2) Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang
baik bagi mereka dan bagi orang lain
3) Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal
kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
4) Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis
dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil
mengurangi dampak lingkungan
68
b. Misi
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam
meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal
yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat pula
tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti
perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama.
Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu
menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental
mengenai siapa diri kami (www.unilever.co.id).
c. Tujuan dan Prinsip
Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan
“standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang
bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang
terdampak dari pekerjaan kami.”
1) Selalu Bekerja Dengan Integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-
orang, sentuhan bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu
menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami.
2) Dampak Positif
Kami bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai
cara: melalui brand kami, melalui kegiatan komersial dan hubungan
kami, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana
kami berhubungan dengan masyarakat.
69
3) Komitmen Yang Berlanjut
Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam
menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka
panjang kami dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
4) Menjalankan Aspirasi Kami
Tujuan corporate kami telah memberikan aspirasi bagi kami
untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan kami dalam
prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang
diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh
dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan kami pada pemerintah
serta tanggung jawab corporate.
5) Bekerja Dengan Yang Lain
Kami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang
memiliki nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja.
Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip
bisnis kami, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis
dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen
dan lingkungan.
4. Sejarah Singkat Pepsodent
Pepsodent adalah pasta gigi yang paling terkenal dan tertua di
Indonesia, sejak awal keberadaannya selalu memberikan lebih dari sekedar
kemanjuran dasar. Pepsodent adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang
70
kembali meluncurkan pasta gigi berflorida pada tahun 1980-an dan satu-
satunya pasta gigi di Indonesia yang secara aktif mendidik dan
mempromosikan kebiasaan menyikat gigi secara benar melalui program
sekolah dan layanan pemeriksaan gigi gratis. Sejak itu Pepsodent telah
melengkapi jajaran produknya mulai dari pembersihan dasar hingga pasta
gigi dengan manfaat lengkap. Pepsodent telah menjadi market leader dan
menguasai pangsa pasar untuk produk pasta gigi. Saat ini produk Pepsodent
memiliki bermacam–macam varian yaitu klasik, herbal, whitening, complete
care dan anak–anak. Selama brand mix-nya kuat akses ke konsumen
menjadi makin mudah. banyak masyarakat Indonesia yang belum mengerti
cara menyikat gigi dengan benar. Di situlah Pepsodent menangkap peluang
untuk mensosialisasi sekaligus memberi pengetahuan mengenai kesehatan
gigi. Tujuannya, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut bangsa Indonesia.
Pada tahun 2006, Pepsodent telah meluncurkan dan meluncurkan
kembali varian lengkap Pepsodent Barunya:
a. Pepsodent Complete 12, yang menawarkan manfaat yang lengkap dengan
harga terjangkau. Menawarkan manfaat yang lebih banyak kepada para
konsumennya sebagai bagian dari upayanya untuk mencapai misinya.
b. Pepsodent Sensitive, yang menawarkan bahan aktif yang menembus gigi
untuk membebaskan rasa sakit akibat syaraf yang sensitif di dalam gigi
dan gusi.
c. Pepsodent Fighter Toothbrush.
d. Dengan semua inovasi baru ini, Pepsodent mencakup seluruh jangkauan
perawatan kesehatan mulut para konsumennya.
71
5. Karakteristik Wilayah Jakarta Timur
Jakarta Timur adalah nama sebuah kota administrasi di bagian timur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Di sebelah utara, ia berbatasan dengan kota
administrasi Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sedangkan di sebelah timur, ia
berbatasan dengan Bekasi. Kota ini, di bagian selatan, berbatasan dengan
Kota Depok. Dan di sebelah barat, ia berbatasan dengan kota administrasi
Jakarta Selatan (www.Jakartatimurbps.go.id).
Secara administratif, wilayahnya terdiri atas 10 kecamatan, 65
kelurahan, 673 rukun warga dan 7.513 rukun tetangga dan dihuni tidak
kurang dari 1.959.022 jiwa, dimana 1.044.857 jiwa laki-laki dan 914.175
jiwa perempuan atau sebanding dengan 10% dari jumlah penduduk DKI
Jakarta. Kota ini memiliki wilayah seluas 187,75 km² (menurut Pemerintah
Kota Administrasi Jakarta Timur), atau seluas 188,19 km² (menurut Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta) dengan
kepadatan mencapai 14.312 jiwa per km², menjadikannya kota administrasi
terluas di provinsi DKI Jakarta. Kota ini memiliki tingkat pertumbuhan
penduduk sebesar 2,4% per tahun dan pendapatan per kapita sebesar Rp
5.057.040,- (www.Jakartatimurbps.go.id).
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan pasta
gigi Pepsodent dan sampel yang di tarik berjumlah 60 responden dengan
asumsi responden yang dihubungi konsumen yang telah merasakan dan telah
menggunakan pasta gigi Pepsodent. Dari data yang diperoleh yang telah
diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:
72
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kategori Responden Persentase
Laki- Laki 37 62%
Perempuan 23 38%
60 100%
Sumber: Data diolah
Gambar 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data diolah
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa laki-laki
lebih mendominasi dari pada perempuan, hal ini terlihat dengan angka
persentase laki-laki sebesar 37 responden dari 60 responden yang berarti 62%
lalu perempuan sebesar 23 responden dari 60 responden yang berarti 38%.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden
Usia Responden
Kategori Responden Persentase
< 20 tahun 6 10%
21 – 30 tahun 32 53%
31 – 40 tahun 14 23%
> 40 tahun 8 14%
60 100%
Sumber: Data diolah
73
Gambar 4.2
Data Responden Berdasarkan Usia Responden
Sumber: Data diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan usia responden,
disini terlihat bahwa usia responden terbesar pada usia responden 21 – 30 tahun
sebanyak 32 responden dari 60 responden atau 53%, pada urutan kedua pada
usia responden 31 – 40 tahun sebanyak 14 responden dari 60 responden atau
23%, pada urutan ke tiga pada usia responden di atas 40 tahun sebanyak 8
responden dari 60 responden atau 14% dan pada urutan terakhir pada usia
responden di bawah 20 tahun sebanyak 6 responden dari 60 responden atau
10%.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Kategori Responden Persentase
SLTP 5 8%
SMU/SMK 13 22%
Diploma 11 18%
Sarjana 31 52%
60 100%
Sumber: Data diolah
74
Gambar 4.3
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Data diolah
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa
responden dengan pendidikan terakhir SLTP sebanyak 5 responden dari 60
responden atau sebesar 8%, pendidikan terakhir diploma sebanyak 19
responden dari 60 responden atau sebesar 32%, pendidikan terakhir SMU/SMK
sebanyak 23 responden dari 60 responden atau sebesar 38% dan pendidikan
Sarjana sebanyak 13 responden dari 60 responden atau sebesar 22%.
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam
penyusunan kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan.
75
Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang
diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator
apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur sebenarnya kuisioner
telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat
dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah
penelitian serta menyusun kuisioner. Untuk menguji tingkat validitas
instrument peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden
terbatas terlebih dahulu.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output
(Corrected Item-Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:45). Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan
penyebaran kuesioner kepada responden pada sebanyak 60 responden.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada 60 responden, penulis melakukan
try out kepada 20 responden dengan memberikan 43 butir pertanyaan.
Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden
dengan 43 butir pertannyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu,
citra merek, kualitas produk, promosi dan keputusan pembelian. Berikut
ini adalah hasil perhitungan validitas, yaitu:
76
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Instrumen Pengaruh Citra Merek, Kualitas
Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation rtabel Keterangan
Citra Merek (X1)
CM1 0,772 0,468 Valid
CM2 0,737 0,468 Valid
CM3 0,808 0,468 Valid
CM4 0,525 0,468 Valid
CM5 0,544 0,468 Valid
CM6 0,786 0,468 Valid
CM7 0,735 0,468 Valid
CM8 0,656 0,468 Valid
CM9 0,561 0,468 Valid
Kualitas Produk (X2)
KP1 0,711 0,468 Valid
KP2 0,740 0,468 Valid
KP3 0,722 0,468 Valid
KP4 0,586 0,468 Valid
KP5 0,592 0,468 Valid
KP6 0,682 0,468 Valid
KP7 0,611 0,468 Valid
KP8 0,647 0,468 Valid
KP9 0,676 0,468 Valid
KP10 0,643 0,468 Valid
Promosi (X3)
PR1 0,721 0,468 Valid
PR2 0,665 0,468 Valid
PR3 0,721 0,468 Valid
PR4 0,706 0,468 Valid
PR5 0,826 0,468 Valid
PR6 0,772 0,468 Valid
PR7 0,826 0,468 Valid
PR8 0,792 0,468 Valid
PR9 0,770 0,468 Valid
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
77
Tabel 4.4 (Lanjutan)
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation rtabel Keterangan
Keputusan Pembelian (Y)
KPM1 0,776 0,468 Valid
KPM2 0,804 0,468 Valid
KPM3 0,852 0,468 Valid
KPM4 0,804 0,468 Valid
KPM5 0,852 0,468 Valid
KPM6 0,542 0,468 Valid
KPM7 0,634 0,468 Valid
KPM8 0,704 0,468 Valid
KPM9 0,730 0,468 Valid
KPM10 0,730 0,468 Valid
KPM11 0,601 0,468 Valid
KPM12 0,542 0,468 Valid
KPM13 0,634 0,468 Valid
KPM14 0,822 0,468 Valid
Sumber: data diolah
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap
selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian.
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Husein Umar,
2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut
memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai alpha
cronbach karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada
(Husein Umar, 2010:2007). Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti
78
menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang
digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu
variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam
pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai.
Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari
0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2009:42).
Pendapat lain menurut Bhuno, (2005:72) uji reliabilitas dilakukan
dengan melihat nilai cronbach's alpha dengan kriteria Jika nilai
Cronbach's Alpha > 0,6 maka suatu instrumen dikatakan reliabel dan Jika
nilai Cronbach's Alpha < 0,6 maka suatu instrumen dikatakan tidak
reliabel.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Item Instrumen Pengaruh Citra Merek, Kualitas
Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Item Pertanyaan Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Ketetapan
Reliabilitas Keterangan
Citra Merek (X1)
CM1 0,888 0,60 Reliabel
CM2 0,891 0,60 Reliabel
CM3 0,885 0,60 Reliabel
CM4 0,906 0,60 Reliabel
CM5 0,904 0,60 Reliabel
CM6 0,887 0,60 Reliabel
CM7 0,891 0,60 Reliabel
CM8 0,897 0,60 Reliabel
CM9 0,903 0,60 Reliabel
Kualitas Produk (X2)
KP1 0,892 0,60 Reliabel
KP2 0,890 0,60 Reliabel
KP3 0,891 0,60 Reliabel
KP4 0,900 0,60 Reliabel
KP5 0,899 0,60 Reliabel
Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
79
Tabel 4.5 (Lanjutan)
Item Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
Ketetapan
Reliabilitas Keterangan
KP6 0,894 0,60 Reliabel
KP7 0,898 0,60 Reliabel
KP8 0,896 0,60 Reliabel
KP9 0,894 0,60 Reliabel
KP10 0,896 0,60 Reliabel
Promosi (X3)
PR1 0,929 0,60 Reliabel
PR2 0,932 0,60 Reliabel
PR3 0,929 0,60 Reliabel
PR4 0,929 0,60 Reliabel
PR5 0,922 0,60 Reliabel
PR6 0,926 0,60 Reliabel
PR7 0,922 0,60 Reliabel
PR8 0,924 0,60 Reliabel
PR9 0,925 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
KPM1 0,938 0,60 Reliabel
KPM2 0,937 0,60 Reliabel
KPM3 0,936 0,60 Reliabel
KPM4 0,937 0,60 Reliabel
KPM5 0,936 0,60 Reliabel
KPM6 0,944 0,60 Reliabel
KPM7 0,942 0,60 Reliabel
KPM8 0,940 0,60 Reliabel
KPM9 0,939 0,60 Reliabel
KPM10 0,939 0,60 Reliabel
KPM11 0,943 0,60 Reliabel
KPM12 0,944 0,60 Reliabel
KPM13 0,942 0,60 Reliabel
KPM14 0,937 0,60 Reliabel
Sumber: data diolah
80
2. Penemuan dan Pembahasan
Penelitian ini memiliki judul Pengaruh citra merek, kualitas produk,
promosi terhadap keputusan pembelian akan dilihat dari indikator masing-
masing variabel. Berikut adalah hasil jawaban jawaban responden
berdasarkan kuisioner adalah sebagai berikut:
a. Citra Merek (X1)
Adapun dalam variabel citra merek pada kuisioner penulis
memasukan 9 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
Tabel 4.6 Pasta Gigi Pepsodent Berfungsi Untuk Melindungi Gigi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent berfungsi untuk melindungi
gigi. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 29
responden.
Tabel 4.7 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Penampilan Fisik Yang Menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
81
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent memiliki penampilan fisik
yang menarik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 29 responden.
Tabel 4.8 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Pasta Gigi Harga Yang Terjangkau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 27 45.0 45.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent adalah pasta gigi harga yang
terjangkau. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 27.
Tabel 4.9 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Merek Yang Mudah Diingat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 31 51.7 51.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
82
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,37% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent adalah merek yang mudah
diingat. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
31 responden.
Tabel 4.10 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Merek Yang Mudah Diucapkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 33 55.0 55.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 33 responden atau 55% menjawab setuju dan 18
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent adalah merek yang mudah
diucapkan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 33 responden.
Tabel 4.11 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Pasta Gigi Yang Banyak Memiliki Varian Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 28 46.7 46.7 61.7
Sangat Setuju 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
83
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 23
responden atau 38,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent adalah pasta gigi yang banyak
memiliki varian. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 28 responden.
Tabel 4.12 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Bentuk Fisik Yang Unik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 34 56.7 56.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 16
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent memiliki bentuk fisik yang
unik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 34
responden.
Tabel 4.13 Pasta Gigi Pepsodent Adalah Pasta Gigi Dengan Produk Terkenal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 38 63.3 63.3 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
84
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 38 responden atau 63% menjawab setuju dan 12
responden atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent adalah pasta gigi dengan
produk terkenal. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 38 responden.
Tabel 4.14 Pasta Gigi Pepsodent Merupakan Pasta Gigi Yang
Difavoritkan Masyarakat Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 30 50.0 50.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 15
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent merupakan pasta gigi yang
difavoritkan oleh masyarakat. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 30 responden.
b. Kualitas Produk
Adapun dalam variabel kualitas produk pada kuisioner penulis
memasukan 10 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
85
Tabel 4.15
Pasta Gigi Pepsodent Merupakan Pasta Gigi Yang Nyaman Pada Saat Digunakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang
nyaman pada saat digunakan. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 30 responden.
Tabel 4.16 Pasta Gigi Pepsodent Mudah Dalam Penggunaanya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 28 46.7 46.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa Pasta gigi Pepsodent mudah dalam penggunaanya.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28
responden.
86
Tabel 4.17
Pasta Gigi Pepsodent Pasta Gigi Yang Jangka Waktu Pemakaian Yang Lama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 27 45.0 45.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent pasta gigi yang jangka waktu
pemakaian yang lama. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 27 responden.
Tabel 4.18 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Kualitas Standar Kesehatan
Dokter Indonesia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent memiliki kualitas standar
87
kesehatan dokter Indonesia. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 30 responden.
Tabel 4.19 Pasta Gigi Pepsodent Salah Satu Varianya Bisa Mencegah Gigi
Yang Sensitif Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 30 50.0 50.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 15
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent salah satu varianya bisa
mencegah gigi yang sensitive. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 30 responden.
Tabel 4.20 Pasta Gigi Pepsodent Kemasanya Kuat Sehingga Produknya
Tidak Mudah Rusak Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 18.3
Setuju 31 51.7 51.7 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menjawab tidak
setuju, 10 responden atau 16,7% menjawab ragu-ragu, 31 responden atau
51,7% menjawab setuju dan 18 responden atau 30% menjawab sangat
88
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent
kemasanya kuat sehingga produknya tidak mudah rusak. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 31 responden.
Tabel 4.21 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Desain Yang Bagus Sehingga
Disukai Masyarakat Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 40 66.7 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3%
menjawab ragu-ragu, 40 responden atau 66,7% menjawab setuju dan 12
responden atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent memiliki desain yang bagus
sehingga disukai masyarakat. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 40 responden.
Tabel 4.22 Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Warna Yang Menarik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 28 46.7 46.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 16
89
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent memiliki warna yang menarik.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28
responden.
Tabel 4.23
Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Reputasi Kuat, Berkualitas Dan Nyaman Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 37 61.7 61.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3%
menjawab ragu-ragu, 37 responden atau 61,7% menjawab setuju dan 15
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi pepsodent memiliki reputasi kuat,
berkualitas dan nyaman Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 37 responden.
Tabel 4.24
Pepsodent Merupakan Perusahaan Yang Bertanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 15.0
Setuju 35 58.3 58.3 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
90
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% tidak setuju, 8
responden atau 13,3% menjawab ragu-ragu, 35 responden atau 58,3%
menjawab setuju dan 16 responden atau 26,7% menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa pepsodent merupakan perusahaan
yang bertanggung jawab terhadap masyarakat. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
c. Promosi
Adapun dalam variabel promosi pada kuisioner penulis
memasukan 10 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
Tabel 4.25
Pasta Gigi Pepsodent Mengenalkan Produknya Melalui Iklan Di Televisi Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 34 56.7 56.7 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 14
responden atau 23,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa Pasta gigi pepsodent mengenalkan produknya
melalui iklan di televisi. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 34 responden.
91
Tabel 4.26 Pasta Gigi Pepsodent Mengenalkan Produknya Melalui Iklan
Di Media Cetak
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 34 56.7 56.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 7 responden atau 11,7%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent mengenalkan produknya
melalui iklan di media cetak. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 34 responden.
Tabel 4.27
Untuk Menarik Konsumen (Mensukseskan Penjualan), Pasta Gigi Pepsodent Melakukan Promosi Melalui Event
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa Untuk menarik konsumen (mensukseskan penjualan),
pasta gigi pepsodent melakukan promosi melalui event. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 29 responden.
92
Tabel 4.28 Pasta Gigi Pepsodent Selalu Menjaga Hubungan Yang Baik
Dengan Pelanggan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 30 50.0 50.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 18
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent selalu menjaga hubungan yang
baik dengan pelanggan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 30 responden.
Tabel 4.29
Pasta Gigi Pepsodent Memberikan Insentif Bagi Pelanggannya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 38 63.3 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 38 responden atau 63,3% menjawab setuju dan 13
responden atau 21,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent memberikan insentif bagi
pelanggannya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 38 responden.
93
Tabel 4.30
Pasta Gigi Pepsodent Memiliki Hubungan Yang Baik Dengan Konsumen
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 5 8.3 8.3 8.3
Setuju 41 68.3 68.3 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 5 responden atau 8,3%
menjawab ragu-ragu, 41 responden atau 68,3% menjawab setuju dan 14
responden atau 23,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pasta gigi Pepsodent memiliki hubungan yang baik
dengan konsumen. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 41 responden.
Tabel 4.31 Pepsodent Membangun Citra Perusahaan Dengan Memberikan
Pelayanan Terbaik Bagi Pelanggan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 31 51.7 51.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pepsodent membangun citra perusahaan dengan
94
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 31 responden.
Tabel 4.32 Perusahaan Pepsodent Memberikan Informasi Mengenai
Produk Secara Detail Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 29 48.3 48.3 63.3
Sangat Setuju 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 22
responden atau 36,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa Perusahaan pepsodent memberikan informasi
mengenai produk secara detail. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 29 responden.
Tabel 4.33 Penjual Pasta Gigi Pepsodent Selalu Membujuk Konsumen
Untuk Membeli Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 34 56.7 56.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 16
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
95
menunjukkan bahwa penjual pasta gigi pepsodent selalu membujuk
konsumen untuk membeli. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 34 responden.
d. Keputusan Pembelian
Adapun dalam variabel keputusan pembelian pada kuisioner
penulis memasukan 14 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
Tabel 4.34
Saya Membutuhkan Pasta Gigi Pepsodent Untuk Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan Gigi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 31 51.7 51.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya membutuhkan pasta gigi pepsodent untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 31 responden.
Tabel 4.35 Sebelum Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent Saya Mencari Informasi
Dari Keluarga, Teman Dan Tetangga Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 32 53.3 53.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
96
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 29
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebelum menggunakan pasta gigi pepsodent saya
mencari informasi dari keluarga, teman dan tetangga. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden.
Tabel 4.36 Sebelum Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent Saya Mencari Informasi
Dari Iklan, Tenaga Penjual Dan Pedagang Perantara Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 31 51.7 51.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebelum menggunakan pasta gigi pepsodent saya
mencari informasi dari iklan, tenaga penjual dan pedagang perantara.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 31
responden.
Tabel 4.37 Sebelum Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent Saya Mencari Informasi
Dari Organisasi Ranting Konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 32 53.3 53.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
97
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa sebelum menggunakan pasta gigi pepsodent saya
mencari informasi dari organisasi ranting konsumen. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden.
Tabel 4.38
Saya Mengetahui Mengenai Pasta Gigi Pepsodent Karena Saya Pernah Menggunakannya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 27 45.0 45.0 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya mengetahui mengenai pasta gigi Pepsodent
karena saya pernah menggunakannya. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 27 responden.
Tabel 4.39 Saya Bangga Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 26 43.3 43.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
98
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya bangga menggunakan pasta gigi Pepsodent.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 26
responden.
Tabel 4.40 Saya Yakin Dengan Kualitas Yang Dimiliki Pasta Gigi Pepsodent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya yakin dengan kualitas yang dimiliki pasta gigi
pepsodent. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 34 responden.
Tabel 4.41 Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodentkarena Produknya Yang Berkualitas Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 14 23.3 23.3 23.3
Setuju 31 51.7 51.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
99
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 501,7% menjawab setuju dan 15
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya membeli pasta gigi pepsodentkarena produknya
yang berkualitas. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 31 responden.
Tabel 4.42 Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Karena Merek Yang Terkenal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 20.0
Setuju 33 55.0 55.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7% tidak setuju, 11
responden atau 18,3% menjawab ragu-ragu, 33 responden atau 55%
menjawab setuju dan 25 responden atau 25% menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa saya membeli pasta gigi
pepsodent karena merek yang terkenal. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 33 responden.
Tabel 4.43 Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Karena Tempat Penjualan
Yang Cukup Banyak Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 21.7
Setuju 28 46.7 46.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
100
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1,7% tidak setuju, 12
responden atau 20% menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7%
menjawab setuju dan 19 responden atau 31,7% menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa saya membeli pasta gigi
pepsodent karena tempat penjualan yang cukup banyak. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden.
Tabel 4.44
Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Karena Memiliki Kuantitas / Volume Isi Yang Sesuai Dengan Keinginan Pelanggan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 28 46.7 46.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 16
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya membeli pasta gigi pepsodent karena memiliki
kuantitas / volume isi yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Terlihat
dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden.
Tabel 4.45
Saya Merasa Puas Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 30 50.0 50.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
101
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya merasa puas menggunakan pasta gigi pepsodent.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30
responden.
Tabel 4.46 Saya Akan Membeli Kembali Pasta Gigi Pepsodent Jika
Membutuhkannya Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 27 45.0 45.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 18
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 30 responden.
Tabel 4.47 Setelah Saya Membeli Pasta Gigi Pepsodent Saya Menceritakan
Keunggulan Dari Pasta Gigi Pepsodent Kepada Orang Lain Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 27 45.0 45.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah
102
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa Setelah saya membeli pasta gigi pepsodent saya
menceritakan keunggulan dari pasta gigi Pepsodent kepada orang lain.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 27
responden.
3. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis (Uji Asumsi Klasik)
Pengujian persyaratan analisis digunakan sebagai persyaratan dalam
penggunaan model analisis regresi linier. Suatu model regresi harus
dipenuhi syarat-syarat bahwa data berdistribusi normal, tidak terjadi
multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Berikut ini hasil pengujian asumsi
klasik:
a. Hasil Pengujian Normalitas Data
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti
asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang
bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus
digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji
normalitas. Menurut Ghozali (2009:147) uji normalitas bertujuan apakah
dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen
(bebas) mempunyai kontribusi atau tidak.
103
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji
Kolmogorov – smirnov), adapun penjelasan mengenai uji normalitas data
adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009:147):
1) Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.
Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,
2009:147). Adapun hasil perhitungan uji normalitas dengan melihat
dari segi grafik yang ditunjukan pada gambar grafik p-p plot berikut
ini:
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
Sumber: Data diolah
104
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
karena asumsi normalitas (Ghozali 2009:112).
2) Hasil Uji Normalitas Data Secara Statistik
Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik (Ghozali, 2009:149). Adapun hasil perhitungan uji
normalitas secara statistic yang dilihat berdasarkan uji kolmogorof-
smirnov adalah sebagai berikut:
Tabel 4.48
Hasil Uji Normalitas Secara Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CM KP PR KPM
N 60 60 60 60
Normal Parametersa,b
Mean 37.0833 41.0000 37.2333 57.2833 Std. Deviation 4.16316 3.95312 3.95040 5.77279
Most Extreme Differences Absolute .158 .159 .139 .131 Positive .121 .086 .080 .060 Negative -.158 -.159 -.139 -.131
Kolmogorov-Smirnov Z 1.226 1.235 1.079 1.015 Asymp. Sig. (2-tailed) .099 .095 .195 .254
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa
seluruh variabel memiliki nilai sig. > 0,05, ini mengartikan bahwa
semua data terdistribusi dengan normal.
105
b. Hasil Pengujian Multikolinearitas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta
besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.49
Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) CM .263 3.809
KP .271 3.694
PR .609 1.643
a. Dependent Variable: KPM
Sumber: Data diolah
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi
gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu
dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai
10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala
multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih
kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 keadaan seperti itu
membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.
c. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi
106
variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas
kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan
yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Ghozali 2009:107).
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
hasil uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
107
Tabel 4.50
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.324 3.926 CM .493 .164 .355
KP .580 .170 .397
PR .347 .114 .237
a. Dependent Variable: KPM
Sumber: Data diolah
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di
atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 2,324 + 0,493 X1 + 0,580 X2+ 0,347 X3
b. Hasil Uji Determinasi (Adjusted R2)
Menurut Ghazali (2009:87) untuk menentukan seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu
diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R-Square). Adapun hasil
uji determinasi Adjusted R2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.51
Hasil Uji Determinasi (Adjusted R2) Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .891a .794 .783 2.68849 2.057
a. Predictors: (Constant), PR, KP, CM b. Dependent Variable: KPM
Sumber: Data diolah
Berdasarkan kepada tabel di atas diketahui nilai Adjusted R
square sebesar 0,783 (78,3%), Ini menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model regresi yang didapatkan dimana variabel
independen yaitu citra merek, kualitas produk dan promosi memiliki
pengaruh terhadap variabel keputusan pembelian sebesar 78,3%.
108
Sedangkan sisanya 21,7% dijelaskan dengan faktor atau variabel lain
yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini seperti
harga, saluran distribusi, kualitas pelayanan dll.
5. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen secara simultan (bersama-sama)mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Hasil uji
statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai probabilitas
lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika
nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.52
Hasil Uji Statistik F (Simultan) ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1561.415 3 520.472 72.008 .000b
Residual 404.768 56 7.228
Total 1966.183 59 a. Dependent Variable: KPM b. Predictors: (Constant), PR, KP, CM
Sumber: Data diolah
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh
sebesar 72,008 > Ftabel sebesar 2,77 dengan tingkat signifikansi 0,000 <
0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima,
sehingga dapat dikatakan bahwa citra merek, kualitas produk dan
promosi terhadap keputusan pembelian berpengaruh secara simultan
(bersama-sama).
109
b. Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Uji t menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,
2009:88).
Tabel 4.53 Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 2.324 3.926 .592 .556
CM .493 .164 .355 3.003 .004
KP .580 .170 .397 3.407 .001
PR .347 .114 .237 3.054 .003
a. Dependent Variable: KPM
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh citra
merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian
menunjukkan pengaruh yang signifikan. Berikut ini adalah hasil
penjelasan mengenai pengaruh antar variabel independen terhadap
keputusan pembelian:
1) Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel citra merek dengan nilai thitung sebesar 3,003 > 2,00
atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti citra
merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
110
pembelian. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adam
Akbar (2012) dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh
Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Notebook Toshiba”, metode yang digunakan menggunakan
regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil uji t
dan uji F membuktikan bahwa semua variabel independen
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian baik secara parsial
dan simultan. Dan koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh
sebesar 0,256. Hal ini berarti 25,6% keputusan pembelian dapat
dijelaskan oleh variabel citra merek, harga, dan kualitas produk,
sedangkan sisanya 74,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
2) Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepatusan Pembelian
Variabel kualitas produk dengan nilai thitung sebesar 3,407 >
2,00 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kualitas
produk berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
pembelian. Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nurlisa (2011), dalam penelitianya yang berjudul “Pengaruh Harga,
Kualitas Produk, Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Kecap Manis Merek Bango (Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Di
Komplek Villa Mutiara Johor Ii Dan Taman Johor Mas”, metode yang
digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
111
penelitian menyatakan bahwa secara serentak variabel Harga, Kualitas
Produk dan Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) kecap manis merek Bango. Secara parsial
variabel harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
sedang sisanya kualitasd produk dan citra merek berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
3) Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel promosi dengan nilai thitung sebesar 3,054 > 2,00 atau
nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti promosi berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. Hasil sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diska Putri Septadianti (2013),
dalam penelitianya yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Di
Alfamart Waralaba (studi kasus Alfamart waralaba: PT. Alfariatri Jaya
jalan Plamongan Indah Raya)”, metode yang digunakan menggunakan
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa
secara parsial dan simultan variabel kualitas pelayanan, harga dan
promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian adalah
penelitian yang dilakukan oleh Ardiani Sekar Ayu (2012), dengan
judul penelitian “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Nokia (Studi Pada
112
Masyarakat Di Kec. Mranggen Kab. Demak)”, metode yang
digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menyatakan bahwa kualitas produk (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, citra merek (X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
telah terbukti kebenarannya, Promosi (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
113
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh citra merek, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara parsial ditemukan bahwa
seluruh variabel independen yaitu citra merek, kualitas produk dan promosi
dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel
keputusan pembelian, hasil terlihat berdasarkan nilai signifikan berada di
bawah 0,05.
2. Berdasarkan hasil uji Regresi berganda secara simultan ditemukan bahwa
seluruh variabel independen (citra merek, kualitas produk dan promosi)
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel kualitas produk merupakan
variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. hal
tersebut terlihat dari nilai standardized coefficient beta sebesar 0,397.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa secara parsial menyatakan
bahwa variabel citra merek, kualitas produk dan promosi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini membuktikan bahwa semakin
tingginya citra merek, kualitas produk dan promosi maka akan semakin
114
meningkat keputusan pembelian. berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
bagi perusahaan perlu melakukan beberapa peningkatan dalam hal
meningkatkan citra merek, kualitas produk dan meningkatkan promosi yang
lebih baik lagi sehingga akan meningkatnya keputusan pembelian pepsodent di
masyarakat pada wilayah Jakarta timur.
Untuk meningkatkan citra merek perusahaan harus dapat memberikan
kesan yang baik mengenai produk dengan cara memberikan layanan kesehatan
gigi terhadap masyarakat dan aktif dalam memberikan penyuluhan mengenai
arti pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Untuk meningkatkan kualitas produk
sebaiknya perusahaan melakukan peningkatan produk dengan cara
meningkatkan inovasi dari produk dan jenis dan variasi produk yang sesuai apa
yang dibutuhkan oleh konsumen. Untuk meningkatkan promosi perusahaan
harus melakukan peningkatan promosi dengan cara mempromosikan iklan
melalui televisi, media cetak, personal selling dan pemilihan brand
ambassador yang tema produk pada promosi di televisi. Dengan pemilihan
brand ambassador yang tepat membuat masyarakat pada wilayah Jakarta
Timur untuk lebih tertarik untuk membeli produk tersebut. Pada produk pasta
pepsodent memilih Irgi Fahrezi sebagai Brand Ambassador, karena memiliki
image yang baik di mata masyarakat.
C. Saran
Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
saran yang dapat disampaikan:
115
1. Bagi perusahaan
a. Agar melakukan peningkatan dari segi citra merek, kualitas produk dan
promosi dengan melakukan riset keinginan dari konsumen dan
melakukan penelitian yang lebih akurat lagi.
b. Melakukan riset keputusan pembelian lebih lanjut, karena masih ada
faktor-faktor lain yang belum dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
2. Bagi akademisi
a. Bagi pihak yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, disarankan
untuk meneliti variabel-variabel lain selain citra merek, kualitas produk
dan promosi. Karena dari penelitian ini diketahui 22% masih ada faktor-
faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian.
b. Lebih teliti lagi dalam penentuan teori dan pembuatan kuesioner, agar
lebih baik lagi dalam hasil penelitian.
c. Untuk memperkuat hasil penelitian serupa dianjurkan menambah sampel
dan menjelaskan proses pengisian kuesioner dan mendampingi
responden ketika mengisi kuesioner tersebut.
116
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Adam, “Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Toshiba”, Jurnal, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2012.
Alma, Buchari, “Pemasaran dan Pemasaran Jasa”, Alfabeta, Bandung, 2011.
Barsky, Keki R, “Beyond Customer Satisfaction to Customer Loyalty, AMAManagement Briefing, New York, 2000.
Bhuono, Agung Nugroho, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS”, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
Dharmmesta dan Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Yogyakarta, 2000.
Ghazali, Rizwar, “Analisis Pengaruh Lokasi, Promosi Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Membeli (Warnet (Warung Internet) XYZ
Jl.Singosari, Kota Semarang)”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010 Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2009
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.
Hariadi, Doni, “Pengaruh Produk, Harga, Promosi Dan Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Projector Microvision”,
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 1 Nomor 1, Januari 2013, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Surabaya, 2013.
Kanuk, Schiffman, Leon &, Leslie Lazar, “Consumer Behaviour” 7th Edition (Perilaku Konsumen), PT. Indeks, Jakarta, 2008.
Klarisa, Novita, “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Di Swalayan Maxi Balikpapan”, Jurnal, 2013.
_______, Philip dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran”, Jilid Satu,
Edisi Keduabelas, Cetakan Ketiga, Penerbit Indeks. 2008. _______, “Manajemen Pemasaran 1”, Edisi ketigabelas, Jakarta, Erlangga, 2009
117
Krismanti, Aci, “Analisis Pengaruh Harga, Promosi Dan Desain Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Non Matic (Studi Kasus Pada Astra Honda Ungaran)”, Jurnal Universitas Semarang, Semarang, 2013
Lembang, Rosvita Dua, “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi,
Dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1 Reguler II Universitas Diponegoro)”, Universitas
Diponegoro, Semarang, 2010.
Majid, Abdul, Suharto, “Costumer Service Dalam Bisnis Jasa Dan Tranportasi”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009.
Mullins, J., Walker, O.C., Boyd, H.W. and Larreche, J.C, “Marketing Management : A Strategic Decision – Making Approach”, McGraw – Hill,
New York, 2005. Nurlisa, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Kecap Manis Merek Bango (Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Di Komplek Villa Mutiara Johor Ii Dan Taman Johor
Mas)”, Jurnal, Universitas Sumatra Utara, 2011. Purwanto, “Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan”,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2008
Septadianti, Diska Putri, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Di Alfamart Waralaba (study kasus Alfamart waralaba: PT. Alfariatri Jaya jalan Plamongan Indah
Raya)”, Jurnal, Universitas Semarang, 2013.
Suharyadi dan Purwanto S.k, “Statistik untuk ekonomi dan keuangan modern”, Jakarta, salemba empat, 2009.
Sunyoto, Danang, ”Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran”, Penerbit CAPS, Yogyakarta, 2012.
Rangkuti, Fredy, “Strategi Promosi yang Kreatif”, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2009
Surachman, “Dasar-dasar Manajemen Merek”, Bayumedia Publishing Malang,
2008.
Santoso, Singgih, “Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.
118
_______, Singgih, “Mastering SPSS Versi 19”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2011.
Sugiyono, “Memahami Penelitian Kualitatif”, ALFABET, Bandung, 2005. ________, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta,
Bandung, 2007. ________, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta.
Bandung, 2010. Sulistyawati, Praba “Analisis Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Kota Semarang”, Jurnal, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Susilo, Candra Hananto, “Pengaruh Kualitas Merek, Citra Merek, Dan Asosiasi
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Gran Max Pada PT. Karya Zirang Utama Semarang”, Jurnal, Universitas Semarang, Semarang, 2008.
Swastha, Bashu, Ibnu Sukotjo, “Pengantar Bisnis”, Liberti, Yogyakarta, 2010. Tjiptono, Fandy,” Pemasaran Jasa”, Penerbit Bayu Media Publishing, Malang,
2008. _______,”Strategi Pemasaran”, Andi, Yogyakarta, 2011. _______,”Strategi Pemasaran”, Andi, Yogyakarta, 2012. Umar, Husein, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2010. www.info-manajemen.com. www.jakartatimurbps.go.id www.jurnal-sdm.blogspot.com www.republika.co.id. www.tanyapepsodent.com. www.topbrand-award.com. www.unilever.co.id. Yuliyanto, Teguh, “Analysis Of Effect Of Product Quality, Price And Promotion
Decisions To Purchase Nokia Mobile Brands (Case Studies Faculty of Economics, University of Semarang Force 2008)”, Universitas Semarang, Semarang, 2009.
119
Lampiran 1: Lembar Kuesioner Penelitian
KUESIONER
PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus Pengguna Pasta gigi Pepsodent Pada Wilayah Jakarta Timur)
Oleh:
AHMAD BAIHAKKI ZAINI
NIM. 108081000176
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1434 H / 2013 M
120
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Pengguna Pasta gigi Pepsodent
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Ahmad Baihakki Zaini
NIM : 108081000176
Fak/Jur : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian. (Studi Kasus Pengguna Pasta gigi Pepsodent Pada Wilayah Jakarta
Timur)”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya
mohon maaf telah mengganggu waktunya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan
untuk kepentingan penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i merupakan faktor kunci untuk
mengetahui Pengaruh, Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian.
Dimohon untuk membaca setiap pernyataan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pernyataan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua
pernyataan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
(Ahmad Baihakki)
NIM. 108081000176
121
SCRENING QUESTION
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
bapak/Ibu/Sdr/i untuk menceklis (√) pernyataan berikut ini:
1. Saya pernah membeli produk pasta gigi Pepsodent:
( ) Pernah ( ) Tidak Pernah
2. Saya pernah menggunakan produk pasta gigi Pepsodent:
( ) Pernah ( ) Tidak Pernah
IDENTITAS RESPONDEN
A. Identitas Responden
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan kepada
bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi dengan menulis dan menceklis (√) data-data
berikut ini:
Profil responden
Nama : …………………………....
Pendidikan Terakhir : …………………………....
Usia berkisar antara : < 20 thn 31 - 40 thn
21 - 30 thn > 40 thn
Jenis kelamin : Pria Wanita
122
B. Cara Pengisian Kuesioner
Pernyataan-pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui pendapat anda
tentang Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian.Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda
mengenai beberapa pernyataan berikut, dengan memberikan tanda ceklis (√ ) pada
kolom yang telah disediakan. Berikut merupakan bobot pilihan jawaban:
(STS) Sangat tidak setuju = 1 (TS) Tidak setuju = 2 (R) Ragu-ragu = 3
(S) Setuju = 4 (SS) Sangat setuju = 5
Pernyataan Tentang Citra Merek (X1)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Pasta gigi pepsodent berfungsi untuk melindungi gigi.
2 Pasta gigi pepsodent memiliki penampilan fisik yang menarik.
3 Pasta gigi pepsodent adalah pasta gigi harga
yang terjangkau.
4 Pasta gigi pepsodent adalah merek yang mudah diingat.
5 Pasta gigi pepsodent adalah merek yang mudah diucapkan.
6 Pasta gigi pepsodent adalah pasta gigi yang
banyak memiliki varian.
7 Pasta gigi pepsodent memiliki bentuk fisik
yang unik
8 Pasta gigi pepsodent adalah pasta gigi dengan produk terkenal,
9 Pasta gigi pepsodent merupakan pasta gigi yang difavoritkan masyarakat
123
Pernyataan Tentang Kualitas Produk (X2)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Pasta gigi Pepsodent merupakan pasta gigi yang nyaman pada saat digunakan
2 Pasta gigi Pepsodent mudah dalam penggunaanya.
3 Pasta gigi pepsodent pasta gigi yang jangka waktu pemakaian yang lama
4 Pasta gigi pepsodent memiliki kualitas standar kesehatan dokter indonesia.
5 Pasta gigi pepsodent salah satu varianya bisa mencegah gigi yang sensitive.
6 Pasta gigi pepsodent kemasanya kuat sehingga produknya tidak mudah rusak.
7 Pasta gigi pepsodent memiliki desain yang bagus sehingga disukai masyarakat.
8 Pasta gigi pepsodent memiliki warna yang menarik.
9 Pasta gigi pepsodent memiliki reputasi kuat, berkualitas dan nyaman.
10 Pepsodent merupakan perusahaan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Pernyataan Tentang Promosi (X3)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Pasta gigi Pepsodent mengenalkan produknya melalui iklan di televisi.
2 Pasta gigi Pepsodent mengenalkan produknya melalui iklan di media cetak.
3 Untuk menarik konsumen (mensukseskan penjualan), pasta gigi Pepsodent melakukan promosi melalui diskon harga.
4 Pasta gigi Pepsodent selalu menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.
5 Pasta gigi Pepsodent memberikan insentif bagi pelanggannya.
6 Pasta gigi Pepsodent memiliki hubungan yang baik dengan konsumen.
7 Pepsodent membangun citra perusahaan dengan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
8 Perusahaan pepsodent memberikan informasi mengenai produk secara detail
9 Penjual pasta gigi Pepsodent selalu membujuk konsumen untuk membeli.
124
Pernyataan Tentang Keputusan Pembelian (Y)
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Saya membutuhkan pasta gigi Pepsodent
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi
2
Sebelum menggunakan pepsodent saya
mencari informasi dari keluarga, teman,
tetangga
3 Sebelum menggunakan pepsodent saya mencari informasi dari iklan, tenaga penjual,
pedagang perantara
4
Sebelum menggunakan pepsodent saya
mencari informasi dari organisasi ranting konsumen
5
Saya mengetahui mengenai pasta gigi
Pepsodent karena saya pernah
menggunakannya
6 Saya bangga menggunakan pasta gigi Pepsodent
7 Saya yakin dengan kualitas yang dimiliki
pasta gigi Pepsodent
8 Saya membeli pasta gigi pepsodent karena
produknya yang berkualitas
9 Saya membeli pasta gigi Pepsodent karena
merek yang terkenal
10 Saya membeli pasta gigi Pepsodent karena tempat penjualan yang cukup banyak
11 Saya membeli pasta gigi Pepsodent karena memiliki kuantitas / volume isi yang sesuai
dengan keinginan pelanggan
12 Saya merasa puas menggunakan pasta gigi Pepsodent
13 Saya akan membeli kembali pasta gigi
Pepsodent jika membutuhkannya
14
Setelah saya membeli pasta gigi Pepsodent saya menceritakan keunggulan dari pasta gigi
Pepsodent kepada orang lain
125
Lampiran 2: Data Mentah Jawaban Responden
Citra Merek (X1)
CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 CM7 CM8 CM9
1 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39
2 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 30
4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 33
5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 41
6 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40
7 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
8 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32
9 4 4 4 5 3 4 4 5 5 38
10 5 5 5 4 4 5 5 4 4 41
11 3 3 3 4 4 3 3 3 4 30
12 4 4 4 3 3 4 4 4 3 33
13 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42
14 4 5 5 4 5 5 4 4 5 41
15 3 4 3 3 4 3 4 3 4 31
16 5 4 5 5 4 5 4 5 4 41
17 3 4 4 3 4 4 3 3 4 32
18 4 5 5 4 5 5 4 4 5 41
19 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
21 4 3 3 4 4 3 3 4 4 32
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
24 5 5 4 4 4 4 4 5 5 40
25 3 3 3 4 4 4 3 3 4 31
26 3 3 3 5 5 5 3 3 3 33
27 4 5 4 5 4 5 4 5 4 40
28 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
29 5 4 5 4 5 4 5 4 5 41
30 4 3 4 4 4 4 3 4 3 33
31 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
32 4 4 4 5 5 5 4 5 5 41
33 4 4 4 3 5 5 4 4 4 37
34 3 3 3 4 4 4 4 4 5 34
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
36 5 5 5 5 5 5 4 4 4 42
37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
38 4 5 4 4 5 5 5 4 4 40
39 4 4 5 5 4 4 5 4 3 38
40 5 5 4 4 5 5 5 3 5 41
41 4 3 3 3 4 4 4 4 4 33
42 5 5 5 5 4 4 4 4 4 40
43 5 4 4 4 5 5 4 4 3 38
44 4 5 4 5 4 5 4 3 4 38
45 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32
46 5 4 5 4 4 5 5 5 4 41
47 4 4 5 5 3 3 4 4 4 36
48 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39
49 4 5 5 4 5 5 4 4 4 40
50 4 5 5 5 3 3 5 5 5 40
51 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34
52 5 4 4 5 4 4 5 4 4 39
53 5 4 4 4 5 5 5 4 5 41
54 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
55 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34
56 4 5 5 5 4 4 4 4 3 38
57 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
58 4 3 4 4 5 5 4 4 4 37
59 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34
60 5 5 5 4 5 5 5 4 4 42
Resp. TotalNOMOR KUESIONER
126
Kualitas Produk (X2)
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10
1 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
2 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 44
3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 36
4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 34
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
6 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34
8 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36
9 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 45
10 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 46
11 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 34
12 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 44
13 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 46
14 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 45
15 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 35
16 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 45
17 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 36
18 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 44
19 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 44
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
21 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 37
22 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
23 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
24 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 45
25 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 36
26 3 3 3 5 5 4 3 3 5 5 39
27 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 44
28 3 4 3 4 5 5 4 3 3 4 38
29 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 44
30 4 3 4 4 5 5 4 3 3 4 39
31 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 45
32 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 44
33 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37
34 3 3 3 4 5 4 4 5 3 4 38
35 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
36 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 45
37 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 42
38 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 39
39 4 4 5 5 4 3 4 3 4 5 41
40 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 43
41 4 3 3 3 5 5 4 4 4 5 40
42 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
43 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40
44 4 5 4 5 3 5 3 4 4 4 41
45 3 4 3 4 4 5 4 3 4 5 39
46 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 43
47 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 44
48 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 41
49 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 41
50 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 45
51 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
52 5 4 4 5 4 3 4 4 4 2 39
53 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 42
54 5 5 5 5 3 2 4 4 4 4 41
55 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
56 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 43
57 4 4 3 4 3 5 4 3 5 3 38
58 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 40
59 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38
60 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 44
Resp.NOMOR KUESIONER
Total
127
Promosi (X3)
PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9
1 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39
2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
9 5 4 5 5 4 4 4 4 5 40
10 4 5 4 4 5 5 5 5 5 42
11 3 4 3 3 4 4 3 3 4 31
12 3 5 3 3 4 4 4 4 5 35
13 4 5 4 4 5 5 4 5 5 41
14 4 4 4 5 4 5 4 5 4 39
15 3 3 3 4 3 4 4 4 3 31
16 5 5 5 4 5 4 5 4 5 42
17 3 4 3 3 4 4 4 4 3 32
18 4 5 4 5 5 4 5 4 4 40
19 5 4 5 4 4 5 5 5 4 41
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
21 3 4 4 3 3 4 4 5 4 34
22 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38
23 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43
24 5 4 4 4 4 4 5 5 5 40
25 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30
26 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
27 4 5 4 5 4 5 4 4 4 39
28 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32
29 5 4 5 4 5 4 5 3 3 38
30 4 3 4 3 4 3 4 3 3 31
31 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
32 4 5 4 4 4 4 5 5 4 39
33 4 5 4 4 4 4 5 5 4 39
34 5 5 4 4 4 4 5 5 5 41
35 4 4 4 4 3 4 3 4 5 35
36 4 4 3 5 4 4 4 4 4 36
37 5 4 4 4 4 4 3 4 3 35
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34
40 4 4 4 3 4 4 4 5 4 36
41 4 4 5 5 4 3 5 4 3 37
42 5 5 5 4 4 4 5 4 4 40
43 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39
44 4 4 5 5 4 4 5 4 4 39
45 5 5 5 5 4 4 4 5 4 41
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
47 4 5 5 3 3 4 4 4 4 36
48 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38
49 3 4 5 5 4 4 4 4 4 37
50 4 5 4 4 4 4 3 4 4 36
51 4 4 5 4 4 4 5 5 4 39
52 3 4 4 5 4 4 5 4 4 37
53 4 4 5 5 4 4 5 5 4 40
54 5 5 4 5 4 4 4 5 4 40
55 4 4 5 4 5 5 4 5 5 41
56 4 5 5 4 4 4 4 3 4 37
57 4 4 5 4 5 5 4 5 5 41
58 5 5 4 5 5 5 4 3 5 41
59 4 4 5 4 5 5 4 4 5 40
60 4 3 5 5 4 4 4 4 4 37
Resp. TotalNOMOR KUESIONER
128
Keputusan Pembelian (Y)
KPM1 KPM2 KPM3 KPM4 KPM5 KPM6 KPM7 KPM8 KPM9 KPM10 KPM11 KPM12 KPM13 KPM14
1 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 60
2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 66
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 46
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 52
5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 64
6 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 62
7 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 48
8 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50
9 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 60
10 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 66
11 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 46
12 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 3 5 5 5 58
13 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 65
14 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 65
15 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 50
16 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 64
17 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 52
18 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 65
19 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 61
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
21 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 50
22 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 58
23 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 69
24 5 4 4 5 3 3 5 5 5 4 5 5 5 4 62
25 4 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 47
26 3 4 4 3 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 49
27 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 60
28 4 4 3 3 4 5 4 3 3 5 4 3 4 3 52
29 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 61
30 4 3 3 4 5 5 3 3 4 5 3 4 3 4 53
31 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 60
32 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 61
33 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 51
34 3 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 57
35 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 60
36 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 62
37 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 54
38 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 56
39 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 57
40 5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 5 5 61
41 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 4 3 57
42 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 61
43 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 60
44 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 59
45 3 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 3 3 4 58
46 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 60
47 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 56
48 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 61
49 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 61
50 4 5 5 5 4 3 4 5 5 3 3 3 3 3 55
51 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 56
52 5 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 4 4 54
53 5 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 5 5 63
54 5 5 5 4 4 5 5 4 4 2 4 4 5 5 61
55 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 3 53
56 4 5 5 4 4 5 5 3 5 4 3 4 4 4 59
57 4 4 4 5 3 4 4 3 3 5 4 5 4 5 57
58 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
59 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 5 4 58
60 5 5 3 5 3 3 4 4 3 5 3 3 3 3 52
Resp.NOMOR KUESIONER
Total
129
Lampiran 3: Frekuensi Jawaban Responden
Citra Merek (X1)
CM1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 27 45.0 45.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 31 51.7 51.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 33 55.0 55.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 28 46.7 46.7 61.7
Sangat Setuju 23 38.3 38.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
130
CM7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 34 56.7 56.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 38 63.3 63.3 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
CM9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 30 50.0 50.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Kualitas Produk (X2)
KP1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 28 46.7 46.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 27 45.0 45.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
131
KP4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 30 50.0 50.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 18.3
Setuju 31 51.7 51.7 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 40 66.7 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 28 46.7 46.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 37 61.7 61.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
132
KP10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 15.0
Setuju 35 58.3 58.3 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Promosi (X3)
PR1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 34 56.7 56.7 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 34 56.7 56.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 29 48.3 48.3 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 30 50.0 50.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
133
PR5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 38 63.3 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 5 8.3 8.3 8.3
Setuju 41 68.3 68.3 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 31 51.7 51.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 29 48.3 48.3 63.3
Sangat Setuju 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
PR9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 34 56.7 56.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
134
Keputusan Pembelian (Y)
KPM1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 31 51.7 51.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 32 53.3 53.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 31 51.7 51.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 32 53.3 53.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 27 45.0 45.0 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 26 43.3 43.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
135
KPM7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 14 23.3 23.3 23.3
Setuju 31 51.7 51.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 20.0
Setuju 33 55.0 55.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 21.7
Setuju 28 46.7 46.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 28 46.7 46.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 30 50.0 50.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
136
KPM13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 27 45.0 45.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KPM14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 27 45.0 45.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
137
Lampiran 4: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS
Uji Validitas dan Reliabilitas
Citra Merek
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.906 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
CM1 4.0000 .79472 20 CM2 4.1000 .71818 20 CM3 4.1000 .78807 20 CM4 3.9500 .75915 20 CM5 3.9500 .68633 20 CM6 4.0500 .75915 20 CM7 4.0000 .72548 20 CM8 4.0000 .79472 20 CM9 4.1000 .71818 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
CM1 32.2500 19.882 .772 .888 CM2 32.1500 20.661 .737 .891 CM3 32.1500 19.713 .808 .885 CM4 32.3000 21.695 .525 .906 CM5 32.3000 22.011 .544 .904 CM6 32.2000 20.063 .786 .887 CM7 32.2500 20.618 .735 .891 CM8 32.2500 20.618 .656 .897 CM9 32.1500 21.713 .561 .903
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.2500 25.987 5.09773 9
138
Kualitas Produk
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.905 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KP1 4.0500 .75915 20 KP2 4.1500 .74516 20 KP3 4.1000 .78807 20 KP4 4.0000 .79472 20 KP5 3.9000 .71818 20 KP6 4.0500 .68633 20 KP7 4.1000 .71818 20 KP8 4.1000 .78807 20 KP9 4.1500 .74516 20 KP10 4.1000 .71818 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KP1 36.6500 24.134 .711 .892 KP2 36.5500 24.050 .740 .890 KP3 36.6000 23.832 .722 .891 KP4 36.7000 24.747 .586 .900 KP5 36.8000 25.221 .592 .899 KP6 36.6500 24.871 .682 .894 KP7 36.6000 25.095 .611 .898 KP8 36.6000 24.358 .647 .896 KP9 36.5500 24.471 .676 .894 KP10 36.6000 24.884 .643 .896
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
40.7000 30.011 5.47819 10
139
Promosi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.934 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PR1 3.9000 .78807 20 PR2 4.1500 .74516 20 PR3 3.9000 .78807 20 PR4 3.9500 .75915 20 PR5 4.1000 .71818 20 PR6 4.1500 .67082 20 PR7 4.1000 .71818 20 PR8 4.1000 .71818 20 PR9 4.1000 .78807 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
PR1 32.5500 23.313 .721 .929 PR2 32.3000 24.011 .665 .932 PR3 32.5500 23.313 .721 .929 PR4 32.5000 23.632 .706 .929 PR5 32.3500 23.187 .826 .922 PR6 32.3000 23.905 .772 .926 PR7 32.3500 23.187 .826 .922 PR8 32.3500 23.397 .792 .924 PR9 32.3500 22.976 .770 .925
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.4500 29.418 5.42388 9
140
Keputusan Pembelian
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.944 14
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KPM1 4.0000 .79472 20 KPM2 4.1000 .71818 20 KPM3 4.1000 .78807 20 KPM4 4.1000 .71818 20 KPM5 4.1000 .78807 20 KPM6 4.0500 .75915 20 KPM7 4.1500 .74516 20 KPM8 4.1500 .67082 20 KPM9 4.0500 .75915 20 KPM10 4.0500 .75915 20 KPM11 3.9500 .68633 20 KPM12 4.0500 .75915 20 KPM13 4.1500 .74516 20 KPM14 4.1000 .78807 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KPM1 53.1000 53.884 .776 .938 KPM2 53.0000 54.526 .804 .937 KPM3 53.0000 53.158 .852 .936 KPM4 53.0000 54.526 .804 .937 KPM5 53.0000 53.158 .852 .936 KPM6 53.0500 56.787 .542 .944 KPM7 52.9500 55.945 .634 .942 KPM8 52.9500 56.050 .704 .940 KPM9 53.0500 54.787 .730 .939 KPM10 53.0500 54.787 .730 .939 KPM11 53.1500 56.871 .601 .943 KPM12 53.0500 56.787 .542 .944 KPM13 52.9500 55.945 .634 .942 KPM14 53.0000 53.474 .822 .937
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
57.1000 63.568 7.97298 14
141
Uji Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
KPM 57.2833 5.77279 60 CM 37.0833 4.16316 60 KP 41.0000 3.95312 60 PR 37.2333 3.95040 60
Correlations
KPM CM KP PR
Pearson Correlation
KPM 1.000 .837 .839 .689
CM .837 1.000 .849 .609
KP .839 .849 1.000 .593
PR .689 .609 .593 1.000
Sig. (1-tailed)
KPM . .000 .000 .000 CM .000 . .000 .000 KP .000 .000 . .000 PR .000 .000 .000 .
N
KPM 60 60 60 60
CM 60 60 60 60
KP 60 60 60 60
PR 60 60 60 60
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .891a .794 .783 2.68849 2.057
a. Predictors: (Constant), PR, KP, CM b. Dependent Variable: KPM
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1561.415 3 520.472 72.008 .000b
Residual 404.768 56 7.228
Total 1966.183 59 a. Dependent Variable: KPM b. Predictors: (Constant), PR, KP, CM
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.324 3.926 .592 .556 CM .493 .164 .355 3.003 .004 .263 3.809
KP .580 .170 .397 3.407 .001 .271 3.694
PR .347 .114 .237 3.054 .003 .609 1.643
a. Dependent Variable: KPM
142
143
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CM KP PR KPM
N 60 60 60 60
Normal Parametersa,b
Mean 37.0833 41.0000 37.2333 57.2833 Std. Deviation 4.16316 3.95312 3.95040 5.77279
Most Extreme Differences Absolute .158 .159 .139 .131 Positive .121 .086 .080 .060 Negative -.158 -.159 -.139 -.131
Kolmogorov-Smirnov Z 1.226 1.235 1.079 1.015 Asymp. Sig. (2-tailed) .099 .095 .195 .254
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.