Alfian Nur Rosyidm.dralf.net/wp-content/uploads/2020/02/Tatalaksana-DM-TB-Paru-Alf… · Indonesia...

Post on 15-Aug-2020

7 views 0 download

Transcript of Alfian Nur Rosyidm.dralf.net/wp-content/uploads/2020/02/Tatalaksana-DM-TB-Paru-Alf… · Indonesia...

Alfian Nur Rosyid,

MD, Pulmonologist, FAPSR, FCCP

Dept./KSM Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

FK UNAIR – RS Universitas Airlangga

TPU:

• Setelah mempelajari materi ini, peserta latih mampu

menyimpulkan cara mendiagnosa, penatalaksanaan dan

pencegahan penderita Diabetes Mellitus + Tuberkulosis Paru

pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama sesuai dengan

standar Kementerian Kesehatan tahun 2019.

TPK:

Peserta dapat menjelaskan:

1. Pengenalan TB Paru + DM

2. Penegakan Diagnosis TB Paru pada pasien DM

3. Pengobatan TB Paru + DM

4. Pencegahan Penularan TB Paru

• Diabetes Mellitus Hiperglikemia + Defisiensi Insulin

• Terjadi penurunan sistem imunitas

• 10-15% kasus TB berhubungan dengan DM

• Beberapa kasus TB pada DM tidak terdiagnosis / terlambat

• TB gangguan toleransi glukosa faktor risiko menjadi DM

• Tuberkulosis penyakit Infeksi

• Menyerang Paru dan Organ selain Paru

• Bukan Penyakit Turunan, Guna-guna, Santet

• Penyakit Menular & Dapat disembuhkan

Pasien DM:

- berisiko 2-5x sakit TB vs non DM

- berisiko kambuh atau kematian akibat TB

- Pengobatan TB dan kendali gula darah pada pasien TB-DM lebih sulit

TB

• 9,6 Juta menderita TB

• 1,5 juta pasien TB

meninggal

• 1/3 penduduk dunia

terinfeksi TB (TB Latent),

negara low income >>

• Orang terinfeksi TB

10% sakit TB

• Imunokompromise TB

laten mudah jadi TB aktif

DM

• 422 juta menderita DM

• 1,5 juta kematian

berhubungan langsung

dengan DM

• Causa mortis #7 dunia

(estimasi WHO 2030)

• Prevalensi sama antara

negara high & low income

(WHO 2014)

• TB: masalah kesehatan dunia

• Penanggulangan TB dunia (1995)

• WHO 2015:

• 9,6 Juta TB baru (3,2 wanita)

• 1,5 Juta kematian (1,5 wanita)

• 1,1 Juta TB-HIV (+) (12%)

• 1 Juta TB Anak

Permenkes 67 tahun 2016

Indonesia #3 TB Dunia

842 rb TB baru/ thn

(319 per 100.000 )

116.400 mati / thn

(44 per 100.000)

TB-Resisten Obat:

- 2,4% dari TB baru

- 13% dari TB ulang

TB-HIV #5

TB-MDR #8

(WHO 2018)Permenkes 755 tahun 2019

WHO Global Report 2019

Penduduk

(Juta orang)Insiden TB

Insiden

TB-HIVMortalitas TB

India 1.310 2840 113 480

Indonesia 258 1020 78 100

China 1.380 918 15 35

Nigeria 182 586 100 180

Pakistan 189 510 8,8 44

Afrika Selatan 54,5 454 258 25

WHO Global Report 2016

Data TB dunia

Emil Von Behring

(1854-1917),

Penakluk Bakteri Difteri

Jenderal SudirmanKhalil Gibran

Frederick Chopin

komposer

Laennec

penemu Stetoskop

Vivian Leigh,

aktris film Gone With The Wind

Mumi Irtyersenu

• Bakteri Tahan Asam – BTA

• p: 1-10 mikron, l: 0,2-0,6 mikron

• Mikroskop - Ziehl Neelsen: batang warna merah

• Biakan: Lowenstein Jensen, Ogawa

• Tahan suhu rendah (4 sd -700c)

• Mati terhadap panas, matahari, UV

• Kuman dapat Dorman

Pembesaran

1000 X

Pembesaran

15.000 X

Batuk

0 – 3.500 M.tb

Droplet

Bersin

4.500 – 1.000.000 M.tb

Droplet = partikel kecil

respiratori <5µm

mengandung M.tb

Bertahan di udara

terutama gelap, tanpa

ventilasi.

Paparan • Terpajan dahak dari pasien TB

Infeksi• M.Tb dorman dalam

tubuh tanpa gejala

• Tidak menular

Penyakit• Sakit TB

• Menular

Meninggal• 50%

meninggal tanpa terapi

10%

Infeksi TB

Latent

DM

Cek TST, IGRA

Cepat Lapar Sering Kencing

Sembuh Lama Sering Haus

Cepat Capek BobotTurun

• Batuk >2 minggu

• Dahak kadang campur darah

• Sesak napas

• Badan lemas

• Nafsu makan turun

• Berat badan turun

• Keringat malam

• Demam meriang >1 bulan

1. Deteksi dini TB + DM meningkatkan outcome

keduanya

2. Pasien TB harus discreening DM cek gula (acak/

puasa > 126 dan 2 jPP >200) atau HbA1c ≥ 6,5%

3. Pasien DM di negara endemis TB harus di screening

TB gejala dan foto rongsen dada

4. Pengobatan DM maksimal menurunkan risiko TB

• Tidak ada yang patognomonis / khas

• Tergantung kasus TB-nya

• Bisa didapatkan:

Inspeksi: Simetris / Asimeteris

Palpasi: Fremitus Raba Normal / Tertinggal

Perkusi: Sonor / Redup / Hipersonor

Auskultasi: Vesikuler / Br.Vesikuler / Bronkial

Ronki +/- Wheezing +/-

Luka kaki +/-

• Kultur Sputum M.tb

• Foto Toraks

• Cek Sputum / Dahak

(Pagi – Sewaktu)

• Gene Xpert

• Kendali gula darah yang baik keberhasilan pengobatan TB.

• Interaksi obat anti TB dan obat diabetes oral dapat dipilih

insulin untuk kendali gula darah

• Respon pengobatan perlu dipantau

• Minum obat TB Teratur, OAT TB DM = TB non DM

• Pengobatan DM terkontrol

OAT

Lini 1

Kategori 1

Kategori 2

Lini2

TB ResistenObat (TB RO)

TB Kasus

Baru

TB Kambuh,

Drop Out,

Gagal

HRZES

• TB bisa disembuhkan dengan pengobatan OAT (Obat Anti

Tuberkulosis) secara teratur

4 FDC

Fase Intensif

(diminum tiap hari)

2 FDC

Fase Lanjutan

(diminum tiap hari)

• OAT lini 1

• Kategori 1: TB Paru Kasus Baru

2 HRZE / 4 HR

• Kategori 2: TB Paru Kasus pengobatan ulang

2 HRZES / HRZE / 5 HR E

Intensif Lanjutan

Intensif Lanjutan

6 bulan

8 bulan

• Dosis sesuai berat badan

30 – 38 – 55 – 70

• Kandungan OAT

Kode OAT Dosis / kg BB

(mg)

Dosis rata-rata

(mg)

H Isoniazid 4-6 5 (max 300)

R Rifampicin 8-12 10 (max 600)

S Streptomicin 12-18 15

E Etambutol 15-20 15

Z Pirazinamid 20-30 25

Ho R S E Z5 10 15 20 25

Z

• OAT TB DM = TB non DM

• Durasi 6 bulan bila gula terkontrol

perpanjang 9 bulan bila tidak terkontrol

• Etambutol hati2 neuritis optika

• Isoniazid hati2 neuropati perifer, (+vit B6)

• Rifampicin interaksi dengan Sulfonilurea

(Gliben..) hiperglikemia

• Pilihan insulin bila gula sulit terkotrol

• Pasien TB – DM Pantau ketat kadar gula (Acak <200

mg/dl) tiap bulan

• Setelah menjalani terapi, cek:

• Keluhan Pasien

• Berat Badan, biasanya naik

• Sputum, cek bulan ke 2, 5, akhir pengobatan

• Efek Samping

• Apabila hasil sputum BTA bulan ke 2,5, akhir masih (+)

cek Gene Xpert dan atau Kultur

Rujukan ke RS center lebih tinggi

• Curigai sebagai TB Resisten Obat

1. Batuk darah

2. Pneumotoraks

3. Efusi Pleura

4. Empyema

5. Atelektasis

6. Penyebaran Hematogen / Limfogen

Limfadenitis TB

Efusi Pleura TB

Spondilitis TB Osteomyelitis TB

Tuberkuloma Cerebri

• Tuberkulosis, penyakit Infeksi menular & bisa disembuhkan

• Indonesia penyumbang TB terbanyak ke 3 di dunia

• DM mempermudah TB latent menjadi TB aktif

• Gejala: Batuk lama >2 minggu, Berat Badan turun, Nafsu

makan turun, Keringat malam, Batuk darah, Sesak Napas

• Diagosis: Sputum BTA, Gene Xpert, Kultur M.tb, Foto Toraks

• Terapi : OAT (fase intensif dan lanjutan)

• Pencegahan: Masker, Cuci Tangan, Gizi Baik

• Terimakasih

• Semoga bermanfaat