Post on 11-Aug-2015
ALDOSTERONISME PRIMER
DIAN MARVIANTI WT
ANFIS
Fisiologi kelenjar suprarenal:• Glukokortikoid• Mineralokortikoid
DEFINISI• Penderita aldosteroidisme memperlihatkan
penurunan kadar kalium serum (hipokalemia) dan ion hidrogen (alkalosis)
(Brunner&Suddarth, 2001)• Pada aldosteronisme primer (Sindrom Conn),
kelebihan produksi aldosteron terjadi akibat adanya tumor atau hiperplasia korteks adrenal.
(Price, Sylvia A., 2005)
ETIOLOGI
• tumor pada korteks adrenal (aldosteron-producing adenoma/APA) dan
hiperaldosteronisme idiopatik bilateral (bilateral idiopathic hyperaldosteronism/IHA).• hiperplasia mikronodular atau makronodular,
dari zona glomerulosa pada sebagian besar dari salah satu kelenjar adrenal.
PATOFISIOLOGI
Peningkatan ekskresi K oleh tubulus ginjal
-Kelemahan otot
-Parestesia intermiten
-Disritmia
-Alkalosis metabolik
Penurunan K intraselular
Pembesaran ventrikel kiri
Peningkatan volume cairan tubuh
Peningkatan retensi Na
Menstimulasi reabsorpsi Na
Kelebihan sekresi aldosteron
ETIOLOGI
TANDA&GEJALA• kelebihan sekresi aldosteron • volume cairan tubuh meningkat• pembesaranventrikel kiri
• sakit kepala.• Kelemahan otot
• Parestesia intermiten• Disritmia
• Hipersensitivitas terhadap digitalis• Polidipsi; poliuri
DIAGNOSTIC TEST
• CT Scan dan photoscanning• Pungsi Vena• Uji Diagnostik :–Uji terhadap darah –Uji terhadap urine
PENATALAKSANAAN
• Medikasi• Tindakan• Diet
• Aktivitas
PROGNOSA
hampir 50% dari jumlah pasien akan mendapatkan terapi
antihipertensi seumur hidup.
KOMPLIKASI
• Serangan jantung• Gagal jantung
• Hipertrofi ventrikel kiri• Penyakit ginjal atau gagal ginjal
• Hipokalemia • Kematian dini
PENGKAJIAN
• Aktifitas/istirahat• Sirkulasi• Eliminasi
• Makanan/cairan• Neurosensori• Pernafasan• Keamanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN• Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan
elektrolit; hipernatremia sekunder terhadap hiperaldosteronisme.
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot dan perubahan metabolisme protein.
• Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit; ekskresi urine berlebih dan polidipsia.
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai proses penyakit, pengobatan dan perawatan diri.
• Resiko cedera berhubungan dengan kelemahan otot, parestesi, disfungsi autonomik dan tetani.