Post on 16-Apr-2017
RENCANA PENERIMAAN SAMPEL UNTUK DATA ATRIBUT
(ACCEPTANCE SAMPLING PLANS)
JUNAIDI AFIKANIM. 031100242
•Prosedur yang digunakan dalam mengambil keputusan terhadap produk yang datang atau yang sudah dihasilkan perusahaan.
•penerimaan/penolakan bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadi
ACCEPTANCE ACCEPTANCE SAMPLINGSAMPLING
Keunggulan (Besterfield 1998):Keunggulan (Besterfield 1998):1.Ekonomis2.Kerusakan penanganan berkurang3.Mengurangi kebosanan pemeriksa
sehingga mengurangi kesalahan4.Memotivasi pemilik dalam peningkatan
mutu
Kekurangan :Kekurangan :1.Resiko menerima produk yang “buruk” dan
menolak produk yang “baik”2.Sedikit informasi mengenai produk3.Perlu perencanaan dan dokumentasi4.Tidak adanya jaminan mengenai sejumlah
produk tertentu yang akan memenuhi spesifikasi
Tipe Data Penarikan Sampel • Data Atribut
Mengklarifikasi produk sebagai produk yang baik dan produk yang cacat tanpa ada pengklarifikasian tingkat cacat produk tersebut.
Tipe Data Penarikan Sampel • Variabel (Variables) ~ informasi pengukuran
variables :– diukur dg. nilai rata-rata dan simpangan baku– sebaran karakteristik spesifik yang terukur
dari produk yang diperiksa
1. Tujuan penerimaan sampel adalah untuk menjatuhkan putusan terhadap lot, bukan utk memperkirakan mutu lot.
2. Teknik penerimaan sampel adalah sekedar menerima atau menolak lot, jadi bukan suatu bentuk langsung utk mengontrol mutu.
3. Penggunaan teknik penerimaan sampel yg paling efektif adalah tidak untuk memeriksa mutu produk tetapi sbg suatu alat audit utk memastikan bahwa keluaran suatu proses sesuai dengan kebutuhan.
Tiga Aspek Penting
Bentuk-Bentuk Sampling Plans
1.Attributes Plans• Sampel diambil dari lot1, setiap satuan diklasifikasikan
sebagai conforming atau nonconforming.• Banyaknya nonconforming dibandingkan dg acceptance
number dari plan.• Diambil keputusan menerima atau menolak lot.
(a) Plans, yang memenuhi resiko tertentu, yang memberikan proteksi berdasarkan lot-by-lot yaitu :(i) LTPD (p2) pada resiko konsumen () tertentu(ii) AQL (p1) pada resiko produsen () tertentu(b) Plans yang memberikan suatu batasan % defective rata-rata dalam jangka panjang, yang dikenal sebagai "AOQL"
1Lot adalah kelompok produk dalam kemasan terkecil atau unit contoh yang ukuran, bentuk dan cara pengolahannya dalam kondisi yang sama (CODEX)
Bentuk-Bentuk Sampling Plans
2. Variables Plans• Sampel diambil dari lot, diukur karakteristik
mutunya, dan dihitung statistiknya.• Nilai statistik dibandingkan dengan nilai yang
ditetapkan dlm plan• Diambil keputusan menerima atau menolak lot
Indeks-Indeks Mutu
1. AQL (Acceptable Quality Level)The maximum % defective (or maximum number of defects per 100 units) that, for the purpose of sampling inspection, can be considered satisfactory as a process average. MIL-STD-105D (1963)
MIL-STD-105E (1989)2. LTPD (Lot Tolerance Percent Defective)
The level of quality that is unsatisfactory and therefore should be rejected by the sampling plan.
3. AOQL (Average Outgoing Quality Limit)The upper limit of average quality of outgoing product from accepted lots and from rejected lots which have been screened.
Resiko Produsen ()• Peluang suatu lot yang “baik” akan ditolak oleh sampling
plan.• Nilainya tetap (0.05) atau bervariasi (0.01 0.10).• Dinyatakan bersama dengan AQL (Acceptable Quality
Level).• Sampling plan seharusnya mempunyai nilai resiko
produsen () yang rendah untuk mutu, yang sama atau lebih baik dari AQL.
Resiko Konsumen ()• Peluang suatu lot yang “buruk” akan diterima oleh
sampling plan.• Umumnya ditetapkan 0.10.• Dinyatakan bersama LTPD (Lot Tolerance Percent
Defective).• Untuk = 0.10 maka LTPD diartikan sebagai mutu lot
dimana peluang penerimaan 0.10 (d.h.i. hanya 10% lot yang diterima).
Kurva Karakteristik OperasiKurva Karakteristik Operasi(Operating Characteristic Curve)(Operating Characteristic Curve)
• Grafik yang menggambarkan fraksi cacat lot vs. peluang dimana suatu sampling plan akan menerima lot tersebut.
• Ringkasan grafik dari resiko produsen () dan resiko konsumen () serta AQL dan LTPD yang berkaitan
• Kurva KO Tipe A :Memberikan peluang penerimaan bagi lot individual yang datang dari kondisi produksi yang terhingga (finite) atau tidak dapat diasumsikan kontinyu di masa depan.
• Kurva KO Tipe B : biasa dipakai dalam praktekMengasumsikan setiap lot adalah satu lot tak terhingga (infinite) yang diproduksi pada kondisi yang sama.
AQL= Acceptable Quality Level• batas atas untuk penerimaan cacat dalam sebuah lot.
LQL = Limiting Quality Level = LTPD• batas bawah untuk penolakan cacat dalam sebuah lot.
= resiko produsen = persentase bahwa lot dengan cacat AQL akan ditolak.
= resiko konsumen= persentase bahwa lot dengan cacat LQL akan diterima
sekecil mungkin (peluang diterima sebesar mungkin)
AQL berbanding lurus dengan
sekecil mungkin (peluang menerima sekecil mungkin)
LQL berbanding terbalik dengan
PRODUSEN
Pemasok
KONSUMEN
Industri
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
0 1 2 3 4 5 6
Kinerja Ideal Sampling PlanKinerja Ideal Sampling Plan
% defective (100p)
Pelu
ang
pene
rimaa
n (P
a)
Acceptance line
Menerima semua lot 3% cacat Pa = 1.00Menolak semua lot 3% cacat Pa = 0.00
= 0 & = 0 tidak mungkin !
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kinerja Aktual Sampling PlanKinerja Aktual Sampling Plan
= 0.05 untuk AQL = 1.3 %
= 0.10 untuk LQL = 5.3 %
• banyaknya sampel (n) = 150• acceptance number (c) = 4
% defective (100p)
Pelu
ang
pene
rimaa
n (P
a)
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
% Defectives (100 p)
Pelu
ang
Pene
rimaa
n (P
a)
1
2
3
Kurva 1 : n = 32 c = 5Kurva 2 : n = 50 c = 5Kurva 3 : n = 32 c = 0Kurva 4 : n = 50 c = 0
4
Berbagai Bentuk Kurva KOBerbagai Bentuk Kurva KO Pengaruh n dan c :
• Jika c = 0 maka kurva KO berbentuk eksponensial cekung ke atas (lihat kurva 3 dan 4).
• Jika c meningkat, kurva KO terdorong ke atas atau berarti utk nilai p rendah, peluang penerimaan (Pa) naik (lihat kurva 1 dan 2).
• Peningkatan n dan c bersamaan memberikan pendekatan ke bentuk kurva KO ideal (lihat kurva 2).
Konsep AOQLhubungan antara fraksi cacat sebelum pemeriksaan (incoming quality) dengan sesudah pemeriksaan (outgoing qualiy) pada pemeriksaan nondestruktif dan lot-lot yang ditolak disaring
AOQL = nilai AOQ maksimum
Schilling (1982) : Untuk c 5
Nn
pP a 1AOQ
125140AOQL c n
..
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Kurva AOQKurva AOQ
AOQL = 1.70 % pada p = 2.4 %
• banyaknya sampel (n) = 150• acceptance number (c) = 4
AOQ Sampling Plan
AOQ
jika
tidak
ada
pem
erik
saan
Incoming quality - % defective (100p)
Ave
rage
Out
goin
g Q
ualit
y –
AO
Q %
Prosedur Sampling Plans• Rancangan Penarikan Sampel Tunggal
(Single Sampling Plans)
• Rancangan Penarikan Sampel Ganda (Double Sampling Plans)
• Rancangan Penarikan Sampel multiple (Multiple Sampling Plans)
• Rancangan Penarikan Sampel Sekuensial (Sequential Sampling Plans)
Single Sampling Plans• Keputusan menerima/menolak lot berdasarkan hasil pemeriksaan
sampel tunggal yang dipilih dari lot• Skema operasi :
periksa suatu sampelsebanyak n pcs.
jika banyaknya cacat pada sampel :
acceptance number (c)
lot diterima lot ditolak
acceptance number (c)
Single-Sampling Plans for Attributes
• A lot of size N has been submitted for inspection
• Sample size n• Acceptance number of defective c• Lot sentencing is based on one sample
of size n
N = 10,000n = 89
ExampleN = 10,000n= 89c = 2
Double Sampling Plans• Sampel awal diambil, dan keputusan menerima/menolak lot berdasarkan
sampel pertama tsb. jika banyaknya satuan cacat = kecil/besar.• Sampel kedua diambil jika dari hasil sampel pertama tidak bisa diambil
keputusan.• Skema operasi : periksa sampel pertama (n1)
jika banyaknya cacat pada sampel pertama :
c1 c1 tapi c2 c2
periksa sampel kedua (n2)
jika banyaknya cacat padasampel pertama dan kedua
c2 c2lot diterima lot ditolak
Multiple Sampling Plans• Lebih dari dua sampel dpt diambil utk keputusan menerima/menolak lot.• Skema operasi :
periksa sampel pertama (n1)
jika banyaknya cacat pada sampel pertama :
c1 c1 tapi r1 r1
periksa sampel kedua (n2)
jika banyaknya cacat padasampel pertama dan kedua
c2 tapi r2 c2 r2
Alot diterima lot ditolak
Multiple Sampling Plans …….
A
periksa sampel ketiga (n3)
jika total banyaknya cacat padasampel pertama, kedua dan ketiga
c3 tapi r3 c3 r3
lot diterima lot ditolakdan seterusnya
Sequential Sampling Plans• Setiap bahan diperlakukan sebagai sampel yang berukuran satu,
dan penentuan diterima, ditolak, atau diteruskan pengambilan sampelnya dibuat setelah pemeriksaan setiap bahan.
• Skema operasi :
sampel 1 unit
dk y1 y1 dk y2 dk y2
terima
ambil sampel lagi
tolak