Post on 08-Dec-2015
description
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
A. UMUM
PENDAHULUAN
Pelaksanaan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan pembangunan
fisik adalah sangat baik apabila dilaksanakan oleh suatu badan usaha yang
bergerak dalam bidang kontraktor yang mempunyai tenaga-tenaga professional
yang handal dalam bidangnya masing-masing didukung oleh peralatan-peralatan
yang memadai.
Supaya pencapaian suatu hasil yang baik dalam suatu kegiatan yang telah
ditentukan kaidah-kaidah pelaksanaanya harus disertai dengan pengelolaan
managemen yang baik dan terstruktur. Dalam struktur proyek ini pelaksanaanya
dikelola oleh team manajemen yang keseluruhannya dipimpin oleh Kepala Proyek
dalam hal ini adalah Project Manager/General Superintendent, dibantu oleh
beberapa tenaga staft bidang teknik yaitu site manager yang didukung oleh
bidang tata usaha.
Sarana sistim pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk
menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan . Sebelum pekerjaan dimulai segala
sesuatu yang ada kaitannya dengan pengendalian dan dituangkan dalam bentuk
daftar-daftar dan di cheklist pengendalian yang mengacu pada jadwal pelaksanaan
pekerjaan inti (disesuaikan dengan jadual waktu pelaksanaan yang dibuat).
STRATEGI PELAKSANAAN
Hal yang paling penting untuk menentukan waktu pelaksanaan suatu pekerjaan
agar sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah diberikan oleh pihak owner,
adalah mempelajari secara cermat dan teliti item-item pekerjaan yang diajukan
METODE PELAKSANAAN
dengan mengevaluasi kebutuhan waktu pelaksanaan setiap item. Apabila waktu
yang diberikan tidak mencukupi atau kuatir akan adanya kendala dilapangan yang
mengakibatkan waktu yang direncanakan menyimpang dari waktu yang telah
ditentukan, perlu dipelajari adanya lingkup pekerjaan yang dapat dikerjakan
secara bersamaan tanpa harus menunggu penyelesaian pekerjaan item per item
dari masing-masing lingkup pekerjaan. Untuk menunjang strategi pelaksanaan
poyek ini akan dibuat rencana Time Schedule dan Rencana Jaringan Kerja/Net
Work Planning (NWP).
Strategi dari sistim management lapangan yang dilakukan adalah dengan
menerapkan kontrol terhadap tiap item pekerjaan terutama terhadap critical path
yang ada. Dengan mengawasi secara ketat terhadap critical path serta melakukan
berbagai persiapan yang dapat mengakomodasi kemungkinan yang terjadi maka
diharapkan setiap item pekerjaan dapat terlaksana tepat pada waktunya.
PENGENDALIAN MUTU Pengendalian mutu ini diperlukan untuk mengantisipasi sedini mungkin kuantitas
maupun kualitas pekerjaan yang telah terlaksana sebagaimana yang diinginkan
yang disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengadaan staf dan personil
Pengadaan tenaga kerja yang menangani pekerjaan ditempatkan orang-
orang yang sudah berpengalaman sesuai keahlianya masing-masing.
2. Pengadaan Peralatan KerjaPengadaan peralatan kerja disesuikan menurut kebutuhan dilapangan sesuai
dengan yang diisyaratkan oleh direksi. Setiap pekerjaan yang mengunakan
peralatan alat berat, sudah harus dimobilasasi sebelum pekerjaan dimulai,
METODE PELAKSANAAN
agar pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan jangka watu pelaksanaan
(time schedule).
3. Pengadaan material/ bahan-bahan kerjaPengadaan material disesuaikan dengan item pekerjaan yang akan
dilaksanakan baik kuantitas maupun kualitas.
4. Pemeriksaan/Pengujian Material
Material dan bahan-bahan kerja yang akan dipergunakan diminta
persetujuan dari direksi, hal ini dilakukan untuk lebih menjamin bahwa
material yang digunakan telah memenuhi kriteria yang diisyaratkan dalam
spesifikasi teknis.
Bilamana diisyaratkan pengujian terhadap material dan mutu pekerjaan
untuk mengetahui pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kualitas/mutu
yang diiginkan.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan , maka setiap minggu atau
setiap bulan diadakan rapat evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan
dilapangan.
PELAPORAN
Laporan pelaksanaan pekerjaan adalah sangat mutlak dilakukan untuk
memperlancar kegiatan administrasi pelaksanaan pekerjaan. Untuk pelaksanaan
dilapangan, kami selaku pelaksana mempersiapkan laporan sebagai berikut:
a. Laporan Harian
METODE PELAKSANAAN
Laporan harian ini berisikan a.l : jenis pekerjaan,tenaga kerja, peralatan,
kondisi cuaca dan permasalahan yang timbul.
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan adalah merupakan rekapitulasi dari laporan harian, yang
berisikan antara lain : Kemajuan Progress fisik setiap minggu, rencana
pekerjaan untuk minggu berikutnya.
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan,
yang berisikan antara lain : Kemajuan Progress fisik setiap bulan, rencana
pekerjaan untuk bulan berikutnya, Foto dokumentasi.
B. METODE KERJA
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan akan dimulai/dilaksanakan setelah mendapat Surat perintah mulai
Kerja dari Pejabat Pembuat komitmen atau Direksi Pekerjaan dalam hal ini Direksi
atau Pejabat satu tingkat di bawah Direksi atau GM/KEPALA atau Pejabat yang
diberi kuasa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dalam lingkungan kerja , adapun pekerjaan pendahuluan ini terdiri dari :
a. Papan Nama Proyek
Pembuatan Papan Nama Proyek dengan mencantumkan Nama
Proyek/Pekerjaan, Sumber Dana, Waktu Pelaksanaa, Nilai Proyek/Pekerjaan,
METODE PELAKSANAAN
Nama Penyedia Jasa/Kontraktor, papan nama ini dibuat dengan ukuran
minimal 1m x 1,2 m dan dipasang pada lokasi pekerjaan yang dapat dengan
mudah dilihat dan dibaca oleh masyarakat umum.
b. Direksikeet dan Gudang Bahan
Direksikeet :
- Kantor Direksi Lapangan cukup representatif untuk bekerja dan untuk
menyimpan dokumen-dokumen program selama pelaksanaan pekerjaan.
- Luas dan peralatan yang disediakan untuk Kantor Direksi minimal harus
memenuhi persyaratan.
- Alat-alat lain yang harus senantiasa tersedia di proyek untuk setiap saat
dapat dipergunakan oleh Direksi Lapangan adalah :
1 (satu) alat ukur Waterpas
1 (satu) kamera biasa lengkap dengan blitznya, zoom 35-70 mm.
Sepatu proyek dan helm proyek secukupnya.
Gudang Bahan :
- Ukuran luas kantor Pemborong dan los kerja serta tempat penyimpanan
bahan, dibuat Pemborong dengan tidak mengabaikan keamanan dan
kebersihan dan bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat yang
tersedia sehingga tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.
- Khusus untuk tempat penyimpanan bahan-bahan seperti pasir, kerikil,
harus dibuatkan kotak simpan – dipagar dengan dinding papan sehingga
masing-masing bahan tidak tercampur dengan lainnya
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jadwal waktu Pelaksanaan Pekerjaan Renovasi Ruang Kelas Pndidikan
Teknologi Industri Medan adalah selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender sejak
METODE PELAKSANAAN
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditanda tangani sampai Serah Terima Pekerjaan
dilakukan.
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan ini kami susun sesuai dengan rincian jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan diurutkan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Rincian pekerjaan dan waktu dapat kami gambarkan dalam Daftar Time
Schedule (Jadwal Waktu Pelaksanaan) Berupa Kurva S sesuai terlampir.
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN
PROSEDUR PELAKSANAAN
Setelah Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani dan diserahkan kepada
kontraktor pelaksana maka Kontraktor Pelaksana segera membuat Surat
Permohonan Penyerahan Lapangan kepada Pejabat Pembuat Komitmen agar
pekerjaan dapat dilaksanakan dan setelah penyerahan lapangan dilaksakan
maka kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan.
TAHAPAN PEKERJAAN
Sitiap tahapan kegiatan yang akan kami laksanakan dituangkan dalam suatu
program kerja serta Rencana Jaringan Kerja/Network Planning (NWP) dengan
rincian sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan Persiapan dilaksakanan setelah penyerahan lapangan dilakukan oleh
Satuan Kerja kepada Kontraktor Pelaksana. Kegiatan ini berupa Mobilisai Personil,
Peralatan, Pembuatan Direksikeet Gudang Bahan Pembersihan Lokasi,
METODE PELAKSANAAN
Pemindahan Barang Dalam Kantor, Pembuatan Papan Nama Proyek, pengukuran
kembali, serta penyediaan alat bantu kerja/prancah kerja.
2. PEKERJAAN BONGKARAN
Pekerjaan bongkaran ini meliputi pekerjaan, bongkaran kozen pintu , bongkaran
lantai lama, bongkaran Plafond, pembongkaran Dinding Partisi Lama,
Pengerokan Cat Dinding Lama, dan lain lain yang disesuaikan dengan rencana
kerja dan syarat-syarat pada gambar dan spesifikasi teknis. Sisa hasil bongkaran
dibuang jauh dari lokasi pekerjaan dan atas persetujuan dari direksi teknis.
A. PEKERJAAN KOZEN, PINTU ALUMINIUM
1. Pekerjaan Kusen Aluminium
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kozen pintu, kozen jendela,
kozen ventilasi lain-lain sesuai dengan gambar-gambar persyaratan teknis
ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan kozen harus mengikuti
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Pekerjaan
ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding batu-bata telah selesai
diplester, sehingga tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada kosen yang
ditimbulkan akibat kegiatan kegiatan lain atau sesuai dengan persetujuan
dari direksi lapangan.
c. Bahan-bahan
Pekerjaan kozen aluminium material yang dipergunakan untuk kosen
merupakan bahan pabrikasi yang telah dibentuk sesuai dengan
peruntukannya atau bentuk dan ukuran disesuaikan dengan spesifikasi
teknik yang tertuang dalam dokumen lelang.
METODE PELAKSANAAN
Bahan aluminium yang dipergunakan adalah aluminium yang berwarna
coklat sesuai dengan spesifikasi teknis atau sesuai dengan petunjuk
direksi lapangan.
2. DAUN PINTU,
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan daun pintu, daun jendela, daun
ventilasi dan lain-lain sesuai dengan gambar-gambar persyaratan teknis ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan kozen aluminium harus
mengikuti ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding batu-bata
telah selesai diplester, sehingga tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada
kosen yang ditimbulkan akibat kegiatan kegiatan lain atau sesuai dengan
persetujuan dari direksi lapangan.
c. Bahan-bahan
Pekerjaan daun pintu, daun jendela & daun ventilasi menggunakan
bingkai aluminium. Bahan yang dipergunakan untuk bingkai aluminium
merupakan bahan pabrikasi yang telah dibentuk sesuai dengan
peruntukannya atau bentuk dan ukuran disesuaikan dengan spesifikasi
teknik yang tertuang dalam dokumen lelang.
Bahan daun pintu, daun yang dipergunakan adalah daun pintu terbuat
dari bahan kaca Frameles dengan ketebalan 10 mm dan daun sesuai
dengan spesifikasi teknis atau sesuai dengan petunjuk direksi lapangan.
B. PEKERJAAN PLAFOND DAN ATAP
a. Lingkup Pekerjaan
METODE PELAKSANAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan
jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan rangka plafond, plafond gybsum
dan profil gybsum dan lain-lain sesuai dengan gambar-gambar persyaratan
teknis ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan rangka plafond, plafond
gybsum dan profil gybsum serta accesories lainnya harus mengikuti
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Pekerjaan
ini dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan atap selesai dilaksanakan,
sehingga tidak terjadi kerusakan-kerusakan pada pada plafond gybsum yang
ditimbulkan akibat kegiatan kegiatan lain atau sesuai dengan persetujuan
dari direksi lapangan. Pada setiap persambungan plafond akan digunakan
dempul gybsum guna menutup celah-selah persambungan.
c. Bahan-bahan
Khusus untuk pekerjaan rangka plafond material yang dipergunakan
merupakan bahan furing canel dengan ketebalan 0,06 mm yang telah di
pabrikasi dan dibentuk sesuai dengan peruntukannya atau bentuk dan
ukuran disesuaikan dengan spesifikasi teknik yang tertuang dalam
dokumen lelang.
Plafond terbuat dari bahan gybsum dengan ketebalan 9 mm dan ukuran
Standar Nasional Indonesia 1.20 x 2.40 cm dan merupakan bahan yang
telah di pabrikasi dan dibentuk sesuai dengan peruntukannya atau
bentuk dan ukuran disesuaikan dengan spesifikasi teknik yang tertuang
dalam dokumen lelang.
Profil terbuat dari bahan gybsum dengan ukuran Standar Nasional
Indonesia dan merupakan bahan yang telah di pabrikasi dan dibentuk
sesuai dengan peruntukannya atau bentuk dan ukuran disesuaikan
dengan spesifikasi teknik yang tertuang dalam dokumen lelang.
C. CAT DINDING TEMBOK DAN CAT PLAFOND
a. Lingkup Pekerjaan
METODE PELAKSANAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja
dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan yang berhubungan
dengan cat tembok yaitu, cat dinding tembok, cat plafond dan lain-lain
sesuai dengan gambar-gambar persyaratan teknis ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan cat dinding tembok
dan cat plafond, serta accesories lainnya harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Pekerjaan ini
dilaksanakan 3 (tiga) kali pengecatan tidak termasuk cat dasar.
Khusus untuk dinding tembok bagian luar sebelum pengecatan
dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pelaburan dengan bahan
Siller setara dengan Vinilex hal ini dilakukan untuk menghindari
bercak-bercak atau jamuran setelah pengecatan selesai dikerjakan,
sedangkan untuk dinding tembok bagian dalam dan plafond gybsum
terlebih dahulu didempul. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan
finishing atau pekerjaan paling akhir dilaksanakan.
c. Bahan-bahan
Cat dinding tembok menggunakan cat yang bermutu baik yang
setara dengan vinilex, sedangkan cat dasar menggunakan bahan
siller yang bermutu baik setara dengan vinilex. Warna yang
digunakan adalah sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan atau
warna putih kekuning-kuningan (Broken White) sesuai dengan
dokumen teknis.
d. CAT MINYAK
a. Lingkup Pekerjaan
METODE PELAKSANAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja
dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan yang berhubungan
dengan cat kilat yaitu, cat Kusen Aluminum dan cat kosen kayu, dan
lain sesuai dengan gambar-gambar persyaratan teknis ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan cat kilat harus
mengikuti ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi
teknis. Pekerjaan ini dilaksanakan 3 (tiga) kali pengecatan tidak
termasuk cat dasar. Sebelum pengecatan dilakukan terlebih dahulu
didempul dan diamplas sehingga didapat permukaan yang rata.
c. Bahan-bahan
Cat kilat kayu dan aluminium menggunakan cat yang bermutu baik
yang setara dengan kuda terbang. Warna yang digunakan adalah
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan atau sesuai dengan
dokumen teknis.
D. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja
dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan yang berhubungan
dengan instalasi listrik yaitu, stop kontak, sakelar, fitting, bola lampu,
serta jaringan kabel listrik dan lain-lain sesuai dengan gambar-gambar
persyaratan teknis ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan instalsi listrik, serta
accesories lainnya harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis atau sesuai dengan petunjuk
direksi pekerjaan.
METODE PELAKSANAAN
c. Bahan-bahan
Kabel-kabel yang dipergunakan adalah kabel dengan kualitas NYY
dan NYA.
Panel induk, panel daya dan panel penerangan menggunakan
produk dalam negeri.
Pipa instalasi menggunakan pipa PVC dengan kualitas baik.
Sakelar dan stop kontak menggunakan produk dalam negeri.
Bola lampu menggunakan bahan bola lampu yang hemat energy.
E. PEKERJAAN PEMASANGAN LANTAI KERAMIK
A. GRANITE
Pekerjaan ini merupakan pemasangan lanati accesories granit tile,
pekerjaan ini akan dilakukan pada lantai dalam ruangan pada bagian
kantor(tempat kerja) . Sebelum pekerjaan ini dilakukan setelah
pekerjaan plesteran lantai cor selesai dilaksanakan, dasar plesteran
sudah rata sehingga memudahkan pelaksanaan pemasangan granit
tile dan menghasilkan permukaan yang rata pada pasangan granit .
Bahan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah granit tile dengan
ukuran 60 cm x 60 cm, permukaan granit lantai untuk semua lokasi
pemasangan adalah jenis polish (halus/licin), dan warna granit tile
adalah sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
Sistim pemasangan delakukan dengan memulai pemasangan dari
as/tengan pasangan, sehingga menghasilkan pembagian sir yang rapi
dan sisa potongan dapat diarahkan kesamping atau bagian luar.
F. PEKERJAAN INTERIOR
a. Lingkup Pekerjaan
METODE PELAKSANAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga kerja
dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan Interior ini, seperti
pemasangan dinding partisi, melapis dinding HPL dan pemasangan
Wallpaper dan Lain-lain yang disesuaikan persyaratan teknis.
b. Pengendalian pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan interior ini, serta accesories
lainnya harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknis atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan
c. Bahan-bahan
Wallpaper dengan ukuran sesuai dengan dokumen teknis.
Gybsum diding partisi dengan kualitas baik menggunakan produk dalam
negeri dengan petunjuk direksi pekerjaan.
HPL pelapis dinding dengan kualitas baik menggunakan produk dalam
negeri.
G. PINISHING
Pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan akhir dan pembersihan
lokasi dari sisa-sisa hasil kegiatan, dan setelah kegiatan ini selesai
dilaksanakan maka akan segera diserah terimakan kepada Pihak
Pengguna Jasa.
Seluruh tahapan kegiatan ini kami gambarkan dalam suatu rencana
kerja Network Planning.
A. PROSEDUR INSTRUKSI KERJA
PENGENDALIAN MUTU
1. Pengujian Bahan
Dengan berpedoman terhadap bahan yang akan digunakan serta
prosedur yang harus dipenuhi maka hasilnya akan bagus, untuk itu cara
METODE PELAKSANAAN
pengendalian produk perusahaan PT. ARIER REKAYASA NUSANTARA
berpedoman terhadap penggunaan bahan yang memenuhi kualitas serta
Spesifikasi teknis yang ditetapkan dan terhadap bahan yang memerlukan
pengujian yang harus dilakukan.
2. Identifikasi dan Penelusuran Produk
Setiap produk yang dihasilkan selalu harus diidentifikasi (berapa,
bagaimana, dimana, oleh siapa dan kapan dibuat / jadi, memenuhi / tidak
dan lain-lain).
3. Pengendalian Proses
Untuk setiap jenis pekerjaan harus selalu kami ketahui proses
pengerjaannya, dimulai dari penyiapan bahan sampai dengan selesai, jadi
senantiasa melalui pengendalian bertahap.
4. Inspeksi dan Tes
Perusahaan kami menerapkan Inspeksi dan Tes terhadap masing-masing
kontrak, sesuai dengan jadwal yang kami buat dalam Rencana Time
Schedule serta Quality Plant :
Dilakukan setiap kali akan melaksanakan pekerjaan coran beton dengan
dengan alat tekan terhadap sample kubus di Laboratorium uji, hasil uji
tersebut diserahkan kepada direksi pekerjaan sebagai bahan persetujuan
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
5. Status Inspeksi dan Tes
METODE PELAKSANAAN
Inspeksi yang kami laksanakan selalu sesuai dengan prosedur yang kami
rencanakan dan status dari hasil inspeksi tersebut menjadi acuan atau
bahan evaluasi untuk proses pelaksanaan berikutnya.
6. Produk Tidak Sesuai
Untuk setiap hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar /
spesifikasi teknis, kami bongkar atau kami perbaiki bila memungkinkan
dan menurut petunjuk direksi
7. Pengujian Peralatan
Alat yang kami gunakan sebelumnya harus diadakan uji kelayakan oleh
petugas perusahaan/ diluar dan khusus untuk alat ukur / takar harus
diadakan kalibrasi apabila telah habis masa berlakunya.
8. Tindak Turun Tangan
Apabila terjadi/ terdapat kejadian yang mengakibatkan kegagalan
konstruksi atau kelalaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan maka
pimpinan akan melakukan tindak turun tangan dengan sanksi yang tegas
sesuai aturan perusahaan.
9. Pengelolaan dan Penyimpanan
Sistem pengadaan tenaga di perusahaan kami adalah dengan seleksi
sesuai dengan standar kompetensi berdasarkan pendidikan,
keterampilan, pengalaman dan pelatihan yang dipersyaratkan karena
kami sangat mengutamakan quality Sumber Daya Manusia (SDM) dari
para personil tersebut dan apabila pekerjaan sudah selesai maka kami
akan memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas para
personil.
Sedangkan untuk pengelolaan peralatan setelah / sebelum proyek adalah
dengan membuatkan suatu metode pemeliharaan, perbaikan dan
perencanaan lainnya.
METODE PELAKSANAAN
Untuk penyimpanan peralatan kami tempatkan digudang dan untuk
penyimpanan bahan yang tidak digunakan adalah dengan membuatkan
gudang yang khusus untuk bahan yang tidak digunakan.
Demikian Metoda pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai bahan acuan pelaksanaan
dilapangan dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Lubuk Pakam, 6 Agustus 2015Dibuat Oleh :CV. TAMBUN
Ir. Harapan TambunanDirektur