Post on 02-Jan-2016
ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERTUTUP
MODUL 03
Nama praktikan : 1. Risa Karlinda (15310086)
2. Mentari Khairita Utami (15310084)
3. Harpa Ega Prawira (15310085)
4. M iqbal (15310087)
5. Demas G (15310090)
Kelompok / Group : III – shift B
Tanggal praktikum :10 November 2011
PJ Modul : Regi Risman Sandi
Asisten yang bertugas : Resa Riwinta
Dwina Lubna
Arthania Christine
Furinak Nareta
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2011
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 1
I. TUJUAN
1. Menentukan debit teoritis (Qteoritis) dari venturimeter dan orificemeter
2. Menentukan nilai koefisien discharge (Cd) dari venturimeter dan orificemeter.
II. PRINSIP DASAR
Prinsip dasar praktikum adalah pertama kita ukur temperatur awal fluida saat
percobaan awal. Kemudian aktifkan Hydraulic bench, keluarkan udara yang ada di
dalam piezometer dan posisi muka air ada di ketinggian 280 mm. Lalu pengukuran
debit dilakukan dalam tiga variasi, satu variasi dilakukan dua kali percobaan dengan
cara mengatur valve di hydraulic bench.catat pembacaan muka air sebanyak tiga kali
pembacaan yaitu hA,hB,hE,hF (A dan B ketinggian untuk venturimeter, E dan F
ketinggian untuk orificemeter). Setiap percobaan di hitung berapa lama Hydraulic
bench kembali ke posisi seimbang dimana perhitungannya dimulai ketika hydraulic
bench naik dan di beri beban sebesar 2,5 kg dan di akhiri ketika hidraulic bench naik
kembali. Kemudian ukur temperatur akhir percobaan.
III. TEORI DASAR
1. VENTURIMETER
Alat ini digunakan untuk mengukur laju aliran cairan. Untuk Venturi Meter ini
dapat dibagi 4 bagian utama yaitu :
a. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa atau
cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 2
b. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida.
c. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat datar. Hal ini
dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan dari aliran yang keluar dari
inlet cone.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke bagian
outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan tekanan awal. Pada bagian
inlet cone fluida akan mengalami penurunan tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone
yang berbentuk kerucut atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk
kebagian throat inilah tempat-tempat. pengambilan tekanan akhir dimana throat ini berbentuk
bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi meter yaitu outlet cone. Outlet
cone ini berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada pada throat, dan pada Outlet cone ini
tekanan kembali normal.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka tekanan fluida
yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida yang memasuki meteran dan
keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak akan menyebabkan kehilangan tekanan yang
bersifat permanen dalam tekanan.
Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan sempurna pada outlet
cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga kehilangan tekanan yang permanen dalam
sebuah meteran yang dirancangan dengan tepat
Alat ukur venturi dimasukkan ke dalam aliran cairan, yang rapat massanya ρ. Alat
ini terdiri dari pipa seperti di tunjukkan pada gambar di bawah. Penampang pipa di bagian
pinggir yang lebar adalah A1 sedangkan penampang pipa di bagian penyempit adalah A2.
perhatikan titik (1) dan (2) pada gambar. Di titik (1) kecepatan aliran adalah v1 , luas
penampang A1 ,sedangkan Di titik (2) kecepatan aliran adalah v2 , luas penampang A2.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 3
Perbedaan ketinggian (1) dan (2) adalah sama dengan 0 atau h1=h2. Alat (pipa) dilengkapi
pipa U yang diisi dengan cairan yang rapat massanya ρ’ (misal air raksa).
Dari persamaan kontinuitas didapat
Dari persamaan Bernoulli,
Dengan menggabungkan persamaan diatas,
(
)
Perhatikan bahwa fluida dalam pipa U dengan keadaan statis (tak bergerak). Aliran fluida hanya
ada pada tabung utama dalam arah horizontal ke kanan. Maka dalam analisa hidrostatika di
tabung U di dapatkan bahwa
Tekanan di titik P=tekanan di titik R
( )
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 4
( )
Dari persamaan-persamaan di atas,
(
) ( )
( )
( )
√ ( )
( )
Debit (laju volume aliran) di dapatkan sebagai berikut
√ ( )
( )
TEORI IDEAL VENTURIMETER
√
( )
Dimana A adalah area di venturi inlet, g = 9.783 m/s2 percepatan gravitasi, X adalah
perbandingan area di venture inlet ke leher. (X = A/a). diameter venturi inlet adalah 26
mm dan diameter venturi neck adalah 16 mm. perbedaan tekanan, ditekankan sebagai
perubahan elevasi
Ketika terjadi suatu efek seperti gesekan fluida dan turbulensi, karena hal tersebut maka
jawaban yang ditemukan akan kurang tepat atau kurang akurat. Maka dibutuhkan factor
koreksi yang disebut koefisien discharge ,
√
( )
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 5
2. ORIFICEMETER
Orifice merupakan salsh satu jenis alat ukur yang digunskan untuk mengukur
laju aliran dalam pipa. Dibandingkan dengan slat ukur aliran ysng lain seperti venturi
meter dan nozzle meter, orifice meter merupakan alat ukur yang paling murah dan
sederhana.
Pemasangan orifice ini menimbulkan gangguan aliran. Hal ini mengakibatkan
peningkatan kecepatan dan penurunan tekanan pada aliran fluida di dalamnya.
Korelasi dari perubahan kecepatan dan tekanan memberikan cara untuk mengukur
laju aliran tersebut.
Tanpa adanya pengaruh viskositas dan asumsi pipa horizontal, penetapan
persamaan bernouli antara titik 1 dan 2 memberikan :
√ ( )
( )
Terdapat pula kerugian head antara titik 1 dan 2 sehingga berlaku persamaan :
dan
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 6
Pada gambar di atas, tekanan di vena kontrakta lebih kecil dari tekanan di titik 1. Pertama
disebabkan karena luas vena kontrakta lebih kecil dari lias mula-mula. A2 dinyatakan dengan :
A2 = C x A0, dimana C adalah koefisien kontraksi yang nilsinya <1.
Kedua disebabkan oleh adanya suati kerugian head yang tidak dapat dihitung secara
teoritis. Jadi, sebuah koefisien discharge orifis Co digunakan untuk memperhitungkan kedua
efek tersebut.
√ ( )
( )
Koefisien discharge orifice meter ditentukan oleh konstruki orifice meyer itu sendiri.
Kondisi standar orifice meter pun ditentukan untuk untuk memberi akurasi sebaik mungkin.
Gambar dibawah ini menunjukkan koefisien discharge dari orifice meter
Agar dapat melakukan pengendalian atau proses-proses industri, kuantitas bahan yang masuk
dan keluar dari proses perlu diketahui. Kebanyakan bahan
ditransportasikan diusahakan dalam bentuk fluida, maka penting sekali mengukur kecepatan
aliran fluida dalam pipa. Berbagai jenis meteran digunakan untuk mengukur laju arus seperti Flat
orifice.
Untuk plat orifice ini, fluida yang digunakan adalah jenis cair dan gas. Pada Flat orifice ini
piringan harus bentuk plat dan tegak lurus pada sumbu pipa. Piringan tersebut harus bersih dan
diletakkan pada perpipaan yang lurus untuk memastikan pola aliran yang normal dan tidak terganggu
oleh fitting, kran atau peralatan lainnya.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 7
Prinsip dasar pengukuran Flat orifice dari suatu penyempitan yang menyebabkan timbulnya
suatu perbedaan tekanan pada fluida yang mengalir.
Flat orifice dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1. Jenis Concentric Orifice
2. Jenis Eccentric Orifice
3. Jenis Segmental Orifice
Jenis Concentric Orifice
Pada jenis Concentric Orifice dipergunakan untuk semua jenis fluida yang tidak mengandung
partikel-partikel padat. Concentric dibuat dengan mengebor port secara sentrik dalam bagian tengah.
Tipe orifice ini lebih popular karena konstruksinya yang lebih sederhana dan mudah dibuat. Jenis ini
dapat dilihat pada Gambar 2. 2.
Gambar 2.2. Flat Jenis Concentric Orifice
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 8
2.6. Jenis Eccentric Orifice
Eccentric Orifice memiliki potongan lubang pembatas secara eccentric sehingga mencapai
bagian dasar pipa. Pada jenis eccentric orifice ini dipergunakan untuk fluida yang mengandung
partikel-partikel padat. Tipe orifice ini sangat bermanfaat untuk pengukuran cairan yang telah
memiliki padatan. Bila padatan tidak berkumpul pada orifice, maka sisi orifice tidak akan mengalami
kerusakan atau error dalam pengukurannya dapat dikurangi. Jenis Eccentric Orifice dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Flat Orifice Jenis Eccentric Orifice
.
Jenis Segmental Orifice
Pada jenis segmental orifice ini dipergunakan untuk mengukur laju aliran yang mengandung
padatan, sama seperti jenis eccentric orifice hanya saja kalau jenis eccentric berbentuk lingkaran
yang berada di bawah atau dekat dasar pipa, sedangkan kalau jenis segmental ini berlubang setengah
lingkaran. Plat Orifice jenis Segmental dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Flat Orifice Jenis Segmental
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 9
PERBEDAAN VENTURIMETER DAN ORIFICEMETER
Perbedaan antara venturimeter dan orificemeter adalah pada venturimeter tidak lebih
ekonomis dibandingkan orificemeter. Pada plat orifice sangatlah murah dan lebih ekonomis
dibandingkan venturimeter. Bukan hanya itu, pada orificemeter didapat nilai debit yang lebih
akurat dibandingkan venturimeter. Tetapi, pada orificemeter dibutuhkan energy yang cukup
banyak dikarenakan pada orificemeter terjadi perubahan diameter secara tiba-tiba, sedangkan
pada venturimeter terjadi perubahan diameter secara perlahan. Pada orificemeter kapasitas
pengukuran rendah dan pada venturimeter kapasitas pengukuran tinggi.
Pada orificemeter terdapat meteran orifice. Meteran Orifice mempunyai kelemahan
tertentu dalam praktek pabrik padaumumnya. Alat ini cukup mahal, mengambil tempat cukup
besar, dan diameter leher terhadapdiameter pipa tidak dapat diubah-ubah. Untuk meteran tertentu
dengan sistem manometer tertentu pula, laju aliran maksimum yang dapat diukur terbatas
sehingga apabila laju aliran berubah, diameter leher mungkin menjadi terlalu besar untuk
memberikan bacaan yang teliti,atau terlalu kecil untuk dapat menampung laju aliran maksimum
yang baru. Meteran Orificedapat mengatasi keberatan-keberatan terhadap venturi, tetapi
konsumsi dayanya lebih tinggi.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 10
IV. CONTOH SOAL
1. Sebuah alat venturi meter digunakan seorang siswa untuk mengukur kecepatan
aliran air dalam pipa.Ternyata perbedaan tinggi air pada pipa penampang besar
dan kecil 10 cm. Jika perbandingan luas penampang besar dan kecil adalah 3:1.
Berapa kecepatan aliran air pada penampang yang besar dan kecil.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (8.20) :
2.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 11
V. DATA DAN PENGOLAHAN
dA= 26 mm dB= 16 mm
dE= 51 mm dF= 20 mm
Tawal= 25oC Takhir= 25
oC
1.Tabel data
variasi
Ketinggian
ΔhAB (mm) ΔhEF (mm) t(s) trata-rata(s) venturimeter orificemeter
hA (mm) hB (mm) hE (mm) hF (mm)
1
289 260 285 253 29 32 49.18
49,465 288 260 286 253 28 33
49.75 288 261 286 254 27 32
2
316 247 315 235 69 80 30.36
30,285 315 247 314 233 68 81
30.21 314 248 315 234 66 81
3
350 234 351 210 116 141 21.62
21,305 348 235 348 211 113 137
20.99 325 190 326 189 135 137
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 12
Densitas yang di dapat pada pengolahan data sebesar 997,1 berasal dari regresi suhu.
Hal ini dapat di lihat pada gambar berikut,
2. Tabel hasil
VENTURIMETER
Ket : = Volume (m3)
m = massa benda (kg)
ρ = rapat massa air (kg/m3)
Q = debit (m3/s)
t = waktu rata-rata percobaan (s)
∑
Ket : = selisih ketinggian
= jumlah data
= rata-rata selisih ketinggian
√
( )
Ket : = kecepatan di penampang B (m/s)
= percepatan gravitasi (m2/s)
= luas penampang (m2)
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 13
1. Variasi 1
10-4 m3/s
mm
√
( (
)
(
) )
(
)
1,61x10-4 m3/s
2. Variasi 2
m3/s
mm
√
( (
)
(
) )
(
)
⁄
3. Variasi 3
m3/s
mm
√
( (
)
(
) )
(
)
⁄
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 14
Variasi Qaktual
(m3/s)
ΔhAB rata-rata
(mm)
vB
(m/s)
Qhitung
(m3/s)
1 1,52x10-4 28 0,799 1,61x10-4
2 2,48x10-4 67,66 1,24 2,49x10-4
3 3,53x10-4 121,33 2,768 5,56x10-4
ORIFICEMETER
Ket : = Volume (m3)
m = massa benda (kg)
ρ = rapat massa air (kg/m3)
Q = debit (m3/s)
t = waktu rata-rata percobaan (s)
∑
Ket : = selisih ketinggian
= jumlah data
= rata-rata selisih ketinggian
√
( )
Ket : = kecepatan di penampang F (m/s)
= percepatan gravitasi (m2/s)
= luas penampang (m2)
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 15
1. Variasi 1
10-4 m3/s
mm
√
(
(
)
(
)
)
m/s
(
)
x10-4
⁄
1. Variasi 2
m3/s
mm
√
(
(
)
(
)
)
(
)
⁄
2. Variasi 3
m3/s
mm
√
( (
)
(
) )
(
)
⁄
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 16
Variasi Qaktual
(m3/s)
ΔhEF rata-rata
(mm)
VF
(m/s)
Qhitung
(m3/s)
1 1,52x10-4 32,33 0,806 2,53x10-4
2 2,48x10-4 80,66 1,27 3,9898x10-4
3 3,53x10-4 138,33 1,667 5,237x10-4
2. Grafik-Grafik
VENTURIMETER
y = 0.0465x - 0.0444 R² = 0.9963
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0 1 2 3 4
Δh
QAktual
Kurva QAktual terhadap ∆h
Kurva
Linear (Kurva)
y = 1.9801x - 1.7501 R² = 0.9215
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4
Qte
ori
tis
Qaktual
Grafik Qaktual terhadap Qteoritis
Kurva
Linear (Kurva)
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 17
dari kurva Qaktual terhadap Qteoritis didapatkan,
0,5
ORIFICEMETER
dari kurva Qaktual terhadap Qteoritis didapatkan,
0,744
y = 0.0528x - 0.0487 R² = 0.9994
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0 1 2 3 4
Δh
QAktual
Kurva QAktual terhadap ∆h
Kurva
Linear (Kurva)
y = 1.3443x + 0.5448 R² = 0.9949
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4
Qte
ori
tis
Qaktual
Grafik Qaktual terhadap Qteoritis
Qteoritis
Linear (Qteoritis)
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 18
VI. ANALISIS
perlu diperhatikan pada percobaan massa air sama dengan 3 kali massa beban
yang di berikan , hal ini didapatkan dari perbandingan panjang lengan yang
diletakkan di beban dengan panjang keseluruhan yaitu LA:LB=3:1.
sehingga
Dari persamaan diatas didapatkan massa beban berbanding terbalik dengan
panjang lengannya, semakin besar massa beban semakin kecil panjang lengannya.
oleh karena itu, lengan yang telah diletakkan beban mencapai keseimbangan ketika
beban yang diletakkan 3 kali lebih besar dari massa yang diberikan pada lengan yang
lebih panjang.
Grafik Qaktual terhadap Δh pada venturimeter dan orificemeter cenderung
meningkat dikarenakan semakin besar perbedaan ketinggian semakin besar debit
yang didapat. Grafik Qaktual terhadap Qteoritis cenderung meningkat dikarenakan
√ berdasarkan persamaan,
√
(
)
√
(
)
satu variasi debit yang sama yaitu sebanyak 2 kali percobaan. Diharapkan
dengan dua kali pengukuran waktu dan mendapatkan waktu rata-rata dari kedua
pengukuran tersebut (yang nantinya baru akan digunakan dalam menghitung debit),
hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dibandingkan hanya dengan melakukan satu
kali pengukuran waktu. Nilai debit pada data perhitungan merupakan nilai debit
fluida yang keluar dari valve yang diputar pada setiap variasi debit yang berbeda.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 19
Dengan demikian hasil nilai debit yang keluar dari valve akan berbeda-beda
tergantung banyaknya putaran dari valve tersebut. Pada massa beban yang konstan
sehingga volume air yang diperoleh pun bernilai sama pada setiap variasi debitnya
menunjukkan nilai debit fluida yang keluar berbanding terbalik dengan waktu yang
dibutuhkan untuk terjadinya keseimbangan antara lengan yang diberikan beban
dengan lengan hydraulic bench keseluruhan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan
untuk terjadinya keseimbangan pada hydraulic bench menunjukkan debit fluida
yangkeluar semakin kecil begitupun sebaliknya semakin cepat waktu yang
dibutuhkan hydraulic bench mencapai keseimbangannya maka semakin besar atau
kencang debit yang keluar. Sesuai dengan persamaan Q=Vxtrata-rata akan terlihat
bahwa nilai debit berbanding terbalik dengan nilai rata-rata waktu.
Pada saat percobaan terdapat waktu yang berbeda pada variasi yang sama
yaitu pada variasi 1 (Q1) dengan 2 kali percobaan (t1 dan t2) dikarenakan pada saat
percobaan praktikan tidak focus dan terlalu lambat atau terlalu cepat menghentikan
perhitungan waktu percobaan. Q perhitungan pada venturimeter berbeda dengan Q
Aktual. Hal itu dikarenakan, pada alat pengukur rotameter terjadi perubahan debit
secara signifikan yang menyebabkan piezometer berubah secara drastis. Bukan hanya
itu, pada rotameter terdapat lumut-lumut yang dapat mengperlambat laju aliran dan
memperlambat putaran rotameter.debit actual dengan debit hitung pada beberapa
variasi berbeda jauh dikarenakan pada perhitungan beda ketinggian praktikan
menghitung dengan menekan selang piezometer yang menyebabkan fluida yang di
dalam selang tertekan keatas dan ada factor adhesi dan kohesi fluida sehingga
menyebabkan pengamat salah membaca skala piezometer maupun u-tube. Kemudian
saat praktikum alat-alat praktikum bergerak (disentuh pengamat) menyebabkan
fluida dalam selang tergerak dan menempel di dinding selang yang mengakibatkan
praktikan salah menghitung ketinggian fluida.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 20
VII. APLIKASI BIDANG TL
VENTURIMETER
1. Perusahaan air minum menggunakan venturimeter untuk menentukan debit air
yang mengalir dalam pipa distribusi.
2. Perusahaan minyak menggunakan venturimeter untuk menghitung laju aliran
minyak dalam pipa.
ORIFICEMETER
1. Orifiecemeter digunakan untuk mengontrol aliran bendungan banjir dalam
struktur sebuah bendungan, plat orifice ditempatkan diseberang sungai dan dalam
operasi normal, air mengalir melalui plat orifice sebagai lubang substansial besar
dari aliran normal cross. Ketika banjir naik, laju aliran banjir keluar dari plat
orifice yang kemudian hanya dapat melewati aliran yang ditentukan oleh dimensi
fisik lubang tersebut. Arus ini kemudian muncul kembali di belakang bendungan
yang rendah dalam resevoir sementara, yang perlahan dibuang melalui mulut
orifice ketika banjir reda.
2. Mengukur aliran sungai dimana lokasi aliran sungai melewati gorong-gorong atau
saluran kecil.
3. Hidraulic Bench merupakan alat pembanding seberapa telitinya debit limbah yang
dialirkan dari suatu aliran secara aktual bila dibandingkan dengan hasil
perhitungan secara teoritis. Jadi, Hydraulic bench mendasari seberapa akuratnya
antara yang ditemui di lapangan dengan hasil yang kita perhitungkan secara
teoritis atau dapat dikatakan juga alat penguji yang sederhana.
4. Hydraulic Bench juga dapat digunakan dalam mendesain alat ukur debit PDAM
agar dapat diketahui debit maksimum dan minimumnya dan dengan begitu dapat
diketahui berapa banyak pasokan yang digunakan konsumen
5. agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hydraulic bench ini digunakan pada
reservoir.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 21
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan dan perhitungan pada venturimeter dan orificemeter di dapat tiga Q
actual yaitu pada variasi pertama sebesar 1,52x10-4
, pada variasi kedua sebesar 2,48x10-4
dan pada variasi ketiga sebesar 3,53x10-4
.
pada venturimeter terdapat tiga perbedaan ketinggian rata-rata dari variasi pertama
yaitu 28mm, variasi kedua sebesar 67,66 mm dan variasi ketiga sebesar 121,33 mm. dari
ketiga perbedaan ketinggian rata-rata tersebut didapatkan tiga kecepatan dari masing-masing
variasi yaitu pada variasi pertama kecepatannya sebesar 0,799 m/s , pada variasi kedua
kecepatannya sebesar 1,24 m/s dan pada variasi ketiga sebesar 2,768 m/s. ketiga kecepatan
tersebut dapat menghasilkan tiga Q hitung yaitu pada variasi pertama sebesar 1,61x10-4
m3/s,
pada variasi kedua sebesar 2,49x10-4
m3/s dan pada variasi ketiga sebesar 5,56x10
-4 m
3/s.
Koefisien discharge (Cd) yang di dapatkan dari hasil regresi antara Qaktual terhadap Qteoritis
adalah 0,5.
pada orificemeter terdapat tiga perbedaan ketinggian rata-rata dari variasi pertama
yaitu 32,33 mm, variasi kedua sebesar 80,66 mm dan variasi ketiga sebesar 138,33 mm. dari
ketiga perbedaan ketinggian rata-rata tersebut didapatkan tiga kecepatan dari masing-masing
variasi yaitu pada variasi pertama kecepatannya sebesar 0,806 m/s , pada variasi kedua
kecepatannya sebesar 1,27 m/s dan pada variasi ketiga sebesar 1,667 m/s. ketiga kecepatan
tersebut dapat menghasilkan tiga Q hitung yaitu pada variasi pertama sebesar 2,53x10-4
m3/s,
pada variasi kedua sebesar 3,9898x10-4
m3/s dan pada variasi ketiga sebesar 55,237x10
-4
m3/s. Koefisien discharge (Cd) yang di dapatkan dari hasil regresi antara Qaktual terhadap
Qteoritis adalah 0,744.
Alat Ukur Debit Saluran Tertutup Page 22
IX. DAFTAR PUSTAKA
Dosen.”Fisika dasar I mekanika dan termodinamika”, edisi 3, FMIPA ITB , jurusan
fisika ,1998 .
Giles, ranald V. “Schaum mekanika fluida dan hidraulika”, edisi kedua(SI-Metrik)
soemitro, Ir.herman widodo.”mekanika fluida”. 1984.penerbit :erlangga .
Munson ,Bruce R., Young ,Donald F., Okiishi ,Theodore H. “Mekanika Fluida (Jilid
2)”,Edisi 4.2006.penerbit:erlangga
http://www.thepetrostreet.com/database/orifice_plate.pdf November 2011 20.00
http://www.emersonprocess.com/siteadmincenter/PM%20Daniel%20Documents/Fundament
als-of-Orifice-Measurement-techWpaper.pdf November 2011 20.00
http://www.authorstream.com/Presentation/sheey-155231-venturi-meter-education-ppt-
powerpoint/ November 2011 20.00
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18295/3/Chapter%20II.pdf November 2011
20.00
http://distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/09/2-bab-i-pendahuluan-nme1.pdf November 2011
20.00
http://bhupalaka.files.wordpress.com/2009/11/itb-bandung.pdf November 2011 20.00
http://www.cs.cdu.edu.au/homepages/jmitroy/eng243/VenturiMeter.pdf 12 November 2011
20.00
http://www.davidfoleyinspections.com/plumbing.htm jam 19.00 2 november 2011
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=10&submit.x=30&submit.y=25&submit=n
ext&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmesn%2F2007%2F
jiunkpe-ns-s1-2007-24403005-6395-subsonik-chapter2.pdf 2 November 2011 21.56