Post on 24-Nov-2015
TUGAS KONSEP TEKNOLOGI
P O L I T E K N I K E L E K T R O N I K A N E G E R I S U R A B A Y A
Yuliana
7210 040 024
4 D4 Telkom A
1 | Y u l i a n a
TUGAS
KONSEP TEKNOLOGI
1. Jelaskan millstone/history dari perkembangan teknologi Generasi 1 (1G) hingga
Generasi 4 (4G).
2. Jelaskan perkembangan dan kondisi dari setiap generasi saat era generasi tersebut
digunakan (menyangkut specification).
3. Menurut anda manfaat apa yang bias didapatkan bagi user/pemakai jika teknologi
Generasi 4 (4G) sudah siap di negeri kita. Begitu juga apakah ada sisi negative dari
teknologi tersebut.
JAWAB :
1. SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI 1G HINGGA 4G
Sejalan dengan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, teknologi
telekomunikasi seluler atau biasa disebut mobile communication (komunikasi
bergerak) banyak diminiati oleh masyarakat. Hal ini terlihat pula dalam
perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat
teknologinya dan layanan komunikasi bergerak di dunia (mobile evolution).
Perkembangan teknologi telekomunikasi khususnya di bidang seluler terjadi
dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar
data dengan cepat, mudah dan mobile. Salah satu teknologi komunikasi yang
sedang mulai banyak di implementasikan khususnya Indonesia adalah teknologi 3G
(Third Generation) atau generasi ketiga untuk komunikasi seluler.
Teknologi yang kini dikenal dengan istilah generasi telah menerbitkan
generasi ke 4. Sudah pasti generasi ke-4 ini merupakan hasil teknologi komunikasi
yang berevolusi dari teknologi sebelumnya. Pada tugas ini akan dibahas secara garis
besar tentang perkembangan teknologi dari generasi 0G; 1G; 2G; 2,5G; 3G; 3,5 G
hngga 4G.
Teknologi Generasi Awal / Zero Generation (0G)
Sejarah penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio.
Awal penemuan telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen
Kepolisian Detroit Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah.
Kemudian, pada tahun 1928 Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio
komunikasi satu arah regular pada semua mobil patroli dengan frekuensi 2
2 | Y u l i a n a
MHz. Pada perkembangan selanjutnya, radio komunikasi berkembang menjadi
dua arah dengan frequency modulated(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang berganti nama
menjadi Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang berarti
sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II.
Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana telepon
seluler mulai diperkenalkan. Setelah mengeluarkan SCR536,kemudian pada
tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation mengeluarkan kembali portable FM
radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300 dengan model backpack
untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon dan dapat bekerja secara
efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil.
Gambar 1. Telpon Seluler generasi 0
Sistem telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF
untuk menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline.
Kelemahan sistem ini adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian
memunculkan usaha-usaha untuk mengganti sistem ini.
Generasi 0 (0-G) pun diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh
insinyur-insinyur dari Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep
penggunaan telepon hexagonal sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini
baru dikembangkan pada tahun 1960-an.
Kemampuan teknologi 0G :
Kemampuan teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi
suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang
diimplementasikan dan dikomersialkan.
3 | Y u l i a n a
Kelemahan teknologi 2 G:
Metoda transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya
mendukung full-duplex.
Jumlah pelangan dan jangkauan jaringannya sangat terbatas.
Tidak mendukung komunikasi data
Teknologi Generasi Pertama (1G)
Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan
telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari
Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada
public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki
berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia
selamanya.
Gambar 2. Ponsel generasi pertama (1G)
Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan
istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan
dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang
digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah
karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang
besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik.
Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna.
Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan
area telpon genggam.
Kemampuan teknologi 1G :
Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi
suara saja tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan
besar.
4 | Y u l i a n a
Kelemahan teknologi 1 G:
Kelemahan teknologi 1 G yaitu penggunaan teknologi analog pada
generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti
kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu
sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu
pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi. Derau intemodulasi (suara
tidak jernih).
Teknologi Generasi Kedua (2G)
Gambar 3. Ponsel generasi kedua (2G)
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di
Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa
menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz
dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas
pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti
dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon
genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada
generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena
penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan
kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah
ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga
mengurangi efek radiasi yang membayakan pengguna.
Kemampuan teknologi 2G :
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa
untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim
pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data
dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kecepatan sebesar itu
cukup untuk mengirim SMS, download gambar, atau ringtone MIDI. Kelebihan
5 | Y u l i a n a
2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih
besar. suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka
sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal digital.
Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya kerusakan sinyal
suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi lain. Perbaikan
dilakukan di penerima, kemudian dikembalikan lagi dalam bentuk sinyal
analog, efisiensi spektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat, serta
kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi
dan coding data digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga
dapat menghemat baterai , sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan
ukuran baterai bisa lebih kecil.
Kelemahan teknologi 2 G:
Kecepatan transfer data masih rendah. Tidak efisien untuk trafik
rendah.Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya
BTS (cell Tower).
Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)
Untuk istilah 2G dan 3G secara resmi telah didefinisikan, namun untuk
2.5G tidak. Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja.
Teknologi yang disebut dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang
merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM
yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk
yang berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS
(General Packet Radio Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch
Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA)
diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio
Transmission Technology) atau IS-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000
(berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-
switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada
dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan
oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan
CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab
mereka mempunyai tingkat transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian
diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G
6 | Y u l i a n a
yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat
dibanding jasa 3G yang sebenarnya.
Gambar 4. Ponsel generasi dua setengah (2.5G)
Lahir pada tahun 1997 GPRS dengan sigap menggantikan CSD yang
boros. Dengan GPRS pengguna bisa dipastikan Always on dapat terhubung ke
internet dimana saja dan kapan saja. Secara teori kecepatan GPRS mampu
mencapai 100kbps meskipun dalam kenyataannya pengguna tidak pernah
mencapai kecepatan 40kbps sekalipun. GPRS juga membuat pengguna lebih irit
karena hitungannya menjadi per kilobyte bukan lagi permenit seperti CSD.
Teknologi Generasi Ketiga (3G)
Antara tahun 2001 sampai 2003, EVDO Rev 0 pada CDMA2000 dan UMTS
pada GSM pertama yang merupakan cikal bakal generasi ke tiga (3G)
diperkenalkan. Tapi ini bukan berarti GPRS telah mati. Justru saat itu muncul
EDGE Enhanced Data - rates for GSM Evolution ini diharapkan akan menjadi
pengganti GPRS yang baik, karena tidak perlu mengupgrade hardware secara
ekstrem dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya. dengan EDGE anda
sudah dapat merasakan kecepatan dua kali lebih cepat daripada GPRS akan
tetapi tetap saja masih kurang cepat dari 3G.
Gambar 5. Ponsel generasi ketiga (3G)
7 | Y u l i a n a
Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM
(Global System for Mobile Communication) yang dipelopori oleh 3G Partnership
Project dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang dipelopori oleh 3G
Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan
sesungguhnya saling berkompetisi.
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan throughput
yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi spektrum tersebar yang
memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh
spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan
berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada timeslot dan/atau
frequency slot.
Jaringan 3G bukan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan
3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan
layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2
lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah
didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless).
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju
penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama
yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang
sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan
3G pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia
dalam bidang telekomunikasi.
Operator dan jaringan UMTS Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G
sedang dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas
dari jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah
data suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan
pada permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi.
Kemampuan teknologi 3G :
Memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat
melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on
demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita
dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di
TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video
streaming lainnya.
8 | Y u l i a n a
Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya :
Kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data
mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk
wide area access, support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh,
pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melakukan call (telepon) ke
tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator
dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users, roaming
nasional dan internasional, bisa menangani packet-and circuit-switched service
termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate
communication services dan asymmetric data transmission, efiensi spektrum
yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang
terbatas, support untuk multiple cell layer, co-existance and interconnection
dengan satellite-based services, mekanisme billing yang baru tergantung dari
volume data, kualitas service dan waktu.
Kelemahan Teknologi 3G
Memerlukan Kontrol Daya Ideal dan belum mencukupinya kecepatan
transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan
yang mumpuni.
Teknologi Generasi Tiga Setengah (3.5G)
Teknologi 3.5G ini merupakan teknologi transmisi data pita lebar yang
dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis
HSDPA (High-Speed Downlink Package Access). 3.5G adalah teknologi lanjutan
dari 3G yang dalam teori memberikan layanan suara, video, maupun akses
dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih cepat dari layanan
3G umumnya.
Gambar 6. Ponsel generasi tiga setengah (3.5G)
9 | Y u l i a n a
Content teknologi 3.5G tidak jauh berbeda dengan content 3G yang sudah
ditawarkan oleh beberapa operator selular di Indonesia yaitu video call, mobile
video, mobile TV, serta video content. Mungkin yang unik adalah fitur
multiplayer game nya. Perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G lebih
tajam gambarnya ketimbang 3G. tidak itu saja, bahkan konsumen juga dapat
mengakses internet melalui ponsel tersebut.
Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan jalur
lebar (broadband) yang menyediakan koneksi internet lebih cepat dan
sambungan langsung ke jaringan internet internasional maupun lokal. Dengan
kecepatan yang dahsyat itu, 3.5G menghantarkan pengalaman multimedia bagi
penggunanya. Mulai dari download email, video calling hingga streaming video
dapat dilakukan dengan kualitas yang bisa dipastikan jauh lebih baik.
Keunggulan teknologi 3.5G
Dengan berbekal bandwith hingga 3,6 Mbps, kehadiran HSDPA dari jalur
teknologi 3.5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS
hanya sanggup membawa data hingga 50 Kbps. Penerusnya EDGE yang juga
dikenal dengan 2.75G hanya mampu sampai di 150 Kbps. Sedangkan WCDMA
alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 Kbps. Teknologi 3.5G mobile
internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis
maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi
hingga 3,6 Mbps menggunakan teknologi High Speed Downlink Package Access
(HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan
dengan teknologi generasi sebelumnya.
Teknologi Generasi Keempat (4G)
4G atau Fourth Generation adalah teknologi penerus 3G yang memiliki
kecepatan transfer data lebih cepat dan lebih baik. 4G adalah singkatan dari
istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya
digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G
merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini
menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah 3G and
beyond.
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana
suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan
dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum
ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang
10 | Y u l i a n a
ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi
penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat
dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan
1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan
keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang
terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6
dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang
berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Gambar 7. Ponsel generasi keempat (4G)
Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G
akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio
yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-
5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang
sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.
Yang termasuk dalam generasi 4G adalah LTE dan WiMAX. Salah satu
penyedia jasa layanan 4G di Indonesia adalah Sitra Wimax, namun saat ini
areanya masih sangat terbatas dan layanan ini belum dapatmobile atau dibawa
berpegian, jadi untuk sementara teknologi 4G di Indonesia belum dapat
digunakan pada handphone.
2. SPESIFIKASI 1G HINGGA 4G
Teknologi Generasi Awal / Zero Generation (0G)
Yang merupakan generasi awal ( 0G ) meliputi :
a. PTT (Push to Talk atau Press-to-Transmit)
Merupakan teknologi jaringan komunikasi dengan metode half-duplex
(sangat mirip walkie-talkie, hanya ini terhubung dengan jaringan Selular)
yang digunakan untukberkomunikasi.
11 | Y u l i a n a
b. MTS (Mobile Telephone System)
Teknologi radio telephone half-duplex ini di implemetasikan pertama kali di
kota St.Louis pada tanggal 17 Juni 1946, dengan permulaan hanya 3 saluran
untuk melayani komunikasi seluruh pelangannya, kemudian bertambah
sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi. Jaringannya terbatas hanya diarea
perkotaan saja.
c. IMTS (Improved Mobile Telephone Service)
Merupakan radiotelephone yang diperkenalkan pada tahun 1969 sebagai
pengganti teknologi MTS yang telah menggunakan full duplex dan dengan
gelombang Low VHF (3544 MHz, 9 Saluran), High VHF (152158 MHz, 11
Saluran), dan UHF (454460 MHz, 12 saluran).
d. AMTS (Advanced Mobile Telephone System)
Merupakan teknologi komunikasi radio yang di implementasikan di Jepang,
beroperasi menggunakan frekuensi 900 MHz.
e. OLT (Offentlig Landmobil Telefoni, Public Land Mobile Telephony)
Merupakan jaringan komunikasi bergerak pertama kali yang diperkenalkan
pada 1 Desember 1966. Beroperasi pada gelombang VHF 160 Mhz dan sudah
mendukung komunikasi full duplex dan tahun 1976 sudah melayani seluruh
wilayah Skandavia.
f. MTD (Mobilelefonisystem D, atau Mobile telephony system D)
Merupakan teknologi manual telepon bergerak yang beroperasi pada
frekuensi 450 MHz yang diperkenalkan tahun 1971.
g. Autotel /PALM (Public Automated Land Mobile)
Merupakan jaringan radiotelephone non selular yang beroperasi di
gelombang VHF, dikembangkan di daerah pedesaan British Columbia,
Kanada.
h. ARP (Autoradiopuhelin, "telepon radio mobil")
ARP diperkenalkan pada tahun 1971 , menggunakan frekuensi 150 MHz (80
saluran pada gelombang 147.9 - 154.875 MHz) untuk beroperasi dan masih
menggunakan transmisi half-duplex pada masa awalnya, tetapi dalam
perkembangannya mendukung full4 duplex. ARP terkenal dengan jangkuan
jaringannya yang meliputi 100% wilayah Finlandia dan banyak
penggunanya.
i. B-Netz
Diperkenalkan tahun 1972 di Jerman Barat.sebagai jaringan komersial
komunikasi bergerak umum Negara kedua selain jaringan telepon umum
biasa. B-Netz tergantikan CNetz.
12 | Y u l i a n a
Teknologi Generasi Pertama (1G)
Yang temasuk teknologi 1G ini adalah:
a. AMPS (Advanced Mobile Phone Service) atau IS-136
Teknologi dikembangkan sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan
di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika
Serikat tahun 1983 dan berakhir pada tahun 2000, AMPS menggunakan
frekuensi 800 MHz "Cellular" FM band AMPS cara kerjanya hampir sama
dengan IMTS (0G).
b. NMT ( Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Kemudian NMT 450
dikembangkan oleh Ericsson dan Nokia tahun 1981 yang beroperasi pada
frekuensi 450 MHz dengan menggunakan FDD (Frequency division duplex)
FDMA. Ada juga NMT-F versi Prancis dari NMT900 diperkenalkan tahun
1986 yang beroperasi pada 900 MHz.
c. HICAP, di Jepang.
HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone) bulan
Desember 1988, dengan frekuensi carrier 25KHz dan menggunakan FDMA
sebagai jaringan dari NTT mobile solution.
d. TACS (Total Access Communications System)
Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS
diperkenalkan tahun 1985. Merupakan standar analog yang dominan dipakai
di Eropa yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di Jepang TACS dikenal
dengan nama Japanese Total Access Communication (JTAC). TACS akhirnya
tergantikan oleh teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan
dulu oleh ETACS tahun 1987 (sama dengan TACS hanya ETACS memakai
saluran yang lebih banyak daripada TACS) sebelum benarbenar tergantikan
oleh GSM.
e. C-450
Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988 , awalnya digunakan oleh
Jerman Barat, Portugal dan Afrika Selatan dengan menggunakan frekuensi
450 MHz.
f. C-Netz
Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti
teknologi BNetz,diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, di
Austria dan Jerman.yang dikenal sebagai Motorphone System 512 yang
dioperasikan oleh Vodacom SA.g. Mobitex.
13 | Y u l i a n a
Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di Amerika
Utara,Mobitex beroperasi pada 900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450
MHz. Mobitex dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam kebakaran dan
Jasa Ambulan karena keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan
teknologi selular yang lain.
g. DataTAC
Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data.
Beroperasi di frekuensi 800 MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbit/s.
h. CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD
memberi kemampuan kepada D-AMPS/AMPS untuk komunikasi suara
maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2 Kbit/s,
beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS,
sebagai data paket pada jaringan, CDPD dapat menjalankan aplikasi Internet
Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi internet di mana pengguna
dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada awal
diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat
menggunakan teknologi CDPD. Baru pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan
layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet HDML (mirip
WAP) yang menggunakan CDPD.
Teknologi Generasi Kedua (2G)
Yang Termasuk Teknologi 2G, yaitu:
Berbasis TDMA:
a. Digital AMPS atau IS-54 atau IS-136 (D-AMPS)
Merupakan pengembangan dari teknologi AMPS. Disebut juga TDMA
Time Division Multiple Access. Beropersi pada frekuensi 800 MHz (824-849
and 869- 894 MHz) berdasarkan standar IS-54 dan 1900 MHZ (standar IS-136
untuk mendukung dual band 800 MHz dan 1900 MHz). D-AMPS merupakan
telepon selular yang sudah digital, tetapi jaringannya masih mendukung
jaringan analog AMPS.
b. GSM (Global System for Mobile Communications)
GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA(Frequency
Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang
awalnya bekerja pada frekuensi 900 Mhz dan ini merupakan standard yang
pelopori oleh ETSI (The EuropeanTelecommunication Standard Institute).
14 | Y u l i a n a
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem
jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat
diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Kini jaringan GSM merupakan
jaringan yang paling banyak digunakan di dunia.
Gambar 8. Arsitektur Jaringan GSM
c. PDC (Personal Digital Celluler)
Diluncurkan pertama kali Maret 1993 yang merupakan jaringan
telekomunikasi berdasarkan TDMA, di kembangkan oleh Jepang dan berlaku
hanya di Jepang saja, dasar teknologinya sama dengan GSM, dan
dioperasikan oleh NTT DoCoMo pada frekuensi 800 MHz (downlink 810-888
MHz, uplink 893-958 MHz), dan 1500 MHz (downlink 1477-1501 MHz,
uplink 1429-1453 MHz).
d. PHS (Personal Handy System) atau PAS (Personal Access System)
PHS di Jepang diopersikan oleh J-Phone, mempunyai range frekuensi antara
1895-1918 MHz. Mempunyai kemampuan two-way calling, roaming, high
speed data services,suara yang jernih dan handover.
e. CSD (Circuit Switched Data)
CSD menggunakan single radio time slot untuk mentrasmisikan data pada
kecepatan 9.6 kbit/s pada jaringan GSM Network dan Switching Subsystem
dan dapat dikoneksikan dengan modem ke jaringan telepon biasa (PSTN)
komunikasi biasa dan dial up service.
f. High Speed Circuit Switched Data (HSCSD).
Teknologi ini memiliki mekanisme transfer data circuit-switched yang mirip
dengan GSM, namun memiliki kelebihan dalam kemampuan untuk
menggunakan lebih dari satu timeslot dari 8 timeslot pada paket data GSM
untuk satu kali koneksi (GSM hanya dapat menggunakan satu timeslot untuk
15 | Y u l i a n a
satu koneksi). Kemampuan ini menjadikan HSCSD dapat mencapai
kecepatan transfer data hingga 57,6 kbps.
g. iDEN (Integrated Digital Enhanced Network)
Teknologi komunikasi mobile berbasis TDMA ini dikembangkan oleh
Motorola dengan jumlah jaringan di 20 negara beropersi di saluran 25 kHz, di
manfaat untuk radiotruk dan sellular telephone.
Berbasis CDMA :
1. DMAone atau Interim Standard 95 (IS-95) atau IS-95 CDMA /TIAEIA-95
Merupakan sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division
Multiple Access), beroperasi pada dua kelas gelombang (Band Class 1, 1900
MHz) dan (Band Class 0, 800 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada
pertengahan 1990-an dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS,
GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint,Bell Atlantic, Time Warner.
Namun pada standart protocol IS-97-D terdapat 10 band class yaitu:
Band class 0 (800 MHz band)
Band class 1 (1900 MHz band)
Band class 2 (TACS band)
Band class 3 (JTACS band)
Band class 3 (Korean PCS band)
Band class 5 (450 MHz band)
Band class 6 (2 GHz band)
Band class 7 (700 MHz band)
Band class 8 (1800 MHz band)
Band class 9 (900 MHz band)
Gambar 9. Arsitektur Jaringan 2G
16 | Y u l i a n a
Teknologi Generasi Dua Setengah (2.5G)
Yang Termasuk Teknologi 2G, yaitu:
a. GPRS (General Packet Radio Services).
GPRS merupakan teknologi overlay yang disisipkan di atas jaringan GSM
untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan
menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas
jaringan GSM dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer
data ditangani oleh GPRS. Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat
dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu
dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada
terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat
mencapai hingga 160 kbps.
GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu :
Kelas A, dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS)
pada waktu bersamaan penggunannya.
Kelas B, dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara, SMS)
tetapi hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika
layanan GSM (telepon / SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu
dan akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon / SMS)
diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas ini.
Kelas C, untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara,SMS),
harus dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan
(hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak
otomatis).
b. WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network)
WiDEN merupakan pengembangan dari iDEN (2G) dari sisi software yang
dikembangkan oleh Motorola dan diperkenalkan pada tahun 1993. WiDEN
mampu mentransfer data sampai kecepatan 100 Kbps.
c. CDMA2000 1x Release 0/RTT (1 times Radio Transmission Technology)
Merupakan teknologi pengembangan dari CDMAone dengan penambahan
kemampuan pada layanannya dan beroperasi di frekuensi 400 MHz, 800
MHz, 900 MHz, 1700 MHz, 1800 MHz, 1900 MHz, dan 2100 MHz.
17 | Y u l i a n a
Gambar 10. Teknologi Jaringan Seluler 2.5 G
Teknologi Generasi Ketiga (3G)
Yang termasuk teknologi 3G:
a. EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) atau E-GPRS (Enhanced-
General Packet Radio Services)
Adalah teknologi 3G yang merupakan salah satu standar untuk wireless data
yang diimplementasikan pada jaringan selular GSM. Diperkenalkan pertama
kali pada tahun 2003 dan merupakan tahapan lanjutan dalam evolusi menuju
mobile multimedia communication.
EDGE awalnya disebut teknologi 2.75G. Namun sejak pertengahan tahun
2000, platform teknologi Internasional GERAN (GSM EDGE Radio Access
Network) telah mengadopsi seluruh spesifikasi 3GPP (yang salah satunya
adalah kecepatan transfer data sama dengan 3G) sehingga menjadikan
teknologi EDGE masuk dalam kelompok teknologi generasi ketiga UMTS 3G.
Dengan EDGE, operator selular dapat memberikan layanan komunikasi data
dengan kecepatan Iebih tinggi dibanding GPRS, di mana GPRS hanya
mampu melakukan pengiriman data dengan kecepatan sekitar 25 Kbps.
Begitu juga bila dibandingkan platform lain, kemampuan EDGE mencapai 3-
4 kali kecepatan akses jalur kabel telepon (biasanya sekitar 30-40 Kbps) dan
hampir 2 kali lipat kecepatan CDMA2000-1x yang hanya sekitar 70-80 Kbps.
Kecepatan transfer data EDGE bahkan dapat mencapai kecepatan hingga
236,8 Kbps dengan menggunakan 4 timeslots dan 473,6 Kbps dengan
menggunakan 8 timeslots.
Layanan berbasis teknologi EDGE berkemampuan memberikan berbagai
aplikasi layanan generasi ketiga, yakni: high quality audio streaming, video
streaming, online gaming, high speed download, high speed network
connection, push to talk, dan lain-lain. Hingga bulan November 2006, EDGE
18 | Y u l i a n a
telah diterapkan 156 jaringan operator GSM di 92 negara dan akan terus
berkembang menjadi 213 jaringan operator GSM di 118 negara.
b. W-CDMA (Wideband-Coded Division Multiple Access) atau UMTS
(Universal Mobile Telecommunication System)
Adalah teknologi 3G yang dikembangkan di Eropa dan mualai
diperkenalkan pada tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh
ETSI (European Telecommunication Standard Institution), selain itu ITU-T
(Intertational Telecommunications Union Telecommunication
Standardisation Sector) mengerjakan sistem yang sama dinamakan IMT 2000
(International Mobile Telecommunation System 2000). Kedua badan
standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem
untuk masa yang akan datang.
UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbps.
Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi
permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat
melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada sel UMTS pada suatu
daerah, maka dapat di-route-kan melalui satelit.
UMTS dapat digunakan oleh perkantoran, rumah dan kendaraan. Layanan
yang sama dapat diberikan untuk pemakai indoors dan outdoors, public
areas, dan private areas, urban, dan rural.
Frekuensi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan
2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh sel yang kecil (pico cell)
sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS. Multiple
access yang digunakan dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. RACE (Research and Technology
Development in Advanced Communications Technologies in Europe) telah
mengembangkan dua jenis multiple access yakni CDMA dan TDMA, dari
keduanya ini belum diputuskan yang akan digunakan.
W-CDMA sudah di implentasikan di Jepang, Eropa, dan Asia, dan akan
dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006. Frekuensi UMTS berbagai
daerah:
1. Asia dan Eropa (umumnya) pada frekuensi 2100 MHz (downlink) dan
1900 MHz (uplink).
2. Amerika Serikat (oleh operator AT&T Mobility) pada frekuensi 1900
MHz/850 MHz.
3. Amerika pada frekuensi 2100 MHz (downlink) 1700 MHz (uplink).
4. Eropa pada frekuensi 900 MHz.
19 | Y u l i a n a
5. Australia dan Jepang pada frekuensi 800 MHz.
c. CDMA2000-1x EV/DV (Evolution/Data/Voice) dan CDMA2000-1x EV-DO
(Data Only/Data Optimized) atau IS-856
Adalah teknologi 3G yang didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara,
dipimpin oleh CDG (CDMA Development Group). CDMA2000-1x EV
(Evolution) dan CDMA2000-1x EV-DO ini merupakan pengembangan dari
teknologi CDMA2000-1x Release 0/RTT atau CDMA2000 (2.5G). Pada
awalnya CDMA2000-1x EV-DO (Revision 0) hanya bisa mengirim data
sampai 2,4 Mbps, tetapi kemudian berkembang sehingga CDMA2000-1x-EV-
DO (data only) memiliki kecepatan seperti tabel di bawah.
Tabel 1. Pembagian Kecepatan CDMA2000-1x
Kecepatan Aplikasi yang Didukung
CDMA2000-1x
EV-DO Revision
A (T-1 speeds)
2,45-3,1 Mbps Video conference
CDMA2000-1x
EV-DO Revision
B
Rata-rata 300 Kbps,
maksimal 73,5 Mbps Transmisi data
CDMA2000-1x
EV-DV
Rata-rata 300 Kbps,
maksimal 3,09 Mbps
Integrasi layanan suara dan layanan
multimedia data paket berkecepatan
tinggi secara simultan
CDMA2000-1x
EV-DO Revision
C atau UMB
(Ultra Mobile
Broadband)
Maksimal 280 Mbps pada
kondisi puncak, 275 Mbps
downstream, 75 Mbps
upstream (sehingga dapat
dikategorikan dalam 4G)
Voice over IP (VoIP), multimedia,
broadband, informasi,
entertainment, jasa elekronik
komersial, dan mendukung penuh
jaringan jasa wireless pada
lingkungan mobile (sehingga sama
dengan jaringan Wi-Fi, WiMAX,
dan UWB)
20 | Y u l i a n a
Teknologi Generasi Tiga Setengah (3.5G)
Yang termasuk dalam teknologi ini adalah :
a. High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA
merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband
CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi. HSDPA
fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2
berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data
rate hingga mencapai 14 Mbit/s.Kecepatan jaringan HSDPA di
lingkungan perumahan dapat melakukan download data berkecepatan
3,7 Mbps. Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay)
dan memberikan respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan
aplikasi interaktif seperti mobile office atau akses Internet kecepatan
tinggi, yang dapat disertai pula dengan fasilitas gaming atau
download audio dan video.
b. Wireless Broadband (WiBro)
WinBro dikembangkan Samsung bersama dengan Electronics and
Technology Research Institute (ETRI) dan telah mendapat sertifikat dari
Wimax Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang
teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839.
WinBro mampu men-deliver data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.
Kecepatan transfer data mampu mengungguli kecepatan transfer data
berplatform HSDPA yang memiliki kemampuan men-deliver data
hingga 14 Mbps.
Teknologi Generasi Keempat (4G)
Sebagian dari standar baku yang menyiapkan jalan bagi teknologi 4G
meliputi:
a. UMTS Revision 8 atau 3GPP LTE (Third Generation Partnership Project Long
Term Evolution)
Adalah teknologi 4G yang masih dalam tahap pengembangan oleh 3GPP
(Third Generation Partnership Project). Teknologi ini direncanakan untuk
memiliki kecepatan rata-rata download 100 Mbps dan kecepatan rata-rata
upload 50 Mbps, sehingga mendukung semua jaringan berbasis Internet
Protocol (IP).
21 | Y u l i a n a
b. WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)
Adalah teknologi 4G yang mempunyai kemampuan transfer data jarak jauh
secara nirkabel, juga point to point access untuk mendukung penuh akses
telepon bergerak (mobile phone), sehingga dapat menjadi alternatif dari
jaringan broadband dengan kabel dan DSL. Dalam aplikasinya WiMAX
menggunakan frekuensi mulai dari 3,3 GHz, 3,5 GHz, 2,3 GHz, 2,5 GHz, atau
5 GHz (tergantung regulasi frekuensi tiap negara). WiMAX secara teori dapat
mengirim data sampai kecepatan 70 Mbps dalam jarak 48 Km, namun dalam
prateknya WiMAX hanya mampu untuk mengirim data pada kecepatan 10
Mbps dalam jarak 10 Km untuk daerah bebas gangguan (pinggir kota) dan 10
Mbps dalam jarak 2 Km untuk daerah urban (perkotaan).
c. UMB (Ultra Mobile Broadband) atau CDMA2000-1x EV-DO Revision C
Ultra Mobile Broadband (UMB) merupakan nama yang menggantikan
CDMA EV-DO Revision C yang merupakan versi baru dari CDMA2000.
UMB diharapkan dapat memberikan peak data rate yang lebih besar sampai
288 Mbps untuk upload dan 75 Mbps untuk download dengan penggunaan
lebar pita 20MHz. Peningkatan data rate tersebut didapatkan dengan
menerapkan teknologi baru pada air interface yaitu Orthogonal Frequency
Division Multiple Access (OFDMA) dan teknik antena yang lebih baik yaitu
dengan Multiple Input Multiple Output (MIMO), Space Division Multiple
Access (SDMA) dan beamforming.
Teknologi ini juga masih menggunakan CDMA sebagai air interface untuk
mendukung backward compability sehingga pengguna UMB masih dapat
menggunakannya pada jaringan CDMA2000 1X dan 1xEV-DO.
Tabel 2. Kelebihan Teknologi 4G
Kelebihan
Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet
Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service
Bit rates lebih besar dari 3G
Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability, low-cost service
22 | Y u l i a n a
(biaya yang murah sampai 100 Mbps)
Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched
Jaringan keamanan data yang kuat
3. SISI NEGATIF DAN POSITIF 4G
a. Dampak Positif
Dampak positif yang dapat diambil dengan kehadiran teknologi 4G, misalnya
dalam hal pendidikan. Pemerintah telah menerapkan Jejaring Pendidikan Nasional
dengan program pengembangan infrastruktur ICT untuk kebutuhan interkoneksi
antarsekolah seluruh Indonesia. Jadi sekolah dapat menerapkan e-learning sebagai media
pembelajaran jarak jauh, memanfaatkan infrastruktur ICT. E-learning memungkinkan
pelajar belajar di luar kelas dan tak terbatas oleh waktu.
VideoCall serta Teleconference juga dapat dilakukan dalam pembelajaran. Hal ini
dilakukan sebagai media diskusi jarak jauh, yang pastinya membutuhkan konektivitas
jaringan yang cukup tinggi. Oleh karena itu teknologi 4G diharapkan mampu
menghilangkan berbagai persoalan dalam pemanfaatan jaringan untuk pendidikan
tersebut.
Dalam hal pemerintahan sendiri misalnya, dengan adanya upaya dari pemerintah
untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat melalui e-government dan
juga e-parliament, membuat keberadaan teknologi jaringan menjadi semakin penting.
Peningkatan penyelenggaraan birokrasi pemerintahan melalui e-government, sampai saat
ini banyak yang belum berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini ditengarai karena belum
adanya teknologi yang mendukung secara merata.
Kehadiran teknologi 4G membawa harapan positif bagi perkembangan e-
government. Teknologi yang mampu memberikan pelayanan data hingga 100 Mbps tentu
akan membuat pelayanan interaktif e-government menjadi lebih baik. Misalnya, untuk
rapat koordinasi melalui video conference. Dibandingkan dengan teknologi sebelumnya,
dengan video streaming tersendat-sendat dan beresolusi rendah, video streaming pada
penggunaan teknologi 4G sudah halus atau berdefinisi tinggi (high definition/HD)
sehingga konferensi berlangsung lancar, tanpa gangguan berarti.
Sementara sistem e-parliament yang pada dasarnya diproyeksikan sebagai
jembatan komunikasi dan informasi antara wakil rakyat dan rakyat sebagai wujud
pengawasan terhadap pemerintah juga akan lebih berkembang dengan adanya teknologi
ini. Dengan teknologi 4G yang berjangkauan luas, proses penyerapan aspirasi makin
menyentuh lapisan masyarakat akar rumput. Warga pelosok desa pun jadi lebih mudah
menyalurkan aspirasi kepada para wakil di parlemen.
23 | Y u l i a n a
Manfaat pengembangan teknologi 4G nantinya dapat dirasakan di berbagai
bidang lain seperti bidang keamanan dimana sebagian besar persenjataan mulai
diopersikan melalui sistem komputer dan jaringan.
Sedang di bidang bisnis, untuk melakukan transaksi online dapat dilakukan
dengan mudahnya dengan adanya teknologi yang sangat mendukung. Begitu pula untuk
bidang-bidang hiburan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, kesehatan, otomotif dan lain
sebagainya.
b. Dampak Negatif
Teknologi 4G menciptakan teknologi yang benar-benar membantu
manusia dalam segala hal. Namun, selain berfungsi dalam membantu manusia
teknologi 4G memiliki dampak sosial yang negatif bagi manusia dan
kehidupannya. Semakin lama, kehidupan manusia akan semakin bergantung
pada teknologi. Ketergantungan inilah yang akan menimbulkan efek buruk bagi
manusia. Apapun yang ingin dilakukan oleh manusia menjadi semakin
bergantung pada kecanggihan teknologi 4G. Teknologi ini menyediakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia terutama dalam hal informasi.
Semuanya serba praktis dan cepat.
Karena ketergantungan pada teknologi tersebut nantinya juga
menyebabkan berkurangnya interaksi sosial. Segala sesuatu yang bisa dimediasi
oleh teknologi 4G tidak akan dilakukan lagi di dunia nyata dengan saling
berinteraksi. Adanya teknologi 4G menyebabkan segala pertemuan atau
pembicaraan yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di darat berpindah
dalam interaksi di dunia maya. Ini merupakan dampak yang negatif bagi
manusia sebagai penggunanya. Manusia serasa menjadi makhluk teknologi
dibandingkan makhluk sosial.
Sementara itu, dalam lingkungan manusia sendiri pun juga akan tercipta
kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial ini dapat terjadi karena tidak semua
manusia akan memiliki teknologi 4G. Di antara manusia tersebut masih ada
yang memiliki teknologi 2G atau 3G, atau bahkan belum mengenal sama sekali.
Dari sinilah kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin terlihat. Mereka
yang kaya pasti memiliki teknologi 4G sedangkan yang miskin masih berkutat
dengan teknologi yang lebih rendah dari 4G.
Selain kesenjangan sosial, juga akan muncul budaya konsumtif terhadap
teknologi dalam kehidupan manusia. Mereka akan semakin konsumtif dengan
ponsel berteknologi 4G. Hal ini karena kecanggihan dari fitur-fitur yang
diberikan semakin lama akan semakin bertambah. Manusia (tentunya yang
memiliki materi cukup) akan merasa tidak puas dengan teknologi yang ia pakai.
24 | Y u l i a n a
Ada gengsi yang dipertaruhkan dalam kehidupan manusia. Sehingga, ia rela
mengeluarkan uang berapa pun untuk teknologi tersebut.
Dari segi ekonomi, yang terkena dampak negatif adalah pengusaha
warnet. Seperti diketahui, teknologi 4G memungkinkan para penggunanya
untuk akses internet secara cepat. Untuk pengiriman data pun juga dilakukan
dengan cepat. Hal inilah yang merugikan warnet. Mereka pasti kehilangan
sebagian besar penghasilannya karena orang-orang lebih memilih berselancar di
dunia maya dengan ponsel berteknologi 4G daripada harus jauh-jauh menuju
warnet. Sehingga, pengusaha warnet pun semakin sedikit.
Hal yang paling penting dari dampak negatif dari teknologi 4G yaitu
turunnya budaya membaca buku yang ada di masyarakat. Masyarakat akan
semakin malas untuk melakukan aktivitas membaca buku. Karena dengan
adanya teknologi 4G manusia sudah sangat terbantu dengan segala informasi
yang cepat. Manusia pun tidak perlu susah-susah lagi membaca buku karena
semuanya telah terpenuhi dengan sebuah ponsel 4G.
Teknologi 4G pun juga membuktikan adanya globalisasi informasi yang
ada di dunia. Semua orang dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari
manapun. Hal ini tentunya dapat menyebabkan adanya pembajakan atas karya
seseorang. Beberapa informasi dapat dengan mudahnya diatasnamakan oleh
seseorang. Kita tidak akan pernah tahu apakah itu benar adanya. Tidak ada
bukti yang otentik. Semua ini karena kecanggihan teknologi 4G!
Selain itu, pornografi pun dapat menyebar secara luas. Dengan teknologi
4G ini semakin memudahkan penyebaran gambar-gambar yang asusila.
Kecepatan pengiriman data semakin mempermudahnya. Hal ini tentunya dapat
merusak moral seseorang. Setiap orang dapat mengakses gambar-gambar ini di
mana saja secara pribadi dengan teknologi 4G.
Bagaimanapun juga, teknologi mengambil peran penting dalam
mempermudah hidup manusia. Mengenai dampak yang akan terjadi, semua itu
kembali lagi kepada kita, manusia sebagai pencipta dan pengguna. Agar tidak
menimbulkan dampak-dampak negatif, teknologi harus digunakan dengan
pintar dan bijak.
25 | Y u l i a n a
REFERENSI :
[1] http://ryz5.blogspot.com/2009/01/perbedaan-3g-dengan-35g.html [2] http://dedebrahma.blogspot.com/2011/10/sejarah-perkembangan-
teknologi-mobile.html [3] http://pusdrianto.blogspot.com/2012/09/perkembangan-teknologi-
wireless.html [4] http://tulisanmadiun.blogspot.com/2013/10/perkembangan-teknologi-
komunikasi-mobile.html [5] http://tomorrow4life.wordpress.com/2013/02/07/sejarah-dan-
perkembangan-jaringan-seluler-2g-3g-4g/ [6] http://area-teknik.blogspot.com/2013/09/perbedaan-teknologi-1g-2g-25g-
3g-35g-4g.html [7] http://penjual-mimpi.blogspot.com/2010/12/teknologi-4g-untuk-
indonesia.html [8] http://papipupoet.blogspot.com/2008/12/teknologi-4g-dan-dampak-
sosialnya-di.html