Post on 07-Aug-2015
POTONGANGambar Teknik
JENIS POTONGAN-ATURAN MEMBUAT POTONGAN-
ARSIR-
Potongan/Irisan Untuk memberikan informasi yang lebih
jelas pada benda-benda berongga. Untuk menghindari penggunaan garis-garis
hidden pada gambar yang rumit yang akan menimbulkan salah pengertian.
Macam-macam garis potong
Penyajian Potongan Potongan dalam satu bidang
Garis potong melalui garis sumbu dasar○ Bidang potong sudah tampak jelas pada gambar
sehingga tidak perlupenjelasan lebih lanjut.
Garis potong tidak melalui sumbu dasar atau beberapa bidang potong.○ Diperlukan penjelasan lebih lanjut pada gambar
Bidang potong dinyatakan dengan garis sumbu dengan ujung dan belokan dipertebal.
Anak panah menunjukkan arah penglihatanPada ujung-ujung garis potong diberi tanda huruf besar
Potongan lebih dari satu bidangPotongan meloncat
○ Untuk menyederhanakan gambar, potongan-potongan dalam bidang sejajar dapat disatukan.
Potongan dengan dua bidang menyudut○ Satu bidang potong merupakan potongan utama,
bidang yang lain menyudut dari bidang utama.○ Proyeksi bidang yang terakhir diputar hingga
berimpit dengan bidang proyeksi utama.
Potongan pada bidang berdampingan○ Potongan pada pipa dapat dibuat dengan bidang-
bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.
Potongan Penuh
Potongan SeparuhGambar-gambar simetri dapat digambar
stengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan.
Garis terhalang tidak perlu digambar dengan garis hidden karena sudah jelas potongannya.
Potongan setempatDigunakan untuk menggambar benda yang
dipergunakan dari sebagian kecil dari benda yang tersembunyi.
Potongan yang diputar ditempat atau dipindahkanBenda-benda tertentu seperti ruji-ruji roda, tuas,pelek,
rusu penguat atau kaki dapat digambar dengan pandangan setempat.
Atau setelah potongan diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain.○ Contoh potongan yang diputar ditempat.
○ Contoh potongan yang diputar dan dipindahkan
Potongan berurutan
Potongan pada penampang tipis○ Penampang-penampang tipis, seperti plat, baja
profil, dsb dapat digambar dengan garis tebal, atau seluruhnya dihitamkan.
○ Jika bagian-bagian demikian terletak berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih.
Bagian yang tidak boleh dipotong Bagian-bagian benda pejal seperti poros, baut,
rusuk penguat dll, tidak boleh dipotong secara memanjang.
Arsiran Sudut dan ketebalan garis arsir
Sudut arsiran 45° terhadap garis sumbu utamanya atau terhadap garis batas gambar.
Pengarsiran bidang yang luasUntuk pemotongan benda yang luas, arsiran
dibuat pada tepi garis-garis batasnya.
Pengarsiran pada bidang yang berdampinganUntuk pemotongan meloncat bidang-bidang
potong yang berdampingan harus dibatasi oleh garis-garis bertitik (sumbu).
Pengarsiran harus turun atau naik dari ujung arsiran yang lainya.
Angka ukuran dan arsiranJika angka ukuran terletak pada arsiran dan
tidak dapat dihindari maka angka tidak boleh di arsir.
Macam-macam arsiranApabila arsiran dengan bentuk yang berbeda,
harus ditunjukkan dengan jelas pada gambar atau dengan menunjukan standar tertentu yang dipakai.
Keterangan :a = Besi tuangb = Aluminium dan paduannyac = Baja dan baja istimewad = Baja tuang yang dapat ditempae = Baja cairf = Logam putihg = Paduan tembaga tuangh = seng atau air raksa
Referensi :
Sato, Takeshi, G. Dan Sugiarto, N. H. 2008. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO. Jakarta: PT Pradnya Paramita