Post on 03-May-2022
4Universitas Kristen Petra
3. ANALISA SITUASI
Dalam mengembangkan suatu produk baru yang nantinya akan
diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, maka hal pertama yang harus
diperhatikan adalah penyusunan sebuah analisa yang tepat mengenai situasi dan
kondisi yang berhubungan dengan produk yang akan dikembangkan. Analisa
situasi dan kondisi yang dimaksudkan adalah meliputi analisa industri, analisa
pasar, analisa konsumen, analisa pesaing dan persaingan serta analisa lingkungan
makro. Analisa ini dimaksudkan agar produk yang akan dikembangkan dan
diluncurkan ke pasar bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
3.1 Analisa Industri
Ada lebih dari 20 perusahaan yang bergerak di industri personal care
khususnya di kategori lotion. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Masing-
masing memiliki keunggulan produk, pelayanan, distribusi masing-masing.
Dalam menganalisa suatu bentuk persaingan dalam bentuk industri
menurut David (2004) dapat digunakan model yang dikemukakan oleh Michael
Porter yang terkenal dengan nama Porter’s Five Forces yaitu suatu pendekatan
yang dipakai secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri.
Ada 5 kekuatan persaingan yang dinyatakan oleh Porter yaitu masuknya
pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar supplier,
kekuatan tawar-menawar pembeli, serta persaingan di antara pesaing yang ada.
Berikut ini analisa persaingan model lima kekuatan Porter:
Universitas Kristen Petra
5
Gambar 3.1
Model Lima Kekuatan Porter
Sumber : David (2004:145)
3.1.1 Analisa Faktor Pendatang Baru
Banyaknya pendatang baru yang masuk dalam suatu industri tergantung
dari entry barrier atau rintangan masuk yang diciptakan oleh suatu industri, jika
rintangan atau hambatan ini besar maka ancaman masuknya pendatang baru akan
rendah. Adapun hambatan-hambatan terhadap masuknya pendatang baru (entry
barrier) yang dimaksudkan oleh Lehmann dan Winer (2005) adalah:
1. Skala ekonomis
Skala ekonomis dapat diartikan sebagai turunnya biaya per unit produk
apabila suatu perusahaan memproduksi dalam jumlah besar. Skala
ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa
mereka untuk masuk pada skala besar atau skala kecil yaitu beroperasi
dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan, sehingga harga produk
Ancaman produkpengganti
Kekuatantawar-menawar
supplier
Persainganperusahaan yangsaling bersaing
Kekuatantawar-menawar
pembeli
Potensi masuknyapendatang baru
Universitas Kristen Petra
6
yang diluncurkan di pasar menjadi lebih tinggi apabila tidak memproduksi
dalam skala besar, misalnya perusahaan Unilever memproduksi Vaseline
yang mempunyai output produksi yang besar pasti memiliki harga jual
produk yang lebih murah jika dibandingkan dengan perusahaan menengah
dimana output produksinya lebih sedikit, sehingga menyebabkan biaya
produksinya lebih besar sehingga harga jualnya lebih mahal. Jadi apabila
ingin memasuki industri personal care khususnya kategori hand body
lotion di Indonesia dibutuhkan produksi produk secara massal agar dapat
bersaing dengan perusahaan lotion baik dari luar negeri maupun dalam
negeri.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas maka secara skala ekonomis
kendala untuk masuk ke industri ini cukup tinggi karena adanya beberapa
perusahaan berskala besar seperti PT. Unilever Indonesia Tbk dan
Beiersdorp.
2. Diferensiasi produk
Diferensiasi produk dapat diartikan bahwa produk yang ditawarkan ke
dalam pasar harus memiliki keunikan atau keunggulan dibandingkan
produk-produk pesaing. Semakin unik produk yang ada dalam pasar, maka
akan semakin sulit produk tersebut untuk dikalahkan oleh produk pesaing.
Jika diamati, produk-produk body lotion yang ada di pasar saat ini hampir
semuanya seragam, baik dari sisi aroma, kandungan bahan-bahan dan
kemasan. Hal itu mengakibatkan diferensiasi diantara produk yang satu
dengan produk lainnya relatif kecil.
3. Kebutuhan modal
Kebutuhan modal yang besar dalam memulai suatu usaha juga menjadi
rintangan untuk masuknya pendatang baru dalam suatu industri.
Kebutuhan modal terdiri atas dua yaitu capital intensive dan marketing
intensive. Capital intensive meliputi biaya pendirian pabrik, pembelian
mesin-mesin, pembelian bahan baku dan kegiatan penelitian dan
pengembangan suatu produk. Sedangkan marketing intensive meliputi
sumber daya pemasaran contohnya biaya iklan, promosi maupun segala
hal yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran.
Universitas Kristen Petra
7
Dalam hal pendirian pabrik hand body lotion yang termasuk dalam salah
satu industri personal care tentunya diperlukan modal yang cukup besar
mulai dari pembelian mesin, pembelian bahan baku dan tentunya
pembelian atau penyewaan tempat usaha, begitu juga dengan biaya-biya
pemasaran produknya.
4. Switching cost pemasok
Peralihan biaya pemasok dapat menjadi hambatan untuk masuknya
pendatang baru ke suatu industri yaitu biaya yang harus dikeluarkan
apabila berpindah dari produk pemasok yang satu ke yang lainnya untuk
menciptakan suatu produk baru. Dalam industri personal care khususnya
kategori hand body lotion, switching cost pemasok dalam industri ini
relatif rendah artinya apabila produsen berpindah dari pemasok yang satu
ke pemasok yang lainnya, biaya untuk berpindah pemasok tidaklah terlalu
besar karena di Indonesia ada cukup banyak pemasok bahan dasar untuk
membuat lotion yaitu PT. Lautan Luas Tbk, PT. Justus Kimiaraya, PT.
Pintu mas Mulia Kimia, dan PT. Jangkar Mas
5. Akses ke saluran distribusi
Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari
pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya.Bagi
perusahaan-perusahaan besar dan yang sudah lama bergerak di dalam
industri personal care seperti PT. Unilever Indonesia Tbk, Grup Wings
biasanya mereka sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga
distribusi produknya hingga ke daerah-daerah sehingga dapat terlayani
dengan baik.
6. Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk
ke dalam industri dengan peraturan-peraturan seperti lisensi dan
pembatasan ke akses bahan baku. Untuk produk lotion pemerintah melalui
Badan POM dan Depkes bahan-bahan kosmetika menetapkan peraturan-
peraturan yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan
senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai
dengan tujuan penggunaannya dan diakui oleh standar internasional
Universitas Kristen Petra
8
(Sumber : Badan POM Surabaya). Kebijakan pemerintah tentang lotion
dapat menjadi ancaman bagi industri lotion di tanah air.
3.1.2 Analisa Faktor Kekuatan Pembeli
Konsumen atau pembeli juga merupakan faktor yang turut mempengaruhi
persaingan dalam industri karena semakin banyak konsumen yang terkonsentrasi
atau jumlahnya besar atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-
menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas
persaingan dalam suatu industri, misalnya di daerah perkotaan yang mempunyai
penduduk yang padat dan terkonsentrasi maka kekuatan pembeli akan semakin
besar jika dibandingkan dengan daerah pedesaan. Menurut Lehmann dan Winer
(2005) kekuatan tawar-menawar dari kelompok pembeli disebut kuat apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar.
Dalam industri personal care, pembelian produk-produk lotion di
Indonesia cenderung tidak terpusat pada satu daerah saja melainkan
konsumen produk lotion tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, hal ini
terlihat dari adanya produk-produk lotion di setiap supermarket.
2. Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya atau
pembelian yang cukup besar dari pembeli.
Dalam hal ini pembeli cenderung untuk mencari harga yang
menguntungkan dan menggunakan dananya untuk melakukan pembelian
secara selektif. Dalam membeli produk lotion pembeli beranggapan dapat
menghemat dalam membeli produk perawatan tubuh lainnya seperti lulur
mandi, pelembab dan lain-lain.
3. Pembeli memiliki biaya peralihan dari produk satu ke produk lainnya yang
kecil jadi biaya untuk berpindah merek tidak terlalu besar.
Biaya peralihan yang kecil dimana selisih harga antara lotion satu dengan
yang lain tidak jauh berbeda jadi kemungkinan pembeli untuk berpindah
dari lotion yang satu ke lotion yang lain itu besar.
Universitas Kristen Petra
9
4. Pembeli mempunyai informasi lengkap mengenai produk.
Dalam memilih produk lotion, pembeli tidak sembarangan membeli atau
coba-coba, sebelum membeli produk lotion sebisa mungkin pembeli
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan
dibeli, setelah informasi yang didapat terasa cukup kemudian pembeli
dapat memutuskan untuk membeli atau tidaknya produk lotion tersebut.
Hal ini dikarenakan produk-produk perawatan tubuh dapat menyebabkan
iritasi kulit apabila tidak sesuai dengan kulit pemakai.
Berdasarkan syarat-syarat di atas, kekuatan tawar-menawar pembeli dalam
industri personal care cukup besar. Pembeli tentunya menginginkan kualitas
produk yang baik dan memperoleh benefit dari produk yang mereka beli. Menurut
pengamatan pasar, sebagian besar produk pesaing merupakan produk standar yang
tidak terdiferensiasi baik dari sisi formula hingga kemasan.
3.1.3 Analisa Faktor Kekuatan Pemasok
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap industri
dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau
jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat dapat menekan laba perusahaan yang tidak
mampu mengimbangi kenaikan harga dari bahan baku yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Kondisi-kondisi yang membuat pemasok kuat cenderung serupa
dengan kondisi yang membuat pembeli kuat. Kelompok pemasok dikatakan kuat
apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih
terkonsentrasi pada industri tempat mereka menjual produk atau jasa,
artinya pemasok jumlahnya sedikit dan sudah memasok untuk perusahaan
lain.
2. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual, berarti
produk yang dijual hanya sejenis.
3. Industri bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok, artinya
pelanggan dari pemasok bukan saja dari industri tetapi bisa saja dari
retailer.
Universitas Kristen Petra
10
4. Produk pemasok merupakan kebutuhan utama bagi pembeli sehingga
pemasok dapat memainkan harga dari produk.
Dalam indsutri personal care terdapat sejumlah besar pemasok komponen
utama lotion sehingga kekuatan tawar-menawar pemasok dalam pembuatan lotion
adalah rendah. Pemasok komponen utama ini di Indonesia adalah PT. Lautan Luas
Tbk, PT. Justus Kimiaraya, PT. Pintu mas Mulia Kimia, dan PT. Jangkar Mas
3.1.4 Analisa Faktor Produk Substitusi
Dalam industri personal care sering terjadi persaingan ketat dengan
produsen produk pengganti misalnya produk lotion bersaing dengan produk sabun
perawatan tubuh. Produk substitusi sebenarnya adalah persoalan mencari produk
lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Dan
sebuah perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu produk substitusi dari
produk yang akan perusahaan buat. Dalam kategori hand body lotion yang
menjadi produk substitusinya adalah body butter dan lulur. Body butter memiliki
kemampuan yang sama seperti body lotion tetapi body butter memiliki tingkat
kelembaban lebih tinggi yang cocok digunakan untuk kulit yang sangat kering.
dan lulur juga berfungsi untuk melembabkan kulit tetapi dapat digunakan hanya
ketika mandi saja.
3.1.5 Analisa Faktor Kapasitas
Analisa faktor kapasitas dapat diartikan sebagai kegiatan menganalisa
kapasitas dari suatu industri yaitu apakah kapasitas produksi dari suatu industri
berada pada kondisi kapasitas yang berlebihan, sama dengan atau di bawah
kapasitas yang diharapkan.
1. Over Capacity
Artinya adalah bahwa barang yang ditawarkan lebih banyak daripada
permintaan yang ada di pasar.
(S > D)
2. Under Capacity
Artinya adalah bahwa barang yang ditawarkan lebih sedikit daripada jumlah
permintaan. (S < D)
Universitas Kristen Petra
11
3. Normal Capacity
Artinya adalah bahwa jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
permintaan.
(S = D)
Daya tarik suatu segmen menjadi sangat menarik apabila berada dalam
kondisi under capacity atau dalam kondisi normal capacity, karena dalam kondisi
tersebut suatu industri yang berada dalam segmen itu dapat meningkatkan
produksi, sehingga dapat dipastikan dapat meningkatkan penjualan didalam
industri tersebut.
Dalam industri personal care khususnya kategori produk lotion termasuk
dalam normal capacity dimana demand sama dengan supply. Saat ini produk-
produk hand body lotion yang ada di pasar mampu memenuhi kebutuhan
permintaan pasar, dimana saat ini konsumen sudah semakin peduli dengan
kesehatan dan keindahan kulitnya.
3.1.6 Analisa Faktor Pesaing Industri
Kekuatan ini paling berpengaruh dibandingkan dengan empat kekuatan
lainnya. Strategi yang dijalankan suatu perusahaan dapat berhasil jika strategi
tersebut memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan strategi yang
dijalankan oleh perusahaan pesaing. Intensitas persaingan di antara perusahaan
yang bersaing cenderung meningkat ketika jumlah pesaing bertambah.
Rivalitas di kalangan pesaing mempunya i bentuk dan cara yang
bermacam-macam misalnya dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga,
perang iklan, introduksi produk, dan peningkatan pelayanan atau jaminan kepada
konsumen. Persaingan terjadi karena adanya satu atau lebih perusahaan
merasakan tekanan dari pesaing lainnya sehingga perusahaan berusaha
menemukan peluang untuk memperbaiki posisinya dalam persaingan. Persaingan
yang tajam menurut Michael Porter (1997), dapat disebabkan oleh faktor-faktor
berikut ini :
1. Jumlah pesaing yang banyak
Pesaing yang banyak dapat menyebabkan terjadinya tingkat persaingan
menjadi makin tajam karena setiap perusahaan memiliki cara dan teknik
Universitas Kristen Petra
12
tersendiri dalam menghadapi persaingan dan mereka beranggapan bahwa
perusahaan dapat bergerak tanpa diketahui lawan.
2. Pertumbuhan industri yang lamban
Pertumbuhan industri yang lamban mengubah persaingan menjadi ajang
perebutan pangsa pasar untuk perusahaan yang ingin melakukan
eksapansi.
3. Produk tidak terdiferensiasi secara jelas
Produk tidak terdiferensiasi secara jelas akan menimbulkan bahwa produk
atau jasa dipandang konsumen sebagai komoditas saja sehingga pembeli
membedakan produk hanya dari segi harga dan pelayanan, apabila harga
dan pelayanan yang ditawarkan oleh suatu produk cukup menarik bagi
konsumen maka konsumen lebih cenderung untuk memilih produk
tersebut.
4. Hambatan pengunduran diri yang tinggi
Hambatan pengunduran diri adalah faktor-faktor ekonomis,strategis dan
emosional yang membuat perusahaan tetap bersaing dalam bisnis
meskipun mereka memperoleh laba yang rendah bahkan negatif.
Persaingan dalam industri personal care khususnya di kategori hand body
lotion cukup tinggi. Dalam industri personal care ini ada perusahaan-perusahaan
besar multinasional seperti PT. Unilever Indonesia Tbk, Grup Wings dan
Beiersdolph yang sudah lama berkecimpung di kategori ini. Sebagai contoh PT.
Unilever Indonesia Tbk memiliki empat macam merek untuk produk hand body
lotionnya seperti Citra, Vaseline, Ponds, dan Dove untuk segmen yang berbeda
beda. Sedangkan di tingkat nasional ada PT. Vivapharm, pemilik merek Viva
yang sudah cukup lama dikenal masyarakat dan menguasai pasar hand body lotion
di segmen menengah ke bawah.
Universitas Kristen Petra
13
Berikut adalah tabel dari analisa Industri:
Tabel 3.1
Analisa Industri
Faktor : Low High
Ancaman Pendatang Baru - +
Kekuatan tawar menawar
pembeli
- +
Kekuatan tawar menawar
pemasok
+ -
Persaingan antar perusahaan - +
Ancaman produk Substitusi - +
Kapasitas + -
Sumber : diolah oleh penulis
3.2 Analisa Pasar
Market atau pasar dapat didefinisikan sebagai aktifitas sosial yang
didalamnya terdapat pembeli dan penjual yang saling bertukar informasi dan
melakukan pertukaran nilai secara sukarela (www.wikipedia.org). Pertukaran
informasi dan nilai yang diperlukan adalah sesuai dengan kebutuhan masing-
masing pembeli dan penjual dalam memperoleh manfaat dari suatu produk barang
atau jasa yang dipertukarkan. Pasar juga sering kali diidentikan dengan lokasi
yang memungkinkan pembeli dan penjual saling bertemu baik melalui internet
ataupun melalui kegiatan surat-menyurat.
Untuk menghindari kerugian, sebelum perencanaan peluncuran produk
lotion maka perlu untuk melakukan penganalisaan pasar untuk mengetahui situasi
pasar lotion pada saat ini.
3.2.1 Identifikasi Kategori Produk
Pengklasifikasian produk menurut Kotler (2000) berdasarkan daya tahan
dan wujudnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan misalnya bir dan sabun.
Universitas Kristen Petra
14
2. Barang tahan lama (durable goods)
Barang berwujud yang biasanya digunakan berkali-kali misalnya mesin
dan pakaian.
3. Jasa (services)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis
misalnya jasa potong rambut dan reparasi.
Kategori hand body lotion ini adalah produk perawatan yang berguna
untuk menjaga kelembaban dan keindahan kulit. Produk hand body lotion ini
termasuk dalam barang yang tidak tahan lama atau nondurable goods, dan
termasuk ke dalam convenience goods yang pembagian struktur produknya dapat
dijelaskan dalam gambar di bawah ini :
Gambar 3.2
Identifikasi produk hand body lotion
nondurable goods &convenience goods
body care skin care
XULOTION
kering
hand body lotion
normal
Universitas Kristen Petra
15
3.2.2 Analisa Ukuran Pasar Produk
Ukuran pasar (market size) value 2006 untuk kategori skin care
diproyeksikan sebesar Rp. 1,113 Triliun (Sumber : Swa 09/III/ 25 Sept-25Oktober
2006 : 25). Jumlah itu sungguh merupakan nilai yang besar dan menarik gagi
suatu kategori industri untuk dimasuki.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah persentase wanita
remaja dan dewasa adalah sebesar 38.226.657 berikut adalah tabel jumlah
penduduk dari BPS.
Tabel 3.2
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia
Laki+PerempuanKelompokUmur
Laki-laki Perempuan
Jumlah Persentase
(1) (2) (3) (4) (5)
0-4 10 295 701 10 006 675 20 302 376 10,09
5-9 10 433 865 10 060 226 20 494 091 10,18
10-14 10 460 908 9 992 824 20 453 732 10,16
15-19 10 649 348 10 500 169 21 149 517 10,51
20-24 9 237 464 10 020 637 19 258 101 9,57
25-29 9 130 504 9 510 433 18 640 937 9,26
30-34 8 204 302 8 195 418 16 399 720 8,15
35-39 7 432 840 7 471 386 14 904 226 7,41
40-44 6 433 438 6 034 410 12 467 848 6,20
45-49 5 087 252 4 568 753 9 656 005 4,80
50-54 3 791 185 3 593 783 7 384 968 3,67
55-59 2 883 226 2 795 438 5 678 664 2,82
60-64 2 597 076 2 723 943 5 321 019 2,64
65-69 1 666 191 1 898 735 3 564 926 1,77
70-74 1 368 190 1 468 847 2 837 037 1,41
Universitas Kristen Petra
16
75+ 1 257 526 1 459 459 2 716 985 1,35
TT 5 946 5 901 11 847 0,01
Jumlah 100 934 962 100 307 037 201 241 999 100,00
Catatan: Hanya Penduduk Bertempat Tinggal Tetap yang Tercacah
Sumber : BPS.
Berdasarkan data di atas , dapat dilihat bahwa segmen wanita , khususnya
usia 17-35 tahun merupakan pasar potensial untuk produk Xulotion.
3.2.3 Analisa Pertumbuhan Pasar Produk
Industri personal care khususnya skin care terus mengalami kenaikan
setiap tahunnya. Diperkirakan kenaikannya sebesar 25 %. (Sumber : Jawa Pos 11
November 2006). Hal ini dapat dimaklumi karena seiring dengan perkembangan
jaman yang menuntut penampilan yang senantiasa segar, sehat dan cantik maka
para wanita khususnya mulai memperhatikan kesehatan kulitnya. Kesehatan dan
kecantikan kulit juga dipandang dapat menambah rasa percaya diri mereka.
Indikasi pertumbuhan pasar produk lotion juga dapat dilihat dari semakin
banyaknya merek-merek baru yang bermunculan.
3.2.4 Analisa Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk melalui empat tahap, yaitu tahap perkenalan
(introduction stage), tahap pertumbuhan (growth stage), tahap kedewasaan
(maturity stage), dan tahap penurunan (decline stage). Masing-masing tahap
memiliki ciri-ciri yang berbeda :
1. Perkenalan (Introduction)
Periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk diperkenalkan ke
pasar. Pada tahap ini laba yang dihasilkan sama sekali belum ada karena
besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk seperti biaya
promosi, biaya penelitian dan lain-lain.
2. Pertumbuhan (Growth)
Universitas Kristen Petra
17
Dalam tahap ini pasar sudah mulai dapat menerima produk secara cepat
dan disertai dengan peningkatan laba yang besar.
3. Kedewasaan / kemapanan (Maturity)
Periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima
oleh sebagian besar pembeli potensial, sedangkan untuk labanya
cenderung stabil atau menurun karena adanya persaingan yang meningkat.
4. Penurunan / decline (Decline)
Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang
menipis.
Gambar 3.3 kurva product life cycle
Untuk analisa siklus hidup produk, penulis mencoba untuk menganalisa
produk dari sisi kategori produk yang akan dikembangkan oleh penulis. Di
Indonesia, saat ini produk-produk perawatan tubuh sangat digemari masyarakat.
Masyarakat mulai menyadari akan pentingya kesehatan dan keindahan kulit yang
pada akhirnya berguna untuk menunjang penampilan dalam bersosialisasi dengan
sesama.
Berdasarkan data yang didapatkan penulis menyatakan bahwa pasar lotion
masuk dalam kategori Maturity (kedewasaan), hal ini dapat dilihat dari
banyaknya merek produk hand body lotion yang ada saat ini oleh sebab itulah
perlu dilakukan pengembangan produk hand body lotion agar siklus hidup
kategori produk ini dapat diperbarui.
1
24
Universitas Kristen Petra
18
3.3 Analisa Konsumen
Dalam peluncuran suatu produk baru, analisa konsumen sangat penting
karena dengan adanya analisa konsumen dapat diketahui apakah produk baru yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam analisa
konsumen meliputi analisa perilaku belanja konsumen, analisa perilaku konsumsi
konsumen dan segmentasi konsumen.
3.3.1 Definisi Konsumen
Definisi konsumen adalah seorang individu atau rumah tangga yang
mengkonsumsi barang atau jasa dalam kegiatan perekonomian.
Target konsumen lotion adalah adalah segmen wanita remaja dan dewasa,
usia 17-35 tahun. Pada umumnya, konsumen yang memakai lotion adalah mereka
yang sangat menjaga kesehatan termasuk kelembaban dan kecantikan kulitnya.
Bagi mereka, saat ini kecantikan tidak hanya terpancar dari wajah saja tetapi juga
penampilan kulit mereka. Mempunyai kulit yang sehat, dan bercahaya merupakan
dambaan para wanita saat ini. Hal itu dianggap dapat semakin meningkatkan rasa
percaya diri mereka dalam bersosialisasi dengan sesama mereka terutama dengan
lawan jenisnya.
Wanita remaja dan dewasa juga merupakan pasar yang potensial untuk
dimasuki karena selain jumlahnya besar, mereka juga merupakan konsumen yang
menyambut baik terhadap segala sesuatu yang baru yang dirasa dapat menunjang
aktivitas mereka.
3.3.2 Analisa Perilaku Konsumen
Saat ini perilaku belanja konsumen dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni
personal motives dan social motives. Personal motives dipengaruhi oleh
kebutuhan dalam diri konsumen. Konsumen membutuhkan lotion untuk merawat
dan menjaga kesehatan kulitnya agar tidak kering dan kusam, seperti diketahui
bahwa cuaca yang panas, penggunaan AC terus menerus dan polusi udara dapat
menyebabkan terjadinya hal tersebut. Sedangkan social motives berhubungan
dengan status dan penampilan. Konsumen menggunakan lotion agar dapat
menambah rasa percaya diri mereka dalam bersosialisasi dengan sesamanya.
Universitas Kristen Petra
19
Tren perilaku konsumen saat ini yaitu lebih menyukai berbelanja di
tempat–tempat yang lebih nyaman karena harga yang ditawarkan oleh pasar
konvensional, Hypermarket atau mini market tidak jauh berbeda (Majalah MIX
09 Oktober 2004).
3.3.3 Segmentasi Konsumen
Segmentasi konsumen terdiri atas 4 segmen yaitu Segmentasi berdasarkan
Demografis, Geografis, Psikografis dan Behavioral.
Segmentasi konsumen lotion secara umum adalah wanita remaja dan
dewasa. Pada umumnya konsumen membeli produk hand body lotion ini di
Supermarket atau di Hypermarket. Alasan konsumen untuk membeli produk hand
body lotion ini adalah karena konsumen menginginkan untuk mendapatkan kulit
yang sehat dan terawat.
Berdasarkan penjelasan analisa konsumen dan analisa segmentasi
konsumen maka segmentasi konsumen dari produk tissue lotion adalah :
1. Wanita remaja dan dewasa
2. Memiliki aktivitas yang padat, dinamis, enerjik
3. Uang saku atau penghasilan rata – rata > Rp 1.000.000 / bulan.
4. Status Sosial Ekonomi Menengah keatas
3.4 Analisa Pesaing dan Persaingan
Persaingan mutlak diperlukan dalam suatu pasar agar suatu produk dapat
terus tidak lengah dan melakukan inovasi terus menerus. Suatu pasar dimana
tidak ada persaingan akan membuat suatu pemain itu memonopoli dan menguasai
pasar akhirnya, konsumen yang dirugikan karena tidak mempunyai pilihan untuk
memilih alternatif produk yang lain apabila terjadi ketidakpuasan.
Persaingan juga akan membuat situasi pasar menjadi menarik dan tidak
monoton. Walaupun begitu, setiap perusahaan harus berusaha agar produk
produk dapat keluar dari lingkaran persaingan yang akan semakin
membelenggunya. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya tingkat
persaingan yang tinggi seperti ketika ada beberapa atau banyak perusahaan yang
mempunyai kekuatan yang sama, tingkat pertumbuhan yang rendah, tingginya
Universitas Kristen Petra
20
biaya tetap, sedikit diferensiasi antara produk satu dengan yang lain dan rivalitas
pribadi diantara pemimpin perusahaan.
Perusahaan harus mengenali pesaing-pesaingnya dengan baik. Analisa dan
evaluasi terhadap persaingan akan membantu manajemen memutuskan di mana
akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada
setiap pasar sasaran. Karena itu, pasar lotion terlebih dahulu perlu didefinisikan
atau ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat.
Dalam hal tissue lotion ini, tingkat persaingan cukup tinggi, hal ini dapat
dilihat dari banyaknya perusahaan yang memilki kekuatan yang sama dan sudah
lama berkecimpung di bidang skin care, antara lain seperti Unilever dan
Beiersdorp. Selain itu, diferensiasi yang ada untuk kategori lotion ini sampai saat
ini masih sedikit. Banyak produk lotion yang ada di pasar saat ini memiliki fungsi
yang hampir sama, begitu juga dalam hal pengemasan belum banyak perubahan
yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan itu. Oleh karena itulah, kami
berusaha untuk keluar dari persaingan produk yang ada dengan memberikan
diferensiasi dalam pengemasan lotion baru yang lebih praktis dan trendi sesuai
dengan padatnya aktivitas yang dijalani oleh masyarakat, khususnya wanita saat
ini serta mampu menjawab permasalahan yang banyak dialami oleh wanita dalam
memakai lotion.
3.4.1 Identifikasi Pesaing
Menurut Kotler (2000:154), yang dimaksud dengan pesaing adalah
perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sama
maupun hal-hal lain yang dapat mengalihkan perhatian konsumen.
Pesaing dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pesaing langsung dan
pesaing tidak langsung. Pesaing langsung merupakan pesaing yang mempunyai
karakteristik produk yang hampir sama, sedangkan pesaing tidak langsung adalah
pesaing yang mempunyai karakteristik produk yang berbeda.
Saat ini semakin banyak perusahaan yang bersaing di kategori skin care,
khususnya hand body lotion. Tidak jarang satu perusahaan memiliki beberapa
merek untuk satu produk perusahaannya. Hal ini, tak pelak membuat persaingan
kategori ini semakin tajam dan kompleks. Berbagai macam cara, dilakukan oleh
para pemain untuk berusaha merebut pangsa pasar yang ada. Hal ini dapat
Universitas Kristen Petra
21
dibuktikan dari banyaknya kegiatan-kegiatan baik ATL (Above the line) seperti
lewat iklan di media elektronik atau media cetak yang cukup gencar dan
terkadang menyerang secara langsung / frontal untuk membangun kesadaran dan
menarik minat beli konsumen. Melalui kegiatan ATL, pemasar bertujuan untuk
langsung menyampaikan isi pesan dan produk mereka kepada target market.
Maupun lewat kegiatan BTL (Below The Line) seperti melalui event-event
olahraga yang disertai permainan atau games-games yang menarik yang
melibatkan banyak peserta.
3.4.1.1 Pesaing langsung
Pesaing langsung adalah pesaing yang jelas-jelas atau dengan terang
terangan menyerang suatu produk yang sejenis, yang mempunyai manfaat dan
fungsi yang sama. Pesaing langsung biasanya bermain pada pasar atau segmen
yang sama.
Berdasarkan pengamatan pasar, pesaing langsung untuk produk tissue
lotion (Xulotion) adalah produk-produk hand body lotion yang memiliki target
market yang sama dengan Xulotion. Berikut adalah pesaing langsung dari
Xulotion :
Tabel 3.3
Pesaing Langsung produk Xulotion
Perusahaan Merek Kemasan
PT Unilever IndonesiaTbk
Vaseline Botol
PT Unilever IndonesiaTbk
Pond’s Tube
PT. Beiersdorp Nivea Botol
PT Unilever IndonesiaTbk
Dove Botol
The Body Shop Body Shop Botol
Sumber : pengamatan dan diolah penulis
3.4.1.2 Pesaing tidak langsung
Universitas Kristen Petra
22
Pesaing tidak langsung adalah pesaing yang mempunyai produk sejenis
maupun tidak sejenis yang mempunyai manfaat dan fungsi yang belum tentu
sama.
Berdasarkan pengamatan di pasar, pesaing tidak langsung dari produk
tissue lotion adalah body butter milik BodyShop yang memiliki fungsi yang sama
yaitu untuk melembabkan kulit hanya saja Body butter memiliki tingkat
kelembaban minyak yang lebih tinggi daripada body lotion. Berikut ini adalah
table dari pesaing tidak langsung:
Tabel 3.4
Pesaing tidak langsung
Perusahaan Merek Jenis Kemasan
The Body Shop Body Shop Body Butter Cup
Sumber : Pengamatan dan diolah penulis
3.4.2 Analisa Faktor Strategi
Dalam perumusan strategi dikenal ada 3 macam strategi umum yang
digunakan pesaing untuk meningkatkan pangsa pasarnya, strategi tersebut
menurut Porter (2003) adalah sebagai berikut :
1. Keunggulan biaya secara keseluruhan
Unit bisnis bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi
yang terendah, sehingga harganya menjadi lebih rendah daripada pesaing
lainnya dan mendapat pangsa pasar besar.
2. Diferensiasi
Unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam
memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian
besar pasar.
3. Fokus
Unit bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang
sempit daripada mengejar pasar yang lebih besar.
Strategi yang dikembangkan atau dipakai oleh perusahaan lotion secara
umum dapat dikategorikan sebagai strategi diferensiasi karena kebanyakan
perusahaan lotion meluncurkan produk-produk baru yang diarahkan untuk
Universitas Kristen Petra
23
memberikan manfaat penting yang dinilai penting bagi masyarakat seperti
contohnya mengandung AHA, Vitamin E , dan lain-lain.
Sebagai contoh Vaseline menggunakan strategi diferensiasi, dengan
mengeluarkan beraneka macam varian yang memiliki manfaat yang berbeda-beda
bagi kulit, misal Vaseline Smooth legs and feet yang dipergunakan untuk kulit
kaki, Vaseline White AHA yang digunakan untuk memutihkan kulit ataupun yang
terbaru Vaseline Firm and Fit yang digunakan agar kulit terlihat kencang dan
halus.
3.4.3 Analisa Faktor Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau disebut juga Marketing Mix merupakan suatu
analisa yang mendasar untuk menganalisa pesaing sampai kepada strategi dasar
dan taktik pengambilan keputusan secara spesifik yang digunakan oleh pesaing.
Bauran pemasaran pada umumnya dikenal dengan nama 4P yang terdiri dari
produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
1. Product
Produk yang ditawarkan oleh industri lotion di Indonesia lebih
diarahkan pada strategi adaptasi produk dan penemuan produk baru.
Dalam hal adaptasi produk, perusahaan lotion membuat produk yang
disesuaikan dengan kondisi lokal masyarakat yang terjadi sekarang ini,
misalnya bagi orang yang menginginkan untuk memiliki kulit yang putih
bersinar dibuatlah lotion yang mengandung pemutih (AHA).Vaseline
mengeluarkan beberapa varian produk hand body lotion disesuaikan
dengan jenis kulit masyarakat Indonesia. Tercatat Vaseline memiliki
sekitar 6 varian yang memiliki manfaat yang berebda – beda, antara lain
Vaseline Dry Skin, Vaseline white AHA, Vaseline Smooth legs dan feet,
Vaseline Complete care, Vaseline Aloe dan Vitamin, dan yang terakhir
adalah Vaseline Firm and Fit.
Nivea sebagai pemain hand body lotion milik PT Beiersdorp juga
merupakan pemain yang perlu diperhitungkan bila perusahaan ingin
menyasar segmen menengah ke atas.
Universitas Kristen Petra
24
Sedangkan Dove mengeluarkan produk hand body lotion dengan
kandungan utama seperempat (¼) moisturizing cream untuk melembutkan
kulit.
2. Price
Vaseline, Nivea, Pond’s dan Dove menetapkan harga sesuai
dengan segmen yang disasar, target market Vaseline, Nivea, Pond’s dan
Dove adalah konsumen dengan SES (Socio Economy Status) B. Menurut
pengamatan di Hypermart harga Vaseline berkisar antara Rp. 7.290 – Rp.
12.490 untuk ukuran 120 ml Sedangkan Body Shop menerapkan harga
premium untuk produk – produknya karena target konsumen mereka
dengan SES A dan B, berdasarkan pengamatan di counter produk Body
Shop, harga hand body lotionnya berkisar antara Rp. 72.000 – Rp 198.000
untuk ukuran 250 ml.
3. Place
Produk lotion di Indonesia dapat ditemui di berbagai tempat, baik
di supermarket maupun di toko-toko kelontong, supermarket-supermarket
hingga di kios-kios atau toko-toko kecil. Kesemuanya bergantung dari
target market yang hendak disasar oleh perusahaan
Vaseline, Dove dan Pond’s sebagai merek-merek milik perusahaan
mulitnasional yakni PT Unilever menggunakan multi distribusi mulai dari
toko-toko eceran hingga modern Channel seperti Hero, Carrefour, Giant
dan Hypermart yang terdapat di kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Selain itu mereka juga menggunakan strategi menggempur pasar.
Pihak Unilever tidak hanya berpikir sekedar memasukkan barang ke
berbagai saluran distribusinya tetapi juga memikirkan bagaimana taktik
mengeluarkan barang yang sama itu tadi (Sumber : Majalah Mix 09
Oktober 2004). Pihak Unilever juga meperkuat penempatan produk
mereka di modern Channel dengan menempatkan Sales Promotion Girl
(SPG) yang berfungsi untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan
kepada konsumen tentang produk Unilever sekaligus membantu konsumen
dalam memilih produk lotion yang sesuai dengan kulit konsumen.
Universitas Kristen Petra
25
Sedangkan Body Shop menempatkan produknya dengan membuka
counter produk sendiri di mal-mal yang ada di kota-kota besar.
3. Promotion
Cara-cara promosi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Above The
Line (ATL) yaitu promosi dengan menggunakan media-media iklan baik
cetak mau[un elektronik yang mana tentunya kegiatan ini membutuhkan
biaya yang tinggi, seperti iklan-iklan di radio, surat kabar, dan lain-lain.
Dan yang kedua adalah Below The Line (BTL) yaitu kegiatan promosi
yang dilakukan tanpa menggunakan media yaitu seperti mengadakan even
even ataupun pembagian sampling produk yang dilakukan perusahaan,
mengadakan seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, dan lain-lain.
Vaseline menggunakan 2 macam strategi promosi yaitu ATL dan
BTL. Menggunakan ATL dengan gencar beriklan di televisi, terutama
ketika Vaseline mengeluarkan varian baru seperti Vaseline Firm and Fit
baru-baru ini sedangkan kegiatan BTL dengan menggelar even olahraga
aerobic bersama yang bekerja sama dengan Reebok University dengan
tema Total Body Workout. Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini
juga memberikan jasa konsultasi dan tes kesehatan kulit secara gratis. Di
acara-acara tersebut juga disediakan games-games yang menarik dan acara
minum jus yang mana untuk terselenggaranya acara ini PT Unilever selaku
perusahaan yang menaungi Vaseline juga menerima kerjasama dengan
sponsor-sponsor dari luar untuk ikut meramaikan acara ini. Untuk
menambah semakin semarak acara, diundanglan pula 2 celebrity endorser
yang dapat mewakili brand personality dari Vaseline yakni VJ Rianti
Cartwright dan Cathy Sharon.
Pond’s dan Dove lebih banyak memakai strategi promosi ATL
lewat iklan-iklan di media elektronik, sedangkan Body Shop lebih banyak
menggunakan strategi promosi melalui BTL , dengan mensponsori even
even yang bertemakan pelestarian lingkungan dan perdamaian dunia, hal
ini dikarenakan misi dan filosofi body shop yang mendukung pelestarian
lingkungan, melawan percobaan terhadap binatang dan perdamaian dunia.
Tabel 3.5
Universitas Kristen Petra
26
Daftar Belanja Iklan Vaseline dan Pond’s
NO PRODUK BUDGET IKLAN
1 Vaseline Rp.85.272.000.000
2 Pond’s Rp.82 488.000.000
Sumber : Majalah SWA 17/XXII/24 Agustus – 6 September 2006
3.4.4 Analisa Faktor Rantai Nilai
Rantai nilai menurut Porter (1985) adalah suatu konsep yang bisa
digunakan untuk membandingkan merek atau kelemahan dan kelebihan suatu
perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Rantai nilai pada
dasarnya mencerminkan kegiatan utama perusahaan yang meliputi membawa
bahan mentah ke perusahaan (inbound logistics), mengkonversinya menjadi
produk jadi (operations), mengirim produk jadi (outbound logistics), dan
memasarkannya (marketing and sales).
1. Inbound logistic
Untuk produk lokal bahan baku berasal dari dalam negeri didapat dari
supplier bahan-bahan kimia seperti air, AHA serta berbagai kandungan
vitamin yang dibutuhkan oleh kulit.
2. Operations
Setelah mendapatkan semua bahan baku, bahan tersebut diolah sedemikian
rupa sehingga terbentuklah lotion. Setiap pabrik yang membuat lotion
mempunyai cara berbeda dalam memproduksi lotionnya.
3. Outbond logistic
Untuk produk luar negeri ada sebuah perusahaan yang mengimpor produk
lotiion tersebut dalam bentuk barang jadi. Untuk produk lokal, produk
dikemas dan dipak rapi, dari pabrik dikirim ke supplier yaitu supermarket
dan toko-toko kecil di seluruh Indonesia, dari supermarket dan toko-toko
kecil tersebut produk ini dijual langsung ke konsumen.
4. Marketing and sales
Untuk pemasarannya perusahaan melakukan promosi melalui iklan TV,
koran dan majalah.
Universitas Kristen Petra
27
Perusahaan perlu untuk membuat rantai nilai (value chain) sebagai
pendukung penciptaan keunggulan bersaing. Rantai nilai diawali dengan
produktifitas dan kualitas output agar dapat meningkatkan nilai bagi konsumen.
Dengan kualitas output yang baik maka dapat memuaskan konsumen, sehingga
konsumen menjadi loyal. Loyalitas konsumen dapat meningkatkan profit
perusahaan.
Berikut ini adalah bahan baku utama yang dibutuhkan dalam membuat
lotion meliputi sebagai berikut :
1. Komponen utama dari hand body lotion adalah Glycerin. Merupakan
humektan standar yang biasa digunakan pada pembuatan lotion yang
berfungsi untuk mengikat air dan sudah terbukti keamanannya.
2. Water atau Air merupakan bahan penunjang dari pembuatan lotion yang
berfungsi sebagai pencair adalah pelindung kulit yang sering digunakan
karena selain melindungi juga mempunyai fungsi menyembuhkan,
melembutkan dan melembabkan..
3. Stearic Acid merupakan protein yang digunakan untuk memadatkan lotion
4. Citric Acid merupakan bahan tambahan dan pengontrol pH pada kulit
5. Tetrasodium EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic) merupakan bahan
pengawet (preservative) dengan tujuan untuk mencegah terbentuknya
jamur pada produk. Lotion tanpa pengawet merupakan tempat tinggal
yang ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri, hal ini membuat
produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan
6. Bahan adiktif estetik termasuk didalamnya parfum (fragrance) yang
membuat lotion itu menjadi harum.
3.5 Analisa Lingkungan Makro
Dalam situasi global yang berubah dengan cepat, perusahaan harus
memantau lima kekuatan utama, yaitu faktor ekonomi, faktor politik, faktor sosial,
faktor hukum, dan teknologi. Walaupun kekuatan-kekuatan ini terlibat terpisah
satu sama lain namun berinteraksi secara kausal yang membentuk dasar untuk
peluang serta ancaman baru.
Universitas Kristen Petra
28
3.5.1 Analisa Faktor Ekonomi
Selain orang, pasar juga memerlukan daya beli. Daya beli yang tersedia
dalam suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, utang,
dan ketersediaan kredit saat ini.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM) tanggal 1 Oktober 2005. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat
menurun. tetapi adanya keputusan dari rapat dewan Gubernur Bank Indonesia (BI)
tanggal 6 Juli 2006 mengenai penurunan suku bunga bank (BI rate) menjadi 12,5
% atau turun 25 basis poin dari 12,75 %. (www.bi.go.id ). pertimbangan utama
penurunan BI rate adalah rendahnya inflasi April 2006 yang tercatat 0,05 % atau
secara kumulatif Januari-April 2,03 %. dengan adanya keputusan mengenai BI
rate dapat memulihkan daya beli masyarakat. Selain itu penurunan tersebut
membuktikan bahwa kondisi perekonomisn Indonesia lebih baik daripada
sebelumnya sehingga membawa citra positif bagi investasi.
3.5.2 Analisa Faktor Politik
Kegiatan politik menurut Kotler (2000) dibentuk oleh hukum, badan
pemerintah dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam
organisasi dan individu. Faktor politik dapat berupa serangkaian aturan hukum
yang diterapkan pemerintah kepada dunia bisnis yang memiliki 3 tujuan utama
yaitu melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat, melindungi
konsumen dari praktek bisnis yang tidak sehat dan melindungi kepentingan
masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan, syarat
yang harus dipenuhi dalam memproduksi produk, yaitu :
1. Kelayakan untuk diterima konsumen ( consumer acceptability )
2. Keamanan untuk digunakan / dikonsumsi ( food safety )
3. Pangan harus layak dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia ( food
shall be fit and safe for human consumption ).
Untuk mengatur hal mengenai ketahanan dan kemanana pangan untuk
mencega dari kemungkinan pencemaran, biologis, kimia dan benda lain yang
Universitas Kristen Petra
29
dapat mengganggu dan merugikan kesehatan manusia terdapat perlindungan di
dalam Undang-Undang No 7 tahun 1996 tentang pangan.
Dalam PP69 tahun 1999 yang mengatur mengenai label dan iklan pangan
menjelaskan bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan
yang dikemas dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib
mencantumkan label Departemen Kesehatan di dalam dan atau di kemasan
pangan.
Dampaknya bagi perusahaan adalah produk Tissue lotion harus lulus dari
Departemen Kesehatan sehingga memberi jaminan kepada konsumen bahwa
produk yang akan dikonsumsi atau dipakai mereka tidak mempunyai efek
samping dan layak untuk dipakai oleh konsumen.
3.5.3 Analisa Faktor Sosial
Keindahan kulit telah menjadi bahan pembicaraan yang sangat penting
bagi masyarakat Indonesia baik bagi golongan masyarakat yang tingkat sosialnya
menengah ke bawah hingga yang menengah ke atas. Banyak slogan-slogan yang
ditawarkan industri kosmetik dan toiletries untuk menarik konsumen seperti
contoh : rawatlah kulit indahmu sejak dini, pancarkan keindahan kulit sehatmu
dan lain sebagainya.
Bagi konsumen yang memperhatikan keindahan kulitnya, produk seperti
ini sangat digemari apalagi bagi kalangan dewasa, dimana mereka sudah mulai
mengalami masalah dengan kulit mereka sehingga mereka sangat berhati-hati di
dalam memilih produk perawatan tubuh.
3.5.4 Analisa Faktor Hukum
Di Indonesia, terdapat kekuatan-kekuatan hukum yang mengatur mengenai
idustri personal care, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan
Dinas Kesehatan. Dalam keputusan BPOM tentang kosmetik yang berisi
mengenai daftar bahan yang diijinkan digunakan dalam kosmetik dengan
pembatasan dan persyaratan penggunaan dan kadar maksimum yang
diperbolehkan dalam produk akhir.
Universitas Kristen Petra
30
Dalam keputusan Dinas Kesehatan, menurut Permenkes No 220 / 76,
definisi kosmetika adalah bahan / campuran bahan untuk digosokkan,
dilekatkan,dituangkan, dipercikkan, disemprotkan pada badan manusia.
Permenkes No.140/Menkes/Per/111/1991, tentang daftar alat kesehatan, kosmetik
dan PKRT dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya kosmetika
yang tidak memenuhi syarat di peredaran. Nomor registrasi untuk kosmetik dalam
negeri adalah Depkes RI/POM CD : 10 Digit. Digit 1,2 menyatakan kategori;
Digit 3,4 menyatakan sub kategori; digit 5,6 menyatakan tahun pendaftaran
(dengan penulisda dibalik); dan digit 7,8,9,10 menyatakan nomor urut
pendaftaran.
Kosmetika terbagi menjadi 13 kategori dan masing-masing kategori
terbagi dalam sub kategori. Hand body lotion termasuk dalam kategori personal
care.
Permenkes No. 96/Menkes/Per/V/ 1977 tentang wadah, penandaan, serta
periklanan kosmetik dan alat kesehatan, maka berikut ini adalah pedoman
mengenai wadah, pembungkusan dan penandaan kosmetika :
1. Wadah
Wadah kosmetika harus :
a. Tidak boleh mempengaruhi bahan
b. Dapat melindungi isi
c. Menjamin keaslian
d. Aman
2. Pembungkus
Pembungkus harus :
a. Diberi etiket
b. Melindungi wadah dalam peredaran
3. Penandaan
Pada etiket harus mencantumkan :
a. Nama produk
b. Nama dan alamat produsen
c. Isi / netto
Universitas Kristen Petra
31
d. Komposisi
e. Susunan kuantitatif bahan berbahaya
f. Nomor pendaftaran
g. Kode produksi
h. Kegunaan.
Setiap pendirian suatu industri harus melalui prosedur perizinan yang
berlaku. Berikut ini prosedur yang perlu dilalui untuk mendapatkan izin usaha
yang akan didirikan.
1. Izin Mendirikan Bangun Bangunan (IMBB). Bagi yang menyewa tempat
harus menunjukkan lembar perjanjian kontrak disetai dengan fotokopi
IMBB pemilik bangunan yang dilegalisir.
2. Akte pendirian perusahaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Kehakiman
pusat Jakarta.
3. Tanda Izin Usaha Perdagangan.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diteruskan dengan Nomor
Pokok Pengusaha Kena Pajak (NPPKP).
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
6. Tanda Daftar Industri.
7. Izin Merek. Persyaratan izin merek yang harus dipenuhi diantaranya harus
dipublikasikan ke masyarakat selama 4-6 bulan. Hal ini untuk menjaga
jika terdapat merek yang sama untuk produk sejenis (duplikasi yang bisa
membingngkan konsumen).
8. Tanda Barcode (jika produk dijual di supermarket).
9. Izin Depkes untuk mendapatkan nomor Depkes.
Pada saat mengurus izin Depkes, keterangan persyaratan yang disertakan
antara lain :
a. Peta lokasi,
b. Daerah bangunan (diperiksa oleh Balai POM),
c. Daftar macam dan bentuk produk, dan
d. Daftar alat produksi dan perlengkapan produksi.
3.5.5 Analisa Faktor Teknologi
Universitas Kristen Petra
32
Menurut Kotler (2005), salah satu kekuatan paling dramatis yang
mempengaruhi hidup manusia, baik itu bersifat positif maupun negatif, adalah
teknologi. Perusahaan harus perlu memperhatikan tren teknologi seperti langkah
perubahan teknologi yang semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas,
anggaran penelitian dan pengembangan beragam, dan peraturan yang meningkat
atas perubahan teknologi.
Industri Personal Care, khususnya skin care membutuhkan teknologi
mesin mulai proses produksi (bahan baku hingga barang jadi), Quality control
terhadap produk yang telah diproduksi, sampai pengemasan.
Dengan teknologi pembuatan dan pengemasan lotion yang canggih seperti
pada jaman sekarang, semua proses pencampuran bahan-bahan lotion dan
pengemasannya dilakukan oleh mesin modern yang dioperasikan oleh operator.
Dalam proses pembuatan lotion ini hampir semua bahannya adalah air
sehingga lotion merupakan produk yang ramah lingkungan, dalam artian sisa-sisa
lotion tersebut tidak mencemari lingkungan. Proses pembuatan lotion ini sangat
canggih, hampir semua pengoperasiannya dikerjakan dengan mesin, sehingga
dibutuhkan sedikit tenaga kerja manusia.
3.5.6 Analisa Faktor Lingkungan Alam
Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa. hal ini
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dan cenderung panas. Selain itu, di
Indonesia merupakan negara yang dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi
yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik, hal ini
mengakibatkan terjadinya radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan manusia,
termasuk di dalamnya kulit.
Selain itu, adanya penipisan ozon yang disebabkan oleh efek rumah kaca
juga menyebabkan sinar matahari langsung menembus ke atmosfer bumi. hal itu
juga tidak baik untuk kesehatan kulit, karena dapat menyebabkan kulit menjadi
kering, kusam dan akibat terfatal menyebabkan terjadinya kanker kulit.