29092015 - FJT - Atresia Ani

Post on 19-Feb-2016

236 views 2 download

Transcript of 29092015 - FJT - Atresia Ani

Bayi Laki-Laki, 1 Hari, 3,6 Kg

KU : Tidak bisa BABTelaah : Hal ini dialami os sejak lahir, 6 jam

SMRS . Anus (-). Perut membesar 5 jam ini. BAK (+) N.

RPT : (-)RPO : (-)pasien merupakan anak terakhir dari 3

bersaudara.Riwayat kelahiran : SC, cukup bulan, langsung

menangisRiwayat penyakit ibu selama hamil : DM (-), HT

(-), minum obat – obatan (-), Jamu – jamuan (-).

TIME SEQUENCE

• Pukul 18.00 WIB

• Masuk ke RSUP HAM

23-03-2015

• Pkl 13.35 WIB konsul anestesi

24-03- 2015

• Operasi• 20.30 WIB

24-03-2015

Pemeriksaan Fisik pukul 16.00 WIBB1 : Airway : Clear, snoring/gurgling/crowing: (-) RR

40 x/i, SP: ves, ki=ka, ST: -/-, sianosis (-), retraksi (-) riw. Batuk/sesak/asma/alergi : -/-/-/-

B2 : CRT : < 2 detik, Akral : H/M/K, HR 130 x/i, T/V: kuat/cukup, Temp. 36,7 ˚C, mata cekung (-), mukosa

kering. Ubun – ubun cekung (-), turgor cepat kembali

B3 : Sens : CM, pupil isokor ka=ki 2 mm,RC +/+, riw kejang (-), gerak dan menangis kurang aktif.

B4 : Kateter urin tidak terpasang, UOP (+) sulit dinilaiB5 : abdomen distensi, peristaltik (+), OGT sudah

terpasang (+), jernihB6 : edema pretibial (-), fraktur (-)

Vertebra AnomaliAtresia AniCardiac AnomaliesTracheosephageal FistelRenal AnomaliesLimb Anomalies

Penanganan di PerinatoPasang iv line 24 GIVFD 4 : 1 16 gtt/I (mikro)Inj. Paracetamol 60 mg/ 12 jamPasang OGT, dekompresi terbukacek laboratorium, DL, GDS, Elektrolitecross match & penyediaan darah SIA dan Inform Consent

Laboratorium 23/03/2015Hb/Ht/leu/Tr : 21,1 / 59,2 / 25.310 / 114.000PT/INR/APTT/TT :

104,9(14,2)/8,28/100,9(33,8)/29,3(17,5)Ur/Cr : 10,5/0,64Albumin : 3,4

Na/K/Cl : 135/3,5/107KGD adrandom : 52,2

Klinis pasien

Baby Gram

Diagnosa : Atresia Ani + Thrombositopenia

Tindakan : SigmoidostomyPS ASA : 3EAnestesi : GA- ETTPosisi : Supine

Pada neonatus leher pendek dan lidah besar kemungkinan sulit intubasi persiapkan guedel dan stylet

Pada Neonatus alveoli belum berkembang, kompliance paru lebih besar FRC menurun mudah desaturasi waktu intubasi harus cepat

Pada neonatus parasimpatis lebih dominan sirkulasi tergantung HR mudah terjadi bradikardi -> siapkan SA yang sudah diaplus.

Pada neonatus TBSA lebih luas dibandingkan dewasa penguapan lebih besar mudah dehidrasi hitung adekuat balance cairan

Neonatus dengan abdomen distensi maksimal full stomach dekompresi terbuka pasang ogt, suction aktif sebelum induksi, teknik yang dipilih, sleep apnea, RSI

Pasien neonatus berbeda secara anatomis fisiologis dan farmakologis siapkan alat dan obat emergency sesuai ukuran dan dosis pada neonatus

Problem List

Lapisan lemak lebih tipis Mudah terjadi hipotermi pusat pengaturan suhu di hipotalamus belum berkembang metabolisme obat terlambat, anak lambat pulih dari pengaruh anestesi, apnea balut pasien dengan softband, tutup kepala pasien, selimuti pasien ( cepat drapping), semua cairan dihangatkan, AC dimatikan pada saat induksi dan sesaat mau dibangunkan, atur suhu 25 derajat celcius

perdarahan pertahankan hematokrit 30 %, siapkan darah

Pasien dengan trombositopenia dan pemanjangan HST resiko perdarahan, monitoring perdarahan, ganti darah jika diperlukan

Problem ListAwasi jalan nafas pasang precordialNeonatus mudah terjadi hipoglikemi karena

penyimpanan glikogen yang sedikit cek KGD dan pertimbangkan pemberian glukosa durante bila operasi berjalan lama

Problem List pasca OpNyeri Analgetik multimodalInfeksi antibiotika empirik sesuai dengan

peta kuman Nutrisi nilai OGT, jika bising usus (+)

mulai diet enteral ASIPasien dengan trombositopenia dan

pemanjangan waktu perdarahan evaluasi ulang untuk penyebab timbulnya trombositopenia dan perdarahan

Teknik AnestesiSuction AktifPre Oksigenasi O2 100 % 6 lpm,Pre medikasi dengan SA 0,04 mg, midazolam

0,2 mg, Fentanyl 8 mcg Induksi dengan halothane dan ketamine 6mg sleep non apnea

Intubasi dengan ETT no 2,5 cuff , SP ka=ki, fiksasi kuat. Pasang pericordial.

Maintenance dengan Halothane 0,5-0,9 %, O2 2 l/mnt, air 2 l/mnt, jackson reese

Monitoring Sebelum Induksi

Durante Op

Durante Operasi

Durante OperasiDurante operasi : 1 jamHR : 115 – 146 x/iRR : 40 x/iSpO2 : 98-99 %

Cairan : Pre op : RL 60 ccDO : RL 50 cc

Perdarahan :Kassa : `± 5 cc

Penguapan : (2+4) x 3 kg= 18 ml/ jamMaintenance : 4 x 10 = 40 ml/jam

Pemeriksaan Fisik Post OperasiB1 : Airway : Clear, snoring/gurgling/crowing: (-) RR

40 x/i, SP: ves, ki=ka, ST: -/-, sianosis (-), retraksi (-)

B2 : CRT : < 2 detik, Akral : H/M/K, HR 124 x/i, T/V: kuat/cukup, Temp. 36,7 ˚C,

B3 : Sens : CM, pupil isokor ka=ki 2 mm,RC +/+, riw kejang (-), gerak dan menangis kurang aktif.

B4 : Kateter urin tidak terpasang, UOP (+) sulit dinilaiB5 : abdomen soepel, peristaltik (+), OGT sudah

terpasang (+), jernih, stoma (+)B6 : edema pretibial (-), fraktur (-)

Post Op

Pemeriksaan Post OperasiB1 : Airway : Clear, snoring/gurgling/crowing: (-) RR 38 x/i,

SP: ves, ki=ka, ST: -/-B2 : CRT : < 2 detik, Akral : H/M/K, HR 126 x/i, T/V:

kuat/cukup, Temp. 36,7 ˚C, mata cekung (-), mukosa kering. Ubun – ubun cekung (-), turgor cepat kembali

B3 : Sens : CM, pupil isokor ka=ki 2 mm,RC +/+, riw kejang (-), gerak dan menangis kurang aktif.

B4 : Kateter urin terpasang, UOP (+) 3cc/jam, kuning jernih

B5 : soepel, peristaltik (+), OGT sudah terpasang (+), jernih, stoma (+)

B6 : edema pretibial (-), fraktur (-)

Terapi Pasca OperasiBed RestIVFD 4 : 1 16 gtt/i microDiet ASI jika peristaltik (+)IVFD Paracetamol 60 mg/ jamInj. Ceftriaxone 100 mg/12 jam iv

Terima Kasih